PUTUSAN Nomor : 40/Pdt.G/2012/PTA. Smd. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Samarinda yang mengadili perkara perdata pada Tingkat Banding, telah menjatuhkan Putusan atas perkara yang diajukan oleh : PEMBANDING, umur 54 tahun, agama Kristen Protestan, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di KAB. KUKAR, dalam hal ini menguasakan kepada kuasanya, YAFET DEPPAGOGA, S.H. Advokat/Pengacara, beralamat Jalan Urip Sumohardjo No. 150 Samarinda, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 6 Juli 2012, disebut Tergugat Konvensi /Penggugat Rekonvensi /Pembanding; MELAWAN TERBANDING, umur 59 tahun, agama Islam,
pekerjaan tidak ada, tempat
kediaman di KAB. KUKAR. Dalam hal ini menguasakan kepada Kuasanya, H. NASRUN MU’MIN, S.H., M.H & Rekan, Advokat Pengacara dan Penasehat Hukum, alamat Jalan Patin No. 18, Tenggarong-Kutai Kartanegara, berdasarkan surat kuasa Khusus ber- tanggal 02 April 2012, disebut Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi /Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca dan mempelajari berkas perkara; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip uraian sebagaimana termuat dalam Putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Tenggarong tanggal 18 Juni 2012 Masehi, bertepatan tanggal 28 Rajab 1433 Hijriah Nomor 447/Pdt.G/2011/PA.Tgr yang amarnya berbunyi sebagai berikut:
DALAM KONPENSI -
Mengabulkan gugatan Penggugat Konpensi;
-
Menyatakan sebidang tanah dan berdiri bangunan diatasnya yang terletak di KAB. KUKAR, dengan sertipikat Hak Milik Nomor 3912 atas nama PEMBANDING, adalah harta bersama antara Penggugat Konpensi dengan Tergugat Konpensi;
-
Menetapkan bagian Penggugat Konpensi ½ (seperdua) dan bagian Tergugat Konpensi ½ (seperdua) dari harta bersama tersebut diatas;
-
Menghukum Tergugat Konpensi untuk menyerahkan ½ (seperdua) bagian harta bersama tersebut kepada Penggugat Konpensi, apabila tidak dapat dibagikan secara natura, maka diserahkan kepada Kantor Lelang Negara untuk dijual lelang dan hasil penjualan tersebut dibagi dua antara Penggugat Konpensi dan Tergugat Rekonpensi;
DALAM REKONPENSI. -
Tidak menerima sebagian dan menolak selebihnya gugatan Penggugat Rekonpensi/Tergugat Konpensi;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI. -
Membebankan kepada Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp.1.731.000,00 (satu juta tujuh ratus tiga puluh satu ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan
Agama Tenggarong yang menyatakan bahwa pada hari Senin tanggal 2 Juli 2012 Tergugat telah menyampaikan permohonan banding terhadap Putusan Pengadilan Agama Tenggarong tersebut,
permohonan banding mana telah diberitahukan
kepada pihak lawannya. pada hari Rabu tanggal 4 Juli 2012; Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang disampaikan Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi/Pembanding juga Kontra Memori Banding yang
disampaikan oleh Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi/
Terbanding, baik memori maupun Kontra Memori Banding telah diberitahukan kepada pihak lawan masing-masing;
TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan tatacara sebagaimana menurut Peraturan Perundangundangan yang berlaku, maka Formil harus dinyatakan dapat diterima; DALAM EKSEPSI; Menimbang, bahwa maksud dan tujuan Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi/Pembanding dalam Eksepsi, adalah sebagaimana telah diuraikan dalam memori bandingnya; Menimbang, bahwa pada Pengadilan Tingkat Pertama Tergugat Konpensi/ Penggugat Rekonpensi/Pembanding tidak
menyampaikan Eksepsi kewenangan
Pengadilan secara absolute (Absolute Kompetensi), tetapi langsung menjawab pokok perkara dan Pengadilan Agama telah memutus perkaranya; Menimbang, bahwa objek perkara yang dipersoalkan oleh kedua belah pihak adalah harta benda bersama, dibeli disaat masih dalam ikatan perkawinan,
sedangkan
perkawinan
Pembanding
dengan
Terbanding
dilaksanakan berdasarkan Agama Islam dan dicatat di Kantor Urusan Agama, selanjutnya perkawinan Pembanding dan Terbanding telah putus berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Tenggarong dengan PASAKH pada tanggal 17 Mei 2010, No. 559/Pdt.G/2009/PA.Tgr Akta Cerai Nomor 213/AC/ 2012/PA. Tgr; Menimbang, bahwa pada Tingkat Banding, Pembanding menyampaikan Eksepsi kewenangan pengadilan secara Absolute (Absolute Kompetensi) dengan alasan Pembanding dan Terbanding beragama Keristen Protestan yang telah dibaptiskan masing-masing pada tanggal 9 April 1989 (bukti tambahan T. 13 A dan T. 13. B), maka
Pengadilan Agama tidak berwenang mengadili perkara
tersebut; Menimbang, bahwa terhadap Eksepsi tersebut Pengadilan Tinggi Agama berpendapat: faktor penentu kewenangan Absolute dalam penyelesaian perkara yang berasal dari perkawinan, bukan didasarkan atas personalitas keislaman semata, melainkan atas dasar hukum apa dan dimana perkawinan dicatat, jika perkawinan didasarkan atas Syari’at Islam dan dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA), maka penyelesaian semua perkara akibat dari perkawinan sebagaimana
diuraikan dalam penjelasan pasal 49 ayat (2) Undang-undang No.7 tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 3 tahun 2006 dan terakhir diubah dengan Undang-undang No. 50 tahun 2009. Adalah wewenang mutlak Peradilan dilingkungan Pengadilan Agama sekalipun Penggugat dan Tergugat telah berpindah agama (Murtad); Menimbang, bahwa oleh sebab itu dengan memperhatikan Pasal 149 ayat (2) RBG, Pengadilan Tinggi Agama harus menyatakan: perkara tersebut adalah wewenang mutlak (Absolute Kompetensi) Peradilan Agama, maka Eksepsi yang disampaikan Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi/ Pembanding, yang disampaikan pada tingkat banding tersebut, harus dinyatakan ditolak; DALAM POKOK PERKARA. Menimbang, bahwa terlepas dari apa yang dipertimbangkan Pengadilan Agama, maka Pengadilan Tinggi Agama akan menyampaikan pertimbangannya sendiri sebagai berikut: Menimbang, Bahwa
diantara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/
Pembanding terdapat persamaan, sungguhpun terdapat pula perbedaannya karena dalil-dalil Penggugat/Terbanding diakui dan dibenarkan oleh Tergugat/Pembanding hal-hal yang diakui dan dibenarkan oleh kedua belah pihak, dinilai terbukti, yaitu hal-hal sebagai berikut : Penggugat/Terbanding
(TERBANDING)
dengan
Tergugat/Pembanding
(PEMBANDING) menikah secara Islam pada tanggal 17 Mei 1976, dicatat di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Sangkulirang Kabupaten Kutai Kartanegara, akta nikah Nomor. 52/1976. Telah dikaruniai turunan 6 (enam) orang anak, tanggal 29 April 2003, membeli tanah ( objek perkara ini ) atas nama PEMBANDING. dan pada
tangga 12
April
2010. berdasarkan
Putusan
Pengadilan Agama Tenggarong Nomor 559/Pdt.G/2010/PA.Tgr, Pembanding dengan Terbanding telah bercerai dengan Pasakh. Bahwa hal-hal tersebut dinilai terbukti berdasarkan Gugatan, jawaban dan alat-alat bukti P.1. Akta Cerai; P.2. sertipikat tanah/Objek perkara Hak Milik Nomor. 3912 Surat Ukur tanggal 26–05–2003, No.203/03-TLD/2003. luas 995 M2. atas nama PEMBANDING; Menimbang, bahwa perbedaan diantara Pembanding dan Terbanding adalah kepemilikan objek perkara, menurut Pembanding tanah tersebut miliknya sendiri terpisah dan bukan harta bersama, hal mana
dibantah oleh Terbanding
yang menyatakan harta tersebut “ sebagai harta bersama suami isteri” maka Tergugat/Pembanding harus membuktikan asal uang yang dipergunakan membeli tanah tersebut sebagai miliknya; Bahwa ternyata Tergugat/Pembanding tidak membuktikan“ uang yang dipergunakan membeli tanah tersebut sebagai miliknya, terpisah dari harta bersama” padahal Tergugat/Pembanding hanya sebagai Ibu Rumah tangga, pula tidak mendapatkan hadiah atau warisan kepada dirinya kemudian dibelikan objek perkara tersebut; Bahwa dengan demikian
Pengadilan Tinggi Agama menilai
tanah
dan bangunan rumah diatasnya, Sertipikat Hak Milik Nomor 3912 Desa/ Kelurahan Teluk Dalam, Pemisahan dari M 409 surat ukur Tanggal 26–05–2003, No.203/03–TLD/2003.Luas. 996 M2. Tertulis atas nama PEMBANDING, dibeli berdasarkan Akta Jual Beli No. 43/TGR.S/2003 tanggal 23 April 2003. Yang dibuat oleh BAKHTIAR, SH. Selaku PPAT. Kabupaten Kutai Kartanegara adalah harta benda bersama suami isteri (TERBANDING dengan PEMBANDING); Menimbang, bahwa sesuai dengan bukti P.1. Kedua belah pihak DJOKO ISWAHYUDI dengan PEMBANDING sudah bercerai,
maka harta bersama
tersebut harus dibagi menjadi dua bagian, sebagian untuk bekas suami dan sebagian lainnya untuk bekas isteri, sesuai dengan ketentuan Pasal 97 Kompilasi Hukum Islam ( KHI ) di Indonesia; Menimbang, bahwa dengan memperhatikan Undang-undang Nomor 7 tahun 1989, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 3 tahun 2006 dan Undang–undang No. 50 tahun 2009, Pasal 86 ayat (1) maka Pengadilan Tinggi Agama dapat mengabulkan Gugatan Penggugat/Terbanding; Menimbang, bahwa
dengan demikian mengenai Petitum Putusan
Pengadilan Agama dapat disetujui dan dipertahankan untuk dijadikan Putusan Pengadilan Tinggi Agama sendiri, sehingga karenannya Putusan Pengadilan Agama tersebut dapat dikuatkan; DALAM REKONPENSI. Menimbang, bahwa memperhatikan pasal 156 ayat (1) RBG Pengadilan Tinggi Agama tidak sependapat dengan pertimbangan hukum Pengadilan Agama yang mengesampingkan Gugatan-gugatan sekitar MUT’AH, belanja semasa IDDAH dan Hadlonah, oleh sebab itu harus dipertimbangkan, maka Pengadilan Tinggi Agama mempertimbangkan sebagai berikut;
Menimbang, bahwa Gugatan mengenai keberadaan 6 (enam) orang anak yang dilahirkan dalam ikatan perkawinan Pembanding dan Terbanding ternyata dibenarkan oleh Terugat Rekonpensi (Terbanding), maka Petitum sekitar kedudukan enam anak tersebut sebagai anak sah Pembanding
dan Terbanding dapat
dikabulkan ; Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama memandang dari hasil pemeriksaan Pengadilan Agama dan berdasarkan surat Gugatan Penggugat dalam Rekonpensi/PEMBANDING (janda) mengenai harta bersama yang dikuasai Tergugat TERBANDING( Duda ) terdiri dari dan berupa: a. PT. Sri Bangun Wahyu Pratama dan tanahnya seluas 5,300 Ha. b. = 4 ( empat ) unit mobil; = 2 ( dua ) unit mobil Kijang ( warna merah dan hijau ); = 1 ( satu ) unit mobil baleno. = 1 (satu ) unit mobil pick up. c. Sebuah Rumah di Tenggarong di Jl. Panji. d. 3 ( tiga ) unit sepeda motor; = 1 ( satu ) unit Suzuki; = 1 ( satu ) unit Yamaha yupiter; = 1 ( satu ) unit Honda; Atau benda tetap dan tidak tetap milik Tergugat dalam Rekonpensi yang rincian dan macamnya menyusul pada waktu permohonan sita; Bahwa Pihak Tergugat (TERBANDING), menolak gugatan dengan menyatakan, objek perkara tersebut sudah dijual dan hasilnya dipakai keperluan rumah tangga; Bahwa karena Pihak Tergugat menolak gugatan, maka Penggugat harus membuktikan Gugatannya, Pengadilan Tinggi Agama memandang dari hasil pemeriksaan Pengadilan Agama, ternyata Penggugat ( PEMBANDING ) tidak berhasil membuktikan dalil-dalil yang berkenaan dengan objek harta
bersama
tersebut; Bahwa selanjutnya Pengadilan tinggi Agama menilai surat gugatan dalam Rekonpensi berkenaan dengan objek HARTA BERSAMA ternyata masih kabur/belum jelas/Obscure libel. Penggugat tidak menjelaskan
secara rinci
identitas barang objek Gugatannya, baik barang tetap seperti tanah mapun barang bergerak seperti kendaraan, dengan demikian harus
menyatakan
Gugatan dalam rekonpensi
Pengadilan Tinggi Agama mengenai
pembagian harta
bersama yang dikuasai bekas Suami ( duda ) tersebut, harus dinyatakan tidak dapat diterima; [
Menimbang, bahwa gugatan NAFKAH ISTERI yang terlalaikan selama 124 bulan dari tahun 2000 hingga sekarang) sebesar Rp. 124.000.000,- (seratus dua puluh empat juta rupiah ), dan nafkah anak sebesar Rp.372.000.000,- ( tiga ratus tujuh puluh dua juta rupiah ) dibantah oleh bekas suami/duda/Terbanding yang menyatakan tidak pernah meninggalkan dan melalaikan kewajiban memberi nafkah isteri dan anak, karena tahun 1999 sapai 2004 Terbanding bekerja sebagai Anggota DPRD. Kabupaten Kutai Karta Negara, pada masa itu Tergugat Rekonpensi tidak meninggalkan rumah tangga, tahun 2010 Pembanding mengajukan
Gugatan
Cerai,
Terbanding
digaibkan,
padahal
Pembanding
mengetahui keberadaan Terbanding, yaitu sedang menjalani hukuman dalam Rumah Tahanan (Rutan) Sempaja Samarinda hingga tahun 2011 karena tersangkut masalah hukum, Penggugat sendiri sempat menjenguk ke Rumah tahanan, mana mungkin meninggalkan kewajiban seperti dalil gugatan; Menimbang, bahwa karena dibantah oleh Tergugat dalam Rekonpensi /Terbanding, maka Penggugat Rekonpensi/Pembanding harus membuktikan kebenaran dalilnya sesuai ketentuan Pasal 183 RBG; Bahwa Pembanding telah menghadapkan saksi-saksi, dan menghaturkan surat-surat sebagai alat bukti, Pengadilan Tinggi menilai: ternyata 3 ( ketiga) orang
saksi
yang
dihadapkan
Penggugat
Rekonpensi/Pembanding
tidak
menerangkan kesaksian bahwa selama 124 bulan Tergugat Rekonpensi/Terbanding telah dengan sengaja melalaikan kewajiban tidak memberi Nafkak sebagai suami/Pembanding dan sebagai ayah dari keenam anaknya, maka Pengadilan Tinggi Agama menilai Gugatan dalam Rekonpensi mengenai NAFKAH Isteri dan NAFKAH ANAK yang terlalaikan selama 124 bulan tidak Menimbang, bahwa
terbukti;
karena Penggugat Rekonpensi/Pembanding tidak
dapat membuktikan dalil tersebut, maka Pengadilan Tinggi Agama harus menyatakan Menolak gugatan Nafkah Isteri dan 6 (enam) Anak tersebut; Menimbang, bahwa gugatan Mut’ah sebesar Rp. 150.000.000,- (setarus lima puluh juta rupiah) dan belanja semasa id’dah Rp. 100.000.000,- ( seratus juta rupiah ), menurut Kompilasai Hukum Islam di Indonesia (KHI) pasal 149. a. dan b. yang diwajibkan memberi Mut’ah dan belanja semasa iddah kepada bekas isteri bilamana perkawinan Putusan karena Talak, artinya suami yang mengucapkan Talak, atau Talak Bain Sugra dengan catatan isteri tidak bersalah, sedangkan
perkawinan Penggugat dan Tergugat bukan putus karena Tolak melainkan Fasakh berdasarkan Gugatan isteri (PEMBANDING), sesuai dengan Putusan Pengadilan Agama
Tenggarong
No.559/Pdt.G/2009/PA.Tgr.
maka
Tergugat
TERBANDINGtidak berkewajiban memberika Mut’ah dan Nafkah Id’dah kepada bekas isteri (PEMBANDING), oleh sebab itu Pengadilan Tinggi Agama harus menyatakan gugatan Mut’ah dan Nafkah selama masa id’dah harus ditolak; Menimbang, bahwa Penggugat perkara No. 0447/Pdt.G/2011/PA.G/2011/ PA. tgr. yaitu TERBANDING supaya dinyatakan sebagai perbuatan melawan Hukum karena telah merugikan Penggugat Konpensi/Pembanding dan menuntut ganti rugi sejumlah uang sebagaimana diuraikan dalam gugatannya, Pengadilan Tinggi Agama menyatakan: suatu gugatan Perdata di Pengadilan adalah suatu perbuatan yang diatur oleh Undang-undang, Penggugat mengajukan Gugatan tersebut telah sesuai dengan ketentuan Hukum, sesuai dengan RBG. Pasal 142 ayat (1) RBG. maka Pengadilan Tinggi Agama menilai Penggugat Konpensi perkara Nomor 0447/Pdt.G/2012/PA.Tgr., bukan perbuatan melawan hukum, oleh sebab itu gugatan tersebut harus ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana telah diuraikan, maka Putusan Pengadilan Agama tersebut tidak dapat dipertahankan, dengan mengadili sendiri Pengadilan Tinggi Agama harus menyatakan: Gugatan 6 (enam) orang anak sebagaimana telah diuraikan adalah anak sah dari suami/isteri Ibu PEMBANDING dan Bapak TERBANDING, dapat dikabulkan; Gugatan pembagian harta bersama yang dikuasai Tergugat Rekonpensi/ bekas Suami, Gugatan Nafkan isteri Nafkah Anak harus dinyatakan tidak dapat diterima ; Gugatan mut’ah, nafkah selama masa id’dah dan gugatan supaya Penggugat Konpensi/Tergugat Rekonpensi dinyatakan sebagai telah melakukan perbuatan melawan hukum, harus dinyatakan ditolak; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana telah diuraikan, maka Putusan Pengadilan Agama tidak dapat dipertahankan, harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi Agama harus mengadili sendiri yang amarnya sebagaimana dalam amar putusan;
DALAM KONPENSI dan REKONPENSI; Menimbang, bahwa dengan demikian biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan sepenuhnya kepada Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi/ Pembanding; Mengingat ketentuan perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini; MENGADILI - Menyatakan, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi/Pembanding dapat diterima; DALAM EKSEPSI; - Menyatakan perkara tersebut Wewenang Mutlak Pengadilan Agama; - Menolak
Eksepsi yang disampaikan
Tergugat
Konpensi/Penggugat
Rekonpensi (Pembanding); DALAM POKOK PERKARA; - Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Tenggarong Nomor 0447/Pdt.G/ 2011/PA.Tgr. Tanggal 18 Juni 2012 Masehi bertepatan tanggal 28 Rajab 1433 H. yang dimohonkan banding; DALAM REKONPENSI ; - Membatalkan Putusan Pengadilan Agama Tenggarong No. 0447/Pdt.G/2011 /PA.Tgr.tanggal 18 Juni 2012 M. bertepan dengan tanggal 28 Rajab 1433 H. 1433 H. yang dimohonkan Banding; - Mengadili sendiri; - Menyatakan 6 ( enam ) orang anak masing masing: 1. ANAK PEMBANDING DAN TERBANDING I binti TERBANDING, lahir tahun 1977; 2.
ANAK
PEMBANDING
DAN
TERBANDING
II
binti
TERBANDING, lahir tahun 1979; 3.
ANAK
PEMBANDING
DAN
TERBANDING
III
binti
TERBANDING, lahir tahun 1981; 4. ANAK PEMBANDING DAN TERBANDING IVbin Doko Iswahyudi, lahir tahun 1983; 5. ANAK PEMBANDING DAN TERBANDING Vbinti TERBANDING, lahir tahun 1984; 6.
ANAK
PEMBANDING
TERBANDING, lahir tahun 1988;
DAN
TERBANDING
VI
binti
Adalah anak sah dari pasangan suami/isteri TERBANDING dan PEMBANDING; - Gugatan pembagian harta bersama, Nafkah Isteri dan Nafkah Anak, tidak dapat diterima; - Menolak Gugatan-gugatan selain dan selebihnya; DALAM EKSEPSI KONPENSI DAN REKONPENSI; - Membebankan
kepada
Tergugat
Konpensi/Penggugat
Rekonpensi
/Pembanding untuk membayar segala biaya yang pada Tingkat Banding saja sebesar Rp. 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda pada hari Kamis tanggal 6 Desember 2012 M. bertepatan dengan tanggal 22 Muharam 1434 H, Dalam sidang Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Samarinda oleh Drs. H. Taufiq Ismail, S.H. Hakim Tinggi yang ditetapkan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda sebagai Ketua Majelis, Drs. H.Rusdi, S.H.,M.H. dan Drs. H.Amar Komaruddin, S.H. Hakim-Hakim Tinggi sebagai Anggota, Putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. H.Taufiq Ismail, S.H. sebagai Ketua Majelis, didampingi Drs. H.Rusdi,S.H.,M.H. Dan Drs.H.Amar Komaruddin, S.H. masing-masing sebagai hakim anggota dan dibantu oleh Hj. Marlianah, S.H. Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak; Hakim Ketua Majelis, ttd. Drs. H. TAUFIQ ISMAIL, SH. Hakim Anggota,
Hakim Anggota,
ttd.
ttd.
Drs. H. RUSDI, S.H.,M.H.
Drs. H. AMAR KOMARUDDIN, S.H.
Panitera Pengganti, ttd. Hj.MARLIANAH, S.H. Perincian biaya perkara: Materai
: Rp.
6.000,-
Redaksi
: Rp .
5.000,-
ATK dan lain-lain : Rp. 139.000,-------------------------------------------Jumlah : Rp 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah).
Samarinda, 17 Desember 2012. Disalin sesuai dengan aslinya Panitera,
Drs.Darman Rasyid, S.H.,M.H.
ttd. Drs. H. TAUFIQ ISMAIL, SH. Hakim Anggota.
Hakim Anggota.
ttd. ttd. Drs. H. RUSDI, S.H.,M.H.
Drs. H. AMAR KOMARUDDIN, S.H.
Panitera Pengganti ttd. Hj.Marlianah, S.H. Biaya Proses
: Rp. 150. 000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Samarinda, 17 Desember 2012. Disalin sesuai dengan aslinya Panitera,
Drs.Darman Rasyid, S.H.,M.H.