PUSTAKA YANG DIGUNAKAN Foth, H.D. 1998. Dasar-dasar Ilmu Tanah Gadjah Mada University Press. 782 p Hakim, N. Dkk. Dasar-dasar Ilmu Tanah.Universitas Lampung. 488 p Kohnke, H. 1989. Fisika Tanah (terjemahan). Jurusan Tanah Fak. Pertanian UGM. 264 p Sarief, E.S. 1985. Ilmu Tanah Pertanian. Pustaka Buana Bandung. 157 p serta Jurnal – Jurnal Ilmu Tanah
Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Ahli Geologi mendefinisikan tanah sebagai lapisan permukaan bumi yang berasal dari bebatuan yang telah mengalami serangkaian pelapukan oleh gayagaya alam, sehingga membentuk lapisan partikel halus.
Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Pedologi Ahli pedologi yaitu Dokuchaev mendefinisikan tanah sebagai bahan padat (bahan mineral atau bahan organik) yang terletak dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah: (1) bahan induk, (2) iklim, (3) organisme, (4) topografi, dan (5) waktu.
Definisi Tanah Berdasarkan Pendekatan Edaphologi Seorang ahli edaphologi dari Inggris bernama Dr. H. L. Jones mendefiniskan tanah sebagai media tumbuh tanaman.
PENGERTIAN TANAH • TANAH MEMPUNYAI PENGERTIAN YANG SANGAT LUAS
ADA 2 VARIABEL YG MEMBEDAKAN •
UKURAN PARTIKEL PERTANIAN TEKNIK KERAMIK
•
: PASIR KASAR : KRIKIL : PASIR HALUS
KEDALAMAN TANAH PERTANIAN TEKNIK KERAMIK
: MAKS. 150 CM : LAPISAN BAHAN INDUK : TIDAK KENDALA
BAHAN PENYUSUN TANAH Padat 45 % + BO 5 %
AIR + HARA terlarut 25 %
Gas (O2, CO2, N2 , DLL) 25 %
TANAH MERUPAKAN SISTEM DISPERSI 3 FASE YANG SELALU DALAM KESEIMBANGAN DINAMIS • SISTEM DISPERSI : TANAH TERDIRI ATAS UNITUNIT YANG KECIL, KEMUDIAN BERGABUNG MENJADI YANG LEBIH BESAR
• 3 FASE
: TANAH TERDIRI ATAS 3 BAHAN YANG BENTUKNYA BERBEDA
• SELALU DALAM KEADAAN KESEIMBANGAN DINAMIS : KOMPOSISI KE 3 BAHAN TERSEBUT SELALU BERUBAH
PADATAN PENYUSUN TANAH
. BAGIAN TERKECIL TANAH : PARTIKEL TANAH
UKURAN PARTIKEL DI ALAM AMAT SANGAT BANYAK
DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN KELAS UKURAN PARTIKEL
KELOMPOK PARTIKEL YG SAMA : FRAKSI
KLASIFIKASI PARTIKEL TANAH BERDASARKAN UKURAN DIAMETER
d > 2 cm d 2 cm – 2 mm d < 2mm
batu kerikil tanah
partikel padat
kasar
Pasir
debu
halus
liat
USDA (united Soil Departement Agriculture) SAND
VF
SILT
CLAY
0,002
0,05
F
M
0,10
0,25
C 0,50
VC 1,0
GRAVEL
2,0
mm
ISSS (International Society of Soil Science) SAND SILT
CLAY
0,002
FINE 0,02
GRAVEL
COARSE 0,20
2,0
mm
US. PUBLIC ROAD ADMINITRATION SAND CLAY 0,005
SILT
FINE
0,05
GRAVEL
COARSE
0,25
2,0
mm
FRAKSI LIAT
FRAKSI DEBU
FRAKSI PASIR
TEKSTUR TANAH
TEKSTUR : PERBANDINGAN RELATIF (DALAM %) FRAKSI-FRAKSI LIAT, DEBU DAN PASIR YANG JUMLAHNYA 100 %
KELAS TEKSTUR TANAH ADA 12 KELAS TEKSTUR BERDASARKAN USDA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
PASIR PASIR BERLEMPUNG LEMPUNG BERPASIR LEMPUNG LIAT BERPASIR LEMPUNG BERDEBU LEMPUNG LEMPUNG LIAT BERPASIR LIAT LIAT BERDEBU LEMPUNG BERLIAT LIAT BERPASIR LIAT BERDEBU LIAT
TUGAS MANDIRI • BUAT FUNGSI DARI KETIGA FRAKSI TANAH (PASIR, DEBU DAN LIAT) • KUMPUL MINGGU DEPAN
TEKSTUR TANAH PENTING DIKETAHUI TEKSTUR TANAH MENCERMINKAN KOMPOSISI PARTIKEL-PARTIKEL MENENTUKAN BESARNYA LUAS PERMUKAAN TANAH MENENTUKAN SIFAT-SIFAT FISIKA-KIMIA TANAH DAYA PEGANG AIR PERTUKARAN KATION
KELAS PARTIKEL NO
NAMA FRAKSI
DIAMETER ( MM )
1
PASIR S. KASAR
2,00 – 1,00
90
11
2
PASIR KASAR
1,00 – 0,50
720
23
3
PASIR SEDANG
0,50 -0,25
5.700
45
4
PASIR HALUS
0,25 – 0,10
46.000
91
5
PASIR S. HALUS
0,10 – 0,05
722.000
227
6
DEBU
0,05 – 0,002
5776.000
454
7
LIAT
< 0,002
90.260.850.000
8.000.000
SUMBER : USDA
JUMLAH PARTIKEL PER GRAM
LUAS PERMUKAAN CM2/GRAM
CARA MENENTUKAN KELAS UKURAN PARTIKEL ADA 2 : • METODE PIPET TANAH KERING UDARA (2 MM) ZAT PEMISAH H2O2/HCL
DIAMKAN SEMALAM PANASKAN + H2O2 SEDIKIT-SEDIKIT SAMPAI TDK BERBUIH DINGINKAN + CALGON SIMPAN SEMALAM
BESOKNYA LARUTAN DIKOCOK DENGAN PENGOCOK ELEKTRIK LARUTAN DISARING DGN AYAKAN 0,05 MM
FILTRAT MASUKKAN TABUNG 1 LITER TAMBAH AIR SAMPAI 1 LITER KOCOK BOLAK-BALIK PIPET (2 KALI) OVEN (TIMBANG) PIPET I = BERAT DEBU + LIAT PIPET II = BERAT LIAT
ENDAPAN PASIR OVEN
KERING TIMBANG BERAT PASIR
SEGITIGA TEKSTUR UNTUK MENENTUKAN KELAS TEKSTUR
TETAPKAN KELAS TEKSTUR TANAH BERDASARKAN DATA BERIKUT : SAMPEL
Berat Pasir
PENGAMATAN I
PENGAMATAN II
B. Tnh + Tin
B. Tin
B. Tnh + Tin
B. Tin
B. Tnh + Tin
B. Tin
A
63,300
49,379
43,755
43,636
44,242
44,171
B
62,180
49,630
39,058
38,825
47,627
47,578
C
69,930
50,090
39,922
39,870
50,918
50,871
D
47,580
46,900
47,288
47,134
52,118
51,992
E
66,460
47,107
46,964
46,886
44,227
44,171
ASUMSI ANALISIS METODE PIPET • DISPERSI PARTIKEL SEMPURNA
• SUSPENSI TANAH DALAM LARUTAN ENCER, SEHINGGA TIDAK TERJADI TUBRUKAN SESAMA PARTIKEL • PARTIKEL BERBENTUK BULAT DENGAN PERMUKAAN KERAS DAN LICIN • SEMUA PARTIKEL MEMPUNYAI BERAT JENIS YANG SAMA • TEMPERATUR SELAMA PROSES DIANGGAP SAMA
Penentuan tekstur langsung di lapang
K e t e r a n g a n
A = Pasir (butir-butir lepas) B = Pasir berlempung ( tanah dapat dibuat bola-mengandung debu dan lempung) C = Lempung berdebu (tanah sudah bisa dibentuk silinder pendek dan tebal D = Lempung ( fraksi pasir ,debu, dan liat hampir sama jumlahnya serta bisa dibuat silinder sepanjang 15 cm yg akan retak bila dibengkokkan) E = Lempung berliat (bentuk silinder bisa dibengkokkan seperti huruf U F = Liat berdebu/L. Ringan (tanah digulung hingga bisa dibuat cincin akan tetapi ada retakan-retakan G = Liat (tanah digulung dan bisa dibuat cincin)
PENETAPAN KELAS TEKSTUR TANAH DENGAN PERASAAN Tanah lembab diremas Dibuat bola
Tidak bisa
Pasir
Dibuat pita
Tidak bisa
Pasir berlempung
Patah krn beratnya sendiri < 2,5 cm Klp. Lempung
2,5 – 5,0 cm Klp Lempung Berliat
5,0 cm
Tanah lembab Dipijit pada
Klp. Liat
2 jari tangan
Lempung berliat
Lempung liat berpasir
Liat berpasir
Dominan kasar
Lempung berdebu
Lempung Liat Berdebu
Liat Berdebu
Dominan Halus & Licin
Liat
Rasa sama Rata
Lempung
Lempung Berliat
KELAS TEKSTUR UTAMA •
TEKSTUR PASIR - KANDUNGAN PASIR > 70 % - KEMAMPUAN MENAHAN AIR & HARA RENDAH - AERASI BAIK - PERMEABILITAS BAIK DAN CEPAT - TIDAK MENGEMBANG & MENGEMPIS
•
TEKSTUR LIAT - KANDUNGAN LIAT > 35 % - KEMAMPUAN MENAHAN AIR & HARA TINGGI - AERASI BURUK - MEMPUNYAI SIFAT MENGEMBANG & MENGEMPIS - KOHESI TINGGI
•
TEKSTUR LEMPUNG - SIFAT MERUPAKAN SIFAT PERALIHAN - KEMAMPUAN MENAHAN AIR & HARA SEDANG - AERASI SEDANG - PERMEABILITAS SEDANG - KEHESI SEDANG
HUBUNGAN TEKSTUR DGN SIFAT TANAH YANG LAIN 1. TEKSTUR DGN KADAR AIR a. DAERAH BASAH > HALUS TEKSTUR TANAH
b. DAERAH KERING > HALUS TEKSTUR
> DAYA SIMPAN AIR > PERSEDIAAN AIR UNTUK TANAMAN
< PERSEDIAAN AIR UNTUK TANAMAN
2. TEKSTUR DENGAN BAHAN ORGANIK > HALUS TEKSTUR TANAH
> BHN ORGANIK
3. TEKSTUR DENGAN AERASI/DRAINASE > HALUS TEKSTUR TANAH
< AERASE/DRAINASE
4. TEKSTUR DENGAN EROSI TANAH BERAGREGAT > HALUS TEKSTUR TANAH
> TAHAN EROSI
TANAH NON AGREGAT > HALUS TEKSTUR TANAH 5. TEKSTUR DENGAN PENGOLAHAN TANAH > HALUS TEKSTUR TANAH
> EROSI
> BERAT PENGOLAHAN TANAH
STRUKTUR TANAH • YAITU : SUSUNAN PARTIKEL (PASIR, DEBU & LIAT) DENGAN RUANG PORI YG DIBATASI OLEH BIDANG BELAH ALAMI • TAHAP PEMBENTUKAN STRUKTUR TANAH 1. STRUKTUR MIKRO : PEMBENTUKAN STRUKTUR TAHAP PERMULAAN YAITU PENGHIMPUNAN PARTIKEL PRIMER
2. STRUKTUR MAKRO : PENGHIMPUNAN STRUKTUR MIKRO
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBENTUKAN STRUKTUR TANAH 1.
BAHAN PENYUSUN TANAH (LIAT) MUKA LIAT BERMUATAN NEGATIF DIIKAT OLEH ION H+ ATAU Ca+2
2.
JAZAD MIKRO a. TIDAK LANGSUNG JAZAD MIKRO + BAHAN ORGANIK
POLYSACHARIDA
BAHAN SEMEN PEMBENTUK AGREGAT
b. LANGSUNG CELL/FILAMEN + PARTIKEL TANAH
AGREGASI PEMBENTUKAN STRUKTUR
3. TANAMAN a. SECARA FISIK AKAR TUMBUHAN
MENDESAK/MENEKAN PARTIKEL TANAH SHG LEBIH DEKAT & AKAN TERJADI KOHESI (AWAL PEMBTK STRUKTUR)
b. KIMIA SEKRESI TUMBUHAN
BHN SEMEN
PEMBTK. STRUKTUR
4. HEWAN TANAH HEWAN TANAH + (CACING, RAYAP)
BAHAN ORGANIK
BAHAN SEMEN
PEMBENTUK STRUKTUR
5. IKLIM PEMBASAHAN & PENGERINGAN
MENGEMBANG & MENGKERUT PARTIKEL LEBIH BERDEKATAN AGREGASI PEMBENTUKAN STRUKTUR
SIFAT STRUKTUR 1. MEMPUNYAI BENTUK 2. MEMPUNYAI PERKEMBANGAN 3. MEMPUNYAI UKURAN
• BENTUK STRUKTUR
SIFAT STRUKTUR TANAH 1.
MEMPUNYAI BENTUK
2. PERKEMBANGAN STRUKTUR 1.
TANPA PERKEMBANGAN : TIDAK TERJADI AGREGASI
2.
PERKEMBANGAN LEMAH : TERDAPAT SEDIKIT AGREGASI DAN BILA DIBERI GAYA SEDIKIT SAJA, AGREGASINYA SUDAH PECAH
3.
PERKEMBANGAN SEDANG : TERJADI AGREGASI TETAPI TIDAK PERMANEN, SEHINGGA BILA DIBERI GAYA MAKA AGREGASI AKAN PECAH
4.
PERKEMBANGAN KUAT : TERJADI AGREGASI KUAT, SEHINGGA SULIT UNTUK DIPECAHKAN
3. UKURAN STRUKTUR A. GRANULER 1. S.HALUS 2. HALUS 3. SEDANG 4. KASAR 5. S. KASAR
: < 1 MM : 1 – 2 MM : 2 – 5 MM : 5 – 10 MM : > 10 MM
3. UKURAN STRUKTUR B. LEMPENG/PIPIH 1. S.TIPIS : < 1 MM 2. TIPIS : 1 – 2 MM 3. SEDANG : 2 – 5 MM 4. TEBAL : 5 – 10 MM 5. S. TEBAL : > 10 MM
3. UKURAN STRUKTUR C. GUMPAL 1. S.HALUS 2. HALUS 3. SEDANG 4. KASAR 5. S. KASAR
: < 5 MM : 5 – 10 MM : 10 – 20 MM : 20 – 50 MM : > 50 MM
3. UKURAN STRUKTUR D. PRISMA 1. S.HALUS 2. HALUS 3. SEDANG 4. KASAR 5. S. KASAR
: < 10 MM : 10 – 20 MM : 20 – 50 MM : 50 – 100 MM : > 100 MM
HUBUNGAN STRUKTUR DGN SIFAT TANAH LAINNYA • STRUKTUR DGN PEREDARAN AIR/UDARA STRUKTUR PADAT/MAMPAT POROSITAS RENDAH PEREDARAN AIR/UDARA TERHAMBAT AIR TERGENANG AKAR TANAMAN BUSUK
• STRUKTUR DGN UNSUR KIMIA TANAH STRUKTUR PADAT/MAMPAT AIR TERGENANG REDUKSI TIMBUL ZAT BERACUN (H2S, BO>>) AKAR TANAMAN BUSUK
• STRUKTUR DGN BIOLOGI TANAH STRUKTUR PADAT/MAMPAT AIR TERGENANG REDUKSI BAKTERI NITRIFIKASI RENDAH
NITROGEN RENDAH
PENGELOLAAN STRUKTUR TUJUAN 1. UNTUK TANAMAN : MEMPEROLEH STRUKTUR YG OPTIMAL UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN, SEPERTI RUANG PORI CUKU BESAR, AGREGASI MANTAP & PERMEABILITAS CUKUP BAIK 2. UNTUK KONSERVASI TANAH : MENCEGAH EROSI & PERESAPAN AIR YANG BERLEBIHAN
UPAYA PENGELOLAAN STRUKTUR • PENGOLAHAN TANAH PADA KADAR AIR YANG TEPAT • PENAMBAHAN PUPUK ORGANIK
• MELINDUNGI TANAH DARI PUKULAN AIR HUJAN • MENGHINDARI PENGOLAHAN TANAH YG BERLEBIHAN
UDARA TANAH TERBATASNYA UDARA AKAN TERJADI :
1. MENGHAMBAT PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN AKAR 2. MENGHAMBAT PERNAFASAN 3. MENGHAMBAT PENYERAPAN AIR DAN UNSUR HARA DR TANAH 4. MENEKAN AKTIVITAS JAZAD MIKRO HIDUP DALAM TANAH, SHG PROSES BIOLOGIS YANG BERHUBUNGAN DGN PEMBANGUNAN KESUBURAN TANAH TERHAMBAT
KOMPOSISI UDARA KOMPOSISI UDARA DLM TANAH & ATMOSFER DLM TANAH
N2 O2 CO2
: : :
79,2 20,6 0,25
ATMOSFER
79,00 20,97 0,03
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMPOSISI UDARA TANAH 1.
KEDALAMAN >> DALAM TANAH
>> CO2 & << O2
2. TEKSTUR >> HALUS TEKSTUR 3.
4.
5.
CARA BERCOCOK TANAM TANAH YG DITANAMI
>> CO2 & << O2 >> CO2 DR TANAH BERO
BAHAN ORGANIK >> BAHAN ORGANI PERUBAHAN MUSIM MUSIM DINGIN
>> CO2 << CO2
KONSISTENSI KONSISTENSI : MERUPAKAN MANISVESTASI GAYA FISIKA (KOHESI & ADESI) YANG BEKERJA DALAM TANAH PADA KANDUNGAN AIR TERTENTU FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI : - TEKSTUR - JUMLAH KOLOID TANAH - KADAR AIR
KONSISTENSI DITETAPKAN PADA 3 KEADAAN • KEADAAN BASAH : > KAPASITAS LAPANG DIUKUR : KELEKATAN TANAH PADA BENDA YANG DIKENAINYA YAITU : 1. TIDAK LEKAT 2. SEDIKIT LEKAT 3. LEKAT 4. SANGAT LEKAT
• KEADAAN LEMBAB : ANTARA KAPASITAS LAPANG & TITIK LAYU PERMANEN DIUKUR : KEGEMBURAN YAITU 1. LEPAS 2. GEMBUR 3. TEGUH 4. SANGAT TEGUH 5. AMAT SANGAT TEGUH • KERING : < TITIK LAYU PERMANEN DIUKUR : KEKERASAN 1. LEPAS 2. LUNAK 3. SEDIKIT KERAS 4. KERAS 5. SANGAT KERAS 6. AMAT SANGAT KERAS
WARNA TANAH WARNA TANAH MERUPAKAN PETUNJUK : 1. KANDUNGAN BAHAN ORGANIK 2. KEADAAN DRAINASE & AERASI 3. PEMBEDA HORIZON FAKTOR YANG MEMPENGARUHI: 1. KADAR BAHAN ORGANIK >> BHN. ORGANIK > GELAP/HITAM
MAKIN SUBUR > MUDAH DIOLAH
2. DRAINASE WARNA TANAH AKAN DIPENGARUHI OLEH SENYAWA YANG TERBENTUK. CONTOH : Fe (BESI) Fe2O3 (HEMATIT)
MERAH
2Fe2O3 H2O (TURGIT)
MERAH/COKLAT KEMERAHAN
Fe2O3 H2O (GEOTHIT)
KUNING KECOKLATAN
Mn (MANGAN) : Mn2O3 (MANGANI) MnO (MANGANO)
GELAP HIJAU
3. TINGKAT PELAPUKAN >> MUDA UMUR TANAH
>> GELAP/COKLAT &
>> LANJUT PELAPUKAN
>> SUBUR >> KUNING/MERAH & >> KURUS/MISKIN
4. KESUBURAN KIMIA >> SUBUR TANAH
>> GELAP WARNA TANAH
5. DERAJAT EROSI >> EROSI TANAH
>> PUCAT WARNA TANAH
MUNSELL SOIL COLOR CHARTS DAFTAR WARNA SISTEM MUNSELL HUE ; PANJANG GELOMBANG DOMINAN (Y,R,YR)
VALUE : KECERAHAN CAHAYA DIBANDINGKAN WARNA PUTIH KISARAN ANGKA : 0 – 10 >> ANGKANYA >> TERANG WARNA TANAH CHROMA ; KEMURNIAN DARI PANJANG GELOMBANG CAHAYA KISARAN ANGKA : 0 – 20 0 = NETRAL CONTOH : 5 YR 5/6 (YELLOWISH RED/MERAH KEKUNINGAN)