BADAN PENGURUS PUSAT ASOSIASI EKSPORTIR DAN INDUSTRI KOPI INDONESIA Edisi 12/Desember 2013
RENCANA PAMERAN KOPI 2014 DI LUAR NEGERI Direktorat Jenderal P2HP, Kementerian Pertanian telah menerima 23 usulan dari berbagai instansi terkait pameran di luar negeri di tahun 2014. Dari 23 rencana pameran terkait dengan pertanian, Ditjen P2HP telah menyeleksi sesuai berbagai pertimbangan diantaranya adalah mendukung diplomasi total yang dijalankan oleh Kemlu dan Kemdag, perlunya melakukan promosi yang dapat mengakomodir interaksi langsung antara produsen, konsumen dan buyers dan mengembangkan potensi produk unggulan pertanian yang layak dipromosikan ke manca negara. Atas dasar pertimbangan itu, P2HP mengundang AEKI dan pelaku usaha lainnya untuk memberikan masukan dan tanggapan pada hari Rabu, 18 Desember 2013 bertempat di ruang rapat P2HP terhadap rencana pameran dan mengusulkan 8 pameran yang rencananya akan diikuti oleh P2HP. Dari 8 rencana pameran, ada 2 pameran terkait kopi yang akan diikuti P2HP, Kementan yaitu The 26th Specialty Coffee Association of America (SCAA) 2014 di Seatle – Washington DC, Amerika tanggal 24 – 27 April 2014 dan The 14th Cafe Show 2014 di Soul Korea Selatan bulan Nopember 2014. Untuk itu, bagi anggota AEKI yang berminat untuk turut pameran dapat mendaftar melalui AEKI.
AFBA Asean Food & Beverage Alliance Perdagangan produk pakan (makanan dan minuman) ditingkat Asean belum memiliki standar. Oleh karena itu, lobi dalam rangka harmonisasi standar dibidang produk makanan dan minuman tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah RI juga dilakukan oleh pelaku industri makanan dan minuman melalui forum Asean Food & Beverage Alliance (AFBA). AFBA diikuti oleh perwakilan Gabungan / Asosiasi / Kadin dari 10 negara yang mana GAPMMI merupakan wakil dari Indonesia. Bertempat di Kementerian Perindustrian pada hari Selasa, 17 Desember 2013, dilakukan perkenalan dan pertemuan Executive Board AFBA serta Sekretariat Asean dengan Pemerintah dan pelaku usaha guna menyelaraskan kepentingan dalam melakukan harmonisasi standar produk makanan dan minuman ditingkat Asean. Mulai tanggal 31 Desember 2015 akan diberlakukan pasar bebas Asean. Dalam kesempatan ini AEKI menjadi salah satu Asosiasi mitra GAPMMI.
LAPORAN MENGIKUTI PAMERAN GUANGZHOU COFFEE EXHIBITION 2013 TGL 21- 24 November 2013 Keikutsertaan AEKI dalam event Guangzhou Coffee Exhibition 2013 merupakan follow up dari pertemuan antara delegasi dari Provinsi Haju dan pihak EO ( Yi Wu International Exhibition Co, Ltd) dengan BPP AEKI pada tanggal 23 Juli 2013. AEKI memandang perlu mengikuti event ini dikarenakan China merupakan peluang pangsa pasar kopi yang cukup menjanjikan. Pameran bertempat di Canton Fair Complex , 380, Yue Jiang, Zhong Road, Guanzhou – China, dan AEKI mengambil 2 buah booth dengan nomor F2038 – 2039. Delegasi dari AEKI dipimpin oleh Bapak Sumita Sopian, MBA ( wakil Ketua Umum Wilayah II) dan Bapak Theng Hong Sioe / Soso ( Wakil ketua Umum wilayah III) dengan membawa anggota delegasi berjumlah 14 orang anggota AEKI . Dan selama pameran berlangsung delegasi AEKI didampingi oleh Konjend RI di Guangzhou. Selain menampilkan display kopi - kopi biji Indonesia ( Arabica Aceh , Arabica Lintong, Arabica Mandheling, Arabica Java, Arabica Preanger, Arabica Bali Kintamani, Arabica Flores, Arabica Toraja, Arabica Papua, Robusta Lampung dan Robusta Java, Kopi Luwak), di dalam stand AEKI juga didisplay kopi-kopi olahan (Roasted dan Bubuk) yang juga dijual secara retail serta dilakukan free drink kepada para pengunjung. Selain itu AEKI berkesempatan untuk menyampaikan presentasi mengenai perkopian Indonesia yang disampaikan oleh Bapak Sumita. Dalam acara presentasi yang dilanjutkan dengan tanya jawab, terlihat antusiasme dari para audiensi yang menanyakan mengenai kopi Indonesia. Dari keiikut sertaan dalam event ini dapat ditarik kesimpulan bahwa prospek pasar kopi di China dalam 3 – 4 tahun ke depan sangat menjanjikan. Pasar di China sendiri saat ini belum banyak mengetahui mengenai kopi-kopi Indonesia secara mendalam, dan masyarakatnya sangat mengapresiasi kopi dengan harga tinggi. Kedua jenis kopi Indonesia ( Arabica dan robusta) diminati pasar di China namun mereka lebih konsen kepada kopi Arabica. Melihat potensi ini perlu kiranya AEKI terus mengadakan promosi dan edukasi mengenai kopi Indonesia secara benar dan berkesinambungan untuk mendapatkan pangsa pasar di China.
Presentasi Perkopian Indonesia oleh Wakil Ketua Umum AEKI Wilayah II ( Bpk. Sumita Sopian, MBA)
Delegasi AEKI memberikan Penjelasan kepada pengunjung stand AEKI
Delegasi AEKI berfoto di stand AEKI
Pengunjung di Stand AEKI
PAMERAN PRODUK UNGGULAN EKONOMI MASYARAKAT PEDESAAN TAHUN 2013 Kementerian Dalam Negeri pada tanggal 29 Nopember sampai dengan tanggal 1 Desember 2013 telah menyelenggarakan Pameran Produk Unggulan Ekonomi Masyarakat Pedesaan bertempat di Monas – Jakarta. Pada kesempatan tersebut, AEKI telah mengikuti pameran yang diwakili oleh Koperasi Petani Kopi Kowamah Jawa Barat sekaligus mewakili BPD AEKI Jawa Barat. Keikutsertaan pada pameran tersebut mendapat apresiasi dari para pengunjung baik pengunjung lokal maupun pengunjung luar negeri.
AGRICULTURE OUTLOOK 2014 Bertempat di Kementerian Kehutanan, Jakarta, pada tanggal 19 Desember 2013 telah diselenggarakan seminar Agriculture Outlook 2014 dengan thema “Membangun Optimisme Pertanian Indonesia 2014” oleh Himpunan Alumni IPB. Pada kesempatan ini, Ketua Umum AEKI telah diundang dan sebagai pembicara Bp. Sukarwo (Gubernur Jatim), Bp. Viva Yoga (Komisi IV DPR) dan Bp. Prof. Hermanto Siregar (Wakil Rektor IPB). Dalam kesempatan ini, Bp. Sukarwo menjelaskan bahwa Jawa Timur telah sukses diberbagai bidang khususnya terkait dengan pertanian diantaranya surplus beras dengan ditunjang pembangunan infrastruktur irigasi dan jalan pedesaan, pengendalian ternak sapi betina, penggunaan pupuk organik (saat ini telah mencapai 42%) Secara politis dan ekonomi, inflasi di Jatim sangat rendah, adanya kebijakan tidak boleh melakukan bongkar impor hortikultura dan beras di Jatim. Bp. Viva Yoga menyampaikan bahwa Pemerintah masih belum memberikan perhatian khusus terhadap kemajuan pertanian. Hal ini tergambar dengan masih rendahnya anggaran pertanian pada APBN yaitu hanya sekitar 1,5% dari total anggaran, sedangkan dari sisi devisa, pertanian menyumbang 23% dari total devisa negara. Sedangkan Bp. Hermanto Siregar mengingatkan bahwa Indonesia masih bersifat sebagai ekonomi procesiing yaitu negara yang mengimpor bahan baku industri, memproses dan memperdagangkan. Kondisi tersebut sangat rentan terhadap krisis yang seharusnya Indonesiai sudah harus memikirkan agar bahan baku industri tersebut dihasilkan sendiri karena hal tersebut sangat memungkinkan. Sebagai contoh adalah kedelai, jagung, susu dan lainnya.
Pengukuhan Eksportir Bersertifikat (EB) Dalam rangka memperkuat dan merealisasikan kerjasama perdagangan sesama negara Asean, Kementerian Perdagangan saat ini telah mengeluarkan Sertifikasi Mandiri guna mempermudah dan memperlancar proses pengurusan dokumen ekspor. Untuk itu pada hari Selasa, 10 Desember 2013 bertempat di Kementerian Perdagangan RI telah diselenggarakan acara Pengukuhan Eksportir Bersertifikat (EB) dalam Skema Sertifikasi Mandiri dan Penerapan Sistem e-SM yang Terintegrasi dengan e-SKA Kemendag serta acara penyerahan Piagam Penunjukan Dinas Perindustrian dan Peradagangan Jawa Barat sebagai Penerbit SPEK dan ICO Acara dibuka oleh Bp. Bachrul Chairi, Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Dalam sambutannya Bp. Bachrul Chairi menyampaikan bahwa saat ini telah terdapat 15 perusahaan yang telah diberikan Sertifikat Mandiri oleh Kemendag diantaranya adalah PT Andaro (batubara), PT Apac Inti (tekstile), PT Dian Indra (lem), Indo Spring, Rico Telaga, YKK (resleting) dan lainnya. Salah satu diantaranya adalah PT Asia Makmur (kopi robusta), Dalam sambutannya Bp. Gita Wiryawan, Menteri Perdagangan RI menyampaikan bahwa dalam rangka mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke luar negeri, salah satu aspek yang diperlukan adalah kemudahan dalam kepengurusan ekspor. Saat ini Pemerintah telah melakukan kemudahan dalam proses administrasi ekspor yaitu dengan menerbitkan SERTIFIKASI MANDIRI (SM) SM tersebut hanya berlaku kepada negara-negara yang sudah menandatangani kerjasama dan baru 3 negara yang telah melakukan kerjasama dalam penerapan SM yaitu Laos, Philipina dan Indonesia. Dalam kesempatan ini, Bp. Gita mengingatkan bahwa rencana negara USA akan menarik uang yang digelontorkan ke negara-negara lain semenjak tahun 2003 yang nilainya mencapai 3 triliun dolar. Penarikan tersebut dalam rangka memperkuat posisi keuangan dan ekonomi negara Amerika yang baru keluar dari krisis ekonomi. Hal tersebut bisa berdampak terhadap melemahnya nilai rupiah bagi Indonesia. Keterangan mengenai Sertifikasi Mandiri dan bagaimana cara mendaftarkan perusahaan agar dapat memperoleh Sertifikasi Mandiri dapat dilihat di website http:e-ska.kemendag.go.id atau email ke
[email protected] dan calll center di 500-334
Rekomendasi Dinas Perindag Jabar sebagai Penerbit SPEK dan ICO Satu lagi Kementerian Perdagangan RI memberikan rekomendasi kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat untuk dapat mengeluarkan SPEK (Surat Pemberitahuan Ekspor Kopi). Selain Jawa Barat, Kemendag telah mengeluarkan rekom kepada Dinas Perdagangan dari Prop. DI Aceh, Dinas Perdagangan Kab. Takengon, Dinas Perdagangan Prop.Sumut, dan lainnya yang jumlahnya di seluruh Indonesia saat ini mencapai 14. Dengan diberikan rekomendasi tersebut, membuka kemudahan / peluang bagi para pelaku kopi untuk mengekspor kopi melalui Jawa Barat. Hal tersebut sekaligus mendorong kopi-kopi dari Jawa Barat untuk dapat memasuki pasar ekspor yang selama ini kopi-kopinya banyak dikirim ke luar daerah. Pemberian rekom tersebut secara resmi disampaikan oleh Menteri Perdagangan RI kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat pada hari Selasa, 10 Desember 2013 bertempat di Kementerian Perdagangan RI – Jakarta.
SOSIALISASI PERKEMBANGAN PERSIAPAN IMPLEMENTASI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY (AEC) 2015 Bertempat di Hotel Golden Boutique, Mangga Besar Jakarta, pada hari Rabu., 11 Desember 2013 telah dilakukan sosialisasi Asean Economic Community (AEC) khususnya terhadap perdagangan kosmetik dan produk makanan minuman. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan sebagai pembicara Bp. Lingga Setiawan, Kemen Luar Negeri, Ibu Huda Bahweres, Menko Perekonomian, Ibu Dona, Kemen Perdagangan, Ibu Yusro Egayanti, BPOM dan Ibu Mayang, BPOM Dalam kesempatan ini, Bp. Lingga Setiawan menjelelaskan bahwa Pemerintah Indonesia mendukung terbentuknya integrasi di kawasan Asean yang terdiri dari 10 negara. Upaya tersebut dimulai dari KTT ke-2 di Kuala Lumpur tahun 1997 hingga diharapkan dapat direalisasi dalam bentuk Asean Community tahun 2015. Untuk mengupayakan hal tersebut, Asean telah memiliki dan mensahkan Blue Print Asean yang meliputi : political – security community, economic community dan socio-cultural community Sedangkan Ibu Ega menjelaskan bahwa standar untuk kosmetik di negara Asean telah disepakati berupa Asean Harmonized Cosmetic Regulatory Scheme (AHRS) sejak tgl 2 September 2003 dan menganut sistem Notifikasi (cukup hanya dengan mendaftarkan barangnya dengan segala kelengkapan dokumen dan data pendukungnya tanpa pengecekan terhadap ingredient-nya). Hal ini sangat memberatkan dan menuai protes dikalangan pengusaha kosmetik dalam negeri. Ibu Mayang menjelaskan bahwa untuk pangan olahan ditingkat Asean hingga saat ini belum ada kesepakatan dalam harmonisasi standar dan saat ini baru dalam tahap “pembahasan dan Penyusunan Draft” dalam bentuk ACCSQ PFPWG (Asean Consultative Committee on Standards and Quality – Prepared Foodstuff Product Working Group). Dengan demikian antar negara Asean yang berlaku masih didasarkan pada azas Pengakuan . Ibu Baweres mengingatkan bahwa dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015 hal yang paling utama adalah DAYA SAING, apakah produk Indonesia sudah efisien, murah, kualitasnya dapat lebih bagus. Persamalahan yang masih dihadapi Indonesia secara umum dewasa ini adalah Infrastruktur yang kurang memadai, permasalahan logistik, kurangnya ketersediaan energi, iklim usaha yang belum kondusif, permasalahan regulasi, industri yang tidak kompetitif dan kurangnya diversifikasi produk dan rendahnya kualitas tenaga kerja.
PROSPEK EKONOMI INDONESIA 2014 Komite Ekonomi Nasional (KEN) pada hari Selasa, 3 Desember 2013 telah melakukan ekspose PROSPEK EKONOMI INDONESIA 2014 bertempat di Hotel Sutan, Jakarta. Dalam kesempatan ini Khoirul Tanjung sebagai Ketua KEN memaparkan dihadapan para dunia usaha, akademisi dan stakeholders lainnya mengenai perkiraan kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2013 dan sebagai pembahas utama adalah Bp. Dahlan Iskan dan Bp. Sofyan Wanandi Diperkirakan perkembangan ekonomi Indonesia tahun 2014 mencapai 5 sampai 5,5 % turun dari tahun 2013 sebesar 6 sampai 6,5% Yang dihawatirkan adalah melemahnya rupiah karena kurs rupiah disebabkan oleh pengetatan likuiditas di USA ( isu tapering) dan tahun politik di Indonesia (Pemilu).
KOPI LUWAK INDONESIA MENDAPAT TEKANAN DI PASAR DUNIA Merebaknya issue kopi luwak setelah diekspose oleh PETA sebuah LSM luar negeri yang menyajikan tayangan luwak stress akibat dikurung telah membuat para pelaku usaha kopi luwak dan Pemerintah merasa perlu untuk meng-counter berita tersebut karena yang digambarkan oleh PETA tersebut untuk memojokkan kopi luwak Indonesia yang sudah mendunia. Issue tersebut muncul dengan dua tekanan yaitu hilangnya peri kebinatangan serta kopi luwak yang tidak asli lagi. Tentunya issue tersebut harus segera dicounter. Sehubungan dengan hal tersebut, Ditjen P2HP, Kementan saat ini sedang mengupayakan adanya “Pedoman Tata Cara Memproduksi Kopi Luwak” yang memenuhi norma annimal welfare, ramah lingkungan serta keamanan dan kehalalan produk. Untuk itu, pada hari Selasa, 3 Desember 2013 bertempat di Ditjen P2HP, Kementan telah diselenggarakan pembahasan awal guna penyusunan hal tersebut dengan mengundang AEKI, Kedokteran Hewan IPB, Ditjenbun, petani kopi luwak serta pelaku usaha kopi luwak.
19th ANNUAL ASIA INTERNATIONAL COFFEE CONFERENCE IBC Asia (S) PTE Ltd menyelenggarakan 19th Annual Asia International Coffee Conference bertempat di Park Hyatt Saigon, Ho Chi Minh City, Vietnam pada tanggal 4 – 6 Desember 2013. Thema yang diambil adalah Coffee Outlook. Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum AEKI, Bp. Irfan Anwar telah menjadi salah satu pembicara diantara pembicara lain dengan mengambil judul ”Indonesian Coffee Industry Outlook” dengan menggambarkan produksi kopi arabika dan robusta, pertumbuhan konsumsi dan ekspor, serta pertumbuhan kopi spesialti di Indonesia di masa depan. Pembicara lain adalah Santiago Vila - Nestle Vietnam, Jinlong Wang - Starbucks China dan Asia Pacifik, Yun Son Lee – Terarosa South Korea, Jiahang Wu – Colombia Coffee Growers Federation dan Manish Dhawan – Olam International.
PENYUSUNAN SECTOR MARKETING PLAN (SEMP) UNTUK SEKTOR KOPI Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag RI telah melakukan kerjasama dengan CBI (Center for Promotions of Import from Developing Contries) diantaranya adalah kegiatan Export Coaching Program (program pendampingan ekspor untuk Food Ingredients) Guna melakukan brainstorming dalam menyusun Sector Export Marketing Plan (SEMP) untuk Specialty kopi, pihak Ditjen PEN, Kemendag telah mengundang Asosiasi terkait kopi dan KADIN untuk meminta masukan dan pandangan serta pihak CBI menyampaikan Agenda Programnya, pada tanggal 19 Desember 2013 bertempat di gedung Kemendag – Jakarta. CBI adalah lembaga NGO yang didanai oleh Pemerintah Belanda dalam rangka membantu negara – negara berkembang dengan melakukan pendampingan ekspor untuk memasuki pasar ke Eropa. Untuk itu, pihak CBI akan melakukan riset pemasaran kopi spesialti Indonesia ke negara-negara Eropa dilihat dari kendala, peluang dan permasalahan yang dihadapi selama ini sehingga diharapkan dapat diperoleh model yang tepat agar pasar kopi spesialti Indonesia ke Eropa dapat terus ditingkatkan. Ditargetkan penyusunan model SMEP dapat rampung dan dapat disampaikan pada tanggal 30 Juni 2014.
WORKSHOP PENGEMBANGAN KOMODITAS KOPI DI PROVINSI PAPUA DAN PAPUA BARAT Bertempat di Hotel Gran Sahid Jakarta pada tanggal 18 Desember 2013 telah diselenggarakan Workshop pengembangan komoditas kopi di Propinsi Papua dan Papua Barat oleh Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Workshop dengan thema Peningkatan Pengelolaan Komoditas Unggulan kopi yang diperuntukan bagi Kesejahteraan Rakyat Papua dan Papua Barat ini dihadiri oleh UP4B, Kementan, Kemenperin, Puslit Koka Indonesia, PT. Freeport, AEKI, Coffee shop, LSM dan Akademisi dalam rangka memberikan masukan dan tanggapan terhadap laporan final Business Plan komoditas kopi di Papua dan Papua Barat. Hasil workshop menggambarkan bahwa kopi merupakan komoditas unggulan bagi Provinsi Papua dan Papua Barat, namun produktivitasnya masih rendah disebabkan oleh penerapan teknik budidaya yang belum standar, penanganan panen, pengolahan hasil serta pemasaran yang belum baik dan perlunya edukasi kopi terhadap petani . Areal perkebunan kopi Arabika di Papua adalah Kabupaten Jayawijaya, Lanny Jaya, Tolikara, memberano Tengah, Puncak, Puncak Jaya, pegunungan Bintang, Yahukimo, Yalimo, Dogiyai, Deiyai, Paniai, Intan Jaya dan Nduga.
SAMPAI AKHIR TAHUN 2013, AEKI TELAH MENYELENGGARAKAN BARISTA CLASS KE- 4 DAN ROASTING CLASS KE- 6 Roaster Class ke – 6 sebagai penyelenggaraan penutup dalam tahun 2013 telah dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2013 bertempat di Gedung AEKI lt. 2 Jl.R.P. Soeroso no 20 Jakarta Pusat. Jumlah peserta Roaster Class pada kesempatan ini sebanyak 10 orang yang telah berpengalaman sebagai roaster coffee di perusahaan café dan profesional di perusahaan pengolahan kopi yang berasal dari Jakarta, Tangerang, Bengkulu, Makassar, Jawa Tengah dan Melbourne - Australia. Beberapa perusahaan yang mengirimkan untuk ikut roaster class ini adalah PT Inbraco, PT Sari Opal Coffee, dan PT Kopi Cempako Sedangkan untuk Barista Class merupakan penyelenggaraan gelombang ke 4 telah dilaksanakan pada tanggal 22 Desember 2013 bertempat di Gedung AEKI lt 2 Jl.R.P. Soeroso no 20 Jakarta Pusat. Peserta Barista Class kali ini berasal dari Anggota AEKI yakni PT. Sari Opal Nutrition dan PT. Intinental Pri, salah satu coffee chop di Jakarta, Pelajar SMA dan umum.
Koordinator Program memberikan materi tentang basic knowledge of coffee
Peserta melaksanakan praktek roasting
Peserta melakukan pre test
Seluruh Peserta Raoster Class ke-6 dan Trainer Foto bersama
Peserta Barista Class melakukan pre test
Trainer sedang memberikan penjelasan materi dasar tentang Barista
Interaksi antara trainer dan peserta
Hasil Espresso yang baik
Contoh hasil praktek
Foto bersama trainer dan peserta Barista Class ke - 4
BERITA/LAPORAN/GAMBAR Sekretariat AEKI Jakarta (SPHP) menerima dan mengharapkan Berita/ Laporan/Gambar kegiatan AEKI baik yang bersifat kegiatan internal, eksternal BPP maupun BPD AEKI serta kegiatan perkopian pada umumnya Terima kasih, SPHP-AEKI Telp
: (021) 3106765 (hunting) Fax : (021) 3144115 e-mail :
[email protected] [email protected]