DISERTASI
REPRESENTASI POSREALITAS DESAIN GEDUNG PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG
I GEDE MUGI RAHARJA
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
DISERTASI
REPRESENTASI POSREALITAS DESAIN GEDUNG PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG
I GEDE MUGI RAHARJA NIM 1090371028
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013 i
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
REPRESENTASI POSREALITAS DESAIN GEDUNG PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG
Disertasi untuk Memperoleh Gelar Doktor pada Program Doktor, Program Studi Kajian Budaya, Program Pascasarjana Universitas Udayana
I GEDE MUGI RAHARJA NIM 1090371028
PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI KAJIAN BUDAYA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2013
ii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
iii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Disertasi Ini Telah Diuji pada Ujian Tertutup (Tahap I) Pada Tanggal 13 Agustus 2013 Panitia Penguji Disertasi Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Nomor 1409/N.14.4/ HK/ 2013, Tanggal 2 Agustus 2013
Ketua: Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U.
Anggota: 1. Prof. Dr. A.A. Bagus Wirawan, S.U. 2. Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S. 3. Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. 4. Prof. Dr. I Made Suastika, S.U. 5. Prof Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes. 6. Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S. 7. Dr. I Gede Mudana, M.Si.
iv
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
v
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
UCAPAN TERIMAKASIH Puji dan syukur ke hadapan Tuhan Yang Mahaesa, Ida Sang Hyang Widhi Wasa penulis panjatkan karena berkat rahmat-Nya, penulis berhasil menyusun buku ringkasan penelitian disertasi berjudul “Representasi Posrealitas Desain Gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung”. Keberhasilan penyusunan disertasi ini adalah berkat bimbingan, pemberian motivasi, dan dukungan dari Promotor, Prof. Dr. A. A. Bagus Wirawan, S.U., Kopromotor I, Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S. dan Kopromotor II, Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A. Rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Rektor Universitas Udayana (Unud), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD, dan mantan Rektor, Prof. Dr. dr. I Made Bakta, Sp.P.D (KHOM) atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menempuh pendidikan doktor di Universitas Udayana. Rasa hormat dan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Direktur Program Pascasarjana Unud, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, SpS (K), Asdir I, Prof. Dr. Made Budiarsa, MA., Asdir II. Dr. I Ketut Budi Susrusa. M.S., Ketua Program Studi Doktor (S3) Kajian Budaya Universitas Udayana (Unud), Prof. Dr. A. A. Bagus Wirawan, S.U., dan Sekretaris Dr. I Putu Sukarja, M.Si. serta pembimbing akademik, Prof. Dr. I Made Suastika, S.U., serta kepada semua dosen pengampu mata kuliah di S3 Kajian Budaya Unud Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada para penguji Ujian Tertutup (Tahap I), yaitu Prof. Dr. A. A. Bagus Wirawan, S.U., Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S., Prof. Dr. I Wayan Ardika, M.A., Prof. Dr. I Made Suastika, S.U., Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U., Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Kes., Prof. Dr. Emiliana Mariyah, M.S., dan Dr. I Gede Mudana, M.Si., atas segala saran, masukan, dan koreksi yang diberikan untuk menyempurnakan disertasi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua staf pegawai S3 Kajian Budaya Unud, Putu Sukaryawan, S.T., Ketut Budiastra, Nyoman Candra, Putu Hendrawan, Dra. Ni Luh Witari, Cok. Istri Murniati, Ni Wayan Ariyati,
vi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Ketut Budiarsa, dan A.A.A. Indrawati, atas segala bantuan administrasi akademik dan perpustakaan selama menempuh studi. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terimakasi atas izin yang diberikan untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan doktor (S3), kepada Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Dr. I Made Arya Sugiartha, S.S.Kar., M.Hum, dan mantan Rektor ISI Denpasar, Prof. Dr. I Wayan Rai S., M.A., Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Denpasar, Dra. Ni Made Rinu, M.Si., Ketua Jurusan Desain Prof. Dr. I Nyoman Artayasa, M.Erg. dan Ketua Program Studi Desain Interior, Drs. Cok. Gde Rai Padmanaba, M.Erg. Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Badung, A. A. Gde Agung yang telah memberikan izin penelitian, melalui Kepala Badan Kesbang Pol dan Linmas, Drs. I Made Witna, M.Si. dan pejabat-pejabat yang telah memberikan informasi, Asisten II, Ir. Dewa Made Apramana, M.M., Asisten III, I Gst. Ngr. Oka Darmawan, S.H., Ketua Bappeda I Wayan Suambara, S.H., Kabag Pembangunan, A. A. Ngr. Bayu Kumara Putra, S.T., M.T., Kadis Cipta Karya, Ir. Putu Desy Damayanti, M.T. dan Kabid Bangunan, Ir. Made Muliarta. Melalui kesempatan ini penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan oleh para narasumber dan informan, kepada Ir. I Wayan Gomuda, M.T., Dr. Yasraf Amir Piliang, M.A., Ida Bagus Suryatmaja, Pande Putu Sri Widayati, S.H., Prof. Ir. Ngakan Putu Sueca, M.T., Ph.D., Prof. Dr. Ir. I Wayan Runa, M.T., Dr. Ir. Putu Rumawan Salain, M.Si,. Dr. Ir. I Gst. Agung Putera, M.Si., Ir. I Nyoman Gelebet, M.Si., Ir. I Made Widnyana Sudibya, IAI, Ir. Nyoman Gde Suardana, Ir. Pracoyo D. Pangarso, I Nyoman Parwata, S.T., Wayan Gunarsa, I Made Jayadi Waisnawa, S.Sn., A.A. Alit Suryanadi, S.Sn., I Made Sosiawan, S.Sn., I Made Sumayasa, S.Sn., Drs. Nyoman Parnama Ricor, Tjok. Istri Ratnacora S., S.Sn., M.Si., Nyoman Dewi Pebriyani, S.T., M.A., Kadek Dwiyani, S.S., M.Si., Putu Agus Bratayadnya, S.S., M.Si, dan Putu Agus Julianto, S.T.
vii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Kepada teman-teman S3 Kajian Budaya Unud angkatan 2010, Khanizar, Ni Desak Made Santi Diwyarthi, Ni Luh Putu Tejawati, I Made Suniastha Amerta, I Nengah Merta, Eko Crys Endrayadi, A.A. Gde Putra Pemayun, I Made Cita, I Wayan Swandi, Ida Gemawati Monda, Ni Made Suciani, dan Abdul Wahid, penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala masukan dan motivasinya selama menempuh studi dan penyelesaian disertasi ini. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, I Wayan Martha (almarhum) dan Ayu Menaka, serta mertua, I Wayan Sweca (almarhum) dan Ni Made Siman. Atas peran dan dukungan istri, Putu Purwati dan anak-anak, I Gede Artha Raharja, I Made Dharma Raharja, selama menempuh studi, diucapkan banyak terima kasih. Tak terkecuali, kepada saudara-saudara sepupu di Desa Penuktukan, Tejakula, Buleleng dan keluarga di Puri Anyar Sukasada yang ada di Singaraja dan Denpasar, serta saudara-saudara ipar di Desa Rendang, Karangasem, dan Denpasar. Penulis menyadari masih ada kekurangan-kekurangan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan disertasi ini. Oleh karena itu, untuk penyempurnaan disertasi, penulis memohon masukan-masukan dari semua pihak agar disertasi ini dapat bermanfaat bagi bidang ilmu kajian budaya, bidang ilmu arsitektur dan desain interior. Selain tu, bermanfaat bagi kalangan profesional di bidang arsitektur dan desain interior. Sekian terima kasih.
Denpasar, 10 September 2013 Penulis,
I Gede Mugi Raharja
viii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
ABSTRAK
Penggunakan komputer desain tiga dimensi (3D) dengan realitas virtual untuk membuat desain Gedung Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung, sangat menarik untuk diteliti. Problem emperisnya adalah proses transformasi dari ruang ekstensif (di dalam dunia fisik nyata) ke arah waktu intensif (di dalam layar elektronik komputer) pada pembuatan simulasi desainnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bentuk representasi, proses dekonstruksi representasi, dan makna representasi posrealitas desain Gedung Puspem Kabupaten Badung. Penelitian ini bersifat kualitatif dan dirancang sebagai penelitian kajian budaya dengan pendekatan desain posmodern. Teori yang diaplikasikan secara eklektis dalam penelitian ini adalah teori desain ruang virtual, teori simulasi, dan teori dekonstruksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan studi kepustakaan atau dokumen. Data disajikan secara sistematis setelah dilakukan penyuntingan, dilengkapi sajian foto dan gambar secara grafis atau teknis, yang mendukung sajian data. Analisis dilakukan secara bertahap sejak pengumpulan data, sampai data saling berkaitan dan berinteraksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung merepresentasikan pencitraan kronoskopi dan pencitraan Pemerintah Daerah Badung, merepresentasikan penghargaan terhadap arsitektur tradisional (pola tri mandala, struktur tri angga, ragam hias tradisi, dan representasi tradisi pada desain interior), merepresentasikan desain hibrid, dan representasi simiotisasi desain. Proses dekonstruksi representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung, merepresentasilkan dekonstruksi ruang yang terjadi di layar elektronik komputer, dan dekonstruksi kekuasaan yang berkaitan dengan pengaruh kekuasaan terhadap keputusan desain. Makna representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung, menyiratkan makna politik, ekonomi, budaya, serta makna ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (ipteks). Temuan dari penelitian ini adalah representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung dihasilkan oleh simulasi ruang dan waktu secara virtual yang mengandung unsur gerak. Teknologi yang digunakan untuk membuat simulasinya telah memberi kemungkinan baru dalam wacana desain di Bali, karena tugas desain telah diambil alih oleh ruang-ruang elektronik buatan yang didukung citra gerak. Perwujudan desain hibrid merupakan upaya pengekspresian arsitektur tradisional Bali (ATB) secara global (translokal) dan desain dari budaya global dilokalisasi (glokalisasi). Refleksi ke depan adalah teknologi komputer desain 3D dengan realitas virtual dapat disinergikan dengan nilai-nilai ATB. Simpulan penelitian ini adalah representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung merepresentasikan pencitraan, penghargaan terhadap arsitektur tradisional, desain hibrid, dan semiotisasi desain. Dekonstruksi ruang disebabkan oleh teknologi simulasi mutakhir dapat mengatasi segala keterbatasan penciptaan desain ruang arsitektonik. Simulasi desain Gedung Puspem Badung merupakan hasil integrasi teknologi komputer desain dengan bidang seni rupa dan desain. Kata kunci: simulasi, virtual, kronoskopi, dekonstruksi, hibrid ix
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
ABSTRACT
The uses of Computer design of three dimensions (3D) with virtual reality to make building of government centre of Badung ( Badung’s Puspem ) is interested to be researched. The empirical problem lies on the transformation process from extensive space to intensive time of the design simulation construction. The aims of this research are to understand the representation form, process of representation deconstruction and meaning of post reality design of Badung’s Puspem. This is qualitative research and was designed as research of culture studies with post-modern design approach. Theories applied eclictedly in the research were theory of virtual space design, simulation and deconstruction. The data was collected through observation, interview and library research or documentation. The data was systematically presented after being edited and completed by graphic photos and pictures. The analysis has been done step by step since data were collected until they were connected and interacted each other. The research showed that form of representation post-reality design representation of Badung’s Puspem represents kronoskopi and government of Badung images. These are also the representations of an appreciation for tradition architecture (tri mandala pattern, tri angga structure, pattern of tradision ornament and tradition representation in interior design). The result also describes hybrid design and represents semiotic design. The process of representation deconstruction on Puspem’s design post-reality, represents spaced deconstruction in computer screen and authority deconstruction related to the authority influence toward the design decision. Furthermore the design meaning implies ideology of politics, economic, cultures, knowledge, technology and arts. The research findings suggest that the design post reality representation of Puspem building is as the result of virtual space and time simulation carrying a movement element. Technology used for making its simulation gave a new possibility in design studies in Bali, this is due to design role have been already taken by artificial electronic spaces supported by movement images. Hybrid design shape is an effort to express architecture of Balinese tradition globally and localize the global design. Reflection in future is 3D computer design with virtual can be senergized with Bali tradition architecture. The research concluded that the Badung’s Puspem design post-reality representation represents imaging, appreciation of traditional architecture, hybrid and semiotic designs. Deconstruction space caused by sophisticated simulation technology can overcome all limitation of design creation in architectonic space. The Badung’s Puspem constitutes an integrated computer technology result on fine arts and design.
Key words: simulation, virtual, kronoskopi, deconstruction,hybrid. x
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
RINGKASAN
Representasi posrealitas desain Gedung Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung merupakan aktivitas pembuatan simulasi desain menggunakan teknologi komputer desain tiga dimensi (3D) dengan realitas virtual, yang menghasilkan citra simulasi hiperrealitas. Representasi ini menarik untuk dikaji karena simulasi desainnya dibuat pada dimensi baru ruang, berupa desain ruangruang elektronik hasil kecerdasan buatan yang mengandung unsur gerak atau citra kronoskopi. Penggunaan teknologi simulasi mutakhir ranah budaya posmodern ini, telah mengambil alih dunia materialitas dan nonarsitektonik, seperti gambar desain, gambar perspektif, dan maket. Oleh karena itu, problem emperis penelitian ini adalah proses transformasi dari ruang ekstensif (di dalam dunia fisik nyata) ke arah waktu intensif (di dalam layar elektronik komputer) pada pembuatan simulasi desain Gedung Puspem Badung. Tiga permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Pertama, bagaimanakah bentuk representasi posrealitas desain gedung Pusat
Pemerintahan
Kabupaten
Badung?.
Kedua,
bagaimanakah proses
dekonstruksi representasi posrealitas desain gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung?. Ketiga, bagaimanakah makna representasi posrealitas desain gedung Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memahami representasi posrealitas Gedung Puspem Badung yang dibuat menggunakan teknologi simulasi
xi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
mutakhir budaya posmodern dan aplikasi teori-teori posmodern yang berkaitan dengan teknologi tersebut. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memeroleh jawaban dari rumusan masalah, terkait dengan bentuk representasi, proses dekonstruksi representasi, dan makna representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung, yang dibuat menggunakan teknologi simulasi mutakhir. Manfaat penelitian ini adalah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan serta memberikan kontribusi bagi pengembangan budaya tradisional Bali di bidang desain pada era global. Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kajian budaya dengan pendekatan desain posmodern menggunakan metode kualitatif. Teori yang diaplikasikan secara eklektis dalam penelitian ini adalah teori desain ruang virtual, teori simulasi, dan teori dekonstruksi. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan atau dokumen. Data disajikan secara sistematis setelah dilakukan penyuntingan, dilengkapi sajian foto dan gambar secara grafis atau teknis, yang mendukung sajian data. Analisis dilakukan secara bertahap sejak pengumpulan data, sampai data saling berkaitan dan berinteraksi. Sumber data dalam penelitian ini ada dua. Pertama, sumber data primer terdiri atas gambar teknis, desain Gedung Puspem Badung dalam bentuk simulasi desain 3D dengan realitas virtual, informasi koordinator konsultan desain, informasi dari Dinas Cipta Karya dan staf Pemda di Kabupaten Badung. Kedua, sumber data sekunder terdiri atas literatur atau referensi ilmiah, seperti jurnal, hasil penelitian, makalah seminar, dokumen desain (data visual), peraturan perundang-undangan, serta referensi lainnya yang mendukung maksud penelitian.
xii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pelayanan Puspem Badung dirancang dalam satu kawasan (one stop service). Puspem Badung Mangupraja hanya dirancang sebagai pusat pemerintahan, tidak sebagai pusat kota, dengan mengoptimalkan pertumbuhan pusat-pusat kegiatan sosial ekonomi yang sudah ada, seperti yang ada di Desa Mengwi dan Kapal. Bentuk representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung merepresentasikan pencitraan kronoskopi dan pencitraan Pemerintah Daerah Badung, merepresentasikan penghargaan terhadap arsitektur tradisional (pola tri mandala, struktur tri angga, ragam hias tradisi, dan representasi tradisi pada desain interior), merepresentasikan desain hibrid, dan representasi simiotisasi desain. Representasi posrealitas dihasilkan oleh citra kronoskopi, sebagai simulasi ruang dan waktu secara virtual di layar komputer yang dilengkapi citra gerak. Citra inilah yang menyebabkan seseorang yang melihat simulasi desain Gedung Puspem Badung dapat mengalami waktu dan merasakan ruang secara virtual. Proses dekonstruksi representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung merepresentasikan terjadinya suatu dekonstruksi ruang dan kekuasaan. Dekonstruksi ruang terjadi di layar elektronik komputer yang menggunakan perangkat lunak 3D dengan realitas virtual, karena teknologi ini dapat mengatasi segala keterbatasan penciptaan desain ruang arsitektonik, yang dibatasi oleh hukum alam dan norma-norma tradisi. Hal inilah yang menyebabkan representasi desain Gedung Puspem Badung memungkinkan dilihat dari berbagai sudut pandang secara bebas, tanpa terikat oleh gravitasi bumi dan norma-norma tradisi. Kemudian dekonstruksi kekuasaan terjadi dalam proses pembuatan desain
xiii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
Gedung Puspem Badung, karena faktor kekuasaan sangat menentukan keputusan desain, apakah desain bisa diterima, direvisi, atau diabaikan. Representasi posrealitas desain gedung Puspem Kabupaten Badung menyiratkan makna politik, ekonomi, budaya, serta makna ilmu pengetahun teknologi, dan seni (ipteks). Hal itu terjadi karena simulasi desain Gedung Puspem Badung merupakan hasil integrasi teknologi komputer desain dengan bidang seni rupa dan desain. Kemudian, proses pembuatan simulasi desain tersebut dipengaruhi oleh keputusan politik kekuasaan, perhitungan ekonomi, aspek budaya, serta ilmu pengetahuan teknologi dan seni (ipteks). Dalam penelitian ini diperoleh beberapa temuan. Pertama, representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung dihasilkan oleh simulasi ruang dan waktu secara virtual yang mengandung unsur gerak. Kedua, teknologi yang digunakan untuk membuat simulasinya telah memberi kemungkinan baru dalam wacana desain di Bali, karena tugas desain dapat diambil alih oleh ruang-ruang elektronik hasil kecerdasan buatan yang didukung citra gerak. Ketiga, perwujudan desain hibrid merupakan upaya pengekspresian arsitektur tradisional Bali (ATB) secara global (translokal) dan desain dari budaya global dilokalisasi (glokalisasi). Refleksi ke depan, teknologi komputer
desain 3D dengan realitas virtual dapat disinergikan dengan ATB, sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai ATB sesuai dengan konteks zaman. Simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, bentuk representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung dengan citra kronoskopi dapat merefleksikan realitas dengan citra gerak, sebagai sebuah simulasi ruang dan waktu secara artifisial di ruang elektronik digital. Kedua, proses dekonstruksi
xiv
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
representasi posrealitas desain Gedung Puspem Badung merepresentasikan terjadinya dekonstruksi ruang dan kekuasaan. Dekonstruksi ruang disebabkan oleh penggunaan teknologi komputer desain 3D dengan realitas virtual, dapat mengatasi segala keterbatasan penciptaan desain ruang arsitektonik, yang dibatasi oleh hukum alam dan norma-norma tradisi. Faktor kekuasaan,sangat menentukan keputusan desain, apakah desain bisa diterima, harus direvisi, atau diabaikan. Ketiga, representasi posrealitas desain gedung Puspem Badung menyiratkan makna politik, ekonomi, budaya, ilmu pengetahun, teknologi, dan seni (ipteks), karena simulasi desainnya merupakan hasil integrasi teknologi komputer desain dengan bidang seni rupa dan desain. Selain itu, pembuatan simulasinya dipengaruhi oleh unsur politik kekuasaan, perhitungan ekonomi, memerhatikan peraturan pemerintah dan norma-norma tradisi. Saran disampaikan kepada pemerintah bahwa teknologi komputer desan 3D dengan realitas virtual dapat diterima untuk mempercepat pembuatan desain, mempermudah pemahaman terhadap desain 3D yang akan diwujudkan, dan mempermudah manajemen desain. Kepada para mahasiswa, arsitek, dan desainer interior bahwa aktualisasi nilai-nilai ATB dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi komputer desain 3D dengan realitas virtual melalui proses adaptasi teknologi dan mengombinasikannya (hibrid) dengan nilai-nilai ATB. Kesulitan pengaplikasian material lokal dan ragam hias ATB pada teknologi komputer desain, dapat diatasi dengan teknik fotografi digital, sehingga menghasilkan estetika ketaktampakan visual grafis di layar komputer.
xv
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DALAM ..…………………………………...
I
HALAMAN PERSYARATAN GELAR …..…………………………
ii
LEMBAR PENGESAHAN ..…………………………………………
iii
PANITIA PENGUJI ………………………………………………….
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ……….………………
v
UCAPAN TERIMA KASIH ……..….……………………………….
vi
ABSTRAK ….………………………………………………………..
ix
ABSTRACT ..………………………………………….……………….
x
RINGKASAN ..……………………..………………………………..
xi
DAFTAR ISI ...…………………….……….…………………………
xvi
DAFTAR GAMBAR .…………………………………………..….…
xxii
GLOSARIUM ..…….……….………………………………………..
xxv
DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM ........……………………. xxxix DAFTAR LAMPIRAN ..……………………………………………..
xli
BAB I PENDAHULUAN ….……………………..…….…………….
1
1.1 Latar Belakang ………...…………………………..……………..
1
1.2 Rumusan Masalah …..………………………….…….….……….
13
1.3 Tujuan Penelitian .…….……………………..……………………
13
1.3.1 Tujuan Umum .……….………………………..………………
14
1.3.2 Tujuan Khusus ……….………………………………………..
14
xvi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
1.4 Manfaat Penelitian …….………………………………………… 15 1.4.1 Manfaat Teoretis …….………..………………….….…………
16
1.4.2 Manfaat Praktis ………………………………………………..
17
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN ...…….…………………….…
18
2.1 Kajian Pustaka ………….…………………..……………....……. 18 2.2 Konsep ……….………….…………………..………………..….
36
2.2.1 Representasi …………….……………………………………..
36
2.2.2 Posrealitas ……………….……………………………..………
39
2.2.3 Desain Gedung Pusat Pemerintahan ….……………………….
44
2.2.4 Kabupaten Badung ……………………………………………..
47
2.3 Landasan Teori ………………………….……..….……….……
51
2.3.1 Teori Desain Ruang Virtual .…………...………………………
52
2.3.2 Teori Simulasi ………………………………………….……..
56
2.3.3 Teori Dekonstruksi …….………..……………………………..
61
2.4 Model Penelitian ……………………….....…………….………
70
BAB III METODE PENELITIAN ...………………………………...
74
3.1 Rancangan Penelitian …………………………………………….
74
3.2 Pendekatan …….………………………………………………….
75
3.3 Ruang Lingkup ……………….……....………………...………… 78 3.4 Lokasi …………….………………..………………………..……
80
3.5 Jenis dan Sumber Data ………………………………………….
82
xvii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ..……………………..….
83
3.6.1 Observasi ………………………….…………………………… 83 3.6.2 Wawancara ……..………………………………………………
83
3.6.3 Kepustakaan ……………..…………..…………………………
86
3.7 Metode dan Teknik Analisis Data ……………..…….…..……….
87
3.8 Metode dan Teknik Penyajian Data ….……..…………………….
88
BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN BADUNG DAN PUSAT PEMERINTAHAN MANGUPRAJA ...…………...
89
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Badung ……………………………
89
4.1.1 Lokasi dan Letak Geografis ……………………………….……
90
4.1.2 Sejarah Singkat …………………………………………………
91
4.1.3 Kependudukan ………………………………….………….…..
96
4.1.4 Perekonomian …………………………………..….…………… 97 4.1.5 Sosial Budaya ……………………………….…..……………… 98 4.2 Proses Pemindahan Pusat Pemerintahan ……….……………..…
100
4.3 Pemilihan Lokasi Pusat Pemerintahan Baru …………….……….
102
4.4 Konsep Desain Puspem Badung ……..…………………………..
105
4.4.1 Rencana Tata Ruang ……………………………………………
106
4.4.2 Konsep Umum Puspem Badung …………………………..……
108
4.4.3 Konsep Khusus Desain Gedung Puspem Badung ……………… 110 4.4.4 Dasar Hukum Pembangunan Puspem Badung ………………… 115 4.4.5 Pembangunan Gedung Puspem Badung ……………………….
117
4.4.5.1 Desain Interior Kantor Bupati Badung ……………………….
119
xviii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
4.4.5.2 Gedung-gedung Satuan Kerja Perangkat Daerah …………….
122
BAB V BENTUK REPRESENTASI POSREALITAS DESAIN GEDUNG PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG ………………………………..…………………...
125
5.1 Representasi Pencitraan …….……………………………………
125
5.1.1 Pencitraan Kronoskopi ……………………………..…………..
127
5.1.2 Pencitraan Pemerintah Daerah Kabupaten Badung ………..…...
139
5.2 Representasi Penghargaan terhadap Arsitektur Tradisional .…….
144
5.2.1 Representasi Pola Tri Mandala ………………………..……….
145
5.2.2 Representasi Struktur Tri Angga ….………………….………… 147 5.2.3 Representasi Ragam Hias ……….……………………………… 151 5.2.4 Representasi Tradisi pada Desain Interior ……………………..
153
5.3 Representasi Desain Hibrid ………………………………………. 158 5.4 Representasi Semiotisasi Desain ………………………………… 165
BAB VI PROSES DEKONSTRUKSI REPRESENTASI POSREALITAS DESAIN GEDUNG PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG ….…………
171
6.1 Dekonstruksi Ruang ………………………………………………
171
6.1.1 Proses Dekonstruksi Desain Ruang ……………………….……
173
xix
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
6.1.2 Dekonstruksi Ruang Tradisional ………………………….……. 182 6.2 Dekonstruksi Kekuasaan ……….………………………………...
190
6.2.1 Dekonstruksi Pelibatan …………………………………………
194
6.2.1.1 Pelibatan Teknologi Komputer Desain ….……………………
194
6.2.1.2 Pelibatan Peraturan Bangunan Bali …………….……………
195
6.2.2 Dekonstruksi Pengabaian atau Penundaan Makna ….…………. 198 6.2.2.1 Pengabaian Teknologi Desain Manual …..…………………...
199
6.2.2.2 Pengabaian (Penundaan Makna) Kode Desain Badung ..…….
201
6.2.2.3 Pengabaian (Penundaan Makna) Nama Ibu Kota Badung ……
213
BAB VII MAKNA REPRESENTASI POSREALITAS DESAIN GEDUNG PUSAT PEMERINTAHAN KABUPATEN BADUNG ……………………………………………………… 221 7.1 Makna Politik Representasi Posrealitas ....…………………..…...
221
7.2 Makna Ekonomi Representasi Posrealitas ………………………..
237
7.3 Makna Budaya Representasi Posrealitas .…….…………………... 244 7.4 Makna Ipteks Representasi Posrealitas …………………………...
252
7.4.1 Makna Ilmu Pengetahuan ……….……………………………… 253 7.4.2 Makna Teknologi …………………………………….…………
258
7.4.3 Makna Seni ………………………………...…………………..
263
7.5 Temuan Baru ……..………………………………………………
267
7.6 Refleksi ……………………………....…………………………...
268
xx
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
BAB VIII PENUTUP …………………….…………………………..
270
8.1 Simpulan …………………………………………………………
270
8.2 Saran ……………..……………………………………………….. 273
DAFTAR PUSTAKA .…………………….………………………….
276
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………….………………………………... 286
xxi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh Desain Interior 3D dengan Realitas Virtual ………..
5
Gambar 1.2 Contoh Gambar Perspektif dan Maket ……………..………
6
Gambar 2.1 Desain Interior Gereja Barok dan Patung Pieta .…..……….
24
Gambar 2.2 Penemuan Cara Menggambar Perspektif ..........….………… 29 Gambar 2.3 Model Penelitian ………………………………...………….
71
Gambar 3.1 Simulasi Desain Gedung Puspem Badung ……....…………
78
Gambar 3.2 Peta Lokasi Penelitian .……………………….…………….
80
Gambar 4.1 Peta Pulau Bali dan Wilayah Kabupaten Badung ………….. 90 Gambar 4.2 Puri Denpasar Kerajaan Badung 1906 ….…………………..
93
Gambar 4.3 Puspem Badung Dharma Praja di Lumintang, 1992. .……… 101 Gambar 4.4 Puspem Badung di Gedung Diklat, Sempidi …..….………..
102
Gambar 4.5 Skenario Penataan Puspem Badung ………………………..
106
Gambar 4.6 Kondisi Lahan sebelum Dibangun Gedung Puspem Badung
107
Gambar 4.7 Perspektif Kawasan Puspem Badung……………………....
110
Gambar 4.8 Gedung Induk Puspem Badung, Desain Interior Lobby dan 120 Ruang Tunggu di Kantor Bupati Badung ……...…………… Gambar 4.9 Desain Gedung-gedung SKPD Puspem Badung ….………..
124
Gambar 5.1 Citra Visual Kronoskopi Desain Gedung Puspem Badung ...
129
Gambar 5.2 Kunjungan BPK RI dan 17 Ketua DPRD di Indonesia Timur …………………………………………………..……
143
Gambar 5.3 Pola Ruang Tri Mandala Puspem Badung …………….…… 147 Gambar 5.4 Pola Tri Angga Desain Gedung Puspem Badung ……….…. xxii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
148
Gambar 5.5 Contoh Penerapan Ragam Hias Tradisi Bali pada Penanda Gedung dan pada Salah Satu Bagian Gedung Puspem Badung …...…......................................................................
153
Gambar 5.6 Desain Interior Lobby Kantor Bupati Badung dalam Simulasi Desain dan Yang Diwujudkan Sebagai Realitas ... 156 Gambar 5.7 Pengembangan Desain Wantilan pada Era Kolonial …….....
160
Gambar 5.8 Contoh Desain Hibrid Gedung Puspem Badung ……...……
162
Gambar 5.9 Makna Tanda di Atap Gedung Puspem Badung ..……….… 168 Gambar 5.10 Makna Monumental dan Keagungan Gedung …………….
170
Gambar 6.1 Denah dan Tampak Depan Gedung Puspem Badung ………
176
Gambar 6.2 Desain Gedung Puspem Badung 3D dengan Realitas Virtual
180
Gambar 6.3 Dekonstruksi Ruang Tri Mandala di Puspem Badung ……..
186
Gambar 6.4 Dekonstruksi Ruang Pola Tri Angga di Puspem Badung …..
188
Gambar 6.5 Teknologi Desain Manual dan Teknologi Digital ….………
200
Gambar 6.6 Kode Desain Gaya Badung: Candi Bentar Sayap Burung dan Dinding Bata Merah Kasar ..……………………………
203
Gambar 6.7 Perbandingan Desain Candi Bentar Puri Denpasar dengan Puspem Badung ……...……………………………………...
208
Gambar 6.8 Kode Desain Tembok Bangunan Gaya Badung .…………...
210
Gambar 6.9 Dominasi Material Padas Bata pada Tembok Gedung Puspem Badung …………………………………………...
212
Gambar 7.1 Gedung DPR/ MPR RI (Gedung Conefo) ….………………
227
Gambar 7.2 Desain Awal Puspem Badung 2002 ….…………………….. 232 Gambar 7.3 Perubahan Budaya dalam Pembuatan Desain ……………… 249 Gambar 7.4 Contoh Penerapan Teknologi Komputer Desain di Bali ….... 250 Gambar 7.5 Patung Simbol Atomium, Tanda Abad Iptek ……………….
xxiii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
256
Gambar 7.6 Pembuatan Model 3D dengan Realitas Virtual ..……..…….. 261 Gambar 7.7 Desain Kawasan Puspem Badung ...….…………………….. 262 Gambar 7.8 Simulasi Awal Desain Interior Lobby Puspem Badung …..... 267
xxiv
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
GLOSARIUM
abacus
: alat hitung tradisional di Eropa
aeronautika
: penerbangan
aistheton
: estetika
aletheia
: kebenaran, kondisi yang membuat sesuatu menjadi bermakna
alima
: tahu
aling-aling
: bidang pembatas atau penyekat antara ruang luar dengan ruang dalam, berfungsi menangkal hal-hal yang kurang baik, dan memecah arus sirkulasi ke kiri dan ke kanan.
analytical machine
: mesin hitung mekanik buatan Charles P. Babbage pada abad ke-18
angga
: fisik
arsitektonik
: fungsi dan sifat materialitas arsitektur
artifisial
: buatan
antroposentris
: berpusat kepada manusia
appearance
: penampakan
aristokrat
: bangsawan
art nouveau
: gerakan seni baru
atma
: jiwa
atonium
: patung aluminium menandai abad iptek pada pameran industri modern di Jerman pada 1958
awig-awig
: aturan adat
babad
: sejarah asal usul keturunan klan besar di Bali
xxv
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
badeng
: asal kata wilayah Badung dalam naskah tua, yang berarti hitam
bale Loji
: bangunan modern di area rumah tradisional Bali
bandana
: nama lain dari wilayah Badung dalam naskah tua, yang juga berarti hitam
Batari Danu
: kekuatan pelindung danau yang bersifat keibuan
batih
: keluarga yang terbentuk setelah terjadi perkawinan
being image
: representasi dunia
bhur-bwah-swah
: alam bawah-alam tengah-alam atas
bhuwana agung
: makrokosmos
bhuwana alit
: mikrokosmos
blok historis
: kelompok masyarakat yang memiliki hubungan dengan masa lampau
brahmanda
: jagat raya yang diidentikkan sebagai telur ciptaan Dewa Brahma
buddhayah
: kebudayaan
buddhi
: budi, akal, pikiran, perasaan, kearifan, pekerti, sifat
candi bentar
: gapura, pintu gerbang berbentuk candi terbelah dua
calculating clock
: alat hitung mekanik Whilhelm Schickar (abad ke-17)
catur dresta
: empat pedoman yang mempertimbangkan faktor kebiasaan masa lalu, ilmu pengetahuan, aturan lokal, dan kebiasaan di suatu wilayah/ regional
chaos
: ketidakberaturan
chip
: suatu keping rangkaian elektronik
citra
: realitas semu, sesuatu yang tampak oleh indra, tetapi tidak memiliki eksistensi substansial
citra kronoskopi
: simulasi ruang-waktu secara imajiner di layar
xxvi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
elektronik komputer, yang dapat menghidupkan suasana ruang clip art library
: kepustakaan klip seni pada komputer
computare
: istilah untuk komputer yang berarti memperhitungkan, menggabungkan bersama-sama
connotare
: menjadi tanda dan mengarah kepada makna-makna kultural yang berbeda dengan kata
counterfeit
: dimaknai secara eksplisit sebagai simulakrum, yaitu ketika sesuatu meniru, mengkopi, menduplikasi sesuatu yang lain sebagai modelnya
cyber
: dalam bahasa Yunani berarti memandu, mengarahkan, menguasai, dan mengontrol
cyberspace
: ruang maya yang tercipta oleh jaringan data pada komputer
dadia
: satu ikatan kesatuan tempat suci klan kecil di Bali
data base
: kumpulan informasi di dalam komputer
deferred
: makna kata di dalam suatu konteks selalu berbeda
dekonstruksi
: teori Derrida, untuk membongkar bagian-bagian dari suatu keseluruhan.
denotatif
: makna sesuai dengan fungsi benda
den pasar
: di sebelah utara pasar
desa dresta
: aturan di suatu wilayah/ regional
desa-kala-patra
: falsafah berdasarkan tempat-waktu-keadaan
digital
: berhubungan dengan angka-angka
disegno interno
: konsep karya yang akan dibuat
disegno esterno
: karya yang sudah dibuat
dlua’fa
: orang-orang tidak mampu, fakir miskin
xxvii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
drafter
: tenaga penggambar
dromokrasi
: sebuah dunia yang bergerak ke arah kondisi yang melampaui kemampuan persepsi manusia di dalam menangkap dan memahami kandungan maknanya
dromokratik
: revolusi kecepatan, analogi yang digunakan oleh Virilio untuk istilah revolusi industry
dromologi
: semacam ilmu pertumbuhan cepat, yang menjadi kekuatan kapitalisme global
ekologis
: hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan alam sekitarnya
eklektisisme
: paham tentang penggunaan kembali bentuk-bentuk lama, elemen-elemen tradisional, dan historis yang dipadu dengan penyederhanaan elemen-elemen modern
eksklusifisme
: paham yang mempunyai kecenderungan untuk memisahkan diri dari masyarakat
esensialisme
: paham yang memprioritaskan hal-hal yang penting
faksi kelas berkuasa
: golongan atau kelompok yang berkuasa
fenomenon
: hal-hal yang dapat dilihat dengan panca indra dan dapat dijelaskan secara ilmiah
fenomenologis
: ilmu tentang perkembangan kesadaran dan pengenalan diri manusia
Gaia
: Dewi Bumi bangsa Yunani
general locus
: wujud representasi arsitektural
geometri
: ilmu ukur ruang
ghotik
: gaya desain arsitektural di Eropa pada abad ke-12 s.d. abad ke-14 yang kesannya meruncing ke atas
globalisasi
: era kesejagatan, era kebudayaan dunia akibat perkembangan iptek
global village
: kampung global
xxviii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
glokalisasi
: yang bersifat global disepadankan dengan lokal
golden section
: hukum proporsi geometris yang harmonis
grid
: pola ruang berpetak-petak (persegi)
gumi
: istilah dalam bahasa Bali yang berarti bumi atau wilayah
gravitasi
: kekuatan gaya tarik bumi
hegemoni
: pengaruh kekuasaan di suatu wilayah (negara) terhadap wilayah yang lebih kecil (negara bagian)
hermeneutik
: ilmu pengetahuan ilmiah yang bersifat interpretative
hibrid
: percampuran budaya yang menghasilkan bentukbentuk identitas baru
hibriditas
: berkaitan dengan percampuran antara budaya kolonial dan budaya lokal bangsa yang dijajah
hibridasi kultural
: persilangan yang mengaburkan sekat-sekat budaya sehingga memiliki kemiripan identitas
hibridasi struktural
: persilangan di bidang arena sosial, organisasional masyarakat
hiperrealitas
: dunia realitas yang bersifat artifisial atau superfisial, yang tercipta lewat bantuan teknologi simulasi
historisisme
: gaya desain berdasarkan gaya arsitektur masa lalu
ideologi
: konsep bersistem yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup
idiom desain
: bentuk khas suatu desain
ikon
: tanda yang memperlihatkan kesamaan antara penanda dan petanda
imperialisme
: sistem politik yang bertujuan menjajah negara lain untuk mendapatkan kekuasaan dan keuntungan
indo Europeeschen
: gaya arsitektur Indo Eropa di Indonesia
xxix
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
architectuur stijl indigenous
: keunikan di suatu daerah, tidak ada di tempat lain
iPad
: jenis komputer tablet produksi perusahaan Apple
indeks
: tanda yang memiliki hubungan sebab akibat
interface
: media yang dapat menghubungkan manusia dengan data di dalam komputer, antarmuka
international style
: gaya desain internasional
internet
: jaringan menggunakan protokol yang bekerja sama membentuk jaringan lebih besar, jaringan komunikasi dari aplikasi komputer memanfaatkan jaringan telekomunikasi
jaba pura
: halaman terluar tempat suci di Bali
kapitalisme
: sistem perekonomian yang modalnya bersumber pada modal pribadi atau swasta dengan ciri persaingan bebas
karang bentala
: pola hias pada bagian atas candi di Bali
karang gajah
: pola hias berbentuk kepala gajah di Bali
kaya
: istilah dalam bahasa Bali yang berarti tenaga
kelas subordinat
: kelompok masyarakat bawah
kereb candi
: badan candi bagian atas
kidung
: nyanyian
kode
: tanda berdasarkan konvensi yang disepakati secara social
komputer tablet
: komputer meja yang lengkap dan seluruhnya berupa layar sentuh data
konotatif
: makna berdasarkan gambaran, ingatan, dan perasaan yang ditimbulkan oleh kata atau suatu benda
konservasi
: pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu xxx
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
untuk mencegah kerusakan atau kemusnahannya kori agung
: pintu gerbang utama berupa candi beratap di Bali, sebagai simbol gunung suci
kuna dresta
: aturan masa lalu
kuta mesir
: ornamen yang diadaptasi dari budaya Mesir
kreolisasi
: percampuran budaya pascakolonial yang masih memperlihatkan bentuk-bentuk budaya lokal
kronoskopi
: waktu di dalam medium elektronik digital, tidak berurutan dan penuh interupsi
local genius
: keunggulan lokal
laptop
: komputer jinjing ukuran besar
langen, langu, lango
: perasaan rindu menjadi terpesona oleh keindahan
legisign
: norma yang dikandung oleh tanda
logosentrisme
: anggapan tentang sesuatu di luar sistem bahasa, yang dapat dijadikan acuan agar kalimat-kalimat sebuah karya tulis dapat dikatakan benar
loka dresta
: aturan lokal
madya madala
: tata nilai ruang menengah, profan
mangu, mango
: perasaan rindu menjadi terpesona oleh keindahan
meru
: bangunan suci Hindu beratap tumpang dengan jumlah ganjil dan mengecil ke atas.
mas-masan
: ragam hias bermotif bunga yang dibentuk menjadi pola belah ketupat dengan pola berulang
metafisika
: cabang filsafat yang berkaitan dengan pemahaman eksistensi, kebenaran, pengetahuan,yang melampaui batasan dan pengalaman fisik, intuitif, dan empirik manusia
micro design
: perencanaan ruang dalam skala kecil
xxxi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
mikroprosesor
: pusat pemroses data dipadatkan ke dalam satu keping rangkaian elektronik
modem
: sebuah rangkaian elektronik untuk menerima dan mengirim data dari satu komputer ke komputer lain
modify
: mengubah data angka di komputer
molecule de fer alpha
: bagian terkecil dari senyawa de fer alpha, terbentuk dari kumpulan atom yang terikat secara kimia
monitor
: layar elektronik komputer
murda
: hiasan penutup atap bangunan, mahkota puncak atap
murdaning jagat
: pimpinan pemerintahan tertinggi
neokolonialisme
: penguasaan oleh suatu negara dengan cara baru
netbook
: komputer jinjing ukuran kecil
nista mandala
: tata nilai ruang paling rendah, bersifat pelayanan
note book
: komputer jinjing ukuran sedang
omo brongkah/ omo gedung
: lahan pertanian tidak dapat memberikan hasil yang baik
otoritas
: legitimasi atau keabsahan untuk berkuasa
pada
: satu petak ruang dalam kebudayaan India
padas
: batu alam yang berasal dari endapan abu vulkanik
paibon
: ikatan keluarga dalam satu tempat suci klan besar
palemahan
: area atau zona untuk ruang terbuka atau alam terbuka
panti
: ikatan keluarga dalam satu tempat suci klan besar
paradigmatic
: tanda yang telah diseleksi
parahyangan
: area atau zona untuk tempat suci pada kawasan pemukiman di Bali
parsial
: tidak seimbang
xxxii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
patra cina
: pola ornamen yang diadaptasi dari budaya China
patra olanda
: pola ornamen yang diadaptasi dari budaya Belanda
Patra punggel
: ragam hias yang disusun dari beberapa potongan unsure
pawongan
: area atau zona untuk kegiatan manusia dan hubungan interelasinya
pedapa candi
: badan candi bagian bawah
pemangku
: pendeta tempat suci di Bali yang bukan dari golongan brahmana
pemedal
: pintu gerbang untuk keluar-masuk
penanda
: bentuk teks atau wujud visual
pengawak gede candi
: badan candi bagian tengah
penglingsir
: kepala keluarga paling tua
pempatan agung
: perempatan jalan di pusat permukiman, pusat orientasi di permukiman berupa perempatan jalan
peranti keras
: perangkat keras komputer
peranti lunak
: program komputer
perspektif
: teknik matematis untuk mempresentasikan citra ruang 3D di atas bidang 2D
perspektif linier
: teknik menggambar perspektif dengan garis
petanda
: makna dari teks atau wujud visual
photoshop
: program komputer untuk mengolah foto
planet
: benda langit yang tidak mengeluarkan panas atau cahaya dan bergerak mengelilingi matahari
plaza
: ruang terbuka
polaritas
: hal yang memperlihatkan dua sifat berlawanan
xxxiii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
politik mercusuar
: sikap politik Presiden Sukarno untuk menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia lewat karya seni dan rancang bangun agar dihargai oleh seluruh dunia
positions
: setiap makna menjadi bentuk ungkapan baru dari makna berikutnya
poskolonial
: wacana relasi kolonial dan masa-masa setelahnya dibangun dengan cara dituturkan
posmodern
: era setelah modern dengan konsep berpikir baru di segala bidang seni dan filsafat yang menghargai berbagai kebudayaan di dunia
posrealitas
: kondisi terlampauinya prinsip-prinsip realitas yang diciptakan secara artifisial lewat bantuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mutakhir
prabhu
: kepala, raja
pragmatic
: dapat mengomunikasikan tanda
pralaya
: keruntuhan
prasasti
: piagam
prelina
: kekuatan Tuhan saat memusnahkan
production
: dimaknai secara eksplisit sebagai simulakrum, sebagai aktivitas mereproduksi sesuatu yang lain sebagai modelnya.
prosaic
: membosankan
prospettiva
: gambar pandangan
pura
: dalam bahasa Sanskerta berarti kota, kota berbenteng, di Bali berarti tempat suci umat Hindu
purana
: riwayat tentang masa lalu
pure simulacrum
: simulakrum sejati, sesuatu yang menduplikasi dirinya sendiri
puri
: keraton, istana
xxxiv
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
puputan
: perang sampai titik darah penghabisan
qualisign
: kualitas yang ada pada tanda
raster image
: memberikan kesan mendimensi pada program komputer
real world scale
: ukuran skala sebenarnya
rekonstruksi
: proses penataan ulang struktur secara terus-menerus, harus teruji di masyarakat agar layak untuk hidup
relativitas
: hukum tentang hal yang bersifat tidak mutlak
represi
: penekanan
renaissans
: era kelahiran kembali kebudayaan Yunani Kuno
rendring
: teknik pengarsiran
representasi
: menampilkan sesuatu melalui tanda dan simbol, yang memiliki makna pada wujud benda tersebut
sanga mandala
: sembilan petak pola ruang
sastra dresta
: aturan berdasarkan ilmu pengetahuan
sekaa teruna
: organisasi pemuda tradisional
sema
: dalam bahasa Yunani berarti tanda; dalam bahasa Bali berarti kuburan
semantic
: dapat dipahaminya tanda
semiotika
: ilmu tentang tanda
semu Badung
: watak atau karakter khas masyarakat Badung
sendi
: dalam bahasa Bali berarti umpak batu bangunan
signified
: petanda
signifier
: penanda
significance
: proses penciptaan kreatif tanda dan kode-kode yang
xxxv
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
tanpa batas dan tak terbatas simbol
: tanda berdasarkan konvensi atau kesepakatan masyarakat
simpoa
: alat hitung tradisional bangsa China
simulakra
: ruang tempat mekanisme simulasi berlangsung; realitas semu
simulakrum
: bentuk jamak dari simulakra, merupakan dirinya sendiri, duplikasi dari duplikasi yang aslinya tidak pernah ada sehingga perbedaan antara duplikasi dan yang asli menjadi kabur
simulasi
: proses penciptaan bentuk melalui model-model yang belum ada realitasnya menjadi tampak nyata
sinsign
: eksistensi aktual benda atau peristiwa yang ada pada tanda
sintagmatis
: kombinasi linear antartanda yang membentuk kalimat
sintaksis
: berfungsinya tanda
siyasyah
: siasat (Arab)
soroban
: alat hitung tradisional di Jepang
spatial
: ruang
spatium
: istilah klasik yang berarti ruang
spreadsheet
: lembar kerja untuk komputer
sthiti
: kekuatan Tuhan saat memelihara ciptaan-Nya
stedehouder
: pemimpin pemerintahan wilayah
suan-pan
: alat hitung tradisional bangsa China
subak
: organisasi pengairan di Bali
sulinggih
: pendeta Hindu di Bali
xxxvi
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
swapraja
: pemerintahan kabupaten pad zaman kolonial
swatantra
: pemerintahan daerah Tingkat I dan Tingkat II pada awal kemerdekaan
tat twam asi
: itu (ia) adalah aku, ajaran untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan
teben
: area paling rendah
techne
: teknik
tenten
: pasar sore hari
teori Gaia
: teori ekologi berkaitan dengan bumi
texere
: menenun (teks)
translokal
: yang bersifat lokal disepadankan dengan global
tri angga
: pola ruang berdasarkan struktur tubuh manusia (kepala-badan-kaki)
tri hitakarana
: tiga kutub yang menjadikan kehidupan, keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan – sesama – alam lingkungan
tri kona
: kekuatan Tuhan saat mencipta, memelihara dan memusnahkan
tri loka
: tiga struktur ruang vertikal di alam, terdiri atas alam atas, alam tengah, dan alam bawah
tri mandala
: tiga zona ruang horizontal
tsochottii
: alat hitung tradisional di Rusia
tunggal dadia
: satu kesatuan tempat suci klan besar di Bali
ulun danu
: bagian hulu danau yang bersifat suci
undagi
: ahli bangunan tradsional Bali
utama mandala
: tata nilai ruang paling suci
utpati
: kekuatan Tuhan saat mencipta xxxvii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
uvw map
: pengaturan tampilan material
vektor 3D
: pelukisan arah gaya tiga dimensi
v-ray
: program pencahayaan secara virtual
vastu purusha mandala
: tata ruang di India sebagai wilayah energi berdasarkan norma yang manusiawi berpedoman pada sikap badan manusia yang sedang bermeditasi
vimana
: bentuk denah ruang pada petak terakhir dalam kebudayaan India
virtual
: maya, semu, artificial
virtual reality
: realitas virtual, realitas maya, realitas semu
virtualisme
: penganut doktrin virtual umat Nasrani
virtus
: (bahasa Latin) kekuatan atau ketahanan
walk-trough
: langkah teknis pada komputer desain yang dapat membuat detail suasana ruang 3D, seperti visualisasi membuka pintu dan menapaki anak tangga
wantilan
: bangunan tempat pertemuan beratap susun dan berbentuk limas
warga
: istilah untuk klan di Bali
web
: jaringan hubungan
web3d consortium
: gabungan usaha komputer 3d interaktif di internet
widyasabha
: lembaga adat tingkat kabupaten/ kecamatan di Kabupaten Badung
word processing
: pengolahan kata di dalam komputer
xxxviii
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
DAFTAR SINGKATAN DAN AKRONIM
AK
: Arsitektur Kontemporer
ARPnet
: Advanced Research Projects Agency network
ATB
: Arsitektur Tradisional Bali
CAD
: Computer Aided Design
Conefo
: Conference of the New Emerging Force
DED
: Detail Engineering Design
EDVAC
: Electronic Discrete Variable Automatic Computer
ENIAC
: Electronic Numerical Integrator and Computer
Ganefo
: Game of the New Emerging Force
Gelora
: Gedung Olahraga
Hi-tech
: High technology
IC
: Integrated Circuit
Ipteks
: Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Modem
: Modulator-Demodulator
Nefo
: The New Emerging Force
Oldefo
: The Old Established Force
PAD
: Pendapatan asli daerah
PC
: Personal Computer
RKS
: Rencana Kerja dan Syarat
RTRK
: Rencana Tata Ruang Kawasan
xxxix
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
RUK
: Rencana Umum Kawasan
SGI
: Silicon Graphics, Inc.
SUTET
: Saluran Tegangan Tinggi
UNIVAC
: Universal Automatic Computer
UVW
: Unit Visual World
VR
: Virtual Reality
VRML
: Virtual Reality Modeling Language
V-ray
: Virtual ray
2D
: dua dimensi
3D
: tiga dimensi
xl
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Pertanyaan ……...……………….…………………. 287 Lampiran 2 Daftar Informan …...………………….…………………… 289 Lampiran 3 Permohonan Izin Penelitian ….……………………………
294
Lampiran 4 Izin Penelitian Badan Kesbang dan Pol Provinsi Bali ….…
295
Lampiran 5 Izin Penelitian Kesbang, Pol dan Linmas Kabupaten Badung 296 Lampiran 6 Surat Keputusan Rektor Universitas Udayana Tentang Penguji Ujian Terutup Disertasi Tahap I (Ujian Tertutup.. 297
xli
Print to PDF without this message by purchasing novaPDF (http://www.novapdf.com/)