RESPONITAS NEGARA TERHADAP STANDAR PREFLIGHT DALAM PENERBANGAN DOMESTIK DI BANDAR UDARA INTERNASIONAL NGURAH RAI (STUDI KASUS: PENANNGANAN MANAJEMEN BENCANA GUNUNG RINJANI ANGKASA PURA I TAHUN 2015 1)
2)
Kadek Tania Tamara , Piers Andreas Noak , Tedi 3) Erviantono Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Udayana Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected].
ABSTRACT This research reviews disaster management and pre-flight standard in domestic flight service at Bali Ngurah Rai International Airport. This research used descriptive qualitative method with in-depth interview and field study, beside that this research also used library study related to the problem studied. In this study which Angkasa Pura I as airport manager in disaster management related to response, recovery, and development where the activities conducted before and after the disaster occurred. Response is an action taken before and after the impact of a disaster to save lives, possessions, and who deal with direct disruption, damage to other effects caused by a disaster. Recovery is the process by which people and government helped to return to previous life functions after a disaster. And development is the relationship between disaster-related activities and national development intended to ensure that disaster outcomes are effectively reflected in future policies for the benefit of national progress. And how Angkasa Pura I in conducting response, recovery, and development towards standard of pre-flight in domestic flight service that formed in land operation management system. In the aerospace world, there are three main stages of service: pre-flight service, in flight service, and post flight service. Pre-flight service is the handling of passengers and aircrafts prior to departure (at the airport of origin). Keywords: Disaster management, Pre-flight service, response.
Dunia kedirgantaraan, dikenal
BAB I PENDAHULUAN Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang peraturannya bersifat memaksa secara sah demi tercapinya keberlangsungan dari tujuan diputuskan.
dengan adanya tiga tahap utama dalam pelayanan, yaitu pre-flight, in-flight, dan post flight. Pre-flight service artinya suatu aktivitas yang dilakukan untuk melayani penumpang yang diberikan sebelum keberangkatan di bandar udara asal,
in-flight
service
adalah
suatu
2
aktivitas yang dilakukan untuk melyani
BAB II
penumpang selama berada di dalam
TINJAUAN PUSTAKA
pesawat. Dan post flight-service yakni
2.1 Kajian Pustaka
suatu aktivitas yang dilakukan terhadap penumpang atau kargo yang dilakukan
Peneliti memilih tiga penelitian
di bandar udara tujuan. Pelayanan
terdahulu yang berkaitan dengan judul
pre
flight
akan
yang peneliti untuk ditinjau.Penelitian
terganggu jika ada suatu masalah yang
pertama dilakukan oleh Farichatun Nisa
mengganggu
yang
penerbangan
seperti
berjudul
“Manajemen
halnya delay (keterlambatan) pesawat
Penanggulangan Bencana Banjir, Puting
asal,
Beliung,
masalah
bencana.
Seperti
penanganan terhadap
operasional,
dan
halnya
Tanah
Longsor
di
dalam
Kabupaten
yang
terjadi
tersebut mengkaji tentang manajemen
dalam
kasus-
penanggulangan
masalah
penumpang
dan
Jombang”.
Penelitian
bencana
melalui
kasus yang terjadi di bandar udara
response, recovery, dan development.
Internasional
Bandara
Response merupakan langkah yang di
Ngurah Rai ditutup yang terjadi pada 4
putuskan dalam mengambil kebijakan
November 2015 karena dampak erupsi
pada
anak Gunung Rinjani di Lombok, Nusa
terjadinya bencana yang diharapkan
Tenggara Barat yang mengakibatkan
dapat meminimalisir dari dampak yang
692
ditimbulkan.
Ngurah
Rai.
penerbangan
Penerbangan
di
batalkan.
dibatalkan
terdiri
dari
sat
partisipasi
sebelum
dan
sesudah
Recovery
adalah
masyarakat
dan
suatu negara
kedatangan domestik 183 penerbangan
saling bekerja sama dalam membangun
dan
kondisi
kedatangan
internasional
penerbangan.Sementara
157 itu,
seperti
sebelum
terjadinya
bencana pada saat setelah terjadinya
pembatalan keberangkatan 189 untuk
bencana.
penerbangan domestik dan 163 untuk
hubungan antara tindakan keputusan
keberangkatan
yang diambil yang berhubungan dengan
penerbangan
Dan
development
adalah
internasional.
bencana dan pembangunan nasional
Adapun rumusan masalah :
yang bertujuan untuk meninjau kembali
1. Bagaimana
respon
negara
hasil keputusan secara efektif demi
dalam hal ini Angkasa Pura I
kemajuan nasional di masa depan.
terhadap bencana yang terjadi dalam
standar
Penelitian kedua ini dilakukan
penerbangan
oleh Paidi yang berjudul “Pengelolaan
pre-flightdomestik ?
Manajemen Risiko Bencana Alam di Indonesia”.
Penelitian
ini
mendeskripsikan tentang bencana alam
2
3
yang
terjadi
secara
tiba-tiba
yang
peraturan
dimana masyarakat tidak ada persiapan manajemen bencana
bencana
sudah
dalam
terjadi.
yang
mengatur
sebuah
negara demi kemajuan bersama.
kondisi
Sedangkan Mitchell
Pemerintah
dalam
menurut bukunya
Joyce Political
Indonesia secara resmi dan legal untuk
Analysis and Public Policy, politik adalah
menyiapkan manajemen bencana yang
keputusan
terbentuk
sesuatu yang dibutuhkan masyarakat.
dalam
Nasional
Badan
(Bakomas)
merumuskan
Koordinasi
yang
dan
yang dibuat berdasarkan
Kebijakan
bertugas
(policy)
adalah
menetapkan
tindakan keputusan yang diambil oleh
kebijakan, mengkoordinasikan kegiatan
elit politik atau pemangku kepentingan
yang
dalam
dilakukan
serta
memberikan
standar dan sosialisasi terhadap upaya
2.2.2 Manajemen Publik
Penelitian ketiga adalah jurnal yang dilakukan oleh Wasito Raharjo Jati yang “Analisis
seperti
sebuah persiapan dan usaha-usaha yang dilakukan kepada anggota ynag
rasional,
disosialisasikan
tradisional, individualis, maupun kolektif
mencapai
turut mempengaruhi kebijakan negara terhadap
bencana.
Analisa
kebijakan
negara,
Secara
kebijakan
yang
persepsi
publik
-
tepat
kebijakan
publik
sudah
umum,
kriteria-kriteria
Efektivitas, yaitu menjelaskan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai sebagai contoh
turut
dalam unit pelayanan.
mempengaruhi detail keseluruhan dari desain
yang
berikut:
dalam penanggulangan risiko bencana karena
hasil
diharapkan
evaluasi kebijakan dapat dibagi menjadi
LSM,
maupun masyarakat tentang bagaimana merumuskan
yang
direncanakan.
cultural
theory dapat dijadikan gambaran bagi pemangku
Pelayanan
A.F Stoner (1982:2), manajemen adalah
Theory”.Penelitian ini mengkaji tentang publik
tujuan
Definisi manajemen menurut James
Penanggulangan
Bencana Berbasis Perspektif Cultural
karakter
pencapian
bersama.
penanggulangan bencana di Indonesia.
berjudul
menuju
-
tentang
Efisiensi, yaitu perencanaan di awal dengan pencapaian yang
bencana.
dihasilkan
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Politik kebijakan
dalam
mencapai
tujuan bersama dengan hasil yang diharapkan.
Menurut
Andrew
Heywood,
-
Kecukupan,
yaitu
dalam
politik adalah aktivitas demi kemajuan
memecahkan masalah apakah
bangsa yang dibuat dalam peraturan-
sudah
sesuai
direncankan.
3
dari
yang
4
-
Perataan,
yaitu
post-flight
biaya
-
Pre-flight
service
manfaatkan dibagikan kepada
artinya aktivitas pelayanan terhadap
semua
penumpang yang dilakukan di bandar
golongan
termasuk
udara asal sebelum keberangkatan. In-
kaum minoritas. -
service.
Responsivitas,
yaitu
flight service berarti aktivitas kegiatan
hasil
kebijakan yang diambil sudah
yang
dilakukan
untuk
memenuhi
kebutuhan
semua
penumpang selama berada di dalam
golongan
termasuk
kaum
pesawat. Sementara post-flight service
minoritas.
adalah
Ketepatan, yaitu apakah hasil
penumpang, kargo dan pesawat setelah
dari tujuan yang diharapkan
penerbangan di bandar udara yang
seusai
dituju.
dengan
pelayanan
publik
program terhadap
aktivitas
melayani
penanganan
Aktivitas melayani penumpang,
semua golongan.
cargo, dan pesawat ketika berada di bandara (pre-flight service dan post-
2.2.3
flight service) yang dimana ditangani
Manajemen Bencana
oleh ground handling, tidak menangani pada saat in flight service. Ground
Pada manajemen bencana ini,
handling berasal dari kata ground dan
teori manajemen bencana terdiri dari
handling. Ground artinya darat, yang
enam tahapan bencana yaitu prevention
dalam hal ini bandar udara. Handling
(pencegahan), mitigation (peringatan),
berasal dari kata hand atau handle yang
preparedness (kesiapsiagaan), disaster
artinya
impact (dampak bencana), rensponse (tanggapan), dan
recovery
development
Response
adalah
dilakukan
sebelum
berarti
to service).
(pembangunan).
dan
handling
penanganan atau pelayanan (service or
(pemuliahan),
aktivitas
tangan,
yang
BAB III PENELITIAN
sesudah
METODOLOGI
dampak bencana yang bertujuan untuk meminimalisir
dari
dampak
Penelitian deskriptif merupakan
yang
penelitian
ditimbulkan.
yang
menyajikan
data
lapangan berupa kata-kata, gambar,
2.2.4
dan bukan angka-angka. Data yang
Manajemen Operasi Darat
dihasilkan berasal dari hasil wawancara, catatan
lapangan,
foto,
video-tape,
Dunia kedirgantaraan, ada tiga
dokumen pribadi, catatan atau memo,
tahap utama dalam pelayanan, yaitu
dan dokumen resmi lainnya (Moleong,
pre-flight service,in-flight service dan
2000:6). Penelitian ini menggunakan
4
5
jenis
penelitian
Metode
deskriptif
penelitian
kualitatif.
2013 serta mengoperasikan terminal
menurut
domestiknya pada 17 September 2014.
kualitatif
sugiyono (2005:1) adalah pemaparan
Setelah tertunda sekian lama,
atau deskripsi berupa kata-kata yang
Selasa
peneliti ambil dari berbagaiu sumber
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
seperti
buku,
wawancara lainnya
September
2013
silam
informan
dalam
menyempatkan diri meninjau persiapan
berbagai
sumber
bandara I Gusti Ngurah Rai untuk
mendukung
dal;am
menerima tamu-tamu Konferensi APEC.
dan
yang
25
penelitian ini. Pada penelitian ini teknik
Seiring
sampling yang digunakan oleh penulis
pekerjaan fisik pembangunan terminal
adalah teknik Snowball Sampling yaitu
dan
teknik
awal
Bandara I Gusti Ngurah Rai menggelar
jumlahnya kecil, kemudian kuantitas
upacara mecaru dan melaspas gedung
sampel
dengan
terminal domestik, terminal internasional
juga
dan GAT (General Aviation Terminal).
sampling
Banyak yang telah dilalui tahun 2014,
penentuan
sampel
bertambah
keperluan
sesuai
data.
menggunakan
Penulis
purposive
dimana narasumber telah ditentukan.
dengan
selesainya
bangunan
diantaranya
pendukung
telah
seluruh
lainnya,
merampungkan
pekerjaan renovasi terminal domestik yang sejak September 2014lalu resmi
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Penelitian Bandar
Udara
Ngurah
dioperasikan (Yunita, 2015:40). Rai
4.2 Hasil Temuan
dibangun tahun 1930 oleh Departement VoorVerkeer en Waterstaats. Landas
Potensi penyebab bencana di
pacu berupa airstrip sepanjang 700 M
Indonesia dapat dikelompookkan dalam
dari rumput di tengah ladang dan
tiga golongan yaitu karena faktor alam,
pekuburan di Desa Tuban. Peresmian
perbuatan manusia dan sosial (Ramli,
bandara Ngurah Rai dilakukan oleh Menteri
Perhubungan
2010: 8). Bencana alam berasal dari
Republik
dari alam itu sendiri. Bencana buatan
Indonesia, Ignasius Jonan bertempat di kantor
kementrian
Jakarta. selesainya
Perhubungan
Peresmian
ini
seluruh
manusia
RI,
seperti
kegagalan
industri,
limbah yang dilakukan oleh manusia.
menandai proses
pengembangan bandara terbesar ini
Bencana
sosial
selarasnya
hubungan
masyarakat
yang telah memulai operasional terminal
yang
terjadi social
ditimbilkan
kurang antar oleh
ketimpangan sosial
internasionalnya pada 19 September
Bandar
2013 menjelang perhelatan KTT APEC
Udara
Internasional
Ngurah Rai juga tidak luput dari adanya
5
6
bencana.Bencana yang terjadi seperti
keperluan bisnis, hingga keluarga dan
erupsi Gunung Rinjani di Lombok, Nusa
lain sebagainya.
Tenggara Barat yang berdampak 692
Recovery yang dimana proses
penerbangan di batalkan.Penerbangan
masyarakat dan bangsa dibantu kembali
dibatalkan
ke
terdiri
domestik
183
kedatangan
dari
kedatangan
penerbangan internasional
penerbangan.Sementara
fungsi
kehidupan
dan
setelah
157
fasilitas bandara yang digunakan oleh
itu,
bencana.
sebelumnya
masyarakat
Terkait
demi
dengan
keamanan
dan
pembatalan keberangkatan 189 untuk
kenyamanan dalam menggunakan jasa
penerbangan domestik dan 163 untuk
penerbangan.
keberangkatan
melakukan pengecekan terkait fasilitas
penerbangan
internasional. Dari
bandara rapat
tersebut
bandara
Dirasa
secara
penggunaan
diperlukan
rutin
fasilitas
karena
tidak
hanya
Ngurah Rai Internasional memutuskan
kenyamanan tetapi keamanan dalam
untuk melakukan penutupan sementara
kondisi darurat baik itu bencana alam,
karena pada saat bencana letusan
bencana
Gunung Rinjani dan Gunung Raung
bencana sosial. Development adalah
berdampak
hubungan antara segala usaha yang
pada
debu
vulkanis
buatan
manusia
sekitaran bandara. Respon Angkasa
berhubungan
Pura I Untuk pihak maskapai, pengelola
memastikan
bandara
secara efektif tercermin dalam kebijakan
memberikan
fasilitas
gratis
parkir bagi pesawat.Sedangkan bagi penumpang
yang
ingin
dengan
maupun
bahwa
hasil
bencana keputusan
masa depan untuk kemajuan nasional.
mengubah
perjalanan dengan jalur darat ke Pulau Jawa, Angkasa Pura I menyediakan
BAB V Kesimpulan
transportasi ke terminal bus. Kebijakan
Potensi
bencana
dapat
ini diambil berdasarakan situasi yang dikelompokkan dalam tiga golongan
mendorong untuk mengambil langkah cepat
dalam
jadwal
penumpang connecting
yang agar
penerbangan
yaitu karena faktor alam, perbuatan
mempunyai
manusia, dan sosial. Mengantisipasi
tidak
terjadi adanya bencana diperlukan manjemen
misconnecting walaupun sudah ada karena
bencana, manajemen bencana adalah
berbagai kepentingan yang mendorong
upaya sistematis untuk menanggulangi
kebijakan
tersebut
perubahan
seperti
jadwal
sudah
melakukan semua kejadian bencana secara efektif
pemesanan hotel di tempat tujuan,
untuk meminimalisir dari dampak yang
6
7
ditimbulkan. Respon adalah aktivitas
yang
yang diambil sebelum dan sesudah
operasional
bencana terjadi yang bertujuan untuk
manajemen bencana pihak maskapai
menyelamatkan
dan bandara harus memiliki kesamaan
masyarakat
dan
mengurangi dampak yang ditimbulkan
terhadap
dari adanya bencana.
Begitu
Angkasa Internasional
Pura
Ngurah
I
bandara
Rai
sudah
memiliki
standar
prosedur.Dalam
penanganan juga
informasi
penumpang. yang
akan
diberikan baik pihak maskapai dan
dalam
Angkasa
Pura
I
harus
menjaga
manajemen bencana banyak kegiatan
komunikasi dalam manajemen operasi
yang dilakukan seperti pencegahan,
darat dan manajemen bencana agar
kesiapsiagaan,
informasi
pemulihan
pembangunan.Penyelenggaraan
dan PKD
yang
disampaikan
bisa
diterima penumpang sebagai pengguna
(Penanganan Keadaan Darurat) yang
jasa layanan.
dimana merupakan salah satu program bentuk
respon
dan
kesipsiagaan
sebelum terjadi bencana yang bersifat
DAFTAR PUSTAKA
antisipatif. Bencana datang tidak bisa
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
diperkirakaan yang merupakan misteri alam.
Cholidd., Christian., Basuki dan Adi. 2010. Pengertian dan Istilah Penerbangan Sipil. Edisi 1. Rajawali Pers, Jakarta.
5.2 Saran Angkasa
Pura
I
sebagai
penyedia fasilitas penerbangan tentunya Dwiyanto, Agus. 2011. Manajemen Pelayanan Publik. Edisi Kedua. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
sudah memiliki standar yang baik dalam menentukan prosedur
standar
terlihat
jelas
operasional dari
fasilitas Majid, Suharto Abdul dan Eko Probo d. Warpani. 2009. Ground Handling Manajemen Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan. Raja Grafindo Persada,Jakarta.
gedung yang sudah jauh diperkirakan jika terjadi bencana atau kecelakaan begitu juga dengan pihak maskapai
7
8
Banjir, Puting Beliung, dan Tanah Longsor di Kabupaten Jombang. FISIP, Universitas Airlangga. Paidi. 2012. Pengelolaan Manajemen Risiko Bencana Alam di Indonesia. STIE Dharma Bumiputera, Jakarta. Rita. 2014. Keefektifan Kerja Sama antar Lembaga dalam Operasi Pemulihan Bencana Alam Banjir Studi Empirik di Provinsi DKI Jakarta. Universitas Bina Nusantara.
Moegandi, Achmad. 1996. Mengenal Dunia Penerbangan Sipil. CV Muliasari, Jakarta. Mulyanto, R. Felix Hadi. 1999. Ground Handling (Tata Operasi Darat). PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Mustafa, H. Delly. 2013. Birokrasi Pemerintahan. Alfabeta, Bandung Ramli, Soehatman. 2010. Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster Management). PT Dian Rakyat, Jakarta.
Jurnal Jati, Wasisto Raharjo. 2013. Analisis Penanggulangan Bencana Berbasis PerspektifCultural Theory.Jurnal Penanggulangan Bencana 4 (1).1-12.
Sinambela, Lijian Poltak et al. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Berita, Koran dan Majalah Majalah Angkasa Pura 1. 2014. Seminar
Sumarto, Hetifah Sj. 2009.Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta.
Keamanan Penerbangan “Modernisasi Kebijakan Global
Susilo, Rachmad K. Dwi. 2014. Sosiologi Lingkungan. Rajawali Pers, Jakarta.
ICAO. Edisi Mei. Halaman 43. Jakarta Majalah Angkasa Pura 1. 2014. Bandara
Thoha, Miftah. 2011. Birokrasi Pemerintah Indonesia di Era Reformasi. Prenada Media Group, Jakarta.
I Gusti Ngurah Rai Gelar Sosialisasi dan Pelatihan Internal Audit ISO 14001:2004.
Thoha, Miftah. 2012. Birokrasi dan Dinamika Kekuasaan. Prenada Media Group, Jakarta.
Edisi Oktober. Halaman 34. Jakarta.
Wahab, Solichin Abdul. 2008. Analisis Kebijaksanaan : dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Majalah Angkasa Pura 1. 2014. Kampanye Keselamatan Penerbangan di Bali. Edisi November.Halaman 60. Jakarta
Tesis, Skripsi Nisa, Farichatun. 2014. Manajemen Penanggulangan Bencana
8
9
Majalah Angkasa Pura 1. 2015. Sinergi
keberangkatan-domestikbandara-ngurah-rai-resmidibuka. Diakses pada tanggal 17 Februari 2017 pukul 14.00 Wita. Puspita, Tria Cahya. 2012. Siapkan
dalam Mengatasi Problem Perilaku Penumpang. Edisi Januari. Halaman 65. Jakarta.
Stamina dan Waktu di Bandara Majalah Angkasa Pura 1. 2015. Training Internasional Ngurah Rai Enterprise Risk Management for Bali.http://www.kompasiana.co Section Head dan PIC. Edisi m/triacahyapuspita/siapkanMaret. Halaman 17. Jakarta stamina-dan-waktu-di-bandarainternasional-ngurah-raiWebsite bali_5518f67f81331104739de0c Antara. 2017. Bandara Ngurah Rai d. Diakses pada tanggal 1 Maret Evaluasi Keamanan Plafon 2017 pukul 20.00 Wita. Ruang Pelaporan. Ramadhani, Mutia. 2016. Keamanan http://bali.bisnis.com/read/20170 Bandara Ngurah Rai 123/1/64185/bandara-ngurahTersertifikasi rai-evaluasi-keamanan-plafonInternasional.http://www.republi ruang-pelaporan. Diakses pada ka.co.id/berita/ekonomi/korpora tanggal 5 Maret 2017 pukul si/16/11/02/ofzvsr38409.00 Wita. keamanan-bandara-ngurah-raiAsdhiana, I Made. 2014. Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai Beroperasi. http://travel.kompas.com/read/2 014/09/17/145344527/Terminal. Keberangkatan.Domestik.Banda ra.Ngurah.Rai.Beroperasi. Diakses pada tanggal 17 Februari 2017 pukul 13.000 Wita. Dhae, Arnlodus. 2014. Terminal Keberangkatan Domestik Bandara Ngurah Rai Resmi Dibuka. http://news.metrotvnews.com/re ad/2014/09/17/292726/terminal-
tersertifikasi-internasional. Diakses pada tanggal 5 Maret 2017 pukul 14.00 Wita. Supriyatna, Iwan. 2016. Angkasa Pura I Lakukan Perbaikan Landasan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali.http://bisniskeuangan.komp as.com/read/2016/10/14/140200 826/angkasa.pura.i.lakukan.per baikan.landasan.bandara.i.gusti. ngurah.rai.bali. Diakses pada tanggal 1 Maret 2017 pukul 10.30 Wita.
9
10
10
