1
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO UMUM SETDA PROVINSI GORONTALO Raden Ayu Margareta K. Zees1, Drs. Maha Atma Kadji, M.Si 2,
Robiyati Podungge, S.Pd, M.AP.3 Jurusan Manajemen
ABSTRAK Raden Ayu Margareta K. Zees 931 141 027. “Pengaruh Pelatihan dan Pendidikan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo”.Skripsi. Dibawah Bimbingan Bapak Drs. Maha Atma Kadji,
M.Si dan Ibu Robiyati Podungge, S.Pd, M.AP. Program Studi Strata Manajemen Fakultas Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Biro Umum Setda Prov Gorontalo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian memperoleh persamaan regresi Ý=4,748+0,530, yang menjelaskan bahwa setiap terjadi perubahan 1 poin variabel pendidikan dan pelatihan Pegawai, maka akan diikuti sebesar 0,530 poin bagi variabel Kinerja pegawia, hal tersebut menjelaskan bahwa Pelaksanaan Diklat Pegawai pada Biro Umum Setda prov. Gorontalo memiliki pengaruh pada Kinerja Pegawai. Selanjutnya nilai R sebesar 0,677, menjelaskan bahwa sebesar 67,7% dari kinerja pegawai pada Biro Umum Setda Prov. Gorontalo dapat dijelaskan melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan Pegawai. Berdasarkan hal tersebut, hipotesis dalam penelitian ini diterima yakni pelaksanaan pendidikan dan pelatihan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada Biro Umum Setda Prov. Gorontalo. Kata kunci: Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), Kinerja Pegawai
1
Raden Ayu Margareta K. Zees, Mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo 2
Drs. Maha Atma Kadji, M.Si, Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 3
Robiyati Podungge, S.Pd, M.AP, Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo
2
Dalam dunia instansi bahwa pelatihan dan pendidikan sangat diperlukan bagi seorang karyawan demi memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. hal ini merupakan dasar utama bagi kemajuan suatu instansi dimata masyarakat.
Organisasi pemerintah harus menyadari pentingnya peranan
pegawai dalam menjalankan tujuan organisasi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan demi peningkatan kinerja pegawai. Dengan demikian, tujuan akhir dari pendidikan dan pelatihan adalah melahirkan dan menciptakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sistemik, yang memiliki kemampuan, keterampilan, dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugasnya. Menurut Robbins (1997:34), beberapa hal utama yang perlu ditanamkan kepada PNS adalah percaya diri sebagai abdi masyarakat. Akar percaya diri sebagai abdi masyarakat seperti: kebiasaan hidup dengan sadar, kebiasaan menerima apa adanya, kebiasaan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kebiasaan mempertahankan hak, kebiasaan hidup dengan tujuan, dan kebiasaan integritas pribadi. Untuk itu, diperlukan suatu sistem pengembangan diri pegawai yang didasari oleh kebutuhan akan tugas, pokok, dan fungsi pegawai dalam organisasi. Upaya pengembangan Pegawai Negeri Sipil sangat diperlukan, yaitu dengan melalui pemberian kesempatan kepada para Pegawai Negeri Sipil untuk mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan, kursus-kursus, baik struktural maupun teknis dan pendidikan latihan fungsional serta pendidikan formal akademis baik tingkat strata satu (S1), strata dua (S2), dan strata tiga (S3). Hal ini patut dipahami mengingat pegawai yang kreatif dan inovatif merupakan investasi yang sangat menguntungkan sekaligus sebagai modal dasar untuk memajukan pegawai agar kemampuan kerjanya menjadi optimal. Hal tersebut didasari oleh tujuan dari pendidikan dan pelatihan yang dimaksudkan untuk mewujudkan PNS yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan persyaratan jabatan masingmasing guna memenuhi persyaratan jabatan yang akan dipangkunya dan untuk meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan bidang pekerjaan yang dilaksanakan
(Sulistianingsih,
2008:3).
Selanjutnya
Ambar
(2004:
274),
menambahkan bahwa kegiatan pelatihan dan pendidikan untuk Pegawai Negeri Sipil dirancang untuk memperbaiki kinerja pegawai yang sedang atau akan diangkat untuk menjabat pekerjaan tertentu. Kinerja individu merupakan hasil
3
suatu proses perpaduan antara kapabilitas individu dengan sikap individu terhadap aspek pekerjaan dan organisasi. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis menyusun identifikasi masalah sebagai berikut: 1. Lambatnya pegawai dalam menangani kebutuhan masyarakat. 2. Sistem pelayanan yang cenderung berbelit-belit. 3. Kerjasama
tim
yang
belum
padu,
dibuktikan
dengan
lambatnya
penyelesaian tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab pegawai. 4. Sulitnya bagi masyarakat untuk mengakses (meminta informasi) pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo. 5. Masih adanya pegawai dengan tingkat pendidikan rendah. 6. Tidak selarasnya tingkat pendidikan pegawai tertentu dengan tugas yang diberikan kepadanya
Berdasarkan uraian identifikasi masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: ”Seberapa besar pengaruh Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo”? Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: ”Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan terhadap Kinerja Pegawai Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo” Menurut Arikunto (2006, 94), hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara dari permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul terkumpul. Hipotesis penelitian ini yaitu jenis hipotesis statistika dimana dengan melihat suatu hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan lain. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini adalah diduga Pendidikan dan Pelatihan memiliki pengaruh terhadap Kinerja pegawai pada Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo METODE PENELITIAN Objek penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk ditetapkan, hal ini untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada Biro Umum Setda Prov. Gorontalo sebagai salah satu unit Birokrasi Pemerintah provinsi secara fungsional bertanggungjawab terhadap terwujudnya pembangunan masyarakat. Pelaksanaan penyusunan penelitian ini memakan
4
waktu selam 2 bulan (Februari s.d Maret 2014). Lamanya waktu penelitian dikarenakan pelaksanaan penelitian harus dilakukan tahap demi tahap yang mencakup: persiapan penelitian, observasi, penyusunan Proposal penelitian, seminar
penelitian,
pengolahan
data,
penyusunan
hasil
penelitian,
dan
penyusunan skripsi
Sehubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka untuk mendapatkan hasil yang objektif, peneliti menggunakan suatu metode yang dianggap relevan yaitu metode Deskriptif Kuantitatif Analisis. Dengan metode ini peneliti berusaha mendapatkan gambaran yang jelas mengenai masalaah yang diteliti. Disamping itu pula dilakukan analisis terhadap penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh yang dimiliki variabel pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja pegawai pada Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan metode penelitian diatas, maka disusun desain penelitian yang menggambarkan sifat dari variabel-variabel yang diteliti, yang dalam hal ini disimbolkan dengan X bagi variabel bebas, dan Y untuk variabel terikat. Gambar 3.1
Desain Penelitian
Pendidikan dan Pelatihan
Kinerja Pegawai
(X)
(Y)
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama (Sukandarrumidi, 2002: 47). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai dan staf pada Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo, yang keseluruhannya berjumlah 128 orang. Menurut Arikunto, (2002:131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjek yang diteliti kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, dan apabila melebihi dari 100 maka bisa diambil sebanyak 10%, 15%, sampai 25% dari total populasi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti menggunakan sistem random sampling (sampel acak), dengan mengambil sampel sebanyak 25% dari
5
total populasi, sehingga diketahui bahwa sampel dalam penelitian ini sebesar 32 orang dari seluruh jumlah pegawai/ staf Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo. a. Observasi Teknik ini adalah teknik awal yang digunakan, di mana secara langsung penulis mengamati tentang, keadaan pegawai, tugas-tugas pegawai, dan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan dan pelatihan. b. Dokumentasi Dokumentasi dilakukan untuk mengambil dan mengetahui gambaran objek penelitian secara umum yang dalam hal ini berupa struktur organisasi, keadaan pegawai, jumlah pegawai, dan lain-lain. c. Angket Melalui teknik ini peneliti ingin memperoleh data tentang masalah yang diteliti dengan cara menyebarkan angket dan mengajukan pertanyaan secara tertulis kepada responden yang telah dipilih sebagai sampel. Menurut Umar (2003) mengemukakan teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data yang diberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut yang akan diuji pada penelitian. d. Studi Kepustakaaan Studi pustaka adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan membaca berbagai buku, jurnal, dokumen dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Untuk memudahkan peneliti dalam mencari permasalahan dalam penelitian ini,
dilakukan analisis data dengan menggunakan metoe statistic yang
menggunakan program windows SPSS 16.0. metode analisis data pada penelitian ini mencakup beberapa test yakni uji normalitas, uji validitas, dan uji reliabilitas. Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel terikat dan variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat grafik Normal Probability Plot (Ghozali, 2005).
6
Pengujian validitas data digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dianggap valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2009). Untuk mengukur tingkat validitas item-item pertanyaan kuesioner terhadap tujuan pengukuran adalah dengan melakukan korelasi antar skor item pertanyaan dengan skor variabel (Ghozali, 2009). Uji signifikasi ini membandingkan korelasi antara nilai masing-masing item pertanyaan dengan nilai total. Apabila besarnya nilai total koefisien item pertanyaan masing-masing variabel melebihi nilai signifikan maka pertanyaan tersebut dinilai tidak valid. Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
Yang dimaksud dengan reliabilitas adalah pengukuran untuk suatu gejala. Semakin tinggi reliabilitas suatu alat ukur, maka semakin stabil alat tersebut untuk digunakan. Menurut Supranto (1999) alat ukur dikatakan reliable (handal) kalau dipergunakan untuk mengukur berulangkali dalam kondisi yang relatif sama, akan menghasilkan data yang sama atau sedikit variasi. Tingkat reliabilitas suatu konstruk / variabel penelitian dapat dilihat dari hasil statistik Cronbach Alpha (α). Dengan rumus sebagai berikut.
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh hubungan variabel Pendidikan dan Pelatihan (X) terhadap variabel dependen Kinerja Pegawai (Y). Persamaan regresi yang dipakai adalah sebagai berikut (Supranto, 1998): Ŷ=βΧ+ е Keterangan : Y = Kinerja Pegawai β = Koefisien regresi dari variabel X (Pendidikan dan Pelatihan) X = Pendidikan dan Pelatihan e = Standar error
Biro Umum adalah salah satu dari 5 Unit Kerja yang ada di Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo yang terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah
7
Nomor 05 Tahun 2007 yang sesuai pasal 10 di bawah koordinasi dan pembinaan dari Assisten Sekretaris Daerah Bidang Pelayanan Publik. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo pada awal terbentuknya Provinsi Gorontalo merupakan dua Biro yaitu Biro Umum dan Perlengkapan dan Biro Humas berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2001 Tentang Organisasi dan Tata Laksana Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, sesuai dengan tuntutan efesiensi organisasi Pemerintahan Daerah yang miskin struktur kaya fungsi maka Biro Umum dan Perlengkapan dan Biro Humas dimerjer menjadi satu Biro Yaitu Biro Umum dan Humas Setda Provinsi Gorontalo berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2007 tanggal 16 Juli 2007 tentang pembentukan Organisasi dan tata laksana Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo. ASISTEN ADMINISTRASI UMUM
KEPALA BIRO UMUM
KABAG. ADMINISTRASI
KABAG. KEUANGAN SETDA
Kasubag. Perencanaan
Kasubag. Kepegawaian
KABAG. PELAYANAN DAN PERLENGKAPAN
Kasubag. Rumah Tangga
Kasubag Tata usaha Pimpinan
Kasubag Verifikasi
Kasubag Sarana dan Prasarana Setda
Kasubag Tata usaha Biro
Kasubag Akuntansi
Kasubag Pengelolaan dan Penatausahaan Barang
Tujuan
penelitian
ini
adalah
untuk
mengetahui kinerja
birokrasi
pemerintah, khususnya dalam kasus di Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo. Sebagaimana dijelaskan oleh Porwani (2011), Kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan
8
yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi yang didapat melalui pelaksanaan pendidikan maupun pelatihan. Berdasarkan hasil pengujian melalui kuisioner, disimpulkan bahwa pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pegawai pada Biro Umum Setda Prov. Gorontalo, telah dilaksanakan sebagaimana diatur dalam peraturan kepangkatan Pegawai Negeri Sipil. Dan aturan-aturan tersebut telah sepenuhnya dipahami oleh seluruh pegawai, dimana tidak semua pegawai yang ada telah melaksanakan Diklat yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil uji R penelitian, diketahui nilali R sebesar 0,677, atau sebesar 67,7% dari kinerja pegawai pada Biro Umum Setda Prov. Gorontalo dapat dijelaskan melalui pelaksanaan Diklat pegawai. Hal tersebut sangat baik mengingat peran pegawai dalam melaksanakan tugas pemerintah dan pelayanan pada masyarakat sangat penting, atau dengan kata lain dibutuhkan keterampilan dan kemampuan tertentu dalam melaksanakan tugas sebagai Pegawai Negeri Sipil. Namun, dalam memaksimalkan keterampilan dan kemampuan pegawai, dibutuhkan seluruh faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai seperti Motivasi kerja, lingkungan kerja, sistem Gaji dan Kompensasi, dan lain sebagainya, sehingga ada baiknya penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk membahas faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini Simpulan 1. Seluruh pernyataan yang disusun mewakili tiap variabel pada penelitian ini adalah valid. Hal tersebut menunjukkan bahwa seluruh responden mengerti mengenai pernyataan yang disajikan, dan menjalankan seluruh aspek indikator kinerja yang disusun pada kuisioner. 2. Tingkat Kinerja Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo dalam melaksanakan tugasnya berada dalam taraf baik. 3. Hasil Pengujian regresi memperoleh persamaan Ý=4,748+0,530 yang menjelaskan bahwa setiap terjadi perubahan 1 poin variabel Diklat Pegawai, maka akan diikuti sebesar 0,530 poin bagi variabel Kinerja pegawia, hal tersebut menjelaskan bahwa Pelaksanaan Diklat Pegawai pada Biro Umum Setda prov. Gorontalo memiliki pengaruh pada Kinerja Pegawai.
9
4. Nilai R sebesar 0,677, menjelaskan bahwa sebesar 67,7% dari pelaksanaan Diklat Pegawai memiliki pengaruh untuk meningkatkan Kinerja Pegawai pada Biro Umum Setda Prov. Gorontalo. Saran 1. Agar Biro Umum Setda Prov. Gorontalo serta pihak lainnya yang berkecimpung dalam organisasi pemerintah lainnya dapat melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan bagi pegawai dalam meningkatkan Keterampilan dan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai secara individu dan organisasi pada umumnya. 2. Agar pemerintah sebagai pengambil kebijakan, dapat menginstruksikan pada pegawainya dalam menjalankan Diklat diiringi dengan pemberian motivasi kerja, serta memberikan lingkungan kerja yang kondusif, agar dapat memaksimalkan kinerja pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. 3. Agar penelitian dapat menjadi acuan pemerintah dan kalangan lainnya yang berkecimpung dalam bidang pelayanan publik, sehingga kedepannya, pelaksanaan Diklat Pegawai harus dapat dimaksudkan untuk peningkatan Kinerja Pegawai. 4. Penelitian ini akan lebih baik jika ditambahkan variabel-variabel pendukung yang diperoleh dari penelitian-penelitian dan referensi yang lainnya, sehingga memungkinkan untuk menambah variabel yang dapat berpengaruh terhadap Kinerja pegawai, seperti Motivasi Kerja, Lingkungan kerja, sistem Gaji dan Insentif, dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Rineka Cipta. Jakarta Ambar, Teguh Sulistiyani, 2004, Memahami Good Governance: Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia, Gava Media, Yogyakarta. Admodiwirio, Soebagio. 1993. Manajemen Training. Balai Pustaka. Jakarta.
10
Chasanah, Uswatun. 2005. Pengaruh Pelatihan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan di PT. Pindad (PERSERO) Malang. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Brawijaya. Dharma, Surya. 2005. Manajemen Kinerja, Penerbit: Pustaka Pelajar, Jakarta. Edy Suandi Hamid dan Sobirin Malian. 2004. Memperkokoh Otonomi Daerah Kebijakan Evaluasi dan Saran. UII Press, Yogyakarta. Gomes, Faustino Cardoso. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset, Yogyakarta Robbins, Stephens P. 1996 Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I dan II, PT. Prenhallindo, Jakarata. Ghazali, Imam. 2005, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. BP. Universitas Diponegoro. Semarang. Handoko T. Hani. 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi. Bumi Aksara, Jakarta Keban, Yeremias T. 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep, Teori dan Isu. Gava Media, Yogyakarta. Lubis, Khairul A. 2008. Pengaruh Pelatihan Karyawan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO) Medan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Universitas Sumatera Utara. Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik, Akademi Manajemen Perusahaan YPKN, Yoyakarta. Mangkunegara. AP. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cetakan ke sepuluh. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. Moekijat. 1991. Latihan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Cetakan ke 4. Penerbit: Mandar Maju, Bandung
11
Mathis and Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pertama. Terjemahan PT Salemba Emban Patria, Jakarta. Prawirosentono. S, 1999. Manajemen Sumber Daya Manausia, Kebijakan Kinerja Karyawan. BPFE, Yogyakarta. Pasolong, Harbani. 2007. Teori Administrasi Publik. ALFABETA Prajitiasari, Ema Desia. 2012.
Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan pada
Karyawan terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Cabang Tulungagung. Jurnal. Media Mahardika. Vol. 10. No.2. januari 2012. Ranftl, Robert M. 2000. Tujuh Kunci Untuk Produktivitas Tinggi, dalam Timpe, A. Dale,
Seri Manajemen Sumber Daya Manusia: Produktivitas.
Gramedia. Jakarta. Riduwan. 2006. Kontribusi Kompetensi Profesional dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Dosen. Tesis. Universitas Jenderal Ahmad Yani. Sulistianingsih, Heni.2008.
Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat),
Lingkungan Kerja, Tingkat Pendidikan dan Kepemimpinan terhadap Kinerja
Pegawai
Negeri
Sipil
pada
Dinas
Pendidikan
dan
Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. Jurnal. Excellent. Vol. 1 No. 2 September 2008 Sugiyono. 2002. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung Sukandarrumidi, 2002. Metodologi penelitian. Yogjakarta: UGM Press Siagian, S.P. 2002. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Rineka Cipta, Jakarta. Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE. YPKN, Yogyakarta. Thoha, M (1996). Prilaku Organisasi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
12
Tirtarahardja, Umar, S. L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta. Wardana, Wisnu. 2008. Analisis Pengaruh motivasi kerja, disiplin kerja, pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Gayungan Surabaya. Jurnal. Ekonomi dan Bisnis (EMAS). Mojokerto Zess, Raden Ayu Desy, 2012 Analisis Birokrasi Pemerintahan Pada Biro Umum Setda Provinsi Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo
13