reM
W
I
IJ
I
I
'Illll rtlt,
f
7llln I
ISSN:1410-7791
JURNALILMIAH ILMU-ILMU PETERNAKAN Volutne
XIIf.
No. 6 Edisi Mei
2Q1O
Daftar lsi Halaman
Kombinasi Nira Kelapa(Arcnga pinnata (WUJntb) Mernll) dan Sitrat dalam Pengawetan Semen Domba (Jalius) Pengaruh Penggunaan Starter Bakteri Asam Laktat
Iacbbaci as planbram dan Lactobci
us
273
fementam
terhadapTotal Bakteri Asam laktat, Kadar Asam dan Nitai pH Dadih Susu Sapi (Afriani) 279 Insidensi Nematoda Gastrointestinal dan Protozoa pada Monyet Ekor PaJEang (Maaea fascieulads\ Liar di Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Weh Sabang (Erdiansyah Rahmi, M. Hanafiah, Amalia Sutriana, M. Hambal, dan Farid Wajidi) 286 Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Etano! Daun Kueingkucingan Aal@ha india L.) pada T- ikus Putih (Raft rs lVovergicas) yang Diinduksi Parasetamol(T. Armansyah T& Amalia Sutriana, owinna Aliza, , Henni vanda, Erlliansyah
Rahmi)
292
Harlia)
299
Pengaruh Campuran Feses Sapi Potong dan Fes€s Kuda Pada Proses PenggmpOsan Teahadap !(qalitas Kompgg(Yuli Astuti Hidayati, Eulis Tanti Mar{ina, Tb.Benib A.K. Ellin Kualitas Sludge Hasil Ikutan Proses Pembuatan Biggas dari Feses Sapi Perah dengan Berbagai Kadar Air (Eulis Tanti Marlina, Yuli Astuti Hidayati, TB. Benito AK) Pengaruh Lama penyimpanan dalam Lemari Es terhadap PH, Daya Ikat Air, dan Susut Masak Karkas Broiler yang Dikemas Plastik Polyethylen (Dde Risnajati)
Diterbitkan FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ]AMBI
304 3O9
Ian'alll 'iahllrt -ll'nll P.te|'laka Mei 2u0, voL Xt 'No-6
Insidensi Nematoda Gastrointestinal dan Plotozoa pada Monyet Ekor Panjang (Ma caca faseicularis) Liar di Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Weh Sabang Erdiansyah Rahmi, M. Hanafiah" Amalia Sutriana, M' Hambal, dan Farid Wajidil lntisari Penelitian ini bertuiuan untuk mendapatkan informasi lentang kebaradaan-nematoda gashointestinal dan protozoa pada monyet ekor pani L\.\g (Macaca fasciculans) .Jiar di .kawasan
ilari 25 ivisata alarn pulau irych Sabang. Untuk tujuan ter;ebut, spesimel feses dikoleksi monyet ekor Paniang liar yang trcrada di kawasan wisata alam Ptlau Weh Sabang SelanFtnya aiu*"*u" densan menssunakan .'anat aFA- (alkohol-fonnat' r&"" ;;"i.". ""gui Kedokt€ran ";p.'r aieric). Sampeifeses setanlitnya aiper*sa ai iaboratorium Parasitologi Fakultas dan s€ntritus metode dengan dilakukan iewan Unii,ersitas Sy;h kooia. M"tod. p"'""dlsaan sedirnentasiuntukmengetalruikeberadaannematodagastmintesrinaldanProtozoa.Datayang pemcriksaan djperoleh ditabulasikai darl selanjutnya dianalisis secara diskriPtif' Dari hasil (8%)' Dari sp s€besar laimatoriurn ditenukan Parasit Ei'rcn;5P sebesar (12%) dan Sf/olr8lo!'drs gdtroinaestinal Pada monvet hasd penelitian ini dapatiisimpurkan bahwa prcvalensi Pa'asite t€rSolong Sabans .u* iit e tM"*"i nscirrlans) Iiar di Lawasan wisata alam Pulau Weh Sabang Kata Kunci: Iisidensi, Nematoda Gashointestjn al, Macau JascicliLns'
Gastrointesti al parasite inWild LotgTail Maeaque in'Wildlife fteseme Potk, Weh lslafld, Sabang
The Incidetce of
Absr'a't d out th| ilddence oJ Sosttolnbshnal Pansitr m wild k^ng ktil, a'aque 25 a'ld long tail u tildli. re'proe pa*, w;h tsland, sdbang. Fot ihar rypose ft'nt aP'im'n' fton th'n ra"rued t,.ing ."ir",i" t,"i"ii'i^,d
,,i
J,
Kef Wods:
f
I
Sabafls cidzflce, Gastroj;,flestin],.l Nenntode' Macaca fuscictlatis'
1 Staf Petlg4jat Fatultas Kedokteran
2a6
HaM4 lJtioe/sitts
Sviah KtaI1, Bafldd
Aeh'
Insidzffii Neftatoda GdstroitLestiul dm Prctazoa pddt Maflvet Ekor Panjaq I iD diTMnw5ata AIa' ENA) Pulauwehsabang
@acoca
J6ci'ai$is)
:
-att in!-llt ! 1
Petntaka Mei
2010, VoL XIU, No- 6
Pendihuluan
p mata adalah salah satu : j:r:Er dala alam varg memiliki :t::l1an penting dalam kelidupan : ._ r-:d Hdl uu \drcnd sc.ard dndtomis ,:. ilsioiogis satlva pdmata mcmiliki . :-no..n J"ng.f rrdnu\iJ latwa
::::ndingkan dengan hcwan model ::.r.i a (t'ortmaiet, 2002; Sajuthi ef dl.
-: \ilai ilmiah satwa primata untuk - - -"r brom"Jrs diperoleh rl.rri
I
i-ri dnatonx Jan fui.logis '-.-=:-: iedekatan hubuigai filogenetik - -rt'edaan evolusi yang pendek ,
:
:;-.::
dan Henrickson, 1995;
--= :stri,
2008).
3€berapa kawasan wisata di -:: - .-5ia menempatkan satwa pnmata ii:a-:= dava tadk bagi para wi-gatawan. ::: =', a interirksi antara satwa primata :iLanusia pada kawasan dimaksud -:.-_...q"blan.pring terjadin) a trdn<misi - -. :;-,1iit zoonosis antar satwa primata
:::
-,:xusia-
?enlalit parasitik merupakan
:-- : aiii
teiadi pada : ---;= Berbagai macan parasit, baik :t- :a-arit maupun endoparasit dapat -- ::-. am menumnnya poputlsi inJeksi yang umum
.'-,:.i-r di alarn bebas.
Pamsit :_1r-, -ir ieJtiral memegamg peranem :ts=:-: terhadap kesehatan primata dan
:--i:i:an penyebab dad timbulnya :-r; a;: parasitik, baik yang hidup er:.l- :nupun tu sif (qoiosundharmo Gibson, 1993; Stuart dan Strier, -it,. Lnhrl mendiagnosanya dapat :,.r..':ii]l dengan pengarnatan pada ::.: v:gar- Gejala yang seing terlihat r, .':_ riare riirgan sampai berat seperti .. r ironimus,2009). --: ::nra].it parasit sering menyerang _-
'
:r -r=: :jtor panjan& terutanu untuk :',:. i:: .itrr panjang yang tclah lama
::r-- -j. ourr lonlal dcngan manusia, -r-, ;-= :pal'iJa keberadaan dimana --- n-,{::ir: ini telai be nteraksi dalan .,.r:-.i r:r'-g lebih besar mala alan
menyebar ke monyet ekor panjang yang laii- Dengai demikian keberadaan satwa liar ini Jal.m linglung,u or.rnuria memu nglirildn lcnul.uan penlalrt ddri mon\ot elor panjdnt l. otunusia (Anonimus, 2009), Qojosurdharmo dan Gibson ( lqa \) m.laf,orlall bahw.r. nematoda gaslrointestinal usus yang paling sering menginJeksi orangutan maupun primata lainnya baik yang liar maupun yang djkebun binatang adalah Strongyloides fuleberni, Oesoplngostonutlr sPPIumbicuides, Tichoslrongllus spp., dan EnkrolTirls spp. PaDsit gas hointestinal memegang peranan penting terhadap kesehatan priruLr ddn merupdkan p.nycbab dan timbuliya penyakil parasitik, baik yang hidup secara e.n sif maupun ir-tifu. Hal ini tidal terkecuali pada spesies primata yang hidup di kawasan wisata Pulau Weh SabalrgKehutaran Departemen menyatakan balwa Pulau Weh berada pada ketinggian rata-rata 28 meter di aLas pcrmuLdan Idut. Di ddcrJr ini terdapat satwa prirnata yang salah satunya adalah monyet ekor paniang lMt nca fas.iotlans). Jila dirinjdu daJi warna tubuh, monyet ekor panjang di daerah sabarg berwama lebih gelap ftehitaman) bila dibardingkan dengan daerah lainnya (Anonimus, 2004). Saal ini inJorolasi tentang polen\i dal danpak dad keberadaan monyet ekor panjang di kawasan wisata alam Pulau Weh Sabang masih sangat kurang terutama berkaitan dengan {aktor resiko penyebaran penyakit zoonosis (manfaat kesehatan) dan pelestadan obyck wisata dan ekosistemnya (madaat konser,rasi) serta pada tata ekologis (ecological setting) dan tata sosial (socrdl seffitg) kearah pelestarian sunber daya alam. Berdasarkai kcnyataan di atas, perlu dila-kulan upaya untul menggali dan mendapatkan informasi tentang
:.-ti.tj dafl Pratozoa patlr MonVet --. - : ,\ilqtaGasL/oirtestindl ALln (TWA) Pukuweh SabaflR ---: --.
Ekrt Panjang (Ma@@ fBtiallatis)
287
I!ru|
fiiah Ilmblbnu Petemak', Mei,2t10, voL XIII, No.6
keberadaan parasit gastrointestinal pada monyet ekor panjang (Mncaca fasciculllris) liar di kawasan wisata alam Pulau Weh Sabang. Infornasi yang didaPat diharapkan akan membcrikan suatu gambaran tingkat prevalensi parasit intestiral pada satwa tersebut. Mengingat sebagian besar masyarakat di sekitar kawasan wisata meruPakan kelompok nasyarakat prasejahten yang rentan terhadap penyakii infcksius, rnaka penelitian dimaksud menjadi sangat penting. Penclitian ini sekaligus meruPalan uPaya pengamanan pengmjung Pada kawasan wisata Hal ini berkaitannya dengan perpindahan penyakit secara zoonosis antar satwa dan r€musia.
Materi dan Metode Penelitian ini dilalukan secara observasional dengan desain penelitian secara deskriPtif. Tahapan pelaksaraar-r penelitian dilakukan sebagai berikut: Tahap
I
Pengurusan perizinan di kantor BKSDA Piopinsi Aceh dan Kantor Dinas Kehutanan Kota Madya Sabang. T.tluq
II
Penetapan wilayah studi, dan melalukan ideltifikasi kelomPok /grqP monyet ekor Panjang Yang berada di
daerai sasaran dan
menetaPkan bemda, tersebut satwa tempat koordinat selanjuhrya dilakukan habituasi kepada kelompok monyet tersebut. Bila telah terhabituasi dengan kehadiran peneliti
yang ditandai dengan satwa tidak merasa lchadiran peneliti sFbagd i ancanun dan sudah mau mendekati
peneliti, selanjutnya
dilakukan
perrgarnbilan samPel berupa sPesimen feses.
Sampel feses segar diambil secara langemg sebanyak lebih kurang 7 gram setelah defikasi yang diketalui dmgan
288
melakukan pengafiatan pada Macaat fnsakuLtris.rte^ggsn?lar. binokular. l,alu sampel-sarnpel tersebut dimasuklGn kc dalam botol yarlg telah diisi cairan AFA dan diberi label, dan selanjutnya dibawa ke laboratonum uituk dipedksa. Metode pemeriksaan dalam Peneftian ini adalah
menggurakan Metode Sentdfus dan Mptodc SpdimenLr-i Lfrhrl.. mengetah keberadaan parasit gastrointestinal.
Lri
Melode Smtrifus Sampel feses diambil sebaaYak 2
gram dimasukkan kedalam mo*ir,
dibcmbah aquade' ddn JidduI samPdi homogeru lalu dituargkan ke dalam tabrng sentrifus san1Pai setinggi 3/a tabun& diputar dengan kecePatan 2000 rpm samPai 5 m"nit. dibuang cairan iernih di aLa- endaPJn Lemuditn
ditambai larutan NaCl ienuh
Pada endapan tadi setinggi i'a tabung diaduk \ampdi lercamPuJ merat.l diPutdr lagi tabung dengan senfj{rls dengarl kecepatan 2000 rpm selama 5 menitDileta*kan tabung senttifus di atas rak dengan posisi tegak lurus, diteteskan NaCl lenu-h dPngan oiPor samPai
permulaan cailan
di dalam tabuig
menjadi cembung dan dibiarkan selama 3 menit, tempellGn o$ek glass di atas permulaan yang cembung tadi dengan hati-hati lalu cepatrePat dibalik. DitutuP permukaan objecl glass dengal menggunakan colEt glass dan dipcdksa parasit-Parasit gastrointestinal di bawah mikroskop (Soulsby, 19E2). MPtoile
Seili entasi Sampel {eses diambil sebanYak 5
gram dan dilumatkm, setelah itu ditambahtan 60 ml an, saring dengan saringan teh, biarkan selama 15 menit dan buang air diatasnya, tambahlan lagi air dan hmggu 15 menit (ulang 3-4 kali) dan buang ail diatasnYa, kemudian lete6k4r'r fietWlefi blue di dalam sediqen dar periksa Parasit - Parasit
Nenatoda Gasaoifltesti\al dafl Ptot@oa PaIla L4onyet Ekn Liat di Taftan Wisata Alan (IIWA) Pulauweh
Insidrci
'abafl\
Panj
g (Maecn
fas'idkns)
ltii 4acacn
I
bniah I bnuJlnu
Sashointestinal
I-alu an kc
di
P.tdnkat
Mei, 2A0, VoL XlIl, N o. 6
bawah mikroskop
-lnonm1us,2009)-
.
.\nalisis D.tta ibawa :etode
dalah dan
Data vang diperoteh dari 2 :engujian ini ditabulasikan dar1 sclanjqh)'a dianalisis secara diskriptif
.
Pemedksaan terhadap 25 sanpel feses nematoda gastrointestinal dan piotozoa pada monyet ekor panjang (Macaca fnsciculais) yang terdapat di kawasan wisata Pulau Weh Sabang
diperoleh hasil seperti yang te.lihat pada Tabel 1.
llasil dal Pembahasan Tabel
l. Hasil
)rak 2
Iortir,
Pemcriksaan Ncmatoda Gashointestinal dan protozoa pada Monyet Ekor Panj:ng (Macnrt fasciculais) di Kawasan Wisata Pulau Weh Sabang (n = 25 sampeii.
H;sil
Jenis Parasit
rmPai
lalam
Positif
Eimeia sppStron*lloides spp. Total
+1"
2000
3 2
12 8
20
talran
rdian pada Laduk
: lagi nSar] nenit. s rak rskan
Tabel 1. menunjukkan jenis : ,-drit ) ang positiJ mengrJestdsi
hiito\tti@ (3,6%\, Tichuris spp. (3,6'l),
:.onvet ekor panjang diantaranya adalah i -mpel (12%) dari spesies Einrerin darr 2
(2,4%\.
::ri
Dengan pemedksaan
meng-
b*g rlan]a atas
-_.:::rra beberapa
ngan hrtup 'ngan :riksa
dari iufila}l
nenit 1 lagi knli) rdian iJnen
trasit
agak bulat atau elips, dengan lingkaran
didalamaya berisikar-r
sedangkan
Anonimous (2009) menambahkan bahwa, sel tersebut dapat berjumlah 4, 8, lo atau lebih, tprkadang ada juga cmbrio yang terlihat Telur Sbongyloifus spp. dkan berlemban8 baik pada kondisi tanah yang sedikit berpasir dan lembab,
jenis-jenis parasit cacing -::mukan i:-:ttgyloidts spp (68.42Y.),
sedargkan pada kondisi taiah liat d"n bcrkerikil, telur teNebul tidak dapat
S
-: :
i.2.63%), Ancl/lostontui
^.{rn. spp. (52.63%),
:::rrhrrs spp. (37.57%),'l ichuris spp.
.- -=:'.), Ti.hostrongyllls
,::
spp. (37.57%,
:tron gyhs spp, (21.05%). \fon et rl., (2004) juga melapor-
r- ::ri
hasil penelitiannya terhadap 83 di Provirui Joenbuk -l ada 5 jcnis i :::= parasit yang mala antara lain : tersebut ==.:Jr.iieksi .
:,:: :
fe5es monyet
--.: -..-zrlrrs
laei (8A%),
Entamoeb.l
berkembang dengan bail.
Hal senada juga dinyatakan Sajutlri ef ol., (7992) bahwa, Stro gyloides merupakan parasit cacing yang umumnya ditemui hampir di semua sdtwa primala dan memill'i daya urlclsi yang tinggi. Setelah telur berlarva keluar bersama tinja, ada dua kemtrgkinan perkembangan siklus hidup yaitu perkembangan larva infekti{ dalam bentut siklus yang langsung. Diman4
-::nti ! letuatoda Gdttuoiktesti,al dafl Prctozoa padr Monya ;' a Trt&n l;lflsata AIaft lTwA) Pulau Weh Sabary
F
sel
Strongyloides spp. oval atau elips dengan ookista yang be si 2 sel.
sampel
itu nSan
Bentul dari tehllt Eneiitl spp.
.:g diambil menginJeksi saluran --. omaan olFh pdrdsil spesies fitnrnh -:. dan frongyloides spp. Penelitian Basd (2001) terhadap :_,i:ki pdmata di Simatcra BaraL . . -tn1o,t,-nun \pp. (61.t5".)
1ak 5
dat Eimeia spp
ookista berwarna kekuningan dai
jumlah keseluruhan sampel.
::;ukar 2 metode tersebut metode .-rifu: dan sedilIlcnta5i dr(etahul
nnPai
'loxncais leonina (3.6%),
Ekot Paniary (Ma@@
f6ci@lari.) 289
Iutlral
niah IIm&Ilmt
P.t6
ltkah MeL 2010, VoL XIII' No' 6
larva stadiurn tiga yang bemda didalam tanah dapat masul melalui kulil yang tcrbula atau mplalui mul'osa oral dan ilut melalui sistem Peredaran darah sampai menuju ke paru-paru- AtauPm,
larva infeksi stadium tiga
Yang
ditetaskan didalam usus induk semang darl bisa melakukan Penetlasi usus atau
kulit
perianal,
lalu melewati sistem
Dercdardn d"lrah hingga *ampai Lo paru_
Ddru. Di sini ldrvd inleldl Ljgd menembus basi* saluran ud"ra 'lan
aLhimya sampai ke mulul dan lemb'rli di lelan menuiu intestinal. lada lase intestjnal ini larva bentuk tiga berubah rneniadi bentuk le empat dengan cara pergantian lulil (flolfi,8) didalam iuod"nt - dan mcnghasilkan cacing lretina dewasa YaI1g ,1 tthenogc etic
fimrna mlruPakan
PenYebab
dari ppnyatit ltuk(idlosi\, umunrnyd menginleksi sel ePitel salurdn
DencPrnaan, tctaPi ada iuga yang menginleksi sel-sel cPitel hati, saluran d- organ Lainnya Menginsat "-p"du tingkungan yang lembab, ma-ka infclsi olch protozoa memang dimungLinlan Dimana protozoa saluran pencemaan dalam hal geiala -.-p,-y.i kesamaan yang ditimbulkan pada indut scmang berupa diare.
Menurut Samuet (2001)' sillus
hidup Limeia sp. pada mamalia melalui tica Lahap Perkembangan, Yalni (sPrual) -""rogorty ias""rr"t1, Samogonv spora) dun ipotogony (pembentukar
Adapun fattor Yang
memPengaruhi neriode Paten (masa LtnPna meninggaLl..an ho\l) lprgdntung pada soesiei I intin, umur hosPes sl'rlus
nutrisi hosp.s dan la-Ltor linglurgan
Kebanyakai laporan menyatakan bahwa umumnya lasus t ifi?ria Pddd Pi.'n.dta tidal menuniuklan geiala llinis vang nyata pada iceadaan lingkungan yang normal. Ceiala klinis Ya'lS te4adi akibat lnleksi SltongVloid?s antara lain adaldh
290
lult dan pneumotuitis yang bcrmigrasr, neko'a dlibat larvd iaringan usus akibat gigitan dati cacing dewasa. gargguan gizr {lehildngan Ldrbohidrat, lcmal, Protein dan I-e), serta anemia akibat dihisaP largsulg oleh cacing dewasa dan Pendarahal rasa gatal pdda
terus menerus pada daeral bekas gigitan yarg mengandung zat anti koagulan
(Onggowaluyo,
200:1)
Penularaa Parasit cacing Yang rnenular pacla monyet ekor paniang di
Pulau Weh Sabang ini
memunglinldn unhrl terinJel5i
masih Parasil
panstIoinlestinal lainnyd, Larena spcsies "ini hiduonr a 50% secaraoftorcal datl.Soo/" :pcara /err*lrral, sehingga sPesies tersebut dapal terinJeksi Parasit (acins Namun' tiddl $oerti hewan domcstil vaog ,,-,,-.,u, memilili beberaPa ir eksi
monlet Yang ada di Putau Weh Sabang haiva ditemuka-n memiliki satu inJelsi ,actng salutan Pencema'rn Waiaupu.rt kelompol monyel tersebut ada yang berlumPr-rl, namun lontak kclompoi sa-ngat iarang teriadi sehingga tronsmi'i pen-valit tiddl daPat le4adi denoan bai-L. Oleh :ebab itu, irrfeksi tungial lebih banyak .ienisnya apahila dibandinglan dengan i elsl campuran
.r-ou,jo.
(Anonimus, 2009) fenYebab lejadian Penydkit ini munpljn dildrendkan pengarul dlam dad hdl P.nyesuaidn dengan Lingkungan, alauPun karena laktor li5;losi' tubun Yang berhubungdn aengai t"crtuPrr, malanan *ebagai
sumber enprgr. P.rilalu sebaP lc s DrimrLdpun iuga berbeda' rutmurr lpabiJa pcrubahar tenebut tiddt seferti bia.onva b"rarti odo sLIatu pprrndsalahan fuiologi rubui. Perubaian ini lerap duhublgkan dengan kejadian penyakit' Kesimpulan
I
Pooulasj monyet
elor
Pan,ang
tli1, aot lascio an') yang terdaPal di Lwasan wisata Pulau Weh Sabang
bl'idfusiNdnatod.lGashcintestiflnldiPlolonapad'MoflvelEtfrPanjans(Mjca.afascidlfub) Lia,
aiTn
^lwi"ata
ALttn (-IWA)
PtIMWeh sabang
iutu!IhniahIln 'lb u I'ctmraktfl l\\ci, 2010, VoL Xlll,
2. telall terinfestasi oleh
gastrohtestinal yaitu dari spesies Limerw spp. sebanyak 3 spesies (20%) dan genus S/rongyloiries spp.
g
n ).
g
sebarvak 2 spesies (8%). Prevalcnsi parasit gastrointcstinal pada monyet ekor panjang (A4acdcd fasciculais) liar di kawasan wisala alam Pulau Weh Sabang tergobng rendah.
i.
n
ti h
DaItar Pustala \nonirnus. 2004. Data
dan InIorma.r Kehutanan Propinsi Nanggroc
It s
Aceh
Darussalan. Pusat Invcntarisasi dan Statistik Kehutanan Badan Planologi
L
t L,
parasit
Kehutanan. Departemen Kehutanan Republik Indonesia, Jakarra. \nonimus. 200q. Baf'an Ajar Para.ilologi Veterrner 1 Protozoa. Fakultas Kedokteran Hewan Udayarla. Denpasar, Bali.
Bdsri. 2001. Kebcradaan
Jenis-jenis
Parasit Gastrointestinal
Menginfeksi Satwa Primata di Kebun Bindtang Bulil Tinggi SuDlatera Barat. Skripsi, Fakultas Kedokteran Hewaft Universitas
n ,i
Syiah Kuala, Banda Aceh.
1
B^nn(l, it
I :l
i
i
yarlg
f. anJ
R. Hcruirlsrrn. lqo5
Norihuman Primates in Biomedical Research: Biology & ManagementACLAM Sedes. Academic Press. Djojosudlarrno, S. dan A.T. Gitsorr 1993. f.dasit lnlcstiruJ padd Pri.ruLa Lid-r di Tafian Nasional Gunung lnuset Sumatera Indonesra- Presented {or lhe Sirnpostum Primate in Bandurg-
-j-rrLrnanet,
r
l. D. 2002. The
Laboratory
\onluman Prinate. CRC Press. "owaju)o, l.\. 2002. lara5ilologi Vedik 1 Helminthologi. Pcnerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
::::rnasl:ri, Y. 2008- Handbook of Laboratory Animal Science. (Course reference). Pelatihan \fanajemen Kesehatan dall
No. 6
Penangkaran Satwa kimata. PSSP LI'jPM lPB, Bogor. Sajuthi, D., R.P.A.Lelana, D. Iskandriati,
dan
B.Joeniman.
1993.
Karalteristik Satwa P Inata sebagai Hewan Moclel untuk
Penelitian Biomedis.
Laboratorium- Penerbit
EIsa
Pustaka Pribadi, Bali. Samuel, W.M. 2001. Parasitic Disease of
Wild Mammals, Library
of
Congress Cataloging in-Publication Data, USA.
Sodsby, E.J.L. 1982.
Helminths, Arthropods, and Protozoa of Domesticated Aninuls. Bailliere Tindall, London.
Stuart, M.D, and K.B. Strier. 1995. Primates and parasites: A case for a muitidiciplinary approaeh. Int. l. P rimatol. 1 6(4) : 577 -593. Supdatna, J.A-, Yanuar, Martarinza, Wibisono, H.T., Asinaga, R., Sidik, I., and Iskandar, S. '1996. A Plelin.Iinary suNey of Long-tailed ard Pig-tailed Macaques (Macacrz fasciculais a d Mac^c.t fiemestrina) in Lampung, Bengkulu ;md Jambi
Provinccs, Southem lndorresia. Tropical 131 139.
Bt
Surnaba,
odiLlersitv. 3(2):
Wory S.K., l-ee, J.W., Hur, C.H., Bae, J.J.,Lee,H.M., Kim, C.S and I1.J. Yang. 2004. A survey on the
Parasites Prevalence of of in monkeys infections jeonbuk province. Korean l. Vet.
km.27Q) :165-169.
Jridensi Ncnntoda Gastoifltestindt ddn Ptutazoa pdda Monret Ekot Panjong (Macaa fascialhns) '-int diTomanwkak AIan ('tWA) Pulauweh Sabafli
T
I3ogor:
N{akalah Seminar Satwa Primata SeLragai Hewan Model dalam Bidarg Kedokterar dan Farmasi. Sajuthi, D., T.L. Yusuf., l. Mansjoer., R.P-A. lelana dan LH. Suparto, -1997. Kursus Singkat Penanganan Satwa Piiiata Sebagai Hcwan
291,