Rahmat Hidayat SE., MM
Integrasi Sistem Logistik Hubungan
dalam sistem logistik yang dapat diklasifikasikan sebagai hubungan ruang dan waktu yang dijalankan secara simultan agar dapat meminimumkan biaya.
Ekonomi Transportasi & Lokasi Fasilitas PerkembanganTransportasi 2 kategori material utama
menurut Weber 1). Material Lokal 2). Materi Ubiquites
Pola - Pola Lokasi Gudang Merupakan salah satu bagian dari
usaha menyeluruh suatu perusahaan untuk mendapatkan kegunaan waktu dan kegunaan tempat. Gudang hanya dibenarkan jika
gudang tersebut dapat meningkatkan efesiensi 3 (Tiga Type) lokasi gudang
diantaranya :
Gudang Posisi Pasar
Gudang Posisi Produksi
Alasan Pengadaan Gudang 1. Alasan Ekonomis 2. Alasan Pelayanan
Dampaknya Lokasi Fasilitas Terhadap Persediaan Persediaan dalam perjalanan
Dampak Lokasi terhadap persediaan Pers. Pengaman
Persediaan
Dampaknya Lokasi Fasilitas Terhadap Persediaan Rata-rata Persediaan
Rata2 Persediaan
Rata-rata Persediaan Pengaman
Rata – rata persediaan dalam perjalanan
Jumlah Lokasi
Integrasi Total Biaya Total Biaya
Jaringan Total Biaya
Total Biaya Persediaan
Total Biaya Transportasi
Jumlah Lokasi
Biaya Uang yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi-distribusi dan merupakan pengorbanan serta mengurangi profit perusahaan. Sebagian besar keputusan yang diambil oleh manajemen memerlukan informasi biaya yang didasarkan pada perilakunya COST a resource sacrificed or foregone to achieve a specific objective (HORNGREN, 2006).
Contoh: Cost : Biaya Beli bahan baku, depresiasi mesin Expense : Pengeluaran Biaya penjualan
Total Biaya
Biaya total merupakan gabungan antara biaya yang berpola tetap (biaya tetap) dan berpola variable ( biaya variable).
Metode Penentuan Pola Perilaku Biaya • Terdapat tiga pendekatan dalam menentukan
Pola Perilaku Biaya : 1. Pendekatan Intuisi – Merupakan pendekatan yang didasarkan intuisi
manajemen. Intuisi tersebut bisa didasari atas suratsurat keputusan, kontrak-kontrak kerja dengan pihak lain dan sebagainya. Ex : Manajemen menetapkan bahwa biaya penyusutan merupakan biaya tetap, biaya komisi merupakan biaya variable dan lain sebagainya.
2. Pendekatan Analisis Enjinering – Yang didasarkan pada hubungan fisik yang jelas antara
masukan (input) dengan keluaran (output). Misalnya: sebuah perusahaan yang memproduksi mobil, maka sebuah mobil secara fisik dapat diketahui bahwa akan memerlukan sebuah mesin, 4 buah ban, dan lain sebagainya. Dengan demikian harga ban merupakan harga yang membentuk biaya variable. Insinyur dan atau tenaga kerja yang terlibat langsung dengan pengolahan fisik mobil tersebut, biaya gaji atau upah mereka merupakan biaya variable.
3. Pendekatan Analisis Data Biaya Masa Lalu – Pendekatan yang didasarkan pada data biaya masa
lalu. Pendekatan ini berasumsi bahwa biaya dimasa yang akan datang sama perilakunya dengan biaya di masa yang lalu. Data biaya masa lalu dianalisis untuk mengetahui perilaku masing-masing biaya. Ada beberapa metode untuk menentukan pola perilaku biaya dengan analisis perilaku biaya masa lalu, antara lain :
a. Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah – Merupakan sebuah cara /metode untuk
menganalisis biaya masa lalu pada volume kegiatan yang tertinggi dan volume kegiatan yang terendah. – Contoh : – Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap pabrik tahun 1988 adalah sebagai berikut :
b. Metode Biaya Cadangan – Analisis perilaku biaya dalam metode ini adalah
dengan terlebih dahulu menentukan unsure biaya tetap dari biaya yang bersangkutan. Hal ini berbeda dengan metode pertama yang menentukan unsure variable terlebih dahulu. – Penentuan unsure biaya tetap dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan perusahaan untuk sementara waktu. Dengan cara ini diketahui besarnya biaya yang terjadi jika perusahaan berhenti kegiatannya.
c. Metode Kuadrat Terkecil – Penentuan pola perilaku biaya menurut metode
ini adalah dengan menentukan total biaya tetap dan biaya variable per unit dengan menggunakan rumus sbb :