REVIEW KARYA AUDIO VISUAL ADVETORIAL TV PROGRAMME CAFÉ – IN Edisi Café TigaTjeret Kelompok 1
Disusun oleh: Nopsi Marga Handayani
(14148118)
Sri Cahyani Putri Purwaningsih
(14148150)
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2015
Judul Karya
: Café – In (Episode Café TigaTjeret)
Tim Produksi
:
-
Produser Executive
: Jarot Sumantri, Sri Yudaningsih
-
Produser
: Widhi NugrohoM.Sn, Nugroho Adi Saputro
-
Pembawa Acara
: Rinita Gunawan
-
Pemilik café
: Christ conny
-
Sutradara
: Nugroho Adi Saputro
-
Ass. Sutradara
: Tertia Lusiana Dewi
-
Cameraman
: Hananta KWP, Arif Budiwan, M Falah Al Faila Sufi
-
Penata Cahaya
: Nugraha Rangga, Agung Setiawan
-
Penata Suara
: JwalaCandra Gita Kosala, Abdul Aziz
-
Penyunting Gambar : Mikhael Bagus Aldira, Dhyas Pramudika
-
Grafis
: Muhammad Taofiq, Mikhael Bagus Aldira
-
Penata Busana
: Agatha Christa DTS
-
Penata Rias
: House of Hendrik
Tahun produksi
: 2014
HUBUNGAN FORMAT PROGRAM DAN TEKNIK PENYUTRADARAAN DENGAN TEKNIK EDITING : Advertorial TV Program merupakan Format program yang digunakan oleh Sutradara untuk mewjudkan karya audio visualnya. Advertorial merupakan salah satu bentuk periklanan yang ada di media massa dengan menggunakan gaya bahasa jurnalistik. Tujuan utama dari program advertorial adalah untuk memperkenalkan serta mempromosikan kegiatan, produk, atau jasa dari suatu perusahaan kepada masyarakat. Melalui media elektronik, program advertorial bersifat menjelaskan dan menguraikan produk, jasa, dan kegiatan secara langsung serta mengungkap dan menjelaskan secara mendalam informasi yang diberikan pada masyarakat. Program advertorial Cafe-In adalah sebuah program acara untuk mengenalkan sebuah cafe kepada masyarakat melalui media televisi. Program ini dikemas dengan karakter informatif dan menghibur. Karakter informatif dan menghibur dipilih karena kedua unsur tersebut adalah sebagai kunci untuk program ini. Sutradara berupaya mewujudkan keduanya dalam program ini dengan membangun elemen talk, video tape (VT) dan grafis serta establishing shot.
Format dan gaya penyutradaraan yang sudah dijelaskan dapat dikaitkan dengan teknik editing yang digunakan dalam Advertorial TV Program Café – In Episode Café Tiga Tjeret. Teknik yang digunakan adalah teknik non-linier editing. Editing non-linier adalah penyuntingan yang menggunakan computer dengan peralatan khusus editing. Gambar disusun satu persatu baik dari penyusunan animasi maupun videonya sehingga memperoleh kesatuan rangkaian yang utuh. Dengan teknik non-linier dapat dilihat perpindahan shot yang satu ke shot yang lainnya menggunakan teknik cut to cut serta terdapat beberapa transisi yakni dissolve, fade in, fade out, untuk lebih memperhalus perpindahan shot serta memberi variasi agar penonton tidak merasa bosan saat menonton program tersebut. Terdapat pula beberapa grafis yang ditambahkan untuk mendukung gambar serta memberikan keterangan yang lebih pada program acara tersebut. Tak lupa ditambahkan Special Effect serta Visual Effect yang dapat menambah nilai estetika program. Teknik editing
:
Teknik penyuntingan gambar pada Program Café – in yang berdurasi 20 menit 30 detik menggunakan Teknik Penyuntingan Gambar Kompilasi. Alasan penyuntingan gambar secara kompilasi teknik ini sangat cocok dengan karakter dari program ini yang mana stock shoot yang beraneka ragam mulai dari kegiatan host, perjalanan host menuju café, profil café hingga isi dari Café TigaTjeret. Hal itu sesuai dengan sifat dari penyuntingan secara kompilasi yaitu hanya memberikan sedikit saja masalah penggabungan karena shot - shot tunggal mendapatkan ilustrasi apa yang terdengar dan tidak perlu adanya keterkaitan secara visual satu sama lain atau kata lain tidak memperhatikan kontinuitas gambar.
Gambar 1. Pada gambar tersebut menggunakan teknik editing kompilasi dimana pada frame pertama terlihat seorang pelayan yang sedang menyiapkan makanan kemudian pada frame selanjutnya terlihat seorang pramusaji yang berjalan menuju pelanggan. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:10:01-00:10:15)
Disamping penyuntingan gambar secara kompilasi, program ini juga menggunakan teknik penyuntingan gambar kontiniti, teknik penyutingan ini digunakan dalam program Café – In untuk penyusunan adegan – adegan yang menentukan jalannya cerita.
Gambar 2. Potongan shot dengan teknik editing kontiniti yang mana frame pertama terlihat host sedang mengetik pada laptop terlihat laptop dan jari saja, kemudian pada frame selanjutnya narasumber terlihat sedang mengetik dengan ukuruan full shot. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:01:05-00:01:12)
Tahapan editing program Café – In Episode Café Tiga Tjeret, meliputi:
1. Screening, Selection and Logging Tahapan ini meliputi melihat, memilih dan memilah materi gambar ke dalam perangkat editing dan juga mengumpulkan semua berkas ke dalam satu komputer. Sutradara bersama penyunting gambar melakukan tahapan ini sebagai proses awal saat pascaproduksi. 2. Assembly Tahap selanjutnya yaitu mengurutkan dan mengumpulkan berkas dan memasangkan antara video dan audio menurut treatment, serta memeriksa satu persatu materi gambar. Pada tahap ini sutradara menginstruksikan pada penyunting gambar untuk menata semua materi yang telah terpilih kedalam timeline pada software Sony Vegas sesuai dengan urutan alur program. 3. Rough Cut Tahapan ini menyusun gambar yang telah dipilih pada timeline sesuai dengan alur cerita, namun masih berupa potongan-potongan kasar. Keterlibatan sutradara dalam proses pascaproduksi sangat penting, oleh karena itu harus paham terhadap konsep utama yang akan
diterapkan dalam editing. Hasil durasi rough cut tersebut bisa berubah-ubah setelah masuk ke tahap selanjutnya. 4. Online Editing Online Editing adalah proses editing ketika seorang penyunting gambar mulai memperhalus, memperbaiki kualitas hasil, dan memberikan tambahan transisi efek khusus yang dibutuhkan. Dalam tahapan ini unsur grafis mulai dimasukkan sebagai penguat karakter menghibur, yaitu memberikan detil informasi berupa caption khususnya menu yang telah disajikan. Grafis yang dimaksud yaitu pemberian nama menu, nama pembawa acara dan narasumber. Pemilihan jenis huruf atau font disesuaikan dengan karakter menghibur pada program ini. Selain itu warna grafis pada menu dan nama menggunakan warna biru cerah, hal tersebut bertujuan agar terlihat jelas dan berbeda dengan warna latar pada video. Pada tahap ini di masukkan beberapa transisi yakni cut to cut untuk memperjelas cerita, kemudian terdapat transisi dissolve untuk memberikan kesan dramatis cerita.
-
Transisi Dissolve
Gambar 3. Pada gambar tersebut terlihat menggunakan transisi dissolve untuk lebih mendramatisir cerita. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:01:26-00:01:27)
-
Transisi Cut To Cut
Gambar 4. Pada gambar tersebut perpindahan antara frame pertama dengan frame selanjutnya mengunakan transisi cut to cut (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:01:05-00:01:12) -
Transisi Fade Out
Gambar 5. Transisi Fade Out digunakan pada saat opening Bumper menuju isi acara (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:02:38-00:02:44) -
Transisi Fade In
Gambar 6. Transisi Fade In digunakan pada saat akhir segment menuju ke teaser untuk segment berikutnya (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:05:07-00:05:08) 5. Mixing and Finishing Proses berikutnya setelah offline editing adalah mencampur atau mixing (percampuran gambar dan suara) pada tahap mixing dan finishing ini. Gambar, efek visual, title dan subtitle, transisi, serta efek suara (ambience) dicampur menjadi sebuah karya audio visual sehingga siap untuk ditayangkan. Proses editing program advertorial Cafe-In pada episode ini menggunakan software Sony Vegas Pro 12.
Grafis
:
Pada Program Café – In terdapat beberapa grafis meliputi: -
Judul Program
Gambar 7. Pada opening program menggunakan title yang dibuat pada After Effect. Pada tulisan “ CAFE – IN’ menggunakan font yang bernama Blackoak Std dan padan tulisan “Episode Cafe Tiga Tjeret menggunakan font yang bernama Angsana New (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:00:52-00:00:55)
-
Logo Institut
Gambar 8. Logo ISI SURAKARTA terdapat pada awal video, untuk memperkenalkan identitas pembuat Advertorial Tv Program. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:00:01-00:00:05) -
Super Impose
Gambar 9. Pada saat host masuk kedalam café, terdapat tulisan yang keluar dari samping kiri frame. Atau biasa disebut dengan Super Impose yang mana terdapat dua gambar yang digabungkan pada satu frame yang sama. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:02:50-00:02:54)
-
Bumper in
Gambar 10. Pada opening program, bumper in menggunakan teknik editing masking atau menumpuk gambar. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:05:02-00:05:08 ) -
Bumper Out
Gambar 11. Pada opening program, bumper in menggunakan teknik editing masking atau menumpuk gambar. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:10:18-00:10:20 )
-
Credit Title
Gambar 12. Pada credit title ini tulisan menggunakan font Arial serta tulisan yang still (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00.19:33-00:19:35)
Spesial efek : Spesial Efek merupakan efek yang dibuat pada saat produksi berlangsung. Visual Effect merupakan efek yang dibuat pada saat pasca produksi yaitu editing.
Gambar 12. Pada Program Café – In terdapat efek Optical Flares yang berfungsi untuk menampilkan pencahayaan dalam sebuah adegan sehingga akan terlihat sisi kerealistisan antara Foreground dan Background. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:01:09-00:01:40)
Visual effect : Program acara Café – In ini menggunakan beberapa visual effect, diantaranya : -
Masking
Gambar 13. Pada opening program ditampilkan beberapa tulisan serta interior café yang kemudian menggunakan teknik masking atau menumpuk gambar satu ke gambar berikutnya yang biasanya dibuat menggunakan software After Effect. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:00:20-00:00:25)
-
Coloring
Gambar 14. Pada gambar tersebut menggunakan teknik Coloring yakni meningkatkan Brightness untuk mempertajam objek. (Sumber: Capture frame Café-In Café Tiga Tjeret. TC: 00:09:46-00:09:49)
KESIMPULAN Pada karya Program Advertorial Cafe-In Café Tiga Tjeret konsep penyutradaraan sesuai dengan teknik editing serta format program. Hal itu telah dijelaskan bahwa teknik yang digunakan dalam karya ini menggunakan teknik non - linier editing yaitu disusun satu per satu baik dari penyusunan grafis atau videonya sehingga memperoleh kesatuan rangkaian yang utuh. Teknik non – linier dapat dilihat perpindahan shot yang satu ke shot yang lainnya menggunakan teknik cut to cut serta terdapat beberapa transisi yakni dissolve, fade in, fade out, untuk lebih memperhalus perpindahan shot serta memberi variasi agar penonton tidak merasa bosan saat menonton program tersebut. Selain itu dalam karya ini terdapat grafis yang terletak pada judul program, superimpose, bumper in, bumper out yang dibuat menggunakan software adobe after effect dan logo ISI Surakarta serta credit title yang dibuat menggunakan Sony Vegas atau bisa juga menggunakan adobe after effect. Terdapat Special effect yang dibuat pada saat produksi langsung dan visual effect yang di buat saat pasca produksi yaitu pada saat proses editing.
DAFTAR PUSTAKA Nugroho Adi Saputro. 2014. Penyutradaraan Program Televisi Advetorial Cafe – In dengan karakter Informatid dan Menghibur (Episode Cafe Tiga Tjeret). DVD. Tugas Akhir Karya S1 Televisi dan Film. FSRD ISI Surakarta. Nugroho Adi Saputro. 2014. Penyutradaraan Program Televisi Advetorial Cafe – In dengan karakter Informatid dan Menghibur (Episode Cafe Tiga Tjeret). Laporan Tugas Akhir Karya S1 Televisi dan Film. FSRD ISI Surakarta.