Vol.1, No.1 Januari 2015
PENGARUH PERSEPSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI MOTIVASI KONSUMEN H. NANDAN AHMAD HIDAYAT, SE.,MM. NIDN. 0405065402 ABSTRAK Persepsi yang dibentuk oleh konsumen mendorong konsumen untuk memilih dan melakukan proses pengambilan keputusan pembelian sehingga yang konsumen dapat mengorganisasikan produk yang dipilih berdasarkan yang terbaik sesuai dengan manfaat dan kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Persepsi juga membuat konsumen mengetahui mengenai apa yang menjadi kelebihan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk tersebut. Selain persepsi yang diperhatikan oleh perusahaan, produk yang ditawarkan juga dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Motivasi membawa konsumen dalam hal yang ditunjukkan dalam produk dan atribut produk yang ditawarkan dari kualitas produk, harga produk, dan kegunaan dari produk tersebut, sehingga dari motivasi tersebut membawa konsumen untuk mencapai sebuah tujuan untuk pertimbangan dimana kebutuhan dan hasrat konsumen dapat di penuhi hal ini lah yang mempengaruhi dalam melakukan keputusan pembelian.Hal tersebut terjadi dikarenakan persepsi yang ada pada konsumen. Keputusan pembelian merupakan proses yang dilakukan oleh konsumen berdasarkan penyeleksian yang dilakukan konsumen oleh karena itu keputusan pembelian merupakan tujuan dari perusahaan Toyota Auto 2000 Indramayu, dengan permasalahan pada persepsi dan motivasi konsumen otomatis konsumen merasa enggan untuk melakukan keputusan pembelian terhadap mobil avanza, sehingga hal tersebut menjadi masalah menurunya produk mobil avanza pada tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jadi informasi yang akurat mengenai mobil avanza yang perusahaan berikan akan membentuk kebutuhan, konsumen akan termotivasi untuk melakukan proses pembelian mobil avanza, hal tersebut mendorong perusahaan untuk mengembangkan kinerja perusahaannya untuk mengamati perilaku konsumen terhadap produk yang diberikan khususnya pada produk mobil avanza. Kata Kunci :Persepsi, Keputusan Pembelian dan Motivasi Konsumen.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
19
Vol.1, No.1 Januari 2015
I. PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG. Manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari tidak akan terlepas dari kegiatantransportasi, sehingga sarana transportasi yang memadai dibutuhkan untukmelakukan aktivitas agar dapat berjalan dengan baik. Salah satu jenis alat transportasi adalah mobil. Seiring dengan berkembangnya fungsi mobil sebagai alat transportasi, maka permintaan konsumen terhadap mobil akan semakin tinggi, sehingga persaingan antara merk-merk mobil tidak dapat dielakan lagi. Ketatnya persaingan antar perusahaan membuat produsen harus berfikir lebih keras untuk mempertahankan pangsa pasarnya.Dalam persaingan yang semakin kompetitif ini, konsumen relatif lebih mudah berpindah ke produk pesaing. Karena sekarang konsumen semakin pintar dalam memilih barang yang akan dia beli, para konsumen akan membeli barang yang memilki kualitas bagus dengan harga yang bersaing. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang kendaraan roda empat, yang mana sekarang dibutuhkan oleh banyak orang. Saat ini banyak sekali bermunculan merk mobil dengan berbagai model, desain, serta memberikan kualitas yang baik dan harga yang cukup bersaing.Bagi perusahaan yang bergerak di bidang Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
20
otomotif hal ini merupakan suatu peluang untuk menguasai pangsa pasar. Dan salah satu merk mobil yang digemari oleh sebagian konsumen di Indramayu adalah Toyota Avanza, mobil Toyota Avanza merupakan salah satu jenis mobil MPV (Multi Purpose Vehicle) yaitu mobil yang multi fungsi. Perusahaan Toyota Auto 2000 merupakan salah satu anak perusahaan yang dimiliki oleh PT Astra International, Tbk yang ruang lingkup bisnisnya bergerak di bidang otomotif dengan merk “TOYOTA”. Selain memasarkan jenis kendaraan roda empat ber merk Toyota, Auto 2000 juga memberikan fasilitas penjualan yang baik kepada para pelanggannya dalam hal melakukan service mobil dan kemudahan dalam memperoleh suku cadang asli.Perusahaan Toyota 2000 juga memiliki berbagai cabang yang tersebar di seluruh daerah wilayah Indonesia, salah satunya di Indramayu. Perusahaan tersebut menyadari jika pangsa pasar di Indramayu cukup besar, karena SDM di daerah tersebut semakin maju dan berkembang sehingga cukup menguntungkan bagi perusahaan. Pada tahun pertama perusahaan ini omset penjualanya cukup besar, namun seiringnya semakin banyak saingan dari perusahaan lain yang memunculkan produk dengan inovasi yang beraneka ragam sehingga membuat konsumen menjadi tertarik, hal tersebut menjadi suatu penurunan penjualan,
Vol.1, No.1 Januari 2015
di sadari atau tidak hal tersebut menjadi suatu masalah bagi perusahaan Toyota Auto 2000. Produk yang berkualitas akan mendorong persepsi konsumen untuk memilih dan melakukan keputusan pembelian berdasarkan informasi yang diterima oleh konsumen. Persepsi yang dibentuk oleh konsumen mendorong konsumen untuk memilih dan melakukan proses pengambilan keputusan pembelian sehingga yang konsumen dapat mengorganisasikan produk yang dipilih berdasarkan yang terbaik sesuai dengan manfaat dan kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Persepsi juga membuat konsumen mengetahui mengenai apa yang menjadi kelebihan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk tersebut.Namun dalam tahun ini terjadi penurunan penjualan dikarenakan menurun pula persepsi yang ada pada konsumen terhadap mobil avanza, konsumen kurang menerima informasi yang lebih detail lagi mengenai mobil avanza sehingga konsumen kurang begitu mengetahui keunggulan-keunggulan mobil avanza.Marketing dari perusahaan Toyota Auto 2000 sendiri kesulitan untuk memberikan informasi yang detail kepada konsumen mengenai mobil avanza, karena sekarang banyaknya saingansaingan dari merk lain, buktinya saat marketing memberikan brosur mobil avanza ke konsumen, konsumen sepertinya enggan untuk melihat atau membaca brosur tersebut.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
21
Selain persepsi yang diperhatikan oleh perusahaan, produk yang ditawarkan juga dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Konsumen akan membandingkan produk dan atribut produk yang ditawarkan dari kualitas produk, harga produk, dan kegunaan dari produk tersebut, sehingga dari motivasi tersebut membawa konsumen untuk mencapai sebuah tujuan untuk pertimbangan dimana kebutuhan dan tujuan konsumen dapat di penuhi hal ini lah yang mempengaruhi dalam melakukan keputusan pembelian. Karena kurangnya informasi yang diterima oleh konsumen sehingga hal tersebut berpengaruh dalam pembentukan motivasi konsumen, dari motivasi tersebut sehingga konsumen menjadi ragu terhadap mobil avanza tersebut, konsumen merasa kebutuhanya akan mobil tidak dapat dipenuhi dengan mobil avanza, dikarenakan harganya yang cenderung mahal, karena sekarang banyak mobil jenis MPV yang harganya lebih murah bahkan di bawah dari 100 juta rupiah. Sehingga konsumen merasa kebutuhanya akan mobil MPV dapat dipenuhi dengan mobil merk lain. Keputusan pembelian merupakan proses yang dilakukan oleh konsumen berdasarkan penyeleksian yang dilakukan konsumen oleh karena itu keputusan pembelian merupakan tujuan dari perusahaan Toyota Auto 2000 Indramayu, dengan permasalahan
Vol.1, No.1 Januari 2015
pada persepsi dan motivasi konsumen otomatis konsumen merasa enggan untuk melakukan keputusan pembelian terhadap mobil avanza, sehingga hal tersebut menjadi masalah menurunya produk mobil avanza pada tahun ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Jadi informasi yang akurat mengenai mobil avanza yang perusahaan berikan akan membentuk kebutuhan, konsumen akan termotivasi untuk melakukan proses pembelian mobil avanza, hal tersebut mendorong perusahaan untuk mengembangkan kinerja perusahaannya untuk mengamati perilaku konsumen terhadap produk yang diberikan khususnya pada produk mobil avanza. Dari latar belakang penelitian tersebut peneliti tertarik untuk menganalisa “Pengaruh Persepsi Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Motivasi Konsumen” I.2. PERUMUSAN MASALAH. Berdasarkan latar belakang penelitian yang dijelaskan di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana persepsi konsumen mobil merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 2. Bagaimana motivasi konsumen mobil merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 3. Bagaimana keputusan pembelian konsumen mobil merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
22
4. Bagaimana pengaruh persepsi terhadap motivasi konsumen mobil merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 5. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap keputusan pembelian konsumen mobil merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 6. Bagaimana pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian melalui motivasi konsumen mobil merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. I.3. TUJUAN PENELITIAN. Sesuai dengan perumusan masalah diatas, penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Menganalisis persepsi konsumen mobil, merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 2. Menganalisis motivasi konsumen mobil, merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 3. Menganalisis keputusan pembelian konsumen konsumen mobil, merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 4. Menganalisis persepsi terhadap motivasi konsumen mobil, merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 5. Menganalisis motivasi terhadap keputusan pembelian konsumen mobil, merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. 6. Menganalisis pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian melalui motivasi konsumen konsumen mobil,
Vol.1, No.1 Januari 2015
merk Avanza di Toyota AUTO 2000 cabang Indramayu. I.4. MANFAAT PENELITIAN. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan strategi yang harus dilakukan perusahaan untuk meningkatkan strategi pemasaran kepada konsumen serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam mengembangkan dan menyempurnakan kebijakan yang akan dikeluarkan agar perusahaan bisa tetap bersaing dengan perusahaan kompetitor lain. Selanjutnya temuan – temuan ini diharapkan dapat memberikan masukan pada penelitian berikutnya yang relevan dan memberikan kontribusi bagi pengembangan literature manajemen. II. KAJIAN TEORITIS. 2.1. Persepsi. Setiap konsumen mempersepsikan suatu produk pada saat pertama kali mereka membeli barang atau jasa baru.Persepsi konsumen juga mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan untuk menjangkau pasar sasaran untuk menarik pembeli.Apakah seorang konsumen dapat tertarik untuk membeli produk tersebut, sehingga persepsi sangat bepengaruh pada keputusan pembelian konsumen. Untuk lebih jelas mengenai persepsi konsumen, maka dibawah ini penulis
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
23
kemukakan pendapat dari beberapa ahli sebagai berikut: Menurut Hurriyati (2010; 101) menyatakan bahwa : “Persepsi didefenisikan sebagai proses yang dilalui orang dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterprestasikan informasi guna membentuk gambaran berarti mengenai dunia”. Menurut Veithzal Rivai (2003 ; 231) menyatakan bahwa :“Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan – kesan indra mereka agar memberikan makna bagi lingkungan mereka”. Selanjutnya Veithzal Rivai (2003 ; 231) “Persepsi selective yaitu individu melakukan persepsi secara selective terhadap apa yang disaksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap”. Menurut Suherlan & Budhiono (2013; 21) menyatakan bahwa:“Suatu proses dengan cara apa seseorang melakukan pemilihan, penerimaan, perorganisasian, dan penginterprestasikan atas informasi yang diterimanya dari lingkungan”. Dari definisi diatas maka peneliti merangkum bahwa persepsi adalah :“Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan – kesan indra mereka agar seseorang melakukan pemilihan, penerimaan, perorganisasian, dan penginterprestasikan atas
Vol.1, No.1 Januari 2015
informasi yang diterimanya dari lingkungan”. 2.2. Motivasi. Berikut beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang motivasi konsumen dari sudut pandang yang berbeda,yaitu: Menurut Solomon dikutip oleh (Sumarwan 2010; 23) menyatakan bahwa:“Motivasi adalah sebuah proses yang menuntun seseorang untuk bertindak seperti yang mereka lakukan saat ini. Motivasi terjadi ketika seseorang memiliki keinginan untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Menurut Mowen dikutip oleh (Hurriyati, 2010; 83) menyatakan bahwa: “Keadaan yang diaktivasi atau digerakkan dimana seseorang mengarahkan perilaku berdasarkan tujuan;dalam hal ini termasuk dorongan,keinginan dan hasrat”. Menurut Stephen P Robbins dalam Wibowo (2010 :378) menyatakan bahwa: “Motivasi sebagai proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah (direction) dan usaha terus menerus (persistence) individu untuk mencapai tujuan.” Menurut Veithzal Rivai (2010 ; 231) menyatakan bahwa:“Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”. Dari definisi diatas maka penulis merangkum motivasi konsumen adalah :“Sebuah proses yang menyebabkan intensitas (intensity), arah (direction), usaha Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
24
terus menerus (persistence) dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu”. 2.3. Keputusan Pembelian. Persepsi konsumen dan motivasi konsumen memang sangat berpengaruh besar terhadap suatu proses pembelian konsumen, karena hal tersebut pasti ada dalam diri konsumen. Apakah konsumen tersebut melakukan proses untuk membeli atau tidak. Suatu proses pembelian konsumen merupakan target perusahaan, hal tersebut sangat diharapkan oleh setiap perusahaan, karena untuk meningkatkan penjualan. Dengan semakin konsumen membeli produk yang perusahaan tawarkan semakin besar juga profit yang dirasakan perusahaan. Berikut beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ahli tentang motivasi konsumen dari sudut pandang yang berbeda,yaitu: Menurut Schiffman & Kanuk dialih bahasakan oleh Kasip (2008; 485) menyatakan bahwa :“Keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih”. Menurut Wibowo (2010 :234) menyatakan bahwa :“Keputusan adalah seperangkat langkah yang diambil individu atau kelompok dalam memecahkan masalah”. Menurut Peter & Olson yang dikutip oleh Sangadji (2013; 332) menyatakan bahwa :“Pengambilan Keputusan adalah proses
Vol.1, No.1 Januari 2015
pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran”. Dari definisi diatas maka penulis menyimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah :“Keputusan adalah seperangkat langkah yang diambil individu atau kelompok dalam proses pemecahan masalah yang diarahkan pada sasaran” 2.4. Hubungan Persepsi terhadap Motivasi Konsumen. Menurut Veithzal Rivai (2003 ; 231) “Persepsi selective yaitu individu melakukan persepsi secara selective terhadap apa yang disaksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap”.. Sikap (motivasi) individu/ konsumen Artinya di dalam proses untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya tersebut, tentunya konsumen yang bersangkutan akan mencari informasi yang berkaitan untuk kemudian mengevaluasinya. Kemudian dari informasi-informasi tersebut sangat memegang peranan yang penting untuk memutuskan apakah konsumen jadi melakukan kegiatan pembelian atau tidak,informasi tersebut menjadi sebuah persepsi konsumen. 2.5. Hubungan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian. Menurut Veithzal Rivai (2010 ; 231) menyatakan bahwa:“Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi individu
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
25
untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu” Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak.Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi konsumen untuk membeli. 2.6. Hubungan Persepsi terhadap Keputusan Pembelian melalui Motivasi konsumen. Individu menpersepsikan suatu benda yang sama secara berbeda – beda, hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor : 1. Faktor yang ada pada pelaku persepsi (perceiver). a. Sikap. b. Keutuhan atau motif c. Kepentingan atau minat. d. Pengalaman dan. e. Pengaharapan individu 2. Faktor yang ada pada obyek atau target yang dipersepsikan. a. Hal – hal baru. b. Gerakan. c. Bunyi. d. Ukurana. e. Latar Belakang dan. f. Kedekatan.
Vol.1, No.1 Januari 2015
3. Faktor konteks situasi dimana persepsi itu dilakukan. a. Waktu. b. Keadaan/ Tempat Kerja dan. c. Keadaan Sosial Berdasarkan persepsi ini maka dua konsumen memperoleh stimulus yang sama, bisa mengambil keputusan yang berbeda,karena persepsinya berbeda, keputusan membeli juga bisa karena faktor belajar. Belajar yang berhasil adalah yang menimbulkan perubahan perilaku karena adanya pengalaman yang diperoleh dari belajar.Jadi perubahan perilaku manusia diperoleh karena belajar. Belajar terjadi karena proses saling mendorong, proses untuk memenuhi kebutuhan yang disebut motivasi konsumen. Menurut Peter dan Olson yang dikutip oleh Sangadji (2013;332) menyebutkan :“Inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintergrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih dan memilih salah satu diantaranya.” III. METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian. Menurut Sugiyono (2011; 61) menyatakan bahwa:“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
26
dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen mobil Avanza di Toyota AUTO 2000 Indramayu, yang terdiri dari: 1. PNS 2. Pengusaha 3. Petani 4. Sekelompok masyarakat 5. Anggota dewan 6. Nelayan
Daftar Pembelian Mobil Avanza di AUTO 2000 Indramayu Tahun 2012 s/d 2014 NO TAHUN JUMLAH 1
2012
578 Unit
2
2013
512 Unit
3
2014
287 Unit
Dilihat dari data penjualan tersebut maka di tahun 2014 terjadi penurunan penjualan yang signifikan, ini merupakan masalah maka penulis mengambil populasinya pada tahun 2014. Menurut Sugiyono (2011; 62) menyatakan bahwa:“Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.” Untuk menentukan jumlah sampelnya menggunakan Rumus Slovin yang dikutip dari Husein Umar (2008; 108) yaitu sebagai berikut:
Vol.1, No.1 Januari 2015
Jadi jumlah sampel yang akan diambil sebanyak responden. Keterangan : n : Ukuran sampel N : Ukuran populasi e : Tingkat antisipasi ketidaktelitian karena kesalahan-kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan, misalnya 10%. 3.2 Teknik Pengumpulan Data. 1. Studi Kepustakaan Dalam hal ini penulis mengumpulkan dan mempelajari bahan – bahan bacaan serta media tulis lainnya yang erat kaitannya dengan pokok bahasan dengan maksud memperoleh gambaran serta menambah penguasaan ilmu pengetahuan secera teoritis yang diberikan kepada topik yang dibahas. 2. Studi lapangan Seorang peneliti melakukan kunjungan secara langsung pada objek dimana penelitian tersebut akan dilakukan, metode ini dapat dilakukan dengan cara: A) Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik untuk mengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti. Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
27
B) Observasi Observasi merupakan teknik penelitian dimana seorang peneliti melakukan pengamatan yang secara langsung terhadap objek yang sedang diteliti. 3.3. Kerangka Pemikiran. Persepsi konsumen berperan sangat berperan penting, dalam hal keputusan konsumen. Oleh karena itu perusahaan pemasar produk atau jasa harus bisa mempengaruhi persepsi konsumenya agar konsumen tersebut melakukan suatu proses pembelian terhadap produk yang perusahaan tersebut tawarkan. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita.Dalam pemasaran, persepsi lebih penting daripada realitas, karena perepsi yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Orang bisa mempunyai persepsi berbeda tentang obyek yang sama. Menurut Sumarwan (2010; 96) menyatakan bahwa :“Konsumen seringkali memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap produk terebut”. Dari pernyataan di atas menyatakan bahwa memahami persepsi merupakan hal penting bagi suatu perusahaan pemasar. Contoh dua konsumen yang menerima dan memperhatikan stimulus yang sama, mungkin akan mengartikan stimulus
Vol.1, No.1 Januari 2015
tersebut berbeda.Kebutuhan perilaku konsumen. Proses tersebut mempengaruhi seorang konsumen sebenarnya merupakan proses secara langsung, karena kebutuhan pemecahan masalah dalam rangka tersebut mendorong seseorang untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan melakukan tindakan. Apa yang konsumen. dipersepsikan seorang konsumen Menurut Engel yang dikutip tentang lingkunganya, bagaimana oleh Sangadji (2013; 332) perasaanya, aktivitas-aktivitas yang menyatakan bahwa :“Perilaku dilakukan semua proses tersebut pembelian adalah proses keputusan dipengaruhi oleh kebutuhanya. dan tindakan orang-orang yang Menurut Schiffman & Kanuk terlibat dalam pembelian dan yang dikutip oleh Sumarwan penggunaan produk”. (2010;41) menyatakan bahwa Sementara menurut Pride & :“Motivasi didalam diri manusia Ferrell yang dikutip oleh Sangadji sebagian besar tidak didasari, (2013; 332) menyatakan bahwa sehingga konsumen seringkali tidak :“Perilaku konsumen adalah menyadari atau tidak tahu alasan perilaku pembelian akhir, mereka sesungguhnya mereka untuk membeli sesuatu produk untuk membeli produk.” digunakan secara pribadi”. Motivasi merupakan energi Artinya keputusan pembelian dalam diri individu yang ditandai merupakan titik akhir, konsumen dengan timbulnya kebutuhan yang diarahkan untuk mengambil ingin dipenuhi.Kebutuhankeputusan pembelian produk yang kebutuhan ini dikenal dengan istilah sesuai dengan kebutuhanya, dengan motif.Motif dapat berasal dan dalam harapan konsumen merasa puas diri individu yang bersifat intristik setelah membeli. dan luar individu yang bersifat ekstrinsik. Pada hakekatnya tingkah Gambar : I laku individu merupakan cara untuk Kerangka Penelitian memenuhi kebutuhan yang H3 Persepsi X1 dirasakanya. Dengan demikian maka setiap perilaku memiliki motif dibaliknya. Keputusan Pembelian Y H Dari pernyataan tersebut, maka 1 motivasi konsumen memiliki Motivasi X2 peranan penting dalam setiap H2 perusahaan, karena secara tidak langsung motivasi konsumen 3.3 Teknik Analisis Data. mempengaruhi dan memiliki 1. Analisis Deskriptif. peranan utama dalam proses Analisis statistika deskriptif ini pengambilan keputusan pembelian. memiliki tujuan untuk Proses pengambilan keputusan memberikan gambaran pembelian sangat dipengaruhi oleh (deskripsi) mengenai suatu data Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
28
Vol.1, No.1 Januari 2015
agar data yang tersaji menjadi mudah dipahami dan informatif bagi orang yang membacanya. Statistika deskriptif menjelaskan berbagai karakteristik data seperti rata-rata (mean), jumlah (sum) simpangan baku (standard deviation), varians (variance), rentang (range), nilai minimum dan maximum dan sebagainya. Menurut Sugiyono (2013:29) bahwa statistic deskriptifadalah “statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum.” 2. Analisis Uji Normalitas. Agar data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan, terlebih dahulu harus diuji normalitasnya.Hal ini penting untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dalam penelitian tersebut normal atau tidak. Sehingga akan mempermudah dalam menentukanalat analisis nya. MenurutSugiyono (2013: 79) penguji data dalam penelitian menggunakan Chi Kuadrat (X²). 3. Analisis Uji Reliabilitas Instrumen. Suatu alat pengukur apabila dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama, dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
29
Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Menurut Sugiyono: (2013 : 354)Pengujian reliabilitas instrument dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal pengujian dapat dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal reliabilitas instrument dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrument dengan teknik tertentu 4. Analisis Jalur. Sugiyono (2013:297)mengemukakan bahwa :“analisis jalur merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analis jalur (regression is special case of path analisis)”. 5. Analisis Korelasi. Menurut(Sugiyono, 2013:228),“Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungandan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel bentuk interval atau ratio”. 6. Analisis Koefesien Determinasi. Menurut Sugiyono (2013:231) berpendapat:“Koefisien determinasi disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat di jelaskan melalui
Vol.1, No.1 Januari 2015
varians yang terjadi pada variabel independen”. Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi variabel X1 terhadap Y melalui X2 biasanya dinyatakan dalam persentase (%). 7. Analisis Uji Hipotesis. Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan suatu hipotesis tersebut sebaliknya diterima atau ditolak. Dalam penelitian ini, uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji t sebagai uji hipotesis penelitian. Rancangan uji hipotesis menggunakan tingkat kepercayaan 95% dimana tingkat presisi = 5% atau 0,05.
1
Kesimp ulan Valid
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
0,235
Valid
3
0,324
0,235
Valid
4
0,509
0,235
Valid
5
0,520
0,235
Valid
6
0,606
0,235
Valid
Dari tabel diatas dapat disimpulkan tidak terdapat item tentang Persepsi Konsumen yang tidak valid, dikarenakan r Hitung lebih besar dari r Tabel.Setelah itu dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Jadi, semua item yang akan dijadikan data sebagai analisis sesuai dengan rencana analisis.
Rekapitulasi Validitas Item Angket Persepsi Konsumen No Pertan yaan
0,456
Sumber: Data yang diolah
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Validitas Angket. 1. Validitas Angket Persepsi Konsumen.
Validitas Persepsi Perspsi (r Tabel) (r Hit) 5% 0,273 0,235
2
2. Validitas Angket Motivasi Konsumen. Rekapitulasi Validitas Item Angket Motivasi Konsumen
1
Validitas Motiv Motiv (rTabel) (r Hit) 5% 0,393 0,235
2
0,535
0,235
Valid
3
0,561
0,235
Valid
4
0,494
0,235
Valid
5
0,614
0,235
Valid
6
0,688
0,235
Valid
7
0,387
0,235
Valid
8
0,536
0,235
Valid
No Pertan yaan
Kesimpul an Valid
Sumber: Data yang diolah
30
Vol.1, No.1 Januari 2015
Dari tabel diatas dapat disimpulkan 4.2 Reliabilitas. tidak terdapat item tentang Motivasi 1. Uji Reliabilitas Angket Persepsi. Konsumen yang tidak valid, dikarenakan Dari hasil perhitungan terlihat r Hitung lebih besar dari r Tabel.Setelah bahwa Instrument Persepsi itu dapat digunakan untuk analisis Konsumen dinyatakan selanjutnya. Jadi, semua item yang akan Reliabilitas, karena r Hitung dijadikan data sebagai analisis sesuai lebih besar dari rTabel. Dengan N dengan rencana analisis. = 74 dan taraf signifikasi 0,05% diperoleh rtabel = 0,220 dan dari point 1 sampai 6 indikator 3. Validitas Angket Keputusan Persepsi Konsumen diatas, Pembelian. semua rHitung> rTabel, maka sebaran data penelitian Persepsi Rekapitulasi Validitas Item Angket Konsumen dinyatakan Reliabel. Keputusan Pembelian 2. Uji Reliabilitas Angket Validitas Motivasi. Keputu Keputu Dari hasil perhitungan terlihat san san bahwa Instrumen Motivasi No Kesimp Pembel Pembel Konsumen dinyatakan Reliabel, Pertan ulan ian ian karena r Hitung lebih besar dari yaan (r (r rTabel. Dengan N = 74 dan taraf Hitung Tabel) signifikan 0,05% diperoleh rTabel ) 5% = 0,235 dan dari point 1 sampai 1 0,507 0,235 Valid 8 indikator Motivasi Konsumen diatas, semua rHitung> rTabel, maka 2 0,522 0,235 Valid sebaran data penelitian Motivasi 3 0,543 0,235 Valid Konsumen dinyatakan Reliabel 4 0,634 0,235 Valid 3. Uji Reliabilitas Angket 5 0,459 0,235 Valid Keputusan Pembelian. 6 0,523 0,235 Valid Sumber: Data yang diolah
Dari tabel diatas dapat disimpulkan tidak terdapat item tentang Keputusan Pembelian yang tidak valid, dikarenakan r Hitung lebih besar dari r Tabel.Setelah itu dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Jadi semua item yang akan dijadikan data sebagai analisis sesuai dengan rencana analisis.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
31
Dari tabel diatas, terlihat bahwa Instrumen Keputusan Pembelian dinyatakan Reliabel, karena r Hitung lebih besar dari rTabel. Dengan N = 74 dan taraf signifikan 0,05% diperoleh rTabel = 0,235 dan dari point 1 sampai 6 indikator Keputusan Pembelian diatas, semua rHitung> rTabel, maka sebaran data penelitian Keputusan Pembelian dinyatakan Reliabel.
Vol.1, No.1 Januari 2015
4.3 Tanggapan Responden. 1. Tanggapan Responden Persepsi. Rekapitulasi skor tanggapan responden terhadap persepsi konsumen Ind ikat or 1 2 3
0 0 0 0 2 1
Res Jumlah pon skor den 74 339 74 336 74 299 74 340 74 346 74 335
16,9 16,8 14,9 17,2 17,3 16,8
3
74
100
Jawaban
Pertan yaan
A
B
C
D
E
Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6
27 27 28 18 12 10
43 42 36 34 36 36
4 4 8 19 20 20
0 1 2 3 4 7
122
227
75
17
Jumlah
1995
%
2. Tanggapan Responden Motivasi. Rekapitulasi skor tanggapan responden terhadap motivasi konsumen Ind ikat or 1
Pertan yaan
Item 1 Item 2 2 Item 3 Item 4 3 Item 5 Item 6 4 Item 7 Item 8 Jumlah
Jawaban A
B
C
D
E
15 21 28 18 14 11 12 14 133
42 35 36 34 42 35 43 37 304
14 14 8 19 14 17 18 22 126
3 1 2 3 4 9 0 1 23
0 0 0 0 0 2 1 0 3
Res Jumlah pon skor den 74 276 74 286 74 312 74 289 74 330 74 266 74 287 74 319 74 2365
% 11,6 12 13,1 12,2 13,9 11,2 12,1 13,4 100
3. Tanggapan Responden Keputusan Pembelian Rekapitulasi skor tanggapan responden terhadap keputusan pembelian Ind Res Jawaban Pertan Jumlah ikat pon % yaan skor A B C D E or den 1 Item 1 27 33 11 3 0 74 306 17,45 Item 2 19 39 14 1 0 74 295 16,81 2 Item 3 15 29 22 5 0 74 270 15,39 Item 4 25 29 20 2 1 74 306 17,44 3 Item 5 14 33 24 3 0 74 282 16,07 Item 6 11 33 28 2 0 74 295 16,81 Jumlah 111 196 119 16 2 74 1754 100
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
32
Vol.1, No.1 Januari 2015
4.5. Analisis Korelasi. 1. Korelasi Ganda.
Dimana: 2.
Korelasi Melalui X2.
X1
terhadap
Y
4.6. Koefesien Determinasi. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan persepsi terhadap keputusan pembelian melalui motivasi konsumen maka dapat disimpulkan dengan koefisien determinasi sebagai berikut:
Setelah
diketahui , maka:
Artinya persepsi memberikan kontribusi terhadap keputusan pembelian melalui motivasi konsumen sebesar 74,82% sedangkan sisanya 25,18% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dalam penelitian ini tidak diperhitungkan.
dan
4.7. Analisis Jalur. Koefisien jalur secara total variabel
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
33
intervening
Vol.1, No.1 Januari 2015
Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh t hitung = 3,98 sedangkan ttabel dengan taraf kesalahan 5% dan derajat kebebasan dk = n-2 =74-2 = 72, maka ttabel = 1,990. Karena thitung lebih besar dari t tabel yaitu sebesar (3,98> 1,99), maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya ada pengaruh persepsi terhadap keputusan pembelian melalui motivasi konsumen.
Dari perhitungan diatas diperoleh artinya keputusan pembelian melalui motivasi konsumen pada konsumen mobil avanza di Toyota Auto 2000 berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara total.
V. KESIMPULAN DAN SARAN.
4.8. Uji Hipotesis. Pengujian hipotesis dimaksudkan sebagai cara untuk menentukan suatu hipotesis apakah suatu hipotesis tersebut diterima atau ditolak. Rumus Uji Hipotesis sebagai berikut: Dari hasil perhitungan Uji Hipotesis t
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan kepada lembaga setempat agar : 1. Persepsi diberikan harus sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen agar perusahaan kembali untung untuk masa mendatang, agar dapat meningkatkan penjualan mobil Avanza di Toyota Auto 2000 Indramayu 2. Keputusan pembelian merupakan tujuan akhir dari perusahaan oleh karena itu perusahaan agar dituntut untuk membuat konsumen membeli mobil avanza di Toyota Auto 2000 Indramayu. 3. Motivasi konsumen akan terangsang dari persepsi konsumen mengenai mobil Avanza di Toyota auto 2000,oleh karena itu perusahaan harus lebih gencar lagi dalam pemasaran mobil avanza tersebut.
34
Vol.1, No.1 Januari 2015
Nugroho Setiadi. 2003. Riset Pemasaran Dan Konsumen.Kencana., Bandung Peter, Olson. 2010. Consumer Behavior.Erlangga., Jakarta Ratih Hurriyanti. 2010. Bauran Pemasaran & Loyalitas Konsumen. CV. Alfabeta., Bandung. Sondang P.Siagian, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,Jakarta. Sugiyono, :2007. Metode Penelitian Bisnis.Bandung. Alfabeta. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif R&D. Alfabeta., Bandung. Sugiyono. 2013. Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta., Bandung. Ujang Sumarwan. 2010. Perilaku Konsumen Edisi ke 2. Ghalia Indonesia., Bogor Veithzal Rivai, 2003. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Veithzal Rivai, 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Wibowo, 2007.Manajemen Kinerja.PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Alma, Buchori. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta, Bandung. Anwar Prabu Mangkunegara.2013. Manajemen Sumber Daya manusia Perusahaan. Remaja Rosda Karya,Bandung. Anwar Prabu. 2012. Perilaku Konsumen. Reflika Aditama., Bandung Basu Swastha DH, 2002. Azas – Azas Marketing, Liberty Yogyakarta. Budhiono, Suherlan. 2013. Psikologi Pelayanan. Media Perubahan., Bandung. Danang Sunyoto. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Buku Seru,Jakarta. Etta Sangadji. 2013. Perilaku Konsumen. Andi., Yogyakarta Fentia.2012. Pengaruh Persepsi dan Motivasi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian pada Perumahan Poris Paradise EksklusifTangerang.Perpustakaan Universitas Bina Nusantara., Bogor. Husein Umar. 2008. Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Utama., Jakarta Kanuk, Schiffman. 2008. Perilaku Konsumen Edisi ke 7. PT. Macanan Jaya Cemerlang., Bandung Kotler, Philip. 2011. Manajemen Pemasaran Edisi 13. Mantanan Cemerlang., Jakarta. Malayu S.P. Hasibuan,2007. ManajemenSumber Daya Manusia. Bumi Aksara,Jakarta.
Jurnal Investasi Fakultas Ekonomi Unwir Indramayu
35