ERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/PRT/M/2015 TENTANG NETAPAN GARIS SEMPADAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN DANA
BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
am Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan: Sungai adalah alur atau wadah air alami dan/atau buatan berupa jarin pengaliran air beserta air di dalamnya, dalamnya mulai dari hulu sampai muara, den dibatasi kanan dan kiri oleh garis sempadan. sempadan Danau adalah bagian dari sungai yang lebar dan kedalamannya secara alam auh melebihi ruas-ruas lain dari sungai yang bersangkutan. Danau paparan banjir adalah tampungan air alami yang merupakan bagian ungai yang muka airnya terpengaruh langsung oleh muka air sungai. Pengelolaan sumber daya air adalah upaya merencanakan, melaksana memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan konservasi sumber daya pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air.
Pengelola sumber daya air adalah institusi yang diberi wewenang u melaksanakan pengelolaan sumber daya air. Daerah aliran sungai adalah suatu wilayah daratan yang merupakan kesatuan dengan sungai dan anak-anak anak sungainya, yang berfungsi menamp menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke laut se alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di ampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan. Wilayah sungai adalah kesatuan wilayah pengelolaan sumber daya air da atu atau lebih daerah aliran sungai dan/atau pulau-pulau kecil yang lua kurang dari atau sama dengan 2.000 (dua dua ribu) Km2. Banjir adalah peristiwa meluapnya air sungai melebihi palung sungai. Bantaran sungai adalah ruang antara tepi palung sungai dan kaki tanggul seb dalam yang terletak di kiri dan/atau kanan palung sungai.
Pas
Garis sempadan sungai adalah garis maya di kiri dan kanan palung sungai y ditetapkan sebagai batas perlindungan sungai. Sempadan danau adalah luasan lahan yang mengelilingi dan berjarak tert dari tepi badan danau yang berfungsi sebagai kawasan pelindung danau. Daerah tangkapan air danau adalah luasan lahan yang mengelilingi danau dibatasi oleh tepi sempadan danau sampai dengan punggung bukit pem aliran air. Masyarakat adalah seluruh rakyat Indonesia, baik sebagai orang perseoran kelompok orang, masyarakat adat, badan usaha, maupun yang berhimpun da uatu lembaga atau organisasi kemasyarakatan. kemasyarakatan Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia yang memeg kekuasaan pemerintahan negara Republik Indonesia yang dibantu oleh W Presiden dan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang D Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 1945
Pas
Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyeleng Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan y menjadi kewenangan daerah otonom. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bid pengelolaan sumber daya air. Gubernur adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerinta Daerah tingkat provinsi. Bupati/Walikota adalah kepala daerah sebagai unsur penyeleng Pemerintahan Daerah tingkat kabupaten/kota. kabupaten
Pas
Pasal 2 Lingkup pengaturan yang tercantum p Peraturan Menteri ini terdiri dari: a. penetapan garis sempadan sungai, g sempadan danau, termasuk mata air; b. pemanfaatan daerah sempadan; dan c. pengawasan pemanfaatan daerah sempadan
BAB II GARIS SEMPADAN SUNGAI DAN GARIS SEMPADAN DANAU Bagian Pertama Maksud dan Tujuan Pasal 3 Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau dimaksu ebagai upaya agar kegiatan perlindungan, perlindungan penggunaan, dan pengendalian umber daya yang ada pada sungai dan danau dapat dilaksanakan sesuai de ujuannya. Penetapan garis sempadan sungai dan garis sempadan danau bertujuan agar: . fungsi sungai dan danau tidak terganggu oleh aktifitas yang berkemba sekitarnya; . kegiatan pemanfaatan dan upaya peningkatan nilai manfaat sumber daya ada di sungai dan danau dapat memberikan hasil secara optimal seka menjaga kelestarian fungsi sungai dan danau; dan . daya rusak air sungai dan danau terhadap lingkungannya dapat dibatasi
Bagian Kedua Kriteria Penetapan Garis Sempadan Pasal 4 Sempadan sungai meliputi ruang di kiri dan kanan palung sungai di antara g empadan dan tepi palung sungai untuk sungai tidak bertanggul, atau di an garis sempadan dan tepi luar kaki tanggul untuk sungai bertanggul. Garis sempadan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan pada: . sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan; . sungai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan; . sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan; . sungai bertanggul di luar kawasan perkotaan; perkotaan . sungai yang terpengaruh pasang air laut; dan . mata air. Tanggul sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), merupa bangunan penahan banjir yang terbuat dari timbunan tanah.
Pasal 5
Garis sempadan pada sungai tidak bertanggul di dalam kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 a uruf a, ditentukan ditentukan::
a. paling sedikit berjarak 10 (sepuluh) sepuluh) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai sungai,, dal kedalaman sungai kurang dari atau sama dengan 3 (tiga tiga)) meter meter;;
l6
ngai tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b, terdiri atas: sungai besar dengan luas daerah aliran sungai lebih besar dari 500 (lima ratus) Km2; dan sungai kecil dengan luas daerah aliran sungai kurang dari atau sama dengan 500 (lima ratus) Km2.
ris sempadan sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) h entukan paling sedikit berjarak 100 (seratus) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.
ris sempadan sungai kecil tidak bertanggul di luar kawasan perkotaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, entukan paling sedikit 50 (lima puluh) meter dari tepi kiri dan kanan palung sungai sepanjang alur sungai.
Pasa
Pasal 7
sempadan sungai bertanggul di dalam kawasan perkotaan aimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c, ditentukan sedikit berjarak 3 (tiga) meter dari tepi luar kaki tanggul ang alur sungai.
Pasal 8
Garis sempadan sungai bertanggul di luar ka perkotaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ay huruf d, ditentukan paling sedikit berjarak 5 (lima) dari tepi luar kaki tanggul sepanjang alur sungai.
Pasal 9
m hal di dalam sempadan sungai terdapat tanggul mengendalikan banjir, ruang antara tepi palung i dan tepi dalam kaki tanggul merupakan bantaran i, yang berfungsi sebagai ruang penyalur banjir.
Pasa
Pasa
Pasal 10 tuan garis sempadan sungai yang terpengaruh pasang air laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ay e, dilakukan dengan cara yang sama dengan penentuan garis sempadan sungai sesuai Pasal 5, Pasal 6, Pa asal 8 yang diukur dari tepi muka air pasang rata-rata..
Pasal 11 Garis sempadan mata air sebagaimana dimaksud Pasal 4 ayat (2) huruf f, ditentukan mengelilingi m paling sedikit berjarak 200 (dua ratus) meter dari mata air.
l 12
aris sempadan danau ditentukan mengelilingi danau paling sedikit erjarak 50 (lima puluh) meter dari tepi muka air tertinggi yang pernah rjadi.
Muka air tertinggi yang pernah terjadi sebagaimana dimaksud pada yat (1), menjadi batas badan danau.
adan danau sebagaimana dimaksud pada ayat (2), merupakan ruang ang berfungsi sebagai wadah air
Bagian Ketiga Tata Cara Penetapan Garis Sempadan Pasal 13
apan garis sempadan sungai dilakukan oleh:
enteri, untuk sungai pada wilayah sungai tas provinsi, wilayah sungai lintas negara, dan layah sungai strategis nasional;
bernur, untuk sungai pada wilayah sungai lintas bupaten/kota; dan
pati/walikota, untuk sungai pada wilayah sungai am satu kabupaten/kota.