SURAT
EDARAN
NOMOR : SE 013 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN RUNWAY SAFETY PROGRAM DAN PEMBENTUKAN RUNWAY SAFETY TEAM 1.
Menindaklanjuti : a. ICAO Assembly Resolution A37-6 on Runway Safety b. Global Runway Safety Simposium pada tanggal 24-26 Mei 2010 di ICAO Headquarter, Montreal, Canada; c. ICAO First Regional Runway Safety Seminar and Workshop pada tanggal 21 – 24 Mei 2012 di Kuta, Bali.
2.
Memperhatikan : a. Perkembangan pelaksanaan program sosialisasi Runway Safety Team sejak tahun 2010; b. Peristiwa keselamatan penerbangan terkait dengan Runway Safety atau operasional pada daerah pergerakan di bandara; c. Perlunya pengembangan fungsi dan implementasi Safety Management System (SMS) dalam rangka mengurangi resiko dan peristiwa keselamatan di daerah pergerakan bandar udara.
3.
Sehubungan dengan butir 2 (dua) diatas : a. Para operator bandar udara bersertifikat dengan hierarki bandar udara pengumpul primer, sekunder dan berstatus internasional agar membentuk Runway Safety Team paling lambat tanggal 30 Juni 2012; b. Para operator bandar udara bersertifikat dengan hierarki pengumpul tersier agar membentuk Runway Safety Team paling lambat tanggal 31 Desember 2012; c. Para operator bandar udara bersertifikat dengan hierarki pengumpan dan bandar udara beregister dihimbau agar membentuk Runway Safety Team sesuai kapasitas organisasi penyelenggara bandar udara dan perkembangan lalu lintas udara yang ada pada bandar udara masing-masing.
4.
Tujuan dari Runway Safety Team sebagaimana butir 3 (tiga) diatas antara lain : a. Meningkatkan pelaksanaan identifikasi, konsolidasi dan analisis hazard secara bersama – sama antara operator bandar udara dan para stakeholder; b. Meningkatkan perencanaan, inspeksi dan evaluasi tindakan terhadap keselamatan operasi penerbangan di bandar udara; c. Mendapatkan solusi pencegahan terjadinya runway incursion, excursion dan confusion secara komprehensif dan optimal sesuai standar dan “best practices” yang ada, baik nasional maupun internasional; d. Meningkatkan promosi dan pelaksanaan solusi pencegahan peristiwa keselamatan yang terbukti dan mendukung “best practices”.
5.
Ruang Lingkup Tugas dan Fungsi dari Runway Safety Team antara lain : a. Menyusun Runway Safety Program sebagai acuan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi Runway Safety Team dalam rangka meningkatkan tingkat keselamatan penerbangan di daerah pergerakan bandar udara; b. Melakukan identifikasi hazard dan risk analisis terhadap titik-titik pada area pergerakan bandara yang berpotensi menimbulkan resiko kecelakaan penerbangan tinggi (hot spot); c. Melakukan analisis untuk menemukan risk mitigasi terhadap hot spot- hot spot tersebut pada huruf c secara efektif dan efisien; d. Menyusun dan memberikan saran/rekomendasi kepada Kepala Bandar Udara dan para pimpinan stakeholder terkait; e. Melaksanakan rekomendasi Runway Safety Team Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam rangka peningkatan tingkat keselamatan penerbangan di daerah pergerakan bandar udara guna mengurangi jumlah dan skala dampak peristiwa keselamatan penerbangan; f. Melakukan pertemuan secara berkala dalam rangka mengevaluasi meningkatkan kinerjaTim; g. Menyusun dan menyampaikan laporan secara berkala terhadap hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bandar Udara guna masukan dan tindak lanjut peningkatan keselamatan di daerah pergerakan bandar udara.
6.
Susunan Keanggotaan Runway Safety Team sebagaimana butir 3 (tiga) diatas meliputi : a. Perwakilan dari pihak Operator Bandar Udara; sebagai koordinator atau Ketua Tim. b. Perwakilan dari pihak Air Traffic Services (ATS); sebagai anggota Tim. c. Perwakilan dari pihak Operator Penerbangan (Airline); sebagai Anggota Tim. Susunan keanggotaan dapat ditambah dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing bandar udara.
7.
Guna kelancaran pelaksanaan fungsi dan tanggung jawab Runway Safety Team, setiap operator bandar udara agar menyediakan sumber dana yang memadai bagi pelaksanaan tugas dan fungsi Runway Safety Team dan dalam rangka meningkatkan kompetensi Sumber Daya Manusia di bidang keselamatan penerbangan.
8.
Pembentukan Runway Safety Team dan pelaksanaan Runway Safety Program tidak mengurangi kewajiban operator bandar udara bersertifikat termasuk pelaksanaan SMS, namun harus mampu mendukung pengembangan pelaksanaan tugas dan fungsi operator bandar udara dan para stakeholder yang saling melengkapi, integral dan harmonis.
9.
Para Direktur terkait dilingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara membina dan mengawasi pembentukan dan pelaksanaan tugas dan fungsi Runway Safety Team;
10. Demikian surat edaran ini diterbitkan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan. Ditetapkan di Pada Tanggal
: Jakarta : 11 Juni 2012
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
HERRY BAKTI Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19530419 198003 1 001
Lampiran Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor
: SE 013 Tahun 2012
Tanggal
: 11 Juni 2012
TABEL BANDAR UDARA DI INDONESIA I.
BANDARA PENGUMPUL NO
HIERARKI
1
Bandara Pengumpul Primer
2
3
Bandara Pengumpul Sekunder
Bandara Pengumpul Tersier
BANDAR UDARA
LOKASI
a.
Polonia
Medan
b.
Hang Nadim
Batam
c.
Soekarno Hatta
Cengkareng, Banten
d.
Juanda
Jawa Timur
e.
Ngurah Rai
Bali
f.
Sepinggan
Kalimantan Timur
g.
Hasanuddin
Sulawesi Selatan
h.
Sam Ratulangi
Sulawesi Utara
a.
Adi Sutjipto
DI Yogyakarta
b.
Minangkabau
Sumatera Barat
c.
Sultan Syarif Kasim II
Riau
d.
SM Badaruddin II
Sumatera Selatan
e.
Lombok
Lombok
f.
Ahmad Yani
Jawa Tengah
g.
Eltari
Nusa Tenggara Timur
h.
Supadio
Kalimantan Barat
i.
Syamsuddin Noor
Kalimantan Selatan
j.
Djalaluddin
Gorontalo
k.
Mutiara
Sulawesi Tengah
l.
Haluoleo
Sulawesi Tenggara
m. Sentani
Jayapura
n.
Papua
Mopah
Sultan Iskandar Muda
Nanggroe Aceh Darussalam
Raden Inten II
Lampung
Ranai
Kepulauan Riau
Raja Haji Fisabilillah
Kepulauan Riau
Pinang Kampai
Riau
Sultan Thaha
Jambi
Fatmawati
Bengkulu
HS. Hananjoeddin
Bangka Belitung
Depati Amir
Bangka Belitung
Husein Sastra Negara
Jawa Barat
Cakrabhuwana
Jawa Barat
Abdulrachman Saleh
Jawa Timur
M. Salahudin
Nusa Tenggara Timur
Umbu Mehang Kunda
Nusa Tenggara Timur
H. Aroeboesman
Nusa Tenggara Timur
Mau Hau
Nusa Tenggara Timur
Haliwen
Nusa Tenggara Timur
Paloh
Kalimantan Barat
Pangsuma
Kalimantan Barat
Susilo
Kalimantan Barat
Rahadi Usman
Kalimantan Barat
Tjilik Riwut
Kalimantan Tengah
Iskandar
Kalimantan Tengah
Stagen
Kalimantan Tengah
Juwata
Kalimantan Timur
Kalimarau
Kalimantan Timur
Nunukan
Kalimantan Timur
Bontang
Kalimantan Timur
Tampa Padang
Sulawesi Barat
Melongguane
Sulawesi Utara
Bubung
Sulawesi Tengah
Pattimura
Maluku
Olilit
Maluku
Sultan Babullah
Maluku Utara
Waisai
Papua Barat
Domine Eduard Osok
Papua Barat
Rendani
Papua
Frans Kaisepo
Papua
Wamena
Papua
Nabire
Papua
Timika
Papua
II.
BANDARA INTERNASIONAL NO 1
BANDAR UDARA Soekarno Hatta
LOKASI Cengkareng, Banten
PENGGUNAAN - Internasional Utama - Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji - Internasional Angkutan Kargo
2
Ngurah Rai
Bali
- Internasional Utama - Internasional Regional
3
Juanda
Jawa Timur
- Internasional Utama - Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji
4
Sultan Iskandar Muda
Banda Aceh
- Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji
5
Polonia
Medan
- Internasional Utama - Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji
6
Minangkabau
Padang
- Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji
7
Supadio
Pontianak
- Internasional Regional - Internasional Angkutan Kargo
8
Sepinggan
Balikpapan
- Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji - Internasional Angkutan Kargo
9
Sultan Hasanuddin
Makassar
- Internasional Utama - Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji - Internasional Angkutan Kargo
10
Sam Ratulangi
Manado
- Internasional Regional - Internasional Angkutan Kargo
11
Hang Nadim
Batam
- Internasional Regional
- Internasional Penerbangan Haji - Internasional Angkutan Kargo 12
SM Badaruddin II
Palembang
- Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji - Internasional Angkutan Kargo
13
Adi Sumarmo
Solo
- Internasional Regional - Internasional Penerbangan Haji
14
Syamsuddin Noor
Banjarmasin
Internasional Penerbangan Haji
15
Frans Kaisepo
Biak
- Internasional Regional - Internasional Angkutan Kargo
16
Sultan Syarif Kasim II
Pekanbaru
Internasional Regional
17
RH. Fisabilillah
Tanjung Pinang
Internasional Regional
18
Halim Perdanakusuma
Jakarta
Internasional Regional
19
Husein Sastranegara
Bandung
Internasional Regional
20
Ahmad Yani
Semarang
Internasional Regional
21
Adi Sutjipto
Yogyakarta
Internasional Regional
22
Eltari
Kupang
Internasional Regional
23
Pattimura
Ambon
Internasional Regional
24
Mopah
Merauke
Internasional Regional
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
HERRY BAKTI Pembina Utama Madya (IV/d) NIP. 19530419 198003 1 001