PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi Kasus Perumahan Poris Paradise Eksklusif Tangerang)
Fentia Tanata Jurusan Marketing Communication, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No.9 Palmerah, Jakarta Barat 11480
[email protected] ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the effect of perception and consumer’s motivation towards purchasing decision. The object of this research is the people who live in Poris Paradise Exlusive, Tangerang. This research used three variables to describe are Perception (X1), Motivation (X2), and Buying Decision (Y). The method of this research is quantitative method by distributing questionnaires to 125 respondents by random sampling method. The analysis in this research used validity, reliability test, normality, regression test, correlation test, t and f test, and also determination test by using SPSS 20. The benefits of this research is to provide information about effect of perception and consumer’s motivation towards purchasing decision that can be use as consideration to the company which will use to observe focus with consumer behavior and also can be used as a reference to complete research in the future. The result of this research revealed that perception have a relationship to the purchasing decision by 0,342 and motivation have a relationship to the purchasing decision by 0,389. Perception and consumer’s motivation significantly influence by 0,152 or 15,2% purchasing decision in Poris Paradise Exlusive, Tangerang. Keywords: Perception, Motivation, Buying Decision
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh persepsi dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian rumah. Objek penelitian ini adalah konsumen yang merupakan pembeli sekaligus pengguna rumah Poris Paradise Eksklusif di kawasan Tangerang. Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu, Persepsi Konsumen (X1), Motivasi Konsumen (X2), dan Keputusan Pembelian (Y). Metode penelitian ini adalah menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui
1
penyebaran kuisioner kepada 125 responden dengan metode random sampling. Analisis dalam penelitian ini dilakukan melalui uji validitas, uji reliabilitas, uji normalitas, uji regresi, korelasi, uji t, uji f, dan uji koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan SPSS 20. Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberikan informasi mengenai persepsi dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian rumah dan dapat menjadi pertimbangan perusahaan dalam memperhatikan perilaku konsumen, serta dapat dijadikan referensi untuk melengkapi penelitian-penelitian selanjutnya. Simpulan dari hasil penelitian ini diketahui bahwa persepsi konsumen memiliki hubungan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,342 dan motivasi konsumen memiliki hubungan terhadap keputusan pembelian sebesar 0,389. Persepsi dan motivasi konsumen berpengaruh secara siginifikan sebesar 0,152 atau sebesar 15,2% terhadap keputusan pembelian pada Perumahan Poris Paradise Eksklusif di Kawasan Tangerang. Kata Kunci: Persepsi, Motivasi, Keputusan Pembelian
PENDAHULUAN Persaingan pasar dalam dunia properti rumah semakin hari semakin meningkat dengan membawa peluang besar terhadap property developer atau pengembang perumahan untuk melancarkan usahanya. Kebutuhan pasar yang meningkat ini diimbangi pula dengan peningkatan jumlah populasi yang membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen. Perusahaan pengembang perumahan ini secara ketat harus bersaing dengan perusahaan lainnya untuk tetap mempertahankan konsistensi produk di mata konsumen. Dalam hal ini perusahaan harus mencapai target penjualan yang baik dengan memperhatikan strategi penjualan melalui kualitas produk dan pelayanan yang diberikan kepada konsumen. Produk dan pelayanan inilah yang membentuk persepsi dan motivasi konsumen dalam pengambilan keputusan dimana konsumen akan mengambil keputusan pembelian terhadap produk yang terbaik. Selain itu banyaknya pilihan yang ditawarkan juga membuat kebutuhan serta selera konsumen selalu berubah-ubah. Strategi perusahaan harus memperhatikan kondisi dan situasi yang ada sehingga perusahaan memerlukan faktor yang mempengaruhi keputusan untuk membeli produk yang ditawarkan. Perusahaan dituntut untuk mengetahui apa yang menjadi selera dan kebutuhan konsumen sehingga pemahaman akan perilaku konsumen inilah yang akan memberikan masukan kepada perusahaan dalam mengevaluasi kebijakan strategi pemasaran. Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor persepsi dan motivasi yang merupakan faktor internal konsumen (Swasta & Handoko, 2000: 58). Produk yang berkualitas akan mendorong persepsi konsumen untuk memilih dan melakukan keputusan pembelian. Dalam keadaan yang sama persepsi seseorang terhadap suatu produk berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh adanya proses seleksi terhadap berbagai stimulus yang ada (Kotler & Amstrong, 1996: 156). Persepsi yang dibentuk oleh konsumen mendorong konsumen untuk memilih dan melakukan proses pengambilan keputusan pembelian sehingga yang dipilih menghasilkan yang terbaik sesuai dengan manfaat dan kebutuhan yang dirasakan oleh konsumen. Persepsi juga membuat konsumen mengetahui mengenai apa yang menjadi kelebihan, kelemahan, kesempatan ataupun ancaman bagi produk tersebut. Selain persepsi yang diperhatikan oleh perusahaan, produk yang ditawarkan juga dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Motivasi pembelian adalah pertimbangan-pertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian (Sigit, 2002: 17). Motivasi membawa konsumen dalam hal yang ditunjukkan dalam produk dan atribut produk yang ditawarkan dari kualitas produk, harga produk, dan kegunaan dari produk tersebut, sehingga dari motivasi tersebut membawa konsumen untuk mencapai sebuah pertimbangan dalam melakukan keputusan pembelian. Jadi kebutuhan masyarakat tersebut mendorong perusahaan untuk mengembangkan kinerja perusahaannya untuk mengamati perilaku konsumen terhadap produk yang diberikan. Perusahaan mengamati keputusan pembelian konsumen dari apa yang dibeli, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak yang dibeli, kapan produk dibeli dan mengapa konsumen memilih produk tersebut. Perumahan Poris Paradise Eksklusif di kawasan Tangerang ini dibangun oleh PT. Poris Indah Graha yang merupakan salah satu pengembang perumahan yang berkembang dari sebuah organisasi
2
sebagai saran untuk mengembangkan usaha perumahan dari kelas kecil, sampai menengah ke atas. Perusahaan ini berdiri berlandaskan kewajiban untuk memberikan kontribusi masyarakat untuk proses pembangunan perumahan dan permukiman yang sehat dan layak huni berdasarkan visi dan misi yang telah dibuat. Identifikasi masalah dan tujuan penelitian adalah: (1) untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian rumah Poris Paradise Eksklusif Tangerang; (2) untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian rumah Poris Paradise Eksklusif Tangerang; dan (3) untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh persepsi dan motivasi konsumen secara bersamaan terhadap keputusan pembelian rumah Poris Paradise Eksklusif Tangerang. Persepsi konsumen dilihat dari persepsi produk dari keseluruhan kualitas dan keunggulan produk yang diharapkan oleh pelanggan tersebut (Durianto, 2004: 96). Persepsi adalah bagaimana kita melihat dunia sekitar kita berupa stimuli tentang objek (Simamora, 2008: 102). Pemasar harus bekerja keras meyampaikan pesan mereka, menekankan pengulangan agar produk dan perusahaan selalu diingat dan menjadi top of mind di benak konsumen. Dimensi-dimensi persepsi antara lain: (1) kinerja, yaitu karakteristik operasional utama yang merupakan fungsi utama dari produk tersebut; (2) pelayanan, yaitu kemampuan pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen yang berkaitan denga produk yang dipasarkan; (3) ketahanan, yaitu daya tahan produk dengan berkaitan dengan unsur ekonomis produk; (4) keandalan, yaitu konsistensi dari kinerja yang dihasilkan oleh produl; (5) karakteristik produk, yaitu bagian dari produk yang membedakan dengan produk pesaing; (6) kesesuaian dengan spesifikasi, yaotu pandangan konsumen akan kualitas produk dimana informasi yang diberikan sesuai dengan hasil produk yang ditawarkan; dan (7) hasil, yaitu mengarah pada enam dimensi sebelumnya. Kebutuhan menjadi motif ketika kebutuhan itu mencapai tingkat intensitas yang kuat. Motivasi menurut Swasta & Handoko adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan (Sunyoto, 2012: 261). Tanpa motivasi seseorang tidak akan terpengaruh untuk mencari kepuasan terhadap dirinya. Motivasi pembelian dipengaruhi oleh motivasi bersifat rasional dan emosional. Motivasi rasional dilihat dari produk dan kenyataan (obyektif) serta atribut produk secara fungsional yaitu berupa kualitas produk, harga produk, dan efisiensi produk. Motivasi bersifat emosional dilihat dari perasaan yang didapat langsung dari panca indera. Dalam hal ini jika seseorang membeli rumah akan dapat meningkatkan status sosial dan status ekonomi orang tersebut. Motivasi berupa pengetahuan, sikap yang mempengaruhi dan mendorong konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian, yang dilihat dari nilai yang diberikan sesuai dengan nilai yang didapatkan konsumen sehingga bisa membawa image dan reputasi perusahaan yang baik pada akhirnya. Keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternative pilihan yang ada dalam berbagai proses yang dilaluinya (Sunyoto, 2012: 278). Pengambilan keputusan pembelian menurut tujuan akhir pembelian dibagi menjadi dua yaitu tujuan akhir individual yaitu memenuhi kebutuhan sendiri; serta tujuan akhir konsumen organisasi atau industrial yaitu lembaga atau organisasi industri dalam keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggota. Dalam keputusan pembelian terdapat tahap-tahap proses pembelian. Tahap-tahap proses pembelian antara lain: (1) pengenalan masalah, yaitu konsumen mulai menyadari kebutuhan yang tidak tepuaskan sehingga muncul masalah demi meningkatkan kepuasan; (2) pencarian informasi, yaitu konsumen akan mencari sumber informasi dan mengidentifikasi masalah tentang objek yang dapat memuaskan keinginannya; (3) penilaian alternatif, yaitu konsumen mulai melakukan pertimbangan dari proses informasi yang didapatkan dan melakukan penetapan alternatif; (4) keputusan pembelian, yaitu tahap konsumen membentuk niat, memilih, dan melakukan transaksi pembelian; dan (5) perilaku setelah pembelian, yaitu konsumen melakukan evaluasi pengalamn apakah merasakan kepuasan atau ketidakpuasan setelah menggunakan produk. Dalam jurnal Dewi Urip Wahyuni yang berjudul Pengaruh Motivasi, Persepsi, dan sikap konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat, mengatakan bahwa motivasi dalam diri akan mempengaruhi seseorang (konsumen) dalam melakukan pembelian karena didasarkan pada dorongan yang dimiliki, misalnya penilaian terhadap kualitas, harga, kenyamanan pemakaian terhadap barang yang dibutuhkan. Peran persepsi konsumen akan mempengaruhi pula terhadap keputusan pembelian, hal ini wajar karena setiap orang akan memiliki persepsi yang
3
berbeda-beda terhadap suatu objek oleh karena itu keputusan pembelian akan cepat terlaksana apabila muncul persepsi positif terhadap barang yang akan dibelinya. Persepsi tersebut dapat berupa penilaian terhadap apa saja yang melekat pada suatu produk yang dapat menimbulkan kepuasan dan kenyamanan pada konsumen. Dalam jurnal Reagi Garry Imancezar & Imroatul Khasanah yang berjudul Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian (Studi Pada Distro Districtsides di Semarang), mengatakan bahwa motivasi konsumen memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap keputusan pembelian dengan menunjukkan besarnya pengaruh motivasi konsumen sebesar 0,431 terhadap keputusan pembelian dan nilai t hitung sebesar 5,908 dengan taraf signifikan 0,000. Variabel persepsi konsumen memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan menunjukkan persepsi konsumen sebesar 0,241 terhadap keputusan pembelian dengan nilai t hitung sebesar 3,183 dengan taraf siginifikan 0,002.
HIPOTESIS Beberapa hipotesis dari penelitian ini adalah: Ho: tidak terdapat hubungan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ha: terdapat hubungan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ho: tidak terdapat hubungan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ha: terdapat hubungan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ho: tidak terdapat pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ha: terdapat pengaruh persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ho: tidak terdapat pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ha: terdapat pengaruh motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ho: tidak terdapat pengaruh persepsi dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian. Ha: terdapat pengaruh persepsi dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian.
METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan tipe penelitian kausal asosiatif. Penyebaran kuesioner dilakukan dengan tipe data ordinal dengan skala pengukuran likert dengan keterangan sangat setuju sampai dengan sangat tidak setuju. Populasi adalah jumlah dari keseluruan objek (satuan atau individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Sunyoto, 2012:47). Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi atau sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode probabilitas dengan memberikan peluang sama dari semua elemen sebagai sampel penelitian. Metode sampel probabilitas ini yaitu metode random sampling (acak sederhana). Populasi dalam penelitian ini adalah pembeli dan pengguna rumah Poris Paradise Eksklusif periode Oktober 2012-April 2013 yaitu sebanyak 175 orang. Berdasarkan perhitungan rumus Taro Yamane jumlah sampel yang digunakan adalah menjadi sebesar 125 responden. Data penelitian diperoleh melalui: (1) data primer, yaitu data yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner langsung berupa penyataan tertulis dan observasi langsung yang diakukan; (2) data sekunder, yaitu data yang didapatkan dari perusahaan dan buku, jurnal, artikel yang berkaitan dengan penelitian. Teknik analisis dan interpretasi data yang dilakukan dalam penelitian adalah uji validitas, reliabilitas, normalitas, korelasi, uji t, uji F, regresi, dan uji koefisien determinasi.
4
Operasional Konsep Variabel penelitian dalam penelitian ini adalah: (1) variabel bebas yaitu persepsi (X1), dan motivasi (X2); (2) variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). berikut adalah tabel operasional variabel penelitian yang digunakan dalam pernyataan kuesioner.
Variabel
Definisi
Tabel 1 Definisi operasional variabel penelitian Dimensi Indikator
Persepsi Konsumen (X1)
Kinerja
Pelayanan Persepsi konsumen dilihat dari persepsi produk dari keseluruhan kualitas atau keunggulan produk yang diharapkan oleh pelanggan tersebut (Durianto, 2004: 96).
Ketahanan
Keandalan Karakteristik Produk Kesesuaian dengan spesifikasi Hasil
Motivasi Konsumen (X2)
Pertimbanganpertimbangan dan pengaruh yang mendorong orang untuk melakukan pembelian (Wahyuni, 2008: 31)
Keputusan Pembelian (Y) Tahap-tahap proses dalam pengenalan produk, membuat pilihan, menggunakan produk, dan menyeleksinya kembali (Sunyoto, 2012: 278)
Motivasi Rasional Motivasi Emosional Pengenalan Masalah Pencarian informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku pasca pembelian
Skala Pengukuran
Fungsi operasional utama rumah sebagai kenyamanan bagi konsumen. Kemampuan dan keramahan yang diberikan petugas terhadap keluhan konsumen. Konsistensi kinerja produk dari ukuran daya tahan produk. Kepercayaan konsumen terhadap produk dari waktu ke waktu Kelebihan yang berbeda dari produk dengan produk pesaing Kesesuaian produk dengan persyaratan yang ada Hasil akhir dari produk yang menunjukan reputasi atau image perusahaan Kualitas Produk Harga Produk Lokasi Perasaan nyaman Status / keamanan
Likert
Likert
tingkat
Kesadaran kebutuhan akan produk Pencarian informasi produk dari orang lain Membandingkan produk dengan produk competitor Melakukan pembelian terhadap produk.
Likert
Perilaku kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk
5
HASIL DAN BAHASAN Profile Responden Objek penelitian ini adalah para pembeli sekaligus pengguna rumah Poris Paradise Eksklusif Tangerang pada periode Oktober 2012- April 2013. Informasi mengenai responden ini diperoleh secara langsung melalui kuesioner yang diisi oleh para konsumen. Profile responden ini didapat berdasarkan beberapa informasi seperti jenis kelamin, usia, dan pekerjaan responden.
Tabel 2 Jenis Kelamin Responden
Pria Wanita Total
Frequency
Percent
Valid Percent
52 73 125
41.6 58.4 100.0
41.6 58.4 100.0
Frequency < 25 tahun 25-35 tahun 35-50 tahun >50 tahun Total
11 81 30 3 125
Ibu Rumah Tangga Karyawan Wiraswasta Total
Sumber Data Primer 2013 Tabel 3 Usia responden Percent Valid Percent 8.8 8.8 64.8 64.8 24.0 24.0 2.4 2.4 100.0 100.0 Sumber: Data Primer 2013
Tabel 4 Pekerjaan responden Frequency Percent Valid Percent 34 27.2 27.2 49 39.2 39.2 42 33.6 33.6 125 100.0 100.0 Sumber: Data Primer 2013
Cumulative Percent 41.6 100.0
Cumulative Percent 8.8 73.6 97.6 100.0
Cumulative Percent 27.2 66.4 100.0
Uji Validitas Uji validitias digunakan untuk menguji keabsahan dari kuesioner yang digunakan untuk mengukur suatu variabel. Suatu pernyataan dinyatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada nilai r tabel. Pengujian validitas dilakukan menggunakan rumus korelasi product moment dimana menggunkan tingkat kepercayaan 95% dengan jumlah sampel 125 responden dengan perhitungan r tabel 0,176. Dari 17 pernyataan kuesioner, didapatkan perhitungan validitas melalui SPSS 20. Tabel 5 Uji validitas Variabel
Butir Pertanyaan
Corrected ItemTotal Correlation
Keterangan
Persepsi Konsumen
Pk1 Pk2
0.564 0.338
Valid Valid
6
(X1)
Motivasi Konsumen (X2)
Keputusan Pembelian (Y)
Pk3 Pk4 Pk5 Pk6 Pk7 Mk1 Mk2 Mk3 Mk4 Mk5 Kp1 Kp2 Kp3 Kp4 Kp5
0.394 0.271 0.568 0.361 0.407 0.522 0.433 0.460 0.491 0.539 0.272 0.348 0.215 0.427 0.482
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20
Uji Reliabilitas Tabel 6 Uji Reliabiltas Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha .812 17 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20 Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui kehandalan dari suatu alat ukur (kuisioner) dalam mengukur suatu variabel. Pengujian reabilitas akan dilakukan dengan menggunakan Cronbach Alpha yang diperoleh melalui program SPSS. Pengujian reabilitas untuk menguji kehandalan dari suatu alat ukur untuk masing-masing variabel menunjukkan bahwa semua variabel memiliki hasil koefisien Cronbach Alpha > 0,600 (Sugiyono, 2004:112). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua konsep pengukur masing-masing variabel adalah reliable. r Alpha positif, serta r Alpha > 0,60 (0,812 > 0,60) maka butir atau variabel reliable.
Uji Normalitas Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi mormal atau tidak (Priyatno, 2008: 28). Dalam perhitungannya digunakan uji One Sample Kolmogorov-Smornov dengan menggunakan taraf signifikasi 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikasi lebih besar dari 5% atau 0,05. Kriterianya: (a) jika nilai sig < 0,05 H0 ditolak, H1 diterima (data tidak berdistribusi normal); (b) jika nilai sig > 0,05 H0 diterima, H1 ditolak (data berdistribusi normal). Berdasarkan tabel diatas Asymp. Sig (2-tailed) berdasarkan perhitungan unstandardized residual = 0.265, berarti nilai Sig > 0.05 berarti H0 diterima, H1 ditolak yaitu data berdistribusi normal.
7
Tabel 7 Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 125 Mean 0E-7 a,b Normal Parameters Std. Deviation .52572194 Absolute .090 Most Extreme Differences Positive .090 Negative -.084 Kolmogorov-Smirnov Z 1.004 Asymp. Sig. (2-tailed) .265 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20
Uji Korelasi Uji korelasi digunakan untuk membuktikan apakah ada hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Dimana dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah persepsi dan motivasi konsumen, sedangkan variabel terikatnya adalah keputusan pembelian. Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan software SPSS 20.0 for windows dengan metode pearson correlation. Dari tabel dapat dilihat hubungan persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0.342 dan hubungan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 0.389. Hasil tersebut menyatakan bahwa hubungan persepsi dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian rendah. Artinya, hubungannya tidak terlalu kuat antara variabel tersebut. Tabel 8 Uji Korelasi Correlations Pkr pkr
mkr
kpr
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Mkr 1
125 .640** .000 125 .342** .000 125
Kpr **
.640 .000 125 1
125 .389** .000 125
.342** .000 125 .389** .000 125 1 125
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20
Uji t & Uji F Tabel 9 Uji F
Model 1
Regression Residual Total
ANOVAa Sum of Squares Df Mean Square 6.805 2 3.402 34.272 122 .281 41.076 124 Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20
F 12.112
Sig. .000b
8
Tabel 10 Uji t
Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B
1 a.
(Constant) Pkr Mkr Dependent Variable: kpr
1.726 .172 .304
Std. Error .329 .118 .113
Standardized Coefficients Beta .157 .288
t
5.245 1.459 2.676
Sig.
.000 .147 .008
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20 Uji t digunakan untuk melihat pengaruh antara variabel masing-masing. Dan kemudian tabel f melihat pengaruh dari keseluruhan variabel. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa: (a) PKR (Persepsi Konsumen) = 0,147 jadi > 0.05 jadi persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian; (b) MKR (Motivasi Konsumen) = 0.008 jadi < 0,05 jadi motivasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Uji F (anova) = 0.00 yaitu < 0,05 menyatakan bahwa H0 diterima jadi secara keseluruhan (simultan) variabel persepsi dan motivasi konsumen memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian.
Uji Regresi Penelitian ini menggunakan model analisis regresi linear untuk pembuktian hipotesis penelitian. Analisis ini menggunakan input berdasarkan data yang diperoleh dari kuisioner. Perhitungan analisis regresi linear berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 20. Hasil pengolahan datanya adalah sebagai berikut: Tabel 11 Uji Regresi
Model
Coefficientsa Unstandardized Coefficients B
(Constant) 1 Pkr Mkr a. Dependent Variable: kpr
1.726 .172 .304
Std. Error .329 .118 .113
Standardized Coefficients Beta .157 .288
T
5.245 1.459 2.676
Sig.
.000 .147 .008
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20 Rumusnya: Y = a + b1X1 + b2X2 Y= 1,726+0,172 X1+ 0,304X2 Dimana: Y = Keputusan Pembelian a= konstanta X1 = Persepsi Konsumen X2= Motivasi Konsumen Artinya: Apabila dalam keputusan pembelian dengan asumsi persepsi dan motivasi konsumen tetap (nol) maka nilai nya akan sebesar 1,726. Namun apabila terjadi penambahan kenaikan satu-satuan persepsi konsumen dengan asumsi motivasi konsumen tetap (nol) maka nilai keputusan pembelian akan meningkat sebesar 1,726 + 0,172. Begitu pula sebaliknya, apabila terjadi penambahan kenaikan satu-satuan motivasi konsumen dengan asumsi persepsi konsumen tetap (nol) maka nilai keputusan pembelian akan meningkat sebesar 1,726 + 0,304.
9
Uji Koefisien Determinasi Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar persentase pengaruh variabel persepsi konsumen dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square pada model yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 12 Uji Koefisien Determinasi Model Summary R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .407a .166 .152 .53001 Predictors: (Constant), mkr, pkr
Model 1 a.
R
Sumber: Hasil pengolahan data dengan SPSS 20 Hasil perhitungan dari tabel diatas bisa dilihat dari kolom Adjusted R Square, yaitu sebesar 0.152 jadi sebanyak 15,2% persepsi dan motivasi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan sisanya 84,8% dipengaruhi oleh faktor lain.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil analisis hubungan dan pengaruh antara persepsi konsumen terhadap keputusan pembelian dapat diperoleh kesimpulan, berdasarkan tabel pearson correlation bahwa terdapat hubungan yang rendah persepsi konsumen yaitu sebesar 0,342 dan tidak ada pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil analisis hubungan dan pengaruh antara motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian dapat diperoleh kesimpulan, berdasarkan tabel pearson correlation bahwa terdapat hubungan yang juga rendah motivasi yaitu sebesar 0,389 dan ada pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil perhitungan antara persepsi dan motivasi konsumen terhadap keputusan pembelian dapat diperoleh hasil dari kolom Adjusted R Square, yaitu sebesar 0.152 jadi sebanyak 15,2% persepsi dan motivasi konsumen berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan sisanya 84,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Dari hasil uji t dan uji F dapat ditarik kesimpulan bahwa persepsi tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian dan motivasi pembelian berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Saran Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengaruh persepsi dan motivais konsumen terhadap keputusan pembelian hanya sebesar 0.152 atau 15,2% sisanya 84,8% dipengaruhi oleh faktor lain. Maka dalam hal ini untuk penelitian selanjutnya hendak dapat menemukan variabel pengukuran lainnya maupun hasil yang lebih baik dari yang kemukakan dalam penelitian ini. Analisis indikator kuesioner dapat diketahui bahwa dalam hal ketahanan yaitu konsistensi kinerja produk dari ukuran daya tahan produk dan sistem penjagaan harus lebih ditingkatkan agar produk yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen dapat menjadi pilihan yang terbaik. Selain itu, perusahaan dapat memperhatikan perilaku konsumen dalam hal meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang lebih baik serta memperbaiki hubungan dengan konsumen, sehingga PT. Poris Indah Graha dapat mempertahankan konsistensi perusahaan dan dapat lebih baik lagi kedepannya.
REFERENSI Almousa, M. (2011). The Influence of Risk Perception in Online Purchasing Behavior: A Multi Dimensional Perspective. International Journal of Arts & Sciences . Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Imancezar, R. G., & Khasanah, I. (2011). Analisis Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Konsumen, dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Distri Distictsides di Semarang). Jurnal Ekonomi , 1-30.
10
Ismail, H. B. (2008). Consumer Perceptions on The Consumerism Issues and Its Influence on Their Purchasing Behavior: A View From Malaysian Food Industry. Journal of Legal, Ethical and Regulatory Volume 11 Number 1 . Kaufman, A., & Tonya. (2009). Student Perceptions and Motivations in the Classrooms: Exploring relatedness and Value. Soc. Psychol Educ . Kotler, P., & Amstrong, G. (2006). Prinsip-prinsip Manajemen Jilid 1 Edisi ke-12. Jakarta: Erlangga. Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi 13 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Kristianto, P. L. (2011). Psikologi Pemasaran. Jakarta: PT. Buku Seru. Mashadi. (2006). Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap dan Pembelajaran Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Minuman Kemasan Merek " Teh Botol Sosro" di Kawasan Depok. Mulyana, D. (2009). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja Roskadarya. Nurudin. (2006). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers. Priyatno, D. (2008). Mandiri Belajar SPSS. Jakarta: PT. Buku Kita. Santoso, S. (2012). Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: Gramedia. Sarwono, J. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan Prosedur SPSS. Jakarta: Gramedia. Simamora, B. (2008). Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: Gramedia. Soenendar, R. K. (2007). Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sujana, & Sim, C. E. (2012). Pengaruh Karakteristik Individu dan Faktor Psikologis terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Blackberry. Jurnal Ilmiah Ranggagading Volume 12 No.1 , 148156. Sunyoto, D. (2012). Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Buku Seru. Susilowati, C., Thoyib, A., & Permanasari, K. I. (2012). Pengaruh Komunikasi Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen dalam Menggunakan Kartu Seluler IM3 melalui Motivasi Konsumen (Studi pada Pengguna IM3 di Malang). Jurnal Aplikasi Manajemen Volume 10 , 97-106. Wahyuni, D. U. (2008). Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek "Honda" di Kawasan Surabaya Barat. Jurnal Ekonomi Manajemen Volume 10 No.1 , 30-37.
RIWAYAT PENULIS Fentia Tanata, anak kedua dari tiga bersaudara lahir pada 23 Mei 1992. Lulus S1 ilmu komunikasi dari BINUS University pada bulan Juli 2013. Penulis menyelesaikan jurnal untuk melengkapi persyaratan kelulusan strata-1. Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan kerja praktek di Kantor Pemasaran Poris, Tangerang yang berlangsung selama 3 (bulan). Dalam kerja praktek yang dilakukan, penulis bekerja dalam posisi Customer Relations, yang sangat bermanfaat dan membawa pengalaman yang baik untuk kedepannya. Penulis berharap dari penelitian ini dapat membawa manfaat bagi pembaca dan dapat dikembangkan lebih baik lagi bagi mahasiswa lainnya.
11