REGULASI SINTESIS PROTEIN Berdasarkan ekspresi gen 1. Gen teregulasi/terkendali (regulated gene) ekspresi gen tergantung keadaan lingkungan Contoh: gen yang terlibat dalam metabolisme laktosa 2. Gen tidak teregulasi/tidak terkendali (constitutive gene) ekspresi terus menerus, produk (protein) konstan, produk diperlukan setiap saat, tidak tergantung lingkungan Contoh: gen yang terlibat dalam metabolisme glukosa (glikolisis)
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Kontrol ekspresi 1. Struktur promoter Berpengaruh terhadap frekuensi transkripsi, menentukan ∑ produk/sel 2. Struktur transkrip mRNA Berpengaruh terhadap laju degradasi oleh ribonuklease 3. Sekuen nukleotida yang berasosiasi dengan signal mulainya translasi (AUG) Berpengaruh terhadap laju inisiasi translasi
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Gen teregulasi Kontrol • tingkat transkripsi: gen diekspresikan bila kondisi memungkinkan • tingkat translasi: mRNA ditranslasikan bila kondisi memungkinkan Elemen pengontrol • promoter: tempat menempel RNA polimerase • operator: tempat menempel protein regulator -terletak antara promoter dan gen -mempengaruhi penempelan RNA polimerase pada promoter Suharsono.2005. BTK505. IPB
Hubungan antara promoter (P), operator (O), gen struktural, dan regulator di dalam suatu operon Elemen pengontrol
Gen regulator
Gen struktural
Regulator RNA pol
Regulator
P
O
P
Ef
+ efektor
Ef
Regulator
RNA pol
P
O
P Suharsono.2005. BTK505. IPB
Molekul yang terlibat dalam regulasi 1. Protein regulator (= regulator = protein afektor = afektor) • Molekul kunci dalam regulasi: mengikat elemen pengontrol secara spesifik 2. Molekul efektor • Molekul kecil (asam amino, gula, nukleotida) • Mengikat regulator, sehingga regulator dapat menempel atau lepas dari situs penempelannya 4 • • • •
elemen kunci dalam regulasi genetik bakteri dan fage Gen struktural yang teregulasi Elemen pengontrol Protein regulator (dan gen regulator) Efektor Suharsono.2005. BTK505. IPB
Molekul yang terlibat dalam regulasi 1. Protein regulator (= regulator = protein afektor = afektor) • Molekul kunci dalam regulasi: mengikat elemen pengontrol secara spesifik 2. Molekul efektor • Molekul kecil (asam amino, gula, nukleotida) • Mengikat regulator, sehingga regulator dapat menempel atau lepas dari situs penempelannya 4 • • • •
elemen kunci dalam regulasi genetik bakteri dan fage Gen struktural yang teregulasi Elemen pengontrol Protein regulator (dan gen regulator) Efektor Suharsono.2005. BTK505. IPB
Regulasi transkripsi • Regulasi negatif: gen selalu diekspresikan, dan berhenti bila terdapat protein (represor) yang menempel pada DNA • Regulasi positif: gen selalu tidak diekspresikan, dan diekspresikan bila terdapat protein (aktivator) yang menempel pada DNA
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Regulasi negatif Gen “on”
RNA pol
mRNA Protein RNA pol
Represor
+ ligan
Ligan RNA pol
Ekspresi Represor
RNA pol
Represor Ligan RNA pol
- ligan Ekspresi Suharsono.2005. BTK505. IPB
Regulasi positif Gen “off” RNA pol
+ ligan ligan
Gen “off”
RNA pol
- ligan ligan
Gen “off”
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon F. Jacob & J. Monod (nobel fisiologi & kedokteran 1965) • operon laktosa (penjelasan elemen pengontrol dalam penggunaan laktosa) • Operon: sekelompok gen yang berdampingan yang ditranskripsikan membentuk satu molekul tunggal mRNA • Pengontrol transkripsi sebuah operon: operator
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Jenis Operon 1. Operon indusibel (inducible): • Gen struktural dari operon selalu tidak diekspresikan, transkripsi terjadi bila ada efektor • Efektor = inducer • Terjadi pada sintesis enzim katabolisme substrat yang tidak selalu ada dalam media • Contoh: operon lac (laktosa), gal (galaktosa), ara (arabinosa) 2. Operon represibel (repressible) • Gen struktural selalu diekspresikan, transkripsi berhenti bila ada efektor • Efektor = ko-represor • Terjadi pada sintesis enzim yang terlibat dalam proses biosintesis • Contoh: operon his (histidin), trp (triptofan) Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon lac
Gen
lacI
P
lacZ
O
lacY
lacA
mRNA Protein (enzim)
Prot. regulator
β-galaktosidase Protein M Thiogalaktosida (galaktosida transasetilase permease)
galaktosa + glukosa
laktosa
laktosa eksternal
membran sel gen regulator = lacI gen struktural = lacZ, lacY, lacA elemen pengontrol = promoter (P) dan operator (O) Suharsono.2005. BTK505. IPB
Regulasi lac 1. Operon di bawah kontrol negatif • Jika berinteraksi dengan protein regulator, transkripsi dihambat • Protein regulator sebagai represor, disandi oleh lacI 2. Operon indusibel • Jika represor menempel pada operator, transkripsi dihambat • Jika ada efektor, represor tidak mengikat operator, maka gen=gen struktural ditranskripsikan
Suharsono.2005. BTK505. IPB
3. Operon lac di bawah kontrol positif • Jika berinteraksi dengan protein regulator CAP (catabolite activator protein), laju transkripsi meningkat • CAP memiliki kemiripan dengan CRP (cyclic AMP receptor protein) • CAP menempel pada elemen pengontrol di dekat promoter, menyebabkan laju transkripsi meningkat selama tingkat glukosa rendah. Meningkatnya konsentrasi glukosa menyebabkan CAP lepas dari elemen pengontrol, dan transkripsi lac menurun tajam
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon lac Jika ada glukosa RNA pol
Gen
lacI
P
O
lacZ
lacY
lacA
mRNA Protein (enzim)
Prot. regulator
gen regulator = lacI gen struktural = lacZ, lacY, lacA elemen pengontrol = promoter (P) dan operator (O) Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon lac Jika ada laktosa lacI
Gen
P
lacZ
O
lacY
lacA
RNA pol
mRNA Protein (enzim)
laktosa
Prot. regulator
β-galaktosidase Protein M Thiogalaktosida (galaktosida transasetilase peremease)
galaktosa + glukosa
laktosa
laktosa eksternal
gen regulator = lacI membran sel gen struktural = lacZ, lacY, lacA elemen pengontrol = promoter (P) dan operator (O) Suharsono.2005. BTK505. IPB
E. coli tipe liar Bila tidak ada laktosa (ada sumber C lain): β-gal, protein M, thiogalaktosatransasetilase rendah (1/1000 konsentrasi ketiga protein saat ada laktosa) Bila ditambahkan laktosa: 3-4 menit, ketiga protein tsb disintesis
Laktosa sebagai inducer
Di sitoplasma: β-gal Allolaktosa + Represor Laktosa
Represor tidak mampu mengikat operator
Operon lac diekspresikan Kesimpulan: Allolaktosa adalah molekul efektor Suharsono.2005. BTK505. IPB
Molekul efektor
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Mutasi pada operon lac Mutasi pada lacZ dan lacY Æ operon tidak terinduksi laktosa lacZ- Æ β-gal tidak dihasilkan
Laktosa tidak dapat diubah menjadi allolaktosa
Laktosa tidak dapat masuk kedalam sel lacY- Æ Protein M tidak dihasilkan IPTG dapat masuk & berinteraksi dg represor lacI- Æ ekspresi operon konstitutif (+/- Induser Æ sintesis β-gal & prot M) Resesif: diploid parsial (WT x F’ lacI- lacZ+ Æ WT) lacI-s Æ ekspresi operon terjadi jika konsentrasi efektor sangat tinggi s = super repress WT x F’ lacI-s lacZ+ Æ mutan (tdk terbentuk β-gal) lacI-s= dominan thd lacI lacI-s lacZ+ F’ lacI+ lacZ+
=
lacI+ lacZ+ F’ lacI-s lacZ+
= mutan
Produk lacI berdifusi, pengaruhnya cis dan trans Suharsono.2005. BTK505. IPB
lacI-d Æ ekspresi operon konstitutif (+/- Induser Æ sintesis β-gal & prot M) Dominan (d): diploid parsial (WT x F’ lacI-d lacZ+ Æ mutan) Mirip lacI- Æ sintesis konstitutif pada sel haploid Mirip lacI-s Æ dominan di dalam sel diploid parsial Represor lac: tetramer Ujung N dan C Æ pengikatan pada operator; tengah Æ pengikatan inducer lac-s: kehilangan kemampuan mengikat inducer (IPTG), kemampuan mengikat DNA normal lac-d: kehilangan kemampuan mengikat DNA, kemampuan mengikat inducer normal F’ lacI-d
lacI+
F’ lacI-s
lacI+
Isopropiltiogalaktosida
Hibrid tetramer
lacO lacZ
lacY
Hibrid tetramer
lacO lacZ
lacY
X Suharsono.2005. BTK505. IPB
Mutan lacI-d
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Mutasi pada lacO lacOc Æ konstitutif; cis-dominan lacO+ lacZ-
Sintesis β-gal konstitutif
F’ lacc lacZ+ lacO+ lacZ+ F’ lacc lacZ-
Sintesis β-gal memerlukan inducer
Represor lac mengenali jumlah nt kecil. Situs untuk represor tumpang-tindih dengan situs untuk RNA pol Peran ganda DNA operator lac Sel tidak terinduksi Æ nt 1-21 berinteraksi dengan represor Sel terinduksi Æ ditranskripsikan menjadi “leader sequence”
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon arabinosa
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon Triptofan
Phosphoribosyl anthranilic acid
Carboxyphenylamino-1deoxyribose-5-phosphate
Asase = Anthranilate synthetase PRTase = Phosphoribosyl transferase IGPSase = Indol-3-glycerol phosphatase Tsase = Tryptophan synthetase Suharsono.2005. BTK505. IPB
Tingkatan regulasi sintesis enzim yang terlibat dalam sintesis triptofan 1.Feedback inhibition Tidak melibatkan gen Produk akhir (trp) menghambat enzim awal (Asase) 2.Regulasi operator-represor Regulasi pada tingkat gen: trpO Æ situs menempel represor trpR Æ represor trp (108 aa) (tetramer) Operon repressible Represor trp tidak mampu mengikat trpO Æ aporepresor triptofan Æ ko-represor Tidak ada triptofan
Ada triptofan
Gen-gen struktural
Protein
+ trp
aporepresor Suharsono.2005. BTK505. IPB
Leader-attenuator
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Transkripsi leader-attenuator
Tidak ada triptofan Transkrip 162 nt (leader), RNA pol mentranskripsi trpE dst Ada triptofan Transkrip 140 nt (leader), RNA pol tidak dapat mentranskripsi trpE dst
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon Triptofan
Tidak ada triptofan Transkrip 162 nt (leader), RNA pol mentranskripsi trpE dst Ada triptofan Transkrip 140 nt (leader), RNA pol tidak dapat mentranskripsi trpE dst Suharsono.2005. BTK505. IPB
Atenuasi
Transkrip RNA: 4 ulangan terbalik yang dapat saling berpasangan (1-2, 2-3, 3-4) membentuk jepit rambut
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Attenuator Leader AUG AAA GCA AUU … UGG UGG CGC ACU UGA 27 54 69 Met Trp Stop
Transkrip RNA: 4 ulangan terbalik yang dapat saling berpasangan (1-2, 2-3, 3-4) membentuk jepit rambut
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Attenuator
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Operon his
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Biosintesis Leucine
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Biosintesis arginin
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Kontrol translasi Terjadi setelah transkrip meninggalkan DNA cetakan Mengatur laju inisiasi translasi, laju pembacaan mRNA, stabilitas mRNA 1. Efisiensi penempelan ribosom Semakin efisien, semakin banyak produk translasi (protein) 2. Penggunaan kodon Penggunaan kodon sinonim (kodon tidak populer, misalnya ser Æ 6 kodon) Æ produk rendah 3. Represi translasi protein subunit besar ribosom L11 Jika diambil dari larutan Æ translasi terus jika over produksi Æ translasi berhenti
Suharsono.2005. BTK505. IPB
Contoh proses pembentukan ribosom
rRNA
mRNA
16S, 23S, 5S
rprotein
Berlebihan Æ hambat
ribosom
Ribosom E. coli: 52 rprotein (disandi oleh 52 gen) + 3 rRNA (16S, 23S, 5S) Jika rRNA ada di sel, rprotein berasosiasi Æ ribosom Æ rprotein disintesis terus Jika rRNA tidak ada di sel (rprotein banyak) --> rprotein mengikat mRNAnya Æ translasi rprotein berhenti Kemampuan rprotein mengikat rRNA dan mRNA Kesamaan struktural situs penempelan rprotein pada rRNA dan mRNA Kesamaan rRNA dan mRNA (sekuens nt, struktur sekunder) rprotein lebih kuat mengikat rRNA darpada mRNA Suharsono.2005. BTK505. IPB