PEMERINTAH KABUPATEN BEKASI
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 CIKARANG PUSAT Jl. Raya PLN Desa Sukamahi – Kec. Cikarang Pusat Telp. (021) 70056140 Bekasi e-mail :
[email protected]
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Kelas/ Semester Mata Pelajaran Program Peminatan Topik Pertemuan ke Alokasi Waktu
: SMAN 2 Cikarang Pusat Kab. Bekasi : X IPS / 1 : EKONOMI : Ilmu- Ilmu Sosial : Mendeskripsikan sistem pembayaran dan alat pembayaran Jenis-jenis alat pembayaran non tunai :4 : 3 X 45 ( menit)
A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsive dan pro aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan factual, konseptual, procedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural, pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalahnya. 4. Mengolah, menalar, dan menyajindalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Mensyukuri karunia Tuhan atas segala sumber daya dalam memenuhi kebutuhan 1.2 Mengamalkan ajaran agama dalam memanfaatkan produk bank dan lembaga keuangan bukan bank serta dalam pengelolaan koperasi 2.1 Bersikap jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli, kreatif,mandiri, kritis dan analitis dalam mengatasi permasalahan ekonomi 2.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjakeras, sederhana, mandiri, adil, berani, peduli dalam melakukan kegiatan ekonomi 3.6 Mendeskripsikan system pembayaran dan alat pembayaran 4.6 Menyimulasikan sistem pembayaran dan alat pembayaran C. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah melalui pembelajaran ini siswa diharapkan 1. Menunjukkan rasa syukur kepada TYME atas di karuniakannya alat Pembayaran Non Tunai 2. Dapat mendeskripsikan pengertian alat pembayaran nontunai 3. Dapat mengidentifikasi jenis-jenis alat pembayaran nontunai 4. Dapat Memberikan contoh-contoh jenis-jenis alat pembayaran nontunai 5. Mengerti penggunaan jenis-jenis alat pembayaran nontunai 6. Dapat mengaplikasikan salah satu atau lebih penggunaan alat pembayaran non tunai 7. Mampu mempresentasikan hasil kerja 8. Bertanggung jawab terhadap tugas 9. Terbiasa dengan sikap jujur ketika ulangan 10. Dapat menyajikan hasil kerja kelompok materi Alat pembayaran non tunai. D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Sikap mensyukuri karunia berupa sumber daya ekonomi berupa alat pembayaran non tunai 2. Mendeskripsikan pengertian alat pembayaran nontunai 3. Mengidentifikasi jenis-jenis alat pembayaran nontunai 4. Memberikan contoh-contoh jenis-jenis alat pembayaran nontunai 5. Ketrampilan berbicara/mengemukakan pendapat/hasil kerja 6. Tanggung jawab dalam melaksanakan tugas E. MATERI AJAR
1. Nilai-nilai syukur kepada Tuhan yang Maha Esa 2. Nilai-nilai tanggungjawab dan kejujuran (dalam mengerjakan tugas/soal dan perilaku berekonomi)
3. Alat pembayaran nontunai • Jenis-jenis alat pembayaran nontunai 4. Nilai keberanian tampil di depan umum 5. Sikap menghargai pendapat orang lain 6. Sikap santun dalam berpendapat/mengemukakan hasil kerja 7. Sikap tanggung jawab terhadap kewajiban berupa tugas Bab alat pembayaran Non Tunai F. PENDEKATAN, STRATEGI DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Scientific approach 2. Strategi : problem based learning, model scramble 3. Metode : Ceramah, diskusi, Tanya jawab G. KEGIATAN PEMBELAJARAN TAHAP KEGIATAN PENDAHULUAN
INTI
DESKRIPSI APERSEPSI 1. Peserta didik menjawab salam yang disampaikan guru 2. Peserta didik diajak berdoa sebelum melaksanakan pembelajaran (salah satu siswa memimpin) mengucapkan basmalah bagi yang beragama muslim dan yang bukan muslim berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing. 3. Peserta didik diberikan informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai serta dikondisikan untuk mempersiapkan bahan dan alat pembelajaran hari ini. 4. Peserta didik diingatkan kembali mengenai materi pembelajran sebelumnya yakni unsure pengaman uang rupiah dan pengelolaan uang rupiah oleh BI 5. Ice breaker, boleh dipimpin siswa atau guru, disesuaikan situasi. MOTIVASI 6. Peserta didik diinformasikan tentang manfaat pembelajaran 7. Guru mengabsensi peserta didik 8. Guru mengemukakan pertanyaan menantang 9. Pretest untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang alat pembayaran non tunai. 10. Menyampaikan langkah-langkah pembelajaran hari ini a. Menyebutkan Tema: Jenis-jenis alat pembayaran non tunai b. Menyebutkan Model: model scramble c. Membagi kelompok siswa menjadi 8 kelompok untuk memainkan scramble MENGAMATI 1. Siswa memperhatikan gambar berbagai alat pembayaran non tunai atau contoh transaksi non tunai yang disajikan dalam powerpoint. 2. Siswa diminta membaca mandiri materi dalam 5-7 menit MENANYA 3. Siswa menanyakan pengertian dan contoh penggunaan dalam praktik sehari-hari alat pembayaran non tunai. MENGEKSPLORASI 4. Siswa diberi kesempatan mengumpulkan data/keterangan yang relevan tentang alat pembayaran non tunai dari berbagai sumber. 5. Guru membagikan lembar soal dan scramble yang telah disiapkan kepada masing-masing kelompok 6. Siswa mengerjakan scramble bersama kelompoknya MENGASOSIASI 7. Guru memberikan kesempatan siswa untuk memberikan contoh jenis-jenis alat pembayaran non tunai dalam kehidupan sehari-hari. 8. Siswa dapat mengaitkan alat materi pembayaran non tunai dengan praktik penyelenggaraan kehidupan sehari-hari melaui jawaban dan contoh yang diajukan. MENGOMUNIKASIKAN 9. Masing-masing perwakilan kelompok menyajikan hasil kerja/diskusi 10. Kelompok lain menanggapi jawaban/hasil kerja yang disajikan 11. Guru memastikan kondisi kelas tetap kondusif. Menjaga diskusi tetap di jalur topik.
ALOKASI WAKTU 15 menit
90 menit
PENUTUP
KESIMPULAN 1. Beberapa perwakilan kelompok diminta membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dibahas. 2. Peserta didik diberikan pekerjaan rumah untuk diselesaikan, mencari pengertian ilmu ekonomi menurut para ahli yang lain. 3. Peserta didik diberikan post test. REFLEKSI 4. Peserta didik bersama guru merefleksi tentang proses pembelajaran hari ini dengan mengemukakan hal yang disukai dan tidak disukai. Atau ha-hal yang dirasa kurang sesuai. 5. Peserta didik diingatkan untuk membaca materi pertemuan selanjutnya mengenai Konsep Manajemen. 6. Setelah pembelajaran selesai berdoa membaca hamdalah
30 menit
H. PENILAIAN HASIL BELAJAR a. Tes tertulis
1. 2. 3. 4.
5.
6.
Essai Alat pembayaran menggunakan kartu disingkat jadi……. Perintah tertulis dari seseorang yang mempunyai rekening di bank untuk membayar sejumlah uang disebut Contoh-contoh Alat pembayaran non tunai adalah…. Surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama tau bank lainnya”. kartu yang diberikan pihak bank kepada para nasabahnya secara cuma-cuma dengan sekedar membuka rekening di Bank bersangkutan, agar pihak nasabah bisa dengan leluasa mengambil uangnya melalui rekening yang dimilikinya kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya yang dapat digunakan oleh pembawanya untuk membeli segala keperluan dan barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang
Kunci jawaban soal .
1. APMK 2. CEK 3. CEK, BILYET GIRO, NOTA DEBET, NOTA KREDIT 4. BILYET GIRO 5. A T M 6 KARTU KREDIT b. Penilaian non test Lembar pengamatan diskusi ASPEK PENILAIAN DALAM DISKUSI NO
NAMA SISWA
Jumlah
MENGAJUKAN PERTANYAAN (10-20)
MENJAWAB PERTANYAAN (10-20)
MENGEMUKAKAN PENDAPAT (10-20)
Santun dalam menanggapi (10-20)
1 2 3 4 Kriteria Nilai A = 80 – 100
: Baik Sekali
C = 60 – 69
: Cukup
B = 70 – 79
: Baik
D = <60
: Kurang
Memberi solusi (10-20)
Lembar penilaian presentasi N O
NAM A SISW A
ASPEK PENILAIAN KOMUNIKA SI
SISTEMATIK A PENYAMPAI AN
Isi dengan 1,2, 3 atau 4 4 = baik sekali 3 = baik Nilai
=
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒂𝒏 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒆𝒙𝒊𝒎𝒂𝒍
WAWASA N
2 = cukup
KEBERANIA N
ANTUSIA S
GESTURE DAN PENAMPILA N
JUMLA H SKOR
1 = kurang
𝒙 𝟏𝟎𝟎
Kriteria Nilai A = 80 – 100
: Baik Sekali
C = 60 – 69
: Cukup
B = 70 – 79
: Baik
D = <60
: Kurang
c. Penilaian Proyek (penugasan) Membuat essay dengan topic bebas sesuai keinginan siswa. Huruf arial 12. 1,5 spasi. Maksimal 5 lembar. Maksimal 1 bulan. Kriteria penilaian: VOLUME WAKTU JUMLAH SKOR NILAI 1-3 halaman 2 PEKAN – 1 BULAN (KKM – 80) ( KKM-80) 2KKM - 200 JUMLAH / 2 4 – 6 halaman 1 HARI - 2 PEKAN (81 – 100) (81-100)
I.
SUMBER BELAJAR
Alam S.2013. Ekonomi, untuk SMA/MA KelasX-1. Jakarta: ESIS(PP. 283-284) Wiki Pedia. Com Produk hokum tentang alat pembayaran non tunai. J. ALAT DAN MEDIA 1. SPIDOL, PROJECTOR, LAPTOP, 2. Kartu atm, kartu kredit, dan selebaran dari berbagai lembaga keuangan yang memuat tentang Alat pembayaran non tunai 3. KARTU SOAL untuk scramble, POWER POINT
Mengetahui, Kepala SMA N 2 CIKARANG PUSAT
Drs. ASEP SADJATI, M Pd NIP. 19640129 200902 2 001
lamMPIRAN
Ringkasan Materi
Bekasi, 12 Juli 2013 Guru Mata Pelajaran EKONOMI
NUNUNG N. UMMAH, SE, M Pd NIP. 19770703 200902 2 001
NIL AI
Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. [1] Sistem Pembayaran merupakan sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sistem pembayaran tunai dan Sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar dari kedua jenis sistem pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan. Pada sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal, yaitu uang dalam bentuk fisik uang kertas dan uang logam, sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai instrumen yang digunakan berupa Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, nota kredit.
1. Pengertian Cek (cheque) adalah: “Surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebut di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut”. .(Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998) Cek adalah surat perintah dari seseorang yang mempunyai rekening di bank agar bank membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya disebutkan dalam cek tersebut atau orang yang membawa cek. Orang yang mempunyai rekening di bank dan mendapat buku cek dari bank disebut client (nasabah). Pengertian lain dari Cek adalah: 1. Tanda berupa coretan atau yang serupa pada sesuatu yang menyatakan bahwa sesuatu itu telah diverifikasi. 2. Perintah tertulis nasabah kepada bank untuk menarik dananya sejumlah tertentu atas namanya atau atas unjuk (check). 3. Dokumen resmi sebagai bukti hak keuangan bagi pemiliknya. 4. Merupakan surat perintah tanpa syarat dari nasabah kepada bank yang memelihara rekening giro nasabah tersebut, untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang disebutkan di dalamnya atau kepada pemegang cek tersebut. Artinya bank harus membayar kepada siapa saja yang membawa cek ke bank yang memelihara rekening nasabah untuk diuangkan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan baik secara tunai atau secara pemindahbukuan. Syarat hukum dan penggunaan cek sebagai alat pembayaran giral (KUHDagang pasal 178) : 1. pada surat cek tertulis perkataan “CEK/CHEQUE” dan nomor seri 2. surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu 3. nama bank yang harus membayar (tertarik) 4. jumlah dana dalam angka dan huruf 5. penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan 6. tanda tangan dan atau cap perusahaan. Syarat lainnya yang dapat ditetapkan oleh bank : tersedianya dana adanya materai yang cukup
jika ada coretan atau perubahan harus ditandatangani oleh si pemberi cek jumlah uang yang terbilang dan tersebut harus sama memperlihatkan masa kadaluarsa cek yaitu 70 hari setelah dikeluarkannya cek
tersebut tanda tangan atau cap perusahaan harus sama dengan speciment/contoh tidak diblokir pihak berwenang endorsment cek benar (jika ada) kondisi cek sempurna rekening belum ditutup dan syarat-syarat lainnya. Jenis-jenis Cek : 1. Cek atas nama Cek yang diterbitkan atas nama seseorang atau badan hukum tertentu yang tertulis jelas di dalam cek tersebut. 2. Cek atas unjuk Kebalikan dari cek atas nama. Di dalam cek tidak tertulis nama seseorang atau badan hukum. 3. Cek silang Cek yang dipojok kiri diberi tanda dua tanda garis sejajar, sehingga cek tersebut tidak dapat ditarik tunai melainkan pemindahbukuan. 4. Cek mundur Cek yang diberi tanggal mundur dari tanggal. Hal ini biasanya terjadi karena kesepakatan antara pemberi dan penerima cek. 5. Cek kosong Atau blank cheque merupakan cek yang penarikkannya melebihi saldo yang ada.
2. Pengertian Bilyet Giro : “Surat perintah dari nasabah kepada bank yang memelihara giro nasabah tersebut, untuk memindahbukukan sejumlah uang dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya atau nomor rekening pada bank yang sama tau bank lainnya”. Bilyet giro merupakan surat berharga dimana surat tersebut merupakan surat perintah nasabah untuk memindah bukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada bank yang lainnya. Dengan demikian pembayaran dana bilyet giro mempunyai dua tanggal dalam teksnya yaitu tanggal penerbitan dan tanggal efektif ( jatuh tempo). Sebelum tanggal efektif tiba bilyet giro sudah dapat diedarkan sebagai alat pembayaran kredit, bilyet giro tidak dapat dipindahtangankan melalui endosemen, karena didalamnya tidak ada klausula yang menunjukkan cara pemindahannya. Pembayaran suatu transaksi dipandang sudah selesai apabila pemindahbukuan yang dimaksud dalam bilyet giro itu sudah dilaksanakan oleh bank. Didalam bilyet giro orang yang menerbitkan adalah pihak yang harus membayar. Menerbitkan surat berharga disini maksudnya adalah penerbit memerintahkan bank dimana ia menjadi nasabah untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya kepada rekening pihak ketiga yang disebutkan namanya. Pihak yang menerima bilyet giro ini disebut pemegang atau penerima, sedangkan bank sebagai pihak yang memerintahkan melakukan pemindah bukuan disebut tersangkut. Bilyet giro adalah surat perintah pemindahbukuan sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 28/32/KEP/DIR tanggal 4 Juli 1995 tentang Bilyet Giro;
Syarat-Syarat Sahnya Bilyet Giro : Syarat-syarat yang berlaku untuk bilyet giro agar pemindahbukuannya dapat dilakukan antara lain : 1) Adanya surat cek tertulis perkataan “bilyet giro” dan nomor seri. 2) Surat harus berisi perintah tak bersyarat untuk memindahbukukan sejumlah uang tertentu atas beban rekening yang bersangkutan. 3) Nama bank yang harus membayar (tertarik). 4) Nama penerima dana dan nomor rekening. 5) Nama bank penerima dana. 6) Jumlah dana dalam angka dan huruf. 7) Penyebutan tanggal dan tempat cek dikeluarkan. 8) Tanda tangan dan atau cap perusahaan. Masa berlaku dan tanggal berlakunya bilyet giro juga diatur sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan seperti : 1) Masa berlakunya adalah 70 (tujuh puluh) hari terhitung mulai tanggal penarikannya. 2) Bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal penarikan berlaku sebagai tanggal effektif. 3) Bila tanggal efektif tidak ada maka tanggal efektif berlaku sebagai tanggal 3.
Definisi Kartu Kredit Secara Terminologis: Kartu kredit yaitu: kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya yang dapat digunakan oleh pembawanya untuk membeli segala keperluan dan barangbarang serta pelayanan tertentu secara hutang. Kalau kita terjemahkan kata „kredit giro‟ ini secara langsung artinya adalah kartu pinjaman. Atau kartu yang memberikan kesempatan kepada pembawanya untuk mendapatkan pinjaman. Menurut Dalam Expert Dictionary didefinisikan: ”kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank dan sejenisnya untuk memungkinkan pembawanya membeli barang-barang yang dibutuhkannya secara hutang. Sementara dalam kamus Ekonomi Arab menjelaskan, ”sejenis kartu khusus yang dikeluarkan oleh pihak bank-sebagai pengeluar kartu-, lalu jumlahnya akan dibayar kemudian. Pihak bank akan memberikan kepada nasabahnya itu rekening bulanan secara global untuk dibayar, atau untuk langsung didebet dari rekeningnya yang masih berfungsi. ”( Ahmad Zaki Badwi 1984, hal. 62) Kartu kredit adalah sarana untuk berbelanja yang memungkinkan penundaan pembayaran atas pembelian barang atau jasa. Pihak-pihak yang terlibat dalam mekanisme kartu kredit adalah sebagai berikut : 1. Acquirer Acquirer adalah pihak yang mengelola penggunaan kartu kredit. 2. Pemegang Kartu Pemegang kartu terdiri dari individu yang telah memenuhi prosedur dan persyaratan yang telah ditentukan oleh penerbit untuk dpaat diterima sebagai anggota dan berhak menggunakan kartu tersebut sesuai dengan kegunaannya. 3. Penerbit Penerbit dapat berupa bank, lembaga keuangan, dan perusahaan lain yang berfungsi mengeluarkan dan megelola suatu kartu dalam hal ini kartu kredit. 4. Merchant Merchant adalah pihak yang menerima pembayaran dengan kartu kredit. Merchant dapat berupa supermarket, toko-toko kecil, dan lainnya. Kartu kredit merupakan salah satu alat pembayaran yang simpel, efisien, dan memberikan nilai lebih bagi pemegang kartu. Merupakan jenis penyelesaian transaksi
ritel yang diterbitkan kepada pengguna sistem tersebut sebagai alat pembayaran yang dapat digunakan dalam membayar suatu transaksi. Yaitu pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kewajiban ekonomi, termasuk transaksi pembayaran atau untuk melakukan penarikan tunai dengan kewajiban melakukan pelunasan/pembayaran pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus (chargecard) atau secara angsuran. Dengan kata lain, kartu kredit adalah kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank yang dapat digunakan oleh penggunanya untuk membeli segala keperluan dan barang-barang serta pelayanan tertentu secara hutang. Dalam dunia usaha, kartu kredit merupakan sebuah bentuk pinjaman yang berasal dari kepercayaan dari terpinjam (dalam hal ini lembaga bank atau lembaga keuangan lainnya) terhadap peminjam karena mempunyai sikap amanah serta jujur. Oleh sebab itu, ia memberikan dana dalam bentuk pinjaman untuk dibayar secara tertunda. Dengan kartu kredit, transaksi Anda akan ditalangi terlebih dahulu oleh bank penerbit kartu. Setiap bulannya Anda harus membayar tagihan dari berapa jumlah pemakaian berupa transaksi yang Anda lakukan terhadap kartu kredit tersebut. Beberapa istilah yang sering dipergunakan dalam kartu kredit, yaitu: 1. Limit Kartu Kredit Kartu kredit memiliki jumlah maksimum transaksi yang bisa dipakai, dan besarnya tergantung dari jenis kartu kredit yang kita miliki (silver, gold, atau platinum). Batas maksimum kredit inilah yang biasa disebut sebagai “limit kartu kredit”. Kartu silver biasanya limit terkecil yang diberikan adalah 3 juta, gold mulai 8 juta (beberapa bank ada yang memberlakukan gold dengan limit 6 juta), sedangkan platinum mulai 30 juta. 2. Kredit Limit Gabungan Apabila Anda memiliki kartu kredit dengan kartu tambahan, maka dua kartu tersebut kredit limitnya adalah gabungan. Misalnya kartu Anda limitnya adalah 5 juta kemudian Anda memiliki kartu tambahan atas nama istri Anda, maka dua kartu ini limitnya total adalah 5 juta. Limit inilah yang disebut sebagai limit gabungan. 3. Tanggal Cetak Billing Ada yang menyebut sebagai “tanggal rekening”, sebagai tanggal ketika semua transaksi yang telah Anda lakukan dalam satu bulan ke belakang dibukukan. Misalnya tanggal cetak billing Anda tanggal 10 setiap bulannya, maka misalnya sekarang tanggal 10 Mei, semua transaksi yang Anda lakukan per tanggal 11 April sampai 10 Mei akan dibukukan di billing tagihan kartu kredit Anda. 4. Tanggal latuh Tempo Merupakan batas akhir Anda untuk membayar tagihan kartu kredit. Tanggal jatuh tempo biasanya berkisar 14 sampai 20 hari dari tanggal cetak billing (tergantung bank bersangkutan). Misalkan tanggal cetak billing kartu kredit Anda tanggal 10 setiap bulannya, maka tanggal jatuh tempo kartu kredit Anda berkisar tanggal 24 setiap bulannya. Tanggal transaksi adalah di mana Anda melakukan transaksi pembelian/ tarik tunai dengan pembayaran menggunakan kartu kredit. 5. Tanggal Posting/Pembukuan Merupakan tanggal dibebankannya semua transaksi yang Anda lakukan ke tagihan kartu kredit Anda. 6. Pembayaran Minimum Merupakan jumlah tagihan minimum yang wajib Anda bayar sebelum tanggal jatuh tempo. Bank Indonesia mensyaratkan bahwa pembayaran minimum kartu kredit adalah sebesar 10 persen dari total tagihan. Artinya bila Anda memiliki tagihan sebesar 10.000.000, maka kewajiban Anda membayar adalah 10 persen x 10.000.000, yaitu 1.000.000. 7. Tagihan Baru Merupakan jumlah total semua tagihan sesuai dengan transaksi baru yang telah Anda lakukan. 8. Saldo Lama Merupakan total jumlah tagihan Anda pada bulan sebelumnya. 9. Saldo Baru Merupakan jumlah yang harus Anda bayar. Saldo baru diperoleh dari jumlah saldo lama dikurangi dengan total pembayaran yang telah Anda lakukan dan ditambahkan dengan total tagihan baru. 10. Interest/Bunga Merupakan jumlah bunga yang dihitung dari total tagihan apabila Anda tidak membayar penuh. Jika tagihan Anda 1 juta dan pada tanggal jatuh tempo membayar 1 juta, Anda
tidak akan dikenakan bunga. Tapi, jika Anda hanya membayar minimum atau kurang dari 1 juta, billing Anda bulan depan akan dikenakan bunga. 11. Biaya Administrasi Beberapa biaya administrasi yang harus Anda bayar, antara lain biaya materai, biaya late charge (timbul akibat tidak membayar tepat waktu), biaya overlimit (biaya yang dikenakan karena transaksi kita melampaui batas kredit kartu kredit). 12. Batas Pengambilan Uang Tunai Merupakan jumlah maksimum pengambilan uangtunai dengan menggunakan kartu kredit di mesin ATM. Anda dapat mengambil uang tunai melalui ATM dengan menggunakan kartu kredit Anda, tetapi biasanya bank memberi batasan sekitar 70-80 persen dari total limit kartu kredit Anda. Bila limit kartu Anda adalah 5 juta, maka uang tunai maksimum yang dapat Anda ambil adalah 80 persen x 5 juta, yaitu 4 juta. 13.Personal Loan Merupakan pinjaman dana diperuntukkan kepada perorangan yang digunakan untuk keperluan apa saja dan tanpa jaminan. Perhitungan bunga pinjaman dengan sistem bunga flat dan berjangka hingga 36 bulan, produk tersebut di bawah pengelolaan consumer finance.
Macam-Macam Kartu Kredit : Kartu kredit adalah bagian dari beberapa bentuk kartu kerjasama finansial. Kartu kredit ini terbagi menjadi dua: 1. Kartu Kredit Pinjaman yang Tidak Dapat Diperbaharui (Charge Card) Di antara keistimewaan paling menonjol dari kartu ini adalah diharuskannya menutup total dana yang ditarik secara lengkap dalam waktu tertentu yang diperkenankan, atau sebagian dari dana tersebut. Biasanya waktu yang diperkenankan tidak lebih dari tiga puluh hari, namun terkadang bisa mencapai dua bulan. Kalau pihak pembawa kartu terlambat membayarnya dalam waktu yang telah ditentukan, ia akan dikenai denda keterlambatan. Dan kalau ia menolak membayar, keanggotaannya dicabut, kartunya ditarik kembali dan persoalannya diangkat ke pengadilan. 2. Kartu Kredit Pinjaman yang Bisa Diperbaharui (Revolving Credit Card) Jenis kartu ini termasuk yang paling popular di berbagai negara maju. Pemilik kartu ini diberikan pilihan cara menutupi semua tagihannya secara lengkap dalam jangka waktu yang ditoleransi atau sebagian dari jumlah tagihannya dan sisanya diberikan dengan cara ditunda, dan dapat diikutkan pada tagihan berikutnya. Bila ia menunda pembayaran, ia akan dikenakan dua macam bunga. Pertama bunga keterlambatan, kedua bunga dari sisa dana yang belum ditutupi. Kalau ia berhasil menutupi dana tersebut dalam waktu yang ditentukan, ia hanya terkena satu macam bunga saja, yaitu bunga penundaan pembayaran. Dana yang ditarik tidak akan terbatas bila pemiliknya terus saja melunasi tagihan beserta bunga kartu kreditnya secara simultan. Jenis kartu ini termasuk yang paling popular di berbagai negara maju. Pemilik kartu ini diberikan pilihan cara menutupi semua tagihannya secara lengkap dalam jangka waktu yang ditoleransi atau sebagian dari jumlah tagihannya dan sisanya diberikan dengan cara ditunda, dan dapat diikutkan pada tagihan berikutnya. Bila ia menunda pembayaran, ia akan dikenakan dua macam bunga; pertama, bunga keterlambatan, kedua, bunga dari sisa dana yang belum ditutupi. Kalau ia berhasil menutupi dana tersebut dalam waktu yang ditentukan, ia hanya terkena satu macam bunga saja, yaitu bunga penundaan pembayaran. Dana yang ditarik tidak akan terbatas bila pemiliknya terus saja melunasi tagihan beserta bunga kartu kreditnya secara simultan. 4. Kartu Debit (Non-Kredit/Debit Card) Yakni kartu-kartu yang terfokus pada pemberian pinjaman kepada para pembawanya. Di antara jenis terpenting dari kartu-kartu ini adalah sebagai berikut: 1. Kartu Debit Langsung Yakni kartu yang dikeluarkan oleh pihak bank bersama organisasi Internasional yang mengurusi soal kartu kredit ini, bentuknya adalah kartu yang langsung mendebit rekening untuk mentransfer jumlah dana yang ditarik dari rekening pemiliknya kepada pedagang secara langsung. Adanya kartu ini syaratnya bahwa si pemilik harus terlebih dahulu mempunyai kartu rekening atau ATM dari pihak bank bersangkutan. Kalau
kartunya sedang On-Line Debit, transfer akan berjalan sempurna pada hari tersebut. Namun kartu kredit tersebut sedang Off-Line Debit proses transfer tersebut bisa membutuhkan waktu beberapa hari. Kartu ini tidak memberikan pinjaman kepada pemiliknya dan tidak memberikan peluang kepadanya untuk melakukan transaksi pembelian melebihi jumlah dana yang dia miliki dalam rekeningnya. Bank yang mengeluarkan kartu ini tidak membayar jumlah dana yang dikeluarkan dari kasnya kepada para pedagang untuk kemudian menagihnya dari pemilik kartu. Namun kartu ini hanya berfungsi mendebit rekening pemilik kartu untuk ditransfer ke rekening pedagang bersangkutan. Fungsinya mirip dengan cek. Kartu Debit semacam ini banyak digunakan di negara-negara maju yang memang berkeinginan menerapkan budaya konsumtif dan mendorong masyarakat agar menabungkan uangnya di bank-bank yang ada. 2. Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Yakni kartu yang diberikan pihak bank kepada para nasabahnya secara cuma-cuma dengan sekedar membuka rekening di Bank bersangkutan, agar pihak nasabah bisa dengan leluasa mengambil uangnya melalui rekening yang dimilikinya kapan saja dia menghendaki melalui mesin ATM dan dapat juga digunakan untuk beberapa lokasi penjualan tertentu. Sehingga ia berpeluang menarik uang kontan dan mentransfer dana antar ATM berbeda, atau untuk sekedar mengetahui jumlah saldo dan untuk membayar barang-barang yang dibelinya (di lokasi penjualan tertentu), dst. Kartu ini secara otomatis terperbaharui selama rekening pemiliknya masih terbuka di bank bersangkutan.