KE DAFTAR ISI ISSN 0216-3128
R. Subagiono, .dkk.
/43
RE-EKSTRAKSI CERIUM (Ce) DARI TRIBUTIL LOGAM TANAH JARANG NITRAT DENGAN REDUKTAN R. Subagiono,
MV Purwani,
FOSFAT LARUTAN
AN Bintarti
Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan - BATAN
ABSTRAK RE-EKSTRAKSI CERIUM (Ce) DARI TRIBUTIL FOSFAT - LOGAM TANAH JARANG NITRAT DENGAN LARUTAN REDUKTAN. Telah dilakukan re-ekstraksi Ce dari tributil fosfat - logam tanah jarang nitrat dengan larutan reduktan ( fI]O] dan NaNO]). Larutan fasa organik tributil fosfat .- logam tanah jarang nitrat yang dipakai adalah hasil ekstraksi Ce dari konsentrat hidroksida logam tanah jarang monasit dengan tributilfosfat (TBP). Fasa organik dengan kadar Ce = 19,690 g/ L dire-ekstraksi dengan fI]O] dan NaNO]. flasil re-ekstraksi yang terbaik diperoleh pada kondisi re-ekstraksi dengan larutan 0,/ M NaNO] (perbandingan volume larutan NaNO] : volume fasa organik. FA : FO = 3), waktu pengadukan 30 menit dan re-ekstraksi Ce dengan larutan 0,5 M H]O] ( FA : FO = 6), waktu pengadukan 30 menit. Fasa air hasil re-ekstraksi diendapkan dengan asam oksalat dan endapannya dikalsinasi pada suhu 1000" C selama 5 jam. Kadar CeO] di dalam kansentrat Ce yang diperoleh dari re-ekstraksi dengan larutan NaNO] = 90,83 % dan yang di re-ekstraksi dengan larutan H]O] = 94,60 %
ABSTRACT RE - EXTRACTION OF CERIUM (Ce) FROM RARE EARTH NITRATES TRIBUTYL PHOSPHATE BY USING REDUCTANT SOLUTION. 1/le re - extraction ofCe from tributyl phosphate (tBP) organic phase have been done using reductant solutions ( NaND] and fI]O]). The organic phase solution was prepared from the rare earth hydroxide concentrate of monazite sand was extracted by TBP. The concentration ofCe in rare earth organic phase of /9.690 g/ L, was re-extracted by NaNO] and H]O]. The best of yield was found at the re-extraction condition i.e. : I M of NaNO] solution (volume ratio of NaNO] aqueous phase to organic phase, FA: FO = 3 ), time of agitation was 30 minutes. And the Ce re-extraction by 0.5 M H]O] solution ( FA: FO = 6) with the agitation time of 30 minutes. The aqueous phase of the re extraction product precipitated by oxalic acid and then was calcined at 1000 "c for 5 hours. The concentration of CeO] in the Ce concentrate was 90.83 %for the re - extraction by NaNO] and 94.60 %for the re - extraction by H]O].
PENDAHULUAN Pasir monas it mengandung logammerupakan torium (Th), mineral itrium (Y)yang dan logam tanah jarang. Logam serium (Ce) yang kadamya 16,23 % terbesar di dalam pasir monas it mempunyai kegunaan yang cukup banyak dalam berbagai keperluan industri antara lain BaCe03 dan SrCe03 untuk sel bahan bakar suhu tinggi, Ce02 untuk aditif bahan bakar disel, Ce02 bersama - sarna dengan zirkonia digunakan untuk pelapisan permukaan logam yang tahan terhadap suhu tinggi, Ce02 sebagai bahan paduan untuk logam dan keramik unggul, dsb(l). Untuk memenuhi kebutuhan industri tersebut diperlukan Ce dengan kemumian yang tinggi ( )- 90 % ). Pada penelitian Ce dengan metoda pengendapan fTaksional, kadar Ce yang diperoleh kira-kira 80-90%(2). Untuk memperoleh Ce
dengan kadar yang lebih tinggi diperlukan proses lain. Proses pemisahan dengan teknik ekstraksi pelarut sangat cocok digunakan di dalam pemisahan logam tanah jarang karena banyak jenis ekstraktan yang dapat dipakai di antaranya di (2-etilheksil) asam fosfat (HDEHP), tributil fosfat (TBP) dan senyawa amina kuartenair ( misalnya Aliquat 336 ) (3). Di antara bermacam jenis pelarut maka TBP di dalam media HN03 biasa digunakan oleh industri logam tanah jarang (4). Untuk sistem ini maka reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : MJ+ +3(NOJ)'+ 3TBPorg ~[M(NOJ)J3(TBP)](
H+ + N03" + TBP ~
HN03.TBP (org)
org)
(])
(2)
dimana M3+ adalah ion logam tanah jarang yang kebanyakan bervalensi III, kecuali untuk Ce di
Prosiding PPI • PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
144
ISSN 0216 - 3128
!!!!!!!!!!
dalam larutan ada 2 spesies
yaitu Ce(lII)
dan
Ce(lV). Kemampuan TBP untuk mengekstraksi Ce(N03)3 sangat kecil dibandingkan terhadap logam tanah jarang nitrat lain dengan nomor atom yang lebih tinggi, akan tetapi terhadap Ce(IV) nitrat kemampuan ekstraksi TBP jauh lebih besar (5). Ce(IV) nitrat terekstraksi oleh TBP membentuk senyawa komplek Ce(N03MTBP)2 atau H2Ce(N03)6 (TBP)2 (6,7) .. Berdasarkan hal tersebut di atas maka ekstraksi Ce dikerjakan dengan menggunakan bahan dari konsentrat hidroksida yang telah dioksidasi terlebih dahulu, kemudian reekstraksi Ce dari fasa organik logam tanah jarang nitrat menggunakan larutan reduktan Sudah banyak peneliti menggunakan metode ini antara lain Korpak, mengekstraksi larutan konsentrat Ce di dalam HN03 dengan konsentrasi 105 kg Ce (IV) per ton menggunakan larutan H202 sebagai reekstraktannya (8) U.S. Bureau of Mines menggunakan larutan reduktan HCHO sebagai reekstraktan Ce(IV) dan Hafuer juga telah mereekstraksi Ce(IV) dari fasa organik TBP dengan menggunakan H202 (9,10). Menurut A.I. Vogel, untuk mereduksi Ce(IV) menjadi Ce(lII) dengan hasil yang memuaskan dapat menggunakan larutan NaN02 atau H202 (11), Reaksi redoks dengan menggunakan larutan NaN02 yang terjadi adalah sebagai berikut :
Reaksi redoks dengan H202 di dalam asam nitrat, asam sulfat atau asam klorida adalah :
Berdasarkan ke dua reaksi redoks di atas dipelajari proses re-ekstraksi Ce dari fasa organik TBP - logam tanah jarang nitrat dalam rangka meningkatkan kemumian Ce pada pemisahan logam tanah jarang. Di dalam proses re-ekstraksi keberhasilannya ditentukan oleh nilai efisiensi reekstraksinya. Untuk menunjang penelitian ini digunakan alat analisis kuantitatif unsur logam tanah jarang, Spektrometer pendar sinar - X
TATAKERJA Bahan Penelitian ini menggunakan bahan konsentrat logam tanah jarang hidroksida yang dibuat dari pasir monasit pulau Bangka. Pasir monasit dilebur dengan H2S04 teknis, hasil leburan diencerkan dengan air kemudian dikristalisasi dengan Na2S04 teknis. Hasil kristal dicuci dengan
R. Subagiono, dkk.
alkohol dan dikeringkan. Kristal yang telah kering dilebur dengan NaOH teknis, setelah itu enadapan dioksidasi dengan KBr03 teknis. Larutan hasil oksidasi diendapkan dengan NH40H teknis sehingga diperoleh konsentrat logam tanah jarang hidroksida. Pada proses ekstraksi Ce ekstraktan yang digunakan adalah TBP dan untuk proses reekstraksinya dicoba dengan menggunakan selain H202 dilakukan juga dengan NaN02. TBP, H202 dan NaN02 yang dipakai adalah buatan E. Merck. Alat Proses ekstraksi dan re-ekstraksi masing masing dilakukan secara catu dengan menggunakan gelas bekerdan seperangkat alat pengaduk magnit. Fasa air dan fasa organik hasil proses ekstraksi dan re-ekstraksi dipisahkan dengan labu pisah. Untuk menentukan kadar logam tanah jarang di dalam larutan umpan maupun hasil proses digunakan spektrometer pendar sinar - X.
Cara kerja 1. Ekstraksi Seratus gram pasir monasit dengan ukuran butir 100 mesh ditambah 200 mL asam sulfat pekat dipanaskan selama 5 jam pada suhu 210°C. Hasil leburan diencerkan dengan air es sebanyak 4,5 L, kemudian disaring. Seribu mL leburan encer ditambah 15 g Na2S04 dipanaskan sambil diaduk hingga volumenya tinggal 200 mL. Kristal yang terbentuk dipisahkan dan dicuci dengan alkohol, kemudian dikeringkan sebagai garam rangkap sulfat. Seratus gram garam rangkap sulfat dilebur dengan NaOH 40 g dan ditambah air 200 mL pada suhu 140°C selama 2 jam. Leburan dicuci dengan air panas sampai air cuciannya bersifat netra!. Endapan dikeringkan dan sebanyak 5 g dilarutkan dengan HNO} pekat sedikit demi sedikit hingga 10 mL sambil diaduk dan dipanaskan sampai semua endapan larut, lalu ditambah 1,5 g KBr03 untuk mengoksidasi Ce (III) menjadi Ce (IV). Pemanasan dan pengadukan diteruskan sarnpai gas Br2 yang keluar habis, kemudian ditambah air sampai volume menjadi 100 mL. Pengendapan dengan NH40H dilakukan pada pH 0,75 dan hasil endapannya dilarutkan dengan HN03. Larutan logam tanah jarang nitrat dengan kadar Ce = 30 g! L, konsentrasi HN03 = 7 M diekstraksi dengan TBP pada perbandingan volume fasa air: fasa organik = I selama 15 men it. Fasa organik hasil ekstraksi digunakan untuk proses re-ekstraksi Ce (12).
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
ISSN 0216-3128
R. Subagion~
1. Re - ekstraksi Ce Larutan fasa organik hasil ekstraksi direekstraksi dengan larutan HzOz dan NaNOz 3. Analisis Untuk menghitung kadar logam tanah jarang di dalam larutan dan padatan dari bahan proses maupun hasil proses _ menggunakan alat spektrometer pendar sinar - X.
145
re-ekstraksi Ce(IV) di dalam fasa organik logam tanah jarang nitrat den~an HzO disini yang terjadi adalah proses hidrolisa 10).
+ 2 HzO ~
Ce4+
r:J/ ~
~
10
o
I o
Re-ekstraksi Ce dari fasa organik dengan larutan NaNOz dan HzOz
.... OM
Pengaruh
konsentrasi
larutan
0.1:J
0.2
0.1.!
o
7
NaNOz
Sepuluh mL larutan fasa organik direekstraksi dengan 10 mL larutan NaN~, konsentrasi larutan NaNOz divariasi dari 0,01 M sampai dengan 0,2 M. Waktu pengadukan re-ekstraksi = 30 menit. Hasil percobaan ditunjukkan oleh Gambar I. l.B.
01
Gambar 1. Hubungan antara konsentrasi larutan NaND] terhadap ef/Siensi re-ekstraksi Ce
o
l.A.
(5)
.•:a 20 .~ .0
HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi konsentrat logam tanah jarang nitrat (kadar Ce 30 g/ L) dengan TBP menghasilkan fasa organik tributil fosfat - logam tanah jarang nitrat dengan kadar Ce = 19,690 g/ L. Berdasarkan pada persamaan reaksi (3) dan (4) maka pada penelitian re -ekstraksi ini dipelajari pengaruh dari peubah - peubah : konsentrasi larutan NaNOz, konsentrasi larutan HzOz, perbandingan volume fasa organik : volume fasa air dan waktu pengadukan.
Ce(OH)3+ + H30+
Pengaruh konsentrasi larutan HzOz Sepuluh mL larutan fasa organik direekstraksi dengan 10 mL larutan HzOz, konsentrasi larutan HzOz divariasi dari 0,25 M sampai dengan 6 M. Waktu pengadukan re-ekstraksi = 30 menit. Hasil percobaan ditunjukkan oleh Gambar 2.
Di dalam proses redoks ini potensial formal pada kondisi seimbang dipengaruhi oleh kekuatan ion - ion, disosiasi asam - basa, kompleksitas, potensial gabungan larutan, dl\. Dari Gambar I dan 2 terlihat nilai efisiensi re-ekstraksi Cebertambah besar dengan bertambahnya nilai konsentrasi larutan NaNOz dan HzOz yang digunakan. Untuk re-ekstraksi dengan NaNOz bila konsentrasi reekstrakstan lebih besar dari 0, I M maka nilai efisiensi re-ekstraksi Ce relatif tidak mengalami perubahan, demikian juga untuk re-ekstraksi dengan HzOz yaitu bila konsentrasi HzOz lebih besar dari 0,5 M. Hal ini disebabkan karena pada kondisi tersebut reaksi redoks telah seimbang sehingga kenaikan konsentrasi reduktan relatiftidak berpengaruh lagi pada keseimbangan sistem. Pada
Gambar 2. Hubungan antara konsentrasi larutan H]O] terhadap ef/Siensi re-ekstraksi Ce Garam dari Ce4+ lebih mudah terhidrolisa dari pada garam logam tanah jarang lain yang bervalensi 3 karena muatan kationnya lebih besar dan ukuran ionnya lebih keci\. Pada kondisi seimbang re-ekstraksi Ce4+ dengan larutan 0, I M NaNOz diperoleh efisiensi reekstraksi Ce = 89,68 %. Dan pada re-ekstraksi dengan larutan 0,5 M HzOz diperoleh efisiensi reekstraksi Ce = 84,24 %. 2. Pengaruh perbandingan volume fasa air ( 0,1 M NaNOz dan 0,5 M HzOz) terhadap fasa organik Kelarutan garam-garam logam tanah jarang dipengaruhi oleh besamya nilai volume dari pelarutnya. Oleh karena itu volume re~ekstraktan dalam jumlah yang relatif tepat untuk digunakan mengambil Ce(IV) dari fasa organik secara maksimal perlu diketahui karena dapat menghemat biaya proses. Dalam penelitian ini untuk mengetahui nilai besamya volume dari reekstraktan dinyatakan dalam perbandingannya terhadap volume fasa organik. Nilai perbandingan volume pada re-ekstraksi dengan larutan 0,1 M NaNOz dicoba FAN,NOZ:FO = I sampai dengan 5,
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
146
ISSN 0216 - 3128
sedangkan re-ekstraksi dengan larutan HzOz dicoba
konstanta difusinya, sehingga perlu dipelajari pengaruh waktu pengadukan atau waktu reekstraksinya. Dalam melakukan percobaan ini re10 mL fasa organik ekstraksi Ce terhadap dikerjakan dengan menggunakan 30 mL larutan 0, I M NaNOz dan 60 mL larutan 0,5 M HzOz. Waktu pengadukan dicoba dari 1 menit sampai dengan 30 menit. Hasil percobaan ditunjukkan oleh Gambar 5.
FAH202: FO = I sampai dengan 7. Jumlah FO dari hasil ekstraksi yang digunakan = 10 mL , reekstraksi masing - masing dilakukan dengan waktu pengadukan selama 30 menit. Hasil dari percobaan ini ditunjukkan oleh Gambar 3 dan 4.
'S
92 ~
/
~1(J) ~ ..• ~
1• 9'
R. Subagiono, dkk.
Pada Gambar 5. terlihat efisiensi re-ekstraksi Ce nilainya bertambah besar dengan bertambahnya waktu pengadukan. Waktu pengadukan yang relatif baik dengan hasil maksimal (IOO %) adalah 30 menit untuk re-ekstraksi dengan larutan NaNOz maupun larutan HzOz.
I~Cel
8S 2
o
" .,..,.'"~giJ
Ii>
~
9Z 96 100
535 15 ZO 10 30 25 0
Gambar 3. Hubungan antara perbandingan volume lasa air (NaNOz) : lasa organik terhadap eflSiensi reekstraksi Ce Waktu pengadukan (meni!) ~ 100 ..• :a ~ 9' ~ 0881 so ~ 92 'S
,
78)•J12
.~.
I--eel
Gambar 4. Hubungan antara perbandingan volume lasa air (H]Oz) : lasa organik terhadap eflSiensi re-ekstraksi Ce Dari Gambar 3. terlihat bahwa nilai efisiensi reekstraksi Ce dengan re-ekstraktan larutan 0, I M NaNOz bertambah besar dengan naiknya nilai perbandingan volume fasa air : volume fasa organik. Pada FANaNOZ: FO = 3, nilai efisiensi reekstraksi Ce mencapai 100 % yang berarti semua Ce di dalam fasa organik larut kedalam fasa air. Pemakaian re-ekstraktan NaNOz dengan jumlah yang lebih besar tidak lagi membawa perubahan hasil re-ekstraksi atau dengan kata lain sudah tidak ekonomis. Hal tersebut diatas juga terjadi pada reekstraksi dengan larutan 0,5 M HzOz yang ditunjukkan oleh Gambar 4. Pada FAHZOZ : FO = 6, nilai efisiensi re-ekstraksi Ce mencapai 100 %. 3. Pengaruh
waktu pengadukan
Perpindahan masa Ce dari fasa organik kedalam fasa re-ekstraktan ditentukan oleh nilai
Gambar 5. Hubungan antara waktu pengadukan terhadap eflSiensi re-ekstraksi Ce Konsentrat Ce oksida hasil proses reekstraksi pada kondisi relatif terbaik hasil penelitian tersebut di atas telah diperoleh yaitu dengan mengendapkan hasil re-ekstraksi dengan as am oksalat, kemudian dikalsinasi pada suhu 1000 °c selama 5 jam. Komposisi konsentrat Ce oksidanya sebagai berikut : a). Re-ekstraksi Ce dengan NaNOz ThOz = 2,11 %; YZ03 = 4,23 %; La203 = 0,98 %; CeOz = 90,83 %; Ndz03 = 1,65 %; GdZ03 = 0,08%. b). Re-ekstraksi Ce dengan HzOz ThOz = 0,57 %; YZ03 = 2,48 %; LaZ03 = 0,78 %; CeOz = 94,60 %; Ndz03 = 1,44 %; GdZ03 = 0,09%.
KESIMPULAN Re-ekstraksi Ce dari tributil fosfat - logam tanah jarang nitrat dengan larutan reduktan HzOz dan NaNOz dapat dilakukan dengan hasil yang relatif memuaskan. Larutan fasa organik tributil fosfat - logam tanah jarang nitrat dengan kadar Ce = 19,690 gI L dire-ekstraksi dengan larutan 0, I M NaNOz pada perbandingan volume larutan NaNOz :
Prosldlng PPI • PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
volume fasa organik, FA : FO = 3 dan waktu pengadukan 30 men it memperoleh efisiensi re ekstraksi 100 %. Re-ekstraksi dengan larutan 0,5 M H20Z ( FA : FO = 6 ),waktu pengadukan 30 men it juga memperoleh efisiensi re - ekstraksi 100 %. Dari ke dua hasil konsentrat oksida menunjukkan oksida selain Ce kadamya relatif kecil. Kadar CeOz di dalam konsentrat Ce yang diperoleh dari re-ekstraksi dengan larutan NaNOz = 90,83 % dan yang di reekstraksi dengan larutan HzOz = 94,60 %.
UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ProfR• Dr. Ir. Kris Tri Basuki, MSc , Dr. Fonali Lahagu, Sdr. Purwoto, Sdr. Mulyono d1ln Sdr. Suyanti atas bimbingan dan bantuan teknisnya sehingga penelitian ini dapat selesai.
DAFT AR PUST AKA I.
ANONYMOUS, Cerium, A Guide to its Role in Chemical Technology, Molycorp, Inc., Mountain Pass, California, (\ 995).
2.
PURWANI MV, MUHADI AW dan R. SUBAGIONO, "Pemisahan Ce Dari Lantanida Hodroksida Hasil Olah Pasir Monasit Secara Oksidasi Fraksional Dan Pengendapan", Prosiding PPI-PDlPTN, PPNY-BATAN , Yogyakarta (1993) 257 - 264.
3.
4.
HUNG, T.M., HORNG, J.S. and HOH. Y.C., "Stripping Rare Earth From Its Loaded Di (2ethyl hexyl) Phosphate Complex By Oxalic Acid", Chemical Engineering Division, Institute ofNuc1ear Energy Research, Taiwan (1991) 901 -906. LESTER L. KNAPP, MORTON SMUTZ and F.H. Spedding, Solven Extraction Equilibria for Rare Earth Nitrate - Tributyl Phosphate Systems, USAEC (1956).
5.
WARF, J.C., Extraction of Cerium (IV) Nitrate By Tributyl Phosphate, U.S. Atomic Energy Commission Report AECD - 2524, Aug. 1947.
6.
HEAL Y, T.V. and MC KA Y, HAC., Complexes Between Tributyl Phosphate and Inorganic Nitrates, Rec.Trav.Chim., 75 : 730 736.
7.
/47
ISSN 0216-3128
R. Subagiono, dkk.
KORPUSOV, G.V., LEVIN, V.I., BREZHNEVE, N.E., PROKHOROV A, N.P., ESKEVICH, LV., and SCREDENKO, P.M.,
1962, The Separation of Cerium By Extraction , Russian J. Inorg. Chern., 7 : 1167 - 1171. 8.
KORPAK, W., Cerium (IV) Nitrate, Polish Patent 62.717, 1971, Chern. Abstr.,76.26860z
9.
SCHULTZE, L.E., BAUER, D.1., and LINSTROM, R.E., Reduction of Tetravalent Cerium and Its Application in Stripping from Tributyl Phosphate, RI 7906, U.S. Bureau of Mines, Washington ,D.C. (1974).
10. HAFNER L, Extraction of Rare Earths, German Offen 2,633, '115, 1977, Chem.Abstr., 86, 124825t. II. J. BASSETT, R.C. DENNEY, G.H. JEFFERY, J. MENDHAM, Vogel's Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, 4th ed., Thames Polytechnic London, S.E. 18, (1978). 12. R. SUBAGIONO, MV PURWANI dan MUL YONO, "Pemisahan Ce Terhadap La dan Nd Dari Hasil Olah Pasir Monasit Secara Ekst~aksi", Prosiding PPI-PDIPTN, PPNYBATAN , Yogyakarta (1994)124 - 129.
TANYAJAWAB Sukirno - Pada konsentrasi larutan HzOz sekitar 0,5 M (Gambar 2) grafiknya naik dan pada konsentrasi HzOz I M turun dan mendatar, apa yang mempengaruhi grafik tersebut dengan efisiensi sekitar 75 % ? - Re-ekstraksi Ce dengan tributil fosfat supaya hasilnya maksimal apa saja yang mempengaruhi dan juga parametemya ?
R. Subagiono -
Yang mempengaruhi grafik tersebut adalah konsentrasi larutan H]O]. Pada konsentrasi larutan H]O] sekitar 0,5 M grafiknya naik dan pada konsentrasi H]O] I M turun dan mendatar disebabkan karena pada kondisi tersebut reaksi redoks telah seimbang.
-
Variabe/ yang mempengaruhi re-ekstraksi Ce dengan tributil fosfat supaya hasi/nya maksimal adalah konsentrasi larutan reduktan, perbandingan volume larutan reduktan terhadap volume fasa organik dan waktu pengadukan.
Prosidlng PPI • PDIPTN Z006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
/48
ISSN 0216-3128
R. Subagiono, dkk.
Budi Sulistyo
R. Subagiono
- Berapa efisiensi bila ekstraksi dilakukan dengan alat sinambung ? Apakah lebih besar atau sebaliknya ?
- Efisiensi bila dilakukan dengan a/at sinambung nilainya /ebih keci/, karena tergantung design a/atnya, sehingga untuk mempero/eh hasi/ efisiensi re-ekstraksi di atas (/00 %) diper/ukan a/at pengaduk-pengenap /ebih dari satu stage (mu/ti stage extractor).
KE DAFTAR ISI
Prosiding Pustek Akselerator
PPI • PDIPTN 2006 dan Proses Bahan - BATAN
Yogyakarta,
10 Juli 2006