Menyemai Gagasan
untuk Indonesia yang Lebih Baik Perkumpulan Prakarsa
2004-2008
Civil Society for a Better Indonesia
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia yang lebih baik Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
1
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Daftar isi Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
4
Pengantar Dari Pengurus Harian
5
Pengantar Ringkas Mengenai Prakarsa - Dari Ide Menjadi Lembaga - Bagaimana Prakarsa Bekerja
12
Menyemai Gagasan: Kerja-kerja Prakarsa - Globalisasi, - Peran Negara - Peran Masyarakat Sipil - Desentralisasi
21
Membagi Gagasan: Publikasi Dan Komunikasi - Publikasi - Website
25
Refleksi Dan Langkah Ke Depan - Refleksi - Langkah Ke Depan
27
Mereka Yang Berada Di Prakarsa
29
Partner Prakarsa - Daftar Partner - Sambutan, Tanggapan Dan Kritik
35
2
Profil Keuangan
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 Kata Pengantar Badan Pelaksana Harian
Sugeng Bahagijo Acting Executive Director 1 November 2008 - 31 Mei 2009
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
3
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 Kata Pengantar Badan Pengurus
Bagus Giripurwo Ketua Badan Pengurus
kerja-kerja Perkumpulan Prakarsa selama ini. Laporan ini menyajikan gambaran dan ringkasan atas perjalanan aktivitas dan capaian Perkumpulan Prakarsa selama empat tahun terakhir (2004-2008). Tentu masih banyak mimpi yang belum dapat kami wujudkan hingga saat ini, karena itu, dukungan semua pihak baik yang selama ini telah bekerjasama dengan Perkumpulan Prakarsa, maupun seluruh komponen stakeholders potensial lainnya, menjadi hal yang amat kami harapkan. Harapan kami, hubungan dan kerjasama yang telah terjalin baik ini dapat terus dijaga dan dikembangkan, sebagai dukungan kepada kami untuk mewujudkan mimpi-mimpi kami yang lain menuju Indonesia yang lebih baik. Rasa terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kami sampaikan atas dukungan dan kepercayaan seluruh lembaga donor, komunitas masyarakat sipil, akademisi, lembaga-lembaga riset, pemerintah, dan seluruh komponen lain masyarakat Indonesia yang selama ini telah membina kerjasama dan hubungan yang amat baik dengan Perkumpulan Prakarsa, sehingga Perkumpulan Prakarsa dapat menapaki perjalanannya meski masih jauh dari tujuan mimpinya. Semoga Perkumpulan Prakarsa dapat terus bekerja sekaligus memberikan manfaat menuju Sebuah Masyarakat Sipil yang Inovatif dan Berpengaruh, yang mampu mendorong/memberi dampak pada perubahan yang lebih baik pada negara dan bangsa ini dalam upaya Pencapaian Keadilan Sosial yang dicita-citakannya.
4
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
TENTANG PERKUMPULAN PRAKARSA
Dari Ide ke Perkumpulan Organisasi Non Pemerintah adalah terjemahan Indonesia untuk non governmental organization sementara organisasi masyarakat sipil, terjemahan bahasa Indonesia untuk Civil Society Organization, keduanya sering dipakai bergantian. Di dalam tulisan ini, yang akan dipakai adalah organisasi non pemerintah untuk menunjukkan keberjarakannya dengan pemerintah, dan, untuk mempermudah penulisan, akan disebut dengan singkatan Indonesianya, Ornop.
G
erakan sosial di Indonesia pernah sangat
Bila diamati lebih dekat, demokratisasi di Indonesia
didominasi oleh aktivitas organisasi non
sesungguhnya baru mencapai tahap prosedural dan
pemerintah atau organisasi masyarakat sipil.
pelembagaan formal, itu pun terancam luar dalam.
Terpasungnya partai-partai politik di era otoriter Orde Baru,
Demokrasi prosedural ditandai kehadiran lembaga dan
eksklusifnya lembaga akademik, dan tumpulnya kritik pers
aturan main yang tampak demokratis tapi sesungguhnya
menyebabkan Ornop menjadi saluran favorit untuk
operasinya masih didominasi oleh elit terdidik, sementara
merumuskan dan mengartikulasikan kepentingan
kalangan yang lebih luas, belum cukup mampu
masyarakat. Mundurnya Soeharto dan terpaan krisis
mengartikulasikan kepentingannya melalui mekanisme
ekonomi membuat sumbatan politik mengendur, era multi
kelembagaan yang ada. Bila dibiarkan, demokratisasi
partai datang, pers pun kian bebas menyuarakan kritik
prosedural ini bisa berbalik arah menjadi tunggangan lahirnya
terhadap penguasa. Masyarakat kini punya lebih banyak
oligarki. Disebut terancam dari dalam, karena era kebebasan
pilihan dalam menyuarakan kepentingannya. Kebutuhan
secara ironis telah menguatkan segmentasi primordial di
akan advokasi Ornop pun menurun. Pesona Ornop
dalam masyarakat, sementara ancaman dari luarnya adalah
memudar. Apakah, dengan demikian, ini saatnya Ornop
agresifnya unit-unit ekonomi transnasional dalam
menutup bukunya dari lembar sejarah gerakan sosial di
mempengaruhi penyusunan kebijakan di negeri ini.
Indonesia?
Kerentanan demokrasi ini semakin mencemaskan bila melihat
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
5
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 TENTANG PERKUMPULAN PRAKARSA
hukum yang diharapkan bisa mengawalnya, belum banyak berubah, sistemnya masih rawan kecurangan. Demi menjaga kedaulatan dan sumber-sumber kesejahteraan warga sambil tetap menjaga kohesivitas sosial, penting sekali untuk terus mengupayakan pembesaran lapisan masyarakat yang melek akan hak-hak sosial politik ekonominya. Masyarakat yang terdidik baik diharapkan mampu mendorong demokrasi prosedural mencapai tahap demokrasi
Formasi Awal Prakarsa Tahun 2005
substantive, demokrasi yang secara esensial bekerja untuk
dokumentasi dan akumulasi pengetahuan sistematis yang
semua kalangan. Warga yang sadar hak, akan lebih siap
dihasilkannya sedikit sekali. Institusi pendidikan resmi yang
melakukan tawar menawar dengan kekuatan ekonomi mana
ada juga tak jauh beda. Karena lebih sibuk menggelar
pun. Dari warga yang terdidik dan sadar hak, toleransi dan
pengajaran, fungsi riset mereka kedodoran. Akibatnya kalau
penghargaan terhadap sesama lebih mudah diharapkan.
pun ada ide inovatif dari kampus, substansinya tidak signifikan, berputar di pinggir, karena tidak berkompetisi
Lahan untuk melakukan perbaikan masih terbuka lebar. dengan ide-ide arus utama. Akibatnya saat hendak dipakai Advokasi belum selesai. Ornop belum perlu menutup untuk melakukan analisis dan advokasi, ide-ide dari Indonesia kantornya, tapi cukup mereposisi dan merevitalisasi metode ini masih harus banyak ditambal dengan data dan analisa dan sasaran advokasinya. Advokasi direposisi, berarti Ornop impor. tidak lagi sendirian di depan mengupayakan perubahan, tapi kini berdiri sejajar, berkolaborasi kekuatan-kekuatan sosial
Inilah titik keprihatinan pangkal berdirinya Perkumpulan
lainnya, seperti institusi pendidikan dan organisasi
Prakarsa.
masyarakat. Advokasi direvitalisasi berarti, tidak cukup lagi
Para perintis Prakarsa, melihat bahwa kemarau gagasan dan
bersandar pada isu-isu standar demokratisasi yang relative
inovasi ini sangat berpengaruh dalam kerja Ornop karena
telah tercapai. Ornop kini harus menaikkan kapasitasnya,
legitimasi (dukungan) Ornop terletak dalam kemampuannya
membekali diri dengan pengetahuan teknis mengenai
memasok masyarakat dengan ide-ide inovatif tentang
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pengawasan
pembaruan dan kelembagaan transformatif. Secara umum,
kebijakan public yang lebih rinci, mendalam dan strategis.
kapasitas itulah yang menjadi sumber legitimasi, kredibilitas
Reposisi dan revitalisasi ini jelas memerlukan ide-ide inovatif
dan kepemimpinan Ornop di dalam masyarakat Indonesia.
tentang perubahan sosial. Masalahnya justru ada di sini.
Sebaliknya, kalau Ornop hanya muncul sebagai penganjur sikap kritis, namun reaktif dan miskin inovasi, maka legitimasi
Ide-ide inovatif biasanya datang dari kerja intelektual yang dan kredibilitas Ornop pun akan tergerus juga. Singkatnya, tekun dan rapi. Sementara aktivis gerakan sosial Indonesia tanpa gagasan-gagasan yang segar dan relevan, Ornop cenderung puas jadi pekerja sosial yang rajin, tapi tak cukup Indonesia akan gagal karena kehilangan legitimasinya. berminat berolah intelektual. Akibatnya, sekian puluh tahun perjalanan Ornop dalam gerakan sosial di Indonesia,
6
Berkaca pada sejarah lembaga-lembaga riset dunia, seperti
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
awal, menjadi Badan Pelaksana yang akan memutar roda organisasi sehari-hari. Para perintis ini kemudian berhasil pula mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh senior seperti Sri-Edi Swasono, Todung Mulya Lubis, Zumrotin K. Susilo, Methodius Kusumahadi, B. Heri Priyono,Tatag Wiranto, Klaus Schreiner dan Fillomeno St. Anna II. Para tokoh senior ini bersedia menjadi penasehat/panel ahli. Dukungan juga datang dari Rizal Ramli, meski tak ikut duduk jadi pengurus, tetap menyatakan dukungannya. Bentuk organisasi yang dipilih adalah Perkumpulan, dengan pertimbangan lebih demokratis dan terjaga akuntabilitasnya daripada bila berbentuk Yayasan. Setelah beberapa langkah persiapan lainnya, organisasi ini pun didaftarkan ke Notaris. Nama yang dipilih adalah Prakarsa Masyarakat untuk Negara Kesejahteraan dan Pembangunan Alternatif di singkat PRAKARSA dan dalam bahasa Inggris disebut Initiative for Welfare State and Alternative Development.
Prakarsa mendaftarkan diri secara resmi melalui Akte Notaris Publik, Nurul Larasati, SH No. 03 pada 31 Agustus 2004. Sekitar setahun kemudian keluarlah Surat Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Republik Indonesia No. C-21.HT.01.03.TH.2005 yang melegalkan keberadaan Perkumpulan Prakarsa.
Dan Perkumpulan Prakarsa pun siap bekerja.
Bentuk organisasi Prakarsa adalah perkumpulan, dimana anggotanya berdiri sejajar dalam hal otoritas dan tanggungjawab, yang membedakannya dari Yayasan yang lebih hirarkis. Hanya saja, untuk mempermudah penulisan, nama Perkumpulan Prakarsa di sini selanjutnya hanya akan disebut sebagai Prakarsa.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
7
VISI PERKUMPULAN PRAKARSA
VISI
PERKUMPULAN PRAKARSA
Sebuah Masyarakat Sipil yang Inovatif dan Berpengaruh, yang mampu mendorong/memberi dampak pada upaya Pencapaian Keadilan Sosial
8
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
MISI PERKUMPULAN PRAKARSA
MISI
PERKUMPULAN PRAKARSA
Prakarsa akan meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat sipil agar mampu menghasilkan ide-ide dan inovasi-inovasi serta memajukan kepemimpinan dari organisasi masyarakat sipil yang berpengaruh dalam upaya mendorong/memberi dampak pada upaya Pencapaian Keadilan Sosial
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
9
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Bagaimana Perkumpulan Prakarsa Bekerja ? Bidang kerja
tantangan besar. Setelah Soeharto mundur, peran negara
Prakarsa percaya bahwa akar masalah Indonesia, termasuk
dalam menjamin kesejahteraan masyarakat tampak
komunitas Ornop Indonesia adalah langkanya ide dan
menyurut. Korporasi besar pelan-pelan mengambil alih.
gagasan, khususnya mengenai masalah kebangsaan.
Dengan tekanan globalisasi, mekanisme pasar, dalam wujud
Kemarau gagasan dan inovasi ini sangat berpengaruh dalam
privatisasi, pelan tapi pasti kian mendominasi kehidupan
kerja Ornop karena salah satu sumber legitimasi (dukungan)
bangsa ini. Ini bukanlah kabar yang menggembirakan.
Ornop terletak dalam kemampuannya memasok
Mekanisme pasar terbukti terlalu peduli pada masalah
masyarakat dengan ide-ide inovatif tentang pembaruan dan
pertumbuhan dan memandang pemerataan, keadilan dan
kelembagaan transformatif. Karena itu, Perkumpulan
kesejahteraan hanya merupakan dampak ikutan, bukan
Prakarsa menaruh kerjanya pada dua bidang aktivitas, yaitu:
bagian simultan apalagi prasyarat, dari pertumbuhan
1.
Produksi pengetahuan mencakup riset dan
ekonomi. Karena itu Prakarsa berpendapat alternatif dari
penyebaran pengetahuan yang disusun melalui proses
kecenderungan ini perlu dicari secara serius. Melalui diskusi
pembelajaran bersama (mutual learning)
intensif antara badan pendiri dan dewan pengurus dan
Pembangunan kapasitas mencakup pelatihan,
berbagai pihak yang dianggap kompeten, Perkumpulan
pendampingan teknis, fellowship dan fasilitasi jaringan
Prakarsa melihat setidaknya ada empat masalah besar yang
para pemangku kepentingan (stakeholders)
secara mendasar akan terus mempengaruhi pengembangan
2.
Indonesia menuju tatanan baru yang demokratis. Isu-isu
Menentukan isu
utama tersebut adalah:
Sebagai lembaga yang ingin mendorong produksi
(i)
Globalisasi
pengetahuan dan memperkuat kemampuan masyarakat sipil
(ii)
Peran negara;
dalam menganalisa dan mengadvokasi, Prakarsa perlu
(iii)
Peran Masyarakat Sipil; dan
menelaah dengan seksama jenis-jenis isu yang akan
(iv)
Desentralisasi;
didalaminya. Pada saat ini, Indonesia tengah dalam
10
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Aktivitas Dengan pilihan bidang aktivitas seperti tersebut di atas, maka Prakarsa memprioritaskan diri untuk melakukan hal-hal berikut : ?
Mendorong diseminasi berbagai ide dan inovasi dari organisasi non-pemerintah dan kelompok masyarakat di Indonesia melalui penyelenggaraan pelatihan tentang kemampuan dalam ilmu-ilmu sosial, pengalaman-pengalaman, dan praktekpraktek terbaik atas ide dan inovasi perubahan sosial, baik di Indonesia maupun di negara lain.
?
Melakukan penelitian dan pelatihan tingkat lanjut yang dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas, kecakapan, dan kemampuan para pimpinan dan staff Ornop dalam aspek penyusunan kebijakan dan manajemen
?
Memproduksi hasil-hasil penelitian yang relevan dengan semangat dan kerja-kerja NGO
?
Mengembangkan jaringan riset dan studi dengan pusat-pusat riset di dalam dan luar Indonesia
Membangun Kemitraan Dalam bekerja Perkumpulan Prakarsa akan membangun jaringan kerja dan saling mengambil manfaat dengan : 1.
Organisasi-organisasi Masyarakat Sipil Indonesia
yang memfokuskan aktivitasnya dalam
area penganggaran, pelayanan publik, desentralisasi dan globalisasi 2.
Pemerintah Lokal/Daerah di Indonesia
3.
Pusat-pusat Kajian Akademik tentang HAM
4.
Staf dan para peneliti di departemen - departemen dan kementerian di tingkat pusat
Akuntabilitas Semua program kerja di atas disusun oleh Pelaksana Harian didasarkan atas pemetaan Prioritas yang telah disepakati bersama Badan Pengurus. Untuk menjamin akuntabilitas, Prakarsa membangun mekanisme berikut: ?
Semua program diharuskan mencantumkan indicator pencapaian aktivitas dan keluaran (activities and outputs)
?
Pemeriksaan laporan keuangan secara berkala (financial accountability).
?
Monitoring program (audit)
?
Rapat Rutin Badan Pengurus dan Badan Pelaksana.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
11
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Menyemai Gagasan:
Kerja-kerja Prakarsa Globalisasi:
Atur Ulang Tata Kelolanya Proyek dan aktivitas + Reclaiming Globalization; Expanding The Voice of Indonesia in the Governance of IFIs + Audit on Globalization, Strengthen the Voice of Indonesia in the Governance of International Financial Institutions (IFIs)
G
lobalisasi ekonomi terus melaju, meluas dan mendalam. Melalui perjanjian WTO, dalam program-program IMF dan Bank Dunia dan juga dalam perjanjianperjanjian liberalisasi ekonomi regional seperti AFTA dan ASEAN, globalisasi
ekonomi merasuk ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Program-program liberalisasi, privatisasi dan deregulasi yang dipromosikan globalisasi memang dapat memperlemah otoritas negara demi masuknya modal internasional, di sisi lain, globalisasi juga menyediakan kesempatan
Bagaimana membuat globalisasi menguntungkan bagi Indonesia dan Negara berkembang lainnya? Reformasi seperti apa yang dapat diusulkan untuk tata kelola dan kelembagaannya?
bagi terciptanya jaringanjaringan sosial di kalangan masyarakat sipil dan lembaga-lembaga pemerintahan di tingkat Kiri - Kanan : Nana Sutresna & Ali Alatas, anggota Prominent Persons Group dalam Program “Audit Globalisasi”
regional dan global.
Dengan demikian, globalisasi datang bagai pisau bermata dua, membawa ancaman sekaligus peluang.
Persyaratan wajib dan pendukung seperti apa yang harus tersedia agar bisa meraih manfaat (globalisasi) dan bagaimana kita mendapatkannya?
Prakarsa sendiri melihat, globalisasi sebagai satu arus sejarah yang terkendali. Pemegang
12
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Diskusi Akhir “Audit Globalisasi”, Jakarta 10 April 2008
kendalinya ada pada lembaga dan forum ekonomi global
Dari rangkaian kegiatan tersebut, Prakarsa berhasil mencapai
seperti World Trade Organization (WTO), World Bank, IMF
beberapa hal berikut:
dan BIS. Sejauh ini, globalisasi lebih memberi manfaat bagi negara-negara ekonomi maju karena mereka memang aktif
?
basis pengetahuan yang dimiliki tentang tata kelola
dalam penyusunan aturan main di dalam tata kelola
globalisasi dan kesepakatan antar berbagai
globalisasi, sementara negara-negara berkembang,
stakeholder akan pentingnya tindak lanjut dari
termasuk Indonesia, cenderung berada di tepi, pasif dan
aktivitas yang telah dilakukan
karenanya kurang mau dan mampu mengenali karakter tata kelola globalisasi ini dan meraih manfaat darinya. Keadaan
Membangun kesadaran akan masih terbatasnya
?
Mendorong pendalaman pengetahuan tentang
ini tentu saja tak bisa dibiarkan. Agar Indonesia tak terus
globalisasi, baik di kalangan Ornop maupun
berada di tepi, Prakarsa mengajak para pihak untuk
pemerintah, untuk bisa digunakan sebagai bahan
memahami cara kerja globalisasi dengan lebih mendalam.
belajar bersama dalam memahami isu tata kelola
Bagian vital yang harus dicermati dari globalisasi ada pada
dalam globalisasi
mekanisme pengambilan keputusannya. Dalam forum-forum
Hasil kerja tahap pertama ini (reclaiming globalization)
globalisasi seperti WTO, dan peran Lembaga-lembaga
kemudian dilanjutkan dan dipertajam pada tahap selanjutnya
Keuangan Internasional (International Financial
(audit on globalization), berupa pembentukan eminent
Institutions/IFIs), seperti IMF, World Bank dan WTO dan BIS
persons group untuk menyusun Proposal Indonesia bagi
sangatlah vital. Dengan memahami lembaga-lembaga ini,
pembaruan tata kelola globalisasi. Pada tahapan ini Prakarsa
negosiasi dalam globalisasi akan menjadi lebih mudah. Inilah
berhasil menggandeng sejumlah tokoh yang sangat
pintu masuk, bila Indonesia ingin bisa memperluas dan
kompeten di bidang tata kelola globalisasi. Mereka
memperdalam perannya dalam globalisasi.
diantaranya adalah Nana Sutresna (Diplomat Senior),
Untuk keperluan itu, Prakarsa telah mengundang para pihak di Indonesia untuk berbagi dan memperdalam pengetahuan mereka mengenai tata kelola lembaga-lembaga keuangan internasional. Para pihak itu mulai dari sesama Ornop hingga unsur pemerintah dari berbagai kementerian terkait.
Moeslim Abdurrahman (peneliti senior) dan Aleksius Jemadu (ketua jurusan Hubungan Internasional Universitas Parahyangan Bandung). Kelompok inti ini diperkuat oleh Panca Pramudya (peneliti ekonomi non-mainstream), Prabowo (peneliti senior), Arrmanatha Nasir (staff senior Departemen Luar Negeri), dan Dian Ediana Rae (staff senior
Perkumpulan Prakarsa lalu memfasilitasi serangkaian
di Bank Indonesia). Dari eminent person group ini tersusunlah
kegiatan seperti: penulisan kertas kerja oleh aktivis Ornop
risalah Global Audit Report dari Indonesia yang didalamnya
(tentang dampak kerja lembaga keuangan internasional
berisikan usulan Indonesia mengenai perubahan tata kelola
terhadap layanan publik di Indonesia di sektor sumber daya
dari lembaga-lembaga keuangan internasional seperti World
air dan restrukturisasi sektor energi) dan pemerintah (tentang
Bank, IMF dan WTO dan langkah-langkah memperkuat
tata kelola lembaga keuangan internasional), survey persepsi
diplomasi ekonomi Indonesia.
stakeholders mengenai lembaga keuangan internasional, pertemuan multi-stakeholders untuk memetakan masalah-
Melalui upaya-upaya di atas, Prakarsa berharap dapat
masalah tata kelola globalisasi, dilanjutkan penulisan position
membantu memperjelas dan memperkuat posisi diplomasi
paper masyarakat sipil mengenai tata kelola globalisasi.
ekonomi Indonesia dalam arena globalisasi.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
13
Civil Society for a Better Indonesia
Peran Negara :
Mencari Yang Kuat Sekaligus Demokratis Proyek dan aktivitas Riset Makro tentang Negara Kesejahteraan dan Kebijakan Sosial
Apa peran yang harus diambil pemerintahan baru untuk memastikan demokratisasi sekaligus mampu mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakatnya?
Instrumen apa saja yang mesti dikembangkan?
Pembaruan kebijakan seperti apa yang dibutuhkan?
14
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Civil Society for a Better Indonesia
disesuaikan dengan prinsip pasar bebas. Di Indonesia, penataan piranti dan prosedur demokrasi kemudian berasosiasi dengan liberalisasi dan privatisasi. Pemenuhan hak-hak sipil dan politik oleh negara kemudian seolah terpisah dari penjaminan hak-hak sosial dan ekonomi warga (Triwibowo, 2006). Kecenderungan ini tentu bukanlah kabar baik untuk jaminan sosial ekonomi di Indonesia. Pasar bukanlah lembaga yang cukup peduli pada masalah ketidakadilan dan kemiskinan. Bila pasang naik neoliberalisme ini dibiarkan menggerus fungsi-fungsi strategis Rountable Discussion “Partai Politik Tanpa Partai politik Kesejahteraan”,13 Mei 2008
negara, ketidakadilan dan kemiskinan akan terus menggerogoti sendi-sendi bangsa ini.
state bagi pengembangan sistem kesejahteraan sosial di negara-negera berkembang, baik di Amerika Latin, Asia
Untuk membendung pasang naik neo-liberalism ini, Prakarsa mencoba mendalami gagasan Negara kesejahteraan. Membayangkan Negara kesejahteraan memang gampang menggiring pada asosiasi memperkuat negara, suatu pendekatan yang dihindari jauh-jauh oleh masyarakat sipil pada masa orde baru, karena memang, pada saat itu, negara tampil sebagai sosok yang menindas. Tapi saat ini
Timur dan Asia Tenggara. Dari riset tersebut, Prakarsa telah mengidentifikasi seperangkat faktor kunci (series of enabling factors) bagi pengembangan model alternatif atau reformasi sistem kesejahteraan sosial di Indonesia. Faktor yang berperan penting bagi pengembangan sistem kesejahteraan sosial berbasis peran aktif negara itu terdiri dari:
pandangan klasik ini harus dipikirkan kembali, karena konteksnya sudah jauh berubah. Indonesia berada di tengah
+
Basis politik Penyelenggaraan negara kesejahteraan
arus deras globalisasi ekonomi yang sangat mendorong
membutuhkan adanya basis pendukung politik yang
privatisasi di segala bidang. Bila dibiarkan tanpa pembanding
berbagi visi yang sama tentang bagaimana seharusnya
arus globalisasi ekonomi ini akan mengancam jaminan
negara berperan melayani dan melindungi warganya
kesejahteraan untuk semua kalangan. Negara diperkuat
birokrasi, tata kelola pemerintahan
bukan untuk kembali menjadi otoritarian seperti dulu, tapi direposisi agar lebih berfokus dan presisi pada aspek
+
Visi negara kesejahteraan yang telah disepakati secara
perlindungan hak-hak sosial ekonomi warganya. Lagi pula
politik akan mubazir bila visi tersebut tak bisa
Negara kini tidak lagi dimonopoli hanya oleh satu kekuatan
diterjemahkan oleh kalangan birokrasi menjadi tata
seperti dulu, Negara kini jadi relatif terbuka untuk
kelola pemerintahan yang efektif dan efisien
diperebutkan fungsinya oleh kekuatan-kekuatan politik
kerangka pembiayaan makro
karena adanya multipartai. Prakarsa secara sistematis mencoba melakukan eksplorasi
+
Tata kelola bervisi kesejahteraan membutuhkan
dan penggalian terhadap model-model alternatif peran
topangan kerangka pembiayaan yang memadai agar
negara dan masyarakat sipil dalam mengembangkan sistem
bisa berkelanjutan dan mencegahnya jadi proyek sosial
kesejahteraan sosial sebagai jawaban atas tantangan gejala
mercusuar rezim penguasa
demokrasi neo-liberal di Indonesia. Riset yang dijalankan Prakarsa menganalisa pengalaman empirik dan capaian-
Faktor-faktor kunci ini masih harus dikaji lebih lanjut
capaian negara-negara Eropa dalam mengembangkan sistem
keberadaannya untuk menguji kelayakan (feasibility) model
kesejahteraan sosial di bawah kerangka welfare state. Riset
alternatif tersebut di Indonesia.
ini juga melakukan kajian awal terhadap relevansi welfare
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
15
Civil Society for a Better Indonesia
Peran Masyarakat Sipil:
Merintis Kepemimpinan Sosial Baru Proyek dan Aktivitas:
+ + + +
Riset tentang Gerakan Sosial Pengembangan forum berbagi pengetahuan Pelatihan Kepemimpinan Pemberdayaan Komisi Anggaran untuk anggaran yang berpihak pada kaum miskin
O
rnop Indonesia pernah punya cerita gemilang dalam mengawal demokratisasi di Indonesia. Misalnya saja penyelenggaraan bantuan hukum, advokasi terhadap pelanggaran HAM, gerakan anti korupsi
Strategi apa yang harus dikembangkan oleh
dan pemberdayaan perempuan. Pada masa-masa itu, Ornop berada di garis
masyarakat sipil agar bisa
depan perintis perubahan. Kini, demokratisasi telah memasuki tahapan baru,
memanfaatkan peluang politik
pintu aspirasi dan mobilitas telah terbuka lebar. Akibatnya negara bukan lagi
yang dibukakan oleh
wilayah tertutup yang dikuasai elit terpilih, negara kini merupakan arena terbuka tempat berbagai kelompok kepentingan bersaing. Tahapan baru
demokrasi?
tengah bergulir ini membutuhkan pendekatan, strategi dan peran baru dari masyarakat sipil.
Pengaruh dan keterlibatan
Masyarakat sipil didorong untuk mengembangkan strategi campuran baru
seperti apa yang harus
dalam advokasinya terhadap Negara, dari mengawasi dari luar bergeser
dikedepankan?
menjadi ke mendukung di dalam secara kritis demi meningkatkan pengaruh mereka terhadap kebijakan dalam system demokratis. Meski belum cukup memberi solusi komprehensif, setidaknya riset menunjukkan perpektif baru atas problem kepemimpinan negara yang ada. Negara tidak lagi dijauhi, hanya perlu diberi tahu di mana tempat yang tempat: menjamin kebebasan sembari terus menjamin pemenuhan kebutuhan sosial ekonomi warganya.
Workshop Jaringan Pertukaran Informasi ORNOP, Jakarta 16-18 Maret 2008
16
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Civil Society for a Better Indonesia
ditujukan pada peningkatan ketrampilan manajerial ataupun kecakapan teknis tertentu, namun lebih pada kemampuan untuk memahami perubahan dan menentukan arah gerakan masyarakat sipil. Impilikasi lain dari capaian ini adalah terbangunnya embrio jejaring pemimpin muda Ornop yang tersebar di 6 (enam) propinsi Menyepakati model engaged governance untuk mengembangkan pengaruh kebijakan (policy Training Pengembangan Kepemimpinan ORNOP, Bogor 26-29 Juni 2006
Prakarsa menggelar serangkaian
model tersebut, dan memfasilitasi
aktivitas bersama stakeholdersnya.
terbentuknya ruang belajar bagi
Bentuknya berupa riset bersama,
mereka untuk mengembangkan
pelatihan kepemimpinan dan
kapasitas melalui berbagai aktivitas
pendampingan. Tujuan dari
riset dan advokasi.
rangkaian aktivitas tersebut adalah
Dari serangkaian aktivitas di atas,
mencarikan model pembangunan
terkait dengan tema penelaahan
alternatif yang mengakar dan
peran baru masyarakat sipil,
kompatibel dengan Indonesia.
Prakarsa telah mencapai hal-hal
Model pembangunan alternatif
berikut:
yang dibayangkan Prakarsa itu akan
Merumuskan model awal forum-
berada di bawah kepemimpinan
forum pengembangan
masyarakat sipil dan bekerja bagi
kepemimpinan bagi para pemimpin
Perluasan Sistem Kesejahteraan
muda Ornop. Model yang
Sosial di Indonesia. Model alternatif
dikembangkan lebih
itu juga diharapkan akan mampu
menitikberatkan pada
menciptakan generasi baru
pengembangan visi dan
pemimpin masyarakat sipil
kemampuan merumuskan posisi
Indonesia yang memiliki kapasitas
stratejik untuk mendukung proses
dalam memformulasi dan
konsolidasi demokrasi. Metode-
mengimplementasikan model-
metode yang dikembangkan tidak
influence) masyarakat sipil dalam sistem kesejahteraan sosial, baik di tingkat nasional melalui pembentukan Jejaring Pertukaran Informasi (JPI) sebagai national issues network maupun di tingkat lokal dengan eksplorasi model welfare district. Welfare district adalah model pengembangan sistem kesejahteraan sosial yang melibatkan sinergi antara aktoraktor masyarakat sipil dan negara di tingkat sub-nasional. Model ini disepakati oleh para stakeholder learning workshop Prakarsa sebagai terobosan untuk mengatasi besarnya hambatan struktural yang mungkin dihadapi bagi reformasi sistem kesejahteraan sosial di tingkat makro-nasional. Di sisi lain, keberadaan issue network berskala luas bisa menjadi modal awal bagi
Engaged governance adalah forum serta proses yang memfasilitasi peran serta kapital sosial yang dimiliki masyarakat sipil ke dalam proses pengelolaan pembangunan di suatu tingkat pemerintahan. Forum atau proses ini memampukan pengarusutamaan 'voice' dari masyarakat sipil ke dalam perumusan kebijakan publik. Lihat Katsiaouni, O. 2003. Decentralization and Poverty Reduction : Does It Work? Paper dalam Fifth Global Forum on Reinventing Government. UNDP, UNCDF, WBI, dan UN-DESA. Mexico City.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
17
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
akses masyarakat sipil ke dalam proses politik perumusan kebijakan. Pencapaian ini masih jauh dari memuaskan. Untuk menyempurnakannya, Prakarsa akan melakukan halhal berikut
?
Pematangan konsep welfare district di beberapa lokalitas (kabupaten/kota) terpilih melalui riset-riset aksi untuk memetakan peluang bagi engaged governance di tingkat lokal. Proses pada fase pertama telah berhasil mengidentifikasikan beberapa lokalitas yang potensial bagi pengembangan model tersebut, seperti di Kabupaten Kupang, Kota Makassar, maupun Kabupaten Kulon Progo.
?
Memfasilitasi proses pengembangan Jaring Pengembangan Isu Nasional (national issue network) menjadi jejaring (perumus) kebijakan nasional (national policy network). Jejaring ini
Stone et al dan Kingdon dalam Neilson (2001) mendefinisikan policy network sebagai 'jejaring yang mantap dari beragam aktor kebijakan, baik di dalam maupun di luar pemerintahan, yang terhubung erat dengan proses perumusan kebijakan dalam satu area kebijakan tertentu'. Pollard, A dan Court, J. 2005. How Civil Society Organisations Use Evidence to Influence Policy Processes : A literature review. ODI Working Paper 249. ODI. London Kingdon dan Stone et al dalam Neilson, S. 2001. IDRC-Supported Research and Its Influence on Public Policy : Knowledge Utilization and Public Policy Processes – A literature Review. Evaluation Unit IDRC
Roundtable Discussion 1 Riset Gerakan Perempuan, Jakarta, 4 Agustus 2006
18
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Civil Society for a Better Indonesia
Desentralisasi:
Bukan Sekedar Membantu Kaum Papa Profil Proyek Riset tentang aspek politik dari reformasi kebijakan dalam era desentralisasi di dua kota
Bagaimana memastikan desentralisasi memberdayakan masyarakat dan mendorong pemerintah lebih akuntabel?
Mekanisme seperti apa yang diperlukan untuk membuat desentralisasi efektif untuk memberdayakan kaum papa?
Konefrensi Prakarsa tentang “Kebijakan Sosial di Era Desentralisasi”, Jakarta 27-28 Juni 2007
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
19
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 Kajian ini menggunakan kerangka power analysis yang berusaha mengkaji hubungan dan pembagian kekuasaan antar aktor dalam penyusunan, penetapan dan penggunaan anggaran pro-poor pada dua kota tersebut. Aktor dan kekuatan politik yang dimaksud di sini tidak hanya yang ada di sektor formal, seperti eksekutif dan legislatif, tapi juga di sektor informal, seperti kelompok-kelompok kepentingan dan primordial yang ada di level warga. Riset di kedua kota menemukan hal yang mirip, desentralisasi telah memberi jalan bagi masuknya isu populis ke kancah politik: perbaikan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Sayangnya kebijakan tersebut tidak sungguh berakar dari bawah, tapi lebih merupakan komoditas politik. Hal itu terindikasi dari masih terputusnya antara penjaringan aspirasi dengan penetapan anggaran dan lemahnya implementasi kebijakan dan minimnya pemantauan. Suara eksekutif masih sangat dominannya dalam menentukan desain kebijakan, implementasi terancam tak optimal karena masih minimnya
Konfrensi Prakarsa Tentang Kebijakan Sosial di Era Desentralisasi, Keynote Speaker : Wakil Presiden RI Bpk M. Jusuf Kalla
20
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Membagi Gagasan:
Publikasi dan Komunikasi Publikasi Jika ada yang semakin dibagi bukannya berkurang tapi malah semakin membesar, itu adalah gagasan. Karena itulah, publikasi dari hasil-hasil mengelaborasi gagasan merupakan bagian penting dari kerja Prakarsa. Sepanjang empat tahun berdiri sejumlah buku sudah dihasilkan Prakarsa. Tidak semuanya ditulis sendiri, sebagian ditulis bersama. Berikut ini ringkasan produk-produk Prakarsa, baik dalam bentuk buku atau pun naskah terpilih. Pada mulanya semuanya adalah laporan riset-riset Prakarsa.
Buku (disusun dari penerbitan terbaru sampai yang terlama) MENJINAKKAN METAKUASA GLOBAL; Suara Indonesia untuk Globalisasi yang Lebih Adil Editor: Imam Cahyono, Pengantar: Ali Alatas, SH Penerbit: LP3ES, Cetakan: Pertama, Desember 2008 Buku kedua Prakarsa tentang globalisasi. Kali ini mengungkap ketimpangan dalam mekanisme pengambilan keputusan di sidang-sidang yang digelar lembaga-lembaga keuangan dunia dan usulan Indonesia untuk memperbaikinya.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
21
Civil Society for a Better Indonesia
GLOBALISASI MENGHEMPAS INDONESIA Sugeng Bahagijo, editor Pengantar : Rizal Ramli Penerbit PT. Pustaka LP3ES bekerjasama dengan Perkumpulan Prakarsa Cetakan Pertama, Desember 2006 xviii+381 hlm ; 15,5 x 23 cm Ditengah keprihatinan dan kekurangan pengetahuan tentang globalisasi seperti itu, buku ini diterbitkan sebagai salah satu upaya awal untuk membuka tabir globalisasi terutama dari sudut tata kelola.
GERAKAN SOSIAL ; Wahana Civil Society bagi Demokratisasi Darmawan Triwibowo, editor Pengantar : Iwan Gardono Sujatmiko Penerbit PT. Pustaka LP3ES bekerjasama dengan Perkumpulan Prakarsa Cetakan Pertama, Agustus 2006 Xxviii+295 hlm ; 15,5 x 23 cm Buku ini merekam sejarah tiga gerakan sosial penting di Indonesia yaitu di bidang bantuan hukum, gerakan perempuan, mobilitas aktor-aktor lokal dalam kancah politik.
ORDE PARTISIPASI : Bunga Rampai Partisipasi dan Politik Anggaran Sugeng Bahagijo & Rusdi Tagaroa ( EDITOR ) Penerbit Perkumpulan Prakarsa, 2005 318 hlm + xxiv; 24x16CM2 Kontributor : John Gaventa, Juni Thamrin, Sergio Baierle, Pietra Widiadi, Dedi Haryadi, Suhirman, Sugeng Bahagijo, Sutoro Eko, Eva. K. Sundari, Chris Wangkay, Wahyu Susilo, Yohanes da Masenus Arus Buku ini mendokumentasikan pengalaman berbagai negara dalam menyelenggarakan penyusunan anggaran secara partisipatif, tantangan-tantangan yang ditemui dan upaya-upaya mencari solusinya.
22
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 MAKALAH TERPILIH Selected Papers No.04/2008
"SAATNYA DPR BERPIHAK; Mendorong APBN Pro Kaum Miskin" Tulisan terpilih ini mengangkat beberapa problem mendasar dalam mendorong APBN yang berpihak kepada kaum miskin. Mengemukakan usulan-usulan kongkrit untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Beberapa poin penting yang diangkat adalah kesatuan pikiran perlunya DPR serius mendorong pro poor budget, pemahaman tentang pro poor budget, dan prasyarat wacana, teknis, dan kelembagaan yang perlu diusung.
Pengantar ringkas mengenai masing-masing buku bisa diunduh dalam format PDF di bagian publikasi dari situs Prakarsa (www.theprakarsa.org), dengan terlebih dulu mendaftar ke bagian register situs untuk mendapatkan user login. Sama seperti halnya buku-buku produk Prakarsa, ringkasan dari makalah-makalah terpilih ini juga bisa diunduh dari situs Prakarsa, setelah sebelumnya mendaftarkan diri ke dalam register situs.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
23
Website Komunikasi
A
gar para stakeholders lebih mudah mendapatkan informasi mengenai apa dan bagaimana Perkumpulan Prakarsa, sejak
pertengahan tahun 2005 diluncurkan sebuah ruang maya (website) dwibahasa yang beralamat di : www.theprakarsa.org. Seiring dengan proses redefinisi profil dan identitas lembaga, termasuk logo
24
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Civil Society for a Better Indonesia
Refleksi dan Langkah ke Depan Refleksi Membumikan isu Setelah empat tahun bekerja, Perkumpulan Prakarsa menyadari perlunya membangun produksi pengetahuan yang tidak hanya bersifat makro-abstraktif tapi juga mampu menjawab kebutuhan inovasiinovasi sosial di tingkat lokal. Prakarsa berusaha menyeimbangkan riset-riset berskala nasional dengan pendampingan teknis dan riset bersama dengan partner di tingkat lokal. Membumikan pengolahan konsep Negara kesejahteraan dan Keadilan sosial menjadi pembaruan kebijakan sosial. Kajian teknis mengenai penyusunan dan penggunaaan anggaran, kebijakan fiscal dan moneter dan sejenisnya tentu saja sangat penting, untuk mencapai pembaruan anggaran bagi kaum miskin. Meski demikian, untuk meraih dukungan yang lebih luas, kerja-kerja tersebut perlu diperkuat dengan menambah relevansinya dengan isu lain seperti pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), selain membuatnya lebih praktis dan mudah dipahami oleh kalangan awam. Pengalaman Prakarsa menunjukkan riset-riset yang dikembangkannya sangat membantu mendekatkan pelaku advokasi non-negara dengan pejabat Negara. Pada kerja Prakarsa di Makassar, Yogyakarta dan Kupang, terlihat bagaimana partner riset Prakarsa mengalami peningkatan kapasitas, sementara pemerintah daerahnya mulai mengadopsi keadilan sosial sebagai isu yang penting dan
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
25
Civil Society for a Better Indonesia
Langkah ke Depan
Civil Society for a Better Indonesia Logo Prakarsa yang lama (kiri) dan yang baru (kanan) Keinginan Prakarsa untuk menjadi pendorong lahirnya
masuk bagi masyarakat sipil dalam menjawab tantangan
inovasi-inovasi oleh kelompok-kelompok masyarakat sipil dalam menganalisa dan mengadvokasi memerlukan
masa depan Satu kunci yang diyakini Prakarsa berlaku untuk semua jenis
beberapa syarat. Faktor pertama, dari dalam lingkungan
isu di atas adalah kebijakan sosial, yaitu suatu mekanisme
masyarakat sipil sendiri ada kebutuhan untuk terus
sosial untuk melindungi warga dari resiko-resiko yang
berinovasi dan memperbaiki diri, dan oleh karenanya bersikap terbuka terhadap gagasan dan masukan baru.
mungkin timbul dalam hidupnya sebagai warga. Prakarsa berencana untuk mendalami aspek penguatan
Kedua, akan sangat mendukung apabila pemerintah
kebijakan sosial ini guna membangun pengertian yang lebih
bertindak menciptakan lingkungan yang mendukung, antara
mendalam di kalangan masyarakat sipil dan pemerintah
lain dengan mengakui arti penting kerja-kerja masyarakat
daerah. Tujuan itu diharapkan bisa tercapai dengan
sipil, memperlakukan mereka sebagai mitra yang sejajar dan
kolaborasi yang lebih baik dengan kalangan universitas dan
memberi dukungan teknis dan keuangan. Oleh karena itu, Prakarsa akan mempertimbangkan
pengambil kebijakan guna memajukan penyebarluasan
kemajuan dan atau kelemahan pelaksanaan program serta
pengetahuan dan pilihan kebijakan. Yang perlu juga diperhatikan adalah sejauh mana pencarian
dampaknya sekurangnya dari dua dimensi ;
cara-cara baru dalam pembangunan kapasitas tersebut bisa ditopang oleh penguatan lembaga Prakarsanya sendiri.
1.
2.
secara internal, meningkatnya kemampuan
Sebagai lembaga non-profit, Prakarsa perlu mengantisipasi
kelembagaan Prakarsa dalam mengelaborasi isu yang
kecenderungan penurunan dana-dana bantuan untuk
diusungnya sendiri, termasuk di dalamnya kemampuan
gerakan sosial di Indonesia, dalam 5-10 tahun ke depan. Para
bekerjasama dan memfasilitasi penelitian bersama
pendonor menilai Indonesia telah semakin maju, semakin
pihak-pihak yang memiliki kepedulian yang sama secara eksternal sejauh mana isuisu yang diinisiasi
demokratis dan makmur, sehingga semakin kurang
Prakarsa diterima, dikritisi dan dikembangkan oleh masyarakat sipil dalam analisa dan kerja-kerja advokasinya. Perkumpulan Prakarsa sangat percaya bahwa keempat isu yang dipilihnya masih sangat relevan dengan demokratisasi yang sedang berlangsung di Indonesia. Globalisasi masih akan terus melaju dan merasuk ke sendi-sendi kehidupan warga. Dengan demikian, demi melindungi warganya dari resiko globalisasi, negara perlu segera mereposisi dan merevitalisasi perannya. Agar tidak terjebak kembali menjadi negara otoritarian, revitalisasi peran negara ini perlu dikawal oleh masyarakat sipil yang berdaya. Desentralisasi masih terus akan jadi isu karena, dengannya isu keadilan sosial mendapatkan arena baru. Lebih sempit tapi sekaligus lebih frontal, di mana pemerintah sebagai pengambil kebijakan akan berhadapan langsung dengan stakeholdersnya. Dengan demikian keempat topic kajian kami tersebut adalah pintu
26
memerlukan bantuan. Karena itu, Prakarsa perlu memulai upaya menggalang dana dari dalam negeri, baik masyarakat langsung berupa donasi perorangan dan CSR dari perusahaan, atau dari pemerintah melalui APBD-APBN, yang sebenarnya berasal dari pajak masyarakat juga. Praktek seperti ini sudah berlangsung lama di negara-negara maju, sebagai wujud penghargaan negara terhadap kerja-kerja intelektual dalam gerakan sosial. Tantangan terdekat adalah bagaimana, dengan resources yang sama, mampu meningkatkan kualitas fellowship dari Prakarsa sehingga mampu menjaring para peneliti muda dan potensial, baik dari perguruan tinggi atau pun Ornop. Peningkatan kualitas ini pada gilirannya diharapkan akan menaikkan leverage Prakarsa sendiri, sehingga lebih mudah untuk mendapatkan dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak. Hal-hal tersebut akan menjadi tulang punggung kerja Perkumpulan Prakarsa berikutnya, baik di tingkat nasional mau pun lokal.
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Mereka Yang Berkarya Bersama Prakarsa
BADAN PENGURUS :
Bagus Giripurwo
Purnama Adil Marata
Yuyun Yunia Ismawati
Ati Nurbaiti
Ketua Perkumpulan
Sekretaris
Bendahara
Anggota
BADAN PELAKSANA HARIAN DAN STAFF :
Binny Bintarti Buchori
Sugeng Bahagijo
Darmawan Triwibowo
Executive Director
Associate Director
Program Coordinator
Imam Cahyono
Ah Maftuchan
Chairul Ridjal
Sri Purwati
Program Officer of Globalization
Program Officer of Role of the State
HRD-GA/Office Manager
Finance/Accounting Manager
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
27
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
28
Fajar Iskandar
Yusnidar Ade Zendrato
Agus Susanto
Office Support Staff
Finance/Accounting Staff
General Support
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Civil Society for a Better Indonesia
Kiri Atas : CSO Meeting “Peran & Kerja Panitia Anggaran DPR” Kiri Bawah : Diskusi Terbatas “Hari Riset Prakarsa di North South Institute” Jakarta 30 Juni 2005 Kanan : Prof. Sri Edi Swasono, “Pembicara pada Peluncuran buku Mimpi Negara Kesejahteraan”, Jakarta 14 Agustus 2006
Mitra Secara ringkas, partner Perkumpulan Prakarsa dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Bapenas
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
29
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Dalam mengolah dan memproduksi pengetahuan, Prakarsa mendapatkan bantuan kerjasama dari banyak pihak dan tokoh. Dengan kompetensi tokoh-tokoh ini, karya-karya Prakarsa diharapkan mampu memberi kontribusi signifikan dalam membangun pengetahuan bagi para pengambil kebijakan di Indonesia. Dari sekian banyak tokoh itu, beberapa diantaranya :
30
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Kesan dan Pesan tentang PRAKARSA: Fokus, Elitis Tapi Perlu
Organisasi Non Pemerintah Khudri Arsyad, FIK Ornop Kami mengenal prakarsa sejak awal dan semakin baik sejak menjadi mitra kerjanya untuk wilayah Sulawesi Selatan. Prakarsa sangat membantu kami untuk lebih memahami pola relasi antara masyarakat sipil dan Pemerintah daerah. Gagasan dan risetnya untuk mempertajam pemenuhan hak-hak dasar warga (pendidikan, kesehatan dan kebijakan sosial lainnya) dan mendorong kebijakan welfare district, telah membantu meningkatkan kapasitas CSO mengadvokasi delivery system pelayanan publik yang lebih substantif. Untuk ke depan sebaiknya Prakarsa mengembangkan cakupan (jenis) pengetahuan dan transformasi sosial yang disarankannya sambil sekaligus mempertajamnya. Dengan demikian sinergi antara agenda makro (nasional) dan lokal dapat lebih ditingkatkan. Prakarsa juga kami harapkan dapat membantu pengembangan knowledge management pada tingkat lokal atau regional. Hal ini penting untuk mengakselerasi agar gagasan nasional dapat nyambung (connect) dan sinergis dengan inisiatif lokal
Yusuf Tallama, YPSHK Dengan 4 arus besar issu dan strategi penelitian dan produksi pengetahuan, Prakarsa tidak saja penting dalam konteks memperkuat gerakan masyarakat sipil di indonesia, namun sepantasnya menjadi referensi bagi para pemimpin di Indonesia dalam membuat kebijakan yang lebih pro terhadap masyarakat miskin. Harapan saya, ide-ide dan hasil-hasil kerja yang dilahirkan oleh Prakarsa lebih tersosialisasi kepada publik dan juga lebih memperkuat kerjasama dengan masyarakat sipil di daerah.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
31
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Yuna Farhan, Seknas FITRA Prakarsa tampak cukup up to date dalam memilih isu dan bidang kerjanya. Hasil kerja prakarsa berbentuk policy paper dan knowledge sharing sangat berguna untuk menjadi amunisi dalam advokasi anggaran Saya harap Prakarsa terus mampu berperan sebagai think thank menghasilkan kajian-kajian yang dapat digunakan sebagai input dalam kerja-kerja untuk perubahan kebijakan. Prakarsa juga saya harap terus secara intens terlibat dalam advokasi perubahan kebijakan tidak hanya berhenti di policy paper.
Perempuan Estu Rahmi Fanani, Direktur LBH APIK, peserta program NGO Leadership training Pilihan Prakarsa untuk bergerak di bidang penelitian dan pembangunan kapasitas aktivis NGO telah membantu mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh banyak NGO. Saya sendiri, melalui pelatihan, jadi memahami bagaimana kepaduan isu gender, lingkungan dan HAM, serta bagaimana menggunakannya untuk memperbaiki strategi kampanye dan advokasi. Kegiatan pembangunan kapasitas ini perlu diteruskan dan ditingkatkan kualitasnya. Prakarsa telah memulai dengan baik, jangan sampai berlalu begitu saja. Prakarsa kurang bergaung saat ini, karena itu perlu menyebarluaskan hasil-hasil penelitiannya.
Chitra Hariyadi, Pattiro Isu yang dipilih Prakarsa, social policy, jelas dan cukup berbeda dibanding lembaga lain, khususnya dari sisi pemihakan pada pendekatan welfare state. Prakarsa memilih untuk lebih fokus pada kerja-kerja memproduksi pengetahuan, sesuatu yang saya rasa tidak secara konsisten dilakukan oleh LSM lain. Sejauh ini saya rasa Prakarsa berhasil mengisi 'celah kosong' tersebut, dan dengan konsistensi yang cukup terjaga. Salah satu indikasi yang penting menurut saya adalah produk-produk terbitan Prakarsa yang diminati dan dirujuk oleh kalangan luas. Saya berharap Prakarsa ke depan lebih mampu untuk menggerakkan diskusi publik yang luas, misalnya untuk isu-isu spesifik dan krusial seperti: globalisasi dan pro-poor budget. Untuk itu, menurut saya, ke depan Prakarsa perlu mengembangkan kerja-kerja koalisi yang lebih kuat dengan pihak-pihak strategis.
32
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 Akademisi Agus Wahyudi, Direktur Pusat Studi Pancasila, dosen UGM Prakarsa merupakan CSO yang paling sipil, karena tampak sangat concern terhadap isu sosial justice dan social welfare. Rumusan-rumusan yang dihasilkan dari kerja Prakarsa bisa didesakkan agar bisa dipakai kepada Negara dan kelompok politik Prakarsa perlu meningkatkan kualitas dengan memperluas topic kajian dan memperluas network agar ide-idenya bisa menggerakan social movement dengan kata lain Prakarsa harus terus menerus memperkuat kompetensi intelektualnya dan relevansi sosialnya.
Nur Iman Subono, Dosen UI Sangat jelas bahwa Prakarsa memilih melakukan kajian-kajian yang sifatnya pelembagaan dan di tingkat menengah dan mikro sebagai unit analisanya seperti soal jaminan kesehatan, kemiskinan dan kebijakan sosial dan seterusnya. Hasil kerja mereka, meski baru berusia muda lembaganya, sangat produktif, baik dalam bentuk publikasi seperti working paper, buku dan newsletter maupun seminar, FGD, workshop dan sebagainya. Mereka juga memiliki kemampuan akses atau lobby dengan para pengambil kebijakan di tingkat nasional maupun lokal. Saya kira itu luar biasa. Tanpa perlu kita sepakat dengan seluruh aktivitas Prakarsa, tapi mereka tidak berhenti hanya sekedar di wacana, tapi sudah ke arah kebijakan sosial. Prakarsa harus tetap melakukan aktivitas seperti yang sudah dipilih, khususnya kajian-kajiannya. Jangan tergoda untuk buru-buru meluaskan aktivitasnya di bidang-bidang lain seperti advokasi dan lainnya. Tetap seperti yang sekarang ini yang menurut saya yang terbaik.
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
33
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008 Pemerintah Sujana Royat, Deputi MenKo Kesra bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan-Sekretaris Team penanggulangan Kemiskinan (Saya) Merasa sangat terbantu atas kerja-kerja Prakarsa. Sebagai lembaga independen, Prakarsa bisa melihat out of the box, masukannya mengenai program penghapusan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat sangat berharga. Prakarsa juga banyak membantu kami dalam merancang program PNPM Mandiri Prakarsa harus tetap independen dan netral secara politik agar bisa terus memberi masukan berharga kepada kami di bidang pemberdayaan ekonomi rakyat dan social development dan kami minta Prakars a terus bisa mendukung kami dalam program penguatan ecosoc rights Ke depan Prakarsa sebaiknya mengembangkan jaringan dengan lembaga-lembaga kajian yang ada di daerah, masalah di daerah begitu beragam, sementara kapasitas pemdanya juga masih sangat perlu pengembangan. Ini perlu untuk menjamin (pemenuhan) ecosoc rights masyarakat.
Muhammad Kasim, Kabag Humas Pemkot Makassar Kami senang bekerja sama dengan Prakarsa karena telah memberi masukan bagus untuk peningkatan kinerja Pemkot. Saat ini layanan pendidikan dan kesehatan gratis yang pernah disoroti Prakarsa telah menjangkau lebih banyak warga, tapi untuk pengembangannya kita masih harus melihat ketersediaan dana. Kedepan kami harap Prakarsa kembali mengkaji masalah pengangguran, kemiskinan dan layanan publik. Saya yakin workshopnya akan sangat membantu.
Donor M B Hoelman -- Mantan officer Oxfam GB Saya menangkap Prakarsa sebagai organisasi think-tank potensial. Bagi saya, isu Negara Kesejahteraan yang diusung Prakarsa, sangat relevan bagi Indonesia saat ini, selain merupakan niche atau benchmark Prakarsa terhadap lembaga-lembaga yang lain. Isu negara kesejahteraan relevan terutama paska reformasi dan pembangunanisme (developmentalism) Orde Baru. Meski begitu, besarnya cakupan isu kesejahteraan kadangkala membuat isunya jadi susah untuk diakses masyarakat umum. Hasil kerja Prakarsa sejauh ini, bagi saya, membuka diskursus atas pentingnya publik sekaligus kendali perencanaan dari kelompok-kelompok yang selama ini dipinggirkan dari diskusi masa depan bersama. Pencapaian ini kiranya dapat diteruskan dengan model-model baru baik aplikasi pinjaman dari pengalaman di negara-negara lain, mau pun terapan dari keragaman pengalaman yang disemai dari bawah. Di masa depan, kerja-kerja mempengaruhi kebijakan dapat lebih ditonjolkan sembari memproduksi (model-model pembuatan) kebijakan dari bawah. Penting kiranya mulai memetakan lebih serius target utama perubah, aktor pengubah, serta dimensi perubahan (lokal, nasional/ dalam negeri, hubungan internasional) yang hendak dicapai. Harapan saya Prakarsa mampu menjadi lembaga think-tank arus utama di Indonesia yang mampu mengawal tujuantujuan di atas.
34
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
PROFIL KEUANGAN (HASIL AUDIT)
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
35
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
36
PROFIL KEUANGAN (HASIL AUDIT)
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
PROFIL KEUANGAN (HASIL AUDIT)
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
37
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
38
PROFIL KEUANGAN (HASIL AUDIT)
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
PROFIL KEUANGAN (HASIL AUDIT)
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
39
LAPORAN PUBLIK PERKUMPULAN PRAKARSA
2004-2008
40
PROFIL KEUANGAN (HASIL AUDIT)
Menyemai Gagasan Untuk Indonesia Yang Lebih Baik
Perkumpulan Prakarsa 2004 -2008