QCD sarana UKM bermitra dengan UB Jhon Hardi Temu Mitra Pola Subkontrak 28 Juni 2012
Mentalitas Transparansi SDM
Problem umkm Akses Pembiayaan Jaringan Usaha & Penetrasi Pasar Pungutan Liar Terbatasnya Sarana Prasarana Implikasi Otoda Implikasi Perdagangan bebas Sifat Produk dengan ketahanan pendek
Akses Pemodalan
eksisting KENDALA UKM UKM
UKM
Akses Pemasaran
Eksisting umkm & UB CUSTOMER
SUPPLIER
Kebutuhan Product/Material Penawaran Produk Industri Kecil/ Menengah Penawaran Produk
Penawaran Produk Industri Besar
Kebu
tuhan P Mate roduct/ rial
Trading Company
Kemitraan adalah hubungan kerja sama usaha di antara berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan pengembangan UKM oleh Usaha Besar. Salah satu bentuk kemitraan usaha yang melibatkan UKM dan usaha besar adalah producton linkage. UKM sebagai pemasok bahan baku dan bahan penolong dalam rangka mengurangi ketergantungan impor, di mana saat ini harga produk impor cenderung sangat tinggi karena depresiasi rupiah (Tiktik Sartika dan Soejoedono, 2002).
Pola kemitraan antara UKM dan UB di Indonesia
Inti Plasma
Waralaba
Subkontrak UU no 9 tahun 1995 PP no 44 tahun 1997
Keagenan
Dagang umum
UB sebagai inti menyediakan lahan, penyediaan sarana produksi, pemberian bimbingan teknis manajemen usaha dan produksi, perolehan, penguasaan dan peningkatan teknologi
UKM UKM
UKM UB
UKM
UKM
UKM sebagai Plasma
Pola kedua, yaitu subkontrak merupakan hubungan kemitraan UKM dan UB, yang didalamnya UKM memproduksi komponen yang diperlukan oleh UB sebagai bagian dari produksinya. Subkontrak sebagai suatu sistem yang menggambarkan hubungan antara UB dan UKM, di mana UB sebagai perusahaan induk (parent firma) meminta kepada UKM selaku subkontraktor untuk mengerjakan seluruh atau sebagian pekerjaan (komponen) dengan tanggung jawab penuh pada perusahaan induk. Selain itu, dalam pola ini UB memberikan bantuan berupa kesempatan perolehan bahan baku, bimbingan dan kemampuan teknis produksi, penguasaan teknologi, dan pembiayaan.
Pola ketiga, yaitu dagang umum merupakan hubungan kemitraan UKM dan UB, yang di dalamnya UB memasarkan hasil produksi UKM atau UKM memasok kebutuhan yang diperlukan oleh UB sebagai mitranya. Dalam pola ini UB memasarkan produk atau menerima pasokan dari UKM untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh UB.
Tangible
Pola keempat, yaitu keagenan merupakan hubungan kemitraan antara UKM dan UB, yang di dalamnya UKM diberi hak khusus untuk memasarkan barang dan jasa UB sebagai mitranya. Pola keagenan merupakan hubungan kemitraan, di mana pihak prinsipal memproduksi atau memiliki sesuatu, sedangkan pihak lain (agen) bertindak sebagai pihak yang menjalankan bisnis tersebut dan menghubungkan produk yang bersangkutan langsung dengan pihak ketiga.
Pola kelima, yaitu waralaba merupakan hubungan kemitraan, yang di dalamnya pemberi waralaba memberikan hak penggunaan lisensi, merek dagang, dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba dengan disertai bantuan bimbingan manajemen. Dalam pola ini UB yang bertindak sebagai pemberi waralaba menyediakan penjaminan yang diajukan oleh UKM sebagai penerima waralaba kepada pihak ketiga.
Act
Optimalisasi QCD dalam kemitraan Sistem manajemen yang mengikutsertakan seluruh karyawan dari semua tingkatan organisasi baik vertikal maupun horizontal dengan penerapan metode statistik untuk mengelola dan meningkatkan kualitas proses bisnis demi tercapainya kepuasan pelanggan dan daya saing “Salah satu pemborosan terbesar yang ditanggung Perusahaan terjadi ketika Manajer dan Karyawan tidak berfungsi optimal sesuai dengan kemampuan mereka”
Dr. Hubert Rampersad dalam bukunya PBS
Pilihan semakin beragam Pembelian didasarkan atas QCD plus Ekspektasi pelanggan semakin meningkat Pengusaha yang selalu meningkatkan QCD akan bertahan
QCD
1. Kesadaran berkualitas
4. Aspek sumber daya manusia
QUALITY COST DELIVERY
3. Pengendalian berdasarkan fakta & data
2. Siklus PDCA
KESADARAN BERKUALITAS
• APA ITU KUALITAS ? KUALITAS ADALAH QCDISM • KUALITAS ADALAH KATA PELANGGAN KUALITAS ADALAH NILAI TAMBAH BAGI PELANGGAN
KUALITAS ADALAH QCDISM • QUALITY
• • • • •
COST Delivery Inovation Safety Morale
: - Performance - Feantures - Durability - Conformance - Realibility - Service - Response – Aesthetics - Reputation : Realistis Bagi Pelanggan : Tepat waktu dalam pemberian produk/jasa : Inovasi : Keamanan produk bagi pelanggan : Tanggungjawab moral
Input • Material • Bahan baku
Suplier
• Metoda • Peralatan • Operator
Proses
-
Ouput • Produk • Jasa
Customer
STANDAR
STANDAR
STANDAR
INPUT
PROSES
OUTPUT
Management adalah PDCA (Plan, Do, Check, Action)
PERENCANAAN
PERBAIKAN/ PENINGKATAN
A
P
C
D
TINDAKAN
PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
KEGIATAN PENGENDALIAN STANDARISASI
PEMELIHARAAN
A
S
C
D
TINDAKAN
PELAKSANAAN
PEMERIKSAAN
(Plan, Do, Check, Action)
Pengendalian dimulai dari Proses Awal sampai Hasil Akhir Pengendalian adalah Tindakan Penanggulangan dan Pencegahan a. Tanggulangi dengan PICA (Problem Identification, Correction Action) dan memutar PDCA b. Pencegahan dimulai dengan usaha mengatasi masalah pada akarnya
QCD Sebagai kunci keberhasiln dalam KEMITRAAN Mutual Prosperity Based on “ Equal Partnership “ and “ Mutual Trust “
Two way communication Sharing Long Independence
Term Vision
UB
UKM
Humbleness
Responsibility
KEMITRAAN Contribute to society and people by providing attractive products to customers worldwide
TERIMAKASIH