Ringkasan (sebagai bahan sosialisasi Rencana Tindak DAS Cisadane di Kab. Tangerang)
Rencana Tindak DAS Cisadane (2013-2018)
Tim Penyusun : Idung Risdiyanto, MSc (IPB) Dr. Nana Mulyana Arif Jaya , MS (IPB) Tim BPDAS Citarum – Ciliwung (Kemenhut RI)
1
Komitmen Pengelolaan DAS Cisadane Masyarakat DAS Cisadane, Bappeda Propinsi Jawa Barat, Bappeda Propinsi Banten, Bappeda Kab. Bogor, Bappeda Kota Bogor, Bappeda Kab. Tangerang, Bappeda Kota Tangerang, Bappeda Kota Tangerang Selatan, BPDAS Citarum-Ciliwung, BBWS Ciliwung-Cisadane, Satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) di Kab. Bogor, Kab. Tangerang, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, IPB, BUMN, BUMD, perusahaan swasta di DAS Cisadane dan kelompok pemerhati pembangunan dan lingkungan, peneliti, universitas adalah para pihak yang mempunyai kepentingan di dalam pengelolaan DAS Cisadane, baik langsung maupun tidak langsung. Para pihak tersebut telah melakukan diskusi terarah yang difasilitasi oleh BPDAS Citarum-Ciliwung dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan meneguhkan komitmennya dalam mengelola DAS Cisadane untuk mewujudkan:
”Cisadane bersih, indah dan bermanfaat“. Bersih artinya pencemaran air dan lahan dapat dikendalikan; kualitas air sesuai dengan baku mutu air. Indah berarti pemanfaatan lahan yang sesuai dengan rencana tata ruang dan daya dukung lingkungannya. Sedangkan bermanfaat merujuk kepada keberadaan DAS Cisadane yang produktif dan lestari, dapat memberi nilai positif bagi perekonomian dan lingkungan (sustainable). Komitmen tersebut menjadi tanggung jawab seluruh para pihak yang terlibat dalam pengelolaan DAS Cisadane. Setiap para pihak akan memberikan kontribusinya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam satu rencana pengelolaan yang terpadu. Para pihak saling berkoordinasi, saling Tujuan Pengelolaan DAS Cisadane mendukung dan berbagi informasi sehingga dapat diwujudkan kondisi Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane masyarakat DAS Cisadane yang sejahtera adalah turunan dari RPDAS Cisadane Terpadu dengan pemanfaatan sumberdaya yang (2010-2025). mempunyai produktivitas optimal 1. Membangkitkan fungsi DAS Cisadane dengan lingkungan yang lestari. sebagai bentangan lahan yang mampu mengatur tata air. 2. Mendukung ketersediaan air dan pangan pada saat sekarang dan akan datang. 3. Mengendalikan pencemaran dan menjaga kualitas air di DAS Cisadane. 4. Memperbaiki tingkat kesejahteraan masyarakat baik di hulu maupun di hilir.
Seluruh para pihak meneguhkan komitmennya terhadap Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane untuk menjadi dasar dan panduan dalam melakukan semua bentuk dan jenis kegiatan pengelolaan DAS ataupun kegiatan-kegiatan lainnya yang mempengaruhi kondisi DAS Cisadane.
2
Cisadane Saat Ini DAS Cisadane merupakan DAS yang mengalami perkembangan penduduk dan alih fungsi lahan paling pesat di Indonesia. Luas DAS Cisadane sekitar 154.654 Ha. Laju alih fungsi lahan sawah menjadi lahan terbangun sekitar 696 Ha per tahun. Tahun 1988, lahan sawah sekitar 38.000 Ha. Selama 22 tahun, lahan sawah berkurang menjadi 22.000 Ha pada tahun 2010. Padahal, sawah tersebut teririgasi dengan baik. Tahun 2010, DAS Cisadane dihuni sekitar 3,49 juta penduduk. Perkiraan Tahun 2012, jumlah penduduk di DAS Cisadane meningkat menjadi 3,95 juta jiwa sehingga luas lahan per jiwa sekitar 391 m2. Daya dukung lahan DAS Cisadane yang terbatas ini akan menjadi masalah untuk menghidupi penduduk yang Kondisi-kondisi ideal yang terus bertambah.
diharapkan Potensi air hujan yang hilang karena limpasan permukaan di DAS Cisadane sekitar 1,83 juta m3 dalam setahun, dimana rasio limpasan permukaan terhadap curah hujan berkisar 37 – 44 % (kategori sedang). Tahun 2012 Luas lahan terbangun sekitar 27.166 Ha, meningkat 7.530 Ha dibandingkan Tahun 2006 artinya setiap tahun luas lahan terbangun berpotensi meningkat 1.255 Ha. Dengan terus meningkatnya konversi lahan menjadi lahan terbangun, akan semakin meningkatkan potensi limpasan permukaan (berdampak banjir) dan menurunkan potensi storage dalam tanah. Erosi di DAS Cisadane sangat mengkhawatirkan. Tahun 2012, jumlah erosi DAS Cisadane sekitar 13,13 juta ton, meningkat 6,98 juta ton dibandingkan erosi Tahun 2005. Dengan kata lain, jumlah erosi di DAS Cisadane akan bertambah 1 juta ton setiap tahun. Paling banyak berasal dari sub DAS Cianten (47,5 %) dan Cisadane hulu (47,2 %). Hal ini akan menyebabkan hilangnya kesuburan tanah dan sedimentasi (pendangkalan) di alur-alur sungai. Dari lokasi-lokasi pemantauan arus S. Cisadane, rata-rata menunjukan nilai rasio Qmin/Qmak di bawah nilai normalnya (6.67 %). Hal ini menyebabkan ketersediaan air pada musim kemarau menjadi masalah. Ada 4 PDAM yang memanfaatkan air di DAS Cisadane sebagai
Kondisi-kondisi ideal yang hendak diwujudkan melalui komitmen para pihak dalam Pengelolaan DAS Cidane adalah (RPDAS Cisadane Terpadu, 2012-2027): 1. Limpasan permukaan terkendali sehingga dapat mengurangi resiko banjir. 2. Kontinyuitas ketersedian air bagi kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri dan pemeliharaan sungai dengan kualitas yang sesuai. 3. Kawasan konservasi dan kawasan lindung setempat terlindungi. 4. Sampah dan limbah dapat dikendalikan. 5. Aktivitas pertambangan yang tidak merusak lingkungan. 6. Intensitas erosi dan longsor menurun. 7. Pemanfaatan lahan sesuai dengan daya dukungnya. 8. Kemiskinan dan kesenjangan sosial berkurang. 9. Rencana tata ruang diimplementasikan dengan konsekuen. 10. Relasi dan koordinasi kelembagaan/institusi berjalan dengan baik dan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3
bahan bakunya, juga ada sekitar 42 industri (Tahun 2005) mengambil air dari DAS Cisadane untuk proses produksinya. Bagian tengah – hilir ada sekitar 22.053 Ha sawah yang harus di aliri irigasi. Kajian tim SEMAC JICA pada Desember 2010, menunjukkan fakta bahwa tumpukan sampah di Cisadane sudah tersebar di 74 titik dengan total volume 1.744,25 m3. Belum lagi masalah kualitas air S. Cisadane di bagian tengah-hilir, limbah domestik yang dibuang ke Sungai menyebabkan meningkatnya kadar TSS, BOD dan COD di atas batas ambang terutama pada musim kemarau. Sulit dihindari bahwa pengelolaan DAS Cisadane merupakan pengelolaan yang sangat kompleks. Meliputi wilayah Prov. Jawa Barat (Kota Bogor dan Kab. Bogor) dan Prov. Banten (Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, Kab. Tangerang). Perencanaan pengelolaan yang terkoordinasi di antara wilayah administrasi tersebut merupakan masalah yang harus segera terpecahkan.
Perubahan tutupan lahan di DAS Cisadane tahun 2006 s.d 2012 (sumber: Interpretasi Citra Satelit Landsat 7 ETM)
4
Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane (2013-2018) Maksud dan Tujuan Rencana Tindak 1. Menemukenali isu-isu pokok dan permasalahan-permasalahan kunci yang dapat memberikan pengaruh dan efek yang bersifat penting dan strategis dalam pengelolaan DAS Cisadane. 2. Strategi tindakan pengelolaan DAS Cisadane yang rasional, efektif, efisien dan implementatif sehingga para pemangku kepentingan dapat langsung melakukan tindakan pengelolaan, monitoring dan evaluasi. 3. Prioritas kegiatan pengelolaan berdasarkan pada waktu, lokasi, biaya, dan peran para pihak dalam mengelola DAS Cisadane berdasarkan pada visi, misi dan tujuan seperti yang termaktub dalam RPDAS Cisadane Terpadu serta permasalahanpermasalahan aktual dan potensial yang ada dalam DAS Cisadane seperti percepatan laju erosi dan sedimentasi di DAS Cisadane bagian hulu dan banjir di bagian hilir.
Rantai Permasalahan DAS Cisadane Masalah-masalah yang 1 Kemiskinan dan terkait dengan isu-isu Akibat kesenjangan sosial kelembagaan dan Penyediaan air sosial seperti 2 bagi pertanian Bencana Bencana 4 dan industri 3 longsor banjir koordinasi antar menurun institusi tidak Kesuburan dan Erosi tinggi 7 produktivitas Kualitas air optimal, fungsi di bagian menurun 5 semakin hulu buruk kontrol dan Defisit 6 neraca Limpasan penegakan hukum air lahan Debit permukaan sungai 10 tinggi yang belum optimal, 9 fluktuatif Penanganan tata batas kawasan sampah dan Kegiatan Alih fungsi limbah tidak yang tidak jelas, dan 13 11 memadai 12 tambang lahan galian C ketidakpatuhan terhadap rencana Ketidakpatuhan terhadap tata tata ruang menjadi ruang 15 Fungsi kontrol Tata batas dan penegakan faktor utama yang kawasan 17 14 hukum belum Koordinasi tidak jelas 16 optimal mempengaruhi antar institusi tidak optimal Sebab permasalahan yang lainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terkait dengan isu biofisik lebih banyak merupakan dampak yang timbul akibat permasalahan kelembagaan dan sosial ekonomi
5
8
Nilai-nilai dan Prinsip-Prinsip Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane Nilai-Nilai : 1) Visioner; mampu memprediksi kondisi DAS di masa yang akan datang dengan perubahan-perubahan lokal dan global yang terjadi 2) Inklusif; relasi para pihak yang setara, saling percaya dan berbagi dengan mempertimbangkan kebutuhan generasi yang akan datang. 3) Komitmen; Bekerja dengan keteguhan hati dan hasrat untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik. 4) Respek dan jujur; Saling menghormati dan menghargai perbedaan dengan dilandasi kebenaran dan kejujuran sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kompetensi para pihak yang terkait dalam pengelolaan DAS 5) Fleksibel; dapat menerima perubahan-perubahan untuk perbaikan pengelolaan DAS Cisadane yang dilakukan secara terus menerus (continues improvement) 6) Praktis; Rencana dapat dilakukan sesuai dengan kompetensi pelaksana dan tujuan rencana yang dapat memberikan dampak jangka panjang. 7) Kewajiban bersama; pembagian tanggung jawab pengelolaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi para pihak.
Prinsip-prinsip: 1) Integrasi 2) Akuntabilitas 3) Transparansi 4) Efektivitas 5) Efisiensi 6) Terukur (target, biaya, manfaat, dll) 7) Skala Prioritas 8) Pembelajaran
Lokasi Prioritas Implementasi Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane Lokasi prioritas rencana tindak di DAS Cisadane ditentukan berdasarkan pada permasalahan-permasalahan yang dihadapi yang dianalisis sampai dengan level subsubdas. Rencana tindak dapat diimplementasikan pada level tersebut. Di Sub DAS Cianten, berdasarkan kondisi neraca air hanya terdapat 9 sub-subdas dari 25 sub-subdas berada dalam kondisi surplus air, sedangkan yang lainnya dalam kondisi defisit. Berdasarkan dari koefesien limpasan, hanya 6 sub-subdas yang berada dalam kondisi baik sisanya dalam kondisi sedang. Sedangkan dari tingkat bahaya erosi ada 6 sub-subdas termasuk kategori berat, 13 sub-subdas kategori sedang dan sisanya termasuk sedang dan ringan. Berdassarkan kombinasi dari kondisi neraca air, koefesien limpasan permukaan dan tingkat bahaya erosi tersebut di Sub DAS Cianten terdapat 2 sub-subdas yang memerlukan perhatian khusus, yaitu DTA Cisadeng Hilir dan 6
Citeureup 1. Sub-subdas tersebut neraca airnya berpotensi defisit, potensi limpasan permukaan berkisar 25 – 50 % dari jumlah curah hujannya (sedang) dan laju erosinya 60 – 180 ton/ha/tahun (berat).
Prioritas Tinggi
Peta sebaran subsubdas prioritas pengelolaan dalam rencana tindak DAS Cisadane 20132018
Di Sub DAS Cisadane Hulu ada 5 Sub Sub DAS yang memerlukan perhatiaan khusus, yaitu Cigombong, Cikuda, Cipaku, Cisadane Hulu 3 dan 5. Diantara ke lima Sub Sub DAS tersebut, yang paling prioritas adalah Sub Sub DAS Cikuda dan Cisadane Hulu 5. Walaupun kondisi neraca airnya berpotensi surplus namun ondisi erosi Sub Sub DAS tersebut sangat berat (lebih dari 480 ton/ha/tahun) dan limpasan permukaanya lebih dari 25 % jumlah curah hujannya.
Di Sub DAS Cisadane bagian tengah; kondisinya lebih baik dibandingkan DAS Cisadane bagian Hulu. Secara umum tingkat bahaya erosi ringansangat ringan (kurang dari 60 ton/ha/tahun) dan kondisi koefesien limpasan permukaan rata-rata sedang (25- 50 %), walaupun dari kondisi neraca air rata-rata defisit. Sub Sub DAS Ci Pinang di Sub DAS Cisadane Tengah kondisinya jauh lebih baik; Neraca airnya surplus, koefesienlimpasan permukaan baik dan TBE-nya ringan. Untuk prioritas penanganan, yang perlu diperhatikan adalah di Sub Sub DAS Cibeuteung1, Cibeuteng 2, Cisadane dan K. Jati. Namun yang paling prioritas adalah Sub Sub DAS Cibeuteng 2 terkait penanganan limpasan permukaan yang tinggi. Untuk DAS Cisadane bagian hilir masalah yang utama ada limpasan permukaan yang tinggi.
Target Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2018 Target Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2014 meliputi tiga aspek, yaitu (i) aspek kelembagaan, hukum dan peraturan, (ii) aspek ekonomi dan sosial budaya dan (iii) aspek biofisik. Setiap aspek tersebut saling terkait dan saling menguatkan. Berikut ini adalah target yang hendak dicapai dalam rencana ini:
7
Aspek kelembagaan, hukum dan peraturan Target pengelolaan DAS Cisadane dalam aspek kelembagaan yang akan dicapai melalui program dan kegiatan dalam rencana tindak selama 5 tahun adalah : 1) kapasitas dan kompetensi SDM Insitusi/lembaga yang terkait pengelolaan DAS Cisadane meningkat, terutama dalam proses-proses fasilitasi terhadap masyarakat, operasional pengelolaan, monitoring dan evaluasi. 2) Setiap stakeholder DAS Cisadane dapat memahami posisi dan perannya dalam pengelolaan DAS 3) Tercipta suatu sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan, peraturan dan hukum antar lembaga dan instansi yang terkait dengan pengelolaan DAS Cisadane di dalam kesatuan rencana dan tujuan. 4) Penegasan identitas kawasan hutan dan status kepemilikan lahan dan dapat disosialisasikan dengan benar kepada seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat sehingga tidak menjadi pemicu bagi kemunculan masalah lainnya. 5) Terbentuknya satu lembaga / institusi (ex:forum DAS Cisadane) sebagai fasilitator dan dinamisator pengelolaan DAS Cisadane dan dapat berperan optimal sebagai wadah koordinasi para pihak (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan DAS Cisadane Aspek Ekonomi dan Sosial Budaya Target pengelolaan DAS Cisadane dalam aspek sosial ekonomi yang ingin dicapai melalui program dan kegiatan dalam rencana tindak selama 5 tahun adalah : 1) Ada perubahan paradigma pemangku kebijakan dalam memandang ideologi pemberdayaan masyarakat yang dicirikan dengan: a. Memandang masyarakat sebagai “Subjek/Pelaku” di dalam pembangunan dan perubahan sosial-ekonomi dan pengembangan ‘Inisiatif lokal’ b. Pemahaman tentang kemiskinan sebagai persoalan “struktural” yang bersifat relasional dan sebagai “Akibat” dari ketimpangan struktural dan sitem yang tidak adil. Hal ini berarti harus ada perubahan cara pandang kemiskinan yang masih dilihat sebagai persoalan ekonomi mainded yang bersifat “cultural” dan baru sebagai “Kondisi”. 2) Masyarakat mempunyai kemampuan dalam pengolahan lahan dan inovasi pertanian yang berbasis pada konservasi DAS 3) Terwujudnya kemandirian ekonomi masyarakat berdasarkan potensi lokal sehingga gagasan perintisan dan penguatan “Sentra Produksi Ekonomi Rakyat” berbasis komoditi lokal dapat dicapai. 4) Nilai-nilai budaya lokal yang terkait dengan perlindungan Sumberdaya Alam dan Ekologi DAS Cisadane dapat lestari
8
Aspek Biofisik Pengelolaan aspek biofisik secara ringkas dapat dikelompokan menjadi tiga bagian yang terdiri atas (i) pengendalian limpasan permukaan, (ii) pengendalian erosi dan sedimentasi dan (iii) perlindungan dan peningkatan kualitas air. Setiap aspek tersebut mempunyai target yang terukur untuk setiap subdas. (i) Target pengendalian limpasan permukaan Sub DAS Cianten
Cisadane Hulu
Cisadane Tengah
Cisadane hilir
Kondisi limpasan permukaan Existing Secara umum nilai koefesien limpasan berkisar 10.7 – 50%. Ada 19 sub subDAS dengan koefesien limpasan sedang (25 – 50 %), yaitu Ci Anten 5, Ci Teureup 2, Ci Anten 3, Ci Anten 4, Ci Anten 6, Ci Bungbulang, Ci Anten 2, Ci Anten 7, Ci Anten 8, Ci Gamea, Ci Haniwung, Ci Kaniki 2, Ci Kaniki 3, Ci Kaniki 4, Ci Letuh, Ci Puraseda, Ci Sarua, Ci Sadeng Hilir, Ci Teureup 1. 6 sub subDAS dalam kondisi baik (<25 %) Nilai koefesien limpasan berkisar 22 – 62 %. Ada 22 sub subDAS dengan koefesien limpasan sedang (25 – 50 %). Ada 6 sub subDAS dalam kondisi buruk (<50 %), yaitu Ci Paku, Cisadane Hulu 3, Cisadane Hulu 7, Cisadane Hulu 8, Ci Sindangbarang, Cisadane Hulu 10. Nilai koefesien limpasan berkisar 22 – 62 %. Ada 17 sub subDAS status koefesien limpasan permukaan sedang dan 2 sub subDAS kondisi buruk, yaitu Ci Beuteung 2, Ci Sadane Nilai koefesien limpasan berkisar lebih dari 50 %
Target Penurunan status koefesien limpasan dari sedang menjadi baik (terutama di 19 sub subDAS) yaitu Ci Anten 5, Ci Teureup 2, Ci Anten 3, Ci Anten 4, Ci Anten 6, Ci Bungbulang, Ci Anten 2, Ci Anten 7, Ci Anten 8, Ci Gamea, Ci Haniwung, Ci Kaniki 2, Ci Kaniki 3, Ci Kaniki 4, Ci Letuh, Ci Puraseda, Ci Sarua, Ci Sadeng Hilir, Ci Teureup 1.
Penurunan status koefesien limpasan dari sedang menjadi baik (terutama di 22 sub subDAS) dan yang buruk menjadi sedang (6 sub subDAS), yaitu Ci Paku, Cisadane Hulu 3, Cisadane Hulu 7, Cisadane Hulu 8, Ci Sindangbarang, Cisadane Hulu 10 Penurunan status koefesien limpasan dari sedang menjadi baik (terutama di 17 sub subDAS) dan yang buruk menjadi sedang (2 sub subDAS), yaitu Ci Beuteung 2, Ci Sadane Menurunkan status buruk menjadi sedangbaik.
(ii) Target pengendalian erosi dan sedimentasi Sub DAS Cianten
Cisadane Hulu
kondisi Erosi Existing Laju erosi berkisar 12 -333 ton/ha/tahun Ada 6 sub subDAS dalam kondisi berat (laju erosinya 180 – 480 ton/ha/tahun), yaitu Ci Kaniki 1, Ci Anten 2, Ci Puraseda, Ci Sarua, Ci Sadeng Hilir, Ci Teureup 1
Target Menurunkan Status TBE dari 6 sub subDAS yang berat menjadi sedang-ringan (laju erosi kurang dari 180 ton/ ha/ tahun) yaitu Ci Kaniki 1, Ci Anten 2, Ci Puraseda, Ci Sarua, Ci Sadeng Hilir, Ci Teureup 1
Laju erosi berkisar 21 -548 ton/ha/tahun. Ada 2 sub subDAS dalam kondisi sangat berat (laju erosi lebih dari 480 ton/ha/tahun), yaitu Ci Kuda, Cisadane
Menurunkan Status TBE 2 sub subDAS yang sangat berat menjadi sedang-ringang, yaitu yaitu Ci Kuda, Cisadane Hulu 5. dan 4 sub subDAS yang berat menjadi sedang-ringang
9
Sub DAS
Cisadane Tengah Cisadane hilir
kondisi Erosi Existing Hulu 5. Ada 4 sub subDAS dalam kondisi berat (laju erosinya 180 – 480 ton/ha/tahun), yaitu Ci Gombong, Cisadane Hulu 6, Cisadane Hulu 2, Ci Herangsantri
Target (laju erosi kurang dari 180 ton/ ha/ tahun), yaitu Ci Gombong, Cisadane Hulu 6, Cisadane Hulu 2, Ci Herangsantri
Laju erosi berkisar 0.38 -59 ton/ha/tahun Kondisi masih di toleransi Laju erosi berkisar 0.1 -15 ton/ha/tahun Kondisi masih di toleransi
Mempertahankan laju erosi sesuai dengan kondisi saat ini Mempertahankan laju erosi sesuai dengan kondisi saat ini
(iii) Target peningkatan kualitas air Sub DAS Cianten
Cisadane Hulu
Cisadane Tengah
Cisadane hilir
Target Konsentrasi terukur lebih rendah atau sama dengan baku mutu peruntukan kelas sungainya. Untuk pertanian/peternakan (kelas 3 – 4) atau domestik / industri (kelas 1 – 2) Konsentrasi terukur lebih rendah atau sama dengan baku mutu peruntukan kelas sungainya. Untuk pertanian/peternakan (kelas 3 – 4) atau domestik / industri (kelas 1 – 2). Pada saat ini kondisi kualitas air adalah sebagai berikut : TSS 3-126 mg/L, N terlarut 0,044 – 0,435 mg/L, P terlarut 0.03 – 0.269 mg/L BOD 2 – 4,1 mg/L COD 4 – 23,6 mg/L DO 5,5- 7,5 mg/L Konsentrasi terukur lebih rendah atau sama dengan baku mutu peruntukan kelas sungainya. Untuk pertanian/peternakan (kelas 3 – 4) atau domestik / industri (kelas 1 – 2). Pada saat ini kondisi kualitas air adalah sebagai berikut : TSS 20-164 mg/L N terlarut 0,115 -0,622 mg/L P terlarut 0.053 – 0.126 mg/L BOD 2.5 – 6,6 mg/L COD 6.75 – 39,5 mg/L DO 5.2 – 6.1 mg/L Konsentrasi terukur lebih rendah atau sama dengan baku mutu peruntukan kelas sungainya. Untuk pertanian/peternakan (kelas 3 – 4) atau domestik / industri (kelas 1 – 2). Pada saat ini kondisi kualitas air adalah sebagai berikut : TSS 22-81 mg/L N terlarut 0,268 – 0,560 mg/L P terlarut 0,076 – 0,301 mg/L BOD 1,9 – 3,8 mg/L COD 5,75 – 18,1 mg/L DO 3,5 – 5.5 mg/L
10
Program dan Kegiatan Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2018 Permasalahan-permasalahan kelembagaan dan sosial ekonomi yang menjadi pemicu bagi kemunculan masalah-masalah yang lain (biofisik). Masalah kelembagaan yang utama adalah koordinasi antar institusi tidak optimal dan fungsi kontrol &penegakan hukum yang belum optimal sedangkan masalah sosial ekonomi yang utama adalah tata batas kawasan yang tidak jelas (sosialisasi), dan ketidakpatuhan terhadap rencana tata ruang. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam rencana tindak ini permasalahan kelembagaan pengelolaan DAS dan sosial ekonomi masyarakat menjadi bagian penting dalam menyusun rencana tindak pengelolaan DAS Cisadane. Rencana tindak disusun atas program-program yang mengacu pada analisis dan perumusan masalah yang ada dan hendak diselesaikan untuk lima tahun ke depan. Setiap program kemudian diuraikan menjadi kegiatan-kegiatan, dimana dalam setiap kegiatan juga disebutkan penanggung jawab kegiatan yang lebih ditekankan pada pengusul kegiatan dan pembiayaannya, pelaksana dan atau fasilitator kegiatan serta para pihak yang berperan aktif dalam kegiatan yang diusulkan. Program-program tersebut dikelompokkan dalam empat aspek yang terdiri atas : (i) Penguatan Kelembagaan, Hukum dan Peraturan dalam Pengelolaan DAS Cisadane (ii) Pemberdayaan ekonomi dan sosial budaya masyarakat (iii) Aspek Biofisik pengelolaan DAS Cisadane (kegiatan vegetatif dan sipil teknis) (iv) Aspek monitoring dan evaluasi Berikut ini adalah matrik program dan kegiatan dalam Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2018.
11
Matrik Program dan Kegiatan Penguatan Kelembagaan, Hukum dan Peraturan dalam Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2018 Program 1
Optimalisasi peran para pihak di DAS Cisadane dalam pengelolaan DAS
Kegiatan 1. Inisiasi pembentukan Forum DAS
2. Pembentukan Forum DAS Cisadane 3. Membangun sistem informasi yang mempermudah sharing data dan informasi antar stakeholder 4. Seminar/ semiloka secara berkala analisis kebijakan dan perundang-undangan terkait pengelolaan DAS Cisadane
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC) Kementerian Kehutanan, cq: dirjen bina pengelolaan DAS dan perhutanan sosial Kementerian Kehutanan, cq: dirjen bina pengelolaan DAS dan perhutanan sosial Kementerian PU cq : Dirjen PSDA
Pelaksana dan /Fasilitator BPDAS CitarumCiliwung, IPB, LSM
Partisipan dan /para pihak yang terlibat Semua para pihak di DAS Cisadane dari bagian hulu sampai hilir
BPDAS CitarumCiliwung, IPB, LSM, SKPD terkait.
Semua para pihak di DAS Cisadane dari bagian hulu sampai hilir
BBWS CiliwungCisadane, IPB, LSM
Semua para pihak di DAS Cisadane dari bagian hulu sampai hilir
Bappeda (Propinsi dan Kabupaten)
Forum DAS dan Bappeda
Semua para pihak di DAS Cisadane dari bagian hulu sampai hilir
5. Membuat Model Desa SKPD terkait di tingkat Konservasi sebagai pilot project Kabupaten di setiap Kabupaten (hulu dan hilir)
2
Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM lembaga formal /
6. Membuat model DAS Mikro sebagai pilot project pengelolaan DAS Cisadane (hulu dan hilir) 7. Training dan workshop untuk para pengambil keputusan dalam pengelolaan DAS Cisadane
BPDAS Citarum-Ciliwung
Kementerian Kehutanan cq: dirjen bina pengelolaan DAS dan perhutanan sosial
Forum DAS, Penyuluh dari Perhutani dan dinas terkait, forum DAS, IPB, Kelompok Tani, LSM Dinas Kehutanan, Dinas pertanian dan perkebunan, Forum DAS, IPB, LSM BPDAS CitarumCiliwung dan IPB
Masyarakat, Kelompok tani Semua para pihak di lokasi implementasi model DAS mikro Pimpinan dinas dan instansi terkait dengan pengelolaan DAS, Perhutani 12
Program
Kegiatan
informal yang terkait dengan pengelolaan 8. Traning, pelatihan dan DAS Cisadane workshop PRA
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator
Bappeda Propinsi dan /Kabupaten
Forum DAS, IPB, LSM
9. Training for Trainers (ToT) tentang fasilitasi proses pengelolaan DAS
SKPD terkait
Forum DAS, Universitas, LSM
10. TOT fasilitasi proses pengelolaan pertanian di lahan kering
SKPD terkait (Dinas pertanian /perkebunan Kabupaten / kota)
Dinas Pertanian dan/perkebunan, IPB, LSM
11. TOT fasilitasi proses pengelolaan lahan di kawasan dan di sekitar hutan
Perhutani, BKSDA
Perhutani, BKSDA, IPB Forum DAS, LSM
12. TOT fasilitasi proses pengelolaan hutan rakyat
Dinas kehutanan Kabupaten / kota
Dinas kehutanan, IPB, Forum DAS, LSM
Bappeda Kabupaten/Kota
Dinas perindustrian dan perdagangan, Universitas, LSM, Forum DAS
Kepolisian RI, BPDAS, BBWS Ciliwung-Cisadane
Kepolisian RI, BPDAS, BBWS CiliwungCisadane
Forum DAS
Forum DAS dan LSM
13. TOT pendampingan penguatan sentra produksi ekonomi rakyat 14. Pelatihan aparatur penegakan hukum dalam konteks perlindungan dan pengelolaan DAS 15. Membangun jejaring antar
Partisipan dan /para pihak yang terlibat Tenaga fungsional Dinas dan instansi terkait dengan pengelolaan DAS Cisadane, Perhutani, PJT Tenaga penyuluh/pendamping dari dinas dan instansi terkait dengan pengelolaan DAS Cisadane, kelompok tani Tenaga penyuluh/pendamping dari dinas dan instansi terkait, kelompok tani Tenaga penyuluh/pendamping dari dinas dan instansi terkait, kelompok tani Tenaga penyuluh/pendamping dari dinas dan instansi terkait, kelompok tani Tenaga penyuluh/pendamping dari dinas dan instansi terkait, LSM, Universitas, kelompok tani Kepolisian RI, Kejaksaan, Dinas kehutanan, Kehakiman, KLH, Perhutani LMDH, kelompok 13
Program
Kegiatan
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator
lembaga / komunitas lokal yang berbasiskan tradisi-religi (kearifan lokal) 3
Penguatan dan peningkatan kapasitas SDM 16. Penyusunan kurikulum sekolah masyarakat / lapang peningkatan komunitas lokal produktivitas lahan berbasis dalam hal konservasi konservasi DAS Cisadane sumber daya lahan DAS Cisadane
17. Lokakarya kurikulum sekolah lapang peningkatan produktivitas lahan berbasis konservasi DAS
18. Pilot project sekolah lapang peningkatan produktivitas lahan berbasis konservasi DAS di setiap kabupaten (hulu dan hilir) 4
Penguatan dan penegasan kembali aturan hukum berkaitan pemanfaatan
19. Sosialisasi peraturan daerah mengenai rencana tata ruang wilayah 20. Pemutahiran database terkait kepemilikan dan hak guna atas
Kementerian Kehutanan cq BPDAS CitarumCiliwung
IPBdan LSM
Kementerian Kehutanan cq BPDAS CitarumCiliwung
BPDAS CitarumCiliwung, IPB, LSM, dan Forum DAS
SKPD terkait di tiap Kabupaten dan Kota
Dinas Pertanian, Dinas Kehutanan, BBWS CiliwungCisadane, BPDAS Citarum Ciliwung, Forum DAS, LSM, Universitas, Kelompok Tani
Bappeda Propinsi, Kabupaten dan Kota
Bappeda Propinsi, Kabupaten dan Kota
BPN
SKPD terkait di setiap Pemerintah Daerah dan
Partisipan dan /para pihak yang terlibat masyarakat dan petani
Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Bappeda BBWS Ciliwung-Cisadane, BPDAS Citarum Ciliwung, Forum DAS, LSM, Universitas, Kelompok Tani Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Bappeda BBWS Ciliwung-Cisadane, BPDAS Citarum Ciliwung, Forum DAS, LSM, Universitas, Kelompok Tani
Forum DAS, LSM, Universitas, Kelompok masyarakat dan petani
Semua para pihak/stakeholders terkait Semua para pihak/stakeholders 14
Program lahan(tata ruang wilayah)
5
Penguatan dan penegasan kembali aturan hukum berkaitan pencemaran sungai
Kegiatan lahan 21. Sosialisasi mengenai peraturan kepemilikan dan pemanfaatan lahan kepada semua lapisan masyarakat 22. Menyusun database industri untuk pemantauan kualitas air di outlet-outlet industri 23. Menetapkan kelas air dan baku mutu air sungai dan waduk 24. Melaksanakan peningkatan sistem monitoring kualitas air
6
7
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
BPN BPLHD, BBWS CiliwungCisadane BPLHD, BBWS CiliwungCisadane BPLHD, BBWS CiliwungCisadane
Pelaksana dan /Fasilitator BPN
Partisipan dan /para pihak yang terlibat terkait
SKPD terkait di setiap Pemerintah Daerah dan BPN
Semua para pihak/stakeholders terkait
BPLHD, BBWS CiliwungCisadane, LSM, Universitas BPLHD, BBWS CiliwungCisadane, LSM, Universitas BPLHD, BBWS CiliwungCisadane, LSM, Universitas BPLHD, BBWS CiliwungCisadane, LSM Universitas Universitas, LSM, Dinas Kehutanan, Bappeda
Semua lapisan masyarakat, Industri
25. Sosialisasi peraturan daerah mengenai pencemaran dan pemanfaatan air sungai Mendorong dokumen 26. Mengadakan rencana pengelolaan sosialisasi/workshop / FGD DAS Cisadane terpadu kesemua stakeholder tentang sebagai produk rencana pengelolaan DAS hukum Cisadane
BPLHD, BBWS CiliwungCisadane
Pengembangan 27. Valuasi sumber daya alam DAS sistem insentif dan Cisadane termasuk nilai disinsentif terkait jasa estetika ekowisata yang ada lingkungan DAS Cisadane
Forum DAS, Universitas
Bappeda / Dinas Tata kota, Forum DAS, Universitas, LSM, BPDAS
28. Mengadakan sosialisasi berupa workshop / FGD kesemua stakeholder DAS Cisadane
Forum DAS, Universitas
Bappeda / Dinas Tata kota, Forum DAS, Universitas, LSM,
BPDAS Citarum Ciliwung, Forum DAS
Semua lapisan masyarakat, Industri Semua lapisan masyarakat, Industri Semua lapisan masyarakat, Industri Pemprov Provinsi, Pemprov Kab/Kota, Bappeda, Dinas Kehutanan, pertanian dan perkebunan, Dinas Perindustrian, Dinas Dinas PU/PSDA, BBWS, Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan Dinas PU/PSDA, BBWS, Dinas Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, 15
Program
Kegiatan terkait pengembangan sistem insentif dan disinsentif jasa lingkungan DAS Cisadane
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator BPDAS, Swasta, BUMN, BUMD
Partisipan dan /para pihak yang terlibat Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan, Industri / perusahaan, masyarakat hulu-hilir
16
Matrik Program dan Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi dan Sosial Budaya Masyarakat dalam Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2018 Program 1.
2.
3.
Pemetaan potensi dan inisiatif lokal pengelolaan DAS Cisadane penguatan “sentra produksi ekonomi rakyat” berbasis komoditi lokal
Kegiatan 1. Survey ekonomi atau sensus potensi ekonomi lokal
2. Pendampingan kelompok masyarakat lokal terkait: mempermudah perolehan kridit usaha, peningkatan kaulutas komoditas lokasl dan pemasaran produk komoditas lokal peningkatan swabina 3. Pendampingan untuk petani pedesaan dan intensifikasi lahan pendamping pertanian/sawah irigasi komunitas petani melalui SRI 4. Pendampingan untuk intensifikasi dan peningkatan produktivitas lahan kering berbasis konservasi DAS 5. Pendampingan LMDH untuk meningkatkan produktivitas lahan hutan (PHBM)
4.
Desa Mandiri berbasis produk unggulan
6. Pengembangan desa mandiri energi (biogas) berbasis komoditi lokal 7. Pengembangan pertanian organik yang mandiri melalui produksi pupuk organik
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator
Partisipan dan /para pihak yang terlibat
Bappeda, BPDAS, BBWS
Bappeda, BPDAS, BBWS, Forum DAS, Universitas, LSM
Dinas dan instansi terkait, BUMN, kelompok tani, pengusaha, masyarakat
Dinas industri dan perdagangan, Pertanian, perkebunan, kehutanan , peternakan, perikanan
Penyuluh dari dinas terkait, forum DAS, Universitas, Kelompok Tani, LSM
Kelompok tani, pengusaha
BBWS Ciliwung-Cisadane, Dinas Pertanian
PJT, BPDAS CitarumCiliwung, Dinas Pertanian
Perhutani, Dinas kehutanan PJT, Dinas ESDM, Dinas peternakan Dinas pertanian
Penyuluh dari dinas terkait, forum DAS, Universitas, Kelompok Tani, LSM Penyuluh dari dinas terkait, forum DAS, Universitas, Kelompok Tani, LSM Penyuluh dari perhutani dan dinas terkait, forum DAS, Universitas, Kelompok Tani, LSM Dinas ESDM, Dinas peternakan, Universitas, Kelompok tani, LSM, Dinas pertanian, LSM, Universitas, Kelompok tani
Masyarakat, Kelompok tani
Masyarakat, Kelompok tani
Masyarakat, Kelompok tani (LMDH) Kelompok tani/peternak, pengusaha, masyarakat, PLN Kelompok tani/peternak, pengusaha, masyarakat 17
Program
Kegiatan 8. Peningkatan pelatihan dan pendidikan pendukung peningkatan swabina petani pedesaan dan pendamping komunitas petani 9. Pengembangan sistem komunikasi pertanian mandiri
5.
6.
Peningkatan partisipasi masyarakat perkotaan dalam pengelolaan DAS
10. Pengembangan Bank Sampah untuk daur ulang dan bahan baku produksi pupuk organik dan kompos 11. Pengembangan kota sebagai sumber air 12. Diseminasi dan sosialisasi pengelolaan DAS untuk siswa sekolah dasar dan menengah di perkotaan Pelestarian dan 13. kegiatan rutin (tahunan) pengembangan nilaiberdimensi sosial budaya lokal, nilai budaya lokal guna pelestarian tradisi, baik yang terkait dengan pada moment tertentu seperti perlindungan panen tahunan atau selamatan Sumberdaya Alam bumi, ruawatan bumi dengan dan Ekologi DAS festival tani, karnaval hasil Cisadane bumi atau perayaan hari bumi dan seterusnya
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator
Partisipan dan /para pihak yang terlibat
Dinas pertanian, kehutanan
Dinas pertanian, LSM, Universitas, Kelompok tani
Kelompok tani/peternak, pengusaha, masyarakat
Dinas pertanian, kominfo
Dinas pertanian, kominfo, LSM, Universitas, Kelompok tani
Kelompok tani/peternak, pengusaha, masyarakat
Dinas kebersihan , LH
Dinas kebersihan, LH, LSM, Kelompok masyarakat
Masyarakat kota, pengusaha
LH, BPDAS, ESDM
LH, BPDAS, ESDM
Masyarakat kota, pengusaha
DInas pendidikan dan kebudayaan, LH
Dinas pendidikan, LH, LSM, Universitas
Siswa sekolah, guru dan masyarakat
Dinas pariwisata
Dinas pariwisata, LSM
Masyarakat, pengusaha
18
Matrik Program dan Kegiatan Biofisik (Vegetatif dan Sipil Teknis) dalam Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2018 No 1
Program Pengendalian limpasan permukaan, erosi, sedimentasi dan mitigasi bencana alam
Kegiatan 1. Vegetasi tetap di dalam kawasan hutan yang terdiri atas subdas Cianten (2.446 Ha), Cisadane Hulu (872 Ha), Cisadane Tengah (999 Ha) 2. Agroforestri di luar kawasan hutan yang terdiri atassubdas Cianten (671 Ha), Cisadane Hulu (4054 Ha), Cisadane Tengah (855 Ha), Cisadane Hilir (30 Ha) 3. Pembangunan sumur resapan di setiap kabupaten/kota yang terdiri atas Kab. Bogor (315.975 unit), Kota Bogor (52.388 unit), Kab. Tangerang (145.300 unit), Kota Tangerang (77.581 unit), Kota Tangerang Selatan (22.724 unit) 4. Revitalisasi dan pengembangan teras di lahan pertanian yang terletak atas subdas Cianten (746 Ha), Cisadane Hulu (1377 Ha), Cisadane Tengah (150 Ha) 5. Pengendalian erosi dan sedimentasi berbasis alur dengan Gully Plug yang
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator
Partisipan dan /para pihak yang terlibat
Perhutani
Perhutani, BKSDA-TN Gunung Halimun-Salak
Perhutani, BKSDA, LSM dan masyrakat sekitar hutan
BPDAS Ciliwung-Citarum, SKPD terkait di tingkat kabupaten
SKPD terkait di tingkat kabupaten, Forum DAS, IPB, LSM dan masyarakat
SKPD terkait di tingkat kabupaten, LSM, IPB, kelompok tani dan masyarakat
BPDAS Ciliwung-Citarum, SKPD terkait di tingkat kabupaten dan kota
SKPD terkait di tingkat kabupaten, Forum DAS, IPB, LSM dan masyarakat
SKPD terkait di tingkat kabupaten, IPB, LSM dan kelompok masyarakat
BPDAS Ciliwung-Citarum dan SKPD terkait di tingkat kabupaten
SKPD terkait di tingkat kabupaten, Forum DAS, IPB, LSM dan masyarakat
SKPD terkait di tingkat kabupaten, LSM, IPB, kelompok tani dan masyarakat
BPDAS Ciliwung-Citarum dan SKPD terkait di tingkat kabupaten
SKPD terkait di tingkat kabupaten, Forum DAS, IPB, LSM dan
SKPD terkait di tingkat kabupaten, LSM, IPB, kelompok tani dan 19
No
2
3
4
Program
Rehabilitasi kawasan hutan Mangrove Normalisasi aliran sungai Cisadane
Kegiatan terletak di subdas Cianten (2181 unit) dan Cisadane Hulu (1858 unit) 6. Pembangunan dam penahan (DPn) sebagai pengendali limpasan permukaan, erosi dan sedimentasi berbasis alur di subdas Cianten (638 unit), Cisadane Hulu (105 unit) 7. Pembangunan dam pengendali (DPi) sebagai pengendali limpasan permukaan, erosi dan sedimentasi berbasis alur di subdas Cianten (24 unit), Cisadane hulu (17 unit) 8. Pemulihan kawasan hutan mangrove di Teluk Naga seluas (100 ha) 9. Pengendalian pencemaran limbah padat/sampah di sungai Cisadane 10. Pengerukan aliran sungai Cisadane di bagian Hilir (Kota Tangerang) 11. Rehabilitasi sempadan/bantaran sungai Cisadane (termasuk penturapan)
Optimasi dan 12. Rehabilitasi situ dan waduk di rehabilitasi sumberDAS Cisadane sumber air untuk
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator masyarakat
Partisipan dan /para pihak yang terlibat masyarakat
BPDAS Ciliwung-Citarum dan SKPD terkait di tingkat kabupaten
SKPD terkait di tingkat kabupaten, Forum DAS, IPB, LSM dan masyarakat
SKPD terkait di tingkat kabupaten, LSM, IPB, kelompok tani dan masyarakat
BBWS Ciliwung-Cisadane, BPDAS Ciliwung-Citarum dan SKPD terkait di tingkat kabupaten
SKPD terkait di tingkat kabupaten, Forum DAS, IPB, LSM dan masyarakat
SKPD terkait di tingkat kabupaten, LSM, IPB, kelompok tani dan masyarakat
Perhutani
Perhutani dan Forum DAS
Perhutani, Forum DAS dan Masyarakat
SKPD terkait, dinas PU
BPLHD, Dinas Kebersihan
BPLHD, Dinas Kebersihan, masyarakat
SKPD terkait, dinas PU
SKPD terkait, dinas PU
SKPD terkait, dinas PU
SKPD terkait, dinas PU
SKPD terkait, dinas PU
SKPD terkait, dinas PU
BBWS Ciliwung-Cisadane, SKPD terkait, dinas PU
SKPD terkait, dinas PU
BBWS Ciliwung-Cisadane, SKPD terkait, dinas PU dan masyarakat 20
No
Program menjamin keberlangsungan ketersedian dan pemanfaatan air
Kegiatan
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
13. Perlindungan sumber mata air
BPDAS Citarum-Ciliwung, SKPD terkait (dinas kehutanan)
Pelaksana dan /Fasilitator BPDAS CitarumCiliwung, SKPD terkait (dinas kehutanan)
Partisipan dan /para pihak yang terlibat BPDAS Citarum-Ciliwung, SKPD terkait (dinas kehutanan) dan masyarakat
21
Matrik Program dan Kegiatan Minitoring dan Evaluasi dalam Rencana Tindak Pengelolaan DAS Cisadane 2013-2018 Program 1
Monitoring rencana tindak pengelolaan DAS Cisadane
intrumentasi BPDAS Citarumaliran sungai Ciliwung dan BBWS Ciliwung-Cisadane BPDAS Citarum3. Pemasangan intrumentasi Ciliwung dan BBWS pemantauan aliran sungai Ciliwung-Cisadane
BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB
Partisipan dan /para pihak yang terlibat BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB, LSM dan masyarakat BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB
4. Pemantauan debit dan kualitas fisik aliran sungai
BPDAS CitarumCiliwung dan BBWS Ciliwung-Cisadane
BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB
BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB
5. Pemantauan kualitas air
BPLHD
BPLHD, IPB, LSM
Bappeda Kabupaten/Kota
Bappeda Kabupaten/Kota, IPB, LSM
BPBD
BPBD, IPB dan masyarakat
8. Penyusunan SOP Evaluasi implementasi rencana tindak DAS Cisadabe
BPDAS CitarumCiliwung dan BBWS Ciliwung-Cisadane
IPB
9. Evaluasi implementasi rencana tindak DAS Cisadabe
BPDAS CitarumCiliwung dan BBWS Ciliwung-Cisadane
BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane,IPB
Kegiatan 1. Penyusunan SOP monitoring implementasi rencana tindak pengelolaan DAS Cisadane
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC) BPDAS CitarumCiliwung dan BBWS Ciliwung-Cisadane
2. Pengadaan pemantauan (SPAS)
6. Pemantauan perubahan tutupan lahan dan implementasi tata ruang 7. Pemantauan kejadian banjir, longsor dan kekeringan 2
Evaluasi rencana tindak pengelolaan DAS Cisadane
Pelaksana dan /Fasilitator IPB
BPLHD, IPB, LSM, Masyarakat Bappeda Kabupaten/Kota, IPB, LSM dan masyarakat BPBD, IPB dan masyarakat BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB, LSM dan masyarakat BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, IPB, LSM dan masyarakat 22
Program
3
Pengembangan sistem informasi pengelolaan DAS Cisadane
Kegiatan 10. Lokakarya monitoring dan evaluasi implementasi rencana tindak pengelolaan DAS Cisadane 11. Pengembangan sistem informasi pemantauan dan evaluasi pengelolaan DAS Cisadane 12. Sistem peringatan dini bencana banjir, longsor dan kekeringan di DAS Cisadane
Penanggung Jawab Kegiatan (PIC)
Pelaksana dan /Fasilitator
Partisipan dan /para pihak yang terlibat BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane, SKPD, IPB, LSM dan masyarakat
BPDAS CitarumCiliwung dan BBWS Ciliwung-Cisadane
BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane,IPB
BPDAS CitarumCiliwung dan BBWS Ciliwung-Cisadane
BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane,IPB
BPDAS Citarum-Ciliwung dan BBWS CiliwungCisadane,IPB
BPBD Kabupaten/Kota
BPBD Kabupaten/Kota, IPB, LSM
BPBD Kabupaten/Kota, IPB, LSM, Masyarakat
23
Strategi Pencapaian Strategi pencapaian tujuan dalam pengelolaan DAS Cisadane meliputi 3 faktor, yaitu: 1. Merumuskan faktor pemungkin (enabling factor) dalam pengelolaan DAS Cisadane terpadu, meliputi : a. Kebijakan dan regulasi di tingkat stakeholder terkait, yang berwawasan lingkungan (konservasi dan rehabilitasi sumber daya air dan lahan di DAS Cisadane) sehingga memiliki kekuatan hukum yang mengikat. b. Dukungan finansial baik dari APBN, APBD ataupun dari sumber lain untuk menjamin keberlangsungan program kegiatan konservasi dan rehabilitasi sumber daya air dan lahan di DAS Cisadane baik bersifat fisik maupun non fisik. 2. Merumuskan aturan kelembagaan dalam pengelolaan DAS Cisadane: a. Semacam organisasi/forum/lembaga yang bersifat lintas sektoral dan berperan sebagai koordinator stakeholder yang ada dalam pengelolaan DAS jika belum ada. Jika sudah ada, tinggal mereformasi organisasi/forum/lembaga yang ada dengan meningkatkan kapasitas kelembagaan dan kapasitas sumberdaya manusia sehingga dapat berperan lebih optimal dalam pengelolaan DAS Cisadane secara terpadu. b. Melalui organisasi/forum/lembaga ini dapat ditetapkan aturan main bagi semua stakeholder yang ada dalam DAS Cisadane sehingga masing-masing stakeholder yang berkepentingan dengan ekosistem DAS Cisadane dapat berperan lebih jelas, siapa berbuat apa, di mana dan kapan. 3. Merumuskan instrumen pengelolaan DAS Cisadane, meliputi : a. Penilaian sumber daya air dan lahan sebagai alat untuk memahami antara sumber daya yang ada dengan tingkat kebutuhannya. b. Perencanaan pengelolaan DAS terpadu yang mengkombinasikan rencana tata ruang wilayah (RTRW), pengelolaan dan penilaian resiko lingkungan, ekonomi dan sosial dengan partisipasi masyarakat dalam menentukan arah pembangunan. c. Peningkatan efesiensi penggunaan air di setiap stakeholder melalui pengelolaan permintaan dan pemasokan air lebih optimal. d. Instrumen perubahan perilaku sosial melalui perumusan kurikulum pendidikan yang berbasiskan pengelolaan DAS sehingga muncul kesadaran dari masyarakat sendiri untuk menjaga ekosistem DAS tetap lestari. e. Instrumen ekonomi, menjadikan DAS memiliki nilai secara ekonomi melalui mekanisme jasa lingkungan dan memberlakukan subsidi, incentive dan punishment. f. Instrumen regulasi untuk mengontrol kualitas air, distribusi jumlah air, perencanaan penggunaan lahan dan perlindungan lingkungan sehingga memiliki kekuatan hukum yang mengikat bagi semua pihak. g. Resolusi konflik melaui manajemen konflik dan kebiasaan membangun konsensus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. h. Pertukaran data dan informasi antar stakeholder melalui satu sistem manajemen informasi yang berifat terbuka.
24
Pembiayaan
(Silakan diisi)
25
Daftar Bacaan Angelier E. 2003. Ecology of streams and rivers. Science Publishers, Inc., Enfield & Plymouth. Arsyad, S. ; Pryanto, A. ; dan Nasoetion, L.I. 1985. Pengembangan Daerah Aliran Sungai. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Arsyad,S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Atmodjo PK. 1995. Gambaran dan pencemaran air sungai di Indonesia dan usaha penanggulangannya. Biota.01:4-11. Cech TV. 2005. Principles of Water Resources: History, Development, Management, and Policy. Ed ke-2. Hoboken:John Wiley & Sons. BPDAS Citarum-Ciliwung, 2010. Dokumen Rencana Pengelolaan DAS Cisadane terpadu. BPDAS Citarum-Ciliwung, 2008. Rencana detail rehabilitasi hutan dan lahan pada DAS Ciliwung, Cisadane, Angke, Pesanggrahan, Sunter, Kali Bekasi, Dalam rangka pengendalian Banjir di wilayah Jabodetabek. Fithria,H; Rusdiana,O;Priyono,A. 2009. Pengaruh perubahan penutupan lahan dan pemanfaatan sumberdaya air terhap kualitas air sungai di DAS Cisadane segmen Hulu. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Fakultas Kehutanan. IPB Goldberg MC. 1970. Sources of Nitrogen in Water Supplies. Di dalam: Willrich TL, Smith GE, editor. Agricultural Practices and Water Qaulity. Ed-1. Ames: The Iowa State University Press. Hlm 94-124. Holy, M. 1976. Erosion and Environment. Environmental Science and Aplication; Vol 9. Pergamon Press Ltd. England. Johnson HP, WC. Moldenhauer. 1970. Sources of Nitrogen in Water Supplies. Di dalam: Willrich TL, Smith GE, editor. Agricultural Practices and Water Qaulity. Ed-1. Ames: The Iowa State University Press. Hlm 3-20. Macan TT. 1978. Freshwater Ecology. London: Longman Miller GT.2005. Living in the Environment: Principles, Connections, and Solutions. Canada: Thompson Brooks/Cole Novotny, V., H. Olem. 1994. Water QualitY: prevention, Identification, and Management of Diffuse Pollution. New York: van Nostrand Reinhold. Sundra IK. 2001. Studi kualitas perairan Sungai Nyuling di Karangasem ditijnjau dari aspek fisik kima dan mikrobiologi. J Biologi 5 (1):9-20. Tontowi, Y. Sofia. 2002. Pemantauan kualitas air yang baik dan efisien, kasus studi Sungai Citarum. Bul PUSAIR 11 (37):21-33.
26