RlSET Dl BIDANG PELAYANAN KESEHATAN YANG BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN KLlEN SEBAGAI ALAT MANAGEMEN Soemartono'
ABSTRACT Research is a systematic search for infonnation and new knowledge. It serves two essential and powerful purposes in accelerating advances in health. First, basic or traditional research is necessary to generate new knowledge and technologies to deal with major unresolved health problems. Second, applied research is necessary to the process of identifying priority problems and to designing and evaluating policies and programs that will be of the greatest health y benefit, using existing knowledge and available resources, both financial and human. During the past decade, concepts and research approaches to support health development have evolved rapidly Many of these have been described by specific tenns such as operations research, health services research, health manpower research, policy and economic analysis, applied research, and decision-linkedresearch. Each of these has made crucial contributionsto the development of Client-Oriented Research or Health Systems Research (HSR). HSR is ullimately concerned with improving the health of a community, however defined, by enhancing the emciency and effectiveness of the health system as an integral part of the overall process of socioeconomic development. The aim of Client-Oriented Research or HSR is to provide health managers at all levels with the relevant infonnation that they need to solve the problems they are facing. The participatory nature of such research is one of its major characteristics. Because HSR addresses health problems in the broad context of social, economic, and community development, research inputs from many different disciplines are required. These include demography, epidemiology, health economics, policy and management sciences, social and behavioral sciences. statistics, and some aspects of the clinical sciences. With progressive development, the uses of HSR are becoming more widely appreciated. As a result, it is being integrated into and applied in special areas of management such as quality assurance, technology assessment, and resource management
Key words: client-oriented research, or health system research, management
PENDAHULUAN Tujuan dari suatu proses pembangunan kesehatan adalah untuk dapat mampu masyarakat mencapai suatu tingkat kesehatan di mana paling tidak mereka mampu untuk berpartisipasi aktif baik dalam kehidupaan sosial maupun secara ekonomi di mana mereka hidup. Untuk mencapai tujuan tersebut, sistem kesehatan yang ada harus diarahkan untuk mencapai suatu keseimbangan alokasi sumber daya ksehatan dan cakupan secara keseluruhan. meningkatkanaksesibilitas pada pelayanan kesehatan primer, dan efektivitas pelayanan mjukan pada tingkat sekunder dan tersier. Di samping itu ha1 yang cukup bermakna adalah partisipasi masyarakat yang efektif dalam promosi dan menjaga kesehatan masyarakat. (Depkes RI, 1999).
Arahan yang demikian dalam sistem kesehatan mungkin memerlukan suatu perubahan dalam perencanaan dan kebijakan dari pemerintah dalam pelayanan kesehatan; organisasi dan administrasi kesehatan serta ha1yang terkait; sistem dan prosedur pembiayaan dan anggaran; serta pemilihan dan aplikasi tehnologi tepat guna. Untuk mempenga~hi suatu perubahanyang hams tejadi, pemerintah hams memutuskan untuk menerapkaan suatu pendekatan yang tepat dan terbaik. Untuk ha1tersebut diperlukaan suatu informasi yang akurat dan terperinci yang mencakup kebutuhan, kemungkinandan konsekwensi dari suatu solusi yang disarankan. lnformasitersebut biasanya tidak ada atau sangat kurang dan tidak terpercaya. Sebagai hasil, keputusan yang diambil adalah didasarkan suatu asumsi dan konklusi yang
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan. Jalan lndrapura 17 Surabaya
178
Riset di Bidang Pelayanan Kesehatan (Soemartono) tidak semestinya sehingga menimbulkan ha1 yang tidak dinginkan dalam pelaksanaannya (Depkes RI, 1999). Riset adalah suatu kegiatan pengumpulan. analisa dan interpretasi secara sistimatik dari suatu data untuk menjawab suatu pertanyaan tertentu atau memecahkan suatu masalah. Telah disadari bahwa pada dasarnya riset membantu mempercepat kemajuan di bidang kesehatan melalui 2 (dua) cara yaitu: (1) mengenerate ilmu pengetatahuan b a dan ~ tehnologi untuk menangani permasalahan kesehatan yang tidak terselesaikan dan (2) melalui indentifikasi permasalahandan mendesignserta evaluasi kebijakan dan program kesehatan yang memberikaan manfaat yang cukup tinggi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada (Brawnlee, 1992). Riset yang berorientasi pada klien (client oriented research) atau Organisasi WHO menyebut sebagai Health System Research adalah merupakan suatu metode ilmiah untuk mendapatkan informasi yang dapat untuk membuat suatu keputusan yang rational dalam mengelola atau memanage di bidang kesehatan. Hal ini mencakup segala aspek yang berkaitan dengan infomasi tentang kesehatan. Bermacam informasi ini akan dapat membantu pengambil keputusan dalam mengoptimalkansumber daya kesehatan maupun percepatan segala upaya dalam kebijakan dan program kesehatan. Oleh karena itu WHO menyarankan agar negara anggota mengarahkan strategi b a dalam ~ bidang riset pada kegiatan riset yang berorientasi pada klien atau yang disebut sebagai Client-OrientedResearch atau Health System Research (Nihrd. 2005). ART1 DAN TUJUAN RISE1YANG BERORIENTASI KLlEN Riset adalah suatu kegiatan pengumpulan, analisa dan interpretasi secara sistimatik dari suatu data untuk menjawab suatu pertanyaan tertentu atau memecahkan suatu masalah. Dalam bidang kesehatan pada dasamya ada 2 (dua) kelompok tujuan yaitu yang pertama disebut sebagai penelitian dasar (basic research) yang ditujukan untuk men-generate ilmu dantehnologi baru yang banyakdiarahkan pada permasalahan kesehatan yang tidakterpecahkan. Dan yang kedua adalah riset terapan (applied research) yang ditujukan untuk mengindentifikasipermasalahan prioritas dan rnendesign serta mengevaluasi kebijakan
atau program yang akan memberikan manfaat yang besar bagi program kesehatan dengan memanfaatkan sumber dana yang optimal (Varkevisser, Conlen M. 1991). Dalam dua atau tiga dekade yang terakhir telah terjadi proses evolusi yang sangat cepat dari pendekatan dan konsep dibidang riset untuk mendukung aspek-aspek managemen dalam pembanguinan di bidang kesehatan. Hal ini banyak digambarkan sebagai terminologi khusus seperti apa yang mereka sebut sebagai operations research, health services research, health personnel research. policy and economic analysis, applied research dan decision-linked research. Semua ini adalah proses perkembangan yang mendukung kearah penelitian yang kita sebut sebaagai Client-Oriented Researoh atau Health System Research (Nihrd. 2005). Tujuan daripada riset yaang berorientasi pada kepentingan klien adalah memberikaan informasiyang dibutuhkan pada semua tingkat managerlpengelola dibidang kesehatanyang diperlukan oleh mereka untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Pada dasarnya Client-Oriented Research atau Health System Research banyak berkepentingan dengan keadaan kesehataan suatu masyarakat dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas daripada suatu Sistem Kesehatan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan sosial ekonomi secara keseluruhan (Brownlee, 1992). Kondisi partisipasi semua pihak yang terkait dalam riset yang demikian sangat diperlukan dan ini merupakan suatu karakteristik yang utama dalam riset yang berorientasi pada kepentingan klien. Banyak diperdebatkan keterlibatan semua pihak seperti masyarakat, para manager kesehatan, para pengambil keputusan dan para peneliti dalam menetapkan permasalahan yang akan deteliti maupun dalam memperkaya kualitas pengumpulan data yang akan dilakukan. Sama halnya dengan partisipasi dalam semua tahap penelitian adalah ha1yang mutlak, terlebih bilamana suatu solusi permasalahan yang sudah diterima semua pihakdan layak untuk dilaksanakan di lapangan atau masyarakat (Pathamanathan, 1992). Oleh karena riset yang berorientasi pada kepentingan klien tertuju pada perrnasalahan kesehatan dalam kerangka pembangunan ~0Sialekonomi serta pembangunan secara keseluruhan. maka diperlukan banyak disiplin ilmu yang terlibat dalam kegiatan ini. Hal ini termasuk disiplin ilmu 179
1
demography, epidemiologi, health economics, policy and management sciences, social and behaviour siciences, statistic dan clinical sciences. Pada dasarnya mereka harus bekerja sama dengan segala disiplin macam ilmu untuk memberikaan solusi yang terbaik dalam rnemecahkan permasalahan kesehatan (Brownlee. 1992). PENDEKATAN DAN METODE Riset yang berorientasi pada kepentingan klien pada dasarnya dilakukan untuk memberikan informsi dalam mendukung proses pengambilan keputusan yang dapat meningkatkan berfungsingnya suatu sistem kesehatan Kiranya ada beberapa pedomaan yang harus menjadikan perhatian dalam melaksanakan riset yang berorientasi pada klien yaitu (Brownlee, 1992). 1. Riset yang berorientasi pada klien harus memfokuskan pada permasalahan yang menjadi prioritas dalam didang pelayanan kesehatan (Priority problems). 2. Riset tersebut harus berorientaasi pada kegiatan nyata yang bersifat operasional (Actionoriented). 3. Riset tersebut berorientasi pada pendekatan yang bersifat multi-disiplin. Maka riset ini harus melibatkan bermacam disiplin ilmu mengingat permasalahan kesehatan dipengaruhi oleh pembangunan sosial-budaya-ekonomi secara keseluruhan (Multidisciplinary). 4. Riset tersebut harus bersifat partisipatif artinya melibatkan semua pihak yang terkait dan mempunyai kepentingan, baik oleh para pengambilkeputusanmaupun anggota masyarakat dalam semua tahapan dalam riset tersebut (Participatory). 5. Riset tersebut harus direncanakan tepat waktu di mana hasilnya hams disesuaikan tepat waktu saat dibutuhkan (Timely). 6. Riset tersebut secara relatif harus ditekankan pada perencanaan yang simpel dan tidak memakan waktu lama (Simple and short -term research designs). 7. Riset tersebut harus mempunyai prinsip costeffektiveness dalam pelaksanaannya (Costeffectiveness). 8. Riset tersebut harus dipresentasikan dalam format yang sangat dimengerti dan berguna
Slstsrn Kesehatan - Vol 4 No
4
Oklober 2006 178-183
bagi administrator, pengambil keputusan dan masyarakat (formats most usefulforadministmtors, decision-makers and the community). Maka laporan tersebut harus mencakup ha1 sebagai berikut a. Presentasi yang cukup baik dari hasil riset dengan ringkasan hasil utama yang semestinya menjadi informasi yang dibutuhkan bagi target klien. b. Diskusiyangcukupakrabtentang permasalahan methodologi dan ha1 yang bersifat praktis namun ha1 tersebut mempengaruhi hasil risetnya. c. Pengembangan langkah langkah lebih lanjut yang mungkin menjadi alternatif pemecahan. 9. Riset tersebut harus dapat dinilai (evaluasi). Penilaian riset tersebut dinilai bukan dari jumlah halaman laporan tetapi seberapa jauh has11riset dapat mempengaruh~kebijakan, meningkatkaan pelayanan yang akhirnya membawa kesehatan yang lebih baik (Evaluation) Jadi dalam ha1 ini riset bukan sekedar mendapatkan jawaban dari pertanyan yang telah dibuat, tetapi termasuk juga sampai berapa jauh keputusan yang telah dibuat berdasarkan hasil riset tersebut mempengaruhi kebijakan atau pelaksanan program (Varkevisser, Corlen, 1991). Khusus membahas siapa saja yang terlibat dalam riset yang berorientasi pada klien, di mana riset ini melibatkan bermacam disiplin ilmu mengingat permasalahan kesehatan dipengaruhi oleh pembangunan sosial-budaya secara keseluruhan (Multidiscipl~nary).Hal ini membuktikan bahwa banyak isu dalam suatu permasalahanakan berkaitan dan berinteraksi dengan isu permasalahan yang lain. Riset ini harus menyadari akan ha1 tersebut (Nihrd, 2005). Melihat ha1 demikian maka keterampilan peneliti yang diperlukan datang dari bermacam disiplin ilmu misalnya biomedis, epidemiologi, ilmu penlaku, pekeja sosial, ilmu lingkungan.ekonomi, sosial maupun operation research. Bahkan untuk kegiatan riset yang sederhana yang dilakukan di level paling bawahpun tetap diperlukan keterampilan atau kemampuan yang berbeda untuk menghasilkan informasi yang cukup berarti dan relevan. Oleh karena itu, pelatihan terhadap riset ini mencakup segala aspek dari bermacam disiplin ilmu (Brownlee, 1992).
Riset di Bidang Pelayanan Kesehatan (Soemartono) Para peneliti yang bekerja dalam suatu yang multidisiplinair harus menyadari atas konsep dan pendekatan maupun potensi dan keterbatasan yang ada pada anggota tim yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa riset yang berorintasi pada klien bukan monopoli dari satu ilmu saja. Khusus dalam kaitan dengan situasi partisipasi yang juga merupakan sifat utama dalam riset ini, maka setiap orang yang terkait dan teribat dalam permasalahan tertentu harus diikutsertakan untuk menjamin dan mejakinkan hasil riset tersebut. Hal ini mencakup para pengambil keputusan, manager pelayanan kesehatan, pelaksanana pelayanan kesehatan maupun masyarakat sendiri (Pathamanathan, 1992). Keterlibatan ini merupakan ha1 yang kritikal bila kegiatan ini m e ~ p a k a n suatu yang berbeda misalnya (Varkevisser, Corlen. 1991). - Seorang pengambil kebijakan hanya terlibat setelah riset tersebut selesai, maka laporan penelitian tersebut hanya akan diletakkan di rak buku saja. Seorang staf kesehatan hanya terlibat dalam pengumpulan data dan tidak dilibatkan dalam pembuatan proposal dan protokol penelitan dan analisa data, maka dengan sendirinya mereka tidak tennotivasi untuk mengumpulkandata secara akurat dan tidak melaksanakan saran yang telah dibuat. Kelompok masyarakat hanya diminta untuk menjawab daftar pertanyaan saja, maka mereka tidak atau enggan akan melaksanakan saran dari riset tersebut. - Peneliti profesional yang tidak terlibat dalam pelaksanaan lapangan maka mereka hanyasedikit perhatian terhadap kelayakan hasil saran.
-
-
Peran dari bennacam personelyang terlibat dalam penelitian ini tergantung dari tingkat dan klompleksitas serta fokus area dari riset tersebut, ada projek riset yang begitu komplek sehingga memerlukan tenaga dari beberapa disiplin ilmu yang bermacam-macam dan begitu sebaliknya ada projek riset yang sederhana yang hanya membutuhkan tenaga dari disiplin ilmu yang tidak begitu besar (Brownlee, 1991). ISU RlSET BIDANG KESEHATAN YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN KLlEN Bilamana kita mengacu pada SKN (Sistem Kesehatan Nasional) yang ditetapkaan pada tahun
2004, sebenarnya ada beberapa lsue Strategis yang dapat menjadi fokus permasalahan penelitian dan pengembangan (litbang) dalam rangka melaksanakan Client-Oriented Research yaitu antara lain (Depkes RI. 2002): lsue Permasalahan Kelembagaan termasuk Managerial lsue Strategis Kelembagaantermasuk managerial yang dapat dijadikan fokus permasalahan dalam agenda penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut (Depkes RI, 2002, Depkes RI, 2005). Penyelenggaraan manajeman kesehatan dalam konteks desentralisasi belum lancar PeratUran perundang-undangan yang ada belum sepenuhnya mendukung peiaksanaan pembangunan kesehatan. Kemitraan dengan sektor lain masih terbatas. Perhatian sektor terkait terhadap pembangunan kesehatan dan pemahaman bahwa kesehatan adalah hak asasi manusia masih kurang. Kemampuan perencanaan, pelaksanaan dan pengendalianserta pengawasan dan pertanggungjawaban pembangunan kesehatan di berbagai tingkat dan bidang terutama daiam menghadapi tantangan globalisasi masih lemah. - Sistem informasi kesehatan yang mendukung pembangunan dan sistem kesehatan yang masih lemah.
-
-
-
Isu Permasalahan Tenaga Kesehatan Isu StrategisTenaga Kesehatan yang berkembang saat ini yang sekiranya dapat menjadikan fokus agenda peneltian dan pengembangan adalah antara lain (Depkes RI, 2002): Perencanaan dan sistem informasi tenaga kesehatan masih lemah, peta kebutuhan SDM kesehatan yang mengantisipasi perkembangan di masa mendatang belum ada. - Pendayagunaan SDM kesehatan termasuk sistem panghargaan dan sanksi, belum optimal. Pemerataan penempatan tenaga kesehatan masih lemah dan kurang terarah. Peningkatan karier tenaga kesehatan belum tertata. Pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan belum menghasilkan peserta didik yang bermutu. Mutu dan jumlah tenaga berpendidikan kurang memadai. Pendidikan berjenjang dan berkelanjutan belum berjalan seperti yang diharapkan. Sistem akreditasi pendidikandan pelatihan tenaga kesehatan belum berjalan secara optimal. 181
-
-
an S~stemKesehatan - Vol 9 No 4 Oktober 2006 178-183
-
Sertifikasi, registrasi dan lisensi dalam angka pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas profesi belum berkembang. Kerja sama lintas program, lintas sektor, dan dengan organisasi profesi serta lembaga swadaya rnasyarakat dalam pengembangan tenaga kesehatan masih terbatas.
Isu Permasalahan Pembiayaan Kesehatan Isu strategis Pernbiayaan Kesehatan yang dapat dijadikan fokus pennasalahan dalam agenda kegiatan penelitian dan pengembangan antara lain (Depkes RI. 2002): Sumber pembiayaan kesehatan dari pamerintah masih randah. Keterlibatan lintas sektor masih terbatas. Mobilisasi sumber pembiayaan kesehatan dari masyarakat masih terbatas. bersifat perseorangan dan tidak cost effective untuk melindungi seluruh anggota masyarakat Pengalokasian dana pemerintah masih lebih mengutamakan pada upaya kuratif Pengalokasian dana masyarakat tidak dilakukan secara pra upaya. Pambelanjaan dana pemerintah belum cukup adil untuk rnengedepankan upaya kesehatan masyarakat dan keluarga miskin. Pembelajaan dana masyarakat masih dilakukan secara out of pocket.
-
-
Isu Permasalahan Upaya Pelayanan Kesehatan lsue strategis Upaya Pelayanan Kesehatan yang dapat dijadikan fokus permasalahan dalam agenda penelitian dan pengembangan adalah sebagai berikut: Penyalenggaraan upaya kesehatan kurang menyeluruh, terpadu, dan berkelenjutan. Palaksanaan rujukan kesehatan dan medis masih belum efektif. Peran pamerintah, masyarakat dan dunia usaha dalam penyalenggaraan upaya kesehatan belum optimal. Pembagian tugas dan tanggung jawab panyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan belum jelas. Mutu, pemerataan dan keterjangkauan upaya kesehatan masih belum. optimal. Perhatian pada masyarakat miskin, rentan dan berisiko tinggi masih terbatas. - Pengutamaan penyelenggaraan upaya kesehatan pada aspek peningkatan (promotidan pencegahan
-
-
-
(preventif) masih kurang.Alokasi dana pada kadua aspek upaya tersebut masih rendah. Isu Perrnasalahan Pemberdayan Masyarakat Isu strateg~sPemberdayaan Masyarakat yang dapat digunakan dasar dalam agenda kegiatan penelitian dan pengembangan adalah: - Pemberdayaanpotensi masyarakat belum optimal. karena masih sebatas mobilisasidan penggerakan peran serta masyarakat Kemampuan masyarakat mengemukakan pendapat dan mengambil keputusan tentang kesehatan, baik dalam bidang perencanaan, menyampaikan usulan atau desakan, maupun mengkritisi upaya kesehatan belum berkembang. - Jaringan kemitraan dengan berbagai pihak termasuk sektor pernerintahan dan dunia usaha belurn optimal. Kemitraan yang telah dibangun belum menampakkan kepekaan, kepedulian, dan rasa merniliki terhadap permasalahan dari upaya kesehatan - Kebijakan pemberdayaan belum mantap serta lmplementasinya di lapangan belum konsisten. Pada umurnnya masyarakat masih diperlakukan sebagai obyek. KESIMPULAN DAN SARAN Pada dasarnya Client-Oriented Research atau Health System Research banyak berkepentingaan dengan keadaan kesehatansuatu masyarakat dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas dari pada suatu Sistem Kesehatan sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunaan sosiaal ekonomi secara keseluruhan. Tujuan dari pada riset yang berorientasi pada kepentingaaan klien adalah rnemberikaan informasi yang dibutuhkan pada semua tingkat manajerl pengelola di bidang kesehatan yang diperlukaan oleh rnereka untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. Ada 9 (sembilan) ciri khusus dari pada riset yang berorientasi pada klien yaitu: (1) tertuju pada permasalahan utama di bidang kesehatan (2) Bersifat partisipatif, (3) Berorientasi pada kegiataan nyata (4) Pendekatanmultidisipliner,(5) Bersifat multisektora1. (6) Ditekankan pada cost-effectiveness, (7) Tertuju yang bersifat praktis, (8) Tepat waktu. (9) Adanya proses evaluasi terhadap dampak atau konsekuensi yang terjadi.
Riset di Bidang Pelayanan Kesehatan (Soemartono) PemanfaatanC l i e n t - O n e n d R e a h atau Health System Research makin rnendapatkan apresiasi, maka pada saat sekarang banyak diintegrasikan dan diterapkan dalam area khusus dalarn bidang rnanajernen seperti quality assurance, technology assessment atau resource management. WHO menyarankan agar negara anggota mengarahkan strategi baru dalam bidang riset pada kegiatan riset yang berorientasi pada klien atau yang disebut sebagai Client-Oriented Research atau Health System Research.
KEPUSTAKAAN Brownlee,Ann. 1991. Promotinghealth system research asa menagement fool. Canada: lnternational Development Research Centre. (Health System Research Training Series. No. 1). Brownlee. Ann. 1992. Strategies for involving university and research institutes in health systems research. Canada: International Development Research Centre. (Health System Research Training Series. No. 3). Depkes RI, 1999. lndonesia Sehat 2010. Jakarta. Depkes RI. 2003. Kebijakan dan Strategi Desentratisasi Bidang Kesehatan. Jakarta.
Depkes RI. 2003. Pokok-pokok Pengorganisasian Pemberdayan Masyarakat di Bidang Kesehatan. Jakarta. Depkes R1.1999. Rencana Pembangunan Kesehatan menuju lndonesia Sehat 2010. Jakarta. Departemen Kesehatan. Sistem Kesehatan Nasional. Depkes RI. 2003. Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di KabupatenlKota. Jakarta. Hapsara HR. 2004. Pembangunankesehatan di lndonesia. prinsipdasar, kebijakan, perencanaandan kajian masa depannya (dalam proses pencetakan), Jakarta. National Institute of Health Research Development. 1994. The development of national health research priority and national research agenda for lndonesia 200012001-200412005 Pathamanathan, Indra. 1992. Managing Health Systems Research. Canada: lnternational Development Research Centre. (Health System ResearchTraining Series. No. 4). Varkevisser, Corlien M. 1991. Designing and conduction health systems research projects. Part I: Proposal development and field work. Canada: lnternational Development Research Centre. (Health System Research Training Series. No. 2). Varkevisser. Corlien M, 1991. Designing and conduction health systems research projects. Par1 2: Data analysis and report writing. Canada: lnternational Development Research Centre. (Health System Research Training Series. No. 2).