DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
PUSAT PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN AKTIVITAS INSTRUKSIONAL (P3AI)
Pendidikan sebagai suatu system dan strategi peningkatan kualitas pendidikan tinggi
S
istem memiliki makna seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan, dengan demikian dapat dikatan bahwa pendidikan juga merupakan
suatu sistem dengan tujuan untuk mencerdaskan bangsa. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang pendidikan secara menyeluruh dan sistemik, tidak parsial atau fragmentaris.
Pendidikan sebagai suatu sistem merupakan satu kesatuan yang utuh, dengan bagian-bagiannya yang berinterakasi satu sama lain. Secara umum, Pendidikan juga dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem-subsistem dan membentuk satu sistem yang utuh. Sistem pendidikan ini memperoleh masukan dari supra sistem (masyarakat atau lingkungan) dan memberikan hasil/keluaran bagi supra sistem tersebut. Sub-subsistem yang membentuk sistem pendidikan antara lain adalah tujuan, pelajar/mahasiswa, manajemen,struktur dan jadwal waktu, materi, tenega pengajar dan pelaksana, alat bantu belajar, teknologi, fasilitas, kendali mutu, penelitian dan biaya pendidikan. Interakasi fungsional antar susistem pendidikan membentuk suatu proses pendidikan. Proses pendidikan adalah proses transformasi atau perubahan kemampuan potensial individu peserta didik menjadi kemampuan nyata untuk meningktakan taraf hidupnya lahir dan batin. Proses pendidikan juga merupakan LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
1
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
upaya untuk menjaga kelangsungan hidup sistem pendidikan (maintenance synergy – menciptakan iklim belajar dan budaya belajar) dan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan tujuan pendidikan (effective synergy – manusia yang mandiri). Proses pendidikan dapat terjadi dimana saja tidak terbatas dilingkungan sekolah dan kampus. Berdasarkan pengorganisasian struktur dan tempat terjadinya proses pendidikan, dikenal adanya pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah. Keberhasilan system pendidikan sesungguhnya tergantung pada interaksi fungsional sub-subsistem secara keseluruhan. Jikan satu subsistem tidak berfungsi, interaksi anatr subsistem menjadi terganggu, sehingga pencapaian tujuan pendidikan menjadi tersendat. Oleh karena itu, diperlukan suatu usaha yang terus menerus dalam rangka perbaikan dan pengembangan subsistem untuk menjaga mutu hasil pendidikan.
Hasil pendidikan adalah lulusan yang terdidik dan hasil pendidikan merupakan indicator efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dalam sistem pendidikan. Dari hasil pendidikan, sistem pendidikan memperoleh umpan balik terhadap cara kerja dan proses pendidikan yang sudah berjalan. Umpan balik tersebut digunakan oleh system pendidikan sebagai masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu proses pendidikannya.
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
2
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia dapat diuraikan secara sistematis dan sistemik menjadi :
Masukan :
Hasil Pendidikan
Proses Pendidkan
Masyarakat Indonesia
Manusia Indonesia yang taqwa, cerdas, terampil
Suprasistem : Pembangunan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD ‘45
Sistem Pendidikan Nasional Indonesia merupakan salah satu bagian atau asubsistem dari pembangunan nasional. Sistem Pendidikan Nasional juga merupakan satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu yang lain untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan 1945.
Proses yang terjadi dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia merupakan proses sosialisasi yang mengandung proses internalisasi nilai-nilai bangsa, proses integrasi nasional, proses profesionalisasi dalam rangka menumbuhkan manusia pembangunan, dan proses humanisasi dalam rangka mencapai manusia Indonesia seutuhnya. Dalam bentuk mikro, hasil pendidikan yang diharapkan didalam LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
3
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
proses belajar mengajar dirumuskan dalam tujuan instruksional. Didalamnya terkandung kemampuan-kemampuan yang mencakup tiga kawasan (domain), yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia
Balikan
Hasil Pendidikan Tinggi
Masukan : ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Calon mahasiswa Dosen Fasilitas Sarana lingkungan
Proses Pendidkan
Lulusan PT yang professional dalm berbagai bidang ilmu
Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia merupakan subsistem dari system pendidikan nasional dan didefinisikan sebagai pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah dijalur sekolah. Satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi dinamakan perguruan tinggi, yang dapat berbentuk akademi, politeknik, institute atau universitas. Masuka bagi system pendidikan diataranya adalah mahasiswa, dosen, dan fasilitas serta sarana yang mendukung terlaksananya proses belajar mengajar. Pada skala yang lebih kecil, yaitu proses belajar mengajar, dosen sebagai pengjara akan menggunakan pedoman dalam kurikulum dalam menjalankan tugasnya. Melalui PBM terjadi penyampaian informasi dan ilmu pengetahuan serta penanaman nilainilai maupun sikap.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
4
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Strategi Pengembangan Pendidikan Tinggi:Implikasinya Terhadap Tugas Dan Peranan Dosen Penetapan strategi didasarkan atas suatu penelaahan sistematis tentang system yang meiputi; wawasan, misi untuk mewujudkan wawasan, keadaan intern dan ekstern yang berpengaruh terhadap pencapaian misi, dan identifikasi masalah utama yang ahrus ditangani untuk memperbaiki keadaan serta rencana perbaikan. Sedangkan strategi pengembangan pendidikan tinggi tersusun dalam empat bagian yaitu telaah strategis, paradigm penataan Sistem Pendidikan Tinggi, Peningkatan relevansi dan mutu serta Pemetaan pendidikan tinggi.
Telaah Strategis Telaah strategis diawali dengan menggambarkan keadaan Sistem PEndidikan Tinggi yang diinginkan di masa mendatang yang dinyatakan sebagai wawasan jangka panjang. Langkah selanjutnya adalah membuat daftar tentang kekuatan dan kelemahan intern system, serta peluan dan ancaman dari lingkungan ekstern system yang berpengaruh terhadap pencapaian misi system. Langkah ini dinamakan analisis kekuatan-kelemahan-peluang-ancaman (Analisis KKPA atau Swot Analysis). Langkah terakhir adalah menyusun suatu program perbaikan keadaan system dalam suatu struktur program yang memberikan gambaran komprehensif untuk merencanakan, mengendalikan implematasi dan membuat evaluasi tentang pelaksanaannya.
Paradigma Penataan Sistem Pendidikan Tinggi Penataan Sistem Pendidikan Tinggi didasarkan atas 5 komponen, yaitu kualitas otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi yang dapat digunakan sebagai acuan dasar atau paradigm penataan system pendidikan tinggi yang meliputi:
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
5
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
1) Hasil dan kinerja perguruan tinggi harus selalu mengacu pada kualitas yang berkelanjutan; 2) Kualitas yang berkelanjutan, yang dilandasi kreativitas, ingenuitas dan produktivitas pribadi sivitas akademika, dan dapat dirangsang oleh pola manajemen yang berasas otonomi; 3) Otonomi perguruan tinggi harus senafas dengan akuntabilitas mengenai penyelenggaraan, kinerja dan hasil perguruan tinggi. 4) Hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang handal dan syahih mengenai penyelenggaraan, kinerja dan hasil perguruan tinggi, diaktualisasi melalui proses akreditasi oleh Bandan Akreditasi Nasional. 5) Tindakan
manajerial
utama
melandasi
pengambilan
keputusan
dan
perencanaan di perguruan tingggi adalah proses evaluasi.
Implikasi Prinsip Relevansi Pada Peranan Dosen Secara
professional,
mengembangkan,
dosen
mendesain,
meruapak
seseorang
menerapkan,
dan
yang
dituntut
melaksanakan
untuk kegiatan
perkuliahan sehingga dapat memberikan kontribusi secara optimal kepada peserta didik khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Peranan Dosen dalam Mendesain dan Melaksanakan Perkuliahan Dalam merumuskan tujuan mata kuliah yang disebut Tujuan Pembelajaran Umum, dosen perlu mengidentifikasi kemampuan-kemampuan yang diharapkan dapat dicpai oleh mahasiswa pada akhir semester. Tujuan ini dijelaskan kepada mahasiswa berikut relevansinya dengan kebutuhan berbagai dunia kerja yang mungkin menjadi pekerjaan mereka nanti. Kemampuan dosen dalam merumuskan dan menjelaskan tujuan pembelajaran secara keseluruhan serta menjelaskannya secara menyakinkan kepada mahasiswa menjadi titik strategis pertama dari penerapan prinsip relevansi dalam pendidikan. Dalam memilih dan menyajikan perkuliahan, disamping menghimpun atau LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
6
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
menyusun bahan-bahan yang relevan dengan tujuan pembelajaran, dosen juga perlu mengembangkan contoh-contoh dan latihan penerapan konsep, prinsip dan prosedur yang ada dalam bahan tersebut kedalam berbagai dunia kerja yang mungkin menjadi pekerjaan mahasiswa setelah lulus nanti. Contoh-contoh dan latihan tersebut akan lebih mantap bila disajikan oleh dosen atau orang lain yang mempunyai pengalaman kerja dalam bidang tersebut. Penberian contoh-contoh dan latihan tersebut menjadi titik strategis kedua dari penerapan prinsip relevansi. Agar pelaksanaan pemberian contoh dan latihan ini berlangsung dengan baik perlu dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut ini. a. Dosen membawa mahasiswa ke dalam tempat/lingkungan kerja dan membahas jenis-jenis tugas yang sedang dikerjakan karyawan/pegawai yang merupakan penerapan dari konsep-konsep yang sedang dipelajari. b. Dosen mengundang pembicara tamu yang mempunyai profesi dalam bidang oekerjaan yang sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari mahasiswa. c. Dosen menciptakan kesempatan bagi mahasiswa untuk secara langsung melakukan
pekerjaan
karyawan/pegawai
dilingkungan
kerja/proses
pemagangan.
Untuk memperbesar kemungkinan plaksanaan kesempatan tersebut, dosen perlu mempunyai pekerjaan sampingan (side job) dalam bidang pekerjaan yang relevan dengan matakuliah yang diajarkannya. Sehingga dosen akan lebih mantap dalam mengajar karena akan mampu memberikan contoh-contoh aplikasi dari teoriyang ada dalam matakuliahnya ke dalam dunia kerja. Pekerjaan sampingan ini merupakan titik strategis keempat dalam prinsip relevansi.
Proses perkuliahan selanjutnya diikuti dengan adanya penilaian terhadap proses dan hasil perkuliahan. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memperbaiki perkuliahan dalam rangka meningkatkan efektifitas perkuliahan dan juga untuk meningkatkan motivasi mahasiswa dalam matakuliah tersebut. Dalam penilaian hasil perkuliahan, dosen perlu menentukan factor-faktor yang dinilai dengan LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
7
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
mengacu pada tujuan pembelajaran yang telah disusun. Kemampuan mahasiswa yang akan dinilai didasarkan pada rumusan tujuan pembelajaran dan direlevansikan pada bidang pekerjaan yang mungkin akan dilakukan mahasiswa setelah lulus nanti. Hal ini merupakan letak titik strategis kelima.
Dalam kaitannya dengan prinsip relevansi, melaksanakan penelitian yang relevan dengan mata kuliah yang diampu dan melibatkan mahasiswa serta menulis bahan kuliah secara lengkap dan sistematis sehingga mahasiswa lebih mudah mempelajarinya. Hal ini merupakan penerapan konsep relevansi.
Implikasi Akuntabilitas Terhadap Tugas Dosen Konsepsi akuntabilitas mengemban empat komponen, yaitu tujuan, kegiatan, penilaian dan umpan balik. Atas dasar konsepsi tersebut, dapat dikatakan bahwa pendidikan yang akuntabel adalah pendidikan yang : a. Tujuannya jelas dan dapat dijabarkan menjadi tujuan-tujuan khusus; b. Kegiatannya dapa diawasi agar selalu mengarah kepada pencapaian tujuan. c. Hasilnya efektif karena tujuan tercapai d. Proses pencapaian hasil itu efisien dengan mengingat sumber-sumber yang tersedia. e. Menjalankan mekanisme umpan balik untuk menyempurnakan usaha pendidikan.
Terdapat tiga jenis akuntabilitas, yaitu : a. Akuntabilitas Keberhasilan Jenis akuntabilitas ini menilai keberhasilan pengajaran dengan secara langsung mengukur keadaan mahasiswa. Agar akuntabilitas ini berjalan dengan baik, maka diperlukan : (1). Kejelasan tugas-tugas yang harus dipelajari; (2). Alat atau cara untuk melakukan pengukuran dan penilaian secara objektif; (3). Diterapkannya suatu rentangan atau range keberhasilan. LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
8
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
b. Akuntabilitas Profesional Jenis akuntabilitas ini mengacu pada seberapa jauh standar praktis tentang sikap, keterampilan dan teknik-teknik yang telah teruji secara sahih dan andal dapat dipakai dalam mencapai hasil setinggi-tingginya. Untuk dapat menerapkannya harus diperhatikan latihan dan pengalaman edukatif yang pernah ditempuh dan dimiliki para dosen.
c. Akuntabilitas Sistem Secara
keseluruhan
system
pendidikan
hendaklah
akuntabel
dalam
mewujudkan janji-janjinya kepada masyarakat sebagai imbalan dari berbagai kemudahan (fasilitas) yang telah diberikan kepada masyarakat. Dalam menjalankan akuntabilitas yang menyangkut dirinya sendiri itu suatu system harus mampu mengukur pencapaian mahasiswa, serta menghubungkan hasil pengukuran itu dengan tujuan dan harapan masyarakat.
Pemerataan pendidikan tinggi Penyelenggaraan pendidikan tinggi bertanggungjawab melaksanakan kebijakan dalam meningkatkan pemerataan pendidikan tinggi meliputi tiga aspek, yaitu 1. Perluasan kesempatan belajar 2. Penyebaran pendidikan tinggi melalui pusat pertumbuhan 3. Peningkatan peran perguruan tinggi dalam menyiapkan tenaga untuk keperluan setempat.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
9
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Metode dan Model-Model Pembelajaran
Model Pembelajaran dan tingkatan prosentase pemahaman berdasarkan : 1.
Reading, Tingkatan persentase pemahaman 10 %
2.
Hearing words, Tingkatan persentase pemahaman 20 %
3.
Looking at picture, Tingkatan persentase pemahaman 30 %
4.
Watching video
5.
Looking at an exibition, Tingkatan persentase pemahaman 50 %
6.
Watching a demonstration
7.
Seeing it done on location
8.
Participating in a discussion, Tingkatan persentase pemahaman 70 %
9.
Giving a talk
10. Doing a dramatic presentation 11. Simulating the real experience 12. Doing the real thing, Tingkatan persentase pemahaman 90 %
Harapan mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran: a.
Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru
b.
Mendapatkan appresiasi atau feed back
c.
Memperoleh suasana belajar enjoy
d.
Mendapatkan nilai yang adil
e.
Mendapatkan pemecahan masalah
f.
Memperoleh sumber-sumber pembelajaran
g.
Kemudahan akses
h.
Mendapatkan dorongan
i.
Peluang berekspresi
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
10
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Metode-metode dalam Student Centered Learning, antara lain :
a.
Small group discussion Diskusi merupakan salah satu elemen belajar secara aktif dan merupakan bagian dari banyak model pembelajaran SCL yang lain, seperti Collaborative Learning, Cooperative Learning, Problem Based Learning, dan lain-lain. Di dalam kelas, mahasiswa diminta untuk membuat kelompok kecil (misalnya 5 – 10 orang) untuk mendikusikan bahan yang dapat diberikan oleh dosen ataupun bahan yang diperoleh sendiri oleh anggota kelompok tersebut. Metode ini dapat digunakan ketika akan menggali ide, menyimpulkan poin penting, mengakses tingkat skill dan pengetahuan mahasiswa, mengkaji kembali topik di kelas sebelumnya, membandingkan teori, isu dan interprestasi, dapat juga untuk menyelesaikan masalah. Manfaat dalam pelaksanaan metode ini mahasiswa akan belajar untuk menjadi pendengar yang baik, bekerjasama untuk tugas bersama, memberikan dan menerima umpan balik yang konstruktif, menghormati perbedaan pendapat, mendukung pendapat dengan bukti, serta menghargai sudut pandang yang bervariasi.
b.
Roleplay dan simullation Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas. Misalnya simulasi sebagai seorang manajer atau pemimpin, mahasiswa diminta untuk membuat perusahaan fiktif, dan diminta untuk berperan sebagai manajer atau pemimpin dalam perusahaan tersebut. Simulasi ini dapat berbentuk permainan peran (role playing). Permainan-permainan simulasi dan lain-lain. Simulasi ini dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa dengan jalan: mempraktikkan kemampuan umum
(dalam
komunikasi
verbal
dan
nonverbal),
mempraktikkan
kemampuan khusus, mempraktikkan kemampuan tim, mengembangkan kemamapuan menyelesaikan masalah, mengembangkan kemampuan empati dan lain-lain. LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
11
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
c.
Case study
d. Discovery learning (terfokus pada penemuan sesuatu hal yang baru dan berbeda) adalah metode belajar yang difokuskan pada pemanfaatan informasi yang tersedia, baik yang diberikan dosen maupun yang dicari sendiri oleh mahasiswa, untuk membangun pengetahuan dengan cara belajar mandiri. Metode ini dapat dilakukan misalnya dengan memberikan tugas kepada mahasiswa untuk memperoleh bahan ajar dari sumber-sumber yang dapat diperoleh melalui internet atau melalui buku, koran, majalah dan lain sebagainya.
e.
Self directed learning adalah proses belajar yang dilakukan atas inisiatif individu mahasiswa sendiri. Mahasiswa sendiri yang merencanakan, melaksanakan dan menilai sendiri terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh individu yang bersangkutan. Peran dosen dalam metode ini hanya bertindak sebagai fasilitator, yang memberi arahan, bimbingan dan konfirmasi terhadap kemajuan belajar yang telah dilakukan individu mahasiswa tersebut. Manfaat dari metode ini adalah menyadarkan dan memberdayakan mahasiswa, bahwa belajar adalah tanggung jawab mereka sendiri. Individu mhasiswa didorong untuk bertanggung jawab terhadap semua fikiran dan tindakan yang dilakukannya.
f.
Cooperative learning merupakan metode belajar kelompok yang dirancang oleh dosen untuk memecahkan suatu masalah/kasus atau mengerjakan suatu tugas. Kelompok ini terdiri dari atas beberapa orang mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang beragam. Metode ini sangat terstruktur, karena pembentukan
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
12
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
kelompok, materi yang dibahas, langkah-langkah diskusi serta produk akhir yang harus dihasilkan, semuanya ditentukan dan dikontrol oleh dosen. Mahasiswa hanya mengikuti prosedur diskusi yang dirancang oleh dosen. Metode ini bermanfaat untuk membantu menumbuhkan dan mengasah kebiasaan belajar aktif pada diri mahasiswa, rasa tanggung jawab individu dan kelompok mahasiswa, kemampuan dan ketrampilan bekerjasama antar mahasiswa, dan keterampilan sosial mahasiswa.
g.
Collaborative learning adalah metode belajar yang menitikberatkan pada kerja sama antar mahasiswa yang didasarkan pada consensus yang dibangun sendiri oleh anggota kelompok. Masalah/tugas/kasus memang berasal dari dosen dan bersifat open ended, tetapi pembentukan kelompok yang didasarkan pada minat, prosedur kerja kelompok, penentuan waktu dan tempat diskusi/kerja kelompok, sampai dengan bagaimana hasil diskusi/kerja kelompok ingin dinilai oleh dosen, semuanya ditentukan melalui consensus bersama antar anggota kelompok.
h. Contextual learning adalah konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan isi mata kuliah dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari dan memotivasi mahasiswa untuk membuat keterhubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sebagai anggota masyarakat, pelaku kerja profesional atau manajerial, entrepreneur, maupun investor. Contoh: apabila kompetensi yang dituntut matakuliah adalah mahasiswa dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses transaksi jual beli, maka dalam pembelajarannya, selain konsep transaksi ini dibahas dalam kelas, juga diberikan contoh dan mendiskusikannya. Mahasiswa juga diberi tugas dan kesempatan untuk terjun langsung di pusat-pusat perdagangan untuk mengamati secara langsung proses transaksi jual beli tersebut, atau bahkan terlibat langsung sebagai salah satu pelakunya, sebagai pembeli misalnya. LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
13
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
i.
Project based learning adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan hati-hati.
j.
Problem based learning adalah belajar dengan memanfaatkan masalah, mahasiswa harus melakukan pencarian/penggalian informasi (inquiry) untuk dapat memecahkan masalah tersebut. Pada umumnya, terdapat empat langkah yang perlu dilakukan mahasiswa dalam metode ini, yaitu: a. Menerima masalah yang relevan dengan salah satu/beberapa kompetensi yang dituntut mata kuliah, dari dosennya. b. Melakukan pencarian data dan infromasi yang relevan untuk memecahkan masala c. Menata data dan mengaitkan data dengan masalah d. Menganalisis strategi pemecahan masalah.
7 step yang dilakukan dalam PBL (Problem Based Learning), yaitu : a. Hypotesis b. Mekanism c. More Info d. I don’t know e. Learning issues f. Evaluation g. Maping
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
14
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Taksonomi Pendidikan Taksonomi
pendidikan
menjelaskan
tentang
tujuan
pendidikan
yang
sesungguhnya yaitu mengenali berbagai ranah/domain tingkat taksonomi tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Taksonomi pendidikan juga bertujuan untuk membedakan tujuan pembelajaran dengan menggunakan sistem analisis kompetensi. Tujuan pendidikan dalam taksonomi pendidikan terbagi 3 (tiga) ranah yaitu : 1. Ranah Cognitif atau kemampuan untuk berpikir 2. Ranah Afektif atau kemampuan dalam menunjukkan penerimaan dan penolakan yang berhubungan dengan emosi, perasaan dan hati, serta, 3. Ranah Phisikomotorik atau ranah yang berkaitan dengan kemampuan menguasai dan mempunyai ketrampilan.
Menurut teori Bloom, Ranah Cognitif meliputi : a. C1 – Pengetahuan ( lebih pada mengingat apa yang telah diketahui ) b. C2 – Pemahaman c. C3 - Penerapan d. C4 – Analisa e. C5 – Sintesa f. C6 – Evaluasi
Kompetensi dalam taksonomi pendidikan identik dengan hal-hal seperti dibawah ini : a. Area Cognitif b. Area Afektif c. Area Phisikomotorik
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
15
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Dalam Taksonomi pendidikan, pendidikan yang terbaik adalah didasarkan pada kemampuan bertindak cerdas dan bukan hanya sekedar di area cognitif atau hanya memahami saja serta kemampuan menguasai ketrampilan, bukan hanya sebagai teori dalam memberi kritikan dalam masyarakat, akan tetapi memberikan solusinya.Dalam penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh dosen bagi mahasiswanya yang tertera dalam TPU dan TPK itu harus sesuai dengan C berapa yang diinginkan, apakah C1, C2, C3 atau C6.
Untuk mengetahui tujuan pendidikan atau taksonomi pendidikan harus dimulai dengan proses penyusunan kurikulum dan pembuatan GBRP dan SPP harus disiapkan oleh staff pengajar yang memangku setiap mata kuliahnya. GBRP & SPP bertujuan untuk memudahkan dan mensrukturalisasikan materi perkuliahan yang akan dilakukan. Dalam GBRP & SPP akan jelas bagaimana proses perkuliahan tersebut akan dilakukan, sehingga mahasiswa jelas dan tersruktur dalam mengikuti proses perkuliahan sesuai dengan rencana pembelajaran yang disiapkan oleh dosen
Proses penyusunan kurikulum di jurusan masing-masing harus dimulai dengan melakukan analisis swot dengan melihat pada Market signal yang ada, kemudian dari hasil market signal tersebut akan melahirkan tujuan pendidikan yang sesuai kompetensi yang kemudian dijabarkan dalam mata kuliah untuk dipelajari dan diskusikan yang sesuai dengan bahan ajar atau silabus. Kompetensi dalam pendidikan dilihat pada 3 (tiga) hal pokok yaitu, a. Kompetensi Utama yaitu yang kompetensi yang menunjukkan unjuk kerja/hasil kerja atau cara kerja yang ada pada individunya. b. Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang dipunyai oleh kemampuan pendidikan tinggi masing-masing. c. Kompetensi lain yaitu kompetensi yang bisa meningkatkan kualitas hidup dan kebutuhan lingkungan dimana pendidikan tinggi itu berada.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
16
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Landasan elemen kompetensi adalah berdasarkan pada Keputusan mendiknas No.045/U/2002, Landasan kepribadian, ilmu dan ketrampilan, perilaku yang baik dan pemahaman dari masyarakat.
Peran dosen dalam taksonomi pendidikan adalah sebagai fasilitator untuk membantu mahasiswa mengakses informasi, menata keilmuan dan menytransfer pengetahuan guna untuk mendapatkan solusi terhadap permasalahan sehari-hari, sehingga mahasiswa akan tanggap terhadap situasi. Peran mahasiswa dalam taksonomi pendidikan adalah tidak hanya menguasai mata kuliah atau hanya sekedar kompeten dalam bidang keilmuan akan tetapi harus kompeten dalam belajar atau kegunaan belajar dengan cara melakukan discovery, inquiry dan problem selfing. Untuk mendapatkan kegunaan belajar itu bisa dengan cara SCL ( student center learning ) untuk mendiskusikan berbagai macam persoalan hidup yang dihadapi ataupun permasalahan – permasalahan yang ada dalam masyarakat. Kelompok diskusi SCL ini tidak terlalu banyak anggotanya dimulai dari 10 orang – 12 orang, sehingga akan terlihat perubahannya secara cognitif, afekif dan phisikomotorik.
Untuk dapat mencapai dan melakukan evaluasi pembelajaran, dalam taksonomi pendidikan harus dilakukan dengan cara membuat dan menyiapkan GBRB dan SPP sebagai rencana pembelajaran yang mempunyai tujuan pokok Umum atau TPU dan Tujuan Pokok Khusus atau TPK. TPU bertujuan untuk menetapkan tujuan umum apa yang akan dihasilkan oleh mahasiswa setelah menyelesaikan mata kuliah yang telah dipelajari, perubahan apa yang diinginkan oleh dosen terhadap mahaisiwanya, sedangkan TPK adalah tujuan khusus yang ditujukan pada mahasiswa setelah mengikuti dan mempelajari satu topik/materi perkuliahan yang dibuat berdasarkan pokok bahasan dan sub pokok bahasan materi perkuliahan.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
17
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Tujuan pembelajaran dalam taksonomi pendidikan adalah dapat menjelaskan kontrak
pembelajaran,
dapat
mengimplementasikan
GBRP/SPP,
Dapat
merekontruksi salah satu materi pembelajaran baik dengan metode TCL Maupun SCL. Dalam GBRP harus ada komponen-komponen yang telah ditetapkan DIKTI, yaitu, manfaat mata kuliah yang akan diajarkan ( menjelaskan tentang manfaat mengambil mempelajari mata kuliah ini secara pribadi dan hubungannya dengan keilmuan dan jurusan), Deskripsi perkuliahan yang akan dilakukan, tujuan pembelajaran yang diinginkan/dicapai, organisasi materi perkuliahan yang akan disajikan, srategi perkuliahan yang akan dilakukan oleh dosen, sumber materi atau bahan perkuliahan yang jelas, cara-cara pemberian tugas-tugas kepada mahasiswa, kriteria penilaian dan jadwal yang menyebutkan topik bahasan materi perkuliahan.
Dalam pemberian tugas bagi mahasiswa harus diperhatikan dengan baik, jangan memberikan tugas secara mendadak, memberikan tugas secara individu atau kelompok sesuai dengan jadwal
atau batas waktu penyelesaiandnya,
menyebutkan tujuan dari masing-masing tugas yang akan diberikan dengan metode diskusi, menganalisa atau mengkritik serta meninformasikan jadwal ujian semester atau hal-hal lainnya. Dalam organisasi materi perkuliahan sebaiknya dibentuk tim teaching, sehingga tidak ada kendala bagi mahasiswa dalam mengikuti proses perkuliahan karena jika salah satu dosen pengampu mata kuliah tidak bisa hadir, maka akan digantikan oleh dosen lain yang tergabung dalam tim teaching.
SPP harus memuat komponen-komponen seperti berikut ini : 1.
Kode nomor dan nama mata kuliah
2.
Kedudukan mata kuliah ( MKPK, MKKK, MKKB,MKBP atau MKBB )
3.
Semester atau tahun
4.
SKS
5.
Waktu pertemuan
6.
Kompetensi dasar dan indikatornya ( TPU )
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
18
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
7.
Pokok bahasan dan sub pokok bahasan
8.
Kegiatan pembelajaran ( pendahuluan, penyajian dan Penutupan/evaluasi)
9.
Evaluasi
10. Referensi bahan ajar/materi perkuliahan yang dipakai pada setiap pertemuan.
Media dan alat pendukung proses perkuliahan juga ditampilkan dalam SPP tersebut, apakah menggunakan LCD, Laptop, Spidol, Possit, dan lain-lain. Evaluasi dilakukan dalam pembelajaran dilakukan untuk mengukur hasil belajar mahasiswa baik dalam bentuk tugas, ujian Essay, non essay dan dalam bentuk lainnya.
Penilaian Hasil Belajar Selasa A. Konsep Dasar Ada dua (2) macam evaluasi, yaitu: 1. Evaluasi hasil belajar 2. Evaluasi proses pembelajaran
B. Manfaat Evaluasi • Manfaat Utama Evaluasi sebagai umpan balik dalam peningkatan kualitas pembelajaran. • Manfaat Lain dari evaluasi untuk memahami sesuatu atau untuk membuat keputusan.
C. Evaluasi Hasil Belajar • Tes Tes dapat di definisikan sebagai suatu pernyataan atau tugas atau seperangkat tugas yang di rencanakan untuk memperoleh informasi
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
19
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
tentang atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar. • Pengukuran Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh, hal, atau objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas. • Penilaian Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes maupun non-tes.
D. Etika Tes • Kerahasian hasil tes • Keamanan tes • Interprestasi hasil tes • Penggunaan tes
E. Perencanaan • Pemilihan butir tes • Tipe tes yang digunakan • Aspek kemampuan yang diuji • Format tes • Jumlah butir soal • Distribusi tingkat kesulitan
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
20
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
F. Konstruksi Butir Soal Dasar-dasar penyusunan tes hasil belajar: 1. Harus dapat mengukur yang dipelajari sesuai dengan tujuan pembelajaran yang tercantum dalam kurikulum. 2. Disusun sedemikian rupa sehingga benar-benar mewakili bahan yang dipelajari. 3. Disesuaikan denagn aspek tingkat belajar yang diharapkan. 4. Disusun sesuai dengan tujuan penggunaan tes. 5. Disesuaikan dengan pendekatan pengukuran yang dianut apakah mengaju pada kelompok atau mengaju pada patokan tertentu. 6. Hendaknya dapat digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar.
G. Pengadministrasian •
Penyusunan Perangkat tes.
•
Pelaksanaan tes.
H. Penyuntingan Naskah Tes •
Tes bentuk objektif tidak dilaksanakan secara lisan.
•
Butir tes disusun mulai dari pokok bahasan paling awal ke pokok bahasan paling akhir.
I.
•
Tingkat kesulitan disusun dari mulai paling mudah sampai paling sulit.
•
Butir tes setipe dikelompokkan.
•
Petunjuk pengerjaan tes ditulis dengan jelas.
•
Hindari meletakkan kunci jawaban dengan pola tertentu.
Penggandaan Naskah Tes •
Antar butir tes harus cukup tersedia ruangan, sehingga tidak terkesan berdesak-desakan.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
21
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
•
Untuk tipe tes menjodohkan, kedua kolom yang berisi pertanyaan dan alternatif jawaban terletak dalam halaman yang sama.
•
Jika naskah digandakan dalam jumlah yang sangat banyak, maka setiap naskah harus berkualitas sama.
J.
Pelaksanaan Tes • Open book atau close book (Catatan Terbuka atau Catatan Tertutup). • Tes diumumkan atau dirahasiakan (Mendadak). • Tes lisan atau tes tertulis. •
Tes tindakan atau praktek
K. Pengolahan Dan Pendekatan Penilaian 1. PAN (Penilaian Acuan Normal = Relatif). Penentuan nilai mahasiswa berdasarkan suatu proses pembelajaran didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok. 2. PAP (Penilaian Acuan Patokan = Absolut). Upaya untuk menentukan nilai mahasiswa berdasarkan pada pencapaian sistem belajar tuntas dan belajar mandiri.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
22
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Proses Dan Motivasi Belajar Proses Belajar
Input
Output
Mahasiswa
Dosen
Karyawan, dll
Pengetahuan
Proses
Keterampilan
Sikap/Nilai
Proses Belajar (PB) A. Kesalahan yang harus dihindari: • Anggapan adanya model pembelajaran yang sudah cocok, sehingga dijadikan acuan untuk jaminan keberhasilan. • Anggapan bahwa pengajar memiliki gaya yang paling tepat dan tidak mungkin di ubah.
B. Hal penting dalam proses belajar: • Mempelajari kelemahan dan kelebihan suatu pesan dalam proses belajar. • Pengstrukturan dan sistematisasi, meliputi: Perencanaan, prodi, pemilihan, management dan pemanfaatan komponen atau keseluruhan sistem pembelajaran. • Masalah belajar berhubungan dengan keadaan internal. • Berperan dalam menjelaskan kemampuan belajar seseorang. • Proses belajar mempengaruhi perilaku orang.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
23
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
• Tujuan praktiknya adalah pemanfaatan tiap metode pembelajaran secara efektif untuk membantu pengembangan potensi pembelajaran maksimum.
C. Aliran dalam Pembelajaran • Aliran Tingkah Laku Belajar adalah perubahan dalam tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon. Tokoh penganut aliran tingkah laku, yaitu: Thorndike, Watson, Guthrie. • Aliran Kognitif Penekatan pada proses belajar daripada hasil belajar. Tokoh penganut aliran kognitif, yaitu: Piaget, Ausubel, Bruner. • Aliran Humanistik Proses belajar harus berhulu dan bermuara pada manusia itu sendiri. Teori ini menekankan pantingnya isi/materi yang disampaikan dari proses belajar. Tokoh penganut aliran humanistic, yaitu: Bloom dan Krathwohl, Kolb, Habermas. • Aliran Sibernetik Proses belajar merupakan proses pengolahan informasi. Tokoh penganut aliran sibernetik, yaitu: Landa, Pask dan Scott. Motivasi Performa Terbaik
Potensi
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
24
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Bangkitkan Motivasi Dengan Cara: • Kenali potensi yang dimiliki oleh mahasiswa • Bangkinkan dengan motivasi dari dalam diri maupun dari luar diri.
Peran Dan Fungsi Dosen A. Pengertian - Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan
dan
menyebarluaskan
ilmu
pengetahuan–teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). - Dosen sebagai tenaga pendidikan, juga sebagai tenaga professional yang bertugas mencakup kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan proses, penilaian hasil pembelajaran, pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian. Di samping itu melaksanakan tugas tambahan dan pengabdian kepada masyarakat (Tridharma Perguruan Tinggi). - Fungsi dari keberadaan guru/dosen sebagai tenaga profesional, yang mampu meningkatkan martabat serta mampu melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, dan kreatif.
B. Hak Dan Kewajiban Dosen Menurut Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen hak dan kewajiban dosen, yaitu:
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
25
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
(1). merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran; dan (2). meningkatkan
dan
mengembangkan
kualifikasi
akademik
dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
C. Profesionalitas Dosen - Peningkatan profesionalitas dosen melalui penguasaan kompetensikompetensi yang secara nyata dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas dan aktivitasnya sebagai dosen, sehingga dosen dapat menghadapi arus globalisasi dengan efektif dan tanpa ‘ketidakberdayaan’. - Upaya pengembangan diri menjadi dosen yang profesional itu dilakukan mengacu kepada penguasaan materi pembelajaran, pendidikan dan pembelajaran, Secara operasional, upaya-upaya pengembangan diri itu berupa pelaksanaan tanggung jawab Tridarma Perguruan Tinggi. Perlunya peningkatan profesionalisme dosen, karenanya dosen harus mampu memberikan dampak positif terhadap perguruan tinggi dan mengubah pendekatan instruksional dari teaching university menjadi learning university. - Atas dasar kesadaran akan pentingnya profesionalisme dosen tersebut, dan perlunya mengembangkan diri menjadi guru di perguruan tinggi yang profesional. Maka kebutuhan Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI-AA), sangat dirasakan pentingnya bagi dosen untuk meningkatkan penguasaan kemampuan instruksional. Dosen seharusnya sudah terampil dalam pembelajaran, sehingga mereka tidak lagi mengajar semaunya. Disamping itu dengan program ini akan mendorong para dosen untuk menjadi kompeten, sesuai dengan tuntutan perkembangan teknologi pendidikan dan pembelajaran di era glogal ini.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
26
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Materi Team Teaching
T
eam teaching adalah dua atau lebih dosen yang mengajar di kelas yang sama pada waktu yang sma. Team teaching diperlukan karena melalui team teaching guru/dosen dapat menigkatkan kemampuan
dalam berkolaborasi dengan dosen lai, serta adanya kesempatan untuk membina dosen muda. Alasan lain: hakikat mata kuliah yang menuntut latihan keterampilan, jumlah mahasiswa yang besar (kelas paralel), kemampuan dosen untuk mengasuh mata kuliah yang kompleks, serta kemampuan mahasiswa yang bervariasi. Team teaching dapat dibedakan menjadi semi team teaching dan team teaching penuh. Dalam semi team teaching, anggota tim membuat perencanaan bersama seperti penyepakatan GBPP, kontrak perkuliahan, pembagian tugas, dan sistem evaluasi, tetapi mengajar sendiri-sendiri. Dalam team teaching penuh, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan bersama-sama oleh seluruh anggota tim, sehingga dalam waktu yang sama tim berada bersama-sama di satu kelas. Baik semi team teaching maupun team teaching penuh memerlukan evaluasi secara langsung dan teratur. Kekuatan team teaching antara lain: dapat menjadi model kerja sama yang efektif, menigkatkan interaksi dengan mahasiswa, menigkatkan rasa aman dosen, mendorong dosen berbuat yang terbaik, dan dapat menigkatkan balikan bagi mahasiswa. Kelemahan team teaching antara lain memerlukan waktu persiapan yang cukup lama, tidak semua dosen mampu mengajar dlam tim, dan memerlukan fasilitas dana ekstra.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
27
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Keberhasilan team teaching ditentukan oleh 3 (tiga) aspek : 1. Dosen 2. Dukungan administrasi 3. Fasilitas/sarana. Dosen harus akrab dengan team teaching, mau dan mampu bekerjasama dalam tim, saling mempercayai, mau saling menerima dan memberi, mampu berkomunikasi, mau terbuka. Dukungan administrasi berupa penyesuaian jadwal mengajara serta ketaatan pada kaleder akademik. Sarana dan fasilitas, berupa kelas dan perlengkapannya, perlu diatur pengadaan dan pengunaannya. Team teaching harus direncanakan dengan cermat serta dilaksanakan dengan komitmen yang tinggi, kemudian dinilai. Perencanaan meliputi penetapan tujuan, jenis team teaching, GBPP, pengorganisasian materi, serta pembagian tugas. Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan kesepakatan, sedangkan penilaian dilakukan dengan angket mahasiswa, referensi diri, serta melihat hasil belajar mahasiswa. Team teaching dikatakan efektif jika berdampak positif bagi dosen dan mahasiswa. Jika team teaching memang diangap sebagai salah satu alternatif dalam usaha menigkatkan kualitas pembelajaran, lembaga pendidikan (dalam hal ini perguruan tinggi) harus secara proaktif melakukan berbagai usaha untuk mempopulerkan team teaching. Usaha tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut: 1.
Mengembangkan dan menyebarluaskan pedoman pengelolaan (perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian) team teaching.
2.
Memberi kemudahan bagi dosen yang ingin melaksanakan team teaching, (misalnya dalam pengaturan jadwal mengajar serta menggunakan fasilitas pembelajaran)
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
28
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
3.
Melaksanakan pelatihan team teaching, yang sekaligus dimanfaatkan untuk mengidentifikasi mata kuliah yang akan disajikan dalam bentuk team teaching, diikuti dengan membuat perencanaan. Jika perlu, perencanaan ini dapat dicobakan dalam latihan.
4.
Melakukan pemantauan pelaksanaan team teaching dan bila perlu memberi insentif bagi tim yang dianggap berkualitas tinggi.
Pelaksanaan Praktikum
P
raktikum dapat dibedakan atas dua katagori berdasarkan sifatnya, yaitu bersifat primer dan sekunder. Praktikum dikatakan bersifat primer jika praktikum diberikan kepada mahasiswa jurusan sendiri
misalnya: praktikum kimia untuk mahasiswa jurusan kimia, dilain pihak praktikum dikatakan bersifat sekunder jika paraktikum diberikan untuk mahasiswa jurusan lain misalnya praktikum kimia di berikan kepada mahasiswa kedokteran atau untuk mahasiswa teknik mesin. Secara garis besar ada dua katagori tujuan yang dapat dicapai melalui pembelajaran melalui pembelajaran praktikum yaitu: 1.
Mempelajari keterampilan dan teknik yang relefan dengan tututan profesinya. Laboraturium merupakan suatu tempat atau sarana yang dibuat untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa mempraktekkan suatu rentang keterampilan dan teknik sebagimana dirumuskan dalam tujuan intruksional.
2.
Memahami proses penemuan ilmiah. Praktikum merupakan dasar pemebelajaran sains dan mempunyai potensi untuk memberikan ksempatan yang paling baik dan berharga kepada mahasiswa untuk memahami suatu teori/konsep melalui proses penelitian.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
29
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Langkah pokok dalam dalam memberikan latihan penelitian ilmiah: •
Mengidentifikasi dan merumuskan permasalahan
•
Menganalisa literatur secara kritis untuk merumuskan hipotesis
•
Menganalisis dan mengintrepretasikan data eksperimen
•
Mengkomunikasikan secara lisan atau tulisan
Partikum harus mempunyai tujuan intruksional umum (TIU) dan tujuan intuksional khusus (TIK) yang jelas dan dapt diukur. Dalam pelaksanaannya praktikum membutuhkan saran (alat dan bahan), metode (sistem dan prosedur) dan hasil yang diperoleh, yang akan digunakan sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pencapaian tujuan intruksional. Secara rinci kegunaan praktikum dalam proses pembelajaran adalah sebagai berikut : a.
Melatih keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa
b.
Memberik
kesempatan
pada
mahasiswa
untuk
menerapkan
dan
mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipunyai sebelumnya secara nyata dalam praktek. c.
Memberikan dan atau menemukan suatu konsep secara ilmiah (scientific inquiry)
d.
Menghargai ilmu dan keterampilan yang dimilik
Praktikum selain akan memberikan dampak instruksional juga akan memberikan dampak pengiring yang positif antara lai, mahasiswa mendaptkan pengalaman belajar dalam hal bagaimana kerjasama dalam berinteraksi dengan teman-teman mahasiswa dalam sebuah “team-work”, dapat menjalani hubungan yang erat dengan teman mahasiswa, yang nantinya akan berkembang menjadi semangat LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
30
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
solidaritas kolegial, dan juga membina hubungan kemitraan dengan dosen atau asisten. Sebagaimana telah diuraikan didepan bahwa praktikum adalah salah satu bentuk pengajaran yang efektif, karena sekaligus dapat meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, pisikometer dan afektif. Praktikum akan benar-benar efektif jika dalam desain kegiatannya disusun secara terstruktur dan eksplisit adanya pelatihan dari ketiga ranah tersebut. Setiap dosen penyusun tugas praktikum harus selalu menjaga hal itu. •
Ranah kognitif dapat dilatih dengan memberikan tugas:
•
Memperdalam teori yang berhubungan dengan tugas praktikum yang akan dilakukan
•
Mengabungkan beberapa teori yang telah diperoleh
•
Menerapkan teori yang pernah diperoleh pada problem yang nyata
Ranah pisikomotor dapat dilatih melalui: Memilih, mempersiapkan, dan menggunakan seperangkat alat atau instrumen secara tepat dan benar Ranah afektif dapat dilatih dengan cara: • Merencanakan kegiatan mandiri • Bekerja sama dalam kelompok kerja • Disiplin dalam waktu dan perilaku • Bersikap jujur dan terbuka • Menghargai ilmunya.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
31
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Krakteristik Mahasiswa
Ternyata manusia itu beragam dan bermacam-macam jenisnya, begitu pula mahasiswa, menurut pemikiran saya yg gak bisa mikir ini, ada beberapa mahasiswa yang bertipe sama dan saya kelompokkan seperti ini: 1. Mahasiswa Pemimpin Tipe mahasiswa seperti ini selalu kelihatan mencolok dan aktif dibandingkan dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya. Hidupnya di perkuliahan sangat variatif kegiatan, dan ia tidak hanya belajar dari kuliah namun juga belajar dari lingkungan. Biasanya ni mahasiswa gak pengen cepet-cepet tamat, karena ia sedang mencari pengalaman yang sebesar-besarnya untuk menjadi pemimpin dimasa depan. Cita-cita biasanya ingin menjadi pemimpin Perusahaan atau bahkan Presiden… 2. Mahasiswa Pemikir Tipe mahasiswa ini selalu mikir melulu, gak pernah ada implementasinya, yang akhirnya ia belajar terus tanpa menghiraukan sekitarnya agar bisa mendapatkan jawaban atas apa yang dipikirkannya. Biasanya ni mahasiswa kalo udah lulus ntar jadi ilmuan mungkin… 3. Mahasiswa Santai Tipe mahasiswa ini tidak banyak berpikir dan selalu menjalani kehidupan apa adanya. Biasanya ini mahasiswa aktif di bidang seni dan olahraga, seperti band dan basket. Dia tidak terlalu memikirkan kuliah, karena yang penting dalam hidunya santai. Biasanya mahasiswa ini lama sekali lulusnya, sehingga nilainya pun tidak baik.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
32
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
4. Mahasiswa Mencari Cinta Tipe mahasiswa ini tidak terlalu memikirkan kuliah, tetapi yang dipikirkannya adalah CINTA, yang terpenting adalah mendapatkan pacar yang setia. 5. Mahasiswa Jomblo Tipe mahasiswa ini terkadang dianggap menyedihkan, karena dikatakan tidak berpacaran, tapi terkadang mahasiswa jomblo karena memang tidak ingin berpacaran demi meraih cita-citanya dimasa depan. 6. Mahasiswa Usil Tipe mahasiswa ini sangat senang apabila orang menderita, contohnya sebelum dosen masuk kelas, ia akan mengganti kursi dosen dengan kursi yang rusak, biar dosennya patah tulang, atau sebelum dosen masuk ia menulis kertas dipintu kelas bahwa kelas hari ini dibatalkan. 7. Mahasiswa Nggak jelas Nah ini tipe mahasiswa yang nggak bisa di katagorikan, karena terkadang ia seperti pemimpin, terus terkadang ia hilang ntah kemana, eh tau-taunya malah ketemu di mal sama pacarnya, terus kalo malam nongkrong-nongkrong , kalo ujian belajarnya ngalahin ilmuan. 8. Mahasiswa Anak Mami Tipe mahasiswa ini selalu pulang tiap minggu, takut kalau-kalau maminya hilang, ia kuliah demi menyenangkan hati maminya. Kebanyakan nih tipe gak senang dengan kuliahnya, karena jurusan perkuliahannya pilihan dari mami, bukan dari kehendak hatinya. Kebanyakan ni tipe kuliahnya putus tengah jalan, tapi semoga tidak.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
33
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
9. Mahasiswa mirip mahasiswi Sudah jelas sekali ni mahasiswa memiliki dua kepribadian, yang pertama wanita yang kedua pria. Orang-orang biasa menyebutnya banci… 10. Mahasiswa berorientasi Akhirat Mahasiswa ini dikategorikan terbaik menurut saya, karena apa yang dilakukannya sudah jelas tujuannya, hidupnya lebih terarah dan sikapnya selalu terjaga. Biasanya suka membantu orang lain namun nggak berharap banyak dari orang lain tersebut. Biasanya ni tipe mahasiswa berakhir bahagia dan Sukses. 11. Mahasiswa Gadungan Kalo tipe ini sebenarnya bukan mahasiswa, tetapi karena ingin terlihat seperti mahasiswa maka ia sering berada kampus. Biasanya ia punya tujuan tertentu, seperti mencari seorang wanita idaman atau mau masang bom di kampus. 12. Mahasiswa Monitor Mahasiswa ini selalu berhadapan dengan komputer, sampai-sampai mukanya sudah berevolusi seperti monitor, matanya sudah sebesar mouse dan rambutnya sudah tak terurus seperti kabel USB atau RJ-45. Biasanya mahasiswa ini mempunyai hobi chating dan mendapatkan kebutuhannya dari internet, sehingga selalu up to date. 13. Mahasiswa Abadi Mahasiswa Yang Diatas 10 semester belum lulus-lulus. 14. Mahasiswa Study Oriented Tujuan utama mahasiswa ini yang penting nilai IPK tinggi, tidak mau terlibat dalam organisasi atau kegiatan-kegiatan yang tidak berhubungan dengan kuliah
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
34
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
karena menurutnya kegiatan tersebut dapat membuatnya sibuk sehingga dapat melalaikannya dari tugas kuliah dan akhirnya nilainya jatuh. Mahasiswa seperti ini biasanya sering berada di perpustakaan, datang ke kampus lebih awal dan jika duduk selalu paling depan walaupun Dosen menyampaikan materi kuliah dengan membosankan (menurut mahasiswa yang lain). 15. Mahasiswa Lab Oriented Sebenarnya mahasiswa ini hampir sama dengan mahasiswa tipe pertama hanya saja mahasiswa ini lebih terbuka dengan kegiatan diluar perkuliahan, misalnya menjadi asisten lab. Mahasiswa ini lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa tipe pertama karena sebagai asisten lab berarti ia dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan. Tapi terkadang ia terlalu mementingkan lab. 16. Mahasiswa UKM Oriented Mahasiswa tipe ini biasanya lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan UKM daripada kuliah. Bagi mahasiswa tipe ini kuliah adalah ekskul dan UKM adalah kuliah. 17. Mahasiswa Kupu-Kupu Bagi mahasiswa ini yang penting berangkat kuliah, tandatangan daftar hadir, dan mendengarkan penjelasan dosen yang membosankan. Setelah perkuliahan selesai langsung pulang. Setiap hari berlangsung seperti itu. Menurutnya yang penting dia sudah menjalankan kewajibannya sebagai mahasiswa dan kewajibannya sebagai anak, yaitu rajin kuliah. Mungkin dalam hal perkuliahan di kelas mahasiswa ini termasuk mahasiswa yang pintar tapi hanya sebatas pintar di bidang akademik. Sedangkan kemampuan lainnya kurang, misalnya dalam hal bersosialisasi dengan orang lain.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
35
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Microteaching
P
raktek mengajar (microteaching) dilakukan oleh peserta pelatihan PEKERTI bagi dosen magang angkatan VI dengan bimbingan fasilitator. Microteaching dilakukan selama 15 menit oleh setiap
peserta, dimana setiap peserta mengajar dengan dua method, yaitu
metode
teacher centered learning dan student centered learning. Setelah microteaching, peserta mendapatkan masukan berupa perbaikan teknis cara mengajar yang efektif, diantaranya adalah:
Metode Teacher Centered Learning (TCL) 1. Power poin jangan terlalu padat (max 8 baris) 2. Font tulisan utama / judul harus lebih dominan, dibandingkan font isi. 3. Intonasi lebih jelas dan lantang. 4. Jangan menggunakan panggilan “kalian” untuk memanggil audience (mahasiswa), panggil dengan menggunakan “saudara” atau “adik”. 5. Buat Background power poin menarik, dengan menampilkan warna atau gambar. 6. Saat menerangkan materi focus pengelihatan ke audience, jangan sering melihat slide. 7. Berikan positive reinforcement kepada audience. Hindarkan negative reinforcement. 8. Buat kesimpulan diakhir perkuliahan. 9. Diawal perkuliahan (saat pembukaan) sedikit mengulang materi pertemuan sebelumnya. 10. Pergunakan waktu dengan baik (manajemen waktu). 11. Kesimpulan disampaikan oleh dosen
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
36
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Metode Student Centered Learning (SCL) 1. Awali perkuliahan dengan cerita, menjelaskan tujuan, metode dan mekanisme SCL yang digunakan. 2. Menyampaikan literature yang digunakan. 3. Dosen berperan sebagai fasilitator untuk mengarahkan jalannya perkuliahan SCL. 4. Kasus/problem
diangkat
untuk
dipecahkan
bersama-sama,
biasanya
menggunakan method PBL (Problem based learning). 5. Kesimpulan dibuat dan disampaikan oleh mahasiswa. 6. Fasilitator diharapkan membuka diri untuk menerima masukan dari mahasiswa
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
37
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT (LPPM)
Kebijakan dan Strategi Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
A. Tugas Pokok dan Fungsi LPPM: 1. Tugas Pokok : Melaksanakan, mengkoordinasikan,memantau dam menilai pelaksanaan penelitian
dan
menyelenggarakan
kegiatan
pengabdian
kepada
masyarakat dan ikut serta mengusahakan sumber daya yang diperlukan untuk penelitian abdimas yang diselenggarakan oleh pusat penelitian, fakultas, kelompok maupun perorangan. 2. Fungsi : a. Melaksanakan penelitian ilmiah untuk pengembangan ilmu b. Melaksanakan penelitian dan abdimas menunjang pembangunan, pendidikan dan pengembangan institusi c. Melaksnakan kerjasama penelitian dan abdimas dengan perguruan tinggi/badan lainnya, baik dalam maupun luar negeri d. Mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dan abdimas melalui seminar, penerbitan, jurnal dan pelatihan.
B. Kebijakan Umum Penelitian :
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
38
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
1. Membangun budaya penelitian sebagai landasan untuk melaksanakan pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas 2. Membuat
payung
penelitian
dalam
pengembangan
penelitian
inventif,aplikatif, kolaboratif multidisiplin. 3. Peningkatan kualitas SDM 4. Penataan kelembagaan penelitian
C. Strategi Pengembangan Penelitian : 1. Pengembangan dan pemanfaatan IPTEK 2. Restrukturisasi organisasi, peningkatan peran, profesionalisme dan efektifitas LPPM 3. Peningkatan
sarana dan prasarana penelitian termasuk sistem
komunikasi dan informasi 4. Meningkatkan peringkat akreditasi jurnal ilmiah 5. Meningkatkan kualitas SDM termasuk tenaga kependidikan
D. Program-Program Utama LPPM : 1. Peningkatan jumlah dan kualitas penelitian 2. Perbaikan management/sdm penelitian dan pengabdian masyarakat 3. Peningkatan pengabdian abdimas 4. Aplikasi IPTEK 5. HKI dan Paten
2. Hibah-Hibah Institusi LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
39
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
a. Cara pengajuan proposal hibah-hibah institusi :
Membuat proposal awal
Undangan proposal lengkap (apabila proposal di acc)
Pengumuman site evaluation (tim reviewer dikonfirmasi melalui pimpinan dan mahasiswa)
Penerimaan hibah
Dilakukan perencanaan institusi program
b. Komponen-Komponen Hibah : 1. Pengembangan tatakelola dan pencitraan institusi 2. Peningkatan mutu, relevansi dan akses 3. Pengmbangan unggulan perguruan tinggi untuk peningkatan daya saing daerah dan pembangunan 4. Pengembangan perguruan tinggi untuk daya saing global
Penyusunan Proposal Bidang Penelitian Non Eksakta LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
40
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
P
ropasal penelitian adalah suatu dokumen yang menunjukkan adanya perencanaan kegiatan penelitian untuk diperiksa sebagai bahan
evaluasi(adaptasi
dari
Neuman,1997:501).
Proposal
penelitian bersifat sistematis dan hirarkis tahapan perencanaannya. Proposal dibedakan antara penelitian kulitatif dan kuantitatif. Penelitian
Kuantitatif
dapat dikatakan bagian dari riset itu sendiri sudah tinggi tingkat manipulasi instrumen dan metodenya ,sedangkan penelitian pendekatan kualitatif penelitian yang terstruktur dan terencana berkaitan dengan proses dialogis dengan kondisi lapangan dan perkembangan fakta atau data baru, sehingga proposal bersifat tentatif. Secara Konvensional substansi sistematika proposal terdiri dari : 1. Topik judul ; jangkauan kemampuan, data mudah didapat, penting diteliti dan menarik minat 2. Menetapkan judul : cakupan jenis penelitian, persyaratan sesuai minat ada nilai manfaat, problem judul mengetahui atau deskripsi,bentuk jelas singkat deskriptif 3. Latar belakang : urgensi masalah, relevansi dan pengaruh masalah, mengapa diteliti dan apa manfaatnya 4. Perumusan masalah : identifikasi masalah kesenjangan harapan dan kenyataan, implikasi terhadap relevansi maksud dan tujuan 5. Kegunaan penelitian : kegunaan teoritis dan praktis sebagai landasan 6. Kerangka pemikiran konstruksi logika, landasan teoritis, bukti empirik, hipotesis (terima HI dan tolak Ho) 7. Model Penelitian : jastivikasi validitas dan realiabilitas hasil penelitian, strategi penelitian (survey,kassus) teori sebagai metode penentuan subyek atau obyek penelitian paradigama desain dan pengujian data
Variasi sistemati ka riset dasar dan riset aplikasi . Kisi-kisi substansi anatara lain : LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
41
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
1. Akademik ilmiah 2. Fokus kajian 3. Petunjuk teknis proposal yang ditawarkan 4. Persyaratan administrasi seperti jumlah halaman ,kata dalam abstrak atau fokus kajiannya.
Kaitan Publikasi Ilmiah Dan Kredibilitas Institusi 1. Tujuan menulis Artikel Ilmiah : a.
Syarat sebuah proposal
b.
Kum untuk naik pangkat
c.
Rekam jejak
d.
Meningkatkan status perguruan tinggi
e.
Publikasi hasil penelitian
2. Motif Publikasi a.
Tuntutan profesi akademik
b.
Pergaulan akademik lokal/regional/global
c.
Pemeliharaan keilmuaan
d.
Kontribusi bagi peradaban dan bidang ilmu
e.
Prestasi individual
3. Manfaat bagi Institusi a.
Peringkat universitas dalam QS (quacquarelli symonds)
b.
H-index pribadi
c.
Kelas perguruan tinggi berdasarkan kinerja
d.
Penelitian dikti
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
42
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Belajar Bersama Masyarakat Melalui KKNM Integrative yang disampaikan
T
ema KKNM-PPMD kali ini adalah “Belajar Bersama Masyarakat melalui KKN Integratif”. KKN ini menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Mereka akan tinggal bersama
dalam satu desa dan berusaha mengidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam desa tertentu. Bersama dengan masyarakat desa tersebut, mahasiswa dan dosen berproses bersama untuk mencari jalan keluarnya. Diharapkannya agar mahasiswa yang berasal dari multidisiplin ini bisa bekerja sama dalam menyelesaikan masalah yang ada.
KKNM-PPMD integratif ini merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa bersama dosen serta melibatkan masyarakat secara partisipatif dengan dukungan dari pemerintah daerah dan institusi lainnya. Melalui kegiatan tersebut, semua pihak dapat belajar bersama serta membantu masyarakat dalam mengenali dan memecahkan berbagai permasalahan. Selain itu para peserta juga membantu pemerintah daerah memetakan berbagai permasalahan yang ada pada lokasi KKNM-PPMD.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
43
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Skema Pengabdian Pada Masyarakat
P
engabdian pada masyarakat merupakan salah satu Tridarma perguruan tinggi dan satu kesatuan dengan dua darma yang lain. Pengabdian pada masyarakat (PPM) ini belum memperoleh apresiasi
secara memadai dan apresiasi karya PPM dalam system skor kenaikan pangkat dosen sangat rendah. Beberapa kesulitan yang dihadapi dosen dalam pengabdian pada masyarakat adalah ; 1. Tidak tersedianya data atau informasi di kampus mengenai permasalahan yang dihadapi masyarakat. 2. Masyarakat tidak memahami permasalahan apa yang seharusnya diselesaiakan segera. Karena permasalahan dianggap setara. 3. Sulit menemukan kesepakatan atas permasalahan yang ditangani karena masyarakat banyak dikecawakan oleh program pemerintah. 4. Belum tersedianya perangkat untuk menilai kinerja PPM 5. PPM seirng tidak bias dilaksanakan sendiri-sendiri, tetapi harus bekerjasama dengan bidang keilmuan lain, misalnya bekerjasama dengan pemerintah kabupaten atau kota. 6. Kesulitan bertemu dengan para pejabat pemerintahan 7. Kesulitan memberi keyakinan pada pemerintah setempat mengenai kontribusi dari program PPM
Misi PPM adalah menciptakan peradaban dan nilai-nilai kehidupan baru bagi masyarakat luas dan juga masyarakat kampus. Mengacu pada misi PPM tersebut ditetapkan aliran kerja bagi masyarakat dosen yang akan melakukan PPM. Aliran kerja tersebut diawali dengan : 1. Kunjungan ke masyarakat sasaran sesuai dengan jenis program PPM yang akan diusulkan
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
44
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
2. Pada saat kunjungan, pengusul ssebaiknya tidak mengidentifikasi sekaligus menetapkan persoalan, kebutuhan atau tantangan yang dihadapi masyarakat seecara sepihak. 3. Hasil identifikasi PT harus dibicarakan terlebih dahulu bersama masyarakat dan mendengarkan serta mencernakan masukan.
Sumber Dana 1. Universitas Padjadajran : PPMD integrative 2. Fakultas 3. DP2M Dikti masuk ke dalam DIPA PT 4. CSR
Skema PPM Di UNPAD 1. Tahapan pengusulan di UNPAD 2. Tahapan evaluasi proposal yang diusulkan 3. Tahapan persiapan pelaksanaan kegiatan 4. Tahapan pelaksanaan kegiatan PPMD integrative 5. Tahapan penyusunan laporan kemajuan
Penyusunan Proposal Penelitian yang disampaikan oleh Dr.Pudjawati Suryatmana Kunci proposal penelitian agar dapat diterima, yaitu: 1. Proposal harus mendefinisikan masalah dan bagaimana merencanakan pemecahan masalahnya 2. Tujuan dari proposal adalah meyakinkan bahwa solusi anda adalah yang terbaik 3. Argument-argumen di dalam proposal harus berdasarkan hasil riset bukan asumsi sendiri 4. Pastikan bahwa solusi anda realistis 5. Proposal feasible untuk didanai : Anggaran realistic
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
45
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Bagian-bagian dari proposal : 1. Project tittle/judul penelitian 2. A project overview/ringkasan riset 3. Banck ground information 4. Project detail : tujuan dan sasaran, metoda dan tim 5. Available reseorces/ketersediaan suber daya 6. Project overview/ringkasan 7. Needed resorce 8. Evaluation plant/produk riset 9. Referensi 10. Appendices/lampiran
Tips Penyusunan Proposal 1. Mulai dari searching paper penelitian yang relative baru sesuai bidang yang ditekuni 2. Infentarisasi masalah yang sedang menjadi isu hangat 3. Menetapkan solusi dari masalah yang akan dikaji 4. Menunjukkan penelitian yang sudah dipublikasikan untuk menambah credit point untuk proposal yang dibuat dan menjelaskan kontribusi yang diharapkan. 5. Merumuskan kerangka piker solusi apa yang ditawarkan untuk mengatasi maslaha yang akan menjadi focus penelitian 6. Sesuaikan dengan ketentuan format yang berlaku 7. Memilih tema yang up to date
Hasil riset yang diharapkan 1. Produk yang prospektif: berupa model, prototyoe, kebijakan, produk berupa barang, formula, design, metode, teknologi tepat guna, patent dan publikasi. 2. Inovasi baru sebagai solusi untuk mengatasi masalah
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
46
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
3. Produk barang/material yang dihasilkan : harus reproducible, biaya produksi murah, bahan baku mudah diperoleh, ramah lingkungan.
Penjelasan tentang teknik dan strategi penulisan serta publikasi karya ilmiah Kinerja Perguruan Tinggi : 1. Jumlah karya ilmiah yang dihasilkan 2. Jumlah publikasi ilmiah 3. Jumlah teknologi tepat guna 4. Jumlah buku.
Dosen merupakan pendidik professional dan ilmuwan utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sedangkan professor atau guru besar adalah dosen dengan jabatan akademik tertinggi pada satuan pendidikan tinggi dan mempunyai kewajiban khusus menulis buku dan karya ilmiah serta menyebar luaskan gagasannya untuk mencerahkan masyarakat.
Metode penelitian memerlukan desain riset karena : 1. Digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian 2. Desain penelitian akan berguna bagi semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.
Mengelompokkan desain penelitian dilihat dari berbagai sudut pandang : 1. Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya a. Penelitian eksploratif b. Penelitian uji hipotesis 2. Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data a. Penelitian pengamatan b. Penelitian survai
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
47
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
3. Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti a. Penelitian eksperimental b. Penelitian ex post facto 4. Desain penelitian menurut tujuannya a. Penelitian deskriftif b. Penelitian komparatif c. Penelitian asosiatif
Desain penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu : 1. Studi lapangan 2. Eksperimen lapangan 3. Eksperimen laboratorium
Hal-hal yang berkaitan dengan perumusan masalah adalah : 1. Apa permasalahan utama sehingga perlu dilakukan penelitian 2. Apakah tujuan dilaksanakannya penelitian 3. Apakah datanya bisa diperoleh 4. Apakah kita mampu untuk melakukan penelitian dilihat dari biaya, tenaga, waktu dan latar belakang teori 5. Apakah dapat memperoleh untuk mendapatkan ijin penelitian 6. Berapa banyak informasi yang sudah kita peroleh
Hal yang berkaitan dengan tinjauan teoritis adalah : 1. Teori-teori apa yang dapat mendukung penelitian 2. Dari mana kita dapat teori-teori pendukung penelitian 3. Apakah sudah ada penelitian terdahulu yang relevan 4. Bagaimana bentuk kerangka pemikiran penelitian
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
48
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Hal-hal yang berkaitan dengan perumusan hipotesis adalah : 1. Apakah penelitian memerlukan hipotesis 2. Apa dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis 3. Bagaimana bentuk hipotesis yang akan kita rumuskan
Hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan simpulan dan saran 1. Bagaimana cara penyampaian simpulan 2. Untuk siapa saja saran yang akan diberikan jika ada 3. Apakah saran dalam bentuk umum atau spesifik.
Hal-hal yang berkaitan dengan desain penelitian adalah : 1. Bagaimana desain perumusan masalahnya 2. Bagaimana desain landasan teoritisnya 3. Bagaimana desain perumusan hipotesisnya 4. Bagaimana skala pengukurannya 5. Berapa jumlah sampel yang diperlukan 6. Bagaimana teknik pengambilan sampel 7. Instrument apa yang akan digunakan dalam penelitian.
Hal-hal yang berkaitan dengan penentuan variabel dan sumber data adalah : 1. Variabel apa saja yang akan diteliti 2. Dari mana data akan kita peroleh.
Hal-hal yang berkaitan dengan pengumpulan data adalah : 1. Data apa saja yang harus dikumpulkan 2. Bagaimana instrument untuk mengumpulkan data 3. Siapa yang akan mengumpulkan data 4. Berapa biaya untuk mengumpulkan data 5. Berapa tenaga yang diperlukan untuk mengumpulkan data 6. Bagaimana prosedur yang harus dipenuhi untuk mengumpulkan data. LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
49
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Hal-hal yang berkaitan dengan analisis dan interpretasi data adalah : 1. Bagaimana format untuk tabulasi data 2. Siapa yang akan menabulasi data 3. Berapa lama proses tabulasi data 4. Alat analisis apa yang akan digunakan 5. Software apa yang akan digunakan untuk analisis data
Teknik Penulisan Artikel di Media Setiap dosen adalah ilmuwan yang karyanya dapat dikonsumsi publik melalui tulisan. Ada empat kelompok kategori dalam menulis yaitu : 1. Menulis bisa, bicara tidak 2. Menulis tidak, bicara bisa 3. Tidak bisa dua-duanya 4. Bisa dua-duanya
Penulis adalah petualang yang kreatif, Imajinatif, Skeptif dan pemberani. Kebanggaan penulis terletak pada karyanya yang dapat di baca orang sehingga mencengkramkan dirinya dihati pembaca. Oleh karena itu penulis perlu memahami selera pembaca dan berusaha untuk memuaskan pembaca.
Dalam menulis, tulislah apapun yang dipikirkan dan dirasakan, apapun yang dilihat dan di dengar, hal-hal yang terbersit dalam pikiran sesaat, jangan menghapus dan melihat kembali setelah dilupakan beberapa saat, lengkapi atau sempurnakan kemudian.
Tulisan yang dimuat harus sesuai dengan kriteria dan selera redaktur atau media, aktual, sesuai dengan pasar, memberikan sesuatu yang menarik bagi pembaca, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
50
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Oleh karena itu dalam menulis tidak perlu takut salah ataupun ditolak. Penolakan sepatutnya menjadi motivasi untuk dan memperbaiki penulisan tersebut. Penulis perlu mempelajari tulisan yang dimuat dalam media yang berbeda, menulis kembali apa yang dipikirkan, dirasakan, dilihat dan didengar, serta perlu memperluas cakrawala berpikir. Sebagai penulis yang tangguh tidak akan pernah bosan untuk menulis serta semakin penasaran dan lebih produktif dengan koreksian dari media yang dikirimi tulisan. Penulis juga perlu untuk berupaya terus meningkatkan kapasitas diri dalam menulis, semakin kritis, analitis dalam berpikir dan menjadi petualang dalam tulisannya.
Semakin banyak dosen yang berani menulis akan menjadikan perguruan tinggi ibarat pantai indah yang mengundang orang untuk datang menikmati karya insan akademisnya, bukan seperti beringin ditengah gersangnya pemikiran dan bertebarannya kuburan dan kreativitas insan akademisi.
Hak Kekayaan Intelektual
H
ak Kekayaan Intelektual adalah hak eksklusif yang timbul dan atau diberikan oleh Negara kepada seseorang atau sekelompok orang yang menjadi pencipta, inventor, pendesain, perancang, pemangku
atau pemulia karena penggunaan intelektualnya di bidang karya seni, sastra atau ilmu pengetahuan, invensi-invensi di bidang teknologi, industry, bisnis dan manajemen.
Dasar hukum Hak kekayaan Intelektual adalah : • UURI Nomor 19 Tahun 2002 – Hak Cipta • UURI Nomor 14 Tahun 2001 – paten
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
51
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
• UURI Nomor 15 Tahun 2001 – Merek • UURI Nomor 29 Tahun 2000 – Hak Varietas Tanaman • UURI Nomor 30 Tahun 2000 – Rahasia Dagang • UURI Nomor 31 Tahun 2000 – Desain industri • UURI Nomor 32 Tahun 2000 – Desain tata- Letak Sirkuit Terpadu • UURI Nomor 18 Tahun 2002 – Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi • PPRI Nomor 51 Tahun 2007 – Indikasi Geografis • Inpres Nomor 6 Tahun 2009 – Pengembangan Ekonomi Kreatif
Hak Cipta Indonesia diatur Undang-Undang RI No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta. Untuk mempunyai hak cipta, seorang pencipta tidak usah mendaftarkan ciptaannya. Suatu ciptaan yang memenuhi syarat perundang-undangan secara otomatis memperoleh perlindungan hukum dengan ketentuan memenuhi syaratsyarat sebagai berikut : 1. Ciptaan merupakan karya asli bukan dalam bentuk plagiat 2. Ciptaan merupakan karya di bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra 3. Ciptaan merupakan karya yang telah selesai diwujudkan sehingga dapat dilihat, dibaca atau didengar 4. Ciptaan
merupakan
karya
seorang
pencipta
yang
di
buat
/
diciptakan/diumumkan pertama kali di Indonesia
Hak Cipta adalah Hak Eksklusif bagi pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Ciptaan yang dilindungi adalah ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang mencakup hal-hal sebagai berikut : Buku, Pamflet, Program
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
52
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Komputer, Perwajahan /Layout, Karya tulis yang diterbitkan dan semua hasil karya tulis lain. Ceramah, kuliah, Pidato, dan Ciptaan sejenis dengan itu. Selain itu adapula Senirupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, Seni Kaligrafi, Seni Pahat, Seni Patung, Kolase dan seni Terapan. Adajuga Arsitektur, Peta, Seni Batik, Fotografi, Terjemahan, Tafsir, Saduran, Bunga Rampai, dan karya orang lain dari hasil pengalihwujudan.
Objek Perlindungan di Perguruan Tinggi (berkaitan dengan Hak Cipta) adalah : • Penelitian yaitu kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan keterangan yang berkaitan dengan pemahaman dan pembuktian kebenaran dan ketidakbenaran suatu asumsi dan atau hipotesis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. • Karya Ilmiah yaitu hasil dari proses penciptaan yang dilakukan secara sistematis, menurut suatu kerangka berpikir ilmiah, didasarkan pada standarstandar ilmiah tertentu, dan dituangkan dalam bentuk tertulis. • Karya Profesional yaitu bentuk baku atau tertulis dari proses penerapan kemampuan atau pengalaman profesional.
Skema Penelitian Perguruan Tinggi Dosen sebagai pendidik professional dan ilmuwan mempunyai tugas utama mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan iptek melalui tridarma perguruan tinggi. Dosen dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovatif dan inventif dalam bidang ilmu yang menjadi tanggung jawabnya yang dicapai melalui serangkaian kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (Dikti,2010). Penelitian merupakan unsur yang strategis dalam menuju World Class University dan Research University. Pendidikan/pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat harus berbasis penelitian.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
53
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Jenis-jenis penelitian di Perguruan Tinggi yaitu: 1. Penelitian Mandiri Penelitian yang biaya dan pelaksanaannya dilakukan oleh SDM PT yang bersangkutan 2. Penelitian Kemitraan Penelitian yang biaya pelaksanaannya dilakukan oleh SDM PT bersama mitra kerjanya.
Skema Penelitian 1. Skema Penelitan Internal PT (dibiayai dari Dana DIPA PT yang bersangkutan ) 2. Skema Penelitian Eksternal PT (dibiayai dari Dana Institusi lain) • DP2M DIKTI • RISTEK • KKP3T • Kerjasama swasta/Pemda • Dll
Skema Penelitian Unpad yaitu : • Peneliti Muda (LITMUD) • Kompetensi Keilmuan dan Laboratorium (KILAB) • Penelitian Andalan (ANDALAN )
Hibah Penelitian Kerjasama Antara Perguruan Tinggi (Pekerti-Dikti) : 1.
Tujuan Memberikan wadah kepada dosen/kelompok peneliti yang relative baru berkembang dan membangun kerjasama penelitian antar perguruan tinggi di Indonesia (Tim Peneliti Pengusul/TPP dan Tim Pengusul Mitra/TPM)
2.
Biaya : Maks Rp. 75.000.000,-
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
54
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
3.
Tema : Bebas, baru, disepakati TPP-TPM
4.
Waktu : Maks 2 tahun (kec, yang dipublikasi Internasional 3 th)
5.
Pengajuan Proposal :Akhir Maret
6.
Persyaratan pengusul antara lain : • TPP (Tim Peneliti Pengusul) terdiri atas ketua dan maksimal 2 anggota, bergelar S2, tidak berstatus mahasiswa dan tidak memegang jabatan structural • TPM (Tim Peneliti Mitra) Terdiri atas ketua dan 1 anggota, bergelar S3, Track record penelitian dan publikasi yang bermutu menjadi acuan utama • TPP dan TPM berasal dari perguruan tinggi yang berbeda • Topik penelitian yang diusulkan diharapkan dapat dilaksanakan dan dikembangkan di TPP • Usulan penelitian dibuat secara bersama antara TPP dan TPM • Usulan penelitian harus mendapatkan (Endorsement)dalam bentuk pernyataan yang ditanda tangani oleh ketua TPM
Penelitian Kerjasama Sama Luar Negeri dan Publikasi Intenasional Tujuan : 1. Memperluas jejaring (network )penelitian dari para peneliti PT di Indonesia dengan mitranya di luar negeri 2. Meningkatkan kemampuan para peneliti PT di Indonesia untuk melakukan kerjasama penelitian dengan lembaga mitra di luar negeri 3. Meningkatkan pengakuan internasional (International recognizing) baagi penelitian yang dilakukan 4. Meningkatkan mutu penelitian dan jumlah publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah bereputasi internasional 5. Meningkatkan citation index para peneliti Indonesia 6.
Meningkatkan mutu dan kompetensi para dosen PT di Indonesia
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
55
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Persyaratan : 1.
Ketua peneliti dan salah satu anggotanya adalah dosen tetap di perguruan tinggi dengan gelar akademik S3
2.
Jumlah tim peneliti dari pihak Indonesia maksimum 3 orang
3.
Proposal penelitian harus ditulis dalam bahasa inggris
4.
Ketua peneliti mampu berbahasa inggris baik lisan-tulisan
5.
Ketua peneliti mempunyai track record penelitian memadai yang ditunjukan dalam curriculum vitaenya
6.
Mempunyai MoU dengan mitra di luar negeri yang sah dan telah disepakati serta ditandatangani secara institusi
7.
Maksimum 3 tahun dengan road map yang jelas
8.
Mempunyai letter of agreement for research collaboration
9.
Dana Maksimum Rp. 200 juta /tahun
10. Mitra kerjasama luar negeri diwajibkan memberikan kontribusi baik dalam bentuk in kind maupun in cash
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
56
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Standar Operasional Prosedur dan Struktur Organisasi Tata Kerja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Visi Menjadi lembaga yang memiliki komitmen tinggi terhadap keunggulan dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di tingkat Nasional da Internasional.
Misi 1. Mengkoordinasikan, merencanakan, melaksanakan, memantau, dan menilai serta mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 2. Meningkatkan daya saing dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 3. Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 4. Mengarahkan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada produk (fisik atau non fisik) dan/atau perolehan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 5. Mendiseminasikan hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 6. Membangun sistem informasi hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 7. Meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian dan pengabdi kepada masyarakat untuk pengembangan proses pembelajaran. 8. Mengembangkan budaya akademik dan kewirausahaan (entrepreneurship) 9. Meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
57
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Tugas pokok LPPM UNPAD adalah melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai, pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan sumberdaya yang diperlukan, yang diselenggarakan oleh pusat penelitian, fakultas, kelompok maupun perorangan, dan ikut mengusahakan sumber daya yang perlukan.
Funsi lembaga penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah: 1.
Melaksanakan penelitian ilmiah untuk penngembangan ilmu
2.
Melaksanakan penelitian IPTEK untuk menunjang pembangunan
3.
Melaksanakan penelitian untuk pendidikan dan pengembangan instituusi.
4.
Melaksanakan penelityian IPTEK serta penelitian untuk pengembangan konsepsi pembangunan nasional, weilayah dan/atau daerah melalui kersama antar perguruan tinggi dan badan lain baik dalam maupun luar negeri
5.
Mensosialisasdi hasil-hasil penelitian melalui seminar/lokakarya, penerbit abstrak hasil penelkityiann dan jurnal
6.
Mengamalkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian
7.
Meninggkatkan relevansi projgram UNPAD sesuai dengan kebutuhan masyarakat
8.
Membanhtu masfyarakat dalam melakhjsanakan pemmbangunan
9.
Melaksanakan pemmbangunan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah dan/atau melalui kerja sama antar .perguruan tinggi dan/atau badan lainnya baik dalam maupun luar negeri
10. Melaksanakan urursan tata usaha kelemmbagaan.
Kedudukan LPPM sendiri berada lansung dibawah kepemimpinan rektor UNPAD artinya LPPM memiliki pertangungjawaban lansung kepada rektor UNPAD idealnya sebuah fakultas. LPPM memiliki ketua membawahi sekertaris dan komisi P dan PPM serta memiliki empat Kadiv dan satu KA PUSLITBANG dan bagian tata usaha.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
58
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Pengelolaan dana dan pertangung jawaban penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di UNPAD langsung kepada rektor UNPAD. Pengelolaan keuangan antara lain: 1. Pennyusunan RKAKL 2. Pengajuan pencairan dana 3. Pengurusan pajak 4. Pendistribufsian dana LPPM 5. Pencatatan dan pembukuan 6. Verivikasi 7. Pertangungjawaban keuangan
Sumber dana LPPM antara lain : 1. Kementrian pendidikan nasional 2. Luar kementrian pendidikan nasional misalnya departemen pemerintah lainnya 3. Kerja sama luar negeri atau kerja sama dengan perusahaan
Komponen biaya dalam program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Gaji dan upah 2. Belanja bahan dan ATK 3. Belanja perjalan 4. Belanja operasinal dan lainya
Selain itu dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tidak diperkenankan untuk keperluan pembelian/pengadaan peralatan dan mesin atau belanja modal fisik dam lainnya. Pengadaan bahan pendukung penelitian (misalnya bahan kimia) harus menyertakan data spesifikasi yang jelas sesuai dengan kebutuhan. Prosedur pengadaan barang dan jasa/bahan pendukung tersebut harus mengikuti peraturan yang belaku antara lain Kepres nomor 80 tahun 2003 sebagaimana telah beberapakali diubah dan terakhir perpres no. 54/ 2010. LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
59
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Dana penelitian yang
diusulkan sudah termasuk pajak yang besarnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku: 1. PPN 10% 2. PPN 4% (sewa alat) 3. PPN 1.5% (ATK/bahan kimia)
Standar proses pengelolaan keuangan dana hibah dikti / ristek / kemitraan untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat adalah: 1. Pemberitahuan dari (pemberian dana) DIKTI / RISTEK / KEMNTAN mengenai proposal yang didanai 2. Membuat kontrak antara LPPM dengan pelaksanaan penelitian / PPM 3. Diterima surat perintah pencaiuran dana SP2D dari (pemberi dana) Dikti / Ristek / Kemtan oleh LPPM 4. Surat permohonan pencairan disampaikan ke UNPAD (PR 2 / biro keuangan)
Persyaratan pengajuan keuangan antara lain: 1. Kontrak perjanjian Dikti/Ristek/kemtan dengan LPPM UNPAD 2. Lampiran SP2D 5. Biro keuangan mengeluarkan SPM (surat perintah membayar) diterima LPPM 6. Uang diterima LPPM dari UNPAD 7. LPPM melakukan pencairan ke bank 8. Pemnberitahuan ke pelaksana peneliti / PPM 9. Pencarian Dana Penelitian / PPM dibagi menjadi dua tahap a. Tahap I dibayarkan sebesar 70% setelah penandatanganan kontrak oleh kedua belah pihak b. Tahap kedua dibayar sebesar 30% setelah 1. Seminar hasil penelitian dan pengabdian masyarakat 2. Laporan akhir penelitian dan pengabdian masyarakat 3. Laporan pengunaan keuangan sebesar 70% LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
60
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
4. Log book (catatan harian penelitian) 5. Artikel ilmiah untuk jurnal terakreditasi
Proses penelitian kerjasama kelembagaan meliputi: 1. Lakukan pekerjaan berdasarkan kompetensi yang dimiliki 2. Memilih organisasi yang tepat 3. Temukan orang yang tepat 4. Terbuka terhadap ide lain 5. Membuat kesepakatan yang jelas dan tertulis
Proses pembuatan artikel untuk jurnal ilmiah internasional adalah: 1. Konsep penting mendasar jurnal ilmiah 2. Norma – norma (convention) 3. Menyusun informasi sesuai format dan struktur editorial jurnal ilmiah 4. Proses publikasi
Kriteria jurnal ilmiah internasional: 1. Melibatkan pakar sebagai mitra bestari dari berbagai negara 2. Diminati pakar dari berbagai negara (sebagai pelanggan dan penulis) 3. Distribusinya menjangkau berbagai negara 4. Menggunaan salah satu bahasa internasional 5. Impact factor : jumlah rata-rata citation artikel yang dipublikasikan dalam satu jurnal tertentu pada kurun waktu tertentu.
Komponen artikel ilmiah adalah: 1. Laporan yang sistematis 2. Hasil kajian (studi) atau hasil penelitian (riset) 3. Audiensi 4. Hasil kajian dan kontribusinya terhadap disiplin ilmu tertentu 5. Dipikirkan, dikaji kembali, diuji dan diperdebatkan. LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
61
DOSEN MAGANG UNPAD 2011 Angkatan VI
Struktur umum artikel ilmiah 1. IMRD (introduction, method, results and discussion) dan non IMRD 2. Pola IMRD biasanya digunakan pada penelitian yang mengandalakan data empiris sebagai bukti – bukti disebut pola empiris 3. Pola non IMRD bersifat bebas dan tidak terkait dengan struktur IMRD bisanya dalam bentuk ‘review artikel’ 4. Review artikel disusun berdasarkan 150 – 200 artikel up to date
Pemilihan jurnal yang tepat sesuai dengan tema artikel adalah hal krusial setelah penulisan artikel ilmiah. Salah pilih jurnal karena ketidakcocokan isi artikel dengan misi jurnal berarti peluang gagal dimuat sangat besar. Banyak naskah yang diterima editor tidak sampai ditangan review karena ketidak sesuain atau ketidak cocokan isi artikel dengan tujuan atau misi jurnal
Setelah artikel ilmiah kita tulis sesuai kaidah ilmiah, struktur tepat, mengikuti petunjuk penulisan, memilih jurnal yang tepat maka artikel dikirim ke editor dan sebelum artikel dikirim ada tiga tahapan yang harus dilakukan antaralain: 1. Menulis surat pengantar ke editor 2. Mengecek status artikel kiriman kita 3. Menagggapi unpan balik dari team penyeleksi dan editor.
LAPORAN BULANAN JUNI 2011
Monthly Report
62