REVIEWER FMI-8 PALU
Prof. Augusty Ferdinand, Ph.D.
Universitas Diponegoro
Prof. Dr. Abd. Wahid Syafar SE,. M.Si.
Universitas Tadulako
Prof. Armanu Thoyib Ph.D.
Universitas Brawijaya
Prof. Dr. Djayani Nurdin SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Dr. Irwan AdiEkaputra.
Universitas Indonesia
Prof. Dr. Syamsul Bachri SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Hani T. Handoko, Ph.D.
Universitas Gadjah Mada
Prof. Dr. Syahir Natsir SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Prof. Dr. Muslimin SE., M.Si.
Universitas Tadulako
Sari Wahyuni, Ph.D.
Universitas Indonesia
Wahyuningsih, SE., M.Sc., Ph.D.
Universitas Tadulako
Harnida W. Adda, SE., MA., Ph.D.
Universitas Tadulako
Dr. Husnah, SE., M.Si.
Universitas Tadulako
ii
PANITIA PELAKSANA FMI-8 PALU Penanggung Jawab Pengarah
: Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako 1. Prof. Dr. Abd. Wahid Syafar, SE., M.Si 2. Prof. Dr. Djayani Nurdin, SE., M.Si 3. Prof. Dr. Syahir Natsir, SE., M.Si 4. Prof. Dr. Syamsul Bahri, SE., M.Si
Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bendahara
: : : :
Wahyuningsih, SE., M.Sc., Ph.D Ponirin, SE., M. Bus., Ph.D Harnida W. Adda, SE., MA., Ph.D Dr. Husnah, SE., M.Si
1) Divisi Seminar & Conference Koordinator : Suryadi Hadi, SE., M.Logst. Anggota : 1. Dr. Bakri Hasanuddin, SE., M. Si 2. Dr. Rosida P. Adam, SE., MP 3. H. Syamsul Bahri DP, SE., MM 4. H. Chalil, SE., M.Sc., DBA 5. Yobert Kornelius, SE., MS 6. Drs. E.P. Nainggolan, M.Sc., Agr. 7. Farid, SE, MM 8. Sri Wanti, SE., MM 2) Divisi Kerjasama & Dana Koordinator : Dini, SE., M.Si. Anggota : 1. Dr. Idris Azis, SE., M.Hum 2. Dr. Muh. Nofal, DEA. 3. Dr. Hilda Manoarfa, SE., MS 4. Dr. Saharuddin Kaseng, SE., M.Si 5. Dr. Vitayanti Fattah, SE., M.Si 3) Divisi Sekretariat Koordinator : Dr. NP. Evvy Rosanty, SE., MM Anggota : 1. Dr. Suardi, SE., MS 2. H. Muh. Faisal, SE., MS 3. Syamsuddin, SE., M.Si 4. Risnawati, SE., MM 5. Iin Irawati, S.Pd., M.Pd
iii
4) Divisi Acara Koordinator Anggota
: Muzakir Tombolotutu, SE., M.Si : 1. Dr. Harifuddin Thahir, SE.,MP 2. Husein H.M. Saleh, SE., MS 3. Nirwan, SE. M.Si 4. Fatlina, SE., M.Bus 5. Cici Rianty. K. Bidin, SE, M.Si 6. Soraya, SE., M.Si
5) Divisi Transportasi & Akomodasi (LO) Koordinator : Dr.Muh. Yunus, SE., M.Si Anggota : 1. Dr. Sulaeman Miru, SE.,M.Si 2. Drs. H. M Bakri, SE., MM 3. Johnny Tanamal, SE., M.Si 4. Muh. Ali Murad, SE., M.Si 5. Moh. Zelo Auriza, SE., MM 6) Divisi Konsumsi Koordinator : Dr. Zakiyah Zahara, SE., MM Anggota : 1. Rahmat Mubarak, SE., MM 2. Andi Indriani, SE., MM 3. Munawarah, SE., MM 4. Pricilya Cintya Dewi, SE., M.Si 7) Divisi Tour Koordinator Anggota
: Dr. Maskuri Sutomo, SE., M.Si : 1. Dr. Elimawaty Rombe, SE., M.Si 2. Asriadi, SE., M.Sc
8) Divisi Pemilihan Pengurus FMI Koordinator : Asngadi, SE., M.Si Anggota : 1. Juliana Kadang, SE., MM 2. Darman, SE, MM 9) Divisi Perlengkapan (Publikasi & Dokumentasi) Koordinator : Dr. Lina Mahardiana, SE., M.Si Anggota : 1. Dr. Ira Nuriya Santi, SE., M.Si 2. Adfiyani, SE., M.Si, MIB 3. Benyamin Parubak, SE., MM 4. Rahman Tambaru, SE., SH 5. Wiri Wirastuti, SE., M.Si
iv
Kata Sambutan
Seminar Nasional dan Call for Paper FMI 2016 ini merupakan penegasan atas komitmen FMI dalam memfasilitasi pertukaran ide serta kolaborasi antara akademisi dan peneliti manajemen, untuk bekerjasama mendekonstruksi tantangan-tangangan manajemen. Pada tahun 2016 ini,seminar FMI diselenggarakan di Palu dan bertindak sebagai penyelenggara adalah Fakultas Ekonomi, Universitas Tadulako.Panitia telah menerima beragam karya ilmiah dari perwakilan universitas-universitas di seluruh Indonesia, untuk dapat dipresentasikan pada sesi Call for paper, yang terbagi pada beberapa konsentrasi riset manajemen yaitu: Manajemen Pemasaran, Manajemen Keuangan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Operasional dan Manajemen Umum. Apresiasi dan terima kasih saya sampaikan kepada Tim Panitia dari Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako yang telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik sehingga aktivitas Seminar Nasional dan Call for Paper FMI 2016 ini bisa berjalan dengan sukses. Akhir kata, saya ucapkan selamat datang di acara Seminar Nasional dan Call for Paper FMI 2016 di Palu, Sulawesi Tengah. Harapan saya semoga kekompakan kita dalam mengembangkan keilmuan dan praktik manajemen akan semakin menguat di masa mendatang, sehingga bisa beradaptasi menghadapi beragam gelombang perubahan.
Salam, Sri Gunawan, DBA. Ketua - Pengurus Pusat Forum Manajemen Indonesia
v
Kata Pengantar Alhamdulillah, ungkapan syukur yang sebesar-besarnya kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahNya sehingga rangkaian kegiatan Forum Manajemen Indonesia (FMI) ke-8 yang terdiri dari pelaksanaan Seminar Nasional dan Konferensi dapat terselenggara dengan baik. Kegiatan ini merupakan wadah silaturrahmi tahunan akademisi dan praktisi di bidang Manajemen di seluruh Indonesia. Pelaksanaan Forum Manajemen Indonesia tahun ini menjadi lebih istimewa karena dilengkapi dengan kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) untuk pemilihan dan penetapan pengurus FMI pada periode mendatang. Kegiatan FMI tahun ini dilaksanakan oleh Universitas Tadulako dengan mengusung tema: Managing Local Resources to Compete in the Global Market. Pemilihan tema ini sejalan dengan pemikiran bahwa ilmu manajemen harus dapat dimanfaatkan untuk mengelola sumber daya alam dan manusia secara efisien dan efektif. Lebih khususnya, sumber daya yang tersedia harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya local untuk menciptakan keunggulan bersaing di pasar global. Perpaduan ilmu dan pengalaman dalam pengelolaan sumber daya ini berdasarkan perspektif bidang ilmu manajemen yang beragam, diwujudkan melalui sharing data, informasi, dan hasil penelitian terkini yang terangkum dalam artikel penelitian yang dikirimkan oleh peserta. Setelah melalui proses review dan seleksi yang intensif, kami menyatakan penerimaan artikel penelitian yang dikirimkan oleh peserta dari berbagai institusi perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi memberikan dukungan dan motivasi mulai dari awal persiapan hingga pelaksanaan kegiatan FMI ke-8.Khususnya, kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sri Gunawan, DBA sebagai ketua FMI Pusat, yang telah memberikan banyak masukan dan kritikan yang sifatnya membangun dan pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satupersatu. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas SDM kalangan akademisi.Semoga interaksi ilmiah dalam forum ini meningkatkan sensitivitas kita terhadap isu-isu strategis yang berkaitan dengan pengembangan Ilmu Manajemen dan perbaikan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Salam, Palu, November 2016 Ketua Penyelenggara
Wahyuningsih, SE, M.Sc, Ph.D
vi
DAFTAR ISI DAFTAR REVIEWER FMI-8 PALU PANITIA PELAKSANA FMI-8 PALU KATA SAMBUTAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
ii iii v vi vii
BIDANG : MANAJEMEN PEMASARAN
PMS-001
PMS-002
PMS-003
PMS-004
PMS-005
PMS-006
PMS-007
PMS-008
PMS-009
Model Struktural Pengaruh Atribut Produk Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan Produk Pond’s.........……… (Mohamad Dimyati) Pengaruh Brand Image Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan PelangganSepatu Converse (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UII) ...........................................(Yora Nastiti L.D. dan Murwanto Sigit) Pengaruh Customer Satisfaction And Switching Barriers Terhadap SwitchingIntention Online Shop ............................... (Petra Surya Mega Wijaya dan Ety Istriani) Analisis Segmentasi Gaya Hidup Terhadap Pendonor Darah Di Palang Merah Indonesia (PMI) Di Surakarta ....................................................................…..(Budhi Haryanto, Santi Budiman dan Angga Ghupta Rahina Murti) Hubungan Antara Kualitas Jasa, Citra Destinasi, Kepuasan Pengunjung Dan Niat Mengunjungi Kembali Taman Wisata Air Terjun Di Bogor ................................................. (Andy Mulyana, Devi Ayuni dan Wiwin Siswantini) Pengaruh Kualitas Jasa, Komitmen, Kepuasan Dan Niat Mahasiswa Universitas Terbuka Untuk Mengikuti Tutorial Online ..................................................................... (Devi Ayuni dan Andy Mulyana) Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Nilai Pelanggan Dan Kepuasan Pelanggan Toragila Cafe Dan Resto Di Kota Palu ................................................................................ (Andi Indriani Ibrahim, dan Sri Wanti) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Teh Pucuk Harum : Studi Pada Konsumen Mahasiswa Di Jakarta ......................................................... (Hetty Karunia Tunjungsari Dan Patricia Christy Tambalitan) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Behavioral Intentions Pada Restoran Layar Seafood & Ikan Bakar Surabaya
vii
1
20
28
47
79
96
111
127
141
PMS-010
PMS-011
PMS-012
PMS-013
PMS-014
PMS-015
PMS-016
PMS-017
PMS-018
PMS-019
PMS-020
PMS-021
...................................................................... (Reneldis Lisdiana Wea,Fitri Novika Widaja dan Liliana Inggrit Wijaya) Kualitas Produk Dan Nilai Pelanggan Serta Dampaknya Pada Loyalitas Pelanggan .................................................. (Euis Soliha, R. Basiya dan Audelia Dewi Darmawan) Technology Acceptance Model (Tam) Sebagai Pembentuk Behavioral Intention To Use Pada Penggunaan Aplikasi Gojek ............................................................................ (Santi Rimadias dan Nindita Listya) Pengaruh customer perceived value terhadap customer loyalty yang dimediasi oleh customer satisfaction pada kereta api eksekutif ......................................................... (Yasintha Soelasih) Pengaruh Cafe Atmosphere dan Lokasi terhadap Keputusan Pembelian di Old Bens Cafe Bandung ................……… (Yuniati Fransisca dan Albert Kurniawan) Pengaruh Store Layout Pada Store Patronage Dengan Price Perception Sebagai Peubah Pemoderasi: Studi Empiris Pada Ranch Market Surabaya ............................................. (Teofilus, dan Dewi Mustikasari) Analisis Kualitas Layanan, Nilai Pelanggan Terhadap Loyalitas (Studi Pada Nasabah Simpanan PT. Bank XXX Cabang Pembantu Pati) ....................................................... (Marlien, Wido Satrio, dan Kasmari) Tipologi Konsumen Berdasarkan Motivasi Konsumen Dalam Memanfaatkan Promosi .......................................... (Diyah Tulipa dan Margaretha Ardhanari) Pengaruh Kualitas Layanan, Citra Perusahaan Dan Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Dan Dampaknya Pada Loyalitas Nasabah Dana PT. Bank Jateng Kantor Cabang Pembantu Syariah Semarang Barat ....................................... (Endang Tjahjaningsih, Rani Ika Kumalawati dan Ali Maskur) Peran Kemasan Dan Legalitas Dalam Pemasaran Domestik Dan Mancanegara Produk Kuliner Oleh-Oleh Khas Daerah .......................... (Cahyani Tunggal Sari dan BRM. Suryo Triono) Analisis Kualitas Layanan Higher Education Performance (HEDPERF) Terhadap Loyalitas Mahasiswa Di Fakultas ‘X’ ......................................................................... (Ridho Kusmaryadi Dan Budi Astuti) Studi Profil Dan Segmentasi Gaya Belanja Konsumen Indonesia (Survey Konsumen Pasar Modern) .......................... (Arief Helmi) Pengaruh Green Purchase Attitude Dan Green Perceived Value Terhadap Green Purchase Intention Pada Konsumen Di Kota Bukit tinggi ....................................................... (Ratni Prima Lita)
viii
153
165
182
196
212
223
234
248
266
280
293
305
PMS-022
PMS-023
PMS-024
PMS-025
PMS-026
PMS-027
PMS-028
PMS-029
PMS-030
PMS-031 PMS-032
PMS-033
PMS-034
PMS-035
Persepsi Kualitas Layanan Rumah Sakit Berstatus Badan Layanan Umum Daerah ............................................................ (Deasy Wulandari) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pasien Pada Jasa Kesehatan(Studi Kasus Pada Poli Kandungan Rs X) .......................................................................... (Yetty Dwi Lestari) Hubungan Antara Shopping Attributes, Shopping Value, Dan Behavioral Intention: Studi Kasus Bandung, Indonesia ............................................................................ (Siti Rahayu) Peran Kemasan Dan Legalitas Dalam Pemasaran Domestik Dan Mancanegara Produk Kuliner Oleh-Oleh Khas Daerah ................................................................. (Cahyani Tunggal Sari) Investigasi PrediktorElectronic Word-Of-Mouth (E-Wom) Pelanggan Tiket Online ................... (Ajisetiawan Nur Cahyo, dan Anas Hidayat) Pengaruh Usia, Jenis Kelamin, Experience, Past Performance, Advices Dan Management Qualifications Terhadap Perilaku Overconfidence Investor Di Yogyakarta ........... (Dwika Apriliani Setiawan, dan Kartini) Pengaruh Marketing Mix Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Variabel Intervening Kepuasan Pada Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Wediodiningrat .................................. (Dyah Sawitri, Martaleni, dan Ayu Bulan Febry K D) Pengaruh Kualitas Layanan Di Perguruan Tinggi Islam Terhadap Keterbentukan Sikap (Bukti Empiris Dari Alumni) ........... (Abdur Rafik) Framework Model Strategi Kolaborasi Rantai Pasokan Daging Sapi Di Jawa Tengah Untuk Menciptakan Distribusi Pangan Yang Efektif DanEfisien ..................................(Amie Kusumawardhani, Shoimatul Fitria, dan Yon Soepri Ondho) Complaint Management pada Institusi Layanan Kesehatan ..................................................................................... (Sri Hartini) Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Kosmopolitanisme, Patriotisme Dan Etnosentrisme Konsumen Terhadap Konsumsi Produk…....................................... (Y. Lilik Rudianto dan Luhut) Preferensi Konsumen Atas Merek Berbasis Pada Disain Kemasaran Visual Pada Produk Minuman Kemasan ..........(Tanti Handriana dan Indriani Yunianingsih) Evaluasi Produk Oleh Konsumen: Peran Orientasi Autotelic Konsumen Dan Petunjuk Haptic Nondiagnostik .........(Masmira Kurniawati) Perumusan Strategi Pelayanan Konsumen Untuk Lini Jasa Paket PT. Pos Indonesia Menggunakan AHP Dan QFD .............(Cita Shophia, dan Gancar C Premananto)
ix
317
328
347
361
375
394
405
429
444
456 473
497
518
527
PMS-036
PMS-037
PMS-038
PMS-039
PMS-040
PMS-041
PMS-042
PMS-043
PMS-044 PMS-045 PMS-046
PMS-047 PMS-048 PMS-049 PMS-050
Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Share Responsible TerhadapWillingness To Pay Premium Price Di Natasha Skin Care ....................................………………………(Yomeitrie Hutasoit, dan Dien Mardhiyah) Visual Merchandising Cues, Jenis Endorser, Dan Respon Konsumen Pada Iklan Makanan Di Media Sosial Instagram .................................................................. (Sony Kusumasondjaja) Upgrading Process Pada Sektor Pariwisata Taman Narmada Lombok Barat .................................................(Sedianingsih, dan Rahmat Yuliawan) Faktor Yang Mempengaruhi Supplier Performance Dan Continuity Of Relationships With Suppliers Di PT. Hartono Istana Teknik (HIT)…...……………………………….………...... (Idris) Aksentuasi Pendekatan Stereotype Content Model Dalam Disiplin Ilmu Pemasaran: Dampaknya Pada Political Brand ..............…………...............................................(Farida Indriani) Kajian Literatur: Persepsi Konsumen Non-Muslim Terhadap Produk Makanan Berlabel Halal .................................. (Salma Fauziyyah) Strategi Penguatan Produk Lokal Untuk Memenangi Pasar Global .................................................................................... (Margaretha Ardhanari) Hedperf (Higher Education Performance): Pengujian Model Kualitas Layanan (Service Quality) Dalam Sektor Pendidikan Tinggi ....................................................... (Allen Kristiawan, dan Rully Arlan Tjahyadi) Pengaruh Ekspektasi Pelanggan, Kualitas Produk Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pelanggan Internet Telkomsel Di Banda Aceh ...................................................... (Yohandes Rabiqy) Dampak Budaya Terhadap Perilaku Konsumen Pasca Pembelian Produk Pda Konsumen Di Kota Makasar ................. (Kasnaeny K) Dimensi Keinovasian Produk Dan Hubungannya Dengan Daya Tarik Fashion Religiosentrik Dan Kinerja Pemasaran ................... .............................................. (Hendar dan Tatiek Nurhayati) Pengaruh Costumer Value Terhadap Image Jasa Pendidikan Di Politeknik LP3i Bandung .................................... (Arfiani Yulianti Fiyul, dan Henny Utarsih) Faktor Penentu Perdagangan Eceran ......................... (Diah Isnaini Asiati, Maftuhah Nurrahmi, dan Wani Fitriah) Pengaruh Fitur Produk Dan Brand Repositioning Terhadap Keputusan Pembelian Laptop Acer Di STIE Ekuitas Bandung .............................................................................. (Henny Utarsih) Pengaruh Faktor-Faktor Pelayanan Terhadap Corperate Image Hotel Jayakarta Yogyakarta ........................ (Ida Aryati, Siti
x
549
564
579
591
608
625
638
653
672 692 701
724 736 751 775
PMS-051
PMS-052
PMS-053
PMS-054
PMS-055
PMS-056
PMS-057
PMS-058
PMS-059
PMS-060
PMS-061 PMS-062
Maryam) Analisis Pengaruh Nilai Dan Jenis Kebutuhan Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Suatu Merek Handphone Di Indonesia ..............................................(Nila Himmatul Cholisoh, dan Albari) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa TA.2015/2016 Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Gadja Mada .........................(Asri Kurniawati, dan Ignatius Soni Kurniawan) Kinerja Bauran Pemasaran Jasa Transportasi Roda Dua Dalam Meningkatkan Keunggulan Bersaing Serta Pengaruhnya Pada Loyalitas Pelanggan (Survey Pada Pelanggan Go-Jek Dan Ojek Pangkalan Di Kota Bandung) .............................................. (Heppy Agustiana Vidyastuti) Peran Agen Sosial Dan Intervensi Layanan Publik Terhadap Pengetahuan Faktual Dan Perilaku Seksual Pada Mahasiswa (Perspektif : Pemasaran Sosial) (Studi Kasus Pada Mahasiswa Universitas Mercu Buana Dan Universitas Bina Nusantara) ............................................................................. (Rina Astini, Tafiprios, dan Eliana Puspitasari) Pengaruh Iklan, Persepsi Harga, Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Konsumen.................................................(Mulyo Budi Setiawan, dan Sinta Maya Devi) Pengaruh Citra Perusahaan Terhadap Kepuasan Pelanggan Dan Word Of Mouth Pada Refresho Cafe Dan Resto Di Kota Palu ................................................................... (Elimawaty Rombe, Zakiyah Zahra, dan Moh. Zeylo Auriza) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Serta Dampaknya Terhadap Capaian Hasil Proses Jasa Pendidikan ........................................ (Meta Arief, dan Laeli Romadoni) Akselerasi strategi promosi dalam upaya peningkatan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Poso Sulawesi Tengah..........(Ira Nuriya Santi) Analisis Keunggulan Bersaing Porter Pada Industri Wisata Dan Budaya Kabupaten Sigi ..........................(Maskuri Sutomo, dan Vitayanti Fattah) Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Merek Smartphone Di Kalangan Remaja ......................................................(Nalal Muna, Dan Ahmad Cahyo Nugroho) Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah Bank Syariah ....................................... (Angger Wijaya dan Muchsin Muthohar) Peningkatan Kinerja Melalui Organization Learning dan
xi
796
812
824
837
860
875
890
899
913
931
947 964
PMS-063
PMS-064 PMS-065
PMS-066
PMS-067
PMS-068 PMS-069
Orientasi Pasar pada UKM di Kota Palu ………………..... (Farid) Analisis Ekuitas Merek Universitas Bina Darma Dalam Persaingan Perguruan Tinggi Swasta Di Kota Palembang ………… (Irwan Septayuda Dan Muji Gunarto) Model Akses Pasar Produk Kakao Bagi Kelompok Tani Dan Gabungan Kelompok Tani Kakao Di Kabupaten Donggala Propinsi Sulawesi Tengah ...............................……… (Idris Azis, Mauled Moelyono, dan Syamsuddin) Perilaku Belanja generasi Y pada Industri Upper Class Mall di Surabaya ..................................................... (Diah Dharmayanti & Asngadi) The Effectiveness Of Quality Management System Against Quality Perception And Loyalty Perception College (Empirical Studies Student Of Open University)................................... (Deni Surapto) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Pelanggan Pada Toko Buku Online UT .............. (Minrohayati, Meirani Harsasi dan Sri Lestari Pujiastuti) Pengaruh Integrated Marketing Communication (IMC) Pada Brand Equity (BE) .............................. (Nonik Kusuma Ningrum) Pengaruh Citra Merek Terhadap Proses Keputusan Pembelian Melalui Faktor Psikologis Konsumen (Pengguna Smartphone Samsung di PTN Kota Malang) ..........................(Joefri Mulyana dan Lohana Juariyah)
xii
976
990
1003
1020
1036 1047
1060
AKSELERASI STRATEGI PROMOSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KUNJUNGAN WISATAWAN KE KABUPATEN POSO SULAWESI TENGAH Ira Nuriya Santi Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta, Tondo, Palu
Abstrak Kabupaten Poso adalah salah satu kabupaten yang berada di Propinsi Sulawesi Tengah, memiliki banyak potensi pariwisata yang sangat kompetitif dalam menarik wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi promosi yang tepat untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di Kabupaten Poso Artikel ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif, dilakukan dengan mengumpulkan data primer melalui observasi langsung ke objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Poso, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para wisatawan. dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat, para pelaku usaha pariwisata, Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu Dinas Parekraf Kabupaten Poso, Bappeda, Dinas ESDM, Dinas Kesehatan, Dinas PU, dan SKPD terkait lainnya. Selain data sekunder, kajian ini juga memanfaatkan data primer menggunakan kuesioner yang diedarkan kepada 73 orang wisatawan yang berkunjung di objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Poso. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif, analisis strategi bauran promosi. Hasil penelitian ini adalah bahwa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Poso, adalah menggunakan strategi iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, Hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, penjualan pribadi serta pemasaran dari mulut ke mulut. Keywords: Pariwisata, pemasaran, promosi, Poso, kualitatif
1.
Pendahuluan Pariwisata merupakan salah satu sektor tumpuan yang diharapkan dapat
memberikan kontribusi besar dalam upaya pemulihan ekonomi yang sedang dilaksanakan. Oleh sebab itu pembangunan sektor pariwisata perlu terus dilanjutkan dan ditingkatkan dengan menggunakan sumberdaya dan potensi pariwisata untuk menjadi
899
kekuatan ekonomi dan non-ekonomi yang dapat diandalkan dalam menunjang pelaksanaan otonomi daerah terutama dapat meningkatkan kemampuan keuangan daerah. Kabupaten Poso memiliki potensi pariwisata yang sangat kompetitif dalam menarik wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Salah satu daerah tujuan wisata utama di Kabupaten Poso adalah Danau Poso yang yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menjadi land mark pengembangan Pariwisata Poso sejak Tahun 1989. Mulai saat itu kawasan wisata Danau Poso mengalami perkembangan yang cukup pesat yang didukung dengan penetapan Festival Danau Poso (FDP) setiap tahun. Selain Danau Poso, tempat wisata lain yang sudah terkenal dan sangat potensial untuk dikembangkan diantaranya adalah adalah air terjun Saluopa, gua Pamona, lembah Bada, Taman Nasional Lore Lindu, Taman Aggrek Bancea di Tentena, Goa Tangkaboba di Keluarahan Sangele, perkebunan the hijau dan kopi Arabica di Lembah Napu, megalitik stone di Lore. Tempat wisata tersebut telah menarik para wisatawan untuk berkunjung di Kabupaten Poso. Berdasarkan data BPS Tahun 2015, jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Poso mencapai 28.948 orang, yang terdiri dari 3.427 wisatawan asing dan 25.521 wisatawan domestik. Angka ini mengalami peningkatan 83,50 persen dibandingkan tahun lalu. Khusus untuk jumlah wisatawan asing, Kabupaten Poso menduduki rangking kedua jumlah wisatawan asing terbanyak di Sulawesi Tengah, setelah Kabupaten Tojo Una Una. Guna menunjang industri pariwisata ini, Pemerintah Kabupaten Poso dan para pelaku usaha pariwisata terus berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendukung. Hingga saat ini telah tersedia 44 usaha akomodasi di Kabupaten Poso dengan jumlah kamar 552 dan 950 tempat tidur. Kondisi di atas menunjukkan bahwa sektor pariwisata sangat potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Poso. Disamping itu, industri pariwisata di Poso juga akan terus meningkat seiring dengan kejenuhan pada tempat wisata lain di luar Poso, sehingga para wisatawan akan memerlukan alternatif destinasi wisata di Poso. Hal ini harus didukung dengan berbagai macam kebijakan, strategi dan program yang memprioritaskan pengembangan pariwisata, khususnya pada aspek promosi dan pemasaran. Ironisnya potensi pariwisata di Kabupaten Poso belum mampu mendatangkan jumlah wisatawan yang diharapkan pemerintah, untuk itu diperlukan strategi promosi
900
yang tepat agar jumlah wisatawan sesuai dengan yang diharapkan, dan dampaknya membawa multiplier effect bagi kesejahteraan masyarakat Tolitoli.
2.
Kajian Pustaka
2.1
Pemasaran Pariwisata Untuk memenuhi kebutuhan, keinginan, kesenangan dan pengalaman wisatawan
dibutuhkan sebuah pemasaran untuk pariwisata (Middleton, 2013). Secara konseptual, pemasaran pariwisata mempunyai makna yang lebih dalam dan luas daripada sekedar penjualan barang (good). Hal ini karena pemasaran pariwisata merupakan suatu sistem yang mencakup upaya dalam mengidentifikasi kebijakan dan strategi, program, serta pola-pola promosi yang hendak dipertemukan dengan sistem dan strategi pengembangan produk. (Stephen Witt et al, 2003; Payangan, 2014). Sedangkan yang dimaksud dengan pemasaran pariwisata dalam sistem kepariwisataan menurut UU No.10 tahun 2009 adalah pemasaran pariwisata bersama, terpadu dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta pemasaran yang bertanggungjawab dalam membangun citra Indonesia sebagai destinasi wisata yang berdaya saing. Industri pariwisata dalam pengertian sistem kepariwisataan adalah: kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang dan atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Terdapat 13 (tiga belas) jenis usaha dibidang kepariwisataan yang terbuka untuk perseorangan maupun Badan Usaha yang ingin berinvestasi, yaitu: a. Daya tarik wisata b. Kawasan pariwisata c. Jasa transportasi wisata d. Jasa perjalanan wisata e. Jasa makanan dan minuman f. Penyediaan akomodasi g. Penyelenggaraan kegiatan hiburan dan rekreasi h. Penyelenggaraan pertemuan, perjalanan insentif, konferensi dan pameran (MICE) i. Jasa informasi pariwisata
901
j. Jasa konsultan pariwisata k. Jasa pramuwisata l. Wisata tirta dan m. Spa Pemasaran pariwisata dalam artikel ini, memfokuskan pada upaya menarik sebanyak-banyaknya jumlah wisatawan untuk berkunjung ke Kabupaten Poso. Analisis di dalamnya mencakup promosi yang efektif dan efisien, hingga pada upaya untuk meningkatkan niat dan perilaku wisatawan sehingga akan berkunjung kembali ke Kabupaten Poso. Selain itu, dengan strategi pemasaran yang tepat, para wisatawan yang telah berkunjung ke Kabupaten Poso akan merekomendasikan kepada keluarga, teman dan orang lain di daerah asal ataupun negara asal agar mengunjungi destinasi wisata di Kabupaten Poso. Diharapkan, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Poso akan meningkat setiap tahun yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat.
2.2
Bauran Pemasaran Pariwisata Bauran pemasaran (marketing mix) untuk pertama kalinya dipelopori oleh Borden
pada tahun 1960-an (Yoeti, 2006), sedangkan penerapannya dalam industri pariwisata dan hospitality dilakukan oleh McCarthy‘s Four Ps, Empat ―P‖ yang dimaksud adalah: 1) Product (produk), yaitu sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan (needs) konsumen. Dapat berwujud (tangible), atau tidak berwujud (intangible) atau kombinasi keduanya dan didalamnya juga termasuk pelayanan (services). 2) Price (harga), adalah harga yang dijadikan dasar penawaran kepada konsumen, ditetapkan sedemikian rupa sehingga menarik bagi konsumen dan bersaing dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing dengan harga yang ditetapkan oleh pesaing terhadap produk yang sama. 3) Place (tempat), adalah tempat dimana konsumen dapat mencari informasi, memperoleh penjelasan, atau melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan kepada konsumen.
902
4) Promotion (Promosi), adalah salah satu cara menginformasikan atau memberitahukan kepada calon pembeli tentang produk yang ditawarkan dengan memberitahukan tempat-tempat dimana orang dapat melihat atau melakukan pembelian pada in the right place and at the right time. Seiring perkembangan dinamika bisnis, bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa termasuk pariwisata, elemen 4 (empat) ‖P‖ ini ditambah 3 (tiga) ―P‖ karena karakteristik barang dan jasa sangat berbeda, hal ini dilakukan untuk memuaskan konsumen jasa dalam hal ini wisatawan, yang terdiri atas: 1) People (Orang), adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan dapat memengaruhi persepsi pembeli (wisatawan). Hal yang termasuk dalam elemen ini yakni personal perusahaan, konsumen (wisatawan), dan konsumen lain dalam lingkungan jasa. Partisipan adalah setiap dan semua orang yang memainkan peran penting dalam waktu riil jasa (selama berlangsung proses dan konsumsi jasa berlangsung). 2) Physical
Evidence
perusahaan/konsumen
(Bukti
fisik),
(wisatawan)
dimana
jasa
berinteraksi,
disampaikan setiap
dan
komponen
dimana tangible
memfasilitasi penampilan atau komunikasi jasa tersebut. Jasa itu bersifat intangible dan sulit dievaluasi, sehingga bukti fisik memberikan tanda-tanda, misalnya kualitas jasa. Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible, berkenaan dengan suatu jasa seperti brosur, peralatan, transportasi, dan lain-lain. Jadi bukti fisik merupakan elemen substansi dalam konsep jasa. Oleh karena itu, para pemasar jasa semestinya terlibat di dalam mendesain, perencanaan, dan pengawasan bukti fisik. 3) Process (Proses), yaitu semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktivitas dimana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa. Objektif utama dari pemasaran adalah mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu, jasa harus didesain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Desain jasa mencakup desain dari proses jasa dan bagaimana jasa disampaikan. Penyajian jasa aktual akan menentukan tahapan pengalaman konsumen atau aliran operasi jasa, bahkan menjadi bukti yang bisa dinilai konsumen. Pada akhirnya, proses mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan pada konsumen, sehingga
903
pemasar juga harus dilibatkan dalam mendesain proses jasa yang ditawarkan, bertanggungjawab, dan melakukan pengawasan kualitas jasa. 3.
Metode Penelitian Artikel ini menggunakan pendekatan metodologi kualitatif, dilakukan dengan
mengumpulkan data primer melalui observasi langsung ke objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Poso, wawancara mendalam (in-depth interview) dengan para wisatawan. dan focus group discussion (FGD) yang melibatkan masyarakat, para pelaku usaha pariwisata, Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu Dinas Parekraf Kabupaten Poso, Bappeda, Dinas ESDM, Dinas Kesehatan, Dinas PU, dan SKPD terkait lainnya. Selain data sekunder, kajian ini juga memanfaatkan data primer menggunakan kuesioner yang diedarkan kepada 73 orang wisatawan yang berkunjung di objek-objek wisata yang ada di Kabupaten Poso. Alat analisis yang digunakan dalam kajian ini adalah analisis deskriptif, analisis strategi bauran promosi. 4.
Hasil dan Pembahasan Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
mengomunikasikan dan menyebarluaskan informasi tentang keunggulan produk agar calon pengunjung tertarik untuk mendatangi kawasan pariwisata di Kabupaten Poso. Beberapa media promosi yang dapat dilakukan adalah menggunakan periklanan, hubungan masyarakat (public relations), pemasaran langsung menggunakan internet, dan sebagainya. Pesan-pesan promosi yang disampaikan melalui iklan dan alat-alat promosi lainnya sangat mempengaruhi harapan/ekspektasi (expectation) dari target-target pasar yang dituju mengenai produk wisata macam apa yang akan dinikmatinya di destinasi yang bersangkutan dan tentu saja nantinya akan mempengaruhi persepsi dan tingkat kepuasan mereka atas pengalaman berwisata yang dinikmati. Hasil kuesioner kepada 73 orang wisatawan, menunjukkan, profil umum wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Poso adalah berusia relatif muda antara 18 35 tahun, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, dan mengetahui informasi tentang Poso melalui teman/keluarga dan internet, hal ini menunjukkan bahwa segmen pasar
904
wisatawan Poso adalah kelompok usia muda, yang suka berkumpul dan aktif di media sosial, maka promosi yang dilakukan sebaiknya merujuk pada segmen tersebut. Menurut Philip Kotler, seorang ahli pemasaran dunia, walaupun iklan sering merupakan unsur sentral dari program promosi pemasaran, namun itu bukan satu-satunya atau yang paling penting. Bauran promosi terdiri atas 8 (delapan) cara, yaitu:
4.1 Iklan Iklan merupakan setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan berupa promosi gagasan, barang atau jasa melalui sponsor yang telah ditentukan. Sebuah iklan harus dibuat semenarik mungkin agar timbul niat dari calon wisatawan untuk mengunjungi Kabupaten Poso. Strategi Iklan untuk Kabupaten Poso dibuat berdasarkan 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, berikut penjabarannya: a) Strategi iklan untuk wisata alam Pembuatan brosur/ katalog / leaflet yang berisi tentang info mengenai objek wisata alam yang berada di wilayah Kabupaten Poso Pembuatan reklame, baliho, spanduk, banner tentang obyek wisata alam di Kabupaten Poso Pembuatan papan penunjuk jalan menuju objek wisata alam Pemasangan billboard ― Marijo Barame-rame di Poso‖ di bandara-bandara yg terkoneksi dengan bandara Mutiara Sis Aldjufrie b) Strategi iklan untuk wisata Danau dan Bahari
Pembuatan beberapa papan nama pantai yang ada di Kabupaten Poso
Pemasangan penunjuk jalan menuju objek wisata pantai
c) Strategi iklan untuk wisata Cagar Budaya
Pembuatan buku katalog: Poso, The Land Of Thousand Megalith
Pemasangan billboard selamat datang di ―Poso, The Land Of Thousand Megalith‖
905
4.2 Promosi Penjualan Promosi penjualan merupakan berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong calon wisatawan untuk mencoba atau membeli produk barang dan jasa. Strategi promosi penjualan Pemerintah Kabupaten Poso untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, dengan cara mengikuti pameran pariwisata / expo ditingkat regional nasional, agar menarik, setiap pengunjung stand yang dianggap sebagai calon wisatawan diberikan cinderamata atau hadiah, bisa berupa gantungan kunci kayu hitam, atau lainnya yang dianggap mewakili ciri khas Poso. Selain itu, jika pemerintah menjual paket wisata, dapat memberikan potongan harga (diskon) kepada wisatawan yang membeli paket wisata dalam jumlah banyak, serta pemberian cinderamata atau hadiah pada saat wisatawan membeli produk wisata
4.3 Acara dan pengalaman Promosi melalui Acara (event) dan pengalaman dapat berupa mensponsori kegiatan dan program-program yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan slogan Kabupaten Poso. Strategi acara dan pengalaman untuk Kabupaten Poso dibuat berdasarkan 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, penjelasannya sebagai berikut: a) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata alam
Penyelenggaraan lomba lintas alam
Lomba fotografi alam liar
Lomba sepeda mountain bike
Lomba motor cross Poso
b) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata danau dan bahari
Festival Danau Poso (FDP) Event Festival Danau Poso (FDP) yang diadakan Pemerintah Kabupaten Poso secara tahunan merupakan salah satu promosi wisata yang harus dipertahankan, karena event FDP ini merupakan ajang promosi tentang keindahan daerah Poso beserta seni dan budayanya. Wisatawan yang datang berkunjung
906
pastinya berharap merasakan pengalaman yang menyenangkan dalam mengikuti festival yang mungkin saja tidak terdapat didaerah asalnya. Untuk itu diperlukan inovasi dalam menyuguhkan materi budaya dan seni yang dipentaskan setiap tahun.
Lomba renang lintas Danau Poso
Lomba perahu layar
Lomba dayung Danau Poso
c) Strategi acara dan pengalaman untuk wisata cagar budaya
Lomba fotografi budaya
Gelar budaya lokal Pemerintah Kabupaten Poso, sebaiknya menggandeng atau menjadi sponsor beberapa kegiatan anak-anak muda Poso, misalnya mendukung penyelenggaraan Festival Rumah Katu, festival yang diprakasai oleh anak muda Poso yang bergabung dalam sebuah komunitas kreatif yang terdiri dari berbagai elemen pemuda di Kota Poso, terdiri dari kelompok seniman, pemuda mesjid, pemuda gereja dan juga para pemuda yang pernah terlibat dalam konflik Poso. Kegiatan yang digelar antara lain pagelaran musik, dance,stand up comedy, rekreasi pantai, diving, snorkling, pameran fotografi dan lain-lain. Kegiatan ini dapat menjadi salah satu daya tarik wisatawan muda untuk berkunjung ke Poso.
Festival Pesona Poso
Seminar Poso, The Land Of Thousand Megalith di tingkat regional dan nasional
4.4 Hubungan masyarakat dan publisitas Hubungan masyarakat dan publisitas merupakan berbagai macam program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra dari destinasi wisata atau produk wisatanya. Promosi melalui hubungan masyarakat dapat dilakukan dengan sponsorship, mengikuti pameran wisata (expo, exhibition) baik di dalam maupun di luar negeri, dan membuka outlet di bandara untuk memasarkan pariwisata Poso. Selain itu, hubungan yang baik antara pemerintah Kabupaten Poso dengan kedutaan besar yang ada di luar negeri akan sangat membantu dalam mempromosikan pariwisata daerah. Agar promosi dapat diingat baik oleh wisatawan, setiap brosur, leaflet atau pesan yang disampaikan
907
terkait dengan pariwisata Poso, harus dibuat sebuah logo yang menarik dan disertai dengan tagline yang ada, misalnya: “Poso, The Land Of Thousand Megalit‖ Strategi Hubungan masyarakat dan publisitas untuk Kabupaten Poso dibuat berdasarkan 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, penjelasannya sebagai berikut:
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata alam, adalah dengan cara pembuatan artikel petualangan alam di media cetak dan elektronik.
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata danau dan bahari, melalui pembuatan artikel kekayaan dan keindahan alam danau dan laut.
Strategi hubungan masyarakat dan publisitas untuk wisata cagar budaya, dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1) Pembuatan buku tentang mitos-mitos budaya lokal 2) Artikel di media tentang mitos budaya lokal, misalnya cerita rakyat tentang terjadinya danau Poso.
4.5 Pemasaran langsung Promosi melalui pemasaran langsung dapat berupa: menggunakan surat, telepon, faksimile, email atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari wisatawan tertentu. Pemasaran langsung ini dapat dilakukan jika Pemerintah Kabupaten Poso memiliki data tentang wisatawan ataupun calon wisatawan yang berkunjung, dan ketika Pemerintah akan melakukan kegiatan pariwisata, misalnya Festival Danau Poso, maka wisatawan ini akan diberitahukan melalui email, surat, telpon dan internet agar informasi yang hendak disampaikan langsung diterima oleh wisatawan yang bersangkutan.
4.6 Pemasaran interaktif Promosi melalui pemasaran interaktif dilakukan melalui kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan wisatawan dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra atau menciptakan penjualan produk dan jasa wisata.
908
Promosi melalui online atau media digital harus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Poso, mengingat perkembangan informasi dan teknologi yang ada saat ini, membuat persebaran informasi tentang tujuan wisata menjadi tidak ada batasnya. Melalui internet, wisatawan akan mencari informasi terlebih dahulu tentang tempat yang akan didatanginya, mulai dari akomodasi, hiburan, makanan khas sampai keadaan masyarakat disekitar lokasi. Strategi pemasaran interaktif untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yang berada di Kabupaten Poso, yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, adalah sebagai berikut:
Membangun kemitraan dengan travel bloger Pentingnya bermitra dengan travel bloger adalah karena mereka memiliki informasi penting terkait destinasi yang telah dikunjungi ditambah dengan foto-foto yang menarik yang disebar melalui akses internet, sehingga travel blog banyak dijadikan rujukan bagi calon wisatawan yang akan melakukan perjalanan wisata. Selain itu, media informasi digital yang sering diakses oleh kelompok muda adalah melalui website. Maka, pemerintah daerah harus membuat website yang menarik dan selalu di-update sehingga calon wisatawan memiliki informasi yang komprehensif tentang Poso. Salah satu informasi yang selama ini dimanfaatkan oleh wisatawan adalah melalui website pada laman www.tripadvisor.com. Website ini menyediakan informasi bagi para wisatawan yang ingin berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata yang terdiri dari: hotel, restoran, things to do (aktivitas wisata yang dapat dilakukan), transportasi, dan sebagainya.
Penggunaan media sosial instagram Salah satu pemasaran interaktif
yang murah namun tepat sasaran adalah
menggunakan media sosial, banyak jenis media sosial yang ada saat ini, seperti facebook, path, dan yang paling diminat kelompok muda saat ini adalah Instagram, aplikasi ini sangat populer karena memungkinkan penggunanya untuk mengedit dan membagikan foto dijejaring sosial,
banyak destinasi wisata yang dulunya tidak dikenal, menjadi
terkenal karena sering diposting diakun instagram. Salah satu akun populer dari anak muda Poso yang berisi tentang keindahan alam Kabupaten Poso adalah: tana_poso, akun ini memiliki caption: ―Tunjukkan keindahan Poso lewat mata kamera‖. Untuk itu,
909
Pemerintah Kabupaten Poso sebaiknya membangun kemitraan dengan para travel blogger, instagram dan komunitas (salah satunya komunitas sepeda poso, diving poso club, dan lainnya), untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di Poso. Akan lebih baik lagi jika Pemerintah Kabupaten Poso dalam hal ini Dinas Pariwisata, memiliki akun instagram sendiri yang isinya tentang keindahan Kabupaten Poso dan selalu di up date.
4.7 Penjualan Pribadi Promosi melalui penjualan pribadi merupakan interaksi tatap muka dengan satu orang atau lebih dengan wisatawan yang prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan. Hal ini dapat dilakukan jika Pemerintah Kabupaten Poso memiliki Produk wisata dan setiap pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Poso diharapkan menjadi tenaga penjual produk wisata tersebut. Maka diperlukan pengetahuan tentang produk wisata dan pesona Kabupaten Poso pada umumnya.
4.8 Pemasaran dari mulut ke mulut Pemasaran melalui mulut ke mulut (word-of-mouth marketing) adalah komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa wisata. Berdasarkan hasil wawancara, sebagian besar wisatawan yang datang ke Poso karena memperoleh informasi dari teman atau keluarganya. Dalam ilmu manajemen pemasaran, promosi ini disebut dengan istilah ―word-of-mouth marketing‖. Olehnya itu, setiap wisatawan yang datang harus dibuat agar mereka mendapatkan kesan yang positif. Selanjutnya, diharapkan wisatawan tersebut akan menginformasikan hal-hal yang positif kepada teman, keluarga dan kerabatnya pada saat mereka kembali ke negara atau daerah asalnya. Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk 3 (tiga) Daya Tarik Wisata (DTW) yang berada di Kabupaten Poso, yaitu: Wisata Alam, Wisata Danau dan Bahari, dan Wisata Cagar Budaya, adalah sebagai berikut:
910
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata alam, adalah dengan cara menggunakan endorse sebagai ikon pariwisata Poso sehingga endorse ini bisa memberikan testimoni tentang keindahan alam Poso. Menggunakan endorsers sebagai ikon pariwisata Poso, akan sangat membantu Kabupaten Poso agar cepat dikenal oleh wisatawan. Walaupun biayanya mahal, namun dampaknya akan langsung terasa. Kota Palu berhasil mengemas fenomena alam yang dipadukan dengan budaya saat event gerhana matahari total (GMT) pada tahun 2015, karena menghadirkan grup band Slank sebagai endorser. Gambar berikut memperlihatkan balio resmi artis Slank menjadi endorser pada acara Gerhana Matahari Total (GMT) yang dilaksanakan di Palu, Sulawesi Tengah pada tahun 2015. Pemilihan artis atau tokoh yang menjadi endorser harus berdasarkan kriteria social engagement yang tinggi seperti: like di Facebook dan jumlah follower di Instagram. Serta, artis / tokoh tersebut memiliki background/ citra yang bagus di mata masyarakat. Dalam kekuatan strategi media rumusnya ialah Intensif, Inovatif, Interaktif, dan endorse. Endorser tersebut akan saling melengkapi dengan berbagai media yang digunakan, karena untuk membuat trending topic tidak mudah, tetapi jika pihak yang menyampaikan informasi itu adalah orang yang tepat, tentu akan menjadi lebih mudah.
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata danau dan bahari, melalui testimoni dari wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata
Strategi pemasaran dari mulut ke mulut untuk wisata cagar budaya, dapat dilakukan dengan cara menyelenggarakan Gala dinner bersama wartawan, ahli arkeolog, selebriti dan pemerintah dalam menguatkan Poso, The Land Of Thousand Megalit.
Kesimpulan Dalam kepariwisataan, yang dibutuhkan bukan hanya pengemasan yang bagus, seperti pembenahan obyek wisata dan lain-lain, namun promosi pun sangat memberikan pengaruh terhadap pengembangan pariwisata, termasuk peningkatan jumlah kunjungan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Oleh sebab itu, dibutuhkan keseriusan pemerintah untuk melakukan program promosi yang berkesinambungan.
911
Strategi promosi pariwisata Kabupaten Poso, menggunakan strategi iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, Hubungan masyarakat dan publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, penjualan pribadi serta pemasaran dari mulut ke mulut. Dan untuk melakukan strategi promosi, place / tempat harus siap terlebih dahulu, karena wisatawan akan kecewa jika place tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Daftar Pustaka Kartajaya, Hermawan dan Sapta Nirwandar. 2013. Tourism Marketing 3.0 Turning Tourist to Advocate. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Middleton, Victor et al. 2013. Marketing in travel and tourism 4th Edition. British Library. Moleong, Lexy J. 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Bandung. Payangan, Otto R. 2014. Pemasaran Jasa Wisata. IPB Press. Bogor. Yoeti, O.A. 2006. Tour and Travel marketing. Pradnya Paramita. Jakarta.
912