RESOLUSI KONFLIK PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI PASAR TANAH ABANG PROVINSI DKI JAKARTA
CONFLICT RESOLUTION THE STREET VENDORS (PKL) IN PASAR TANAH ABANG IN DKI JAKARTA PROVINCE Ahmad Zamahsari1 Universitas Pertahanan
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resolusi konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta secara lebih mendalam, dengan tidak hanya menghasilkan solusi namun mencari akar permasalahan yang sebenarnya dihadapi (transformasi konflik). Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif yakni data dikumpulkan melalui wawancara dengan para informan yang berasal dari berbagai instansi terkait. Selain itu, data yang digunakan juga berasal observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, komunikasi antara PKL dan Pemda (Satpol PP dan Dinas UMKM) belum terjalin dengan baik. Kedua, karakteristik masyarakat yang beragam kurang menjadi perhatian dalam penataan PKL di Pasar Tanah Abang. Ketiga, upaya-upaya menata PKL di Pasar Tanah Abang melalui penertiban, relokasi, pendataan, pembinaan dan pemberdayaan belum mempunyai dampak yang positif. Keempat, ketidakmerataan ekonomi pada tiap-tiap daerah turut menjadi penyebab sulitnya penanganan PKL di Pasar Tanah Abang dan kelima, implementasi kebijakan Pemda dalam upaya penertiban PKL belum terlaksana baik. Hal ini terbukti dari masih banyaknya PKL yang berjualan ditempattempat yang tidak sesuai peruntukkannya Kata kunci: Resolusi Konflik, PKL, Pasar Tanah Abang Abstract - This study employed qualitative research and used interview, observation, and documents review as research instruments. The results of this study showed that: a) communication between street vendors and Jakarta provincial government (the municipal police officers (Satpol PP) and the SME Agency) have not been well established; b) in efforts to organize street vendors, the Jakarta provincial government is not considering the characteristics of diverse society; c) efforts to organize street vendors in Tanah Abang market through policing, relocation, data collection, training and empowerment have not had a positive impact; d) the economic inequality in each of the regions has contributed to the difficulty to organize street vendors in Tanah Abang market; and e) implementation of the government's policies in effort to policing street vendors have not been implemented well, which is proven from the number of street vendors who vend in places that are not according to their distribution Keywords: Conflict Resolution, PKL, Pasar Tanah Abang
1
Penulis merupakan mahasiswa Pascasarjana (S2) Program Studi Damai dan Resolusi Konflik Cohort 4, Universitas Pertahanan.
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 19
Pendahuluan
P
mempengaruhi
ada
perkembangan
kota,
perkembangannya,
sehingga berdampak pada meningkatnya
masyarakat perkotaan atau
jumlah penduduk, kebutuhan hidup, dan
biasa
urban
kebutuhan ruang perkotaan yang besar.3
community, mempunyai sifat-sifat atau
Kondisi ini jelas akan menimbulkan
ciri-ciri kehidupan yang berbeda dengan
dampak negatif, baik terhadap penduduk
pedesaan. Bagi Nasrullah kota adalah
kota,
suatu
Negara.
disebut
penciptaan
peradaban
umat
pedesaan
maupun
terhadap
manusia yang lahir dari pedesaan, dimana
Permasalahan sosial yang terjadi di
orang-orang desa memiliki sifat sama
perkotaan akibat urbanisasi memang
(homogen) dan setelah pindah ke kota
tidak hanya terbatas pada dorongan
mempunyai sifat beragam (heterogen),
ekonomi, melainkan juga dilatarbelakangi
sebab orang yang pindah ke kota tidak
atas aspek-aspek kehidupan lainnya.
berasal dari satu desa, tetapi dari
Sebagaimana
berbagai desa yang bermukim. 2 Selain itu,
perpindahan penduduk di Indonesia yang
keadaan
di
bahwa
juga
telah
disebabkan oleh pekerjaan hanya sekitar
pekerjaan
yang
40%,
sumber
daya
ekonomi dan non lapangan kerja, seperti
manusia diubah dengan penggunaan
ikut keluarga, mendapatkan pendidikan
tenaga
lebih tinggi dan tanpa tujuan yang jelas 4
mengubah semula
perkotaan
dijelaskan
berbagai
menggunakan
mesin.
Hal
perkembangan mempengaruhi
ini
menandakan
teknologi masyarakat
alasan
non
Salah satu perkotaan yang mempunyai
perkotaan
daya tarik tersendiri bagi para urban adalah kota metropolitan Jakarta.
Proses perpindahan dari desa ke (urbanisasi)
karena
sangat
dalam aktivitas sehari-hari.
kota
selebihnya
yang
berlangsung
Secara fisik dan ekonomi Ibukota negara
memang
telah
hingga kini telah memberikan warna
perkembangan
tersendiri bagi masyarakat perkotaan.
ironisnya pertumbuhan kota yang baik
Namun
tidak
akibat
perpindahan
tak
terkendalinya
tersebut
telah
cukup
mengalami
diimbangi
Jamaludin Adon Nasrullah, 2015. Sosiologi Perkotaan: Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. Bandung: CV Pustaka Setia.
dengan
tetapi
terbukanya
kesempatan kerja dan ruang kota bagi 3
2
pesat,
Hadi Yunus. 2002. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 4 Tjuk Kuswartojo. 2005. Perumahan dan Pemukiman di Indonesia. Bandung ITB.
20 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
penduduk (over urbanization). Bintarto5,
(PHK) nampaknya menjadi alternatif
menjelaskan bahwa kota adalah jaringan
yang
kehidupan
perusahan
manusia
yang
ditandai
diambil
oleh
perusahaan-
dalam
menghadapi
dengan kepadatan penduduk yang tinggi
permasalahan
dan diwarnai strata sosial ekonomi yang
Sementara itu, sebagian besar penduduk
heterogen
coraknya
desa yang melakukan urbanisasi adalah
materialistis. Akibat dari perpindahan
kelompok orang yang hanya berbekal
penduduk tersebut menuai beragam
harapan tanpa disertai dengan keahlian,
masalah
dengan
krisis
tersebut.
diantaranya:
kepadatan
sehingga pada akhirnya masyarakat
kejahatan,
kemiskinan,
menciptakan lapangan pekerjaan serba
kesehatan, pengangguran, kemacetan
cepat dan instan pada sektor informal
dan
yang dalam hal ini PKL.
penduduk,
lain
sebagainya.
Beragam
permasalahan yang ada di DKI Jakarta
Kehadiran PKL di sudut-sudut kota
menuntut sebuah penyelesaian yang
memang telah memberikan keuntungan
cepat agar tidak membawa dampak
bagi konsumen, pemerintah ataupun
berkepanjangan
pedagang,
bagi
kehidupan
masyarakatnya.
seperti
pengangguran
Salah satu dampak urbanisasi yang
keperluan
menekan
serta
jumlah
menyediakan
masyarakat
yang
relatif
menjadi perhatian berbagai pihak yaitu
terjangkau. Kegiatan PKL juga dianggap
terkait dengan terbatasnya kesempatan
sebagai proses menciptakan individu
kerja di perkotaan, mengingat tingginya
yang
persaingan untuk memasuki dunia kerja.
keberadaan PKL sering dianggap kurang
Keadaan
dengan
baik karena memunculkan kesan kotor,
ekonomi
kumuh dan tidak tertib. Tidak heran jika
multidimensional yang berkepanjangan
masyarakat kerap kali mengeluh akibat
di Indonesia, tak terkecuali menimpa
aktivitas
Pemda
yang
fasilitas publik untuk berjualan ditambah
pusat
perekonomian,
lagi dengan area parkir yang terbatas,
dan
pemerintahan
ini
terjadinya
diperburuk krisis
DKI
merupakan administrasi
sebagai
daerah
nasional. Pemutusan Hubungan Kerja 5
Bintarto. 1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
mandiri.6
PKL
Namun
yang
disisi
lain,
memanfaatkan
seperti di Pasar Tanah Abang. 6
Aminullah. Evaluasi Strategi dan Arah Kebijakan Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Suatu Tinjauan di Kota Surabaya). Universitas Yudharta Pasuruan.
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 21
Tabel 1.1 Penduduk DKI Jakarta 2010-2015 Sumber: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta, 2016
Gambar 1.1 Trend Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2013-Maret 2016 Sumber: BPS Provinsi DKI Jakarta, 2016
Keberadaan PKL di Pasar Tanah Abang
sangat
disediakan banyak yang mengeluhkan
meresahkan. Pemerintah pun mengambil
karena sepi pengunjung, akses sulit dan
langkah
terkadang besarnya biaya yang harus
penertiban
memang
tegas PKL.
sudah
harus pindah ke tempat yang telah
dengan
melakukan
Pemerintah
daerah
dikeluarkan untuk mendapatkan tempat
(Pemda) juga telah melakukan langkah-
baru. Proses komunikasi yang kurang
langkah strategis, diantaranya merelokasi
berjalan antara PKL dengan Pemda
PKL ke tempat yang lebih baik (Blok G).
mengakibatkan kebijakan yang dibuat
Namun solusi yang ditawarkan belum
tidak sesuai dengan harapan.
membuahkan hasil, karena ketika PKL
22 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
Gambar 1.2 Penduduk DKI Jakarta yang Bekerja pada Sektor Formal dan Informal Tahun 2010-2015 (%) Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), 2016
Dari sisi kebijakan, keberadaan PKL sebenarnya
telah
diatur
dilakukan oleh pemerintah daerah melalui
dalam
penetapan
perundang-undangan yang berlaku di
melakukan
lingkungan Pemerintahan Daerah. Hal ini
penertiban dan penghapusan lokasi PKL
didasarkan atas pelaksanaan otonomi
dengan
memperhatikan
daerah
umum,
sosial,
sebagaimana tertuang dalam
lokasi
binaan
penetapan,
estetika,
pemindahan,
kepentingan kesehatan,
Undang-undang Dasar Negara (UUD)
ekonomi,
Tahun 1945 Pasal 18 Ayat 2 bahwa
kebersihan lingkungan dan sesuai dengan
Pemerintahan Daerah Provinsi, Daerah
peraturan perundang-undangan. Senada
Kabupaten, dan Kota mengatur dan
dengan
mengurus sendiri urusan pemerintahan
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 125
menurut
tugas
Tahun 2012 dijelaskan bahwa peningkatan
tersebut
jumlah pedagang kaki lima di daerah telah
dijelaskan melalui Peraturan Menteri
berdampak pada estetika, kebersihan dan
Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 41
fungsi sarana dan prasarana kawasan
Tahun 2012 Tentang Pedoman Penataan
perkotaan serta terganggunya kelancaran
dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima
lalu lintas, maka perlu dilakukan penataan
Pasal 1 Ayat 2 menjelaskan bahwa
PKL.
asas
pembantuan.
penataan
PKL
otonomi Otonomi
adalah
dan
upaya
keamanan,
untuk
regulasi
ketertiban,
tersebut,
melalui
yang
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 23
Terkait dengan hal di atas, Pemda
penyelesaian
(resolusi)
agar
tidak
juga telah mengatur masalah PKL dalam
membawa dampak yang berkepanjangan
Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 10
yang mengganggu stabilitas nasional.
Tahun 2015
Dalam
pasal 2 ayat 2 yang
kaitannya
tersebut,
resolusi
menjelaskan bahwa tujuan dari regulasi
merupakan salah satu bagian dari strategi
ini untuk menciptakan ketertiban dan
pertahanan
kenyamanan
kota,
perdamaian, keamanan, stabilitas dan
berusaha
kesejahteraan. Hal ini menjadi penting
selama lokasi yang digunakan masih
karena ketika membahas permasalahan
diizinkan untuk memberikan pendapatan
sosial, maka akan terkait dengan sistem
dan
pertahanan.
memberikan
serta
keindahan
kesempatan
kesempatan
kerja
serta
mengendalikan berkembangnya usaha
untuk
menciptakan
Sistem pertahanan yang dimaksud
PKL pada lokasi yang tidak sesuai
mempunyai
sifat
kesemestaan
yaitu
peruntukan.
pelibatan seluruh rakyat dan segenap
Peraturan-peraturan atau regulasi
sumber daya nasional, sarana prasarana
yang telah dijelaskan nampaknya menjadi
nasional, serta seluruh wilayah negara
pijakan bagi Pemda dalam melakukan
sebagai satu kesatuan pertahanan yang
penertiban terhadap PKL di Pasar Tanah
utuh dan menyeluruh dalam tatanan
Abang, tak terkecuali melalui pengerahan
kehidupan berbangsa dan bernegara.7
Satpol PP. Pola kekerasan yang dilakukan
Atas dasar tersebut permasalahan sosial
Satpol
bahwa
tersebut
masih
belum
diselesaikan dengan cara-cara preventif
kelola
konflik
dan damai serta mengandung prinsip
berbasis nirkekerasan untuk menangani
keadilan dan kemanusiaan.8 Tentunya
berbagai kepentingan warga sipil, swasta,
melalui pemberdayaan sumber daya yang
dan pemerintah daerah sendiri. Satpol PP
ada secara maksimal dalam usaha resolusi
sering kali muncul dengan sikap represif
konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi
terhadap masyarakat yang dianggap tidak
DKI Jakarta.
PP
pemerintahan memiliki
bersedia
memperjelas daerah
sistem
tata
menjalankan
hendaknya
dapat
segera
kebijakan
pemerintah daerah. Melihat permasalahan PKL yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta menuntut
7
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2015. Buku Putih Pertahanan Indonesia 8 Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. 2014 Buku Doktrin Pertahanan Negara.
24 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
Transformasi Konflik
konteks, dan struktur dari pola hubungan
Penanganan PKL di Pasar Tanah Abang
yang ada.9
yang dianggap penyebab kemacetan,
Maraknya PKL yang berada di Pasar
kebersihan dan merusak keindahan kota
Tanah Abang ataupun daerah-daerah
hingga
dapat
lainnya dapat dilatarbelakangi karena
terselesaikan, bahkan cenderung semakin
belum adanya pemerataan ekonomi pada
rumit penyelesaiannya. Beragam cara
setiap
sudah dilakukan, mulai dari langkah yang
semakin sedikitnya pekerjaan dengan
bersifat persuasif hingga represif. Namun
penghasilan
tetap saja permasalahan PKL belum dapat
Dengan kata lain, tingginya jumlah PKL di
diselesaikan. Untuk itu diperlukan sebuah
Jakarta terlebih di Pasar Tanah Abang
pendekatan yang komprehensif dalam
merupakan dampak logis dari kebijakan
melihat akar dari permasalahan PKL di
pembangunan dan industrialisasi yang
daerah perkotaan khususnya yang berada
mengutamakan
di
ketika tidak mampu menyerap tenaga
saat
Pasar
ini
belum
Tanah
juga
Abang
seperti
menggunakan transformasi konflik. Pendekatan
transformasi
daerah.
Hal
memadai
sektor
ini
dikarenakan
di
pedesaan.
formal,
yang
kerja, terutama dari kelas pekerja yang
konflik
berpendidikan
formal
rendah,
merupakan suatu cara yang dapat proses
menyebabkan membengkaknya tenaga
penyelesaian
masalah
kerja yang masuk ke sektor ekonomi
multidimensional.
Dalam
yang pendekatan
informal (PKL).
tersebut tidak hanya mencari solusi yang
Untuk itu Pemerintah DKI Jakarta
cepat atas permasalahan yang ada tetapi
dan daerah-daerah lain perlu membahas
juga menyediakan penyelesaian konflik
keadaan ini lebih lanjut untuk menggali
yang dipandang secara holistik termasuk
potensi-potensi yang ada pada masing-
didalamnya melihat permasalahan dibalik
masing daerah yang intinya membangun
masalah yang hadir disituasi terkini
sektor formal ataupun informal. Langkah
seperti konteks pola hubungan yang
strategis ini dilakukan agar tercipta
menyertai konflik. Sehingga transformasi
sebuah tatanan perekonomian yang baik
konflik diperuntukan untuk menyediakan
pada
kerangka penyelesaian konflik melalui
dengan
tiap-tiap
daerahnya,
sendirinya
akan
sehingga muncul
penyelesaian terhadap konten konflik, 9
John P. Lederach. (2003). The Little Book of Conflict Transformation. Oregon: Good Books
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 25
kesadaran masyarakat untuk tidak lagi
menangani PKL yang berjualan ditempat
melakukan urbanisasi ke Ibukota Jakarta
yang
mengingat di daerah asalnya sudah dapat
pemahaman terkait dengan mekanisme
memenuhi
yang lebih baik membuat Satpol PP
apa
yang
menjadi
kebutuhannya.
sesuai.
Belum
adanya
bertindak tidak sesuai dengan cita-cita
Hal ini memang tidak akan berjalan dengan mudah, mengingat permasalahan
pembentukannya
kepentingan.
memberikan
Hobbes
dalam
mengurangi maraknya masyarakat yang
kesadaran
dan
datang ke Jakarta, langkah ini dipandang
mengkalkulasi
kekerasan.10
perlu untuk dibahas, karena sekali lagi
manusia menggunakan kekerasan untuk
penanganan masalah PKL mempunyai
menghadapi kompetisi. Ada kepentingan
sifat
cara
pribadi yang harus dimenangkan melalui
pendekatan terpadu dengan berbagai
kekuatan atas kepentingan orang lain. Hal
latar belakang PKL.
inilah yang menyebabkan Satpol PP
Upaya-upaya yang telah dilakukan
manusia
(1998)
dijelaskan
menggunakan
bahwa
Rule
untuk
integratif,
Namun
yaitu
pelindungan bagi masyarakat.
setiap daerah berbeda-beda dan syarat dengan
tidak
memiliki
kemampuan Artinya,
menggunakan kekerasan menjadi pilihan
Satpol PP dan Dinas UMKM dalam
untuk
memenangkan
kepentinganya
menangani PKL di Pasar Tanah Abang
untuk menciptakan ketertiban umum.
patut didukung, namun pada dasarnya
Dalam pasal 25 ayat 2 Perda No. 8
belum menyelesaikan masalah. Sebagai
tahun 2007 dijelaskan mengenai larangan
contoh, Satpol PP yang merupakan
bagi pedagang yang berjualan di trotoar,
instansi
pinggiran
Pemda
ketertiban
dalam
umum
menciptakan
bagi
seluruh
lainnya,
jalan
dan
sehingga Satpol
ini
tempat-tempat yang PP
menjadi
masyarakat. Perda No. 8 Tahun 2007 dan
pegangan
menangani
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
keberadaan PKL di Pasar Tanah Abang.
2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja
Ditambah lagi seperti diketahui bahwa
(Satpol PP) memang secara definisi telah
Satpol PP merupakan bagian dari aparat
memberikan penjelasan atas penanganan
penegak Perda. Cara pandang yang
PKL. Namun jika melihat kondisi di lapangan ternyata Satpol PP cendrung menggunakan
kekerasan
dalam
10
James B. Rule. 1988. Theories of Civil Violence. London: University of California Press.
26 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
demikian menjadi pedoman Satpol PP
belum adanya suatu perencanaan tata
dalam
kota
menjalankan
didefinisikan
tugasnya
ulang,
yang
bersifat
konseptual,
bentuk
komprehensip dan terintegrasi sehingga
memberikan pemahaman yang lebih luas
berdampak pada belum terciptanya iklim
atas regulasi tersebut. Karena hal ini
yang mendukung berkembangnya PKL di
tentu tidak sesuai dengan kapasitasnya
Pasar Tanah Abang dan wilayah-wilayah
dalam menyelesaikan perselisihan warga
lainnya.
(lihat: pasal 8 butir c PP No. 6 Tahun 2010
bangunan di Ibukota harus juga dipikirkan
Tentang Satuan Pamong Praja).
untuk kemajuan sektor informal seperti
Sebenarnya
dalam
perlu
Satpol
PP
telah
Perkembangan
infrastruktur
PKL.
melakukan sosialisasi atau himbauan
Adapun bentuk penertiban yang
kepada PKL di Pasar Tanah Abang.
dilakukan Satpol PP adalah aktualisasi
Namun, melihat fenomena yang ada
sikap dari kegagalan dalam proses dialog
ternyata cara persuasif tersebut tidak
yang dilakukan. Penertiban yang lebih
berjalan cukup baik, karena belum adanya
mengarah menggunakan kekerasan ini
sebuah kesepatakan atas proses tersebut.
tak jarang berujung kepada konflik atau
Negosiasi yang dilakukan belum mampu
bentrok. Durkheim dalam Rule (1988)
mengakomodir kebutuhan antara kedua
memandang kekerasan sebagai bentuk
belah pihak. Memang tidak mudah dalam
irasionalitas
proses musyawarah seperti itu, apalagi
irasionalitas menyebutnya sebagai mental
jumlah PKL yang ada di kawasan Pasar
kerumunan (crowd mentality) sebagai
Tanah
naluri
Abang
sangat
masyarakatnya latarbelakang
terdiri
banyak dari
sedangkan
dan
beragam
ruang
manusia.
instingtif
yang
Pandangan
hidup
diluar
kesadaran dan akal sehat manusia. Jadi
atau
apa yang dilakukan oleh Satpol PP
tempat untuk berjualan terbatas, maka
merupakan manifestasi naluri bersama
jangan heran ketika PKL memutuskan
atau
untuk kembali berdagang di tempat yang
menciptakan kondisi-kondisi massa.
tidak sesuai peruntukkannya. Selain
itu,
penataan
gerakan
naluri
primitif
yang
Langkah penertiban yang dilakukan PKL
erat
oleh
Satpol
PP
dalam
menangani
kaitannya dengan masalah tata kota.
keberadaan PKL seperti diketahui sering
Melihat permasalahan tersebut yang tak
berujung konflik dan dinilai kurang sesuai
kunjung selesai mengindikasikan bahwa
dengan fungsi dan tanggungjawabnya.
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 27
Langkah ini juga menimbulkan relasi
Apapun alasannya, keberadaan PKL
tegang antara warga kelas miskin dengan
ini tidak dapat disalahkan sepenuhnya.
penguasa kota, yang akan berdampak
Harus diakui juga memang benar bahwa
kepada ketegangan antar kelas, sehingga
PKL
berpotensi
kota
pelanggaran terhadap ketentuan yang
dengan sumbu pendek, mudah tersulut
ada dengan berjualan di tempat-tempat
dan terbakar kekerasan. Pendekatan
yang tidak sesuai. Akan tetapi disisi lain
kekerasan
hanya
pemerintah juga telah melakukan suatu
kekerasan
lagi.
menjadikan
akan
Jakarta
mengundang
Penanganan
melakukan
suatu
perbuatan
dengan
perbuatan yang kurang baik ketika Satpol
kekerasan juga melanggar Konstitusi
PP melakukan penertiban terhadap PKL di
karena PKL adalah salah satu wajah
Pasar Tanh Abang. Pemda belum mampu
kemiskinan,
harus
memberikan suatu jaminan yang pasti
ditangani oleh negara untuk dihapuskan
bahwa ketika para PKL dipindahkan,
kemiskinannya. (Wardah wawancara via
maka pedagang secara ekonomi akan
email, 21 Januari 2017).
memperoleh pendapatan yang lebih baik.
yang
karenanya
Lebih lanjut penanganan PKL di
Untuk itu perlu kehati-hatian dalam
Pasar Tanah Abang sudah seharusnya
mengambiI
dicarikan
solusi
atas
dengan penaganan PKL. Hal inilah yang
dihadapi
tanpa
harus
masalah
yang
menggunakan
merupakan
sebuah
bagian
tindakan
dari
terkait
transformasi
kekerasan. Diperlukan cara-cara yang
konflik, dimana bukan hanya mencari
lebih memanusiakan manusia agar PKL
solusi secara cepat atas konflik yang
tetap
sedang terjadi, melainkan menghasilkan
dapat
berjualan
tanpa
harus
mengganggu pengguna jalan lain. Untuk
cara-cara
itu, Pemda dalam menyikapi fenomena ini
mengatasi masalah di permukaan dan
harus lebih mengutamakan penegakan
mengubah struktur sosial serta pola
keadilan bagi rakyat kecil dan tetap
hubungan dari para pihak, sehingga
memperhatikan
konflik tidak muncul lagi.
K3
(Kebersihan,
Keindahan, dan Ketertiban). Pemda harus mampu
menjamin
kreatif
untuk
dapat
Seperti telah dijelaskan pada bagian
dan
sebelumnya, Dinas UMKM DKI Jakarta
memenuhi hak-hak ekonomi PKL. Begitu
melalui berbagai program, salah satunya
juga
dapat
dengan melakukan pembinaan untuk
mematuhi peraturan-peraturan yang ada.
menata dan memberdayakan PKL di Pasar
sebaliknya
perlindungan
yang
PKL
harus
28 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
Tanah Abang. Hal ini didasarkan pada
pihak-pihak lain yang tidak mengikat juga
Pergub Nomor 10 Tahun 2015 Tentang
berperan serta dalam pelaksanaannya.
Penataan dan Pemberdayaan Pedagang
Sesuai dengan prinsipnya pemberdayaan
Kaki Lima dimana dalam regulasi tersebut
bagi Couter V. Good, (1973) dalam
telah diatur mekanisme Pemda dalam
Nasrullah
melaksanakan pengembangan terhadap
mempunyai tiga makna yaitu kegiatan
PKL. Pergub No. 10 Tahun 2015 pasal 5
untuk mendorong aktivitas pihak lain
menjelaskan bahwa bentuk penataan
sehingga
yang dilakukan terdiri atas pendataan,
berhubungan
pendaftaran,
pemindahan
mengatur kegiatan sehingga mencapai
peremajaan
suatu tujuan; mendorong individu untuk
dan
penetapan,
penghapusan
serta
(2015)
pemberdayaan
mengerjakan antar
mereka
sendiri,
berpikir
Pergub tersebut bertujuan agar PKL tidak
semua kemampuan untuk digunakan
mengganggu aktivitas masyarakat umum
sebagai
lainnya. Untuk itu Pemda melakukan
melaksanakan kegiatan.11
sesuai dengan kegiatan PKL .
serta
atau
lokasi. Penataan yang diagendakan dalam
relokasi ke tempat-tempat yang lebih
sendiri
sesuatu
pemecahan
Namun
meningkatkan
masalah
demikian,
upaya
dan
Dinas
UMKM dalam menata PKL di Pasar Tanah
Selain itu, PKL juga sudah diatur
Abang masih belum berhasil. Karena
terutama masalah pemberdayaan atas
solusi yang ditawarkan tidak mempunyai
kegiatan jual-beli yang dilakukan. Dalam
dampak
Pergub tersebut pasal 23 diterangkan
perkembangan
Pemerintah
melakukan
relokasi atau pemindahan PKL yang
pemberdayaan PKL berupa peningkatan
berada di pinggir jalan ke tempat Blok G.
kemampuan berusaha, fasilitasi akses
Pada dasarnya relokasi tersebut ditujukan
permodalan, bantuan sarana dagang,
untuk formalisasi aktor informal, artinya
kelembagaan,
peningkatan
produksi,
dengan ditempatkannya PKL pada kios-
pengelolaan,
pengembangan
jaringan
kios yang disediakan PKL telah legal
dan
Daerah
promosi
serta
pembinaan
dan
yang
signifikan PKL,
terhadap
seperti
halnya
menurut hukum, sehingga Pemda dapat
bimbingan teknis. Dalam hal ini juga
menarik
diterangkan bahwa pemberdayaan yang
pedagang sebagai pemasukan kas dan
dilakukan
tentunya
tidak
semata-mata
hanya
dibebankan oleh Pemerintah, namun
11
restribusi (iuran) dari para
akan
semakin
menambah
ibid
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 29
Pendapatan Asli Daerah. Tetapi karena
lebih dari itu. Ketidakakuratan data
jumlah pedagang yang sudah terlampau
tersebut membuat proses pembinaan
banyak, keterbatasan fasilitas serta tidak
PKL tidak berjalan maksimal. Karenna
dilakukannya survei pasar sebelumnya
banyak sekali PKL yang tidak terwadahi
membuat PKL enggan menempati ruko
proses pembinaan tersebut.
yang ada di Blok G. Belakangan para
Kondisi penanganan PKL di Pasar
pedagang mengeluhkan kondisi tersebut,
Tanah Abang nampaknya terkesan kurang
ditambah lagi dari sisi omset para
sinergis sehingga tidak memberikan solusi
pedagang
pada
mengalami
penurunan
pendapatan.
masalah.
Proses
pembuatan
kebijakan seharusnya dilakukan dengan
Tidak adanya survei terlebih dahulu
pemikiran yang rasional, proporsional dan
terkait dengan lokasi yang akan ditempati
terpola. Dalam tugas lain dan masih
PKL sering berujung pedagang kembali
terkait dengan kapasitas Pemda yaitu
berjualan di pinggir jalan. Seharusnya
proses mendidik menjadi masyarakat
langkah ini dilakukan Dinas UMKM, agar
yang
dapat diketahui kelemahan dan kelebihan
pemerintah. Sosialisasi yang dilakukan
lokasi
tentu
harus benar-benar dapat memberikan
memerlukan pendekatan yang baik, agar
pemahaman yang baik bagi pedagang
antara PKL dan Pemda khususnya Dinas
dan
UMKM dapat menemukan kesepahaman.
(wawancara, Budi Sulistyowati 7 Februari
baru
tersebut.
Ini
Terkait dengan pembinaan yang dilakukan sepanjang data yang peneliti
tertib
juga
pihak-pihak
perlu
dilakukan
terkait
lainnya.
2017). Penanganan PKL yang bijak dengan
dapat, ternyata tidak berlangsung secara
memperhatikan
konsisten sehingga terkesan Dinas UMKM
lainnya merupakan langkah cerdas untuk
hanya
melakukan
diawal
mendapatkan
tanpa
adanya
Sistem
kesepakatan dari pihak-pihak terkait.
pendataan yang dimiliki juga masih
Perubahan paradigma yang memandang
kurang baik. Hal ini terlihat dari data yang
PKL dan
ekonomi informal
sebagai
peneliti terima bahwa terdapat 1198
ekonomi
transisi
penting
pedagang di Pasar Tanah Abang (data
dilakukan.
PKL Kecamatan Tanah Abang tahun
diperlakukan sebagai bagian dari sistem
2016), sedangkan jika dilihat jumlahnya
ekonomi yang berlaku, yang dengan
pembinaan
tindak
lanjut.
aspek-aspek
kesepahaman
Ekonomi
30 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
menjadi informal
terkait
dan
mesti
demikian diberi perlindungan hukum,
sehingga aspirasi dari masing-masing
mendapatkan prioritas alokasi dana dari
pihak
APBN/D sebagaimana ekonomi formal,
ditindaklanjuti
(relasional).
fasilitasi pengembangan kapasitas dan
merupakan
proses
keahliannya.
pedagang
Ekonomi
informal
yang
dapat
diketahui
agar
untuk
Upaya
ini
mengedukasi
dapat
mengetahui
ibarat plankton, yang jika menyatu atau
permasalahan yang dihadapi dan terlibat
disatukan
untuk
(diorganisasikan)
dapat
membahasnya
(partisipatif).
menjadi karang yang kokoh, sehingga
Karena selama ini proses dialog kurang
dapat menjadi salah satu pilar ekonomi
mendapat perhatian dari para pengambil
yang menunjang kehidupan ekonomi,
kebijakan. Alhasil kebijakan yang diambil
sosial dan politik bangsa. (wawancara via
tidak
email, Wardah Hafidz 21 Januari 2017).
konstruktif justru malah sebaliknya.
Berdasarkan
penjelasan
di
atas
memberikan
suatu
perubahan
Mengenai peraturan atau regulasi
terkait dengan penanganan PKL di Pasar
yang
Tanah Abang, maka Pemda DKI Jakarta
konsisten
perlu mengubah dan menyusun kembali
punishment-nya. Hal ini membuat sebuah
RTRW/RDT (rencana tata ruang dan
batas-batas yang jelas atas apa-apa yang
wilayah/rencana detail tata ruang) yang
diperbolehkan
memberi alokasi ruang sebagai tempat
menjadi
usaha sesuai sifat dasar PKL menjemput
regulasi harus benar-benar jelas standar
bola, informal, modal kecil, lentur dan liar.
operasionalnya (SOP). Ini pun harus
Artinya, secara serius dan dilaksanakan
mampu diterjemahkan dengan baik dalam
dengan disiplin hukum yang konsisten,
regulasi-regulasi tersebut agar penertiban
PKL diberi alokasi ruang usaha yang
yang dilakukan tidak semena-mena dan
memadai,
sesuai dengan standar yang ada.
keamanan
ditingkatkan produk
dan
kualitas
dan
pemasaran
usahanya.
ada
harus serta
jelas
dan
penting
Masalah
dijalankan reward
sebaliknya. disini
yaitu
kelompok
secara dan
Yang setiap
PKL
sesungguhnya adalah masalah nasional
Upaya untuk lebih mengedepankan
dan berkaitan dengan berbagai aspek
proses komunikasi aktif antara PKL dan
kehidupan.
Oleh
karena
itu,
Pemda perlu dijalankan dengan sebaik-
pemecahannya harus dilakukan secara
baiknya agar dapat diketahui hal-hal yang
nasional pula. Tidak mungkin ditangani
menjadi perlu untuk dibahas kedepan
secara tuntas oleh Pemda DKI Jakarta
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 31
sendiri. Peran serta atau partisipasi semua
yang tidak demokratis bersifat non
pihak
dalam
produktif. Artinya konflik tidak lagi
Karena
merupakan proses konstruktif dari hasil
sangat
penanganan
diharapkan
masalah
PKL.
kurangnya atau keterbatasan ruang untuk
konsep
mewadahi kegiatan PKL di perkotaan
masyarakat
mengakibatkan
cenderung
Sebaliknya yang terjadi adalah resistensi
menempati badan jalan dan trotoar
masyarakat dalam bentuk pembalasan
bahkan bantaran sungai.
aksi kekerasan terhadap pelaksanaan
PKL
Adapun tindakan Satpol PP yang menggunakan
kekerasan
positif
pemerintah
mengenai
dan
pembangunan.
kebijakan yang represif. Kondisi ini hanya
dalam
merugikan pembangunan sendiri, seperti
mengelola konflik perlu ditransformasi.
tidak terciptanya suasana kondusif bagi
Kita menyadari kebijakan pembangunan
proses ekonomi sektor riil dan budaya
oleh Pemda sudah pasti menciptakan
pembangkangan dalam pembangunan di
konflik kepentingan. Terutama sekali
kalangan masyarakat bawah. Hal ini harus
dengan masyarakat yang menjadi bagian
menjadi perhatian Pemda agar menjauhi
penting dalam pembangunan. Namun
preferensi kekerasan dalam membangun
pemerintahan yang anti demokrasi selalu
masyarakat mempunyai stabilitas yang
menafikan
baik dari berbagai aspek kehidupan.
fakta
ini.
Konflik
pembangunan dibawah pola kekuasaan
Sumber : diolah peneliti
32 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2
Kesimpulan
akibat
Dari hasil pembahasan dan temuan
membawa dampak yang lebih luas bagi
penelitian dapat diketahui bahwa proses
perekonomian
penanganan PKL di Pasar Tanah Abang
kebijakan Pemda dalam upaya penertiban
masih belum optimal. Adapun hal-hal
PKL belum terlaksana baik. Hal ini terbukti
yang
dari masih banyaknya PKL yang berjualan
terkait
dengan
proses
ketimpangan
nasional.
penyelesaiannya meliputi : Komunikasi
ditempat-tempat
antara PKL dan Pemda (Satpol PP dan
peruntukkannya.
Dinas UMKM) belum terjalin dengan baik.
tersebut
yang
akan
Implementasi
tidak
sesuai
Adapun beberapa langkah yang
Hal ini terlihat ketika dalam proses
dapat
mencari solusi atas permasalahan yang
permasalahan diatas yaitu; sebaiknya
dihadapi. Para pedagang tidak atau
dibuat standar operasional dalam setiap
kurang dilibatkan secara aktif sehingga
penanganan PKL, agar penertiban yang
upaya-upaya penanganan PKL tidak tepat
dilakukan
sasaran justru membawa dampak yang
kekerasan.
berkepanjangan
masyarakat
bagi
kehidupan
dilakukan
tidak
terkait
selalu
Selain juga
itu,
dengan
menggunakan keberagaman
harus
menjadi
masyarakat. Keberagaman masyarakat
pertimbangan dalam setiap upaya yang
DKI Jakarta akibat proses perpindahan
dilakukan
penduduk membuat proses penanganan
Sebaiknya sebelum melakukan relokasi
PKL
terhadap PKL agar dilakukan survei
semakin
sulit.
Karakteristik
dalam
lapangan
menjadi perhatian dalam penataan PKL di
tempat secara baik, sehingga sesuai
Pasar Tanah Abang. Upaya-upaya menata
dengan peruntukkan PKL.
PKL di Pasar Tanah Abang melalui
dibangun sebuah komunikasi yang aktif
penertiban,
pendataan,
(dialog) antara PKL, Satpol PP, Dinas
pembinaan dan pemberdayaan belum
UMKM dan seluruh stakeholder dalam
mempunyai
proses penyelesaian masalah. Karena
dampak
yang
positif.
PKL
mengetahui
PKL.
masyarakat yang beragam ini kurang
relokasi,
untuk
menangani
kondisi
Sebaiknya
Ketidakmerataan ekonomi pada tiap-tiap
penataan
menyangkut
daerah turut menjadi penyebab sulitnya
aspek kehidupan. Diperlukan adanya
penanganan PKL di Pasar Tanah Abang.
koordinasi
Namun hal ini kurang mendapatkan
Pemerintah Daerah dengan Pemerintah
perhatian serius dari Pemda. Padahal
Pusat dalam hal pemerataan ekonomi,
atau
kerjasama
berbagai
antara
Resolusi Konflik PKL di Pasar Tanah Abang Provinsi DKI Jakarta | Ahmad Zamahsari | 33
sebagai langkah
menekan
khususnya
daerah
ke
urbanisasi perkotaan.
Disamping itu kerjasama juga perlu dibangun dengan pihak-pihak lain yang mempunyai
kapasitas
dalam
pengembangan PKL. Langkah ini sebagai upaya dalam untuk memajukan sektor informal (PKL) serta diperlukan adanya sebuah pemahaman yang baik terkait dengan kebijakan penertiban PKL, agar Pemda, pedagang dan stakholder lainnya mempunyai kesepahaman dalam proses penyelesaian masalah PKL. Daftar Pustaka Aminullah. Evaluasi Strategi dan Arah Kebijakan Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (Suatu Tinjauan di Kota Surabaya). Universitas Yudharta Pasuruan. Bintarto. 1984. Interaksi Desa-Kota dan Permasalahannya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Hadi Yunus. 2002. Struktur Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jamaludin Adon Nasrullah, 2015. Sosiologi Perkotaan: Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. Bandung: CV Pustaka Setia. James B. Rule. 1988. Theories of Civil Violence. London: University of California Press. John P. Lederach. (2003). The Little Book of Conflict Transformation. Oregon: Good Books. Tjuk Kuswartojo. 2005. Perumahan dan Pemukiman di Indonesia. Bandung ITB.
Wawancara Adhitya Pratama Yudha Saputra. Kasubid KUMKM PKL Dinas Provinsi DKI Jakarta. Wawancara pada 18 Januari 2017 Dra. Budi Sulistyowati, MA. Peneliti Senior LPEM (Lembaga Pengembangan Ekonomi dan Masyarakat) Universitas Indonesia. Wawancara pada 7 Februari 2017 Hamid. Pedagang Kaki Lima (pakaian) sekitar Blok G Pasar Tanah Abang. 31 Januari 2017 Santoso, SH.Kasi (Kepala Seksi) Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dan Penindakan Satpol PP Jakarta Pusat. Wawancara pada 16 Januari 2017. Tommy Arwiansyah. Pedagang Blok G. Wawancara pada 10 Januari 2017 Wardah Hafidz. Pendiri UPC (Urban Poor Consortium), Akademisi dan Aktivis. Wawancara tidak langsung pada 21 Januari 2017 Peraturan dan Perundang-undangan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 41 Tahun 2012Tentang Pedoman Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Undang-undang Dasar Negara (UUD) Tahun 1945.
34 | Jurnal Prodi Damai dan Resolusi Konflik | Juni 2017 | Volume 3 Nomor 2