PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008
1. a.
UMUM Pendirian dan Informasi Umum PT. Clipan Finance Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan akta No. 47 tanggal 15 Januari 1982, yang diubah dengan akta No. 363 tanggal 29 Juni 1982, keduanya dibuat oleh Ny. Kartini Muljadi, SH, notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C2-396.HT.01.01.Th.82 tanggal 2 Agustus 1982 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut No. 2771 dan 2772 tanggal 10 Agustus 1982, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 79 tanggal 1 Oktober 1982, Tambahan No. 1189. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris No. 249 tanggal 30 Juni 2008 dari notaris Eliwaty Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan ini masih dalam proses persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Utama Perusahaan meliputi usaha pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan konsumen. Perusahaan memperoleh izin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat keputusan No.1402/KMK.013/1990 tanggal 3 Nopember 1990. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor cabang di Denpasar, Bandung, Medan, Yogyakarta, Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Balikpapan, Semarang, Palembang, Jakarta Utara, Depok, Tangerang, Bogor, Bekasi, Samarinda, Banjarmasin, Makasar dan kantor pemasaran di Manado. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Slipi lantai 6, Jl. Letjen S. Parman Kav 12 Jakarta 11480. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Panin. Jumlah karyawan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebanyak 368 karyawan dan 352 karyawan. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Komite Audit Ketua Anggota
Mu’min Ali Gunawan Roosniati Salihin Suwirjo Josowidjojo Veronika Lindawati Lim Rudy Susanto
Gita Puspa Kirana Darmawan Irwan Djaja
Veronika Lindawati Galumbang C. Sitinjak Afrina Purba
Ruang lingkup Direktur Utama mencakup bidang akuntansi dan keuangan, penagihan, hukum dan sumber daya manusia. Sedangkan ruang lingkup Direktur mencakup bidang pemasaran, pengembangan sistem dan administrasi serta teknologi informasi. Pembentukan Komite Audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5. Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi tersebut di atas sesuai dengan akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 248 tanggal 30 Juni 2008 dan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 250 tanggal 30 Juni 2008, keduanya dibuat oleh Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta.
-7-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) b.
Penawaran Umum Perusahaan Penawaran Umum Saham Pada tanggal 26 Juni 1989, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan surat No. SI-037/SHM/MK.10/1989 untuk melakukan penawaran umum atas 1.500.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 24 Juli 1995 dan 5 Agustus 1993, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus masingmasing sebanyak 4.933.453 saham dan 2.466.564 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham yang berasal dari agio hasil penawaran umum perdana. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Sejak tanggal 2 Januari 1997, saham Perusahaan tidak lagi tercatat di Bursa Efek Surabaya sesuai dengan surat dari PT Bursa Efek Surabaya No. S054/LIS/BES/CB/XI/96 tanggal 11 Nopember 1996. Penghapusan pencatatan efek (delisting) Perusahaan pada Bursa Efek Surabaya karena sejak saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Surabaya tidak pernah terjadi transaksi. Pada tanggal 9 Desember 1998, Perusahaan melakukan pembagian saham bonus sebanyak 8.705.734 saham dengan nilai nominal Rp 500 per sahsam yang berasal dari agio hasil penawaran umum saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 Desember 1998. Pada tanggal 30 November 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya telah bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 jumlah saham Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 2.603.299.968 lembar. Penawaran Umum Obligasi Pada bulan Nopember 2003, Perusahaan menawarkan kepada masyarakat Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 melalui Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 150.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap per tahun sebesar 14% yang bersifat tetap dan telah jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2008. Pada bulan Desember 2004, Perusahaan kembali menawarkan kepada masyarakat Obligasi Clipan Finance Indonesia II Tahun 2004 melalui Bursa Efek Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 200.000.000.000 yang terbagi atas: Seri A
:
Seri B
:
Seri C
:
Jangka waktu 370 hari dengan tingkat bunga tetap 10% per tahun sebesar Rp 50.000.000. 000. Jangka waktu 2 tahun dengan tingkat bunga tetap 11,50% per tahun sebesar Rp 75.000.000.000. Jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga tetap 12,50% per tahun sebesar Rp 75.000.000.000.
Obligasi ini telah jatuh tempo masing-masing tanggal 27 Desember 2005, 17 Desember 2006 dan Desember 2007 untuk Seri A, Seri B, dan Seri C.
-8-
17
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (PSAK) REVISI a.
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang efektif untuk laporan keuangan dimulai atau setelah 1 Januari 2008: PSAK 16 (Revisi 2007), Aset tetap PSAK 16 revisi membolehkan penggunaan model revaluasi (revaluation model) atau model biaya (cost model) dalam mengukur aset tetap setelah pengakuan awal dan mengharuskan antara lain pendekatan komponen (component approach) dalam menyusutkan aset serta mereview nilai residu dan umur manfaat setiap aset tetap. Pada penerapan awal, manajemen memilih untuk menggunakan model biaya. Namun manajemen menentukan bahwa tidak praktis mengestimasi dampak pendekatan komponen dan perubahan nilai residu aset baik secara retroaktif maupun prospektif dari tanggal manapun yang lebih awal. Karenanya penerapan standar ini tidak berdampak terhadap nilai tercatat aset tetap sebelumnya. PSAK 30 (Revisi 2007), Sewa Penerapan PSAK 30 revisi berdampak terhadap perubahan kebijakan akuntansi sewa. Perubahan mendasar dari standar ini, dimana klasifikasi dari sewa pembiayaan (finance lease) dan sewa operasi (operating lease) tergantung dari pengalihan secara substantial seluruh risiko dan manfaat, tidak berdampak terhadap laporan keuangan periode sebelumnya. Manajemen menetapkan tidak terdapat sewa operasi yang signifikan pada awal penerapan yang diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan menurut standard revisi.
b.
Standar ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan Pada bulan Desember 2006, Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) mengeluarkan PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, menggantikan ketentuan penyajian dan pengungkapan yang diatur dalam PSAK 50 (1998), Akuntansi Investasi Efek Tertentu, dan PSAK 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai. Tujuan standar revisi ini adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan sebagai kewajiban atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan kewajiban keuangan. Standar ini berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Prinsip-prinsip dalam standar ini melengkapi prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan dalam PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Pada bulan Desember 2006, DSAK mengeluarkan PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Standar ini menetapkan prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan. Standar ini juga menetapkan pedoman untuk penghentian pengakuan; jika aset dan kewajiban keuangan dinilai pada nilai wajar, bagaimana menentukan nilai wajar dan mengevaluasi penurunan nilai; serta akuntansi lindung nilai. Standar ini menggantikan ketentuan pengakuan dan pengukuran yang diatur dalam standar akuntansi tertentu yang telah diterbitkan sebelumnya. Entitas harus menerapkan standar ini secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan standar lebih dini diperkenankan. Dalam -9-
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) ketentuan transisi, entitas dapat melakukan penyesuaian perlakuan akuntansi instrumen keuangan yang ada pada akhir periode laporan keuangan sebelum tanggal efektif dengan ketentuan yang ada dalam standar ini dan dampak penyesuaian tersebut diakui dalam laba rugi atau ekuitas periode berjalan. Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar-standar ini terhadap laporan keuangan.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Laporan keuangan Perusahaan disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Dasar penyusunan laporan keuangan Perusahaan, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp).
b.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
c.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama - 10 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.
d.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
e.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
f.
Investasi Investasi efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
g.
Akuntansi Sewa Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi sewa neto Perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor. Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Sebagai Lessee Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan Perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban sewa pembiayaan. Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontijen dibebankan pada periode terjadinya. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya. Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
- 11 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
h.
Akuntansi Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah bersih piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai oleh bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja sama penerusan pinjaman dan pembiayaan bersama dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen. Pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat perjanjian pembiayaan pertama kali ditandatangani, dibukukan sebagai pendapatan pada laba rugi tahun berjalan. Pelunasan sebelum masa berakhirnya perjanjian pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan. Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank dalam rangka transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran piutang dari pelanggan sedangkan bagian yang dibiayai oleh bank dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan bank dicatat sebagai beban bunga.
i.
Akuntansi Anjak Piutang Anjak piutang diakui sebagai tagihan anjak piutang sebesar nilai piutang yang diperoleh. Selisih antara tagihan anjak piutang dengan jumlah pembayaran kepada nasabah diakui sebagai pendapatan tangguhan selama periode anjak piutang. Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar akrual. Transaksi anjak piutang dilakukan atas dasar dengan recourse.
j.
Penyisihan Piutang Ragu-ragu Sejak tahun 2007, Perusahaan telah mengimplementasi manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia No.8/6/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006. Penyisihan kerugian dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang ”Penilaian Kualitas Aset Bank Umum” yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007, yang mengelompokkan aset produktif dalam 5 (lima) kategori dengan besarnya minimum persentase penyisihan penghapusan aset sebagai berikut:
Persentase penyisihan penghapusan di atas diterapkan terhadap saldo setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan tunai. Piutang yang tidak tertagih dihapuskan pada saat dinyatakan tidak tertagih oleh manajemen Perusahaan. Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain dalam tahun - 12 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) berjalan. k.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya dengan metode garis lurus.
l.
Aset Tetap – Pemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan Prasarana kantor (partisi dan renovasi kantor) Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabotan kantor
20 5 5 5 5
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Aset sewa operasi disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis, yang sama dengan aset yang dimiliki sendiri, atau selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa sewa dan umur manfaatnya. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. m.
Penurunan nilai aset Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tercatat tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara nilai jual neto dan nilai pakai.
n.
Biaya Emisi Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus. Selisih antara harga pembelian obligasi dengan jumlah tercatat obligasi diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak disusutkan.
o.
Efek yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali efek diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi selama jangka waktu sejak efek tersebut dijual hingga dibeli kembali. - 13 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
p.
Instrumen Keuangan Derivatif Perusahaan menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola risiko eksposur atas suku bunga dan tingkat perubahan nilai tukar mata uang asing termasuk kontrak berjangka perubahan nilai tukar mata uang (foreign exchange forward contracts) dan swap suku bunga (interest rate swaps). Penggunaan derivative keuangan ditentukan oleh kebijakan Perusahaan dan disetujui oleh Dewan Direksi, yang memberikan prinsip-prinsip tertulis atas penggunaan derivative keuangan. Perusahaan tidak menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk tujuan spekulasi. Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
q.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa, pembiayaan konsumen dan anjak piutang seperti yang dijelaskan pada Catatan 3g, 3h dan 3i. Pada saat piutang sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen dinyatakan macet, Perusahaan menghentikan pengakuan pendapatan bunganya. Pada saat realisasi penerimaan hasil tagihan piutang macet tersebut, diutamakan untuk melunasi pokok piutang dan sisanya diakui sebagai pendapatan bunga (bila ada). Pendapatan bunga diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku. Pendapatan diterima di muka atas transaksi sewa operasi diamortisasi sesuai dengan masa sewa dengan menggunakan metode garis lurus dan disajikan sebagai "Pendapatan Ditangguhkan - Bersih" pada neraca. Beban bunga pinjaman diakui atas dasar proporsi waktu dan tingkat bunga berlaku. Beban lainnya diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya (metode akrual).
r.
Imbalan Pasca Kerja Perusahaan memberikan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
s.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak pada tahun berjalan dan periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua - 14 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) perbedaaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. t.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.
u.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk pelaporan segmen adalah segmen usaha. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
- 15 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
4.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Pihak ketiga Bank Central Asia Bank Victoria International Bank Mega Bank Mandiri Lainnya Dolar Amerika Serikat Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Jumlah Bank Deposito Call Money Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Rupiah Deposito berjangka Pihak hubungan istimewa Bank Pan Indonesia Rupiah Dolar Amerika Serikat Jumlah Deposito Berjangka Jumlah Kas dan Setara Kas Tingkat bunga rata-rata per tahun Deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
5.
31 Maret 2009 Rp 74.904.621
31 Maret 2008 Rp 67.904.621
6.473.196.137
7.323.433.005
794.051.339 336.889.377 13.368.287 41.612.978 7.995.378
705.710.052 3.133.832.938 351.898.604 163.818.796 8.805.645
7.667.113.497
11.687.499.041
590.908.115
1.126.358.116
8.258.021.613
12.813.857.157
3.500.000.000
-
94.065.227.397 11.843.875.050
-
105.909.102.447
-
117.742.028.681
12.881.761.777
10,75% 3,25%
-
INVESTASI JANGKA PENDEK
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Ef ek diperdagangkan Rupiah Pihak hubungan istimewa Obligasi Subordinasi Bank Panin I tahun 2003 Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri B Obligasi Bank Panin II tahun 2007 seri C Pihak ketiga Obligasi Indosiar I tahun 2003
79.317.000.000
7.000.000.000
10.873.550.000
14.500.000.000
-
Jumlah
90.190.550.000
Tingkat bunga rata-rata per tahun
10,88 %
- 16 -
45.000.000.000
81.828.275.313 148.328.275.313 12,36%
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
Biaya perolehan efek diperdagangkan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 104.500.000.000 dan Rp 148.328.275.313. Nilai wajar efek didasarkan pada harga pasar efek pada tanggal neraca. Kerugian yang belum direalisasi akibat penurunan nilai wajar efek pada 31 Maret 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 14.309.450.000 dan nihil. 6.
INVESTASI NETO SEWA PEMBIAYAAN
Pihak hubungan istimewa Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
31 Maret 2009
31 Maret 2008
Rp
Rp
776.475.000 126.000.000 (78.574.184) (126.000.000)
Jumlah pihak hubungan istimewa Pihak ketiga Rupiah Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan Subjumlah Dolar Amerika Serikat Piutang sewa pembiayaan Nilai sisa terjamin Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
1.294.125.000 126.000.000 (210.488.760) (126.000.000)
697.900.816
1.083.636.240
959.670.730.121 160.000.674.517
1.087.114.227.026 160.940.224.580
(194.288.079.563) (160.000.674.517)
(240.246.895.744) (160.940.224.580)
765.382.650.558
846.867.331.282
91.581.498.223 20.534.171.338
107.447.964.633 19.498.929.801
(9.583.661.848) (20.534.171.338)
(12.308.438.237) (19.498.929.801)
81.997.836.376
95.139.526.396
Jumlah pihak ketiga
847.380.486.933
942.006.857.678
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
848.078.387.750 (31.246.658.309)
943.090.493.918 (20.055.383.408)
Jumlah - Bersih
816.831.729.441
923.035.110.510
Subjumlah
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah Dolar Amerika Serikat
- 17 -
22,40 %
15,89 %
10,94 %
9,51 %
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) Jumlah angsuran sewa pembiayaan sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pihak hubungan istimewa Tahun yang bersangkutan Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya
388.237.500 388.237.500 -
388.237.500 517.650.000 388.237.500
Jumlah pihak hubungan istimewa
776.475.000
1.294.125.000
416.162.141.803 386.115.948.117 248.974.138.424
644.816.098.865 326.812.135.862 222.933.956.932
Jumlah pihak ketiga
1.051.252.228.344
1.194.562.191.659
Jumlah
1.052.028.703.344
1.195.856.316.659
Pihak ketiga Tahun yang bersangkutan (termasuk yang telah jatuh tempo) Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya
Kisaran jangka waktu pembiayaan adalah 2 - 3 tahun. Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada nasabah. Rincian penyisihan piutang ragu-ragu: 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan
30.746.658.309 500.000.000 0
20.465.909.055 0 (410.525.647)
Saldo akhir tahun
31.246.658.309
20.055.383.408
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, penyewa guna usaha memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan penyewaguna usaha. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada penyewa guna usaha pada akhir masa sewa guna usaha.
- 18 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
7.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN – BERSIH
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
346.743.341.678
482.919.324.776
(55.343.416.084)
(75.369.230.867)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
291.399.925.594 (10.090.765.799)
407.550.093.909 (16.857.497.195)
Bersih
281.309.159.795
390.692.596.714
24,22 %
16,89 %
Pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
Jumlah angsuran pembiayaan konsumen sesuai dengan jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pihak ketiga Tahun yang bersangkutan (termasuk yang telah jatuh tempo) Dua tahun berikutnya Tiga tahun berikutnya
170.914.508.285 130.501.715.034 45.327.118.359
207.209.125.182 182.847.190.872 92.863.008.722
Jumlah pihak ketiga
346.743.341.678
482.919.324.776
Aset yang dibiayai oleh Perusahaan adalah kendaraan baru dan bekas, dengan tenor pembiayaan adalah 1 - 3 tahun. Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset pembiayaan konsumen, dibebankan kepada nasabah. Rincian penyisihan piutang ragu-ragu:
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Penghapusan
31 Maret 2009 Rp 10.318.508.890 (227.743.091)
31 Maret 2008 Rp 18.170.323.439 0 (1.312.826.244)
Saldo akhir tahun
10.090.765.799
16.857.497.195
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.
- 19 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
8.
TAGIHAN ANJAK PIUTANG
31 Maret 2009 Rp Pihak ketiga Tagihan anjak piutang Pendapatan anjak piutang belum diakui
31 Maret 2008 Rp
305.971.819.444
139.570.000.000
(40.493.401.639)
(11.525.260.274)
Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
265.478.417.805 (8.667.173.611)
128.044.739.726 -
Bersih
256.811.244.194
128.044.739.726
Tingkat bunga rata-rata per tahun Rupiah
19,38 %
14,00 %
Jangka waktu tagihan anjak piutang berdasarkan periode dalam perjanjian adalah 91 hari sampai dengan tahun dan dapat diperpanjang.
1
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu dan agunan yang diterima dari nasabah telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. 9.
PIUTANG LAIN-LAIN 31 Maret 2009 Rp Pihak hubungan istimewa Piutang karyawan Piutang bunga atas: Deposito berjangka Obligasi Transaksi swap Lain-lain
31 Maret 2008 Rp
334.964.764
2.362.487.259
450.105.441 300.533.334 40.219.354
245.012.501 134.155.000 -
1.125.822.893
2.741.654.760
3.098.430.592
968.766.908
(1.777.943.047)
1.146.191.302 23.301.370 4.717.318.630
Subjumlah
1.320.487.545
6.855.578.210
Jumlah
2.446.310.438
9.597.232.970
Subjumlah Pihak ketiga Piutang karyawan Piutang bunga atas: Obligasi Deposito berjangka Lain-lain
Piutang karyawan merupakan pinjaman keuangan biasa, pinjaman untuk pembiayaan pemilikan rumah dan kendaraan bermotor yang diberikan kepada direksi dan karyawan dengan tingkat bunga 0% - 6% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 1 - 8 tahun dan sisa umur sampai dengan jatuh tempo adalah 5 tahun.
- 20 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
10. ASET SEWA OPERASI Akun ini merupakan sewa operasi antara Perusahaan dengan Bank Pan Indonesia (pihak hubungan istimewa) untuk pembiayaan bangunan berupa rukan dan kendaraan s. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewa operasi dengan PT Panin Life (merupakan pihak hubungan istimewa) untuk pembiayaan berupa kendaraan bermotor dengan masa sewa selama 3 tahun (Catatan 29). Rincian dari aset sewa pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 1 Januari 2009
Penambahan
Pengurangan
31 Maret 2009
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya perolehan Tanah
1.945.500.000
-
-
1.945.500.000
Bangunan
1.354.500.000
-
-
1.354.500.000
Kendaraan bermotor Jumlah
20.286.219.340
1.198.810.000
-
21.485.029.340
23.586.219.340
1.198.810.000
-
24.785.029.340
Akumulasi penyusutan Bangunan Kendaraan bermotor Jumlah Jumlah Tercatat
598.237.500
16.931.250
-
615.168.750
13.250.995.747
827.960.762
-
14.078.956.509
13.849.233.247
844.892.012
-
14.694.125.259
9.736.986.093
10.090.904.081
s 1 Januari 2008
Penambahan
Pengurangan
31 Maret 2008
Rp
Rp
Rp
Rp
Biaya perolehan Tanah
1.945.500.000
-
-
1.945.500.000
Bangunan
1.354.500.000
-
-
1.354.500.000
Kendaraan bermotor Jumlah
20.994.719.340
1.890.000.000
-
22.884.719.340
24.294.719.340
1.890.000.000
-
26.184.719.340
Akum ulasi penyusutan Bangunan
530.512.500
16.931.250
-
547.443.750
13.021.807.347
972.426.270
-
13.994.233.617
Jumlah
13.552.319.847
989.357.520
-
14.541.677.367
Jum lah Tercatat
10.742.399.493
Kendaraan bermotor
11.643.041.973
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 844.892.012 dan Rp 989.357.520 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Perusahaan memiliki dua bidang tanah yang disewagunausahakan dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2028. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
- 21 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, seluruh aset sewa, kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 14.350.000.000 dan Rp 14.390.225.400. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. 11. ASET TETAP 1 Januari 2009 Rp
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Maret 2009 Rp
Biaya perolehan Pem ilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor
1.269.800.000 1.130.200.000 2.516.796.863 7.810.607.034 14.281.836.640 1.836.569.394
57.590.000 35.289.640 724.000.000 21.965.600
76.098.792 259.545.418 2.789.900.000 21.605.675
1.269.800.000 1.130.200.000 2.498.288.071 7.586.351.256 12.215.936.640 1.836.929.319
Jumlah
28.845.809.931
838.845.240
3.147.149.885
26.537.505.286
485.044.191 1.230.689.404 4.515.186.205 6.701.315.996 896.271.587
14.127.500 121.295.129 333.131.565 419.689.664 86.730.902
76.098.792 257.745.418 1.405.074.115 21.605.675
499.171.691 1.275.885.741 4.590.572.352 5.715.931.545 961.396.814
Jumlah
13.828.507.383
974.974.760
Jum lah Tercatat
15.017.302.548
Akum ulasi penyusutan Pem ilikan langsung Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor
1 Januari 2008 Rp Biaya perolehan Pem ilikan langsung Tanah Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor
1.760.524.000
13.042.958.143 13.494.547.143
Penambahan Rp
Pengurangan Rp
31 Maret 2008 Rp
1.269.800.000 1.130.200.000 2.113.900.863 7.767.752.105 8.379.816.948 1.515.561.818
97.941.700 246.278.465 2.244.500.000 170.443.000
65.352.000 -
1.269.800.000 1.130.200.000 2.211.842.563 8.014.030.570 10.558.964.948 1.686.004.818
22.177.031.734
2.759.163.165
65.352.000
24.870.842.899
428.534.193 786.610.673 4.377.417.465 5.163.740.711 647.163.279
14.127.499 104.799.617 318.415.329 422.847.456 75.281.296
19.605.600 -
442.661.692 891.410.290 4.695.832.794 5.566.982.567 722.444.575
Jumlah
11.403.466.321
935.471.197
Jum lah Tercatat
10.773.565.413
Jumlah Akum ulasi penyusutan Pem ilikan langsung Bangunan Prasarana kantor Peralatan kantor Kendaraan bermotor Perabot kantor
- 22 -
19.605.600
12.319.331.918 12.551.510.981
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
Keuntungan penjualan aset tetap pada tahun 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah tercatat Harga jual
Keuntungan penjualan aset tetap
31 Maret 2009 Rp 187.815.885 847.290.900
31 Maret 2008 Rp 45.746.400 82.000.000
659.475.015
36.253.600
Beban penyusutan adalah sebesar Rp 974.974.761 dan Rp 935.471.197 masing-masing pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Perusahaan memiliki tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 5 Mei 2030. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset tetap. Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya kepada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (pihak hubungan istimewa) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 10.458.275.000 dan Rp 6.464.200.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas asset yang ditangguhkan. 12. SINKING FUND UNTUK PELUNASAN OBLIGASI Sehubungan dengan penerbitan obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003, Clipan diwajibkan membentuk sinking fund sebesar 1 (satu) kali dari jumlah bunga obligasi yang harus dibayar untuk setiap periode pembayaran bunga obligasi sampai dengan jatuh tempo (Catatan 18). Sinking fund tersebut dalam bentuk penempatan deposito berjangka pada Bank Mega berjangka waktu 1 sampai 3 bulan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 7,50% untuk tahun 2008.
13. HUTANG BANK 31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
58.638.888.870 51.200.726.466 12.777.777.778 11.932.364.036
82.666.666.667 113.245.308.686 -
134.549.757.150
195.911.975.353
95.416.666.666 82.450.291.926 10.000.000.000 9.877.242.421
115.277.777.759 57.238.194.579 -
Jumlah hutang bank jangka panjang
197.744.201.013
172.515.972.338
Jumlah
332.293.958.163
368.427.947.691
Hutang bank jangka pendek Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Victoria International Bank Sinarmas
Jumlah hutang bank jangka pendek Hutang bank jangka panjang Bank Central Asia Bank Mandiri Bank Victoria International Bank Sinarmas
- 23 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
Bank Central Asia (BCA) Pada tanggal 8 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rps 50.000.000.000 dari BCA dalam bentuk fasilitas installment loan dengan batas waktu penarikan 6 (enam) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7). Berdasarkan surat BCA No. 412/BMK/2004 tanggal 17 Mei 2004, suku bunga pinjaman sebesar 12,5% per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 13% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 13,5% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Perusahaan juga diwajibkan untuk, antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak kurang dari 105% dari jumlah utang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali, perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas (debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober 2006 dari BCA, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 2 dengan jumlah maksimum Rp 100.000.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga 13,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai fasilitas kredit. Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah pokok fasilitas kredit (Catatan 7). Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober 2007 dari BCA, Perusahaan mendapatkan fasilitas kredit Installment Loan 3 dengan jumlah maksimum Rp 200.000.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan suku bunga 10,5% flat serta biaya provisi sebesar 0,75% flat sekali bayar sesuai plafon kredit. Perusahaan memberikan jaminan berupa piutang pembiayaan konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 7). Bank Mandiri (Mandiri) Pada tanggal 25 Januari 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar Rp 200.000.000.000 dari Mandiri dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau kendaraan roda empat merk Mitsubishi. Tingkat bunga tetap ditentukan berdasarkan jangka waktu pelunasan yaitu sebesar 17% per tahun untuk jangka waktu 12 bulan, 17,25% per tahun untuk jangka waktu 24 bulan dan 17,75% per tahun untuk jangka waktu 36 bulan. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang kepada end user (Catatan 6). Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Perusahaan tidak diperkenankan melakukan tindakan sebagai berikut: memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Perusahaan kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang mewakili saham dan pengurus dari Bank Pan Indonesia. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No. CBC.OTO/105/2006 jangka waktu fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli 2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan 16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006. Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007, tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 10 Oktober 2007. Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat bunga per tahun dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75%, 13% dan 13,25%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 16 Juni 2008.
- 24 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat bunga per tahun dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25%, 13,75% dan 14,50%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 1 Oktober 2008. Bank Victoria International Pada tanggal 29 April 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11% per tahun. Pemberian kredit ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan (Catatan 6). Perusahaan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian. Bank Sinarmas Pada tanggal 21 Januari 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan dengan jumlah maksimum sebesar Rp 30.000.000.000 dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit. Tingkat bunga tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga akan ditentukan kemudian. Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit (Catatan 6).
14. HUTANG LAIN-LAIN KEPADA PIHAK KETIGA
Titipan setoran nasabah Hutang dividen Pengembalian potongan premi asuransi kepada dealer Lain-lain Jumlah
- 25 -
31 Maret 2009 Rp 7.641.915.636 45.839.136
31 Maret 2008 Rp 19.018.768.615 45.839.136
73.468.733
2.487.871.142 973.247.648
7.761.223.505
22.525.726.541
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
15. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pihak hubungan istimewa Bunga obligasi
-
2.450.000.000
Jumlah pihak hubungan istimewa
-
2.450.000.000
Pihak ketiga Bonus Bunga atas hutang bank Pemeliharaan komputer
8.500.000.000 1.706.467.655
200.000.000 1.952.720.301
1.502.295.275 478.700.000 485.000.000 281.500.000 -
100.000.000 39.727.273 32.273.000
Jumlah pihak ketiga
12.953.962.930
2.324.720.574
Jumlah
12.953.962.930
4.774.720.574
dan alat kantor Barang cetakan Pendidikan dan pelatihan Jasa profesional Transaksi swap Lain-lain
16. PENDAPATAN DITANGGUHKAN – BERSIH
Pendapatan sewa Pendapatan bunga Jumlah
31 Maret 2009 Rp 600.000.000 -
31 Maret 2008 Rp 1.200.000.000 -
600.000.000
1.200.000.000
Pendapatan Sewa Merupakan sewa diterima dimuka atas transaksi sewa operasi antara Perusahaan dengan Bank Pan Indonesia (pihak yang mempunyai hubungan istimewa) berupa bangunan rukan di Permata Hijau untuk jangka waktu 10 tahun sejak 19 April 2000 sampai dengan 19 April 2010.
Sewa diterima dimuka Dikurangi: Amortisasi sewa diterima dimuka Jumlah
31 Maret 2009 Rp 3.000.000.000
31 Maret 2008 Rp 3.000.000.000
(2.400.000.000)
(1.800.000.000)
600.000.000
Sewa diterima di muka yang diakui sebagai pendapatan sewa operasi masing-masing sebesar 150.000.000 pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Pendapatan Bunga Merupakan pendapatan bunga diterima di muka.
- 26 -
1.200.000.000
Rp
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
17. HUTANG PAJAK
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pajak kini (Catatan 28) Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 29 - Tahun 2008 Dividen Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
12.211.354.074
7.556.667.455
Jumlah
15.263.198.309
97.899.763 7.449.750 780.232.460 2.398.978.439 1.828.616 (234.544.793)
2.240.087.302 36.846.677 1.885.392.267 1.828.616 55.033.342 11.775.855.659
18. HUTANG OBLIGASI
Obligasi Clipan Finance Indonesia I Tahun 2003 Dikurangi: diskonto yang belum amortisasi
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
-
150.000.000.000
-
Bersih
(418.757.854) 149.581.242.146
Amortisasi diskonto untuk tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar nihil dan Rp 179.467.653. Obligasi Clipan Finance I Tahun 2003 nilai nominal Rp 150.000.000.000, jangka waktu 5 tahun sampai dengan tanggal 19 Nopember 2008 dengan tingkat bunga tetap sebesar 14% per tahu`n. Penerbitan obligasi tersebut telah memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam berdasarkan Surat No. S-2740/PM/2003 tanggal 10 Nopember 2003 dan dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya pada tanggal 20 Nopember 2003. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 bulan mulai tanggal 19 Pebruari 2004, sampai dengan 19 Nopember 2008. Obligasi ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang lancar Clipan yang jumlahnya tidak kurang dari 100% dari pokok obligasi yang terhutang, apabila terjadi kekurangan maka Clipan wajib menambah jaminan dengan menggunakan cash collateral yang ditempatkan pada instrumen yang disepakati oleh Wali Amanat dan Clipan. Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Kasnic Credit Rating Indonesia (Kasnic) dalam laporannya No. 163/Kasnic/RD/6/2006 tanggal 8 Juni 2006 telah memperoleh peringkat A (Single A). Berdasarkan hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh PT Moody’s Indonesia tanggal 12 Juni 2007, Obligasi Clipan Finance Indonesia I tahun 2003 memperoleh peringkat A2.id (stable outlook). 19. KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 373 karyawan masing-masing untuk tanggal 31 Maret 2009 dan 2008. Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2004) sejak tahun 2005. Perusahaan mencatat akrual atas biaya pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 3.907.410.893 dan Rp 2.758.275.042 dan disajikan sebagai "Kewajiban Imbalan Pasca Kerja" pada neraca.
- 27 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
20. MODAL SAHAM Berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Jumlah saham/
Nama pemegang saham
31 Maret 2009 Persentase pemilikan/
Jumlah modal/ Rp
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Indopremier Sekuritas Masyarakat (masing-masing di baw ah 5%)
1.414.783.286
54,35%
353.695.821.500
250.000.000 343.500.000
9,60% 13,19%
62.500.000.000 85.875.000.000
595.016.682
22,86%
148.754.170.500
Jumlah
2.603.299.968
100,00%
650.824.992.000
Jumlah saham/
Nama pemegang saham
31 Maret 2008 Persentase pemilikan/
Jumlah modal/ Rp
Bank Pan Indonesia Mellon Bank NA S/A Mackenzie Cundill Emerging Markets Value C Indopremier Sekuritas Masyarakat (masing-masing di baw ah 5%)
1.414.783.286
54,35%
353.695.821.500
250.000.000 130.500.000
9,60% 5,01%
62.500.000.000 32.625.000.000
808.016.682
31,04%
202.004.170.500
Jumlah
2.603.299.968
100,00%
650.824.992.000
Berdasarkan Akta No. 68 tanggal 29 Juni 2007 dibuat di hadapan Notaris Veronica Lily Dharma, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui melakukan Penawaran Umum Terbatas IV Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu disertai dengan penerbitan Waran Seri IV. Berdasarkan Akta No. 249 tanggal 30 Juni 2008 dibuat di hadapan Notaris Eliwaty Tjitra, SH, notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 1.040.000.000.000 yang terbagi atas 4.160.000.000 saham menjadi Rp 2.603.000.000.000 yang terbagi atas 10.412.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 250 dan menyesuaikan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari Rp 260.553.645.000 menjadi Rp 650.824.992.000 sebagai hasil dari Penawaran Umum Terbatas IV Tahun 2007. Jumlah waran yang beredar pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 adalah sebanyak 312.217.073 Waran Seri IV yang diterbitkan melalui Penawaran Umum Terbatas IV. Masa berlaku Waran Seri IV adalah sejak tanggal 14 Januari 2008 dan berakhir tanggal 12 Juli 2010, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 400 per saham. Tambahan modal disetor merupakan kelebihan di atas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut:
- 28 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) Rp Saldo per 31 Desember 2006 Mutasi dalam tahun 2007: Penerimaan dari penawaran umum terbatas IV saham kepada masyarakat sebanyak 1.561.085.388 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran 1.561.085.388 saham Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran umum terbatas IV kepada masyarakat
22.116.000
546.379.885.800
(390.271.347.000)
(8.678.996.726)
Saldo per 31 Maret 2009 dan 2008
147.451.658.074
21. DIVIDEN DAN CADANGAN UMUM 2008 Sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 248 tanggal Juni 2008 dari Eliwaty Tjitra, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan sebagai berikut:
30
a.
Perusahaan tidak membayar dividen.
b.
Sejumlah Rp 100.000.000 digunakan sebagai cadangan umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
c.
Sisanya sebesar Rp 74.613.746.000 digunakan untuk keperluan investasi dan modal kerja Perusahaan dan dibukukan sebagai laba ditahan.
22. PENDAPATAN BUNGA
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Obligasi Deposito berjangka dan jasa giro
1.267.166.735 2.839.736.303
4.717.923.963 469.899.362
Jumlah
4.106.903.038
5.187.823.325
- 29 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
23. PENDAPATAN LAIN-LAIN
31 Maret 2009 Rp Potongan premi asuransi Pendapatan jasa administrasi: Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Anjak piutang Denda keterlambatan pembayaran cicilan dan bunga Pembiayaan konsumen Sewa pembiayaan Anjak piutang Keuntungan penghentian kontrak Provisi anjak piutang Keuntungan penjualan aset tetap Keuntungan penjualan investasi jangka pendek Keuntungan penjualan aset sewa operasi Lain-lain Jumlah
31 Maret 2008 Rp
874.441.395
2.967.481.422
94.369.900 487.260.350 156.000.000
1.734.400.768 1.171.328.121 25.500.000
1.471.618.161 951.626.413 1.107.833.333 914.095.339 310.000.000 659.475.015
740.322.553 1.439.588.063 1.079.467.102 255.000.000 36.253.600
449.248.977
169.294.992
7.475.968.883
9.618.636.621
24. BEBAN BUNGA DAN PEMBIAYAAN LAINNYA
Beban bunga atas Hutang bank Obligasi Beban transaksi repo Provisi dan administrasi bank Jumlah
- 30 -
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
10.542.420.590 705.191.374
10.345.023.377 5.429.467.653 787.602.990 586.609.847
11.247.611.964
17.148.703.867
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Pemeliharaan dan perbaikan Penyusutan Sewa Telepon, telex dan benda pos Iklan dan administrasi pencatatan efek Premi asuransi Peralatan dan perlengkapan kantor Perjalanan dinas Perijinan, materai dan pajak Lain-lain
31 Maret 2009 Rp 464.615.796 974.974.761 778.016.075 564.186.053 75.671.165 263.748.875 195.778.054 158.355.728 140.659.635 376.897.479
31 Maret 2008 Rp 422.035.831 935.471.197 743.421.918 609.544.627 157.939.302 337.845.973 223.682.763 182.439.611 156.909.000 568.033.552
Jumlah
3.992.903.620
4.337.323.774
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Gaji dan tunjangan Gratifikasi dan bonus Lainnya
4.217.499.803 274.808.954
5.718.848.659 2.652.222.704 293.246.220
Jumlah
4.492.308.757
8.664.317.583
26. BEBAN TENAGA KERJA
27. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak Perusahaan terdiri dari:
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Pajak kini Pajak tangguhan Penyesuaian atas penyesuaian tarif pajak
14.586.296.330 (65.719.779) 7.041.405
13.235.136.500 -
Jumlah
14.527.617.956
13.235.136.500
- 31 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
Pajak kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
Perhitungan beban dan hutang pajak kini adalah sebagai berikut:
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Beban pajak kini 28% x Rp 52.093.915.466 10% x Rp 50.000.000 15% x Rp 50.000.000 30% x Rp 44.075.455.000 tahun 2008 Jumlah Jumlah
14.586.296.330 14.586.296.330
Dikurangi pajak dibayar dimuka Pasal 23 Pasal 25
(34.244.877) (2.340.697.380)
(22.292.245) (5.656.176.801)
Hutang pajak kini - Perusahaan (Catatan 17)
12.211.354.074
7.556.667.455
14.586.296.330 5.000.000 7.500.000 13.222.636.500 13.235.136.500
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Perusahaan tahun 2008, sudah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan yang akan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak.
- 32 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
Pajak Tangguhan Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan - bersih Perusahaan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak no.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efekif yang berlaku adalah sebagai berikut:
31 Maret 2009 Rp
31 Maret 2008 Rp
Laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
60.799.562.230
44.175.455.558
Tarif pajak yang berlaku
17.023.877.424
13.235.136.500
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Penyesuaian atas perubahan tarif pajak
(2.503.300.873) 7.041.405
-
Beban pajak - Perusahaan
14.527.617.956
13.235.136.500
- 33 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
28. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena efek berpotensi saham biasa pada tanggal neraca bersifat antidilutif, karena harga pelaksanaan waran lebih tinggi dari harga saham perusahaan di pasar modal.
29. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Bank Pan Indonesia, PT Panin Insurance, PT Asuransi Multi Artha Guna, PT Panin Life dan PT Panin Sekuritas. Transaksi-transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: •
Pada tahun 2008, seluruh obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan yaitu Obligasi Clipan Finance I Tahun 2003 dibeli oleh pihak hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: 2007 Rp PT Panin Life Dana Pensiun Karyawan Panin Bank PT Asuransi Multi Artha Guna Bhindawati Gunawan PT Panin Insurance
117.600.000.000 22.000.000.000 9.300.000.000 1.000.000.000 100.000.000
Jumlah
150.000.000.000
•
Penempatan dana kepada Bank Pan Indonesia dalam bentuk giro dan deposito berjangka serta penerimaan bunga (Catatan 4 dan 22).
•
Melakukan investasi dalam efek-efek dan penerimaan bunga (Catatan 5 dan 22).
•
Menyewakan aset tetap dengan Bank Pan Indonesia dan PT Panin Life dengan nilai kontrak masing-masing sebesar Rp 18.336.912.000 dan Rp 376.236.000. Kontrak berjangka waktu 3-5 tahun dan berakhir pada tahun 2009 – 2013.
•
Memberikan fasilitas pinjaman kepada karyawan untuk membeli kendaraan, rumah dan keperluan lainnya yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun atau tanpa bunga dengan jangka waktu 1 - 10 tahun (Catatan 9).
•
Asuransi atas aset tetap Perusahaan pada PT Panin Insurance dan PT Asuransi Multi Artha Guna (Catatan - 34 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) 10 dan 11). •
Memperoleh fasilitas kredit dari Bank Pan Indonesia dalam bentuk fasilitas money market dan transaksi valuta asing dan pembayaran bunga dan perjanjian kerja sama penyaluran pembiayaan (channeling) (Catatan 32).
•
Sewa gedung dari Bank Pan Indonesia sebesar Rp 193.211.370 untuk jangka waktu 3 bulan sampai dengan 31 Maret 2009. (Catatan 25).
Persentase kas dan setara kas, investasi jangka pendek, investasi neto sewa pembiayaan, aset sewa operasi, piutang lain-lain dan biaya dibayar di muka dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah aset adalah sebagai berikut:
Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Investasi neto sewa pembiayaan Aset sewa operasi Piutang lain-lain Jumlah
31 Maret 2009 %
31 Maret 2008 %
7,28 5,64 0,04 0,63 0,07
0,51 4,00 0,07 0,70 0,17
13,66
5,44
Persentase hutang premi asuransi, pendapatan ditangguhkan, hutang obligasi, efek yang dijual dengan janji dibeli kembali dan biaya masih harus dibayar dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban adalah sebagai berikut: 31 Maret 2009 %
31 Maret 2008 %
Hutang premi asuransi Pendapatan ditangguhkan Hutang obligasi Biaya masih harus dibayar
0,97 0,16 -
0,59 0,21 26,40 0,43
Jumlah
1,13
27,63
Persentase pendapatan sewa pembiayaan, pendapatan sewa operasi dan pendapatan bunga, dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah pendapatan adalah sebagai berikut:
Pendapatan sewa pembiayaan Pendapatan sewa operasi Pendapatan bunga
Pendapatan operasi lainnya Jumlah
31 Maret 2009 %
31 Maret 2008 %
0,03 2,16 4,84
-
0,05 2,11 0,14 3,29
7,03
5,60
Persentase beban bunga dan beban pembiayaan lainnya, beban gaji dan kesejahteraan direksi dan komisaris, beban asuransi dan beban sewa dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah beban adalah sebagai berikut:
- 35 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) 31 Maret 2009 %
31 Maret 2008 %
Beban umum, administrasi dan lainnya Bunga dan beban pembiayaan lainnya
1,35 4,36
4,21 18,66
Jumlah
5,71
22,87
30. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, Perusahaan mempunyai aset (kewajiban) moneter dalam mata uang asing dolar Amerika (US$) sebagai berikut: 31 Maret 2009
Mata uang asing USD
Ekuivalen Rupiah Rp
31 Maret 2008
Mata uang asing USD
Ekuivalen Rupiah Rp
Kas dan setara kas Investasi neto sewa pembiayaan Piutang lain-lain
1.076.139 7.096.308 3.652
12.434.783.165 81.997.836.376 42.200.247
122.363 10.335.636 -
1.126.358.116 95.139.526.396 -
Jumlah Aset
8.176.099
94.474.819.788
10.457.999
96.265.884.512
(14.048)
(129.318.927)
10.443.951
96.136.565.585
Hutang lain-lain Jumlah Aset - Bersih
(22.919) 8.153.180
(264.825.579) 94.209.994.209
Pada tanggal 31 Maret 2009 dan 2008, kurs tengah transaksi yang dikeluarkan Bank Indonesia masing-masing adalah Rp 11.555 dan Rp 9.205 per 1 US$.
31. INFORMASI SEGMEN Perusahaan bergerak dalam bidang usaha pembiayaan dengan aktivitas utama sewa dan pembiayaan konsumen. Organisasi Perusahaan tidak dikelompokkan per masing-masing segmen usaha, sehingga informasi segmen yang tersedia pada pendapatan, beban dan aset berhubungan langsung dengan aktivitas utama. Perusahaan tidak mempunyai dasar memadai untuk mengalokasikan pendapatan, beban dan aset lainnya ke masingmasing segmen. Informasi segmen usaha Perusahaan adalah sebagai berikut:
- 36 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
31 Maret 2009 Investasi neto sew a pembiayaan Rp PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak hubungan istimew a Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Lain-lain
1.852.527.427 36.803.654.999
Pembiayaan konsumen Rp
Anjak Piutang Rp
Jumlah Rp
16.562.871.094
12.903.234.311
1.852.527.427 66.269.760.404 4.106.903.038 4.928.068.831 7.475.968.883
Jumlah pendapatan
84.633.228.583
BEBAN Beban tidak dapat dialokasikan
23.833.666.353
Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Manfaat (beban) pajak
60.799.562.230 (14.527.617.956)
Laba bersih
ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
46.271.944.274
826.922.633.522
Jumlah aset
281.309.159.795
256.811.244.194
1.365.043.037.511 234.103.384.378 1.599.146.421.889
KEWAJIBAN Jumlah kew ajiban tidak dapat dialokasikan
378.111.485.928
- 37 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) 31 Maret 2008 Investasi neto sew a pembiayaan Rp PENDAPATAN Pendapatan segmen Pihak hubungan istimew a Pihak ketiga Pendapatan tidak dapat dialokasikan Bunga Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Lain-lain
1.677.781.662 39.150.557.553
Pembiayaan konsumen Rp
17.664.640.421
Anjak Piutang Rp
4.165.287.671
Jumlah Rp
1.677.781.662 60.980.485.645 5.218.856.580 0 9.587.603.365
Jumlah pendapatan
77.464.727.252
BEBAN Beban tidak dapat dialokasikan
33.289.271.694
Laba sebelum pajak tidak dapat dialokasikan Manfaat (beban) pajak
44.175.455.558 (13.235.136.500)
Laba bersih ASET Aset segmen Aset tidak dapat dialokasikan
30.940.319.058
934.678.152.483
Jumlah aset
390.692.596.714
128.044.739.726
1.453.415.488.924 207.518.368.859 1.660.933.857.783
KEWAJIBAN Jumlah kew ajiban tidak dapat dialokasikan
568.104.600.594
32. PERJANJIAN KERJASAMA Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan dengan Bank Pan Indonesia (Panin), pihak hubungan istimewa, berdasarkan akta No. 24 tanggal 11 Juni 2003 jo akta Addendum Perjanjian Kerjasama Penyaluran Pembiayaan No. 5 tanggal 7 September 2005, yang keduanya dibuat oleh James Herman Rahardjo, SH, notaris di Jakarta. Dalam perjanjian tersebut, disebutkan bahwa Bank akan membeli piutang-piutang yang dimiliki Perusahaan terhadap pihak-pihak ketiga yang telah membeli mobil baik baru maupun bekas yang dibiayai oleh Perusahaan. Tujuan dari kerjasama/ fasilitas pembiayaan ini adalah untuk pembiayaan pembelian kendaraan pihak ketiga (konsumen) secara "consumer finance without recourse" yang dananya disalurkan melalui Perusahaan. Jumlah pokok yang dapat dibiayai maksimum sebesar Rp 300 miliar dengan tingkat suku bunga terakhir yang berlaku masing-masing sebesar 13,50% per tahun untuk tenor 1 - 12 bulan, 14,25% per tahun untuk tenor 13 24 bulan dan 15% per tahun untuk tenor 25 - 36 bulan. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 11 Juni 2011 atau tanggal lain yang disetujui kedua belah pihak apabila seluruh pinjaman telah dilunasi. Jumlah pokok pembiayaan konsumen sehubungan dengan perjanjian kerjasama penyaluran pembiayaan (channeling) ini masing-masing sebesar Rp 204.191.865.963 dan Rp 128.316.283.704 pada 31 Maret 2009 dan 2008.
- 38 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) 33. IKATAN DAN KONTINJENSI IKATAN Berdasarkan surat penegasan dari Bank Pan Indonesia (Panin), pihak hubungan istimewa, No. 064/FIT/EXT/08 tanggal 31 Maret 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit, dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$ 4 juta dalam bentuk fasilitas money market dan transaksi valuta asing, yang akan jatuh tempo pada tanggal 31 Maret 2009. Fasilitas money market II digunakan sebagai cadangan kebutuhan modal kerja bagi Perusahaan dengan jangka waktu penggunaan dana maksimum 3 (tiga) bulan, biaya provisi sebesar 1/8% flat dibayar dimuka dan besarnya tingkat bunga ditentukan oleh divisi tresuri Panin pada setiap saat penarikan dana. Sedangkan fasilitas transaksi valuta asing digunakan oleh Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan valuta asing dan melindungi nilai posisi valuta asing dalam melakukan transaksi spot, forward dan swap dengan jangka waktu maksimum 3 (tiga) bulan. Selama tahun 2008 Perusahan tidak aktif menggunakan fasilitas tersebut sehingga berdasarkan surat penegasan dari Panin No. 196/FIT/EXT/08 tanggal 7 Oktober 2008, Bank menutup fasilitas tersebut dan Perusahaan tidak dapat mempergunakan lagi. KONTINJENSI a.
Perusahaan menerima gugatan hukum sebesar Rp 664.795.000 dari CV Prima Centra sehubungan dengan transaksi sewa guna usaha. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 25 Juli 1996 gugatan tersebut ditolak dan gugatan rekonpensi dari Perusahaan diterima sebagian. Selanjutnya pada tanggal 29 Juli 1997, CV Prima Centra telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 463/PDT/1997/PT.DKI tanggal 8 Desember 1997 sebagaimana tercantum dalam Surat Pemberitahuan Isi Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta tanggal 3 Agustus 1999 yang dibuat oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Pengadilan Tinggi Jakarta menguatkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 90/PDT.G/1996/PN.JKT.PST. Pada tanggal 28 Oktober 1999, CV Prima Centra mengajukan memori kasasi, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Atas memori kasasi tersebut, pada tanggal 8 Nopember 1999, Perusahaan mengajukan kontra-memori kasasi melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 761K/PDT/2000 tanggal 29 Januari 2001 dengan amar putusan permohonan kasasi CV Prima Centra (Pemohon Kasasi) tidak dapat diterima (N.0). Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan perkara Perusahaan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi.
b.
Perusahaan menerima gugatan hukum sebesar Rp 1.025.915.000 yang terdiri dari gugatan material sebesar Rp 225.015.000 dan immaterial sebesar Rp 800.000.000 dari Sufri Hasanuddin sehubungan dengan transaksi sewa. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997 gugatan tersebut ditolak. Selanjutnya Sufri Hasanuddin mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Keputusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 264/PDT.G/1998/PT.DKI tanggal 5 Agustus 1998 mengabulkan gugatan dari Sufri Hasanuddin dan membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 445/PDT.G/1996/PN.JKT.PST tanggal 19 Mei 1997. Atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut, Perusahaan telah menyampaikan memori kasasi dan telah ada Putusan Kasasi Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 2015K/PDT/1999 tanggal 7 Juni 2000 dengan amar putusan mengabulkan permohonan kasasi Perusahaan. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, Perusahaan tidak menerima pemberitahuan tentang adanya upaya hukum luar biasa berupa Peninjauan Kembali dari pihak lawan selaku pihak yang dikalahkan dalam peradilan kasasi.
c.
Pada tanggal 24 Oktober 1996, Perusahaan menandatangani perjanjian sewa gedung kantor Plaza 89 dengan PT Mulialand Tbk untuk jangka waktu 1 Oktober 1996 sampai dengan 30 September 2000. Pada bulan Maret 1998, Perusahaan telah pindah kantor ke gedung Plaza Panin Palmerah. Sejak bulan April 1998, Perusahaan tidak melakukan pembayaran sewa ke PT Mulialand Tbk. Sehubungan dengan itu, pada tanggal 27 Januari 1999 PT Mulialand Tbk mengajukan gugatan kepada Perusahaan yang
- 39 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan) didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan No. 43/PDT.G/1999/PN.Jak.Sel tanggal 29 Juli 1999, Perusahaan diwajibkan membayar sisa uang sewa, biaya pelayanan dan biaya lainnya untuk masa 14 April 1998 sampai dengan 30 September 1998 sebesar US$ 518.222 dikurangi dengan deposit telepon Perusahaan sebesar Rp 58.318.000 dan ditambah denda keterlambatan 2% per bulan terhitung sejak tanggal 21 April 1998 sampai dengan seluruh kewajiban dibayar lunas oleh Perusahaan. Atas keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut, Perusahaan telah mengajukan permohonan banding kepada Pengadilan Tinggi Jakarta, dan selanjutnya berdasarkan Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No. 977/Pdt/1999/PT.DKI tanggal 25 Pebruari 2000, Perusahaan sebagai pihak yang dikalahkan. Dengan adanya hasil putusan tersebut, Perusahaan telah mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah menyampaikan memori kasasi tertanggal 26 Oktober 2000 sesuai risalah penerimaan permohonan kasasi No.43/PDT.G/1999/PN.Jkt.Sel. Telah ada surat dari Mahkamah Agung RI kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tentang penyampaian salinan putusan MA No.2321/K/PDT/2001 tanggal 17 Maret 2003. Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, isi Surat Pemberitahuan Putusan Kasasi kepada Perusahaan belum diberitahukan sehingga isi Putusan belum diketahui. d.
Perusahaan selaku anggota sindikasi (porsi 18%) melalui PT Koexim Mandiri Finance selaku agen sindikasi telah mengajukan permohonan pailit terhadap PT Saka Utama Dewata yang merupakan Penanggung Hutang (Corporate Guarantor) dari PT Sakadwi Dewata (Lessee Sindikasi). Permohonan pailit tersebut diajukan oleh 2 (dua) pemohon pailit yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance (selanjutnya disebut "Para Pemohon"). Permohonan pailit diajukan di Pengadilan Niaga Surabaya dengan register No.02/Pailit/2003/PN.Niaga Surabaya tanggal 20 Pebruari 2003. Atas gugatan pailit ini telah ada Putusan dari Pengadilan Niaga Surabaya No.02/Pailit/2003/PN.Niaga Sby tanggal 20 Maret 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Para Pemohon untuk sebahagian dan menyatakan PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jalan Bakung Sari No. 1 Kuta, Bali, PAILIT. Atas Putusan Pengadilan Niaga Surabaya tersebut di atas, PT Saka Utama Dewata mengajukan kasasi kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Kasasi Niaga dari Mahkamah Agung RI dengan No.08/K/N/2003 tanggal 12 Mei 2003 dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PT Saka Utama Dewata tersebut dan membatalkan Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No. 02/PAILIT/2003/PN.NIAGA.SBY serta menolak permohonan pernyataan pailit yang diajukan Pemohon Kasasi yaitu PT Salindo Perdana Finance dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut. Atas Putusan Perkara Kasasi Niaga ini, Para Pemohon Pailit mengajukan Permohonan Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung RI dan telah ada Putusan Perkara Peninjauan Kembali Niaga No. 06 PK/N/2003 tanggal 22 Juli 2003, dengan amar putusan diantaranya mengabulkan permohonan Peninjauan Kembali dari Para Pemohon Peninjauan Kembali yaitu PT Salindo Perdana Finance (Dalam Likuidasi) dan PT Koexim Mandiri Finance tersebut dan membatalkan Putusan Mahkamah Agung RI tanggal 12 Mei 2003 No.08 K/N/2003 yang membatalkan putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 20 Maret 2003 No.02/PAILIT/2003/PN-Niaga.Sby serta menyatakan Termohon: PT Saka Utama Dewata, berkedudukan di Jl. Bakung Sari No.1 Kuta Bali, PAILIT. Dengan adanya Putusan Peninjauan Kembali ini PT Saka Utama Dewata demi hukum berada dalam keadaan PAILIT dan putusan tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracht van gewijsde). Amar Putusan Peninjauan Kembali telah diumumkan dalam harian Kompas tanggal 11 Agustus 2003. Berdasarkan Putusan Kasasi No.022/K/N/2005 tanggal 29 Nopember 2005, telah ada putusan mengenai jumlah hutang yang harus dibayar, dengan amar putusan diantaranya menetapkan besar tagihan para Kreditur Sindikasi sejumlah Rp 21.001.525.000. PT Saka Utama Dewata mengajukan permohonan peninjauan kembali atas Putusan Kasasi No.022/K/N/2005 tersebut di atas. Telah ada putusan Peninjauan Kembali No.022/PK/N/2006 tanggal 19 Juni 2006 isinya antara lain menolak permohonan Peninjauan Kembali dari PT Saka Utama Dewata (Pemohon). Atas putusan Peninjauan Kembali tersebut di atas, PT Saka Utama Dewata dan PT Saka Dwi Dewata mengajukan Memori Peninjauan Kembali pada tanggal 26 Juli 2006. Memori Peninjauan Kembali tersebut melanggar azas hukum karena Peninjauan Kembali merupakan upaya hukum terakhir.
- 40 -
PT. CLIPAN FINANCE INDONESIA Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Maret 2009 dan 2008 (Lanjutan)
Pada tanggal 25 September 2006, telah ada surat dari Pengadilan Negeri - Niaga Surabaya No.W.10.D.04.UM.02.02.2854.2006 perihal persetujuan menjual lelang harta pailit di muka umum. e.
Perusahaan menerima gugatan hukum dari Rudi Lukman sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen. Dalam perkara perdata di Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., disebutkan gugatan primair antara lain memerintahkan penggugat (Rudi Lukman) untuk membayar tunggakan cicilan mobil kepada Perusahaan sejumlah Rp 18.980.000 serta gugatan ganti rugi sejumlah Rp 16.000.000 sedangkan gugatan subsidair sebesar Rp 84.302.000. Berdasarkan putusan sela perkara No.206/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Brt., Pengadilan Negeri Jakarta Barat menerima eksepsi Tergugat (Perusahaan) dan memutuskan tidak berwenang memeriksa perkara tersebut. Selanjutnya, Clipan mengajukan gugatan perdata kepada Rudi Lukman pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, perkara No. 250/Pdt.G/PN.Jkt.Pst dengan nilai gugatan sejumlah Rp 102.200.000. Selanjutnya Perusahaan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dan telah ada Putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.145/PDT/2006 tanggal 25 Juli 2006 yang memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 206/PDTG/2005/PN.JAK.BAR. Pada tanggal 26 Januari 2006, telah terdapat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/PdtG/2005/PN.Jkt.Pst dengan amar putusan diantaranya menghukum Tergugat (Rudi Lukman) untuk membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Perusahaan) sejumlah Rp 102.200.000 ditambah dengan bunga sebesar 6% per tahun hingga Tergugat (Rudi Lukman) membayar seluruh hutangnya kepada Penggugat (Perusahaan). Pada tanggal 25 Juli 2006, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan putusan No. 145/PDT/2006, PT.DKI memutuskan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No.206/Pdt-G/2005/PN.JAK.BAR dan telah ada putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No.155/PDT/2006/PT.DKI tertanggal 18 Juli 2006 yang dalam amar keputusannya menguatkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 250/PdtG/2005/PN.JKT.PST.
34. REKLASIFIKASI AKUN Amortisasi diskonto obligasi Perusahaan sebesar Rp 179.467.653 pada tanggal 31 Maret 2008 disajikan sebagai beban umum dan administrasi telah direklasifikasi ke beban bunga dan pembiayaan lainnya agar sesuai dengan sifat dan transaksi akun tersebut dan penyajian tahun 2009.
35. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan pada halaman 2 sampai dengan 41 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 22 April 2009.
- 41 -