Media
JAN-MARET 2015
P u sd i k l a t Sarana Komunikasi Pengembangan SDM
Profil Inspektur Jenderal Kementerian Perdagangan
Informasi Program Beasiswa S2/S3
2
Sekapur Sirih Dari Redaksi
Salam Sejahtera,
Berjumpa kembali di tahun 2015. Segenap tim redaksi mengucapkan Selamat Tahun Baru 2015, semoga di tahun ini apa yang menjadi cita-cita kita tercapai serta kesuksesan dalam karir dan keluarga. Tahun baru, semangat baru, program kerja baru dan inovasi baru. Sebagai edisi pembuka di tahun 2015 ini, Media Pusdiklat Perdagangan menghadirkan tema peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) Perdagangan. Beragam kegiatan peningkatan SDM telah diprogramkan Kementerian Perdagangan, salah satu diantaranya adalah program beasiswa Master/Doctor dan Short Course yang dilaksanakan di dalam maupun di luar negeri. Informasi tersebut sangat mudah diakses. Media Pusdiklat Perdagangan Triwulan I Tahun 2015 diharapkan dapat memberikan wawasan, pengetahuan, kreativitas dan inovasi dalam merencanakan program dan kegiatan. Dalam Triwulan ini redaksi mengupas informasi mengenai standar kompetensi SDM Perdagangan, pemberian beasiswa dalam rangka pemenuhan kompetensi SDM Perdagangan dan menyajikan wawancara khusus dengan Inspektur Jenderal, serta hal lain yang dapat dinikmati dalam edisi ini. Semoga Media Pusdiklat Perdagangan Triwulan I ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Masukan-masukan dari berbagai pihak senantiasa kami tampung sebagai bahan perbaikan.
Redaksi
3
DAFTAR ISI
Topik Utama
5
Pengembangan Kompetensi Dalam Rangka Implementasi UU No. 5 Tahun 2014
Profil
8
Tokoh Inspektur Jenderal Kemendag: Ciptakan Daya Saing
Kebijakan Sistem Diklat Berbasis Kompetensi
12 14 Antisipasi Kenaikan Harga Beras Konversi Minyak Goreng Curah Ke 17 Kemasan Sederhana
Wawasan Beasiswa S2/S3 SDM 22 Program Kementerian Perdagangan Tahun 2014
25 Beasiswa AAS 28 Beasiswa STUNED 31 Beasiswa LPDP 35 Beasiswa Fullbright Oase Sebuah Perjalanan Meraih Beasiswa
Kolom
38 41 Achieving My Dream Ilmu Sampai Ke Negeri 43 Tuntutlah Cina 46 Endeavor To Get A Scholarship
Fungsional Penjenjangan 19 Diklat Perencana
AGENDA DIKLAT
48 agenda diklat
PENGARAH: Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, Sintoyo • PENANGGUNG JAWAB: Stevanus Muskitta REDAKTUR: M. Hadi Adji Susanto • EDITOR: Nurul Atikoh, Caterin M. Simamora • DESIGN GRAFIS: Cyprianus Jaya Napiun • DITERBITKAN OLEH: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan Kementerian Perdagangan ALAMAT: Jl. Abdul Wahab No. 8, Cinangka, Sawangan Depok • EMAIL:
[email protected] Dalam rangka memperkaya informasi dan memperkuat data perkembangan pendidikan dan pelatihan, Tim Redaksi Media Pusdiklat Perdagangan mengundang seluruh pegawai di lingkungan Pusdiklat Perdagangan pada khususnya dan Kementerian Perdagangan pada umumnya, praktisi pendidikan dan tenaga pengajar untuk berpartisipasi mengirimkan naskah atau artikel terkait perkembangan, kebijakan, wawasan pendidikan dan pelatihan. Naskah ditulis dalam MS Word dan dikirim ke email :
[email protected]. Atas partisipasinya kami sampaikan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya.
4
TOPIK UTAMA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PNS DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG APARATUR SIPIL NEGARA
T
ujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam konstitusi Undang-Undang Dasar 1945 adalah melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan kesejahteraan umum; mencerdaskan kehidupan bangsa; dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa dan tujuan negara itulah diperlukan Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Reformasi birokrasi yang telah dilaksanakan oleh pemerintah merupakan salah satu cara untuk merubah paradigma tentang aparatur negara yang selama ini memiliki citra negatif di mata masyarakat. Selain itu, pada tahun 2014 telah ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tentang Aparatur Sipil Negara yang memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan Undang-Undang No. 8 tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian yang telah dirubah dengan Undang-Undang No. 43 tahun 1999 karena kedua Undang-Undang tersebut dinilai sudah tidak sesuai dengan tuntutan nasional dan tantangan global.
Di dalam Undang-Undang No. 5 tahun 2014 disebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara (selanjutnya disingkat dengan ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Sebagaimana telah disebutkan semenjak diberlakukannya UU ASN, Aparatur Sipil Negara ini terdiri dari Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). PPPK adalah pegawai ASN yang diangkat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan ketentuan UU ASN. Hal ini adalah salah satu perbedaan mendasar UU ASN ini dengan UU yang mengatur kepegawaian negara sebelumnya. Undang-Undang ASN juga mengatur mengenai jenis-jenis jabatan yang ada yaitu terdiri dari Jabatan Administrasi, Jabatan Fungsional, dan Jabatan Pimpinan Tinggi. Dalam pasal 14 mengenai Jabatan Administrasi disebutkan bahwa Jabatan Administrasi terdiri atas Jabatan Administrator, Jabatan Pengawas dan Jabatan Pelaksana. Setiap Jabatan Administrasi yang dimaksudkan dalam pasal 14 UU ASN tersebut ditetapkan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan. Selain persyaratan kompetensi untuk Jabatan Administrasi, untuk jabatan Pimpinan Tinggi juga dipersyaratkan kompetensi, kualifikasi kepangkatan, pendidikan dan pelatihan, rekam jejak jabatan dan integritas serta persyaratan lain yang dibutuhkan. Ketentuan-ketentuan lebih lanjut terkait dengan hal ini akan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
5
TOPIK UTAMA PENGEMBANGAN KARIER DAN KOMPETENSI ASN Pengembangan karier ASN dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan instansi pemerintah dan juga dilakukan dengan mempertimbagkan integritas dan moralitas. Adapun kompetensi yang dimaksud dalam UU ASN ini meliputi : a. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis; b. Kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural atau manajemen dan pengalaman kepemimpinan dan c. Kompetensi sosial kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan. Setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Pengembangan kompetensi tersebut dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan, seminar, kursus dan penataran. Pengembangan kompetensi tersebut harus dievaluasi oleh pejabat yang berwenang dan digunakan sebagai salah satu dasar dalam pengangkatan jabatan dan pengembangan karier. Dalam mengembangkan kompetensi sebagaimana dimaksud dalam UU ASN tersebut setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masing. Implikasi dari hal tersebut adalah Pusdiklat Perdagangan sebagai institusi yang ditunjuk sebagai penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan di Kementerian Perdagangan wajib mengembangkan diklat-diklat berbasis kompetensi berdasarkan pada Standar Kompetensi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Perdagangan yang diatur dengan Keputusan Menteri Perdagangan No. 1164/M-DAG/ KEP/10/2014. Menurut Keputusan Menteri Perdagangan tersebut Kompetensi adalah karakteristik dan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan,
6
dan sikap sesuai tugas dan/atau fungsi jabatan. Standar kompetensi yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Perdagangan tersebut mencakup standar kompetensi yang berupa soft competency dan hard competency. Adapun ruang lingkup standar kompetensi yang dijelaskan dalam keputusan tersebut meliputi: 1. Kompetensi Inti Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perdagangan; 2. Kompetensi Manajerial Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perdagangan; 3. Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Perdagangan. Kompetensi inti merupakan kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap pegawai yang mencerminkan sikap kerja PNS di lingkungan Kementerian Perdagangan dalam pencapaian Visi dan Misi Kementerian Perdagangan. Kompetensi manajerial adalah soft competency yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan atau fungsi jabatan. Sedangkan kompetensi teknis adalah kemampuan kerja setiap PNS yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang mutlak diperlukan dalam melaksanakan tugas-tugas jabatan. Kementerian Perdagangan telah menetapkan lima rumpun kompetensi teknis sebagai dasar dari pengembangan program diklat berbasis kompetensi yang meliputi : a. Rumpun Kebijakan Dalam Negeri Kompetensi yang termasuk dalam rumpun Kebijakan Dalam Negeri meliputi kompetensi bidang perdagangan dalam negeri, perdagangan berjangka komoditi, standardisasi dan perlindungan konsumen. b. Rumpun Kebijakan Luar Negeri Kompetensi yang termasuk dalam rumpun Kebijakan Luar Negeri meliputi kompetensi bidang perdagangan luar negeri. c. Rumpun Diplomasi Perdagangan Kompetensi yang termasuk dalam rumpun Diplomasi Perdagangan meliputi kompetensi bidang kerja sama perdagangan internasional dan pengamanan kebijakan perdagangan nasional.
d. Rumpun Promosi Perdagangan Kompetensi yang termasuk dalam rumpun Promosi Perdagangan meliputi kompetensi bidang promosi dan pengembangan ekspor. e. Rumpun Penunjang Perdagangan Kompetensi yang termasuk dalam rumpun Penunjang meliputi kompetensi bidang administrasi umum, organisasi dan kepegawaian, pendidikan dan pelatihan, kehumasan, program dan perencanaan, keuangan, hukum, kepustakaan, penelitian dan pengembangan, dan pengawasan internal. Pengembangan diklat-diklat teknis berbasis kompetensi adalah salah satu amanah dari UU ASN dalam rangka pemenuhan hak bagi pegawai ASN untuk mengembangkan kompetensi dan juga terkait dengan pengembangan karier pegawai ASN. Pelatihan berbasis kompetensi sangat diperlukan dalam pengembangan SDM aparatur karena pelatihan yang dilakukan secara konvensional hanya menghasilkan peserta pelatihan memiliki “pengetahuan mengenai apa”. Sementara pelatihan yang berbasis kompetensi memungkinkan peserta setelah selesai, tidak sekedar mengerti, akan tetapi “dapat melakukan sesuatu” yang harus dikerjakan. Konsekuensi logis dari adanya UU ASN ini adalah bahwa setiap PNS memiliki hak untuk mengembangkan kompetensinya sesuai dengan kebutuhan pribadi maupun organisasi. Bahkan dinyatakan dalam pasal 70 ayat 4 UU ASN bahwa setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun rencana pengembangan kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana kerja anggaran tahunan instansi masing-masing. Pengembangan kompetensi PNS dapat pula dilakukan dengan memanfaatkan beasiswa yang banyak disediakan oleh negara-negara donor maupun Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang dikelola oleh Pemerintah melalui Kementerian Keuangan. Keuntungan yang jelas akan diperoleh dengan pengembangan kompetensi melalui beasiswa training/pendidikan gelar ke luar negeri adalah
penguasaan kompetensi berbahasa asing yang merupakan hal krusial terutama untuk Pegawai Kementerian Perdagangan karena bidang tugasnya yang banyak bersentuhan dengan stakeholder dari luar negeri. Selain itu, selama menuntut ilmu, kesempatan tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan kegiatan intelijen pasar (market intelligence) sehingga diharapkan akses pasar ke negara yang bersangkutan dapat lebih terbuka dengan adanya informasi pasar ini.
KESIMPULAN DAN SARAN Pusdiklat Perdagangan memiliki peran strategis yang amat penting terkait dengan implementasi UU ASN ini khususnya terkait dengan pengembangan kompetensi ASN sehingga mampu memenuhi kompetensi tertentu yang dipersyaratkan oleh jabatannya. Oleh karena itu Pusdiklat Perdagangan perlu segera untuk menindaklanjuti Standar Kompetensi Pegawai Kementerian Perdagangan yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perdagangan No. 1164/M-DAG/KEP/10/2014 untuk dikembangkan menjadi program-program diklat berbasis kompetensi dalam mengisi kesenjangan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan oleh pegawai Kementerian Perdagangan dalam menduduki jabatan tertentu. Mengingat pengembangan kompetensi adalah hak bagi setiap pegawai, maka diharapkan agar setiap PNS dapat aktif dalam mengidentifikasi jenis-jenis diklat yang diperlukan untuk meningkatkan kompetensinya demi menunjang profesionalitas kerja di instansi masingmasing. Pengembangan kompetensi tersebut tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan organisasi sehingga pengembangan kompetensi ini dapat menjadi leverage bagi gerak laju organisasi dalam melakukan pelayanan publik seperti yang diamanahkan oleh UU ASN ini.
Ratnaningsih Hidayati, S.TP, M.P Widyaiswara Ahli Pertama Pusdiklat Kementerian Perdagangan
7
T
O
K
O
H
INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN ‘PUSDIKLAT : CENTER OF EXCELLENCE’ “Starting point : Bahagia. Mulailah bekerja dengan hati dan perasaan bahagia. Ketika bahagia, kita akan berfikir positif. Segala pekerjaan dapat terlaksana dengan baik dan maksimal. Suskespun akan menghampiri”
8
Profil INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN PERDAGANGAN Dijumpai di ruang kerjanya, Pak Suprih, begitulah sapaan Drs. Karyanto Suprih, M.M. menerima tim Media Pusdiklat dengan hangat dan penuh antusias. Pak Suprih telah menjabat Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perdagangan sejak tahun 2013 setelah sebelumnya menjabat Staf Ahli Bidang Kebijakan Perdagangan Luar Negeri dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus. Bekerja dari hati, itulah prinsip Pak Suprih dalam melaksanakan pekerjaannya. Tidak akan ada yang sia-sia terhadap pekerjaan yang telah dilakukan. Bahwasanya orang tidak mengakui terhadap apa yang kita kerjakan itu tidaklah penting. Tugas kita hanya melakukan yang terbaik. Buatlah inovasi dalam apa yang kita kerjakan. Pria kelahiran Kediri, 55 tahun silam ini memiliki hobi membaca. Baginya, membaca membuka cara pandang dan memperluas wawasan kita. Dengan membaca pula kita menjadi siap dalam menghadapi dinamika hidup sehari-hari termasuk dalam berorganisasi. ‘Keberuntungan itu bukanlah suatu kebetulan, namun, merupakan pertemuan antara kesiapan dengan kesempatan’, tambahnya. Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Perdagangan yang memiliki daya saing yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu peningkatan kualitas perekonomian bangsa ini. Oleh karena itu, Beliau berpendapat bahwa sebagai SDM Kementerian Perdagangan, kita tidak hanya butuh kerja keras, namun juga kerja dengan cerdas. ‘Dalam upaya peningkatan daya saing dan kualitas seluruh peserta diklat, dibutuhkan inovasi yang berkelanjutan serta kerjasama setiap komponen diikuti komunikasi yang efektif dari setiap komponen penunjang Pusdiklat’
LAHIR
Kediri, 17 September 1959 PERJALANAN KARIR 1. 1991 : Kepala Sub Bagian Protokol 2. 2000 : Kepala Bagian Tata Usaha Pimpinan 3. 2001: Kepala Bagian Tata Usaha Departemen 4. 2007 : Kepala Biro Keuangan 5. 2009 : Kepala Biro Umum 6. 2013 : Staf Ahli Bidang Kebijakan Perdagangan Luar Negeri dan Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus 7. 2013 : Inspektur Jenderal
9
“PERINGKAT DIKLAT MEMPENGARUHI JENJANG KARIR” CIPTAKAN DAYA SAING
P
engembangan kompetensi SDM Kementerian Perdagangan merupakan sebuah hal yang mutlak dibutuhkan. Ketika kita bicara mengenai peningkatan kinerja organisasi, kita juga berbicara mengenai pengembangan kompetensi. Karena generasi Kementerian Perdagangan yang berdaya saing dimulai dari terpenuhinya kompetensi yang dibutuhkan.
Menurut Pak Suprih, konsep dari pengembangan SDM Kementerian Perdagangan sudah baik. Masingmasing unit eselon I sudah memiliki kegiatan peningkatan
“Sebagai Center of Excellence setiap hasil kegiatan diklat struktural maupun teknis, bagi peserta dengan peringkat terbaik seharusnya mendapat penilaian tersendiri dalam penjenjangan karir SDM Kemendag. Sudah barang tentu hal tersebut harus disertai dengan pola karir yang jelas dan didukung legal aspek yang kuat serta diatur secara transparan melalui Peraturan Menteri Perdagangan ”
kompetensi sesuai bidangnya. Kekurangan yang terjadi adalah masih belum adanya integrasi kegiatan peningkatan kompetensi antara satu unit dengan unit yang lainnya serta masih belum tercermin pentingnya kegiatan peningkatan kompetensi dalam Rencana Kerja Anggaran Kementerian/ Lembaga (RKAK/L). Dalam hal ini Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) diharapkan bisa menjadi pusat dan leader dari kegiatan pengembangan kompetensi ini. Kegiatan Pusdiklat sangat erat dengan kegiatan diklat pengembanngan kompetensi yang dibutuhkan SDM Kementerian Perdagangan, mulai dari diklat yang bersifat
10
umum, sampai yang bersifat teknis untuk unit kerja tertentu. Dalam melaksanakan tugasnya itu, Pusdiklat membutuhkan komitmen dari semua lini untuk kemajuan. Seluruh elemen di Pusdiklat harus memiliki pemahaman atas satu tujuan yang sama. Program diklat yang berkualitas dan inovatif yang sesuai dengan dinamika perdagangan dunia itu sendiri juga harus terus menerus dilakukan. Berkaitan dengan inovasi, Pak Suprih sangat mendukung pembangunan sistem e-learning di Pusdiklat. Dimana, dari e-learning tersebut akan membantu distribusi informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan SDM Perdagangan dalam peningkatan kompetensi tanpa hambatan ruang dan biaya. Selain itu, promosi yang agresif juga dibutuhkan untuk mengenalkan Pusdiklat sebagai lembaga diklat yang mencetak SDM dengan daya saing yang tinggi. Dalam upaya peningkatan daya saing dibutuhkan pula peningkatan kualitas tenaga pengajar serta sarana dan prasarana yang ada. Tentunya tujuan ini harus dicapai diiringi dengan pengelolaan Pusdiklat yang akuntabel seperti yang sudah dilaksanakan sejauh ini.
Profil
DARI KONTAK JADI KONTRAK
‘Bukan tentang asset, tapi akses. Jalin Komunikasi dan ciptakan peluang’
K
omunikasi dan koordinasi adalah hal yang penting dalam pelaksanaan kegiatan di Pusdiklat. Komunikasi antara pegawai satu dengan yang lain di lingkungan Pusdiklat, maupun dengan unit dan instansi lain menjadi kunci kemajuan Pusdiklat. Karena pada hakikatnya, kemajuan Pusdiklat juga dipengaruhi hubungan eksternal dengan unit kerja lain. Komunikasi yang efektif akan berkembang menjadi menjadi koordinasi, dan kerjasama yang baik. Kerjasama yang baik akan menciptakan akses bagi Pusdiklat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaksanaan diklat. Akses yang baik akan sangat membantu dalam menyelesaikan setiap kegiatan pengembangan kompetensi Kementerian. Banyak kerjasama yang bisa Pusdiklat lakukan sebagai inovasi baru dalam eksistensinya. Sebagai contoh, dengan membuat sebuah pameran bertema pendidikan dan pelatihan, yang mengundang seluruh unit di Kementerian Perdagangan. Hal tersebut dapat meningkatan hubungan baik dan kerjasama antara Pusdiklat dengan unit dan instansi lain, dan tentu saja secara eksistensi, Pusdiklat akan lebih dikenal, ujar Pak Suprih. Selain itu, untuk internal Pusdiklat sendiri, Pak Supri mencontohkan bahwa Di Inspektorat Jenderal,
terdapat kegiatan pengembangan kompetensi SDM yang dilakukan dengan kegiatan PKS (Pelatihan Kantor Sendiri). Di Inspektorat Jenderal, kegiatan PKS tersebut dimanfaatkan sebagai wadah pertukaran informasi yang diperlukan auditor dalam materi substansi pemeriksaan dengan unit teknis terkait, sekaligus menjadi sarana diskusi dalam pengembangan regulasi yang baru. Di Pusdiklat, kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sarana diskusi brain storming untuk membahas isu terkini terkait kegiatan Kementerian Perdagangan khususnya dan pemerintahan pada umumnya, sehingga update pengetahuan dan inovasi akan menjadi jiwa Pusdiklat sebagai leader peningkatan kompetensi. Merujuk pada perbincangan dengan Inspektur Jenderal, terdapat beberapa poin yang dapat kita ambil, bahwa dalam meningkatkan kompetensi pegawai, dibutuhkan semangat untuk bekerja dari hati, bekerja bersama secara cerdas dan diiringi inovasi yang berkelanjutan. Dengan demikian, tujuan bersama dapat dicapai dengan mudah dan dengan hasil yang memuaskan.
Nurul Atikoh, SE Perencana Pusdiklat Kementerian Perdagangan
11
KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA MELALUI SISTEM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI
U
ndang-undang Nomor 5 Tahun 2014 mengenai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengatur manajemen ASN telah membentuk pengelolaan sistematis untuk menciptakan organisasi pemerintah yang profesional dan Aparatur kompeten di bidang kerjanya. Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang kompeten telah menjadi aspek utama sasaran perubahan dalam kerangka reformasi birokrasi, karena berperan sebagai agen perubahan (agent of change) itu sendiri. Pentingnya aspek kompetensi ASN (pengetahuan, keterampilan, dan sikap) sangat berperan dalam menciptakan kerangka kerja di organisasi pemerintah yang lebih terarah, hal tersebut dituangkan dalam Pasal 70 UU ASN pasal 1 “setiap pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi”. Adapun pengembangan kompetensi tersebut antara lain melalui pendidikan dan pelatihan (diklat), seminar, kursus, dan penataran.
(Sumber : Dr. NURDIN, S.Sos, M.Si. (Paparan Bimtek Penyusun Program Diklat Berbasis Kompetensi, Bogor 27-28 Oktober 2014)
KOMPONEN SISTEM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI
Standar kompetensi yang ditetapkan dalam Kepmendag tersebut mencakup standar kompetensi soft competency dan hard competency, yaitu Kompetensi Inti, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Teknis Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kemendag. Ada keterikatan yang jelas antara pola karir dengan standar kompetensi, melalui standar kompetensi yang telah disusun, diharapkan manajemen pegawai yang meliputi proses perencanaan, rekrutmen dan seleksi, pendidikan dan pelatihan, pengembangan karir, dan pensiun dapat dilaksanakan secara obyektif serta efektif dan efisien.
Komponen yang terdapat dalam sistem diklat berbasis kompetensi adalah sebagai berikut : 1. KUALIFIKASI (tingkatan keahlian pada pekerjaan dan dapat dilekatkan pada organisasi) 2. STANDAR KOMPETENSI (rumusan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, yang disusun berdasarkan urusan pemerintahan) 3. PROGRAM DIKLAT BERBASIS KOMPETENSI (dikembangkan berdasarkan kualifikasi yang akan dicapai dengan menggunakan standar kompetensi yang relevan) 4. SERTIFIKASI KOMPETENSI MELALUI KOMPETENSI (pemberian pengakuan pencapaian Kompetensi)
12
UJI atas
Berdasarkan amanat UU ASN dan sistem diklat berbasis kompetensi, pengembangan kompetensi Aparatur di lingkungan Kementerian Perdagangan dilakukan melalui penetapan kualifikasi kerja dan standar kompetensi dalam Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia (Kepmendag) Nomor 79 Tahun 2014 mengenai Pola Karir Pegawai Negeri Sipil Kemendag serta Kepmendag Nomor 1164 Tahun 2014 mengenai Standar Kompetensi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kemendag. Sistem pola karir dalam pasal 18 Kepmendag tersebut, disebutkan bahwa sebelum menduduki jabatan pada suatu rumpun jabatan, ada 2 (dua) persyaratan yang harus dipenuhi yaitu persyaratan administrasi dan kompetensi yang dipersyaratkan pada setiap jabatan. Persyaratan administrasi meliputi persyaratan umum dan khusus, sedangkan persyaratan kompetensi dibuktikan melalui seleksi kompetensi.
Setelah ditetapkannya standar kompetensi, maka tindak lanjut yang dilakukan yaitu pengembangan program diklat berbasis kompetensi. Terdapat beberapa tahapan yang digunakan dalam pengembangan program diklat berbasis kompetensi, salah satunya dituangkan
KEBIJAKAN dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Pengembangan Sistem Pendidikan Dan Pelatihan Berbasis Kompetensi pasal 20, yaitu melalui tahapan :
tetap terpelihara, bukan hanya pernah memperoleh sertifikat kompetensi, tetapi harus tetap kompeten dan terus kompeten. Skema sertifikasi dapat terlihat melalui gambar berikut :
Skema Sertifikasi Profesi menurut BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)
1. Identifikasi kebutuhan diklat (analisis kebutuhan diklat); 2. Penyusunan kurikulum; 3. Pengembangan silabus; 4. Penyusunan modul; 5. Ujicoba diklat; 6. Evaluasi dan penyempurnaan diklat; dan 7. Standardisasi Program Diklat Berbasis Kompetensi. Setelah program diklat disusun dan diklat sudah terstandar serta sempurna untuk diimplementasikan, maka selanjutnya disusun skema sertifikasi kompetensi melalui implementasi uji kompetensi yang bertujuan untuk memastikan dan memelihara kompetensi yang telah didapat melalui proses pembelajaran diklat ataupun pengalaman kerja. Dalam dunia kerja, kompetensi harus
Tujuan sistem diklat berbasis kompetensi ataupun program-program pengembangan kapasitas ASN berbasis kompetensi yaitu agar dapat mengembangkan kompetensi pegawai ASN sesuai bidang kerjanya guna membangun kesiapan pegawai menyambut kondisi “right man on the right place” dan yang tidak kalah penting adalah kesiapan menjadi agen perubahan (agent of change).
Toto Hartato, S.Pd. (Pengelola Kediklatan Pusdiklat Kementerian Perdagangan)
13
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
ANTISIPASI KENAIKAN HARGA BERAS Kenaikan harga beras sejak medio Februari dan awal Maret 2015 cukup menyedot perhatian publik. Meskipun terdapat beberapa komoditas lain yang ikut terkerek naik seperti cabai dan kebutuhan rumah tangga lainnya, namun kenaikan harga beras cukup menarik perhatian sejumlah kalangan. Bukan saja masyarakat umum selaku konsumen, pemerintah dan dunia usaha juga direpotkan dengan kenaikan harga tersebut.
P
ermasalahan tentang beras merupakan masalah yang sangat kompleks dan sudah berulang kali terjadi di negeri ini. Mengingat lebih dari 90% masyarakat kita mengandalkan beras sebagai makanan pokok meskipun wilayah mereka tidak memproduksi beras. Hal ini mengakibatkan masalah terkait beras merupakan masalah nasional, sekecil apapun masalah tersebut. Masalah beras beragam, mulai dari yang ringan seperti pengoplosan, penambahan pemutih dan ‘essence’ hingga masalah yang lebih kompleks. Masalah kompleks tersebut antara lain dari ketersediaan benih, pupuk, pestisida, alat pertanian, masalah logistik, hingga peran ‘mafia’ yang cukup signifikan pengaruhnya. Ditambahkan lagi faktor politis yang menjadikan beras sebagai komoditas politik.
14
Stabilitas harga beras menjadi wacana oleh hampir semua pemerintahan yang pernah berkuasa. Ada kalanya untuk memecahkan masalah tersebut dibuat kebijakan yang tidak menguntungkan salah satu pelaku pasar, antara lain dengan penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan importasi. Di samping masalah aktual seperti di atas, ada masalah mendasar yang menambah kompleksitas permasalahan produksi dan tata niaga beras, yaitu beragamnya varitas padi yang ditanam oleh petani. Mengingat luasnya wilayah Indonesia, hal seperti itu wajar saja terjadi. Banyaknya varitas padi di Indonesia di satu sisi memberikan keuntungan seperti terbatasnya penyebarluasan hama dan beragamnya cita rasa dari produksi padi. Namun di sisi lain
KEBIJAKAN tinggi. Penyajian semua data tersebut dapat membantu pengambil kebijakan dalam perdagangan beras jika terjadi kenaikan harga yang tidak wajar di setiap mata rantai pemasaran. Dengan data tersebut dapat ditelusuri dimana letak terjadinya penyimpangan, sehingga tindakan korektif dapat segera diambil sebelum masalah semakin kompleks.
hal tersebut menimbulkan kerumitan dalam pembenihan, pengumpulan data yang dibutuhkan untuk tata kelola beras, sampai dengan masalah distribusi. Tulisan ini tidak membahas tentang penyebab kenaikan harga dan langkah yang telah diambil selama ini untuk meningkatkan produksi pangan maupun memecahkan masalah teknis serta sektoral lain beserta polemiknya. Masalah tersebut sudah banyak diulas oleh para ahli disertai dengan solusi dan beragam alternatif yang dapat diambil. Tulisan ini lebih ditujukan kepada upaya untuk membangun prasarana tentang informasi komoditi dalam hal ini harga beras. Hal ini penting karena dapat memberikan pengaruh terhadap sistem distribusi hingga pola hidup petani itu sendiri selaku produsen yang terpinggirkan. Informasi komoditi tersebut mencakup informasi harga komoditi yang bersangkutan beserta data pasokannya, maupun data mengenai bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan untuk proses produksi komoditi tersebut. Hal ini penting untuk menggambarkan kondisi ril di lapangan yang berpengaruh dalam pembentukan harga baik di tingkat petani, distributor maupun pasar (pengecer).
Pengumpulan data dan informasi Pengumpulan informasi komoditi tersebut tidak hanya berasal dari pasar, ataupun level distributor, namun juga di level produsen atau dalam hal ini petani. Informasi di tingkat petani dapat difasilitasi dengan pembentukan koperasi di setiap desa. Informasi yang dikumpulkan antara lain terdiri dari harga benih, harga pupuk, dan bahan baku lainnya yang dibutuhkan untuk bertani padi. Hal yang sama dilakukan sampai ke tingkat yang lebih
Agar informasi komoditi tersebut dapat dioptimalkan sedemikian rupa, maka jenis data yang dikumpulkan harus disepakati dan merupakan kebutuhan berbagai pihak (stakeholders). Oleh karena itu perlu penyamaan persepsi dalam metoda pengumpulan dan pengolahan data oleh setiap institusi yang ditunjuk atau ditugaskan. Data dimaksud antara lain menyangkut varitas padi yang dihasilkan, harga beli dan volume dari bahan baku dan bahan penolong, volume benih yang dibutuhkan dan produksi mampu yang dihasilkan, selisih antara volume produksi yang dihasilkan dengan perkiraan produksi yang ditetapkan sebelumnya, faktor penyebab terjadinya selisih tersebut, dan data lainnya. Sedangkan metoda yang dilakukan dalam pengumpulan data harus memperhatikan sumber perolehan data, mekanisme updating data, dan tata cara penyusunan informasi komoditi dalam bentuk berita, jika diperlukan. Hal ini diperlukan jika kita diharuskan untuk menyimpulkan kondisi di lapangan bilamana terdapat perubahan yang signifikan pada kurun waktu tertentu namun tidak bersifat kontinu. Penyusunan berita komoditi perlu memperhatikan validitas sumber data dan informasi karena akan digunakan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Penyebaran data dan informasi Data dan informasi tersebut akan bermanfaat jika disebarkan pada waktu yang tepat dan kepada pihak yang membutuhkan data tersebut. Dalam proses penyebaran informasi komoditi harus mencantumkan locus dan waktu dimana data tersebut diambil. Harga komoditi di tingkat produsen dengan tingkat pengecer dapat jauh berbeda meskipun berasal dari lokasi dan waktu yang sama. Misalnya perbedaan harga beras di pasar tingkat kecamatan akan berbeda jika diambil dari sisi penjual (petani) dengan harga yang ditransaksikan pedagang dengan pembeli di pasar. Oleh karena itu perlu disepakati bahwa data mengenai harga komoditi yang diambil di pasar tersebut adalah harga dari sisi pedagang. Sedangkan harga di tingkat petani diambil dari gudang milik petani atau koperasi.
15
Meskipun umumnya data yang disebarkan adalah data yang berasal dari pasar karena merupakan hasil transaksi, namun dalam sistem informasi komoditi yang baik, informasi harga di tingkat produsen juga perlu disebarkan. Penyebaran data yang komprehensif dari tingkat produsen, pengumpul, distributor, dan tingkat pengecer perlu dilakukan secara masif. Semakin lengkap informasi yang dikumpulkan dan disebarkan semakin bermanfaat informasi tersebut dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Penyebaran data sebaiknya menggunakan format yang baku untuk memudahkan pengguna informasi tersebut mempelajari informasi tersebut secara kontinu. Untuk simplifikasi penyebaran data, maka data yang tidak bersifat regular namun perlu disampaikan dapat dituangkan dalam bentuk berita komoditi. Penyebaran data perlu dilakukan secara regular dan kontinu untuk menjamin kemutakhiran data.
tidak bertanggung jawab.
Pemanfaatan data dan informasi
Penyebaran data tersebut apabila diteruskan ke tingkat yang lebih tinggi memugkinkan jangkauan sebaran informasi yang lebih luas sehingga solusi yang diambil dapat memberikan dampak yang lebih signifikan. Dari informasi yang komprehensif dan terkini dapat diketahui penyebab kenaikan harga, dimana hal itu bukan hanya disebabkan karena kelangkaan pasokan namun dapat juga disebabkan karena meningkatnya biaya produksi untuk menghasilkan komoditi tersebut. Kenaikan biaya produksi antara lain disebabkan karena kelangkaan pupuk sehingga petani harus mencari pupuk dengan harga yang lebih mahal, dapat pula disebabkan karena benih yang digunakan tidak dapat mencapai target produksi yang ditetapkan sebelumnya sehingga mengakibatkan harga jual komoditi meningkat. Di samping faktor fundamental lainnya seperti faktor musim, perubahan iklim, atau terjadinya bencana alam di lokasi penghasil komoditi.
Informasi komoditi antara lain dimaksudkan untuk mengedepankan transparansi harga dari setiap faktor produksi yang terkait. Dengan demikian tidak ada kesempatan bagi pihak tertentu untuk mengambil keuntungan yang tidak wajar. Petani tidak selalu menjadi pihak yang ditekan untuk menyediakan harga yang wajar kepada masyarakat tanpa memperhatikan faktor fundamental maupun faktor teknikal lainnya dalam proses produksi, sistem logistik hingga yang dapat mengakibatkan fluktuasi harga bilamana terjadi gagal panen. pemasaran komoditi. Demikian juga pedagang tidak disalahkan karena tingginya harga komoditi karena berkurangnya pasokan dari produsen.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kenaikan harga komoditi yang tidak wajar dapat diantisipasi dengan berbagai langkah. Di samping kebijakan yang telah diambil pemerintah selama ini seperti intervensi pasar dan program ketahanan pangan lainnya, dapat pula dikembangkan sistem informasi komoditi. Sistem tersebut dapat dijadikan early warning system bilamana terdapat permasalahan mulai di tingkat petani, pedagang pengumpul, distributor, hingga ke tingkat pengecer. Pemutakhiran data dari sistem ini dapat memotret permasalahan secara cepat dan memberikan informasi konkrit untuk membantu pemecahan masalah di berbagai tingkat dari produsen sampai dengan konsumen akhir.
Lengkapnya informasi yang diperoleh memudahkan kita dalam memotret situasi untuk menganalisis masalah yang terjadi. Dengan penyebaran data ke pihak yang berkepentingan seperti dinas perdagangan di tingkat kabupaten atau pihak lain yang berperan dalam stabilisasi harga dapat mengetahui dengan jelas penyebab kenaikan harga komoditi dan langkah antispasi yang perlu diambil. Penyebaran data dari tingkat petani ke tingkat pedagang di kecamatan memberikan informasi kepada pedagang besar di atasnya sehingga dapat mengambil langkah antisipatif bilamana terjadi kekurangan pasokan. Tindakan antisipatif tersebut antara lain dengan mencari pasokan di daerah lain yang berlebih. Tindakan ini dapat pula diambil oleh dinas perdagangan setempat jika pedagang besar kurang tanggap dalam hal ini. Hal ini dapat mencegah kelangkaan pasokan yang dapat mengakibatkan pergerakan harga komoditi menjadi liar dan dimanfaatkan oleh pihak yang
Sistem informasi ini bukan hanya dapat digunakan untuk pemecahan masalah namun juga untuk mendeteksi adanya penyimpangan yang terjadi dalam setiap tingkatan, antara lain jika ada pelaku pasar yang melakukan praktek terlarang untuk mengambil keuntungan yang tidak wajar. Dengan informasi yang akurat penyimpangan tersebut dapat dicegah sehingga masalah yang ditimbulkan dapat diminimalisir dan tidak memberi dampak negatif yang cukup signifikan.
16
Nurlisa Arfani, S.T., M.Si. Widyaiswara Ahli Madya Pusdiklat Perdagangan
KEBIJAKAN
Konversi Minyak Goreng Curah Ke Kemasan Sederhana
K
esehatan dan keamanan pangan merupakan hak mendasar bagi seluruh rakyat Indonesia. Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, dan keterjangkauan, serta pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang. Merata di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia sepanjang waktu dengan memanfaatkan sumber daya, kelembagaan, dan budaya lokal, (Undang-Undang RI tentang Pangan No 18 Tahun 2012). Keamanan pangan dapat pula berarti menjaga dan meningkatkan harapan hidup masyarakat Indonesia. Pada 2014 The World Factbook, Central Intelligence Agency (CIA) merilis angka harapan hidup tahun 2014 untuk sejumlah negara-negara di dunia. Dalam versi CIA tersebut, Indonesia berada di peringkat 137 dengan usia harapan hidup 72,17 tahun, dimana rata-rata harapan hidup masyarakat Indonesia berada jauh di bawah Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, Vietnam, Philipina yakni masing-masing 84,38, 76,77, 74,52, 74,18 72,91, 72,48 tahun. Bahkan, harapan hidup masyarakat Indonesia dianggap lebih rendah dibandingkan masyarakat di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang kerap berkonflik, dimana usia harapan hidupnya masing-masing 75,69 tahun dan 74,64 tahun. Pemerintah, dalam rangka meningkatkan usia harapan hidup masyarakat Indonesia, terus berupaya mengatur ketersediaan dan keterjangkauan produk-produk pangan yang aman, sehat dan bergizi terutama yang menjadi konsumsi rutin dan dalam volume yang relatif tinggi oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia. Produk-produk pangan yang dikonsumsi secara rutin tersebut telah ditetapkan pemerintah sebagai bagian dari sembilan kebutuhan bahan pokok masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai sembako (Kepmenperindag Nomor 115 tahun 1998, yakni beras, gula pasir, minyak goreng dan mentega, daging sapi dan ayam, telur ayam, susu, jagung, minyak tanah dan garam beryodium). Minyak goreng yang dikonsumsi masyarakat Indonesia sebagian besar berasal dari sumber bahan baku sawit (minyak goreng sawit). Adapun konsumsi minyak goreng sawit non industri atau rumah tangga secara nasional saat ini mencapai 4444 juta ton per tahun, dimana 16,35% konsumsi dalam bentuk minyak goreng kemasan, dan 73,65% dalam bentuk minyak goreng curah (GIMNI, 2014). Di seluruh dunia saat ini, hanya di Indonesia dan Bangladesh saja yang mayoritas penduduknya masih mengkonsumsi minyak goreng curah, sehingga di Asia Tenggara hanya Indonesia saja yang masih
menggunakan minyak goreng curah untuk konsumsi rumah tangga. Di Indonesia minyak goreng curah proses produksinya hanya melalui satu kali penyaringan, atau hanya sampai pada tahap olein saja, sehingga masih mengandung minyak fraksi padat. Dengan kandungan kadar lemak dan asam oleat yang relatif tinggi, menyebabkan warna minyak goreng curah cenderung lebih keruh dibandingkan minyak goreng kemasan. Selain itu minyak goreng curah yang ada saat ini belum mengandung vitamin A sebagaimana terdapat dalam minyak goreng kemasan. Hal ini karena stabilitas Vitamin A sangat dipengaruhi oleh Oksigen, keasaman (pH), cahaya, waktu, uap air, katalis dan inhibitor. Oleh karenanya vitamin A dapat terdegradasi jika ditambahkan pada minyak goreng yang tidak dikemas. Terbukti bahwa ketahanan Vitamin A hanya 48%, jika difortifikasi pada media yang tidak dikemas selama penyimpanan 9 (sembilan) bulan di tempat terang dan 76 % jika disimpan di tempat gelap. Sedangkan ketahanan vitamin A pada media (minyak) yang dikemas dan disimpan selama 9 bulan adalah 99%. Fakta menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih mengalami defisiensi zat gizi mikro yaitu sekitar 10-16% termasuk vitamin A didalamnya. Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kekurangan vitamin A adalah diversifikasi pangan, suplementasi vitamin A dosis tinggi, dan fortifikasi pangan. Kandidat bahan pangan yang dapat digunakan untuk fortifikasi saat ini adalah minyak goreng. Beberapa alasan yang diutarakan oleh Martianto (2005) yang membuat minyak goreng potensial sebagai kendaraan fortifikasi vitamin A di Indonesia adalah karena minyak goreng merupakan komoditas kedua setelah beras yang dikonsumsi oleh lebih dari 90% penduduk, konsumsi minyak goreng per kapita yang mencapai lebih dari 23 gram (lebih dari 10 gram jumlah minimun untuk fortifikasi), rumah tangga rata-rata menggunakan 1-3 kali minyak goreng untuk penggorengan, stabilitas vitamin A selama penyimpanan dan penggorengan juga telah teruji (retensi selama penggorengan tinggi), dan dibuktikan dengan berbagai penelitian bahwa konsumsi minyak goreng berfortifikasi vitamin A terbukti mampu meningkatkan status vitamin A anak usia sekolah. Selain itu kondisi minyak goreng curah yang terdapat di pasar dan dikelola oleh distributor, disimpan di tempat terbuka dan dalam bentuk silo atau drum. Minyak goreng curah dalam silo atau drum tersebut dicampur dari berbagai produsen. Hal
17
ini menyebabkan kekaburan siapa yang memproduksi, sehingga menyulitkan untuk dilakukan ketertelusuran produk tersebut. Kondisi ini rawan terjadinya pengoplosan. Oleh karenanya jika terjadi resiko kesehatan bagi konsumen sulit untuk ditelusuri siapa yang bertanggung jawab, sehingga hak konsumen tidak terlindungi, artinya melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen No 8 tahun 1999. Selain itu, kondisi ini menghambat proses sertifikasi halal, karena masalah ketidaktertelusuran dari minyak goreng curah ini. Pada sisi yang lain, selama dalam rantai distribusi yang panjang dan luas menggunakan sarana angkut kendaraan tanki, minyak goreng curah rentan menimbulkan kecurangan pengoplosan yang secara fisiko-kimia dapat berakibat fatal pada keamanan pangan konsumen. Originalitas minyak goreng curah dari pabrik hingga konsumen juga dipengaruhi sanitasi lingkungan, seperti peralatan angkut (tangki), bongkar muat (pompa & drum), maupun kemasan eceran (plastik kemas), lingkungan pasar tradisional yang umumnya tidak begitu bersih, dan sarana pendukung transaksi lainnya, sehingga faktor hieginitas minyak goreng setelah sampai dikonsumen menjadi meragukan. Selain faktor higienitas, minyak goreng curah juga rentan mengalami fluktuasi harga. Perbedaan infrastruktur medan tempuh pengantaran antar wilayah, tidak fleksibelnya kendaraan angkut dan gudang penyimpanan yang dapat digunakan (hanya bisa menggunakan kendaraan tanki dan stasiun pompa bongkar muat), defisit volume sepanjang aktivitas distribusi, akan mendorong timbulnya disparitas harga antar wilayah yang pada akhirnya dapat memicu fluktuasi harga. Hal ini berbeda dengan model kemasan dimana sarana dan prasarana distribusi minyak goreng kemasan lebih fleksibel karena dapat menggunakan berbagai jenis kendaraan maupun gudang penyimpanan, sehingga dapat dilakukan sharing manfaat fasilitas sarana dan prasarana. Dalam rangka menjamin higenitas dan menurunkan kesenjangan fluktuasi harga minyak goreng curah, Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan konversi minyak goreng curah ke kemasan sederhana yang diatur dalam PERMENDAG nomor 2 tahun 2009. Menurut PERMENDAG nomor 2 tahun 2009 mendefinisikan bahwa Minyak goreng sawit kemasan sederhana adalah minyak goreng sawit curah yang dikemas dengan merek MINYAKITA yang diproduksi oleh produsen didaftarkan di Kementerian Perdagangan dengan model disain dan spesifikasi kemasan yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan. Merek MINYAKITA, misalnya, adalah merek untuk minyak sawit kemasan sederhana yang dimiliki oleh Departemen Perdagangan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri yang telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Disain dan spesifikasi kemasan minyak goreng sawit sederhana dengan menggunakan merek MINYAKITA adalah seperti Gambar berikut ini. Keterangan disain dan spesifikasi yang sesuai dengan lampiran PERMENDAG No. 2 tahun 2009 adalah : 1. Bentuk kemasan bantal (Pillow Pack); 2. Bahan plastik Poly Ethelene (Mono Layer). Kandungan MINYAKITA pada dasarnya bukanlah minyak
18
curah yang pada saat ini beredar di pasaran. MINYAKITA merupakan minyak goreng yang sudah mengalami proses penyaringan dua tahap, sehingga kualitas dan komposisinya sama dengan minyak goreng kemasan. Menurut Standar Nasional Industri (SNI) 7709-2012 yang masih melalui kajian mendefinisikan bahwa, minyak goreng sawit adalah “Bahan pangan dengan komposisi utama trigliserida berasal dari minyak sawit, dengan atau tanpa perubahan kimiawi, termasuk hidrogenasi, pendinginan dan telah melalui proses pemurnian dengan penambahan vitamin A”. Dengan demikian dalam minyak goreng kemasan tersebut dipersyaratkan paling tidak mengandung vitamin A sebanyak 45 IU/gram. Syarat mutu minyak goreng sawit sesuai dengan SNI nomor 7709 tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Syarat mutu minyak goreng sawit Kriteria Uji
Satuan
Persyaratan
Bau
-
Normal
Rasa
-
Normal
Warna (lovibond 5,25” cell)
Merah/kuning
Maks. 5,0/50
Kadar air dan bahan menguap (b/b)
%
Maks. 0,1
Asam lemak bebas (dihitung sebagai asam palmitat
%
Maks. 0,3
Bilangan Peroksida
Mek O2/kg
Maks. 10*
Vitamin A
IU/g
min. 45*
Keadaan
Minyak Pelikan
Negatif
Cemaran logam Kadmium (Cd)
Mg/kg
Maks. 0,2
Timbal (Pb)
Mg/kg
Maks. 0,1
Timah (Sn)
Mg/kg
Maks. 40,0/250,0**
Merkuri (Hg)
Mg/kg
Maks. 0,05
Cemaran arsen (As)
Mg/kg
Maks. 0,1
Permendag nomor 2 tahun 2009 sangat didukung dengan peraturan terkait yang lainnya yaitu SNI 7709 tahun 2012 mengenai minyak goreng sawit yang ditindak lanjuti oleh SNI wajib yang didukung oleh PERMENPERIN nomor 87 tahun 2013 mengenai pemberlakuan SNI minyak goreng sawit secara wajib. Selanjutnya Kementerian Perdagangan juga konsisten dalam melindungi higenitas dan menghindari oplosan terhadap minyak goreng curah melalui peraturan yang dikelauarkan kemudian, yaitu PERMENDAG nomor 80 tahun 2014 tentang Minyak Goreng Wajib Kemasan. dengan demikian kebijakan tersebut diharapkan dapat melindungi masyarakat Indonesia dari keurangan ketidakterukuran tera dan timbang, pengoplosan dan juga dapat meningkatkan taraf kesehatan yang diharapkan dapat juga meningkatkan usia harapan hidup masyarakat Indonesia. Teja Primawati Utami, S.Tp. MM. Widyaiswara Ahli Muda Pusdiklat Perdagangan
KOLOM
DIKLAT FUNGSIONAL PENJENJANGAN PERENCANA
Sesi Foto bersama Peserta Diklat Fungsional Perencana Penjenjangan Pertama Gelombangan I Tahun 2014 dengan Dekan Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) Prof. Dr. Ir. B. Kombaitan, M.Sc. didampingi staf pengajar Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Dr. Ridwan Sutriadi, ST., MT., dan Ibu Meli (dari Pusbindiklatren-Bappenas).
D
alam rangka Pembinaan Jabatan Fungsional Perencana, Bappenas sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Perencana bertanggung jawab untuk mengembangkan kurikulum dan penyelenggaraan Diklat Fungsional Perencana. Sejak tahun 2003, setiap tahun Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren) Bappenas bekerjasama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, Universitas Syiah Kuala, Universitas Hasanudin dan Universitas Gadjah Mada, memfasilitasi penyelenggaraan Diklat Fungsional Perencana.
3. Diklat Fungsional Perencana Madya: 3 minggu, 4. Diklat Fungsional Perencana Utama: 1 minggu. Kegiatan Diklat tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, keterampilan dan sikap untuk dapat melaksanakan tugas jabatan fungsional Perencana Pertama, Muda, Madya, dan Utama secara profesional dengan dilandasi kepribadian dan etika PNS sesuai dengan kebutuhan instansi agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan fungsional Perencana.
Diklat Fungsional Perencana ini diperuntukkan bagi perencana yang akan menduduki jabatan yang lebih tinggi, atau calon pemangku jabatan fungsional perencana yang akan diangkat pertama kali atau pindah jabatan dari jabatan lain.
Sedang sasaran pelatihan ini adalah terwujudnya PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan Fungsional Penjenjangan Perencana Ahli Pertama, Muda, Madya, dan Utama.
Diklat Fungsional Perencana terdiri atas 4 jenjang yaitu :
Penyelenggara Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana harus memperoleh akreditasi dan ditunjuk oleh Bappenas. Pada tahap awal, diklat ini diselenggarakan di Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjadjaran, Universitas Indonesia, Universitas Syiah Kuala,
1. Diklat Fungsional Perencana Penjenjangan Pertama: 7 minggu, 2. Diklat Fungsional Perencana Penjenjangan Muda: 5 minggu,
19
KOLOM dan Universitas Hasanuddin. Namun, Penyelenggaraan ini dapat dilaksanakan dimanapun di seluruh Indonesia, selama memenuhi ketentuan dalam pedoman penyelenggaraan Diklat Fungsional Perencana. Diklat ini sudah dimulai sejak tahun 2003, dan dibiayai sepenuhnya oleh Bappenas. Namun demikian, ditahuntahun selanjutnya sebagian pembiayaan akan dibebankan kepada instansi pengirim peserta diklat (cost sharing). Pada tahun 2015, Kementerian Perdagangan melalui Biro Perencanaan bekerjasama dengan LPEM Universitas Indonesia menyelenggarakan Diklat Fungsional Perencana Penjenjangan Pertama dengan pembiayaan dibebankan oleh DIPA Biro Perencanaan dengan jumlah peserta sebanyak 20 peserta yang berasal dari unit-unit di lingkungan Kementerian Perdagangan. Pada Tahun 2014, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan mengirimkan peserta dengan pembiayaan sebagian dibebankan kepada instansi pengirim peserta diklat (cost sharing) sebanyak 1 (satu) peserta pada Penyelenggaraan Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana Ahli Pertama Gelombang I Tahun 2014 yang bekerjasama dengan Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Padjadjaran. Penyelenggaraan Diklat tersebut diikuti sebanyak 20 orang yang berasal dari instansi pemerintah kabupaten dan atau kota di seluruh Indonesia. Adapun pelaksanaan kegiatan Diklat berlangsung mulai tanggal 2 Juni s.d. 19 Juli 2014 bertempat di Gedung Perencanaan Wilayah Kota (PWK), Institut Teknologi Bandung. Materi kurikulum Diklat bagi Pejabat Fungsional Perencana Pertama sangatlah menarik dan bervariasi dalam perencanaan pembangunan Nasional maupun daerah, dimana peserta harus mampu menjawab isu-isu dan tantangan mendatang, menyangkut globalisasi, pembangunan manusia yang berkelanjutan, lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan, perencanaan partisipatif (participatory planning) dan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sasaran kurikulum diklat tersebut pada domain cognitive dan skill difokuskan pada pemenuhan kompetensi menurut pekerjaan perencanaan dan lingkup tanggung jawab Pejabat Fungsional Perencana Pertama. Kurikulum Diklat Fungsional Perencana Pertama terdiri atas 2 (dua) bagian, yaitu: 1. Muatan Inti, meliputi 75% dari keseluruhan jumlah sesi, terdiri atas kelompok Bidang Kompetensi:
20
a. Teknis Perencanaan (29 sesi); b. Spesifik Ekonomi (30 sesi); c. Spesifik Sosial (22 sesi); d. Spesifik Spasial (25 sesi); e. Studi Kasus (16 sesi); dan f. Uji Kompetensi (4 sesi). 2. Muatan Lokal, meliputi 25% dari keseluruhan jumlah sesi, terdiri atas: a. Latihan Perencanaan/Planning Exercise (24 sesi); b. Keterampilan Penunjang (10 sesi); c. Topik Khusus (8 sesi). Rencananya pada tahun 2016, Biro Perencanaan Kementerian Perdagangan akan mengalokasikan kembali penyelenggaraan Diklat Fungsional Penjenjangan Perencana Ahli Pertama, dikarenakan antusiasme peserta yang merupakan Calon Perencana Ahli Pertama dan bukan jabatan dari Calon Perencana Ahli Pertama di lingkungan Kementerian Perdagangan yang meningkat sejak diberlakukannya UU ASN. Jika Pegawai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan khususnya dan umumnya Pegawai Kementerian Perdagangan berminat menjadi Fungsional Perencana dapat menghubungi Koordinator Fungsional Perencana Kementerian Perdagangan. Sedangkan untuk mengetahui informasi ketentuan dan persyaratan Diklat Fungsional Perencana, serta Beasiswa Diklat Non Gelar dan Gelar dapat menghubungi Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Pelatihan Perencana (Pusbindiklatren).
Subhan Apriyatna, SE Perencana Pusdiklat Kementerian Perdagangan
Serba-Serbi Beasiswa Pada edisi ini, redaksi akan mengupas serba-serbi beasiswa, baik itu beasiswa master/doctor (s2/s3) dan beasiswa shortcourse/pelatihan baik itu di dalam maupun di luar negeri. Informasi beasiswa akan disajikan di bagian wawasan, yaitu:
“Beasiswa Kemendag, Beasiswa Fullbright, Beasiswa LPDP, Beasiswa AAS, Beasiswa Stuned” Dan akan ada cerita dan pengalaman seru dari para penerima beasiswa pada bagian Oase. Silahkan dicermati dan persiapkan diri untuk meraih beasiswa.
21
WAWASAN
Program Beasiswa S2/S3 SDM Kementerian Perdagangan Tahun 2014
P
ada tahun 2014, program peningkatan kapasitas SDM Kementerian Perdagangan berjalan dengan baik. Program tersebut terbagi menjadi 2 (dua), yaitu program beasiswa S2/S3 dan workshop. Program beasiswa S2/S3 pada tahun 2014 tidak berbeda jauh dengan tahun 2013, dimana sumber pendanaan masih terdiri dari APBN Kementerian Perdagangan dengan full scholarship dan Lembaga Donor dengan bentuk full scholarship, split site, twinning program dan cost sharing. Lembaga donor yang bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dapat dilihat pada tabel pada halaman berikut.
No
Perjanjian kerjasama antara Biro Organisasi dan Kepegawaian dengan Universitas Indonesia (UI) tertuang dalam bentuk Surat Perjanjian Kerjasama antara lain: 1. Perjanjian Kerjasama antara Biro Organisasi dan Kepegawaian dengan UI Nomor 1790.1/SJ DAG.2/SD/2/2014 dan
Lembaga Donor
Bentuk Kerjasama
Negara
1
Australia Awards Scholarship (AAS)
Full Scholarship
Australia
2
Australia Awards Scholarship (AAS)
Split Site (IPB – Adelaide)
Australia
3
STUNED – NESO
Twinning Program (UI – Groningen)
Belanda
4
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Full Scholarship
Indonesia
5
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Full Scholarship
Indonesia
6
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)
Cost Sharing
Indonesia
7
Pemerintah Taiwan melalui Elite Studi In Taiwan (ESIT)
Full Scholarship
Taiwan
Kerjasama Pelaksanaan Beasiswa Dengan Universitas Dalam Negeri Pada tahun 2014, Biro Organisasi dan Kepegawaian memperluas kerjasama dengan Universitas Indonesia (UI), dimana pada tahun 2013 program yang tersedia hanya Magister Ilmu Ekonomi dan pada tahun 2014 terdapat 2 (dua) program baru, yaitu Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik (MPKP) dan Magister Ilmu Hukum (MH). Pada program MPKP, pegawai tugas belajar menjadi satu dalam kelas khusus dan mengikuti
22
program pengembangan berupa workshop workshop. Sedangkan program MH, pegawai tugas belajar berbaur dengan mahasiswa dari Kementerian dan Lembaga lainnya karena tidak ada kelas khusus.
288/PKS/FE/UI/2014 tentang Penyelenggaraan Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Bagi Staf Kementerian Perdagangan; 2. Perjanjian Kerjasama antara Biro Organisasi dan Kepegawaian dengan UI Nomor 1165/SJ‐DAG.2/ SD/8/2014 tentang Penyelenggaraan Program Magister Ilmu Hukum Bagi Pegawai Kementerian Perdagangan.
Kerjasama Pelaksanaan Beasiswa Dengan Universitas Luar Negeri
5) Beasiswa Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS);
Untuk universitas di luar negeri, Biro Organisasi dan Kepegawaian masih bekerjasama dengan
6) Beasiswa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
1. Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKY), 2. Australian National University (ANU), dan 3. Monash University. Biro Organisasi dan Kepegawaian juga melakukan kerjasama dengan beberapa lembaga donor, antara lain Australia Awards Scholarship (AAS), STUNED NESO, dan Pemerintah Taiwan melalui Elite Studi In Taiwan (ESIT).
Pembiayaan Penjaringan calon pegawai tugas belajar tetap dilakukan melalui surat edaran, Intranet dan sosialisasi. Sosialisasi dilakukan apabila terdapat perwakilan universitas atau lembaga donor datang ke Indonesia. Kedatangan perwakilan universitas atau lembaga donor merupakan respon terhadap undangan Biro Organisasi dan Kepegawaian kepada universitas atau lembaga donor tersebut. Pihak universitas atau lembaga donor langsung menyampaikan informasi kepada pegawai Kementerian Perdagangan yang berminat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Universitas dan lembaga donor yang melakukan sosialisasi pada tahun 2014 antara lain adalah Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKY), Australian National University (ANU), Monash University, Australia Awards Scholarship (AAS), dan Elite Study In Taiwan (ESIT). Proses seleksi dan persyaratan untuk masing masing program juga tidak mengalami perubahan seperti tahun 2013 sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 02.1/M DAG/ PER/1/2013 Tentang Pedoman Pemberian Tugas Belajar dan Izin Belajar Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Perdagangan.
Seleksi Beasiswa Tahun 2014 Pada tahun 2014, Biro Organisasi dan Kepegawaian telah melakukan seleksi untuk program beasiswa S2/S3, antara lain: 1) Beasiswa Australia Awards Scholarship; 2) Beasiswa STUNED–NESO, baik untuk pegawai yang mengikuti twinning program UI maupun untuk pegawai yang tidak mengikuti twinning program UI; 3) Beasiswa Kementerian Perdagangan untuk program Public Policy di Lee Kuan Yew Singapura;
Dari hasil seleksi terhadap beasiswa‐beasiswa di atas, banyak pegawai Kementerian Perdagangan yang lulus dan selanjutnya, pegawai yang lulus seleksi akan mengikuti pembekalan, baik yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian maupun yang dilaksanakan oleh lembaga donor.
Pelaksanaan Beasiswa S2/S3 Perkembangan peningkatan kapasitas SDM melalui program beasiswa S2/S3 Kementerian Perdagangan sampai dengan bulan Desember 2014, dapat dijabarkan sebagai berikut (yang merupakan gambar PNS Kementerian Perdagangan yang telah, sedang dan akan melanjutkan Jenjang Pendidikan S2/S3 dari Program Beasiswa baik dari Anggaran Kementerian Perdagangan maupun donor lainnya) : 1. Program Beasiswa Kementerian Perdagangan dari tahun 2012 sampai dengan bulan September 2014 telah meluluskan 30 Pegawai, mengundurkan diri 5 pegawai, dan sampai dengan bulan Desember 2014 diperkirakan pegawai tugas belajar yang akan lulus berjumlah 62 pegawai sehingga jumlah pegawai yang sedang tugas belajar sejumlah 108 pegawai. 2. Program Beasiswa dari lembaga donor, universitas dan pemerintah negara lain dari tahun 2012 jumlah pegawai yang mendapatkan beasiswa berjumlah 54 pegawai dan sampai dengan bulan September 2014 telah meluluskan 19 pegawai, mengundurkan diri 1 pegawai, serta diperkirakan sampai dengan bulan Desember 2014 pegawai tugas belajar yang akan lulus berjumlah 3 pegawai sehingga jumlah pegawai yang sedang tugas belajar sejumlah 31 pegawai. 3. Dalam rangka Peningkatan Kapasitas SDM, Kementerian Perdagangan telah melaksanakan Program Beasiswa baik yang dibiayai dengan anggaran APBN Kementerian Perdagangan maupun Lembaga Donor lainnya, sampai dengan bulan September 2014 jumlah pegawai yang telah menyelesaikan pendidikan S2/S3 berjumlah 49 pegawai dari 139 pegawai. Jumlah pegawai Kementerian Perdagangan yang mendapat beasiswa S1/S2/S3 tahun 2014, baik yang berasal dari APBN Kementerian Perdagangan maupun yang berasal dari lembaga donor, universitas dan pemerintah negara lain, dapat dilihat dalam diagram dibawah ini :
4) Beasiswa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
23
Beasiswa S2/S3 Beasiswa Lembaga Donor 16 Pegawai Dalam Negeri 1. STAR BPKP (2 Pegawai) S2 : - UI - Unpad 2. Kominfo (5 Pegawai) S2 : UI S3 : Uni. Hasanudin 3. Bappenas (2 Pegawai) S2 : UI
Luar Negeri Australia Award Scholarship (AAS) (7 Pegawai) S2 : - Univ. Meulborn - Univ. Sydney - Monash
Penutup Pemberian beasiswa S2/S3 kepada PNS Kementerian Perdagangan merupakan salah satu program peningkatan kapasitas SDM Kementerian Perdagangan yang mendapat perhatian cukup serius dari Menteri Perdagangan. Karena, dengan memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melanjutkan pendidikan
24
Beasiswa Kemendag 28 Pegawai Dalam Negeri 1. UI (21 Pegawai) S2 MPKP 2. UI (5 Pegawai) S2 Hukum
Luar Negeri 1. Australia (1 Pegawai) S3 : ANU 2. Prancis (1 Pegawai) S3 : Univ. Strasbourg
terutama di luar negeri selain dapat menambah pengetahuan secara kognitif juga dapat memperluas wawasan pegawai mengenai segala sesuatu, tidak hanya sebatas lingkup pekerjaan sehari‐hari serta dapat mengubah cara pandang pegawai dalam menghadapi suatu permasalahan disamping dapat memperluas “networking” baik untuk kepentingan individu maupun untuk kepentingan organisasi. (Biro Organisasi dan Kepegawaian)
WAWASAN
BEASISWA AAS AUSTRALIA AWARD SCHOLARSHIP Apa Itu AAS Australian Awards Scholarship (AAS) dulu dikenal dengan sebutan ‘Australian Development Scholarship (ADS)’. Beasiswa ini sangat populer bagi pemburu beasiswa Indonesia. AAS ditawarkan dalam dua kategori utama: ‘Kategori Public’ dan ‘Kategori Open’.
3. Memenuhi persyaratan Pemerintah Australia untuk masuk sebagai mahasiswa asing di Australia (kesehatan, karakter, dll) 4. Tidak mengajukan permohonan visa untuk tinggal di Australia, visa yang diajukan adalah visa pelajar
Pelamar kategori public berasal dari organisasi pemerintah, Perguruan Tinggi Negeri dan Badan Usaha Milik Negara dan harus disetujui oleh Biro Kerjasama Luar Negeri (BKLN) dari lembaga lokal atau pusat pemerintah Australia. Pelamar kategori public yang berasal dari instansi pemerintah di luar Jakarta dapat mendaftar langsung ke kantor Program Beasiswa AAS dengan persetujuan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) atau Kepala Dinas (Kadinas) Provinsi/Kabupaten/Kota dan persetujuan dari Bupati atau Gubernur (atau perwakilan) jika diperlukan. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tidak bisa mendaftar beasiswa ini.
5. Tidak mengajukan permohonan beasiswa Australia Awards lain kecuali telah berada di luar Australia untuk dua kali panjang total waktu berada di Australia (misalnya, penerima Beasiswa Australia Awards sebelumnya di Australia selama empat tahun tidak akan memenuhi syarat untuk mendaftar selama Beasiswa Australia Awards sampai mereka telah berada di luar Australia atau kembali di Indonesia selama delapan tahun)
Pelamar kategori open berasal dari organisasi-organisasi swasta, perguruan tinggi swasta dan juga mencakup fresh graduate. Tidak ada persetujuan pemerintah yang diperlukan dan aplikasi harus disampaikan langsung ke kantor Australia Awards. Pegawai negeri tidak diperkenankan mendaftar sebagai ‘pelamar kategori open’.
7. Tidak sedang menjalani tugas militer
Persyaratan Umum AAS Terdapat persyaratan umum yang harus dipenuhi: 1. Warga Negara Indonesia dan akan berada di Indonesia dan melamar beasiswa dari Indonesia 2. Tidak menikah atau bertunangan dengan seseorang yang memenuhi syarat untuk memegang kewarganegaraan atau status penduduk tetap Australia atau Selandia Baru, pada setiap tahap aplikasi, seleksi, proses mobilisasi atau saat pelaksanaan beasiswa di Australia
6. Telah memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan oleh Indonesia atau pemerintah Indonesia 8. Dapat memenuhi semua persyaratan dari Departemen Perlindungan Imigrasi dan Perbatasan (DIBP) untuk visa pelajar dan DFAT 9. Dapat memenuhi persyaratan penerimaan dari universitas Australia di mana Beasiswa tersebut akan dilakukan
Persyaratan Khusus AAS Setelah memenuhi persyaratan umum, kita dapat mendaftarkan diri untuk area studi yang termasuk dalam bidang-bidang prioritas pembangunan (lihat “Bidang Studi Prioritas” di bawah), dengan persyaratan khusus sebagai berikut: 1. Pada tanggal penutupan pendaftaran, usia tidak lebih dari 42 tahun 2. Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,9 pada skala maksimum 4.0 (2,75 untuk pelamar dari DFAT
25
WAWASAN Geographic Focus Area dan bagi pelamar penyandang cacat sebagaimana dinyatakan di formulir aplikasi AAS) 3. Bagi para pendaftar untuk jenjang Masters, mencapai nilai kecakapan bahasa Inggris sekurang-kurangnya 5,0 untuk IELTS (atau 500 untuk paper-based TOEFL atau 59 untuk internet-based TOEFL) 4. Bagi para pendaftar untuk jenjang PhD, mencapai nilai kecakapan bahasa Inggris sekurang-kurangnya 6,0 untuk IELTS (atau 550 untuk paper-based TOEFL atau 79 untuk internet-based TOEFL) a. Hasil IELTS atau TOEFL wajib merupakan hasil terbaru (hasil tes yang diambil di tahun 2014 ke atas) b. Kontak info test centre yang melaksanakan tes TOEFL wajib disertakan untuk verifikasi hasil tes TOEFL c. Melampirkan sekurang-kurangnya satu hasil tes TOEFL asli dari lembaga terkait d. Hasil tes bahasa Inggris lainnya (termasuk tes prediksi TOEFL) tidak akan diterima. 5. Sudah memegang gelar sarjana, apabila melamar untuk Masters 6. Telah memiliki Master, apabila melamar untuk program Doctorate 7. Jika mendaftar untuk jenjang Doctorate, para pendaftar yang akan dipertimbangkan hanyalah pendaftar yang merupakan dosen universitas dan lembaga pendidikan tinggi serta staf lembaga penelitian, atau selain dari itu merupakan para pembuat kebijakan serta para kandidat yang ditargetkan di badan-badan lainnya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan Pemerintah Australia 8. Sangat dianjurkan bagi para pendaftar jenjang Doctorate untuk memiliki surat pernyataan dukungan dari sebuah universitas di Australia terkait bidang studi yang diajukan oleh pendaftar tersebut 9. Sangat dianjurkan bagi para pendaftar PhD untuk menyelesaikan jenjang Masters dengan komponen penelitian sekurang-kurangnya 25%.
Bidang Studi Prioritas AAS Bidang studi prioritas bagi Indonesia adalah: • Pertumbuhan yang berkelanjutan dan manajemen ekonomi; • Demokrasi, keadilan dan pemerintahan yang baik; • Investasi untuk pembangunan manusia; serta • Keamanan dan kedamaian.
26
Manfaat ASS Para penerima beasiswa secara umum menerima manfaatmanfaat berikut ini: 1. Pra-Kursus bahasa Inggris di Indonesia; 2. Tunjangan hidup di Indonesia selama pelatihan; 3. Biaya-biaya pemeriksaan medis dan rontgen; 4. Dana penunjang di awal masa perkuliahan; 5. Biaya pendidikan penuh di Australia; 6. Biaya hidup selama di Australia; 7. Program Pengenalan Akademik di Australia sebelum dilaksanakan perkuliahan; 8. Asuransi Kesehatan Mahasiswa Luar Negeri selama masa beasiswa di Australia; 9. Bantuan tutorial tambahan jika diperlukan; 10. Biaya tiket perjalanan kelas ekonomi saat keberangkatan ke Australia pada awal studi, kepulangan ke Indonesia saat akhir studi, serta perjalanan saat reuni keluarga; serta 11. Penelitian lapangan di Indonesia atau di Australia.
Dokumen Pendukung Para pendaftar wajib melampirkan semua dokumen pendukung terkait yang dipaparkan di Panduan Kebijakan Beasiswa pada saat mereka mendaftar. Dokumen yang dilegalisir wajib menggunakan cap basah. Para pendaftar juga wajib menyediakan dokumen penting berikut untuk memenuhi persyaratan spesifik terkait Indonesia. Jika setidak-tidaknya satu dokumen penting di bawah ini tidak disertakan, pendaftaran Anda akan ditolak secara otomatis. Dokumen yang harus dilampirkan: 1. Salinan akta kelahiran atau setaranya 2. Bukti kewarganegaraan, contohnya KTP atau halaman informasi pribadi paspor Anda 3. Curriculum Vitae terbaru 4. Ijazah/gelar pendidikan tingkat lanjut dan tingkat tinggi resmi (wajib dilegalisir oleh lembaga resmi yang mengeluarkan dokumen terkait atau Notaris) 5. Transkrip nilai pendidikan tingkat lanjut dan tingkat tinggi resmi (wajib dilegalisir oleh lembaga resmi yang mengeluarkan dokumen terkait atau Notaris) 6. Hasil tes kecakapan bahasa Inggris IELTS atau TOEFL asli yang terbaru (hasil tes yang diambil di tahun 2014 ke atas). Tes prediksi TOEFL TIDAK diterima 7. Para pendaftar jenjang Masters juga wajib melampirkan ijazah/transkrip gelar D3 yang telah dilegalisir jika menggunakan ijazah/transkrip D4 atau kelanjutan S1
8. Para pendaftar jenjang Doctorate juga wajib melampirkan ijazah/transkrip gelar S1 yang telah dilegalisir
dibuka dari tanggal 1 Februari 2015 dan ditutup pada tanggal 30 April 2015.
9. Referensi akademik dari pembimbing S2 bagi para kandidat Doctorate, serta
Pada bulan November atau Desember di tahun yang sama, akan ada pengumuman bagi yang lulus seleksi tahap 1 (administrasi) dan bisa melanjutkan seleksi berikutnya. Seleksi tahap 2 berupa test IELTS dan wawancara Joint Selection Team (JST) pada bulan Januari tahun berikutnya. Apabila pada saat ini kita telah memenuhi persyaratan umum dan khusus, ada baiknya agar terus mempersiapkan diri untuk tes IELTS dari awal. Saat wawancara JST, Anda akan diwawancarai dua orang yang akan menilai bahwa Anda adalah kandidat yang layak. Persiapkan segala sesuatunya dengan baik. Jika melamar S3 atau Master by Research maka kita akan diminta memaparkan proposal penelitian selama 10 menit saat wawancara JST.
10. Para pendaftar jenjang Doctorate dan Masters yang studinya akan mencakup sekurang-kurangnya lima puluh persen penelitian wajib melengkapi rincian proposal penelitian di formulir pendaftaran, 11. Para pendaftar yang mendaftar secara online (melalui OASIS) wajib untuk juga mengunggah formulir ‘Additional information for online application (OASIS)’ yang telah diisi. Formulir ini dapat diunduh melalui www. australiaawardsindonesia.org.
Program Masters Untuk program S2, Kita bisa memilih Master by Coursework atau Master by Research. Perbedaan Master by Research dengan Master by Coursework adalah jika Master by Research maka perlu mencari calon supervisor/pembimbing, tidak sekedar menentukan jurusan dan universitas. Selain itu, diwajibkan membuat proposal penelitian yang akan dijadikan tesis/disertasi nantinya. Oleh karena itu, kita harus tekun mencari profesor/peneliti di universitas Australia yang bisa menjadi pembimbing nantinya. Jika memilih Master by Coursework maka kita tidak perlu menulis proposal dan tidak perlu kontak calon supervisor/pembimbing.
Proses AAS Pendaftaran AAS setiap tahunnya dibuka sekitar bulan Februari dan ditutup bulan Juli. Untuk tahun 2015 ini, tanggal pendaftaran untuk studi yang dimulai di Australia pada 2016
Jika kita memenuhi syarat dan menjadi salah satu dari penerima beasiswa AAS, Anda akan diwajibkan untuk mengikuti pre-departure training atau PDT yang dikenal juga dengan English for Academic Purposes (EAP). Pengumuman final penerima beasiswa AAS biasanya diberikan pada minggu kedua Februari, sekitar sebulan setelah wawancara JST. Program EAP merupakan proses perkuliahan yang intensif dan padat karena dilaksanakan setiap hari dari pagi hingga sore. Selama EAP Anda wajib ikut dan harus mendapat izin dari tempat kerja karena itu artinya Anda akan meninggalkan pekerjaan. Selama EAP, kita juga akan menetapkan pilihan universitas dan jurusan yang sesuai, serta mengurus passport dan visa. Jika semua beres, maka kita siap untuk berangkat ke Australia. Tergantung durasi EAP, kita bisa berangkat bulan Juni di tahun itu atau bulan Januari tahun berikutnya. Jadi, proses keseluruhan AAS bisa dua tahun jika dihitung dari mendaftar pertama kali hingga berangkat ke Australia untuk sekolah. Kalau begitu, tunggu apa lagi? Mari kita persiapkan diri untuk mendaftar AAS. (Redaksi)
27
WAWASAN
BEASISWA STUNED STUDEREN IN NEDERLAND
Apa Itu StuNed
3. Program Tailor Made Training (group application)
StuNed, Studeren in Nederland, atau studi di Belanda, adalah program beasiswa yang bertujuan membantu pembangunan Indonesia melalui peningkatan Sumber Daya Manusia pada institusi-institusi di Indonesia. Setiap tahun antara 200 sampai 250 beasiswa penuh ditawarkan kepada mereka yang bergiat dalam pembangunan Indonesia. Penerima beasiswa dapat mengikuti program studi internasional dalam bahasa Inggris seperti master course, short course, atau tailor made training.
Jenis Program StuNed 1. Program Master (individual application) Program Master diselenggarakan oleh institusi pendidikan tinggi internasional di Belanda untuk jangka waktu pendidikan 12-24 bulan dan diakhiri dengan diperolehnya gelar Master dari Belanda yang diakreditasi oleh NVAO (Nederlands – Vlaamse Accreditatie Organisatie) 2. Program Short Course (individual application)
28
Program Short Course meliputi kursus-kursus spesialis bertaraf internasional dengan waktu penyelenggaraan 2 – 12 minggu dan diakhiri dengan pemberian sertifikat atau diploma. Program ini diselenggarakan di Belanda oleh institusi pendidikan tinggi internasional atau pusat pengetahuan keahlian lainnya.
Program Tailor Made Training diperuntukkan bagi organisasi yang berkeinginan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya. Program Tailor Made Training biasanya berlangsung selama 3 minggu dan diberikan oleh institusi pendidikan tinggi internasional atau pusat pengetahuan keahlian lainnya. Pilihan modul, jadwal, lokasi dan jangka waktu disesuaikan dengan kebutuhan organisasi pemohon.
Sasaran Kandidat StuNed idealnya memiliki komitmen untuk meningkatkan sumber daya manusia dan kapasitas institusi tempat mereka bekerja, memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Belanda dan juga meningkatkan efektifitas dari program-program kerja yang sedang berjalan. Prioritas akan diberikan kepada pelamar yang: 1. Program studi dan/atau area pekerjaannya berkaitan dengan bidang prioritas kerjasama bilateral Indonesia dan Belanda. 2. Berpotensi menjadi pemimpin di masa mendatang yaitu mereka yang memiliki prestasi akademis dan non akademis/kepemimpinan yang sangat baik, yang dibuktikan dengan berbagai pencapaian di tingkat nasional maupun internasional. 3. Memiliki motivasi kuat untuk mengikuti program studi yang dipilih, yang diartikulasikan di bagian motivation statement di formulir pendaftaran.
Persyaratan StuNed - Program Master 1. Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan: fotokopi KTP atau Kartu Dinas Pegawai Negeri 2. Diterima di salah satu program master yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan tinggi di Belanda, dibuktikan dengan: Surat Penerimaan (letter of acceptance / admission letter) dari universitas di Belanda yang mencantumkan dengan jelas nama program studi, tanggal awal dan akhir program studi yang dipilih serta total biaya perkuliahan. 3. Pendidikan minimal S1 atau setara dan dapat menunjukkan bukti prestasi akademik (IPK min. 3.00); dibuktikan dengan: transkrip dan ijazah yang dilegalisir dengan tanggal dan tahun kelulusan tercantum didalamnya. 4. Pengalaman bekerja (setelah S1) minimal 2 tahun, dibuktikan dengan menyertakan fotokopi Surat Keputusan pengangkatan pegawai (SK) atau kontrak kerja. 5. Mendapatkan persetujuan dari institusi; dibuktikan dengan: pernyataan resmi dari pimpinan institusi di atas materai yang menyatakan bahwa stafnya diizinkan untuk studi di Belanda. Pernyataan ini dituliskan di formulir StuNed.
6. Pernyataan bersedia mengikuti dan menyelesaikan seluruh perkuliahan selama menerima beasiswa yang dituliskan di formulir StuNed; 7. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik; dibuktikan dengan: hasil Internet Based Test (IBT) TOEFL dengan skor minimal 79, atau IELTS minimal 6.0. 8. Riwayat hidup (Curriculum Vitae) dengan menggunakan formulir standar yang terdapat di website; 9. Tidak ada batas umur.
Stuned – Short Courses 1. Warga Negara Indonesia, dibuktikan dengan: fotokopi KTP atau Kartu Dinas Pegawai Negeri 2. Diterima di salah satu program short course yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan tinggi di Belanda, dibuktikan dengan: Surat Penerimaan (letter of acceptance/ admission letter) dari universitas di Belanda yang mencantumkan dengan jelas nama program studi, tanggal awal dan akhir program studi yang dipilih serta total biaya perkuliahan.
29
WAWASAN 3. Pendidikan minimal S1 atau setara dan dapat menunjukkan bukti prestasi akademik (IPK min. 2,75); dibuktikan dengan: transkrip dan ijazah yang dilegalisir dengan tanggal dan tahun kelulusan tercantum didalamnya. 4. Pengalaman kerja (setelah lulus S1) minimal 2 tahun di institusi terakhir, dibuktikan dengan: fotokopi Surat Keputusan pengangkatan pegawai (SK) atau kontrak kerja. 5. Persetujuan dari institusi; dibuktikan dengan: pernyataan resmi dari pimpinan institusi di atas materai yang menyatakan bahwa stafnya diizinkan untuk studi di Belanda. Pernyataan ini dituliskan di formulir StuNed. 6. Pernyataan bersedia mengikuti dan menyelesaikan seluruh perkuliahan selama menerima beasiswa yang dituliskan di formulir StuNed; 7. Memiliki kemampuan Bahasa Inggris yang baik; dibuktikan dengan: hasil Internet Based Test (IBT) TOEFL dengan skor minimal 68, atau IELTS minimal 5.5. 8. Riwayat hidup (Curriculum Vitae) dengan menggunakan formulir standar yang terdapat di website www. nesoindonesia.or.id ; 9. Prioritas diberikan untuk staf mitra kerja Kedutaan Besar Belanda;
• Biaya penelitian (bila diperlukan) • Paket asuransi (perjalanan, kesehatan, third party liability) • Biaya perjalanan internasional dan lokal • Biaya pembelian buku-buku kuliah • Biaya pengurusan visa
Pendaftaran Sebelum mengajukan aplikasi, pelamar terlebih dahulu mendaftar di universitas Belanda untuk mendapatkan Letter of Admission. Semua program studi tersebut tersedia di Studyfinder (www.studyfinder.nl). Bagi pelamar program master, Anda bisa memilih studi dengan durasi maksimal 2 tahun dan biaya kuliah tidak lebih dari EUR 20.000 per tahun. Sementara, program studi short course dengan masa studi maksimal 6 bulan.
Deadline • 1 April 2015 (untuk program yang dimulai antara
1 Juli s/d 31 Desember) • 1 Oktober 2015 (untuk program yang dimulai antara 1 Januari s/d 30 Juni)
10. Tidak ada batas umur.
Bidang Studi Prioritas stuNed Program StuNed merupakan bagian dari kerja sama bilateral pemerintah Belanda dengan Indonesia yang tercantum dalam Multi Annual Policy Framework (2014-2017), yang meliputi bidang-bidang yang diprioritaskan yaitu: • Perdagangan Internasional, Keuangan dan Ekonomi • Transportasi, (Agro) logistik dan Infrastruktur • Keamanan dan Penegakan Hukum • Air • Agro-Pangan dan Hortikultura • Manajemen Kesehatan StuNed menitikberatkan pada pengembangan dan meningkatkan-kapasitas institusi dalam rangka mendukung bidang-bidang tersebut.
Beasiswa StuNed Meliputi: • Uang kuliah • Biaya hidup (uang bulanan)
30
Dokumen Pendukung Formulir aplikasi dan CV bisa diperoleh di www.nesoindonesia. or.id. Sedangkan dokumen pendukung yang dibutuhkan: 1. Admission letter/LoA dari institusi pendidikan tinggi Belanda 2. Salinan sertifikat IBT TOEFL/IELTS 3. CV 4. Salinan SK PNS atau kontrak kerja 5. Salinan ijazah S1 dan transkrip dilegalisir 6. Salinan KTP atau paspor 7. Pasfoto terbaru warna (3x4)
(Redaksi)
LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Sejarah UUD 1945 mengamanahkan bahwa sekurang-kurangnya dua puluh persen Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) adalah untuk fungsi pendidikan. Pemerintah dan DPR RI pada tahun 2010 melalui UU Nomor 2 tahun 2010 tentang APBN-P 2010 menyepakati bahwa sebagian dana dari alokasi dana fungsi pendidikan dalam APBN-P tersebut dijadikan sebagai Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang dikelola dengan mekanisme pengelolaan dana abadi (endowment fund) oleh sebuah Badan Layanan Umum (BLU). Pada tahun 2011, Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyepakati bahwa pengelolaan DPPN dan pemanfaatan hasil pengelolaan dana tersebut akan dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan namun pejabat dan pegawainya merupakan gabungan antara pegawai Kementerian Keuangan dan pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menteri Keuangan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 252/PMK.01/2011 tanggal 28 Desember 2011 menetapkan Organisasi dan Tata Kelola Lembaga Pengelola Dana Pendidikan sebagai sebuah lembaga non eselon yang langsung bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan dan berpedoman pada kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan Penyantun LPDP (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama). Melalui Keputusan
Menteri Keuangan (KMK) Nomor 18/KMK.05/2012 tanggal 30 Januari 2012, LPDP ditetapkan sebagai instansi pemerintah yang menerapkan pola keuangan Badan Layanan Umum.
Visi, Misi, dan LPDP Visi LPDP yaitu menjadi lembaga pengelola dana terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan. Sedangkan yang menjadi misinya adalah : • Mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia melalui pembiayaan pendidikan. • Mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset. • Menjamin keberlangsungan pendanaan pendidikan bagi generasi berikutnya melalui pengelolaan dana abadi pendidikan yang optimal. • Sebagai last resort, mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan dana cadangan pendidikan.
31
WAWASAN Tujuan, Fokus dan Program LPDP Lembaga Pengelola Dana Pendidikan mengarahkan segenap usahanya guna mencetak pemimpin masa depan yang tersebar di berbagai bidang. Pengelolaan dana abadi pendidikan ini bertujuan menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi mendatang sebagai pertanggungjawaban antargenerasi. Selain itu, LPDP juga bertujuan mengantisipasi keperluan rehabilitasi pendidikan yang rusak akibat bencana. LPDP berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang yang menunjang percepatan pembangunan Indonesia. Beberapa di antara prioritas yang menjadi fokus LPDP antara lain; teknik, sains, pertanian, hukum, ekonomi, keuangan, kedokteran, agama, serta sosialbudaya.
Beasiswa Magister dan Doctoral Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) Program Magister dan Doktor adalah program beasiswa yang dibiayai oleh pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh LPDP untuk pembiayaan studi lanjut pada program magister atau program doktor di perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Beasiswa ini bertujuan untuk mendukung ketersediaan sumber daya manusia Indonesia yang berpendidikan dan berkualitas serta memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi dan mempunyai visi masa depan bangsa yang kuat sebagai pemimpin Indonesia masa depan. Komitmen LPDP tersebut diwujudkan melalui pemberian bantuan pendanaan dalam bentuk beasiswa kepada masyarakat untuk studi lanjut pada program magister atau program doktor di perguruan tinggi unggulan baik di dalam maupun di luar negeri bagi yang memenuhi kualifikasi LPDP. Sasaran pelamar BPI Program Magister dan Doktor adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang mempunyai kemampuan akademik yang unggul dan jiwa kepemimpinan yang kuat serta berkeinginan untuk melaksanakan studi lanjut pada program magister atau program doktor pada perguruan tinggi tujuan LPDP baik pada bidang ilmu yang sama maupun berbeda dengan bidang ilmu pada jenjang pendidikan sebelumnya. Sasaran bidang ilmu BPI Program Magister dan Doktor, sesuai prioritasnya, adalah sebagai berikut: 1. bidang teknik, 2. bidang sains,
32
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
bidang pertanian, bidang kedokteran/kesehatan, bidang akuntansi/keuangan, bidang hukum, bidang agama, bidang sosial, bidang ekonomi, bidang budaya/bahasa, bidang lainnya.
Persyaratan Pendaftar Persyaratan bagi pelamar BPI untuk program magister atau program doktor dijabarkan dalam persyaratan umum dan persyaratan khusus berikut. 1. Persyaratan Umum Pelamar beasiswa untuk studi lanjut pada program magister dan program doktor adalah mereka yang memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia, b. Telah menyelesaikan studi program sarjana atau program magister dari • perguruan tinggi di dalam negeri yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), atau • perguruan tinggi kedinasan dalam negeri, atau • perguruan tinggi di luar negeri yang telah terdaftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, c. mempunyai jiwa kepemimpinan, integritas, idealisme dan nasionalisme, d. aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, e. bersedia menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa pelamar • tidak sedang menerima/akan menerima beasiswa dari sumber lain, • tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/ tindakan yang melanggar hukum • tidak pernah/akan terlibat dalam aktivitas/ tindakan yang melanggar kode etik Akademik, • selalu mengabdi untuk kepentingan bangsa Indonesia, • selalu setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia,
•
sanggup memenuhi ketentuan beasiswa yang ditetapkan LPDP,
f.
telah mendapatkan izin dari atasan bagi yang sedang bekerja, g. telah mendapatkan rekomendasi dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja, atau rekomendasi dari atasan bagi yang sedang bekerja, h. memiliki dan memilih bidang keilmuan yang sesuai dengan bidang keilmuan yang menjadi sasaran LPDP, i. memilih program studi dan perguruan tinggi yang sesuai dengan ketentuan LPDP, j. menulis esai dengan tema “Peranku Bagi Indonesia” dan “Sukses Terbesar Dalam Hidupku”. 2. Persyaratan Khusus Pelamar beasiswa untuk studi lanjut program magister dan program doktor adalah mereka yang memenuhi ketentuan berikut ini. A. Untuk pelamar beasiswa program magister a. usia maksimum pada saat pelaksanaan seleksi adalah 35 (tiga puluh lima) tahun, b. telah menyelesaikan studi pada program sarjana/ sarjana terapan, c. memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 3,00 pada skala 4, atau IPK ekuivalen untuk skala lainnya, d. sanggup menyelesaikan studi program magister sesuai masa studi yang berlaku, paling lama 2 (dua) tahun, e. memiliki dokumen resmi bukti penguasaan bahasa Inggris yang diterbitkan oleh ETS (www.ets.org) atau IELTS (www.ielts.org) yang masih berlaku atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP: • Untuk studi program magister di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/ IELTS™ 6,0/TOEIC® 600; • Untuk studi program magister di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750; • Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan
TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan; • Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris terlampir); f. memiliki Surat Tanda Diterima (Letter of Acceptance) di perguruan tinggi tujuan dengan status tanpa persyaratan (unconditional) (jika ada), g. memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada), h. menulis rencana studi sesuai program studi magister pada perguruan tinggi tujuan. B. Untuk pelamar beasiswa program doktor a. usia maksimum pelamar pada saat penutupan pendaftaran adalah 40 (empat puluh) tahun; b. telah menyelesaikan studi pada program magister/ magister terapan; c. Memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) minimum 3,25 pada skala 4, atau IPK ekuivalen untuk skala lainnya; d. sanggup menyelesaikan studi doktor sesuai masa studi yang berlaku, paling lama 4 (empat) tahun; e. memiliki dokumen resmi (ets.org atau ielts.org) yang masih berlaku sebagai bukti penguasaan bahasa Inggris atau bahasa asing lainnya yang ditentukan LPDP: •
•
•
•
Untuk studi program doktor di dalam negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 500/iBT® 61/ IELTS™ 6,0/TOEIC® 600; Untuk studi program doktor di luar negeri, skor minimal: TOEFL ITP® 550/iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750; Butir a) dan b) dikecualikan bagi mereka yang menyelesaikan pendidikan tinggi dari negara: Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, Selandia Baru atau Kanada. Duplikat ijasah digunakan sebagai pengganti persyaratan TOEFL, dengan masa berlaku 2 (dua) tahun sejak ijasah diterbitkan; Untuk studi program magister di luar negeri pada perguruan tinggi yang bahasa pengantar
33
WAWASAN
akademiknya non Inggris, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan bahasa yang berlaku (daftar persyaratan minimal kompetensi bahasa asing selain Bahasa Inggris terlampir); f.
memiliki Surat Tanda Diterima (Letter of Acceptance) di perguruan tinggi tujuan dengan status tanpa persyaratan (unconditional) (jika ada), g. memiliki dokumen resmi TPA/GRE/GMAT/LSAT (jika ada), h. menulis ringkasan proposal penelitian sesuai program studi doktor pada perguruan tinggi tujuan. 3. Komponen Pembiayaan Untuk mendukung kelancaran dan keberhasilan studi lanjut pada program magister atau program doktor di perguruan tinggi tujuan, kepada penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia tersebut diberikan bantuan dana pendidikan yang meliputi beberapa komponen berikut. A. Biaya Pendidikan: a. Pendaftaran (at cost); b. SPP, termasuk matrikulasi nonbahasa (at cost);
34
c. Non-SPP, yang dapat digunakan untuk tunjangan buku, tesis/disertasi, seminar, publikasi, wisuda (paket, per tahun, akumulatif ). B. Biaya Pendukung : a. Transportasi keberangkatan dan kepulangan studi dari asal domisili ke perguruan tinggi tujuan (satu kali, at cost), b. Asuransi kesehatan (paket), c. Visa (at cost), d. Hidup bulanan/living allowance (paket), e. Tunjangan keluarga (paket), f. Kedatangan/settlement allowance (paket), g. Insentif peringkat perguruan tinggi unggulan yang memenuhi ketentuan LPDP, h. Keadaan darurat/force majeure yang disetujui oleh LPDP. C. Waktu Pendaftaran Pendaftaran BPI untuk Program Magister dan Doktor dibuka sepanjang tahun, dengan proses seleksi yang dilakukan sebanyak 4 (empat) kali. (Redaksi)
Program Beasiswa Fulbright Sejarah Fulbright Program Beasiswa Fulbright memiliki sejarah paling panjang dibandingkan program beasiswa dari negara lainnya. Program ini digagas dan didirikan pertama kali oleh senator Amerika Serikat J. William Fulbright pada tahun 1946, oleh karena nama Fulbright menjadi nama program beasiswa ini. Program beasiswa Fulbright telah menghasilkan 40 alumni yang telah menghasilkan Hadiah Nobel. Program Beasiswa Fulbright merupakan program pertukaran pelajar yang sudah melibatkan 155 negara di dunia. Tidak heran program ini menjadi program beasiswa yang banyak dicari pelajar internasional. Sejak pertama kali diberikan sekira 60 tahun lalu, saat ini sudah ada sekira 300 ribu alumni penerima beasiswa Fulbright dan lebih dari setengahnya berasal dari luar Amerika. Pengelolaan beasiswa Fulbright di Indonesia dikelola oleh komisi binasional independen Amerika Indonesia Exchange Foundation (AMINEF). Beasiswa Fulbright adalah beasiswa berbasis prestasi, merit-based, sehingga tidak memandang status ekonomi pelamar. Program beasiswa ini bertujuan mendorong pertukaran antara warga Indonesia (dan negara lain) dengan warga AS. Dengan begitu, akan tercipta pemahaman serta toleransi yang dapat mengeliminasi konflik. Beasiswa Fulbright ditujukan sebagai sarana untuk menjembatani hubungan antara Amerika Serikat sebagai negara maju yang memberikan beasiswa dengan negara-negara lain di dunia khususnya negara berkembang. Calon penerima beasiswa diharapkan memiliki visi yang sejalan dalam meningkatkan saling pengertian antar bangsa, mengenal budaya negara maju untuk memberikan pengalaman
dan pengetahuan kepada penerima beasiswa yang pada akhirnya ilmu yang didapatkan dapat diaplikasikan dalam pekerjaan masing dan juga kontribusi kepada bangsa dan negara. Diharapkan, para penerima beasiswa Fulbright dapat menjadi penggerak dalam menciptakan suasana saling memahami di antara bangsa dunia. Pada 1965, pendiri beasiswa ini, Senator J. William Fulbright menyatakan, tujuan program beasiswa ini tersebut adalah, “Untuk memberikan sedikit pengetahuan, alasan dan simpati terhadap berbagai masalah dunia. Dan dengan begitu, meningkatkan kesempatan bangsa-bangsa untuk belajar dan hidup dalam suasana damai dan bersahabat.” Beasiswa Fulbright diberikan untuk jenjang S-2 dan S-3. Para penerimanya akan mendapatkan fasilitas beasiswa berupa biaya kuliah, tunjangan buku, uang saku bulanan, tiket pesawat hingga asuransi kesehatan.
Tahap Seleksi Bagaimana cara untuk mengisi Application Form? Hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah mengenai Proposed Field of Study. Disarankan untuk tidak terlalu umum/general namun juga tidak terlalu detail sehingga membingungkan. Disarankan untuk memilih Field of Study yang akan atau mulai berkembang di Indonesia, hal ini akan memberikan nilai kompetitif. Ada pula kolom mengenai Professional History dan Community Involvement yang diharapkan diisi secara umum dulu dan lebih detailnya dikertas tambahan saja (Annex/Attachment) yang merupakan lampiran dari Application Form. Selanjutnya hal yang perlu diperhatikan ketika mengisi Study Objective yang ditulis dalam satu halaman adalah disarankan
35
WAWASAN Jenis-jenis Program Beasiswa Fulbright
untuk memaparkan secara lengkap, detail dan menarik apa yang menjadi tujuan dalam mengajukan beasiswa. Pemaparan tersebut harus dapat menjawab mengapa pelamar beasiswa layak untuk mendapatkan beasiswa. Apa yang menjadi alasan memilih field of study, mengapa memilih universitas X atau Y menjadi pilihan dan juga apa saja pengalaman kerja atau latar belakang pendidikan (formal atau non-formal) yang akan mendukung tercapainya tujuan. Juga yang perlu diperhatikan apa yang menjadi rencana jangka panjangnya apabila ternyata nanti telah berhasil meraih gelar dan kembali ke Indonesia, apa kemanfaatan bagi komunitas profesi dan masyarakat pada umumnya. Tips yang disarankan untuk dilakukan adalah untuk melakukan riset sederhana dahulu (di internet, diskusi dengan pakar).
Seleksi Wawancara Tim Pewancara (3-4 orang) merupakan bi-national combination, sebagian berwarganegara Amerika dan sebagian lainnya bangsa kita sendiri. Perlu diperhatikan bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Inggris. Tim Pewancara memiliki latar belakang disiplin ilmu dan pekerjaan yang beragam. Tim Pewancara memiliki hak bertanya dan memberikan nilai secara individu dan absolut. Jadi usahakan jawab semua pertanyaan sama pentingnya, jauhkan pemikiran bahwa pertanyaan dari pewancara Amerika lebih utama. Pada umumnya pertanyaan yang diajukan berdasarkan kepada dokumen aplikasi beasiswa yang disampaikan. Tim Pewancara hanya bertanya untuk mendapatkan penjelasan dan tidak bersikap menguji pengetahuan. Waktu yang diberikan sekitar 3-5 menit untuk menyampaikan summary mengapa anda berkeinginan studi ke US. Selanjutnya Tim Pewancara akan bertanya untuk mendapatkan penjelasan mengenai: field of study latar belakang pendidikan maupun pekerjaan, persiapan apa saja yang telah lakukan dalam rangka melanjutkan studi ke US, apakah sudah melakukan korespondensi dengan professor di US, apa yang dilakukan apabila sudah di US, dan apa yang akan lakukan ketika kembali ke Indonesia, prediksi manfaat apa yang akan diberikan kepada masyarakat. Disarankan untuk menjawab setiap pertanyaan dengan singkat namun jelas, tidak terlalu panjang dan menggurui.
36
Program beasiswa menawarkan beberapa jenis program beasiswa baik itu kepada pelajar dari US sendiri maupun pelajar internasional. Berikut ini beberapa jenis program beasiswa Fulbright yang ditawarkan : Master degree, Fulbright punya tiga jenis beasiswa. Fulbright Master Degree Programs, Fulbright-Freeport Master’s Degree, dan Fulbright-DIKTI Master’s Degree Program. Fulbright-Freeport Master’s Degree, merupakan program kerjasama antara Fulbright dan Freeport untuk Masyarakat Papua yang telah lulus S1 atau S2 untuk mendapat beasiswa di bidang metalurgi, geologi, teknik geologi, teknik listrik, teknik sipil atau teknik mesin. Sedangkan, Fulbright-DIKTI Master’s Degree merupakan kerjasama Fulbright dengan DIKTI yang memberi kesempatan kepada tenaga pengajar tetap di PTN atau PTS yang ingin melanjutkan S2. Untuk Ph.D program, Fulbright punya tiga jenis beasiswa, Fulbright Presidential Scholarship Program, International Fulbright Science and Technology Award for Ph.D dan Fulbright-DIKTI Ph.D Program. Sementara, untuk Reseach Program Fulbright memiliki empat jenis beasiswa. Fulbright Doctoral Dissertation Reseach Program, Fulbright-DIKTI Doctoral Dissertation Reseach Program, Fulbright Senior Reseach Program dan FulbrightDIKTI Senior Reseach Program. Yang membedakan Doctoral Dissertation Reseach Program dengan Senior Reseach Program, yaitu Doctoral Dissertation Reseach Program diperuntukkan bagi kandidat doktor yang ingin melakukan penelitian, sedangkan Senior Reseach Program diperuntukkan bagi doktor yang ingin melakukan penelitian. Adapun program lain, Fulbright Foreign Language (Indonesian or Javanese) Teaching Assistant (FLTA) Program, Hubert H. Humprey Fellowship Program for Mid Career Professionals, Community College Summit Initiative Program, Global Undergraduate Exchange Program, dan The International Leadership in Education.
Syarat beasiswa S2 Amerika 2015/2016 Fulbright tahun ini masih membuka program beasiswa seperti tahun-sebelumnya. Untuk beasiswa bagi pelajar dari Indonesia berikut ini adalah beberap persyaratan yang harus dipenuhi bagi calon pelamar beasiswa : 1. Sarjana S1 dengan minimal indeks prestasi kumulatif (IPK) sebesar 3.00 (dalam skala 4.00), 2. Memiliki kualitas kepemimpinan yang baik, 3. Memahami budaya Indonesia dan budaya internasional, 4. Memiliki rasa komitmen pada bidang studi yang dipilih, 5. Calon penerima beasiswa bersedia kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan program Fulbright AMINEF (dinyatakan melalui surat pernyataan), 6. Punya skor ITP TOEFL minimal 550, atau skor IBT TOEFL minimal 79/80, atau skor IELTS minimal 6.0.
Dalam hal ini, skor TOEFL prediction atau TOEFL like test tidak berlaku.
Syarat beasiswa S3 Amerika 2015/2016 Syarat beasiswa S3 Amerika 2015/2016 pada program Fulbright AMINEF sama dengan syarat yang diajukan untuk melamar beasiswa S2. Namun, ada yang membedakan, yaitu skor TOEFL minimal harus 575 untuk TOEFL ITP, skor minimal 90 untuk IBT TOEFL, dan 6.5 untuk skor IELTS. Sama dengan syarat beasiswa S2, beasiswa S3 program Fulbright AMINEF juga tidak menerima skor TOEFL untuk prediction test atau TOEFL like test. Syarat ini wajar mengingat S3 adalah program doktor yang mengharuskan disiplin ilmu yang lebih ketat dan dalam sehingga skor TOEFL yang dipersyaratkan juga besar.
4. Fotokopo transkrip akademik (terjemahan bahasa Inggris) 5. Fotokopi KTP/paspor Setelah semua dilengkapi, silakan kirim ke Kantor AMINEF Indonesia di CIMB Niaga Plaza 3rd Floor di Jalan Jend Sudirman Kav 25 Jakarta 12920. Informasi lebih lanjut, Anda bisa mengakses website resmi AMINEF di http://www.aminef. or.id atau menghubungi email:
[email protected]. Tidak diperkenankan untuk mengirimkan lamaran atau aplikasi beasiswa S2 dan S3 Amerika 2015/2016 melalui surat elektronik atau email. (Redaksi)
Cara melamar beasiswa S2 dan S3 Amerika 2015/2016 1. Mengisi formulir aplikasi yang disediakan AMINEF dengan melampirkan tujuan studi yang ditulis satu halaman dan 5 halaman proposal penelitian yang akan dilakukan selama studi kelak 2. Melampirkan fotokopi sertifikat TOEFL/IELTS yang disyaratkan. Sertifikat ini harus baru atau selama-lamanya 2 tahun terakhir 3. Melampirkan surat rekomendasi dari dosen yang dekat dengan Anda
37
OASE
BERAWAL DARI SEBUAH MIMPI PERJALANAN MERAIH BEASISWA
S
tarting from the finish line, rasanya itu kalimat yang pas untuk menggambarkan perjalanan saya dalam berburu beasiswa semenjak saya resmi menjadi PNS Kementerian Perdagangan. Ketertarikan saya akan negara asing sudah dimulai semenjak saya duduk di bangku sekolah dasar, saat itu pelajaran favorit saya adalah Ilmu Pengetahuan Sosial yang membahas organisasi-organisasi dunia. Saya tertarik untuk belajar Bahasa Inggris yang pada saat itu belum diajarkan di tingkat SD. Saat benar-benar belajar Bahasa Inggris secara formal, saya semakin terinspirasi oleh cerita guru-guru saya tentang negara-negara lain dengan beragam budayanya yang sama sekali berbeda dengan Indonesia. Sehingga saya pun mulai bermimpi suatu saat kelak saya akan dapat menjelajahi semua negara-negara tersebut. Salah satu jalan meraih impian saya tersebut adalah dengan mengikuti program beasiswa. Tidak seperti dahulu, saat ini informasi beasiswa begitu mudah untuk diperoleh baik yang di dalam ataupun di luar instansi terutama untuk program pendidikan dengan gelar master (Strata dua). Beberapa negara donor juga menyediakan beasiswa ke negara mereka antara lain Australia dengan program Australia Awards, Belanda dengan beasiswa StuNed dan beasiswa lainnya, belum lagi termasuk puluhan program-program short courses yang ditawarkan melalui Kementerian. Saya beberapa kali mengikuti program short course yang ditawarkan oleh Kementerian Perdagangan ke beberapa negara, akan tetapi saya merasakan pengalaman yang lebih berwarna apabila saya berhasil mendapatkan beasiswa atas usaha sendiri. Negara pertama yang saya impikan untuk saya kunjungi adalah Belanda, saat itu saya hanya berbekal informasi dari Google
38
dengan keywords Short Course Scholarships, sepertinya hanya negara inilah yang memberikan beasiswa untuk mengikuti kursus singkat baik di negeri Belanda sendiri ataupun di beberapa negara lainnya yang memiliki kerjasama dengan Pemerintah Belanda. Kursus singkat ini hanya ditujukan untuk middle level employee. Setelah membaca dengan baik persyaratan yang ada di dalam web beasiswa Netherlands Fellowship Programme tersebut (http:// www.nuffic.nl/en/programme-administration/nfp-netherlandsfellowship-programmes) ternyata saya masih harus menunggu setahun lagi untuk mendaftar beasiswa tersebut karena salah satu persyaratan menyatakan bahwa saya harus telah bekerja selama minimal dua tahun untuk dapat melakukan pendaftaran beasiswa. Hal yang sama juga terjadi saat saya ingin mendaftar program beasiswa S3 dari Bappenas. Kegagalan pertama ini tidak membuat saya berputus asa dan melupakan impian saya, tahun berikutnya, di tahun 2011 saya mencoba mendaftar short course untuk bidang International Economics di Maastricht University, sayangnya saya terlambat mendapatkan LoA sehingga tidak dapat mendaftar seleksi beasiswanya. Tidak putus asa, saya kembali mendaftar short course di bidang Law and World Trade Organization. Kali ini saya berhasil mendapat LoA dan itu pun sudah cukup membuat motivasi saya naik setinggi langit, karena seleksi dari Maastricht University yang cukup ketat membuat saya yakin akan mampu meraih beasiswa short course dari NFP. Tantangan selanjutnya adalah pada saat mengurus persyaratan beasiswa dan menulis motivation statement. Menurut saya, penulisan motivation statement ini adalah salah satu hal yang paling krusial dalam tahapan mendaftar beasiswa. Motivation statement haruslah dapat menggambarkan rencana studi kita,
OASE
Suasana belajar di kelas yang serius tapi fun!
Field trip ke Flora Holland, pelelangan bunga terbesar di Belanda
keterkaitan program studi yang akan kita ikuti dengan pekerjaan saat ini dan rencana aksi sesudah kita mengikuti pendidikan tersebut. Hal yang pantang dilakukan oleh para pemburu beasiswa adalah melakukan plagiasi motivation statement milik orang lain, karena isi dari motivation statement yang tidak kita tulis sendiri tentu tidak akan sepenuhnya menjelaskan siapa diri kita dan latar belakang serta rencana aksi kita dalam menjalani pendidikan. Tim seleksi beasiswa tentu dapat dengan mudah membedakan motivation statement yang dibuat dengan sepenuh hati dan yang hanya hasil salinan dari orang lain. Hal ini pula yang terjadi dengan motivation statement pertama saya yang tidak murni merupakan hasil karya saya, sebagian besar kalimat dalam pernyataan tersebut saya kutip dari sebuah sumber di internet. Mungkin hal itu pula lah yang menjadi salah satu penyebab aplikasi beasiswa saya ke Maastricht University tidak mendapatkan status “selected” di tahap akhir seleksi. Berkaca dari pengalaman tersebut, saya kembali mencoba mendaftar program short course dari Netherlands Fellowship Program, kali ini saya mendaftar untuk short course Market Access for Sustainable Development di Centre for Development and Innovation Wageningen University dengan persiapan yang kurang lebih sama tetapi dengan motivation statement yang saya tulis sendiri dengan sepenuh hati. Tahap demi tahap seleksi saya monitor dan selalu berakhir dengan sujud syukur setiap kali status aplikasi saya berubah hingga pada akhirnya saya mendapatkan email notifikasi untuk melihat hasil seleksi tahap terakhir. Puji syukur tiada terkira pada Yang Maha Kuasa, status akhir dari aplikasi beasiswa saya adalah “selected” yang artinya saya mendapatkan beasiswa tersebut dan mewujudkan salah satu impian saya untuk terbang ke negeri Belanda. Menjadi seorang salah satu penerima beasiswa tidak berarti kita mendapatkan berbagai kemudahan di negeri yang kita kunjungi. Pihak kampus tidak menyediakan penjemputan tetapi hanya memberikan arah dan cara menuju tempat training dengan moda transportasi umum yang ada. Oleh karena itu, pelajaran pertama saya adalah menjalin komunikasi dan memperoleh informasi sebanyak mungkin dari PPI Belanda yang berada di Wageningen.
Banyak hal yang dapat kita petik sebagai hikmah dari pengalaman menuntut ilmu di negeri orang, salah satu yang langsung terasa adalah kemampuan bahasa asing kita yang mengalami peningkatan karena selain materi training yang disampaikan dalam Bahasa Inggris kita pun sebaiknya sering berinteraksi di dalam kelas internasional dengan peserta dari berbagai negara untuk menjalin jejaring kerja yang seluasluasnya. Selain itu, materi training yang disajikan secara menarik dan interaktif tentu bagi saya adalah sebuah pembelajaran untuk mendesain materi diklat yang saya bawakan sehingga menjadi semenarik training yang saya ikuti di Negeri Belanda tersebut. Bahwa pada akhirnya saya dan teman-teman berkesempatan untuk mengunjungi kota-kota lain di Eropa itu adalah bonus dari banyak nilai tambah yang kami peroleh sebagai seorang penerima beasiswa. Tahun 2013, saya kembali mengajukan aplikasi beasiswa, kali ini beasiswa yang saya tuju adalah Stu Ned Neso Indonesia, tidak tanggung-tanggung saya mengajukan dua aplikasi sekaligus yaitu untuk training di Indonesia dan di Negeri Belanda. Tapi kali ini aplikasi saya tidak berujung sukses, sehingga saya pun melakukan persiapan yang lebih baik lagi untuk mengajukan aplikasi di tahun 2014, termasuk melakukan up grading nilai IELTS saya yang mutlak diperlukan sebagai salah satu syarat pengajuan beasiswa. Alhamdulillah, di tahun 2014 saya berhasil mewujudkan satu lagi impian saya yaitu mengikuti short course Introduction to Public Policy di kota Maastricht yang sempat tertunda selama tiga tahun lamanya. Tidak lama setelah itu, saya pun kembali berangkat ke Eropa tepatnya ke kota Leuven, Belgia karena mendapat beasiswa VLIR-UOS untuk mengikuti short course Developing Audio Visual Learning Materials. Perjalanan saya dalam berburu beasiswa tidak selalu berakhir dengan manis, seperti yang telah diceritakan saya mengalami kegagalan beruntun di tahun 2013 dan demikian juga dengan aplikasi beasiswa untuk jenjang S3 dari Bappenas, walaupun telah dinyatakan memenuhi syarat seleksi dari sisi skor TPA dan TOEFL, tetapi beasiswa itu mungkin belum ditakdirkan untuk menjadi milik saya. Namun demikian, tentu saja banyak hikmah
39
OASE
Menjadi salah seorang penyaji pada sesi paralel Media and Learning International Conference Brussels 2014 yang dapat diambil dari kegagalan demi kegagalan tersebut dan menjadikan saya lebih baik lagi dalam mempersiapkan aplikasi beasiswa selanjutnya. Hal terpenting dalam mengajukan aplikasi beasiswa adalah terus menghidupkan motivasi diri untuk belajar dan menikmati proses yang ada, karena beberapa dari beasiswa yang saya lamar ternyata juga membutuhkan konsekuensi finansial yang tidak sedikit. Belajar dari pengalaman saya berburu beasiswa selama lima tahun belakangan ini, saya ingin berbagi beberapa tips bagi para scholarship hunter supaya dapat mempersiapkan aplikasi beasiswa dengan sebaik mungkin. 1. Bacalah dengan baik semua persyaratan untuk pengajuan aplikasi beasiswa. 2. Carilah informasi sebanyak mungkin informasi tentang program studi pilihan kita. 3. Usahakan untuk memiliki sertifikat profisiensi bahasa asing yang diakui secara internasional (biasanya IBT atau IELTS) sebelum mendaftar beasiswa karena sertifikat ini adalah persyaratan mutlak bagi beberapa beasiswa dan juga untuk mendapatkan LoA (Letter of Acceptance). 4. Rencanakan dengan baik program beasiswa tersebut, beberapa Universitas membuka proses admisi hingga setahun sebelum program tersebut dimulai, apabila direncanakan dengan baik maka kita akan dapat memperoleh LoA sebelum proses pendaftaran beasiswa dimulai.
40
5. Tulislah motivation statement dengan sepenuh hati yang dibingkai dengan kata-kata yang indah namun tidak berlebihan, banyak tips-tips untuk menulis motivation letter ini yang bertebaran di internet. 6. Lengkapi semua dokumen yang dipersyaratkan dan kirimkan sebelum tenggat waktu beasiswa berakhir. 7. Banyak berdoa, berserah diri dan bersedekah untuk kelancaran usaha kita. Walaupun kita berusaha dengan baik dan memenuhi segala persyaratan, tetap ada faktor spiritual yang saya rasakan sangat kuat pengaruhnya terhadap proses aplikasi beasiswa ini. Di atas semua itu, yang terpenting adalah terpulang pada niat kita untuk memperoleh beasiswa itu sendiri. Seyogyanya kita luruskan kembali motivasi dan niat terbesar kita untuk mendaftar beasiswa adalah semata-mata untuk mencari ilmu yang bertebaran di seluruh penjuru dunia dan bukan hanya untuk kebanggaan semu dengan berhasil jalan-jalan ke luar negeri. Bagaimana, Masih semangat untuk berburu beasiswa?
Ratnaningsih Hidayati, S.TP, M.P Widyaiswara Ahli Pertama Pusdiklat Kementerian Perdagangan
Achieving my dream… S
emua berawal dari keinginan untuk meningkatkan pengetahuan dan potensi diri. Saya merasa bahwa keadaan saya saat itu tidak akan membantu saya berkembang, saya harus maju dan memperbaiki diri saya sendiri sehingga kompetensi yang saya miliki meningkat. Salah satu langkahnya adalah sekolah lagi...mencapai gelar master. Ini menjadi salah satu resolusi hidup saya di tahun 2012. Namun saya ingin mendapatkan beasiswa dengan cara yang benar dan mengikuti seleksi yang berlaku umum. Mungkin inilah hasil didikan orang tua saya dimana saya menjadi pribadi yang tidak mau dianggap “lemah” dan cenderung “haus” akan kesempatan untuk aktualisasi diri namun tetap mengikuti aturan yang berlaku.
Keinginan sekolah menjadi semakin kuat dikala saya ditugaskan untuk membantu melakukan perencanaan dan monitoring program beasiswa S2 bagi pegawai Kementerian Perdagangan. Impian itu kandas saat universitas tujuan dan pimpinan Kemendag yang menangani program ini memutuskan beberapa persyaratan bagi peserta yang dapat mengikuti program tersebut. Saya tidak memenuhi persyaratan tersebut kaarena latar belakang pendidikan S1 saya. Akhirnya seluruh rangkaian seleksi selesai dan program beasiswa tersebut berjalan tanpa saya. Sempat terlintas dalam benak saya untuk sekolah dengan biaya sendiri dan hal ini pun saya utarakan kepada pimpinan, namun pimpinan menyakinkan agar saya bersabar karena masih akan ada program–program beasiswa lain di Kementerian
41
Perdagangan. saran itu pun saya terima dan saya kembali menunggu kesempatan lain. Selanjutnya saya mencoba mengikuti tawaran beasiswa program s2 dari Pemerintah Australia, ADS, dimana disaat yang sama terdapat kebijakan Kementerian Perdagangan yang mentargetkan memiliki 1000 pegawai dengan latar belakang pendidikan minimal bergelar master/doctor (S2/S3). Hal ini membuka peluang yang cukup besar bagi para pegawai Kementerian Perdagangan yang tertarik untuk sekolah baik program S2 maupun S3, khususna saya. Seleksi awal pun dilakukan oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian. Berdasarkan informasi yang saya peroleh saat itu, calon penerima beasiswa adalah pegawai Kementerian Perdagangan yang telah memiliki nilai toefl diatas atau sama dengan 500 dan ipk minimal 3.00 dan Alhamdulillah saat itu, saya masuk ke dalam daftar tersebut. Ini lah awal rangkaian proses seleksi yang harus saya ikuti untuk mendapatkan beasiswa dari Kementerian Perdagangan. Seluruh pegawai yang termasuk dalam daftar tersebut diwajibkan untuk mengikuti kursus peningkatan kemampuan bahasa inggris setiap pagi hari (07.30 – 10.00 WIB) yang terbagi dalam beberapa kelompok. Jadwal kursus pagi dan tempat kursus di kantor pusat Kemendag membuat kami yang dari Pusdiklat Perdagangan memiliki rutinitas baru setiap hari yaitu pagi ke ridwan rais dan ke Pusdiklat Perdagangan setelah kursus berakhir untuk bekerja seperti biasa. Selama mengikuti kursus, proses seleksi beasiswa program S2 juga berjalan. Kami diminta untuk mendaftar ke beberapa Universitas di beberapa negara untuk beberapa jurusan yang telah ditentukan. Saya masuk ke dalam kelompok yang mendaftar ke universitas di Australia dan memutuskan untuk mendaftar di ANU (Australia National University) jurusan public policy. Beberapa minggu setelah mendaftar secara online dan melengkapi berkas-berkas pendaftaran, saya mendapat letter of acceptance dari ANU namun dengan beberapa persyaratan diantaranya dikarenakan program sarjana saya tidak paralel dengan program pascasarjana yang akan saya ambil di ANU, maka saya diwajibkan untuk mengikuti program penyetaraan/ matrikulasi yang dilaksanakan selama 2 semester atau setara dengan program diploma terlebih dahulu. Ini berarti saya akan butuh waktu 2 tahun untuk dapat menyelesaikan program s2 saya di Australia. Hal ini kemudian saya informasikan ke pihak Biro Organisasi dan Kepegawaian, namun dikarenakan berbagai keterbatasan dan kebijakan maka saya tidak dapat melanjutkan program tersebut. Saat itu berakhirlah kesempatan saya bersekolah di negeri kangguru. Selanjutnya saya mendaftar di National University of Singapore, Lee Kwan Yew Public Policy. Ini kesempatan kali kedua saya. Saya harus semangat. Rangkaian seleksi mulai dari administrasi hingga tes tertulis dapat saya lalui hingga saya
42
dipanggil untuk wawancara langsung dengan pihak sekolah. Dan pada tahap inilah saya dinyatakan gagal. Pupus lagi harapan saya untuk mendapkan beasiswa. Seleksi demi seleksi yang saya ikuti hampir membuat saya menyerah. Saya pikir kesempatan saya mendapat beasiswa S2 dari Kementerian Perdagangan sudah tidak ada. Hingga saya dipanggil untuk mengikuti kegiatan sosialisasi program pascasarjana ilmu ekonomi Universitas Indonesia. Saya datang memenuhi undangan dan mendengarkan dengan seksama deskripsi ringkas mengenai program ini dan kualifikasi peserta untuk program ini. Tingginya standar yang diterapkan membuat saya yang tidak berlatar belakang pendidikan ekonomi minder dan tidak percaya diri untuk mengikuti seleksi program ini. Namun saya pikir “apa salahnya mencoba toh nothing to lose...”. Saya kembali mengikuti seleksi untuk masuk ke program beasiswa kerjasama Kementerian Perdagangan dengan Universitas Indonesia. Seleksi administrasi baik yang dilakukan oleh Kementerian maupun oleh Universitas dapat saya lalui, kemudian saya mengikuti tes akademik yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia untuk seluruh calon mahasiswanya (SIMAK UI). Saya akui saat itu saya pasrah saja karena materi tes cukup rumit menurut saya. Saya mendapatkan kemudahan untuk tidak mengikuti tes bahasa inggris, karena nilai Ielts saya dinyatakan cukup untuk memenuhi persyaratan program pascasarjana ilmu ekonomi di Universitas Indonesia. Pengumuman tes simak UI dilakukan secara online dan saya dinyatakan lulus. Akhirnya rangkaian seleksi untuk mendapatkan beasiswa dapat saya lalui. Akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk belajar lagi tanpa harus memikirkan dana pendidikan. Ini saya anggap sebagai rejeki sekaligus amanah dan tanggung jawab. Selama 2 tahun saya mengikuti program pendidikan pascasarjana ilmu ekonomi di Universitas Indonesia. Perjalanan yang tidak mudah bagi saya tapi dengan keyakinan, dukungan keluarga dan bantuan yang luar biasa dari teman– teman yang mengikuti program ini membuat saya pada akhirnya bisa lulus…life is never flat, right !!! Saat ini saya telah aktif kembali menjadi pegawai Kementerian Perdagangan di Pusdiklat Perdagangan. Meskipun program pasca sarjana yang saya ikuti tidak terkait dengan bidang pendidikan dan pelatihan, saya berharap semoga nanti ilmu yang telah saya peroleh akan dapat bermanfaat baik bagi saya sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari Kementerian Perdagangan. Saya ingin memberikan kontribusi terbaik saya sebagai wujud terima kasih saya atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Ratih Supriyati, S.Pd, M.S.E. Analis Kebutuhan Diklat Pusdiklat Kementerian Perdagangan
Tuntutlah Ilmu Sampai Ke Negeri
China Semua orang mungkin pernah mendengar sebuah pepatah lama, “Tuntutlah ilmu sampai ke negeri China.” Negara yang disebut Tiongkok ini memang memiliki sejarah peradaban yang panjang dan merupakan salah satu peradaban tertua di muka bumi. Pada masa lampau masyarakat Negeri Tirai Bambu diyakini sudah mampu menguasai beragam khazanah kekayaan ilmu pengetahuan dan perdagangan. Pada masa kini, Tiongkok telah berkembang menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang paling pesat di dunia, selain India. Tidak disangka pepatah tersebut kemudian menjadi kenyataan dan dijalani sendiri oleh saya. Pada tahun 2011 saya mendapatkan program beasiswa untuk melanjutkan pendidikan S2 di Tiongkok.
Program IMPA di SPPM Tsinghua University Tiongkok sebenarnya bukanlah negara yang banyak memberikan beasiswa kepada Indonesia. Publikasinya pun tidak seramai program AAS dari Australia atau Stuned dari Belanda. Namun, kalau mau mencari sesungguhnya kesempatan itu terbuka lebar, terutama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN). Informasi mengenai kesempatan pendidikan S2 di Tiongkok saya dapatkan dengan mendatangi langsung Kedutaan Besar RRT (Republik Rakyat Tiongkok) di Kuningan, Jakarta. Saat itu saya diinformasikan bahwa pemerintah RRT melalui the Ministry of Commerce (MOFCOM) mensponsori program beasiswa International Master of Public Administration (IMPA) di School of Public Policy and Management, Tsinghua University, Beijing. IMPA adalah program S2 internasional dalam bahasa Inggris dengan durasi 1 tahun yang didesain khusus bagi para aparatur pemerintah dari negara-negara berkembang. Melalui pogram ini para peserta ajar diharapakan memiliki peningkatan pemahaman dan kemampuan untuk mengimplementasikan berbagai teori dan instrumen dalam administrasi publik dan kepemerintahan, serta meningkatkan kerja sama antara RRT dengan negara-negara berkembang, terutama dari kawasan Afrika, Asia Selatan, dan Asia Tenggara.
Persyaratan dan Persiapan Untuk dapat melanjutkan pendidikan melalui program IMPA Tsinghua University dibutuhkan beberapa persyaratan khusus,
Gedung School of Public Policy & Management, Tsinghua University.
diantaranya adalah: (1) aparatur pemerintah dari negara-negara berkembang; (2) minimal 5 tahun pengalaman kerja; (3) usia dibawah 45 tahun; dan (4) memiliki kecakapan dalam bahasa Inggris yang ditunjukkan dengan nilai TOEFL minimal 550 atau IELTS minimal 6,5. Sebenarnya persyaratan yang diminta tidaklah terlalu sulit. Hambatannya justru dalam mempersiapkan persyaratan-persayaratan tersebut harus dilakukan sendiri oleh pelamar, termasuk persiapan mengikuti tes TOEFL atau IELTS. Sedangkan waktu yang tersedia tidak banyak, hanya sekitar dua pekan. Beruntung saya sudah pernah mengikuti tes IELTS sebelumnya dengan skor 6,5 sehingga menghemat waktu.
43
OASE Ketika mendaftar sebenarnya saya baru 2,5 tahun bekerja di Kementerian Perdagangan, namun saya tetap beranikan diri untuk mengirimkan aplikasi lamaran ke Kedutaan Besar RRT. Setelah itu, proses selanjutnya adalah wawancara dengan perwakilan universitas dan Kedubes RRT. Awalnya saya tidak banyak berharap untuk dipanggil. Namun ternyata takdir berkata lain, lagi-lagi saya beruntung. Saya kemudian dipanggil untuk wawancara. Menurut perwakilan Tsinghua University, meskipun pengalaman kerja saya masih kurang, tetapi nilai akademis saya sebelumnya dinilai sangat baik sehingga direkomendasikan oleh pihak universitas untuk mengikuti program IMPA tersebut. Hal yang bisa dipetik dari pengalaman saya tersebut adalah pentingnya penysunan surat permohonan (personal statement) sehingga dapat memberikan kesan yang baik bagi calon pemberi beasiswa.
Tantangan, Hambatan, Strategi dan Rekreasi Tantangan terbesar dalam proses pendaftaran beasiswa S2 dari Tiongkok, sebenarnya lebih kepada kurangnya publikasi dari negara tersebut dan persiapan dokumen (seperti: visa, surat rekomendasi, dan sertifikat TOEFL/IELTS). Terkait kurangnya publikasi, kita dituntut untuk lebih aktif mencari informasi dan tidak hanya menunggu pengumuman saja. Sebagai informasi setiap tahunnya terdapat dua angkatan untuk program IMPA Tsinghua University, yaitu Spring Semester (mulai kuliah Februari) dan Fall Semester (mulai kuliah September), dimana biasanya dipilih sebanyak 1-2 orang dari tiap-tiap negara. Sehingga, kesempatan untuk mendapatkan beasiswa S2 di Tiongok terbuka lebar, asal mau mencari. Tsinghua University (biasa disingkat THU) merupakan universitas terkemuka di Tiongkok. Tsinghua University, bersama dengan Peking University, telah diakui sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terbaik, tidak hanya di tingkat domestik tetapi juga di tingkat internasional. Menurut penilaian Times
Gedung Asrama Mahasiswa di Universitas Tsinghua, Beijing, Tiongkok
merasa khawatir mengenai ketersediaan hidangan (dan bahan makanan) halal di Tiongkok. Namun ternyata hal tersebut tidak seburuk yang saya perkirakan sebelumnya. Meskipun bukan merupakan negara muslim, jumlah mahasiswa Tiongkok beragama Islam yang kuliah di Tsinghua cukup signifikan. Ditambah lagi, dengan statusnya sebagai kampus internasional menjadikan banyak mahasiswa muslim dari mancanegara yang berkuliah di Tsinghua. Sehingga pihak universitas memandang perlu menyediakan sebuah kantin yang menyajikan hidangan halal bagi para mahasiswa-nya yang beragama Islam. Mencari rumah makan atau bahan makanan halal di Beijing pun tidaklah terlalu sulit karena komunitas muslim di Beijing cukup besar.
Higher Education World University Rankings pada tahun 2015, THU menepati peringkat 49 unversitas terbaik di dunia. Selain itu, THU juga dikenal karena telah ‘melahirkan’ banyak tokoh penting Tiongkok, diantaranya adalah mantan presiden, Hu Jintao, dan presiden saat ini, Xi Jinping. Jadi program beasiswa ini sangat sayang untuk dilewatkan.
Tantangan lainnya tentu saja masalah bahasa. Sebagian besar penduduk Tiongkok tidak bisa berbahasa Inggris dan cenderung segan/takut untuk berbicara dengan orang asing. Oleh karena itu, selama dua semester para peserta program IMPA diberikan materi kuliah bahasa Mandarin dasar. Namun untuk berjalanjalan di kota Beijing tidak perlu menunggu hingga mahir berbahasa Mandarin. Beijing telah dilengkapi fasilitas MRT/ subway (kereta listrik bawah tanah) yang ramah bagi pengunjung dari luar negeri, dimana semua petunjuk di dalam stasiun dan kereta selalu tersedia dalam bahasa Mandarin dan Inggris.
Selain tantangan ketika mendaftar, tantangan selanjutnya adalah untuk bertahan hidup di Tiongkok. Seperti yang kita ketahui bersama, Tiongkok bukanlah negara yang mayoritas penduduknya muslim. Sebagai seorang muslim, awalnya saya
Program IMPA di Tsinghua University mempersyaratkan para mahasiswanya untuk dapat menyusun sebuah tesis tentang administrasi dan kebijakan publik. Proses penyusunan tesis tersebut menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi
44
Sudi Lapangan Program IMPA tahun 2012 di Shanghai Tower mengingat cukup sempitnya waktu kuliah. Oleh karena itu, kita harus memiliki manajemen waktu yang baik agar dapat menyelesaikan kuliah dengan sempurna. Namun tidak perlu terlalu khawatir, sebagai salah satu universitas terbesar di Tiongkok Tsinghua dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendidikan yang lengkap. Perpustakaan Universitas Tsinghua menyediakan koleksi buku-buku internasional yang komplit dari berbagai macam bidang keilmuan, mulai dari kedokteran hingga seni. Selain itu, juga ada perpustakaan School of Public Policy and Management yang lebih kecil namun dipenuhi buku-buku internasional tentang kebijakan publik dan ilmu administrasi pemerintahan yang akan sangat dibutuhkan dalam pengerjaan tugas kuliah dan tesis. Selain perpustakaan, kampus Tsinghua juga memiliki teater dan fasilitas olahraga yang lengkap.
mahasiswa belajar tentang pembangunan perkotaan dan pedesaan serta kebudayaan Tiongkok. Setelah menyelesaikan studi lapangan, mahasiswa didorong untuk menerapkan pengalaman sukses Tiongkok dalam pembangunan sosial dan ekonomi di negara asal mereka.
Program IMPA juga menawarkan berbagai aktivitas untuk menyegarkan kembali semangat dan pikiran yang sehari-hari digunakan untuk belajar. Pada awal perkuliahan para peserta program IMPA akan dibawa berkeliling Beijing dan mengunjungi berbagai objek wisata di Beijing. Selain itu, para peserta program IMPA juga akan dilibatkan dalam berbagai festival, kegiatan kesenian dan olahraga di dalam kampus. Selanjutnya, pada akhir semester pertama kuliah biasanya diadakan studi lapangan (field trip) ke luar kota Beijing, seperti: Shanghai, Guangzhou, atau Chengdu. Melalui perjalanan terebut, para peserta program IMPA diharapkan dapat mengamati capaian pembangunan Tiongkok. Selain itu, melalui interaksi dengan penduduk,
IMPA Program Office
Begitulah sekelumit pengalaman yang bisa saya bagikan selama melanjutkan pendidikan S2 melalui program IMPA di Tsinghua University, Beijing, Tiongkok. Semoga bisa menginspirasi rekanrekan pegawai di Kementerian Perdagangan. Apabila rekanrekan memiliki pertanyaan terkait program ini bisa langsung menghubungi Kedudataan Besar RRT di Jakarta atau Kantor Program IMPA, SPPM-Tsinghua University. Informasi lebih lanjut: Room 201, School of Public Policy and Management Tsinghua University, Beijing 100084, P. R. China Tel: (86)10-62795912 / Fax: (86)10-62782605 E-mail:
[email protected] Web: http://www.sppm.tsinghua.edu.cn
Irfan Sugiyana, SE, MPA. – Perencana Ahli Pertama Biro Perencanaan Kementerian Perdagangan
45
OASE
ENDEAVOR TO GET A SCHOLARSHIP
“Education is the power to think clearly, the power to act well in the world’s work, and the power to appreciate life.” That quote by Brigham Young was instilled by my father to his children, which further brought us to value education highly. Education comes with its own price. Higher education means higher cost, especially for education abroad which was my childhood dream. One of the common ways to get an education abroad is through a scholarship. Getting a good scholarship is not easy. It costs a lot, but the result will always worth the effort. I was awarded a scholarship for a master degree in Japan from Professional Human Resource Development Project by Ministry of Finance - Republic of Indonesia. Through this article, I would like to share how I got that scholarship. I would organize this article into two phases: the preparation process and the application process.
Looking for the Right One I did some preparations before applying the scholarship, mainly about finding the proper scholarship, improving my English ability, and preparing documents. There are a lot of scholarships offered, but only a few that met my needs or those I was eligible for. In the end I had to look for information of many scholarships and pick the proper ones. I selected ADS by Australian Government, PHRDP by Ministry of Finance, and STUNED
46
by The Netherlands Government. I considered that their visions and missions, requirements, and advantages are worth trying. Their goals were basically intended to develop the countries of scholarships’ recipients who mostly are goverment officials. I considered that I could fulfill at least their administration requirements based on my ability and background. In looking for the scholarship I also paid attention to their benefits for the awardees and their alumni network. To know what benefits covered by the scholarship is important because it is very necessary to let the awardees focus on their study without any worries about the living cost.
English Proficiency Certificate Getting the English proficiency certificate with certain score was my next target. Sponsors usually ask for IELTS or TOEFL IBT score. To improve our English skill, we are recommended to take English course. There are many English training centers we can choose from such as EF, LIB, UI, etc. These centers have variations of prices and schedules of their own. I, on the other hand, found it cost a lot of money and time and must be chosen wisely. Whether you decided to train yourself or to attend the courses, preparing an English test needs, in my opinion, requires at least two weeks of intense studying.
By the way, high TOEFL-IBT/IELTS score does not necessarily correlate with high GPA. For example, the academic writing I did in school was very different than TOEFL-IBT/ IELTS writing. I know some friends who have high English score, but they have lower GPA, or vice versa. More important aspects are your communication skill, perseverance in studying, good academic network with your lecturers, seniors, and classmates which actually will affect your success in school. Focusing on improving the English ability is much more important than increasing the English score. English test score is important for getting the scholarships, but once you start the academic life, it will merely stay as a document. However, since those types of tests are the easiest way to measure our English ability, then we have to work as hard as we can to reach the target score required by the sponsors.
Application Process Take a step forward, by preparing the required documents it saved my time and energy later on the application process. Most scholarships ask for motivation letter along with the English translation of certificates such as recent degree certificate, academic transcripts, and birth certificate. Writing an interesting motivation letter is considerably challenging. Drafting it earlier gave me time for re-editing. Also, I learned that the drafts of my motivation letter would come in handy later on in the university. As for the certificates, there is no harm of having them available at all times whenever opportunity comes. On the application process I learned to do all the steps carefully and widened my networking in order to be able to fulfill what the sponsors required. I applied for ADS and PHRDP scholarship. The application processes of both are basically the same: administration selection, writing assessment, and interview. Started from the administration selection, fulfilling all of the requirements is a must. There were so many other applicants for these scholarships. The assessors automatically eliminated applicants who did not pay attention on the details they had asked. In this step, even though one’s qualification was higher than others, ignoring the small matters would mean ignored by the assessors. For both scholarships, I was selected to continue to the next steps:writing and interview assessments. The writing assessment for ADS was only IELTS test by IALF, while for PHRDP scholarship consisted of academic potential test (TPA), TOEFL ITP test, and Psychology test. I believe it is important to practice all these tests before the assessment day. On the interview assessments, there were several easy but tricky questions that must be answered carefully. The interviewers wanted to see my readiness to study abroad, motivation, and
future plan after finishing my study. The idea is to prove that you can do continuous improvement. I failed in the interview step for ADS, but passed for PHRDP scholarship. From my experience of failure and success in the application processes, I learned that besides doing everything carefully, scholarship seekers should widen their network and be informed of how to make the sponsor choose them. Having a good relationship with the scholarship alumni, professors in campus, and top-level managers is important. For it was based on experience, I obtained helpful and reliable information from the alumni regarding the application process, especially about the interview questions. In addition, getting a good recommendation from a reputable professor or top level manager will add to the value of an applicant. As I mentioned before, every scholarship has its own goals. Studying them beforehand is an important step. An applicant should have had an idea of what awardees’ criteria that the sponsors are looking for. For instance, if a scholarship is intended for future leaders, then applicants should show their leadership. These criteria must be shown from the beginning of the application process. Give the sponsor what they need is a critical thing to do.
Conclusion Determination is an important element in getting a good scholarship for studying abroad. Only a few people could get a good scholarship at the first try, while the others may try for many more times. The process of getting a good one might be very frustrating, but I remember one of the ADS interviewers said, “If you fail this time, try again. If you fail again, then try again, again and again. Never give up for a great opportunity.” At last, getting the scholarship by itself does not mean the end of the process. There are a lot of things that can be improved from ourselves once after we are awarded the scholarship. For example, the awardees of PHRDP scholarship were given training for TOEFL-IBT test and required to pass a certain score before allowed to apply for the university. These stories, however, are other journeys that I might share in another article.
Beatrix Putri Hasiani Parhusip, SE, Ak, MA. Analis BMN Pusdiklat Kementerian Perdagangan
47
AGENDA DIKLAT PUSDIKLAT PERDAGANGAN TRIWULAN I TAHUN 2015
D
alam rangka peningkatan dan pengembangan kualitas SDM Sektor Perdagangan, pada Triwulan I Tahun 2015, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan telah menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (diklat) sebanyak 7 kegiatan diklat, diantaranya adalah: I. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai ini ditujukan untuk meningkatkan daya saing dan profesionalitas Pegawai
Negeri Sipil (PNS). Kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai ini merupakan Kegiatan dari Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai pada Pusdiklat Perdagangan. Selama kurun waktu Triwulan I (Januari - Maret) Tahun 2015, Bidang Diklat Pegawai telah menyelenggarakan 2 (dua) angkatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kepemimpinan Tingkat IV angkatan I dan II.
Bapak Gunaryo, SH., MM.Pd selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan membuka Penyelenggaraan Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I Tahun 2015
48
Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan II Tahun 2015 sedang mendengarkan materi diklat 1. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan I Kegiatan Diklat PIM IV diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan bekerjasama dengan Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Perdagangan dan Lembaga Administrasi Negara selama 97 hari kerja, 32 hari kerja untuk pembelajaran klasikal (on class) dan 65 hari untuk pembelajaran non klasikal (off class). Angkatan I dilaksanakan pada tanggal 17 Februari–17 Juni 2015 dan bertempat di Pusdiklat Perdagangan, dengan peserta 30 (tiga puluh) orang yang terdiri dari pejabat eselon IV dan calon pejabat eselon IV yang rekruitmennya dilakukan oleh Biro Organisasi dan Kepegawaian Kementerian Perdagangan. Tenaga pengajar pada Diklat PIM IV terdiri dari: Widyaiswara, Pakar dan Praktisi, Pejabat di lingkungan Kementerian Perdagangan dan Pengelola Unit Program Diklat.
2. Diklat Kepemimpinan Tingkat IV Angkatan II Angkatan II dilaksanakan pada tanggal 23 Februari–23 Juni 2015 dengan peserta 26 (dua puluh enam) orang. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada peserta mengenai Kepemimpinan dan berbagai aspek kajian sikap dan perilaku, kajian manajemen publik, kajian pembangunan dan aktualisasi.
II. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan SDM Sektor Perdagangan Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan SDM Sektor Perdagangan ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pelaku usaha di sektor perdagangan. Dalam rangka melakukan pembinaan bagi para pelaku usaha sektor perdagangan, Bidang Pendidikan dan Pelatihan SDM Sektor Perdagangan melakukan klasifikasi / penjenjangan terhadap jenis pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diselenggarakan, yaitu : a. Diklat untuk pelaku UKM Tingkat Pemula yang diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi kewirausahaan dan kompetensi dasar lainnya yang harus dimiliki oleh para pelaku UKM tingkat pemula, b. Diklat untuk pelaku UKM Tingkat Menengah yang diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi manajemen usaha para pelaku UKM, c. Diklat untuk pelaku UKM Tingkat Lanjut yang diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi dalam rangka pengembangan usaha pelaku UKM. Selama kurun waktu Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2015, Bidang Diklat SDM Sektor Perdagangan telah menyelenggarakan 2 (dua) angkatan Diklat Kewirausahaan.
49
AGENDA
Peserta Diklat Kewirausahaan Angkatan I pada sesi foto bersama 1. Diklat Kewirausahaan Angkatan I Diklat Kewirausahaan merupakan awal dari rangkaian kegiatan diklat yang dilaksanakan oleh Bidang SDM Sektor Perdagangan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para pelaku usaha sektor perdagangan. Penyelenggaraan Diklat ini bertujuan untuk mengembangkan jiwa wirausaha para pelaku UKM yang berarti adanya kemauan untuk bekerja keras, kreatif, inovatif, berani mengambil resiko, mempunyai insting untuk melihat adanya peluang usaha, dapat dipercaya dan mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan dunia usahanya, baik kalangan supplier, konsumen, maupun pemerintah sebagai pembinanya. Diklat angkatan I ini diselenggarakan selama 4 (empat) hari pada tanggal 9 - 12 Maret 2015 dan bertempat di Pusdiklat Perdagangan, dimana diklat ini diikuti sebanyak 25 orang peserta yang berasal dari pelaku UKM di sekitar Jabodetabek. Untuk mempermudah proses transfer ilmu kepada para peserta, penyelenggara diklat mengundang para tenaga pengajar yang berasal dari Widyaiswara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan, Akademisi/Dosen Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM FE–UI) dan Praktisi yang ahli dan berpengalaman.
50
2. Diklat Kewirausahaan Angkatan II Diklat Angkatan II diselenggarakan selama 4 (empat) hari pada tanggal 17-20 Maret 2015 bertempat di Pusdiklat Perdagangan, dimana diklat ini diikuti sebanyak 25 orang peserta yang berasal dari pelaku UKM di sekitar Jabodetabek. Diklat Kewirausahaan mengajarkan berbagai aspek soft skill dan hard skill mengenai,: 1. Membangun Jiwa Kewirausahaan 2. Membangun & Mengelola Bisnis UKM 3. Prinsip-prinsip Bisnis Modern 4. Membangun Hasrat Berprestasi UKM 5. Strategi Bersaing Bisnis UKM 6. Pengelolaan Keuangan & Permodalan UKM 7. Pengelolaan Keuangan Bisnis UKM 8. Pengelolaan Operasi dan SDM UKM 9. Pengambilan Keputusan Managerial UKM 10. Business Game 11. Review & Kesimpulan III. Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Penguji Mutu Barang Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Penguji Mutu Barang ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan teknis dan manajemen para Penguji
Peserta Diklat Kewirausahaan Angkatan II Mutu Barang. Kegiatan ini merupakan Program dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Penguji Mutu Barang (Badiklat PMB), yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kediklatan pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan.
terhadap pengujian mutu komoditi CPO di daerah dan Kementerian Perdagangan. Diklat ini dapat terselenggara atas kerjasama Badiklat PMB dengan Direktorat Pengembangan Mutu Barang.
Selama kurun waktu Triwulan I (Januari-Maret) Tahun 2015, Badiklat PMB telah menyelenggarakan 3 (tiga) diklat sebagai berikut :
Diklat ini dilaksanakan selama 6 hari dari tanggal 9–14 Maret 2015 bertempat di Pusdiklat Perdagangan dan diikuti sebanyak 15 peserta yang berasal dari Instansi Penguji Mutu Barang Kementerian Perdagangan dan daerah.
1. Diklat Teknis Kalibrasi Alat Ukur Besaran Massa Diklat ini diselengggarakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Penguji Mutu Barang dalam pengujian kalibrasi alat ukur besaran massa di daerah dan Kementerian Perdagangan. Diklat ini dapat terselenggara atas kerjasama Balai Diklat Penguji Mutu Barang dengan Direktorat Pengembangan Mutu Barang. Diklat ini dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 23 – 27 Februari 2015 bertempat di Pusdiklat Perdagangan dan diikuti sebanyak 15 peserta yang berasal dari Instansi Penguji Mutu Barang Kementerian Perdagangan dan daerah. 2. Diklat Teknis Pengujian Mutu Komoditi Crude Palm Oil (CPO) Diklat ini diselengggarakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Para Penguji Mutu Barang
3. Diklat Teknis Manajemen Operasional Penguji Mutu Barang (MOPMB) Diklat ini diselengggarakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan manajemen operasional Penguji Mutu Barang di daerah dan Kementerian Perdagangan. Diklat ini dapat terselenggara atas kerjasama Balai Diklat Penguji Mutu Barang dengan Direktorat Pengembangan Mutu Barang. Diklat ini dilaksanakan selama 5 hari dari tanggal 23 – 27 Maret 2015 bertempat di Kampus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perdagangan dan diikuti sebanyak 20 peserta yang berasal dari Instansi Penguji Mutu Barang Kementerian Perdagangan dan daerah. (Redaksi)
51
52