REPRODUKSI TERNAK, oleh Prof. Ir. H. Chairussyuhur Arman, M.Sc., Ph.D. Hak Cipta © 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057; E-mail:
[email protected] Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan teknik perekaman lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. ISBN: 978-602-262-270-3 Cetakan ke I, tahun 2014
KATA PENGANTAR
P
uji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam, atas berkah rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan buku berjudul Reproduksi Ternak.
Dewasa ini buku tentang reproduksi ternak dalam bahasa Indonesia belum banyak ditulis, padahal buku ini sangat dibutuhkan. Umumnya buku-buku peternakan di perguruan tinggi masih dalam berbahasa asing (Inggris) sehingga banyak menghadapi kesulitan baik dalam menyerap materi maupun dalam menyelesaikan tugas-tugas lain. Oleh karena itu, tujuan penulisan buku Reproduksi Ternak ini adalah untuk membantu pembaca mengembangkan pemahaman ilmiah yang utuh dari prinsip-prinsip reproduksi pada ternak-ternak piara yang bermanfaat sebagai penghasil makanan (food producing animals). Selanjutnya dengan mempelajari Reproduksi Ternak pembaca akan mampu menguasai materi mengenai permasalahan reproduksi ternak. Seandainya para pembaca mampu mengembangkan penguasaan materi tadi dengan baik, mereka akan memiliki bekal pemahaman selama hidupnya sehingga mampu dengan cepat menyesuaikan diri terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi baru yang akan mempengaruhi reproduksi baik pada hewan ternak maupun manusia.
vi
Reproduksi Ternak
Dalam penulisan buku ini penulis menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami agar dapat diserap dan dicerna. Selain itu kupasan pokok-pokok materi belum terlalu mendalam, uraian penjelasan masih bersifat umum. Istilah-istilah asing yang dijelaskan dalam buku ini telah penulis upayakan padanannya dalam bahasa Indonesia. Dalam menjelaskan setiap materi pokok bahasan, penulis menyertakan pula beberapa gambar sebagai penuntun agar pembelajaran dan pemahaman yang diterima oleh pembaca menjadi mudah. Pada setiap akhir bab, kepada pembaca diberikan latihan soal-soal (Uji Mandiri) untuk menguji sejauh mana kemampuan dan pemahaman mereka terhadap materi yang telah dibacanya. Uji Mandiri ini dapat pula digunakan sebagai bahan diskusi bersama, bahkan diharapkan pembaca mampu membangun dan menyusun beberapa pertanyaan sendiri. Akhirnya penulis menyampaikan terima kasih kepada Penerbit Graha Ilmu beserta seluruh stafnya yang membantu proses penerbitan sehingga buku ini hadir di tengah-tengah pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya meskipun telah berupaya secara maksimal, mencurahkan pikiran dan kemampuan yang dimiliki, buku ini belumlah sempurna, masih banyak kekurangan dan kelemahannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran, masukan dan kritik membangun dari para pembaca dalam rangka melanjutkan penyempurnaan buku ini untuk penerbitan di masa depan. Sebagai penutup, penulis berharap mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi para pembaca. Mataram, Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
v
Daftar Isi
vii
Bab 1 Pendahuluan
1
Bab 2 Sistem Reproduksi Jantan
5
Bab 3 Sistem Reproduksi Betina
29
Bab 4 Hormon-hormon Reproduksi
43
Bab 5 Pubertas
57
Bab 6 Siklus Pubertas
69
Bab 7 Kelakuan Reproduksi
81
Bab 8 Reproduksi Sel dan Gametogenesis
93
Bab 9 Fertilisasi dan Implantasi
105
Bab 10 Kebuntingan
121
Bab 11 Kelahiran
131
Bab 12 Kelenjar Ambing dan Laktasi
139
Bab 13 Sistem Reproduksi Unggas
149
Daftar Pustaka
167 -oo0oo-
Bab 1 PENDAHULUAN
R
eproduksi adalah ilmu pengetahuan yang menggairahkan dan dapat menimbulkan daya tarik yang kuat. Dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam, pengetahuan mengenai reproduksi mampu membangkitkan minat siapa saja, bahkan bagi orang-orang yang cenderung tidak memiliki pengetahuan sedikit pun tentang reproduksi. Dalam pengertian luas, reproduksi selain mampu menimbulkan minat, juga dapat menimbulkan imajinasi (khayalan), ekspektasi, emosi, dan keinginan atau dorongan yang timbul dari dalam diri untuk mengetahui lebih banyak lagi. Kalau kita tanya pada orang-orang di jalan, rata-rata mereka kurang begitu peduli tentang apa itu hukum Boyle, hukum Arsimedes, label periodik kimia, atau organisasi filogenetika (sejarah asal-usul) dari kerajaan tanaman atau hewan. Namun jika ditanyakan tentang kopulasi (persetubuhan), ejakulasi, spermatozoa, kebuntingan, uterus (rahim), fertilisasi (pembuahan), perkembang an embrio atau berbagai macam istilah yang ada kaitannya dengan reproduksi, maka dengan seketika kebanyakan dari mereka menjadi tertarik. Hampir tanpa kecuali, setiap orang ingin mengetahui lebih banyak tentang proses reproduksi, apakah itu terkait dengan manusia, hewan-hewan penghasil makanan (food producing animals), hewan-
2
Reproduksi Ternak
hewan piaraan mereka atau yang hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan yang lebih dasar dari sistem reproduksi. Sistem reproduksi memiliki keanehan. Apabila sistem-sistem tubuh lainnya bekerja untuk menjamin kelangsungan hidup hewan se bagai bagian dari sistem tersebut, maka sistem reproduksi bekerja untuk menjamin kelangsungan hidup spesies hewan. Sistem reproduksi berinteraksi dengan sistem tubuh lainnya, namun sejatinya strukturstruktur reproduksi tidak penting bagi kehidupan hewan. Mengapa demikian? Mari kita lihat. Testes, ovari, dan organ-organ reproduksi lainnya pada hewan jantan dan betina dapat dihilangkan dengan cara operasi untuk mencegah reproduksi (perkembangbiakan) dan mempengaruhi tingkahlaku. Jika hasil operasi tersebut tidak menimbulkan komplikasi, bagian lain dari sistem tubuh terus berjalan sebagaimana adanya dan hewan tidak menderita apa pun akibat kehilangan organ-organ reproduksi yang dibuang tersebut. Ia hanya tidak mampu berkembangbiak. Akan tetapi, lain ceritanya dengan struktur-struktur yang digunakan secara bersama antara sistem reproduksi dengan sistem lainnya. Sebagai contoh, uretra pada jantan selain berfungsi sebagai sistem urinari (saluran pengeluaran urin) juga sebagai sistem reproduksi (saluran pengeluaran semen yang berisi sperma). Oleh karena itu, uretra sangat penting bagi kehidupan dan tidak boleh rusak atau dibuang. Perbedaan lain dari sistem tubuh lainnya yaitu sistem reproduksi membutuhkan hewan kedua (lawan jenis) untuk menjalankan fungsi nya secara penuh, yakni menghasilkan anak yang masih baru (newborn). Apa yang kita maksudkan dengan “sistem reproduksi” pada individu hewan pada kenyataannya hanya separuh sistem. Sistem reproduksi tersusun atas semua organ dan struktur-struktur reproduksi jantan pada satu hewan dan organ dan struktur-struktur reproduksi betina pada hewan lain. Keduanya diperlukan untuk menghasilkan anak.