B
P A
E P
A D
A D
B
E P P A
A D
B
E P P A
A D
B
E P P A
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
KKA ATTA A PPEEN NG GA AN NTTA ARR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 telah dapat disusun dan diselesaikan tepat pada waktunya. Dalam rangka pelaksanaan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah wajib menyusun RKPD yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan pembangunan tahunan. RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 merupakan acuan dan rujukan dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2014. Proses penyusunan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 dilakukan melalui pendekatan Teknokratik, Partisipatif, Bottom-Up dan Top-Down, serta Politik. Tujuan penyusunan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 ini adalah sebagai berikut : 1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; 2. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan; 3. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat; 4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efesien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan; 5. Sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dan DPRD dalam menyusun RAPBD Tahun Anggaran 2014; dan 6. Sebagai pedoman bagi SKPD dalam menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014. RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 yang telah selaras dengan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 memuat evaluasi hasil pelaksanaan RKPD tahun lalu, capaian kinerja pemerintahan, isu strategis serta permasalahan daerah, rancangan kerangka ekonomi. arah kebijakan keuangan daerah, prioritas dan program-program pembangunan daerah, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat, dengan mengacu kepada prioritas nasional dan provinsi sebagai satu kesatuan dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dokumen ini juga diarahkan sesuai kewenangan Pemerintah Daerah berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah dan kondisi nyata atau isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan yang dijabarkan dalam program dan kegiatan, dengan mengefektifkan sumber daya yang ada. Semoga Dokumen RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 ini dapat menjadi acuan awal bagi semua pelaku pembangunan (stakeholders) di Kabupaten Trenggalek, sehingga program-program pembangunan Kabupaten Trenggalek dapat berjalan dengan baik. Trenggalek, 31 Mei 2013
A D
E P P A
B
BUPATI TRENGGALEK ttd Dr. Ir. H. MULYADI WR, MMT. No. Reg.188.342/XCII/406.004/2013 Tanggal 26 Juni 2013 KATA PENGANTAR
i
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
KKA ATTA A SSA AM MBBU UTTA AN N
Berdasarkan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (UU-SPPN), Permendagri No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusuan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014, salah satu tahap yang harus dilalui dalam proses penyusunan rencana pembangunan daerah adalah penyusunan RKPD yang merupakan dokumen rencana pembangunan tahunan daerah yang mengacu pada dokumen lebih atasnya secara hirarki kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM-5 tahun) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP-20 tahun). Penyusunan RKPD Kab. Trenggalek Tahun 2014 dilalui dengan beberapa tahapan diantaranya : (1) persiapan penyusunan RKPD, (2) penyusunan Rancangan Awal RKPD, (3) Penyusunan Rancangan RKPD, (4) pelaksanaan Forum SKPD dan Musrenbang RKPD, (5) perumusan Rancangan Akhir RKPD, dan (6) Penetapan RKPD. Setelah melaui beberapa tahapan tersebut maka dengan Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 30 Tahun 2013 telah ditetapkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 dengan Tema “PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH”. Dalam upaya mengoptimalkan daya dan hasil guna Rencana Kerja ini, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Trenggalek menyebarluaskan kepada stakeholders untuk dapatnya dijadikan panduan dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2014. Khusus kepada sejawat Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah agar menindaklanjuti dengan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja-SKPD) yang menjabarkan lebih rinci mengenai program, kegiatan dan target capaian masing-masing. Demikian, kiranya bermanfaat dan atas kerjasama, semua pihak disampaikan terima kasih.
A D
E P P A
B
Trenggalek, 1 Juli 2013 KEPALA BAPPEDA KABUPATEN TRENGGALEK
KATA SAMBUITAN
ii
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
D DA AFFTTA ARR IISSII
KATA PENGANTAR DAN SAMBUTAN DAFTAR ISI GAMBAR, TABEL, DAN GRAFIK BAB I
BAB II
PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang....................................................................................................
I-1
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan .......................................................................
I-4
1.3.
Hubungan RKPD Dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.............
I-5
1.4.
Sisematika Dokumen RKPD ......................................................................
I-13
1.5.
Maksud dan Tujuan....................................................................................
I-14
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA
A D
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1.
Gambaran Umum Kondisi Daerah ........................................................
II-1
2.1.1.
Aspek Geografi dan Demografi ...............................................
II-1
2.1.1.1. Kondisi Geografi .............................................................
II-1
2.1.1.2. Kondisi Demografi ..........................................................
II-7
Aspek Kesejahteraan Masyarakat ...........................................
II-9
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi .....
II-9
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial ...........................................
II-16
Aspek Pelayanan Umum ............................................................
II-24
2.1.3.1. Pemerintahan Daerah ...................................................
II-24
2.1.3.2. Pendidikan ......................................................................
II-26
2.1.3.3. Kesehatan ........................................................................
II-29
Aspek Daya Saing Daerah .........................................................
II-31
2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah .........................
II-32
2.1.4.2. Infrastruktur dan Fasilitas Wilayah ................................
II-33
2.1.4.3. Iklim Investasi ...................................................................
II-38
2.1.4.4. Potensi Ekonomi Daerah ...............................................
II-39
E P P A
2.1.2.
B
2.1.3.
2.1.4.
2.2.
DAFTAR ISI
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Sampai Tahun Berjalan dan Realisasi RPJMD ................................................................
II-49
2.3.
Permasalahan Pembangunan Daerah ................................................
II-50
2.4.
Penelaahan Pokok-Pokok Pikiran DPRD ................................................
II-58
iii
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1.
Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ............................................................
III-1
3.1.1.
Kondisi Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2013 .......................
III-2
3.1.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ....................
III-2
3.1.1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) ................................
III-6
3.1.1.3. Laju Inflasi .........................................................................
III-7
3.1.1.4. Pendapatan Regional Perkapita ................................
III-8
Tantangan dan Prospek Ekonomi Daerah 2013-2014 ..........
III-8
3.1.2.1. Ekonomi Global ...............................................................
III-8
3.1.2.2. Ekonomi Nasional ...........................................................
III-10
3.1.2.3. Ekonomi Provinsi Jawa Timur ........................................
III-11
3.1.2.4. Ekonomi Kabupaten Trenggalek .................................
III-13
Arah Kebijakan Keuangan Daerah ........................................................
III-15
3.1.2.
3.2.
BAB IV
A D
3.2.1.
Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan .....
III-15
3.2.2.
Arah Kebijakan Pendapatan Daerah .....................................
III-16
3.2.3.
Arah Kebijakan Belanja Daerah ...............................................
III-22
3.2.4.
Arah Kebijakan Pembiyaan Daerah ........................................
III-26
E P P A
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1.
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan Daerah .....................
B 4.2.
BAB V
4.1.1.
Visi ...................................................................................................
IV-1
4.1.2.
Misi ..................................................................................................
IV-1
4.1.3.
Tujuan dan Sasaran .....................................................................
IV-3
Prioritas dan Program Pembangunan.................................................
IV-11
4.2.1.
Tema RKPD ....................................................................................
IV-11
4.2.2.
Prioritas, Arah Kebijkan dan Program Pembangunan .........
IV-12
4.2.3.
Strategi Percepatan Pembangunan Daerah ........................
IV-55
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah ...........................................
BAB VI
V-1
PENUTUP Penutup ....................................................................................................................
LAMPIRAN
DAFTAR ISI
IV-1
iv
VI-1
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
D DA AFFTTA ARR G GA AM MBBA ARR
1.
Gambar 1.1. Tahapan Penyusunan RKPD Kabupaten/kota
2.
Gambar 1.2. Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
3.
Gambar 1.3. Rencana Struktur Ruang RTRW Kab. Trenggalek tahun 2012-2032
4.
Gambar 1.4. Diagram Alur Keterkaitan antara Dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya
...................................... ........... ....
................................................................................
I-3 I-9 I-12 I-13
5.
Gambar 2.1. Peta Administrasi Kab. Trenggalek ............................................................
II-1
6.
Gambar 2.2. Peta Potensi Rawan Bencana Kab. Trenggalek
II-6
7.
Gambar 2.3. Realisasi, Target dan Proyeksi LPE Kab. Trenggalek Tahun 2010-2013...
8.
Gambar 2.5. Pemetaan Kemiskinan Provinsi Jawa Timur Menurut Kab/Kota Tahun 2009-2011
....................................
.......................................................................................................
A D
9.
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek
10.
Gambar 2.7. Pola Hubungan antara Permasalahan, Perumusan Visi Misi dan
II-24
..................................................................
II-85
B
DAFTAR GAMBAR
II-20
........
E P P A
Perumusan Program Kegiatan
II-12
v
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
D DA AFFTTA ARR TTA ABBEELL
1.
Tabel 1.1.
Target Kinerja Pembangunan Provinsi Jawa Timur
..................................
I-8
2.
Tabel 2.1.
Nama Luas Wilayah per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan ...................
II-2
3.
Tabel 2.2.
DAS Kabupaten Trenggalek
4.
Tabel 2.3.
Karakteristik Penduduk Kab. Trenggalek Tahun 2012
5.
Tabel 2.4.
Perkembangan Penduduk Ber KTP elektronik
6.
Tabel 2.5.
Perkembangan Bayi Lahir (1 tahun) ber Akta Kelahiran
7.
Tabel 2.6.
Perkembangan Peserta KB Aktif
8.
Tabel 2.7.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009 s.d 2012 Atas Dasar
......................................................................... II-4
Tabel 2.8.
10. Tabel 2.9.
........................................... II-8 ........................ II-8
.................................................................. II-8
Harga Konstan (dalam jutaan rupiah) 9.
.............................. II-7
..........................................................
II-9
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009 s.d 2012 Atas Dasar
A D
Harga Berlaku (dalam jutaan rupiah) ............................................................
II-10
Presentase Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2009 s.d 2012
II-11
E P P A
........................
11. Tabel 2.10. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2012
................................................................................................
II-13
12. Tabel 2.11. Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2007 s.d 2012 ....................................................
II-14
13. Tabel 2.12. PDRB Perkapita ADHB dan Pendapatan Regional Perkapita ADHB
B
Kab. Trenggalek Tahun 2001 - 2012
..............................................................
II-15
14. Tabel 2.13. Indeks Pembangunan Manusia Kab. Trenggalek Tahun 2007 - 2012 .......
II-16
15. Tabel 2.14. Karekteristik Kemiskinan Menurut Kab/Kota di Provinsi Jawa Timur ..........
II-18
16. Tabel 2.15. Perkembangan Pencari kerja dan Penempatan di Kab. Trenggalek Tahun 2000 - 2011 ...............................................................................................
II-21
17. Tabel 2.16. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2010 – 2011, di Kabupaten Trenggalek ....................
II-22
18. Tabel 2.17. Presentase Angkatan Kerja menurut Kelompok Umur dan Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2011, di Kabupaten Trenggalek .........
II-22
19. Tabel 2.18. Perkembangan TPT di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 - 2012 ...............................................................................................
II-23
20. Tabel 2.19. Keberangkatan Transmigran Tahun 2006 - 2012 ............................................
II-23
21. Tabel 2.20. Jumlah PNSD di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008-2012 (orang) ...........
II-25
22. Tabel 2.21. Persentase Angka Melek Huruf Per Kecamatan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 ...........................................................................................................
DAFTAR TABEL
vi
II-27
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
23. Tabel 2.22. Fasilitas Pendidikan TK, SD, SMP dan SLTA Se- Kab. Trenggalek Tahun 2007 - 2012 ...............................................................................................
II-27
24. Tabel 2.23. Rasio Guru-Murid Menurut Jenjang Pendidikan Di Kabupaten Trenggalek, Tahun 2007 - 2012 ...............................................................................................
II-28
25. Tabel 2.24. Rasio Murid Per Sekolah, Rasio Murid Per Ruang Belajar dan Rasio Guru Per Sekolah Tahun 2000 - 2012 .........................................................................
II-28
26. Tabel 2.25. Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Trenggalek ..............................................
II-30
27. Tabel 2.26. Realisasi dan Target Pendapatan dan Pengeluaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 - 2013 ....................................................
II-32
28. Tabel 2.27. Daftar Ruas Jalan Nasional di Kabupaten Trenggalek ...............................
II-34
29. Tabel 2.28. Daftar Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Trenggalek ..................................
II-34
30. Tabel 2.29. Kondisi Jalan di Kabupaten Trenggalek .........................................................
II-34
31. Tabel 2.30. Kondisi Jembatan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008–2011 (buah) ..
II-35
32. Tabel 2.31. Banyaknya Air Minum yang Disalurkan kepada Pelanggan (m 3) ............
II-36
A D
33. Tabel 2.32. Potensi Sumber Air di Kabupaten Trenggalek ...............................................
II-36
34. Tabel 2.33. Perkembangan Jumlah Investasi di Kabupaten Trenggalek .....................
II-38
35. Tabel 2.34. Rata-rata Perijinan Terbit ...................................................................................
II-38
36. Tabel 2.35. Produksi Hasil Pertanian (ton) ...........................................................................
II-39
37. Tabel 2.36. Produksi Hasil Perkebunan (ton) .......................................................................
II-39
38. Tabel 2.37. Produksi Sayur-Sayuran (kwintal) .....................................................................
II-40
39. Tabel 2.38. Produksi Buah-Buahan (kwintal) .......................................................................
II-40
40. Tabel 2.39. Luas Hutan Menurut Fungsi Hutan di Kabupaten Trenggalek (ha) ...........
II-41
E P P A
B
41. Tabel 2.40. Potensi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 - 2012 ...............................................................................................
II-43
42. Tabel 2.41. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenisnya (RT) .........................
II-44
43. Tabel 2.42. Objek Wisata Alam di Kabupaten Trenggalek .............................................
II-45
44. Tabel 2.43. Objek Wisata Budaya ........................................................................................
II-45
45. Tabel 2.44. Objek Wisata Minat Khusus ...............................................................................
II-45
46. Tabel 2.45. Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif ...........................................................
II-46
47. Tabel 2.46. Upah Minimum Kabupaten Trenggalek 2006-2013 ......................................
II-47
48. Tabel 2.47. Jenis dan Persebaran Tambang di Kabupaten Trenggalek ......................
II-48
49. Tabel 3.1.
Realisasi, Target dan Proyeksi PDRB Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2010-2014 (dalam jutaan rupiah) ..............
50. Tabel 3.2.
Realisasi, Target dan Proyeksi PDRB Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2010-2014 (dalam jutaan rupiah) .............
51. Tabel 3.3.
III-3
Realisasi, Target dan Proyeksi Presentase Laju Pertumbuhan PDRB Kab. Trenggalek Tahun 2010 s.d 2014 ......................................................................
DAFTAR TABEL
III-2
vii
III-3
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
52. Tabel 3.4.
Realisasi, Target dan Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 s.d 2014 (dalam jutaan rupiah) .......................................................................................
53. Tabel 3.5.
III-4
Realisasi, Target dan Proyeksi Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Trenggalek Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2014 Atas Dasar Harga Berlaku .......................................................................................................
54. Tabel 3.6.
Analisis LQ PDRB Kabupaten Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2014 ................................................
55. Tabel 3.7.
57. Tabel 3.9.
III-5
Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Per Kapita (PDRB ADHB) Kab. Trenggalek Tahun 2009-2014 ..................................................................
56. Tabel 3.8.
III-5
III-8
Tren Global Dalam Permintaan Makanan, Energi, Produk Kesehatan dan Barang Konsumsi ................................................................................................
III-9
Tantangan Ekonomi Indonesia dalam Kancah Global
.............................
III-10
............................................................................
III-11
58. Tabel 3.10. Peluang Ekonomi Indonesia
A D
59. Tabel 3.11. Analisis Kondisi Internal dan Kondisi Eksternal Kabupaten Trenggalek
...
III-14
60. Tabel 3.12. Realisasi/Target Pendapatan Tahun 2012-2013, Perbandingan Target Pendapatan RPJMD Tahun 2010-2015 (Tahun ke 4) dan Proyeksi/Perkiraan
E P P A
Pendapatan Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah)
........................................
III-20
61. Tabel 3.13. Realisasi, Target dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 s.d Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah)
.....................................
III-25
62. Tabel 3.14. Realisasi dan Proyeksi/Target pembiayaan Daerah Kabupaten
B
Trenggalek Tahun 2012 s.d Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah) ................
III-26
63. Tabel 4.1.
Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
IV-4
64. Tabel 4.2.
Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 .....
65. Tabel 5.1.
Rekapitulasi Program dan Kegiatan Menurut Urusan Pemerintah Daerah di Kabupaten Trenggalek Tahun 2014
66. Tabel 5.2.
......................................
...........................................
V-9
Rekapitulasi Rencana Kerja dan Pendanaan Menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Trenggalek Tahun 2014
DAFTAR TABEL
IV-17
..........
viii
V-10
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
D DA AFFTTA ARR G GRRA AFFIIKK
1. Grafik 2.1.
PDRB ADHB menurut kawasan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
2. Grafik 2.2.
Perkembangan PDRB Kab. Trenggalek Tahun 2000-2012
3. Grafik 2.3.
Realisasi dan Target Pertumbuhan Ekonomi Kab. Trenggalek Tahun 2008-2013
IPM Kabupaten Trenggalek Tahun 2007-2012
5. Grafik 2.5.
Data Kemiskinan Kabupaten Trenggalek Tahun 2006-2010
6. Grafik 2.6.
Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota Provinsi Jawa Timur
7. Grafik 2.7.
....................... II-11
.............................................................................................. II-12
4. Grafik 2.4.
Tahun 2009-2011
II-10
............................................ II-17 ................... II-17
............................................................................................... II-19
Penduduk Usia kerja menurut Kegiatan Utama di Kab. Trenggalek Tahun 2011 ........................................................................................................... II-21
8. Grafik 2.8.
A D
Persentase Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) Kab. Trenggalek Tahun 2008 – 2012 Menurut Pendidikan ........................................................ II-25
9. Grafik 2.9.
E P P A
Indeks Pendidikan Kab. Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur
Tahun 2007 – 2012 .............................................................................................. II-26 10.Grafik 2.10. Kecenderungan Kematian Bayi Dan Ibu di Kab. Trenggalek
Tahun 2007 – 2012 .............................................................................................. II-30
B
11. Grafik 2.11. Indeks Harapan Hidup Kab. Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2007 – 2012 .............................................................................................. II-31
12. Grafik 2.12. Luas Hutan Rakyat Menurut Kecamatan (ha) 13. Grafik 2.13. Populasi ternak Tahun 2007-2012 (ekor)
........................................... II-41
...................................................... II-42
14. Grafik 2.14. Produksi Hasil Kelautan dan Perikanan (kg)
............................................... II-43
15. Grafik 2.15. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisata Tahun 2006-2012 (orang) ..... II-46 16. Grafik 2.16. Perkembangan Jumlah IKM Dan Kerajinan (buah) Tahun 2006-2012 ...... II-47 17. Grafik 3.1.
Realisasi dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Trenggalek.... III-6
18. Grafik 3.2.
Capaian dan Proyeksi Inflasi PDRB Kabupaten Trenggalek Tahun 2008-2013 .................................................................................................. III-7
19. Grafik 3.3.
DAFTAR GRAFIK
Capaian Kinerja Ekonomi Jawa Timur 2008-2012 ......................................... III-12
ix
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
BAB I PPEEN ND DA AH HU ULLU UA AN N Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 merupakan penjabaran tahun keempat dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015. Dokumen RKPD menjadi pedoman bagi seluruh SKPD dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD. Untuk pelaksanaan lebih lanjut, RKPD ini akan menjadi pedoman dalam penyusunan Kebijakan Umum Anggaran (KUA), Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) T.A 2014.
1.1.
LATAR BELAKANG Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menyusun RPJPD 2005-2025 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2010, dan RPJMD 2010-2015 yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011. Sehingga dalam penyusunan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 harus selaras dengan 2 (dua) dokumen tersebut dan diharapkan mampu menampung program dan kegiatan yang diperlukan untuk mewujudkan sasaran dalam RPJMD Kabupaten Trenggalek pada tahun ke-4. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah, RKPD memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah, serta programprogram dan kegiatan pembangunan yang terukur disertai pagu indikatif dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Tersusunnya RKPD Kab. Trenggalek ini diharapkan dapat mewujudkan keterpaduan antara perencanaan dan penganggaran. Dimana pengambilan keputusan penetapan program dan kegiatan yang direncanakan merupakan satu kesatuan proses perencanaan dan penganggaran yang terintegrasi, konsisten dan mengikat untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan daerah. Pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2014 dilakukan melalui pendekatan Common Goals serta kewilayahan dengan mengevaluasi pencapaian target kinerja tahun sebelum serta penetapan anggaran untuk mencapai target pembangunan yang ditetapkan. Dokumen RKPD secara umum mempunyai nilai strategis, antara lain:
A D
E P P A
B
a.
Merupakan instrumen pelaksanaan RPJMD untuk mewujudkan visi dan misi kepala daerah.
b.
Menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja SKPD, berupa program/ kegiatan SKPD dan/atau lintas SKPD.
c.
Mewujudkan konsistensi program dan sinkronisasi pencapaian sasaran RPJMD.
d.
Menjadi landasan penyusunan KUA dan PPAS untuk menyusun RAPBD.
e.
Menjadi pedoman dalam mengevaluasi Ranperda tentang APBD.
f.
Menjadi instrumen evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
PENDAHULUAN
I-1
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Mengingat posisi strategis dokumen RKPD dalam penyelenggaraan pemerintahan tersebut, maka perhatian yang besar harus diberikan sejak awal penyusunan hingga penetapan dokumen RKPD sehingga dapat dihasilkan dokumen RKPD yang berkualitas. Dokumen RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 disusun dengan tahapan sebagai berikut : 1. Persiapan Penyusunan RKPD Tahap persiapan penyusunan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 meliputi: a. Penyusunan rancangan Surat Keputusan Bupati Trenggalek tentang pembentukan tim penyusun RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014; b. Orientasi mengenai RKPD kepada seluruh anggota tim untuk penyamaan persepsi dan memberikan pemahaman terhadap berbagai peraturan perundang-undangan kebijakan pemerintah berkaitan dengan perencanaan pembangunan nasional dan daerah; c. Penyusunan agenda kerja tim penyusun RKPD; d. Penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. 2. Penyusunan Rancangan Awal RKPD Rancangan awal RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 disusun dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 – 2015 yang dilakukan melalui penyelarasan: a. Prioritas dan sasaran pembangunan tahunan daerah dengan program pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RPJMD kabupaten; b. Rencana program serta kegiatan prioritas tahunan daerah dengan indikasi rencana program prioritas yang ditetapkan dalam RPJMD kabupaten.; c. Penyelarasan program dan kegiatan pembangunan daerah kabupaten dengan prioritas pembangunan provinsi dan nasional dilaksanakan dengan mengacu pada RPJMD provinsi serta RPJMN. Tahap penyusunan rancangan awal RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 terdiri atas perumusan dan penyajian rancangan awal RKPD. a. Perumusan rancangan awal RKPD Perumusan rancangan awal RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 mencakup: 1) Pengolahan data dan informasi; 2) Analisis gambaran umum kondisi daerah; 3) Analisis ekonomi dan keuangan daerah; 4) Evaluasi kinerja tahun lalu; 5) Penelaahan terhadap kebijakan pemerintah; 6) Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD kabupaten; 7) Perumusan permasalahan pembangunan daerah kabupaten; 8) Perumusan rancangan kerangka ekonomi daerah dan kebijakan keuangan daerah; 9) Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah beserta pagu indikatif; 10) Pelaksanaan forum konsultasi publik; dan 11) Penyelarasan rencana program prioritas daerah beserta pagu indikatif. b. Penyajian rancangan awal RKPD Rancangan awal RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut: 1) Pendahuluan; 2) Evaluasi pelaksanaan RKPD tahun lalu; 3) Rancangan kerangka ekonomi daerah beserta kerangka pendanaan; 4) Prioritas dan sasaran pembangunan; dan 5) Rencana program prioritas daerah.
A D
E P P A
B
PENDAHULUAN
I-2
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3. Penyusunan Rancangan RKPD Penyusunan rancangan RKPD merupakan proses penyempurnaan rancangan awal RKPD menjadi rancangan RKPD berdasarkan hasil verifikasi rancangan Renja SKPD. Verifikasi sebagaimana dimaksud, adalah mengintegrasikan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif pada setiap rancangan Renja SKPD kabupaten sesuai dengan rencana program prioritas rancangan awal RKPD kabupaten. 4. Pelaksanaan Musrenbang RKPD Musrenbang RKPD Kabupaten Trenggalek dilaksanakan untuk penajaman, penyelasaran, klarifikasi dan kesepakatan terhadap rancangan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014. Penajaman, penyelarasan, klarifikasi dan kesepakatan tersebut mencakup: a. Prioritas dan sasaran pembangunan daerah kabupaten dengan arah, kebijakan, prioritas dan sasaran pembangunan daerah provinsi; b. Usulan program dan kegiatan yang telah disampaikan masyarakat kepada pemerintah daerah kabupaten pada musrenbang RKPD di kecamatan; c. Indikator kinerja program dan kegiatan prioritas daerah kabupaten; d. Prioritas pembangunan daerah serta program dan kegiatan prioritas daerah; e. Sinergi dengan RKP Tahun 2014 dan RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014. 5. Perumusan Rancangan Akhir RKPD Perumusan rancangan akhir RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 dilakukan berdasarkan berita acara kesepakatan hasil musrenbang RKPD Kabupaten Trenggalek, musrenbang RKPD Provinsi Jawa Timur dan Musrenbang RKP.
A D
E P P A
6. Penetapan RKPD RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 ditetapkan dengan Peraturan Bupati Trenggalek setelah RKPD Provinsi Jawa Timur ditetapkan. RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 yang telah ditetapkan dijadikan pedoman penyempurnaan rancangan Renja SKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014. Selain itu, RKPD yang telah ditetapkan tersebut digunakan sebagai bahan evaluasi rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek tentang APBD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 untuk memastikan APBD Kabupaten Trenggalek 2014 telah disusun berlandaskan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014. Adapun skema tahapan penyusunan RKPD dapat dijelaskan pada Gambar dibawah ini.
B
Gambar 1.1. Tahapan Penyusunan RKPD Kabupaten/kota PENDAHULUAN
I-3
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
1.2.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965; 2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008; 7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah; 8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang; 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat; 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota; 16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 19. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
A D
E P P A
B
PENDAHULUAN
I-4
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2014; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2014; 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2005 – 2025; 25. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 38 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009 - 2014; 26. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 39 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Timur Tahun 2014; 27. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 14 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2005 – 2025; 28. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 – 2015; 29. Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 15 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 – 2032; 30. Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Dalam Rangka Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2014.
1.3.
A D
E P P A
HUBUNGAN RKPD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA
Dokumen perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 serta memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2014 dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014 serta RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 dan RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014.
B
RPJM Nasional 2010-2014 RPJM Nasional sudah ditetapkan dengan Peraturan Presiden No.5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 - 2014, pada tanggal 15 Januari 2010. Ada 3 (tiga) dokumen sebagai lampiran dari Perpres No.5/2010, yaitu: (i) Buku I dengan judul: ”Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan”, (ii) Buku II dengan judul: ”Memperkuat Sinergi Antar bidang Pembangunan”, dan (iii) Buku III dengan judul: ”Memperkuat Sinergi Antara Pusat dan Daerah dan Antar Daerah”. Dalam RPJM Nasional Tahun 2010-2014, disebutkan bahwa visi Indonesia tahun 2010 -2014 adalah “TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN BERKEADILAN”. Misi yang ditetapkan antara lain; 1) melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera, 2) memperkuat pilar-pilar demokrasi, 3) memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
PENDAHULUAN
I-5
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Demi mewujudkan visi dan misi tersebut, Pemerintah menentukan lima (5) agenda pembangunan yang dijabarkan sebagai berikut: 1. Pembangunan Ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat 2. Perbaikan tata kelola pemerintahan 3. Penegakan pilar demokrasi 4. Penegakan hukum dan pemberantasan korupsi 5. Pembangunan yang inklusif dan berkeadilan. RPJM Nasional tersebut menjadi acuan penyusunan Rancangan Awal RKPD Kab. Trenggalek, khususnya dalam menjabarkan program-program sektoral dan program kewilayahan/regional. Program yang bersifat sektoral, antara lain dapat dilihat pada Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan. Inpres ini memuat program-program yang dinaungi ke dalam Program Pro-Rakyat, Program Keadilan untuk Semua (justice for all); dan Program Pencapaian Tujuan Milenium (Millenium Development Goals - MDGs). Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2014 Arah kebijakan pembangunan pemerintah tahun 2014 berdasarkan tema RKP Tahun 2014 adalah “MEMANTAPKAN PEREKONOMIAN NASIONAL BAGI PENINGKATAN KESEJAHTERAAN RAKYAT YANG BERKEADILAN” yang dibangun berdasarkan unsur pokok tema RKP 2014 yang meliputi: 1) Pemantapan Perekonomian Nasional; Peningkatan daya saing; Peningkatan ketahanan ekonomi; Mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif. 2) Peningkatan Kesejahteraan Rakyat yang Berkeadilan; Pembangunan SDM; Penurunan kemiskinan dan pengangguran; Mitigasi bencana; Peningkatan kesejahteraan rakyat lainnya. 3) Pemeliharaan Stabilitas Sosial dan Politik. Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi; Memantapkan penegakan hukum, pertahanan, dan pelaksanaan Pemilu Tahun 2014. Sesuai dengan tema RKP Tahun 2014 tersebut, maka sasaran utama pembangunan nasional yang harus dicapai pada akhir tahun 2014 antara lain yaitu: 1. Pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 6,8 sampai dengan 7,2 persen. 2. Penurunan angka pengangguran menjadi 5,0 sampai dengan 6,0 persen. 3. Penurunan angka kemiskinan menjadi 8 sampai dengan 10 persen. 4. Laju inflasi 4,5 dan bertambah atau berkurang 1 persen.
A D
E P P A
B
RPJMD Prov. Jawa Timur 2009-2014 Visi RPJM Daerah Jawa Timur 2009-2014 adalah ”TERWUJUDNYA JAWA TIMUR YANG MAKMUR DAN BERAKHLAK DALAM KERANGKA NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.” Dalam mewujudkan visi tersebut, Provinsi Jawa Timur berfokus pada satu misi, ”Mewujudkan Makmur Bersama Wong Cilik Melalui APBD Untuk Rakyat.” Sebagai upaya mewujudkan visi dan misi tersebut, maka Pemerintah Provinsi Jawa Timur menetapkan sembilan agenda utama selama lima tahun ke depan, antara lain: 1. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin 2. Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama wong cilik, dan meningkatkan kesejahteraan sosial rakyat; PENDAHULUAN
I-6
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3. Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri (agrobisnis), serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan; 4. Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang; 5. Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatkan pelayanan publik; 6. Meningkatkan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial; 7. Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peran pemuda, serta mengembangkan dan memasyarakatkan olahraga; 8. Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia; dan 9. Mewujudkan percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo. RKPD Provinsi Jawa Timur 2014 Sejalan dengan tema pembangunan pemerintah pusat, kebijakan pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 adalah “MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT JAWA TIMUR MELALUI PERLUASAN LAPANGAN KERJA, PENGUATAN EKONOMI PEREMPUAN, DAN PENINGKATAN DAYA SAING DALAM MENYONGSONG AFTA 2015.” yang dijabarkan ke dalam unsur pokok tema yaitu: 1) KESEJAHTERAAN RAKYAT, meliputi unsur-unsur : a. Peningkatan Pendapatan/PDRB per kapita b. Penurunan Kemiskinan c. Penurunan Pengangguran d. Peningkatan IPM e. Penurunan Disparitas Wilayah
A D
E P P A
2) PERLUASAN LAPANGAN KERJA, meliputi unsur-unsur : a. Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SMK ( Umum & Pondok Pesantren). b. Peningkatan Kualitas BLK Standar Internasional. c. Pengembangan Akses Permodalan UMKM. d. Peningkatan Arus Modal/Investasi
B
3) PENGUATAN EKONOMI PEREMPUAN, meliputi unsur-unsur : a. Peningkatan Jaringan Usaha dan Akses Permodalan b. Mengoptimalkan Peran Perempuan pada Lembaga/Kegiatan Usaha Ekonomi Produktif. 4) PENINGKATAN DAYA SAING, meliputi unsur-unsur : a. Peningkatan Daya Saing Daerah, meliputi : Kualitas Pelayanan Publik Efektivitas Public Expenditure Reformasi Administrasi/Birokrasi Kualitas Infrastruktur Stabilitas Keamanan/Politik b. Peningkatan Daya Saing Produk, meliputi : Kualitas Produk Kualitas Jasa Arus Investasi Arus Modal Kualitas SDM (Tenaga Trampil)
PENDAHULUAN
I-7
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Dengan memperhatikan target capaian indikator kinerja utama yang termuat dalam RPJMD Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 dan capaian tahun 2012 maka ditetapkan target kinerja pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 adalah: Tabel 1.1. Target Kinerja Pembangunan Provinsi Jawa Timur
Indikator Kinerja Utama Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Kemiskinan (%) Pertumbuhan Ekonomi (%) Indeks Disparitas Indeks Pembangunan Manusia
Sumber : RKPD Prov. Jawa Timur Tahun 2014
Target RPJMD
Justifikasi Target RKPD
5,20-5,40 13,5-14,0 5,50-6,00 113,50-113,80 70,50-71,00
3,5-4,0 11,0-12,0 7,5-7,7 112 73-73,15
RPJPD Kab. Trenggalek 2005-2025 Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Trenggalek adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah yang memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah untuk masa 20 tahun ke depan yang mencakup kurun waktu mulai Tahun 2005 hingga Tahun 2025. RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMD Tahun 2010-2015 yang juga merupakan penjabaran dari RPJPD Kab. Trenggalek Tahun 2005-2025. RPJPD Kab. Trengalek Tahun 2005-2025 telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 14 Tahun 2010. Tahapan dan skala prioritas yang ditetapkan dalam RPJPD mencerminkan urgensi permasalahan yang hendak diselesaikan tanpa mengabaikan permasalahan lainnya. Oleh karena itu, tekanan skala prioritas dalam setiap tahapan berbedabeda, tetapi semua harus berkesinambungan dari periode ke periode berikutnya dalam rangka mewujudkan sasaran pokok pembangunan jangka panjang. Tujuan pembangunan jangka panjang tahun 2005 – 2025 adalah mewujudkan Kabupaten Trenggalek sejahtera dan berakhlak, melalui penerapan kebijakan dan pelaksanaan program secara terfokus dan bertahap, dengan memberikan prioritas utama pada kebijakan dan program yang bernilai strategis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta rangkaian aturan perundangan terkait lainnya. Untuk mencapai tujuan pembangunan jangka panjang daerah periode 20 tahun mendatang, Visi Kabupaten Trenggalek dituangkan ke dalam 7 (tujuh) Misi, dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Mengembangkan Perekonomian Berbasis Pertanian dengan Mengutamakan Agrobisnis dan Agroindustri; 2. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang Berkualitas, Berakhlak Mulia dan Berbudaya; 3. Mewujudkan Pembangunan yang Berkeadilan dan Kemudahan Masyarakat Memperoleh Akses untuk Meningkatkan Kualitas Hidup; 4. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dengan Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup; 5. Mengembangkan Infrastruktur yang Bermanfaat bagi Masyarakat dan mempunyai Nilai Tambah; 6. Mengembangkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dengan Berorientasi pada Pelayanan Prima; dan 7. Mewujudkan Kabupaten Trenggalek Berperan Penting dalam Lingkup Kawasan.
A D
E P P A
B
Dokumen RPJPD merupakan acuan dan pedoman untuk penyusunan dokumen perencanaan lima tahunan (RPJMD dan Renstra-SKPD) dan tahunan (RKPD dan Renja-SKPD). Adapun keterkaitan antara dokumen perencanaan pembangunan daerah dpat dijelaskan sebagaimana pada Gambar dibawah ini. PENDAHULUAN
I-8
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Gambar.1.2. Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kab. Trenggalek
RPJMD Kab. Trenggalek 2010-2015
A D
E P P A
Berdasarkan berbagai kondisi pembangunan yang dihadapi Kabupaten Trenggalek 2010-2015, maka dibutuhkan solusi-solusi strategis untuk mengatasinya selama lima tahun mendatang. Untuk itu, pembangunan Trenggalek 2010-2015 berangkat dari landasan visi : “PERUBAHAN MENUJU TERWUJUDNYA MASYARAKAT TRENGGALEK YANG SEJAHTERA DAN BERAKHLAK”. Untuk mewujudkan visi pembangunan Trenggalek 2010-2015 tersebut maka misi pembangunan Trenggalek 2010-2015 adalah : “PEMBANGUNAN PRO RAKYAT”. Yang dimaksud dengan Pembangunan Pro Rakyat adalah pembangunan yang berpihak kepada kepentingan rakyat, dirancang dan dilaksanakan dengan melibatkan rakyat. Misi yang merupakan perwujudan visi pembangunan Kabupaten Trenggalek Tahun 2010– 2015 dijabarkan ke dalam 3 misi, dijalankan secara berkesinambungan dan sinergis, serta memfokuskan pada pengembangan sektor- sektor ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia sebagai basis pembangunan kemakmuran masyarakat Kabupaten Trenggalek sesuai Misi “Pembangunan Pro Rakyat” yang diarahkan untuk:
B
1. Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kebutuhan Dasar Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan 2. Mewujudkan Ekonomi Daerah yang Mandiri, Berdaya Saing, Berkeadilan, serta Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan Hidup 3. Memantapkan Harmoni Sosial melalui peningkatan kesalehan sosial, penegakan serta penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia, dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan publik yang prima. RKPD merupakan dokumen perencanaan pemerintah untuk periode 1 (satu) tahun dan merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat: 1. Rancangan kerangka ekonomi daerah 2. Program prioritas pembangunan daerah 3. Rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju, yang selanjutnya akan dipakai sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS. PENDAHULUAN
I-9
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
RTRW Kab. Trenggalek 2012-2032 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Trenggalek disusun berdasarkan azas penataan ruang yang tertuang pula pada UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yaitu : (a) Keterpaduan; (b) Keserasian, keselarasan dan keseimbangan; (c) Keberlanjutan; (d) Keberdayagunaan dan keberhasilgunaan; (e) Keterbukaan; (f) Kebersamaan dan kemitraan; (g) Perlindungan Kepentingan Umum; (h) Kepastian Hukum dan Keadilan; dan (i) Akuntabilitas. Pada prinsipnya, RTRW Kabupaten Trenggalek sebagaimana yang dirumuskan di dalam rencana tata ruang wilayah merupakan rumusan keinginan dan harapan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Trenggalek terhadap situasi dan kondisi sosial, ekonomi dan fisik yang terjadi dan berkembang di dalam wilayahnya sampai dengan tahun 2031. Rentang waktu tersebut dibagi atas empat periode. Program/proyek yang diusulkan untuk dilaksanakan pada setiap sektor, periodisasi pelaksanaannya dialokasikan pada keempat periode waktu tersebut. Untuk mencapai situasi dan kondisi yang diinginkan tersebut, diperlukan kerja keras dan pengerahan seluruh sumber daya yang dimiliki. Namun, disadari bahwa sumberdaya yang dimiliki oleh pemerintah dan masyarakat Kabupaten Trenggalek sangatlah terbatas. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan pembangunan yang rasional, masuk akal, disesuaikan dengan kemampuan yang ada, tatapi juga memenuhi kebutuhan yang paling dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Dalam mewujudkan perwilayahan pengembangan telah diambil kebijaksanaan perwilayahan Kabupaten Trenggalek yang dibagi 1 (satu) Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan 2 (dua) Pusat Kegiatan Lokal Promosi (PKLp), dimana masing-masing PKLp memiliki fungsi sesuai dengan potensi yang dimilikinya, serta arahan kegiatan utama berdasarkan kegiatan yang dominan yang mungkin dikembangkan di wilayah pengembangan masing-masing. Adapun rencana sistem perwilayahan di Kabupaten Trenggalek beserta fungsi dan arahan kegiatan utamanya adalah sebagai berikut: 1. Pengembangan dan pemantapan Perkotaan Trenggalek sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) atau sebagai ibukota kabupaten, PKL Trenggalek mempunyai fungsi wilayah sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan jasa regional, pengembangan permukiman, pelayanan sosial dan pertumbuhan wilayah kabupaten. 2. Pengembangan perkotaan Pusat Kegiatan Lokal promosi (PKLp) yaitu perkotaan Watulimo dan perkotaan Durenan a) PKLp Watulimo mempunyai fungsi wilayah sebagai pengembangan permukiman, perdagangan dan jasa skala lokal, pelayanan sosial dan pemerintahan, perikanan, industri dan pariwisata. b) PKLp Durenan mempunyai fungsi wilayah sebagai pengembangan permukiman, perdagangan dan jasa skala lokal, pelayanan sosial dan pemerintahan, dan industri. 3. Pengembangan perkotaan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yaitu perkotaan Panggul dan perkotaan Kampak a) PPK Panggul mempunyai fungsi wilayah sebagai pengembangan permukiman, pelayanan sosial dan pemerintahan, perdagangan dan jasa skala lokal, pariwisata dan industri. b) PPK Kampak mempunyai fungsi wilayah sebagai pelayanan sosial dan pemerintahan dan perdagangan dan jasa skala lokal.
A D
E P P A
B
Rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten perlu diprioritaskan, karena berisikan arahan yang memiliki nilai strategis nasional, propinsi maupun kabupaten. Kawasan strategis adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup nasional/propinsi/kabupaten terhadap pertahanan dan keamanan, ekonomi, sosial budaya, teknologi tinggi dan/atau lingkungan hidup. PENDAHULUAN
I - 10
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan dengan kriteria sebagai berikut : 1. Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh 2. Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi 3. Kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air 4. Kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup Berdasarkan pengertian tersebut, serta arahan pengembangan kawasan kegiatan utama dari kebijakan pembangunan dan kebijakan tata ruang kabupaten yang telah di analisa sebelumnya, maka ditetapkan beberapa kawasan yang merupakan kawasan strategis. Antara lain meliputi kawasan strategis ekonomi yaitu kawasan strategis pariwisata, kawasan strategis agropolitan dan minapolitan, kawasan strategis segitiga emas durenan, serta kawasan strategis bendungan Tugu. Kawasan strategis lingkungan hidup yang meliputi kawasan hutan lindung, kawasan perlindungan setempat, kawasan pantai berhutan bakau dan kawasan lindung karst. Kawasan strategis lainnya meliputi kawasan pertahanan dan keamanan dan kawasan strategis sempadan JLS. Dengan mengacu kepada potensi dan permasalahan Kabupaten Trenggalek, dapat disimpulkan prioritas pembangunan yang seyogyanya menjadi komitmen seluruh jajaran pemerintahan Kabupaten dan masyarakatnya, yaitu: 1. Mengembangkan kawasan agropolitan berbasis potensi pertanian, perkebunan, dan peternakan dengan menyediakan infrastruktur kawasan yang terintegrasi. 2. Mengembangkan industri pengolah hasil pertanian, perkebunan, dan peternakan sehingga produk yang dijual di pasar telah mengalami pengolahan terlebih dahulu. 3. Mengembangkan pusat produksi, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang didukung dengan ketersediaan infrastruktur kawasan yang terintegrasi. 4. Mengembangkan kawasan pariwisata alam dengan menawarkan paket wisata dan pola perjalanan wisata. 5. Menyediakan sistem mitigasi bencana dan pengendalian pembangunan di kawasan rawan bencana 6. Mewujudkan struktur ruang melalui penyediaan infrastruktur regional. 7. Penghijauan dan pengendalian secara ketat kawasan lindung dalam rangka pelestarian lingkungan hidup. 8. Pemanfaatan lahan secara optimal untuk kegiatan budidaya. 9. Menjaga pertahanan dan keamanan negara dalam rangka mewujudkan ruang yang aman.
A D
E P P A
B
RKPD harus selaras dan mendukung kebijakan program yang ada pada dokumen RTRW Kab. Trenggalek Tahun 2012-2032. Dimana RTRW adalah dokumen perencanaan jangka panjang yang berbasis spasial yang di dalamnya juga mempedomani RPJPD Kabupaten Trenggalek 2005-2025. Arah kebijakan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 yang berbasis kewilayahan (spasial) termasuk kebijakan pembangunan infrastruktur, pengembangan wilayah, program pengembangan agropolitan dan minapolitan serta program pengembangan berbasis cluster harus mengacu dokumen RTRW agar terjadi sinkronisasi dalam perencanaan pembangunan daerah. Rencana Struktur Ruang pada Dokumen RTRW Kab. Trenggalek Tahun 2012-2032 ditampilkan pada Gambar berikut.
PENDAHULUAN
I - 11
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
A D
Gambar 1.3. Rencana Struktur Ruang RTRW Kab. Trenggalek Tahun 2012-2032
Renja SKPD 2014
E P P A
Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu (1) tahun, yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Penyusunan rancangan Renja SKPD merupakan tahapan awal yang harus dilakukan sebelum disempurnakan menjadi dokumen Renja SKPD yang definitif. Rancangan Rencana Kerja (Renja) SKPD Tahun 2014 sebagai bahan untuk penyusunan Rancangan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014. Prinsip-prinsip di dalam penyusunan Rancangan Renja SKPD, adalah sebagai berikut: 1. Mengacu pada rancangan awal RKPD Tahun 2014, yang digunakan sebagai acuan perumusan program, kegiatan, indikator kinerja dan dana indikatif dalam Renja SKPD Tahun 2014, sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD Tahun 2014. 2. Mengacu pada Renstra SKPD Tahun 2011- 2015, sebagai acuan penyusunan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju berdasarkan program prioritas rancangan awal RKPD yang disusun ke dalam rancangan Renja SKPD, selaras dengan Renstra SKPD. 3. Mengacu pada hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, sebagai acuan perumusan kegiatan alternatif dan/atau baru untuk tercapainya sasaran Renstra SKPD berdasarkan pelaksanaan Renja SKPD tahuntahun sebelumnya. 4. Untuk memecahkan masalah yang dihadapi, sebagai acuan perumusan tujuan, sasaran, kegiatan, kelompok sasaran, lokasi kegiatan serta prakiraan maju dalam rancangan Renja SKPD, serta dapat menjawab berbagai isu-isu penting terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD. 5. Memasukkan usulan kegiatan hasil Musrenbang Kecamatan yang terkait dengan SKPD, sebagai acuan perumusan kegiatan dalam rancangan Renja SKPD mengakomodir usulan masyarakat yang selaras dengan program prioritas yang tercantum dalam rancangan awal RKPD.
B
PENDAHULUAN
I - 12
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Adapun diagram alur keterkaitan antar dokumen perencanaan dengan Dokumen RKPD Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Gambar 1.4. Diagram Alur Keterkaitan antara Dokumen RKPD dengan Dokumen Perencanaan lainnya
1.4.
A D
E P P A
SISTEMATIKA DOKUMEN RKPD
Dokumen RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 disusun dengan sistematika sebagai berikut : BAB I.
BAB II.
BAB III.
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Menguraikan mengenai pengertian, proses penyusunan, kedudukan dan keterkaitan antara dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan serta sistematika dokumen RKPD.
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN Menjelaskan terkait gambaran umum kondisi daerah Kabupaten Trenggalek, evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai tahun berjalan dan realisasi RPJMD serta menguraikan permasalahan pembangunan daerah yang berhubungan dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah serta identifikasi permasalahan penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Menjelaskan tentang kondisi ekonomi tahun lalu dan perkiraan tahun berjalan, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah Kabupaten Trengalek yang diperlukan dalam pembangunan perekonomian meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah.
I - 13
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
1.5.
BAB IV.
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Menjelaskan prioritas pembangunan daerah yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan. Bab ini berisi uraian mengenai strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah yang berisi tema pembangunan serta prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah yang berisikan uraian tentang program-program yang memerlukan prioritas berdasarkan sasaran yang harus dicapai dalam dokumen RPJMD.
BAB V.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Berisikan penjelasan rincian program dan kegiatan pokok RKPD tahun 2014 yang dikaitkan dengan sasaran-sasaran strategis dalam RPJMD.
BAB VI.
PENUTUP Berisikan tentang kaidah pelaksanaan berupa penegasan dalam menerapkan RKPD serta tindak lanjut yang perlu dilaksanakan oleh SKPD dan pelaku pembangunan lainnya.
MAKSUD DAN TUJUAN Dalam tata urutan dokumen perencanaan, maksud penyusunan RKPD adalah untuk menjaga konsistensi dan keterpaduan antara perencanaan, pelaksanaan, penganggaran dan pengawasan. Penyusunan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 juga dimaksudkan sebagai penjabaran jangka pendek dari tujuan strategis pembangunan daerah dalam mewujudkan visi misi yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD.
A D
E P P A
Sedangkan tujuan dari penyusunan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014, diantaranya adalah sebagai berikut : a) Menyelaraskan skala prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah; b) Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional dan memelihara konsistensi antara capaian tujuan perencanaan strategis jangka menengah dengan tujuan perencanaan dan penganggaran tahunan pembangunan daerah;
B
c) Memberikan arah bagi seluruh stakeholder pembangunan daerah dalam merumuskan dan menyusun perencanaan serta partisipasi dalam pembangunan daerah tahun 2014; d) Memberikan arah dan pedoman bagi SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) dan RKA SKPD; e) Menjadi Pedoman dalam penyusunan KUA, PPAS, RAPBD dan APBD;
PENDAHULUAN
I - 14
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
BAB II EEV VA ALLU UA ASSII H HA ASSIILL PPEELLA AKKSSA AN NA AA AN N RRKKPPD D TTA AH HU UN N LLA ALLU UD DA AN NC CA APPA AIIA AN N KKIIN NEERRJJA A PPEEN NYYEELLEEN NG GG GA ARRA AA AN N PPEEM MEERRIIN NTTA AH HA AN N Evaluasi RKPD tahun lalu menguraikan tentang kinerja pelaksanaan RKPD tahun lalu dengan memperhatikan dokumen RPJMD dan evaluasi kinerja RKPD tahun berjalan. Sedangkan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan menguraikan tentang pencapaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan permasalahan pembangunan.
2.1.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Pada sub bab ini dijelaskan tentang kondisi daerah secara objektif dari aspek geografi dan demografi, aspek kesejahteraan masyarakat, aspek pelayanan umum dan aspek daya saing daerah.
2.1.1
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1.1. Kondisi Geografi Secara geografis Kabupaten Trenggalek berada diantara koordinat 111°24112°11' Bujur Timur dan 7°53' 8°34' Lintang Selatan. Secara administrasi Kabupaten Trenggalek berbatasan dengan : - Sebelah Utara : Kabupaten Tulungagung dan Ponorogo Sebelah Timur : Kabupaten Tulungagung Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : Kabupaten Pacitan dan Ponorogo
A D
E P P A
B
PETA ADMI NI STRASI KAB. TRENGGALEK
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
Gambar 2.1. Peta Administrasi Kabupaten Trenggalek EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 1
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Wilayah administratif Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 14 kecamatan, 152 desa dan 5 kelurahan, 540 dusun/lingkungan, 1.290 rukun warga dan 4.502 rukun tetangga. Dari 14 kecamatan hanya 4 kecamatan yang mayoritas topografinya berupa dataran, yaitu Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu dan Kecamatan Durenan. Sedangkan 10 kecamatan lainnya mayoritas topografinya berupa pegunungan. Kawasan pegunungan terletak pada kabupaten sebelah utara dan tengah yaitu Kecamatan Bendungan, Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak dan Kecamatan Dongko. Sedangkan Kawasan pesisir terletak di Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul. Adapun Tabel wilayah Kabupaten Trenggalek per kecamatan dan peta administrasi Kabupaten Trenggalek adalah sebagai berikut. Tabel 2.1 Nama Luas Wilayah per Kecamatan dan Jumlah Kelurahan No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Nama Kecamatan
Jumlah kelurahan/desa
Panggul Munjungan Watulimo Kampak Dongko Pule Karangan Suruh Gandusari Durenan Pogalan Trenggalek Tugu Bendungan Jumlah
17 11 12 7 10 10 12 7 11 14 10 13 15 8 157
Luas wilayah Luas (Ha) 13.156 15.480 15.444 7.900 14.120 11.812 5.092 5.072 5.496 5.716 4.180 6.116 7.472 9.084 126.140
Persentase (%) 10,43 12,27 12,24 6,26 11,19 9,36 4,04 4,02 4,36 4,53 3,31 4,85 5,92 7,2 100
E P P A
A D
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013
Wilayah Kabupaten Trenggalek terletak dalam lintasan rencana Jalan Lintas Selatan wilayah Jawa Timur yang membentang dari Kabupaten Pacitan sampai dengan Banyuwangi yang nantinya merupakan jalur transportasi utama lintas selatan Pulau Jawa bagian timur lewat jalur darat. Bagian selatan wilayah Kabupaten Trenggalek berhadapan dengan Samudera Hindia dan lautan bebas yang merupakan jalur transportasi laut utama dunia menuju Benua Australia. Wilayah Kabupaten Trenggalek terdiri dari wilayah darat 126.140 Ha atau 1.261,40 km2 dan wilayah pengelolaan laut sepanjang 711,17 km2. Wilayah darat tersebut terdiri dari sawah 12.230 Ha (9,69 %) dan Tanah Kering 48.188 Ha (38,20%), Hutan Negara 60.936 Ha (48,30%), Perkebunan 2.538 Ha (2,01%), Lain-lain 2.248 Ha (1,78%) (BPS, 2012). Kabupaten Trenggalek juga mempunyai wilayah laut (Zona Ekonomi Eksklusif) seluas ± 35.558 km2 dan wilayah kepulauan yang tersebar di Kawasan Selatan Kabupaten Trenggalek. Jumlah pulau yang berada di wilayah Kabupaten Trenggalek sebanyak 57 pulau, yang keseluruhannya masih belum berpenghuni. Pulau terluar dari wilayah Kabupaten Trenggalek adalah Pulau Panikan dan Pulau Sekel. Kawasan pesisir di beberapa lokasi dalam beberapa kurun waktu terakhir terjadi abrasi. Gelombang pasang air laut mengikis tebing, batu karang dan daratan. Di beberapa lokasi juga terjadi kerusakan hutan mangrove, baik akibat ulah manusia maupun faktor alam. Kondisi ini menuntut diadakannya konservasi dalam rangka melindungi kawasan lingkungan pesisir.
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 2
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Wilayah Kabupaten Trenggalek memiliki topografi yang bervariasi, perpaduan daratan yang landai dan perbukitan bergelombang yang curam. Topografi Kabupaten Trenggalek terdiri dari 2/3 bagian wilayah pegunungan dan 1/3 bagian wilayah dataran rendah dengan ketinggian antara 0 sampai dengan 1.250 m di atas permukaan air laut dan dari ketinggian tersebut 53,8% berketinggian 100 - 500 m. Sedangkan kemiringan tanah 0% - 7% untuk wilayah dataran rendah dan 7% - 40% untuk wilayah pegunungan dengan rincian : -
Kemiringan 0 2% (datar) = Kemiringan 2 15% (landai) = Kemiringan 15 40 % (miring)= Kemiringan > 40% (curam) =
16,0 % 4,5 % 39,0 % 40,5 %
Dari data tersebut, sebagian besar atau 79,5 % termasuk kategori miring dan curam sehingga kondisi ini rawan terhadap bencana alam. Wilayah administratif Kabupaten Trenggalek 48,30% diantaranya merupakan hutan negara dibawah penguasaan Perum Perhutani yang banyak berbatasan dengan lahan pemerintah maupun masyarakat. Di beberapa lokasi pernah terjadi sengketa dan permasalahan terkait dengan pengakuan hak maupun pengelolaan lahan. Diantaranya sudah difasilitasi penyelesaiannya dengan damai dengan sistem pengelolaan bersama, dimana Perum Perhutani mengelola tegakan pokok sedangkan masyarakat memanfaatkan sekitar dengan tanaman tumpang sari. Namun demikian, di beberapa lokasi masih berpotensi dan masih rawan terjadinya permasalahan atas pengakuan hak dan pengelolaan lahan antara masyarakat dengan Perum Perhutani. Dilihat dari penggunaan tanah di wilayah Kabupaten Trenggalek, terlihat paling banyak adalah hutan negara yaitu 48.31 % dari wilayah kabupaten. Sebagian dari wilayah hutan tersebut terdapat lahan kritis dimana luas lahan kritis meningkat dari tahun 2007 seluas 23.304 ha menjadi 23.456 ha pada tahun 2008, kemudian tahun 2009 turun menjadi 17.810,84 ha dan pada tahun 2010 turun menjadi 17.723,34 ha. Pada tahun 2011 luas lahan kritis kembali mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya menjadi 17.123,84 ha. Penurunan dari tahun ke tahun ini tetap diperlukan dalam upaya perbaikan lahan kritis untuk mencegah terjadinya bencana di kemudian hari. Secara geologis, Kabupaten Trenggalek memiliki beberapa batuan induk. Jenis batuan induk yang ada di Kabupaten Trenggalek antara lain :
A D
E P P A
B -
Miosenne sedimentary Miosenne limostone
: :
-
Andesit
:
-
Liat dan Pasir (alluvium)
:
-
Undifferentioned vulcanic
:
di semua kecamatan Kecamatan Panggul, Watulimo, Dongko dan Karangan Kecamatan Munjungan, Watulimo, Pogalan dan Karangan di semua kecamatan kecuali Dongko, Pule dan Bendungan di Kecamatan Bendungan
Struktur tanah di Kabupaten Trenggalek meliputi andosol dan latosol di bagian utara. Batuan Mediteran, grumosol dan regusol yang terletak di bagian timur. Batuan mediteran di bagian selatan dan batuan alluvial di bagian barat kabupaten. Susunan explorasi tanah terdiri dari lapisan tanah Andosol dan Latosol, Mediteran, Grumosol dan Regosol, Alluvial dan Mediteran. Lapisan tanah Alluvial terbentang di sepanjang aliran sungai di bagian wilayah timur dan merupakan lapisan tanah yang subur, luasnya berkisar antara 10 % hingga 15 % dari seluruh wilayah. Pada bagian lain, yaitu bagian selatan, barat laut dan utara, tanahnya EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 3
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
terdiri dari lapisan Mediteran yang bercampur dengan lapisan Grumosol dan Latosol. Lapisan tanah ini sifatnya kurang daya serapnya terhadap air sehingga menyebabkan lapisan tanah ini kurang subur. Secara hidrologis, Kabupaten Trenggalek terdiri atas 28 sungai dengan panjang antara 2 Km hingga 41,50 Km dengan debit air antara 674 M 3/detik (Kali Jati) sampai dengan 20.394 M 3/detik (Kali Munjungan). Dengan debit air sungai yang relatif tinggi merupakan indikasi tingkat erosi yang cukup tinggi. Untuk pemanfaatan potensi aliran sungai tersebut baik untuk air bersih maupun irigasi diperlukan pembangunan lebih banyak bangunan penampung air, baik bendungan, embung, dam dan lain-lain. Air tanah atau juga disebut air artesis merupakan air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan kedap air. Air tanah dimanfaatkan penduduk sebagai sumber air bersih melalui pengeboran ataupun sumur di permukiman penduduk. Keberadaan air tanah sangat tergantung pada curah hujan dan kemampuan peresapan air ke dalam tanah. Kondisi air tanah di Kabupaten Trenggalek cukup bervariasi. Potensi air tanah terbesar terdapat di Kecamatan Bendungan. Sedangkan produktifitas air tanah sedang terletak di kawasan dataran. Selain air tanah dalam, Kabupaten Trenggalek juga memiliki air permukaan. Air permukaan sebagian besar berupa sungai besar dan anak sungai. Setiap sungai tentunya memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) dimana kondisi lingkungan DAS akan mempengaruhi debit sungai. Luas DAS di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
A D
Tabel 2.2. DAS Kabupaten Trenggalek No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.
Nama DAS Bagong Cengkrong Damas Dawuhan Gede Gobo Gurang Jabung Jati Karang Tuao Konang Kuteng Mujing Ngasinan Ngasinanlama Ngemplak Ngeongan Ngepeh Ngulung Padan Perahuremak Pinggir Prambon Salam Tawing Tembawur Timpak Nongko Werahan Weru
Luas (ha) 8.548,55 2.404,74 2.505,35 5,42 22.941,73 953,21 819,87 1.870,86 4.169,92 2.636,94 6.720,75 1.635,77 1.051,48 4.691,98 1.650,98 2.719,46 5.780,66 2.190,82 2.145,66 598,01 2.689,89 6.963,57 3.617,2 477,33 17.790,91 1.310,75 7.974,41 1.294,22 515,01
E P P A
B
Debit m3/detik 2,518 2,214 0,705 4,793 4,793 1,353 1,086 -
Sumber : Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 4
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pada wilayah Kabupaten Trenggalek terdapat banyak aliran sungai, baik besar maupun kecil. Di bagian utara terdapat 2 sungai besar yang mengalir ke selatan, yaitu Sungai Bagong dan Sungai Pinggir. Sungai Ngasinan merupakan muara beberapa sungai yang cukup besar, yaitu dari utara Sungai Bagong yang bermuara di Kelurahan Tamanan dan Sungai Prambon yang bermuara di Kecamatan Tugu, dan barat Sungai Pinggir yang bermuara di Kecamatan Tugu dan dari selatan Sungai Nglongah (Mlinjon) yang bermuara di Kecamatan Trenggalek. Sebelum masuk Dam Dawung menyatu dengan Sungai Munjungan. Sungai-sungai yang berada di DAS Brantas sebagian besar digunakan untuk irigasi, dan sebagian masuk ke PLTA Niyama. Sedangkan di bagian selatan terdapat sungai besar yang mengalir ke Samudera Indonesia, yaitu Sungai Gedangan berhulu di Kecamatan Pule, Dongko dan Panggul; Sungai Konang di Kecamatan Dongko dan Panggul; Sungai Tumpak Nongko di Kecamatan Munjungan; Sungai Ngemplak di Kecamatan Watulimo. Lokasi Kabupaten Trenggalek berada di sekitar garis Katulistiwa, maka seperti Kabupaten-kabupaten lainnya di Jawa Timur yang mempunyai perubahan iklim sebanyak 2 jenis setiap tahunnya yakni musim kemarau dan musim penghujan. Bulan September April merupakan musim penghujan, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Mei Agustus. Namun akhir-akhir ini dengan perubahan anomali cuaca maka siklus hujan menjadi tidak menentu. Jumlah hari hujan di Kabupaten Trenggalek rata-rata 116 hari hujan pada tahun 2012 dengan rata-rata curah hujan sebanyak 17,63 mm. Sebagian wilayah Kabupaten Trenggalek adalah daerah rawan bencana, terutama tanah longsor dan banjir. Selain itu di sebelah selatan Kabupaten Trenggalek yaitu di kawasan pesisir merupakan wilayah rawan bencana tsunami dan gempa tektonik akibat tumbukan lempeng. Bencana tanah longsor sering terjadi di Kabupaten Trenggalek terutama jika musim hujan tiba. Terdapat beberapa 2 faktor yang menyebabkan sebagian besar kawasan di Trenggalek masuk kategori rawan bencana tingkat sedang dan tinggi. Pertama adalah faktor alam yang terdiri dari aspek geologi dan tanah, aspek hidrologi dan klimatologi, aspek topografi, dan aspek penutupan lahan (vegetasi). Kedua, adalah faktor manusia yang memanfaatkan alam secara tidak bertanggung jawab. Kecamatan yang termasuk kategori kerawanan tinggi untuk bencana tanah longsor adalah Kecamatan Panggul, Kecamatan Munjungan, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Kampak, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Bendungan. Daerah tersebut merupakan areal yang mempunyai derajat kerentanan relatif besar untuk terjadinya longsor. Oleh karena itu diperlukan upaya perbaikan lingkungan yang rusak dan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya longsor sehingga dapat meminimalisir dampak yang akan terjadi. Selain longsor, bencana yang sering terjadi di Kabupaten Trenggalek adalah banjir di musim penghujan bahkan beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan intensitas banjir di sejumlah wilayah. Bencana banjir tentunya membawa kerugian yang tidak sedikit bahkan banyak infrastruktur yang rusak akibat banjir. Rusaknya infrastruktur akan mengganggu aktivitas masyarakat dan melumpuhkan perekonomian daerah. Kawasan banjir di Kabupaten Trenggalek dapat diidentifikasi menjadi beberapa tipologi yang terdiri dari kawasan dengan tingkat kerawanan banjir tinggi, tingkat kerawanan banjir menengah dan tingkat kerawanan banjir rendah. Luasan kawasan rawan banjir tinggi sebesar ± 4.217 ha yang tersebar di sebagian Kecamatan Panggul, Kecamatan Munjungan, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Kampak, Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Karangan, Kecamatan Tugu dan Kecamatan Pogalan.
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 5
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Luasan kawasan rawan banjir menengah sebesar ± 43.591 ha yang tersebar di hampir wilayah administrasi kecamatan yaitu Kecamatan Munjungan, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Durenan, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Karangan, Kecamatan Bendungan, Kecamatan Tugu dan Kecamatan Pule. Selain itu luasan kawasan rawan banjir rendah sebesar ± 77.455 ha yang tersebar di semua kecamatan. Dengan teridentifikasinya kawasan rawan banjir tersebut maka kedepannya dapat dilakukan mitigasi bencana banjir melalui pemanfaatan ruang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Sebagai kabupaten yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia, maka Kabupaten Trenggalek juga berpotensi mengalami Tsunami yang dapat dipicu oleh gempa tektonik akibat tumbukan lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Kawasan yang berpotensi terkena Tsunami adalah Kecamatan Watulimo seluas ± 1.701 ha, Kecamatan Munjungan seluas ± 1.689 ha, dan Kecamatan Panggul seluas ± 2.145 ha. Peta kawasan potensi rawan bencana Kabupaten Trenggalek pada Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Trenggalek Tahun 2012-2032 dapat dilihat pada Gambar berikut.
A D
E P P A
B
Sumber : RTRW Kab. Trenggalek 2012-2032
Gambar 2.2. Peta Potensi Rawan Bencana Kabupaten Trenggalek
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 6
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.1.1.2. Kondisi Demografi Menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Trenggalek hasil dari registrasi penduduk, jumlah penduduk Kabupaten Trenggalek pada akhir tahun 2012 sebesar 827.373 jiwa. Jumlah penduduk ini naik sebesar 0,10% bila dibandingkan dengan keadaan akhir tahun 2011 sebesar 813.418 jiwa. Rata-rata laju pertumbuhan penduduk selama 1 dasawarsa terakhir sebesar 1,90 %. Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin, penduduk Trenggalek di akhir tahun 2012 adalah 418.122 jiwa atau 50,54 % merupakan penduduk laki-laki dan 409.251 jiwa atau 49,46 % merupakan penduduk perempuan. Pada tahun 2012, sex ratio yang dihasilkan sebesar 102. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan sumber daya laki-laki dan perempuan seimbang, sehingga tuntutan partisipasi masyarakat menurut gender diharapkan juga bisa proporsional. Kepadatan penduduk Kabupaten Trenggalek sebesar 656 orang/ km2 di mana Kecamatan Pogalan mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling tinggi yaitu sebesar 1.443 jiwa/km2. Adapun Kecamatan yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Bendungan dengan tingkat kepadatan 332 jiwa/km2. Tabel 2.3. Karakteristik Penduduk Kab. Trenggalek Tahun 2012 (Hasil Registrasi Penduduk Akhir Desember 2012)
No.
Kecamatan
Kepala Keluarga
Penduduk (jiwa) Laki-laki
1
PANGGUL
26.979
45.397
2
MUNJUNGAN
17.651
28.917
3
PULE
4
A D
Perempuan
E P P A
Jumlah
Kepadatan penduduk (jiwa/km2)
44.737
90.134
685
27.929
56.846
367
30.460
61.545
521
36.327
73.832
523
28.411
56.980
763
27.852
55.873
1.097
20.301
31.085
DONGKO
23.657
37.505
5
TUGU
18.901
28.569
6
KARANGAN
18.707
28.021
7
KAMPAK
13.399
20.533
20.288
40.821
517
8
WATULIMO
25.454
39.402
38.685
78.087
506
9
BENDUNGAN
10.028
15.197
14.928
30.125
332
GANDUSARI
19.966
29.161
28.714
57.875
1.053
TRENGGALEK
24.605
37.765
37.332
75.097
1.228
POGALAN
19.491
30.513
29.784
60.297
1.443
DURENAN
19.433
31.445
29.282
60.727
1.062
SURUH
10.089
14.612
14.522
29.134
574
268.661
418.122
409.251
827.373
656
10 11 12 13 14
B
Jumlah
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , 2013
Jumlah penduduk mengandung dua konsekuensi bila dikaitkan dengan pembangunan, yaitu menjadi subyek dan obyek pembangunan. Sehingga, dalam banyak hal besarnya penduduk merupakan potensi dan modal dasar pembangunan apabila peranan keduanya bisa diwujudkan. Peningkatan mobilitas penduduk yang tinggi memerlukan peningkatan pelayanan publik yang prima untuk pendaftaran penduduk yang berbasis tekhnologi Informasi seperti SIAK online dan NIK (e-KTP) yang telah dimulai pada 2012, serta peningkatan regulasi dan fasilitasi terhadap persebaran dan pemerataan penduduk. Meningkatnya kepadatan penduduk di wilayah jantung kota dan kawasan-kawasan yang didominasi oleh perkantoran dan kegiatan ekonomi dan bisnis memerlukan penataan ruang guna menghindari permasalahan yang komplek terkait dengan kependudukan dan sosial serta untuk mengoptimalkan pembangunan infrastruktur. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 7
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Perkembangan realisasi penduduk ber KTP elektronik dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2.4 Perkembangan Penduduk Ber KTP elektronik Uraian Realisasi Penduduk ber KTP elektronik
2012 508.053
Penduduk wajib Ber KTP elektronik
556.874
% Penduduk ber KTP elektronik
91,23
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , 2013
Tahun 2013 ini telah diluncurkan Program TRESNA (Tertib Registrasi Anak), yang menjadi ujung tombak Program Tertib Administrasi Kependudukan di Kabupaten Trenggalek. Diharapkan dengan adanya program ini lebih mendekatkan pelayanan ke masyarakat, khususnya pembuatan akte kelahiran. Adapun Persentase Bayi Ber Akta Kelahiran dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 2.5. Perkembangan Bayi Lahir (1 tahun) ber Akta Kelahiran Uraian Bayi ber Akta
2006 4.251
2007 4.073
2008 4.078
2009 5.511
2010 6.514
2011 2.640
2012 6.181
Bayi Lahir
8.913
8.709
13.548
9.668
13.030
2.640
6.181
% Bayi ber Akta
47,69
43,30
30,10
57,00
50,00
100,00
100,00
A D
Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil , 2013
Pemahaman masalah kependudukan diperlukan pada setiap sektor kegiatan ekonomi, misalnya; bidang pertanian, bidang kesehatan dan terutama bidang pendidikan. Masalah kependudukan yang harus mendapat perhatian diantaranya adalah : (1) jumlah penduduk yang besar dan tingkat pertumbuhan yang tinggi; (2) penyebaran dan kepadatan penduduk yang tidak merata; dan (3) kualitas SDM penduduk yang perlu ditingkatkan. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi oleh faktor; kematian, kelahiran dan perpindahan. Untuk mengatasi masalah kependudukan dilakukan dengan adanya program keluarga berencana, yang pada prinsipnya mengupayakan keluarga kecil yang sejahtera. Program pendidikan pun tidak kalah penting dalam upaya penanggulangan masalah kependudukan. Karena makin tinggi tingkat pendidikan akan dapat menunda perkawinan, dan kesempatan untuk melahirkan menjadi makin berkurang.
E P P A
B
Tabel 2.6. Perkembangan Peserta KB Aktif Uraian Jumlah Peserta KB Aktif Pasangan Usia Subur (PUS) % Peserta KB Aktif
2006
2007
2008
2009
2010
2011
72.841 139.916 52,06
60.941 146.797 61,95
115.405 144.493 79,87
116.925 146.577 79,77
119.701 147.507 81,15
121.498 147.074 82,61
2012 119.180 148.388 80,32
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kab. Trenggalek , 2013
Guna melakukan kebijakan yang berprespektif gender maka sangat diperlukan pengetahuan mengenai persebaran penduduk berdasarkan jenis kelamin. Kebijakan pada persebaran penduduk yang seimbang antara laki-laki dan perempuan sudah seharusnya berbeda dengan persebaran yang didominasi salah satunya. Dengan demikian kebijakan yang diambil lebih efektif. Kepadatan penduduk geografis menunjukkan jumlah penduduk pada suatu daerah setiap kilometer persegi. Kepadatan penduduk geografis menunjukkan penyebaran penduduk dan tingkat kepadatan penduduk di suatu wilayah. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 8
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.1.2.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat Pada bagian ini menjelaskan tentang perkembangan kesejahteraan Kabupaten Trenggalek. Ditinjau dari fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial serta seni budaya dan olahraga.
2.1.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Struktur Ekonomi dan Pergeserannya Berdasarkan data PDRB pada suatu daerah, maka dapat dilihat struktur ekonominya. Pertumbuhan ekonomi merupakan besarnya tingkat kenaikan nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). PDRB ADHK di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2012 masih didominasi sektor lapangan usaha pertanian sebesar 36,16 % disusul dengan sektor lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran sebesar 30,64 %, dan sektor lapangan usaha jasa-jasa sebesar 16,03 %. Dari ketiga sektor lapangan usaha tersebut, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir memberikan kontribusi yang terbesar terhadap PDRB. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa struktur ekonomi Kabupaten Trenggalek ditopang oleh sektor lapangan usaha pertanian, jasa-jasa serta perdagangan, hotel dan restoran. Sedangkan sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi terkecil bagi perekonomian Kabupaten Trenggalek pada Tahun 2012 adalah sektor lapangan usaha listrik, gas dan air minum sebesar 0,57 %.
A D
Tabel 2.7. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009 s.d 2012 Atas Dasar Harga Konstan (dalam jutaan rupiah) NO
LAPANGAN USAHA
1 2
PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN GALIAN INDUSTRI LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN ANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN JASA-JASA PDRB Pertumbuhan
3 4 5 6 7 8 9
E P P A
Th. 2009 Rp. % 1.131.431,51 39,15 49.552,83 1,71
Th. 2010 Rp. 1.180.886,28 51.884,05
% 38,5 1,69
Th. 2011 Rp. % 1.215.114,24 37,21 54.101,11 1,66
Th. 2012 *) Rp. 1.258.566,82 55.601,66
% 36,16 1,60
158.572,31 15.751,87
5,49 0,55
166.174,04 17.046,26
5,42 0,56
176.806,08 18.451,63
5,42 0,57
188.617,97 19.674,83
5,42 0,57
64.147,80 798.305,68
2,22 27,63
68.235,54 874.231,99
2,22 28,5
74.342,29 966.140,50
2,28 29,60
80.143,09 1.066.341,16
2,30 30,64
88.750,15
3,07
94.446,31
3,08
102.018,61
3,13
111.619,73
3,21
112.529,93
3,89
120.277,47
3,92
130.447,02
4,00
141.948,44
4,08
470.671,32 2.889.713,40 5,64
16,29
494.445,60 3.066.326,52 6,11
16,12
527.015,27 3.264.436,75 6,46
16,14
558.020,85 3.480.534,54 6,62
16,03
B
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
Berdasarkan pada PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Trenggalek dalam kurun waktu 4 tahun terakhir tidak terjadi pergeseran struktur ekonomi yang signifikan. Sektor lapangan usaha pertanian tetap paling dominan, dimana pada tahun 2012 memberikan kontribusi sebesar 38,43%. Sektor lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran serta sektor lapangan usaha jasa-jasa memiliki kecenderungan mengalami kenaikan dimana pada tahun 2012 memberikan kontribusi sebesar 29,36 % dan 15,00 %. Berdasarkan data, maka struktur ekonomi berdasarkan harga berlaku juga cenderung tidak mengalami pegeseran.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 9
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 2.8. Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2009 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (dalam jutaan rupiah) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
LAPANGAN USAHA PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN GALIAN INDUSTRI LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN ANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN JASA-JASA PDRB Pertumbuhan
Th. 2009 Rp. 2.106.763,00 114.353,67
% 40,54 2,2
Th. 2010 Rp. % 2.309.611,63 39,35 122.764,50 2,09
Th. 2011 Rp. % 2.554.153,11 38,43 131.530,13 1,98
Th. 2012 *) Rp. % 2.893.682,02 38,43 139.531,52 1,85
282.020,43 29.784,58
5,43 0,57
312.370,01 33.448,21
5,32 0,57
347.682,72 37.176,39
5,23 0,56
391.066,63 39.926,79
5,19 0,53
125.179,56 1.363.390,18
2,41 26,23
148.176,72 1.637.041,02
2,52 27,89
176.541,93 1.924.094,62
2,66 28,95
196.543,90 2.210.666,72
2,61 29,36
171.809,03
3,31
189.991,48
3,24
213.106,35
3,21
242.308,77
3,22
181.457,30
3,49
210.982,89
3,59
245.434,46
3,69
285.637,32
3,79
822.154,76 5.196.912,51 12,30
15,82
905.657,63 5.870.044,09 12,95
15,43
1.016.709,42 6.646.429,13 13,23
15,30
1.129.720,71 7.529.084,39 13,28
15,00
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
PDRB menurut Kawasan di Kabupaten Trenggalek dipetakan menjadi empat kawasan yang didasarkan pada geografisnya serta karakteristik yang hampir sama. Kawasan tersebut adalah Kawasan Selatan (Kecamatan Panggul, Kecamatan Munjungan, dan Kecamatan Watulimo), Kawasan Tengah (Kecamatan Kampak, Kecamatan Dongko, Kecamatan Pule, dan Kecamatan Suruh), Kawasan Timur (Kecamatan Gandusari, Kecamatan Durenan, dan Kecamatan Pogalan), dan Kawasan Utara (Kecamatan Karangan, Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Tugu, dan Kecamatan Bendungan).
A D
E P P A
Grafik 2.1. PDRB ADHB menurut kawasan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2012
B
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator makro yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Dengan demikian indikator ini dapat pula dipakai untuk menentukan arah kebijaksanaan pembangunan yang akan datang. Pertumbuhan yang positif menunjukkan peningkatan perekonomian. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 10
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Grafik 2.2. Perkembangan PDRB Kab. Trenggalek Tahun 2000-2012
2012
Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 Tabel 2.9. Persentase Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 NO
LAPANGAN USAHA
1 2 3 4 5 6
PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN GALIAN INDUSTRI LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
3,89 5,22 4,21 9,24 6,23 8,17
7 8
ANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN JASA-JASA PDRB
9
2008
A D
2009
2011
2012 *)
3,95 5,49 4,76 8,86 4,76 7,96
4,33 4,66 4,75 8,17 6,33 9,46
2,94 4,32 6,44 8,29 9,05 10,56
3,58 2,77 6,68 6,63 7,80 10,37
3,62 6,61
5,24 6,26
6,37 6,84
8,06 8,50
9,41 8,82
6,22 5,61
6,16 5,64
5,01 6,11
6,63 6,46
5,88 6,62
E P P A
B
2010
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
Jika dilihat secara sektoral, pertumbuhan sektoral Kabupaten Trenggalek pada tahun 2012 memperlihatkan bahwa kesembilan sektor lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari data yang ada, hampir semua sektor mengalami peningkatan di atas 5 persen. Hanya 2 sektor saja yang peningkatannya di bawah 5 persen. Sektor ekonomi yang pertumbuhannya diatas 5 persen adalah sektor industri pengolahan (6,68); sektor listrik, gas dan air bersih (6,63); sektor bangunan/konstruksi (7,80); sektor perdagangan, hotel dan restoran (10,37); sektor pengangkutan dan komunikasi (8,06); sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (9,41); dan sektor jasa-jasa (5,88). Sedangkan sektor ekonomi yang pertumbuhannya dibawah 5 persen adalah sektor pertanian (3,58); dan sektor pertambangan dan penggalian (2,77).
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 11
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Perekonomian di Kabupaten Trenggalek, pada tahun 2008 2012 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Pada tahun 2008, pertumbuhan ekonomi Kab. Trenggalek sebesar 5,61 persen, kemudian mengalami pertumbuhan sebesar 5,64 persen pada tahun 2009. Pada tahun 2010, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek meningkat menjadi 6,11 persen dan tahun 2011 kondisi perekonomian tumbuh sebesar 6,46 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sedangkan kondisi perekonomian Kabupaten Trenggalek tahun 2012 kembali menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, yaitu tumbuh sebesar 6,62 persen. Grafik 2.3. Realisasi dan Target Pertumbuhan Ekonomi Kab. Trenggalek Tahun 2008-2012 6,62
6,46
6,8 6,6 6,4 6,2 6 5,8 5,6 5,4 5,2 5
6,11
LPE
5,61
5,64
2008
2009
2010
5,61
5,64
6,11
E P P A
A D
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013
2011
2012 *)
6,46
6,62
B
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara **) Proyeksi hasil analisis
Gambar 2.3. Realisasi, Target dan Proyeksi LPE Kab. Trenggalek Tahun 2010-2013
Berdasarkan kecenderungan yang terjadi maka kemungkinan besar pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Trenggalek akan terus mengalami peningkatan dengan asumsi kondisi perekonomian negara yang stabil dan terjadinya peningkatan kontribusi masing-masing sektor lapangan usaha di dalam PDRB. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 12
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 2.10. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 2012 Kabupaten/Kota
2010
2011*
2012**
[1]
[2]
[3]
[4]
01. 02.
Kabupaten : Pacitan Ponorogo
6,66 5,89
6,85 6,25
6,74 6,75
03.
Trenggalek
6,16
6,46
6,62
04.
Tulungagung
6,65
7,24
6,98
05.
Blitar
6,12
6,54
6,45
06.
Kediri
6,07
7,21
6,62
07.
Malang
6,57
7,43
7,57
08.
Lumajang
5,94
6,29
6,46
09.
Jember
6,16
7,00
7,35
10.
Banyuwangi
6,26
7,22
7,27
11.
Bondowoso
5,69
6,20
6,45
12.
Situbondo
5,89
6,23
6,72
13.
Probolinggo
6,25
6,23
6,7
14.
Pasuruan
6,23
7,12
7,24
15.
Sidoarjo
5,92
7,04
7,23
16.
Mojokerto
6,87
7,14
7,38
17.
Jombang
6,65
6,93
7,12
18.
Nganjuk
6,32
6,40
6,58
19.
Madiun
6,71
6,76
20.
Magetan
6,14
6,42
21.
Ngawi
22.
Bojonegoro
23. 24. 25. 26. 27.
E P P A
B Tuban
A D
5,96 5,81 6,19
6,76
6,5
10,97
9,24
5,89
6,30
7,24
6,01
Lamongan
6,86
7,08
7,22
Gresik
6,89
7,36
7,43
Bangkalan
5,47
6,50
6,48
Sampang
5,40
6,29
6,17
28.
Pamekasan
5,77
6,21
6,44
29.
Sumenep
5,51
6,24
6,32
30.
Kediri
5,99
7,02
7,31
31.
Blitar
6,66
6,57
6,8
32.
Malang
6,60
7,50
7,69
33.
Probolinggo
6,41
6,58
6,97
34.
Pasuruan
5,99
6,19
6,73
35.
Mojokerto
6,66
6,98
7,1
77. 78. 79.
Madiun Surabaya Batu
6,97 7,47 7,16
7,18 7,72 8,01
7,7 7,9 8,25
6,68
7,22
7,27
Kota
Jawa Timur Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2013 Keterangan : *) angka diperbaiki EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
**) angka sementara
II - 13
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai penjelasan mengenai faktorfaktor yang menentukan kenaikan output per kapita dalam jangka panjang, dan penjelasan mengenai bagaimana faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadi proses pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis tentang pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu negara. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan sejauh mana aktivitas perekonomian akan menghasilkan tambahan pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Karena pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan output, maka proses ini pada gilirannya akan menghasilkan suatu aliran balas jasa terhadap faktor produksi yang dimiliki oleh masyarakat. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi maka diharapkan pendapatan masyarakat sebagai pemilik faktor produksi juga akan turut meningkat. Konsentrasi kegiatan ekonomi yang tinggi di daerah tertentu merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan pembangunan antar daerah. Ekonomi daerah dengan konsentrasi kegiatan ekonomi tinggi cenderung tumbuh pesat. Sedangkan daerah dengan tingkat ekonomi yang rendah cenderung mempunyai tingkat pembanguan dan pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah. Dari Tabel diatas, Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 tercatat sebesar 6,62 persen, masih dibawah Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Jawa Timur yang mencapai 7,27 persen. Hal ini tentunya menjadi koreksi pemerintah daerah dan stakeholders untuk mendongkrak laju pertumbuhan ekonomi daerah, dimana pada tahun 2013-2014, LPE Kabupaten Trenggalek ditargetkan tumbuh mencapai 6,83-7,00 persen.
A D
E P P A
Laju inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Tabel dibawah ini menunjukkan nilai inflasi tahun 2007-2012, dimana dari data tersebut nilai inflasi Kab. Trenggalek selalu lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi Provinsi Jawa Timur.
B
Tabel 2.11. Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2007 s.d 2012 Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
2012 *)
Nilai Inflasi Kab. Trenggalek (%)
7,27
9,87
6,31
6,45
6,35
6,25
Rata-Rata Laju Inflasi 7,08
Nilai Inflasi Prov. Jawa Timur (%)
6,48
9,66
3,62
6,96
4,09
4,50
5,88
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 14
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Perkembangan laju inflasi di Kabupaten Trenggalek dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami fluktuatif. Dimana tahun 2007 sampai dengan tahun 2011, laju inflasi yang terjadi termasuk kategori ringan (<10%). Rata-rata Inflasi yang terjadi dalam kurun waktu lima tahun terakhir mencapai 7,25 % per tahun, dimana nilai inflasi terendah sebesar 6,31 % yang terjadi pada tahun 2009 dan tertinggi terjadi pada tahun 2008 sebesar 9,87. Pada tahun 2011 tercatat ada penurunan inflasi menjadi 6,35 %, dimana penurunan ini memberikan indikasi yang baik, karena berarti biaya produksi tahun yang ditanggung oleh para pelaku ekonomi pada tahun ini lebih besar dibandingkan biaya produksi tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun 2012 inflasi di Kabupaten Trenggalek tercatat mencapai 6,25 %. PDRB Per Kapita PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat adanya aktivitas produksi. PDRB Perkapita didapat dari hasil penghitungan PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Besaran ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk pertengahan tahun dalam arti bahwa semakin tinggi jumlah penduduk akan semakin kecil besaran PDRB per kapita wilayah tersebut. Semakin tinggi PDRB perkapita suatu wilayah semakin baik tingkat perekonomian wilayahnya, walaupun ukuran ini tidak dapat memperlihatkan kesenjangan pendapatan antar penduduk. Meskipun masih terdapat keterbatasan, indikator ini cukup memadai untuk mengetahui tingkat perekonomian suatu wilayah dalam lingkup makro, paling tidak sebagai acuan memantau kemampuan suatu daerah di wilayah tersebut. Nilai tambah yang biasa diciptakan oleh penduduk sebagai akibat adanya aktifitas produksi menurut harga berlaku pada tahun yang bersangkutan menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Keadaan tersebut memberikan arti bahwa perekonomian Kabupaten Trenggalek cenderung membaik.
A D
E P P A
B
Tabel 2.12. PDRB Perkapita ADHB dan Pendapatan Regional Perkapita ADHB Kab. Trenggalek Tahun 2008 2012 No.
Periode
PDRB Perkapita ADHB
Nominal (Ribu Rp.)
Perkembangan (%)
Pendapatan Regional Perkapita ADHB Nominal Perkembangan (Ribu Rp.) (%)
1
2008
4.627.755,86
2
2009
5.196.913,14
12,30
7.040,38
12,25
3
2010
5.870.044,09
12,95
7.938,59
12,76
4
2011
6.646.429,13
13,23
9.094,66
12,81
5
2012 *)
7.529.084,39
13,28
10.326,99
13,55
6.272,03
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
Pendapatan regional per kapita atas dasar harga berlaku merupakan pendapatan per kapita penduduk yang mencerminkan pendapatan yang diterima masing-masing penduduk akibat keikutsertaannya dalam proses ekonomi. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 15
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pada tahun 2009, pendapatan regional perkapita Kabupaten Trenggalek terjadi meningkat dari sebesar 6,27 juta rupiah menjadi sebesar 7,04 juta rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 12,25 persen di bandingkan tahun 2008. Pada tahun 2010, pendapatan regional perkapita Kabupaten Trenggalek terjadi peningkatan signifikan dari sebesar 7,04 juta rupiah menjadi sebesar 7,93 juta rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 12,7 persen di bandingkan tahun 2009. Di tahun 2011, pendapatan regional perkapita Kabupaten Trenggalek mengalami kenaikan yang cukup signifikan juga, yaitu meningkat dari sebesar 7,94 juta rupiah menjadi 9,09 juta rupiah. Ini menunjukkan peningkatannnya yang cukup baik untuk pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di tahun 2012, pendapatan regional perkapita Kab. Trenggalek tercatat mencapai 10,30 juta rupiah atau naik sekitar 13,55 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
2.1.2.2. Fokus Kesejahteraan Sosial Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan alat untuk menilai tingkat kinerja pembangunan manusia secara menyeluruh. IPM Kabupaten Trenggalek selama 5 tahun terakhir meningkat dari 68,84 pada tahun 2007 menjadi 73,66 pada tahun 2011, menunjukkan bahwa kualitas sumberdaya manusia dilihat dari sisi kesehatan, pendidikan dan daya beli mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sedangkan pada tahun 2012 IPM Kab. Trenggalek kembali meningkat menjadi 74,08 lebih tinggi dari IPM Provinsi Jawa Timur yang hanya sebesar 72,54. Berdasarkan kriteria UNDP bahwa nilai IPM kurang dari 50 digolongkan sebagai IPM rendah, nilai IPM antara 51 66 digolongkan IPM menengah bawah, nilai IPM antara 67-79 digolongkan IPM menengah atas dan nilai IPM di atas 79 digolongkan IPM tinggi. Dengan demikian IPM Kabupaten Trenggalek tergolong IPM menengah atas. Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Trenggalek dipengaruhi oleh tiga indikator pembentuknya, yaitu indikator kesehatan, pendidikan dan daya beli. Berdasarkan data selama beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa derajat pendidikan dan kesehatan penduduk Trenggalek menunjukkan peningkatan, demikian pula daya beli yang semakin tinggi menunjukkan tingkat kesejahteraan dari segi ekonomi mengalami peningkatan pula.
A D
E P P A
B
Tabel 2.13. Indeks Pembangunan Manusia Kab. Trenggalek Tahun 2007-2012 No. 1.
Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
2012 *)
• Indeks Harapan Hidup
76,50
77,60
76,93
77,69
78,12
78,37
• Indeks Pendidikan
75,62
76,93
77,65
78,15
78,02
78,67
• Indeks PPP
54,39
57,81
63,22
63,78
64,84
65,19
• IPM
68,84
70,78
72,60
73,21
73,66
74,08
Indeks Pembangunan Manusia
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 16
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Grafik 2.4. IPM Kabupaten Trenggalek Tahun 2007-2012 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
75 74 73 72 71 70 69 68 67 66 65
2007
2008
2009
2010
2011
*) 2012
Kab. Trenggalek
68,84
70,78
72,6
73,24
73,66
74,08
Provinsi Jawa Timur
68,06
68,92
70,98
71,62
72,18
72,54
Sumber : IPM Kab. Trenggalek, BPS Trenggalek 2012 *) Data Sementara
Tingkat kemiskinan Berdasarkan Data Non Grema Tahun 2010 diketahui bahwa jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Trenggalek adalah 55.206 Rumah Tangga Miskin,dengan rincian 11.000 Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM), 30.768 Rumah Tangga Miskin (RTM) dan 13.438 Rumah Tangga Hampir Miskin (RTHM).
A D
E P P A
Grafik 2.5. Data Kemiskinan Kabupaten Trenggalek Tahun 2006-2010 80 70 60 50 40 30 20 10 0
B
RTM
2006
2007
2008
2009
2010
73,009
69,574
57,778
57,406
55,206
Sumber : Kab. Trenggalek Dalam Angka, BPS 2012
Berdasarkan sebarannya diketahui bahwa jumlah rumah tangga miskin terbanyak terdapat di Kecamatan Dongko sebanyak 8.091 kemudian Kecamatan Panggul sebanyak 5.723 sedang jumlah rumah tangga miskin terendah di Kecamatan Kampak sebanyak 2.517. Untuk mengukur kemiskinan Tahun 2011, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar yang diukur dari sisi pengeluaran, sehingga dapat dihitung Headcount Index (P0), yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 17
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 2.14. Karakteristik Kemiskinan Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Jawa Timur Kabupaten/ Kota
Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
September-2011
P0
P1
P2
GK (Rp/Kapita/Bln) 193.180
3501
Pacitan
98.747
18,13
2,59
0,59
3502
Ponorogo
105.867
12,29
1,52
0,29
210.411
3503
Trenggalek
101.183
14,90
2,64
0,70
214.312
3504
Tulungagung
98.747
9,90
1,31
0,26
234.806
3505
Blitar
126.947
11,29
1,63
0,35
210.254
3506
Kediri
218.105
14,44
2,10
0,49
218.865
3507
Malang
287.434
11,67
1,66
0,35
215.605
3508
Lumajang
131.912
13,01
1,57
0,31
202.773
3509
Jember
292.119
12,44
1,72
0,38
226.546
3510
Banyuwangi
164.047
10,47
1,30
0,27
240.315
3511
Bondowoso
123.574
16,66
2,30
0,56
251.426
3512
Situbondo
98.560
15,11
2,17
0,49
211.262
3513
Probolinggo
259.234
23,48
4,00
0,98
280.101
3514
Pasuruan
186.720
12,26
1,82
0,42
238.640
3515
Sidoarjo
136.316
6,97
0,81
0,16
277.776
3516
Mojokerto
117.484
11,38
1,35
0,29
240.502
3517
Jombang
155.990
12,88
1,95
0,48
251.704
3518
Nganjuk
142.124
13,88
1,83
0,41
253.819
3519
Madiun
95.843
14,37
2,30
0,57
224.713
3520
Magetan
1,44
0,26
221.951
3521
Ngawi
2,34
0,52
208.220
3522
Bojonegoro
3523
Tuban
3524
Lamongan
E P P A
B
3525
Gresik
3526
Bangkalan
A D
75.044
12,01
137.838
16,74
212.859
17,47
2,96
0,75
230.397
211.547
18,78
2,26
0,40
225.731
206.675
17,41
2,07
0,45
242.441
181.661
15,33
2,65
0,61
285.519
239.466
26,22
4,00
0,94
251.599
3527
Sampang
267.479
30,21
5,24
1,37
229.414
3528
Pamekasan
167.889
20,94
3,77
0,99
225.878
3529
Sumenep
242.508
23,10
2,95
0,56
225.096
3571
Kota Kediri
23.328
8,63
1,57
0,45
288.876
3572
Kota Blitar
9.462
7,12
1,31
0,38
257.685
3573
Kota Malang
45.439
5,50
0,73
0,17
302.103
3574
Kota Probolinggo
38.787
17,74
3,64
1,07
425.583
3575
Kota Pasuruan
15.740
8,39
0,99
0,19
269.543
3576
Kota Mojokerto
8.338
6,89
1,12
0,30
266.978
3577
Kota Madiun
9.744
5,66
0,71
0,13
260.179
3578
Kota Surabaya
183.347
6,58
1,07
0,26
310.074
3579
Kota Batu
9.088
4,74
0,52
0,10
280.330
35
JAWA TIMUR
5.227.190
13,85
2,02
0,46
-
Sumber: BPS (Susenas September 2011)
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 18
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Berdasarkan Tabel karakteristik kemiskinan Kabupaten/ Kota di Jawa Timur menurut Data Susenas BPS Tahun 2011, Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Trenggalek tercatat sebanyak 101.183 jiwa atau hanya 1,89 % dari Total Jumlah Penduduk Miskin di Jawa Timur yang mencapai 5.227.190 jiwa. Persentase penduduk miskin di Kabupaten Trenggalek terhadap total penduduk tercatat 14,90. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak miskin. Berdasarkan data diatas, tercatat Garis Kemiskinan di kabupaten Trenggalek sebesar 214.432 Rupiah/Kapita/Bulan pada Tahun 2011. Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Kabupaten Trenggalek tercatat sebesar 2,04 masih lebih besar dari Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi Jawa Timur yang tercatat sebesar 2,02, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2) Kabupaten Trenggalek tercatat sebesar 0,70 lebih tinggi jika dibandingkan dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Provinsi Jawa Timur yang tercatat hanya sebesar 0,46. Upaya peningkatan kesejahteraan penduduk menjadi sebuah target utama dalam suatu pemerintahan. Berbagai strategi dilakukan untuk mencapai target tersebut diantaranya mengurangi kemiskinan. Dalam kurun waktu setahun, persentase penduduk miskin di Jawa Timur mengalami penurunan sebesar 0,83 persen atau menjadi 13,40 persen pada Tahun 2012. Angka persentase tersebut diatas target kemiskinan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (15-15,5 persen).
A D
E P P A
Grafik 2.6. Persentase Penduduk Miskin Kab/Kota Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2011
B
Sumber : RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 19
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Sumber : RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2014
Gambar 2.4. Pemetaan Kemiskinan Provinsi Jawa Timur Menurut Kab/Kota Tahun 2009-2011
A D
Penurunan angka kemiskinan tidak lepas dari berbagai program pengentasan kemiskinan baik yang bersifat pusat atau kedaerahan. Adapun program pusat antara lain PNPM Perkotaan maupun perdesaan, Program Keluarga Harapan, Perbantuan Pemodalan. Sementara itu program pengentasan kemiskinan yang bersifat kedaerahan misalnya Jalan Lain Menuju Kesejahteraan Rakyat (Jalin Kesra). Disamping itu juga berbagai inovasi yang dilakukan daerah otonom untuk mengentaskan kemiskinan. Di Kabupaten Ternggalek terdapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) yang berperan mengkoordinasikan dan menyusun strategi penanggulangan kemiskinan dengan tujuan utamanya adalah penurunan angka memiskinan.
E P P A
B
Ketenagakerjaan
Isu tentang ketenagakerjaan menjadi permasalahan penting mengingat konsekuensinya yang tidak hanya berkaitan dengan permasalahan ekonomi, namun memiliki dampak pada segi sosial. Permasalahan ketenagakerjaan menjadi sangat krusial ketika dihadapkan pada permasalahan pengangguran. Pengangguran memiliki dampak secara ekonomi dimana secara agregat pengangguran berarti berkurangnya kapasitas produksi sebuah perekonomian karena sebagian sumberdaya yang tidak digunakan. Secara sosial, permasalahan pengangguran berkaitan dengan pengakuan dari masyarakat, yang lebih jauh menyangkut pada status sosial di masyarakat. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk, angkatan kerja yang masuk pada pasar kerja mengalami peningkatan pula. Permasalahan akan muncul ketika jumlah para pencari kerja yang masuk ke pasar tenaga kerja tidak sesuai dengan jumlah lowongan yang tersedia. Berdasarkan data dari Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Trenggalek selama 10 tahun terakhir, sebagian besar para pencari kerja yang masuk pada pasar kerja tidak terserap lowongan kerja yang tersedia sebagaimana dijelaskan pada Tabel berikut ini :
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 20
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 2.15. Perkembangan Pencari Kerja dan Penempatan di Kab. Trenggalek Tahun 2000-2011 No.
Tahun
Pencari Kerja
Ditempatkan/Dikirim/Dihapus
Belum Ditempatkan sampai Akhir Tahun
1
2000
8.100
2.548
4.532
2
2001
7.478
1.553
4.061
3
2002
6.380
578
1.840
4
2003
4.807
318
4.489
5
2004
8.903
550
8.350
6
2005
22.889
1.554
11.313
7
2006
13.588
1.401
12.107
8
2007
15.234
2.023
11.654
9
2008
18.939
1.091
10.412
10
2009
23.561
2.483
10.285
11
2010
29.021
1.017
12.170
12
2011
28.153
1.325
12.750
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. Trenggalek Tahun 2013
Jumlah pencari kerja di Kabupaten Trenggalek cenderung meningkat. Dalam 10 tahun terakhir rata-rata pertumbuhan pencari kerja adalah 23,94 persen. Para pencari kerja tersebut hingga akhir tahun yang bersangkutan yang berhasil ditempatkan rata-rata mencapai 12,08 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Trenggalek sangat rendah. Ketenagakerjaan merupakan aspek yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Setiap upaya pembangunan selalu diarahkan pada perluasan kesempatan kerja, sehingga penduduk dapat memperoleh manfaat langsung dari pembangunan. Salah satu sasaran utama pembangunan adalah terciptanya lapangan kerja baru, sehingga dapat menyerap angkatan kerja setiap tahun. Sebenarnya untuk menggambarkan tingkat partisipasi penduduk terhadap pembangunan dapat dilihat dari indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) yang merupakan perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja (10 tahun ke atas). Angkatan kerja sendiri merupakan penduduk yang secara aktif bekerja maupun yang belum bekerja tapi secara aktif mencari pekerjaan. Indikator lain yang sering dipakai untuk mengetahui kondisi ketenagakerjaan adalah Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) yang merupakan perbandingan jumlah penduduk kerja dengan jumlah angkatan kerja serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang merupakan perbandingan jumlah pengangguran (pencari kerja) dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja.
A D
E P P A
B
Grafik 2.7. Penduduk Usia kerja menurut Kegiatan Utama di Kab. Trenggalek Tahun 2011
Sumber : Indikator Ketenagakerjaan, BPS 2012 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 21
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Sebagaimana skema pada Diagram diatas, disebutkan bahwa penduduk usia kerja dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Angkatan Kerja dan Bukan Angkatan Kerja. Angkatan Kerja adalah penduduk yang aktif secara ekonomi, yaitu mereka yang mempunyai pekerjaan dan penganggur, Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang melakukan kegiatan sekolah, mengurus rumah tangga dan lainnya. Berdasarkan data ketenagakerjaan yang dikumpulkan BPS pada tahun 2011, di Kabupaten Trenggalek terdapat 525.232 penduduk usia kerja. Sebagian besar dari penduduk usia kerja yang ada merupakan angkatan kerja atau aktif dalam kegiatan ekonomi, yaitu sekitar 69,37 persen. Jika dibandingkan data tahun 2010, persentase angkatan kerja terhadap total penduduk usia kerja mengalami penurunan sebesar 4,92 persen, yaitu dari 74,30 persen tahun 2010 menjadi 69,37 persen ditahun 2011. Tabel 2.16. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas Menurut Kegiatan Utama dan Jenis Kelamin Tahun 2010-2011, di Kabupaten Trenggalek
A D
E P P A
Sumber : Indikator Ketenagakerjaan, BPS 2012
Peningkatan jumlah angkatan kerja terjadi pada kelompok angkatan kerja laki-laki,dari 56,43 persen pada tahun 2010 menjadi 60,13 persen ditahun 2011. Sedangkan kelompok angkatan kerja perempuan terjadi penurunan yaitu dari 43,57 peersen pada tahun 2010 menjadi 39,87 persen ditahun 2011. Penurunan angkatan kerja perempuan terjadi karena adanya pergeseran dari kegiatan bekerja ke kegiatan mengurus rumah tangga. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Trenggalek masih didominasi oleh kaum pria, dan juga diperkuat oleh budaya bahwa penopang utama ekonomi rumah tangga adalah laki-laki.
B
Tabel 2.17. Persentase Angkatan Kerja menurut Kelompok Umur dan Pendidikan tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2011, di Kabupaten Trenggalek
Sumber : Indikator Ketenagakerjaan, BPS 2012 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 22
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Salah satu penyebab masalah pengangguran yang tidak dapat dipungkiri adalah pola pikir pada sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa bekerja itu harus di instansi pemerintah atau perusahaan. Sementara di kedua lini tersebut, kesempatan kerja yang tersedia masih sangat terbatas. Selain itu pula kendala lainnya yang masih dihadapi dalam bidang ketenagakerjaan adalah rendahnya kualitas tenaga kerja yang tersedia. Hal lain yang masih perlu diwaspadai adalah masih tingginya angka setengah penganggur di Kabupaten Trenggalek yang mencapai 47,28 persen. Angka setengah penganggur memberikan indikasi bahwa penduduk yang masuk dalam kategori bekerja masih belum produktif atau waktu yang digunakan untuk bekerja berada dibawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Umumnya mereka bekerja sebagai pekerja bebas atau pekerja keluarga pada sektor pertanian maupun non pertanian. Di Kabupaten trenggalek jumlah penganggur pada tahun 2011 sebanyak 11.573 orang atau naik 3.261 orang dibandingkan data tahun 2010. Dengan demikian angka TPT di Kabupaten Trenggalek mencapai 3,14 atau pada setiap 100 orang angkatan kerja terdapat 3 - 4 orang penganggur. Dibandingkan angka 2010, TPT menunjukkan kenaikan sekitar 1,03 persen. Dengan demikian diperlukan upaya yang optimal untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Trenggalek. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 tercatat sebesar 3,14 lebih rendah dibandingkan TPT tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 3,18, dimana angka tersebut juga lebih rendah dibandingkan dengan TPT Provinsi Jawa Timur tahun 2012 yang mencapai 4,12. TPT Kabupaten Trenggalek beberapa tahun terakhir dijelaskan pada Tabel berikut ini:
A D
E P P A
Tabel 2.18. Perkembangan TPT di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008-2012 Kabupaten/Kota
2008
2009
2010
2011
2012
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
Kabupaten Trenggalek
B
3,73
3,91
2,15
3,18
3,14
Jawa Timur 1)
6,42
5,08
4,25
4,16
4,12
Jawa Timur
4,84
2)
Sumber : BPS Propinsi Jawa Timur, Sakernas dan Susenas Tahun 2006-2012 1) Menggunakan konsep baru/diperluas 2) Menggunakan konsep lama (hanya yang mencari kerja saja)
Program transmigrasi adalah salah satu program baik pemerintah pusat dan daerah untuk mengurangi angka TPT. Keberangkatan Transmigran asal Kabupaten Trenggalek mengalami perkembangan yang fluktuatif selama bebarapa tahun terakhir sebagaimana pada Tabel berikut ini: Tabel 2.19. Keberangkatan Transmigran Tahun 2006-2012 Uraian
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
Keberangkatan Transmigran (KK)
45
40
40
57
57
100
35
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 23
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.1.3
Aspek Pelayanan Umum Untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik yang menuntut efisiensi dan akurasi maka pelayanan birokrasi yang cepat, murah dan berorientasi pada kebutuhan serta kepuasan masyarakat menjadi isu utama.
2.1.3.1.
Pemerintahan Daerah Struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Trenggalek. Berikut bagan struktur organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek.
A D
E P P A
B
Sumber : Bag. Organisasi Setda Kabupaten Trenggalek, 2013
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek
Dalam bidang pemerintahan, semangat reformasi birokrasi diaplikasikan dalam penataan aparatur pemerintah daerah baik dalam hal peningkatan kapasitas sumber daya manusia (knowledge and skill) dan sikap mental (attitude) yang baik. Salah satu upaya yang ditempuh adalah melalui penataan kelembagaan agar terbentuk kelembagaan yang mantap dengan struktur dan fungsi yang optimal. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 24
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pada tahun 2012 tercatat jumlah PNS Daerah Kabupaten Trenggalek berjumlah 10.164 orang, terdiri dari 5.354 orang berjenis kelamin laki-laki dan 4.810 orang berjenis kelamin wanita. Jumlah ini berkurang dari tahun-tahun sebelumnya kerena pada tahun 2012 beberapa PNS pensiun sedangkan pada tahun 2012 Kabupaten Trenggalek tidak mengadakan perekrutan CPNS karena ada moratorium yang diterapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Tabel 2.20. Jumlah PNSD di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008-2012 (orang)
URAIAN Golongan: - Golongan I - Golongan II - Golongan III - Golongan IV - Jumlah Pendidikan: - SD - SLTP - SLTA/D1 - D2/D3 - S1/S2/S3 - Jumlah
2008
2009
2010
2011
2012
258 1.837 4.338 3.719 10.152
294 1.984 4.111 3.992 10.381
360 2.209 3.906 4.186 10.663
353 2.205 3.776 4.300 10.634
327 1.921 3.600 4.316 10.164
223 324 2.235 2.989 4.381 10.152
217 344 2.174 2.888 4.758 10.381
217 385 2.161 2.668 5.232 10.663
194 364 2.046 2.499 5.531 10.634
176 325 1.878 2.000 5.785 10.164
A D
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Trenggalek, 2013
PNS Daerah Kabupaten Trenggalek masih didominasi oleh Pegawai dengan latar pendidikan S1/S2/S3 sebesar 5.785 orang, hal ini menggambarkan kualitas SDM PNSD Kab. Trenggalek dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan makin meningkatnya Persentase jumlah PNSD dengan latar belakang pendidikan yang lebih tinggi. Persentase PNS Daerah Kabupaten Trenggalek menurut golongannya didominasi oleh Golongan III dan Golongan IV, masing masing sebesar 35,42% dan 42,46 %. Sedangkan PNS Daerah Kab. Trenggalek Golongan I dan Golongan II adalah sebesar 3,32 % dan 18,90 %.
E P P A
B
Jumlah PNSD (jiwa)
Grafik 2.8. Persentase Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) Kab. Trenggalek Tahun 2008-2012 Menurut Pendidikan
12000 10000 8000 6000 4000 2000 0
10.152
10.381
10.663
10.634
10.164
Tahun 2008 4.381
Tahun 2009 4.758
Tahun 2010 5.232
Tahun 2011 5.531
Tahun 2012 5.785
- D2/D3
2.989
2.888
2.668
2.499
2.000
- SLTA/D1
2.235
2.174
2.161
2.046
1.878
- SLTP
324
344
385
364
325
- SD
223
217
217
194
176
- S1/S2/S3
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Trenggalek, 2013 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 25
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.1.3.2.
Pendidikan Sumber Daya Manusia sangat penting peranannya dalam proses pembangunan. Untuk itu, pembangunan yang dilakukan bermuara pada pembangunan manusia. Salah satu komponen dalam pembangunan manusia adalah peningkatan di bidang pendidikan, karena merupakan suatu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia. Sektor pendidikan merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan. Hal ini disadari karena pendidikan dipandang sebagai unsur utama dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan pendidikan telah diupayakan pemerintah melalui berbagai program, di antaranya pengadaan sarana dan prasarana pendidikan, program wajib belajar, beasiswa dan lain-lain. Indeks pendidikan merupakan gabungan dari dua indikator pendidikan yaitu angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah. Indeks pendidikan di Kabupaten Trenggalek selama priode 2007 - 2011 sedikit mengalami perubahan positif dari 75,62 pada tahun 2007 menjadi 78,02 pada tahun 2011. Hal ini disebabkan karena komponen angka melek huruf juga naik dari 90,60 persen pada tahun 2007 menjadi 92,84 persen pada tahun 2011. Sedangkan rata-rata lama sekolah relatif naik dari 6,85 pada tahun 2007 menjadi 7,26 pada tahun 2011. Dapat pula dikatakan, bahwa pendidikan di Kabupaten Trenggalek terdapat pergerakan positif dari tahun 2007 ke tahun 2011. Namun, meski ada kenaikan indeks pendidikan, akan tetapi sektor pendidikan di daerah ini masih perlu mendapat perhatian, terutama di era otonomi daerah sekarang ini.
A D
Grafik 2.9. Indeks Pendidikan Kab. Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2012
E P P A
80
76,93
78 76
75,62
B
74 72
73,97
73,65
2007
2008
77,65
77,98
74,57
74,98
2009
2010
78,02
78,67
75,33
75,78
2011
2012
70
TRENGGALEK
JAWA TIMUR
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
Angka Melek Huruf (AMH) merupakan persentase penduduk yang bisa membaca dan menulis, baik huruf latin maupun huruf lainnya seperti huruf Arab, Jawa, Kanji dan lain-lain. AMH Kabupaten Trenggalek terus mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada tahun 2007 penduduk yang bisa baca tulis sekitar 90,60 persen dari total penduduk umur 15 tahun keatas dan pada tahun 2008 terjadi kenaikan menjadi sekitar 92,32 persen. Pada tahun 2009, AMH menjadi sekitar 92,47 persen, dan meningkat lagi pada tahun 2010 menjadi sekitar 92,83 persen. Pada tahun 2011, AMH Kabupaten Trenggalek menunjukkan peningkatan 0,01 persen poin dibandingkan tahun 2010, yaitu sekitar 92,84 persen. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 26
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Sementara itu, Angka Buta Huruf (ABH) Kabupaten Trenggalek pada periode 2007-2011 juga mengalami penurunan. Dari 9,40 persen pada tahun 2007 menjadi 7,68 persen pada tahun 2008, kemudian 7,53 persen tahun 2009 dan 7,17 persen tahun 2010 serta 7,16 persen pada tahun 2011. Adapun Angka Melek Huruf (AMH) dan Angka Buta Huruf (ABH) Kabupaten Trenggalek pada tahun 2012 dapat disajikan pada sebagaimana Tabel. berikut. Tabel 2.21. Persentase Angka Melek Huruf (AMH) Per Kecamatan di Kab. Trenggalek Tahun 2012 No.
Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Panggul Munjungan Watulimo Kampak Dongko Pule Karangan Gandusari Durenan Pogalan Trenggalek Tugu Bendungan Suruh
Jumlah Angka Melek Huruf 1.050 350 700 350 1.050 470 350 350 350 350 350 350 700 350
Jumlah Buta Huruf 1.521 637 1.298 636 1.313 1.721 598 520 734 568 696 829 1.639 409
7.120
13.119
Persentase (%)
A D
E P P A
TOTAL
69,03 54,95 53,93 55,03 79,97 27,31 58,53 67,31 47,68 61,62 50,29 42,22 42,71 85,57 54,27
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Trenggalek, 2013
Pelayanan pendidikan di Kabupaten Trenggalek diupayakan untuk meningkatkan pemerataan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2012 terdapat 484 Taman Kanak-kanak (TK/RA), 441 Sekolah Dasar (SD), 79 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 16 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan 23 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sedangkan jumlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) adalah 110, Madrasah Tsanawiyah (MTs) 19, dan Madrasah Aliyah (MA) 11. Fasilitas pendidikan mengalami peningkatan dan makin merata penyebarannya yang meliputi jumlah Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) dalam kurun waktu Tahun 2007-2012 sebagaimana Tabel berikut :
B
Tabel 2.22. Fasilitas Pendidikan TK, SD, SMP dan SLTA Se- Kab. Trenggalek Tahun 2007-2012 No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tahun
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah TK/RA
391 388 381 382 386 484
Jumlah SD/MI
458 438 438 438 438 551
Jumlah SMP/MTs
65 72 76 76 76 98
Jumlah SMA/MA
36 38 38 38 40 50
Total
950 936 933 934 940 1.183
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Trenggalek, 2013 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 27
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Ketersediaan fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar merupakan dua hal yang memegang peranan penting terhadap kemajuan dunia pendidikan. Untuk melihat ketersediaan guru pada suatu daerah dapat dilihat dengan membandingkan jumlah guru terhadap murid. Walaupun belum ada angka ideal sebagai patokan namun semakin kecil angka ini maka akan menggambarkan beban seorang guru yang semakin kecil pula. Tabel 2.23. Rasio Guru-Murid Menurut Jenjang Pendidikan Di Kabupaten Trenggalek, Tahun 2006 2012 Sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/MA SMA/MA /SMK SMK
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
1:12 1:13 1:13 1:11 1:12
1:11 1:11 1:13 1:20 1:12
1:15 1:13 1:16 1:16 1:11
1:12 1:13 1:12 1:11 1:13
1:12 1:12 1:12 1:12 1:12
1:12 1:12 1:13 1:13 1:13
1:12 1:12 1:12 1:12 1:12
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Trenggalek, 2013
Di Kabupaten Trenggalek, pada kurun waktu 2006 - 2012 rasio guru - murid SD tidak mengalami banyak perubahan yaitu dari sekitar 13,18 pada tahun 2007 menjadi 12,48 pada tahun 2011. Ini berarti ada sekitar 12 sampai 13 murid SD yang harus ditangani oleh seorang guru pada sebuah sekolah tempat dia mengajar. Demikian halnya dengan rasio murid guru SLTP, yang juga mengalami sedikit penurunan, yaitu dari sekitar 13,79 murid setiap guru pada pada tahun 2007 turun menjadi sekitar 12,76 pada tahun 2011. Sementara itu pada periode yang sama, rasio murid - guru SMU mengalami sedikit fluktuasi, dari 12,35 pada tahun 2007 menjadi 13,81 pada tahun 2011. Hal ini dapat berarti setiap guru menangani antara 13 sampai 14 siswa. Berdasarkan data BPS Kabupaten Trenggalek maka rasio murid per sekolah, rasio murid per ruang belajar dan rasio guru per sekolah dalam kurun waktu tahun 2000-2012 sebagaimana Tabel berikut :
A D
E P P A
Tahun
B
Tabel 2.24. Rasio Murid Per Sekolah, Rasio Murid Per Ruang Belajar dan Rasio Guru Per Sekolah Tahun 2000-2012
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
127 127 127 130 134 133 130 125
SD Murid per Ruang Belajar 21 21 21 30 22 21 20 20
2008 2009
131 123
20 18
8 10
357 337
38 33
25 26
416 414
39 35
31 32
2010
122
18
10
336
33
26
413
35
32
2011
121
18
10
335
33
26
412
35
32
2012
120
18
10
335
33
26
412
35
32
Murid per Sekolah
Guru per Sekolah
Murid per Sekolah
9 9 9 9 9 9 9 9
503 465 556 421 400 395 359 387
SLTP Murid per Ruang Belajar 53 50 55 44 38 37 35 34
Guru per Sekolah
Murid per Sekolah
31 27 32 25 29 36 27 28
509 450 479 434 399 399 368 383
SLTA Murid per Ruang Belajar 50 45 49 22 38 41 36 28
Guru per Sekolah 33 29 34 26 30 38 27 31
Sumber : Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Trenggalek, 2013 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 28
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Rasio murid per sekolah yang tinggi terdapat di Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Panggul, Kecamatan Pogalan, Kecamatan Durenan dan Kecamatan Kampak. Sedangkan rasio guru per sekolah terbesar terdapat pada Kecamatan Pule, Kecamatan Kampak, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Trenggalek. Selain pendidikan formal dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan diselenggarakan juga melalui pendidikan luar sekolah (PLS) antara lain Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Keaksaraan Fungsional (Kejar Paket A, Kejar Paket B dan Kejar Paket C). 2.1.3.3.
Kesehatan Pelayanan di bidang kesehatan di Kabupaten Trenggalek terus mengalami peningkatan dilihat dari fasilitas kesehatan seperti jumlah kamar dan tempat tidur pasien, apotek, polindes, Pustu, Pusling, Posyandu; dan jumlah tenaga kesehatan seperti tenaga medis, paramedis, apoteker, bidan, dan pengatur gizi. Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat, telah tersedia 4 buah rumah sakit di ibu kota Trenggalek (yang terdiri dari 1 buah Rumah Sakit milik pemerintah, 2 buah Rumah Sakit swasta, dan 1 buah Rumah Sakit Bersalin), 6 Balai Pengobatan/ Klinik, 22 buah Puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan, 66 buah Puskesmas Pembantu dan 26 Puskesmas Keliling. Secara konseptual, Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 30.000 penduduk. Dengan jumlah Puskesmas tersebut berarti 1 puskesmas di Kabupaten Trenggalek rata-rata melayani sebanyak 30.858 jiwa. Keberadaan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling sangat berarti sekali dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan di tengah-tengah masyarakat, karena beberapa daerah mempunyai kondisi geografis yang sulit, sehingga tidak terjangkau layanan kesehatan Puskesmas. Pada tahun 2012, di Kabupaten Trenggalek terdapat 13 dokter spesialis, 94 dokter umum, 19 dokter gigi, 494 tenaga keperawatan, 221 bidan, 69 tenaga kefarmasian (apoteker/asisten apoteker), 40 tenaga kesehatan masyarakat, 64 tenaga kefarmasian, 53 tenaga gizi, 47 tenaga sanitasi, 80 teknisi medis dan 5 fisioterapis.
A D
E P P A
B
No. 1
Tabel 2.25. Fasilitas Kesehatan Di Kabupaten Trenggalek Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
2012
3
4
4
4
4
4
- Tempat Tidur / Bed
248
270
265
265
321
325
Puskesmas / Public Health Center
22
22
22
22
22
22
- Puskesmas Perawatan
15
15
17
17
18
18
- Tempat Tidur / Bed
196
199
199
199
253
253
Rumah Sakit / Hospital - Jumlah / Total - Kamar / Room
2
- Puskesmas Non Perawatan
7
7
5
5
4
4
3
Puskesmas Pembantu
66
66
66
66
66
66
4
Puskesmas Keliling
21
24
25
25
29
26
5
Apotik / Drug Store
104
104
111
111
111
111
6
Polindes/ Ponkesdes
26
27
26
26
31
71
7
Posyandu
839
842
843
843
849
854
Sumber : Profil Kesehatan 2012, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2013 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 29
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu, Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes)/Polindes. Di Kabupaten Trenggalek sampai dengan tahun 2012 menurut hasil kompilasi data terdapat 854 posyandu, ponkesdes 71 dan desa siaga aktif 157 desa/kel. Untuk mengetahui gambaran derajat kesehatan masyarakat dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan antara lain angka kematian, angka kesakitan serta status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan yang masuk ke Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek dari Puskesmas dan fasilitas kesehatan lain yang termasuk jaringannya. Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Di samping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) masih merupakan salah satu indikator penting untuk menentukan derajat kesehatan masyarakat. Jumlah kematian bayi pada tahun 2012 sebanyak 77, menurun dibandingkan pada tahun 2011 sebanyak 111 dan tahun 2010 sebanyak 93 bayi. Sedangkan jumlah kematian ibu mengalami sedikit penurunan yaitu dari 13 pada tahun 2011 menjadi sebanyak 10 pada tahun 2012. Kecenderungan kematian bayi dan kematian ibu di Kabupaten Trenggalek selama tahun 2007-2012 seperti terlihat pada Grafik. Hal tersebut tidak lepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB antara lain melalui pemenuhan bidan di desa, peningkatan cakupan, mutu pelayanan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dilakukan melalui pelatihan tenaga, serta pemenuhan sarana dan sarana, peningkatan kerja sama lintas sektor dan lintas program serta peningkatan pemberdayaan masyarakat. Menurunnya AKI dan AKB dalam beberapa waktu terakhir memberi gambaran adanya peningkatan dalam kualitas hidup dan pelayanan kesehatan masyarakat.
A D
E P P A
B
Grafik 2.10. Kecenderungan Kematian Bayi Dan Ibu Di Kab. Trenggalek Tahun 2007-2012
Sumber : Profil Kesehatan 2012, Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 30
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Indeks kesehatan yang diwakili dengan Indeks Harapan Hidup (IHH), diharapkan dapat mencerminkan pembangunan manusia dibidang kesehatan. Pada tahun 2007 IHH Kabupaten Trenggalek tercatat sekitar 76,50 dan menjadi sekitar 78,37 pada tahun 2012 atau relatif mengalami perubahan positif. Hal ini dapat diartikan bahwa kondisi kesehatan masyarakat Trenggalek relatif meningkat dalam kurun waktu 2007-2012. IHH Kabupaten Trenggalek dalam kurun waktu tersebut selalu diatas IHH Provinsi Jawa Timur. Grafik 2.11. Indeks Harapan Hidup Kab. Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2007-2012 80 78
77,6 76,5
76,93
78,12
77,7
78,37
76 74 72
74,25 72,81
73,58
74,33
74,77
75,15
2011
2012
70 68 2007
2008
2009 TRENGGALEK
2010
A D
JAWA TIMUR
E P P A
Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Trenggalek, 2013 *) Data Sementara
Jika dilihat dari Indeks Harapan Hidup, pembangunan kesehatan di Kabupaten Trenggalek sudah berjalan dengan baik. Namun sekalipun pembangunan kesehatan telah berhasil mencapai tingkat capaian kinerja yang mengesankan, permasalahan dan tantangan di bidang kesehatan dalam periode waktu 20 tahun ke depan cenderung akan semakin membesar. Beberapa diantara tantangan yang paling besar adalah mengubah paradigma pengobatan ke arah paradigma pencegahan. Ini membutuhkan serangkaian upaya serius dalam mengubah pandangan dan pola hidup masyarakat ke arah perilaku hidup sehat, mengerti akan arti lingkungan hidup sehat, dan siap untuk melakukan pencegahan penyakit secara mandiri melalui upaya di setiap lingkungan pemukiman.
B
2.1.4.
Aspek Daya Saing Daerah Daya saing daerah menjadi salah satu isu utama dalam pembangunan daerah. Konsep daya saing umumnya dikaitkan dengan kemampuan kota, daerah dan wilayah dalam mempertahankan atau meningkatkan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan. Kemampuan daya saing daerah dibentuk oleh faktor-faktor utama (input) dan kinerja perekonomian (output). Faktor-faktor utama pembentuk daya saing terdiri dari 1) lingkungan usaha produktif, 2) perekonomian daerah, 3) ketenagakerjaan dan sumber daya manusia, 4) infrastruktur, sumber daya alam dan lingkungan, serta 5) perbankan dan lembaga keuangan. Kinerja perekonomian (output) terdiri dari produktivitas tenaga kerja, tingkat kesempatan kerja dan PDRB perkapita. Pada akhirnya daya saing daerah memiliki outcome berupa pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 31
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.1.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Kabupaten Trenggalek memiliki rata-rata laju pertumbuhan ekonomi tiga tahun terakhir sebesar 6,41 % per tahun dengan sektor pertanian, sektor perdagangan, jasa dan restoran serta sektor jasa-jasa sebagai 3 sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian daerah. Selain itu sektor lapangan usaha yang berpotensi untuk ekspor adalah sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, konstruksi serta sektor jasa-jasa. Pendapatan dan Belanja Pemerintah Dalam tiga tahun terakhir, Pendapatan Kabupaten Trenggalek terus mengalami kenaikan. Pendapatan Daerah pada tahun 2010 sebesar Rp 794,514 Milyar meningkat pada tahun 2011 menjadi Rp 948,217 Milyar dan Rp. 1,059 Triliyun pada tahun 2012. Namun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Trenggalek tersebut masih jauh dari pendapatan transfer dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi (dana perimbangan). Pada tahun 2012 realisasi PAD tercatat mencapai Rp. 70,181 Milyar, realisasi Dana perimbangan mencapai Rp. 773,763 Milyar dan realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai Rp. 215,622 Milyar. Belanja daerah dalam tiga tahun terakhir terus mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2010 sebesar Rp. 802,100 Milyar naik menjadi Rp. 938,317 Milyar pada tahun 2011 dan menjadi Rp. 1,044 Triliyun pada tahun 2012. Dimana pada tahun 2012 realisasi Belanja Tidak Langsung mencapai Rp. 718,290 Milyar dan realisasi Belanja Langsung mencapai Rp. 325, 817 Milyar. Sedangkan Pembiayaan Netto dalam tiga tahun terakhir mengalami penurunan, dimana pada tahun 2010 sebesar Rp. 86,508 Milyar turun menjadi Rp. 77,714 Milyar dan kembali turun pada tahun 2012 menjadi Rp. 68,910 Milyar .
A D
E P P A
Tabel 2.26. Realisasi dan Target Pendapatan dan Pengeluaran Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 2013
Uraian (2) Pendapatan
1.1
Pendapatan asli daerah Dana Perimbangan Lain-lain pendapatan daerah yang sah Belanja Belanja Tidak Langsung Belanja Langsung Pembiayaan Netto Penerimaan Pembiayaan Pengeluaran Pembiayaan
1.2 1.3
II. 2.1 2.2 III. 3.1 3.2
2010 (3) 794.514.015.641,97
Realisasi 2011 (4) 948.217.914.496,88
2012 (5) 1.059.567.358.196,98
Target 2013 (6) 1.000.297.551.952,00
53.545.068.853,97
63.084.029.481,88
70.181.554.926,98
80.964.726.660,00
586.027.865.255,00
650.484.599.699,00
773.763.701.942,00
857.380.802.469,00
154.941.081.533,00
234.649.285.316,00
215.622.101.328,00
61.952.022.823,00
802.100.729.347,00 598.947.696.886,00
938.317.516.558,20 643.847.529.800,00
1.044.107.733.041,05 718.290.044.427,76
1.043.299.430.452,00 640.954.801.556,62
203.153.032.461,00
294.469.986.758,00
325.817.688.613,29
402.344.628.895,38
86.508.401.958,29
77.714.019.204,20
68.910.504.516,08
43.001.878.500,00
86.758.401.958,29
80.964.019.204,20
88.735.591.516,08
46.001.878.500,00
250.000.000,00
3.250.000.000,00
19.825.087.000,00
3.000.000.000,00
B
NO (1) I.
Sumber : 1) RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015; 2) APBD Kab. Trenggalek Tahun 2010-2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 32
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.1.4.2. Infrastruktur dan Fasilitas Wilayah Peningkatan kepadatan penduduk perlu diantisipasi dengan perencanaan tata ruang yang tepat agar pelayanan infrastruktur dasar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Penambahan infrastruktur yang tidak terencana dikhawatirkan akan menimbulkan dampak yang tidak diinginkan di kemudian hari. Di samping itu sebagai wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung, Ponorogo dan Pacitan, Kabupaten Trenggalek harus sinkron dengan program-program yang dicanangkan ketiga kabupaten tersebut. Ketersediaan infrastuktur yang memadai berkorelasi dengan tingkat perkembangan wilayah. Infrastruktur yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas akan menjadi input bagi proses produksi dan memperlancar distribusi barang ke daerah lain. Infrastruktur juga merupakan faktor pertimbangan bagi tumbuhnya investasi di daerah. Semakin besar skala usaha maka kebutuhan akan infrastruktur juga akan semakin besar. Implikasinya, jika pemerintah daerah menginginkan masuknya investor dengan skala usaha besar maka pemerintah harus mampu mempersiapkan skala infrastruktur yang besar guna menunjang kegiatan usaha investor. Ketersediaan infrastruktur di daerah merupakan daya saing daerah dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Jalan dan Jembatan Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting guna memperlancar kegiatan perekonomian, selain untuk memudahkan mobilitas penduduk dari satu daerah menuju daerah lainnya. Kelancaran arus perhubungan dapat mempercepat pencapaian sasaran-sasaran pembangunan di wilayah Kabupaten Trenggalek. Kondisi sarana dan prasarana di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat melalui panjang jalan, jumlah jembatan dan kondisi infrastruktur serta keberadaan fasilitas umum dan fasilitas sosial sebagai bagian dari penyediaan pelayanan kepada masyarakat, meliputi jalan, jembatan, irigasi, pasar, tempat ibadah, gedung sekolah, sarana olahraga dan lain-lain. Kondisi prasarana jalan di Kabupaten Trenggalek tahun 2012 seluruhnya ada 1.038,58 km, terdiri dari jalan nasional 74,88 km, jalan provinsi sepanjang 20,21 km dan jalan kabupaten sepanjang 949,93 km. Kondisi jalan di Kabupaten Trenggalek adalah baik sepanjang 382,92 km, sedang 226,30 km, rusak ringan 216,72 km dan rusak berat 212,65 km. Jaringan jalan di Kabupaten Trenggalek berdasarkan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi jalan kolektor primer, jalan lokal primer dan jalan lingkungan. Sedangkan berdasarkan statusnya jalan di Kabupaten Trenggalek di klasifikasikan menjadi jalan nasional, propinsi dan jalan kabupaten. Prasarana jalan di Kabupaten Trenggalek dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi jalan, yaitu : a. Jalan Kolektor Primer • Kolektor 1 (K-1) : jalan kolektor primer 1 yang melintasi Kab. Trenggalek adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan Kab. Trenggalek dengan Kab. Tulungagung dan Kab. Trenggalek. Ruas jalan- ruas jalan tersebut adalah ruas jalan Tulungagung Trenggalek sepanjang 22,85 km, ruas jalan Trenggalek- Batas Trenggalek sepanjang 54,54 km dan ruas jalan Raya Jarakan-Panggul sepanjang 3,08 km. • Kolektor 2 (K-2) : jalan kolektor primer 2 yang melintasi Kab. Trenggalek adalah jalan kolektor primer yang menghubungkan Kab. Trenggalek dengan Kab. Ponorogo. Ruas jalan- ruas jalan tersebut adalah ruas jalan Trenggalek-Batas Ponorogo sepanjang 12,95 km (ke arah Ponorogo) dan ruas jalan kota yang meliputi Jalan Soekarno Hatta, Jl. PB sudirman, Jl. Yos Sudarso dan Jl. Mayjen Soengkono.
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 33
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
b. Jalan Lokal Primer Jalan lokal primer berfungsi menghubungkan kota jenjang I dengan persil atau kota jenjang ke II dengan persil atau kota jenjang ke III dengan jenjang ke III atau kota jenjang ke III dengan persil atau berfungsi menghubungkan antar kota kecamatan. Ruas jalan yang berfungsi sebagai jalan lokal primer di Kabupaten Trenggalek adalah jalan-jalan yang menghubungkan antar kecamatan di Kabupaten Trenggalek. c. Jalan Lingkungan Jalan lingkungan di Kabupaten Trenggalek adalah jalan yang berada di lingkungan-lingkungan permukiman yang sebagian besar tersebar di kawasan pedesaan. Jaringan jalan berdasarkan status jalan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2.27. Daftar Ruas Jalan Nasional di Kabupaten Trenggalek No. ruas 070 160 160
1 11
Nama Ruas
Panjang (km) 22.85 54.54 3.08
Tulungagung-Trenggalek Trenggalek-Bts. Kab. Trenggalek Jl. Raya Jaraan-Panggul
K
Sumber : Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor:375/KPTS/M/2004
Fungsi KP-1 KP-1 KP-1
A D
Tabel 2.28. Daftar Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Trenggalek No. ruas 069 069 069 069 069
1 11 12 13 14
Nama Ruas
K K K K K
Panjang (km) 12.95 2.01 0.7 0.55 4.06
Fungsi
E P P A
Trenggalek-Bts. Kab. Ponorogo Jl. Soekarno Hatta Jl. P.B Sudirman Jl. Yos Sudarso Jl. Mayjen Soengkono
KP-2 KP-2 KP-2 KP-2 KP-2
B
Sumber : Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor:375/KPTS/M/2004
Berdasarkan data, kondisi prasarana jalan dengan panjang jalan kabupaten seluruhnya 949,93 km, kondisi baik 31,57%, sedang 23,99%, rusak ringan 21,91 %, dan rusak berat 22,54%. Dengan adanya wilayah rawan bencana alam di Kabupaten Trenggalek, maka jalan-jalan tersebut rentan mengalami bencana longsor. Oleh karena itu diperlukan rekayasa teknologi yang tepat serta menjaga kelestarian lingkungan di kawasan perbukitan. Tabel 2.29. Kondisi Jalan di Kabupaten Trenggalek Kondisi Jalan
Baik
Jalan Negara Panjang (km) 64,88
% 86,65
Jalan Provinsi Panjang (km) 20,21
% 100,00
Sedang Rusak Ringan
10,00
13,35
74,88
100,00
Rusak Berat Total
20,21
100,00
Jalan Kabupaten Panjang (km) 297,83
%
Total
31,57
Panjang (km) 382,92
% 36,87
226,30
23,99
226,30
21,79
206,72
21,91
216,72
20,87
212,65
22,54
212,65
20,48
943,49
100,00
1.038,58
100,00
Sumber: Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, 2013 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 34
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Dalam rangka pengembangan kawasan Pantai Selatan, maka pemerintah pusat merencanakan pembangunan Jalan Lintas Selatan (JLS) yang ruas jalannya melewati 3 kecamatan di Kabupaten Trenggalek yaitu Kecamatan Watulimo, Kecamatan Munjungan dan Kecamatan Panggul. JLS diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kawasan selatan Kabupaten Trenggalek yang memiliki potensi di bidang pariwisata, pertambangan dan perikanan. Perkembangan kondisi tiap-tiap jenis jembatan dalam kurun waktu tahun 2008-2011 secara rinci sebagaimana tabel berikut : Tabel 2.30. Kondisi Jembatan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2008-2011 (buah) KONDISI JEMBATAN Baik
Sedang
Rusak
JENIS JEMBATAN
2008
2009
2010
2011
Beton Komposit Besi/Dekplan
222 14 2
228 19 2
260 36 6
267 41 6
Kayu Beton Komposit Besi/Dekplan Kayu Beton Komposit Besi/Dekplan Kayu Beton Komposit Besi/Dekplan Kayu
19 8 2 11 2 5 3 -
19 8 2 8 6 2 5 3 -
24 15 8 48 7 2 41 11 -
24 15 8 48 7 2 34 6 0 -
288
302
458
E P P A
A D
Rusak berat
Jumlah
288
B
Sumber: Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Trenggalek, 2013
Kabupaten Trenggalek memiliki fasilitas transportasi berupa terminal luar kota dan terminal dalam kota (MPU) yang lokasinya terpisah. Terminal luar kota melayani kendaraan umum jarak jauh yaitu antar kabupaten dan antar provinsi, oleh sebab itu moda transportasi yang masuk dan keluar terminal ini berukuran besar yaitu bus beroda empat dan enam. Sarana angkutan umum yang melintasi kawasan perkotaan Trenggalek meliputi bus, colt, dan angkutan pedesaan. Sedangkan fasilitas transportasi yang ada berupa Terminal Bus dan Terminal Mobil Penumpang Umum (MPU) yaitu berupa Sub Terminal sebagai terminal mobil umum ukuran kecil (semacam Angkot/Angkutan Kota). Jaringan air bersih Air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar setiap penduduk. Air bersih diperlukan untuk kegiatan sehari-hari baik mandi, mencuci, memasak, minum. Air bersih tidak hanya digunakan untuk keperluan rumah tangga tetapi berbagai macam aktivitas seperti industri, perdagangan, jasa, perkantoran, pertanian, perikanan, peternakan, pariwisata, dan kesehatan. Ketersediaan air bersih yang memadai merupakan salah satu potensi untuk menarik investasi di daerah.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 35
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pada dasarnya kebutuhan air bersih penduduk Kabupaten Trenggalek sebagian besar masih mengandalkan air bawah tanah melalui sumur. Hanya sebesar 0,59 % jumlah penduduk yang menggunakan air bersih yang disediakan oleh PDAM. Produksi Air Minum pada tahun 2012 yang tercatat pada PDAM Kabupaten Trenggalek sebanyak 924.412 M3. Hasil produksi disalurkan pada 4.775 pelanggan. Pelanggan yang terdistribusi air bersih PDAM dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2.31. Banyaknya Air Minum yang Disalurkan kepada Pelanggan (m 3)
NO.
PELANGGAN
2008
1
Rumah tempat tinggal
2 3 4 5
Hotel/objek pariwisata Rumah sakit dan badan sosial Tempat peribadatan Umum Pertokoan, industri, perusahaan Perkantoran Jumlah
6 7
2009
2010
2011
859.302
879.461
885.567
827.602
579 6.324 4.032 36.679
475 16.974 13.675 23.275
540 18.081 15.965 23.197
982 29.857 12.552 23.012
3.041
3.672
5.580
4.525
12.777 922.734
21.395 958.927
26.383 975.313
25.882 924.412
Sumber : PDAM Kab. Trenggalek, 2012
A D
Potensi sumber air bersih untuk berbagai aktivitas di Kabupaten Trenggalek didukung dengan adanya banyak sumber mata air yang belum dimanfaatkan secara optimal. Banyaknya sumber mata air tersebut dapat menjadi daya saing dalam penyediaan air bersih untuk investor. Dengan pemeliharaan lingkungan yang berkelanjutan melalui penetapan kawasan sempadan mata air sebagai kawasan lindung maka kualitas dan kuantitas sumber mata air akan terjaga. Potensi mata air yang ada di Kabupaten Trenggalek tersebar di 384 titik lokasi dengan rata-rata debit air sebesar 658 liter/detik. Persebaran mata air di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada tabel.
B
E P P A
Tabel 2.32. Potensi Sumber Air di Kabupaten Trenggalek
NO
KECAMATAN
MATA AIR (buah)
RATA-RATA DEBIT AIR (liter/detik)
1
Panggul
2010 49
2011 49
2012 80
2010 81,00
2011 78,00
2012 81,00
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Munjungan Watulimo Kampak Dongko Pule Karangan Suruh Gandusari Durenan Pogalan Trenggalek Tugu Bendungan Jumlah
4 16 6 9 61 13 17 11 6 9 20 65 47 333
4 16 6 8 59 12 17 10 6 8 18 62 45 320
2 8 7 21 62 15 23 8 7 6 24 72 49 384
9,00 21,00 60,00 20,00 201,00 10,00 15,00 35,00 16,00 12,00 14,00 61,00 56,00 611,00
9,00 21,00 60,00 18,00 194,00 9,00 15,00 32,00 16,00 10,00 12,00 58,00 54,00 586,00
9,00 21,00 60,00 20,00 235,00 10,00 18,00 35,00 16,00 12,00 15,00 66,00 60,00 658,00
Sumber : Dinas PU Bina Marga Pengairan Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 36
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Jaringan listrik Listrik merupakan salah satu kebutuhan vital bagi masyarakat, baik untuk keperluan penerangan maupun peralatan rumah tangga. Jumlah pelanggan listrik pada tahun 2012 berjumlah 117.727 atau naik 10,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan jumlah desa/kelurahan yang telah memperoleh jaringan listrik sebanyak 157 desa/kelurahan dari 157 desa/kelurahan yang ada. Meskipun jaringan listrik sudah menjangkau seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Trenggalek, masih terdapat wilayah yang belum terjangkau listrik. Perusahaan Listrik Negara (PLN) telah memperluas jangkauan pelayanannya hingga seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek. Pelayanan listrik untuk penduduk kota sebagian besar sudah merata keseluruh wilayah kota yang ada namun beberapa daerah di kawasan perdesaaan belum terpenuhi pelayanan listrik hal ini dikarenakan jumlah sambungan dan kondisi geografi kawasan tersebut. Kabupaten Trenggalek memiliki 1 gardu induk sebagai pusat distribusi listrik ke seluruh wilayah kecamatan yang berlokasi di perkotaan Kecamatan Trenggalek. Selain itu terdapat Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) dan Saluran Udara Tegangan Esktra Menengah (SUTM) yang tersebar di seluruh Kabupaten Trenggalek sebagai pendukung SUTET tersebut. Pada tahun 2012, jumlah pelanggan listrik di Kabupaten Trenggalek sebesar 130.459 rumah tangga. Jumlah trafo sebesar 660 dan dapat menjangkau 157 desa/kelurahan di seluruh kecamatan. Namun demikian masih ada beerapa rumah tangga yang belum menikmati listrik. Oleh karena itu diperlukan pengembangan jaringan energi alternatif dalam rangka pemenuhan kebutuhan listrik di daerah terpencil seperti energi mikrohidro.
A D
E P P A
Jaringan Energi Jaringan energi yang ada di Kabupaten Trenggalek adalah Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas sangat diperlukan dalam rangka menjalankan roda perekonomian di Kabupaten Trenggalek. Selain itu ketersediaan bahan bakar minyak juga merupakan magnet bagi pengembangan investasi di daerah. Bahan bakar minyak khususnya premium, solar dan pertamax dipasok melalui Pertamina dengan adanya SPBU di berbagai daerah. Jumlah SPBU di Kabupaten Trenggalek sebanyak 10 buah SPBU. Adapun distribusinya memiliki kecenderungan mengikuti pola jaringan jalan utama di Kabupaten Trenggalek terpusat di kawasan perkotaan. Kecamatan Trenggalek memiliki SPBU paling banyak yaitu 3 buah. Kecamatan Pogalan, Kecamatan Tugu, Kecamatan Panggul, Kecamatan Watulimo, Kecamatan Dongko dan Kecamatan Durenan masing-masing 1 buah.
B
Jaringan Telekomunikasi Pada dasarnya jaringan telekomunikasi dibedakan menjadi jaringan kabel dan nirkabel. Jaringan kabel di Kabupaten Trenggalek merupakan jaringan oleh PT. Telkom sedangkan jaringan nirkabel merupakan jaringan satelit melalui menara BTS (Base Tranceiver Station). Jaringan kabel telepon memiliki kecenderungan mengikuti jaringan jalan utama yaitu jalan kolektor dan jalan lokal di Kabupaten Trenggalek. Meningkatnya jumlah penduduk yang menggunakan handphone maka semakin besar pula kebutuhan menara BTS. Pada umumnya BTS terkonsentrasi di kawasan perkotaan seperti Kecamatan Trenggalek dimana penduduk terkonsentrasi.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 37
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pada tahun 2012, teridentifikasi 103 menara yang ditempati 128 BTS yang tersebar di seluruh Kabupaten Trenggalek. Namun ada beberapa lokasi yang belum tercover oleh BTS sehingga perlu pembangunan menara BTS di kawasan tersebut di masa mendatang. Dengan tercovernya seluruh wilayah di Kabupaten Trenggalek oleh layanan telekomunikasi maka diharapkan arus informasi dan komunikasi dapat berjalan dengan lancar sehingga mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari. 2.1.4.3. Iklim Investasi Perkembangan investasi di daerah merupakan salah satu indikator kemajuan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Investasi yang dilakukan secara tepat dapat mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. Strategi dan kebijakan daerah dalam menciptakan iklim kondusif bagi investasi menjadi salah satu tujuan bagi investor luar daerah yang berkeinginan menanamkan modalnya di daerah. Adapun perkembangan jumlah investasi di Kabupaten dapat dijelaskan sebagaimana Tabel berikut. Tabel 2.33. Perkembangan Jumlah Investasi di Kabupaten Trenggalek Uraian Jumlah Investasi (milyar rupiah)
2006 23,653
2007 67,269
2008 159,398
2009 208,008
2010 157,980
2011 221,799
2012 656,595
A D
Sumber : Kantor Perijinan dan Penanaman Modal Kab. Trenggalek, 2013
Ada beberapa prespektif yang digunakan calon investor untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Pertama, adalah kondusif perspektif infrastruktur. Pertanyaan awal calon investor adalah : bagaimana transportasi dan jalan, meliputi akses, kondisi, panjang dan lebar, dan seterusnya. Berikutnya adalah bagaimana fasilitas listrik, air, gas dan jaringan telekomunikasi. Selanjutnya, kesiapan lahan atau tanah. Tidak hanya berkaitan kecukupan luasan lahan dan kondisi lahan representatif, tetapi juga harga tanah yang terjangkau. Prespektif yang kedua adalah iklim kondusif perspektif suprastruktur. Variabel keamanan dan ketertiban umum. Investasi membutuhkan kenyamanan dan ketenangan. Konflik berdampak buruk, kontraproduktif terhadap investasi. Investor akan berpikir ulang tentang rencana menanamkan modalnya, jika suatu daerah masih didera konflik agraria (pertanahan), atau kerusuhan perburuhan, dan sebagainya. Untuk itulah, peran pemerintah bersama para pemangku kebijakan seperti DPRD, aparat keamanan, swasta, LSM, masyarakat, sangat strategis untuk mencegah konflik dan menciptakan iklim kondusif. Ada beragam pilihan lainnya yang dimiliki pemerintah untuk memperbaiki iklim penanaman modal di daerah dari perspektif ini. Salah satu kebijakan yang terkait dengan kepentingan tersebut, adalah penerapan Sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dalam hal ini di Kab. Trenggalek dilaksanakan oleh Kantor Perijinan dan Penanaman Modal (KPPM). Secara teoritis, PTSP dapat meningkatkan kualitas pelayanan perijinan dalam bidang investasi, melalui penyederhanaan perijinan, pemberian insentif dan kemudahan, serta percepatan waktu penyelesaian.
E P P A
B
Tabel 2.34. Rata-Rata Perijinan Terbit Uraian Rata-Rata Perijinan Terbit (hari)
2006 6
2007 6
2008 5,38
2009 3,68
2010 3,25
2011 3,25
2012 3,25
Sumber : Kantor Perijinan dan Penanaman Modal Kab. Trenggalek, 2013 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 38
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.1.4.4. Potensi Ekonomi Daerah Berbagai potensi investasi ekonomi yang terdapat di Kabupaten Trenggalek dapat dipergunakan untuk meningkatkan daya saing daerah, yang dalam pengelolaannya harus memperhatikan aspek-aspek lingkungan. Diantara potensipotensi tersebut adalah : 1). Potensi sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan; 2). Potensi sektor peternakan; 3). Potensi sektor kelautan dan perikanan; 4). Potensi sektor Pariwisata; 5). Potensi sektor industri; dan 6). Potensi sektor pertambangan; Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Trenggalek dengan luas wilayah 126.140 Ha pada tahun 2012 memiliki tanah sawah seluas 12.230 Ha atau 9,70 persen dari total luas wilayah. Dari luas sawah tersebut, 11,68 persen dapat ditanami padi 1 kali dalam setahun. Sedangkan 83,51 persen sisanya dapat ditanami padi 2 kali atau lebih dalam setahunnya. Produksi padi sawah tahun ini naik 15,94 persen, sedangkan ubi kayu naik 14,72 persen. Selain itu komoditi kacang tanah mengalami penurunan produksi sebesar 44,24 persen. Produksi Hasil Pertanian dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 2.35. Produksi Hasil Pertanian (ton)
Uraian Padi
Th 2007
Th 2008
Th 2009
Th 2010
Th 2011
Th. 2012
131.701
149.414
168.898
192.154
149.220
173.003
Jagung
75.654
79.031
103.155
Ubi kayu
438.242
495.738
434.369
Ubi jalar
340
345
222
2.943
2.021
1.833
5.457
5.793
7.313
A D
E P P A
Kacang tanah
Kacang kedelai
84.695
64.438
79.663
328.073
350.463
402.063
400
1.668
350
3.034
2.857
1.593
2.081
7.019
7.528
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2013
Pengembangan tanaman perkebunan di Kabupaten Trenggalek dituntut untuk tetap memperhatikan keseimbangan aspek ekonomi, ekologi dan sosial yang merupakan indikator pengelolaan sumber daya perkebunan dan kehutanan yang lestari. Jenis komoditi perkebunan yang cukup potensial dan merupakan tanaman unggulan di Kabupaten Trenggalek antara lain adalah kelapa, nilam, coklat, cengkeh, dan tebu. Tabel berikut menjelaskan jumlah produksi hasil perkebunan di Kabupaten Trenggalek Tahun 2007-2012.
B
Tabel 2.36. Produksi Hasil Perkebunan (ton) Uraian
Th 2007
Th 2008
Th 2009
Th 2010
Th 2011
Th. 2012
12.387,70
11.489,16
10.524,00
10.682,00
10.609,75
10.652,50
Cengkeh
673,85
123,35
624,00
607,75
536,75
589,25
Kopi
84,55
85,80
111,35
394,75
170,25
179,25
Coklat
555,20
562,30
786,70
893,75
759,25
767,75
Tebu
577,00
269,00
792,09
597,20
398,50
390,30
Vanili
15,65
17,35
19,35
26,00
10,30
10,55
Jambu mete
5,85
5,93
7,35
49,25
12,25
27,14
Kelapa
Nilam Kapuk randu
-
-
-
847,00
-
828,50
19,91
9,60
21,97
78,25
23,95
45,30
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 39
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Komoditi cabe terjadi fluktuasi produksi dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 produksi cabe 4.522 kwintal dan tahun 2011 turun menjadi 4.342 kwintal sedangkan tahun 2012 kembali meningkat mencapai 5.074 kwintal. Untuk buahbuahan, komoditi terbanyak produksinya adalah durian dengan produksi 142.764 kwintal disusul pisang dengan produksi 118.991 kwintal. Adapun Tabel berikut menjelaskan tentang jumlah produksi komoditas sayur-sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Trenggalek tahun 2007-2012. Tabel 2.37. Produksi Sayur- Sayuran (kwintal) Jenis Sayur Bawang putih Bawang merah
Th. 2007
Th. 2008
Th. 2009
Th. 2010
Th. 2011
156
Th. 2012
-
-
25
-
-
-
56
-
-
90
Kubis
-
995
300
30
-
-
Sawi
1.796
1.015
1.271
897
1.381
1.123
Kacangkacangan Lombok/ Cabe
4.121
3.180
3.249
3.105
2.313
2.540
10.400
6.538
5.866
4.522
4.342
5.074
Tomat
333
337
690
119
1.141
524
Terong
7.948
3.299
4.036
4.145
2.712
2.332
Buncis
1.243
987
1.184
1.747
1.027
572
443
700
133
90
634
516
Labu Siam
3.951
3.090
4.923
5.999
2.955
2.933
Kangkung
8.534
5.961
3.548
1.456
2.815
2.176
598
508
532
630
674
339
Ketimun
Bayam
A D
E P P A
Kentang Jumlah
836
937
487
40.359
27.547
26.275
-
-
-
22.765
19.994
18.219
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2013
B Jenis Buah
Alpokad
Tabel 2.38. Produksi Buah-Buahan (kwintal) 2007
2008
2009
2010
2011
2012
4.963
8.580
2.118
7.244
3.684
51.056
71.933
42.253
39.244
30.954
53.225
72.654
Rambutan
2.210
9.438
2.172
4.673
11.778
25.309
Duku
1.576
888
3.645
2.591
36
3.518
Jeruk
260
751
612
325
12
32
Salak
8.837
25.015
46.661
24.709
21.615
34.402
Durian
90.453
50.514
17.588
41.232
25.594
142.764
350
2.925
1.522
786
539
934
Mangga
Jambu air Jambu biji
562
330
6.297
737
446
1.484
Sawo
2.281
1.059
9.578
1.973
619
3.385
Papaya
11.758
24.689
9.807
6.543
3.651
3.929
Pisang
126.643
124.681
114.961
104.780
11.7658
118.991
Nanas
10
7
4
12
45
63
10.450
827
14.467
2.330
2.542
5.076
332.286
291.957
268.676
228.889
241.444
463.597
Manggis Jumlah
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 40
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Berdasarkan data kehutanan di Kabupaten Trenggalek memiliki total luas Hutan 62.024,50 ha. Terdapat 17.988,40 ha Hutan Lindung, dan 44.036,10 ha Hutan Produksi. Hutan terluas terdapat di Kec. Watulimo seluas 11.145,20 ha dengan klasifikasi Hutan Lindung seluas 5.826,60 ha dan Hutan Produksi seluas 5.318,60 ha. Sedangkan Kec. Pule, Panggul dan Suruh memiliki hutan rakyat yang terluas di Kabupaten Trenggalek. Tabel 2.39. Luas Hutan Menurut Fungsi Hutan di Kabupaten Trenggalek (ha) No.
Kecamatan
Hutan Lindung
Hutan Produksi
Hutan Wisata
Hutan Lainnya
Jumlah
525,50
5.902,10
-
-
6.427,60
1
PANGGUL
2
MUNJUNGAN
7.183,60
2.880,00
-
-
10.063,60
3
WATULIMO
5.826,60
5.318,60
-
-
11.145,20
4
KAMPAK
634,10
4.340,80
-
-
4.974,90
5
DONGKO
1.468,40
5.806,20
-
-
7.274,60
6
PULE
238,80
3.609,90
-
-
3.848,70
7 8
KARANGAN SURUH
92,80 15,60
609,60 2.163,50
-
-
702,40 2.179,10
9
GANDUSARI
3,10
1.760,80
-
-
1.763,90
10
DURENAN
81,30
1.184,30
-
-
1.265,60
11
POGALAN
390,70
1.005,01
12
TRENGGALEK
74,90
2.152,40
13
TUGU
14
BENDUNGAN
78,60
2.576,00
1.374,40
4.726,80
17.988,40
44.036,01
E P P A
A D
Jumlah
-
-
1.395,71
-
-
2.227,30
-
-
2.654,60
-
-
6.101,20
-
-
62.024,41
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2013
Grafik 2.12. Luas Hutan Rakyat Menurut Kecamatan (ha)
B
Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 41
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Peternakan Berdasarkan Data Dinas Peternakan Kabupaten Trenggalek tahun 2012, ternak unggas yang dibudidayakan masyarakat berjumlah 1.614.679 ekor, mengalami penurunan dari tahun 2011 yang mencapai 2.363.110 ekor. Sedangkan ternak kecil berjumlah 249.539 ekor yang didominasi kambing dan domba naik dari tahun 2011 yang berjumlah 247.259 ekor. Ternak besar yang terdiri dari Sapi, Sapi Perah, Kerbau dan Kuda pada tahun 2012 dibudidayakan masyarakat mengalami peningkatan dari tahun tahun sebelumnya dengan total jumlah 48.290 ekor. Grafik 2.13. Populasi Ternak Tahun 2007-2012 (ekor) 4.000.000
200.000
10.000
Th 2007
Ternak Unggas 2.287.691
A D
Th 2008
Th 2009
Th 2010
Th 2011
Th. 2012
1.336.766
1.395.434
1.534.155
2.363.110
1.614.679
Ternak Kecil
230.392
180.291
183.278
190.484
247.259
249.539
ternak Besar
24.827
30.401
30.123
34.308
48.234
49.290
E P P A
Sumber : Dinas Peternakan Kab. Trenggalek, 2013
Dilihat dari populasi ternak tersebut, ayam menempati urutan pertama untuk ternak yang dibudidayakan masyarakat dengan jumlah 792.386 ekor, disusul ayam ras petelor dengan populasi 177.093 ekor, berikutnya ayam ras pedaging, kambing dan itik. Dari populasi tersebut menghasilkan telor sebanyak 841.01 ton. Populasi Sapi potong mencapai 43.411 ekor yang menghasilkan 5.756,86 ton daging, sapi perah dengan populasi 5.545 ekor sebagian besar terdapat di Kecamatan Bendungan. Dari sejumlah sapi perah tersebut menghasilkan susu sebanyak 7.748,29 ton selama tahun 2012.
B
Kelautan dan Perikanan Potensi kelautan Perikanan di Kabupaten Trenggalek sangat besar dengan panjang pantai mencapai 96,00 km dan luas wilayah laut ZEE mencapai ± 213.350 Ha. Potensi perikanan darat dan laut menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Pengembangan potensi perikanan mulai direalisasikan dengan pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) di Pantai Prigi dengan harapan bisa mengentaskan kemiskinan para nelayan setempat. PPN di pesisir Pantai Prigi kedepannya akan dikembangkan menjadi Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) yang didukung dengan pengembangan Jalan Lintas selatan (JLS). Tabel berikut menjelaskan mengenai potensi kelautan dan perikanan tahun 2010-2012. Dimana tercatat produksi hasil perikanan tangkap mengalami penurunan dari tahun 2011 sebesar 41.085 ton menjadi 37.070 ton di tahun 2012. Sedangkan produksi hasil perikanan budidaya mengalami peningkatan dari tahun 2011 sebesar 2.433 ton menjadi 2.566 ton di tahun 2012. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 42
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 2.40. Potensi Kelautan dan Perikanan Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2012 No
URAIAN
1
Panjang Pantai
2
- Luas Wilayah laut 4 mil
2010
2012
96,00 Km
96,00 Km
96,00 Km
± 71.117 Ha
± 71.117 Ha
± 71.117 Ha
± 213.350 Ha
± 213.350 Ha
± 213.350 Ha
±3.555.850 Ha
±3.555.850 Ha
±3.555.850 Ha
20%
20%
20%
57 buah
57 buah
57 buah
108 Ha
136,40 Ha
140,60 Ha
- Luas Wilayah laut 12 mil (ZEE) - Luas Wilayah laut 200 mil (ZEEI)
2011
3
Tingkat pemanfaatan
4
Jumlah pulau
5
Kawasan hutan bakau
6
Kawasan terumbu karang
122 Ha
225,70 Ha
122 Ha
7
Jumlah armada perikanan
2.068 Unit
2.068 Unit
2.105 Unit
8
Jumlah alat tangkap
2.910 Unit
2.850 Unit
4.538 Unit
pulau kecil
9
Jumlah nelayan
9.655 Orang
9.656 Orang
9.962 Orang
10
Jumlah Pembudiyaan ikan
2.145 Orang
2.235 Orang
2.544 Orang
11
Jumlah pengolahan ikan
551 Orang
596 Orang
642 Orang
12
- Potensi areal tambak
± 1.000 Ha
± 1.000 Ha
± 1.000 Ha
- Termanfaatkan 13
- Potensi budidaya laut
17,6 Ha
17,6 Ha
17,6 Ha
± 3.500 Ha
± 3.500 Ha
± 3.500 Ha
40,5 Ha
40,5 Ha
40,5 Ha
- Termanfaatkan 14
A D
- Potensi budidaya kolam
± 100 Ha
± 100 Ha
± 100 Ha
- Termanfaatkan
16,77 Ha
17,14 Ha
17,99 Ha
± 17 Ha
± 17 Ha
± 17 Ha
7.839.174 Kg
41.085.702 Kg
37.070.400 Kg
14.578 Kg
15.478 Kg
16.390 Kg
1.893.902 Kg
2.433.197 Kg
2.566.786 Kg
15
Potensi perairan umum (Waduk)
16
Produksi hasil penangkapan
E P P A
- Laut
- Perairan umum 17
Produksi budidaya di kolam
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Trenggalek, 2013
B
Grafik 2.14. Produksi Hasil Kelautan dan Perikanan (kg)
Laut
Perairan umum
Budidaya
41.085.702 37.070.400 7.839.174
14.578 15.478
1.893.902
2.433.197
16.390 2.566.786
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 43
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Jumlah rumah tangga perikanan tercatat 3.754 rumah tangga terdiri dari 2.068 rumah tangga perikanan laut dan 1.686 rumah tangga perikanan darat. Rumah tangga perikanan laut terdapat pada 3 kecamatan yaitu Panggul, Munjungan dan Watulimo. Berdasarkan kondisi wilayah Kabupaten Trenggalek yang berada di pesisir selatan Jawa Timur maka Kabupaten Trenggalek berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan minapolitan baik berbasis perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Potensi perikanan budidaya yang dapat dikembangkan di Kabupaten Trenggalek adalah budidaya ikan gurame, nila dan ikan lele di Desa Sumurup Kecamatan Bendungan sebagai pusat kegiatan minapolitan serta budidaya ikan lele di Desa Sambirejo Kecamatan Trenggalek sebagai kawasan hinterland. Sedangkan kawasan minapolitan berbasis tangkap dikembangkan di Kecamatan Watulimo dengan Kec Panggul dan Munjungan sebagai hinterlandnya. Tabel 2.41. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenisnya (RT) No.
Kecamatan
Perikanan Laut
Perikanan Darat
Jumlah
Perairan Umum
Budidaya Kolam 77
313
37
584
266
1.573
8
8
-
-
1
PANGGUL
236
-
2
MUNJUNGAN
525
22
3
WATULIMO
1.307
-
4
KAMPAK
-
-
5
DONGKO
-
-
6
PULE
-
-
-
-
7
KARANGAN
-
9
178
187
-
-
6
6
E P P A
A D
B
8
SURUH
9
GANDUSARI
-
-
53
53
10
DURENAN
-
47
361
408
11
POGALAN
-
-
117
117
12
TRENGGALEK
-
12
128
140
13
TUGU
-
13
172
185
14
BENDUNGAN
-
-
180
180
2.068
103
1.583
3.754
Jumlah
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 44
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pariwisata Objek wisata di kabupaten Trenggalek dapat dibedakan menjadi 3 jenis yaitu objek wisata alam, objek wisata budaya dan objek wisata minat khusus. Dalam periode tahun 2006-2012 jumlah obyek wisata yang layak jual di Kabupaten Trenggalek sebanyak 18 obyek wisata alam yang terdiri dari obyek wisata pantai, goa, pemandian, agrowisata, air terjun, dan telaga. Jenis objek wisata di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 2.42. Objek Wisata Alam di Kabupaten Trenggalek Obyek Wisata
No.
Jenis Wisata
Lokasi Kecamatan
1
Pantai Prigi
Wisata Alam
Watulimo
2
Pantai Karangongso
Wisata Alam
Watulimo
3
Pantai Damas
Wisata Alam
Watulimo
4
Pantai Pelang
Wisata Alam
Panggul
5
Pantai Konang
Wisata Alam
Panggul
6
Pantai Blado
Wisata Alam
Munjungan
7
Gua Lowo
Wisata Alam
Watulimo
8
Gua Suruban
Wisata Alam
Watulimo
9
Gua Ngerit
Wisata Alam
Kampak
10
Gua Gajah
Wisata Alam
Bendungan
11
Gua Kalimati
Wisata Alam
Dongko
12
Gua Pringapus
Wisata Alam
13
Pemandian Tapan
Wisata Alam
14
Wonowisata
Wisata Alam
15
Agrowisata Dilem
Wisata Alam
16
Air Terjun Kalianak
Wisata Alam
17
Air Terjun Jero Guih
Wisata Alam
18
A D
Telaga Beji Maron
Wisata Alam
Gandusari
E P P A
Dongko
Karangan
Trenggalek
Bendungan Tugu
Karangan
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2013
B
No. 1
Tabel 2.43. Obyek Wisata Budaya
Obyek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Kecamatan
Upacara Larung Sembonyo
Wisata Budaya
Watulimo
Upacara Longkangan
Wisata Budaya
Munjungan
3
Prasasti Kamulan
Wisata Budaya
Durenan
4
Tradisi Tiban
Wisata Budaya
Trenggalek
5
Jaranan Turonggo Yakso
Wisata Budaya
Dongko
6
Tradisi Baritan
Wisata Budaya
Dongko
7
Tradisi Religi Kupatan
Wisata Budaya
Durenan dan Trenggalek
8
Bersih Dam Bagong
Wisata Budaya
Trenggalek
2
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2013
Tabel 2.44. Objek Wisata Minat Khusus No.
Obyek Wisata
Jenis Wisata
Lokasi Kecamatan
1
Panjat Tebing Gunung Linggo
Minat Khusus
Karangan
2
Panjat Tebing Gunung Sepikul
Minat Khusus
Watulimo
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 45
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Jumlah kunjungan wisata di kabupaten Trenggalek di tahun 2012 mengalami peningkatan dibandingkan tahun tahun sebelumnya dimana jumlahnya mencapai 449.803 orang, naik dibandingkan tahun 2011 yang hanya mencapai 389.931 orang. Intensifikasi dan Ekstensifikasi obyek wisata tentunya harus terus dilakukan untuk menjaga eksistensi Kabupaten Trenggalek sebagai daerah wisata dan tentunya jumlah wisatawan ini berpengaruh terhadap potensi peningkatan PAD yang dihasilkan. Grafik 2.15. Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisata Tahun 2006-2012 (orang)
600.000 500.000
446.283
484.544
449.803
353.575
400.000
389.931
300.000 185.636
200.000 100.000
Jumlah Kunjungan Wisata
173.245
0
2006
Jumlah Kunjungan Wisata
2007
2008
A D
2009
2010
2011
2012
185.636 173.245 353.575 446.283 484.544 389.931 449.803
E P P A
Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kab. Trenggalek, BPS 2013
Koperasi dan UKM
Dengan memperhatikan berbagai karakter dan potensi koperasi terutama dalam hal ketahanannya menghadapi kondisi perekonomian nasional yang belum berpihak kepada kelompok miskin maka sudah sepatutnya koperasi lebih diberdayakan. Kepentingan pemberdayaan koperasi terkait dengan penggunaan modal, bahan baku lokal, serta kemampuan penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu maka dalam rangka mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan, pemberdayaan koperasi menjadi salah satu opsi yang perlu diperhitungkan. Persentase perkembangan jumlah koperasi aktif untuk periode 2006-2012, tercatat mengalami peningkatan. Pada tahun 2006 persentase koperasi aktif hanya 47,98 % dari total 321 koperasi yang ada, sedangkan di tahun 2012 persentase koperasi aktif mencapai 55,20 % dari total 596 koperasi yang ada di kabupaten Trenggalek.
B
Tabel 2.45. Perkembangan Jumlah Koperasi Aktif Uraian Jumlah koperasi Koperasi aktif Persentase koperasi aktif (%)
2006 321 154 47,98
2007 335 154 45,7
2008 365 188 50,67
2009 452 186 50,96
2010 558 285 51,08
2011 584 309 52,91
2012 596 329 55,20
Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 46
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Dengan melihat perkembangan kelembagaan yang ada, terlihat bahwa animo masyarakat terhadap keberadaan koperasi mulai meningkat terutama pada daerah-daerah yang memiliki potensi besar untuk berkembang. Ada hal menarik yang menjadi catatan dalam menganalisis perkembangan jumlah koperasi, koperasi aktif, koperasi tidak aktif dimana dapat dijelaskan bahwa peningkatan jumlah koperasi aktif juga dibarengi dengan peningkatan jumlah kopersi tidak aktif. Hal tersebut dimungkinkan karena sebagian besar disumbang oleh tumbuhnya koperasi baru, bukan dari berkembangnya koperasi tidak aktif menjadi aktif. Permasalahan eksternal yang paling mendasar yang dihadapi oleh koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat adalah masalah iklim usaha. Belum membaiknya iklim usaha dilingkungan koperasi antara lain diindikasikan dari kesulitan koperasi untuk mengembangkan permodalan, teknologi produksi, pemasaran, dan informasi. Kesulitan tersebut berpangkal dari adanya berbagai kondisi baik yang terbentuk secara alami sebagai derivasi dari sistem perekonomian yang dilaksanakan, maupun yang timbul dari berbagai peraturan perundang-undangan. Oleh karenanya dukungan iklim usaha yang kondusif bagi terbukanya peluang untuk berbisnis dan mengembangkan bisnis sangat diperlukan bagi mereka. Tabel 2.46. Upah Minimum Kabupaten Trenggalek 2006-2013 Uraian
2006
UMK Kabupaten Trenggalek (Rp.) Persentase kenaikan (%)
437.100
2007
2008
2009
468.000
510.000
600.000
10,75
17,65
5,83
2010
2011
2012
A D
2013
635.000
700.000
760.000
903.900
11,81
10,24
8,57
18,93
E P P A
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. Trenggalek, 2013
Industri Perkembangan industri kecil, menengah dan kerajinan selama periode 2006-2012 menunjukan trend naik turun. Tahun 2010 jumlah IKM mencapai 595 unit, meningkat 69 unit atau 13.12% dibanding tahun 2006. Persentase peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2007 sebesar 7,41%. Akan tetapi pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 545 unit, penurunan ini didominasi oleh berkurangnya industri rokok dan genting. Sedangkan di tahun 2012 jumlah IKM kembali mengalami kenaikan 558 unit.
B
Grafik 2.16. Perkembangan Jumlah IKM Dan Kerajinan (buah) Tahun 2006-2012
600
565
580 560 540
569
578
595
545
558
526
520 500 480 Th 2006 Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th 2012 Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 47
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pertambangan Kabupaten Trenggalek sebenarnya memiliki kekayaan tambang yang tersebar di beberapa lokasi tetapi belum dikembangkan secara optimal. Potensi tambang terbesar di Kabupaten Trenggalek adalah marmer sebesar 666 juta ton yang tersebar di Kecamatan Panggul sebesar 250 juta ton, Kecamatan Dongko sebesar 152 juta ton, Kecamatan Pule sebesar 105 juta ton, Kecamatan Karangan sebesar 56 juta ton dan Kecamatan Suruh sebesar 45 juta ton. Selain marmer, potensi tambang lainnya adalah andesit diorite sebesar 460 juta ton yang tersebar di seluruh kecamatan kecuali Kecamatan Pogalan. Potensi tambang di Kabupaten Trenggalek dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2.47. Jenis dan Persebaran Tambang di Kabupaten Trenggalek Jenis Tambang
No
Kandungan (Juta Ton)
Persebaran
1
Marmer
666
Panggul, Dongko, Pule, Karangan, Suruh
2
Andesit diorit
460
Panggul, Munjungan, Watulimo, Kampak, Dongko, Pule, Karangan, Suruh, Gandusari, Durenan, Trenggalek, Tugu, Bendungan
3
Batu tuffa dan saud stone
443
4
Batu Gamping
330
5
Besi
228
Panggul, Dongko, Pule, Karangan, Suruh, Durenan Panggul, Watulimo, Kampak, Gandusari, Bendungan Panggul, Munjungan, Dongko
6
Zeolit
220
Pule
7
Tanah Liat
140
8
Felspar
135
Karangan, Suruh, Gandusari, Durenan, Trenggalek Kampak, Karangan, Suruh, Gandusari, Durenan, Trenggalek
9
E P P A
B
117
Karangan, Gandusari, Pogalan
80
Dongko, Karangan, Suruh
64
Panggul, Kampak, Karangan, Gandusari
Kaolin
50
Suruh, Bendungan
13
Pasir
37
Pogalan, Trenggalek, Tugu
14
Pasir laut
30
Panggul, Munjungan, Watulimo
15
Piropillite
25
Kampak
16
Batubara
18
Watulimo, Dongko, Suruh
10 11 12
Mangan
A D
Bentonit Kalsit
Sumber : Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kab. Trenggalek, 2013
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 48
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.2.
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI TAHUN BERJALAN DAN REALISASI RPJMD Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau indikator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir periode RPJMD dapat dicapai. Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah berkenaan. Untuk Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (%), Rumah Tangga Miskin (RTM) Terhadap Total Rumah Tangga (%), Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Tingkat Pengangguran Terbuka (%) merupakan Indikator Kinerja untuk mendukung Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Evaluasi Kinerja RKPD sampai tahun berjalan dapat dilihat pada Lampiran I, sedangkan realisasi Indikator Kinerja Utama pada RPJMD Kab. Trenggalek tahun 2010-2015 dapat dijelaskan sebagaimana Tabel berikut.
Tabel 2.47. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Utama RPJMD Kab. Trenggalek Tahun 2010-2015 No.
Indikator Kinerja Utama
Realisasi dan Target 2011 2012 Target Realisasi Target Realisasi
2013 Target
2014 Target
2015 Target
6,11 22,02
6,89 20,60
6,46 #)
7,11 19,18
6,62 #)
7,89 17,76
8,11 16,35
8,50 13,00
3 2
73.05
73.50
74,12
74.69
74,08
75.63
76.57
77.52
2
3,14 6,25 0,317
2.82 4,11 0,039
2.55 3,34 0,038
2.00 2,58 0,036
2 2 2
2010 Tahun Dasar
A D
Ket. Capaian
1. 2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) Rumah Tangga Miskin (RTM) Terhadap Total Rumah Tangga (%)
3.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
4. 5. 6.
Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Laju Inflasi PDRB (%) Laju Pertumbuhan Penduduk (%)
3.50 6,45 0,010
3.25 5,64 0,065
3,18 6,35 0,280
3.11 4,88 0,041
7. 8
Indeks Paritas Daya Beli Angka Partisipasi Murni (APM)
63,78
66,77
64,84
69,41
65,19
72,06
74,70
77,34
2
97,78 80,62 48,59
97,88 81,00 50,00
96,32 79,55 46,67
97,98 84,00 55,00
91,27 83,23 59,28
98,08 87,00 60,00
98,18 91,00 65,00
98,28 96,00 70,00
2 2 1
108,37
108,50
104,44
108,80
100,87
109,00
109,30
109,50
1
105,26 67,79
105,50 69,00
103,66 68,41
105,75 71,00
106,97 74,23
106,00 73,00
106,25 75,00
106,50 78,00
1 1
100,00 90,19 92,83 77,69
100,00 95,00 93,05 77,69
100,00 100,00 92,84 78,12
100,00 100,00 93,31 78,12
100,00 100,00 93,50 78,37
100,00 100,00 93,56 79,56
100,00 100,00 93,82 80,99
100,00 100,00 94,07 85,00
1 1 1 1
13,46
12,00
11,94
11,50
7,50
11,00
10,50
10,00
1
103,52
103,00
136,35
103,00
98,00
103,00
103,00
103,00
1
1,53 15,6
0,97 16,09
1,28 12,80
0,95 16,59
0,55 13,28
0,94 16,84
0,92 17,08
0,91 17,58
1 3
- SD sederajat - SMP sederajat - SMA sederajat 9
10
11. 12. 13. 14. 15. 16.
B
Angka Partisipasi Kasar (APK) - SD sederajat - SMP sederajat - SMA sederajat
E P P A
Angka Partisipasi Sekolah (APS) - Usia 7 – 12 th - Usia 13 – 15 th Angka Melek Huruf Angka Harapan Hidup (AHH) Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup Bayi Gizi buruk Peningkatan PDRB per kapita ADHB (%)
Sumber : RPJMD Kab. Trenggalek Tahun 2010-2015 (diolah) *) Data Sementara **) Data Diperbaiki #) Data Belum/ Tidak Tersedia
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
1
= Tercapai
2
= Belum Tercapai
3
= Sulit Tercapai
II - 49
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.3.
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan Kabupaten Trenggalek yang dicapai saat ini dengan yang direncakanan serta antara apa yang ingin dicapai di masa datang dengan kondisi riil saat perencanaan dilakukan. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Permasalahan Pembangunan Kabupaten Trenggalek diidentifikasi berdasarkan interaksi dan dinamika perkembangan berbagai sektor yang terjadi baik pada skala lokal kota, regional maupun global. Perumusan permasalahan ini penting untuk mendefinisikan visi dan misi pembangunan Kabupaten Trenggalek untuk selanjutnya dijabarkan menjadi tujuan dan sasaran pembangunan dan dituangkan dalam berbagai program dan kegiatan sebagai jawaban atas permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Secara ilustratif, pola hubungan antara permasalahan wilayah, isu strategis, visi dan misi hingga program dan kegiatan dapat dilihat dalam Gambar berikut.
A D
E P P A
Gambar 2.7. Pola Hubungan antara Permasalahan, Perumusan Visi Misi dan Perumusan Program Kegiatan
B
Menyikapi berbagai perkembangan pembangunan, khususnya dalam upaya pencapaian visi dan misi yang telah dicanangkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, diperlukan upaya kerja keras dari pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut sangatlah penting apabila dikaitkan dengan pencapaian target indikator makro pembangunan yang masih kurang memenuhi target. Untuk itu pencapaian target pembangunan, masih perlu dioptimalisasikan dalam implementasinya. Berbagai upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah dan masyarakat Kabupaten Trenggalek pada tahun 2014 diharapkan lebih fokus pada program maupun kegiatan yang mempunyai daya ungkit pencapaian target dimaksud. Berbagai program dan kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan pada gilirannya diharapkan dapat menjadi pendorong dalam proses pembangunan dalam rangka akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Trenggalek. Perkembangan Indikator makro Kabupaten Trenggalek sebagai representasi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Trenggalek menggambarkan tingkat capaian seluruh bidang pembangunan. Pencapaian Indikator tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh tiga komponen saja yaitu kesehatan, pendidikan, dan daya beli, akan tetapi sesungguhnya dipengaruhi pula oleh semua bidang pembangunan, baik yang terkait secara langsung dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ataupun yang dianggap sebagai penunjang. EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 50
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Di samping itu, keberhasilan pencapaian Indikator makro bukan sematamata intervensi dari program maupun kegiatan yang dilakukan dan dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten, akan tetapi juga dipengaruhi oleh semua program maupun kegiatan yang dilakukan dan didanai oleh berbagai level Pemerintahan, baik itu Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, perkembangan pembangunan daerah di Kabupaten Trenggalek dihasilkan melalui evaluasi terhadap indikator makro dan terhadap kinerja pembangunan Kabupaten Trenggalek secara umum selama kurun waktu tahun 2012, yang kemudian menjadi dasar dalam menentukan isu–isu strategis yang akan menjadi rujukan utama dalam menentukan prioritas pembangunan Kabupaten Trenggalek tahun 2014. Disamping itu, hal lain yang dijadikan sebagai dasar rujukan penentuan isu strategis adalah masalah terkini yang terjadi dalam skala nasional maupun regional. Isu strategis dan permasalahan mendesak dalam RKPD Kabupaten Trenggalek 2014 adalah hasil kesimpulan terhadap isu-isu dan permasalahanpermasalahan yang dihimpun dari penjaringan aspirasi masyarakat mulai dari Musrenbang Desa/Kelurahan, Kecamatan, forum SKPD, dan Musrenbang Kabupaten serta keterkaitannya dengan isu strategis dan permasalahan tingkat provinsi dan tingkat nasional. Isu strategis dan masalah mendesak berdasarkan kondisi yang terjadi saat ini dan diperkirakan masih akan berlanjut pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Pembangunan Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, dan Penataan Ruang; 2. Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik; 3. Pengangguran dan Kemiskinan; 4. Ancaman Krisis Pangan dan Energi, Perubahan Iklim dan Bencana Alam; 5. Peran serta masyarakat dan gender dalam pembangunan.
A D
E P P A
1. Pembangunan Infrastruktur, Pengembangan Wilayah, dan Penataan Ruang Masalah Pembangunan Infrastruktur, Pengembangan Wilayah dan penataan Ruang tetap menjadi prioritas yang harus segera diselesaikan. Belum meratanya dukungan infrastruktur yang meliputi infrastruktur jalan, jembatan, irigasi, transportasi, ketenagalistrikan, energi, pos, telekomunikasi dan informatika, sumber daya air, perumahan, pelayanan air minum, serta penyehatan lingkungan. Berdasarkan data Dinas PU Bina Marga dan Pengairan tahun 2012, dari panjang jalan Kabupaten 949,93 km, sebesar 21,91 % dalam kondisi rusak ringan dan 22,54 % dalam kondisi rusak berat. Sementara itu, banyak bangunan air yang rusak sehingga mengganggu kebutuhan masyarakat akan air baik untuk air minum maupun untuk pertanian. Mengingat bentangan pantai di Kabupaten Trenggalek yang panjang, maka permasalahan yang berkenaan aspek kewilayahan perlu mendapatkan perhatian yang serius terutama terkait dengan pengembangan Jalan Jalur Lintas Selatan (JLS). Khusus untuk pembangunan Bendungan Tugu dan JLS pada tahun berjalan terkendala dengan pembebasan lahan yang belum terselesaikan seluruhnya, dan diharapkan pada tahun 2014 permasalahan ini dapat terselesaikan. Rendahnya pemanfaatan rencana tata ruang sebagai acuan koordinasi pembangunan lintas sektor dan wilayah. Pembangunan yang dilakukan di suatu wilayah saat ini masih sering dilakukan tanpa mempertimbangkan keberlanjutannya sehingga degradasi lingkungan banyak terjadi. Selain itu sistem pengelolaan pertanahan yang ada juga kurang optimal, padahal pengelolaan pertanahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari penataan ruang. Oleh karena itu, perlu adanya perencanaan tata ruang sebagai acuan koordinasi, keberlanjutan kelestarian alam serta efektifitas dan efisiensi penggunaan sumber daya alam.
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 51
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Dengan telah disahkannya Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012-2032 menjadi Peraturan Daerah, akan menjadi solusi dari permasalahan tentang penataan ruang dan pengembangan wilayah di Kabupaten Trenggalek. Di Kawasan pegunungan, beberapa lokasi merupakan kawasan pedalaman dan terpencil yang masih sulit dijangkau, diantaranya Dusun Torongan Desa Besuki Kecamatan Munjungan, Dusun Banyon Desa Widoro Kecamatan Gandusari, Dusun Gemblung Desa Kendalrejo Kecamatan Durenan, Dusun Weru Desa Joho Kecamatan Pule, Dusun Belang dan Dusun Koli Desa Salamwates Kecamatan Dongko. Kondisi sarana dan prasarana beberapa lokasi dimaksud masih sangat membutuhkan penanganan serius. Jalan yang terjal, berliku dan belum beraspal, beberapa ruas masih merupakan jalan tanah. Sarana penerangan listrik PLN belum merata. Air untuk keperluan sehari – hari banyak memanfaatkan aliran sungai maupun tadah hujan. Seiring perjalanan waktu, guna peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat maka tuntutan terhadap pemekaran Desa Botoputih Kecamatan Bendungan terus mengemuka. Wilayah Desa Botoputih yang dibatasi dengan bukit menjadi hambatan bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan di Kantor Desa. Masyarakat yang bertempat tinggal diseberang bukit, harus melewati jalan memutar untuk ke kantor Desa mendapatkan pelayanan administrasi pemerintahan. Dengan demikian, kajian-kajian akan terus dilaksanakan untuk mendapatkan tindak lanjut dari tuntutan pemekaran Desa Botoputih Kecamatan Bendungan.
A D
E P P A
2. Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik Kapasitas kelembagaan menjadi permasalahan utama mengingat peran Pemerintah Kabupaten Trenggalek sebagai agen pembangunan masih sangat sentral dalam menentukan tingkat kesejahteraan masyarakat dan bagaimana menjadikan Kabupaten Trenggalek memiliki daya saing dalam ekonomi dan berkehidupan pada umumnya. Permasalahan penyelenggaraan kelembagaan juga menyangkut dukungan umum fungsi-fungsi birokrasi dalam menunjang keberhasilan pembangunan daerah, utamanya menyangkut keterbatasan sumber pembiayaan pembangunan dan pengembangan aparatur. Permasalahan penyelenggaraan kelembagaan ini ditandai dengan : a. Perlunya struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan daerah; b. Belum optimalnya kinerja kelembagaan masyarakat dalam menciptakan ketertiban dan ketentraman umum; c. Ketentraman dan ketertiban masih perlu ditingkatkan secara lebih efektif untuk menjaga ketentraman dan ketertiban lingkungan; d. Masih perlu ditingkatkan pemahaman pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, serta masih perlunya ditingkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan khususnya di bidang pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan; e. Pembangunan di sektor lingkungan hidup belum menjadi isu sentral pembangunan; dan f. Masih belum optimalnya produktivitas pemanfaatan dan pengendalian ruang sesuai aturan hukum yang berlaku.
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 52
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Belum efektif dan efisiennya penyelenggaraan kelembagaan pemerintah daerah, struktur organisasi pemerintah daerah umumnya masih besar dan saling tumpang tindih menjadi masalah klasik yang belum terselesaikan hingga saat ini. Selain itu, prasarana dan sarana pemerintahan masih minim dan pelaksanaan standar pelayanan minimum belum mantap. Hubungan kerja antar lembaga, termasuk antar pemerintah daerah juga masih belum optimal. Keterbatasan ketersediaan aparatur pemerintah daerah, baik dari segi jumlah, profesionalisme serta kesejahteraan yang terbatas menyebabakan tidak optimalnya pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat. Dari sisi keuangan daerah, ditunjukkan dengan masih terbatasnya efektivitas, efisiensi dan optimalisasi pemanfaatan sumber-sumber penerimaan daerah, belum efisiennya prioritas alokasi belanja daerah secara proporsional, serta terbatasnya kemapuan pengelolaan termasuk dalam melaksanakan prinsip transaparansi dan akuntabilitas, serta profesionalisme. Terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional, terbatasnya sumber-sumber pembiayaan yang memadai, baik yang berasal dari kemampuan daerah itu sendiri (internal) maupun sumber dana dari luar daerah (eksternal), belum tersusunnya kelembagaan yang efektif, belum terbangunnya sistem dan regulasi yang jelas dan tegas, serta kurangnya kreativitas dan partisipasi masyarakat secara lebih kritis dan rasional. Belum Optimalnya Proses Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Persepsi yang belum sama antar pelaku pembangunan baik di jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan para pelaku pembangunan lainnya telah menimbulkan berbagai permasalahan dalam penyelengaraan pemerintahan. Di pihak pemerintah, koordinasi sangat diperlukan untuk menjamin keterpaduan antar sektor serta pelaksanaan desentralisasi yang memberikan kewenangan kepada pemerintah daerah. Lemahnya koordinasi mengakibatkan tidak efisiennya pemanfaatan sumber daya pembangunan yang terbatas jumlahnya, baik karena tumpang tindihnya kegiatan maupun karena tidak terjalinnya sinergi antar kegiatan. Banyak keluhan dari masyarakat, pelayanan publik di Kabupaten Trenggalek masih belum prima. Masyarakat masih merasa kesulitan mengurus KTP, Kartu Keluarga, Akta Kelahiran maupun perijinan yang terkait dengan bisnis. Permasalahan kependudukan diharapkan berkurang dengan telah dilaksanakannya program e-KTP di Kabupaten Trenggalek sejak tahun 2012. Masyarakat yang hendak mengurus perijinan untuk bisnis juga merasakan kerumitan dalam urusan tersebut. Untuk mendapatkan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), masyarakat sangat kesulitan, karena untuk mengurus SIUP harus melengkapi perijinan yang lain seperti Surat Ijin Tempat Usaha (SITU), Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), Ijin HO dan sebagainya. Salah satu persyaratan itu tidak dipenuhi, masyarakat tidak dapat mengurus SIUP, sehingga mereka akhirnya kesulitan untuk membuka bisnis baru. Jika masalah perijinan masih rumit dan tidak segera dilakukan pembenahan-pembenahan, para investor jadi enggan untuk menanamkan modal di Kabupaten Trenggalek. Sebagai pemilik modal, para investor menuntut kemudahan untuk berusaha, sehingga bisnisnya dapat berkembang dengan baik. Untuk itu, para investor biasanya menuntut kelancaran urusan perijinan agar ada jaminan berinvestasi.
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 53
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3. Pengangguran dan Kemiskinan Tantangan di bidang sosial di Kabupaten Trenggalek adalah adanya kesenjangan sosial, kondisi sebagian masyarakat yang masih menghadapi tekanan kemiskinan, kurangnya kesempatan kerja dan pengangguran, serta kualitas SDM masyarakat yang belum siap bersaing di era global yang makin kompetitif. Dalam banyak hal, kesenjangan sosial akan melahirkan proses eksploitasi dan marginalisasi masyarakat miskin, karena posisi mereka yang rentan dan tersubordinasi. Pada sisi lain, kemiskinan menyebabkan terjadinya percepatan dan pendalaman kemiskinan. Kemiskinan akhirnya akan memperlebar jurang perbedaan antar-kelas, antar-wilayah dan antar yang dikuasai dan yang menguasai. Kemiskinan juga akan melahirkan efek domino lain berupa peningkatan jumlah pengangguran, rendahnya pertumbuhan ekonomi di sektor riil, terpuruknya kualitas sumber daya manusia yang ada, rendahnya akses masyarakat ke berbagai layanan publik, dan hilangnya kesempatan si miskin untuk meningkatkan posisi tawar untuk memperbaiki taraf kehidupannya. Di berbagai wilayah di Kabupaten Trenggalek, persoalan kemiskinan seringkali makin sulit teratasi ketika kesenjangan sosial yang terjadi tak kunjung teratasi. Faktor penyebab kemiskinan seolah tak kunjung tertangani, karena faktor-faktor struktural di luar kemampuan si miskin yang tidak memberi kesempatan dan tidak ramah kepada masyarakat miskin. Kondisi perekonomian yang belum· sepenuhnya pulih dari krisis, dan imbas terjadinya krisis global, bukan saja menyebabkan terjadinya gelombang PHK, berkurangnya kesempatan kerja, dan kolapsnya sejumlah usaha mandiri yang ditekuni masyarakat, tetapi juga menyebabkan terjadinya proses perluasan dan pendalaman kemiskinan. Akibat kualitas SDM masyarakat yang masih tertinggal, dengan ratarata tingkat pendidikan yang rendah dan belum ditunjang kecakapan serta keahlian yang profesional, hal itu menyebabkan tenaga kerja yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Untuk menangani pengangguran dan kemiskinan dibutuhkan kemudahan ekonomi (economic facilities) yang benarbenar nyata dan peluang-peluang sosial (social opportunities) yang memihak kepada masyarakat miskin dan pengangguran. Dalam hal ini kemudahan ekonomi, masyarakat miskin perlu mendapat kesempatan dan akses terhadap berbagai sumber permodalan dan peluang usaha tanpa dibebani dengan persyaratan yang menyulitkan. Sedangkan peluang-peluang sosial adalah upaya untuk meningkatkan kesempatan masyarakat miskin melakukan mobilitas sosial-ekonomi secara vertikal melalui pemenuhan kebutuhan dasar, seperti pendidikan, kesehatan, dan bahkan kebutuhan untuk melakukan partisipasi politik secara aktif. Karena masyarakat miskin di Kabupaten Trenggalek banyak bekerja di sektor pertanian, pembangunan pertanian dengan berbasis agrobisnis harus terus dikembangkan. Karena letak geografis Kabupaten Trenggalek yang bergunung-gunung, pembangunan pertanian harus diarahkan pada produk perkebunan dan bukan tanaman pangan. Untuk itu, pembangunan dan pengembangan pertanian di Trenggalek sulit untuk mengutamakan tanaman pangan, karena luas sawah sulit untuk dikembangkan. Justru pertanian yang harus dikembangkan adalah tanaman perkebunan, karena sebagian besar wilayah Trenggalek merupakan daerah pegunungan. Tanaman perkebunan yang dibudidayakan seharusnya tanaman yang berorientasi pasar agrobisnis (on farm dan off farm), seperti kakao, buah-buahan, kayu sengon, kopi dan sebagainya.
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 54
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Sumberdaya kelautan ternyata juga belum secara maksimal dimanfaatkan, karena keterbatasan para nelayan menguasai teknologi penangkapan ikan maupun pengolahan ikan hasil tangkapan. Untuk itu, penguasaan nelayan/pembudidaya/pengolah ikan terhadap teknologi penangkapan ikan, pembudidaya dan pengolahan ikan hasil tangkapan perlu dilakukan terus-menerus. Sementara itu, keindahan alam pegunungan di Kabupaten Trenggalek dan pantai-pantai yang selama ini menjadi kawasan wisata bahari dan wisata alam perlu diintegrasikan agar mendukung kegiatan pariwisata di Kabupaten Trenggalek. Pengembangan kawasan wisata pantai dan alam dapat disinergikan dengan wisata budaya dan religi bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Pemerintah Daerah lain dan investor. Untuk mengurangi pengangguran, pelatihan-pelatihan ketrampilan dan pengembangan sekolah kejuruan harus digalakkan. Kurikulum sekolah kejuruan dan alat-alat praktek harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga kualitas lulusan sekolah kejuruan tersebut dapat mengikuti perkembangan pasar kerja. Di sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga dituntut kreatifitas dan inovasi untuk mendukung perekonomian rakyat. Beberapa program strategis Nasional seperti PNPM Mandiri dan Program Keluarga Harapan (PKH) perlu didukung oleh daerah agar hasilnya lebih optimal. PNPM Mandiri merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja. Sedangkan PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTS diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Programprogram tersebut dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi, sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.
A D
E P P A
4. Ancaman Krisis Pangan dan Energi, Perubahan Iklim dan Bencana Alam Ancaman krisis pangan di Kabupaten Trenggalek cenderung makin nyata ketika dikaitkan dengan persoalan kependudukan. Seperti diketahui, bahwa pertumbuhan penduduk cenderung mengikuti deret ukur, sedangkan pertumbuhan pangan mengikuti deret hitung. Hal ini berarti krisis pangan di Kabupaten Trenggalek akan benar-benar terjadi manakala tidak ada upayaupaya yang serius untuk memperbaiki struktur produksi pangan. Perkembangan bisnis yang terkonsentrasi di wilayah urban dan kebutuhan lahan untuk sarana dan prasarana kehidupan, menyebabkan lahan produktif semakin berkurang. Pada sisi lain permasalahan yang harus dihadapi petani adalah kenaikan biaya produksi dan perolehan margin keuntungan yang makin tipis, sehingga nilai tukar petani menjadi rendah. Hal ini antara lain yang menyebabkan gairah petani bercocok-tanam mengalami kelesuan, dan pada akhirnya profesi petani semakin tidak menarik. Secara garis besar, beberapa kelemahan sektor pertanian di Kabupaten Trenggalek, antara lain karena: (1) terjadinya alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan bisnis, permukiman dan pusat perkantoran; (2) rendahnya nilai tukar produk pertanian dan kesenjangan antara sektor pertanian dengan industri yang cenderung bersifat asimetris; (3) lemahnya tata niaga produk pertanian dan panjangnya rantai distribusi produk pertanian yang menyebabkan pemasaran menjadi tidak efisien dan merugikan petani;
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 55
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
(4) kurang berkembangnya aspek kelembagaan yang mendukung pengembangan sektor pertanian; (5) mutu produk pertanian belum terstandarisasi dan kemasan produk yang tidak bersahabat dengan pasar; (6) kualitas bibit, benih dan teknologi pertanian yang masih rendah serta penerapan teknologi yang masih terbatas; (7) kurangnya sarana dan prasarana wilayah pendukung pengembangan sistem agrobisnis; dan (8) pemakaian pupuk organik masih rendah dan kecenderungan pemakaian pupuk anorganik secara berlebihan tanpa didukung ketersediaan pupuk anorganik. Berkaitan dengan hal tersebut, kewaspadaan pangan dan gizi merupakan upaya yang bersifat preventif dan berkesinambungan. Kegiatan yang ada diupayakan untuk mewaspadai timbulnya kerawanan pangan dan gizi, kelaparan, keamanan dan mutu pangan, serta merumuskan langkahIangkah antisipasi dan penanggulangannya. Sebagai daerah yang terus berkembang, pertumbuhan penduduk dan seluruh aktivitasnya di Kabupaten Trenggalek menuntut adanya ketersediaan energi dalam jumlah yang cukup besar. Sementara itu, energi minyak bumi dan gas alam yang tersedia jumlahnya semakin terbatas dan jenis energi tersebut sifatnya tidak dapat diperbaharui. Pengalaman selama ini telah banyak membuktikan bahwa keterbatasan ketersediaan energi, bukan saja menyebabkan harga energi di pasaran menjadi makin mahal, tetapi juga menyebabkan efek domino terhadap peningkatan harga kebutuhan masyarakat yang lain. Salah satu dampak yang selalu terjadi akibat adanya krisis energi adalah harga satuan energi semakin tidak terkendali dan menyebabkan kekurangan energi di berbagai Negara, karena ketidakmampuannya untuk membeli atau memproduksi energi. Ancaman krisis energi juga menyebabkan terbukanya peluang konflik sosial sebagai akibat meningkatnya jumlah orang miskin dan bertambahnya pengangguran. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi krisis energi antara lain melalui penggunaan energi alternatif dan produk energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Upaya ini ternyata melahirkan masalah baru. Peningkatan permintaan jagung untuk kepentingan manusia, hewan dan energi menyebabkan harga komoditi tersebut menjadi mahal. Hal itu akhirnya berdampak secara sosial maupun ekonomi di berbagai daerah maupun negara. Untuk mengatasi ancaman krisis energi, perlu diupayakan pencarian energi alternatif secara terus-menerus terkait dengan energi yang ramah lingkungan, seperti energi matahari, air dan angin yang jumlahnya sangat melimpah di Indonesia dan Kabupaten Trenggalek pada khususnya. Pemanasan global dan perubahan iklim yang sekarang tengah terjadi diperkirakan masih akan terus terjadi pada masa-masa mendatang. Banyaknya kejadian bencana di Kabupaten Trenggalek seperti banjir dan tanah longsor merupakan dampak nyata dari perubahan iklim dan pemanasan global. Fokus adaptasi pembangunan perlu ditujukan pada areaarea yang rentan terhadap perubahan iklim, seperti area sumberdaya air, pertanian, perikanan, pesisir dan laut, infrastruktur dan permukiman, kesehatan, dan kehutanan. Arah Kebijakan pembangunan yang berdaya tahan terhadap resiko perubahan iklim perlu mempertimbangkan agenda perubahan iklim terkait tujuan pembangunan nasional dan daerah serta diselaraskan dengan tujuan pembangunan millenium (millenium development goalsIMDG's).
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 56
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Terdapat beberapa isu mendasar yang layak menjadi perhatian pada setiap fokus area, yaitu masing-masing berkaitan dengan usaha penanggulangan kemiskinan; pembangunan ekonomi dan sosial; investasi; dan perencanaan tata ruang. Sebagaimana banyak terjadi pada tahun-tahun terakhir, berbagai implikasi dari perubahan iklim telah menjadikan derita orang miskin menjadi berlipat kali. Para nelayan tidak bisa melaut, karena gelombang besar. Para petani miskin di pedesaan semakin menderita, karena lahan-Iahan pertaniannya terancam banjir kala musim penghujan dan terancam kekeringan kala musim kemarau. Tempat tinggal mereka juga terancam tanah longsor. Mereka yang tinggal di tepi pantai seperti di Pantai Prigi, Munjungan dan Panggul juga terancam bencana tsunami. Untuk dapat menunjang pelaksanaan kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang diperkirakan akan terus terjadi ini, maka diperlukan upaya penegakan hukum yang konsisten dan tegas terhadap perusakan lingkungan hidup, tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), persiapan dan rekayasa sosial, serta sosialisasi dan pendidikan yang intensif. Semua itu menjadi persyaratan penting yang mutlak dipenuhi melalui kebijakan yang lebih komprehensif. 5. Peran serta masyarakat dan gender dalam pembangunan Kompleksitas permasalahan ekonomi secara umum masih rendah ditandai dengan kurangnya ketersediaan lapangan kerja dan rendahnya ketrampilan yang dibutuhkan bursa tenaga kerja. Pada sisi lain, perkembangan tuntutan pasar kerja dan persaingan industri di pasar global, menuntut kebutuhan tenaga kerja profesional yang memenuhi standar kualifikasi tenaga kerja berbasis knowledge, skill dan attitude (KSA), serta keterampilan sosial (social skill). Pasar kerja di masa datang juga menuntut adanya jaminan kondisi iklim ketenagakerjaan yang kondusif, harmonis dan dialogis, yang melahirkan suasana hubungan industrial yang ramah, dan adanya kepastian hukum dalam usaha dan investasi. Peran serta masyarakat dalam pembangunan hendaknya disikapi dengan melibatkan kelompok-kelompok masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah sehingga prinsip keterbukaan informasi publik mengenai proses pembangunan daerah yang sinergis, transparan, partisipatif dan akuntabel dapat diimplementasikan. Hingga saat ini kesetaraan gender masih belum signifikan. Pasalnya keterlibatan perempuan dalam pembangunan masih relatif kecil, jika dibandingkan dengan laki-laki. Peran kodrati perempuan bersifat statis, sedangkan gender bersifat dinamis, sehingga hendaknya dapat mengupayakan peran kaum perempuan yang berwawasan. Dibutuhkan kebijakan-kebijakan pemerintah daerah yang dapat mendukung peranserta perempuan dalam pembangunan dan dapat menghilangkan diskriminatif terhadap keberadaan peran perempuan disegala aspek. Keberadaan perempuan dapat menjadi sebagai subjek pembangunan yang mempunyai peran sama dengan laki-laki. Saat ini telah terlihat pula upaya penyetaraan gender di Kabupaten Trenggalek dalam berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial-budaya, hukum dan pengambilan keputusan. Namun tidak dipungkiri juga, bahwa dewasa ini masih terdapat empat bentuk proses diskriminasi terhadap perempuan, yaitu masih adanya penolakan terhadap peran perempuan di ruang publik. rendahnya anggaran untuk menghapuskan diskriminasi dan kesenjangan gender, masih rendahnya perhatian untuk memenuhi hak kesehatan reproduksi dan perlindungan kerja.
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 57
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.4. PENELAAHAN POKOK-POKOK PIKIRAN DPRD Pokok-pokok pikiran DPRD memuat pandangan dan pertimbangan DPRD mengenai arah prioritas pembangunan serta rumusan usulan kebutuhan program/kegiatan yang bersumber dari hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD tahun sebelumnya yang belum terbahas dalam musrenbang dan agenda kerja DPRD untuk tahun rencana. Penelaahan dimaksudkan untuk mengkaji kemungkinan dijadikan sebagai masukan dalam perumusan kebutuhan program dan kegiatan pada tahun rencana berdasarkan prioritas pembangunan daerah. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD yaitu penelaahan kajian permasalahan pembangunan daerah yang diperoleh dari DPRD berdasarkan hasil rapat dengan DPRD, seperti rapat dengar pendapat dan/atau rapat hasil penyerapan aspirasi melalui reses. Langkah-langkah yang telah dilakukan dalam rangka penelaahan pokokpokok pikiran DPRD, antara lain sebagai berikut: 1. Inventarisasi jenis program/kegiatan yang diusulkan DPRD dalam dokumen rumusan hasil penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD tahun lalu dan dikelompokkan kedalam urusan SKPD; 2. Mengkaji pandangan dan pertimbangan pokok-pokok pikiran DPRD yang disampaikan pada Musrenbang tingkat Desa hingga Kabupaten berkaitan dengan usulan program/kegiatan hasil reses; 3. Verifikasi indikator kinerja serta lokasi yang diusulkan; 4. Melakukan pengecekan dan validasi oleh tim penyusun RKPD yang berasal dari SKPD terkait terhadap kebutuhan riil di lapangan dengan mempertimbangkan asas manfaat, kebutuhan mendesak/prioritas, efisiensi dan efektivitas; 5. Penelaahan pokok-pokok pikiran DPRD yang selaras dengan pencapaian sasaran dan program prioritas sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang RPJMD; 6. Merumuskan usulan program dan kegiatan dalam rancangan RKPD.
A D
E P P A
Dalam upaya membangun peran serta masyarakat dan DPRD sebagaimana yang diharapkan oleh UU No 32 tahun 2004, maka diperlukan suatu proses pertukaran (transform) sosial yang benar. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses demokrasi sehingga tercapai otonomi daerah yang mengandung makna kewenangan daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi dan partisipasi masyarakat. Penguatan peran lembaga legislatif di era reformasi ini adalah suatu keharusan yang tidak dapat dibantah lagi. DPRD berfungsi dan berperan dalam melaksanakan fungsi-fungsi yaitu : legislation, budgeting dan controlling. Dalam fungsi legislasi, DPRD memiliki kewenangan untuk membuat peraturan -peraturan Daerah, baik berdasarkan inisiatif Kepala Daerah maupun inisiatif DPRD sendiri. Dalam hal fungsi anggaran DPRD harus menetapkan APBD yang diusulkan Kepala Daerah dengan memperhatikan aspirasi masyarakat, sedangkan dalam fungsi kontrol, DPRD harus melakukan pengawasan atas jalannya pemerintahan daerah sehingga tidak menyimpang dari amanat dan aspirasi rakyat. Dalam rangka melakukan controlling terhadap jalannya pemerintahan itu, DPRD mempunyai beberapa hak, yaitu hak meminta pertanggungjawaban Kepala Daerah, hak meminta keterangan, hak mengadakan penyelidikan, hak amandemen, hak mengajukan pernyataan pendapat, hak inisiatif, dan hak anggaran.
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 58
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Sesuai dengan praktek dalam kehidupan demokrasi, keberadaan lembaga legislatif memiliki posisi sentral yang mewakili rakyat dan mempunyai kewenangan menyuarakan aspirasi rakyat sehingga memberikan kontribusi dalam penetapan kebijakan politik pemerintah dan pihak eksekutif hanya menjalankan kebijakan politik yang telah ditetapkan tersebut. Sistem cheeks and balances antara kekuasaan badan eksekutif daerah dengan kekuasaan legislatif daerah sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan dimana sebuah korupsi hanya bisa dihindari bilamana fungsi dan peran DPRD itu sendiri dapat berjalan secara efektif. Dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat maka kewajiban DPRD adalah memperhatikan dan memajukan tingkat kehidupan rakyat dengan berbekal pada program pembangunan pemerintah dalam hal ini perjuangan untuk menampung aspirasi dan partisipasi rakyat sudah ditekankan untuk kepentingan program pembangunan pemerintah yang dalam prakteknya masih sering melanggar hak-hak azasi warga negara. Adapun Pokok-Pokok Pikiran DPRD Kabupaten Trenggalek yang disampaikan pada Musrenbang Kabupaten dapat dirangkum sebagaimana berikut : 1.
2.
Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah pada dasarnya menerjemahkan suatu proses pemikiran strategis. Perencanaan strategis erat kaitannya dengan proses penetapan kemana daerah akan diarahkan pengembangannya dan apa yang hendak dicapai; bagaimana mencapainya dan langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan agar tujuan tercapai; Dengan perencanaan strategis diharapkan: akan dapat dirumuskan tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang SMART yang konsisten dengan visi, misi program Kepala Daerah Terpilih dan dalam kerangka waktu sesuai kemampuan daerah atau organisasi untuk mengimplementasikannya memastikan bahwa sumber daya dan dana daerah diarahkan untuk menangani isu dan permasalahan prioritas; menyediakan basis untuk mengukur sejauh mana kemajuan untuk mencapai tujuan dan mengembangkan mekanisme untuk menginformasikan perubahan apabila diperlukan; dapat dikembangkan kesepakatan untuk memadukan semua sumber daya dalam mencapai tujuan; dapat dirumuskan fokus dan langkah-langkah yang lebih jelas untuk mencapai tujuan pembangunan daerah; dan dapat dihasilkan pembangunan yang lebih produktif, efisien dan efektif. Suatu perencanaan strategis akan berhasil apabila: mengikutsertakan stakeholders yang tepat dalam proses perencanaan mengkomunikasikan rencana dengan bahasa yang mudah dimengerti tujuan (goals) dan sasaran (objectives) dan SMART (specific, measurable, acceptable, realistic, timebound) ada kejelasan siapa bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, sasaran dan hasil, dan waktu penyelesaian termasuk review kemajuan pencapaian sasaran; ada kemampuan untuk menyesuaikan dari waktu ke waktu terhadap perkembangan internal dan eksternal yang terjadi ; ada evaluasi terhadap proses perencanaan yang dilakukan; dan ada komunikasi dan konsultasi berkelanjutan dari dokumen yang dihasilkan dengan menggunakan instrumen, metodologi, pendekatan yang tepat untuk mendukung proses perencanaan.
A D
E P P A
B
3.
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 59
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 11. 12.
13. 14.
Musrenbang adalah hasil assesmen paling penting terhadap usulan program yang prioritas dari masyarakat karena apa yang dihasilkan merupakan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya, maka partisipasi masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam merencanakan pembangunan sebagai bentuk dari proses demokrasi. Perencanaan pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan masyarakat tidak akan berhasil tanpa peran serta masyarakat didalam pembuatan perencanaan tersebut. Menyadari akan pentingnya peran serta masyarakat, pemerintah mengharuskan didalam pembuatan perencanaan pembangunan baik pusat maupun daerah dilakukan musyawarah secara berjenjang dari tingkat bawah dengan penentuan skla prioritas; Otonomi Daerah telah mengamanatkan kewenangan yang nyata, luas dan bertanggung jawab kepada pemerintah daerah untuk mengurus, mengatur dan menyelenggrakan urusan pemerintahan termasuk memberikan pelayanan, pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat; Anggaran secara teoritik sebagai instrumen penyelenggaraan roda kekuasaan sebagaimana tercermin dalam APBD. Kemudian dalam prakteknya anggaran tidak lepas dari sejumlah kepentingan seringkali memiliki bobot prioritas yang relatif sama. Disinilah ada pilihan-pilihan mana yang perlu mendapatkan prioritas. Anggaran harus diarahkan untuk penciptaan lapangan kerja, mengatasi kesenjangan, peningkatan efektivitas serta efisiensi ekonomi daerah; Penyusunan anggaran harus memprioritaskan kebutuhan masyarakat, dimana anggaran harus memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti pendidikan dan kesehatan yang layak, menjaga ketahanan pangan, penciptaan lapangan kerja dan jaminan sosial; Skema perencanaan dan penganggaran selayaknya mensyaratkan perpaduan antara pendekatan teknokratis, politis dan partisipasi, tapi faktanya perencanaan dan penganggaran bersifat teknokratis-politis kurang diimbangi dengan partisipasi masyarakat yang nyata; Tantangan pembangunan daerah Kabupaten Trenggalek ke depan adalah perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas SDM serta pengembangan aktivitas dunia usaha. Upaya yang dapat dilakukan pemerintah adalah pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesehjahteraan masyarakat dengan mensinergikan program-program di Kabupaten dan program-program Pusat serta Provinsi yang menganut Pro Growth, Pro Poor, Pro Jobs dan Pro Environment; Menyepakati usulan pemerintah untuk menetapkan tema pembangunan tahun 2014 yaitu “Percepatan Pembangunan Infrasruktur dan Reformasi Birokrasi untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah“; Memfokuskan prioritas pembangunan untuk pencapaian target-target pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Trenggalek tahun 2010-2015 yang berisi tentang penjabaran visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih; Menyetujui terobosan atau inovasi Pemerintah Daerah dalam penyusunan dokumen perencanaan daerah termasuk penerapan Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) dan penerapan penyusunan dokumen perencanaan bebasis teknologi Informasi; Mendukung secara penuh PIK sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat pada Musrenbang di level desa dan kecamatan serta sekaligus mengurangi disparitas / kesenjangan wilayah; Mengapresiasi pelaksanaan musrenbang tahun ini dari segi persiapan dan pelaksanaan dimana partisipasi masyarakat lebih tinggi, dengan melibatkan masyarakat dan stakeholder terkait;
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 60
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
15. 16.
17. 18.
19.
20. 21. 22. 23. 24. 25.
26.
27.
28. 29.
30.
Perbaikan Infrastruktur menjadi isu penting dalam peningkatan pertumbuhan Ekonomi daerah dengan memprioritaskan untuk perbaikan Jalan Kabupaten jalan Poros Kecamatan dan Jalan Poros Desa; Reformasi Birokrasi di setiap level dari tingkat Desa hingga Kabupaten perlu terus ditingkatkan dengan peningkatan SDM perangkat Desa, PNS dan Birokrat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan mengacu pada pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM); Tingkat kemiskinan yang masih tinggi perlu adanya strategi percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek dengan mengedepankan pencapaian target penurunan angka kemiskinan; Untuk peningkatan aksesibilitas pendidikan, perlu diperhatikan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, pelayanan pendidikan murah dan memadai, peningkatan kualitas pendidikan dasar hingga menengah termasuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pendidikan khusus/ inklusi; Pelayanan kesehatan yang murah dan memadai perlu ditingkatkan, terutama pelayanan terhadap warga kurang mampu. Untuk itu perlunya pendataan terhadap keluarga miskin agar benar-benar valid karena hal ini berkaitan dengan pelayanan JAMKESMAS; Perlu adanya perluasan lapangan kerja bagi penduduk miskin, terutama peningkatan pelayanan dan kesejahteraan sosial termasuk penyandang cacat yang perlu mendapat perhatian pemerintah daerah; Revitalisasi Pertanian dalam arti luas (termasuk peternakan, kelautan dan perikanan) perlu ditingkatkan lagi untuk memacu pertumbuhan ekonomi daerah khususnya pengembangan kawasan agropolitan dan minapolitan; Optimalisasi potensi wisata daerah dengan promosi wisata, studi-studi wisata yang berkelanjutan, dan perbaikan infrastruktur jalan menuju tempat wisata sehingga ekonomi masyarakat di sekitar kawasan wisata dapat meningkat; Pemeliharaan lingkungan hidup dan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) yang berkelanjutan perlu menjadi perhatian pemerintah daerah dalam meminimalisasi kerusakan lingkungan; Peningkatan peran masyarakat dan penyetaraan gender dalam pembangunan sudah sesuai dengan semangat visi dan misi kepala Daerah yang telah tertuang dalam dokumen RPJMD; Peningkatan peran pemuda dan olahraga juga perlu diperhatikan menjadi prioritas daerah, termasuk peningkatan sarana prasarana kepemudaan dan olahraga serta pembinaan kepada para atlet dan klub olahraga yang berprestasi; Kelestarian budaya Trenggalek juga perlu ditingkatkan dan dilestarikan dengan pembinaan dan pengadaan sarana prasarana kebudayaan termasuk kesenian Turonggo Yakso yang menjadi ikon kesenian di Kabupaten Trenggalek; Peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD) perlu dipacu untuk mengimbangi porsi pendapatan daerah Kabupaten Trenggalek yang masih didominasi penerimaan dari pusat baik dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK); Pengalokasian belanja hibah dan bansos agar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengedepankan azas keadilan; Penetapan dokumen perencanaan dan penganggaran pada Tahun 2014 agar dapat dilaksanakan tepat waktu sehingga pelaksanaan pembangunan tahun 2014 tidak terhambat dan segera dapat dilaksanakan diawal tahun anggaran; dan Dokumen RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 harus menjadi acuan dalam penyusunan dokumen KUA-PPAS Kab. Trenggalek Tahun 2014 dan RAPBD kabupaten Trenggalek Tahun 2014.
A D
E P P A
B
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN
II - 61
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Hal mendasar perencanaan tahunan adalah kemampuannya dalam memproyeksikan kapasitas riil keuangan daerah secara lebih akurat dari apa yang sudah diprediksikan dalam RPMD tahun berkenaan; sehingga dapat diketahui belanja langsung yang dapat dialokasikan bagi program/kegiatan prioritas. Untuk itu, dibutuhkan gambaran tentang kondisi ekonomi daerah tahun rencana berdasarkan gambarannya di masa lalu. Di sini, rancangan kerangka ekonomi dan kebijakan keuangan daerah bermakna sebagai hasil dari strategi pembangunan yang telah berjalan sekaligus menjadi dasar asumsi operasionalisasi kebijakan di tahun rencana.
3.1.
ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH Pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan bidang ekonomi tidak hanya bergantung pada perencanaan-perencanaan yang sudah ada tetapi guna percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi dapat berlangsung secara efektif di tahun-tahun mendatang diperlukan sebuah rencana induk pembangunan ekonomi yang sering disebut Master Plan Percepatan Dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dokumen MP3EI tidak menggantikan RPJMN melainkan menjadi dokumen kerja yang komplementer terhadap RPJPN 2005 2025 (UU No. 17 Tahun 2007) dan RPJMN 2010 2014 (Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010). Seluruh program reguler pemerintah yang tidak dicakup dalam MP3EI berjalan seperti biasa sesuai dengan perencanaan. Dalam rangka merumuskan strategi dan kebijakan, MP3EI mempertimbangkan posisi geo-strategis Indonesia dalam skala regional maupun global. Posisi geo-strategis tersebut membentuk keunggulan dan keunikan masingmasing pulau besar yang akan menjadi pilar utama dalam rangka mencapai visi 2025. Perwujudannya dapat dimaknai dengan pendefinisian peran strategis masing-masing pulau besar yang nantinya membentuk 6 koridor ekonomi. Setiap koridor ekonomi memiliki aktivitas ekonomi utama. Provinsi Jawa Timur masuk pada koridor Jawa sebagai pendorong industri dan jasa nasional. Kabupaten Trenggalek sebagai bagian dari program strategis ini akan menerapkan action plan percepatan pembangunan ekonomi Kabupaten Trenggalek untuk mendukung Program MP3EI. Upaya-upaya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan ekonomi oleh pemerintah pusat berkorelasi positif terhadap kinerja agregat ekonomi dan sosial yang merupakan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagaimana telah tertuang pada Peraturan Gubernur Nomor 38 Tahun 2009 tentang RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014. Arah kebijakan bidang ekonomi Kabupaten Trenggalek sebagaimana yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 untuk Arah Kebijakan dalam Aspek Waktu (Timing) menyatakan bahwa tahun 2014 masuk pada strategi pembangunan daerah tahun keempat, dimana sektor pembangunan infrastruktur wilayah, percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi dan pelayanan publik akan menjadi prioritas utama pembangunan Kabupaten Trenggalek pada tahun 2014.
A D
E P P A
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 1
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.1.1.
Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2012 dan Perkiraan Tahun 2013 dan 2014 Perkembangan indikator makro ekonomi memberikan suatu gambaran kondisi ekonomi makro Kabupaten Trenggalek pada tahun 2012 dan kondisi yang diperkirakan akan berlangsung pada tahun 2013 dan 2014.
3.1.1.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Salah satu indikator ekonomi makro yang biasanya digunakan untuk mengevaluasi hasil hasil pembangunan disuatu daerah adalah PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). PDRB merupakan jumlah nilai tambah seluruh barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha suatu daerah dalam satu tahun. Dari nilai PDRB tersebut dapat diturunkan tiga indikator penting lainnya, yaitu pendapatan per-kapita, pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi. PDRB dibagi menjadi dua jenis, yaitu PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (current price) dan PDRB atas dasar harga konstan (constan price). PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun yang berlaku. PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk melihat PDRB per-kapita, pendapatan perkapita dan untuk melihat besarnya pergeseran struktur ekonomi. PDRB atas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah harga barang dan jasa yang dihitung berdasarkan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar (tahun 2000). PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. Besaran PDRB sering digunakan sebagai indikator untuk menilai kinerja perekonomian suatu wilayah, terutama dikaitkan dengan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu dalam mengalokasikan anggaran, sektor-sektor yang memiliki kontribusi sebagai sektor penyumbang terbesar PDRB harus mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Gambaran peningkatan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2012, serta proyeksi tahun 2013 dan 2014 dari berbagai lapangan usaha nampak sebagai berikut :
A D
E P P A
B
Tabel 3.1. Realisasi, Target dan Proyeksi PDRB Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Tahun 2010-2014 (dalam jutaan rupiah) NO 1 2 3 4 5 6 7 8
9
LAPANGAN USAHA PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN GALIAN INDUSTRI LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN ANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN JASA-JASA PDRB Pertumbuhan
Th. 2010 Rp. % 2.309.611,63 39,35 122.764,50 2,09
Th. 2011 Rp. % 2.554.153,11 38,43 131.530,13 1,98
Th. 2012 *) Rp. % 2.893.682,02 38,43 139.531,52 1,85
Th. 2013 **) Rp. % 3.278.846,23 38,42 149.348,80 1,75
Th. 2014 **) Rp. % 3.719.553,20 38,40 168.542,25 1,74
312.370,01 33.448,21
5,32 0,57
347.682,72 37.176,39
5,23 0,56
391.066,63 39.926,79
5,19 0,53
443.779,29 42.671,09
5,20 0,50
508.532,66 47.463,05
5,25 0,49
148.176,72 1.637.041,02
2,52 27,89
176.541,93 1.924.094,62
2,66 28,95
196.543,90 2.210.666,72
2,61 29,36
224.449,91 2.560.265,14
2,63 30,00
256.687,92 2.907.838,21
2,65 30,02
189.991,48
3,24
213.106,35
3,21
242.308,77
3,22
273.094,95
3,20
309.962,77
3,20
210.982,89
3,59
245.434,46
3,69
285.637,32
3,79
324.300,25
3,80
368.080,79
3,80
905.657,63 5.870.044,09 12,95
15,43
1.016.709,42 6.646.429,13 13,23
15,30
1.129.720,71 7.529.084,39 13,28
15,00
1.237.461,49 8.534.217,14 13,35
14,50
1.399.675,62 9.686.336,46 13,50
14,45
Sumber : BPS Kab. Trenggalek, 2013 *) = Data Sementara **) = Hasil Proyeksi RKPD (diolah)
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 2
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Sedangkan PDRB Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Konstan, mulai Tahun 2010 sampai dengan 2014 menunjukkan pertumbuhan yang ditunjukkan sebagaimana Tabel berikut :
Tabel 3.2. Realisasi, Target dan Proyeksi PDRB Kabupaten Trenggalek Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2010-2013 (dalam jutaan rupiah) NO 1 2 3 4 5 6 7 8
9
LAPANGAN USAHA PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN GALIAN INDUSTRI LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN ANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN JASA-JASA PDRB Pertumbuhan
Th. 2010 Rp. 1.180.886,28 51.884,05
% 38,5 1,69
Th. 2011 Rp. % 1.215.114,24 37,22 54.101,11 1,66
Th. 2012 *) Rp. % 1.258.566,82 36,16 55.601,66 1,60
Th. 2013 **) Rp. % 1.316.516,57 35,39 59.570,82 1,60
Th. 2014 **) Rp. % 1.370.246,58 34,43 62.596,27 1,57
166.174,04 17.046,26
5,42 0,56
176.806,08 18.451,63
5,42 0,57
188.617,97 19.674,83
5,42 0,57
198.372,99 21.779,48
5,33 0,59
210.839,31 23.704,64
5,30 0,60
68.235,54 874.231,99
2,22 28,5
74.342,29 966.140,50
2,28 29,60
80.143,09 1.066.341,16
2,30 30,64
86.545,11 1.172.739,49
2,33 31,53
93.746,95 1.294.037,10
2,36 32,51
94.446,31
3,08
102.018,61
3,13
111.619,73
3,21
118.007,73
3,17
127.341,03
3,20
120.277,47
3,92
130.447,02
4,00
141.948,44
4,08
152.123,27
4,09
164.798,67
4,14
494.445,60 3.066.326,52 6,11
16,12
527.015,27 3.264.436,75 6,46
16,14
558.020,85 3.480.534,54 6,62
16,03
593.939,77 3.719.595,23 6,87
15,97
632.656,36 3.979.966,90 7,00
15,90
A D
Sumber : BPS Kab. Trenggalek, 2013 *) = Data Sementara **) = Hasil Proyeksi RKPD (diolah)
E P P A
Untuk proyeksi tahun 2014, sektor pertanian masih menjadi andalan perekonomian di Kabupaten Trenggalek. Sektor ini akan memberikan kontribusi dari 34,43 persen dari total PDRB ADHK. Selanjutnya, kontribusi terbesar kedua adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang memberikan kontribusi sebesar 32,51 persen; disusul Sektor Jasa‐jasa sebesar 15,90 persen. Sedangkan sektor lapangan usaha yang memberikan kontribusi kurang dari 10 persen adalah Sektor Industri Pengolahan sebesar 5,30 persen; Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 3,20 persen; Sektor Bangunan/Konstruksi sebesar 2,36 persen; Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 4,14 persen; Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,57 persen; dan Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 0,60 persen.
B
Tabel 3.3. Realisasi, Target dan Proyeksi Persentase Laju Pertumbuhan PDRB Kab. Trenggalek Tahun 2010 s.d 2014 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9
LAPANGAN USAHA PERTANIAN PERTAMBANGAN DAN GALIAN INDUSTRI LISTRIK, GAS DAN AIR MINUM BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN ANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA PERUSAHAAN JASA-JASA PDRB
2010
2011
2012 *)
2013 **)
2014 **)
4,33 4,66 4,75 8,17 6,33 9,46 6,37 6,84
2,94 4,32 6,44 8,29 9,05 10,56 8,06 8,50
3,58 2,77 6,68 6,63 7,80 10,37 9,41 8,82
4,60 7,14 5,17 10,70 7,99 9,98 5,72 7,17
4,08 5,08 6,28 8,84 8,32 10,34 7,91 8,33
5,01
6,63
5,88
6,44
6,52
6,11
6,46
6,62
6,87
7,00
Sumber : BPS Kab. Trenggalek, 2013 *) = Data Sementara **) = Hasil Proyeksi RKPD (diolah)
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 3
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Struktur ekonomi Kabupaten Trenggalek beberapa tahun terakhir, masih didominasi oleh sektor Pertanian, diikuti oleh sektor sektor perdagangan, hotel dan restoran serta jasa‐jasa. Kalau dilihat perkembangannya, terdapat pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Trenggalek. Untuk sektor pertanian ada kecenderungan turun, demikian juga dengan sektor industri pengolahan, sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor jasa‐jasa. Sedangkan untuk sektor perdagangan, hotel dan restoran ada kecenderungan naik. Ketika prosentase laju pertumbuhan PDRB sektor tertentu tidak secara langsung berarti bahwa produktivitas sektor tersebut juga turun, laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian tahun 2011 turun dibandingkan tahun sebelumnya, ini bukan berarti produksi sektor pertanian turun, tetapi yang terjadi adalah pertumbuhan sektor pertanian kalah cepat bila dibandingkan dengan sektor perdagangan, hotel dan restoran. Berdasarkan indikator PDRB, kondisi perekonomian di Kabupaten Trenggalek terlihat semakin membaik. Nilai PDRB terus mengalami peningkatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 13,01% untuk PDRB berdasarkan harga berlaku dan 6,33% untuk PDRB atas dasar harga konstan. PDRB berdasarkan harga berlaku pada tahun 2008 sebesar Rp. 4.627,77 milyar dan meningkat menjadi Rp. 7.543,692 milyar pada tahun 2012. Perubahan nilai PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) dari tahun ke tahun dipengaruhi oleh perubahan kuantum produksi dan perubahan harga. Oleh karena itu, kenaikan PDRB ADHB tidak selalu menunjukkan adanya perbaikan ekonomi. Bisa saja peningkatan PDRB ADHB disebabkan oleh faktor inflasi yang tinggi. Untuk melihat adanya perbaikan ekonomi digunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) yang diperoleh dari PDRB ADHB yang telah dibebaskan dari faktor perubahan harga. Capaian PDRB Kabupaten Trenggalek Tahun 2008-2012 sebagaimana tertera pada Tabel.
A D
E P P A
Tabel 3.4. Realisasi, Target dan Proyeksi Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 s.d 2014 (dalam jutaan rupiah) Tahun
B
2008 2009
Harga Berlaku
Nilai
% Pertumbuhan
4.627.775,85
Harga Konstan Nilai
% Pertumbuhan
2.735.499,24
5.196.913,14
12,30 %
2.889.713,40
5,64 %
5.870.044,09
12,95 %
3.066.326,52
6,11 %
2011
6.646.429,13
13,23 %
3.264.436,75
6,46 %
2010
2012 *)
7.529.084,39
13,28 %
3.480.534,54
6,62 %
2013 **)
8.534.217,14
13,35 %
3.719.595,23
6,87 %
2014 **)
9.686.336,46
13,50 %
3.979.966,90
7,00 %
Sumber : BPS Kab. Trenggalek, 2013 *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi
Tiga sektor utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Trenggalek adalah sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel & restoran, serta sektor jasa-jasa. Tetapi dari tiga sektor tersebut hanya sektor perdagangan, hotel & restoran yang capaian persentase kontribusinya terus mengalami peningkatan dari 25,5% pada tahun 2008 menjadi 29,36 % pada tahun 2012. Sedangkan sektor pertanian pada tahun 2008 persentase kontribusinya mencapai 41,13% turun pada tahun 2012 menjadi 38,43 % dan sektor jasa-jasa pada tahun 2008 kontribusinya mencapai 15,97%, pada tahun 2012 turun menjadi 15,00%. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 4
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Walaupun tiap tahun mengalami penurunan persentase kontribusi terhadap PDRB, sektor pertanian tetap merupakan sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada nilai PDRB di Kabupaten Trenggalek. Kontribusi sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten Trenggalek tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dillihat pada Tabel berikut. Tabel 3.5. Realisasi, Target dan Proyeksi Distribusi Persentase PDRB Kab. Trenggalek Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2014 Atas Dasar Harga Berlaku No.
Lapangan Usaha
Tahun 2008
2009
2010
2011
2012*)
2013 **)
2014 **)
1
Pertanian
41,13
40,54
39,35
38,43
38,43
38,42
38,40
2
Pertambangan Dan Galian
2,18
2,20
2,09
1,98
1,85
1,75
1,74
3
Industri
5,46
5,43
5,32
5,23
5,19
5,20
5,25
4
Listrik, Gas Dan Air Minum
0,56
0,57
0,57
0,56
0,53
0,50
0,49
5
Bangunan
2,39
2,41
2,52
2,66
2,61
2,63
2,65
6
Perdagangan, Hotel Dan Restoran Angkutan & Komunikasi
25,50
26,23
27,89
28,95
29,36
30,00
30,02
3,34
3,31
3,24
3,21
3,22
3,20
3,20
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
3,47
3,49
3,59
3,69
3,79
3,80
3,80
15,97
15,82
15,43
15,30
15,00
14,50
14,45
7 8 9
A D
Sumber : BPS Kab. Trenggalek, 2013 *) Angka Sementara **) Angka Proyeksi
E P P A
Penentuan sektor unggulan pada suatu daerah merupakan langkah awal menuju pembangunan yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif dengan membandingkan sektor di Kab. Trenggalek dengan sektor yang sama dengan lingkup Provinsi Jawa Timur. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk menganalisis Komoditas unggulan adalah metode Location Quotion (LQ). Bila menggunakan Analisis LQ PDRB Kabupaten Trenggalek dalam kurun waktu tahun 2008-2014, dapat diketahui terdapat dua sektor unggulan, sektor pertanian dan jasa-jasa yang nilai LQ-nya >1. Sehingga dapat dikatakan bahwa sektor pertanian dan sektor jasa-jasa merupakan sektor dominan dalam menopang perekonomian di Kabupaten Trenggalek untuk bersaing dengan daerah lain.
B
Tabel 3.6. Analisis LQ PDRB Kabupaten Trenggalek dan Provinsi Jawa Timur Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2014 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lapangan Usaha Pertanian Pertambangan Dan Galian Industri Listrik, Gas Dan Air Minum Bangunan Perdagangan, Hotel Dan Restoran Angkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
Tahun 2008 2,52 0,79 0,21 0,38 0,69 0,91
2009 2,50 0,77 0,21 0,40 0,69 0,92
2010 2,57 0,75 0,21 0,41 0,69 0,92
2011 2,60 0,74 0,22 0,42 0,70 0,93
2012 *) 2,61 0,71 0,22 0,43 0,72 0,96
2013 **) 2,66 0,72 0,23 0,46 0,73 0,98
2014 **) 2,70 0,71 0,23 0,48 0,76 0,99
0,47 0,72
0,43 0,72
0,42 0,72
0,41 0,73
0,41 0,75
0,40 0,76
0,40 0,78
1,78
1,78
1,80
1,84
1,86
1,90
1,94
Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur dan BPS Kab. Trenggalek, 2013
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 5
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.1.1.2. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai proses perubahan kondisi perekonomian suatu daerah secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan suatu daerah. Perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan apabila jumlah balas jasa riil terhadap penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi hanyalah merupakan salah satu aspek saja dari pembangunan ekonomi yang lebih menekankan pada peningkatan output agregat khususnya output agregat per kapita. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah: (1)Faktor Sumber Daya Manusia; (2) Sumber Daya Alam; (3) Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (4) Budaya; (5) Sumber Daya Modal (Bappenas, 2013). Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek tahun 2011 sebesar 6,46 persen, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 6,11 persen. Sementara itu pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek tumbuh mencapai 6,62 persen. Target pertumbuhan ekonomi tahun 2013 adalah 6,87 persen sedangkan proyeksi tahun 2014 ekonomi Kab. Trenggalek kembali tumbuh mencapai 7,00 persen. Terget dan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada RKPD Kab. Trenggalek Tahun 2014 ini mengalami koreksi jika dibandingkan dengan target RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015. Laju LPE diproyeksi lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi RPJMD. Realisasi Laju LPE Kabupaten Trenggalek berdasarkan RPJMD ditargetkan tumbuh mencapai 6, 89 persen pada tahun 2011, 7,11 persen pada tahun 2012, 7,89 persen pada tahun 2013 dan kembali naik pada tahun 2013 mencapai 8,11 persen. Realisasi dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Kabupaten Trenggalek Tahun 2007-2013 dapat dilihat pada Grafik dibawah ini.
A D
E P P A
Grafik 3.1. Realisasi, Target dan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Trenggalek
B
Sumber : PDRB Kab. Trenggalek Tahun 2007-2011, BPS *) = Data Sementara **) = Target dan Proyeksi
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 6
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.1.1.3. Laju Inflasi Perkembangan perekonomian di Kabupaten Trenggalek juga tidak terlepas dari faktor fluktuatifnya laju inflasi. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya hargaharga secara umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Angka inflasi merupakan salah satu indikator penting yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat. Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen, karena berakibat terhadap ketidakseimbangan dengan pendapatan. Dampak laju inflasi di suatu wilayah, akan sangat berpengaruh terhadap kebijakan dan perencanaan pembangunan terutama pada penyediaan dana. Tingginya angka inflasi akan menaikkan harga-harga yang tentunya juga berpengaruh pada penurunan daya beli masyarakat. Sehingga dengan mengetahui laju inflasi, akan dapat disusun perencanaan dan kebijakan pembangunan yang lebih realistis dan akurat. Inflasi PDRB di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2012 sedikit memperlihatkan penurunan, yang berarti bahwa biaya produksi yang ditanggung oleh para pelaku ekonomi lebih kecil dibandingkan tahun 2011. Tahun 2012, inflasi PDRB mengalami penurunan menjadi sebesar 6,25%. Penurunan ini memberikan indikasi yang baik, karena berarti biaya produksi yang ditanggung oleh para pelaku ekonomi pada tahun 2012 lebih kecil dibandingkan biaya produksi tahun 2011.
A D
Grafik 3.2. Realisasi dan Laju Proyeksi Inflasi PDRB Kabupaten Trenggalek Tahun 2008 2013
E P P A
B
Sumber : PDRB Kab. Trenggalek Tahun 2008-2012, BPS *) = Data Sementara **) = Hasil Proyeksi RPJMD
Mengingat angka inflasi banyak dipengaruhi oleh kebijakan moneter maupun fiskal pemerintah pusat serta kondisi harga BBM dalam negeri, dengan kata lain bagi pemerintah daerah inflasi banyak dipengaruhi variabel yang uncontrollable, maka kebijakan untuk tetap memperhatikan ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat akan cukup membantu menekan angka inflasi. Pada tahun 2013-2014 angka inflasi di Kabupaten Trenggalek diharapkan berada di kisaran 4,00 % - 7,00 %.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 7
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.1.1.4. Pendapatan Regional Perkapita PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing‐masing penduduk akibat adanya aktivitas produksi. PDRB Perkapita didapat dari hasil penghitungan PDRB dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Besaran ini dipengaruhi oleh jumlah penduduk pertengahan tahun dalam arti bahwa semakin tinggi jumlah penduduk akan semakin kecil besaran PDRB per kapita wilayah tersebut. Semakin tinggi PDRB perkapita suatu wilayah semakin baik tingkat perekonomian wilayahnya, walaupun ukuran ini tidak dapat memperlihatkan kesenjangan pendapatan antar penduduk. Tabel 3.7. Realisasi, Target dan Proyeksi Pendapatan Per Kapita (PDRB ADHB) Kab. Trenggalek Thn 2009 - 2014 PDRB Perkapita ADHB Nominal (Ribu Perkembangan Rp.) (%) 5.196.913,14 12,30
Pendapatan Regional Perkapita ADHB Nominal (Ribu Perkembangan (%) Rp.) 7.040,38 12,25
No.
Periode
1
2009
2
2010
5.870.044,09
12,95
7.938,59
12,76
3
2011
6.646.429,13
13,23
9.094,66
12,81
4
2012 *)
7.529.084,39
13,28
10.326,99
13,55
5
2013 **)
8.534.217,14
13,35
11.746,95
13,75
6
2014 **)
9.686.336,46
13,50
13.332,79
13,50
Sumber : PDRB Kab. Trenggalek Tahun 2007-2011, BPS *) = Data Sementara **) = Hasil Proyeksi RPJMD
A D
E P P A
Pendapatan regional per kapita atas dasar harga berlaku merupakan pendapatan per kapita penduduk yang mencerminkan pendapatan yang diterima masing‐masing penduduk akibat keikutsertaannya dalam proses ekonomi. Pada tahun 2012, pendapatan regional perkapita Kabupaten Trenggalek terjadi peningkatan signifikan dari sebesar 1,156 juta rupiah menjadi sebesar 9,09 juta rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 12,81 persen di bandingkan tahun 2010. 3.1.2.
B
Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tahun 2013 dan Tahun 2014
3.1.2.1. Ekonomi Global Setelah resesi global sejak pertengahan tahun 2008 yang dimulai dengan krisis mortgage fund di Amerika Serikat, upaya pemulihan ekonomi dunia yang dimulai sejak akhir 2009, rupanya masih disusul oleh krisis ekonomi lainnya yang berasal dari belahan dunia lain yaitu negara-negara eropa seperti Portugal, Italia, Yunani (Greece) dan Spanyol sampai dengan tahun 2011. Secara umum pemulihan ekonomi global saat ini disebabkan oleh relatif berhasilnya intervensi pemerintah di berbagai negara yang telah mendorong sisi permintaan dan mengurangi ketidakpastian dan terjadinya resiko sistemik pada pasar keuangan. Namun berbagai peringatan telah dikemukakan oleh para ekonom dunia, IMF dan Bank Dunia, bahwa pemulihan tersebut memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi dan diantisipasi dalam lima tahun ke depan, yaitu: (1) utang negara maju yang meningkat sejalan dengan upaya peningkatan stimulus fiskal; (2) tingkat pengangguran yang tinggi di negara-negara maju; (3) ketidakpastian harga minyak di pasar dunia yang sangat sensitif terhadap konflik politik antar negara.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 8
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Harga minyak mentah dunia diawal tahun 2012 sempat menembus level US$ 100 per barrel. Memang setelah sinyal psikologis positif dikeluarkan beberapa lembaga keuangan internasional seperti IMF harga tersebut perlahan turun ke angka US$ 86. Namun kenaikan ekstrim harga minyak mentah dunia akan sangat mungkin terjadi kembali mengingat negara-negara yang diperkirakan akan mulai pulih kondisi perekonomiannya seperti Amerika Serikat dan Jepang akan meningkatkan permintaan minyak mentah dunia. Berdasarkan prediksi OPEC, jika terjadi peningkatan permimtaan konsumsi diatas 6 juta barrel, maka kenaikan harga minyak secara sporadis tidak dapat dielakkan. Sebagai efek domino adalah kenaikan harga komoditas yang tentu akan meningkatkan laju inflasi. Dalam menghadapi trend pelambatan pemulihan ekonomi dunia pasca krisis keuangan, ekspektasi yang baik terhadap kelanjutan pemerintahan serta perkiraan lingkungan eksternal pada tahun 2013 2014 mutlak diperlukan. Meskipun diwarnai optimisme, dinamika perekonomian ke depan masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang berpotensi menghambat akselerasi perbaikan ekonomi. Dari sisi eksternal, tantangan terutama berkaitan dengan dampak dari strategi mengakhiri langkah kebijakan yang ditempuh pada masa krisis (exit strategy), yang antara lain berupa pelonggaran likuiditas dan ekspansi fiskal di negara maju. Tantangan eksternal juga berhubungan dengan terjadinya kecenderungan polarisasi perdagangan dunia, serta masih tingginya ketidakseimbangan dalam kinerja perekonomian global. Dari sisi domestik, tantangan berkaitan dengan beberapa permasalahan yang masih dapat mengganggu efektivitas kebijakan moneter, seperti akses likuiditas perbankan yang masih cukup besar, masih besarnya peranan investasi portofolio dalam struktur aliran modal masuk, potensi penggelembungan harga aset di pasar keuangan, pasar keuangan yang dangkal, dan berbagai permasalahan struktural di sektor riil. Tren global memproyeksikan tumbuhnya permintaan yang pesat akan makanan, energi, produk kesehatan dan barangbarang konsumsi sebagaimana Tabel berikut.
A D
NO. 1
E P P A
B
Tabel 3.8. Tren Global Dalam Permintaan Makanan, Energi, Produk Kesehatan dan Barang Konsumsi
TREN GLOBAL
Pertumbuhan populasi dunia dari 7 Miliar ke 9 miliar tahun 2050
DAMPAK
- Kekurangan persediaan air bersih - Kenaikan permintaan makanan sekitar 70%
2
Pertumbuhan populasi lanjut usia
- Tumbuhnya kebutuhan produk dan pelayanan kesehatan
3
Menipisnya cadangan minyak bumi sebagai sumber energy utama
- Naiknya harga minyak dunia termasuk di Indonesia
4
Pergeseran kekuatan ekonomi ke Asia. Pada tahun 2050, Asia akan berkontribusi 50% dari PDB dunia
- Kenaikan pesat permintaan barang dan jasa di Asia, baik sisi kuantitas maupun kualitas - Pada tahun 2050, India & China akan memiliki 100 juta rumah tangga berpendapatan tinggi.
5
Krisis di Kawasan Eropa dan Amerika Serikat
- Krisis Di eropa dan AS diduga akanmengurangi konsumsi masyarakat di wilayah tsbsehingga diduga akan mengurangi nilai import dari Indonesia
Sumber : Komite Ekonomi Nasional, 2013
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 9
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.1.2.2. Ekonomi Nasional Secara umum beberapa kondisi yang perlu diwaspadai oleh Indonesia pada tahun 2013 dan 2014 adalah harga minyak dunia (yang sudah menembus level US$ 100 per barrel-nya), tingkat volatilitas rupiah terhadap dollar yang masih cukup tinggi, masih didominasinya arus modal masuk yang bersifat jangka pendek, masalah ketenagakerjaan dan hubungan industrial, belum lagi masalah politik dan hukum yang dapat mengganggu tingkat kepercayaan masyarakat baik domestik maupun internasional. Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) mengemukakan bahwa Dampak positif secara Eksternal dalam rangka pengembangan ekonomi nasional yaitu: 1) Pemerintah negara-negara Uni Eropa mulai menemukan solusi politik penyelesaian krisis keuangannya; 2) Ekonomi di AS mulai tumbuh walau masih kecil. Sedangkan dampak negatifnya : 1) Permintaan domestik turun; 2) Aktifitas perdagangan dunia melambat; 3) Pergerakan arus modal melambat dan volatilitas nilai tukar meningkat; 4) Perubahan iklim, cuaca ekstrim, dan bencana alam cenderung meningkat; 5) Ketegangan geopolitik di Timur Tengah; 6) Semuanya mempengaruhi harga komoditi primer khususnya minyak mentah dan beras. Adapun Dampak negatif secara internal, yaitu :1) Ketersediaan dan kualitas Infrastruktur dan Energi belum memadai; 2) Hambatan Investasi perijinan dan ketidakpastian hukum; 3) Penyimpangan dan Korupsi masih terjadi pada pajak dan APBN; 4)Kekerasan horizontal dan anarki terjadi lagi; 5)Kesiapsiagaan dan kesigapan menangani bencana masih belum memadai; 6) Konflik dan benturan karena masalah pertanahan; 7) Persoalan politik lokal Aceh dan Gangguan Keamanan di Papua. Komite Ekonomi Nasional mengemukakan ada beberapa tantangan bagi ekonomi Indonesia yang perlu diatasi demi memperkuat daya saing di kancah Global seperti disajikan pada Tabel.
A D
E P P A
Tabel 3.9. Tantangan Ekonomi Indonesia dalam Kancah Global NO 1
2
BIDANG
URAIAN
Infrastruktur
Mempercepat pembangunan konektivitas nasional untuk mewujudkan Negara kesatuan secara ekonomi
Teknologi
Menurut World Ekonomic Forum Global CompetitivenessReport, Indonesia berada di rangking 89 (dari 139) dan tertinggal dari Negara-negara di Asia untuk pendaftaran paten. Rangking 77 untuk pemanfaatan teknologi baru, di belakang Malaysia, Thailand, Philippines.
B
3
Modal Manusia
Indonesia meluluskan 800 ribu lulusan sarjana setiap tahun. Ke-7 terbesar di dunia setelah (China, India, USA, Russia, Japan,Brazil). Namun saat ini hanya 1 dari setiap 4 anak Indonesia yang berkesempatan masuk ke Perguruan Tinggi.
4
Birokrasi
Reformasi birokrasi di semua lini : kepemerintahan pusat dan daerah
5
Mindset
Mendorong budaya kerja keras, inovati, kreatif dan berjiwa wirausaha.
Sumber : Komite Ekonomi Nasional, 2013
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 10
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Indonesia mempunyai beberapa kelebihan pada sumberdaya alam dan manusia yang berpeluang besar untuk menjawab tantangan tersebut. Peluang Ekonomi Indonesia Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel. 3.10. Peluang Ekonomi Indonesia NO 1
BIDANG Pertanian
PELUANG Indonesia salah satu penyedia hasil pertanian dan hayati terbesar di dunia
TINDAKAN YANG PERLU DILAKUKAN •
• •
2
3
Energi
Industri
Indonesia penyedia energy alternative dan sumberdaya alam bernilai tambah
Indonesia merupakan salah satu pusat industry manufaktur terbesar dunia
•
•
•
•
Meningkatkan produktivitas pertanian, baik dalam proses pembenihan, penanaman, dan panen; Industrialisasi proses pasca panen untuk menghasilkan produk bernilai tambah; Penerapan bioteknologi untuk menghasilkan bibit unggul maupun obat-obatan Penerapan teknologi mutakhir dalam proses ekplorasi dan ektraksi sumberdaya alam, serta pada industri pengolahan hilir untuk menghasilkan produk bernilai tambah; Mengembangkan sumber energy alternative: Geothermal, Bio-fuel, matahari, angin, hydrogen
Meningkatkan kualitas dan aksesibilitas pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja berdaya saing global; Memfasilitasi penerapan teknologi manufaktur terkini di berbagai sector untuk meningkatkan kapasitas, kualitas dan efisiensi
A D
E P P A
Sumber : Komite Ekonomi Nasional, 2013
3.1.2.3. Ekonomi Provinsi Jawa Timur
B
Berdasarkan Kajian Ekonomi Regional Provinsi Jawa Timur tantangan pembangunan ekonomi Provinsi Jawa Timur ditandai oleh tantangan eksternal yang semakin menguat intensitasnya adalah terkait risiko kerentanan pemulihan ekonomi global, yang dapat lebih buruk dari perkiraan awal (downside risk). Kompleksitas krisis yang dihadapi Eropa dari jeratan utang, dapat cukup berpengaruh terhadap ekonomi global. Di sisi lain, kombinasi antara risiko pemburukan ekonomi global, tingkat suku bunga di negara maju yang sangat rendah, dan ekses likuiditas global berpotensi menggerakkan modal portofolio global dengan pola dua arah (two-way capital flows). Ini merupakan sumber instabilitas yang akan menjadi tantangan kebijakan bagi otoritas di negara emerging market dalam menjaga stabilitas makro dan sistem keuangannya. Di tengah perlambatan ekonomi global, ekonomi Jawa Timur tercatat masih tumbuh stabil dan mengalami percepatan dibandingkan ekonomi kawasan Sumatera atau daerah lain di Jawa. Secara umum, struktur ekonomi Jatim didukung oleh sektor perdagangan, hotel, dan restoran , sektor industri pengolahan, dan sektor pertanian. Bahkan sektor pertanian, tahun 2012 ada peningkatan pertumbuhan meski ada anomali cuaca. Hal ini bisa mendongkrak ekonomi Jatim, karena provinsi ini memiliki jaringan irigasi dan embung penampung air yang bagus. Sementara di sektor industri pengolahan, pertumbuhan 2012 sebesar 6,34 persen, lebih tinggi dibanding 2011 sebesar 6,06 persen. Penurunan ekspor industri dikompensasi permintaan domestik dan realisasi kredit. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 11
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Bahkan soal inflasi, pada tahun 2012 inflasi pangan mengalami penurunan besar karena upaya stabilitas harga pangan daerah berupa inovasi Gubernur Jatim Soekarwo dalam melakukan operasi pasar, subsidi biaya angkut, dan pengembangan pusat informasi harga menjadi kunci sukses Jatim. Mengenai tingkat pengangguran terbuka (TPT), selama Februari 2011, Agustus 2011, sampai Pebruari 2012 Jawa Timur memiliki angka pengangguran terbuka terendah di Pulau Jawa sebesar 4,91 persen, 4,25 persen dan 4,18 persen. Begitu juga masalah kemiskinan, selama tahun 2009-2012 terdapat penurunan angka kemiskinan di seluruh provinsi di Jawa kecuali DKI Jakarta. Jawa Timur tercatat sebagai provinsi yang paling cepat mengalami penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 1,03 persen pada tahun 2010-2012. Kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) tahun 2013 sempat dikhawatirkan akan membuat pelaku usaha hengkang ke daerah lain. Padahal berdasarkan sebuah survei, hampir 75 persen pemilik usaha di jatim tetap memilih mengembangkan usaha di provinsi ini. Grafik 3.3. Capaian Kinerja Ekonomi Jawa Timur Tahun 2008-2012
A D
E P P A
B
Assessment Perkembangan Makro Ekonomi
Mengakhiri tahun 2012, kinerja perekonomian Jawa Timur (Jatim) pada tahun 2012 mencapai 7,27%, lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 (7,22%) serta pertumbuhan ekonomi nasional yang berada pada level 6,23%. Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga dan kinerja ekspor impor Jatim menjadi sumber pendorong pertumbuhan. Sementara itu, dari sisi penawaran, sektor Perdagangan Hotel dan Restoran (PHR) merupakan sektor pendorong pertumbuhan ekonomi Jatim (Sumber : Bank Indonesia, 2013). Assessment Inflasi Perkembangan inflasi di wilayah Jawa Timur (Jatim) yang dihitung berdasarkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 7 kota pada triwulan IV2012 sebesar 0,91% atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 1,93%. Hingga akhir tahun 2012, inflasi tahunan Jatim (4,50%) berada pada level yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu pada kisaran 4,27%. Berdasarkan disagregasinya, perlambatan laju inflasi di sepanjang triwulan IV-2012 didorong oleh melambatnya seluruh kelompok penyebab terjadinya inflasi yang memiliki rata-rata lebih rendah. Melambatnya laju inflasi pada triwulan IV-2012 terutama didorong oleh perlambatan rata-rata inflasi bulanan pada kelompok core inflation, yaitu dari 0,62% menjadi 0,26%. (Sumber : Bank Indonesia, 2013). RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 12
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.1.2.4. Ekonomi Kab. Trenggalek Keadaan dan prospek ekonomi Kabupaten Trenggalek di Tahun 2014 tidak dapat terlepas dari perkembangan ekonomi tahun-tahun sebelumnya, program kerja yang akan dilakukan dan pengaruh perekonomian Provinsi Jawa Timur maupun perekonomian Nasional dan Global. Pada dua tahun mendatang, diperkirakan perekonomian Kabupaten Trenggalek masih akan menghadapi sejumlah tantangan akibat dari pengaruh lingkungan perekonomian global yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Tantangan yang diperkirakan masih akan dihadapi adalah : a) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dengan mengembangkan pertumbuhan sektor-sektor ekonomi dominan, yang bertumpu pada peran ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Pertumbuhan ekonomi dengan percepatan yang lebih tinggi, terjaganya stabilitas ekonomi makro. Dengan pembenahan yang sungguh-sungguh pada sektor riil, diharapkan akan dapat mendorong peningkatan investasi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas dengan fokus utama untuk menurunkan tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dalam hal ini diperlukan strategi kebijakan yang tepat dengan menempatkan prioritas pengembangan pada sektor-sektor yang mempunyai efek pengganda tinggi dalam menciptakan kesempatan kerja. b) Menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif merupakan tantangan yang cukup berat karena ini menyangkut beberapa peraturan baik tingkat pusat maupun daerah. Perbaikan iklim investasi perlu dilakukan pemerintah daerah dengan menyikapi atas perbaikan di bidang peraturan perundang-undangan di daerah, perbaikan pelayanan, dan penyederhanaan birokrasi. c) Meningkatkan daya saing daerah, untuk mencapai peningkatan pertumbuhan. Pertumbuhan daya saing daerah akan mempengaruhi keberlangsungan usaha dan perekonomian daerah sehingga dapat mempertahankan ketersediaan lapangan kerja bahkan mungkin dapat menambah lapangan kerja. d) Menyediakan infrastruktur yang cukup dan berkualitas. Hal ini merupakan prasyarat agar dapat mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi dan berkelanjutan. Ketersediaan infrastruktur yang tidak memadai akan menjadi kendala bagi masuknya investasi. e) Meningkatkan partisipasi swasta melalui kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan swasta (public-private partnership). Tantangan ini menjadi cukup penting karena terbatasnya sumber daya pemerintah dalam pembiayaan pembangunan, terutama terkait dengan efisiensi pembiayaan investasi dan penyediaan infrastruktur yang bervariasi dan berkualitas. f) Meningkatkan pelayanan dan penyediaan fasilitas ekonomi seperti pasar dan kawasan khusus PKL secara memadai bagi pelaku ekonomi dan masyarakat luas untuk mendukung kegiatan bisnis di Kabupaten Trenggalek, di samping menciptakan lapangan kerja. g) Mengembangkan program-program bagi perusahaan yang berskala mikro dengan menyediakan modal umpan (seed capital) melalui pendekatan pemberian pinjaman kelompok (a group lending approach) dalam rangka membangun modal sosial kolektif serta meningkatkan kepemilikan dan pembentukan modal lokal; h) Memfasilitasi pengembangan koperasi di berbagai bidang dan lokasi usaha di Kabupaten Trenggalek sebagai bentuk bisnis yang dimiliki dan dikelola bersama-sama oleh pekerja untuk meningkatkan kemampuan menciptakan kesempatan kerja dan pendapatan melalui sumber daya bersama. i) Membangun promosi bersama (joint marketing) dalam memasarkan potensi daerah dengan melalui kerjasama pemerintah dengan pemerintah, dan pemerintah dengan swasta serta masyarakat.
A D
E P P A
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 13
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Kondisi ekonomi Kabupaten Trenggalek tahun 2013 dan tahun 2014 akan dipengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal yang melingkupinya, seperti ditunjukkan pada Tabel dibawah ini : Tabel 3.11. Analisis Kondisi Internal dan Kondisi Eksternal Kabupaten Trenggalek No.
Kondisi Internal
Kondisi Eksternal
Kekuatan
Kelemahan
Peluang
1.
Kabupaten Trenggalek terdiri dari 14 kecamatan dan 157 desa/kelurahan
Topografi Kabupaten Trenggalek didominasi daerah pegunungan
Perbaikan Infrastruktur menjadi concern Pemerintah Pusat , Provinsi hingga Kab/Kota terutama untuk daerah terkena dampak bencana alam
Faktor alam (cuaca ekstrim) yang sewaktu-waktu berpotensi bencana alam
2.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek terdiri dari 48 SKPD dengan jumlah PNSD mencapai 10.164 orang
Belum Optimalnya kelembagaan dan masih rendahnya Sumber Daya Manusia (SDM) PNSD
Road Map Reformasi Birokrasi menuntut peningkatan kinerja PNSD dengan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Adanya pensiun PNSD massal pada 20132014, mengakibatkan pemerintah Kab. Trenggalek kekurangan pegawai, sehingga dikhawatirkan penempatan pegawai tidak sesuai dengan kualifikasi dan keahlian
3.
Intensitas arus pergerakan ekonomi di Kabupaten Trenggalek yang semakin meningkat dengan iklim investasi yang kondusif
4.
Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi sektor pertanian, peternakan, kehutanan , kelautan dan perikanan serta pariwisata yang besar
A D
E P P A
B
Ancaman
Masih tingginya angka kemiskinan dan tingkat pengangguran di Kabupaten Trenggalek
Program Pembangunan Strategis Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam penyediaan infrastruktur untuk meningkatkan daya ungkit kegiatan ekonomi masyarakat
Melambatnya Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan meningkatnya inflasi akibat kenaikan BBM
Pemanfaatan SDA dan promosi pariwisata kurang optimal sehingga mengakibatkan rendahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Pemenuhan Sarana Prasarana pada Program Agropolitan, Minapolitan dan Agrowisata
Menurunnya produksi hasil pertanian, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan serta berkurangnya minat wisatawan
Berdasarkan analisis tersebut diatas, maka prospek perekonomian daerah Kabupaten Trenggalek tahun 2014 adalah : 1. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur termasuk merehabilitasi sarana dan prasarana pendukung perekonomian perdesaan; 2. Meningkatkan kualitas pelayanan dasar berupa kemampuan masyarakat dalam mengakses pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkelanjutan; 3. Memacu laju pertumbuhan ekonomi secara optimal agar mampu mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Kualitas laju pertumbuhan ekonomi tersebut harus berupa kemampuan untuk mendukung penurunan jumlah penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan dan peningkatan pendapatan daerah; 4. Mewujudkan peningkatan produksi dan produktivitas pertanian, kelautan dan perikanan dalam arti yang seluas luasnya serta optimalisasi potensi pariwisata dan sumberdaya alam dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat; 5. Mengembangkkan hubungan antar daerah, pemerintah provinsi dan pusat, serta kekuatan-kekuatan ekonomi. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 14
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.2.
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Salah satu aspek dari Pemerintahan Daerah yang harus dilaksanakan adalah masalah pengelolaan keuangan daerah yang dalam wujud konkritnya berupa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan arahan/pedoman Rencana Kerja Pembangunan Daerah dalam bentuk perencanaan pendanaan dan program kerja untuk periode satu tahun anggaran. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, penyelenggaraan pemerintahan daerah diarahkan pada upaya peningkatan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas pengelolaan sumber daya keuangan daerah sebagai upaya mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan pelayanan kepada masyarakat.
3.2.1.
Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah bahwa pendapatan daerah berasal dari 3 (tiga) sumber pendapatan yang meliputi : 1). Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Daerah yang dipisahkan dan Iain-Lain PAD yang Sah, 2). Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), 3). Lain-lain Pendapatan yang Sah yang terdiri dari Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya, dan Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya. Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA), Pencairan Dana Cadangan, Penerimaan Pinjaman Daerah, Penerimaan kembali pemberian pinjaman, Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Penerimaan piutang daerah. Suatu proyeksi kebijakan pendapatan tidak terlepas dari realisasi penerimaan pendapatan yang diterima beberapa tahun kebelakang, ini merupakan landasan dalam pelaksanaan analisis dalam menentukan target penerimaan pendapatan yang akan dicapai pada jangka waktu lima tahun kedepan, selain faktor-faktor eksternal yang sangat mempengaruhi tingkat penerimaan pendapatan seperti perkembangan perekonomian daerah, perkembangan jumlah penduduk daerah dan lain-lain. Dalam penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 dengan mengacu asumsi-asumsi sebagai tersebut diatas juga memperhatikan beberapa asumsi sebagai berikut : a) Perkuatan program dalam rangka penanggulangan kemiskinan (pro poor) dan mengatasi penyakit masyarakat. Program penanggulan kemiskinan dilakukan melalui Belanja Langsung yang tersebar pada beberapa SKPD dan Belanja Tidak Langsung Hibah dan Bantuan Sosial. Program Penanggulangan kemiskinan diawali dengan identifikasi masyarakat yang tercatat dalam pendataan oleh Badan Pusat Statistik, selanjutnya dilakukan pemilihan program yang tepat bagi yang bersangkutan agar dapat terlepas dari kategori miskin; b) Kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka peningkatan kesejahteraan PNS, TNI dan Polri dengan kenaikan gaji pokok dan pemberian gaji ke-13; c) Alokasi anggaran untuk dana transfer dari Pemerintah kepada daerah pada tahun 2014 diasumsikan mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, khususnya Dana Alokasi Umum (DAU) diasumsikan naik 20% dibanding DAU Tahun 2013 atau sebesar 885,377 miliar rupiah. Untuk Dana Alokasi Khusus atau DAK diasumsikan sama dengan tahun 2013 atau sebesar 64,974 miliar rupiah.
A D
E P P A
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 15
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.2.2.
Arah Kebijakan Pendapatan Daerah Sejalan dengan proses dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah baik perencanaan tahunan, jangka menengah, maupun jangka panjang, aspek keuangan daerah merupakan bagian yang menjadi pertimbangan pokok dalam perencanaan. Hal tersebut berkaitan erat dengan penetapan rencana program / kegiatan yang akan ditetapkan sebagai prioritas untuk dilaksanakan pada setiap tahun anggaran. Daya dukung aspek keuangan daerah sangat berpengaruh penting terhadap probabilitas maupun prospek keberhasilan pelaksanaan program / kegiatan yang ditetapkan. Oleh karenanya pendapatan daerah khususnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) menjadi tolok ukur dalam menetapkan tingkat kemampuan fiskal daerah. Penyediaan anggaran daerah setiap tahunnya atau pembiayaan mandiri (Self Financing) diharapkan semakin meningkat sehingga tingkat ketergantungan terhadap dana perimbangan semakin tahun akan semakin berkurang. Peningkatan kemandirian dalam penyediaan anggaran daerah merupakan kebijakan dalam perencanaan pendapatan daerah. Rencana pendapatan daerah yang akan dituangkan dalam RKPD merupakan perkiraan yang terukur, rasional, serta memiliki kepastian dasar hukum penerimaannya. Kebijakan Pendapatan Daerah
A D
Kebijakan perencanaan pendapatan daerah yang akan dilakukan pada tahun anggaran berkenaan, dengan meningkatan optimalisasi sumber-sumber pendapatan, sehingga perkiraan besaran pendapatan dapat terealisasikan dan sedapat mungkin mencapai lebih dari yang ditargetkan. Kebijakan pendapatan daerah meliputi : a.
E P P A
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Untuk penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2014, memperhatikan hal-hal sebagai berikut : 1) Kondisi perekonomian yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya, perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 dan realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. 2) Peraturan daerah tentang pajak daerah dan retribusi daerah yang berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dilarang menganggarkan penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah yang peraturan daerahnya bertentangan dengan Undang-Undang 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan/atau telah dibatalkan. 3) Kebijakan penganggaran tidak memberatkan masyarakat dan dunia usaha. 4) Rasionalitas hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya, dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, baik dalam bentuk uang maupun barang sebagai penyertaan modal. 5) Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). Penerimaan BLUD dianggarkan dalam jenis pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah, obyek pendapatan BLUD, rincian obyek pendapatan BLUD.
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 16
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
6)
Penerimaan hasil pengelolaan dana bergulir sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang non permanen, dianggarkan dalam APBD pada akun pendapatan, kelompok pendapatan asli daerah, jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, obyek hasil pengelolaan dana bergulir dan rincian obyek hasil pengelolaan dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima. 7) Berpedoman kepada Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015, Kebijakan Perencanaan untuk untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) diarahkan kepada: Optimalisasi pemanfaatan aset daerah dan sumber daya alam dalam rangka meningkatkan daya dukung pembiayaan daerah dan pertumbuhan ekonomi; Ekstensifikasi dan intensifikasi pemungutan PAD dengan memperhatikan perkembangan daya dukung perekonomian masyarakat dan tidak menghambat kinerja perekonomian yang ada baik di pusat maupun di daerah, antara lain melalui penerapan tarif yang baru pajak dan retribusi daerah serta mencari obyek/sumber sumber penerimaan baru yang memiliki potensi menguntungkan; Menyelenggarakan sistem tata kelola pendapatan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel yang menjamin bahwa setiap pendapatan yang menjadi hak daerah sudah ditetapkan, dipungut/dikenakan, dicatat, disetorkan ke Kas Daerah dalam jumlah yang benar dan tepat waktu; Memastikan sistem pengendalian internal dalam pengelolaan pendapatan daerah berjalan efektif sehingga mampu mencegah peluang terjadinya kebocoran dan penyimpangan.
A D
b.
E P P A
Dana Perimbangan Untuk penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari dana perimbangan dalam penyusunan RKPD Tahun Anggaran 2014, memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Perhitungan alokasi Dana Alokasi Umum (DAU) didasarkan pada alokasi DAU Tahun Anggaran 2013 dengan memperhatikan realisasi Tahun Anggaran 2012. 2) Perhitungan alokasi Dana Bagi Hasil (DBH) mempertimbangkan besaran alokasi DBH tahun 2013, dengan mengantisipasi kemungkinan tidak stabilnya harga hasil produksi minyak/gas/pertambangan lainnya tahun 2014 dan/atau tidak tercapainya hasil produksi minyak/gas/pertambangan lainnya tahun 2014, serta memperhatikan realisasi DBH Tahun Anggaran 2012. 3) Alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat dianggarkan sebagai pendapatan daerah pada APBD, sepanjang telah ditetapkan dalam APBN Tahun Anggaran 2014, tetapi dalam RKPD saat ini diasumsikan besaran DAK sama dengan tahun 2013. 4) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau dialokasikan sesuai keputusan gubernur. 5) Berpedoman kepada Peraturan Daerah Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015, Kebijakan Perencanaan terhadap Dana Perimbangan dilaksanakan langkah-langkah:
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 17
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pemerintah Kabupaten secara aktif ikut serta dalam melakukan pendataan terhadap wajib pajak seperti PBB, dan pendapatan lainnya yang nantinya merupakan Pendapatan Bagi Hasil bagi daerah Melakukan analisis perhitungan untuk menilai akurasi perhitungan terhadap formula bagi hasil dan melakukan peran aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat, sehingga alokasi yang diterima sesuai dengan kontribusi yang diberikan atau sesuai dengan kebutuhan yang akan direncanakan.
-
-
c. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Untuk penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dalam RKPD Tahun 2014, memperhatikan halhal sebagai berikut : 1) Alokasi dana penyesuaian dianggarkan sebagai pendapatan daerah pada kelompok Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah sepanjang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2014. 2) Penganggaran dana penyesuaian dan otonomi khusus didasarkan pada alokasi dana penyesuaian dan otonomi khusus Tahun Anggaran 2014, dengan memperhatikan realisasi dana penyesuaian dan otonomi khusus Tahun Anggaran 2013. Selisih lebih atau kurang dari alokasi anggaran untuk dana penyesuaian dan otonomi khusus ditampung dalam perubahan APBD Tahun Anggaran 2014, dengan cara terlebih dahulu melakukan perubahan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD Tahun Anggaran 2014 dengan pemberitahuan kepada Pimpinan DPRD. 3) Target pendapatan yang bersumber dari bagi hasil yang diterima dari pemerintah provinsi, didasarkan pada alokasi bagi hasil Tahun Anggaran 2013 dengan memperhatikan realisasi bagi hasil Tahun Anggaran 2012, sedangkan bagian pemerintah kabupaten/kota yang belum direalisasikan oleh pemerintah provinsi akibat pelampauan target Tahun Anggaran 2013, ditampung dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2014. 4) Target pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus yang diterima dari pemerintah provinsi atau pemerintah kabupaten/kota lainnya dianggarkan dalam APBD penerima bantuan, sepanjang sudah dianggarkan dalam APBD pemberi bantuan. 5) Penetapan target penerimaan hibah yang bersumber dari APBN, pemerintah daerah lainnya atau sumbangan pihak ketiga, baik dari badan, lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban pihak ketiga atau pemberi sumbangan, dianggarkan dalam APBD pada kelompok pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah, setelah adanya kepastian penerimaan dimaksud. 6) Berpedoman kepada Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015, Kebijakan Perencanaan terhadap Lain-lain Pendapatan yang sah diarahkan kepada : - Aktif bekerja sama dengan pemerintah provinsi Jawa Timur guna meningkatkan penerimaan dari sektor pajak yang dikelola oleh pemerintah provinsi. - Mengupayakan dapat memperoleh alokasi dana/anggaran dari Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur melalui hibah, dana/kegiatan dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
A D
E P P A
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 18
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Asumsi Terhadap Pendapatan Pendapatan daerah Kabupaten Trenggalek pada Tahun 2014 didasarkan pada asumsi sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD) -
Pajak Daerah Untuk Pajak Daerah diproyeksikan melampaui target RPJMD. - Retribusi Daerah Untuk Retribusi Daerah diproyeksikan naik 15,03 % dibandingkan dengan target penerimaan retribusi daerah tahun 2013. - Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan Untuk Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang diproyeksikan diasumsikan turun 5,70 % dibandingkan dengan target penerimaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan tahun 2013. - Lain-lain PAD yang sah Untuk Lain-lain PAD yang Sah diproyeksikan diasumsikan meningkat 15,03 % dibandingkan dengan target penerimaan lain-lain PAD yang sah tahun 2013.
2. Dana Perimbangan - Dana Bagi Hasil Pajak Dana Bagi Hasil Pajak terdiri atas; Pajak Bumi Bangunan, Pajak Penghasilan Orang Pribadi, dan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau; - Dana Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak terdiri atas; Provisi Sumberdaya Hutan, Iuran Eksplorasi dan Eksploitasi (Royalti), Pungutan Pengusahaan Perikanan, Pertambangan Minyak Bumi, dan Pertambangan Gas Bumi. - Dana Alokasi Umum (DAU) Dana Alokasi Umum diasumsikan naik 20 % dari penerimaan DAU tahun sebelumnya. - Dana Alokasi Khusus (DAK) Untuk proyeksi alokasi Dana Alokasi Khusus diasumsikan sama dengan penerimaan DAK tahun sebelumnya.
A D
3.
E P P A
B Lain
-
-
-
-
-
lain Pendapatan Daerah yang Sah
Hibah Dalam tahun 2014, pendapatan berasal dari Hibah tidak dianggarkan; Dana Darurat Dalam tahun 2014, pendapatan berasal dari Dana Darurat tidak dianggarkan; Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya Bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya diasumsikan sama dengan realisasi penerimaan tahun 2012; Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus berupa Dana Biaya Operasional Sekolah (BOS), Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD dianggarkan sama dengan tahun 2013; Bantuan Keuangan Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya Bantuan Keuangan Provinsi bersumber dari pembagian Sumbangan Pihak Ketiga dan Bantuan Keuangan Tahun 2014 diasumsikan sama dibandingkan dengan penerimaan tahun sebelumnya.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 19
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Pendapatan Daerah Kabupaten Trenggalek pada tahun 2014 diproyeksikan sebesar Rp. 1,360 trilyun atau naik 36,04% dibanding target Pendapatan Daerah Tahun 2013. Pendapatan tersebut diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan daerah yang Sah. Secara rinci Realisasi, Target dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 s.d. Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut:
Tabel 3.12. Realisasi/Target Pendapatan Tahun 2012-2013, Perbandingan Target Pendapatan RPJMD Tahun 2010-2015 (Tahun ke 4) dan Proyeksi/Perkiraan Pendapatan Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah)
NO.
1
PENDAPATAN
1.1
Pendapatan Asli Daerah
1.1.1
Pajak Daerah
1.1.2
Hasil Retribusi Daerah
1.1.3
1.2
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Dana Perimbangan
1.2.1
Bagi Hasil Pajak
1.1.4
1.2.2 1.2.3 1.2.4
Realisasi
Target
TA 2014 Proyeksi RPJMD
Proyeksi RKPD*)
1.059.567,36
1.000.297,55
1.125.450,84
1.360.830,67
70.181,55
80.964,73
98.974,83
98.974,83
9.348,83
8.531,50
19.300,80
19.736,42
22.819,46
25.003,48
29.516,11
28.761,18
2.204,63
8.052,15
4.632,03
7.593,00
A D
E P P A
39.377,60
45.525,89
42.884,22
773.763,70
857.380,80
823.338,69
996.485,79
46.463,32
44.990,64
39.280,26
32.900,19
19.127,89
9.600,87
9.869,46
13.233,39
Dana Alokasi Umum
654.342,62
737.814,63
712.411,17
885.377,55
Dana Alokasi Khusus
53.829,88
64.974,66
61.777,80
64.974,66
215.622,10
61.952,02
203.137,32
265.370,05
754,80
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
36.815,58
38.977,63
45.806,23
47.736,69
147.647,10
0,00
147.781,09
194.658,96
30.404,62
22.974,39
9.550,00
22.974,39
B
Bagi Hasil Bukan Pajak
1.3.1 1.3.2
Dana Darurat
1.3.3
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
1.3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan Dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya
1.3.5
TA 2013
35.808,64
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Pendapatan Hibah
1.3
TA 2012 URAIAN
Sumber : APBD 2012, 2013 dan RPJMD Kab. Trenggalek Th. 2010-2015 *) Angka Proyeksi Hasil Analisis
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 20
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Upaya-Upaya Pencapaian Target Pendapatan Arah kebijakan yang perlu diambil dalam melaksanakan upaya‐upaya peningkatan pendapatan daerah melalui penggalian potensi dan penyuluhan kepada masyarakat perlu disertai dengan tertib administrasi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Demikian pula peningkatan kualitas pelayanan publik yang dilaksanakan secara profesional melalui peningkatan kompetensi aparatur daerah, kualitas kinerja layanan lembaga serta penyederhanaan prosedur pengelolaan pendapatan daerah menuju terpenuhinya kepuasan pelayanan publik. Upaya-upaya yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mencapai target pendapatan daerah sebagaimana diproyeksikan diatas dengan melaksanakan beberapa langkah kebijakan yang bersifat terpadu dengan melibatkan seluruh komponen dalam pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah dengan tetap tidak memberatkan pada masyarakat dan dunia usaha guna menjaga tingkat konsumsi masyarakat dan pemerintah sehingga mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan laju inflasi daerah.
1. Upaya Pencapaian Target Pendapatan Asli Daerah (PAD), ditempuh dengan :
a. Intensifikasi dan ekstensifikasi melalui pembenahan manajemen pemungutan dengan menggunakan sistem informasi yang akurat dan akuntabel, yang mampu menyediakan data menyeluruh terhadap potensi pendapatan daerah; b. Meningkatkan manajemen Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya meningkatkan kinerjanya sehingga memberikan kontribusi secara signifikan terhadap Pendapatan Daerah; c. Meningkatkan kualitas pelayanan publik sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi daerah; d. Meningkatkan pengelolaan asset dan keuangan daerah, khususnya asset dan keuangan daerah yang menganggur (iddle asset / money) sebagai upaya peningkatan Pendapatan Daerah; e. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah untuk memperluas basis pajak; f. Memperbaiki sistem pemungutan, pengawasan dan pemberian insentif pada petugas pemungut pendapatan daerah; g. Divestasi dan pelelangan asset daerah yang sudah tidak produktif;
A D
E P P A
B
2. Upaya untuk meningkatkan Dana Perimbangan dalam rangka peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai berikut: a. Mengoptimalkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan PBB, Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN) dan Pajak Penghasilan; b. Meningkatkan koordinasi secara sinergis dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat dalam rangka akurasi data potensi pajak dan optimalisasi pemungutannya; c. Meningkatkan akurasi data pemanfaatan Sumberdaya Alam sebagai dasar perhitungan pembagian dalam Dana Perimbangan.
3. Upaya untuk meningkatkan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Syah.
Pendapatan ini diperolah dari hibah; dana darurat; dana penyesuaian dan otonomi khusus, dana bagi hasil pajak dan bantuan keuangan dari provinsi, yang prosentase penerimaannya sangat tergantung pada penerimaan APBN maupun APBD Provinsi Jawa Timur. Karena alasan-alasan tersebut diatas diperlukan peningkatan hubungan intensitas kerja/kerjasama antar dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dengan Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 21
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.2.3.
Arah Kebijakan Belanja Daerah Prinsip kebijkan perencanaan belanja daerah disesuaikan dengan kekuatan keuangan yang dimiliki. Pada Tahun 2014 belanja di Kabupaten Trenggalek disusun dengan pendekatan anggaran berbasis kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang telah direncanakan. Belanja pada Tahun 2014 diproyeksikan Rp. 1,404 Trilyun yang digunakan untuk pelaksanaan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 900,734 Milyar dan Belanja Langsung sebesar Rp. 504,257 Milyar, dimana Belanja Langsung terbagi Belanja Langsung yang bersifat rutin/operasional dan Belanja Langsung urusan wajib dan pilihan. Adapun arah kebijakan belanja antara lain : 1. Memenuhi kebutuhan Belanja Tidak Langsung yang meliputi Belanja Pegawai, Hibah, Bantuan Sosial dan Belanja Tidak Terduga sesuai dengan pedoman Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 2. Efisiensi Belanja Langsung rutin yang meliputi belanja pemanfaatan listrik, air, telepon, pemeliharaan gedung kantor/kendaraan dinas/ prasarana kantor dan perjalanan dinas serta efisiensi pengadaan sarana dan prasarana kantor. 3. Diarahkan pada belanja kegiatan-kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 serta kegiatan yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. 4. Mengoptimalkan pemanfaatan Belanja Langsung untuk penyelenggaraan urusan kewenangan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan untuk urusan kewenangan Pemerintah Pusat dan Provinsi sesuai kemampuan dan mengacu pada perundang-undangan yang berlaku.
A D
E P P A
Arah kebijakan belanja daerah yang dikembangkan dalam APBD Tahun Anggaran 2014 merupakan tindak lanjut dari RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014, sinkronisasi arah kebijakan strategis Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Timur, hasil evaluasi pembangunan Kabupaten Trenggalek tahun sebelumnya serta tantangan dan kebijakan pembangunan daerah dalam Tahun 2014. Kebijakan pada anggaran belanja Tahun Anggaran 2014 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efesien dan efektif. Dimana pelaksanaan penyusunan anggaran belanja daerah bertujuan meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektifitas dan efisiensi penggunaan alokasi anggaran dimaksud. Kerangka arah dan kebijakan pengelolaan belanja daerah Kabupaten Trenggalek berdasarkan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut : a. Peningkatan proporsi belanja untuk memihak kepentingan publik, disamping tetap menjaga eksistensi penyelenggaraan pemerintahan dengan mengutamakan efisiensi, efektivitas dan penghematan sesuai prioritas, sehingga diharapkan dapat memberikan dukungan program-program strategis daerah; b. Menitikberatkan alokasi Belanja Daerah pada bidang-bidang Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang sesuai dengan Prioritas Pembangunan Daerah; c. Meningkatkan alokasi anggaran untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berupa pelayanan pendidikan, kesehatan, meningkatkan akses penduduk untuk mendapatkan perumahan yang layak, lapangan kerja, meningkatkan ketahanan pangan serta pelayanan sosial; d. Mengarahkan pada peningkatan perekonomian daerah khususnya untuk meningkatkan fasilitas usaha/industri olahan baik skala rumah tangga menengah dan besar;
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 22
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
e. Melakukan efisiensi belanja, yaitu dengan meminimalkan belanja yang tidak langsung terarah kepada masyarakat (khususnya belanja barang) menjadi belanja yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat (yakni belanja modal dan bantuan sosial); f. Belanja daerah disusun berdasarkan sasaran/target kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang harus dicapai setiap tahunnya (performancebased budgeting) Kebijakan belanja terbagi atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Alokasi anggaran Belanja Tidak Langsung digunakan untuk pengeluaran gaji dan tunjangan serta transfer anggaran, sedang Belanja Langsung digunakan untuk membiayai kebutuhan rutin SKPD dan kegiatan pelayanan dasar serta pembangunan. Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 didasarkan pada asumsi sebagai berikut: a. Belanja Pegawai (BTL) diproyeksikan mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu dari Rp. 640,954 Milyar menjadi 900,734 Milyar dengan memperhatikan Pendapatan Asli Daerah (PAD), Kemampuan Keuangan Daerah (KKD) sedang, tidak ada pengangkatan CPNS, Gaji PNSD diasumsikan naik 10 % dibandingkan tahun lalu dan acress diasumsikan 2,5 % dari Belanja Gaji, sudah memperhitungkan gaji CPNS K2 dan Gaji PNS dari CPNS K1; dan Tunjangan Profesi dan tambahan penghasilan guru diasumsikan dengan dengan tahun 2013 dimana pada APBD Induk 2013 pagu tersebut belum dialokasikan; b. Belanja Bunga untuk tahun 2014 tidak dianggarkan karena Pemerintah Daerah Kabupaten Trenggalek tidak mempunyai Pinjaman Daerah; c. Belanja Subsidi, diperkirakan sama dengan tahun lalu digunakan untuk memberi subsidi bunga perbankan; d. Belanja Hibah naik sebesar 30,52% dari tahun lalu yang peruntukannya diantaranya untuk Belanja Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Swasta, Belanja Hibah kepada Lembaga Pendidikan, Belanja Hibah Kepada Lembaga Semi Pemerintah, Belanja Hibah untuk Kegiatan Keagamaan, serta Belanja Hibah untuk Kegiatan Kesenian, Kepemudaan dan Keolahragaan; e. Belanja Bantuan Sosial naik sebesar 32,78% dari tahun lalu karena bertambahnya alokasi untuk Belanja Bantuan Sosial untuk Bedah Rumah; f. Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa naik sebesar 40,59% karena ada peningkatan Pendapatan Asli Daerah; g. Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa naik sebesar 3,97% , peruntukannya diantaranya untuk Belanja Bantuan Alokasi Dana Desa ( ADD ), Belanja Bantuan Purna Tugas Aparatur Pemerintah Desa, Belanja Bantuan Penyelenggaraan Pilkades dan Belanja Bantuan untuk Pembangunan Infrastruktur Perdesaan; h. Belanja Tidak Terduga dialokasikan sama dengan target tahun 2013, sebesar Rp. 4,627 Milyar; i. Alokasi Belanja Langsung (BL) diproyeksikan mengalami peningkatan 25,33% dibandingkan tahun lalu, yaitu dari Rp. 402,344 Milyar menjadi Rp. 504,257 Milyar dan penggunaannya lebih dioptimalkan untuk membiayai programprogram prioritas pembangunan daerah.
A D
E P P A
B
Kebijakan Belanja Tidak Langsung Belanja Tidak Langsung adalah belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Belanja Tidak Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Keuangan, Bantuan Sosial dan Belanja Tidak Terduga. RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 23
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Kebijakan perencanaan penggunaan Belanja Tidak Langsung Tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Belanja Pegawai yang pengalokasian dananya untuk gaji dan belanja pegawai berdasarkan asumsi tidak ada kenaikan gaji PNSD, sedangkan kenaikan gaji berkala, tunjangan keluarga, mutasi dan penambahan PNS daerah dengan penghitungan accres maksimal 2,5% dari jumlah belanja pegawai, memperhitungkan gaji CPNS K2 dan Gaji PNS dari CPNS K1; dan Tunjangan Profesi dan tambahan penghasilan guru; 2. Belanja Hibah yang diberikan kepada badan/lembaga/organisasi swasta dan/atau kelompok masyarakat/perorangan, sepanjang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan daerah; 3. Belanja Bantuan Sosial digunakan untuk menganggarkan pemberian bantuan dalam bentuk uang dan/atau barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Belanja Tidak Terduga merupakan belanja untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap darurat dalam rangka pencegahan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi tercapainya keamanan dan ketertiban di daerah, seperti penanggulangan bencana alam dan bantuan sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya. Kebijakan Belanja Langsung
A D
Belanja Langsung mencerminkan pembiayaan program dan kegiatan daerah, dengan tetap memperhatikan pokok-pokok kebijakan dalam RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 - 2015, yang dijabarkan dalam RKPD Tahun 2014 serta pemerataan pembangunan diharapkan alokasi belanja ini akan mempercepat proses pencapaian target-target pembangunan termasuk pembiayaan kegiatan-kegiatan lanjutan/ kegiatan yang belum selesai.
E P P A
Belanja Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal yang diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi daerah serta pemerataan pembangunan. Belanja Langsung ini meliputi Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.
B
Kebijakan perencanaan penggunaan Belanja Langsung Tahun Anggaran 2014 adalah sebagai berikut : 1. Belanja Langsung program kegiatan pada kegiatan SKPD. Belanja ini diprioritaskan untuk menunjang efektif pelaksanaan tugas dan fungsi SKPD dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggungjawabnya. 2. Belanja Langsung urusan wajib dan pilihan. Untuk Tahun Anggaran 2013 belanja ini digunakan untuk : Mendanai program dan kegiatan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan umum, serta penanggulangan kemiskinan; Mendanai program dan kegiatan yang menjadi prioritas pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah; Mendanai kebutuhan fisik, sarana dan prasarana dasar yang menjadi urusan daerah antara lain program dan kegiatan bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur, lingkungan hidup, kependudukan, kelautan dan perikanan; Mendanai program kegiatan yang berkaitan dengan cukai dan tembakau.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 24
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek pada Tahun 2014 diproyeksikan Rp. 1,404 trilyun, yang digunakan untuk pelaksanaan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 900,734 Milyar dan Belanja Langsung sebesar Rp. 504,257 Milyar. Secara rinci Realisasi, Target dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 s.d. Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel sebagai berikut: Tabel 3.13. Realisasi, Target dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 s.d. Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah) No.
Uraian
2
BELANJA
2.1
TA 2012
TA 2013
Realisasi
Target
TA 2014 Proyeksi RPJMD
Proyeksi RKPD *)
1.044.107,73
1.043.299,43
1.161.798,39
1.404.992,39
Belanja Tidak Langsung
718.290,04
640.954,80
822.393,00
900.734,99
2.1.1
Belanja Pegawai
657.708,75
565.465,94
764.005,02
816.671,50
2.1.2
Belanja Bunga
0,00
0,00
0,00
0,00
2.1.3
Belanja Subsidi
337,94
500,00
405,00
500,00
2.1.4
Belanja Hibah
10.867,26
14.179,62
4.427,31
18.506,72
2.1.5
Belanja Bantuan Sosial
3.753,62
3.220,25
4.069,49
4.273,85
2.1.6
2.905,58
2.981,70
2.805,54
4.192,11
2.1.8
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintah Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa Belanja Tidak Terduga
2.2
BELANJA LANGSUNG
2.1.7
2.2.1 2.2.2 2.2.3
A D
E P P A 42.133,11
49.980,10
44.128,64
51.963,62
583,78
4.627,19
2.552,00
4.627,19
325.817,69
402.344,63
339.405,39
504.257,40
30.942,35
38.715,19
34.902,97
40.340,59
Belanja Barang dan Jasa
160.055,45
143.705,41
181.714,07
161.362,37
Belanja Modal
134.819,89
219.924,03
122.788,35
302.554,44
B
Belanja Pegawai
Sumber : APBD 2012, 2013 dan RPJMD Kab. Trenggalek Th. 2010-2015 *) Angka Proyeksi Hasil Analisis
Kebijakan Belanja Langsung Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 berdasarkan 2 (dua) Urusan Pemerintahan, yaitu Urusan Wajib dan Urusan Pilihan serta terdiri dari program dan kegiatan pada setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dikelompokkan pada masing-masing urusan tersebut. Belanja Langsung terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa serta Belanja Modal yang diharapkan meningkatkan kualitas pelayanan dasar, pertumbuhan ekonomi daerah, pemenuhan Standar Pelayanan Minimal serta pemerataan pembangunan. Alokasi Belanja Langsung (BL) Tahun 2014 diproyeksikan mengalami peningkatan sebesar 25,33% dibandingkan tahun 2013, yaitu dari Rp. 402,344 Milyar menjadi Rp. 504,257 Milyar.
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 25
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
3.2.4.
Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah Pembiayaan Daerah sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang diubah terahir kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 adalah semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus. Kebijakan pembiayaan diarahkan pada pembiayaan daerah yang mengacu pada akurasi, efisiensi dan profitabilitas dengan strategi sebagai berikut: 1. Apabila APBD surplus maka perlu dilakukan transfer ke persediaan kas dalam bentuk penyertaan modal maupun sisa lebih perhitungan anggaran tahun berjalan; 2. Apabila APBD defisit maka perlu memanfaatkan anggaran yang berasal dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu dan melakukan rasionalisasi belanja; 3. Apabila Sisa Lebih Perhitungan Anggaran tidak mencukupi untuk menutup defisit APBD memungkinkan ditutup dengan dana pinjaman. Proyeksi pembiayaan daerah pada tahun 2014 didasarkan pada asumsi sebagai berikut: 1. SiLPA dihitung berdasarkan sisa anggaran tahun lalu, baik sisa penganggaran / efisiensi dari Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung Tahun 2013. 2. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman yang didasarkan pada sisa pokok pinjaman; 3. Penyertaan Modal (investasi) Daerah kepada Bank Milik Pemerintah yang didasarkan pada peraturan daerah yang ditetapkan. Penerimaan pembiayaan daerah pada tahun 2014 diproyeksikan mencapai Rp. 49,761 Milyar sedangkan pengeluaran pembiayaan diproyeksikan Rp. 5,6 Milyar sehingga pembiayaan netto sebesar Rp. 44,161 Milyar. Adapun proyeksi pembiayaan daerah dapat dirinci sebagaimana pada Tabel berikut :
A D
E P P A
Tabel 3.14. Realisasi dan Proyeksi / Target Pembiayaan Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 s.d. Tahun 2014 (dalam jutaan rupiah)
NO.
3 3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4 3.1.5 3.2 3.2.1 3.2.2 3.2.3
B
URAIAN
PEMBIAYAAN DAERAH Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya Pencairan Dana Cadangan Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan Penerimaan pinjaman daerah Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Pengeluaran Pembiayaan Pembentukan Dana Cadangan Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah Pembayaran Pokok Utang PEMBIAYAAN NETTO
TA 2012
TA 2013
Realisasi
Target
TA 2014 Proyeksi RPJMD
Proyeksi RKPD *)
88.735,59 87.614,42
46.001,88 45.001,88
40.347,55 35.347,55
49.761,72 48.761,72
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 3.000,00
0,00 0,00
0,00 1.121,17
0,00 1.000,00
0,00 2.000,00
0,00 1.000,00
19.825,09 0,00 17.000,00
3.000,00 2.000,00 1.000,00
4.000,00 4.000,00 0,00
5.600,00 3.000,00 2.600,00
2.825,09
0,00
0,00
0,00
68.910,50
43.001,88
36.347,55
44.161,72
Sumber : APBD 2012, 2013 dan RPJMD Kab. Trenggalek Th. 2010-2015 *) Angka Proyeksi Hasil Analisis
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 26
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Kebijakan Penerimaan Pembiayaan Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang akan dilakukan pada Tahun 2014 diutamakan untuk tidak sampai melakukan pinjaman daerah baik kepada Pemerintah, Pemerintah Daerah lain, Lembaga Keuangan Bank maupun Lembaga Keuangan Bukan Bank. Penerimaan pembiayaan daerah lebih diarahkan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA), khususnya dari pos pelampauan penerimaan PAD, pelampauan penerimaan Dana Perimbangan, pelampauan penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah serta pengoptimalan penerimaan kembali pemberian pinjaman. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan Kebijakan pembiayaan pengeluaran daerah pada tahun 2014 diarahkan pengeluaran pembiayaan digunakan untuk Pembentukan Dana Cadangan untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Trenggalek Tahun 2015 sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2012. Pengeluaran pembiayaan juga diarahkan untuk penyertaan modal ke Bank Milik Pemerintah sebagai bentuk salah satu investasi pemerintah daerah untuk meningkatkan pendapatan daerah.
A D
E P P A
B
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
III - 27
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
BAB IV PPRRIIO ORRIITTA ASS D DA AN N SSA ASSA ARRA AN N PPEEM MBBA AN NG GU UN NA AN ND DA AEERRA AH H Prioritas dan sasaran pembangunan daerah menjelaskan tentang visi, misi, tujuan, sasaran pembangunan daerah serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan satu tahun ke depan dan berisi indikator-indikator kinerja beserta target dari setiap program dan kegiatan sehingga pada akhir tahun pelaksanaan dapat diuukur capaian kinerjanya walupun masih besifat indikatif.
4.1.
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4.1.1.
VISI Berdasarkan berbagai kondisi pembangunan yang dihadapi Kabupaten Trenggalek tahun 2010-2015, maka dibutuhkan solusi-solusi strategis untuk mengatasinya selama lima tahun mendatang. Untuk itu, pembangunan Kabupaten Trenggalek pada tahun 2014 berangkat dari landasan visi pembangunan daerah Kabupaten Trenggalek tahun 2010-2015 yaitu :
A D
E P P A
Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak
Saat sekarang perlunya perubahan merupakan impian masyarakat Trenggalek. Perubahan yang diharapkan tentunya perubahan di segala bidang untuk menggelorakan pelaksanaan pembangunan yang lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pembangunan di segala bidang tersebut bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Trenggalek yang sejahtera dan berakhlak. Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur merupakan amanat Undang-Undang Dasar 1945, yang harus dipegang teguh dan diupayakan dapat terwujud. Masyarakat makmur adalah masyarakat yang sejahtera, yang berkecukupan atau tidak kekurangan, tidak saja berdimensi fisik atau materi, tetapi juga rohani. Masyarakat makmur adalah masyarakat yang berkeadilan, bermartabat dan terpenuhi hak-hak dasarnya, bebas mengemukakan pikiran dan pendapat, bebas dari ketakutan dan belenggu diskriminasi, bebas dari penindasan, dengan sumber daya manusia yang berkualitas secara fisik, psikis maupun intelektualitas. Untuk itu, mewujudkan Trenggalek yang sejahtera merupakan tugas yang tidak ringan, tetapi harus diperjuangkan dengan sepenuh hati.
B
4.1.2.
MISI Pernyataan misi sangat penting untuk penentuan tujuan secara efektif dan penting untuk penyusunan strategi. Misi akan digunakan oleh Aparatur Pemerintah Kabupaten Trenggalek sebagai pemandu dalam menjalankan aktivitas atau kegiatan dan pengambilan keputusannya. Untuk mewujudkan visi pembangunan Trenggalek 2010-2015 tersebut maka misi pembangunan Trenggalek 2010-2015 adalah: Pembangunan Pro Rakyat
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 1
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Yang dimaksud dengan Pembangunan Pro Rakyat adalah pembangunan yang berpihak kepada kepentingan rakyat, dirancang dan dilaksanakan dengan melibatkan rakyat. Misi yang merupakan perwujudan visi pembangunan Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 2015 dijabarkan ke dalam 3 misi, dijalankan secara berkesinambungan dan sinergis, serta memfokuskan pada pengembangan sektor-sektor ekonomi dan pengembangan sumber daya manusia sebagai basis pembangunan kemakmuran masyarakat Kabupaten Trenggalek sesuai Misi Pembangunan Pro Rakyat yang diarahkan untuk : Misi 1.
Meningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kebutuhan Dasar Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan Peningkatan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kebutuhan dasar rakyat dan penanggulangan kemiskinan adalah salah satu kunci utama menuju Perubahan menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak. Perluasan lapangan kerja, peningkatan kepedulian sosial, partisipasi masyarakat dan kesetaraan gender merupakan strategi pembangunan yang berkembang dari masa ke masa yang dinamis sesuai dengan konteks peradaban. Paradigma pembangunan ini berbasis komunitas dengan memberikan tempat utama bagi prakarsa, keanekaragaman dan kearifan lokal.
Misi 2.
Mewujudkan Ekonomi Daerah yang Mandiri, Berdaya Saing, Berkeadilan, serta Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan Hidup Pembangunan ekonomi pada hakekatnya merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat. Pelaksanaan pembangunan ekonomi didasarkan pada sistem ekonomi kerakyatan dan pengembangan sektor unggulan (Pengembangan Pertanian, Agroindustri, Pemberdayaan UMKM, terutama yang banyak menyerap tenaga kerja dan berorientasi pada ekspor yang didukung dengan peningkatan kemampuan sumber daya manusia dan teknologi untuk memperkuat landasan pembangunan yang berkelanjutan dan meningkatkan daya saing serta berorientasi pada globalisasi ekonomi.
A D
E P P A
B
Misi 3.
Memantapkan Harmoni Sosial melalui peningkatan kesalehan sosial, penegakan serta penghormatan terhadap hukum dan hak asasi manusia, dengan didukung birokrasi yang reformatif dan pelayanan publik yang prima Meningkatkan pelayanan yang adil dan merata merupakan wujud komitmen pemerintah terhadap masyarakat pada umumnya. Upaya untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan secara benar (good-government) dan bersih (clean-government) termasuk di dalamnya penyelenggaraan pelayanan publik memerlukan unsur-unsur mendasar antara lain unsur profesionalisme dari pelaku dan penyelenggara pemerintahan dan pelayanan publik. Peningkatan ketaatan umat beragama merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Trenggalek seutuhnya. Dalam pengelolaannya negara menjamin kemerdekaan memeluk agama sedangkan pemerintah berkewajiban melindungi penduduk dalam melaksanakan ajaran agama dan ibadah. Pemerintah harus memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap penduduk dalam melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dengan rukun, lancar, dan tertib, baik intern maupun maupun antar umat beragama.
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 2
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4.1.3.
Tujuan dan Sasaran Misi untuk mewujudkan Pembangunan Pro Rakyat bertujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Trenggalek, bukan untuk suatu kelompok dan bukan untuk segelintir orang tertentu. Rakyat kecil yang populer disebut wong cilik bukan hanya objek pembangunan, tetapi juga merupakan subjek pembangunan. Mereka tidak boleh terpinggirkan, apalagi dipinggirkan, dari proses dan hasil pembangunan. Yang dimaksud wong cilik dalam rumusan misi pembangunan Trenggalek 2010-2015 ini adalah mereka yang mengalami ketidakberdayaan (powerless) akibat termarginalisasi (marginalized), terdevaluasi (devalued), dan mengalami keterampasan (deprivation), serta pembungkaman (silencing). Mereka yang karena berbagai alasan terlempar ke luar dari struktur sosial, ekonomi, politik dan budaya. Mereka merupakan orang-orang lemah dan tidak berdaya dalam menghadapi persaingan untuk menjalani roda kehidupan sehari-hari. Untuk itu, peran lebih besar Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam mengarahkan pembangunan ekonomi yang pro-rakyat sangat diperlukan, terutama melalui instrumen keuangan daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). APBD merupakan bentuk manajemen keuangan daerah dalam pengalokasian sumber daya di daerah secara optimal, sekaligus juga alat evaluasi prestasi pemerintah dalam pembiayaan pembangunan di daerahnya. Karena itu, setiap belanja pemerintah harus ditujukan untuk kepentingan publik dan harus dipertanggungjawabkan pemakaiannya. APBD Kabupaten Trenggalek harus ditujukan sebesar-besarnya untuk belanja pelayanan dasar terutama pelayanan pendidikan, kesehatan, sarana air bersih, dan perluasan lapangan kerja yang berorientasi pada rakyat miskin, sebagai upaya penanggulangan kemiskinan untuk mencapai tujuan akhir pembangunan, yaitu kesejahteraan seluruh rakyat Trenggalek. Sasaran orientasi pembangunan yang dijalankan melalui misi mewujudkan Pembangunan Pro Rakyat adalah meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Trenggalek yang terutama dapat dirasakan wong cilik. Karena kemakmuran tidak boleh hanya dirasakan dan dinikmati segelintir orang, pembangunan di Trenggalek harus bisa agawe wong cilik bisa melu gemuyu.
A D
E P P A
B
Untuk mewujudkan visi dan menjalankan misi pembangunan daerah Trenggalek 2010-2015 tersebut dilakukan melalui lima strategi pokok pembangunan, yaitu: 1. Pelayanan prima; 2. Perluasan lapangan kerja; 3. Peningkatan kemampuan usaha kecil dan menengah; 4. Peningkatan dan pemerataan pembangunan; 5. Pemberdayaan perempuan (peran gender). Pembangunan Trenggalek saat ini sedang mengalami tantangan serius berupa masalah pelayanan prima dan reformasi birokrasi, peningkatan kesejahteraan, kualitas pendidikan dan kesehatan, kemiskinan, pertumbuhan ekonomi yang belum berkualitas, belum optimalnya otonomi desa, peran serta masyarakat dan gender, rendahnya kemandirian daerah dalam pembiayaan pembangunan serta pengelolaan sumber daya alam (SDA). Kabupaten Trenggalek sudah saatnya mengembangkan proses demokratisasi partisipatoris, sebagai gerakan sosial baru, dan sebagai jalan lain menuju kesejahteraan rakyat dengan mengembangkan politik aktivisme masyarakat dan organisasi-organisasi non-pemerintah, khususnya pada aras politik lokal dalam ruang otonomi, di mana berbagai macam entitas masyarakat di akar rumput, para pelaku pasar, dan birokrasi pemerintah daerah, terlibat dalam gerakan yang memperkuat satu sama lain untuk memproduksi semua hal yang baik bagi semua orang. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 3
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Dalam perspektif seperti ini, semua wacana dan praktik pembangunan Trenggalek selayaknya bersifat polisentris dengan membangun kepercayaan, bahwa kegiatan kelompok-kelompok masyarakat di tingkat lokal dan akar rumput memiliki kemampuan sendiri menyelesaikan daftar masalah yang terus berkembang yang mereka hadapi. Wacana peningkatan kesejahteraan rakyat dalam sistem yang demokratis partisipatoris akan memberi ruang kondusif bagi kerja sama lokal dalam semangat good governance antara birokrasi, institusi publik, dan masyarakat, sekaligus membangun relasi saling memperkuat antara lembagalembaga pemerintah daerah otonomi, institusi publik lokal dan asosiasi-asosiasi masyarakat di akar rumput yang kondusif demi mengembangkan sistem pendidikan yang murah dan bermutu, membangun institusi pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas, memperluas lapangan kerja, demi meningkatkan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi. Dalam mewujudkan misi pembangunan Kabupaten Trenggalek 2010- 2015, Pembangunan Pro Rakyat, konsep pembangunan yang berpihak pada rakyat, propoor memberi penekanan prioritas pada program pendidikan yang murah dan bermutu untuk semua demi peningkatan kualitas sumber daya manusia; program pembangunan kesehatan yang murah dan berkualitas demi meningkatkan produktivitas sumber daya manusia; dan perluasan lapangan kerja, terutama di sektor pertanian (agroindustri/agrobisnis), di mana sebagian terbesar masyarakat miskin Trenggalek berada, serta pemeliharaan lingkungan hidup untuk mencegah kerugian-kerugian sosial-ekonomi rakyat. Untuk mewujudkan 3 misi yang telah diuraikan di depan, maka ditetapkan tujuan dan sasaran pembangunan daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2010 2015 sebagaimana Tabel. sebagai berikut :
A D
E P P A
Tabel 4.1. Keterkaitan antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Visi : Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak Misi 1
B
Meningkatkan Aksesibilitas Dan Kualitas Pelayanan Kebutuhan Dasar Rakyat Dan Penanggulangan Kemiskinan
Tujuan
1.1
Peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan murah dan memadai
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Sasaran
1.1.1
Makin meningkatnya taraf kesehatan masyarakat
1.1.2
Makin terbukanya dan makin mudah bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin, untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas, tanpa diskriminasi
Urusan yang membidangi Urusan Kesehatan
IV - 4
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Visi : Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak Misi
Tujuan 1.2
Peningkatan aksesibilitas pelayanan pendidikan murah dan bermutu
Sasaran 1.2.1
1.2.2
1.3
Perluasan lapangan kerja
1.3.1
Meningkatnya kualitas pendidikan baik formal dan non formal, negeri maupun swasta agar dapat memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik Makin terbukanya dan makin mudah bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin, untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang murah dan berkualitas, tanpa diskriminasi Meningkatnya jumlah angkatan kerja, terutama penduduk miskin, laki-laki maupun perempuan, yang terserap ke dalam lapangan kerja, dan tertampungnya tenaga kerja penganggur korban PHK Meningkatnya ketrampilan dan perlindungan pekerja Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan Meningkatnya kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak
Urusan yang membidangi Urusan Pendidikan
A D
Urusan Ketenagakerjaan
E P P A
B
1.3.2
1.3.3
1.4
Pengoptimalan penanggulangan kemiskinan dengan peningkatan kualitas kehidupan dan peran perempuan di semua bidang dan terjaminnya kesetaraan gender
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1.4.1
Urusan Ketransmigrasian
Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
IV - 5
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Visi : Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak Misi
Tujuan
Sasaran 1.4.2
1.4.3
1.5
Peningkatan kesejahteraan sosial rakyat
1.5.1
1.5.2
Terjaminnya keadilan dan kesetaraan gender dalam berbagai peraturan, program pembangunan dan kebijakan publik Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial Meningkatnya pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sosial dan hukum bagi anak telantar, termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal Meningkatnya pemberdayaan sosial keluarga fakir miskin, serta meningkatnya kerjasama kemitraan antara pengusaha dan kelompok usaha fakir miskin
Urusan yang membidangi
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Urusan Sosial
A D
E P P A 1.5.3
B 2
Mewujudkan Ekonomi Daerah yang Mandiri, Berdaya Saing, Berkeadilan, serta Berbasis pada Ekonomi Kerakyatan dan Kelestarian Lingkungan Hidup
2.1
Revitalisasi pertanian dan pengembangan agroindustri/ agrobisnis berbasis cluster
2.1.1
Meningkatnya ketersediaan pangan daerah
2.1.2
Meningkatnya produktifitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk tanaman pangan, hortikulktura dan perkebunan Meningkatnya produktifitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk peternakan
2.1.3
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Urusan Ketahanan Pangan Urusan Pertanian
IV - 6
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Visi : Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak Misi
Tujuan
Sasaran 2.1.4
2.1.5
2.2
Pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
2.2.1
Meningkatnya produktifitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan Meningkatnya produksi, daya saing dan nilai tambah produk hasil hutan dengan tetap memperhatikan fungsi pelestarian hutan Meningkatnya kualitas koperasi dan UMKM yang berdaya saing pasar Meningkatnya produktifitas industri kecil dan menengah Meningkatnya perlindungan konsumen dan pelayanan perdagangan Meningkatnya sumberdaya perangkat desa dalam menggali dan mengelola keuangan desa/kelurahan untuk membiayai pembangunan Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah Berkurangnya jumlah pelanggaran penambangan liar dan ketenagalistrikan
2.2.3
B
2.3
Penguatan pemerintahan desa
2.3.1
2.3.2
2.4
Peningkatan investasi dan kemudahan perijinan di bidang pertambangan dan pariwisata
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
2.4.1
2.4.2
Urusan Kehutanan
A D
E P P A 2.2.2
Urusan yang membidangi Urusan Kelautan dan Perikanan
Urusan Koperasi dan UKM
Urusan Perindustrian
Urusan Perdagangan
Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Urusan Penanaman Modal Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral
IV - 7
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Visi : Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak Misi
Tujuan
2.5
Pembangunan dan pemeliharaan infrastuktur
Sasaran 2.4.3
Meningkatnya kunjungan wisata dan pengusahaan obyek wisata yang berbasis pada potensi sumberdaya alam daerah
2.5.1
Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RUTRW Meningkatnya penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi dan air bersih bagi masyarakat Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman Meningkatnya pelayanan transportasi daerah yang aman, tertib dan lancar Meningkatnya kualitas SDA dan lingkungan hidup
2.5.2
2.5.3
2.5.5
B
2.5.6
2.6
Pemeliharaan lingkungan hidup
2.6.1
2.6.2
2.6.3
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Urusan Penataan Ruang Urusan Pertanahan
Urusan Pekerjaan Umum
A D
E P P A 2.5.4
Urusan yang membidangi Urusan Pariwisata
Urusan Perumahan Rakyat Urusan Perhubungan
Urusan Lingkungan Hidup
Meningkatnya Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan
IV - 8
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Visi : Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak Misi 3
Tujuan
Memantapkan Harmoni Sosial Melalui Peningkatan Kesalehan Sosial, Penegakan Serta Penghormatan Terhadap Hukum Dan Hak Asasi Manusia, Dengan Didukung Birokrasi Yang Reformatif Dan Pelayanan Publik Yang Prima
3.1
Percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi dan peningkatan pelayanan publik
Sasaran 3.1.1
Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
3.1.2
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif.
3.1.3
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian. Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
3.1.4
Urusan yang membidangi Urusan Perencanaan Pembangunan
Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
A D
E P P A 3.1.5
B
3.1.6
3.1.7
3.1.8
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Urusan Statistik
Urusan Kearsipan
IV - 9
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Visi : Perubahan Menuju Terwujudnya Masyarakat Trenggalek Yang Sejahtera dan Berakhlak Misi
Tujuan
Sasaran 3.1.9
3.1.10
3.2
Peningkatan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial
Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan dengan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat
3.2.1
Terpeliharanya seni dan kebudayaan daerah
3.2.2
Meningkatnya kualitas kesalehan sosial masyarakat Meningkatnya minat baca masyarakat Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan
3.2.3
B
3.4
Peningkatan peran pemuda serta pengembangan olah raga dan sarana prasarananya
3.3.1
Peningkatan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum dan HAM
3.4.1
3.3.2
3.4.2
3.4.3
Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil
Urusan Kebudayaan
A D
E P P A 3.3
Urusan yang membidangi Urusan Komunikasi dan Informatika
Meningkatnya prestasi pemuda dalam bidang olah raga Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Meningkatnya penegakan supemasi hukum dan HAM Meningkatnya kewaspadaan terhadap bencana
Urusan Perpustakaan
Urusan Kepemudaan dan Olah Raga
Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
Sumber: RPJMD Kab. Trenggalek Tahun 2010-2015
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 10
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4.2.
PRIORITAS DAN PROGRAM PEMBANGUNAN Perumusan prioritas dan program pembangunan daerah bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara bidang urusan pemerintahan daerah dengan rumusan indikator kinerja sasaran dan program yang menjadi acuan penyusunan program pembangunan tahunan yang selaras dengan program pembangunan jangka menengah daerah berdasarkan strategi dan arah kebijakan yang ditetapkan. Melalui kebijakan umum diperoleh strategi melalui program-program yang saling terkait dan rasional dalam mendukung pencapaian indikator dan target sasaran yang ditetapkan. Keberhasilan capaian satu program akan mendukung atau memicu keberhasilan program lainnya.
4.2.1. Tema RKPD Adapun tema RKPD yang ditetapkan untuk tahun 2014 adalah : PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAN REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEMACU PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA MENINGKATKAN DAYA SAING DAERAH Tema diatas dijabarkan ke dalam unsur pokok tema yaitu:
A D
1) PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR, meliputi unsur-unsur : • Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur; • Pemeliharaan Lingkungan Hidup
E P P A
2) PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI, meliputi unsur-unsur : • Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik; • Penguatan Pemerintahan Desa • Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di semua Bidang dan Terjaminnya Kesetaraan Gender • Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial
B
3) PERTUMBUHAN EKONOMI, meliputi unsur-unsur : • Peningkatan Efektifitas Penanggulangan Kemiskinan; • Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agrobis/Agroindustri; • Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM); • Peningkatan Kesejahteraan Sosial Rakyat; • Perluasan Lapangan Kerja; 4) PENINGKATAN DAYA SAING DAERAH, meliputi unsur-unsur : • Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Kesehatan Murah dan Memadai; • Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Pendidikan Murah dan Bermutu; • Peningkatan Investasi di Bidang Pertambangan dan Pariwisata; • Peningkatan Keamanan dan Ketertiban, Supremasi Hukum dan Hak Azasi Manusia; • Peningkatan Peran Pemuda dan Pengembangan Olahraga
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 11
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4.2.2. Prioritas, Arah Kebijakan dan Program Pembangunan Berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pembangunan, dan permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun 16 prioritas pembangunan daerah Trenggalek tahun 2014, sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur; Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik; Peningkatan Efektifitas Penanggulangan Kemiskinan; Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Kesehatan Murah dan Memadai; Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Pendidikan Murah dan Bermutu; Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agrobis/Agroindustri; Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM); Peningkatan Kesejahteraan Sosial Rakyat; Peningkatan Investasi di Bidang Pertambangan dan Pariwisata; Perluasan Lapangan Kerja; Pemeliharaan Lingkungan Hidup; Peningkatan Keamanan dan Ketertiban, Supremasi Hukum dan Hak Azasi Manusia; 13. Penguatan Pemerintahan Desa; 14. Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di semua Bidang dan Terjaminnya Kesetaraan Gender; 15. Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial; dan 16. Peningkatan Peran Pemuda dan Pengembangan Olahraga; Enam belas prioritas pembangunan daerah Trenggalek tahun 2014 tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam prioritas dan arah kebijakan umum yang hendak dicapai dalam kurun waktu satu tahun mendatang sebagai berikut:
A D
E P P A
1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur; a) meningkatkan dan mempercepat perbaikan infrastruktur yang rusak, terutama infrastruktur kabupaten, poros kecamatan dan wilayah perbatasan; b) meningkatkan infrastruktur di wilayah potensi ekonomi strategis dalam rangka menunjang aksesibilitas; c) meningkatkan infrastruktur irigasi pengairan dalam rangka peningkatan produksi pertanian; d) memfasilitasi percepatan realisasi pembangunan Bendungan Tugu, bangunan penampung air dan Pelestarian Sumber Air (PSA); e) memfasilitasi percepatan pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JLS); f) meningkatkan infrastruktur perdesaan untuk mengurangi disparitas wilayah; g) meningkatkan pembangunan infrastruktur penyehatan lingkungan permukiman; h) memberdayakan kelembagaan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan tata ruang; dan i) mengembangkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk mendukung program Green City di kawasan perkotaan.
B
2. Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik; (a) mempercepat perwujudan birokrasi yang efisien, kreatif, inovatif, bertanggung jawab, dan profesional untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme; (b) meningkatkan efektivitas dan efisiensi ketatalaksanaan dan prosedur pada semua tingkat dan lini pemerintahan dengan menata struktur organisasi pemerintahan secara bertahap dan berlanjut; (c) meningkatkan kualitas sumber daya aparatur melalui pengembangan pendidikan dan pelatihan teknis, fungsional dan struktural; PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 12
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
(d) meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk pencapaian Standar Pelayanan Mininal (SPM); (e) mendorong partisipasi masyarakat untuk turut merumuskan program dan kebijakan layanan publik; (f) mengoptimalkan peran forum Murenbang untuk penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran; (g) mengembangkan sistem perencanaan dan penganggaran berbasis sistem informasi; (h) meningkatkan keterbukaan informasi publik; (i) menerapkan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE); dan (j) melaksanakan pengurusan dan penetapan status asset tanah milik pemda. 3. Peningkatan Efektifitas Penanggulangan Kemiskinan; (a) memberdayaan ekonomi masyarakat miskin; (b) meningkatan kualitas SDM masyarakat miskin; (c) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui program transmigrasi; (d) meningkatan kinerja Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK); (e) mensinkronkan program penanggulangan kemiskinan tingkat pusat dan provinsi; (f) memfasilitasi pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri; dan (g) melanjutkan dan memfasilitasi program Anty Poverty Program (Program Anti Kemiskinan).
A D
4. Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Kesehatan Murah dan Memadai; (a) meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya bagi keluarga miskin; (b) meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya; (c) mengusahakan ketersediaan dokter spesialis; (d) meningkatkan kualitas tenaga kesehatan serta penyebarannya; (e) perbaikan sistem keuangan dan kapasitas Puskesmas berdasarkan kinerja; (f) revitalisasi Posyandu; (g) meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak; (h) meningkatkan cakupan KB Aktif pada PUS; (i) memberdayakan kelembagaan masyarakat untuk peningkatan partisipasi dalam pengembangan pelayanan kesehatan masyarakat, terutama di daerah terpencil; (j) meningkatkan upaya penanggulangan masalah penyakit menular dan wabah; (k) mewujudkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS); dan (l) mengembangkan program kabupaten sehat.
E P P A
B
5. Peningkatan Aksebilitas Pelayanan Pendidikan Murah dan Bermutu; (a) menuntaskan program wajib belajar 9 tahun menuju wajib belajar pendidikan dasar 12 tahun; (b) mengembangkan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD); (c) menuntaskan program penyetaraan pendidikan madrasah diniyah salafiyah dengan pendidikan umum; (d) mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); (e) mengupayakan keberlanjutan program pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS); (f) meningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan non-formal dan informal; (g) meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan; (h) meningkatkan kualitas dan pemerataan guru; (i) meningkatkan penerapan SPM bidang pendidikan; PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 13
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
(j) (k) (l) (m)
mengembangan sekolah inklusi di kecamatan; mengurangi angka buta aksara; meningkatkan Angka Transisi dari SLTP ke SLTA; dan menyelenggaraan Akademi Komunitas.
6. Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agrobis/ Agroindustri; (a) meningkatkan pemberdayaan petani, nelayan dan lembaga-lembaga pendukungnya; (b) meningkatkan produktivitas, daya saing, dan nilai tambah produk pertanian, peternakan, kehutanan, kelautan dan perikanan; (c) mengendalikan hama penyakit tanaman pertanian/ ternak (d) meningkatkan pengembangan agrobisnis untuk memberdayakan perekonomian rakyat; (e) meningkatkan pemanfaatan teknologi tepat guna; (f) meningkatkan jaringan pasar produk-produk pertanian; (g) meningkatkan kualitas pengelolaan pasca panen; (h) memberdayakan penyuluh pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan; (i) meningkatkan ketahanan pangan; (j) mendukung program agropolitan dan minapolitan. 7. Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM); (a) meningkatkan produktifitas UMKM; (b) memperkuat kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Koperasi dan UMKM; (c) meningkatkan peran serta perempuan dalam pengembangan koperasi dan UMKM (kesetaraan gender); (d) memperbaiki iklim usaha yang sehat; (e) memperluas dan mempermudah akses kepada sumber permodalan; (f) memperluas jejaring pasar bagi koperasi dan UMKM; dan (g) melaksanaan program TRENGGALEK (Trengginas Galang Ekonomi).
A D
E P P A
8. Peningkatan Kesejahteraan Sosial Rakyat; (a) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan; (b) meningkatkan penanganan Penyandang Masalah kesejahteraan Sosial (PMKS); (c) meningkatkan pemberdayaan eks-PMKS; (d) meningkatkan penanganan korban bencana alam dan konflik sosial; (e) meningkatkan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS); (f) memfasilitasi dan mengembangkan Program Kabupaten Layak Anak (KLA); dan (g) meningkatkan peran CSR dalam kegiatan sosial.
B
9. Peningkatan Investasi di Bidang Pertambangan dan Pariwisata; (a) meningkatkan promosi dan kerjasama investasi; (b) meningkatkan kualitas pelayanan perijinan dan penanaman modal; (c) meningkatkan prasarana transportasi hasil tambang; (d) meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan dan ketenagalistrikan; (e) meningkatkan produktivitas sektor pertambangan dan pariwisata; (f) mengembangkan jenis dan kualitas produk-produk pertambangan dan wisata; (g) meningkatkan sarana dan prasarana obyek wisata; (h) mengembangkan kemitraan dengan pelaku usaha wisata; (i) meningkatkan SDM pengelola obyek wisata; dan (j) meningkatkan pemanfaatan sumber energi alternatif. PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 14
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
10. Perluasan Lapangan Kerja; (a) meningkatkan peran lembaga penempatan kerja; (b) menciptakan kegiatan padat karya produktif; (c) meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja; (d) meningkatkan kualitas tenaga kerja; (e) mensosialisasikan peraturan perundangundangan tentang ketenagakerjaan; (f) memberdayakan TKI Purna; dan (g) meningkatkan dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja (BLK); 11. Pemeliharaan Lingkungan Hidup; (a) meningkatkan rehabilitasi dan rekonstruksi lingkungan hidup; (b) meningkatkan upaya konservasi sumber daya air untuk mewujudkan keberlanjutan kapasitas pasok sumber daya air; (c) mengurangi dampak pencemaran lingkungan; (d) mengurangi luasan lahan kritis; (e) meningkatkan luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) perkotaan; (f) meningkatkan kapasitas dan pengetahuan masyarakat dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam, serta lingkungan hidup yang berkelanjutan; (g) meningkatkan upaya konservasi hutan mangrove; (h) memanfaatkan fungsi kawasan lindung dengan berbasis pembangunan berkelanjutan; dan (i) meningkatkan kinerja pengelolaan persampahan;
A D
E P P A
12. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban, Supremasi Hukum dan Hak Azasi Manusia; (a) mengembangkan budaya masyarakat yang tertib dan patuh terhadap peraturan; (b) meningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (PEKAT); (c) memelihara kantrantibmas dengan pencegahan tindak kriminal serta penegakan peraturan daerah; (d) meningkatkan kerjasama penegakan supremasi hukum dengan instansi vertikal yang membidangi penegakan hukum dan HAM; (e) meningkatkan kapasitas masyarakat dalam kewaspadaan terhadap bencana; (f) meningkatkan stabilitas politik; dan (g) mempersiapkan pelaksanaan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden pada tahun 2014.
B
13. Penguatan Pemerintahan Desa; (a) meningkatkan kualitas pengelolaan dana perimbangan keuangan desa; (b) meningkatkan kualitas aparatur pemerintah desa dalam pelayanan publik; (c) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan desa; (d) meningkatkan pengelolaan lembaga ekonomi desa; (e) memperbaiki sistem perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan di desa; dan (f) meningkatkan pembinaan dan evaluasi dokumen perencanaan pembangunan dan pengelolaan keuangan desa
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 15
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
14. Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di semua Bidang dan Terjaminnya Kesetaraan Gender; (a) meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan; (b) mendorong pengembangan kearifan lokal dan pemanfaatannya bagi pemberdayaan masyarakat yang tidak bias gender; (c) menguatkan kelembagaan gender; (d) meningkatkan peran perempuan dalam ketahanan keluarga; (e) meningkatkan kualitas hidup dan perlindungan perempuan; dan (f) menerapkan Perencanaan dan Penganggaran berbasis Responsif Gender (PPRG). 15. Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial; (a) meningkatkan peran FKUB dalam rangka mewujudkan kerukunan antar umat beragama; (b) meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai agama dan budi pekerti dalam kehidupan masyarakat sehari-hari; (c) menyelesaikan dan mencegah konflik baik intra maupun antar-umat beragama; (d) meningkatkan kualitas pelayanan kehidupan beragama bagi seluruh lapisan masyarakat; dan (e) meningkatkan sarana dan prasarana peribadatan.
A D
16. Peningkatan Peran Pemuda dan Pengembangan Olahraga; (a) meningkatkan peran serta pemuda dalam pembangunan; (b) meningkatkan upaya pembibitan altet; (c) mengembangkan prestasi olahraga secara sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan; (d) meningkatkan sarana dan prasarana olahraga; dan (e) meningkatkan pembinaan pemuda/atlet berprestasi
E P P A
B
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 16
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 4.2. Prioritas Pembangunan Daerah Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 1. Pembangunan dan Pemeliharaan Infrastruktur No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
Target Capaian 2014
SKPD
1
2
3
4
5
6
1
Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan Infrastruktur jalan dan Jembatan
38.55 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
1
Program pembangunan Jalan dan Jembatan
1
2
3 4 5 2
Program rehabilitasi / pemeliharaan jalan dan jembatan
1
% Ketersediaan prasarana jalan yang kondisinya baik (memenuhi standar/ beraspal mantap) % Ketersediaan prasarana jembatan yang kondisinya baik (memenuhi standar) % peningkatan jalan makadam menjadi Lapen/aspal % Peningkatan jalan Lapen menjadi Hot Mix % peningkatan jembatan lingkungan % pemeliharaan jalan Kabupaten Panjang Jalan yang mendapat pemeliharaan rutin Panjang Jalan yang mendapat pemeliharaan berkala Panjang Jalan yang di tingkatkan % pemeliharaan jembatan Kabupaten Jembatan yang mendapat pemeliharaan rutin Jembatan yang mendapat pemeliharaan berkala Jembatan yang di tingkatkan % volume kerusakan jalan diperbaiki
B
3
4
5
28.04 % 4.26 % 19.00 %
A D
E P P A 2
81.37 %
80.22 %
Dinas PU Perkimsih Dinas PU Bina Marga & Pengairan
15.57 % 19.62 %
66.67 % 26.21 % 25.00 %
Program tanggap darurat jalan dan jembatan
1 2
% volume kerusakan jembatan diperbaiki
Program pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
1
% Pemanfaatan data base jaringan jalan di Kabupaten sebagai dokumen induk perencanaan
100 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
1
% pemenuhan sarana prasarana kebinamargaan
4.65 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
40.00 % 50.00 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
IV - 17
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
2
Tercapainya pemenuhan kebutuhan pelayanan irigasi dan air bersih bagi masyarakat
Program 1
2
3
4 5
Indikator Sasaran / Program
B
7
8
9
3
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana permukiman
1
2
SKPD
Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya. Program penyediaan dan pengelolaan air baku Program pengembangan , pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya air lainnya Program pengendalian banjir Program pembangunan saluran drainase/ gorong-gorong
1
% Peningkatan kondisi jaringan irigasi
20 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
1
% Peningkatan luas areal sawah yang di airi
20 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
1
% peningkatan ketersediaan sumber daya air
20 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
1
% Menurunnya luas genangan banjir
25 %
1
% peningkatan panjang drainase yang layak
Dinas PU Bina Marga & Pengairan Dinas PU Bina Marga & Pengairan
Program pembangunan turap/talud/bro njong Program rehabilitasi/pem eliharaan talud/bronjong Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
1
Program Lingkungan Sehat Perumahan Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
2
19.50 %
A D
E P P A 6
Target Capaian 2014
% peningkatan panjang drainase lingkungan yang layak % peningkatan turap/talud/bronjong
55.00 %
Dinas PU Perkimsih
30.00 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
1
% peningkatan kondisi talud/bronjong kondisi baik
20.00 %
Dinas PU Bina Marga & Pengairan
1
Pembangunan Jaingan air bersih/air minum
88.05 %
Dinas PU Perkimsih
1
% peningkatan infrastruktur perdesaan
1
1.
Dinas PU Perkimsih
panjang jalan lingkungan yang dibangun Panjang TPJ,TPT,TPB yang dibangun % peningkatan sarana prasarana sanitasi
33.45 %
% bencana kebakaran yang tertangani
50.00 %
64.00 % Dinas PU Perkimsih BPBD / Satpol PP
IV - 18
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
4
Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RUTRW
5
Meningkatnya Pelayanan Transportasi Daerah yang Aman, Tertib, dan Lancar
Program
Indikator Sasaran / Program
SKPD
1
Program Perencanaan Tata Ruang
1
tersusunnya dokumen Raperda Tata Ruang
2 dokumen
Bappeda
2
Program Pemanfaatan Ruang
1
1 kegiatan
Bappeda
3
Program pengendalian pemanfaatan ruang
1
Kegiatan penataan dan pengembangan kawasan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Dokumen masterplan ruang terbuka hijau (RTH)
1 dokumen
Bappeda
1
Program Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
1
84.00 %
Dinas Hubkominfo
Program peningkatan pelayanan angkutan
1
pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLJ pemeliharaan prasarana dan fasilitas Terminal peningkatan jumlah armada angkutan peningkatan disiplin lalu lintas dan angkutan peningkatan pelayanan lalu lintas Jumlah MPU yang tertib dlm mengurus ijin trayek penambahan sarana dan prasarana terminal
100 %
2
2
2 3
3
Program pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
1
4
Program pengendalian dan pengamanan lalu lintas
1
97.80 %
Dinas Hubkominfo
100 % 100 % 100 %
Dinas Hubkominfo
peningkatan jumlah rambu lalu lintas
84.40 %
Dinas Hubkominfo
2
peningkatan jumlah lampu lalu lintas
20.00 %
3
peningkatan jumlah pagar pengaman jalan (guardrail) peningkatan jumlah marka jalan peningkatan armada yang layak
79.90 %
4 5
Program peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor
1
6
Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
100 %
A D
E P P A 4
B
Target Capaian 2014
PNS yang mengikuti diklat bidang hubkominfo
64.70 % 99.10 %
Dinas Hubkominfo
30.00 orang
Dinas Hubkominfo
IV - 19
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No. 5
Sasaran Meningkatnya penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Program 1
Program penataan penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
Indikator Sasaran / Program
% Peningkatan Pensertifikatan Tanah di Kab. Trenggalek (Proda)
1Kegiatan
Bagian Administrasi Pemerintahan
3
% Identivikasi/Inventarisasi dan Penertiban Tanah/Lahan Pemkab Trenggalek % Pengadaan /Penyelesaian Sengketa Tanah/Lahan Untuk Kawasan Perkantoran/Fasilitas Umum % Pembinaan dan Penatausahaan Administrasi Pertanahan Bagi Pemkab, Pemerintah Kelurahan dan Desa % Fasilitasi Penetapan/Ijin Lokasi
2 Kegiatan
Bagian Administrasi Pemerintahan
% Peta Desa/Kelurahan
22.00 %
7
9
10 11
12 1
2
5 Kegiatan
100 %
A D
E P P A 8
% Batas Desa/Kelurahan/ Kecamatan % Pendampingan Program Nasional Pensertifikatan tanah (PRONA) % Penyelesaian Sengketa / kasus Tanah Negara % Fasilitasi Pemasangan Patok Batas Hutan dgn Tanah Warga % Fasilitasi Penetapan dan Pengukuuhan Kawasan Hutan Pembebasan Lahan JLS : Km Pembebasan Lahan Penduduk Km Pembebasan Lahan Perhutani Pembebasan Lahan Bendungan Tugu : Km Pembebasan Lahan Penduduk Km Pembebasan Lahan Perhutani
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BPKAD
2
6
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
80.00
% Tanah milik Pemkab yg sudah disertifikasi
5
2
SKPD
1
4
B
Target Capaian 2014
22.00 %
22.00 % 25.00 %
25.00 % 25.00 %
25.00 %
1.05 Km
Bagian Administrasi Pemerintahan
9.31 Km
1.05 Km 9.31 Km
IV - 20
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
2.
Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Pelayanan Publik
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Terwujudnya perencanaan pembangunan yang aspiratif, partisipatif dan efektif
1
2
Program Peningkatan kapasitas kelembagaan perencanaan pembangunan daerah Program Perencanaan pembangunan daerah
6
aparat perencana yg mengikuti Diklat/bimtek/semin ar/ workshop perencanaan
205 pegawai
Bappeda
1
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dengan Perda/Perkada Tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yg telah ditetapkan dengan Perda/Perkada Terlaksananya penyelarasan Renstra SKPD dengan RPJMD Tersedianya dokumen perencanaan RKPD yg telah ditetapkan dengan Perkada Tersedianya dokumen Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Penjabaran Program RPJMD ke dalam RKPD Tersedianya dokumen Laporan Keterangan Pertanggungjawab an (LKPJ) Bupati Tersedianya dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tersedianya dokumen Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Terlaksananya kegiatan sinkronisasi teknis Rencana Kerja Anggaran (RKA) Terlaksananya musrenbang kecamatan dan desa
-
Bappeda
3
4
6 7
8
9
10
11
-
-
A D
E P P A 5
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD
1
2
B
Target Capaian 2014 5
2 dokumen
Bappeda
4 dokumen
Bappeda
95.00 % program
Bappeda
1 dokumen
Bappeda
1 dokumen
Bappeda
1 dokumen
Bag. Adm. Pemerintahan
1.00 Kegiatan
Bappeda
14.00 paket (Kecamatan)
Kecamatan dan Kelurahan
IV - 21
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 3
4
Indikator Sasaran / Program Dokumen Perencanaan Bidang Ekonomi
3 dokumen
2
3 kegiatan
Program Perencanaan sosial budaya
1
Koordinasi dan Sinkronisasi Bidang Perencanaan Ekonomi Dokumen Perencanaan Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan Koordinasi dan Sinkronisasi Bidang Perencanaan Sosial Budaya dan Pemerintahan Dokumen Perencanaan Bidang Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Koordinasi dan Sinkronisasi Bidang Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam Dokumen pemetaan daerah rawan bencana
Program Perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam
1
B 2
Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan dengan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat
1
Program Perencanaan pembangunan daerah rawan bencana Program Perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
1
Program Penataan administrasi kependudukan
1
1
2
2
3
4 5 6.
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
2 dokumen
Bappeda
3 kegiatan
3 dokumen
Bappeda
3 kegiatan
A D
E P P A 7
Bappeda
1
2
6
SKPD
Program Perencanaan pembangunan ekonomi
2
5
Target Capaian 2014
-
Bappeda
Kegiatan penetapan kawasan wilayah strategis & cepat tumbuh Monitoring dan Evaluasi Percepatan Program-Program Strategis Pembangunan Daerah
1 kegiatan
Bappeda
% KTP yang diselesaikan dalam jgk waktu 1 hari % Akte kelahiran yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 hari % Kartu Keluarga yang diselesaikan dalam jangka waktu 5 hari % penduduk ber KTP
100 %
% bayi ber Akte Kelahiran % jumlah penduduk yang telah memiliki KTP -elektronik
1 kegiatan
86.00 %
Dinas Kependuduka n dan Pencatatan Sipil
80.00 %
87.00 % 90.00 % 87.00 %
IV - 22
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
3
Meningkatnya kualitas layanan kepada legislatif
4
Program
Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan aset daerah
1
1
Indikator Sasaran / Program
SKPD Sekretariat DPRD
Program Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah
1
% penerbitan perda
90.00 %
2
% aspirasi yang ditindaklanjuti
90.00 %
3
Ketepatan agenda sidang
100 %
Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
1
% peningkatan pajak daerah % peningkatan retribusi daerah
3.00 %
% peningkatan pendapatan daerah lainnya yang sah % ketersediaan Sistem Informasi keuangan daerah % kendaraan dinas dalam kondisi baik :
2.50 %
Dinas Pendapatan
75.00 %
BPKAD
Roda 4
75.00 %
2
3
4 5
6
Kecepatan waktu pencairan SP2D % PAD dibanding PDRB % peningkatan PAD dari penyewaan tanah eks bengkok Validasi pemetaan tanah eks bengkok kelurahan dan fasilitasi penyewaan sawah asset pemkab (eks bengkok kelurahan) Pembinaan penyelenggaraan pemerintah kecamatan dan kelurahan dan penyusunan pelimpahan kewenangan Bupati ke camatan Jumlah bantuan untuk pembangunan infrastruktur perdesaan
E P P A 7 8 9
B
10
11
Program Pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
2
4.50 %
% rancangan Perda pajak daerah dan retribusi yg di evaluasi PNS yang bersertifikat pengadaan barang/jasa
Dinas Pendapatan Dinas Pendapatan
BPKAD
A D
Roda 2
2
Target Capaian 2014
80.00 % 2 hari
BPKAD
7.5 %
Dinas Pendapatan Bagian Administrasi Pemerintahan
100 % -
100 %
45.00 %
Bag Adm Pembangunan
-
Bag. Hukum
260 Orang
Bag Adm Pembangunan
IV - 23
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 3
4
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Indikator Sasaran / Program 1 2
1
2
3
5
5
Meningkatnya Pengawasan dan Akuntabilitas Penyelenggaraa n Pemerintahan yang Baik dan Bersih
1
Program Pengembangan Sarana Prasarana Perdagangan Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
1
1
Target Capaian 2014
SKPD
% laporan data pelaksanaan pembangunan % pelaksanaan fisik konstruksi sesuai jadwal dan dana
100 %
Bag Adm Pembangunan
Pengelolaan Keuangan & Barang Lingkup Setda berjalan dg lancar Pengendalian Administrasi Keuangan Lingkup Setda berjalan dg lancar Penyusunan Rencana Kegiatan & Anggaran SKPD (RKA DPA) Lingkup Setda % pelaksanaan pemeliharaan dan peningkatan sarana prasarana pasar
100 %
B
3 4
2
4
Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
1
Program peningkatan SDM bidang teknologi informasi dan sandi
1
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
2
2
Bag. Adm. Keuangan
100 %
100 %
22.00 %
A D
% penurunan kasus pelanggaran disiplin oleh aparat pemerintah kabupaten % ketaatan obrik terhadap temuan Inspektorat % pemenuhan pelaksanaan PKPT & Non PKPT % kepatuhan terhadap peraturan indikator capaian kinerja perundangundangan % tenaga pemeriksa yg mendapat pendidikan dan latihan teknis /penjenjangan pengawasan
80.00 %
% tenaga APIP yang mendapat Indikator capaian program diklat non teknis Meningkatnya kualitas SDM di bidang komunikasi dan informasi
78.00 %
Tersedianya sarana dan prasarana untuk kelancaran komunikasi
100 %
E P P A 2
100 %
Dinas Pendapatan
Inspektorat
95.00 % 45.00 % 95.00 %
95.00 %
100 %
Inspektorat
Bagian Humas dan Protokol
IV - 24
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 5
6
Indikator Sasaran / Program
Program Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi
1
Program Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Tata Laksana Perangkat Daerah
1
2
2
3
4
5
Intensitas update berita website Humas Setda Trenggalek per minggu Intensitas upgrade website Pemkab Trenggalek per minggu Terlaksananya Pemberian Bantuan Keuangan Implementasi Sistem Akuntabilitas oleh SKPD sesuai dengan pedoman Sistem AKIP Terlaksananya budaya kerja aparatur sesuai dengan nilai-nilai budaya kerja Terwujudnya kelembagaan Perangkat Daerah yang efisien, efektif, proporsional dan profesional Terlaksananya tugas pokok dan fungsi OPD secara efektif dan profesional Tingkat kesesuaian OPD dengan peraturan perundangundangan dan kebutuhan daerah Implementasi pelaksanaan tugas dan fungsi OPD sesuai aturan Tersedianya informasi jabatan baik struktural maupun fungsional sebagai pedoman pelaksanaan tugas dan fungsi bagi setiap SKPD % hasil evaluasi jabatan SKPD
B
7
8
9
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD
100 %
Bagian Humas dan Protokol
11 kali
100 %
Bag. Adm. Keuangan
100 %
Bag. Organisasi
100 %
0.00 OPD
A D
E P P A 6
Target Capaian 2014
0.00 SKPD
23.81 %
0.00 SKPD
0.00 SKPD
33.33 %
10
% jumlah kajian kelembagaan dan tata laksana yang ditindaklanjuti
100 %
11
Meningkatnya kualitas pedoman dan pelaksanaan/imple mentasi ketatalaksanaan
100 %
IV - 25
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 12 13
6
Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian.
1
Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur
1
2
Meningkatnya mutu pelayanan publik Terwujudnya Unit Pelayanan Publik yang diakui secara nasional dan internasional % Pemenuhan Kompetensi dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) a. Bantuan Latihan Prajabatan b. Terfasilitasinya Uji Kesehatan bagi CPNS % Terlaksananya Pengembangan Karier Pegawai a. SK Tugas Belajar
B
4
2
Program Pembinaan dan pengembangan aparatur
1
2
BKD
40 % 100 % BKD 100 %
d. Ujian Kenaikan Pangkat Penyesuaian Ijazah e. Ujian Dinas Kenaikan Pangkat % Terlaksananya Pengiriman PNS guna mengikuti Diklat Teknis / Fungsional dan Diklat PIM PNS yg ikut Diklat Tehnis/Fungsi PNS yg ikut Diklat PIM % Terlaksananya Fasilitasi Seleksi Penerimaan Calon Praja Ikatan Dinas Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) % Terlaksananya Pengadaan CPNS jalur Umum :
98 %
98 %
A D
- Data Simpeg - Profil Kepegawaian
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
100 %
100 %
Jumlah CPNS yang dibutuhkan % Tersusunnya Formasi Kebutuhan CPNS dan Pengelolaan Dokumen Kepegawaian - Formasi CPNS
SKPD
100 %
b. Bantuan Tugas Belajar/Ikatan c. Surat Ijin Belajar
E P P A 3
Target Capaian 2014
100 %
BKD
40 orang 81 orang 26 orang
BKD
BKD
5 % BKD
99 % 100 % 100 %
IV - 26
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 3
4
5
% Terlaksananya Orientasi, Pembekalan CPN ke PNS dan Sumpah Janji - Orientasi Tugas Fungsi - Pembekalan Tugas Fungsi - SK CPNS - SK PNS - SK Sumpah Janji PNS % Tersalurnya bantuan sosial PNS dan Tenaga Kontrak - Bantuan Bencana Alam - Bantuan Pengobatan - Bantuan Kematian % Terbitnya SK Mutasi Kepeg - SK Kenaikan Pangkat - SK Gaji Berkala - Penambahan Masa Kerja - LP2P % Terlaksananya Penataan Jabatan struktural, fungsional dan staff : - SK Jabatan Struktural - SK Kepala Sekolah - SK Jabatan Fungsional - SK Jenjang Fungsional - SK Staf dan Guru
B
7
8
3
Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
% Terlaksananya Pendampingan Informasi Kepegawaian : - DUK - KPE - Web Site Simpeg - SAPK % Terlaksananya Sosialisasi dan Pembinaan Pegawai : - Sosialisasi Peraturan Kepeg - Hukuman Disiplin
SKPD BKD
100 % 100 % 100 % 100 % 100 % BKD 100 %
BKD 100 %
A D
E P P A 6
Target Capaian 2014
100 % 94 % 100 %
BKD
100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
BKD
100 % 96 % 100 % 100 % BKD
75 % 90 %
- Pembinaan PNS - Rakor Tehnis Kepegawaian % Pemrosesan Status PNS : - Karis / Karsu
75 % 75 %
- Karpeg - Taspen - Askes
10 % 5% 5%
BKD 10 %
IV - 27
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 2
3
4
Program Pendidikan kedinasan
1
% Pemulangan PNS Pensiun: - SK Pensiun / Karip - Bappertarum
B
3
5
Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
2
20 % 5% BKD
- Satya Lencana Karya Satya - Tali Asih PNS Purna Tugas - Medical Chekup
200 %
- Santunan
150 %
% Jumlah Pengiriman pegawai untuk mengikuti pendidikan dan latihan (struktural,fungsional, teknis): pegawai yang dikirim mengikuti diklat struktural pegawai yang dikirim mengikuti diklat fungsional pegawai yang dikirim mengikuti diklat teknis PNS yang bersertifikat keahlian pengadaan barang/jasa % Jumlah penyelenggaraan pendidikan dan latihan (struktural, fungsional, teknis) penyelenggaraan diklat struktural penyelenggaraan diklat fungsional penyelenggaraan diklat teknis Tingkat kelulusan peserta pendidikan dan latihan (struktural, fungsional, teknis) : peserta yang lulus diklat struktural
10 %
30 % BKD
7.00 % 1.00 %
A D
peserta yang lulus diklat fungsional peserta yang lulus diklat teknis rata-rata hasil post test peserta diklat Struktural % Jumlah penyelenggaraan pendidikan dan latihan Masyarakat. % Peserta yang lulus diklat masyarakat
SKPD BKD
% Penghargaan PNS
E P P A 2
Target Capaian 2014
1.00 % 1.00 %
Bag Adm Pembangunan BKD
100 % 100 % 100 % BKD
100 % 100 % 100 % 140 nilai rata2 100 %
BKD
100 %
IV - 28
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
7
Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan lembaga pemerintahan yang profesional, efektif dan efisien
Program 1
Program pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum
Indikator Sasaran / Program 1 2 3 4
5
6 7 2
Program Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah
1
Target Capaian 2014
SKPD
Ʃ Fasilitasi kerjasama antar daerah Ʃ Diklat/Sosialisasi Pedoman, Tata Cara Kerjasama Ketepatan waktu penyelesaian LPPD. Pembinaan penyelenggaraan pemerintah kecamatan dan kelurahan dan penyusunan pelimpahan kewenagan Bupati ke camat Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan pelimpahan kewenangan Bupati ke camat dan Tapen Kecamatan Penetapan Batas Daerah Pembakuan Rupa Bumi Terlaksananya pelayanan keprotokolan Terlaksananya pelayanan Rumah Tangga KDH/WKDH
1 kerjasama
Bagian Administrasi Pemerintahan
B
3
Peningkatan Kebersihan & keindahan rumah dinas/kantor Bupati Wakil Bupati Peningkatan jumlah SDM yang paham aturan keprotokolan Peningkatan kooordinasi dengan unsur MUSPIDA Lancarnya kerjasama dan penyelesaian permasalahan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah / lembaga pemerintah lainnya Terselenggaranya peringatan Hari Jadi Provinsi dengan lancar % hasil kajian peraturan perundangundangan daerah yg ditindaklanjuti % pengajuan ranperda
100 %
4 5 6
7
3
Penataan peraturan perundangundangan
1
2
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
100 hari 100 %
Bagian Administrasi Pemerintahan
100 %
-
A D
E P P A 2
1 kegiatan
30.00 % 100 %
Bagian Humas dan Protokol
100 %
100 % 100 % 100 %
Bagian Administrasi Pemerintahan
100 %
100 %
Bag. Hukum
100 %
IV - 29
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 3
4 5
4
5
6
7
8
1
1
1
Tingkat Kehadiran PNS dalam Senam Pagi
1
Meningkatnya kualitas pelayanan di bidang administrasi kepegawaian dan pengembangan SDM Setda : Pelaksanaan administrasi kepegawaian dalam satu tahun Jumlah Peserta Diklat/bimtek/Lokak arya Ʃ produk data / informasi statistik yang dihasilkan untuk penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah : - Trenggalek Dalam Angka - Kecamatan Dalam Angka - Dokumen IPM - Dokumen PDRB - Indeks Disparitas Wilayah - Profil Kab. Trenggalek % pemanfaatan sistem informasi / database yang mendukung perencanaan pembangunan daerah Ʃ kerjasama antar daerah/institusi/lem baga lain
1
Program pengembangan data/informasi/st atistik daerah
1
2
2
Program Kerjasama pembangunan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
SKPD
100 %
100 % -
100 %
Bag. Hukum
1 peraturan
Bag. Hukum
80 orang
Bagian Umum dan Perlengkapan
A D
E P P A
B
Terpenuhinya kebutuhan data statistik untuk penyusunan dokumen perencanaan
Program pembinaan / penyuluhan hukum Program penyusunan dan penelitian produk hukum Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Aparatur Peningkatan Disiplin Aparatur
% Jumlah peraturan/ Keputusan, instruksi & perjanjian k. sama yg selesai % rancangan Peraturan Desa yang dievaluasi Peningkatan Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (SJDIH) % kegiatan pembinaan/ penyuluhan hukum yang dilaksanakan % penelitian produk hukum
Target Capaian 2014
Bagian Umum dan Perlengkapan
100 kegiatan
Bappeda
1 dokumen 14 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 100 %
Bappeda
2 kerjasama
Bappeda
IV - 30
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 2
3
9
Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah
1
Program Perbaikan sistem administrasi kearsipan
1
2
Program Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah
1 2 3
10
Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media massa
1
Program Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
1
2
4
B
5
2
3
Program Pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informatika
1
Program Fasilitasi peningkatan SDM bidang komunikasi dan informatika
1
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
2
2
SKPD
Monitoring dan evaluasi kegiatan DAK, TP, Dekon dan dana sharing lainnya kegiatan kajian / penelitian pembangunan dan pemerintahan
2 kegiatan
2 kegiatan
Bappeda/ Bagian Administrasi Perekonomian
% data/informasi/arsip yg dimasukan dalam data kearsipan % Jumlah arsip yang diselamatkan/ diamankan % pemeliharaan sarana prasarana kearsipan % peningkatan kualitas SDM kearsipan
50.00 %
KPAD
50.00 %
KPAD
Jumlah layanan online yang menggunakan website Jumlah SKPD yang terkoneksi di lingkup Pemkab Trenggalek Jenis media penyebarluasan informasi Desepakatinya awal bulan puasa dan hari raya umat Islam Tercapainya tingkat pemahaman terhadap Al -Quran
100 %
Dinas Hubkominfo
100 %
Bagian Humas dan Protokol
100 %
Bagian Humas dan Protokol
100 %
Bagian Administrasi Kesra Bagian Administrasi Kesra
Tersusunnya dokumen perencanaan dan standart tata kelola komunikasi dan informatika Jumlah sarana komunikasi dan informatika yang terdata dan terawasi Jumlah media komunikasi dan informasi yang terbina (KIM, warnet, radio, tv kabel, dll) Tersampaikannya informasi kepada masyarakat melalui media komunikasi : jumlah updating website jumlah terbitnya buletin
100 %
Dinas Hubkominfo
15 %
Dinas Hubkominfo
20 unit/kel
Dinas Hubkominfo
100 % 75 %
A D
E P P A 3
Target Capaian 2014
100 %
Dinas Hubkominfo 12 kali 30 kali
IV - 31
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 4
5
3.
Program kerjasama Informasi dan Media Massa Program pengumpulan Informasi
Indikator Sasaran / Program
Target Capaian 2014
SKPD
1
% kerja sama informasi dan media massa
100 %
Bagian Humas dan Protokol
1
% peliputan kegiatan pembangunan daerah
100 %
Bagian Humas dan Protokol
Target Capaian 2014 5
SKPD
Peningkatan Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Meningkatnya pemberdayaan sosial keluarga fakir miskin, serta meningkatnya kerjasama kemitraan antara pengusaha dan kelompok usaha fakir miskin
1
Program Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
1
% penurunan jumlah penduduk miskin
-
Disnakertransos
2
% warga miskin yang meningkat pendapatannya
2.10 %
Disnakertransos
3
% penurunan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial
16.00 %
Disnakertransos
500.00 orang
Disnakertransos
57,406 RTS
Bagian Administrasi Perekonomian
157 desa/kel
Bagian Administrasi Perekonomian
A D
E P P A
B
2
Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan keagamaan non formal
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
6
4
% Meningkatnya partisipasi masy. Dalam menangani PMKS
5
Jumlah RTS yang mendapatkan Raskin
6
Jml tertib administrasi Desa/kel penerima Raskin
7
Jumlah fasilitas infrastruktur perdesaan
100 %
Bag. Adm. Pembangunan
8
% distribusi raskin sampai ke Rumah Tangga Sasaran
100 %
Bagian Administrasi Perekonomian
9
% penyaluran bantuan Air Bersih untuk Daerah Rawan Bencana
50.00 %
Bagian Administrasi Kesra
1
% Jumlah penerima bantuan keagamaan % Jumlah penerima bantuan kespora
100 %
Bagian Administrasi Kesra
2
100 %
IV - 32
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4.
Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Kesehatan Murah dan Memadai
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Makin meningkatnya taraf kesehatan masyarakat
1 2
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat
92.72 %
Dinas Kesehatan
% Ketersediaan obat sesuai kebutuhan
1 2
% Masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan % Desa UCI
95.00 %
3
AFP Rate
5.16 %
4
% KLB yg ditangani <24 jam % cakupan penemuan Diare semua gol umur Angka Cakupan Penderita Diare Balita yg ditangani Insiden Diare
100 %
6 7 8
75.00 % 100 % 4.35 % 56.00 %
95.90 %
14
Angka Kesembuhan TB (Cure Rate/CR) Case Detection Rate (CDR) Error Rate (Lab.Quality Control) TB Paru Inciden DBD
15
% desa endemis DBD
25.00 %
16
93.00 %
17
Angka Bebas Jentik (ABJ ) Cakupan Rawat Jalan
18
Cakupan Rawat Inap
100 %
19
% Jumlah keluarga menghuni rumah yg memenuhi syarat kesehatan. % Jumlah penduduk yang menggunakan air bersih. % Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan. % Jumlah TPM dan IRTP yang memenuhi syarat kesehatan. % Jumlah masyarakat yang menggunakan jamban keluarga.
66.96 %
10
A D
E P P A 11 12 13
20 21 22 23
6
100 %
Angka Cakupan Penemuan Pneumonia Balita Insiden penyakit Ispa Balita Prevalensi TB Paru
9
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD
1
5
B
Target Capaian 2014 5
56.00 % 90.00 %
90.00 % 0.30 % 29.88 %
100 %
65.00 % 76.60 % 59.96 % 100 %
IV - 33
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 24
25 26 27 28
29 30 31 32 33
Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan atau tenaga terlatih / guru UKS / Dokter kecil Cakupan Peserta KB Aktif % jumlah balita dengan gizi buruk % jumlah balita yang berat badannya naik % jumlah balita mendapat kapsul vitamin A 2 kali per tahun - 90 % % jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan % Peran serta Ibu balita dalam penimbangan (D/S) Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Cakupan kunjungan neonatus Cakupan kunjungan bumil K-4 Cakupan kunjungan bayi % jumlah Ibu Hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani % Neonatal resiko tinggi/komplikasi yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh bidan atau tenaga yang memiliki kompetensi kebidanan Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup Angka kematian ibu melahirkan per 100.000 kelahiran hidup % Jumlah Ibu hamil dapat tablet besi 90 tbl % Jumlah Ibu Nifas dapat Kapsul Vitamin A % Puskesmas dan UPT dengan dana operasional memadai % Penurunan jumlah keluhan pasien
35 36
B
37 38
39 40
41 42 43 44
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD
100 %
78.00 % <1% 68.00 % 90.00 %
100 % 80.00 % 80.00 %
A D
E P P A 34
Target Capaian 2014
70.00 % 98.00 % 94.00 % 90.00 % 85.00 % 80.00 % 95.00 %
13.45 per 1000 KLH 103.00 per 1000 KLH 85.00 % 95.00 % 100 % 5.00 %
RSUD
IV - 34
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 3
4
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Indikator Sasaran / Program
1
Program Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puske smas pembantu dan jaringannya
% Toko obat dibina
3
% Produsen Makanan Minuman yang dibina
27.00 %
1
% Rumah Tangga Sehat % Posyandu Purnama Mandiri (PURI)
70.00 %
3
% Desa Siaga Aktif
50.32 %
4
% Peningkatan jumlah kunjungan pasien
11.03 %
5
Cakupan minimal kunjungan pasien Rawat Jalan Cakupan minimal kunjungan pasien Rawat Inap % Penduduk yang memanfaatkan rumah sakit % Pustu yang direhabilitasi % Puskesmas mendapat alat medis memadai % Puskesmas mendapat alat non medis memadai
6.62 %
2
1 2 3
4
100 %
66.55 %
A D 75.00 % 70.00 %
% Rumah Dinas Dokter di rehabilitasi
76.00 %
7
% Rumah Dinas paramedis di rehabilitasi % Gudang Perbekalan Farmasi yang direhabilitasi
76.00 %
9
% Bangunan Dinas yang direhabilitasi
100 %
Program Peningkatan Mutu Manajemen dan Sumber Daya
1
% Dokumen perencanaan dan evaluasi yang tersusun
100 %
2
100 %
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1
% Nakes teladan terpilih % Puskesmas yang dinilai kinerja pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Dinas Kesehatan
70.00 %
6
8
RSUD
9.42 %
90.91 %
B
Dinas Kesehatan
5.98 %
% Puskesmas Direhabilitasi % Polindes Direhabilitasi
5
3
Dinas Kesehatan
2
E P P A 2
74.07 %
% Apotek dibina 1 kali pertahun
7 Makin terbukanya dan makin mudah bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin, untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas, tanpa diskriminasi
SKPD
1
6
2
Target Capaian 2014
75.00 %
0.00 %
100 %
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
IV - 35
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 2
10
% Standart Operating Procedure (SOP) Pelayanan kesehatan yang disusun % Standart Pelayanan Publik yang disusun Kematian keseluruhan (Gross Death Rate/GDR) Cakupan Minimal Kunjungan Pasien Rawat Inap (Hospitalization Rate) Cakupan Minimal Kunjungan Pasien Rawat Jalan (Out Patient Rate) % Penduduk yang memanfaatkan Rumah Sakit Bed Occupancy Rate (BOR) Average Length of Stay (ALOS) Bed Turn Over (BTO)
11
Turn Over Interval (TOI)
0.55 %
1
Cakupan minimal kelayakan peralatan pelayanan pada rawat jalan, rawat inap & penunjang medis Peralatan yang memiliki sertifikat kalibarasi Peralatan dengan kondisi baik Cakupan minimal penyediaan kelengkapan peralatan pelayanan pada rawat jalan, rawat inap & penunjang medis % ruangan rawat inap, rawat jalan, penunjang medis & kantor rumah sakit dalam kondisi baik Cakupan minimal ketersediaan ruangan pelayanan pada rawat jalan, rawat inap & penunjang medis % kendaraan bermotor roda 4 & roda 2 dalam kondisi baik Cakupan minimal Ketersediaan SDM pelayanan pada rawat jalan, rawat inap & penunjang medis
30.00 %
3 4 5
6
7 8 9
4
Program Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Rumah sakit
2
3
4
5
6
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD
80.00 %
100 % 33.31 %
RSUD
41.41 %
4.75 %
7.00 % 74.39 % 1.18 % 81.00 %
A D
E P P A
B
Target Capaian 2014
RSUD
229.00 unit
76.50 %
73.00 %
IV - 36
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 5
Program Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah sakit
Indikator Sasaran / Program 1
2
3
6
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
1
Cakupan minimal kelayakan peralatan pelayanan pada rawat jalan, rawat inap & penunjang medis % ruangan rawat inap, rawat jalan, penunjang medis & kantor rumah sakit dalam kondisi baik % kendaraan bermotor roda 4 & roda 2 dalam kondisi baik % kepesertaan masyarakat dalam asuransi kesehatan
8
9
RSUD
76.50 %
73.00 %
RSUD
3
% Kerjasama kemitraan pengolahan limbah rumah sakit
7.00 %
4
% jumlah pasien kurang mampu (maskin) mendapat pelayanan kesehatan melalui program kemitraan
17.41 %
5
% jumlah pasien yg dirujuk melalui program kemitraan % tenaga medis & paramedis rumah sakit mengikuti pendidikan dan pelatihan Kegiatan Pengadaan pakaian kerja lapangan Peningkatan Fungsi/Peran Komdik dan Komite Keperawatan Pendidikan dan Pelatihan Formal untuk Tenaga Medis, Non Medis dan Administrasi % Peningkatan PAD RSUD
-
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
1
Program Peningkatan Kesehatan Badan Layanan
1
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
229.00 unit
% Jumlah pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui program kemitraan
6
7
SKPD
2
1
2
14.83 %
A D
E P P A
B
Target Capaian 2014
47.00 %
1.00 kegiatan
RSUD
100 %
RSUD
100 %
5.00 %
RSUD
IV - 37
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
5.
Peningkatan Aksesibilitas Pelayanan Pendidikan Murah dan Bermutu
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Meningkatnya kualitas pendidikan baik formal dan non formal, negeri maupun swasta agar dapat memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik
1
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Program Wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun
54.00 %
2
Lembaga TK/TKLB berakreditasi Rasio Kesetaraan Gender TK/TKLB Rasio guru dengan siswa guru SD/MI
100.00 %
1
2
3
4
6
7
8
1:13 100 %
siswa SMP/MTs yang lulus Rata-rata nilai Ujian Nasional guru SD/MI
100 %
A D
E P P A 5
1:13
siswa SD/MI yang lulus
Angka Transisi (Melanjutkan) siswa SD/MI yang melanjutkan ke SMP/MTs siswa yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK APM : siswa usia 7-12 tahun SD/MI/Paket A
6
100 %
Angka kelulusan (AL)
guru SMP/MTs
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
APK PAUD (TK,RA, BA, TPA, KB, SPS)
guru SMP/MTs
B
SKPD
1
3 2
Target Capaian 2014 5
7.00 7.00
100.00
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
81.00
98.18
siswa usia 13-15 tahun SMP/MTs/Paket B APK :
84.00
siswa sekolah SD/MI/Paket A
109.30
siswa SMP/ MTs/Paket B Angka Putus Sekolah (APS) : anak yang putus sekolah SD/MI anak yang putus sekolah SMP/MTs Angka partisipasi sekolah : murid SD/MI dan SMP/MTs usia 7-12 tahun murid SMP/MTs dan SMA/MA/SMK Usia 13-15
106.25
0.00 0.30
100.00
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
100.00
IV - 38
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 9
Jumlah Siswa sasaran BOS SD dan SMP : semua siswa SD/SDLB Th. Ybs. semua siswa SMP/SMPLB Th. Ybs.
3
Program Pendidikan Menengah
100 %
11
% SMP/SMPLB berakreditasi minimal B
74.00 %
12
Rasio Kesetraan Gender SD/SDLB
94.00
13
Rasio Kesetaraan Gender SMP/SMPLB
86.00
1
Rasio guru dengan siswa guru SMA/MA
1:12
guru SMK
1:12
A D
E P P A 4
Angka kelulusan
siswa SMA/MA yang lulus siswa SMK yang lulus Rata-rata nilai Ujian Nasional
SKPD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
26.116 siswa
% SD/SDLB berakreditasi minimal B
3
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
55.803 siswa
10
2
B
Target Capaian 2014
99.00
100.00 7.90
5
Ratio ruang kelas dengan siswa ruang kelas SMA/MA ruang kelas SMK APM
1:32 1:34 52.00
6
APK
75.00
7
Angka Putus Sekolah (APS)
0.50
8
Jumlah Siswa SMK Penerima BOMM
8.806 siswa
9
Jumlah Siswa SMA Penerima BOMM
7.703 siswa
10
Jumlah siswa SMK sasaran beasiswa miskin
1.907 siswa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
IV - 39
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
4
5
Program Pendidikan Non Formal
Program Pendidikan Luar Biasa
Indikator Sasaran / Program
6
2
Makin terbukanya dan makin mudah bagi masyarakat, terutama masyarakat miskin, untuk memperoleh pelayanan pendidikan yang murah dan berkualitas, tanpa diskriminasi
1
SKPD
1.545 siswa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
11
Jumlah siswa SMA sasaran beasiswa miskin
13
% SMK berakreditasi minimal B
100 %
14
% SMA berakreditasi minimal B
100 %
15
Rasio Kesetaraan Gender SMA/SMK/SMLB
98.00 %
1
% Penduduk Buta Aksara > 15Th
1.00 %
% Lulusan Paket B
96.00 %
% Lulusan Paket C
96.00 %
1
A D
% Jumlah SDLB/SD Inklusi
E P P A
B
Target Capaian 2014
25 %
2.
% tenaga pendidik SLB /SD Inklusi yg mendapat pelatihan
95.00 %
3
% kurikulum SDLB/SD Inklusi tepat sasaran tepat sasaran
95.00 %
Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
1
% guru sesuai kualifikasi
99.00 %
2
70.00 %
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
1
% guru bersertifikat pendidik % berfungsinya sistem informasi manajemen pendidikan % peraturan yang disosialisasikan
100 %
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
2
100 %
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
IV - 40
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
6.
Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agrobisnis/ Agroindustri
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Meningkatnya ketersediaan pangan daerah
1
Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/ perkebunan
1
Jumlah peningkatan ketersediaan bahan pangan - Beras - Jagung - Telur - Daging - Kedelai - Kacang Hijau - Kacang Tanah - Ubi Kayu - Ubi Jalar
2
3 2
Meningkatnya produktifitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk tanaman pangan, hortikulktura dan perkebunan
1
Program Peningkatan kesejahteraan petani
1
B
3
2
3
4
Program Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/ perkebunan Program Peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan Program Peningkatan produksi pertanian/ perkebunan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
106.308 ton/thn 90.959 ton/thn 215 thn/ton 3.345 ton/thn 10.091 ton/thn 112 ton/thn 3.760 ton/thn 382.936 ton/thn
SKPD 6 Kantor Ketahanan Pangan/ Dinas Pertahutbun/ Dinas Peternakan
962 ton/thn
Angka kecukupan gizi masyarakat sesuai standar minimal di tingkat konsumsi (Kal/Kapita/Hari) Jumlah regulasi ketahanan pangan
100 kal/kapita/hari
Kantor Ketahanan Pangan
4.00 regulasi
% Pembinaan Kelembagaan Potan Trampil Agribisnis (PUAP) % peningkatan kelompok tani yang mendapatkan bantuan modal Agribisnis (PUAP) % Pembinaan LKMA
100.00 Gapoktan /LKM-A
Kantor Ketahanan Pangan Dinas Pertahutbun
A D
E P P A 2
Target Capaian 2014 5
0.00 Gapoktan
93.00 %
4
Jumlah Distributor yang menyalurkan pupuk sesuai aturan
100 %
Bagian Administrasi Perekonomian
1
% Peningkatan fasilitasi pemasaran
100 %
Dinas Pertahutbun
1
% petani yang mendapat pelatihan teknologi pertanian
100 %
Dinas Pertahutbun
1
% peningkatan produksi hasil pertanian : - Padi - Jagung - sayuran - Buah-buahan - Biofarmaka - Infrastruktur Pertanian
Dinas Pertahutbun 107.37 ton 119.56 ton 116.48 ton 117.07 ton 117.07 ton 39.00 M
IV - 41
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 2
3
% peningkatan produktivitas hasil pertanian : - Padi - Jagung - sayuran - Buah-buahan - Biofarmaka % peningkatan produksi perkebunan Kakao Kelapa Cengkeh Kopi
4
% peningkatan produktivitas hasil perkebunan Coklat Kelapa
Kopi
E P P A
3
Meningkatnya produktifitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk peternakan
B
1
Program Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkeb unan lapangan
1
Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
1 2 3
2
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1 2 3 4 5 6 7
3
Program Peningkatan pemasaran hasil produksi hasil peternakan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
2
% Peningkatan SDM penyuluh pertanian
SKPD Dinas Pertahutbun
104.23 Ton/Ha 106.54 Ton/Ha 103.50 Ton/Ha 125.38 Ton/Ha 117.07 Ton
183.75 Ppm/Ppo 109.36 Ppm/Ppo 109.01 Ppm/Ppo 102.63 Ppm/Ppo
183.75 Ppm/Ppo 109.36 Ppm/Ppo 109.01 Ppm/Ppo 102.63 Ppm/Ppo 100.00 PPL
A D
Cengkeh
5
Target Capaian 2014
% peningkatan jumlah petani trampil % peningkatan jumlah ternak sakit yang diobati % pelaksanaan pencegahan penyakit hewan % pemberantasan dan pengamatan penyakit hewan % peningkatan produksi daging % peningkatan produksi telur
100 Poktan
% peningkatan populasi ternak besar % peningkatan populasi ternak kecil % peningkatan populasi ternak unggas % peningkatan produksi susu % peningkatan keberhasilan IB % kelompok ternak yg terlibat promosi/pemasaran hasil ternak % pembinaan kelompok
49.312 ekor
560 ekor
Dinas Pertahutbun
Dinas Pertahutbun
Dinas Pertahutbun
Dinas Peternakan
2.460 ekor 157 desa 3.346 Ton
Dinas Peternakan
3.373 Ton
278.888 ekor 2.246.156 ekor 16.000.000 liter 19.700 ekor 25 kelompok
Dinas Peternakan
25 buah
IV - 42
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 4
4
Meningkatnya produksi, daya saing dan nilai tambah produk hasil hutan dengan tetap memperhatikan fungsi pelestarian hutan
1
2 3
4
5
5
Meningkatnya produktifitas, produksi, daya saing dan nilai tambah produk perikanan dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya perikanan dan kelautan
Indikator Sasaran / Program
B
2
3
4
5
6
SKPD
Program Peningkatan penerapan teknologi peternakan ProgramPemanfa atan potensi sumber daya hutan
1
% peternak yang mendapat pelatihan teknologi peternakan
60 orang
Dinas Peternakan
1
% peningkatan hasil hutan non kayu
100 Ha
Dinas Pertahutbun
2
61 M3
Program Rehabilitasi hutan dan lahan Program Perlindungan dan Konservasi sumber daya hutan Program Pembinaan dan penertiban industri hasil hutan
1
% peningkatan hasil kayu hutan % penurunan lahan kritis
100 Ha
Dinas Pertahutbun
100.00 Ha
Dinas Pertahutbun
100 Pejabat/Kades
Dinas Pertahutbun
100 orang
Dinas Pertahutbun
1
% perlindungan dan konservasi hutan
1
Tertib & terkendalinya penebangan & peredaran hasil Hutan
Program peningkatan kualitas SDM dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam
1
% Peningkatan SDM kelompok pengelola hutan
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumber daya laut Program peningkatan Mitigasi Bencana alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut Program pengembangan budidaya perikanan Program pengembangan perikanan tangkap
1
% jumlah kelompok yang memperoleh fasilitas
5.00 %
Dinas Kelautan& Perikanan
1
% Peningkatan SDM kelompok pengawas perikanan
33.31 %
Dinas Kelautan& Perikanan
% penanganan pelanggaran pendayagunaan sumber daya laut (SDL) yang berhasil ditangani
30.00 %
Dinas Kelautan& Perikanan
% kawasan mangrove yang terlindungi thd. kemungkinan adanya bencana alam laut % peningkatan produksi perikanan budidaya
20.00 %
Dinas Kelautan& Perikanan
31.07 %
Dinas Kelautan& Perikanan
% peningkatan produksi perikanan laut
318.36 %
Dinas Kelautan& Perikanan
A D
E P P A 1
Target Capaian 2014
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
1
1
IV - 43
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 2
7
8
7.
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
1
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar.
1
2 3
2
% peningkatan produksi perikanan perairan umum daratan (PUD) % peningkatan tingkat konsumsi ikan % peningkatan produksi ikan olahan % peningkatan jumlah ikan yang dipasarkan % peningkatan luas kawasan budidaya perikanan % peningkatan jumlah RTP budidaya
Target Capaian 2014
SKPD
8.44 %
18.70 % 729.00 %
Dinas Kelautan& Perikanan
518.40 % 17.05 % 21.55 %
Dinas Kelautan& Perikanan
Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Meningkatnya Kualitas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berdaya saing pasar
1
Program Penciptaan iklim usaha UKM yang kondusif Program Pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif UKM Program Peningkatan kualitas kelembagaan koperasi Program Pengembangan sistem pendukung usaha bagi UMKM
1
3
4
1
1
1
2
3
Peningkatan perlindungan konsumen dan pelayanan perdagangan
SKPD
% Peningkatan kapasitas produksi produk UMKM
0.77 %
Dinas Koperindag tamben
% Peningkatan jumlah UMKM yang memiliki kemampuan manajerial % Peningkatan jumlah lembaga koperasi
3.01 %
Dinas Koperindag tamben
% Peningkatan Sarana Informasi Pemasaran Produk UMKM % Peningkatan kegiatan pemasaran produk usaha mikro kecil menengah a. Jml Pelunas Pinjaman 2006 dan 2007 (Kredit PMUM) b. Jml Rp Pinjaman 2006 dan 2007 (Kredit PMUM) % peningkatan wilayah pemasaran bagi produk industri dan perdagangan
57.14 %
33.33 %
Dinas Koperindag tamben
% pelaku usaha yang memahami aturan perlindungan konsumen
31.89 %
Dinas Koperindag tamben
A D
E P P A
2
B 2
Target Capaian 2014 5
1
2
Program Peningkatan efisiensi perdagangan dalam negeri Program Perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
1
6
Dinas Koperindag tamben Dinas Koperindag tamben
33.33 %
95.31 % 95.51 %
Bagian Administrasi Perekonomian
IV - 44
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 3
3
Meningkatnya Produktifitas Sektor Industri dan Menengah
1
2
3
8.
Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan Program Pengembangan industri kecil dan menengah
1
% jumlah PKL dan asongan yg mendapat bantuan
13 %
Dinas Koperindag tamben
1
% peningkatan Jumlah IKM baru
17.24 %
Dinas Koperindag tamben
2
% Monev DBHCHT
100 %
Program Peningkatan kemampuan teknologi industri
1
2.59 %
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
1
% peningkatan kemampuan penerapan Tekhnologi % IKM yang menerapkan kemampuan tekhnologi industri % Peningkatan jumlah Pengusaha baru % Peningkatan Kapasitas Produksi untuk Pengusaha Industri
Bagian Administrasi Perekonomian Dinas Koperindag tamben
2
2.
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Rakyat
No.
Sasaran
1
2
1
Meningkatnya Kualitas dan Jangkauan Pelayanan Sosial
Program
E P P A
1
Meningkatnya pembinaan, pelayanan, dan perlindungan sosial dan hukum bagi anak telantar, termasuk anak jalanan, anak cacat dan anak nakal
71.42 %
Dinas Koperindag tamben
0.23 %
Target Capaian 2014 5
SKPD
Disnakertransos
Program Pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial Program Pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
1
% lembaga kesejahteraan sosial yang dibantu dan difasilitasi
39.13 %
1
% anak terlantar, anjal, anak cacat & anak nakal yg diberi bantuan
2.34 %
2
1
Program Pembinaan para penyandang cacat dan trauma
1
2
Program Pembinaan panti asuhan/panti jompo
1
% peningkatan konseling & kampanye sosial bagi PMKS % anak cacat & penyandang trauma yg diberi pendidikan dan pelatihan % peningkatan pendidikan dan pelatihan bagi penghuni panti asuhan /jompo
2
B 2
4
Bagian Administrasi Perekonomian
A D
Indikator Sasaran / Program
3
2.59 %
3
Program Pembinaan eks penyandang penyakit sosial
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
6
0.00 Jumlah/ kali 1.95 %
Disnakertransos
66.74 %
Disnakertransos
2
% anak panti yang mendapat bantuan permakanan
2.66 %
1
% eks penyandang penyakit sosial yang dibantu dan difasilitasi
25.97 %
Disnakertransos
IV - 45
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
3
Sasaran
Meningkatnya pemberdayaa n sosial keluarga fakir miskin, serta meningkatnya kerjasama kemitraan antara pengusaha dan kelompok usaha fakir miskin
Program
Indikator Sasaran / Program
Target Capaian 2014
SKPD
4
Program Pembinaan anak terlantar
1
% anak terlantar yg diberi pelatihan ketrampilan
0.87 %
Disnakertransos
1
Program Pemberdayaan fakir miskin, komunitas adat terpencil (KAT) dan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) lainnya
1
% penurunan jumlah penduduk miskin
-
Disnakertransos
2
% warga miskin yang meningkat pendapatannya % penurunan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial % Meningkatnya partimsipasi masy. Dalam menangani PMKS Jumlah RTS yang mendapatkan Raskin Jml tertib administrasi Desa/kel penerima Raskin Jumlah fasilitas infrastruktur perdesaan % distribusi raskin sampai ke Rumah Tangga Sasaran
2.10 %
3
4
5 6 7 8
B
Program pelayanan bantuan kegiatan keagamaan dan pendidikan keagamaan non formal
9
% penyaluran bantuan Air Bersih untuk Daerah Rawan Bencana
1
% Jumlah penerima bantuan keagamaan % Jumlah penerima bantuan kespora
2
500.00 %
100 % RTS 157/157 Desa/Kel
Bagian Administrasi Perekonomian
100 %
Bag. Adm. Pembangunan
100 %
Bagian Administrasi Perekonomian
50.00 %
Bagian Administrasi Kesra
100.00 org/ proposal
Bagian Administrasi Kesra
A D
E P P A
2
16.00 %
100.00 org/ proposal
9. Peningkatan Investasi di Bidang Pertambangan dan Pariwisata No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Meningkatnya kualitas pelayanan perijinan dan investasi di daerah
1
Program peningkatan promosi dan kerjasama investasi
SKPD
0.00 Jumlah MOU
KPPM
6
1
% kerjasama strategis usaha besar dan usaha kecil menengah
2
Intensitas penyelenggaraan pameran investasi Kerjasama investasi
100 %
KPPM
a. Jumlah Laporan KeuanganTriwulan BUMD b. Jumlah Laporan Tahunan BUMD
100 %
Bagian Administrasi Perekonomian
3
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Target Capaian 2014 5
100 %
IV - 46
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
2
3
4
2
Meningkatnya ketaatan penggunaan air bawah tanah (ABT) dan pengurangan jumlah pelanggaran penambangan liar
1
3 4
Meningkatnya kunjungan wisata dan pengusahaan obyek wisata yang berbasis pada potensi sumberdaya alam daerah
Program peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi
1
Program peningkatan sarana dan prasarana perijinan Program peningkatan pembinaan dan sosialisasi perijinan
1
Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenaga listrikan, Energi dan Migas Program Air Bawah Tanah (ABT) Program Pengusahaan Pertambangan umum Program Pengembangan pemasaran pariwisata Program Pengembangan destinasi pariwisata
1
Program pengembangan kemitraan
1
2 3
1
2
c. % Jumlah Pendapatan Daerah dari Pembagian Deviden BUMD d. % Jumlah kerjasama dg CSR % peningkatan jumlah investasi % realisasi investasi PMDN/PMA Rata-rata waktu perijinan terbit (IMB, ijin-ijin lain) % Pengadaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Perizinan
1
2
3
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
1 1
1
SKPD
120.00 %
2 kegiatan 100 %
KPPM
20.00 % 3.00 % KPPM
% Pelayanan Pengaduan Perizinan dan Penanaman Modal % Standarisasi Pelayanan Perizinan dan Penanaman Modal
100 %
KPPM
% Peningkatan Kegiatan Pertambangan yang sesuai dg peraturan perUUan % terpenuhinya kebutuhan listrik dan sumber energi baru
84.00 %
Dinas Koperindag tamben
65.27 %
Dinas Koperindag tamben
% tertibnya pengelolaan air tanah % peningkatan Pengusahaan Pertambangan Umum % peningkatan kunjungan wisatawan
57.14 %
Dinas Koperindag tamben Dinas Koperindag tamben
100 %
A D
1
% obyek wisata yang layak jual
2
% peningkatan pembangunan sarana prasaran pariwisata % kemitraan promosi pariwisata dengan pihak luar/agency % Peningkatan Pembinaan Pelaku wisata
2
Target Capaian 2014
100 %
E P P A
2
B
3
Indikator Sasaran / Program
69.23 %
103.19 %
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
32.14 %
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
92.86 jumlah sarpras wisata 500.00 jumlah kemitraan/MO U 250.00 kegiatan
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
IV - 47
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
10.
Perluasan Lapangan Kerja
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Meningkatnya jumlah angkatan kerja, terutama penduduk miskin, laki-laki maupun perempuan, yang terserap ke dalam lapangan kerja, dan tertampungnya tenaga kerja penganggur korban PHK Meningkatnya ketrampilan dan perlindungan pekerja
2
1
2
1
2
Program Peningkatan kesempatan kerja
Program Informasi, monitoring, perencanaan tenaga kerja Program Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja Program Perlindungan dan pengembang an lembaga ketenagakerja an
1
% penurunan angka pengangguran - AKL
15.25 %
- AKN
49.60 %
- AKAD
34.48 %
1
B
2
Program Informasi, monitoring dan perencanaan transmigrasi Program Transmigrasi regional
6 Disnakertransos
% kegiatan monitoring dan evaluasi perencanaan tenaga kerja
100 %
Disnakertransos
1
% peningkatan jumlah tenaga terampil
10.53 %
Disnakertransos
1
% penurunan kecelakaan kerja % berkurangnya jumlah pelanggaran thd per undangundangan ketenaga kerjaan % meningkatnya peserta jamsostek % peningkatan UMK
100 %
Disnakertransos
2
3
1 2 1
100 %
A D
E P P A
Tersedianya calon transmigran yang siap diberangkatkan ke tempat tujuan
SKPD
1
4
3
Target Capaian 2014 5
% Kerjasama antar daerah kawasan transmigrasi % Calon transmigran yang diberangkatkan % peningkatan jumlah transmigran yg berangkat
108.77 % 137.32 % 100 %
Disnakertransos
18.18 % 100 %
Disnakertransos
Target Capaian 2014
SKPD
5
6 Kantor LH
11. Pemeliharaan Lingkungan Hidup No. 1 1
Sasaran 2 Meningkatnya Kualitas SDA dan Lingkungan Hidup
Program
1
3 Program peningkatan pengawasan dan pemantauan pencemaran / kerusakan lingkungan dan SDA
Indikator Sasaran / Program
1
2 3
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4 Tingkat pencemaran air, udara, dan limbah cair menurun Air
100 %
Udara
100 %
Limbah cair
100 %
% peningkatan ketaatan terhadap dokumen UKL/UPL % sosialisasi, koordinasi dan pelaksanaan penilaian kota sehat Adipura dan Adiwiyata
50.00 %
Kantor LH
22.00 %
IV - 48
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 4 5 6 7 8
2
3
4
2
1
1
1
2
Pengembangan/pe meliharaan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) Meterisasi penerangan jalan umum (PJU)
1
2
4
1
Program Rahabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam Program penanaman dan pemeliharaan pohon lindung jalan, taman dan hutan kota Program Perlindungan dan konservasi sumber daya alam Program Pengembanga n Kinerja Pengelolaan persampahan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
25.00 % 8.00 % 14.00 % 20.00 orang
17.00 unit/buku
Kantor LH
Dinas Hubkominfo 18.00 %
17.00 Pemasangan Kwh meter
% bertambahnya ruang terbuka hijau Pengembangan dan pemeliharaan taman dan tugu batas kota/Kab. Pengembangan dan pemeliharaan RTH kawasan perkotaan % ekosistem tanah yang diperbaiki ( kesuburannya )
10.00 %
0.64 %
Kantor LH
1
% bertambahnya tanaman tepi jalan dan hutan kota
16.00 %
Kantor LH
1
% peningkatan jumlah kawasan sumber air yang dikonservasi
3.64 %
Kantor LH
1
peningkatan jumlah TPS % Kenaikan sampah yang diangkut
15.00 %
Dinas PU Perkimsih
% kenaikan sampah yg diolah
4.00 %
2
3
3
Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan
1
SKPD
27.78 %
A D
E P P A
Meningkatnya Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
B 3
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi LH Program Peningkatan pengendalian polusi Program Pengembanga n dan pemeliharaan fasilitas penerangan jalan umum (PJU) Program Pengelolaan Ruang terbuka hijau (RTH)
Pengadaan dan pemasangan papan informasi LH Pembangunan Biopori Pembangunan Sumur resapan Pembangunan Biogas Pengiriman PNS LH Diklat/Bimtek pengelolaan/ pengawasan/ pengendalian LH Penyusunan data base dan laporan pengelolaan LH (data base dan SLHD) % pengujian emisi kendaraan bermotor
Target Capaian 2014
1
2 3
Kantor LH
20.00 %
15.00 %
95.00 %
IV - 49
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
12. Peningkatan Keamanan dan Ketertiban, Supremasi Hukum dan Hak Azasi Manusia No.
Sasaran
Program
1 1
2 Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara dan kerukunan kehidupan beragama
1
2
3
2
Meningkatnya penegakan supremasi hukum dan HAM
1
2
1 2 1
1
2
4 % kecukupan personil aparat Linmas
B
Meningkatnya kewaspadaan terhadap bencana
1
Target Capaian 2014 5 80.00 %
% peningkatan personil yg dididik dan dilatih kelinmasan % terselenggaranya koordinasi dini antar lembaga dan instansi
90.00 %
% terselenggaranya Forum Kerukunan Antar Umat beragama (FKUB) dan KOMINDA % terlayaninya administrasi ijin survey
SKPD 6 Kantor Kesbang linmas
5
forum
Kantor Kesbang linmas
4
forum
Kantor Kesbang linmas
100 % penyuluh
Program Peningkatan pemberantasa n penyakit masyarakat (PEKAT) Program Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
1
Ʃ kegiatan penyuluhan pencegahan penyakit masyarakat (PEKAT)
1
% ketaatan masyarakat terhadap perda
100 %
Satpol PP
1
100 orang
Satpol PP
Program Pencegahan dini dan penanggulang an korban bencana alam
1
% kecukupan personil aparat Satpol PP % personil Satpol PP yang ikut diklat % Kegiatan deteksi dini yang dilakukan Satpol PP Peningkatan jumlah anggota TRC yang terlatih dalam penanganan tanggap darurat bencana % jumlah sarana, prasarana dan alat berat tanggap darurat yang tersedia % daerah rawan bencana yang terpantau dengan monev % jumlah korban bencana yang mendapat bantuan (logistik dan/atau uang dan/atau tenaga) % daerah rawan bencana yang mendapatkan sosialisasi tentang mitigasi bencana
2 3
2
3
4
5
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4
A D
E P P A 3
3
3 Program Pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal Program Pengembanga n wawasan kebangsaan Program Kemitraaan Pengembanga n wawasan kebangsaan
Indikator Sasaran / Program
Kantor Kesbang linmas
3.00 % 90.00 % 150.00 %
BPBD
80.00 %
92.86 %
85.00 %
78.57 %
IV - 50
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
13.
Penguatan Pemerintahan Desa
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
1
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat pedesaan
Program Peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
165 orang
2
% peningkatan data desa/kelurahan
157/157 Desa/Kel
3
Pelaksana PNPM yang memperoleh dana pembinaan
405 orang
4
Meningkatnya rumah layak huni Desa/pokmas yang mengelola dana bantuan/program pembangunan % peningkatan gotong royong masyarakat, gerakan gotong royong masyarakat
125 unit
1
2
4
4
5
6
Program Pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
1
Program Pemberdayaan TTG (Tehnologi Tepat Guna)
1
Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa
1
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
2
2
1
% tingkat keswadayaaan masyarakat % Peningkatan kemajuan desa/kelurahan, persiapan lomba Tk Prov, Nasional terlaksananya pembinaan dan motitoring ADD ke desa Desa/pokmas yang mendapat pembinaan/bantuan modal
% hasil laporan perkembangan BUMDes Pokmas/anggota masyarakat yang menerima bantuan TTG Mempromosikan alat TTG dan produk anggulan daerah Peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat perdesaan % jumlah perangkat desa yang mengikuti Bimtek pengelolaan administrasi dan keuangan desa
6
60 desa
157/157 desa/kel
A D
E P P A 3
Bapemas dan Pemdes
Peningkatan kualitas SDM di bidang pemberdayaan masyarakat
3
B
SKPD
1
5
2
Target Capaian 2014 5
Bapemas dan Pemdes
63.13 Rp
14/157 Desa/Kel
100 %
110 desa/ pokmas
Bapemas dan Pemdes
100 % 104 pokmas/ Angt. masyrkat
Bapemas dan Pemdes
8&6 unit & jenis 144 desa
Bapemas dan Pemdes
66.2 %
Bapemas dan Pemdes
IV - 51
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program 2
3 4 5 7
Program Pembinaan Administrasi dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
1 2 3 4 5
14.
Sasaran
1
2 Meningkatnya Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
B
1
Program
Indikator Sasaran / Program
3
4
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
100 % 0 unit 100 % 100 % 100 %
Bapemas dan Pemdes
100 % 100 % 0.00 desa/rekom
2
Terjaminnya keadilan dan kesetaraan gender dalam berbagai peraturan, program pembangunan, dan kebijakan publik
1
Program keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
Target Capaian 2014 5
SKPD
BP3AKB
1
% penurunan jumlah kasus korban KDRT
95.00 %
2
% jumlah kasus KDRT yang ditangani
100 %
3
% penurunan angka buta huruf perempuan (usia >15 thn) % peningkatan perempuan sekolah (usia>15 thn) % peningkatan kegiatan yang responsif gender dan anak
0.04 %
4
2
71.9 %
A D
E P P A
SKPD
Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di Semua Bidang dan Terjaminnya Kesetaraan Gender
No.
1
%jumlah perangkat desa yang ikut sosialisasi perbub tentang desa % jumlah komputer yang disalurkan ke desa % jumlah sepeda motor yang di berikan ke desa Monev dan pengendalian ADD dan BUMDES % rancangan peraturan desa yang dievaluasi % jumlah penerima dana bantuan ke desa % tersedianya data yang valid tentang asset desa % terselenggaranya pelaksanaan Pilkades yang aman dan tertib % hasil rekomendasi pemekaran desa
Target Capaian 2014
1
1
2
% peningkatan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan gender % peningkatan pembinaan terhadap organisasi perempuan
6
20.00 % 10.00 %
BP3AKB
37.00 %
BP3AKB
28.00 %
IV - 52
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 2
3
Terselenggaranya pelayanan keluarga berencana dan keluarga sejahtera
1
2 3
4
5
6
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Program Pelayanan Kontrasepsi Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, termasuk HIV/AIDS Program Pembinaan Peran Serta masyarakat dalam pelayanan KB KR yang mandiri Program Pengembangan Model Operasional BKBPosyandu-PAUD Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga
Indikator Sasaran / Program
Target Capaian 2014
SKPD
% peningkatan advokasi dan fasilitasi Pengarusutamaan Gender (PUG) bagi perempuan % PUS Peserta KB Aktif
33.00 %
BP3AKB
65.00 %
BP3AKB
% PUS yg ingin berKB tidak terpenuhi (Unmet Need) % PUS dg isteri dibawah 20 tahun
5.00 %
1
% peningkatan penyuluhan bahaya narkoba bagi pemuda
100 %
1
% PUS Peserta KB Anggota UPPKS
1
% PUS Peserta KB Anggota BKB
1
1
1 1
B 15.
8
70.00 %
1
% pemenuhan Kartu Kembang Anak
1
Ratio PPKBD
1.00
2
Ratio PKB
2.00
90.00 %
BP3AKB
Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial
No.
Sasaran
Program
Indikator Sasaran / Program
1
2
3
4
1
85.00 %
A D
E P P A 7
2.15 %
Lestari dan berkembangnya seni dan kebudayaan daerah
Target Capaian 2014 5
SKPD
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
1
Program Pengembangan Nilai Budaya
1
Jumlah adat budaya yang dilestarikan
85.71 %
2
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
1
Jumlah naskah kekayaan budaya & kesejarahan serta benda cagar budaya yang dikelola
95.00 %
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
6
IV - 53
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014 No.
Sasaran
Program 3
Program Pengelolaan Keragaman Budaya
Indikator Sasaran / Program
Meningkatnya minat baca masyarakat & pengetahuan tentang perpustakaan
SKPD Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
1.
% Kelompok keseni dan kebudayaan yang dibina
6.67 %
2.
% peningkatan even seni dan budaya Jumlah sarana penyelenggraaan seni dan budaya
200.00 %
2.00 kemitraan
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
100 %
KPAD
100 %
KPAD
100 %
KPAD
3.
2
Target Capaian 2014
4
Program pengembangan kerjasama pengelolaan kekayaan budaya
1
% Jumlah kemitraan yang dilaksanakan
1
Program Pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan
1
Meningkatnya kunjungan ke perpustakaan Meningkatnya jangkauan layananan perpustakaan % peningkatan SDM pengelola perpustakaan Meningkatnya sarana prasarana perpustakaan : pengguna layanan perpustakaan elektrik pengguna layanan internet
2 3 4
133.33 %
A D
E P P A
KPAD
100 %
75.00 %
16. Peningkatan Peran Pemuda dan Pengembangan Olahraga
B
No.
Sasaran
1
2
1
2
Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan Meningkatnya prestasi pemuda dalam bidang olah raga
Program
Indikator Sasaran / Program
3
4
Target Capaian 2014 5
SKPD
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
1
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
1
% Jumlah organisasi kepemudaan yang dibina
1.74 %
1
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
1
% peningkatan cabang olah raga yang berprestasi
88.89 %
2
% cabang olahraga yang dibina % peningkatan turnamen/kompetisi olah raga % peningkatan sarana dan prasarana olahraga yang dibangun
88.89 %
3 2
Program Peningkatan sarana dan prasarana olah raga
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
1
6
240.00 % -
Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata
IV - 54
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4.2.3. Strategi Percepatan Pembangunan Daerah Strategi pembangunan daerah pada dasarnya adalah kebijakan yang ditetapkan daerah dalam mengimplementasikan program Kepala Daerah sebagai payung atau acuan dalam proses perumusan program dan kegiatan pembangunan di dalam mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan. Untuk kurun waktu yang lalu, Pemerintah Daerah kabupaten Trenggalek telah menetapkan strategi yang akan dikembangkan sebagai langkah taktis dan efektif untuk menjamin hasil yang maksimal atas pelaksanaan berbagai program pembangunan yang telah dirumuskan dan dilaksanakan di lapangan adalah sebagai berikut : 1)
Berpusat Pada Masyarakat Konsep utama, pembangunan yang berpusat pada masyarakat adalah memandang inisiatif kreatif dari masyarakat sebagai sumber daya pembangunan yang utama dan memandang kesejahteraan material dan spiritual sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh proses pembangunan. Asumsi dasar pembangunan yang berpusat pada masyarakat menginginkan alternatif paradigma pembangunan yang tidak berorientasi pada produksi dan kebutuhan dasar semata, akan tetapi berorientasi pada pengembangan potensi atau kualitas manusianya. Melalui potensi manusia maka kemampuan pengembangan diri sesuai dengan keinginan dapat diwujudkan. Pembangunan yang berdimensi kemasyarakatan memberi peran kepada individu bukan sebagai objek, melainkan sebagai aktor yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumber daya, dan mengarahkan proses yang mempengaruhi kehidupannya. Pembangunan yang berpusat pada masyarakat menghargai dan mempertimbangkan prakarsa dan perbedaan lokal. Karena itu ia mendukung sistem-sistem swa organisasi yang dikembangkan di sekitar satuan-satuan organisasi dengan peran SDM sebagai intinya dan komunitas-komunitas swadaya. Orientasi pembangunan yang berpusat pada masyarakat memiliki tiga dasar pemikiran. Pertama, memusatkan pemikiran dan tindakan kebijaksanaan pemerintah daerah pada penciptaan keadaan-keadaan yang mendorong dan mendukung usaha-usaha masyarakat untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan untuk memecahkan masalah mereka sendiri pada tingkat individual, keluarga dan komunitas. Kedua, mengembangkan fungsi organisasi menurut kaidah-kaidah sistem swa-organisasi. Ketiga, mengembangkan sistemsistem produksi konsumsi yang diorganisasi secara teritorial yang berlandaskan pada kaidah pemilikan dan pengendalian lokal.
A D
E P P A
B
2)
Sesuai Kebutuhan Masyarakat (Socially Accepted) Dengan menyadari sepenuhnya bahwa masyarakat berhak atas layanan kebutuhan dasar, tahun 2014 Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan lebih memfokuskan diri pada upaya perbaikan dan peningkatan kualitas layanan publik secara terbuka, adil dan terjangkau serta dapat diakses oleh seluruh masyarakat Kabupaten Trenggalek. Untuk lebih menjamin upaya pemenuhan hak masyarakat terhadap layanan publik, maka perlu dirumuskan kontrak layanan atau SPM pada masing-masing lembaga layanan publik yang ada.
3)
Sesuai Dengan Adat Istiadat dan Budaya (Culturally Appriate) Untuk menjamin kelancaran dan keberlangsungan program pembangunan benar-benar didukung masyarakat, kegiatan pembangunan yang dikembangkan harus bertumpu pada adat istiadat dan budaya lokal, serta lebih berorientasi pada pengembangan dukungan dan potensi-potensi yang ada di tingkat komunitas (community support system).
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 55
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4)
Berwawasan Lingkungan ( Environmentally Ground ) Untuk menjamin kelangsungan dan kelestarian lingkungan, kebijakan dan program pembangunan yang dikembangkan harus selalu mempertimbangkan arti penting kelestarian lingkungan, dan mencegah kemungkinan terjadinya berbagai tindakan yang dapat merusak ekosistem, dan menimbulkan pencemaran sumber daya alam yang akan berdampak merugikan bagi kelangsungan kehidupan generasi berikutnya.
5)
Tidak Diskriminatif Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang memiliki daya saing sehat dan mendorong pengembangan potensi swakarsa masyarakat secara keseluruhan, Pemerintah Kabupaten Trenggalek akan berusaha semaksimal mungkin memfasilitasi perkembangan usaha kecil-menengah secara adil dan merata agar dapat makin mandiri dan mampu bersaing secara sehat, serta berusaha mencegah agar ekonomi kemasyarakatan tidak menjadi korban eksploitasi dan perlakuan yang tidak adil dalam pembagian keuntungan.
Untuk mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat, dan sekaligus meningkatkan kemandirian dan keberdayaan masyarakat, serta mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Trenggalek harus diakui bukanlah hal yang mudah. Dalam kenyataan sering terjadi alokasi dana yang dikucurkan dan program yang digulirkan ternyata tetap saja kalah dengan akselerasi besaran masalah dan tekanan struktural dan situasi krisis yang berkembang di masyarakat. Disadari bahwa upaya penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat Kabupaten Trenggalek tidak akan dilakukan secara sepotong-potong, parsial, dan hanya bersifat temporer. Dengan mengacu pada sejumlah isu prioritas pembangunan seperti dikemukakan di atas, maka programprogram pembangunan daerah yang dikembangkan harus benar-benar komprehensif, tidak berhenti hanya pada tingkat wilayah dan kelembagaan saja, tetapi juga perlu menyentuh perbaikan pada tingkat komunitas, keluarga dan bahkan individu. Kebijakan Pro poor yang telah berjalan dan diyakini cukup efektif dalam penanggulangan kemiskinan tentu terus dikuatkan dan ditingkatkan sehingga, mampu menekan angka kemiskinan sekaligus menekan kesenjangan wilayah maju dan wilayah miskin. Secara operasional kebijakan dimaksud merujuk pola klaster empat yaitu Program Bantuan Sosial Berbasis Keluarga, Program Bantuan Sosial Berbasis Masyarakat, Pembangunan Usaha Mikro dan Kecil dan Program Murah Untuk Rakyat. Program Bantuan Sosial Berbasis Keluarga meliputi Raskin, Program Keluarga Harapan (PKH), Jamkesda, DAK, Program Bantuan Sosial Berbasis Masyarakat meliputi PNPM Mandiri, Stimulan Berbasis Padat Karya, Penyediaan Air Bersih, Pembangunan Prasarana Desa Tertinggal, Pembangunan Usaha Mikro dan Kecil antara lain Kridit Usaha Rakyat, Pembinaan Usaha Kecil Mikro, Pembinaan Pedagang Kaki Lima; Sedangkan Program Murah Untuk Rakyat antara lain Rumah Murah, Kendaraan Angkutan Murah, Air Bersih Untuk Rakyat, Listrik Murah, dan Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN). Di tingkat wilayah, persoalan utama yang menjadi concern Pemerintah Kabupaten Trenggalek adalah bagaimana mengurangi disparitas antara wilayah yang sudah tergolong maju dan wilayah yang masih relatif tertinggal dengan cara membangun dan menyediakan sarana dan prasarana yang berimbang dan proporsional. Wilayah-wilayah kecamatan dan desa yang selama ini tertinggal dalam pembangunan, bukan saja akan diprioritaskan dalam pembangunan infrastruktur dan fasilitas layanan publik, tetapi lebih dari itu masyarakat yang tinggal di wilayah tersebut juga akan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk mengembangkan diri dan mengakses berbagai sumber-sumber produksi yang bermanfaat bagi mereka.
A D
E P P A
B
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 56
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Di tingkat kelembagaan, yang terpenting adalah bagaimana merevitalisasi peran lembaga perangkat daerah dalam memberikan pelayanan terbaik kepada publik dan kebijakan pembangunan yang benar-benar berpihak kepada kepentingan masyarakat dan usaha kecil-menengah (UKM), dan bagaimana mendorong peran lembaga-lembaga lokal agar lebih mendukung proses transparansi pelaksanaan program pembangunan di wilayahnya masing-masing. Sudah barang tentu, untuk menjamin agar dapat dibangun kinerja birokrasi yang berpihak kepada masyarakat, selain profesionalitas, keterbukaan, dan akuntabilitas, yang juga dibutuhkan adalah kesediaan jajaran birokrasi untuk mengubah cara pandang yang lebih simpatik dan empatif kepada kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Di tingkat komunitas, fokus utama kegiatan pembangunan yang akan dikembangkan adalah bagaimana mengembangkan program pemberdayaan masyarakat dan ekonomi kemasyarakatan yang bertumpu pada pranata-pranata lokal yang bersumber dan memiliki akar kultural di masyarakat itu sendiri. Disadari bahwa keberadaan berbagai pranata dan institusi-institusi lokal, bukan saja berfungsi positif untuk menetralkan dan mengeliminasi tekanan kemiskinan dan kesenjangan, tetapi sebetulnya juga bisa dimanfaatkan sebagai wadah pengembangan jaringan sosial dan pemberdayaan kelompok masyarakat agar mereka dapat lebih sejahtera, lebih berdaya atau meningkatkan posisi bargaining-nya. Di tingkat keluarga, yang merupakan fokus utama sasaran klaster seluruh program pembangunan di Kabupaten Trenggalek, yang terpenting adalah bagaimana memberi kesempatan dan memberdayakan kemampuan bargaining dan kemampuan keluarga-keluarga yang ada, terutama yang terkategori miskin untuk melakukan deversifikasi usaha. Secara teoritis, makin banyak sumber-sumber pendapatan yang dimiliki keluarga, dalam kenyataan sehari-hari mereka akan makin kuat dan berdaya menyiasati tekanan kemiskinan atau krisis. Di tingkat individu, fokus program pembangunan di Kabupaten Trenggalek pada tahun 2014 adalah pada upaya peningkatkan kualitas SDM penduduk, terutama anak-anak dan perempuan. Akses perempuan yang relatif terbatas dan adanya hegemoni nilai-nilai patriarkhis yang mensubordinasi perempuan, sudah barang tentu harus diperbaiki dengan cara merumuskan kebijakan pembangunan yang lebih sensitif pada persoalan gender dan memprioritaskan kaum perempuan. Di sisi lain, upaya untuk menjamin proses tumbuh-kembang anak secara wajar dan memenuhi apa yang menjadi hak anak-anak juga mutlak dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan beretika.
A D
E P P A
B
PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
IV - 57
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
BAB V RREEN NC CA AN NA A PPRRO OG GRRA AM MD DA AN N KKEEG GIIA ATTA AN N PPRRIIO ORRIITTA ASS D DA AEERRA AH H Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang diubah terakhir kalinya dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011, RKPD terbagi dalam 34 Urusan Pemerintah Daerah. Matrik Rencana Kerja dan Pendanaan RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2012 yang selaras dengan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 (Perda Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011), memuat prioritas program dan kegiatan berdasarkan SKPD pelaksana dan urusan.
Program Prioritas yaitu program yang diselenggarakan oleh SKPD yang merupakan program prioritas baik secara langsung maupun tidak langsung mendukung capaian program pembangunan daerah atau prioritas dan sasaran pembangunan daerah, serta berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar dan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
A D
Suatu program prioritas pada prinsipnya dibagi menjadi: 1. Program Prioritas I : Merupakan program prioritas pembangunan daerah Tahun 2014 sesuai dengan pentahapan tema RKPD atau program unggulan Kepala Daerah. 2. Program Prioritas II : Merupakan program prioritas pembangunan daerah dalam rangka pencapaian Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah Tahun 2014 serta indikatornya. 3. Program Prioritas II : Merupakan prioritas program ditingkat SKPD yang berhubungan dengan permasalahan layanan dasar dan tugas/fungsi tiap SKPD.
E P P A
B
Program prioritas yang berhubungan dengan prioritas pembangunan daerah mengacu pada program prioritas pembangunan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015, di mana prioritas program tersebut telah menggambarkan target indikator capaian kinerja beserta pagu indikatif selama 5 (lima) tahun. Program prioritas pembangunan daerah RPJMD oleh SKPD dalam Renstra SKPD, masing-masing program dijabarkan kedalam kegiatan disertai pagunya. Selanjutnya di RKPD, dalam hal terjadi perhitungan kapasitas keuangan daerah tahun rencana yang berbeda dengan perhitungan RPJMD maka atas kelebihan/kekurangan dana pagu tersebut dialokasikan untuk program/kegiatan alternatif dan program kegiatan baru. Suatu program kegiatan baru yaitu program dan kegiatan yang tidak tercantum pada renstra SKPD dengan kriteria sebagai berikut: 1. Tidak bisa ditunda karena dapat menimbulkan kerugian yang lebih besar bagi pemerintah maupun masyarakat; 2. Dalam rangka mempercepat capaian sasaran SKPD; 3. Adanya kebijakan pemerintah yang menjadi prioritas nasional yang mendukung percepatan pembangunan daerah; 4. Dilakukan jika kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sebelumnya belum memberikan keluaran dan hasil yang sesuai dengan sasaran RPJMD atau Renstra SKPD. Pagu indikatif setiap program pembangunan dihitung berdasarkan capaian indikator program pembangunan yang dilakukan oleh tim penyusun RKPD, dengan langkahlangkah sebagai berikut:
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-1
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
1. Menentukan rencana penggunaan kapasitas riil anggaran berupa alokasi belanja langsung dan belanja tidak langsung sebagaimana telah dihitung dalam perumusan kerangka pendanaan. 2. Menentukan keluaran/output setiap kegiatan. 3. Menghitung alokasi pagu dari setiap output kegiatan untuk setiap program. 4. Menghitung alokasi pagu setiap program setelah output kegiatan pada setiap program diverifikasi kebenarannya. 5. Menghitung alokasi SKPD berdasarkan program dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab SKPD. Elemen-elemen utama program prioritas memuat kegiatan yang akan dilaksanakan, kerangka waktu pelaksanaan dan SKPD yang bertanggungjawab. Program yang disusun harus dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, anggaran, kapasitas dan sumberdaya yang dimiliki daerah. Setiap program prioritas harus memiliki indikator kinerja yang jelas dan dapat diukur tingkat capaiannya. Pencapaian kinerja program merupakan akumulasi dari pencapaian kinerja keluaran masing-masing kegiatan. Selanjutnya, program prioritas dan pagu indikatif yang telah ditetapkan untuk rancangan awal RKPD, disampaikan ke SKPD sesuai program terkait beserta pagu indikatif untuk diproses lebih lanjut untuk mendapatkan kegiatan prioritas masing-masing program dimaksud. Dalam penyusunan prioritas kegiatan SKPD juga memperhatikan kegiatan yang telah disusun dalam dokumen Renstra SKPD sehingga terjadi keselarasan dalam penyusunan program dan kegiatan yang telah disusun oleh Pemerintah Daerah dan SKPD. Prioritas pembangunan Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 diselaraskan dengan pelaksanaan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan sesuai dengan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota serta berpedoman pula kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabarkan sebagai berikut :
A D
E P P A
URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN (26 URUSAN WAJIB) 1. Urusan Pendidikan a. b. c. d. e. f. g.
Program Pendidikan Anak Usia Dini; Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun; Program Pendidikan Menengah; Program Pendidikan Non Formal; Program Pendidikan Luar Biasa; Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan; dan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.
B
2. Urusan Kesehatan a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan; Program Upaya Kesehatan Masyarakat; Program Pengawasan Obat dan Makanan; Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat; Program Pengadaan, Peningkatan, dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu; Program Peningkatan Mutu Manajemen dan Sumber Daya; Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan; Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit; Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit*);
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-2
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
j. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan; k. Program Peningkatan Disiplin Aparatur; l. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; dan m. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Badan Layanan Umum Daerah. 3. Urusan Pekerjaan Umum a. b. c. d. e. f.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan; Program Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan; Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan; Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan; Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya; g. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku; h. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan Sumber Daya Air Lainnya; i. Program Pengendalian Banjir; j. Program Pembangunan Saluran Drainase/ Gorong-Gorong; k. Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong; l. Program Rehabilitasi/ Pemeliharaan Talud/Bronjong; m. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah; dan n. Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan o. Program Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh
A D
E P P A
4. Urusan Perumahan Rakyat
a. Program Lingkungan Sehat Perumahan; dan b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Ibadah *)
B
5. Urusan Penataan Ruang
a. Program Perencanaan Tata Ruang; b. Program Pemanfaatan Ruang; dan c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang *) 6. Urusan Perencanaan Pembangunan
a. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah; c. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi; d. Program Perencanaan Sosial Budaya; e. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam; f. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana; dan g. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh. 7.
Urusan Perhubungan a. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ; b. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan;
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-3
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
c. d. e. f. 8.
Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan; Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas; Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor *); dan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Urusan Lingkungan Hidup a. Program Peningkatan Pengawasan dan Pemantauan Pencemaran / Kerusakan Lingkungan dan SDA; b. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi LH; c. Program Peningkatan Pengendalian Polusi *); d. Program Pengembangan Dan Pemeliharaan Fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU) *); e. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) ; f. Program Rehabilitasi Dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam *); g. Program Penanaman dan Pemeliharaan Pohon Lindung Jalan, Taman dan Hutan Kota *); h. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam; dan i. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.
9.
Urusan Pertanahan
A D
a. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah b. Program Penyelesaian Konfilk-Konflik Pertanahan c. Program Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
E P P A
10. Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil
a. Program Penataan Administrasi Kependudukan.
B
11. Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak a. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; b. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; c. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan; d. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak. 12. Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera a. b. c. d. e.
Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera; Program Pelayanan Kontrasepsi; Program Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR); Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, Termasuk HIV/AIDS; Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan KB/KR Yang Mandiri; f. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PAUD *); g. Program Pengembangan Bahan Informasi Tentang Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak *); dan h. Program Penyiapan Tenaga Pendamping Kelompok Bina Keluarga *).
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-4
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
13. Urusan Sosial a. b. c. d. e. f. g.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial; Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial; Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma; Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo; Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial *); Program Pembinaan Anak Terlantar; Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya; dan h. Program Pelayanan Bantuan Kegiatan Keagamaan dan Pendidikan Keagamaan Non Formal *); 14. Urusan Ketenagakerjaan a. b. c. d.
Program Peningkatan Kesempatan Kerja; Program Informasi, Monitoring, Perencanaan Tenaga Kerja; Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja; dan Program Perlindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan.
A D
15. Urusan Koperasi dan UKM a. b. c. d.
Program Penciptaan Iklim Usaha UKM Yang Kondusif; Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM; Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM; dan Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.
E P P A
16. Urusan Penanaman Modal a. b. c. d.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi; Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Perijinan *); dan Program Peningkatan Pembinaan dan Sosialisasi Perijinan *).
B
17. Urusan Kebudayaan a. b. c. d.
Program Pengembangan Nilai Budaya; Program Pengelolaan Kekayaan Budaya; Program Pengelolaan Keragaman Budaya; dan Program Pengembangan Kerjasama Pengelolaan Kekayaan Budaya *).
18. Urusan Kepemudaan Dan Olah Raga a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan; b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga; dan c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga. 19. Urusan Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri a. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal; b. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan; c. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-5
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
d. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) *); e. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur; dan f. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam. 20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian a. b. c. d.
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah; Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten; Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah; e. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; f. Program Pengembangan Sarana Prasarana Perdagangan; g. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; h. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; i. Program Peningkatan SDM Bidang Teknologi Informasi dan Sandi; j. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi; k. Program Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Organisasi dan Tata Laksana Perangkat Daerah; l. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; m. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur; n. Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas; o. Program Pendidikan Kedinasan; p. Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; q. Program Pembinaan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum; r. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; s. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan; t. Program Pembinaan / Penyuluhan Hukum; u. Program Penyusunan Dan Penelitian Produk Hukum; v. Program Peningkatan Kualitas Kesehatan Aparatur; w. Peningkatan Disiplin Aparatur;
A D
E P P A
B
21. Urusan Ketahanan Pangan a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/ Perkebunan. 22. Urusan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa a. b. c. d. e. f. g.
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan; Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa; Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan; Program Pemberdayaan TTG (Teknologi Tepat Guna); Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa; dan Program Pembinaan Administrasi dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa *)
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-6
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
23. Urusan Statistik a. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah; dan b. Program Kerjasama Pembangunan *) 24. Urusan Kearsipan a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; dan b. Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah. 25. Urusan Komunikasi Dan Informatika a. b. c. d. e.
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa; Program Pengkajian dan Penelitian Bidang Komunikasi dan Informatika *); Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informatika *); Program Kerjasama Informasi dan Media Massa; dan Program Pengumpulan Informasi
26. Urusan Perpustakaan a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
A D
Urusan Pilihan Yang Dilaksanakan (8 Urusan Pilihan) 1. Urusan Pertanian a. b. c. d. e. f. g. h. i.
E P P A
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan; Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan; Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan; Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan *); Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak; Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan; Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Hasil Peternakan; dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan;
B
2. Urusan Kehutanan a. b. c. d. e.
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan; Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan; Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan; Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan; dan Program Peningkatan Kualitas SDM dan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam *).
3. Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan b. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenaga Listrikan, Energi dan Migas c. Program Air Bawah Tanah (ABT); dan d. Program Pengusahaan Pertambangan Umum.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-7
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
4. Urusan Pariwisata a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata; b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata; dan c. Program Pengembangan Kemitraan. 5. Urusan Kelautan Dan Perikanan a. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir; b. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan; c. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan Sumber Daya Laut; d. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut; e. Program Pengembangan Budidaya Perikanan; f. Program Pengembangan Perikanan Tangkap; g. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan; dan h. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Air Tawar. 6. Urusan Perdagangan a. b. c. d.
A D
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri; Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan; Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan; dan Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Perdagangan *).
E P P A
7. Urusan Perindustrian
a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; b. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri; dan c. Program Peningkatan Kapasitas IPTEK Sistem Produksi *).
B
8. Urusan Ketransmigrasian
a. Program Informasi, Monitoring dan Perencanaan Transmigrasi *); dan b. Program Transmigrasi Regional. Program Non Urusan a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; dan c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; dan d. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Total jumlah program yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2014 sejumlah 175 program atau 90,21 % dari 194 program keseluruhan pada RPJMD Kabupaten Trenggalek tahun 2010-2015. Tabel dibawah ini menjelaskan hasil rekapitulasi pagu program dan kegiatan prioritas Kabupaten Trenggalek tahun 2014 berdasarkan urusan pemerintahan daerah (Tabel 5.1) dan berdasarkan SKPD (Tabel 5.2). RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V-8
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 5.1. Rekapitulasi Program dan Kegiatan Menurut Urusan Pemerintahan Daerah di Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 Kode Urusan
Urusan Pemerintahan
Pagu RKPD (Rp.)
Urusan Wajib
460.470.184.429
1.01
Pendidikan
58.821.943.600
1.02
Kesehatan
78.743.242.082
1.03
Pekerjaan Umum
1.04
Perumahan
1.05
Penataan Ruang
1.06
Perencanaan Pembangunan
1.07
Perhubungan
13.609.728.000
1.08
Lingkungan Hidup
13.498.723.000
1.09
Pertanahan
7.375.000.000
1.10
Kependudukan dan Catatan Sipil
4.368.973.000
1.11
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
1.280.635.000
1.12
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
1.13
Sosial
1.14
Ketenagakerjaan
1.15
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1.16
Penanaman Modal
1.17
Kebudayaan
1.18
Kepemudaan dan Olah Raga
4.143.512.350
1.19
Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri
7.813.025.000
1.20 1.21
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Ketahanan Pangan
1.22
Pemberdayaan Masyarakat Desa
8.119.647.000
1.23
Statistik
1.380.000.000
1.24
Kearsipan
1.25
Komunikasi dan Informatika
2.075.000.000
1.26
Perpustakaan
1.039.009.000
Urusan Pilihan
43.787.223.000
2.01
Pertanian
22.135.491.600
2.02
Kehutanan
2.03
Energi dan Sumberdaya Mineral
2.04
Pariwisata
2.05
Kelautan dan Perikanan
2.06
Perdagangan
3.077.204.000
2.07
Industri
1.180.000.000
2.08
Ketransmigrasian
123.852.860.600 60.269.919.400 700.000.000 6.770.884.000
E P P A
A D
B
3.496.953.240 2.230.790.000 2.759.067.000 4.671.655.000 2.290.500.000 3.581.828.000
45.332.359.157 2.072.530.000
172.400.000
1.944.364.400 530.000.000 2.580.000.000 12.025.163.000
315.000.000 JUMLAH
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
504.257.407.429
V-9
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Tabel 5.2. Rekapitulasi Rencana Kerja dan Pendanaan Menurut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 Kode SKPD 1.01.01 1.02.01 1.02.02 1.03.01 1.04.01 1.06.01 1.07.01 1.08.01 1.10.01 1.12.01 1.14.01 1.15.01 1.16.01 1.18.01 1.19.01 1.19.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.03 1.20.04 1.20.05 1.20.06 1.20.07 1.20.08 1.20.09 1.20.10 1.20.11 1.20.12 1.20.13 1.20.14 1.20.15 1.20.16 1.20.17 1.20.18
SKPD
Pagu RKPD 2014 (Rp.)
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soedomo Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan, Permukiman dan Kebersihan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kantor Lingkungan Hidup Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Dinas Koperasi, Industri, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kantor Perizinan dan Penanaman Modal Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Sekretariat Daerah : Bagian Administrasi Pemerintahan Bagian Administrasi Kesra Bagian Administrasi Pembangunan Bagian Administrasi Perekonomian Bagian Humas dan Protokol Bagian Umum dan Perlengkapan Bagian Administrasi Keuangan Bagian Organisasi Bagian Hukum Sekretariat DPRD Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Inspektorat Badan Kepegawaian Daerah Kecamatan Trenggalek Kecamatan Pogalan Kecamatan Durenan Kecamatan Bendungan Kecamatan Karangan Kecamatan Tugu Kecamatan Pule Kecamatan Suruh Kecamatan Kampak Kecamatan Gandusari Kecamatan Watulimo
59.371.943.600 32.154.675.532 46.438.566.550 119.023.635.600 76.227.144.400 6.923.134.000 14.449.728.000 2.260.723.000 3.503.133.000 4.441.953.240 4.670.667.000
A D
E P P A
B
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
7.718.859.000 2.089.000.000 9.407.747.850 1.847.450.000 2.430.000.000
8.600.000.000 1.368.321.000 1.450.000.000 1.176.500.000 1.250.000.000 9.130.600.000 455.000.000 1.145.000.000 1.431.345.000 11.542.171.000 5.008.286.000 1.564.503.000 5.092.231.257 453.590.000 609.872.000 469.429.000 461.119.500 416.745.000 427.902.000 386.280.000 385.527.400 393.509.400 377.969.150 684.645.700 V - 10
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Kode SKPD 1.20.19 1.20.20 1.20.21 1.20.22 1.20.23 1.20.24 1.20.25 1.20.26 1.20.27 1.20.28 1.21.01 1.22.01 1.26.01 2.01.01 2.01.02 2.05.01
SKPD
Pagu RKPD 2014 (Rp.)
Kecamatan Panggul Kecamatan Dongko Kecamatan Munjungan Kelurahan Surodakan Kelurahan Sumbergedong Kelurahan Ngantru Kelurahan Tamanan Kelurahan Kelutan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Dinas Pendapatan Kantor Ketahanan Pangan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Dinas Peternakan Dinas Kelautan dan Perikanan JUMLAH
493.142.000 475.890.000 461.692.000 173.791.000 157.160.250 148.991.000 163.800.000 163.424.000 3.836.386.000 4.628.940.000 2.072.530.000 7.001.326.000 1.211.409.000 13.884.523.000 10.120.333.000 12.025.163.000 504.257.407.429
A D
E P P A
B
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
V - 11
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
BAB VI PPEEN NU UTTU UPP Kaidah pelaksanaan program pembangunan tahunan perlu ditetapkan dalam dokumen Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sehingga dapat dijadikan acuan bagi SKPD maupun masyarakat termasuk dunia usaha agar tercapai sinergi dalam pelaksanaan program-program pembangunan.
Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran-sasaran pembangunan yang tertuang dalam RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 serta selaras dengan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 2010-2015 (Perda Kabupaten Trenggalek Nomor 19 Tahun 2011), segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten Trenggalek wajib menerapkan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 ini digunakan sebagai pedoman dalam proses perencanaan dan penganggaran pada Tahun 2014. Dokumen ini tidak hanya memuat kegiatan kegiatan dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan publik, tetapi juga memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.
A D
E P P A
Pelaksanaan pembangunan tahun 2014 di Kabupaten Trenggalek diarahkan sesuai kewenangan Pemerintah Daerah berdasarkan Urusan Pemerintahan Daerah dan isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan yang dijabarkan dalam program dan kegiatan, dengan mengefektifkan sumber daya yang ada. Agar pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di Kabupaten Trenggalek dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien maka dokumen ini menjadi bagian dari evaluasi kinerja tahunan maupun lima tahunan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan serta merupakan landasan bagi perencanaan pembangunan tahun berikutnya. Disamping itu, usulan kegiatan yang diajukan telah mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, sehingga selain pembiayaannya diusulkan ke APBD Kabupaten Trenggalek, juga diusulkan ke APBD Provinsi Jawa Timur dan ke Pemerintah Pusat melalui APBN.
B
RKPD ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang arah kebijakan pembangunan Kabupaten Trenggalek tahun 2014 kepada semua stakeholder pembangunan. Untuk mengoperasionalkan program dan kegiatan yang ada di RKPD perlu didukung oleh (1) komitmen dari kepemimpinan daerah yang berakhlak mulia, kapabel, berkualitas dan demokratis (2) Good Governance and Clean Goverment (3) Konsistensi kebijakan pemerintah daerah (4) Keberpihakan kepada rakyat (5) Partisipasi aktif dari masyarakat, media massa dan pihak swasta, serta (6) mekamisme kontrol dan pengawasan serta akuntabilitas publik yang baik. Keberhasilan pembangunan di Kabupaten Trenggalek selain dilaksanakan jajaran Pemerintah Kabupaten Trenggalek juga ditentukan oleh dukungan masyarakat untuk menjawab tantangan dan mengurangi permasalahan yang ada, sehingga cita cita masyarakat Kabupaten Trenggalek sesuai visi dan misi yang tertuang dalam dokumen perencanaan dapat terwujud sesuai waktu yang telah ditentukan.
PENUTUP
VI - 1
RKPD KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2014
Dokumen RKPD Kabupaten Trenggalek menjadi pedoman untuk menyusun Rancangan APBD yang dijabarkan kedalam Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (KUA) Tahun 2014 serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2014. Adapun kaidah pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 1. RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014, tidak hanya memuat kegiatan kegiatan dalam kerangka investasi pemerintah dan pelayanan publik, tetapi juga memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat; 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah dan seluruh stakeholders pembangunan termasuk masyarakat luas, dunia usaha, berkewajiban dan berperan serta untuk melaksanakan program program RKPD Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 dengan sebaik baiknya; 3. Dalam upaya sinkronisasi dan sinergisitas pelaksanaan setiap program dan kegiatan baik yang bersumber dari APBD Kabupaten Trenggalek, APBD Provinsi Jawa Timur maupun dari APBN, maka setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah perlu membuat Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Tahun 2014 sebagai penjabaran dari Rencana Strategik Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD); 4. Partisipasi masyarakat dalam proses penyusunan rencana pembangunan melalui Forum SKPD serta forum penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) ditujukan untuk mengakomodasi aspirasi dan kepentingan masyarakat; 5. Berkaitan dengan pendanaan pembangunan, masyarakat dan dunia usaha dapat berperan serta dalam pembangunan yang direncanakan melalui program - program pembangunan. Program tersebut direncana berdasarkan peran serta masyarakat dalam kegiatan yang bersangkutan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Masyarakat diharapkan dapat bertindak sebagai pengawas dalam pelaksanaan kebijakan dan program/kegiatan pembangunan di Kabupaten Trenggalek; dan 6. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan RKPD Kab. Trenggalek Tahun 2014, Badan Perencanaan Kabupaten Trenggalek berkewajiban untuk melakukan pemantauan dan menganalisa terhadap penjabaran dan sinergisitas RKPD tahun 2014, ke dalam Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD), Kebijakan Umum APBD (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2014.
A D
E P P A
B
Satuan Kerja Perangkat Daerah serta seluruh pelaku pembangunan berkewajiban untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam RKPD Tahun 2014, dengan sebaikbaiknya. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat, baik dari aspek administrasi keuangan, administrasi pelaksanaan kegiatan, maupun dari segi manfaat yang dapat diberikan kepada masyarakat dari pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan dalam RKPD Tahun 2014 ini yang telah selaras dengan RPJMD Kabupaten Trenggalek Tahun 20102015. Semoga dokumen ini dapat memberikan pijakan bagi SKPD mengenai arahan dan kebijakan pembangunan Kab. Trenggalek tahun 2014. Trengalek,
31 Mei 2013
BUPATI TRENGGALEK ttd Dr. Ir. MULYADI WR, MMT. No. Reg.188.342/XCII/406.004/2013 Tanggal 26 Juni 2013 PENUTUP
VI - 2