PUTUSAN Nomor 33/Pdt.G/2013/PTA.Smd BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang memeriksa dan mengadili perkara perdata di Tingkat Banding dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara antara ; PEMBANDING, umur 47 tahun, agama Islam, tinggal
di
pekerjaan Wiraswasta, bertempat
KOTA
SAMARINDA,
semula
TERGUGAT/PELAWAN, sekarang PEMBANDING ; L A W A N TERBANDING, umur 43 tahun, agama Islam, pekerjaan Notaris, bertempat tinggal di KOTA
SAMARINDA,
semula
PENGGUGAT/TERLAWAN, sekarang TERBANDING; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara yang dimohonkan banding ;
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Verzet Pengadilan Agama Samarinda tanggal 22 Juli 2013 bertepatan dengan tanggal 13 Ramadhan 1434 Hijriyah Nomor 77/Pdt.G/2013/PA.Smd yang amarnya berbunyi:
MENGADILI
1. Menyatakan perlawanan Pelawan dapat diterima ; 2. Menyatakan bahwa perlawanan terhadap Putusan verstek nomor 77/Pdt.G /2013/PA.Smd tanggal 11 Februari 2013 tidak tepat dan tidak beralasan; 3. Menyatakan mempertahankan putusan verstek nomor 77/Pdt.G/ 2013/PA.Smd tanggal 11 Februari 2013; 4. Membebankan kepada Pelawan untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 156.000,-( seratus lima puluh enam ribu rupiah ) ;
Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Samarinda, bahwa Pelawan/Tergugat pada hari Rabu tanggal 31 Juli 2013 telah
mengajukan permohonan banding atas putusan Verzet Pengadilan Agama Samarinda Nomor 77/Pdt.G/2013/PA.Smd tanggal 22 Juli 2013 bertepatan dengan tanggal 13 Ramadhan 1434 H, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya; Memperhatikan Memori Banding tertanggal 5 Agustus 2013 yang diajukan oleh Pembanding, telah diberitahukan kepada pihak Terbanding melalui kuasanya Said Asril,SH dan rekan, pekerjaan advokat, bertempat tinggal di Jalan Ahmad Yani No.26 C Kota Samarinda tanggal 11 September 2013 dan Kontra Memori Banding tertanggal 18 Nopember 2013 yang telah diberitahukan kepada pihak Pembanding tanggal 19 Nopember 2013 (Setelah berkas banding diserahkan ke Pengadilan Tinggi Agama Samarinda); Memperhatikan bahwa para pihak telah diberi kesempatan untuk melakukan pemeriksaan berkas perkara (inzage), Pihak Pembanding maupun Terbanding telah tidak melakukannya, berdasarkan surat keterangan Panitera Pengadilan Agama Samarinda tanggal 23 September 2013;
TENTANG HUKUMNYA
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara sebagaimana ketentuan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1947 jo Pasal 199 ayat (1) R.Bg, maka permohonan banding Pembanding tersebut secara formal harus dinyatakan dapat diterima; Menimbang, bahwa setelah membaca dan meneliti berkas perkara dan dengan memperhatikan segala uraian dalam pertimbangan sebagaimana ternyata dalam Putusan Majelis Hakim tingkat pertama, Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sepenuhnya dapat menyetujui untuk dijadikan sebagai pertimbangan dan
sekaligus sebagai pendapat
Pengadilan Tinggi Agama Samarinda dengan tambahan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : Menimbang, bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Pasal 1 Undang-undang nomor.1 tahun 1974 tentang Perkawinan); sehingga apabila secara bathiniyah antara suami istri sudah tidak ada rasa saling keterkaitan satu sama lain, maka berakibat timbul rasa tidak suka dan sikap antipati khususnya pihak Terbanding (Terlawan) terhadap Pembanding (Pelawan );hal ini terbukti hingga diputuskannya perkara ini dalam tingkat banding, Terbanding (Terlawan) tetap bersikukuh untuk
bercerai dan tidak mau melanjutkan rumah tangganya dengan Pembanding (Pelawan); Menimbang, bahwa Perkawinan juga bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah (Kompilasi Hukum Islam pasal 3), Hal mana telah tidak terbukti dalam rumah tangga antara Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan), fakta menunjukan bahwa Terbanding (Terlawan) telah meninggalkan rumah kediaman bersama sehingga antara Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan) telah berpisah tempat tinggal, hal tersebut menunjukan rasa ketidak sukaan Terbanding (Terlawan) kepada Pembanding (Pelawan) dan selama itu pula tidak ada I’tikad baik Pembanding (Pelawan) untuk berusaha mendekati kembali Terbanding (Terlawan) untuk berusaha kembali berumah tangga dengan Terbanding (Terlawan); Menimbang, bahwa Pengadilan telah berusaha untuk mendamaikan, memberi nasehat-nasehat untuk perbaikan rumah tangga antara Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan), baik selama persidangan, melalui saksi-saksi ataupun mediasi, yang semuanya gagal, Terbanding (Terlawan) tetap bersikukuh untuk bercerai dengan Pembanding (Pelawan), hal tersebut membuktikan bahwa Terbanding (Terlawan) telah patah hatinya dan tidak mau lagi membina rumah tangga dengan
Pembanding
(Pelawan); Menimbang, bahwa Pembanding (Pelawan) telah menyatakan bahwa kondisi terkini dimana saat ini anak- anak Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan) untuk tetap tinggal bersama Pembanding (Pelawan), hal tersebut menunjukan bahwa alasan pengajuan perceraian yang diajukan Terbanding (Terlawan) berupa Pembanding (Pelawan) tidak pernah mengurus dan membimbing anak anak, sebagaimana dalam memory banding Pembanding (Pelawan), hal keberatan Pembanding tersebut, Pengadilan memberikan pertimbangannya sebagai berikut; Menimbang, bahwa terlepas apakah anak- anak Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan) sekarang berada di pihak Pembanding (Pelawan) ataupun tidak, fakta membuktikan sebagaimana dalam keterangan Pembanding (Pelawan) bahwa selama berumah tangga, Pembanding (Pelawan) selalu bekerja keras untuk memenuhi kewajiban rumah tangganya, hal tersebut membuktikan bahwa Pembanding selama masih kumpul dengan Terbanding (Terlawan), sering keluar rumah untuk mencari tambahan ekonomi sehingga menjadi mapan seperti sekarang ini, yang dapat dirasakan oleh Terbanding (Terlawan) dan anak- anaknya. Pembanding (Pelawan) selama berumah tangga kurang perhatiannya sebagaimana alasan perceraian yang diajukan Terbanding (Terlawan) ; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka alasan keberatan Pembanding (Terlawan) sebagaimana tersebut harus dinyatakan ditolak ;
Menimbang, bahwa alasan keberatan Pembanding (Pelawan) yang menyatakan terjadinya dugaan perselingkuhan yang dilakukan Pembanding (Pelawan), itu hanya merupakan kesalahpahaman dan masalah tersebut dianggap selesai dan sudah tidak pernah dipermasalahkan lagi, atas keberatan Pembanding (Pelawan) tersebut, Pengadilan memberikan pertimbangannya sebagai berikut : Menimbang, bahwa atas alasan tersebut, Pengadilan berpendapat bahwa hal tersebut bukan merupakan pembenaran dari perbuatan yang dilakukan Pembanding (Pelawan) terhadap Terbanding (Terlawan) sekalipun perbuatan perselingkuhan tidak terjadi, akan tetapi pernah diungkapkan yang berakibat timbul rasa ketidak senangan Terbanding (Terlawan) terhadap Pembanding (Pelawan) dikaitkan pula dengan sikap Pembanding (Pelawan) yang tidak terbuka dalam masalah ekonomi /keuangan, menjadikan Terbanding (Terlawan) semakin dalam rasa ketidak senangannya dan tetap bersikeras untuk berpisah dan tidak melanjutkan rumah tangganya dengan Pembanding (Pelawan), hal ini terbukti Terbanding (Terlawan) telah tidak menerima nasihat dari Pengadilan baik melalui mediasi maupun dalam setiap persidangan; Menimbang, bahwa keberatan Pembanding (Pelawan) dengan saksi II dan saksi III dengan alasan bahwa keterangan saksi- saksi tersebut hanyalah setting belaka, karena mereka tidak mengetahui persis keadaan rumah tangga Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan), hal tersebut Pengadilan menolak nya dengan dasar pertimbangan bahwa ketidak harmonisan rumah tangga seseorang bukan hanya dilihat dari adanya pertengkaran ataupun perselisihan yang terus menerus, akan tetapi dengan adanya saling tidak berkomunikasi ataupun tidak saling tegur sapa dan keduanya telah ternyata berpisah tempat tinggal, itu suatu bukti adanya indikasi ketidak harmonisan rumah tangga seseorang, keterangan saksi yang disumpah yang saling menguatkan dengan bukti lainnya ataupun keterangan salah satu pihak berperkara kecuali ada sanggahan dari pihak lainnya dengan bukti- bukti yang menolaknya, dan hal tersebut telah tidak terjadi bahkan saksi- saksi yang dihadirkan pihak Pembanding (Pelawan) justru lebih menguatkan adanya indikasi ketidak harmonisan rumah tangga antara Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan); Menimbang, bahwa sesuai dengan yurisprudensi no.38K/AG/1990 tanggal 22 Agustus 1991 yang menyatakan dalam hal perceraian, tidak perlu dilihat siapa yang salah atau siapa yang menjadi penyebab perselisihan tersebut, akan tetapi dilihat apakah rumah tangga mereka masih bisa dirukunkan atau tidak, jika tidak, dipertahankanpun akan membawa kemudharatan bagi keduanya dikaitkan dengan kondisi rumah tangga antara Pembanding (Pelawan) dengan Terbanding (Terlawan) sebagaimana terungkap dipersidangan, Pengadilan berpendapat bahwa antara keduanya apabila rumah tangga nya tetap dipertahankan akan menimbulkan mudharat bagi keduanya, untuk itu gugatan
perceraian yang diajukan Terlawan (Terlawan) patut untuk dapat dikabulkan; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa Putusan Pengadilan Agama Samarinda nomor 77/Pdt.G/2013/PA.Smd yang dijatuhkan pada tanggal 22 Juli 2013 Masehi, bertepatan dengan tanggal 13 Ramadhan 1434 Hijriyah, harus dikuatkan adanya; Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan diubah yang kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 3 tahun 2012 tentang biaya proses penyelesaian perkara dan pengelolaannya pada Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada dibawahnya, maka biaya perkara dalam Tingkat Banding ini dibebankan kepada Pembanding ; Mengingat peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini;
MENGADILI
1. Menyatakan, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Pembanding /Pelawan/Tergugat dapat diterima; 2. Menyatakan, menguatkan putusan Pengadilan Agama Samarinda nomor 77/Pdt.G/2013/PA.Smd tanggal 22 juli 2013 Masehi; bertepatan dengan tanggal 13 Ramadhan 1434 Hijriyah; 3. Membebankan kepada Pembanding/Pelawan/Tergugat untuk membayar biaya perkara pada Tingkat Banding sebesar Rp.150.000, - (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda pada hari Kamis tanggal 23 Januari 2014 Masehi, bertepatan dengan tanggal 21 Rabiul awal 1435 Hijriyah, oleh kami Drs.SUTARDI sebagai Hakim Ketua Majlis, Drs.H.AMAR KOMARUDDIN,SH dan Drs.SUKANDAR,SH. masing-masing sebagai Hakim Anggota yang berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda tanggal 20 Nopember 2013 Nomor 33/Pdt.G/2013/PTA.Smd telah ditunjuk untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam Tingkat Banding dan putusan tersebut diucapkan oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga dengan didampingi oleh para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Drs.H.RUSLIANI sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh pihak Pembanding dan Terbanding ;
HAKIM KETUA
ttd Drs.S U T A R D I
HAKIM ANGGOTA
HAKIM ANGGOTA
ttd
ttd
Drs.H.AMAR KOMARUDDIN,SH
Drs.SUKANDAR,SH
PANITERA PENGGANTI ttd
Drs.H.RUSLIANI
Perincian Biaya Perkara Meterai ................................ Rp
6.000,-
Biaya Redaksi ..................... Rp
5.000,-
Biaya Proses ……… ............. Rp 139.000,Jumlah
Rp 150.000,-
( Seratus limapuluh ribu rupiah)
Samarinda, 23 Januari 2014 Disalin sesuai dengan aslinya Wakil Panitera,
Drs.Kurthubi,MH.