Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
REGULASI BALAP 2016 Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap Motor khusus Vespa di Indonesia atau disebut juga BALAP VESPA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kelas Standart (2T) s/d 166cc : Standart 2T Kelas Tune up (2T) s/d 180cc : TU 2T Kelas Tune up (2T) s/d 180cc : TU 2T Kelas FFA (2T) s/d 250cc : FFA 2T Kelas Small Frame Tune up (2T) s/d 125cc : SF TU 2T Kelas Small Frame FFA (2T) s/d 250cc : SF FFA 2T Kelas Standart Pabrik Tune Up (4T) s/d 155cc Kelas Tune up (4T) s/d 160cc : TU 160cc 4T Kelas Tune up (4T) s/d 220cc : TU 220cc 4T Kelas FFA (4T) s/d 300cc : FFA 300cc 4T Kelas SuperFFA : Super FFA
Page 1 of 36
Scooter 1 Scooter 2 ScooterGP 2T Scooter 3 Scooter 4 Scooter 5 Scooter 6 (Non Pembalap) Scooter 7 Scooter 8 / ScooterGP 4T Scooter 9 Scooter 10
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
1. PENDAHULUAN. Peraturan-Peraturan balap motor khusus Vespa dan Piaggio berikut ini, merupakan lampiran dan/atau tambahan/ pelengkap dari Peraturan Dasar Olahraga balap Indonesia, berikut Lampiran-lampiran lain yang terkait, guna mengatur dan menjadi panduan bagi penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan balap sepeda motor khusus Vespa dan Piaggio di Indonesia (kecuali kegiatan tingkat Internasional, mengikuti peraturan Internasional). 2. PRINSIP DASAR. Peraturan-peraturan Perlombaan beserta Peraturan-peraturan lain, termasuk Peraturan Dasar Olahraga Nasional dan Lampiran-lampirannya yang terkait, mohon agar dapat diikuti oleh semua pihak yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan balap motor khusus Vespa, baik Panitia Penyelenggara, Panitia Pelaksana maupun Peserta (lihat pasal 80.1 tentang Peraturan Dasar Nasional). 3. KELAS-KELAS UTAMA BALAP MOTOR KHUSUS VESPA / PIAGGIO. Kelas-kelas Utama yang dilombakan untuk Kejuaraan Balap Motor khusus Vespa di Indonesia atau disebut juga BALAP VESPA adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Kelas Standart (2T) s/d 166cc : Standart 2T Kelas Tune up (2T) s/d 180cc : TU 2T Kelas Tune up (2T) s/d 180cc : TU 2T Kelas FFA (2T) s/d 250cc : FFA 2T Kelas Small Frame Tune up (2T) s/d 125cc : SF TU 2T Kelas Small Frame FFA (2T) s/d 250cc : SF FFA 2T Kelas Standart Pabrik Tune Up (4T) s/d 155cc Kelas Tune up (4T) s/d 160cc : TU 160cc 4T Kelas Tune up (4T) s/d 220cc : TU 220cc 4T Kelas FFA (4T) s/d 300cc : FFA 300cc 4T Kelas SuperFFA : Super FFA
Scooter 1 Scooter 2 ScooterGP 2T Scooter 3 Scooter 4 Scooter 5 Scooter 6 (Non Pembalap) Scooter 7 Scooter 8 / ScooterGP 4T Scooter 9 Scooter 10
Adapun kelas-kelas lainnya - termasuk dalam kategori balap motor khusus Vespa yang tidak tercantum dalam pembahasan dibawah ini - merupakan Kelas Pendukung (Supporting Class). 4. SPESIFIKASI REGULASI BODY DAN MESIN. Spesifikasi teknik untuk masing-masing kelas dalam balap kendaraan roda dua khusus Vespa, harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan dibawah ini (merupakan pengembangan serta penyempurnaan dari regulasi balap Vespa yang dikeluarkan oleh Vespa Balap Indonesia (VBI) pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan periode tahun (2015 / Gathering VBI tanggal 30 Januari, 2016) :
Page 2 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas Standart 2T s/d 166cc (SCOOTER 1)
Sub bagian
Bagian Body
Kemudi / Stang 1. Stang menggunakan produk Vespa boleh dimodifikasi. 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body. 3. Small frame body dilarang dipergunakan pada kelas standart 2T 4. Wajib menggunakan produk Vespa / Piaggio / Bajaj 2T large body, Tahun pembuatan dan Type Body bebas. 5. Dilarang melubangi body bagian depan, kecuali lubang lampu sein atau lubang bekas emblem. 6. Spakbord depan harus terpasang 7. Box samping kiri dan kanan wajib terpasang, 8. Box samping boleh di bobok, dipotong atau di modifikasi. 9. Seluruh lampu harus dilepas 10. Diperbolehkan menggunakan injakan kaki (foot step) tambahan 11. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi. 12. Jok (bebas) 13. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus dilepas 14. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (diperbolehkan menggunakan bahan plastic atau logam) 15. Jika ada hal hal yang dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain, maka wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26.
Mesin
Fork depan harus menggunakan disain standart vespa 2T (kaki 2 atau kaki 3) Shock Absorber menggunakan disain standart Vespa (oil, single action), per dan bagian dalam Shock Absorber boleh dimodifikasi. Dilarang menggunakan Shock Absorber dengan tabung external (tabung tambahan / tabung ganda). Dilarang menggunakan Shock Absorber double action Dilarang menggunakan Shock Absorber GAS Dilarang menggunakan Shock Absorber yang dapat di stel (Adjustable Shock Absorber) Diperbolehkan modifikasi rem menjadi rem cakram (disk brake) pada roda depan dan belakang. Matrial kampas rem bebas. Lebar Velg (bebas), Diameter Velg max 10” Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Head 27. Head standart disain vespa boleh di modifikasi (Porting, Polish & Bubut). 28. Tidak diperbolehkan merubah posisi lubang busi, diluar standart disain vespa (seperti lubang busi dipindah posisinya ke tengah). 29. Tidak diperkenankan menggunakan produk after market khusus kompetisi Cylinder 30. Cylinder Block harus menggunakan Block 3 Port (menggunakan standart original disain 3 port Vespa 150cc) 31. Ukuran lubang port boleh diperbesar, 32. Diperbolehkan menggunakan Cylinder Block diluar brand vespa / piaggio asal memiliki maksimal 3 lubang port saja. Page 3 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
33. Tidak diperbolehkan menggunakan Cylinder Block 5 port atau block 5 port yang dirubah menjadi 3 port. 34. Kapasitas cylinder maximum 166cc Piston 35. Piston harus menggunakan original design Vespa, 36. Piston boleh dimodifikasi (dipotong atau pengurangan beban). 37. Ukuran piston maximum 12M atau diameter 60,2mm. 38. Kapasitas cylinder max 166cc Engine Block 39. Engine Block menggunakan original disain Vespa, boleh dimodifikasi 40. Kruk As menggunakan standart disain vespa, boleh dimodifikasi, 41. Bentuk dan ukuran Kruk As bebas 42. panjang stroke max 57mm (standart disain Vespa) 43. Lubang hisap boleh diperbesar Karburator 44. Karburator standart disain Vespa. Boleh dimodifikasi 45. Diameter ventury max 20mm, 46. Tutup Karburator harus terpasang, boleh dimodifikasi. 47. Tidak diperbolehkan menggunakan intake tambahan 48. Tidak diperbolehkan menggunakan katup buluh. Pengapian 49. Magnet harus standart design Vespa (diperbolehkan menggunakan brand Bajaj), 50. Dilarang mengurangi beban kipas magnet dengan cara apapun. 51. Tidak diperkenankan menggunakan kipas berbahan dasar plastik 52. Besi penutup kipas wajib terpasang (safety). 53. Sistim Pengapian harus standart design Vespa (sistim AC) 54. Boleh menggunakan Platina atau CDI (bebas) 55. Spul magnet harus standart disain vespa, boleh modifikasi kumparan. (gulungan kabel dengan tujuan untuk penambahan daya / supply listrik) 56. Spul magnet lampu boleh dilepas 57. Plat tatakan Spul magnet harus standart disain vespa 58. Coil (bebas) 59. Busi (bebas) 60. Kabel busi (bebas) 61. Kabel listrik (bebas) Transmisi 62. Gear menggunakan disain standart vespa, (max 4 speed), Perbandingan gigi (gear ratio) bebas. 63. Rumah plat kopling tidak boleh dibubut atau dilubangi diluar standart disain Vespa, dengan tujuan untuk mengurangi beban. 64. Per plat kopling (bebas) 65. Plat kopling menggunakan disain standart produk vespa, 66. Dilarang menggunakan plat kopling berbahan dasar veramic atau plat kopling khusus untuk kompetisi. Knalpot 67. Knalpot harus disain standart Vespa. 68. Knalpot boleh menggunakan produk asli Vespa atau after market produk dalam negeri. 69. Bentuk luar tabung knalpot harus sesuai standart produk vespa. 70. Bagian dalam knalpot boleh di modifikasi. 71. Bagian pipa dari Engine Block sampai ke saringan standart disain Vespa 72. Lubang exhaust boleh dimodifikasi.
Page 4 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas Tune Up 2T s/d 180cc (SCOOTER 2 untuk kelas Pemula dan Pemula +) (nama lama pada tahun 2011 adalah kelas NBR )
Bagian Body
Sub bagian Stang 1. Stang menggunakan produk Vespa boleh dimodifikasi. 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Body Small frame body dilarang dipergunakan pada kelas Tune Up 2T. 4. Wajib menggunakan produk Vespa / Piaggio / Bajaj 2T large body, Tahun pembuatan dan Type Body bebas. 5. Bagian depan body boleh dipotong atau dilubangi 6. Spakbord depan harus terpasang 7. Box samping kiri dan kanan wajib terpasang, 8. Box samping kiri kanan boleh dibobok atau dipotong (maksimal 50%). 9. Body boleh dipotong (maksimal 20%), tetapi tetap menggunakan produk large body - Vespa atau Bajaj. 10. Seluruh lampu harus dilepas 11. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 12. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi. 13. Jok bebas 14. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus dilepas 15. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (berbahan dasar plastic atau logam) 16. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
17. Fork depan harus menggunakan disain standart vespa 2T (kaki 2 atau kaki 3) 18. Shock Absorber menggunakan disain standart Vespa 2T (oil, single action), per dan bagian dalam Shock Absorber boleh dimodifikasi. 19. Dilarang menggunakan Shock Absorber dengan tabung external (tabung tambahan / tabung ganda). 20. Dilarang menggunakan Shock Absorber double action 21. Dilarang menggunakan Shock Absorber GAS 22. Dilarang menggunakan Shock Absorber yang dapat di stel (Adjustable Shock Absorber) 23. Diperbolehkan modifikasi rem tromol menjadi rem cakram (disk brake) pada roda depan dan belakang. 24. Matrial kampas rem bebas. 25. Lebar Velg (bebas), 26. Diameter Velg max 10” 27. Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 28. Head standart disain vespa boleh di modifikasi (Porting, Polish & Bubut). 29. Diperbolehkan merubah posisi lubang busi, (diluar standart disain vespa) 30. Tidak diperkenankan menggunakan produk after market khusus kompetisi Cylinder 31. Cylinder Block harus menggunakan Block 3 Port (menggunakan standart disain port Vespa 150cc) 32. Diperbolehkan menggunakan Cylinder Block diluar brand vespa / piaggio asal memiliki maksimal 3 lubang port saja. Page 5 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
33. Lubang port berjumlah 3 buah tetapi ukuran lubang boleh diperbesar. 34. Tidak diperbolehkan menggunakan Block 5 port yang diubah menjadi 3 port. 35. Diperbolehkan menggunakan spacer/ packing metal dengan ketebalan bebas, dengan pembatasan cc maximum 180cc Piston 36. Piston (bebas), 37. Ring piston (bebas). 38. Ukuran piston maximum diameter 62mm. 39. Kapasitas cylinder maximum 180cc Engine Block 40. Engine Block menggunakan disain Original Vespa, boleh dimodifikasi. 41. Menggunakan original disain Vespa, boleh dimodifikasi, bentuk dan ukuran bebas 42. Panjang stroke standart disain Vespa (57mm) 43. Stang seher (bebas). Karburator. 44. Karburator (bebas), diameter ventury max 26mm, 45. Tidak diperkenankan memperbesar ventury Karburator diatas diameter 26mm 46. Diperbolehkan menggunakan intake tambahan 47. Diperbolehkan menggunakan katup buluh. 48. Intake harus berada di block mesin (Crank Case) 49. Dilarang menggunakan Intake dengan sistim langsung ke Block Cylinder. 50. Diperbolehkan menggunakan Intake dengan sistim langsung (di las) ke Block Mesin, Pengapian 51. Kipas pendingin harus standart design Vespa (diperbolehkan menggunakan brand Bajaj), boleh dimodifikasi. 52. Kipas Magnet stadart disain Vespa, boleh dimodifikasi, boleh dibubut. 53. Boleh melakukan pengurangan beban pada kipas pendingin. 54. Tidak diperbolehkan menggunakan kipas produk after market khusus kompetisi. 55. Tidak diperbolehkan menggunakan kipas berbahan dasar plastik (safety) 56. Besi penutup kipas wajib terpasang. 57. Sistim Pengapian harus standart design Vespa (sistim AC) 58. Boleh menggunakan Platina atau CDI 59. Jika menggunakan Platina bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 60. Jika menggunakan CDI bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 61. Spul Magnet (bebas). 62. Plat tatakan Spul magnet (bebas). 63. Coil (bebas) 64. Busi (bebas) 65. Kabel busi (bebas) 66. Kabel listrik (bebas) Transmisi 67. Gear menggunakan disain standart vespa (max 4 speed), Perbandingan gigi (gear ratio) bebas. 68. Rumah plat kopling disain standart Vespa, boleh di modifikasi. 69. Per plat kopling (bebas) 70. Plat kopling menggunakan disain standart vespa, 71. Dilarang menggunakan plat kopling berbahan dasar veramic atau produk plat kopling khusus kompetisi. Page 6 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Knalpot 72. Knalpot (bebas).
Page 7 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas Tune Up 2T s/d 180cc (KHUSUS Kelas OPEN / SCOOTERGP)
Bagian Body
Sub bagian Stang 73. Stang menggunakan produk Vespa boleh dimodifikasi. 74. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 75. Body Small frame body dilarang dipergunakan pada kelas Tune Up 2T. 76. Wajib menggunakan produk Vespa / Piaggio / Bajaj 2T large body, Tahun pembuatan dan Type Body bebas. 77. Bagian depan body boleh dipotong atau dilubangi 78. Spakbord depan harus terpasang 79. Box samping kiri dan kanan wajib terpasang, 80. Box samping kiri kanan boleh dibobok atau dipotong (maksimal 50%). 81. Body boleh dipotong (maksimal 20%), tetapi tetap menggunakan produk large body - Vespa atau Bajaj. 82. Seluruh lampu harus dilepas 83. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 84. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi. 85. Jok bebas 86. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus dilepas 87. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (berbahan dasar plastic atau logam) 88. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
89. Fork depan harus menggunakan disain standart vespa 2T (kaki 2 atau kaki 3) 90. Shock Absorber bebas 91. Diperbolehkan modifikasi rem tromol menjadi rem cakram (disk brake) pada roda depan dan belakang. 92. Matrial kampas rem bebas. 93. Lebar Velg (bebas), 94. Diameter Velg max 10” 95. Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 96. Head standart disain vespa boleh di modifikasi (Porting, Polish & Bubut). 97. Tidak diperkenankan menggunakan produk after market khusus kompetisi 98. Diperbolehkan merubah posisi lubang busi, (diluar standart disain vespa) Cylinder 99. Cylinder Block harus menggunakan Block 3 Port (menggunakan standart disain port Vespa 150cc) 100. Diperbolehkan menggunakan Cylinder Block diluar brand vespa / piaggio asal memiliki maksimal 3 lubang port saja. 101. Lubang port berjumlah 3 buah tetapi ukuran lubang boleh diperbesar. 102. Tidak diperbolehkan menggunakan Block 5 port yang diubah menjadi 3 port. 103. Diperbolehkan menggunakan spacer/ packing metal dengan ketebalan bebas, dengan pembatasan cc maximum 180cc
Page 8 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
Piston 104. Piston (bebas), 105. Ring piston (bebas). 106. Ukuran piston maximum diameter 62mm. 107. Kapasitas cylinder maximum 180cc Engine Block 108. Engine Block menggunakan disain Original Vespa, boleh dimodifikasi. 109. Menggunakan original disain Vespa, boleh dimodifikasi, bentuk dan ukuran bebas 110. Panjang stroke standart disain Vespa (57mm) 111. Stang seher (bebas). Karburator 112. Karburator (bebas), diameter ventury max 26mm, 113. Tidak diperkenankan memperbesar ventury Karburator diatas diameter 26mm 114. Diperbolehkan menggunakan intake tambahan 115. Diperbolehkan menggunakan katup buluh. 116. Iintake harus di block mesin (Crank Case) 117. Diperbolehkan menggunakan Intake dengan sistim langsung (di las) ke Block Mesin, 118. Dilarang menggunakan Intake dengan sistim langsung ke Block Cylinder. Pengapian 119. Kipas pendingin harus standart design Vespa (diperbolehkan menggunakan brand Bajaj), boleh dimodifikasi. 120. Kipas Magnet stadart disain Vespa, boleh dimodifikasi, boleh dibubut. 121. Boleh melakukan pengurangan beban pada kipas pendingin. 122. Tidak diperbolehkan menggunakan kipas produk after market khusus kompetisi. 123. Tidak diperbolehkan menggunakan kipas berbahan dasar plastik (safety) 124. Besi penutup kipas wajib terpasang. 125. Sistim Pengapian harus standart design Vespa (sistim AC) 126. Boleh menggunakan Platina atau CDI 127. Jika menggunakan Platina bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 128. Jika menggunakan CDI bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 129. Spul Magnet (bebas). 130. Plat tatakan Spul magnet (bebas). 131. Coil (bebas) 132. Busi (bebas) 133. Kabel busi (bebas) 134. Kabel listrik (bebas) Transmisi 135. Gear menggunakan disain standart vespa (max 4 speed), Perbandingan gigi (gear ratio) bebas. 136. Rumah plat kopling disain standart Vespa, boleh di modifikasi. 137. Per plat kopling (bebas) 138. Plat kopling menggunakan disain standart vespa, 139. Dilarang menggunakan plat kopling berbahan dasar veramic atau produk plat kopling khusus kompetisi. Knalpot 140. Knalpot (bebas).
Page 9 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas FFA 2T s/d 250cc – (SCOOTER 3) diluar persyaratan dibawah ini, masuk ke kelas SUPER FFA
Sub bagian
Bagian Body
Stang 1. Stang (bebas), 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Body Small frame body dilarang dipergunakan pada kelas FFA 2T Wajib menggunakan produk Vespa / Piaggio / Bajaj 2T large body, Tahun pembuatan dan Type Body bebas.S 4. pakbord depan harus terpasang. 5. Box samping kiri dan kanan harus tetap terpasang. 6. Box samping kiri dan kanan boleh dibobok atau dipotong (maksimal 50%), 7. Boleh melakukan pengurangan beban, boleh dipotong (maksimal 20%), tetapi tetap menggunakan produk large body - Vespa atau Bajaj 8. Tahun produksi body bebas. 9. Seluruh lampu harus dilepas 10. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 11. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi. 12. Jok (bebas) 13. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus dilepas 14. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (berbahan dasar plastic atau logam) 15. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
16. Fork depan harus menggunakan disain standart vespa 2T (kaki 2 atau kaki 3), boleh dimodifikasi. 17. Sistim rem (bebas) 18. Matrial kampas rem (bebas). 19. Shock Absorber (bebas). 20. Velg (bebas), 21. Diameter Velg maksimal 12 Inch 22. Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 23. Cylinder Head (bebas) Cylinder 24. Cylinder Block (bebas) Piston 25. Piston (bebas). 26. Kapasitas cylinder max 250cc (masalah safety) Block 27. Block (bebas). 28. Kruk As (bebas) 29. Stang seher (bebas) Karburator 30. Karburator (bebas)
Page 10 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
Pengapian 31. Pengapian (bebas) Transmisi 32. Gear Box (bebas) Kipas pendingin/ Magnet 33. Besi penutup kipas wajib terpasang (safety). 34. Kipas pendingin (bebas) 35. Diperbolehkan menggunakan pendingin air (water cooling system) 36. Diperbolehkan menggunakan pendingin olie (oil cooler) Pengapian 37. Sistim Pengapian (bebas) Karburator 38. Karburator. a. Karburator boleh dimodifikasi, diameter ventury max 36mm, b. Diperbolehkan menggunakan intake tambahan c. Diperbolehkan menggunakan katup buluh. Knalpot 39. Knalpot (bebas)
Page 11 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Vespa Small Frame 2T Tune Up s/d 125cc – (SCOOTER 4) (nama lama pada tahun 2012 adalah kelas PTS Tune Up, revisi regulasi Agustus 2015 )
Bagian Body
Sub bagian Stang 1. Stang menggunakan produk Vespa boleh dimodifikasi. 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Menggunakan body Vespa Small Frame, tahun produksi bebas, bagian depan boleh dilubangi atau dimodifikasi 4. Spakbord depan harus terpasang. 5. Tutup mesin sebelah kanan boleh dilepas, box samping kiri dan kanan boleh di bobok, boleh dimodifikasi. 6. Seluruh lampu harus dilepas 7. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 8. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi. 9. Jok bebas 10. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus dilepas 11. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (berbahan dasar plastic atau logam) 12. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
13. Fork harus menggunakan disain standart vespa (standart small frame kaki 2), boleh dimodifikasi. 14. Diperbolehkan modifikasi rem menjadi rem cakram (disk brake) pada roda depan dan belakang. 15. Matrial kampas rem bebas. 16. Shock Absorber depan dan belakang menggunakan desain standart Vespa small frame 2T (oil, single action), per dan bagian dalam Shock Absorber boleh dimodifikasi. 17. Dilarang menggunakan Shock Absorber dengan tabung external (tabung tambahan / tabung ganda). 18. Dilarang menggunakan Shock Absorber double action 19. Dilarang menggunakan Shock Absorber GAS 20. Dilarang menggunakan Shock Absorber yang dapat di stel (Adjustable Shock Absorber) 21. Lebar Velg (bebas), 22. Diameter Velg max 10” 23. Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 24. Head standart disain vespa small frame boleh di modifikasi (Porting, Polish & Bubut). 25. Diperbolehkan merubah posisi lubang busi, (diluar standart disain vespa) 26. Tidak diperkenankan menggunakan produk after market khusus kompetisi Cylinder 27. Block harus menggunakan original standart Vespa, dengan basic block 90cc atau 100cc. 28. Tidak diperbolehkan menggunakan Cylinder Block basic 125cc (Small Frame Primavera) 29. Tidak diperbolehkan menggunakan Cylinder Block produk kompetisi.
Page 12 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
30. Kapasitas cylinder max 125cc, 31. Diperbolehkan melakukan penambahan ketinggian cylinder block, Piston 32. Piston (bebas), 33. Diameter piston maximum 54mm. – (Kapasitas cylinder max 125cc). Engine Block 34. Harus menggunakan Engine Block standart original disain Vespa Small Frame, (bentuk bagian luar harus sama dengan engine block original Vespa small frame 90cc atau 100cc), boleh modifikasi, 35. Stroke (maximum 54mm) – (Kapasitas cylinder max 125cc) 36. Kruk As bebas. (bentuk dan ukuran stroke maximum 54mm) 37. Stang seher bebas. Karburator 38. Karburator Max 24mm. a. Karburator boleh dimodifikasi, tetapi diameter ventury max 24mm, (Tidak diperkenankan memperbesar ventury Karburator diatas diameter 24mm) b. Diperbolehkan menggunakan intake tambahan c. Diperbolehkan menggunakan katup buluh. d. Dilarang menggunakan sistim karburasi langsung ke Cylinder Block. Pengapian 39. Kipas pendingin harus standart design dan bentuk luar original Vespa small frame, boleh dimodifikasi, seperti pengurangan beban dll. 40. Tidak diperbolehkan menggunakan kipas magnet produk after market khusus kompetisi. 41. Tidak diperbolehkan menggunakan kipas magnet berbahan dasar plastic. 42. Besi cover penutup kipas wajib terpasang. 43. Pengapian harus standart design (sistim AC) 44. Boleh menggunakan Platina atau CDI 45. Jika menggunakan Platina bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 46. Jika menggunakan CDI bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 47. Spul Magnet standart Vespa boleh dimodifikasi. 48. Kipas Magnet stadart Vespa small frame, boleh dimodifikasi 49. Plat tatakan Spul magnet (bebas). 50. Coil (bebas) 51. Busi (bebas) 52. Kabel busi (bebas) 53. Kabel listrik (bebas) Transmisi 54. Rumah plat kopling menggunakan disain standart Vespa smallframe, boleh di modifikasi. 55. Plat kopling menggunakan disain standart vespa, boleh dimodifikasi 56. Gear menggunakan disain standart vespa (max 4 speed), 57. Perbandingan gigi (gear ratio) bebas. 58. Per plat kopling (bebas). Knalpot 59. Knalpot (bebas).
Page 13 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Vespa Small Frame 2T FFA s/d 250cc – (SCOOTER 5) diluar persyaratan dibawah ini, masuk ke kelas SUPER FFA. (revisi regulasi Agustus 2015 )
Sub bagian
Bagian Body
Stang 1. Stang disain standart Vespa, boleh dimodifikasi. 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Menggunakan body Vespa Small Frame, tahun produksi bebas, bagian depan boleh dilubangi atau dimodifikasi 4. Spakbord depan harus terpasang 5. Tutup mesin sebelah kanan boleh dilepas, box samping kiri dan kanan boleh di bobok, boleh dimodifikasi. 6. Seluruh lampu harus dilepas 7. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 8. Posisi pedal rem belakang boleh dimodifikasi. 9. Jok bebas 10. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus dilepas 11. Spoiler bagian bawah boleh dipasang. (harus berbahan dasar plastic atau logam) 12. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
13. Fork depan harus menggunakan disain standart vespa (standart kaki 2) boleh dimodifikasi, 14. Sistim rem (bebas) 15. Matrial kampas rem (bebas). 16. Shock Absorber depan dan belakang (bebas). 17. Lebar Velg (bebas), 18. Diameter Velg max 10” 19. Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 20. Head (bebas) Cylinder 21. Block Cylinder (bebas) Engine Block 22. Harus menggunakan Block standart original disain Vespa Small Frame, (bentuk bagian luar harus sama dengan block original Vespa Small Frame), boleh dimodifikasi, 23. Kruk As (bebas). 24. Stang seher (bebas). Piston 25. Piston (bebas). 26. Kapasitas cylinder maximum 250cc (safety) Karburator 27. Karburator (bebas).
Page 14 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
Pengapian 28. Besi cover penutup kipas magnet wajib terpasang. 29. Sistim Pengapian (bebas) 30. Kipas pendingin (bebas) 31. Kipas magnet (bebas) 32. Coil (bebas) 33. Busi (bebas) 34. Kabel busi (bebas) 35. Kabel listrik (bebas) Transmisi 36. Gear Box bebas (max 4 speed) 37. Rumah plat kopling (bebas) 38. Per plat kopling (bebas) 39. Plat kopling (bebas) Knalpot 40. Knalpot (bebas).
Page 15 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas Standart Tune Up 4T s/d 155cc– (SCOOTER 6 – Non Pembalap) (kelas baru 2016 )
Sub bagian
Bagian Body
Stang 1. Stang harus menggunakan disain standart Vespa, sesuai type kendaraan. 2. Cover plastic stang atas dan bawah harus terpasang (safety). 3. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (diperbolehkan menggunakan gas spontan) Body 4. Body standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan, 5. Dilarang melubangi body kendaraan dengan tujuan untuk mengurangi beban. 6. Spakbord depan wajib terpasang 7. Spakbord belakang wajib terpasang. 8. Box samping kiri kanan tidak boleh dilubangi atau dipotong atau di bobok dengan tujuan untuk mengurangi beban. 9. Speedo meter disarankan untuk di lepas (jika tidak di lepas, wajib di plester menggunakan plester lebar atau lakban) 10. Seluruh lampu harus dilepas. 11. Spion harus dilepas. 12. Seluruh komponen body yang terbuat dari bahan plastic disarankan untuk di lepas. 13. Plat nomor polisi depan dan belakang, wajib di lepas 14. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 15. Jok bebas 16. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg diperkirakan berbahaya, harus dilepas 17. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
Fork depan harus standart sesuai type kendaraan, Diperbolehkan mengganti cakram rem depan (safety). Dilarang mengganti rem belakang, harus standart sesuai type kendaraan. Kabel rem standart, sesuai dengan type kendaraan. Matrial kampas rem bebas. Shock Absorber depan dan belakang bebas. Velg bebas, Diameter Velg max 12” Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 26. Standart disain Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan, boleh di Porting, Polish & Bubut 27. Diperbolehkan melakukan pengurangan ketinggian mangkok cylinder head, dengan tujuan untuk menaikan kompresi mesin. 28. Kompresi mesin bebas. 29. Diperbolehkan memperbesar lubang lubang di bagiah cylinder head. 30. Tampak luar cylinder head harus standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan. 31. Cam Shaft harus standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan. 32. Klep harus standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan 33. Jumlah dan ukuran klep harus standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan. 34. Tidak diperbolehkan menggunakan klep yang menggunakan bahan titanium. 35. Spring Valve (per klep) Bebas 36. Mekanis system penggerak klep harus standart sesuai type kendaraan (rocker arm atau direct / shim under bucket) 37. Tidak diperbolehkan merubah posisi lubang busi, diluar standart disain Vespa / Piaggio 4T 38. Tidak diperbolehkan melakukan penambahan apapun pada bagian luar Head. Cylinder 39. Bentuk bagian luar cylinder harus standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan, dan tidak diperbolehkan menggunakan produk after market (diluar brand Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan). 40. Tidak diperbolehkan melakukan penambahan apaun pada bagian luar Block Cylinder. Page 16 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
Piston 41. Piston harus standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan, boleh dimodifikasi 42. Diameter piston, harus standart sesuai type kendaraan (lihat peraturan nomor 53) 43. Diperbolehkan melakukan modifikasi pada bagian dalam piston standart. 44. Tidak diperbolehkan menggunakan piston berbahan titanium. Engine Block 45. Block harus menggunakan standart Vespa / Piaggio 4T, sesuai type kendaraan 46. Kapasitas mesin, sesuai type kendaraan, (s/d 155cc – dan harus sesuai dengan type kendaraan) 47. Kruk As harus standart, sesuai dengan type kendaraan Vespa / Piaggio, tidak boleh di modifikasi. 48. Stang piston bentuk dan ukuran sesuai type kendaraan Vespa / Piaggio. tidak boleh di modifikasi. 49. Tidak diperbolehkan menggunakan stang piston berbahan titanium. 50. Tidak diperbolehkan melakukan penambahan apaun pada bagian luar Engine Block. Tampak luar engine block harus standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan. 51. Engine mounting bebas. 52. Kapasitas cylinder sesuai dengan type kendaraan (Pemeriksaan setelah pertandingan) Bore
Stroke
CC
62.60
39.50
121,511
52.00
58.60
124,387
62.50
48.60
149,027
62.60
48.60
149,505
58.00
58.60
154,747
Sistim Karburasi / Injection 53. Sistim karburasi a. Tampak luar Karburasi / Injection wajib standart sesuai type kendaraan, b. Bagian dalam system karburasi / Injection boleh dimodifikasi, seperti memperbesar lubang ventury, polish porting, mengganti komponen bagian dalam system karburasi, c. Box saringan udara wajib terpasang, dimensi sesuai standart type kendaraan. d. Box saringan boleh dilubangi e. Bagian dalam saringan udara boleh di modifikasi. Pengapian 54. Kipas pendingin standart Vespa /Piaggio, sesuai type kendaraan, boleh dipotong, boleh dilubangi. 55. Penutup kipas pendingin wajib terpasang. 56. Pengapian wajib standart disain pabrik, baik kabel maupun CDI, tidak boleh dimodifikasi dalam bentuk apapun. 57. CDI harus disain standart Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan.tidak boleh dimodifikasi. 58. Tidak diperbolehkan menggunakan ECU manipulator. 59. Tidak diperbolehkan melakukan pengaturan EFR (khusus untuk mesin injection) 60. Spul Magnet (bebas). 61. Bahan dan matrial kabel listrik (kecuali kabel busi), harus standart vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan. 62. Bahan dan matrial kabel busi (bebas) 63. Plat tatakan Spul magnet boleh di modifikasi. boleh dipotong, boleh dilubangi. 64. Coil (bebas) 65. Busi (bebas) Transmisi 66. Gear Box standart produk Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan. 67. Belt CVT harus standart sesuai type kendaraan (tidak diperbolehkan menggunakan produk after market). 68. Perbandingan gigi (gear ratio) standart produk Vespa / Piaggio, sesuai type kendaraan. 69. Plat kopling bebas, boleh di modifikasi. Page 17 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
70. 71. 72. 73. 74.
Per plat kopling bebas, boleh dimodifikasi Per CVT bebas, boleh dimodifikasi. Roller Bebas, boleh dimodifikasi. Rumah Roller CVT standart sesuai type kendaraan. Cover Transmisi wajib terpasang (faktor keamanan)
Knalpot 75. Knalpot standart Vespa (pabrik), sesuai type kendaraan. 76. Tidak diperbolehkan modifikasi pipa knalpot (mulai dari blok mesin sampai tabung peredam harus standart sesuai type kendaraan) 77. Bagian luar tabung peredam, baik bentuk dan ukuran, harus sesuai dengan type kendaraan. 78. Diameter lubang bagian luar tabung peredam, standart pabrik, sesuai type kendaraan. 79. Diperbolehkan modifikasi bagian dalam tabung peredam,
Page 18 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas Tune Up 4T s/d 160cc– (SCOOTER 7) (peraturan 2014 – 2015 )
Sub bagian
Bagian Body
Stang 1. Stang bebas, Tidak boleh ada area tajam 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Body bebas, tetapi harus disain Vespa / Piaggio 4T 4. bagian depan boleh dilubangi atau dimodifikasi 5. Spakbord depan harus terpasang 6. Box samping kiri kanan boleh di bobok 7. Seluruh lampu harus dilepas 8. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 9. Jok bebas 10. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg diperkirakan berbahaya, harus dilepas 11. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
12. 13. 14. 15. 16. 17.
Sistim rem (bebas) Matrial kampas rem (bebas). Shock Absorber (bebas). Velg (bebas), Diameter Velg maksimal 12 Inch Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 18. Head produk Vespa / Piaggio, boleh dimodifikasi 19. Tidak diperbolehkan merubah posisi lubang busi, diluar standart disain vespa 4T 20. Tidak diperkenankan menggunakan head produk after market khusus kompetisi (harus produk Vespa sesuai type / jenis kendaraan) 21. Kompresi mesin bebas 22. Boleh merubah sudut mangkok head, 23. Jumlah Klep dan ukuran bebas, batang boleh dirubah, tetapi tidak menggunakan material khusus (Titanium) 24. Camshaft (Noken as) Bebas, 25. Spring Valve (per klep) Bebas 26. Mekanis system penggerak klep bebas (rocker arm atau direct / shim under bucket) Piston 27. Kapasitas cylinder max 160cc (Pemeriksaan setelah pertandingan) 28. Piston (bebas), Cylinder 29. Produk asli Vespa / Piaggio, boleh dimodifikasi 30. Bentuk luar cylinder harus standart Vespa. boleh dimodifikasi 31. Tidak diperbolehkan menggunakan produk after market (diluar brand vespa / piaggio).
Page 19 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
Engine Block 32. Engine Block harus menggunakan standart vespa / Piaggio 4T, boleh dimodifikasi 33. Kruk As bebas (bentuk dan ukuran bebas) 34. Stang seher bentuk dan ukuran bebas, boleh dimodifikasi. 35. Diperbolehkan menggunakan sistim pendingin air (water cooling system) 36. Diperbolehkan melakukan penambahan pendingin olie (oil cooler) Sistim karburasi / Injection 37. Sistim karburasi / Injection bebas, a. Karburasi / Injection boleh dimodifikasi, tetapi diameter ventury max 36mm (pembatasan untuk faktor keamanan – safety), b. Max ventury 36/36 produk bebas. c. Diperbolehkan modifikasi intake. Pengapian 38. Kipas pendingin bebas, boleh dimodifikasi. 39. Penutup kipas pendingin wajib terpasang. 40. Pengapian bebas 41. CDI bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 42. Spul Magnet (bebas). 43. Plat tatakan Spul magnet boleh di modifikasi (bebas). 44. Coil (bebas) 45. Busi (bebas) 46. Bahan dan matrial kabel busi (bebas) 47. Bahan dan matrial kabel listrik (bebas) Transmisi 48. Gear Box bebas 49. Perbandingan gigi (gear ratio) bebas. 50. Plat kopling boleh di modifikasi. 51. Per plat kopling boleh dimodifikasi 52. Mangkok kopling boleh dimodifikasi agar cocok dengan kopling dengan per CVT 53. Per CVT bebas 54. Roller Bebas 55. Rumah Roller CVT bebas dan boleh di modifikasi 56. Belt CVT bebas 57. Cover Transmisi wajib terpasang (untuk keamanan) Knalpot 58. Knalpot (bebas).
Page 20 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas Tune Up 4T s/d 220cc– (SCOOTER 8 / SCOOTERGP) (peraturan 2014 - 2015)
Sub bagian
Bagian Body
Stang 1. Stang bebas, Tidak boleh ada area tajam. 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Body bebas, tetapi harus disain Vespa / Piaggio 4T 4. bagian depan boleh dilubangi atau dimodifikasi 5. Spakbord depan harus terpasang 6. Box samping boleh di bobok 7. Seluruh lampu harus dilepas atau ditutup sticker. 8. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 9. Jok bebas 10. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg diperkirakan berbahaya, harus dilepas 11. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
12. 13. 14. 15. 16. 17.
Sistim rem (bebas) Matrial kampas rem (bebas). Shock Absorber (bebas). Velg (bebas), Diameter Velg maksimal 12 Inch Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Head 18. Head (bebas), 19. Kompresi mesin (bebas) 20. Jumlah Klep dan ukuran bebas, batang boleh dirubah, tetapi tidak menggunakan material khusus (Titanium) 21. Camshaft (Noken as) Bebas, 22. Spring Valve (per klep) Bebas 23. Mekanis system penggerak klep bebas (rocker arm atau direct / shim under bucket) 24. Diperbolehkan menggunakan produk after market (diluar brand vespa / piaggio). Cylinder 25. Bebas, boleh dimodifikasi (pembatasan max 220cc) 26. Diperbolehkan menggunakan produk after market (diluar brand vespa / piaggio). Piston 27. Piston bebas, bentuk dan matrial bebas. 28. Diperbolehkan menggunakan produk after market (diluar brand vespa / piaggio). 29. kapasitas cylinder max 220cc (jika ada protes akan dilakukan pemeriksaan setelah pertandingan) Block 30. Block menggunakan disain standart Vespa / Piaggio, boleh dimodifikasi. 31. Kruk As bebas (bebas) 32. Stang seher (bebas). 33. Diperbolehkan menggunakan sistim pendingin air (water cooling system) 34. Diperbolehkan melakukan penambahan pendingin olie (oil cooler) Page 21 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Mesin
Sistim karburasi / Injection 35. Sistim karburasi / Injection bebas, a. Karburasi / Injection boleh dimodifikasi, tetapi diameter ventury max 36mm (pembatasan untuk faktor keamanan – safety), b. Max ventury 36/36 produk bebas. c. Diperbolehkan modifikasi intake. Pengapian 36. Penutup kipas pendingin wajib terpasang. 37. Kipas pendingin (bebas). 38. Pengapian (bebas) 39. CDI bebas dimodifikasi (tidak harus disain standart Vespa) 40. Spul Magnet (bebas). 41. Plat tatakan Spul magnet boleh di modifikasi (bebas). 42. Coil (bebas) 43. Busi (bebas) 44. Bahan dan matrial kabel busi (bebas) 45. Bahan dan matrial kabel listrik (bebas) Transmisi 46. Gear Box bebas 47. Perbandingan gigi (gear ratio) bebas. 48. Plat kopling boleh di modifikasi. 49. Per plat kopling boleh dimodifikasi 50. Mangkok kopling std tetapi boleh dimodifikasi agar cocok dengan kopling dengan per CVT 51. Per CVT bebas 52. Roller Bebas 53. Rumah Roller CVT bebas dan boleh di modifikasi 54. Belt CVT bebas Knalpot 55. Knalpot (bebas).
Page 22 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas FFA 4T s/d 300cc – (SCOOTER 9). diluar persyaratan dibawah ini, masuk ke kelas SUPER FFA. (peraturan 2014 - 2015 )
Sub bagian
Bagian Body
Stang 1. Stang bebas, Tidak boleh ada area tajam 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Body bebas, tetapi harus disain Vespa / Piaggio / LML 4T 4. Seluruh lampu harus dilepas atau ditutup sticker (factor keamanan) 5. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 6. Jok (bebas) 7. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg membahayakan tetapi melekat di bod, untuk alasan keselamatan harus dilepas. 8. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
9. 10. 11. 12. 13. 14.
Sistim rem (bebas) Matrial kampas rem (bebas). Shock Absorber (bebas). Velg (bebas), Diameter Velg maksimal 12 Inch Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Block 15. Block Bebas, max 300cc (pembatasan cc untuk masalah keamanan). 16. Kruk As (bebas) 17. Stang seher (bebas) 18. Diperbolehkan menggunakan sistim pendingin air (water cooling system) 19. Diperbolehkan melakukan penambahan pendingin olie (oil cooler) Piston 20. Kapasitas cylinder max 300cc (masalah safety) 21. Piston (bebas). Head 22. Head (bebas). Sistim karburasi / Injection 23. Sistim karburasi / Injection (bebas), a. Karburasi / Injection boleh dimodifikasi, tetapi diameter ventury max 36mm (pembatasan untuk faktor keamanan – safety), b. Max ventury 36/36 produk bebas. c. Diperbolehkan modifikasi intake. Pengapian 24. Sistim Pengapian (bebas) Transmisi 25. Gear Box (bebas) Kipas pendingin 26. Kipas pendingin (bebas) Knalpot 27. Knalpot (bebas) Page 23 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Kelas Super FFA 2T & 4T – (SCOOTER 10)
Sub bagian
Bagian Body
Stang 1. Stang bebas. Tidak boleh ada area tajam 2. Sistim mekanik putaran gas boleh dimodifikasi (penggunaan gas spontan) Body 3. Body bebas tetapi harus model scooter, dan tetap menggunakan produk Vespa / Piaggio / Bajaj / Lambretta / LML / Italjet / Gilera atau produk lain yang telah mendapatkan persetujuan dari Panitia Penyelenggara. 4. Spakbord depan harus terpasang 5. Diperbolehkan menggunakan Injakan kaki (foot step) tambahan 6. Jok bebas 7. Seluruh matrial yang tidak berhubungan dengan sistim keamanan kendaraan atau suspensi atau mesin yg berbentuk plastic atau kaca yang melekat di body harus dilepas 8. Hal lain yang tidak berhubungan dengan suspensi atau mesin, tetapi dianggap (oleh panitia penyelenggara lomba) dapat membahayakan pembalap atau peserta lain wajib dilepas.
Suspensi dan Rem
9. 10. 11. 12. 13.
Sistim pengereman (bebas). Shock Absorber (bebas). Lebar Velg (bebas), Diameter Velg max 12” Ban bebas, tahun produksi maksimal 2 tahun (safety)
Mesin
Piston 1. Piston (bebas) 2. Kapasitas cylinder max 300cc (masalah safety) Head 3. Cylinder Head (bebas) Cylinder 4. Block Cylinder (bebas) Block 5. Engine Block (bebas). 6. Kruk As (bebas) 7. Stang seher (bebas) 8. Diperbolehkan menggunakan sistim pendingin air (water cooling system) 9. Diperbolehkan melakukan penambahan pendingin olie (oil cooler) Karburasi 10. Karburasi (bebas). Pengapian 11. Sistim Pengapian (bebas) Transmisi 12. Gear Box (bebas) Kipas pendingin 13. Kipas pendingin (bebas) Knalpot 14. Knalpot (bebas)
Page 24 of 36
Keterangan
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
5. SIRKUIT. a. Perlombaan sepeda motor harus dilaksanakan di sirkuit yang memenuhi semua persyaratan yang ditentukan dan telah diakui/disahkan atau dinyatakan laik oleh PP. IMI atau Pengda IMI sesuai dengan tingkat perlombaan tersebut. Pengecualian terhadap peraturan tersebut diatas, dapat diberikan sepanjang menyangkut panjang lintasan balap dan/atau infrastruktur pendukung misalnya paddock, pit dan lain-lain selama tidak berpengaruh terhadap keselamatan dan keamanan bagi semua pihak yang berada di arena perlombaan (think safety). b. Lintasan balap diusahakan agar dapat diberi pagar pengaman, atau pembatas lintasan, menggunakan bahan yang aman bagi pembalap (safety). c. Lintasan balap diusahakan agar dapat diberi pembatas yang membatasi antara penonton dengan arena balapan (safety)
6. PANITIA PELAKSANA. Susunan, anggota dan pengangkatan Panitia Pelaksana diatur sebagaimana tercantum dalam pasal : 40, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional. Diusahakan agar panitia pelaksana balap motor khusus Vespa melibatkan minimal 3 orang mekanik khusus Vespa atau mekanik yang mengerti standart mesin Vespa, dan melibatkan sekurang kurang nya 2 daerah propinsi (asal domisili mekanik)
7. PEMBALAP. 7.1. Lisensi / KIS (Kartu Izin Start). Para Pembalap yang mengikuti perlombaan, harus memiliki Kartu Ijin Start yang sesuai dengan cabang Olahraga Perlombaan tersebut (lihat pasal : 90, Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional). Jika balapan motor Vespa merupakan balap internal Vespa (tidak diikuti oleh peserta balap motor lainnya dari merek yang berbeda), dan sifatnya adalah eksebisi (atau pertandingan internal persahabatan antara sesama penggemar Vespa), maka dapat menggunakan Izin Start untuk 1 hari pertandingan (One Day KIS) yang dikeluarkan khusus oleh penyelenggara dengan tetap mengacu kepada persyaratan IMI, dengan tetap memperhatikan hal yang sifatnya untuk keselamatan pembalap, dan penonton. 7.2. Jumlah. Jumlah Pembalap yang diperkenankan mengikuti suatu kelas, ditentukan dan dicantumkan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan. Satu kelas, harus diikuti oleh setidak-tidaknya 10 (sepuluh) orang Pembalap. Apabila jumlah pembalap yang mengikuti suatu kelas kurang dari 10 (sepuluh) orang, maka lomba kelas tersebut digabungkan dengan kelas yang diatasnya (atau atas persetujuan minimal 3 orang pembalap dari kelas yang dibawahnya atau berdasarkan keputusan dari pimpinan perlombaan). Jika peserta kurang dari 10 (sepuluh) starter, maka hadiah baik piala maupun uang akan diputuskan oleh pimpinan perlombaan. 7.3. Prioritas Penerima Pendaftaran. Penerimaan pendaftaran untuk mengikuti nomor-nomor utama, diutamakan secara berturut kepada Pembalap atau Pembalap-Pembalap yang : a. Masuk dalam peringkat / posisi 1 s/d 5 dalam Kejuaraan Regional dan Kejurda pada tahun 2013-2014 atau tercantum dalam Daftar Peringkat Nasional atau Daftar Peringkat Daerah pada balap motor di kelas lainnya diluar balap motor khusus Vespa.
Page 25 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
b. Kepada para Pembalap tersebut di atas, diberikan Nomor Start yang tetap, sesuai dengan nomor urut peringkatnya atau berdasarkan pesanan dari peserta, dan wajib mengajukan minimal 1 bulan sebelum acara balap dimulai dengan disertai pelunasan biaya pendaftaran. c. Nomor-nomor start tersebut, tidak boleh diberikan kepada/dipakai oleh Pembalap lain yang belum mendapatkan peringkat, baik di kejuaraan balap motor khusus Vespa atau balap motor lainnya diluar Vespa. d. Telah mendapat atau memiliki nilai dalam Kejurnas atau Kejurda pada tahun yang sama. Namanya tercantum dalam Daftar Peringkat Sementara Nasional atau Daerah pada tahun yang sama.
7.4. Daftar Peringkat. 7.4.1. Nasional. Setiap tahun akan dikeluarkan Daftar Peringkat Nasional, berdasarkan hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap tersebut dalam seri Kejurnas tahun sebelumnya. Daftar tersebut dapat dijadikan pedoman oleh Panitia Penyelenggara dalam menerima pendaftaran dan menentukan Nomor Start para Pembalap yang mengikuti perlombaan yang diselenggarakan 7.4.2. Daerah. Daftar Peringkat Daerah disusun dan dikeluarkan oleh daerah masing masing, berdasarkan hasil/jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap dalam seri Kejurda pada tahun sebelumnya. Daftar tersebut dapat menjadi pedoman Panitia Penyelenggara, dalam menentukan prioritas penerimaan pendaftaran dan penentuan Nomor Start Pembalap-Pembalap tersebut dalam perlombaan yang diselenggarakan Daftar Peringkat Daerah dapat dikirim juga ke perkumpulan Vespa, IVI dan PP. IMI, sebagai data dan peringkat sementara, sampai ada balap regular khusus Vespa. 7.4.3. Perubahan Daftar Peringkat. PP. IMI atau Pengda IMI, berhak untuk mengadakan perubahan atau perubahan-perubahan pada Daftar Peringkat yang dikeluarkannya. Perubahan-perubahan tersebut beserta tanggal mulai berlakunya, harus segera diumumkan.
7.5. Kategori Pembalap. Pembalap road race dibagi menjadi 3 (tiga) kategori sebagai berikut : Seeded ScooterGP (khusus kejuaraan seri / kejuaraan umum kelas utama) Seeded Pemula + (pemula plus) Pemula Daftar Pembalap untuk masing-masing kategori ditentukan dan dikeluarkan oleh PP. IMI . Daftar tersebut harus menjadi pedoman untuk menentukan kelas/nomor lomba yang diijinkan untuk diikuti oleh seorang Pembalap.
Page 26 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Adapun kelas / nomor lomba tersebut adalah sebagai berikut : Kategori / Kelas SEEDED SEEDED PEMULA ++ SCOOTER GP (Pernah menjadi juara dalam kejuaraan balap motor khusus Vespa di kelas FFA atau kejuaraan motor lainnya)
Kelas Hore 2T Kelas 4T Standart Pabrikan 2T (Standart) 2T (Tune Up) 2T FFA (Bebas) Kelas 4T FFA
(Pernah menjadi juara dalam kejuaraan balap motor khusus Vespa atau kejuaraan motor lainnya)
Boleh Ikut Boleh Ikut
Boleh Ikut Boleh Ikut
Boleh Ikut Boleh Ikut Boleh Ikut Boleh Ikut
Boleh Ikut Boleh Ikut Boleh Ikut Boleh Ikut
PEMULA
(Pernah / sedang mengikuti kejuaraan balap motor khusus Vespa atau kejuaraan motor lainnya, sudah pernah menang dalam perlombaan) Boleh Ikut Boleh Ikut
(Pernah mengikuti balap motor atau mengikuti kejuaraan balap motor khusus Vespa atau kejuaraan motor lainnya dan belum pernah menang)
Boleh Ikut Boleh Ikut
Boleh Ikut Boleh Ikut Boleh Ikut Boleh Ikut
Boleh Ikut Boleh Ikut
CATATAN : Setiap pembalap yang mengikuti kelas sistim point VBI SCOOTERGP, wajib mengikuti kejuaraan dengan menggunakan 2 jenis Vespa yang berbeda, a. Vespa Tune Up 2T s/d 190cc b. Vespa Tune Up 4T s/d 220cc
Khusus untuk kelas kejuaraan umum atau kelas SCOOTERGP, tidak dicampur dengan kelas yang bukan kejuaraan umum SCOOTERGP.
Pembalap kategori kejuaraan umum SCOOTERGP, hanya diijinkan untuk mengikuti sebanyak-banyaknya 5 (lima) kelas termasuk kelas/nomor pendukung yang diperuntukkan bagi kategori pembalap yang bersangkutan. (hal ini tidak berlaku pada kondisi peserta minim dimana kelas tertentu hanya diikuti oleh kurang dari 5 peserta. Tujuannnya adalah untuk : a. Keamanan dan Keselamatan (Safety) pembalap (kondisi dehidrasi akibat kelelahan) b. Agar tidak terjadi monopoli kejuaraan.
Untuk kejuaraan umum SCOOTERGP, pengumpulan point digabung pada setiap race kelas Tune Up 2T s/d 180cc dan kelas Tune Up 4T sd 220cc Catatan : kendaraan Vespa kelas Tune Up 2T s/d 180cc pada kelas SCOOTER GP, regulasi kendaraan berbeda dengan kelas Vespa kelas Tune Up 2T s/d 190cc yang diperlombakan di kelas Pemula, Pemula +
Point tidak dapat dipisah. Dengan sistim point : Juara 1 2 3 Point 25 20 16
4 13
5 11
6 10
7 9
8 8
9 7
10 6
11 5
12 4
13 3
14 2
Pembalap yang diperbolehkan mengikuti lomba (start) kelas-kelas yang dilaksanakan di sirkuit permanen adalah mereka yang catatan waktu terbaiknya dalam latihan kualifikasi (QTT), tidak melampaui batas yang ditentukan yaitu 130% dari catatan waktu terbaik pembalap yang tercepat. Atau berdasarkan keputusan dari panitia penyelenggara balap motor. Page 27 of 36
15 1
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Apabila peserta pada 1 kelas kurang banyak (tidak mencapai minimal 5 peserta, maka digunakan sistem balap motor Vespa kelas campuran mengikuti kelas yang lebih tinggi, dimana kelas kelas yang dapat digabungkan adalah sebagai berikut : Kelas Standart (Kelas S) digabungkan dengan kelas Tune Up (Kelas T) Kelas Tune Up (Kelas T) digabungkan dengan Kelas FFA (Kelas Bebas)
Tata cara pembagian hadiah - Untuk starter dengan jumlah minimal 5 starter, hadiah uang (jika ada) hanya diberikan kepada juara 1 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 3 - Untuk starter dengan jumlah 6 sampai 15 starter, hadiah uang (jika ada) hanya diberikan kepada juara 1 sampai 3 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5 - Untuk starter dengan jumlah 16 starter keatas, hadiah uang (jika ada) diberikan kepada juara 1 s/d 5 saja, dan hadiah piala diberikan kepada juara 1 sampai juara 5
Setiap pembalap hanya diijinkan mendaftar satu kali di kelas yang sama.
7.6. Kriteria Pembalap Seeded SCOOTER GP 1. Pembalap yang menduduki peringkat I, II, dan III dalam daftar peringkat Nasional/ Regional/Lokal/, pada kelas Tune Up atau kelas FFA di tahun 2012-2015. 2. Pembalap yang selama 2(dua) tahun menjadi masuk 5 besar pada kelas kelas S, kelas T atau kelas FFA, pada kegiatan tingkat Daerah, kegiatan balapan satu merek, kegiatan balap motor lainnya dan kelas Pendukung. 3. Pembalap yang selama 1(satu) tahun sebelumnya pernah menjadi juara minimal 1(satu) kali atau lebih pada semua kelas yang diperlombakan, atau kelas FFA di tahun 2013-2015, atau pada kegiatan balap motor tingkat Nasional/ Regional. 4. Atas usulan dari IVI, atau usulan dari sekurang kurangnya 5 bengkel Vespa dari 2 propinsi, atau usulan dari Pengda IMI dan/atau usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI Pusat. Catatan : Daftar Seeded Daerah berlaku secara Nasional. Pembalap kategori Seeded tidak dapat turun ke peringkat Pemula+, Pemula, dan kelas Hore. Pembalap kategori Seeded boleh mengikuti semua kelas khusus Seeded
7.7. Kriteria Pembalap Seeded. 1. Pembalap yang menduduki peringkat I, II, dan III dalam daftar peringkat Nasional/ Regional/Lokal/, pada kelas Standart, kelas Tune Up atau kelas FFA di tahun 2012-2015. 2. Pembalap yang selama 2(dua) tahun menjadi masuk 5 besar pada kelas kelas Standart, kelas Tune Up atau kelas FFA, pada kegiatan tingkat Daerah, kegiatan balapan satu merek, kegiatan balap motor lainnya dan kelas Pendukung. 3. Pembalap yang selama 1(satu) tahun sebelumnya pernah menjadi juara minimal 1(satu) kali atau lebih pada kelas Standart, kelas Tune Up atau menjuarai kelas FFA di tahun 2012-2015 pada kegiatan tingkat Nasional/ Regional. 4. Atas usulan dari sekurang kurangnya 10 bengkel Vespa dari 2 propinsi, atau usulan dari Pengda IMI dan/atau usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI Pusat. Catatan : Daftar Seeded Daerah berlaku secara Nasional. Pembalap kategori Seeded tidak dapat turun ke peringkat Pemula dan kelas Hore. Page 28 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Pembalap kategori Seeded boleh mengikuti semua kelas (Kelas Standart, Kelas Tune Up dan Kelas FFA)
7.8. Kriteria Pembalap Pemula +. a. Pembalap Kategori Pemula +, pada tahun 2015 telah berusia diatas 17 tahun. b. Pembalap yang pernah mengikuti balap sepeda motor Vespa atau balap motor lainnya, dan pernah menjuarai balap motor. c. Atas usulan dari pimpinan perlombaan, atau usulan setiap Pengda IMI dan/atau usulan dari Komisi Balap Motor PP IMI. d. Pembalap katogori Pemula yang pernah mengikuti kejuaraan kelas diatasnya dan berhasil masuk 5 besar. e. Pembalap kategori Pemula yang waktu tempuh rata2 1 laps, dapat menyamai waktu tempuh rata2 pembalap kelas Seeded. Catatan : Daftar Pemula Plus (+) berdasarkan prestasi pada tahun sebelumnya, dan atas penilaian pihak VBI, sudah pantas dan layak dimasukan dalam kelas ini, walaupun belum ada catatan prestasi dalam kejuaraan yang diselenggarakan oleh VBI. Pembalap kategori Pemula Plus (+) dilarang mengikuti seluruh kelas pemula, dan hanya dapat ikut di kelas yang khusus dibuka untuk kategori ini ( Pemula +), dan / atau mengikuti kelas Open. Daftar Pemula + Daerah berlaku secara Nasional. Pembalap kategori Pemula + dapat mengikuti kelas FFA.
7.9. Kriteria Pembalap Pemula . a. Pembalap Kategori Pemula tahun 2016 berusia minimal 17 tahun. b. Pembalap yang pada saat tahun 2016 berusia dibawah 17 tahun DILARANG IKUT SERTA tanpa persetujuan tertulis dari orang tua. c. Pembalap yang tidak termasuk dalam Daftar Pembalap Seeded dan Pemula + d. Pembalap yang pada tahun 2015 pernah mengikuti kejuaraan balap motor Vespa atau balap motor lainnya, tetapi belum pernah menjadi juara pada kelas yang diikuti. Catatan : Pembalap kategori Pemula tidak direkomendasikan untuk mengikuti kelas FFA atau SUPER FFA. Jika seorang pembalap kelas Pemula mengikuti kelas FFA atau SUPER FFA, maka pembalap tersebut pada seri berikut akan dinaikan menjadi pembalap kelas Pemula +
7.10. Kriteria Non Pembalap. a. Pembalap Kategori Pemula tahun 2016 berusia minimal 17 tahun. b. Pembalap yang pada saat tahun 2016 berusia dibawah 17 tahun DILARANG IKUT SERTA tanpa persetujuan tertulis dari orang tua. c. Pembalap yang tidak termasuk dalam Daftar Pembalap pada kelas yang dipertandingkan, kecuali pada kelas Non Pembalap sampai dengan tahun 2015 d. Pembalap yang sampai dengan tahun 2015 belum pernah mengikuti kejuaraan balap motor Vespa atau balap motor lainnya, tetapi belum pernah menjadi juara pada kelas yang diikuti. Catatan : Pembalap kategori Non Pembalap, dilarang untuk mengikuti kelas FFA atau SUPER FFA. Jika seorang pembalap kelas kelas Non Pembalap mengikuti kelas FFA atau SUPER FFA atau kelas diluar kategori nya, maka pembalap tersebut pada seri berikut akan dinaikan menjadi pembalap kelas Pemula.
Page 29 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
8. PEMERIKSAAN TEKNIK (SCRUTINEERING) untuk Pembalap dan kendaraan. Pemeriksaan yang dilakukan sebelum acara latihan Dilakukan terhadap bagian luar sepeda motor dan pembalap (perlengkapan yang akan dikenakan oleh Pembalap). Pemeriksaan sepeda motor meliputi : a. Spesifikasi Teknis bagian luar kendaraan sesuai dengan daftar batasan kendaraan Vespa balap pada kategori masing masing (Kelas S, Kelas T dan Kelas FFA), sesuai daftar pada Bab 4 tentang SPESIFIKASI TEKNIK SEPEDA MOTOR. b. Hal-hal yang menyangkut faktor pengamanan/keselamatan (safety) pada sepeda motor yang menurut Panitia Penyelenggara dianggap dapat membahayakan peserta atau penonton, wajib diperiksa sebelum balapan berlangsung, dan wajib untuk dipatuhi oleh semua pembalap, meliputi : Pakaian Balap (disarankan menggunakan Helmet standart FIA – masalah safety) wajib menggunakan pakaian khusus balap motor berbahan dasar kulit, dengan ketebalan se kurang kurang nya 1,2mm, memiliki pelindung minimal pada bagian bahu, siku, tangan bagian bawah, punggung, pantat, dengkul, kaki bagian samping luar, yang sesuai dengan standart minimal balap sepeda motor nasional. Sepatu Balap Menggunakan sepatu yang menutupi sampai batas betis dan terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek serta memiliki pengaman pada bagian jari kaki, samping luar sepatu dan bagian tumit, yang sesuai dengan standart minimal balap sepeda motor nasional. Sarung tangan khusus balap, Menggunakan sarung tangan yang menutupi 1/3 lengan, terbuat dari bahan yang tidak mudah sobek, menutupi seluruh jari, memiliki pelindung tambahan pada bagian luar jari, yang sesuai dengan standart minimal balap sepeda motor nasional. Bagi pembalap yang menggunakan kacamata atau google.Tidak disarankan untuk mengikuti balapan khusus Vespa khusus kelas FFA (masalah safety), dimana untuk yang berkacamata disarankan untuk menggantinya dengan contact lens. Helmet (disarankan menggunakan Helmet standart FIA – masalah safety) Wajib menggunakan jenis „Full Face‟, yang lengkap dengan pelindung mata dari bahan plastic atau sejenis (minimal standart SNI), sesuai dengan standart minimal balap sepeda motor nasional. Pemeriksaan yang dilakukan sebelum acara balap dimulai c. Pemeriksaan teknis kendaraan (Scrutineering kendaraan) diusahakan dapat dilaksanakan sebelum balapan berlangsung, terutama untuk pemeriksaan bagian luar motor apakah telah sesuai atau tidak dengan peraturan Kelas yang diikuti (kecuali bagian dalamnya) dengan Ketentuan-ketentuan atau Peraturan yang ditentukan dan tercantum dalam Peraturan tentang Teknik dan Peraturan-peraturan lainnya, meliputi pemeriksaan body, pemeriksaan suspensi dan rem, pemeriksaan mesin bagian luar. (termasuk Peraturan Pelengkap Perlombaan )
Pemeriksaan yang dilakukan selama acara balapan berlangsung d. Bagian Box samping kiri dan kanan jika lepas selama balapan berlangsung, maka kendaraan yang lepas Box nya, wajib untuk berhenti dan memasang kembali Box nya (sanksi diskualifikasi jika ada minimal 3 pembalap yang protes) e. Knalpot setelah lomba harus dalam keadaan utuh tidak boleh patah atau ada bagian yang hilang. Pelanggaran ini akan di kenakan sanksi diskualifikasi. Page 30 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
f.
Pihak panitia perlombaan, dapat melakukan pemeriksaan ulang menyeluruh terhadap semua aspek teknik, terhadap sepeda motor Vespa, jika terjadinya kecelakaan, mencakup semua aspek keamanan dan keselamatan (“Safety”), sanksi scorsing.
Pemeriksaan yang dilakukan setelah acara balapan selesai g. Pemeriksaan bagian dalam mesin, wajib dilakukan oleh semua kendaraan peserta yang menjuarai perlombaan, dimana begitu peserta yang menjuarai perlumbaan menyentuh garis finish, wajib diarahkan oleh panitia ke area / zona pemeriksaan kendaraan, yang telah ditentukan oleh panitia . h. Pemeriksaan hanya dilakukan oleh petugas yang ditunjuk oleh Panitia Penyelenggara. Dan disaksikan oleh 5 orang perwakilan (1 orang dari setiap peserta juara 1 s/d 5). i.
Jika ada salah satu peserta yang mencurigai terjadi kecurangan bagian dalam mesin, dan dianggap tidak sesuai dengan kelas yang diikuti, maka dapat melakukan protes ke Panitia minimal 1 jam sebelum acara pembagian piala berlangsung, dengan mengajukan protes tertulis (hal yang dicurigai terjadi kecurangan) serta membayar biaya protes sesuai ketentuan yang berlaku dari pihak panitia penyelenggara atau jika oleh panitia, pelaksanaan pemeriksaan bagian dalam mesin diserahkan kepada pembalap yang bersangkutan, dapat dilakukan dengan menghadirkan saksi, sekurang kurangnya 3 orang perwakilan dari 3 bengkel yang berbeda, dan seluruh biaya pemeriksaan bagian dalam mesin ditanggung oleh minimal 3 pihak yang protes (dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 1.500.000,-) untuk kategori Vespa 2T dan (dengan nilai keseluruhan sebesar Rp. 4.500.000,-) untuk kategori Vespa 4T,
j.
Jika ternyata ternyata tidak ditemukan kecurangan, maka pihak yang protes wajib untuk membayar denda 2x dari biaya bongkar bagian dalam mesin dan mengganti seluruh matrial yang rusak pada saat pembongkaran bagian dalam mesin.
k. Kendaraan pemenang perlombaan yang tidak bersedia diperiksa bagian dalam mesinnya, dapat dikanakan sanksi diskualifikasi / pembatalan kejuaraan, dan seberat beratnya sanksi skorsing dari panitia lomba. l.
Pelaksanakan pemeriksaan (Scrutineering bagian dalam mesin), bagi pemenang lomba, dilakukan setelah lomba selesai meliputi semua spesifikasi teknik sepeda motor tersebut, dan hanya dilakukan untuk bagian dalam mesin saja. (tidak diperbolehkan melakukan protes untuk bagian luar kendaraan seperti bagian body, suspensi atau hal lainnya yang dapat dilihat sebelum pertandingan dilakukan)
Page 31 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
9. JADWAL BALAPAN VESPA JADWAL Latihan dan Penentuan Posisi Kode
Jam
Waktu Maximal
Kegiatan
SC
240mnt (4 Jam)
Scrutineering bagian luar kendaraan & pemeriksaan kelengkapan Administrasi
SCP
30 mnt
Pemeriksaan kelengkapan Pembalap (Helmet, Pakaian, Sepatu, Sarung Tangan)
Brief
30 mnt
Briefing seluruh Peserta (mekanik balap ikut serta dalam briefing pembalap)
Rest
10 mnt
Istirahat
P1
30 mnt
Latihan kelas S
P2
45 mnt
Latihan kelas T dan kelas FFA
Rest
45 mnt
Istirahat (disesuaikan dengan jadwal Shalat Dzuhur)
QTT 1
15 mnt atau balap QTT Kelas S QTT 5 lap
Rest
15 mnt
QTT 2
15 mnt atau balap QTT Kelas T QTT 5 lap
Rest
15 mnt
QTT 3
15 mnt atau balap QTT Kelas FFA QTT 5 lap
Istirahat
Istirahat
Latihan-latihan termasuk Latihan Kualifikasi diselenggarakan disesuaikan dengan Peraturan Umum Balap Sepeda Motor dan Peraturan Panitia Penyelenggara. POSISI START PEMBALAP. Penentuan Posisi Start. Pada babak Kualifikasi (QTT), maka posisi start ditentukan berdasarkan catatan waktu terbaik dicapai masing-masing Pembalap Apabila tidak dilakukan babak Kualifikasi (berdasarkan waktu tercepat) Maka dapat dilakukan dengan cara start bersamaan untuk mencari grid position, (QTT 5 lap), maka penentuan posisi start pada saat QTT 5 Lap, harus dilakukan dengan cara undian, dimana dipisahkan undian untuk pembalap kelas FFA (start pada row terdepan), Pemula A (start pada row tengah), Pemula B (start pada row belakang) Apabila karena satu dan lain hal, sautu kelas, tidak dapat dilakukan penentuan grid dengan cara waktu tercepat atau , QTT maka posisi start dapat ditentukan dengan cara : (posisi row) ditentukan dengan cara undian,
Page 32 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Susunan Posisi Start. berdasarkan posisi grid pada sirkuit (jarak antara pembalap minimal 180cm – diukur dari ban ke ban, pada kondisi sirkuit tanpa tanda grid) Posisi Start disusun miring (eselon) dengan jarak minimal 1 x ukuran ban untuk setiap row nya Baris pertama (row 1) : minimal 3 pembalap, maksimal 5 pembalap, (pada kondisi sirkuit tanpa tanda grid) Baris kedua : minimal 3 pembalap, maksimal 4 pembalap, (posisi baris kedua di sela sela baris pertama) Baris ketiga : minimal 3 pembalap, maksimal 5 pembalap, (posisi baris ketiga di sela sela baris kedua) Dst Maksimal Baris 10 baris Maksimal jumlah peserta dalam 1 x balapan 30 peserta (minimal panjang lintasan balap diatas >1.000Meter) Jika panjang lintasan balap (sirkuit) dibawah <1.000Meter, maka peserta dibatasi hanya 20 Peserta. Posisi Start 1 (Pole Position) berada di sisi yang berlawanan dengan arah tikungan pertama.
Page 33 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Draft Jadwal Balapan Vespa Kode Jam Minimal
Kegiatan
5 mnt
Persiapan kendaraan kelas S masuk ke sirkuit
WL1
1 Lap (2 mnt)
Warming Up Lap
RACE1
30 Menit atau Jarak 10Km atau Min 8 Lap (max 10 Lap)
Balapan Kelas S
Rest
5 mnt
Istirahat
5 mnt
Persiapan kendaraan kelas T masuk ke sirkuit
WL2
1 Lap (2 mnt)
Warming Up Lap Kelas T
RACE2
30 Menit atau Jarak 10Km atau Min 8 Lap (max 10 Lap)
Balapan Kelas T
Rest
5 mnt
Istirahat
5 mnt
Persiapan kendaraan kelas FFA masuk ke sirkuit
WL3
1 Lap (2 mnt)
Warming Up Lap Kelas FFA
RACE3
30 Menit atau Jarak 10Km atau Min 8 Lap (max 10 Lap)
Balapan Kelas FFA
Rest
30 mnt
Istirahat
SCE
90 mnt
Scrutineering bagian dalam mesin (khusus pemenang perlombaan)
Piala 1
10 mnt
Pembagian piala Kelas S
Piala 2
10 mnt
Pembagian piala Kelas T
Piala 3
10 mnt
Pembagian piala Kelas FFA
11. SISTEM PERLOMBAAN. Dengan mempertimbangkan jumlah Pembalap yang mengikuti perlombaan serta panjang dan lebar jalur balap, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan aspek “Safety”, maka perlombaan dapat dilaksanakan dengan sistem-sistem sebagai berikut : 11.1. Sistem Nilai/Point System. Pembalap-Pembalap yang menyelesaikan tiap race (finisher), memperoleh nilai sesuai dengan ketentuan yang berlaku (lihat pasal : 17, Peraturan Umum Balap Sepeda Motor). Urutan pemenang perlombaan yang mempergunakan sistem ini, ditentukan oleh jumlah nilai yang diperoleh masing-masing Pembalap pada kelas yang di ikuti. Apabila terdapat lebih dari seorang Pembalap yang memperoleh nilai sama, maka urutan/peringkatnya ditentukan sesuai peraturan yang berlaku (lihat pasal 17 : Peraturan Umum Balap Motor Indonesia). Dimana pembalap yang mengikuti kejuaraan seri yang diselenggarakan oleh VBI, wajib mengikuti seluruh seri kejuaraan atau berdasarkan keputusan panitia penyelenggara. Dan jika seorang pembalap tidak mengikuti salah satu seri, maka point yang telah diperoleh dihapus. 11.2. Sistem Penyisihan (khusus untuk balapan dimana 1 kelas diikuti lebih dari 30 peserta). Dalam sistem ini perlombaan dibagi menjadi Babak Penyisihan dan Babak Final. Pembalap yang mengikuti perlombaan ini, dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mengikuti Babak Penyisihan.
Page 34 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
11.2.1 Babak Penyisihan. Babak Penyisihan dilaksanakan secara kelompok demi kelompok. Pembalap seeded berhak langsung mengikuti Babak Final, tanpa melalui babak penyisihan. Jumlah Pembalap yang berhak mengikuti Babak Final, ditentukan berdasarkan urutan finish pada saat babak penyisihan. peserta yang mengikuti babak penyisihan diumumkan pada saat Briefing Peserta. 11.2.2 Babak Final. Jumlah Pembalap yang berhak mengikuti ke Babak Final, ditentukan dan tercantum dalam Peraturan Pelengkap. Tenggang waktu (interval) antara start Babak Final dengan start Babak Penyisihan, setidak-tidaknya 20 menit.
12. START. Start dilakukan dalam keadaan mesin hidup/menyala. Tata cara start tercantum dalam pasal 7.1.1. Peraturan Umum Balap Motor. Untuk start dengan jumlah peserta diatas 25 peserta, untuk faktor keamanan, maka start dilakukan dengan cara rolling start sebanyak sekurang kurangnya 1 lap atau berdasarkan keputusan pemimpin perlombaan dengan tetap memperhatikan faktor keamanan pembalap. Balapan dimulai dengan tanda dikibarkannya bendera start atau tanda lampu hijau menyala Melakukan jump start (sanksi hukuman masuk pit)
13. PADA SAAT PERLOMBAAN Start ditandai dengan pengibaran bendera start atau lampu hijau menyala Dilarang menyusul pada saat terjadi kecelakaan atau gangguan di lintasan balap (ditandai dengan dikibarkannya bendera kuning), dimana peserta dilarang untuk mendahului peserta yang didepannya. Peserta yang di over lap, wajib member jalan kepada peserta yang dibelakangnya maksimal 3 tikungan, ditandai dengan pengibaran bendera berwarna biru (sanksi hukuman masuk pit). Junjung tinggi sportivitas selama balapan.
14. URUTAN PEMENANG / PERINGKAT. Penentuan peringkat, di sesuai dengan pasal : 12.1, Peraturan Umum Balap Sepeda Motor Nasional atau berdasarkan sepekatan penyelenggara kejuaraan serie khusus Vespa. e.
PROTES DAN BANDING. Hak dan tatacara pengajuan protes dan/atau banding diatur dalam Peraturan Dasar tentang Disiplin dan Peradilan (Peraturan Dasar Olahraga Sepeda Motor Nasional) atau berdasarkan sepekatan penyelenggara balap motor khusus Vespa atau mengacu pada peraturan no 8 tentang PEMERIKSAAN TEKNIK (SCRUTINEERING),
Protes harus dilakukan dengan mengajukan secara tertulis, di kertas dan ditanda tangani oleh para pihak yang melakukan protes, selambat lambat nya 30 menit setelah balapan pada kelas yang diprotes selesai. Dokumen protes wajib menuliskan nama / team yang melakukan protes, hal yang ingin diprotes (maksimum 3 hal yang dicurigai telah dilakukan kecurangan). Protes tidak dapat diterima jika hanya bersifat lisan.
Protes (khusus untuk Vespa 2T) hanya dapat dilakukan jika ada protes minimal 3 pembalap dan atau 3 team balap, dan harus mewakili 3 bengkel yang berbeda, dan masing masing pihak yang protes memberikan uang jaminan Rp. 500.000,- /pembalap kepada panitia penyelenggara (dana digunakan untuk keperluan penggantian biaya bongkar mesin) . Page 35 of 36
Regulasi balap Vespa Balap Indonesia tahun 2016. Dibukukan pada tanggal 30, bulan Januari 2016 REV KE 8, Januari 2016
Protes (khusus untuk Vespa 4T) hanya dapat dilakukan jika ada protes minimal 3 pembalap dan atau 3 team balap, dan harus mewakili 3 bengkel yang berbeda, dan masing masing pihak yang protes memberikan uang jaminan Rp. 1.500.000,- /pembalap atau per team, kepada panitia penyelenggara (dana digunakan untuk keperluan penggantian biaya bongkar mesin dan kerusakan parts akibat pembongkaran) .
Jika tidak terjadi titik temu dan tidak ada keputusan dari protes yang diajukan, maka keputusan terakhir merupakan keputusan mutlak dan diambil berdasarkan musyawarah hanya 3 org saja, yaitu : 1. Ketua umum VBI, 2. Ketua bidang balap VBI 3. Ketua panitia perlombaan atau RC Balap. Keputusan musyawarah yang diambil harus berdasarkan pada : Azaz musyawarah dan mufakat. Azaz kekeluargaan dan persaudaraan sesama pencinta Vespa Azaz kekeluargaan dan persaudaraan sesama pecinta olahraga balap. Bertujuan untuk kepentingan kemajuan pengembangan mesin Vespa (modifikasi dengan biaya yang lebih murah yang diutamakan) Bertujuan untuk kepentingan pembibitan (Pembalap yunior lebih diutamakan) Bertujuan untuk kepentingan pengembangan bengkel modifikasi (Bengkel modifikasi kecil lebih diutamakan) Bertujuan untuk kepentingan keadilan dan semangat juang (peserta dengan lokasi yang terjauh dari circuit tempat dilaksanakan nya perlombaan, yang lebih diutamakan)
Page 36 of 36