RAHASIA SAKIT By Setiadi
Pendahuluan Banyak hal yang sebenarnya perlu dikaji dalam kehidupan kita, terutama kondisi yang menyertai proses berjalanya waktu ada yang sakit, ada yang sehat, ada yang sedih, dan ada yang bahagia. Yang menjadi pertanyaan saudaraku adalah mengapa semua hal ini terjadi, mengapa kok tuhan tidak menjadikan kita sehat semua, atau bahagia semua, atau kaya semua. Maka jawaban sementara yang mungkin bisa kita pikirkan adalah bahwa tuhan punya cerita atau rahasia atau yang lebih intelek adalah hokum keseimbangan. Saudaraku marilah kita pikir, sesaaat seandanya semua manusia dibikin kaya semua, maka kayaknya dunia yang kita tempati ini tidak bisa berjalan alias macet, kok bisa ya, ya bisa kalo semua kaya nanti siapa ya yang menjadi kuli bangunan, siapa ya menanam padi untuk makanan kita. Jadi sebenarnya sehat sakit menderita bahagia itu memamng harus ada didunia ini agar dunia yang kita tempati ini berjalan sesuai kaidah. Dalam topic kajian buku ini saya akan menyampaikan bagan yang akan dibahas dibawah ini:
Bagian I Kedudukan Sakit
A. Sakit bisa merupakan ujian, cobaan, teguran atau bahkan siksaan Sakit dan penyakit adalah suatu peristiwa yang selalu menyertai hidup manusia sejak zaman Nabi Adam sampai akhir zaman, karena Sakit merupakan bagian dari kehidupan manusia. Jadi kita diminta siap tatkala Allah sudah memberi cobaan dalam bentuk rasa sakit. Pada proses perjalanan hidup kita, ada peristiwa yang alamiah dan terus berjalan seperti tidak pernah berhenti ada yang sakit, ada yang sehat, ada yang sedih, dan ada yang bahagia, yang menjadi pertanyaan saudaraku adalah mengapa semua hal ini terjadi, mengapa kok tuhan tidak menjadikan kita sehat semua, atau bahagia semua, atau kaya semua. Maka jawaban sementara yang mungkin bisa kita pikirkan adalah bahwa tuhan punya cerita atau rahasia atau yang lebih intelektual adalah sedang terjadi hukum keseimbangan alam. Saudaraku marilah kita pikir, sesaat seandainya semua manusia dibikin kaya, maka kayaknya dunia yang kita tempati ini tidak bisa berjalan alias macet, kok bisa, ya bisa kalo semua kaya nanti siapa ya mau menjadi kuli bangunan, siapa yang mau menjadi petani untuk menanam padi sebagai bahan makanan kita, siapa yang mau memelihara kambing sebagai bahan protein yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Saya kira tidak akan ada yang mau menjadi susah karena memang kita sudah kaya semua. Dan mungkin sama Jika semua orang sehat maka mungkin apotik tidak akan ada, dokter tidak diperlukan, perawat tidak dibutuhkan, laborat tidak usah ada, dan puncaknya rumah sakit kosong. Jika kita mau berfikir sebentar saja, maka kita bisa ambil kesimpulan bahwa sehat, sakit, menderita, bahagia itu memang harus ada didunia ini agar dunia yang kita tempati ini berjalan sesuai kaidah dan norma dan semua itu pasti ada hikmah, imbalan, balasan dan aturanya dari dari Allah SWT, yang disesuaikan dengan kondisi yang dialaminya atau dalam bahasan ini ya orang yang sakit pasti mendapat imbalan yang banyak daripada orang yang sehat, kayaknya seperti itulah pendekatan dengan rasio manusia. Dalam kaidah agama Islam ada empat hal penting dalam segala kejadian kehidupan manusia yaitu ujian, cobaan, teguran dan siksaan. Apapun yang terjadi pada diri seseorang apa itu sakit, sehat, miskin, kaya, dan sebagainya pasti kalau tidak ujian, ya cobaan, atau teguran dan mungkin yang paling parah adalah siksaan. Misalnya anak kita sakit, mungkin ini ujian jika kita sedang berjuang untuk menegakan agama Allah, tapi ini juga mengkin cobaan jika Allah sedang mau memilih kita menjadi hambanya yang terbaik, dan bisa jadi ini teguran karena kita mungkin baik tapi kemasukan barang haram karena kecintaaan Allah maka Allah mengeluarkan rejeki itu dengan cara anak kita sakit dengan tujuan agar kita bertobat tidak lupa dan agar kita mendapatkan pahala untuk pengganti dosa kita sewaktu korupsi. Dan mungkin juga ini siksaan karena kita banyak melakukan kesalahan sehingga siksaan ini dicicil di dunia agar kita tidak terlalu berat pada saat nanti diakhirat, dan sekaligus sebagai bahan pelajaran bagi orang lain agar dijadikan i`tibar dalam kehidupan. 1. Sakit dalam ranah ujian Ketika Allah menakdirkan sakit pada diri atau keluarga kita, kerap timbul dalam pikiran kita bermacam prasangka kepada Allah. Padahal Allah mempunyai rahasia dan Allah sedang membentuk kita. "Barangsiapa yang akan memperoleh limpahan kebaikan dari Allah, terlebih dahulu ia akan diberi cobaan." (HR. Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah)
Sebagai contoh Saudaraku…Tahukah engkau bahwa cangkir cantik yang dipampang ditoko itu berasal dari barang yang tidak berguna (seonggok tanah liat). Tanah liat itu dilempar oleh pengrajin ke sebuah roda berputar kemudian dipuat-putar sampai halus, seandainya kita mendengar maka tanah itu berteriak pusing, pusing, pusing. Bahkan lebih buruk lagi sewaktu tanah liat sudah terbentuk maka ia dimasukan dalam perapian, seandainya kita mendengar maka tanah itu berteriak panas, panas, panas. setelah padat dan kering cangkir diangkat dari perapian dan dibiarkan sampai dingin. Setelah dingin , maka cangkir yang kasar mulai diwarnai dengan asap yang memualkan, seandainya kita mendengar maka tanah itu berteriak mual, mual, mual. Dan setelah warna kelihatan maka cangkir kasar itu dimasukan lagi keperapian yang lebih panas dari sebelumnya, seandainya kita mendengar maka cangkir itu berteriak tolong hentikan penyiksaan ini, sambil menangis berteria-teriak sekuanya. Saudaraku…tapi pengrajin itu tidak peduli dan terus melakukan pembakaran dan akhirnya setelah puas maka mulai cangkir itu didinginkan. Dan setelah benar – benar dingin seorang wanita cantik mengangkat dan menempatkan cangkir cantik itu didekat kaca, dan sekarang si cangkir kelihatan sangat cantik bahkan menakjubkan, semua orang melihat kepingin menyentuh dan memilikinya… Saudaraku…Seperti itulah tuhan membentuk kita, sakit, penderitaan , air mata, teriakan adalah sarana tuhan untuk mengubah kita menjadi cantik. Maka anggaplah sebagai suatu kebahagiaan apabila saudara jatuh dalam berbagai cobaan sebab saudara harus tahu bahwa ujian akan menghasilkan ketekunan. Dan biarkan ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna. Rosululloh bersabda : “Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah jadi orang yang baik/orang yang besar, selalu diuji dengan macam-macam cobaan”. Ingat saudaraku …tuhan sedang membentuk anda…
Jadi jika Allah memberikan kejadian tidak ada yang sia-sia, pasti ada manfaat dan hikmahnya. Sehingga jikalau Allah sedang menguji dengan sakit, kita sebagai orang muslim hendaknya memunculkan sikap baik sangka (husnudhan) kepada Allah dalam dalam kaitan syariah ucapkanlah lnna lillihi wa innA ilaihi rajiun.
B. Keutamaan sakit dalam kajian agama Kita sebagai seorang hamba harus memahami bahwa segala hal yang terjadi dan setiap kejadian yang menimpa makhluknya sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Pemahaman terhadap kedua hal di atas akan mengantarkan kita kepada sikap ridha terhadap ketentuan-ketentuan Allah SWT. Ada beberapa keutamaan sakit dalam kajian agama islam antara lain : 1. Dihapus dosa-dosanya oleh Allah Allah akan menghapuskan kesalahan (dosa-dosa) hamba-Nya, sebagaimana hadist rasullulloh SAW : Ketika Rasulullah menjenguk orang Badui saat dia sakit, Rasulullah mengatakan "Laa baa'sa thahurun insya Allah." ""Tidak apa-apa dengan sakitmu, mudah-mudahan penyakit ini menjadi pencuci dosa insya Allah." (HR. Bukhari dari lbnu Abbas ) "Tidak ada satu musibah pun yang menimpa diri seorang muslim, baik berupa kesusahan dan penderitaan, kesedihan dan kedukaan, maupun penyakit, bahkan sepotong duri yang menusuk kecuali Allah menghapuskan sebagian kesalahan-kesalahannya." (HR. Bukhari-Muslim) "Tidaklah seorang muslim yang ditimpa kesakitan kecuali Allah hapuskan dengannya kesalahan kesalahannya seperti ranting yang menggugurkan daun-daunnya."' (HR. Bukhari dari lbnu Mas'ud)
“Tidak ada seorang muslim yg tertimpa suatu musibah/penyakit/kegundahan/kesedihan / marabahaya, hingga duri mengenai dirinya kecuali Allah pasti akan mengampuni sebagian kesalahan-kesalahannya”. “Tidak ada seorang muslim yang tertimpa penderitaan melainkan Allah akan mengugurkan dosadosanya seperti gugurnya dedaunan dari pohon
2. Di kasih sayangi oleh Allah Tatkala seorang pasien dan keluarganya memaknai sakit ini sebagai rasa sayang dari Allah, tentu sikapnya berupaya mengikuti tuntunan sesuai sunnah. Mereka dapat mengoptimalkan peluangpeluang yang Allah berikan kepadanya dengan menyesuaikan perilakunya dengan perilaku para penghuni surga. Mereka mensyukuri dengan ikhlas terhadap sakit yang dialaminya. Sabda nabi : “Barang siapa yang dikehendaki oleh Allah jadi orang yang baik, selalu diuji dengan macammacam cobaan” Sungguh bagi seorang muslim adalah kedudukan yang paling amat mulia ketika ia sedang dicoba sakit oleh Allah, kalau saja mereka tahu hal itu, tentu mereka ingin sakit sepanjang masa”
3. Orang yang sakit doanya diterima “Apabila anda menjenguk orang sakit, maka mintahlah ia mendoakanmu, karena doa orang yang sakit itu seperti doanya para malaikat”. 4. Seorang yang sakit Amal Ibadahnya tetap dicatat “Bagiku janjiku untuk memberikan pahala atas cobaan sakitnya, dan bginya semua pahala amal-amal yang biasa mereka lakukan ketika sehat dahulu.
C. Hak dan Kewajiban sewaktu sakit Kewajiban orang sakit Banyak diantara kita tidak siap ketika menderita sakit dan hanya siap ketika dalam kondisi senang dan tidak kekurangan. Padahal sesungguhnya sehat dan sakit adalah sama-sama karunia Allah dan hanya hamba yang memasrahkan kepada Allahlah orang-orang yang akan mendapatkan ridhonya, sehingga seorang muslim yang sedang sakit harus tetap ridho, sabar. 1. Ridho akan takdir Allah dalam bentuk sakit Kita sebagai seorang hamba harus memahami bahwa segala hal yang terjadi dan setiap kejadian yang menimpa makhluknya sudah ditetapkan oleh Allah. Pemahaman terhadap hal ini akan mengantarkan kita kepada sikap ridha terhadap ketentuan-ketentuan Allah dan dengan keridhaan itu, Allah akan menghapuskan kesalahan (dosa-dosa) hamba-Nya, sebagaimana hadits Rasulullah, Ketika Rasulullah menjenguk orang Badui saat dia sakit, Rasulullah mengatakan "Laa baa'sa thahurun insya Allah." ""Tidak apa-apa dengan sakitmu, mudah-mudahan penyakit ini menjadi pencuci dosa insya Allah." (HR. Bukhari dari lbnu Abbas ) Rosullulloh bersabda : "sungguh ajaib keadaan orang beriman itu, bagaimana pun keadaannya, semuanya itu meniadi kebaikan' Keadaan seperti ini tidak akan ditemukan kecuali pada orang yang beriman. Jika mendapatkan kegembiraan, ia bersyukur dan itu merupakan kebaikan. Jika ia ditimpa kemalangan, ia akan bersabar dan itu iuga merupakan kebaikan baginya." (HR. Muslim dari Syu'aib bin Sanan)
2. Bersabar Tidak semua orang yang diberikan sakit oleh Allah bersikap sabar dan tawakal menerimanya. Kita lebih sering melihat dalam kehidupan sehari-hari bahwa orang yang sakit maupun keluarganya cenderung tidak sabar, sehingga banyak yang akhirnya menempuh cara-cara yang dilarang syariat, misalnya berobat dengan hal-hal yang mengandung syirik dan paling parah si sakit yang karena tidak kuat menahan sakit dan menanggung penderitaan yang berkepanjangan, akhirnya memilih jalan pintas dengan melakukan bunuh diri. Bersikap sabar bagi pasien tidak mudah dan memerlukan ilmu dan pengalaman yang banyak. Hakikkat sabar itu sendiri adalah mengupayakan semua kemampuan diri dengan sistematis untuk menyikap kondisi yang sedang dihadapi tanpa berkeluh kesah. Kesembuhan pasien banyak dipengaruhi oleh kesabaran.keluarga yang mendampinginya. Dengan kesabaran dan ketelatenan yang baik, si pasien akan merasa sangat terbantu dalam memulihkan kondisinya. Bersikap sabar dan ikhlas, akan membuat rasa sakit yang dialami tidak terlalu dirasakan. Allah berfirman : "Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas." (OS. azZumar [39] :10) Allah berfirman : "Ya Tuhanku, berilah aku petuniuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku..." (OS. At Ahqdf (46): 1 5)
Untuk mempermudah dalam melatih kesabaran, berikut disajikan tips untuk melatih kesabaran: Selalu beristigfar memohon ampun atas dosa-dosa yang kita lakukan. lstigfar yang dilakukan akan mempersempit ruang gerak setan yang akan menggoda kita saat sakit. Meskipun setan tidak terlihat oleh kita, namun setan akan terus berjuang agar orang-orang yang akan mendapat ampunan dari Allah menjadi gagal mendapatkannya. Sebaliknya, malaikat rahmat akan mendekat kepada kita ketika kita banyak beristigfar. Berkonsultasi ke pada ahlinya tentang penyakit yang dialami. Sesuaikan ikhtiar dengan kemampuan yang ada (OS. al- Baqarah [z]:286) Banyak berdoa kepada Allah untuk kesembuhan dan kebaikan diri yang sakit. Terus mengingat keutamaan orang-orang yang sabar, yang dicintai oleh Allah. Waspada dalam bersikap, karena malaikat selalu mencatat semua perbuatan kita. Allah menjanjikan kepada orang yang sakit keberkahan ketika dia sabar dalam menjalani sakitnya, di antara keberkahan tersebut ada la h: Allah akan membersihkan dosa-dosanya. Diijabahi doa-doanya (ibarat didoakan oleh para malaikat yang sudah pasti dikabulkan Allah). Disayang oleh Allah dan disayang oleh yang merawat. Dicatat amal salehnya yang tidak mungkin dilakukan ketika sakit tetapi selalu dilakukannya ketika sehat. Jika ditakdirkan berpulang ke rahmatullah, insya Allah akan mendapatkan kematian yang khusnul khatimah (baik di pengh uj u ng nya). 3. Berobat pada ahlinya Dokter / paramedis Tabib – Tamimah (Jampi-jampi /azimat) : Haram – Rugah (Bacaan/mantara/doa untuk orang yang tertimpa penyakit : halal 4. Selalu berdoa dan berdikir kepada Allah Doa adalah zikir. Dalam shalat itu semua bacaan mengandung doa dan harapan kepada Allah Sang Pencipta. Untuk itu, orang yang sedang diuji sakit dan ke luarga yang mendampingi sangat dianjurkan untuk mengingat Allah (berzikir). Allah Ta'la berfirman, "lngatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (0S. ar-Ra'ad [13]: 28) Firman Allah (Al-Ahzab 41.42.43) ,”Hai orang-orang mukmin, berdzikirlah kepada Allah , dzikir sebanyak-banyaknya, &bertasbihlah kepadanya dipagi & petang hari.Dialah yang memberi rahmat kepadamu, dan para malaikatnya memohonkan ampun untukmu, supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan menuju cahaya terang, dan adalah dia mengasihi orang-orang mukmin”.
Beberapa doa yang bisa dibaca pasien : Rasulullah menganjurkan pula berdoa dalam hadits yang disampaikan oleh lbnu Abbas sebagai berikut : "Barangsiapa menderita sakit hendaklah sering-sering mengucap, lA haula wala quwata illa billahil 'aliyil azhim." Dari Abi Abdillah Utsman bin Abul Ash, bahwasannya ia pernah mengeluh kepada Rasulullah SAW tentang penyakit yang menimpa badannya kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Letakkanlah tanganmu pada tempat yang sakit," lalu baca doa ini 7 kali
Artinya: "Saya berlindung diri kepada kemuliaan Allah dan kekuasaan-Nya dari penyakit yang saya derita dan saya khawatirkan.") 5. Tetap melaksanakan sholat "Dan perintahkan kepada keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya." (AS.Thaha : 132) Kewajiban sholat tidak boleh ditinggalkan oleh siapapun (yang masih bernafas &akal masih sehat) Beberapa alasan diperbolehkan tidak sholat karena : Tertidur tidak disengaja Lupa Haid/nifas Jika sakit maka sholatnya sebagai berikut : Jika tidak mampu berdiri boleh dengan duduk Jika tidak mampu duduk boleh dengan berbaring Jika tidak mampu apa-apa maka cukup dengan isyarat Sholat dengan duduk Pertama duduklah iftirasy (duduk antara dua sujud) menghadap kiblat Saat ruku cukup dengan membungkukan punggung sedikit Sujud sama dengan sholat biasa Sholat dengan terlentang Dua belah kaki diarahkan kearah kiblat, kepala ditinggikan dg. Bantal, wajah menghadap kiblat Bila ruku cukup menggerakaan kepala sesuai kemampuan. 6. Mendoakan pengunjung Tidak hanya orang yang menjenguk pasien yang harus berdoa, si pasien sendiri pun hendaknya membalas doa penjenguk yang mendoakannya. Sesuai hadits Rasulullah SAW, si pasien juga diupayakan untuk berdoa bagi para penjenguknya,
Rosullulloh bersabda : "Jika kamu menienguk orang sakit, mintalah kepadanya agar berdoa kepada AIIah untukmu, karena doa orang yang sakit seperti doa para malaikat." (HR. as,-Suyuti)
7. Tawakal kepada Allah Firman Allah (Ath-thalaq 3) “Siapa yang bertawakal kepada Allah, pasti Allahpun mencukupi keperluannya” Ada 4 bentuk tawakal (Hatim Al-Asham) Tawakal atas atas makluk Tawakal atas harta Tawakal atas pribadi Tawakal kepada Allah Kewajiban keluarga Umumnya di kalangan masyarakat kita, ketika salah seorang anggota keluarga ada yang sakit, keluarga terlihat panik. Mereka tidak mengerjakan sesuatu yang justru membuat si pasien merasa nyaman. Ketika Allah memberikan ujian berupa sakit kepada seseorang, sesungguhnya ujian tersebut pada dasarnya bukan untuk si pasien tersebut saja. Ujian tersebut juga sekaligus merupakan bentuk ujian secara tidak langsung kepada keluarga yang bersangkutan. Ujian tersebut memang harus ditopang oleh banyak kaki sehingga keadaan si pasien lebih kuat dengan kondisi yang sakit. Keluarga Pasien juga harus evaluasi diri terhadap kejadian ini dengan beristigfar sebanyak-banyaknya semoga Allah memberikan jalan yang terbaik. Keluarga si sakit harus sabar dalam mendampingi si pasien dalam segala hal, sehingga si pasien tidak merasa sendirian dalam menjalani kondisi sakitnya. pasien akan merasa beban sakitnya dapat dibagi kepada keluarga. Sehingga si pasien mendapat pijakan yang lebih kuat lagi guna menopang deritanya dan dalam ranah psikologis akan mempercepat proses kesembuhannya. Keluarga harus memahami si pasien dengan kondisi yang sangat tidak nyaman sekali sehingga empatinya kepada si pasien benar-benar tulus. Ketulusan itulah yang sangat diperlukan si pasien agar ujian sakitnya tidak dirasakan sendiri. Beberapa hal yang harus dilakukan keluarga saat ada anggota keluarga yang sakit adalah: 1) Membawa si sakit ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk menerima pengobatan. 2) Apabila si sakit harus mendapatkan perawatan intensif, pihak keluarga harus mengurus administrasi di rumah sakit tempat sisakit akan dirawat. 3) Mendampingi pasien secara maksimal dalam perawatan, Keluarga si pasien sangat besar dalam merawat pasien agar mendapatkan kesembuhan dan keberkahan. Kesembuhan atau semakin parahnya si pasien salah satunya sangat ditentukan oleh bagaimana keluarga menjaga dan merawatnya, meskipun kita tidak mengabaikan peran perawat dan dokter selaku petugas medis, juga mempunyai tugas lain di rumah sakit yang cukup banyak. Sungguh sangat menyedihkan ketika ada anggota keluarga yang sakit, namun diantara keluarga pasien hanya mengandalkan petugas medis di rumah sakit. Keluarganya tidak ada yang peduli dan sabar dalam meringankan beban si pasien.
Merawat orang sakit tentu bukan pekerjaan yang menyenangkan bagi sebagian orang. Tapi, hal itu menjadi sebuah kewajiban sebagai seorang muslim. Pahala yang besar merupakan balasan yang akan diberikan Allah apabila kita melakukan perawatan dan pendampingan terhadap pasien dengan ikhlas dan mengharap ridha Allah. Merawat pasien tidak semua bisa melakukannya dengan baik dan sabar. Pekerjaan ini memerlukan kesabaran dan keikhlasan yang tinggi. Beberapa hal yang harus dilakukan oleh keluarga saat mendampingi dan merawat anggota keluarga yang sakit antara lain adalah bersifat iklas, sabar, berupaya memenuhi keinginan klien, membantu dalam menjalankan sholat, membantu dalam membacakan doa dan baca qur`an dan menuntun sakaratul maut pada saat Allah memanggilnya : 1. Iklas Seringkali seseorang mudah sekali melontarkan kata ikhlas. Akan tetapi, dalam pengamalannya kerap tidak sesuai dengan teori dan dalil yang dibacanya. lkhlasnya seseorang ketika mendampingi pasien dapat terlihat dari wajahnya, tutur katanya, dan aura yang terpancar. Seseorang yang ikhlas dalam mendampingi dan melayani si pasien dapat membuat kondisi pasien akan tetap semangat dalam menjalani perawatannya. Meskipun di tangannya terpasang selang infus, namun semangat untuk kembali bugar tentu akan tampak dari wajah si pasien. Anda bisa bandingkan ketika seseorang yang ikhlas dan seseorang yang terpaksa mendampingi pasien. Tentu si pasien akan dapat merasakan perbedaan itu. 2. sabar Hakikat sakit sebenarnya tidak hanya dirasakan oleh orang yang diuji sakit oleh saja. Tapi, sakit ini justru memberikan ujian kepada keluarga si pasien. Karena keluargalah yang harus ekstra keras membantu si pasien dalam segala hal. Bayangkan, bila ada satu orang sakit, tentu bisa melibatkan 5 orang lebih anggota keluarga yang berempati untuk menunggui di rumah sakit. Kerabat atau tetangga yang membezuknya di rumah sakit pun tak kalah banyak. Sungguh sakit merupakan ujian yang tidak berdiri sendiri, tapi benar-benar melibatkan orang lain yang cukup banyak. Semua pihak harus berusaha syukur dan sabar. Bersyukur karena Allah masih memberikan sakit yang akan menghapus dosa-dosanya dan bersabar karena dengan sikap sabar akan membuat Allah merasa ridha dengan si pasien dan keluarga dalam kondisi apapun. Sesungguhnya orang yang sabar memiliki pahala tanpa batas. Allah berfirman: "Katakanlah (Muhammad,) wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu. Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas" (as-Zumar [39]: 1O) "Dan bersabarlah, sesungguhnya Allah berserta orang-orang yang sabar." (OS. al-Anfal [B]: aG) "Jika kalian bersabar dan bertakwa niscaya tipu daya mereka sedikit pun tidak mendatangkan kemudharatan kepada kalian." (AS.Ali lmran [3]: 120) Dengan bersikap ridha dan sabar ketika menerima ujian sakit dari Allah, berarti fasilitas pahala tanpa batas itu dapat diraih oleh si sakit sekaligus pula dapat diraih pula oleh keluarganya. Namun sebaliknya, jika sisakit itu tidak sabar dan tidak ridha dengan sakitnya tersebut, kemudian yang merawatnya juga tidak berlapang dada dan tidak sabar, maka peluang diampuni dosa dan pahala tanpa batas yang disiapkan Allah tidak akan didapatkan oleh mereka, sungguh amat disayangkan. Kata sabar bermakna menahan, mencegah, dan menahan diri dari apa yang dilarang oleh Allah.
3. Mendoakan yang sakit agar disembuhkan sakitnya oleh Allah dan berdoa agar diberi ujian sesuai dengan kemampuan dan agar setan tidak menggodannya Doa adalah senjata orang muslim sehingga disaat apapun, situasi apapun dan kondisi apapun setiap muslim wajib berdoa kepada Allah SWT. Untuk itu, orang yang sedang diuji sakit dan ke luarga yang me ndampingi sangat dianjurkan untuk mengingat Allah (berzikir). Allah Ta'la berfirman, "lngatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (0S. ar-Ra'ad [13]: 28) Orang sakit itu pada hakikatnya memiliki fasilitas yang tidak dimiliki oleh orang yang sehat. Apa itu? Yaitu diberi ampunan bila ia banyak berzikir dan beristighfar kepada Allah. Sebab, malaikat langsung mendoakan orang yang sakit tadi manakala ia beristighfar. Beberapa doa untuk kelurga sewaktu menunggu kelurganya sakit : Firman allah : Surat al-Ahqaf ayat 15.
Artinya : "Ya Allah, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu-bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anakcucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepadaMu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." surah al-Mu'minun [23] ayat 97-98.
Artinya : "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau yang Tuhanku dari kedatangan mereka kepadaku."
OS. al-Baqarah: 286)
Artinya : "Ya Tuhan kami, jangan Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami, jangan Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orangorang sebelum kami. Ya Allah, jangan Engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang kami tidak sanggup memikulnya. Maafkan kami, ampuni kami, dan rahmatilah kami. Engkau-lah pelindung kami, maka tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.". 4. Berupaya memenuhi keinginan pasien rangkaian sikap yang harus kita miliki ketika mendampingi pasien yang tidak kalah pentingnya. Sebab, keinginan pasien itu ter:kadang "aneh-aneh” dan Kalau tidak dituruti akan membuat psikis si pasien tertekan sehingga merasa dirinya tidak diperhatikan. Padahal pihak keluarga mendengar permintaannya sering tidak masuk akal. ltulah yang harus kita pahami. Bila si pasien meminta sesuatu hendaknya pihak keluarga melaksanakan meskipun permintaannya itu suatu yang tidak masuk akal. Ucapkan dengan perkataan yang lembut kepada pasien tentang permintaannya tersebut. Kalau permintaan tersebut mudah, segerakanlah. Kalau permintaan tersebut sulit, berbicaralah dengan penuh perasaaan kepada si pasien agar si pasien bisa mengerti dengan kondisi keluarga yang tidak mungkin memenuhi keinginannya tersebut.
5. Membantu dalam menjalankan shalat Hal yang kerap disepelekan bagi si pasien adalah menjalankan shalat. Padahal kita tahu bahwa kewajiban shalat itu berlaku bagi siapa saja dan dalam kondisi apapun. Ketika sakit, Rasulullah shalallAhu 'alaihi wasallam menjelaskan, pasien boleh shalat dalam kondisi duduk atau berbaring. Namun, ketika pasien dalam kondisi sakit, baik itu sakit ringan atau berat, tentu melaksanakan shalat amatlah berat. 0leh sebab itu, keluargalah yang membantu pasien dalam menjalankan shalat meskipun dalam keadaan sakit tak berdaya. Mengapa shalat sangat ditekankan meskipun orang tersebut dalam keadaan sakit: a. kedudukan shalat dalam lslam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi lagi oleh ibadah yang lain. Shalat merupakan tiang agama. Hadits Rasululloh SAW : "Kepala setiap perkara adalah lslam sedangkan tiangnya adalah shalat serta puncaknya adalah jihad (berjuang) di jalan Allah."
b. shalat merupakan amal ibadah yang pertama kali dihisab. Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, "Awal amal dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat, jika ia baik, baiklah seluruh amalnya. Sebaliknya jika ia jelek, jelek pula seluruh amalnya." (HR. Thabrani) c. shalat merupakan inti pokok ajaran agama, jika ia hilang maka hilang pula agamanya secara keseluruhan sebagaimana sabda Rasulullah SAW: "Sesungguhnya ikatan agama lslam akan terurai satu demi satu. lkatan pertama adalah menegakkan hukum sedangkan ikatan terakhir adalah shalat." (HR lbnu Hibban dari Abu Umamah) d. shalat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Allah berfirman : "Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah yang lain." (OS. alAnkabuut [29]: a5) "Sesungguhnya beruntung orang-orang yang membersihkan diri dengan beriman dan ingat nama Tuhannya lalu dia shalat." (0S. al-A'laa [87]: 14-15) shalat merupakan suatu perkara yang penting yang membutuhkan petunjuk khusus, maka Nabi lbrahim .i4l pun memohon kepada Allah agar ia bersama anak cucunya dijadikan penegak shalat. Beliau berdoa, "YaTuhanku,jadikanlah aku dan anak cucuku tetap melaksanakan shalat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (0S. lbrahim [14]:40) 6. Selalu mengingatkan hal-hal kebaikan pada pasien Meskipun pasien dalam kondisi tidak nyaman karena sakitnya tersebut, hendaknya keluarga yang mendampingi selalu mengingatkan. hal-hal kebaikan agar si pasien menjadi tenang. Berikut beberapa tips yang harus diberikan oleh keluarga kepada pasien: a. Senantiasa berbaik sangka kepada Allah b. Memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya. c. Berdoa agar diberi kesembuhan atas penyakitnya oleh Allah. d. Memohon kesabaran atas rasa sakit yang dirasakannya. e. Senantiasa menjaga shalatnya karena itu merupakan bagian dari sumber kekuatan diri. f. Berusaha mensyukuri semua nikmat yang didapatkannya melalui bantuan yang merawat, sekecil apa pun bantuan itu sehingga rasa sayang yang merawat akan tumbuh. g. Mendoakan yang merawat agar diberi kesehatan, kelapangan rezeki, dan kesabaran. h. Jika merasakan rasa sakit yang amat sangat, berdoa minta dimudahkan sakaratul mautnya. 7. Membantu dengan membacakan doa dan wirid Al- Our'an Hal lain yang perlu diperhatikan bagi keluarga yang mendampingi pasien adalah, pembacaan doa dan wirid Al-Our'an yang terus-menerus dilafazhkan kepada si pasien agar hatinya terus mengingat Allah. Hal ini penting dilakukan karena biasanya kondisi pasien dalam kondisi setengah sadar. Sangat jarang kita dapati keluarga pasien membacakan Al- Our'an dalam bilik perawatannya. Padahal orang sakit itu sangat memerlukan terapi ruhiah yang banyak agar mendapatkan keberkahan dan kebaikan di dunia dan di akhirat. Kondisi inilah yang kerap tidak dipahami oleh keluarga yang mendampingi pasien. Sehingga pasien menjadi tidak terjaga keistiqamahannya dalam mengingat Allah. Dengan
membantu membacakan doa dan wirid Al- Our'an, diharapkan akan sangat membatu pasien dalam kesembuhan bahkan ketika Allah Ta'ala memanggilnya ia dalam keadaan khusnul khatimah. 8. Membantu pasien menjaga kebersihan badan, pakaian, dan tempat dari najis 9. Menghidupkan amal jama'I (kerja sama tim) agar kesabaran dan keikhlasan terus terjaga. Allah senang kepada orang yang bersama-sama dalam beramal saleh sehingga setan pun takut menggoda orang-orang yang bekerja bersama-sama dalam kebaikan. 10.Menuntun Sakaratul Maut jika Allah akan mengambilnya Syariat yang diajarkan Menganjurkan berwasiat jika masih ingat Menghadapkan ke Kiblat dalam keadaan berbaring pada sisi badan yang kanan Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan Baihaqi dari Abu Oatadah dan Hakim yang dinyatakan sebagai hadits sahih. "Ketika Nabi tiba di Madinah, ia menanyakan Barra' bin Ma'rur. Mereka berkata, 'la sudah wafat dan mewasiatkan sepertiga hartanya untukmu dan agar ia dihadapkan ke arah kiblat sewaktu hendak meninggal. Nabi bersabda, ltu benar dan sesuai dengan ajaran agama lslam. Mengenai hartanYa Yang sepertiga itu telah aku kembalikan kepada anaknya.' Kemudian Nabi berlalu dan menshalatkan dan bersabda, 'Ya Allah, ampunilah dia, kasihanilah dia, dan masukkan dia ke dalam surga-Mu, dan memang telah Engkau lakukan."' Membacakan surat yasin Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa'i juga oleh Hakim dan lbnu Hibban yang menyatakannya sahih dari Ma'qil bin Yasar, "Yasin adalah jantung Al-Our'an dan tidak seorang pun membacanya dengan mengharapan keridhaan Allah dan pahala akhirat kecuali dia akan diampuni-Nya. Dan bacakan ia kepada orang yang hendak meninggal di antaramu." Abu Darda dan Abu Dzar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "setiap orang Yang hendak meninggal dengan dibacakan YAsin di sisinya, ia akan diberi keringanan oleh Allah'" lbnu Katsir meyebutkan di dalam tafsirnya bahwa sebagian ulama mengatakan, "Di antara kekhususan surah ini adalah tidaklah seseorang membaca surah ini dalam keadaan sulit kecuali Allah akan memberikan kemudahan kepadanya. Seperti halnya ketika surah ini dibacakan terhadap orang menjelang kematiannya maka akan turun kepadanya rahmat dan keberkahan dan untuk memberikan kemudahan keluarnya ruh dari jasadnya." Talqin (menuntun kalimat tauhid) Yaitu mengajarkan membaca, "LA iIIa ha iIIaIlah."Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, dan at-Tirmidzi dari Abu Sa'id al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Ajarkan orang-orang yang akan meninggal dunia membaca, “La illaha illallah"' Diriwayatkan pula oleh Abu Dawud dari Mu'adz bin Jabal yang dinyatakan shahih oleh Hakim bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang ucapan terakhirnya La illahallah, pastilah ia masuk surga."' Menutup kedua matanya apabila telah meninggal. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah : "Nabi datang melayat Abu Salamah, lalu beliau melihat matanya terbuka, lantas beliau menutupnya. Nabi shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Jika nyawa seseorang dicabut, akan diikuti oleh pandangannya."
Menyelimutinya agar tidak terbuka dan agar yang berubah tertutup. Dari Aisyah ra, Rasulullah bersabda, "Ketika Nabi wafat, jasadnya ditutupi dengan selimut (HR.Bukhari dan Muslim) Segera memakamkan jenazah. Ketika itu Nabi SWT pergi menjenguk Thalhah bin Barra yang jatuh sakit. Beliau berkata, "Tak sempat lagi aku melihat Thalhah kecuali setelah ia menjadi mayat. Hendaknya engkau cepat memberitahu kepadaku. Segera makamkan jenazahnya karena tidak layak apabila jenazah muslim itu ditahan lama-lama di antara keluarganya." Membayarkan utangnya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, "Nyawa seorang mukmin itu tergantung kepada utangnya hingga dibayar terlebih dahulu." (HR. Ahmad, lbnu Majah' dan atTirmidzi) Kewajiban orang islam terhadap orang yang sakit 1. Menjenguk saat sakit 0rang sakit meskipun dia hanya terbaring saja tanpa daya, kita tetap saja harus memberikan rasa hormat kepada nya. Karena ia sedang menderita. Coba bayangkan ketika misalnya kita sakit kepala atau sakit gigi saja, tentu penderitaan yang kita rasakan sangat berat. Kita pun ingin dihormati misalnya dengan cara tidak berisik, menjenguk kita, juga mendoakan kita. Tentu kita akan senang kalau mendapat perlakuan seperti itu dari keluarga dan handai taulan. Allah SWT memberikan keutamaan kepada orang yang menjenguk orang sakit, di antaranya adalah: a. Allah SWT akan memberikan tempat di surga, "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit maka akan terdengar seruan dari langit, 'Baik sekali perbuatanmu, baik sekali kunjunganmu, engkau telah disiapkan tempat tinggal disurga;" (HR. lbnu Majjah dari Abu Hurairah) b. Didoakan oleh 70 ribu malaikat, "Setiap mukmin yang menjenguk saudaranya di waktu pagi akan didoakan sebanyak 70 ribu malaikat sampai sore. Jika ia menjenguk di sore hari akan didoakan 70 ribu malaikat hingga waktu pagi. Sedangkan di surga tersedia buah-buah yang telah dipetik " (HR. Tirmidzi) c. Orang yang menjenguk orang sakit akan bertemu dengan Allah karena Allah ada di sisi orang yang sedang sakit (terutama yang membawa makanan untuk yang sakit). Syariat yang diajarkan saat menjenguk orang sakit: menanyakan pengaduan sakitnya Menanyakan nafsu makanya Meletakkan tangan pada dahinya mendoakan si pasien agar diberikan kesembuhan dan keberkahan. Memberikan nasihat untuk sabar, memberikan ucapan yang baik dan menenangkan hati. Mempersingkat kunjungan Membawakan makanan kesukaan si pasien.
Beberapa doa yang disunahkan oleh rosullulloh SAW saat menjenguk orang sakit : Dari Aisyah ra bahwasanya Nabi SAW menjenguk salah seorang keluarganya dengan mengusap tangannya seraya berdoa :
Artinya : "Wahai Allah Tuhan semua manusia, hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah karena hanya Engkaulah yang dapat menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak dihinggapi penyakit lagi." (HR. Bukhari dan Muslim) Dari Anas, bahwasannya ia berkata kepada Tsabit, "Bolehkah saya menjampi kamu seperti jampi Rasulullah." Tsabit berkata, "Silakan." Anas mengucapkan doa seperti ini(HR. Bukhari)
Artinya : ("Wahai Tuhan semua manusia, Engkaulah Yang Menyembuhkan penyakit, sembuhkanlah karena hanya Engkau-lah yang dapat menyembuhkan, tiada yang menyembuhkan kecuali Engkau, kesembuhanyang tidak dihinggapi penyakit lagi.") (HR. Bukhari) Dari lbnu Abbas ra dari Nabi beliau bersabda, "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit yang belum datang saat kematiannya kemudian ia membacakan doa ini sebanyak tujuh kali, niscaya Allah akan menyembuhkannya " (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Artinya: ("Tidak apa-apa, mudah-mudahan penyakit ini menjadi pencuci dosa, isnya Allah.")
Kewajiban tenaga kesehatan Beberapa hal yang dipesankan kepada perawat untuk si pasien yang sedang mengalami sakaratul maut adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keluarga harus berkonsentrasi terhadap ruh si pasien daripada ke jasadnya. Men-ta/qin secara te rus-menerus di telinganya dengan ucapan La Illa ha Illalloh. Membacakan surah Yasin. Membacakan surah Fushshilat ayat 30-32. Meneteskan air minum (kalau ada lebih baik air zam-zam) ke bibirnya menggunakan pipet atau ujung sendok sedikit demi sedikit karena orang yang sakaratul maut sangat haus dan panas. Melayani keinginan-keinginannya sesuai dengan apa yang ia minta. Terus mengusahakan agar auratnya tetap terjaga. Menjaga pasien agar tetap bersih dari najis. Selalu mendoakan yang baik-baik untuknya. Minta dimudahkan sakaratul maut si pasien. Tidak melakukan hal-hal yang tidak ada manfaatnya (ceritacerita yang tidak berguna). Beberapa doa bagi tenaga kesehatan yang sedang mengobati atau merawat pasien : Dari Aisyah ra bahwasannya apabila ada orang yang datang mengeluh sakit atau terluka kepada Nabi SAW, maka Nabi bersabda, "Dengan telunjuknya berbuatlah demikian." Sofyan bin Uyainah perawi hadits ini meletakkan jari telunjuknya ke tanah dan diludahi sedikit kemudian diusapkan ke tempat yang sakit sambil berdoa seperti ini . (HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya : "Dengan nama Allah, debu bumi kami, dengan ruqyah sebagian dari kami, semoga dengannya disembuhkan penyakit kami, atas izin Tuhan kami." Dari Abu Sa'id al-Khudri bahwasannya Malaikat Jibril datang kepada Nabi SAW dan berkata, "Wahai Muhammad, enqkau sakit?" Beliau menjawab, "Ya Jibril." Kemudian Jibril berdoa seperti doa ini . (HR. Muslim),
Artinya : "Dengan nama Allah, saya menjampikan engkau dari segala sesuatu yang menyakitkan engkau dan dari setiap jiwa atau mata yang merasa dengki, semoga Allah menyembuhkan penyakitmu, dengan nama Allah saya menjampikan engkau.")
D. Cara membersihkan pasien lstinja untuk Pasien 1. Cara membersihkan najis kecil Prinsip yang utama adalah dengan menggunakan air yang mengalir (suci). Jika pasien menggunakan pampers, bersihkan dulu kemaluannya dengan menggunakan tisu basah berulang kalihingga bau najisnya hilang. Kemudian masukkan tisu ke dalam pampers lalu diambil pampersnya. Bersihkan pula bagian selangkangan dan pantat dengan tisu basah yang sangat mungkin terkena najis. Setelah itu baru dilap dengan menggunakan handuk kecil yang sudah dikucurkan air lalu diperas. lngat airnya harus mengalir, tidak menggunakan air yang sudah dipakai. Untuk memudahkan dalam prosesnya, siapkan empat handuk berukuran sapu tangan yang sudah dikucur dengan air bersih kemudian diperas agar tidak bolak-balik ke kamar mandi. Handuk yang sudah dipakai diletakkan di ember kecil tidak bercampur dengan handuk yang bersih. Begitu terus berulangkali hingga tidak tercium lagi bau najisnya.
2. Cara Membersihkan Najis Besar Samateknissepe rtidi atas, hanya saja kalau membersihkan najis besar bersihkan dulu dengan tisu kering untuk mengangkat kotoran yang melekat pada pasien kemudian lap beberapa kali dengan tisu basah. Masukkan semuanya pada pampers yang digunakan lalu dilipat dan dirapikan pampersnya. Pasien diminta miring ke kanan untuk mengelap dengan tisu basah di bagian pantatnya. Dan miring ke sisi kirijuga untuk dibersihkan dengan tisu basah. Bagian selangkangan dan kemaluan juga dilap dengan tisu basah. Siapkan kantung plastik untuk menampung kotoran dan sampah tadi. Kemudian dilap lagi dengan handuk empat buah yang sudah dikucur air lalu diperas. Gunakan handuk satu per satu. Siapkan ember kecil untuk menampung handuk yang sudah dipakai. Bila sudah tidak tercium bau najis, pertanda dirinya sudah bersih. Hal yang demikian juga akan menghindari iritasi kulit karena kulit pasien sudah bersih dari kotoran. 3. Cara Membersihkan Badan .Cara mengelap badan juga sama prinsipnya, yakni dengan menggunakan airyang mengalir. Dengan menggunakan handuk beberapa buah yang sudah dikucur air bersih dan diperas. Bisa juga dengan menggunakan sabun yang sudah digosokkan ke handuk lalu dikucur dengan air kemudian diperas. Bagian muka si pasien terlebih dahulu dilap secara perlahan. Kemudian badan, tangan, lalu bagian bawah. Gunakan handuk yang banyak sehingga tidak bolak-balik. Setelah menggunakan sabun kemudian baru dibilas lagi dengan handuk yang sudah dikucur dengan air bersih lalu diperas. Usahakan handuk untuk membersihkan najis kecil dan najis besar berbeda dengan handuk untuk mengelap badan dan berwudhu. Jika hendak berwudhu namun pasien tidak kuat terkena air, bisa menggunakan handuk kecil seperti hendak mengelap badan. Setiap anggota wudhu yang wajib dilap dengan beberapa handuk yang sudah dikucur air bersih yang mengalir lalu diperas kemudian dilap sekali lagi. Urutannya adalah pergelangan tangan kemudian muka selanjutnya tangan di atas siku sampai bawah, lalu ubunubun terakhir bagian kaki. Dari mata kaki sampai bawahnya. Gunakan beberapa
handuk yang bersih tadi yang sudah 105 dikucur dengan air bersih yang mengalir lalu diperas sehingga air tidak menetes tetapi handuk masih basah.
4. Cara Berwudhu bagi si Pasien a. Cara bertayamum .Karena si pasien tidak mungkin bangun untuk menempelkan tangannya ke dinding tembok, maka si pendamping pasien atau keluarganyalah yang menempelkan tangannya ke dinding untuk mentaYamum-kan ke Pasien. Usap kedua telapak tangan, dari pergelangan tangan hingga ruas-ruasjari si pasien dengan debu tayamum tadi' Kemudian usapkan muka si pasien dengan debu tayamum' Si pasien sudah selesai bersuci kemudian tinggal melakukan shalat.
b. Cara berwudhu dengan air Ambil washlap kemudian basahi dengan air yang mengalir' Usap anggota tubuh si pasien yang sesuai dengan tertib berwudhu atau bisa juga anggota tubuh yang wajib saja' Usap sekali saja, kemudian cuci washlap tadi dengan air yang mengalir.
lblis yang Menggoda ketika Sakaratul Maut iblis dan tentaranya yaitu para setan akan senantiasa mengganggu manusia. Bermula dengan memperdayakan manusia dari proses setitik sperma hingga akhir hayat mereka. Dan yang paling dahsyat ialah sewaktu akhir hayat yakni ketika sakaratul maut. lblis yang mengganggu manusia sewaktu sakaratul maut disusun menjadi 7 golongan. Golongan 1 Akan datang iblis dengan banyaknya dengan berbagai rupa yang pelik dan aneh seperti emas, perak, dan lain-lain serta sebagai makanan dan minuman yang lezat-lezat. Hal itu karena orang yang sedang sakaratul maut tersebut di masa hidupnya sangat tamak kepada barang-barang tersebut. Barang-barang itulah yang disentuhnya ketika nyawanya putus dari tubuh. lnilah yang dikatakan mati yang lalai dan lupa kepada Allah SWT. lnilah jenis mati fasik dan munafik. Di nerakalah tempatnya.
Golongan 2 Akan datang iblis kepada orang yang di dalam sakaratul maut itu menyerupai binatang yang ditakuti seperti harimau, singa, ulal dan kalajengking yang berbisa. Apabila orang yang sedang sakaratul maut tersebut melihat terus kepada binatang itu, maka dia akan meraung dan melompat sekuat hati. Seketika itu juga akan putuslah nyawa orang itu dari badannya dan matinya disebut sebagai mati lalai dan lupa kepada Allah sehingga matinya disebut mati secara fasik dan munafik. Di nerakalah tempatnya.
Golongan 3 Akan datang iblis yang mengacau dan memerdayakan orang yang sedang sakaratul maut itu dengan menampakkan dirinya dalam bentuk binatang kesukaannya. Jika orang tersebut suka terhadap burung, maka iblis itu menyerupai dengan burung. Jika ia suka dengan sabung ayam, maka dirupakan dengan sesosok ayam jago yang sangat tangguh. Apabila tangan orang yang hendak mati itu meraba-raba kepada binatang kesayangannya itu dan ketika itu dia mati, maka matinya disebut sebagai mati lalai dan lupa kepada Allah, sehingga matinya disebut mati secara fasik dan munafik. Di nerakalah tempatnya.
Golongan 4 Akan datang iblis yang merupakan dirinya sebagai rupa yang paling dibenci oleh orang yang akan mati, seperti musuhnya ketika hidupnya dahulu. Orang yang dibenci itu akan menggerakkan dirinya untuk melakukan sesuatu kepada musuhnya tersebut. Ketika itulah ia mati dalam keadaan mati fasik dan munafik, dan nerakalah tempatnya.
Golongan 5 Akan datang iblis yang merupakan dirinya sebagai rupa sanak saudara yang hendak mati itu seperti seperti ayah dan ibunya dengan membawa makanan dan minuman. Sedangkan orang yang sedang me nghadapi sakaratul maut itu sangat mengharapkan minuman dan makanan, lalu dia pun mengulurkan tangannya untuk mengambil makanan dan minuman yang dibawa oleh si ayah dan ibu yang dirupai oleh iblis sambil berkata dengan merayu, "Wahai anakku, inilah makanan dan bekal yang kami bawakan untukmu dan berjanjilah bahwa engkau akan menurut pada kami dan menyembah Tuhan yang kami
sembah supaya kita tidak lagi bercerai dan marilah bersama kami masuk ke dalam surga." Kalau dia mengikuti dan menaati apa yang dikatakan setan tersebut, dan ketika itu ia mati, maka ia mati dalam keadaaan kafir. la kekal di dalam neraka dan terhapuslah amal kebajikan semasa hidupnya.
Golongan 6 Akan datang iblis yang menyerupakan dirinya sebagai ulamaulama yang membaca banyak kitab, lalu berkata, "Wahai muridku, sudah lama kami menunggumu. Rupanya kamu sedang sakit, karena itu kami bawakan kepadamu seorang yang pandai dalam menyembuhkan penyakitmu dengan obat untukmu." Lalu diminumnya obat itu, maka hilanglah penyakitnya' Kemudian penyakitnya datang lagi. Lalu datang pula iblis yang menyerupai ulama dengan berkata, "Kali ini kami datang kepadamu untuk memberi nasihat agar kamu mati dalam keadaan baik. Tahukan kamu bagaimana hakikat Allah?" Orang yang sedang sakaratul maut itu berkata, 'Aku tidak tahu." Ulama iblis itu berkata, "Ketahuilah, aku ini adalah seorang ulama yang tinggi dan hebat yang baru saja kembali dari alam gaib dan telah mendapat surga yang tinggi. Cobalah lihat surga yang telah disediakan untukmu. Kalau kamu hendak mengetahui Zat Allah hendaklah kamu patuh kepada kami." Ketika orang yang dalam sakaratul maut itu memandang ke kanan dan ke kiri, dilihatnya sanak saudaranya semuanya ber:ada di dalam surga (surga palsu yang dibentangkan oleh iblis)' Kemudian orang yang sedang sakaratul maut itu bertanya kepada ulama palsu, "Bagaimana Zat Allah." lblis merasa gembira apabila jeratnya mengena. Lalu ulama palsu berkata, "Tunggu sebentar lagi dinding dan tirai akan dibuka kepadamu." Apabila tirai dibuka selapis demi selapis tirai yang berwarna-warni itu, maka orang yang dalam sakaratul maut itu pun dapat melihat satu benda yang besar seolah-olah lebih dari langit dan bumi.
Golongan 7 Golongan iblis yang ketujuh ini terdiri dari 72 barisan. Hal ini sesuai hadits Rasulullah bahwa umat beliau akan terbagi menjadi 73 golongan dan hanya satu golongan saja yang diterima Allah dan 72 golongan tidak diterima Allah. 0leh sebab itu, ibl'is dengan 72 barisannya ini akan mengganggu dengan berbagai' cara. 0leh karena itu, hendaklah kita mengajarkan orang yang akan meninggal dengan kalimat "Ld lldha illall6h" demi menyelamatkan orang yang kita sayangi dalam menghadapi sakaratul maut agar terhindar dari gangguan iblis. Hal ini sesuai dengan hadits, "Aiarkan olehmu (orang yang masih hidup) kepada orang yang hampir meninggal dengan ucapan Laa llaaha llla Allah." Demikianlah kelompok iblis yang akan mengganggu manusia ketika sakaratul maut dan ingatlah iblis hanya bia mengganggu orang yang lemah imannya, maka bertawakallah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa. Sebagaimana firman Allah "Hai orang-orang Yang beriman, masuklah kamu ke dalam lslam secara keseluruhan dan ianganlah kamu'mengikuti langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu"'(AS. al-Baqarah [2]: 208)
78
Namun, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita seuntai doa agar kita terlindung dari tipu daya setan, "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tipu daya setan saat sakaratul maut." Juga surah al-Mu'minun l2l) ayat 97-98: "Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau ya Tuhanku agar mereka tidak mendekati aku." Kemudian di dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, "sesungguhnya sedekah mampu memadamkan murka Allah dan mampu menolak dari kematian Yang buruk." (HR. Tirmidzi)