RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN PERSEDIAAN ATK (STUDI KASUS : BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PUSAT)
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi
Oleh : AMELIDA 109093000045
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
i
i
ii
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENARBENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN.
Jakarta, Desember 2013
AMELIDA 109093000045
iii
ABSTRAK AMELIDA (109093000045). Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Persediaan ATK Berbasis Web Studi Kasus Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat. Dibawah Bimbingan ARI IRAWAN, MM, M, Kom dan ELSY RAHAJENG, MTI. Biro perlengkapan adalah sebuah bagian dari unit kerja yang ada pada Badan Kepegawaian Negara Pusat yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan persediaan barang untuk oprasional BKN. Berfungsi sebagai didasarkan dalam antisipasi pemenuhan permintaan maka dituntut tersedianya, media yang dapat membuat mengelola data sementara dan data tersebut tersedia untuk disimpan. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Persediaan Barang/Jasa Pemerintah. Belum adanya media yang dapat membantu dalam mengelola persediaan barang dan dapat memenuhi permintaan barang kepada biro-biro lain. Dilihat dari permintaan yang tidak dapat memenuhi permintaan biro mencapai 40%, diakibatkan oleh redudansi data, sehingga tidak memenuhi permintaan biro akan sementara data tersebut tersedia. Metode yang dapat menyelesaikan permasalahan pada biro perlengkapan yaitu, inventori. Dengan menggunakan metode pengumpulan data terdiri observasi, wawancara,dan kajian literatur. Metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD) hingga pada tahap implementasi prototype. Rekayasa sistem dan analisis dilakukan dengan menganalisis sistem berjalan, dan siapa saja penggunanya. Framework yang digunakan codeigniter vertion II dengan database MySQL. Hasil testing pada sistem informasi pemesanan persediaan ATK mendapatkan kepuasaan 80% sesuai dengan hasil yang dicapai berupa sistem informasi pemesanan persediaan ATK yang disajikan untuk menentukan jumlah banyaknya barang dipesan, waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan, dan mengontrol arus barang agar tidak mengalami pemborosan pemakaian barang. Kata kunci : Persediaan barang, Biro Perlengkapan, RAD, PHP, dan MySQl Bab I-V + 298 Halaman + 222 Gambar +41 Tabel +Pustaka +Lampiran Pustaka Acuan (38, 2002-2013)
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya dengan ridha dan ijin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Persediaan ATK (Studi Kasus: Badan Kepegawaian Negara)”. Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat serta kaum muslimin dan muslimat. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan baik dari segi moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Dr. Agus Salim, M.Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Zulfiandri, MMSI, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Ari Irawan, MM, M, Kom, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan waktu dan masukan yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ibu Elsy Rahajeng, MTI, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan waktu dan masukan yang sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
v
5.
Ibu Khodijah, staf dan Pimpinan Biro Perlengkapan Badan Kepegaawaian Negara Pusat. Memberikan pembimbingan lapangan saat observasi. Telah membimbing dan memberikan banyak saran-saran, pengetahuan baru, pengalaman, serta bantuan yang sangat berarti dalam membuat sistem informasi pemesanan persediaan ATK.
6.
Dosen-dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah membagikan ilmu selama saya duduk di bangku perkuliahan.
7.
Kedua Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8.
Hendra, Ani, Sri Handayani, Ifah Rofiatul Azizah, Dajeng Rahmawati, Waliyatul Ummah, Cici dan Siska yang selalu memberikan inspirasi, motivasi, serta wawasan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9.
Teman-teman Sistem Informasi angkatan 2009, sahabat-sahabat SI-B 2009 dan teman-teman kelas peminatan sistem informasi SIK-B 2009 yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membaca, baik sebagai bahan karya tulis berupa informasi, perbandingan maupun dasar untuk penelitian materi lebih lanjut. Jakarta, Desember 2013
AMELIDA NIM. 109093000045
vi
DAFTAR ISI
PENGESAHAN UJIAN ................................. Error! Bookmark not defined. PERNYATAAN ........................................................................................... ii ABSTRAK ................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ................................................................................. v DAFTAR ISI ............................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv DAFTAR SIMBOL .................................................................................. xvii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 6 1.3 Rumusan Masalah .......................................................................... 6 1.4 Batasan Masalah ............................................................................. 6 1.5 Tujuan Penelitian............................................................................ 7 1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................... 7 1.6.1Aktor pada Sistem ........................................................................ 7 1.6.2Bagi Penulis.................................................................................. 9 1.6.3Badan Kepegawaian Negara Pusat ............................................. 10 1.6.4 Bagi Universitas ........................................................................ 10 1.7 Metode Penelitian ......................................................................... 11 1.8 Sistematika Penelitian .................................................................. 12 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 14 2.1 Rancang ........................................................................................ 14 2.1.1 Pengertian Bangun .................................................................... 14 2.1.2 Pengertian Rancang Bangun ..................................................... 14 2.2 Konsep Dasar Sistem ................................................................... 15 2.2.1 Komponen Sistem ..................................................................... 15 2.2.2 Konsep Sistem ........................................................................... 16 2.2.3 Karakteristik Sistem Lainnya .................................................... 16
vii
2.3 Informasi ...................................................................................... 17 2.3.1 Mengelola Informasi ................................................................. 17 2.3.2 Syarat-Syarat Informasi............................................................ 18 2.4 Pengertian Sistem Informasi ........................................................ 18 2.4.1 Jenis-Jenis Sistem Informasi ..................................................... 19 2.4.2 Fungsi Sistem Informasi ........................................................... 19 2.4.3 Konsep-Konsep Sistem Informasi ............................................. 20 2.4.4 Komponen-Komponen Sistem Informasi.................................. 20 2.4.5 Mengenali Sistem Informasi ..................................................... 21 2.5 Pengertian Berbasis Web ............................................................. 21 2.6 Internet ......................................................................................... 22 2.7 Pengendalian Persediaan .............................................................. 23 2.7.1 Arti Persediaan .......................................................................... 23 2.7.2 Alasan di Perlukan Persediaan .................................................. 25 2.7.3 Peranan Persediaan .................................................................... 26 2.7.4 Permintaan ................................................................................. 26 2.7.5 Jenis Persediaan......................................................................... 26 2.7.6 Fungsi Persediaan ...................................................................... 28 2.7.7 Manajemen Persediaan .............................................................. 32 2.7.8 Sistem Pengendalian Perediaan ................................................. 32 2.7.9 Jenis Dasar Sistem Pengendalian Persediaan ............................ 33 2.7.10 Perbedaan Utama Antara Kedua Sistem ................................. 34 2.7.11 Titik Pemesanan Kembali Persediaan Pengaman (Reorder Point dan Safety Stock) ............................................................. 34 2.7.12 Model-Model Reorder Point ................................................... 39 2.7.13 Faktor Persediaan Pengaman .................................................. 40 2.7.14 Penentuan Persediaan .............................................................. 41 2.7.15 Sistem Informasi Persediaan ................................................... 42 2.8 Metodologi Penelitian .................................................................. 47 2.8.1 Pengertian Metodologi Penelitian ............................................. 47
viii
2.9 Metodologi Pengumpulan Data .................................................... 48 2.10 Studi Lapangan ........................................................................... 48 2.10.1 Observasi ................................................................................. 48 2.10.2 Wawancara .............................................................................. 48 2.11 Kajian Literatur .......................................................................... 49 2.12 Metode Pengembangan Sistem .................................................. 49 2.12.1 Rapid Application Development (RAD) ................................. 49 2.12.2 Fase-Fase RAD ....................................................................... 50 2.12.3 Kelebihan-Kelebihan RAD ..................................................... 51 2.13 Pengertian Object Oriented ........................................................ 52 2.13.1 Metodologi Perancangan Berorientasi Objek ......................... 52 2.13.2 Kelebihan Berorientasi Objek ................................................. 52 2.13.3 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD) .... 53 2.14 UML ........................................................................................... 54 2.14.1 Pengertian UML ...................................................................... 54 2.14.2 Diagram UML ......................................................................... 54 2.15 Basis Data................................................................................... 56 2.15.1 Pengertian Basis Data.............................................................. 56 2.15.2 Tujuan Basis Data ................................................................... 56 2.15.3 Mendukung Database .............................................................. 57 2.15.4 Model E-R ............................................................................... 58 2.15.6 Depedensi ................................................................................ 61 2.15.7 Diagram Depedensi ................................................................. 63 2.15.8 Analisis Data ........................................................................... 63 2.16 PHP............................................................................................. 67 2.16.1 Pengelompokan Tipe Data ...................................................... 69 2.18 Mengenal SQL ........................................................................... 72 2.18.1 Tipe Kolom ............................................................................. 73 2.18.2 Tipe-tipe Kolom ...................................................................... 73 2.18.3 Tipe Tanggal dan Waktu ......................................................... 73 2.18.4 Tipe String ............................................................................... 74 ix
2.19 Pengujian Perangkat Lunak ........................................................ 74 2.19.1 Konsep Pengujian Perangkat Lunak ....................................... 77 2.19.2 Manajemen Pengujian Perangkat Lunak ................................. 78 2.19.3 Proses-Proses Pengujian .......................................................... 82 2.19.4 Proses Pengujian Awal ............................................................ 83 2.19.5 Proses Pengujian Akhir ........................................................... 83 2.19.6 Jenis-jenis Pengujian ............................................................... 84 BAB III METODOLOGI PENELILITIAN............................................ 88 3.1 Tempat dan Waktu ....................................................................... 88 3.2 Perangkat dan Data....................................................................... 88 3.2.1 Perangkat ................................................................................... 88 3.2.2 Data ........................................................................................... 91 BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................... 94 4.1 Sejarah Singkat Badan Kepegewaian Negara .............................. 94 4.1.1 Visi Badan Kepegawaian Negara .............................................. 97 4.1.2 Misi Badan Kepegawaian Negara ............................................. 98 4.1.3 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara ..................... 99 4.1.4 Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Negara ...................... 100 4.2 Perancangan dan Pengembangan Sistem ................................... 100 4.2.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat .............................................. 100 4.2.2 Analisa Sistem Berjalan .......................................................... 101 4.2.2.1 Kelemahan Sistem Berjalan ........................................ 103 4.2.3 Solusi Pemecahan Masalah ..................................................... 105 4.2.4 Analisa Sistem Usulan ............................................................ 106 4.2.5 Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan ............ 109 4.2.6 Kebutuhan Sistem dan User .................................................... 112 4.2.7 Skenario Use Case ................................................................... 116 4.2.8 Activity Diagram ..................................................................... 126 4.2.8.1 Activity Diagram Pemasok ......................................... 126 4.2.8.2 Activity Diagram Lihat Pemasok ................................ 128 4.2.8.3 Acitivity Diagram KatalogPproduk ............................ 129 x
4.2.8.4 Activity Diagram Lihat Katalog Produk .................... 131 4.2.8.5 Acitivity Diagram Permohonan Barang ...................... 132 4.2.8.6 Acitivity Diagram Validasi Permohonan Barang ...... 134 4.2.8.6 Acitivity Diagram Validasi Permohonan Barang ...... 134 4.2.8.7 Acitivity Diagram Lihat Permohonan Barang ............ 135 4.2.8.8 Acitivity Diagram Data Barang .................................. 137 4.2.8.9 Acitivity Diagram Lihat Barang.................................. 139 4.2.8.10 Acitivity Diagram Pemesanan ................................... 140 4.2.8.11 Acitivity Diagarm Lihat Pemesanan ......................... 142 4.2.8.12 Acitivity Diagram Pengembalian Barang ................. 143 4.2.8.13 Acitivity diagram Lihat Pengembalian Barang ......... 145 4.2.8.14 Acitivity Diagram Barang Masuk ............................. 146 4.2.8.15 Acitivity Diagram Lihat Barang Masuk .................... 148 4.2.8.16 Acitivity Diagram Barang Keluar ............................. 149 4.2.8.17 Acitivity Diagram Lihat Barang Keluar ................... 151 4.2.8.18 Acitivity Diagram Pembantu..................................... 152 4.2.8.19 Activity Diagram Lihat Pembantu ............................ 154 4.2.8.20 Activity Diagram User .............................................. 155 4.2.8.21 Activity Diagram Lihat User ................................... 157 4.2.8.22 Acitivity Diagram Biro ............................................. 158 4.2.8.23 Activity Diagram Lihat Biro .................................... 160 4.2.8.24 Activity Diagram Lihat Laporan ............................... 161 4.2.8.25 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ...... 162 4.2.8.26 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Keluar ...... 163 4.2.9 Sequence Diagram ........................................................................... 164 4.2.9.1 Sequence Diagram Staf Biro Perlengkapan Login............... 164 4.2.9.2 Sequence Diagram Kepala Biro Perlengkapan Login ......... 165 4.2.9.3 Sequence Diagram Pemasok Login ..................................... 166 4.2.9.4 Sequence Diagram Pegawai Biro Login .............................. 167 4.2.9.5 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login ........................ 168 4.2.9.6 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login ........................ 169 xi
4.2.9.7 Sequence Diagram Staf Biro Pelengkapan Login ................ 170 4.2.9.8 Sequence Diagram Pemasok Logout .................................... 171 4.2.9.9 Sequence Diagram Pegawai Biro Lain Logout .................... 172 4.2.9.10 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Logout .................... 173 4.2.9.11 Sequence Diagram Data Pemasok ...................................... 174 4.2.9.12 Sequence Diagram Lihat Data Pemasok ............................ 175 4.2.9.13 Sequence Diagram Katalog Produk................................... 176 4.2.9.14 Sequence Diagram Lihat Katalog Produk ......................... 177 4.2.9.15 Sequence Diagram Permohonan Barang ............................ 178 4.2.9.16 Sequence Diagram Validasi Permohonan Barang .............. 179 4.2.9.17 Sequence Diagram Lihat Validasi Permohonan Barang .... 180 4.2.9.18 Sequence Diagram Data Barang ......................................... 181 4.2.9.19 Sequence Diagram Lihat Data Barang ............................... 182 4.2.9.20 Sequence Diagram Pemesanan ........................................... 183 4.2.9.21 Sequence Diagram Lihat Pemesanan ................................. 184 4.2.9.22 Sequence Diagram Pengembalian Barang.......................... 185 4.2.9.23 Sequence Diagram Lihat Pengembalian Barang ................ 186 4.2.9.24 Sequence Diagram Barang Masuk ..................................... 187 4.2.9.25 Sequence Diagram Lihat Barang Masuk ............................ 188 4.2.9.26 Sequence Diagram Barang Keluar ..................................... 189 4.2.9.27 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar ............................ 190 4.2.9.28 Sequence Diagram Pembantu ............................................. 192 4.2.9.29 Sequence Diagram Lihat Pembantu ................................... 193 4.2.9.30 Sequence Diagram User ..................................................... 194 4.2.9.31 Sequence Diagram Lihat User ............................................ 195 4.2.9.32 Sequence Diagram Biro ...................................................... 196 4.2.9.33 Sequence Diagram Lihat Biro ............................................ 197 4.2.9.34 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Masuk .............. 198 4.2.9.35 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Keluar.............. 199 4.2.9.36 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ............. 200 4.2.9. 37 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Keluar ............ 201 xii
4.2.10 Class Diagram ................................................................................ 202 5.2.11 ERD ................................................................................................ 203 4.2.12 Logical Record Sructure (LRS) ...................................................... 204 4.2.13 Normalisasi ..................................................................................... 205 4.2.13.1 T_App_User..................................................................... 205 4.2.13.2 T_Biro .............................................................................. 205 4.2.13.3 T_Permohonanbarang ...................................................... 206 4.2.13.4 T_Permohonanbarang_Detail .......................................... 207 4.2.13.5 T_Barang ......................................................................... 207 4.2.13.6 T_Katalog ........................................................................ 208 4.2.13.7 T_Katalog_Detail............................................................. 209 4.2.13.8 T_Supplier ...................................................................... 209 4.2.13.9 T_Retur ............................................................................ 210 4.2.13.10 T_Retur_Detail .............................................................. 211 4.2.13.11 T_Order .......................................................................... 211 4.2.13.12 T_Order_Detail .............................................................. 212 4.2.13.13 T_Barang_Masuk........................................................... 212 4.2.13.14 T_Barang_Masuk_Detail ............................................... 213 4.2.13.15 T_Barang_Keluar........................................................... 214 4.2.13.16 T_Barang_Keluar_Detail ............................................... 214 4.2.13 17 T_Pembantu ................................................................... 215 4.2.14 Spesifikasi Database ............................................................. 216 4.2.15 Desain Interface ....................... Error! Bookmark not defined. 4.2.15 Implementasi ......................................................................... 285 4.2.15.1 Pembuatan Kode Program (Coding) ...................... 285 4.2.15.2 Sepesifikasi Komputer ........................................... 285 4.2.16 Testing ................................................................................... 287 BAB V PENUTUP..............................................................................................292 5.1 Simpulan ............................................................................................. 292 5.2 Saran ................................................................................................... 292
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Jumlah Data Barang ................................................................... 1 Gambar 1.2 Varian Data Barang ................................................................... 1 Gambar 1.3 Kerangka Berfikir ........................................................... 93 Gambar 4.5 Activity Diagram Kelolah Data Pemasok .............................. 126 Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Data Pemasok .................................. 128 Gambar 4.7 Activity Diagram Kelolah Katalog Produk ............................ 129 Gambar 4.8 Activity Diagram Lihat Katalog Produk ................................ 131 Gambar 4.9 Activity Diagram Kelolah Permohonan Barang .................... 132 Gambar 4.10 Activity Diagram Validasi Permohonan Barang.................. 134 Gambar 4. 11 Activity Diagram Lihat Permohonan Barang ..................... 135 Gambar 4. 12 Activity Diagram Barang .................................................... 135 Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Barang ............................................ 139 Gambar 4.14 Activity Diagram Kelolah Pemesanan ..................140 Gambar 4.15 Activity Diagram Lihat Pemesanan .................................... 142 Gambar 4.16 Activity Diagram Kelolah Pengembalian barang................. 143 Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Pengembalian Barang .................... 145 Gambar 4.18 Activity Diagram Kelolah Barang Masuk............................ 146 Gambar 4.19 Activity Diagram Lihat Barang Masuk ................................ 148 Gambar 4.20 Activity Diagram Kelolah Barang Keluar ............................ 149 Gambar 4.21 Activity Diagram Lihat Barang Keluar ................................ 151 Gambar 4.22 Activity Diagram Pembantu ................................................. 152 Gambar 4.23 Activity Diagram Lihat Pembantu ....................................... 154 Gambar 4.24 Activity Diagram User ......................................................... 155 Gambar 4.25 Activity Diagram Lihat User ............................................... 157 Gambar 4.26 Activity Diagram Biro .......................................................... 158 Gambar 4.27 Activity Diagram Lihat Biro ................................................ 160
xiv
Gambar 4.28 Activity Diagram Lihat Laporan .......................................... 161 Gambar 4.29 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk ................. 162
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.3 Aktor Pengguna Sistem ............................................................. 112 Tabel 4.4 Skenario Use Case Login .......................................................... 116 Tabel 4.5 Skenario Use Case Login .......................................................... 116 Tabel 4.6 Skenario Use Case Kelolah Pemasok ........................................ 117 Tabel 4.7 Skenario Use Case Lihat Pemasok ............................................ 117 Tabel 4.8 Skenario Use Case Kelolah Katalog Produk ............................. 118 Tabel 4.10 Skenario Use Case Kelolah Barang......................................... 119 Tabel 4.11 Skenario Use Case Lihat Stok Barang .................................... 119 Tabel 4.12 Skenario Use Case Kelolah Pemesanan .................................. 120 Tabel 4.13 Skenario Use Case Lihat Pemesanan ...................................... 120 Tabel 4.14 Skenario Use Case Kelolah Barang Masuk............................. 121 Tabel 4.15 Skenario Use Case Lihat Barang Masuk ................................. 121 Tabel 4.16 Skenario Use Case Kelolah Pengembalian Barang ................. 122 Tabel 4.17 Skenario Use Case Lihat Pengembalian Barang ..................... 122 Tabel 4.18 Skenario Use Case Kelolah Permohonan Barang ................... 123 Tabel 4.19 Skenario Use Case Lihat Permohonan Barang ....................... 123 Tabel 4.20 Skenario Use Case Validasi Permohonan Barang ................... 124 Tabel 4.21 Skenario Use Case Kelolah Barang Keluar............................. 124 Tabel 4.22 Skenario Use Case Lihat Barang Keluar ................................. 125 Tabel 4.23 Skenario Use Case Lihat Laporan ........................................... 125
xvi
DAFTAR SIMBOL
Simbol
Nama Use Case
Actor
Control Flow/Message
Initial State
Final State
State
Decision Obyek Antarmuka
Object Lifeline
xvii
Behaviors (operations)
Message Call
Class
Class
-Attributes +Operations()
*
-End1 *
Communicates
-End2
Transition
(Whitten, 2004)
xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Didasarkan kompleksitas, data penyimpanan barang yang didekati dengan jumlah data barang sebagaimana pada gambar 1.1 jumlah data barang, sedangkan didekati dengan varian data barangsebagaimana pada gambar 1.2 varian data barang. Dibawah ini merupakan grafik jumlah data barang dan varian data barang pada biro perlengkapan. 3000 2500 2000 1500 1000 500
2400
2160 2256 1920 2538 2200 2315 1947 1128 1128 960 1080 870 480 250
0
Barang masuk Barang keluar Tidak memenuhi permintaan
2008 2009 2010 2011 2012
Gambar 1.1 Jumlah Data Barang (Sumber :Biro Perlengkapan 2009-2012) 3000
2538
2500
1947 1920
2000 1500 1000
1128
Pemasok
2160 2315 2400 2200 2256 Tidak memenuhi
1128 960 1080
250 870 376 480 282 500 2070 70 18885 80 23590 60 36 50 48 24 0
permintaan Jumlah pemesanan Barang masuk Barang retur Barang keluar
2008 2009 2010 2011 2012
Gambar 1.2 Varian Data Barang (Sumber : Biro Perlengkapan 2009-2012)
1
Berdasarkan data pada tahun 2008 sampai dengan 2012 grafik pada gambar 1.2 varian data barang yang menunjukan adanya pemasok, menunjukan tidak dapat memenuhi permintaan, menunjukan jumlah pemesanan, menunjukan barang masuk, menunjukan barang retur, dan menunjukan barang keluar. Pada tahun 2008 jumlah pemasok 50. Pada tahun 2009 jumlah pemasok 70. Pada tahun 2010 jumlah pemasok 85. Pada tahun 2011 jumlah pemasok 80. Pada tahun 2012 jumlah pemasok 90. Pada tahun 2008 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 250. Pada tahun 2009 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 480. Pada tahun 2010 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 960. Pada tahun 2011 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 1080. Pada tahun 2012 jumlah yang tidak dapat memenuhi permintaan 1128. Pada tahun 2008 jumlah pemesanan 20. Pada tahun 2009 jumlah pemesanan 24. Pada tahun 2010 jumlah pemesanan 36. Pada tahun 2011 jumlah pemesanan 48. Pada tahun 2012 jumlah pemesanan 60. Pada tahun 2008 jumlah barang masuk 1128. Pada tahun 2009 jumlah barang masuk 1947. Pada tahun 2010 jumlah barang masuk 2538. Pada tahun 2011 jumlah barang masuk 2200. Pada tahun 2012 jumlah barang masuk 2315. Pada tahun 2008 jumlah barang retur 70. Pada tahun 2009 jumlah barang retur 188. Pada tahun 2010 jumlah barang retur 376. Pada tahun 2011 jumlah barang retur 235. Pada tahun 2012 jumlah barang retur 282.
2
Pada tahun 2008 jumlah barang keluar 870. Pada tahun 2009 jumlah barang keluar 1920. Pada tahun 2010 jumlah barang keluar 2400. Pada tahun 2011 jumlah barang keluar 2160. Pada tahun 2012 jumlah barang keluar 2256. Dalam Undang-undang Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2007 tentang Lembaga Kebijakan Persediaan Barang/Jasa Pemerintah. Biro perlengkapan merupakan sebuah bagian dari unit kerja yang ada pada Badan Kepegawaian Negara yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan persediaan barang untuk oprasional BKN. Biro perlengkapan merupakan yang menyelenggarakan pelaksanaan pengendalian persediaan barang, dan pengelolaan persediaan barang (Sumber : Biro Perlengkapan). Rancang bangun sistem agen cerdas monitoring stok perusahaan untuk menentukan jumlah barang yang harus dipesan sehingga tidak terjadi penumpukan atau kekurangan persediaan di gudang, menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan barang untuk menambah persediaan, serta menentukan jumlah persediaan pengaman yang harus ada. Kekuranganya agar bisa memesan barang kepemasok secara otomatis. Sistem sebaiknya dibuat dengan lebih kompleks dan menarik sehingga dapat digunakan pada dunia nyata. Sebaiknya sistem yang akan dibangun selanjutnya dapat menerapkan berbagai macam peramalan seperti peramalan jangka pendek, peramalan jangka menengah, dan peramalan jangka panjang (Rika, 2009). Kelebihan pada sistem pemesanan persediaan ATK yang dibuat oleh peneliti adalah terintegrasinya sistem dengan pemasok sehingga dapat memesan
3
langsung melalui sistem, dapat terintegrasi antar biro untuk meminta permintaan barang melalui sistem. Menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan kepada pemasok agar tidak terjadi kehabisan stok dan mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami pemborosan pemakaian barang. Sistem informasi pembelian barang mengenai kemudahan bagi proses kegiatan transaksi pembelian, sehingga informasi yang dihasilkan akurat dalam waktu yang tepat dan proses pengolahan data dapat berjalan lebih efektif. Kekurangan belum terintegrasi antar departemen lainnya (Angga, 2009). Kelebihan pada sistem pemesanan persediaan ATK yang dibuat oleh peneliti adalah terintegrasinya sistem dengan pemasok sehingga dapat memesan langsung melalui sistem, dapat terintegrasi antar biro untuk meminta permintaan barang melalui sistem. Menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan kepada pemasok agar tidak terjadi kehabisan stok dan mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami pemborosan pemakaian barang. Sistem pemesanan ikan arwana berbasis web Agar dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi secara lengkap mulai dari informasi jenis, harga ikan arwana beserta gambarnya yang tersedia hingga transaksi pembayaran dan juga perusahaan dapat mudah mengelola pemesanan. Kekurangannya sistem ini dapat berkembang lagi menjadi e-commerce dengan sistem transaksi online secara langsung secara real time (Dudi, 2011). Pengembangan sistem pemesanan sepeda motor berbasis web dapat membuka
4
kemungkinan pangsa pasar yang lebih luas, karena internet dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Sebuah website bagi perusahaan juga dapat berfungsi sebagai salah satu sarana untuk mempromosikan produk yang disediakan bagi konsumen. Kekurangannya pada sistem pemesanan ke gudang masih dilakukan secara manual yaitu melalui telepon, hal ini dapat menghambat kinerja sistem. Oleh karena itu masih diperlukan pengembangan sistem informasi untuk pemesanan ke gudang (Angga, 2011). Aplikasi pemesanan spare part motor berbasis web. Dalam pembuatan website aplikasi pemesanan ini akan menjadi acuan untuk dapat merancang proses pemesanan melalui media elektronik dan sebagai promosi produksi itu sendiri. Tools yang digunakan dalam pembuatan website penjualan spare part motor ini yaitu komponen virtue mart untuk sistem pemesanannya. Kekurangannya pada proses transaksi diharapkan dapat dikembangkan menjadi otomatis agar lebih mempermudah pengguna dalam melakukan bertransaksi (Erry, 2011). Kelebihan pada sistem pemesanan persediaan ATK yang dibuat oleh peneliti adalah terintegrasinya sistem dengan pemasok sehingga dapat memesan langsung melalui sistem, dapat terintegrasi antar biro untuk meminta permintaan barang melalui sistem. Menentukan waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan kepada pemasok agar tidak terjadi kehabisan stok dan mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami pemborosan pemakaian barang. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian : ” Rancang Bangun Sistem Informasi Pemesanan Persediaan ATK, Studi Kasus: Kantor Badan Kepegawaian Negara Pusat”.
5
1.2 Identifikasi Masalah 1. Pemborosan pemakaian yang tidak sewajarnya. 2. Seringnya kehabisan stok barang pada gudang sehingga harus menunggu lama. 3. Ketika terjadi kehabisan stok banyak kendala yang sering muncul keterlambatan pengiriman barang oleh pemasok.
1.3 Rumusan Masalah Bagaimana merancang sistem informasi pemesanan persediaan ATK pada Badan Kepegawaian Negara,.
1.4 Batasan Masalah Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penulis membataskan masalah hanya pada : 1. Penelitian ini dikhususkan pada biro perlengkapan Badan Kepegawaian Negara. 2. Berdasarkan permintaan ATK dari biro lain, maka selanjutnya biro perlengkapan. a. menentukan jumlah banyaknya barang yang akan dipesan. b. Waktu yang tepat dalam melakukan pemesanan kepada pemasok agar tidak terjadi kehabisan stok. c. Mengontrol arus barang yang digunakan agar tidak mengalami pemborosan pemakaian barang.
6
d.
Persediaan barang yang dimulai dari pemesanan ke pemasok sampai dengan mengirimkan barang-barang ke biro lain yang terkait.
e. Dengan membuatkan laporan kepada pimpinan, dan tidak mencakup masalah keuangan atau pun biaya. 3. Penulis menggunakan metode dan tools, Rapid Application Development (RAD). Dengan menggunakan alat analisisnya diagram Unified Model Language (UML). Dan visio sebagai software tools alat analisa untuk memperlihatkan aliran proses dan data yang akan dirancang. Bahasa pemograman yang digunakan PHP framework codeigniter dan Mysql sebagai DBMS. Tidak membahas tentang konsep keamanan jaringan, dan tidak membahas masalah jaringan yang akan terhubung oleh sistem.
1.5 Tujuan Penelitian Merancang Sistem Informasi Pemesanan Persediaan ATK di Badan Kepegawaian Negara.
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Aktor pada Sistem Manfaat yang dicapai oleh peneliti adalah memiliki lima aktor pada sistem pemesanan persediaan di Badan Kepegawaian Negara, yaitu : 1. Aktor biro perlengkapan melakukan : a. Login dan logout.
7
b. Melihat katalog. c. Lihat data pemasok. d. Validasi permohonan barang. e. Kelola data barang. f. Kelola pemesanan. g. Kelola barang masuk. h. Kelola pengembalian barang. i. Kelola barang keluar. j. Lihat laporan 2. Aktor kepala biro perlengkapan melakukan : a. Login dan logout. b. Lihat barang masuk. c. Lihat barang keluar. d. Lihat laporan. 3. Aktor pemasok melakukan : a. Login dan logout. b. Kelola data pemasok. c. Kelola katalog produk. d. Lihat pemesanan. e. Lihat pengembalian barang.
4. Aktor pegawai biro-biro lain melakukan : a. Login dan logout.
8
b. Kelola permohonan barang. c. Lihat barang keluar. 5. Aktor biro-biro lain melakukan : a. Login dan logout. b. Validasi permohonan barang.
1.6.2 Bagi Penulis Manfaat penulis dapatkan dalam rancang bangun sistem informasi dalam penelitian skripsi ini yaitu: 1. Untuk menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan serta kemampuan yang telah dimiliki selama proses pembelajaran dalam bangku perkuliahan. 2. Membantu menyelesaikan masalah yang telah dihadapi oleh Badan Kepegawaian Negara Pusat yaitu belum tersedianya sistem pemesanan informasi persediaan ATK pada Badan Kepegawaian Negara Pusat. 3. Untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan strata satu (S1), Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains
dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Dapat mengetahui proses kerja dan proses bisnis pada biro pelengkapan Badan Kepegawaian Negara Pusat. 5. Dapat menambah wawasan pengetahuan untuk penulis tentang teknologi, khususnya untuk rancang bangun sistem informasi
9
pemesanan persediaan ATK
pada Badan Kepegawaian Negara
Pusat.
1.6.3 Badan Kepegawaian Negara Pusat 1. Sebagai alat bantu bagi biro perlengkapan untuk menyediakan informasi mengenai data mau pun laporan yang dibutuhkan. 2. Membantu biro perlengkapan dalam proses persediaan ATK untuk memesan kembali persediaan agar tidak terjadi kehabisan stok. 3. Dapat
menggantikan
proses
manual
menjadi
proses
yang
terkomputerisasi.
1.6.4 Bagi Universitas 1. Agar dapat mengetahui kemampuan yang telah dimiliki oleh mahasiswa dalam mengusai ilmu pengetahuan untuk diterapkan dan di
implementasikan
yang
telah
diperoleh
dimasa
bangku
perkuliahan. 2. Sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan untuk meningkatkan kinerja dan mutu pendidikan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya Program studi Sains dan Teknologi Jurusan Sistem Informasi.
10
1.7 Metode Penelitian Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan di biro perlengkapan pada Badan kepegawaian dengan adanya obeservasi. 1. Metodologi Pengumpulan Data Untuk dapat melakukan pengumpulan data yaitu dengan melakukan pengamatan langsung pada Badan Kepegawaian Negara bagian biro perlengkapan, dan menggunakan metode wawancara. a. Studi Lapangan 1) Observasi Pengamatan
langsung
pada
objek
yang
ada
pada
Badan
Kepegawaian didalam biro perlengkapan untuk mendapatkan datadata yang diperlukan, melakukan penelitian langsung dengan melihat alur kegiatan, dan mendapat bimbingan serta arahan dari pembimbing. 2) Wawancara Peneliti melakukan sebuah dialog dengan narasumber untuk mendapatkan informasi dalam membantu analisis dan perancangan aplikasi. b. Kajian Literatur Melakukan pencocokan teori-teori dengan cara membaca buku-buku sesuai dengan obyek penelitian.
11
2. Metodologi Pengembangan Sistem Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD).
1.8 Sistematika Penelitian Pada dasarnya, penyusunan sistematika penulisan bertujuan untuk memudahkan para pembaca dalam mengikuti apa yang dipaparkan dalam laporan tugas akhir ini. Sistematika penulisalan tugas akhir ini disusun sebagai berikut: BAB I
PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan isi laporan skripsi. Bagian ini berisi tentang teori dasar, pendapat ahli dan beberapa konsep penting mengenai topik skripsi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang metodologi yang digunakan dalam menyusun laporan skripsi ini, meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan, seta kerangka berfikir dalam pelaksaan penelitian.
12
BAB IV
HASIL ANALISA & PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang gambaran umum, sejarah dan latar belakangnya, struktur organisasi dan analisis permasalahan mengenai yang berjalan saat ini pada BKN, serta perancangan yang akan dirancang.
BAB
PENUTUP Berisi mengenai garis besar simpulan yang dibuat oleh penulis dan saran yang akan diusulkan untuk riset selanjutnya dalam mengembangkan lebih lanjut agar tercipta hasil yang lebih baik.
13
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Rancang Perancangan adalah sebuah proses yang mendefinisikan sesuatu yang akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta didalamnya melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky, 2011).
2.1.1 Pengertian Bangun Pengertian pembangunan atau bangun sistem adalah kegiatan menciptakan sistem baru mau pun pengganti atau memperbaiki sistem telah ada baik secara keseluruhan (Pressman, 2002: 10). Bangun berarti cara menyusun atau susunan yang merupakan suatu wujud struktur (Komputer, 2007: 1).
2.1.2 Pengertian Rancang Bangun Rancang bangun berarti mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan, atau melakukan sesuatu), merencanakan (Purwanto, 2008: 1).
14
2.2 Konsep Dasar Sistem Sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai kelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi secara sederhana sebagai kelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk satu kesatuan (O‟Brien, 2008: 29). Akan tetapi, konsep umum sistem sebagai berikut ini memberikan kosep dasar yang lebih tepat untuk bidang sistem informasi. Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transpormasi yang teratur (O‟Brien, 2008: 29).
2.2.1 Komponen Sistem Menurut O‟Brien, (2008: 32) sistem semacam ini (kadang disebut sebagai sistem dinamis) memiliki tiga komponen atau fungsi dasar interaksi yaitu: a. Input melibatkan penangkapan dan kaitan berbagai elemen yang memasuki sistem untuk diproses. b. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah input menjadi output. c. Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi oleh proses transformasi ketujuan akhirnya.
15
2.2.2 Konsep Sistem Konsep sistem akan makin berguna dengan memasukkan dua komponen tambahan: umpan balik dan pengendalian. Sistem yang memiliki komponen umpan balik dan pengendalian kadang disebut cybernetic, yaitu sistem yang mengawasi dan mengatur dirinya sendiri (O‟Brien, 2008: 32). a. Umpan balik adalah data mengenai kinerja sistem. b. Pengendalian melibatkan pengawasan dan pengevaluasian umpan balik untuk menetapkan apakah sistem bergerak menuju pencapaian tujuan atau tidak.
2.2.3 Karakteristik Sistem Lainnya Sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, akan tetapi sistem ada dan berfungsi dalam lingkungan yang berisi sistem-sistem lainnya. Apabila sistem adalah salah satu dari komponen sistem yang lebih besar, maka akan disebut sebagai subsistem, dan sistem yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya. Beberapa sistem dapat dibagi lingkungan yang sama. Beberapa dari sistem ini dapat dihubungkan kesatu sama lain dengan menggunakan batasan bersama, atau yang disebut interface (O‟Brien, 2008: 32). Konsep sistem terbuka yaitu sistem yang berinteraksi dengan sistemsistem lainnya dalam lingkungannya. Jadi dapat dikatakan bahwa sistem tersebut dihubungkan dengan lingkungannya melalui interface input dan output. Terakhir sistem yang memiliki kemampuan untuk mengubah dirinya
16
sendiri atau lingkungannya agar dapat bertahan hidup, disebut juga sistem adaptif (O‟Brien, 2008: 32).
2.3 Informasi Informasi tidak hanya sekadar produk sampingan bisnis yang sedang dijalankan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam menetukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha (Kendall & Kendall, 2010: 1). Untuk memaksimalkan pemanfaatan informasi, maka informasi tersebut harus dikelola dengan benar, sama seperti sumber daya-sumber daya lainnya. Menejer perlu memahami bahwa biaya biasanya diasosiasikan dengan produksi, distribusi, security, penyimpanan, dan pencarian informasi sebanyak-sebanyaknya. Meskipun banyak informasi berada disekitar kita, namun informasi itu tidak gratis dan menggunakan strategi untuk memposisikan suatu bisnis secara kompetitif tidak bisa dipastikan (Kendall & Kendall, 2010: 1).
2.3.1 Mengelola Informasi Telah tersedianya networked komputer, bersama-sama dengan akses ke internet dan world wide web, telah menciptakan ledakan informasi dimasyarakat pada umumnya dan bisnis pada khususnya. Mengelola informasi yang dihasilkan oleh komputer berbeda dengan mengelolah datadata yang diperoleh secara manual (Kendall & Kendall, 2010: 1).
17
2.3.2 Syarat-Syarat Informasi Menentukan syarat-syarat informasi untuk para pemakai yang terlibat. Diantara perangkat-perangkat yang dipergunakan untuk mendapatkan syarat-syarat informasi dalam
bisnis antara lainnya ialah menentukan
sampel dan memeriksa data mentah, wawancara, mengamati prilaku pembuat keputusan, lingkungan
kantor, dan prototyping (Kendall &
Kendall, 2010: 1).
2.4 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah pengaturan orang data, proses, dan information technologi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai ouput informasi yang dperlukan untuk mendukung sebuah organisasi (Whitten et all,. 2004: 10). Sistem informasi dalam organisasi meng-capture (mencatat atau merekam dalam file yang permanen) dan mengelola data untuk menghasilkan informasi yang berguna yang mendukung sebuah organisasi, berserta karyawan, pelanggan, pemasok barang, dan rekannya (Whitten et all,. 2004: 10). Sistem informasi merupakan kombinasi teratur apa pun dari orangorang, hadware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang dikumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi (O‟Brien, 2008: 5).
18
2.4.1 Jenis-Jenis Sistem Informasi Sistem informasi selalu dibutuhkan untuk proses data yang dihasilkan, dan digunakan dalam oprasi bisnis (O‟Brien, 2008: 16), yaitu: a. Sistem pendukung operasi semacam ini menghasilkan berbagai produk informasi yang paling dapat digunakan oleh para manajer. b. Sistem pendukung manajemen yaitu memberikan informasi dukungan untuk pengambilan keputusan semua jenis manajer serta praktisi bisnis adalah tugas yang rumit.
2.4.2 Fungsi Sistem Informasi Fungsi sistem informasi (O‟ Brien, 2008: 26), yaitu: a. Are fungsional utama dari bisnis yang penting dalam keberhasilan bisnis. b. Kontributor penting dalam efesiensi operasional, produktivitas, dan moral pegawai serta layanan kepuasaan pelanggan c. Sumber utama informasi dan dukungan yang dibutuhkan untuk menyebar luaskan pengambilan keputusan yang efektif oleh para menejer dipraktisi bisnis d. Bahan yang sangat penting dalam mengembangkan produk dan jasa yang kompetitif, yang memberikan organisasi kelebihan strategis dalam pasar global. e. Peluang karier yang dinamis, memuaskan, serta menantang bagi jutaan pria dan wanita.
19
f. Komponen penting dari sumber daya, instrastrujstur, dan kemampuan perusahaan bisnis yang membentuk jaringan.
2.4.3 Konsep-Konsep Sistem Informasi Konsep sistem mendasari semua proses bisnis dan bidang sistem informasi (O‟Brien, 2008: 28), yaitu: a. Teknologi. Jaringan komputer adalah sistem dari berbagai komponen pemrosesan
informasi
yang
menggunakan
berbagai
hadware,
software,manajemen data, dan teknologi jaringan telekomunikasi. b. Aplikasi. Aplikasi bisnis dan perdagangan eletronik melibatkan sistem informasi bisnis yang saling berhubungan satu sama lain. c. Pengembangan. Mengembangkan berbagai cara untuk menggunakan tekologi informasi bisnis. d. Manajemen. Mengelolah teknologi informasi memiliki penekanan pada kualitas nilai bisnis yang strategis, dan keamanan sistem informasi organisasi.
2.4.4 Komponen-Komponen Sistem Informasi Model sistem informasi ini memperhatikan antar hubungan dan aktifitas sistem informasi. Model tersebut memberikan kerangka kerja yang menekankan pada empat konsep utama yang dapat diaplikasikan kesemua jenis informasi (O‟Brien, 2008: 35), yaitu:
20
a. Manusia, hadware, saftware, data, dan jaringan adalah lima sumber daya dasar sistem informasi. b. Sumber daya manusia. c. Sumber daya data diubah melalui aktivitas pemrosesan informasi menjadi berbagai produk informasi bagi pemakai akhir. d. Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas input dalam sistem, pemrosesan, output, penyimpanan, dan pengendalian.
2.4.5 Mengenali Sistem Informasi Mengenalisistem informasi (O‟Brien, 2008: 41), yaitu : a. Sumber daya manusia, hadware, software,data, dan jaringan yang digunakan. b. Jenis produk informasi yang dihasilkan. c. Cara melakukan aktiitas input, output, penyimpaan, dan pengendalian.
2.5 Pengertian Berbasis Web Web adalah sebuah sistem dengan informasi yang disajikan dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain yang disimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk hiperteks. Informasi web dalam bentuk teks umumnya ditulis dalam format HTML (Hypertext Markup Language) (Simarmata, 2010: 47). Web dapat diakses oleh perangkat lunak client web yang disebut browser. Browser membaca halaman-halaman web yang tersimpan dalam
21
server web melalui protokol yang disebut HTTP (Hypertext Transfer Protocol) (Simarmata, 2010: 97). Sebagai dokumen hiperteks, dokumen-dokumen pada web dapat dimiliki tautan (link) dengan lain, baik yang tersimpan dalam server web yang sama maupun pada server web lainnya (Simarmata, 2010: 97).
2.6 Internet Internet adalah kelompok atau kumpulan dari jutaan komputer. Penggunaan internet memungkinkan kita untuk mendapatkan informasi dari komputer yang ada didalam kelompok tersebut dengan asumsi bahwa pemilik komputer memberikan izin akses. Untuk mendapatkan sebuah informasi, sekumpulan protokol harus digunakan yaitu sekumpulan aturan yang menetapkan bagaimana suatu informasi dapat dikirim dan diterima (Simarmata, 2010: 47). Salah satu unsur yang paling umum digunakan dari internet selain email adalah world wide web dewasa ini, www atau yang sering juga disebut sebagai web saja merupakan aplikasi internet yang paling populer. Karena web begitu populer, banyak orang kemudian salah mengidentikkannya dengan internet (Simarmata, 2010: 47).
22
2.7 Pengendalian Persediaan Pengendalian persediaan merupakan fungsi manajerial yang sangat penting, karena phisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam pos aktiva lancar (Handoko, 2008: 333).
2.7.1 Arti Persediaan Istilah persediaan (inventory) adalah suau istilah yang menunjukan segala sesuatu atau sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan (Handoko, 2008: 333). Pengertian dari persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal, atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, atau pun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam sutau proses produksi (Assauri, 2008: 237). Jadi persediaan merupakan sejumlah bahan-bahan, parts yang disediakan dan bahan-bahan dalam proses yang terdapat dalam perusahaan untuk proses produksi, serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari komponen atau langganan setiap waktu (Assauri, 2008: 237). Persediaan adalah merupakan salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara kontinue diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali (Assauri, 2008: 238). Persediaan adalah sekumpulan produk
23
phisikal pada berbagai tahap proses transformasi dari bahan mentah kebarang dalam proses, dan kemudian barang jadi (Handoko, 2008: 335). Persediaan (inventory) merupakan stok barang yang disimpan oleh suatu perusahaan memiliki berbagai bentuk persediaan (Taylor III, 2005: 364). Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu (Herjanto, 2008: 237). Bisa dikatakan tidak ada perusahaan yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanya suatu sumber dana yang menganggur karena sebelumnya persediaan digunakan berarti dana yang berkaitan didalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan yang lain (Herjanto, 2008: 237). Pengertian mengenai persediaan dalam hal ini merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan atau proses produksi, atau pun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi (Rangkuti, 2007: 1-2). Jadi, persediaan merupakan bahan-bahan bagian yang disediakan, dan bahan-bahan dalam proses produksi serta barang-barang jadi atau produk yang disediakan untuk memenuhi permintaan dari konsumen atau pelanggan setiap waktu (Rangkuti, 2007: 2). Persediaan merupakan salah satu unsur paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, yang kemudian dijual kembali (Rangkuti, 2007: 3).
24
2.7.2 Alasan di Perlukan Persediaan Menurut (Assauri, 2008: 238), alasan diperlukannya persediaan oleh suatu perusahaan karena a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan. b. Menghilangkan resiko dari meterial yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan. c. Untuk menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu tidak ada dalam pasaran. d. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi. e. Mencapai pengguna mesin optimal. f. Memberikan pelayanan (service) kepada pelanggan dengan sebaikbaiknya dimana keinginan pelanggan pada suatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi tersebut. g. Membuat pengadaan atau produksi tidak perlu sesuai dengan penggunaan atau penjualnya. h. Dibutuhkannya waktu untuk menyelesaikan operasi produki dan untuk memindahkan produk dari suatu tingkat proses ketingkat proses lainnya yang disebut persediaan dalam proses ketingkat proses lainnya yang disebut persediaan dalam proses dan pemindahan. i. Alasan organisasi untuk memungkin satu unit atau bagian membuat jadwal operasinya secara bebas, tidak tergantung dari yang lainnya.
25
2.7.3 Peranan Persediaan Suatu perusahaan atau organisasi menyimpan persediaan untuk berbagai alasan penting, alasan utama adalah menyimpan barang jadi untuk memenuhi permintaan pelanggan atas suatu produk terutama pada usaha ritel (Taylor II, 2005: 364). Biasanya
sejumlah
persediaan
disimpan
untuk
mengatisipasi
permintaan pelanggan. Namun, karena permintaan sulit diketahui dengan pasti sejumlah persediaan yang disebut disebut stok cadangan (safety atau buffer stocks) disimpan untuk memenuhi perubahan yang tidak diharapkan dalam bentuk permintaan yang lebih banyak (Taylor II, 2005: 364).
2.7.4 Permintaan Permintaan untuk item dalam persediaan bisa digolongkan dependen atau idenpenden. Item permintaan dependen (dependent demend) biasanya berupa komponen bagian atau material yang digunakan untuk memproduksi produk akhir. Item dengan permintaan idenpenden (idenpenden demand) merupakan produk akhir atau produk jadi yang bukan merupakan fungsi dari, atau tergantung dari aktivitas produksi internal (Taylor II, 2005: 365).
2.7.5 Jenis Persediaan Menurut jenis dan posisi barang tersebut didalam urutan pengerjaan produk . (Assauri, 2008: 240-241), yaitu:
26
a. Persediaan bahan baku (raw materials stock), yaitu persediaan barangbarang berwujud yang digunakan dalam proses produksi, barang mana dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau pun dibeli dari suplier atau perusahaan yang menghasilkan bahan baku bagi perusahaan pabrik yang digunakannya. b. Persediaan bagian produk atau pats yang dibeli (purcharssed parts atau komponents stock), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri atas pats yang terima dari perusahaan lain, yang dapat secara langsung diassambling dengan pats lain, tanpa melalui proses produksi sebelumnya. c. Persediaan bahan-bahan pembantu atau barang-barang perlengkapan (supplies stock), yaitu persediaan barang-barang atau bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk membantu berhasilnya produksi atau yang dipergunakan dalam bekerjanya suatu perusahaan, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen. d. Persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses (work in process or progress stock), yaitu persediaan barang-barang yang keluar diolah menjadi suatu bentuk, tetapi lebih perlu diproses kembali untuk kemudian menjadi barang jadi (Assauri, 2008: 241). Menurut jenisnya persediaan dapat dibedakan (Handoko, 2008: 334335), yaitu : a. Persediaan bahan mentah (raw materials), yaitu persediaan barangbarang berwujud.
27
b. Persediaan
komponen-komponen
rakitan
(purchased
parts
or
components), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri komponenkomponen yang diperoleh dari perusahaan lain, dimana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk. c. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies), yaitu persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak merupakan bagian atau komponen barang jadi. d. Persediaan barang dalam proses (work in process), yaitu persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. e. Persediaan barang jadi (finished goods), yaitu persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan siap untuk dijual atau dikirim kepada langganan.
2.7.6 Fungsi Persediaan Beberapa fungsi penting yang dikandung oleh persediaan dalam memenuhi kebutuhan perusahaan (Herjanto, 2008:238) sebagai berikut: a. Menghilangkan resiko keterlambatan pengiriman bahan baku atau barang yang dibutuhkan perusahaan. b. Menghilangkan risiko jika material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan. c. Menghilangkan resiko terhadap kenaikan harga barang atau inflasi.
28
d. Untuk menyimpan bahan baku yang dihasilkan secara musiman sehingga perusahaan tidak akan kesulitan jika bahan itu tidak tersedia dipasaran. e. Mendapatkan keuntungan dari pembelian berdasarkan diskon kuantitas. f. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tersediannya barang yang diperlukan. Persediaan yang terdapat dalam perusahaan dapat dibedakan menurut beberapa cara. Dilihat dari fungsinya persediaan dapat dilihat atas: a. Batch stock atau lot size inventory, yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu (Assauri, 2008: 239). Jadi dalam hal ini pembelian atau pembuatan yang dilakukan untuk jumlah besar, sedang penggunaan atau pengeluaran dalam jumlah kecil. Keuntungan yang diperoleh dari adanya batch stock atau lot size inventory ini antara lain (Assauri, 2008: 239-240), ialah: 1) Memperoleh potongan harga pada harga persediaan. 2) Memperoleh efensiasi produksi (manufaccturing ekonomis) karena adanya operasi atau “production run” yang lebih lama. 3) Adanya penghematan didalam biaya angkut. Lot-size inventory merupakan persediaan yang diadakan dalam jumlah yang lebih besar dari pada kebutuhan pada saat itu (Herjanto, 2008: 239). Batch stock atau lot size inventory adalah persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan atau barang-barang dalam jumlah
29
yang lebih besar dari pada jumlah yang dibutuhkan saat itu (Rangkuti, 2007: 7-8). Keuntungannya yaitu: 1) Potongan harga pada harga pembelian. 2) Efesiensi produksi. 3) Penghematan biaya angkutan. b. Fluctuation stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapai fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan (Assauri, 2008: 240). Fluctuation stock merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk menjaga terjadinya fluktuasi permintaan yang tidak diperkirakan sebelumnya,
dan
untuk
mengatasi
bila
terjadi
kesalahan
atau
penyimpangan dalam prakiraan penjualan, waktu produksi, atau pengiriman barang (Herjanto, 2008: 238 ). c. Anticipation stock, yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramalkan (Assauri, 2008: 240). Anticipation stock merupakan persediaan untuk menghadapi permintaan yang dapat diramalkan (Herjanto, 2008: 238-239). d. Pipeline inventory merupakan persediaan yang dalam proses pengiriman dari tempat dimana barang itu akan digunakan (Herjanto, 2008: 239). Efesiensi operasional suatu organisasi dapat ditingkatkan karena berbagai fungsi penting persediaan (Handoko, 2008: 335).
30
a. Fungsi “Decoupling” Fungsi penting persediaan adalah memungkinkan operasi perusahaan internal dan eksternal mempunyai kebebasan (independence). Persediaan “decouples” ini memungkinkan perusahaan dapat memenuhi permintaan langganan tanpa tergantung pada supplier (Handoko, 2008: 335). b. Fungsi “Ekonomic Lot Sizing” Melalui penyampaian persediaan, perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya-sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya-biaya per unit. Persediaan “lot size”
ini perlu
mempertimbangkan penghematan-penghematan (potongan pembelian, biaya pengangkutan per unit lebih murah, dan sebagainya) karena perusahaan melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan (biaya sewa, gudang, investasi, resik, dan sebagainya) (Handoko, 2008: 336). Ukuran jumlah barang yang dipesan (lot size) akan berhubungan dengan biaya pemesanan (atau biaya set-up untuk produksi) dan biaya penyimpanan barang, semakin rendah ukuran lot yang berarti semakin menambah biaya pemesanan, dan sebaliknya (Herjanto, 2008: 289). c. Sering perusahaan menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diperkirakan dan diramalkan berdasarkan pengalaman atau data-data masa lalu, yaitu permintaan musiman (Handoko, 2008: 336).
31
2.7.7 Manajemen Persediaan Tujuan dari manajemen persediaan (inventory management) adalah untuk memiliki sistem pengendalian persedian yang akan memberikan indikasi berapa banyak persediaan yang harus dipesan, dan kapan dilakukan untuk meminimumkan jumlah ketiga biaya yang telah disebutkan (Taylor II, 2005: 368). Terkait dengan manajemen persediaan, yaitu berapa banyak yang harus dipesan (Taylor II, 2005: 368).
2.7.8 Sistem Pengendalian Perediaan Sistem
pengendalian
persediaan
dapat
didefinisikan
sebagai
serangkaian kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesanan harus diadakan (Herjanto, 2008: 238). Sistem persediaan adalah serangkaian kebijaksanaan dan pengendalian yang memonitor tingkat persediaan dan menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus diisi, dan berapa besar pesanan yang harus dilakukan (Handoko, 2008: 334). Sistem ini bertujuan menetapkan dan menjamin tersedianya sumber daya yang tepat, dalam kuantitas yang tepat dan pada waktu yang tepat atau dengan kata lain, sistem dan model persediaan bertujuan untuk meminimumkan biaya total melalui penentuan apa, berapa dan kapan pesanan dilakukan secara optimal (Handoko, 2008: 334). Sistem persediaan merupakan suatu struktur untuk mengendalikan tingkat persediaan dengan
32
menentukan berapa banyak kuantitas (tingkat penggantian) dan waktu pemesanan (Taylor II, 2005: 367). Catatan penting dalam sistem pengawasan persediaan (Rangkuti, 2007: 10), yaitu: a. Penerimaan untuk dibeli. b. Laporan penerimaan. c. Catatan persediaan. d. Daftar permintaan bahan. e. Perkiraan pengawasan. Sistem persediaan diartikan sebagai serangkaian kebijakan dan pengedalian yang memonitor tingkat persediaan dan menetukan tingkat persediaan yang harus dijaga, kapan persediaan harus disediakan, dan berapa besarnya pesanan yang harus dibutuhkan (Rangkuti, 2007: 14).
2.7.9 Jenis Dasar Sistem Pengendalian Persediaan Terdapat dua jenis dasar sistem pengendalian persediaan (Taylor II, 2005: 367-3678), yaitu: a. Sistem kontinu (countinuous systems) atau kuantitas pemesanan tetap (fixed-time period) yang juga sering disebut sistem perpetual (perpetual system), yaitu diadakan pencatatan tingkat yang telah ditentukan atau disebut titik pemesanan ulang (reorder point) dibuat pesanan baru untuk mengisi stok
persediaan. Keuntungan dari sistem ini adalah tingkat
persediaan dimonitor ketat dan berkesinambungan sehingga manajemn selalu mengetahui status persediaan.
33
b. Sistem persediaan periodik (periodic inventory system) atau disebut juga sistem periode waktu tetap (fixed-time period system) dan sistem telah periodik (periodic review system), yaitu persediaan dihitung pada interval waktu tertentu. Pada sistem ini tingkat persediaan tidak dimonitor sepanjang waktu interval dilakukannya pemesanan sehingga keuntungannya membutuhkan waktu atau hampir tidak ada waktu pencatatan, namun kerugiannya adalah kurangnya pengendalian langsung (Taylor II, 2005: 368).
2.7.10 Perbedaan Utama Antara Kedua Sistem Perbedaan antara kedua sistem tersebut adalah pada sistem kontinu suatu pesanan dilakukan dalam jumlah yang tetap ketika persediaan berkurang hingga suatu tingkat tertentu, sementara pada sistem periodik kuantitas pesanan berbeda-beda setelah melalui suatu periode waktu tertentu (Taylor II, 2005: 368).
2.7.11 Titik Pemesanan Kembali Persediaan Pengaman (Reorder Point dan Safety Stock) ROP model terjadi apabila jumlah persediaan yang terdapat didalam stok berkurang terus, dengan demikian kita harus menetukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan (Rangkuti, 2007: 93). ROP atau biasa disebut dengan batas atau titik jumlah pemesanan kembali
34
termasuk permintaan yang diinginkan atau dibutuhkan selama masa tenggang (Rangkuti, 2007: 93). Penentuan waktu untuk memesan pada sistem persediaan kontinu adalah titik pemesanan ulang (reorder point), yaitu tingkat persediaan saat dilakukan pemesanan ulang (Taylor II, 2005: 387). Konsep waktu tunggu bahwa pesanan harus dilakukan sebelum saat dimana tingkat persediaan mencapai nol, karena permintaan akan menghabiskan persediaan saat pesanan sedang dikirim, maka pesanan harus dilakukan saat masih terdapat cukup persediaan dalam stok untuk memenuhi permintaan selama waktu tunggu. Tingkat persediaan ini disebut titik pemesanan ulang (Taylor II, 2005: 387). Persediaan pengaman adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (stock out) (Rangkuti, 2007: 10). Menurut (Siswanto, 2007 :131), ketika persediaan tepat habis, maka persediaan
datang serentak sebesar Q. Siklus ini
berulang sebanyak D/Q. Hal ini membuat penambahan persediaan selalu sama, yaitu sebesar Q, demikian pula siklus ulang jika, P = Siklus pemesanan ulang. D = Kebutuhan dalam suatu periode perencanaan. Q = Jumlah barang yang dipesan setiap kali pemesanan dibuat. Maka, P = Selanjutnya, periode waktu setiap siklus pemesanan ulang segera bisa diketahui. Jika,
35
W = Periode waktu perencanaan (12 bulan, 52 minggu, 365 hari). P = Siklus pemesanan ulang. Y = Periode waktu setiap satu siklus pemesanan ulang. Maka, Y = Dengan demikia, satuan periode waktu yang digunakan pada setiap siklus pemesanan ulang Y sangat tergantung pada satuan waktu periode perencanaan W, bisa bulan, minggu atau hari (Siswanto, 2007 :131). Contoh, (Siswanto, 2007 :134-135) Bila diketahui : D = 600 unit pertahun, untuk 240 hari kerja efektif. Q= 100 tingkat persediaan. Penentuan siklus pemesanan ulang. P= P= = 6 kali. Jadi, dalam satu tahun periode perencanaan akan terjadi enam kali pemesanan. Penentuan panjang waktu dalam satu siklus pesanan ulang. Karena kebutuhannya 600 unit direncanakan untuk satu tahun, maka akan asumsi hari kerja efektif dalam satu tahun adlah 240 hari maka, Y= Y=
36
Y = 40 hari. Jadi, panjang waktu setiap siklus pesanan ulang adalah empat puluh hari. Titik pemesanan ulang untuk model EOQ dasar dengan permintaan konstan dan waktu tunggu konstan untuk menerima pesanan dihitung dengan relatif mudah. Titik ini sama dengan jumlah permintaan selama periode waktu tunggu yang dihitung (Taylor III, 2005: 387) dengan formula berikut ini: R
=
dL
Dimana: d
= Tingkat permintaan per periode waktu (misalnya harian).
L
= Waktu tunggu.
Contoh (Taylor III, 2005 : 388) Carpet Discount Store, toko ini membuka 311 hari per tahun. Jika permintaan tahunan untuk karper super shag adalah 10.000 yard dan waktu tunggu untuk menerima pesanan adalah 10 hari. Titik pemesanan ulang dapat dihitung sebagai berikut. R
=
dL
=
(
=
321,54
)(10)
Jadi, saat tingkat persediaan mencapai sekitar 321 yard karpet, pesanan baru harus dilakukan. Perhatikan bahwa titik pemesanan ulang tidak terkait dengan kuantitas pesanan optimal atau biaya persediaan
37
lainnya. Untuk memesan suatu barang sampai barang itu data diperlukan jangka waktu yang bisa bervariasi dari beberapa jam sampai beberapa bulan, perbedaan waktu antara saat memesan sampai saat barang datang dikenal dengan istilah waktu tenggang (lead time) karena adanya waktu tenggang perlu adanya persediaan yang dicadangkan untuk kebutuhan selama menunggu barang datang yang disebut sebagai persediaan pengaman (Sefety stock) (Herjanto, 2008: 258). Safety stock tujuan untuk menentukan berapa besar stok yang dibutuhkan selama masa tenggang untuk memenuhi besarnya permintaan (Rangkuti, 2007: 94). Persediaan pengaman yang
berfungsi untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang, persediaan pengaman disebut juga dengan istilah persediaan penyangga (bufferstock) atau persediaan besi (iron stock) (Herjanto, 2008: 258). Jumlah persediaan yang menandai saat harus dilakukan pemesanan ulang sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan barang yang dipesan adalah tepat waktu disebut sebagai titik pemesanan ulang (reorder point, ROP), titik ini menandakan bahwa pembelian harus segera dilakukan untuk menggantikan persediaan yang telah digunakan (Herjanto, 2008: 258). Titik pemesanan ulang biasanya ditetepakan dengan cara menambahkan penggunaan selama waktu tenggang dengan persediaan pengaman (Herjanto, 2008: 260), atau dalam bentuk rumus sebagai berikut: ROP
=
d x L + SS
38
Dimana; ROP
= Titik pemesanan ulang (reorder point).
d
= Tingkat kebutuhan per unit waktu.
L
= Waktu tenggang.
SS
= Persediaan pengaman
Contoh, (Herjanto, 2008: 260) Suatu
perusahaan
mempunyai
persediaan
yang
permintaan
terdistribusi secara normal selama periode pemesanan ulang dengan standar deviasi 20 unit. Penggunaan persediaan diketahui sebesar 100 unit/hari. Waktu tenggang selama pengadaan barang rata-rata 3 hari. Manajemen ingin menjaga agar kemungkinan terjadinya kekurangan persediaan hanya 5%. Tentukan titik pemesanan ulangnya. Dengan menggunakan rumus SS dan ROP, besarnya titik pemesanan ulang dapat dihitung sebagai berikut: ROP
=
d x L + SS
=
100 x 3 + 33
=
333 unit.
2.7.12 Model-Model Reorder Point Model-model reorder point (Rangkuti, 2007: 93), yaitu: a. Jumlah permintaan mau pun masa tenggang adalah konstan. b. Jumlah permintaan adalah variabel, sedangkan masa tenggang adalah konstan.
39
c. Jumlah permintaan adalah konstan, sedangkan masa tenggang adalah variabel. d. Jumlah permintaan mau pun masa tenggang adalah variabel.
2.7.13 Faktor Persediaan Pengaman Ada beberapa faktor yang menentukan besarnya persediaan pengaman, (Rangkuti, 2007: 10), yaitu: a. Penggunaan bahan baku rata-rata. b. Faktor waktu. c. Biaya-biaya yang digunakan. Jumlah safety stock yang sesuai dalam kondisi tertentu sangat tergantung pada faktor-faktor (Rangkuti, 2007: 95), sebagai berikut: a. Rata-rata tingkat permintaan dan rata-rata masa tenggang. b. Variabilitas permintaan masa tenggang. c. Keinginan tingkat pelayanan yang diberikan Standar kuantitas (Rangkuti, 2007: 10), yaitu: a. Persediaan minimum. b. Besarnya pesanan standar. c. Persediaan maksimum. d. Tingkat pemesannan pembeli. e. Administrasi persediaan.
40
2.7.14 Penentuan Persediaan Untuk menghindari persediaan yang terlalu besar atau terlalu kecil, maka besarnya persediaan dapat ditentukan lebih dahulu dengan metode sebagai berikut: Mounthly Average (Rata-rata Bulanan). Dalam hal ini diperhitungkan lebih dahulu rata-rata kebutuhan barang atau produksi atau bahan dasar setiap bulan dalam atu tahun. Kemudian besarnya persediaan ditentukan kelipatan yang diinginkan oleh perusahaan dari besarnya ratarata kebutuhan setiap bulan (Gitosudarmmo, 2000: 210).
Contoh (Gitosudarmmo, 2000: 211) Kebutuhan produk atau bahan dasar dalam satu tahun adalah sebagai berikut : Januari
:
850 Unit.
Febuari
:
875 Unit.
Maret
:
900 Unit.
April
:
925 Unit.
Mei
:
950 Unit.
Juni
:
975 Unit.
Juli
: 1.000 Unit.
Agustus
: 1.025 Unit.
September
: 1.050 Unit.
Oktober
: 1.075 Unit.
November
: 1.100 Unit.
41
Desember Jumlah
: 1.125 Unit. + 12.000 Unit.
Rata-rata kebutuhan per bulan
= 12.000 Unit. 12 Bulan. = 1.000 Unit per bulan.
Jika perusahaan menginginkan persediaan dua kali rata-rata kebutuhan per bualan, maka besarnya persediaan. = 2 x 1.000 Unit. = 2.000 Unit setiap bulan.
2.7.15 Sistem Informasi Persediaan Persediaan menunjukan barang yang dimiliki untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan serta untuk perusahaan manufaktur merupakan barang-barang yang sedang diproduksi atau akan dimasukkan kedalam proses produksi (Smith dan Skousen, 2001: 328). Sistem informasi persediaan adalah suatu sistem yang menyediakan informasi atau laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak manajemen yang berhubungan dengan operasi pemesanan, penyimpanan, dan persediaan bahan baku (Mulyadi, 2001: 553). Sistem Informasi persediaan adalah sistem informasi yang mengelola data transaksi dan persediaan dalam gudang. Perusahaan yang bergerak dibidang produksi umumnya memerlukan sistem persediaan. Sistem persediaan biasanya terdiri dari sistem penerimaan barang, sistem
42
pembelian barang dan sistem gudang. Sistem ini harus dapat memberikan informasi persediaan seperti informasi pengeluaran barang, pembelian barang, penerimaan barang dan informasi lain secara cepat dan akurat, selain itu sistem diharapkan dapat mempermudah kerja user. (http://ejournal.unud.ac.id/?module=detailpenelitian&idf=2&idj=2&idv=1 10&idi=98&idr=548). 22 Februari 2014: 21.30. Menurut, (Ristono, Agus. 2009) sistem informasi persediaan digunakan untuk memproses data persediaan atau kawalan stock. Dengan sistem ini dapat mengawal stock minimum barangan atau material digudang, sehingga tidak sampai kehabisan stock. Jika stock barang atau material sudah minim, akan akan dipaparkan warning atau pesan pengingat untuk segera melakukan order pembelian. Apabila ada pembelian barang maka stock akan bertambah dan apabila ada pengambilan untuk pengguna barang atau material maka secara automatik stock akan berkurang. Kegunaan sistem informasi persediaan ini adalah: 1. Data tertentu barang atau material. 2. Data keseluruhan. 3. Laporan data barang, data supplier. 4. Laporan minimum stock dan nilainya. 5. Laporan pengambilan barang dan nilainya 6. Kemudahan lain yang disesuaikan dengan keperluan Sistem
informasi
persediaan
adalah
seperangkat
prosedur
mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk menyajikan
43
informasi bagi manajemen dalam mengambil keputusan, guna mencapai sasaran-sasaran organisasi atau perusahaan yang komponennya terdiri dari operasi komputer, operasi network, persiapan dan pemasukkan data, dan kontrol produksi tentang bahan baku atau barang dalam proses atau barang jadi, yang disimpan untuk digunakan atau dijual pada periode mendatang. Pengertian Sistem Informasi Persediaan Menurut (Hall, 2001: 87), sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pemakai. Menurut (Rangkuti, 2004: 1), persediaan merupakan suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha tertentu. Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan, sistem informasi persediaan adalah sebuah rangkaian prosedur dimana data-data tentang unsur aktiva yang dijual atau dipakai, diolah dan dijadikan informasi yang bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Sistem Informasi persediaan adalah suatu sistem software yang akan membantu proses inventarisasi dengan menerapkan tertib administrasi persediaan yang ketat pencatatan dari barang masuk, penyimpanan, sampai dengan barang keluar (Suyanto, 2005: 10). Pengertian dari Sistem informasi persediaan yang di kemukakan oleh menurut (Krismiaji, 2005: 367), menyatakan bahwa tujuan Sistem Informasi Akuntansi persediaan yang dikemukakan (La Midjan, 2005: 150) Sebagian besar kekayaan perusahaan terutama dagang dan industri
44
pada umumnya tertanam dalam persediaan, oleh karenanya perlu disusun sistem dan prosedur agar persediaan selain dapat ditingkatkan efisiensinya juga dapat ditingkatkan efektivitasnya. Persediaan bagi perusahaan dagang dan industri harus diamankan dari kemungkinan pencurian, kebakaran kerusakan dan lain-lain. Demi mempertahankan kontinuitas perusahaan. Persediaan harus ditangani dengan baik selain penerimaan dan penyimpanan juga pengeluaranya”. Dari pernyataan tersebut dapat di tarik kesimpulan agar dapat terciptanya efisiensi biaya yang dikeluarkan dan mengurangi resiko kerugian, maka suatu sistem informasi pengelolaan persediaan yang baik sangatlah dibutuhkan. Untuk itu perusahaan hendaklah dapat memanfaatkan berbagai kemajuan teknologi informasi. Suatu sistem informasi persediaan adalah satu proses untuk mengurus dan mencari objek atau bahan-bahan. Dalam penggunaan biasa, istilah
ini
juga
boleh
merujuk
kepada
banyaknya
komponen-
komponen.Sistem informasi persediaan moden sering bergantung kepada barcode
dan pengenalan frekuensi radio (RFID) untuk memberi
pengenalan tanda automatik objek persediaan. Dalam kajian akademik dilakukan di Wal-Mart , RFID digunakan stok sebanyak 30 perseratus bagi produk penjualan antara 0.1 dan 15 unit sehari. Objek persediaan boleh termasuk barang habis, aset tetap, alat, buku-buku perpustakaan, atau peralatan modal. Mencatat transaksi persediaan,dengan menggunakan sistem barcode atau pembaca RFID untuk mengenal objek persediaan secara automatik.
45
Sistem informasi persediaan boleh digunakan untuk mengautomasikan proses memenuhi permintaan. Sistem seperti ini dimulai dengan pesanan yang akan diterima, dan kemudian akan meminta permintaan barang yang diperlukan, dan menyediakan untuk memenuhi kebutuhan. Sistem informasi persediaan juga mengurus masuk dan keluar persediaan. Persediaan mengira dan kitaran pengiraan adalah ciri-ciri banyak sistem informasi inventori yang dapat meningkatkan kinerja pada organisasi. http://en.wikipedia.org/wiki/Inventory_control_system. 01 Maret 2014: 21.30. Sistem Informasi untuk persediaan adalah suatu sistem software yang akan membantu proses operasional perusahaan dengan menerapkan tertib administrasi persediaan mulai dari pencatatan dari barang masuk, penyimpanan, sampai dengan barang keluar. http://permatasolution.com/permata/index.php?option=com_content&view =article&id=6&Itemid=6. 01 Maret 2014: 21.00. SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems). http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen. 02 Maret 2014: 19.00. Sistem informasi persediaan merupakan sistem persediaan barang yang pada umumnya digunakan pada suatu instansi, lembaga, perusahaan, dan lain-lain. Dengan adanya sistem informasi persediaan maka data pengelolaan barang dapat diketahui dengan mudah dan jelas.
46
http://www.sisteminformasiphp.com/2013/03/sistem-informasi-inventorydengan-php.html. 01 Maret 2014: 21.20. Fungsi yang terkait menurut sistem persediaan yang dilakukan secara manual, maka sistem ini sudah tergabung dalam siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. fungsi yang terkait pada sistem informasi akuntansi persediaan, (Krismiaji, 2005: 375) : 1. Fungsi yang meminta pembelian 2. Fungsi pembelian dan pengadaan 3. Fungsi penerimaan dan penyimpanan 4. Fungsi pengiriman. 5. Fungsi pencatatan akuntansi. 6. Fungsi pengendalian. 7. Fungsi supplier.
2.8 Metodologi Penelitian 2.8.1 Pengertian Metodologi Penelitian Kegunaan penelitian ialah untuk menyelidiki keadaan dari, alasan untuk konsekurensi terhadap suatu set keadaan khusus. Keadaan tersebut bisa dikontrol melalui percobaan (eksperimen) atau pun berdasarkan observasi tanpa kontrol. Penelitian memegang peran yang amat penting dalam memberikan fondasi terhadap tindak serta keputusan dalam segala aspek pembangunan (Nazir, 2005: 26).
47
2.9 Metodologi Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumya data yang dikumpulkan digunakan kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesesis yang telah dirumuskan (Najir, 2005: 174). Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan (Najir, 2005: 174). Secara umum metode pengumpulan data dapat dibagi atas beberapa kelompok yaitu metode pengamatan pengamatan langsung, metode dengan menggunakan pertanyaan, dan metode khusus (Najir, 2005: 174).
2.10 Studi Lapangan 2.10.1 Observasi Obervasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari sistem. Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berlangsung (Jogiyanto, 2005: 623).
2.10.2 Wawancara Wawancara adalah sebuah teknik pengumpulan data atau fakta yang penting dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah pengumpulan data secara bertatap muka langsung dengan orang yang diwawancarai ( Jogiyanto, 2005: 627).
48
2.11 Kajian Literatur Kajian literatur merupakan salah satu kegiatan penelitian yang mencangkup: memilih teori-teori hasil penelitian, mengidentifikasi literatur, dan menganalisis dokumen, serta menerapkan hasil analisis tadi sebagai landasan teori bagi penyelesaian masalah penelitian yang dilakukan (Subana, 2005: 77). Maksut dari kegiatan kajian literatur adalah mencari teori atau landasan berfikir yang tepat sebagai penguat proses masalah (Subana, 2005: 77-78).
2.12 Metode Pengembangan Sistem 2.12.1 Rapid Application Development (RAD) Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah Rapid Application Development (RAD) pendekatan object-oriented pada pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan serta perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2003: 181). Pengembangan aplikasi cepat (PAC). Atau (RAD) Rapid Application Development adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencangkup suatu metode pengembangan serta pendekatan-pendakatan lunak (Kendall & Kendall, 2003: 237). Rapid Application Development (RAD) adalah suatu pendekatan desain sistem yang menggunakan teknik terstruktur prototyping (Whitten et all,. 2004: 452).
49
RAD
adalah
sebuah
strategi
pengembangan
sistem
yang
menekankan kecepatan pengembangan melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam kontruksi, cepat berulang, dan bertambah serangkaian
prototyping bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya
berkembang kedalam sistem final (Whitten et all,. 2004: 104). Sebagai respons pada kemajuan ekonomi pada umumnya , RAD atau pengembangan aplikasi cepat telah terjadi rute yang populer untuk mengakselerasi pengembangan sistem, gagasan-gagasan dasar RAD, yaitu: a. Lebih aktif melibatkan pengembangan sistem dalam aktivitas, analisis, desain, kontruksi (Whitten, et all,. 2004: 104). b. Mengorganisasikan pengembangan sistem ke dalam rangkaian seminar yang intensif dan terfokus bersama pemilik, penggua, analis, desainer, dan pembangun sistem. RAD sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan kecepatan pengembang melalui keterlibatan pengguna yang ekstensif dalam kontruksi, cepat, berulang, dan bertambah serangkaian prototype atau prototipe bekerja sebuah sistem yang pada akhirnya berkembang kedalam sistem final (atau sebuah versi) (Whitten et all,. 2004: 104).
2.12.2 Fase-Fase RAD Terdapat tiga fase dalam pengembangan sistem RAD (Kendall & Kendall, 2003: 240), yaitu:
50
a. Fase Requirement Planning. b. Fase Workshop Desain c. Fase Implementation
2.12.3 Kelebihan-Kelebihan RAD Pendekatan RAD menawarkan beberapa kelebihan (Whitten et al,. 2004: 106), yaitu: a. Berguna
untuk
proyek-proyek
tempat
persyaratan-persyaratan
pengguna tidak pasti dan tidak tepat. b. Mendorong pengguna aktif dan partisipasi manajemen (berkebalikan dengan reaksi pasif pada model-model sistem yang tidak bekerja). c. Proyek-proyek memiliki visibilitas dan dukungan tinggi karena keterlibatan pengguna yang ekstensif selama proses. d. Para pengguna dan manajemen melihat solusi-solusi yang berbasis perangkat lunak dan belerja lebih cepat dari pada pengembangan yang model-driven. e. Eror dan penghilangan cenderung untuk dideteksi lebih awal dalam prototipe dari pada dalam model sistem. f. Pengujian dan pelatihan adalah produk tambahan alami dari pendekatan prototyping yang mendasar. g. Pendekatan terulang adalah proses yang lebih alami karena perubahan adalah faktor yang diharapkan selama pengembangan.
51
2.13 Pengertian Object Oriented 2.13.1 Metodologi Perancangan Berorientasi Objek Metodologi perancangan berorientasi objek (Sugiarti, 2013: 13), yaitu : a. Encapsulation merupakan dasar untuk pembatasan ruang lingkup program terhadap data diproses. b. Inheritence adalah teknik yang menyatakan bahwa anak dari objek akan mewarisi data atau atribut dan metode dari induknya. c. Polimorfisme, yaitu konsep yang menyatakan bahwa suatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku berbeda.
2.13.2 Kelebihan Berorientasi Objek Kelebihan berorientasi objek (Sugiarti, 2013: 14), yaitu : a. Dibandingkan dengan SSAD, OOAD lebih mudah dgunakan dalam pembangunan sistem b. Dibandingkan dengan SSAD, waktu pengembangan, level organisasi, ketangguhan, dan penggunaan kembali (reuse) kode program lebih tinggi dibandingkan dengan metode OOAD. c. Tidak ada pemisahan antara fase desain dan analis, sehingga meningkatkan komunikasi antara user dan developer dari awal hingga akhir pembangunan sistem. d. Analisis dan programmer tidak dibatasi dengan batasaan implementasi sistem, jadi desain dapat diformalisasikan yang dapat dikonfirmasi dengan berbagai lingkungan eksekusi.
52
e. Relasi objek dengan entitas (thing) umumnya dapat dimapping dengan baik. f. Memungkin adanya perubahan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kebenaran software yang membantu untuk mengurangi resiko pada pembangunan sistem yang kompleks. g. Encapsliation data dan method, memungkinkan penggunaan kembali pada proyek lain hal ini akan memperingan proses desain, pemograman dan reduksi harga. h. OOAD
memungkinkan
adanya
standarisasi
objek
yang
akan
memudahkan memahami desain dan mengurangi resiko pelaksana proyek. i. Dekomposisi obyek, memungkin seseorang analis untuk memecahkan masalah menjadi pecahan-pecahan masalah dan bagian-bagian yang dimanage secara terpisah.
2.13.3 Pengertian Object Oriented Analysis and Design (OOAD) Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata (Sugiarti, 2013: 2). Dasar pembuatan objek yang merupakan kombinisasi antara struktur data dan prilaku. Tiga model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia nyata (Sugiarti, 2013: 2). Dasar pembuatan objek yang merupakan kombinisasi antara struktur data dan prilaku (Sugiarti, 2013: 2). Pengertian berorientasi objek tertentu
53
yang memiliki struktur data dan prilakunya (Sugiarti, 2013: 2). Analisis berorientasi objek adalah sebuah teknik yang model-driven
yang
mengintegrasikan data dan proses kedalam konstruksi yag disebut objek (Whitten et al,. 2004: 179).
2.14 UML 2.14.1 Pengertian UML UML menawarkan diagram yang dikelompokan menjadi lima perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem (Whitten et al,. 2004: 417).
2.14.2 Diagram UML Diagram model use-case mengambarkan interaksi antar sistem, sistem eksternal, dan pengguna (Whitten et al,. 2004: 418). Diagram struktur statis, UML menawarkan dua diagram untuk memodelkan struktur sistem informasi statis, yaitu: a. Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem, diagram ini menunjukan kelas objek yang menyusun sistem dan juga hubungan antara kelas objek tersebut. b. Diagram objek serupa dengan diagram kelas, tetapi dari pada menggambarkan kelas objek, diagram objek malahan memodelkan instence objek-objek aktual dengan menunjukkan nilai-nilai saat ini dari atribut instence.
54
Diagram interaksi memodelkan sebuah interaksi terdiri dari satu set objek, hubungan-hubungannya, dan pesan yang terkirim diantara objek. Model diagram ini memodelkan behavior sistem yang dinamis dan UML memiliki dua diagram untuk tujuan ini (Whitten et all,. 2004: 418-419), yaitu: a. Diagram rangkain atau sekuensi secara grafis menggambarkan bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan eksekusi sebuah use-case atau operasi. b. Diagram kolaborasi serupa dengan diagram rangkaian atau sekuensi, tetapi tidak fokus pada timing atau sekuensi pesan. Diagram state (state diagram) ialah diagram bagian juga memodelkan behavior dinamis dari sistem, UML memiliki sebuah diagram untuk memodelkan behavior objek khusus yang kompleks (diagram statechart), dan sebuah diagram untuk memodelkan behavior dari sebuah use case atau sebuah metode (Whitten et all,. 2004: 419), yaitu: a. Diagram statchart digunakan untuk memodelkan behavior objek khusus yang dinamis. b. Diagram aktivitas secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau use case. Diagram implentasi juga memodelkan struktur sistem informasi (Whitten et all,. 2004: 419), yaitu: a. Diagram komponen digunakan untuk menggambarkan organisasi dan ketergantungan komponen-komponen software sistem.
55
b. Diagram pengurai atau deployment mendeskripsikan arsitektur fisik dalam istilah node untuk hadware dan software dalam sistem.
2.15 Basis Data 2.15.1 Pengertian Basis Data File adalah sebuah kumpulan record yang serupa (Whitten et al,. 2004: 58). Database adalah kumpulan file yang saling terkait, database tidak hanya merupakan kumpulan file, record pada setiap file harus memperbolehkan hubungan-hubungan untuk menyimpan file-file lain (Whitten et al,. 2004: 58). Database berarti koleksi data yang saling terkait (Kadir, 2008: 3). Secara praktis basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data tujuannya adalah agar data tersebut dapat diakses dengan mudah dan cepat (Kadir, 2008: 3). Database adalah suatu pengelolaan data dalam pengingat eksternal yang memungkinkan seseorang dengan mudah menyimpan data dan sekaligus menggunakannya ketika memerlukannya (Kadir, 2009: 224).
2.15.2 Tujuan Basis Data Basis data tidak hanya merupakan kumpulan file. Lebih dari itu, basis data adalah pusat sumber data yang caranya dipakai oleh banyak pemakai untuk berbagai aplikasi. Inti dari basis data adalah database managemen
system
(DBMS),
yang
memperbolehkan
pembuatan,
modifikasi, dan pembaruan basis data, mendapatkan kembali data, dan
56
membangkitkan laporan. Tujuan basis data yang efektif termuat (Kendall & Kendall, 2003: 128). dibawah ini: a. memastikan bahwa data dapat dipakai diantara pemakai untuk berbagai aplikasi. b. Memelihara data baik keakuratan mau pun konsistennya. c. Memastikan bahwa semua data yang diperlukan untuk aplikasi sekarang dan yang akan datang akan disediakan dengan cepat. d. Memperbolehkan basis data untuk berkembang dan kebutuhan pemakai untuk berkembang. e. Memperbolehkan pemakai untuk membangun pandangan personalnya tentang data tanpa perhatian cara data disimpan secara fiisik.
2.15.3 Mendukung Database Hal-hal yang mendukung oleh database (Kadir, 2009: 224), antara lain: a. Membuat database dan tabel. b. Menambah data kedalam tabel. c. Mengubah data yang ada pada tabel. d. Menghapus data yang ada pada tabel. e. Mengambil data pada tabel.
57
2.15.4 Model E-R Model
E-R
adalah
suatu
model
yang
digunakan
untuk
menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antar entitas. Huruf E sendiri dinyatakan entitas dan R menyatakan hubungan (dari kata relationship). Model ini menyatakan dalam bentuk diagram itulah sebabnya model E-R acapkali juga disebut sebagai diagram E-R. Yang dimaksud dengan entitas adalah “sesuatu dalam dunia nyata keberadaannya tidak bergantung pada yang lain” (Kadir, 2009: 30-31). Setiap entitas dinyatakan oleh sejumlah atribut. Atribut adalah properti atau karakteristik yang terdapat pada setiap entitas. Terkait dengan entitas, terdapat istilah tipe entitas (entity type) dan enttitas (entity instance) atau istillah semacam itu. Yang dimaksud dengan tipe entitas adalah kumpulan entitas yang berbagai atribut. Istilah yang lain artinya serupa dengan tipe entitas yaitu himpunan entitas (Kadir, 2009: 32-33). Hubungan (relationship) menyatakan keterkaitan antara beberapa tipe entitas. Jenis hubungan antara dua tipe dinyatakan dengan istilah hubungan one-to-one, one-to-many, many-to-one, many-to-many. Dengan mengasumsikan bahwa terdapat dua buah tipe entitas bernama A dan B (Kadir, 2009: 45,46). Penjelasan masing-masing hubungan tersebuat adalah seperti berikut: a. Hubungan one-to-one (1:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe B. Begitu pula sebaliknya.
58
b. Hubungan one-to-many (1:M) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B, sedangkan setiap entitas pada B hanya bisa berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B. c. Hubungan many-to-one (M:1) menyatakan bahwa setiap entitas pada tipe entitas A paling banyak berpasangan dengan satu entitas pada tipe entitas B dan setiap entitas pada tipe entitas B bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas A. d. Hubungan naby-to-many (M:N) menyatakan bahwa setiap entitas pada suatu tipe entitas A bisa berpasangan dengan banyak entitas pada tipe entitas B dan begitu pula sebaliknya.
2.15.5 LRS (Logical Record Structure) LRS (Logical Record Structure) Adalah representasi dari struktur record-record pada tebel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas. Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key. (http://albahrimaraxsa.wordpress.com/2012/05/01/erd-lrs-dan-relasi/ 24-02-2013: 18.30). LRS (Logical Record Structure)LRS adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel. Logical Record Structure dibentuk dengan nomor dari tipe record. Beberapa tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang unik. Beda LRS dengan diagram E-R nama tipe record berada diluar kotak field tipe record
59
ditempatkan. Logical Record Structure terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat dikonversikan ke LRS. Metode yang lain dimulai dengan
ER-diagram
dan
langsung
dikonversikan
ke
LRS.
(http://irsyadrobbani.wordpress.com/2012/05/01/rangkuman-erd-lrs-danrelasi/ 19-02-2013: 20.00). Transformasi diagram ERD ke LRS merupakan suatu kegiatan untuk membentuk data-data dari diagram hubungan entitas ke suatu LRS. Diagram ER diatas akan ditransformasikan ke bentuk LRS. Berikut adalah langkah pengelompokkan pada diagram ER untuk menentukan entity pada diagram LRS. (http://hartz.wordpress.com/2011/06/27/rancangan-basisdata/ 24-02-2013: 19.00). Transformasi diagram ERD ke LRS merupakan suatu kegiatan untuk membentuk data-data dari diagram hubungan entitas ke suatu LRS. Diagram ER diatas akan ditransformasikan ke bentuk LRS. Berikut adalah langkah pengelompokkan pada diagram ER untuk menentukan entity pada diagram LRS.. Proses selanjutnya adalah membuat LRS dari diagram, dengan cara menyatukan proses-proses yang digabungkan ke dalam entity. Setelah ERD ditransformasikan ke bentuk LRS, maka hasil akhir dari proses transformasi tersebut adalah sebuah diagram yang sudah dapat
60
menggambarkan basis data yang akan digunakan. LRS terdiri dari tipe record, yang berupa sebuah persegi dengan field yang dibutuhkan di dalamnya. LRS terdiri juga dari hubungan antara tipe record tersebut. Dari gambar LRS di atas, dapat dibuat konsep rancangan tabel relasi, yang kemudian kita normalisasi untuk mendapatkan sebuah rancangan tabel relasi
yang
akan
digunakan
di
dalam
sistem
(http://hartz.wordpress.com/2011/06/27/rancangan-basis-data/
kita. 19-02-
2013:20.15).
2.15.6 Depedensi Analisis depedensi biasa digunakan dalam normalisasi. Ada beberapa jenis depedensi, depedensi fungsional, dependensi sepenuhnya, depedensial spasial, depedensi total, dan depedensi transitif (Kadir, 2009: 122). a. Dependensi fungsional Dependensi fungsional (atau kadang disebut dependensi saja). Adalah kekangan antara dua buah atribut atau dua buah himpunan atribut. Untuk memahaminya, pertama-tama kita andaikan terhadap relasi R dengan dua diantara atributnya berupa X dan Y. Sehingga dapat dinotasikan sebagai berikut :
R (X, Y, ...)
Atribut Y dikatakan mempunyai depedensi fungsional terhadap X apabila setiap nilai dalam X berhubungan dengan satu nilai yang sama dalam Y. Bisa dinotasikan dengan X -> Y.
61
b. Dependensi sepenuhnya Suatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi sepenuhnya terhadap Y apabila memenuhi kondisi Y mempunyai dependensi fungsional terhadap X, dan Y tidak memiliki dependensi terhadap bagian dari X. c. Dependensial spasial Terdapat pula istilah dependensi yang disebut dependensi parsial. Suatu atribut Y dikatakan memiliki depedensi parsial terhadap X apabila memenuhi dua kondisi Y adalah atribut non-kunci primer dan X adalah kunci primer, dan Y memiliki dependensi terhadap bagian dari X (tetapi tidak terhadap keseluruhan dari X). d. Dependensi total Suatu atribut Y dikatakan memiliki dependensi total terhadap X jika memenuhi dua kondisi Y memiliki dependensi fungsional terhadap X, dan X mempunyai dependensi fungsional terhadap Y. Dapat dinyatakan dengan notasi :
X <-> Y
e. Dependensi transitif Suatu atribut Z dikatakan memiliki dependensi transitif terhadap X apabila memenuhi dua kondisi Z memiliki depedensi fungsional terhadap Y, dan Y memiliki dependensi fungsional terhadap X. Dapat dinotasikan dengan notasi :
X-> Y -> Z.
62
2.15.7 Diagram Depedensi Diagram dependensi selain menggunakan notasi ->, hubungan antara penentu dan dependen (“yang
bergantung”) bisa dinyatakan dalam
diagram dependesi fungsional (Kadir, 2009: 128).
2.15.8 Analisis Data Analisis data adalah proses yang mempersiapkan model data untuk implementasi database yang sederhana, nonredundan, fleksibel dan mudah beradaptasi. Teknik yang spesifikasi disebut normalisasi. Normalisasi adalah teknik analisis data yang mengatur atribut data dalam kelompok untuk membentuk entitas yang nonredunda, stabil, fleksibel, dan mudah beradaptasi. Normalisasi merupakan teknik tiga langkah yang menempatkan model data menjadi first normal form, second normal form, dan third normal form. Jangan terjebak terminologi teknik ini lebih mudah dari yang anda bayangkan (Whitten et all,. 2004: 306-307). Sekarang marilah membangun pemahaman awal untuk tiga format tersebut : a. Secara sederhana entitas berada dalam first normal form (1NF) jika tidak ada atribut yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh enttitas tunggal. Attribut yang dapat dimiliki banyak nilai sebenarnya mendeskripsikan entitas terpisah, mungkin sebuah entitas dan hubungan. b. Entitas berada dalam second normal form (2NF) jika sudah berada dalam 1NF dan jika semua atribut nonprimary-key tergantung primary-
63
key lengkap bukan hanya sebagaian. Atribut nonkey yang hanya tergantung pada bagian primary-key seharusnya dipindahkan ke entitas lain dimana partial-key tersebut sebenarnya merupakan full-key. Mungkin pada model tersebut perlu dibuat entitas dan hubungan baru. c. Entitas berada dalam third form (3NF) jika telah berada dalam nonprimary-key lainnya. Atribut nonkey yang tergantung pada atribut nonkey lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Sekali lagi, entitas dan hubungan baru mungkin harus ditambahkan ke model data. Normalisasi adalah transformasi tinjauan pemakai yang kompleks dan data tersimpan kesekumpulam bagian-bagian struktur data yang kecil dan stabil. Disamping menjadi lebih sederhana dan lebih stabil, struktur data yang dinormalisasikan lebih mudah diatur dari pada struktur data lainnya. Tiga tahap normalisasi dimulai dengan tiap sebuah pandangan tiap pemakai atau data tersimpan yang dikembangkan untuk suatu kamus data, penganalisis menormalisasika struktur data dalam tiga tahap. Setiap tahap meliputi prosedur yang sangat penting, yang menyederhanakan struktur data (Kendall & Kendall, 2003: 145). Hubungan diperoleh dari tinjauan pemakai atau data tersimpa sebagian besar akan menjadi tidak normal. Tahap pertama dari proses meliputi menghilangkan semua kelompok terulang dan mengidentifikasi kunci utama. Untuk mengerjakannya, hubungan perlu dipecah kedalam dua atau lebih hubungan. Pada titik ini, hubungan ini mungkin sudah menjadi bentuk normalisasi ketiga, bahkan lebih banyak tahap akan
64
diperlukan untuk mentransformasi hubungan ke bentuk normalisasi ketiga (Kendall & Kendall, 2003: 145-146). Tahap kedua menjamin bahwa semua atribut bukan kunci sepenuhnya tergantung pada kunci utama. Semua ketergantungan parsial diubah dan diletakkan dalam hubungan lain. Tahap ketiga mengubah ketergantungan transitif mana pun. Suatu ketergantungan transitif adalah suatu di mana atribut bukan kunci tergantung pada atribut bukan kunci lainnya (Kendall & Kendall, 2003: 146). Tujuan utama dari normalisasi adalah menyederhanakan semua kekomplekan item data yang sering ditemukan dalam tinjauan pemakai (Kendall & Kendall, 2003: 148). Bentuk normalisasi pertama (1NF) langkah dalam normalisasi hubungan adalah menghilangkan kelompok terulang (Kendall & Kendall, 2003: 149). Bentuk normalisasi kedua (2NF) dalam bentuk normalisasi kedua, semua atribut adalah menghilangkan semua atribut yang tergantung sebagian dan meletakkannya dalam hubungan lain (Kendall & Kendall, 2003: 151). Bentuk normalisasi ketiga (3NF) suatu hubungan normalisasi adalah bentuk normalisasi ketiga jika semua atribut bukan kunci sepenuhnya tergantung secara fungsional pada kunci utama dan tidak terdapat ketegantungan transitif (bukan kunci) (Kendall & Kendall, 2003: 153). Normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya. Anomali adalah proses pada basis data yang memberikan efek samping yang tidak
65
diharapkan (misalnya ketidak konsistenan data karena adanya redudansi) (Yasin, 2012 : 141). Ada tiga macam anomali pada suatu datbase : a. Anomali penyisipan data (insert) b. Anomali pengubahan data (update) c. Anomali penghapusan data (delete) Bila ada anomali maka relasi mungkin perlu dipecah menjadi beberapa tabel lagi agar diperoleh database yang optimal. Dependensi merupakan konsep yang mendasari normalisasi. Dependensi menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya (Yasin, 2012 : 141). Jenis dependensi antara lain: Dependensi fungsional adalah suatu atribut Y mempunyai fungsional terhadap atribut X jika dan hanya jika setiap nilai-nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y. X Dependensi transitif adalah atribut Z mempunyai depedensi transitif terhadap X bila Y memiliki dependensi fungsional terhadap X, dan Z memiliki dependensi fungsional terhadap Y. Tujuan dari normalisasi. a. Untuk menghilangkan kerangkapan data. b. Untuk mengurangi kompleksitas. c. Untuk mempermudah pemodifikasian data. Bentuk tidak normal bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya (Yasin, 2012 : 142). Bentuk-bentuk normalisasi antara lain:
66
a. Bentuk normal pertama (1NF) adalah setiap data disajikan dalam bentuk file-file (tabular atau label), seluruh atribut kunci terdefinisikan, dan tidak ada pengulangan grup pada tabel semua atribut bergantung pada kunci primer (PK). b. Bentuk normali kedua (2NF) adalah sebuat tabel atau relasi berada dalam bentuk normal kedua jika sudah berada dalam bentuk pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer (PK) (namun masih memungkinkan tabel dalam 2NF menunjukkan adanya dependensi transitif, artinya ada satu atau beberapa atribut yang masih bergantung pada atribut bukan kunci). c. Bentuk normal ketiga (3NF) adalah sebuah tabel atau relasi berada dalam bentuk normal ketiga jika sudah berada dalam bentuk kedua, dan tidak mengandung dependensi transitif.
2.16 PHP Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses diserver (Kadir, 2008: 2). Secara khusus, PHP dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis artinya, ia dapat membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini (Kadir, 2008: 2). Skrip PHP berkedudukan sebagai tag dalam bahasa HTML. HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa standar untuk membuat halaman-halaman web (Kadir, 2008:3).
67
Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh browser. Berdasarkan URL (Uniorm Resource Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet browser mendapatkan alamat dari web server, mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh web server . web server akan mencarikan file yang diminta dan memberikan isinya ke web browser (atau yang biasa disebut browser saja), browser yang mendapatkan isinya segera melakukan proses penerjemahan kode HTML dan menampilkannya ke layar pemakai (Kadir, 2008: 4-5) Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang dikenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis yang diambil dari database merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis (Kadir, 2008: 6). PHP adalah salah satu bahasa pemograman skrip yang dirancang untuk membangun aplikasi web. Ketika dipanggil dari web browser, program yang ditulis dengan PHP akan di-parsinng didalam web server oleh interpreter PHP dan akan diterjemahkan kedalam dokumen HTML, yang selanjutnya akan ditampilkan kembali ke web browser (Raharjo, et all., 2010: 41). PHP adalah bahasa yang dirancang untuk mudah diletakkan didalam kode HTML (Raharjo, et all., 2010: 412).
68
2.16.1 Pengelompokan Tipe Data PHP mendukung delapan tipe atau tipe data. Empat nilai skalar (single-value): integer, floating-point, string, dan boolean; dua nilai koreksi: array dan objek. Sisanya adalah tipe khusus: resource dan NULL (Raharjo et al., 2010). a. Integer Integer adalah tipe data mereprentasikan bilangan utuh atau bulat, nilai literal dari tipe integer dapat ditulis dalam bentuk desimal (basis 10), oktal (basis 8), mau pun heksadesimal (basis 16). b. Floating-Point Floating-poin number merupakan representasikan “kira-kira” dari suatu bilangan. Sering juga dinamakan dengan bilangan real adalah tipe data yang merepresentasikan nilai-nilai numerik dalam bentuk pecahan atau mengandung angka desimal dibelakang koma. Floating-point idalam PHP selaras dengan tipe double. Bilangan floating-point dapat ditulis dalam notasi normal dan notasi sains (scientific). c. String PHP pendukung dua tipe string yaitu yang dapat diampit oleh petik ganda dan tunggal. Dalam pembuatan web, string merupakan tipe data yang kerap kali dijumpai dalam berbagai kasus. String yang diapit ganda dapat mendukung escape sequence,yaitu beberapa karakter yang dianggap
sebagai
satu
karakter
yang
mempresentasikan kedudukan karakter tertentu.
69
digunakan
untuk
d. Boolean Tipe boolean digunakan untuk meprentasikan nilai kebenaran (truth value). Nilai yang mungkin dimasukan kedalam variabel boolean adalah true dan false. Tipe ini biasanya dijumpai pada pendefinisian kondisi baik dalam struktur pemilihan mau pun pengulangan. e. Array Array adalah variabel yang menyimpan sekelompok nilai, yang dapat diidentifikasi berdasarkan posisinya (noor, dengan o sebagai indeks pertamanya). Atau dengan
nama
(bertipe
string)
yang telah
didefinisikan sebelumnya. Untuk mengakses nilai array melalui blok pengulangan, namun yang paling lazim adalah dengan menggunakan struktur pengulangan foreach. f. Objek PHP mendukung object oriented (OOP) yang dapat memudahkan dalam proses debugging, maintenance, dan penggunaan pengulangan kode (reuseable code). Dalam OOP, kelas merupakan hal yang terpenting. Kelas „adalah suatu definisi dari struktur yang memiliki properti dan metode (fungsi). Dalam PHP, kelas didefinisikan menggunakan dengan kata kunci class. Sekali kelas didefinisikan dapat membentuk
objek
dengan
70
menggunakan
kata
kunci
new.
2. 17 MySQL MySQL merupakan sistem database yang banyak digunakan untuk pengembangan aplikasi web (Raharj et all., 2010: 16). MySQL (dibaca: mai-se-kyu-el) merupakan software yang tergolong sebagai DBMS (Database Management System) yang bersifat Open Source. Open Souce menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan source kode (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk sistem operasi, dan bisa diperboleh dengan cara men-download (mengunduh di internet secara gratis (Kadir, 2008: 2). Sebagai software DBMS, MySQL memiliki fitur seperti yang dijelaskan dibawah ini (Kadir, 2008: 2). a. Multiplatform MySQL tersedia pada beberapa platform (Windows, Linux, Unix, dan lain-lain). b. Andal, cepat, dan mudah digunakan MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan terhadap database) yang andal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali digunakan. berbagai tool pendukung juga tersedia (walau pun dibuat oleh pihak lain). Perlu diketahui, MySQL dapat menangani sebuah tabel yang berukuran dalam terabyte (1 terabyte = 1024 gigabyte). Namun, ukuran yang sesungguhnya sangat tergantung pada batasan sistem operasi. c. Jaminan keamanan akses MySQL mendukung keamanan database
71
dengan berbagai kriteria
pengaksesan. d. Dukungan SQL Seperti tersirat dalam namanya MySQL mendukung
perintah SQL
(Strucured Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam pengaksesan database rasional.
2.18 Mengenal SQL SQL adalah singkatan dari Strucutured Query Language. Dalam bahasa Inggris, SQL biasa dibaca sebagai SEQUEL atau ES-KYU-EL. Bahasa ini merupakan bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database rasional (Kadir, 2008: 22). Standar SQL mula-mula didefinisikan oleh ISO (International Standards Organization) dan ANSI (The American National Standards Institute), yang dikenal dengan sebutan SQL86 (Kadir, 2008: 22). MySQL sebagai database server juga mendukung perintah SQL. Secara khusus, MySQL juga menambahkan sejumlah fungsi yang membuat perintah SQL pada MySQL sangat variatif (Kadir, 2008: 23). Perintah yang dipahami oleh database server MySQL disebut istilah pernyataan. Pernyataan adalah sebuah perintah yang dapat dikerjakan oleh MySQL dengan ciri-ciri diakhiri dengan tanda titik-koma(;) (Kadir, 2008: 23).
72
2.18.1 Tipe Kolom Setiap kolom dalam tabel didefinisikan dengan melibatkan tipe kolom. Tipe kolom merupakan suatu bentuk kekangan data yang akan menentukan jenis data yang bisa dimasukkan dalam suatu kolom (Kadir, 2008: 48). Secara garis besar, MySQL menyediakan beberapa kategori tipe kolom, antara lain ialah tipe numeris, tipe tanggal, dan waktu, dan tipe string (Kadir, 2008: 48).
2.18.2 Tipe-tipe Kolom Tipe numeris adalah tipe yang menyatakan bilangan. Secara garis besar, tipe numeris dapat dikelompokkan menjadi tipe integer atau bilangan bulat, dan tipe pecahan (Kadir, 2008: 48). a. Tipe bilangan bukat adalah untuk menyatakan bilanganyang tidak dimiliki bagian pecahan. b. Tipe bilangan pecahan adalah untuk menyatakan bilangan yang memiliki bagian pecahan.
2.18.3 Tipe Tanggal dan Waktu Untuk menangani waktu dan tanggal, MySQL mendukung sejumlah kolom yaitu date, time, datetime, timestamp, years [(2|4)] (Kadir, 2008: 51).
73
2.18.4 Tipe String String berarti deretan karakter. Sebuah string dapat tersusun atas nol, satu atau banyak karakter. String tidak mengandung satu karakter pun dinamakan string kosong. String kosong berbeda dengan nilai NULL (Kadir, 2008: 51). String dapat disimpan dalam bentuk ukuran yang tetap atau pun dalam bentuk tidak tetap. Char menyatakan string dengan panjang tetap. Berapa pun panjangnya akan disimpan dengan panjang sama dengan kemungkinan terpanjang (Kadir, 2008: 51). Varchar menyatakan string yang panjangnya variatif. String dapat disimpann dalam bentuk tejs atau pun dalam bentuk biner. Binary merupakan tipe yang menyatakan biner. Tipe dengan nama BLOB (Binary Large Object) juga disimpan dalam bentuk biner (Kadir, 51-52).
2.19 Pengujian Perangkat Lunak Pengujian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak merupakan aktivitas menantang yang melibatkan beberapa kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain (Sirmarmata, 2010: 299). Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat lunak, (Sirmarmata, 2010: 300-301) sebagai beikut : a. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program untuk menemukan kesalahan.
74
b. Kasus pengujian yang baik adalah kasus pengujian yang memiliki probabilitas tinggi untuk menemukan kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. c. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain kasus pengujian yang efektif, perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian perangkat lunak (Sirmarmata, 2010: 301-302), yaitu: a. Semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai kepersyaratan pelanggan. Artinya, pengujian mengungkap kesalahan dari kecacatan yang menyebabkan program gagal. b. Pengujian harus sudah sejak lama direncanakan sebelum pengujian itu dimulai. Artinya, semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum semua kode dijalankan. c. Prinsip pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak. Artinya, dari 80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian, penelusuran dari semua modul program mencapai 20%. d. Pengujian harus dimulai dari ”pengujian yang kecil” dan berkembang ke “pengujian yang besar”. Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah fokus dalam usaha menemukan kesalahan pada kluster modul yang terintegrasi dan akhirnya pada sistem. e. Penujian yang mendalam tidak mungkin dilakukan karena tidak mungkin
75
untuk mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian yang sejumlah jalur pemutasi untuk program menengahnya pun sangat besar. f. Untuk menjadi pengujian yang paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga yang independen. Pengujian perangkat lunak adalah proses pengevaluasian fitur-fitur perangkat lunak dan pencarian perbedaan antara persyaratan yang ada dan yang diharapkan. Berikut ini adalah skenario dari sebagian besar masalah pengujian perangkat lunak (Sirmarmata, 2010: 302). a. Beberapa metodologi pengembangan baru telah dikembangkan melalui percobaan (trial). Pada umumnya, metode-metode ini tidak menghasilkan spesifikasi untuk para penguji. Jadi, penguji harus menemukan bug dengan hit dan trial. b. Kompetisi di pasar saat ini sangat sulit, pengembangan perangkat lunak didorong oleh tekanan kewirausahaan, jadwal yang ketat, dan definisi produk yang terus berkembang. Untuk alasan ini, kadang-kadang sulit untuk meyakinkan manajemen bahwa pengujian diperlukan atau berguna. c. Hanya ada beberapa penguji yang terlatih yang telah menggunakan metode formal dan metrik. Kebnayakan dari para penguji perangkat lunak hanya melewati pengujian pada cara untuk beberapa sistem lainnya. Jadi, secara keseluruhan usaha pengujian tidak memberikan hasil yang berkualitas tinggi yang dapat membantu menunjukkan bagaimana upaya pengujian meningkatkan kualitas produk.
76
d. Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas standar pengembangan perangkat lunak ditingkatkan secara drastis. Pengembangan tersebut mempunyai pengaruh yang besar pada kualitas produk akhir.
2.19.1 Konsep Pengujian Perangkat Lunak Secara gamblang, pengujian perangkat lunak terdiri verifikasi dinamis perilaku program pada kasus pengujian tertentu. Batasan ini ditentukan berdasarkan masukan pada program dan keluaran yang diharapkan. Dari pengertian tersebut, ada beberapa kata kunci dalam pengujian perangkat lunak yang dapat diperhatikan (Sirmarmata, 2010: 304-305), yaitu: a. Dinamis ialah pengujian perangkat lunak dilakukan pada masukkan yang bervariasi. Masukkan ini ditentukan sebelum pengujian dilakukan dengan batasan yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat lunak. b. Terbatas ialah pengujian perangkat lunak sederhana hingga rumit sekalipun, pengujian dilakukan dengan memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai dengan kemampuan program. Batasan ini juga diberlakukan pada masukan-masukan yang dipilih untuk pengujian. c. Tertentu ialah pengujian yang dilakukan dengan batasan tertentu disesuaikan dengan harapan pada fungsi, respons, dan karakteristik perangkat lunak tersebut. Batasan tersebut akan disesuaikan dengan teknik-teknik pengujian yang ada.
77
d. Harapan ialah kata kunci ini memiliki keadaan-keadaan yang diharapkan, baik berupa respons sistem terhadap masukan mau pun karakteristik responsnya. Dalam hal ini, batasan-batasan hasil pengujian yang diharapkan harus ditentukan. Untuk benar-benar memahami segi-segi pengujian perangkat lunak , kondisi kekeliruan fault, kesalahan error, dan kegagalan failure perlu diklarifikasi. Meskipun sangat erat hubungannya, makna dan kata-kata tersebut tetep tidak bisa disamakan. Berikut ini adalah beberapa perbedaan penting dari ketiga konsep tersebut (Sirmarmata, 2010: 305-306), yaitu: a. Kekeliruan merupakan kesalahan pada sebuah baris kode atau lebih. Kesalahan bisa saja tidak tampak pada program dengan indikasi perangkat lunak bekerja sebagaimana harapan pengembang. b. Kesalahan, hal yang akan muncul pada saat terjadi kekeliruan adalah kesalahan. Bila kekeliruan dalam baris dieksekusi, perangkat lunak akan melakukan operasi yang tidak sesuai dengan keinginan pengembang sehingga menghasilkan respons yang salah. c. Kegagalan, dalam beberapa kasus kekeliruan akan muncul sebagai kegagalan.kegagalan perangkat lunak merupakan sederetan ketidak mampuan perangkat lunak untuk menjalankan fungsinya.
2.19.2 Manajemen Pengujian Perangkat Lunak Proses manajemen pengujian perangkat lunak menangani berbagai aktivitas dan langkah-langkah pengujian perangkat lunak, diantaranya
78
inisialiasi dan penentuan lingkup kerja pengujian, termasuk didalamnya batasan-batasan pengujian serta lingkungan pengujian perencanaan pengujian perangkat lunak, eksekusi dan pengendalian perangkat lunak selama pengujian, evaluasi pengujian serta peninjauan ulang hasil pengujian, dan penutup, yaitu pelaporan hasil pengujian yang diikuti dengan pembenahan bila diperlukan. Beberapa fakta dilapangan tentang pengujian perangkat lunak (Sirmarmata, 2010: 307), antara lain : a. Instansi-instansi penguji tidak memandang perlunya gelar pendidikan tertentu pada penguji-penguji perangkat lunak, melainkan sertifikasisertifikasi pengujian serta pengalaman yang menunjukkan kapabilitas seorang penguji perangkat lunak. b. Proses pengujian memiliki kecenderungan untuk memandang perangkat lunak dari sisi kebutuhan pengguna sehingga takaran yang diukur merupakan kesesuaian dan kemampuan perangkat lunak untuk memenuhi kebutuhan pengguna akhir. Akhir-akhir ini pengujian tidak lagi mencari kekeliruan mau pun kesalahan dalam suatu perangkat lunak, melainkan hanya cenderung memastikan bahwa perangkat lunak yang diuji tersebut bekerja sesuai dengan harapan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal (Sirmarmata, 2010: 307-308)., yaitu : a. Seorang manajer tidak memiliki konsep yang kuat mengenai upayaupaya pengujian perangkat lunak.
79
b. Seorang penguji tidak dapat menyentuh suatu perangkat lunak sehingga perangkat lunak tersebut benar-benar jadi dan dipasarkan. c. Banyaknya penguji tidak sebanding dengan kebanyakkan pengembang perangkat lunak sehingga satu penguji bisa menangani beberapa perangkat lunak dari berbagai pengembang. Pihak penguji perangkat lunak dengan berbagai keterbatasan, baik waktu pengujian dan akses terhadap lingkungan kerja perangkat lunak yang sebenarnya (Sirmarmata, 2010: 309-310), perlu memperhatikan saran-saran berikut: a. Prioritas
pengujian,
dalam
proses
pengujian
prioritas-prioritas
pengujian yang matang sebaiknya sudah disusun. Hal ini menjadi tingkatan-tingkatan kebutuhan dalam hal pengujian. b. Studi keperluan pengujian, dalam menentukan prioritas, analisis mengenai perangkat lunak yang akan diuji diperlukan. Bagaimana karakteristiknuya,
apa
bagian-bagiannya,
serta
siapa
yang
berkompetensi dibidang tersebut. c. Pelatihan pengujian, pelatihan dan pengalaman yang cukup diperlukan oleh tiap-tiap personel dalam tim penguji. Hal ini diperlukan mengingat semakin berkembangnya perangkat lunak. d. Prinsip pengembangan, hasil pengujian sebenarnya tidak menjadi alasan untuk menyerang suatu pengembang perangkat lunak, melainkan untuk
membenahi
perangkat
lunak
tersebut,
memperbaiki
kekeliruannya, dan mengembangkan fungsi yang dapat dilakukan
80
sehingga proses pengujian diharapkan mampu mendampingi proses perencanaan dan perancangan perangkat lunak menjadi lebih sempurna. e. Evaluasi dan pelaporan, hasil dari pengujian pada dasarnya ditunjukan untuk kepentingan pengguna sehingga pelaporan dan evaluasi ulang terhadap pengujian akan diperlukan. Apa pun keterbatasan yang dihadapi, pengujian merupakan bagian yang integral dalam pengembangan perangkat lunak. Pengujian secara luas digunakan disetiap tahapan dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Biasanya, lebih dari 50% waktu pengembangan dihabiskan untuk pengujian (Sirmarmata, 2010: 310-311). Pengujian biasanya dilakukan untuk tujuan berikut : a. Untuk meningkatkan kualitas, seperti komputer dan perangkat lunak yang digunakan dalam aplikasi kritis, hasil bug akan sangat menjengkelkan. Bug juga dapat menyebabkan kerugian yang besar, menghancurkan, dan menyebabkan masalah. b. Untuk verifikasi dan validasi (V&V), sama seperti topik verifikasi dan validasi yang ditunjukkan, tujuan pengujian penting lainnya adalah verifikasi dan validasi (V&V). c. Untuk keandalan estimasi, keandalan perangkat lunak merupakan hal yang penting karena memiliki hubungan dengan berbagai aspek dari perangkat lunak, termasuk struktur.
81
2.19.3 Proses-Proses Pengujian Pengujian dapat dilakukan pada tingkatan (Sirmarmata, 2010: 313), berikut : a. Pengujian unit (unit testing) menguji komponen perangkat lunak komponen atau modul. Setiap unit (komponen dasar) dari perangkat lunak yang diuji harus dipastikan bahwa desain terperinci untuk unit telah dilakukan dengan benar. b. Pengujian integrasi (integration testing) menjelaskan kecacatan dalam antar muka dan interaksi antar komponen terpadu (modul). c. Pengujian sistem (system testing) menguji sistem terpadu secara penuh untuk memastikan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan. d. Pengujian sistem integrasi (system integration testing) memverifikasi sistem terpadu untuk semua sistem eksternal atau pihak ketiga yang telah ditetapkan didalam persyaratan sistem. Sebelum pengiriman versi terakhir perangkat lunak, pengujian alfa dan beta juga sering dilakukan (Sirmarmata, 2010: 313-314). a. Pengujian alfa adalah pengujian oprasional yang aktual atau disimulasikan dengan pelanggan atau pengguna potensional atau tim penguji independen pada pengembang. b. Pengujian beta dilakukan setelah pengujian alfa. Versi perangkat lunak dikenal juga dengan versi beta yang dirilis untuk pengguna terbatas diluar tim pemrograman.
82
2.19.4 Proses Pengujian Awal Pengujian kadang-kadang disalah pahami sebagai kegiatan afterthefact, dilakukan setelah pemrograman sebuah produk dilakuakn. Namun, pengujian harus dilakukan pada setiap tahapan pengembangan produk. Penetapan pengujian data harus diperoleh, kebenaran dan konsistensinya harus dipantau selama proses pengembangan. Jika kita membagi siklus hidup pengembangan perangkat lunak menjadi analisis kebutuhan, desain, pemrograman atau konstruksi, dan operasi dan pemeliharaan, maka pengujian harus dilakukan disetiap tahapan pengembangan tersebut jika pengujian menemukan kesalahan dalam pernyataan masalah atau desain bisa mendatangkan biaya terlalu tinggi (Sirmarmata, 2010: 314).
2.19.5 Proses Pengujian Akhir Proses pengujian akhir sulit untuk ditentukan karena kebanyakkan aplikasi perangkat lunak modern sangat kompleks dan berjalan sebagai lingkungan interpenden dan pengujian lengkap pun tidak pernah bisa dilakukan (Sirmarmata, 2010: 315). Faktor umum dalam memutuskan untuk berhenti adalah : a. Tenggat (deadline), yaitu teggat rilis dan pengujian, b. Kaksus-kasus pengujian diselesaikan dengan persentase tertentu yang dilewatkan, c. Biaya pengujian dihabiskan,
83
d. Pemenuhan kode atau fungsionalitas atau persyaratan menjangkau titik yang telah ditentukan, e. Tingkat pada bug yang dapat ditemukan terlalu kecil, f. Beta atau pengujian alfa telah berakhir periodenya, g. Risiko dalam proyek dapat diterima dibawah batas. Resiko dapat diukur oleh analisis risiko, tetapi durasi kecil atau anggaran rendah atau rendahnya sumber daya proyek (Sirmarmata, 2010: 315), dapat disimpulkan. a. Mengukur pemenuhan pengujian. b. Jumlah siklus pengujian, dan c. Jumlah bug prioritas tinggi.
2.19.6 Jenis-jenis Pengujian Klasifikasi black box testing mencangkup beberapa pengujian (Sirmarmata, 2010: 316-321), yaitu : a. Pengujian fungsional (functional testing) Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak diuji untuk persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memeriksa apakah aplikasi berjalan seperti yang diharapkan. Walaupun pengujian fungsional sudah sering dilakukan dibagian akhir dari siklus pengembangan, masing-masing komponen dan proses dapat diuji pada awal pengembangan, bahkan sebelum sistem berfungsi, pengujian ini sudah dapat dilakukan pada seluruh sistem.
84
b. Penguian tegang (stress testing) Pengujian
tegang
berkaitan
dengan
kualitas
aplikasi
didalam
lingkungan. Idenya adalah untuk menciptakan sebuah lingkungan yang lebih menuntut aplikasi, tidak seperti saat aplikasi dijalankan pada beban kerja normal. c. Pengujian beban (load testing) Pada pengujian beban, aplikasi akan diuji dengan beban berat atau masukan, seperti yang terjadi pada pengujian situs web. Untuk mengetahui apakah aplikasi atau situs gagal atau kinerjanya menurun. d. Pengujian khusus (ad-hoc testing) Jenis pengujian ini dilakukan tanpa penciptaan rencana pengujian (test plan) atau kasus pengujian (test case). Pengujian khusus membantu dalam menentukan lingkup dan durasi dari berbagai pengujian lainnya dan juga membantu para penguji dalam mempelajari apalikasi sebelum memulai pengujian dengan pengujian lainnya. e. Pengujian penyelidikan (exploratory testing) Pengujian penyelidikan mirip dengan pengujian khusus dan dilakukan untuk mempelajari atau mencari aplikasi. Pengujian penyelidikan perangkat lunak ini merupakan pendekatan yang menyenangkan untuk pengujian. f. Pengujian usabilitas (usability testing) g. Pengujian ini disebut juga sebagai pengujian untuk keakraban pengguna (testing for user-friendliness). Pengujian ini dilakuakn jika antar muka
85
pengguna tertentu. Pengujian usabilitas adalah proses yang berkerja dengan pengguna akhir secara langsung mau pun tidak langsung untuk menilai bagaimana pengguna merasakan paket perangkat lunak dan bagaimana mereka berinteraksi dengannya. h. Pengujian asap (smoke testing) Jenis pengujian ini disebut juga pengujian kenormalan sanity testing). Pengujian ini dilakukan untuk memeriksa apakah aplikasi tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja tersebut sudah siap untuk pengujian yang lebih besar dan bekerja dengan baik tanpa cela sampai tingkat yang paling diharapkan. i. Pengujian pemulihan (recovery testing) Pengujian pemulihan pada dasarnya dilakukan untuk memeriksa seberapa cepat dan baiknya aplikasi bisa pulih terhadap semua jenis crash atau kegagalan hardware, masalah bencana, dan lain-lain. j. Pengujian volume (volume testing) Pengujian volume dilakukan terhadap efisiensi dari aplikasi. Jumlah data yang besar diproses melalui aplikasi (yang sedang diuji) untuk memeriksa keterbatasan ekstrim dari sistem. k. Pengujian domain (domain testing) Pengujian
domain
merupakan
menjelaskan teknik pengujian.
86
penjelasan
yang
paling
sering
l. Pengujian skenario (scenario testing) Pengujian skenario adalah pengujian yang realitas, kredibel dan memotivasi stakeholder, tantangan untuk program dan mempermudah penguji untuk melakukan evaluasi. m. Pengujian regresi (regression testing) Pengujian regresi adalah gaya pengujian yang berfokus pada pengujian ulang (retesting) setelah ada perubahan. n. Penerimaan pengguna (user acceptance) Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak ini diserahkan kepada pengguna untuk mengetahui apakah perangkat lunak memenuhi harapan pengguna dan bekerja seperti yang diharapkan. o. Penguji alfa (alpha testing) Pada jenis pengujian ini, penguna diundang kepusat pengembangan. p. Pengujian beta (beta testing) q. Pada jenis pengujian ini, perangkat lunak didistribusikan sebagai sebuah versi beta dengan pengguna yang terjadi akan dilaporkan kepada pengembang.
87
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Berikut ini adalah tempat dan waktu penelitian dalam penulisan skripsi : Tempat
: Biro Perlengkapan Badan Kepegawaian Negara Pusat
Waktu
: Maret-Juli 2013
Alamat
: Jl. Letnan Sutoyo Jakarta Timur
3.2 Perangkat dan Data 3.2.1 Perangkat Perangkat yang digunakan untuk melakukan penelitian ini, antara lain: 1. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang mendukung aplikasi ini adalah sebuah unit komputer dengan spesifikasi minimal sebagai berikut: a. Server 1) Processor : 2.70 GHz. 2) Memory : Minimal 256 MB . 3) Hardisk
: 80 GB.
4) VGA Card: 32 MB. 5) Monitor
: LCD.
88
b. Client 1) Processor : 2.30 GHz. 2) Memory : Minimal 256 MB 3) Hardisk
: 80 GB.
4) VGA Card: 32 MB. 5) Monitor
: LCD.
2. Perangkat Lunak (Software) Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang mendukung adalah sebagai berikut: a. Server Adalah suatu unit komputer yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan untuk mengelola suatu jaringan komputer. komputer Server akan melayani seluruh client atau workstation yang terhubung ke jaringannya. Berdasarkan fungsi tersebut bisa dikatakan bahwa Komputer Server adalah Komputer Induk 1) Windows 7 Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows, dengan tujuan agar lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi dan perangkat keras komputer yang kompatibel dengan Windows Vista. Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada tahun 2008 lebih fokus pada dukungan multi-touch pada layar, desain ulang taskbar yang sekarang dikenal dengan nama
89
Superbar,
sebuah
sistem
jaringan
rumahan
bernama
HomeGroup, dan peningkatan performa. 2) XAMPP version 1.7.7 (/ z æ m p / atau / ɛ k s. æ m p /) adalah sumber bebas dan terbuka bersilang platform pelayan web penyelesaian timbunan pakerjaan, yang terdiri terutamanya dari pada Apache HTTP Server , MySQL pangkalan data , dan penerjemah untuk skrip yang ditulis dalam PHP dan Perl. 3) Bahasa pemograman web PHP Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk pemograman situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. 4) Browser Google chrome Sebuah web sumber terbuka yang dikembangkan oleh Google dengan menggunakanmesin rendering WebKit. Proyek sumber terbukanya sendiri dinamakan Chromium. Versi beta untuk Microsoft Windows diluncurkan pada 2 September 2008 dalam 43 bahasa. Versi Mac OS X. b. Client Seperangkat komputer yang memungkinkan pengguna untuk mengakses servis atau layanan dari komputer server. Istilah Komputer Client bisa di sebut dengan Workstation atau Node.
90
1) Windows 7 Windows 7 lebih fokus pada pengembangan dasar Windows, dengan tujuan agar lebih kompatibel dengan aplikasi-aplikasi dan perangkat keras komputer yang kompatibel dengan Windows Vista. Presentasi Microsoft tentang Windows 7 pada tahun 2008 lebih fokus pada dukungan multi-touch pada layar, desain ulang taskbar yang sekarang dikenal dengan nama Superbar,
sebuah
sistem
jaringan
rumahan
bernama
HomeGroup, dan peningkatan performa. 2) Browser Google chrome Sebuah web sumber terbuka yang dikembangkan oleh Google dengan menggunakanmesin rendering WebKit. Proyek sumber terbukanya sendiri dinamakan Chromium. Versi beta untuk Microsoft Windows diluncurkan pada 2 September 2008 dalam 43 bahasa. Versi Mac OS X.
3.2.2
Data Data yang digunakan untuk melakukan penelitian dalam skripsi ini, antara lain : 1. Data pemasok berupa nama pemasok, alamat, telpon, dan katalognya. 2. Data biro-biro lain adalah nama-nama biro lain yang telah ada pada Badan Kepegawaian Negara Pusat.
91
3. Data tidak memenuhi permintaaan dengan jumlah banyaknya birobiro lain yang tidak dapat dipenuhi. 4. Data barang berupa data-data barang yang telah tersedia pada biro perlengkapan, nama barang, merek barang, jumlah barang. 5. Data pemesanan kepada pemasok berupa nama barang-barang yang dipesan kepada pemasok, jumlah barang yang dipesan, dan nama pemasok pada pemesanan. 6. Data barang masuk merupakan barang yang telah dipesan kepada pemasok. 7. Data barang Retur berupa barang yang dikembalikan oleh biro perlengkapan kepada pemasok dikarenakan barang yang dipesan tidak sesuai dengan pemesanan yang dilakukan oleh biro perlengkapan. 8. Data barang keluar berupa barang-barang yang dapat memenuhi permintaan pada biro-biro lainnya.
92
1.3 Kerangka Berfikir
Pengumpulan data Mulai
Kajian Literatur (Subana, 2005)
Observasi terstruktur (Jogianto, 2008)
Primer
Wawancara personal (Jogianto, 2008)
Primer
Pelajari dan pahami teori-teori
Sekunder
Metode yang digunakan : 1. Menentukan data. 2. Rencana pengumpulan data. 3. Memilih & melatih pengamat. 4.Mencatat hasil observasi biro perlengkapan. Melakukan Pertanyaanpertanyaan yang sudah terstruktur Teori-teori hasil penelitian
Identifikasi Masalah pada biro perlengkapan
Requirement Planning
Metode Pengembangan Sistem Berorientasi Objek dengan Strategi RAD (Kendall & Kendall, 2010)
Analisis Sistem Berjalan pada biro perelngkapan
Analisis Sistem Usulan pada biro perlengkapan
Identifikasi Aktor
Use Case Diagram (Sugiarti, 2012)
Perancangan Use Case
Use Case Narrative
Activity Diagram (Sugiarti, 2012)
Desain Proses
Sequens Diagram (Sugiarti, 2012) Class Diagram (Dennis, Barbara, 2005)
Workshop Design
Desain Interface
ERD (Kadir, 2009) Desain Database
LRS (Kadir, 2009) Normalisasi (Kadir, 2009)
PHP (Kadir, 2009)
Pemograman MySql (Kadir, 2009) Implementasi Black Box Testing (Simarmata, 2010)
Selesai
Gambar 3.1 Kerangka Berfikir
93
Hasil : 1. SK persediaan 2. Data Pemasok. 3. Data tidak memenuhin persediaan. 4. Data barang masuk. 5. Data barang keluar
Hasil wawancara persediaan barang
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Badan Kepegewaian Negara Ada saat penjajahan, sebagian pegawai negeri berada dibawah pemerintah Republik Indonesi dan sebagian lagi berada dibawah pemerintah Hindia Belanda. Keadaan seperti itu menyebabkan pembinaannya pun dilakukan oleh dua lembaga, yaitu : Kantor Urusan Pegawai Negeri yang dibentuk dengan peraturan pemerintah nomor 11 tahun 1948 tanggal 30 Mei 1948, kedudukan di ibukota peerintahan di Yogyakarta dan dipimpin oleh seorang kepala yaitu Raden Pandji Soeroso. Pada tahun yang sama pemerintah juga menetapkan pembentukan perwakilan KUP untuk wilayah Indonesia bagian timur yang berkedudukan di Makasar. Dalam perkembangan selanjutnya, Kantor Urusan Pegawai (KUP) inilah yang menjadi cikal bakal BAKN, sehingga tanggal 30 Mei 1948 ditetepkan sebagai tanggal lahirnya BAKN. Dienst Voor Algemene Personele (DAPZ) yang lebih dikenal dengan DUUP (Djawatan Umum Urusan Pegawai) yang dibentuk dengan keputusan gubernur jendral Hindia Belanda nomor 13 tanggal 9 Juni 1948, dikepalai oleh Mr. J. W. Van Hoogstraken dan kedudukan di Jakarta. Tugas pokok KUP adalah mengurus segala sesuatu mengenai kedudukan dan gaji pegawai negeri serta mengawasi supaya peraturanperaturan itu dijalankan dengan tepat. KUP dipimpin oleh seorang kepala yang diangkat dan diberhentikan oleh presiden atas usul perdana menteri dan
94
95
langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada perdana menteri kebijakan pemerintah yang dipandang cukup penting pada masa itu adalah dikeluarkannya peraturan pemerintah nomor 21 tahun 1948 tentang peraturan gaji pegawai yang dikenal dengan nama PGP-48 dalam peraturan pemerintah ini, gaji permulaan golongan terendah adalah Rp. 45,- sebulan. Gaji pokok seorang pegawai dengan istri dan seorang anak tidak akan dikurang dari Rp. 65- sebulan. Azas-azas peraturan penghargaan pengalaman bekerja mulai berlaku pada PGP-48 ini. Ijazah sekolah tidak mempunyai arti penting tetapi hanya sebagai ukuran derajat atau kepandaian. Untuk menentukan kedudukan pegawai selanjutnya salah satu syarat adalah kecakapannya. Sistem penggajian yang dianut dalam PGP-48 adalah sistem horizontal dan masa kerja yang berhubungan dengan gaji lama dihitung serta untuk kenaikan gaji berikutnya dalam pangkat baru. Peraturan gaji pegawai kemudian diatur kembali dengan PGPN-1955 yang berlaku mulai tahun 1955. Dalam PGPN-1955 dikenal sembilan golongan dan 31 ruang gaji. Selain gaji pokok, untuk kesejahteraan pegawai juga memberikan tunjangan-tunjangan yaitu tunjangan keluarga, tunjangan anak, tunjangan kemahalan setempat, kemahalan umum, kemahalan daerah, tunjangan tanggung jawab keuangan, perwakilan, ujian dinas, tunjangan jabatan, dan uang pengganti serta tunjangan bahaya. Sejak pembubaran RIS dan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 agustus 19550, pemerintah memandang perlu untuk memusatkan urusan kepegawaian yang sebelumnya diselenggarakan oleh
96
KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta. Untuk bermaksud
tersebut
ditetapkan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1950 tanggal 15 desember 1950. Dengan peraturan pemerintah tersebut, KUP di Yogyakarta dan DUUP di Jakarta, dalam pelaksanaan tugasnya masih ada unit kerja yang berkedudukan di daerah, yaitu bagian tata usaha kepegawaian (Biro TUK) di Yogyakarta dan bagian pensiun dan tunjangan (Biro P&T) di Bandung. Sesuai dengan perkembangan, dimana peran aparatur pemerintah semakin dirasakan, pemerintah menganggap perlu menetapkan kembali kedudukan, fungsi, tugas, dan organisasi KUP. Pandangan ini sebagaimana diatur dalam peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1950 berserta peraturan pelaksanaanya yang dimaksud dalam keputusan perdana menteri RI nomor30/PM/1951 tanggal 7 april 1951. Untuk maksut tersebut, maka KUP yang merupakan insitusi yang bertugas melakukan pembinaan kepegawaian diubah menjadi Badan Administrasi Kepegawaian (BAKN) dengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1972. Penetapan peraturan pemerintah ini juga sebagai pelaksanaan dari Undang-undang nomor 18 tahun 1961. Dengan peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1972, maka kedudukan, fungsi, tugas, susunan dan tata kerja institusi yang mengelola kepegawaian, semakin dikembangkan. Berdasarkan peraturan pemerintah non departemen yang berkedudukan langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden, mempunyai fungsi untuk menyempurnakan, memelihara dan
97
mengembangkan administrasi
negara di bidang kepegawaian sehingga
tercapai kelancaran jalannya pemerintahan.
4.1.1 Visi Badan Kepegawaian Negara Pegawai
negeri sipil yang profesional, netral, dan sejahtera.
Terdapat tiga kata kunci yang akan memberikan pemahaman tentang visi yaitu profesional, netral, dan sejahtera : 1. Profesional Istilah profesional dimaksudkan untuk menunjukan kriteria pegawai yang memiliki kompetensi yang memadai sesuai dengan persyaratan suatu jabatan, bekerja dengan dedikasi yang tinggi, dan berorientasi pada prestasi kerja. 2. Netral Istilah netral dimaksudkan bahwa PNS bersikap netral terhadap seluruh kekuatan politik atau kekuatan tertentu lainnya sehingga dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan dan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dapat dilakukan secara adil dan merata tidak membedakan suku, ras, dan agama. 3. Sejahtera Yang dimaksud dengan sejahtera adalah untuk menunjukan bahwa penghasilan PNS dapat memenuhi tingkat hidup layak bagi diri dan keluarganya. Kesejahteraan PNS diwujudkan dengan perhitungkan beban kerja dan prestasi kerja atau produktivitas marjinal, serta didukung dengan sistem penghargaan yang adil dan rasional
98
sehingga mampu menumbuhkan motivasi peningkatan kinerja dan terciptanya PNS yang bersih dari KKN.
4.1.2 Misi Badan Kepegawaian Negara Menyelenggarakan manajemen PNS berbasis kompetensi untuk mewujudkan PNS yang profesional, netral, sejahtera. Misi BKN dalam renstra 2010-2014 yaitu : 1. Mengembangkan sistem manajemen SDM PNS. 2. Merumuskan kebijakan pembinaan PNS dan menyusun peraturan perundang-undangan kepegawaian. 3. Menyelenggarakan pelayanan prima bidang kepegawaian. 4. Mengembangkan sistem informasi kepegawaian. 5. Menyelenggarakan pengawasan dan pengadilan kepegawaian. 6. Menyelenggarakan manajemen internal BKN.
99
4.1.3 Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Negara Kepala BKN
Sekretariet Utama
Biro Perancangan & Kerja Sama Antar Lembaga
Inspektorat
Biro Keuangan
Biro Kepegawaian
Biro Umum & Perlengkapan
Deputi Bidang Bina & Perundangudangan
Deputi Bidang Bina Pengadaan Kepangkatan & Pensiun
Deputi Bidang Informasi Kepegawaian
DIT.Perancangan Kepegawaian & Formasi
DIT. Gaji & Kesejarteraan
DIT. Pengadaan PNS
DIT. Pengelolahan Data
DIT. Pengendalian Kepegawaian I
DIT. Standarisasi & Kompetisi Jabatan
DIT. Jabatan Karir
DIT. Kepangkatan & Mutasi
DIT. Pengelolahan Jaringan & Informasi
DIT. Pengendalian Kepegawaian II
Pusat Pendidikan & Pelatihan Kepegawaian
DIT. Pembinaan Jabatan & Analis Kepegawaian
DIT. Pensiun PNS & Pejabat Negara
DIT. Pengelolahan Dokumen & Arsip Kepegawaian I
DIT. Pengendalian Kepegawaian III
DIT. Hukum & Peraturan Perundangundangan
DIT. Status & Kedudukan
DIT, Pengelolahan Dokumen & Arsip Kepegawaian II
Deputi Bidang Pengembagan Kepegawaian
SET BAPEK
Pusat Penilaian Kompetisi PNS
Pusat Analisis Kebijakan Menejemen
Pusat Analisis & Mordernisasi
Deputi Bagian Pengendalan Kepegawaian
Pusat Analisis Pemberdayaan PNS
KANKANREG I
KANKANREG VII
KANKANREG II
KANKANREG VIII
KANKANREG III
KANKANREG IX
KANKANREG IV
KANKANREG X
KANKANREG V
KANKANREG XI
KANKANREG VI
KANKANREG XII
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Biro Humas & Protokol
100
4.1.4 Tugas dan Fungsi Badan Kepegawaian Negara Untuk dapat menyelenggarakan fungsinya, BKN mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Merencanakan pembinaan kepegawaian sesuai dengan kebijaksanaan Presiden. 2. Merencanakan peratuaran perundang-undang dibidang kepegawaian. 3. Menyelenggarakan tata usaha kepegawaian dan tata usaha pensiun. 4. Menyelenggarakan pengawasan, koordinasi, dan bimbingan terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian dan pensiun pada departemen-departemen dan lembaga-lembaga negara atau lembaga-lembaga pemerintah non departemen.
4.2 Perancangan dan Pengembangan Sistem 4.2.1 Fase Perencanaan Syarat-syarat Pada tahap ini dilakukan analisis tahap kebutuhan masalah untuk pembuatan rancang bangun sistem informasi pemesanan persediaan mengidentifikasi permasalahan dan memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapakan pada biro perlengkapan.
101
4.2.2 Analisa Sistem Berjalan Sistem yang berjalan pada biro perlengkapan adalah sebagai berikut :
1. Mencari informasi barang 2. Memesan Persediaan ATK
3.Pemasok mengirimkan ATK
Staf biro perlengkapan I
Pemasok 13. Veriikasi Laporan 4. Pegawai mengecek barang jika ada yang rusak maka dibuat retur Staf biro perlengkapan II
5. Pencatatan barang masuk oleh pegawai
6. ATK disimpan dibagian persediaan
8. Mengecek persediaan ATK
10. Mengambilkan ATK
Persediaan
9. Menunggu barang sedang dicek
7. Meminta kebutuhan ATK
11. Pencatatan barang yang diberikan Pegawai biro lain
12. Memberikan ATK
14. Memberikan Laporan Kepala biro perlengkapan
Gambar 4.2 Sistem Berjalan
102
1. Staf biro perlengkapan I melakukan pencarian berbagai macam barang yang dibutuhkan dengan datang langsung. Atau dengan adanya media cetak, dan memanfaatkan media eletronik untuk mendapat informasi barang-barang yang sedang dibutuhkan. 2. Staf biro perlengkapan I melakukan adanya pemesanan kepada pemasok, maka pegawai biro perlengkapan mengujungi pemamsok dengan datang langsung atau hanya lewat telpon. 3. Pemasok melakukan pengiriman barang yang telah dipesan oleh biro perlengkapan. 4. Staf perlengkapan II mengecek barang yang dikirim oleh pemasok. Jika ada barang yang tidak sesuai dengan pemesanan maka perlu adanya pembuatan retur kepadapemasok. 5. Staf perlengkapan II melakukan pencatatan barang yang telah dikirim oleh pemasok. 6. ATK disimpan oleh staf perlengkapan dapat disimpan kebagian gudang persediaan. 7. Pegawai biro lain meminta permintaan kebutuhan ATK dengan datang langsung kebagian biro pelengkapan. 8. Ketika adanya permintaan barang dari pegawai biro lain, maka staf perlengkapan melakukan pengecekkan barang yang diminta tersedia atau tidak terkadang banyak pemintaan akan tetapi ketidak tersediaan barang yang dimiliki
103
9. Pegawai biro lain menungu barang yang sedang dicek, barangnya dibutuh tersedia atau tidak tersedia pada biro perlenngkapan. 10. Staf biro perlengkapan II, mengambilkan barang yang dibutuhkan. 11. Staf perlengkapan dapat melakukan pencatatan barang apa saja yang dibutuhkan dan yang tersedia pada biro perlengkapan. 12. Setelah itu staf biro perlengkapan II memberikan barang yang telah tercatat
sebagai
barang
yang
telah
dikeluarkan
oleh
biro
pelengkapan. 13. Staf biro perlengkapan II melakukan verifikasi terlebih dahulu kepada staf biro perlengkapan I . 14. Memberikan laporan kepada pimpinan biro perlengkapan.
4.2.2.1 Kelemahan Sistem Berjalan Berdasarkan
analisa
sistem
berjalan
pada
biro
perlengkapan diatas, maka didapat kelemahan sistem berjalan sebagai berikut : 1. Ketika melakukan pemesanan kepada pemasok dengan datang langsung maka membutuhkan rentan waktu yang cukup
lama
sehingga
dalam
melakukan
pemesanan
membutuhkan waktu yang banyak, dan dengan melakukan pemesanan melalui telpon. Kecil kemungkinan tidak diangkat dikarenakan pemasok pun memiliki pelanggan yang banyak, bukan hanya dari biro perlengkapan saja.
104
2. Pada biro perlengkapan sering mengabaikan ketersediaan barang maka sulitnya menentukan waktu yang tepat untuk melakukan kapan pemesanan dapat dilakukan kepada pemasok. 3. Ketika barang sudah dipesan kepada pemasok dengan membutuhkan waktu yang cukup lama yang tidak dapat diterka, dikarenakan jarak yang tidak selalu berdekatan dengan biro perlengkapan sehingga barang yang dipesan hingga sampai dibiro perlengkapan sering mengalami terjadinya keterlambatan barang, maka biro perlengkapan tidak dapat memenuhi kebutuhan dari biro perlengkapan yang sesuai dengan tepat waktu. 4. Ketika barang sudah dikirim dan dilakukan pengecekan barang sesuai atau tidak dengan yang dipesan, dengan melihat dari jumlah barang yang sesuai atau melihat dari mereknya barang yang dipesan sesuai atau terjadi kesalahan, maka biro perlengkapan melakukan retur (pengembalian barang yang telah rusak) kepada pemasok, akan tetapi dengan harus adanya surat pengantar dari biro perlengkapan membutuhkan waktu untuk mengantar surat pengantar yang ditujukan untuk retur barang yang dipesan kepada pemasok.
105
5. Dengan banyaknya pencatatan barang yang keluar masuk sering terjadinya kelalaian pencatatan yang dilakukan oleh biro perlengkapan. 6. Ketika pegawai biro lain berkunjung dengan datang ke biro perlengkapan memakan waktu karena biro perlengkapan memiliki gedung yang berbeda, hal hasil dengan melakukan permintaan
barang
terjadinya
kehabisan
kepada stok,
biro maka
perlengkapan biro
lain
sering tidaklah
membawakan hasil yang sesuai dengan membawa ATK. 7. Dengan banyaknya permintaan yang dilakukan oleh biro lain, biro perlengkapan seringanya menemukannya pemborosan pemakaian ATK yang dilakukan oleh biro lain yang tidak sesuai dengan pemakaian. 8. Sering terjadinya laporan laporan yang tidak sesuai dengan barang yang dipesan dan barang yang dipakai. 9. Banyaknya penyelewengan yang dilakukan oleh orang-orang tidak berwewenang sehingga tidak sesuai dengan fakta kenyataan yang ada.
4.2.3 Solusi Pemecahan Masalah Pemecahan masalah yang dilakukan oleh penulis dalam menyelesaikan masalah adalah dengan mebuatkan rancang bangun sistem informasi pemesanan ATK pada biro perlengkapan, sistem yang
106
dibuat sebagai media alat bantu dalam kinerja biro perlengkapan dalam menyelesaikan masalah yang ada.
4.2.4 Analisa Sistem Usulan Analisis
sistem usulan dengan
adanya
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK tidak perlu banyak memakan waktu dalam melakukan pemesanan persediaan ATK. Pihak-pihak yang terkait dapat melakukan kegiatan pemesanan dengan media online saja, yang saling terhubung oleh internet. 2. Melihat data pemasok . 1. Mengisi data pemasok
4. Memberikan katalog produk
3. Melihat katalog yang ada
11. Melihat pemesanan yang ada
Staf biro perlengkapan
13. Melihat pengembalian barang
Pemasok
7. Mengecek permohonan barang 8. Kelola data barang kedalam sistem 9. Lihat data barang 10. Melakukan pemesanan 12. Pengembalian barang yang telah rusak
Server
Database
6. Memberikan validasi permohonan barang
14. Mengelola barang masuk 16. Mengelola barang keluar Kepala biro lain
5. Melalukan permohonan barang 17. Melihat barang keluar Pegawai biro lain 15. Melihat barang masuk 18. Melihat barang keluar 19. Melihat laporan
Gambar 4.3 Sistem Usulan
Kepala biro perlengkapan
107
1.
Mengisi data pemasok agar tersimpan pada sistem.
2.
Pemasok melihat data yang tersimpan pada sistem.
3.
Adanya katalog yang tersedia untuk pemasok, agar media katalog tersebut sebagai media produk-produk yang tersedia oleh para pemasok, sehingga biro perlengkapan dapat melihat-lihat barang yang tersedia.
4.
Staf biro perlengkapan melihat berbagai macam-macam katalog produk yang tersedia pada sistem.
5.
Ketika pegawai biro lain ingin melakukan permintaan kebutuhan ATK, sebelum itu harus adanya verifikasi terlebih dahulu kepada kepala biro masing-masing agar dapat diketahui oleh kepala biro masing-masing dan dapat disetujui untuk tidak lanjutnya agar sampai kebiro perlengkapan untuk dapat melakukan permintaan barang yang sesuai dengan kebutuhan oleh biro tersebut.
6.
Ketika kepala biro melihat dan mengetahui adanya permintaan barang, maka kepala biro dapat melakukan pengambilan keputusan dengan memberikan validasi bahwa kebutuhan tersebut dapat diminta kebiro perlengkan agar dapat melakukan permintaan kepada staf perlengkapan.
7.
Dengan adanya persetujuan validasi oleh kepala biro lainnya, maka kebutuhan
persediaan
dapat
ditindak
lanjuti
dengan
staf
perlengkapan agar dapat dilihat ketersediaan barang tersebut ada atau tidak dibagian persediaan. Setelah diberikan validasi oleh
108
kepala biro lainnya, tentang adanya kebutuhan barang tersebut, maka staf perlengkapan melakukan pengelolaan barang yang telah dikeluar. 8.
Mengelola data barang kedalam sistem agar dapat mengetahui lebih detailnya barang-barang ada pada sistem.
9.
Staf perlengkapan melakukan pengecekkan data barang yang ada pada sistem.
10. Melakukan pemesanan kepada berbagai pemasok yang akan pilih, dengan memberikan pemesanan sebagai daftar pemesanan apa saja yang akan dipesan. 11. Dengan adanya pemasok yang diberikan memiliki hak izin akses agar dapat masuk kedalam sistem. Sehingga pemasok dapat melihat adanya pemesanan atau tidak dari biro perlengkapan, dengan melihat pemesanan yang diberikan dari biro perlengkapan. 12. Barang yang telah dikirim oleh pemasok maka akan ditindak lanjutin dengan memberikan konfirmasi kepada pemasok barang, jika dalam pemeriksaan kembali barang-barang dipesan tidak memenuhi pemesanan, terkadang suka terjadinya kendala dengan pengiriman barang yang tidak layak, atau mengalami cacat produk dan terkadang kesalahan pemasok dalam mengirim barang yang salah yang tidak sesuai dengan pemesanan. Dengan itu staf biro perlengkapan hanya dengan memberikan surat retur kepada pemasok yaitu pengembalian barang.
109
13. Dengan adanya pengembalian barang oleh staf perlengkapan, maka pemasok akan melihat adanya retur dengan adanya pengembalian barang yang diberikan oleh staff perlengkapan setelah itu barang akan diambil kembali dan akan dikirim kembali barang yang sesuai dengan pesanan. 14. Biro perlengkapan melakukan penginputan barang-barang yang masuk agar dapat disimpan kedalam sistem. 15. Kepala biro biro perlengkapan dapat melihat berbagai macam barang yang masuk. 16. Biro perlengkapan melakukan penginputan barang-barang yang telah keluar agar dapat disimpan kedalam sistem. 17. Dengan adanya barang yang telah keluar, maka pegawai biro lain dapat melihat kembali secara detail barang yang telah dikeluarkan dengan mengambil barang tersebut dengan datang langsung kepada biro perlengkapan. 18. kepala biro perlengkapan dapat melihat kembali secara detail barang yang telah dikeluarkan 19. Memberikan laporan kepada kepala biro perlengkapan.
4.2.5 Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan Dengan adanya perbandingan dari sistem berjalan dengan sistem usulan, maka dapat diketahui kegiatan satu sama yang lain yang lebih mempermudah kegiatan pekerjaan yang ada pada biro perlengkapan.
110
Daftar Tabel 4.1 Perbandingan Sistem Berjalan Dengan Sistem Usulan Sistem Berjalan Mencari informasi dengan datang langsung barang yang tersedia atau melalui browser tersedia. Melakukan pemesanan harus datang langsung atau melalui telpon.
Sistem Usulan Hasil dicapai Tersedianya media Biro perlengkapan dapat untuk para pemasok melihat-lihat dengan hanya untuk memperlihatkan melalui sistem. produk-produkk yang tersedia.
Hanya melihat perkiraan stok barang yang ada pada biro perlengkapan, sehingga terjadi pembelian barang yang tidak sesuai atau pun kekurang barang. Hanya dengan perkiraan waktu hanya pada biro perlengkapan.
Dengan adanya sistem ini dapat menetralisir kejadian dalam melakukan pembelian barang kepada pemasok yang sesuai dengan kebutuhan .
Ketika adanya retur kepada pemasok maka biro perlengkapan harus mengirimkan surat pengantar tersebut kepada pemasok. Biro lain datang ke biro perlengkapan untuk meminta
Pemesanan dapat dilakukan dengan masuk kedalam sistem, setelah itu pemasok dapat melihat berbagai macam pesanan yang telah dipesan oleh biro perlengkapan. Pemesanan dapat ditentukan dengan banyaknya jumlah barang yang dibutuhkan agar saat dipesan agar tidak mengalami kekurangan kebutuhan barang atau pun kelebihan barang yang telah dipesan. Dapat menentukan waktu yang tepat untuk menentukan pemesanan kepada pemasok.
Dengan melalui sistem pemesanan ini dapat dilakukan mempermudah dan cepat, sehingga menguntungkan kedua belah pihak (Biro perlengkapan dan pemasok).
Dengan mengirimkan data-data kedalam sistem barang apa saja yang harus di retur kepada pemasok, maka pemasok dapat melihat data retur tersebut.
Dapat mengetahui waktu yang tepat, kapan saja melakukan pemesanan, sehingga dapat mencegah kehabisan stok barang. Sehingga tidak perlunya biro perlengkapan datang untuk mengantar surat retur. Karena sudah melalui sistem, hanya tinggal menunggu saja barang yang akan dikirim kembali oleh pemasok.
Hanya dengan adanya persetujuan dari kepala biro masing-masing, maka biro tersebut
Untuk mempermudah kegitan permintaan kebutuhan barang yang diminta, tanpa harus datang.
111
kebutuhan barang yang dibutuhkan, akan tetapi terkadang ketika sudah datang ke biro perlengkapan belum tentu barang tersebut tersedia pada biro perlengkapan.
dapat melakukan permintaan kebutuhan kepada biro perlengkapan, tanpa harus datang terlebih dahulu, karena biro perlengkapan akan memberikan respon ketika barang tersebut tersedia atau tidak ada tersedia. Biro Sistem ini dapat perlengkapan melihatkan siapa aja tidak dapat yang telah melakukan menentukan pemakaian barang yang mana biro lain terlalu sering, sehingga yang selalu dapat black list tersebut. melakukan permintaan yang terlalu sering sehingga tidak dapat mendetek siapa saja kah, yang sering melakukan pemborosan pemakaian barang. Biro Adanya sistem ini maka perlengkapan dapat memberikan menyajikan laporan yang lebih jelas laporan hanya terarah dan tepat yang berbentuk sesuai dengan informasi manual. barang yang ada. Kepala biro Dengan adanya sistem hanya dapat maka kepala biro dapat melihat laporan melihat laporan melalui dalam bentuk sistem yang tersedia. manual.
Untuk memperingatkan. Agar tidak melakukan pemakaian yang terlalu sering, tidak sesuai dengan kapasitasnya. Sehingga dapat menghemat pemakaian barang.
Memperkecil terjadinya penyimpangan dari orangorang yang tidak berwewenang.
Dapat mempermudah kepala dalam melihat barang masuk, barang keluar, dan laporan.
112
4.2.6 Kebutuhan Sistem dan User Sistem yang berjalan pada biro perlengakpan masih memiliki banyak kelemahan, salah satunya dalam melakukan pemesanan kepada pemasok yang cukup memakan waktu yang banyak. Dengan melihat permasalahan tersebut, maka diperlukan sebuah sistem informasi yang dapat mendukung kelancaran kegiatan oprasional biro perlengkapan. Daftar Tabel 4.2 Identifikasi Aktor No. Actor 1. Pemasok 2. 3. 4. 5.
Desciption Rekan yang bekerja sama memasok barang dibutuhkan. biro Mengelolah sistem dengan baik
dalam
Staf perlengkapan Pegawai biro lain
Pegawai yang melakukan permintaan kebutuhan barang Kepala biro lain Yang melakukan persetujuan barang agar dapat divalidasi. Kepala biro Melihat laporan. perlengkapan
Tabel 4.3 Aktor Pengguna Sistem No. Use case 1. Login
2.
3.
4.
Desciption Usecase yang menggambarkan masuk kedalam sistem.
Actor Pemasok, Staf biro perlengkapan, Pegawai biro lain, Kepala biro lain, Kepala biro perlengkapan Logout Usecase yang Pemasok, menggambarkan Staf biro perlengkapan, masuk keluar Pegawai biro lain, sistem. Kepala biro lain, Kepala biro perlengkapan Data pemasok Usecase yang Pemasok menggambarkan dalam mengelolah data pemasok. Lihat data Usecase yang Staf biro perlengkapan pemasok menggambarkan
113
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
dalam melihat pemasok. Kelola Usecase yang katalog menggambarkan produk dalam mengelolah katalog produk. Lihat katalog Usecase yang produk menggambarkan dalam melihat katalog produk. Kelola data Usecase yang barang menggambarkan dalam mengelolah data barang. Lihat stok Usecase yang barang menggambarkan dalam melihat stok barang yang tersedia. Kelola Usecase yang pemesanan menggambarkan barang dalam mengelolah pemesanan barang. Lihat pemesanan Usecase yang barang menggambarkan dalam melihat berbagai macam pemasok. Kelola Usecase yang pengembalian menggambarkan barang dalam mengelolah pengembalian barang yang tidak sesuai dengan pemesanan. Lihat Usecase yang pengembalian menggambarkan barang dalam melihat pengembalian barang yang tidak sesuai dengan pemesanan. Kelola barang Usecase yang masuk menggambarkan
Pemasok
Staf biro perlengkapan
Staf biro perlengkapan
Staf biro perlengkapan
Staf biro perlengkapan
Pemasok
Staf biro perlengkapan
Pemasok
Staf biro perlengkapan
114
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20
dalam mengelolah barang yang masuk. Lihat barang Usecase yang masuk menggambarkan dalam melihat barang yang masuk. Mengelola Usecase yang permohonan menggambarkan barang dalam mengelolah permohonan barang. Lihat Usecase yang permohonan menggambarkan barang dalam melihat permohonan barang. Validasi Usecase yang permohonan menggambarkan barang dalam melakukan validasi & status validasi. Kelola barang Usecase yang keluar menggambarkan dalam mengelolah barang yang keluar. Lihat barang Usecase yang keluar menggambarkan dalam melihat barang keluar. Lihat laporan Usecase yang menggambarkan dalam melihat laporan.
Kepala biro perlengkapan
Pegawai biro lain
Kepala biro lain
Kepala biro & Staf biro perlengkapan
Staf biro perlengkapan
Pegawai biro lain & Kepala biro perlengkapan
Kepala biro perlengkapan
115
Setelah mengetahui usecase yang ada pada sistem, maka dapat diketahui usecase model diagram seperti dibawah ini :
System Login Logout <
> <<extend>>
Kelola data pemasok
Lihat data pemasok
Pemasok
Staf biro perlengkapan <<extend>>
Kelola katalog produk
Lihat katalog produk
Kelola permohonan barang
<<extend>>
Pegawai biro lain Validasi permohonan barang
<<extend>> Kelola data barang
Kelola pemesanan
Lihat data barang
Kepala biro lain
<<extend>> Lihat pemesanan <<extend>>
Kelola pengembalian barang
Lihat pengembalian barang <<extend>>
Kelola barang masuk
Kelola barang keluar
Lihat barang masuk
<<extend>> Lihat barang keluar
Lihat laporan
Gambar 4.4 Use Case
Kepala biro perlengkapan
116
4.2.7 Skenario Use Case Tabel 4.4 Skenario Use Case Login Identifikasi Use case 01 No Login Nama Masuk kedalam sistem Tujuan Deskripsi Usecase ini menggambarkan proses untuk masuk kedalam sistem. Tipe Pemasok, Staf biro perlengkapan, Pegawai biro lain, Aktor Kepala biro lain, Pimpinan biro perlengkapan. Skenario utama Menu login Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Memilih menu login Sistem akan memeriksa username dan password. Tampilan akan menampilkan halaman utama pada sistem. Kondisi akhir Tabel 4.5 Skenario Use Case Login Identifikasi Use case 02 No Logout Nama Keluar dari sistem Tujuan Deskripsi Usecase ini menggambarkan proses untuk keluar dari sistem. Tipe Pemasok, Staf biro perlengkapan, Pegawai biro lain, Aktor Kepala biro lain, Pimpinan biro perlengkapan. Skenario utama Menu logout Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Memilih menu logout Sistem merespon dengan menampilkan kembali halaman login. Tampilan akan menampilkan kembali kemenu login. Kondisi akhir
117
Tabel 4.6 Skenario Use Case Kelolah Pemasok Identifikasi Use case 03 No Kelolah pemasok Nama Mengelolah data-data pemasok Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data pemasok yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Pemasok Aktor Skenario utama Form pemasok yang sudah aktif, dan menu pemasok untuk Kondisi memberikan informasi pemasok yang tersedia. awal Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu pemasok. 1. Tampilkan menu pemasok. 2. Mengisi form pemasok. 2. Sistem akan mencatat data 3. Jika ingin melakukan edit pemasok. terhadap data pemasok. 3. Sistem akan melakukan 4. Jika mengklik tombol pengeditan data pemasok. hapus. Jika mengklik 4. Sistem akan menghapus data tombol simpan. pemasok yang diinginkan. 5. Sistem akan menyimpan data pemasok tersebut kedalam database. Data pemasok akan tersimpan dalam database. Kondisi akhir Tabel 4.7 Skenario Use Case Lihat Pemasok Identifikasi Use case 04 No Lihat pemasok Nama Memberikan informasi data pemasok Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data pemasok yang tersimpan pada database. Primer Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Menu lihat pemasok sudah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu lihat pemasok Menampilkan data pemasok Tampilan akan menampilkan data pemasok yang tersedia. Kondisi akhir
118
Tabel 4.8 Skenario Use Case Kelolah Katalog Produk Identifikasi Use case 05 No Kelolah katalog produk Nama Mengelolah data-data katalog produk Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data katalog produk yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Primer Tipe Pemasok Aktor Skenario utama Form katalog produk yang sudah aktif, dan menu katalog Kondisi produk untuk memberikan informasi katalog produk awal yang tersedia. Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu katalog 1. Tampilkan menu katalog produk. produk. 2. Sistem akan mencatat katalog 2. Mengisi form katalog produk. produk. 3. Sistem akan melakukan 3. Ingin melakukan edit pengeditan data katalog produk. terhadap katalog produk. 4. Sistem akan menghapus katalog 4. Jika mengklik tombol produk yang tidak diinginkan. hapus. 5. Sistem akan menyimpan data 5. ika mengklik tombol katalog produk tersebut kedalam simpan. database. Katalog produk akan tersimpan dalam database. Kondisi akhir Tabel 4.9 Skenario Use Case Lihat Katalog Produk Identifikasi Use case 06 No Lihat katalog produk Nama Memberikan informasi katalog produk Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data katalog produk yang tersimpan pada database. Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Menu lihat katalog produk udah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu lihat katalog Tampilkan data katalog produk produk Tampilan akan menampilkan katalog produk yang tersedia Kondisi akhir
119
Tabel 4.10 Skenario Use Case Kelolah Barang Identifikasi Use case 07 No Kelolah barang Nama Mengelolah data-data barang Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data barang yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Form barang yang sudah aktif, dan menu barang untuk Kondisi memberikan informasi barang yang tersedia. awal Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu barang. 1. Tampilkan menu barang. 2. Mengisi form barang. 2. Sistem akan mencatat barang. 3. Ingin melakukan edit 3. Sistem akan melakukan pengeditan terhadap barang. barang. 4. Jika mengklik tombol 4. Sistem akan menghapus barang hapus. yang tidak diinginkan. 5. Jika mengklik tombol 5. Sistem akan menyimpan data simpan. barang tersebut kedalam database. Barang akan tersimpan dalam database. Kondisi akhir Tabel 4.11 Skenario Use Case Lihat Stok Barang Identifikasi Use case 08 No Lihat stok barang Nama Memberikan informasi stok barang Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data stok barang yang tersimpan pada database. Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Menu lihat stok barang sudah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu llihat stok barang Tampilkan data stok barang. Tampilan akan menampilkan stok barang yang tersedia Kondisi akhir
120
Tabel 4.12 Skenario Use Case Kelolah Pemesanan Identifikasi Use case 09 No Kelolah pemesanan Nama Mengelolah data-data pemesanan Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data pemesanan yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Form pemesanan yang sudah aktif, dan menu pemesanan Kondisi untuk memberikan informasi pemesanan yang tersedia. awal Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu pemesanan. 1. Tampilkan menu pemesanan. 2. Mengisi form pemesanan. 2. Sistem akan mencatat pemesanan. 3. Jika ingin melakukan edit 3. Sistem akan melakukan pengeditan terhadap pemesanan. pemesanan. 4. jika mengklik tombol 4. Sistem akan menghapus hapus. pemesanan yang tidak diinginkan. 5. Jika mengklik tombol 5. Sistem akan menyimpan data simpan. pemesanan tersebut kedalam database. Pemesanan akan tersimpan dalam database. Kondisi akhir Tabel 4.13 Skenario Use Case Lihat Pemesanan Identifikasi Use case 10 No Lihat pemesanan Nama Memberikan informasi pemesanan Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data pemesanan yang tersimpan pada database. Tipe Pemasok Aktor Skenario utama Menu lihat pemesanan sudah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu pemesanan Tampilkan data pemesanan. Tampilan akan menampilkan data pemesanan. Kondisi akhir
121
Tabel 4.14 Skenario Use Case Kelolah Barang Masuk Identifikasi Use case 11 No Kelolah barang masuk Nama Mengelolah data-data barang masuk Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data barang masuk yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Pemasok Aktor Skenario utama Form barang masuk yang sudah aktif, dan menu barang Kondisi masuk untuk memberikan informasi barang masuk yang awal tersedia. Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu barang 1. Tampilkan menu barang masuk. masuk. 2. Sistem akan mencatat barang 2. Mengisi form barang masuk. masuk. 3. Sistem akan melakukan 3. Jika ingin melakukan edit pengeditan barang masuk. terhadap barang masuk. 4. Sistem akan menghapus barang 4. jika mengklik tombol masuk yang tidak diinginkan. hapus. 5. Sistem akan menyimpan data 5. Jika mengklik tombol barang msuk tersebut kedalam simpan. database. Kondisi akhir
Barang masuk akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.15 Skenario Use Case Lihat Barang Masuk Identifikasi Use case 12 No Lihat barang masuk Nama Memberikan informasi barang masuk Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data barang masuk yang tersimpan pada database. Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Menu lihat barang masuk sudah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu barang masuk Tampilkan data barang masuk. Tampilan akan menampilkan data barang masuk. Kondisi akhir
122
Tabel 4.16 Skenario Use Case Kelolah Pengembalian Barang Identifikasi Use case 13 No Kelolah pengembalian barang Nama Mengelolah data-data pengembalian barang Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data pengembalian barang yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Form barang masuk yang sudah aktif, dan menu barang Kondisi masuk untuk memberikan informasi barang masuk yang awal tersedia. Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu 1. Tampilkan menu pengembalian pengembalian barang. barang. Sistem akan mencatat 2. Mengisi form pengembalian barang. pengembalian barang. 2. Sistem akan melakukan pengeditan 3. Jika ingin melakukan edit pengembalian barang. terhadap pengembalian 3. Sistem akan menghapus barang. pengembalian barang yang tidak 4. jika mengklik tombol diinginkan. hapus. 4. akan menyimpan pengembalian 5. Jika mengklik tombol barang tersebut kedalam database. simpan. Kondisi akhir
Pengembalian barang akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.17 Skenario Use Case Lihat Pengembalian Barang Identifikasi Use case 14 No Lihat pengembalian barang Nama Memberikan informasi pengembalian barang Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data pengembilan barang yang tersimpan pada database. Tipe Pemasok Aktor Skenario utama Menu lihat pengembalian barang sudah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu lihat pengembalian Tampilkan pengembalian barang. barang Kondisi akhir Akan menampilkan data pengembalian barang.
123
Tabel 4.18 Skenario Use Case Kelolah Permohonan Barang Identifikasi Use case 15 No Kelolah permohonan barang Nama Mengelolah data-data permohonan barang Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data pemohonan barang yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Pegawai biro lain Aktor Skenario utama Form permohonan barang yang sudah aktif, dan menu Kondisi permohonan barang untuk memberikan informasi awal permohonan barang yang tersedia. Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu 1. Tampilkan menu permohonan permohonan barang. barang. 2. Mengisi form permohonan 2. Sistem akan mencatat permohonan barang. barang. 3. Jika ingin melakukan edit 3. Sistem akan melakukan terhadap permohonan pengeditan permohonan barang. barang. 4. Sistem akan menghapus 4. Jika mengklik tombol permohonan barang yang tidak hapus. diinginkan. 5. Jika mengklik tombol 6. Sistem akan menyimpan data simpan. permohonan barang tersebut kedalam database. Permohonan barang tersimpan dalam database. Kondisi akhir Tabel 4.19 Skenario Use Case Lihat Permohonan Barang Identifikasi Use case 16 No Lihat permohonan barang Nama Memberikan informasi permohonan barang Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data permohonan barang yang tersimpan pada database. Tipe Kepala biro lain Aktor Skenario utama Menu lihat permohonan barang sudah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu lihat permohonan Tampilkan permohonan barang. barang Tampilan akan menampilkan data permohonan barang. Kondisi akhir
124
Tabel 4.20 Skenario Use Case Validasi Permohonan Barang Identifikasi Use case 17 No Validasi permohonan barang Nama Melakukan vallidasi permohonan barang Tujuan Deskripsi Proses persetujuan validasi permohonan barang yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Kepala biro lain, Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Form validasi permohonan barang yang sudah aktif, dan Kondisi menu validasi permohonan barang memberikan informasi awal untuk memvalidasi permohonan barang yang tersedia. Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu validasi. Tampilkan validasi. Lakukan validasi Sistem akan menyimpan kedalam database. Validasi akan tersimpan dalam database. Kondisi akhir Tabel 4.21 Skenario Use Case Kelolah Barang Keluar Identifikasi Use case 18 No Kelolah barang keluar Nama Mengelolah data-data barang keluar Tujuan Deskripsi Proses pengelolahan data-data barang keluar yang akan disimpan kedalam database pada sistem. Tipe Staf biro perlengkapan Aktor Skenario utama Form barang keluar yang sudah aktif, dan menu barang Kondisi keluar untuk memberikan informasi barang keluar yang awal tersedia. Aksi aktor Reaksi sistem 1. Memilih menu barang 1. Tampilkan menu barang keluar. keluar. 2. Sistem akan mencatat barang 2. Mengisi form barang keluar. keluar. 3. Sistem akan melakukan 3. Jika ingin melakukan edit pengeditan barang keluar. terhadap barang keluar. 4. Sistem akan menghapus barang 4. Jika mengklik tombol keluar yang tidak diinginkan. hapus. 5. Sistem akan menyimpan data 5. Jika mengklik tombol barang keluar tersebut kedalam simpan. database.
125
Kondisi akhir
Barang keluar akan tersimpan dalam database.
Tabel 4.22 Skenario Use Case Lihat Barang Keluar Identifikasi Use case 19 No Lihat barang keluar Nama Memberikan informasi barang keluar Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data barang keluar yang tersimpan pada database. Tipe Pegawai biro lain Aktor Skenario utama Menu lihat barang keluar sudah aktif Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu lihat barang keluar Tampilkan barang keluar Tampilan akan menampilkan data barang keluar. Kondisi akhir Tabel 4.23 Skenario Use Case Lihat Laporan Identifikasi Use case 20 No Lihat laporan Nama Memberikan informasi laporan Tujuan Deskripsi Proses penyajian informasi data-data laporan yang tersimpan pada database. Tipe Kepala biro perlengkapan Aktor Skenario utama Menu laporan Kondisi awal Aksi aktor Reaksi sistem Pilih menu lihat laporan Tampilkan laporan Tampilan akan menampilkan data laporan. Kondisi akhir
126
4.2.8 Activity Diagram 4.2.8.1 Activity Diagram Pemasok Staf perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu pemasok
Tampilkan form pemasok
Pilih add, update pemasok Tampilkan add, update pemasok
Input pemasok Data input invalid Input pemasok kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi pemasok update
Logout Berakhir
Gambar 4.5 Activity Diagram Kelolah Data Pemasok
127
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola data pemasok yang harus dilakukan oleh user staf perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pemasok memilih menu pemasok, sistem akan menampilkan form pemasok. User staf perlengkapan memilih add, update pemasok sistem akan menampilkan add, update pemasok. Dan kemudian memilih input pemasok, setelah melakukan input pemasok, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi pemasok update. Jika data yang di input invalid maka user staf perlengkapan melakukan input kembali.
128
4.2.8.2 Activity Diagram Lihat Pemasok
Gambar 4.6 Activity Diagram Lihat Data Pemasok Keterangan gambar : Di dalam activity diagram use case lihat data pemasok yang harus dilakukan oleh user pemasok adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pemasok memilih menu pemasok, sistem akan menampilkan data pemasok. Proses lihat data pemasok telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User pemasok memilih aksi pemasok sistem akan menampilkan detail pemasok. Proses lihat detail data pemasok telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
129
4.2.8.3 Acitivity Diagram KatalogPproduk Pemasok
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu katalog produk
Tampilkan form katalog produk
Pilih add, update katalog produk Tampilkan add, update katalog produk
Input katalog produk Data input invalid Input katalog produk kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi katalog update
Logout Berakhir
Gambar 4.7 Activity Diagram Kelolah Katalog Produk
130
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola katalog produk yang harus dilakukan oleh user pemasok adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pemasok memilih menu katalog produk, sistem akan menampilkan form katalog produk. User pemasok memilih add, update sistem akan menampilkan add, update katalog produk. Dan kemudian memilih input katalog produk, setelah melakukan input katalog produk, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi katalog produk update. Jika data yang di input invalid maka user pemasok melakukan input kembali.
131
4.2.8.4 Activity Diagram Lihat Katalog Produk Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu katalog produk
Tampilkan form katalog produk
Pilih aksi katalog produk Tampilkan detail katalog produk
Logout Berakhir
Gambar 4.8 Activity Diagram Lihat Katalog Produk Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat katalog produk yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah
membuka
aplikasi
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem
pemesanan
persediaan.
Kemudian
user
staf
biro
perlengkapan memilih menu katalog produk, sistem akan menampilkan data katalog produk. Proses lihat data katalog produk telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User staf biro perlengkapan memilih aksi katalog produk sistem akan menampilkan detail katalog produk. Proses lihat detail data katalog produk telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
132
4.2.8.5 Acitivity Diagram Permohonan Barang Pegawai biro lain
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu permohonan barang
Tampilkan form permohonan barang
Pilih add, update permohonan barang Tampilkan add, update permohonan barang
Input permohonan barang Data input invalid Input permohonan barang kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi permohonan barang update
Logout Berakhir
Gambar 4.9 Activity Diagram Kelolah Permohonan Barang
133
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola permohonan barang yang harus dilakukan oleh user pegawai biro lain adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User pegawai biro lain terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pegawai biro lain memilih menu
permohonan
barang,
sistem
akan
menampilkan
permohonan barang. User pegawai biro lain memilih add, update permohonan barang sistem akan menampilkan add, update permohonan barang. Dan kemudian memilih input permohonan barang, setelah melakukan input permohonan barang, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi permohonan barang update. Jika data yang di input invalid maka user pegawai biro lain melakukan input kembali.
134
4.2.8.6 Acitivity Diagram Validasi Permohonan Barang Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu validasi permohonan barang
Tampilkan form validasi permohonan barang
Pilih aksi validasi permohonan barang Tampilkan detail validasi permohonan barang
Logout Berakhir
Gambar 4.10 Activity Diagram Validasi Permohonan Barang Keterangan gambar : Di dalam activity diagram validasi permohonan barang yang harus dilakukan oleh user kepala biro lain adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User kepala biro lain terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user kepala biro lain memilih menu validasi permohonan barang, sistem akan menampilkan form validasi permohonan barang. Dan kemudian memilih input centang validasi permohonan barang, setelah melakukan centang validasi permohonan barang, jika data yang di input centang valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi validasi permohonan barang update. Jika data yang di input centang invalid maka user kepala biro lain melakukan input centang kembali.
135
4.2.8.7 Acitivity Diagram Lihat Permohonan Barang Kstaf biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login Username & password invalid Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama Pilih menu permohonan barang Tampilkan halaman permohonan barang
Pilih aksi permohonan barang
Tampilkan detail permohonan barang
Logout Berakhir
Gambar 4. 11 Activity Diagram Lihat Permohonan Barang Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat permohonan barang yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah
membuka
aplikasi
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem
pemesanan
persediaan.
Kemudian
user
staf
biro
perlengakapan memilih menu permohonan barang, sistem akan
136
menampilkan data permohonan barang. Proses lihat data permohonan barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User staf biro perelengkapan memilih aksi permohonan barang sistem akan menampilkan detail permohonan barang. Proses lihat detail data permohonan barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
137
4.2.8.8 Acitivity Diagram Data Barang
Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu barang
Tampilkan form barang
Pilih add, update barang Tampilkan add, update barang
Input barang Data input invalid Input barang kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi barang update
Logout Berakhir
Gambar 4.12 Acitivity Diagram Data Barang
138
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola data barang yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu barang, sistem akan menampilkan barang. User staf biro perlengkapan
memilih
add,
update
barang
sistem
akan
menampilkan add, update barang. Dan kemudian memilih input barang, setelah melakukan input barang, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi barang update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
139
4.2.8.9 Acitivity Diagram Lihat Barang Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu barang
Tampilkan form barang
Pilih aksi barang Tampilkan detail barang
Logout Berakhir
Gambar 4.13 Activity Diagram Lihat Barang Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat data barang yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu barang, sistem akan menampilkan data barang. Proses lihat data barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User staf biro perlengkapan memilih aksi barang sistem akan menampilkan detail barang. Proses lihat detail data barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
140
4.2.8.10 Acitivity Diagram Pemesanan Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu pemesanan
Tampilkan form pemesanan
Pilih add, update pemesanan Tampilkan add, update pemesanan
Input pemesanan Data input invalid Input pemesanan kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi pemesanan update
Logout Berakhir
Gambar 4.14 Activity Diagram Kelolah Pemesanan
141
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram use case kelola pemesanan yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah
membuka
aplikasi
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem
pemesanan
perlengkapan
persediaan.
memilih
menu
Kemudian pemesanan,
user
staf
sistem
biro akan
menampilkan pemesanan. User staf biro perlengkapan memilih add, update pemesanan sistem akan menampilkan add, update pemesanan. Dan kemudian memilih input pemesanan, setelah melakukan input pemesanan, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi pemesanan update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
142
4.2.8.11 Acitivity Diagarm Lihat Pemesanan Pemasok
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu pemesanan
Tampilkan form pemesanan
Pilih aksi pemesanan Tampilkan detail pemesanan
Logout Berakhir
Gambar 4.15 Activity Diagram Lihat Pemesanan Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat pemesanan yang harus dilakukan oleh user pemasok adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pemasok memilih menu pemesanan, sistem akan menampilkan data pemesanan. Proses lihat data pemesanan telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User pemasok memilih aksi pemesanan sistem akan menampilkan detail pemesanan. Proses lihat detail data pemesanan telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
143
4.2.8.12 Acitivity Diagram Pengembalian Barang
Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu pengembalian barang
Tampilkan form pengembalian barang
Pilih add, update pengembalian barang Tampilkan add, update pengembalian barang
Input pengembalian barang Data input invalid Input pengembalian barang kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi pengembalian barang update
Logout Berakhir
Gambar 4.16 Activity Diagram Kelolah Pengembalian barang
144
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola pengembalian barang yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah
membuka
aplikasi
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem
pemesanan
persediaan.
Kemudian
user
staf
biro
perlengkapan memilih menu pengembalian barang, sistem akan menampilkan pengembalian barang. User staf biro perlengkapan memilih
add, update pengembalian barang sistem akan
menampilkan add, update pengembalian barang. Dan kemudian memilih input pengembalian barang, setelah melakukan input pengembalian barang, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi pengembalian barang update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
145
4.2.8.13 Acitivity diagram Lihat Pengembalian Barang Pemasok
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu pengembalian barang
Tampilkan form pengembalian barang
Pilih aksi pengembalian barang Tampilkan detail pengembalian barang
Logout Berakhir
Gambar 4.17 Activity Diagram Lihat Pengembalian Barang Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat pengembalian barang yang harus dilakukan oleh user pemasok adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User pemasok terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pemasok memilih menu pengembalian barang, sistem akan menampilkan data pengembalian barang. Proses lihat data pengembalian barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam
database.
pengembalian
Jika
barang
User
sistem
pemasok akan
memilih
menampilkan
detail aksi
pengembalian barang. Proses lihat detail data pengembalian barang telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
146
4.2.8.14 Acitivity Diagram Barang Masuk Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu barang masuk
Tampilkan form barang masuk
Pilih add, update barang masuk Tampilkan add, update barang masuk
Input barang masuk Data input invalid Input barang masuk kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi barang masuk update
Logout Berakhir
Gambar 4.18 Activity Diagram Kelolah Barang Masuk
147
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola barang masuk yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah
membuka
aplikasi
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem
pemesanan
persediaan.
Kemudian
user
staf
biro
perlengkapan memilih menu barang masuk, sistem akan menampilkan form barang masuk. User staf biro perlengkapan memilih add, update barang masuk sistem akan menampilkan add, update barang masuk. Dan kemudian memilih input barang masuk, setelah melakukan input barang masuk, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi barang masuk update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
148
4.2.8.15 Acitivity Diagram Lihat Barang Masuk Kepala biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu barang masuk
Tampilkan form barang masuk
Pilih aksi barang masuk Tampilkan detail barang masuk
Logout Berakhir
Gambar 4.19 Activity Diagram Lihat Barang Masuk Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat barang masuk yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu barang masuk, sistem akan menampilkan data barang masuk. Proses lihat data barang masuk telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User staf biro perlengkapan memilih aksi barang masuk sistem akan menampilkan detail barang masuk. Proses lihat detail data barang masuk telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
149
4.2.8.16 Acitivity Diagram Barang Keluar
Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu barang keluar
Tampilkan form barang keluar
Pilih add, update barang keluar Tampilkan add, update barang keluar
Input barang keluar Data input invalid Input barang keluar kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi barang keluar update
Logout Berakhir
Gambar 4.20 Activity Diagram Kelolah Barang Keluar
150
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram kelola barang keluar yang harus dilakukan oleh user pegawai biro lain dan kepala biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro lain terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pegawai biro lain dan kepala biro perlengkapan
memilih menu barang keluar
sistem akan menampilkan barang keluar. User pegawai biro lain dan kepala biro perlengkapan memilih add, update barang keluar sistem akan menampilkan add, update barang keluar. Dan kemudian memilih input barang keluar, setelah melakukan input barang keluar, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi barang keluar update. Jika data yang di input invalid maka user pegawai biro lain dan kepala biro perlengkapan melakukan input kembali.
151
4.2.8.17 Acitivity Diagram Lihat Barang Keluar Pegawai biro lain & Kepala biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu barang keluar
Tampilkan form barang keluar
Pilih aksi barang keluar Tampilkan detail barang keluar
Logout Berakhir
Gambar 4.21 Activity Diagram Lihat Barang Keluar Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat barang keluar yang harus dilakukan oleh user pegawai biro lain dan kepala biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User pegawai biro lain terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user pegawai biro lain dan kepala biro perlengkapan memilih menu barang keluar, sistem akan menampilkan data barang keluar. Proses lihat data barang keluar telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User pegawai biro lain dan kepala biro perlengkapan
memilih
aksi
barang
keluar
sistem
akan
menampilkan aksi barang keluar. Proses lihat detail data barang keluar telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
152
4.2.8.18 Acitivity Diagram Pembantu
Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu pembantu
Tampilkan form pembantu
Pilih add, update pembantu Tampilkan add, update pembantu
Input pembantu Data input invalid Input pembantu kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi pembantu update
Logout Berakhir
Gambar 4.22 Activity Diagram Pembantu
153
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram pembantu yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu pembantu, sistem akan menampilkan form pembantu. User staf biro perlengkapan memilih add, update barang masuk sistem akan menampilkan add, update pembantu. Dan kemudian memilih input pembantu, setelah melakukan input pembantu, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi pembantu update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
154
4.2.8.19 Activity Diagram Lihat Pembantu Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu pembantu
Tampilkan form pembantu
Pilih aksi pembantu Tampilkan detail pembantu
Logout Berakhir
Gambar 4.23 Activity Diagram Lihat Pembantu Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat pembantu yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. Staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu pembantu, sistem akan menampilkan data pembantu. Proses lihat data barang pembantu telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika staf biro perlengkapan memilih aksi pembantu sistem akan menampilkan detail pembantu. Proses lihat detail data pembantu telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
155
4.2.8.20 Activity Diagram User
Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu user
Tampilkan form user
Pilih add, update user Tampilkan add, update user
Input user Data input invalid Input user kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi user update
Logout Berakhir
Gambar 4.24 Activity Diagram User
156
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu user, sistem akan menampilkan form user. User staf biro perlengkapan memilih add, update barang masuk sistem akan menampilkan add, update user. Dan kemudian memilih input user, setelah melakukan input user, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi user update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
157
4.2.8.21 Activity Diagram Lihat User Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu user
Tampilkan form user
Pilih aksi user
Tampilkan detail user
Logout Berakhir
Gambar 4.25 Activity Diagram Lihat User Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat user yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. Staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu user, sistem akan menampilkan data user. Proses lihat data user telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika staf biro perlengkapan memilih aksi user sistem akan menampilkan detail user. Proses lihat detail data user telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
158
4.2.8.22 Acitivity Diagram Biro Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai
Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu biro
Tampilkan form biro
Pilih add, update biro Tampilkan add, update biro
Input biro Data input invalid Input biro kembali
Simpan database Data input valid Tampilkan informasi biro update
Logout Berakhir
Gambar 4.26 Activity Diagram Biro
159
Keterangan gambar : Di dalam activity diagram biro yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu biro, sistem akan menampilkan form biro. User staf biro perlengkapan memilih add, update barang masuk sistem akan menampilkan add, update biro. Dan kemudian memilih input biro, setelah melakukan input biro, jika data yang di input valid maka data akan tersimpan kedalam database, dan akan tampil informasi biro update. Jika data yang di input invalid maka user staf biro perlengkapan melakukan input kembali.
160
4.2.8.23 Activity Diagram Lihat Biro Staf biro perlengkapan
Sistem
Mulai Login
Username & password
Tampilkan pesan eror login Username & password valid Tampilkan halaman utama
Pilih menu biro
Tampilkan form biro
Pilih aksi biro
Tampilkan detail biro
Logout Berakhir
Gambar 4.27 Activity Diagram Lihat Biro Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat biro yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. Staf biro perlengkapan terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu biro, sistem akan menampilkan data biro. Proses lihat data biro telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika staf biro perlengkapan memilih aksi biro sistem akan menampilkan detail biro. Proses lihat detail data biro telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
161
4.2.8.24 Activity Diagram Lihat Laporan Kepala biro perlengkapan
Mulai
Sistem
Username & password valid
Login Username & password invalid Tampilkan pesan eror login
Tampilkan halaman utama Pilih menu laporan Tampilkan halaman laporan
Pilih aksi laporan
Tampilkan detail laporan
Logout Berakhir
Gambar 4.28 Activity Diagram Lihat Laporan Keterangan gambar : Di dalam activity diagram lihat laporan yang harus dilakukan oleh user kepala biro perlengkapan adalah membuka aplikasi sistem informasi pemesanan persediaan ATK. User kepala biro perlengkapan lain terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user kepala biro perlengkapan
162
memilih menu laporan, sistem akan menampilkan data laporan. Proses lihat laporan telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database. Jika User kepala biro perlengkapan memilih aksi laporan sistem akan menampilkan detail laporan. Proses lihat detail data laporan telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
4.2.8.25 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk
Gambar 4.29 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Masuk Keterangan gambar : Di dalam activity diagram mencetak laporan barang masuk yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah
membuka
aplikasi
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan lain terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu
163
utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu cetak laporan barang masuk, sistem akan menampilkan cetak laporan barang masuk. Proses cetak laporan barang masuk telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
4.2.8.26 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Keluar
Gambar 4.30 Activity Diagram Cetak Laporan Barang Keluar Keterangan gambar : Di dalam activity diagram mencetak laporan barang keluar yang harus dilakukan oleh user staf biro perlengkapan
adalah
membuka
aplikasi
sistem
informasi
pemesanan persediaan ATK. User staf biro perlengkapan lain terlebih dahulu melakukan login, sistem akan menampilkan menu utama sistem pemesanan persediaan. Kemudian user staf biro perlengkapan memilih menu cetak laporan barang keluar, sistem
164
akan menampilkan cetak laporan barang keluar. Proses cetak laporan barang keluar telah selesai dan berhasil mengakses kedalam database.
4.2.9 Sequence Diagram Sequnce diagram menjelaskan interaksi antara beberapa objek untuk periode waktu tertentu dan juga menekankan interaksi sekumpulan objek pada waktu atau pada hubungannya. Sequence diagram dapat menjelaskan aliran pesan antar objek saat menjalankan suatu use case. Berikut adalah sequence diagram yang menjelaskan aliran pesan antar objek dalam aktivitas use case pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.1 Sequence Diagram Staf Biro Perlengkapan Login
: Menu Login
: T_app_user
: Control login
: Staf biro perlengkapan 1 : Login() 2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi() 5 : addlog()
165
Gambar 4.31 Sequence Diagram Staf Biro Perlengkapan Login Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan memilih login, sistem akan meminta username dan password terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol login mengirim username dan password yang diisi untuk dicocokan dengan yang sudah ada di dalam database.
Jika
terdapat
kesalahan
maka,
sistem
akan
menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali. Jika sudah benar maka staf biro perlengkapan akan masuk ke tampilan menu utama sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.2 Sequence Diagram Kepala Biro Perlengkapan Login
: Menu Login
: T_app_user
: Control login
: Kepala biro perlengkapan 1 : Login() 2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi() 5 : addlog()
Gambar 4.32 Sequence Diagram Kepala Biro Perlengkapan Login
166
Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan memilih login, sistem akan meminta username dan password terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol login mengirim username dan password yang diisi untuk dicocokan dengan yang sudah ada di dalam database.
Jika
terdapat
kesalahan
maka,
sistem
akan
menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali. Jika sudah benar maka kepala biro perlengkapan akan masuk ke tampilan menu utama sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.3 Sequence Diagram Pemasok Login
: Menu Login
: T_app_user
: Control login
: Pemasok 1 : Login() 2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi() 5 : addlog()
Gambar 4.33 Sequence Diagram Pemasok Login
167
Keterangan gambar : Pada saat pemasok memilih login, sistem akan meminta username dan password terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol login mengirim username dan password yang diisi untuk dicocokan dengan yang sudah ada di dalam database. Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali. Jika sudah benar maka pemasok akan masuk ke tampilan menu utama sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.4 Sequence Diagram Pegawai Biro Login
: Menu Login
: T_app_user
: Control login
: Pegawai biro lain 1 : Login() 2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi() 5 : addlog()
Gambar 4.34 Sequence Diagram Pegawai Biro Lain Login
168
Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain memilih login, sistem akan meminta username dan password terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol login mengirim username dan password yang diisi untuk dicocokan dengan yang sudah ada di dalam database. Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali. Jika sudah benar maka pegawai biro lain akan masuk ke tampilan menu utama sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.5 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login
: Menu Login
: T_app_user
: Control login
: Kepala biro lain 1 : Login() 2 : Validasi()
3 : Otentivikasi()
4 : Otorisasi() 5 : addlog()
Gambar 4.35 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain memilih login, sistem akan meminta username dan password terlebih dahulu. Pada saat username dan password dibaca, sistem kontrol
169
login mengirim username dan password yang diisi untuk dicocokan dengan yang sudah ada di dalam database. Jika terdapat kesalahan maka, sistem akan menampilkan pesan kesalahan untuk memasukkan username dan password kembali. Jika sudah benar maka kepala biro lain akan masuk ke tampilan menu utama sistem pemesanan persediaan ATK.
4.2.9.6 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Login
: Menu Logout : Staf biro perlengkapan 1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
Gambar 4.36 Squens diagram Staf Biro Perlengkapan Logout Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout. Staf biro perlengkapan keluar dari sistem.
170
4.2.9.7 Sequence Diagram Staf Biro Pelengkapan Login
: Menu Logout : Kepala biro perlengkapan 1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
Gambar 4.37 Squence Diagram Kepala Biro Perlengakapan Logout Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan ingin logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout. Kepala biro perlengkapan keluar dari sistem.
171
4.2.9.8 Sequence Diagram Pemasok Logout
: Menu Logout : Pemasok
1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
Gambar 4.38 Sequence Diagram Pemasok Logout Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout. Pemasok keluar dari sistem.
172
4.2.9.9 Sequence Diagram Pegawai Biro Lain Logout
: Menu Logout : Pegawai biro lain 1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
Gambar 4.39 Sequens Diagram Pegawai Biro Lain Logout Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain ingin logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout. Pegawai biro lain keluar dari sistem.
173
4.2.9.10 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Logout
: Menu Logout : Kepala biro lain 1 : Pilih menu logout()
2 : Tampilkan form login()
Gambar 4.40 Sequence Diagram Kepala Biro Lain Logout Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain ingin logout maka staf biro perlengkapan memilih menu logout. Kepala biro lain keluar dari sistem.
174
4.2.9.11 Sequence Diagram Data Pemasok
: Pemasok
: Control Pemasok
: T_supplier
: Pemasok 1 : Memilih menu data pemasok()
2 : Tampilkan form data pemasok() 3 : memilih menu add, update data pemasok()
4 : tampilkan menu add, update data pemasok() 5 : Input data pemasok()
6 : Simpan data pemasok() 7 : Cek data pemasok()
9 : Tampilakan pesan invalid()
8 : Kirim pesan invaid()
10 : Input data valid() 11 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan data pemasok()
12 : Kirim pesan valid()
Gambar 4.41 Sequence Diagram Data Pemasok Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin menginput data pemasok maka pemasok masuk ke dalam menu pemasok. Di menu pemasok sistem akan menampilkan menu form pemasok, bila data pemasok telah dimasukan maka data pemasok disimpan di database ”T_supplier”.
175
4.2.9.12 Sequence Diagram Lihat Data Pemasok
: Staf biro perlengkapan
: Pemasok
: Control Pemasok
: T_supplier
1 : Pilih menu data pemasok() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim data pemasok() 6 : Tampilkan data pemasok()
5 : Kirim data pemasok()
7 : Pilih aksi data pemasok() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail data pemasok() 12 : Tampilkan detail data pemasok()
11 : Kirim detail data pemasok()
Gambar 4.42 Sequence Diagram Lihat Data Pemasok Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin melihat data pemasok maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu pemasok. Di menu pemasok akan ditampilkan aksi pemasok dari database ”T_supplier” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
176
4.2.9.13 Sequence Diagram Katalog Produk
:Katalog produk
: Control Katalog produk
: T_katalog, T_katalog_detail
: Pemasok 1 : Memilih menu katalog produk()
2 : Tampilkan form katalog produk() 3 : memilih menu add, update katalog produk ()
4 : tampilkan menu add, update katalog produk() 5 : Input katalog produk()
6 : Simpan katalog produk() 7 : Cek katalog produk()
9 : Tampilakan pesan invalid()
8 : Kirim pesan invaid()
10 : Input data valid() 11 : Kirim pesan valid()
13 : Tampilkan katalog produk()
12 : Kirim pesan valid()
Gambar 4.43 Squence Diagram Katalog Produk Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin menginput katalog produk maka pemasok masuk ke dalam menu katalog produk. Di menu katalog produk sistem akan menampilkan menu form katalog produk, bila katalog produk telah dimasukan maka katalog produk disimpan di database ”T_katalog dan T_katalog_detail”.
177
4.2.9.14 Sequence Diagram Lihat Katalog Produk
: Staf biro perlengkapan
: Katalog produk
: Control Katalog produk
: T_katalog. T_katalog_detail
1 : Pilih menu katalog produk() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim katalog produk() 6 : Tampilkan katalog produk()
5 : Kirim katalog produk()
7 : Pilih aksi katalog produk() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail katalog produk() 12 : Tampilkan detail katalog produk()
11 : Kirim detail katalog produk()
Gambar 4.44 Sequence Diagram Lihat Katalog Produk Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin melihat katalog produk maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu katalog produk. Di menu katalog produk akan ditampilkan aksi katalog produk dari database ”T_katalog dan T_katalog_detail ” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
178
4.2.9.15 Sequence Diagram Permohonan Barang
: Permohonan barang : Pegawai biro lain
: Control Permohoan barang
: T_permohonanbarang, T_permohonanbarang_detail
1 : Pilih menu permohoan barang()
2 : Tampilkan permohoan barang() 3 : Memilih menu add, update permohoan barang()
4 : Tampilkan menu add, update permohoan barang() 5 : Input permohoan barang() 6 : Simpan permohoan barang() 7 : Cek permohoan barang()
9 : Tampilkan pesan invalid()
8 : Kirim pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan permohoan barang()
Gambar 4.45 Sequence Diagram Permohonan Barang Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain ingin menginput permohonan barang maka pegawai biro lain masuk ke dalam menu permohonan barang. Di menu permohonan barang sistem akan menampilkan menu form permohonan barang, bila permohonan barang telah dimasukan maka permohonan barang disimpan di database ”T_permohonanbarang dan di database T_permohonanbarang_detail”.
179
4.2.9.16 Sequence Diagram Validasi Permohonan Barang
: Permohonan barang : Pegawai biro lain
: Control Permohoan barang
: T_permohonanbarang, T_permohonanbarang_detail
1 : Pilih menu permohoan barang()
2 : Tampilkan permohoan barang() 3 : Memilih menu add, update validasi permohoan barang()
4 : Tampilkan menu add, update validasi permohoan barang() 5 : Ceklist validasi permohoan barang() 6 : Simpan validasi permohoan barang() 7 : Cek validasi permohoan barang()
8 : Kirim pesan invalid()
9 : Tampilkan pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan validasi permohoan barang()
Gambar 4.46 Sequence Diagram Validasi Permohonan Barang Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain ingin memvalidasi permohonan barang maka kepala biro lain masuk ke dalam menu permohonan barang. Di menu permohonan barang
sistem
akan
menampilkan
menu
form
validasi
permohonan barang, bila validasi permohonan barang telah diceklist maka validasi permohonan barang disimpan di database ”T_permohonanbarang dan T_permohonanbarang ”.
180
4.2.9.17 Sequence Diagram Lihat Validasi Permohonan Barang
: Permohonan barang
: Control Permohoan barang
: Staf biro perlengkapan
: T_permohonanbarang, T_permohonanbarang_detail
1 : Pilih menu permohoan barang() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim permohoan barang() 5 : Kirim permohoan barang() 6 : Tampilkan permohoan barang() 7 : Pilih permohoan barang() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim data permohanan barang() 11 : Kirim data permohanan barang() 12 : Tampilkan data permohanan barang()
Gambar 4.47 Sequence Diagram Lihat Permohonan Barang Keterangan gambar : Pada saat kepala biro lain ingin melihat permohonan barang maka kepala biro lain masuk ke dalam menu permohonan barang. Di menu permohonan barang akan ditampilkan aksi permohonan barang dari database ”T_permohonanbarang dan T_permohonanbarang_detail” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian kepala biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
181
4.2.9.18 Sequence Diagram Data Barang
: Barang
: Control Barang
: Staf biro perlengkapan
: T_barang
1 : Memilih menu data barang()
2 : Tampilkan form data barang() 3 : Memilih menu add, update data barang()
4 : Tampilkan menu add, update data barang() 5 : Input data barang() 6 : Simpan data barang() 7 : Cek data barang() 8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan data barang()
Gambar 4.48 Sequence Diagram Data Barang Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin menginput data barang maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu barang. Di menu barang sistem akan menampilkan menu form barang, bila barang telah dimasukan maka data barang disimpan di database ”T_barang”.
182
4.2.9.19 Sequence Diagram Lihat Data Barang
: Staf biro perlengkapan
: Barang
: Control Barang
: T_barang
1 : Pilih menu data barang() 2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim data barang() 6 : Tampilkan data barang()
5 : Kirim data barang()
7 : Pilih aksi data barang() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail data barang() 12 : Tampilkan detail data barang()
11 : Kirim detail data barang()
Gambar 4.49 Sequence Diagram Lihat Data Barang Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin melihat data barang maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu barang. Di menu barang akan ditampilkan aksi barang dari database ”T_barang” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
183
4.2.9.20 Sequence Diagram Pemesanan
: Pemesanan : Staf biro perlengkapan
: Control Pemesanan
: T_order. T_order_detail
1 : Memilih menu pemesanan()
2 : Tampilkan form pemesanan() 3 : Memilih menu add, update pemesanan()
4 : Tampilkan menu add, update pemesanan() 5 : Input pemesanan() 6 : Simpan pemesanan() 7 : Cek pemesanan() 8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan pemesanan()
Gambar 4.50 Sequence Diagram Pemesanan Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin menginput pemesanan maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu pemesanan. Di menu pemesanan sistem akan menampilkan menu form pemesanan, bila pemesanan telah dimasukan maka pemesanan disimpan di database ”T_order dan T_order_detail”.
184
4.2.9.21 Sequence Diagram Lihat Pemesanan
: Pemesanan
: Control Pemesanan
: T_order, T_order_detail
: Pemasok 1 : Pilih menu pemesanan()
2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pemesanan() 6 : Tampilkan pemesanan()
5 : Kirim pemesanan()
7 : Pilih aksi pemesanan() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
11 : Kirim detail pemesanan()
10 : Kirim detail pemesanan()
12 : Tampilkan detail pemesanan()
Gambar 4.51 Sequence Diagram Lihat Pemesanan Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin melihat pemesanan maka pemasok masuk ke dalam menu pemesanan. Di menu pemesanan akan ditampilkan aksi pemesanan dari database ”T_order dan T_order_detail” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian pemasok memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
185
4.2.9.22 Sequence Diagram Pengembalian Barang
: Pengembalian barang : Staf biro perlengkapan
: Control Pengembalian barang
: T_retur, T_retur_detail
1 : Memilih menu pengembalian barang()
2 : Tampilkan form pengembalian barang() 3 : Memilih menu add, update pengembalian barang()
4 : Tampilkan menu add, update pengembalian barang() 5 : Input pengembalian barang() 6 : Simpan pengembalian barang() 7 : Cek pengembalian barang() 8 : Kirim pesan invalid()
10 : Input data valid()
9 : Tampilkan pesan invalid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan pengembalian barang()
Gambar 4.52 Sequence Diagram Pengembalian Barang Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin
menginput
pengembalian
barang
maka
staf
biro
perlengkapan masuk ke dalam menu pengembalian barang. Di menu pengembalian barang sistem akan menampilkan menu form pengembalian barang, bila pengembalian barang telah dimasukan maka pengembalian barang disimpan di database ”T_retur dan T_retur_detail”.
186
4.2.9.23 Sequence Diagram Lihat Pengembalian Barang
: Pengembalian barang
: Control Pengambilan barang
: T_retur, T_retur_detail
: Pemasok 1 : Pilih menu pengambilan barang()
2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pengambilan barang() 6 : Tampilkan pengambilan barang()
5 : Kirim pengambilan barang()
7 : Pilih aksi pengambilan barang() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
11 : Kirim detail pengambilan barang()
10 : Kirim detail pengambilan barang()
12 : Tampilkan detail pengambilan barang()
Gambar 4.53 Sequence Diagram Lihat Pengembalian Barang Keterangan gambar : Pada saat pemasok ingin melihat pengembalian barang maka pemasok masuk ke dalam menu pengembalian barang. Di menu pengembalian barang akan ditampilkan aksi pengembalian barang dari database ”T_retur dan T_retur_detail” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian pemasok memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
187
4.2.9.24 Sequence Diagram Barang Masuk
:Barang masuk : Staf biro perlengkapan
: Control Barang masuk
: T_barang _masuk, T_obat_masuk_detail
1 : Memilih menu barang masuk()
2 : Tampilkan form barang masuk() 3 : Memilih menu add, update barang masuk()
4 : Tampilkan menu add, update barang masuk() 5 : Input barang masuk() 6 : Simpan barang masuk() 7 : Cek barang masuk() 8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan barang masuk()
Gambar 4.54 Sequence Diagram Barang Masuk Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin menginput barang masuk maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu barang masuk. Di menu barang masuk sistem akan menampilkan menu form barang masuk, bila barang masuk telah dimasukan maka barang masuk disimpan di database ”T_barang_masuk dan T_barang_masuk_detail”.
188
4.2.9.25 Sequence Diagram Lihat Barang Masuk
: Barang masuk
: Control Barang masuk
:T_barang_masuk,T_barang_masuk_detail
: Kepala biro perlengkapan 1 : Pilih menu barang masuk()
2 : Kirim pesan tampilkan()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim barang masuk() 5 : Kirim barang masuk()
6 : Tampilkan barang masuk() 7 : Pilih aksi barang masuk()
8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
11 : Kirim detail barang masuk()
10 : Kirim detail barang masuk()
12 : Tampilkan detail barang masuk()
Gambar 4.55 Sequence Diagram Lihat Barang Masuk Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan ingin melihat barang masuk maka kepala biro perlengkapan masuk ke dalam menu barang masuk. Di menu barang masuk akan
ditampilkan
aksi
barang
masuk
dari
database
”T_barang_masuk dan T_barang_masuk_detail” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian Kepala biro memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
189
4.2.9.26 Sequence Diagram Barang Keluar
: Barang keluar : Staf biro perlengkapan
: Control Barang keluar
: T_barang_masuk, T_barang_detail
1 : Memilih menu barang keluar()
2 : Tampilkan form barang keluar() 3 : Memilih menu add, update barang keluar()
4 : Tampilkan menu add, update barang keluar() 5 : Input barang keluar() 6 : Simpan barang keluar() 7 : Cek barang keluar() 8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan barang keluar()
Gambar 4.56 Sequence Diagram Barang Keluar Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin menginput barang keluar maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu barang keluar. Di menu barang keluar sistem akan menampilkan menu form barang keluar, bila barang keluar telah dimasukan maka barang keluar disimpan di database ”T_barang_keluar dan T_barang_keluar_detail”.
190
4.2.9.27 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar
: Control Barang keluar
: Barang keluar
: T_barang keluar, T_barang_keluar_detail
: Pegawai biro lain 1 : Pilih menu barang keluar()
2 : Kirim pesan tampilkan()
6 : Tampilkan barang keluar()
5 : Kirim barag keluar()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim barag keluar()
7 : Pilih aksi barang keluar() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail barang keluar() 11 : Kirim detail barang keluar() 12 : Tampilkan detail barang keluar()
Gambar 4.57 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar Keterangan gambar : Pada saat pegawai biro lain ingin melihat barang keluar maka pegawai biro lain masuk ke dalam menu barang keluar. Di menu barang keluar akan ditampilkan aksi barang keluar dari database ”T_barang_keluar dan T_barang_keluar_detail” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian pegawai biro lain memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
191
: Control Barang keluar
: Barang keluar
: Tbarang keluar
: Kepala biro perlengkapan 1 : Pilih menu barang keluar()
2 : Kirim pesan tampilkan()
6 : Tampilkan barang keluar()
5 : Kirim barag keluar()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim barag keluar()
7 : Pilih aksi barang keluar() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail barang keluar() 11 : Kirim detail barang keluar() 12 : Tampilkan detail barang keluar()
Gambar 4.58 Sequence Diagram Lihat Barang Keluar Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan ingin melihat barang keluar maka kepala biro perlengkapan masuk ke dalam menu barang keluar. Di menu barang keluar akan
ditampilkan
aksi
barang
keluar
dari
database
”Tbarang_keluar” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian Kepala biro memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
192
4.2.9.28 Sequence Diagram Pembantu
: Pembantu
: Control Pembantu
: Staf biro perlengkapan
: T_pembantu
1 : Memilih menu pembantu()
2 : Tampilkan form pembantu () 3 : Memilih menu add, update pembantu()
4 : Tampilkan menu add, update pembantu () 5 : Input pembantu () 6 : Simpan pembantu () 7 : Cek pembantu () 8 : Kirim pesan invalid()
10 : Input data valid()
9 : Tampilkan pesan invalid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan pembantu ()
Gambar 4.59 Sequence Diagram Pembantu Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin menginput pembantu maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu pembantu. Di menu pembantu sistem akan menampilkan menu form pembantu, bila pembantu, telah dimasukan
maka
”T_pembantu”.
pembantu
disimpan
di
database
193
4.2.9.29 Sequence Diagram Lihat Pembantu
: Control pembantu
: Pembantu
: T pembantu
: Staf biro perlengkapan 1 : Pilih menu pembantu()
2 : Kirim pesan tampilkan()
6 : Tampilkan pembantu()
5 : Kirim pembantu()
3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pembantu()
7 : Pilih aksi pembantu() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail pembantu() 11 : Kirim detail pembantu() 12 : Tampilkan detail pembantu()
Gambar 4.60 Sequence Dagram Lihat Pembantu Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin melihat attribute maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu pembantu. Di menu attribute akan ditampilkan aksi pembantu dari database ”T_ pembantu” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
194
4.2.9.30 Sequence Diagram User
: User
: Control User
: Staf biro perlengkapan
: T_app_user
1 : Memilih menu user()
2 : Tampilkan form user () 3 : Memilih menu add, update user()
4 : Tampilkan menu add, update user () 5 : Input user () 6 : Simpan user() 7 : Cek user () 8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan user ()
Gambar 4.61 Sequence Diagram User Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin menginput user maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu user. Di menu barang sistem akan menampilkan menu form user, bila user telah dimasukan maka user disimpan di database ”T_app_user”.
195
4.2.9.31 Sequence Diagram Lihat User
: Control User
: User
: T app_user
: Staf biro perlengkapan 1 : Pilih menu user()
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim user () 6 : Tampilkan user()
5 : Kirim user ()
7 : Pilih aksi user() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail user() 11 : Kirim detail user() 12 : Tampilkan detail user()
Gambar 4.62 Sequence Diagram Lihat User Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin melihat user maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu user. Di menu user akan ditampilkan aksi user dari database ”T_app_user” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
196
4.2.9.32 Sequence Diagram Biro
:Biro
: Control Biro
: Staf biro perlengkapan
: T_biro
1 : Memilih menu biro()
2 : Tampilkan form biro() 3 : Memilih menu add, update biro()
4 : Tampilkan menu add, update biro() 5 : Input biro() 6 : Simpan biro() 7 : Cek biro () 8 : Kirim pesan invalid() 9 : Tampilkan pesan invalid()
10 : Input data valid()
11 : Kirim pesan valid() 12 : Kirim pesan valid() 13 : Tampilkan biro()
Gambar 4.63 Sequence Diagram Biro Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin menginput biro maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu biro. Di menu biro sistem akan menampilkan menu form biro, bila biro telah dimasukan maka biro disimpan di database ”T_biro”.
197
4.2.9.33 Sequence Diagram Lihat Biro
: Control Biro
: Biro
: T _biro
: Staf biro perlengkapan 1 : Pilih menu biro()
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim biro () 6 : Tampilkan biro()
5 : Kirim biro ()
7 : Pilih aksi biro() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail biro() 11 : Kirim detail biro() 12 : Tampilkan detail biro()
Gambar 4.64 Sequence Diagram Lihat Biro Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin melihat biro maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu biro. Di menu biro akan ditampilkan aksi biro dari database ”T_biro” dan terdapat menu edit, hapus, dan kembali, kemudian staf biro perlengkapan memilih menu tersebut, setelah dipilih, maka sistem akan menampilkan pesan edit, hapus, dan kembali.
198
4.2.9.34 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Masuk
: Menu laporan
: Control laporan
: Kepala biro perlengkapan 1 : Pilih menu laporan()
: T_barang masuk, T_barang_masuk_detail,
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pesan laporan() 5 : Kirim pesan laporan() 6 : Tampilkan laporan() 7 : Pilih laporan barang masuk() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail laporan() 11 : Kirim detail laporan() 12 : Tampilkan detail laporan()
Gambar 4.65 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Masuk Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan ingin melihat laporan maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu laporan. Di menu laporan akan ditampilkan laporan barang
masuk
dari
T_barang_masuk_detail”.
database
”T_barang_masuk,
dan
199
4.2.9.35 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Keluar
: Menu laporan
: Control laporan
: Kepala biro perlengkapan 1 : Pilih menu laporan()
: T_barang masuk, T_barang_masuk_detail,
2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim pesan laporan() 5 : Kirim pesan laporan() 6 : Tampilkan laporan() 7 : Pilih laporan barang masuk() 8 : Kirim pesan tampilkan() 9 : Kirim pesan tampilkan()
10 : Kirim detail laporan() 11 : Kirim detail laporan() 12 : Tampilkan detail laporan()
Gambar 4.66 Sequence Diagram Lihat Laporan Barang Keluar Keterangan gambar : Pada saat kepala biro perlengkapan ingin melihat laporan maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu laporan. Di menu laporan akan ditampilkan laporan barang
keluar
dari
T_barang_keluar_detail”.
database
”T_barang_keluar,
dan
200
4.2.9.36 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Masuk
: Laporan
: Kontrol Laporan
:T_barang_masuk,T_barang_masuk_detail
: Staf biro perlengkapan 1 : Pilih menu lpaoran() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim laporan() 5 : Kirim laporan() 6 : Tampilkan laporan() 7 : Pilih cetak laporan barang masuk() 8 : Cetak() 9 : Cetak()
10 : Cetak laporan barang masuk() 12 : Tamplikan cetak laporan barang masuk()
11 : Cetak laporan barang masuk()
Gambar 4.67 Sequence Diagram Cetak Barang Masuk Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin mencetak laporan barang masuk maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu laporan. Di menu laporan akan ditampilkan aksi laporan dari database ”T_barang_masuk dan T_barang_keluar_detail”.
201
4.2.9. 37 Sequence Diagram Cetak Laporan Barang Keluar
: Laporan
: Kontrol Laporan
: Staf biro perlengkapan
:T_barang_keluar,T_barang_keluar_detail
1 : Pilih menu laporan() 2 : Kirim pesan tampilkan() 3 : Kirim pesan tampilkan()
4 : Kirim laporan() 5 : Kirim laporan() 6 : Tampilkan laporan () 7 : Pilih cetak laporan barang keluar() 8 : Cetak() 9 : Cetak()
12 : Tamplikan laporan cetak barang keluar()
11 : Cetaklaporan barang keluar()
10 : Cetak laporan barang keluar()
Gambar 4.68 Sequence Diagram Cetak Barang Keluar Keterangan gambar : Pada saat staf biro perlengkapan ingin mencetak laporan barang keluar maka staf biro perlengkapan masuk ke dalam menu laporan. Di menu laporan akan ditampilkan aksi laporan dari database ”T_barang_keluar dan T_barang_keluar_detail”.
202
4.2.10 Class Diagram 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..* 1..*
Koneksi_database +Host +Database +Username +Password +Membuka_koneksi() +Eksekusi_query() +Eksekusi_queryupdate() +Tutup_koneksi()
1..* 1..* 1..* 1..* 1..*
1..*
1
1
Login +Add() +Update() +Validasi_login() +Logout() 1
User +Add() +Update() 1
1
1
Pembantu +Add() +Update() 1
1
1
Biro +Add() +Update() 1
1
1
Pemasok +Add() +Update() 1
1
+Add() +Update() 1
1
1
1
1
Barang
Pemesanan
+Update() +Validasi_jumlah_barang()
+Add() +Update() +Validasi_pemesanan() +Jumlah_pemesanan()
Katalog_produk
1
1
1
1 1
1
Main
1
1 1 1 1 1 1 1
1..*
1..* T_app_user
+Id_user +Id_biro +Id_supplier +Username +Password +Level_user +Is_active +Group_akses +Create() +Read() +Update() +Delete() +Validasi() +Login()
1..* T_pembantu +Id +Type +Code +Name +Priority +Is_active +Create() +Read() +Update() +Delete()
1..*
1..*
1..*
T_biro
T_supplier
T_katalog
+Id_biro +Nama_biro +Status_biro
+Id_supplier +Nama_supplier +Alamat_supplier +Telp_supplier +Email_supplier +Status_supplier
+Id_katalog +Id_supplier +Judul_katalog +Tgl_awal_katalog +Tgl_akhir_katalog +Status_katalog +Deskripsi_katalog
+Create() +Read() +Update() +Delete()
+Create() +Read() +Update() +Delete()
1..* T_barang +Id_barang +Id_supplier +Nama_barang +Merk_barang +Jumlah_barang +Status_barang +Deskripsi_barang +Qty_stock
+Create() +Read() +Update() +Delete()
+Update() +Validasi_jumlah_barang()
T_katalog_detail +Id_katalog_detail +Nama_barang_katalog +Merk_barang_katalog +Harga_barang_katalog +Create() +Read() +Update() +Delete()
+Main +Login +User +Pembantu +Biro +Pemasok +Katalog +Barang +Pemesanan +Barang_masuk +Pengembalian_barang +Permohonan_barang +Validasi_permohonan_barang +Barang_keluar +Laporan
1..* T_order +Id_order +Id_supplier +Tgl_order +Status_order +Deskripsi_order +Add() +Update() +Validasi_pemesanan() +Jumlah_pemesanan()
T_order_detail +Id_order_detail +Id_barang +Create() +Read() +Update() +Delete() +Validasi_pemesanan() +Jumlah_pemesanan()
Gambar 4.69 Class Diagram
1
1
1
1
Barang_masuk
Pengembalian_barang
Permohonan_barang
Validasi_permohonan_barang
Barang_keluar
+Add() +Update()
+Add() +Update()
+Add() +Update()
+Validasi_permohonan_barang()
+Add() +Update()
1
1
1
1
1
1
1
1
1
+Lihat_laporan()
1
1 1 1 1 1 1 1..*
1..*
1..*
1..*
T_barang_masuk
T_retur
T_permohonanbarang
+Id_barang_masuk +Id_supplier +Tgl_barang_masuk +Status_barang_masuk
+Id_retur +Id_supplier +Id_barang_masuk +Tgl_retur +Status_retur
+Id_permohonan_barang +Id_biro +Tgl_permohonan_barang +Keterangan_permohonan_barang +Status_permohonan_barang
+Create() +Read() +Update() +Delete()
+Create() +Read() +Update() +Delete() +Validasi_permohonan_barang()
+Create() +Read() +Update() +Delete()
1..* T_barang_keluar +Id_barang_keluar +Id_biro +Id_permohonan_barang +Tgl_barang_keluar +Status_barang_keluar +Create() +Read() +Update() +Delete()
T_barang_masuk_detail
T_retur_detail
T_permohonanabarang_detail
T_barang_keluar_detail
+Id_barang_masuk_detail +Id_barang +Pilih_barang_masuk
+Id_retur_detail +Id_barang
+Id_permohonan_barang_detail +Id_barang +Is_valid_permohonan_barang
+Id_detail_barang_keluar +Id_barang
+Create() +Read() +Update() +Delete()
+Create() +Read() +Update() +Delete()
+Create() +Read() +Update() +Delete()
+Create() +Read() +Update() +Delete()
1 Laporan
1
5. 2.11 ERD Id_user Id_biro Id_supplier Username Password T_app_user M
Level_user
M
Is_active Group_akses
Id Type Code
T_pembantu
Name
1
Kelola
priority
Id_katalog
Is_active
Id_supplier
Id_katalog_detail Nama_barang_katalog T_katalog
Judul_katalog
Merk_barang_katalog
Tgl_awal_katalog
Id_barang
M
Tgl_akhir_katalog
Id_supplier
Harga_barang_katalog
Deskripsi_katalog
Nama_barang
Status_katalog
T_katalog_detail
Merk_barang Jumlah_barang Deskripsi_barang Status_barang
Nama_biro
T_biro
Status_biro
1
Id_supplier 1
Qty_stock
1
Id_biro
1
M
M
Kelola
Kelola
M M
1
1
Tgl_retur
Keterangan_permohonan_barang
1
M
T_retur
Kelola
T_retur_detail T_permohonan barang_detail
Id_retur_detail Id_barang
Id_permohonan_barang_detail Id_barang
Id_order Id_supplier
Is_valid_permohonan_barang
Tgl_order Id_barang_keluar Id_biro Id_permohonan_barang
Deskripsi_order
M M
Status_order T_barang_keluar
Kelola 1
T_order
Kelola 1
Tgl_barang_keluar
M
Status_barang_keluar
Id_order_detail T_order_detail T_barang_keluar_ detailr
Id_detail_barang_keluar
Id_barang_masuk
Id_barang
Id_supplier Tgl_barang_masuk
1 T_barang_masuk M
Status_barang_masuk
T_barang_masuk _detail Id_barang_masuk_detail Id_barang Pilih_barang_masuk
Gambar 4.70 ERD
203
Email_supplier Status_supplier
Status_retur
Status_permohonan_barang
Nama_supplier Alamat_supplier Telp_supplier
1
Id_barang_masuk
Tgl_permohonan_barang
1 T_permohonan barang
1 Id_retur Id_supplier
Id_biro
M
T_supplier
M
M Id_permohonan_barang
Kelola
1
T_barang
1
1
Id_barang
204
4.2.12 Logical Record Sructure (LRS) T_app_user PK Id_user T_pembantu
Id_biro Id_supplier Username Password Level_user Is_active Group_Akses
PK Id_pembantu T_supplier Type Code Name Priority Is_active
PK Id_supplier
T_katalog PK Id_katalog
Nama_Supplier Alamat_supplier Telp_supplier Email_supplier Status_supplier
Id_supplier Judul_katalog Tgl_awal_katalog Tgl_akhir_katalog Status_katalog Deskripsi_katalog
T_biro PK Id_biro Nama_biro Status_biro
T_katalog_detail PK Id_katalog_detail Nama_barang_katalog Merk_barang_katalog Harga_barang_katalog
T_permohonanbarang PK Id_permohonan_barang T_barang Id_biro Tgl_permohonan_barang Status_permohonan_barang Keterangan_permohonan_barang
PK Id_barang Id_supplier Nama_barang Merk_barang Jumlah_barang Status_barang Deskripsi_barang Qty_stock
T_permohonanbarang_detail Torder
PK Id_permohonan_barang_detail
PK Id_order Id_barang Is_valid_permohonan_barang
Id_supplier Tgl_order Status_order Deskripsi_order
T_retur PK Id_retur Id_supplier id_barang_masuk Tgl_retur Status_retur
T_barang_keluar T_barang_masuk PK Id_barang_keluar PK Id_barang_masuk Id_biro Id_permohonan_barang Tgl_barang_keluar Status_barang_keluar
Id_supplier Id_order Tgl_barang_masuk Status_barang_masuk
T_barang_keluar_detail
T_barang_masuk_detail
PK Id_detail_barang_keluar
PK Id_barang_masuk_detail
Id_barang
T_order_detail PK Id_order_detail Id_barang
Id_barang Pilih_barang_masuk
Gambar 4.71 Logical Record Structure (LRS)
T_retur_detail PK Id_retur_detail Id_barang
205
4.2.13 Normalisasi 4.2.13.1 T_App_User Id_biro Id_supplier Username Id_user
Password Level_user Is_active Group_akses
Gambar 4.72 Normalisasi T_App_User Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_app_user sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_app_user tidak mengalami perubahan.
4.2.13.2 T_Biro Nama_biro Id_biro
Gambar 4.73 Normalisasi T_Biro
Status_biro
206
Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_biro sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_biro tidak mengalami perubahan.
4.2.13.3 T_Permohonanbarang Id_biro Tgl_permohonan Id_permohonan barang
Keterangan_permohonan_barang Status_permohonan
Gambar 4.74 Normalisasi T_Permohonanbarang Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_permohonanbarang sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun
transitif
dependensi
sehingga
T_permohonanbarang tidak mengalami perubahan.
relasi
207
4.2.13.4 T_Permohonanbarang_Detail
Id_barang Id__permohonanb arang_detail
Pilih_permohonanbarang
Gambar 4.75 Normalisasi T_Permohonanbarang_Detail Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_permohonanbarang_detail sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun
transitif
dependensi
sehingga
T_permohonanbarang_detail tidak mengalami perubahan.
4.2.13.5 T_Barang Id_supplier Nama_barang Merk_barang Id_barang
Jumlah_barang Deskripsi_barang Status_barang Qty_stock
Gambar 4.76 Normalisasi T_Barang
relasi
208
Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_barang sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_barang tidak mengalami perubahan.
4.2.13.6 T_Katalog Id_supplier Judul_katalog Id_katalog
Tgl_awal_katalog Tgl_akhir_katalog Deskripsi_barang Status_barang
Gambar 4.77 Normalisasi T_Katalog Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_katalog sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_katalog tidak mengalami perubahan.
209
4.2.13.7 T_Katalog_Detail Nama_barang_katalog Id_katalog_detail
Merk_barang_katalog Harga_barang
Gambar 4.78 Normalisasi T_Katalog_Detail Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_katalog_detail sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_katalog_detail tidak mengalami perubahan.
4.2.13.8 T_Supplier Nama_supplier Alamat_supplier Telp_supplier
Id_supplier
Email_supplier Status_supplier
Gambar 4.79 Normalisasi T_Supplier
210
Hasil analisa Dari
pemetaan
atau
penggambaran
fungsional
dependensi diatas bahwa relasi T_supplier sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun
transitif
dependensi
sehingga
relasi
T_supplier tidak mengalami perubahan.
4.2.13.9 T_Retur Id_supplier Id_barang_masuk Id_retur
Tgl_retur Status_retur
Gambar 4.80 Normalisasi T_Retur Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_retur sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_retur tidak mengalami perubahan.
211
4.2.13.10 T_Retur_Detail
Id_retur_detail
Id_barang
Gambar 4.81 Normalisasi T_Retur_Detail Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_retur_detail sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_retur_detail tidak mengalami perubahan.
4.2.13.11 T_Order Id_supplier Tgl_order Id_order
Status_order Deskripsi_order
Gambar 4.82 Normalisasi T_Order Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_order sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun
212
transitif dependensi sehingga relasi T_order tidak mengalami perubahan. 4.2.13.12 T_Order_Detail
Id_order_detail Id_order_detail
Id_barang
Gambar 4.83 Normalisasi T_Order_Detail Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_order_detail sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_order_detail tidak mengalami perubahan.
4.2.13.13 T_Barang_Masuk Id_supplier Id_supplier Id_barang_masuk
Tgl_barang_masuk Status_barang_masuk
Gambar 4.84 Normalisasi T_Barang_Masuk
213
Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_barang_masuk sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_barang_masuk tidak mengalami perubahan.
4.2.13.14 T_Barang_Masuk_Detail
Id_barang_keluar_ detail
Id_barang Pilih_barang_masuk
Gambar 4.85 Normalisasi T_Barang_Masuk_Detail Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_barang_masuk_detail sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_barang_masuk_detail tidak mengalami perubahan.
214
4.2.13.15 T_Barang_Keluar Id_biro Id_permohonan_barang Id_barang_keluar
Tgl_barang_keluar Status_barang_keluar
Gambar 4.86 Normalisasi T_Barang_Keluar Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_barang_keluar sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_barang_keluar tidak mengalami perubahan.
4.2.13.16 T_Barang_Keluar_Detail
Id_barang_keluar_ detail
Id_barang
Gambar 4.87 Normalisasi T_Barang_Keluar_Detail
Hasil analisa
215
Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_barang_keluar_detail sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency
maupun
transitif
dependensi
sehingga
relasi
T_barang_keluar_detail tidak mengalami perubahan.
4.2.13 17 T_Pembantu Type Code Id_pembantu
Name Priority Is_active
Gambar 4.88 Normalisasi T_Pembantu Hasil analisa Dari pemetaan atau penggambaran fungsional dependensi diatas bahwa relasi T_pembantu sudah berada pada bentuk 3 (tiga) NF karena sudah tidak mengandung parsial dipendency maupun transitif dependensi sehingga relasi T_pembantu tidak mengalami perubahan.
216
4.2. 14 Spesifikasi Database Database yang terbentuk dalam Sistem informasi pemesanan persediaan ATK pada Badan Kepegawaian Negara adalah sebagai berikut : Nama file
: Main Tabel 4.24 Spesifikasi Database Main
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Nama Field Jenis Lebar Desimal Keterangan Main 10 Beranda Login 10 Login Pemasok 15 Pemasok Katalog 15 Katalog Barang 15 Barang Pemesanan 15 Pemesanan Barang_masuk 20 Barang_masuk Pengembalian_barang 25 Pengembalian_barang Permohonan_barang 25 Permohonan_barang Barang_keluar 25 Barang_keluar T_Pembantu 20 T_Pembantu
217
Nama file
:T_app_user
Isi
: Data login
Primary key
: Id_user Tabel 4.25 Spesifikasi Database T_App_User
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_user
Varchar
125
-
Id_user
2.
Id_biro
Varchar
125
-
Id_biro
3.
Id_supplier
Varchar
125
-
Id_supplier
4.
Username
Varchar
100
-
Username
5.
Password
Varchar
100
-
Password
6.
Level_user
Varchar
125
-
Level_user
7.
Is_active
Varchar
255
-
Is_active
8.
Group_akses
Varchar
255
-
Group_akses
Nama file
: T_biro
Isi
: Data biro
Primary key
: Id_biro Tabel 4.26 Spesifikasi Database T_Biro
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_biro
Varchar
125
-
Id_biro
2.
Nama_biro
Varchar
125
-
Nama_biro
3.
Status_biro
Varchar
25
-
Status_biro
218
Nama file
: T_supplier
Isi
: Data supplier Tabel 4.27 Spesifikasi Database T_Supplier
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_supplier
Varchar
125
-
Id_supplier
2.
Nama_supplier
Varchar
255
-
Nama_supplier
3.
Alamat_supplier
Varchar
255
-
Alamat_supplier
4.
Telp_ supplier
Varchar
255
-
Telp_ supplier
5.
Email_ supplier
Varchar
255
-
Email_ supplier
6.
Status_supplier
Varchar
255
-
Status_supplier
Nama file
: T_katalog
Isi
: Data katalog
Primary key
: Id_katalog Tabel 4.28 Spesifikasi Database T_Katalog
No.
Nama Field
Jenis
Lebar Desimal
Keterangan
1.
Id_katalog
Varchar 125
-
Id_katalog
2.
Id_supplier
Varchar 125
-
Id_supplier
3.
Judul_katalog
Varchar 255
-
Judul_katalog
4.
Tgl_awal_katalog
Date
-
-
Tgl_awal_katalog
5.
Tgl_akhir_katalog Date
-
-
Tgl_akhir_katalog
6.
Status_katalog
Varchar
-
-
Status_katalog
7.
Deskripsi_katalog
Text
-
-
Deskripsi_katalog
219
Nama file
: T_katalog_detail
Isi
: Data katalog detail
Primary key
: Id_katalog_detail
Tabel 4.29 Spesifikasi database T_Katalog_Detail No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_katalog_detail
Varchar 125
-
Id_katalog_detail
2.
Nama_barang_katalog Varchar 255
-
Nama_barang_katalog
3.
Merk_barang_katalog
-
Merk_barang_katalog
4.
Harga_barang_katalog Bigint
-
Harga_barang_katalog
Varchar 225
Nama file
: T_barang
Isi
: Data barang
Primary key
: Id_barang
255
Tabel 4.30 Spesifikasi Database T_Barang No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_barang
Varchar
125
-
Id_barang
2.
Id_supplier
Varchar
125
-
Id_supplier
3.
Nama_barang
Varchar
255
-
Nama_barang
4.
Merk_barang
Varchar
255
-
Merk_barang
5.
Jumlah_barang
Varchar
255
-
Jumlah_barang
6.
Deskripsi
Text
-
-
Deskripsi
7.
Status_barang
Varchar
255
-
Status_barang
8.
Qty_stock
Int
255
-
Qty_stock
220
Nama file
: T_order
Isi
: Data pemesanan
Primary key
: Id_order Tabel 4.31 Spesifikasi Database T_Order
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_order
Varchar
125
-
Id_order
2.
Id_supplier
Varchar
125
-
Id_supplier
3.
Tgl_order
Date
-
Tgl_order
4.
Status_order
Varchar
-
Status_order
5.
Deskripsi_order
Text
-
Deskripsi_order
255 -
Nama file
: T_order_detail
Isi
: Data pemesanan detail
Primary key
: Id_order Tabel 4.32 Spesifikasi Database T_Order_Detail
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_order_detail
Varchar
125
-
Id_order
2.
Id_barang
Varchar
125
-
Id_barang
221
Nama file
: T_barang_ masuk
Isi
: Data barang masuk
Primary key
: Id_barang_masuk
Tabel 4.33 Spesifikasi Database T_Barang_Masuk No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_barang_masuk
Varchar 125
-
Id_barang_masuk
2.
Id_supplier
Varchar 125
-
Id_supplier
3.
Id_order_barang_masuk
Varchar 125
4.
Tgl_barang_masuk
Date
-
-
Tgl_barang_masuk
5.
Status_barang_masuk
Varchar 125
-
Status_barang_masuk
Id_order_barang_masuk
Nama file
: T_barang_ masuk_detail
Isi
: Data barang masuk detail
Primary key
: Id_barang_masuk_detail
Tabel 4.34 Spesifikasi Database T_Barang_Masuk_Detail No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_barang_masuk_detail Varchar
125
-
Id_barang_masuk_detail
2.
Id_barang
Varchar
125
-
Id_barang
3.
Pilih_barang_masuk
Varchar
20
Pilih_barang_masuk
222
Nama file
: T_retur
Isi
: Data retur
Primary key
: Id_retur Tabel 4.35 Spesifikasi Database T_Retur
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_retur
Varchar
100
-
Id_retur
2.
Id_supplier
Varchar
100
-
Id_supplier
3.
Id_barang_ma
Varchar
100
-
Id_barang_masuk
suk 4.
Tgl_retur
Date
-
-
Tgl_retur
5.
Status_retur
Varchar
255
-
Status_retur
Nama file
: T_retur_detail
Isi
: Data retur
Primary key
: Id_retur_detail Tabel 4.36 Spesifikasi Database T_Retur
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_retur_detail
Varchar
125
-
Id_retur_detail
2.
Id_barang
Varchar
125
-
Id_barang
223
Nama file
: T_permohonanbarang
Isi
: Data permohonan barang
Primary key
: Id_permohonan
Tabel 4.37 Spesifikasi Database T_Permohonanbarang No.
Nama Field
Jenis
Lebar Desimal
Keterangan
1.
Id_permohonan_barang
Varchar 100
-
Id_permohonan_barang
2.
Id_biro
Varchar 100
-
Id_biro
3.
Tgl_pemohonan_barang
Date
-
Tgl_pemohonan_barang
4.
Status_permohonan_barang
Varchar 255
-
Status_permohonan_barang
5.
Keterangan_permohonan_barang Text
-
Keterangan_permohonan_barang
-
-
Nama file
: T_permohonan_barang_detail
Isi
: Data permohonan barang detail
Primary key
: Id_ permohonan_barang_detail
Tabel 4.38 Spesifikasi Database T_ Permohonan_Barang_Detail No.
Nama Field
Jenis
Lebar Desimal
Keterangan
1.
Id_permohonan_barang_detail
Varchar 125
-
Id_permohonan_barang_detail
2.
Id_barang
Varchar 125
-
Id_barang
3.
Is_valid_ permohonan_barang
Varchar 25
-
Is_valid_ permohonan_barang
224
Nama file
: T_barang_keluar
Isi
: Data barang keluar
Primary key
: Id_barang_keluar
Tabel 4.39 Spesifikasi Database T_Barang Keluar No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
1.
Id_barang_keluar
2.
Id_biro
Varchar
225
-
Id_barang_keluar
Varchar
225
-
Id_biro
3.
Id_permohonan_barang Varchar
125
-
Id_barang_masuk
4.
Tgl_barang_keluar
Date
-
-
Tgl_barang_keluar
5.
Status_barang_keluar
Varchar
125
-
Status_barang_keluar
Nama file
: T_barang_keluar_detail
Isi
: Data barang keluar detail
Primary key
: Id _barang_keluar_detail
Keterangan
Tabel 4.40 Spesifikasi Database T_Barang_Keluar_Detail No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id _detail_barang_keluar
Varchar 225
-
Id _detail_barang_keluar
2.
Id_barang
Varchar 225
-
Id_barang
225
Nama file
: T_pembantu
Isi
: Pembantu
Primary key
: Id_pembantu Tabel 4.41 Spesifikasi Database T_Pembantu
No.
Nama Field
Jenis
Lebar
Desimal
Keterangan
1.
Id_pembantu
Varchar
225
-
Id_pembantu
2.
Type
Varchar
225
-
Type
3.
Code
Varchar
225
-
Code
4.
Nama
Varchar
225
-
Nama
5.
Priority
Int
11
-
Priority
6.
Is_aktif
Varchar
15
-
Is_aktif
226
4.2.15 Desain Interface Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Beranda SELAMAT DATANG “USER ADMIN”
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
227
Gambar 4.89 menu Beranda (admin) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Logout
Permohonan barang
Barang keluar Laporan
Beranda Pembantu
Pembantu # 1
Data pembantu Tipe
Code
Nama
Urutan
Aksi
1
2
>
Tambah pembantu baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
228
Gambar 4.90 Menu Pembantu Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Beranda Pembantu
Detail Pembantu Tipe
:
Code
Nama
:
Urutan Edit
Hapus
: :
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
229
Gambar 4.91 Menu Attribute (aksi) Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
User
User Data user #
Username
Group akses
Level user
Status Aktif
Aksi
Tambah user baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
230
Gambar 4.92 Menu User Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Barang masuk hari ini 0
Pemesanan
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Home
User
User Username
:
Kata Sandi
Status
:
Group Akses
:
Level User
: Edit
Hapus
:
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
231
Gambar 4.93 Menu User (aksi) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
Beranda Biro BIRO Data biro #
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Nama biro
Status Aktif
Aksi
Tambah biro baru
232
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.94 Menu Biro
233
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
Beranda
Biro
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Barang keluar Laporan
BIRO Nama Biro
Logout
:
Status Edit
Hapus
:
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.95 Menu Biro (aksi)
234
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Beranda Pemasok
Pemasok #
Data Pemasok Nama supplier
Alamat
Telp
Email
Status Aktif
Aksi
Tambah pemasok baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
235
Gambar 4.96 Menu Pemasok Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Barang masuk hari ini 0
Pemesanan
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Detail Pemasok
Telp Alamat
Barang keluar Laporan
Beranda Pemasok
Nama Supplier
Logout
: :
Edit
Hapus
Email
:
Status
:
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.97 Menu Pemasok (aksi)
236
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Beranda Katalog produk
Katalog produk #
Data katalog produk Judul katalog
Tanggal awal
Tanggal akhir
Status
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.98 Menu Katalog produk
Aksi
237
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Detail Katalog Produk
#
: : : :
Judul katalog Alamat Supplier Tgl akhir katalog
Data katalog Item Nama Barang
Barang keluar Laporan
Beranda Katalog produk
Id Katalog Supplier Tgl Awal katalog Deskripsi
Logout
: : :
Harga Barang
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.99 Menu Katalog produk (aksi)
238
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
Beranda
Barang
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Barang #
Data barang Nama barang
Supplier
Jumlah barang
Status Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.100 Menu Barang
Aksi
239
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Barang
Detail Barang Nama Barang
:
Supplier
Jumlah Barang
:
Merk Barang
Status
: Tidak Aktifkan
: :
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.101 Menu Barang (aksi)
240
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Beranda Pemesanan
Pemesanan #
Data pemesanan Item Id pemesanan
Supplier
Tanggal transaksi
Status Aktif
Aksi
Tambah pemesanan baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
241
Gambar 4.102 Munu Pemesanan Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Beranda
Pembnatu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Barang masuk hari ini 0
Pemesanan
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Detail Pemesanan
#
Barang keluar Laporan
Pemesanan
Id Peesanan Tgl Transaksi
Logout
: :
Merk Status
Detail Pemesanan Item Nama barang
: :
Jumlah Baranng
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
242
Gambar 4.103 Menu Pemesanan (aksi) Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar Laporan
Beranda Barang Masuk
Barang Masuk #
Data barang masuk Item Id order Id barang masuk
Supplier
Tanggal Barang masuk
Status Aktif
Aksi
Tambah barang masuk baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
243
Gambar 4.104 Menu Barang masuk Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Barang masuk hari ini 0
Pemesanan
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Barang Masuk
#
Barang keluar Laporan
Beranda Barang Masuk
Id Barang Masuk Supplier Status:
Logout
: :
Id Order Jumlah Status
Detail Barang Masuk Item Nama barang
: : :
Jumlah Baranng
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.105 Menu Barang masuk (aksi)
244
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar
Beranda Pengembalian Barang Laporan
Pengembalian Barang #
Data Pengembalian barang Id_barang_masuk
Supplier
Tanggal Retur
Status Aktif
Aksi
Tambah Pengembalian barang baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
245
Gambar 4.106 Menu Pengembalian barang Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Pengembalian Barang
#
: : :
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Barang keluar Laporan
Detail Pengembalian Barang Id Pengembalian Barang Supplier Tgl Retur
Logout
:
Jumlah Baranng
Merk Barang
Pilih
Kembali
\Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
246
Gambar 4.107 Menu Pengembalian barang (aksi) Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Permohonan Barang #
Barang keluar Laporan
Beranda Permohonan Barang Data Permohonan Barang Id permohonan Biro
Logout
Tanggal Permohonan
Status Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Aksi
247
Gambar 4.108 Menu Permohonan barang Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Barang masuk hari ini 0
Pemesanan
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Detail Permohonan Barang
#
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Barang keluar Laporan
Permohonan Barang
Biro : Status : Keterangan Permohonan :
Logout
Tgl Transaksi
Jumlah Barang
Kembali
:
Merk Barang
Pilih
248
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.109 Menu Permohonan barang (aksi)
249
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Barang masuk hari ini 0
Pemesanan
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar
Beranda Barang Keluar
Laporan
Barang Keluar #
Data barang keluar Id permohonan barang
Id barang keluar
Biro
Tanggal barang keluar
Status
Aksi
Aktif Tambah barang keluar baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
250
Gambar 4.110 Menu Barang keluar Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Barang keluar
#
: : :
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Barang keluar Laporan
Detail Barang Keluar Id Barang Keluar Biro Tgl Transaksi
Logout
Status
:
Jumlah Baranng
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
251
Gambar 4.111 Barang keluar (aksi) Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Beranda
Pembantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Logout
Barang keluar
Laporan Laporan
Laporan Barang Masuk Cari Laporan Barang Masuk Tanggal Mulai
Tanggal Akhir
252
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.112 Laporan Barang Masuk
253
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Katalog aktif
Beranda
Pemabantu
User
Biro
Pemasok
Katalog produk
Barang
Pemesanan
Barang masuk hari ini 0
Barang masuk
Permohonan barang 0
Pengembalian barang
Profil, admin
Permohonan barang
Barang keluar Laporan
Beranda Barang Keluar
Laporan Barang Keluar Cari Laporan Barang Keluar Tanggal Mulai
Logout
Tanggal Akhir
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.113 Laporan Keluar
254
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara oPrfil, Pimpinan
Beranda
Barang masuk
Barang keluar
Laporan Barang masuk
Laporan Barang keluar
Beranda
SELAMAT DATANG Pimpinan
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.114 Beranda (Pimpinan Biro Perlengkapan)
Logout
255
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Profil, Pimpinan
Beranda
Barang masuk
Barang keluar
Laporan Barang masuk
Laporan Barang keluar
Beranda Barang Masuk
Barang Masuk #
Data barang masuk Item Id order Id barang masuk
Supplier
Tanggal Barang masuk
Status Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.115 Menu Barang masuk (Pimpinan Biro Perlengkapan)
Aksi
Logout
256
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Profil, Pimpinan
Beranda
Barang masuk
Barang keluar
Laporan Barang masuk
Laporan Barang keluar
Laporan
Beranda Barang Masuk
Detail Barang Masuk Id Barang Masuk Supplier Status:
#
Logout
: :
Id Order Jumlah Status
Detail Barang Masuk Item Nama barang
: : :
Jumlah Baranng
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.116 Menu Barang masuk (aksi Pimpinan Biro Perlenkapan)
257
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Profil, Pimpinan
Beranda
Barang masuk
Barang keluar
Laporan Barang masuk
Laporan Barang keluar
Beranda Barang Keluar
Barang Keluar #
Data barang keluar Id permohonan barang
Id barang keluar
Biro
Tanggal barang keluar
Status Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Aksi
Logout
258
Gambar 4.117 Menu Barang keluar (Pimpinan Biro Perlengkapan) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Profil, Pimpinan
Beranda
Beranda
Barang masuk
Barang keluar
Laporan Barang masuk
Laporan Barang keluar
Barang keluar
Detail Barang Keluar Id Barang Keluar Biro Tgl Transaksi
#
: : :
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Status
:
Jumlah Baranng
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
259
Gambar 4.118 Barang keluar (aksi Pimpinan Biro Perlengkapan) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Profil, admin
Beranda
Barang masuk
Barang keluar
Laporan Barang masuk
Laporan Barang keluar
Beranda Barang Masuk
Laporan Barang Masuk Cari Laporan Barang Masuk Tanggal Mulai
Tanggal Akhir
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
260
Gambar 4.119 Laporan masuk Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Profil, admin
Beranda
Barang masuk
Barang keluar
Laporan Barang masuk
Laporan Barang keluar
Beranda Barang Keluar
Laporan Barang Keluar Cari Laporan Barang Keluar Tanggal Mulai
Tanggal Akhir
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
261
Gambar 4.120 Laporan Keluar Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order 0
Beranda
Katalog produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil,lia
Pengembalian barang
Beranda
SELAMAT DATANG USER LIA
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
262
Gambar 4.121 Beranda (Supplier) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order 0
Beranda
Katalog produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil,lia
Logout
Pengembalian barang
Beranda Katalog Produk
Katalog Produk #
Data Katalog Produk Judul katalog
Tanggal awal katalog
Tanggal akhir katalog
Status
Aksi
Aktif Tambah katalog produk baru
263
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.122 Katalog Produk (Supplier)
264
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order 0
Beranda
Order
Pemesanan
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil,lia
Pengembalian barang
Beranda Katalog Produk
Detail Katalog Produk Id Katalog Supplier Tgl Awal katalog Deskripsi
#
: : : :
Judul katalog Alamat Supplier Tgl akhir katalog
Data katalog Item Nama Barang
: : :
Harga Barang
Edit
Hapu
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
265
Gambar 4.123 Katalog Produk (Supplier) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order 0
Beranda
Katalog produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil,lia
Pengembalian barang
Beranda Order
Order #
Data Katalog Produk Id Order
Supplier
Tanggal Order
Status Aktif
Aksi
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
266
Gambar 4.124 Order (Supplier) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order 0
Beranda
Katalog Produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Pengembalian barang
Beranda Katalog Produk
Detail Katalog Produk Id Katalog Supplier Tgl Awal katalog Deskripsi
#
: : : :
Judul katalog Alamat Supplier Tgl akhir katalog
Data katalog Item Nama Barang
: : :
Harga Barang
Edit
Hapu
Kembali
Merk Barang
Profil,lia
Logout
267
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.125 Katalog Produk (aksi Supplier)
268
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order 0
Beranda
Katalog Produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil,lia
Pengembalian barang
Beranda Order
Detail Order Id Order Tgl Order
#
: :
Supplier Status
Data Order Item Nama Barang
: :
Jumlah Barang
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.126 Order (aksi Supplier)
Logout
269
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Order
Beranda
Katalog Produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil, Lia
Logout
Pengembalian barang
Beranda Barang Masuk
Barang Masuk #
Data barang masuk Item Id order Id barang masuk
Supplier
Tanggal Barang masuk
Status Aktif
Aksi
Tambah Barang Masuk Baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
270
Gambar 4.127 Menu Barang masuk (Supplier) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order
Beranda
Katalog Produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil, Lia
Pengembalian barang
Beranda Barang Masuk
Detail Barang Masuk Id Barang Masuk Supplier Status:
#
: :
Id Order Jumlah Status
Detail Barang Masuk Item Nama barang
: : :
Jumlah Baranng
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.128 Menu Barang masuk (aksi supplier)
Logout
271
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order
Beranda
Katalog Produk
Order
Barang masuk
Pengembalian barang hari ini 0
Profil, Lia
Pengembalian barang
Beranda Pengembalian Barang
Pengembalian Barang #
Data Pengembalian barang Id_barang_masuk
Supplier
Tanggal Retur
Status Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System Gambar 4.129 Menu Pengembalian barang (supplier)
Aksi
Logout
272
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Order
Beranda
Katalog Produk
Order
Barang masuk
Profil, Lia
Pengembalian barang hari ini 0
Pengembalian barang
Beranda Pengembalian Barang
Laporan
Detail Pengembalian Barang Id Pengembalian Barang Supplier Tgl Retur
#
: : :
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Logout
:
Jumlah Baranng
Merk Barang Kembali
Pilih
273
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.130 Menu Pengembalian Barang(aksi supplier)
274
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Barang keluar barang hari ini 0
Beranda
Permohonan Barang
Profil, biro lain
Barang Keluar
Beranda
SELAMAT DATANG
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
275
Gambar 4.131 Beranda (Staf biro lai Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Barang keluar barang hari ini 0
Beranda
Permohonan Barang
Profil, biro lai
Logout
Barang Keluar Laporan
Beranda Permohonan Barang
Permohonan Barang #
Data Permohonan Barang Id permohonan Biro
Tanggal Permohonan
Status Aktif
Aksi
Tambah permohonan barang baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
276
Gambar 4.132 Menu Permohonan barang (biro lain) Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Permohonan barang 0
Beranda
Beranda
Permohonan Barang
Profil, biro lain
Barang Keluar
Permohonan Barang
Detail Permohonan Barang Biro : Status : Keterangan Permohonan :
#
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Tgl Transaksi
Jumlah Barang
Kembali
:
Merk Barang
Pilih
Logout
277
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.133 Menu Permohonan barang (aksi biro lain)
278
Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Permohonan barang 0
Beranda
Permohonan Barang
Profil, biro lain
Barang Keluar
Beranda Barang Keluar
Barang Keluar #
Data barang keluar Id permohonan barang
Id barang keluar
Biro
Tanggal barang keluar
Status Aktif
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Aksi
Logout
279
Gambar 4.134 Menu Barang keluar (biro lain) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Permohonan barang 0
Beranda
Beranda
Permohonan Barang
Profil, biro lain
Barang Keluar
Barang keluar
Detail Barang Keluar Id Barang Keluar Biro Tgl Transaksi
#
: : :
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Status
:
Jumlah Baranng
Merk Barang
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
280
Gambar 4.135 Barang keluar (aksi biro lain) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Barang keluar barang hari ini 0
Beranda
Permohonan Barang
Beranda
SELAMAT DATANG
Barang Keluar
Profil, pimpinan biro lain
Logout
281
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Gambar 4.136 Beranda (Pimpinan biro lain)
282
Logo Instansi
Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Badan Kepegawaian Negara Permohonan yang belum divalidasi
Beranda
validasi
Profil pimpinan kbiro lain n
Logout
Barang Keluar
Beranda Validasi
Validasi #
Data Validasi Id permohonan Biro
Tanggal Permohonan
Status Aktif
Aksi
Tambah permohonan barang baru
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
283
Gambar 4.137 Menu Validasi (Pimpinan biro lain) Logo Sistem Informasi pemesanan persediaan ATK Instansi Badan Kepegawaian Negara Permohonan yang belum divalidasi
Beranda
Beranda
validasi
Profil, pimpian biro lain
Barang Keluar
Permohonan Barang
Detail Permohonan Barang Biro : Status : Keterangan Permohonan :
#
Detail Pengembalian Barang Item Nama barang
Tgl Transaksi
Jumlah Barang
:
Merk Barang
Pilih
Kembali
Copyright @2013 Sistem Informasi Pemesanan Perlengkapan ATK Powered by Commoming System
Logout
284
Gambar 4.138 Menu Validasi (aksi Pimpinan biro lain)
276
Antar Muka Sistem
Gambar 4. 144 Pembantu (Edit) Gambar 4. 139 Login Admin
Gambar 4. 145 Pembantu (Hapus) Gambar 4. 140 Beranda
Gambar 4. 146 User Gambar 4. 141 Pembantu
Gambar 4. 147 User (Lihat detail) Gambar 4. 142 Pembantu (Lihat detail)
Gambar 4. 148 User (Tambah)
Gambar 4. 143 Pembantu (Tambah)
277
Gambar 4. 149 User (Edit)
Gambar 4. 154 Biro (Edit)
Gambar 4. 150 User (Hapus)
Gambar 4. 155 Biro (Hapus)
Gambar 4.151 Biro
Gambar 4. 156 Supplier
Gambar 4. 152 Biro (Lihat detail)
Gambar 4. 157 Supplier (Lihat detail)
Gambar 4. 153 Biro (Tambah) Gambar 4. 158 Supplier (Tambah)
278
Gambar 4. 159 Supplier (Edit)
Gambar 4. 164 Barang (Lihat detail)
Gambar 4. 160 Supplier (Hapus)
Gambar 4. 165 Pemesanan
Gambar 4. 161 Katalog produk
Gambar 4. 166 Pemesanan (Lihat detail)
Gambar 4. 162 Katalog produk (Lihat detail)
Gambar 4. 167 Pemesanan (Tambah)
Gambar 4. 163 Barang Gambar 4. 168 Pemesanan (Rencana)
279
Gambar 4. 169 Pemesanan (Kirim permintaan)
Gambar 4. 174 Pengembalian barang (Tambah)
Gambar 4. 170 Barang masuk Gambar 4. 175 Permohonan barang
Gambar 4. 171 Barang masuk (Lihat detail)
Gambar 4. 176 Permohonan barang (Lihat detail)
Gambar 4. 172 Pengembalian barang Gambar 4. 177 Barang Keluar
Gambar 4. 173 Pengembalian barang (Lihat detail)
Gambar 4. 178 Barang Keluar (Lihat detail)
280
Gambar 4. 183 Laporan (Lihat barang masuk)
Gambar 4. 179 Barang Keluar (Tambah) Gambar 4. 184 Laporan (Barang masuk)
Gambar 4. 180 Barang Keluar (Rencana) Gambar 4. 185 Laporan (Lihat barang masuk) Pemasok
Gambar 4. 181 Barang Keluar (Kirim barang keluar) Gambar 4. 186 Beranda
Gambar 4. 182 Laporan (Barang masuk) Gambar 4. 187 Katalog produk
281
Gambar 4. 188 Katalog produk (Lihat detail katalog)
Gambar 4. 194 Barang masuk Gambar 4. 189 Katalog produk (Edit)
Gambar 4. 195 Barang masuk (Lihat detail) Gambar 4. 190 Katalog produk (Hapus)
Gambar 4.196 Barang masuk (Tambah) Gambar 4.191 Order
Gambar 4. 192 Order (lihat order)
Gambar 4. 197 Barang masuk (Simpan)
Gambar 4. 193 Order (Terima order)
Gambar 4.198 Barang masuk (Rencana)
282
Gambar 4. 199 Barang masuk (Kirim barang)
Gambar 4. 204 Permohonan barang (Lihat detail)
Gambar 4. 200 Pengembalian barang
Gambar 4. 205 Permohonan barang (Tambah)
Gambar 4. 201 Pengembalian barang (Lihat detail) Staf Biro lain
Gambar 4. 206 Permohonan barang (Rencana)
Gambar 4. 202 Beranda
Gambar 4. 207 Permohonan barang (Kirim permohonan)
Gambar 4. 203 Permohonan barang
283
Gambar 4. 208 Barang keluar
Gambar 4. 209 Barang keluar (Lihat detail)
Gambar 4. 212 Validasi permohonan barang (Lihat detail)
Gambar 4. 213 Validasi permohonan barang (Validasi) Pimpinan Biro Perlengkapan
Pimpinan Biro Lain
Gambar 4. 214 Beranda Gambar 4. 210 Beranda
Gambar 4. 215 Barang masuk Gambar 4. 211 Validasi permohonan barang
‟ Gambar 4. 216 Barang keluar
284
Gambar 4. 217 Laporan barang masuk
Gambar 4. 218 Lihat laporan barang masuk
Gambar 4. 219 Laporan barang keluar
Gambar 4. 220 Lihat laporan barang keluar
4.2.15 Implementasi Setelah tahap analisis dan perancangan selesai, maka tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan kedalam baris-baris kode program (lihat lampiran)
yang dapat
dimengerti
oleh komputer. Bahasa
pemograman yang penulis gunakan adalah bahasa pemograman berbasis web PHP framework codeigniter versi II dan menggunakan database MySQL MySQL 1.7.7 Versi 5.3.8. Pada tahap ini penulis menetukan sepesifikasi komputer yang dibutuhkan oleh sistem dan juga proses pengujian program sistem informasi pemesanan persediaan ATK yang dirancang penulis agar dapat dilihat seluruh kemampuan dari sistem tersebut.
4.2.15.1 Pembuatan Kode Program (Coding) Dalam pembuatan sistem informasi pemesanan persediaan ATK ini memakai bahasa pemograman berbasis Web yaitu PHP framework codeigniter versi II dan menggunakan database MySQL 1.7.7 Versi 5.3.8. Kode pemograman yang telazh dibuat dilampiri pada lampiran di halaman belakang skripsi.
4.2.15.2 Sepesifikasi Komputer Perangkat komputer digunakan sebagai alat pengolahan data yang meliputi perangkat keras dan pendukungnya yaitu perangkat yang menjalankan aplikasinya. Spesifikasi minimal dari perangkat keras dan perangkat lunak yang diusulkan adalah :
285
286
3. Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang mendukung aplikasi ini adalah sebuah unit komputer dengan spesifikasi minimal sebagai berikut: a. Server 6) Processor
: Setara dengan Pentium IV atau keatas.
7) Memory
: Minimal 256 MB atau lebih.
8) Hardisk
: 80 GB.
9) VGA Card : 32 MB. 10)
Monitor
: LCD.
b. Client 6) Processor
: Setara dengan Pentium IV atau keatas.
7) Memory
: Minimal 256 MB atau lebih.
8) Hardisk
: 80 GB.
9) VGA Card : 32 MB. 10)
Monitor
: LCD.
4. Perangkat Lunak (Software) Spesifikasi sistem operasi dan perangkat lunak yang mendukung adalah sebagai berikut: a. Server 1) Windows 7. 2) XAMPP version 1.7.7 3) Browser Google chrome.
287
b. Client 3) Windows 7. 4) Browser Google chrome.
4.2.16 Testing Tabel 4.36 Pengujian pada sistem pemesanan persediaan ATK No. Rancangan proses Hasil yang diharapkan 1. Masukkan username Masuk kemenu utama & password, klik login. 2. Salah masukkan Akan tampil dihalaman login gagal. username & passeord,klik login. 3. Klik tambah attribute Akan tampil form isian attribute pada halaman muka. 4. Klik cari attribute Akan tampil form pencarian cek attribute. 5. Klik pada attribute Akan menampilkan attribute yang diinginkan. 6. Klik aksi pada Isian attribute kedalam sistem & tampil attribute detail attribute pada halaman muka. 7. Klik edit pada Isian attribute kedalam sistem & tampil attribute pada halaman muka. 8. Klik hapus pada Isian attribute dihapus kedalam sistem & attribute tampil pada halaman muka. 9. Klik kembali pada Isian attribute kedalam sistem & kembali attribute pada tampil pada halaman muka. 10. Klik tambah user Akan tampil form isian user pada halaman muka. 11. Klik pada user Akan menampilkan user yang diinginkan. 12. Klik cari pada user Akan menampilkan user yang diinginkan. 13 Klik aksi pada user Isian user kedalam sistem & tampil detail user pada halaman muka. 14. Klik edit pada user Isian user kedalam sistem & tampil pada halaman muka. 15. Klik hapus pada user Isian user dihapus kedalam sistem & tampil pada halaman muka. 16. Klik kembali pada Isian attribute kedalam sistem & kembali user pada tampil pada halaman muka. 17. Klik tambah biro Akan tampil form isian biro pada halaman muka. 18. Klik pada biro Akan menampilkan biro yang diinginkan.
Hasil Ok
Ok
Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok
288
19. 20.
Klik cari pada biro Klik aksi pada biro
21.
Klik edit pada biro
22.
Klik hapus pada biro
23.
Klik kembali pada biro
24.
Klik tambah pemasok
25.
Klik pada pemasok
26.
Klik cari pada pemasok Klik aksi pada pemasok Klik edit pada pemasok Klik hapus pada pemasok Klik kembali pada pemasok Klik tambah katalog produk Klik pada katalog produk Klik cari pada katalog produk Klik aksi pada katalog produk
27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34.
35. 36. 37.
Klik edit pada katalog produk Klik hapus pada katalog produk Klik kembali pada katalog produk
38.
Klik tambah barang
39.
Klik pada barang
40.
Klik cari pada barang
Akan menampilkan biro yang diinginkan. Isian biro kedalam sistem & tampil detail biro pada halaman muka. Isian biro kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian biro dihapus kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian biro kedalam sistem & kembali pada tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian pemasok pada halaman muka. Akan menampilkan pemasok yang diinginkan. Akan menampilkan pemasok yang diinginkan. Isian pemasok kedalam sistem & tampil detail pemasok pada halaman muka. Isian pemasok kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian pemasok dihapus kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian pemasok kedalam sistem & kembali pada tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian katalog produk pada halaman muka. Akan menampilkan katalog produk yang diinginkan. Akan menampilkan katalog produk yang diinginkan. Isian katalog produk kedalam sistem & tampil detail katalog produk pada halaman muka. Isian katalog produk kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian katalog produk dihapus kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian katalog produk kedalam sistem & kembali pada tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian barang pada halaman muka. Akan menampilkan barang yang diinginkan. Akan menampilkan barang yang
Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok
Ok Ok Ok
Ok Ok Ok
289
41.
Klik aksi pada barang
42.
Klik edit pada barang
43.
Klik hapus pada barang Klik kembali pada barang Klik tambah pemesanan Klik pada pemesanan
44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55.
56. 57. 58.
59.
60.
Klik cari pemesanan Klik aksi pemesanan Klik edit pemesanan Klik hapus pemesanan Klik kembali pemesanan Klik tambah masuk Klik pada masuk Klik cari pada masuk Klik aksi pada masuk
pada pada pada pada pada barang barang barang barang
Klik edit pada barang masuk Klik hapus pada barang masuk Klik kembali pada barang masuk
diinginkan. Isian barang kedalam sistem & tampil detail barang pada halaman muka. Isian barang kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian barang dihapus kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian barang kedalam sistem & kembali pada tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian pemesanan pada halaman muka. Akan menampilkan pemesanan yang diinginkan. Akan menampilkan pemesanan yang diinginkan. Isian pemesanan kedalam sistem & tampil detail pemesanan pada halaman muka. Isian pemesanan kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian pemesanan dihapus kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian pemesanan kedalam sistem & kembali pada tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian barang masuk pada halaman muka. Akan menampilkan barang masuk yang diinginkan. Akan menampilkan barang masuk yang diinginkan. Isian barang masuk kedalam sistem & tampil detail barang masuk pada halaman muka. Isian barang masuk kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian barang masuk dihapus kedalam sistem & tampil pada halaman muka. Isian barang masuk kedalam sistem & kembali pada tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian pengembalian barang pada halaman muka.
Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok
Ok Ok Ok
Klik tambah Ok pengembalian barang Klik pada Akan menampilkan pengembalian barang Ok pengembalian yang diinginkan. barang
290
61.
62.
63.
64
65.
66.
67.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74. 75. 76
Klik cari pada pengembalian barang Klik aksi pada pengembalian barang Klik edit pada pengembalian barang Klik hapus pada pengembalian barang Klik kembali pada pengembalian barang Klik tambah permohonan barang Klik pada permohonan barang Klik cari pada permohonan barang Klik aksi pada permohonan barang Klik edit pada permohonan barang Klik hapus pada permohonan barang Klik kembali pada permohonan barang Klik validasi pada permohonan barang Klik tambah barang keluar Klik pada barang keluar Klik cari pada barang keluar
Akan menampilkan pengembalian barang Ok yang diinginkan. Isian pengembalian barang kedalam sistem Ok & tampil detail pengembalian barang pada halaman muka. Isian pengembalian barang kedalam sistem Ok & tampil pada halaman muka. Isian pengembalian barang dihapus kedalam Ok sistem & tampil pada halaman muka. Isian pengembalian barang kedalam sistem Ok & kembali pada tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian permohonan barang Ok pada halaman muka. Akan menampilkan permohonan barang Ok yang diinginkan. Akan menampilkan permohonan barang Ok yang diinginkan. Isian permohonan barang kedalam sistem & Ok tampil detail permohonan barang pada halaman muka. Isian permohonan barang kedalam sistem Ok & tampil pada halaman muka. Isian permohonan barang dihapus kedalam Ok sistem & tampil pada halaman muka. Isian permohonan barang kedalam sistem & Ok kembali pada tampil pada halaman muka. Isian validasi permohonan barang kedalam Ok sistem & tampil pada halaman muka. Akan tampil form isian barang keluar pada Ok halaman muka. Akan menampilkan barang keluar yang Ok diinginkan. Akan menampilkan barang keluar yang Ok diinginkan.
291
77.
78. 79. 80.
81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89.
Klik aksi pada barang Isian barang keluar kedalam sistem & keluar tampil detail barang keluar pada halaman muka. Klik edit pada barang Isian barang keluar kedalam sistem & keluar tampil pada halaman muka. Klik hapus pada Isian barang keluar dihapus kedalam sistem barang keluar & tampil pada halaman muka. Klik kembali pada Isian barang keluar kedalam sistem & barang keluar kembali pada tampil pada halaman muka. Klik tampilan laporan Akan tampil laporan order. order Klik laporan order Akan tampil tombol cetak order. Klik cetak laporan Akan menapilkan seluruh order. order Klik tampilan laporan Akan tampil laporan barang masuk. barang masuk Klik laporan barang Akan tampil tombol cetak barang masuk. masuk Klik cetak laporan Akan menapilkan seluruh barang masuk. barang masuk Klik tampilan laporan Akan tampil laporan barang keluar. barang keluar Klik laporan barang Akan tampil tombol cetak barang keluar. keluar Klik cetak laporan Akan menapilkan seluruh barang keluar. barang keluar
Ok
Ok Ok Ok
Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok Ok
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Dari hasil pembahasan tentang rancang bangun sistem pemesanan persediaan ATK pada BKN pusat, maka diperoleh beberapa simpulan : 1. Merancang sistem yang dapat membantu mengelola data persediaan pada biro perlengkapan. Meliputi pemesanan kepada pemasok samapai dengan memberikan kebutuhan barang kepada biro-biro lain. 2. Dengan menggunakan Framework codeigniter versi II, pada rancangan sistem pemesanan data persediaan yaitu pemesanan pada pemasok, barang masuk, barang diretur, dan barang keluar yang telah ada nantinya bisa ditampilkan pada sistem. 3. Sistem pemesanan ini menjadi wadah informasi bagi Biro Perlengkapan untuk menyampaikan informasi mengenai persediaan barang yang ada pada Biro Perlengkapan.
5.2 Saran Saran-saran yang harus dilakukan rancang bangun sistem pemesanan persediaan ATK pada BKN pusat, yang dirancang belumlah sempurna dan masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu, penulis ingin
292
293
menyampaikan beberapa saran guna menambah nilai dan manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Dalam mengembangkan sistem informasi pemesanan persediaan ATK ini
penulis hanya membatasi pada tahap pemesanan. Tidak memperhitungkan mengenai biaya-biaya. 2. Dalam mengembangkan sistem informasi pemesanan persediaan ATK ini
penulis tidak adanya keamanan dalam jaringan sehingga rentan akan pencurian data. 3. Dalam mengembangkan sistem informasi pemesanan persediaan ATK ini
dengan menambahankan adanya barcode.
DAFTAR PUSTAKA
Arens, Alvin & James. 2006. Auditing Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Dennis, Barbara & David. 2005. Systems Analysis and Design With UML Version 2.0 An Object Oriented Approach. John Wily & Sons Inc. Gitosudarmo, Indriyo & Mulyono, Agus. 2000. Manajemen Bisnis Logistik. Yogyakarta: BPFE. Handoko, T. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE. Herjanto, Eddy. 2008. Manajemen Operasi. Ed. 3, Grasindo. James A Hall, 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen. 02 Maret 2014: 19.00. http://en.wikipedia.org/wiki/Inventory_control_system. 01 Maret 2014: 21.30. http://permatasolution.com/permata/index.php?option=com_content&view=article &id=6&Itemid=6. 01 Maret 2014: 21.00. http://www.sisteminformasiphp.com/2013/03/sistem-informasi-inventory-denganphp.html. 01 Maret 2014: 21.20. Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogjakarta: Andi. Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. : Yogjakarta: Andi. Kadir, Abdul. 2009. Mudah Menjadi Programer PHP. Yescom.
294
295
Kadir, Abdul. 2009. Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional. Yogjakarta: Andi. Komputer, Wahana. 2007. Rancang Bangun Mesin dengan Autocad 2008. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Kendal & Kendal. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem.Ed. 1. Jakarta: PT Indeks. Kendal & Kendal. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem. Ed. 1. Jakarta: PT Indeks. Krismiaji, 2005. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua. Yogyakarta : Akademi Manajemen. Perusahaan YKPN La Midjan, 2006. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta : Salemba Empat. Marshall B. Romney, Paul John Steinbart, 2006. Accounting Information System, Ninth Edition. Prentice Hall. M. Subana & Sudrajat. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Empat. Moh. Nazir. Ph.D, 2005, Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. O‟ Brien, James A. 2008. Pengantar Sistem Informasi Persektid Bisnis Manajerial. Ed. 12. Jakarta: Salemba Empat. McGraw-Hill Irwin. Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP & MYSQL. Yogyakarta: Andy. Purwanto, Eko Budi. 2008. Perancangan dan Analisis Algoritma. Yogyakarta: Graha Ilmu.
296
Pressman, Roger S. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi. Yogyakarta: Andi. Rangkuti, Freddy, 2004. Manajemen Persediaan: Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rangkuti, Freddy. 2007. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. : Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Raharjo, Heryanto & RK. 2010. Modul Pemograman WEB (HTML, PHP &MYSQL). Bandung: Modula. Ristono, Agus. 2009. Manajemen Persediaan Edisi 1. Yogyakarta: Graham Ilmu. Simarmata, Janner. 2010. WEB Rekayasa. Yogyakarta: Andi. Siswanto. 2007. Oprations Research. Jakarta: Erlangga. Skousen, Smith. 2007. Akuntansi Intermediate. Jakarta: Erlangga. Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis & Perancangan UML (Unified Modeling Language) Generated VB.6. Graha Ilmu. Suyanto, 2005. Pengantar Teknologi Informasi Untuk Bisnis: Andi Offset, Yogyakarta. Taylor III, Bernard W. 2005. Introduction to Management Science. Ed, 8. Jakarta: Salemba Empat. Whitten, J, Bentley, L. & Ditman, K. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. Ed. 6. Yogyakarta: Andi. Yasin, V. 2012. Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Jakarta: Mitra Wacana Media.