Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Ekonomi Global Aktivitas Industri dan Perdagangan Dunia Membaik
Purchasing Managers' Index
4500
Arus Pengangkutan Barang Melalui Laut dan Udara
35
4000
65
40 30
60
3500
25
3000
20
55
15
2500
10
50 45
2000
5
1500
0 -5
40
1000
-10
500
-15 Jan-10 Mar-10 Mei-10 Jul-10 Sep-10 Nop-10 Jan-11 Mar-11 Mei-11 Jul-11 Sep-11 Nop-11 Jan-12 Mar-12
Global
Eropa
Cina
AS
Baltic Dry Index
IATA Index (RHS)
Aktivitas industri manufaktur dunia menunjukkan peningkatan dan turut mendorong penguatan arus barang antarnegara. Aktivitas industri manufaktur Cina dan AS pada bulan Maret 2012 mengalami ekspansi sebagaimana ditunjukkan dengan Purchasing Manager’s Index (PMI) Cina yang meningkat dari 51 menjadi 53,1, sedangkan PMI AS meningkat dari 52,4 menjadi 53,4. Namun demikian, geliat industri manufaktur di kawasan Eropa masih mengalami kontraksi pada bulan Maret 2012 sebagaimana direfleksikan oleh PMI Eropa yang turun menjadi 47,7 setelah pada bulan Februari tercatat di level 49. Seiring meningkatnya aktivitas industri manufaktur di Cina dan AS, arus perdagangan barang melalui laut dan udara mengalami peningkatan. Baltic Dry Index naik dari level 750 ke 934 pada bulan Maret 2012, sedangkan IATA Index naik dari -8,1 menjadi 5,1 pada bulan Februari 2012.
1|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Tingkat Pengangguran AS Turun Tingkat pengangguran AS pada Maret 2012 mengalami penurunan dari 8,3 persen menjadi 8,2 persen. Angka ini merupakan yang terendah sejak Maret 2009.
Tingkat Pengangguran AS (%) 9,2 9 8,8 8,6 8,4
8,7 8,5
8,3 8,3
8,2 8
8,2
Meskipun demikian, penambahan tenaga kerja yang sebesar 120.000 orang masih jauh di bawah perkiraan analis yang sebesar 200.000 orang.
Dengan turunnya angka pengangguran yang mencerminkan ada kemajuan di sektor tenaga kerja dan sektor riil, The Fed untuk sementara masih belum terdorong untuk mengeluarkan stimulus lanjutan. Sumber: Bloomberg
ECB dan BoE Mempertahankan Suku Bunga European Central Bank (ECB) memutuskan menahan tingkat suku bunga acuan di level terendah yakni sebesar 1 persen. ECB telah menahan suku bunga acuannya sejak November 2011 setelah dua kali melakukan pemangkasan. Menyusul kebijakan ECB tersebut, Bank of England (BoE) juga melakukan kebijakan senada dengan mengumumkan suku bunga acuan tetap di level 0,5 persen. Suku bunga acuan yang ditetapkan BoE merupakan rekor paling rendah yang diterapkan sejak Maret 2009. Sudah tiga tahun masyarakat Inggris menikmati suku bunga rendah. Keputusan bank sentral tersebut sesuai dengan ekspektasi ekonom.
Kebijakan Inggris untuk Menjaga Kesinambungan Fiskal Menteri Keuangan Inggris George Osborne akan tetap mempertahankan kebijakan penghematan anggaran negara meskipun ini dinilai kontroversial oleh sebagian kalangan. Tujuan kebijakan ini adalah untuk memperkecil defisit negara dan ini sudah mulai diterapkan sejak dua tahun lalu.
2|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Beberapa kebijakan baru yang dilakukan untuk menurunkan defisit anggaran antara lain penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) baru pada makanan ringan dan menghapus tunjangan pensiunan yang menurutnya cukup pro-bisnis dan akan meningkatkan daya saing Inggris. Partai Konservatif yang memimpin koalisi Pemerintah bermaksud mempersempit besaran defisit anggaran negara. Ini terkait upaya negara-negara di Eropa meredam krisis keuangan dan mendapatkan kembali kepercayaan investor. Sebagai catatan, defisit anggaran Inggris tercatat merupakan yang tertinggi ketiga dalam Group of Seven, setelah Jepang dan AS. Pada 14 Maret lalu, Fitch Ratings menyatakan Inggris berisiko kehilangan peringkat puncak investment grade karena kemampuan yang terbatas untuk mengatasi guncangan ekonomi. Perkembangan Nilai Tukar dan Indeks Harga Saham Global Dibandingkan awal tahun 2012, mayoritas nilai tukar Asia bergerak menguat terhadap Dolar AS dipimpin oleh Ringgit Malaysia yang menguat 3,37 persen (ytd) dan Dolar Singapura yang menguat 2,84 persen (ytd). Sementara Yen Jepang melemah terhadap Dolar AS sebesar 6,13 persen (ytd) terkait kebijakan Bank of Tokyo untuk melakukan penguatan kinerja ekspor Jepang sebagai upaya recovery akibat bencana alam Tsunami. Untuk Rupiah masih melemah 1,06 persen (ytd) yang didorong oleh naiknya ekspektasi inflasi di dalam negeri sehingga investor lebih memilih memegang Dolar. Selain itu, pelemahan rupiah juga sebagai akibat kondisi perekonomian Eropa yang menunjukkan tanda-tanda resesi dan juga didorong oleh sentimen negatif the Fed yang belum memberikan indikasi akan mengucurkan stimulus fiskal. Dari sisi internal, tekanan pelemahan terhadap Rupiah didorong oleh aktivitas shortcovering perbankan, namun cukup besarnya penjualan US$ oleh eksportir menahan tekanan pelemahan lebih lanjut. Sementara itu, indeks harga saham dunia mayoritas masih bergerak positif minggu lalu. Hampir seluruh indeks harga saham dunia rata-rata menunjukkan kenaikan dibandingkan posisi awal tahun. Nikkei dan SET mencetak kenaikan tertinggi sebesar 15,52 persen (ytd) dan 15,32 persen (ytd). Sedangkan, IHSG tercatat naik 9,01 persen (ytd). Penguatan IHSG ditopang sebagian besar oleh saham properti dan perdagangan yang telah meningkat hampir 25 persen sejak awal tahun 2012. Beberapa waktu lalu, IHSG mengalami pelemahan dan ini dijadikan momentum oleh investor untuk melakukan aksi beli terhadap saham-saham yang telah terdiskon. Positinya kinerja ekonomi Indonesia dan pertumbuhan kinerja emiten, menciptakan optimisme dan sentimen positif pelaku pasar terhadap kinerja bursa saham Indonesia.
3|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Perkembangan Indeks Harga Saham per 5 Apr'12 (%ytd)
Perkembangan Nilai Tukar per 5 Apr'12 (% ytd) Malaysia Singapura Philipina Korea Thailand Euro China Indonesia Jepang
3,37 2,84
2,44 2,23
1,77 0,85 -0,30
-1,06 -6,13
-8,00
-4,00
0,00
Sumber: Bloomberg
4,00
Jepang Thailand Philipina India Singapura Korea Indonesia Amerika Malaysia Inggris
-4,00
15,52 15,32 15,26 13,14 12,84 11,12 9,01 6,90 4,10 2,72
4,00
12,00
20,00
Sumber: Bloomberg
Perkembangan Harga Komoditas Global Pada April 2012, harga komoditas internasional kembali menunjukkan penurunan. Untuk harga minyak dunia, setelah mengalami kenaikan tertinggi pada Februari, harga minyak dunia mulai menurun pada akhir Maret. Harga minyak jenis benchmark seperti Brent dan WTI tercatat per 9 April 2012 harganya berada di level US$122,11 per barel dan US$103,31 per barel. Sementara, harga minyak mentah Indonesia (ICP Minas) tetap tinggi yaitu sebesar US$135,98 per barel. Harga kontrak future untuk Brent maupun WTI bulan Mei 2012 masih terindikasi meningkat. Seiring penurunan harga minyak dunia, harga komoditas tambang khususnya emas juga mengalami penurunan. Sedangkan, harga pangan masih cenderung meningkat seperti harga minyak sawit dan kedelai yang cenderung terus naik sejak awal tahun 2012. Harga minyak sawit naik karena spekulasi turunnya pasokan kedelai yang digunakan sebagai bahan pengganti minyak goreng di Brasil dan Argentina. Di samping itu, naiknya harga minyak sawit juga terdorong oleh adanya ekspektasi kenaikan permintaan di Cina setelah negara tersebut berkeinginan untuk menambah pasokan minyak nabati dalam jangka pendek.
4|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Pada saat bersamaan, jumlah persediaan minyak sawit di Malaysia juga mengalami penurunan sebesar 2,4 persen menjadi 2,01 juta ton untuk bulan Maret lalu. Penurunan persediaan minyak sawit Malaysia disebabkan oleh adanya pengaruh cuaca yang mengganggu jadwal panen. Untuk komoditas gandum mengalami pelemahan antara lain disebabkan oleh adanya laporan bahwa Kanada akan meningkatkan area perkebunan gandum sebesar 10 persen pada tahun 2012 ini.
Perkembangan Harga Minyak Dunia (US$ per barel)
Brent
WTI
allumunium
ICP Minas
Perkembangan Harga Komoditas Pangan (Des 2010=100)
tembaga
WTI
5|Page
Apr-12
Mar-12
Jan-12
Gandum
Feb-12
Dec-11
Oct-11
Nov-11
Sep-11
Jul-11
Aug-11
Jun-11
Apr-11
May-11
Jan-11
Mar-11
Dec-10
May'12 Jun'12 Jul'12
Kedelai
Apr-12
Mar-12
Jan-12
Emas
Harga Futures WTI dan Brent (US$/barel)
120,00 110,00 100,00 90,00 80,00 70,00 60,00 50,00
Palm Oil
Feb-12
60
Des-11
50 Okt-11
70
Nop-11
70 Sep-11
80
Jul-11
90
Agust-11
110
90
Jun-11
130
100
Apr-11
150
110
Des-10
120
Mei-11
Perkembangan Harga Komoditas Tambang (Des 2010 = 100)
Jan-11
130
Mar-11
140
Brent 102,10 May'12 102,63 Jun'12 103,16 Jul'12
122,49 121,89 121,32
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
EKONOMI DOMESTIK Cadangan Minyak Nasional Menipis Cadangan minyak nasional Indonesia diperkirakan akan habis dalam 12 tahun ke depan. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan minyak Indonesia sebesar 4 miliar barel dan diperkirakan akan habis dalam 12 tahun ke depan. Perkiraan itu dengan menggunakan asumsi tingkat produksi sebesar 900.000 barel per hari dan tidak ditemukan cadangan baru. Sekadar informasi, dalam eksplorasi membutuhkan waktu hingga 12 tahun atau bahkan hingga 20 tahun. Secara global, cadangan minyak Indonesia sekitar 0,3 persen dari total cadangan dunia. Total cadangan itu sangat jauh jika dibandingkan dengan Arab Saudi yang memiliki cadangan terbukti minyak 264 miliar barel. Sementara itu, Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyampaikan bahwa cadangan gas bumi saat ini sebesar 107 triliun standar kaki kubik dan diperkirakan akan habis hingga 40 tahun ke depan.Tanpa kegiatan eksplorasi yang agresif, cadangan minyak dan gas bumi akan habis begitu saja karena pengurasan. Dia mengatakan,untuk minyak cadangan setara dengan 12 tahun dan gas 40 tahun. Menurut Kementerian ESDM, sejak tahun 2003, penemuan cadangan minyak sangat sedikit sehingga produksi minyak nasional terus turun menjadi di bawah 1 juta barel per hari. Tingginya risiko investasi di Indonesia mengakibatkan perusahaan-perusahaan minyak dan gas hanya berkonsentrasi mempertahankan produksi lapangan-lapangan yang sudah ada sehingga mengakibatkan produksi turun. Karenanya, diperlukan usaha keras untuk mengundang investor dalam rangka meningkatkan cadangan dan produksi minyak dan gas di Indonesia
Pertamina Naikkan Produksi CBM PT Pertamina Hulu Energi (PHE),anak perusahaan PT Pertamina (Persero), berencana menambah delapan sumur gas metana batu bara (coal bed methane/CBM) tahun ini. Nilai investasi yang dibutuhkan mencapai USD10–12 juta. Lokasi empat sumur CBM berada di Sangatta dan empat sumur lainnya di wilayah Sumatera. Sedangkan, dana pengeboran per sumur mencapai USD1,5 juta. 6|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Pada tahun 2012 ini, Sangatta sudah memproduksi gas sebesar 1,2 juta kaki kubik per hari (mmscfd), Muara Enim 0,54 mmscfd, Sangatta II 0,48 mmscfd, dan Tanjung Enim 0,25 mmscfd. Sebagai informasi, anak perusahaan Pertamina lain, PT Pertamina Gas (Pertagas) berupaya mendorong penggunaan produksi gas CBM untuk operasional PLN. PHE nantinya hanya menjual gas CBM di sumur (well head), setelah itu langsung diurus oleh Pertagas. Sekadar diketahui, saat ini PHE menangani 11 proyek gas CBM lapangan,di mana perusahaan itu bertindak sebagai operator di lima lapangan dan sebagai mitra di enam lapangan lainnya.
DPR Minta Penghentian Sementara Ekspor Minyak Fraksi PKB DPR RI meminta agar Pemerintah menghentikan sementara ekspor minyak karena kebutuhan BBM dalam negeri belum terpenuhi selama ini. Menurut PKB, sumber-sumber energi yang ada di negeri ini harus lebih dimaksimalkan untuk pemenuhan energi dalam negeri lantaran kebutuhan energi kian tinggi di masyarakat. Sementara, menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), di sepanjang 2011 Indonesia telah memproduksi minyak sebanyak 902 ribu barel per hari, gas 1,5 juta barel per hari, dan batu bara 3,4 juta barel per hari. Sedangkan, terkait dengan kinerja ekspor impor minyak, Indonesia tercatat juga mengekspor minyak sebesar 361 ribu barel per hari dan mengimpor minyak 272 ribu barel per hari plus impor BBM sehingga total impor mencapai 499 ribu barel per hari serta melakukan ekspor gas 797 ribu barel per hari, dan ekspor batu bara 2,4 juta barel per hari.
Yusril Diminta Tak Lanjutkan Uji Materi Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Priyo Budi Santoso berharap pakar hukum tata negara Yusril Izha Mahendra tak melanjutkan rencana melakukan uji materi dan formal Undang-Undang (UU) APBN Perubahan 2012 di Mahkamah Konstitusi. Ini mengingat, reputasi Yusril yang kerap menang dalam pengujian substansi peraturan perundang-undangan selama ini.
7|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Seperti diketahui, Yusril telah mendaftarkan uji materi dan formal UU APBN Perubahan 2012 ke Mahkamah Konstitusi. Hal krusial yang bakal diuji yakni Pasal 7 Ayat 6a. Ayat itu memungkinkan Pemerintah menyesuaikan harga BBM bersubsidi jika ada kenaikan atau penurunan lebih dari 15 persen dari harga minyak mentah Indonesia (ICP) rata-rata selama enam bulan. Lebih lanjut, Priyo menjelaskan bahwa Pasal 7 Ayat 6a itu merupakan opsi jalan tengah di antara berbagai opsi dari fraksi.
Anggaran Rumah Jabatan Dewan Terlalu Besar Menurut Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), alokasi anggaran untuk pemeliharaan Rumah Jabatan Anggota (RJA) dan Wisma Peristirahatan DPR sebesar Rp 101 miliar selama tahun 2012 dinilai terlalu besar. Padahal, banyak RJA itu tidak ditempati oleh anggota dewan. Dari Rp 101 miliar tersebut, sebesar Rp98 miliar diantaranya digunakan untuk pembayaran restribusi listrik, telepon, gas, air, pembagunan, serta registrasi kegiatan di Komplek RJA di daerah Kalibata dan Ulujami, sedangkan sebesar Rp3,1 miliar lainnya untuk pembayaran honor Pamdal. Kajian Restrukturisasi BUMN Kementerian BUMN akan merestrukturisasi empat BUMN Energi meliputi PT PLN, PT Pertamina, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan PT Energy Management Indonesia (EMI) agar lebih efisien sehingga target-target pencapaian energi yang ditetapkan Pemerintah dapat tercapai. Seperti diketahui, tiga dari empat BUMN ini yaitu Pertamina, PLN, dan PGN merupakan perusahaan penyumbang pendapatan terbesar bagi negara. Pada 2011, PT Pertamina mencetak laba sebesar Rp20,99 triliun, PLN Rp11,75 triliun, sedangkan PGN meraih laba bersih sebesar Rp5,93 triliun. Besar kontribusi dari ketiga BUMN tersebut mencapai 31,29 persen dari total laba bersih seluruh BUMN yang diperkirakan mencapai Rp123,56 triliun.
8|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
Perkembangan Harga Komoditas di Pasar Domestik Untuk perkembangan harga komoditas di pasar domestik, tercatat bahwa dalam periode 28 Maret hingga 4 April 2012 pergerakan beberapa harga kebutuhan pokok utama mengalami fluktuasi dalam range yang cukup tipis atau moderat. Untuk beras misalnya, dalam periode 2830 Maret 2012 harganya berkisar Rp8.069 per kg, namun dalam periode 2-4 April 2012 harganya turun tipis 0,96 persen menjadi Rp7.991 per kg. Sedangkan, untuk Minyak Goreng Curah dalam periode yang sama harganya turun tipis dari Rp11.639 per liter menjadi Rp11.611. Untuk Cabe Merah Biasa, dalam periode yang sama harganya naik cukup besar 6,20 persen dari Rp21.802 per kg menjadi Rp23.154 per kg.
9|Page
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
SEKTOR KEUANGAN Rencana Ekspansi Multifinance Tertahan Menyikapi pemberlakuan pembatasan besaran uang muka kredit kendaraan bermotor, sejumlah perusahaan pembiayaan memilih untuk menunda rencana penambahan kantor cabang pemasaran di berbagai daerah. Langkah ini dilakukan untuk mencegah kenaikan biaya operasional serta adanya kekhawatiran penurunan pendapatan pada tahun ini. Penurunan pendapatan diperkirakan terjadi karena menurunnya minat nasabah akibat dari pemberlakuan aturan baru tersebut yang efektif mulai berlaku per 15 Juni 2012. Multifinance diperkirakan akan lebih mengoptimalkan jumlah kantor cabang yang ada dan melakukan konsolidasi dengan dilerdiler yang selama ini bekerjasama, untuk mengoptimalkan pemasaran. Peluang Usaha Asuransi Mikro Asuransi mikro menjadi peluang usaha bagi para pelaku industri perasuransian. Asuransi mikro merupakan produk perlindungan dengan harga murah serta pertanggungan terbatas dengan premi mulai Rp50.000 per tahun. Target pasar asuransi mikro adalah kalangan menengah ke bawah, yang jumlahnya melebihi setengah penduduk Indonesia. Meskipun jumlah preminya kecil namun, tetapi karena pasarnya sangat besar, maka potensi pendapatan juga sangat besar. Pemasaran asuransi mikro oleh perusahaan asuransi dapat dilakukan melalui beberapa cara, diantaranya sebagai produk yang ditawarkan bersamaan dengan penawaran kredit mikro oleh perusahaan lain atau melalui koperasi. Berdasarkan penelitian World Bank tahun 2011, terdapat sekitar 77 juta penduduk di Indonesia yang tidak memiliki perlindungan finansial atau tabungan. Oleh karenanya saat mereka jatuh sakit, gagal panen, atau kehilangan pekerjaan terpaksa mencari dana talangan. Pangsa pasar inilah yang menjadi sasaran asuransi mikro karena mereka membutuhkan perlindungan dengan harga terjangkau.
Rencana Penerapan Basel II Perbankan Bank Indonesia (BI) akan segera menerbitkan Surat Edaran terkait penerapan Pilar Kedua dan Pilar Ketiga dari ketentuan Basel II pada semester kedua tahun 2012. Basel II merupakan pedoman internasional bagi industri perbankan untuk meningkatkan kemampuan manajemen risiko. Tiga pilar dalam Basel II meliputi: (i) persyaratan rasio kecukupan modal (CAR) minimal 10 | P a g e
Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy April 9th, 2012
sebesar 8 persen (sudah terbit lebih dulu); (ii) menyangkut pemantauan dan pengawasan oleh regulator terhadap pengelolaan risiko yang dilakukan perbankan; (iii) disiplin pasar atau transparansi informasi risiko kepada publik termasuk risiko kredit dan risiko likuiditas bank. Aturan Basel II pilar II akan menginduk pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang penerapan manajemen resiko. BI akan mewajibkan bank untuk memasukkan risiko likuiditas, hukum, reputasi, strategik dan kapatuhan dalam memperhitungkan modalnya. Sedangkan, Pilar III menginduk pada PBI mengenai transparansi perbankan yaitu BI akan mewajibkan bank mempublikasikan seluruh resiko dalam laporan tahunan. Aturan ini juga meminta bank untuk mempublikasikan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) berdasarkan tingkat risiko. Dalam laporan keuangan saat ini, perbankan hanya melaporkan ATMR total saja. Dengan adanya transparansi ini diharapkan Bank akan terdorong untuk meningkatan penerapan risk management sedangkan pasar akan lebih disiplin dan publik juga ikut mengawasi bank.
Kredit Valuta Asing Sulit Tumbuh di Tahun 2012 Penyaluran kredit valuta asing (valas) di tahun 2012 diperkirakan tidak akan setinggi tahun 2011. Sejumlah bank papan atas memastikan akan mengurangi penyaluran kredit valas dan akan memperbanyak menyalurkan kredit rupiah untuk menjaga pertumbuhan laba. Berdasarkan data Bank Indonesia, hingga akhir Desember 2011 jumlah outstanding kredit valas mencapai Rp361,14 triliun atau tumbuh 32,07 persen dibandingkan akhir Desember 2010 sebesar Rp 273,44 triliun. Pada akhir Januari 2012, jumlah penyaluran kredit perbankan menurun menjadi Rp359,05 triliun. Pengurangan penyaluran kredit valas sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan peningkatan risiko pada nilai tukar karena krisis global yang tak kunjung selesai dan pengetatan likuiditas valas.
11 | P a g e