RINGKASAN KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN PENILAIAN PROPER 2013-2014 PT. PERTAMINA (PERSERO) TERMINAL BBM REWULU
Terminal BBM Rewulu yang beralamat di Jl. Raya Wates, KM 10, Bantul, DI Yogyakarta merupakan unit operasi PT Pertamina (Persero). Dibawah kontrol dari Marketing Operation Region IV, kami bertugas mendistribusikan Bahan Bakar Minyak untuk masyarakat di daerah DI Yogyakarta, Klaten dan ex Karisidenan Kedu. Sejak dibangun tahun 1972 dan mulai beroperasi tahun 1973, saat ini kami memasok BBM rata-rata 1,4 juta kiloliter BBM per tahun dengan jenis Premium, Pertamax, Solar/Biosolar, Minyak Tanah. Selain konsumen eksternal, kami juga menjadi pemasok bahan bakar jenis Avtur untuk DPPU Adi Sumarmo-Solo dan DPPU Adi Sutjipto-Yogyakarta dan produk Premium, Minyak Tanah dan Solar ke Terminal BBM Madiun. Sebuah kehormatan yang besar tahun 2013 TBBM Rewulu berhasil mendapatkan prestasi yang membanggakan dalam kinerja pengelolaan lingkungan pada tahun 2013 dengan berhasil mendapatkan predikat Proper Emas. Tentunya hal tersebut atas upaya dan kerjasama yang baik dengan stakeholder. Dengan tekad dan komitmen mulai dari tingkat pekerja sampai dengan manajemen perusahaan, kami terus berupaya mempertahankan pencapaian tersebut demi lingkungan yang lebih baik. Untuk menunjang distribusi BBM yang optimal dan mengedepankan aspek lingkungan, kami melakukan beberapa inovasi dengan penerapan teknologi listrik hybrid di area kantor untuk mengurangi konsumsi listrik, mengurangi limbah B3 dengan membuat alat insert filter Avtur, penurunan emisi melalui perubahan warna tangki timbun dan IFR (Internal Floating Roof), menjaga keanekaragaman hayati dan secara konsistem menjalankan bisnis yang peduli dengan masyarakat sekitar melalui program Program Pemberdayaan Masyarakat. Tidak hanya itu, sebagai anggota Center of Environmental Excellent saat ini TBBM Rewulu memposisikan diri menjadi salah satu lokomotif edukasi program lingkungan. Di kantor, kami berhasil mengurangi timbulan sampah dengan mengajak para pekerja untuk merubah budaya membeli makanan menggunakan plastik ataupun kertas pembungkus makanan dengan memberikan tempat makan.
Di luar, kami meneruskan program inisiatif untuk mengajak masyarakat berbudaya berkendara ramah lingkungan dan hemat bahan bakar Eco-Driving yang saat ini dilengkapi dengan software untuk ponsel berbasis android, kegiatan ini mampu memberikan dampak bagi masyarakat di DIY khususnya siswa SMA. Melalui aplikasi EcoDriving, masyarakat Indonesia bahkan dunia dapat memantau cara berkendara mereka menjadi lebih hemat. Aplikasi ini merupakan aplikasi monitoring penggunaan bahan bakar dan edukasi cara berkendara pertama ramah lingkungan di Indonesia yang berdampak pada penghematan bahan bakar terutama bagi kendaraan roda dua. Bersama masyarakat Dukuh Watu, Desa Argomulyo kami bekerja sama melahirkan inovasi traditional corner SPBU yang pertama di Indonesa, kami berupaya menggerakaan kembali semangat penggunaan bahan tradisional seperti produk herbal jamu tradisional yang dipasok melalui usaha koperasi jamu dan padi organik dari kelompok tani. Kedepannya akan dilengkapi produk olahan ikan dan olahan susu. Semoga dengan upaya kami ini dapat memberikan sumbangsih bagi perbaikan lingkungan dan perkembangan sosial masyarakat. Yardinal Operation Head Terminal BBM Rewulu
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN Terminal BBM Rewulu (TBBM) menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan berbasis ISO 14001 sejak tahun 2004 hingga saat ini, untuk perbaikan berkelanjutan TBBM Rewulu berupaya memenuhi perubahan sistem dan kebutuhan pengembangan bisnis sesuai ISO 14001 : 2004. Sistem Manajemen Lingkungan disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Independen DNV ( Det Norske Veritas) dari tahun 2004 sampai 2009, dan sejak tahun 2009 hingga saat ini disertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Independen SAI GLOBAL dengan nomor sertifikat CEM21194 yang berlaku dari 23 November 2012 hingga 8 Desember 2015.
Ruang Lingkup SML Sesuai dengan sertifikasi ISO 14001 No. CEM21194 dari SAI Global, seluruh kegiatan TBBM Rewulu meliputi kegiatan Penerimaan, Penimbunan, dan Penyaluran BBM termasuk dalam ruang lingkup sertifikasi. Area operasi penimbunan Pelumas dan pengisian tabung gas LPG 3 Kg juga termasuk dalam lingkup sertifikasi ini meskipun secara operasional tidak dilakukan oleh TBBM Rewulu. Pelaksanaan Lingkungan
Sistem
Manajemen
Kebijakan lingkungan TBBM Rewulu dipelihara kemutakhirannya secara berkala dan tertulis dalam Pedoman Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004 dengan Pedoman No. A-001/F14432/2013-S9 Rev 0 tanggal 19 Agustus 2013. Hal tersebut menjadi komitmen masing – masing kepala fungsi di TBBM Rewulu yang tertuang dalam ukuran kinerja terpilih kepala fungsi. Yang menarik, untuk mendorong pengelolaan lingkungan bukan hanya tanggung jawab satu pihak, namun tanggung jawab semua pihak dan PROPER menjadi salah satu ukuran kinerja terpilih seluruh pekerja TBBM Rewulu tahun 2014. Siklus penerapan Sistem Manajemen Lingkungan yang dijalankan TBBM Rewulu sesuai dengan siklus Plan-Do-Check-Action.
TBBM Rewulu menyadari untuk peningkatan kinerja lingkungan, peran stakeholder sangat penting. TBBM Rewulu melakukan komunikasi internal terkait aspek penting dalam Sistem Manajemen Lingkungan antara lain melalui rapat internal, Morning Talk, Jumat Mutu (sosialisasi terkait lingkungan yang dilaksanakan setelah senam pagi). Dengan stakeholder eksternal dengan kami berkoordinasi berkala dengan BLH DIY, BLH Bantul, serta para pengusaha SPBU terkait kepedulian pengurangan pencemaran udara, bahkan kami berkontribusi dalam perencanaan anggaran daerah terkait pengelolaan lingkungan DI Yogyakarta. Di tahun 2014, TBBM Rewulu bersama dengan Peraih Prestasi Proper Emas lain berkoordinasi menjadi tempat pembelajaran bagi perusahaan lain yang ingin belajar untuk pengelolaan lingkungan yang lebih baik melalui pembentukan Center Of Environmental Excellent.
Setiap enam bulan sekali secara berkala manajemen melakukan peninjauan terhadap pelaksanaan SML (Management Walk Through), tidak hanya itu audit internal dan eksternal juga dilakukan untuk memastikan penerapan sistem manajemen lingkungan tetap pada standar ISO 14001 : 2004. Hasilnya Sistem Manajemen Lingkungan menjadi pendorong TBBM Rewulu untuk mendapatlan sertifikasi lain diantaranya : 1. ISO 9001 untuk Sistem Manjemen Mutu, 2004. 2. ISO 50001 untuk Sistem Manajemen Energi, 2014.
3. OHSAS 18001 untuk Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja, 2012. 4. Proper Emas dari KLH, 2013. 5. POSE (Pertamina Operation Service Excellent) dengan kategori Platinum, 2014. 6. ISRS (International Sustainability Rating System), 2013. 7. Juara 1 Goodhousekeeping antar lokasi di Marketing Operation Region IV, 2012. 8. Penghargaan CSR Gubernur DIY dan Bupati Kulon Progo, 2012-2013. 9. Patra Adhikriya Bumi Utama (penghargaan dalam bidang HSE Pertamina), 2007-2013
KONSERVASI SUMBER DAYA TBBM Rewulu menerapkan standar ISO 50001 dalam pengelolaan energi dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja kegiatan efisiensi energi. Penerapan ini mendorong timbulnya semanga inovasi, seperti penyimpanan data softcopy dalam server internal, sehingga semua pekerja dapat mengakses dokumen tersebut meskipun sedang menjalankan dinas luar kota. Di tahun 2013 PLN memasok energi listrik untuk TBBM Rewulu sebesar 766.942 kWh. Angka tersebut diupayakan untuk ditekan dengan penggunaan teknologi hybrid di area kantor, pemasangan mikrohidro untuk penerangan masyarakat, pemasangan sensor cahaya penerangan di rumah dinas. Selain listrik, penggunaan BBM juga ditekan dengan implementasi tera untuk mengurangi jumlah BBM mobil tangki, serta Corporate Product Responsibility untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam hemat BBM. Total Pemakaian Energi Total pemakaian energi di TBBM Rewulu periode bulan Januari sampai dengan Desember 2013 adalah sebesar 766.942 kWh yang disuplai dari PLN.
Pemakaian Energi untuk Proses Utama atau proses produksi TBBM Rewulu menggunakan energi listrik sebesar 222413,2 kWh (29%) di tahun 2013 yang digunakan untuk kegiatan utama meliputi Pemindahan minyak menggunakan pompa listrik, menggerakkan Motor valve, dan Panel di area Control Room.
Pemakaian Energi untuk fasilitas pendukung TBBM Rewulu menggunakan energi listrik sebesar 544528,8 kWh (71%) di tahun 2013 yang digunakan untuk kegiatan pendukung meliputi area kantor, Aula, Rumah Dinas. Rasio Efisiensi Energi Vs Total Pemakaian Energi Dari program efisiensi energi yang telah dilakukan oleh TBBM Rewulu didapat hasil efisiensi energi listrik sebesar 113855,8 kWh/tahun pada tahun 2013, sehingga rasio efisiensi listrik sebesar 30 %, sedangkan pada tahun 2014 pengurangan penggunaan energi listrik sebesar 145841,6 kWh/tahun pada tahun 2014 sehingga rasio efisiensi energi listrik sebesar 28,21%. Data energi telah diverifikasi oleh Pusat Studi dan Energi UGM. Additionalitas & Inovasi Efisiensi Energi ( 2013-2014) TBBM Rewulu telah menginvestasikan dana untuk melakukan kegiatan yang mendukung program efisiensi energi diantaranya adalah : 1. Pengurangan Energi Listrik dengan Implementasi Teknologi Hybrid untuk Penerangan Area Kantor 73% dari total penggunaan energi listrik di Teknologi hybrid memberikan nilai tambah TBBM Rewulu tahun 2014 dikonsumsi dimana listrik kantor dapat di-recovery, pada peralatan penunjang. Hal ini membuat Tim siang hari saat matahari cerah energi listrik Konservasi Energi TBBM Rewulu berinovasi dipasok dari tenaga matahari, sedangkan jika untuk meningkatkan produksi energi listrik intensitas panas matahari kecil seperti saat sumber terbarukan tenaga matahari untuk musim penghujan energi listrik yang dipasok penerangan di area kantor. Inovasi yang dari jaringan listrik PLN. dilakukan dengan menambah panel surya ini meningkatkan kapasitas produksi listrik untuk Hasil inovasi ini memberikan konstribusi penerangan kantor. yang cukup signifikan dalam pengurangan sumber energi listrik di TBBM Rewulu yaitu Selain itu, inovasi 1984,8 kWh/tahun. berupa controller yang mampu Selain itu ada nilai tambah yang didapat memindah sumber dengan Inovasi Hybrid di area Kantor yaitu energi listrik mengurangi Emisi sebesar 1,44 Ton secara otomatis CO2/tahun ke udara karena menggunakan sangat bermanfaat energi terbarukan. bagi pengguna, 2. Pengurangan Energi Listrik dengan Implementasi Mikro Hydro pada jalur Sirkulasi Pompa PMK Selain menggunakan tenaga matahari, TBBM Rewulu berusaha mengoptimalkan potensi aliran air di kolam air proteksi kebakaran dengan teknologi Mikro Hidro untuk dikonversi menjadi listrik. Inovasi dengan memanfaatkan aliran sirukulasi air dari pompa ini memberikan warga sumber penerangan, selain itu terdapat prosedur pengoperasian pompa bagi operator pompa. Dari Hasil inovasi yang telah dilakukan, TBBM Rewulu mampu mengurangi rugi daya di jalur sirkulasi pompa sebesar 158,4 kWh/tahun. Tidak hanya itu, terdapat nilai tambah lain dengan berkonstribusi dalam menyelesaikan masalah Penerangan Jalan Warga Dusun Watu yang lokasinya berdampingan dengan lokasi TBBM Rewulu.
3. Kampanye Hemat Energi Melalui Mobil Tangki Mungkin sedikit aneh bila melihat mobil tangki yang berada di daerah Jogja dan sekitarnya, terutama yang mempunyau kode RWL pada bagian belakang. Menyadari konservasi sumberdaya tidak hanya dilakukan oleh pelaku bisnis, namun juga bisa dilakukan oleh masyarakat. Mobil Tangki yang bergerak setiap hari dari TBBM Rewulu, melakukan kampanye konservasi sumberdaya dengan adanya stiker ajakan kepada masyarakat untuk melakukan konservasi sumberdaya di belakang mobil tangki. Melalui inovasi ini TBBM Rewulu berharap bisa mengedukasi masyarakat melalui kampanye konservasi sumber daya.
No.
Nama
1.
Pengurangan Energi Listrik dengan Implementasi Teknologi Hybrid untuk Penerangan Area Kantor
2.
Pengurangan Energi Listrik dengan Implementasi Mikro Hydro pada jalur sirkulasi Pompa PMK
3.
Kampanye Daya
Sumber
Kewajiban dalam Peraturan Kegiatan ini dilakukan sematamata untuk menambah jumlah energi terbarukan di TBBM Rewulu, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah. Kegiatan ini dilakukan sematamata untuk mengurangi daya terbuang pompa PMK dan mengatasi keluhan masyarakat dan tidak didasari oleh Peraturan / kewajiban Pemerintah. Tidak ada peraturan / kewajiban pemerintah yang mengatur gerakan kampanye sumber daya melalui mobil tangki..
Inovasi ini memberikan keuntungan kompetitif lain bagi masyarakat karena masyarakat di suguhkan bentuk penerapan konservasi sumberdaya yang ada Bentuk kampanye berisi masalah sehari-hari terkait sumberdaya dan sekaligus dampaknya terhadap iklim.
Aspek Adisionalitas Praktek Umum Hambatan Pelaksanaan Inovasi ini Diperlukan bukan Praktek upaya Umum di berkelanjutan Industri untuk Distribusi maintenance di Migas di Controller Indonesia Hybrid karena keterbatasan pengetahuan mekanik. Hampir semua Diperlukan Industri Lampu khusus Distribusi untuk Migas yang penerangan memiliki jalan karena Pompa PMK sistem listrik tidak yang digunakan memanfaatkan merupakan jalur sirkulasi listrik DC. pompa PMK. Bukan Praktek Umum karena TBBM Rewulu pertama memulai gerakan inovasi ini..
Investasi Dilihat dari nilai Investasi yang telah dikeluarkan, TBBM Rewulu merugi namun tetap dilaksanakan sebagai wujud komitmen menggunakan energi terbarukan. Dilihat dari nilai Investasi yang telah dikeluarkan, TBBM Rewulu merugi namun tetap dilaksanakan karena untuk mengatasi masalah penerangan warga.
Poster kampanye sumberdaya mudah kotor karena debu.
-
Hasil Absolut Efisiensi Energi No
1
Kegiatan Efisiensi Energi Retrofit Musicool
Tahun
Satuan
2010
2011
2012
2013
2014
31200
3840
-
-
0
kWh
2
3
Penggantian Lampu Hemat Energi Area Terbatas Pemasangan Solar Cell di Lapangan Parkir
54432
-
-
12246
4467
63504
kWh
kWh
4
Penggunaan Hybrid di area Kantor
1323
kWh
5
Pemasangan Mikro Hydro Pemasangan Balon untuk Parkir Pemasangan Lampu LED di Jalan Masuk
105,6
kWh
6 7
kWh 6675
-
kWh
8
Penggantian Lampu LED di Rumah Dinas
3585
-
kWh
9
Penggunaan System Hybrid di Musholla
102
-
kWh
10
Penggantian TV LED
432
-
kWh
11
Penggantial Lampu LED (Area Terbatas)
-
9241,8
kWh
12
Pemasangan saluran Bypass tandon Air PDAM Pemasangan Sensor Cahaya lampu taman rumah dinas Sensor Gerak
13
14 15
Perubahan Sistem Distribusi BBM dengan Klusterisasi Total Kegiatan Efisiensi Energi Konsumsi Energi (kwh) Rasio Penghematan
352,08
kWh
69,12
kWh
-
0,0089
10,28
kWh
-
100147
80117,6
kWh
31200
58272
23040
113855,809
145481,68
kWh
781149,2
774849,3
805975,4
370855,7
515709
kWh
0,0399
0,0752
0,0286
0,3070
0,2821
Intensitas Pemakaian Energi Intensitas energi per Thuput (Penyaluran BBM) dihitung dengan perbandingan antara total pemakaian energi untuk kegiatan penerimaan, penimbunan, dan penyaluran BBM Di tahun 2013 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,5409 kWh/KiloLiter. Posisi Intensitas Pemakaian Energi dibandingkan dengan Industri Sejenis Berdasarkan data benchmark yang dilakukan oleh PKTK3 FKM UI posisi TBBM Rewulu tahun 2013 berada di ratarata diantara 47 Terminal BBM. Hal ini menunjukkan TBBM Rewulu harus terus berupaya melakukan kegiatan efisiensi energi.
PENURUNAN EMISI Status Emisi TBBM Rewulu dalam menjalankan operasi dan produk yang dijual selalu menghasilkan emisi ke udara, baik itu Emisi Langsung maupun Emisi Tidak Langsung. Untuk emisi GRK yang merupakan emisi untuk kegiatan penunjang, tahun 2013 TBBM Rewulu menghasilkan :
Selama tahun 2013, emisi fugitif yang merupakan emisi dari kegiatan produksi atau operasional distribusi BBM mencapai 0,55205 ton VOC, setara 1,47811 ton CO2. Data Emisi telah dilakukan verifikasi oleh Pusat Studi dan Energi UGM. Rasio Penurunan Emisi Vs Total Emisi Dari program penurunan emisi yang telah dilakukan oleh TBBM Rewulu didapat hasil penurunan Emisi sebesar 794,95328 tonCO2/tahun pada tahun 2013, sehingga rasio penurunan emisi sebesar 8,9 %, sedangkan pada tahun 2014 penurunan emisi sebesar 230,812473 CO2/tahun pada tahun 2014 sehingga rasio penurunan emisi sebesar 5,18 %. Additionalitas & Inovasi Penurunan Emisi ( 2013-2014) Dalam menjalankan bisnisnya TBBM Rewulu telah menginvestasikan dana untuk melakukan kegiatan yang mendukung program penurunan emisi baik itu sifatnya internal TBBM Rewulu maupun masyarakat diantaranya adalah : 1.
Pengurangan Emisi di Masyarakat melalui program Corporate Product Responsibility
Suasana Edukasi Ecodriving
Software Ecodriving berbasis Android
Sejak tahun 2013, Terminal BBM Rewulu melakukan kegiatan Corporate Product Responsibility (CPR) sebagai bentuk komitmen serta tanggung jawab perusahaan atas produk BBM yang disalurkan dan dikonsumsi masyarakat. Dengan niat untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan BBM, program Corporate Product Responsibility (CPR) dilakukan oleh Terminal BBM Rewulu. Inovasi saat ini telah tersedia software Eco Driving berbasis Android yang dapat diunduh di Google Play untuk memantau penggunaan BBM dan emisi hasil berkendara. Yang merupakan software eco driving pertama buatan Indonesia
Melihat tingginya konsumsi BBM saat ini, TBBM Rewulu merasa perlu untuk mengedukasi masyarakat agar lebih. a. Program Friday Is Greenday, adalah kegiatan edukasi Perusahaan kepada pekerja dengan metode seperti Car Free Day di jalan masuk TBBM Rewulu dengan jarak ± 0,7 km. Program ini mampu mengurangi 5,8 Ton CO2/tahun. b. Program pelatihan awak mobil tangki tentang cara berkendara yang ramah lingkungan. Program ini mampu mengedukasi 218 orang Awak Mobil Tangki . c. Program Eco Driving yaitu Program Edukasi Masyarakat tentang cara berkendara yang ramah lingkungan dan hemat BBM. Pada tahun 2014, TBBM Rewulu mampu membuat sebuah aplikasi Eco Driving yang bisa memantau cara bekendara yang ramah lingkungan. Saat ini pengguna aplikasi Eco Driving sudah mencapai 47 orang dan akan terus berkembang. d. TBBM Rewulu melalui program CPR mampu memberikan konstribusi ke masyarakat untuk mengurangi dampak emisi terhadap lingkungan secara masif, tidak terbatas hanya di pekerja TBBM Rewulu namun meliputi Awak Mobil Tangki, Tamu, Kontraktor, dan Saat ini telah terdapat 47 orang Siswa setingkat SMA yang menjadi Duta Eco Driving dan terbukti eco driving mampu menghemat 48 Liter BBM atau setara 203,5 KgCO2/tahun. Masyarakat. Kondisi ini merupakan sebuah perubahan sistem (Re-design) di Internal dan Eksternal TBBM Rewulu. Selain masyarakat diajak untuk melakukan pengurangan emisi, masyarakat akan mendapatkan manfaat lain yaitu Hemat BBM, Hemat Biaya bahan bakar, dan pekerja TBBM Rewulu juga lebih sehat karena harus berjalan kaki saat masuk ke area TBBM Rewulu. Dengan adanya program ini TBBM Rewulu menciptakan komunitas gerakan ramah lingkungan melaui Eco Driving Club. 2.
Pengurangan Emisi Kendaraan melalui Balon Parkir Program ini merupakan kegiatan penambahan komponen berupa balon udara dengan ukuran 0,5 m3 pada area parkir. Balon diikat menggunakan tali setinggi 3 meter. Saat pengguna parkir akan memarkir kendaraannya maka tidak perlu menghabiskan banyak waktu dalam mencari tempat parkir. Inovasi ini berhasil di implementasikan di area parkir Kantor Cabang PT. Pertamina (Persero) Area Yogyakarta. Semenjak pemasangan, rata-rata kendaraan mampu menghemat waktu parkir sekitar 76 detik. Hal ini memberikan keuntungan kompetitif bagi pengguna karena selain waktu parkir yang singkat, juga menghemat BBM dan mengurangi emisi. Inovasi ini merupakan kegiatan Re-Design dari kegiatan parkir mobil yaitu melakukan penambahan balon udara dimana sebelumnya belum ada sebagai alat bantu pencari tempat parkir mobil. Kegiatan pemasangan Balon Parkir menyebabkan perubahan
praktek bagi pengguna parkir di area kantor cabang Pertamina Yogyakarta yaitu pengguna parkir lebih efisien dalam melakukan parkir kendaraan.
No. Nama
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Praktek Hambatan Peraturan Umum Pelaksanaan
1.
Corporate Product Responsibility
Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud kepedulian TBBM Rewulu terhadap masyarakat, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah.
2.
Pengurangan Emisi Kegiatan ini dengan Pemasangan dilakukan semataBalon Parkir mata untuk membantu masyarakat atau tamu dalam pengurangan emisi, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah.
Inovasi berasal dari TBBM Rewulu, bahkan inovasi pertama industri sejenis di Indonesia.
-
Adanya masyarakat yang belum percaya mengenai teknik Ecodriving, namun TBBM rewulu membuktikan dengan adanya penelitian bekerjasama dengan UGM. Balon udara mudah kempes dan tergoyang angin, namun TBBM Rewulu menambahkan pengait agar lebih stabil.
Investasi Penelitian dan usaha untuk mengedukasi masyarakat jika ditinjau secara ekonomis maka TBBM Rewulu Rugi.
Secara ekonomis program ini tidak memberikan keuntungan. Namun tetap dijalankan sebagai wujud komitmen untuk mengurangi emisi.
Hasil Absolut Penurunan Emisi No
Kegiatan
Tahun 2010
1
Penggunaan Bottom Loader Kerosine
2
Reengineering Pipa
3
Pemasangan IFR, Setting PV Valve
4
Pencopotan jalur pipa own use Pengecatan Tangki timbun Relokasi T 03 pertamax ke solar Retrofit Musicool
5 6 7 8
Penggantian Lampu Hemat Energi 85 Watt
9
Pemasangan Solar Cell di Lapangan Parkir
10
Pemasangan Hybrid area Kantor
11
Pemasangan Lampu LED di Jalan Masuk
2011
2012
0,05
Satuan 2013
2014
0,04
0,04
0,06988
Ton CO2 Ton CO2
232,62 0,00093258 454,834
160,49 36,14
22,62
2,78
-
-
-
39,46
-
-
0,027
8,88
3,238575
-
Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2
0,127 4,84
Ton CO2
Ton CO2 Ton CO2
12
Penggantian Lampu LED di Rumah Dinas
2,6
-
Ton CO2
13
Penggunaan System Hybrid di Musholla
0,07
-
Ton CO2
14
Penggantian TV LED
0,31
-
15
Penggantial Lampu LED (Area Terbatas)
Ton CO2 Ton CO2
16
Sensor Gerak
6,4525E-06
17
72,606575
19
Perubahan Sistem Distribusi BBM dengan Klusterisasi Pemasangan Sensor Cahaya Aplikasi Komposting
20
Penghijauan
21
Pencopotan jalur pipa own use Implemtasi Rumah Tera Corporate Product Responsibility
18
22 23
Total Penurunan Emisi Total Emisi yang dihasilkan Rasio Penurunan Emisi
6,700305
12,5195
0,111
Ton CO2 Ton CO2
0,0751
Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2 Ton CO2
18,6395
25,371
19,198
148,31512
148,3152
3,3384
25,69344
2,308
2,308 5,8
35,1395
209,19462
190,4362
794,953741
230,812473
10518,0774
8865,97258
8960,10404
8925,84962
4454,21272
0,0033
0,0236
0,0213
0,0891
0,0518
Intensitas Emisi Intensitas Emisi yang dihasilkan per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan perbandingan antara total Emisi yang dihasilkan untuk kegiatan penerimaan, penimbunan, dan penyaluran BBM di tahun 2013 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,0002797 TonCO2/KiloLiter. Posisi Intensitas Emisi dibandingkan dengan Industri lain sejenis Berdasarkan data Benchmarking yang dilakukan oleh PKTK3 FKM UI posisi TBBM Rewulu berada memiliki intensitas pemakaian Emisi sebesar 1,36 x 10-5 Ton eq CO2/KL
Ton CO2 Ton CO2
3R Limbah B3 TBBM Rewulu dalam menjalankan operasional sehari-hari tidak menghasilkan limbah B3 dalam jumlah signifikan kecuali terdapat kegiatan Perbaikan atau kondisi Abnormal. Total limbah B3 yang dihasilkan oleh TBBM Rewulu tahun 2013 sebesar 7,368 Ton. Pada tahun 2014, Rasio 3R limbah B3 dibandingkan dengan total limbah B3 yang dihasilkan dari semua program sebesar 15,52%. Data pengelolaan limbah B3 telah diverifikasi oleh CETS UII Yogyakarta. Additionalitas & Inovasi 3R Limbah B3 TBBM Rewulu melakukan Inovasi dalam pengurangan limbah B3 di proses operasional TBBM Rewulu berupa Pengurangan Limbah B3 Dominan. Pengurangan Limbah B3 Non Dominan dengan Pembuatan Insert Filter Avtur dan Penggantian Bahan Packing Avtur Proses penerimaan Avtur (Bongkar Avtur) dari Kereta Minyak (RTW) dalam jangka panjang menghasilkan limbah B3 berupa filter avtur bekas, seiring dengan meningkatnya kebutuhan avtur sebagai penyangga transpotasi udara di DIY, TBBM Rewulu melakukan inovasi untuk menekan timbulan limbah tersebut dengan membuat alat Insert Filter Avtur yang merupakan Alat tambahan dan dipasang pada saluran pipa inlet penerimaan avtur melalui RTW. Sejatinya alat ini menahan kotoran yang mempunyai ukuran tertentu sehingga mampu membuat umur Filter Avtur menjadi lebih lama karena tidak mudah terkena material berukuran besar sehingga akan mengurangi jumlah limbah B3 dan menghemat biaya kerusakan filter avtur akibat kehandalan filter avtur meningkat. Walaupun referensi pembuatan alat ini minim, TBBM Rewulu berhasil medesain alat tersebut dan ternyata belum pernah diterapkan di industri sejenis. Jika ditinjau dari pengguna, tim receiving & storage mendapatkan keuntungan berupa proses operasional yang lebih bersih. Bagi konsumen sebagai pengguna langsung produk avtur juga merasakan nilai tambah yang kompetitif berupa kualitas produk avtur yang lebih terjamin mutu dan kualitasnya. Bagi lingkungan, pemasangan Insert Filter Avtur mampu mengurangi jumlah limbah B3 Filter avtur bekas sebesar 36 Kg/tahun.
Packing Avtur Packing avtur digunakan sebagai pembatas antara selang penerimaan avtur dengan valve pipa Kereta Minyak (RTW). Tingginya timbulan packing menjadi dasar TBBM Rewulu berinovasi dengan mengganti bahan packing avtur dari kertas karton menjadi sponse. Packing sponse memiliki umur lebih panjang sehingga bisa dipakai lebih dari satu kali. Inovasi ini berasal dari TBBM Rewulu. Dengan adanya inovasi ini mampu memberikan konstribusi untuk mengurangi limbah B3 dan petugas penerimaan produk avtur menjadi lebih efektif dalam bekerja. Bagi lingkungan, inovasi ini berhasil mengurangi jumlah limbah B3 material terkontaminasi sebesar 996,6 Kg/tahun atau 13,52% dari total limbah yang dihasilkan pada tahun 2013.
No. Nama
1.
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Praktek Hambatan Peraturan Umum Pelaksanaan
Pengurangan limbah Kegiatan ini B3 Non dominan dilaksanakan semata-mata untuk menurunkan jumlah limbah B3, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah.
Inovasi berasal dari TBBM Rewulu, bahkan inovasi pertama industri sejenis di Indonesia.
Investasi
Adanya pekerja yang belum mengetahui cara penggunaanya, sehingga butuh training.
-
Hasil Absolut Pengurangan Limbah B3 Hasil 3R Jenis Limbah
Satuan 2010
2011
2012
2013
2014
0,0294
Penggunaan AVM
Ton
Insert Filter Avtur
0,036
Ton
Packing Avtur
0,996
Ton
0,0032
Ton
0
0,08
Recovery Slduge
0,8
0
2,6
Total
0,8
0,08
2,6294
Optimasi Pencetakan
0,0032
Ton 0,0032
1,0352
Ton
Intensitas Limbah B3 Intensitas limbah B3 yang dihasilkan per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan perbandingan antara total limbah B3 yang dihasilkan untuk kegiatan penerimaan, penimbunan, dan penyaluran BBM di tahun 2013 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,0000052 TonCO2/KiloLiter. Posisi Intensitas Limbah B3 dibandingkan dengan Industri lain sejenis Berdasarkan data Benchmarking yang dilakukan oleh PKTK3 FKM UI pada tahun 2013 posisi TBBM Rewulu memiliki intensitas Total limbah B3 dominan yang dihasilkan sebesar 1,45 x 10-6 Ton filter/KLThruput/tahun.
3R Limbah Padat Non B3 Total limbah padat non B3 yang dihasilkan oleh TBBM Rewulu pada tahun 2014 sebesar 37.946 Kg sampah organik 708 Kg sampah anorganik. Limbah padat non B3 organik berasal dari sampah rerumputan dan ranting pepohonan, sementara limbah padat non B3 Anorganik berasal dari sampah plastik, logam, kertas, dan kaca. TBBM Rewulu berhasil melakukan program 3R limbat padat non B3 sebesar 37.940 Kg, sehingga rasio hasil program 3R limbah padat non B3 TBBM Rewulu dibandingkan dengan total limbah padat non B3 yang dihasilkan sebesar 98,12%. Data ini limbah Padat Non B3 telah diverifikasi oleh CETS UII Yogyakarta. Additionalitas & Inovasi 3R Limbah Padat Non B3 (Sampah) Sebagai upaya untuk mengurangi limbah padat Non B3, TBBM Rewulu berinovasi menggganti bungkus makanan di area terbatas TBBM Rewulu dengan Kotak makan. Inovasi ini dilakukan utnuk mengurangi bungkus sisa makanan, dan total sampah yang tidak bisa diolah oleh TBBM Rewulu sebesar 718 Kg. Pengurangan sampah sisa bungkus makanan dengan kotak makan Sampah TBBM Rewulu yang tidak bisa dilakukan untuk menciptakan lingkungan diolah adalah sampah bekas bungkus yang bersih dan bermanfaat bagi stakeholder. makanan yang bisa menimbulkan bau busuk. TBBM Rewulu mengajak pekerjanya untuk membawa kotak makan ke dalam area terbatas TBBM Rewulu, dan membangun sistem berupa penggantian bungkus makanan dengan kotak makan.. Re-design prilaku ini Inovasi dari internal TBBM Rewulu ternyata dapat merubah perilaku pekerja dan mitra kerja yang ada di TBBM Rewulu. Bagi lingkungan, inovasi penggunaan kotak makan ini mengurangi kertas dan plastik bungkus makanan sebanyak 120 kg per tahun
No. Nama
1.
Pengurangan sampah bungkus makanan
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Praktek Umum Hambatan Peraturan Pelaksanaan
Investasi
Kegiatan ini dilaksanakan semata-mata untuk menurunkan timbulan sampah, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah.
Jika ditinjau dari sisi keenokomian, TBBM Rewulu rugi karena jumlah pekerja yang banyak dibandingkan dengan tarif sampah.
Inovasi berasal dari TBBM Rewulu, bahkan inovasi pertama industri sejenis di Indonesia.
Adanya pekerja yang lupa membawa bungkus makanan
Hasil Absolut 3R Limbah Padat Non B3 No
Kegiatan
Tahun 2010
1
Implementasi AVM
2
Optimasi Pencetakan Dokumen
3
Reduce Bungkus Makanan
4
Komposting
5
Penyerahan ke Pengepul
6
2011
2012
Satuan 2013
2014
13,7 69,85
972,97
Kg 99,79
581,28
Kg
-
50
Kg
25039
37279
50742
41675
18974
Kg
295
300
230
338
718
Kg
Pakan Ternak
43306
59505
52307
42389
16960
Kg
Total
70650
97153,85
104265,7
84501,79
37283,28
Kg
Intensitas Limbah Padat Non B3 Intensitas limbah Padat Non B3 yang dihasilkan per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan perbandingan antara total limbah padat Non B3 yang dihasilkan untuk kegiatan penerimaan, penimbunan, dan penyaluran BBM di tahun 2014 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,0000460 Ton/KiloLiter. Posisi Intensitas Limbah Padat Non B3 dibandingkan dengan Industri lain sejenis Berdasarkan data Benchmarking yang dilakukan oleh PKTK3 FKM UI pada tahun 2013 posisi TBBM Rewulu memiliki intensitas Total limbah Padat Non B3 dominan yang dihasilkan sebesar 4,71 ton/Ha. Dan TBBM Rewulu berhasil melakukan pemanfaatan limbah padat non B3 sebesar 98,14 %.
Efisiensi Air dan Penurunan Beban Pencemaran Air Efisiensi Air TBBM Rewulu dalam menjalankan proses operasional selama tahun 2014 menggunakan air sebesar 13304 m3. Dan untuk kegiatan proses produksi sama sekali tidak membutuhkan air karena kegiatan hanya meliputi proses penerimaan, penimbunan, dan penyaluran BBM. Total air yang digunakan untuk fasilitas pendukung yang tidak berkaitan dengan proses produksi dan jasa yang dihasilkan sebesar 13304 m3. Rasio hasil program 3R konservasi air dibandingkan dengan total air yang digunakan sebesar 52,1%. Data Konservasi air TBBM Rewulu telah diverifikasi oleh Pusat Studi dan Energi UGM. Additionalitas & Inovasi 3R Konservasi Air TBBM Rewulu berupaya berinovasi untuk melakukan konservasi air agar mengurangi penggunaan air tanah. Salah satu program di tahun 2014 adalah Recycle Air Cuci Mobil Tangki. Recycle Air Cuci Mobil Tangki Untuk menjaga kebersihan mobil tangki maka secara berkala mobil tangki dicuci di area TBBM Rewulu. Namun proses pencucian mobil tangki tersebut membutuhkan air dalam jumlah besar, oleh karena itu TBBM Rewulu
berinovasi untuk mengurangi jumlah penggunaan air tanah dalam proses pencucian mobil tangki. Inovasi yang dilakukan berupa pembuatan sarana Filter air cuci mobil tangki sehingga air hasil filter masih bisa digunakan
kembali untuk proses cuci mobil tangki.
digunakan bisa dialihkan untuk pengairan persawahan. Pada tahun 2014, TBBM Rewulu berhasil mengkonservasi air dari proses cuci mobil tangki sebesar 18 m3/bulan.
Hal ini memberikan keuntungan kompetitif terhadap masyarakat karena air tanah yang No. Nama
1.
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Praktek Umum Hambatan Peraturan Pelaksanaan
Pengurangan Penggunaan Air melalui Recycle Air Cuci Mobil Tangki
Kegiatan ini dilaksanakan semata-mata untuk menurunkan jumlah penggunaan air tanah, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah.
Inovasi berasal dari TBBM Rewulu, bahkan inovasi pertama industri sejenis di Indonesia.
Investasi
Petugas cuci mobil tangki susah dalam pengoperasian karena ada pola baru, namun sudah di lakukan sosialisasi.
Jika ditinjau dari sisi keenokomian, TBBM Rewulu rugi.
Hasil Absolut 3R Konservasi Air Hasil 3R Kegiatan Sirkulasi Air Tera
Satuan 2010
2011
2012
2013
2014
1568
1632
1712
2416
2896
M3
0,936
0,936
0,936
M3
64,8
-
-
M3
1,02
58,78
M3
54
M3
209
1053
M3
53221,3
2827,2
M3
57,6
57,6
41,56
M3
1835,336
55905,85
6931,476
M3
Pemasangan Sensor Otomatis Reuse Air Wudhu Pemanfaatan Air AC Recycle Air Cuci Mobil Tangki Reuse Air Hujan Peningkatan Resapan Air Biopori Total
1568
1632
Intensitas Air Intensitas Penggunaan Air per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan perbandingan antara total air yang digunakan di tahun 2014 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,0161218 m3/KiloLiter. Posisi Intensitas Air dibandingkan dengan Industri lain sejenis Berdasarkan data Benchmarking yang dilakukan oleh PKTK3 FKM UI pada tahun 2013 posisi TBBM Rewulu memiliki intensitas air yang digunakan sebesar 16,28 m3/pekerja/tahun.
Penurunan Beban Pencemaran Air Efek samping dari kegiatan operasional adalah timbulnya air limbah. Total air limbah yang dihasilkan TBBM Rewulu pada tahun 2014 sebesar 696 m3. TBBM Rewulu tidak menggunakan air dalam proses produksi sehingga tidak ada air limbah dari kegiatan proses produksi. Total air limbah yang dihasilkan dari fasilitas pendukung sebesar 696 m3 yang diigunakan untuk kegiatan maintenance, spray tangki, siram filling shed,dll. Rasio Total penurunan beban pencemaran air dibandingkan dengan total air limbah yang dihasilkan pada tahun 2014 adalah 0,08 %. Data telah diverifikasi oleh Pusat Studi dan Energi UGM.
Additionalitas & Inovasi Penurunan Beban Pencemaran Air Upgrading Oil Catcher TBBM Rewulu berupaya berinovasi untuk melakukan pengelolaan air limbah. Semenjak melakukan penurunan beban pencemaran air upgrading dilaksanakan petugas pengelolaan yang dihasilkan dari outlet IPAL (Oil air limbah mempunyai intensitas pembersihan Catcher). Salah satu program yang dilakukan oil catcher menjadi lebih sedikit karena adalah upgrading sistem Oil Catcher dengan tingkat bebean pencemaran yang menurun. Corrugated Plate Interceptor (CPI). CPI Dengan adanya inovasi ini mampu merupakan sistem IPAL yang lebih kompleks memberikan nilai tambah bagi pengguna dalam pengelolaan air limbah khususnya badan air lain misalnya pertanian dan parameter minyak dan lemak. perikanan karena kualitas badan air menjadi lebih baik. TBBM Rewulu melakukan Redesign Oil Catcher sehingga kadar beban pencemaran air Pada tahun 2014, total penurunan beban ke badan air penerima lebih rendah. Selain pencemaran yang dihasilkan dari program ini itu, sistem upgrading ini meberikan sebesar 0,568 kg atau 0,08%. konstribusi perbaikan kinerja HSE dalam
Hasil Absolut Penurunan Beban Pencemaran Air No 1
Kegiatan Penurunan Beban Pencemaran Air Upgrading Oil Catcher melaui CPI Total Penurunan Beban
Tahun
Satuan
Parameter 2010
2011
Minyak dan Lemak 0
0
2012
2013
2014
0,036 0,827
0,568
kg
0,036 0,827
0,568
kg
Intensitas Air Limbah Intensitas Air Limbah per Thuput (Penyaluran BBM) dapat dihitung dengan perbandingan antara total air limbah yang dihasilkan di tahun 2014 terhadap Thruput (Penyaluran BBM) yaitu sebesar 0,0008434 Kg/KiloLiter. Sementara rasio total penurunan beban pencemaran air dibandingkan dengan total air limbah yang dihasilkan sebesar 0,08%.
No. Nama
1.
Upgrading Oil Catcher dengan system CPI
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Praktek Umum Hambatan Peraturan Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan semata-mata untuk menurunkan beban pencemaran air, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah.
-
Kapasitas air limbah semakin besar sehingga saat pembersihan membutuhkan tenaga yang besar.
Investasi Jika ditinjau dari sisi keenokomian, TBBM Rewulu rugi.
Perlindungan Keanekaragaman Hayati Additionalitas & Inovasi Keanekaragaman Hayati Nursery Plant ( Rumah Flora) Saat musim kemarau di daerah Yogyakarta, TBBM Rewulu sering kali kekurangan air karena kondisi tanah yang kering. Hal ini menyebabkan beberapa tanaman yang tumbuh di 1/3 luas lahan TBBM Rewulu membutuhkan air dalam jumlah banyak untuk menunjang kehidupannya akan mudah mati. Oleh karena itu, TBBM Rewulu membuat sarana pembibitan di dalam area TBBM Rewulu atau Rumah Flora (Nursery Plant). Rumah flora merupakan tempat pembibitan atau rehabilitasi tanaman yang sedang krisis atau terancam pertumbuhannya di TBBM Rewulu. Hal ini memberikan konstribusi terhadap keberlangsungan hidup tanaman tersebut sehingga biodirsitas tanaman di TBBM Rewulu tetap terjaga. Pada tahun 2014, Rumah Flora TBBM Rewulu berhasil membibitkan 44 jenis tanaman yang nantinya akan di tanam di area konservasi TBBM Rewulu. Inovasi ini menyebabkan perubahan prilaku tenaga perawat tanaman dalam proses pembibitan di TBBM Rewulu. Konservasi bersama masyarakat (Sermo & Mangrove) TBBM Rewulu selain melakukan konsrvasi Exsitu, juga melakukan konservasi Insitu berupa Rehabilitasi Mangrove di Pesisir Selatan Pantai pasir mendhit dan Konservasi tanaman penyerap air di area konservasi Waduk Sremo. TBBM Rewulu terdorong karena warga masyarakat di pesisir pasir mendhit mulai tergerus oleh tambak udang sehingga Mangrove jenis Avicena Marina dan Rhizopora Mucronata terancam punah. Dan TBBM Rewulu terdorong bekerja sama dengan warga di arae konservasi waduk Sremo karena jumlah sumber air di waduk Sremo kian tahun semakin menurun. TBBM Rewulu telah melakukan rehabilitasi tanaman Mangrove di pesisir pantai Pasir Mendhit sebanyak 1000 tanaman dan melakukan pemulihan area konservasi waduk Sremo melalui penanaman 8000 jenis tanaman penyerap air serta memiliki nilai ekonomis bagi warga. Dampak yang ditimbulkan ke masyarakat adalah tanaman Mangrove lebih terjaga dan sumber air di area waduk Sremo tetap bisa memberikan kebutuhan air bagi warga di sekitar waduk Sremo. Selain menjadi kawasan konservasi juga dijadikan sebagai tempat penelitian oleh mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta dalam mengenal lebih mendalam terkait tanaman mangrove.
TBBM Rewulu juga berhasil melakukan penangkaran Rusa Jawa dari jumlah awal 3 Ekor menjadi 6 Ekor. Hal ini membuktikan bahwa lokasi TBBM Rewulu juga ramah bagi satwa dalam berkembang biak. Dari hasil pendataan flora dan fauna yang dilakukan oleh Yayasan Kanopi Indonesia di TBBM Rewulu dan kawasan koservasi Insitu, Biodiversitas flora dan fauna telah mengalami peningkatan menjadi 1,46.
Hasil Absolut Keanekaragaman Hayati Tahun No
2010
2011
2012
2013
1
Program Penghijauan di Lereng Selatan Gunung Merapi
2
Program Rehabilitasi Pesisir Selatan Pasir Mendhit
5000
Program Penghijauan di Turgo
10000
3 4 5 6 7
8000
tanaman 5000
114
Penagkaran Rusa Jawa
3
tanaman tanaman
2
Rumah Flora
Aspek Adisionalitas Kewajiban dalam Praktek Umum Hambatan Peraturan Pelaksanaan -
tanaman tanaman
8000
Penghijauan di Hutan Lindung Mini
Pembibitan melalui Kegiatan ini Rumah Flora dilaksanakan semata-mata untuk menjaga keanekaragaman hayati, tidak didasari oleh Peraturan / Kewajiban Pemerintah.
2014
10000
Program Penghijauan di area konservasi Waduk Sermo
No. Nama
1.
Satuan
Kegiatan
Pengetahuan tenaga rawat tanaman di TBBM Rewulu masih kurang, namun diadakan pelatihan untuk tingkatkan pengetahuan.
1
Ekor
44
Tanaman
Investasi Jika ditinjau dari sisi keenokomian, TBBM Rewulu tidak mendapatkan manfaat namun tetap dijalankan sebagai wujud komitmen dalam menjaga keanekaragaman hayati.
Pemberdayaan Masyarakat Operasional TBBM Rewulu tidak bisa lepas dari warga sekitar, untuk itu TBBM Rewulu menerapkan bisnis yang peduli terhadap masyarakat khususnya yang berada di sekitar area operasi TBBM Rewulu. Komitmen ini tertulis melalui kebijakan Coorporate Social Responsibility (CSR) TBBM Rewulu. Bagi TBBM Rewulu prgram CSR tidak semata-mata urusan bisnis, bila dilihat dari disisi ekonomis, program CSR yang dijalankan merupakan investasi jangka panjang dalam menjaga hubungan interpersonal dengan warga. Tim CSR TBBM Rewulu tidak hanya melihat dari sisi pandang kebutuhan pokok, namun justru mencoba untuk mengembangkan paradigma kehidupan yang bersinergi, sehingga masyarakat mampu melebihi kebutuhan sehari-hari. Hal ini telah dituangkan dalam sebuah rencana strategis jangka panjang untuk mencapai masyarakat yang berkualitas lahir dan bathin. Salah satu pengembangan paradigma ini berupa paradigma pemasasaran hasil potensi yang ada, pola kehidupan dalam perawatan ternak, penggunaan teknologi alamai dalam mengusir hama di Pertanian, pengembangan cara bercocok tanam yang baru di lahan krisis air serta menciptakan lingkungan bersih dengan mengembangkan potensi kreatifitas diri.
Kelompok Tani Ngudi Makmur Dusun Plawonan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak 4,4 Juta Rupiah hanya dalam waktu 2 bulan.
Program yang berjalan dimasyarakat didampingi oleh tenaga yang kompeten dari Tim CSR TBBM Rewulu. Dalam menjalankan programnya masyarakat didampingi mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi hasil program, serta menetukan tindak lanjut kedepannya utnuk pengembangan program.
Program Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pertanian Implementasi Diversifikasi Pertanian Masyarakat Dusun Plawonan, Desa Argomulyo sebelumnya mengalami masalah pertanian diakibatkan kekurangan sumber air. Pada tahun 2013, TBBM Rewulu memberikan bantuan berupa sarana irigasi untuk membantu warga mencukupi kebutuhan air pertanian. Seiring waktu berjalan, hasil panen padi kurang bagus dikarenakakan tingkat kesuburan tanah yang kurang. Dari sini, TBBM Rewulu mendampingi warga dalam penerapan Diversifikasi Pertanian di Dusun Plawonan. Diversifikasi Pertanian merupakan suatu sistem pola tanam dalam satu sawah namun memiliki jenis tanaman yang berbeda dan tidak tumpang tindih antar tanaman satu dengan tanaman yang lain. Sebagai tindaklanjut bantaun pengairan yang diberikan oleh TBBM Rewulu warga sepakat untuk menjalankan diversifikasi dalam meningkatkan nilai penghasilan ekonomi para petani, yaitu penanaman bawang merah dan cabe. Kegiatan ini belum pernah dilaksanakan di Dusun Plawonan, sehingga metode ini menjadikan hal yang pertama sekaligus uji coba pertama kalinya bagi para petani. Petani yang tergabung dalam kelompok tani Ngudi telah banyak merasakan manfaat salah satunya ilmu baru dalam metode penanaman bawang merah dan cabe. kegiatan penanaman bawang merah dan cabe ini membutuhkan perhatian yang lebih ekstra. Namun hasil jerih payah tersebut terbayarkan setelah kelompok petani Ngudi Makmur berhasil menambahkan penghasilan sekitar Rp 4.400.000,00 dalam waktu 2 bulan atau satu kali panen dibandingkan penghasilan padi yang membutuhkan masa panen lebih lama, yaitu sekitar 4 bulan.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi program, masyarakat sangat tertarik dan ingin mengembangkan ilmu yang didapatkan untuk diterapkan pada lahan anggota kelompok yang lain. Selain itu dampak yang dirasakan oleh anggota kelompok tani adalah adanya perkembangan pola pikir anggota kelompok bahwa masih ada alternatif yang bisa dilakukan selain menanam padi untuk meningkatkan ekonomi mereka. Implementasi Trap Barrier System (TBS) Selain di Dusun Plawonan, PT Pertamina Terminal BBM Rewulu juga mendampingi kelompok tani lain di Dusun Watu, yaitu Kelompok Tani Subur Makmur. Kegiatan di Kelompok Tani Subur Makmur ini berbeda dengan Kelompok Tani Ngudi Makmur. Hal ini dikarenakan perbedaan latar belakang permasalahan. Kegiatan yang dilakukan dikelompok tani Subur Makmur adalah penarapan teknologi alat perangkap tikus alami yang disebut Trap Barrier System (TBS). Munculnya kegiatan ini merupakan inovasi dari pihak Terminal BBM Rewulu bekerja sama dengan Joglo Tani, kareana pada tahun 2013 sebagian Kelompok Tani Subur Makmur mengalami serangan hama tikus sebanyak 70% dari total lahan sawah. Kendati pada awal perencanaannya mendapat pertentangan dari masyarakat, PT.Pertamina Terminal BBM Rewulu mencoba untuk menerapkan TBS ini sebagai upaya memberantas hama tikus. Demi memaksimalkan kegiatan ini pula, menerapkan TBS pertama kali dilahan salah satu anggota kelompok yaitu Pak Masri. Setelah inovasi ini di Implementasikan pada lahan milik anggota kelompok Tani Watu diwilayah Bogem, dengan luas lahan 500 meter dan alat TBS sebanyak 10 bubu (perangkap) dengan 150 meter terpal. Dengan adanya alat TBS menjadikan motivasi tersendiri bagi anggota kelompok tani khususnya di kelompok tani Subur Makmur diwilayah dusun Watu. Munculnya penerapan alat TBS sebagai alat pembasmi hama tikus anggota kelompok tani Subur Makmur menjadikan kelompok tani tidak Petani telah berhasil terlalu mendapatkan sekitar 400-500 khawatir ekor tikus pada pemasangan ketika musim salah satu laham anggota Subur panen padi. Inovasi ini memberikan keuntungan kompetitif lain Makmur yaitu mengurangi racun kimia dalam membasmi hama tikus. Secara keseluruhan, Inovasi yang diterapkan oleh TBBM Rewulu terhadap masyarakat mampu menngubah pola pertanian di masyarakat baik terkait cara bercocok tanam maupun mengusir hama pertanian.
Praktek Umum
Kewajiban Dan Peraturan
Investasi Hambatan Pelaksanaan
Inovasi yang dilakukan oleh Tim CSR TBBM Rewulu merupakan praktek yang jarang dilakukan oleh kelompok tani lain khususnya dalam mengusir hama tikus. Program dan Inovasi yang dijalankan CSR TBBM Rewulu sematamata untuk membantu permasalahan warga, tidak ada peraturan/kewajiban pemerintah yang mengatur hal tersebut. Inovasi tersebut merupakan investasi sosial untuk perbaikan pengembangan masyarakat yang berkelanjutan. Pada awalnya terdapat penolakan dari anggota terkait akan diterapkannya TBS untuk membasmi hama tikus. Namun dengan kuatnya komitmen dari perusahaan PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Rewulu pada akhirnya berhasil meyakinkan anggota kelompok tani untuk mencoba dan menerapkan TBS pada lahan sawah milik mereka.
Program Pengembangan Industri Rumah Tangga Jamu Tradisional Berbasis Masyarakat Varian Produk Secang Celup Program pengembangan industri rumah tangga jamu tradisional berbasis masyarakat dilingkup wilayah Ring 1 PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Rewulu mengalami perkembangan yang cukup baik dari tahun ke tahunnya . Pada tahun 2014, kelompok jamu tradisional Jati Husada Mulya (JHM) mulai menambah variant jamu yang sebelumnya hanya jamu instan serbuk, kini ditambah dengan jenis variant jamu kantung celup (Secang Celup).
Terbentuk Koperasi Wanita Jati
Jan-14 Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Munculnya variant secang celup ini Husada Mulya mempunyai Legalitas merupakan hasil kreasi kelompok JHM yang No. 07/BH/HV.I/VII/2014 didukung penuh oleh PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Rewulu dengan melalui inovasi variant baru produk kelompok JHM. beberapa kali tahapan Demi mengatasi hambatan terkait dengan percobaan uji rasa. larutnya semua bahan secang tersebut, Dalam melakukan kelompok melakukan cara mengubah tekstur percobaan ini tidak secang celup menjadi lebih kasar agar saat terlepas dari beberapa secang celup di seduh dengan air panas masih kendala yaitu bahan – ada bahan yang tersisa didalam kantong bahan yang digunakan secang tersebut. untuk memproduksi secang celup teksturnya terlalu 3.500.000 halus sehingga ketika 3.000.000 diseduh dengan air 2.500.000 panas, bahan akan 2.000.000 1.500.000 mudah larut tanpa ada sisa dikantung secang Wiji Temulawak 1.000.000 celupnya. Hambatan yang lain yang ditemui Jati Husada Mulya 500.000 yaitu terkait dengan mesin pencacah bahan 0 baku secang celup yang kurang memadai jika digunakan untuk mencacah bahan baku dalam jumlah yang banyak. Dari hambatan – hambatan yang ada tersebut tidak Grafik. Omzet Penjualan Jamu menyurutkan niat dalam memunculkan Produk secang celup ini juga mempunyai keunggulan yaitu praktis dibawa kemana saja dan mudah larut dalam air. Sehingga mudah dinikmati oleh siapa saja. Munculnya Koperasi Berbadan Hukum di Kelompok Jamu Kegiatan yang ada dikelompok jamu tradisional Jati Husada Mulya bukan hanya terpaku dalam kegiatan produksi jamu saja. Kelompok mulai mengembangkan kegiatan usahanya melalui koperasi. Keberadaan koperasi ini dilakukan untuk mendekatkan dan mempermudah anggota dalam memperoleh bahan baku pembuatan jamu. Selain itu juga membantu dalam hal keuangan karena didalam koperasi ini diadakan kegiatan simpan pinjam. Melihat adanya potensi
kelembagaan koperasi yang ada dikelompok, PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Rewulu mendorong kelompok Jati Husada Mulya untuk melegalkan koperasi menjadi koperasi berbadan hukum. Dukungan yang
diberikan oleh PT Pertamina (Persero) Terminal BBM rewulu disambut baik oleh kelompok.
Tradisional Corner di SPBU Paradigma masyarakat terkait SPBU hanya digunakan untuk tempat isi BBM atau istirahat. Kini masyarakat bisa merelaksasi tubuhnya dengan mampir sejenak di Tradisional Corner SPBU. Sebagai awal penciptaan tradisonal corner telah dapat dijumpai di SPBU Candi Mas Yogyakarta. Tradisional corner menyajikan sajian beberapa olahan tradisional yang alami dari kelompok jamu binaan CSR TBBM Rewulu. Kelompok Jamu Jati Husada Mulya dan Kelompok Jamu Wiji Temulawak diberikan tempat oleh PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Rewulu untuk memasarkan produk kelompok mereka masing – masing. Tujuannya dengan adanya tradisonal corner ini dapat memperluas jaringan pemasaran dan Praktek Umum
Kewajiban dan Peraturan
Investasi
Hambatan Pelaksanaan
meningkatkan hasil kelompok jamu.
penjualan
produk
Inovasi untuk membuat Tradisional Corner berasal dari CSR TBBM Rewulu dan merupakan TBBM Pertama yang menerapkan inovasi tersebut. Tidak ada peraturan/kewajiban pemerintah yang mengatur pembuatan pengembangan inovasi produk Secang Celup mapupun Tradisional Corner, hal ini semata-mata ditujukan untuk mengembangkan cara pemasaran baru bagi kelompok jamu. Investasi yang dikeluarkan oleh TBBM Rewulu merupakan Investasi sosial jangka panjang untuk rpogram yang berkelanjutan. Tantangan dalam mewujudkan Traditional Corner adalah meyakinkan pihak SPBU dan pusat oleh – oleh untuk dapat diajak bekerja sama. Beberapa SPBU sulit untuk memberikan tempat Traditional Corner dikarenakan dari pihak SPBU merasakan kekhawatiran akan persaingan bisnis. Selain itu juga dikarenakan produk yang dijual oleh kelompok hampir sama dengan produk yang dijual dicorner – corner SPBU tersebut.
Program Pengelolaan Sampah Mandiri
Pelatihan kerajinan dari sampah merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan Bank Sampah pada tahun 2013. Tujuan dari adanya kegiatan ini adalah termanfaatkannya sampah yang ada sehingga dapat meningkatkan nilai gunanya
sehingga mampu menambah penghasilan anggota kelompok. Dari 11 Bank Sampah binaan CSR PT Pertamina (Persero) Terminal BBM Rewulu, terdapat 3 Bank Sampah yang sudah memulai memanfaatkan sampah dengan dibuat kerajinan, yaitu Bank Sampah “Kurnia” yang berlokasi di Dusun Plawonan, Bank Sampah “Punk Sik” yang berada di Dusun Samben serta Bank Sampah “Sekar Berseri” di Dusun Sengon Karang. Selain program kerajinan dari sampah, TBBM Rewulu juga mendampingi masyarakat dalam mengelola warung hidup. Warung Hidup merupakan perkebunan sayuran milik warga yang berasal dari program pengembangan pupuk kompos hasil sampah organik.
Program Perberdayaan Masyarakat Melalui Peternakan Kambing PE Program peternakan yang dilakukan oleh kelompok binaan CSR TBBM Rewulu di Dusun Gamol, Kec. Gamping ini sedikit unik. Mereka mempunyai program “Posyandu Ternak”. Pada umumnya ibu-ibu mengantarkan anaknya menuju posyandu untuk diperiksa oleh dokter. Namun berbeda di kelompok Peternakan di Dusun Gamol. Binaan CSR TBBM Rewulu membawa ternak mereka yaitu Jenis Kambing PE ke Posyandu. Tentu saja dokter yang memeriksa adalah dokter hewan. Anggota kelompok juga dibantu memantau kondisi kesehatan ternaknya melalui buku Saku Posyandu Ternak. Dari situ Beternak kambing bukanlah suatu hal yang identik dengan bau karena kelompok Peternakan Kambing PE di Dusun Gamol telah membuktikan beternak bisa dilakukan dengan cara yang sehat bahkan
bertetangga
dengan
pemilik
rumah.
Roadmap CSR Kami