RINGKASAN INDIGENOUS KNOWLEDGE TENTANG SPIRIT DAN ENERGI SOSIAL POTENS1AL PEREMPUAN MADURA DALAM KONTEKS PERUBAHAN SOSIAL DI INDONESIA Keppi Sukesi1, Umi Wisaptiningsin2, Iwan Nurhadi3 Pusat Penelitian Gender dan Kependudukan - Lembaga Penelitian Universitas Brawijaya Masyarakat Madura mempunyai karakter sosial, ekonomi dan budaya yang spesifik. Perempuan Madura dalam sistem sosial budaya yang patriarkhi memiliki mobilitas sosial dan etos kerja yang tinggi sehingga mereka dapat bertahan dan berkembang di daerah asal maupun di daerah tujuan migrasi. Ketahanan tersebut bersumber dari kuatnya pranata/institusi sosial sebagai energi sosial yang penting dalam masyarakat. Kurang dipahaminya indigenous knowledge (pengetahuan lokal) suatu komunitas berakibat pada timbulnya bias ilmu pengetahuan yang penting sebagai dasar pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengidentifikasi dan menganalisis jatidiri dan spirit perempuan Madura dalam menghadapi pekerjaan produktif dan pekerjaan domestik; (2) Menganalisis perilaku intrinsik dan dominan perempuan dalam ekonomi rumahtangga; (3) Menganalisis persepsi perempuan Madura terhadap perubahan sosial, ekonomi dan kelembagaan tradisional. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif. Populasi penelitian adalah perempuan Madura baik yang tinggal di Pulau Madura maupun di luar Pulau Madura. Lokasi penelitian dipilih secara purposive yaitu Kabupaten Pamekasan, dan luar Madura, yaitu : kota Malang dan Malang Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus secara mendalam, pendekatan sejarah terutama oral history dan penelusuran dokumen, serta diskusi terfokus dengan perempuan Madura. Informan dipilih secara purposive (sengaja) diharapkan menggambarkan berbagai ciri spesifik, dan ditelusuri secara snowballing. Teknik pengambilan data dilakukan dengan : a. wawancara ticlak terstruktur secara mendalam; b. observasi terlibat dalam kegiatan bekerja perempuan Madura; c. wawancara dalam kelompok; d. pemahaman nilai-nilai simbol-simbol dan ceritera rakyat. Analisa data dilakukan secara diskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian tergambar bahwa Perempuan Madura, dari lapisan sosial ekonomi kaya ataupun miskin, berpendidikan tinggi ataupun rendah, yang tinggal di pulau Madura maupun yang telah Prof. Dr. tr. Keppi Sukesi, MS, dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang 2 Ir. Umi Wisaptiningsih, MS, dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang 3 Iwan Nurhadi, S.Sos, M.Si, dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Brawijaya Malang
bermigrasi ke Jawa adalah pekerja keras untuk pekerjaan njmahtangga maupun pekerjaan nafkah. Perempuan dari njmahtangga dengan status sosial ekonomi rendah bekerja untuk hidup, bekerja sebagai kewajiban, sudah selayaknya orang hidup perlu makan oleh karena itu harus bekerja untuk mendapat penghasilan. Bekerja adalah kebanggaan, dan memberi contoh pada anak-anaknya. Etos kerja perempuan Madura didorong oleh keyakinan bahwa kerja adalah ibadah, amal dan membentuk kemandirian. Motivasi intrinsik atau dari dalam diri perempuan Madura yang sangat kuat, dibentuk oleh pola sosialisasi dari keluarga asal (keluarga orientasi),
keseimbangan kerja antara bekerja rumahtangga dan nafkah, bekerja sebagai ibadah, keterbatasan sumberdaya dan pemenuhan kebutuhan, keinginan lepas dari kemiskinan, dan motivasi membantu suami. Lembaga lokal masih kuat dan nilai gender tentang perempuan bekerja merupakan modal sosial yang penting. Bagi perempuan Madura yang tinggal di pulau Madura, perubahan sosial ekonomi tidak terlalu dirasakan, apalagi yang tinggal di daerah pedesaan. Bagi perempuan Madura yang tinggal di luar Madura, setiap ada perubahan sangat terasa, baik perubahan sosial maupun ekonomi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa jati diri, perempuan Madura dari berbagai lapisan, yang tinggal di Madura dan luar Madura menunjukkan semangat kerja yang tinggi, didukung oleh etos kerja pemenuhan kebutuhan, ibadah, kewajiban dan kemandirian. Perempuan Madura memiliki jiwa migrasi yang sama dengan kaum prig, karena ingin memperbaiki kualitas hidupnya. Adaptasi terhadap perubahan diketemukan pads komunitas perempuan migran. Lembaga lokal potensial yang sangat membantu perempuan bekerja adalah pondok pesantren, tanean lanjang, dan pranata kerja di pertanian maupun luar pertanian khususnya perdagangan. Jatidiri perempuan Madura sebagai pekerja keras yang didorong oleh semangat dari dalam (intrinsik) adalah energi sosial budaya perempuan Madura yang sangat potensial untuk menggerakkan dan memberdayakan mereka untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan Madura dan keluarganya. Diperlukan tindak lanjut dari penelitian ini untuk menemukan dan memahami pengetahuan lokal (local knowledge) perempuan Madura yang dilaksanakan melalui studi mendalam dan diskusi terfokus tentang aktivitas kerja dan daya adaptasi, lembaga lokal. Kata Kunci : Lembaga Lokal, Jati Did, Etos Kerja, Motivasi Intrinsik, Perubahan Sosial
SUMMARY INDIGENOUS KNOWLEDGE OF SPIRIT AND POTENTIAL SOCIAL ENERGY OF MADURESE WOMAN IN INDONESIA SOCIAL CHANGE CONTEXT Keppi Sukesi, Umi Wisaptiningsih, Iwan Nurhadi Research Center of Gender and Population University of Brawijaya Madurese have social character, specific culture and economics. Woman of Madurese in patriarchy social culture system has social mobility and high activity ethos so that they earn to stay and expanding in area where they come from and also in area of migration target. The resilience of Madurese Women stem from their strength of social institution as important social energy in society. The Ignoring indigenous knowledge (local knowledge) cause incidence of important science diffraction as development base. This research aim to: (1) identify and analyze spirit of woman of Madurese in facing productive and domestic work; (2) analyze dominant and intrinsic behaviour of woman in household economics-, (3) analyze perception of woman of Madurese to change of social, economic and traditional institute. This research use qualitative research method. Research population is woman of Madurese both who live in Island of Madura and also outside Island of Madura (migrant). Location Research is selected by purposive that is Sub-Province of Pamekasan, and outside Madura Island, that is: City of Malang and Southside of Malang Residence. Method Research used is case study exhaustively, approach of history especially oral history and document tracer, and also discussion focused on Madurese Woman. Informants selected purposively expartpd to depict various specific characteristic, and traced by snowball system. Data intake conducted with (a). Structured interview (b). Participated observation of Madurese woman activity (c). Focus group interview (d). Understanding symbolic values and people story. Data analysis conducted by descriptive qualitative method. Pursuant as result of research drawn that Woman of Madurese both social coat of impecunious rich economics and or have, higher education to lower class, which live in island of Madura and also which live in Java is eager to beaver for the work of household and also income earning work. Woman which come from lower social economics status work for life, work as obligation, it is on the right track to life people require to eat therefore have to work to get production. Working is a pride and as example for their children. Work Ethics of Madurese Woman is pushed by confidence that job is religious service, charitable and form independence. Intrinsic motivation within Madurese woman is very strong which formed by family socialization pattern (family orientation), activity/job balance between working income earn work and domestic work as religious service, limitation of natural sources and accomplishment of requirement to release from poorness and motivation to assist husband. In local institute and value of gender, woman work still remains representation of important social capital. To woman who lives in island of Madura, do not notice the economic social change more than anyone else who live in rural area. To woman of Madura who live,
outside Madura, every change can be felt, goodness change of economics and also social. This research conclude that spirit of Madurese woman from various coat, who live in Madura and outside Madura show the high spirit supported by work ethos accomplished by requirement of religious service, independence and obligation. Woman of Madura have migration soul which is equal to man dan, because wishing to improve the life quality. Adaptation to change met at community of woman migran. Potentialy local institute is assisting of woman work in maisonette of pesantren, tanean lanjeng, and pranata work in agriculture and also outside agriculture specially commerce. Spirit of Madurese woman as eager beaver is pushed by social energi of culture to move and is powered to increase the quality of life for woman of Madura and her family. The follow-up of this research is needed to find and comprehend local knowledge of woman, executed by Madura circumstantial study and discussion focused on work activity and local institute adaptation energy. Keyword : Local Institute, Working Spirit, Working Ethos, Intrinsic Motivation, Change of Social.
DAFTAR PUSTAKA Bart, Frederik. 1969. Kelompok Etnik dan Batasannya. AKATIGA. Bandung De Jonge, Huub. 1989. Madura daiam Empat Jaman : Pedagang, Perkembangan Ekonomi dan Islam, PT Gramedia, Jakarta. De Jonge, H. (ed). 1989. "Agama, Kebudayaan, dan Ekonomi". RajawaliJakarta. Dwijowinoto, W. 2002. "Wanita Meiamar Pha Tradisi Masyarakat Trenggalek Jawa Timur". Hasil Penelitian-UNESA. Clelland, MC dalam Ruruh K. (2003). "Studi Koreiasi antara Motivasi dengan Perilaku Petani daiam Budidaya Jagung". Skripsi - FP Unibraw. Djojodigumo. 1957 dalam Pudjiwati Sajogyo, 1995. "Sosioiogi Pembangunan" PT. Gramedia, Jakarta. Faisal, Sanapiah. 1999. Format-Format Penelitian Sosial. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Geertz, Hildret. 1985. "Keluarga Jawa". Grafiti Press. Gertz, Clifford. 1973. "The interpretation of Cultures : The Free Press of Glencae, London. Gomes, FC daiam Sugiyanto. (2001). Pendidikan Orang Dewasa. Fakultas Pertanian Unibraw Malang. Handayani, Trisakti. 2002. Konsep dan Teknik Penelitian Gender. UMM Press. Malang. Hidayat, Hamid. 1989. Diktat Kuliah Metode Penelitian Sosiat. Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang. Internet. 2003. Madura Masa Laiu Kini dan Masa Yang Akan Datang (Sebuah Tinjauan Perilaku Ekonomi). Padepokan Virtual Koentjaraningrat.1990. Pengantar llmu Antropologi. Rineka Cipta. Jakarta, Kompas. 30 Oktober 2002. Karapan Sapi, Pesta, Tradisi, dan Prestise Rakyat Madura. Muhadjir, Noeng. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rake Sarasin. Yogyakarta. Mukmin, Hidayat. 1980. Beberapa Aspek Perjuangan Wanita Di Indonesia. Bina Cipta. Jakarta. Postel-Cooster, Els. 1988. "The Autonomy of Women" dalam The Gender of Power, Cathy Dawis (ed), Vena-Leiden University - Nederland. Rifat, Mien A. 1993. Lintasan Sejarah Madura. Yayasan Lebbur-legga. Surabaya. Rifai, Mien A. 2003. Strategi Pembudayaan IPTEK di Kalangan Masyarakat Madura Berbasis Budaya Setempat Makalah Semiloka, Unibraw Malang. Schoorl. 1982. Modernisasi. Bina Cipta. Jakarta Singarimbun. Effendi. 1987. Metode Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta. Soemardjan, Selo. 1982. Perubahan Sosial di Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. —. Subsistensi. 1990. Komersialisasi, dan Industrialisasi di Madura 1700 -1990. Pusat Kajian Madura Universitas Negeri Jember. Sajogyo dan Sajogyo, P. 1982. Sosiologi Pedesaan. PT. GramediaJakarta. Sukesi, K. dkk. (2002). Jaminan Sosial Bagi Tenaga Ken'a Perempuan Sektor Informal. PPPW Unibraw- Kementerian PP - Jakarta. Subaharianto, Andang. 2002. Kajian Kebijakan Resistensi Sosial Budaya terhadap IPTEK : Studi Kasus Tanggapan Masyarakat Pulau
Madura dalam Menen'ma Industri Listrik dan Desalinasi. Kerjasama Kementerian RISTEK dan Lemlit Universitas Jember. Suriasumantri, Jujun S. 2002. Sebuah Pengantar Populer. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta. Sugiyanto, K. Sukesi dan S. Sumoputro, 2002. Pemberdayaan Masyarakat Pengungsi Sambas dan Sampit di Madura melalui Rekacipta Usahatani Semihidrooonik. Hasil Penelitian RUT. PPIS -Unibraw- Malang. Umar, Nasaruddin. 1999. Argumen Kesetaraan Gender. Paramadina. Jakarta Wijaya Hesti R. 2002. Presiding Lokakarya A/as/ona/"Dampak Globalisasi Terhadap Perempuan". PPPW - Unibraw - Malang. Weber, Max dalam M.2. Lawang. 1982. Teori Sosiologi. PT. Gramedia. Jakarta