RUPTUR TENDO ACHILLES LI 1 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makro Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus, dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar 15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus.
LI 2 Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikro Tendon merupakan jaringan fibrosa di bagian belakang pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit, yang merupakan tempat berakhirnya seratserat otot yang melekatkan otot pada tulang. LI 3 Memahami dan Menjelaskan Kinesiologi Tendo Ketika otot-otot gastrocnemius berkontraksi, tendon Achilles diperketat,kemudian menarik tumit. Hal ini memungkinkan untuk berjinjit dan juga berperan untuk kegiatan seperti berjalan, berlari , dan melompat. LI 4 Memahami dan Menjelaskan Ruptur Tendo Achilles Definisi Robeknya/putusnya tendo achilles Etiologi 1. Penyakit tertentu, seperti arthritis dan diabetes 2. Obat-obatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan risiko pecah 3. Cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton, tenis, basket dan sepak bola 4. Trauma benda tajam atau tumpul pada bawah betis JULIA/1102010137
Berbagai faktor biomekanik yang cenderung menyebabkan cedera pada tendon Achilles: - Pronasi (berputar ke dalam) kaki yang berlebihan - Kebiasaan berpijak terlalu jauh dari tumit - Urat lutut dan otot betis yang kaku - Lengkung kaki yang tinggi - Tendon Achilles yang kaku - Kelainan bentuk tumit.
Patofisiologi Tendinitis achilles terjadi jika tekanan pada tendon lebih besar dibandingkan dengan kekuatan tendon tersebut. Berlari menuruni bukit memberikan tekanan lebih pada tendon achilles karena kaki bagian depan harus melangkah lebih jauh sebelum menyentuh tanah. Berlari menaiki bukit juga memberikan tekanan berlebih pada tendon achilles karena otot betis harus mengerahkan tenaga lebih besar untuk mengangkat tumit ketika jari-jari kaki didorong. Tanda dan Gejala 1. Rasa sakit mendadak dan berat yang dapat dirasakan di bagian belakang pergelangan kaki atau betis 2. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan 3. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas tulang tumit 4. Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik Patogenesis Gejala utamanya adalah nyeri, yang biasanya sangat hebat jika penderita bangun dari duduk atau berbaring atau ketika penderita mulai berlari. Nyeri seringkali mereda jika penderita terus berjalan atau lari, walalupun terasa nyeri dan kaku. Tendon Achilles terbungkus dalam suatu selubung pelindung; diantara tendon dan selubungnya terdapat lapisan lemak yang tipis, yang memungkinkan tendon bergerak dengan bebas. Jika tendon mengalami cedera, akan terbentuk jaringan parut diantara tendon dan selubungnya, sehingga setiap kali bergerak, tendon akan menarik selubung pembungkusnya. Itulah sebabnya mengapa pergerakan menyebabkan rasa nyeri. JULIA/1102010137
Terus berjalan atau berlari akan mengurangi nyeri karena menyebabkan meningkatnya suhu dari selubung, sehingga menjadi lebih lentur dan tendon dapat bergerak lebih bebas. Menekan tendon biasanya juga akan menyebabkan nyeri. Jika penderita tidak menghiraukan nyeri yang terjadi dan terus berlari, maka jaringan parut yang kaku akan menggantikan tendon yang elastik dan tendon akan selalu terluka selama penderita melakukan latihan, tanpa disertai kemungkinan untuk sembuh. Faktor risiko Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko ruptur tendon Achilles meliputi: 1. Umur : Usia puncak untuk ruptur tendon Achilles 30 sampai 40. 2. Seks : Ruptur tendon Achilles hingga lima kali lebih mungkin terjadi pada pria dibandingkan pada wanita. 3. Obesitas : Pound ekstra dapat meningkatkan stres ditempatkan pada Achilles tendon 4. Olahraga Rekreasi 5. Cedera tendon Achilles terjadi lebih sering dalam olahraga yang melibatkan berlari, melompat dan mulai tiba-tiba dan berhenti. Manifestasi Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Komplikasi Penatalaksanaan Tujuan pengobatan adalah untuk mengembalikan ke keadaan normal dan memungkinkan pasien untuk melakukan apa yang dapat dilakukan sebelum cedera. Tindakan pembedahan dapat dilakukan, dimana ujung tendon yang terputus disambungkan kembali dengan teknik penjahitan. Tindakan pembedahan dianggap paling efektif dalam penatalaksanaan tendon yang terputus. Tindakan non pembedahan dengan orthotics atau theraphi fisik. Tindakan tersebut biasanya dilakukan untuk non atlit karena penyembuhanya lama atau pasienya menolak untuk dilakukan tindakan operasi. Fase Rehabilitasi Training Rehabilitasi training merupakan program training/exercise yang diterapkan setelah injuryterjadi dengan tujuan mengembalikan atlit kelevel performance adapun rehabilitasi training yang diberikan pada kondisi ruptur tendon axilles yaitu : Fisioterapi menyusun program dengan tujuan meningkatkan stres secara bertahap, 1. Hari I : berjalan didalam air sebatas leher 2. Hari II : berjalan didalam air sebatas shoulder 3. Hari III : berjalan didalam air sebatas chest 4. Hari IV : berjalan dengan air sebatas abdomen 5. Hari V : berjalan dengan air sebatas hip 6. VI-IX : berjalan menggunakan supportif harness dengan 1/3 Berat badan & Static bicycle secara bergantian 7. Hari X1V-XX : Berlari menggunakan soft matras sebanyak 6-8 matras & static bicycle secara bergantian 8. Hari XXIkeatas : Stress normal dan berlari 9. Pada hari berikutnya atlit harus mulai latihan 2 menit dan ditingkatkan 2 menit tiap hari. Complex Training JULIA/1102010137
Latihan ini diberikan dalam program ini dengan tujuan untuk merangsang stress training & kompetisi serta untuk mempersiapkan tubuh untuk kompetisi
Contoh latihan pada kompleks training : a. Berlari dengan pola lingkaran angka 8, berlari ke samping, ke belakang dan ke depan serta berlari dengan bola b. Berlari di atas matras yang tebal c. Berlari dengan permukaan yang beragam d. Meloncat di atas matras yang mengeper e. Latihan berpasangan untuk memperbaiki koordinasi dan keseimbangan Pencegahan Untuk membantu mencegah cedera Achilles tendon, lakukan peregangan Achilles tendon dan otot betis sebelum mengambil bagian dalam kegiatan fisik. Lakukan latihan peregangan perlahan, peregangan ke titik di mana Anda merasa menarik terlihat, tetapi tidak sakit. Tidak bouncing selama peregangan. Untuk membantu otot dan tendon menyerap tenaga lebih banyak dan menghindari cedera, cobalah latihan yang memperkuat betis Anda. Untuk lebih mengurangi kesempatan Anda untuk mengembangkan masalah Achilles tendon, ikuti tips ini: 1. Hindari kegiatan yang menempatkan stres berlebih pada tendon Achilles Anda, misalnya bukit-berlari dan melompat kegiatan. 2. Jika anda melihat rasa sakit selama latihan, istirahat. 3. Jika salah satu latihan atau kegiatan yang menyebabkan Anda sakit terus-menerus, coba yang lain. 4. berdampak tinggi olahraga alternatif, seperti berlari, dengan olahraga-dampak rendah, seperti berjalan, bersepeda atau berenang. 5. Menjaga berat badan yang sehat. 6. Kenakan sepatu yang baik dengan bantalan yang tepat atletik di tumit.
JULIA/1102010137
JULIA/1102010137