Vol 3, No 1 (2015)
1 of 3
http://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/issue/view/1407
SIMBIOSIS Journal of Biological Sciences OPEN JOURNAL SYSTEMS
U SER Username Password Remember me Log In
NO TI F IC ATI ONS View Subscribe / Unsubscribe
J OU RNAL C ONT ENT Sea rc h
All
1/25/2016 11:31 AM
Vol 3, No 1 (2015)
http://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/issue/view/1407
Search
Br o ws e By Issue By Author By Title Other Journals
F ONT SI ZE
I NFO RMAT I ON For Readers For Authors For Librarians
HOME
ABOUT
TEAM
CONTACT
2 of 3
LOG IN
REGISTER
SEARCH
CURRENT
ARCHIVES
EDITORIAL
AUTHOR GUIDELINES Home
>
Archives
>
Vol 3, No 1 (2015)
Vol 3, No 1 (2015)
Table of Contents Articles VARIASI SPESIES DIAT OM PADA T IPE PERAIRAN BERBEDA UNT UK KEPENT INGAN FORENSIK SEBAGAI
PDF
PET UNJUK KEMAT IAN AKIBAT T ENGGELAM
Adelina Arifiani Purnomo, I Ketut Junitha, Ni Made Suartini ST RUKT UR HAT I MENCIT (Mus musc ulus L.) SET ELAH PEMBERIAN EKST RAK DAUN KALIANDRA MERAH
PDF
(Calliandra c alot hyrsus Meissn.)
Haryo Seto Wicaksono, Inna Narayani, Iriani Setyawati JENIS DAN DENSIT AS BULU BABI (ECHINOIDEA) DI KAWASAN PANT AI SANUR DAN SERANGAN
PDF
DENPASAR- BALI
Ni Luh Eka Wulandewi, Job Nico Job Nico Subagio, Joko Wiryatno JENIS - JENIS T UMBUHAN Y ANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PERAWAT AN KECANT IKAN DI PURI DAMAI
PDF
DESA SINGAKERT A, KECAMATAN UBUD, KABUPAT EN GIANY AR
1/25/2016 11:31 AM
Vol 3, No 1 (2015)
3 of 3
http://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis/issue/view/1407
Anak Agung Istri Ratih Gayatri, Eniek Kriswiyanti, I Gusti Ayu Sugi Wahyuni HUBUNGAN KEKERABAT AN 12 KULTIVAR BROKOLI (Brassic a olerac ea L.) BERDASARKAN KARAKTER
PDF
ANAT OMI ST OMATA
Ni Putu Sri Risa Dewi, Eniek Kriswiyanti, I Gusti Ayu Sugi Wahyuni ISOLASI, IDENT IFIKASI DAN UJI POT ENSI BAKTERI Y ANG BERPERAN PADA PENGOLAHAN AIR LIMBAH
PDF
YANG MENGANDUNG RHODAMIN B DALAM BIOSISTEM TANAMAN
Sang Ayu Sri Satya Laksmi Utari, Ida Bagus Gede Darmayasa, I Wayan Budiarsa Suyasa
This work is licensed under a
Creat ive Commons At t ribut ion 4.0 Internat ional Lic ense .
ISSN: 2337-7224
1/25/2016 11:31 AM
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
JENIS - JENIS TUMBUHAN YANG DIGUNAKAN SEBAGAI BAHAN PERAWATAN KECANTIKAN DI PURI DAMAI DESA SINGAKERTA, KECAMATAN UBUD, KABUPATEN GIANYAR VARIETIES OF PLANT WHICH TAKE AS A BEAUTY TREATMENT AGENT AT PURI DAMAI, SINGAKERTA VILLAGE, DISTRICT OF UBUD, GIANYAR REGION Anak Agung Istri Ratih Gayatri1*, Eniek Kriswiyanti2, I Gusti Ayu Sugi Wahyuni3 Jurusan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali *
[email protected] INTISARI Indonesia memiliki keanekaragaman tumbuhan yang bermanfaat sebagai papan, sandang, pangan, obat juga sebagai perawatan kecantikan. Penggunaan bahan kimia sebagai perawatan kecantikan memiliki efek yang negatif, sehingga perlu mencari alternatif perwatan kecantikan tanpa efek samping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis – jenis tumbuhan, cara pembuatan serta penggunaan tumbuhan sebagai bahan perawatan kecantikan di Puri Damai Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Metode yang digunakan adalah observasi langsung, deskripsi dan identifikasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 25 jenis, 19 suku yaitu 3 euphorbiaceae, 2 asteraceae, 2 araliaceae, 2 zingiberaceae, pandanaceae, asphodelaceae, poaceae, fabaceae, anonaceae, magnoliaceae, arecaceae, laminaceae, malvaceae, cactaceae, oleaceae, apocynaceae, agavaceae, melastomataceae dan rutaceae. Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan minyak penyubur rambut adalah daun sebesar 56%. Sedangkan bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan dalam pembuatan minyak massage adalah bunya sebesar 53%. Tumbuhan tersebut di olah menjadi minyak penyubur rambut dan minyak massage. Cara pembuatan kedua minyak tersebut dengan cara, menggoreng semua bahan bahan yang digunakan dalam 1 liter minyak goreng, selama 6 – 8 jam dengan api kecil. Penggunaan minyak penyubur rambut dengan cara menggosokkan minyak tersebut pada kulit kepala dan rambut, lakukan sebelum atau sesudah keramas. Penggunaan minyak massage dengan membalurkan pada seluruh tubuh dan disertai pemijatan. Kata Kunci : etnobotani, perawatan kecantikan, observasi. ABSTRACT Indonesia has many variaties of plant which give a benefit for house, clath, meals, medicine even for beauty treatment. A beauty treatment made from chemical agent causing a negative effect, so searching for an alternative agent for beauty treatment without giving a negative side effect was needed. The goal of has research is to know find species of plants, methods of process also how to process the plants become a herbal beauty treatment agent at Puri Damai which located in Singakerta village, district of ubud, Gianyar region. They take direct observation, description and identification methods. According to the result of the research were found 25 species, 19 suku of plants 3 euphorbiaceae, 2 asteraceae, 2 araliaceae, 2 zingiberaceae, pandanaceae, asphodelaceae, poaceae, fabaceae, anonaceae, magnoliaceae, arecaceae, laminaceae, malvaceae, cactaceae, oleaceae, apocynaceae, agavaceae, melastomataceae, rutaceae. Hair vertilizer oil mostly was made from the leaf of the plant takes around 56% and for massage oil take the flowers around 53 %. The methods was taken to produce hair vertilizer oil and ingredients was fried in 1 liter frying oil between 6 – 8 hours long in little fire. Direction of use for hair vertilizer oil is rubbing the oil on the calp and hair before is after washing the hair. The use of massage oil the oli to the body and give a massage. Keywords : Etnobotany, Beauty treatment, Observation. PENDAHULUAN
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Indonesia adalah salah satu negara
samping. Oleh karena itu trend yang
yang memliki keanekaragaman hayati
popular saat ini adalah back to nature atau
yang
kembali
melimpah dengan segala
jenis
ke
organisme dapat tumbuh di wilayah negara
menggunakan
ini,
sebagai
salah
tumbuhan.
satunya Sebagian
keanekaragaman
yaitu
dengan
tumbuh-tumbuhan/herbal
bahan
utama
perawatan
telah
kecantikan. Hal ini disebabkan bahan-
dimanfaatkan sejak nenek moyang kita
bahan alami lebih dapat diterima oleh
untuk mengobati atau merawat kecantikan
tubuh
(Sukara, 2007). Pulau bali mempunyai
Tumbuhan yang dapat digunakan tentunya
daya tarik
pada keindahan alamnya,
tumbuhan yang memang dikenal sejak
tradisi ataupun kebudayaannya antara lain
dahulu untuk perawatan kecantikan. Pada
pengobatan tradisional Bali yang disebut
umumnya diolah sedemikian rupa dalam
usada dan upacara keagamaan yang
bentuk jamu-jamuan yang dapat diminum
dilakukan oleh umat Hindu yang disebut
atau dioleskan langsung pada rambut, kulit
upacara
dan wajah. Untuk memastikan kesehatan
Yadnya
besar
alam
(Kriswiyanti,
2005).
dibandingkan
bahan
kimia.
Salah satu Usadha Bali yang membahas
tubuh dan
menyempurnakan kecantikan
mengenai perawatan kecantikan adalah
dari luar (Sukara, 2007). Penggunaan
Usadha Dalem. Usadha ini membahas
bahan alami untuk perawatan kecantikan
mengenai cara untuk mengobati penyakit
tidak hanya digunakan pada kulit seperti
wajah atau penyakit kulit. Menurut usadha
untuk pembersih kulit, pelembab dan
dalem untuk menghilangkan jerawat dapat
pelindung
menggunakan ramuan seperti : “telur
perawaatan rambut serta kuku.
kulit,
tetapi
juga
untuk
kecoak” (lipas), tawas, air jeruk nipis,
Puri Damai merupakan salah satu
campur semua bahan tersebut sampai rata.
tempat kesehatan yang mewarisi metode
Cara penggunaannya yaitu oleskan ramuan
pengobatan herbal therapy tradisional
tersebut
merata,
Bali, melayani masyarakat baik lokal,
lakukan sebelum tidur hingga sembuh
maupun mancanegara yang membutuhkan
(Tirtha, 1983).
metode pengobatan yang alami, berkhasiat
pada
wajah
secara
Perawatan kecantikan dengan bahan
dan tidak memiliki efek samping. Tumbuh
kimia sering kali menimbulkan masalah,
– tumbuhan yang ada di daerah tesebut
dimana ikatan kimia yang terjadi antara
masih
bahan kimia dengan rambut dan kulit
perawatan kecantikan maupun sebagai
wajah sering kali menyebabkan terjadinya
pengobatan alternatif. Puri Damai terletak
iritasi, dan banyak menimbulkan efek
di
banyak
Banjar
digunakan
Tunon,
Desa
sebagai
Singakerta,
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar,
narasumber
pemakai
dirintis oleh Ir. Ida Ayu Rusmarini, MP
pengembang
produk,
dan I Wayan Damai, ST sejak tahun 1997
narasumber utama dimana narasumber ini
hingga sekarang (Setiawan, 2010).
adalah pemilik dari Puri Damai, Desa
Berdasarkan latar belakang diatas, maka
pada
penelitian
ini
dilakukan
produk dengan
atau
seorang
Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar yang memiliki berbagai macam
identifikasi jenis-jenis tumbuhan, cara
jenis
pembuatan dan penggunaan tumbuh –
pengambilan sampel pada penelitian ini
tumbuhan
perawatan
adalah wawancara dengan memberikan
kecantikan di Puri Damai Desa Singakerta,
kuisioner, observasi lansung, identifikasi
Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.
dengan cara mecocokkan gambar dari
sebagai
bahan
tumbuhan
buku,
Pengambilan sampel pada penelitian dilakukan
di
pada
para
Cara
ahli
dikumpulkan,
dibuat tabel dan dirangkum berdasarkan
sekitarnya, Desa Singakerta, Kecamatan
nama daerah, nama latin, manfaat, jenis,
Ubud, Kabupaten Gianyar dari tanggal 5
cara penggunaan, jumlah serta bagian
Februari sampai 15 Februari 2014. Metode
tumbuhan
penelitian dengan survey langsung ke Puri
dihitung
Damai dan ke rumah – rumah penduduk
penelitian meliputi jenis tumbuhan, bagian
Desa
Ubud,
– bagian tumbuhan yang digunakan, cara
Kabupaten Gianyar dengan wawancara
pembuatan, dan cara penggunaan bahan
dan kuisioner. Isi dari kuisioner tersebut
tersebut sebagai perawatan kecantikan.
meliputi : nama, umur, alamat, pekerjaan,
Manfaat dari tumbuhan yang ditemukan
cara
bagian tumbuhan mana yang digunakan
Kecamatan
penggunaan,
menggunakan
Damai
Data hasil kuisioner
dan
Singakerta,
Puri
menanyakan
rumahnya.
(Tjitrosoepomo, 2005).
MATERI DAN METODE
ini
di
sejak
produk
tersebut,
kapan efek
yang
digunakan
persentasenya.
kemudian Variabel
sebagi perawatan kecantikan.
setelah penggunaan minyak penyubur rambut dan minyak massage. Sebanyak 30 yang
sebanagai
perawatan
kecantikan, pada umumnya diolah menjadi
HASIL Berdasarkan penelitian dilakukan diperoleh
digunakan
yang telah
25 jenis tumbuhan
minyak penyubur rambut dan minyak massage.
Table 1. Jenis dan bagian tanaman yang digunakan di Puri Damai
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Nama derah / Indonesia/ Nama latin / Famili Mangkokkan / Mangkokan / Nothopanax scutellarium / Araliaceae Teh – Tehan/ Kedondong cina / Polyscias fruticosa / Araliaceae Pandan Arum / Pandan Wangi / Pandanus amaryllifolius / Pandanaceae Urang – Aring / Urang Aring / Eclipta alba L. Hassk / Asteraceae Lidah Buaya / Lidah Buaya / Aloe vera L. / Asphodelaceae Tingkih / Kemiri / Aleurites molluccana / Euphorbiaceae Akar Wangi / Akar Wangi / Vetiveria zizanioides / Poaceae Klabet / Klabet / Trigonella foenum-graecum / Fabaceae Pacing / Pacing / Costus speciosus / Zingiberaceae Buah Jarak / Jarak / Jatropha curcas L. / Euphorbiaceae Sandat / Kenanga / Cananga odorata / Annonaceae Cempaka / Cempaka gondok putih / Magnolia liliifera/ Magnoliaceae Minyak Kelapa / Kelapa / Cocos nucifera / Arecaceae Delem / Nilam / Pogostemon cablin / Lamiaceae Rambutan / Rambutan / Nephelium lappaceum / Sapindaceae Waru / Waru / Hibiscus tiliaceus L. / Malvaceae Nama derah / Indonesia/ Nama latin / Famili
17.
Wijaya Kusuma / Wijaya Kusuma / Epiphyllum oxypetalum / Cactaceae 18. Puring / Puring / Codiaeum variegatum Bi. / Euphorbiaceae 19. Temu Ireng / Temu Ireng / Curcuma aeruginosa Roxb. / Zingiberaceae 20. Melati / Melati / Jasminum sambac / Oleaceae 21. Jepun / Kamboja / Plumeria alba / Apocynaceae 22. Sedap Malam / Sedap Malam / Polianthes tuberosa L. / Agavaceae 23. Bunga Trijata / Bunga trijata / Medinilla speciosa / Melastomataceae 24. Kemuning / Kemuning / Murraya paniculata / Rutaceae 25. Bunga Matahari / Bunga Matahari / Helianthus annuus / Asteraceae Keterangan : gambar tanaman terlampir Jumlah yang di perlukan setiap
Selanjutnya
semua
Bagian yang digunakan Daun Daun Daun Daun Daun Buah Akar Biji Daun Buah Bunga Bunga Buah Daun Daun Daun Bagian yang digunakan Bunga Daun Umbi Bunga Bunga Bunga Bunga Bunga Bunga
bahan
tersebut
bahan sadalah 1 ons, kecuali minyak
digoreng dalam 1 liter minyak kelapa.
kelapa 1 liter. Cara pembuatan minyak
Goreng bahan tersebut dengan api kecil
penyubur rambut, buah jarak dan kemiri
selama 6 – 8 jam. Selanjutnya minyak siap
disangrai
untuk dikemas.
sampai
hitam
kemudian
dicampur dengan daun mangkokan, daun
Dalam
sekali bahan
pembuatan
minyak
–
tersebut
teh – tehan, pandan arum, urang – aring,
massage
bahan
lidah buaya, akar wangi, klabet, pacing,
diperlukan sebanyak 1 ons kecuali minyak
sandat, cempaka dan daun rambutan.
kelapa 1 liter. Cara pembuatan minyak
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
massage sebagai berikut bunga melati,
minyak penyubur rambut berdasarkan
bunga kamboja, bunga wijaya kusuma,
jumlah jenis tumbuhan yang di gunakan,
bunga sedap malam, bunga trijata, bunga
daun (56,25%), buah (18,75%), bunga
sandat, buga cempaka, pandan arum,
(12,5%), biji (6,25%),
kemiri, minyak kelapa, bunga kemuning,
(Gambar
akar wangi, bunga matahari, temu ireng
pemanfaatan
dan puring.
bahan
digunakan sebagai minyak massage yaitu
digoreng dalam minyak 1 liter selama 6 –
bunga (52.94 %), daun (17.64 %), biji
8 jam dengan menggunakan api kecil.
(5.88 %), buah (5.88 %), batang (5.88 %),
Selanjutnya minyak siap untuk dikemas.
umbi (5.88 %), akar (5.88 %) (Gambar 2).
Semua bahan –
Presentase tumbuhan
yang
pemanfaatan di
gunakan
1).
akar
Sedangkan bagian
(6,25%) presentase
tumbuhan
yang
bagian sebagai
Jumlah Penggunaan 13% 6%
6%
Ket: Bunga Biji Buah Daun Akar
19% 56%
Gambar 1. Persentase Pemanfaatan Bagian Tumbuhan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Minyak Penyubur Rambut
Jumlah Pegunaan
6% 6% 17%
Ket :
6%
53%
6% 6%
Bunga Biji Buah Daun Batang Umbi Akar
Gambar 2. Persentase Pemanfaatan Bagian Tumbuhan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Minyak Massage
rambut lebih banyak menggunakan bagian
PEMBAHASAN
daun, hal ini di karenakan pada umumnya Berdasarakan
di
tumbuhan akan menyimpan metabolit
tunjukkan pada grafik terlihat bahwa
skundernya pada daun. Sedangkan dalam
dalam
pembuatan minyak massage lebih banyak
pembuatan
persentase
minyak
yang
penyubur
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
menggunakan bagian bunga, memiliki
pangkal tumpul, tepi bergerigi pertulangan
tujuan untuk lebih menonjolkan aroma
daun menyirip berwarna hijau. Bunga
terapi yang dihasilkan dari bunga – bunga
majemuk tumbuh di ketiak daun berwarna
tersebut. Menurut Kuntorini, et.,al. (2013)
kuning, buah buni bentuk bulat berwarna
pada beberapa daun memiliki trikoma
hijau ke kuningan. Biji bulat pipih
khususnya trikoma glanduler yang dapat
berwarna hitam, memiliki akar tunggang.
menghasilkan
metabolit
Kedondong cina memiliki kandungan
minyak
senyawa kimia seperti saponin, flavonoida,
sekunder. massage
secret
Dalam lebih
atau
pembuatan banyak
menggunakan
polifenol dan
tannin.
Tumbuhan
ini
bagian bunga, karena minyak massage ini
biasanya di manfaatkan untuk peluruh air
lebih mengutamakan aroma terapi yang
seni dan penyubur rambut (Sastrapradja,
dihasilkan dari bunga
tersebut. Setelah
et, al., 1986).
dilakukan
pada
2. Pacing
identifikasi
25
jenis
tumbuhan tergolong dalam 19 suku yaitu 3 euphorbiaceae, 2 asteraceae, 2 araliaceae, 2
zingiberaceae,
(Costus
speciosus,
suku:
Zingiberacea ) Pacing merupakan tumbuhan herba
pandanaceae,
tegak memiliki tinggi ± 2 m. Batang lunak,
poaceae,
fabaceae,
kuat, licin, beruas – ruas, tertutup pelepah
anonaceae,
magnoliaceae,
arecaceae,
daun, hijau keunguan. Daun tunggal,
laminaceae,
malvaceae,
cactaceae,
lanset memanjang bagian ujung meruncing
apocynaceae,
agavaceae,
sedangkan bagian pangkal tumpul tepi rata
melastomataceae, rutaceae yang digunakan
bagian atas mengkilat tapi permukaan
sebagai bahan perawatan kecantikan di
bawah berbulu lembut, tangkai pendek
Puri Damai, Desa Singakerta, Kecamatan
keunguan,
Ubud, Kabupaten Gianyar.
batang, pertulangan atas beralur berwarna
asphodelaceae,
oleaceae,
Jenis – jenis tumbuhan yang jarang
duduknya
melingkar
pada
hijau. Bunga majemuk berbentuk bulir,
digunakan di masyarakat seperti :
daun pelindung bulat telur dengan ujung
1. Daun
runcing. Buah bulat telur, berwarna merah.
Teh
–
tehan
(Polyscias
fruticosa, suku: Araliaceae )
Tekstur
Daun teh – tehan tegolong tumbuhan
mempunyai akar
serabut, putih atau
perdu tahunan, tinggi mencapai ± 6 m.
kuning
speciosus
Tumbuhan ini memiliki akar tunggang,
kandungan
batang tegak berkayu, bulat berwarna
(sapogenin steroid), tigogenin, dioscin,
hijau. Daun majemuk lonjong berhadapan
gacillin, sitosterol. Kegunaan tumbuhan ini
ujung
untuk memperbaiki pertumbuahan rambut,
meruncing
sedangkan
bagian
biji
keras
Costus
senyawa
berwarna
kimia
hitam,
memiliki diosgenin
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
peluruh kencing, mencegah kehamilan,
berwarna putih kecoklatan. Daun tunggal,
pengerasan hati (cirrhosis), bengkak, gatal
bersilang berhadapan,
– gatal, radang mata (Hariana, 2008).
bulat berwarna ungu kemerahan, helaian
3. Wijaya
daun berbentuk lonjong , pangkal dan
Kusuma
(Epiphyllum
oxypetalum, suku: Cactaceae)
ujung
Wijaya kusuma merupakan tumbuhan
permukaan atas daun licin berwarna hijau,
terna yang memiliki tinggi 1 – 2 m,
permukaan bawah daun kasar berwarna
memiliki akar serabut berwarna hitam.
hijau kelabu. Bunga majemuk tumbuh dari
Dilihat bagian daun dan batangnya secara
ketiak daun berwarna merah muda, buah
jelas setelah tumbuhan ini berumur tua.
buni, bulat bagian ujung berbenjol bekas
Batang pohon wijaya kusuma keras dan
perlekatan mahkota, berwarna merah ke
kecil. Helaian daunnya pipih dan berwarna
unguan, biji banyak kecil berwarna putih.
hijau dengan permukaan daun halus tidak
Bunga trijata memiliki kandungan kimia
berduri, tiap tepian daun wijaya kusuma
seperti saponin, kardenolin, flavonoid ,
terdapat lekukan-lekukan yang ditumbuhi
dan tannin. Trijata di percaya dapat
tunas daun atau bunga. Bunganya keluar
menyembuhkan
dari
gunakan sebagai bahan upakara adat di
lekuk
daun,
bertangkai
lemas,
daun
tangkai pendek
meruncing
diare,
tepi
sariawan,
rata,
di
warnanya putih, mekar pada malam hari
Bsali, anti bakteri (Siregar, 2002).
selama beberapa jam saja, kemudian
5. Cempaka gondok putih (Magnolia
menjadi
layu.
memiliki
buah
bulat,
bergetah, dan berwarna merah, biji banyak berwarna
hitam.
Tumbuhan
figo, suku: Magnoliaceae ) Cempaka gondok putih / cempaka telor,
wijaya
termasuk tumbuhan perdu memiliki tinggi
kusuma memiliki kandungan senyawa
2 – 4 m. Cempaka gondok memiliki akar
saponin, flavonoid dan polifenoL. Manfaat
tunggang berwarna kuning kecoklatan.
dari tumbuhan wijaya kusuma untuk obat
batang tegak bulat, bercabang banyak,
batuk, bengkak, pendarahan rahim, sesak
tekstur kasar berwarna coklat.
nafas, aroma terapi (Chandra, 2011).
tunggal, berseling, lonjong, bertangkai
4. Trijata (Medinilla speciosa, suku:
pendek, ujung pangkalnya meruncing, tepi rata,
Melastomatacea) Trijata
atau
parijoto
mempunyai
pertulangan
Daun
daun
merupakan
menyirip, permukaan daun licin berwarna
tumbuhan perdu tegak, tinngi mencapai 1
hijau. Bunga tunggal tumbuh di ketiak
– 2 m, memiliki akar serabut. Batang bulat
daun, kelopak satu helai menyelubungi
dengan kulit batang memiliki lapisan
bunga,
gabus jika sudah tua, bergerigi, kasar
didalam satu bangkol terletak di tengah
benang sari dan putik tersusun
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
bunga, mahkota 6 helai, 3 helai lebih
Waru berupa pohon tinggi ± 15 m,
besar, tebal, ujung meruncing berwarna
memiliki
putih. Buah majemuk bentuk bulir, bulat
kecoklatan, batang berkayu penampang
telur dibagian ujung meruncing berwarna
bulat berwarna coklat kehitaman. Daun
hijau, biji bulat, kecil berwarna putih
merupakan
Kandungan senyawa kimia yang terdapat
jantung, daun menjari, sebagian dari tulang
pada daun dan bunga cempaka gondok
daun utama dengan kelenjar berbentuk
mengandung
celah pada sisi bawah dan sisi pangkal.
saponin,
flavonoida,
akar
tunggang
daun
tunggal,
Sisi
sedang bunganya mengandung minyak
berwarna abu-abus. Daun penumpu bulat
atsiri. Cempaka gondok dimanfaatkan
telur memanjang. Bunga waru merupakan
sebagai obat malaria, obat pusing, aroma
bunga tunggal , daun mahkota berbentuk
terapi,
kipas, berwarna kuning dengan noda ungu
dan
lain
–
lain
daun
berbentuk
disamping itu daunnya mengandung tanin
demam
bawah
berwarna
memiliki
rambut
(Sastrapradja, et, al., 1986).
pada pangkal, bagian dalam orange dan
6. Puring (Codiaeum variegatum Bi.,
akhirnya
berubah
menjadi
kemerah-
suku: Euphorbiaceae)
merahan. Buah berbentuk telur berparuh
Puring
pendek,
termasuk tumbuhan perdu,
beruang
5
tidak
sempurna,
tinggi ± 3 m. Puring memiliki akar
membuka dengan 5 katup Tumbuhan waru
tunggang berwarna kuning muda, batang
mengandung senyawa seperti saponin,
berkayu
flavonoid,
keras,
kehijauan,
daun
bercabang, tunggal,
coklat filotaksis
tannin,
skopoletin
baru
(hibiscusin), amida baru (hibiscusamide),
tersebar, bentuk bulat telur, lonjong, ujung
asam fanilat,
meruncing, pertulangan daun menjari,
sitostenone. Waru biasanya digunakan
berwarna
Bunga
sebagai obat batuk, diare berdarah, batuk,
majemuk berbebtuk tandan. Buah kapsul
amandel, anti kanker, untuk menyuburkan
berwarna kuning kehijauan, biji kecil
rambut (Chen, et, al., 2006).
seperti
8. Kemuning
kuning
kehijauan.
pasir berwarna coklat. Senyawa
stigmasterol, campuran
(Murraya
paniculata,
kimia yang tedapat pada tumbuhan puring
suku: Rutaceae)
saponin,
Kemuning berupa pohon tinggi 3 – 7 m,
flavanoida
dan
polifenol.
Manfaat tumbuhan puring adalah sebagai
memiliki
obat sipilis, sakit perut, cacingan, sembelit
kuning keputih – putihan. Batang
(Moertolo et, al., 2004).
berkayu keras, dengan percabangan
7. Waru (Hibiscus tiliaceus L.,suku:
monopodial, berwarna coklat kotor.
Malvaceae )
akar
tunggang
berwarna
Daun majemuk dengan anak daun 4 - 7,
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
permukaan licin, bentuk corong, ujung
oleaceae,
dan
melastomataceae,
pangkal
runcing,
tepi
rata,
apocynaceae,
agavaceae,
rutaceae.
Cara
pertulangan daun menyirip, daun muda
pembuatan minyak penyubur rambut dan
berwarna hijau, setelah tua warna
minyak
berubah
Bunga
menggoreng semua bahan – bahan selama
majemuk berbentuk tandan, kelopak 2 –
6 – 8 jam. Cara penggunaan minyak
25 mm, benang sari bentuk jarum dans
penyubur rambut dengan menggosokkan
berwarna putih. Buah buni, jorong pada
minyak pada kulit kepala sambil dipijat –
saat muda berwarna hijau, setelah tua
pijat,
berwarna merah kehitaman. Biji lanset
digunakan pada saat melakukan massage.
merah
mengkilap.
massage
dan
untuk
yaitu
minyak
dengan
massage
berwarna putih. Kemuning memiliki kandungan seyawa kimia cadinene, methyl-anthranilate,
bisabolene,
geraniol, eugenol, citronellol, osthole, paniculatin, tannin, dan coumurrayin,
DAFTAR PUSTAKA Ajeng. 2010. Tumbuhan Kemuning. Tersediadi ttp://ajengsetiorini.blogdetik. com/makalah-tumbuhankemuning.[04 Februari 2014].
mexotioin, dan scopoletin. Tumbuhan ini biasnya digunakan sebagai obat kanker, melancarkan peredaran darah, obat jantung, untuk menghaluskan kulit (Ajeng, 2010).
Chen JJ, SY, CY, C IS, W TC, HY., 2006, A New Cytotoxic Amide From The Stem Wood Of Hibiscus Tiliaceus. Jurnal Planta Med., 72(10):935-8.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat
dapat 25
disimpulkan
jenis
bahwa
tumbuhan
yang
digunakan sebagai perawatan kecantikan di
Puri
Damai,
Chandra. 2011. Wijaya Kusuma. Tersedia di http://raflesiana.blogspot.com 2011/01/wijaya-kusuma.html [04 Februari 2014].
Desa
Singakerta,
Hariana, A. 2008. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 2. Cet.6.Penebar Swadaya. Jakarta. Hariyanto. 1991. Petunjuk Bertanam dan Kegunaan Temu Hitam. Karya Anda. Surabaya.
Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar. Jenis – jenis tersebut tergolong dalam 19 suku yaitu 3 euphorbiaceae, 2 asteraceae, 2 araliaceae, 2 zingiberaceae, pandanaceae, asphodelaceae,
poaceae,
fabaceae,
anonaceae,
magnoliaceae,
arecaceae,
laminaceae,
malvaceae,
cactaceae,
Kuntorini,E,M, Fitriana,S dan Astuti,M,D. 2013. Struktur Anatomi Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Metanol Daun Kersen (Muntingia calabura). Dalam Prosiding Semirata FMIPA Universitas Lampung tahun 2013. 291 – 296.
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
Kriswiyanti, E. 2005. Bahan Ajar Etnobotani Usada. Jurusan Biologi, F. MIPA, UNUD. Denpasar. Moertolo, Ali, Dkk. 2004. Daun dan Alat Tambahan. Malang : Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang. Sastrapradja, D.S., Nagai, S., dan Naito, Y. 1986. Indek Tumbuh – Tumbuhan Obat Di Indonesia. PT. Eisai Indonesia. Setiawan 2010 Usadha Puri Damai. Tersedia di http://komunitasanakalam .blogspot.com/2010/05/kembalike-alam-usadha-puri-damai.html. [04 Februari 2014]. Siregar, M., I.N. D. H. 2002.Koleksi Tumbuhan Upacara Adat Kebun
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Raya Bali. Bali: UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka karya Bali-LIPI. Sukara, E.2007. Bioprospecting dan Strategi Konservasinya. Dalam Prosiding Seminar Konsevasi tumbuhan usada Bali di Kebun Raya Eka Karya Bali, Bedugul 6 september 2007. Hal :279-283. Tjitrosoepomo, G. 2005. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press :Yogyakarta : 185 – 186. Tirtha. 1983.Salinan Lontar Usada. Usada Dalem. Utami, P. 2008. Buku Pintar, Tumbuhan Obat. Jakarta selatan: PT. Agromedia Pustaka Medicinal Herb Index in Indonesia. Second Edition. PT. Eisai Indonesia. 1995.
JURNAL SIMBIOSIS III (1): 281- 290 Jurusan Biologi FMIPA Universitas Udayana
ISSN: 2337-7224 Maret 2015
Lampiran Gambar
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Lampiran 1. Jenis-jenis Tumbuhan yang Digunakan Sebagai Bahan Minyak Penyubur Rambut dan Minyak Massage Keterangan : A.Cempaka gondok (Magnolia figo), B.Kenanga (Cananga odorata), C. Mangkokan (Nothopanax scutellarium), D.Akar wangi (Vetiveria zizanioides), E.Pacing (Costus speciosus), F.Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), G.Lidah buaya (Aloe vera L.), H.Waru (Hibiscus tiliaceus L.), I.Nilam (Pogostemon cablin), J.Urang – aring (Eclipta alba L. Hassk), K.Teh – tehan (Polyscias fruticosa), L.Biji klabet (Trigonella foenum-graecum), M.Kemiri (Aleurites molluccana), N.Minyak kelapa (Cocos nucifera), O.Daun rambutan (Nephelium lappaceum), P.Buah jarak (Jatropha curcas L.), Q.Puring (Codiaeum variegatum Bi.), R.Temu Ireng (Curcuma aeruginosa Roxb.), S.Kamboja (Plumeria alba), T.Melati (Jasminum sambac), U.Trijata (Medinilla speciosa), V.Wijaya Kusuma (Epiphyllum oxypetalum), W.Bunga Matahari (Helianthus annuus), X.Sedap Malam (Polianthes tuberosa L.), Y.Kemuning (Murraya paniculata). (Dokumentasi Ratih Gayatri, 2014)