BAB IV RANCANG BANGUN SISTEM 4.1. Gambaran Umum Sistem Aplikasi yang dibuat dalam penelitian ini digunakan untuk memasukkan data pasien dan melakukan prediksi terhadap penyakit diabetes serta anjuran terapinya. Perangkat lunak ini dikembangkan dengan menggunakan metode pemrograman prosedural, dapat dijalankan oleh server pada lingkungan sistem operasi
Microsoft
Windows
95/98/NT/2000/XP
dan
dibangun
dengan
menggunakan Oracle Form Developer 6i. Pengguna sistem dapat berupa pengguna yang memiliki tingkat otorisasi khusus dalam hal ini adalah dokter, namun sistem dapat juga digunakan oleh praktisi kesehatan lainnya seperti perawat, edukator diabetes maupun masyarakat umum. Dokter dibantu dalam pengambilan keputusan mendiagnosa penyakit diabetes dan menentukan terapi obat maupun terapi gizi yang harus dilakukan pasien, sedangkan masyarakat umum dapat melakukan diagnosa sendiri dengan tujuan untuk kewaspadaan dini dan segera mencari pertolongan ke dokter bila sistem menyimpulkan sakit diabetes. Dari hasil analisis kebutuhan maka dikembangkan model seperti ditunjukkan dalam Gambar 13. Pengguna Modul Diagnosa & Terapi
Antarmuka pengguna
Evaluasi model klasifikasi
Model klasifikasi
seleksi, pembersihan
Basis pengetahuan
Data warehouse
47
Basis data Gambar 13 Model aplikasi diabetes 4.2. Antarmuka Pemakai
Antarmuka pemakai dikembangkan dengan menggunakan modus grafik dan berbasis client/server. Pemakai berinteraksi dengan perangkat lunak melalui antarmuka form builder. Aplikasi menerima masukan dari pemakai melalui perintah yang diketikkan melalui papan ketik (keyboard) atau diklik pada tikusan (mouse). Keluaran dari perangkat lunak dapat dilihat pemakai dengan menggunakan monitor secara langsung. Adapun fungsi-fungsi yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah: 1. Memasukkan dan menampilkan informasi pasien. Informasi pasien yang ditampilkan nantinya dapat digunakan untuk prediksi penyakit diabetes dan terapinya. 2. Mengubah informasi pasien. Informasi pasien dapat diubah sewaktu-waktu oleh pengguna 3. Melakukan prediksi diagnosa penyakit. Hasil prediksi diagnosa berupa kemungkinan diagnosa penyakit yang diderita pasien. Aturan yang digunakan untuk melakukan prediksi diagnosa penyakit diambil dari hasil model klasifikasi yang dibuat menggunakan algoritme CPAR. 4. Memberikan anjuran terapi. Hasil anjuran terapi berupa anjuran yang perlu dilakukan oleh pasien didasarkan atas hasil diagnosa penyakitnya. 4.3. Basis Pengetahuan Sistem yang dikembangkan dirancang untuk memprediksi penyakit diabetes dan anjuran terapi obat serta terapi gizi. Prediksi yang berkaitan dengan diagnosa penyakit dibuat berdasar implementasi algoritme CPAR dan diperkuat oleh pendapat pakar, sedangkan anjuran terapi obat dan terapi gizi dibuat berdasar pendapat pakar. Basis pengetahuan yang dikembangkan pada penelitian ini menggunakan kaidah aturan IF THEN. Pada penelitian ini terdapat 3 klasifikasi diagnosa yang digunakan yaitu pasien positif diabetes, negatif diabetes, dan beresiko diabetes.
48
4.4 Modul Diagnosa dan Terapi Penentuan diagnosa penyakit diabetes di rumah sakit dilakukan melalui beberapa tahap. Pada saat pasien masuk rumah sakit pertama kali yang dilakukan dokter adalah pemeriksaan klinis baik melalui wawancara maupun pemeriksaan fisik. Kesimpulan awal pemeriksaan klinis menuntun dokter untuk menetapkan jenis pemeriksaan pendukung seperti pemeriksaan laboratorium. Kriteria penentuan diagnosa diabetes menurut pakar harus didasarkan atas pemeriksaan laboratorium dan tidak dapat ditetapkan hanya atas dasar adanya glukosaria saja. Penentuan berapa kadar glukosa darah dan kadar pemeriksaan laboratorium lainnya yang berakibat timbulnya penyakit diabetes diambil dari hasil algoritme klasifikasi, sedangkan data penunjang lainnya diambil dari masukan yang disediakan dalam program aplikasi. Diagnosis klinis pada diabetes sering didahului dengan gejala-gejala seperti bertambahnya rasa haus dan jumlah volume urin, penurunan berat badan. Keluhan lain yang mungkin dirasakan pasien adalah rasa lemah, rasa kesemutan, penglihatan kabur dan pada kasus yang lebih berat sampai koma. Pasien yang teridentifikasi mempunyai gejala khas diabetes dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium untuk memastikan diagnosis definitif. Pemeriksaan laboratorium perlu juga dilakukan pada kelompok dengan salah satu risiko diabetes. Salah satu faktor resiko penyebab diabetes adalah orang yang obesitas. Obesitas adalah suatu keadaan dimana ditemukan adanya kelebihan lemak dalam tubuh sehingga bertambahnya berat badan. Ukuran untuk menentukan seseorang mempunyai berat badan lebih digunakan indeks masa tubuh (IMT). Nilai IMT dihitung berdasarkan formula berikut :
IMT =
Berat _ badan( kg ) [Tinggi _ badan (m)] 2
IMT normal wanita = 18.5 – 23.5 kg/m2
49
IMT normal pria
= 22.5 – 25 kg/m2
Klasifikasi berat badan berdasarkan IMT dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 4. Klasifikasi berat badan berdasarkan IMT IMT Wanita (kg/m2 )
Klasifikasi
IMT Pria (kg/m2 )
Berat badan kurang
< 16.65
< 20.25
Berat badan normal
16.65 – 25.85
20.25 -27.5
Berat badan lebih
15.86 – 28.2
27.6 – 30
Berat badan gemuk
> 28.2
> 30
Terapi gizi merupakan komponen utama keberhasilan penatalaksanaan diabetes. Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki kebiasaan gizi dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik, memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat badan yang memadai serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal. Kebutuhan kalori sesuai untuk mencapai dan mempertahankan berat badan ideal. Salah satu cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan orang dengan obesitas adalah dengan memperhitungkan berdasarkan kebutuhan kalori basal yang besarnya 25 – 30 kalori / Kg berat badan ideal. Adapun perhitungan kalori yang digunakan adalah :
•
Kalori basal: Laki-laki:
•
BBI (kg) × 30 Kal Perempuan: BBI (kg) × 25 Kal
Koreksi Umur 40-59th : - 5 % Kal Basal 60-69 th : - 10% Kal Basal > 70 th
•
: - 20% Kal Basal
Aktifitas Istirahat : + 10% Kal Basal Ringan: + 20% Kal Basal Sedang: + 30% Kal Basal
50
Berat:+40-50% Kal Basal
•
Berat badan Gemuk: - 20% Kal Basal Lebih : - 10% Kal Basal Kurang: + 20%
• • •
Stress metabolik: + 10 - 30% Hamil trimester I&II: + 300 Kal Hamil trimester III : + 500 Kal
51