LAPORAN KEGIATAN
RAPAT KORDINASI
BAPPENAS JAKARTA, 12 APRIL 2010
RANCANGAN STRATEGIS UNTUK MASA DEPAN CITARUM YANG LEBIH BAIK (ROADMAP FOR A BETTER FUTURE CITARUM)
LAPORAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI
RANCANGAN STRATEGIS UNTUK MASA DEPAN CITARUM YANG LEBIH BAIK (ROADMAP FOR A BETTER FUTURE CITARUM)
TIM PENGARAH NASIONAL SUMBER DAYA AIR DEPUTI BIDANG SARANA DAN PRASARANA BAPPENAS JAKARTA, 12 APRIL 2010 1 | H a l
DAFTAR ISI
1. RINGKASAN KEGIATAN 1.a. Latar Belakang 1.b. Sekilas Permasalahan di Citarum dan Identifikasi Kebutuhan Upaya Perbaikan 1.c. Citarum Roadmap : Perencanaan Strategis untuk Citarum 1.d. Pendanaan 1.e. Koordinasi: Pelaksana, Sektor dan Lembaga yang Terlibat 1.f. Tujuan 1.g. Hasil yang Diharapkan 1.i. Peserta 1.j. Penyelenggara 2. SESI PRESENTASI 3. RINGKASAN SESI DISKUSI 4. PENUTUP LAMPIRAN Presentasi 1. Roadmap for a Better Future Citarum 2. Integration of Upper Citarum Management Daftar Undangan Foto Kegiatan
**Foto oleh Titah Hari Prabowo dan Budi Wibowo Dok Cita-Citarum
2 | H a l
1.RINGKASAN KEGIATAN 1.a. Latar Belakang Citarum merupakan sungai terbesar di Provinsi Jawa Barat. Dari hulunya yang terletak di Gunung Wayang (Kabupaten Bandung), Citarum mengalir sepanjang 369 kilometer hingga berakhir di hilir di daerah Tanjung (Kabupaten Kerawang). Dua puluh tahun terakhir ini, kondisi lingkungan dan kualitas air di sepanjang Citarum semakin memburuk. Dalam kurun waktu ini jumlah penduduk, permukiman dan kegiatan industri di sepanjang daerah aliran sungai bertambah dan berkembang dengan pesat. Telah banyak tulisan dan laporan yang membahas berbagai isu yang ada saat ini berkenaan dengan pengelolaan sumber daya air di Wilayah Sungai Citarum. Beberapa isu kunci telah di dokumentasikan di dalam berbagai tulisan yang dihasilkan dalam dekade terakhir. Masalah yang telah dapat teridentifikasi sangat banyak dan meliputi berbagai area, termasuk sangat rendahnya kualitas air, penggundulan hutan dan degradasi daerah tangkapan air di hulu, penyedotan air tanah, dan degradasi bangunan air. Hal ini menimbulkan dampak ekonomi dan sosial yang sangat negatif bagi penduduk sekitar Wilayah Sungai Citarum.
3 | H a l
1.b. Sekilas Permasalahan di Citarum dan Identifikasi Kebutuhan Upaya Perbaikan
No
Identifikasi Kebutuhan
Permasalahan
Tindak Lanjut 1
Polusi dari limbah industri dan domestik
1,500 industri di Bandung dan sekitarnya membuang limbah kimia sekitar 280 ton ke Sungai Citarum setiap harinya Kurangnya fasilitas sanitasi dan pengelolaan air limbah Monitoring kualitas air pada akhir tahun 1990 menunjukkan bahwa rata-rata konsentrasi BoD tahunan setinggi 300 mg/liter Di saluran air masuk penampungan air di Waduk Saguling, konsentrasi BoD air mencapai 130 mg/l pada musim kemarau.
(Sumber: Survey Indonesia Universitas Padjajaran 2004) 2
Power
Pengelolaan air limbah industri dan rumah tangga Pengadaan fasilitas sanitasi Pengembangan teknologi pengolaan air berbiaya rendah, sederhana dan mudah diterapkan
dan
Limbah Organik Di kawasan hulu Citarum, diperkirakan ada sekitar 8000 ekor sapi, masing-masing menghasilkan 24 kg kotoran sapi setiap harinya, dan limbah kotoran sapi yang dibuang ke sungai diperkirakan mencapai 190 ton.
3
Penerapan hukum
Limbah Padat Diperkirakan sekitar 500.000 m3/tahun limbah padat dibuang ke sungai dan terakumulasi di saluran-saluran pengairan dan memenuhi sungai
Potensi untuk mengembangkan pupuk organik (pupuk kandang) dan biogas dengan bahan baku kotoran sapi
Perlu adanya: Perubahan perilaku Fasilitas Recycle, Reuse, Reduce (3R) Fasilitas produksi pupuk organik Meningkatkan pengelolaan sampah padat Biogas untuk rumah tangga
4 | H a l
4
Perikanan
5
Konservasi lahan dan penghijauan Peningkatan kapasitas petani untuk menerapkan sistem pertanian yang ramah lingkungan Program peningkatan ekonomi melalui sumber mata pencaharian alternatif Rehabilitasi lahan.
Kekurangan prasarana untuk menangani sumber air dan banjir Masih kurangnya perawatan dan operasional
Pembangunan prasarana air baku dan perlindungan terhadap banjir Alokasi dana untuk operasional dan perawatan Meningkatkan kapasitas masyarakat untuk ikut terlibat dalam perawatan sempadan sungai
Sistem Operasi Waduk
8
Sekitar 8 juta meter kubik lumpur dan tanah setiap tahunnya (akibat tanah yang tergerus terbawa hujan) masuk ke dalam sungai Lahan kritis dan tingkat erosi yang tinggi di hulu sungai ini mengakibatkan banjir di musim hujan dan kekeringan air pada musim kemarau
Sarana dan Prasarana
7
Mengembangkan dan meningkatkan alternatif mata pencaharian Biogas berbahan baku Eceng Gondok Kampanye publik untuk meningkatkan kesadaran atas usaha perikanan yang baik Peraturan untuk mengontrol usaha keramba ikan Penerapan hukum bagi pelanggar
Lahan Kritis dan Sedimentasi
6
Meningkatnya perikanan dan usahausaha tambak memberikan kontribusi bagi meningkatnya pencemaran air dari kotoran ikan dan sisa pakan ikan. Meningkatnya jumlah tanaman Eceng Gondok di permukan air
Waduk Saguling dan Cirata dioperasikan oleh Indonesia Power Waduk Juada dioperasikan oleh PJT2
Membutuhkan koordinasi yang lebih baik dalam pengoperasian waduk Memperbaharui prosedur operasional waduk untuk kondisi banjir dan kekeringan
Ekstraksi Air tanah
5 | H a l
Penurunan tanah akibat ekstraksi air tanah semakin parah. Hal ini tidak hanya terjadi di Dayeuh Kolot, namun juga di banyak tempat lainnya. Sejak tahun 1988, mencapai 3-4 meter 9
penurunan
tanah
Degradasi pesisir pantai Abrasi pantai dan keanekaragaman hayati
berkurangnya
Tingkat abrasi yang terjadi di pantai selatan sekitar 35,35 ha/tahun dan di pantai utara sekitar 370,3 ha/tahun dengan indeks pencemar air laut antara 7,391-9,843 yang menunjukan sudah tercemar berat. (ASER 2008, BPLHD) 10
Meningkatkan suplai air baku dari air permukaan Konservasi air tanah Memperketat perijinan dan menentukan tarif air tanah Penerapan hukum bagi pelanggar
Rehabilitasi hutan bakau Perlindungan dan konservasi kawasan pesisir Pembangunan tanggul dan prasarana pengaman pantai
Banjir Catatan banjir menunjukkan banjir-banjir besar akibat meluapnya Citarum pada tahun 1931, 1945, 1977, 1982, 1984, 1986, 1998, 2005, 2010. Catatan banjir Karawang Maret 2010: 10 kecamatan dan sekitar 15.510 rumah terendam, dan 64.630 jiwa mengungsi.
Dibutuhkan pendekatan struktural: (pengerukan dan pelebaran sungai, rehabilitasi anak sungai Citarum, pembangunan tanggul dan penampungan air,dll) dan non-struktural (penghijauan, program berbasis kemasyarakatan, dll) dalam menangani banjir
6 | H a l
7 | H a l
1.c. Citarum Roadmap : Perencanaan Strategis untuk Citarum Proses
pengembangan
Pengelolaan
Sumber Daya Air Terpadu / Integrated Water Resources Management (IWRM) dilakukan dengan pendekatan dalam bentuk Roadmap untuk menangani permasalahan Wilayah Sungai
Citarum
dilakukan
berdasar
metodologi penyusunan Rencana Strategis. Penyusunan Roadmap ini dikoordinasikan oleh Bappenas dan disusun bersama-sama oleh pemerintah pusat, daerah, swasta dan kelompok masyarakat melalui suatu proses partisipatif
dengan
semua
pemangku
kepentingan selama 3 tahun dan selesai pada tahun 2007. Roadmap pada dasarnya adalah kelompok aktivitas
yang
penerapan menegaskan
strategi
melibatkan
langkah
tersebut.
Roadmap
hubungan
antara
kondisi
sumber daya air dalam Wilayah Sungai Citarum pada saat ini dengan kondisi dan nilai manfaat yang diinginkan pada masa mendatang menggunakan langkah-langkah yang telah teridentifikasi. Roadmap dapat pula diartikan sebagai apa yang harus dilakukan guna mencapai berbagai tujuan. Citarum Roadmap (peta rancangan perencanaan Citarum) yang telah disiapkan untuk Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu ini berdasarkan pada sebuah visi, yaitu ”Pemerintah dan masyarakat bekerja bersama demi terciptanya sungai yang bersih, sehat dan produktif, serta membawa manfaat berkesinambungan bagi seluruh masyarakat di wilayah Citarum” Citarum Roadmap telah mengidentifikasi sebanyak 80 kegiatan yang akan terus diupdate untuk dilaksanakan dalam kurun waktu 15 tahun kedepan dengan kebutuhan biaya mencapai Rp. 35 triliun dengan pendanaan yang bersumber dari berbagai sumber pendanaan, baik anggaran
8 | H a l
pemerintah, sektor swasta, lembaga donor serta kontribusi lainnya. Untuk kontribusi dana dari berbagai sumber pembiayaan masih sangat diperlukan.
1.d. Pendanaan The Asian Development Bank (ADB) melalui Integrated Citarum Water Resources Management Investment Program (ICWRMIP) telah menginisiasi suatu program investasi sebesar 921 juta USD dengan jumlah pinjaman melalui multi tranche fanincing facility (MFF) mencapai 500 juta USD yang terbagi dalam beberapa tahap selama 15 tahun (2009-2023). Sebagai tahap I dari ICWRMIP telah siap dilaksanakan investasi sebesar 103 juta USD dengan jumlah pinjaman sebesar 50 Juta USD yang terdiri dari 20 juta USD dana dari Asian Development Fund (ADF) (Loan 2500-INO) dan 30 juta USD dari Ordinary Capital Resources (OCR) (Loan 2501-INO). Kedua loan ini telah ditandatangani pada tanggal 22 April 2009 dan berlaku efektif sejak 3 Juni 2009. Selain itu tersedia juga (1) hibah ADB technical assistant sebesar 8 juta USD; (2) Hibah dari Global Environmental Facilities sebesar 3.8 jt USD; dan (3) Hibah lain (paralel funding) sebesar USD 4 juta. Untuk pembiayaan Citarum Roadmap selama 15 tahun masih dibutuhkan pendanaan dari sumber-sumber lainnya, seperti anggaran belanja Pemerintah (APBN dan APBD), lembagalembaga donor lain, kontribusi pihak swasta, dan lain sebagainya. Saat ini ada beberapa donor lain yang melakukan program pemulihan Sungai Citarum antara lain, World Bank, Japan International Cooperation Agency (JICA), Islamic Development Bank (IDB) melalui skema pembiayaan hibah dan pinjaman. Ada beberapa komitmen untuk potensi lembaga donor lainnya untuk ikut di dalam program kegiatan pembangunan Citarum, antara lain Trade and Development Agency (TDA – US Embassy), UNESCO, dan lain sebagainya.
1.e. Koordinasi: Pelaksana, Sektor dan Lembaga yang Terlibat Sebagai pelaksana dalam kegiatan mengkoordinasi pendanaan, perencanaan dan koordinasi Citarum Roadmap dilakukan oleh Roadmap Coordination and Management Unit (RCMU) dibawah koordinasi Direktorat Pengairan & Irigasi –BAPPENAS.
9 | H a l
Institusi pelaksana ICWRMIP tahap-1 ini adalah Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Departemen Pekerjaan Umum, yang telah mendirikan Project Coordination and Management Unit (PCMU) di bawah Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). ICWRMIP dalam pelaksanaannya melibatkan berbagai pihak baik yang terkait langsung maupun yang tidak langsung dengan program ini. Para pemangku kepentingan utama adalah sebagai berikut:
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas
Kementerian Pekerjaan Umum -
Penataan ruang – Ditjen Penataan Ruang - Bappeda (provinsi dan kabupaten)
-
Riset dan teknologi – Balitbang - Ristek/BPPT – LIPI – Universitas
-
Pengelolaan limbah padat – Ditjen Cipta Karya- (dinas terkait di provinsi dan kabupaten)
10 | H a l
-
Suplai air dan sanitasi – Ditjen Cipta Karya – Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Kesehatan) - (dinas terkait di provinsi dan kabupaten)
Kementerian Kehutanan
Kementerian Energi, dan Sumber Daya Mineral - (Dinas terkait di provinsi dan kabupaten)
Kementerian Pertanian - (dinas pertanian di provinsi dan kabupaten)
Kementerian Kesehatan - (dinas kesehatan di provinsi dan kabupaten)
Kementerian Lingkungan Hidup - (Badan Pengendalian Lingkungan Hidup di provinsi dan kabupaten)
Badan Nasional Pengelolaan Bencana – PU – Kehutanan – Kesehatan – Pertanian – Dalam Negeri
Kementerian Perikanan dan Kelautan – (dinas terkait di provinsi dan kabupaten)
Kementerian Dalam Negeri
Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu di Wilayah Sungai Citarum melibatkan banyak pihak terkait dan berbagai komponen program. Hal ini menjadi sebuah tantangan dan kesempatan di dalam pelaksanaannya. Tantangannya adalah menyeimbangkan antara koordinasi dan komunikasi secara terus menerus di antara para pemangku kepentingan dengan pelaksanaan program sesuai tenggat waktu. Hal ini akan membutuhkan waktu, upaya dan komitmen seluruh pihak terkait, dan tidak mudah di dalam pelaksanaannya. Koordinasi yang kuat diantara para badan pelaksana sangat dibutuhkan, bersamaan dengan mekanisme pengawasan dan pelaporan yang efektif untuk memungkinkan Pemerintah Indonesia beserta donor, mengetahui dan memastikan bahwa dana yang tersedia digunakan sesuai dengan perencanaan dan waktu yang telah di tentukan. Pertukaran informasi diantara badan pelaksana, dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk komunitas, CSO, dan sektor swasta, akan mempertajam kinerja secara keseluruhan, dan meminimalkan usaha yang sia-sia akibat dari pekerjaan yang tumpang tindih. Tujuannya adalah untuk bersama-sama secara partisipatif mencari solusi efektif dan berkelanjutan melalui upaya terpadu antara sisi perencanaan, pembangunan fisik dan penguatan institusi. Penyelenggaraan kegiatan Rapat Koordinasi ICWRMIP ini merupakan bagian dari kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman diantara para pemangku kepentingan. Khususnya pemerintah di tingkat pusat, provinsi dan kabupaten selaku pembuat kebijakan.
11 | H a l
Diharapkan kegiatan ini dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi di antara para pemangku kepentingan.
1.f. Tujuan Tujuan dari rapat koordinasi ini digambarkan sebagai berikut: 1. Pertemuan dengan instansi terkait khususnya yang menjadi anggota tim pengarah
NSCWR, lembaga donor, tim konsultan dari berbagai paket untuk membahas perkembangan dan status persiapan projek ICWRMIP tahap 1, sosialisasi mengenai Citarum dan permasalahannya, Citarum Roadmap dan koordinasi mengenai pendanaan di Citarum sehubungan dengan kedatangan misi ADB ke Indonesia. 2. Mendorong adanya dialog untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi pemerintah
pusat, provinsi dan daerah untuk mendukung pelaksanaan ICWRMIP dan Project-1.
1.g. Hasil yang Diharapkan Diharapkan kegiatan lokakarya ini dapat membantu pencapaian hasil berikut ini: 1. Meningkatkan pemahaman akan visi Citarum Roadmap dan program ICWRMIP. 2. Rapat ini diharapkan dapat mendorong adanya (1) komitmen pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten beserta institusi dan departemen terkait serta lembaga-lembaga donor untuk mendukung program dalam rangka perbaikan kondisi dan pengelolaan Wilayah
12 | H a l
Sungai Citarum; (2)
kerjasama dalam perencanaan, pendanaan dan pelaksanaan
dengan pemangku kepentingan yang lain.
1. h. Waktu, Tempat dan Lingkup Kegiatan Rapat Koordinasi Tim Pengarah NSCWR sehubungan dengan pelaksanaan ICWRMIP ini diselenggarakan pada Hari Senin, 12 April 2010, bertempat di kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jl Taman Suropati No. 2, Jakarta. Lingkup kegiatan lokakarya dua hari ini terdiri dari: 1. Sesi Presentasi. Dua presentasi mengenai Citarum Roadmap dan
kegiatan dalam
Projek-1 (dibawakan oleh Deputi Sarana dan Prasarana Bappenas dan perwakilan Pemerintah Jawa Barat oleh Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup DaerahBPLHD)
2. Diskusi. Sesi diskusi dan tanya jawab dengan peserta Rapat Koordinasi.
1.i. Peserta Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas, dan dihadiri oleh Direktur Pengairan dan Irigasi Bappenas, Direktur dari masing-masing instansi terkait maupun perwakilannya baik di tingkat pusat maupun provinsi atau perwakilannya. Selain itu, rapat juga dihadiri oleh lembaga-lembaga donor seperti ADB, World Bank, JICA, UNESCO, Kedutaan Belanda, dan Konsultan ICWRMIP dari berbagai paket.
1.j. Penyelenggara Rapat koordinasi ini difasilitasi oleh Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas, dibantu dari tim konsultan RCMU dan PCMU.
13 | H a l
14 | H a l
2.SESI PRESENTASI Roadmap for a Better Future Citarum Dr. Ir. Dedy Supriadi Priatna, MSc, Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Presentasi
ini
membahas mengenai fakta sungai Citarum, kondisi permasalahan dari hulu hingga hilir dari
berbagai
faktor
penyebab. Hal inilah yang melatarbelakangi suatu bahwa
pemikiran penanganan
permasalahan Citarum tidak dapat dilakukan dengan menerapkan program tunggal atau program pembangunan fisik semata. Berbagai permasalahan di Citarum ini juga dikaitkan dengan kebutuhan atau upaya yang perlu dilakukan sebagai alternative solusi permasalahan. Kondisi permasalahan Citarum yang kompleks menjadikan sebuah pemikiran pencetusan Citarum Roadmap, yaitu gambaran strategis, rencana dan pelaksanaan yang berusaha membuat jalur/rute antara posisi saat ini dengan visi, hasil dan tujuan yang ingin kita capai di masa depan berkaitan dengan program pengelolaan terpadu sungai Citarum. Presentasi ini juga memberikan perincian donor yang terlibat, dana yang sudah dialokasikan dan menjadi komitmen dari donor. Selain itu juga untuk manajemen projek dan koordinasi antara institusi pemerintahan terkait, termasuk program kegiatan yang akan dijalankan khususnya dalam tahap pertama dari ICWRMIP ini. Selain itu presentasi menyoroti permasalahan banjir besar yang terjadi di Bandung dan sekitarnya hingga ke Karawang. Tidak hanya permasalahan banjir, namun strategi penanganan baik dari sisi pembangunan fisik, mauppun non-fisik yang juga meliputi 15 | H a l
program kegiatan pemeberdayaan masyarakat. Dibahas juga secara singkat program rencana jangka pendek oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam penanganan banjir. Citarum Roadmap ini menjadi kepentingan dan milik para pemangku kepentingan, khususnya yang berada di wilayah sungai Citarum, yang difasilitasi pemerintah. Koordinasi Citarum Roadmap ini dilakukan baik di tingkat pusat, daerah/kabupaten serta masyarakat. Citarum Roadmap memberikan ruang baik individu, perusahaan, organisasi masyarakat, dll untuk turut berpartisipasi memberikan kontribusi positif bagi pemulihan sungai Citarum.
Integration of Upper Citarum Management Dr.Setiawan W, Dipl, SE.,M.Eng. Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLHD) Jawa Barat
Presentasi
ini
membahas
mengenai permasalahan di hulu
sungai
Citarum,
khususnya mengenai lahan kritis kualitas
dan air.
permasalahan Rapat
membahas
juga
mengenai
alternatif-alternatif
pilihan
penanganan banjir dari sisi filosofis berdampingan
(hidup dengan
banjir, relokasi penduduk, memindahkan banjir), sisi normatif (melalui metode struktural seperti pembangunan waduk, embung untuk penyimpanan air, sumur resapan, tanggul, normalisasi sungai) Melalui metode non-struktural seperti penataan ruang, konservasi, sistem peringatan dini, diseminasi peringatan ancaman dan sistem evakuasi banjir, pembuatan peta bahaya banjir dan peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat untuk penanggulangan banjir Koordinasi untuk penanganan permasalahan di hulu Citarum secara terpadu. Membahas 16 | H a l
mengenai kebijakan Gubernur Jawa Barat, misalnya dalam bidang kelembagaan dengan cara membuat semacam forum strategis untuk rehabilitasi Citarum hulu. Dalam konteks ekonomi, sosial dan budaya misalnya dengan permukiman masyarakat dengan konsep perumahan susun, menggali dan menerapkan kebijaksanaan adat setempat, pembangunan berbasis desa. Di dalam control dan pengawasan termasuk kedalamnya melakukan moratorium logging, melarang pertanian di lereng-lereng yang dapat menyebabkan erosi lahan, dan lain sebagainya. Selain itu juga dilakukan upaya rehabilitasi dan restorasi, termasuk didalamnya adalah normalisasi Citarum dan 9 anak sungainya, membangun 2 kanal (utara dan selatan), mendirikan kawasan ekonomi baru dan sebagainya. Di dalam presentasi ini juga membahas, meskipun sudah terdapat diagram koordinasi, namun belum jelas koordinasi dan pelaksanaannya di tingkat daerah, seperti fungsi dan tugas di tingkat provinsi. Presentasi ini juga membahas mengenai rekomendasi yang diajukan dalam kaitannya dengan control dan pengawasan, sosial ekonomi budaya serta rehabilitasi dan restorasi sungai.
17 | H a l
3. RINGKASAN SESI DISKUSI Pemulihan Citarum hanya akan dapat dilaksanakan dengan komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan upaya-upaya perbaikan bersama. Dana yang diperlukan untuk membiayai program pemulihan ini cukup besar, namun akan dapat berkurang apabila didukung oleh keterlibatan seluruh pemangku kepentingan yang memiliki sumber dan potensinya masing-masing untuk ikut serta mengalokasikan dana dan kegiatan di Wilayah Sungai Citarum. Dengan demikian, waktu pelaksanaan yang diperlukan (selama 15 tahun) juga akan dapat dipersingkat. Menanggapi inisiatif Pemerintah Indonesia dalam upaya pemulihan
Sungai
Development
Bank
Citarum (ADB)
melalui
ICWRMIP,
menyatakan
Asian
dukungannya
terhadap pelaksanaan ICWRMIP. Selain itu, dukungan dari pemerintah pusat maupun daerah untuk mengkoordinasikan keterlibatan para pemangku kepentingan yang turut serta dalam pemulihan sungai Citarum juga dinilai sangat penting. Tentunya hal tersebut bukannya pekerjaan yang mudah, karena harus diikuti pula perubahan perilaku dan kebiasaan masyarakat yang telah berlangsung sangat lama. Misalnya dalam hal perubahan perilaku untuk tidak membuang sampah ke dalam sungai. Hampir semua pihak menyadari bahwa perubahan perilaku masyarakat umum (termasuk industri) membutuhkan waktu yang cukup lama dan dana yang tidak sedikit. Demikian halnya dalam perencanaan dan pelaksanaan langkah/upaya berikutnya yang harus dilakukan secara terpadu bukanlah hal yang mudah. Pemerintah perlu segera menyusun strategi dan perencanaan yang menyeluruh dan terpadu untuk melaksanakan program Citarum sebagai 18 | H a l
langkah bersama dari masing-masing instansi terkait. Saat ini merupakan momen yang tepat bagi seluruh instansi terkait untuk turut serta merencanakan kegiatan dan mengalokasikan dana di wilayah Sungai Citarum agar dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2011 dan seterusnya. Komitmen
dan
konstribusi
dari
instansi
terkait dalam
merencanakan
kegiatan
dan
menganggarkan dana di wilayah Sungai Citarum diharapkan akan dapat mendukung berbagai upaya yang sudah teridentifikasi dalam Roadmap sehingga dapat diterjemahkan menjadi tindakan nyata tanpa terjadi tumpang tindih kegiatan dan kewenangan. Untuk mewujudkan perencanaan yang terpadu dan menyeluruh dalam upaya pemulihan wilayah Sungai Citarum, diperlukan kesamaan visi dan cara pandang dari seluruh pemangku kepentingan. Di dalam perencanaan Proyek 1, beberapa pihak masih memandang adanya kesan bahwa titik berat kegiatan dalam program Citarum ini masih pada pembangunan infrastruktur. Sementara jika ditinjau dari permasalahan yang terjadi, justru lebih diperlukan upaya-upaya non struktur seperti konservasi lahan, penghijauan dan penataan tata ruang yang dianggap menjadi hal yang paling mendesak untuk segera ditangani. Ada usulan jika ada mekanisme pendanaan yang dapat ditanggung bersama oleh para pemangku kepentingan misalnya untuk menangani erosi dan konservasi lingkungan. Beberapa pihak memandang bahwa pelaksanaan Proyek-1 yang lebih banyak dilakukan di daerah hilir sungai belumlah merupakan sasaran yang tepat. Hal ini sudah pernah didiskusikan dalam pertemuan dengan misi ADB di Bandung. Permasalahan di hulu dinilai lebih mendesak karena dapat dikatakan bahwa permasalahan akibat kerusakan daerah hulu ini adalah awal dari permasalahan yang ditemukan di Citarum (banjir, kualitas air, dan sebagainya) Upaya perbaikan di bagian hulu Sungai Citarum (Gunung Wayang dan sekitarnya) yang baru akan dijalankan di fase ke-tiga dinilai belumlah tepat dan justru sebaiknya dilakukan di tahap awal. Untuk menyatukan berbagai pandangan dari beberapa pihak terkait terhadap program Citarum, Bappenas memberikan penjelasan kembali bahwa program Citarum ini berawal dari rencana perbaikan Saluran Tarum Barat yang mensuplai air baku untuk Jakarta. Namun demikian, dalam proses pembahasan selanjutnya hal tersebut dinilai tidak efektif. Untuk dapat memulihkan kondisi wilayah Sungai Citarum diperlukan sebuah perencanaan terpadu dan menyeluruh yang melibatkan kerjasama dan koordinasi antar departemen, instansi terkait baik pemerintah pusat maupun daerah serta kelompok masyarakat. Hal tersebut juga sangat diperlukan untuk menghindari terjadinya overlap kegiatan maupun pendanaan untuk Citarum dan 5 Ci yang lain.
19 | H a l
Agar semua pihak dapat turut berperan serta aktif dalam upaya pemulihan Citarum tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, maka digunakan pendekatan secara horizontal. Pendekatan tersebut mempunyai arti bahwa berbagai upaya yang telah teridentifikasi dalam roadmap Citarum tersebut lebih merupakan sebuah “link”, sedangkan kegiatan dan pelaksanaan masing-masing kegiatan nantinya ada di masing-masing instansi. Pemerintah tidak dapat melakukan semuanya sendiri, dengan melibatkan masyarakat, diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan (khususnya di bidang-bidang kemasyarakatan). Roadmap lebih merupakan “rute” yang ingin ditempuh dan merupakan wadah dari berbagai upaya yang mempunyai “rute” yang sama, yaitu memulihkan kondisi Sungai Citarum demi mewujudkan sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat. Terkait dengan pendanaan program, Bappenas tidak dapat melakukan intervensi perencanaan pendanaan. Mengingat saat ini usulan-usulan kegiatan beserta pendanaannya harus berasal dari masing-masing instansi. Bappenas melakukaan koordinasi untuk menghindari terjadinya tumpang tindih. Jika satu instansi sudah menyelesaikan permasalahan dalam sektor tertentu, maka tidak lagi perlu untuk melakukan hal yang sama di sektor yang sama. Komitmen yang kuat justru diharapkan dari instansi terkait untuk mengalokasikan dananya di wilayah Sungai Citarum. Dalam pelaksanaanya, jika dipandang perlu ada baiknya jika ada sejumlah dana untuk kegiatan masyarakat yang langsung diberikan kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan masyarakat. Selama ini terbukti bahwa dalam memobilisasi dan bekerja bersama masyarakat, LSM dapat bekerja lebih cepat dan kadang dilakukan dengan dana swadaya. Dalam pelaksanaan kegiatan pada proyek 1 masih ditemui beberapa permasalahan, diantaranya Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC) sebagai Project Coordination and Management Unit (PCMU) mengatakan bahwa karena pelaksanaan proyek 1 yang dibiayai oleh Loan akan ada di pertengahan tahun ini, maka sulit untuk dimasukkan ke dalam DIPA tahun 2010. Kegiatan-kegiatan atau program lain yang terkait tetapi tidak termasuk dalam perjanjian loan, akan diusulkan untuk dapat didanai melalui anggaran pemerintah (APBN dan APBD). Beberapa lembaga donor juga telah turut berpartisipasi memberikan pendanaan baik melalui pinjaman maupun hibah untuk kegiatan-kegiatan yang ada di wilayah Sungai Citarum. Japan International Cooperation Agency (JICA) telah beberapa dekade turut berperan dalam upaya penanganan banjir khususnya di bagian hulu Sungai Citarum, baik berupa studi-studi maupun penanganan fisiknya. Saat ini JICA sedang menyelesaikan studi untuk penanganan banjir di
20 | H a l
bagian hulu Sungai Citarum tahap III. Laporan lengkap dari studi ini akan selesai pada bulan Oktober tahun ini. Dan setelah itu, akan ada misi pada bulan November sehingga persetujuan dana pinjaman untuk penanganan banjir di hulu Sungai Citarum akan dapat dilakukan pada bulan Maret tahun depan. Selain itu, World Bank juga turut serta memberikan pendanaan melalui kegiatan Water Resources and Irrigation Sector Management Project (WISMP) APL-2, khususnya untuk kegiatan rehabilitasi saluran irigasi Daerah Irigasi Jatiluhur yang dibiayai melalui dana pinjaman dan hibah. Lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam bidang pendidikan, UNESCO juga akan turut serta bergabung dalam program ini dengan terlebih dahulu mempelajari lebih mendalam mengenai kondisi dan permasalahan Citarum. Untuk mengurangi gap/kesenjangan pembiayaan yang diperlukan untuk pemulihan Sungai Citarum tersebut, masih sangat diharapkan peran serta dari lembaga donor yang lain baik berupa pinjaman maupun hibah. Selain itu, yang lebih penting adalah mendorong pihak-pihak terkait baik di Pemerintah Pusat maupun Daerah untuk mengalokasikan kegiatan beserta pendanaan yang bersumber dari APBN dan APBD.
4. PENUTUP Rapat Koordinasi ini menjadi sebuah langkah penting dalam program pemulihan sungai Citarum dimana para pemangku kepentingan kunci termasuk pengambil keputusan di tingkat pemerintahan serta hadirnya beberapa lembaga donor dalam acara ini telah memperkaya proses ini. Dalam proses ini, menjadi sebuah langkah yang cukup berharga bagi semua pihak untuk saling berbagi informasi, berkomunikasi dan berkoordinasi dalam upaya bersama untuk memulihkan Citarum. Proses ini meski sudah mulai membahas beberapa permasalahan dan upaya mencari solusi, namun belum mencapai tahapan perumusan dan kesepakatan mengenai “apa langkah berikutnya?” yang lebih terperinci untuk masing-masing pihak dapat bekerja ke langkah berikutnya. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu dan untuk pembahasan lebih rinci agar
21 | H a l
dilakukan dalam pertemuan yang berbeda dengan tema dan tujuan yang lebih spesifik (thematic meeting)
22 | H a l
4/13/2010
ROADMAP FOR A BETTER FUTURE ROADMAP FOR A BETTER FUTURE
CITARUM
National Steering Committee for Water Resources ‐ Citarum Roadmap Coordination Meeting Jakarta, April 12th2010 Deputy Minister for Infrastructure Affairs, State Ministry of National Development Planning
MUARA GEMBONG BEKASI
1
CITARUM AT A GLANCE Length: 269 Km Catchment area: 6,614 Km2 River basin territory : 12,000 Km2 Flows from South to North ending g Wayang y g in the Java Sea ((Gunung to Tanjung Karawang) Citarum covers : 9 districts
JATILUHUR DAM
(1)KAB. BANDUNG (2)KAB.BANDUNG BARAT (3)KAB.CIANJUR (4)KAB.PURWAKARTA (5)KAB.KERAWANG(6)KAB.BEKASI (7)KAB.SUBANG (8)KAB.INDRAMAYU (9)KAB.SUMEDANG
CIRATA DAM
3 cities (1)KOTA BEKASI (2)KOTA BANDUNG (3)KOTA CIMAHI OUTLET CITARUM UPSTREAM (SAGULING DAM)
UPPER CITARUM UPPER CITARUM RIVER BASIN
Average rainfall:2,300mm/year Average flow: 5.7 bilion/m3/year 2
1
4/13/2010
CITARUM AT A GLANCE Water resources for: Bandung, Cimahi, Cianjur, Purwakarta, Bekasi, Karawang,
Total population in the basin: 15,303,758(50% Urban)
and 80% of Jakarta raw water Irrigation 420,000 ha
(Data BPS 2009)
Total Population in West Java 41,483,729 (Gov. West Java Statistic)
DAMS CAPACITIES AND POWER GENERATION -
Jatiluhur 1963: 3,000 million m3 – 187.5 MW
-
Saguling 1986: 982 million m3 - 700 MW
-
Cirata 1988: 2,165 million m3 - 1,000 MW 3
PROBLEMS IN CITARUM 4
2
4/13/2010
INDUSTRIAL AND DOMESTIC POLLUTION • 1,500 industries in Bandung and surrounding: 280 ton of chemical waste dumped into Citarum everyday • Lack of sanitation and waste water treatment facilities • Water quality monitoring in the late 1990s shows that annual average of BoD concentrations as high as 300 annual average of BoD concentrations as high as 300 mg/liter. • BoD concentrations at the Saguling reservoir inlet still go up to as high as 130mg/l during dry season • (Indonesia Power and Padjajaran University survey in 2004)
Needs for : • Law enforcement • Industrial and domestic waste water treatment plants • Provision of sanitation facilities • Low cost water treatment technology 5
Ciwalengke, Majalaya
ORGANIC WASTE 190 Ton waste from farming dumped into the river everyday 8,000 cows produce 24 kg of waste each
Cattles in Pangalengan
Potential for : •Organic fertilizer production to supply the Citarum downstream farms 6 •Biogas generation
3
4/13/2010
SOLID WASTE The annual uncollected garbage that invariably ends up accumulating in the drainage system and rivers amounts to 500,000 m3/year
Batujajar Bridge ‐ Photo: The Sun, 2009
West Tarum Canal
Needs for : •Behavioral change •Recycle, Reuse, Reduce (3R) facilities g •Organic fertilizer facilities •Improved solid waste management •Biogas generation individual plants
7
FISHERIES AND HYACINTHS
Fish cages in Saguling
• Uncontrolled expansion of fish cage operations is exacerbating the effects of polluted water • Improper or excessive fish feeding in the fl ti floating cages adds to the waste load as dd t th t l d unconsumed feed accumulates on the reservoir bed • Excess of water hyacinths in waterways
Needs for : • Provision of alternative source of incomes for communities • Biogas generation from hyacinths • Public awareness campaign, fish cage regulation control, and law enforcement
8
4
4/13/2010
MAJOR FLOODS RECORD Major floods in Bandung were recorded in 1931, 1945, 1977, 1982, 1984, 1986, 1998, 2005, 2010.
Flood in DayeuhkolotKab. Bandung (Pikiran Rakyat, Friday, 19 Feb 2010)
9
KARAWANG’S FLOOD MARCH 2010
10
5
4/13/2010
WATERSHED DEGRADATION Average annual sedimentation into the three reservoirs estimated at 8 million m3/year This has caused flood in rainy season and water scarcity in the dry season (ASER 2008, BPLHD) Neglasari, Kertasari
Needs for: • Conservation Conservation and reforestation and reforestation • Capacity building to farmers to adopt sustainable farming practices • Provision of alternative source of incomes • Land rehabilitation Wayang Mount
11
INFRASTRUCTURE ISSUES Lack of proper infrastructures for flood and water supply Poor operation and maintenance
Citarum river degraded banks river degraded banks
Needs for : • Development of raw water and flood protection infrastructures • Proper operation and maintenance funding allocation • Increase involvement of local communities in riverbank maintenance
12
6
4/13/2010
RESERVOIRS OPERATIONS
Saguling and Cirata dams operated by Indonesia Power and Juanda dam operated by PJTII • Greater coordination required • Updating of the operation procedures for flood and drought
13
GROUNDWATER OVER EXTRACTION Subsidence is severe and basin wide: – Not only at Dayeuh Kolot, but many other places – From 1988 more than 3‐4 meter subsidence – Severe impact on river hydraulics (and Severe impact on river hydraulics (and flooding) – Irreversible aquifer damage starting Profile Transect of Subsidence Annual Average, 1994‐2009
Needs for : • Increase surface raw water supply • Groundwater recharge • Ground water pricing and licensing regulation improvement • Law enforcement 14
7
4/13/2010
COASTAL DEGRADATION • Coastal abrasion • Biodiversity degradation Muara Gembong, Bekasi
Needs for : • Mangrove rehabilitation • Coastal protection • Dyke and coastal infrastructures
Abrasion level: 35.35 ha/year (South sea) and 370 ha/year (North sea) Sea pollutant index: 7.391 – 9.483 showing heavy pollution level Source: ASER 2008, BPLHD Muara Bendera
15
CITARUM ROADMAP & ICWRMIP
16
8
4/13/2010
INVOLVED SECTORS FOR IWRM IN CITARUM 1. Planning and programming – Bappenas – Bappeda Prov/Dist 2. Water Resources Management – MoPW/DGWR – PWRS/DWRS 3. Agriculture – MoA – Prov/Dist Agriculture Agencies 4. Health ‐ MoH – Prov/Dist Health Agencies 5. Disaster management – BNPB ‐ Multisector 6. Environment – MoE – PLHLD Prov/Dist 7. Forestry ‐ MoFr – Prov/Dist Forestry Agencies 8. Groundwater management MoME ‐ Prov/Dist Mine Agencies 9. Spatial planning – MoPW – DGSP ‐ Bappeda Prov/Dist 10. Research and technology – MoPW – RCW – BPPT – LIPI ‐ Universities 11 Solid waste management 11. Solid waste management – MoPW MoPW – DGHSH DGHSH ‐ Prov/Dist Agencies Prov/Dist Agencies 12. Water supply and sanitation – MoPW – DGHSH ‐ Prov/Dist Agencies 13. Coastal management – MoFM – Prov/Dist Agencies 14. Community and local government empowerment – MoHA ‐ DGRD
Vertical and horizontal integration with National, Provincial and Districts plans 17
CITARUM ROADMAP FINANCING Estimated cost to financing I t Intervention Activities ti A ti iti Citarum Roadmap 35 intervention activities will be funded by the ICWRMIP Other funding resources; Other funding resources; Government (APBN&APBD), Private sectors, other donors (JICA, WB, IDB, UNDP,…) etc. Funding is still required
CITARUM ROADMAP USD 3.5 Billion
P3
P2
INVESTMENT PROGRAM INVESTMENT PROGRAM (ICWRMIP)
P4, P5,...,...
P1 PROJECT‐1
Funding by ADB through Grants 18 and Loan
9
4/13/2010
ICWRMIP PROJECT‐1 SUB COMPONENTS 1.1 ‐ Roadmap Management 1.2 ‐ Roadmap Institutional Strengthening (TA A1) 1.3 ‐ Institutional Strengthening for IWRM in 6 Ci’s River Basin Territory (TA B1) 1.4 ‐ Spatial Planning for The 6 CIs River Basin Territory (TA B2) 2 1 West Tarum Canal Rehabilitation Project 2.1 ‐ W T C l R h bili i P j 2.2 ‐ Improved Land and Water Management 2.3 ‐ Support for Community and CSO Driven Initiatives for Improved Water Supply and Sanitation 2.6 ‐ Detailed Engineering Design for Upgrading Bandung Water Sources 3.1 ‐ Development of Key Policies and Strategies for Water Resources Management in CRB (TA B3) 4.1 ‐ Development and Implementation of a Basin River Quality Improvement Strategy and Action Plans Action Plans 4.2 – Watershed Management and Biodiversity Conservation 5.1 ‐ Upper Citarum Basin Flood Management (TA C1) 5.2 – Climate Change Adaptation and Mitigation (TA E1) 7.1 ‐ Decision Support System for Integrated Water Resources Management in Citarum River Basin (TA D1) 8.1 ‐ Program Management 8.2 ‐ Independent Monitoring and Evaluation 19
20
10
4/13/2010
Improved Land and Water Management
ORGANIC SRI Ministry of Agriculture
21
Support for Community and CSO Driven Initiatives for Improved Water Supply and Sanitation Water supply and sanitation facilities Ministry of Health
22
11
4/13/2010
Development and Implementation of a Basin River Quality Improvement Strategy and Action Plans
Biogas, 3R, waste management, riverbank gardening State Ministry of Environment 23
Watershed Management and Biodiversity Conservation
Model conservation villages
24
12
4/13/2010
WEST JAVA PROVINCE PLAN FOR CITARUM A. Institutional
B. Socio‐Economic‐Culture
1.
1. Changing livehood which is more condusevely for cultivator living at conservasion area
Establishment a strategic board for upper Citarum rehabilitation
2. Empowerement of groups and cadre of environment community care
2. Settlement Relocation through flat housing
3. Development ofan integrated master plan of Citarum
4. Reviving local wisdom
D. Rehabiltation and Restoration
5. Revitalization types of housing (familiar with flooding)
1. Normalization Citarum River (Sapan‐Nanjung) and 9 tributaries 2. Construction 22 reservoirs, 3 polder/retension and recharge well 3. Construction 2 canal (north and south ) 4. Multistakehoders regrening and critical land g g rehabilatation through incentive system 5. Land banking 6. Rehabilating of settlement and industri at river bank or flood plain 7.Establishment new economic areas 8. Optimalization of the Use “Inactive HGU” (12.000 Ha), located in Upper Citarum
3. Gradually Industry Relocation
6. Village base development C. Control and Monitoring 1. STOP logging(ESP. IN CONSERVATION AREA) 2. Moratorium license for land use change mainly for flood plain area 3. Prohibitationof one seasonal hillside farm at Steep Slope> 30% 4. Curb of river bank line 5. Domestic, industrial, agriculture and husbandry waste controll 6. Establishment environmental police 7. Cooperation with TNI in order protecting forest 25
EXAMPLES OF DISTRICT PLANS FOR CITARUM Contribution from Cianjur District 2010‐2011 by APBD •
Dinas Forestry and Agriculture Regulate Cirata’s Lakebank Water spring protection in Agrabinta, Sindangbarang sub districts Development of agroforestry Development of agroforestry model for degraded land in Campaka sub district model for degraded land in Campaka sub district
•
Environmental protection agency Water resources conservation of water spring in Cidaun and Sindangbarang sub districts Improved watershed conservation and water spring in Cidaun and Naringgul sub districts. Improved community participation for natural resources conservation in Cianjur and Ciranjangsub districts
Contribution from West Bandung District 2010‐2011 by APBD •
Environmental protection agency Construction of Infiltration Well (shallow and deep well) Organic waste Biogas plant in West Bandung District Improved community participation on solid waste management in Cipatat sub district 26
13
4/13/2010
BRIEF LOOK FLOOD MANAGEMENT PLAN FOR THE UPPER CITARUM
27
FLOODMANAGEMENT IN THE UPPER CITARUM BASIN DATA BY BBWSC CITARUM
•
1987 – 1988 : Study and Master Plan by JICA
•
1992 – 1993 : Detailed Design (IP‐347)
•
1994 – 1999 : Construction First Phase (IP‐405)
•
1999 – 2008 : 1999 2008 : Construction Second Phase (IP‐497)
•
………………….: Upper Citarum Basin Urgent Flood Control Project Implementation Program Construction Stage IIIThird Phase 28
14
4/13/2010
FLOOD MANAGEMENT PROGRAM IN THE UPPER CITARUM
DATA BY BBWSC CITARUM
29
URGENT PLAN FOR IMPLEMENTATION 2010 URGENT PLAN FOR IMPLEMENTATION 2010 ‐‐ 2011 •Conservation in 7 sub catchment Upper Citarum rehabilitation (nine tributaries) •Urgent dredging, bank rehabilitation and shortcuts •Curug Jompong normalization g p g •Dam and retention area construction •Local drainage system improvement • Embankment and Polder in Dayeuh Kolot
30
15
4/13/2010
UPPER CITARUM FLOOD MANAGEMENT AND MODELING UPPER CITARUM FLOOD MANAGEMENT AND MODELING ‐‐ PUSLITBANG • Understanding the hydrology and hydraulics of the Bandung Basin through the development and updating of the 1D/2D flood hazard modelling framework • Measures: – Avoid yearly floods (urgent, no‐regret measures) – Long‐term measures (to be included in long‐term plan
• Flood Management Strategy
31
BANDUNG METROPOLITAN WATER DEMAND 2010 ‐‐ 2030 BANDUNG METROPOLITAN WATER DEMAND 2010
NO
District/Cities
Unit
1 KOTA BANDUNG
L/S
2 KABUPATEN KABUPATEN BANDUNG, BANDUNG KABUPATEN BANDUNG BARAT, KOTA CIMAHI KABUPATEN 3 SUMEDANG ‐ KEC. JATINANGOR
L/S
Projection 2010‐2015 2016‐2030 4,000 5,700 3 500 3,500
6 000 6,000
280
500
7,800
12,200
L/S
‐ KEC. CIMANGGUNG ‐ KEC. TANJUNGSARI METROPOLITAN BANDUNG
L/S
32
16
4/13/2010
UPGRADING BANDUNG BULK WATER SUPPLY
33
CURRENT AND FUTURE FOREIGN FUNDING PROJECTS
IN THE CITARUM IN THE CITARUM RIVER BASIN
34
17
4/13/2010
FOREIGN FUNDING PROJECTS IN THE CITARUM RIVER BASIN Asian Development Bank (ADB) Integrated Citarum Water Resources Management Investment Investment Program (ICWRMIP)
Infrastructure Resources Sector Development Project – IRSDP
Loans: USD 20 m (2500‐INO) USD 30 m (2501‐INO SF)
Loan No. 2264‐INO Dutch Government Grant No. 0064‐INO.
Grant: USD 3.75 m (GEF Grant)
USD 2.0 M
Technical Assistances: USD 8.0 m (ADB Grant) USD 2.55 m (ADB Grant for CCAM) Effectiveness: 03 Jun 2009‐ Jun 2014 (Loan signed: 22 April 2009)
World Bank Water Resources and Irrigation Sector Management Program Management Program (WISMP – APL2) – Rehabilitation of Jatihulur Irrigation Canals Loans: USD 25 m (IBRD Loan no 4711‐IND)
Islamic Development Bank IDB The Coonstruction of IDBBasin Transfer Water Inter Transfer Water Inter Basin (Cibatarua‐Cilaki Project) (USD 75 m) loan IDB: USD 63.75 M GOI: USD 11.25 M
USD 45 m (IDA Credit no: 3807‐IND) Grant: USD 14 m (Grant TF no: 052124) 24 Nov 2005 –31 Dec 2010 Dam operational improvement and safety (DOISP) US $ 50 M (loan nr: 7669‐ID) Effectiveness: 06 June2009‐ 31 Dec 2013
35
FOREIGN FUNDING PROJECTS IN THE CITARUM RIVER BASIN FondsD’etude Et D’aide Au SecteurPrive (FASEP)
Japan International Cooperation Agency (JICA)
Design of Jakarta Raw Water Transmission Improvement Projectfor the Rehabilitation of the Raw Water Transmission of the West Tarum Canal between Bekasi&Cawang
b l d l Urban Flood Control System Improvement in Selected Cities (including Bandung – Construction of Cikapundung diversion channel) Japan International Cooperation Agency (JICA) Loan No IP‐551 No. IP‐551 Loan amount: Yen 7,490 million Effectiveness: Loan period: 2009‐2014
36
18
4/13/2010
PROPOSED PROJECT Japan International Cooperation Agency (JICA) Loan IP Loan IP‐ Upper Citarum Basin Urgent Flood Control Project Implementation Program Construction Stage III Project costs: Yen 7,791 million
Trade and Development Agency (TDA – US Embassy) Feasibility Study for Wastewater Treatment Technology and Service Options for the Upper Citarum River Basin Cost of the study: US $ 796,000
Proposed loan: Yen 6,300 million
37
WHAT’S NEXT ?
Vertical and Horizontal
Planning Alignment 38
19
4/13/2010
COMMITMENT TO WORK TOGETHER
•
•
Identify contributions and plans of: National, Provincial and Districts N ti l P i i l d Di t i t agencies Private sector Communities NGOs Identification of gaps and overlaps g p p Provide recommendations for synchronization and alignment of the various stakeholders plans
Allocate budget for Citarum in the coming 15 years
39
THANK YOU 40
20
4/13/2010
Integration of Upper Citarum Management
Disscusion Material for ADB Mission, April 8th 2010 the Government of West Java
Source: Pikiran Rakyat, April 3rd 2010
FLOOD, LANDSLIDE & WATER QUALITY PROBLEM Source:Kompas, April 6th 2010
THE RECENT STATE OF UPPER CITARUM
1
4/13/2010
CARICATURE OF UPPER CITARUM CONDITION FLOOD & LANDSLIDE
Source: Kompas, April 3rd 2010
IT OCCURS DUE TO RIVER BASIN DEGRADATION • FLOOD WITH RETENTION TIME FROM 2 TO 15 DAYS (W/ 3 MONTHS) • TOTAL INUNDATION AREA 2023 HA (BBWS, 2010), PROBABLY MORE
CMOPARISSION RAINFALL IN UPPER CITARUM (ST CEMARA) 2006 CITARUM (ST CEMARA) 2006‐‐2010
500.0
2010
450.0 400.0
Tinggi Hujan (mm)
350.0 300.0
2009
250.0
2008
2006 2007 2008 200.0
2009 2010
150.0
2007
100.0
2006
50.0 0.0 Jan
Feb
Mar
Bulan
* Rainfall Trend in Januari – Februari – Maret 2010 increase 1,5 to 2 times w/ last 2 years Sumber: BMKG-Analisis BPLHD Jabar, 2010
2
4/13/2010
Anticipation Climate Change 500.0
Tahun 2010 450.0 400.0
Tinggi Hujan (mm)
350 0 350.0 300.0 2006 250.0
2007 2008
200.0
2009 2010
150.0 100.0 50.0 0.0 Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Jun
Jul
Agust
Sep
Okt
Nov
Des
Bulan
Drought in PERIODE of AGUSTUS ‐ SEPTEMBER Sumber: BMKG-Analisis BPLHD Jbr, 2010
Filosofis
Constructure
Waduk atau embung di hulu Kolam penampungan banjir (“retention basin”) di hilir Tanggul penahan banjir penghalang sepanjang tepi sungai Normalisasi sungai Sistem polder Sumur2 resapan
Pindahkan penduduk dari banjir Pindahkan banjir dari penduduk Hidup harmoni bersama banjir
Metode Structure
Management of p prone one to flood zone one
Normatif
Handling Upper Citarum WS
Sistem Peringatan Dini Diseminasi peringatan ancaman dan sistem evakuasi banjir Pembuatan peta bahaya banjir Peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat untuk penanggulangan banjir Asuransi bencana banjir
Metode Upper Citarum Watershed N Non Structure Management
Social & Culture
Alih mata pencaharian Perubahan perilaku permukiman sehat Menghidupkan kembali kearifan lokal yg Positif
Spatial Planning Erosion Prevention in Upper DAS (vegetation dll.) Conservation IMB Control River Water Quality Control Institutional Conservation land Map Capacity building on CW Stakeholders
3
4/13/2010
Statement Kebijakan Gubernur Jawa Barat 3 Maret 2010 3rd March and 5 April 2010 Policy Statement and report the recent condition in front of Menko Kesra, PU, Kehutanan, KLH and others
26th April 2010 Attending Video Conference ADB Office
5th April 2010 Sharing the recent information With DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN
Coordination to integrate the recent problems of Upper Citarum
A. Institutional
B. Socio-Economic-Culture
1. Establishment a strategic board for upper Citarum rehabilitation
1. Changing livehood which is more condusevely for cultivator living at conservasion area
2. Empowerement of groups and cadre of environment community care
2. Settlement Relocation through flat housing
3. Development (PROBABLY COMPILING EXISTING DOCUMENT) an integrated master plan of Citarum as reference all parties
3. Gradually Industry Relocation 4. Reviving local wisdom 5. Revitalization types of housing (familiar with flooding) 6. Village base development
4
4/13/2010
C. Control and Monitoring
D. Rehabiltation and Restoration
1. STOP logging (ESP. IN CONSERVATION AREA)
1. Normalization Citarum River (Sapan-Nanjung) and 9 tributaries
2. Moratorium license for land use change mainly for flood plain area
2. Construction 22 reservoirs, 3 polder/retension and recharge well
3. Prohibitation of one seasonal hillside farm at Steep Slope > 30%
3. Construction 2 canal (north and south )
4. Curb of river bank line
4. Multistakehoders regrening and critical land rehabilatation through incentive system
5. Domestic, industrial, agriculture and husbandry waste controll 6. Establishment environmental police
5. Land banking 6. Rehabilating of settlement and industri at river bank or flood plain
7. Cooperation with TNI in order protecting forest 7. Establishment new economic areas 8. Optimalization of the Use “Inactive HGU” (12.000 Ha), located in Upper Citarum
I N T E G R A T I O N O F
U R G E N T L Y F U N D I N G
APBN/APBD
Funding Total (3.3 T) ADB/other donors via ICWRMIP
Others
5
4/13/2010
ROAD MAP STAGING
77 activities
16 activities
Estimated total funding
Source: Dr. Donny/Bappenas/2009 and Road Map ICWRMIP, Modified
Project Phase I
FUCTION AND TASK OF PROVINCIAL LEVEL
?
Chart Source: http://citarum.org/chart/ retrived on 30 March 2010 at 14.54
6
4/13/2010
TRANCHE 1 1.1 - Roadmap Management 1.2 - Roadmap Institutional Strengthening (TA A1) 1.3 - Institutional Strengthening for IWRM in 6 Ci’s River Basin Territory (TA B1) 1.4 - Spatial Planning for The 6 CIs River Basin Territory (TA B2) 2.1 - West Tarum Canal Rehabilitation Project 2.2 - Improved Land and Water Management 2.3 - Support for Community and CSO Driven Initiatives for Improved Water Supply and Sanitation 2.6 - Detailed Engineering Design for Upgrading Bandung Water Sources 3.1 - Development of Key Policies and Strategies for Water Resources Management in CRB (TA B3) 4.1 - Development and Implementation of a Basin River Quality Improvement Strategy and Action Plans g and Biodiversity y Conservation ((GEF)) 4.2 - Watershed Management 5.1 - Upper Citarum Basin Flood Management (TA C1) 5.2 – Climate Change Adaptation and Mitigation (TA E1) 7.1 - Decision Support System for Integrated Water Resources Management in Citarum River Basin (TA D1) 8.1 - Program Management 8.2 - Independent Monitoring and Evaluation
Source: Roadmap ICWRMP, 2010
Local/Provincial
Policy of West Java, Funding is not provided yet
Component of ICWRMIP in line with policy of west Java
Programs for Upper Citarum Management
Road Map ICWRMIP
Other proposed programs
Components of ICWRMIP for DKI
Integrating of proposed programs/activities
7
4/13/2010
Mapping Programs of ICWRMIP
Number of Cited Activities on Citarum Road Map
Note : Number of Intervention/project : 77 Several projects include both TA + Construction
Source : Road Map ICWRMIP, Analyzed by BPLHD Jawa Barat
8
4/13/2010
Budget Proportion : TA vs Construction
Total Budget Construction Budget * TA Budget
: USD2477.52 million : USD 1543 million : USD 934.52 million
•Note : - Including several activities which have TA element - Budget for capacity building and pilot project is difficult to be broken down as it is attached in the activities.
Source : Road Map ICWRMIP, Analyzed by BPLHD Jawa Barat
Number of ADB Funded Projects : Upstream vs Downstream
Total Activities (Tranche 1 – 4) Upstream Downstream Both
: 42 projects : 17 projects : 15 projects : 10 projects
Source : Road Map ICWRMIP, Analyzed by BPLHD Jawa Barat
9
4/13/2010
Indicative Projects Compared to West Java Governor’s Policy (1) Projects
Tranche phase
Governor Policy
Support for community and CSO driven initiative
1
A2 / C5
Basin river quality improvement strategy and AP
1
C5 (pilot)
Institutional Strengthening for IWRM
1
A1
Road map institutional strengthening
1
A1
Watershed management and biodiversity
1&2
D4
Upper Citarum Basin Flood Management
1&2
D1, D2, D3
Development of Key Policies and Strategies
1
A3
DSS for IWRM in CRB
1
A3
Spatial Planning for 6 Cis Territory
1
B2, B3, D6, D7
Reforestation of Degraded Catchment
2
D4
Indicative Projects In Line with West Java Governor’s Policy (2) Projects j
Tranche
Governor Policy y
Protected Area Management
2
D4
Integrated management of water related disaster
2
D1, D2, D3
Capacity building of communities across the basin
2
A2
Wastewater treatment upstream of Saguling
3
C5
Improvement of water quality in CRB reservoirs
3
C5
Development of Enhanced Basin Plan for IWRM
3
A3
1 (?)
B5, C3, C4, C5, D1, D2, D3, D4, D6
Adaptation and Mitigation of Climate Change in CRB
10
4/13/2010
INTEGRATION OF CITARUM PROJECTS PROGRAMS FOR HANDLING OF UPPER CITARUM FLOOD SHOULD BE INTEGRATED WITH INTEGRATED CITARUM WATER RESOURCE MANAGEMENT INVESTMENT PROGRAMME (ICWRMIP)-ADB LOAN & APBN RP. 35 billion (2009-2023) & TRANCHE 1 (JULY 2009) RP. 1.03 billion According to the recent situation, needed a reveuw of ICWRMIP’s budget allocation for tranche 1/APBN to be able to allocate in Upper Citarum activities as a follow: pp Citarum (through ( g construction of • Conservation in 7 Sub River Basin of Upper check and retaining dams, recharging wells and changing of livehood) • Normalization Citarum River by sediment removal along segment of Sapan – Nanjung • Normalization 9 Citarum River tributaries • Construction 22 reservoirs in upper area • Pollution prevention (industry, domestic, agreculture, animal husbandery)
THANK YOU SO MUCH FOR YOUR ATTENTION
11
4/13/2010
Institutional Recommendation
A.1 Establish a strategic board for upper Citarum management Program
Institutional and Integrated Natural Resources Planning
Activitiy
Funding
Road map management (based upon road map ICWRMIP package 1.1)
TA 7189-INO
Road map Institutional strengthening (based upon road map ICWRMIP TA package 1.2)
ADB TA A1 7189-INO
Institutional Strengthening for IWRM in the 6 Cis River Basin Territory (based upon road map ICWRMIP TA package 1.3)
ADB B1 TA 7189-INO
Development of Key Policies and Strategies p road map p ICWRMIP for WRM ((based upon TA package 3.1)
ADB B3 TA 7189-INO
Responsible Agency/ies
Development of Tariff Policy and Appropriate Water Allocation as well as Equal Partcipation among Stakeholders (based upon road map ICWRMIP TA package 1.5)
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranche1
12
4/13/2010
Review of Allocation Priorities and Optimization of Operating Rules for Key Sub-Basins Including Operation of the River / Reservoir System as a whole (based upon road map ICWRMIP TA package 3.2) Development of an enhanced Citarum River Basin Plan for IWRM (based upon road map ICWRMIP TA package 1.6) Decision Support System for IWRM in Citarum River Basin (based upon road map ICWRMIP TA package 7.1)
ADB/K-Water TA D1
Facilitation of Establishment a Board Management for Upper Citarum (based upon proposed Distarkim)
A 2 Empowerement of groups/cadre A.2 of community care for environment Community Particiapation and Environmental Awareness, Recharghing Well along the River
Community Education (based upon road map ICWRMIP TA package 4.3)
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Development of the Performance’s Water Supply and Sanitation Program
Proposed to be rescheduled within phase I
Conducted through tranch 1
Community Empowerement on Domestic Waste Management (based upon proposed Diskimrum)
Improvement the Knowledge, Attitude and Behaviour of Community to 3R (based upon proposed Diskimrum) Information, Education and Awareness Strategy (IEAS) for capacity building of communities across the basin for improved participation in water resources policy development, planning and management (based upon road map ICWRMIP TA 6.1) Funding Alternative for Community Base Watershed Management of Citarum River (based upon road map ICWRMIP TA 4.9) Village Institutional (16 unit, based upon the proposed BPDAS)
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranch 1
13
4/13/2010
Developing an integrated master plan of Upper Citarum as reference all parties ?????????????????
Proposed to be rescheduled within phase I
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranche 1
Socio-Economic-Culture
14
4/13/2010
B.1 Changing livehood which is more condusevely for cultivator living at conservasion area Program
Activitiy
Funding
Livehood Alternativeve for Hillside settlement (based upon road map ICWRMIP TA 4.7)
Catatan: sifatnya bukan TA/ langsung implementasi lapangan! Didorong Tahap keII/segera , termasuk metode pelaksanaanya!
Responsible Agency/ies
Development Community Forest with total wide 53,720 Ha (based upon the proposed BP DAS)
B.2 Settlement Relocation through flat housing Development of Vertical Housing Policy based on Carrying Capacity
Options of Bandung Floding Mitigation (based upon road map ICWRMIP TA 5.6 /Bappeda/Diskimrum/BPLHD) and Implementation of Upper Citarum Flood Management Measures (based upon road map ICWRMIP package 5.7/ Bappeda/BPLHD/Diskimrum)
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Inhabitatants Relocation and Urban Renewal
Proposed to be rescheduled within phase I
Conducted through tranche 1
Development of Housing and Settlemets through KASIBA/LISIBA, cooperation Government with Private (based upon the proposed Bappeda and /Diskimrum)
Land Acquisition for Flat Housing (based upon the proposed Diskimrum) Options of Bandung Floding Mitigation (based upon road map ICWRMIP TA 5.6 /Bappeda/Diskimrum/BPLHD) and Implementation of Upper Citarum Flood Management Measures (based upon road map ICWRMIP package 5.7/ Bappeda/BPLHD/Diskimrum)
Proposed to be rescheduled within phase I
Construction of Flat Housing (based upon the proposed Diskimrum) Urban Renewal through slums arrargement out of River Bank Line (based upon the proposed Diskimrum)
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranche 1
15
4/13/2010
B.3 Gradually Industry Relocation Relocation for Selected Industries in Upper Citarum
Spatial Planning for The Citarum River Basin Territory (based upon road map ICWRMIP TA 1.4/BPLHD)
ADB B2 TA 7189 -INO
Integrated Management of Water Related Disasters (based upon road map ICWRMIP TA/F 5.2)
Proposed to be rescheduled within phase I
B.4 Reviving local wisdom Extracurricular activitities at School
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Ministry of Education and Diknas Conducted through tranche 1
B. 5 Revitalization types of housing (familiar with flooding)
Development of Drainage System
Integrated Management of Water Related Disasters (based upon road map ICWRMIP TA /F 5.2)
Proposed to be rescheduled within phase I
Climate Change Adaptation and Mitigation (based upon road map ICWRMIP TA 5.2)
ADB E1 TA 7189-INO
Master Plan of Drainage System for Southern of Bandung Detailed Engineering Design (based upon the proposed Diskimrum) Contruction of Drainage System (based upon the proposed Diskimrum) O & M Drainage System (based upon the proposed Diskimrum) Recharging Well (based upon the proposed Diskimrum)
B. 6 Village base development Farming and supporting activities (based upon the proposed BPLHD) To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranche 1
16
4/13/2010
Detailed Engineering Design (based upon the proposed Diskimrum)
Contruction of Drainage System (based upon the proposed Diskimrum)
O & M Drainage System (based upon the proposed Diskimrum) Recharging Well (based upon the proposed Diskimrum)
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranche 1
Control and Monitoring Recommendations
17
4/13/2010
No
Policy Recommendations
C
Control and Monitoring
1
Moratorium logging for the next 5 years
2
Moratorium license for land use change mainly for flood plain area
Program
Land Use Control
Activitiy
Funding
Responsibl e Agency/ies
Governor Decree or Governor Regulation ot MoU among related stakeholders
Biro Kerjasama/ Biro Hukum
MoU (based upon the proposed Diskimrum)
Diskimrum/ Biro Kerjasama/ Biro Hukum
Dinas Pertanian
Zoning for Souther of Bandung Area (based upon the proposed Diskimrum) 3
Prohibitation of One Season Hillside Farm at Steep Slope > 30%
Governor Instruction
4
Curb of river bank line
Governor Instruction
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
5
Domestic, industrial, agriculture and husbandry waste controll
Pollution control
Conducted through tranche 1
Development and Implementation of a Basin River Quality Improvement Strategy and Action Plans (based upon road map ICWRMIP TA 4.1)
Under ICWRMIP Phase I
Development and Implementation of Water Pollution Monitoring for g (based ( upon p road Bandung map ICWRMIP, TA and pilot project package 4.12) Wastewater Treatment Upstream of Saguling Reservoir (based upon road map ICWRMIP TA/F 4.13) Development and Implementation of Solid Waste Management and Action Plans for Bandung, Bekasi, Cikarang, Karawang ( based upon road map ICWRMIP TA 4.15) Improvement in Water Quality in Saguling, Cirata and Jatiluhur Reservoirs through Management of Fish Farming and Other Polluting Activities (based upon road map ICWRMIP TA 4.16)
18
4/13/2010
Enforcement and implementation Perda on pollution control (based on the proposed SatPol PP/BPLHD/DisKimrum) Improvement of husbandry waste treatment through condtructing 400 Bio Gas (based on the proposed BPLHD/KLH))
Sudah diprogram kan
Pollution source inventory (solid, cair, point/non point sources) : domestic, industry, agriculture (based on the proposed SatPol PP/BPLHD/DisKimrum)
APBD
Development of Organic Pestiside for Agriculture(based on the proposed SatPol PP/BPLHD/DisKimrum) Applying A l i and d dissemination di i ti off Clean Production for all parties(based on the proposed SatPol PP/BPLHD/DisKimrum) Environmental Awareness (based on the proposed SatPol PP/BPLHD/DisKimrum)
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranche 1
Regulation Dissimanation and Law Enforcement Review PROPER criteria and its development (based on proposed KLH/BPLHD) Revitalization of domestic Development program of water waste treatment plant (based on proposed Diskimrum) pp y and supply sanitation management Socialization and counseling clean river program (based on proposed Diskimrum) Domestic waste composting (based on proposed Diskimrum) Waste net/rack and segregation (based on proposed Diskimrum) Providing dump truck (based on proposed Diskimrum) Detailed Engineering Design for Upgrading Bandung Water Sources (based on proposed road map ICWRMIP 2.6)
Segera
19
4/13/2010
Support for Communityand NGO-Driven Initiatives for Improved Water Supply and Sanitation (based on road map ICWRMIP TA/F 2.3)
Under ICWRMIP Phase I
Water Supply Options for Upgrading Bandung Water Sources (based on ICWRMIP TA 2 2.4) 4)
Under ICWRMIP Phase I
Feasibility Study for Upgrading Bandung Water Sources (based on road Map ICWRMIP TA 2.5)
Under ICWRMIP Phase I
Providing landfill site (based on the proposed Diskimrum) Tecnical assistance solid waste management system (based on the proposed Diskimrum) Providing solid waste infrastructure (based on the proposed Diskimrum) Development of regional landfill (based on the proposed Diskimrum)
6
Establishing environmental police
Mutual Letter
Biro Kerjasama/Biro Hukum/BPLHD
7
Cooperation with TNI in order protecting forest
Implementation of cooperation between TNIe da Pemda
Dinas Kehutanan
To be proposed to resechedule under ICWRMIP Phase I
Conducted through tranche 1
20
4/13/2010
Rehabilitation and Restoration Recommendations
Policy Recommendations
Program
Activitiy
Funding
Responsibl e Agency/ies
Rehabilitation and Restorations Normalization Citarum River (Sapan-Nanjung) and 9 tributaries
Emergency Response
Short Term
Upper Citarum Basin Flood Management (basen on proposed p road map p the p ICWRMIP TA 5.1)
ADB C1 TA 7189 INO
River Improvement 9 Tributaries of Citarum River (based on proposed ministry of publicc works)
JICA (20112014)
Normalization of S. Citarum Hulu di Majalaya - Urban Flood Control (based on proposed ministry of publicc works)
JICA (20112014)
Regular Maintanance of S. S APBN Citarum, S. Citepus, S. Cisangkuy, S. Cikapundung (based on ministry of public works) Partial Normalization of S. APBN Citarum, S. Cisangkuy, S. Cikapundung (based on proposed ministry of public works) Partial Normalization of Cikeruh, APBN Cimande, Cikijing
21
4/13/2010
Constructing 22 reservoirs, 3 polders/retensions and recharge well
Conservation
Development water supply of upper Catchment Cikapundung (based on road map ICWRMIP TA & F 2.12)
Proposed to be reschedul ed within phase I
Development of Sukawana Reservoir in Cimahi River (based on road map ICWRMIP TA & F 2.13) 2 13)
Proposed to be reschedul ed d within ithi phase I
Perda on recharge area//retention pond and flood plain (based on the proposed BPLHD)
Already accomoda ted within draft of RTRW
Water Resource Improvement through transfer inter-basin (based on road map ICWRMIP TA & F 2.4) Implementation of sustainable groundwater management in Citarum (based on proposed road map ICWRMIP TA 2.17) Improvenment bulk water supply-Bandung regency (based on the proposed road map ICWRMIP TA 2.19)
Preservation and Recharge Area Conservation
Integrated erossion management for Upper Citarum, Upper Cipunegara, and Bekasi (based on road map ICWRMIP TA & F 4.11)
Construction of infiltration wells within 10,757 ha/75.648 units (BP DAS’ proposal)
Construction C t ti 2 canall (north and south )
Multistakehoders regrening and critical land rehabilatation through incentive system
Alt Alternative ti 2
U Upper Cit Citarum B Basin i Flood Management (based on road map ICWRMIP TA 5.11)
Middle term
Small polder Integrated erosion management for Upper Bekasi, Upper Citarum, and Upper Cipunegara based on Road Map ICWRMIP TA) 4.11)
Proposed to be reschedu led within phase I
Management of Water Catchment Area and the Preservation of Biodiversity (based on Road Map ICWRMIP TA 4.2)
Conducte d in phase I
Productive reforestation (1) Spatial plan for reforestation (based on road map ICRWMIP TA 4.4)
Proposed to be reschedu led within phase I
22
4/13/2010
Management of Protected Areas in Citarum Watershed (based on road map ICWRMIP 4.8) Vegetation (within area = 23,483 ha and outside area 53,728 ha) (BP DAS’s proposal Construction of Control Dam (289 unit) and Retaining Dam (2292 unit) (BP DAS’s proposal) Land banking to expand conservation area and development of colonial forest Development of Strategies and Options for Demand Management and Water Conservation with Respect to Industrial and Domestic Use (based on road map ICWRMIP TA 2.4)
Rehabilatation of settlement and industri lying at river bank or flood plain
No
Rekomendasi Kebijakan
Rehabilatation of settlement and industri lying at river bank or flood plain
Program
Kegiatan
Pendanaan
Keterangan
Development of Strategies and Options for Demand Management and Water Conservation with Respect to Industrial and Domestic Use
Establishment new economic area Optimalization of the Use “Inactive HGU” (12.000 Ha), located in Upper Citarum
23
4/13/2010
Establishment new economic area Optimalization of the Use “Inactive HGU” (12 000 H (12.000 Ha), ) located in Upper Citarum
24
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN
RAPAT KORDINASI BAPPENAS JAKARTA, 12 APRIL 2010
DAFTAR UNDANGAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Departemen PU Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Departemen Pertanian Direktur Jenderal Pengelolaan Lahan dan Air, Departemen Pertanian Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah, Departemen Dalam Negeri Direktur Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan Direktur Jenderal Anggaran, Departemen Keuangan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan Direktur Jenderal Mineral Batubara dan Panas Bumi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Deputi Bidang Peningkatan Konservasi Sumber Daya Alam dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah, Bappenas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Bappenas; Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan, Bappenas; Direktur Tata Ruang dan Pertanahan, Bappenas; Direktur Pangan dan Pertanian, Bappenas; Direktur Lingkungan Hidup, Bappenas; Direktur Kelautan dan Perikanan, Bappenas; Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air, Bappenas; Direktur Sumberdaya Energi, Mineral dan Pertambangan, Bappenas;; Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Bappenas; Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral, Bappenas; Direktur Alokasi Pendanaan Pembangunan, Bappenas; Direktur Pendayagunaan Pendanaan Pembangunan, Bappenas; Direktur Pengairan dan Irigasi, Bappenas; Direktur Permukiman dan Perumahan, Bappenas; Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah Swasta, Bappenas; Direktur Bina Program, Ditjen SDA, Departemen PU; Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Citarum, Ditjen SDA, Kementerian PU; Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat; Kepala Bappeda Provinsi Jawa Barat; Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat; Kepala Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat; Tim Misi Asian Development Bank (ADB); Bapak Ilham Abla, World Bank Representative Jakarta; Mr. Makhlani, Islamic Development Bank (IDB); Ms. Tanaka Hiraoka, Japan International Cooperation Agency (JICA) Representative Jakarta; Mr. Giuseppe Arduino, UNESCO-SWITCH IPA; Team JICA Upper Citarum.