Halaman 13 Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : 31 Maret 2009 Rp Sampai dengan 1 bulan 2,871,638,880 > 2 bulan - 3 bulan 8,701,975,725 > 4 bulan - 6 bulan Jumlah 11,573,614,605
31 Maret 2008 Rp 2,364,194,954 8,512,358,860 10,876,553,814
Transaksi-transaksi perusahaan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut : 31 Maret 2009 Rp PT. Wijaya Triutama Plywood Industry
9,642,675,490
31 Maret 2008 Rp 8,463,128,740
Transaksi Penjualan barang jadi
Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut sekitar 36% dan 24% masing-masing dari jumlah penjualan untuk 31 Maret 2009 dan 2008. Perusahaan juga membeli/memenuhi kebutuhan arus listrik dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa (PT. Wijaya Triutama Plywood - dari hasil genset miliknya). Jumlah transaksi pada tahun 2009 sebesar Rp. 208.673.920,- merupakan 100% kebutuhan arus listrik produksi. Pembelian arus listrik langsung dibayar via bank. 31 Maret 2009 Rp Pihak ketiga : PT. Daya Sakti Unggul Plywood PT. Unggul Summit Particle Board Industry PT. Hendratna Plywood PT. Gunung Meranti Raya Plywood PT. Tunggal Yudhi Sawmill Plywood PT. Antang Permai PT. Sumalindo UD. Inmaco, Surabaya Young Way Trading, Hongkong PT. Hutan Domas Raya Plywood PT. Sangkurilang Bhakti Oti Yeboah Ltd, Ghana Naja David Vaneer, Ghana Chemkoat Ltd, Ghana Lain-lain (masing-masing di bawah Rp. 100 juta) Jumlah Rincian umur piutang sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : Sampai dengan 1 bulan > 2 bulan - 3 bulan > 4 bulan - 6 bulan > 7 bulan - 1 tahun > 1 tahun Jumlah
31 Maret 2008 Rp
19,804,414,791 17,748,624,351 7,543,996,503 4,755,735,919 4,598,755,012 1,755,594,453 936,672,636 565,491,795 98,490,075 20,076,413 57,827,851,948
15,530,516,629 9,990,679,026 7,731,209,522 4,755,735,919 9,197,510,023 2,373,582,945 1,705,438,508 282,046,056 6,017,475,519 912,616,241 205,205,000 190,998,500 97,957,200 35,602,045 59,026,573,133
5,012,002,805 13,959,619,223 20,944,720,190 8,985,817,965 8,925,691,765 57,827,851,948
7,471,322,659 20,600,855,851 4,226,374,332 4,254,529,227 22,473,491,064 59,026,573,133
Piutang usaha dalam mata uang asing berjumlah US$ 5.982.885,50 dan US$ 7,598,165.97 pada 31 Maret 2009 dan 2008
Halaman 14 6
UANG MUKA Uang muka terdiri dari : 31 Maret 2009 Rp Bom : Cetak annual report Octappeal : Brand Indentity Tjokro Bersaudara: Sparepart Formaline Adnas,Pujo,Nando & Partner Injaplast: Kantong Plastik Lain-lain Jumlah
31 Maret 2008 Rp
12,500,000 12,500,000 26,235,000 2,500,000 53,735,000
12,000,000 24,000,000 37,000,000 2,000,000 75,000,000
31 Maret 2009 Rp 1,364,258,901 4,436,290,365 80,551,162 5,881,100,428
31 Maret 2008 Rp 8,067,592,741 12,281,710,708 105,663,595 20,454,967,044
7 PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari : Barang jadi Barang baku dan pembantu Lain-lain Jumlah
Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap resiko kerugian dan resiko lainnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas resiko kebakaran dan resiko lainnya yang mungkin dialami Perusahaan. 8 PAJAK DIBAYAR DIMUKA Pajak dibayar dimuka terdiri dari : Pajak Penghasilan : PPh Pasal 25-tahun 2006 PPh Pasal 22-tahun 2007 PPh Pasal 22-tahun 2008 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
1,179,415,805 1,179,415,805
2,430,416,583 1,179,415,805 128,583,835 545,296,859 4,283,713,082
31 Maret 2009 Rp 121,905,245 44,291,666
31 Maret 2008 Rp 94,588,568 53,141,666
166,196,911
147,730,234
9 BIAYA DIBAYAR DIMUKA Biaya dibayar dimuka terdiri dari : Asuransi Lain - lain Jumlah
Aktiva Tetap da persediaan telah di asuransi dengan secukupnya untuk melindungi asset perusahaan dari kerugiaan yang timbul Lain-lain diatas adalah uang muka atas kewajiban iuran tahunan ke BEI , KSEI dan EDI
Halaman 15 10 AKTIVA TETAP Aktiva tetap terdiri dari : 2008 Rp Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Inventaris Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Inventaris Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Nilai Buku
Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Inventaris Aktiva Sewa Guna Usaha Peralatan transportasi Nilai Buku
Kurang Rp
2009 Rp
1,057,939,486 7,585,540,520 90,445,469,030 9,804,650,811 2,167,076,238 111,060,676,085
-
-
1,057,939,486 7,585,540,520 90,445,469,030 9,804,650,811 2,167,076,238 111,060,676,085
158,000,000 111,218,676,085
-
-
158,000,000 111,218,676,085
5,938,717,697 69,708,612,784 9,448,248,096 2,150,993,725 87,246,572,302
63,095,469 1,422,021,760 41,919,259 3,399,850 1,530,436,338
-
6,001,813,166 71,130,634,544 9,490,167,355 2,154,393,575 88,777,008,640
31,600,000 87,278,172,302
7,900,003 1,538,336,341
-
39,500,003 88,816,508,643
23,940,503,783
2007 Rp Nilai Tercatat Pemilikan Langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan transportasi Inventaris
Tambah Rp
1,057,939,486 7,585,540,520 90,445,469,030 9,063,486,902 2,167,076,238 110,319,512,176
22,402,167,442
Tambah Rp
Kurang Rp -
2008 Rp -
1,057,939,486 7,585,540,520 90,445,469,030 9,063,486,902 2,167,076,238 110,319,512,176
581,500,000 110,901,012,176
158,000,000 -
-
739,500,000 111,059,012,176
5,611,977,193 64,020,525,758 8,792,652,824 2,127,846,578 80,553,002,353
81,685,138 1,422,021,732 60,847,469 5,786,786 1,570,341,125
-
5,693,662,331 65,442,547,490 8,853,500,293 2,133,633,364 82,123,343,478
290,750,000 80,843,752,353
36,975,000 1,607,316,125
-
327,725,000 82,451,068,478
30,057,259,823
28,607,943,698
Halaman 16 Pembebanan penyusutan tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut : Harga pokok produksi Beban umum dan administrasi Jumlah
31 Maret 2009 Rp 1,477,061,850 61,274,491 1,538,336,341
31 Maret 2008 Rp 1,504,084,360 103,231,765 1,607,316,125
Beban penyusutan aktiva tetap pemilikan langsung berjumlah Rp. 1.530.436.338,- (2009) dan Rp. 1.570.341.125,(2008). Beban penyusutan aktiva sewa guna usaha berjumlah Rp. 7.900.003,- (2009) dan Rp. 36.975.000,- (2008). Perusahaan mengasuransikan aktiva tetap terhadap resiko kerugian karena kebakaran dan lainnya. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian.
11 AKTIVA LAIN-LAIN Aktiva lain-lain terdiri dari : Jaminan sewa guna usaha Uang jaminan Pinjaman karyawan Jumlah
31 Maret 2009 Rp 31,600,000 132,700,000 40,476,000 204,776,000
31 Maret 2008 Rp 131,600,000 132,700,000 114,251,000 378,551,000
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
12 HUTANG USAHA Hutang usaha terdiri dari : Hutang usaha (Rp) PT. Indowax Sumber Batuah PT. Goatama Sinar Batuah PT. Golden Triutama PT. Gaya Bhakti Binzar Sub Jumlah Hutang usaha (US$) Mitsui Superin Chemical Pte. Ltd., Singapore PT. Goutama Sinar Batuah PT.Atlantic Sri Melamine (US$ 129,718.44) Sub Jumlah Jumlah
8,276,647,500 22,852,500 108,625,000 7,397,500 2,244,000 8,417,766,500 -
11,989,329,880 1,753,360,075 84,469,000 17,627,500 4,355,250 13,849,141,705
8,417,766,500
3,053,254,600 11,079,722,655 1,695,376,000 27,445,770 15,855,799,025 29,704,940,730
31 Maret 2009 Rp 7,773,176,500 644,590,000 8,417,766,500
31 Maret 2008 Rp 26,071,865,330 3,633,075,400 29,704,940,730
Rincian umur dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut : sampai dengan 1 bulan > 2 bulan - 3 bulan > 4 bulan - 6 bulan Jumlah
Halaman 17 13 HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari : 31 Maret 2009 Rp Pajak penghasilan : Pasal 21 Pasal 23 Pasal 29 Taksiran pajak penghasilan Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
29,548,036 566,160 613,874,829 1,197,661,994 586,339,616 2,427,990,635
31 Maret 2008 Rp 21,362,507 10,224,800 31,587,307
14 BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Merupakan beban masih harus dibayar atas gaji sebesar Rp. 49.968.000,- pada tahun 2009
15 HUTANG SEWA GUNA USAHA Hutang sewa guna usaha terdiri dari : PT. Toyota Astra Financial Service PT. First Indo American Leasing Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Bagian jangka panjang Jaminan sewa guna usaha Bagian Jangka Panjang dan Jaminan
31 Maret 2009 Rp 52,666,636 52,666,636 (52,666,636) 31,600,000 31,600,000
31 Maret 2008 Rp 115,866,652 39,583,332 155,449,984 (104,774,124) 50,675,860 131,600,000 182,275,860
Pada tahun 2005 perusahaan membeli kendaraan dari PT. First Indo America Leasing dengan sewa guna usaha untuk masa 3 tahun yang diangsur bulanan termasuk bunga sebesar Rp. 16.263.000-/ bulan, mulai bulan Mei 2005 sampai Juni 2008. Pada tahun 2008 perusahaan membeli kendaraan dari PT. Toyota Astra Financial Service dengan sewa guna usaha untuk masa 2 tahun yang diangsur bulanan termasuk bunga sebesar Rp. 6.042.000,-/ bulan, mulai bulan Feberuari 2008 sampai Januari 2010. Kewajiban sewa guna usaha dijamin dengan aktiva sewa guna usaha yang bersangkutan. Perjanjian sewa guna usaha ini membatasi perusahaan antara lain dalam melakukan penjualan dan pemindahan aktiva sewa guna usaha. Jaminan sewa guna usaha merupakan hak opsi untuk membeli aktiva sewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha.
Halaman 18
Pembayaran sewa minimum masa datang (future minimum lease payment) dalam perjanjian sewa guna usaha per 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
2008 2009 2010 Total Dikurangi bunga Bersih Dikurangi jangka pendek Jangka panjang tidak termasuk jaminan
31 Maret 2009 Rp 54,275,520 5,266,644 59,542,164 (6,875,528) 52,666,636 (52,666,636) -
31 Maret 2008 Rp 103,167,000 72,504,000 12,084,000 187,755,000 (32,305,016) 155,449,984 (104,774,124) 50,675,860
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
16 KEWAJIBAN LANCAR LAIN-LAIN Kewajiban lancar lain-lain terdiri dari : Kewajiban lancar lain-lain (Rp) Binzar UD. Jaya Diesel Perc. TK. Hikmah Banjar Raya TK. Sinar Jaya UD. Gaya Bhakti UD. Jaya Indah PT. Karya Diesel CV. Sinar Kencana CV. Mitra Sejati Tk. Baja Karya PT. Berkat Ibu UD. Sinar Teknik PT. Caraka UD. Tirta Dewi Tk. CV.Sinar Powerindo Kasih Perdana PT. Gautama Sinar Batuah CV. Indra Purna Sub Jumlah Rp Hutang dividen Jumlah Kewajiban lancar lain-lain
24,411,792 14,807,800 14,700,000 10,744,000 10,450,000 7,398,000 6,208,000 4,960,442 2,136,500 1,760,000 1,600,000 1,266,500 648,748 101,091,782 282,609,710 383,701,492
23,893,630 18,067,300 1,154,402 7,398,000 7,060,000 5,819,442 4,511,366 1,965,000 2,802,100 5,472,748 2,650,000 11,400,000 18,854,500 915,594 111,964,082 282,609,710 394,573,792
17 HUTANG HUBUNGAN ISTIMEWA Hutang hubungan istimewa merupakan saldo piutang kepada PT. Tanmizi Utama, pemegang saham perusahaan yang bukan dari transaksi usaha, untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 54.678.551,- dan Rp. 87.736.564,- .
Halaman 19 18 MODAL SAHAM Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 terdiri dari :
Pemegang Saham Tahun 2009 Syamsinar Ngaisah Robert Tanmizi Tazran Tanmizi Marzuki Tanmizi Lain-lain (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah Tahun 2008 Syamsinar Ngaisah Robert Tanmizi Tazran Tanmizi Marzuki Tanmizi Lain-lain (kepemilikan di bawah 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan disetor (Nominal Rp 500)
Jumlah Rp
Persentase %
34,839,551 16,175,506 15,169,776 14,931,237 99,919,486 181,035,556
17,419,775,500 8,087,753,000 7,584,888,000 7,465,618,500 49,959,743,000 90,517,778,000
19,24 8,93 8,38 8,25 55,19 100
34,839,551 16,175,506 15,169,776 14,931,237 99,919,486 181,035,556
17,419,775,500 8,087,753,000 7,584,888,000 7,465,618,500 49,959,743,000 90,517,778,000
19,24 8,93 8,38 8,25 55,19 100
19 PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih Perusahaan berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut :
Urea Formaldehyde Resin Low Formaldehyde Emission Concentrate Phenol Formaldehyde Resin Glue Powder Resin Melamine Formaldehyde Resin Hexamine Formaline One Step Urea Formaldehyde Hardener Jumlah
31 Maret 2009 Rp 11,803,837,930 4,651,142,660 4,575,397,800 2,171,169,529 2,487,714,950 743,520,453 335,733,497 86,747,056 5,788,929 26,861,052,804
31 Maret 2008 Rp 16,628,188,410 8,398,739,130 2,512,535,060 4,365,654,267 2,351,263,900 1,132,186,325 338,403,632 156,499,371 15,620,150 35,899,090,245
Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 adalah sebesar Rp. 9.642.675.490,- atau 36 % dan pada tahun 2008 sebesar Rp. 8.463.128.740,- atau 24% dari penjualan bersih.
Halaman 20 Rincian pembeli dengan nilai bersih melebihi 10% dari penjualan Perusahaan adalah sebagai berikut : Persentase dari Total Penjualan
Jumlah Pembeli PT. Wijaya Triutama Plywood PT. Daya Sakti Unggul Plywood PT. Unggul Summit Plywood PT. Tunggal Agatis PT. Hendratna Plywood Jumlah
2009 Rp
2008 Rp
2009 %
2008 %
9,642,675,490
8,463,128,740
35.9
23.57
8,449,502,360
7,496,375,610
31.47
20.88
4,651,142,660 18,092,177,850
6,850,158,450 7,126,013,050 4,034,748,650 33,970,424,500
17.32 84.69
19.08 19.85 11.24 94.63
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
20 BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian dari beban pokok penjualan adalah sebagai berikut : Biaya Langsung Bahan baku Tenaga Kerja Biaya tidak langsung Biaya manufaktur Barang jadi Saldo awal Saldo akhir Beban Pokok Penjualan
20,337,290,144 291,098,666 2,163,151,285 22,791,540,095
25,945,254,622 311,882,340 2,606,800,113 28,863,937,075
1,371,051,870 (1,364,258,901) 22,798,333,064
8,242,308,868 (8,067,592,741) 29,038,653,202
Rincian Pemasok yang melebihi 10% dari bahan baku yang digunakan oleh Perusahaan : Persentase dari Jumlah Total Pembelian Pemasok 2009 2008 2009 2008 Rp Rp % % Superin Chemical (S), Pte, Ltd, Singapore 3,630,624,258 10,922,197,903 17.85 Mitsui, & Co,Ltd,Singapore 3,160,337,548 PT. Indowax 10,193,221,500 10,899,390,800 50.12 Jumlah 13,823,845,758 24,981,926,251 67.97
42.10 12.18 42.01 96.29
Halaman 21 21 BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut : Beban Penjualan Perbaikan dan pemeliharaan Pengangkutan Gaji, upah dan tunjangan lainnya Eksport Representasi Telekomunikasi Asuransi Pajak dan perijinan Perjalanan dan transportasi Listrik dan air Alat-alat tulis Penghapusan Piutang Lain-lain Sub-jumlah Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan tunjangan lainnya Sewa kantor Perjalanan dan transportasi Alat-alat tulis Listrik dan Air Penyusutan aktiva tetap Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Representasi Telekomunikasi Administrasi saham Pajak dan perijinan Lain-lain Sub-jumlah Jumlah
31 Maret 2009 Rp 479,723,709 249,956,632 43,703,547 22,065,000 20,200,000 17,583,608 15,701,190 14,437,500 5,984,000 5,404,833 3,900,467 7,040,000 885,700,486
31 Maret 2008 Rp 390,853,563 288,716,761 103,116,362 50,703,192 19,098,080 15,361,368 7,104,000 4,622,000 6,937,096 1,177,882,586 12,114,506 2,076,509,514
754,693,461 122,070,000 108,183,811 69,131,558 68,349,278 61,274,491 39,964,457 38,699,645 38,185,100 24,704,237 19,567,734 12,566,150 5,535,000 1,362,924,922 2,248,625,408
726,174,670 122,070,000 126,629,371 51,275,018 78,963,886 103,231,765 23,508,286 32,917,896 28,407,600 19,781,372 19,208,334 7,917,300 5,165,000 1,345,250,498 3,421,760,012
31 Maret 2009 Rp 2,140,405,237 471,382,511 11,236,344 2,623,024,092
31 Maret 2008 Rp 406,058,373 420,230 406,478,603
48,437,499 2,325,996 50,763,495 2,572,260,597
75,749,175 10,756,320 2,223,752,548 2,310,258,043 (1,903,779,440)
22 PENGHASILAN LAIN-LAIN Penghasilan Lain-lain terdiri dari : Penghasilan Lain-lain Laba selisih kurs Penghasilan bunga Penghasilan lain-lain Sub Jumlah Beban Lain-lain Provisi dan administrasi bank Bunga Rugi Selisih Kurs Sub Jumlah Penghasilan (beban) Lain-lain Bersih
Halaman 22
Perusahaan telah mengalami laba selisih kurs sebesar Rp. 2.140.405.237,- pada 31 Maret 2009 sebagai akibat dari kenaikan kurs pada tanggal 31 Maret 2009 dan 31 Desember 2008 sebesar Rp. 11.600 dan Rp. 10.950,- untuk US$ 1 dan rugi kurs sebesar Rp. 2.223.752.548,- pada 31 Maret 2008 sebagai akibat dari penurunan kurs pada 31 Maret 2008 dan 31 Desember 2007 sebesar Rp. 9.200,- dan Rp. 9.419,-,- untuk US$ 1,00. 23 PAJAK PENGHASILAN Pajak penghasilan terdiri dari : Pajak kini Pajak tangguhan Jumlah
31 Maret 2009 Rp 1,288,427,600 (131,435,883) 1,156,991,717
31 Maret 2008 Rp 226,711,700 (118,323,648) 108,388,052
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :
Laba sebelum taksiran Pajak Penghasilan Ditambah (dikurangi) beda tetap : Penghasilan bunga Jumlah Koreksi Beda Tetap Ditambah (dikurangi) beda temporer : Penyusutan aktiva tetap Angsuran pokok sewa guna usaha Jumlah Koreksi Beda Temporer Jumlah Kompensasi Rugi Tahun Lalu Taksiran penghasilan kena pajak
31 Maret 2009 Rp 4,386,354,929 (471,382,511) (471,382,511)
(406,058,373) (406,058,373)
453,919,614 (15,800,004) -
444,528,827 (50,116,668) -
438,119,610 4,353,092,028 4,353,092,028
Perhitungan beban pajak kini dan hutang (tagihan) pajak adalah sebagai berikut : 31 Maret 2009 Rp Taksiran penghasilan kena pajak 4,353,092,028 Beban pajak kini : 10% x Rp. 50,000,000 5,000,000 15% x Rp. 50,000,000 7,500,000 30% x Rp. 4,253,092,000 1,275,927,600 30% x Rp. 714,039,000 Jumlah Beban Masa Kini 1,288,427,600 Pajak Penghasilan Dibayar Dimuka Pasal 22 90,765,606 Taksiran hutang (kelebihan) pajak penghasilan
31 Maret 2008 Rp 1,534,897,591
1,197,661,994
394,412,159 1,523,251,377 709,212,299 814,039,078
31 Maret 2008 Rp 814,038,962 5,000,000 7,500,000 214,211,700 226,711,700 355,295,535 (128,583,835)
Halaman 23
Laba sebelum taksiran penghasilan pajak Kompensasi kerugian tahun lalu Taksiran pajak penghasilan dengan tarif yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap : Penghasilan bunga Taksiran pajak penghasilan per laporan rugi laba
2009 Rp 4,386,354,929 4,386,354,929
2008 Rp 1,534,897,591 (709,212,299) 825,685,292
1,298,406,470
230,205,564
(141,414,753) 1,156,991,717
(121,817,512) 108,388,052
Pengaruh pajak atas beda temporer antara laporan komersial dan pajak sebagai berikut: 31 Maret 2009 Rp Pengaruh beda temporer pada tarif maximum 30% Penyusutan aktiva tetap Angsuran pokok sewa guna usaha Jumlah penghasilan pajak tangguhan
31 Maret 2008 Rp
136,175,884 (4,740,001) 131,435,883
133,358,648 (15,035,000) 118,323,648
Aktiva (kewajiban) Pajak Penghasilan tangguhan kumulatif Pengaruh pajak atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut : 31 Maret 2009 Rp Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Laba penjualan aktiva tetap Penyisihan beban manfaat karyawan Perbedaan akumulasi penyusutan untuk akuntansi dan fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Sewa guna usaha Jumlah Aktiva (Kewajiban) Pajak Tangguhan
31 Maret 2008 Rp
(29,400,000) 505,471,627
(29,400,000) 321,310,817
2,241,699,052 127,705,178 (521,488,571) 2,323,987,286
1,694,178,279 127,705,178 (490,653,567) 1,623,140,707
24 MANFAAT KARYAWAN Sesuai dengan Undang - undang Nomor 13 tahun 2003 tanggal 23 Maret 2003, mengenai Penyelesaian Pemutusan Hubungan Kerja dan Penetapan Uang Pesangon, Uang penghargaan dan ganti kerugian. Manajemen telah menghitung estimasi beban manfaat karyawan dan kewajiban yang akan dibayar oleh perusahaan apabila terjadi hal diatas, adalah sebagai berikut : Estimasi beban manfaat karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal - tanggal 31 Marer 2009 dan 2008.
Saldo awal tahun Penambahan (Pengurangan) bersih Jumlah
31 Maret 2009 Rp 1,071,036,056 613,869,367 1,684,905,423
31 Maret 2008 Rp 828,323,479 242,712,577 1,071,036,056
Halaman 24 25 AKTIVA DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Saldo aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing beserta konversinya ke mata uang rupiah adalah sebagi berikut : 2009 Mata Uang Konversi ke Mata Asing Uang Rupiah US$ Rp. Aktiva moneter - dalam dollar Bank Rekening koran 1,396,380.78 16,198,017,048 Investasi jangka pendek 4,677,469.65 54,258,647,886 Piutang usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 997,725.40 11,573,614,605 Pihak ketiga 4,985,159.65 57,827,851,948 Jumlah aktiva moneter 12,056,735.47 139,858,131,487 26 PERIKATAN Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai fasilitas kredit L/C dari PT. Bank Artha Graha sejumlah US$ 2,000,000 dan US$ 1,200,000. 27 INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan hanya mempunyai satu segmen usaha yaitu industri formaldehyde resin (lem/perekat kayu) untuk konsumsi pabrik industri kayu lapis, particle board dan block board. Perusahaan juga tidak membagi kegiatan usahanya dalam segmen geografis, sehingga tidak ada informasi segmen usaha yang disajikan.
28 KEADAAN EKONOMI Pada saat ini terjadi krisis global, dan mengakibatkan beberapa perusahaan mengalami kesulitan untuk meneruskan usahanya. Kemudian pemerintah tengah menggiatkan pengawasan ketat terhadap : penebangan kayu, perdagangan ilegal, kelengkapan dokumen dan lain sebagainya. Masalah lingkungan hidup, ikut mengurangi penurunan produksi kayu. Nilai yang dapat dipulihkan dari aktiva perusahaan tergantung pada hal-hal di luar kontrol perusahaan. Adalah tidak mungkin untuk menentukan dampak di masa yang akan datang dari keadaan ekonomi yang mungkin terjadi pada likuiditas dan pendapatan perusahaan, sebagai halnya juga pada pelanggan dan pemasok perusahaan. Dalam menghadapi kondisi ekonomi ini dan krisis global saat ini, manajemen Perusahaan tetap berhati-hati (prudent) dalam mengelola dan menjalankan usaha, dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut : a. Mengurangi biaya dengan jalan efisiensi di segala bidang termasuk mempekerjakan pekerja outsourcing b. Mencari pasar baru ke luar negeri (ekspor) ke Afrika dan negara lainnya c. Mencari terobosan baru untuk penggunaan produk d. Mempelajari/Menyelidiki cara lindung nilai atas transaksi mata uang asing e. Mengelola bahan baku sehari-hari.
***********