LAPORAN TAHUNAN
annual report
2011
Pt PeRkebunan nuSantaRa VIII (PeRSeRO)
MENUJU MASA DEPAN LEBIH BAIK TOWARDS BETTER FUTURE
MENUJU MASA DEPAN LEBIH BAIK TOWARDS BETTER FUTURE
menuju masa depan lebih baik adalah gagasan kami dalam membangun negara tercinta Indonesia. Sebagai sebuah bumn perkebunan, kami berada di garis depan dalam gerakan pembangunan berkelanjutan. Setiap pembangunan yang kami lakukan selalu kami lihat seperti dua sisi mata uang, sebagai langkah kecil kami guna menuju maSa dePan LebIH baIk. Towards Better Future is our idea on developing our beloved country Indonesia. As a state-owned plantations, we are at the forefront of a sustainable development movement. We always viewed our management acts like two sides of a coin as our small step TOWARDS BETTER FUTURE.
WALAGRI JATI UTAMA Nilai-nilai luhur merupakan landasan insan PTPN VIII dalam melakukan interaksi dengan pihak-pihak didalam maupun di luar perusahaan. Pesan moral dan etika yang terkandung dalam nilainilai luhur telah menjadi inspirasi pendorong dan acuan bagi setiap insan PTPN VIII dalam berpola pikir dan berpola tindak untuk mewujudkan pengelolaan perusahaan secara sehat dan beretika.
Noble values are the foundation of all personnel of PTPN VIII while interacting with the stakeholders within and outside the company. The moral and ethics contained in these noble values have become the driving inspirations and references to all personnel of PTPN VIII in generating mindset and action to achieve a healthy and ethical management.
Daftar Isi
Table of Contents
4
Daftar Isi Contents
6
IKHTISAR HIGHLIGHTS
24
Laporan Direksi Report from the Board of Directors
45
Profile Direksi Board Of Directors Profile
28
PROFIL PERUSAHAAN
52
Jajaran Pejabat Puncak Top Ranks Management
54
Anak Perusahaan Dan Pernyataan Modal SUbsidiary and InvesmentS
COMPANY PROFILE 9
12
13
Ikhtisar Keuangan Financial highlights 30
Data Perusahaan Company’s Data
31
Visi & Misi Vision & Mission
Ikhtisar Operasi Operational highlights
Akuntan Perseoan Company’s Auditor 32
14
18
58
Sertifikat & Penghargaan 2011 2011 certificate & AWARDS
Peristiwa Penting 2011 2011 significant events
34
36
Nilai-Nilai Luhur The Noble Values
Bidang Usaha Line of Businesses
60
62
Sambutan Greetings
38
Laporan Komisaris Utama Report from the President Commissioners
40
77
Aspek Pemasaran Aspects Of Marketing
81
Prospek Usaha Prospects
88
ANALISIS MANAJEMEN PERUSAHAAN
Sejarah Perusahaan History
Indikator Pencapaian Key Performance Indicators
COMPANY’S MANAGEMENT ANALYSIS
90
Tinjauan Dan Prospek Operasi Dan Keuangan Review And Prospects of Operations And Financial
91
Tinjauan Hasil Usaha Review of Business
97
Kinerja Keuangan Financial Performance
99
Tingkat Kesehatan Perusahaan Health Level
Alamat perusahaan Addresses
Arah Pengembangan Roadmaps
Struktur Perusahaan Organization Structure 66
20
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Review of Operations Per Segment
Peta Daerah Operasi Maps of Operations 64
20
68
Profile Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Tinjauan operasi OPERATIONAL REVIEW
ketentuan Ini adalah Laporan gabungan antara Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011. Pada laporan ini, referensi untuk “PTPN VIII”, “Perusahaan”, “kita”, dan “kami” merujuk pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Sebutan “Indonesia” dalam Laporan Tahunan 2011 dan Laporan Keberlanjutan 2011 ini merujuk kepada Republik Indonesia. Penyebutan satuan mata uang “Rupiah” atau “Rp” merujuk pada mata uang resmi Indonesia. Beberapa angka tertentu (termasuk persentase) telah mengalami pembulatan agar mempermudah perhitungan, sehingga angka, persentase maupun rasio yang diberikan dengan yang sesungguhnya dapat berbeda, kecuali jika disebutkan lain, semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Laporan Tahunan dan laporan Keberlanjutan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) ini memuat informasi keuangan tertentu dan hasil usaha, yang mengandung proyeksi, rencana, strategi dan tujuan Perusahaan yang bukan merupakan pernyataan data historis, dan dapat dikategorikan sebagai pernyataan yang bersifat pandangan ke depan (forward-looking statement) sesuai definisi pada ketentuan yang berlaku. Pernyataan yang mengandung pandangan ke depan memuat risiko dan ketidakpastian atas hasil dan kejadian yang mungkin berbeda secara material dari apa yang diperkirakan dan disebutkan dalam pernyataan tersebut. Kami tidak dapat menjamin bahwa setiap hasil usaha yang diagendakan, yang dikategorikan sebagai pernyataan, yang bersifat ke depan dapat tercapai sesuai harapan. Informasi yang terdapat dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan PT. Perkebunan Nusantara VIII 2011 tidak boleh direproduksi tanpa izin tertulis dari Perusahaan. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) di Jl. Sindangsirna No.4, Bandung.
101
106
107
Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Management's Policy Over Capital Structure And Dividend
151
Budaya Perusahaan Dan Etika Bisnis Business Ethics And Corporate Culture
154
Informasi Yang Berkaitan Dengan Penerapan Good Corporate Governance (Gcg) Focus On Customer Satisfaction Information Relating To The Implementation f Good Corporate Governance (Gcg)
Kejadian Setelah Tanggal Laporan Keuangan Subsequent Events
Kebijakan Akuntansi Accounting Policies 160
108
TATA KELOLA CORPORATE GOVERNANCE
112
114
130
150
Struktur Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance’s Structure
Organisasi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance’s Organization
Komite Dan Unit Pendukung Committee And Support Unit
Rosedur Dan Pengendalian Internal Procedures And Internal Control
174
174
180
Pengembangan Tata Kelola Perusahaan Development of Corporate Governance
Auditor Independen Independent Auditors
186
Pengukuran SDM Assesment
208
Tata Kelola Dan Kebijakan Governance And Policy
187
Pengembangan SDM Human Resources Development
215
Kinerja Ekonomi Economic performances
192
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
218
Kinerja Lingkungan Environmental Performances
220
Energi Energy
222
Pernyataan Level Level statement
223
Index GRI 3.1 GRI Index 3.1
229
Survey Pembaca Feedback Survey
231
Laporan Keuangan Konsolidasian PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) 2011
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY 197
204
Ketersediaan Dokumen Availability Of Documents
SUMBER DAYA MANUSIA
Pemberdayaan Dan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Sdm) Empowerment And Management Of Human Resources
204
Pertanggung Jawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
205
LAPORAN KEBERLANJUTAN SUSTAINABILITY REPORT
207 183
PROFIL SDM Human Resources Profile
Pertanggung jawaban manajemen terhadap laporan tahunan 2011 RESPONSIBILITY FOR 2011 ANNUAL REPORT
HUMAN RESOURCES
182
Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Partnership Program And Community Development
2011 CONSOLIDated Finacial statements of PT. Perkebunan nusantara VIII (persero)
Tentang laporan Berkelanjutan About the Sustainability Report
disclaimer This is an integral report between Annual Report and Sustainability Report of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) for the year ended December 31, 2011. In this Report, references to “PTPN VIII”, “Company”, “we”, “us”, and “our” are to PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). All references to “Indonesia” are references to the Republic of Indonesia. All references to the “Government” herein are references to the Government of Indonesia. References to “Indonesian Rupiah” or “Rp” are to the lawful currency of Indonesia. Certain figures (including percentages) have been rounded for convenience, and therefore indicated and actual sums, quotients, percentages and ratios may differ. Unless otherwise indicated, all financial information with respect to us has been presented in Indonesian Rupiah in accordance with Indonesian GAAP. This Annual Report contains certain financial information and results of operations, and may also contain certain projections, plans, strategies, and objectives of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) that are not historical fact statements which would be treated as forward looking statements within the meaning of applicable law. Forward looking statements are subject to risks and uncertainties that may , cause actual events and the Company s future results to be materially different than expected or indicated by such statements. No assurance can be given that the results anticipated by PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), or indicated by any such forward looking statements, will be achieved. No information herein should be reproduced without the express written permission of the Company. For further information, please contact PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) at Jl. Sindangsirna No.4, Bandung.
6
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
ikhtisar highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
[2.8]
[2.8]
Data Keuangan
Financial data
Laporan Keuangan Konsolidasian PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tahun buku 2011 disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan.
The 2011 Consolidated Financial Statements of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) presented based on the Financial Accounting Standards in Indonesia (“GAAP”) and the State Auditing Standards and Accounting Guidelines of SOEs plantation.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
7
Laporan Keuangan Konsolidasian PTPN VIII (Persero) tahun 2007 telah diaudit oleh KAP Ilya Avianti dan Rekan, untuk laporan keuangan tahun 2008 audit dilaksanakan oleh KAP Roebiandini & Rekan, sedangkan untuk tahun 2009 dan 2010 diaudit oleh KAP Soejatna, Mulyana & Rekan, afiliasi Padilla & Vompany, LLP New York. Laporan Keuangan Konsolidasian PTPN VIII (Persero) tahun 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan member of Crowe Horwath International yang memberikan pendapat, "... disajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan secara keseluruhan."
The 2007 Consolidated Financial Statements of PTPN VIII (Persero) have been audited by the Public Accountant Firm of Ilya Avianti and Partners, for the 2008 financial statement audits conducted by the Public Accountant Firm of Roebiandini & Partners, while the 2009 and 2010 audits conducted by the Public Accountant Firm of Soejatna, Mulyana & Partners, affiliation of Padilla & Vompany, LLP New York. The 2011 Consolidated Financial Statements of PTPN VIII (Persero) audited by the Public Accountant Firm of Nurdiyaman, Tjahjo and partners member of Crowe Horwath International with opinion, “... is fairly stated, in all mateial respects when considered, in relation to the basic financial statements taken as a whole.”
Tabel dan grafik yang disajikan dalam ikhtisar menguraikan informasi keuangan PTPN VIII (Persero) untuk tahuntahun tertentu. Informasi ini sebaiknya dibaca bersama dengan “Pembahasan dan Analisis Manajemen - Tinjauan Keuangan” dengan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian PTPN VIII dan catatan terkait yang terdapat dalam Laporan Tahunan ini.
All tables and graphs presented in the highlights section describe financial information of PTPN VIII (Persero) for the given years. This information should be read in conjunction with “Management and Analysis Discussion - Finacial Review“ with reference to the Consolidated Financial Statements of PTPN VIII and related notes contained in this Annual Report.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
8
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Akuntan perseroan company’s auditor
Standar akuntansi baru yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan. Perusahaan akan menerapkan dan menghitung dampak standar baru dan revisi serta interpretasi yang relevan berikut ini pada saat standar tersebut mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dilakukan oleh Auditor Independen setiap tahunnya.
New accounting standards have been issued but not yet effective into force for the year ended December 31, 2011, and have not been applied in the financial statements. The Company will adopt the new, revised standards and relevant interpretations starting January 1, 2012. Audit of the Financial Statements of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) conducted by independent auditor each year.
Untuk Laporan Keuangan tahun buku 2011 telah dilaksanakan audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan yang memberikan pendapat wajar atas Laporan Keuangan yang disajikan oleh Manajemen.
The Financial Statements for fiscal year 2011 have been audited by the Public Accountant Firm of Nurdiyaman, Tjahjo and Partners with opinion fairly stated to all mateial presented by the management.
No
Tahun Buku Year of Book
Akuntan Accountant
Signing Partner
1
2007
Kantor Akuntan Publik Ilya Avianti dan Rekan Public Accountant Firm of Ilya Avianti & Partners
Roebiandini Soemantri, SE.,MSi.,Ak
2
2008
Kantor Akuntan Publik Roebiandini dan Rekan Public Accountant Firm of Roebiandini & Partners
Roebiandini Soemantri, SE.,MSi.,Ak
3
2009
Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana dan Rekan Public Accountant Firm of Soejatna, Mulyana & Partners
Drs. Mulyana Mastam, AK.,MM.,CPA
4
2010
Kantor Akuntan Publik Soejatna, Mulyana dan Rekan Public Accountant Firm of Soejatna, Mulyana & Partners
Drs. Mulyana Mastam, AK.,MM.,CPA
5
2011
Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan Public Accountant Firm of Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo Partners
Darmenta Pinem, SE, CPA
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
9
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Ikhtisar Keuangan financial highlights
Penjualan Bersih (dalam juta rupiah) Net sales (In million rupiah)
Laba Bersih (dalam juta rupiah) Net Profit (In million rupiah) 229.344
2.081.881 1.858.525 1.695.802 1.698.406 133.667
1.340.267 83.627 87.111 89.180
2007
2008
2009
2010
2007
2011
2008
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
2009
2010
2011
Comprehensive Consolidated Income Statements
(dalam juta rupiah)
(in million rupiah)
Tahun yang berakhir 31 Desember, Years ended December 31st, 2007*
2008*
2009*
2010
2011
503.557
519.527
560.116
612.942
742.020
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.111.280
1.253.487
1.384.092
1.552.772
1.791.506
Total Noncurrent Assets
Jumlah Aset
Jumlah Aset Lancar
1.614.837
1.773.015
1.944.208
2.165.714
2.533.526
TOTAL ASSETS
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
438.972
599.152
792.040
679.059
663.134
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
440.249
384.113
305.337
528.779
732.050
Total Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas
879.221
983.265
1.097.377
1.207.838
1.395.184
Total Liabilities
JUMLAH EKUITAS
735.617
789.750
846.831
957.875
1.138.342
Total Equity
64.585
(79.625)
(231.924)
(66.117)
78.886
Net Working Capital
Modal Kerja Bersih Rasio Keuangan
Financial Ratios Tahun yang berakhir 31 Desember, Years Ended December 31st, 2007*
2008*
2009*
8,39
26,72
(0,15)
14,99
6,77
(%) Sales Growth
Marjin Laba Kotor (%)
26,82
31,84
27,73
43,38
46,86
(%) Gross Profit Margin
Marjin laba Usaha (%)
8,40
8,75
8,21
9,65
16,22
(%) Operating Profit Margin
Marjin Laba Bersih (%)
6,24
5,13
5,26
6,79
11,02
(%) Net Profit Margin
Rasio Kewajiban Terhadap Aset (%)
54,45
55,46
56,44
55,77
55,07
(%) Debt To Assets Ratio
Tingkat Pengembalian Ekuitas (%)
25,03
21,06
20,18
32,39
50,38
(%) Return On Equity
Tingkat Pengembalian Investasi (%)
14,43
11,22
11,00
14,18
24,75
(%) Return On Investment
Rasio Kas (%)
18,34
24,43
14,64
37,69
58,52
(%) Cash Ratio
114,71
86,71
70,76
90,26
111,90
(%) Current Ratio
Tingkat Kolektibilitas (hari)
31
18
32
18
11
(days) Collection Ratio
Perputaran Persediaan (hari)
64
55
59
44
51
(days) Inventory Turnover
108,99
121,28
111,49
122,68
115,84
(%) Assets Turn Over
Pertumbuhan Penjualan (%)
Rasio Lancar (%)
Perputaran Aset (%) Perbandingan Ekuitas terhadap Aset (%) Tingkat Kesehatan Perusahaan
2010
2011
40,39
39,67
38,95
38,09
39,60
(%) Equity To Total Assets Ratio
AA
AA
AA
AA
AA
Health Level
* Di Reklafisikasi * Reclassified PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
10
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Dalam Juta Rupiah Kecuali Laba Bersih Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk dalam Rupiah)
PENJUALAN BERSIH
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Comprehensive Consolidated Income Statements
Tahun yang berakhir 31 Desember, Years ended December 31st, 2007*)+
2008*)+
2009*)+
2010
2011
(in million rupiah except for the basic earnings for share in Rupiah)
1.340.267
1.698.406
1.695.802
1.949.944
2.081.881
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
980.826
1.157.603
1.225.567
1.104.044
1.106.404
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
359.441
540.803
470.235
845.900
975.478
BEBAN USAHA Pemasaran dan penjualan Umum dan administrasi Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing - bersih Keuntungan dan kerugian lainlain - bersih
GROSS PROFIT EXPENSES FROM OPERATIONS
(41.925)
(48.269)
(46.546)
(54.368)
(61.908)
Marketing and selling expenses
(207.339)
(355.077)
(296.378)
(574.351)
(530.744)
General and administrative expenses
740
904
1.352
1.860
1.188
Net income of associated companies
5.278
5.995
(13.816)
700
9.985
Gain on foreign exchange - net
(3.640)
4.265
24.406
(31.460)
(56.314)
112.554
148.622
139.252
188.106
337.685
Pendapatan keuangan
1.281
2.709
1.608
2.045
3.625
Finance income
Beban keuangan
8.533
(24.363)
(13.798)
(10.503)
(13.979)
Finance cost
122.368
126.969
127.062
179.648
327.331
(30.992)
(34.646)
(42.126)
(44.548)
(76.125)
Current tax
(7.749)
(5.212)
4.244
(2.661)
(21.863)
Deferred tax
(38.741)
(39.858)
(37.882)
(47.209)
(97.988)
Income Tax Expense
83.627
87.111
89.180
132.439
229.344
NET INCOME FOR THE YEAR
LABA OPERASI
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan Beban Pajak LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Kepentingan nonpengendali Jumlah
INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk
Others losses - net INCOME FROM OPERATIONS
NET INCOME ATTRIBUTABLE TO: 83,363
86,406
90,012
132,924
228,977
Owners of the parent entity
264
705
(832)
(485)
367
Non-controlling interests
83,627
87,111
89,180
132,439
229,344
Pendapatan komprehensif lain
Total Other comprehensive income
Selisih transaksi ekuitas pada entitas asiosiasi
-
-
-
-
(7,267)
Difference in equity transaction of associated
Aset keuangan tersedia untuk dijual
-
-
154
208
(8)
Available for sale of financial assets
Pajak penghasilan terkait dengan komponen laba komprehensif lain
-
-
-
-
1,819
Income tax relating to components of other comprehensive income
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
-
-
154
208
(5,456)
Other comprehensive income net of tax
83,627
87,111
89,334
132,647
223,888
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO:
83,363
86,406
90,166
133,133
223,521
Owners of the parent entity
264
705
(832)
(485)
367
Non-controlling interests
83,627
87,111
89,334
132,647
223,888
308,752
320,021
333,377
492,312
848,062
Total BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDER OF THE PARENT COMPANY
*)+ Direklasifikasi dan Beban Administrasi Umum diperhitungkan dalam Beban Pokok Penjualan *)+ Reclassified and General Administrative expenses taken into account in Cost of Goods Sold Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Comprehensive Consolidated Income Statements Tahun yang berakhir 31 Desember, Years ended December 31st,
URAIAN 2007*
2008*
2009*
DESCRIPTION
2010
2011
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi dalam saham - jangka pendek
CURRENT ASSETS 80.436
146.291
115.764
255.531
387.674
Cash and cash equivalents
64
64
218
426
420
Short-term investment
-
-
-
1.077
9.675
Related parties allowance Third parties zvwfor net of impairment loss as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp640,839,201 and January 1, 2010: Rp328,997,872)
Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan penurunan nilaisebesar Rp40.839.201 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp640.839.201 dan 1 Januari 2010: Rp328.997.872) Uang muka dan biaya dibayar dimuka
Trade receivables
101.609
72.179
98.169
74.543
38.962
39.950
12.899
14.268
21.231
11.987
Piutang lain-lain
3.027
3.595
3.313
4.051
4.034
Pihak ketiga
7.901
4.671
43.402
11.673
7.878
Pajak dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar
281.390
Related parties net of allowance for impairment loss of Rp656,664,083 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: RpNil and January 1, 2010: RpNil) Third parties Inventories - net of allowance for impairment of Rp2,423,414 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp2,423,414 and January 1, 2010: Rp2,423,414)
235.368
254.461
272.842
235.818
35.202
25.368
12.140
8.592
-
Prepaid taxes
503.557
519.527
560.116
612.942
742.020
Total Current Assets
23.217
Deferred tax assets - net Investments in shares of stock -net of allowance for impairment of Rp1,408,005,957 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: RpNil and January1, 2010: RpNil)
ASET TIDAK LANCAR Investasi dalam saham - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp1.408.005.957 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: RpNil dan 1 Januari 2010: RpNil)
Advances and prepaid expenses Other receivables
Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan penurunan nilai sebesar Rp656.664.083 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: RpNil dan 1 Januari 2010: RpNil) Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp2.423.414 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010; Rp2.423.414 dan 1 Januari 2010: Rp2,423,414)
11
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
NONCURRENT ASSETS
4.797
5.243
7.536
13.566
Tanaman perkebunan
Plantations
Tanaman menghasilkan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp217.003.319.387 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp220.041.219.328) dan 1 Januari 2010: Rp229.711.959.994)
553.972
676.307
720.470
658.507
759.269
Mature plantations - net of accumulated depreciation of Rp217,002,719,387 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp220,041,219,328 and January 1, 2010: Rp229,711,959,994)
Tanaman belum menghasilkan
384.445
360.837
392.192
520.742
624.245
Immature plantations
17.079
15.258
13.138
28.210
57.863
Other plantations
253.550
Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp343,972,087,902 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp437,906,237,309 and January 2010: Rp416,225,223,018)
Tanaman lainnya Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp343.972.087.902 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp437.906.237.309 dan 1 Januari 2010: Rp416.225.223.018)
90.187
110.103
158.232
237.225
* Di Reklafisikasi * Reclassified PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
12
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Comprehensive Consolidated Income Statements Tahun yang berakhir 31 Desember, Years ended December 31st,
URAIAN 2007*
2008*
2009*
DESCRIPTION
2010
2011 Deferred charges for landrights - net of accumulated amortization of Rp32,783,880,820 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp30,456,186,298 and January 1, 2010: Rp27,660,755,024)
Beban tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp32.783.880.820 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp30.456.186.298 dan 1 Januari 2010: Rp29.393.465.606)
16.682
37.711
35.082
34.019
31.691
Aset lain-lain - bersih
11.193
20.312
26.125
31.847
35.156
Other assets - net
Aset pajak tangguhan - bersih
32.926
27.715
31.317
28.656
6.514
Deferred tax assets - net Total Noncurrent Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.111.280
1.253.487
1.384.092
1.552.772
1.791.506
JUMLAH ASET
1.614.837
1.773.015
1.944.208
2.165.714
2.533.526
TOTAL ASSETS LIABILITIES AND LIABILITAS DAN EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LANCAR
CURRENT LIABILITIES
Utang usaha - pihak ketiga
96.593
92.216
154.436
111.318
115.540
Utang pajak
34.981
14.011
8.685
18.844
44.345
Utang lain-lain
Trade payables Taxes payable Other payables
Pihak berelasi
32.201
159.985
233.990
151.274
88.503
Pihak ketiga
14.573
13.987
16.011
15.053
23.975
Third parties
109.185
122.172
142.826
139.445
167.768
Accrued expenses
-
-
-
-
2.478
Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Pihak berelasi Pihak ketiga Utang bank jangka pendek
Sales advance 5.259
4.053
36.468
31.336
51.593
94.567
112.902
87.957
91.972
20.532
Utang jangka panjang jatuh tempo satu tahun Bank Pemerintah Republik Indonesia Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Related party
Related party Third parties Short-term bank loans Current maturity of long-term loans
18.900
27.859
55.290
59.189
83.523
Banks The Goverment of The Republic of Indonesia
32.712
51.967
56.377
60.628
64.879
438.972
599.152
792.040
679.059
663.134
Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG
NONCURRENT LIABILITIES
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun
Long-term liabilities - net of current maturities
Bank Pemerintah Republik Indonesia
305.083
268.899
196.909
447.532
649.378
Banks The Goverment of The Republic of Indonesia
7.604
7.604
7.604
7.604
7.604
Liabilitas imbalan kerja
127.562
107.610
100.824
73.643
75.068
Employee benefits liability
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
440.249
384.113
305.337
528.779
732.050
Total Noncurrent Liabilities
EKUITAS Modal ditempatkan dan disetor penuh - 270.000 saham saham terdiri dari 150.000 saham prioritas dan 120.000 saham biasa
EQUITY
270.000
270.000
270.000
270.000
270.000
Issued and fully paid - 270,000 shares consists of 150,000 preferred shares and 120,000 common shares
372.487
422.828
477.685
546.094
644.459
Appropriated
83.363
86.406
90.012
132.924
228.977
Unappropriated
-
-
154
363
(5.093)
Other component of equity
Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Kepentingan non pengendali Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
725.850
779.234
837.851
949.381
1.138.342
Total equity attributable to equity holder of the parent company
9.767
10.516
8.980
8.495
-
Non-controling interests
735.617
789.750
846.831
957.875
1.138.342
Total Equity
1.614.837
1.773.015
1.944.208
2.165.714
2.533.526
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
* Di Reklafisikasi * Reclassified
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
13
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Ikhtisar Operasi operational highlights Produksi 2011(dalam ton) 2011 Production (In tons)
Volume Penjualan (dalam ton) 2011 Sales Volume (In tons)
Cokelat Cocoa 212 423
Cokelat Cocoa 215 365
Kina Quinine
Kina Quinine
36.397
41.186
Kernel
8.200
8.990 Kelapa Sawit Mentah (CPO) Crude Palm Oil
21.477 54.806
Kelapa Sawit Mentah (CPO) Crude Palm Oil
20.388 53.159
Karet Rubber
Karet Rubber
Teh Tea
Teh Tea
Tahun yang berakhir 31 Desember, Years Ended December 31st,
URAIAN 2007
2008
2009
2010
DESCRIPTION 2011
Areal (Hektar)
Area (Hectare)
Teh Tanaman Menghasilkan TBM dan TTI Jumlah
Tea 26.024
25.651
24.920
24.513
23.792
Mature Plantation Immature Plantation
513
430
977
1.636
2.537
26.537
26.081
25.897
26.150
26.329
Karet Tanaman Menghasilkan TBM dan TTI Jumlah
Kernel
Total Rubber
20.668
19.953
19.420
17.647
13.977
Mature Plantation
4.056
5.136
5.976
6.871
6.299
Immature Plantation
24.724
25.089
25.396
24.518
20.276
Sawit
Total Palm Oil
Tanaman Menghasilkan
8.920
12.489
13.917
13.216
14.042
Mature Plantation
TBM dan TTI
8.156
5.606
4.889
5.244
3.983
Immature Plantation
17.076
18.095
18.806
18.460
18.025
Jumlah Kina Tanaman Menghasilkan TBM dan TTI Jumlah
Total Quinine
3.135
3.576
2.269
2.269
1.744
Mature Plantation
657
197
-
48
98
Immature Plantation
3.792
3.773
2.269
2.317
1.842
Kakao
Total Cocoa
Tanaman Menghasilkan
2.882
1.343
926
792
318
Mature Plantation
Jumlah Areal Tanaman
75.011
74.381
73.294
72.236
66.788
Total Plantation Areas
Areal Lain
39.461
40.090
41.119
42.259
47.602
Other Areas
114.472
114.471
114.413
114.495
114.391
Concession Areas
Teh
56.992
55.127
52.180
51.272
41.186
Tea
Karet
25.383
23.887
23.193
24.026
21.477
Rubber
CPO
28.505
32.230
38.083
41.843
54.806
Crude Palm Oil
6.325
6.632
6.751
7.734
8.990
Kernel
Kina
610
631
246
179
423
Quinine
Kakao
998
596
543
311
212
Areal Konsesi Produksi (Ton)
Kernel
Production (Tons)
Volume Penjualan (Ton)
Cocoa Sales Volume (Tons)
Teh
50.534
57.388
53.943
51.421
36.397
Tea
Karet
25.244
23.539
23.659
23.848
20.388
Rubber
CPO
28.402
30.981
39.309
41.850
53.159
Crude Palm Oil
6.325
6.620
6.640
7.825
8.200
Kernel
Kina
614
611
271
176
365
Quinine
Kakao
995
603
532
318
215
Cocoa
Kernel
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
14
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
sertIFIkAt & penghArgAAn 2011 [2.10]
2011 certificate & awards
[2.10]
rainforest alliance
utz
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
15
ethical tea partnership
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
16
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
iso 22000:2005
iso 9001:2008
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
17
bumn perkebunan award 2011 nama kebun Plantations
kategori Categories
Predikat titles
jalupang
Peningkatan Produktivitas Kebun Karet Terbaik Bestz Rubber Plantation Productivity Improvement
TERBAIK I 1st Best
dayeuhmanggung
Inovasi Teh Terbaik Best Tea Innovation
TERBAIK I 1st Best
Panglejar
Pabrik Teh Hitam Orthodoks Terbaik Best Orthodox Black Tea Factory
TERBAIK I 1st Best
Rancabali
Kebun Teh Terbaik Best Tea Plantation
TERBAIK I 1st Best
miramare
Inovasi Karet Terbaik Best Rubber Innovation
TERBAIK II 2nd Best
jalupang
Kebun Karet Terbaik Best Rubber Plantation
TERBAIK II 2nd Best
montaya
Pabrik Teh Hitam Orthodoks Terbaik Best Orthodox BlackTea Factory
TERBAIK II 2nd Best
kertamanah
Kebun Teh Terbaik Best Tea Plantation
TERBAIK II 2nd Best
Parakansalak
Inovasi Teh Terbaik Best Tea Innovation
TERBAIK III 3rd Best
Sedep
Pabrik Teh Hitam CTC Terbaik Best CTC Tea Factory
TERBAIK III 3rd Best
Gunung mas
Peningkatan Produktivitas Kebun Teh Terbaik Best Tea Plantation Productivity Improvement
TERBAIK III 3rd Best
tambaksari
Kebun Teh Terbaik Best Tea Plantation
TERBAIK III 3rd Best
pengelola portal publik terbaik iii
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
18
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
peristiwa penting 2011 2011 significant events
JANUARI Pada 4 januari 2011, Delegasi Srilangka, Upali Dissanayake, Prof. H.P.M. Gunasena dan Dr. H.A.J. Gunathilaka, mengunjungi Kebun Gunung Mas PTPN VIII dalam rangka pertukaran informasi dan kerjasama antar perusahaan perkebunan di kedua negara. JANUARY On January 4, 2011, Delegation of Sri Lanka, Upali Dissanayake, Prof. H.P.M. Gunasena and Dr. H.A.J. Gunathilaka, visit the Gunung Mas plantation of PTPN VIII in order to exchange information and establish cooperation among plantations companies in both countries.
januari Atas inisasi dari Bappeda Provinsi Jawa Barat yang didukung oleh Pemerintah Kota/Kabupaten dan perusahaan BUMN maupun swasta di Jawa Barat, diadakan kegiatan CSR/PKBL Gathering di Hotel Horison Bandung pada tanggal 14 Januari 2011, yang membahas sinkronisasi dan sinergitas program CSR yang dilakukan Perusahaan, tersosialisasikannya Program CSR/PKBL, meningkatkan partisipasi/pelibatan peran dunia usaha dengan program-program pembangunan yang dilakukan pemerintah untuk mencapai optimasi pelayanan pembangunan kepada masyarakat.
JANUARY A CSR/PKBL Gathering held by Bappeda of West Java Province, supported by the City/Regency, the stateowned and private companies across West Java at Hotel Horizon Bandung on January 14, 2011, to discuss the synchronization and synergy among the Company’s CSR program, introduction of the CSR Program/PKBL, increase participation/involvement of businesses sector to governments' development programs by development services optimization to the community.
Maret Dalam rangka menyambut HUT ke-15, PTPN VIII mengadakan bakti sosial berupa pemberian sembako kepada warga di wilayah kelurahan Gegerkalong Bandung, pada 9 Maret 2011. Penyerahan bantuan bakti sosial tersebut secara simbolis diserahkan oleh Ibu Hj. Dyah Bagas Angkasa selaku Ketua IKBI PTPN VIII dan Lurah Gegerkalong kepada warga. MARCH In order to celebrate the 15 anniversary, PTPN VIII held a social service by provision of basic needs to residents in Gegerkalong Bandung, on March 9, 2011. The event opened by symbolic gift by Mrs. Hj. Dyah Bagas Angkasa as head of IKBI PTPN VIII and Ward of Gegerkalong to the communities.
MARET Perayaan HUT PTPN VIII (Persero) di Sasana Budaya Ganesa Bandung tanggal 12 Maret 2011 berlangsung dalam suasana kekeluargaan, dengan dihadiri oleh seluruh Komisaris, Direksi dan tamu undangan serta segenap Karyawan PTPN VIII.
MARCH Anniversary celebration of PTPN VIII (Persero) in Sasana Budaya Ganesa dated March 12, 2011 carried out in a family atmosphere, attended by all Board of Commissioners, Directors, guests and all the Employees of PTPN VIII.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
19
MARET
Pelaksanaan Pasar Murah BUMN Peduli dilaksanakan pada tanggal 16 Maret 2011. MARCH
Implementation of Pasar Murah BUMN Peduli held on March 16, 2011. Mei Gelar Produk BUMNEX PKBL Expo 2011.
May PKBL BUMNEX Expo 2011 Products exhibitions SEPTEMBER Penandatanganan MOU antara PTPN VIII dengan PT Bakrie & Brothers dalam rangka pengembangan produksi, Pemasaran, Distribusi dan Penjualan Industri Hilir Teh milik PTPN VIII. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan PTPN VIII Ishak Z. Soediredja dengan Direktur/Chief Risk Officer Bakrie & Brothers Dodi T. Wijaya di Gedung Serbaguna PTPN VIII Jl. Sindangsirna No. 4 Bandung. SEPTEMBER MOU signing between PTPN VIII with PT Bakrie & Brothers in the development of production, Marketing, Distribution and Sales of Downstream industry of tea owned by PTPN VIII. The Agreement signed by the Director of Finance of PTPN VIII Isaac Z. Soediredja with Director/Chief Risk Officer of Bakrie & Brothers Dodi T. Wijaya in the Main Hall of PTPN VIII Jl. No Sindangsirna. 4 Bandung.
November Dalam rangka merayakan Tahun Baru Islam 1433 H, PTPN VIII Perkebunan Wangunreja menggelar khitanan massal di Desa Wangunreja Rawalele, Kecamatan Dawuan, yang diikuti 25 anak.
NOVEMBER In order to celebrate the Islamic New Year 1433 H, Wangunreja Plantation of PTPN VIII held a mass circumcision at Wangunreja Rawalele Village, District Dawuan, followed by 25 children.
DESEMBER Pada tanggal 2 Desember 2011 telah dilakukan penandatanganan Kerjasama Pembangunan Kebun Kayu di Lahan HGU PTPN VIII, Afdeling Bojongterong, Artana dan Pasir Jegur seluas 2.393,48Ha. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Keuangan PTPN VIII (Persero) Ishak Z. Soediredja dan Direktur PT Masari Dwisepakat Fiber, Dickie Soelaiman. DECEMBER On December 2, 2011, MoU signing of the Wood plantation Development in the HGU Area of PTPN VIII, Afdeling Bojongterong, Artana and Pasir Jegur of 2393.48Ha has been made. The MoU signed by Finance Director of PTPN VIII (Persero) Ishak Z. Soediredja and Director of PT. Masari Dwisepakat Fiber, Dickie Soelaiman.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
20
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
lApOrAn deWan KoMisaris report from the board of commissioners
Kinerja perusahaan membukukan laba bersih sebesar Rp228,98 milyar atau 167% dari target RKAP 2011 atau 172% dibanding pencapaian tahun sebelumnya. Total aset tahun 2011 sebesar Rp2.534 milyar atau 116,98% dibanding tahun 2010, dengan tingkat kesehatan adalah sehat “AA’’ dengan skor 93,10.
The company’s performance posted a net profit of Rp228.98 billion or 167% of the target RKAP 2011 and 172% compare to the achievement of the previous year. Total assets in 2011 amounting to Rp2,534billion or 116.98% compare to the year 2010, with health level of healthy “AA’’ with a score of 93.10.
Bismillahirrohmanirrohim.
In the Name of Allah the Most Gracious, the Most Merciful.
Assalamu'alaikum Wr. Wb.,
Mercy and Blessings of Allah be upon you,
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Berkat bimbingan, ridho dan lindungan-Nya, Keluarga Besar PTPN VIII (Persero) telah melaksanakan peran sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama periode tahun 2011 dengan baik dan aman.
Praise to God Almighty, Allah SWT, who has bestowed His mercy and grace. Thanks to His guidance, blessing, and protection, PTPN VIII (Persero) able to performed properly and safely as State Owned Enterprises (SOEs) during the year 2011.
Perkembangan Lingkungan Strategis Nasional sepanjang tahun 2011 menunjukkan realita kondisi yang kondusif, meskipun kondisi perekonomian global masih dilanda ketidakpastian. Hal ini tercermin dari tingkat pertumbuhan ekonomi nasional yang menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,5% atau lebih baik daripada pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 6,1%. Untuk itu, Dewan Komisaris senantiasa mengingatkan tentang
The development of National Strategic Environment in the year 2011 shows conducive reality conditions, though global economic conditions shadowed by uncertainty. This is reflected in national economic growth rate showed an increase amounting to 6.5% or better than the previous year's economic growth which recorded at 6.1%. The Board of Commissioners constantly reminded the need to
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
usman basjah
Komisaris Utama President Commissioner
22
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
perlunya meningkatkan ketahanan dan kewaspadaan dalam situasi global yang penuh tantangan dan risiko. Untuk itu, sinergitas dan keselarasan jajaran Direksi adalah suatu keniscayaan. Kondisi perekonomian yang kondusif pada tahun 2011, tentu berpengaruh langsung pada aktivitas pelaksanaan program kerja perusahaan. Hal ini tercermin dari kinerja perusahaan yang membukukan laba bersih sebesar Rp228,98 milyar atau 167% dari target RKAP 2011 dan 172% dibanding pencapaian tahun sebelumnya. Total aset tahun 2011 sebesar Rp2.534 milyar atau 116,98% dibanding tahun 2010, dengan tingkat kesehatan adalah sehat "AA'' dengan skor 93,10.
increased endurance and vigilance in the global situation full of challenges and risks. Therefore, synergy and alignment of the Board of Directors is necessity. 2011's conducive economic conditions certainly directly affect the company's work program activity. This is reflected by the company's performance which posted a net profit of Rp228.98 billion or 167% of the target RKAP 2011 and 172% compare to the achievement of the previous year. Total assets in 2011 amounting to Rp2,534 billion or 116.98% compare to the year 2010, with health level of healthy "AA'' with a score of 93.10.
Pencapaian tersebut diatas, tentunya merupakan upaya sungguh-sungguh dan konsisten Manajemen PTPN VIII (Persero), khususnya Direksi beserta seluruh jajarannya dalam mengimplementasikan nilai luhur perusahaan yaitu Walagri Jati Utama yang telah membangkitkan semangat kerja, kesetiaan dan kerelaan berkorban bagi kepentingan perusahaan, serta menjadi perekat soliditas Keluarga Besar PTPN VIII (Persero) dalam membangun dan memajukan perusahaan.
The above achievement particularly are trully the consistent efforts of the Board of Directors and management staff of PTPN VIII (Perseo) for their implementation of our noble values Walagri Jati Utama which raised morale, loyalty and willingness to sacrifice for the company's benefit, as well as strengthen Family solidity of PTPN VIII (Persero) in developing and advancing the company.
Pada tahun 2011, Dewan Komisaris juga melihat faktafakta lain yang membanggakan yaitu keberhasilan PTPN VIII meraih penghargaan BUMN Perkebunan Award untuk kategori lnovasi Teh Terbaik, Pabrik Teh Terbaik, Teh Hitam Ortodoks Terbaik, Kebun Karet Terbaik dan Kebun Teh Terbaik.
In 2011, the Board of Commissioners pleased to recognize PTPN VIII awarded as Best Tea Innovation, Best Tea Factory, Best Orthodox Black Tea, Best Rubber Plantation and Best Tea Plantation in the SOE's Plantation Award.
Dalam konteks upaya peningkatan kinerja, Kami akan terus melaksanakan peran dan tugas yang diamanatkan dengan baik serta dilandasi niat tulus bagi kepentingan PTPN VIII (Persero). Untuk itu, melalui kesempatan ini Dewan Komisaris ingin mengajak seluruh Keluarga Besar PTPN VIII (Persero) untuk melanjutkan meningkatkan kegiatan usaha yang mengacu pada: disiplin korporasi, "Good Corporate Governance" dan pengurusan perusahaan yang bebas konflik kepentingan serta integritas moral yang tinggi.
As an effort to improve performance, we will continue to carry out the roles and duties being mandated for the benefit of PTPN VIII (Persero). Therefor, the Board of Commissioners would like to ask The Big Family of PTPN VIII (Persero) to enhance our business activities based on: the corporate discipline, good corporate governance and free of conflicts of interest management as well as high moral integrity.
Menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan risiko, kami optimis bahwa PTPN VIII (Persero) akan mampu mempertahankan/ meningkatkan kinerjanya. Dewan Komisaris percaya bahwa melalui kerjasama tim, pembinaan lingkungan kerja yang kondusif, kepemimpinan yang baik dan efektif di setiap level organisasi, kerja keras, ikhlas dan cerdas insya Allah keberhasilan itu akan dapat diraih.
In order to face future challenges and risks, we are optimistic PTPN VIII (Persero) will be able to maintain/ improve our performance. Board of Commissioners believe by teamwork, fostering a conducive working environment, good and effective leadership at every level of organization, hard work, sincere and intelligent, we can achieve those success, Insya Allah.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
23
Selanjutnya sesuai dengan visi perusahaan "Menjadi perusahaan agribisnis terkemuka dan terpercaya, mengutamakan kepuasan pelanggan dan kepedulian lingkungan dengan didukung SDM yang professional", Dewan Komisaris mengharapkan Direksi beserta seluruh jajarannya untuk melanjutkan upaya penguatan internal, membangun dan mengembangkan kemitraan bisnis dan sosial secara efektif.
According to the company's vision "Become a leading and realiable agribusiness company, emphasizing on customers’ satisfaction and environment awareness supported by professional human resources", the BoC expects the BoD and all staff will continue to strengthen internal, construct and develop business partnerships and social efforts effectively.
Kemudian kerjasama antara Dewan Komisaris dan Direksi yang sudah terjalin baik selama ini serta dukungan karyawan dan para pemangku kepentingan diharapkan dapat semakin meningkatkan kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
The BoC and the BoD had established a good relationship so far by the support of staff and stakeholders are expected to further improve the performance of companies in the future.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris menyampaikan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh Direksi dan jajarannya yang telah sukses merealisasikan Program Kerja 2011.
Finally, behalf of the BoC would like to expressed our gratitude and appreciation to the Board of Directors and staff who have been successfully realizing the 2011 Work Programme.
Terimakasih juga kami haturkan kepada pemegang saham atas petunjuk, arahan, bimbingan serta dukungannya kepada manajemen PTPN VIII (Persero) dalam melakukan kegiatan usaha selama tahun 2011.
We would like to expressed our gratitude and appreciation to the shareholders for their instructions, directives, guidance and support to the management of PTPN VIII (Persero) during 2011.
Demikian pula kepada seluruh pemangku kepentingan k a mi s a m pa ik an t er im aka si h a tas du ku n g a n d a n kerjasamanya disertai harapan hal tersebut dapat terus berlanjut di masa mendatang. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan taufik dan hidayah-Nya serta memberikan kemudahan dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan yang diamanahkan kepada kita semua. Amin.
Similarly to all stakeholders we would like to expressed our gratitude and appreciation for their support and cooperation, with expectation it will continue in the future. May Allah always grants successes, guidances and provide conveniences in carrying out tasks/works entrusted to all of us. Amen.
Wassalamu'alaikum Wr Wb.
May peace be upon you as well.
Bandung, Mei 2012 Bandung, May 2012
usman basjah komisaris utama President Commissioner
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
dadi Sunardi
Direktur Utama President Director
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
lApOrAn direKsi
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
25
[1.1]
report from the board of directors
[1.1]
Kami menghasilkan laba bersih sebesar Rp228,98 milyar atau 167% terhadap RKAP dan 172% terhadap realisasi tahun 2010. Laba tersebut berasal dari upaya manajemen dalam mengendalikan biaya dan memanfaatkan potensi diluar core bussines. Our net profit reached Rp228,98 billion or 167% of targeted RKAP 2011 and 172% compare to last year. Net profit gains are the resulted by management efforts in controlling costs and utilizing outside potential core business.
Pemegang saham yang terhormat,
Dear honorable shareholders,
Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Berkat bimbingan, ridho dan lindungannya, PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) telah melaksanakan peran sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama periode 2011 dengan lancar.
Praise to God Almighty, Allah SWT who has bestowed His mercy and grace to us all. For His guidance, blessing, and protection, thus PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) was be able to performed properly as State Owned Enterprises (SOEs) during the year 2011.
Sebagaimana diketahui bersama, pada awal tahun 2011 sasaran kinerja kami 2011 adalah merealisasikan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan yang telah ditetapkan. Melalui konsolidasi yang yang cepat dan usaha keras, Direksi dapat mewujudkan rencana tersebut dengan menghasilkan laba bersih sebesar Rp228,98 milyar atau 167% terhadap RKAP dan 172% terhadap realisasi tahun
As known, in early 2011, our targeted performances in 2011 was to implement Work Plan and Budget of the Company (RKAP) had determined before. Through a rapid consolidation and hard effort, Board of Directors have realized those plans by making net profit reached Rp228,98 billion or 167% of targeted RKAP 2011 and 172% compare to last year. Net profit gains resulted by
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
26
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
2010. Laba tersebut berasal dari upaya manajemen dalam mengendalikan biaya dan memanfaatkan potensi diluar core bussines, sehingga tingkat kesehatan perusahaan sesuai surat Keputusan (SK) Menteri BUMN Rl No. Kep-100/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara pada tahun 2011 adalah "AA'' dengan skor 93,10.
management efforts in controlling costs and utilizing potential outside our core business. Thus, based on Minister of SOEs RI Decree (SK) in 4 Juni 2002 No. Kep100/MBU/2002 about The Assessment Level of Healthy SOEs, in 2011, company’s assessment healthy level is “Sehat AA” and scores 93.10 point.
Seiring dengan perangkat dan kendali manajemen yang semakin baik, perusahaan berupaya menyelenggarakan Tata Kelola Perusahaan yang baik diawali dengan menetapkan visi dan arah bisnis yang jelas. Serta peningkatan peranan Pengawasan Internal dalam menjalankan kegiatan usaha secara tranparan, akuntabel, bertanggung jawab dan mandiri. Sosialisasi atas Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code Of Corporate Governance) dan Pedoman Perilaku (Code Of Conduct) yang telah berjalan, diharapkan mampu meningkatkan daya saing. Dan ini sangat tergantung kepada kualifikasi SDM. Oleh sebab itu, dalam rangka pengembangan dan menambah kompetensi SDM, pendidikan dan pelatihan terus dilakukan baik yang dilaksanakan di dalam maupun di luar perusahaan untuk semua tingkatan. Karyawan yang telah diikutsertakan dalam program pendidikan pada tahun 2011 sebanyak 2.688 Orang.
We seek ways to implement Good Corporate Governance (GCG) with better tools and management control by determine clear vision and businesses' direction. We also improved our Internal Control's roles to performe business activities in transparant, accountable, responsible, and independent. Contiuously socialization of Code of Corporate Governance and Code of Conduct would increase competitiveness, which depend on the qualification of our human resources. Thus, in order to develop and increase our human resources' competencies, we continuously conduct training and development both, inside and outside the company, at every levels. Number of staffs who has been included in training and development program in 2011 reached 2,688 staffs.
Selain upaya di atas, Kami juga terus melakukan efisiensi dan pengendalian biaya disektor lainnya. Pengembangan produk lndustri Hilir Teh (IHT) terus dilaksanakan, demikian juga dengan sektor Agrowisata yang telah melakukan pengembangan dengan membangun beberapa fasilitas penginapan, baik segi kuantitas maupun kualitas pelayanan.
In addition to the above strategy, we continuously to efficiency and costs controll in every sectors. The development of downstream industry of tea commodity is also still being implemented, as well as the development of agrotourisms sector which have developed several lodging facilities, both by quantity and quality of services.
Pada tahun ini juga kami untuk pertama kalinya melakukan pembuatan Laporan Keberlanjutan yang diintegrasikan pada bagian akhir laporan tahunan ini. Kami menyadari bahwa laporan keberlanjutan yang kami susun masih jauh dari sempurna, tapi kami berharap bahwa dengan penyusunan Laporan Keberlanjutan tersebut, Kami dapat menjaga kelangsungan bisnis Kami dan mewariskannya kepada generasi penerus Kami.
On this year, for the first time we have made Sustainanability Report which integrated in the last part of Annual Report. We are fully aware that our sustainability report is far from perfect, but we trully hope by presenting Sustainability Report, we will able to conserve our businesses sustainability and inherit them to our future generations.
Untuk menghadapi persaingan Global yang penuh tantangan, PTPN VIII optimis dapat meningkatkan kinerja yang semakin baik. Direksi PTPN VIII percaya bahwa melalui kerjasama tim, lingkungan kerja yang kondusif, kepemimpinan yang baik disetiap level organisasi dan kerjasama yang senantiasa "Commited To Succes" lnsya Allah prestasi akan diraih. Selain itu tantangan di tahun 2011 ini tercermin dari kendala
PTPN VIII (Persero) are optimist in improving better performance to face global challenges. The Board of Directors believe that through teamwork, better working environment, good leadership at every level of organization, and partnerships toward “Committed To Success”, success can be achieved, Insya Allah. Moreover, the challenges in 2011 is reflected from the
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
27
yang dihadapi ditahun 2010, oleh sebab itu manajemen telah menyusun serangkaian rencana strategis baik yang terkait dengan core maupun non core bussines yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas, daya saing dan efisiensi biaya.
constraints we have faced in 2010. Thus, management has compiled a series of strategic plans regarding core and non-core businesses which can improve productivity, competitiveness, and cost efficiency.
Akhirnya atas nama Direksi, kami menyampaikan terima kasih serta mohon dukungan kepada seluruh karyawan, pelanggan, mitra usaha, pemerintah serta masyarakat sekitar yang telah menjadikan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) bagian terpenting dalam kehidupan.
On behalf of Board of Directors, we would like to expressed our gratitude to all staffs, customers, business partners, government, as well as local communities for their supports and create PTPN VIII (Persero) as an important part of their life.
Bandung, Mei 2012 Bandung, May 2012
dadi Sunardi direktur utama President Director
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
28
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
PROFIL perusahaan company profile Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
29
nama Name [2.1] PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) alamat Address [2.4] Jalan Sindangsirna nomor 4, Bandung 40153 telepon Phone + 62 22 2038966-69 Fax +62 22 2031455 email
[email protected] Situs Website htpp//www.pn8.co.id PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
30
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
data PERUSAHAAN COMPANY’s data
PT Perkebunan Nusantara VIII atau PTPN VIII (Persero) didirikan berdasarkan Akta Notaris Harun Kamil, SH No.41 Tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan SK nomor C2-8336.HT.01.01.TH.96. tanggal 8 Agustus 1996 sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.13 Tahun 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XI, Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XII, dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XIII, menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII. Selanjutnya, berdasarkan Keputusan Pemegang Saham, telah dilakukan beberapa kali perubahan Anggaran Dasar dan terakhir diubah dengan Akta Notaris Yuliani Idawati, S.H. nomor 13 tanggal 12 Oktober 2009 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI melalui surat keputusan nomor AHUAH.01.10-19650 tanggal 05 November 2009. Sebagai BUMN sektor perkebunan yang belum tercatat di bursa saham maka kepemilikan saham dari PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) adalah 100% milik pemerintah Indonesia sebagai pemilik saham utama. [2.1, 2.6]
PT Perkebunan Nusantara VIII or also know as PTPN VIII (Persero) established based on the Notary Deed of Harun Kamil, SH. No.41 dated March 11, 1996 and have been authorized by the Minister of Justice of RI Decree No.C2-8336.HT.01.01.TH.96 dated August 8, 1996 as a follow-up of the Indonesian Government Regulation No.13, 1996 on the Limited Company merger of PT Perkebunan XI (Persero), PT Perkebunan XII (Persero), and PT Perkebunan XIII (Persero), become PT Perkebunan Nusantara VIII. Several amendments have been made to the Article of Associationa based on the Shareholders Decree, the last amendment made by the Notary Deed Yuliani Idawati, SH No.13 dated October 12, 2009 and have been authorized by the Minister of Justice and Human Rights by the Decree No.AH.01.10AHU-19 650 dated November 5, 2009. Since we have not yet listed, PT Perkebunan Nusantara VIII (PTPN VIII) is 100% owned by the government of Indonesia as major shareholder. [2.1, 2.6]
Dalam melaksanakan usahanya, PTPN VIII melaksanakan pusat kegiatan usaha di Kantor Pusat di Jl. Sindangsirna No.4 Bandung. Kegiatan usaha kami meliputi pembudidayaan tanaman, pengolahan/produksi, dan penjualan komoditi perkebunan yang terdiri dari teh, karet, kelapa sawit, kina dan kakao. Wilayah operasi kami terdiri dari 41 kebun yang tersebar di 11 Kabupaten/ Kota di Propinsi Jawa Barat (Bogor, Sukabumi, Cianjur, kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Subang, Purwakarta, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis) dan 2 Kabupaten di Propinsi Banten (Lebak dan Pandeglang). Selain itu kami juga memiliki 3 (tiga) unit usaha non komoditi yang terdiri dari peternakan, agrowisata dan industri hilir. [2.2]
Our operations centering at the Head Office at Jl. Sindangsirna No.4 Bandung. Our business scope including plants cultivating, processing, and plantation Commodities sales such as tea, rubber, and palm as the main Commodities, and also quinine and cocoa. Our operation consisting of 41 plantations spread in 11 regencies/cities in West Java Province (Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung Regency, West Bandung, Bandung City, Subang, Purwakarta, Garut, Tasikmalaya, and Ciamis) and 2 regencies in Banten Province (Lebak and Pandeglang). In addition, we also have 3 (three) non-Commodities businesses units, consist of husbandry, agro-tourisms and downstream industries. [2.2]
Sesuai anggaran dasar, modal dasar Persero adalah sebesar Rp600 miliar, dengan modal yang ditempatkan d a n d i s e t o r p e n u h s e b e s a r R p 2 7 0 m i l i a r. J u m l a h Cadangan Umum Persero yang telah terbentuk pada tahun 2011 adalah sebesar Rp644 miliar.
According to the Article of Association, the authorized capital of PTPN VIII is Rp600 billion, with capital issued and paid up capital of Rp270 billion. Our General Reserves in 2011 amounting to Rp644 billion.
Areal yang dikelola PTPN VIII seluas 114.391 ha, terdiri dari areal tanaman 66.788 ha dan areal lainnya seperti lahan cadangan, emplasemen, jalan dan lain-lain seluas 47.602 ha. Areal tanaman terdiri dari teh 26.329 ha, karet 20.276 ha, kelapa sawit 18.024 ha, Kina 1.842 ha dan Kakao 318 ha.
The area managed by PTPN VIII is 114.391 ha area, consisting 66.788 ha of plant area and other areas such as land reserves, emplacement, roads and other area as many as 47.602 ha. Plantations area consisting 26.329 ha of tea, rubber 20.276 ha, 18.024 ha of palm oil, quinine 1.842 ha and cocoa 318 ha.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
31
VISI & MISI
Vision & MISSION
VISI Menjadi perusahaan agribisnis terkemuka dan dipercaya, mengutamakan kepuasan pelanggan dan kepedulian lingkungan dengan didukung oleh sdm yang profesional.
MISI
VISION Become a leading and realiable agribusiness company, emphasizing on customers’ satisfaction and environment awareness and supported by professional human resources.
MISSION
• Menghasilkan produk teh, karet, kelapa sawit, kina, dan kakao bermutu dan ramah lingkungan yang dibutuhkan oleh pasar dan mempunyai nilai tambah tinggi;
• Produces high quality and environment friendly products of tea, rubber, palm oil, quinine and cocoa required by the market with high added value;
• M e n g e l o l a p e r u s a h a a n d e n g a n g o o d management dan strong leadership, memposisikan sumber daya manusia sebagai aset bernilai, serta mengedepankan kesejahteraan karyawan;
• Manage the company on the basis of good management and strong leadership, positioning human resources as the company’s valuable asset, and prioritizing on employees welfare;
• Mengoptimalkan seluruh sumber daya untuk meraih peluang-peluang pengembangan bisnis secara mandiri maupun bersama mitra strategis; dan
• Optimize all resources to achieve business development opportunities independently as well as with strategic partners; and
• M e n g e d e p a n k a n C o r p o r a t e S o c i a l Responsibility (CSR) seiring dengan kemajuan perusahaan.
• Emphasizing Corporate Social Responsibility (CSR) in line with the company’s development.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
32
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
nilai-nilai luhur the noble values
Nilai luhur Takwa, Teladan, Integritas, Kerjasama Tim, dan Mengutamakan Kepuasan Pelanggan telah diyakini akan menjadi nilai luhur utama bagi Insan PT Perkebunan Nusantara VIII. Adapun pengertian dari masing-masing nilai luhur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Devotion, role model, integrity, teamwork, and focus on customer satisfaction believed as the noble values to all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII. The followings are elaboration of these values :
takWA
Devotion
Takwa adalah sikap diri yang terpelihara untuk tetap taat menjalankan segala perintah Allah dan menjauhkan dari segala larangan-Nya. Takwa merupakan landasan spiritual yang diyakini oleh insan PT Perkebunan Nusantara VIII sebagai nilai luhur yang akan menjadi inspirasi dalam melakukan kegiatan bisnis maupun operasional perusahaan yang bermoral dan beretika.
Devotion define as a state of being conscious to Allah, and willfully avoiding any actions that lead to Allah’s anger and disapproval while consciously undertaking steps and actions that will please Allah. Devotion is a spiritual foundation believed by all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII as one of the noble values in conducting their business activities and operations within.
keteLAdanan
Role model
Keteladan merupakan perbuatan ataupun sikap yang patut ditiru. Sebagai nilai luhur yang diinginkan oleh Insan PT Perkebunan Nusantara VIII, suri tauladan dari para pimpinan merupakan contoh efektif yang mudah ditiru oleh para bawahan. Untuk itu setiap atasan hendaknya memberikan contoh sikap dan perbuatan yang baik, sehingga patut ditiru oleh anak buahnya.
Role model is one of the noble values demanded by all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII, generally means any person who serves as an example, whose behavior and attituted is emulated by others. Good attitudes and behavior demonstrated by leaders believe could stimulate their subordinates to do the similar.
Namun demikian keteladanan ini tidak semata-mata hanya dilakukan oleh para atasan saja, akan tetapi setiap Insan yang terlibat di PT Perkebunan Nusantara VIII juga harus dapat memberikan keteladanan bagi Insan lainnya.
Nevertheless role models should not be exclusively carried out by superiors, all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII involved should give a good examples for others as well.
inteGRItas
Integrity
Integritas merupakan keterpaduan ataupun keutuhan prinsip moral dan etika yang mencakup kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab dan objektivitas yang menjadi landasan bagi Insan PT Perkebunan Nusantara VIII dalam melakukan kegiatan ataupun tugas yang diembannya.
Integrity is a concept of consistency of actions, values, trustworthiness, discipline, diligence, accountability, and objectiveness as foundation for all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII in conducting their corporate activities.
kerJAsama TIm
Teamwork
Kerjasama tim merupakan nilai luhur Insan PT Perkebunan Nusantara VIII yang dilandasi dengan sikap keterbukaan dan saling menghormati yang diarahkan kepada tujuan dan kepentingan perusahaan. Nilai luhur kerjasama tim ini menjiwai Insan PT Perkebunan Nusantara VIII dalam setiap kegiatan perusahaan.
Teamwork is the noble values of all personnel on the basis of transparency and mutual respect oriented towards the attainment of the company objectives. It has become the “soul” to all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII in conducting their corporate activities.
mengUTAMAkan Kepuasan Pelanggan
Focus on Customer Satisfaction
Kepuasan pelanggan dapat terwujud, jika pelanggan telah terpenuhi kebutuhan dan keinginannya baik melalui produk maupun layanan dari PT Perkebunan Nusantara VIII. Sebagai nilai luhur yang dimiliki oleh Insan PT Perkebunan Nusantara VIII, kepuasan pelanggan menjadi faktor yang
Customer satisfaction can be achieved if the products or services of PT Perkebunan Nusantara VIII can fulfilled our customers' needs and demands. As noble values embraced by the personels of PT Perkebunan Nusantara VIII, customer satisfaction becomes a fundamental factor to PT
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
33
sangat mendasar bagi PT Perkebunan Nusantara VIII didalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu setiap tindakan yang berkaitan dengan tugas-tugas perusahaan, Insan PT Perkebunan Nusantara VIII harus mengutamakan kepuasan pelanggan.
Perkebunan Nusantara VIII in maintaining the company's viability. Therefore any action related to the duties of the company, all personels of PT Perkebunan Nusantara VIII shall prioritizing on customers satisfaction.
-------
_____
Kelima nilai luhur tersebut diatas merupakan satu kesatuan nilai luhur yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa (Pancasila) yang dapat diakronimkan menjadi WALAGRI JATI UTAMA
All those five moral standards in unity represent the noble values of the nation (Pancasila), abbreviated as WALAGRI JATI UTAMA
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
34
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
BIdAng usaHa line of businesses
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
[2.2]
[2.2]
Pengusahaan budidaya tanaman. Meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut.
Cultivation of plantation, including land clearance, nursing, planting and maintenance, and other plantation related activities.
Produksi. Meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produksi turunannya.
Production, including processing of own or other parties’ harvest into semi-finished and finished products, and also its byproducts.
Perdagangan. Meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan.
trading, including of marketing of plantation products and other commodities related to the Company’s line of business.
Pengembangan usaha dibidang Perkebunan, agro Wisata, agro bisnis dan Agro Forestry. Melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial complex, real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olah raga dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
development of plantation business, agrotourism, agrobusiness and agroforestry. Conduct businesses activities to optimize utilization of own resources for trading houses, development of industrial estates, agro industrial complex, real estate, shopping centres/malls, office buildings, warehouse, tourism, hotels, resorts, sports and research centres, telecommunication facilities and energy resources, rental services, consulting in plantations, plantations development, and other businesses activities based on the facilities and utilities owned by the Company.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
kOmOdItI COMMODITIES
InduStRI HILIR DOWNSTREAM INDUSTRIES nOn aGRIbISnIS NON-AGRO-BUSINESSES
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
teH tea
teH ORtOdOkS teH CtC
kaRet RubbeR
RIBBED SMOKED SHEET (RSS) BLOCK RUBBER (HIGH GRade & LOW GRade) Latek PeRekat (COnCentRated LateX) THIN PALE CREPE (CtC)
SaWIt PaLm OIL
mInYak mentaH CRude PaLm OIL (CPO) keRneL PaLm nutS
kIna QuInIne
kuLIt kIna keRInG tePunG dRIed CHInCOna baRk
kakaO COCOa
bIjI kakaO keRInG dRIed COCOa SeedS
teH tea
35
teH CeLuP, teH SeduH dan Rtd VaGGed tea, SOakInG tea, and ReadY tO dRIknk RumaH SakIt HOSPItaL aGRO WISata aGRO tOuRISm
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
36
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
petA dAerAh operasi map of operations
[2.5]
[2.5]
DKI JAKARTA
BOGOR
BANDUNG
LEGENDA LEGEND KANTOR PUSAT HEAD OFFICE PERKEBUNAN TEH DAN KINA TEA AND QUININE PLANTATIONS PERKEBUNAN KARET, KELAPA SAWIT DAN KAKAO RUBBER, PALM OIL AND COCOA PLANTATIONS
Provinsi Kabupaten/Kota Luas Areal Konsesi Komoditi
: 2 (Jawa Barat & Banten) : 12 Kabupaten : 114.391 Ha : Teh,Karet, Sawit, Kina, Kakao
Province Regency/City Concession Area Commodities
: 2 (West Java & Banten) : 12 Regencies : 114,391 Ha : Tea, Rubber, Palm Oil, quinine, Cocoa
unit kebun • Teh • Karet + Kakao • Sawit • Kina
: 41 unit : 23 Kebun : 12 Kebun : 5 Kebun : 1 Kebun
Plantation unita • Tea • Rubber + Cocoa • Palm Oil • Quinine
: 41 units : 23 Plantations : 12 Plantations : 5 Plantations : 1 Plantations
unit non kebun • Industri Hilir Teh (IHT) • Agrowisata • Peternakan
: 3 unit : 1 Unit : 1 Unit : 1 Unit
non Plantation units : 3 units • Downstream Industries : 1 Unit • Agro Tourism : 1 Unit • Husbandry : 1 Unit
Pabrik • Teh • Karet • Sawit
: 52 unit : 32 Unit : 19 Unit : 1 Unit
Plants • Tea • Rubber • Palm Oil
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
: 52 units : 32 Units : 19 Units : 1 Unit
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kota/ Kabupaten City/ Regency Lebak
Sumber Daya Manusia Human Resources
Perkebunan Plantation
Kertajaya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Komoditi Commodities
Sawit
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Kota/ Kabupaten City/ Regency Bandung
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Perkebunan Plantation
Montaya
Cisalak Baru
Sawit
Tea Bandung
Pasirmalang
Teh
Palm Oil Lebak
Bojong Datar
Sawit
Tea Bandung
Kertamanah
Teh
Palm Oil Bogor
Cikasungka
Sawit
Tea Bandung
Malabar
Teh
Bandung
Purbasari
Teh
Bandung
Sedep
Bandung
Talun Santosa
Subang
Jalupang
Palm Oil Bogor
Gunung Mas
Teh
Bogor
Cianten
Teh
Sukabumi
Sukamaju
Karet dan Sawit
Sukabumi
Parakan Salak
Tea
Tea
Tea Teh
Tea
Tea Teh
Rubber and Palm Oil Teh
Tea Karet
Tea Sukabumi
Cibungur
Karet
Rubber Subang
Wangunreja
Karet
Rubber Sukabumi
Pasir Badak
Karet
Rubber Subang
Ciater
Teh
Rubber Sukabumi
Cikaso
Karet
Tea Subang
Tambaksari
Teh dan Sawit
Rubber Sukabumi
Goapara
Teh
Tea and Palm Oil Purwakarta
Cikumpay
Karet
Tea Cianjur
Gedeh
Teh
Rubber Garut
Papandayan
Teh
Tea Cianjur
Panyairan
Teh
Tea Garut
Cisaruni
Teh
Tea Cianjur
Pasirnangka
Teh
Tea Garut
Dayeuh Manggung
Tea Cianjur
Agrabinta
Karet
Sinumbra
Teh
Garut
Bunisari Lendra
Rancabali
Teh
Garut
Mira mare
Rancabolang
Bandung
Pangheotan
Bandung
Bukit Tunggul
Teh
Tasikmalaya
Bagjanagara
Ciamis
Batulawang
Tea
Karet dan Kakao Karet dan Kakao
Banjar
Cikupa
Karet
Rubber and Cocoa
Tea Teh
Karet dan Kakao Rubber and Cocoa
Tea Bandung
Karet Rubber
Tea Bandung
Teh Tea
Rubber Bandung
Komoditi Commodities
Teh
Palm Oil Lebak
37
Rubber and Cocoa Rubber
Kina Quinine
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
38
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
STRUKTUR PERUSAHAAN organization structure
[2.3]
[2.3]
DIREKTUR PRODUKSI DIRECTOR OF PRODUCTION Danu Rianto
KEPALA BAGIAN TANAMAN
KEPALA BAGIAN TEKNIK DAN PENGOLAHAN
KEPALA BAGIAN PEMASARAN
CORPORATE SECERETARY
HEAD OF MARKETING OF TEA DEPARTMENT
HEAD OF TECHNICS AND PROCESSING OF TEA DEPARTMENT
HEAD OF TEA PLANTATION DEPARTMENT
Gunara
Oce Darmawan
Dida Sumingkar
Ahmad Kertabumi
SATUAN PENGAWASAN INTERN
SEKRETARIS PERUSAHAAN
INTERNAL AUDIT UNIT Abdul Hadi
MANAJER WILAYAH I
MANAJER WILAYAH II
MANAJER WILAYAH III
MANAJER WILAYAH IV
MANAGER AREA I
MANAGER AREA II
MANAGER AREA IIII
MANAGER AREA IV
Bambang Murtioso
Herry Herman Yusuf
Tedi Surachman
Abdul Kadir Mahmud
ADMINISTRATUR UNIT KEBUN TEH ADMINISTRATOR OF TEA PLANTATION UNIT
ADMINISTRATUR UNIT KEBUN TEH ADMINISTRATOR OF TEA PLANTATION UNIT
ADMINISTRATUR UNIT KEBUN NON TEH
ADMINISTRATUR UNIT KEBUN NON TEH
ADMINISTRATOR OF NON TEA PLANTATION UNIT
ADMINISTRATOR OF NON TEA PLANTATION UNIT
MANAJER INDUSTRI HILIR MANAGER OF DOWNSTREAM INDUSTRIES Andriani Nasution
Garis Komando Garis Koordinasi
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
39
RUPS GMS
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONERS
DIREKTUR UTAMA PRESIDENT DIRECTOR Dadi Sunardi
DIREKTUR SDM & UMUM
DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN
DIREKTUR KEUANGAN
DIRECTOR OF HUMAN RESOURCES & GENERAL AFFAIRS
DIRECTOR OF PLANNING & DEVELOPMENT
DIRECTOR OF FINANCE
Dikdik Koesnandi W.
Irwan Abdul Rahman L.
Rahmat Slamet
KEPALA BAGIAN SDM
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN UMUM
KEPALA BAGIAN PENGADAAN
KEPALA BAGIAN PROGRAM KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN
KEPALA BAGIAN RENCANA DAN PENGEMBANGAN
KEPALA BAGIAN AKUNTANSI
KEPALA BAGIAN KEUANGAN
HEAD OF HUMAN RESOURCES DEPARTMENT
HEAD OF LEGAL AND GENERAL AFFAIRS DEPARTMENT
HEAD OF PROCUREMENT DEPARTMENT
HEAD OF PARTNERSHIP & COMMUNITY DEVELOPMENT PROGRAM
HEAD OF PLANNING & DEVELOPMENT DEPARTMENT
HEAD OF ACCOUNTING DEPARTMENT
HEAD OF FINANCE DEPARTMENT
Heri Hermawan
Agus Iskandar
Daniswara
Iwan Muliawansyah
Agus Wisma Dj.
Dadang Mulyadi
Yayat Supriatna
MANAJER PETERNAKAN
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
MANAJER AGRO WISATA
MANAGER OF HUSBANDRY
MANAGER OF AGRO TOURISM
Yayat Adisaputra
Mukhlis Effendi
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
40
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
prOFIl deWan KoMisaris board of commissioners profile
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
[2.3]
[2.3]
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
nama name
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
jabatan Position
Usman Basjah
Komisaris Utama President Commissioner
Gunawan
Komisaris Commissioner
A. Firman Taufick
Komisaris Commissioner
Aries Muftie
Komisaris Commissioner
Herry Suhardiyanto
Komisaris Commissioner
Alirahman
Komisaris Commissioner
Sesuai surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-56/MBU/2012 tanggal 6 Februari 2012, Sdr. Aries Muftie diganti oleh Sdr. Musliar Kasim sebagai anggota Dewan Komisaris PTPN VIII (Persero), sehingga komposisi Dewan Komisaris PTPN VIII (Persero)mengalami perubahan sebagai berikut:
41
In accordance with the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No.KEP-56/MBU/2012 dated February 6, 2012, Aries Muftie replaced by Musliar Kasim as member of the Board of Commissioners, the composition of the Board of Commissioners PTPN VIII amended as follows:
nama name
jabatan Position
Usman Basjah
Komisaris Utama President Commissioner
Gunawan
Komisaris Commissioner
A. Firman Taufick
Komisaris Commissioner
Herry Suhardiyanto
Komisaris Commissioner
Alirahman
Komisaris Commissioner
Musliar Kasim
Komisaris Commissioner
usman basjah lahir di Tasikmalaya pada 11 April 1950. Saat ini Beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PTPN VIII (Persero) sejak Oktober 2008. Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai Deputi IV Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) bidang Pertahanan Negara. Sebagai Komisaris, Beliau berpengalaman dengan pernah menjabat sebagai Komisaris PT. Nindya Karya. Beliau merupakan seorang Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dan mendapatkan pendidikan dalam bidang militer pada tahun 1972 di AKABRI, Magelang, Jawa Tengah. Kemudian Beliau melanjutkan pendidikan militernya ke Suslapa di Bandung dan lulus pada tahun 1980. Pada tahun 1990, Beliau tamat dari Seskoad di Bandung dan dilanjutkan dengan pendidikan pertahanan nasional dari Lemhanas pada tahun 2000.
usman basJah komisaris utama President Commissioner
usman basjah, born in Tasikmalaya on 11 April 1950. Currently, he serves as the President Commissioner of PTPN VIII (Persero) since October 2008. Previously, he served as Deputy IV of the National Defence field of the Coordinating Ministry for Political and Security Affairs. He also experienced as Commissioner at PT. Nindya Karya. He retired from the Army Armed Forces of Indonesia (TNI AD) and obtained his military education in1972 from the Military Academy, Magelang, Central Java. He continued his military education to Suslapa, Bandung and graduated in 1980. In 1990, he graduated from Seskoad in Bandung and continued his national defense study at the Institutions of National Defense in 2000.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
42
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Gunawan lahir di Sumedang pada 2 Agustus 1948. Sejak Oktober 2008, Beliau menjabat sebagai Komisaris pada PTPN VIII (Persero). Sebelumnya, Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Produksi PTPN III (Persero) dari tahun 2001 sampai dengan Juli 2003 dan Direktur Produksi PTPN XIV (Persero) dari tahun 2003 sampai dengan 2007. Beliau menyandang gelar sarjana dalam bidang Pertanian dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Selain pendidikan formal, Beliau juga mendapatkan pendidikan lainnya berupa pelatihan, penataran, lokakarya, dan seminar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pendidikan informal terakhir yang Beliau ikuti adalah International Palm oil Conference (IOPC) di Bali pada tahun 2002 dan Annual Palm and Kauric Oils Conference and Exhibition di Kuala Lumpur, Malaysia pada Maret 2003.
gunawan komisaris Commissioner
Gunawan born in Sumedang on August 2, 1948. Since October 2008, he served as Commissioner of PTPN VIII (Persero). Previously, he served as Director of Production of PTPN III (Persero) from 2001 until July 2003 and Director of Production of PTPN XIV (Persero) from 2003 to 2007. He hold a bachelor's degree in Agriculture from the University of Padjadjaran, Bandung, West Java. In addition to his formal education, he also obtained other education such as training, refresher courses, workshops, and seminars, both domestically and abroad. He attended the International Palm oil Conference (IOPC) in Bali on 2002 and Palm and Kauric Annual Conference and Exhibition Oils in Kuala Lumpur, Malaysia on March 2003.
aries muftie lahir di Garut pada 17 April 1955. Beliau menjabat sebagai Komisaris PTPN VIII (Persero) sejak Oktober 2008 hingga 6 Februari 2012. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT. Indonesia Power dan Advisor Kepala BNP2TKI di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans). Sebelumnya Beliau juga pernah menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Kemenneg BUMN). Selama menjadi anggota Dewan Komisaris, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan Risiko Usaha. Beliau meraih gelar sarjana di bidang ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1987, Jakarta, pada tahun 1992. Selain itu, Beliau juga menamatkan studi strata sarjana di bidang hukum dari Universitas Indonesia. Kemudian, Beliau melanjutkan studinya dengan menamatkan Magister Hukum dalam bidang hukum ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Saat ini Beliau masih mengikuti Program Doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dalam bidang Administrasi Negara dan Kebijakan Publik.
aries muFtie
aries muftie born in Garut on 17 April 1955. He served as Commissioner of PTPN VIII (Persero) komisaris since October 2008 until February 6, 2012. In addition, he also served as Commissioner Commissioner of PT. Indonesia Power and BNP2TKI Chief Advisor at the Ministry of Manpower and Transmigration. Previously, he experienced serving as expert to the Minister of State Owned Enterprises. During his time as member of the Board of Commissioners, he also served as Chairman of the Audit and Business Risk. He holds a bachelor's degree majoring economics from the University of Indonesia, Jakarta, in 1987. In addition, he also finished his undergraduate studies degree majoring law law from the University of Indonesia, Jakarta, in 1992 and continue his studies by completing Master of Law majoring economic law from the University of Indonesia, Jakarta. Currently he is still following the Doctoral Program at the Gadjah Mada University (UGM), Yogyakarta, majoring Public Administration and Public Policy.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
43
alirahman lahir di Lampung pada 10 Oktober 1945. Saat ini Beliau menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Komisaris pada PTPN VIII (Persero). Sebelumnya, Beliau pernah menjabat di Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), Badan Kepegawaian Negara, dan Sekretariat Negara, serta pernah menjadi Komisaris PTPN XII (Persero). Sampai saat ini Beliau juga masih menjabat sebagai Direktur Pasca Sarjana Universitas Indonusa Esa Unggul. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat pada tahun 1973. Beliau juga meraih gelar Diploma dalam bidang Pendidikan Perencanaan Nasional (PPN) dari Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1975. Kemudian Beliau melanjutkan studinya ke Universitas Colorado State, Amerika Serikat, pada tahun 1982, dan berhasil memperoleh gelar Master of Science (M.Sc.) di bidang Ekonomi. Pada tahun 1985, Beliau berhasil meraih gelar Ph.D. di bidang Agricultural and Natural Resource Economics dari Universitas Colorado State, Amerika Serikat. alirahman born in Lampung on October 10, 1945. He currently serves as member of the Board of Commissioners of PTPN VIII (Persero). Previously, he served in the National Development & Planning Agency (Bappenas), State Personnel Board, and the State Secretary, and Commissioner of PTPN XII (Persero). Currently he also serves as Post Graduate Director of Indonusa Esa Unggul University.
alirahman komisaris Commissioner
He holds a bachelor's degree in Agriculture from the Agricultural Institute of Bogor, West Java in 1973. He also holds a Diploma in Education of National Planning from the University of Indonesia, Jakarta, in 1975. He continued his studies at Colorado State University, USA, in 1982, and obtained a Master of Science (M.Sc.) in Economics. In 1985, he earned a Ph.D. in the field of Agricultural and Natural Resource Economics from Colorado State University, USA.
a. Firman taufick lahir di Bandung pada 18 Oktober 1959. Sejak Oktober 2008, Beliau menjabat sebagai salah satu anggota Dewan Komisaris pada PTPN VIII (Persero). Selain itu, Beliau juga masih terdaftar sebagai Senior Advisor Marketing di Bank Rakyat Indonesia (Persero). Sebelumnya Beliau pernah berkarir di PT. Kemchick Group, PT. ARGILL Indonesia, PT. Nestle Indonesia, PT. Gobel Dharma Nusantara, PT. Media Network Consolidated. Beliau juga masih aktif bekerja sebagai konsultan. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang Agribisnis dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, pada 1982.
a. Firman tauFick komisaris Commissioner
a. Firman taufick born in Bandung on October 18, 1959. Since October 2008, he served as a member of the Board of Commissioners of PTPN VIII (Persero). In addition, he is also still listed as a Senior Marketing Advisor at Bank Rakyat Indonesia (Persero). Previously he had a career in PT. Kemchick Group, PT. ARGILL Indonesia, PT. Nestle Indonesia, PT. Gobel Dharma Nusantara, PT. Media Network Consolidated. Currently he also active as consultant. He holds a bachelor's degree in Agribusiness from Agricultural Institute of Bogor, West Java, in 1982.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
44
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Herry Suhardiyanto lahir di Banjarnegara pada 10 September 1959. Beliau menjabat sebagai Komisaris di PTPN VIII (Persero) sejak Oktober 2008. Selain itu, Beliau juga menjabat sebagai Rektor Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang mekanisasi pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, tahun 1981. Pada tahun 1991, Beliau meraih gelar Master of Science (M.Sc.) dalam bidang Agricultural Engineering dari Universitas Kochi, Jepang. Kemudian pada tahun 1994, Beliau melanjutkan studinya ke Universitas Ehime, Jepang, dan berhasil memperoleh gelar Ph.D. bidang Agricultural Engineering.
herry suharDiyanto komisaris Commissioner
Herry Suhardiyanto born in Banjarnegara on 10 September 1959. He served as Commissioner of PTPN VIII (Persero) since October 2008. In addition, he also served as Rector of the Institute of Agriculture Bogor, West Java. He holds a bachelor's degree in agricultural mechanization from the Agricultural Institute of Bogor, West Java, 1981. In 1991, he earned his Master of Science (M.Sc.) degree in Agricultural Engineering from the University of Kochi, Japan. Then in 1994, he continued his studies to the University of Ehime, Japan, and succeeded in obtaining his Ph.D. in the field of Agricultural Engineering.
musliar kasim lahir di Padang Ganting pada 29 Agustus 1958. Beliau menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris sejak 6 Februari 2012, menggantikan Aries Muftie. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan sejak Oktober 2011. Karir Beliau lebih banyak dihabiskan dalam dunia akademisi, di antaranya adalah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas, Sumatera Barat, pada periode 2006-2009 dan 2009-2013, Pembantu Rektor Bidang Administrasi dan Keuangan Universitas Andalas pada tahun 2002 hingga tahun 2005, Ketua Lembaga Pengabdian Masyarakat dari tahun 2000 hingga tahun 2002, Sekretaris Lembaga Penelitian Universitas Andalas dari tahun 1994 hingga tahun 2000, serta bertindak sebagai dosen sejak tahun 1984. Beliau meraih gelar sarjana di bidang pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, pada tahun 1983. Kemudian Beliau melanjutkan studi ke Program Pasca Sarjana di Universitas of The Philippines, Los Banos, Filipina. musliar kasim born in Padang Ganting on August 29, 1958. He served as the Board of Commissioners member since February 6, 2012, replacing Aries Muftie. He also currently serves as Deputy Minister of Education and Culture in Education since October 2011. Her career was spent more in the academic world, which are served as Rector of the University of Andalas, West Sumatra, in the period 2006-2009 and 2009-2013, Vice Rector for Administration and Finance University of Andalas in 2002 until 2005, Chairman of the Institute for Community Service from 2000 until 2002, the Secretary of Andalas University Research Institute from 1994 through 2000, as well as acting as a lecturer since 1984.
musliar kasim komisaris Commissioner
He holds a bachelor's degree in agriculture from the Faculty of Agriculture, University of Andalas, Padang, West Sumatra, in 1983. He continued his studies in Post Graduate Program at the University of the Philippines, Los Banos, Philippines.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
prOFIl direKsi board of directors profile
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
45
[2.3]
[2.3]
bagas angkasa lahir di Yogyakarta pada 20 Februari 1959. Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN VIII (Persero) sejak 18 Januari 2009 hingga 30 April 2012. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PTPN XII (Persero) pada tahun 2007 hingga tahun 2009, Direktur Pelaksana KPB PTPN dari tahun 2004 hingga tahun 2007, Direktur Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) dari tahun 2003 hingga tahun 2004, dan Wakil Direktur Pelaksana KPB PT. Perkebunan Nusantara dari 2002 hingga tahun 2003. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang Pertanian dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1984. Selain itu, Beliau juga mendapatkan pendidikan informal berupa pelatihan dan seminar. Pendidikan informal yang diikuti di antaranya adalah pelatihan Perdagangan Ekspor oleh Pusat Pelatihan Ekspor Indonesia Departemen Perdagangan dan LPP pada tahun 1994, Seminar Nasional Perkappen “40 tahun BUMN Perkebunan Berkiprah” pada tahun 1998 di Jakarta, dan Emotional Spiritual quotion (ESq) Executive angkatan ke tiga puluh (30) pada tahun 2004 di Jakarta.
bagas angkasa direktur utama President director
bagas angkasa born in Yogyakarta on February 20, 1959. He served as President Director of PTPN VIII (Persero) since January 18, 2009 to 30 April 2012. He previously served as President Director of PTPN XII (Persero) in 2007 to 2009, Managing Director of KPB PTPN from 2004 to 2007, Marketing Director of PT. Perkebunan Nusantara V (Persero) from 2003 through 2004, and Deputy Managing Director of KPB PT. Perkebunan Nusantara from 2002 until 2003. He obtained a bachelor's degree in Agriculture from the University of Gadjah Mada University, Yogyakarta, in 1984. In addition, he is also a form of informal education and training seminars. Followed informal education include training by the Export Trade Indonesia Export Training Center Department of Trade and LPP in 1994, the National Seminar Perkappen "40 years of state-owned plantation doing business" in 1998 in Jakarta, Emotional and Spiritual quotion (ESq) Executive thirtieth generation (30) 2004 in Jakarta.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
46
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
agus Supriyadi lahir di Bandung pada 27 April 1955. Beliau menjabat sebagai Direktur Komoditi Teh PTPN VIII (Persero) sejak 5 April 2007 hingga 30 April 2012. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran, Perencanaan dan Pengembangan di PTPN VIII (Persero). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan PT. PAL dari tahun 1993 hingga tahun 2000, Penasehat Direksi PT. PAL dari tahun 2000 hingga tahun 2001, Komisaris PT. Valasindo dari tahun 2001 hingga tahun 2002, Komisaris PT. JAS Forwarder dari tahun 2001 hingga tahun 2002, Dirut PT. Bahari Engineering Consultant dari tahun 2001 hingga tahun 2002, Komisaris Utama PT. Tigacakra Gemakarya dari tahun 2001 hingga Maret 2007, dan Staf Direktorat Teknologi Alat Mesin Industri, BPPT dari tahun 2001 hingga tahun 2007.
agus suPriyaDi direktur komoditi teh director of tea Commodity
Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat. Kemudian Beliau melanjutkan studinya ke University of Stirling, Inggris, dan berhasil memperoleh gelar Master of Science (M.Sc.). agus Supriyadi born in Bandung on 27 April 1955. He served as Director of Tea Commodity Tea PTPN VIII (Persero) since 5 April 2007 to 30 April 2012. He served as Director of Marketing, Planning and Development at PTPN VIII (Persero). He also served as Director of Finance of PT. PAL from 1993 through 2000, the Advisory Board of Directors of PT. PAL from 2000 to 2001, Commissioner of PT. Valasindo from 2001 until 2002, Commissioner of PT. JAS Forwarders from 2001 until 2002, President Director of PT. Marine Engineering Consultant from 2001 to 2002, Commissioner of PT. Tigacakra Gemakarya from 2001 until March 2007, and Staff of the Directorate of Industrial Machine Tool Technology, BPPT from 2001 to 2007. He holds a bachelor's degree in agriculture from the Agricultural Institute of Bogor, West Java. He then continued his studies to the University of Stirling, UK, and managed to obtain a Master of Science (M.Sc.).
endang Rachmat lahir di Garut pada 11 Mei 1958. Beliau menjabat sebagai Direktur Komoditi Non Teh PTPN VIII (Persero) sejak 19 Januari 2009 hingga 30 April 2012. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur Produksi di PTPN VIII (Persero) sejak 5 April 2007. Sejak bergabung dengan PTPN VIII (Persero) pada tahun 1981, Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Pengembangan Usaha, Kepala Bagian Tanaman, dan Administratur Perkebunan. Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat. Selain pendidikan formal, Beliau juga mengikuti pelatihan, seminar, dan lokakarya, baik di dalam maupun luar negeri seperti: Planning and Control in Agricultural Management di Managa Agriculture Management Center Swaziland, Amerika Serikat pada tahun 1984 dan Management for the Tea Industry di Silsoe College, Inggris pada tahun 1991. endang Rachmat born in Garut on May 11, 1958. He served as Director of NonTea Commodities of PTPN VIII (Persero) since January 19, 2009 to 30 April 2012. Previously he served as Director of Production of PTPN VIII (Persero) from April 5, 2007. Since joining PTPN VIII (Persero) in 1981, he have served as Head of Business Development Department, Head of Plantation Department, and Plantion Administrator. He holds a bachelor's degree in agriculture from the Agricultural Institute of Bogor, West Java. In addition to formal education, he also attended training, seminars, and workshops, both at home and abroad as follow: Planning and Control in Agricultural Management in Agriculture Management Center Managa Swaziland, the United States in 1984 and the Management for the Tea Industry in Silsoe College, UK in 1991.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
enDhang rachmat direktur komoditi non teh director of non tea Commodities
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
47
dadi Sunardi lahir di Bandung pada 03 Maret 1961. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN VIII (Persero) sejak 1 Maret 2012, sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur SDM & Umum di PTPN VIII (Persero) pada periode kepengurusan sebelumnya. Telah bergiat dalam lingkungan kerja perkebunan sejak tahun 1986, dengan bekerja di PTPN XI (Persero). Pada tahun 1997, Beliau bergabung dengan PTPN VIII (Persero) dan pernah menjabat sebagai Administratur Perkebunan pada kebun Cisaruni, Sedep, dan Malabar. Selain menjabat sebagai Direktur Utama di PTPN VIII (Persero), Beliau juga merupakan Ketua V Koordinator Bidang Hubungan Industrial pada Forum Human Capital Indonesia (FHCI) sejak tahun 2010. Beliau meraih gelar sarjana di bidang pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1985. Selain pendidikan formal, Beliau juga mendapat pendidikan informal berupa pelatihan dan seminar, baik dalam bidang pertanian maupun penerapan Good Coorporate Governance (GCG) dalam manajemen perusahaan. Pendidikan informal DaDi sunarDi terakhir yang didapat adalah Workshop tentang Rightsizing Badan Usaha Milik Negara direktur Sdm dan umum (BUMN) pada tahun 2011 dengan bertempat di Bali. director of Human
Resources & General
dadi Sunardi born in Bandung on March 3, 1961. He currently serves as President Director of PTPN VIII (Persero) since March 1, 2012, previously he served as Director of affairs Human Resources & General in PTPN VIII (Persero) during the period of the previous stewardship. Have experienced in plantation environment since 1986 by working at PTPN XI (Persero). In 1997, he joined the PTPN VIII (Persero) and has served as Plantation Administrators at Cisaruni, Sedep, and Malabar. In addition, currently he also served as the Fifth Chairman of the Coordinating for Industrial Relations in Indonesia Human Capital Forum since 2010. He holds a bachelor's degree in agriculture from the Agricultural Institute of Bogor, West Java, in 1985. In addition to formal education, he also received informal education such as training and seminars, both in agriculture and the implementation of Good Corporate Governance (GCG). The last informal education is the Workshop on Rightsizing of State-Owned Enterprises (SOEs) in 2011 in Bali.
Ishak Z. Soediredja lahir di Singaparna pada 4 Oktober 1958. Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan PTPN VIII (Persero) sejak 6 September 2007 hingga 30 April 2012. Sebelumnya Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Corporate Secretary pada tahun 2003 dan Kepala Bagian SDM pada 1998 di PTPN IV (Persero). Beliau meraih gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1982. Kemudian Beliau melanjutkan studinya ke Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, dan berhasil memperoleh gelar Magister Manajemen Agribisnis pada tahun 1997. Selain pendidikan formal, Beliau juga mendapatkan pendidikan informal berupa pelatihan dan seminar. Pendidikan informal yang diikuti antara lain adalah, Benchmarking ke Guthrie Sdn. Berhard, Kepong Sdn. Berhard, Sime Darby Sdn. Berhad di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 2007.
ishak Z. soeDireDJa direktur keuangan director of Finance
Ishak Z. Soediredja born in Singaparna on October 4, 1958. He served as Director of Finance of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) since 6 September 2007 to 30 April 2012. He previously served as Head of Corporate Secretary in 2003 and Head of HR in 1998 at PTPN IV (Persero). He holds a Bachelor of Engineering from Institut Teknologi Bandung, West Java, in 1982. He then continued his studies to the Institute of Agriculture Bogor, West Java, and successfully obtained a Masters Degree in Agribusiness Management in 1997. In addition to formal education, he also received informal education such as training and seminars. Informal education that followed, among others, Benchmarking for Guthrie Sdn. Berhard, Kepong Sdn. Berhad, Sime Darby Sdn. Berhad in Kuala Lumpur, Malaysia in 2007.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
48
Ikhtisar Highlights
Laporan VIIIReport (Persero) 2011 PTPN VIII Tahunan (Persero)PTPN Annual 2011
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
48
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
no.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
nama Name
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
jabatan Position
1.
Bagas Angkasa
Direktur Utama President Director
2.
Agus Supriyadi
Direktur Komoditi Teh Director of Tea Commodity
3.
Endhang Rachmat
Direktur Komoditi Non Teh Director of Non Tea Commodities
4.
Dadi Sunardi
Direktur SDM & Umum Director of Human Resources & General Affairs
5.
Ishak Z. Soediredja
Direktur Keuangan Director of Finance
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.SK-93/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, terjadi pergantian seluruh jajaran Direksi PTPN VIII (Persero). no.
nama Name
49
In accordance with the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) Decree No.SK-93/MBU/2012 dated March 1, 2012, the entire Board of Directors of PTPN VIII (Persero) is amendment. jabatan Position
1.
Dadi Sunardi
Direktur Utama President Director
2.
Danu Rianto
Direktur Produksi Director of Production
3.
Dikdik Koesnandi Wirasasmita
Direktur SDM & Umum Director of Human Resources & General Affairs
4.
Irwan Abdul Rahman Lubis
Direktur Perencanaan & Pengembangan Director of Planning & Development
5.
Rahmat Slamet
Direktur Keuangan Director of Finance
dadi Sunardi lahir di Bandung pada 03 Maret 1961. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN VIII (Persero) sejak 1 Maret 2012, sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur SDM & Umum di PTPN VIII (Persero) pada periode kepengurusan sebelumnya. Telah bergiat dalam lingkungan kerja perkebunan sejak tahun 1986, dengan bekerja di PTPN XI (Persero). Pada tahun 1997, Beliau bergabung dengan PTPN VIII (Persero) dan pernah menjabat sebagai Administratur Perkebunan pada kebun Cisaruni, Sedep, dan Malabar. Selain menjabat sebagai Direktur Utama di PTPN VIII (Persero), Beliau juga merupakan Ketua V Koordinator Bidang Hubungan Industrial pada Forum Human Capital Indonesia (FHCI) sejak tahun 2010.
DaDi sunarDi direktur utama President director
Beliau meraih gelar sarjana di bidang pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, pada tahun 1985. Selain pendidikan formal, Beliau juga mendapat pendidikan informal berupa pelatihan dan seminar, baik dalam bidang pertanian maupun penerapan Good Coorporate Governance (GCG) dalam manajemen perusahaan. Pendidikan informal terakhir yang didapat adalah Workshop tentang Rightsizing Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun 2011 dengan bertempat di Bali. dadi Sunardi born in Bandung on March 3, 1961. He currently serves as President Director of PTPN VIII (Persero) since March 1, 2012, previously he served as Director of Human Resources & General in PTPN VIII (Persero) during the period of the previous stewardship. Have experienced in plantation environment since 1986 by working at PTPN XI (Persero). In 1997, he joined the PTPN VIII (Persero) and has served as Plantation Administrators at Cisaruni, Sedep, and Malabar. In addition, currently he also served as the Fifth Chairman of the Coordinating for Industrial Relations in Indonesia Human Capital Forum since 2010. He holds a bachelor's degree in agriculture from the Agricultural Institute of Bogor, West Java, in 1985. In addition to formal education, he also received informal education such as training and seminars, both in agriculture and the implementation of Good Corporate Governance (GCG). The last informal education is the Workshop on Rightsizing of State-Owned Enterprises (SOEs) in 2011 in Bali.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
50
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Irwan abdul Rahman Lubis lahir di Medan pada 14 April 1956. Beliau telah bergiat dalam lingkungan kerja bidang perkebunan sejak tahun 1981, dengan bergabung pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) di Sumatera Utara hingga tahun 1996. Setelah itu, Beliau diangkat sebagai Kepala Urusan Sekretariat Kantor Direksi di PTPN IV (Persero) di Jambi. Beliau menjabat sebagai Kepala Bagian Pemasaran Kantor Pusat PTPN IV (Persero) di Medan, Sumatera Utara, sebelum akhirnya diangkat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan di PTPN VIII (Persero) sejak 1 Maret 2012. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen dari Universitas Darma Agung di Medan, Sumatera Utara. Pendidikan formal di bidang manajemen tersebut juga ditunjang berbagai pelatihan dan seminar manajemen di dalam dan di luar negeri, terutama dalam pemasaran sektor perkebunan, di antaranya adalah: berpatisipasi dalam International Palm oil Conference di Bali pada tahun 2006 dan 2010, dan 2nd Global Dubai Tea Forum 2008 di UAE. Irwan abdul Rahman Lubis born in Medan on 14 April 1956. He has been working environment spicy oil field since 1981, by joining the PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) in North Sumatra until 1996. Thn he was appointed as Head of the Secretariat Office of the Board of Directors of PTPN IV (Persero) in Jambi. He served as Head of Marketing Head Office PTPN IV (Persero) in Medan, North Sumatra, before finally appointed as the Director of Planning and Development at PTPN VIII (Persero) since March 1, 2012.
irwan abDul rahman lubis direktur Perencanaan dan Pengembangan director of Planning & development
He obtain a Bachelor of Economics Department of Management of the Great Dharma University in Medan, North Sumatra. Formal education in management, also supported by various training and management seminars at home and abroad, particularly in plantation sector's marketing, namely: participating in the International Palm oil Conference in Bali in 2006 and 2010, and the 2nd Global Dubai Tea Forum 2008 in the UAE. danu Rianto lahir di Blitar pada 22 Agustus 1962. Akrab dengan dunia perkebunan sejak tahun 1987 ketika bergabung dengan PTP XXIX (Persero) hingga tahun 1994. Kemudian Beliau bergabung di PTPN XII (Persero) sebagai Pjs. Administratur Kebun pada tahun 1996. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur SDM & Umum dan Direktur Produksi, selama bekerja di PTPN XII (Persero). Sejak 1 Maret 2012, Beliau diangkat sebagai Direktur Produksi pada PTPN VIII (Persero). Beliau meraih gelar sarjana di bidang pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat, dengan program studi Agronomi. Beliau juga mendapatkan pendidikan informal lewat berbagai pelatihan dan seminar di bidang perkebunan, baik di dalam negeri maupun mancanegara.
Danu rianto direktur Produksi director of Production
danu Rianto born in Blitar on August 22, 1962. Has spicy oil fields in the work environment since 1987 by joining the PTP XXIX (Persero) until 1994. He then joined PTPN XII (Persero) as Acting. Administrator Garden in 1996. He has served as Director of Human Resources & General Affairs and Director of Production, while working at PTPN XII (Persero). Since March 1, 2012, he was appointed as Director of Production at PTPN VIII (Persero). He obtain a bachelor's degree in agriculture from the Agricultural Institute of Bogor, West Java, with courses of Agronomy. He also received informal education through various training and seminars in the areas of plantation, both domestically and overseas.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
51
Rahmat Slamet lahir di Garut pada 4 Maret 1955. Saat ini Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan di PTPN VIII (Persero) terhitung sejak 1 Maret 2012. Sebelumnya Beliau merupakan Pegawai Negeri Sipil di Departemen Keuangan, dan Kementerian Negara BUMN adalah Asisten Deputi Urusan Usaha Penunjang Pertanian sejak 2006 hingga 2012. Selain aktif sebagai pegawai pemerintahan, Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris pada berbagai perusahaan, diantaranya PT. Bukaka Marga Utama, PT. Semen Kujang, PT. Lembaga Elektronik Negara, PT. Pupuk Kujang, PTPN X (Persero), dan PT. Sang Hyang Seri.
rahmat slamet direktur keuangan director of Finance
Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat pada tahun 1979. Kemudian Beliau melanjutkan studi ke Program Pasca Sarjana (S2) Magister Manajemen di Jakarta pada tahun 2002. Beliau juga menempuh berbagai pendidikan kedinasan selama bekerja sebagai pegawai pemerintahan, serta mengikuti berbagai pelatihan dalam bidang keuangan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Di antara pendidikan kedinasan dan pelatihan yang telah diikuti adalah Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat II pada Lembaga Administrasi Negara (LAN) pada tahun 2003, Pelatihan Infrastructure Finance oleh International Advisory Finance (IAF) dan Bank Universal di Australia pada tahun 1997, dan yang terakhir diikuti adalah pelatihan Manajemen Risiko oleh Lembaga Manajemen PPM tahun 2004. Rahmat Slamet born in Garut on March 4, 1955. He currently serves as Director of Finance at PTPN VIII (Persero) as of March 1, 2012. He was previously a civil servant at the Treasury Ministry, and the Ministry of State Owned Enterprises (SOEs) as Business Support Assistant Deputy Agriculture from 2006 to 2012. He have served as Commissioner on various companies, including PT. Bukaka Marga Utama, PT. Semen Kujang, PT. Lembaga Elektronik Negara, PT. Pupuk Kujang, PTPN X (Persero), and PT. Sang Hyang Seri. He holds a Bachelor of Economics from the University of Padjadjaran, Bandung, West Java in 1979. He continued his studies to the Post Graduate Program (S2) Master of Management in Jakarta in 2002. He also took a variety of educational service while working as a government employee, as well as attending various training in finance, both domestically and abroad. Between education and training service that has followed the Leadership Education and Training Level II at the Institute of Public Administration (LAN) in 2003, the Training Infrastructure Finance by the International Advisory Finance (IAF) and the Universal Bank in Australia in 1997, and last Risk Management training by the Institute of Management PPM in 2004.
dikdik koesnandi Wirasasmita lahir di Bandung pada 9 Maret 1960. Telah bergabung dengan PTPN VIII (Persero) sejak tahun 1986 dan telah menjabat berbagai posisi hingga terakhir menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2010 sampai diangkat sebagai Direktur SDM & Umum PTPN VIII (Persero) pada 1 Maret 2012. Beliau meraih gelar sarjana di bidang pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat pada tahun 1979. Berbagai pelatihan dan seminar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Diantara pelatihan dan seminar yang diikuti adalah beberapa pelatihan dan workshop pada Internal Audit dari berbagai lembaga/institusi, European Confederation of Institute of Internal Auditors (ECIIA) Conference di Perancis pada tahun 2009. dikdik koesnandi Wirasasmita born in Bandung on March 9, 1960. He joined the PTPN VIII (Persero) since 1986 and held various positions until served as Corporate DikDik koesnanDi Secretary in 2010 and then appointed as Director of Human Resources & General PTPN wirasasmita VIII (Persero) on March 1, 2012. direktur Sdm & umum
director of Human
He obtain a bachelor's degree in agriculture from the Faculty of Agriculture, University Resources & General of Padjadjaran, Bandung, West Java in 1979. Various training and seminars, both affairs domestically and abroad. Among the trainings and seminars that followed were some of the training and workshop on Internal Audit of various agencies/institutions, the European Confederation of Institutes of Internal Auditors (ECIIA) Conference in France on 2009.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
52
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
JAJARAN Pejabat puncak Top RankS MANAGEMENT
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
[2.3]
[2.3]
Departemen Department Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Gunara
Kepala Bagian SDM Head of Human Resources Dept. Mukhlis Effendi
Kepala Satuan Pengawas Intern Head of Internal Auditor Dept. Abdul Hadi
PJS. Kepala Bagian Hukum dan Umum Acting Head of Legal and General Affair Dept. Agus Iskandar
Kepala Bagian Tanaman Teh Head of Tea Plantation Dept. Oce Darmawan
PJS. Kepala Bagian Pengadaan Acting Head of Procurement Dept. Yayat Supriatna
Kepala Bagian Teknik dan Pengolahan Teh Head of Technique and Tea Processing Dept. Aan Burhanudin
PJS. Kepala Bagian Keuangan Acting Head of Financial Dept. Doddy Rasyidi
Kepala Bagian Pemasaran Teh Head of Tea Marketing Dept. Ahmad Kertabumi
Kepala Bagian Akuntansi Head of Accounting Dept. Dadang Mulyadi
Kepala Bagian Tanaman Non Teh Head of Non tea Plantation Dept. Budihardjo
Kepala Bagian Perencanaan dan Pengembangan Head of Planning & Development Dept. Agus Wisma Dj.
Kepala Bagian Teknik & Pengolahan Non Teh Head of Technique & Non tea Processing Dept. Dida Sumingkar
grup unit usaha Business unit GROUP Manager Grup Teh 1 Group Manager of Tea 1 Bambang Murtioso
Manager Grup Non Teh 2 Group Manager of Non tea 2 Abdul Kadir Mahmud
Manager Grup Teh 2 Group Manager of Tea 2 Tedi Surachman
Manager Industri Hilir Teh Manager of Down Stream Industries of tea Andriani Nasution
Manager Grup Non Teh 1 Group Manager of Non tea 1 Herry Herman Yoesoef
Manager Agrowisata Manager of Agro-Tourism Wahyu Gumelar
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
53
Administratur perkebunan plantations’ administrator Kertajaya Lebak Heri Hermawan
Malabar Bandung Dian Hadiana Arief
Agrabinta Cianjur Dadan Wiherman
Batulawang Ciamis Setia Mulyana
Bojong Datar Pandeglang Kastoyo
Pasir Malang Bandung Judi Justiadi
Goalpara Sukabumi Nandi Suhandi
Cikupa Ciamis Yusuf Supriadi
Cisalak Baru Lebak Sri Hermawan
Kertamanah Bandung Yuyu Yandani
Pasir Nangka Cianjur Gatot Setyabudi
Cisaruni Garut Purnama Hilma
Cikasungka Bogor Ayub Akbar Rais
Rancabolang Bandung Bambang H.Santoso
Panyairan Cianjur Hendra Mardiana
Papandayan Garut Rachmat Supriadi
Sukamaju Sukabumi Teddy Tarunajaya
Rancabali Bandung Dede Kusdiman
Montaya Bandung Barat Nelwan Kartanegara
Dayeuhmanggung Garut Agus Dirgahayu
Cianten Bogor Salan Indrayan
Sinumbra Bandung Wiku Sapto Martani
Pangheotan Bandung Barat Nana Sumana
Gunung Mas Bogor Yani Dahyani
Ciater Subang Doddy Haryadi Hanafi
Jalupang Subang Agus Insan Mashudi
Parakan Salak Sukabumi Dudih Setiadi
Tambaksari Subang Tatang Supriyatna
Cikumpay Purwakarta Agus Sudradjat
Gedeh Cianjur Yayat Adisaputra
BukitTunggul Bandung Barat Budi Mulyana
Wangunreja Subang Riana Lusi
Sedep Bandung Gunara
Cibungur Sukabumi Hardi Suhardi
Bunisari Lendra Garut Tommy Komara
Talun Santosa Bandung Haryusdianto Eka Putra
Pasir Badak Sukabumi Supriatna Sonjaya
Miramare Garut Adjat
Purbasari Bandung Acep Sutiana
Cikaso Sukabumi Irwansyah
Bagjanagara Tasikmalaya Yusup Supriadi
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
54
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
ANAK PERUSAHAAN dAn penyertaan modal SUbsidiary and InvesmentS
[2.3]
[2.3]
Anak Perusahaan
Subsidiary
PT Agro Medika Nusantara
PT Agro Nusantara Medika
Sejak tanggal 3 Februari 2012, Perusahaan melakukan penutupan unit usaha rumah sakit dan membentuk Perusahaan yang bergerak di bidang Rumah Sakit dengan nama PT Agro Medika Nusantara berdasarkan akta No.4 tanggal 3 Pebruari 2012 dari Yuliani Idawati, S.H., notaris di Bandung. Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 96,71%.
Since February 3, 2012, the Company spin-off of its hospital busines units and formed a company which operate in hospital business, namely PT Agro Nusantara Medika by Notarial Deed No.4 dated February 3, 2012 by Yuliani Idawati, S.H., notary in Bandung. We own 96.71% of shares.
Penyertaan
Invesment
PT. Sinkona Indonesia Lestari (PT. SIL)
PT. Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL)
Perusahaan memiliki saham entitas anak pada PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) dengan persentase pemilikan sebesar 65% pada tanggal 31 Desember 2010.
As of December 31, 2010, the Company's shares in PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) with the percentage of share by 65%.
SIL didirikan berdasarkan akta No.33 tanggal 25 Oktober 1986 dari Komar Andasmita, S.H., dan selanjutnya terakhir diubah dengan Akta No.24 tanggal 24 November 1989 dari notaris yang sama. SIL bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran kinidine sulfat serta kinine sulfat yang berdomisili di Ciater Subang. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.240/ KMK/.04/2003 tanggal 4 Juni 2003, SIL telah ditetapkan sebagai Kawasan Berikat dan Penyelenggara Kawasan Berikat (PKB) merangkap Pengusaha Di Kawasan Berikat (PDKB).
SIL established based on the Deed No.33 dated October 25, 1986 by Komar Andasmita, S.H., and last amended by the Deed No.24 dated November 24, 1989 from the same notary. SIL operated in the production and marketing of quinine sulfate and sulfuric kinidine domiciled in Ciater Subang. Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.240/KMK/.04/2003 dated June 4, 2003, SIL has been designated as the Bonded Zones and Bonded Zones' Operator (PKB), and concurrently Corporate In Bonded (PDKB).
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SIL sesuai akta No.30 tanggal 19 Desember 2011 dari Martinah Sumarno, S.H., notaris di Bandung, jumlah penyertaan Perusahaan pada SIL menjadi 20,73%, dan kehilangan pengedalian terhadap SIL pada tanggal 31 Desember 2011, SIL tidak dikonsolidasi dan dicatat dengan metode ekuitas (Catatan 10), kecuali hasil operasi dari tanggal 1 Januari sampai dengan 19 Desember 2011 dikonsolidasi di laporan laba rugi komprehensif untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011. [2.9]
Based on the GMS's of SIL, in accordance with the Notarial Deed No.30 dated December 19, 2011 by Martinah Sumarno, S.H., Notary in Bandung, the Company’s investment decreased to 20.73% and lost its control over SIL. Thus, as of December 31, 2011, consolidation of SIL is not anymore necessary and accounted for under equity method (Note 10), except for the results of operation from January 1 to December 19, 2011 which were consolidated in the statement of comprehensive income for the period ended December 31, 2011. [2.9]
Jumlah aset SIL sebelum eliminasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp67.850 juta serta jumlah pendapatan sebelum eliminasi adalah Rp86.879 juta (2010: Rp96.555 juta).
Total SIL's assets before elimination on December 31, 2010 was Rp67,850 million with total revenues before eliminations for the year amounting to Rp86,879 million (2010: Rp96,555 million).
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
56
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Indoham
Indoham
Hamburg-Indonesische Import Gesellschaft mit Beschrankten Haptung, GmbH atau disingkat Indoham GmbH., pada awalnya merupakan perusahaan patungan antara PT Perkebunan Nusantara dengan 4 perusahaan dagang Jerman yang bergerak dalam perdagangan komoditi perkebunan, selanjutnya kepemilikan saham PT Perkebunan Nusantara seluruhnya di ambil alih oleh PTPN VIII, sehingga sampai dengan tahun 2003 kepemilikan PTPN VIII sebesar 14%. Pada tahun 2003 Indoham melakukan restrukturisasi modal dengan masuknya investor baru sebagai pemegang saham Indoham GmbH., sehingga kepemilikan saham PTPN VIII menjadi 5,6% dari total saham atau senilai Rp1,4 miliar. Pada tahun 2011, Indoham GmbH. tidak menunjukkan aktifitas yang signifikan, maka dalam Laporan Keuangan PTPN VIII penyertaan pada Indoham GmbH. telah disisihkan sepenuhnya.
Hamburg-Indonesische Import Gesellschaft mit Beschrankten Haptung, GmbH, abbreviated Indoham GmbH., initially a joint venture between PT. Perkebunan Nusantara with 4 German trading company engaged in plantations commodity trading, the ownership was taken over entirely by PTPN VIII, resulting in up to in 2003 the stock Indoham 100% owned PTPN VIII, with ownership of 14% PTPN VIII. In 2003 Indoham conducted a capital's restructuration by the entry of new investors as shareholders Indoham GmbH., So PTPN VIII shareholding to 5.6% of the total shares or Rp1.4 billion. Indoham GmbH in 2011. Showed no significant activity, then in the Financial Statements PTPN VIII investments in Indoham GmbH. has been set aside entirely.
PT. Bio Industri Nusantara
PT. Bio Industri Nusantara
Penyertaan pada PT. Bionusa Purwakarta yang bergerak di bidang produksi pupuk hayati biofertilizer “EMAS”, sesuai dengan Surat Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN No: S-269/M-PBUMN/99 tanggal 9 Juni 1999 dan Surat Komisaris No: DK/VIII/047/X/1998 tanggal 15 Oktober 1998. Pemegang saham lainnya adalah PTP. Nusantara III, PTP. Nusantara V dan PTP. Nusantara VII dengan komposisi sama (masing-masing 25%).
Participation in PT. Bionusa Purwakarta engaged in the production of biological fertilizers BIOFERTILIZER "EMAS", according to the Minister of SOEs/Chairman of Development Enterprises letter No: S-269/M-PBUMN/99 dated June 9, 1999 and the Securities Commissioner No: DK/VIII/047/X/1998 dated October 15, 1998. Other shareholders are PTPN III, PTPN V and PTPN VII with the composition (25% each).
PT. Alam Lestari Nusantara (PT. ALN)
PT. Alam Lestari Nusantara (PT. ALN)
PT. ALN adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha kehutanan dan didirikan bersama dengan BUMN lainnya yaitu PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero), PTPN XII (Persero) dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) dengan Akta Notaris Meissie Pholuan, SH. No.12 tanggal 9 Oktober 2009. Berdasarkan surat Menteri BUMN No.S-544/MBU/2010 tanggal 3 September 2010, terdapat perubahan kepemilikan, dan melalui Akta Notaris Meissie Pholuan, SH. No.22 tanggal 11 November 2010 dikuatkan dengan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.AHU-58566.AH.01.02 tanggal 16 Desember 2010, nilai saham yang dimiliki PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) adalah 4.080 lembar dengan nominal sebesar Rp4,08 miliar.
PT. ALN is a company engaged in the business of forestry and established jointly with other state that is PTPN VI (Persero), PTPN XII (Persero) and PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Deed Meissie Pholuan, SH. No.12 dated October 9, 2009. Base on letter of the Minister of SOEs, No.S-544/MBU/2010 on 3 September 2010, there is a change of ownership, and by Deed Meissie Pholuan, SH. No.22 dated 11 November 2010 upheld the decision of the Minister of Justice and Human Rights No.AHU-58566. AH.01.02 dated December 16, 2010, the value of shares owned by PTPN VIII (Persero) is a 4080 sheet with a nominal value of Rp4.08 billion.
PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I (PT. BUMNHL I)
PT. Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I (PT. BUMNHL I)
PT. BUMNHL I adalah perusahaan yang bergerak di bidang agro forestry dan didirikan bersama dengan BUMN lainnya yaitu Perum Jasa Tirta II, Perum Perhutani, PT. Sang Hyang Seri dan PT. Pupuk Kujang dengan Akta Notaris Irma Rachmawati, SH. No.73 tanggal 15 Agustus 2009. Nilai saham yang dimiliki PTPN VIII adalah 1.400 lembar dengan nominal sebesar Rp1,4 miliar.
PT. BUMNHL I is a company engaged in _ agro forestry and established jointly with other state ie Jasa Tirta II, Perhutani, PT. Sang Hyang Series and PT. Kujang fertilizer Deed Irma Rachmawati, SH. No.73 dated August 15, 2009. The value of shares owned PTPN VIII was 1,400 sheets with a nominal value of Rp1.4 billion.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
57
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN)
PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT. KPBN)
PT. KPBN adalah perusahaan yang merupakan transformasi dari Kantor Pemasaran Bersama (KPB) yang menjadi badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas dan bergerak pada bidang usaha pemasaran komoditas agroindustri. Berdasarkan Akta perjanjian antara PTPN I sampai dengan PTPN XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia No.3 tanggal 16 November 2009 oleh Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. dan dikuatkan dengan Akta Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. No.4 tanggal 16 November 2009 Pasal 32 dibentuklah PT. KPBN. Nilai saham yang dimiliki PTPN VIII (Persero) sebanyak 1.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp1 milyar.
PT. KPBN is a company which is a transformation of the Joint Marketing Office (KPB) is a limited corporation and engaged in agro-commodity marketing businesses. Base on Deed of agreement between PTPN I to PTPN XIV and PT. No Rajawali Nusantara Indonesia. 3 dated 16 November 2009 by the Notary N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. and strengthened by the Deed N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. No.4 November 16, 2009 Article 32 established PT. KPBN. The value of shares owned PTPN VIII (Persero) of 1,000 sheets with a nominal value of Rp1 billion.
PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT. RPN)
PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT. RPN)
PT. RPN adalah perusahaan yang merupakan transformasi dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia yang menjadi badan hukum berbentuk Perseroan Terbatas yang bergerak di bidang riset perkebunan dan didirikan oleh PTPN I sampai dengan PTPN XIV bersama PT. RNI (Persero), dengan Akta Notaris Hasbullah Rasyid, SH., M.Kn. No.01 tanggal 20 November 2009 Pasal 28. Berdasarkan surat Menteri BUMN No.S-544/MBU/2010 tanggal 3 September 2010, terdapat perubahan kepemilikan, dan melalui Akta Notaris Meissie Pholuan, SH. No.22 tanggal Nilai saham yang dimiliki PTPN VIII sebanyak 50 lembar dengan nominal Rp50 juta.
PT. RPN is a company which is the transformation of Indonesian Plantation Research Institute of the limited corporation engaged in the research farm and founded by PTPN I through PTPN XIV with PT. RNI (Persero), Deed Hasbullah Rashid, SH., M.Kn. No.01 dated 20 November 2009 Article 28. Base on letter of the Minister of SOEs No. S-544/MBU/2010 on 3 September 2010, there is a change of ownership, and by Deed Meissie Pholuan, SH. No.22. The value date of shares held as many as 50 sheets of PTPN VIII amounting to USD50 million.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
58
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
sejarah PERUSAHAAN history
1957 Nasionalisasi atas perusahaanperusahaan perkebunan swasta milik Belanda dan Asing (antara lain : Inggris, Perancis, dan Belgia) dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat. The plantation companies owned by the Dutch and other countries (eg: British, France, and Belgium) was nationalized. The name of a new company is Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)Baru.
1945 Perusahaan perkebunan milik pemerintah Belanda dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang kemudian dikenal dengan nama Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) Lama. The plantation companies owned by The Government of the Netherlands nationalized by The Government of the Republic of Indonesia and changed its name to Perusahaan Perkebunan Negara (PPN)-Lama.
1963 1960 Terjadi penggabungan perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru menjadi PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV dan PPN Kesatuan Jawa Barat V. PPN-Lama and PPN-Baru were merge into PPN Kesatuan Jawa Barat I, PPN Kesatuan Jawa Barat II, PPN Kesatuan Jawa Barat III, PPN Kesatuan Jawa Barat IV and PPN Kesatuan Jawa Barat V.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Reorganisasi perusahaan dilakukan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat guna dengan membentuk PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX dan PPN Aneka Tanaman X, yang mengelola perkebunan teh dan kina, serta PPN Aneka Tanaman XI dan PPN Aneka Tanaman XII yang mengelola perkebunan karet. Company reorganization were carried out in order to have better organizations’ management by establishing PPN Aneka Tanaman VII, PPN Aneka Tanaman VIII, PPN Aneka Tanaman IX and PPN Aneka Tanaman X, which manage tea and quinine plantations, and PPN Aneka Tanaman XI and PPN Aneka Tanaman XII which manage rubber plantations.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
1968 68 PPN di Jawa Barat diciutkan menjadi tiga Perusahaan Negara Perkebunan (PNP). 68 PPNs in West Java were merged into three plantations companies – Perusahaan Negara Perkebunan (PNP).
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
59
1971 PNP XI, PNP XII dan PNP XIII berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero). PNP XI, PNP XII and PNP XIII changed their legal status to Perseroan Terbatas Perkebunan (Persero).
2006 PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.13 tahun 1996, seperti yang dinyatakan dalam akta Notaris Harun Kamil, S.H., No.41 tanggal 11 Maret 1996 dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan C2-8336. HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996. On March 11, 1996 PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) hereinafter referred to “Company” established by Government Regulation no. 13 of 1996, as stated in the deed of Notary Aaron Kamin, SH. 41 dated March 11, 1996, and obtained legalization from the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the C2-8336 Decree. HT.01.01.TH.96 dated August 8, 1996.
1996 Dalam rangka restrukturisasi BUMN Perkebunan mulai 1 April 1994 sampai dengan tanggal 10 Maret 1996, pengelolaan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII digabungkan di bawah manajemen PTP Grup Jabar. During 1 April 1994 until 10 March 1996 restructures of state owned plantation companies occured, the managements of PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, and PT Perkebunan XIII were merged into PTP Group Jabar.
2009
Akta pendirian ini selanjutnya mengalami perubahan beberapa kali, terakhir sesuai dengan akte notaris Yuliani Idawati, SH no 13 tanggal 12 Oktober 2009 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI melalui surat keputusan nomor AHU-AH.01.10-19650 tanggal 12 November 2009. On October 12, 2009 the company was amended. On November 12, 2009 the company approved by the Minister of Justice and Human Rights.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
60
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Indikator pencapaian KEY PERFORMANCE INDICATORS No 1.
Indikator
% Pencapaian Performances Aktual Actual (b:a)x100%
2011
Satuan RKAP a
REAL b
Bobot Weight
Overall Strategy
1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 2. 2.1 2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4 2.1.5 2.1.6 2.1.7 2.2 2.2.1 2.2.2 2.2.3 2.2.4 2.2.5 2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 2.3.5 3. 3.1 3.1.1 3.1.2
Laba bersih Net Profit Margin Current ratio Utang berbunga to EBITDA Debt Equity Ratio Operational Management Sawit Kuantum Penjualan (ms + is) Produktivitas (TBS) Rendemen : minyak sawit Rendemen : inti sawit Kualitas : (ALB <5% ) Utilitas Pabrik Inventory Turn Over Karet Kuantum Penjualan Produktivitas Kualitas : High grade Utilitas Pabrik Inventory Turn Over Teh Kuantum Penjualan Produktivitas kering Kualitas : Main grade Utilitas Pabrik Inventory Turn Over Cost Management Sawit(ms+is) Biaya Tanaman Biaya Olah
3.1.3 3.1.4 3.2 3.2.1 3.2.2
3.2.3 3.2.4 3.3 3.3.1 3.3.2
20,00 Rp jt % % kali %
127.166 6,20 81,82 4,67 164,98
228.243 11,39 111,94 1,82 123,54
179 184 137 257 134
4,00 4,00 4,00 4,00 4,00 17,50 3,00
Ton Ton/Ha % % Ton % kali
55.678 13.186 22,15 4,00 55.678 92 191
61.359 13.321 21,55 3,53 61.359 104 43
110 101 97 88 110 114 22
0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,25 0,25
Ton Ton/Ha Ton % kali
23.502 1.303 18.056 64 27
20.388 1.114 13.363 59 22
87 86 74 91 81
1,25 1,25 1,00 1,00 1,00
Ton Ton/Ha Ton % kali
58.749 2.240 54.678 95 10
36.397 1.677 35.223 66 5
62 75 64 70 55
2,00 2,00 2,00 1,50 1,50
5,50
9,00
17,50 3,00 Rp/kg Rp/kg
3.036 304
2.536 328
120 93
1,00 1,00
Biaya produksi FOB Biaya produksi FOB Karet (kering) Biaya Tanaman Biaya Olah
Rp jt/ha Rp/kg
23.308 5.891
25.894 5.712
90 103
0,50 0,50
Rp/kg Rp/kg
9.145 1.750
10.422 2.136
88 82
1,25 1,25
Biaya produksi FOB Biaya produksi FOB Teh (kering) Biaya Tanaman Biaya Olah
Rp jt/ha Rp/kg
32.059 19.067
36.234 30.433
88 63
0,50 0,50
Rp/kg Rp/kg
7.054 3.265
7.434 3.683
95 89
3,75 3,75
Rp jt/ha Rp/kg
38.709 16.467
30.775 17.825
126 92
1,75 1,75
3.3.3 Biaya produksi FO 3.3.4 Biaya produksi FOB 4. Business Process Jumlah rapat koordinasi : 4.1 Direksi kunjungan kebun 4.2 Rapat Direksi Rapat Direksi per bidang 4.3 denganKabag & Staf Rapat Direksi dgn Manajer Grup 4.4 dan Administratur 4.5
Rapat Evaluasi Kinerja
4.6
Kenaikan nilai/skor GCG per tahun Iuran Dapenbun :
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
3,50
11,00
5,00
Nilai Score
Unit
36,32 7,18 7,35 5,47 10,98 5,34 13,40 2,88 0,55 0,51 0,49 0,44 0,55 0,28 0,06 4,62 1,08 1,07 0,74 0,91 0,81 5,90 1,24 1,50 1,29 1,05 0,83 16,67 3,09 1,20 0,93
Overall Strategy Rp Million % % times %
Tons tons/ha % % Tons % times Tons tons/ha Tons % times Tons tons/ha Tons % times
Rp/kg Rp/kg Rp Million/ 0,45 ha 0,52 Rp/kg 2,88 1,10 Rp/kg 1,02 Rp/kg Rp Million/ 0,44 ha 0,31 Rp/kg 10,70 3,56 Rp/kg 3,32 Rp/kg Rp Million/ ha 2,20 1,62 Rp/kg 7,31
kali kali
78 24
77 21
99 88
1,00 1,00
0,99 times 0,88 times
kali
60
113
188
0,50
0,94 times
kali
4
6
150
0,50
0,75 times
kali
2
11
550
0,50
2,77 times
%
1
-
-
0,50
-
Indicator
%
Net Income Net Profit Margin Current Ratio Debt To Ebitda Debt Equity Ratio Operational Management Palm Oil Sales Quantity Productivity Yield : Palm Oil Yield : Palm (ALB <5% ) Quality Plants Utility Inventory Turn Over Rubber Sales Quantity Productivity Quality: High Grade Plants Utility Inventory Turn Over Tea Sales Quality Productivity: Dry Quality: Main Grade Plants Utility Inventory Turn Over Cost Management Palm oil Plantation Cost Processing Cost
Fob Production Cost Fob Production Cost Dried Rubber Plantation Cost Processing Cost
Production Cost Fob Production Cost Fob Dried Tea Plantation Cost Processing Cost
Production Cost Fob Production Cost Fob Bussines Procces Total Coordination Meeting Plantations Visit By BoD BoD Meeting Bod Meeting With Head Of Dept & Staf Bod Meeting With Group Managers & Administrators Performances Evaluation Meeting GCG Score Improvement Per Year Dapenbun Retribution
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
No
Sumber Daya Manusia Human Resources
Indikator
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
% Pencapaian Performances Aktual Actual (b:a)x100%
2011
Satuan RKAP a
REAL b
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Bobot Weight
4.7
• Iuran tambahan
Rp jt
104.368
50.884
49
0,50
4.8 5.
• Iuran normal Restrukturisasi
Rp jt
6.923
10.259
148
0,50
5.1 6. 6.1
Kebun Model Teh : (ada/tdk ada) Pengadaan Revisi Surat Keputusan Direksi No SK/I/1170/XII/2009 (ada/tdk ada)
7.
Pengelolaan SDM dan Umum
7.1
Orang
2144
2.688
125
1,00
7.2 7.3 7.4
Jumlah Peserta Pelatihan Proses Penyusunan MSDMBK untuk Modul Pemetaan SDM melalui asessment Rekruitmen
Modul Orang Kali
2 170 1
2 170 1
100 100 100
2,00 1,50 2,50
7.5
Pengajuan Permohonan HGU ke BPN
Kebun
4
5
125
1,00
7.6 8.
Kebun
5
5
100
2,00
8.3 8.4
Penyuluhan Hukum Perspektif Dinamis Perluasan lahan baru : • Teh • Non Teh Luas lahan replanting : • Teh • Non Teh
8.5
Penyertaan Saham
8.6 8.7
8.1 8.2
10,00 Ls
ada tidak ada exist none
Ls
ada exist
-
10,00 5,00
ada exist
100
5,00 10,00
10,00
Nilai Score
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Unit
Rp 0,24 Million Rp 0,74 Million -
2,00 7,07
Planta tions
152 314
158 273
104 87
1,00 1,00
1,04 0,87
Ha Ha
Ha Ha
728 2.290
640 2.150
88 94
1,00 1,00
0,88 0,94
Ha Ha
Jenis
2
-
-
1,00
-
Type
Kerja Sama Pemanfaatan Lahan Pendirian Anak Perusahaan
Jenis Jenis
4 3
-
-
1,00 1,00
-
Type Type
8.8
Kajian Industri Hilir Karet
Jenis
1
1
100
0,50
0,50
Type
8.9
Penerimaan dari Pemanfaatan Aset Kurang/tidak Produktif
Rp Jt
10.000
13.074
131
1,00
8.10
Deviden Anak Perusahaan
Rp Jt
859
922
107
0,50
Rp 1,31 Million Rp 0,54 Million
ada exist ada exist
ada exist ada exist
100
0,50
0,50
Ls
100
0,50
Ls Ha
Upaya Menaikan Kelas Kebun Untuk Tanah Kelas IV atau Pengembalian HGU Upaya Teh (ada/tidak ada)
Ls
8.12 9. 9.1
Upaya Non Teh (ada/tidak ada) Pelastarian Lingkungan Penghijauan Lahan Kritis
Ls Ha
9.2
Penghijauan Limbah (ada/tidak asa)
Ls
9.3
Pelestarian Lingkungan (kijang)
10.
Pembinaan Lingkungan Sosial Beasiswa untuk anak tidak mampu di lingkungan kebun
10.1
10.2 10.3
Sekolah,Rumah Sakit,Puskesmas,dan fasilitas lain yang dipakai dan terpelihara dengan baik Program ketahanan pangan Total Parameter Utama
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
101
1,00
0,50 2,51 1,01
100
0,50
0,50
Ls
100
1,00
1,00
Type
105
103
0,50
2.570 2
76 29
0,50 1,50 100,00
2,50
Jenis
8.889 ada exist ada exist
8.968 ada exist ada exist
Org
102
Rp Jt Jenis
3.403 7
Indicator
Added Retribution
Normal Retribution Restructurization Tea Plantation Model (Exist/ Ls none) 5,00 Procurement BoD's Decree Revision Ls (Exist/none) Management Of HR And 10,50 Gen. Affairs Total Participants And 1,25 Persons Length Of Training Preparation Process Of 2,00 Module Msdmbk For The Module 1,50 Persons HR Mapping Assesment 2,50 times Recruitment Planta 1,25 tions HGU Application to BPN
Ha Ha
8.11
61
Legal Counseling Dynamic Perspective Expansion Of New Area Tea Non Tea Replanting Area Sizes Tea Non tea New Tea Products Development New Businesses Development Subsidiaries Rubber Downstream Review Income from Asset Utilization Less/not Productive Subsidiaries Dividend Efforts To Increase Classroom Garden Soil Class IV or HGU Returns Tea Efforts (Exist/none) Non Tea Efforts (Exist/ none) Environment Conservation Critical Areas Planting Sewerage Handling (Exist/ none)
Environment Protection Social Environment 2,50 1,32 Conservation Poor Children Scholarsip at 0,51 Persons The Plantation Environment Utilized And Well Maintained of Schools, Rp Hospitals, Clinics And Other 0,38 Million Facilities 0,43 Type Food Security Program 100,00 100,10 Total Main Parameter
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
62
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
ALAMAT PERUSAHAAN Addresses
Kantor Pusat Head Office
Kantor Perwakilan Liaison Office
Jl Sindang Sirna No.4, Bandung 40153 Telepon Phone : (022) 2038966-69 Fax : (022) 20314455
Jl Metro Duta Niaga No.17, Pondok Indah Jakarta Selatan
Perusahaan Afiliasi Affilliated Companies PT Sinkona Indonesia Lestari (PT SIL) Kantor Pusat Head Office Jl Ir. H. Juanda No.107, Bandung Pabrik Plant Jl Raya Ciater-Subang, km 171 Subang
PT Bio Industri Nusantara Kantor Pusat Head Office Jl Ir. H. Juanda No.107 Bandung 40132 Telepon Phone : (022) 2530580 Fax : (022) 2530591 Email :
[email protected] Website : www.ptbionusa.com
Indoham GmbH Menara Kartika Chandra Lantai 2 Room 205 Jl Gatot Subroto Jakrta 12920 Telepon Phone : (021) 5251031 Fax : (021) 5250711, (021) 5252372 Email :
[email protected]
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari I
Pabrik Plant Jl Raya Bungursari No.215 Cibeuning, Purwakarta 41181 Telepon Phone : (0264) 216904 Fax : (0264) 216905
PT Alam Lestari Nusantara Jl Sukarno Hatta No 22 Paal Merah Jambi 36139 Telepon Phone : (0741) 571723
Jl. Ir. H. Juanda No.107 Bandung 40132 Telepon phone : (022) 2503793) Fax : (022) 2503793 Email :
[email protected]
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
63
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Kantor Pusat Head Office Jl Taman Cut Mutiah No.11, Jakarta 10330 Telepon Phone : (021) 3907554, 3106685 (hunting) Fax : (021) 31935091 Email :
[email protected] [email protected] [email protected]
Cabang Luar Negeri Overseas Branch Dubai DTTC Building, Unit No.DTTC-G026 Plot No S 10814 Jebel Ali Free Zone-South, PO Box 112021, Dubai U.A.E Telepon Phone : (971-4) 8860989 Fax : (971-4) 8860988 Email :
[email protected]
PT Riset Perkebunan Nusantara Jl Salak No.1A Bogor 16151- Jawa Barat Telepon Phone : (0251) 333382 Fax : (0251) 315985, 357949 Emai :
[email protected] [email protected] Website : www.ipard.com Unit Kerja Units Pusat Penelitian Kelapa Sawit, Medan Indonesian Palm Oil Research Center, Medan Jl Brigjen Katamso51, Bp Baru Po Box 1103 Medan 20158 – Sumatera Utara Telepon Phone : (061) 7862477, 7862466 Fax : (061) 7862488 Email :
[email protected] Website : www.iopri.org
Pusat Penelitian Teh dan Kina, Gambung Research Institute for Tea and Cinchona, Gambung PO Box 1013, Bandung. Gambung 40010 – Jawa Barat Telepon Phone : (022) 5928185, 5928782 Fax : (022) 5928186 Email :
[email protected] [email protected] Website : www.ritc.or.id
Pusat Penelitian Karet Indonesia, Sungei Putih Indonesian Rubber Research Center, Sungei Putih PO Box 1415, Sungei Putih 20001 – Sumatera Utara Telepon Phone : (061) 7980045 Fax : (061) 7980046 Email :
[email protected] [email protected] Website : www.balitsp.com
Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia, Jember Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute, jember Jl PB Sudirman 90, Jember 68118 – Jawa Timur Telepon Phone : (0331) 757130, 757132, 757065 Fax : (0331) 757131 Email :
[email protected] [email protected] Website : www.iccri.net
Pusat Penelitian Perkebunan Gula Indonesia, Pasuruan Indonesian Sugar Research Institute, Pasuruan Jl Pahlawan 25, Pasuruan 67126 –Jawa Timur Telepon Phone : (0343) 421086 Fax : (0343) 421178 Email :
[email protected] [email protected] [email protected] Website : www.sugarresearch.org
Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan, Bogor Indonesian Biotechnology Research Institute for Estate Crops, Bogor Jl Taman Kencana No 1 Bogor 16151 – Jawa Barat Telepon Phone : (0251) 324048, 327449 Fax : (0251) 328516 Email :
[email protected] Website : /www.ibriec.org
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
64
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
ArAh pengeMbangan roadmaps
• Peningkatan Bisnis Baru • Perluasan Areal Karet dan Kelapa Sawit • Hortikultura • Penurunan Areal Teh • Peningkatan Laba • Bisnis Baru
PERTUMBUHAN BERKELANJUTAN
• Optimalisasi Aset • Efisiensi
KONSOLIDASI
PERTUMBUHAN AWAL
2012
2014
2017
EAT: 185 M
EAT: 338 M
EAT: 664 M
TINGKAT KESEHATAN: “AAA”
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
65
tujuan
Purpose
Tercapainya pertumbuhan perusahaan yang didasarkan pertumbuhan produksi, produktivitas komoditi dengan standar mutu terbaik sesuai kebutuhan pasar dan pengembangan usaha melalui optimalisasi sumber daya yang di miliki perusahaan.
Company's development achievement base on production growth, productivity with the best quality standards according to market needs and business development through the optimization of resources owned by the company.
Sasaran
targets
Sasaran tahun 2017 adalah: • Aset menjadi Rp6,3 trilyun ditahun 2017 dengan pertumbuhan asset 15%/tahun; • Laba setelah pajak menjadi Rp323 Milyar ditahun 2017 dengan pertumbuhan laba 20%/tahun; dan • Kesehatan perusahaan masuk klasifi kasi AA
Targets in 2017: • Assets reach Rp6.3 trillion in the year 2017 with asset growth by 15%/year; • Profi t after tax reach Rp323 billion in the year 2017 with profit growth by 20%/year; and • Company's health classifi cation into AA.
arah Pengembangan
Roadmaps
Untuk mencapai visi dan misi serta memenuhi tujuan dan sasaran, maka arah pengembangan ke depan adalah:
To achieve the vision and mission as well as meet the goals and objectives, then the direction of future development:
a. Perusahaan Pengembangan perusahaan diarahkan menuju peningkatan kemampulabaan (profitable) dan daya saing produk inti (teh, karet, kelapa sawit) serta pemanfaatan sumber daya perusahaan.
a. Company Direct toward enhancing the development of profitable companies and the competitiveness of core products (tea, rubber, palm oil) as well as the utilization of company resources.
b. Bisnis • Teh, mengarah pada penurunan proporsi areal, peningkatan produksi dan produktivitas serta penurunan harga pokok untuk mengurangi besarnya kerugian; • Karet, mengarah pada relokasi areal ke wilayah Timur, peningkatan produksi dan produktivitas serta penurunan harga pokok untuk meningkatkan keuntungan; • Kelapa Sawit, mengarah pada pengembangan areal ke wilayah Barat, peningkatan produksi dan produktivitas serta penurunan harga pokok untuk meningkatkan keuntungan; • Kina, penurunan areal dan mengkonversi ke komoditias semula, sehingga tercapai keuntungan. Sisa areal diarahkan untuk ditanami tanaman sumber bahan bakar padat; • Kakao, mengarah pada konversi lahan ke komoditas yang lebih menguntungkan; dan • Non Core Business, mengarah pada kerjasama dengan mitra strategis untuk membangun dan mengembangkan usaha.
b. Businesses • Tea, towards area proportion decrease, increase production and productivity and cost reduction to reduce loss;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
• Rubber, towards relocation to east area, increase production and productivity and cost reduction to improve profitability; • Palm Oil, towards west area development, increase production and productivity, also cost reduction to improve profitability; • Quinine, towards area decline and convertion to previous commodity to achieve profit. Replanting remaining area with solid fuel source plants; • Cocoa, tow ards a re a co nv erti on int o mo re profitable Commodities; and • N o n - C o r e B u s i n e s s , t o w a r d s e s t a b l i s h i n g cooperation with strategic partners to build and develop business.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
66
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
tinjauan operasi operational review Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
67
Total area perkebunan meliputi area perkebunan teh, kelapa sawit, karet, kakao dan kina mencapai 114.391 hektar. Dari total area tersebut, 58,39% merupakan area tanaman produktif dengan luas 66.788 hektar. Total plantations area reached 114,391 hectares with productive area reached 58.39% or as many as 66,788 hectares.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
68
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
REVIEW OF OPERATIONS PER SEGMENT
Pembahasan tinjauan operasi dibuat berdasarkan setiap segmen usaha yang menjadi fokus bisnis dari PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) di tahun 2011, yang terdiri dari segmen usaha komoditas teh, karet, kelapa sawit, kina, dan kakao. Selain itu, Kami juga memiliki unit usaha non-perkebunan berupa rumah sakit dan agrowisata.
The discussion of operational reviews classified by each businesses segment of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2011, consists of tea, rubber, palm oil, quinine, and cocoa business segments. In addition, we also have non-plantation business unit of hospital and agrotourisms.
Total area perkebunan meliputi area perkebunan teh, kelapa sawit, karet, kakao dan kina mencapai 114.391 hektar. Dari total area tersebut, 58,39% merupakan area tanaman produktif dengan luas 66.788 hektar. Area persemaian, emplasemen, tanaman lainnya, dan area cadangan masing-masing seluas 313 hektar, 4.122 hektar, 4.832 hektar, dan 23.431 hektar. Total area tersebut mencakup 28,58% dari total area konsesi. Selain mengusahakan tanaman komoditas, perusahaan juga mencadangkan area hutan yang tetap dilestarikan sebagai hutan penyangga seluas 14.904 hektar atau sekitar 13,03% dari total area konsesi.
Total plantation areas of tea, palm oil, rubber, cocoa, an quinine reached 114,391 hectares with productivity area reached 58.39% or as many as 66,788 hectares. Total plantation areas for nurseries, emplacements, other crops, and reserve areas each by 313 hectares, 4,122 hectares, 4,832 hectares, and 23,431 hectares. The total areas covered 28.58% of total concession areas. In addition to crops commodities, we also reserved forest area as preserved area by 14,904 hectares, or 13.03% of total concession area.
Secara total area konsesi tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 mengalami penurunan sebesar 103,53 hektar, yaitu karena pelepasan aset lahan di area Tanaman Menghasilkan (TM), Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), dan area perkebunan kelapa sawit untuk pembangunan bendungan Karian seluas 94,57 hektar. Selain itu juga dikarenakan adanya mutasi dari selisih ukur di area TBM kelapa sawit seluas 7,73 hektar. dan di TM kelapa sawit seluas 1,23 hektar.
Comparison to 2010, total concession areas in 2011 are decreased by 103.53 hectares , due to land assets release in Generating P lants (TM), Immature Plants (TBM) area, and palm oil plantations for Karian dam construction area by 94.57 hectares. In addition, due to the mutation of measuring differences in the TBM area covering 7.73 hectares of TM palm oil and palm area by 1.23 hectares.
Teh
Tea
Dari total area perkebunan PTPN VIII (Persero), area tanaman teh merupakan area terluas, yaitu mencapai 26.329 hektar, yang terdiri dari: • Tanaman Menghasilkan seluas 23.792 hektar; • Tanaman Belum Menghasilkan seluas 1.657 hektar; dan • Tanaman Tahun Ini seluas 880 hektar.
From the total plantations area of PTPN VIII (Persero), tea plantations is the largest area, amounting to 26,329 hectares, comprising of: • Generating plants covering 23,792 hectares; • Immature plants covering 1,657 hectares; and • Plant of the Year covering 880 hectares.
Uraian (Dalam Ton)
2011 Realisasi
Realisasi RKAP
2010
% RKAP
2010
Produksi Basah Sendiri Pembelian Jumlah
Wet Production 175.081
245.194
209.151
71
84
Own Production
6.197
21.625
21.751
29
28
Purchases
181.278
266.818
230.902
68
79
Produksi Kering Sendiri Pembelian
Description (in tonnes)
Total Dried production
39.893
53.303
47.123
75
85
Own Production
1.273
4.701
4.145
27
31
Pengiriman ke IHT
(2.191)
(2.076)
(2.048)
106
107
Downstream industry of tea Delivery
Jumlah
38.975
55.928
49.220
70
79
Total
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Purchases
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
69
Luas area perkebunan teh di tahun 2011 lebih luas dibandingkan dengan luas area pada tahun 2010, yaitu hanya 26.150 hektar atau bertambah sekitar 0,68%. Penambahan area terjadi pada area TBM dan Tanaman Tahun ini, sedangkan pada area TM terdapat penurunan luas area. Penurunan luas area TM dikarenakan adanya pengalihan area menjadi area agrowisata, selain itu juga disebabkan peralihan area TM yang sudah tua ke area TBM dengan mempertimbangkan lahan yang lebih tahan terhadap kekeringan dan ketersediaan unsur hara yang tinggi dalam tanah. Sebanyak 36% dari total area TM atau sekitar 8.950 hektar merupakan tanaman seedling tua yang rentan terhadap cuaca yang ekstrim baik karena intensitas penyinaran matahari yang terlalu singkat dan rendahnya curah hujan.
Plantation area in 2011 is more extensive than in 2010 which increased by 26,150 hectares or 0.68%. The addition occurred in the area of TBM and this year's crops, contrary to the T M area which experienced a decrease due to the diversion to agro-tourism area, and old TM's convertion area into TBM area due to its reluctant to drought and high nutrient soil. 36% or approximately 8950 hectares of TM area is an old seedling crops which vulnerable to extreme weather due to the low sun and low rainfall intensity.
Pengaruh cuaca ekstrim juga berdampak pada penurunan produksi tanaman teh, seperti kekeringan yang terjadi pada tahun 2011. Produksi tanaman teh basah pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 21,49%, demikian juga produksi teh kering mengalami penurunan sebesar 20,81% dari tahun 2010.
Extreme weather also influences the production decreased, such as drought that occurred in 2011. Wet tea crops production in 2011 decreased by 21.49%, as well as dried tea production declined by 20.81% from 2010.
Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan produksi komoditi teh adalah mempersiapkan tanaman dalam memasuki tahun 2012 dengan melakukan pemupukan semester I tahun 2012 sesuai rekomendasi PPTK Gambung, melakukan upaya preventif dan upaya kuratif dalam pengendalian hama penyakit, pengolahan tanah dan konservasi air, serta penambahan bahan organik untuk mempersiapkan lahan yang lebih tahan terhadap kekeringan dan meningkatkan ketersediaan unsur hara di dalam tanah. Selain itu, perusahaan juga akan mengupayakan untuk melakukan peningkatan produksi melalui penggunaan tanaman dengan kualitas klon yang unggul berkualitas, penataan agroklimat, pengurangan area yang memiliki produktivitas rendah terutama di daerah dataran rendah, serta peningkatan produksi teh organik dan mengaktifkan kembali pabrik pengolahan teh hijau.
Some efforts to increase tea commodity production will be taken by fertilizing the plants on the first semester of 2012 based on the recommendations PPTK Gambung, conduct preventive and curative efforts in pests and diseases control, cultivation of land and water conservation, as well as the addition of organic materials to prepare land become more resistant to drought and increase the availability of soil nutrients. In addition, the company also seek to increase crop production through the superior quality clones usage, organizing agro-climate, which reduced low productivity area, especially in lowland areas, as well as increased production of organic and reactivate green tea factory processing.
Nilai penjualan komoditi teh pada tahun 2011 mencapai Rp628.523 juta atau turun sekitar 17,89% dari nilai penjualan selama tahun 2010, meski terjadi peningkatan harga sebesar 11,21% atau menjadi Rp17.269 per kilogram pada tahun 2011. Dengan biaya produksi yang mencapai Rp461.683 juta atau menurun sebesar 10,61% dari biaya produksi selama tahun 2010. Akan tetapi, harga pokok produksi tahun 2011 meningkat sebesar 12,88% atau menjadi Rp11.846 per kilogramnya. Walaupun biaya produksi pada tahun 2011 telah di bawah dari level biaya produksi pada tahun 2010, namun
The sales value of tea commodity in 2011 reached Rp628,523 million, decreased by 17.89% of sales value during 2010, despite to price increased by 11.21% or Rp17,269 per kilogram in 2011. With total production cost reached Rp461,683 million or decreased by 10.61% of production cost during 2010. However, Cost of Good Sold in 2011 increased by 12.88% or Rp11,846 per kilogram. Although production cost in 2011 was below of the level production cost in 2010, but production
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
70
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
2011
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Realisasi
%
Uraian (Dalam Juta Rupiah)
Description (In million rupiah) Realisasi
RKAP
2010
RKAP
2010 Commodity
Komoditi Penjualan
628.523
932.613
766.305
67
82
Harga Pokok Penjualan
439.303
597.020
533.240
74
82
Laba Kotor
189.220
335.593
233.065
56
81
Biaya Usaha
251.933
324.333
235.560
78
107
Laba Usaha
(62.713)
11.261
(2.494)
-
-
Pend/(Biaya) Non Usaha
(19.145)
401
(17.150)
-
112
Laba Seb Pajak
(81.859)
11.662
(19.644)
-
417
Penjualan
30.351
97.292
27.086
31
112
Harga Pokok Penjualan
34.596
74.175
21.932
47
158
Laba Kotor
(4.245)
23.117
5.154
-
-
Biaya Usaha
16.041
18.418
7.394
87
217
Laba Usaha
(20.286)
4.699
(2.240)
-
-
(551)
-
0
-
-
(20.837)
4.699
(2.240)
-
-
(102.696)
16.361
(21.884)
-
-
Laba Seb Pajak Jumlah Laba seb Pajak
Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Expenses from Operations Income from Operations Income/Loss on Non-Business Profit Before Tax Downstream industry
Industri Hilir
Pend/(Biaya) Non Usaha
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating costs Operating Profit Income/Loss on Non-Business Profit Before Tax Total Profit Before Tax
harga pokok produksi pada tahun 2011 masih di atas harga pokok produksi pada tahun 2010. Hal tersebut disebabkan oleh pencapaian produksi pada tahun 2011 yang hanya sebesar 79% dari pencapaian produksi pada tahun 2010, serta adanya faktor biaya tetap (fixed cost).
cost in 2011 is still above of Cost of Good Sold in 2010, due to the achievement of 2011 production by only donating 79% of 2010 production achievement, as well as the fixed cost factor.
Sedangkan produksi industri hilir teh pada tahun 2011 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu naik sebesar 7,75% atau menjadi 2.211 ton pada tahun 2011. Biaya produksi teh jadi di tahun 2011 juga mengalami perbaikan, yaitu turun sebesar 3,32% dari Rp28.904 juta pada tahun 2010 menjadi Rp27.944 pada tahun 2011. Hal serupa juga terjadi pada harga pokok produksi teh jadi yang menurun sebesar 10,27% atau Rp1.446 per kilogram menjadi Rp12.637 per kilogram pada tahun 2011. Akan tetapi, tingkat produksi tersebut masih di bawah rencana yang tertera dalam RKAP 2011 dikarenakan faktor pertimbangan keterserapan pasar dari komoditi teh jadi. Sehingga tingkat produksi tersebut belum merupakan angka yang optimal.
Compare to 2010, the downstream industry of tea's production in 2011 has increased by 7.75% or 2,211 tons. Finishing cost production in 2011 which also has improved, fell by 3.32% from Rp28,904 million in 2010 to Rp27,944 in 2011. Which also experienced by Cost of Good Sold of finished tea production decreasing 10.27% or Rp1,446 per kilogram to Rp12,637 per kilogram in 2011. However, production levels are still below of the 2011 RKAP expectation due to the market absorption of finished commodity, but not optimal yet.
Nilai penjualan industri hilir teh pada tahun 2011 juga mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2010, yaitu naik sebesar 12,05% menjadi Rp30.351 juta
Sales value of the downstream industry of tea in 2011 also experiencing an increase compare to 2010 by 12.05% to Rp30,351 million due to the efficiency of production
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
71
yang merupakan keberhasilan dari penerapan efisiensi dalam meminimalisir biaya produksi dan harga pokok produksi dari teh jadi. Nilai penjualan tersebut masih dapat ditingkatkan dengan menimbang keterserapan pasar dan produksi yang belum optimal dari komoditi teh jadi.
cost and Cost of Good Sold of teas' finished goods. Sales value can still be improved by considering market absorption and finished tea commodity's production is not optimal yet.
Dari pencapaian penjualan dan biaya produksi diatas, segmen usaha teh mengalami kerugian laba sebelum pajak yang mencapai Rp102.696 juta atau lebih besar dari tahun 2010 yang hanya Rp21.884 juta. Kerugian paling tinggi terjadi pada komoditi teh hulu yang mencapai Rp81.859 juta, sedangkan industri hilir teh mengalami kerugian sebesar Rp20.837 juta.
Tea commodity business segment's loss before income taxes of Rp102,696 million or higher than 2010 by Rp21,884 million. Highest losses occurred in the upstream industry of tea commodity reached Rp81,859 million, while the downstream industry of tea suffered losses of Rp20,837 million.
Investasi komoditi teh yang dilakukan pada tahun 2011 sebesar Rp85.557 juta atau turun sebesar 1,01% dari tahun 2010. Lebih rendahnya investasi disebabkan belum terealisasinya seluruh biaya perpanjangan HGU dan adanya penetapan skala prioritas dalam setiap pelaksanaan pekerjaan.
Tea commodity investments made in 2011 reached Rp85,557 million, decline by 1.01% from 2010. The low investment due to the late of renewal fee HGU realization and shifting priorities in each execution.
Komoditas Non-Teh
Non Tea Commodities
Total area tanaman komoditas non teh pada tahun 2011 mencapai 40.460 hektar, yang terdiri dari Karet seluas 20.276 hektar, Sawit seluas 18.024 hektar, Kina 1.842 hektar, dan Kakao seluas 318 hektar. Pada tahun 2011, terjadi penurunan luas area tanaman komoditas non-teh dibandingkan dengan luas area pada tahun 2010, yakni mencapai 5.626 hektar atau turun sebesar 12,21%.
The total area of non tea commodities plantations in 2011 reached 40,460 hectares, comprising 20,276 hectares of rubber, 18,024 hectares of palm, 1,842 hectares of Quinine, and Cocoa area of 318 hectares. Non tea commodities plantations in 2011 experiencing a decline compare to 2010, which reached 5,626 hectares, or decreased 12.21%.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
72
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
2011
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Realisasi
%
Uraian (Dalam Juta Rupiah)
Description (In million rupiah) Realisasi
RKAP
2010
RKAP
2010 Rubber
Karet Penjualan
842.962
621.745
674.613
136
125
Harga Pokok Penjualan
278.015
243.742
240.470
114
116
Laba Kotor
564.947
378.004
434.144
149
130
Biaya Usaha
176.956
197.749
220.494
89
80
Laba Usaha
387.991
180.255
213.650
215
182
Pend/(Biaya) Non Usaha
(27.415)
(6.632)
38.182
413
-
Laba Seb Pajak
360.575
173.623
251.832
208
143
Penjualan
430.662
332.949
322.854
129
133
Harga Pokok Penjualan
242.056
203.556
176.488
119
137
Laba Kotor
188.606
129.393
146.366
146
129
Biaya Usaha
110.604
122.806
96.656
90
114
Laba Usaha
78.002
6.588
49.710
1.184
157
Pend/(Biaya) Non Usaha
(2.071)
(1.614)
(18.679)
128
11
Laba Seb Pajak
75.930
4.974
31.031
1.526
245
Penjualan
9.668
2.304
5.137
420
188
Harga Pokok Penjualan
5.068
7.826
10.795
65
47
Laba Kotor
4.599
(5.522)
(5.658)
-
-
Biaya Usaha
12.596
14.155
36.555
89
34
Laba Usaha
(7.996)
(19.677)
(42.213)
41
19
Pend/(Biaya) Non Usaha
(3.317)
3.106
(40.106)
-
8
(11.314)
(16.571)
(82.319)
68
14
Penjualan
5.079
6.732
9.040
75
56
Harga Pokok Penjualan
2.235
3.616
3.683
62
61
Laba Kotor
2.844
3.116
5.358
91
53
Biaya Usaha
1.320
3.802
7.046
35
19
Laba Usaha
1.524
(686)
(1.688)
-
-
(1.117)
(367)
(961)
304
116
407
(1.053)
(2.649)
-
-
425.600
160.973
197.895
264
215
Jumlah Laba seb Pajak
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Gross Profit Operating costs Operating Profit Income/Loss on Non-Business Profit Before Tax
Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating costs Operating Profit Income/Loss on Non-Business Profit Before Tax
Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating costs Operating Profit Income/Loss on Non-Business Profit Before Tax Cocoa
Kakao
Laba Seb Pajak
Cost of Goods Sold
Quinine
Kina
Pend/(Biaya) Non Usaha
Sales
Palm
Kelapa Sawit
Laba Seb Pajak
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Sales Cost of Goods Sold Gross Profit Operating costs Operating Profit Income/Loss on Non-Business Profit Before Tax Total Profit Before Tax
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
73
Karet
Rubber
PTPN VIII (Persero) merupakan salah satu produsen karet terkemuka dunia dengan luas lahan 20.276 hektar. Luas lahan tersebut terdiri dari Tanaman Menghasilkan (TM) seluas 13.977 hektar dan 5.952 hektar merupakan area Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Pada tahun 2011 terjadi pengurangan area TM sebesar 3.669 hektar.
PTPN VIII (Persero) is one of the world's leading rubber producer with 20,276 hectares. The plantations area consists of Generating Plants (TM) covering 13,977 hectares and 5,952 hectares of Immature plants (TBM). In 2011, a reduction occured in TM area by 3,669 hectares.
Produksi karet jadi pada tahun 2011 sebesar 21.477 ton atau 89% dari tahun 2010. Tidak tercapainya produksi karet jadi tersebut dikarenakan penurunan produksi karet basah, yaitu sebesar 79.402 ton atau 92% dari tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan antara lain akibat dampak dari kesehatan tanaman yang terkena serangan penyakit gugur daun Colletotrichum sp, hampir seluruh kebun karet mengalami gugur daun lebih dari satu (1) kali yang berdampak pula pada penurunan produktivitas pada tahun 2011 yang hanya 93% dari produktivitas pada tahun 2010 atau sebesar 1.114 Kg/Ha.
Rubber production in 2011 reached 21,477 tonnes or 89% from 2010. The production achievement failure due to the decline in wet rubber production amounting to 79,02 tonnes or 92% from 2010, due to the impact of leaf fall disease by Colletotrichum sp, where almost all deciduous rubber plantations have more than one (1) times the impact the decline in productivity in 2011 that only 93% of productivity in 2010 or of 1,114 Kg/Ha.
Upaya yang telah dilakukan agar produksi karet dapat meningkat adalah dengan melakukan penyemprotan belerang menggunakan dust blower. Kami juga mengupayakan untuk meningkatkan produksi karet dengan menerapkan percepatan replanting agar tetap terjaga tingkat produksi karet dengan peningkatan mencapai 5% per tahun, penggunaan tanaman klon kualitas unggul, dan memperpendek masa eksploitasi tanaman dari 25 tahun menjadi 20 tahun. Perusahaan juga menjalin kerjasama dengan pusat penelitian (puslit), seperti Balai Penelitian Karet Getas dan Balai Penelitian Karet Sungai Putih Medan dalam upaya melakukan pemetaan produksi dan mengawal program replanting ke depan sehingga investasi yang ditanam akan lebih terjamin. Sedangkan dalam hal penerapan teknologi dalam proses produksi, kami telah melakukan kerjasama dengan Balai Penelitian Bioteknologi Bogor untuk dapat meningkatkan nilai tambah, misalnya dari skim (limbah dari proses lateks pekat) menjadi rubber block yang memiliki harga 60% lebih tinggi dari harga skim.
Efforts have been taken in order to increase rubber production by spraying sulfur using the dust blower. We also seek ways to increase the rubber production by replanting acceleration to maintain rubber production increase level by 5% per year, superior quality of clone plants usage, and shorten the plants exploitation period from 25 years to 20 years. We also formed a partnership with Research Centers such as the Rubber Research Institute Getas and Indonesian Rubber Research Center Sungei Putih Medan on production mapping and replanting program to secure future investment. Whereas in terms of production technology application process, we conducted cooperation with Indonesian Biotechnology Research Institute for Estate Crops, Bogor to increase added value, for example from skim (waste from concentrated latex process) into rubber block, where its prices up to 60% of skim price.
Meski terjadi penurunan pada produksi karet, terjadi kenaikan biaya produksi dan harga pokok produksi karet yang masing-masing meningkat sebesar 24,67% dan 39,47%. Biaya produksi karet meningkat dari Rp242.331 juta pada tahun 2010 menjadi Rp302.111 juta pada tahun 2011. Sedangkan harga pokok produksi meningkat dari Rp10.086 per kilogram pada tahun 2011 menjadi Rp14.067 per kilogram.
Despite a decline in rubber production, an increase occured on rubber production cost and Cost of Good Sold by 24.67% and 39.47%. The cost of rubber production increased from Rp242,331 million in 2010 to Rp302,111 million in 2011. While production cost increased from Rp10,086 per kilogram in 2011 to Rp14,067 per kilogram.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
74
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Akan tetapi, nilai penjualan komoditas karet pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 24,95% atau meningkat dari Rp674.613 juta pada tahun 2010 menjadi Rp842.962 juta pada tahun 2011. Peningkatan tersebut dikarenakan terjadinya kenaikan pada tingkat harga komoditas karet dari sebesar Rp28.288 per kilogram pada tahun 2010 menjadi Rp41.346 per kilogram pada tahun 2011 atau meningkat sebesar 46,16%, meski terjadi penurunan pada volume penjualan sebagai dampak dari turunnya tingkat produksi.
However, sales value of rubber commodities in 2011 increased by 24.95%, or increased by Rp674,613 million in 2010 to Rp842,962 million in 2011, due to the price level increase by Rp28,288 per kilogram in 2010 to Rp41,346 per kilogram in 2011, an increase of 46.16%, despite a decline in sales volume as a impact of lower production levels.
Hal di atas tentu berdampak pada pendapatan usaha dari perkebunan karet dalam bentuk laba sebelum pajak, yang meningkat dari Rp251.832 juta pada tahun 2010 menjadi Rp360.575 juta pada tahun 2011.
The above certainly create an impact on revenues from rubber plantations in the form of profit before tax increase from Rp251,832 million in 2010 to Rp360,575 million in 2011.
Investasi segmen usaha karet meningkat dari Rp80.021 juta pada tahun 2010 menjadi Rp137.892 juta pada tahun 2011. Peningkatan investasi tersebut disesuaikan dengan kondisi lapangan perkebunan karet untuk meningkatkan produktivitas tanaman karet.
Investment in rubber commodities business segments performed in 2011 increased from Rp80.021 million in 2010 to Rp137.892 million in 2011. The increased investment adjusted to the rubber plantations condition to boost rubber productivity.
Kelapa Sawit
Palm Oil
Area perkebunan kelapa sawit dibagi menjadi dua area yaitu area Tanaman Menghasilkan dan Tanaman Belum Menghasilkan. Area TM kelapa sawit PTPN VIII (Persero) pada tahun seluas 2011 seluas 14.042 hektar atau bertambah seluas 826 hektar dibandingkan dengan luas area TM pada tahun 2010. Sedangkan luas area TBM sawit pada tahun 2011 seluas 3.247 hektar atau berkurang seluas 876 hektar karena telah menjadi area TM.
Palm oil plantation area divided into two areas: the area of Generating Plants and Immature Plants. TM palm area of PTPN VIII (Persero) in 2011 covering an area of 14,042 hectares or increase 826 hectares compare to the TM area in 2010. While TBM palm area in 2011 covering of 3,247 hectares or declining 876 hectares due to TM area.
Produksi Tandan Buah Segar (TBS) pada tahun 2011 sebesar 252,273 ton atau 127,56% dari tahun 2010. Sedangkan produksi Crude Palm Oil (CPO) sebesar 54.806 ton atau 132,12% dari tahun 2010, serta produksi kernel (inti) sebesar 8.990 ton atau 116,24% dari tahun 2010. Tercapainya produksi TBS tersebut merupakan hasil dari adanya optimalisasi penggalian potensi baik di kebun sendiri maupun di kebun plasma yang didukung oleh prasarana angkutan TBS baik jalan produksi maupun angkutannya. Sehingga terjadi peningkatan produktivitas pada produksi TBS dan CPO. Produktivitas TBS pada tahun 2011 adalah sebesar 13.321 Kg/Ha, atau meningkat 1,02% dari produktivitas pada tahun 2010. Sedangkan produktivitas CPO pada tahun 2011 adalah sebesar 3.063 Kg/Ha. atau meningkat 3,2% dari produktivitas pada tahun 2010.
Production of Fresh Fruit Bunches (FFB) in 2011 amounting to 252,273 tons, or 127.56% from 2010. While the production of Crude Palm Oil (CPO) of 54,806 tonnes, or 132.12% from the year 2010, as well as kernel production of 8,990 tons, or 116.24% from 2010. Achievement of FFB production resulted by well potential plantations and plasma transport infrastructures optimization which supported by both FFB and production transports, resulting in productivity increased in FFB production and CPO. TBS productivity in 2011 amounting to 13,321 kg/ ha, or increase 1.02% of productivity in 2010. While the productivity of CPO in 2011 amounting to 3,063 Kg/Ha. an increase of 3.2% of productivity in 2010.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
75
Biaya produksi kelapa sawit meningkat dari Rp176.043 juta pada tahun 2010 menjadi Rp251.698 juta pada tahun 2011 karena terjadi peningkatan produksi kelapa sawit. Akan tetapi, hal serupa juga terjadi pada harga pokok produksi yang juga meningkat dari Rp3.551 per kilogram pada tahun 2010 menjadi Rp3.945 per kilogram pada tahun 2011.
The cost of palm oil production increased from Rp176,043 million in 2010 to Rp251,698 million in 2011 due to an increase in palm oil production. However, a similar thing happen to production cost is also increased from Rp3,551 per kilogram in 2010 to Rp3,945 per kilogram in 2011.
Nilai penjualan CPO dan kernel pada tahun 2011 masingmasing mencapai Rp396.734 juta dan Rp33.928 juta, atau meningkat sebesar 36% dan 9,06% dari tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan adanya kenaikan pada tingkat harga CPO dan kernel di pasaran, yang masing-masing meningkat 7% dan 4% dibanding tahun 2010 atau menjadi Rp7.463 per kilogram dan Rp4.138 per kilogram pada tahun 2011. Hal serupa juga dikarenakan adanya peningkatan pada volume penjualan CPO dan kernel yang masing-masing meningkat 27% dan 5% atau menjadi 53.159 ton dan 8.200 ton pada tahun 2011.
CPO sales value and kernel in 2011 respectively reach Rp396,734 million and Rp33,928 million, an increase of 36% and 9.06% from 2010, due to the increase in CPO price level and kernel, which increased 7% and 4% from the year 2010 or Rp7,463 per kilogram and Rp4,138 per kilogram in 2011 which also due to an increase in volume sales of CPO and kernel respectively increased by 27% and 5% or to 53,159 tons and 8,200 tons in 2011.
Hal di atas tentu berdampak pada peningkatan pada pendapatan usaha dari segmen usaha komoditas kelapa sawit dalam bentuk laba sebelum pajak yang mencapai 245% dibanding tahun 2010. Peningkatan laba sebelum pajak kelapa sawit pada tahun 2011 mencapai Rp75.930 juta, meningkat dari Rp31.031 juta pada tahun 2010.
The above is certainly an impact on the increase in revenues from the palm oil commodity business segment in the form of profit before tax reached 245% over 2010. Increase in profit before tax of palm oil in 2011 reached Rp75,930 million, an increase of Rp31,031 million in 2010.
Investasi pada segmen usaha komoditas kelapa sawit meningkat dari Rp61.082 juta pada tahun 2010 menjadi Rp66.551 juta pada tahun 2011.
Investment in palm oil commodity business segment increased from Rp61,082 million in 2010 to Rp66,551 million in 2011.
Perusahaan akan mengupayakan peningkatan produksi kelapa sawit dengan melakukan peremajaan tanaman tua secara bertahap minimal 4% per tahun dari total area agar tercapai komposisi umur tanaman yang ideal dan menjamin kesinambungan produksi dengan menggunakan tanaman klon kualitas unggul. Selain itu, juga akan dilakukan perluasan area tanam yang berasal dari lahan konversi atau new planting area. Dari segi teknik pengolahan, perusahaan akan melakukan standardisasi setiap stasiun pengolahan, dan membangun pabrik pengolahan baru atau meningkatkan kapasitas pengolahan PKS Kertajaya. Selain itu, perusahaan juga akan melakukan perbaikan infrastruktur jalan yang dapat menunjang pengangkutan hasil produksi kelapa sawit.
We seek ways to increase production of palm oil by rejuvenating old plants in many stages at least 4% per annum of the total area in order to achieve the ideal composition of plants ages and ensure production sustainability by using superior quality clones. In addition, the expansion of planting area will be derived from land conversion or new planting area. In terms of processing techniques, the company will perform the standardization of each processing station, and construct a new processing plant or processing capacity PKS Kertajaya. In addition, the company also will make improvements to road infrastructure that supports the transportation of palm oil production.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
76
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kina
Quinine
Saat ini andalan terakhir pasokan tanaman kina di Indonesia hanya bertumpu pada PTPN VIII (Persero), di kebun Bukitunggul, dengan luas area tanaman kina tahun 2011 seluas 1.842 hektar, jika dibandingkan dengan tahun 2010 luas area tersebut berkurang seluas 475 hektar. Produksi jadi kina pada tahun 2011 sebesar 423 ton atau 136% dari tahun 2010 yang hanya sebesar 179 ton. Tercapainya produksi kina pada tahun 2011 disebabkan adanya perubahan pola panen yang dilakukan untuk meningkatkan produksi juga menjaga kontinuitas produksi. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya produktivitas tanaman kina dalam menghasilkan komoditas kina yang meningkat mencapai 203% dibandingkan tingkat produktivitas pada tahun 2010. Hal serupa juga dapat dilihat dari turunnya biaya produksi dan harga pokok produksi pada tahun 2011, yaitu masingmasing sebesar Rp5.766 juta dan Rp13.630 per kilogram atau turun sebesar 47% dan 78% dibanding pada tahun 2010.
Currently we are the only supplier of quinine in Indonesia, in Bukitunggul plantation, with total planting area in 2011 covered 1,842 hectares, decreased of 475 hectares compare to the year 2010. Quinine production in 2011 amounting to 423 tonnes or 136% from 2010 which only amounting to 179 tons. This achievement caused by a crop patterns changing in order to increasing production and maintain continuity of production. This can be seen from the increased productivity of quinine in producing commodities which increased to 203% compare to the productivity level in 2010. The same thing can be seen from the lower production costs and production cost in 2011, which amounting to Rp5,766 million and Rp13,630 per kilogram, down by 47% and 78% compare to the year 2010.
Meskipun harga jual tahun 2011 berada di bawah tahun 2010, sebesar lebih rendah 9%, tetapi nilai penjualan komoditas kina meningkat sebesar 88% dari Rp5.137 juta pada tahun 2010 menjadi Rp9.668 juta pada tahun 2011. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya volume penjualan hingga mencapai 207% dari tahun 2010 atau sebesar 365 ton pada tahun 2011 dari 176 ton pada tahun 2010.
Although the selling price in 2011 was under the year 2010, amounting to 9% lower, but the value of commodity sales of quinine increased by 88% of Rp5,137 million in 2010 to Rp9,668 million in 2011. That is because the increased volume of sales up to 207% from the year 2010 or around 365 tons in 2011 from 176 tons in 2010.
Akan tetapi, pendapatan usaha dari segmen komoditas kina masih mengalami kerugian, meski kerugian tersebut bisa diminimalisir dibandingkan pada tahun 2010. Kerugian dalam bentuk laba sebelum pajak pada tahun 2011 mencapai Rp(11.314 juta), lebih kecil dibandingkan kerugian saat 2010 yang mencapai Rp(82.319 juta). Hal tersebut dikarenakan meningkatnya nilai penjualan dari komoditas kina pada tahun 2011.
However, revenues from the commodity segment of quinine is still at a disadvantage, although these losses can be minimized compare to the year 2010. Loss in profit before tax in 2011 reached Rp(11,314 million), less than the losses at 2010 reached Rp(82,319 million). That is because the increased value of sales of commodities quinine in 2011.
Investasi pada segmen usaha komoditas kina juga meningkat, yaitu sebesar Rp2.059 juta pada tahun 2011 dari Rp1.527 juta pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 35%.
Investments in quinine commodity business segment also increased, which amounting to Rp2,059 million in 2011 from Rp1,527 million in 2010, an increase of 35%.
Kakao
Cocoa
Sesuai kebijakan manajemen, area TM kakao pada tahun 2011 berkurang sebanyak 474 hektar atau sebesar 60% dari luas area pada tahun 2010. Hal ini disebabkan adanya mutasi area TM ke area lancuran. Produksi kakao pada tahun 2011 adalah sebesar 212 ton atau hanya 68% dari tahun 2010. Tidak tercapainya produksi tersebut disebabkan pengaruh curah hujan dan angin yang tinggi pada semester I tahun 2011 sehingga mengakibatkan proses pembungaan terhambat yang berdampak pada kurang optimalnya perolehan produksi pada semester II tahun 2011. Selain itu, karena sebagian besar tanaman Kakao merupakan
Appropriate management policies, TM cocoa area in 2011 decreased by 474 hectares or 60% of the area in 2010. This is caused by mutations in the TM area to area lancuran. Cocoa production in 2011 amounting to 212 tons or only 68% from 2010. Failure to achieve production is due to the influence of rainfall and high wind in the first half of 2011, resulting in delayed flowering process which affects the acquisition of less optimal production in the second semester of 2011. In addition, because most of the cocoa plant is a plant that old plant maintenance priority only in the potential blocks it and keep going
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
77
Pemasaran hasil produksi kami untuk komoditas teh, minyak sawit dan karet dilakukan melalui Kantor Pemasaran Bersama (PT. PKBN) yang berkedudukan di Jakarta.
Our products' sales, namely tea, palm oil and rubber commodities conducted by our Joint Marketing Office (PT PKBN) based in Jakarta.
tanaman tua sehingga pemeliharaan tanaman diprioritaskan hanya pada blok-blok potensial saja dan menjaga bakal buah dan buah muda agar tidak terkena serangan hama dan penyakit melalui pengendalian hama dan penyakit dengan Early Warning System.
to the young fruit and fruit that is not exposed to pests and diseases through control of pests and diseases with the Early Warning System.
Tingkat produktivitas komoditas kakao pada tahun 2011 meningkat sebesar 47% atau sekitar 450 Kg/Ha. Sedangkan biaya produksi dan harga pokok produksi pada tahun 2011 mengalami penurunan, yaitu sebesar Rp2.195 juta atau 37% lebih rendah dan Rp10.349 atau 7,7% lebih rendah dari tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan penurunan pada tingkat produksi komoditas kakao.
Cocoa productivity levels in 2011 increased by 47% or about 450 Kg/Ha. Meanwhile, production costs and production cost in 2011 decreased, amounting to Rp2,195 million or 37% lower and Rp10,349 or 7.7% lower than in 2010. That is because the decline in cocoa production levels.
Nilai penjualan komoditas kakao mengalami penurunan pada 2011 dari Rp9.040 juta pada tahun 2010 menjadi Rp5.079 juta pada tahun 2011 atau turun sebesar 43,8%. Hal tersebut dikarenakan adanya penurunan pada tingkat harga pada tahun 2011 menjadi Rp23.646 per kilogram atau turun sebesar 17% dari tingkat harga tahun 2010, serta menurunnya volume penjualan kakao mencapai 32% lebih rendah dari tahun 2010 atau sekitar 215 ton.
Cocoa sales value decreased in 2011 from Rp9,040 million in 2010 to Rp5,079 million in 2011, down by 43.8%. This is due to a decrease in the price level in 2011 to Rp23,646 per kilogram, down by 17% of the price level in 2010, and declining sales volume of cocoa to 32% lower than in 2010 or about 215 tons.
Akan tetapi, pendapatan usaha dari segmen usaha komoditas kakao dalam bentuk laba sebelum pajak mengalami peningkatan dan tidak lagi rugi. Laba sebelum pajak komoditas kakao pada tahun 2011 mencapai Rp407 juta, yang sebelumnya rugi sebesar Rp(2.649 juta) pada tahun 2010. Tidak terdapat investasi pada segmen usaha komoditas kokoa pada tahun 2011.
However, revenues from cocoa business segments form as profit before tax has increased and no longer experiencing lost. Cocoa commodity's profit before tax in 2011 reached Rp407 million, previously loss by Rp(2,649 million) in 2010. There are no investment in cocoa commodity business segments in 2011.
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECTS
[2.7]
Pemasaran hasil produksi PTPN VIII (Persero) untuk komoditas teh, minyak sawit dan kakao karet dilakukan melalui Kantor Pemasaran Bersama (PT. PKBN) yang berkedudukan di Jakarta.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
[2.7]
Sales of PTPN VIII (Persero) products for tea, palm oil and rubber commodities conducted by our Joint Marketing Office (PT PKBN) based in Jakarta.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
78
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Komoditi Teh
Tea Commodity
Hasil produksi komoditi teh baik industri hulu maupun hilir masih belum optimal. Keterserapan pasar dari produk industri hilir teh hasil produksi PTPN VIII (Persero) masih belum optimal dikarenakan tidak tercapainya volume penjualan dari produk-produk jadi teh dan kemasan, seperti Walini, Instant Tea, Ready To Drink Walini. Keterlambatan proses produksi di awal tahun merupakan salah satu penyebab dari tidak tercapainya target penjualan pada tahun 2011.
Tea commodity, both upstream and downstream industries production are still not optimal yet. Market absorption of our downstream product is not optimal yet, due to the failured in the sales volume achievement of the finished products and packaging, such as Walini, Instant Tea, Ready To Drink Walini. Delays in the production process at the beginning of the year is one of the causes of sales target in 2011 was not achieved.
Uraian
Satuan Unit
2011 Realisasi
Realisasi RKAP
2010
% RKAP
2010
Komoditi Teh
Description Tea Commodity
Volume Penjualan
Sales volume
Main grade
Ton
35.223
54.607
47.162
65
75
Main grade
Off Grade
Ton
1.173
1.321
2.189
89
54
off Grade
Jumlah
Ton
36.397
55.928
49.351
65
74
Harga Jual Main grade
Total Sales Prices
Rp/Kg
17.561
16.936
15.918
Off Grade
Rp/Kg
8.481
5.907
7.125
Rata-rata
Rp/Kg
17.269
16.675
15.528
104 144 104
110 119 111
Nilai Penjualan
Main grade off Grade Average Sales Value
Main grade
Rp. Jt
618.570
924.810
750.708
67
82
Main grade
Off Grade
Rp. Jt
9.952
7.803
15.597
128
64
off Grade
Jumlah
Rp. Jt
628.523
932.613
766.305
67
82
Industri Hilir
Total Downstream Industry
Volume Penjualan
Sales volume
Walini
Kg
75.427
414.287
64.766
18
116
Walini
Instant Tea
Kg
2.384
16.000
324
15
736
Instant Tea
RTD
Kg
376
7.920
569
5
66
RTD
Non Walini
Kg
2.061.741
2.382.800
2.004.829
87
103
Non Walini
Jumlah
Kg
2.139.928
2.821.007
2.070.488
76
103
Total
Harga Jual
Sales Prices
Walini
Rp/Kg
62.768
93.335
66.356
67
95
Walini
Instant Tea
Rp/Kg
25.397
31.000
39.969
82
64
Instant Tea
RTD
Rp/Kg
3.765.079
3.777.778
4.038.442
100
93
RTD
Non Walini
Rp/Kg
11.709
11.838
10.214
99
115
Non Walini
Rata-rata
Rp/Kg
14.183
Walini
Rp. Jt
4.734
Instant Tea
Rp. Jt
61
34.489
13.082
41
108
4.298
12
110
Walini
13
12
468
Instant Tea
Nilai Penjualan
Average Sales Value
38.668 496
RTD
Rp. Jt
1.415
29.920
2.299
5
62
RTD
Non Walini
Rp. Jt
24.141
28.209
20.477
86
118
Non Walini
Jumlah
Rp. Jt
30.351
97.292
27.086
31
112
Total
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
79
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan penjualan, baik dari industri hulu maupun hilir di antaranya dengan melakukan penjualan grade yang mempunyai harga jual tinggi dan menekan penjualan off grade serta memperbanyak penjualan melalui free sales dengan harapan bisa mendapatkan harga yang relatif lebih tinggi dibandingkan harga lelang.
Some efforts will be taken to increase sales, both upstream and downstream industries, by selling grades that have a higher selling price and pressing off grade sales and increase sales through free sales to exceed higher price than the auction price.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan serapan pasar dari produk-produk teh jadi dan kemasan antara lain melalui kegiatan promosi, perluasan pemasaran dan melakukan segmentasi pasar dengan menggunakan Sub Distributor Lokal, penambahan tenaga sales force, penambahan outlet, pengembangan jaringan distribusi melalui kerjasama dengan pasar tradisional dan modern, kerjasama dengan mitra strategis, serta mengikuti exhibition dan demo store yang diselenggarakan di kota-kota besar. Hal tersebut juga ditunjang dengan pembentukan unit usaha industri hilir yang bertanggung jawab mulai dari produksi sampai pemasaran produk-produk dari industri hilir teh. Sedangkan untuk ready to drink melibatkan konsultan pemasaran yang telah berpengalaman. Akan tetapi seluruh upaya tersebut perlu didukung dengan mengoptimalkan kapasitas produksi industri hilir teh terlebih dahulu.
In addition, efforts are being taken to increase the market uptake of the finished products and packaging such as promotion, market expansion and market segments using the Sub Local Distributor, the addition of sales force, the addition of outlets, development of distribution networks through collaboration with traditional and the modern market, cooperation with strategic partners, as well as following the exhibition and demo stores held in major cities. It is also supported by the establishment of downstream industries business unit is responsible ranging from production to marketing products from the downstream industry of tea. As for the drinks ready to drink involving an experienced marketing consultant. However, it should advance to optimize the production capacity of the downstream industry of tea.
Salah satu strategi pemanfaatan dari perkebunan teh sebagai bentuk diversifikasi pemasaran produk adalah dengan membuat unit usaha agrowisata perkebunan teh, dimana nilai penjualan dari unit usaha agrowisata pada tahun 2011 lebih tinggi dari saat tahun 2010, yaitu mencapai Rp11.870 juta atau meningkat sebesar 17% dari tahun 2010. Pemanfaatan perkebunan sebagai sarana pariwisata ini tentu dapat mengurangi beban pemeliharaan perkebunan teh sehingga tercipta sumber pendapatan lain dari komoditi teh yang berbentuk intangible.
As a form of marketing products diversification is by utilizing tea plantation also as the agrotourism business unit, where the sales value of agrotourism business unit in 2011 is higher than the year 2010, which amounting to Rp11,870 million or increasing by 17% of 2010. Plantation utilization as agrotourism also reduce our tea plantations maintenance cost and create another source of income in the form of intangible commodity.
Komoditas Non-Teh
Non Tea Commodities
Kontribusi pendapatan usaha dari komoditas non-teh terus meningkat tiap tahunnya. Selain itu, nilai penjualan yang besar dari beberapa komoditas non teh, seperti karet dan kelapa sawit, terus menjadi andalan perusahaan dalam meningkatkan laba perusahaan sedangkan kontribusi dari komoditi teh mengalami penurunan tiap tahunnya. Oleh karena itu, pengembangan strategi penjualan dari komoditas non-teh perlu untuk terus dapat ditingkatkan dengan pertimbangan hal-hal di atas.
Revenue contribution from non tea commodities increasing each year. In addition, the sales value of non tea commodities, such as rubber and palm oil, continues increasing company's profit and become our mainstay, since the contribution of tea commodity continues to decrease each year. Therefore, strategic sales development of non tea commodities need to be enhanced by taking into account the above considerations.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
80
Ikhtisar Highlights
Uraian (Dalam Ton)
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
2011 Realisasi
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Realisasi RKAP
2010
% RKAP
2010
Produksi Jadi Non Teh
Production of non tea
Karet Sendiri
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
rubber 15.574
18.208
21.245
86
73
Own Production
5.903
5.294
2.780
112
212
Purchases
21.477
23.502
24.026
91
89
Total
Sendiri
43.011
41.771
36.083
103
119
Own Production
Pembelian
11.795
5.390
5.760
219
205
Purchases
Jumlah
54.806
47.161
41.843
116
131
Pembelian Jumlah CPO
CPO
Kernel Sendiri
Total Kernel
7.184
7.422
6.768
97
106
Own Production Purchases
Pembelian
1.806
1.095
966
165
187
Jumlah
8.990
8.517
7.734
106
116
Total
423
96
179
441
237
Total
Kina Kakao Sendiri
Cocoq 143
126
242
114
59
Own Production
69
147
69
47
100
Purchases
212
273
311
78
68
Total
Karet
842.962
621.745
674.613
136
125
Rubber
CPO
396.734
306.547
291.745
129
136
CPO
Pembelian Jumlah Nilai Penjualan Non Teh
Kernel
Sales value of non tea
33.928
26.403
31.109
129
109
Kernel
Kina
9.668
2.304
5.137
420
188
Quinine
Kakao
5.079
6.732
9.040
75
56
Cocoa
1.011.645
134
127
Jumlah
1.288.371
963.731
Harga Jual Non Teh Karet
Total Non Tea Sale Prices
41.346
26.455
28.288
156
146
Rubber
CPO
7.463
6.500
6.971
115
107
CPO
Kernel
4.138
3.100
3.976
133
104
Kernel
Kina
26.495
24.000
29.106
110
91
Quinine
Kakao
23.646
24.660
28.458
96
83
Cocoa
Karet
20.388
23.502
23.848
87
85
Rubber
CPO
53.159
47.161
41.850
113
127
CPO
Volume Penjualan Non Teh
Kernel
Non Tea Sales Volume
8.200
8.517
7.825
96
105
Kernel
Kina
365
96
176
380
207
Quinine
Kakao
215
273
318
79
68
Cocoa
Strategi dalam meningkatkan penjualan dari komoditas non-teh diantaranya adalah dengan melakukan penetrasi ke pasar-pasar baru, serta dengan tetap memelihara pasokan ke pasar-pasar tradisional, yang dilakukan melalui direct selling. Selain itu, dilakukan peningkatan daya saing melalui peningkatan volume penjualan yang memiliki harga jual premium dan serapan pasar yang tinggi agar nilai penjualan dari komoditas non-teh dapat meningkat. Untuk dapat meningkatkan penjualan di
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Strategies to increase sales of non-commodities such is to do the penetrating new markets, and by continuing to maintain supplies to traditional markets, which is done through direct selling. In addition, do increase competitiveness through increased sales volume that has a price premium and high market uptake in order to value non-sale of the commodity can be increased. To be able to increase sales in international markets through exports, made of tender products such as palm
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
81
pasar internasional melalui ekspor, dilakukan tender atau lelang ekspor pada produk seperti CPO agar dapat tercipta peluang ekspor di pasar internasional.
oil exports in order to create export opportunities in international markets.
PROSPEK USAHA
PROSPECTS
Perusahaan memiliki prospek kedepan yang sangat baik, ditunjang antara lain oleh beberapa produk unggulan sebagai berikut :
The Company has excellent future prospects, supported by some excellent products as follows:
Komoditi teh
Commodities Tea
Teh merupakan produk unggulan Indonesia yang sudah diakui dunia, yang juga diakui karena tingginya tingkat katekin (sebagai anti oksidan) dibandingkan dengan teh negera lain. Indonesia termasuk peringkat enam besar dunia produsen teh setelah Vietnam, India, Tiongkok, Srilanka, dan Kenya.
Indonesia tea is an excellent product that has been recognized by worldwide, for its high levels of catechins (as anti-oxidants) than other country. Indonesia is ranked the world's six major tea producer after Vietnam, India, China, Sri Lanka, and Kenya.
Tingkat produksi teh Indonesia tiap tahunnya berkisar antara 120.000 ton sampai 140.00 ton tiap tahunnya, dengan 90.000 ton sampai 100.000 ton di antaranya untuk kegiatan ekspor dan menyumbangkan devisa negara hingga US$ 110 juta per tahun. Tingkat produksi teh nasional pada tahun 2010 mencapai 129.20 ton, atau memenuhi 3,1% dari total produksi dunia. Tingkat produksi teh dunia dalam kurun waktu 13 tahun terus mengalami peningkatan, pada tahun 1998 tingkat produksi teh dunia mencapai 3.026.000 ton dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 4.126.000 ton. Sedangkan tingkat produksi teh nasional terus mengalami penurunan, yaitu dari 166.800 ton pada tahun 1998 menjadi 129.200 ton pada tahun 2010.
Indonesia tea production levels each year ranged from 120,000 tons to 140.00 tons per year, with 90,000 tons to 100,000 tons of exports and contribute to foreign exchange up to U.S. $ 110 million per year. The level of national production in 2010 reached 129.20 tons, or meet the 3.1% of total world production. The world's production levels over the next 13 years continued to increase, in 1998 the production reached 3.026 million tons of the world and in 2010 increased to 4.126 million tonnes. While the national production levels continue to decline, from 166 800 tonnes in 1998 to 129 200 tonnes in 2010.
Bila dibandingkan dengan tingkat konsumsi teh dunia, maka tingkat produksi teh nasional hanya mencakup 3,25%. Permintaan pasar diprediksi terus bertambah karena tingkat konsumsi teh dunia cenderung meningkat dengan variasi penyajian dan olahan produk minuman teh. Bahkan teh tidak hanya sebagai minuman, namun belakangan teh juga dimanfaatkan untuk herbal dan kecantikan. Dengan nilai ekspor komoditi teh yang berkisar 90.000 ton sampai 100.000 ton tiap tahunnya, mengindikasikan bahwa keterserapan produk teh di dalam negeri terus mengalami penurunan. Konsumsi teh penduduk Indonesia 330 gram per kapita per tahun, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan konsumsi negaranegara produsen lainnya. Apabila tingkat konsumsi teh penduduk Indonesia per kapita dapat tingkatkan, bisa menjadi pasar yang potensial. Industri teh nasional juga berperan dalam menyerap tenaga kerja hingga 320.000 pekerja dan mampu memberikan penghidupan bagi kurang lebih 1,3 juta jiwa.
Compare to the world consumption level, the national production level only covers 3.25%. Predicted market demand will be growing continously because of the level of world tea consumption tended to increase with the variation of the presentation and processing tea products. Even the tea is not just a beverage, but the latter is also used for herbal and beauty. With the value of commodity exports in the range of 90,000 tonnes to 100,000 tonnes every year, indicating that the absorption of products in the country continue to decline. Consumption of the population of Indonesia 330 grams per capita per year, much lower when compare with the consumption of other producer countries. If the level of tea consumption per capita of Indonesia's population could increase, could be a potential market. Industry also plays a role in the national employment to 320 000 workers and is able to provide a livelihood for more than 1.3 million people.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
82
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Selain itu, keberadaan perkebunan teh juga dapat mencegah terjadinya erosi dan banjir, serta fungsi hidrologi lainnya karena lokasi perkebunan teh yang banyak berada di daerah pegunungan. Tanaman teh juga dapat menyerap CO2 dan dapat mengurangi dampak dari pemanasan global. Selain itu, perkebunan teh juga dapat dijadikan sebagai sarana agrowisata dengan nuansa alam dan iklim yang menyejukan dan indah, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi dari pemanfaatan selain produksi komoditi teh.
In addition, the existence of tea plantation can also prevent erosion and flood, as well as other hydrologic functions due to its location in the mountainous areas. Tea plants also absorb CO2 and have the ability to reduce the global warming impact. In addition, tea plantation can also used as agro-tourism due to its shades of nature and beautiful climate, thus increasing the economic value of tea commodity production utilization.
Kondisi geografis tanah Jawa Barat yang subur sangat mendukung perkembangan usaha perkebunan teh. Pada tahun 1936 tercatat lebih dari 293 perkebunan teh di Indonesia, 247 perkebunan di antaranya berada di Jabar. Setiap tahun 80% dari produksi teh nasional berasal dari provinsi Jawa Barat, hal ini disebabkan perkebunan terbesar di Indonesia berada di Jawa Barat dengan luas area 70% dari area perkebunan teh di Indonesia. Dalam 10 tahun terakhir, agrobisnis teh mengalami penurunan luas area dan volume produksi tiap tahunnya. Penurunan produksi terjadi karena konversi lahan teh ke lahan sawit dan sayuran. Luas area tanam juga turun dari 157.000 hektar tahun 1998 menjadi 124.400 hektar tahun 2010.
The West Java's fertile lands geographical conditions have been giving great contribution to the development of tea plantation. In 1936 as many 293 tea plantations recorded in Indonesia, 247 of whom were located in West Java. Each year around 80% of the national tea production comes from West Java province, which is 70% of the total tea plantation area in Indonesia. In the past 10 years, agribusiness tea experiencing a decreased in plantations area and volume of production each year, due to the conversion to palm and vegetable plantations. Planting area decreased from 157,000 hectares in 1998 to 124,400 hectares in 2010.
PTPN VIII (Persero) merupakan salah satu perusahaan perkebunan teh yang mencakup di enam (6) kabupaten di provinsi Jawa Barat dan Banten. Dengan luas area tersebut PTPN VIII (Persero), merupakan salah satu produsen teh yang memberikan konstribusi signifikan terhadap produksi teh nasional.
PTPN VIII (Persero) is one of the largest tea plantations located in six (6) districts in West Java and Banten provinces, which give significant contribution for national tea production.
Pengembangan komoditi teh PTPN VIII (Persero) lebih berkonsentrasi pada strategi intensifikasi dan strategi vertikal. Strategi intensifikasi meliputi optimalisasi teknologi dan metode baru dalam meningkatkan produktivitas tanaman dan kualitas bahan baku panen. Selain itu, untuk memperkuat posisi tawar komoditi teh, maka dibentuk Forum Teh Nusantara dan membuat terobosan pasar bekerjasama dengan produsen teh PTPN dan PT. PKBN. Tujuan strategi tersebut adalah dalam rangka meningkatkan volume penjualan dan harga jual teh.
Tea commodity's development of PTPN VIII (Persero) focusing on intensification and vertical strategy. Intensification strategies include optimization of new technology and methods in increasing crops productivity and quality of raw materials harvested. In addition, to strengthen the bargaining position of tea commodity, we have join with Forum Teh Nusantara and making market breakthrough among PTPNs' tea producers and PT. PKBN. The strategic objective is to increase sales volume and sales price.
Selain itu, strategi lain yang dikembangkan adalah pembentukan klaster teh bersama antara PTPN IV, PTPN VI, PTPN IX, PTPN XII dan RNI yang menyepakati kerja sama riset dari masing-masing PTPN dengan dana riset sebesar 3% dari total penjualan; dan kerja sama pembukaan trading house di Dubai. Namun untuk implementasinya baru trading house yang telah terlaksana.
In addition, we also developed other strategies by forming a tea's cluster among PTPN IV, PTPN VI, PTPN IX, PTPN XII and RNI which agreed a cooperative research of each PTPN with research funding amounting to 3% of total sales; and the opening of trading house in Dubai. Only trading house has been implemented.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
83
Sedangkan strategi yang bersifat vertikal merupakan strategi membangun industri hilir teh. Pengembangan industri hilir teh berupa teh celup antara lain melalui perluasan jaringan distribusi. Di sisi lain, pengembangan produk teh instan juga dilakukan karena memiliki peluang pasar yang luas baik untuk minuman, farmasi, maupun kosmetik. Demikian juga dengan pengembangan minuman teh siap saji (ready to drink) didasarkan pada pangsa pasar produk minuman yang masih terbuka, sehingga diharapkan memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Meanwhile vertical strategy is a strategy to build downstream industry of tea. Downstream industry of tea development in the form of dye tea conducted through expanding distribution network. In addition, we also develop instant tea products since its broader market opportunity for beverage, pharmaceutical, and cosmetics. Similarly to the development of the ready to drink tea which conducted based on the open market share of beverage products since it could give value added to the company.
Komoditas Non Teh
Non Tea Commodities
Selain produk teh, PTPN VIII (Persero) mempunyai komoditas unggulan lain, antara lain karet, kelapa sawit, kakao, dan kina.
In addition to tea products, PTPN VIII (Persero) has other commodities, including rubber, palm oil, Cocoa, and quinine.
Karet
Rubber
Kawasan penghasil karet terbesar adalah Asia Tenggara dengan menempatkan Indonesia sebagai penghasil karet terbesar kedua setelah Thailand. Namun Indonesia diperkirakan mampu menjadi penghasil karet terbesar pada tahun 2020, dengan tingkat produksi 1,9 juta ton per tahun dan tingkat pertumbuhan 9% per tahun. Pada tahun 2010, produksi karet alam Indonesia mencapai 2,4 juta ton, di bawah produksi Thailand yang berhasil memproduksi karet alam hingga mencapai 3,1 juta ton. Secara luas area, Indonesia merupakan negara dengan luas kebun karet terbesar di dunia, yakni mencapai 3,4 juta hektar pada tahun 2009, mengungguli luas area perkebunan karet di Thailand dan Malaysia.
Indonesia is the second largest rubber producer after Thailand in Southeast Asia region which knowns as the largest rubber producer. However, Indonesia is expected to be the largest in 2020, with production levels of 1.9 million tons per year and growth rate of 9% per year. In 2010, Indonesia's natural rubber production reached 2.4 million tons, under Thailand's by 3.1 million tons. Indonesia is the world's largest area of rubber plantation by 3.4 million hectares in 2009, outperformed the rubber plantations area in Thailand and Malaysia.
Kebutuhan ekspor karet saat ini mencapai sekitar 70%. Jumlah tersebut mengindikasikan bahwa karet indonesia sudah mendapat pengakuan konsumen internasional sehingga ke depan semakin memudahkan untuk pemasaran.
The rubber's exports market currently reached 70%, which indicates that Indonesia's rubber has been receive international consumer recognition and give easier future marketing.
Permintaan karet di pasar juga cenderung meningkat. Potensi peningkatan konsumsi karet dalam negeri salah satunya dipicu oleh adanya kenaikan permintaan dari industri ban motor. Lebih dari 45% permintaan karet alam dunia datang dari Cina, India, dan Malaysia, yang merupakan tiga negara dengan konsumsi karet terbesar adalah Association of Natural Rubber Producing Country (ANRPC). Namun di sisi lain, supply dari negara-negara yang tergabung dalam ANRPC naik sebesar 6,2% di tahun 2010, dari 8.821 ton di tahun 2009 menjadi 9.367 ton di tahun 2010. Hal ini menunjukan bahwa selain tergantung dari pertumbuhan industri lain seperti ban kendaraan, permintaan akan komoditas karet juga sangat dipengaruhi oleh demand-supply negara pengimpor dan negaranegara produsen lainnya.
Rubber demand also tends to increase. Potential increase in domestic consumption triggered by the increasing demand from the motorcycle tire industry. More than 45% of the world's natural rubber demand coming from China, India, and Malaysia, which is the third largest rubber consumption country in the Association of Natural Rubber Producing Country (ANRPC). In addition, the supply of the ANRPC's countries rise by 6.2% in 2010, from 8,821 tonnes in 2009 to 9,367 tonnes in 2010. The figures shows though vehicle tires industry experiencing great progress, rubber demand also influenced by importer's demandsupply cycle and other producer countries.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
84
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Untuk arah pengembangan komoditas karet, PTPN VIII (Persero) lebih berkonsentrasi pada intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi komoditas karet lebih diprioritaskan pada optimalisasi potensi tanaman melalui penggunaan teknologi panen/penyadapan dan penggunaan klon unggul sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman karet. Ekstensifikasi dilakukan dengan perluasan tanaman karet pada area cadangan dan mengkonversi komoditas lain.
Rubber commodities development by PTPN VIII (Persero) conducted by concentrated on the intensification and extensification. Intensification of rubber prioritize on optimization of the potential crop yields through the use of technology/tapping and high quality clones usages which is expected to increase rubber's production and productivity. Meanwhile extensification carried out by rubber plantations expansion to reserves area and convert other commodities areas.
Selain itu, akan dilakukan pula pengembangan industri hilir karet, khususnya untuk industri ban sepeda motor, yang dibangun dengan pola konsorsium PTPN penghasil karet dan PT. RNI.
In addition downstream rubber industry development currently being plan, especially for motorcycle tire industry, which built by a consortium of PTPN's rubber producer and PT. RNI.
Kelapa Sawit
Palm Oil
Minyak sawit dan Inti sawit merupakan bahan baku industri untuk menghasilkan minyak goreng. Selain itu, mencermati kebutuhan energi alternatif menggantikan minyak bumi/energi fosil yang salah satu pilihan terbaik adalah minyak sawit menjadikan produk kelapa sawit semakin menarik.
Palm kernel and palm oil industry is the raw material to produce cooking oil. In addition palm oil also known as the best alternative energy for replacing petroleum/fossil energy which make palm oil products more attractive.
Industri kelapa sawit masih merupakan andalan sektor perkebunan pada tahun-tahun mendatang. Selama lima tahun terakhir (2005-2010), komoditas kelapa sawit memberikan konstribusi terbesar bagi sektor perkebunan dibandingkan komoditas lainnya. Pada tahun 2005 produksi kelapa sawit nasional sebanyak 11,86 juta ton, namun pada 2010 meningkat menjadi 22 juta ton, begitu juga luas area pertanaman naik dari 5,45 juta hektar menjadi 7,8 juta hektar Produktivitas tanaman sawit juga meningkat dari 2,83 ton menjadi 3,56 ton/ha.
The palm oil industry have become the mainstay of plantation sector in the coming years. Over the last five years (2005-2010), palm oil provides the greatest contribution to the plantation sector compare to other commodities. In 2005 the national production of palm oil as much as 11.86 million tons, and in 2010 increased to 22 million tons, as well as plantation area increased from 5.45 million hectares to 7.8 million hectares, palm oil productivity has increased from 2.83 tons to 3.56 tons/ha.
Permintaan terhadap komoditas kelapa sawit, baik di tingkat regional maupun dunia cenderung meningkat. Pasar minyak kelapa sawit mentah atau CPO juga semakin menjanjikan seiring dengan pemulihan ekonomi dunia. Industri sawit Indonesia tercatat menjadi pemasok CPO terbesar di dunia dengan total produksi sekitar 22 juta ton (45% dari pangsa pasar dunia) dan delapan juta ton diantaranya diekspor dalam bentuk CPO, 6,5 juta ton diekspor dalam bentuk minyak goreng dan produk turunannya, sisanya untuk memenuhi konsumsi dalam negeri. Selisih permintaan dan produksi mencapai 500 ribu ton hingga satu juta ton per tahun, dengan permintaan per tahun antara lima juta ton hingga 5,5 juta ton. Kenaikan produksi CPO diperkirakan akan terus bertambah 2,6 juta ton tiap tahunnya. Data Oil World melaporkan konsumsi minyak dan lemak dunia akan mencapai 169 juta ton. Dari
Palm oil commodities demand both in the region and the world is likely to increase. Crude palm oil or known as CPO market is also more promising as the world economic recovery. Indonesia is the world's largest supplier of crude palm oil with total production reached 22 million tonnes (45% of world market share) with eight million tonnes exported in the form of CPO, 6.5 million tonnes exported in the form of cooking oil and its derivatives, and the leave the rest to fulfill domestic consumption. The excess demand and production reached 500 thousand tons to one million tons per year, with annual demand of five million tonnes to 5.5 million tonnes. The increase in CPO production is expected to continue to grow 2.6 million tonnes per year. World Oil's Data reported world consumption of oils and fats will reach 169 million tons.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
85
total kebutuhan tersebut, minyak sawit dapat memenuhi konsumsi mencapai 27,2% atau 45,9 juta ton. Hal ini tidak terlepas dari peran minyak sawit dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dunia yang setiap tahun jumlahnya terus meningkat.
Of the total requirement, palm oil consumption reached 27.2% or 45.9 million tonnes, due to the increasing world's food demands annualy.
Sejalan dengan kecenderungan permintaan CPO yang terus meningkat, pengembangan komoditas kelapa sawit PTPN VIII (Persero) berkonsentrasi pada intensifikasi melalui optimalisasi pabrik CPO dengan penambahan kapasitas oleh pabrik existing dan pembangunan PKS II.
In line with the CPO's increasing demands trend, palm oil commodity development by PTPN VIII (Persero) conducted by intensification throgh optimizing CPO's factory and add install capacity to the existing factory and build another factory.
Dengan besarnya potensi pasar tersebut, PTPN VIII berupaya untuk meningkat produksi dengan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS-II) Cikasungka kapasitas 30 ton TBS/jam dan peningkatan kapasitas di PKS I Kertajaya dari 30 ton TBS/jam menjadi 60 ton TBS/jam.
With the huge market potential, the PTPN VIII sought to increase production with the construction of Palm Oil Factory (PKS-II) Cikasungka capacity of 30 tonnes FFB/hr capacity at MCC I Kertajaya of 30 tonnes FFB/hour to 60 tons FFB/hour.
Selain itu, kami juga merencanakan pembangunan pabrik olein untuk memberikan nilai tambah bagi industri sawit, serta rencana pembentukan cluster sawit, pembangunan pabrik pupuk, pembangunan pembangkit listrik, pembangunan pabrik bio diesel dan pembangunan kebun kelapa sawit bersama di Sulawesi, Kalimantan dan Papua dengan total luas 305.000 ha yang terdistribusi sebagai berikut: PTPN III (20.000 ha), PTPN IV (20.000 ha), PTPN V (20.000 ha), PTPN VI (50.000 ha), PTPN VII (25.000 ha), PTPN VIII (100.000 ha), PTPN XIII (50.000 ha), RNI (20.000 ha).
In addition, we also plans to build olein factory to provide added value to the palm oil industry, and form palm oil cluster, fertilizer factory, power plant, bio diesel plant construction and development of palm oil plantations in Sulawesi, Kalimantan and Papua, with a total area of 305 000 ha which distributed as follows: PTPN III (20,000 ha), PTPN IV (20,000 ha), PTPN V (20,000 ha), PTPN VI (50,000 ha), PTPN VII (25,000 ha), PTPN VIII (100,000 ha), PTPN XIII (50,000 ha), RNI (20,000 ha).
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
86
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kina
Quinine
Kulit kina merupakan bahan baku obat penyakit malaria dan penyakit jantung. Di samping sebagai bahan obat, kina juga digunakan sebagai bahan baku kosmetik, minuman penyegar, dan industri penyamakan.
Qunine skin is the raw material for anti malaria medicine and heart disease. In addition, as a medicine ingredient, quinine is also used as raw material for cosmetics, beverages, and tanning industries.
Perkiraan kebutuhan garam kina dunia saat ini sekitar 550 ton hingga 600 ton per tahun, yang dipasok dari delapan (8) pabrik, yaitu satu di Jerman, satu di Afrika, dua di Indonesia, dua di India, satu di Perancis, dan satu di Belgia. Sedangkan kebutuhan pasokan kulit kina dunia mencapai 18.000 ton per tahun.
The world's quinine salt demands currently about 550 tons to 600 tons per year, supplied from eight (8) factory, one in Germany, one in Africa, two in Indonesia, two in India, one in France, and one in Belgium. While the world quinine skin demands reaches 18,000 tons per year.
Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang memiliki perkebunan dan pabrik pengolahan kina yang lokasinya berdekatan. Saat ini andalan pasokan tanaman kina di Indonesia bertumpu pada PTPN VIII (Persero). Sejak 1994, PTPN VIII (Persero) merupakan produsen kina terbesar nasional, di samping teh.
Indonesia is the only country in the world with integrated quinine plantations and processing plants. Current mainstay of quinine supplies in Indonesia based on PTPN VIII (Persero). Since 1994, PTPN VIII (Persero) has become the national's biggest producer of quinine, besides tea.
Prospek agribisnis kulit kina sangat cerah, dan permintaan pasar internasional pun semakin meningkat tetapi belum bisa terpenuhi. Dengan mengingat mutu kina Indonesia yang sangat prima, perkebunan kina PTPN VIII (Persero) akan menjadi sektor agribisnis yang diperhitungkan.
Quinine skin's has bright prospect, and international market demand is increasing but not fulfilled yet. By considering the quality of Indonesia's prime quinine, qunine plantations of PTPN VIII (Persero) will be the agribusiness sector are taken into account.
Indonesia memiliki peluang untuk kembali menjadi pemasok terbesar kulit kina dunia, mengingat saat ini pasokan kulit kina dari luar negeri (Republik Demokratik Kongo) semakin terancam habis dikarenakan penebangan besar-besaran dan terserang kanker batang, dimana kulit kina berangkal yang diperoleh dari Kongo semakin kecil dan tipis dengan kualitas kadar rendah, yaitu berkisar antara 4% sampai dengan 4,5%. Kemungkinan besar juga pasokan kulit kina dari Kongo akan semakin berkurang pada tahun-tahun mendatang.
Indonesia has the opportunity to become the world's largest supplier of quinine skin, since the dropping supply of quinine skin from abroad (the DRC) due to the massive ilegal logging and esophageal cancer, where the quinine skin derived from Kongo gets smaller and thin with low quality which is 4% to 4.5%. Likely quinine skin supplies from the Congo will decrease in coming years.
Untuk itu, strategi yang dilakukan oleh PTPN VIII (Persero) untuk pengembangan komoditas kina adalah dengan intensifikasi yaitu melalui peningkatan produksi dan produktivitas lahan melalui optimalisasi area tanaman serta pengoptimalan kapasitas pabrik.
Therefor, the strategy undertaken by PTPN VIII (Persero) for the development of quinine is the intensification of commodity that is through increased production and land productivity through optimalization of crops area and optimalization of plant capacity.
Kakao
Cocoa
Indonesia adalah produsen kakao terbesar ketiga dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Kakao dapat menghasilkan berbagai produk turunan seperti biji kakao yang dapat menghasilkan cocoa butter dan cake. Area kakao secara berangsur-angsur akan dihapuskan dan dikonversi menjadi area komoditas karet.
Indonesia is the world's third largest cocoa producer after Ivory Coast and Ghana. Cocoa can be generate into many derivative products such as cocoa beans to produce cocoa butter and cake.Area cocoa gradually be eliminated and converted into commodities area.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
87
Unit Non Kebun
Non Plantations Unit
Selain segmen usaha perkebunan, kami juga telah melakukan bentuk diversifikasi usaha melalui pengembangan unit usaha agrowisata dan rumah sakit. Pengembangan unit usaha rumah sakit telah berlangsung dan berlokasi di Subang, Jawa Barat. Per Februari 2012, unit usaha rumah sakit telah ditutup dan membentuk perusahaan sendiri dengan nama PT. Agro Medika Nusantara.
In addition to the plantation business segments, PTPN VIII (Persero) also diversified business in the form of hospitals units, and agrotourism. Development of hospital unit located in Subang, West Java. As of February 2012, the hospital unit have been spin off and become subsidiary company of PTPN VIII (Persero) called PT. Agro Medika Nusantara.
Pengembangan agrowisata juga telah dilakukan di Gunung Mas, Goalpara, Ciater, Malabar, dan Rancabali. Selanjutnya direncanakan unit usaha agrowisata akan ditingkatkan dengan meningkatkan product offering antara lain camping ground, flying fox, horseback, helipad, penambahan VIP room, convention hall, mini zoo, fasilitas downhill, freeride dan cross country track. Namun implementasi yang dilaksanakan baru flying fox, camping ground, horseback dan penambahan kamar serta rumah kayu/bambu.
Agrotourism development also conducted in Gunung Mas, Goalpara, Ciater, Malabar, and Rancabali. The next planned agrotourism business unit will be increased by increasing the product offering such as camping ground, flying fox, horseback, helipad, the addition of the VIP room, convention hall, mini zoo, the facility downhill, freeride and cross country track. But, there are just flying fox, camping ground, horseback and the addition of rooms and houses of wood/bamboo have been implemented.
Selain itu juga direncanakan pembangunan rest area di dua sisi jalan tol Cipularang yang dihubungkan dengan jembatan penyeberangan dan pembangunan resort area berupa kawasan wisata terpadu antara kawasan wisata alam, wisata pendidikan, hunian, perkantoran, RS internasional, pusat hiburan, olahraga dan bisnis. Namun, implementasi kedua rencana tersebut belum berjalan.
We also planned to build rest areas on both sides of the Cipularang highway which connected by pedestrian bridges and the construction of an integrated resort area which consist of nature tourism, education tourism, housing, offices, international hospitals, entertainment center, sports center and business center. However, its implementation has not been conducted yet.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
88
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Analisis manajemen perusahaan
corporate management analysis Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
89
Kami mencurahkan segenap sumber daya untuk meningkatkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara berkesinambungan. Untuk itu, Kami menerapkan kebijakan konversi kebijakan akuntasi pada pelaporan keuangan ke sistem pelaporan keuangan berdasarkan sistem International Financial Report Standard (IFRS), sehingga laporan keuangan disajikan dalam format sesuai PSAK revisi terbaru berbasiskan IFRS. We devotes our best resources to improve our internal control over financial reporting sustainability. Therefor, we have implemented conversion accounting policies on our financial reporting system based on the financial reporting system International Financial Report Standards (IFRS), our financial statements have been presented in accordance with the Indonesian GAAP format based on the IFRS latest revision. PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
90
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
TINJAUAN DAN PROSPEK OPERASI DAN KEUANGAN
REVIEW AND PROSPECTS OF OPERATIONS AND FINANCIAL
Pembahasan dan analisis berikut mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2011 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan Konsolidasian ini disajikan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia yang dalam beberapa hal berbeda dengan International Financial Reporting Standard (IFRS). Lihat Catatan 42 Laporan Keuangan Konsolidasian untuk penyesuaian dengan IFRS.
The following discussion and analysis refers to the Company's Consolidated Financial Statements for the years ended December 31, 2010 and 2011 presented in this Annual Report. These Consolidated Financial Statements presented based on the Indonesia Financial Accounting Standards (GAAP) which in some cases were different from the International Financial Reporting Standards (IFRS). See Note 42 to Consolidated Financial Statements for the adjustments to the IFRS.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Comprehensive Consolidated Income Statements
(dalam juta rupiah)
(in million rupiah)
Tahun yang berakhir 31 Desember, Years ended December 31st, 2007*
2008*
2009*
2010
2011
503.557
519.527
560.116
612.942
742.020
Total Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.111.280
1.253.487
1.384.092
1.552.772
1.791.506
Total Noncurrent Assets
Jumlah Aset
Jumlah Aset Lancar
1.614.837
1.773.015
1.944.208
2.165.714
2.533.526
TOTAL ASSETS
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
438.972
599.152
792.040
679.059
663.134
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
440.249
384.113
305.337
528.779
732.050
Total Noncurrent Liabilities
Jumlah Liabilitas
879.221
983.265
1.097.377
1.207.838
1.395.184
Total Liabilities
JUMLAH EKUITAS
735.617
789.750
846.831
957.875
1.138.342
Total Equity
64.585
(79.625)
(231.924)
(66.117)
78.886
Net Working Capital
264
705
(832)
(485)
367
Non-controling interests
Modal Kerja Bersih Kepentingan non pengendali
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Dalam Juta Rupiah Kecuali Laba Bersih Per Saham Dasar Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk dalam Rupiah)
PENJUALAN BERSIH
Comprehensive Consolidated Income Statements
Tahun yang berakhir 31 Desember, Years ended December 31st, 2007*)+
2008*)+
2009*)+
2010
2011
(in million rupiah except for the basic earnings for share in Rupiah)
1.340.267
1.698.406
1.695.802
1.949.944
2.081.881
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
980.826
1.157.603
1.225.567
1.104.044
1.106.404
COST OF GOODS SOLD
LABA KOTOR
359.441
540.803
470.235
845.900
975.478
BEBAN USAHA Pemasaran dan penjualan
GROSS PROFIT EXPENSES FROM OPERATIONS Marketing and selling expenses
(41.925)
(48.269)
(46.546)
(54.368)
(61.908)
LABA OPERASI
112.554
148.622
139.252
188.106
337.685
INCOME FROM OPERATIONS
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
122.368
126.969
127.062
179.648
327.331
INCOME BEFORE INCOME TAX
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
83.627
87.111
89.180
132.439
229.344
NET INCOME FOR THE YEAR
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF PERIODE BERJALAN
83,627
87,111
89,334
132,647
223,888
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali Jumlah LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: 83,363
86,406
90,166
133,133
223,521
Owners of the parent entity
264
705
(832)
(485)
367
Non-controlling interests
83,627
87,111
89,334
132,647
223,888
308,752
320,021
333,377
492,312
848,062
Total BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDER OF THE PARENT COMPANY
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
91
TINJAUAN HASIL USAHA Pendapatan usaha
REVIEW OF BUSINESS Revenue
Pada tahun 2011 Kami membukukan pendapatan sebesar Rp2.081.881 juta dan meningkat 6,77% dari pendapatan di tahun 2010 yang sebesar Rp1.949.944 juta. Peningkatan pendapatan tahun 2011 tersebut disebabkan oleh adanya kenaikan volume produksi dari kelapa sawit dan kina, serta diiringi pula dengan peningkatan tingkat harga jual komoditas non-teh (karet dan kelapa sawit). Hal tersebut menyebabkan meningkatnya nilai penjualan dari komoditas karet, kelapa sawit, dan kina di tahun 2011, meski terjadi penurunan nilai penjualan pada komoditi teh yang merupakan komoditas perkebunan utamak ami.
In 2011, We have recorded a revenue of Rp2.081.881 million, increased 6.77% from our revenue in the year 2010 as many as Rp1.949.944 million. The increase caused by the increase in volume of production from palm oil and quinine, along with the sale prices increased of non tea commodities level (rubber and palm oil) which resulted the increasing of sale values of rubber, palm oil, and quinine commodities in the year 2011, although a decrease occured in tea's commodity sales value as our major plantation commodities.
Komoditi teh
Tea Commodity
Hasil penjualan komoditi teh kami terus mengalami penurunan. Di tahun 2011, segmen usaha komoditi teh mengalami penurunan penjualan sebesar 16,95% atau dari Rp793.391 juta pada tahun 2010, turun menjadi Rp658.874 juta pada tahun 2011. Penurunan penjualan tersebut terjadi pada komoditas hulu teh, yaitu turun sebesar 17,98% atau dari Rp766.305 juta pada tahun 2010 menjadi Rp628.523 juta pada tahun 2011. Sedangkan pada industri hilir teh mengalami peningkatan dari Rp27.086 juta pada tahun 2010, naik menjadi Rp30.351 juta pada tahun 2011 atau naik sebesar 12,05%.
Our tea commodity's sales continues to decline. In 2011, tea commodity business segment sales decreased by 16.95% or from Rp793.391 million in 2010, fell to Rp658.874 million in 2011. The sales decline occurred in the upstream commodity tea, which fell by 17.98% or from Rp766.305 million in 2010 to Rp628.523 million in 2011. While in the downstream industries of tea has increased from Rp27.086 million in 2010, rose to Rp30.351 million in 2011, up by 12.05%.
Penurunan penjualan komoditi teh tersebut disebabkan oleh aspek teknis dalam pengelolaan tanaman, yaitu pelaksanaan pemupukan akar tanaman teh yang tidak dapat secara optimal dilakukan karena kekeringan di tahun 2011 dan adanya serangan hama dan penyakit di area Tanaman Menghasilkan (TM). Hal tersebut mengakibatkan terjadinya penurunan produksi komoditi teh pada tahun 2011, yaitu turun sebesar 21% dari produksi saat tahun 2010. Begitupun dengan produktivitas dari komoditi teh yang juga menjadi turun sebesar 87% dari tahun 2010. Sedangkan dari industri hilir teh, penjualan yang belum optimal dikarenakan produk yang dihasilkan masih menyesuaikan dengan kondisi pasar sehingga belum terserap secara penuh, khususnya untuk produk Instant Tea dan Ready to Drink, meski telah terjadi peningkatan penjualan bila dibandingkan dengan tahun 2010.
Sales of tea commodity experiencing a decline caused by technical aspects of crop management which is not optimize, the implementation of root fertilization of tea plant which can not be optimally carried out by the drought in 2011 and the presence of pests and diseases in the area of Plant Produce (TM). This resulted in a decline in commodity production of tea in 2011, which is down by 21% of current production in 2010. Likewise with the productivity of tea which also becoming commodities fell by 87% from 2010. Whereas downstream of tea industry, which has not been optimal due to the sale of the products produced are still adjusting to market conditions that has not been fully absorbed, especially for Instant Tea and Ready to Drink, despite an increase in sales when compare to 2010.
Selain itu, terjadi peningkatan harga pada komoditi teh, baik industri hulu maupun hilir. Secara rata-rata, kenaikan harga komoditi teh industri hulu terjadi peningkatan sebesar 11,21% dibandingkan dengan tingkat harga saat tahun 2010 yang sebesar Rp15.528 per kilogram. Tingkat harga rata-rata komoditi teh industri hulu pada tahun 2011 adalah sebesar Rp17.269 per kilogram. Sedangkan tingkat harga rata-rata komoditas industri hilir teh meningkat sebesar 8,42% atau menjadi Rp14.183 per kilogram pada tahun 2011, dari Rp13.082 per kilogram pada tahun 2010.
In addition, an increase of tea commodity's prices on , both upstream and downstream industries. On average, the increase in tea prices increased upstream of 11.21% compare to current price levels in 2010 which amounting to Rp15.528 per kilogram. The average price level of commodities tea upstream industry in 2011 amounting to Rp17.269 per kilogram. While the average price level of commodities tea downstream industries increased by 8.42% or a Rp14.183 per kilogram in 2011, from Rp13.082 per kilogram in 2010.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
92
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Komoditas Non-Teh
Non Tea Commodities
Penjualan komoditas non-teh Kami (karet, kelapa sawit, kina, dan kokoa) mengalami peningkatan menjadi Rp1.288.371 juta pada tahun 2011 dari Rp1.011.644 pada tahun 2010 atau naik sebesar 27,35%. Secara parsial per komoditas, kenaikan penjualan terjadi pada komoditas karet, kelapa sawit, dan kina, yang masingmasing naik sebesar 25%, 33%, dan 88%. Penjualan dari ketiga komoditas tersebut di tahun 2011 masing-masing sebesar Rp842.962 juta, Rp430.662 juta, dan Rp9.668 juta. Sedangkan untuk komoditas kokoa mengalami penurunan penjualan sebesar 44%, dari penjualan pada tahun 2010 yang sebesar Rp9.040 juta turun menjadi Rp5.079 juta pada tahun 2011.
Our non tea commodities's sales (rubber, palm oil, quinine, and cocoa) have increased to Rp1,288,371 million in 2011 from Rp1,011,644 in 2010 or increase by 27.35%. Partially per commodity, the increase in sales occurred in rubber, palm oil, and quinine, which respectively increased by 25%, 33%, and 88%. Sales of all three of these commodities in the year 2011 amounting to Rp842,962 million, Rp430,662 million, and Rp9,668 million. As for the cocoa commodity sales decreased by 44%, of sales in 2010 which amounting to Rp9,040 million fell to Rp5,079 million in 2011.
Kenaikan penjualan pada komoditas karet dikarenakan harga jual komoditas karet yang meningkat dari Rp28.288 per kilogram pada tahun 2010 menjadi Rp41.346 per kilogram pada tahun 2011, atau naik sebesar 46,16%. Akan tetapi, produksi komoditas karet mengalami penurunan yang dikarenakan antara lain akibat dampak dari kesehatan tanaman yang terkena serangan penyakit gugur daun Colletotrichum sp, yang mengakibatkan hampir semua kebun karet mengalami gugur daun lebih dari satu (1) kali dan menurunnya produktivitas komoditas karet. Volume penjualan komoditas karet pada tahun 2011 menurun sebesar 15% dibandingkan dengan volume penjualan pada tahun 2010.
Rubber's commodities sales increased due to the increasing prices from Rp28,288 per kilogram in 2010 to Rp41,346 per kilogram in 2011, increase by 46.16%. However, rubber production has decreased due to the leaves fall disease, Colletotrichum sp attack, which resulted in almost all rubber plantations have more than one (1) time leaves fall and decreased productivity of rubber. Rubber's sales volume in 2011 decreased by 15% compare to sales volume in 2010.
Komoditas kelapa sawit juga mengalami kenaikan penjualan yang dikarenakan oleh kenaikan dari harga jual dari produk turunan kelapa sawit, yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan kernel, yang masing-masing meningkat 7% dan 4% dari tingkat harga saat 2010. Volume penjualan dari CPO dan kernel juga mengalami peningkatan, masingmasing sebesar 27% dan 5% dari volume penjualan saat 2010. Produksi komoditas kelapa sawit, baik dalam bentuk Tandan Buah Segar (TBS), maupun dalam produk turunan CPO dan kernel juga meningkat. Tercapainya produksi TBS tersebut merupakan hasil dari optimalisasi penggalian potensi baik di kebun sendiri maupun di kebun plasma yang didukung oleh baiknya prasarana angkutan TBS, produksi, moda angkutan, dan produktivitasnya.
Palm oil commodities also increased due tothe increasing prices of palm oil's derivative products, namely Crude Palm Oil (CPO) and kernel, which increased 7% and 4% each from price levels of 2010. The CPO's sales volume and kernel continues to increase as well, amounting to 27% and 5% of sales volume as of 2010. Production of palm oil commodities, in the form of fresh fruit bunches (FFB), as well as derivative products and kernel is also increasing. The high FFB production's achievement is the result of well potential optimization of potential in our plantation and plasma supported by a good transport infrastructure, production, transportastion's modes, and productivity.
Sedangkan untuk komoditas kina, terjadi penurunan tingkat harga sebesar 9% dari tingkat harga per kilogram pada tahun 2010, yaitu dari Rp29.106 per kilogram pada tahun 2010 menjadi Rp26.495 per kilogram pada tahun 2011. Volume penjualan naik sebesar 107% dari 96 ton saat 2010, menjadi 365 ton pada tahun 2011. Sehingga nilai penjualan komoditas kina pada tahun 2011 meningkat sebesar 88% dibandingkan dengan nilai penjualan pada tahun 2010. Produktivitas kami juga
As for quinine, a decline in the price level by 9% of the price per kilogram in 2010, from Rp29,106 per kilogram in 2010 to Rp26,495 per kilogram in 2011. Sales volume increased by 107% from 96 tons at 2010, to 365 tons in 2011. As a result, quinine commodity's sales in 2011 increased by 88% compare to net sales in 2010. Our
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
94
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
mengalami peningkatan dan membuat tingkat produksi komoditas kina naik, dikarenakan adanya perubahan pola panen yang berhasil meningkatkan produksi dan menjaga kontinuitas produksi.
productivity also experiencing an increased and resulted high production of quinine commodities, due to the success in crop patterns changes which increase production and maintain production's continuity.
Kenaikan penjualan pada komoditas karet, kelapa sawit, dan kina tidak diikuti oleh komoditas kokoa yang mengalami penurunan nilai penjualan pada tahun 2011 dikarenakan penurunan harga sebesar 17% dan juga volume penjualan sebesar 32% dibandingkan saat tahun 2010. Hal tersebut dikarenakan tingkat produksi komoditas kokoa yang juga mengalami penurunan sebesar 32%, meski terjadi kenaikan produktivitas dibandingkan tahun 2010. Penurunan tingkat produksi komoditas kokoa disebabkan tidak tercapainya produksi yang disebabkan tingginya curah hujan dan angin pada semester I/2011, sehingga mengakibatkan proses pembungaan terhambat yang berdampak pada kurang optimalnya perolehan produksi pada semester II/2011. Selain itu, karena sebagian besar tanaman Kakao merupakan tanaman tua sehingga pemeliharaan tanaman diprioritaskan hanya pada blok-blok potensial saja dan menjaga bakal buah dan buah muda agar tidak terkena serangan hama dan penyakit melalui pengendalian hama dan penyakit dengan Early Warning System.
The sales's increase in rubber, palm oil, and quinine was not followed by cocoa commodity which experiencing a decreased in 2011 due to the prices decrease by 17% and sales volume by 32% compare to 2010. In addition the cocoa commodity's production also decreased by 32%, despite an increase in productivity compare to 2010. The low cocoa commodity's production levels due to the high rainfall and winds in the first semester of 2011 which resulted a delay in flowering process and slow down production in the second semester of 2011. In addition, since many old cocoa crops, we prioritizing maintenance in the potential blocks and safeguards the immature fruit and coarse fruit to avoid pests and diseases through pests control and diseases with the Early Warning System.
Unit Non-Kebun
Non-Plantation Units
Pendapatan dari unit non-kebun pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 7,36% dibandingkan dengan pendapatan saat tahun 2010 atau meningkat dari Rp53.489 pada tahun 2010 menjadi Rp57.425 pada tahun 2011. Unit Rumah Sakit menyumbang pendapatan sebesar 5% atau meningkat dari Rp43.386 pada tahun 2010 menjadi Rp45.555 pada tahun 2011. Sedangkan Unit Agrowisata menyumbang sebesar 17% atau meningkat dari Rp10.103 pada tahun 2010 menjadi Rp11.870 pada tahun 2011.
Revenue from non-plantations units in 2011 increased by 7.36% compare with revenues in 2010, an increase of Rp53,489 in 2010 to Rp57,425 in 2011. Hospital units have donated 5% or increase Rp43,386 in 2010 to Rp45,555 in 2011. Whereas Agrotourism Units have donated 17% or an increase Rp10,103 in 2010 to Rp11,870 in 2011.
Beban Pokok Penjualan
Cost of Good Sold
Beban Pokok Penjualan Kami pada tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 0,21% dari Rp1.104.044 juta di tahun 2010 menjadi Rp1.106.404 juta di tahun 2011. Kenaikan tersebut dikarenakan adanya peningkatan pada biaya bahan langsung, seperti pembelian bahan baku, panen, pemupukan, pemeliharaan, pengangkutan, gaji, dan tunjangan. Akan tetapi, kenaikan pada biaya bahan langsung tersebut tidak melonjak tinggi karena adanya penurunan pada biaya pengolahan, penyusutan, ketersediaan barang jadi di awal dan akhir tahun, serta berkurangnya entitas anak perusahaan, yaitu jumlah penyertaan pada PT. Sinkona Indonesia Lestari (SIL) menjadi 20,73% per 31 Desember 2011.
Our Cost of good sold in 2011 increased by 0.21% from Rp1,104,044 million in 2010 to Rp1,106,404 million in 2011. The increase due to the increases in the cost of direct materials, such as purchase of raw materials, harvesting, fertilizing, maintenance, transportation, salaries, and benefits. However, the increase in direct material costs are not soaring since we also experiencing a decreases in processing costs, depreciation, the availability of finished goods at the beginning and end of the year, as well as reduction in subsidiary entities in PT. Sinkona Indonesia Lestari (SIL), our invesment drop to 20.73% per December 31, 2011.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
95
Laba kotor pada tahun 2011 meningkat sebesar Rp129.578 juta atau meningkat sebesar 15,32% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp845.899 juta menjadi Rp975.478 juta pada tahun 2011. Our gross profit in 2011 increased by Rp129.578 million or 15.32% from 2010 which amounting to Rp845.899 million to Rp975,478 million in 2011.
Laba Kotor
Gross Profit
Realisasi dari penjualan dan perhitungan Beban Pokok Penjualan adalah meningkatnya laba kotor pada tahun 2011 sebesar Rp129.578 juta atau sebesar 15,32%, yaitu pada tahun 2010 sebesar Rp845899 juta menjadi Rp975.478 juta pada tahun 2011. Peningkatan laba kotor ini lebih dikarenakan kenaikan pada nilai penjualan dari komoditas non-teh.
Realization of sales and Cost of good sold calculation is gross profit in 2011 increased by Rp129,578 million or 15.32%, which in 2010 amounting to Rp845,899 million to Rp975,478 million in 2011. The increase in gross profit due to the increase in the value of non tea commodities' sales.
Marjin laba kotor pada tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi sebesar 46,86% dibandingkan dengan marjin laba kotor saat tahun 2010 yang sebesar 43,38%, artinya terjadi peningkatan efektivitas pada penjualan dan efisiensi dari biaya produksi.
2011's gross profit margin increased by 46.86% compare to 2010 which amounting to 43.38%, which means that an increase occured in sales effectiveness and efficiency of production costs.
Beban Usaha
Expenses from Operations
Beban usaha terdiri dari biaya pemasaran dan penjualan, biaya administrasi dan umum, bagian laba bersih entitas asosiasi, keuntungan kurs mata uang asing bersih, dan kerugian lain-lain bersih. Beban usaha Kami pada tahun 2011 turun sebesar 3,04% atau dari Rp657.793 juta pada tahun 2010 menjadi Rp637.792 juta pada tahun 2011.
Expenses from Operations consist of marketing and sales expenses, administrative and general expenses, net profit of associates, gains from net foreign exchange and other net losses. Our Expenses from Operations in 2011 decreased by 3.04% from Rp657,793 million in 2010 to Rp637,792 million in 2011.
Biaya pemasaran dan penjualan mengalami kenaikan sebesar 13,87% atau dari Rp54.368 juta pada tahun 2010 menjadi Rp61.908 juta pada tahun 2011. Kenaikan biaya pemasaran dan penjualan diakibatkan adanya peningkatan biaya pada pengangkutan serta biaya iklan dan promosi.
Marketing and sales expenses increased by 13.87% or from Rp54,368 million in 2010 to Rp61,908 million in 2011. The increase in sales and marketing expenses due to an increase in transport's cost and advertising and promotion's cost.
Sedangkan biaya administrasi dan umum menurun sebesar 7,59% dari Rp574.351 juta pada tahun 2010 menjadi Rp530.744 juta pada tahun 2011. Kenaikan pada biaya administrasi dan umum lebih besar disebabkan oleh peningkatan gaji karyawan dan imbalan kerja
While general and administrative expenses decreased by 7.59% from Rp574,351 million in 2010 to Rp530,744 million in 2011. The increase in general and administrative costs due to the increase in employee salaries and
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
96
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
(Catatan 24 pada Laporan Keuangan Konsolidasian). Selain itu, penurunan beban usaha juga disebabkan oleh menurunnya bagian laba bersih entitas asosiasi dan meningkatnya kerugian bersih lainnya, yang masingmasing mencapai -36,13% dan 78,01% dibandingkan saat tahun 2010. Sedangkan, keuntungan kurs mata uang asing bersih mengalami peningkatan hingga mencapai 1.326,9% yang dikarenakan melemahnya kurs mata uang Rupiah terhadap mata uang asing.
employees' benefits (Note 24 to the Consolidated Financial Statements). In addition, Expenses from Operations also decreased due net income of associates decreased and other net losses increased, which respectively reached -36.13% and 78.01% compare to 2010. While, net gain from foreign exchange increase to 1,326.9%, due to weakening of rupiah exchange rate against foreign currencies.
Laba Usaha
Income from Operations
Laba usaha Kami pada tahun 2011 naik sebesar Rp149.579 juta atau sebesar 79,52%, yaitu dari sebesar Rp188.106 juta di tahun 2010 menjadi Rp337.685 juta. Penurunan beban usaha menyumbang sebesar Rp20.001 juta pada kenaikan laba usaha pada tahun 2011.
Our Income from Operations in 2011 increase by Rp149,579 million or 79.52%, which is Rp188,106 million in 2010 to Rp337,685 million. Lower Expenses from Operations contributed to the higher Income from Operations in 2011 amounting to Rp20,001 million.
Beban Keuangan
Financial Expenses
Beban keuangan terdiri dari pendapatan bunga dan beban bunga dan kapitalisasi ke Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan aset tetap. Beban bunga Kami pada tahun 2011 meningkat, yaitu sebesar 22,42% atau dari Rp8.458 juta pada tahun 2010 menjadi Rp10.354 pada tahun 2011. Hal tersebut dikarenakan terjadinya peningkatan pada beban bunga dari bank dan Pemerintah Republik Indonesia, serta menurunnya kapitalisasi ke TBM dan aset tetap, meski terjadi peningkatan pada pendapatan bunga.
Financial expenses consist of interest income and interest expenses and capitalized into Immature Plants (TBM) and fixed assets. Our interest expense increased in 2011, amounting to 22.42% or from Rp8,458 million in 2010 to Rp10,354 in 2011. The increase in interest expense due to the increasing financial expenses from bank and the Government of the Republic of Indonesia, and declining capitalization to TBM and fixed assets, although an increase in interest income occured.
Laba Sebelum Pajak
Profit Before Tax
Laba sebelum pajak Kami pada tahun 2011 naik sebesar Rp147.683 juta atau sebesar 82,21%, yaitu dari sebesar Rp179.648 juta di tahun 2010 menjadi Rp327.331 juta.
Our profit before tax in 2011 increased by Rp147,683 million or 82.21%, which is Rp179,648 million in 2010 to Rp327,331 million.
Segmen usaha komoditas non-teh menyumbang laba sebelum pajak paling tinggi diantara unit usaha dari Kami, yaitu sebesar 130,14% dari keseluruhan laba sebelum pajak perusahaan. Akan tetapi, komoditi teh mengalami kerugian sebesar 31,37% dari keseluruhan laba sebelum pajak perusahaan. Sedangkan unit nonkebun menyumbang sebesar 1,23% pada laba sebelum pajak perusahaan.
Non tea commodities business segment contributed the highest profit before tax among our businesses units, amounting to 130.14% of company's profit before tax. However, tea commodity suffered a loss amounting to 31.37% of company's profit before tax. While nonplantations unit recorded 1.23% on company's profit before tax.
Beban Pajak
Tax Expenses
Beban pajak Kami pada tahun 2011 meningkat sebesar 107,56% atau Rp50.778 juta dibandingkan tahun 2010, yaitu dari sebesar Rp47.210 juta pada tahun 2010 menjadi Rp97.988 juta pada tahun 2011. Kenaikan pada beban pajak tersebut dikarenakan adanya peningkatan pada beban pajak sebesar 70,88% atau Rp31.577 juta dan beban pajak tangguhan sebesar 721,56% atau Rp19.202, lebih besar dibandingkan beban pajak saat tahun 2010.
Our tax expenses in 2011 increased by 107.56% or Rp50,778 million compare to 2010, which is Rp47,210 million in 2010 to Rp97,988 million in 2011. The increase in tax expenses due to the increase in income tax amounting to 70.88% or Rp31,577 million and deferred tax expense amounting to 721.56% or Rp19,202, higher than the tax expenses in 2010.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
97
Laba Bersih
Net Income
Laba bersih perusahaan meningkat sebesar 73,17% atau Rp96.905 juta, yaitu dari Rp132.439 juta pada tahun 2010 menjadi Rp229.344 juta pada tahun 2011. Marjin laba bersih meningkat dari 6,79% pada tahun 2010 menjadi 11,02% pada tahun 2011.
The company's net profit increased by 73.17% or Rp96,905 million, from Rp132,439 million in 2010 to Rp229,344 million in 2011. Net profit margin increased from 6.79% in 2010 to 11.02% in 2011.
KINERJA KEUANGAN Aset
FINANCIAL PERFORMANCE Asset
Saldo aset total Kami mengalami peningkatan sebesar Rp367.813 juta atau 16,98% dari Rp2.165.714 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp2.533.526 juta pada tanggal 31 Desember 2011.
Our total asset balance increased by Rp367.813 million or 16.98% of Rp2.165.714 million at December 31, 2010 to Rp2.533.526 million at December 31, 2011.
Aset Lancar
Current Assets
Aset lancar Kami berjumlah Rp742.020 juta pada tanggal 31 Desember 2011, mencerminkan terjadinya peningkatan sebesar Rp129.078 juta atau 21,06% yang terutama disebabkan oleh: • Peningkatan pada kas dan setara kas sebesar 51,71% atau dari Rp255.531 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp387.674 juta pada tanggal 31 Desember 2011; dan • Peningkatan pada persediaan sebesar 19,32% atau dari Rp235.818 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp281.390 juta pada tanggal 31 Desember 2011.
Our current assets amounting to Rp742,020 million on December 31, 2011, recorded an increase amounting to Rp129,078 million or 21.06% which is primarily due to: • The increase in cash and cash equivalents amounting to 51.71% or Rp255.531 million at December 31, 2010 to Rp387.674 million at December 31, 2011; and • The increase in supply amounting to 19.32% or Rp235,818 million at December 31, 2010 to Rp281,390 million at December 31, 2011.
Aset Tidak Lancar
Non-current assets
Asset tidak lancar Kami berjumlah Rp1.791.506 juta pada tanggal 31 Desember 2011, terjadi peningkatan sebesar 15,37% atau Rp238.735 juta, yang disebabkan oleh: • Peningkatan pada penyertaan sebesar 71,15% dari Rp13.566 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp23.217 juta pada tanggal 31 Desember 2011; • Peningkatan pada tanaman perkebunan sebesar 17,32% dari Rp1.179.249 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp1.383.515 juta pada tanggal 31 Desember 2011; • Peningkatan pada tanaman lainnya sebesar 105,12% dari Rp28.210 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp57.863 juta pada tanggal 31 Desember 2011. • Peningkatan pada aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar 6,88% dari Rp237.225 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp253.550 juta pada tanggal 31 Desember 2011; dan • Peningkatan pada aset lain-lain bersih sebesar 10,39% dari Rp31.847 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp35.156 juta pada tanggal 31 Desember 2011.
Our noncurrent assets amounting to Rp1,791,506 million on December 31, 2011, increasing by 15.37% or Rp238,735 million, which is caused by: • The increase in equity by 71.15% from Rp13,566 million at December 31, 2010 to Rp23,217 million at December 31, 2011; • The increase in crops plantation by 17.32% from Rp1,179,249 million at December 31, 2010 to Rp1,383,515 million at December 31, 2011;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
• The increase in other crops by 105.12% from Rp28,210 million at December 31, 2010 to Rp57,863 million at December 31, 2011; • The increase in fixed assets net of accumulated depreciation of 6.88% of Rp237,225 million at December 31, 2010 to Rp253,550 million at December 31, 2011; and • The increase in other assets net of 10.39% of Rp31,847 million at December 31, 2010 to Rp35,156 million at December 31, 2011.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
98
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kewajiban
Obligation
Kewajiban terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar, saldo total kewajiban Kami mengalami peningkatan sebesar Rp188.329 juta atau 15,59% dari Rp1.207.838 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp1.396.168 juta pada tanggal 31 Desember 2011.
Liabilities consisted of current liabilities and current liabilities, our total liabilities balance increase by Rp188,329 million or 15.59% of Rp1,207.838 million at December 31, 2010 to Rp1,396.168 million at December 31, 2011.
Kewajiban Jangka Pendek
Liabilities
Kewajiban jangka pendek Kami berjumlah Rp663.134 juta pada tanggal 31 Desember 2011, turun sebesar 2,35% atau Rp15.925 juta, terutama disebabkan oleh: • Penurunan pada utang bank jangka pendek sebesar 77,68% dari Rp91.972 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp20.532 juta pada tanggal 31 Desember 2011; dan • Penurunan pada hutang lain-lain dalam bentuk hutang dengan pihak berelasi dan pihak ketiga sebesar 32,38% dari Rp166.328 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp112.477 juta pada tanggal 31 Desember 2011.
Our short-term liabilities amounting to Rp663,134 million on December 31, 2011, decrease by 2.35% or Rp15,925 million, primarily due to: • The decrease in short-term bank debt amounting to 77.68% of Rp91,972 million at December 31, 2010 to Rp20,532 million at December 31, 2011; and
Selain itu, terjadi peningkatan yang signifikan pada akun-akun yang menjadi kewajiban jangka pendek bagi perusahaan. Akan tetapi peningkatan tersebut kurang dari penurunan pada akun-akun kewajiban jangka pendek, sehingga kewajiban jangka pendek Kami di tahun 2011 mengalami penurunan. Peningkatan pada akun-akun kewajiban jangka pendek tersebut diantaranya adalah: • Peningkatan pada utang usaha dari pihak ketiga sebesar 3,79% dari Rp111.318 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp115.540 juta pada tanggal 31 Desember 2011; • Peningkatan pada utang pajak sebesar 135,32% dari Rp18.844 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp44.345 juta pada tanggal 31 Desember 2011; • Peningkatan pada biaya masih harus dibayar sebesar 20,31% dari Rp139.445 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp167.768 juta pada tanggal 31 Desember 2011; • Peningkatan pada pendapatan diterima dimuka sebesar 72,55% dari Rp31.336 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp54.071 juta pada tanggal 31 Desember 2011; dan • Peningkatan pada utang jangka panjang jatuh tempo dalam setahun, baik dari pihak bank maupun Pemerintah Republik Indonesia, yaitu sebesar 23,86% dari Rp119.817 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp148.402 juta pada tanggal 31 Desember 2011.
In addition, a significant increase occured in the company's short-term liabilities accounts. However, the increase is less than the decline in the short-term liabilities accounts and caused a decrease in 2011's short-term liabilities. The increases inshort-term liabilities accounts primarily due to:
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
• The decrease in other payables in the form of debt relates to the parties and third parties amounting to 32.38% of Rp166,328 million at December 31, 2010 to Rp112,477 million at December 31, 2011.
• The increase in accounts payable from third parties amounting to 3.79% of Rp111,318 million at December 31, 2010 to Rp115,540 million at December 31, 2011; • The increase in tax debt amounting to 135.32% of Rp18,844 million at December 31, 2010 to Rp44,345 million at December 31, 2011; • The Increase in accrued expenses amounting to 20.31% of Rp139,445 million at December 31, 2010 to Rp167,768 million at December 31, 2011; • The increase in revenue received in advance amounting to 72.55% of Rp31,336 million at December 31, 2010 to Rp54,071 million at December 31, 2011; and • The increase in long-term debt due for one year, both bank and the Government of the Republic of Indonesia, amounting to 23.86% of Rp119,817 million at December 31, 2010 to Rp148,402 million at December 31, 2011.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
99
Kewajiban Jangka Panjang
Long-term Liabilities
Kewajiban jangka panjang Kami berjumlah Rp732.050 juta pada tanggal 31 Desember 2011, terjadi peningkatan sebesar 38,44% atau Rp203.271 juta, yang terutama disebabkan oleh : • Peningkatan pada utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun dari pihak bank, yaitu sebesar 45,10% dari Rp447.532 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp649.378 juta pada tanggal 31 Desember 2011. Sedangkan utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun dari pihak Pemerintah Republik Indonesia tidak mengalami perubahan dari tahun 2010; dan • Peningkatan pada kewajiban imbalan paska kerja sebesar 1,94% dari Rp73.643 juta pada tanggal 31 Desember 2010 menjadi Rp75.068 juta pada tanggal 31 Desember 2011.
Our long-term liabilities amounting to Rp732,050 million on December 31, 2011, increase by 38.44% or Rp203,271 million, which is mainly caused by: • The increase in long-term debt reduced by current maturities of one year from the bank, amounting to 45.10% from Rp447,532 million at December 31, 2010 to Rp649,378 million at December 31, 2011. While long-term debt reduced by current maturities of one year from the Government of the Republic of Indonesia remain the same with 2010; and • The increase in post-employment benefit obligation by1.94% from Rp73,643 million at December 31, 2010 to Rp75,068 million at December 31, 2011.
TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN
HEALTH LEVEL
Penilaian tingkat kesehatan perusahaan sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri BUMN RI No.Kep-100/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, pada tahun 2011 adalah ”SEHAT AA” dengan skor 93,10. Rincian perhitungan tingkat kesehatan perusahaan dapat dilihat pada tabel berikut.
Our health level according to the Minister of SOEs of the Republic of Indonesia Decree No.Kep-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 on the Health Level of State-Owned Enterprises, in 2011 was "Healthy AA" with a score of 93.10. Details of our health level's calculation are listed in the following Table.
Tingkat Kesehatan Perusahaan Uraian
Health Level Bobot Weight
Nilai Point
Skor Score
Aspek Keuangan
Description Finance
Return On Equity (ROE)
20,00
161,91 %
20,00
Return On Equity (ROE)
Return On Investment (ROI)
15,00
24,75 %
15,00
Return On Investment (ROI)
Cash Ratio
5,00
58,55 %
5,00
Cash Ratio
Current Ratio
5,00
111,94 %
4,00
Current Ratio
Collection Period
5,00
11 hari days
5,00
Collection Period
Inventory Turn Over
5,00
51 hari days
5,00
Inventory Turn Over
115,84 %
Total Assets Turn Over
5,00
Equity to Total Assets
10,00
Jumlah Aspek Keuangan
70,00
Aspek Operasional
39,60 % Real
4,50
Total Assets Turn Over
10,00
Equity to Total Assets
68,50
Total Finance aspects
RKAP
Operational
Produktivitas (Kg/Ha) Teh
Productivity 2,00
1.676,75
2.240,40
0,40
Tea
Karet
2,00
1.114,26
1.302,63
1,00
Rubber
Sawit (TBS)
2,00
13.827,10
13.185,52
2,00
(TBS) Palm Oil
1,50
21,93
22,15
1,50
Teh
1,50
2.828.505
4.745.661
0,30
Tea
Karet
1,50
1.146.933
1.166.805
1,20
Rubber
Rendemen (%) Sawit (CPO)
(%) Rendemen
Biaya pemupukan (Rp/Ha)
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
CPO (Rp/Ha) Fertilizer Cost
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
100
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Tingkat Kesehatan Perusahaan Uraian Sawit
Health Level Bobot Weight
Nilai Point
Skor Score
Description
1,50
3.770.316
3.668.395
1,50
Palm
Teh
1,00
5.532
6.819
0,50
Tea
Karet
1,00
3.215
7.083
0,20
Rubber
Sawit
1,00
35.018
21.146
1,00
Palm
Jumlah Aspek Operasional
15,00
9,60
Total Operational Aspects
Produktivitas Tenaga Kerja (Kg/orang)
(Rp/personel) Labor Productivity
Aspek Administrasi
Administration
Laporan Tahunan
3,00
April 2011
3,00
Annual Report
Rancangan RKAP
3,00
27 Oktober 2011 October 27 2011
Laporan Periodik
3,00
3,00
Work plan and Budget draft
0 hari days
3,00
Periodic report Partnership & Community Development Program
Kinerja PKBL Efektivitas Penyaluran
3,00
96,59 %
3,00
Tingkat Kolektibilitas
3,00
72,48 %
3,00
Collection level
Jumlah Aspek Administrasi
15,00
15,00
Total Administration Aspects
Total Skor
100,00
93,10
Total score
Tingkat Kesehatan
SEHAT Healthy
AA
Disbursement effectivity
Health level
Tingkat Likuiditas Perusahaan
Corporate Liquidity levels
Rasio likuiditas Kami pada tahun 2011, ditinjau dari Current Ratio dan Cash Ratio, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2010. Current Ratio pada tahun 2011 adalah sebesar 111,90%, lebih besar dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya 90,26%. Sedangkan untuk Cash
Our liquidity ratio in 2011, viewed from the Current Ratio and Cash Ratio, is higher than 2010. Current Ratio in 2011 amounting to 111.90%, higher than 2010 which is 90.26%. As Cash Ratio also increased amounting to
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
101
Ratio juga meningkat, yaitu dari 37,69% pada tahun 2010 menjadi 58,52% pada tahun 2011, hal ini disebabkan oleh peningkatan pada aset lancar yang lebih tinggi, yaitu terjadi peningkatan secara signifikan pada kas dan setara kas, yang diikuti penurunan pada kewajiban lancar kami.
37.69% in 2010 to 58.52% in 2011, due to an increase in current assets, where there has been a significant increase in cash and cash equivalents, and followed a decrease in our current liabilities.
Dari seluruh kewajiban pada tanggal 31 Desember 2011, terdapat pembayaran yang dijadwalkan pada tahun 2012 (Rp60.969.739.334), 2013 (Rp58.256.221.454), 2014 (Rp19.000.000.000), 2015, dan 2016. Untuk informasi lebih lengkap mengenai kewajiban, lihat Laporan Keuangan Konsolidasian.
From all liabilities dated December 31, 2011, we have scheduled a payment in 2012 (Rp60,969,739,334), 2013 (Rp58,256,221,454), 2014 (Rp19,000,000,000), 2015, and 2016. For more information on obligations, please refer to the Consolidated Financial Statements.
Tingkat Kolektibilitas Piutang
Receivable Collectibility level
Berdasarkan perhitungan Collection Periods (CP) tahun 2011 dengan rumus Total Piutang dibagi Total Pendapatan Usaha dikali 365 hari sebesar 11 hari, Collection Periods 2011 lebih cepat dibandingkan tahun 2010 sebesar 18 hari.
Based on the Collection Periods (CP) in 2011 with the formula Total Receivables divided by Total Operating Revenues multiplied by 365 days resulted 11 days, Collection Periods 2011 is faster than in 2010 for 18 days.
KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN DIVIDEN Struktur Modal
MANAGEMENT’s POLICY OVER CAPITAL STRUCTURE AND DIVIDEND Capital structure
Struktur modal Kami per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Our capital structure by December 31, 2011 are as follows:
Uraian Kewajiban Jangka Pendek
Jumlah Amount
Persentase Percentage
272.988.278.035
Description
13,20%
Current Liabilities Non current liabilities
Kewajiban Jangka Panjang
656.981.831.695
31,78%
Modal Disetor
270.000.000.000
13,06%
Paid-in Capital
(5.093.357.407)
-0,25%
Increase in value of shares yet to be realized
872.452.197.846
42,20%
Retained Earnings
2.067.328.950.169
100,00%
Total
Kenaikan Nilai Saham Belum Terealisasi Saldo Laba JUMLAH
Berdasarkan perjanjian kredit antara Kami dengan Bank Mandiri dan Bank Ekspor Indonesia (BEI), Kami dipersyaratkan untuk menjaga atau memperbaiki Current Ratio > 110%, Debt to Equity Ratio <200%, Debt Service Coverage Ratio minimal 1,5 kali. Sampai dengan 31 Desember 2009, Current Ratio 70,72%, Debt to Equity Ratio (rasio hutang perusahaan terhadap ekuitas) sebesar 57,03%, rasio debt service coverage (EBITDA dibagi total hutang yang jatuh tempo dalam satu tahun ditambah bunga bank) adalah 1,9 kali.
Under the credit agreement between us with Bank Mandiri and Bank Export Indonesia (BEI), we are required to maintain or improve our Current Ratio> 110%, Debt to Equity Ratio <200%, Debt Service Coverage Ratio of at least 1.5 times. Up to December 31, 2009, 70.72% Current Ratio, Debt to Equity Ratio (the ratio of corporate debt to equity) was 57.03%, debt service coverage ratio (EBITDA divided by total debt falling due within one year plus bank interest) is 1.9 times.
Perjanjian antara Kami dengan Bank Mandiri tanggal 16 Juni 2003 kredit ini digunakan untuk membiayai investasi prefinancing, rekondisi pabrik dan pengembangan tanaman kelapa sawit sementara Bank Ekspor Indonesia tanggal 26 Juni 2008 tujuan penggunaan dari fasilitas pinjaman adalah pembelian mesin, peralatan, dan perlengkapan Pabrik Kelapa Sawit.
Our agreement with Bank Mandiri dated June 16, 2003, will be used to finance prefinancing investments, factory reconditioning and palm oil plantations' development while our agreement with Bank Export Indonesia dated June 26, 2008 intended on the purchases of machineries, equipments, and supplies of palm oil factory.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
102
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Arus Kas
Cash flow
Arus kas bersih dari kegiatan operasi per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp318.811 juta yang didapat dari penerimaan kas dari pelanggan setelah dikurangi pembayaran kas kepada pemasok dan gaji karyawan, serta telah dikurangi oleh pembayaran bunga dan pajak penghasilan. Arus kas bersih tahun 2011 lebih besar dari saat tahun 2010, dengan adanya peningkatan dari penerimaan kas dari operasi sebelum bunga dan pajak.
Net cash flow from operating activities per December 31, 2011 amounting to Rp318,811 million obtained from cash receipts from customers after reduced by cash payments of suppliers and employees' salaries, and has been reduced by the payment of interest and income taxes. Net cash flow in 2011 is higher than 2010, with an increase of cash receipts from operations before interest and taxes.
Sedangkan kas bersih untuk kegiatan investasi per 31 Desember 2011 lebih besar dari saat tahun 2010, yaitu sebesar Rp(322.588) juta. Kegiatan investasi yang dilakukan diantaranya adalah untuk penambahan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), penambahan tanaman lainnya, dan penambahan aset lainnya. Adapun arus kas dari kegiatan pendanaan pere 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp154.602 juta yang didapat dari penerimaan utang bank dan penerimaan setoran modal dari non-pengendali, serta telah dikurangi oleh pembayaran utang bank, pembayaran dividen, dan pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Arus kas bersih dari kegiatan pendanaan di tahun 2011 lebih rendah dibandingkan saat tahun 2010.
While net cash for investment activities per December 31, 2011 is higher than 2010, amounting to Rp(322,588) million. Activities include the investment made for the addition of Immature plants (TBM), other crops, and other assets. The cash flow from financing activities per December 31, 2011 amounting to Rp154,602 million gained from debt receipts and bank deposit receipts from non-control capital, and has been reduced by the payment of bank debt, dividend payments, and payment of the Partnership and Community Development Program (PKBL). Net cash flow from financing activities in 2011 was lower than 2010.
Per 31 Desember 2011, kenaikan kas dan setara kas bersih adalah sebesar Rp150.825 juta, sehingga posisi kas dan setara kas di akhir tahun 2011 setelah diakumulasikan dengan kas dan setara kas per 1 Januari 2011 dan pengurangan kas dan setara kas yang terdilusi adalah sebesar Rp387.674 juta.
As of December 31, 2011, an increase in net cash and cash equivalents occured amounting to Rp150,825 million, and set position of cash and cash equivalents at the end of 2011 after the accumulated cash and cash equivalents as of 1 January 2011 and reduction in diluted cash and cash equivalents amounting to Rp387.674 million.
URAIAN (dalam rupiah)
2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan
Description (In rupiah) CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
2.134.350.917.176
1.999.882.407.206
Cash received from customers
(1.707.493.985.032)
(1.757.742.281.505)
Cash paid to suppliers, directors and employees
Kas yang dihasilkan dari operasi
426.856.932.144
242.140.125.701
Cash generated from operations
Pembayaran bunga
(62.248.197.012)
(46.292.979.426)
Finance charges paid
Pembayaran pajak penghasilan
(45.797.571.415)
(52.117.192.318)
Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
318.811.163.717
143.729.953.957
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil pelepasan aset non-produktif dan hak atas tanah Penerimaan bunga Penerimaan dividen entitas asosiasi Penambahan tanaman belum menghasilkan
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from disposal of non-productive assets and landrights
24.463.385.999 3.625.319.435
2.051.307.612
Interest received
921.586.000
811.063.000
Dividends received from associated companies Additions to immature plantations
(188.528.127.237)
(118.867.947.028)
Perolehan aset tetap
(89.815.752.159)
(99.554.904.890)
Acquisition of fixed assets
Penambahan tanaman lainnya
(30.025.175.419)
(15.071.349.729)
Increase in other plantations
Penambahan aset lain-lain
(43.228.831.006)
(43.088.269.344)
Increase in other assets
-
(4.980.000.000)
Additional investment in shares of stock
Penambahan investasi dalam saham
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
URAIAN (dalam rupiah)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
2011
Penambahan biaya tangguhan hak tanah
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
2010
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
103
Description (In rupiah)
-
(1.732.710.582)
Increase in deferred charges for landrights
(322.587.594.387)
(243.838.418.213)
Net Cash Used in Investing Activities
Penerimaan utang bank
304.900.905.000
377.267.086.176
Proceeds from bank loans
Pembayaran utang bank
(134.057.329.482)
(114.479.623.297)
Payment of banks loans
(29.243.000.000)
(19.311.784.516)
Dividends paid
-
Received paid-in capital from non-controlling interests
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Pembayaran dividen Penerimaan setoran modal dari non-pengendali Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
18.317.240.000 (5.316.000.000)
(3.600.468.302)
Payments of Partnership and Community
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
154.601.815.518
239.875.210.061
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
150.825.384.848
139.766.745.805
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
255.530.978.459
115.764.232.654
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
Pengurangan kas dan bank entitas anak saat terdilusi
(18.682.490.250)
-
Deduction cash and bank of entity at diluted
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
387.673.873.057
255.530.978.459
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Modal Kerja
Working capital
Modal kerja bersih merupakan selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka pendek berjumlah Rp(66.117.106.915) pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp78.885.933.156 pada tanggal 31 Desember 2011. Peningkatan modal kerja bersih terutama disebabkan oleh kenaikan pada kas dan setara kas (naik sebesar 51,71% atau Rp132.143 juta), serta kenaikan pada persediaan setelah dikurangi penyisihan (naik sebesar 19,32% atau Rp45.571 juta). Penurunan pada utang lain-lain dari pihak berelasi dan pihak ketiga (turun sebesar 41,50% atau Rp62.772 juta) dan pada utang bank jangka pendek (turun sebesar 77,68% atau Rp71.440 juta) turut pula menyebabkan peningkatan pada modal kerja di tahun 2011.
Net working capital is the difference between current assets and liabilities amounting to Rp(66,117,106,915) on December 31, 2010 and Rp78,885,933.156 on December 31, 2011. Increase in net working capital primarily due to increases in cash and cash equivalents (increase of 51.71% or Rp132,143 million), as well as an increase in inventories net of allowance (up by 19.32% or Rp45,571 million). The decrease in other debt of the party and relate to a third party (down by 41.50% or Rp62,772 million) and the short-term bank debt (down by 77.68% or Rp71,440 million) also helped lead to an increase in capital work in 2011.
(dalam juta rupiah) 2007* Modal Kerja Bersih
(in million rupiah)
Tahun yang berakhir 31 Desember, Years ended December 31st, 64.585
2008* (79.625)
2009* (231.924)
2010 (66.117)
2011 78.886
Net Working Capital
Investasi Barang Modal
Investment of Capital Goods
Kegiatan investasi selama tahun 2011 baik tanaman maupun non tanaman dilaksanakan berdasarkan kemampuan keuangan perusahaan dengan berpedoman pada RUPS dan RKAP dengan memprioritaskan pada hal yang bersifat urgen dan dapat langsung mempengaruhi kegiatan produksi.
Investment activity during 2011 both plant and non plant carried out by the company's financial capability based on the GMS and RKAP to prioritize the things that are urgent and can directly affect the production activities.
Sesuai kebijakan, investasi tanaman dan non tanaman tahun 2011 dibagi atas 3 (tiga) skala prioritas : • Prioritas Pertama Pelaksanaan kegiatan investasi yang dibiayai dengan dana sendiri.
Appropriate policies, investment and non-crop plants in 2011 was divided into 3 (three) priorities: • First Priority Implementation of investment activities with own funds.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
104
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
• Prioritas Kedua Pelaksanaan investasi yang sumber pembiayaannya adalah dana sendiri (perusahaan) dan fasilitas kredit. • Prioritas Ketiga Pelaksanaan investasi dilaksanakan dengan menggunakan fasilitas kredit.
• Second Priority Implementation of investment with own funding source (companies) and credit facilities. • Third Priority Implementation of investment carried out by using credit facility.
Investasi PTPN VIII tahun 2011 sebesar Rp349.620 juta, dengan rincian investasi tanaman teh dan non-teh sebesar Rp258.016 juta, serta investasi non-tanaman Rp91.604 juta. Investasi pada tahun 2011 tersebut meningkat sebesar 27,38% atau Rp75.147 juta dibandingkan investasi yang dilakukan saat tahun 2010. Akan tetapi, realisasi investasi lebih rendah dari yang dianggarkan sesuai dengan dalam RKAP 2011, yaitu hanya terealisasi sebesar 61,48% dari rencana sebesar Rp568.699 juta. Lebih rendahnya realisasi investasi pada tahun 2011 dikarenakan masih belum terealisasinya seluruh biaya perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU), investasi tanaman yang masih dilaksanakan sesuai dengan kondisi lapangan, serta terjadi pergeseran jadwal kerja pada investasi non-tanaman.
Investment conducted by PTPN VIII in 2011 amounting to Rp349,620 million, with details of tea plantation investment and non tea plantation amounting to Rp258,016 million, and non-plant investment amounting to Rp91,604 million. Investment in 2011 increased by 27.38% or Rp75,147 million compare to investments in 2010. However, realization of investment is lower than budgeted in accordance with the RKAP 2011, which is 61.48% or amounting to Rp568,699 million. Lower investment realization in 2011 due to the slow realization of land cultivate rights (HGU) extention, carried out crops investment with field conditions compatibility, and schedule shiftment in non-crops investment.
Dalam hal pengadaan barang dan jasa selama tahun 2011, besarannya adalah Rp487.599 juta atau 89% lebih besar dibandingkan saat tahun 2010 yang hanya Rp258.275 juta. Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan selama tahun 2011 tersebut diantaranya adalah untuk bahan kimia pengolahan, pupuk, obat tanaman, Bahan Bakar Minyak (BBM), ban mesin, bahan bangunan, alat pengolahan, bahan pengepakan, suku cadang mesin, alat dan ban kendaraan, alat kebun dan Rumah Sakit (RS), bahan lainnya, dan jasa. Porsi pengadaan barang dan jasa lebih besar dalam pengadaan pupuk, dengan porsi sebesar 41,78%, jasa sebesar 12,32%, dan obat tanaman sebesar 10,49%. Barang dan Jasa yang dibeli tersebut merupakan produksi dalam negeri, sedangkan untuk barang-barang tertentu yang belum tersedia di dalam negeri diperoleh melalui pengadaan impor.
In terms of procurement of goods and services during the year 2011 amounting to Rp487,599 million or 89% higher than 2010 which amounting to Rp258,275 million. Procurement of goods and services made during the year 2011 to include treatment chemicals, fertilizers, plants, fuel oil (BBM), tire machineries, building materials, processing equipments, packaging materials, machinery parts, equipments and vehicle tires, plantation tools and Hospitals (RS), other materials, and services. Portion of procurement of goods and services is higher in fertilizers, with a portion of 41.78%, services by 12.32% and 10.49% of medicines. We prioritizing on domestic production for goods and services purchased, while for certain items that are not yet available obtained through imports.
Perencanaan Dan Pengembangan Usaha
Planning and Business Development
Program perencanaan dan pengembangan usaha ditujukan pada usaha yang terkait bidang komoditas atau tanaman dan juga bidang usaha lainnya yang dimiliki oleh Kami atau usaha yang akan dikembangkan. Sasaran yang ingin dicapai adalah peningkatan mutu proses produksi menuju efektivitas dan efisiensi kegiatan usaha dan juga meningkatkan nilai tambah aset yang dimiliki.
Planning and development program efforts aimed to our business related field or crop commodities and other business sectors owned by us or business to be developed. Our objectives are to improve our production quality's process to the effectiveness and efficiency of business activities and increases our assets added value.
Pada tahun 2011 pendapatan dari bagian perencanaan dan pengembangan mencapai Rp9,5 miliar atau 251% dari RKAP 2011. Rincian pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut.
In 2011 income from plan and development reach Rp9,5 billion or 251% of RKAP 2011. Our revenue details can be seen in the following Table.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
105
Investasi PTPN VIII tahun 2011 sebesar Rp349.620 juta, dengan rincian investasi tanaman teh dan non-teh sebesar Rp258.016 juta, serta investasi non-tanaman Rp91.604 juta. Investasi pada tahun 2011 tersebut meningkat sebesar 27,38%. Investment conducted by PTPN VIII in 2011 amounting to Rp349,620 million, with details of tea plantation investment and non tea plantation for Rp258,016 million, and non-plant investment Rp91,604 million.
Uraian
Realisasi 2011 (Rp) 2011 Realization (Rp)
RKAP 2011 (Rp) 2011Work Plan & Budget
%
Description
Kerjasama hortikultur
310.219.044
250.000.000
124
Horticulture cooperation
Kerjasama Panas Bumi
265.953.600
400.000.000
67
Geothermal Cooperation
Sewa aset Dago 92, PBB Dago 92
699.211.980
600.000.000
117
Rent assets on Dago 92, Buiding and land taxes of Dago 92
1.401.613.202
1.420.000.000
99
Tower Cooperation/BTS
45.406.140
160.000.000
28
6.373.339.451
-
Kerjasama Tower/BTS Kerjasama Bionusa Ganti rugi lahan (Waduk Karian) Kerjasama Pinjam pakai Lahan/Lainnya JUMLAH
Land compensation (Karian Reservoir)
357.350.273
940.000.000
38
Borrow adopted land cooperation/Others
9.453.093.690
3.770.000.000
251
Total
Sedangkan nilai investasi tahun 2011 mencapai Rp9,4 miliar atau 55% dari RKAP 2011. Rincian investasi dapat dilihat pada tabel berikut. Uraian
Bionusa Cooperation
-
Realisasi 2011 (Rp) 2011 Realization (Rp)
Investments value in 2011 reached Rp9,4 billion or 55% of RKAP 2011. The investment details can be seen in the following table. RKAP 2011 (Rp) 2011Work Plan & Budget
%
Description
Kajian bidang Bisnis Inti
1.259.150.650
3.650.000.000
16
Core Business Review
Kajian bidang Non Bisnis inti
1.387.090.000
3.300.000.000
35
Non Core Business Review
489.940.000
3.050.000.000
42
Businesses Development
Investasi IT
6.294.320.000
7.076.750.000
89
IT Invesment
Jumlah
9.430.500.650
17.076.750.000
55
Total
Pengembangan Usaha
Adapun biaya ekploitasi pada tahun 2011 sebesar Rp2,8 miliar atau 86,7% dari RKAP 2011.
The exploitation costs in 2011 amounting to Rp2, 8 billion or 86.7% of RKAP 2011.
Kebijakan Dividen
Dividend Policy
Kebijakan penentuan dan pembagian dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham wewenang sepenuhnya dari RUPS. Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Kami tentang persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2010 No.RIS/I.1/660/VI/2011 yang dilaksanakan
Determining and paid dividend policies to shareholders are fully authority of the GMS. In accordance with the General Meeting of Shareholders (GMS) report on the approval and ratification of the annual financial report fiscal year 2010 No.RIS/I.1/660/VI/2011 which held on June
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
106
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
pada tanggal 16 Juni 2011, dividen ditetapkan sebesar 22% dari laba bersih atau senilai Rp29.243.000.000,-. Pembayaran dilakukan dalam 5 (lima) tahap sesuai dengan surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S-168/ MK.2/2011 tanggal 19 Juli 2011 perihal Penetapan Jatuh Tempo Pembayaran Dividen Kami Tahun Buku 2010. Seluruh dividen tersebut telah dilunasi pada tanggal 16 November 2011.
16, 2011, the dividend was set at 22% of net income or Rp29,243,000,000, -. Payment conducted within 5 (five) stages in accordance with the Minister of Finance Republic of Indonesia's letter No.. S-168/MK.2/2011 dated July 19, 2011, concerning Determination of Dividend Payment Due Us Fiscal Year 2010. All dividends had been paid on 16 November 2011.
Sedangkan terkait dengan kebijakan pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2011 akan ditentukan pada RUPS yang diselenggarakan pada tahun 2012. Dengan laba bersih yang diperoleh perusahaan pada tahun 2011 mencapai Rp229.344 juta atau meningkat sebesar 73,17% dari Rp132.439 juta di tahun 2010, maka kebijakan pembagian dividen kemungkinan akan meningkat dibandingkan pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2010.
The dividend policy of net income for the fiscal year 2011 will be determined at the GMS held in 2012. Our net profit in 2011 amounting to Rp229.344 million or increase by 73.17% of Rp132.439 million in 2010, the dividend policy is likely to rise than dividends from net income of fiscal year 2010.
Tahun Years
Tanggal RUPS date
Jumlah Dividen (Rp) Amount
2006
21 Juni 2007 Juni 21, 2007
15.195.446.000
2007
20 Juni 2008 Juni 20, 2008
17.864.675.000
2008
18 Juni 2009 Juni 18, 2009
17.281.146.500
2009
24 Juni 2010 Juni 24, 2010
18.002.341.511
2010
16 Juni 2011 Juni 16, 2011
29.243.000.000
KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN Pelepasan Unit Rumah Sakit
SUBSEQUENT EVENTS Hospital Unit Spin-off
Sejak tanggal 3 Februari 2012, Kami melakukan pelepasan unit usaha rumah sakit dan membentuk Anak Perusahaan dengan nama PT. Agro Medika Nusantara berdasarkan akta No.4 tanggal 3 Pebruari 2012 dari Yuliani Idawati, S.H., notaris di Bandung. Perusahaan memiliki penyertaan saham sebesar 96,71%.
On February 3, 2012, we conducted a spin-off to our hospital unit and form a subsidiary by the name of PT. Medical Agro Nusantara by Notary deed No.4 dated 3 February 2012 from Yuliani Idawati, SH, notary in Bandung. The Company owns 96.71% shares of stock.
Pergantian Jajaran Direksi
Substitution of Board of Directors
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.SK-93/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, terjadi pergantian seluruh jajaran Direksi Kami, dengan susunan sebagai berikut: • Dadi Sunardi sebagai Direktur Utama • Danu Rianto sebagai Direktur Produksi • Dikdik Koesnandi Wirasasmita sebagai Direktur SDM dan Umum • I r w a n A b d u l R a h m a n L u b i s s e b a g a i D i r e k t u r Perencanaan dan Pengembangan • Rahmat Slamet sebagai Direktur Keuangan
In accordance with the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) Decree No.SK-93/MBU/2012 dated March 1, 2012, we have changed the entire Board of Directors, with the following composition: • Dadi Sunardi as President Director • Danu Rianto as Director of Production • Dikdik Koesnandi Wirasasmita as Director of Human Resources and General • Irwan Abdul Rahman Lubis as Director of Planning and Development • Rahmat Slamet as Director of Finance
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
107
Pergantian Anggota Dewan Komisaris dan Pembentukan Sekretaris Dewan Komisaris
Substitution of BoC and the establishment of Secretary of the BoC
Sesuai dengan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.KEP-56/MBU/2012 tanggal 6 Februari 2012, terjadi pergantian salah satu jajaran Dewan Komisaris, yaitu Aries Muftie yang diganti oleh Musliar Kasim sebagai anggota Dewan Komisaris Kami.
In accordance with the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) Decree No.KEP-56/MBU/2012 dated February 6, 2012, Aries Muftie replaced by Musliar Kasim as member of the Board of Commissioners.
Selain itu, demi memperlancar tugas dari Dewan Komisaris, maka berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-08/Dekom/II/2011 tanggal 2 Februari 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris, Dewan Komisaris mengangkat Sekretaris Dewan yang berfungsi untuk memastikan pelaksanaan tugastugas Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Posisi Sekretaris Dewan Komisaris saat ini dijabat oleh Sdr. Edy Widjaya.
In order to help our BoC's duties, based on the Board of Commissioners Decree No.KEP-08/Dekom/II/2011 dated February 2, 2011 on dismissal and appointment of Secretary of the Board of Commissioners, the BoC have assigned a Secretary of the BoC whose function is ensuring the implementation of the Board of Commissioners' duties in accordance with the prevailing laws and regulations. The BoC Secretary position currently held by Mr. Edy Widjaya.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
ACCOUNTING POLICIES
Kami berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan atas proses pengendalian internal, melakukan review secara detail serta memantau prosedur dan pengendalian atas kebijakan akuntansi pada pelaporan keuangan untuk menjamin asas kepatuhan dan tranparan. Kami mencurahkan segenap sumber daya untuk meningkatkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara berkesinambungan. Untuk itu, Kami menerapkan kebijakan konversi kebijakan akuntasi pada pelaporan keuangan ke sistem pelaporan keuangan berdasarkan sistem International Financial Report Standard (IFRS), sehingga laporan keuangan disajikan dalam format sesuai PSAK revisi terbaru berbasiskan IFRS. Sehubungan penyusunan RKAP 2011 belum menggunakan standar PSAK Revisi Terbaru, untuk kebutuhan analisis komparatif, dilakukan perubahan (reklasifikasi) beberapa rekening dalam RKAP 2011 untuk memudahkan perbandingan. Reklasifikasi tersebut tidak merubah target-target yang telah disahkan dalam RKAP.
We are committed to improve our internal control process continuously, conducting a detailed review and monitoring procedures and controling over accounting policy on financial reporting to ensure compliance and transparent. We devoted our best resources to improve our internal control over financial reporting sustainability. Therefor, we have implemented conversion accounting policies on our financial reporting system based on the financial reporting system International Financial Report Standards (IFRS), our financial statements have been presented in accordance with the Indonesian GAAP format based on the IFRS latest revision. With respect to the preparation of 2011's RKAP which not use New Revised IAS standards, the need for comparative analysis, we have reclassified several accounts of 2011's RKAP to facilitate comparison. Reclassification does not change the targets that have passed in RKAP.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
108
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Tata Kelola perusahaan corprate Governance
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
tata kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
109
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berkomitmen untuk mengimplemetasikan pedoman GCG sesuai dengan prinsip yang diusung dalam pedoman GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, independensi, dan kewajaran. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) have committed on implementing the guideline of GCG in accordance with the principles of GCG such as transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
110
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), selanjutnya disebut GCG, adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. Sebagaimana telah diamanatkan dalam Keputusan Menteri BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Secara Konsisten dan Menjadi Landasan Operasional Perusahaan; dan sebagaimana telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-01/ MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berkomitmen untuk menerapkan praktikpraktik GCG secara konsisten dalam pengelolaan perusahaan dan meyakini penerapan GCG dapat meningkatkan nilai perusahaan, termasuk kinerja perusahaan.
Good Corporate Governance, hereinafter referred to GCG, is the basic principles of process and mechanism of corporate governance based on the prevailing laws and regulations, and ethics. As stated by the Minister of SOEs Decree No.Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 on consistent GCG practices implementation in State-Owned Enterprises (SOEs) and as Company's Operational Foundation; and renewed by the Minister of SOEs Regulation No.PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance in SOEs, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) have committed to consistently implement GCG practices in operating and managing the company and believes the implementation of GCG will enhance the company value and performances.
Komitmen tersebut diwujudkan dengan adanya Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) sejak bulan Juni 2006. Pedoman ini merupakan acuan dalam menjalankan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten dan berkelanjutan dengan berlandaskan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, dan kewajaran.
These commitments embodied in the Code of Corporate Governance since June 2006. These codes are references of consistent and sustainable GCG implementation based on the principles of transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness.
Pembenahan di bidang tata kelola perusahaan dipandang sebagai salah satu tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan nilai perusahaan. Serangkaian kegiatan manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) di bidang tata kelola perusahaan pada tahun 2011 yang berorientasi pada pencapaian tujuan GCG antara lain:
Corporate governance enhancement considered as a mandatory action to escalate company value. Series of corporate governance's activities conducted by management of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2011 oriented to achieve GCG's goals, is as follows :
1. Melaksanakan kerjasama dengan tim konsultan dari PT. Daya Inovasi Indonesia untuk pengembangan Desain dan Implementasi Enterprise Risk Management di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berdasarkan Surat Perjanjian No.SP/IV.3/778/VIII/2010 tanggal 2 Agustus 2010. Hasil kegiatan ini adalah: • Penataan Kebijakan Perusahaan; • Daftar Kebijakan Perusahaan; • Daftar Surat-surat Perusahaan; • Basis Data Elektronik Kebijakan dan Surat-Surat Perusahaan; dan • Rencana Kerja Pencabutan, Revisi, dan Penyusunan Kebijakan/Prosedur Kerja.
1. Collaboration with PT. Daya Inovasi Indonesia as design development and Implementation of Enterprise Risk Management's consultant team in PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) based on the Letter of Agreement No.SP/IV.3/778/VIII/2010 dated August 2, 2010. The results are: • Restructuring Company's Policy; • Create list of Company's Policies; • Create list of Company's Letters; • Create list ofElectronic Data Base of Company's Policies and Letters; and • Create Work Plan of Removal, Revision, and Preparation of Policies/SOP.
2. Mengeluarkan Keputusan Direksi No.KEP/I.1/1453/ XI/2011 tanggal 8 November 2011 tentang Pedoman Manajemen Risiko yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2013.
2. Issued BoD Decree No.KEP/I.1/1453/XI/2011 dated 8 November 2011 on Guidelines for Risk Management which into force with effect starting January 1, 2013.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
3. Melakukan sosialisasi implementasi penerapan manajemen risiko yang dilakukan dalam tiga (3) tahap. Sosialisasi dilakukan dengan pemateri dari PT. Aneka Tambang, PT. Wijaya Karya, PT. RNI, PT. Pupuk Kaltim, MUC Consulting Group, dan Prof. Dr. Roy Sembel. 4. M e l a k s a n a k a n p e n g u k u r a n d a n a s s e s s m e n t implementasi GCG di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tahun 2010 melalui surat Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SB/I.1/2345/ VIII/2010 tanggal 12 Agustus 2010 perihal Pengukuran dan Pengujian GCG di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), dan Surat Kepala BPKP Perwakilan Jawa Barat No.S-8549/PW10/4/2010 tanggal 29 September 2010. Berdasarkan Laporan Hasil Assesment No.LAP-10890/PW10/2/2010 tanggal 14 Desember 2010, hasil assessment terhadap penerapan GCG pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang dilakukan sejak 11 Oktober 2010 sampai dengan 6 Desember 2010 menunjukan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG dalam penyelenggaraan tata kelola perusahaan memenuhi kualifikasi Baik dengan capaian skor sebesar 80,09 dari skor maksimal 100 atau memenuhi 80,0869% dari skor maksimal, dengan perincian sebagai berikut: No.
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
111
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
3. Socializing three (3) phases of risk management's implementation, by keynote speaker from PT. Antam, PT. Wijaya Karya, PT. RNI, PT. Kaltim fertilizer, MUC Consulting Group, and Prof. Dr. Roy Sembel. 4. Conducting series of measurement and assessment on GCG implementation of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2010 based on the BoD letter No.SB/I.1/2345/VIII/2010 dated August 12, 2010 regarding GCG Measurement and Assessment of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), and Head of BPKP of West Java Representative's letter No.S8549/PW10/4/2010 September 29, 2010. Based on the Assessment Report No.LAP-10890/PW10/2/2010 dated December 14, 2010, the assessment result of GCG's implementation of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) which conducted since October 11, 2010 until December 6, 2010, have shown good GCG's implementation qualifications performance in the corporate governance administration section with total score 80.09 of a maximum score of 100 or 80.0869% of the maximum score, with the details is as follow:
Aspek Pengujian Assesment
Bobot Maksimal Maximum Score
Bobot Aktual Actual Score
1.
Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham Rights and Responsibilities of Pemegang saham
9
5,80
2.
Kebijakan GCG GCG Policy
8
6,48
3.
Penerapan GCG GCG Implementations a. Dewan Komisaris Board of Commisioners
27
20,91
b. Komite Dewan Komisaris Board of Commisioners' Committee
6
4,87
c. Direksi Board of Directors
27
23,37
d. Satuan Pengawas Internal Internal Audit Unit
3
2,61
e. Sekretaris Perusahaan Corporate secretary
3
2,84
4.
Pengungkapan Informasi Information Disclosure
7
6,23
5.
Komitmen Commitment
10
7
Total
100
80,09
Pelaksanaan pengukuran dan assessment implementasi GCG di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dilakukan setiap 2 tahun sekali, pelaksanaan assessment berikutnya akan dilakukan pada tahun 2012. 5. Melakukan pengembangan implementasi Sistem Pengendalian Internal, sebagai tindak lanjut dari implementasi Sistem Pengendalian Internal di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dengan mengeluarkan Keputusan Direksi No.KEP/I.1/636/ VI/2011 tanggal 11 Juni 2011 tentang Pedoman Sistem Pengendalian Internal PT Perkebunan Nusantara VIII
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
The GCG's Measurement and Assessment of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) conducted every 2 years, next assessment have been scheduled in 2012.
5. Conducting Internal Control Systems development as a follow up of Internal Control System implementation in PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) by issuing Directors Decree No.KEP/I.1/636/VI/2011 dated June 11, 2011 on Guidelines for Internal Control Systems PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) which into force
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
112
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
(Persero) yang berlaku efektif per 1 Januari 2012, serta melakukan sosialisasi Pedoman Sistem Pengendalian Internal yang dilaksanakan dengan pemateri dari Satuan Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris Perusahaan, dan MUC Consulting Group.
with effect started January 1, 2012, and to disseminate the Internal Control System's Guidelines implemented by the keynote speaker of the Internal Audit Unit (SPI), Corporate Secretary, and MUC Consulting Group.
Proses implementasi dari pedoman-pedoman penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang telah dilakukan hingga tahun 2011 dapat dilihat pada tabel di bawah.
The implementation process of Good Corporate Governance (GCG) guidelines at PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) until 2011 can be seen in the table below.
No.
Materi Material
Keterangan Description
1.
GCG Manual
Draft (Pengesahan Direksi) Draft (BoD Legalization)
2.
Board Manual
Draft (Pengesahan Dewan Komisaris dan Direksi) Draft (BoC and BoD Legalization)
3.
Manajemen Risiko Manual Risks Management Manual
KEP/I.1/1453/XI/2011
4.
Sistem Pengendalian Intern Internal Audit Unit
KEP/I.1/636/VI/2011
5.
Sistem Pengawasan Intern Internal Monitoring Systems
Draft (Pengesahan Direksi) (BoD Legalization)
6.
Whistle Blowing System (WBS)
Draft (Pengesahan Direksi) (BoD Legalization)
7.
Tata Kelola Teknologi Informasi Information Technology Governance
Dilaksanakan secara parsial Partially implemented
8.
Pedoman Perilaku Etika Code of Conduct
Keputusan Dewan Komisaris dan Direksi BoC and BoD Decrees
Dalam pengelolaan perusahaan, organ utama yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Komisaris, dan Direksi; dibantu oleh organ pendukung, yaitu Komite Audit dan Risiko Usaha, Satuan Pengawasan Internal (SPI), dan Sekretaris Perusahaan, serta didukung oleh pihak eksternal dalam melakukan audit laporan keuangan perusahaan secara independen oleh Kantor Akuntan Publik.
The company's main organ consists of General Meeting of Shareholders (GMS), the Board of Commissioners (BoC), and the Board of Directors (BoD); which assisted by supporting organ, namely the Audit and Business Risk Committee, the Internal Audit Unit, and the Corporate Secretary, also supported by external parties in performing audits of company's financial statements by an independent public accounting firm.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
CORPORATE GOVERNANCE’s STRUCTURE
Sesuai dengan pedoman GCG yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) pada tahun 2006, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berkomitmen untuk dapat mengimplemetasikan pedoman GCG agar dapat sesuai dengan prinsip yang diusung dalam pedoman GCG, yaitu transparansi, akuntabilitas, bertanggung jawab, independensi, dan kewajaran. Salah satu bentuk tekad dan komitmen PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tersebut tertuang dalam kerangka struktur manajemen tata kelola perusahaan yang memuat unsur utama yang berperan penting dalam mewujudkan komitmen tersebut.
In accordance with the GCG's guidelines issued by the National Committee on Governance (NCG) in 2006, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) have committed to implement the GCG's guideline in accordance with the principles of GCG based on transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness. The determination and commitment of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) have been embodied in the framework of corporate governance's structure containing the main elements which play an important roles in realizing.
Unsur-unsur utama dalam struktur manajemen tata kelola perusahaan dalam PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) adalah sebagai berikut: • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); • Dewan Komisaris;
The main elements in the corporate governance's management structure of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) is as follows: • General Meeting of Shareholders (GMS); • The Board of Commissioners (BoC);
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
tata kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
113
KERANGKA KERJA PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN INFRASTRUKTUR DAN PRAKTIK - PRAKTIK GCG PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) SUSTAINABLE DEVELOPMENT INFRASTRUCTURE AND GCG PRACTICES FRAMEWORK OF PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO)
FASE I : NORMING PHASE I : NORMING
FASE II
PENYUSUNAN CoCG & CoC CoCG & CoC COMPILATION
: FORMING
PHASE II : FORMING
PEMBENTUKAN TIM CG ESTABLISHMENT OF THE CG TEAM STRUKTUR & URAIAN TUGAS STRUCTURE & JOB DESCRIPTION Mekanisasi Kerja : • Internalisasi; • Penelusuran; • Inventarisasi; • Pengawasan; dan • Penyempurnaan Berkelanjutan. Mechanism : • Internalization; • Drill Down; • Inventarisation; • Monitoring; and • Sustainable Improvement.
Internalisasi Internalization
Penelusuran Kebijakan CoCG & CoC Drill Down CoCG & CoC
Sosialisasi*) Dissemination*)
Inventarisasi Kebijakan Policies Inventarisation
Sinkronisasi Synchronization
FASE III : PERFORMING PHASE III : PERFORMING Penerapan**) Implementation**)
Penyempurnaan Berkelanjutan Sustainable Improvement
Pengawasan Monitoring
Evaluasi Kebijakan Policy Evaluation
Reward & Punishment Penghargaan & Penalty
Formulasi Kebijakan ***) Policy Formulation ***)
Tahapan yang akan dilaksanakan pada Fase II *) Pada Fase II, materi sosialisasi terbatas pada konsep GCG dan Code **) Mulai dilaksanakan setelah Fase III berjalan ***) Pada Fase II, formulasi kebijakan dilakukan hanya sampai pada level corporate policy Phase II implementation stages *) Phase II, the dissemination materials limited to concept and the Code of Good Corporate Governance **) Implemented after the Phase III Started ***) Phase II, the policies formulation conducted limited to corporate policy level
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
114
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
• Direksi; • Komite-komite yang ada; dan • Sekretaris Perusahaan.
• The Board of Directors (BoD); • The committees; and • Corporate Secretary.
Dengan pembentukan struktur manajemen tata kelola tersebut, diharapkan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dapat menjalankan perusahaannya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan prinsip-prinsip dalam GCG. Untuk itu, unsur-unsur utama dalam organisasi tata kelola perusahaan diharapkan dapat bertindak dan bersikap sesuai dengan tugas dan wewenangnya berdasarkan etika dan aturan yang berlaku, seperti tertuang dalam peraturan perundang-undangan, anggaran dasar perusahaan, dan peraturan perusahaan dengan berprinsip pada pedoman GCG tersebut. Sehingga, organisasi manajemen tata kelola perusahaan dapat menjunjung tinggi pelaksanaan prinsip, etika, nilai, dan peraturan tersebut, serta memiliki kesamaan persepsi dalam visi dan misi, dengan melaksanakan tugasnya demi kepentingan perusahaan, serta memberikan teladan kepada seluruh pemangku kepentingan.
By the establishment of coroprate governance's management structure, the PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) expected to manage the company to act and behave in accordance with the principles of GCG. The main elements of corporate governance within the organization expected to act and behave in accordance with their duties and responsibilities based on the ethics and regulations, as stipulated in the prevailing laws and regulations, the company's articles of association, and the company's regulations based on the principles of GCG's guidelines. Thus, the corporate governance's organization can uphold the implementation of the principles, ethics, values and rules, and have common perception in vision and mission, by carry out their duties along with the company's interest, as well as set an example to all stakeholders.
Bentuk tanggung jawab bersama jajaran organisasi manajemen tata kelola perusahaan dalam menerapkan pedoman GCG tercermin antara lain dalam: • Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab organisasi manajemen tata kelola perusahaan beserta unit pendukung dan komite-komite yang dibentuk; • Pelaksanaan sistem manajemen risiko yang baik; • Pelaksanaan sistem pengendalian internal yang baik; • Pernyataan management berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan secara independen oleh auditor internal; • Penilaian auditor eksternal terhadap efektivitas pengendalian internal dan pelaporan keuangan; dan • Evaluasi kinerja dan akuntabilitas.
As a form of corporate governance management organization's shared responsibility in the GCG guidelines' implementiation, reflected as follows: • Implementation of tasks and responsibilities of corporate governance's management organization with its supporting units and formed committees; • Implementation of good risk management system; • Implementation of good internal control system; • Management statements based on the internal auditor's assessments; • External auditor assessment of the effectiveness of internal control and financial reporting; and • Performance and accountability Evaluation.
ORGANISASI TATA KELOLA PERUSAHAAN Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
CORPORATE GOVERNANCE’S ORGANIZATION General Meeting of Shareholders (GMS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB), merupakan lembaga tertinggi di perusahaan. Lembaga tersebut adalah forum utama tempat pemegang saham menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan. Sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang belum melakukan Initial Public Offering dan tidak terdaftar di bursa saham, maka pemegang saham PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) adalah Negara Republik Indonesia.
General Meeting of Shareholders (GMS), both the Annual GMS (AGM) and Extraordinary General Meeting (EGM), is the highest body in the company where shareholders use their rights and responsibilities towards corporate management. As SOEs which has not been commited an Initial Public Offering and not registered in any stock market, the shareholders of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) is the Republic of Indonesia.
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) melindungi hak pemegang saham untuk dapat menggunakan haknya berdasarkan Anggaran Dasar dan perundang-undangan yang berlaku. Pemegang saham diperlakukan dengan setara (equal treatment) dan mempunyai kedudukan yang seimbang terhadap Perseroan.
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) protect the rights of their shareholders in order to carry out their right based on the Articles of Association and the prevailing laws and regulations. Shareholders will received equal treatment and positions against the Company.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
115
Hak-hak pemegang saham
The rights of shareholders
1. Hak untuk menghadiri dan memberikan suara dalam suatu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); 2. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai perusahaan secara tepat waktu dan teratur; 3. Hak untuk menerima pembagian dari keuntungan perusahaan yang diperuntukkan bagi pemegang saham dalam bentuk dividen dan pembagian keuntungan lainnya; 4. Hak untuk merubah Anggaran Dasar perusahaan; dan
1. The rights to attend and vote in a General Meeting of Shareholders (GMS); 2. The rights to obtain material informations regarding the company in a timely and orderly; 3. The rights to receive dividends and other profits sharing;
5. Hak untuk memperoleh kejelasan yang tepat dan akurat mengenai informasi keuangan dalam laporan keuangan dan tahunan, mata acara dalam agenda rapat, keputusan RUPS, risalah RUPS, penetapan remunerasi dan tunjangan bagi Komisaris dan Direksi.
4. The rights to amendment the company's Articles of Association; and 5. The rights to obtain proper an accurate explanations sregarding financial informations in financial statements and annual reports, meeting agendas, GMS's resolution, GMS's treaties, the BoC and BoD's remuneration and allowances determination.
Jenis RUPS
GMS Type
1. RUPS Tahunan, meliputi: • RUPS mengenai persetujuan Laporan Tahunan; dan • RUPS mengenai persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
1. Annual GMS, including: • GMS on the approval of the Annual Report; and • GMS on the approval of the Company's Work Plan and Budget.
2. RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang dapat diselenggarakan setiap saat berdasarkan kebutuhan Perseroan.
2. Extraordinary General Meeting (EGM) can be held at any time based on the needs of the Company.
Wewenang RUPS
GMS authorities
1. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquit et decharge) kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dilakukan masing-masing; 2. Memberi kuasa dan wewenang kepada Direksi untuk menentukan dan membayar dividen; 3. Mengambil keputusan-keputusan menyangkut struktur organisasi misalnya perubahan Anggaran Dasar, penggabungan, peleburan, pemisahan, pembubaran, dan likuidasi Perseroan; 4. M e n g a n g k a t d a n / a t a u m e n g u b a h t e r m a s u k memberhentikan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris; 5. Memutuskan penetapan remunerasi dan tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan; 6. Memberi persetujuan terhadap transaksi yang mengandung benturan kepentingan; dan 7. Memberikan kuasa dan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) dengan memperhatikan rekomendasi dari Komite Audit.
1. Approve the Annual Report including Financial Statements and the BoC Reports over the Company's Supervisory and provides settlement and sole responsibility liberation (acquit et decharge) to the BoC and BoD of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) over the management and supervision acts made respectively;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
2. Provide the power and authority to the BoD to determine and pay dividends; 3. M a k e d e c i s i o n s r e g a r d i n g t h e o r g a n i z a t i o n a l structure such as amendment, merger, consolidation, separation, dissolution, and liquidation; 4. Appoint and/or change, including dismissal members of the BoC and BoD; 5. Determination of remuneration and allowances of the BoC and BoD; 6. P r o v i d e a p p r o v a l t o w a r d s c o n f l i c t o f i n t e r e s t transactions; and 7. Provide the power and authority to the BoC to appoint Public Accountant Firm by the recommendation of the Audit Committee.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
116
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Pelaksanaan RUPS tahun 2011
Implementation of the 2011 GMS
Pada tahun 2011, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menyelenggarakan 2 (dua) kali RUPS yaitu RUPS Tahunan yang meliputi: 1. RUPS Tentang Persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2011 pada tanggal 5 Januari 2011. 2. RUPS Tentang Persetujuan laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 pada tanggal 16 Juni 2011.
In 2011, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) held 2 (two) times Annual General Meeting of Shareholders which includes: 1. GMS regarding the approval of Company's Work Plan and Budget for the year 2011 on January 5, 2011.
Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Treaties of General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS tentang persetujuan laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 pada tanggal 16 Juni 2011 menghasilkan persetujuan sebagai berikut: 1. Menyetujui Laporan Tahunan untuk tahun fiskal 2010, termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Tahun Buku 2010; 2. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Keuangan P e r u s a h a a n , s e r t a L a p o r a n Ta h u n a n P r o g r a m Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) berdasarkan hasil audit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Soejatna, Mulyana dan Rekan No.144/SMR/LAK-UU-PN8/III/2011 tanggal 11 Maret 2011 dan No.144/SMR/LAK-PI-PN8/ III/2011 tanggal 11 Maret 2011 dengan pendapat “Wajar, dalam semua hal yang material”; 3. Menetapkan laba bersih perusahaan pada tahun 2010 sebesar Rp132.924.344.102; 4. Menetapkan penggunaan laba bersih perusahaan tahun buku 2010 dengan uraian sebagai berikut: • Dividen sebesar Rp29.243.000.000 atau 22% dari laba bersih perusahaan; • Program Kemitraan sebesar Rp2.658.000.000 atau 2% dari laba bersih perusahaan; • Program Bina Lingkungan sebesar Rp2.658.000.000 atau 2% dari laba bersih perusahaan; dan • Cadangan sebesar Rp98.365.344.102 atau sebesar 71% dari laba bersih perusahaan.
GMS regarding the Approval of Annual reports and Ratification of Financial Statements for the fiscal year 2010 on June 16, 2011 resulting the following resolutions: 1. Approve the Annual Report for fiscal year 2010, including the BoC's Supervisory Report Fiscal Year 2010; 2. Approve and authorize the Company's Financial Statements and Annual Report of the Partnership and Community Development Program (PKBL) based on the audit results by the Public Accountant Firm (KAP) Soejatna, Mulyana, and Partners No.144/SMR/LAK-UUPN8/III/2011 dated 11 March 2011 and No.144/SMR/LAKPI-PN8/III/2011 dated 11 March 2011 with the opinion "Fair, in all material respects"; 3. Determine the net profit of year 2010 amounting to Rp132.924.324.102; 4. Determine the net income of fiscal year 2011's usages with the description as follows: • Dividends amounting to Rp29.243.000.000 million or 22% of net profit; • Partnership Program amounting to Rp2.658.000.000 million or 2% of net profit; • Community Development Program amounting to Rp2.658.000.000 million or 2% of net profit; and • Company's Reserves amounting to Rp98.365.344.102 or 71% of net profit.
5. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2010; 6. Menetapkan besaran remunerasi yang terdiri dari honorarium dan/atau Gaji, fasilitas, tunjangan untuk tahun buku 2011 dan tantiem bagi Dewan Komisaris dan Direksi atas kinerja perusahaan di tahun buku 2010. 7. Menetapkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk melakukan audit umum atas Laporan Keuangan perusahaan dan PKBL tahun buku 2011, yaitu dengan menggunakan jasa KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, dan Rekan untuk melakukan audit.
5. Provide settlement and and sole responsibility liberation (volledig acquit et de charge) to the BoC and BoD for the management and supervisory acts during the fiscal year 2010;
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
2. GMS regarding the Approval of Annual reports and Ratification of Financial Statements for the fiscal year 2010 on June 16, 2011.
6. Determine the amount of remuneration consisting of honorarium and/or salaries, facilities, benefits for the fiscal year 2011 and bonuses for the BoC and BoD over the company's performances in the fiscal year 2010. 7. Determine Public Accounting Firm to conduct a general audit of company's financial statements and PKBL for the fiscal year 2011, by using the services of KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, and Partners.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
117
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners (BoC)
Dewan Komisaris beranggotakan komisaris dan dipimpin oleh komisaris Utama. Dewan Komisaris berkewajiban melaksanakan tugas sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan.
The Board of Commissioners consist of commissioners and chaired by President Commissioner. The BoC shall carry out their duties in accordance with the Articles of Association and the prevailing laws and regulations, and and implement the GCG's principles within the company.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengelolaan perusahaan, dan jalannya pengelolaan pada umumnya baik mengenai perusahaan maupun usaha perusahaan yang dilakukan oleh Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertugas memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta peraturan perundangundangan yang berlaku, untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, Dewan Komisaris telah membangun sistem pengawasan dan penasehat, yang terdiri dari unsur-unsur Komite Audit dan Risiko Usaha (KARU), Rapat Gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi agar terbentuk internal check and balances system terhadap kebijakan dan keputusan Direksi.
The BoC in charge of supervising the company's management policy, and management's course in general both company or businesses conducted by the BoD. In addition, the BoC also responsible for providing advice to the BoD, including supervise the implementation of the Company's Long Term Plan (RJPP), Company's Work Plan and Budget (RKAP) and the Articles of Association and the General Meeting of Shareholders (GMS), as well as the prevailing laws and regulations, for the company's benefit in accordance with the company's Aims and Objectives. In performing their duties, the BoC has established a monitoring and advisory systems, consist of the Audit and Business Risk, Joint Meeting of the BoC and BoD in order to form an internal system of checks and balances against the BoD's policies and decisions.
Dewan Komisaris tidak memiliki wewenang untuk menjalankan pengelolaan Perusahaan, kecuali dalam situasi tertentu, apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab. Saat ini, Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) terdiri dari Komisaris utama dan lima Komisaris. Profil anggota Dewan Komisaris terdapat pada halaman 42.
The BoC has no authority to manage the Company, except in term of all members of the BoD were suspended for some reasons or force majeur. Currently, the BoC of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) consists of the President Commissioner and five Commissioners. The Board member profiles can be found on page 42.
Untuk lebih detailnya, wewenang dari Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dapat dilihat sebagai berikut: 1. Melihat buku-buku, surat-surat, dokumen-dokumen lainnya, memeriksa arus kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain, surat berharga dan kekayaan Perseroan. 2. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan Perseroan. 3. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan. 4. Meminta keterangan tentang segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi. 5. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Komisaris. 6. M e n g a n g k a t d a n m e m b e r h e n t i k a n S e k r e t a r i s Komisaris, jika dianggap perlu.
Further details on the BoC authorities in carrying out their duties and obligations is as follows:
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
1. Observe books, letters, other documents, cash flow examination for verification purposes and other purposes, obligation, and Company's property. 2. Entering grounds, buildings, and office used by the Company. 3. Demand clarification from the BoD and/or other dignitaries on issues concerning the Company. 4. Demand explanation on all policies and actions that have been and will be executed by the BoD. 5. Requesting the BoD and/or other dignitaries below the BoD with their consent to attend BoC's meeting. 6. Appoint and dismiss the Commissioners' Secretary if deemed necessary.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
118
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
7. Memberhentikan sementara Anggota Direksi sesuai ketentuan Anggaran Dasar. 8. Membentuk komite-komite selain Komite Audit jika dianggap perlu, dengan memperhatikan kemampuan perusahaan. 9. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu. 10. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan Anggaran Dasar. 11. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan. 12. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Sedangkan hal yang menjadi kewajiban dari Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. M e m b e r i k a n n a s i h a t k e p a d a D i r e k s i d a l a m melaksanakan pengurusan Perseroan. 2. Meneliti dan menelaah serta menandatangani RKPP dan RKAP yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 3. Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai RJPP dan RKAP mengenai alasan Komisaris menandatangani RJPP dan RKAP.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
7. Dismissal of BoD members in accordance with the Articles of Association. 8. Forming committees except the Audit Committee by taking into account the company's ability, if deemed necessary. 9. Hired experts for certain needs in a certain period over company's expenses, if deemed necessary. 10. Manage the Company in certain circumstances for a certain period in accordance with the Articles of Association. 11. Attend the BoD's meeting and provide advices on issues being discussed. 12. Conduct other monitoring as long as not contrary to the prevailing laws and regulations, Articles of Association, and/or the General Meeting of Shareholders (GMS) resolutions. While the BoC obligations is as follows: 1. Provide advice to the BoD in managing the Company. 2. Conduct research, review and signing RKPP and RKAP prepared by the BoD, in accordance with the Articles of Association. 3. Provide opinions and suggestions to the GMS on the RJPP and RKAP and reasons of RJPP and RKAP's legalization.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
4. Mengikuti perkembangan kegiatan perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan. 5. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan. 6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan Laporan Tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan. 7. Memberikan penjelasan, pendapat, dan saran kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta. 8. Menyusun program kerja tahunan yang dapat dimasukan ke dalam RKAP. 9. Membentuk Komite Audit. 10. Mengusulkan Akuntan Publik kepada RUPS, sekaligus membuat daftar Kantor Akuntan Publik (KAP) yang direkomendasikan dan menyusun Term of Reference (TOR) sebagai acuan dalam pelaksanaannya. 11. Membuat Risalah Rapat Komisaris dan menyimpan salinannya. 12. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lainnya. 13. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. 14. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangundangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
119
4. Monitor company's activities, provide opinions and suggestions to the GMS regarding any important issues over company's management. 5. Report immediately to the GMS if the Company's experiences a declining performances. 6. Conduct research and review periodic reports and annual report prepared by the BoD and signed the Annual Report. 7. Provide explanations, opinions, and suggestions to the GMS regarding the Annual Report, if requested. 8. Develop an annual works program which can be included to the RKAP. 9. Established an Audit Committee. 10. Suggest Certified Accountants Public Firm, and create list of recommended Public Accounting Firm and set terms of reference (TOR) as a references. 11. Create Minutes of Meeting of the BoC's meeting and save a copy. 12. Report to the Company concerning their share's ownership and/or their families in the Company and others. 13. Provide report on finished supervisory's task during the past year to the GMS. 14. Carry out other obligations within the supervisory and advisory's framework, as long as not contrary to the prevailing laws and regulations, Articles of Association, and/ or the General Meeting of Shareholders (GMS) resolutions.
Dalam rangka meningkatkan kualitas dan efektivitas hubungan kerja antar organ perusahaan dalam menerapkan asas-asas GCG, yakni transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independen, dan kewajaran, telah disusun Pedoman Pelaksanaan Hubungan Kerja Antara Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual).
In order to improve the work environment's quality and effectiveness between company's organs in implementing the GCG's principles, namely transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness, The BoC have issued a Work Relationship Between the BoC and BoD's Board Manual.
Rapat Dewan Komisaris harus diadakan sekurangkurangnya setiap bulan sekali atau pada sewaktu-waktu jika dianggap perlu dan atas permintaan oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu per sepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Kuorum untuk seluruh rapat Dewan Komisaris adalah lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris yang hadir atau diwakili kuasa secara tertulis yang diberikan kepada salah satu Komisaris yang hadir pada rapat tersebut. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama. Apabila Komisaris Utama berhalangan hadir, maka Rapat Dewan Komisaris akan dipimpin oleh salah seorang anggota
The Board of Commissioners meeting must be held at least once every month or at any time if deemed necessary and upon request by one or more members of the BoC, BoD, or written request of 1 (one) or more shareholders representing at least 1/10 (one tenth) of the total shares with voting rights and presenting the meeting agendas. Quorum for The BOC meeting is more than half of BoC's members who presented or represented by a written authority given to one Commissioner presented at such meeting. The BoC meeting is chaired by the President Commissioner. In term of the President Commissioner is absent, the meeting will be chaired
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
120
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk secara tertulis oleh Komisaris Utama. Bila Komisaris Utama tidak melakukan penunjukan, maka anggota Dewan Komisaris yang terlama mengemban jabatan dalam jajaran Dewan Komisaris dan/ atau tertua dalam usia yang akan memimpin rapat.
by one member of the BoC designated in writing by the President Commissioner, and if there isn't any, the commissioner with the longest tenure in the BoC will chaired the BoC meeting.
Keputusan dalam rapat Dewan Komisaris didasarkan atas mufakat. Apabila mufakat tidak dapat dicapai, maka didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang mewakili pada rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka keputusan yang diajukan harus ditolak. Selain Rapat Dewan Komisaris, Dewan Komisaris juga memiliki Rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi diselenggarakan sekali dalam tiap dua minggu.
Decision in the meeting of the Board The commissioner will be based on consensus. If a consensus can not be achieved then a majority vote of present members of the Board or its representative at the meeting. If the number of votes equal, then the proposed decision must be rejected. Joint meeting between the Board held once in every two weeks.
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII No.KEP-188/MBU/2008 tanggal 24 September 2008 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan AnggotaAnggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII, jumlah anggota Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) per Desember 2011 sebanyak 6 (enam) orang, yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 5 (lima) orang Komisaris, dengan komposisi sebagai berikut:
Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises As a General Meeting of Shareholders of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP-188/ MBU/2008 dated 24 September 2008 on Dismissal and Appointment the Board of Commissioners' members o f P T. P e r k e b u n a n N u s a n t a r a V I I I ( P e r s e r o ) , t h e number of the Board of Commissioners' members of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) as December 2011 as many as six (6) persons, consisting of one (1) President Commissioner and five (5) Commissioners, with the following composition:
No.
Nama Name
Jabatan Position
1.
Usman Basjah
Komisaris Utama President Commissioner
2.
Alirahman
Komisaris Commissioner
3.
Herry Suhardiyanto
Komisaris Commissioner
4.
Gunawan
Komisaris Commissioner
5.
A. Firman Taufick
Komisaris Commissioner
6.
Aries Muftie
Komisaris Commissioner
Sesuai surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-56/MBU/2012 tanggal 6 Februari 2012, Sdr. Aries Muftie diganti oleh Sdr. Musliar Kasim sebagai anggota Dewan Komisaris PTPN VIII (Persero), sehingga komposisi Dewan Komisaris PTPN VIII mengalami perubahan sebagai berikut: No.
In accordance with the Decree of the Minister of SOEs No.KEP-56/MBU/2012 dated February 6, 2012, Aries Muftie replaced by Musliar Kasim as member of the BoC of PTPN VIII (Persero), so the amended composition of the Board of Commissioners PTPN VIII as follows:
Nama Name
Jabatan Position
1.
Usman Basjah
Komisaris Utama President Commissioner
2.
Alirahman
Komisaris Commissioner
3.
Herry Suhardiyanto
Komisaris Commissioner
4.
Gunawan
Komisaris Commissioner
5.
A. Firman Taufick
Komisaris Commissioner
6.
Musliar Kasim
Komisaris Commissioner
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pembagian tugas diantara anggota Dewan Komisaris diatur sendiri sebagaimana Surat Keputusan Dewan Komisaris No.KEP-01/Kom/X/2008 tanggal 31 Oktober 2008 tentang Pembagian Kerja Antara Dewan Komisaris PTPN VIII (Persero), sebagai berikut: No.
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
121
Share duties between the BoC stipulated by the BoC's Decree No.KEP-01/Kom/X/2008 dated October 31, 2008 on Share Dutties between the BoC of PTPN VIII (Persero), as follows:
Bidang Tugas Authorities
Nama Name
1.
Koordinasi semua bidang All Aspect Coordinators
Usman Basjah
2.
Produksi dan SDM & Umum Production and Human Resources & General Affairs
Alirahman Gunawan Herry Suhardiyanto
3.
Pemasaran dan Keuangan Sales and Finance
Firman Taufick Aries Muftie
Dalam memperlancar tugas dari Dewan Komisaris, berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP-08/Dekom/II/2011 tanggal 2 Februari 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris PTPN VIII (Persero), Dewan Komisaris dapat mengangkat Sekretaris Dewan yang berfungsi untuk memastikan pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atas beban perusahaan. Posisi Sekretaris Dewan Komisaris saat ini dijabat oleh Sdr. Edy Widjaya.
In order to help BoC's duties, based on the Board of Commissioners Decree No.KEP-08/Dekom/II/2011 dated February 2, 2011 on dismissal and appointment of Secretary of the Board of Commissioners, the BoC may assign a Secretary of the BoC whose function is ensuring the implementation of the Board of Commissioners' duties in accordance with the prevailing laws and regulations over company's expenses. BoC Secretary position currently held by Mr. Edy Widjaya.
Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas dan kewajiban: 1. Pelaksanaan peran sebagai penghubung antara Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham. 2. Penyiapan undangan rapat dan penyiapan bahanbahan rapat Dewan Komisaris. 3. Pendokumentasian surat-surat. 4. Penyusunan notulen rapat. 5. Pengumpulan data atau informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas Dewan Komisaris.
The Secretary of the BoC's duties and obligations are: 1. Acting as liaison between the BoC, the BoD and Shareholders. 2. Preparing invitation and materials preparation for the Board of Commissioners meeting. 3. Letters Documentation. 4. Minutes of meeting preparation. 5. Collecting Datas or relevant informations to assist the BoC's duties.
Direksi
Board of Directors
Direksi terdiri dari Direktur Utama sebagai pimpinan dalam jajaran Direksi dengan dibantu oleh beberapa Direktur yang membawahi masing-masing kegiatan operasional dari perusahaan. Saat ini, selain Direktur Utama, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) juga memiliki empat (4) Direktur yang membawahi bagian Produksi, SDM & Umum, Perencanaan & Pengembangan, dan Keuangan.
T he Boa rd o f D i re c tors c onsi sts o f th e P r e s id e n t Director as chaired, assisted by Directors in charges of each company's operational. Currently PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) have 4 (four) Directors in charges of Production, Human Resources & General Affairs, Planning & Development, and Finance.
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII No.KEP-32/MBU/2007 tanggal 4 April 2007, No.KEP-196/MBU/2007 tanggal 3 September 2007 dan No.KEP-09/MBU/2009 tanggal 19 Januari 2009 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-
Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises as a GMS of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP-32/MBU/2007 dated April 4, 2007, No.KEP-196/MBU/2007 dated September 3, 2007 and No.KEP-09/MBU/2009 dated January 19, 2009 regarding Dismissal and Appointment of Members of the Board of
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
122
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII, jumlah anggota Direksi per Desember 2011 adalah lima (5) orang dengan komposisi sebagai berikut: No.
Nama Name
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Directors of PT. Perkebunan Nusantara VIII, members of the Board of Directors as of December 2011 as many as five (5) persons with the following composition: Jabatan Position
1.
Bagas Angkasa
Direktur Utama President Director
2.
Agus Supriyadi
Direktur Komoditi Teh Director of Tea Commodity
3.
Endhang Rachmat
Direktur Komoditi Non Teh Director of Non Tea Commodities
4.
Dadi Sunardi
Direktur SDM & Umum Director of Human Resources & General Affairs
5.
Ishak Z. Soediredja
Direktur Keuangan Director of Finance
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.SK-93/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, terjadi pergantian seluruh jajaran Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). No.
Nama Name
In accordance with the Minister of State Owned Enterprises (SOEs) Decree No.SK-93/MBU/2012 dated March 1, 2012, the entire Board of Directors of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) is amended. Jabatan Position
1.
Dadi Sunardi
Direktur Utama President Director
2.
Danu Rianto
Direktur Produksi Director of Production
3.
Dikdik Koesnandi Wirasasmita
Direktur SDM & Umum Director of Human Resources & General Affairs
4.
Irwan Abdul Rahman Lubis
Direktur Perencanaan & Pengembangan Director of Planning & Development
5.
Rahmat Slamet
Direktur Keuangan Director of Finance
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pencapaian kinerja dan pengelolaan perusahaan untuk kepentingan perusahaan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perusahaan, serta mewakili perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian yang berkaitan dengan perusahaan. Tugas tersebut wajib diiringi itikad baik dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha perusahaan dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan RUPS.
The Board of Directors in charge of running all actions related to the company's performances achievement and manage company for the company's benefit in accordance with the company's aims and objectives, as well as representing company both inside and outside the court concerning all materials and events related to the company. All duties shall be accompanied by sincere faith and full responsibility in performing their duties for the company's benefit with restrictions as stipulated in the prevailing laws and regulations, the Articles of Association, and/or GMS's resolutions.
Setiap anggota Direksi bertanggung jawab penuh secara pribadi atas kerugian perusahaan apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya. Dalam hal Direksi terdiri atas 2 (dua) anggota Direksi atau lebih maka tanggung jawab berlaku secara tanggung renteng bagi setiap anggota Direksi, kecuali dapat dibuktikan bahwa: • kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau kelalaiannya; • telah melakukan pengurusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;
Each member of the BoD is solely responsible personally for the losses incurred if found guilty or negligent in performing their duties. In terms of there are 2 (two) or more members of the Board of Directors to do so, then it becomes shared responsibility of the Directors, unless proven otherwise:
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
• the loss is not caused by their faults or negligences; • has been acting in sincere faith and prudence for the benefit and in accordance with the company's aims and objectives;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
123
• tidak mempunyai benturan kepentingan, baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang mengakibatkan kerugian; dan • telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.
• have no conflict of interest, either directly or indirectly, over the management actions resulted; and
Selain itu, Direksi juga memiliki tanggung jawab terhadap struktur pengendalian internal, penerapan manajemen risiko dan praktik-praktik tata kelola perusahaan yang baik. Direksi memastikan agar praktik-praktik akuntansi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku untuk BUMN Perkebunan serta prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Selain itu, Direksi juga melakukan pengawasan pada pelaksanaan audit internal dan melakukan tindak lanjut yang diperlukan sesuai dengan arahan dari Dewan Komisaris.
In addition, the BoD also have the responsibility against internal control structure, risk management and GCG's practices implementation. The BoD must ensure that PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) have been using accounting practices in accordance with the generally accepted accounting principles for state-owned plantations and the generally accepted accounting principles in Indonesia. In addition, the BoD also conduct surveillance on the implementation of internal audit and its follow-up which required in accordance with the BoC's directives.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya, Direksi memiliki wewenang sebagai berikut: 1. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan; 2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam maupun di luar Pengadilan; 3. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan; 4. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham; 5. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris Perseroan; dan 7. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasanpembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
In carrying out their duties and obligations, the BoD have the following authorities to: 1. Established Company's managerial policies; 2. Determine the BoD's power handover to one or several members of the Board of Directors to take decisions on behalf of the Board of Directors or represent the Company within and outside the Court; 3. Determine the BoD's power handover to one or several members of the Company's employees both individually or groups, or to others, to represent the Company within and outside the Court;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
• have taken precaution acts to stop further loss.
4. Determine company's rules on employment including determining salaries, pensions or old age benefits, and other incomes for employees beyond their obligations in accordance with the prevailing laws and regulations and also receive prior approval from the General Meeting of Shareholders; 5. A p p o i n t a n d d i s m i s s c o m p a n y ' s e m p l o y e e s i n accordance with the company's rules on employment and the prevailing laws and regulations ; 6. Appoint and dismiss the Secretary of the Company; and 7. Take all necessary acts and other acts regarding managerial acts or Company's properties ownership, bind the Company with other parties and/or otherwise, as well as representing the Company within and outside the court about all matters and events, with restrictions as stipulated within the prevailing laws and regulations, the Articles of Association, and/or GMS's resolutions.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
124
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Sedangkan hal-hal yang menjadi kewajiban dari Direksi dalam melaksanakan tugasnya adalah sebagai berikut: 1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya; 2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham; 3. M e m b e r i k a n p e n j e l a s a n k e p a d a R a p a t U m u m Pemegang Saham mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan; 4. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan Risalah Rapat Direksi; 5. M e m b u a t L a p o r a n Ta h u n a n s e b a g a i w u j u d pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan; 6. Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit; 7. M e n y a m p a i k a n L a p o r a n Ta h u n a n t e r m a s u k Laporan Keuangan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai hak-hak Perseroan yang tidak tercatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusbukuan aset tidak produktif; 8. M e m b e r i k a n p e n j e l a s a n k e p a d a R a p a t U m u m Pemegang Saham mengenai Laporan Tahunan; 9. Menyampaikan Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Menteri yang membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Menyampaikan laporan perubahan susunan Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris kepada Menteri yang membidangi Hukum dan Hak Asasi Manusia; 11. Memelihara Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan, dokumen keuangan dan dokumen Perseroan lainnya; 12. Menyimpan di tempat kedudukan Perseroan: Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah Rapat Umum Pemegang Saham, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan, serta dokumen Perseroan lainnya;
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
While the obligations of the Board of Directors in performing their duties are as follows: 1. Manage and guarantee the Company's businesses and activities implementation in accordance with the objectives and purposes and its operations; 2. Prepare Long Term Corporate Plan, Corporate Plan and Budget, and its amendment and submit them to the BoC and shareholders for the General Meeting of Shareholders' approval in timely; 3. Provide explanations to the General Meeting of Shareholders of the Company's Long Term Plan, and Budget and Work Plan; 4. Create Shareholders list, Special Register, treaties of General Meeting of Shareholders and Board of Directors' Minutes of Meeting; 5. C r e a t e A n n u a l R e p o r t a s p a r t o f c o m p a n y ' s management accountability as well as financial documents of the Company as stipulated in the Laws regarding Company's Documents; 6. Prepare financial statements under GAAP and submit it to be audited by the Public Accountant Firm; 7. Deliver Annual Report including Financial Statements to the General Meeting of Shareholders to be approved and ratified, as well as reports on unrecorded Company's rights in the Financial Statements, for example, as a result of removal of unproductive assets; 8. Provide explanations to the General Meeting of Shareholders over the Annual Report; 9. Submit Financial Statement and Income Statement reports that has been ratified by the General Meeting of Shareholders to the Minister of Justice and Human Rights in accordance with the prevailing laws and regulations; 10. Report changes in the composition of Shareholders, BoC and BoD to the Minister of Justice and Human Rights; 11. Maintain lists of Shareholders, Special Register, treaties of General Meeting of Shareholders, Minutes of Meeting of the BoC and Minutes of Meeting of the BoD, Annual Reports, financial's documents and other company's documents; 12. Save at the Company's domicile: Shareholder lists, Special Registers' lists, Treaties of General Meeting of Shareholders, Minutes of Meeting of the BoC and Minutes of Meeting of the BoD, Annual Reports and company's financial documents, as well as other Company's documents;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
13. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi BUMN Perkebunan dan berdasarkan prinsip-prinsip pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan, dan pengawasan; 14. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/ atau Pemegang Saham; 15. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya; 16. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau diminta anggota Dewan Komisaris dan para Pemegang Saham; 17. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perseroan; 18. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar dan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundang-undangan; 19. Sehubungan dengan penerapan manajemen risiko, Direksi: a. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif; b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) secara keseluruhan;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
125
13. Construct an accounting system in accordance with the Accounting Standards for state-owned plantation based on the principles of internal control, especially the function of administrations, records, storages, and supervisions; 14. Provide regular reports in manner and timely in accordance with the prevailing regulations, as well as other reports upon the Board of Commissioners and/or shareholders' request; 15. Prepare complete details and duties of Company's organizational structure; 16. Provide explanations concerning all matters asked or requested members of the BoC and shareholders; 17. Prepare and establish the Company's organization blueprint; 18. Conduct other obligations in accordance with the provisions of the Articles of Association and ratified by the General Meeting of Shareholders in accordance with the prevailing laws and regulations; 19. In addition to risk management's application, the Board of Directors: a. Develop policies and risk management strategies in written and comprehensive; b. Solely Responsible for the implementation of risk management policies and risk's exposure taken by PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero);
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
126
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
c. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi; d. Mengembangkan budaya manajemen risiko pada seluruh jenjang organisasi; e. Memastikan peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang terkait dengan manajemen risiko; f. Memastikan fungsi manajemen risiko telah beroperasi secara independen; dan g. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan keakuratan metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi sistem informasi manajemen, danketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko.
c. Evaluate and determinr on transactions which require Board approval; d. Develop risk management's culture at all levels of the organization; e. E n s u r e h u m a n r e s o u r c e s c o m p e t e n c i e s improvement related to risk management; f. Ensure risk management function has been operating independently; and g. Conduct periodic review to ensure accuracy of risk assessment methodologies, adequacy of management information system implementation, and accuracy of the policies, procedures and establishment of risk limits.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama. Apabila Direktur Utama berhalangan hadir karena alasan apapun, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh salah seorang Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama. Bila Direktur Utama tidak melakukan penunjukan, maka Direktur yang terlama mengemban jabatan dalam jajaran Direksi dan/atau tertua dalam usia yang akan memimpin rapat. Rapat Direksi dapat diadakan bilamana dianggap perlu atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari satu (1) orang pemegang saham bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
The BoD's meeting is chaired by the President Commissioner. In term of the President Director is absent, the meeting will be chaired by one member of the BoD designated in writing by the President Director, and if there isn't any, the Director with the longest tenure in the BoD will chaired the BoD meeting. TheBoard of Directors meeting may be held if deemed necessary upon request of one or more members of the Board of Directors or the Board of Commissioners, or upon written request of one (1) the shareholders jointly represent 1/10 (one per ten) or more of the total shares with voting rights.
Rapat Direksi dianggap sah dan mengikat apabila lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau diwakili dengan sah secara hukum dalam rapat tersebut. Setiap anggota Direksi yang hadir memiliki satu suara (dan satu suara untuk setiap Direktur lainnya yang diwakili). Keputusan rapat Direksi berdasarkan atas mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, maka pengambilan keputusan akan dilaksanakan berdasarkan atas pengambilan suara mayoritas dari anggota Direksi yang hadir.
Board of Directors meeting is considered valid and binding if more than half of the Directors present or represented by legal meeting. Each member of the BoD presented has one vote (and one vote for every other director who is represented). Board of Directors meeting decision based on consensus. In term of consensus is not reached, then the decision will be implemented based on majority votes of BoD members presented.
Uraian Tugas Direksi
The Board of Directors’ Duties
Direktur Utama Lingkup dan Tanggung Jawab: 1. Melaksanakan pengelolaan perusahaan untuk maksud dan tujuan perusahaan; 2. Menetapkan sasaran, strategi, kebijakan, dan program perusahaan yang dituangkan dalam RKAP, RJP, dan RUPS; 3. Merencanakan, membina, dan mengembangkan efektivitas dan efisiensi organisasi perusahaan dalam mencapai sasaran perusahaan; 4. Memelihara dan mengelola kekayaan perusahaan berdasarkan prinsip, peraturan, dan ketentuan yang berlaku;
President Director Scope and Responsibilities: 1. Conduct company's management in accordances with company's objectives and goals; 2. Determine companys's goals, strategies, policies, and programs which will be stipulated in the RKAP, RJP, and the GMS; 3. Determine Plan, foster and develop the company's organizational effectiveness and efficiency in achieving corporate goals; 4. Maintain and manage the company's assets in accordance with the prevailing principles, rules, and regulations;
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
127
5. Menyelenggarakan dan mengembangkan sistem pengawasan untuk mengamankan kekayaan perusahaan berdasarkan peraturan dan ketentuan yang berlaku; 6. Bertindak sebagai Pimpinan Umum Perusahaan, mengkoordinasikan kegiatan operasional perusahaan sesuai dengan rencana dan kebijakan yang telah ditetapkan; 7. Membina Sekretaris Perusahaan dan Kepala Satuan Pengawasan Internal untuk mencapai efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab; dan 8. Menyiapkan dan menyajikan laporan hasil usaha perusahaan yang berupa Neraca dan Daftar Laba/Rugi serta laporan lainnya secara berkala kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Instansi lainnya.
6. A c t i n g a s G e n e r a l C h a i r m a n o f t h e C o m p a n y, coordinate the operations o f the compan y in accordance with company's plans and policies; 7. Fostering Corporate Secretary and Head of Internal Audit Unit to achieve effectiveness and efficiency implementation of tasks and responsibilities; and 8. P r e p a r e a n d p r e s e n t i n g c o m p a n y ' s r e s u l t s o f operations reports, namely balance sheet and income statement as well as other reports periodically to the Shareholders, the Board of Commissioners, and other agencies.
Direktur Komoditi teh Lingkup dan Tanggung Jawab: 1. Merumuskan sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam bidang budidaya, produksi, dan pemasaran komoditi teh, serta industri hilir teh; 2. Melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi strategi, kebijakan, dan program dalam bidang budidaya, produksi, pemasaran komoditi teh, serta industri hilir teh; 3. Menghasilkan budidaya, produksi komoditi teh dengan produktivitas, kualitas, dan harga pokok sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, serta memasarkan produk komoditi teh dan industri hilir dengan harga yang terbaik; 4. Membina efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab jajaran Kepala Bagian, Manajer Grup, Administratur, dan Manajer dalam ruang lingkup direktoratnya; 5. Menyiapkan dan menyajikan laporan kinerja bidang produksi dan pemasaran komoditi teh, serta industri hilir teh, beserta analisisnya secara berkala sebagai bahan laporan manajemen kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, dan instansi terkait; dan 6. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan penggunaan anggaran untuk bidang produksi dan pemasaran teh serta industri hilir.
Director of Tea Commodity Scope and Responsibilities: 1. Formulate goals, strategies, policies, and programs of cultivation, production, and marketing of tea commodity, and downstream industries of tea; 2. Implement, monitor, and evaluate strategies, policies, and programs of cultivation, production, marketing of tea commodity, and downstream industries of tea; 3. Produce cultivation, tea commodity's production with productivity, quality, and cost of goods in accordance with predetermined target as well as selling tea products and downstream industries of tea with the best prices; 4. Maintain performances effectiveness and efficiency in implementing the duties and responsibilities of Head Departments, Group Managers, Administrators, and Managers within his/her directorate scope; 5. Prepare and presenting performance reports of production and marketing of tea commodity, and downstream industries of tea, with its analysis periodically as base of management's report for shareholders, the Board of Commissioners, and related agencies; and 6. Create plans, implement, and control budget's usage of production and marketing of tea commodity, and downstream industries of tea.
Direktur Komoditas Non Teh Lingkup dan Tanggung Jawab: 1. Merumuskan sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam bidang produksi dan pemasaran komoditas non-teh; 2. Melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi strategi, kebijakan, dan program dalam bidang produksi dan pemasaran komoditas non-teh; 3. Menghasilkan produksi komoditas non-teh dengan produktivitas, kualitas, dan harga pokok sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan;
Director of Non Tea Commodities Scope and Responsibilities: 1. Formulate goals, strategies, policies, and programs of cultivation, production, and marketing of non tea commodities; 2. Implement, monitor, and evaluate strategies, policies, and programs of production and marketing of non tea commodities; 3. Produce non tea commodities' production with productivity, quality, and cost of goods in accordance with predetermined target;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
5. Organize and develop a monitoring system to secure company's assets in accordance with the prevailing laws and regulations;
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
128
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
4. Membina efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab jajaran Kepala Bagian, Manajer Grup, dan Administratur dalam ruang lingkup direktoratnya; 5. Menyiapkan dan menyajikan laporan kinerja bidang produksi dan pemasaran komoditas non- teh beserta analisisnya secara berkala sebagai bahan laporan m a n aje men kepada pemegang saham, Dewan Komisaris, dan instansi terkait; dan 6. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan penggunaan anggaran untuk bidang produksi dan pemasaran non-teh.
4. Maintain effectiveness and efficiency duties and responsibilities performances of Head Departments, Group Managers, Administrators, and Managers within their directorate scope; 5. Prepare and presenting performance reports of production and marketing of non tea commodities, with its analysis periodically as base of management's report for shareholders, the Board of Commissioners, and related agencies; and 6. Create plans, implement, and control budget's usage for production and marketing of non tea commodities.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Lingkup dan Tanggung Jawab: 1. Merumuskan sasaran, strategi, kebijakan, dan program dalam bidang SDM, hukum dan umum, pengadaan, serta pengelolaan rumah sakit. 2. Melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi strategi, kebijakan, dan program dalam bidang SDM, hukum dan umum, pengadaan, serta pengelolaan rumah sakit. 3. M e m b a n g u n s i s t e m m a n a j e m e n S D M d a n penyelenggaraannya. 4. Membina efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab jajaran Kepala Bagian dan Manajer Rumah Sakit dalam ruang lingkup direktoratnya. 5. M e m b i n a p i m p i n a n u n i t u s a h a d a l a m r a n g k a pengelolaan bidang SDM, hukum dan umum, serta pengadaan secara efektif dan efisien. 6. Membangun hubungan dengan lembaga instansi terkait dalam menunjang efektivitas pelaksanaan tugasnya. 7. Menyiapkan dan menyajikan laporan perusahaan dalam bidang SDM, hukum dan umum, pengadaan, serta pengelolaan rumah sakit. 8. Merencanakan kebutuhan pegawai, membina dan menyelenggarakan administrasi kepegawaian, perencanaan karir karyawan, menyelenggarakan pengembangan dan kesejahteraan pegawai, sesuai dengan arah sasaran, dan strategi bisnis perusahaan yang telah ditetapkan. 9. M e m b i n a p e n a t a u s a h a a n d a n p e n g e l o l a a n perlengkapan, administrasi umum, pengadaan barang dan jasa, serta pengamanan aset perusahaan sesuai dengan arah sasaran, serta strategi bisnis perusahaan yang telah ditetapkan. 10. Memastikan dilaksanakannya hal-hal sebagai berikut: • Penyusunan dan penetapan rencana stratejik SDM dan Umum.
Director of Human Resources and General Affairs Scope and Responsibilities: 1. Formulate goals, strategies, policies, and programs of Human Resources, Laws and General Affairs, Procurement, as well as Hospital management. 2. Implement, monitor, and evaluate strategies, policies, and programs of Human Resources, Laws and General Affairs, Procurement, as well as Hospital management. 3. B u i l d i n g t h e H R m a n a g e m e n t s y s t e m a n d i t s implementation. 4. Maintain performances effectiveness and efficiency in implementing duties and responsibilities of Head Departments, Group Managers, Administrators, and Managers within his/her directorate scope; 5. F o s t e r i n g b u s i n e s s e s u n i t ' s l e a d e r s o f H u m a n Resources, Laws and General Affairs, Procurement, as well as effective and efficient procurement. 6. Build relationships with relevant agencies to support institutes effectiveness of its work.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
7. Prepare and present reports of Human Resources, Laws and General Affairs, Procurement, as well as Hospital management; 8. Create plan of employees needs, develop and manage personnel administration, employees' career plan, organize the development and welfare of employees, in accordance with the direction of the target, as well as the company's business strategy has been determined. 9. Fostering the administration and management of supplies, general administration, procurement of goods and services, and safeguarding company assets in accordance with the direction of the target, as well as the company's business strategy has been determined. 10. Enforce any of the following: • Development and establishment of strategic human resource plans and the Public.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
129
• Penyusunan dan penetapan kebijakan SDM dan Umum yang meliputi antara lain penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, jaminan kesehatan, dan penghasilan lain. • Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. • Penetapan kebutuhan, kualifikasi pegawai, dan kualifikasi jabatan. • Penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan. • Penyusunan rencana mutasi, promosi, dan rotasi pegawai. • Pengembangan dan pembinaan budaya kerja perusahaan. • Penyusunan dan penetapan kebijakan umum perusahaan yang meliputi antara lain kebijakan pengadaan barang dan jasa, dan pengamanan aset perusahaan. • Pengadaan barang dan jasa secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. • Koordinasi dengan direktorat lainnya mengenai kebutuhan perlengkapan dan pengamanan aset perusahaan. • Inventarisasi fisik atas aset perusahaan. • Penyusunan Standard and Operating Procedures (SOPs) di bidang SDM. • Pengendalian atas persediaan bahan baku dan bahan jadi. • P e m b u a t a n l a p o r a n y a n g d i p e r l u k a n d a n menyampaikan kepada Direktur Utama.
• Development and establishment of HR policies and General which includes among others the determination of salaries, pensions or old age insurance, health insurance, and other income. • Development of human resources through education and training. • Determination of requirements, personnel qualifications, and qualifications of the position. • Reception staff as needed. • The planning of the mutation, promotion, and staff rotation. • The development and construction company's work culture. • Development and establishment of the company's general policy that includes, among others, the procurement of goods and services, and safeguarding company assets. • Procurement of goods and services in a transparent and accountable. • Coordination with other directorates of the need for safety equipment and corporate assets.
Direktur Keuangan Lingkup dan Tanggung Jawab: 1. Merumuskan sasaran, strategi, kebijakan, program dalam bidang keuangan perusahaan dan pengelolaan Unit Usaha Agrowisata. 2. Melaksanakan, memonitor, dan mengevaluasi strategi, kebijakan, dan program dalam bidang keuangan perusahaan dan pengelolaan Unit Usaha Agrowisata. 3. Mengkoordinir RJP dan RKAP. 4. Membina efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab jajaran Kepala Bagian dalam ruang lingkup direktoratnya. 5. M e m b i n a p i m p i n a n u n i t u s a h a d a l a m r a n g k a pengelolaan bidang keuangan, dan akuntansi secara efektif dan efisien. 6. Menyiapkan dan menyajikan laporan keuangan perusahaan. 7. Membangun hubungan dengan lembaha pendanaan dan instansi terkait dalam menunjang efektivitas pelaksanaan tugasnya. 8. Memastikan sistem akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.
Director of Finance Scope and Responsibilities: 1. Formulate the goals, strategies, policies, programs in the areas of corporate finance and management of Agro Business Unit. 2. Implement, monitor, and evaluate strategies, policies, and programs in the areas of corporate finance and management of Agro Business Unit. 3. Coordinate CPR and RKAP. 4. E s t a b l i s h t h e e ff e c t i v e n e s s a n d e ff i c i e n c y o f performance of duties and responsibilities of the Chief ranks within the scope of his directorate. 5. Fostering business unit leaders in the management of finance, and accounting to effectively and efficiently.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
• Physical inventory of the company's assets. • D e v e l o p m e n t o f S t a n d a r d a n d O p e r a t i n g Procedures (SOPs) in HR. • Control supply of raw materials and finished materials. • Prepare reports and submit them to the Director.
6. Preparing and presenting financial statements. 7. Build relationships with funding lembaha and related agencies in supporting the effective implementation of their duties. 8. E n s u r e a c c o u n t i n g s y s t e m s a r e d e v e l o p e d i n accordance with GAAP.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
130
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
9. Merumuskan pembukuan administrasi keuangan perusahaan didasarkan atas pengendalian internal yang handal. 10. Mengevaluasi laporan keuangan bulanan, triwulanan, dan tahunan yang telah disusun. 11. Melakukannya kajian atas risiko-risiko keuangan dan teknologi informasi. 12. Mengevaluasi Standard and Operating Procedures (SOPs) yang terkait dengan pengelolaan keuangan dan teknologi informasi yang telah disusun. 13. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan teknologi informasi yang terintegrasi. 14. Menyusun indikator kinerja kunci di bidang keuangan, akuntansi, dan manajemen risiko. 15. M e m b u a t l a p o r a n y a n g d i p e r l u k a n d a n menyampaikannya kepada Direktur Utama.
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
9. Formulating the financial administration accounting firm based on a reliable internal control. 10. Evaluate the financial statements monthly, quarterly, and annual that had been developed. 11. Do a review of the financial risks and information technology. 12. Evaluate Standard and Operating Procedures (SOPs) relating to financial management and information technology has been developed. 13. Monitoring and evaluation of the implementation of integrated information technology. 14. Develop key performance indicators in the areas of finance, accounting, and risk management. 15. Make the required report and submit it to the Director.
KOMITE DAN UNIT PENDUKUNG Komite Audit dan Resiko Usaha (KARU)
COMMITTEE AND SUPPORT UNIT Business Audit and Risk Committee (Karu)
Dengan diterbitkannya Keputusan Menteri BUMN No.Kep.103/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Pembentukan Komite Audit Bagi BUMN, maka telah dibentuk Komite Audit PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sejak tahun 2003 berdasarkan Surat Keputusan Komisaris No.KEP-20/Komut/07/2003 tanggal 29 Agustus 2003 tentang Pembentukan Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII. Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik, Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit.
With the issuance of Ministerial Decree No.SOEs. Kep.103/ MBU/2002 dated June 4, 2002 on the Establishment of Audit Committee For Enterprise, it has established the Audit Committee of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) since 2003 under Decree No.Commissioner. KEP-20/Komut/07/2003 dated August 29, 2003 on the Establishment of the Audit Committee of the Company (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII. To be able to function properly, the Commissioner has established the Audit Committee Charter.
Kemudian, dengan diberlakukannya Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2006 tentang Komite Audit Bagi BUMN sejak tanggal 20 Desember 2006, maka Piagam Komite Audit telah disempurnakan agar sesuai dengan peraturan tersebut.
Then, with the enactment of Regulation No Minister of State Enterprises. PER-05/MBU/2006 of the Audit Committee for SOEs since the date of December 20, 2006, the Audit Committee Charter has been enhanced to conform to these regulations.
Dengan tantangan yang semakin kompleks yang dihadapi oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), maka berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP-01/Dekom/2010 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Keanggotaan Komite Audit dan Risiko Usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) telah dibentuk Komite Audit dan Risiko Usaha, selanjutnya disingkat KARU, yang terdiri dari dua Sub Komite, yaitu Sub Komite Audit dan Sub Komite Risiko Usaha. Masing-masing Sub Komite tersebut beranggotakan sebanyak dua (2) orang ahli yang merupakan berasal dari luar perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Akan tetapi, berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SK-Dekom/01/ III/2012 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua Komite Audit dan Risiko Usaha tanggal 19 Maret 2012 dan Surat Keputusan No.SK/Dekom/02/V/2012 tentang
With the increasingly complex challenges faced by PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), then by virtue of a decision of the Board of Commissioners of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP-01/Dekom/2010 on Termination and Appointment of Audit Committee Membership and Business Risk PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) has established the Audit and Business Risk, hereinafter referred to Karu, which consists of two SubCommittees, the Sub Committee Audit and Business Risk Sub Committee. Each Sub-Committee consisting of as many as two (2) people who are experts from outside the company PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). However, based on a decision of the Board of Commissioners of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SK-Dekom/01/ III/2012 on Termination and Appointment of Chairman of the Audit and Business Risk Committee dated March 19, 2012 and Decree No.SK/Dekom/02/V/2012 on Termination
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
131
Pemberhentian dan Pengangkatan Keanggotaan Komite Audit dan Risiko Usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), maka per 1 Juni 2012 jumlah anggota Komite Audit dan Risiko Usaha berkurang menjadi tiga (3) orang, dengan rincian satu (1) orang anggota Komite Audit dan dua (2) orang anggota Komite Risiko Usaha.Bertindak sebagai Ketua Komite Audit dan Risiko Usaha, ditunjuk salah satu anggota Dewan Komisaris untuk mengepalai anggota-anggota Sub Komite dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari Komite Audit dan Risiko Usaha.
and Appointment of Audit Committee Membership and Business Risk PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), then by June 1, 2012 the number of members of the Audit and Business Risk reduced to three (3) persons, with details of one (1) member of the Audit Committee and two (2) members of the Risk Committee Usaha.Bertindak as Chairman of the Audit and Business Risk Committee, appointed a member of the Board of Commissioners to head the subcommittee members in the performance of duties and responsibilities of the Audit and Business Risk.
Sesuai Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SK/Dekom/26/V/2011 tanggal 2 Mei 2011 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Keanggotaan Komite Audit dan Risiko Usaha; dan No.SK/ Dekom/41/VII/2011 tanggal 4 Juli 2011 tentang Pengganti Keanggotaan Komite Audit dan Risiko Usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), komposisi keanggotaan Komite Audit dan Risiko Usaha per 31 Desember 2011 adalah:
In accordance with the BoC of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Decree No.SK/Dekom/26/V/2011 dated May 2, 2011 on Membership Termination and Appointment of Audit and Business Risk Committee; and No.SK/Dekom/41/ VII/2011 dated July 4, 2011 on Membership Substitution of the Audit and Business Risk Committee of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), the composition of the Audit and Business Risk by December 31, 2011 are:
No.
Nama Name
Jabatan Position
1.
Aries Muftie
Anggota Dewan Komisaris merangkap Ketua Komite Audit dan Risiko Usaha Member of Board of Commissioners served concurrently as Chairman of the Audit and Business Risks Committee
2.
Tatang Suyatin
Anggota Sub Komite Audit Member of the Audit Sub Committee
3.
Dodi Syaripudin
Anggota Sub Komite Audit Member of the Audit Sub Committee
4.
Wahyu Tantular Kuncahyo
Anggota Sub Komite Audit Member of the Audit Sub Committee
5.
Ahmad Tristiyono
Anggota Sub Komite Audit Member of the Audit Sub Committee
Melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SK/Dekom/26/V/2011 tanggal 2 Mei 2011 tentang Pember h e n ti a n d a n Pengangkatan Keanggotaan Komite Audit dan Risiko Usaha, Dodi Syaripudin diberhentikan dengan hormat dari keanggotaan KARU PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) karena telah habis masa jabatannya.
BoC Decree No.SK/Dekom/26/V/2011 dated May 2, 2011, on Membership Termination and Appointment of Audit and Business Risk Committee, Dodi Syaripudin honorably discharged from the membership of KARU because his term had expired.
Profil Anggota Komite Audit dan Risiko Usaha (KARU) Tahun 2011
Profile Member of Audit and Business Risk Committee (KARU)
Aries Muftie Ketua Komite Audit dan Risiko Usaha Aries Muftie lahir di Garut pada 17 April 1955. Beliau menjabat sebagai Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sejak Oktober 2008 hingga 6 Februari 2012. Selain itu, Beliau juga masih terdaftar sebagai Komisaris PT. Indonesia Power dan Advisor Kepala BNP2TKI di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans). Sebelumnya Beliau pernah berkarir di BUMN dan juga sebagai Staf Ahli Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (Kemenneg BUMN). Selama menjadi anggota Dewan Komisaris, Beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit dan Risiko Usaha.
Aries Muftie Chairman of the Audit Committee and Business Risk Muftie Aries born in Garut on 17 April 1955. He served as Commissioner of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) since October 2008 until February 6, 2012. In addition, he is also still listed as a Commissioner of PT. Indonesia Power and BNP2TKI Chief Advisor at the Ministry of Manpower and Transmigration (Kemennakertrans). Previously he had a career in the state as well as staff to the Minister of State Owned Enterprises (SOEs Kemenneg). During her time as a member of the Board of Commissioners, he also served as Chairman of the Audit and Business Risk.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
132
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Beliau meraih gelar sarjana di bidang hukum dari Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1992. Selain itu, Beliau juga menamatkan studi strata sarjana di bidang ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1987. Kemudian, Beliau melanjutkan studinya dengan menamatkan Magister Hukum dalam bidang hukum ekonomi dari Universitas Indonesia, Jakarta. Saat ini Beliau masih mengikuti Program Doktoral di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, dalam bidang Administrasi Negara dan Kebijakan Publik.
He holds a bachelor's degree in law from the University of Indonesia, Jakarta, in 1992. In addition, he also finished his undergraduate studies degree in economics from the University of Indonesia, Jakarta, in 1987. Then, he continued his studies by completing a Master of Law in the field of economic law from the University of Indonesia, Jakarta. Currently he is still following the Doctoral Program at the University of Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, in the field of Public Administration and Public Policy.
Beliau meraih gelar sarjana dalam bidang Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat pada tahun 1973. Beliau juga meraih gelar Diploma dalam bidang Pendidikan Perencanaan Nasional (PPN) dari Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1975. Kemudian Beliau melanjutkan studinya ke Universitas Colorado State, Amerika Serikat, pada tahun 1982, dan berhasil memperoleh gelar Master of Science (M.Sc.) di bidang Ekonomi. Pada tahun 1985, Beliau berhasil meraih gelar Ph.D. di bidang Agricultural and Natural Resource Economics dari Universitas Colorado State, Amerika Serikat.
He holds a bachelor's degree in Agriculture from the Agricultural Institute of Bogor, West Java in 1973. He also holds a Diploma in Education of the National Planning (PPN) from Universitas Indonesia, Jakarta, in 1975. He continued his studies at Colorado State University, USA, in 1982, and successfully obtained a Master of Science (M.Sc.) in Economics. In 1985, he earned a Ph.D. in the field of Agricultural and Natural Resource Economics from Colorado State University, USA.
Dodi Syaripudin Anggota Sub Komite Audit Dodi Syaripudin lahir di Palembang pada 8 Juli 1952. Beliau merupakan anggota KARU Sub Komite Audit PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun 2011. Beliau juga masih menjabat sebagai Komite Manajemen Risiko PT. Pupuk Kaltim dan Executive Director PT. Quadrant Consultant. Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai Komisaris Keuangan dan Ketua Audit PT. Krakatau Steel, Komite Audit PT. Telkom Tbk., Komite Audit PT. Pos Indonesia, General Manager Finance and Administration PT. Telkomindo Primakarya, Kepala Seksi BUMN I Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Dodi Syaripudin Members of the Audit Sub Committee Dodi Syaripudin born in Palembang on July 8, 1952. He is a member of the Audit Sub-Committee Karu PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2011. He also still serves as the Risk Management Committee of PT. Pupuk Kaltim and Executive Director of PT. Quadrant Consultants. Previously, he served as Commissioner of Finance and Chairman of Audit Committee of PT. Krakatau Steel, Audit Committee of PT. Telkom Tbk., The Audit Committee of PT. Pos Indonesia, General Manager Finance and Administration of PT. Telkomindo Primakarya, Section Head of SOE I Financial and Development Supervisory Agency (BPKP).
Beliau meraih gelar sarjana di bidang keuangan dari Institut Ilmu Keuangan, Jakarta. Selanjutnya Beliau melanjutkan studinya ke jenjang berikutnya dan berhasil memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari University of Hartford, Connecticut, Amerika Serikat.
He holds a bachelor's degree in finance from the Institute of Financial Studies, Jakarta. He subsequently continued his studies to the next level and successfully obtained a Master of Business Administration (MBA) from University of Hartford, Connecticut, USA.
Tatang Suryatin Anggota Sub Komite Audit Tatang Suryatin lahir di Bandung pada 25 Maret 1952. Beliau merupakan Anggota KARU Sub Komite Audit PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun 2011. Sebelumnya Beliau bekerja di Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Tatang Suryatin Members of the Audit Sub Committee Tatang Suryatin born in Bandung on March 25, 1952. He is a Member of Audit Committee Sub Karu PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2011. He previously worked in the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP).
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
133
Beliau menyelesaikan studi Strata I (sarjana) di bidang akuntansi dari Institut Ilmu Keuangan, Jakarta.
He completed his studies Strata I (graduate) in accounting from the Institute of Financial Studies, Jakarta.
Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo Anggota Sub Komite Risiko Usaha Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo lahir di Jakarta pada 27 Juni 1960. Beliau merupakan anggota KARU Sub Komite Risiko Usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun 2011. Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT. PNM Techno Venture, Direktur PT. PNM (Persero), dan sampai sekarang masih bekerja sebagai Associate Partner di Management Service for Microbanking & Microfinance.
Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo Members of the Sub Committee on Business Risk Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo born in Jakarta on June 27, 1960. He is a member of the Sub Committee on Business Risk Karu PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2011. He has served as Commissioner of PT. PNM Techno Venture, Director of PT. PNM (Persero), and it still works as an Associate Partner in the Management Service for microbanking & Microfinance.
Beliau meraih gelar sarjana di bibdang akuntansi dan auditing dari Sekolah Tinggi Akuntansi Nasional (STAN), Jakarta pada tahun 1991. Selanjutnya, Beliau melanjutkan studinya ke jenjang Master di bidang akuntansi dan keuangan ke Universitas of Birmingham, Inggris.
He holds a bachelor's degree in accounting and auditing bibdang of National Accounting College (STAN), Jakarta in 1991. Furthermore, he continued his studies to pursue Master's degree in accounting and finance at the University of Birmingham, England.
Achmad Tristiyono Anggota Sub Komite Risiko Usaha Achmad Tristiyono lahir di Bandung pada 2 November 1952. Beliau merupakan anggota KARU Sub Komite Risiko Usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun 2011. Sebelumnya Beliau bekerja di BPKP, serta menjadi dosen di berbagai universitas sampai dengan saat ini. Selain itu, Beliau juga sering menjadi pembicara di beberapa acara seminar.
Achmad Tristiyono Members of the Sub Committee on Business Risk Achmad Tristiyono born in Bandung on 2 November 1952. He is a member of the Sub Committee on Business Risk Karu PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2011. He previously worked at the BPKP, as well as a lecturer at various universities until now. In addition, he is also frequent speaker at several seminars.
Beliau meraih gelar sarjana di bidang akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tridharma, Bandung, Jawa Barat pada tahun 1994.
He holds a bachelor's degree in accounting from the College of Economics (STIE) Tridharma, Bandung, West Java in 1994.
Tugas & Tanggung Jawab Komite Audit dan Risiko Usaha (KARU)
Duties & Responsibilities of the Audit and Business Risk (Karu)
Komite Audit dan Risiko Usaha bekerja secara kolektif, mandiri, jujur, bersih dan memberikan laporan serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas-tugasnya. 1. Memantau dan Mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh satuan pengawasan intern maupun auditor eksternal sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar. 2. Menilai dan melaporkan berbagai risiko dari upayaupaya yang sedang dan akan dilakukan oleh Direksi. 3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem tata kelola dan pengendalian intern perusahaan serta pelaksanaannya, termasuk kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan; keandalan (reliability) laporan keuangan; serta efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan dalam hal pembiayaan dan pengelolaan risiko.
Audit and Business Risk Committee worked collectively, independent, honest, clean and provide reports and directly responsible to the Board of Commissioners to assist the implementation of tasks. 1. Monitor, evaluate planning and implementation activities and results of audits performed by internal control unit and external auditors so as to prevent implementation and reporting that do not meet the standards. 2. Assess and report on the risks of the efforts that are being and will be conducted by the Directors. 3. M a k e r e c o m m e n d a t i o n s f o r i m p r o v e m e n t o f governance systems and internal control and the exercise by the company, including corporate compliance to laws and regulations; the reliability of financial reporting; and the effectiveness and efficiency of company operations in terms of financing and risk management.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
134
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
4. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perusahaan, termasuk brosur, laporan keuangan berkala, proyeksi/forecast dan lain-lain informasi keuangan yang disampaikan kepada pemegang saham. 5. Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. 6. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Ensure satisfactory review procedures for information issued by the company, including brochures, financial statements, projections/forecasts and other financial information submitted to the shareholders.
Untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut, Komite Audit dan Risiko Usaha membuat rencana kegiatan tahunan, yang bersifat kegiatan pemeriksaan dan pendalaman. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sistem tata kelola perusahaan telah dilakukan sesuai dengan pedoman dan prinsip dari Good Corporate Governance (GCG), serta peraturan perundangundangan yang berlaku.
To carry out the duties and responsibilities, the Audit and Business Risk Committee makes an annual activity plan, which is and inspection activities to provide confidence that the deepening of the corporate governance system has been carried out in accordance with the guidelines and principles of Good Corporate Governance (GCG), as well as regulations law and regulations.
Adapun hal tersebut tertuang dalam bentuk kewajiban dan wewenang dari Komite Audit dan Risiko Usaha, yaitu: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan, yang dikeluarkan perusahaan, antara lain: Laporan Keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), Laporan Keuangan Bulanan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. 2. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal. 3. Menelaah independensi dan obyektivitas dari akuntan publik. 4. Melakukan penelaahan atas kecukupan pemeriksaan, yang dilakukan oleh KAP untuk memastikan semua risiko telah dipertimbangkan. 5. Melaporkan berbagai risiko yang dihadapi perusahaan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. 6. Melakukan penelahaan dan melaporkan pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan. 7. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi perusahaan, dan tidak diperkenankan menyampaikan laporan tanpa melalui Komisaris. 8. Menyusun dan menyampaikan program kerja tahunan kepada Komisaris untuk ditetapkan. 9. Membuat laporan triwulanan dan laporan tahunan kepada Komisaris. 10. Menyusun dan memperbaharui Charter dan Pedoman Kerja Komite Audit dan Risiko Usaha. 11. Bekerja/berkantor termasuk mengadakan rapat minimal dua kalo dalam seminggu.
As it is present in the form of duties and authority of the Audit and Business Risk: 1. Conducted a review of financial information, which is issued by the company: Annual Financial Statements audited by Public Accountant, Monthly Financial Report, projections and other financial information.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
5. Identify issues that require the attention of BoC. 6. Another task given the Board of Commissioners in accordance with the duties and obligations of the Board of Commissioners under provisions of legislation in forced.
2. Conduct a review of work plans and implementation of inspection by internal auditors. 3. Review the independence and objectivity of public accountants. 4. Conduct a review of the adequacy of the examination by the Firm to ensure that all risks have been considered. 5. Report a variety of risks and implementation of risk management by the Directors. 6. Conduct a review of and report on complaints relating to the company. 7. Maintaining the confidentiality of documents, data, and company information, and should not submit a report without the Commissioner. 8. Prepare and submit annual work program to the Commissioners to be appointed. 9. Make quarterly reports and annual reports to the Commissioner. 10. Develop and update the Charter and the Guidelines for Audit and Risk Committee Business. 11. Work/office include meeting if at least two a week.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
135
Keputusan dalam rapat Dewan Komisaris didasarkan atas mufakat. Apabila mufakat tidak dapat dicapai, maka didasarkan pada suara mayoritas anggota Dewan Komisaris yang hadir atau yang mewakili pada rapat. Decisions in the Board of Commissioners meeting based on consensus. If consensus can not be achieved, decisions based on the majority vote of present members of the Board or representatives at the meeting.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Sub Komite
Tasks and Responsibilities of Sub Committee
Sub Komite Audit 1. Membantu Komisaris untuk pelaksanaan pengawasan efektivitas sistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor. 2. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternal. 3. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya. 4. Memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan perusahaan sesuai dengan prinsip GCG. 5. Memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. 6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: 7. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 8. Melakukan penelaahan atas informasi mengenai perusahaan, Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), laporan manajemen dan informasi lainnya; 9. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; 10. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan Satuan Pengawasan Internal; 11. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan; 12. M e l a k u k a n p e n e l a a h a n a t a s p e n g a d u a n y a n g berkaitan dengan perusahaan;
Audit Sub Committee: 1. A s s i s t t h e C o m m i s s i o n e r f o r m o n i t o r i n g t h e effectiveness of the implementation of internal control systems and implementation of external and internal auditor duties. 2. Assess the implementation of the activities and results of audits conducted by the Internal Audit Unit and external auditors. 3. Make recommendations for improving management control systems and implementation. 4. Review procedures to make sure there has been satisfactory to all information issued by the company in accordance with the principles of GCG. 5. G i v e o p i n i o n t o t h e B o a r d o n t h e r e p o r t o r matters submitted by the Directors to the Board of Commissioners. 6. Carry out other tasks related to the duties of the Board of Commissioners, including: 7. Conducted a review of financial information that will be issued by the company such as financial statements, projections and other financial information; 8. Conducted a review of information about the company, Long-Term Corporate Plan, Corporate Work Plan and Budgeting, management reports and other information; 9. Conduct a review of the company's compliance to laws and regulations relating to the activities of the company; 10. Conduct a review of the implementation of the internal auditor and inspection by Internal Audit Unit; 11. Conduct a review and report to the Commissioner on complaints relating to the company;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
12. Conducted a review of complaints relating to the company;
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
136
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
13. Mengkaji kecukupan fungsi audit internal, termasuk jumlah auditor, rencana kerja tahunan dan penugasan yang dilaksanakan; 14. Mengkaji kecukupan pelaksanaan audit eksternal termasuk didalamnya perencanaan audit dan jumlah auditornya; 15. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris serta melaksanakan tugastugas yang diberikan Dewan Komisaris lainnya.
13. Assess the adequacy of internal audit functions, including amount of auditors, the annual work plans and assignments carried out; 14. Assess the adequacy of the implementation of external audit including audit planning and amount of auditors; 15. To identify matters that required attention of the Board of Commissioners as well as carry out tasks given the Board of Commissioners.
Sub Komite Risiko Usaha 1. Membantu Dewan Komisaris untuk melakukan penilaian risiko dan manajemen risiko serta menelaah kecukupan, kelengkapan dan implementasi yang efektif terhadap proses manajemen risiko perusahaan. 2. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris atas risiko yang dihadapi dalam setiap tahapan proses bisnis perusahaan dan saran-saran langkah mitigasi, baik yang preventif maupun yang kuratif. 3. Menilai kembali penerapan kebijakan manajemen risiko oleh Direksi, termasuk saran-saran perbaikan manajemen; 4. Mengkaji kembali usulan Direksi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terhadap usulan rencana investasi perusahaan, penyertaan/pelepasan modal pada badan usaha lain, kerjasama dengan pihak ketiga, penarikan dan pemberian pinjaman, penghapusan piutang, pinjam pakai aset dan lain-lain. 5. Melakukan identifikasi atas berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan berbagai risiko, kekuatan, ancaman dan kelemahan yang dihadapi perusahaan dalam persaingan usaha. 6. Melakukan evaluasi atas hasil kinerja dari proyek pengembangan usaha dan investasi, baik berbentuk kerjasama maupun usaha sendiri. 7. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melakukan tugastugas yang diberikan Dewan Komisaris lainnya.
Business Risk Sub Committee: 1. Assist the Board to conduct a risk assessment and risk management as well as reviewing the adequacy, completeness and effective implementation of enterprise risk management process. 2. Provide input to the Board of Commissioners on risks in each phase of the company's business processes and suggestions for mitigation measures, both preventive and curative. 3. Assess the application of risk management policy by the Directors, including suggestions for improved management; 4. D i r e c t o r s r e v i e w t h e p r o p o s a l a n d m a k e recommendations to the BoC of the proposed investment plan, investment/capital release to another business entity, partnership with third parties, withdrawals and lending, elimination of accounts receivable, credit life and other assets. 5. To identify the various activities that can cause a variety of risks, strengths, weaknesses and threats facing companies in business competition.
Laporan Kegiatan Komite Audit dan Risiko Usaha Selama tahun 2011 Komite Audit telah merealisasikan program kerja yang disusun sebelumnya dengan menjalankan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : 1. Review atas Internal control design, terkait dengan tindak lanjut area of improvement hasil assessment system pengendalian intern oleh Kantor Akuntan Publik (KAP), maka progres atas kegiatan pembangunan sistem pengendalian intern di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) belum dapat menggambarkan keinginan pemberi tugas. Sehingga masih memerlukan penyempurnaan.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
6. Evaluate the results of the performance of business development and investment projects, both cooperation as well as their own business. 7. To identify matters that required attention of the Board of Commissioners and perform tasks given the Board of Commissioners.
Activity Report of the Audit Committee and Business Risk During 2011 the Audit Committee has realized that the work program previously compiled by running the following activities: 1. Review of, Internal control design, follow-up related to the assessment area of improvement of the internal control system, by the Office of Public Accountants, the progress of the development activities of the internal control system within the PTPN VIII (Persero) can not reflect the will of the assignor. So it still needs refinement.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
137
2. Berdasarkan hasil evaluasi atas kinerja KAP sebelumnya, KARU menyarankan kepada Dewan Komisaris untuk melakukan penggantian KAP melalui seleksi pengadaan yang baru. Berdasarkan SOP, TOR dan HPS serta daftar KAP yang terafiliasi dengan KAP internasional, Dewan Komisaris c.q. KARU melalui Panitia Pengadaan menetapkan KAP Kosasih, Nurdyaman, Tjahjo, dan Rekan untuk melaksanakan audit Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Tahun Buku 2011. 3. Atas pengelolaan perusahaan, beberapa hal yang menjadi perhatian antara lain: • Kinerja Komoditi Teh. • Penyelesaian PKS II Cikasungka. • Pengembangan Industri Hilir Teh. • Status areal konsesi PTPN VIII (Persero) belum seluruhya bersertifikat HGU. • Pembentukan unit kerja Rumah Sakit menjadi anak perusahaan. • CAPEX dan Program Ketahanan Pangan.
2. Based on the evaluation of the performance of previous KAP, Karu suggested to the Board of Commissioners for reimbursement of KAP through a new procurement selection. Under the SOP, TOR and HPS as well as a list of KAP that affiliated with the KAP international, the Board of Commissioners cq Karu through the Procurement Committee set KAP Kosasih, Nurdyaman, Tjahjo, and Partners to carry out an audit of Financial Statements PTPN VIII (Persero) for the year 2011. 3. Top management of companies, some of the things that concern, among others: • Performance of Tea. • Completion of PKS II Cikasungka. • Develop of derrivative Tea. • Status of concession PTPN VIII (Persero) not all certified HGU. • Establishment of a work unit's Hospital became a subsidiary. • CAPEX and Food Security Program.
4. Pengembangan Manajemen Risiko. KARU secara intensif melakukan pendampingan kepada Manajemen melalui koordinasi dengan Sekretaris Perusahaan Urusan GCG dan Kepatuhan. Namun demikian hasil evaluasi KARU menunjukkan pengembangan manajemen risiko masih sangat lambat, dimana dalam tahun 2011 baru pada tahap penyusunan pedoman. 5. Pengembangan Whistleblowing System. Berdasarkan evaluasi KARU, dalam tahun 2011 pengembangan Whistleblowing System PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) belum terbentuk secara formal dan operasional.
4. Risk Management Development. KARU intensive assistance to management in coordinated with the Secretary of the Company's GCG and Compliance Affairs. However, the results indicate the development of Karu evaluation of risk management is still very slow, that in 2011 at the stage of drafting the new guidelines.
Rapat Komite Komite Audit dan Risiko Usaha mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan Perseroan, sedikitnya satu (1) kali dalam sebulan sebagaimana diatur di dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Audit. Selama tahun 2011, Komite Audit dan Risiko Usaha tercatat mengadakan rapat sebanyak tiga puluh (30) kali rapat. Penyelenggaraan rapat Komite Audit dan Risiko Usaha didalamnya termasuk rapat koordinasi dengan bagian-bagian terkait dalam hubungannya dengan evaluasi dan penyelesaian tugas. Rincian rapat Komite Audit dan Risiko Usaha sebagai berikut: 1. Rapat intern KARU sebanyak 2 kali. 2. Rapat dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) sebanyak 3 kali. 3. Rapat dengan SPI sebanyak 10 kali. 4. Rapat lainnya dengan Direksi maupun manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sebanyak 22 kali.
Committee Meetings Business Risk and Audit Committee's meeting held in accordance with the requirements of the Company, at least one (1) times a month in accordance with the Code and the Code of Audit Committee. During 2011, the Audit and Business Risk Committee held a meeting recorded by thirty (30) meetings. Implementation of Audit and Risk Committee meetings, include meeting coordination efforts with related sections in conjunction with the evaluation and completion of tasks. Details of Audit Committee meetings and Business Risk as follows:
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
5. Whistleblowing Systems Development. Based on the evaluation of Karu, in development of whistleblowing system in 2011 PTPN VIII (Persero) has not been formally established and operational.
1. KARU intern meeting reached 2 times. 2. Meeting with Public Accounting Firm reached 3 times. 3. Meetings with SPI reached 10 times. 4. Another meeting with the Board of Directors and management PTPN VIII (Persero) reached 22 times.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
138
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Komite Nominasi, Remunerasi, dan Komite Lainnya
Nomination, Remuneration Committee and Others
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara No.111/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dewan Komisaris dapat mempertimbangkan untuk membentuk komite lain yang terdiri dari Komite Nominasi, Komite Remunerasi, serta Komite Audit dan Risiko Usaha guna menunjang pelaksanaan tugas Komisaris.
In accordance with the Minister of State Owned Enterprises Decree No.111/2002 on Implementation of Good Corporate Governance in State Owned Enterprises, the Board may consider forming another committee consisting of the Nomination, Remuneration and Audit and Business Risk Committee to support the implementation of tasks of Commissioners.
Komite Nominasi bertugas menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Komisaris, Direksi, dan para eksekutif lainnya di dalam BUMN yang bersangkutan, membuat sistem penilaian, dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Komisaris, Direksi BUMN yang bersangkutan.
Nomination Committee duty preparing selection criteria and nomination procedures for members of the Commissioners, Directors, and other executives in the state is concerned, the scoring system, and provide recommendations on total Commissioners, Board of Directors of the concerned state.
Sedangkan, Komite Remunerasi bertugas menyusun sistem penggajian dan pemberian tunjangan, serta rekomendasi tentang: 1. Penilaian terhadap sistem penggajian dan pemberian tunjangan. 2. Pemberian opsi, contohnya opsi saham. 3. Sistem pensiun. 4. Sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal pengurangan karyawan.
Meanwhile, the Remuneration Committee duty preparing payroll and benefits administration, as well as recommendations on: 1. Assessment of system. 2. Options granted, including stock options. 3. Pension system. 4. Compensation System and other benefits in terms of job cuts.
Sampai saat ini, Komisaris belum membentuk Komite Nominasi, Komite Remunerasi, dan/atau Komite lainnya, sesuai dengan Surat Menteri Negara BUMN No.S-375/ MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 perihal Kebijakan Menteri Negara BUMN Dalam Pengurusan dan Pengawasan BUMN, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).
To date, the Commissioner has not established the Nomination Committee, Remuneration Committee, and/or other Committee, in accordance with Minister of SOEs Letter No.S-375/MBU.Wk/2011 dated December 5, 2011 regarding the policy of the Minister of SOEs, the Arrangement and Supervision Enterprise PTPN VIII (Persero).
Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan adalah organ pendukung Good Corporate Governance yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Sehingga, keberadaan Sekretaris Perusahaan menjadi penting bagi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) agar dapat mengusung sistem tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SK/D.I/252/III/2009 tanggal 31 Maret 2009 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), telah dilakukan pembentukan unit kerja Sekretaris Perusahaan. Dengan adanya penugasan kepada unit Sekretaris Perusahaan untuk menjalankan fungsi perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan di bidang Good Corporate
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
The Corporate Secretary is a supporter of Good Corporate Governance organs are appointed and dismissed by the Director based on the company's internal mechanism with the approval of the Board of Commissioners. Thus, the existence of Corporate Secretary to be essential for PTPN VIII (Persero) to carried system of GCG.
Base on Directors Decree No.SK/DI/252/III/2009 dated March 31, 2009 on Improving the Organization PTPN VIII (Persero), has made the establishment of the Corporate Secretary. Given the assignment to the unit to perform the function of the Corporate Secretary of planning, implementation and management in the areas of Good Corporate Governance, Risk Management, Internal Control System and the whistleblowing system, needs to be supported by development organizations in the
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Governance, Manajemen Risiko, Sistem Pengendalian Internal dan Whistleblowing System, maka hal ini perlu didukung dengan pengembangan organisasi Sekretaris Perusahaan ke depan. Terkait dengan tugas Sekretaris Perusahaan, telah disusun Pedoman Sekretaris Perusahaan melalui surat Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP/I.1/345/III/2011 tanggal 24 Maret 2011. Dengan pedoman tersebut, Sekretaris Perusahaan diharapkan dapat menyediakan informasi yang sesuai standar dan kualitas tertentu untuk mendukung aktivitas perusahaan dalam mencapai kinerja yang telah ditetapkan. Adapun fungsi Sekretaris Perusahaan dalam mendukung aktivitas dan kinerja perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Aspek kepatuhan (Compliance) Kepatuhan perusahaan terhadap aturan merupakan pondasi penting penerapan GCG. Sekretaris Perusahaan harus selalu memutakhirkan informasi tentang perusahaan atau regulasi yang harus dipatuhi oleh perusahaan berikut pengadministrasiannya.
Dalam hal ini, Sekretaris Perusahaan berfungsi memberi masukan dan informasi kepada Direksi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan guna meningkatkan pemenuhan hak dan kewajiban antara perusahaan dengan pemangku kepentingan, termasuk penanganan tindakan litigasi dan proses perijinan.
Dalam rangka menjalankan fungsi kepatuhan, Sekretaris Perusahaan perlu menjalankan fungsi menjalin hubungan dengan pemerintah (government relations) dalam koridor kepatutan dan etika bisnis, yang bertujuan untuk menciptakan dan memelihara goodwill perusahaan di mata regulator.
2. Aspek Hubungan Investor (Investor Relations) Investor merupakan pemangku kepentingan strategis yang keputusannya sangatdipengaruhi oleh kualitas dan ketepatan waktu dari informasi yang diterimanya. Sekretaris Perusahaan dapat membantu memastikan informasi material tersampaikan kepada investor dapat secara tepat waktu dan terjaga kualitasnya. Salah satu bentuk praktik investor relations adalah penyelenggaraan RUPS dan penyiapan Laporan Tahunan. Pelaksanaan RUPS dan Laporan Tahunan secara legal merupakan tanggung jawab Direksi, namun Sekretaris Perusahaan sebagai kepanjangan tangan fungsi Direksi bertugas menyiapkan operasional pelaksanaan RUPS agar dapat berlangsung dengan baik dan menghasilkan keputusan yang diperlukan oleh perusahaan.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
139
future the Corporate Secretary.
Related to the duties of Corporate Secretary, Corporate Secretary Guidelines have been prepared by the Decree of the Board of Directors No.KEP/I.1/345/III/2011 dated March 24, 2011. With these guidelines, the Corporate Secretary is expected to provide appropriate information and quality standards to support the activities of the company in achieving set performance.
The Corporate Secretary functions in support of the activities and performance of the company are as follows: 1. Compliance Firm adherence to the rule is an essential foundation of GCG implementation. The Corporate Secretary should always update the information about the company or the regulations must be complying with by the company following their administration.
In this case, the Corporate Secretary function provides feedback and information to Directors on matters relating to compliance with laws and regulations to enhance the fulfillment of the rights and obligations between the company and stakeholders, including the handling of litigation actions and processes.
To carry out the compliance function, the Secretary of the Company to perform the function in government relations in the corridor of propriety and business ethics, which aims to create and maintain the company's goodwill in the eyes of regulators.
2. Investor Relations Investors are strategic stakeholders whose decisions greatly influenced by the quality and timeliness of the information it receives. The Corporate Secretary can help ensure that material information be delivered to investors in a timely and adversely affected. One form of investor relations practice is organizing the GMS and Annual Report preparation. Implementation of the GMS and Annual Report is legally the responsibility of the Directors, but the Corporate Secretary of functions by Directors as the representative to preparing the operational implementation of the GMS work well and make the necessary decisions by the company.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
140
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kualitas informasi merupakan tanggung jawab perusahaan terhadap pemangku kepentingan, dan dalam hal ini Sekretaris Perusahaan perlu membangun komunikasi yang baik dengan pemangku kepentingan serta mempublikasikan informasi terkini tentang perusahaan dalam berbagai media, baik cetak maupun elektronik, dan memberikan pelayanan informasi yang dibutuhkan pemangku kepentingan.
Quality of information is the responsibility of companies towards stakeholders, and the Corporate Secretary should establish good communication with stakeholders and to publish updated information about the company in various media, both print and electronic, and providing needed information of stakeholders.
3. Aspek Corporate Communications Sekretaris Perusahaan bertindak sebagai pejabat penghubung (Liaison Officer) yang dapat menjelas permasalahan antara perusahaan dengan pemegang saham, perusahaan lain, dan institusi lainnya, maupun pribadi yang memiliki kepentingan dengan perusahaan.
3. Aspek Corporate Communications The Corporate Secretary acts as a liaison officer who can explain the problems between the company and shareholders, other companies, and other institutions, and private interests with the company.
Dengan strategi komunikasi perusahaan yang baik, interaksi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan akan berjalan baik dan pada gilirannya akan memberik kontribusi bagi kinerja bisnis perusahaan.
With good corporate communications strategy, the interaction between companies and stakeholders will work well and in turn will memberik contribution to the company's business performances.
Sekretaris Perusahaan harus dapat menjaga konsistensi pesan dan citra yang ingin disampaikan kepada masyarakat seraya menjaga agar informasi yang disampaikan tidak melanggar hukum.
The Corporate Secretary should maintain consistency and image messages to be conveyed to the public while keeping the information submitted does not violate the law.
4. Aspek Kesekretariatan (Office of the Board) Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dalam penatalaksanaan office of the board yang mencakup pemastian ketersediaan informasi dalam pengambilan keputusan oleh Komisaris dan Direksi.
4. Office of the Board The Corporate Secretary has a duty in the management office of the board which includes ensuring the availability of information in decision making by the Commissioner and the Directors.
Pengambilan keputusan yang baik juga didukung oleh usaha Sekretaris Perusahaan memastikan kehadiran peserta rapat agar kuorum dapat tercapai sehingga keputusan yang dihasilkan terlegitimasi dan mendokumentasikan risalah-risalah rapat.
Good decision-making is also supported by business the Corporate Secretary to ensure the presence of participants meeting the quorum can be achieved so that the resulting legitimate decisions and treatises documenting the meeting.
Pendokumentasian ini penting sebagai salai satu bukti pendukung apabila suatu ketika perusahaan menghadapi kondisi sulit akibat suatu kebijakan perusahaan ataupun untuk keperluan Direksi/Komisaris dalam menghadapi tindakan hukum. Sedangkan terkait dengan tugas dari Sekretaris Perusahaan dalam mendukung aktivitas dan kinerja perusahaan adalah: 1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Kerja Operasional (RKO), dan Rencana Jangka Panjang (RJP) di bidang Sekretaris Perusahaan. 2. Melakukan monitoring, pengawasan, dan evaluasi terhadap implementasi RKAP/RKO/RJP bidang Sekretaris Perusahaan.
This documentation is important as one of the supporting evidence when the company faced tough conditions as a result of a corporate policy or for the purposes of Directors/Commissioners in facing legal action.
While related with the task of Corporate Secretary in support of the activities and performance of the company: 1. Work Plan and Budget Company, Operational Work Plan, and the Long Term Plan at the Corporate Secretary. 2. Monitoring, supervision, and evaluate of the implementation RKAP/RKO/CPR at the Corporate Secretary.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
tata kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
141
Struktur Organisasi Satuan Pengawasan Intern (SPI) Internal Audit Unit Organization Structure
Kepala SPI Head of Internal Audit Unit
Kepala Urusan Pengawasan I Head of Monitoring Division I
Staf Urusan Pengawasan I Staff of Monitoring Division I
Kepala Urusan Pengawasan II Head of Monitoring Division II
Staf Urusan Pengawasan II Staff of Monitoring Division II
Kepala Urusan Pengawasan III Head of Monitoring Division III
Staf Urusan Pengawasan III Staff of Monitoring Division III
3. M e n j a l a n k a n k e g i a t a n - k e g i a t a n b i d a n g 3. Carry out activities of the company secretarial, kesekretariatan perusahaan, legal bisnis dan business and legal compliance, public relations, kepatuhan, public relations, protokoler dan investor relations and protocol. hubungan investor. 4. Memonitor, mendorong, mengevaluasi, dan 4. Monitor, encourage, evaluate, and coordinate mengkoordinir penerapan GCG di perusahaan, implementation of GCG in companies, including termasuk mendorong implementasi sistem encouraging implementation of internal control pengendalian internail di perusahaan. systems in the company. 5. Mengkoordinir penyusunan manajemen risiko 5. Coordinate the preparation of corporate risk p e r u s a h a a n d a n m e m f a s i l i t a s i p e WA-LA-GRI n y u s u n a n JATI UTAMA management and facilitate the development of manajemen risiko di setiap unit usaha. risk management in each business unit. TAQWA 6. Membuat interpretasi peraturan-peraturan yang DEVOTION6. Make interpretation of the rules relating to KETELADAN corporate activities. berhubungan dengan kegiatan perusahaan. ROLE MODEL 7. Mencermati, mengikuti, dan memastikan bahwa 7. Look, follow, and ensure that the company has INTEGRITAS perusahaan telah mematuhi ketentuan peraturan complied with the provisions of the legislation. INTEGRITY perundang-undangan. KERJASAMA TIM 8. Melakukan pengkajian terhadap kebijakan (sistem, TEAMWORK8. Carry out a review of policies (systems, procedures, MENGUTAMAKANwork guidelines) in Corporate Secretary and prosedur, pedoman kerja) di bidang Sekretaris KEPUASAN PELANGGAN Perusahaan dan menyusun usulan/rekomendasi prepare proposals/recommendations for FOCUS ON CUSTOMER SATISFACTION perbaikan kepada Direksi untuk penyempurnaan. improvement to Director for improvements. 9. Menyusun Statement of Corporate Intents (SCI) dan 9. Prepare Statement of Corporate intents (SCI) and Company Profile perusahaan. Company Profile companies. 10. Mengkoordinir rapat koordinasi antar bagian di 10. Coordinate coordination meeting between the Kantor Pusat. Head Office. 11. Menyiapkan materi rapat dan mengkoordinir 11. Preparing meeting materials and coordinate the pelaksanaan rapat Komisaris, rapat Direksi, rapat implementation of BoC meeting, BoD meeting, Komisaris dan Direksi, dan RUPS, serta membuat BoC and BoD meetings and GMS, and make the notulen rapat dan dokumentasinya. minutes of meetings and documentation. 12. Mempersiapkan dan mendistribusikan laporan12. Prepare and distribute reports to the Commissioner laporan kepada Komisaris dan pemegang saham. and shareholders. 13. Menjembatani komunikasi dan menjalin hubungan 13. Facilitate communication and build relationships baik dengan pemangku kepentingan, baik di dalam with stakeholders, both within and outside the maupun di luar perusahaan. company. 14. Menyajikan informasi/press release untuk pihak 14. Present information/press releases to interested yang berkepentingan. parties.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
142
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
15. Mengkoordinir Kepala Urusan dan segenap jajaran yang ada di bagiannya untuk mencapai efektivitas kerja di Sekretaris Perusahaan. 16. Mengelola sumber daya manusia (perencanaan, penempatan, pengembangan, pembimbingan, dan penilaian) di Sekretaris Perusahaan. 17. Mengelola administrasi, inventaris, dan keuangan di Sekretaris Perusahaan. 18. M elaksanakan koordinasi, komunikasi, dan kerjasama dengan bagian, unit, dan instansi terkait. 19. Mengelola pelaksanaan program CSR perusahaan.
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
15.Head of coordinated, and ranks in part to achieve the effectiveness of the work in the Corporate Secretary. 16.Manage human resources (planning, placement, development, coaching, and assessment) in the Corporate Secretary. 17.Manage administration, inventory, and finance at the Corporate Secretary. 18.Carry out the coordination, communication, and cooperation with the parts, units, and related agencies. 19. Manage the implementation of corporate CSR program.
Biografi Sekretaris Perusahaan
Biography of the Corporate Secretary
Dikdik Koesnandi Wirasasmita Dikdik Koesnandi Wirasasmita lahir di Bandung pada 9 Maret 1960. Telah bergabung dengan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sejak tahun 1986 dan telah menjabat berbagai posisi hingga terakhir menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2010 sampai diangkat sebagai Direktur SDM & Umum PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada 1 Maret 2012.
Dikdik Koesnandi Wirasasmita Dikdik Koesnandi Wirasasmita born in Bandung on March 9, 1960. He joined the PTPN VIII (Persero) since 1986 and held various positions until served as Corporate Secretary in 2010 and then appointed as Director of Human Resources & General PTPN VIII (Persero) on March 1, 2012.
Beliau meraih gelar sarjana di bidang pertanian dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat pada tahun 1979. Berbagai pelatihan dan seminar, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Diantara pelatihan dan seminar yang diikuti adalah beberapa pelatihan dan workshop pada Internal Audit dari berbagai
He holds a bachelor's degree in agriculture from the Faculty of Agriculture, University of Padjadjaran, Bandung, West Java in 1979. Various training and seminars, both domestically and abroad. Among the trainings and seminars that followed were some of the training and workshop on Internal Audit of various
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
lembaga/institusi, European Confederation of Institute of Internal Auditors (ECIIA) Conference di Perancis pada tahun 2009.
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
143
agencies/institutions, the European Confederation of Institutes of Internal Auditors (ECIIA) Conference in France in 2009.
Laporan Kegiatan Sekretaris Perusahaan
Activity Report of the Corporate Secretary
Urusan Kesekretariatan 1. Mengelola persiapan dan pelaksanaan kegiatankegiatan rapat internal dan eksternal perusahaan, seperti Rapat Gabungan antara Komisaris dengan Direksi, Rapat Direksi, Rapat Koordinasi Antar Bagian dan rapat teknis lainnya, Rapat Dengar Pendapat, Rapat Kerja dengan Kementerian Negara BUMN, dan rapat kerja dengan pihak lainnya. • Mengelola persiapan kegiatan rapat internal, antara lain Rapat Gabungan antara Komisaris dengan Direksi sebanyak 14 kali, Rapat Direksi sebanyak 21 kali, Rapat Direksi per bidang dengan Kabag dan Staf sebanyak 113 kali, dan Rapat Direksi dengan Manajer Grup dan Administratur sebanyak 6 kali. • Mengelola persiapan kegiatan rapat eksternal, antara lain Rapat Dengar Pendapat dengan DPRD dan DPR RI, Rapat Kerja dengan Kementerian BUMN, Rapat Direksi dengan instansi pemerintahan, dan Rapat Direksi dengan pemangku kepentingan lainnya.
Secretariat affairs 1. M a n a g e p r e p a r a t i o n a n d i m p l e m e n t a t i o n o f internal and external activity meetings, such as the Joint Meeting by the Directors and Commissioners, Directors Meeting, Meeting Coordination Section and other technical meetings, a hearing, a meeting with the Ministry of State Enterprises, and meeting with other parties. • Manage the preparation of internal meetings, including the Joint Meeting between the Directors and Commissioners for 14 times, 21 times Directors Meeting, BOD Meetings per area of the Head and staff as much as 113 times, and the Directors Meeting with the Group Manager and the Administrator as much as 6 times. • Manage the preparation of external meetings, including a hearing with the parliament and the House of Representatives, meeting with the Ministry of SOEs, the BoD Meeting with government agencies, and the BoD Meetings with other stakeholders.
2. Menyiapkan jadwal kegiatan Direksi secara rutin dan teratur. Selama tahun 2011, kunjungan Direksi ke kebun sebanyak 77 kali. 3. Mempersiapkan dan mendistribusikan Laporan kepada Direksi, Komisaris dan Pemegang saham serta pemangku kepentingan lainnya • Laporan Sekretaris Perusahaan. • Laporan Manajemen Bulanan, Triwulan dan Tahunan. • Laporan Tahunan Perusahaan
2. Set a schedule of regular and irregular Directors. During 2011, Directors to visit the garden reached 77 times. 3. P r e p a r e a n d d i s t r i b u t e r e p o r t s t o D i r e c t o r s , Commissioners and shareholders and other stakeholders. • Report of the Corporate Secretary • Management Report Monthly, Quarterly and Annual. • Company's Annual Report
Urusan Humas 1. Mengelola persiapan dan pelaksanaan kegiatankegiatan protokoler resmi perusahaan (perayaan, peringatan, pengaturan tamu penting perusahaan) di tingkat perusahaan, antara lain: • Kunjungan Delegasi Srilangka ke Kebun Gunung Mas PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). • Sertijab Lingkup PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dalam rangka pengangkatan dan pengalihan tugas karyawan pimpinan. • Perayaan HUT Ke 15 PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Sasana Budaya Ganesha. • Musyawarah Luar biasa SP BUN PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). • Executive Gathering pemangku jabatan puncak.
PR affairs 1. Manage the preparation and execution of official activities of the company protocol (celebrations, anniversaries, corporate VIPs settings) at the enterprise level, among others: • Sri Lanka Delegations visit to Gunung Mas plantation of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). • Position handover at PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in order of appointment and transfer of employee-led task. • Celebration of 15th anniversary of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) at Sasana Budaya Ganesha. • Extraordinaryu Council of SP BUN PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). • Executive Gathering top office holders.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
144
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
• Gathering yang dilaksanakan perusahaan. • Peresmian sarana dan prasarana baru di perusahaan.
• Company's Gathering. • Opening company's new facilities and infrastructures.
2. Pembuatan Company Profile dan Video Profile PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). 3. Menyajikan informasi dalam bentuk press release untuk pihak yang berkepentingan. Sebanyak 20 press release telah disajikan oleh Sekretaris Perusahaan terkait dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan resmi perusahaan. 4. Melaksanakan pemasangan iklan di media cetak nasional maupun lokal. 5. Melaksanakan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka terbangunnya kesepahaman, penerimaan, dan trust masyarakat
2. Preparation of Company Profile and Video Profile of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). 3. Presenting the information in the form of press release to interested parties. A total of 20 press releases have been presented by the Secretary of the Company relating to the implementation of the official activities of the company. 4. Implement advertising on national and local print media. 5. Corporate Social Responsibility (CSR) implementation in order awakening of understanding, acceptance, and public trust.
Urusan Kepatuhan dan GCG 1. Penerapan GCG di Perusahaan. 2. P r o g r a m P e n g e m b a n g a n I m p l e m e n t a s i S i s t e m Pengendalian Intern PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), antara lain: • Keputusan Direksi No.KEP/I.1/636/VI/2011 tanggal 11 Juni 2011 tentang Pedoman Sistem Pengendalian Internal PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang berlaku efektif per 1 Januari 2012. • Sosialisasi Pedoman Sistem Pengendalian Internal yang dilaksanakan pada 26-28 Oktober 2011 dengan pemateri dari Satuan Pengawasan Internal (SPI), Sekretaris Perusahaan, dan MUC Consulting Group.
Compliance and GCG 1. GCG implementation of the Company. 2. Program Implementation of Internal Control System Development PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), among others: • Decision of the Board of Directors No.KEP/I.1/636/ VI/2011 dated June 11, 2011 on Guidelines for Internal Control Systems PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) which become effective by January 1, 2012. • Socialization Guidelines for Internal Control Systems held on 26 to 28 October 2011 with speakers from the Internal Audit Unit (ISU), Corporate Secretary, and MUC Consulting Group.
3. Pengembangan Design dan Implementasi Enterprise Risk Management (ERM), yaitu dengan: • Keputusan Direksi No.KEP/I.1/1453/XI/2011 tanggal 8 November 2011 tentang Pedoman Manajemen Risiko yang berlaku efektif mulai 1 Januari 2013. • Sosialisasi implementasi penerapan manajemen risiko yang dilakukan dalam tiga (3) tahap.
3. D e v e l o p m e n t D e s i g n a n d I m p l e m e n t a t i o n o f Enterprise Risk Management (ERM), namely by: • Decision of the Board of Directors No.KEP/I.1/1453/ XI/2011 dated 8 November 2011 on Guidelines for Risk Management with effect from January 1, 2013. • Socialization of the implementation of risk management is carried out within three (3) phases.
4. Menindaklanjuti Hasil Assessment Good Corporate Governance Tahun 2010. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun 2010 bekerjasama dengan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Jawa Barat melaksanakan assessment Good Corporate Governance dan berdasarkan hasil assessment terhadap penerapan GCG di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), menunjukkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG dalam penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan telah memenuhi kualitas baik yaitu dengan capaian skor sebesar 80,09 dari skor maksimal 100 atau 80,09% dan pada tahun 2011 dilaksanakan perbaikanperbaikan pada aspek yang belum memenuhi kualitas baik (areas of improvement).
4. F o l l o w i n g u p t h e r e s u l t s o f G o o d C o r p o r a t e Governance Assessment 2010. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2010 in collaboration with the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) Representative West Java implement GCG and assessment based on the assessment of the implementation of GCG at PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), indicates the quality of the application of the principles of GCG in the administration of its business in compliance with good quality is the achievement score of 80.09 of a maximum score of 100 or 80.09% in 2011 and implemented improvements in aspects of which do not meet good quality (areas of improvement).
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
5. Kerjasama pekerjaan dengan konsultan hukum Herman Wijaya Law Firm untuk memberikan pelayanan jasa hukum selaku Corporate Legal Secretary. dan segala penanganan aspek hukum yang bersifat preventif meliputi hasil audit, pemberian nasihat/ konsultasi, membuat legal opinion, melakukan mediasi dan negosiasi, merumuskan, merancang dan membuat segala bentuk kontrak/agreement dan mewakili perusahaan. 6. Pengembangan dan pelatihan bagi sumber daya manusia di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), antara lain: • Pelatihan Sistem Manajemen Karir berbasis Kompetensi. • Pelatihan pemahaman Enterprise Risk Management (ERM) terkait dengan Integrated Internal Control and Risk Management. • Pelatihan Manajemen Risiko oleh MUC Consulting sebanyak tiga (3) kali. • P T. P e r k e b u n a n N u s a n t a r a V I I I ( P e r s e r o ) M e n y e l e n g g a r a k a n S e m i n a r Ta n t a n g a n Membangun Enterprise Risk Manajemen (ERM). • Pelatihan pemahaman mengenai Dana Pensiun. • Sosialisasi pelimpahan kewenangan RUPS oleh Media BUMN. • Strategi Komunikasi IPO BUMN oleh FH BUMN. • Workshop for PR Officer oleh FH BUMN.
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
145
5. Cooperative work with legal counsel Herman Wijaya Law Firm to provide legal services as a Corporate Legal Secretary. and handling all aspects of preventive law include the results of audit, advisory/consulting, make a legal opinion, mediation and negotiation, formulating, designing and making all forms of contract/agreement and represent the company.
6. Development and training of human resources at PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), among others: • Training Competency-based Career Management System. • Training of understanding of Enterprise Risk Management (ERM) associated with the Integrated Internal Control and Risk Management. • Risk Management Training by MUC Consulting a total of three (3) times. • PT. Nusantara Plantation VIII (Corporation) Holding Seminar Building Challenge Enterprise Risk Management (ERM). • Pension Fund Training . • Socialization GMS delegation of authority by state media. • IPO SOE Communication Strategy by FH Enterprises. • Workshop for PR Officer by FH Enterprises.
Satuan Pengawasan Internal (SPI)
Internal Audit Unit (ISU)
Sesuai dengan struktur organisasi perusahaan dan UndangUndang nomor 19 Tahun 2003 pasal 67 tentang Badan Usaha Milik Negara dan PP No.12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan, bahwa di setiap BUMN wajib dibentuk Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang merupakan aparat pengawasan internal perusahaan. Pengangkatan dan pemberhentian SPI dilakukan berdasarkan pada Surat Keputusan Direksi yang ditandatangin oleh Direktur Utama.
According to the company's organizational structure and the Law number 19 of 2003 article 67 of the State Owned Enterprises and the PP, No.12 of 1998 concerning Limited Liability Company, that in every state shall be established Internal Audit Unit (ISU) which is the company's internal control apparatus. The appointment and dismissal of the SPI is based on the Decree of the Director, signed by the President Director.
Unit Internal Audit berperan dalam menjalankan fungsi pengendalian atas aktivitas bisnis perusahaan. Pelaksanaan fungsi SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI yang bertanggungjawab kepada Direktur Utama. Guna menguatkan peran dan tanggung jawab tersebut, Piagam Internal Audit telah mendeskripsikannya secara jelas dengan berpedoman pada standar profesi Internal Audit internasional, yaitu The International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing yang dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditors (IIA). Piagam Internal Audit tersebut mengatur kode etik, kewenangan dan tanggung jawab SPI, Direksi, dan Komisaris sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi SPI.
Internal Audit Unit serves to control the company's business activities. Implementation of the SPI function is led by a Head of SPI, which is responsible to the President Director. In order to strengthen the role and responsibilities, the Internal Audit Charter has been clearly describe with reference to international standards of internal audit profession, that the International Standards for the Professional Practice of Internal Auditing issued by The Institute of Internal Auditors (IIA). Internal Audit Charter is to set the code of ethics, authority and responsibility of SPI, Directors, and Commissioners in connection with the execution of the duties and functions of SPI.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
146
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Penguatan posisi Internal Audit merupakan aktivitas strategis dalam rangka memformulasikan kontribusi peran Internal Audit terhadap penyelenggaraan bisnis perusahaan. Aktivitas ini dilakukan melalui perumusan ulang visi, misi, dan strategi, serta tujuan Internal Audit ke depan. Visi dikembangkan dalam rangka pengawalan terhadap bisnis perusahaan, sedang misi menegaskan fungsi utama Internal Audit sebagai business assurance dan internal consulting services. Adapun strategi dan tujuan Internal Audit diterjemahkan dalam program kegiatan audit/non audit tahunan sebagai perwujudan pemahaman Internal Audit terhadap arah bisnis Perusahaan. Tugas SPI dalam melaksanakan program kegiatan audit dan fungsi pengendalian atas aktivitas bisnis perusahaan adalah sebagai berikut: 1. M e l a k u k a n p e n g a w a s a n t e r h a d a p k e g i a t a n operasional perusahaan baik di kebun/unit maupun di bagian Kantor Pusat di lingkungan perusahaan 2. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern, termasuk penilaian terhadap surat edaran umum, standar operasional prosedur, metode kerja, standar biaya, sistem dan prosedur. 3. Mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian manajemen unit kerja termasuk manajemen risiko jika tidak memiliki bagian manajemen risiko sendiri. 4. Memberikan konsultasi kepada unit kerja di perusahaan mengenai sistem pengendalian manajemen. 5. Memenuhi ketentuan yang ada di dalam piagam internal audit (internal audit charter) dalam rangka meningkatkan dan menjaga kualitas kinerja auditor. Tanggung jawab SPI dalam menjalankan fungsinya tersebut adalah dengan memberikan rekomendasi, konsultasi, dan informasi mengenai aktivitas yang diauditnya sesuai dengan standar audit dan standar perilaku operasional yang dituntut kode etik serta charter audit internal PT. Perkebunan Nusantaran VIII (Persero). Tanggung jawab ini meliputi juga koordinasi pelaksanaan audit dengan auditor eksternal dan Komite Audit sesuai dengan standar audit dan kode etik masing-masing, sehingga tujuan audit semua pihak tercapai. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya pada pelaksanaan program kegiatan audit dan fungsi pengendalian aktivitas bisnis perusahaan, SPI dibekali dengan wewenang untuk: 1. Mengakses seluruh data dan informasi mengenai PTPN VIII yang berkaitan dengan pelaksanaan tugastugas auditnya. Hal ini meliputi dokumen, pencatatan, meminta keterangan dari setiap karyawan, dan meninjau/melakukan pemeriksaan fisik atas seluruh kekayaan perusahaan;
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Strengthening position of Internal Audit is strategic activity to formulate the role of Internal Audit contribute to implementation of the company's business. These activities are conducted through a reformulation of vision, mission and strategies, and objectives of Internal Audit in future. The vision was developed to guard against the company's business, is mission of Internal Audit confirme main function as an internal business assurance and consulting services. The strategies and objectives of Internal Audit activity is translated in the program audit/ non audit annual Internal Audit as a manifestation of understanding of direction of the Company's business. SPI tasks in implementing the program activities of the audit and control functions for the company's business activities: 1. To supervise the company's operations both in the garden/unit and at the Head Office in corporate environments 2. Make recommendations for improving internal control systems, including an assessment of general circulars, standard operating procedures, work methods, standard costs, systems and procedures. 3. Identify matters that require management attention include risk management unit if it does not have its own risk management section. 4. Advise unit at the company regarding the management control system. 5. Existing provisions in the internal audit charter in order to improve and maintain the quality of auditor performance. SPI responsibility in carrying out its functions is to provide advice, consultation, and information about the activities diauditnya accordance with auditing standards and operational standards of behavior required by the code of ethics and internal audit charter PTPN VIII (Persero). These responsibilities also include coordinating the implementation of audit with external auditors and Audit Committee in accordance with auditing standards and ethical codes of each, so that all parties achieve audit objectives. In carrying out the duties and responsibilities in the implementation of audit activities and control functions of the company's business activities, SPI provided with the authority to: 1. Access all data and information on PTPN VIII related to the implementation of audit tasks, include documents, records, requesting information from each employee, and review/perform a physical examination of the entire wealth of the company;
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
tata kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
147
Struktur Organisasi Satuan Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Organization Structure
Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Kepala Urusan Sekretariat Head of Secretary Division
Staf Sekretariat
Staff of Secretary Division
Kepala Urusan Humas
Head of Public Relation Division
Staf Humas & Protokoler
Staff of Public Relation & Protocol
Kepala Urusan Kepatuhan & GCG Head of Compliance & GCG Division
Staf Legal & Kepatuhan
Staff of Legal & Compliance
Staf GCG & Manajemen Risiko
Staff of GCG & Risks Management
2. Melaksanakan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang telah disahkan dan disetujui oleh Direktur Utama; dan 3. Menyampaikan laporan hasil audit dan perkembangan tindak lanjut hasil audit kepada Direktur Utama.
2. Implement the Annual Work Program Monitoring which has been validated and approved by the President Director; and 3. Report the results of follow-up audit and the development of audit results to the President Director.
kualifikasi Profesi audit Internal
Internal audit Professional Qualifications
Standar Profesi Internal Audit merupakan syarat yang harus dipenuhi oleh auditor untuk menjaga kualitas kinerja auditor. Hasil pemeriksaan yang memenuhi standar akan membantu pelaksanaan tugas manajemen, unit kerja yang diaudit serta Eksternal Auditor.
Professional Standards Internal Audit is requirement to be met by auditor to maintain quality of auditor performance. Test results that meet standards will help implementation of management tasks, work units and the External Auditor audited.
Standar Profesi Audit Internal mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan mengembangkan kegiatan internal audit yang dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kinerja kegiatan operasional perusahaan. 2. Mendorong peningkatan kinerja audit internal 3. Menjadi acuan dalam penyusunan pendidikan dan pelatihan bagi Auditor Internal.
Professional Standards Internal Audit has the objective, as follows: 1. Provide framework for implementing and developing the internal audit activities that can add value and improve the performance of the company's operations.
Standar Profesi Internal Audit terdiri atas Standar Atribut dan Standar Kinerja.Standar-standar tersebut merupakan bagian dari pedoman praktik audit internal.
2. Encourages the performance of internal audit 3. Reference in prepare of education and training of Internal Auditors. Internal Audit Professional Standards consist of Attribute Standards and Performance Standards as part of internal audit practice guidelines.
1. Standar atribut Standar Atribut berkenaan dengan karakteristik organisasi, individu dan pihak-pihak yang melakukan kegiatan audit internal yang mencakup : • Indenpendensi dan Objektivitas • Keahlian dan Kecermatan Profesi • Peningkatan Kualitas Fungsi Internal Audit
1. attribute Standards Attribute standards with respect to characteristics of organizations, individuals and parties who perform internal audit activities, include: • Indenpendensi and Objectivity • Professional Expertise and Accuracy • Improving Quality of Internal Audit Function
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
148
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
2. Standar Kinerja Standar Kinerja merupakan ukuran kualitas pekerjaan audit mulai dari perencanaan sampai dengan pemantauan tindak lanjut yang mencakup : • Pengelolaan Fungsi • Ruang Lingkup Pemeriksaan • Perencanaan Pemeriksaan • Pelaksanaan Pemeriksaan • Laporan Hasil Pemeriksaan • Pemantauan Tindak Lanjut
2. Performance Standards The performance standard is a measure of the quality of audit work from planning through to monitoring follow-up that includes: • Management of Function • Scope of Examination • Planning Examination • Implementation of the Examination • Report of Examination • Follow-up Monitoring
Selain standar atribut dan standar kinerja profesi, internal audit juga harus memiliki standar perilaku yang merupakankode etik dari internal audit
In addition to attributes and performance standards of the profession, internal audit must also have standards of behavior which code of conduct of internal audit
Biografi Kepala Satuan Pengawasan Intern
Biography of the Head of Internal Audit Unit
Abdul Hadi Abdul Hadi, 54 tahun, bergabung dengan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sejak tahun 1981. Pada tanggal 1 April 2007 beliau diangkat sebagai Kepala Bagian Keuangan dan sejak tanggal 1 Juli 2011 beliau diangkat sebagai Kepala SPI PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).
Abdul Hadi Abdul Hadi, 54, joined the PTPN VIII (Persero) since 1981. On 1 April 2007 he was appointed as Chief Financial Officer and from the date of July 1, 2011 he was appointed Head of SPI PTPN VIII (Persero).
Jumlah Auditor Satuan Pengawasan Intern
Total Internal Auditors Audit Unit Total SPI personnel as of December 31, 2011 as many as 17 people, consisting of: Head of SP : 1 personnel Head of Supervision : 3 personnel Auditor SP : 14 personnel
Jumlah personil SPI per tanggal 31 Desember 2011 adalah sebanyak 17 orang, yang terdiri dari: Kepala SPI : 1 orang Kepala Urusan Pengawasan : 3 orang Auditor SPI : 14 orang
Laporan Kegiatan Internal Audit Realisasi pelaksanaan audit pada tahun 2011 sebanyak 111 objek audit atau 116% dari PKPT. Realisasi pelaksanaan audit tersebut lebih rendah dibandingkan dengan pelaksanaan pada tahun 2010, yaitu hanya 77%. Laporan pelaksanaan audit internal selama tahun 2011, adalah sebagai berikut:
Internal Audit Activity Report Realize of audit in 2011 as many as 111 objects or 116% audit of PKPT. Realization of the audit was lower than the implementation in 2010, which is only 77%. Implementation of internal audit reports during the year 2011, are as follows:
Audit
Realisasi 2011
PKPT 2011
Realisasi 2010
% PKPT
Rutin
89
88
92
101
97
Tidak Rutin
22
8
53
275
42
Jumlah Total
111
96
145
116
77
Audit rutin adalah audit atas seluruh kegiatan perusahaan baik yang dilaksanakan di kebun/unit kerja maupun kegiatan di Kantor Pusat, yang bertujuan untuk menilai pengendalian intern, ketaatan terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku, serta upaya efisiensi biaya. Pada tahun 2011, telah dilaksanakan Audit Rutin terhadap 89 onyek audit atau 101% dari rencana PKPT, serta hanya 97% bila dibandingkan dengan pelaksanaan tahun 2010.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
% 2010
Routine audit is an audit of all activities of the company either carried out in the garden/work units and activities at the Central Office, which aims to assess the internal controls, compliance with applicable rules and regulations, as well as cost efficiency efforts. In 2011, audits have been carried out routine audit of 89 projects or 101% of PKPT plan, and only 97% when compare with the implementation in 2010.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
149
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Audit non rutin adalah audit yang dilakukan berdasarkan penugasan khusus dari Direksi dan sifatnya insidental atau kondisional, sehubungnan dengan adanya indikasi penyimpangan dan kecurangan yang melibatkan karyawan dan dapat menimbulkan kerugian perusahaan. Contoh dari proses audit non rutin adalah inventarisasi sumber daya/aset di kebun/unit kerja sehubungan dengan adanya mutasi pejabat, inventarisasi pohon, pengurasan BBM. Pada tahun 2011 telah dilaksanakan audit non rutin terhadap 22 objek atau 275% dari PKPT, serta hanya 42% dari tahun 2010.
Non-routine audit is an audit conducted by a special assignment from the Board of Directors and its incidental or conditional, sehubungnan with indications of irregularities and fraud that involves employees and may cause the company's losses. Examples of non-routine audit process is an inventory of resources/assets in the garden/work units with respect to the mutation officials, tree inventory, fuel depletion. In the year 2011 has been carried out non-routine audit of the object 22, or 275% of PKPT, and only 42% from 2010.
Pendidikan dan Pelatihan Auditor
Education and Training Auditor
Pada tahun 2011, jumlah karyawan yang mengikuti pendidikan dan pelatihan sebanyak auditor ada sebanyak 40 orang atau 80% dari rencana PKPT. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan auditor pada tahun 2011 lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2010, yaitu hingga mencapai 111% dari pelaksanaan pada tahun 2010. Rincian jenis pendidikan dan pelatihan adalah sebagai berikut:
In 2011, total employees who take part in education and training of auditors as much as there are as many as 40 people or 80% of the plan PKPT. Implementation of education and training of auditors in the year 2011 was higher than in 2010, reaching 111% of the implementation in 2010. Details of the type of education and training are as follows:
URAIAN
TAHUN 2011
REALISASI 2010
REALISASI
PKPT
REALISASI
PKPT
Internal Audit Tingkat Dasar I
-
3
2
-
-
Internal Audit Tingkat Dasar II
2
3
12
67
17
Internal Audit Tingkat Lanjutan I
-
1
6
-
-
Internal Audit Tingkat Lanjutan II
-
7
5
-
-
Internal Auditing Manajerial
-
10
-
-
-
Lokakarya/Seminar
38
18
9
211
422
Sub Jumlah
40
42
34
95
118
KMPD
-
-
-
-
-
KMPM
-
-
-
-
-
KMP
-
3
-
-
-
KMPL
-
1
-
-
-
Lokakarya/Seminar
-
4
2
-
-
Pendidikan Profesi Berkelanjutan
Kursus Jabatan
Sub Jumlah Jumlah Seluruh
-
8
2
-
-
40
50
36
80
111
PROSEDUR DAN PENGENDALIAN INTERNAL Pengendalian Internal
PROCEDURES AND INTERNAL CONTROL Internal Control
Pengendalian intern adalah sebuah proses yang digerakkan oleh Komisaris, Direksi, manajemen dan karyawan yang didesain untuk menyediakan jaminan yang memadai berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi operasi, keandalan laporan keuangan dan ketaatan kepada hukum dan peraturan perundangundangan.
Internal control is process driven by the Commissioners, Directors, management and employees that designed to provide adequate assurance relating to effectiveness and efficiency of operations, reliability of financial reporting and adherence to legal and regulatory legislation.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
150
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Terkait dengan hal tersebut, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) mempunyai komitmen untuk membangun suatu sistem pengendalian intern yang efektif meliputi : 1. L i n g k u n g a n p e n g e n d a l i a n y a n g k o n d u s i f d a n mendukung terciptanya pengendalian intern yang efektif telah dilakukan hal-hal sebagai berikut : • Sosialisasi Pedoman Perilaku (Code of Conduct) dalam rangka meningkatkan integritas dan nilai etika seluruh karyawan; • Sedang disusun model kompetensi untuk seluruh jabatan dan karyawan perusahaan; • R e k r u t m e n k a r y a w a n d i l a k s a n a k a n s e c a r a transparan dan melibatkan pihak ketiga; dan • Secara berkelanjutan melakukan pendidikan dan latihan kepada karyawan baik kursus jabatan maupun diklat teknis lainnya.
PTPN VIII (Persero) is committed to building effective system of internal control include:
2. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha, yaitu suatu proses untuk mengindentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha relevan. Penilaian risiko telah mulai dilakukan dengan identifikasi dan pemetaan risiko-risiko perusahaan, sehingga dapat diukur toleransi risiko tersebut dan langkah-langkah antisipasi terhadap risiko yang mungkin muncul. 3. Aktivitas pengendalian, antara lain mencakup: • P e m i s a h a n f u n g s i b e r d a s a r k a n t u g a s d a n tanggungjawab sesuai struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan; • Otorisasi transaksi dan pembayaran telah dirancang dan dilakukan secara berjenjang berdasarkan ketentuan yang berlaku; • Pencatatan transaksi keuangan telah dilakukan sesuai dengan Kebijakan Akuntansi PT. Perkebunan Nusantara VIII melalui SPDK-Net; dan • Pengamanan harta perusahaan dirancang agar aset perusahaan terjaga dengan baik dan aman.
2. Assessment and risk management business, which is process to identify, analyze, assess and manage business risks relevant. Risk assessment has begun with identification and mapping of risks of the company, so it can be measured and risk tolerance measures in anticipation of risks that may arise.
4. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu suatu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, keuangan (financial), dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan. 5. M o n i t o r i n g , d i l a k u k a n d e n g a n o l e h s e l u r u h tingkatan manajemen dengan cara melakukan pengawasan melekat sehingga dapat mendeteksi jika terdapat penyimpangan yang berpotensi merugikan perusahaan. Proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dillaporkan kepada Direksi.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
1. Control environment conducive and supportive of the creation of an effective internal control has been conducted, as follows: • Socialization Code of Conduct to improve the integrity and ethical values all employees; • Develop competency models for all positions and employees of the company; • R e c r u i t m e n t o f e m p l o y e e s c o n d u c t e d i n transparent and involves third parties; and • C o n t i n u o u s l y e d u c a t i n g a n d t r a i n i n g t h e employees of both training courses and other technical positions.
3. Control activities, including • Separation of functions based on the tasks and responsibilities according to the organizational structure and job descriptions; • Authorization and payment transaction has been designed and undertaken pursuant to the provisions in force; • Recording of financial transactions have been conducted in accordance with Accounting Policy PTPN VIII through SPDK-Net; and • Security is designed to be corporate property assets properly maintained and safe. 4. Information and communication systems, a process of presenting a report on the operations, financial, and the observance of the rules and regulations that apply to PTPN VIII (Persero) in accordance with the systems and procedures have been specified. 5 Monitoring, conducted by all levels of management by performing the inherent supervision so that it can detect if there are irregularities that could potentially hurt the company. The assessment process of internal control quality system include internal audit function at every level and unit organizational structure PTPN VIII (Persero), so it can be implemented in an optimal, provided that the deviation is reported to the Directors.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
151
Prosedur Mengenai Akuisisi Dan Divestasi
Procedures Regarding the Acquisition and Divestment
Direksi dan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) akan senantiasa meminta persetujuan Pemegang Saham dalam hal perusahaan melakukan akuisisi dan divestasi terhadap saham-saham, aset ataupun ekuitas Perusahaan. Selain itu, Direksi dan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) akan melakukan kajian yang mendalam atas setiap rencana akuisisi dan divestasi yang dilakukan akar tidak merugikan perusahaan.
Directors and Commissioners PTPN VIII (Persero) will always require the approval of Shareholders in the company to make acquisitions and divestments of shares, assets or equity of the Company. In addition, Directors and Commissioners PTPN VIII (Persero) will conduct an in-depth study on all proposed acquisitions and divestitures made in order not to hurt the company.
Prosedur Pengadaan Barang Dan Jasa
Procedures for Procurement of Goods and Services
Pengadaan barang dan jasa di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dilaksanakan dengan mengacu pada Surat Keputusan Direksi No.SK/I/1170/XII/2009 tanggal 28 Desember 2009 Tentang Pedoman Pengadaan Barang dan atau Jasa PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), yang berlandaskan pada Peraturan Menteri BUMN No.Per.05/ MBU/2008 tanggal 3 September 2008, tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara.
Procurement of goods and services in PTPN VIII (Persero) carried out with reference to the Directors Decree, No.SK/I/1170/XII/2009 dated December 28, 2009 About Guidelines for the Procurement of Goods and Services PTPN VIII (Persero), which is based on the Regulation of the Minister of Enterprise, No.Per.05/MBU/2008 dated 3 September 2008, on Guidelines for Implementation of Public Procurement State-Owned Enterprises.
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA BISNIS Pedoman Perilaku
BUSINESS ETHICS AND CORPORATE CULTURE Code of Conduct
Pedoman perilaku (Code of Conduct) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam penerapan praktik-praktik GCG yang mengatur perilaku seluruh karyawan, termasuk bagi Direksi dan Komisaris Perusahaan. Peraturan perusahaan lainnya yang mengatur perilaku karyawan seperti yang tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) merupakan bagian yang tida terpisahkan dalam pedoman perilaku.
Code of conduct is an integral part in the implementation of GCG practices that govern the behavior of all employees, including the Company's Directors and Commissioners. Other company regulations that govern the behavior of employees as stated in the Collective Labour Agreement (CLA) were an integral part in the code of conduct.
Tujuan adanya Pedoman Perilaku dan nilai etika perusahaan adalah menjadi pedoman dalam melakukan pekerjaan yang diemban, baik berkaitan dengan sesama karyawan maupun dengan pihak di luar perusahaan. Nilai-nilai etika perusahaan dilandasi oleh nilai luhur PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang merupakan landasan bagi karyawan dalam melakukan interaksi. Pesan moral dan etika selalu terkait dengan nilai luhur, sehingga menjadi inspirasi dan acuan dalam berpola tindak dan berpola pikir untuk mewujudkan pengelolaan perusahaan yang sehat dan beretika.
The purpose of Code of Conduct and ethical values to guide the company is doing work to do, whether relating to fellow employees or by parties outside the company. Corporate ethical values based on noble values PTPN VIII (Persero) which is the basis for the employee in performing the interaction. The moral and ethical values are always associated with the sublime, so that became the inspiration and guidance in action and thought patterns to create a sound corporate governance and ethics.
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) telah memiliki Pedoman Perilaku (Code of Conduct) yang disahkan pada tanggal 27 Juni 2006 dan berlaku bagi Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh Karyawan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).
PTPN VIII (Persero) has had a Code of Conduct promulgated on June 27, 2006 and apply to Directors, Board of Commissioners, and all employees of PTPN VIII (Persero).
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
152
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kode etik insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dituangkan di dalam Pedoman Perilaku (Code of Conduct), yang mengatur tentang: 1. Visi, Misi, dan Nilai Luhur. 2. Kewajiban menjaga dan mempertahankan reputasi perusahaan. 3. Hubungan Perusahaan dengan insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan sesama insan PT. Perkebunan Nusantaran VIII (Persero). 4. Hubungan dengan pemegang saham. 5. Hubungan dengan pihak luar. 6. Benturan kepentingan, suap, imbalan, hadiah, sumbangan, jamuan bisnis. 7. Penggunaan aset dan sumber daya perusahaan lainnya. 8. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, ketentuan, dan norma lainnya yang berlaku.
4. Relationship with shareholders. 5. Relations with outsiders. 6. Conflict of interest, bribery, reward, gift, donation, business meals. 7. Used of assets and other corporate resources. 8. Compliance with laws, regulations, and other applicable norms.
Internalisasi Pedoman Perilaku
Internalization of the Code of Conduct
Internalisasi Pedoman Perilaku Perusahaan dalam bentuk sosialisasi dilakukan secara terencana ke seluruh unit kerja di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Pelaksanaan sosialisasi ini akan dilakukan oleh unit kerja yang ditunjuk untuk menangani penerapan Pedoman Perilaku Perusahaan. Setiap insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dapat meminta penjelasan atasannya apabila terdapat ketidakjelasan berperilaku yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya.
Internalization Code of Conduct in the form of planned di sse mi n a ti o n to a l l w o rk uni ts w i thi n the P T P N VIII (Persero). Dissemination will be conducted by a designated unit to deal with the application of the Code of Conduct Company. Every human being PTPN VIII (Persero) may ask for clarification if there is uncertainty behaves superiors relating to the performance of duties and responsibilities.
Penegakan Pedoman Perilaku
Enforcement of the Code of Conduct
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) bertekad untuk menegakkan dan menerapkan Pedoman Perilaku Perusahaan secara konsisten terhadap hal-hal yang sudah menjadi komitmen seluruh insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dalam berperilaku bisnis dengan pihak pemangku kepentingan. Hal ini penting dilakukan dalam mencapai dan mewujudkan suatu good corporate image PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), baik internal maupun eksternal perusahaa. Upaya-upaya yang dilakukan untuk penegakkan Pedoman Perilaku PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), diantaranya adalah dengan mewajibkan setiap insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) untuk menandatangani Surat Pernyataan Pemahaman Tahunan (SPPT) secara berkala, memonitor penerapan Pedoman Perilaku Perusahaan, dan mengenakan sanksi bagi insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang melakukan pelanggaran terhadap Pedoman Perilaku Perusahaan.
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) determined to uphold and implement the Company’s Code of Conduct consistently in things that are already committed to the whole human PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in dealing with stakeholders. This is important in achieving and realizing a good corporate image PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), both internal and external perusahaa. Efforts are being made to enforce the Code of Conduct PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), of which is to require every member of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) to sign the Annual Statement of Understanding periodically, to monitor the implementation of the Code of Conduct Company, and impose sanctions for human PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) violating the Company’s Code of Conduct.
Nilai-Nilai Luhur Perusahaan
Noble Values
Nilai luhur Takwa, Teladan, Integritas, Kerjasama Tim, dan Mengutamakan Kepuasan Pelanggan telah diyakini akan menjadi nilai luhur utama bagi Insan PT Perkebunan Nusantara VIII. Adapun pengertian dari masing-masing nilai luhur tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Devotion, role model, integrity, teamwork, and focus on customer satisfaction believed as the noble values to all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII. The followings are elaboration of these values :
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Ethic code of Personnels of PTPN VIII (Persero) set forth in the Code of Conduct, which regulate: 1. Vision, Mission, and Noble Values. 2. Obligations and maintain the company's reputation. 3. Company’s relationship with man PTPN VIII (Persero) and personnel being PTPN VIII (Persero).
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
153
takWA
Devotion
Takwa adalah sikap diri yang terpelihara untuk tetap taat menjalankan segala perintah Allah dan menjauhkan dari segala larangan-Nya. Takwa merupakan landasan spiritual yang diyakini oleh insan PT Perkebunan Nusantara VIII sebagai nilai luhur yang akan menjadi inspirasi dalam melakukan kegiatan bisnis maupun operasional perusahaan yang bermoral dan beretika.
Devotion define as a state of being conscious to Allah, and willfully avoiding any actions that lead to Allah’s anger and disapproval while consciously undertaking steps and actions that will please Allah. Devotion is a spiritual foundation believed by all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII as one of the noble values in conducting their business activities and operations within.
keteLAdanan
Role Model
Keteladan merupakan perbuatan ataupun sikap yang patut ditiru. Sebagai nilai luhur yang diinginkan oleh Insan PT Perkebunan Nusantara VIII, suri tauladan dari para pimpinan merupakan contoh efektif yang mudah ditiru oleh para bawahan. Untuk itu setiap atasan hendaknya memberikan contoh sikap dan perbuatan yang baik, sehingga patut ditiru oleh anak buahnya.
Role model is one of the noble values demanded by all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII, generally means any person who serves as an example, whose behavior and attituted is emulated by others. Good attitudes and behavior demonstrated by leaders believe could stimulate their subordinates to do the similar.
Namun demikian keteladanan ini tidak semata-mata hanya dilakukan oleh para atasan saja, akan tetapi setiap Insan yang terlibat di PT Perkebunan Nusantara VIII juga harus dapat memberikan keteladanan bagi Insan lainnya.
Nevertheless role models should not be exclusively carried out by superiors, all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII involved should give a good examples for others as well.
inteGRItas
Integrity
Integritas merupakan keterpaduan ataupun keutuhan prinsip moral dan etika yang mencakup kejujuran, kedisiplinan, kerja keras, tanggung jawab dan objektivitas yang menjadi landasan bagi Insan PT Perkebunan Nusantara VIII dalam melakukan kegiatan ataupun tugas yang diembannya.
Integrity is a concept of consistency of actions, values, trustworthiness, discipline, diligence, accountability, and objectiveness as foundation for all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII in conducting their corporate activities.
kerJAsama TIm
Teamwork
Kerjasama tim merupakan nilai luhur Insan PT Perkebunan Nusantara VIII yang dilandasi dengan sikap keterbukaan dan saling menghormati yang diarahkan kepada tujuan dan kepentingan perusahaan. Nilai luhur kerjasama tim ini menjiwai Insan PT Perkebunan Nusantara VIII dalam setiap kegiatan perusahaan.
Teamwork is the noble values of all personnel on the basis of transparency and mutual respect oriented towards the attainment of the company objectives. It has become the “soul” to all personnel of PT Perkebunan Nusantara VIII in conducting their corporate activities.
mengUTAMAkan Kepuasan Pelanggan
Focus on Customer Satisfaction
Kepuasan pelanggan dapat terwujud, jika pelanggan telah terpenuhi kebutuhan dan keinginannya baik melalui produk maupun layanan dari PT Perkebunan Nusantara VIII. Sebagai nilai luhur yang dimiliki oleh Insan PT Perkebunan Nusantara VIII, kepuasan pelanggan menjadi faktor yang sangat mendasar bagi PT Perkebunan Nusantara VIII didalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk itu setiap tindakan yang berkaitan dengan tugas-tugas perusahaan, Insan PT Perkebunan Nusantara VIII harus mengutamakan kepuasan pelanggan.
Customer satisfaction can be achieved if the products or services of PT Perkebunan Nusantara VIII can fulfilled our customers' needs and demands. As noble values embraced by the personels of PT Perkebunan Nusantara VIII, customer satisfaction becomes a fundamental factor to PT Perkebunan Nusantara VIII in maintaining the company's viability. Therefore any action related to the duties of the company, all personels of PT Perkebunan Nusantara VIII shall prioritizing on customers satisfaction.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
154
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kelima nilai luhur tersebut merupakan satu kesatuan nilai luhur yang mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa (Pancasila) yang dapat diakronimkan menjadi WALAGRI JATI UTAMA
All those five moral standards in unity represent the noble values of the nation (Pancasila), abbreviated as WALAGRI JATI UTAMA
INFORMASI YANG BERKAITAN DENGAN PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Rapat-rapat Dewan Komisaris dan Direksi
INFORMATION RELATING TO THE IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Meetings of BOC and BOD
Dewan Komisaris dan Direksi masing-masing menyelenggarakan rapat internal yang penyelenggaraannya menjadi tanggung jawab dari Dewan Komisaris dan Direksi sebagai salah satu bentuk kewajibannya.
The BOC and BOD hold internal meetings as their responsibility of the BOC and BOD as one form of duty.
Rapat Dewan Komisaris harus diadakan sekurangkurangnya setiap bulan sekali atau pada setiap waktu jika dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Dewan Komisaris. Sedangkan, Rapat Direksi dapat diadakan bilamana dianggap perlu atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari pemegang saham.
Board of Commissioners meeting to be held at least once every month or at any time if deemed necessary by one or more members of the Board of Commissioners. Whereas, the Board of Directors may be held if deemed necessary at the request of one or more members of the Board of Directors or at the request of the Board of Commissioners or upon written request of shareholders.
Selain rapat internal, Dewan Komisaris dan Direksi juga menyelenggarakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
In addition to internal meetings, BOC and BOD also held a Joint Meeting of BOC and BOD.
Rapat-rapat Dewan Komisaris
Meetings of the Board of Commissioners
Rapat Dewan Komisaris merupakan rapat internal yang diselenggarakan oleh Komisaris dan merupakan perwujudan dari pelaksanaan tanggung jawab Komisaris. Selain rapat internal, Dewan Komisaris juga menyelenggarakan Rapat Gabungan dengan Direksi.
Board of Commissioners is an internal meeting held by the Commissioner and is a manifestation of the implementation responsibilities of Commissioners. In addition to internal meetings, the Board of Commissioners also held a Joint Meeting with the Board of Directors.
Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 19 (sembilan belas) kali dan Rapat Gabungan dengan Direksi sebanyak 15 (lima belas) kali.
During the year 2011, the BoC has called a meeting as many as 19 (nineteen) times and the Joint Meeting with the BoD of 15 (fifteen) times.
Rapat Dewan Komisaris tahun 2011 No.
Nama
Board of Commissioners Meeting in 2011 Jumlah Rapat
KPI
Jumlah Kehadiran
Persentase
1.
Usman Basjah
19
12
19
100
2.
Alirahman
19
12
19
100
3.
Herry Suhardiyanto
19
12
12
63
4.
Gunawan
19
12
19
100
5.
A. Firman Taufick
19
12
15
79
6.
Aries Muftie
19
12
14
74
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Rapat Gabungan tahun 2011 No.
Nama
155
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Join Meeting in 2011 Jumlah Rapat
KPI
Jumlah Kehadiran
Persentase
1.
Usman Basjah
15
12
15
100
2.
Alirahman
15
12
15
100
3.
Herry Suhardiyanto
15
12
9
60
4.
Gunawan
15
12
15
100
5.
A. Firman Taufick
15
12
10
67
6.
Aries Muftie
15
12
11
73
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Rapat Direksi merupakan rapat internal yang diselenggarakan oleh Direksi yang pelaksanaannya dilakukan secara periodik atau sesuai kebutuhan. Selain rapat internal, Direksi juga menyelenggarakan Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris.
Board of Directors meeting is an internal meeting held by the Board of Directors of the implementation is done periodically or as needed. In addition to internal meetings, the Board also held a Joint Meeting with Board of Commissioners.
Selama tahun 2011, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 21 (dua puluh satu) kali dan Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris sebanyak 15 (lima belas) kali.
During 2011, the Board of Directors has called a meeting as many as 21 (twenty one) and Joint Meeting with Board of Commissioners as many as 15 (fifteen) times.
Rapat Direksi tahun 2011 No.
Nama
Board of Directors Meeting in 2011 Jumlah Rapat
KPI
Jumlah Kehadiran
Persentase
1.
Bagas Angkasa
21
24
17
81
2.
Agus Supriyadi
21
24
21
100
3.
Endhang Rachmat
21
24
20
95
4.
Dadi Sunardi
21
24
21
100
5.
Ishak Z. Soediredja
21
24
18
86
Jumlah Rapat
KPI
Jumlah Kehadiran
Rapat Gabungan tahun 2011 No.
Nama
Join Meeting in 2011 Persentase
1.
Bagas Angkasa
15
12
14
93
2.
Agus Supriyadi
15
12
15
100%
3.
Endhang Rachmat
15
12
14
93
4.
Dadi Sunardi
15
12
15
100%
5.
Ishak Z. Soediredja
15
12
14
93
Kompensasi
Compensation
Setiap anggota komisaris berhak atas sejumlah kompensasi bulanan dan tunjangan-tunjangan. Mereka juga berhak mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian perusahaan, yang besarannya ditentukan oleh pemegang saham dalam RUPS. Komisaris juga mendapatkan tunjangan pada saat mereka berhenti dari posisinya.
Each member of the commissioner is entitled to a monthly compensation and benefits. They are also entitled to a bonus based on performance and achievement of the company, which amount is determined by the shareholders in the GMS. Commissioners also get benefits when they quit from his position.
Setiap direktur berhak atas gaji bulanan dan tunjangan lain (termasuk tunjangan pensiun). Di samping itu Direktur juga mendapatkan bagian tantiem atas kinerja dan pencapaian perusahaan yang besarannya ditentukan
Each director is entitled to monthly salary and other benefits (including retirement benefits). In addition, the Director also got bonus for performance and achievements of the company at such rates determined by shareholders
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
156
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
oleh pemegang saham dalam RUPS. Bonus dan insentif dianggarkan setiap tahun berdasarkan rekomendasi Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris sebelum diusulkan kepada pemegang saham dalam forum RUPST.
in the GMS. Bonuses and incentives are budgeted each year upon the recommendation of the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners prior to the proposed shareholders in the AGM forum.
Remunerasi Dewan Komisaris
Remuneration of the Board of Commissioners
Aturan honorarium untuk Komisaris Utama ditetapkan sebesar 40% dari gaji Direktur Utama, sedangkan honorarium untuk Komisaris adalah sebesar 36% dari gaji Direktur Utama.
Honorarium for the President Commissioner rules set at 40% of CEO salaries, while the honorarium to the Commissioner is of 36% of the salary of President Director.
Untuk tunjangan dan fasilitas yang diterima oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: • Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan diberikan sebesar satu (1) kali honorarium. • Tunjangan komunikasi per bulan sebesar 5%. • Santunan Purna Jabatan diberikan berupa premi asuransi paling banyak 25% dari honorarium. • Tunjangan pakaian diberikan sesuang dengan yang telah dianggarkan pada RKAP 2011. • Tunjangan transportasi diberikan sebesar 20% dari honorarium. • Fasilitas kesehatan diberikan sesuai dengan prinsip at cost atau pemakaian, kecuali perusahaan mempunyai program yang lebih baik secara efisiensi dan mutu layanan kesehatan. Pelaksanaan program kesehatan dilakukan melalui program Asuransi Kesehatan. • Fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya satu (1) keanggotaan. • Fasilitas bantuan hukum diberikan sesuai dengan kebutuhan. • Komisaris tidak diberikan fasilitas kendaraan.
The allowances and facilities received by BOC are as follows: • Holiday Allowance (THR) is given by the religious one (1) time fee. • communications allowance per month by 5%. • Full Benefits Position is given in the form of insurance premiums to 25% of the honorarium. • clothing allowance granted in accordance with the previously budgeted on RKAP 2011. • transportation allowance is given for 20% of the honorarium. • Health facilities provided in accordance with the principle at cost or usage, unless the company has a better program in the efficiency and quality of health services. Implementation of health programs through Health Insurance program. • The facility is given only one professional association (1) membership. • Facilities provided legal assistance as needed.
Penghasilan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No.KEP-12/D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang Penetapan Penghasilan Tahun 2011 dan Tantiem Tahun Buku 2010 Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII sebagai berikut:
BO C i nc om e P T P N VI I I ( P e rse ro ) by v i rtu e o f th e Shareholders No.KEP-12/D1.MBU/2011 dated July 28, 2011 on the Determination of Income Year 2011 and Fiscal Year 2010 Tantiem Directors and Board of Commissioners of the Company (Persero) PTPN VIII as follows:
No.
Nama
• Commissioners are not given the facility of the vehicle.
Remunerasi & Tunjangan/bulan (Rp.) Honorarium
Perumahan
Transportasi
Komunikasi
Jumlah
Tantiem
1.
Usman Basjah
25.540.000
-
5.108.000
1.277.000
31.925.000
120.502.242
2.
Alirahman
22.986.000
-
4.597.200
1.149.300
28.732.500
108.452.018
3.
Herry Suhardiyanto
22.986.000
-
4.597.200
1.149.300
28.732.500
108.452.018
4.
Gunawan
22.986.000
-
4.597.200
1.149.300
28.732.500
108.452.018
5.
A. Firman Taufick
22.986.000
-
4.597.200
1.149.300
28.732.500
108.452.018
6.
Aries Muftie
22.986.000
-
4.597.200
1.149.300
28.732.500
108.452.018
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
tata kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
157
OPERASIONALISASI KERANGKA KERJA DAN PROSES MANAJEMEN RISIKO FRAMEWORK OPERATIONALIZATION AND RISKS MANAGEMENT PROCESS Mandat & Komitmen Mandate & Commitment • Kebijakan Policies • Standar Standard • Sumber Daya Resources • Manual Manajemen Risiko Risk Management Manual • Lingkup Organisasi & Konteks Manajemen Risiko Organizational Scope & Risk Management Studies
Struktur & Akuntabilitas Structure & Accountability • Unit Manajemen Risiko Risks Management Unit • Komite Manajemen Risiko Risks Management Committee • Komite Pemantau Risiko Risks Monitoring Committee • Risk Owner & Champion Risks Management • Risk management Plan & Roadmap
PROSES STRATEGIS STRATEGIC PROCESS
Proses Manajemen Risiko Risks Management Process
Analisa Risiko Risks Analysis Evaluasi Risiko Risks Evaluation STRATEGIC PROCESS
PROSES STRATEGIS STRATEGIC PROCESS
Komunikasi & Konsultasi Communication & Consultation
ASESMEN RISIKO ASSESMENT RISKS Identifikasi Risiko Risks Identification
Pengawasan & Kajian Monitoring & Review
PROSES STRATEGIS STRATEGIC PROCESS
Menentukan Konteks Determine Studies
Perlakuan Risiko Risks Treatment
Kajian & Perbaikan Review & Improvement • Kajian kemajuan penerapan Manajemen Risiko Plan & KPI • Audit Manajemen Risiko • Control Assurance • Pelaporan Tata Kelola Governance Reporting • Benchmarking
Sistim Manajemen Informasi Management Information System • Input Risiko Risks Registration • Rencana Perbaikan Treatment plan • Kepastian Rencana Assurance plan • Sistem Pelaporan Reporting system PROSES STRATEGIS STRATEGIC PROCESS
Komunikasi & Pelatihan (Manajemen Perubahan) Communication & Training (Change Management) • Analisis Pemangku Kepentingan Stakeholders Analysis • Strategi & Proses Komunikasi Communication Strategy & Process • Strategi & Proses Pelatihan Training Strategy & Process • Pengembangan Jaringan Networking
Remunerasi direksi
Remuneration of directors
Aturan gaji untuk Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp. 63.850.000 tiap bulannya, sedangkan gaji untuk anggota Direksi adalah sebesar 90% dari gaji Direktur Utama.
President Director's Salary amounting to Rp. 63,850,000 each month, while salaries for members of the Board of Directors amounting to 90% of the President Director's salary.
Untuk tunjangan dan fasilitas yang diterima oleh Direksi adalah sebagai berikut: • Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan diberikan sebesar satu (1) kali honorarium. • Tunjangan komunikasi per bulan diberikan sesuai dengan prinsip at cost dengan batas maksimum sebesar 5% dari gaji masing-masing Direksi. • Santunan Purna Jabatan diberikan berupa premi asuransi paling banyak 25% dari gaji. • Tunjangan pakaian diberikan sesuai dengan yang telah dianggarkan pada RKAP 2011. • Tunjangan cuti tahunan diberikan setiap tahun sebesar satu (1) kali gaji. • Tunjangan cuti besar diberikan sebesar dua (2) kali gaji setiap tiga (3) tahun dimana dalam tahun tunjangan cuti diberikan, maka tunjangan cuti tahunan tidak diberikan.
For the allowances and facilities received by the BoD are as follows: • Religious Holiday Allowance (THR) is given one (1) time salary. • Communications allowance per month is given in accordance with the principle at cost with a maximum of 5% of the salary of each Board of Directors. • Full After Services Benefits given in the form of insurance premiums to 25% of salary. • Clothes Allowances are given in accordance with the RKAP 2011. • Annual leave allowance is awarded annually for one (1) times the salary. • Benefi ts of the leave granted for two (2) times the salary of every three (3) years in the year in which the allowance is given, then the annual leave allowance is not given.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
158
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
• Tunjangan perumahan diberikan sebesar 30% dari gaji apabila perusahaan tidak menyediakan rumah jabatan bagi Direksi. • Tunjangan utilitas diberikan setiap bulan sebesar maksimal 30% dari tunjangan perumahan. • Fasilitas kendaraan dinas diberikan berupa satu (1) unit kendaraan dengan kapasitas maksimal 3000 cc beserta biaya pemeliharaan dan operasional. • Fasilitas kesehatan diberikan sesuai dengan prinsip at cost atau pemakaian, kecuali perusahaan mempunyai program yang lebih baik secara efisiensi dan mutu layanan kesehatan. Pelaksanaan program kesehatan dilakukan melalui program Asuransi Kesehatan • Fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya satu (1) keanggotaan • Fasilitas club membership diberikan hanya satu (1) keanggotaan maksimal sebesar Rp. 50.000.000 • Fasilitas bantuan hukum diberikan sesuai dengan kebutuhan • Fasilitas rumah jabatan diberikan berupa satu (1) unit rumah jabatan beserta biaya pemeliharaan dan utilitas. • Fasilitas biaya representasi diberikan sesuai dengan prinsip at cost dengan batas maksimum 5% dari gaji.
• housing allowance given by 30% of salary if the company does not provide a home office for the Board of Directors. • utilities allowance is given every month for a maximum of 30% of housing allowances. • Facilities provided in the form of official vehicles (1) unit vehicle with a maximum capacity of 3000 cc and its maintenance and operational costs. • Health facilities provided in accordance with the principle at cost or usage, unless the company has a better program in the efficiency and quality of health services. Implementation of health programs through Health Insurance program • The facility is given only one professional association (1) membership • Facility club membership is given only one (1) membership of a maximum of Rp. 50 million • Facilities provided legal assistance in accordance with the requirements • Facilities provided in-one home office (1) home office unit and its maintenance and utility costs.
Penghasilan Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berdasarkan Keputusan Pemegang Saham No.KEP-12/D1.MBU/2011 tanggal 28 Juli 2011 tentang Penetapan Penghasilan Tahun 2011 dan Tantiem Tahun Buku 2010 Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara VIII sebagai berikut:
B O C i n c o me P T P N V I I I ( P e rse ro) b y v i rtue of the Shareholders No.KEP-12/D1.MBU/2011 dated July 28, 2011 on the Determination of Income Year 2011 and Fiscal Year 2010 Tantiem Directors and Board of Commissioners of the Company (Persero) PTPN VIII as follows:
No.
Nama
• Facilities representation costs based on at cost principles with a maximum of 5% of salary.
Remunerasi & Tunjangan/bulan (Rp) Honorarium
Perumahan
Transportasi
Komunikasi
Jumlah
Tantiem
1.
Bagas Angkasa
63.850.000
19.000.000
5.700.000
3.192.500
91.742.500
301.255.605
2.
Agus Supriyadi
57.465.000
19.000.000
5.700.000
2.873.250
91.742.500
271.130.044
3.
Endhang Rachmat
57.465.000
19.000.000
5.700.000
2.873.250
91.742.500
271.130.044
4.
Dadi Sunardi
57.465.000
19.000.000
5.700.000
2.873.250
91.742.500
271.130.044
5.
Ishak Z. Soediredja
57.465.000
19.000.000*
5.700.000
2.873.250
91.742.500
271.130.044
* Diberikan dalam bentuk fasilitas rumah dinas
Tantiem Dewan Komisaris dan Direksi
Tantiem BOC and BOD
Berdasarkan RUPS yang telah dilakukan untuk tahun buku 2011, besaran tantiem yang diberikan kepada Dewan Komisaris berdasarkan kinerja perusahaan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp. 3.367.000.000 dengan proporsi masing-masing bagi Direktur Utama, Anggota Direksi, Komisaris Utama, dan Anggota Dewan Komisaris adalah sebesar 100%, 90%, 40%,
Based on the GMS has been done for the year 2011, the amount of bonus given to the Board of Commissioners based on company performance in 2011 was Rp. 3.367 billion by the proportion of each to the Managing Director, Member of the Board of Directors, Chairman, and Members of the Board of Commissioners is at 100%,
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
159
dan 36%. Tantiem dibagikan secara proporsional sesuai dengan masa bakti masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2011. Pembayaran tantiem akan dilaksanakan setelah dilakukan pembayaran dividen. Pajak penghasilan atas tantiem merupakan beban penerima, dan tidak boleh dibebankan sebagai biaya perusahaan.
90%, 40%, and 36%. Tantiem distributed proportionally to the term of office of each member of BOC and BOD in 2011. Bonus payments will be implemented after the payment of dividends. Income tax on the bonus is the burden of the recipient, and should not be expensed.
Pengembangan Kompetensi
Competence Development
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi harus senantiasa menambah dan memutakhirkan (update knowledge) pengetahuannya untuk menjalankan tugas pengurusan dan pengelolaan perusahaan. Untuk memfasilitasi terjadinya update knowledge tersebut, maka anggota Dewan Komisaris dan Direksi perlu untuk mendapatkan pendidikan berkelanjutan, yang dikombinasikan dalam self-study dan keikutsertaan pada pendidikan khusus, pelatihan, workshop, seminar, conference, yang dapat bermanfaat dalam meningkatkan efektivitas fungsi Dewan Komisaris dan Direksi. Pendidikan berkelanjutan dapat dilakukan di dalam dan di luar negeri, dan atas beban perusahaan.
BOC and BOD members must constantly add and update knowledge to undertake the maintenance and management of the company. To facilitate the update knowledge, then BOC and BOD members need to earn continuing education, which combined in a self-study and participation in special education, training, workshop, seminar, conference, which can be useful in enhancing the effective functioning of BOC and BOD . Continuing education can be done at inside and abroad, and the expense of the company.
Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Board of Commissioners Competency development
Selama tahun 2011, pengembangan kompetensi dari anggota Dewan Komisaris yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
During 2011, development of competence of the Board of Commissioners has done is as follows:
No.
Deskripsi
Waktu
Peserta
1.
Enterprise Risk Management (ERM)
25 Juli 2011, Bandung
Usman Basjah Alirahman Gunawan Aries Muftie A Firman Taufick Herry Suhardiyanto
2.
Commodity Price Outlock 2012
22 – 23 September 2011 Hotel Borobudur, Jakarta
Alirahman Gunawan
3.
Manajemen Perpajakan Bagi Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas Perusahaan BUMN/ BUMD
1 Oktober 2011, Hotel Sheraton, Surabaya
Alirahman Gunawan A Firman Taufick
4.
Workshop Rightsizing BUMN, “Menuju BUMN dengan Jumlah dan Skala Usaha”
11 November 2011, Denpasar, Bali
A Firman Taufick Aries Muftie
5.
Diskusi Panel, “Bincang Publik Privatisasi BUMN”
25 November 2011, Hotel Santika Premiere, Yogyakarta
Alirahman
6.
Seminar Nasional Sehari
3 Desember 2011, Hotel Hyat, Bandung
Usman Basjah
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
160
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Pengembangan Kompetensi Direksi
Competence Development Directors
Selama tahun 2011, pengembangan kompetensi dari anggota Direksi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut:
During 2011, development of competence of the Board of Directors that has been done, as follows:
No.
Nama Kegiatan
Tanggal & Tempat
DU
DKT
DKN
DSU
DKU
√
√
√
√
√
√
1.
Workshop Manajemen Risiko
03-03-2011 Hotel Borobudur Jakarta
√
2.
Workshop Sinergi Antar BUMN
18-03-2011 Hotel Grand Aston Medan
√
3.
Workshop Enterprise Risk Management
25-07-2011 Kantor Pusat PTPN VIII Bandung
√
4.
Seminar Commodities Price Outlook 2012
22-09-2011 Hotel Borobudur Jakarta
5.
Workshop on Climate Change
19 s.d 20-04-2011 Hotel Borobudur Jakarta
√
6.
Seminar Palm Oil Industry For Planet and Properity
11 s.d 13-05-2011 Jakarta Convention Center
√
7.
Forum Human Capital Indonesia (FHCI)
25-02-2011 Bali
√
8.
Forum Human Capital Indonesia (FHCI)
15-06-2011 Hotel Papandayan Bandung
√
9.
Workshop Aset BUMN
03-05-2011 Hotel Bidakara Jakarta
√
10.
Seminar Rancangan UU BUMN
31-05-2011 Hotel Papandayan Bandung
√
11.
Seminar International Financial Report Standard (IFRS)
22-07-2011 LPP Yogyakarta
√
Keterangan: DU (Direktur Utama), DKT (Direktur Komoditi teh), DKN (Direktur Komoditas Non Teh), DSU (Direktur SDM & Umum), DKU (Direktur Keuangan).
PENGEMBANGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
DEVELOPMENT OF CORPORATE GOVERNANCE Implementation of Good Corporate Governance
Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN melalui surat No.S-020/MSBM-PM. PBUMN/2000 tanggal 24 Maret 2000 perihal Pilot Project Corporate Governance, telah menunjuk 5 (lima) BUMN yaitu PT. Timah,Tbk, PT. Perkebunan Nusantara VIII, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pelayaran Nasional Indonesia, dan PT. Jasa Marga untuk dijadikan sebagai pilot project Corporate Governance didampingi oleh Tim Konsultan Price Waterhouse Coopers (PWC). Pilot project ini berlangsung selama 6 (enam) minggu dan dimulai pada bulan Maret 2000.
Minister of State/Head of Investment and Development of SOEs through a letter, No.S-020/MSBM-PM.PBUMN/2000 dated March 24, 2000 regarding the Pilot Project has appointed Corporate Governance 5 (five) SOEs, namely PT. Timah,Tbk, PT. Perkebunan Nusantara VIII, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pelayaran Nasional Indonesia, dan PT. Jasa Marga to serve as a pilot project of Corporate Governance was accompanied by a team of consultants Price Waterhouse Coopers (PWC). The pilot project will last for 6 (six) weeks and begin in March 2000.
Selanjutnya untuk memberikan landasan dalam menerapkan Corporate Governance yang baik bagi BUMN, Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN mengeluarkan Surat No.S106/M-PM.PBUMN/2000 tanggal 17 April 2000 Tentang
In addition, to provide a foundation in implementing GCG for state enterprises, Minister of State/Head of Investment and Construction issued state-owned enterprises No.S-106/M-PM.PBUMN/2000 dated 17 April 2000 on Corporate Governance and Policy Implementation Decree No.Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 dated May 31, 2000
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
161
Pemegang Saham menilai kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme RUPS. Shareholders assess the overall and each performances of the Board of Directors through the mechanism of the GMS.
Kebijakan Penerapan Corporate Governance dan Surat Keputusan No.Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 tanggal 31 Mei 2000 tentang Pengembangan Praktik Good Corporate Governace dalam Perusahaan Perseroan (Persero). Keputusan tersebut selanjutnya disempurnakan dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governace pada BUMN.
about the Development of Good Practices in Corporate Governace Limited Liability Company (Persero). This decision was further enhanced by the Decree of the Minister of Enterprise, No.Kep-117/M-MBU/2002 dated August 1, 2002 on the Application of Good Practice on Corporate Governace SOEs.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi mengenai kondisi penerapan GCG di BUMN, Menteri BUMN melalui surat No.54/SBU/-2002 tanggal 30 April 2002 tentang permintaan Menteri BUMN kepada untuk BPKP untuk melakukan pengukuran dan pengujian atas praktik penerapan Good Corporate Governace dan surat No.S-405/ MBU/2002 tanggal 23 September 2002 tentang penugasan BPKP untuk melakukan pengukuran dan pengujian GCG pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Secara spesifik, kegiatan pengukuran dan pengujian penerapan GCG dimaksudkan untuk mengidentifikasi bidang-bidang penerapan GCG yang masih dapat ditingkatkan (areas of improvement) dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk dapat mendekati atau mencapai kondisi yang ideal (best practices).
To meet the needs of information about the state of implementation of GCG in SOEs, SOE Minister by letter No.54/SBU/-2002 dated 30 April 2002 on the request of the Minister state kepadaBPKP to take measurements and testing the implementation of good corporate practice Governace and letters, No.S-405/MBU/2002 dated 23 September 2002 on assignment BPKP to take measurements and testing of GCG at PTPN VIII (Persero). Specifically, measurement and testing activities of GCG implementation is intended to identify areas that still GCG implementation could be improved (areas of improvement) and provide recommendations for improvement to best practices.
Pembenahan di bidang corporate governance dipandang sebagai salah satu tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan nilai (value) perusahaan. Diberlakukannya kewajiban bagi BUMN untuk mengelola kegiatan usahanya berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Praktik Good Corporate Governace pada BUMN dan/atau best practices di bidang GCG, diyakini akan meningkatkan nilai perusahaan, termasuk kinerja perusahaan.
Improvements in the areas of corporate governance are seen as one of the measures taken to increase the value firms. Mandatory for the state to manage its business based on the principles of GCG with reference to the Decree of the Minister of Enterprise, No.Kep-117/MMBU/2002 dated August 1, 2002 on the Application of Good Practice on Corporate Governace state and/or best practices in the field of GCG, thought to increase the value of the company, including corporate performance.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
162
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Serangkaian kegiatan manajemen PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) di bidang corporate governance yang berorientasi pada pencapaian tujuan-tujuan GCG dalam kurun waktu 2000 s.d 2011 adalah: a. Membentuk Tim Penerapan Konsep Good Corporate Governance PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) melalui Surat Keputusan Direksi No.SK/D.I/1002/ VIII/2000 tanggal 7 Agustus 2000. b. Membentuk Tim Penyusun Pedoman Good Corporate Governance di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) melalui Surat Direksi No.SB/D.I/181/I/2001 tanggal 17 Januari 2001 perihal Penugasan Pembuatan Konsep Good Corporate Governance. c. Meminta BPKP untuk melakukan pengukuran dan pengujian GCG di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sejak tanggal 1 Oktober 2002 sampai dengan 31 Maret 2003 berdasarkan Surat Menteri BUMN No.54/ SBU/-2002 tanggal 30 April 2002 dan Nomor : S-405/ MBU/2002 tanggal 23 September 2002. d. Membentuk Komite Audit sebagai salah satu organ pendukung GCG melalui Surat Surat Keputusan Komisaris Utama No.Kep-50/Komut/07/2003 tanggal 29 Agustus 2003. e. M e l a k u k a n r e v i u p e n e r a p a n G C G p a d a B U M N berdasarkan Surat Sekretaris Kementerian BUMN No.S314/S.MBU/2004 tanggal 23 Juli 2004. f. Melakukan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Jawa Barat untuk melaksanakan Asistensi Implementasi GCG pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berdasarkan Nota Kesepahaman No.SP/D.II/202/II/2005 dan No.S-162/D.5/01/2005 tanggal 24 Februari 2005 dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1) Membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) GCG melalui Surat Tugas No.ST/D.I/439/IV/2005 tanggal 26 April 2005 dan No.ST/D.I/712/VII/2006 tanggal 19 Juli 2006 yang bertugas untuk menyusun infrastruktur GoodCorporate Governance yaitu Code of Corporate Governance (CoCG) dan Code of Conduct (CoC). 2) Internalisasi Pedoman Tata Kelola (CoCG) dan Pedoman Perilaku (CoC) PTPN VIII (Persero) kepada seluruh Insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), mulai Komisaris sampai dengan karyawan pelaksana. Internalisasi dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi dan pemaparan, selain melalui media alternatif seperti penulisan artikel pada bulletin perusahaan, serta metode lain yang dianggap cukup efektif sebagai media penyampaian. 3) Penjabaran Pedoman Tata Kelola (CoCG) dan Pedoman Perilaku (CoC) ke dalam kebijakankebijakan di perusahaan dilakukan sampai pada penyusunan kebijakan di tingkat korporasi (corporate policies).
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Series of management activities PTPN VIII (Persero) in the field of corporate governance oriented to the achievement of the objectives of GCG in the period 2000 till 2011 are: a. Form the concept of Good Corporate Governance Implementation PTPN VIII (Persero) through Decree of the Board No.SK/D.I/1002/VIII/2000 dated August 7, 2000. b. Form a team of Good Corporate Governance Code Composer in PTPN VIII (Persero) through a Letter Directors, No.SB/DI/181/I/2001 dated January 17, 2001 regarding the Designation Concept Making Good Corporate Governance. c. BPKP requested to perform the measurement and testing of GCG in PTPN VIII (Persero) since October 1, 2002 to March 31, 2003 by virtue of the Minister of Enterprise, No.54/SBU/-2002 dated 30 April 2002 and No.S-405/MBU/2002 dated 23 September 2002. d. Establish an Audit Committee as a supporter of organ GCG through President Commissioner Securities Decree, No.Kep-50/Komut/07/2003 dated August 29, 2003. e. To review the implementation of GCG in SOEs based on the Secretary of the Ministry of Enterprise, No.S314/S.MBU/2004 dated July 23, 2004. f. Cooperate with BPKP Representatives of West Java to implement GCG Implementation Assistance in PTPN VIII (Persero) under a Memorandum of Understanding No.SP/D.II/202/II/2005 and No.S-162/D.5/01/2005 dated February 24, 2005 to conduct the following activities: 1) Form a Team Task Force (Task Force) GCG through a Letter of Assignment No.ST/D.I/439/IV/2005 on 26 April 2005 No.ST/DI/712/VII/2006 dated July 19, 2006 which served to develop the infrastructure GoodCorporate Governance Code of Corporate Governance (COCG) and Code of Conduct (CoC). 2) I n t e r n a l i z a t i o n o f C o r p o r a t e G o v e r n a n c e Guidelines (COCG) and Code of Conduct (CoC) PTPN VIII (Persero) to all Insan PTPN VIII (Persero), from the Commissioner to executive employees. Internalization is carried out through socialization and exposure, through alternative media such as writing an article on the company bulletin, as well as other methods that are considered quite effective as a medium for the delivery. 3) Translate of Corporate Governance Guidelines (COCG) and Code of Conduct (CoC) in the policies of the company made to the policy-making of corporate policies.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
g. Melaksanakan kerjasama dengan BPKP Perwakilan Jawa Barat untuk penyempurnaan Management Control System, termasuk penerapan Manajemen Resiko di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) melalui Nota Kesepahaman No.D.II/777/VII/2007 dan No.5876/PW.10/4/2007 tanggal 20 Juli 2007. h. M e l a k s a n a k a n i n v e n t a r i s a s i d a n p e m e t a a n kebijakan manajemen bersama dengan BPKP Perwakilan Jawa Barat melalui Surat Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SB/A/506/ II/2009 tanggal 10 Februari 2009. i. Melakukan penyempurnaan Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sesuai Surat Keputusan Direksi No.SK/D.I/252/III/2009 tanggal 31 Maret 2009, diantaranya dengan pembentukan Bagian Sekretaris Perusahaan. j. Melaksanakan kerjasama dengan Tim Konsultan dari PT. Menara Kualitas untuk melaksanakan program pengembangan desain dan implementasi sistem pengendalian intern PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang dituangkan dalam Surat Perjanjian No.SP/IV.3/1005/XI/2009 tanggal 12 November 2009 k. Melaksanakan kerjasama dengan Tim Konsultan dari PT. Daya Inovasi Indonesia untuk Pengembangan Desain dan Implementasi Enterprise Risk Management di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berdasarkan Surat Perjanjian No.SP/IV.3/778/VIII/2010 tanggal 2 Agustus 2010. l. Melaksanakan pengukuran dan pengujian (assessment) implementasi GCG di PTPN VIII Tahun 2010 melalui Surat Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.SB/I.1/2345/VIII/2010 tanggal 12 Agustus 2010 perihal Pengukuran dan Pengujian GCG di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan Surat Kepala BPKP Perwakilan Jawa Barat No.S-8549/PW10/4/2010 tanggal 29 September 2010. Hasil assessment terhadap penerapan GCG pada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang dilakukan sejak 11 Oktober 2010 sampai dengan 6 Desember 2010 menunjukkan kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG dalam penyelenggaraan tata kelola perusahaan memenuhi kualifikasi Baik dengan capaian skor sebesar 80,09 dari skor maksimal 100 atau memenuhi 80,0869% dari skor maksimal. m. Melaksanakan dan mensosialisasikan program pengembangan implementasi Sistem Pengendalian Internal di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang efektif mulai per 1 Januari 2012 melalui Keputusan Direksi No.KEP/I.1/636/VI/2011 tanggal 11 Juni 2011 tentang Pedoman Sistem Pengendalian Internal PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). n. Melaksanakan dan mensosialisasikan program pengembangan desain dan implementasi Enterprise Risk Management (ERM) Sistem Pengendalian Internal
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
163
g. Carry out cooperation with representatives of West Java BPKP to improve Management Control System, including the application of Risk Management at PTPN VIII (Persero) through a Memorandum of Understanding, No.D.II/777/VII/2007 and no. 5876/ PW.10/4/2007 dated July 20, 2007. h. C a r r y o u t a n i n v e n t o r y a n d m a p p i n g B P K P management policy along with representatives of West Java through PTPN VIII Directors Letter (Persero), No.SB/A/506/II/2009 dated February 10, 2009. i. Improve Organizational Structure PTPN VIII (Persero) according to Decree of the Board, No.SK/DI/252/ III/2009 dated March 31, 2009, including the formation of The Corporate Secretary. j. Carry out cooperation with the Consultant Team of PT. The quality of the tower to carry out the development program design and implementation of internal control systems PTPN VIII (Persero) as outlined in the Letter of Agreement, No.SP/IV.3/1005/XI/2009 November 12, 2009. k. Carry out cooperation with the Consultant Team of PT. Power Innovation Indonesia for the Development of Design and Implementation of Enterprise Risk Management at PTPN VIII (Persero) under a Letter of Agreement, No.SP/IV.3/778/VIII/2010 dated August 2, 2010. l. Carry out measurement and testing (assessment) GCG implementation in PTPN VIII in 2010 through a letter Directors, No.SB/I.1/2345/VIII/2010 dated August 12, 2010 regarding the Measurement and Testing GCG in PTPN VIII (Persero) and the Head of Representative BPKP West Java, No.S-8549/PW10/4/2010 September 29, 2010. The results of the assessment on the implementation of GCG conducted since October 11, 2010 until December 6, 2010 shows the quality of the application of the principles of GCG in the administration of corporate governance with a good qualifying performance score of 80.09 of a maximum score of 100 or meet the 80.0869% of the the maximum score. m. Implement and disseminate Program Implementation The use of the development of Internal Control System in PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) The effective per January 1, 2012 START Canada No.KEP/I.1/636/ VI/2011 production of Directors Decision Date June 11, 2011 on Guidelines for Use of Internal Control System PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). n. Implementing and disseminating the program design development and implementation of Enterprise Risk Management (ERM) Internal Control System in PT.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
164
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang efektif mulai per 1 Januari 2013 melalui Keputusan Direksi No.KEP/I.1/1453/XI/2011 tanggal 8 November 2011 tentang Pedoman Manajemen Risiko Pengendalian Internal PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Perkebunan Nusantara VIII (Persero) effective from January 1, 2013 per the Decision of the Board of Directors No.KEP/I.1/1453/XI/2011 dated 8 November 2011 on Guidelines for Internal Control Risk Management of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).
Manajemen Risiko
Risk management
Manajemen Risiko Perusahaan (Enterprise Risk Management) merupakan kultur, proses, dan struktur yang sistematis yang diarahkan kepada manajemen yang efektif atas peluang dan pengaruh yang berpotensi merugikan perusahaan. Misi dan tujuan dari Enterprise Risk Management (ERM) adalah untuk memastikan efektivitas penerapan Manajemen Risiko di seluruh Perusahaan, melalui penyusunan kebijakan pengelolaan risiko yang menyeluruh dan terintegrasi.
Enterprise Risk Management is an effective management's culture, processes, and systematically structures which directed over the of potential opportunities and adverse effects of the company. Mission and objectives of Enterprise Risk Management (ERM) to ensure effective implementation of risk management throughout the company, through the preparation of a comprehensive risk management policies and integrated.
Dalam kaitan dengan Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG), Perusahaan akan selalu berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas dalam mengelola risiko. Pengelolaan terhadap risiko yang dapat mengancam keberlangsungan kegiatan perusahaan dilakukan secara efektif dan prudent dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien, sehingga risiko yang memiliki dampak besar terhadap kelangsungan Perusahaan dalam jangka panjang akan senantiasa berada dalam batas toleransi risiko Perusahaan.
In addition to Good Corporate Governance (GCG), the Company strive to improve the capacity and capability in Risk Management. Risk Management that could threaten the sustainability of the company's activities conducted effectively and prudently to optimize existing resources efficiently, so the risk of having a major impact on long-term sustainability of the Company will always be in the Company's risk tolerance.
Terkait dengan hal tersebut, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) mempunyai langkah-langkah dalam penerapan manajemen risiko sebagai berikut: 1. Direksi bertanggung jawab atas penetapan dan pelaksanaan kebijakan manajemen risiko perusahaan. 2. Direksi dan kepala unit kerja melakukan identifikasi dan kajian/analisis secara berjenjang mengenai jenisjenis risiko dan pengelolaan risiko perusahaan. 3. M a s i n g - m a s i n g k e p a l a u n i t k e r j a m e l a k u k a n pengukuran risiko-risiko yang telah diidentifikasi, baik kuantitatif maupun kualitatif, dan melaporkannya kepada Direksi. 4. Direksi dan seluruh kepala unit kerja menyusun dan menetapkan strategi untuk memperlakukan risiko perusahaan (mitigasi). 5. Masing-masing kepala unit kerja melakukan sosialisasi kebijakan dan strategi mengenai manajemen risiko perusahaan secara berjenjang kepada seluruh insan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). 6. Direksi memberikan informasi secara berkala dalam laporan tahunan perusahaan mengenai faktor risiko material yang dapat diantisipasi, termasuk penilaian manajemen atas iklim berusaha dan faktor risiko.
Steps being taken by PTPN VIII (Persero) in applicating risk management as follows:
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
1. The BoD are responsible for the establishment and implementation of enterprise risk management. 2. The BoD and heads of units are responsible for identifying and study/analysis in stages on risks' types and company's risk management . 3. Each head unit are responsible for measuring the risks have been identified, both quantitative and qualitative, and report to the Board. 4. The BoD and the entire head unit are responsible for preparato\ion and establish a strategy to treat the company's risk (mitigation). 5. Head of each unit of work are responsible for disseminated policies and strategies on company's risk management in stages to all personnels of PTPN VIII (Persero). 6. The BoD are responsible for providing information on a regular basis in the company's annual report on risk factors for material that can be anticipated, including the assessment of climate and management on risk factors.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
165
7. SPI melakukan evaluasi kecukupan manajemen risiko serta melaksanakan kaji ulang secara berkala atas penerapan manajemen risiko di perusahaan. 8. Komisaris dibantu oleh Komite Audit, melakukan monitoring dan memberikan masukan terhadap penerapan manajemen risiko.
7. SPI are responsible for evaluating the adequacy of risk management and conduct periodic review of the application of risk management in the company. 8. The BoC is assisted by the Audit Committee are responsible for monitoring and advising on risk management.
Kerangka Kerja dan Proses Manajemen Risiko
Framework and Risk Management Process
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menerapkan sistem pengendalian internal dan manajemen risiko berdasarkan Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP/I.1/636/VI/2011 tanggal 11 Juni 2011 tentang Kebijakan Umum Sistem Pengendalian Internal PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan Keputusan Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP/I.1/1453/ XI/2011 tanggal 8 November 2011 tentang Pedoman Manajemen Risiko PTPN VIII (Persero).
PTPN VIII (Persero) implement a system of internal control and risk management by the Board of Directors Decree No.KEP/I.1/636/VI/2011 dated June 11, 2011 regarding the PTPN VIII (Persero)'s Public Policy of Internal Control System and the Board of Directors Decree No.KEP/I.1/1453/ XI/2011 dated 8 November 2011 regarding the Guidelines for Risk Management of PTPN VIII (Persero).
Lingkup pengendalian intern yang dikembangkan di PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) adalah pengendalian intern secara utuh yang meliputi efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan dan ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam Enterprise Risk Management (COSO-ERM), dalam kerangka tersebut, pengendalian intern adalah bagian terintegrasi atau telah menyatu (embedded) dalam proses pengelolaan risiko. Operasionalisasi kerangka kerja dan proses manajemen risiko sebagaimana gambar berikut:
Scope of internal control was developed by PTPN VIII (Persero) is a full internal control which includes the effectiveness and efficiency of operations, reliability of financial reporting and compliance with applicable laws and regulations referred to in Enterprise Risk Management (COSO-ERM), within that framework, is part of an integrated internal control or have together (embedded) in the risk management process. Operational framework and risk management processes as the following figure:
Kerangka kerja ini akan menjadi dasar dan penataan yang mencakup seluruh kegiatan manajemen risiko di segala tingkatan organisasi. Proses penerapan manajemen risiko dan pengendalian intern terdiri dari 3 (tiga) aspek: 1. Aspek struktural: yaitu aspek yang memastikan arah penerapan, struktur organisasi penerapan dan akuntabilitas pelaksanaan manajemen risiko dalam organisasi, penyediaan sumber daya, dan sebagainya. 2. Aspek operasional adalah aspek yang menunjukkan tahapan proses implementasi yang sistematis dan terarah, mulai dari pernyataan komitmen Direksi dan Dewan Komisaris, penyusunan Pedoman Manajemen Risiko Perusahaan, briefing untuk Komisaris dan Direktur, pelatihan para pemangku risiko, hingga penerapannya 3. Aspek perawatan: adalah aspek yang memastikan adanya upaya menjaga efektifitas penerapan dan perbaikan yang berkesinambungan melalui, monitoring dan review serta audit manajemen risiko
This framework will form the basis and arrangements covering all risk management activities at all levels of the organization. The process of risk management and internal control consists of 3 (three) aspects: 1. Structural aspects: the aspect of ensuring the application, the application of organizational structure and accountability of the implementation of risk management within organization, provision of resources, etc. 2. Operational aspects are aspects that show the stages of the implementation process of systematic and purposeful, from the statement of commitment of the Boards, Corporate Risk Management Guidelines for the preparation, briefings for the Commissioner and the Director, the training of the stakeholders of risk, until the application 3. Care aspects: is the aspect of ensuring the effectiveness of efforts to keep the implementation and continuous improvement through monitoring and review and audit risk management
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
166
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Proses tata kelola manajemen risiko yang telah dilakukan mengacu pada kerangka kerja tersebut di atas dan sampai dengan tahun 2011 ini baru pada tahap perancangan dan pemenuhan aspek struktural dan operasional sebelum diimplementasikan pada tanggal 1 Januari 2013, dengan penjelasan sebagai berikut: No.
A.
B.
Kegiatan Activities
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Risk management governance processes that have been made referring to the framework mentioned above and to 2011 on this new stage of design and structural and operational aspects of compliance before being implemented on January 1, 2013, with the following explanation: Keterangan Description
Aspek Struktural Structural Aspects Adanya kebijakan manajemen risiko sekaligus merupakan pernyataan komitmen secara tertulis oleh Direksi dan Dewan Komisaris untuk menerapkan manajemen risiko pada organisasi. The existence of risk management policies as well as a statement of commitment in writing by the Directors and the Board of Commissioners to apply risk management in the organization.
Keputusan Direksi PTPN VIII (Persero) No.KEP/I.1/1453/ XI/2011 tentang Pedoman Manajemen Risiko PTPN VIII (Persero) Board of Directors of PTPN VIII (Persero) Decree No.KEP/I.1/1453/XI/2011 regarding Risk Management Guidelines of PTPN VIII (Persero)
Penetapan secara jelas bahwa akuntabilitas tertinggi untuk penerapan manajemen risiko berada pada Direksi dan akuntabilitas pengelolaan risiko tetap berada pada para pemangku risiko (risk owner). Determination on ultimate accountability for risk management by the Board of Directors and management accountability remains at the risk owner.
Keputusan Direksi PTPN VIII (Persero) No.KEP/I.1/1453/ XI/2011 tentang Pedoman Manajemen Risiko PTPN VIII (Persero) Board of Directors of PTPN VIII (Persero) Decree No.KEP/I.1/1453/XI/2011 regarding Risk Management Guidelines of PTPN VIII (Persero)
Pembentukan unit kerja Sekretaris Perusahaan dan penugasan kepada Urusan Kepatuhan dan GCG untuk menjalankan fungsi manajemen risiko. Establishment of the Corporate Secretary Work Unit and assignment of Compliance and GCG Work Unit to perform risk management functions.
Keputusan Direksi PTPN VIII Nomor : SK/D.I/252/III/2009 tanggal 31 Maret 2009. Board of Directors of PTPN VIII (Persero) Decree No.SK/ DI/252/III/2009 dated March 31, 2009
Aspek Operasional Operational Aspects Pengesahan pedoman manajemen risiko Ratification of the risk management guidelines
C.
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Keputusan Direksi PTPN VIII (Persero) No.KEP/I.1/1453/XI/2011 tentang Pedoman Manajemen Risiko PTPN VIII (Persero) Board of Directors of PTPN VIII (Persero) Decree No.KEP/I.1/1453/XI/2011 regarding Risk Management Guidelines of PTPN VIII (Persero)
Aspek Perawatan Care Aspects Melaksanakan peluncuran, sosialisasi, dan pelatihan melalui seminar dan workshop sebagai salah satu tahapan proses untuk menimbulkan budaya sadar risiko di perusahaan. Implement the release, dissemination, and training through seminars and workshops as one of the stages of the process to create risk awareness culture in the company.
− Tahap I : Executive Gathering untuk Dewan Komisaris, Direksi, Komite dan seluruh pemangku jabatan puncak (tgl.25 Juli 2011). Phase I: Executive Gathering for the BoC, BoD, Committees and Top Ranks Management (25 July 2011). − Tahap II : Seluruh pemangku jabatan satu tingkat di bawah jabatan puncak (tgl.26-28 Juli 2011). Phase II: All office holders to one level below the peak position (tgl.26-July 28, 2011). − Tahap III : Seluruh pemangku jabatan dua tingkat di bawah jabatan puncak (tgl.26-28 Oktober 2011). Phase III: All office holders, two levels below the peak position (tgl.26-October 28, 2011).
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Risiko Perusahaan
Corporate Risk
1. Risiko suku bunga
1. Interest Rate Risk
Perusahaan akan tereksposur terhadap risiko suku bunga terkait dengan utang bank dan utang dari pemerintah Republik Indonesia yang menjadi beban hutang bagi perusahaan. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, perusahaan mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang paling menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk mengambil pinjaman baru.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
167
The Company will exposured against interest rate risk associated with bank debt and government debt of the Republic of Indonesia the debt burden for the company. To minimize interest rate risk, the company manages interest expense through a combination of fixed rate debt and variable, with a tendency to evaluate the market interest rate. Management also conducted a review of various interest rates offered by lenders to obtain the most favorable interest rates before making a decision to take a new loan.
2. Fluktuasi harga
2. Price Fluctuations
Pasar komoditas sangat tergantung pada kondisi pasar dunia (supply and demand), sistem penjualan lelang (auction) yang diterapkan dan preferensi pembeli atas produk (buyer’s market).
Commodities market is highly dependent to world market conditions (supply and demand) and auction systems, the preference of buyers for the product (buyer's market).
Untuk mendapatkan posisi tawar yang baik dan harga yang kompetitif, perusahaan telah menetapkan kebijakan mutu sesuai dengan standar penerimaan dan juga memenuhi persyaratan produk seperti ISO, HACCP, dan ETP. Selain itu juga dilakukan analisis pasar untuk menyesuaikan proses produksi untuk memaksimalkan produk-produk dengan harga yang tertinggi, sehingga secara agregat harga jual tetap bertahan.
In order to obtain good bargaining position and competitive prices, the company has established a quality policy in accordance with the standards of acceptance and meet products' requirements such as ISO, HACCP, and ETP. We also conducted a market analysis to adjust production processes to maximize the products with the highest price, so that the aggregate sales price remained.
3. Nilai tukar valuta asing
3. Foreign Exchange Rates
Sebagian penjualan dilakukan secara ekspor dan dalam mata uang asing (US Dollar), oleh karena itu pergerakan nilai tukar Rupiah akan mempengaruhi penerimaan riil perusahaan.
Most of the export sales made in foreign currencies (U.S. Dollar), therefore the rupiah exchange rate movements will affect the real revenue of the company.
4. Risiko kredit
4. Credit risk
Perusahaan akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan atau pihak lawan yang gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan. Perusahaan melakukan kajian berdasarkan analisa kualitatif dengan menggunakan pedoman yang telah ditetapkan dengan memperhatikan rating pelanggan untuk menghindari terjadinya risiko kredit. Selain itu, perusahaan mengelola dan mengendalikan risiko kredit dengan hanya berurusan dengan pihak yang diakui dan layak kredit, menetapkan kebijakan internal atas verifikasi dan otorisasi kredit, dan secara teratur memonitor kolektibilitas piutang untuk mengurangi risiko kredit macet.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
The Company will incur a loss arising from the customer or other party that fails to meet contractual liabilities. Management believes that there are no significant concentrations of credit risk. The Company conducted a study based on qualitative analysis using the guidelines established by taking into account customer ratings to avoid credit risk. In addition, the company manages and controls credit risk by dealing only with those who recognized and creditworthy, establish internal policies for verification and credit authorization, and regularly monitor the collectability of receivables to reduce the risk of bad debts.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
168
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
5. Risiko Likuiditas
5. Liquidity Risk
Ketika posisi arus kas perusahaan tidak cukup untuk menutup liabilitas yang jatuh tempo. Kebutuhan likuiditas perusahaan terutama timbul dari kebutuhan untuk membiayai investasi tanaman dan non tanaman. Untuk dapat mengelola risiko likuiditas, kami perlu untuk terus memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap cukup untuk membiayai operasional perusahaan dan untuk mengurangi dampak fluktuasi arus kas.
As company's cash flow is insufficient to cover mature liabilities. Company's liquidity especially needed for crop and non-crop investment. In order to manage liquidity risk, we need to continually monitor and maintain our level of sufficient cash and cash equivalents for operational funding and reduce the cash flow fluctuations impact.
Kami juga secara berkala perlu untuk mengevaluasi proyeksi dan aktual arus kas, termasuk profil pinjaman yang akan jatuh tempo dan terus melakukan penelaahan kondisi di pasar keuangan untuk mendapatkan kesempatan memperoleh sumber pendanaan yang optimal. Kami memantau likuiditas dengan menganalisis profil aset dan liabilitas yang akan jatuh tempo.
We also periodically evaluate the projected and actual cash flows, including mature loans profile and continously conduct a financial market condition review to obtain greater source of funding opportunity. We monitor our liquidity by analyzing the profile of assets and mature liabilities.
6. Iklim
6. Climate
Usaha perkebunan mengandalkan hasil produksi tanaman. Hasil produksi tersebut tergantung kepada tingkat produktivitias tanaman, sedangkan faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman sangatlah kompleks, salah satunya adalah faktor iklim. Dengan kondisi iklim saat ini yang cenderung ekstrem (kemarau tegas atau hujan terus menerus) dan semakin tidak menentu, kesehatan tanaman dan proses panen akan terganggu.
Plantation business relies on crop production. The output was dependent on the level produktivitias plants, while the factors that affect the productivity of plants is very complex, one of which is the climatic factor. With the current climate conditions that tend to extremes (drought expressly or continuous rain) and the increasingly uncertain, plant health and the harvest will be disrupted.
Upaya manajemen adalah dengan melakukan antisipasi agar dampak iklim yang ekstrem tersebut tidak terlalu mengganggu tanaman, yaitu dengan pembentukan mikroklimat dan makroklimat melalui penanaman pohon, pembuatan hutan koloni, dan konservasi tanah dan air.
Management efforts is to do anticipate that the impact of extreme climate is not too disturbing plants, namely the formation and makroklimat mikroklimat through tree planting, forest-making colony, and soil and water conservation.
7. Ketersediaan bahan pendukung produksi (pupuk kimia)
7. Availability of production support materials (chemical fertilizer)
Dalam usaha agro industri, pupuk merupakan faktor yang signifikan dalam mendukung pencapaian produktivitas tanaman. Dengan keterbatasan supply pupuk kimia di pasaran, maka akan berdampak pada kesehatan tanaman, dan pada akhirnya akan mempengaruhi produktivitas tanaman itu sendiri. upaya manajemen adalah dengan menggunakan substitusi pupuk kimia dengan memanfaatkan pupuk organik, baik yang berasal dari tandan kosong sawit atau dengan pupuk kandang.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
In the agro-industrial enterprises, fertilizer is a significant factor in supporting the achievement of plant productivity. With a limited supply of chemical fertilizers on the market, it will have an impact on plant health, and will ultimately affect the productivity of the plant itself. management effort is to use the substitution of chemical fertilizers by using organic fertilizers, both derived from oil palm empty fruit bunches or with manure.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
8. Ketenagakerjaan
8. Employment
Sebagai perusahaan perkebunan yang bersifat padat karya, risiko yang berkaitan dengan ketenagakerjaan tentu tidak akan terelakan, misal penetapan UMR dan aturan ketenagakerjaan lainnya. Selain itu, dengan banyaknya tenaga kerja serta tersebarnya lokasi kerja akan berpengaruhpada rentang kendali pengawasan karyawan. Kebijakan yang dilakukan adalah dengan peningkatan produktivitas karyawan melalui penerimaan karyawan yang selektif dan program pendidikan serta pelatihan yang berkesinambungan.
9. Security
Extensive plantations vulnerable to security breaches, both looting/occupational area and the products theft. The most important factor as security supports is a conducive environment. In addition we have conduct mutually beneficial relationships with communities around the plantation area, including employment, land loans usages for seasonal crops, and through the CSR and PKBL program.
10. Pencemaran Lingkungan
10. Environmental Pollution
Pencemaran lingkungan juga dapat memberikan risiko bagi perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, khususnya pada pengolahan karet yang menghasilkan limbah cair dan menimbulkan polusi bau. Langkah yang dilakukan adalah dengan pembuatan sarana pengolahan limbah yang sesuai dengan standar ISO 14000.
169
For companies that are labor-intensive plantation, risks related to labor would not be inevitable, such as setting the minimum wage and other labor regulations. In addition, the number of labor and the spread of the work site will berpengaruhpada span of control supervision of employees. The policy does is to increase employee productivity through selective hiring and training programs and continuous education.
9. Keamanan Areal perkebunan yang luas membuat rawan akan gangguan keamanan, baik penjarahan/okupasi areal maupun pencurian hasil produksi. Faktor pendukung keamanan yang paling penting adalah lingkungan yang kondusif. Untuk itu, manajemen melakukan hubungan saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar area perkebunan, di antaranya penyerapan tenaga kerja, pinjam pakai lahan untuk tanaman semusim, dan melalui program CSR dan PKBL.
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Environmental pollution can also provide a risk for companies operated in agribusiness, especially in rubber processing which produce liquid waste and odor pollution. Steps taken is the creation of waste treatment facilities in accordance with ISO 14000 standards.
Komitmen Perusahaan Terhadap Perlindungan Konsumen
Company Commitment Against Consumer Protection
Sebagai salah satu komitmen perusahaan terhadap perlindungan konsumen, maka perusahaan telah menetapkan prosedur penanganan keluhan pemangku kepentingan dengan mekanisme sebagai berikut: 1. Keluhan dapat disampaikan secara lisan (melalui telepon atau secara langsung datang) atau secara tertulis (melalui surat, e-mail, dan media massa) kepada Sekretaris Perusahaan atau bagian lain di Kantor Pusat atau bagian administratasi kebun/unit untuk keluhan operasional kebun/unit. 2. Bagian penerima keluhan memastikan bahwa keluhan yang diterima sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawab yang dimilikinya dalam menangani keluhan tersebut. Jika keluhan tersebut di luar kewenangan dan tanggung jawabnya, maka bagian tersebut mendistribusikan keluhan tersebut kepada bagian yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab dalam menyelesaikan keluhan.
As one of the company's commitment to consumer protection, the company has established procedures for handling complaints of stakeholders with the following mechanism: 1. Complaints may be delivered orally (by phone or in person to come) or in writing (by mail, e-mail, and mass media) to the Corporate's Secretary or other parts of the Central Office or the administratasi garden/orchard operation unit for complaints/unit.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
2. The receiver to ensure that complaints are complaints received in accordance with the authority and responsibility they have in dealing with such complaints. If the complaint is outside the authority and responsibility, then that part will distribute the complaint to the part that has the authority and responsibility in resolving the complaint.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
170
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
3. Sekretaris Perusahaan atau bagian lain di Kantor Pusat atau bagian administrasi di kebun/unit mencatat keluhan tersebut dalam laporan keluhan yang berisi informasi mengenai waktu penyampaian keluhan, pihak yang menyampaikan keluhan, media penyampaian keluhan, isi keluhan, maksud dan tujuan disampaikannya keluhan. 4. Bagian penganggung jawab keluhan sesuai dengan kewenangannya, mempersiapkan dan memeriksa dokumen pendukung, mengidentifikasi, dan m en g analisis keluhan tersebut dan kemudian memutuskan apakah keluhan tersebut layak untuk ditindaklanjuti atau tidak. 5. Jika keluhan tersebut layak dan hanya menyangkut hal-hal yang sifatnya teknis operasional, maka penyelesaiannya cukup dilaksanakan oleh bagian penanggung jawab keluhan. Namun, apabila keluhan tersebut bersifat strategis yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak penting yang signifikan, maka keluhan tersebut harus disampaikan kepada Direksi untuk dilaksanakan penanganannya bersama dengan bagian penanggung jawab. 6. B a g i a n p e n a n g g u n g j a w a b d a n / a t a u D i r e k s i melaksanakan tindakan perbaikan atas keluhan tersebut dan hasil perbaikan serta jawaban atas keluhan tersebut disampaikan kepada Sekretaris Perusahaan. 7. Sekretaris Perusahaan menyampaikan tanggapan, penjelasan, atau keputusan resmi Direksi kepada pihak yang berkepentingan. 8. Masing-masing bagian penanggung jawab keluhan mendokumentasikan semua dokumen penanganan keluha ntersebut, sebagai bahan masukan untuk perbaikan aktivitas perusahaan selanjutnya.
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
3. Corporate's Secretary or other parts of the Central Office or the administration in the garden/unit record the complaint in the complaint report containing information regarding the submission of complaints, complainants, media complaints, the contents of the complaint, it conveys the intent and purpose of the complaint. 4. Part penganggung complaint in accordance with their responsibilities, prepare and examine the supporting documents, identify, and analyze the complaint and then decide whether the complaint is worthy to be followed up or not. 5. If the complaint is reasonable and just about the things that the technical nature of operations, then the solution simply executed by the person in charge of complaints. However, if the complaint is of strategic importance is expected to cause significant impacts, then the complaint should be submitted to the Board of Directors to be implemented together with the handling charge. 6. Section in charge and/or Board of Directors carry out remedial action on the complaint and the results of improvement as well as answers to the complaint submitted to the Corporate Secretary. 7. C o r p o r a t e ' s S e c r e t a r y d e l i v e r e d a r e s p o n s e , explanation, or decision of the Board of Directors authorized to interested parties. 8. Each part is responsible for handling all the paperwork documenting complaints keluha ntersebut, as input for further improvement of the company's activities.
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menyediakan berbagai media/saluran yang dapat digunakan oleh konsumen dalam menyampaikan keluhannya, masukan, saran, ataupun compliment baik melalui surat, email ataupun website ke alamat:
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) provides a variety of media/channels that can be used by consumers in conveying complaints, feedback, suggestion, or compliment either by mail, email or website at:
PT. Perkebunan Nusantara VIII ( Persero) Jl. Sindangsirna No.4, Bandung 40153 Telepon : (022) 2038966-69 Fax : (022) 20314455 email : ptpn8@pn8 website : www.pn8.co.id
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Jl. Sindangsirna 4, New York 40153 Phone : (022) 2038966-69 Fax : (022) 20314455 email : ptpn8 @ pn8 website : www.pn8.co.id
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
171
Whistle Blowing System (WBS)
Whistle Blowing System (WBS)
Mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan atau disebut juga Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System/WBS) adalah bagian dari sistem pengendalian internal perusahaan dalam mencegah praktik penyimpangan dan kecurangan serta memperkuat penerapan praktik good governance.
Mechanisms for reporting on allegations of misconduct or known violation Reporting System (Whistle Blowing System/WBS) is part of the company's internal control systems to prevent irregularities and fraudulent practices and to strengthen the implementation of good governance practices.
Pada tahun 2011 ini, telah dilakukan penyusunan draft Pedoman Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) dan pembahasan bersama dengan unit Satuan Pengawasan Intern dan Komite Risiko Usaha untuk melengkapi salah satu aspek operasional pengendalian internal PTPN VIII (Persero). Beberapa hal yang diatur dalam ketentuan draft Pedoman Pengelolaan Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blowing System) :
In 2011, we have performed the preparation of draft Guidelines for Management Reporting Violations (Whistle Blowing System) and the discussion together with the Internal Audit Unit and Business Risk Committee to complete one of the operational aspects of internal control PTPN VIII (Persero). Some things are arranged in the draft Guidelines for Management Reporting Violations (Whistle Blowing System):
BAB/BAGIAN CHAPTER/PART
ISI DRAFT PEDOMAN PENGELOLAAN PELAPORAN PELANGGARAN (WHISTLEBLOWING SYSTEM) WHISTLEBLOWING SYSTEM DRAFT
BAB I Chapter I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu Part One
Pengertian
Bagian Kedua Part Two
Maksud dan Tujuan
Bagian Ketiga Part Three
Ruang Lingkup
BAB II Chapter II
STRUKTUR PENGELOLAAN WBS
Bagian Kesatu Part One
Direksi
Bagian Kedua Part Two
Dewan Komisaris
Bagian Ketiga Part Three
Pengelola WBS
BAB III Chapter III
PELAPORAN PELANGGARAN
Bagian Kesatu Part One
Pelapor Pelanggaran
Bagian Kedua Part Two
Pelanggaran Yang Dapat Dilaporkan
Bagian Ketiga Part Three
Prinsip Pelaporan Pelanggaran
BAB IV Chapter IV
PENGELOLAAN PELAPORAN PELANGGARAN
Bagian Kesatu Part One
Mekanisme Penyampaian dan Penerimaan Pelaporan Pelanggaran
Bagian Kedua Part Two
Mekanisme Penanganan Pelaporan Pelanggaran
Bagian Ketiga Part Three
Pelaksanaan Fungsi Administratif
Bagian Keempat Part Four
Pemantauan Tindak Lanjut
Bagian Kelima Part Five
Penyampaian Tanggapan
Bagian Keenam Part Six
Publikasi dan Sosialisasi
BAB V Chapter V
PERLINDUNGAN DAN APRESIASI
Bagian Kesatu Part One
Perlindungan Kepada Pelapor
Bagian Kedua Part Two
Apresiasi Bagi Pelapor
BAB VI Chapter VI
PROGRAM PENGEMBANGAN BERKELANJUTAN
Bagian Kesatu Part One
Tahapan Penerapan WBS
Bagian Kedua Part Two
Pelatihan dan Pendidikan
Bagian Ketiga Part Three
Komunikasi Berkala
Bagian Keempat Part Four
Pemantauan Efektifitas dan Perbaikan Program
BAB VII Chapter VII
PENUTUP
Bagian Kesatu Part One
Komitmen
Bagian Kedua Part Two
Pelaksanaan Pedoman WBS
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
172
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kebijakan Akuntansi
Accounting Policies
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan atas proses pengendalian internal, melakukan review secara detail serta memantau prosedur dan pengendalian atas kebijakan akuntansi pada pelaporan keuangan untuk menjamin asasa kepatuhan dan tranparan. Perusahaan mencurahkan segenap sumber daya untuk meningkatkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan secara berkesinambungan. Untuk itu, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) menerapkan kebijakan konversi kebijakan akuntasi pada pelaporan keuangan ke sistem pelaporan keuangan berdasarkan sistem International Financial Report Standard (IFRS), sehingga laporan keuangan disajikan dalam format sesuai PSAK revisi terbaru berbasiskan IFRS. Sehubungan penyusunan RKAP 2011 belum menggunakan standar PSAK Revisi Terbaru, untuk kebutuhan analisis komparatif, dilakukan perubahan (reklasifikasi) beberapa rekening dalam RKAP 2011 untuk memudahkan perbandingan. Reklasifikasi tersebut tidak merubah target-target yang telah disahkan dalam RKAP.
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) is committed to continue to make improvements on the internal control process, conduct a detailed review and monitoring procedures and controls over the accounting policy on financial reporting to ensure compliance asasa and transparent. The Company devotes all resources to improve internal control over financial reporting on an ongoing basis. Therefore, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) operates a policy of accounting policies on conversion to the financial reporting system based on the financial reporting system International Financial Report Standards (IFRS), so that the financial statements presented in accordance with IAS format based on IFRS latest revision. Respect to the preparation of RKAP 2011 not used New Revised IAS standards, the need for comparative analysis, carried out the change (reclassification) RKAP several accounts in 2011 to facilitate comparison. Reclassification does not change the targets that have been passed in RKAP.
Masalah Hukum
Legal Issues
Perkara Perusahaan
Lawsuits
Perkara hukum yang dihadapi PTPN VIII (Persero) selama tahun 2011 adalah sebagaimana pada tabel di bawah ini:
Lawsuits against PTPN VIII (Persero) during the year 2011 is as in the table below:
NO
POKOK PERKARA
Luas (Ha)
STATUS PENYELESAIAN
1
Kebun Gunung Mas Afdeling Cikopo Selatan, Okupasi lahan yang kemudian menjadi garapan dan bangunan ilegal.
357
Proses Kasasi
2
Kebun Batulawang Blok Pasir Kolotok, Okupasi lahan dengan kondisi terakhir sudah menjadi perkampungan.
103
Proses pengangkatan sita jaminan
3
Kebun Ciater Afdeling Ciater II Blok Hutan Bambu, Area konservasi hutan bambu yang sebagian digarap dan terdapat bangunan villa ilegal.
55
Proses Kasasi
Dari berbagai permasalahan tersebut diatas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) antara lain : 1. Melakukan pendekatan dan koordinasi secara aktif kepada elemen masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, Pemda dan aparat keamanan. 2. Melakukan usaha-usaha pencegahan perluasan lahan okupasi diantaranya dengan melakukan pengawasan dan pendekatan kepada para penggarap. 3. Berupaya membangun kemitraan dengan masyarakat sekitar kebun serta meminimalisir usaha penyerobotan lahan secara meluas, diantaranya dengan melakukan perjanjian kerjasama pinjam pakai lahan yang memiliki nilai/kontribusi bagi kemajuan Perkebunan.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Efforts have been made by PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) to solved the problems, among others: 1. Approach and actively coordinate the elements of society, youth leaders, community leaders, local government and security forces. 2. Conduct prevention efforts include the expansion of occupational surveillance and approach to the tenants. 3. S e e k t o b u i l d p a r t n e r s h i p s w i t h c o m m u n i t i e s around the garden as well as efforts to minimize the widespread land invasions, including a loan agreement to use land that has value/contribution to the advancement of Plantations.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
173
Perkara Anggota Komisaris dan Direksi
Lawsuits of Commissioners and Board Members
Tidak ada perkara penting yang dapat dilaporkan oleh anggota Komisaris dan Direksi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero).
There are no significant matters that may be reported by the Commissioners and Directors. Nusantara Plantation VIII (Persero).
Penilaian Dewan Komisaris dan Direksi dan Kebijakan Remunerasi
Assessment Board and Remuneration Policies
Penilaian Dewan Komisaris
Assessment of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris membuat Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) yang dituangkan d a l a m P r o g r a m K e r j a Ta h u n a n D e w a n K o m i s a r i s dan mengusulkan kepada Pemegang Saham untuk mendapatkan penetapan. Indikator Pencapaian Kinerja (Key Performance Indicators) merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat oleh Dewan Komisaris sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau anggaran dasar.
Board of Commissioners make the achievement of performance indicators (Key Performance Indicators) as outlined in the Annual Work Program and the Board proposes to the Shareholders for a determination. Achievement of Performance Indicators (Key Performance Indicators) is a measure of assessing the success of the performance of duties and responsibilities of supervision and the provision of advice by the Board in accordance with the provisions of legislation and/or articles of association.
Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan triwulanan perkembangan realisasi Indikator Pencapaian Kinerja kepada Pemegang Saham. Pemegang Saham menilai kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan masing-masing anggota Dewan Komisaris melalui mekanisme RUPS.
BoC shall submit a quarterly progress report Achieving Performance Indicators realization to Shareholders. Shareholders to assess the performance of the Board of Commissioners as a whole and each member of the Board of Commissioners through the mechanism of the GMS.
Penilaian Direksi
Assessment of the Board of Directors
Pemegang Saham menilai kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme RUPS. Penilaian individual untuk tiap anggota Direksi dilakukan oleh Direktur Utama dan dilaporkan kepada RUPS untuk ditelaah dan dipertimbangkan.
Shareholders assess the overall and each performances of the Board of Directors hrough the mechanism of the GMS. Individual assessments for each member of the Board of Directors made by the Director and reported to the GMS to be explored and considered.
Hasil penilaian kinerja Direksi menjadi dasar perhitungan penghasilan Direksi. Penghasilan Direksi harus dapat memotivasi Direksi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang dan kesuksesan Perusahaan dalam kerangka kerja yang terkontrol. Penghasilan Direksi dapat terdiri dari Gaji, Tunjangan, Fasilitas, dan Tantiem.
The results of performance assessments of Directors to be the basis for calculating the income of Directors. Income Board of Directors must be motivated to achieve long-term growth and success of the Company within a controlled framework. Income of Directors may consist of Salaries, Allowances, Facilities, and Tantiem.
Kebijakan Remunerasi Direksi
Remuneration Policy of The Board of Directors
Remunerasi Direksi ditetapkan oleh RUPS. Penghasilan Direksi berupa gaji, tunjangan, dan fasilitas yang bersifat tetap dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aset, kondisi, dan kemampuan keuangan perusahaan yang bersangkutan, tingkat inflasi, dan faktorfaktor lain yang relevan dan tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Directors remuneration is set by the GMS. Income of Directors of salary, benefits, and facilities that are still being done by considering the factors of income, assets, condition, and the financial ability of the companies, the rate of inflation, and other factors that are relevant and should not conflict with laws and regulations applicable.
Penghasilan Direksi berupa tunjangan dan tantiem yang bersifat variabel dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pencapaian target, tingkat kesehatan, kemampuan keuangan, serta faktor-faktor lainnya yang relevan (merit system).
Directors in the form of income allowances and variable bonus that is done by considering the factor of target achievement, health, financial capability, as well as other factors that are relevant (merit system).
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
174
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS
Auditor Eksternal/Akuntan Publik merupakan fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan Perusahaan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik. Fungsi pengawasan independen terhadap aspek keuangan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dilakukan dengan melaksanakan pemeriksaan Audit Eksternal yang dilakukan setiap tahunnya oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ditetapkan. Sesuai keputusan RUPS Tahunan, penunjukan KAP dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit. Penunjukan KAP dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, antara lain bahwa KAP tersebut merupakan entitas yang terdaftar di Bank Indonesia, tidak memberikan jasa lain kepada PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) pada tahun tersebut sehingga terhindar dari kemungkinan benturan kepentingan, dan tidak melakukan pekerjaan audit atas Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) lebih dari 5 (lima) tahun berturut-turut. Selain itu, KAP yang ditunjuk juga harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang ditentukan perusahaan terkait dengan kompetensi profesionalnya.
External Auditor/Certified Public Accountants is a function of independent oversight of the financial aspects of the company conducted by the Public Accountants Firm. Independent oversight function of the financial aspects of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) carried out by conducting an External Audit examination conducted each year by determined the Public Accounting Firm (KAP). As determined in the GMS's resolution, the appointment of KAP conducted by the Board with the recommendation of the Audit Committee. KAP designation made in accordance with applicable, among other that KAP is an entity that is registered in the Bank Indonesia, did not provide other services to the PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) for the year so to avoid conflict of interest, and not doing an audit of financial statements PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) more than 5 (five) years in a row. In addition, the appointed Firm must also meet the specified requirements according to the company's professional competence.
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh RUPS Laporan Tahunan pada tanggal 16 Juni 2011, Dewan Komisaris dengan memperhatikan rekomendasi Komite Audit dan peraturan perundangan yang berlaku, telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo dan Rekan yang berafiliasi dengan Crowe Horwath, beralamat di Wisma 46 - Kota BNI, 37th Floor Suite 3708, Jl. jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220, Indonesia, sebagai Auditor Independen Perusahaan yang akan melakukan audit atas Laporan Keuangan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011, dengan perkiraan imbal jasa sebesar Rp575.000.000 (termasuk PPN).
Pursuant to the authority granted by the Annual General Meeting of Shareholders on June 16, 2011, the Board of Commissioners with the recommendation of the Audit Committee and the applicable regulations, has been appointed Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo and Partners Public Accountants Firm which affiliated with Crowe Horwath, located at Wisma 46 - City of BNI, 37th Floor Suite 3708, Jl. Jend. Sudirman Kav. 1 Jakarta 10220, Indonesia, as the Company's Independent Auditor who will audit the financial statements PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) for the year ended December 31, 2011, with an estimated fee of Rp575,000,000 (include VAT).
KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, dan Rekan baru satu (1) kali ditunjuk sebagai Auditor Independen Perusahaan, yaitu untuk proses audit tahun buku 2011.
KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, and partners have been appointed one (1) time as the Company's Independent Auditor for the audit process of fiscal year 2011.
KETERSEDIAAN DOKUMEN
DOCUMENTS DISCLOSURE
Pelaksanaan salah satu prinsip GCG (transparansi) yaitu keterbukaan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) akan selalu mengedepankan penggunaan media komunikasi yang efektif dan efisien, serta meningkatkan kualitas informasi dalam rangka penerapan proses GCG tersebut.
One of the principles of GCG implementation (transparency) conducted by disclose any material and relevant information about the company. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) always prioritizing on media communication usage effectively and efficiently, and improve the quality of information in order to implement the process of GCG.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
176
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Informasi dan Komunikasi
Information and Communication
Informasi yang relevan diidentifikasi, diambil, dan dikomunikasikan dalam sebuah format yang dapat memudahkan setiap orang dalam menjalankan kewajibannya. Komunikasi efektif juga dapat terjadi dalam skala luas, baik secara horizontal maupun vertikal.
Relevant information is identified, captured, and communicated in a format that can allow each person in carrying out its obligations. Effective communication can also occur on a wide scale, both horizontally and vertically.
Komunikasi
Communication
Komunikasi di lingkungan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) terbagi menjadi komunikasi internal dan komunikasi eksternal, dimana dalam melakukan komunikasi tersebut perlu diperhatikan pihak-pihak yang melakukan komunikasi, media komunikasinya, dan etika berkomunikasi.
Communication within the PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) is divided into internal and external communications, where the communication is to consider the parties to the communication, media communication, and communication ethics.
Komunikasi Internal
Internal Communications
1. Komunikasi internal dilakukan di antara sesama jajaran PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yaitu komunikasi dapat dilakukan secara lisan da/atau tertulis. 2. Komunikasi secara lisan dapat dilakukan langsung ataupun menggunakan alat komunikasi. 3. Komunikasi secara tertulis dapat dilakukan melalui memo, pengumuman, e-mail, dan sebagainya. 4. Komunikasi tertulis memiliki kekuatan hukum yang lebih kuat dibandingkan dengan komunikasi lisan. 5. Komunikasi yang efektif di dalam lingkungan perusahaan didukung dengan sistem informasi dan teknologi yang memadai yang menjadi tanggung jawab Bagian Akuntansi.
1. Internal communications conducted among personnels of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) which communication can be conducted orally da/or written.
Komunikasi Eksternal
External Communications
1. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) wajib melakukan komunikasi kepada pihak pemangku kepentingan terkait atas pengambilan keputusan ataupun tindakan perusahaan yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap kepentingan pemangku kepentingan. 2. Komunikasi dapat dilakukan melalui forum-forum pertemuan maupun dengan menyediakan sarana komunikasi melalui penyediaan data dan informasi, kotak pos, e-mail, website, serta telepon. 3. Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk melaksanakan komunikasi dengan pihak pemangku kepentingan perusahaan.
1. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) shall be communicated to the relevant stakeholders on the company's decision or action that would significantly affect the interests of stakeholders.
2. Verbal communication can be done directly or using a communication device. 3. Written communication can be done through memos, announcements, e-mail, and so forth. 4. Written communication has the force of law is more powerful than verbal communication. 5. E f f e c t i v e c o m m u n i c a t i o n w i t h i n a c o r p o r a t e environment supported by information systems and appropriate technology that is the responsibility of Accounting Section.
2. Communication can be done through meetings and forums to provide a means of communication through the provision of data and information, post office box, e-mail, website, and telephone. 3. T h e C o r p o r a t e ' s S e c r e t a r y i s r e s p o n s i b l e f o r implementing the communication with company stakeholders.
Informasi Akses Informasi
Information
1. Komisaris dan pemegang saham berhak memperoleh akses terhadap informasi perusahaan secara tepat waktu dan lengkap.
Access to Information
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
1. The BoC and shareholders are entitled to access company's information in a timely and complete.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
177
PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) akan selalu mengedepankan penggunaan media komunikasi yang efektif dan efisien, serta meningkatkan kualitas informasi dalam rangka penerapan proses GCG tersebut. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) always prioritizing on media communication usage effectively and efficiently, and improve the quality of information in order to implement the process of GCG.
2. Direksi memastikan bahwa informasi mengenai perusahaan disampaikan kepada Komisaris dan pemegang saham secara tepat waktu dan lengkap. 3. Sekretaris Perusahaan wajib memberikan informasi yang berkaitan dengan tugasnya kepada Direksi secara berkala dan kepada Komisaris apabila diminta. 4. Komisaris dan Direksi harus memastikan bahwa auditor eksternal, SPI, dan Komite Audit memiliki akses terhadap informasi mengenai perusahaan yang perlu untuk dilaksanakan.
2. The BoD must submit company's information to the BoC and shareholders in time and complete. 3. The Corporate Secretary shall provide information related his duties to the BoD's on a regular basis and the BoC upon request. 4. The BoC and BoD must ensure that the external auditor, SPI, and the Audit Committee have access to cmpany's information.
Informasi Rahasia
Confidential Information
1. Komisaris dan Direksi bertanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan informasi perusahaan. 2. Auditor Eksternal, SPI, dan Komite Audit harus merahasiakan informasi yang diperoleh sewaktu melaksanakan tugasnya, kecuali disyaratkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Informasi rahasia yang diperoleh sewaktu menjabat sebagai Komisaris, Direktur, Auditor Eksternal, SPI, Komite Audit, dan karyawan harus tetap dirahasiakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1. The BoC and BoD are responsible for maintaining the confidentiality of corporate information. 2. External Auditor, SPI, and the Audit Committee shall keep confidential the information obtained while performing their duties, unless required by the statutes and regulations applicable.
Media Komunikasi dan Informasi
Media Communication and Information
Dalam rangka mendukung pelaksanaan prinsip transparansi dalam berkomunikasi dan akses informasi, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) memiliki beberapa media dalam mengakses informasi seputar kegiatan perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). 1. Laporan Manajemen Perusahaan, yaitu laporan yang memuat pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Materi dan sistematika laporan manajemen perusahaan yang meliputi Laporan Manajemen Perusahaan Triwulanan, Laporan
In order to support the implementation of the principle of transparency in communication and information access, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) has some in the media to access information about the activities of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). 1. The Company's management report, the report containing the implementation of the Corporate Work Plan and Budget. Materials and systematic corporate management reports which include the Quarterly Report of Corporate Management, Corporate
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
3. Confidential information obtained while serving as Commissioner, Director, External Auditor, SPI, Audit Committee, and employee shall remain confidential in accordance with the prevailing laws and regulations.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
178
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Manajemen Perusahaan Tahunan, dan Laporan Tahunan atau Annual Report telah mengacu pada Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia/Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Negara No.KEP-211/MPBUMN/1999 tanggal 24 September 1999 Tentang Laporan Manajemen Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. 2. Informasi terkait pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/MBU/2007. 3. M e l a l u i w e b s i t e r e s m i w w w. p n 8 . c o . i d y a n g m e n a m p i l k a n b e r b a g a i i n f o r m a s i s e p u t a r P T. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), antara lain profil perusahaan (company profile), data karyawan, data informasi geografis (GIS) wilayah kerja PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), Data Sumber Daya Manusia (SDM) dan informasi lainnya agar tercipta keterbukaan bagi khalayak publik. 4. Majalah INTAN yang terbit secara berkala (triwulan) dan menginformasikan perkembangan kegiatan perusahaan.
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Management Annual Report, and Annual Report or Annual Report has been referred to the Minister of State for Administrative State Owned Enterprises of the Republic of Indonesia/Chairman of Board of Trustees No.Kep State Owned Enterprises-211/MPBUMN/1999 September 24, 1999 About the Company Management Report of State Owned Enterprises. 2. Information related to the implementation of the Partnership and Community Development in accordance with The minister of SOEs regulation No.PER-05/MBU/2007. 3. Through the official website www.pn8.co.id that displays various information about PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), including a company profile (company profile), employee data, data geographical information (GIS) PT working areas. Nusantara Plantation VIII (Persero), Data Human Resources (HR) and other information in order to create transparency for the public audience. 4. INTAN magazine published regularly (quarterly) and inform the development of company activities.
Informasi Yang Dilaporkan Kepada Pemegang Saham
Information Reported to the Shareholder
1. R e n c a n a J a n g k a P a n j a n g P e r u s a h a a n ( R J P P ) , merupakan rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu lima (5) tahun. 2. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang (RJP). 3. L a p o r a n M a n a j e m e n P e r u s a h a a n m e r u p a k a n laporan yang memuat pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, yang meliputi Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan dan Laporan Tahunan (Annual Report). 4. Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan merupakan laporan yang memuat pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yang terdiri dari Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan. 5. Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Laporan ini merupakan hasil audit dari KantorAkuntan Publik (KAP) terhadap Neraca Konsolidasian Perusahaan dan AnakPerusahaan per akhir periode, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.
1. Long-Term Corporate Plan (RJPP) is a strategic plan regarding company's formulation of goals and objectives within five (5) years.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
2. Corporate Work Plan and Budget (RKAP) is a manual book of annual Long Term Plan (RJP). 3. Company’s management report is a report regarding implementation of the Corporate Work Plan and Budget, which includes the Quarterly Management Report, the Annual Management Report and Annual Report. 4. Partnership and Community Development report is a Quarterly and Annual Report regarding implementation of the Partnership and Community Development Program. 5. Independent Auditor's Report on Consolidated Financial Statements. This report is the audit result conducted by the Public Accountant Firm (KAP) on Company’s and subsidiaries' Consolidated Balance Sheet, Income Statement, Changes of Equity Statement and Consolidated Cash Flows Statements for the years ended.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
6. Laporan Auditor Independen Atas Laporan Evaluasi Kinerja. Laporan ini merupakan hasil audit dari Kantor AkuntanPublik (KAP) yang merupakan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja Perusahaan untukperiode satu (1) tahun buku yang antara lain menyampaikan evaluasi atas penyusunan RKAP satu (1) periode, pencapaian kinerja satu (1) periode dibandingkan dengan RKAP,pengukuran tingkat kesehatan perusahaan sesuai dengan KEPMEN BUMN No.KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, perkembangan usaha, pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern, serta menjelaskan hal-hal penting berkaitan dengan operasionalperusahaan pada periode tersebut. 7. Laporan Auditor Independen Atas Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan danPengendalian Intern. Laporan ini merupakan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menguji kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak dan persyaratanbantuan yang berlaku bagi perusahaan serta menguji kepatuhan terhadap pengendalianintern. 8. Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan ini merupakan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berisikan penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan danestimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
179
6. Independent Auditor’s Report On Performances Evaluation Report. This report is the company’s performances evaluation audit result conducted by the Public Accountant Firm (KAP) which is the company’s performance evaluation report within one (1) year which includes the RKAP's presentation evaluation for one (1) period, the performances achievement of one (1) period compared to the RKAP, health level measurement as in accordance with the Minister of state-owned enterprises's Decree No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 on Health Level of State-Owned Enterprises, business development, the Internal Audit Unit's task implementation, and describe pertaining company's operational within the period. 7. Independent Auditor's Report On Compliance pertaining Legislation and Internal Audit Unit. This report is audit result conducted by the Public Accounting Firm (KAP) pertaining compliances within applicable laws, regulations, contracts and aids to the company as well as compliances within Internal Audit. 8. Independent Auditor’s Report on Financial Statements of the Partnership and Community Development Program. This report is the audit result conducted by the Public Accounting Firm (KAP), which contains assessment of accounting principles used significantly and estimation made by management, as well as presentation evaluation on the financial statement of the Partnership and Community Development Program.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
180
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
SUMBER DAYA manusia human resources
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
181
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
182
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
PEMBERDAYAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
EMPOWERMENT AND MANAGEMENT OF HUMAN RESOURCES
Kami terus berusaha untuk dapat mengedepankan efektivitas dan efisiensi fungsi Organisasi dan SDM dengan memposisikan SDM sebagai aset yang bernilai. Bentuk usaha tersebut dilakukan baik dengan melakukan perampingan organisasi agar tercapai efektivitas, peningkatan kompetensi karyawan agar tercapai efisiensi, dan memperhatikan kesejahteraan karyawan Kami.
We strive to prioritizing our organization and human resources functions' effectiveness and efficiency by positioning our human resources as valuable asset, either by streamlining the organization to achieve effectiveness, improve employees' competence to achieve efficiency, as well as our improving the welfare of our employees.
Produktivitas tenaga kerja menjadi unsur yang esensial dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi dari fungsi Organisasi dan SDM. Jumlah tenaga kerja yang terus meningkat harus diimbangi dengan peningkatan kinerja perusahaan, dalam hal ini tingkat produksi dan laba perusahaan. Oleh karena itu, Kami menerapkan strategi Competency Based Human Resources Management (CBHRM). Implementasi strategi tersebut diantaranya adalah melakukan mapping dan assessment terhadap kebutuhan karyawan dengan kaitannya terhadap kompetensi kinerjanya (behaviour competency). Hal tersebut ditujukan untuk melakukan penggantian karyawan yang sudah memasuki masa pensiun, serta menyesuaikan struktur organisasi agar menjadi lebih ramping dan optimal dengan tetap dalam koridor strategi dan pengembangan bisnis perusahaan. Proses rekrutmen dan penempatan terus dilakukan dengan cara yang lebih efektif, serta dengan melakukan peningkatan melalui pengembangan dan pelatihan dalam hal manajerial dan teknis agar kompetensi dan kinerja sumber daya manusia dapat semakin meningkat dan produktif.
Labor productivity have become an essential element in improving the effectiveness and efficiency of organization and human resource functions. in addition, our total workforce continues to increase which should be balanced by increasing company's production performance and profit level. Therefore, we have implemented the Competency Based Human Resources Management (CBHRM) strategy by mapping and conducting employees' needs assessment with respect to their behavior competency. The implementation intended on replacement of retiring employees, streamlined and optimized the organizational structure within the remit of the strategy and business development. Recruitment and placement process conducted more effectively by increasing development and training in managerial and technical in order to increase competency and performance of human resources and productive.
Peningkatan kompetensi dan kinerja dari karyawan juga perlu diimbangi dengan terus memperhatikan kesejahteraannya, tentunya juga tetap melakukan pengendalian terhadap biaya yang timbul berkaitan dengan pemberdayaan dan pengelolaan sumber daya manusia. Sistem kompensasi dan remunerasi direstrukturisasi dengan menimbang kompetensi dan kinerja dari karyawan. Selain itu, dibuat kesepakatan terkait upah minimum yang diberikan agar beban sumber daya manusia tetap dapat dikendalikan. Hal tersebut juga diiringi dengan pembentukan Kamus Kompetensi Jabatan (KKJ) dan pengaturan strata jenjang karir. Peningkatan berbasis kompetensi dan kinerja ditujukan untuk menciptakan retrukturisasi internal yang diarahkan kepada penerapan overall cost leadership dan perusahaan dapat semakin mampu bersaing.
Employees' competency and performances improvement must inline with their welfare with due regard to the amount of expenses incurred. Compensation and remuneration system was restructured based on the competence and performance of employees. In addition, agreements are made related to the minimum wages given to controlled expenses of human resources accompanied by the formation of Occupation Competency Dictionary and setting career strata. The improvement of Competencybased performance and achievement aimed to create an internal restructuring aimed at the implementation of overall cost leadership and competitive company.
Hal lain yang dilakukan dalam rangka meningkatkan fungsi organisasi dan SDM adalah dengan melakukan kerjasama pengembangan sumber daya manusia dalam bidang pengelolaan perusahaan dengan lembaga independen.
We also conducted partnership with independent companies to improve organization function and human resources development. Development and human resources management also conducted measuring the quality and
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
183
Pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia juga dilakukan dengan melakukan pengukuran kualitas dan kinerja karyawan melalui indexing berdasarkan kompetensi dan produktivitas, serta dengan menerapkan Balanced Score Card dalam melakukan penilaian kinerja karyawan.
performance of employees by indexing their competency and productivity, as well as implementing a Balanced Score Card in assessing employees performance.
Keseluruhan strategi dan kebijakan dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari fungsi organisasi dan SDM tersebut merupakan salah satu fokus perusahaan yang tertuang dalam visi dan misi perusahaan, yaitu dengan menjadikan Kami sebagai salah satu perusahaan agribisnis terkemuka dengan mengandalkan profesionalisme sumber daya manusia. Hal tersebut juga tercantum dalam Rencana Jangka Panjang (RJP) Perusahaan agar tercipta organisasi pembelajaran dengan pengembangkan sistem pembelajaran dan peningkatan diri secara berkesinambungan.
All strategies and policies to improve the effectiveness and efficiency of the organization and the HR function is focus along with the company's vision and mission in order to be a leading agribusiness company to rely on the professionalism of human resources. It is listed in the Long Term Plan (CPR) of the Company in order to create a learning organization with continuous learning and improvement.
Kami memiliki komitmen untuk menghormati hak karyawan dalam membentuk atau menjadi anggota serikat pekerja sesuai dengan peraturan perundangundangan. Komitmen tersebut dilakukan agar, selain terpeliharanya keamanan dan ketertiban dalam perusahaan, juga untuk memelihara hubungan baik dan sebagai wadah untuk berdialog diantara karyawan dengan perusahaan. Sehingga disiplin kerja dan komitmen karyawan terhadap keberlangsungan usaha perusahaan dapat timbul dan dapat mengoptimalkan kinerja perusahaan.
We also committed to respect the employees' rights to establish labor unions in accordance with the prevailing laws and regulations. The commitment preserved to maintain security and order in the company as well as to maintain a good relationship and as a tool for dialogue among employees with the company. So expect the discipline of work and commitment of employees to the company's business continuity can arise and optimize the performance of the company.
PROFIL SDM
Human Resources Profile
Jumlah tenaga kerja pada per 31 Desember 2011 sebanyak 56.306 orang, yang terdiri dari 23.099 orang tenaga kerja tetap dan 33.207 orang tenaga kerja lepas. Sedangkan jumlah tenaga kerja pada tahun 2010 sebanyak 56.906 orang, yang terdiri dari 24.829 orang tenaga kerja tetap dan 32.077 orang tenaga kerja lepas. Adapun rincian berdasarkan jabatan, pendidikan, dan usia dapat dilihat sebagai berikut:
Total workforces in a December 31, 2011 as many as 56.306 employeess, consisting of 23.099 permanent employeess, and 33.207 outsource employeess. While in 2010 as many as 56.906 employeess, consisting of 24.829 permanent employeess, and 32.077 people out of employment. The composition by job title, education, and age can be seen as follows: Total employees in 2011 decreased by 12% of total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Uraian
Employees by Position
2007
2008
2009
2010
2011
Karyawan Tetap
Description Permanent Employees
• Manajer Grup
4
3
4
4
4
Group Manager •
• Kepala Bagian
11
11
13
13
13
Head Department •
• Administratur & Manajer
42
41
45
42
43
Administrator & Manager • Vice Manager •
• Wakil Manajer
9
7
5
6
6
• Kepala Urusan
33
32
34
31
34
Division Head •
• Kepala Tanaman
44
43
41
43
42
Plantations' Chief •
• Kepala Pengolahan
35
34
35
34
34
Head of Processing •
• Kepala Teknik & pengolahan
41
42
42
40
37
Head of Technique and Processing •
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
184
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Uraian • Kepala Administrasi
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Employees by Position
2007
2008
2009
2010
2011
40
39
34
39
43
Administrators' Chief •
Description
• Kepala Afdeling
171
173
168
164
177
Head of Afdeling •
• Karyawan Pimpinan Lainnya
152
133
133
123
114
Other Chief •
• Karyawan Lainnya
29.511
27.802
25.991
24.290
22.552
Others •
Jumlah Karyawan Tetap
30.093
28.360
26.545
24.829
23.099
Total permanent Employes
Karyawan Tidak Tetap
30.524
29.998
32.746
32.077
33.207
Total Outsources Employes
Jumlah
60.617
58.358
59.291
56.906
56.306
Total
Jumlah karyawan Kami pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 12% dari jumlah karyawan pada tahun 2006, dengan rata-rata penurunan per tahunnya sebesar 2,49%. Penurunan jumlah karyawan tersebut, baik karyawan tetap dan tidak tetap, merupakan salah satu bentuk restrukturisasi dari fungsi Organisasi dan SDM agar dapat lebih efektif dan efisien dalam struktur organisasi, termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi dan kinerja.
employees in 2006, with an average of 2.49% per year as a form of restructuring of the organization and HR functions in order to more effectively and efficiently within the organizational structure, including the development of competency-based human resources and performance.
Bila dibandingkan dengan jumlah karyawan Kami pada tahun 2010, terjadi penurunan sebesar 1,05% atau sebesar 1630 orang karyawan. Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya karyawan yang pensiun, sementara penambahan dan/atau kenaikan jabatan karyawan (promosi dan mutasi) dilakukan disesuaikan dengan kebutuhan yang didasari oleh pemetaan dan assessment kebutuhan karyawan dengan melihat kompetensi dan kinerja karyawan. Begitu pula dengan penambahan karyawan tidak tetap, seperti karyawan musiman/borongan, yang penambahannya disesuaikan dengan kebutuhan tenaga kerja di lapangan.
Compare to our total workforces in 2010, show a decline of 1.05% or 1.630 employees caused by retirement, while the addition and/or promotion of employees (promotions and transfers) adjusted to our needs based on the mapping and assessment of employees with their competency and performances. Similarly, the addition of casual employees, such as seasonal employees/contract, the addition tailored to the needs of workforces.
Perkembangan jumlah karyawan terus berkurang seiring dengan strategi kami untuk merampingkan struktur organisasi agar tercapai peningkatan efektivitas dan efisiensi kinerja sumber daya manusia, serta produktivitasnya. Untuk menunjang pencapaian kinerja di t a h u n-ta hun mendatang, penempatan tenaga kerja disesuaikan dengan tingkat kebutuhan melalui implementasi program Balance Score Card. Di samping itu, pemenuhan karyawan Golongan IIIA-IVD (Karyawan Pimpinan) dilakukan melalui rekruitmen karyawan baru dan pengangkatan karyawan Golongan IID (Karyawan Pelaksana), sementara pengangkatan karyawan Golongan IA (Karyawan Pelaksana) dibatasi. Sementara itu, jumlah karyawan tidak tetap (honorer dan musiman) dibutuhkan untuk keperluan teknis lapangan.
Our employees in total continue to decrease inline with our strategy to streamline organization structure in order to achieve and increased effectiveness and efficiency of human resource performance, as well as productivity. To support the achievement of the performance in the coming years, the employment adjusted to the level of demand through the implementation of Balance Score Card program. In addition, employees of the Group IIIAcompliance with the IVD (Employee Leadership) hired through the recruitment process and new employees Type IID (Executive Employee), while the appointment of employees of category IA (Executive Employee) is limited. Meanwhile, outsources (non-permanent and seasonal) required for the technical field.
Komposisi karyawan tetap berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2011 mengalami perubahan yang cukup strategis. Pada jumlah karyawan tetap berpendidikan Strata 1 dan Diploma di tahun 2011,
Composition of employees by level of education in 2011 experienced a strategic change. On the amount of permanent employee educated strata 1 and Diploma in the year 2011, there was a significant increase compare
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
185
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan 2011 Employees by Age 2011 0,06% 1,49% 0,59% Pra Kuliah Pre College Diploma
97,86%
Strata I Bachelor Strata II Post Graduate
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia 2011 Employees by Age 2011 1,3% > 49 tahun years
32,1%
31-49 tahun years 66,6%
< 30 tahun years
Komposisi Peserta Pendidikan Dan Latihan 2011 Training and Education Participants 2011 256
1.290
242 900
Pelatihan Teknis Technic Training Kursus Penyegar Manajerial Managerial Courses Kursus Jabatan Ocupation Courses Pengembangan Sistim Organisasi System Organization Development
terjadi peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan pada tahun 2010. Sebaliknya, jumlah karyawan tetap berpendidikan Pra Kuliah terjadi penurunan dibandingkan dengan pada tahun 2010. Hal ini menegaskan strategi Kami dalam melakukan efektivitas dan efisiensi kinerja perusahaan melalui restrukturisasi organisasi berdasarkan kompetensi karyawan.
to the year 2010. In contrary, the amount of permanent employee educated Lecture Pra decrease compare to the year 2010. This confirms the strategy PTPN VIII (Persero) in conducting the effectiveness and efficiency through organizational restructuring of the company's performance based on the competence of employees.
Pada tahun 2011, karyawan tetap yang berusia antara 3149 tahun merupakan kelompok yang jumlahnya terbesar di antara kelompok karyawan tetap lainnya, yaitu sebesar 15.385 orang (66,6%). Sedangkan untuk kelompok karyawan tetap berusia kurang dari 30 tahun dan lebih dari 49 tahun, masing-masing berjumlah sebesar 306 orang (1,3%) dan 7.408 orang (32,1%). Komposisi tersebut menurun dibandingkan dengan jumlah karyawan tetap berdasarkan usia pada tahun 2010 yang dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari fungsi Organisasi dan SDM melalui restrukturisasi organisasi.
In 2011, employees aged between 31-49 years were the largest group with a total of 15.385 people (66.6%). As for the group of permanent employees aged less than 30 years and more than 49 years, respectively amounting to 306 people (1.3%) and 7.408 people (32.1%). The composition is decreased compare to the amount of permanent employees by age in 2010 is intended to improve the effectiveness and efficiency of the organization and functions of human resources through organizational restructuring.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
186
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Employees by Education
Uraian
2007
2008
2009
2010
2011
Strata II
18
14
16
15
13
Description Post Graduate Bachelor
Strata I
290
311
325
319
344
Diploma
197
159
140
132
137
3.097
2.914
2.772
2.646
2.863
Senior High School
SLTA
Diploma
SLTP
2.522
2.304
2.145
2.036
1.944
Junior High School
SD
23.969
22.658
21.147
19.681
17.798
Primary School
Jumlah
30.093
28.360
26.545
24.829
23.099
Total
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Uraian
Employees by Age
2007
2008
2009
2010
2011
29
27
58
21
26
Karyawan Tetap • 55 tahun - 56 tahun
Permanent Employees 55 years - 56 years •
• 50 tahun - 54 tahun
6.737
7.870
6.138
7.973
7.382
50 years - 54 years •
• 45 tahun - 49 tahun
7.898
7.050
6.898
6.229
6.403
45 years - 49 years •
• 40 tahun - 44 tahun
6.586
6.207
6.178
5.172
4.554
40 years - 44 years •
• 35 tahun - 39 tahun
4.830
3.962
3.978
3.261
3.040
35 years - 39 years •
• 30 tahun - 34 tahun
2.856
2.287
2.311
1.680
1.388
30 years - 34 years •
• 25 tahun - 29 tahun
1.058
885
910
480
302
25 years - 29 years • 20 years - 24 years •
• 20 tahun - 24 tahun Jumlah
99
72
74
13
4
30.093
28.360
26.545
24.829
23.099
Total
PENGUKURAN SDM
ASSESMENT
Kami melakukan pengukuran kinerja sumber daya manusia dengan menerapkan strategi pengukuran berdasarkan Competency Based Human Resources Management (CBHRM). Strategi fungsional Organisasi dan SDM berbasiskan pada kompetensi dan kinerja karyawan tersebut dimaksudkan agar dapat mengarah pada peningkatan kinerja SDM melalui peningkatan kualitas, penempatan personil SDM secara tepat, dan penilaian kinerja karyawan secara obyektif, serta penyempurnaan struktur organisasi. Untuk itu, Kami melakukan mapping dan assessment terhadap kebutuhan karyawan yang dikaitkan dengan kompetensi dan kinerja karyawan.
We m e a s u r e d h u m a n r e s o u r c e s p e r f o r m a n c s e b y implementing a measurement strategy based on Competency Based Human Resources Management (CBHRM). Organization and human resources functional strategy based on competence and performance of employees intended to lead to improvements in human resources performance through quality improvement, human resources personnel in proper placement, and an objective assessment of employee performance, and improvement of organizational structure. Therefore, we have undertake mapping and assessment of employees' needs of associated with the competence and performances.
Selain itu, strategi pengukuran kinerja sumber daya manusia tersebut juga semakin disempurnakan dengan juga menerapkan Balanced Score Card. Sehingga strategi pengembangan fungsi Organisasi dan SDM secara fungsional juga diimbangi dengan dilakukannya penilaian kualitas dan kinerja karyawan melalui indexing terhadap kompetensi dan produktivitas dari karyawan. Dengan dilakukan pengukuran kinerja karyawan secara fungsional dan struktural tersebut dapat tercipta penilaian yang berimbang antara kebutuhan perusahaan dengan kompensasi dan benefit yang diberikan berdasarkan kompetensi dan kinerjanya.
In addition, the strategy of human resource performance measurement is also enhanced by also applying the Balanced Score Card. So the strategy of the organization and human resources development functions are functionally well balanced with the assessment of quality and performance of employees through the indexing of competence and productivity of employees. Measurement of employee performance with functional and structural assessment can create a balance between the needs of companies with compensation and benefits conferred under the competence and performance.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
187
Sasaran fisik dilakukannya pengukuran kinerja karyawan adalah dicapainya tingkat Compliance atau pemenuhan manajemen SDM yang sesuai denga n k e b u tuha n perusahaan, pencapaian target Key Performance Indicators (KPI) dari masing-masing individu karyawan dengan melakukan komparasi presentase personil yang dapat mencapai target yang telah ditetapkan, penilaian berdasarkan kompetensi level indeks, serta juga penilaian dengan menggunakan Employee Engagement Index.
Physical targets do employee performance measurement is achieved the level of compliance in accordance with the requirements of human resources firm, attainment targets Key Performance Indicators (KPI) of each individual employee to perform a comparative percentage of personnel who can achieve the set targets, based on the competency level assessment indices, as well as assessments by using the Employee Engagement Index.
Implementasi strategi ini telah berjalan dengan baik, meskipun masih perlu lebih fokus agar mencapai hasil yang lebih baik. Penerapan Balanced Score Card masih mengalami kendala yang serius sehingga, meski sistem dan SDM sudah disiapkan, namun belum bisa berjalan. Begitu pula dengan Penerapan CBHRM belum dapat dilaksanakan sesuai rencana, namun dalam pengembangannya Kami berupaya mengarahkan pengembangan Malcom Baldrige Criteria.
Implementation of this strategy has worked well, although it still needs more focus in order to achieve better results. Application of Balanced Score Card is still experiencing serious problems that, although the system is set up and human resources, but cannot walk. Similarly, the application cannot be implemented CBHRM as planned, but in its development PTPN VIII (Persero) seek to guide the development of Malcolm Baldrige Criteria.
PENGEMBANGAN SDM Pendidikan dan Pelatihan
Human Resources Development Education and Training
Dalam menghadapi era globalisasi dan meningkatnya persaingan usaha, perusahaan senantiasa berupaya mengembangkan Sumber Daya Manusia. Untuk itu, perusahaan terus melakukan pengembangan melalui pendidikan dan pelatihan yang pelaksanaannya diikuti oleh karyawan perusahaan dari berbagai jenjang jabatan.
In the era of globalization and increasing competition, the company seeks to develop human resources. The company continues to develop through the implementation of education and training followed by employees of companies of any level of the position.
Dalam rangka pengembangan SDM, upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terus dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan di dalam maupun di luar perusahaan, bekerjasama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP) maupun lembaga pendidikan lainnya. Berbagai peningkatan pengetahuan dan keterampilan dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar perusahaan, meliputi kursus jabatan, seminar/lokakarya serta kursus-kursus lainnya yang diikuti oleh karyawan dari berbagai jenjang jabatan, disesuaikan dengan implementasi sistem Competency Based Human Resources Management (CBHRM). Di samping itu, juga ditujukan dalam rangka peningkatan wawasan dan kompetensi.
In human resource development, improving the knowledge and skills through continuing education and training undertaken within and outside the company, in collaboration with the Education Institute of Plantation as well as other educational institutions. Increased range of knowledge and skills through education and training are conducted both inside and outside the company, including office courses, seminars/workshops and other courses attended by employees from all levels of office, tailored to the implementation of the Competency Based Human Resources Management (CBHRM) to increase knowledge and competence.
Jenis pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan meliputi kursus jabatan, kursus penyegaran dan kursus/ pelatihan keterampilan lainnya sesuai dengan kebutuhan. Keseluruhan pegawai yang diikutsertakan dalam program pendidikan pada tahun 2011 sebanyak 2.688 orang atau 126% dari RKAP dan 88% dari tahun 2010 dengan biaya pendidikan sebesar Rp6,5 miliar atau 83% dari RKAP dan 105% dari tahun 2010. Rincian jumlah karyawan dan biaya pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut.
Kind of education and training courses conducted include position, course and refresher courses/training other skills as needed. Employees were included in the overall educational program in 2011 as many as 2688 people or 126% of Corporate Work Plan and Budgeting and 88% from the year 2010 at a cost of Rp6.5 billion for education or 83% of Company Work Plan and Budgeting and 105% from 2010. Details of total employees and the cost of education can be seen in the next table.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
188
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Jumlah Peserta Pendidikan Dan Latihan
Training and Education Participants 2011
Uraian
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Peserta Attendant
2010 Biaya Cost
Peserta Attendant
Description
Biaya Cost
Pengembangan Sistim Organisasi
256
1.668
215
2.343
System Development Organization
Kursus Jabatan
242
1.464
163
1.060
Occupational Courses
900
Kursus Penyegaran Manajerial
2.464
1.053
1.377
Managerial Courses
Pelatihan Teknis
1.290
856
1.624
887
Technical Training
Jumlah
2.688
6.547
3.055
580
Total
Selain pelatihan yang ditujukan pada peningkatan kemampuan kapasitas dan kapabilitas teknis dan manajerial kepada karyawan, Kami juga memberikan pelatihan terkait dengan peningkatan awareness terhadap praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Bentuk pelatihan yang berkaitan dengan Korupsi dan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan Nasional yang diikuti kaitannya dengan Implementasi Penerapan Tata Kelola Audit melalui Informasi Teknologi e-BPK, e-audit terkait dengan MOU guna memeriksa Dokumen Kepada Dokumen Kepada Negara dalam tugas Pemeriksaan Pengelolaan Keuangan Negara dalam mengurangi KKN secara sentral di jajaran Pemda & BUMN tangal 11 Agustus 201 sampai dengan 12 Agustus 2011 di Hotel Sentral Jakarta.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
In addition to training aimed at enhancing the capability and capacity of technical and managerial capabilities to employees, PTPN VIII (Persero) also provide related training to increase awareness against the practice of Corruption, Collusion and Nepotism. Form of training related to Security, Health and Safety were as follows:
1. F o l l o w e d t h e N a t i o n a l Tr a i n i n g r e l a t e d t o implementation of Corporate Governance Audit via e-CPC Information Technology, e-audit related to the MOU in order to examine the document in the task of the State Audit of Management of State Finance in reducing corruption in the ranks of the central government and state enterprises on 11 August 201 to August 12, 2011 at the Hotel Sentral Jakarta.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
189
2. S e m i n a r N a s i o n a l d a n M u k e r n a s F K S P I 2 0 1 1 “Meningkatkan Nilai Strategis Auditor Internal sebagai Assurance dan Partner dalam menunjang Praktek GCG” di Perusahaan pada tanggal 17 November 2011 sampai dengan 18 Nopember 2011 di Royal Orchid Garden Batu Jawa Timur. 3. Seminar COSO Framework dalam meningkatkan Pengawasan Dawan Komisari atas Pengendalian Internal BUMN dan BUMD tanggal 26 Nopember 2011 di Novotel Batam. 4, Pelatihan Calon Ahli K3 Umum Bulan Desember 2011 di Hotel Seruni Puncak.
2. National Seminar and Mukernas FKSPI 2011 "Enhancing the Strategic Value Assurance and Internal Auditor as Partner in supporting good corporate governance practices" in the Company on 17 November 2011 to November 18, 2011 at the Royal Orchid Garden, Batu, East Java. 3. Seminar COSO Framework, the increase Oversight Commissioner for Internal Control Board and the stateowned enterprises on 26 November 2011 at Novotel Batam. 4. General SHS expert Candidate Training In December 2011, at Hotel Seruni Puncak.
Pola Rekruitmen karyawan
The pattern of recruitment of employees
Rekruitmen di PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dilaksanakan dengan bekerjasama konsultan independen yang bertujuan untuk mencari calon karyawan yang potensial dan mempunyai kompetensi sesuai dengan formasi yang di butuhkan perusahaan dengan menempuh beberapa tahapan seleksi.
Recruitment in PTPN VIII (Persero) carried out by independent consultants who work aims to find potential candidates and have competence in accordance with the formation of the company need to employ several stages of selection.
Hierarki Jenjang Karir.
Career Hierarchy.
Perencanaan karier (Career Planning) telah disusun untuk seluruh karyawan, didasarkan kepada hasil prestasi kerja, senioritas, dan kompetensinya. Disamping itu, dipertimbangkan pula aspek kejujuran, disiplin, loyalitas, kepemimpinan, dan komunikasi sebagai kriteria dalam perencanaan karir.
Career Planning have been prepared for all employees, based on the results of work performance, seniority, and competence. In addition, also consider aspects of honesty, discipline, loyalty, leadership, and communication as a criterion in career planning.
Rencana peningkatan karir bagi karyawan yang akan dilakukan oleh Kami diantaranya pengangkatan karyawan Golongan IA sampai Golongan IID, serta melakukan assessment bagi karyawan Golongan IIIA ke atas dan memberikan pelatihan manajerial bagi karyawan. Kamus Kompetensi Jabatan (KKJ) juga dikembangkan agar pengaturan terkait strata jenjang karir dapat semakin lebih jelas, yang juga dapat menunjang strategi perusahaan dalam melakukan peningkatan efektivitas dan efisiensi dari fungsi Organisasi dan SDM yang berlandaskan kompetensi dan kinerja karyawan.
Career development plan for our employees including the appointment of employees to the Group IA Group IID, and make assessments for employees of the Group IIIA to the top and provide managerial training for employees. Position Competency Dictionary was also developed so that arrangements can be career-related strata increasingly more apparent, which also support the company's strategy to increase the effectiveness and efficiency of organization and human resources functions are based on competence and performance of employees.
Pengelolaan Hubungan Karyawan
Management of Employee Relations
Karyawan Kami merupakan pekerja perusahaan yang pengangkatan, pemberhentian, kedudukan, hak dan kewajibannya ditetapkan berdasarkan perjanjian kerja bersama sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan yang tercantum dalam UndangUndang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Terkait dengan hal tersebut, Kami mempunyai komitmen sebagai berikut: 1. M e m p e k e r j a k a n , m e n e t a p k a n b e s a r a n g a j i , memberikan pelatihan, menetapkan jenjang karir, serta menentukan persyaratan kerja lainnya, tanpa
Our employees is a company employee which appointment, dismissal, status, rights and obligations established under the right of Collective Work Agreement in accordance with the labor laws No.13 of 2003 on Labor. To this matters, we have committed as follows:
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
1. Employing, setting salary scale, provide trained, establish a career path, and determining other working
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
190
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
mempperhatikan latar belakang suku, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh, atau keadaan khusus lainnya yang dilindungi oleh peraturan perundangundangan. 2. Menyediakan lapangan kerja yang bebas dari segala bentuk tekanan yang mungkin timbul sebagai akibat perbedaan watak, keadaan pribadi, dan latar belakang kebudayaan seseorang. 3. Menghormati hak karyawan untuk membentuk atau menjadi anggota serikat pekerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan, serta mewajibkan karyawan untuk memelihara keamanan dan ketertiban dalam perusahaan serta meningkatkan disiplin kerja.
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
conditions, regardless ethnic background, religion, sex, age, disability, or other special circumstances which are protected by legislation. 2. Providing employment free from all forms of pressured that may arise as a result of differences in character, personal circumstances and background of one's culture. 3. Respect the rights of employees to form or join trade unions in accordance with laws and regulations, and requiring employees to maintain security and order within the company and to improve labor discipline.
Organisasi Serikat Pekerja (SP-BUN)
Labor Unions
SP-BUN PTPN VIII (Persero) didirikan pada tanggal 16 Oktober 1998 dan telah dikukuhkan oleh Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja Propinsi Jawa Barat No.Kep.136/W9/1999 tanggal 14 September 1999.
SP-BUN PTPN VIII (Persero) was established on October 16, 1998 and affirmed by the Decree of the Head Office of the Department of Labor in West Java No.Kep.136/ W9/1999 dated 14 September 1999.
SP-BUN merupakan Organisasi Pekerja yang menghimpun para pekerja yang bekerja DI PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan berkedudukan di Jalan Sindangsirna No.4 Bandung.
SP-BUN PTPN VIII (Persero) is our labor organization which membership is PTPN VIII (Persero) employeess and manage their activities at Sindangsirna Roads No.4 Bandung.
Organisasi SP-BUN Kami didirikan secara bebas, mandiri, demokratis, tidak berafiliasi pada partai politik, suku, agama, ras dan golongan serta melaksanakan Hubungan Industrial melalui kemitraan yang selaras, serasi dan seimbang.
SP-BUN organization PTPN VIII (Persero) was founded by free, independent, democratic, not affiliated to political parties, tribes, religions, race and class and implement industrial relations through a partnership that is consistent, harmonious and balanced.
Kesejahteraan
Welfare
Kami terus berupaya meningkatkan kesejahtraan bagi karyawan, yaitu dengan cara memperbaiki sistem kompensasi dan remunerasi yang juga mempertimbangkan kompetensi dan kinerja dari para karyawan. Hal tersebut dilakukan dengan pula mempertimbangkan kesepakatan terkait dengan pengaturan upah minimum agar tercipta sinergitas antara sistem pengupahan dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas karyawan, tanpa mengenyampingkan kesejahteraannya.
We strive to improve the wellfare of employees by improving the compensation and remuneration systems that also consider the competence and performance of the employees taking into account the agreement on minimum wage setting in order to create synergy between the wage system with increased capacity and capability of employees, without prejudice to their well-being.
Selama tahun 2011, Kami telah merealisasikan kenaikan upah sebesar 7%. Selain itu, dalam rangka meningkatkan ketakwaan serta untuk memacu peningkatan produktivitas karyawan perusahaan mengadakan program pemberangkatan ibadah haji untuk karyawan sebanyak 7 orang. Perbaikan yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan tetap terus menjadi salah satu fokus perusahaan, selain kinerja perusahaan dalam hal keuntungan laba dan peningkatan produktivitas. Hal tersebut dilakukan sesuai dengan apa yang tertera dalam visi dan misi perusahaan yang menjadikan sumber daya manusia sebagai aset yang
During the year 2011, we realized a 7% wage increase. In addition, the increase devotion as well as employee productivity, the company held a pilgrimage departure program for employees by 7 people. Improvements relating to the welfare of employees continues to be one focus of the company, other than the company's performance in profit and increased productivity gains in the appropriate vision and mission that make human resources as a valuable
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
191
bernilai bagi kinerja dan profesionalisme perusahaan agar dapat menjadi salah satu perusahaan terkemuka, terutama dalam industri perkebunan.
asset to the company's performance and professionalism in order to become one of the leading company, especially in the plantation industry.
Program Pensiun
Retirement Program
Terkait dengan pelaksanaan program pensiun bagi karyawan yang telah mengabdi pada perusahaan dan memasuki masa pensiun, karyawan tetap Kami telah diikutsertakan dalam: 1. Program Pensiun Manfaat Pasti melalui Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) Pengelolaan dana Program Pensiun Manfaat Pasti dikelola oleh Dapenbun berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep 344/KMK/17/1999 tanggal 23 September 1999 yang terakhir diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep-068/KM.6/2003 tanggal 28 Pebruari 2003. Terkait dengan besaran penanggungan iuran dana pensiun, melalui Surat Dapenbun No.D.05/D.8/3416.1/30.XI/2011 tanggal 30 November 2011, bahwa iuran normal Pemberi kerja sebesar 6,10% x PhDP 2002 (gaji pokok) dan Peserta sebesar 6,00% x PhDP 2002 (gaji pokok), serta tidak ada Iuran Tambahan.
Associated with the implementation of the pension plan for employees who have served the company and retired, our employees has been included in:
Berdasarkan Laporan Aktuaris No.11181-8/PERKEBUNAN/ NA/03/2012 tanggal 22 Maret 2011, rasio pendanaan Kami per 31 Desember 2011 mencapai 100,13%.
Based on the Actuary Report, No.145-8/PERKEBUNAN/ EP/03/2011 dated March 29, 2011, the funding ratio PTPN VIII (Persero) as at December 31, 2010 reached 100.13%.
Peserta Program Pensiun Manfaat Pasti melalui Pensiun Danpenbun terdiri dari peserta aktif dan pasif, mencakupi karyawan pimpinan dan pelaksana yang telah bekerja sebelum tahun 2009.
Manfaat Pasti Pension Plan participants through the Pension Danpenbun consists of active and passive participants, includes management and executive employees who have worked before 2009.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berdasarkan Perjanjian Kerja Sama No.PKS/IV.I/807/VIII/2010, yang diberlakukan untuk karyawan tetap yang diterima mulai tanggal 1 Februari 2009. Berdasarkan program pensiun iuran pasti tersebut, kontribusi karyawan sebesar 6,2% dari gaji pokoknya, sedangkan kontribusi Perusahaan sebesar 6%. Jumlah kontribusi karyawan yang telah dibayarkan oleh Perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp61 juta, atau lebih rendah dari yang dibayarkan pada tahun 2010 yang mencapai Rp65.000.000. Aset dana pensiun dikelola oleh DPLK PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berdasarkan paket investasi yang telah ditetapkan sesuai pilihan karyawan. Perjanjian ini berlaku selama tiga tahun.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
1. Manfaat Pasti Pension Plan Program by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun). Management of Manfaat Pasti Pension Plan Program managed by Dapenbun based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, No.Kep 344/KMK/17/1999 dated 23 September 1999, last amended by Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia, No.Kep-068/KM.6/2003 28 February 2003. Associate with the amount of underwriting contributions to pension funds, through Dapenbun letter, No.D.05/D.8/3416.1/30.XI/2011 dated 30 November 2011, the employer normal contribution of 6.10% x PhDP 2002 (base salary) and participants at 6.00% x PhDP 2002 (base salary ), with no additional fee.
2. Iuran Pasti Pension Plan Program by Pension Fund of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Cooperation Agreement No.PKS/IV.I/807/VIII/2010, applied for permanent employees who accept started on February 1, 2009. Under the defined contribution pension plan, the employees contribute 6.2% of their basic salaries, while the Company's contribution of 6%. Total employee contributions paid by the Company in 2011 amounting to Rp61 million, or lower than that paid in the year 2010 reached Rp65 million. Pension fund assets managed by Pension Fund PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. based on the investment package which has been determined in accordance with the choice of employees. This agreement is valid for three years.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
192
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
tanggung jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
193
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan bentuk dan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik (GCG) guna mencapai keseimbangan dan kesinambungan serta jalinan kemitraan antara perusahaan dengan pemangku kepentingan. Dengan adanya program CSR, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mengatasi permasalahan ekonomi, sosial, maupun kelembagaan tanpa tergantung kepada pihak lain. Corporate Social Responsibility (CSR) is a form and part of good corporate governance (GCG) in order to achieve balance and sustainability and partnership between companies and stakeholders. CSR program expected to encourage public to be more independent in dealing with economic problems, social, and institutional.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
194
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Visi kami sebagai perusahaan yang “peduli lingkungan” yang ditegaskan kembali melalui misi “Menghasilkan produk bermutu dan ramah lingkungan, mengelola perusahaan dengan menerapkan good governance, mengoptimalkan seluruh sumber daya secara mandiri maupun bersama-sama mitra strategis, mengedepankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) seiring dengan kemajuan perusahaan, merupakan bentuk penegasan komitmen Kami terhadap kondisi sosial dan lingkungan.
Our vision as a "caring environment company" which was reaffirmed by the mission "To produce quality products and friendly environment, managing the company by implementing good corporate governance, optimize resources independently as well as strategic partners, priortizing on Corporate social Responsibility (CSR) inline with the company's progress, is a form of affirmation to our commitment with the social and environmental conditions.
CSR merupakan bagian dari program jangka panjang perusahaan terhadap perbaikan kualitas sosial dan lingkungan dan salah satu upaya untuk menambah nilai positif (membangun Citra) perusahaan dimata para pemangku kepentingan. CSR dapat dimaknai juga sebagai komitmen Kami dalam memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan guna meningkatkan kualitas hidup seluruh pemangku kepentingan. Kami memiliki komitmen untuk menjaga standar tertinggi pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan sebagai salah satu prasyarat utama bagi keberhasilan dan keberlanjutan bisnis.
CSR is part of our long-term program to improve social and environmental quality and as value added to our image to our stakeholders. CSR can be interpreted as our commitment in contributing to sustainable economic development to improve the quality of life for all stakeholders. We have committed to maintain the highest standards of Corporate Governance implementation as one of the main prerequisites for the success and sustainability business.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan, Kami turut aktif dalam penerapan prinsip CSR pada pengelolaan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat, terutama masyarakat di sekitar perkebunan, sesuai dengan UU Perseroan Terbatas No.40 Tahun 2007 dan Keputusan Direksi No.KEP/I.1/344/III/2011 tanggal Maret 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
As a State Owned Enterprises plantation, we have actively involved in implementing the CSR principles in our management as a form of social and environmental responsibility to the communities, especially to the communities within the plantation environment, in accordance with the Limited Company Law No.40 year 2007 and Directors Decree No.KEP/I.1/344/III/2011 dated March 2011 on Corporate Social Responsibility Guidelines.
Maksud dan Tujuan
Purpose and Objectives
Program CSR dimaksudkan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat sekitar Kami, dengan tujuan antara lain : a. Membangun tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). b. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. c. Mengembangkan dan meningkatkan sarana dan prasarana dilingkungan perusahaan. d. Terbangunnya reputasi dan citra yang baik bagi perusahaan. e. Mengurangi tingkat risiko (keamanan) terhadap aktivitas perusahaan. f. Media bagi perusahaan untuk berkontribusi terhadap perbaikan kondisi lingkungan. g. Sarana belajar dan bereksperimen berbagai program pengelolaan lingkungan dan pengembangan masyarakat yang efektif.
CSR programs are intended to improve communities' welfare and independence within our environment, with objectives among others: a. Develop good corporate governance.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
b. Develop and improve the quality of social, economic and cultural community. c. Develop and enhance company's facilities and infrastructure environment. d. Develop a good reputation and image for the company. e. Reduce the risk (safety) level of company's activities. f. Media for companies to contribute on environmental conditions. g. Learning and experiment tools to various environmental management programs and effective community development.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
195
h. Sarana mengembangkan hubungan kemitraan dengan berbagai pihak secara saling menguntungkan.
h. Developing partnerships tools with various parties mutual benefit.
Ruang lingkup
Scopes
Ruang lingkup pelaksanaan CSR meliputi bidang Pendidikan, Kesehatan Ekonomi sosial budaya, Keamanan dan pelestarian lingkungan. Ruang lingkup CSR pada prinsipnya dibagi 2 kelompok yaitu :
Our CSR program covered education, socio-cultural Economics Health, Safety and environmental protection sectors. The scopes of CSR divided into 2 groups:
1. Eksternal
1. External
Ta n g g u n g j a w a b e k s t e r n a l d i l a k s a n a k a n o l e h Sekretaris Perusahaan yang dikelola oleh Urusan Humas untuk menjaga dan menumbuhkan citra positif perusahaan di mata pemangku kepentigan. Pelaksanaan program eksternal CSR Kami seringkali diintegrasikan dengan program pemerintah, yang bertujuan meningkatkan kualitas dan kemandirian kehidupan masyarakat baik bidang sosial, ekonomi maupun budaya, menguatnya kelembagaan yang mampu mendorong tumbuhnya inovasi.
Our external responsibilities conducted by the Public Relations unit under the Corporate Secretary supervision in maintaining and safeguard the company's positive image to all stakeholders. Our external CSR program implementation often integrated with the government program, which aims to improve the quality and independence of people's lives better social, economic and cultural, institutional strengthening to encourage the growth of innovation.
2. Internal
2. Internal
Tanggung jawab internal dilaksanakan oleh Unit/ Kebun, dalam rangka mengendalikan ekses negatif dari dampak-dampak operasional perusahaan terhadap masyarakat dan keluarga karyawan untuk menjaga kelestarian lingkungan perkebunan.
Internal responsibilities undertaken by the Unit/ plantation, in order to control the negative impacts of operations on communities and families of employees to preserve the plantation environment.
Wilayah Pelaksanaan
Area
Wilayah Pelaksanaan program CSR Kami adalah sebagai berikut : 1. Pembagian wilayah berdasarkan letak geografis, yakni: a. Wilayah 1, Desa atau kelurahan tempat unit kerja/ kebun berada. b. Wilayah 2, Kecamatan tempat unit kerja/kebun berada. c. Wilayah 3, Kota/Kabupaten tempat unit kerja/ kebun unit berada. d. Wilayah 4, Provinsi tempat kantor unit kerja/kebun berada.
Area of our CSR program implementation is as follows:
2. Wilayah di luar kategori di atas dilaksanakan berdasarkan pertimbangan khusus (Partisipasi) dan bekerja sama dengan pemerintah pusat maupun kementerian BUMN, misalnya korban bencana alam, ketersediaan potensi sumber daya dan partisipasi masyarakat yang potensial untuk dikembangkan.
2. Areas outside the above categories treated based on special considerations and cooperation with the Government or the SOE's ministries, such as natural disasters victims, the availability and potential resources for community participation potential to be developed.
Anggaran Program
Budget
Anggaran CSR kami catat sebagai pengeluaran perusahaan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), berdasarkan usulan unit/kebun dan atau inisiatif perusahaan (Sekretaris Perusahaan). Atas usulan tersebut, setiap tahunnya perusahaan menetapkan anggaran biaya CSR.
We treated CSR budget as company's expenses in the Corporate Plan and Budget (RKAP) as corporate spending, based on the proposed unit/garden and or corporate initiatives (Corporate Secretary). The suggestion that every year the company set a budget (RKAP) CSR.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
1. Area division based on geographic location, namely: a. Area 1, Village or the Administrative where units/ plantation is located. b. Area 2, District where units/plantation is located. c. Area 3, the City/County where units/plantation is located. d. Area 4, the province where the work office/ plantation is located.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
196
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Pelaksanaan Program
Program Implementation
Kami mulai melaksanakan Program CSR pada tahun 2009 dengan kategori antara lain: a. Hibah. Bantuan berupa barang atau alat yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung misalnya bantuan bencana alam dan sumbangan-sumbangan sejenisnya. b. Padat Karya. Mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan (project) tertentu misalnya: pengembangan kebun model, ternak unggul, bibit tanaman unggul. c. Penggunaan fasilitas perusahaan. Memberikan kemudahan penggunaan fasilitas perusahaan seperti lapangan olah raga, sarana ibadah dan sebagainya. d. Pusat Informasi. untuk memenuhi rasa ingin tahu anggota masyarakat (menyediakan pusat informasi bagi masyarakat). e. Open house. Membuka kesempatan pada masyarakat untuk mengenal proses bisnis perusahaan. f. Bantuan berkelanjutan : mengalokasi dana untuk beasiswa, pengembangan seni budaya, penulisan buku dan sebagainya.
We have implemented CSR Program since 2009 with category, among others: a. Grants. Assistance in the form of goods or equipment that can be directly perceived such as disaster relief donations, etc.
Realisasi
Disbursement
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.SK/D.I/252/III/2009 tanggal 31 Maret 2009, tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), pelaksanaan kegiatan bidang CSR menjadi tanggung jawab Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama. Sedangkan dana anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan CSR oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dianggarkan sebagai pengeluaran perusahaan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Realisasi penggunaan dana CSR PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) di tahun 2011 adalah sebesar Rp379.098.000 atau 63% dari RKAP, dengan rincian alokasi sebagai berikut :
Based on the BoD Decree No.SK/DI/252/III/2009 dated March 31, 2009, on Organizational Structure Completion o f P T. P e r k e b u n a n N u s a n t a r a V I I I ( P e r s e r o ) , t h e implementation of CSR activities become the Corporate Secretary's responsibility which directly responsible to the President Director. Budget used for the implementation of CSR activities posted as expenses in the RKAP. CSR realization in 2011 was Rp379,098,000 or 63% of RKAP, with details as follows:
Uraian
b. Massive Works. Engaging the community in activities (project) such as: farm model development, superior livestock, superior seedlings. c. Company facilities usage. Provide ease of use of company facilities such as sports fields, places of worship and so on. d. Information Center. To satisfy the curiosity of community members (providing information for the community center). e. Open house. Provide opportunities for people to recognize our business processes. f. Ongoing assistance. Allocate funding for scholarship, development of cultural arts, books writing, etc.
Nominal (Rp.) Amount (Rp.)
Bidang Pendidikan :
Description Education
Kegiatan Kreasi Anak Bangsa
15.000.000
Children's Creative Activities
Sarana dan Prasarana (bangunan kelas, PAUD, lahan)
11.000.000
Facilities and Infrastructures (building classes, early childhood, land)
5.000.000
Foster Children Education Aid, Orphans Scholarship, Compulsory Education Program
Sarana dan Prasarana (pengadaan alat kebersihan, Pembangunan MCK, Taman Lansia, Jalan)
30.584.000
Facilities and Infrastructure (procurement of hygiene kits, latrines Development, Elderly Parks, Street)
Pemenuhan Operasional Panti Asuhan, Program Bayi Sehat
10.000.000
Operational Orphanage Supports, Healthy Babies Program
Partisipasi kegiatan bakti sosial, kampanye kebersihan lingkungan, sosialisasi program kepedulian lingkungan, kegiatan donor darah, dll.
76.364.000
Participation of social activities, environmental hygiene campaign, socializing environmental awareness program, blood donation, etc.
Bantuan Pendidikan Anak Asuh, Beasiswa Anak Yatim, Program Wajib Belajar Kesehatan dan Lingkungan Hidup
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Health and Environment
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
197
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang perkebunan, Kami turut aktif dalam penerapan prinsip CSR pada pengelolaan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan kepada masyarakat, terutama masyarakat di sekitar perkebunan As a State Owned Enterprises plantation, we have actively involved in implementing the CSR principles in our management as a form of social and environmental responsibility to the communities, especially to the communities within the plantation environment Uraian
Nominal (Rp.) Amount (Rp.)
Description
Pelaksanaan Pasar Murah BUMN 2011, program pengembangan kerajinan nasional
60.000.000
Implementation of Pasar Murah BUMN 2011, the national craft development program
Bantuan sosial bencana banjir (PIDI Aceh), infrastruktur biogas,dll
64.400.000
The flood of social assistance (PIDI Aceh), biogas infrastructure, etc.
Sarana dan prasarana (Masjid, Pesantren, Asrama, perbaikan jalan, dll)
19.500.000
Facilities and infrastructure (mosque, Islamic Boarding School, Boarding House, roadworks, etc.)
Ekonomi, Sosial, Keagamaan, dan Kebudayaan
Partisipasi kegiatan kesenian tradisional Bantuan kegiatan keagamaan (buka puasa bersama anak yatim, halal bi halal, kegiatan sosial di bulan suci bekerjasama dengan DKM)
Economic, Social, Religion, and Culture
3.000.000
Participation of traditional arts activities
51.000.000
Aid religious activities (iftar with orphans, halal bi halal, social activities in Ramadhan collaboration with the DKM)
Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Public Order and Safety
Pengembangan sistim pengamanan wilayah kerja, bekerja sama dengan Muspida setempat
18.250.000
Development of security systems work areas, working with local Muspida
Partisipasi sosialisasi pesan kamtibmas bekerja sama dengan Binmas Polda Jabar
15.000.000
Socialization security and order messages with the Binmas Police of West Java
PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
PARTNERSHIP PROGRAM and community development
Kegiatan pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) telah dimulai sejak tahun 1989, dengan sebutan Pembinaan Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah dan Koperasi. Kemudian pada tahun 1994, diubah menjadi Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, diubah menjadi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan atau PKBL. Program pemerintah ini bertujuan untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi kerakyatan, serta memberdayakan dan mengembangkan kondisi ekonomi dan kondisi sosial masyarakat.
Our Partnership and Community Development Program (PKBL) Implementation begun since 1989, by name Small Economy Entrepreneur Development and Cooperatives. Then in 1994, converted into SME Development and Cooperatives (PUKK) by the Minister of Finance Decree. No.316/KMK.016/1994. Furthermore, based on Regulation of the Minister of State Enterprises No.PER-05/MBU/2007 on 27 April 2007 on the Partnership of State-owned Enterprises in Small Business and Community Development Program which converted later into the Partnership and Community Development or PKBL. This program aims to encourage populist economic activity and growth, as well as empowering and developing the economic and social conditions.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
198
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Kami melaksanakan kegiatan ini di lingkungan sekitar wilayah usaha perusahaan, baik di Kantor Pusat dan di 41 (empat puluh satu) area perkebunan, serta tiga unit usaha. Pengelolaan dana Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, selanjutnya disebut Unit PKBL, dilaksanakan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN di atas. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.SK/D.I/252/ III/2009 tanggal 21 Maret 2009 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), efektivitas pelaksanaan kegiatan operasional PKBL menjadi sepenuhnya tanggung jawab Bagian Akuntansi yang bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan.
We perform these actions in the environment surrounding our operation, both at Headquarters and in 41 (forty-one) plantation area, as well as three business units. Fund management unit of the Partnership and Community Development, hereinafter referred to PKBL Unit, conducted based on the Minister of State Enterprises Regulation. In accordance with BoD Decree No.SK/D.I/252/III/2009 dated March 21, 2009 on Organizational Structure Completion of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), the effectiveness of PKBL operational activities become sole responsibility of the Accounting Department which directly responsible to the Director of Finance.
Kegiatan utama yang dilakukan oleh Unit PKBL baik di Kantor Pusat maupun area perkebunan, meliputi kegiatan sebagai berikut: 1. Penyaluran dana pinjaman. 2. Pembinaan (pendidikan, promosi/pameran). 3. Pemberian bantuan Dana Bina Lingkungan. 4. Monitoring kegiatan usaha. 5. Pelaporan kegiatan PKBL.
The main activities undertaken by the PKBL Unit both at the Headquarters as well as plantation area, includes the following activities: 1. Disbursement of loan. 2. Coaching (education, promotion/exhibition). 3. Environmental Development aid. 4. Business activities monitoring. 5. PKBL reporting activities.
Program Kemitraan
Partnership Program
Penyaluran pinjaman modal kerja melalui Program Kemitraan pada tahun 2011 diprioritaskan bagi kelompok usaha kecil atau klaster di sekitar perkebunan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) yang secara teknis belum memenuhi persyaratan perbankan dan mempunyai potensi untuk dikembangkan ke arah sektor usaha yang berkaitan dengan bisnis perusahaan, serta mempunyai potensi padat karya untuk menciptakan lapangan kerja.
Disbursement of working capital loans through the Partnership Program in 2011 prioritized on small groups or clusters surrounding our operation environment which is technically not bankable and have the potential to be developed related with our business, massive labor and the potential to provide jobs.
Pelaksanaan Program Kemitraan dilakukan berdasarkan:
Implementation of the Partnership Program conducted based on: 1. Minister of Finance Decree. 1232/KMK.013/1989 dated 11 November 1989 concerning Guidelines for Entrepreneur Development and Cooperatives Weak Economy Through State-Owned Enterprises. 2. Minister of Finance Decree. 306/KMK/1991 dated March 20, 1991 concerning the Amendment of Decree of the Minister of Finance No.1232/KMK.013/1989 dated 11 November 1989. 3. Minister of Finance Decree No.316/KMK.016/1994 dated June 27, 1994 regarding Guidelines for SME Development and Utilization of Funds of Cooperative Through Profit sharing of State-Owned Enterprises.
1. S u r a t K e p u t u s a n M e n t e r i K e u a n g a n N o . 1 2 3 2 / KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989 perihal Pedoman Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi Melalui Badan Usaha Milik Negara. 2. Surat Keputusan Menteri Keuangan No.306/KMK/1991 tanggal 20 Maret 1991 perihal Perubahan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 1232/KMK.013/1989 tanggal 11 November 1989. 3. S u r a t K e p u t u s a n M e n t e r i K e u a n g a n N o . 3 1 6 / KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 perihal Pedoman Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi Melalui Pemanfaatan Dana dari Bagian Laba Badan Usaha Milik Negara. 4. Surat Keputusan Menteri BUMN No.Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
4. Minister of SOEs Decree No.Kep-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 on Health Rating of State-Owned Enterprises.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
199
5. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-236/ MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 perihal Mekanisme Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 6. Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-05/MBU/ IV/2007 tanggal 27 April 2007 perihal Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
5. Minister of SOEs Decree No.Kep-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 concerning Distribution Mechanism Fund and Community Development Partnership Program. 6. Minister of SOEs regulation No.Per-05/MBU/IV/2007 April 27, 200 on the Partnership Program of State Owned Enterprises with the SME and Community Development Program.
Penyaluran dana kemitraan dilaksanakan berdasarkan azas pemerataan dan efisiensi sesuai dengan kemampuan dana yang tersedia, sehingga diharapkan dana yang disalurkan akan terus bergulir dan tetap mengacu kepada ketentuan yang berlaku. Pada tahun 2011 telah dilakukan penyaluran dana sebesar Rp5,286 miliar. Tingkat efektifitas dan tingkat kolektibilitas pengelolaan Program Kemitraan pada tahun 2011 adalah 97% dan 72%.
Disbursement conducted based on the principle of equitable partnership and efficiency inline with the available funds, funds State Owned Enterprisesexpected will be channeled continue to roll and adhere to applicable regulations. In the year 2011 has made disbursements amounting to Rp5.286 billion. Levels of management effectiveness and level of collectibility Partnership Program in 2011 was 97% and 72%.
Penyaluran pinjaman Program Kemitraan terealisir sebesar Rp4.605.500.000 dan telah diberikan kepada 166 unit usaha kecil, atau sebesar 63% dibandingkan dengan rencana dalam RKAP PKBL 2011 yang sebesar Rp7.349.400.000. Realisasi penyaluran dana pinjaman Program Kemitraan tersebut lebih rendah 10% dibandingkan dengan realisasi penyaluran dana pinjaman Program Kemitraan pada tahun 2010 yang mencapai Rp5.102.200.000.
Realized Partnership Program loan disbursement amounting to Rp4,605,500,000 and has been awarded to 166 small business units, or by 63% compare to the PKBL RKAP in 2011 amounting to Rp7,349,400,000. Realization of the Partnership Program is 10% lower than the realization of the Partnership Program loan disbursements in 2010 which amounting to Rp5,102,200,000.
Saldo piutang pinjaman mitra binaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp12.792.194.628, dengan rincian tingkat kolektibilitas dan mitra binaan sebagai berikut:
The balance of trained partners loans receivable per December 31, 2011 amounting to Rp12,792,194,628, with the collectibility and trained partners detail as follows:
Jumlah (Rp.) Amount (Rp.)
Jumlah Mitra Total Partners
Lancar
7.015.553.879
259
current
Kurang Lancar
2.777.863.505
73
less current
689.235.928
28
doubtful
2.309.541.318
228
Bad credit
Uraian
Diragukan Macet
Description
Sedangkan penyaluran dana kegiatan pembinaan kepada mitra binaan terealisir sebesar Rp680.687.118 atau sebesar 136% dari rencana pada RKAP PKBL 2011 yang sebesar Rp499.000.000. Realisasi penyaluran dana kegiatan pembinaan Program Kemitraan tersebut lebih tinggi 26% dibandingkan dengan realisasi penyaluran dana kegiatan pembinaan Program Kemitraan pada tahun 2010 yang mencapai Rp539.220.700.
The partnership program disbursement to our trained partners amounting to Rp680,687,118 or 136% of the PKBL RKAP 2011 which amounting to Rp499,000,000. Disbursement of the Partnership Program funds activities is 26% higher than the realization of training activities funds the Partnership Program in 2010 which amounting to Rp539,220,700.
Tingkat efektivitas penyaluran pinjaman Program Kemitraan dan hibah Program Kemitraan pada tahun 2011 adalah sebesar 97%, atau dengan skor tiga (3). Sedangkan tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman tahun 2011 adalah sebesar 72%, atau dengan skor tiga
Loan disbursement and grant rate's effectiveness of the Partnership Program in 2011 amounting to 97%, or a score of three (3). While the collectibility of the loan repayment rate in 2011 amounting to 72%, or a score of three (3). To 2011, the realization of the Partnership Program funds
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
200
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
(3). Sampai dengan tahun 2011, realisasi penyaluran dana Program Kemitraan mencapai Rp48 Milyar. Sumber dana pelaksanaan Program Kemitraan berasal dari alokasi laba perusahaan maksimal 2%, pengembalian pokok pinjaman, jasa administrasi pinjaman, dan jasa giro.
reached Rp48 billion. Partnership Program funding source implementation of the allocation of profits derived from a maximum of 2%, repayment of loan principal, loan administration services, and current accounts.
Penyaluran dana Program Kemitraan tersebut dilakukan dengan pembentukan cluster, sehingga penyaluran dana dapat lebih terarah dan optimal. Dalam pembentukan cluster tersebut, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dapat bersinergi dengan BUMN Pembina PKBL lain yang memiliki dana maupun keahlian dalam pembentukan cluster. Hal tersebut juga ditunjang dengan dilakukannya pemetaan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar usaha perusahaan, sehingga tujuan penyaluran dana yang lebih terarah dan optimal dapat semakin dipertajam.
Partnership Program fund distribution is done by the formation of clusters, so that funds can be more focused and optimal. In the cluster formation, PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) can synergize with other SOEs PKBL Patrons have the funds or expertise in cluster formation. It is also supported by the mapping done socioeconomic conditions surrounding the business, so the purpose of channeling more funds can be more optimally directed and sharpened.
Uraian
Unit
2011
Unit
S.D 2011
Description
Penyaluran Pinjaman
Loan Disbursement
Sektor Industri
12
287.000.000
208
3.770.975.100
Industry
Sektor Perdagangan
88
1.445.000.000
842
14.621.891.706
Trading
Sektor Pertanian
6
70.000.000
302
5.484.080.000
Agriculture
Sektor Peternakan
33
1.810.000.000
341
6.854.430.000
Husbandry
Sektor Perkebunan
1
50.000.000
334
4.903.454.385
Plantation
Sektor Perikanan
3
140.000.000
272
3.880.515.000
Fishery
Sektor Jasa
23
603.500.000
164
3.887.765.500
services
446.730.233
Others
43.849.841.924
Total
Lain-Lain Jumlah
166
4.605.500.000
30 2.493
Biaya Pembinaan
Total
Pameran dan Promosi
-
34.387.118
-
238.172.484
Exhibition and Promotion
Pelatihan
-
146.300.000
-
146.300.000
Training
Jumlah
-
680.687.118
-
4.384.472.484
total
2.493
48.234.314.408
Total of Partnership Program
Jumlah Program Kemitraan
166
5.286.187.118
Program Bina Lingkungan
Community Development Program
Program Bina Lingkungan diprioritaskan kepada bantuan untuk merubah kondisi sosial masyarakat di luar lingkungan unit kerja dengan sektor sesuai ruang lingkup. Sasaran untuk Program Bina Lingkungan adalah pembinaan lingkungan masyarakat sekitar unit kerja PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dalam wilayah pemerintah daerah setempat dengan maksud agar manfaat keberadaan perusahaan dapat dirasakan secara nyata. Program Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) meliputi bantuan bencana alam, pendidikan, kesehatan, sarana dan prasarana umum serta sarana ibadah.
Community Development Program prioritized to help to change social conditions outside the work unit in accordance within the scope sector. Targets for Community Development Program is the development community sorrounding work unit environment of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) within the local government area with the intention that the benefits of the company's presence can be felt significantly. Community Development Program PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) included disaster relief, education, health, public facilities and infrastructure as well as a means of worship.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
201
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan dilakukan berdasarkan: 1. S u r a t K e p u t u s a n M e n t e r i N e g a r a P e m b i n a a n BUMN No.216/M.PBUMN/1999 tanggal 22 September 1999 perihal Penyaluran Program Bina Lingkungan. 2. Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.Kep-236/ MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003 perihal Mekanisme Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 3. Peraturan Menteri Negara BUMN No.Per-05/MBU/ IV/2007 tanggal 27 April 2007 perihal Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
Implementation of the Community Development Program conducted base on: 1. The Minister of SOEs decree No.216/M.PBUMN/1999 dated 22 September 1999 on disbursement of Community Development Program.
Program Bina Lingkungan memiliki enam kategori bentuk bantuan yaitu: 1. Bantuan korban bencana alam; untuk meringankan beban para korban bencana, Kami mengirimkan bantuan berupa obat-obatan, makanan dan minuman, serta kebutuhan dasar lainnya. 2. Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan; bantuan ini dalam rangka meningkatkan kualitas hidup manusia. 3. Bantuan peningkatan kesehatan; program peningkatan kesehatan diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan manusia. 4. Bantuan pengembangan sarana dan/atau sarana umum; diberikan dalam bentuk perbaikan kondisi fisik sarana dan prasarana umum lainnya dalam rangka meningkatkan fasilitas kesejahteraan masyarakat.
Community Development Program consist of six categories among others: 1. Disaster relief, to ease natural disasters victims in the form of medicines, food and beverages, as well as other basic necessities.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
2. The Minister of SOEs decree No.Kep-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 on Distribution Mechanism of Partnership and Community Development Program. 3. Minister of SOEs regulation No.Per-05/MBU/IV/2007 April 27, 2007, on the Partnership Program with the State Owned Small Business and Community Development Program.
2. Educational and/or training aid; in order to improve life quality. 3. Health aid; health programs given in order to improve health quality. 4. Facilities and Infrastructures aid; given in terms of improving facilities physical and other public infrastructure condition in order to improve facilities welfare.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
202
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
5. Bantuan sarana ibadah; diberikan dalam bentuk bantuan perbaikan tempat ibadah, pembangunan tempat ibadah, penyaluran bantuan kegiatan keagamaan, demi peningkatan kualitas sarana ibadah masyarakat. 6. Bantuan pelestarian alam; diberikan dalam bentuk kegiatan penanaman kembali, dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk merehabilitasi kelestarian sumber daya alam.
5. Worship Facilities; given in aid repair places of worship, religious building, channeling aid religious activities, in order to improve the quality of public service facilities.
Jumlah dana Program Bina Lingkungan yang disalurkan pada tahun 2011 sebesar Rp2,191 miliar, atau sebesar 117% dari anggaran dalam RKAP sebesar Rp1.870.000.000. Realisasi penyaluran dana Program Bina Lingkungan tersebut sepenuhnya dialokasikan pada kegiatan BUMN Pembina, sedangkan untuk kegiatan BUMN Peduli penyaluran dana tidak dapat terealisasi sesuai dengan rencana pada RKAP PKBL 2011 yang sebesar Rp858.000.000. Sampai dengan tahun 2011, realisasi penyaluran dana Program Bina Lingkungan mencapai Rp13 Milyar. Sumber dana pelaksanaan Program Bina Lingkungan berasal dari alokasi laba perusahaan setelah pajak dan bunga bank maksimal 2% dan jasa giro.
Number of Community Development Program funds are disbursed in the year 2011 amounting to Rp2.191 billion, or by 117% of the RKAP budget of Rp1.87 billion. Realization of the Community Development Program funds are fully allocated to the activities of SOEs Trustees, while for the activities of SOEs Care funds can not be realized in accordance with the plan in 2011 which PKBL RKAP Rp858 million. To 2011, the realization of the Community Development Program funds reached Rp13 billion. Source implementation of the Community Development Program funding comes from the allocation of corporate profits after taxes and a maximum of 2% bank interest rates and current accounts.
Penyaluran dana Program Bina Lingkungan lebih difokuskan pada sektor-sektor peningkatan kesehatan, peningkatan sarana dan prasarana umum, dan pelestarian alam yang strategis bagi masyarakat setempat dan selanjutnya dapat disalurkan melalui penyaluran dana Program Kemitraan.
Community Development Program fund distribution is more focused on the sectors of health improvement, public facilities and infrastructure improvement, and strategic nature conservation and local communities can then be channeled through the Partnership Program funds.
Uraian
6. Conservation environment; given in the form of replanting, and other activities aimed at rehabilitating the preservation of natural resources.
S.D 2011 Until 2011
2011
BUMN Pembina
Description SOEs Mentor
Sarana Dan Prasarana
478.000.000
3.267.122.500
Facilities and Infrastructures
Sarana Ibadah
541.000.000
1.338.400.000
Worship Facilities
1.050.550.000
3.024.200.412
Public Education
Kesehatan Masyarakat
60.000.000
600.999.050
Public Health
Bencana Alam
60.000.000
1.424.525.406
Disaster Relief
-
633.750.000
Environmental Conservation
1.500.000
81.047.364
Operational
2.191.050.000
10.370.044.732
Total Disbursement
Bencana Gempa Yogyakarta
-
199.550.000
Yogyakarta Earthquake Disater
Bencana Gempa Aceh
-
400.000.000
Aceh Earthquake Disater
Jabotabek
-
50.000.000
Jabotabek
Bantuan Langsung Tunai
-
466.000.000
Direct Cash Assistance West Java Earthquake Disater
Pendidikan Masyarakat
Pelestarian Lingkungan Biaya Operasional Jumlah Penyaluran BUMN Peduli
BUM Peduli
Bencana Gempa Jawa Barat
-
800.000.000
Pasar Murah (Jawa Barat)
-
12.000.000
Bazaar (West Java)
Bumn Hijau Lestari
-
750.000.000
Green Sustainable SOEs
-
2.677.550.000
Total Disbursement
2.191.050.000
13.047.594.732
Total
Jumlah Penyaluran Jumlah
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
203
Rencana Tahun 2012
2012’s Plan
Dengan mempertimbangkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) tahun 2011, beserta Laporan Keuangan yang telah di audit oleh KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, dan Rekan No.KNT&R-C/0053/12 tanggal 26 April 2012, serta hasil pembahasan dan diskusi dengan pengurus PKBL PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), maka rencana kegiatan dan program PKBL di tahun 2012 akan dilakukan sebagai berikut: 1. Melakukan upaya kerjasama dan sinergisitas dengan BUMN lain untuk melakukan penyaluran PKBL agar penyaluran dana dapat lebih tepat sasaran. 2. Meningkatkan pembentukan cluster mitra binaan dalam penyaluran dana Program Kemitraan sehingga penyaluran dana Program Kemitraan dapat lebih terarah dan optimal. 3. M e l a k u k a n p e m e t a a n k o n d i s i s o s i a l e k o n o m i masyarakat di sekitar wilayah usaha PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), yang selanjutnya dikoordinasikan dengan Koordinator Wilayah PKBL setempat sehingga dapat menjadi dasar penyaluran dana PKBL di wilayah tersebut. 4. Berperan aktif dalam program pengentasan kemiskinan oleh BUMN, dengan kompetensi dan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. 5. Memfokuskan penyaluran pinjaman pada sektor yang benar-benar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan. 6. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap mitra binaan secara lebih intensif, khususnya terhadap mitra binaan yang pengembaliannya kurang lancar, diragukan, dan macet. 7. Memberikan pembinaan kepada mitra binaan melalui kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas mitra binaan. 8. Meningkatkan penyaluran dana Program Bina Lingkungan kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya pada sektor peningkatan kesehatan masyarakat, penyediaan sarana/prasarana umum, dan sektor pelestarian alam.
By taking into consideration the Annual Report of the Partnership and Community Development PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) in 2011, along with the financial statements have been audited by KAP Kosasih, Nurdiyaman, Tjahjo, and Co No.KNT& R-C/0053/12 dated 26 April 2012, and the results of deliberations and discussions with administrators PKBL PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), the plan of activities and programs PKBL in 2012 would be as follows: 1. Cooperation and synergy with other state-owned enterprises for PKBL's funds disbursment to aim better target. 2. Increase the formation of clusters trained partners in the Partnership Program funds to the Partnership Program funds can be more focused and optimal.
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
3. Mapping the socio-economic conditions of communities around the area of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero), which was coordinated with the local Regional Coordinator PKBL so it can be the basis PKBL funds in the region. 4. Play an active role in poverty alleviation programs by state, with the competence and resources owned by the company. 5. Lending focus on sectors that can actually improve the economy of society, especially in the context of poverty alleviation. 6. Conduct monitoring and evaluation on partners, especially to trained partners who returns substandard, doubtful, and loss. 7. Provide guidance to partners through activities that improve the quality of the built mitar. 8. I m p r o v e C o m m u n i t y D e v e l o p m e n t P r o g r a m disbursement capability to prioritze communities, particularly on public health improvement, provision of facilities/public, environment conservation sectors.
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
204
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
PertanggungJawaban management terhaDaP laPoran tahunan 2011 Laporan Tahunan 2011 berikut perhitungan tahunan/laporan keuangan dan informasi lain yang terkait di dalamnya dipersiapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Seluruh Direksi dan Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
resPonsibility For 2011 annual rePort This Annual Report 2011 including the annual financial statements/financial report and other information related to the contents thereof, is prepared by PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero. All members of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) have affixed their respective signatures hereunder as a form of responsibility for the execution of their duties for the year ended on 31 December 2011.
dewan komisaris board of Commissioners
Usman Basjah Komisaris Utama President Commissiner
A. Firman Taufick Komisaris Commissiner
Gunawan Komisaris Commissiner
Herry Suhardiyanto Komisaris Commissiner
Alirahman Komisaris Commissiner
Musliar Kasim Komisaris Commissiner
direksi board of directors
Dadi Sunardi Direktur Utama President Director
Danu Rianto Direktur Produksi Director of Production
Irwan Abdul Rahman Lubis Direktur Perencanaan & Pengembangan Director of Planning & Development
Laporan Tahunan PTPN VIII (Persero) 2011
Dikdik Koesnandi Wirasasmita Direktur SDM & Umum Director of Human Resources & General Affairs
Rahmat Slamet Direktur Keuangan Director of Finance
PTPN VIII (Persero) Annual Report 2011
LAPORAN KEBERLANJUTAN
SuStainability report
2011
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO)
MEWARISKAN MASA DEPAN INHERIT THE FUTURE
206
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
laporan keberlanjutaN Sustainability report Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
207
Tentang laporan Keberlanjutan
About sustainability report
Laporan Tahunan PTPN VIII 2011 juga menyajikan Laporan Keberlanjutan 2011 yang merupakan Laporan Keberlanjutan pertama kami dan memuat pelaksanaan kegiatan dan kinerja tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR), dalam kurun waktu 1 Januari hingga 31 Desember 2011. Kami berencana untuk menyajikan Laporan Keberlanjutan setiap tahunnya untuk mendukung penyajian Laporan Tahunan. [3.1] [3.2] [3.3]
The 2011 Sustainability Report of PTPN VIII which integrated with the 2011 Annual Report of PTPN VIII, is our first Sustainability Report which present the implementation of activities and performance of Corporate Social Responsibility (CSR) during period January 1 to December 31 2011. We plans to present Sustainability Report each year to support Annual Report. [3.1] [3.2] [3.3]
Penyusunan dan pengolahan materi pelaporan disajikan dengan mengacu kepada Global Reporting Initiative (GRI) versi 3.1. [3.9] [3.13]
The preparation and processing of reporting materials compiled with reference to the Global Reporting Initiative (GRI) version 3.1. [3.9] [3.13]
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
208
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Seluruh indikator dalam GRI G3.1 yang disajikan baik secara penuh ataupun parsial ditampilkan dalam tabulasi di bagian akhir pelaporan untuk memudahkan pembaca dalam memahami informasi dan data yang disajikan. [3.12]
All GRI G3.1's indicators both fully or partialy presented in tabulation at the end of this report to facilitate our readers to have better perspective on the information and data presented. [3.12]
Seluruh informasi dalam laporan disajikan berdasarkan prinsip materialitas, yakni mengutamakan pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pemangku kepentingan dalam mengambil keputusan atau memiliki dampak penting dalam kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan Perusahaan. Laporan Keberlanjutan PTPN VIII 2011 ditujukan kepada para pemegang saham, kalangan pemerintahan, otoritas pasar modal, akademisi, lembaga riset maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan. Selain edisi cetak, laporan ini juga dapat diakses melalui situs Perusahaan: www.pn8.co.id. [3.5]
All information presented base on the principle of materiality, which prioritizing on information disclosure that could affect stakeholders in decision making and have important impact in our economic, social and environmental. This report addressed to shareholders, the government, capital market authorities, academicians, research institutions and other parties related. In addition to the print edition, this report can also be accessed through the Company’s website: www.pn8.co.id. [3.5]
Cakupan informasi dalam laporan berasal dari unit bisnis perkebunan PTPN VIII dan tidak ada yang berasal dari anak perusahaan maupun perusahaan patungan. Berhubung ini adalah laporan pertama kami maka belum ada perubahan signifikan dalam penyertaan informasi pelaksanaan tanggung jawab sosial. [3.6] [3.7] [3.8] [3.11]
All information collected from the plantation business units of PTPN VIII only and no information from the subsidiaries and joint ventures. Since this is our first report, then there were no significant changes on the implementation of corporate social responsibility information. [3.6] [3.7] [3.8] [3.11]
Data yang kami tampilkan dalam Laporan ini belum pernah kami sajikan dalam laporan lainnya. [3.10]
All datas presented in this report has never been presented in any other reports. [3.10]
Untuk memperbaiki penyajian Laporan Keberlanjutan di masa mendatang, kami menyediakan lembar umpan balik untuk diisi dan dikirim kepada Sekretaris Perusahaan. [3.4]
In order to improve our Sustainability Report in the future, we provide feedback survey sheet to fill in and can be addressed to the Corporate Secretary. [3.4]
TATA KELOLA DAN KEBIJAKAN
GOVERNANCE AND POLICY
Sebagai entitas bisnis maka PTPN VIII dikelola secara profesional dengan mematuhi perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dan memperhatikan prinsipprinsip tata kelola (good corporate governance atau GCG) yang bersifat universal. Kami senantiasa berupaya agar setiap kebijakan yang dibuat dan diberlakukan Perseroan telah memenuhi prinsip-prinsip kewajaran (fairness), kemandirian (independence), akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency) dan tanggung jawab (responsibility).
As a business entity, PTPN VIII should be manage professionally in compliance to the prevailing laws and regulations in Indonesia and the governance principles (good corporate governance, or GCG) which is universal. We endeavor policies were made and comply to the principles of fairness, independence, accountability, transparency and responsibility.
Mengacu pada Undang-Undang (UU) No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maka struktur kelola PTPN VIII terdiri dari: [4.1] 1. R a p a t U m u m P e m e g a n g S a h a m ( R U P S ) , y a n g merupakan organ tertinggi Perusahaan. 2. Dewan Komisaris, bertindak sebagai organ pengawas Perusahaan dan pemberi nasihat kepada Direksi. 3. Direksi, adalah organ yang bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan.
Referred to the Act No.40 of 2007 regarding Limited Liability Company, our governance structure consists of: [4.1] 1. General Meeting of Shareholders (GMS), as the company's highest organ. 2. Board of Commissioners, acting as company's monitoring and counsel organ to the Board of Directors. 3. Board of Directors, as the responsible organ for managing the Company.
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
209
Dengan pemisahan fungsi, tugas dan kewenangan, maka tidak ada Dewan Komisaris yang melakukan rangkap jabatan sebagai Direksi. Selain itu, tidak ada Direksi yang merangkap jabatan sebagai eksekutif perusahaan (executive officer) satu tingkat di bawahnya. Profil Dewan Direksi dan Komisaris dapat dilihat di halaman 42. [4.2]
By the separation of functions, duties and authorities, there are no Board of Commissioners member acting double post as Directors. In addition, there are no Board of Directors member acting double post as the executive officer one level below. The Board of Commissioners & Directors profiles can be found on page 42. [4.2]
RUPS
GMS
Melalui RUPS, terakhir dilaksanakan pada tanggal 16 Juni 2011, pemegang saham dapat menyampaikan rekomendasi atau pendapat terkait upaya peningkatan kinerja Perusahaan. RUPS diselenggarakan minimal satu kali dalam setahun (RUPS Tahunan), atau bila ada hal-hal yang dinilai mendesak (RUPS Luar Biasa). [4.4]
Through GMS, which the latest held on June 16, 2011, shareholders may submit recommendations or opinions related efforts on our performances improvement. GMS held at least once a year (AGMS), or if deem necessary held an extra ordinary (EGMS). [4.4]
Dewan Komisaris dan Komite
Board Of Commissioners and Committees
Kami tidak menetapkan komisaris independen sesuai dengan Surat Keputusan Menteri selaku RUPS Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) No.KEP-188/MBU/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-angota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu Komite yang dibentuk Perusahaan, yaitu Komite Audit dan Risiko Usaha yang dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris. [4.1, 4.3]
We did not established an independent commissioner as in accordance with the Decree of the Minister as the Company’s GMS of PT. Nusantara Plantation VIII (Persero) No.KEP-188/MBU/2008 on Dismissal and Appointment of Members of the Board of Commissioners of PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero). The Board of Commissioners assisted by a Committee established by the company namely the Audit and Business Risk Committee which is chaired by a member of the Board of Commissioners.
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
[4.1, 4.3]
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
210
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Direksi
Board Of Directors
Direksi diangkat dan ditetapkan dalam RUPS. Tidak ada pengangkatan dan penetapan Direksi baru di tahun 2011. Demikian pula tidak ada perubahan susunan Direktorat.
BoD shall be appointed and determined in the GMS. No new appointment and determination of the BoD in 2011. Similarly there was no change in the composition of the Directorate.
Penentuan Direksi dilaksanakan melalui dua tahap. Pertama, seleksi internal serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri Negara BUMN sebagai pemegang saham mayoritas. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam RUPS sekaligus dilakukan penetapan. Khusus untuk Direktur Umum & CSR, materi seleksi dan pengujian kompetensi yang diberikan menyangkut pemahaman maupun strategi kebijakan di bidang CSR. [4.7]
The determination of the Board of Directors implemented through two phases. First, the internal selection and fit and proper test by the Minister of State Own Enterprises as the majority shareholder. Second, the selection results carried in the determination of the GMS as well done. Special to the Director General and CSR, material selection and testing of competence is given concerning the understanding of policy and strategy in the CSR. [4.7]
Kompensasi dan Remunerasi
Compensation and Remuneration
Kami memberikan kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi dengan mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja oleh Dewan Komisaris yang telah ditetapkan dalam RUPS. Evaluasi kinerja Direksi mencakup pelaksanaan pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. [4.5]
We provide compensation to the Boc & BoD by taking into accountthe the results of performances evaluation by the BoC in the GMS.The BoD performance evaluation covers the implementation of the fulfillment of corporate social responsibility (CSR), including the economic, social and environmental. [4.5]
Pemberian kompensasi bagi pegawai di tingkat Pejabat Puncak sampai staf ditetapkan Direksi, dengan mempertimbangkan pencapaian indikator kunci kinerja atau key performance indictor (KPI) dan kinerja Perusahaan secara keseluruhan. [4.5]
Compensation for Top Manager level and staff assigned by the Board of Directors by taking into account their key performance indicators (KPI) and company's performances as a whole. [4.5]
Penghindaran Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
Kami memiliki Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct) yang terdiri dari etika bisnis dan etika kerja pegawai. Standar Etika Perusahaan menjelaskan berbagai hal untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten dengan budaya PTPN VIII dan menghindarkan benturan kepentingan. [4.6]
We have Code of Conduct which consists of business ethics and employees' work ethic. Company's Ethical Standards which explained influences, shapes, arrange and conduct compliance behaviors in order to acquired output consistent with the culture PTPN VIII and avoid conflicts of interest. [4.6]
Penilaian Kinerja Direksi
The Board of Director’s Assessment
Direksi bertanggungjawab pada setiap pelaksanaan fungsi, tugas dan kewenangannya dalam bentuk pelaporan kepada pemegang saham melalui penyelenggaraan RUPS. Bentuk laporan yang disampaikan: 1. R e n c a n a J a n g k a P a n j a n g P e r u s a h a a n ( R J P P ) , merupakan rencana strategis yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu lima (5) tahun. 2. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) merupakan penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang (RJP).
The BoD are responsible to every act functions, duties and authorities by reporting to shareholders through GMS implementation. Forms of reports submitted:
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
1. Long-Term Corporate Plan (RJPP) is a strategic plan regarding company's formulation of goals and objectives within five (5) years. 2. Corporate Work Plan and Budget (RKAP) is a manual book of annual Long Term Plan (RJP).
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
211
3. L a p o r a n M a n a j e m e n P e r u s a h a a n m e r u p a k a n laporan yang memuat pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, yang meliputi Laporan Manajemen Triwulanan, Laporan Manajemen Tahunan dan Laporan Tahunan (Annual Report). 4. Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan merupakan laporan yang memuat pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, yang terdiri dari Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan. 5. Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Konsolidasian. Laporan ini merupakan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Neraca Konsolidasian Perusahaan dan Anak Perusahaan, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Laporan Arus Kas Konsolidasian untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. 6. Laporan Auditor Independen Atas Laporan Evaluasi Kinerja. Laporan ini merupakan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang merupakan Laporan Hasil Evaluasi Kinerja Perusahaan untukperiode satu (1) tahun buku yang antara lain menyampaikan evaluasi atas penyusunan RKAP satu (1) periode, pencapaian kinerja satu (1) periode dibandingkan dengan RKAP, pengukuran tingkat kesehatan perusahaan sesuai dengan KEPMEN BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, perkembangan usaha, pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Intern, serta menjelaskan hal-hal penting berkaitan dengan operasional perusahaan pada periode tersebut. 7. Laporan Auditor Independen Atas Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan dan Pengendalian Intern. Laporan ini merupakan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang menguji kepatuhan terhadap hukum, peraturan, kontrak dan persyaratan bantuan yang berlaku bagi perusahaan serta menguji kepatuhan terhadap pengendalian intern. 8. Laporan Auditor Independen Atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Laporan ini merupakan hasil audit dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berisikan penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan danestimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
3. Company’s management report is a report regarding implementation of the Corporate Work Plan and Budget, which includes the Quarterly Management Report, the Annual Management Report and Annual Report. 4. Partnership and Community Development report is a Quarterly and Annual Report regarding implementation of the Partnership and Community Development Program. 5. Independent Auditor's Report on Consolidated Financial Statements. This report is the audit result conducted by the Public Accountant Firm (KAP) on Company’s and subsidiaries' Consolidated Balance Sheet, Income Statement, Changes of Equity Statement and Consolidated Cash Flows Statements for the years ended. 6. Independent Auditor’s Report On Performances Evaluation Report. This report is the company’s performances evaluation audit result conducted by the Public Accountant Firm (KAP) which is the company’s performance evaluation report within one (1) year which includes the RKAP's presentation evaluation for one (1) period, the performances achievement of one (1) period compared to the RKAP, health level measurement as in accordance with the Minister of state-owned enterprises's Decree No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 on Health Level of State-Owned Enterprises, business development, the Internal Audit Unit's task implementation, and describe pertaining company's operational within the period. 7. Independent Auditor's Report On Compliance pertaining Legislation and Internal Audit Unit. This report is audit result conducted by the Public Accounting Firm (KAP) pertaining compliances within applicable laws, regulations, contracts and aids to the company as well as compliances within Internal Audit.
Laporan Tahunan 2011 beserta Laporan Tahunan PKBL yang terangkai dengan Laporan Keberlanjutan, disampaikan Direksi kepada pemegang saham dalam RUPS Tahunan. Selanjutnya pemegang saham akan melakukan penilaian atas seluruh pelaporan yang sudah disampaikan Direksi. [4.10]
2011 Annual Report with PKBL's Annual Report which are strung with Sustainability Report, presented by the Board of Directors to shareholders in AGMS. Shareholders will assess the entire Board of Directors' reports that has been delivered. [4.10]
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
8. Independent Auditor’s Report on Financial Statements of the Partnership and Community Development Program. This report is the audit result conducted by the Public Accounting Firm (KAP), which contains assessment of accounting principles used significantly and estimation made by management, as well as presentation evaluation on the financial statement of the Partnership and Community Development Program.
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
212
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Manajemen Risiko
RISK MANAGEMENT
Manajemen risiko merupakan bagian integral dari pekerjaan dan menjadi pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan. Pengelolaan risiko korporat dilakukan dengan pendekatan Risk & Control Self Assessment (RCSA).
Risk management is an integral part of our duty and have been used as consideration in every decision-making. Corporate's risk management carried out by Risk & Control Self Assessment (RCSA) approach.
RCSA merupakan siklus tahunan yang berulang, terdiri dari proses identifikasi, assessment, monitoring dan pelaporan. Identifikasi dan pemetaan risiko dilakukan pada awal tahun dan dipantau setiap tiga bulan untuk mengetahui progress action plan dan setiap enam bulan untuk mengetahui perubahan level dampak dan likelihood. [4.11]
RCSA is a recurring annual cycle, consisting of identification, assessment, monitoring and reporting. Identification and risk mapping conducted in the years and monitored every three months to determine progress and action plan every six months to determine changes in the level of impact and likelihood. [4.11]
Kepatuhan Pada Inisiatif Eksternal
EXTERNAL COMPLIANCE INITIATIVE
PTPN VIII berupaya memenuhi kualifikasi dan inisiatif eksternal, baik yang bersifat lokal, regional maupun nasional.
PTPN VIII seeks to meet the qualifications and external initiatives, whether locally, regionally or nationally.
Antikorupsi
Anti-corruption
Secara kontinyu kami melaksanakan Internal Control Review (ICR) di lingkungan unit bisnis dan Kantor Pusat. Pelaksanaan ICR dilakukan oleh satuan kerja Internal Audit. Untuk tahun 2011, hasil yang didapat adalah ratarata baik dan tidak ada tindakan/perbuatan tercela yang terkait tindak pidana korupsi. [SO2] [SO4]
We continuously implemented the Internal Control Review (ICR) in our businesses units and head office. Implementation of ICR conducted by Internal Audit unit. For the year 2011, the average score resulted were good and no action/misconduct related to corruption. [SO2] [SO4]
Selain itu, secara internal kami telah memasukkan materi antikorupsi dalam pelatihan Program Pengembangan Kepemimpinan (Leadership Development Program). [LA10]
In addition, internally we have integrated anti-corruption training material into our Leadership Development Program. [LA10]
Pembinaan Hubungan dengan Pemangku Kepentingan
Stakeholders Engagement
Demi memenuhi kriteria keberlanjutan dan dapat merancang serta memenuhi kebutuhan para Pemangku Kepentingan PTPN VIII, kami tentunya harus melakukan pemetaan terhadap pemangku kepentingan terlebih dahulu. Pemetaan Pemangku Kepentingan dilakukan berdasarkan skala prioritas dari Perseroan terhadap Pemangku Kepentingan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tata cara pemetaan dan pencatatan permintaan dari Pemangku Kepentingan dalam laporan keberlanjutan ini masih belum sempurna dan harus diperbaiki di masa yang akan datang.
In order to meet sustainability criteria and to be able to design and meet the needs of our Stakeholders, we must conduct stakeholders mapping. Stakeholder mapping conducted base on the priority scale of the Company with Stakeholders. It is inevitable that our sustainability report will certainly be refined procedures for mapping and recording of requests from Stakeholders in the future.
Pemangku kepentingan didefinisikan sebagai kelompok yang bisa mempengaruhi dan atau terpengaruh oleh aktivitas, produk dan jasa serta kinerja perusahaan—sesuai dengan AA1000 Stakeholder Engagement Standard Versi 2006 (AA1000 SES, 2006). Karena itu, pemetaan difokuskan pada sifat mempengaruhi dan atau terpengaruh dengan memperhatikan kekuatan, kepentingan, legitimasi, pengaruh, dan isu yang relevan dengan tujuan operasi perkebunan PTPN VIII, termasuk yang terkait dengan CSR.
Stakeholders defined as groups that could affect or be affected by the company’s activities, products, services, and activities as in accordance with the AA1000 Stakeholder Engagement Standard Version 2006 (AA1000 SES, 2006). Therefore, the mapping focused on the nature of affect nor be affected by taking into account the power, interest, legitimacy, influence, and relevant issues concerning the operational purposes of PTPN VIII plantation, including those related to CSR.
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
213
Oleh karena itu, fokus dari pemetaan adalah desksripsi yang jelas dan terinci tentang siapa dan bagaimana pemangku kepentingan mempengaruhi atau terpengaruh sebagai dampak dari operasional perusahaan. Hasil pemetaan kemudian dijadikan dasar untuk menyusun strategi pembinaan hubungan dengan pemangku kepentingan.
Therefore, the focus of the mapping were clear and detail description on who and how stakeholders affect or be affected as impacts of company’s operation. Mapping results will be used as basis to develop stakeholders engagement's strategies.
Analisis dilakukan dengan fokus pada atribut: (1) Kekuatan (power) dan pengaruh (influence) dari masingmasing pemangku kepentingan terhadap PTPN VIII, (2) Kepentingan (interest) masing-masing pemangku kepentingan terhadap PTPN VIII, (3) Legitimasi (legitimacy) atas eksistensi dan perilaku yang dimiliki masing-masing pemangku kepentingan, dan (4) Berbagai isu (issues) yang diusung oleh masing-masing pemangku kepentingan.
Analysis performed by focusing on the attributes: (1) power and influence of each stakeholders regarding PTPN VIII; (2) Interest of each stakeholders concerning PTPN VIII; (3) Legitimacy of their existence and behavior of each is to stakeholders; and (4) Issues carried by each stakeholders. [4:15]
[4.15]
Pemetaan pemangku kepentingan tersebut menemukan 77 pemangku kepentingan eksternal, yang kemudian dikelompokkan menjadi 8 kategori, yakni: [4.14] 1. Lembaga (Community Based Organisation/CBO, kelompok masyarakat); 2. Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) atau dinas-dinas terkait; 3. Pemerintah daerah (desa, kecamatan, kabupaten); 4. Akademisi, baik dari perguruan tinggi maupun lembaga penelitian; 5. Aparat keamanan (polisi dan TNI); 6. Lembaga swadaya masyarakat (LSM); 7. Media massa; dan 8. Sektor swasta.
The stakeholders maping resulted as many 77 external stakeholders were identified, which grouped into eight categories, namely: [4.14] 1. Institute(Community Based Organization/CBOs, community groups); 2. Work unit area (SKPD) or relevant institutions;
Mengikuti panduan AA1000 SES (2006), PTPN VIII menetapkan empat tingkat pembinaan hubungan (level of engagement) dengan pemangku kepentingan, yaitu: [4.16] 1. P e m b e r d a y a a n , P T P N V I I I b e r u s a h a u n t u k memandirikan pemangku kepentingan dengan program pemberdayaan. 2. Kolaborasi, bermitra dengan semua pemangku kepentingan yang mempunyai kedudukan sejajar dengan perusahaan dan memiliki kesamaan dalam tujuan-tujuan tertentu, misalnya dalam pemberdayaan masyarakat; 3. Konsultasi, meminta masukan dari pihak-pihak yang memiliki kapasitas dalam isu tertentu serta yang tugas dan fungsinya terkait dengan isu-isu tersebut; dan 4. Komunikasi, menginformasikan berbagai kebijakan, program maupun kinerjanya dengan tujuan transparansi, akuntabilitas dan pembangunan reputasi.
According to the AA1000 SES guidelines (2006), PTPN VIII have specified four levels of stakeholders engagement, namely: [4:16] 1. Empowerment, PTPN VIII sought to create independent stakeholder by empowerment programs;
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
3. Local government (village, district, county); 4. Academician, both universities and research institutes; 5. The security forces (police and military); 6. Non government organizations (NGOs); 7. Mass media; and 8. Private sectors.
2. C o l l a b o ra ti on, e l a bora te pa rtne rsh ip w it h a ll stakeholders who have a parallel position with the company and have a common specific purposes, such as in community empowerment; 3. Consultation, sought input from those who have the capacity in a particular issues as well as the duties and functions associated; and 4. Communications, inform policies, programs and p e r f o r m a n c e w i t h t h e g o a l o f t r a n s p a r e n c y, accountability and reputation building.
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
214
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Sementara, metode pembinaan hubungan (method of engagement) dengan pemangku kepentingan dilakukan sesuai dengan kebutuhan PTPN VIII dan masing-masing pemangku kepentingan. Pola ini bertujuan untuk mendapatkan kesepahaman dalam mengidentifikasi prioritas utama kegiatan tanggung jawab sosial dan menciptakan hubungan yang baik. [4.17] Pemangku Kepentingan Stakeholder Pemegang Saham Shareholders
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Method of engagement conducted to stakeholders adjusted to the needs of PTPN VIII and their respective stakeholders. This pattern intended to obtain an understanding in identifying top priority activities of social responsibility and establish a good relationship. [4.17]
Tingkat dan Metode Pembinaan Hubungan Level and Method of Engagement Komunikasi 1. Menyelenggarakan RUPS minimal satu kali setahun. 2. Melaporkan kinerja Perusahaan, termasuk di dalamnya kinerja tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Communication 1. Organizing the GMS at least once a year. 2. Presenting Corporate Performances Reports, including the performance of Corporate Social Responsibility (CSR).
Masyarakat Community
Pemberdayaan, Kolaborasi, Konsultasi 1. Menegakkan partisipasi dalam perencanaan program Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan pengembangan masyarakat (community development). 2. Menyelenggarakan konsultasi publik terkait dampak positif dan negatif operasi PTPN VIII, melalui AMDAL maupun stakeholder convening. 3. Melaksanakan PKBL 4. Melaksanakan program pengembangan masyarakat 5. Menyertakan LSM dan perguruan tinggi dalam pendampingan pelaksanaan PKBL maupun pengembangan masyarakat. Empowerment, Collaboration, Consultancy 1. Enforce participation in planning Partnership and Community Development Program (PKBL) and community development. 2. Organizing public consultations related to the positive and negative operating PTPN VIII, through the EIA and convening stakeholders. 3. PKBL implementation. 4. Conducting community development programs 5. Include NGOs and universities in the implementation of PKBL and community development.
Pegawai Employees
Konsultasi dan Komunikasi 1. Menjamin pemenuhan hak-hak normatif sesuai UU Ketenagakerjaan. 2. Menjamin kebebasan berserikat dan hak menyatakan pendapat. 3. Mengadakan pertemuan berkala dalam forum bipartit antara PTPN VIII dan serikat pekerja. 4. Menyusun dan membuat Perjanjian Kerja Bersama. Consultation and Communication 1. Ensure the fulfillment of basic rights according to the Labor Law. 2. Ensure freedom of association and the right to express opinions. 3. Arrange regular meetings in a bipartite forum between PTPN VIII and labor unions. 4. Develop and create Collective Labor Agreement.
Pemerintah Government
Konsultasi dan Komunikasi 1. Mematuhi seluruh regulasi yang berlaku, termasuk dalam pelaporan (laporan keuangan tahunan, AMDAL dan sebagainya). 2. Membayar pajak, retribusi dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) lain sesuai peraturan perundang-undangan. 3. Melakukan partisipasi aktif dalam musyawarah rencana pembangunan daerah (musrenbang) untuk menciptakan sinergi rencana induk pelaksanaan tanggung jawab sosial. 4. Meminta masukan berbagai lembaga pemerintah terhadap aspek-aspek operasional PTPN VIII. Consultation and Communication 1. Comply with all prevailing laws and regulations, including reports (annual report, the EIA, etc). 2. Pay taxes, levies and state revenues (non-tax revenues) other appropriate legislation. 3. Perform active participation in the deliberation of regional development plans to create master plan implementation of social responsibility. 4. Solicit the input of government agencies to the operational aspects of PTPN VIII.
Aparat Keamanan Security Forces
Kolaborasi dan Konsultasi Melakukan koordinasi rutin dengan Kepolisian RI dan Tentara Nasional Indonesia, terkait penegakan hukum dan pengamanan objek vital negara berupa aset PTPN VIII. Collaboration and Consultation Regular coordination with the National Police and the Indonesian military, related to law enforcement and guardiance of state vital assets of PTPN VIII.
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pemangku Kepentingan Stakeholder Media Massa Mass Media
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
215
Tingkat dan Metode Pembinaan Hubungan Level and Method of Engagement Informasi 1. Melaksanakan prinsip-prinsip keterbukaan informasi yang selayaknya diketahui publik melalui penyampaian berita (press release) maupun bentuk informasi lainnya. 2. Melakukan kunjungan ke unit bisnis Perseroan untuk memperluas wawasan mengenai kegiatan bisnis PTPN VIII. Information 1. Implement the principles of proper disclosure of publicly available through the delivery of news (press release) as well as other forms of information. 2. Conduct visits to business units operation in order to broaden the business activities of PTPN VIII.
Mitra Kerja dan Pemasok Businesses Partners and Suppliers
Kolaborasi dan Informasi 1. Membuat kontrak kerja yang dilandasi panduan kerja dan standar etika PTPN VIII. 2. Melaksanakan kontrak kerja sesuai dengan panduan kerja dan standar etika PTPN VIII 3. Melakukan evaluasi berkala pelaksanaan pekerjaan sesuai kontrak kerja yang sudah disepakati. Collaboration and Information 1. Create an employment contract based on guidelines and standards of work ethics PTPN VIII. 2. Carry out contract work in accordance with the guidelines and ethical standards PTPN VIII 3. To periodically evaluate the implementation of the work according to the agreed contract.
Konsumen Customer
Konsultasi dan Informasi 1. Membuat kontrak komersial penjualan produk dengan jaminan kualitas produk, kelancaran pasokan dan ketepatan pengiriman. 2. Melakukan pertemuan berkala untuk membahas berbagai hal terkait pelaksanaan kontrak yang sudah disepakati. 3. Melakukan survei berkala untuk mengetahui kepuasan pelanggan. 4. Menjaga privasi pelanggan. Consultation and Information 1. Provide commercial contract of products sales with guarantee of product's quality, smoothness and delivery. 2. Conduct regular meetings related to the agreement implementation. 3. Conduct periodic surveys to determine customer satisfaction. 4. Maintain customer privacy.
Kinerja Ekonomi
Economic performances
PTPN VIII telah tumbuh dan berkembang menjadi salah satu perusahaan produsen teh terbesar di Indonesia. Komoditi teh dalam perekonomian nasional cukup strategis karena kemampuannya menyerap sekitar 320.000 pekerja dan menghidupi sekitar 1.3 juta jiwa, memberi kontribusi bagi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp1.2 triliun (0,3% total PDB non migas), dan menyumbang devisa bersih sebesar 110 juta dollar AS per tahun dengan 60% produksi teh berasal dari Jawa Barat yang sebesar 80%-nya dipasok oleh PTPN VIII.
PTPN VIII have been growing continuously and develop into one of Indonesia's largest tea producers. Tea commodities have become a strategic sector in the national economy since its capability to absorb about 320,000 workers and support at least 1.3 million people. And Gross Domestic Product (GDP) of about Rp1.2 trillion (0.3% of total non-oil GDP) and net foreign exchange accounts for about 110 million dollars per year of which 60% of tea production came from West Java and 80% were from PTPN VIII.
Pertumbuhan dan perkembangan Perseroan dapat dilihat dari pencapaian nilai ekonomi yang ditahan dan didistribusikan kepada para pemangku kepentingan.
Company's growth and development can be seen from the achievement of the economic value of the retained and distributed to the stakeholders.
Besaran penerimaan sepenuhnya berasal dari hasil kegiatan operasional maupun usaha Perseroan, dan tidak ada yang diperoleh dari pemerintah. Besaran pengeluaran ini diperuntukkan bagi peningkatan kesejahteraan pemangku kepentingan, termasuk di dalamnya memenuhi semua kewajiban. Kami juga tidak pernah memberikan bantuan finansial maupun kontribusi lain kepada partai politik, politisi serta kegiatan politis lainnya. [EC4] [SO6]
Our revenue derived entirely from the Company's operations and business, and none gained from the government. Expenditure reserved to improve all stakeholders' welfare and obligations. We never give financial assistance and other contributions to political parties, politicians and other political activities. [EC4] [SO6]
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
216
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
URAIAN (dalam rupiah) [EC1]
Profil Perusahaan Company's Profile
2011
Tinjauan Operasi Operational Highlights
2010
Description (In rupiah) [EC1]
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES 2.134.350.917.176
1.999.882.407.206
Cash received from customers
(1.707.493.985.032)
(1.757.742.281.505)
Cash paid to suppliers, directors and employees
Kas yang dihasilkan dari operasi
426.856.932.144
242.140.125.701
Cash generated from operations
Pembayaran bunga
(62.248.197.012)
(46.292.979.426)
Finance charges paid
Pembayaran pajak penghasilan
(45.797.571.415)
(52.117.192.318)
Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
318.811.163.717
143.729.953.957
Net Cash Provided by Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Hasil pelepasan aset non-produktif dan hak atas tanah Penerimaan bunga Penerimaan dividen entitas asosiasi Penambahan tanaman belum menghasilkan
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from disposal of non-productive assets and landrights
24.463.385.999 3.625.319.435
2.051.307.612
Interest received
921.586.000
811.063.000
Dividends received from associated companies
(188.528.127.237)
(118.867.947.028)
Additions to immature plantations
Perolehan aset tetap
(89.815.752.159)
(99.554.904.890)
Acquisition of fixed assets
Penambahan tanaman lainnya
(30.025.175.419)
(15.071.349.729)
Increase in other plantations
Penambahan aset lain-lain
(43.228.831.006)
(43.088.269.344)
Increase in other assets
Penambahan investasi dalam saham
-
(4.980.000.000)
Additional investment in shares of stock
Penambahan biaya tangguhan hak tanah
-
(1.732.710.582)
Increase in deferred charges for landrights
(322.587.594.387)
(243.838.418.213)
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Net Cash Used in Investing Activities CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan utang bank
304.900.905.000
377.267.086.176
Proceeds from bank loans
Pembayaran utang bank
(134.057.329.482)
(114.479.623.297)
Payment of banks loans
(29.243.000.000)
(19.311.784.516)
Dividends paid
-
Received paid-in capital from non-controlling interests
Pembayaran dividen Penerimaan setoran modal dari non-pengendali Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
18.317.240.000 (5.316.000.000)
(3.600.468.302)
Payments of Partnership and Community
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
154.601.815.518
239.875.210.061
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
150.825.384.848
139.766.745.805
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
255.530.978.459
115.764.232.654
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT CASH AND CASH EQUIVALENTS AT
Pengurangan kas dan bank entitas anak saat terdilusi
(18.682.490.250)
-
Deduction cash and bank of entity at diluted
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
387.673.873.057
255.530.978.459
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Saldo laba Ditentukan penggunaannya
644.459
546.094
Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya
228.977
132.924
Unappropriated
Pengeluaran Perseroan untuk mendukung kegiatan operasional sudah mencakup biaya yang ditimbulkan akibat perubahan iklim. Kami mengetahui bahwa perubahan iklim sangat berpengaruh kepada jenis usaha kami dan mempunyai dampak finansial yang sangat nyata bila tidak dilakukan persiapan terhadap kejadian-kejadian diluar kemampuan kami. [EC2]
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
Company's budget on operational activities have covered costs incurred due to climate change. We realize that climate change is very influential to our business and have real financial impact without well preparation to face insidents beyond our capabilities. [EC2]
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
217
Manfaat Bagi Masyarakat Lokal
Benefits To Local Communities
Kehadiran PTPN VIII, kami harap dapat memberi manfaat yang langsung dan tidak langsung bagi masyarakat terutama yang berada disekitar lokasi kegiatan operasional kami. Salah satu kebijakan kami adalah menjadikan perusahaan lokal sebagai mitra kerja pemasok untuk kebutuhan perseroan. Pekerja kami pun diharapkan berasal dari masyarakat setempat mengingat pengetahuan mereka tentang lingkungan mereka dan untuk lebih mempererat kerjasama antara perseroan dan masyarakat. [EC6] [EC9]
The presence of PTPN VIII expected could give both direct and indirect benefit to the community especially those located surrounding our operations. One of our policy is by endorsing local companies as partners to supply our needs. Our workers also recruited from the local community which have broader local knowledge as well as strengthten cooperation between the company and the community. [EC6] [EC9]
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Sehubungan dengan perseroan beroperasi dekat di lingkungan masyarakat setempat maka kami selalu berupaya untuk menggunakan tenaga kerja lokal atau putra daerah secara maksimal. Kami memberi kesempatan yang setara untuk mengembangkan karir. Satu-satunya pembatasan yang dilakukan adalah batas usia bekerja minimum yaitu 18 tahun. Kami memastikan tidak ada pekerja di bawah umur dengan senantiasa melakukan pemeriksaan pada unit-unit kerja kami. [HR6] [EC7]
Since our operational environment surrounding by local communities, we always prioritizing on local labor recruitment. We give equal opportunities to develop careers. The only restriction occured is the minimum working age by 18 years. We ensure that no underage work force by continuously routine inspection to our work units. [HR6] [EC7]
PTPN VIII senantiasa menjamin pemenuhan hak pegawai sesuai undang-undang yang berlaku. Hubungan kerja yang terjalin diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang disusun oleh perwakilan Perseroan dengan perwakilan pegawai melalui serikat pekerja dan disahkan oleh Kementerian Tenaga Kerja.
PTPN VIII always ensure our compliance with civil rights according to the prevailing laws and regulations. Established the Collective Labour Agreement (CLA), which is composed by company's representatives and employees' representatives through the trade unions and approved by the Ministry of Labor.
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
218
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Terlindunginya hak-hak para pegawai akan menciptakan kondisi kerja yang kondusif, sehingga dapat bekerja maksimal. Hak pegawai yang mendapat perhatian utama adalah tunjangan maupun insentif lainnya yang menjadi bagian dari komponen penghasilan.
Protection towards employees' rights will create conducive working conditions, so it can work optimally. Employees' rights have become our primary concern is the benefits and other incentives given that are part of the income component.
Bersama Membangun Kesejahteraan Masyarakat
Establish Public Welfare
Tanggung jawab kami sebagai badan usaha milik negara (BUMN) diwujudkan melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan sosial, yang menjadi bagian pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility atau CSR). [SO1]
Our responsibility as a state-owned enterprises (SOEs) realized through various programs and activities of social development, which became part of CSR's implementation (Corporate Social Responsibility). [SO1]
Ada dua bentuk program pembangunan sosial yang dijalankan Perseroan. Pertama, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 dan kedua, program pengembangan komunitas (community development atau Comdev).
There were two forms of social development programs ruconducted by the Company. First, the Partnership and Environment Development Program (PKBL) which refers to the implementation of Ministerial of SOEs Decree No.PER-05/MBU/2007 and second, community development programs (Comdev).
Kinerja Lingkungan
ENVIRONMENTAL PERFORMANCEs
PTPN VIII sebagai perusahaan perkebunan tentu mengerti betapa pentingnya pelestarian lingkungan dan menjaga agar lingkungan tetap terjaga dan bersih. Hal ini karena sangat berkaitan erat dengan mutu dari produk-produk yang kami hasilkan. Perihal perubahan iklim kami sangat menyadari bahwa hal ini dapat memberi dampak finansial yang teramat sangat besar karena dapat mempengaruhi mutu produk dan waktu panen dari produksi kita.
PTPN VIII as plantation companies understand the important of environment preservation and how importance the needs to keep the environment well maintain and clean, since its closely related to our products' quality. Climate change surely could give massive financial impact since its capabilities to affect our products quality and harvest cycles.
Kami mengerti akan pentingnya pasokan air serta adanya kebutuhan akan sumber air yang memadai demi melancarkan produktivitas. Sumber air yang kami ambil demi kepentingan irigasi kebun berasal dari sungai, saluran irigasi, mata air dan sumur. Untuk kebun yang jauh dari sumber air yang mengalir secara langsung maka kami menggunakan sistem kanalisasi dan sumur artesis.
We are aware the important of water supply and the needs of an adequate water sources existence to ensure productivity. Our irrigation's water sources were taken fom from rivers, irrigation canals, springs and wells. We have been using canalization system and artesian wells for plantation with no flowing directly water sources.
Pada laporan keberlanjutan pertama ini, kami masih mengalami kesulitan dalam pengumpulan data kuantitatif yang dapat kami proses dan tentu harapan kami adalah adanya sistem pencatatan penggunaan air yang jelas pada masa yang datang. Target kami di 2014 sudah ada pendataan memadai dari penggunaan air pada sumbersumber air yang terpengaruh secara signifikan dengan lokasi kerja kami. [EN9]
In our first sustainability reports we experiencing difficulties in collecting and process quantitative data and we expected to improve our future water usages recording. We expected to have adequate water usages and water sources records significantly affected by our operations in 2014. [EN9]
Dalam melaksanakan seluruh kegiatan operasi kami baik di perkebunan dan kantor pusat, konsumsi rata-rata air kami adalah sebagai berikut: [EN10]
In carrying out all our operations in both the plantation and the home office, the average water consumption are as follows: [EN10]
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
URAIAN (dalam liter)
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Proses produksi
Target Penghematan Saving Targets
1.662.000
166.200
27.888
2.788
Production
791.316
79.132
(Drink) Daily Usage •
• MCK
5.316.000
531.600
• Tanaman • Pencucian Kendaraan Lain-lain Jumlah
Planting Housing
Air untuk Pemeliharaan • Kolam
Description (In litres) WATER CONSUMPTION
Perumahan: • Minum
219
2011
KONSUMSI AIR Aplikasi tanaman
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Latrines • Maintenance
162.120.000
16.212.000
-
-
696.000
69.600
-
-
170.613.200
17.061.320
Plants • Pools & Ponds • Car Wash • Others Total
Keanekaragaman Hayati
Biodiversity
Dengan sejarah panjang sebagai perusahaan perkebunan, tentu memiliki jenis flora dan fauna asli yang berhabitat di sekitar perkebunan kami. Luasan kebun kami yang tersebar di seantero Jawa Barat dan Banten memberi keanekaan pada wilayah kebun kami dengan flora dan fauna yang pasti berbeda-beda.
With the plantation long history, we have various types of original flora and fauna in our plantation environment. Our plantations scattered throughout West Java and Banten provide diversity in our plantations with various flora and fauna.
Sekitar 75 jenis anggrek dapat ditemukan di lingkungan sekitar perkebunan wilayah operasi kami dan beberapa jenis diantaranya merupakan jenis langka seperti Bulbophylum binnendykii, B. angustifolium, Cymbidium ensifolium, dan Dendrobium macrophyllum.
About 75 species of orchids can be found in the environment around the plantation area of our operations and several types of which are rare species such as Bulbophylum binnendykii, B. angustifolium, ensifolium Cymbidium, and Dendrobium macrophyllum.
Selain itu beberapa areal perkebunan juga merupakan habitat alami dari beberapa satwa mamalia seperti owa (Hylobates moloch), kancil (Tragulus javanicus javanicus), surili (Presbytis comata comata), lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), kijang (Muntiacus muntjak muntjak), macan tutul (Panthera pardus melas), dan anjing hutan (Cuon alpinus javanicus). Terdapat kurang lebih 204 jenis burung dan 90 jenis diantaranya merupakan burung yang menetap serta 35 jenis merupakan jenis endemik di Jawa termasuk burung elang Jawa (Spizaetus bartelsi). Selain itu terdapat dua jenis burung yang terancam punah yaitu burung cica matahari (Crocias albonotatus) dan burung poksai kuda (Garrulax rufifrons). Burung elang Jawa yang identik dengan lambang negara Indonesia (burung garuda), tetapi upaya konservasi telah dilakukan di wilayah hutan lindung di sekitar perkebunan.
In addition, some areas of the plantations are the natural habitat of several species of mammals such as gibbons (Hylobates moloch), moose (Tragulus javanicus javanicus), Javan (Presbytis Comata Comata), monkey (Trachypithecus auratus auratus), deer (Muntiacus muntjak muntjak), leopard (Panthera pardus weld), and coyotes (Cuon alpinus javanicus). There are approximately 204 species of birds and 90 types of which are sedentary birds and 35 species are endemic in Java, including Java eagle (Spizaetus bartelsi). In addition there are two endangered bird species of birds, namely CICA Matahari (Crocias albonotatus) poksai horses birds (Garrulax rufifrons). Javanese eagles are identical to the symbol of Indonesia, but conservation efforts have been made in protected areas near the plantations.
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
220
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Energi
Energy
Dalam perkebunan tentu diperlukan energi untuk menggerakan mesin-mesin pengolahan serta menghidupkan instalasi kami. Tentu dalam masa seperti ini penghematan energi sangat diperlukan untuk dapat mengefisiensikan biaya operasional kami. Energi yang kami gunakan ada dua yaitu energi langsung berupa penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Diesel serta adanya upaya penggunaan Biofuel untuk menghemat penggunaan BBM kita. Selain itu juga ada penggunaan energi tidak langsung yang berasal dari instalasi mikro hidro yang berada dekat dengan kebun dengan sumber air yang mengalir, pengadaaan listrik oleh Perusahaan Listrik Negara dan penggunaan listrik alternatif seperti Biomass, Biogas dan sebagainya.
Energy required by our plantations to generate processing machines and turn on our installations. Energy savings is necessary to streamline our operational costs. We use two form of direct energy namely Diesel fuel oil (BBM) and biofuels as our efforts to conserve our fuel usage. We also acquired indirect energy usage which derived from micro-hydro installations located close to the plantations with flowing water sources, electricity procurement by the State Electricity Company and the use of alternative power such as biomass, biogas, etc.
URAIAN
Target Penghematan Saving Targets
2011
Description
KONSUMSI ENERGI LISTRIK (KWH)
(KWH) ELECTRICITY CONSUMPTION
A. Energi Listrik untuk Kantor/ Pabrik
Office/Factory Electricity 6.054.420
1.210.884 PLN
PLTA
375.780
75.156 PLTA
PLTD
259.944
PLN
Jumlah
6.690.144
51.989 PLTD 1.338.029
B. Energi Listrik untuk Perumahan / Mess
Total Mess/Housing Electricity
1.284.648
256.930 PLN
PLTA
442.512
88.502 PLTA
PLTD
65.052
13.010 PLTD
PLN
Jumlah
1.792.212
358.442
Total
Jumlah A+B
8.482.356
1.696.471
Total A+B
KOnsumsi BBM LaIN-LAIN (Liter)
(LITRES) OTHER ENERGY CONSUMPTION
A. BBM Untuk Prosses produksi (Liter) Solar IDO Premium
Minyak Tanah
Lain-lain / BBG
Jumlah
(Liter) Fuel for production Prosses 13.368
1.337
Diesel
-
-
IDO
8688
869
Premium
-
-
Kerosene
-
-
Other/BBG
22.056
2.206
B. BBM Untuk Operasional Kendaraan (Liter) Solar
Total Fuel for Vehicles Operations (Liter)
173.388
17.339
Diesel
Premium
15.600
1.560
Premium
Lain-lain
-
-
Others
188.988
18.899
Jumlah C. BBM Untuk Operasional Diesel (Liter)
Total (Liter) Diesel Fuel For Operations
Solar
-
-
Diesel
Lain-lain
-
-
Others
Jumlah
-
-
Total
211.044
21.104
Total A+B+C
Jumlah A+B+C
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
URAIAN
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Target Penghematan Saving Targets
2011
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
221
Description
KOnsumsi BBM NON SUBSIDI (Liter) A. BBM Untuk Proses Produksi (Liter) Solar
(Liter) Fuel for production Prosses 229.008
22.901
-
-
IDO
20.544
2.054
Premium
Minyak Tanah
6.432
643
Kerosene
Lain-lain/BBG
4.200
420
Other/BBG
260.184
26.019
Total
1.253.556
229.992
Solar
Premium
6.520
2.052
Premium
Pertamax
-
-
Pertamax
Lain-lain
-
-
Others
1.260.076
232.044
IDO Premium
Jumlah B. BBM Untuk Operasional Kendaraan Solar
Jumlah
Fuel for Vehicles Operations (Liter)
BBM Untuk Operasional Diesel Solar Lain-lain Jumlah Jumlah A+B+C
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Diesel
Total (Liter) Diesel Fuel For Operations
33.552
3.180
Solar
-
-
Others
33.552
3.180
Total
1.553.812
261.243
Total A+B+C
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
222
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Pernyataan LEVEL Level Statement
Laporan Berkelanjutan PTPN VIII (Persero) 2011 disusun berdasarkan indikator-indikator GRI G3.1 guidelines. Laporan ini secara kualitatif dan kuantitatif telah memenuhi persyaratan level “C” berdasarkan GRI G3.1 Level Table. PTPN VIII (Persero) secara self declare menyatakan bahwa application level dari Laporan Berkelanjutan PTPN VIII (Persero) 2011 mencapai level C. The PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011 compiled with reference to the indicators in the GRI G3.1 guidelines. This report fulfills, in both qualitative and quantitative terms, the criteria for the “C” level based on the GRI G3.1 Application Level Table. PTPN VIII (Persero) therefore self-declares that the application level of The PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011 is level C.
G3 Performance Indicators & Sector Supplement Performance Indicator
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
Report on a minimum of 10 Performance indicators, including at least one from each of: social, economic, and environment.
B
B+
Report on all criteria listed for Level C Plus: 1.2 3.9, 3.13 4.5 - 4.13, 4.16 - 4.17
Management Approach Disclosures for each indicator Category
Report on a minimum of 20 Performance indicators, at least one from each of: economic, environment, human rights, labor, society, product responsibility.
A
A+
Same as requirement for Level B
Management Approach Disclosures for each Indicator Category
Report Externally Assured
OUTPUT OUTPUT
Standard Disclosure
Not Required
G3 Management Approach Disclosures
C+
Report Externally Assured
C Report on 1.1 2.1 - 2.10 3.1 - 3.8, 3.10 - 3.12 4.1 - 4.4, 4.14 - 4.15
Report Externally Assured
G3 Profile Disclosures
OUTPUT
Report Application Level
Respond on each core G3 and Sector Supplement indicator with due regard to the materiality Principle by either: a) reporting on the indicator or b) explaining the reason for its omission.
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
223
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Index GRI 3.1 GRI 3.1 INDEX
Indeks Gri Gri Index Profil Profile 1. 1.1 1.2 2. 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
2.6 2.7 2.8 2.9 2.10 3.
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
Strategi dan Analisis Strategy and Analysis Pernyataan dari pejabat pengambil keputusan paling senior dalam Perseroan Statement from the most senior decision maker of the organization Deskripsi atas dampak, risiko dan peluang utama Description of key impacts, risks, and opportunities Profil Perseroan Organizational Profile Nama Perseroan Name of the organization Merek, produk, dan/atau layanan unggulan Primary brands, products, and/or services Struktur operasional Perseroan, termasuk divisi utama, perusahaan yang beroperasi, anak perusahaan dan perusahaan joint venture Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies subsidiaries, and joint ventures Lokasi kantor pusat Perseroan Location of organization’s headquarters Jumlah negara tempat Perseroan beroperasi, dan nama negara dengan operasi utama atau yang sangat terkait dengan isu-isu keberlanjutan yang dicakup dalam laporan Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability topics covered in the report Kondisi kepemilikan dan perusahaan hukum Nature of ownership and legal form Pelayanan pasar Markets served Skala pelaporan organisasi Scale of the reporting organization Perubahan signifikan selama masa pelaporan terkait ukuran, struktur atau kepemilikan termasuk : Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership including : Penghargaan yang diterima dalam masa pelaporan Awards received in the reporting period Parameter Laporan Report Parameters
Profil Laporan Report Profile 3.1 Masa Pelaporan (misalnya tahun fiscal/kalender) untuk informasi yang disediakan Reporting period (e.g, fiscal/calendar year) for information provided 3.2 Tanggal laporan yang paling baru, sebelumnya, (jika ada) Date of most recent previous report (if any) 3.3 Siklus pelaporan (tahunan, dwi tahunan, dll.) Reporting cycle (annual, biennial, etc.) 3.4 Pusat kontak untuk menyampaikan pertanyaan seputar laporan atau isinya Contact point for questions regarding the report or its contents Cakupan dan Batasan Laporan Report Scope and Boundary 3.5 Proses untuk menentukan isi laporan Process for defining report content 3.6 Lingkup bahasan laporan itu Boundary of the report 3.7 Penjelasan pembatasan khusus atas cakupan atau lingkup bahasan laporan State any specific limitations on the scope or boundary of the report 3.8 Teknik pengukuran data dan dasar-dasar perhitungan Data measurement techniques and the bases of calculations 3.9 Dasar bagi pelaporan perusahaan joint venture, anak perusahaan, fasilitas yang disewa, operasi yang sifatnya outsource, dan entitas lain Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities 3.10 Penjelasan dampak dari pengungkapan kembali informasi yang terdapat dalam laporan-laporan sebelumnya Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports 3.11 Perubahan signifikan dari masa pelaporan sebelumnya Significant changes from previous reporting periods Indeks Daftar Isi GRI GRI Content Index 3.12 Tabel yang mengidentifikasi lokasi Standar Table identifying the location of the Standard Kepercayaan Assurance 3.13 Kebijakan dan praktik berjalan seiring upaya mencari dukungan kepercayaan eksternal terhadap laporan tersebut Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report 4. Tata kelola, Komitmen dan Keterlibatan Governance, Commitments, and Engagement
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
AR 25 AR 164
AR 29, 30 AR 30, 34 AR 38, 40, 52, 54 AR 29 AR 36
AR 30 AR 77
AR 56 AR 14
SR 207 SR 207 SR 207 SR 208
SR 208 SR 208 SR 208 SR 208 SR 207 SR 208 SR 208
SR 208
SR 207
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
224
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Indeks Gri Gri Index Tata Kelola Governance 4.1
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI
Halaman Page Number
Struktur tata kelola Perseroan Governance structure of the organization 4.2 Indikasi mengenai apakah Ketua badan tata kelola yang tertinggi juga merupakan seorang eksekutif Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer 4.3 Bagi organisasi yang memiliki struktur dewan gabungan, nyatakan jumlah anggota badan tata kelola tertinggi yang independen dan/ atau anggota noneksekutif For organizations that have a unitary board structure, state the number and gender of members of the highest governance body that are independent and/or non executive members 4.4 Mekanisme bagi para pemegang saham dan karyawan untuk memberikan rekomendasi atau keputusan kepada bada tata kelola tertinggi Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body 4.5 Hubungan antara kompensasi bagi anggota badan tata kelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk pengaturan pemberangkatan), dan kinerja organisasi (termasuk kinerja sosial dan lingkungan) Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization’s performance (including social and environmental performance) 4.6 Penerapan proses bagi badan tata kelola tertinggi untuk menjamin penghindaran konflik kepentingan Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided 4.7 Proses menentukan kualifikasi dan keahlian anggota badan tata kelola tertinggi untuk mengarahkan strategi Perseroan terkait topiktopik ekonomi, lingkungan dan sosial Process for determining the composition, qualifications, and expertise of the members of the highest governance body and its committees, including any consideration of gender and other indicators of diversity. 4.8 Pernyataan yang dikembangkan secara internal terkait misi atau nilai-nilai perusahaan, standar pelaksanaan, dan prinsip-prinsip terkait kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial Internally developed statements of mission or values, codes of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance 4.9 Prosedur badan tata kelola tertinggi untuk mengawasi pengidentifikasian dan pengelolaan kinerja ekonomi, lingkungan, dan sosial Perseroan Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance 4.10 Proses evaluasi kinerja badan tata kelola tertinggi itu sendiri Processes for evaluating the highest governance body’s own performance Komitmen terhadap Inisiatif Eksternal Commitments to External Initiatives 4.11 Penjelasan mengenai apa dan bagiamana pendekatan atau prinsip pencegahan dilakukan oleh Perseroan Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization 4.12 Kesepakatan, prinsip atau inisiatif lainnya yang dikembangkan secara eksternal terkait bidang ekonomi, lingkungan dan sosial di mana Perseroan menjadi anggota atau mendukung Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses 4.13 Keanggotaan di asosiasi (seperti asosiasi industri) dan/atau organisasi advokasi internasional/nasional Memberships in associations (such as industry associations) and/or national/International advocacy organizations Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement 4.14 Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh Perseroan List of stakeholder groups engaged by the organization 4.15 Dasar untuk mengidentifikasi Pemilihan pemangku kepentingan dengan siapa yang akan terlibat Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage 4.16 Pendekatan terhadap keterlibatan pemangku kepentingan, termasuk frekuensi keterlibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder group 4.17 Topik bahasan utama yang dimunculkan melalui keterlibatan pemangku kepentingan, dan bagaimana Perseroan merespon terhadap topik bahasan utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting Indikator Aspek Kinerja Perekonomian Economic Performance Indicators Aspect : Economic Performance Aspect : Economic Performance EC1 Nilai ekonomi langsung yang dihasilkan dan dibagikan, termasuk pendapatan, beban usaha, kompensasi bagi karyawan, donasi dan investasi lain di masyarakat, laba ditahan, dan pembayaran terhadap penyedia modal dan pemerintah Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments EC2 Implikasi finansial dan risiko dan peluang lain bagi kegiatan Perseroan terkait perubahan iklim Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change EC3 Cakupan kewajiban rencana pemberian manfaat Perseroan Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations EC4 Bantuan keuangan signifikan yang berasal dari pemerintah Significant financial assistance received from government Aspek : Keberadaan Pasar Aspect : Market Presence EC5 Kisaran rasio standar gaji bagi tingkat karyawan baru dibandingkan gaji minimum setempat di lokasi usaha yang signifikan Range of ratios of standard entry level wage by gender compared to local minimum wage at significant locations of operation EC6 Kebijakan, praktik, dan proporsi pembelanjaan untuk pemasok lokal di lokasi usaha yang signifikan Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation EC7 Prosedur perekrutan lokal dan proporsi manajemen senior yang direkrut dari masyarakat setempat di lokasi usaha yang signifikan Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation Aspek : Inti Dampak Perekonomian yang Tidak Langsung Aspect : Indirect Economic Impacts Core EC8 Pembangunan dan dampak dari investasi atas infrastruktur dan jasa yang disediakan untuk kepentingan public melalui keterlibatan komersial atau pro bono Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
SR 208, 209 SR 209 SR 209
SR 209
SR 210 SR 210 SR 210
SR 212
SR 212
SR 213 SR 213 SR 213
SR 214
SR 217
SR 216
SR 217 SR 217
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Indeks Gri Gri Index EC9
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI Pemahaman dan penjelasan dampak perekonomian yang tidak langsung, termasuk cakupan dari dampak tersebut Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts Indikator Kinerja Lingkungan Environmental Performance Indicators Aspek : Material Aspect : Materials EN1 Material yang digunakan berdasarkan bobot atau volume Materials used by weight or volume EN2 Persentase material yang termasuk material input daur ulang Percentage of materials used that are recycled input materials Aspek : Energi Aspect : Energy EN3 Konsumsi energi langsung oleh sumber energi utama Direct energy consumption by primary energy source EN4 Konsumsi energi tidak langsung oleh sumber utama Indirect energy consumption by primary source EN5 Penghematan energi terkait pelestarian dan peningkatan efisiensi Energy saved due to conservation and efficiency improvements EN6 Inisiatif untuk menyediakan produk dan jasa yang hemat energi atau berbasis energi terbarukan, serta pengurangan kebutuhan energi akibat penerapan inisiatif tersebut Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result of these initiatives EN7 Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pencapaian pengurangan energi Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved Aspek : Air Aspect : Water EN8 Total penampungan air pada sumber mata air Total water withdrawal by source EN9 Sumber air yang secara signifikan terpengaruh oleh penampungan air tersebut Water sources significantly affected by withdrawal of water EN10 Persentase dan total volume air yang didaur ulang dan dimanfaatkan kembali Percentage and total volume of water recycled and reused Aspek : Keragaman Hayati Aspect : Biodiversity EN11 Lokasi dan luas lahan yang dimiliki, disewakan, dikelola, atau berdekatan dengan, lahan yang dilindungi serta lahan yang memiliki nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas EN12 Penjelasan dampak signifikan dari kegiatan, produk, dan jasa atas keragaman hayati di area lahan yang dilindungi dan area lahan dengan nilai keragaman hayati tinggi yang berada di luar area lahan yang dilindungi Description of significant impacts of activities, products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas EN13 Habitat yang dilindungi atau diperbaiki Habitats protected or restored EN14 Strategi, kegiatan berjalan, dan rencana masa depan untuk pengelolaan dampak terhadap keragaman hayati. Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity EN15 Jumlah spesies yang masuk daftar merah IUCN dan spesies yang masuk daftar konservasi nasional dengan habitat yang terancam oleh kegiatan operasional Perseroan dan tingkat risiko kepunahan Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations, by level of extinction risk Aspek : Emisi, Limbah dan Sampah Aspect : Emissions, Effluents, and Waste EN16 Total emisi gas rumah kaca yang langsung maupun tidak langsung berdasarkan bobot Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight EN17 Emisi gas rumah kaca yang relevan lainnya berdasarkan bobot Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight EN18 Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaian pengurangan emisi Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved EN19 Substansi emisi yang mengurangi lapisan ozon berdasarkan bobot Emissions of ozone-depleting substances by weight EN20 NO, SO, dan emisi udara lainnya yang signifikan berdasarkan jenis dan bobot NO, SO, and other significant air emissions by type and weight EN21 Total pembuangan air berdasarkan kualitas dan destinasi Total water discharge by quality and destination EN22 Total bobot sampah berdasarkan jenis dan metode pembuangannya Total weight of waste by type and disposal method EN23 Total jumlah dan volume air yang terbuang secara signifikan Total number and volume of significant spills EN24 Bobot sampah berbahaya yang dipindahkan, diimpor, diekspor, atau dikelola berdasarkan peraturan Basel Convention Annex I, II, III, dan VIII, serta persentase sampah yang dipindahkan secara internasional Weight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of the Basel Convention Annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally EN25 Identitas, besaran, status yang dilindungi, dan nilai keragaman hayati dari kumpulan air dan habitat terkait yang terpengaruh secara signifikan oleh pembuangan air yang dilakukan organisasi. Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitats significantly affected by the reporting organization’s discharges of water and runoff EN26 Inisiatif untuk mengurangi dampak produk dan jasa terhadap lingkungan, serta cakupan pengurangan dampak tersebut Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation EN27 Persentase produk yang dijual dan bahan kemasan yang diklaim kembali berdasarkan kategori Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category Aspek : Kepatuhan Aspect : Compliance
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
225
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Halaman Page Number SR 217
NA NA
NA NA NA
NA SR 218 SR 219
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
226
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Indeks Gri Gri Index EN28
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI Jumlah denda yang signifikan dan total jumlah sanksi non-keuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundangperundangan lingkungan Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations Aspek : Transportasi Aspect : Transport EN29 Dampak terhadap lingkungan yang signifikan dari produk transportasi dan barang dan material lain untuk operasional Perseroan, dan anggota tenaga kerja transportasi Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations, and transporting members of the workforce Aspek : Keseluruhan Aspect : Overall EN30 Total investasi dan jumlah dana yang dikeluarkan untuk perlidungan terhadap lingkungan berdasarkan jenis Total environmental protection expenditures and investments by type EN31 Pengungkapan tentang hasil PROPER rating dan strategi untuk meningkatkan kinerja PROPER Information on environment management performance rating (PROPER) by Minister of Environment Indonesia Indikator Kinerja Sosial Social Performance Indicators Aspek : Ketenagakerjaan Aspect : Employment LA1 Jumlah tenaga kerja berdasarkan tipe perekrutan, kontrak karyawan, dan wilayah per gender Total workforce by employment type, employment contract, and region, broken down by gender LA2 Jumlah dan rasio tenaga kerja baru dan pergantian tenaga kerja berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah Total number and rate of new employee hires and employee turnover by age group, gender, and region LA3 Manfaat yang diberikan terhadap karyawan tetap yang tidak diberikan bagi karyawan kontrak atau karyawan paruh waktu, berdasarkan lokasi operasi Benefits provided to full-time employees that are not provided to temporary or part-time employees, by significant locations of operation Aspek : Tenaga Kerja/Hubungan Manajemen Aspect : Labor/management Relations LA4 Persentase tenaga kerja yang dicakup perjanjian bersama Percentage of employees covered by collective bargaining agreements LA5 Masa pemberian teguran minimum terkait perubahan operasional, termasuk apakah ini tercantum dalam perjanjian bersama Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements Aspek : Kesehatan dan Keselamatan Kerja Aspect : Occupational Health and Safety LA6 Persentase tenaga kerja total yang terwakili dalam komite bersama kesehatan dan keselamatan pekerja-manajemen yang akan membantu mengawasi dan memberikan saran atas program-program kesehatan dan keselamatan kerja Percentage of total workforce represented in formal joint management–worker health and safety committees that help monitor and advise on occupational health and safety programs LA7 Tingkat kecelakaan kerja, penyakit yang diakibatkan, cuti dan absen kerja, dan jumlah fasilitas kerja per wilayah Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and total number of work-related fatalities, by region and by gender. LA8 Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan, pencegahan, dan pengendalian risiko yang diterapkan untuk membantu anggota tenaga kerja, keluarganya, serta anggota masyarakat terkait penyakit serius yang diderita Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases LA9 Topik bahasan terkait kesehatan dan keselamatan yang dicakup dalam perjanjian resmi dengan serikat dagang Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions Aspek : Pelatihan dan Pendidikan Aspect : Training and Education LA10 Waktu pelatihan rata-rata per kategori karyawan Average hours of training per year per employee by gender, and by employee category LA11 Program bagi manajemen keahlian dan pembelanjaran yang mendukung kelanjutan masa kerja karyawan dan membantu mereka dalam mengelola akhir karir mereka Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them in managing career endings LA12 Persentase karyawan yang menerima evaluasi pengembangan karir dan kinerja secara teratur Percentage of employees receiving regular performance and career development reviews by gender. Aspek : Keragaman dan Peluang yang Setara Aspect : Diversity and Equal Opportunity LA13 Komposisi badan tata kelola dan perincian karyawan per kategori berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan indikator terkait keragaman lainnya Composition of governance bodies and breakdown of employees per employee category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity LA14 Rasio gaji pokok karyawan laki-laki terhadap karyawan perempuan berdasarkan kategori karyawan Ratio of basic salary and remuneration of women to men by employee category, by significant locations of operation. LA15 Tingkat karyawan yang kembali bekerja dan retensi setelah cuti per gender Return to work and retention rates after parental leave, by gender. Praktik-praktik Investasi dan Pembelian Human Rights Performance Indicators Aspek Indikator Kinerja Sumber Daya Manusia Aspect : Investment and Procurement Practices HR1 Persentase dan jumlah total perjanjian investasi yang signifikan yang memasukkan klausul atau telah menjalani pemeriksaan terhadap sumber daya manusia Percentage and total number of significant investment agreements and contracts that include clauses incorporating human rights concerns, or that have undergone human rights screening. HR2 Persentase pemasok dan kontraktor yang signifikan yang telah melalui pemeriksaan terkait sumber daya manusia dan tindakan yang terlah diambil Percentage of significant suppliers, contractors, and other business partners that have undergone human rights screening, and actions taken. HR3 Total waktu yang digunakan karyawan untuk menjalani pelatihan mengenai kebijakan dan prosedur tentang aspek sumber daya manusia yang relevan dengan operasional, termasuk persentase karyawan yang sudah mengikuti pelatihan Total hours of employee training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees trained
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
Halaman Page Number NA
NA
NA NA
SR 212
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sumber Daya Manusia Human Resources
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
Indeks Gri Item yang diperlukan di Gri Gri Index Required Item in GRI Aspek : Non Diskriminasi Aspect : Non Discrimination HR4 Total jumlah peristiwa diskriminasi dan tindakan yang diambil Total number of incidents of discrimination and corrective actions taken Aspek : Kebebasan Asosiasi dan Inti Perjanjian Bersama Aspect : Freedom of Association and Collective Bargaining Core HR5 Operasional yang diidentifikasi di mana hak untuk menguji kebebasan asosiasi dan perjanjian bersama kemungkinan menghadapi risiko besar, dan tindakan diambil untuk mendukung hak tersebut Operations and significant suppliers identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be violated or at significant risk, and actions taken to support these rights Aspek : Pekerja Anak-anak Aspect : Child Labor HR6 Operasional yang diidentifikasi mempunya risiko signifikan terhadap kegiatan pemanfaatan anak-anak sebagai pekerja, dan tindakan untuk mendukung penghapusan tenaga kerja anak-anak Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the effective abolition of child labor Aspek : Tenaga Kerja Wajib Aspect : Forced and Compulsory Labor HR7 Operasional Perseroan yang diidentifikasi berdampak signifikan terhadap tenaga kerja paksa, dan tindakan yang diambil untuk mendukung penghapusan tenaga kerja paksa Operations and significant suppliers identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of all forms of forced or compulsory labor Aspek : Praktik Keamanan Aspect : Security Practices HR8 Persentase tenaga kerja keamanan yang dilatih dalam kebijakan atau prosedur perusahaan mengenai aspek-aspek sumber daya manusia yang relevan dengan operasionalnya Percentage of security personnel trained in the organization’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations Aspek : Hak-hak Masyarakat Lokal Aspect : Indigenous Rights HR9 Total jumlah peristiwa pelanggaran hak masyarakat lokal dan tindakan yang diambil Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people and actions taken HR10 Persentase dan jumlah keseluruhan operasi yang telah mengikuti dan/atau dampak penilaian atas klausul hak asasi manusia Percentage and total number of operations that have been subject to human rights reviews and/or impact assessments. HR11 Jumlah keluhan yang terkait dengan HAM, yang diatasi dan diselesaikan melalui mekanisme keluhan resmi Number of grievances related to human rights filed, addressed, and resolved through formal grievance mechanisms. Indikator Kinerja Masyarakat Society Performance Indicators Aspek : Komunitas Aspect : Community SO1 Persentase operasi yang melibatkan masyarakat lokal, penilaian dampak, dan program pembangunan Percentage of operations with implemented local community engagement, impact assessments, and development programs. Aspek : Korupsi Aspect : Corruption SO2 Persentase dan total jumlah unit usaha yang dianalisa risikonya terkait kegiatan korupsi Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption SO3 Persentase karyawan yang dilatih dalam kebijakan dan prosedur anti korupsi Perseroan Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures SO4 Tindakan yang diambil untuk merespon kegiatan korupsi Actions taken in response to incidents of corruption Aspek : Kebijakan Publik Aspect : Public Policy SO5 Posisi kebijakan publik dan partisipasi dalam pengembangan kebijakan publik serta lobbying Public policy positions and participation in public policy development and lobbying SO6 Total nilai kontribusi keuangan dan in-kind kepada partai politik, politisi, dan lemaga terkait per negara Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country Aspek : Tingkah Laku Anti Korupsi Aspect : Anti Competitive Behavior SO7 Total jumlah kegiatan hukum yang menunjukkan tingkah laku antipersaingan, anti kartel, dan praktik-praktik monopoli, serta hasilnya Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes Aspek : Inti Kepatuhan Aspect : Compliance Core SO8 Nilai keuangan dari denda yang signifikan serta total jumlah sanksi nonkeuangan atas ketidakpatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for Noncompliance with laws and regulations SO9 Operasi yang mengandung potensi dampak negatif ataupun secara signifikan terhadap masyarakat lokal Operations with significant potential or actual negative impacts on local communities SO10 Pencegahan dan langkah-langkah mitigasi yang dilaksanakan pada operasi yang mengandung potensi dampak negatif ataupun secara signifikan terhadap masyarakat lokal Prevention and mitigation measures implemented in operations with significant potential or actual negative impacts on local communities. Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk Product Responsibility Performance Indicators Aspek : Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan Aspect : Customer Health and Safety PR1 Tingkat siklus hidup di mana dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa dievaluasi demi perbaikan, dan persentase kategori produk dan jasa yang signifikan terhadap prosedur Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed for improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures PR2 Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum terkait dampak kesehatan dan keselamatan dari produk dan jasa selama siklus hidup mereka, berdasarkan jenis hasilnya Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life cycle, by type of outcomes Aspek : Pelabelan Produk dan Jasa Aspect : Product and Service Labeling
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
227
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
Halaman Page Number
NA
NA
SR 217
NA
NA
NA NA NA
SR 218
SR 212 NA SR 212
NA SR 216
NA
NA NA NA
NA
NA
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
228
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Indeks Gri Gri Index PR3
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
Item yang diperlukan di Gri Required Item in GRI Jenis infromasi produk dan jasa yang diperlukan berdasarkan prosedur, dan persentase produk dan jasa yang signifikan terkait kebutuhan informasi semacam itu Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements PR4 Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode umum yang terkait informasi produk dan jasa serta pelabelan, berdasarkan jenis hasilnya Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes PR5 Praktik-praktik terkait kepuasan pelanggan, termasuk hasil survei yang mengukur tingkat kepuasan pelanggan Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction Aspek : Komunikasi Pemasaran Aspect : Marketing Communications PR6 Program terkait kepatuhan terhadap perundang-undangan, standar, dan kode-kode umum terkait komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi, dan sponsor Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship PR7 Total jumlah peristiwa ketidakpatuhan terhadap peraturan dan kode-kode sosial terkait komunikasi pemasaran, termasuk periklanan, promosi dan sponsor berdasarkan jenis hasilnya Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship by type of outcomes Aspek : Kerahasiaan Pelanggan Aspect : Customer Privacy PR8 Total jumlah keluhan substansial terkait pelanggaran kerahasiaan pelanggan dan kehilangan data pelanggan Total number of substantiated complaints regarding breaches of customer privacy and losses of customer data Aspek : Kepatuhan Aspect : Compliance PR9 Nilai keuangan terkait denda yang signifikan atas ketidakpatuhan terhadap peraundag-undangan dan peraturan megnenai provisi dan penggunaan produk dan jasa Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
Halaman Page Number NA
NA NA
NA
NA
NA
NA
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Sumber Daya Manusia Human Resources
Pertanggungjawaban Manajemen Terhadap Laporan Tahunan 2011 Responsibility For 2011 Annual Report
229
Laporan Keberlanjutan Sustainability Report
SURVEY PEMBACA PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) sangat menghargai pendapat dan opini dari para pemangku kepentingan. Jika Anda memiliki saran atau komentar atas laporan ini, Anda dapat mengisi formulir dibawah ini dan mengirimkannya kepada kami melalui fax atau pos. Semua umpan balik Anda akan dikumpulkan guna meningkatkan kualitas laporan berkelanjutan ini pada edisi berikutnya. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Jalan Sindangsirna nomor 4, Bandung 40153 Telepon. + 62 22 2038966-69 Fax +62 22 2031455 Email.
[email protected] htpp. www.pn8.co.id
1.
Dalam kelompok mana Anda termasuk? Pemegang saham dan perusahaan investasi
Karyawan
Pelanggan umum
Mitra perusahaan
Penduduk setempat dan pemerintah daerah Media
Kelompok Masyarakat
Kabinet dan kantor Pemerintah/ Majelis Nasional Personil CSR
2.
Akademis
Lain-lain (
)
Bagian penting manakah yang menarik bagi Anda (boleh lebih dari satu jawaban)? Ikhtisar Sambutan Profil Perusahaan Tinjauan Operasi Analisis Manajemen Perusahaan Tata Kelola Sumber Daya Manusia Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pertanggungjawaban Manajemen terhadap Laporan Tahunan 2011 Laporan Keberlanjutan
3.
Bagian mana dari laporan ini yang menurut Anda sangat berguna? Bagian mana yang masih ada kekurangan? Berguna
Masih Kurang
4.
Mohon dijelaskan tingkat kepuasan Anda dari setiap hal berikut ini: Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Netral
Setuju
Sangat Setuju
• Terminologi yang digunakan mudah dimengerti dan jelas. • Informasi mengenai hal yang material telah mencukupi. • Desain yang digunakan menarik dan memudahkan saya untuk mengerti informasi yang diberikan. 5.
Mohon berikan pendapat Anda mengenai laporan ini dan juga mohon pendapat Anda untuk membuat laporan ini menjadi lebih baik
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
230
Ikhtisar Highlights
Sambutan Greetings
Profil Perusahaan Company's Profile
Tinjauan Operasi Operational Highlights
Analisis Manajemen Perusahaan Company's Management Analysis
FEEDBACK SURVEY PT. Perkebunan Nusantara VIIII (Persero) honoured our stakeholders views and opinions. Please fill out the form below ny suggestions or comments concerning this report and send it to us by fax or mail. Your feedback will be collected to improve our future corporate social responsibility reports. PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Jalan Sindangsirna nomor 4, Bandung 40153 Phone. + 62 22 2038966-69 Fax. +62 22 2031455 Email.
[email protected] htpp:\\www.pn8.co.id 1.
2.
Which of the following groups do you belong to? Shareholder and investment organization
Employees
General customer
Partner company
Local resident and local government
Civic group
Government ministry and office/ National assembly
Media
Academia
CSR personnel
Others (
)
Which key areas are you interested in(multiple answers are possible)? Highlights Greetings Company Profile Operational Review Corporate Management Analysis Corporate Governance Human Resources Corporate Social Responsibility Management Responsibiity for 2011 Annual report Sustainability Report
3.
Which part(s) of this report did you find most useful? Which part(s) were inadequate? Useful
Inadequate
4.
Please specify your satisfaction level on each of the following: Highly disagree
Disagree
Neutral
Agree
Highly agree
• The terms used are easy to understand and clear. • Sufficient information is provided on material topics. • The design is appealing and helps me to understand the information. 5.
Please give us your opinions on this report and make suggestions for improvement.
Laporan Keberlanjutan PTPN VIII (Persero) 2011
PTPN VIII (Persero) Sustainability Report 2011
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO)
LAPORAN KEUANGAN DENGAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2010)
FINANCIAL STATEMENTS WITH SUPLEMENTARY INFORMATION AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011 (WITH COMPARATIVE FIGURE FOR 2010)
(MATA UANG RUPIAH)
(INDONESIAN CURRENCY)
Halaman ini sengaja dikosongkan This page intentionally left blank
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) LAPORAN KEUANGAN DENGAN INFORMASI TAMBAHAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2010)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) FINANCIAL STATEMENTS WITH SUPLEMENTARY INFORMATION AND REPORT OF INDEPENDENT AUDITORS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2011 (WITH COMPARATIVE FIGURE FOR 2010)
Daftar Isi/Table of Contents Halaman/Page Board of Directors’ Statement
Surat Pernyataan Direksi
Report of Independent Auditors
Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan
1-2
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
3
Statements of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
4
Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
5
Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
6-78
Supplementary Information
Informasi Tambahan Laporan Posisi Keuangan Induk Perusahaan Saja
Notes to Financial Statements
79-80
Statements of Financial Position Parent Company Only
Laporan Laba Rugi Komprehensif Induk Perusahaan Saja
81
Statements of Comprehensive Income Parent Company Only
Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan Saja
82
Statements of Changes Equity Parent Company Only
Laporan Arus Kas Induk Perusahaan Saja
83
Statements of Cash Flows Parent Company Only
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 (With Comparative Figures as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2011**) December 31, 2010*)
1 Januari/ January 1, 2010/ 31 Desember/ December 31, 2009*)
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 1.474.728.257 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp 640.839.201 dan 1 Januari 2010: Rp 328.997.872) Uang muka dan biaya dibayar dimuka Piutang lain-lain Pihak berelasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 656.664.083 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp Nil dan 1 Januari 2010: Rp Nil) Pihak ketiga Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 2.423.414 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp 2.423.414 dan 1 Januari 2010: Rp 2.423.414) Pajak dibayar dimuka
ASSETS 2f,4,37,38 2f,2i,5,36,37,38
387.673.873.057 420.062.500
255.530.978.459 426.250.000
115.764.232.654 217.800.000
2e,2f,6,21,37,38,41
9.675.419.227
1.076.828.277
-
2f,6,21,36,37,38,41 2h
38.961.893.689 11.987.466.938
74.542.690.967 21.230.831.365
98.169.160.108 14.268.187.305
2e,2f,7,36,37,38,41 2f,7,37,38,41
4.033.719.269 7.877.800.512
4.050.889.802 11.673.069.331
3.313.263.089 43.402.209.127
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Short-term investment Trade receivables Related parties Third parties net of allowance for impairment loss of Rp 1,474,728,257 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp 640,839,201 and January 1, 2010: Rp 328,997,872) Advances and prepaid expenses Other receivables Related parties net of allowance for impairment loss of Rp 656,664,083 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp Nil and January 1, 2010: Rp Nil) Third parties Inventories - net of allowance for impairment of Rp 2,423,414 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp 2,423,414 and January 1, 2010: Rp 2,423,414) Prepaid taxes
2g,8,21,41 2r,9,41
Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih 2r,33 Investasi dalam saham setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 1.408.005.957 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp Nil dan 1 Januari 2010: Rp Nil) 2f,2i,10,36,37,38,41 Tanaman perkebunan Tanaman menghasilkan setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 217.002.719.387 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp 220.041.219.328) dan 1 Januari 2010: Rp 229.711.959.994) 2j,11,21,22 Tanaman belum menghasilkan 2j,2q,11,21,22 Tanaman lainnya 2j,12,41 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 343.972.087.902 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp 437.906.237.309 dan 1 Januari 2010: Rp 416.225.223.018) 2k,2n,2q,13,21,22,41 Beban tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp 32.783.880.820 pada tanggal 31 Desember 2011 (31 Desember 2010: Rp 30.456.186.298 dan 1 Januari 2010: Rp 27.660.755.024) 2m,14,41 Aset lain-lain - bersih 15,21,22,41
281.389.762.289 -
235.818.386.002 8.592.137.720
272.841.740.032 12.139.744.930
742.019.997.481
612.942.061.923
560.116.337.245
Total Current Assets
6.514.438.177
28.655.777.857
31.316.879.555
23.217.087.234
13.565.568.075
7.536.217.896
759.269.479.377 624.245.274.291 57.862.709.195
658.507.224.653 520.741.717.303 28.209.763.632
720.469.564.386 392.191.591.840 13.138.413.903
253.549.682.350
237.225.241.158
158.232.271.435
31.691.450.184 35.156.292.667
34.019.144.706 31.847.175.114
35.081.865.398 26.125.033.989
NONCURRENT ASSETS Deferred tax assets - net Investments in shares of stock net of allowance for impairment of Rp 1,408,005,957 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp Nil and January1, 2010: Rp Nil) Plantations Mature plantations net of accumulated depreciation of Rp 217,002,719,387 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp 220,041,219,328 and January 1, 2010: Rp 229,711,959,994) Immature plantations Other plantations Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 343,972,087,902 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp 437,906,237,309 and January 2010: Rp 416,225,223,018) Deferred charges for landrights - net of accumulated amortization of Rp 32,783,880,820 as of December 31, 2011 (December 31, 2010: Rp 30,456,186,298 and January 1, 2010: Rp 27,660,755,024) Other assets - net
Jumlah Aset Tidak Lancar
1.791.506.413.475
1.552.771.612.498
1.384.091.838.402
Total Noncurrent Assets
JUMLAH ASET
2.533.526.410.956
2.165.713.674.421
1.944.208.175.647
TOTAL ASSETS
*) Dikonsolidasi **) Tidak dikonsolidasi
*) Consolidated **) Not consildated
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
See accompanying Notes to Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
which are an integral part of the financial statements.
1
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2011 (With Comparative Figures as of December 31, 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
31 Desember/ 31 Desember/ December 31, 2011**) December 31, 2010*)
1 Januari/ January 1, 2010/ 31 Desember/ December 31, 2009*) LIABILITIES AND STOCKHOLDERS' EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Utang pajak Utang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Biaya masih harus dibayar Uang muka penjualan Pihak berelasi Pihak ketiga Utang bank jangka pendek Utang jangka panjang jatuh tempo satu tahun Bank Pemerintah Republik Indonesia
2f,16,37,38 2r,17,41
115.539.791.369 44.344.720.265
111.317.572.095 18.844.497.108
154.436.091.721 8.684.999.321
2e,2f,18,36,37,38,41 2f,18,37,38,41 2f,19,37,38
88.502.517.248 23.974.748.650 167.767.764.055
151.274.440.195 15.053.200.707 139.444.725.362
233.990.189.843 16.010.973.666 142.825.703.803
2e,20,36 20 2f,21,37,38
2.477.823.703 51.593.039.866 20.531.541.850
31.335.741.939 91.971.512.522
36.467.795.760 87.957.226.623
CURRENT LIABILITIES Trade payables Taxes payable Other payables Related parties Third parties Accrued expenses Sales advance Related party Third parties Short-term bank loans
2f,22,37,38 2f,23,37,38
83.523.077.017 64.879.040.301
59.189.437.128 60.628.041.782
55.290.186.169 56.377.043.263
Current maturity of long-term loans Banks The Goverment of The Republic of Indonesia
663.134.064.324
679.059.168.838
792.040.210.169
Total Current Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian jatuh tempo satu tahun Bank Pemerintah Republik Indonesia Liabilitas imbalan kerja
2f,22,37,38 2f,23,37,38 2s,24
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham Modal dasar - 600.000 saham terdiri dari 150.000 saham prioritas dan 450.000 saham biasa Modal ditempatkan dan disetor penuh - 270.000 saham terdiri dari 150.000 saham prioritas dan 120.000 saham biasa Saldo laba Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Komponen ekuitas lainnya Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk Kepentingan non-pengendali
649.378.243.485 7.603.588.210 75.068.034.481
447.532.415.502 7.603.588.210 73.643.037.200
196.909.488.001 7.603.588.210 100.824.022.543
NONCURRENT LIABILITIES Long-term liabilities - net of current maturities Banks The Goverment of The Republic of Indonesia Employee benefits liability
732.049.866.176
528.779.040.912
305.337.098.754
Total Noncurrent Liabilities
25
270.000.000.000
270.000.000.000
270.000.000.000
35
644.459.135.614 228.976.702.249 (5.093.357.407)
546.093.791.512 132.924.344.102 362.747.000
477.684.893.768 90.011.707.557 154.297.000
949.380.882.614
837.850.898.325
EQUITY Equity attributable to equity holder of the parent company Capital stock Rp 1,000,000 par value Authorized - 600,000 shares consists of 150,000 preferred shares and 450,000 common shares Issued and fully paid 270,000 shares consists of 150,000 preferred shares and 120,000 common shares Retained earnings Appropriated Unappropriated Other component of equity Total equity attributable to equity holder of the parent company Non-controling interests
26
1.138.342.480.456 -
8.494.582.057
8.979.968.399
Jumlah Ekuitas
1.138.342.480.456
957.875.464.671
846.830.866.724
Total Equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
2.533.526.410.956
2.165.713.674.421
1.944.208.175.647
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Dikonsolidasi **) Tidak dikonsolidasi
*) Consolidated **) Not consildated
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
See accompanying Notes to Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
which are an integral part of the financial statements.
2
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For The Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011*)
2010*)
PENJUALAN BERSIH
2o,27
2.081.881.445.774
1.949.944.008.492
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2o,28
1.106.403.691.468
1.104.044.466.939
COST OF GOODS SOLD
975.477.754.306
845.899.541.553
GROSS PROFIT
(61.907.874.061) (530.743.550.376) 1.188.322.961 9.984.899.604 (56.314.169.854)
(54.367.795.510) (574.350.839.839) 1.860.413.179 699.763.655 (31.634.862.575)
337.685.382.580
188.106.220.463
3.625.319.435 (13.979.420.692)
2.045.235.134 (10.503.038.139)
327.331.281.323
179.648.417.458
(76.124.953.750) (21.862.655.295)
(44.548.358.000) (2.661.101.698)
LABA KOTOR Beban pemasaran dan penjualan Beban umum dan administrasi Bagian laba bersih entitas asosiasi Keuntungan kurs mata uang asing - bersih Kerugian lain-lain - bersih
2o,29 2o,30,41 2i,10,41 2d,41 31,41
LABA OPERASI Pendapatan keuangan Beban keuangan
2o,4,41 2o,32,41
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Pajak kini Pajak tangguhan
2r,33
Beban Pajak Penghasilan
(97.987.609.045)
(47.209.459.698)
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
229.343.672.278
132.438.957.760
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
228.976.702.249 366.970.029
132.924.344.102 (485.386.342)
229.343.672.278
132.438.957.760
2c
Jumlah Pendapatan komprehensif lain Selisih transaksi ekuitas pada entitas asosiasi Aset keuangan tersedia untuk dijual Pajak penghasilan terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain
(7.266.555.875) (8.250.000) 1.818.701.468
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
(5.456.104.407)
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
223.887.567.871
Marketing and selling expenses General and administrative expenses Net income of associated companies Gain on foreign exchange - net Others losses - net INCOME FROM OPERATIONS Finance income Finance cost INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE Current tax Deferred tax Income Tax Expense NET INCOME FOR THE YEAR
NET INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests Total
-
Other comprehensive income Difference in equity transaction of associated Available for sale of financial assets Income tax relating to components of other comprehensive income
208.450.000
Other comprehensive income net of tax
132.647.407.760
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME TOTAL COMPREHENSIVE INCOME ATTRIBUTABLE TO: Owners of the parent entity Non-controlling interests
208.450.000 -
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Kepentingan non-pengendali
223.520.597.842 366.970.029
133.132.794.102 (485.386.342)
Jumlah
223.887.567.871
132.647.407.760
Total
492.312
BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO EQUITY HOLDER OF THE PARENT COMPANY
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK
2t,34
848.062
*) Dikonsolidasi
*) Consolidated
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian
See accompanying Notes to Financial Statements
yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
which are an integral part of the financial statements.
3
-
2u,35
35 35
(5.093.357.407)
-
-
35 35
270.000.000.000
-
-
2y,35
(5.456.104.407) -
362.747.000
-
208.450.000 -
154.297.000
-
270.000.000.000
-
270.000.000.000
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Perusahaan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Perusahaan secara keseluruhan.
Saldo per 31 Desember 2011
Laba komprehensif tahun berjalan Dividen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Cadangan umum Akuisisi bagian perusahaan oleh non pengendali
Saldo per 31 Desember 2010
Laba komprehensif tahun berjalan Dividen Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Cadangan umum
Saldo per 1 Januari 2010
Catatan/ Notes
644.459.135.614
-
98.365.344.102
-
546.093.791.512
68.408.897.744
-
477.684.893.768
4
228.976.702.249
-
(5.316.000.000) (98.365.344.102)
228.976.702.249 (29.243.000.000)
132.924.344.102
(3.600.468.302) (68.408.897.744)
132.924.344.102 (18.002.341.511)
90.011.707.557
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Equity attributable to equity holder of the parent company Komponen ekuitas lainnya/ Saldo laba/Retained earnings Ditentukan Belum ditentukan Other Modal saham/ penggunaannya/ penggunaannya/ component Capital stock of equity Appropriated Unappropriated
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.138.342.480.456
-
(5.316.000.000) -
223.520.597.842 (29.243.000.000)
949.380.882.614
(3.600.468.302) -
133.132.794.102 (18.002.341.511)
837.850.898.325
Jumlah/Total
-
(8.861.552.086)
-
366.970.029 -
8.494.582.057
-
(485.386.342) -
8.979.968.399
Kepentingan non-pengendali/ Non-controling interest
Balance as of January 1, 2010
Balance as of December 31, 2011
Comprehensive income for the year Dividen Partnership and Community Development Program General reserve Acquitition of the Company portion by non-controling
Balance as of December 31, 2010
Comprehensive income for the year Dividen Partnership and Community Development Program General reserve
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
1.138.342.480.456
(8.861.552.086)
(5.316.000.000) -
223.887.567.871 (29.243.000.000)
957.875.464.671
(3.600.468.302) -
132.647.407.760 (18.002.341.511)
846.830.866.724
Jumlah ekuitas/ Total equity
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS' EQUITY For The Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, direksi dan karyawan
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) STATEMENTS OF CASH FLOWS For The Year Ended December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
2010
2.134.350.917.176
1.999.882.407.206
CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers
(1.707.493.985.032)
(1.757.742.281.505)
Cash paid to suppliers, directors and employees
Kas yang dihasilkan dari operasi
426.856.932.144
242.140.125.701
Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan
(62.248.197.012) (45.797.571.415)
(46.292.979.426) (52.117.192.318)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
318.811.163.717
143.729.953.957
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil pelepasan aset non-produktif dan hak atas tanah Penerimaan bunga Penerimaan dividen entitas asosiasi Penambahan tanaman belum menghasilkan Perolehan aset tetap Penambahan tanaman lainnya Penambahan aset lain-lain Penambahan investasi dalam saham Penambahan biaya tangguhan hak tanah
Cash generated from operations Finance charges paid Income tax paid Net Cash Provided by Operating Activities
24.463.385.999 3.625.319.435 921.586.000 (188.528.127.237) (89.815.752.159) (30.025.175.419) (43.228.831.006) -
36.594.392.748 2.051.307.612 811.063.000 (118.867.947.028) (99.554.904.890) (15.071.349.729) (43.088.269.344) (4.980.000.000) (1.732.710.582)
CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Proceeds from disposal of non-productive assets and landrights Interest received Dividends received from associated companies Additions to immature plantations Acquisition of fixed assets Increase in other plantations Increase in other assets Additional investment in shares of stock Increase in deferred charges for landrights
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
(322.587.594.387)
(243.838.418.213)
Net Cash Used in Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan utang bank Pembayaran utang bank Pembayaran dividen Penerimaan setoran modal dari non-pengendali Pembayaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
304.900.905.000 (134.057.329.482) (29.243.000.000) 18.317.240.000 (5.316.000.000)
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES 377.267.086.176 Proceeds from bank loans (114.479.623.297) Payment of banks loans (19.311.784.516) Dividends paid - Received paid-in capital from non-controlling interests (3.600.468.302) Payments of Partnership and Community
10 11 13 12
35 35
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
154.601.815.518
239.875.210.061
Net Cash Provided by Financing Activities
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
150.825.384.848
139.766.745.805
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
255.530.978.459
115.764.232.654
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
Pengurangan kas dan bank entitas anak saat terdilusi
(18.682.490.250)
-
Deduction cash and bank of entity at diluted
255.530.978.459
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4
387.673.873.057
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
See accompanying Notes to Financial Statements which are an integral part of the financial statements.
5
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum
GENERAL a.
Establishment and General Information
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) selanjutnya disebut Perusahaan merupakan hasil peleburan PT Perkebunan XI (Persero), PT Perkebunan XII (Persero) dan PT Perkebunan XIII (Persero) sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 13 tahun 1996. Peleburan tersebut dilakukan dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang perkebunan. Selanjutnya perusahaan-perusahaan yang dilebur dinyatakan bubar, walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam struktur ekuitas (jumlah laba dan saldo laba) dan penambahan serta pengurangan beberapa aset dan liabilitas. Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 41 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun Kamil, S.H., notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. C2-8336.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 8 Agustus 1996, Tambahan No. 8.562
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) hereinafter referred as “The Company” is the result of the merger of PT Perkebunan XI (Persero), PT Perkebunan XII (Persero) and PT Perkebunan XIII (Persero) on the basis of the Government Regulation No. 13 year 1996. The merger was done based on the effort in restructuring State-Owned Enterprises (BUMN) in the plantation sector. Furthermore, the merged companies were declared to be liquidated, although, in substance, it retained the operations of the former individual companies, through a modification of the equity structure (total of income and retained earnings) and increase or decrease of assets and liabilities. The Company was established based on Notarial Deed No. No. 41 dated March 11, 1996 of Harun Kamil, S.H., notary in Jakarta, and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-8336.HT.01.01.TH.96 dated Agustus 8, 1996, and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 80 dated Agustus 8, 1996, Supplement No. 8.562
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 13 tanggal 12 Oktober 2009 dari Yuliani Idawati, S.H., notaris di Bandung, mengenai perubahan tugas dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris. Akta perubahan ini telah diterima dan dicatatkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-19650 tanggal 5 Nopember 2009.
The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by notarial deed No. 13 dated October 12, 2009 of Yuliani Idawati, S.H., notary in Bandung, concerning the change in the duties and powers of Directors and Commissioners. This amendment was received and recorded by Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia with its Letter No. AHU-AH.01.10-19650, dated November 5, 2009.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha dibidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumberdaya Perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut:
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the objectives and purpose of the Company is to engage in conducting business in the fields of agrobusiness and agroindustry, and optimizing the Company’s resources in order to produce high quality and highly competitive products and services. To achieve such objectives and purpose, the Company conducts the following principal activities:
a) Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut;
a)
6
Cultivation of plantation, including land clearance, nursing, planting and maintenance, and other plantation related activities;
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) a.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
GENERAL (continued) a.
Establishment (continued)
and
General
Information
b) Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya; c) Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perusahaan; d) Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agrobisnis dan agro forestry.
b)
Production, including processing of own or other parties’ harvest into semi-finished and finished products, and also its byproducts;
c)
Trading, including of marketing of plantation products and other commodities related to the Company’s line of business;
d)
Development agrotourism, agroforestry.
Perusahaan berkedudukan di Kota Bandung dengan kantor pusat beralamat di Jl. Sindangsirna No. 4. Pabrik dan perkebunan teh, kelapa sawit, karet, cokelat dan kina Perusahaan tersebar di beberapa lokasi di Jawa Barat dan Banten.
The Company is located in Bandung, with its head office located at Jl. Sindangsirna No. 4. The Company’s factory and tea, palm oil, rubber, cocoa and quinine plantation areas are spread out over several locations in West Java and Banten.
Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 11 Maret 1996.
The Company started commercial operations on March 11, 1996.
Perusahaan mengelola perkebunan seluas 114.424 hektar meliputi perkebunan teh, kelapa sawit, karet, cokelat dan kina yang menghasilkan produk utama teh, minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit dan karet. Luas areal perkebunan Perusahaan yang telah mendapat Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) seluas 38.412 hektar, Surat Keterangan Hak Guna Usaha (SK HGU) seluas 26.605 hektar dan lainnya seluas 49.407 hektar, dengan luas areal tertanam seluas 66.818 hektar (2010: 72.235 hektar) (Catatan 11c), dan areal tidak produktif seluas 44.998 hektar (2010: 42.259 hektar).
Currently, the Company is operating a plantation area of 114,424 hectares, covering oil palm, rubber, cocoa and quinine plantations, producing main products of tea, crude palm oil (CPO), palm kernel and rubber. The total size of the Company’s plantation area with Land Use Rights Certificate (SHGU) is 38,412 hectares, with Land Use Rights Notification Letter (SK HGU) covering of 26,605 hectares, and other areas with a size of 49,407 hectares, with a total plantation area of 66,818 hectares (2010: 72,235 hectares), (Note 11c), and non productive area of 44,998 hectares (2010: 42,259 hectares).
Perusahaan memiliki 32 pabrik teh, 1 pabrik kelapa sawit, 14 pabrik karet, 1 pabrik kina, dan 1 pabrik kakao dengan kapasitas produksi efektif sesuai anggaran masing-masing sebesar 62.190 ribu ton teh kering, 240 ribu ton tandan buah segar (TBS), 53,4 ribu ton CPO, 36,5 ribu ton karet kering, 2,4 ribu ton kulit kina, dan 0,9 ribu ton kakao kering per tahun.
The Company operates 32 tea processing plants, 1 palm oil processing plant, 14 rubber processing plant, 1 quinine processing plant, and 1 cocoa processing plant with production capacity effectively within the estimated 62,190 thousands tons dry tea, 240 thousand fresh fruit bunchs (TBS), 53.4 thousand tons CPO, 36.5 thousand tons dry rubber, 2.4 thousand tons chinine, and 0.9 thousand ton dry chacao per annum.
7
of
plantation business, agrobusiness and
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
1.
Susunan Pengurus dan Informasi Lain
GENERAL (continued) b.
Management and Other Information
Perusahaan memiliki karyawan tetap sebanyak 23.099 karyawan (2010: 24.829 karyawan), (tidak diaudit).
The Company had a total number of employees of 23,099 employees (2010: 24,829 employees), (unaudited).
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-56/MBU/2012 tanggal 6 Pebruari 2012, memberhentikan dengan hormat Aries Muftie sebagai anggota Dewan Komisaris Perusahaan dan mengangkat Musliar Kasim. Susunan Dewan Komisaris baru berdasarkan Surat Keputusan tersebut adalah sebagai berikut:
According to Decision Letter of Minister of BUMN No. KEP-56/MBU/2012 dated February 6, 2012, dismiss with respect Aries Muftie as Commisoner of Company and assigned Musliar Kasim. The Boards of Commisioners based on this Dicision Letter are as follows:
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
According to Decision letter of Minister of BUMN No. SK-93/MBU/2012 dated March 1, 2012, new Boards of Directors assigned as follows:
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. SK-93/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, mengangkat Dewan Direksi baru sebagai berikut: Dewan Direksi Direktur Utama Direktur
Dadi Sunardi Irwan Abdul Rahman Lubis Dikdik Koesnandi Wirasasmita Danu Rianto Rahmat Slamet
Alirahman Sony Devano Tatang Suyatin Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo Achmad Tristiyono
Audit Committee and Business Risk Chairman Members
The Cpmpany’s management as of December 31, 2011 and 2010 consisted of the following:
Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Board of Directors President Director Directors
According to Decision letter of Minister of BUMN No.SK-Dekom/01/III/2012 dated February 19, 2012 dismiss with respect Aries Muftie as The Chairman of Audit Committe and Busniess Risk of the Company and assigned Alirahman. The Audit Committe and Busniess Risk based on this Dicision Letter are as follows:
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No.SK-Dekom/01/III/2012 tanggal 19 Maret 2012, memberhentikan dengan hormat Aries Muftie sebagai Ketua Komite Audit dan Resiko Usaha Perusahaan dan mengangkat Alirahman. Susunan Komite Audit dan Resiko Usaha baru berdasarkan Surat Keputusan tersebut adalah sebagai berikut: Komite Audit dan Risiko Usaha Ketua Anggota
Board of Commissioners President Commisioner Commisioners
Usman Basjah Alirahman Herry Suhardiyanto Gunawan A. Firman Taufick Musliar Kasim
Usman Basjah Alirahman Herry Suhardiyanto Gunawan A. Firman Taufick Aries Muftie
8
Board of Commissioners President Commissioner Commissioners
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) b.
Susunan Pengurus (lanjutan)
1. dan
Informasi
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Komiditi Teh Direktur Komiditi Non Teh Direktur SDM dan Umum Direktur Keuangan Komite Audit dan Risiko Usaha Ketua Anggota
c.
Lain
GENERAL (continued) b.
Management (continued)
and
Other
Information
Board of Directors President Director Directors of Tea Commodity Directors of Non Tea Commodity Directors of HRD and General Directors of Finance
Bagas Angkasa Agus Supriyadi Endhang Rachmat Dadi Sunardi Ishak Z. Soediredja Aries Muftie Sony Devano Tatang Suyatin Wahyu Tantular Tunggul Kuncahyo Achmad Tristiyono
Audit Committee and Business Risk Chairman Members
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Corporate Secretary Perusahaan adalah Dikdik Koesnandi Wirasasmita.
As of December 31, 2011 and 2010, the Corporate Secretary of the Company is Dikdik Koesnandi Wirasasmita.
Perusahaan memberikan remunerasi kepada dewan komisaris dan direksi dalam bentuk gaji, tunjangan dan tantiem sejumlah Rp 10.378 juta (2010: Rp 8.683 juta).
The Company provided remuneration to the Board of Commissioners and Directors in the form of salaries, allowances and bonuses amounting to Rp 10,378 million (2010: Rp 8,683 million).
Entitas anak yang Dikonsolidasi
c.
Consolidated Subsidiary
Perusahaan memiliki saham entitas anak pada PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) dengan persentase pemilikan sebesar 65% pada tanggal 31 Desember 2010.
The Company has shares in subsidiary PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) with the percentage of share by 65% as of December 31, 2010.
SIL didirikan berdasarkan akta No. 33 tanggal 25 Oktober 1986 dari Komar Andasmita, S.H., dan selanjutnya terakhir diubah dengan Akta No. 24 tanggal 24 November 1989 dari notaris yang sama. SIL bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran kinidine sulfat serta kinine sulfat yang berdomisili di Ciater Subang. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 240/KMK/.04/2003 tanggal 4 Juni 2003, SIL telah ditetapkan sebagai Kawasan Berikat dan Penyelenggara Kawasan Berikat (PKB) merangkap Pengusaha Di Kawasan Berikat (PDKB).
SIL was established based on Deed No. 33 dated October 25, 1986 from Komar Andasmita, S.H., and then last amended by Deed No. 24 dated November 24, 1989 from the same notary. SIL engaged in the production and marketing of quinine sulfate and sulfuric kinidine domiciled in Ciater Subang. Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 240/KMK/.04/2003 dated June 4, 2003, SIL has been designated as the Operator Bonded Zones and Bonded Zones (PKB) and concurrently Entrepreneur In Bonded (PDKB).
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) SIL sesuai akta No. 30 tanggal 19 Desember 2011 dari Martinah Sumarno, S.H., notaris di Bandung, jumlah penyertaan Perusahaan pada SIL menjadi 20,73%, dan kehilangan pengedalian terhadap SIL pada tanggal 31 Desember 2011, SIL tidak dikonsolidasi dan dicatat dengan metode ekuitas (Catatan 10), kecuali hasil operasi dari tanggal 1 Januari sampai dengan 19 Desember 2011 dikonsolidasi di laporan laba rugi komprehensif untuk periode yang berakhir 31 Desember 2011.
Based on the General Stockholders’ Meeting of SIL, with Notarized Deed No. 30 dated December 19, 2011 by Martinah Sumarno, S.H., Notary in Bandung, the Company’s investment decreased to 20.73% and lost its control over SIL. Thus, as of December 31, 2011, consolidation of SIL is not anymore necessary and accounted for under equity method (Note 10), except for the results of operation from January 1 to December 19, 2011 which were consolidated in the statement of comprehensive income for the period ended December 31, 2011.
9
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Entitas anak yang Dikonsolidasi (lanjutan)
GENERAL (continued) c.
Total assets before elimination of SIL on December 31, 2010 was Rp 67,850 million and total revenues before eliminations for the year amounted to Rp 86,879 million (2010: Rp 96,555 million).
Jumlah aset SIL sebelum eliminasi pada tanggal 31 Desember 2010 adalah Rp 67.850 juta serta jumlah pendapatan sebelum eliminasi adalah Rp 86.879 juta (2010: Rp 96.555 juta). d.
Tanggung Jawab Manajemen dan Persetujuan atas Laporan Keuangan
d.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
2.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY POLICIES a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Statement of Compliance The financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”) and State Financial Audit Standard, and Accounting Guidelines for BUMN Plantation Industry. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”) dan Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan.
b.
Management Responsibility and Approval of Financial Statements The preparation and fair presentation of the Company’s financial statements were the responsibilities of the management, and were authorized for issue by the Board of Directors on April 26, 2012.
Penyusunan dan penyajian secara wajar laporan keuangan Perusahaan merupakan tanggung jawab manajemen dan telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 26 April 2012.
2.
Consolidated Subsidiaries (continued)
b.
Basis of Preparation of the Financial Statements
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared using the historical cost basis, except for certain accounts which are prepared on the basis of other measurements, as described in accounting policy for each account. The financial statements are prepared using the accrual method, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan menyajikan sumber dan penggunaan kas dan setara kas dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
Statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or less which are not pledged nor restricted.
10
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
Dasar Penyusunan (lanjutan)
Laporan
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) b.
ACCOUNTING
Basis of Preparation of the Financial Statements (continued)
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK, dibutuhkan pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:
The preparation of financial statements in conformity with SAK requires the use of judgements, estimates and assumptions that affect:
penerapan kebijakan akuntansi; jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan;
jumlah pendapatan dan beban dilaporkan selama tahun pelaporan.
the application of accounting policies; the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements; the reported amounts of income and expenses during the reporting year.
yang
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Estimasi dan asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimate is revised and in any future period affected.
Secara khusus, informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan dalam Catatan 3.
In particular, information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgements in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 3.
Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah (“Rp”).
The financial statements are presented in Indonesian Rupiah (“Rp”).
Prinsip Konsolidasian
c.
Principles of Consolidation
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Perusahaan.
The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entity in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan efektif tidak mempunyai pengendalian. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control. The consolidated financial statements have been prepared using uniform accounting policies for like transactions and other events in similar circumstances.
Pada saat kehilangan pengendalian atas entitas anak, setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu dan setiap jumlah terhutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu dicatat sesuai dengan SAK lain sejak tanggal hilangnya pengendalian.
At the time of losing control for its subsidiary, any residual investment in the former subsidiary and any amounts owned by or to the former subsidiary is recorded in accordance with other SAK since the date of loss of control.
11
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
d.
2.
Prinsip Konsolidasian (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) c.
ACCOUNTING
Principles of Consolidation (continued)
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antar entitas di dalam Perusahaan yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Company has been eliminated in the consolidated financial statements.
Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya boleh diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada saat akuisisi dengan dasar akuisisi. Setelah akuisisi, nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.
Non-controlling interests in subsidiaries are identified separately and presented within equity. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition by acquisition basis. Subsequent to acquisition, the carrying amount of non-controlling interest is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to noncontrolling interest having a deficit balance.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing
d.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the rates prevailing as at the date of the transaction.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut:
As at the statements of financial position date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Bank of Indonesia middle rate prevailing as at that date. The exchange rates used as of December 31, 2011 and 2010 as follows:
Dollar Amerika Serikat (USD) Poundsterling (GBP) EURO (EUR)
2011
2010
9.068 13.969 11.739
8.991 13.894 11.956
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah terealisasi maupun yang belum, baik yang berasal dari transaksi dalam mata uang asing maupun penjabaran aset dan liabilitas moneter dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
12
U.S. Dollar (USD) Poundsterling (GBP) EURO (EUR)
Realized and unrealized foreign exchange gains or losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the statements of comprehensive income for the year.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e.
Transaksi Pihak-Pihak Berelasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Transactions with Related Parties
dengan
A party is considered to be related to the Company if:
1. langsung atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada dibawah pengendalian bersama dengan Perusahaan; (ii) memiliki kepentingan dalam Perusahaan yang memberikan pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Perusahaan;
1. directly or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, or is controlled by, or is under common control with the Company (ii) has an interest in the Company that gives it significant influence over the Company; or (iii) has joint control over the Company;
2. suatu pihak berelasi dengan Perusahaan;
2. the party is an associate of the Company;
3. suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venturer;
3. the party is a joint venture in which the Company is a venturer;
4. suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan;
4. the party is a member of the key management personnel of the Company;
5. suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4);
5. the party is a close member of the family of any individual referred to (1) or (4);
6. suatu pihak adalah entitas dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
6. the party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to (4) or (5); or
7. suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.
7. the party is a post employment benefit plan for the benefit of employees of the Company, or any entity that is a related party of the Company.
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana kondisinya mungkin tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
The transactions to related parties are made based on agreed terms, whereas such terms may not be the same as those with the transactions to third parties.
Saldo dan transaksi yang material antara Perusahaan dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas lain yang berelasi dengan pemerintah diungkapkan pada catatan atas akun-akun terkait.
Significant transactions and balances of the Company with the Government of the Republic of Indonesia and other government related entities are disclosed in the relevant notes of the respective account.
Suatu pihak dianggap Perusahaan jika:
f.
2.
berelasi
Aset dan Liabilitas Keuangan
f.
Financial Assets and Liabilities
Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan investasi dalam saham.
The Company financial assets consist of cash and cash equivlents, trade receivables, other receivables and investments in shares of stock.
Liabilitas keuangan Perusahaan terdiri dari utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar, utang bank dan utang kepada Pemerintah Republik Indonesia.
The Company financial liabilities consist of trade payables, other payables, accrued expenses, bank loans, and loan from Goverment of the Republic of Indonesia.
13
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Klasifikasi
Classification
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Company classifies its financial assets in the following categories at initial recognition:
(1)
(1) Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual dari aset keuangan non-derivatif ditetapkan sebagai tersedia untuk atau tidak diklasifikasikan ke dalam satu kategori aset keuangan lainnya.
(2)
terdiri yang dijual salah
AFS financial assets consist of nonderivative financial assets that are designated as available for sale or are not classified in one of other categories of financial assets. (2) Loans and Receivables
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Perusahaan tidak berniat untuk menjual segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Company does not intend to sell immediately or in the near term.
Perusahan mengklasifikasikan liabilitas keuangannya dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal:
The Company classifies its financial liabilities in the following categories at initial recognition:
(1)
Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki dua sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasi dalam kelompok diperdagangkan.
(1) Fair value through profit or loss, which has two sub-classifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading.
(2)
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
(2) Financial liabilities measured at amortized cost.
Pengakuan
Recognition
Perusahaan pada awalnya mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, Perusahan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontraktual instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim diakui pada tanggal perdagangan dimana Perusahaan memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
The Company recognizes a financial asset or a financial liability in the statement of financial position if, and only if, the Company becomes a party to the contractual provisions of the instrument. Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Company commits to purchase or sell the asset.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajarnya (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition or issue. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
14
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengakuan (lanjutan)
Recognition (continued)
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada pengakuan awal liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amout of debt recognized initially. Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest rate method and were recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expense for transaction costs related to financial liabilities.
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika:
Financial asset (or, where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when:
a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
a.
The rights to receive cash flows from the asset have expired;
b. Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
b.
The Company retains the right to receive cash flows from the asset, but have assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; or
c. Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
c. The Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset and either (i) have transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (ii) have neither transferred or retained substantially all the risks and rewards of the asset, but have transferred control of the asset.
15
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
f. Financial Assets and Liabilities (continued)
Penghentian Pengakuan (lanjutan)
Derecognition (continued)
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the financial asset is recognized to the extent of the Company’ continuing involvement in the asset. Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan atau telah kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when the contractual obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired.
Saling Hapus
Offsetting
Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perusahaan saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Financial assets and liabilities are offseted and the net amount reported in the statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pengukuran Biaya Perolehan Diamortisasi
Amortized Cost Measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset dan liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayment, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus allowance for impairment losses.
16
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Pengukuran Nilai Wajar
Fair Value Measurement
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan harga kuotasi pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasi, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini, dan perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi.
The fair value of financial instruments traded in active markets at the statement of financial position date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques. Valuation techniques include net present value techniques, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah apakah suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
The Company assess, at each statement of financial position date, whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Suatu aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai jika dan hanya jika, terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih kejadian yang timbul setelah pengukuran awal dari suatu aset (suatu kejadian yang merugikan) dan kejadian kerugian tersebut telah mempengaruhi estimasi arus kas masa depan dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi dengan andal. Bukti mengenai penurunan nilai meliputi indikasi bahwa peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan secara signifikan, gagal dalam melakukan pembayaran bunga atau pokok, kemungkinan akan mengalami kebangkrutan atau reorganisasi keuangan lainnya dan terdapat hasil observasi data yang mengindikasikan terdapat penurunan nilai pada estimasi arus kas masa depan, seperti perubahan kondisi ekonomi yang berhubungan dengan gagal bayar.
A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (an “incurred loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated. Evidence of impairment may include indications that the borrower or a group of borrowers is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
17
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) f.
2.
Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) f.
ACCOUNTING
Financial Assets and Liabilities (continued)
Penurunan Nilai Aset Keuangan (lanjutan)
Impairment of Financial Assets (continued)
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assess whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assess them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is or continues to be recognized are not included in a collective assessment for impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif.
If there is objective evidence that an impairment loss on loans and receivables that carried at amortized cost for individually assessed has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate (i.e., the effective interest rate computed at initial recognition). The carrying amount of the asset shall be reduced either directly or through the use of an allowance account. The amount of loss is charged to the statement of comprehensive income.
Dalam hal instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual, penelaahan penurunan nilai ditandai dengan penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif, dikeluarkan dari ekuitas dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif (harus diakui melalui ekuitas). Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
In case of equity investments classified as AFS, assessment of any impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investments below its cost. Where there is evidence of impairment, the cumulative loss measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that financial asset previously recognized in the statements of comprehensive income is removed from equity and recognized in the statements of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the statements of comprehensive income. Increases in fair value after impairment are recognized directly in equity.
18
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
2.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) g.
Biaya Dibayar Dimuka
h.
j.
Investasi dalam Saham
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their benefical periods using the straight-line method.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Inventories Inventories are stated at cost or net realizable value, whichever is lower.Cost is determined using the weighted-average method from each group of inventories.
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang dari setiap kelompok persediaan. h.
ACCOUNTING
i.
Investment in Shares of Stock
Investasi dalam saham yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dicatat sebesar biaya perolehan setelah pengakuan awalnya karena terdiri dari efek ekuitas tanpa kuotasi harga yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.
Investment in shares classified as AFS financial asset is carried at cost after its initial recognition as it consists of unquoted equity securities whose fair value cannot be reliably measured.
Investasi Perusahaan pada entitas asosiasi diukur dengan menggunakan metode ekuitas dimana Perusahaan mempunyai pengaruh signifikan. Sesuai dengan metode ekuitas, biaya perolehan investasi ditambah atau dikurang dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi neto, dan penerimaan dividen dari investee sejak tanggal perolehan.
The Company’s investment in its associated company is accounted for using the equity method. An associated company is an entity in which the Company has significant influence. Under the equity method, the cost of investment is increased or decreased by the Company’s share in net earnings or losses of, and dividends received from the investee since the date of acquisition.
Perusahaan menentukan apakah diperlukan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai atas investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi. Perusahaan menentukan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat bukti obyektif yang mengindikasikan bahwa investasi dalam entitas asosiasi mengalami penurunan nilai. Dalam hal ini, Perusahaan menghitung jumlah penurunan nilai berdasarkan selisih antara jumlah terpulihkan atas investasi dalam entitas asosiasi dan jumlah tercatatnya dan mengakuinya dalam laporan laba rugi komprehensif.
The Company determines whether it is necessary to recognize an additional impairment loss on the Company’s investment in its associate. The Company determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Company calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the investment in associate and its carrying value, and recognizes the amount in the statements of comprehensive income.
Tanaman Perkebunan
j.
Plantations
Tanaman Belum Menghasilkan
Immature Plantations
Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan, pembibitan, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk kapitalisasi biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai pengembangan tanaman belum menghasilkan. Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi biaya perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan.
Immature plantations are stated at acquisition cost which includes costs incurred for land clearing, seedling, planting, fertilizing and maintenance, including capitalization of borrowing costs incurred on loans used to finance the development of immature plantations. When the plantations are mature, the accumulated costs are reclassified to mature plantations.
19
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j.
2.
Tanaman Perkebunan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) j.
ACCOUNTING
Plantations (continued)
Tanaman Menghasilkan
Mature Plantations
Jangka waktu suatu tanaman dinyatakan mulai menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan penilaian manajemen, dengan ketentuan sebagai berikut:
The actual time for a plantation to be deemed productive is dependent upon vegetative growth and is assessed by management, as follows:
1)
Tanaman teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 3 tahun;
1)
A tea plantation is declared to be mature when it reaches the age of 3 years;
2)
Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 5 tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai tiga kilogram atau lebih;
2)
An oil palm plantation is declared to be mature when it reaches the age of 3 years, and 60% of the trees at each block produce clusters of fruit, or two of the clusters are ripe, or the average weight of the fruit of each cluster weighs three kilograms or more;
3)
Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 5 tahun dan 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat disadap dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian satu meter dari pertautan okulasi;
3)
4)
Tanaman kakao dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 5 tahun;
4)
A rubber plantation is declared to be mature when it reaches the age of 5 years and 60% of the entire trees of each block can be tapped and the diameter of the trees is 45 centimeters which is measured at the height of 1 meter above grafting joint; A cocoa plantation is declared to be mature when it reaches the age of 5 years;
5)
Tanaman kina dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila telah berumur 6 tahun.
5)
A quinine plantation is declared to be mature when it reaches the age of 6 years.
Mature plantations are depreciated using the straight-line method based on the estimated useful life of each plantation, as follows:
Tanaman menghasilkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa menghasilkan masing-masing tanaman sebagai berikut: Tahun/Years Teh Kelapa sawit Karet Kakao Kina
Tea Palm oil Rubber Cocoa Quinine
50 25 25 25 15
Tanaman Lainnya
Other Plantations
Biaya-biaya sehubungan dengan kegiatan tanaman lainnya dalam pengembangan, kecuali beban langsung yang tidak berkaitan dengan kegiatan tersebut dikapitalisasi dalam tanaman lainnya. Apabila telah tersedia pohon siap tebang, maka tanaman lainnya diklasifikasikan ke tanaman lainnya siap tebang.
All costs incurred in the development the other plantations, except for direct expense, are capitalized as other plantations. If there are planted trees rady for harvest, the other plantations are reclassified as other plantations ready for harvest.
20
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Fixed Assets
Aset tetap, kecuali tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya.
Fixed assets, except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of comprehensive income as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Mesin dan instalasi pabrik Jalan, jembatan dan saluran air Alat pengangkutan Alat pertanian dan inventaris lainnya
.
5 - 20 8 - 20 5 - 16 5 5
Buildings Machinery and plant installations Roads, bridges and water canals Transportation vehicles Farming and others equipment
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Land is stated at cost and is not depreciated.
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
The estimated residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each financial year end and the effect of any changes in estimates is accounted for prospectively.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included the statements of comprehensive income in the year the asset is derecognized.
Jumlah tercatat aset tetap dikaji ulang untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat kemungkinan tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi komprehensif.
The carrying amount of fixed assets are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. Impairment in asset value, if any, is recognized as loss in the statements of comprehensive income.
21
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
l.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) k.
ACCOUNTING
Fixed Assets (continued)
Aset tetap yang tidak digunakan lagi dalam kegiatan usaha disajikan pada nilai terendah antara nilai tercatat dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dan disajikan sebagai bagian akun “Aset lain-lain” pada laporan posisi keuangan
Fixed assets not used in operations are stated at the lower of cost or their recoverable amount and presented as a part of “Other assets” account in the statements of financial position.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi seluruh biaya (termasuk biaya pinjaman) untuk membuat aset dalam penyelesaian dapat berfungsi dan siap digunakan sesuai dengan tujuannya. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost that consist of all costs (including borrowing cost) attributable to bringing the constructed asset to working condition and getting it ready for its intended use. Construction in progress is transferred to the respective fixed assets account when completed and ready for use.
Perkebunan Inti Rakyat dan Plasma
l.
Nucleus Estate Smallholders and Plasma
Perkebunan Inti Rakyat (PIR) merupakan bentuk kebijakan Pemerintah Indonesia yang berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Perusahaan memperoleh hak guna usaha kebun inti apabila bersedia membangun areal perkebunan rakyat di atas tanah milik Pemerintah. Sebagai pihak inti, Perusahaan berkewajiban untuk melatih dan mengawasi petani dan membeli hasil produksi perkebunan milik petani dengan harga yang telah ditetapkan Pemerintah. Perkebunan rakyat akan diserahkan kepada petani pada saat perkebunan mulai menghasilkan dengan harga konversi yang ditetapkan oleh Pemerintah.
The Nucleus Estate Smallholders (NES) is an Indonesian Government policy related to cooperation in plantation development. A company is provided with a nucleus plantation business right on the condition that it is willing to develop community plantation area on State-owned lands. As a party of NES, the Company is responsible for training and supervising the farmers on the area and for buying the farmers’ plantation production at government-determined prices. The plantation is to be handed over to the farmer concerned at the time the plantation produces. The conversion price of the farmer’s plantation is determined by the government.
Pengeluaran untuk pengelolaan perkebunan dan pelatihan petani didanai oleh Pemerintah, dan apabila sementara ditalangi Perusahaan, diakui sebagai Piutang PIR. Petani berkewajiban menjual hasil panenannya kepada Perusahaan inti sekaligus untuk mencicil piutang tersebut.
Expenses for managing the farmers’ plantations and for the training of farmers are funded by the government and when, in this case, temporary advances are given by the Company to the farmers which are recognized as NES Receivables. The farmers are required to sell their harvest to the nucleus company and at the same time cover advances previously received with funds received from such sale.
Perkebunan Plasma sama halnya dengan PIR, tetapi sumber pendanaan dari pinjaman bank dan atas tanah milik petani setempat (petani plasma).
Plasma estate is similar with NES, but it is funded from the bank loans and uses the land areas owned by the local farmers (plasma farmers).
m. Biaya Tangguhan Hak Atas Tanah
m. Deferred Charges for Landrights
Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan pemindahan hak pemilikan atau perpanjangan hak atas tanah, meliputi biaya legal, biaya survei area dan pengukuran tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya ditangguhkan dan disajikan sebagai akun “Biaya tangguhan hak atas tanah” pada laporan posisi keuangan. Biaya tangguhan tersebut diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan.
22
Costs related to the transfer of rights of ownership or renewal of landrights title, such as, among others, legal fees, land survey and re-measurement fees, notarial fees, taxes and other related expenses, are deferred and presented as "Deferred charges for landrights" account in the statemets of financial position. These deferred charges are amortized using the straight-line method over the legal term of the related landrights.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) n.
o.
p.
2.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) n.
ACCOUNTING
Impairment of Non-Financial Asset
Pada tanggal pelaporan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At reporting dates, the Company review the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Company estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of the non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
o.
Revenue and Expense Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat, pajak ekspor dan pajak pertambahan nilai. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui.
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Company and the revenue can be reliable measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebated, export tax and value added taxes. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized.
Pendapatan dari penjualan barang jadi diakui pada saat risiko dan manfaat barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sales of finished goods is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have been transferred to the customers.
Beban diakui pada saat terjadinya (dasar akrual).
Expenses are (accrual basis).
Provisi
p.
recognized
when
incurred
Provisions
Provisi diakui ketika Perusahaan memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Perusahaan diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Company has a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Company will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.
23
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
2.
Provisi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) p.
r.
Biaya Pinjaman
Provisions (continued) Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. q.
ACCOUNTING
q.
Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian, merupakan aset yang membutuhkan waktu yang cukup lama agar siap untuk digunakan atau dijual, dikapitalisasi pada biaya perolehan aset tersebut, sampai dengan saat selesainya aset secara substansial siap untuk digunakan atau dijual.
Borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets, which are assets that necessarily take a substantial period of time to get ready for their intended use or sale, are capitalized to the cost of those assets, until such time as the assets are substantially ready for their intended use or sale.
Penghasilan investasi diperoleh atas investasi sementara dari pinjaman yang secara spesifik belum digunakan untuk pengeluaran aset kualifikasian dikurangi dari biaya pinjaman yang dikapitalisasi.
Investment income earned on the temporary investment of specific borrowings pending their expenditure on qualifying assets is deducted from the borrowing costs eligible for capitalization.
Pajak Penghasilan
r.
Income Tax
Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Beban pajak penghasilan diakui dalam laba atau rugi, kecuali untuk item yang langsung diakui di komponen ekuitas lainnya, dimana beban pajak yang terkait dengan item tersebut diakui di pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises of current and deferred taxes. Income tax expense is recognized in profit or loss except to the extent it relates to items recognized directly in other equity components, in which case it is recognized in other comprehensive income.
Beban pajak kini adalah utang pajak yang ditentukan berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Current tax is the expected tax payable on the taxable income for the year, using tax rates enacted or substantively enacted at the reporting date.
Perusahaan menerapkan metode aset dan liabilitas dalam menghitung pajak tangguhannya. Dengan metode ini, aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui pada setiap tanggal pelaporan sebesar perbedaan temporer aset dan liabilitas untuk tujuan akuntansi dan tujuan pajak. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak di masa akan datang, jika kemungkinan realisasi manfaat tersebut dimasa mendatang cukup besar. Tarif pajak yang berlaku atau yang secara substansial telah berlaku digunakan dalam menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The Company adopts the asset and liability method in determining its deferred tax. Under this method, deferred tax assets and liabilities are recognized at each reporting date for temporary differences between the financial and tax bases of assets and liabilities. This method also requires the recognition of future tax benefits, to the extent that realization of such benefits is probable. Currently enacted or substantially enacted tax rates are used in the determination of deferred income tax.
24
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) r.
s.
2.
Pajak Penghasilan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) r.
ACCOUNTING
Income Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available to compensate the temporary differences which result in such deferred tax assets.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak diterima atau jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the results of the appeal are determined.
Imbalan Kerja
s.
Employee Benefits
Imbalan Pasca Kerja
Post-Employment Benefits
Program Pensiun
Pension Plan
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun. Dana pensiun tersebut dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).
Defined benefit pension plan programis apension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement. The pension fund is managed by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun dimana Perusahaan akan membayar iuran tetap kepada Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Defined contribution pension plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions to the Financial Institution Pension Fund of PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Perhitungan program pensiun imbalan pasti menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing defined benefit pension plan is determined using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains or losses that exceed 10% of the present value of the Company’s and its subsidiaries’ defined benefit obligation and 10% of the fair value of plan assets are recognized on straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
The benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains or losses and unrecognized past service cost.
25
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) s.
t.
u.
2.
Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) s.
ACCOUNTING
Employee Benefits (continued)
Imbalan Pasca Kerja (lanjutan)
Post-Employment Benefits (continued)
Santunan Hari Tua
Old-Age Benefits
Perusahaan memberikan imbalan santunan hari tua untuk para karyawan yang telah mencapai usia pensiun. Hak atas imbalan ini pada umumya diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun dan memenuhi masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metodologi akuntansi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company provides old age retirement benefits for employees who have reached the retirement age. The rights over these benefits isusually based on employees that have reached retirement age and those who have reached certain working period. The expected costs of these benefits are accrued over the employees’ working period, using an accounting methodology similar to the methodology used in the calculation of defined benefit pension plans.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Other Long-Term Service Benefits
Perusahaan memberikan program imbalan kerja jangka panjang lainnya dalam bentuk penghargaan masa kerja yang meliputi program cuti panjang, santunan kematian dan penghargaan masa pengabdian untuk karyawan yang telah mencapai masa kerja tertentu. Prakiraan biaya imbalan ini diakru sepanjang masa kerja karyawan, dengan menggunakan metode akuntansi yang sama dengan metode yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company provides other long-term service benefits in the form of working period appreciation, which covers long leave program, donation to dead employee, and service period appreciation for employees who have reached certain working period. The estimation of the benefit cost is determined over the employees’ working period, using an accounting methodology similar to the one used in the calculation of the defined benefit pension plan.
Laba Bersih Per Saham
t.
Earnings Per Share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan.
Basic earnings per share is computed by dividing net income by the weighted average number of shares outstanding during the year.
Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan oleh karenanya, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi komprehensif.
The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2011 and 2010, and accordingly, no diluted earnings per share is calculated and presented in the statements of comprehensive income.
Dividen
u.
Pembagian dividen diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan.
26
Dividend Dividend is recognized as liability at time of approval by the Annual General Meeting of Stockholder.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
v.
Berikut ini adalah standar, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 dan relevan dengan Perusahaan:
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Changes in Accounting Policies The following standards, amendments and interpretations, which became effective starting January 1, 2011, are relevant to the Company:
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas” PSAK No. 3 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Interim” PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” PSAK No. 8 (Revisi 2009), “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Asset Tak berwujud” PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK No. 17, “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
27
ACCOUNTING
PSAK No.1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows” PSAK No. 3 (Revised 2009), “Interim Financial Reporting” PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements” PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments” PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Parties Disclosures” PSAK No. 8 (Revised 2009), “Events After the Reporting Period” PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interest in Joint Venture” PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investment in Associates” PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets” PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” ISAK No. 7 (Revised 2009), “Consolidation of Special Purpose Entities” ISAK No. 17, “Interim Financial Reporting and Impairment”
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
v.
Dampak dari perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan sehubungan dengan implementasi dari standar akuntansi baru diatas tidak signifikan kecuali untuk area berikut ini: i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) Changes in (continued)
Perusahaan mengimplementasikan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011. Perubahan signifikan dari standar akuntansi tersebut terhadap Perusahaan sebagai berikut:
Accounting
Policies
The impacts from the changes in the Company’s accounting policies in response to the above new accounting standards implementation are not significant except for the following areas: i.
Penyajian Laporan Keuangan
ACCOUNTING
Presentation of Financial Statements The Company apply PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which became effective as of January 1, 2011. The significant changes of this accounting standard to the Company are as follows:
Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan dan penambahan laporan posisi keuangan konsolidasian yang menunjukkan saldo awal (dalam hal dimana terjadi reklasifikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan keuangan konsolidasian terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
The financial statements comprise of statement of financial position, statement of comprehensive income, statement of changes in equity, statement of cash flows, notes to the financial statements and additional consolidated statement of financial position showing beginning balance (in case of reclassification or restatement). Whilst, previously, the consilidated financial statements comprise of balance sheets, statement of income, statement of changes in equity, statement of cash flows and notes to the financial statements.
Kepentingan non-pengendali sebagai bagian ekuitas, dan jumlah pendapatan komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit. Sedangkan sebelumnya hak minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas, dan bila kerugian dari kepentingan non-pengendali melebihi kepentingannya dalam ekuitas entitas anak, kelebihan dan setiap kerugian lebih lanjut yang diatribusikan kepada kepentingan non-pengendali dibebankan kepada pemegang saham mayoritas kecuali kepentingan non-pengendali tersebut mempunyai liabilitas mengikat dan dapat menanggung rugi tersebut.
Non-controlling interest is presented within equity,and total comprehensive income is attributed to non-controlling interest having a deficit balance. Previously minority interest is presented separately between the liabilities and equities, and where the losses applicable to the non-controlling interests exceed their interest in the equity of the subsidiary, the excess and any further losses attributable to the non-controlling interest are charged against the majority interest except to the extent that the non-controlling interest has a binding obligation to, and is able to, make good the losses.
Penambahan pengungkapan diperlukan seperti pertimbangan untuk menerapkan kebijakan akuntansi dan manajemen modal.
Additional disclosures are required, among others, consideration in determination of applying accounting policy and capital management.
28
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) i.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Changes in (continued) i.
Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan) Informasi komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan standar tersebut. Perubahan pada kebijakan akuntansi hanya mempengaruhi aspek pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.
Presentation (continued)
ACCOUNTING
Accounting of
Financial
Policies Statements
Comparative information has been represented so that it also in conformity with the revised standard. The change in accounting policy only impacts presentation aspects, there is no impact on earnings per share. ii. Presentation of Operating Segments
ii. Penyajian Segmen Operasi Sejak tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Perubahan kebijakan akuntansi disebabkan karena implementasi PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. Sebelumnya, segmen operasi ditentukan dan disajikan sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”. Kebijakan akuntansi baru sehubungan dengan pengungkapan atas segmen operasi disajikan dibawah ini:
Starting January 1, 2011, the Company determines and presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. This change in accounting policy is due to the adoption of PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. Previously operating segments were determined and presented in accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), “Segment Reporting”. The new accounting policy in respect to the operating segment disclosures is presented as follows:
Informasi segmen komparatif telah disajikan kembali agar sesuai dengan ketentuan transisi dari standar tersebut. Karena perubahan kebijakan akuntansi hanya berdampak terhadap aspek penyajian dan pengungkapan, maka tidak ada dampak terhadap laba per saham.
Comparative segment information has been re-presented in conformity with the transitional requirements of this standard. Since the change in accounting policy only impacts presentation and disclosure aspects, there is no impact on earnings per share.
Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama, yang hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya, dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Hasil segmen yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional termasuk item yang dapat diatribusikan secara langsung kepada segmen dan juga yang dapat dialokasikan dengan basis yang wajar. Item yang tidak dapat dialokasikan terutama terdiri dari biaya Kantor Direksi dan aset dan liabilitas pajak penghasilan.
An operating segment is a component of the entity that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the entity’s components, whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decisions about resources to be allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. Segment results that are reported to the chief operating decision maker include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis. Unallocated items mainly comprise of Director’s Office expenses, and income tax assets and liabilities.
29
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) v.
2.
Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) v.
Changes in (continued) ii. Presentation (continued)
ii. Penyajian Segmen Operasi (lanjutan) Pengeluaran modal segmen adalah jumlah beban yang terjadi selama periode untuk memperoleh tanaman belum menghasilkan, aset tetap dan aset tak berwujud.
ACCOUNTING
Accounting of
Operating
Policies Segments
Segment capital expenditure is the total cost incurred during the period to acquire immature plantations, fixed assets, and intangible assets. iii. Related Party Disclosures
iii. Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Standar ini mensyaratkan pengungkapan sebagai berikut:
Effective January 1, 2011, the Company applied PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”. These standard requires disclosure as follows:
Hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
Related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
Kompensasi secara keseluruhan dan masing-masing kategori kompensasi yang diberikan kepada semua personil manajemen kunci.
Compensation in total and for each category of compensation given to all key management personnel.
Saldo dan transaksi antara Perusahaan dengan Pemerintah Negara Republik Indonesia dan entitas lain yang berelasi dengan pemerintah diungkapkan kembali karena sebelumnya pengungkapan hanya dilakukan atas saldo dan transaksi dengan pemerintah dan entitas lain yang bergerak dan berada dibawah BUMN Perkebunan.
Transactions and balances of the Company with the Government of the Republic of Indonesia and other government related entities are restated since the previous disclosure just for government and other entities under BUMN Plantations Industry.
Penerapan atas standar-standar yang direvisi ini tidak menimbulkan dampak yang material terhadap laporan keuangan dan laba per saham Perusahaan. w. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
The application of this revised accounting standards had no material impact to the Company’s financial statements as well as its earning per share. w. Events After the Reporting Date
Peristiwa setelah periode pelaporan yang memberikan informasi tambahan tentang posisi Perusahaan pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai) disajikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah periode pelaporan yang bukan merupakan peristiwa penyesuaian, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan apabila material.
30
Post year-end events that provide additional information about the Company position at the reporting date (adjusting events) are reflected in the financial statements. Post year-end events that are not adjusting events are disclosed in the notes to financial statements when material.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN a.
b.
3.
Pertimbangan
USE ESTIMATES ANDJUDGMENTS a.
Judgements
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Perusahaan meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Company accounting policies include:
Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan
Classification of Financial Assets and Liabilities
Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada Catatan 2f.
The Company determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Company’s accounting policies disclosed in Note 2f.
Provisi dan Kontinjensi
Provisions and Contingencies
Pertimbangan dilakukan oleh manajemen untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi. Kebijakan atas pengakuan dan pengungkapan provisi dan pengungkapan kontinjensi diungkapkan pada Catatan 40.
Judgment is exercised by management to distinguish between provisions and contingencies. Policies on recognition and disclosure of provision and disclosure of contingencies are disclosed in Note 40.
Estimasi dan Asumsi
b.
Estimation and Assumptions
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Rugi Penurunan Nilai Pinjaman yang Diberikan dan Piutang
Impairment Loss on Loans and Receivables
Perusahaan menilai penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal pelaporan. Dalam menentukan apakah rugi penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi, manajemen membuat penilaian, apakah terdapat bukti objektif bahwa kerugian telah terjadi. Manajemen juga membuat penilaian atas metodologi dan asumsi untuk memperkirakan jumlah dan waktu arus kas masa depan yang direview secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktualnya. Nilai tercatat pinjaman yang diberikan dan piutang telah diungkapkan dalam Catatan 37.
The Company assess their loans and receivables for impairment at each reporting date. In determining whether an impairment loss should be recorded in profit or loss, management makes judgment as to whether there is an objective evidence that loss event has occurred. Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss. The carrying amount of loans and receivables are disclosed in Note 37.
Penyisihan Penurunan Nilai Persediaan
Allowance for Impairment of Inventory
Perusahaan membuat penyisihan penurunan nilai persediaan berdasarkan estimasi persediaan yang digunakan pada masa mendatang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi penyisihan penurunan nilai persediaan telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penyisihan penurunan nilai persediaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil usaha Perusahaan. Nilai tercatat persediaan diungkapkan dalam Catatan 8.
The Company provides allowance for impairment of inventories based on estimated future usage of such inventories. While it is believed that the assumptions used in the estimation of the allowance for impairment of inventories are appropriate and reasonable, significant changes in these assumptions may materially affect the assessment of the allowance for impairment of inventories, which ultimately will impact the result of the Company’s operations. The carrying amount of inventories is disclosed in Note 8.
31
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
3.
USE JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.
Estimation and Assumptions (continued)
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Tanaman dan Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Plantations and Fixed Assets
Masa manfaat setiap tanaman dan aset tetap Perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor tersebut di atas.
The useful life of each item of the Company’s plantations and fixed assets are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat tanaman dan aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat tanaman dan aset tetap.
A change in the estimated useful life of any item of plantations and fixed assets would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of plantations and fixed assets
Jumlah tercatat tanaman dan aset tetap diungkapkan dalam Catatan 11, 12 dan 13.
The carrying values of plantations and fixed assets are a disclosed in Notes 11, 12 and 13.
Imbalan Kerja
Employees Benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlahjumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan langsung diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas liabilitas diestimasi atas imbalan kerja Perusahaan sebesar Rp 75.068 juta (2010: Rp 73.643 juta). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 24.
Actual results that differ from the Company’s assumptions are recognized immediately in the profit or loss as and when they occurred. While the Company believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Company’s actual experiences or significant changes in the Company’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employees’ benefits and net employee benefits expense. The carrying amount of the Company’s estimated liabilities for employee benefits amounted to Rp 75,068 million) (2010: Rp 73,643 million). Further details are disclosed in Note 24.
32
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PENGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN (lanjutan) b.
4.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
USE JUDGMENTS AND ESTIMATES (continued) b.
Estimation and Assumptions (continued)
Pajak Penghasilan
Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgment is involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Company recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten PT Bank Agroniaga Tbk Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Tbk Dolar Amerika Serikat (USD) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Tbk Pihak ketiga PT Bank Mega Tbk Euro (EUR) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Poundsterling Inggris (GBP) Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Sub-jumlah Setara kas - deposito berjangka Rupiah Entitas berelasi dengan pemerintah PT Bank Agroniaga Tbk Jumlah
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2011
2010
231.150.783
372.055.783
Cash Banks Rupiah Government related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Jabar Banten PT Bank Agroniga Tbk Third parties PT Bank Mega Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Danamon Tbk U.S. Dollar (USD) Goverment related parties PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agroniga Tbk Third party PT Bank Mega Tbk Euro (EUR) Government related party PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Great Britain Poundsterling (GBP) Government related party PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
151.218.921.822
68.149.325.158
76.596.377.664
7.915.964.392
7.408.246.821 4.348.087.832 1.009.540.179
9.382.181.299 588.352.296 1.795.656.436
37.338.367.066 194.728.075 -
26.082.836.625 260.373.937 103.233.887 4.886.000
34.933.205.649 249.523.340
97.823.505.883 246.409.953
14.339.994.555
2.538.278.071
-
59.629.493
4.805.729.271
208.289.246
332.442.722.274
215.158.922.676
Subtotal
55.000.000.000
40.000.000.000
Cash equivalents - time deposit Rupiah Goverment related parties PT Bank Agroniga Tbk
387.673.873.057
255.530.978.459
Total
33
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Tingkat bunga deposito berjangka per tahun sebesar 8,25% - 9,25%.
Interest rates on time deposits per annum 8.25% 9.25%.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo kas dan setara kas dalam mata uang asing sebesar USD 5.461.262; GBP 344.028 (2010: USD 11.189.878; GBP 14.992; EUR 4.987).
As of December 31, 2011, the balance of cash and cash equivalents in foreign currencies were USD 5,461,262; GBP 344,028 (2010: USD 11,189,878; GBP 14,992; EUR 4,987).
Pada tanggal 31 Desember 2011, kas diasuransikan terhadap risiko pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 528 juta. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas kas yang dipertanggungkan.
As of Desember 31, 2011, cash was insured against risk of loss due to theft and other risks for Rp 528 million. Management believes that the coverage value is sufficient to cover the possible losses on the insured cash.
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi penempatan dana dengan entitas bank yang berelasi dengan pemerintah, dengan persentase kepemilikan pada tahun 2011 sebagai berikut:
In the normal course of business, the Company engages in placement of deposits transactions with the bank entities which have related to the government, with percentage of ownerships during the year 2011 as follows:
No. 1. 2. 3. 4. 5. 5.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Entitas berelasi dengan pemerintah/ Government related parties PT Bank Agroniaga Tbk PT Bank Jabar Banten Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 88,12% 75,00% 66,68% 60,00% 56,77%
INVESTASI JANGKA PENDEK
5.
Akun ini merupakan investasi dalam bentuk saham pada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk yang diklasifikasikan sebagai efek tersedia untuk dijual dengan harga perolehan sebesar Rp 557 per lembar. Pada tanggal 31 Desember 2011, laba yang belum direalisasi atas saham ini adalah sebesar Rp 357 juta (2010: Rp 363 juta) (Catatan 26).
34
SHORT-TERM INVESTMENT This account pertains to an investment in shares of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, which is classified as available for sale with the cost of Rp 557 per share. As of December 31, 2011, unrealized gain of these investment amounted to Rp 357 millions (2010: Rp 363 million) (Note 26).
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA
6.
2011 Pihak berelasi PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) Puskopkar PTPN VIII Sub-jumlah
TRADE RECEIVABLES
2010
9.675.419.227 -
1.076.828.277
9.675.419.227
1.076.828.277
Pihak ketiga
Sub-total
Subtotal
Third parties
a. Berdasarkan pelanggan Luar negeri Lipton Yusuf Akbani Padakersa L. Elink Schurman Nasseb Beximco/Ahmad Centerchem Impex Trading GmbH Premium Ingredient Intl. Prime Harvest Land Pte Ltd Sariwangi Tong Teik Pte Ltd Royal Group Pakistan Worl Botanical Products Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar) Dalam negeri PT Rajawali KPB Cakra Tea Expertindo PT Unilever Indonesia PT Gunung/Otsuka Jaya PT Wilson Tunggal Perkasa PT Sariwangi PT Trijasa Prima Sejati Jakarta Tea Treaders PT Lautan Mutiara Sewu Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
Related parties PT Sinkona Indonesia Lestari (SIL) Puskopkar PTPN VIII
a. Based on customers 6.424.330.246 4.184.759.673 3.017.684.043 2.771.197.122 1.455.925.435 1.253.038.003 -
8.013.119.109 3.323.198.807 4.185.310.500 5.029.050.933 3.713.283.000 2.521.379.496 1.910.820.720 2.096.220.812 1.390.008.600 1.673.674.650
4.453.026.417
10.555.189.311
5.942.295.302 3.219.703.543 1.262.287.808 1.204.674.435 -
1.262.120.208 7.386.219.405 2.983.470.633 2.945.456.238 2.051.994.566 1.072.051.115 1.002.414.586
5.247.699.919
12.068.547.479
Foreign Lipton Yusuf Akbani Padakersa L. Elink Schurman Nasseb Beximco/Ahmad Centerchem Impex Trading GmbH Premium Ingredient Intl. Prime Harvest Land Pte Ltd Sariwangi Tong Teik Pte Ltd Royal Group Pakistan Worl Botanical Products Others (each below Rp 1 billion each) Local PT Rajawali KPB Cakra Tea Expertindo PT Unilever Indonesia PT Gunung/Otsuka Jaya PT Wilson Tunggal Perkasa PT Sariwangi PT Trijasa Prima Sejati Jakarta Tea Treaders PT Lautan Mutiara Sewu Others (each below Rp 1 billion)
40.436.621.946
75.183.530.168
Subtotal
Cadangan kerugian penurunan nilai
(1.474.728.257)
(640.839.201)
Allowance for impairment loss
Bersih
38.961.893.689
74.542.690.967
Net
Jumlah
48.637.312.916
75.619.519.244
Total
35
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
6.
2011
TRADE RECEIVABLES (continued)
2010
b. Berdasarkan umur
b. By age
0 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 12 bulan > 12 bulan
27.831.235.470 3.648.536.667 8.808.735.000 9.823.534.036
46.480.584.916 10.999.262.579 10.253.395.603 8.527.115.347
0 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months >12 Months
Sub-total Cadangan kerugian penurunan nilai
50.112.041.173
76.260.358.445
Subtotal
Bersih
48.637.312.916
(1.474.728.257)
(640.839.201) 75.619.519.244
c. Berdasarkan mata uang 26.552.080.234 23.559.960.939
35.471.218.851 40.789.139.594
Sub-total
50.112.041.173
76.260.358.445
Cadangan kerugian penurunan nilai
(1.474.728.257)
Bersih
48.637.312.916
(640.839.201) 75.619.519.244
d. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai
Saldo akhir
Net c. By currencies
Rupiah USD
Saldo awal Pencadangan tahun berjalan
Allowance for impairment loss
Rupiah USD Subtotal Allowance for impairment loss Net d. Movements in the allowance for impairment loss
640.839.201 833.889.056
328.977.872 311.861.329
Beginning balance Provision for the year
1.474.728.257
640.839.201
Ending balance
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.
Management believes that there is no significant concentration of credit risk on third party trade receivables.
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang.
Management believes that the allowance for impairment is adequate to cover possible losses on uncollectible receivables.
Piutang usaha dijadikan jaminan atas utang bank (Catatan 21).
Trade receivables are pledged as collateral for bank loans (Note 21).
36
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2011 (Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2010) (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2011 (With Comparative Figures For 2010) (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
2011 Pihak berelasi PT Perkebunan Nusantara I (Persero) Indoham Hamburg PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 500 juta)
OTHER RECEIVABLES
2010 Related parties PT Perkebunan Nusantara I (Persero) Indoham Hamburg PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Others (below Rp 500 million each)
933.679.229 656.664.083
893.007.769 656.664.083
626.199.676
605.463.662
613.340.991
568.256.970
601.405.707
-
1.259.093.666
1.327.497.318
Sub-jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
4.690.383.352
4.050.889.802
Subtotal
-
Allowance for impairment loss
Bersih
4.033.719.269
4.050.889.802
Net
(656.664.083)
Pihak berelasi dengan Pemerintah PT PLN Jabar - Banten
-
4.363.298.669
Pihak ketiga Piutang karyawan PT Geo Dipa Energy Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1 miliar)
1.366.946.848 -
1.291.338.441 4.218.864.474
6.510.853.664
1.799.567.747
Sub-jumlah pihak ketiga
7.877.800.512
11.673.069.331
11.911.519.781
15.723.959.133
Total
Related party to the Government PT PLN Jabar - Banten Third parties Employee loan PT Geo Dipa Energy Others (each below Rp 1 billion) Subtotal third parties Total
Piutang pihak yang berelasi terutama timbul dari biaya pihak berelasi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan.
Receivables from related parties mainly arise