PENYEDERHANAAN MEDIA KULTUR UNTUK PERBANYAKAN BIBIT JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc.) SECARA IN VITRO
TRI MUJI ERMAYANTI
PUSAT PENELITIAN BIOTEKNOLOGI
Pendahuluan • Jahe merah mengandung senyawa metabolit sekunder lebih tinggi dibanding jahe yang lain • Harganya tiga kali lebih mahal • Kultur jaringan diperlukan untuk produksi benih berkelanjutan, terstandardisasi dan bebas penyakit. • Perlu diturunkan biaya produksi agar lebih ekonomis
Tujuan • melakukan penyederhanaan media kultur dengan mengurangi penggunaan zat pengatur tumbuh, gula, dan zat pemadat untuk perbanyakan bibit jahe merah
Input Penelitian • Dana : Rp. 150.000.000,• SDM : Erwin Al H., Betalini W.H., Andri F. Martin, Deritha E.R., Rudiyanto, Evan Maulana, Lutvinda I. • Peralatan preparasi/proses : otoklaf, oven, timbangan, pHmeter, laminar flow cabinet, shaker • Peralatan analitikal : timbangan, HPLC (Balittro) • Bahan : Rp. 92.000.000,- (60%) • Partner strategis : Balittro (analisis minyak atsiri) • Pengalaman penelitian : kultur jaringan berbagai jenis tanaman obat, modifikasi media dan lingkungan tumbuh in vitro
Manajemen internal – T.M. Ermayanti: koordinator, rancangan penelitian, pembuatan laporan, pengamatan percobaan – Erwin Al Hafiizh dan Betalini W.H. : Perbanyakan kultur, perlakuan (gula, zpt, jenis tabung) – Deritha E Rantau : analisis stomata dan anatomi batang, daun – Andri F.M. : analisis stomata dan anatomi batang, daun, analisis data – Rudiyanto : pemeliharaan tanaman di rumah kaca – Evan Maulana : pembuatan media, analisis klorofil – Lutvinda Ismanjani : pembuatan media, teknisi umum
Output : • Produk : metode produksi bibit dengan kultur jaringan yang efisien • Publikasi : 2009 (1 paper), 2010 (1 paper) • Paten : • Kerjasama : Balittro • Peningkatan kapasitas SDM : sekolah (Erwin Al H.), seminar • Kemitraan : • Perbaikan metode : teknik kultur jaringan
Perlakuan • Pengurangan gula • Pengurangan zat pengatur tumbuh (kinetin, BAP) • Penggunaan media cair (penghilangan agar) • Penggunaan tabung magenta vs tabung kaca • Penggunaan tutup plastik (vs Al-foil) • Pemberian ventilasi
Hasil Inisiasi tunas pada media MS padat
Perbanyakan tunas Media Padat MS tanpa zat pengatur tumbuh MS + 3 mg/l kinetin
Respon tumbuh
1 minggu bertunas; tidak membentuk tunas samping; 3 minggu akar mulai tumbuh. 1 minggu bertunas; 2 minggu terbentuk tunas samping; 4 minggu 1-3 tunas samping.
MS + 2.5 mg/l BAP + 1 minggu bertunas; 2 minggu terbentuk tunas samping; 0.5 mg/l kinetin 4 minggu 1-2 tunas samping. Semi padat MS + 2.5 mg/l BAP + 1 minggu bertunas; 4 minggu 1-5 tunas samping. 0.5 mg/l kinetin Cair MS tanpa zat pengatur tumbuh
1 minggu bertunas; 4 minggu 2-6 tunas samping.
MS + 3 mg/l kinetin
1 minggu bertunas; 4 minggu 3-7 tunas samping.
MS + 1 mg/l BAP
1 minggu bertunas; 4 minggu 2-6 tunas samping.
Perbanyakan tunas media padat vs cair
Pengurangan gula, eliminasi zpt-botol gelas Ventilasi
BAP
Gula
Filter
1 mg/l 0
Tanpa filter
1 mg/l 0
10 0 10 0 10 0 20 10 0 20*
Jumlah kisaran tunas 2-6 1 1-6 1 3 1 2-5 2-6 1 2-9
Rata-rata jumlah tunas per eksplan 4.00 1.00 5.40 1.00 3.00 1.00 3.60 4.67 1.00 3.92
20**
1-7
3.30
Keterangan
Perlakuan kontrol dengan 20 g/l sukrosa Perlakuan kontrol dengan 20 g/l gula
Pengurangan gula, eliminasi zpt-tabung magenta Ventilasi
BAP
Gula
Jumlah kisaran tunas
Rata-rata jumlah tunas per eksplan
Filter
1 mg/l
10
1-4
2.67
0
1
1.00
0
10
1-8
4.11
0
1
1.00
1 mg/l
10
2-6
4.33
0
1
1.00
0
10
1-2
1.67
0
1
1.00
Tanpa filter
Keterangan
Tumbuh sangat lambat
Tumbuh sangat lambat
Botol gelas vs tabung magenta
Kultur pada tabung magenta, filter-non filter Ventilasi
Filter
BAP
Gula
1 mg/l
Rata-rata jumlah tunas per eksplan
0
10 0 10 0 10 0 10 0 20*
Jumlah kisaran tunas 1-3 1 1-7 1 2-5 1 1-2 1 1-4
0
20**
1-3
2.70
0 Tanpa filter
1 mg/l 0
Kontrol
1.56 1.00 2.78 1.00 3.00 1.00 1.67 1.00 2.90
Keterangan
Dengan 20 g/l gula pada tabung kaca Dengan 20 g/l sukrosa pada tabung kaca
Kandungan klorofil Perlakuan kultur
Klorofil-a
Klorofil-b
Klorofil total
Media padat MS botol kaca + 20 g/l gula Media padat MS tabung magenta + 10 g/l gula, dengan filter
17.314
17.445
34.759
13.332
15.944
29.276
Media cair tabung magenta + 10 g/l gula, dengan filter
12.600
12.354
24.954
Media cair tabung magenta + 20 g/l gula, tanpa filter
8.196
8.007
16.203
Media cair tabung magenta + 10 g/l gula, tanpa filter
10.166
9.903
20.069
Stomata Tanaman
Daun permukaan atas
Daun permukaan bawah
Lapangan
1.55
12.14
In vitro
1.00
6.00
In vitro
Ex vitro
Anatomi daun
Kesimpulan • • • • • • •
Sukrosa dapat digantikan dengan gula Gula dapat dikurangi dari 20 g/l menjadi 10 g/l Zat pengatur tumbuh BAP dapat dihilangkan Tabung magenta dapat digantikan dengan botol gelas Filter dapat ditiadakan Tutup al-foil dapat digantikan dengan tutup plastik Agar dapat ditiadakan
Tindak lanjut • Sedang dicoba gula 5 g/l • Sedang dilanjutkan pengamatan anatomi dan stomata-klorofil • Akan diaklimatisasi • Tahun 2010 – Akan dilakukan pengurangan unsur hara makro ½; 1/3 dan ¼ – Akan dicoba menggunakan pupuk komersial – Akan dilakukan evaluasi pembentukan rizom di rumah kaca
Ucapan Terima Kasih • • • • • • • • •
Erwin Al Hafiizh Betalini Widhi Hapsari Deritha E. Rantau Dyah Retno Wulandari Andri F. Martin Rudiyanto Evan Maulana Lutvinda Ismanjani Khoirudin
PEMBENTUKAN KULTUR AKAR HASIL TRANSFORMASI Taraxacum officinale Weber ex F.H. Wigg DENGAN Agrobacterium rhizogenes DAN REGENERASI TANAMAN UNTUK SINTESIS METABOLIT SEKUNDER BAHAN OBAT
Tri Muji Ermayanti Pusat Penelitian Bioteknologi -LIPI
PENDAHULUAN Kultur akar rambut hasil transformasi dengan Agrobacterium rhizogenes dan regenerasinya
Taraxacum officinale Weber ex F.H. Wigg (Jombang) – famili Compositae – tanaman berkhasiat obat – herba yang tumbuh di dataran tinggi (Cipanas, Pengalengan, Tawangmangu, Sumatra Utara) – berasal dari Eropa, tersebar di Amerika, Canada, Afrika Selatan, Australia, New Zealand, India, China hingga ke Asia Tenggara termasuk Indonesia – sebagai antihepatitis, diuretik, antiinflamatori, anticholeretic, analgesik, antioksidan, anticancer (sel line human hepatoma Hep G2) dan antivirus – akar, daun dan bunga mengandung seskuiterpen lakton (taraxacin dan tetrahydroridentin B) terpenoid dan sterol (betaamirin, taraxasterol, taraxerol, sitosterin, stigmasterin, cycloartenol, beta-sitosterol dan phytosterin) – Kandungan lain : vitamin A, vitamin C, tanin, alkaloid, pektin, inulin (1215%), polisakarida, beta-karoten, potasium dan flavonoid apigenin
Komposisi nutrisi daun Jombang Kandungan
%
Kandungan
%
Protein
15.48 Kalsium
695.00
Karbohidrat
58.35 Fosfor
700.00
6.69 Kalium
2520.00
Serat terlarut
Serat tidak larut
41.11 Magnesium
Total serat
47.80 B-karoten (Vit A)
13.80
Kelembaban
91.53 Asam askorbat (Vit C)
53.00
Residu kelembaban Abu Ekstrak eter
8.23 Linolenic acid
470.00
34.61
14.55 Palmitic acid
27.58
6.69 Linoleic acid
18.48
Sumber : Escudero et. al. (2003)
Jombang
Tujuan • Mengetahui keberhasilan Agrobacterium rhizogenes dalam menginfeksi tanaman Taraxacum officinale dalam membentuk akar rambut, • Mengamati perbedaan morfologi antara akar normal dengan akar rambut hasil transformasi • Mengetahui stabilitas atau variasi genetiknya melalui jumlah kromosom • Melakukan konfirmasi terjadinya transformasi dengan PCR juga perlu diketahui sehingga akan dilakukan secara molekuler • Melakukan regenerasi akar rambut menjadi tanaman • Melalukan analisis kandungan metabolit sekunder
Input Penelitian • Dana : Rp. 220.000.000,• SDM : Erwin Al H., Dyah Retno W., Andri F. Martin, Deritha E.R., Rudiyanto, Evan Maulana, Lutvinda I. • Peralatan preparasi/proses : otoklaf, oven, timbangan, pHmeter, laminar flow cabinet, shaker • Peralatan analitikal : timbangan, HPLC, GC • Bahan : Rp. 137.000.000,- (62%) • Partner strategis : Kelti biotek padi (analisis molekuler), Puslit Kimia-LIPI (analisis metabolit sekunder) • Pengalaman penelitian : kultur jaringan berbagai jenis tanaman obat, modifikasi media dan lingkungan tumbuh in vitro
Manajemen internal – T.M. Ermayanti: koordinator, rancangan penelitian, pembuatan laporan, pengamatan percobaan – Erwin Al Hafiizh dan Rudiyanto: Perbanyakan kultur, transformasi dengan Agrobacterium, bahan tanaman – Deritha E Rantau : analisis stomata dan anatomi batang, daun, analisis kromosom, perkecambahan – Andri F.M. : analisis stomata dan anatomi batang, daun, analisis data, analisis kromosom – Dyah Retno W. : analisis molekuler, kultur tunas – Evan Maulana : pembuatan media, analisis klorofil – Lutvinda Ismanjani : pembuatan media, teknisi umum – Khoirudin : teknisi rumah kaca, penyediaan bahan tanaman
Output : • Produk : metode produksi bibit melalui regenerasi kultur akar • Publikasi : 2009 (1 paper), 2010 (1 paper) • Paten : • Kerjasama : Kelti biotek padi, Puslit Kimia LIPI • Peningkatan kapasitas SDM : sekolah (Erwin Al H.), seminar • Kemitraan : • Perbaikan metode : teknik kultur jaringan
Kegiatan penelitian - Optimisasi prosedur sterilisasi eksplan
- Lanjutan transformasi
- Pembentukan kultur tunas
- Perbanyakan tunas dan akar
- Transformasi dengan berbagai galur Agrobacterium rhizogenes
- Analisis kromosom
- Pembentukan kultur akar normal
- Regenerasi tunas dari akar rambut - Analisis molekuler (PCR) untuk konfirmasi terjadinya transformasi
- Analisis kimia metabolit sekunder Pengumpulan bahan penelitian (Cipanas dan Pengalengan) Tahun
2008
- Pengamatan morfologi akar dan tunas 2009
Bibit tanaman terseleksi
-Perbanyakan tunas terseleksi hasil regenerasi akar -Analisis molekuler (PCR) akar rambut dan tunas regeneran -Analisis kimia metabolit sekunder pada tanaman regeneran -Pengamatan morfologi bibit terseleksi -Analisis kromosom 2010
Jadwal Kegiatan 2008 dan 2009 No
Kegiatan
2008
2009
1.
Pengumpulan bahan penelitian
V
2.
Optimisasi prosedur sterilisasi eksplan
V
3.
Pembentukan kultur tunas
V
4.
Pembentukan kultur akar normal
V
V
5.
Transformasi dengan berbagai galur A. rhizogenes
V
V
6.
Perbanyakan kultur tunas dan akar
V
7.
Pengamatan morfologi akar dan tunas
V
8.
Regenerasi tunas dari akar
V
9.
Analisis molekuler (PCR)
V
10.
Analisis kimia sintesis metabolit sekunder
V
11.
Analisis kromosom
V
Hasil Penelitian 1. Pengumpulan bahan penelitian 2. Optimisasi prosedur sterilisasi eksplan 3. Transformasi dengan berbagai galur Agrobacterium rhizogenes 4. Pembentukan dan perbanyakan kultur tunas 5. Pembentukan kultur akar 6. Pengamatan morfologi akar dan tunas 7. Regenerasi tunas dari daun dan akar
Pengumpulan bahan penelitian Cipanas dan Pengalengan-Jawa Barat
Kultur tunas Prosedur Sterilisasi Eksplan Perkecambahan
Perbanyakan tunas
Benlate (3%) 60 min, Na-hipoklorit 2% (10 menit) Media : MS padat tanpa zpt
60-70% tanpa kontaminasi
Berkecambah 4-5 hari setelah tanam Media : MS padat + 1 66.7% tunas mg/l BAP atau MS padat majemuk; 33.3% + 1 mg/l BAP + 0.1 mg/l kalus kompak, 2,4-D tidak membentuk akar.
Seleksi media untuk kultur tunas
Kultur tunas Taraxacum officinale
Perlakuan berbagai substrat
Transformasi dengan A. rhizogenes Galur bakteri
Kontrol ATCC-15834 07-20001 509
A4 510 R1000
Eksplan
Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun
Jumlah
35 33 56 57 60 48 54 58 56 53 47 44 48 50
Kalus
Respon (%) Tunas
Akar
8.58 0 0 0 0 4.17 0 0 0 0 0 0 0 0
2.86 3.03 5.36 8.77 16.67 6.25 2.04 0 0 0 2.13 6.82 0 0
0 0 16.07 15.79 5.00 8.33 0 0 0 0 0 4.55 0 0
Penambahan Asetosiringon Galur bakteri Kontrol ATCC-15834 07-20001 509 A4 510 R1000
Eksplan
Jumlah
Tangkai daun
5
Mati 0
Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun Tangkai daun Helai daun
5 14 24 19 24 9 12 6 5 19 19 6 8
0 0 0 31.58 20.83 0 0 16.67 0 42.11 47.375 0 0
Respon (%) Tunas 0
Akar 0
0 0 0 18.75 8.33 0 0 0 0 0 0 0 0
0 28.57 12.50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Transformasi dengan Agrobacterium rhizogenes
Penambahan 1 mM Asetosiringon
Akar hasil transformasi dengan Agrobacterium rhizogenes galur ATCC-18354 pada media MS cair
Sayatan melintang batang dan daun tanaman ex vitro dan in vitro Ex vitro
In vitro
Batang Ex vitro
In vitro
Tangkai daun Ex vitro
Daun
In vitro
In vitro
Tanaman in vitro
Epi atas
Epi bawah
Tanaman ex vitro
Epi atas
Regenerasi tunas dari daun
Epi bawah
Anatomi dan Morfologi Stomata Tanaman in vitro
Epi atas
Epi bawah
Stomata Tanaman ex vitro
Epi atas
Epi bawah
Trikoma
Akar
Jumlah stomata dan kadar klorofil Tanaman ex vitro
Tanaman in vitro
Jumlah stomata epidermis atas
38.44
14.50
Jumlah stomata epidermis bawah
51.51
27.47
Klorofil-a Klorofil-b Total klorofil
22.240 30.311 52.551
19.172 23.153 42.325
Ekstrak metanol
Analisis molekuler M
4
12
Rangkuman hasil 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Telah diperoleh bahan tanaman dari Pengalengan, Cipanas dan Dieng Telah diperoleh metode sterilisasi biji terbaik (fungisida Benlate 3% (1 jam), etanol 70% (1 menit), Na-hipoklorit 2% (10 menit)) Telah diperoleh media perbanyakan tunas (Media MS padat + 1 mg/l BAP) Telah diperoleh akar dari A. rhizogenes galur ATCC-13834, 07-20001 dan 510 –sedang dilanjutkan Pengamatan morfologi (stomata, epidermis, sayatan melintang daun, batang, tangkai daun, kadar klorofil)-masih berlanjut Sedang dan akan dilakukan perbanyakan tunas, akar, analisis kimia, analisis PCR, analisis kromosom, stimulasi perakaran dengan berbagai substrat
Rencana kegiatan 2010 No
Kegiatan
2008
2009
2010
1.
Pengumpulan bahan, sterilisasi, kultur tunas
V
2.
Pembentukan kultur akar normal, transformasi, perbanyakan kultur, pengamatan morfologi
V
V
V
3.
Regenerasi tunas dari akar
V
V
4.
Analisis molekuler (PCR)
V
V
5.
Analisis kimia sintesis metabolit sekunder
V
V
6.
Analisis kromosom
V
V
7.
Aklimatisasi tanaman
V
Rencana kegiatan 2010 No
Kegiatan
1.
Perbanyakan kultur tunas terseleksi
2.
Pengamatan morfologi
3.
Regenerasi tunas dari akar dan perbanyakannya/seleksi
4.
Analisis molekuler (PCR) bibit terseleksi
5.
Analisis kimia sintesis metabolit sekunder bibit terseleksi
6.
Analisis kromosom bibit terseleksi
7.
Aklimatisasi tanaman
Terima Kasih
KEGIATAN DISEMINASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI 2006-2007 : Kabupaten Pacitan 2008 : Kabupaten Wonosobo dan Magelang 2009 : Kabupaten Wonosobo
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Input Penelitian • Dana : • • • • •
Pacitan 2006 : Rp. 300.000.000,Pacitan 2007 : Rp. 300.000.000,Magelang 2008 : Rp. 350.000.000,Wonosobo 2008 : Rp. 350.000.000,Wonosobo 2009 : Rp. 366.000.000,-
SDM • Pacitan 2006-2007 : T.M. Ermayanti, Endi R. R., T. Sudarna, Lasimur, Roni R., Wulansih D.A., Hery S., Amy E., Dyah Retno W., Deritha E.R., Erwin Al H.
• Magelang 2008 : T.M. Ermayanti, T. Sudarna, Rudiyanto, Y. Cahyani, Hery S., Deritha E.R., Erwin Al H., Evan M., Lutvinda I.
• Wonosobo 2008 : T.M. Ermayanti, T. Sudarna, Rudiyanto, Y. Cahyani, Handrie, Aan S., Hery S., Deritha E.R., Erwin Al H., Evan M., Lutvinda I.
• Wonosobo 2009 : T.M. Ermayanti, T. Sudarna, Rudiyanto, Y. Cahyani, Betalini W.H, Andri F.M., Hery S., Deritha E.R., Erwin Al H., Evan M., Lutvinda I.
• • • •
Peralatan preparasi/proses : Peralatan analitikal : Bahan : sekitar 40% dari total dana Partner strategis : Dinas Pertanian, Kelompok Tani, LSM • Pengalaman penelitian : – Budidaya jagung (Endi R.R., Lasimur, dkk) – Budidaya kentang (Rudiyanto, dkk) – Pembuatan kompos (T. Sudarna, dkk) – Pemeliharaan ternak kambing (Handrie) – Pakan ternak (Roni, R., Wulansih D.W.) – Kultur jaringan (T.M. Ermayanti, dkk)
Manajemen internal – Koordinator : T.M. Ermayanti – Budidaya jagung : Endi R.R., Lasimur, T. Sudarna, Y. Cahyani, Rudiyanto – Budidaya kentang : Rudiyanto, T. Sudarna, Yani Cahyani – Pembuatan kompos : T. Sudarna, Y. Cahyani, Rudiyanto – Pemeliharaan ternak kambing : Handrie, Aan S. – Pakan ternak : Roni, R., Wulansih D.W. – Kultur jaringan : Erwin A, H., Betalini, dkk.
Output : • Produk : Peningkatan pengetahuan SDM di daerah • Publikasi : • Paten : • Kerjasama : Balai Penelitian Hortikultura • Peningkatan kapasitas SDM : pengalaman kerja di lapangan; pelatihan dengan petani • Kemitraan : Dinas Pertanian, Kelompok Tani, LSM • Perbaikan metode : kultur jaringan kentang
2006-2007 APLIKASI TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK BAHAN PANGAN DAN PAKAN DI KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR
Kegiatan • Lokasi : Donorojo, Ngadirejan • Komoditi : Jagung hibrida Bisi-2 • Kegiatan : – Budidaya jagung, 1, dan 10 ha – Persiapan, pengolahan lahan – Penanaman dan pemeliharaan – Pemanenan – Pelatihan pembuatan kompos – Pelatihan pembuatan silase – Kajian potensi jagung untuk kab. Pacitan
Persiapan tanam dan pengolahan lahan
Penanaman dan pemeliharaan
Panen
Pelatihan Pembuatan Silase 2006
2007
Pelatihan pembuatan kompos
Terima kasih
2008 Aplikasi produk bioteknologi pada pengembangan sistem peternakan terpadu ternak kambing dan tanaman pangan di Kabupaten Wonosobo
Tujuan – Mendampingi peternak dalam mengembangkan budidaya kambing PE untuk meningkatkan mutu ternak. – Mendampingi peternak dalam mengembangkan tanaman jagung sebagai pangan dan memanfaatkan limbah pertaniannya untuk dijadikan pupuk dan pakan ternak. – Mengajak petani dalam pembuatan pupuk organik yang berkualitas. – Lokasi : Desa Lumajang, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo
No
Kegiatan
Bulan 1 2 3 4
1.
Penyusunan proposal
2.
Survei lapangan dan koordinasi dengan instansi terkait
3.
Persiapan pengadaan kambing
4.
Pengadaan peralatan dan bahan pertanian
5.
Pengolahan lahan, pembuatan pupuk dan penanaman
6.
Pemeliharaan tanaman
7.
Panen dan penanganan hasil panen
8.
Pengadaan kambing
9.
Sinkronisasi birahi dan breeding
10 .
Pengelolaan pakan, kesehatan dan kandang
11 .
Laporan
5
6 7
8
9
1 0
11
1 2
- - - - - -
- - - - -
-
-
-
- -
-
-
-
-
-
Survei lapangan dan Koordinasi
Pendataan dan persiapan lahan penanaman jagung
Pengolahan lahan dan Penanaman
Pemeliharaan tanaman
Pembuatan Kompos
Pembuatan Fermentasi Pupuk Bio-P 200Z
Pengamatan dan pengukuran Tanaman
Monitoring oleh tim Ristek
Pemanenan
Kegiatan peternakan kambing
Terimakasih
2008 PENGEMBANGAN TANAMAN HORTIKULTURA (KENTANG) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI BIOTEKNOLOGI DI KABUPATEN MAGELANG
TUJUAN – Mendampingi petani kentang dalam mengembangkan budidaya tanaman kentang dengan menggunakan kompos Biomix dan Bio-P. – Mendampingi petani dalam pembuatan pupuk kompos untuk memanfaatkan kotoran ternak, dan limbah pertanian. – Memberi pelatihan kepada petani dalam pengembangan teknologi produksi bibit kentang dari umbi mini. – Membangun gudang dan lath-house
– Lokasi : Dusun Naden, Kec. Kajoran, Magelang
Kegiatan No
Kegiatan
Bulan 1 2 3 4
5
6 7
8
9
1.
Persiapan
2.
Survei lapangan dan koordinasi dengan instansi terkait
3.
Pengolahan lahan
4.
Penanaman
-
5.
Pemeliharaan tanaman
- - - -
6.
Pelatihan
7.
Panen dan penanganan hasil panen
8.
Pembangunan lath-house dan gudang
9.
Laporan
1 0
11
1 2
- - - - -
-
-
-
- -
-
- - -
-
-
-
Survei lapangan dan Koordinasi
Pendataan dan persiapan lahan
Pengolahan Tanah, Persiapan Lahan dan Penanaman
Pembuatan Fermentasi Pupuk Bio-P 200Z
Pemeliharaan tanaman dan pengamatan
Panen
Pelatihan
Pembangunan Gudang dan Lath-house
Monitoring oleh tim ristek
Terimakasih
2009 PENGEMBANGAN TANAMAN HORTIKULTURA (KENTANG) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI BIOTEKNOLOGI DI KABUPATEN WONOSOBO
TUJUAN – Melakukan uji coba lapangan dengan berbagai sumber benib lokal (Reno vs Granola G3)
– Uji coba sprout; stek kentang dari Go (di lath-house), kenolan – Kunjungan petani ke Pengalengan dan Puslit Bioteknologi LIPI – Pelatihan kultur jaringan kentang
– Kultur jaringan benih kentang lokal – Lokasi : Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo
Kegiatan No
Kegiatan
Bulan 1 2 3 4
5
6 7
8
9
1.
Persiapan
2.
Survei lapangan dan koordinasi dengan instansi terkait
3.
Pengolahan lahan
4.
Penanaman
-
5.
Pemeliharaan tanaman
- - - -
6.
Pelatihan
7.
Panen dan penanganan hasil panen
8.
1 0
11
1 2
- - - - -
- -
-
Kunjungan ke Puslit Bioteknologi
- - -
-
9.
Kultur jaringan kentang lokal Go
- - - - -
-
10
Laporan
-
-
-
-
-
Survei lapangan dan Koordinasi
Pencanangan program oleh menristek
Pengolahan Tanah, Persiapan Lahan dan Penanaman Kenolan
Penanaman sprout dan stek
Pemeliharaan tanaman dan pengamatan
Panen
Pelatihan
Kunjungan 2 petani ke Cibinong, dll.
Monitoring oleh tim ristek
Terimakasih