RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) (STUDI KASUS : DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN, KEMENTERIAN PERTANIAN)
oleh : I Hernawan Hanapi NIM : 2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
i
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) (STUDI KASUS : DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN, KEMENTERIAN PERTANIAN)
Disusun sebagai Prasyarat dalam Menyelesaikan Kurikulum Tingkat Akhir Pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Disusun Oleh : I Hernawan Hanapi NIM : 2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
ii
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) (Studi Kasus : Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian) Sebagai salah satu syarat untuk membuat tugas akhir (Skripsi) Oleh:
I Hernawan Hanapi 2040 9300 2651 Jakarta,
Juni 2010
Menyetujui, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252
Nur Aeni Hidayah. M.MSi. NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui, Ketua Program Studi Sistem Informasi
A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 150 411 252
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
iii
RANCANG BANGUN SISTEM REKONSILIASI LAPORAN SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI) PADA DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DEPARTEMEN PERTANIAN
Skripsi
Oleh :
I Hernawan Hanapi 2040 9300 2651
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009
iv
PENGESAHAN UJIAN Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI pada Direktorat Jenderal Peternakan (Studi Kasus : Direktorat Jenderal Peternakan, Kementerian Pertanian)” yang disusun oleh I Hernawan Hanapi NIM 2040 9300 2651 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada hari Kamis tanggal 25 bulan Nopember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Sistem Informasi.
Menyetujui, Penguji I,
Penguji II,
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
Zainuddin Bey Fananie, M.Sc
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom. NIP. 150 411 252
Nur Aeni Hidayah, M.MSi. NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Ketua Program Studi Sistem Informasi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
A’ang Subiyakto, M.Kom. NIP. 150 411 252 v
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA APAPUN
Jakarta,
Desember 2010
I Hernawan Hanapi NIM : 2040 9300 2651
vi
ABSTRAK Penyusunan Laporan Keuangan pada Direktorat Jenderal Peternakan merupakan suatu kewajiban yang di amanahkan oleh undang-undang No. 17 tahun 2003, SAI (Sistem Akuntansi Instansi) yang terdiri dari SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) dan SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara) yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan. Masih adanya permasalahan yang dihadapi oleh operator dilapangan dalam hal
rekonsiliasi
yang
masih
menggunakan
sistem
manual
sehingga
memperlambat proses penyusunan laporan keuangan, maka Penulis mencoba mambuat rancang bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI yang berbasis Client Server dapat membantu permasalahan yang ada sehingga dapat mempercepat proses rekonsiliasi antara operator SAK dan operator SIMAK-BMN dimana aplikasi bantu ini dapat membandingkan dengan cepat antara nilai neraca yang tercatat versi SAK dan nilai neraca yang tercatat versi SIMAK-BMN. Dalam
penelitian
ini
penulis
dalam
Analisa
menggunakan
teknik
pengumpulan data atau Fact finding Technique yang diantaranya seperti metode Observasi, Interview dan Studi pustaka. ( Sugiyono, 1999:129 ). Sedangkan untuk pengembangan sistem penulis menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle). (Ladjamudin, 2005:2 ), namun dalam rancang bangun ini data sumber belum mengambil langsung Data Base SAK dan SIMAK-BMN namun masih mengambil data cetak laporan dari kedua aplikasi diatas, untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat terkoneksi langsung ke Data Base Aplikasi SAKdan SIMAK-BMN sehingga lebih mempercepat proses entry datanya.
Kata Kunci : Rekonsiliasi Laporan SAI, Direktorat Jenderal Peternakan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
: Siklus Pengolahan Data ……………………………………...
17
Gambar 2.2
: Lima Komponen Sistem Informasi …………………………..
21
Gambar 2.3
: Mekanisme Pengiriman Data Laporan SAI …………………
25
Gambar 2.5
: Simbol State …………….....………………………………...
35
Gambar 2.6
: Simbol Entity…... ……………………………………………
37
Gambar 2.7
: Simbol Relasi ….. ……………………………………………
38
Gambar 2.8
: Simbol Atribut ……………………………………………….
38
Gambar 2.10 : Diagram Ketergantungan Fungsional ………………………..
46
Gambar 3.1
: Alur Penelitian ……………………………………………….
66
Gambar 4.1
: Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan …………
75
Gambar 4.2
: Struktur Organisasi Sekretariat Ditjen Peternakan …………..
75
Gambar 4.3
: Drafik Diagram Kebutuhan Sistem ………………………….. 79
Gambar 4.4
: Workflow Sistem Berjalan …………………………………… 80
Gambar 4.5
: WorkflowSistem diusulkan …………………………………..
83
Gambar 4.6
: Konfirmasi Jaringan Sim Rek Sai …………………………...
85
Gambar 4.7
: Flowchart View Aplikasi Sim Rek Sai …….…………………
87
Gambar 4.8
: Context Diagram ………………………………………..…...
88
Gambar 4.9
: Data Flow Diagram (DFD) level 1 ………………………….
89
Gambar 4.10 : Data Flow Diagram (DFD) level 2 Proses 1 ………………..
91
Gambar 4.11 : Data Flow Diagram (DFD) level 3 Proses 1 ………………..
92
Gambar 4.12 : Entity Relationship Diagram …………………….……………..
93
Gambar 4.13 : Bentuk Transpormasi ERD Kedalam Database Relational .… 94 Gambar 4.14 : Normalisasi 2 (2 rd NF) ……………………………………...
100
Gambar 4.15 : Normalisasi 3 (3 rd NF) ……………………………………...
101
Gambar 4.16 : Struktur Menu Utama ………………………………………..
102
Gambar 4.17 : Rancangan Form Log In …………….……………………….
104
Gambar 4.18 : Form Menu Utama …..……………….……………………...
105
Gambar 4.19 : Form Menu Tabel Referensi ……………..…………………..
106
Gambar 4.20 : Form Menu Transaksi …………..……………………………
107
Gambar 4.21 : Form Menu Cetak laporan …………………………………..
108
Gambar 4.22 : Form Menu Id Programmer ………..………………………..
109
Gambar 4.23 : Form Menu Log Off ………………………………………….
110
Gambar 4.24 : Form Sub Menu Tabel UAPB ……………………………….
111
Gambar 4.25 : Form Sub Menu Tabel UAPPB Es.1 ………………………...
112
Gambar 4.26 : Form Sub Menu Tabel UAPPB W …………………………..
113
Gambar 4.27 : Form Sub Menu Tabel UAKPB ……………………………..
114
Gambar 4.28 : Form Sub Menu Penandatangan ……………………………..
115
Gambar 4.29 : Form Sub Menu Tabel Jenis Transaksi ……………………… 116 Gambar 4.30 : From Sub Menu Tabel Daftar Wilayah ……………………… 117 Gambar 4.31 : Form Sub Menu Tabel Daftar Kode Akun …………………..
118
Gambar 4.32 : Form Sub Menu Tabel Transaksi Intrakomptabel …………...
119
Gambar 4.33 : Form Sub Menu Tabel Transaksi Ektrakomptabel …………..
120
Gambar 4.34 : Form Sub Menu Transaksi Barang Persediaan ………………
121
Gambar 4.35 : Form Sub Menu Cetak Laporan ……………………………... 122
Gambar 4.36 : Form Sub Menu Id Programmer …………………………….
123
Gambar 4.37 : Tampilan Login ………………………………………………
124
Gambar 4.38 : Tampilan Menu Utama ………………………………………
124
Gambar 4.39 : Tampilan Menu Referensi …………………………………… 125 Gambar 4.40 : Tampilan Menu Transaksi …………………………………...
125
Gambar 4.41 : Tampilan Menu Cetak Laporan ……………………………...
126
Gambar 4.42 : Tampilan Menu Id Programmer …………………………….
126
Gambar 4.43 : Tampilan Menu Keluar Program …………………………….
127
Gambar 4.44 : Tampilan Sub Menu UAPB …………………………………
127
Gambar 4.45 : Tampilan Sub Menu UAPPB Es.1 …………………………..
128
Gambar 4.46 : Tampilan Sub Menu UAPPB W …………………………….
128
Gambar 4.47 : Tampilan Sub Menu UAKPB ……………………………….
129
Gambar 4.48 : Tampilan Sub Menu Jenis Transaksi ………………………...
129
Gambar 4.49 : Tampilan Sub Menu Transaksi Intrakomptabel ……………..
130
Gambar 4.50 : Tampilan Sub Menu Transaksi Ektrakomptabel …………….
130
Gambar 4.51 : Tampilan Sub Menu Transaksi Barang Persediaan ………….
131
Gambar 4.52 : Tampilan Sub Menu Cetak Laporan …………………………
131
Gambar 4.53 : Tampilan Sub Menu Id Programmer ………………………..
132
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim Segala puji hanya milik Allah Tuhan Semesta Alam. yang selalu memberi rejeki dan nikmat yang tiada putus-putus bagi kita semua dan seluruh ciptaan-Nya dan selayaknya kita semua wajib menysukurinya. Laporan ini disusun untuk memenuhi satuan kredit semester (SKS) yang harus ditempuh sebagai persyaratan akademis di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Jurusan Sistem Informasi. Laporan ini membahas tentang Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan pada Sistem Akuntansi Instansi (SAI) pada Direktorat Jenderal Peternakan. Dalam menyusun laporan ini, penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi;
2.
Bapak Aang Subiyakto, selaku Ketua Program Studi Jurusan Sistem Informasi;
3.
Bapak Aang Subiyakto. M.Kom, selaku dosen pembimbing 1 yang telah memberikan bimbingannya yang terbaik bagi penulis;
4.
Ibu Nur Aeni Hidayah.. MMSi, selaku dosen pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingannya yang terbaik bagi penulis;
5.
Ibu Ir. Dietje Kusmiati selaku Kepala Bagian Keuangan dan Perlengkapan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian, yang telah mendukung terlaksananya Praktek Kerja Lapangan ini;
6.
Orang tua, Istri dan Muhammad Fadhil Hanafi serta Aulia Irdina Hanafi putra dan putri saya tercinta, yang selalu memberikan dukungan, semangat, kasih sayang dan do’a yang tiada henti-hentinya;
7.
Seluruh rekan-rekan kerja di Bagian Keuangan dan Perlengkapan yang telah ikut mendukung Penulis dalam menyusun Skripsi ini;
8.
Teman-temanku semua angkatan 2003 dan 2004 non reguler seperjuangan serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan Skripsi ini. Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat dan memperoleh nilai
tambahan bagi Penulis khususnya dan rekan-rekan kerja di Bagian Keuangan dan Perlengkapan Direktorat Jenderal Peternakan Departemen Pertanian dalam menyusun laporan Keuangan dan Barang Milik Negara. Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih dan Syukur kepada Allah. SWT, tak lupa kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini.
Jakarta, Desember 2010 Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL …....................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING …...........................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN ….........................................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN …….....................................................................
iv
ABSTRAK …....................................................................................................
v
KATA PENGANTAR ….................................................................................
vi
DAFTAR ISI …................................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR …...................................................................................
xii
DAFTAR TABEL ….......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ……............................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang …..................................................................................
1
1.2 Perumusan Masalah …..........................................................................
3
1.3 Batasan Masalah …...............................................................................
4
1.4 Tujuan dan Manfaat ………………......................................................
5
1.4.1
Tujuan ……………...................................................................
5
1.4.2
Manfaat ………….....................................................................
5
1.5 Metode ………………………………….............................................
7
1.5.1
Metode Pengumpulan Data …………………………………
7
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem ……………………………...
8
1.6 Sistematika Penulisan ………..……………………………………….
9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1
2.2
Konsep Dasar Sistem .........................................................................
11
2.1.1
Pengetian Sistem ..………….................................................
11
2.1.2
Karakteristik Sistem ..………………………………………
11
2.1.3
Klasifikasi Sistem ..…………………………………………
14
Konsep Informasi ..………………….………………………………
16
viii
2.3
2.4
2.5
2.2.1
Pengertian Informasi ..……………………………………...
16
2.2.2
Lingkungan Informasi ……………………………………...
18
2.2.3
Siklus Informasi ….................................................................
18
2.24
Kualitas Informasi .................................................................
18
2.2.5
Nilai Informasi ..…………….………………………………
20
Konsep Sistem Informasi ..……….....................................................
20
2.3.1
Pengertian Sistem Informasi ..................................................
20
2.3.2
Manfaat Sistem Informasi ..……….......................................
21
2.3.3
Komponen Sistem Informasi .................................................
22
2.3.4
Kegiatan Sistem Informasi ..…………..................................
23
Basis Data ….......................................................................................
23
2.4.1
Definisi Basis Data ..……………………………………….
23
2.4.2
Operasi-operasi Dasar Basis Data ..………………………...
24
2.4.3
Pemanfaatan Basis Data ..…………………………………..
25
Gambaran Umum Tentang SAI ……………………………………..
25
2.5.1
SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) ………………………..
27
2.5.2
SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi
27
Barang Milik Negara) ………………………….. 2.6
Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI ..........................
28
2.7
Alat Bantu Perancangan Sistem .........................................................
29
2.7.1
Flowchart …..………………………………………………
29
2.7.2
Data Flow Diagram (DFD) ..………………………………
34
2.7.3
State Transition Diagram (STD) .…………………………..
36
2.7.4
Entity Relationship Diagram (ERD) ..…………………………
37
Metodologi …......................................................................................
40
2.8.1
Metodologi Pengumpulan Data ……………………………
40
2.8.2
Metode Pengembangan Sistem …………………………….
41
Basis Data ……………………………………………………………
42
2.9.1
Konsep dan Pengertian Basis Data ..……………………….
42
2.9.2
Model Data Base ……………………………………………
45
2.9.2
Komponen Data Base .. ……………………………………
47
2.8
2.9
ix
2.9.3
Kegunaan Data BaseI/Syarat Data Base .…………………….
48
2.9.4
Normalisasi .………………………………………………..
49
2.9.5
Bentuk Normal I (First Normal Form/1-NF) ...…………….
50
2.9.6
Bentuk Normal II (Second Normal Form/2-NF) ...…………
54
2.9.7
Bentuk Normal III (Third Normal Form/3-NF) ..…………..
55
2.9.8
Bentuk
55
Normal
Boyce-Codd
(Boyce-Codd
Normal
Form/BCNF) .……………………………………………… 2.9
Bahasa Pemrograman Java . .………………………………………..
56
2.9.1
Sejarah Perkembangan Java .……………………………….
56
2.9.2
Alur Belajar Java ……… ..…………………………………
61
2.10 Pengenalan My SQL ………………………………………………...
62
2.10.1 Sejarah Singkat My SQL …………………………………..
63
2.10.2 Keistimewaan My SQL ………………………………….....
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
3.2
Metode Pengumpulan Data .....….......................................................
65
3.1.1
Studi Lapangan ….................................................................
65
3.1.2
Studi Pustaka ……… ............................................................
65
3.1.3
Studi Literature .…………………………………………….
67
Metodologi Pengembangan Sistem …...............................................
68
3.2.1
Tahap Perencanaan (Planning) ….........................................
68
3.2.2
Tahap Analisa (Analysis) …..................................................
69
3.2.3
Tahap Desain (Design) ….....................................................
70
3.2.4
Tahap Pengembangan (Development) ……..........................
70
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
4.2
Tahap Perencanaan (Planning) ..…...................................................
72
4.1.1
Studi Kelayakan (Feasibility Study) ….................................
72
4.1.2
Alokasi Waktu …..................................................................
74
4.1.3
Cakupan Sistem …................................................................
75
Tahapan Analisis (Analysis) ..…........................................................
75
x
4.3
4.4
4.5
4.2.1
Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Peternakan ...................
75
4.2.2
Profil Direktorat Jenderal Peternakan ...................................
77
4.2.3
Visi dan Misi Direktorat Jenderal Peternakan ......................
79
4.2.4
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan .............
80
4.2.5
Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Peternakan ..……….
82
4.2.6
Analisa Kuisioner ...………………………………………..
83
4.2.7
Analisa Sistem Yang Berjalan .…………………………….
84
4.2.8
Identifikasi Permasalahan ...………………………………..
86
4.2.9
Solusi Yang Diusulkan ...…………………………………..
88
Tahap Desain (Design) …..................................................................
90
4.3.1
Desain Proses Bisnis ….........................................................
90
4.3.2
Konfigurasi Jaringan .….......................................................
91
4.3.3
Flowchart View Aplikasi ..…………………………………
92
Diagram Arus Dokumen Usulan ……………………………………
94
4.4.1
DFD (Data Flow Diagram) level 0 .……………………….
94
4.4.2
DFD (Data Flow Diagram( level 1 .……………………….
95
4.4.3
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 1.0 ...…………..
96
4.4.4
DFD (Data Flow Diagaram) level 1 Proses 2.0 .……………
97
4.4.5
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 3.0 ……………...
98
4.4.6
DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 4.0 ……………...
99
Desain Pemrograman ...………………….........................................
100
4.5.1 Desain Relasi Tabel ERD ...……………………….………..
100
4.5.2 Entity Relationship Diagram ………………………..………
101
4.5.3 Data Base Relational ………………………………………..
102
4.5.4 Desain Data Base ……………….…………………………… 102 4.5.5 Kamus Data ………………………………………………….
109
4.5.6 Desain Screen Layout ……….……………………………..
109
4.6
Tahapan Pengembangan .....................................................................
131
4.7
Tampilan Program …………………………………………………… 132
4.8
Pengujian …………..….…..………………………………………….
132
4.8.1
132
Pengujian Mandiri ………………………………………… xi
4.8.2
Pengujian Lapangan ……………………………………….
133
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan .…..................................................................................
135
5.2
Saran ..…............................................................................................
136
DAFTAR PUSTAKA ….................................................................................
xii
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
: Simbol-simbol Flowchart ……………………………………
29
Tabel
2.2
: Komponen DFD ……………………………………………..
33
Tabel
2.3
: Perbedaan DFD dan Flowchart ................................................ 34
Tabel
2.3
: Bentuk Unormalized Form ...………………………………...
Tabel
2.4
: Bentuk 1-NF …………………………………………………. 45
Tabel
2.5
: Bentuk 2-NF …………………………………………………. 47
Tabel
2.6
: Bentuk 3-nf …………………………………………………... 48
Tabel
4.1
: Struktur Direktur Jenderal Peternakan ……………………….
Tabel
4.2
: Struktur Sekretariat Ditjen Peternakan ………………………. 76
Tabel
4.3
: Hasil Kuisioner ………...…………………………………….. 78
Tabel
4.4
: Tabel Kumpulan field data yang dibutuhkan sistem …………
95
Tabel
4.5
: Tabel dalam bentuk belum neormal ke-1 (1NF) ……………..
97
44
76
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada masa kini, sebagian besar masyarakat semakin merasakan
informasi sebagai salah satu kebutuhan pokok disamping kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Seiring dengan hal itu, informasi telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki sendi-sendi kehidupan manusia. (http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/) Perkembangan teknologi informasi telah membawa dampak dalam kehidupan masyarakat. Sejak diketemukannya komputer pada tahun 1955, peradaban dunia telah memasuki era informasi. Teknologi informasi dengan komputer sebagai motor penggeraknya telah mengubah segalanya. Dibidang akuntansi, sistem pemrosesan informasi akuntansi berbasis komputer banyak ditawarkan dengan tujuan untuk memberikan kemudahan bagi para akuntan untuk menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap,
dapat
dipahami,
dan
teruji.
(http://puslit.petra.ac.id/journals/
accounting/) Dalam era bisnis global, pengaruh kemajuan teknologi informasi tidak dapat dihindarkan lagi, seperti penggunaan telepon, faksimili, komputer, dan satelit dalam berbagai aktivitas sarana berkomunikasi perusahaan. Teknologi informasi memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari tempat
1
yang berjauhan dalam waktu yang singkat dan dengan biaya yang murah. http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/) Direktorat Jenderal Peternakan dengan kegiatan programnya yang berbasis kinerja membawahi 407 satker (satuan kerja) untuk selanjutnya penulis akan menyebutnya dengan satker pada tahun anggaran 2009 dengan jenis kewenangan yaitu : Kantor Pusat (KP) 1 satker, Dekonsentrasi (DK) 33 satker, Tugas Pembantuan (TP) 352 satker dan Kantor Daerah (KD) 21 satker. Setiap satker wajib untuk memberikan laporan penggunaan barang milik Negara (BMN) sesuai dengan Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Peraturan Menteri Kauangan (PMK) No. 120/PMK.06/2007 tentang Penataausahaan Barang Milik Negara dan peraturan yang lainya. Setiap tahun Direktorat Jenderal Peternakan sebagai Instansi Pemerintah berkewajiban melaporkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang digunakannya. Penyusunan Laporan Keuangan dan Barang pada Instansi Pemerintah sebenarnya sudah ada aplikasi untuk mengolah data tersebut yaitu dengan aplikasi SAI. Aplikasi SAI (Sistem Akuntansi Instansi) terdiri dari 2 (dua) aplikasi yaitu untuk mengolah data realisasi keuangannya menggunakan aplikasi SAK (Sistem Akuntansi Keuangan), sedangkan untuk realisasi belanja modal yang berupa aset / barang dicatat dengan aplikasi SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara), akan tetapi dengan banyaknya satuan kerja yang di miliki Direktorat Jenderal Peternakan, maka untuk dapat merangkum/merekap laporan dari sekian banyaknya satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan diperlukanlah sebuah sistem aplikasi yang mampu membantu mempercepat proses rekapitulasi laporan Barang Milik
2
Negara (BMN), sehingga untuk dapat mengetahui nilai aset pada suatu satker cukup melihat rekapitulasinya saja sudah dapat diketahui apakah neraca SAK dengan SIMAK-BMN masih ada selisih atau sudah sama. Adapun tujuan pembuatan sistem aplikasi ini yang kebetulan penulis juga adalah seorang staff Direktorat Jenderal Peternakan adalah untuk membantu mempercepat dan memberikan penyajian data rekapitulasi laporan Barang Milik Negara (BMN) seluruh satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan secara periodik dan berkesinambungan setiap semester dan dari tahun ke tahun. Sehingga hasil dari skripsi nanti diharapkan dapat digunakan dalam dunia kerja sebagai nilai tambah khususnya bagi penulis dan bagi Direktorat Jenderal Peternakan.
1.2
Perumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang tersebut diatas, maka penulis akan
merumuskan permasalahan yang akan dibahas dalam kesempatan penelitian ini yaitu : 1.
Data rekap masih dibuat secara masing-masing antara petugas SAK dan petugas SIMAK-BMN sehingga begitu masuk ke Auditor data rekap selalu berbeda-beda atau belum adanya proses rekonsiliasi yang terpadu;
2.
Proses rekonsiliasi / perbandingan antara neraca SAK dengan neraca
SIMAK-BMN
sangat
lambat
dikarenakan
proses
rekonsiliasi masih manual belum ada suatu aplikasi yang dapat
3
On Line dan dapat memproses perbandingan neraca SAK dengan SIMAK-BMN secara cepat dan akurat; 3.
Jumlah satker yang cukup banyak dengan batas waktu yang cukup singkat membutuhkan aplikasi yang dapat membantu mempercepat proses rekonsiliasi;
4.
Aplikasi yang sudah ada yaitu antara SAK dan SIMAK-BMN tidak ada fasilitas rekonsiliasi secara sistem yang terkoneksi langsung sehingga diperlukan aplikasi bantu untuk memproses rekonsiliasi hasil neraca masing masing.
1.3
Batasan Masalah Untuk dapat memfokuskan pembahasan masalah maka penulis akan
membatasi penelitian ini pada pembangunan aplikasi sistem rekapitulasi laporan SAI (Sistem Akuntansi Instansi) yang dibatasi pada : 1.
Pengolahan data oleh aplikasi sistem rekonsiliasi laporan SAI pada satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan berbasis Client Server;
2.
Dalam tahapan dan metode system SDLC ini penulis hanya sampai pada tahap pengembangan sistem tidak sampai pada implementasi real langsung pada instansi;
3.
Penulis dalam pengembangan sistem tidak mengambil data base langsung dari aplikasi SAK dan SIMAK-BMN, data sumber dari hasil laporan yang dicetak dari aplikasi tersebut diatas.
4
4.
Sistem aplikasi dibuat hanya untuk pengolahan data rekonsiliasi laporan SAI, data sumbernya dari laporan yang dikirim Satker;
5.
Penulis tidak membahas sampai pada konfigurasi jaringan dan keamanan data base;
6.
Penelitian
ini
menggunakan
metode
SDLC
dan
tidak
membandingkan dengan metodologi yang lain.
1.4
Tujuan dan Manfaat 1.4.1
Tujuan Tujuan Penelitian adalah menganalisa, merancang membangun sistem informasi rekonsiliasi laporan SAI sesuai dengan permasalahan yang telah penulis sebutkan dalam latar belakang dan perumusan masalah.
1.4.2
Manfaat 1) Bagi Penulis a.
Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah;
b.
Menganalisa masalah yang ada dalam pekerjaan yang kebetulan penulis adalah staf pada Direktorat Jenderal Peternakan;
c.
Membandingkan teori-teori yang ada dengan masalah yang sebenarnya;
d.
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
5
e.
Untuk memperkenalkan gambaran umum perusahaan yang diperlukan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja yang sesuai dengan bidangnya dan sebagai pengalaman kerja.
2) Bagi Instansi a.
Dapat digunakan sebagai salah satu alat bantu yang dapat digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan barang pada Direktorat Jenderal Peternakan;
b.
Dapat membantu mempercepat proses rekonsiliasi antara petugas SAK dan petugas SIMAK-BMN sehingga dapat membandingkan antara neraca keuangann dan barang dengan cepat dan akurat;
c.
Dapat dengan cepat menyajikan hasil rekonsiliasi laporan SAI, karena tidak lagi menggunakan sistem manual lagi dan dapat segera diketahui apabila ada selisih antara neraca keuangan dan neraca barang sebelum diketahui oleh Auditor .
3) Bagi Pembaca a.
Sebagai penunjang dalam menambah wawasan dan pengetahuan terutama dalam hal meracang suatu aplikasi sampai dapat diterapkan pada perusahaan / instansi pemerintah;
6
b.
Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau pertimbangan dalam menyusun tugas akhir / skripsi.
1.5
Metode Penelitian Dalam metode penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode yaitu
Metode Pengumpulan Data dan Metode Pengembangan Sistem, penulis dalam Analisa menggunakan teknik pengumpulan data atau Fact finding Technique yang diantaranya seperti metode Observasi, Interview dan Studi pustaka. ( Sugiyono, 1999:129 ). Sedangkan untuk pengembangan sistem penulis menggunakan SDLC (Sistem Development Life Cycle). (Ladjamudin, 2005:2 ).
1.5.1
Metode Pengumpulan Data. Dalam pengumpulan data dan pencarian fakta untuk penelitian
Skripsi ini penulis menggunakan metode Fact-Finding Techniques. FactFinding Techniques dilakukan untuk proses pengembangan sistem, di dalam Fact Finding Technique dilakukan proses pencarian dan penemuan fakta serta pencarian data dari suatu kasus yang akan membantu proses pengembangan sistem suatu Organisasi. Fact-Finding Techniques
yang
di
gunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
(
Sugiyono,1999:129 ): 1.
Studi Kepustakaan.;
2.
Studi Lapangan;
3.
a.
Wawancara;
b.
Observasi.
Studi Literatur Sejenis.
7
1.5.2
Metode Pengembangan Sistem Metodologi yang digunakan dalam melakukan pengembangan
Sistem ini adalah menggunakan metode SDLC (Sistem Development Life Cycle) yang berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama yaitu : 1). Analysis, 2). Design dan Implementation, dengan menggunakan pendekatan analisis terstruktur. Penggunaan beberapa tool dari metode SDLC yang akan kami gunakan yaitu seperti DFD, ERD dan diagram HIPO. Hipo ( Hirarki plus input output ) merupakan teknik mendokumentasikan sistem program. Dengan tujuan agar dapat mempermudah Programmer melihat gambaran umum proses sistem. (Ladjamudin, 2005:213 ). Metode SDLC memiliki fase fase dengan tahapan sebagai berikut: 1.
Perencanaan (planning);
2.
Analisa (analysis);
3.
Desain (design);
4.
Pengembangan (development);
5.
Testing (testing);
6.
Implementasi (implementation);
7.
Pengoperasian dan pemeliharaan (operations and maintenance).
8
Mulai : Masalah, Kesempatan, Arah, Batasan, dan visi
1. Perencanaan 2. Analisa 3. Desain 4. Pengembangan
5. Testing 6. Implementasi 7. Pengoperasian & Pemeliharaan
Gambar 1.1 : Siklus Tahapan Metode Pengembangan Sistem SDLC (Sistem Development Life Cycle). ( Hartono, 2004:19 ). 1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan yang merupakan analisa dari hasil
penelitian meliputi :
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi dan sistematika penulisan.
9
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dibahas mengenai materi-materi yang berkaitan dengan laporan tugas akhir ini secara teoritis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini membahas mengenai metodologi penelitian yang dipakai di dalam laporan pkl ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan hasil dan pembahasan dari laporan pkl secara rinci. Di dalam bab ini juga dijabarkan tentang gambaran umum Direktorat Jenderal Peternakan.
BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bab terakhir dari laporan, yang berisi kesimpulan dari apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya serta saran-saran yang diharapkan berguna bagi perkembangan sistem ini dimasa mendatang.
10
BAB II LANDASAN TEORI
2.1
Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem. Menurut Lucas (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah suatu komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling bergantung, satu sama lain dan terpadu. Menurut Robert G. Murdick 1993 (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.Menurut Devis 1985 (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah bagian bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Menurut McLeod (Ladjamudin, 2005:2), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Dari beberapa pengertian diatas penulis dapat memahami bahwa sistem merupakan suatu rangkaian yang saling berhubungan antara satu elemen dengan elemen yang lainnya
2.1.2 Karakteristik Sistem Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan. (Al-Bahra bin Lajamudin, 2005 : 3). 11
Adapun karakteristik dari sistem tersebut antara lain : 1.
Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
2.
Batasan Sistem Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukkan ruang lingkup dan sistem tersebut.
3.
Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan juga merugikan. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus dijaga dan dipelihara.
4.
Penghubung Sistem Penghubung merupakan media yang menghubungkan antara satu sub sistem dengan sub sistem yang lainnya. Melalui penghubung ini kemungkinan sumber-sumber daya mengalir dari sub sistem
12
ke sub sistem yang lainnya. Keluaran dari satu sub sistem akan menjadi masukan untuk sub sistem lainnya melalui penghubung. Dengan penghubung satu sistem dapat ber integrasi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu kesatuan. 5.
Masukan Sistem Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan dan masukan sinyal maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat berjalan. Sinyal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem.
6.
Keluaran Sistem Keluaran sistem adalah energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain.
7.
Pengolahan Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
8.
Sasaran Sistem Suatu sistem mempunyai suatu tujuan atau sasaran maka sistem tidak akan ada. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasaran sangat berpengaruh pada masukan dan keluaran yang dihasilkan.
13
2.1.3
Klasifikasi Sistem Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen
dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada didalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem alamiah, sistem yang bersifat deterministik dengan sistem yang bersifat terbuka dan tertutup (Al-Bahra Bin Lajamudin, 2005 : 6)
Adapun penjelasan
lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini : 1.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalkan sistem operasi, sistem komputer, sistem penjualan, dan lain sebagainya;
2.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat oleh manusia. Misalkan sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam, sistem kehidupan umat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut dengan human-machine sistem atau ada yang menyebut dengan man-machine-system. Sistem
informasi
merupakan
contoh
man-machine-system.
14
Karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia; 3.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat di deteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relatif stabil atau konstan dalam jangka waktu yang lama. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan. Sehingga dapat dikatakan sistem yang deterdiministik adalah sistem yang tidak mengenal dan menganut prinsip demokrasi, karena dalam sistem komputer misalnya seberapa banyak data yang salah yang diinput maka hasilnya akan tetap salah, sebaliknya satu data saja yang benar yang diinput diantara sekian juta data yang salah, maka hasilnya data satu data tersebut akan menjadi benar. Sistem tidak tertentu adalah sistem yang kondisi
masa
depannya
tidak
dapat
diprediksi
karena
mengandung unsur probabilitas. Sistem sosial, sistem politik, dan sistem demokrasi merupakan sistem yang probabilistik atau tidak tertentu, dalam sistem politik kondisi masa depannya tidak bisa diprediksi bahkan dalam waktu beberapa jam saja sudah berubah, kawan menjadi lawan dan lawan yang selalu dihujat berubah menjadi kawan dan mendukung;
15
4.
Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem
tertutup
merupakan
sistem
yang
tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanya relatively closed system. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lain. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
2.2
Konsep Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi Inormasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu : a.
Informasi Strategis, Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang.
b.
Informasi Taktis, Informasi dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah. 16
c.
Informasi Teknis, Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari. Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah
diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi atau mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang menerimanya. (Sutabri, 2003:17-18) Menurut Mc. Fadden (Kadir, 2003:31), Informasi adalah sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Menurut Shannon dan Weaver (Kadir, 2003:31), Informasi adalah jumlah ketidakpastian yang dikurangi berupa sebuah pesan diterima, artinya dengan adanya informasi tingkat ketidak pastian menjadi meningkat. Menurut Davis (Kadir, 2003:31), Informasi adalah data yang telah dirubah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau saat mendatang. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa informasi menggambarkan peristiwa dan kejadian nyata yang diolah dari data – data yang didapatkan, dimana hasil pengolahan data tersebut dikumpulkan
untuk
pengambilan
keputusan
untuk
pihak
yang
membutuhkannya.
17
2.2.2
Lingkungan Informasi Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam
manajemen modern. Banyak keputusan strategis yang bergantung kepada informasi. Manajemen informasi adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan perolehan informasi, penggunaan informasi seefektiv mungkin dan juga pembuangan terhadap informasi (yang tidak berguna lagi) pada waktu yang tepat. Informasi tidak hanya digunakan untuk kepentingan internal dalam organisasi, tetapi juga dipakai oleh pihak eksternal (diluar organisasi). (Kadir, 2003: 26-27)
2.2.3
Siklus Informasi Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya,
perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi. Menurut Ladjamudin (Ladjamudin 2005:11), Siklus informasi atau siklus pengolahan data adalah sebagai berikut : Input (Data)
Process (Pengolahan Data)
Output (Informasi)
Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data (Ladjamudin, 2005:11)
2.2.4
Kualitas Informasi Kualitas informasi (quality of information) sangat dipengaruhi
atau ditentukan oleh tiga hal (Ladjamudin, 2005:11 ) sebagai berikut :
18
1.
Relevan (relevancy), seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan datang. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukkan benang merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktivitas yang kongkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja;
2.
Akurat (accuracy), suatu informasi dikatakan berkualitas jika seluruh
kebutuhan
(completeness),
informasi
seluruh
pesan
tersebut
telah
tersampaikan
telah
benar
atau
sesuai
(correctness), serta pesan yang disampaikan sudah lengkap atau hanya sistem yang diinginkan oleh user (security); 3.
Tepat waktu (timeeliness), berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu;
4.
Ekonomis (economy), informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi;
5.
Efisien (efficiency), informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam bagi yang menerima informasi tersebut;
19
6.
Dapat dipercaya (reliability), informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah diuji tingkat kejujurannya.
2.2.5 Nilai Informasi Nilai dari informasi ditentukan 2 hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Lebih lanjut sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisa cost effektiveness atau cost benefit. (Jogianto, 2001 : 9-11).
2.3
Konsep Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang – orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur – prosedur dan pengendalian yang di tunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik. ( Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005 : 13-14). Menurut Alter (Kadir, 2003:10), Sistem Informasi adalah kombinasi adalah prosedur
20
kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Menurut Bodneer dan Hopiwood (Kadir, 2003:10), Sistem Informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentrasformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.Menurut Gelinas, Uram, Wiggins (Kadir, 2003:10), Sistem Informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas kumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi (Ladjamudin, 2005:13). Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil, keputusan atau untuk mengendalikan organisasi (Ladjamudin, 2005:13). Dari beberapa pendapat para ahli diatas penulis menyimpulkan bahwa sistem informasi berupa sistem yang diolah oleh pihak tertentu menjadi sebuah informasi penting yang dapat membantu dan dipergunakan untuk pengambilan keputusan.
2.3.2
Manfaat Sistem Informasi Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah
transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai
salah
satu
produk
atau
pelayanan
mereka.Perusahaan
21
menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
2.3.3
Komponen Sistem Informasi Kita dapat mengilustrasikan 5 (lima) komponen dalam sistem
informasi seperti terlihat pada Gambar 2.2 (Ladjamudin, 2005:14). Kelima komponen tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1.
Hardware dan software yang berfungsi sebagai mesin;
2.
People dan procedures yang merupakan manusia dan tata cara menggunakan mesin;
3.
Data merupakan jembatan penghubung antara manusia dan mesin agar terjadi suatu proses pengolahan data.
Hardware (Perangkat Keras)
Software (Perangkat Lunak)
DATA
Mesin
Procedures (Prosedur)
People (Manusia)
Manusia
Gambar 2.2 Lima Komponen Sistem Informasi (Ladjamudin, 2005:14)
22
2.3.4
Kegiatan Sistem Informasi 1.
Input Menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
2.
Proses Menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3.
Output Suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.
4.
Penyimpanan Suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5.
Control Suatu aktifitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.4
Basis Data 2.4.1
Menurut Fathansyah (2007:2), Basis Data dapat didefinisikan dalam beberapa sudut pandang yaitu :
1.
Himpunan
kelompok
data
(arsip)
yang
saling
berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah;
23
2.
Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan;
3.
Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang dapat disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
2.4.2
Operasi-operasi Dasar Basis Data
1.
Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru;
2.
Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus beserta isinya, jika ada);
3.
Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada;
4.
Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada disebuah lemari arsip;
5.
Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel disebuah basis data (insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip;
24
6.
Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrive/search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip;
7.
Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada disebuah map arsip;
8.
Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
2.4.3
2.5
Pemanfaatan Basis Data
1.
Kecepatan dan Kemudahan (Speed)
2.
Efesiensi Ruang Penyimpanan (Space)
3.
Keakuratan (Accuracy)
4.
Ketersediaan (Availability)
5.
Kelengkapan (Completeness)
6.
Keamanan (Security)
7.
Kebersamaan Pemakaian (Sharability)
Gambaran Umum Tentang SAI Sistem Akuntansi Instansi (SAI) adalah sistem terpadu yang menggabungkan prosedur manual dengan proses elektronis dalam pengambilan data, pembukuan dan pelaporan semua transaksi keuangan,
25
aset, utang dan ekuitas Kementerian Negara/Lembaga(termasuk Entitas Pemda yang menerima dana APBN dari K/L). Sistem Akuntansi Instansi (SAI) terdiri dari SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) adalah sistem aplikasi yang mengolah data transaksi keuangan dan SIMAK-BMN adalah sistem aplikasi yang mengolah data asset BMN, dilaksanakan oleh semua kementerian negara/lembaga di Indonesai yang memproses transaksi keuangan baik arus uang maupun barang. Mekanisme Pengriman Data SAI :
UNIT AKUNTANSI PENGGUNA ANGGARAN (UAPA)
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN – ESELON I (UAPPAES1)
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN – WILAYAH (UAPPA-W)
UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA)
KEMENTRIAN NEGARA /LEMBAGA
LAP.KEUANGAN & LAP.BMN
UNIT AKUNTANSI PENGGUNA BARANG (UAPB)
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG – ESELON I (UAPPB-ES1)
UNIT AKUNTANSI PEMBANTU PENGGUNA BARANG– WILAYAH (UAPPB-W)
UNIT AKUNTANSI KUASA PENGGUNA BARANG (UAKPB)
Gambar 2.2 Mekanisme Pengiriman Data Laporan SAI http://www.sai.deptan.go.id/index.php?page=result&JnsRsltID=3
26
2.5.1
SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) terdiri dari : 1.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggaran (SA-UAKPA);
2.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (SA-UAPPA-W);
3.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Eselon I (SA-UAPPA-E1);
4.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (SA-UAPA).
2.5.2
SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara) terdiri dari : 1.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (SA-UAKPB);
2.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah (SA-UAPPB-W);
3.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I (SA-UAPPB-E1);
4.
Sistem Akuntansi tingkat Unit Akuntansi Pengguna Barang (SA-UAPB).
Dalam kesempatan ini penulis akan mencoba membuat Rancang Bangun Sistem Informasi Rekonsiliasi Laporan pada SAI
27
yang maksudnya adalah untuk membuat rekap laporan SAI yang dapat membandingkan hasil laporan neraca keuangan dan barang pada Direktorat Jenderal Peternakan yang mempunyai 407 (empat ratus tujuh) satker yang selama ini dibuat dengan sistem manual dengan
menggunakan
Aplikasi
Microsoft
Exel
sehingga
pengolahan basis datanya tidak dapat terkelola dengan baik dari tahun ke tahun dan menjadi salah satu penghambat karena sering terjadi neraca aset yang terdapat pada laporan neraca keuangan dan barang tidak sama sehingga sering menjadi temuan Auditor.
2.6
Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan pada SAI Sistem Rekonsiliasi Laporan pada SAI bertujuan merekonsiliasi
dari neraca keuangan dan neraca barang dimana dari 2 (dua) Subbagian yang menangani laporan SAK dan Laporan SIMAK-BMN dapat secara on line menyajikan data dan dapat segera dibandingkan antara neraca SAK dengan neraca SIMAK-BMN sehingga dapat dengan cepat diketahui apakah pada satker-satker yang berada di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan masih terdapat selisih ataukah sudah balace/seimbang antara neraca SAK dengan neraca SIMAK-BMN. Dengan adanya Sistem Rekonsiliasi Laporan pada SAI, diharapkan dapat mengurangi beban dan waktu pekerjaan dalam menyusun laporan keuangan dan barang yang secara rutin setiap bulan dibuat dengan adanya
28
batas waktu yang cukup pendek sehingga dalam proses penyusunan laporan dari mulai laporan dikirim dari satker, proses verifikasi laporan, perbaikan laporan, proses rekonsiliasi laporan, penggabungan laporan sampai proses pencetakan laporan dapat berjalan optimal, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
2.7
Alat Bantu Perancangan Sistem 2.7.1
Flowchart Komputer membutuhkan hal-hal yang terperinci, maka bahasa
pemrograman bukan merupakan alat yang boleh dikatakan baik untuk merancang sebuah algoritma awal. Alat yang banyak dipakai untuk membuat algoritma adalah diagram alur. Diagram alur dapat menunjukan secara jelas arus pengendalian algoritma, yakni bagaimana rangkaian pelaksanaan kegiatan. Suatu diagram alur memberikan gambaran dua dimensi berupa simbol-simbol grafis. Flowchart Program merupakan bagan alir yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan masalah. Tujuan utama dari penggunaan Flowchart adalah untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol standar. Dalam Flowchart dikenal dua macam bentuk, yaitu Sistem Flowchart dan Program Flowchart. Sistem Flowchart menggambarkan tahapan proses dari suatu sistem, termasuk sistem multimedia. Sedangkan Program Flowchart menggambarkan
29
urutan-urutan intruksi dari suatu program komputer (Ladjamudin, 2005 : 113). Penjelasan simbol – simbol Flowchart dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut ini :
SIMBOL-SIMBOL FLOWCHART Tabel 2.1 Simbol – simbol Flowchart A. FLOW DIRECTION SYMBOLS SIMBOL
KEGUNAAN
Untuk menyatakan jalannya arus Simbol Arus/Flow
suatu proses
Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data/informasi dari Simbol Communication Link
satu lokasi ke lokasi lainnya.
Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam Simbol Connector
halaman/lembar yang sama.
Untuk menyatakan sambungan dari Simbol Off-Line Connector
satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang berbeda.
30
B. PROCESSING SIMBOLS SIMBOL
KEGUNAAN
Untuk menyatakan sambungan dari suatu proses ke proses lainnya dalam Simbol Proses/Offline Connector
halaman yang berbeda.
Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh Simbol Manual
komputer (manual)
Untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan Simbol Decission/Logika
dua kemungkinan jawaban, ya/tidak.
Untuk tempat Simbol Predefined Process
menyatakan
penyediaan
penyimpanan
suatu
pengolahan untuk memberi harga awal.
31
Untuk menyatakan permulaan atau Simbol Terminal
akhir suatu program.
Untuk
menyatakan
segala
jenis
operasi yang diproses menggunakan Simbol Keying Operation
suatu
mesin
yang
mempunyai
keyboard.
Untuk menunjukkan bahwa data dalam symbol ini akan disimpan ke Simbol off-line storage
suatu media tertentu.
Untuk
pemasukan
data
secara
manual on-line keyboard. Simbol Manual Input. C. INPUT-OUTPUT SYMBOLS SIMBOL
KEGUNAAN Simbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
SimbolInput – Output
Simbol
yang
menyatakan
input
32
berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu. Simbol Punched Card
Simbol
yang
menyatakan
input
berasal dari pita magnetik atau output Simbol Magnetic Tape Unit
disimpan ke pita magnetic.
Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk. Simbol Disk Storage
Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output disimpan ke pita Simbol Document
magnetic.
Untuk menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layer (video Simbol Display
computer).
(Ladjamudin, 2005 : 113).
33
2.7.2
Data Flow Diagram (DFD) Menurut Ladjamudin (2005:118), DFD merupakan sebuah teknik
grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output. DFD Juga mempunyai arti memberikan indikasi mengenai bagaimana data ditransformasi
pada
menggambarkan
saat
data
fungsi-fungsi
bergerak (dan
melalui sub
sistem
fungsi)
dan yang
mentransformasikan aliran data. Diagram yang menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem
baru
yang
akan
dikembangkan,
secara
logika
tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir (misalnya lewat telepon, surat dsb) atau lingkungan fisik di mana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, hard disk, tape, disket, dsb). Dikenal juga dengan sebutan grafik aliran data atau buble chart. Seperti terlihat pada table 2.2 berikut ini : Tabel 2.2 Komponen DFD. Komponen Proses
Simbol :
Keterangan Proses
menunjukkan
apa
yang
dikerjakan oleh sistem. Setiap proses memiliki nama yang unik dan nomor yang ditempatkan dalam simbol. External
:
External entity adalah di luar sistem,
Entity
tetapi mereka merupakan salah satu
(kesatuan
bagian yang memberikan input data ke
34
luar)
dalam sistem atau digunakan oleh output sistem Source : External entity yang memberikan input data ke dalam sistem Sinks : External entity yang menggunakan data system
Data Flow
:
Anak manah menunjukkan arah aliran
Data Store
:
o File atau Data Store adalah tempat penyimpanan data o Proses dapat menempatkan data ke dalam data store atau mengambil / mendapatkan data store o Setiap data store mempunyai nama yang unik
(Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005 : 119) Untuk Perbedaan DFD dengan Flowchart dapat dilihat pada table 2.3 berikut ini :
Table 2.3 Perbedaan DFD dan Flowchart No.
DFD
Flowchart
1.
Paralel
Terurut
2.
Arus data
Arus prosedur atau arus algoritma
3.
Tidak menunjukan proses
menunjukan proses perulangan (loop)
35
perulangan (loop) dan keputusan
dan keputusan (decision
(decission) (Al-Bahra bin Ladjamudin, 2005 : 120).
2.7.3
State Transition Diagram (STD) Menunjukkan bagaimana sistem bertingkah laku sebagai akibat
dari kejadian eksternal.State Transition Diagram (Diagram transisi keadaan) merupakan suatu modeling tool yang menggambarkan Time Depend Behavior dari suatu sistem (Ladjamudin, 2005:265). Pada mulanya model State Transition Diagram ini hanya digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang bersifat real time. Ada dua cara kerja sistem ini yaitu pasif dan aktif. STD ini hanya digunakan untuk menuliskan urutan dan pergantian dari layar yang dapat terjadi, ketika pengguna sistem berada pada terminal.
1.
Keadaan Sistem Setiap kotak mewakili suatu keadaan dimana sistem mungkin berada didalamnya. State disimbolkan dengan simbol segi empat yang terlihat pada Gambar 2.3 berikut ini :
Gambar 2.3 Simbol State (Ladjamudin, 2005:265)
36
2.
Perubahan Sistem Untuk menghubungkan satu keadaan dengan keadaan lain. Ini digunakan jika sistem memiliki transisi dalam perilakunya, maka hanya suatu keadaan dapat berubah menjadi keadaan tertentu. Simbol Transition State dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut ini:
Gambar 2.4 Simbol Transition State (Ladjamudin, 2005:265) 3.
Kondisi dan Aksi Untuk melengkapi STD, dibutuhkan dua hal tambahan: kondisi sebelum keadaan berubah dan aksi dari pemakai untuk mengubah keadaan. Dibawah ini adalah ilustrasi dari kondisi dan aksi yang ditampilkan disebelah anak panah yang menghubungkan dua keadaan seperti terlihat pada Gambar 2.5 berikut ini :
Keadaan 1 kondisi aksi Keadaan 2
Gambar 2.5 Simbol Kondisi dan Aksi (Ladjamudin, 2005:265)
2.7.4
Entity Relationship Diagran (ERD) Entity Relationship Diagram (ERD) pertama kali diperkenalkan
oleh Peter Chen (1976) (Kowal, 1992:104) adalah sebuah ilustrasi entitas 37
secara grafik (juga dikenal sebagai objek), atribut dan relasi (relationship) yang ada diantara mereka. Dalam Fathansyah (2007 : 7274) disebutkan bahwa model ERD yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan relasi masing-masing dilengkapi dengan atributatribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari “dunia nyata” yang kita tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan ERD komponen-komponen yang ada dalam ERD, adalah :
1.
Entity Merupakan representasi dari sebuah objek tempat dimana sistem menyimpan data. Simbol untuk entitas digambarkan dengan empat persegi panjang yang terlihat pada Gambar 2.6 berikut :
Gambar 2.6 Simbol Entity. ( Ladjamudin, 2005:148 )
2.
Himpunan Relasi Himpunan relasi adalah perantara yang menghubungkan antara dua atau lebih entitas. Ada empat jenis relasi, yaitu : a.
Relasi one to one : relasi yang ada ketika kita menghubungkan tepat 1 data pada suatu table dengan 1 data lainnya pada table lain.
38
b.
Relasi one to many : relasi yang terbentuk ketika kita menghubungkan secara tepat 1 data pada suatu tabe; dengan 1 atau lebih data pada table lainnya.
c.
Relasi many to one : relasi yang terbentuk ketika kita menghubungkan secara tepat 1 atau lebih data pada suatu table dengan 1 data pada table lainnya.
d.
Relasi many to many : relasi yang terbentuk ketika kita menghubungkan secara tepat 1 atau lebih data pada suatu table dengan 1 atau lebih data pada table lainnya. Simbol relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat yang terlihat pada Gambar 2.7 berikut :.
Gambar 2.7 Simbol Relasi ( Ladjamudin, 2005:148 ) 3.
Atribut Atribut adalah data yang dihubungkan dengan entitas. Atribut berguna menjelaskan, mengidentifikasi, dan mengekspresikan hubungan antar antitas. Symbol atribut digambarkan pada Gambar 2.8 dan 2.9 dengan symbol ellips.
Gambar 2.8 Simbol Atribut ( Ladjamudin, 2005:148 )
39
2.8
Metodologi 2.8.1
Metodologi Pengumpulan Data a.
Studi Pustaka Studi Pustaka dilakukan dengan cara mengkaji sumber teknis tertulis seperti dokumen, laporan semesteran, laporan tahunan, peraturan perundangan, dan sumber lain (Dwiyanto, 2008 : 2)
b.
Studi Lapangan 1)
Observasi Observasi
adalah
merupakan
teknik
atau
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008 : 89) 2)
Wawancara Wawancara adalah komunikasi 2 (dua) arah untuk mendapatkan data dari responden (Jogianto, 2008 : 65)
c.
Studi Literature Sejenis Studi Literature, yaitu mempelajari buku-buku referensi dan hasil penelitian sejenis sebelumnya yang pernah dilakukan orang lain. (http://komunitasmahasiswa.info/tag/studi-literatur/)
40
Tujuannya ialah untuk mendapatkan landasan teori mengenai masalah yang akan diteliti. Teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah.
2.8.2
Metode Pengembangan Sistem Untuk mengembangkan suatu sistem informasi, kebanyakan
perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodolodi ini adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem informasi (Hoffer dkk, 1998) Seperti yang berlaku pada kebanyakan proses, pengembangan sistem informasi juga memiliki daru hidup. Daur hidupnya disebut daru pengembangan sistem informasi (O’Brien, 2001) atau secara lebih umum dinamakan SDLC (System Development Life Cycle) atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk pengembangan, memelihara dan menggunakan sistem informasi. (Kadir, 2003 : 398). Secara umum siklus hidup pengembangan sistem terdiri atas lima tahap, yaitu :
41
a.
Analisa Sistem
b.
Desain Sistem
c.
Implementasi Sistem
d.
Operasi dan Pemeliharaan
Gambar 2.9 Tahapan-tahapan dalam SDLC (Kadir, 2003 : 399)
2.9
Basis Data 2.9.1
Konsep Dan Pengertian Basis data Basis Data (data base) merupakan kumpulan dari data yang
saling berhubungan yang terorganisir sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah database adalah kumpulan file/tabek/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis. (http://library.gunadarma.ac.id) 42
Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut Database Manajement System (DBMS). DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara praktis dan efesien. DBMS dapat dipergunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda.
Tabel 2.4 Kelebihan dan Kelamahan DBMS
a. b. c.
d.
e. f.
g.
h.
i. j. k.
Keunggulan Mengendalikan/mengurangi duplikat data Menjaga konsistensi dan integrasi data Memudahkan pemrolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tidak bertanggung jawab. Memaksakan penerapan standar Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen Menanggulangi konflik kebutuhan antar pemakai karena basis data dibawah control administrator basis data Meningkatkan tingkat respond an kemudahan akses bagi pemakai akhir Meningkatkan produktivitas program Meningkatkan pemeliharaan melalui independensi data Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data)
a.
b.
c. d.
e.
f.
Kelemahan Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benarbenar memahami fungsifungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efesien. Rata-rata harga DBMS yang handal sangat mahal Terkadang DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS. Kinerja terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya
43
tanpa menimbulkan masalah dapat menangani hal-hal yang kehilangan informasi atau bersifat umum. integritas g. Dampak kegagalan menjadi l. Meningkatkan layanan backup lebih tinggi karena semua dan recovery. pemakai sangat tergantung pada ketersediaan DBMS. Akibatnya, kalau terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat (terhenti) (Sumber : Kadir, 2003 : 257-268)
Tujuan dari desain database adalah untuk menentukan data-data yang
dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan
dapat terpenuhi dengan baik. Terdapat beberapa alasan mengapa desain database perlu untuk dilakukan, salah satu adalah untuk menghindari pengulangan data. Adapun metode untuk meminimasi pengulangan data (data redudancy) antara lain dengan: 1.
Normalisasi.
2.
Dekomposisi lossless. Diperlukan jika ada indikasi bahwa tabel yang kita buat tidak
baik (terjadi pengulangan informasi, potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan, tersembunyinya informasi tertentu) dan diperlukan supaya jika tabel-tabel yang didekomposisi kita gabungkan kembali dapat menghasilkan tabel awal sebelum didekomposisi, sehingga diperoleh tabel yang baik. 1.
ERD (Entity Relationship Diagram).
2.
Menentukan kardinalitas relasi.
44
Terdapat beberapa pengertian tentang key sehubungan dengan normalisasi dan ERD, (Fahatnsyah, 2007 : 69-70) antara lain : 1.
Superkey adalah gugus dari sejumlah atribut entiti yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi obyek secara unik.
2.
Candidate key adalah superkey dengan jumlah atribut minimal dan dapat berdiri sendiri.
3.
Primary key adalah superkey yang dipilih oleh desainer atau administrator basis data.
2.9.2
Model Data Base Yang dimaksud dengan model data adalah sekumpulan konsep
terintegrasi yang dipakai untuk menjabarkan data, hubungan antar data dan kekangan terhadap data yang digunakan untuk menjaga konsistensi. a.
Model Data Relasional Model
data
relasional
menggunakan
sekumpulan
tabel
berdimensi dua (yang biasa disebut relasi atau tabel) dengan masingmasing tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Kolom dapat didefinisikan sebagai satuan data terkecil dalam sebuah tabel yang mempunyai makna. Baris (sering disebut record) adalah kumpulan kolom yang menyatakan suatu data yang saling terkait. Pada model data relasional, kaitan atau asosiasi antara dua buah tabel disebut hubungan (relationship). Hubungan dapat berupa : 1)
1-1, yakni satu data pada suatu tabel berpasangan dengan hanya satu data pada tabel lain.
45
2)
1 – M, yakni satu data pada suatu tabel berpasangan dengan banyak data pada tabel lain. Secara konsep, setiap tabel harus memiliki kunci primer. Kunci
primer dapat tersusun dari sebuah kolom atau beberapa kolom. Kunci berperan sebagai identitas yang unik (tidak kembar) untuk masingmasing baris data. Selain kunci primer, terdapat istilah kunci tamuatau kunci asing (forigen key). Kunci tamu adalah sebuah kolomdalam sebuah tabel yang menjadi penghubung dengan kunci primer pada tabel lain. DBMS yang menggunakan model data relasional biasa disebut RDBMS (Relational Data Base Management System). b.
Model Data Hierarkis Model ini sering kali dijabar dalam bentuk pohon terbalik. Di
dalam model ini dikenal istilah orang tua dan anak. Masing – masing berupa suatu simpul dan terdapat hubungan bahwa setiap anak hanya bisa memiliki satu orang tua, sedangkan orang tua dapat memiliki sejumlah anak. c.
Model Data Jaringan Model data jaringan menyerupai model hirarkis. Namun, ada
perbedaan karena model data jaringan : 1)
Tidak mengenal akar
2)
Setiap anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua
Mengingat bahwa anak bisa memiliki lebih dari satu orang tua, maka model data ini mendukung hubungan M – M.
46
d.
Model Data Berbasis Objek Model data berbasis objek adalah model data yang merupakan
teknik pemrograman berorientasi objek. Berbeda dengan tiga model yang telah dibahas didepan, model dta berbasis obejek mengemas data dan fungsi untuk mengakses data (metode) kedalam bentuk objek. DBMS yang mengunakan model ini biasa disebut OODBMS (Object Oriented Data Base Management System) (Kadir, 2003 : 254 – 265).
2.9.3
Komponen Database Komponon
database
terdiri
dari
beberapa
elemen,
(Fathansah,2007 : 72) yaitu : 1.
Entity Entity adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya disimpan atau direkam.
2.
Atribute Setiap entity mempunyai attribute atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Attribute juga disebut sebagai data elemen, data field, data item.
3.
Data Value (Nilai atau Isi Database) Data Value adalah data actual atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribut.
47
4.
Record/Tuple Kumpulan
elemen-elemen
yang
saling
berkaitan
menginformasikan tentang entity secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi tentang seseorang, misalnya nomor karyawan, nama karyawan, kota, dan tanggal masuk. 5.
File Kumpulan record-record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, nama berbeda-beda data valuenya.
2.9.4
Kegunaan Database/Syarat Database Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data (Fathansyah, 2007 : 7 9), yaitu: 1.
Redudansi dan inkonsistensi data
2.
Kesulitan pengaksesan data
3.
Isolasi data dan standarisasi
4.
Multiple user (banyak pemakai)
5.
Masalah keamanan (security)
6.
Masalah integrasi (kesatuan)
7.
Masalah data independence (kebebasan data) Pada skripsi ini penulis menggunakan aplikasi database
SQL Server, dikarenakan kemudahan dalam pemakaiannya, dan
48
dapat berhubungan dengan berbagai aplikasi lainnya, termasuk aplikasi pemograman.
2.9.5
Normalisasi.
Adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah himpunanhimpunan
data dalam bentuk normal (normal form) ( Ladjamudin,
2005:168 ). Ada beberapa bentuk normal, yaitu : 1.
Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF).
2.
Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF).
3.
Bentuk Normal III (Third Normal Form / 3-NF).
4.
Bentuk Normal IV (Fourth Normal Form / 4-NF).
5.
Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
6.
Project-Join Normal I Form (PJNF).
7.
Domain-Key Normal I Form (DKNF).
8.
Bentuk Normal V (Fifth Normal Form / 5-NF).
Kegunaan normalisasi : 1.
Meminimasi pengulangan informasi.
2.
Memudahkan indentifikasi entiti / obyek.
3.
Untuk menghilangkan kerangkapan data
4.
Untuk mengurangi kompleksitas
5.
Untuk mempermudah pemodifikasian data
49
Proses Normalisasi : 1.
Data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya
dianalisis
berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. 2.
Apabila tabel yang diuji belum memenuhi persyaratan tertentu, maka tabel tersebut perlu dipecah menjadi beberapa tabel yang lebih sederhana sampai memenuhi bentuk yang optimal.
Contoh Normalisasi pada database Sistem Informasi Persediaan Barang
2.9.6
Bentuk Normal I (First Normal Form / 1-NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi Bentuk Normal Kesatu bila setiap data bersifat atomik yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai data Suatu relasi memenuhi 1-NF jika dan hanya jika setiap atribut dari relasi tersebut hanya memiliki nilai tunggal dalam satu baris atau record. Setiap baris data harus memiliki identitas unik ( Primary Key ). Bentuk Unnormal dan normal ke1 dapat dilihat pada table 2.3 dan table 2.4 berikut ini :
50
Tabel 2.3 : Bentuk tidak Unnormalized Form (1st NF table). No_Permintaan* Tanggal_Permintaan Nm_Pemakai Nm_Barang Unit Jumlah Satuan Keperluan No_Berita_Acara No_DO Kd_Barang Nm_Barang Jumlah Satuan No_Permintaan No_Barang_Keluar Tanggal_Keluar Nm_Pemakai Nm_Barang Jumlah Satuan Keperluan Kd_Barang No_DO Tanggal_DO Nm_Barang Nm_Pemakai Satuan Keperluan Kd_Barang Nm_Barang Nm_Pemakai Nm Yang Menyerahkan
51
Jumlah Satuan No_Barang_Keluar No_Berita_Acara Nm_Pemakai TTL_Pemakai Alamat_Pemakai Nm_Yang_Menyerahkan TTL_Yang_Menyerahkan Alamat_Yang_Menyerahkan Nm_Barang Jumlah Satuan No_Keluar No_Pengajuan Tanggal_Pengajuan Hal Nm_Barang Jumlah Satuan Keperluan No_Barang_Masuk Tanggal_Masuk Nm_Barang Jumlah Satuan Kd_Supllier Nm_Barang Jumlah Satuan Harga_Satuan Jumlah_Harga Total_Harga No_Pengajuan No_PO Tanggal_PO Nm_Supllier Nm_Barang Jumlah Satuan Harga_Satuan Jumlah_Harga Total_Harga
52
Kd_Supllier No_Pengeluaran_Dana Tanggal_Pengeluaran_Dana Nm_Barang Jumlah Satuan Harga_Satuan Jumlah Total No_PO No_Barang_Keluar Teuku Syamsul Ramadhan, 2008 : 109) Tabel 2.4 : Bentuk 1-NF table. No_Permintaan* Tanggal_Permintaan Nm_Pemakai Unit Keperluan Kd_Barang* Nm_Barang Jumlah No_Barang_Keluar* Tanggal_Keluar No_DO Tanggal_DO No_Berita_Acara* No_Berita_Acara No_Pengajuan Hal No_Barang_Masuk Tanggal_Masuk Kd_Supllier Harga_Satuan Jumlah_Harga Total_Harga No_PO* Tanggal_PO No_Pengeluaran_Dana* Tanggal_Pengeluaran_Dana
Keterangan : *: Candidate Key = Calon Kunci
Teuku Syamsul Ramadhan, 2008 : 109)
53
2.9.7
Bentuk Normal II (Second Normal Form / 2-NF)
Diagram Ketergantungan Fungsional, terlihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.10 : Diagram Ketergantungan Fungsional ( Teuku Syamsul Ramadhan, 2008 : 110)
54
Suatu relasi memenuhi 2-NF jika dan hanya jika : 1.
Memenuhi 1-NF.
2.
Setiap atribut yang bukan kunci utama tergantung secara fungsional terhadap semua atribut kunci dan bukan hanya sebagian atribut. Jika suatu relasi memenuhi 1-NF dan relasi tersebut memiliki
tepat
satu atribut yang membentuk kunci
utama, maka relasi tersebut memenuhi 2-NF seperti terlihat pada table 2.5. Rasionalisasi 2-NF : 1.
Memiliki nomaly yang lebih eksplisit dari 1-NF.
2.
Mencegah beberapa kondisi nomaly dalam update data.
2.9.8
Bentuk Normal III (Third Normal Form / 1-NF).
Bentuk Normal ke dua (2 NF) diatas termasuk normalisasi ke tiga (3 NF), karena tidak terdapat Transitive Dependenscy yaitu apabila sudah berada pada 2nf dan setiap atribut yang bukan key tidak tergantung terhadap atribut lain kecuali Primary Key.
2.9.9
Bentuk Normal Boyce-Codd (Boyce-Codd Normal Form / BCNF).
Suatu relasi memenuhi BCNF jika dan hanya jika setiap determinan yang ada pada relasi tersebut adalah kunci kandidat (candidate keys). Determinan adalah gugus atribut dimanaa satu atau lebih atribut lain tergantung secara fungsional. (Ladjamudin, 2005:168 ).
55
2.10
Bahasa Pemrograman Java 2.9.1
Sejarah Perkembangan Java Bahasa pemrograman Java pertama lahir dari The Green Project,
yang berjalan selama 18 bulan, dari awal tahun 1991 hingga musim panas 1992. Proyek tersebut belum menggunakan versi yang dinamakan Oak. Proyek ini dimotori oleh Patrick Naughton, Mike Sheridan, James Gosling dan Bill Joy, beserta sembilan pemrogram lainnya dari Sun Microsystems. Salah satu hasil proyek ini adalah maskot Duke yang dibuat oleh Joe Palrang. Pertemuan proyek berlangsung di sebuah gedung perkantoran Sand Hill Road di Menlo Park. Sekitar musim panas 1992 proyek ini ditutup dengan menghasilkan sebuah program Java Oak pertama, yang ditujukan sebagai pengendali sebuah peralatan dengan teknologi layar sentuh (touch screen), seperti pada PDA sekarang ini. Teknologi baru ini dinamai "*7" (Star Seven). Setelah era Star Seven selesai, sebuah anak perusahaan TV kabel tertarik ditambah beberapa orang dari proyek The Green Project. Mereka memusatkan kegiatannya pada sebuah ruangan kantor di 100 Hamilton Avenue, Palo Alto. Perusahaan baru ini bertambah maju: jumlah karyawan meningkat dalam waktu singkat dari 13 menjadi 70 orang. Pada rentang waktu ini juga ditetapkan pemakaian Internet sebagai medium yang menjembatani kerja dan ide di antara mereka. Pada awal tahun 1990-an,
56
Internet masih merupakan rintisan, yang dipakai hanya di kalangan akademisi dan militer. Mereka menjadikan perambah (browser) Mosaic sebagai landasan awal untuk membuat perambah Java pertama yang dinamai Web Runner, terinsipirasi dari film 1980-an, Blade Runner. Pada perkembangan rilis pertama, Web Runner berganti nama menjadi Hot Java. Pada sekitar bulan Maret 1995, untuk pertama kali kode sumber Java versi 1.0a2 dibuka. Kesuksesan mereka diikuti dengan untuk pemberitaan pertama kali pada surat kabar San Jose Mercury News pada tanggal 23 Mei 1995. Sayang terjadi perpecahan di antara mereka suatu hari pada pukul 04.00 di sebuah ruangan hotel Sheraton Palace. Tiga dari pimpinan utama proyek, Eric Schmidt dan George Paolini dari Sun Microsystems bersama Marc Andreessen, membentuk Netscape. Nama Oak, diambil dari pohon oak yang tumbuh di depan jendela ruangan kerja "bapak java", James Gosling. Nama Oak ini tidak dipakai untuk versi release Java karena sebuah perangkat lunak sudah terdaftar dengan merek dagang tersebut, sehingga diambil nama penggantinya menjadi "Java". Nama ini diambil dari kopi murni yang digiling langsung dari biji (kopi tubruk) kesukaan Gosling, diwabah ini adalah keurangan dan kelebihan dari Java :
57
1.
Kelebihan Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa
platform
tanpa
perubahan.
Kelebihan
ini
memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operating system Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya
adalah
setiap
sistem
operasi
menggunakan
programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikan bytecode tersebut.
OOP (Object Oriented Programming - Pemrogram Berorientasi Objek) yang artinya semua aspek yang terdapat di Java adalah Objek. Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis oebjek secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object. Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat, mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java sebagai
58
salah satu bahasa pemograman termudah, bahkan untuk fungsi fungsi yang advance seperti komunikasi antara komputer sekalipun.
Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus
membuat
perpustakaan-perpustakaan
baru
untuk
melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.
Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman [C++] sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitasuniversitas di Amerika juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.
Pengumpulan sampah otomatis, memiliki fasilitas pengaturan penggunaan memori sehingga para pemrogram tidak perlu
59
melakukan pengaturan memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).
2.
Kekurangan
Tulis sekali, perbaiki di mana saja - Masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X.
Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena koe jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak/direverseengineer.
Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan 60
mesin komputer berumur lebih dari 4. (© 2008 Litbang Division, Unit Kegiatan Mahasiswa Teknologi Informasi CYBERNETIX).
2.9.2 Alur Belajar Java Java adalah teknologi yang menarik tetapi luas. Dia dapat digunakan untuk mengembangkan solusi untuk dijalankan di mobile device sehingga enterprise server. Luasnya Java sering membingungkan pemula dalam belajar Java. Tidak jarang terjebak ke arah yang tidak maximum, misalnya menguasai software open source, seperti Struts, Turbine, atau Hybernate ketimbang memahami Java itu sendiri atau terjebak ke memperlakukan JSP sebagai scripting language, seperti budaya di dalam PHP. Darimana mulai melangkah, kemana mesti melangkah dalam perjalanan pengembaraan sebagai Java developer, sebaiknya disesuaikan dengan objective. Apakah hendak mengembangkan aplikasi untuk mobile phone, atau untuk dijalankan di enterprise server ? Ini membutuhkan teknologi Java berbeda untuk didalami. Platform Java sebagai platform pengembangan software, secara garis besar dibedakan ke dalam 3 arahan yaitu : 1.
J2SE Java 2 Standard Edition mencakup core dari bahasa pemrograman Java, memuat librarylibrary inti yang dibutuhkan seperti IO, Networking dan JDBC.
61
2.
J2EE Java 2 Enterprise Edition adalah pengembangan Java untuk solusi enterprise, mulai dari aplikasi berbasis Web dengan Servlet dan JSP, aplikasi terdistribusi dengan EJB, sebagaimana aplikasi integrasi enterprise seperti Web Service.
3.
J2ME Java 2 Micro Edition adalah pengembangan Java untuk mobile device, seperti handphone, pocket PC dan PDA. Pengembangan ke arah mobile device ini menuntut Java untuk beradaptasi dengan mesin yang terbatas dalam memory dan processor. (Eko Budhi S
[email protected])
2.10. Pengenalan My SQL
MySQL adalah Relational Database Managemen System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama yaitu SQL (Structured Query Language), SQL adalah sebuah konsep pengoprasiaan database terutama untuk pemilihan / seleksi dan pemasukan data yang memungkinkan pengoprasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. (Didik Dwi Prasetyo, 2003 :1)
62
2.10.1 Sejarah singkat MySQL MySQL dikembangkan sekitar tahun 1994 oleh sebuah perusahaan pengembangan sofware dan konsultan database bernama MySQL AB yang bertempat di Swedia, pada waktu itu perusahaan tersebut masih bernama TcX DataKonsultan AB, dan tujuan awal dikembangkannya MySQL adalah untuk mengembangkan aplikasi berbasis web pada client. 2.10.2 Keistimewaan MySQL Sebagai database server yang memiliki konsep database moderen, MySQL memiliki banyak sekali keistimewaan. Berikut ini beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh MySQL. 1.
Portability MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi diantaranya adalah seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac OS X Server, Solaris, dan lain sebagainya.
2.
Open Source MySQL didistribusikan secara Open Source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat menggunakan secara bebas.
3.
Multiuser MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik. Hal ini memungkinkan sebuah database server MySQL dapat diakses Client secara bersamaan.
63
4.
Performence Tuning MySQL memiliki kecepatan yang sangat bagus dalam menangani query sederhana.
5.
Column Types MySQL memiliki tipe kolom yang sangat komplek seperti signed / unsigned, float, double, char, varchar, text, date, time, year, set serta enum.
6.
Commend dan Functions MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah SELECT dan WHERE dalam query.
7.
Security MySQL memiliki beberapa lapisan seluritas seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
8.
Scalability dan Limits MySQL mampu menangani database dalam skala bear, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 miliar baris. Selain itu batasan indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9.
Localisation MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa.
64
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Metode Pengumpulan Data 3.1.1
Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari teori-teori yang
menjadi landasan pengertian dalam pelaksanaan penelitian, terdiri dari 9 buku teks, 10 situs internet, 3 hasil laporan sejenis dan dokumendokumen internal organisasi dan Peraturan Pemerintah yang masih berlaku (UU, PP, PMK, Permentan, Perdirjen dan lain-lain). Teori-teori tersebut peneliti gunakan untuk dasar pemecahan masalah dan perancangan solusinya dalam bentuk usulan sistem baru.
3.1.2
Studi Lapangan a.
Observasi Metode
ini
digunakan
untuk
mencari
dan
mengumpulkan data-data dalam pelaksanaan proses sistem. Pengumpulan data tersebut dengan meneliti semua hal yang menyangkut tentang data-data laporan keuangan dan barang seperti dokumen-dokumen dan berkas laporan keuangan yang dikirim dari daerah ke Ditjen Peternakan. Pengumpulan data dengan metode observasi kepada pihak staf Bagian Keuangan
65
dan Perlengkapan dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara pengamatan langsung dan tidak langsung. Pengamatan
langsung
dilakukan
dengan
cara
mengamati secara langsung pada Bagian Keuangan dan Perlengkapan, seperti mengamati apa saja yang dikerjakan, sistem dan aplikasi apa saja yang digunakan, bagaimana keadaan hardware
yang digunakan untuk mendukung proses
nya, bagaimana keadaan Standar Operasional Prosedur ( SOP ) di Bagian Keuangan dan Perlengkapan, dan bagaimana keadaan bentuk Jaringan LAN nya. Semua pengamatan secara langsung ini
diuraikan di Bab IV pada topik Hasil dan
Pembahasan tentang sistem yang sedang berjalan. Sedangkan
Pengamatan
tidak
langsung
peneliti
mengumpulkan dan mengamati dokumen-dokumen yang ada tentang data pelaporan keuangan dan barang pada bagian keuangan dan perlengkapan seperti form rekonsiliasi tingkat satker dan form rekonsiliasi satker dengan tingkat eselon I, form hasil rekonsiliasi dan dokumen lainnya yang dapat dilihat pada sub Lampiran IV ( Dokumen-dokumen Observasi). b.
Wawancara Peneliti
menggunakan
metodologi
penyebaran
kuesioner untuk mengetahui apakah aplikasi ini benar-benar diperlukan dan dapat membantu pengguna dilingkungan kantor 66
serta untuk mencari faktor-faktor kelengkapan informasi yang akan digunakan pada aplikasi. Kuesioner terdiri dari 8 pertanyaan yang dibagi dalam dua bagian, yaitu bagian I yang dibagikan kepada staf operator SAK dan operator SIMAK-BMN yang berisi 4 pertanyaan sedangkan bagian II yang dibagikan kepada para kasubbag yang membidangi SAK dan SIMAK-BMN, kuesioner ini disebarkan tanggal 15 Juli 2009 kepada 20 responden yaitu karyawan Kementerian Pertanian. Hasil kuesioner secara detail dapat dilihat dalam lampiran.
3.1.3
Literatur Sejenis Berdasarkan hasil pengamatan, penulis menemukan beberapa
penelitian yang mengambil objeck yang hampir sama dengan yang penulis lakulan, yaitu Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Bberbasis Web pada Program Non Reguler Fakultas Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah, Penelitian tersebut adalah Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang Bberbasis Web, penelitian ini dilakukan oleh salah satu mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Fakultas Sains dan Teknologi (Teuku Syamsul Ramadhan). Dalam membahas sistem yang berjalan, yang terdiri dari prosedur dalam melakukan berbagai kegiatan dan dalam penyusunan laporan pada sistem persediaan barang, penulis mengelompokkan
67
prosedur dalam lima proses yang berjalan pada sistem yang diusulkan secara komputerisasi. Batasan masalah pada penelitian ini adalah : a.
Menginventarisasi barang yang meliputi mencatat pemasukan dan pemakaian barang, pengajuan barang, serta membuat laporan Ketersediaan barang dalam periode bulanan pada Pogram Non Reguler Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;
b.
Membuat Aplikasi Sistem Informasi Persediaan Barang dengan menggunakan bahasa pemograman berbasis web yaitu PHP Versi 5.1.1 dan MySQL Versi yang menghubungkan pada bangian Umum, Keuangan dan Pemakai yang mengajukan permintaan barang yang dibutuhkan.
c.
Pembuatan Aplikasi ini juga dibuat dengan Xampp Versi win321.5.1 dan Text Editor Macromedia Dreamweaver 8.
3.2
Metodologi Pengembangan Sistem Dalam perancangan sistem ini peneliti menggunakan Metodologi System
Development Life Cycle (SDLC) model waterfall, yang terdiri dari : 3.2.1 Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti melakukan studi kelayakan (feasibility study), lokasi waktu, dan cakupan dari sistem yang akan dikembangkan, feasibility study peneliti lakukan selama 1 minggu untuk mendapatkan
68
kesimpulan apakah sistem ini benar-benar dibutuhkan oleh user atau tidak dengan cara melakukan observasi secara langsung terhadap instansi, dan menentukan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh user, kemudian peneliti menentukan alokasi waktu untuk pembuatan proyek dengan cara membuat time schedule dalam pembuatan sistem dari mulai sampai selesai, kemudian peneliti menentukan cakupan sistem yang akan dikembangkan untuk menentukan batasan-batasan dalam pembuatan sistem.
3.2.2 Tahap Analisa Pada tahap ini peneliti melakukan analisis sistem yang sedang berjalan dengan cara melihat langsung dan mempelajari proses yang terjadi didalam Bagian Keuangan dan Perlengkapan serta melihat dan menganalisa dokumen-dokumen yang digunakan, setelah melihat dan mempelajari proses yang terjadi tersebut, maka akan dapat terindentifikasi masalahnya, kemudian setelah diketahui masalahnya maka peneliti dapat menyediakan Solusi pemecahan masalah tersebut. Dalam tahap ini akan diuraikan : 1.
Profil Direktorat Jenderal Peternakan
2.
Analisis kuesioner penelitian
3.
Analisa sistem yang sedang berjalan
4.
Identifikasi masalah
5.
Solusi pemecahan masalah
69
3.2.3 Tahap Desain Pada tahap ini peneliti merancang sistem yang akan dibuat secara detail, ada tiga jenis desain yan dibuat untuk pembuatan sistem ini meliputi desain proses bisnis, database, dan screen layout. Dalam melakukan tahapan ini peneliti membutuhkan waktu kurang lebih selama 3 minggu.
3.2.4 Tahap Pengembangan Pada tahap ini peneliti melakukan pengembangan atau melakukan coding terhadap program-program yang diperlukan berdasarkan hasil dari analisis dan desain, penulisan coding tersebut peneliti menggunakan bahasa pemrograman Java dan menggunakan database server Mysql selama kurang lebih 1 bulan, dalam hal penulisan coding tersebut peneliti dibantu oleh seorang programmer.
70
Alur penelitian secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Kerangka berpikir penelitian
Studi Kelayakan
Perencanaan
Mulai
Studi Pustaka
Studi Wawancara
Observasi
Studi Literatur
Analisa
Analisa Kuisioner
Analisa Sistem Berjalan
Penentuan Aktor (admin/user)
Permasalahan
Perancangan use case
Perancangan Use Case Scenario
Analisa Sistem Yang Diusulkan
Perancangan Activity Diagram
Desain
Perancangan Aplikasi
Pengembangan
Perancangan Basis Data
Testing
Perancangan Sequence Diagram
Perancangan Class Diagram
Penerjemahan Class Diagram ke dalam Entity
Penerjemahan Entity ke dalam Basis Data
Perancanga n Tampilan
Contraction
Implementasi Basis Data
Implementasi Aplikasi (Coding)
Integrasi Report
Pembuatan Report
Pegujian Aplikasi
Selesai
Gambar 3.1. Alur Penelitian diolah Penulis
71
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Tahap Perencanaan (Planning) Dalam tahap ini, penulis melakukan beberapa hal yang sangat diperlukan
sebelum ke tahap analisa, yaitu studi kelayakan (feasibility study), alokasi waktu, dan menentukan cakupan aplikasi sistem basis data yaitu pada Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Direktorat Jenderal Peternakan jadwal pelaksanaan penelitian pada Lampiran B Alokasi Waktu
4.1.1 Studi Kelayakan (Feasibility Study) Membuat studi kelayakan untuk sistem yang akan dibuat, seperti mengkaji terlebih dahulu bagaimana proses penyajian sistem informasi basis data yang belum ada agar dapat dibuat pengembangan sistem aplikasinya yang sesuai dengan kebutuhan user di Bagian Keuangan dan Perlengkapan pada khususnya. Berikut adalah kegiatan yang dilakukan:
1.
Studi Kepustakaan Penulis juga melakukan studi kepustakaan dengan membaca peraturan-peraturan mengenai SAI seperti UU, Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Menteri Keuangan (KMK), Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu), Peraturan Dirjen Perbendaharaan, Buletin Teknis (Bultek), Buku Sistem Informasi, Browsing di Internet dan lain-lain yang masih
72
berhubungan dengan pelaporan keuangan dan barang milik Negara.
2.
Wawancara Wawancaran dilakukan penulis kepada semua operator SAK dan operator SIMAK-BMN pada khususnya Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Direktorat Jenderal Peternakan dan operator pada eselon I lain lingkup Kementerian Pertanian yang dilaksanakan pada tanggal 15 bulan Juli 2009, untuk lebih jelasnya hasil wawancara dapat dilihat pada lampiran Hasil wawancara Resume Wawancara Wawancara yang dilakukan oleh penulis yaitu bagaimana alur kerja penyusunan laporan keuangan dan barang, kendalakendala dalam menyusun laporan dan perlukan suatu aplikasi bantu yang membantu mempercepat proses penyusunan laporan. Dari hasil wawancara tersebut penulis mengetahui bagaimana alur kerja penyusunan laporan keuangan dan barang, kendala apa saja yang menjadi hambatan dalam menyusun laporan keuangan dan aplikasi seperti apa yang dapat membantu atau mendukung kinerja user.
73
3.
Observasi Observasi dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan langsung pada kegiatan penyusunan laporan SAI yang dilakukan di Bagian Keuangan dan Perlengkapan, Direktorat Jenderal Peternakan yang berada di Ruang 629 Gedung C lt. 6, Jl. Harsono. RM No. 3 Ragunan Pasar Minggu, Jakarta Selatan selama 3 bulan, terhitung dari 1 Agustus - 31 Oktober 2009, kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui masalah apa saja yang dialami pada Bagian Keuangan dan Perlengkapan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada identifikasi masalah pada perumusan masalah pada BAB I.
4.
Literatur Sejenis Pada penelitian ini juga dilakukan pengumpulan data dengan cara studi literature, dengan cara meneliti berbagai macam laporan penelitian sejenis yang sesuai dengan obyek penelitian. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada sub bab 3.1.3.
4.1.2 Alokasi Waktu Alokasi waktu penelitian pengembangan sistem aplikasi basis data membutuhkan waktu kurang lebih 6 bulan terhitung dari bulan Juli-Desember 2009, untuk lengkapnya dapat dilihat pada bagian Lampiran B Alokasi Waktu.
74
4.1.3 Cakupan Sistem Cakupan penelitian rancang bangun sistem rekonsiliasi laporan SAI, misalnya menu-menu yang dirancang untuk user baik yang terdaftar maupun tidak, user tidak dapat melakukan perubahan terhadap informasi yang ada pada isi data base sistem aplikasi ini, hanya admin yang dapat merubah isi data base pada aplikasi ini. Pada rancang bangun sistem rekonsiliasi laporan SAI ini user dirancang dapat memasukan data secara bersama-sama untuk mempercepat proses rekonsiliasi antara operator SAK dengan operator SIMAK-BMN.
4.2
Tahapan Analisis (Analysis) 4.2.1
Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Peternakan Sesuai dengan Keputusan Presiden RI No. 75/U/11/1966 tanggal 3
Nopember 1966 tentang Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Departemen Pertanian. Departemen Pertanian terdiri dari beberapa Direktorat Jenderal, diantaranya terdiri dari Direktorat Jenderal Kehewanan, yang tersusun atas : Direktur Jenderal Kehewanan; b. Sekretaris Direktorat Jenderal Kehewanan yang memimpin Sekretariat, c. Direktorat Peternakan; dan d. Direktorat Kesehatan Hewan. Kegiatan pembinaan peternakan dengan struktur organisasi seperti ini berlangsung selama dua tahun yang berakhir dengan diterbitkannya peraturan perundangan baru tentang organisasi Departemen Pertanian. Dengan Keputusan Presiden RI No. 19 Tahun 1968, tanggal 18 Januari 1968, Direktorat Jenderal Kehewanan diubah menjadi Direktorat Jenderal 75
Peternakan. Sebagai kelanjutan dari perubahan tersebut diterbitkan Peraturan Menteri Pertanian No. 2/Pert/9/1968 tanggal 5 September 1968 tentang Susunan Organisasi, Bidang Tugas, Pimpinan serta Tata Kerja Kesatuankesatuan Organisasi ini, maka susunan Direktorat Jenderal Peternakan terdiri dari : Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan serta dilengkapi beberapa Direktorat yang dipimpin oleh seorang Direktur. Untuk
meningkatkan
kemapuan
Ditjen
Peternakan
dalam
melaksanakan tugasnyam terutama sebagai pelaksana Rencana Pembangunan Lima Tahun, maka dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 118/Kpts/Org/3/1971, tanggal 16 Maret 1971 tentang : Tugas Pokok Pimpinan serta Susunan Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderel Peternakan, maka susunan organisasinya menajdi 1). Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan dipimpin oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan; 2). Direktorat Penyuluhan Peternakan yang dipimpin oleh Direktur Penyuluhan; 3). Direktorat Kesehatan Hewan yang dipimpin oleh Direktur Kesehatan Hewan; 4). Direktorat Pengembangan Produksi Peternakan yang dipimpin oleh Direktorat Pengembangan Produksi Peternakan; 5). Direktorat Perencanaan yang dipimpin oleh Direktur Perencanaan. Dengan Keputusan Presiden No. 44 Tahun 1974 tanggal 26 Agustus 1974 tentang Pokok-pokok Organisasi Departemen dan Keputusan Presiden RI No. 45 Tahun 1974 tanggal 26 Agustus 1974 tentang Susunan Organisasi Departemen, maka Struktur Direktorat Jenderal Peternakan mengalami
76
perubahan yang peraturan pelaksanaanyaditetapkan oleh SK Menteri Pertanian No. 190/Kpts/Org/5/1975 tanggal 2 mei 1975 tetang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian sesuai SK tersebut maka Direktorat Jenderal Peternakan terdiri dari : 1). Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan; 2). Direktorat Bina Program Peternakan; 3). Direktorat Bina Produksi Peternakan; 4). Direktorat Bina Sarana Usaha Peternakan; dan 5). Direktorat Bina Kesehatan Hewan. Sekarang sesuai Peraturan Menteri Pertanian tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian maka susunan organisasi Direktorat Jenderal Peternakan menjadi : 1). Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan; 2). Direktorat Perbibitan; 3). Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia; 4). Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia; 5). Direktorat Kesehatan Hewan; 6). Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner.
4.2.2
Profil Direktorat Jenderal Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan terdiri dari : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan yang membawahi :
a. Bagian Perencanaan b. Bagian Keuangan dan Perlengkapan c. Bagian Umum d. Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
77
2. Direktorat Perbibitan
a. Sub Bagian Tata Usaha b. Sub Direktorat Ternak Bibit Ruminansia c. Sub Direktorat Ternak Bibit Non Ruminansia d. Sub Direktorat Pemuliaan Ternak e. Sub Direktorat Mutu Bibit
3. Direktorat Budidaya Ternak Ruminansia
a. Sub Bagian Tata Usaha b. Sub Direktorat Pakan c. Sub Direktorat Alat dan Mesin d. Sub Direktorat Ternak Potong e. Sub Direktorat Ternak Perah
4. Direktorat Budidaya Ternak Non Ruminansia
a. Sub Direktorat Pakan b. Sub Direktorat Alat dan Mesin c. Sub Direktorat Ternak Unggas d. Sub Direktorat Ternak Non Unggas
5. Direktorat Kesehatan Hewan
a. Sub Direktorat Pengamatan Penyakit Hewan
78
b. Sub Direktorat Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan c. Sub Direktorat Perlindungan Hewan d. Sub Direktorat Medik Veteriner e. Sub Direktorat Pengawasan Obat Hewan
6. Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner
a. Sub Direktorat Higiene-Sanitasi b. Sub Direktorat Pangan Hewani c. Sub Direktorat Produk Hewan Non Pangan d. Sub Direktorat Bimbingan Pengujian Keamanan Produk Hewan e. Sub Direktorat Zoonosis dan Kesejahteraan Hewan
4.2.3
Visi dan Misi Direktorat Jenderal Peternakan 1.
Visi : Menjadi
Direktorat
Jenderal
yang
profesional
dalam
mewujudkan peternakan berbasis sumber daya lokal, berdaya saing dan berkelanjutan untuk mencukupi pangan hewani dan meningkatkan kesejahteraan peternak. 2.
Misi : 1) Merumuskan
dan
melaksanakan
kebijakan
bidang
peternakan.
79
2) Menyelenggarakan dan menggerakkan pengembangan: perbibitan, budidaya ternak ruminansia, budidaya ternak non-ruminansia,
kesehatan
hewan,
dan
kesehatan
masyarakat veteriner. 3) Meningkatkan
profesionalisme
dan
integritas
dalam
penyelenggaraan administrasi publik.
4.2.4
Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan
Gambar : 4.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Peternakan
80
Gambar : 4.2 Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Peternakan Berikut Direktur Jenderal yang pernah memimpin pada Direktorat Jenderal Peternakan : Tabel 4.1 Direktur Jenderal Peternakan No
Nama
Periode Tahun
1.
Dr.H.M. Samsoe Poesposoegondo
1966
2.
Drh. H.R. Soetopo
1966 – 1967
3.
Ir. Achmad Affandi
1967 – 1969
4.
Prof. Dr. D.A. Lubis
1969 – 1971
5.
Prof. Dr. JH. Hutasoit
1971 – 1982
6.
Drh. Daman Danuwidjaya
1982 – 1988
7.
Dr. Drh. Soehadji
1988 - 1996
8.
Ir. Erwin Soetirto
1996 – 1999
81
9.
Dr. Drh. Sofyan Sudardjat, MS
1999 – 2006
10. Prof. Dr. Drh. Wasito
2006 – 2007
11. Ir. Mathur Riyadi, MA
2007 – 2008
12. Dr. Ir. Tjeppy D. Soedjana, MS
2008 – sekarang
Tabel 4.2 : Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan No
Nama
1.
Drh. Soegondo
1975 – 1983
2.
Drh. Yaman Zaelani
1983 – 1988
3.
Drh. Eddy Dartoyo
1988 – 1990
4.
Drh. Soejasmiran. P
1991 – 1994
5.
Ir. Elmi Sarlis
1994 – 1998
6.
Ir. Don. P. Utoyo
1998 – 2000
7.
Ir. Zaenudin Gairach
2000 – 2003
8.
Drh. Didin Sudiana, MM
2003 – 2005
9.
DR. Ir. Tjeppy D. Soedjana. MSc.
2005 – 2007
10. DR. Drh. Sjamsul Bahri. MS.
4.2.5
Periode Tahun
2007 – Sekarang
Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Peternakan Sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 299/Kpts/OT.140/7/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian pada Bab VII Pasal 74 bahwa Direktorat Jenderal Peternakan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang peternakan.
82
Fungsi Direktorat Jenderal Peternakan diantaranya meliputi : 1.
Penyiapan perumusan kebijakan dibidang perbibitan, budidaya ternak ruminansia, budidaya ternak non ruminansia, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
2.
Pelaksanaan kebijakan dibidang perbibitan, budidaya ternak ruminansia, budidaya ternak non ruminansia, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
3.
Menyusun standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur dibidang perbibitan, budidaya ternak ruminansia, budidaya ternak non ruminansia, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
4.
Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi dibidang perbibitan, budidaya ternak ruminansia, budidaya ternak non ruminansia, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
5.
4.2.6
Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal.
Analisa Kuesioner Kuesioner disebarkan kepada 10 staff bagian Keuangan dan
Perlengkapan Ditjen Peternakan dan 10 staff Biro Keuangan dan Perlengkapan. Hal ini dikarenakan staff Bagian Keuangan dan Perlengkapan dan staff Biro Keuangan dan Perlengkapan yang akan menggunakan sistem yang nantinya akan dibangun. Berikut salah satu pertanyaan yang diajukan kepada responden : Pertanyaan :
83
1. Menurut anda, apakah Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI akan lebih membantu anda nantinya dibandingkan dengan system yang sedang berjalan ? Tabel 4.3. Tabel Hasil kuesioner (Sumber : Data Diolah Penulis) Jawaban
Jumlah Responden
Jumlah Penjawab
Persentase
a. sangat membantu
20
15
75
b. cukup membantu
20
5
25
c. tidak membantu
20
0
0
a. sangat membantu b. cukup membantu c. tidak membantu
Gambar 4.3. Grafik diagram kebutuhan sistem (Sumber : data diolah penulis)
4.2.7 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Dari hasil tahap perancanaan sebelumnya diketahui bahwa Bagian Keuangan dan Perlengkapan memiliki laporan neraca SAK dan laporan neraca SIMAK-BMN dimana kedua neraca tersebut hasil akhirnya harus balance, dalam pengerjaannya SAK dikerjakan oleh Subbag Verifikasi dan Akuntansi
84
sedangkan SIMAK-BMN dikerjakan oleh Subbag Perlengkapan dengan banyaknya jumlah satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan maka penyajian neraca SAK dan SIMAK-BMN ini sering menjadi masalah, sehingga sering menjadi temuan auditor dikarenakan selalu adanya selisih angka antara SAK dan SIMAK-BMN. Dengan demikian penulis berusaha melakukan penelitian dan dapat memberikan nilai tambah dalam mempercepat proses penyajian rekap laporan neraca SAK dan neraca SIMAK-BMN tersebut.
85
Gambar 4.4. Workflow Sistem Berjalan (Sumber : Data Diolah Penulis)
4.2.8 Identifikasi Permasalahan Dalam menyusun laporan keuangan Instansi/Kementerian/Lembaga Negara wajib menggunakan SAI (Sistem Akuntansi Instansi) dimana SAI ini terdiri dari SAK (Sistem Akuntansi Keuangan) dan SIMAK-BMN (Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara) untuk mengolah
86
laporan dari seluruh satker lingkup Direktorat Jenderal Peternakan yang tersebar diseluruh Indonesia. Dalam hal ini sering terjadi permasalahan dalam menyusun laporan keuangan dan barang, yaitu : 1.
Jumlah satker terlalu banyak yaitu 407 (empat ratus tujuh) satker pada lingkup Ditjen Peternakan;
2.
Laporan neraca keuangan dan barang sering terjadi perbedaan, ini dikarenakan sangat sedikit sekali waktu yang tersedia untuk melakukan rekonsiliasi atau membandingkan dan mengkoreksi laporan pada tingkat satker secara cepat dan tepat;
3.
Data rekapitulasi sebagai sarana untuk merekonsiliasi data antara neraca keuangan dengan meraca barang masih dibuat manual yaitu menggunakan Microsoft Exel, sehingga cukup memakan waktu lama untuk dapat mengetahui selisi antara neraca keuangan dengan neraca barang;
4.
Selisih antara neraca keuangan dan neraca barang selalu menjadi temuan pihak Auditor dalam hal ini Inspektorat dan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) sehingga laporan keuangan dan barang sering mendapat Opini Disclaimer;
5.
Data rekapitulasi belum dapat menyajikan data rekap neraca SAK dan SIMAK-BMN dengan cepat dan akurat dalam proses rekonsiliasi, sehingga memperlambat proses koordinasi dengan satker yang bersangkutan untuk segera memperbaiki laporan tersebut.
87
4.2.9
Solusi Yang Diusulkan Untuk dapat menjawab permasalahan ini diperlukan suatu alat bantu
atau aplikasi yang dapat membantu memberikan solusi, antara lain : 1.
Menyajikan data rekonsiliasi yang dapat membandingkan antara laporan neraca SAK dengan laporan neraca SIMAKBMN dengan cepat dan akurat dimana masing-masing operator dapat meng entry laporan neracanya masing-masing secara bersamaan.
2.
Hasil dari data rekonsiliasi ini dapat digunakan sebagai tindak lanjut koordinasi dengan satker didaerah sebagai pembuat laporan keuangan dan barang dilevel bawah.
3.
Aplikasi tersebut setelah ada hasil yang final dapat dijadikan data pendukung dalam laporan keuangan, sehingga auditor lebih mudah melihat data rekapitulasi hasil dari proses rekonsiliasi dan tidak perlu melihat secara rinci dari buku laporan keuangan dan barang yang sangat banyak.
88
Gambar 4.5. Workflow Sistem Diusulkan (Sumber : Data Diolah Penulis)
89
4.3
Tahapan Desain (Design) Setelah melakukan analisis sistem, maka langkah berikutnya adalah
melaksanakan rancang bangun sistem rekonsiliasi laporan SAI. Proses desain sistem meliputi desain proses bisnis dan desain pemrograman, berikut uraian tersebut:
4.3.1
Desain Proses Bisnis Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI merupakan sistem
yang berbasiskan data yang akan memberikan kemudahan kepada pengguna dalam memperoleh informasi tentang data rekapitulasi antara laporan neraca keuangan dan laporan neraca barang milik Negara yang dibutuhkan oleh user sendiri dan auditor sebagai bahan untuk pemeriksaan laporan, berdasarkan masalah-masalah yang telah di definisikan diatas maka Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI yang akan dirancang harus mampu : 1.
Memberikan informasi yang lengkap tentang nilai per akun dalam neraca SAK dan SIMAK-BMN yang di entry secara bersamaan oleh masing-masing operator sehingga dapat dengan cepat diketahui apakah ada selisih atau sudah balance neracanya.
2.
Hasil rekonsiliasi dapat ditampilkan per satker, per akun, per semester, dan Eselon I secara keseluruhan.
3.
Menyediakan fasilitas pencarian informasi tentang nilai neraca per satker yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Peternakan.
90
4.
Menyediakan fasilitas pemeliharaan sistem, agar database dapat selalu di-update setiap saat, dan fasilitas ini digunakan oleh administrator.
4.3.2
Konfigurasi Jaringan Mengingat Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI ini menggunakan intranet
sebagai media online, maka disini akan ditampilkan konfigurasi jaringan dalam Rancang Bangun Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI secara umum. s
Gambar 4.6. Konfigurasi Jaringan Sistem Informasi Rekonsiliasi Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis)
91
4.3.3
Flowchart View Aplikasi Flowchart view aplikasi menggambarkan proses dari suatu sistem yaitu
diagram tampilan yang memberikan gambaran alir dari suatu tampilan ke tampilan lainnya. Berikut flowchart view Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI :
92
Gambar 4.7. Flowchart View Aplikasi Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis) 93
94
4.4
Diagram Arus Dokumen Usulan Beberapa tahapan yang dilakukan penulis dalam merancang proses sistem
adalah : 4.4.1
DFD (Data Flow Diagram) level 0 Aliran data proses dari Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI dapat
digambarkan dalam satu conteks diagram sebagai berikut :
Form_Login_Admin Admin
Konfirmasi_Rekon_SAI
PIMPINAN
Verifikasi_Login_Admin
Entry_Data_UAPB Entry_Data_UAPPBE1 Entry_Data_UAPPBW Entry_Data_UAKPB
Lap_Hasil_Rekon SISTEM REKONSILIASI LAPORAN SAI Form_Login_User
Data_Hasil_rekon_BMN
Entry_Data_SAI AUDITOR
Login_User
Operator
Rekomendasi
Gambar 4.8. Diagram Konteks Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis)
94
4.4.2
DFD (Data Flow Diagram) level 1.0
Gambar 4.9. DFD (Data Flow Diagram)
level 1 Sistem Rekonsiliasi
Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis)
95
Keterangan Umum DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 1.0 1.
Proses Login Admin memasukan data admin id dan password lalu user/operator memasukan data user id dan password.
2.
Proses Pengolahan Data Master Hanya admin yang dapat memasukan, merubah dan menghapus data master yang terdiri dari data UAPA/B, data UAPPA/B-E1 , data UAPPA/B-W, dan data UAKPA/B.
3.
Proses Pengolahan Data Transaksi User /Operator dapat memasukan data transaksi secara bersamaan antara operator SAK dan operator SIMAK-BM, user/operator dapat memasukan, merubah, menghapus data transaksi.
4.
Proses Pencetakan Laporan Proses Pencetakan Laporan Rekonsiliasi Laporan SAI hanya dapat dilakukan oleh admin.
4.4.3
Data Flow Diagram(DFD) level 1 Proses 1.0 Gambar 4.9. DFD Keterangan Umum DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 1.0
Proses 1.0 merupakan proses admin dalam mengolah data master yang terdapat 5 (lima) proses yakni olah data user, olah data UAPA/B, olah data UAPPA/B-E1, olah data UAPPA/B-W dan olah data UAKPA/B serta proses user/operator dalam mengolah data transaksi yang terdapat 5 (lima) proses
96
yakni proses entry data UAPA/B, proses entry data UAPPA/BE1, proses entry data UAPPA/BW, proses entry data UAKPA/B, sebagai identitas Satker.
1.1 Proses Permintaan/ Persetujuan Login
Data_Admin Admin
1.6 Olah Data User
Tabel_User
1.7 Olah Data UAPB
Tabel_UAPB
1.9 Olah Data UAPPB_Es_I
Tabel_UAPPB_Es_I
Form_Login_Admin
Gambar 4.10. DFD (Data Flow Diagram)
1.8 Olah Data UAPPBW
Tabel_UAPPBW
1.10 Olah Data UAKPB
Tabel_UAKPB
level 1 Proses 1.0 Sistem
Rekonsiliasi Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis)
4.4.3
Data Flow Diagram(DFD) level 1 Proses 2.0 Keterangan Umum DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 2.0
Proses 2.0 merupakan proses operator dalam mengolah data satker yang terdapat 5 (lima) proses yakni identifikasi data satker, verifikasi data satker, entry data satker, pengolahan data satker serta pencetakan laporan hasil rekonsiliasi dalam mengolah data transaksi yang terdapat 5 (lima) proses yakni proses identifikasi laporan SAI, proses verifikasi laporan SAI, proses pengolahan data SAI, proses entry data laporan SAI dan proses pencetakan rekapitulasi laporan SAI.
97
Gambar 4.11. DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 2.0 Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis)
4.4.5
Data Flow Diagram(DFD) level 1 Proses 3 Keterangan Umum DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 3.0
Proses 3.0 merupakan proses operator dalam mengolah laporan SAI, proses entry data sampai cetak laporan dalam Aplikasi Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI.
98
Gambar 4.12. DFD (Data Flow Diagram) level 2 Proses 3.1 Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis)
4.4.6
Data Flow Diagram(DFD) level 1 Proses 4.0 Keterangan Umum DFD (Data Flow Diagram) level 1 Proses 3.1
Proses 3.1 merupakan proses user/operator dalam mengolah laporan SAI sampai proses entry data kedalam Aplikasi Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI.
Gambar 4.13. DFD (Data Flow Diagram)
level 1 Proses 4.0 Sistem
Rekonsiliasi Laporan SAI (Sumber : Data Diolah Penulis)
99
4.5
Desain Pemrograman 4.4.1
Desain Relasi Tabel ERD
Gambar 4.14. Entity Relatioanship Diagram (ERD) (Sumber : Data Diolah Penulis)
100
4.4.2 Entity Relationship Diagram
Gambar 4.15. Entity Relationship Diagram (Sumber : Data Diolah Penulis)
101
4.4.3 Database Relational
Gambar 4.16. Database Relational (Sumber : Data Diolah Penulis)
4.4.4 Desain Data Base a) Bentuk Normalisasi Tidak Normal Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan untuk mengikuti format tertentu. Bisa saja data tidak
102
lengkap atau terduplikasi. Berdasarkan daftar yang diperoleh, bisa ditentukan field data yang dibutuhkan sistem.
Tabel 4.4. : Tabel kumpulan field data yang dibutuhkan sistem (Sumber : Data doilah Penulis) Nama Data
Keterangan
Id_Admin
Identitas Admin
Password_Admin
Password Admin
Id_User
Identitas User
Password_User
Password User
Kd_UAPB
Kode UAPB/Kementerian
Nm_UAPB
Nama UAPB/Kementerian
Uraian_UAPB
Uraian UAPB
Kd_UAPPB_E1
Kode UAPPB Eselon I
Nm_UAPPB_E1
Nama UAPPB Eselon I
Uraian_UAPPB_E1
Uraian UAPPB Eselon I
Kd_UAPPB_W
Kode UAPPB Wilayah
Nm_UAPPB_W
Nama UAPPB Wilayah
Uraian_UAPPB_W
Uraian UAPPB Wilayah
Kd_UAKPB
Kode UAKPB/Satker
Nm_UAKPB
Nama UAKPB/Satker
Uraian_UAKPB
Uraian UAKPB/Satker
Kd_Jenis_Kewenangan
Kode Jenis Kewenangan
103
Nm_Jenis_Kewenangan
Nama Jenis Kewenangan
Kd_Transaksi
Kode Transaksi
Jenis_Transaksi
Jenis Transaksi
Kd_Akun
Kode Akun
Jenis Akun
Jenis Akun
Tanah
Akun Tanah
Peralatan&Mesin
Akun Peralatan dan Mesin
Gedung&Bangunan
Akun Gedung dan Bangunan
Jalan&Jembatan
Akun Jalan dan Jembatan
Irigasi
Akun Irigasi
Jaringan
Akun Jaringan
ATL
Akun Aset Tetap Lainnya
KDP
Akun Kontruksi Dalam Pengerjaan
ATB
Akun Aset Tak Berwujud
Brg_Konsumsi
Akun Barang Konsumsi
Bhn_Pemeliharaan
Akun Bahan untuk Pemeliharaan
Suku_Cadang
Akun Suku Cadang
Hewan&Tanaman
Akun
Hewan
dan
Tanaman
utk
dijual/diserahkan masyarakat Bahan_Baku
Akun Bahan Baku
Persediaan_Strategis
Akun
Persediaan
utk
Tujuan
Strategis/Berjaga-jaga Persediaan_Lainnya
Akun Persediaan Lainnya
104
Nm_Penandatangan
Nama Penandatangan
Jabatan_Penandatangan
Jabatan Penadatangan
NIP_Penandatangan
No Induk Pegawai Penandatangan
Tgl_Tandatangan
Tanggal Tandatangan Laporan
Nm_Operator
Nama Operator
NIP_Operator
No Induk Pegawai Operator
b) Normal Ke-1 (1NF) Bentuk normal kesatu memiliki ciri yakni pembentukan setiap data dalam satu record. Bentuk normal kesatu biasa dikenakan dalam satu tabel yang belum ternormalisasi. Tabel yang belum ternormalisasi adalah tabel yang memiliki atribut berulang.
Tabel 4.5. : Tabel dalam bentuk belum normal ke-1 (1NF) (Sumber : Data doilah Penulis) Nama Data
Keterangan
Id
Identitas User
Kd_UAPB
Kode UAPB
Uraian_UAPB
Uraian UAPB
Kd_UAPPBE1
Kode UAPPB Eselon I
Uraian_UAPPBE1
Uraian UAPPB Eselon I
Kd_UAPPBW
Kode UAPPBW
Uraian_UAPPBW
Uraian UAPPBW
105
Kd_UAKPB
Kode UAKPB / Satker
Uraian_UAKPB
Uraian UAKPB / Satker
Kd_Wilayah
Kode Wilayah
Kd_JK
Kode Jenis Kewenangan
Kd_Transaksi
Kode Transaksi
Jenis_Transaksi
Jenis Transaksi
Kd_Akun
Kode Akun
Jenis Akun
Jenis Akun
Tanah
Akun Tanah
Peralatan&Mesin
Akun Peralatan dan Mesin
Gedung&Bangunan
Akun Gedung dan Bangunan
Jalan&Jembatan
Akun Jalan dan Jembatan
Irigasi
Akun Irigasi
Jaringan
Akun Jaringan
ATL
Akun Aset Tetap Lainnya
KDP
Akun Kontruksi Dalam Pengerjaan
ATB
Akun Aset Tak Berwujud
Brg_Konsumsi
Akun Barang Konsumsi
Bhn_Pemeliharaan
Akun Bahan untuk Pemeliharaan
Suku_Cadang
Akun Suku Cadang
Hewan&Tanaman
Akun
Hewan
dan
Tanaman
utk
dijual/diserahkan masyarakat Bahan_Baku
Akun Bahan Baku
106
Persediaan_Strategis
Akun
Persediaan
utk
Tujuan
Strategis/Berjaga-jaga Persediaan_Lainnya
Akun Persediaan Lainnya
Nm_Penandatangan
Nama Penandatangan
Jabatan_Penandatangan
Jabatan Penadatangan
NIP_Penandatangan
No Induk Pegawai Penandatangan
Tgl_Tandatangan
Tanggal Tandatangan Laporan
Nm_Operator
Nama Operator
NIP_Operator
No Induk Pegawai Operator
c) Bentuk Normal Ke-2 (2NF) Bentuk normal kedua dilakukan bila data berada dalam bentuk normal pertama. Semua atribut bukan kunci haruslah bergantung pada kunci primer. Dari hasil normalisasi kedua ini diperoleh 4 (empat) tabel yaitu : tabel_user, tabel_satker, tabel_penandatangan, tabel_transaksi.
107
Tabel_Satker
Tabel_Identitas PK
FK1 FK2
PK
Id_User Nm_User Id_Admin Nm_Admin Kd_Rekap Kd_Transaksi NIP_TTD
Tabel_Transaksi PK
Kd_Rekap
FK1 FK2
Jenis_Rekap Kd_Transaksi Jenis_Transaksi Kd_Akun Jenis_Akun Tanah PeralatanMesin GedungBangunan JalanJembatan Irigasi Jaringan ATL KDP ATB BarangKonsumsi BhnUPemeliharaan SukuCadang HewanTanaman BahanBaku PersediaanStrategis PersediaanLainnya Id_Admin Nm_Operator NIP_Op Id_User Kd_UAKPB
FK1
Kd_UAKPB Nm_UAKPB Kd_UAPPBW Nm_UAPPBW Kd_UAPPBE1 Nm_UAPPBE1 Kd_UAPB Nm_UAPB Id_User Kd_Rekap NIP_TTD
Tabel_Penandatangan PK
FK1
NIP_TTD Nm_Penandatangan Jabatan_TTD Kd_UAKPB Tgl_Tandatangan
Gambar 4.17 : Gambar dalam bentuk normal ke-2 (2NF) (Sumber : Data diolah Penulis)
d) Bentuk Normal Ke-3 (3NF) Bentuk normal ketiga dilakukan bila data berada dalam bentuk normal kedua. Dari hasil normalisasi ketiga ini diperoleh 5 (lima) tabel untuk tabel user, tabel admin, tabel transaksi, tabel satker dan tabel tandatangan.
108
Gambar 4.18 : Gambar dalam bentuk normal ke-3 (3NF) (Sumber : Data diolah Penulis) 4.4.5 Kamus Data Notasi kamus data yang dibuatberdasarkan rancangan program yang diusulkan, penulis meletakannya dalam bentuk lampiran 1 Kamus Data. Agar memudahkan dalam memahami skripsi.
4.4.6 Desain Screen Layout Desain screen layout terdiri dari dua desain yaitu Desain struktur menu utama, dan desain screen layout.
109
1.
Desain Struktur Menu Utama
Gambar 4.19. Gambar Struktur Menu Utama (Sumber : Data Diolah Penulis)
Struktur menu menggambarkan urutan-urutan menu pada Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI. Dimulai dari menu utama dan ke menu - menu berikutnya yang merupakan pilihan menu. Berikut pilihan menu yang terdapat di Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI. a.
Menu Referensi, Menu ini berfungsi untuk mengisi kode UAPB dan uraian UAPB, Kode UAPPBE1 dan uraian UAPPBE1, Kode UAPPBW dan uraian UAPPBW serta Kode UAKPB dan uraian UAKPB dalam menu ini hanya admin yang
110
dapat meng entry, mengubah dan menghapus data referensi tersebut. b.
Menu Transaksi, Menu ini berfungsi untuk meng entry data nilai barang sesuai jenis transaksi dan klasifikasi akun yang tersedia
dalam
menu
program
ini
yaitu
transaksi
Intrakomptabel, transaksi Ekstrakomptabel dan transaksi Persediaan. Data yang masuk dapat dibandingkan antara angka nilai barang per akun antara data dari SIMAK-BMN dengan angka SAK sehingga dapat dengan cepat diketahui apakan ada selisih atau sudah sama. c.
Menu Cetak Laporan, Menu ini berfungsi untuk mencetak laporan menurut jenis transaksi secara periodik setiap semester, per tahun anggaran atau per tanggal cetak laporan dan disediakan
form
tandatangan
pimpinan
instansi
yang
berwenang. d.
Menu Bantuan, Menu ini berfungsi apabila operator dalam mengoperasikan software
ini ada kendala dapat langsung
menghubungi programmernya langsung melalui menu bantuan ini dengan mengirim email yang telah tersedia. e.
Menu Keluar, Menu ini ada 2 pilihan yaitu Log Off untuk kembali ke Form Log In dan Keluar apabila operator mau mengakhiri program ini.
111
2.
Desain Screen Layout Perancangan screen layout atau tampilan layar menggambarkan
kerangka pembuatan Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI, berikut adalah gambar-gambar rancangan tampilan layar pada Sistem Informasi Rekapitulasi Laporan SAI :
1) Rancangan Form Login
Gambar 4.20 Gambar rancangan form login (Sumber : Data Diolah Penulis) Tampilan layar diatas merupakan layar tampilan untuk login, layar ini merupakan tampilan utama ketika masuk kedalam Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI dan merupakan jalan sebagai admin atau sebagai user untuk masuk ke halaman utama dari sistem.
112
2) Rancangan Tampilan Menu Utama
Gambar 4.21. Gambar rancangan form login (Sumber : Data Diolah Penulis) Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan menu utama pada Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI, layar ini terdapat 5 (lima) menu utama yaitu : Menu Referensi, Menu Transaksi, Menu Cetak Laporan, Menu Bantuan dan Menu Log Off .
113
3) Rancangan Tampilan Menu Tabel Referensi
Gambar 4.22. Gambar rancangan Tabel Referensi (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan menu Referensi pada menu ini terdapat 8 (delapan) sub menu yaitu : Sub menu Tabel UAPB, Sub menu Tabel UAPPB E1, Sub menu Tabel UAPPB W dan Sub menu Tabel UAKPB, dimana yang diberi kuasa untuk dapat mengentry, Mengubah dan menghapus adalah admin sedangkan user hanya dapat membaca saja.
114
4) Rancangan Tampilan Menu Transaksi
Gambar 4.23. Gambar rancangan Menu Transaksi (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan menu Transaksi pada menu ini terdapat 3 (tiga) jenis transaksi yang terdapat pada sub menu sebagai berikut : Sub menu Intrakomptabel, Sub menu Ekstrakomptabel dan Sub menu Persediaan.
115
5) Rancangan Tampilan Menu Cetak Laporan
Gambar 4.24. Gambar rancangan Menu Transaksi (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan menu Cetak Laporan pada menu ini terdapat 3 (tiga) sub menu yang semuanya berfunsi sebagai sarana untuk mencetak laporan rekapitulasi antara nilai angka yang terdapat pada SAK dan SIMAK-BMN secara periodik per semester, tahunan dan per tanggal cetak laporan.
116
6) Rancangan Tampilan Menu Id Programmer
Gambar 4.25. Gambar rancangan Menu Id Programmer (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan menu Bantuan pada menu ini terdapat satu sub menu yaitu Id Programmer/Identitas dari Programmer, pada sub menu ini terdapat alamat emai dan identitas programmer.
117
7) Rancangan Tampilan Menu Log Off
Gambar 4.26. Gambar rancangan Menu Log Off (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan menu Log Off pada menu ini terdapat 2 (dua) sub menu yaitu : Sub menu Log Off dan Sub menu Keluar.
118
8) Rancangan Tampilan Sub Menu Tabel UAPB
Gambar 4.27. Gambar rancangan Sub Menu Tabel UAPB (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu Tabel UAPB pada menu ini admin
dapat mengentry kode
UAPB dan uraian UAPB.
119
9) Rancangan Tampilan Sub Menu UAPPB Es. I
UAPA/B UAPPA/B Es.I Uraian UAPPA/B
TAMBAH
UBAH
HAPUS
Gambar 4.28. Gambar rancangan Sub Menu Tabel UAPPB Es. I (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu table UAPPB Es.I pada sub menu ini admin dapat mengentry, mengubah dan menghapus kode UAPPB Es.I dengan fasilitas tombol dibawahnya.
120
10) Rancangan Tampilan Sub Menu UAPPB W
Gambar 4.29. Gambar rancangan Menu Tabel UAPPB W (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu table UAPPB W pada sub menu ini admin dapat mengentry, mengubah dan menghapus kode UAPPB W dan Uraian UAPPB W dengan fasilitas tombol dibawahnya.
121
11) Rancangan Tampilan Sub Menu UAKPB
Gambar 4.30. Gambar rancangan Sub Menu Tabel UAKPB (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu table UAKPB pada sub menu ini admin dapat mengentry, mengubah dan menghapus kode UAKPB dan uraian UAKPB dengan fasilitas tombol dibawahnya.
122
12) Rancangan Tampilan Sub Menu Penandatangan
Gambar 4.31. Gambar rancangan Sub Menu Tabel UAKPB (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu table Data Penandatangan pada sub menu ini admin dapat mengentry, mengubah dan menghapus Data Penandatangan dengan fasilitas tombol dibawahnya.
123
13) Rancangan Tampilan Sub Menu Tabel Jenis Transaksi
Gambar 4.32. Gambar rancangan Sub Menu Tabel Jenis Transaksi (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu Tabel Jenis Transaksi dan Kode Transaksi. Data jenis transaksi ini hanya untuk tampilan saja tidak dapat dirubah, hanya dapat ditampilkan dan dicetak saja.
124
14) Rancangan Tampilan Sub Menu Tabel Daftar Wilayah
Gambar 4.33. Gambar rancangan Sub Menu Tabel Daftar Wilayah (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu tabel Daftar Wilayah pada sub menu ini admin dapat mengentry, mengubah dan menghapus kode Wilayah dan Uraian Wilayah dengan fasilitas tombol dibawahnya.
125
15) Rancangan Tampilan Sub Menu Tabel Daftar Kode Akun
Gambar 4.34. Gambar rancangan Sub Menu Tabel Daftar Kode Akun (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu Tabel Daftar Kode Akun dan Uraian Akun. Data Daftar Kode Akun ini hanya untuk tampilan saja tidak dapat dirubah, hanya dapat ditampilkan dan dicetak saja.
126
16) Rancangan Tampilan Sub Menu Transaksi Intrakomptabel
Gambar 4.35. Gambar rancangan Sub Menu Tabel Transaksi Intrakomptabel (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu Tabel Transaksi Intrakomptabel pada sub menu ini user dapat mengentry, mengubah, menyimpan dan menghapus Transaksi Intrakomptabel dengan fasilitas tombol dibawahnya. Pada sub menu ini terdapat 2 (dua) tabel yaitu table SAK dan Tabel SIMAK-BMN diisi dengan data sumbernya masing-masing.
127
17) Rancangan
Tampilan
Sub
Menu
Transaksi
Ekstrakomptabel EKSTRAKOMPTABEL KD_E1
KD_WIL
JK
KODE SATKER
TAHUN ANGGARAN
SIMAK-BMN
SAK
TANAH
TANAH
GEDUNG & BANGUNAN
GEDUNG & BANGUNAN
PERALATAN & MESIN
PERALATAN & MESIN
JALAN & JEMBATAN
JALAN & JEMBATAN
IRIGASI
IRIGASI
JARINGAN
JARINGAN
ASET TETAP LAINNYA
ASET TETAP LAINNYA
KDP
KDP
ASET TAK BERWUJUD
ASET TAK BERWUJUD
TAMBAH
UBAH
HAPUS
SELISIH
KELUAR
Gambar 4.36. Gambar rancangan Sub Menu Tabel Transaksi Ekstrakomptabel (Sumber : Data Diolah Penulis) Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu Tabel Transaksi Ekstrakomtabel pada sub menu ini user dapat mengentry, mengubah, menyimpan dan menghapus Transaksi Ekstrakomptabel dengan fasilitas tombol dibawahnya. Pada sub menu ini terdapat 2 (dua) tabel yaitu table SAK dan Tabel SIMAK-BMN diisi dengan data sumbernya masing-masing.
128
18) Rancangan
Tampilan
Sub
Menu
Transaksi
Barang
Persediaan BARANG PERSEDIAAN KD_E1
KD_WIL
KODE SATKER
JK
TAHUN ANGGARAN
SIMAK-BMN
SAK
BARANG KONSUMSI
BARANG KONSUMSI
BHN UTK PEMELIHARAAN
BHN UTK PEMELIHARAAN
SUKU CADANG
SUKU CADANG
HWN & TNMN UTK DIJUAL/ DISRHKAN KPD MASY
HWN & TNMN UTK DIJUAL/ DISRHKAN KPD MASY
BAHAN BAKU
BAHAN BAKU
PERSEDIAAN UTK TUJUAN
PERSEDIAAN UTK TUJUAN
STRATEGIS/BERJAGA-JAGA
STRATEGIS/BERJAGA-JAGA
PERSEDIAAN LAINNYA
PERSEDIAAN LAINNYA
TAMBAH
UBAH
HAPUS
SELISIH
KELUAR
Gambar 4.37. Gambar rancangan Sub Menu Tabel Transaksi Barang Persediaan (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu Tabel Transaksi Persediaan pada sub menu ini user dapat mengentry, mengubah, menyimpan dan menghapus Transaksi Persediaan dengan fasilitas tombol dibawahnya. Pada sub menu ini terdapat 2 (dua) tabel yaitu table SAK dan Tabel SIMAKBMN diisi dengan data sumbernya masing-masing.
129
19) Rancangan Tampilan Sub Menu Cetak Rekap
Gambar 4.38. Gambar rancangan Sub Menu Cetak Rekap (Sumber : Data Diolah Penulis)
Tampilan layar diatas merupakan rancangan tampilan sub menu Cetak Laporan pada sub menu ini user dapat mencetak laporan per wilayah, per semester, per tahun dan pertanggal cetak.
130
20) Rancangan Tampilan Sub Menu Id Programmer
Gambar 4.39. Gambar rancangan Sub Menu Id Programmer (Sumber : Data Diolah Penulis) Rancangan tampilan diatas adalah tampilan sub menu Identitas Programmer.
4.6
Tahap Pengembangan (Depelopment) Pada
tahap
ini,
penulis
menggunakan
Java
sebagai
bahasa
pemrograman dan My SQL versi 5.0 sebagai databasenya, dan tool software untuk membuat kode program penulis menggunakan notepad plus-plus sedangkan pengolahan gambarnya penulis menggunakan photoshop versi 9.
131
4.7
Tampilan Program Tampilan program ini sudah sesuai rancangan program yang disulkan, penulis
menempatkannya dalam lampiran 2 Tampilan Program. Agar memudahkan dalam memahami skripsi.
4.8
Pengujian Setelah selesai melakukan proses pengembangan sistem, maka aplikasi perlu dilakukan uji coba yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat bekerja dengan baik dan aplikasi ini dapat memenuhi tujuan yang ingin diperoleh sebelum diserahkan kepada user. Pengujian aplikasi dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu pengujian tahap pertama dilakukan oleh penulis sekaligus sebagai pijak pengembang aplikasi dan pengujian kedua dilakukan oleh calon pemakai aplikasi ini. Untuk tahapan pengujian ini dilakukan dengan metode black box. 4.7.1
Pengujian Mandiri Pada tahap ini, penulis melakukan uji coba terhadap sistem yang
dikembangkan. Pada pengujian mandiri yang dilakukan oleh penulis hanya melakukan pengujian fungsionalitas dari sistem dengan hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Mandiri No.
Modul
Prasyarat
Hasil Yang Diharapkan
Hasil
1
Login
Login sebagai actor
Dapat masuk kedalam system
OK
2
Referensi
Login sebagai
Dapat masuk kedalam system, tabel-
OK
admin, isi tabel-
tabel dalam referensi dapat di isi
tabel dalam
dengan lengkap.
132
referensi 3
Transaksi
Login sebagai
Tabel transaksi intrakomptabel dapat
Intrakomptabel
actor(admin/user)
diiisi lengkap dan dapat masuk ke
tabel transaksi
dalam database.
OK
Intrakomptabel aktif. 4
Transaksi
Login sebagai
Tabel transaksi ekstrakomptabel dapat
Ektrakomptabel
actor(admin/user)
diiisi lengkap dan dapat masuk ke
tabel transaksi
dalam database.
OK
Ekstrakomptabel aktif. 5
OK
Transaksi Barang
Login sebagai
Tabel transaksi barang persediaan
Persediaan
actor(admin/user)
dapat diiisi lengkap dan dapat masuk
tabel transaksi
ke dalam database.
Barang Persediaan aktif. 6
Cetak/Tampil Data
4.7.2
OK
Login sebagai
Cetak/tampil data dan konversi
actor(admin/user)
kedalam exel dapat berfungsi dengan
Cetak/Tampil Data.
baik
Pengujian Lapangan Pada tahap ini, pengujian dilakukan juga dengan metode pengujian
black box. Penulis meminta 3 (tiga) orang responden yang terdiri dari 1 (satu) orang dari Subbagian Verifikasi dan Akuntansi dan 2 (dua) orang dari
133
Subbagian Perlengkapan. Hasil dari pengujian yang didapatkan adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 : Hasil Pengujian Lapangan No.
Pengujian
Hasil
1
Fitur Aplikasi secara keseluruhan
Baik
2
Fitur Login admin dan user
Baik
3
Fitur Referensi
Baik
4
Fitur Transaksi
Baik
5
Fitur Cetak Laporan
Baik
6
Kestabilan Aplikasi
Baik
7
Kesesuaian dengan Kebutuhan
Baik
8
Keamanan Aplikasi
Baik
9
Tampilan Apliaksi
Baik
134
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Dengan Sistem Informasi Rekonsiliasi Laporan SAI, operator SAI dapat lebih cepat membandingkan neraca SAK dan neraca SIMAKBMN sehingga dapat secepat mungkin diketahui apabila terjadi selisih nilai neraca SAK dan SIMAK-BMN.
2.
Mempercepat proses rekonsiliasi yang selama ini dilakukan dengan cara manual, sehingga menghemat waktu rekonsiliasi antara SAK dan SIMAK-BMMN dan mempercepat koordinasi dengan satker yang bersangkutan.
3.
Adanya hasil Rekapitulasi per jenis Akun sehingga bermanfaat sebagai data pendamping atau data tambahan bagi Auditor dalam membaca laporan SAK dan SIMAK-BMN.
4.
Sistem Rekonsiliasi Laporan SAI dibangun untuk membantu mengotomatisasi kegiatan rekonsiliasi antara SAK dengan SIMAKBMN yang selama ini menjadi kendala dan sorotan tim auditor baik auditor internal maupun auditor eksternal dalam menyusun laporan keuangan pemerintah pusat.
135
5.2
Saran Dari pembahasan di atas, penulis mencoba memberikan saran agar Rancang
Bangun Sistem Rekonsiliasi ini dapat terus disempurnakan supaya dapat berjalan optimal dan semoga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang ingin mengembangkan aplikasi ini kedepan, yaitu: 1.
Diharapkan agar dimasa yang akan datang Sistem Informasi Rekapitulasi Laporan SAI dapat langsung dapat tersambung langsung dengan data base Aplikasi SAK dan SIMAK-BMN tentunya apabila dalam penyusunan rencana anggaran sudah mengikuti sesuai peraturan yang berlaku, sehingga Sistem Informasi Rekonsiliasi Laporan SAI ini dapat memberikan solusi yang terbaik pada peneliti dan user dalam mengolah dan mengakses data.
2.
Dalam aplikasi ini, kedepan dapat disediakan menu backup data dan aplikasi lebih user friendly, sehingga lebih memudahkan bagi operator.
3.
Dalam menu Cetak Laporan diharapkan dapat langsung dicetak melalui aplikasi dengan hasil yang sudah baik, sehingga tidak perlu lagi mengimpor data ke Exel lagi untuk dilakukan editing tabel.
136
DAFTAR PUSTAKA
http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting/ http://www.sai.deptan.go.id/index.php?page=result&JnsRsltID=3 Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jakarta : Graha Ilmu, Yogyakarta. Jogianto.2001, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.Penerbit Andi,Yogyakarta. Andi (2003:73), data dan basis data http://library.gunadarma.ac.id (Bheta Sidik, Ir. 2004: 264). php dan mysql Pressman, (1997 : 36-48) metodologi pengembangan sistem Presman, Roger S.2002, Rekayasa Perangkat Lunak, Andi Yogyakarta, ISBN:979731-511-8 Sutabri, Tata.2004, Analisa Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta ISBN:979-731232-1 Ian Sommerville, Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak,2002) Moh.Nazir,Ph.D Metode Penelitian Penerbit Ghalia Indonesia,2003 Teguh Wahyono,Sistem Informasi Konsep Dasar Analisis Desain dan Implementasi (2004) Fathansyah,Ir, Basis Data Penerbit Informatika Bandung,1999 UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
PMK No. 73 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Pelaporan Keuangan Bendahara
CODING PROGRAM import java.io.File; import java.sql.*; import java.util.*; import org.zkoss.zk.ui.Component; import org.zkoss.zk.ui.Executions; import org.zkoss.zk.ui.event.Event; import org.zkoss.zk.ui.event.EventListener; import org.zkoss.zk.ui.util.GenericForwardComposer; import org.zkoss.zul.*; import org.zkoss.util.*; import org.zkoss.zk.ui.Sessions; import com.bankandara.mfi.MyConnection; import com.bankandara.mfi.util.MD5; public class intrakomtable extends GenericForwardComposer {
private Grid menuGrid;
private Tab menuTab;
private org.zkoss.zul.Listbox ListMenu,ListUapb,ListUappb;
private org.zkoss.zul.Button add,edit,delete;
private org.zkoss.zul.Textbox TxtTanahM,TxtGdgBangunanM,TxtPeralatanmesinM,TxtjlnJembatanM,TxtIrigasiM,TxtJari nganM,TxtAsetLainM,TxtKdpM,TxtAsetTdkBerwujudM; private org.zkoss.zul.Textbox TxtTanahS,TxtGdgBangunanS,TxtPeralatanmesinS,TxtjlnJembatanS,TxtIrigasiS,TxtJaringan S,TxtAsetLainS,TxtKdpS,TxtAsetTdkBerwujudS; private org.zkoss.zul.Combobox Cmbkde1,CmbkdSatker,CmbJk,CmbWIlayah,CmbThang;
private org.zkoss.zul.Datebox TXTDate;
private org.zkoss.zul.Div cari;
@Override
public void doAfterCompose(Component comp) throws Exception {
super.doAfterCompose(comp);
EventListener onClickAdd = new EventListener() {
public void onEvent(Event event) throws Exception {
//alert("gaktau");
TambahUapb();
}
};
EventListener onClickEdit = new EventListener() {
public void onEvent(Event event) throws Exception {
}
};
EventListener onClickDelete = new EventListener() {
EditUapb();
public void onEvent(Event event) throws Exception {
//alert("masuk");
DeleteUapb();
}
};
add.addEventListener("onClick", onClickAdd);
edit.addEventListener("onClick", onClickEdit);
delete.addEventListener("onClick", onClickDelete);
//TampilData();
}
public void TampilData()throws Exception
{
Connection conn = createConnection();
Statement stmt = conn.createStatement();
String query1 ="";
query1 = "select * from tran_intrakomtabel where kd_es = '"+Cmbkde1.getValue()+"'" ;
stmt.execute(query1);
// alert(query1);
if (rs != null)
ResultSet rs = stmt.getResultSet();
while ( rs.next() )
{
TxtTanahM.setValue(rs.getString("nama"));
}
rs.close();
}
public void insetdata()throws Exception
{
Statement stmt = null;
MyConnection mycon = (MyConnection)desktop.getAttribute("myUpConGlobal"); untuk mysql
Connection con = mycon.getMysqlConnection();// mengambil koneksi
String uappb = cekUniq(mycon, "tbl_uappb", "kd_uappb", Cmbkde1.getValue()); String uappbw = cekUniq(mycon, "tbl_uappbw", "kd_uappbw", CmbWIlayah.getValue()); String uakpb = cekUniq(mycon, "tbl_uakpb", "kd_uakpb", CmbkdSatker.getValue());
stmt = con.createStatement();
String semester = (String)Sessions.getCurrent().getAttribute("semesteranggaran");
String QueryBpr1 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Tanah',nilai ='"+TxtTanahM.getValue()+"',kode ='1'"; String QueryBpr2 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Tanah dan Bangunan',nilai ='"+TxtGdgBangunanM.getValue()+"',kode ='1'"; String QueryBpr3 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Peralatan dan Mesin',nilai ='"+TxtPeralatanmesinM.getValue()+"',kode ='1'";
String QueryBpr4 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Jalan dan Jembatan',nilai ='"+TxtjlnJembatanM.getValue()+"',kode ='1'"; String QueryBpr5 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Irigasi',nilai ='"+TxtIrigasiM.getValue()+"',kode ='1'"; String QueryBpr6 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Jaringan',nilai ='"+TxtJaringanM.getValue()+"',kode ='1'"; String QueryBpr7 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat
='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Aset Tetap Lainnya',nilai ='"+TxtAsetLainM.getValue()+"',kode ='1'"; String QueryBpr8 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='LDP',nilai ='"+TxtKdpM.getValue()+"',kode ='1'"; String QueryBpr9 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Aset Tak Berwujud',nilai ='"+TxtAsetTdkBerwujudM.getValue()+"',kode ='1'";
stmt.executeUpdate(QueryBpr1);
stmt.executeUpdate(QueryBpr2);
stmt.executeUpdate(QueryBpr3);
stmt.executeUpdate(QueryBpr4);
stmt.executeUpdate(QueryBpr5);
stmt.executeUpdate(QueryBpr6);
stmt.executeUpdate(QueryBpr7);
stmt.executeUpdate(QueryBpr8);
stmt.executeUpdate(QueryBpr9);
//_______________________ untuk SAK
String QueryBpr10 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Tanah',nilai ='"+TxtTanahS.getValue()+"',kode ='2'";
String QueryBpr11 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Tanah dan Bangunan',nilai ='"+TxtGdgBangunanS.getValue()+"',kode ='2'"; String QueryBpr12 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Peralatan dan Mesin',nilai ='"+TxtPeralatanmesinS.getValue()+"',kode ='2'";
String QueryBpr13 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Jalan dan Jembatan',nilai ='"+TxtjlnJembatanS.getValue()+"',kode ='2'"; String QueryBpr14 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Irigasi',nilai ='"+TxtIrigasiS.getValue()+"',kode ='2'"; String QueryBpr15 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Jaringan',nilai ='"+TxtJaringanS.getValue()+"',kode ='2'"; String QueryBpr16 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Aset Tetap Lainnya',nilai ='"+TxtAsetLainS.getValue()+"',kode ='2'"; String QueryBpr17 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='LDP',nilai ='"+TxtKdpS.getValue()+"',kode ='2'";
String QueryBpr18 = "insert into tran_intrakomtabel set kd_es ='"+Cmbkde1.getValue()+"', kd_wil ='"+CmbWIlayah.getValue()+"', kd_sat ='"+CmbkdSatker.getValue()+"', jk ='"+CmbJk.getValue()+"', th ='"+CmbThang.getValue()+"',semester ='"+semester+"',akun ='Aset Tak Berwujud',nilai ='"+TxtAsetTdkBerwujudS.getValue()+"',kode ='2'";
stmt.executeUpdate(QueryBpr10);
stmt.executeUpdate(QueryBpr11);
stmt.executeUpdate(QueryBpr12);
stmt.executeUpdate(QueryBpr13);
stmt.executeUpdate(QueryBpr14);
stmt.executeUpdate(QueryBpr15);
stmt.executeUpdate(QueryBpr16);
stmt.executeUpdate(QueryBpr17);
stmt.executeUpdate(QueryBpr18);
alert("Sukses..!!!");
}
public void TambahUapb()throws Exception
{
Statement stmt = null;
MyConnection mycon = (MyConnection)desktop.getAttribute("myUpConGlobal"); untuk mysql
Connection con = mycon.getMysqlConnection();// mengambil koneksi
String uappb = cekUniq(mycon, "tbl_uappb", "kd_uappb", Cmbkde1.getValue()); String uappbw = cekUniq(mycon, "tbl_uappbw", "kd_uappbw", CmbWIlayah.getValue());
String uakpb = cekUniq(mycon, "tbl_uakpb", "kd_uakpb", CmbkdSatker.getValue());
if(uappb != "ada")
{
alert("Kode Eselon satu yang anda Masukan Salah");
}else if(uappbw != "ada")
{
alert("Kode Wilayah yang anda Masukan Salah");
}else if(uakpb != "ada")
{
alert("Kode Satker yang anda Masukan Salah");
}else
{
insetdata();
}
}
public void SetKosong()
{
TxtTanahM.setValue("");
}
public void EditUapb()throws Exception
{
Statement stmt = null;
MyConnection mycon = (MyConnection)desktop.getAttribute("myUpConGlobal"); untuk mysql
Connection con = mycon.getMysqlConnection();// mengambil koneksi
stmt = con.createStatement();
//String QueryBpr = "update tbl_tandatangan set nama ='"+TxtNama.getValue()+"', NIP ='"+TxtNIP.getValue()+"', jabatan ='"+TXTjabatan.getValue()+"', tanggal ='"+TXTDate.getText()+"'";
//alert(QueryBpr);
//stmt.executeUpdate(QueryBpr);
SetKosong();
}
public void DeleteUapb()throws Exception
{
Statement stmt = null;
MyConnection mycon = (MyConnection)desktop.getAttribute("myUpConGlobal"); untuk mysql
Connection con = mycon.getMysqlConnection();// mengambil koneksi
stmt = con.createStatement();
//String QueryBpr = "delete from tbl_tandatangan where nama ='"+TxtNama.getValue()+"'";
//stmt.executeUpdate(QueryBpr);
SetKosong();
}
private Connection createConnection()
{
MyConnection mycon = (MyConnection)desktop.getAttribute("myUpConGlobal");
Connection con = mycon.getMysqlConnection();
return con;
}
nilai)
private String cekUniq(MyConnection myUpCon, String tabel, String kolom, String
{
try
{
String Tabel = tabel;
String Kolom = kolom;
String Nilai = nilai;
String query = "SELECT "+Kolom+" from "+Tabel+" where "+Kolom+" = '"+Nilai+"'";
Statement s = myUpCon.getMysqlConnection().createStatement();
ResultSet rs = null;
s.executeQuery(query);
rs = s.getResultSet();
rs.next();
String data = rs.getString(Kolom);
if(data != "")
{
return "ada";
}
else
{
return "no";
}
}
catch(SQLException e)
{
return "error";
}
catch(Exception ne)
{
return ne.getMessage();
}
}
}
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Wawancara ………………………………………………………….. Lampiran 2 Kamus Data …………………………………………………………. Lampiran 3 Tampilan Proram ……………………………………………………. Lampiran 4 Coding Program ……………………………………………………..
Wawancara Pertama Responden
: ……………………
Penanya
: I Hernawan Hanapi
Tanggal
: 17 September 2009
Tema
: Rekonsiliasi Laporan SAI
Tujuan
: Mengetahui alur kerja Operator SAI dalam mengumpulkan laporan SAI dari Satker – Satker daerah dibawah eselon 1 masingmasing lingkup Kementerian Pertanian.
1.
Bagaimana alur kerja sistem absensi laporan SAI ?
2.
Kendala apa saja yang dihadapi dalam mengumpulkan laporan SAI dari daerah sampai menyusun laporan tingkat eselon 1 ?
Dari hasil wawancara yang pertama, penulis mengatahui tentang alur kerja sistem absensi laporan SAI yang sedang berjalan dimana sistem yang ada masih menggunakan sistem rekonsiliasi manual dengan mengetiknya dengan menggunakan aplikasi Microsoft Exel. Wawancara yang kedua, penulis mengetahui masalah-masalah yang dihadapi dalam mengumpulkan laporan SAI, sampai menyusunnya menjadi laporan SAI tingkat eselon 1 dimana Operator masih kesulitan karena laporan yang dikirim dari daerah masih belum tepat waktu, rendahnya yang mengirimkan laporan dan proses rekonsiliasi antara laporan SAK dan laporan SIMAK-BMN yang masih manual sehingga memperlambat dan menambah beban kerja Operator dalam menyusun laporan SAI tingkat eselon 1 yang tiap semesternya dibatasi oleh waktu.
Wawancara Kedua Responden
: ……………………………….
Penanya
: I Hernawan Hanapi
Tanggal
: 17 September 2009
Tema
: Rekonsiliasi Laporan SAI
Tujuan
: Mengetahui apakah proses rekonsiliasi dengan sistem manual dapat menghambat penyusunan laporan keuangan dan barang.
1.
Apa salah satu hambatan dalam menyusun laporan SAK dan SIMAK-BMN ? …………………………………………………………………………………..
2.
Apakah perlu ada aplikasi yang dapat membantu proses rekonsiliasi antara laporan SAK dan SIMAK-BMN..? YA
TIDAK
………… Dari hasil wawancara yang pertama, penulis mengatahui apakah adanya salah satu hambatan dalam menyusun laporan SAI yang sedang berjalan? Dimana sistem yang ada masih menggunakan sistem rekonsiliasi manual dengan mengetiknya dengan menggunakan aplikasi Microsoft Exel. Wawancara yang kedua, penulis mengetahui apakah perlu adanya aplikasi bantu yang dapat mempercepat proses rekonsiliasi antara laproan SAK dan laproan SIAK-BMN? Sehingga dapat mempercepat proses penyusunan laporan keuangan dan barang.
LAMPIRAN 2 KAMUS DATA
KAMUS DATA 1
2
3
4
5
6
7
Identitas
{Id_Admin + Password_Admin + Id_User + Password_User + Semester Login + Tahun Login} Satker {Kd_UAPA/B + Nm_UAPA/B + Kd_UAPPA/BE1 + Nm_UAPPA/BE1 + Kd_UAPPA/BW + Nm_UAPPA/BW} Transaksi {Tanah + Peralatan Mesin + Gedung dan Intrakomptabel Bangunan + Jalan dan Jembatan + Irigasi + Jaringan + Aset Tetap Lainnya + Kontruksi Dalam Pengerjaan + Aset Tak Berwujud + Aset } Transaksi {Tanah + Peralatan Mesin + Gedung dan Ekstrakomptabel Bangunan + Jalan dan Jembatan + Irigasi + Jaringan + Aset Tetap Lainnya + Kontruksi Dalam Pengerjaan + Aset Tak Berwujud + Aset } Transaksi Barang {Barang Konsumsi + Bahan Untuk Persediaan Pemeliharaan + Hewan dan Tanaman yang akan di Jual atau akan diserahkan ke Masyarakat + Bahan Baku + Persediaan untuk Tujuan Strategis atau untuk berjagajaga + Persediaan Lainnya} Id_Programmer {Nama Programmer + Tanggal Lahir + Alamat Kantor + Alamat Rumah + Email + Nomor Handphone + Telephon Kantor} Penandatangan_Laporan {Nama Penandatangan + Jabatan Penandatangan + Nomor Imduk Pegawai + Tanggal Penandatangan}
LAMPIRAN 3 TAMPILAN PROGRAM
TAMPILAN PROGRAM
1)
Tampilan Login
2)
Tampilan Menu Utama
3)
Tampilan Menu Tabel Referensi
4)
Tampilan Menu Transaksi
5)
Tampilan Menu Cetak Laporan
6)
Tampilan Menu Id Programmer
7)
Tampilan Menu Keluar Program
8)
Tampilan Tabel UAPB
9)
Tampilan Tabel UAPPB_E1
10)
Tampilan Tabel UAPPB_W
11)
Tampilan Tabel UAKPB
12)
Tampilan Tabel Jenis Transaksi
13)
Tampilan Tabel Intrakomptabel
14)
Tampilan Tabel Ekstrakomptabel
15)
Tampilan Tabel Barang Persediaan
16)
Tampilan Cetak Laporan
17)
Tampilan Id Programmer