2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Voltama Vista Megah Electric Industry didirikan pada tanggal 13 Februari 1981 dengan surat izin dirjen Perindustrian Pusat No.614/DJAI/IUT4/NONFFAS/VI/1982 yang dikeluarkan pada tanggal 22 Juni 1982. Perusahan ini bergerak di bidang pembuatan komponen-komponen listrik. Pembangunan perusahan ini selesai pada akhir tahun 1981 dan dilanjutkan dengan pemasangan alat–alat instalasi serta melengkapi sebagian dari alat produksi. Perusahaan ini dinilai sangat membantu dalam hal pemenuhan kebutuhan akan alat-alat listrik yang digunakan dirumah-rumah, gedung-gedung dan tempat lainnya yang umum digunakan di kehidupan masyarakat. Pada tahun 1982 seluruh mesin produksi telah dilengkapi dan perusahaan memulai produksi untuk pertama kali. Pada awal produksi jumlah pekerja adalah 40 orang dan terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya produksi. Pada tahun 1984 mencapai 150 orang, dan pada tahun 1998 mencapai 600 orang. Pada tahun 1998 perusahaan mengurangi volume produksi dan diikuti dengan pemecatan sejumlah tenaga kerja hingga tahun 2007 menjadi 428 orang. Para pekerja secara keseluruhan adalah pekerja yang telah bekerja di perusahaan ini selama 14 tahun, terlatih dan memahami setiap pekerjaan sehingga perusahaan tidak perlu melakukan pelatihan-pelatihan khusus bagi pekerja. Proses rekrutmen tenaga kerja terutama untuk pekerja pabrik, tidak mengutamakan latar belakang pendidikan melainkan mengutamakan kerajinan, kemauan belajar, dan kesetiaan kepada perusahaan.
2. 2. Ruang Lingkup Bidang Usaha
Universitas Sumatera Utara
Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri perakitan berbagai jenis komponen listrik yang banyak digunakan masyarakat dari berbagai kalangan. Tipe produksinya adalah produksi masal dimana mereka memproduksi tidak berdasarkan pesanan melainkan dengan selalu membuat persediaan (make to stock). Secara umum PT. Voltama Vista Megah Electric Industry ini memproduksi 5 jenis produk dengan berbagai macam tipe dan variasi yang disesuaikan dengan keinginan konsumen. Produk dengan variasi dan tipe yang diproduksi sampai tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Jenis-Jenis Produk yang Diproduksi PT. Voltama Vista Megah Electric Industry JENIS NO 1.
FITTING
ARTIKEL 101
NAMA Fitting Roset Ceiling Rose
KAPASITAS 10A – 250V
Fitting Gantung Lampholder
300W – 250V
201AB
Fitting Kap Lampholder With Cap
300W - 250V
202
Fitting Plafon Ceiling Lampholder
300W - 250V
203
Fitting Plafon Miring Wall Lampholder
300W - 250V
204
Fitting Colok Lampholder Plug
100W – 250V
212
Fitting Plafon Baru Ceiling Lampholder
300W – 250V
218
Fitting Plafon Besar Ceiling Lampholder
300W – 250V
201
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jenis-Jenis.................. (Lanjutan) JENIS NO 1.
ARTIKEL
NAMA
KAPASITAS 40/60/100W–
FITTING 304/5/6
Fitting Armatur Glassbowl Lampholder 250V Fitting Kombinasi Lampholder
6A – 300W–
With 2 Sockets
250V
401
901 2.
Fitting Lampu TL Steker Biasa Plug With 4 mm
STEKER
6A – 250V
501B Round Pins 502
Over Steker Gepeng Plug Adaptor
6A – 250V
503
Steker “T”
6A – 250V
Kontra Steker Kopling 4mm 6A – 250V
504 Round Pin Plugs Steker “T” Arde Three Way Socket 505
16A – 250V Plug With Earth Conteck
506
Steker Karet Flexible Plug
10A – 250V
506P
Steker Karet Putih Flexible Plug
10A – 250V
Steker “T” Mini Three Socket Plug 3A – 250V
507 For 3 Mm Round And Flat Pin Plug 508
Kontra Steker Karet Flexible Coupling
10A – 250V
Kontra Steker Karet Putih 10A – 250V
508 P Flexible Coupling 603
Steker Aparat Electric Iron Plug
6A – 250V
611
Steker Arde Plg With Earth Contact
16A – 250V
614
Steker Arde Baru Plug With Earth Contact
16A – 250V
615
Steker Arde Bulat Plug With Earth Contact
16A - 250V
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jenis-Jenis.................. (Lanjutan) JENIS NO 3.
ARTIKEL STOP KONTAK
NAMA Stop Kontak O/B Arde Socket Outlet
KAPASITAS 6A – 250V
701 For Round And Flat Pin Plugs Stop Kontak O/B Biasa Socket
16A – 250V
702 Outlet With Earth Contact Stop Kontak O/B Arde Socket Outlet
16A – 250V
702 P With Earth Contact Stop Kontak Inbouw Arde Socket 703
Outlet,Flushed With Earth Contact,
16A – 250V
Flat Surface Stop Kontak Inbouw Arde Baru Socket 704
Outlet,Flushed With Earth Contact,
16A – 250V
Flat Surface Stop Kontak Opbouw Socket Outlet, 16A – 250V
709 Surface Mounting Stopkontak O/B Persegi Socket Outlet,
16A – 250V
711 Surface Type With Earth Contact Stop Kontak O/B Orde 2-Lobang
16A – 250V
712 2-Gang Socket Outlet Stop Kontak O/P Orde 3-Lobang
16A – 250V
713 3-Gang Socket Outlet Stop Kontak O/B Orde 4-Lobang
16A – 250V
714 4-Gang Socket Outlet Stop Kontak Inbouw Arde Coloured 763
Socket Outlet,Flushed With
16A – 250V
Earth Contact, Flat Surface
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jenis-Jenis.................. (Lanjutan) JENIS NO 4.
ARTIKEL SAKLAR
NAMA Saklar Engkel Inbouw Tumbler
KAPASITAS 6 A – 250V
803 Switch One Way Flushed Flat Surface Saklar Serie Inbouw Tumbler Switch
6 A – 250V
804 Two Way Flushed Flat Surface Saklar Triple Inbouw Tumbler Switch
6 A – 250V
805 Three Way Flushed Flat Surface Saklar Engkel Inbouw Tumbler Switch
3A – 250V
806 One Way Flushed Curved Surface Saklar Seriel Inbouw Tumbler Switch
3 A – 250V
807 Two Ways Flushed Curved Surface Saklar Engkel 808
6 A – 250V (Single Switch for Surface Mounting) Saklar Seri 6 A – 250V
809 (Double Switch For Surface Mounting) Saklar Engkel Opbouw Tumbler
6 A – 250V
811 Switch One Way Surface Mounting Saklar Serie Opbouw Tumbler
6 A – 250V
812 Switch Two Way Surface Mounting 823
Saklar Engkel One Way Switch Module
16 A – 250V
Saklar Engkel Two Way Switch 16 A – 250V
824 Two Modules Saklar Engkel One Way Switch
16 A – 250V
825 3 Modules
250V5A/ 826
Operation Push Button Switch 500V1A
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1. Jenis-Jenis.................. (Lanjutan) JENIS NO 4.
ARTIKEL SAKLAR
NAMA Saklar Engkel Inbouw Coloured
KAPASITAS 6 A – 250V
833 Switch One Way Flushed Saklar Serie Inbouw Coloured
6 A – 250V
834 Switch Two Ways Flushed Saklar Engkel Inbouw Tubler
6 A – 250V
863 Switch One Way Flushed Saklar In Inbouw Coloured
6 A – 250V
864 Switch Two Ways Flushed 5.
FUSE BOX
1001
Fuse Box 1 Group One Gang, One Way
16A – 250V
1002
Fuse Box 2 Group One Gang, Two Way
16A – 250V
1003
Fuse Box 3 Group One Gang, Three Way
25A – 250V
1011
Fuse Box 1 Group One Gang, One Way
10A – 250V
Sumber : PT. Voltama Vista Megah Electric Industri
Pimpinan puncak perusahaan selalu mencari ide–ide baru dan mencari inovasi baru sehingga dapat memproduksi produk dengan berbagai variasi dan kelebihan. Beberapa dari ide baru tersebut juga distimulus oleh produk jenis baru dari perusahaan luar negeri. Ide baru tersebut kemudian dikomunikasikan dengan pihak pabrik untuk menilai apakah pabrik dapat memproduksi atau tidak. Pihak pabrik mempelajari dan mencoba untuk memproduksi beberapa buah. Jika produksi tersebut layak, maka akan dilanjutkan dengan melakukan produksi secara masal.
2.3. Lokasi Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
Lokasi kantor pusat berada di kota Medan, jalan Mangku Bumi No. 6/6A, Medan. Sedangkan lokasi pabrik PT. Voltama Vista Megah Electric Industry berlokasi di jalan Medan-Binjai Km 10,5 Gang Mesjid, Desa Paya Geli, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang dan berdiri di atas areal seluas 80254 m2.
2.4. Daerah Pemasaran Daerah distribusi meliputi Medan, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Pada tahun 1999 perusahaan mencoba memasarkan produk ke luar negeri dan sudah sampai pada tahap pengiriman contoh produk dan mencapai persetujuan harga. Adapun beberapa negara tersebut antara lain: Singapura, Arab Saudi, Hongkong, dan Cina. Tahapan ini dihentikan karena perusahan menghadapi kendala pada urusan birokrasi dalam negeri yang rumit dan akhirnya semua rencana untuk mengekspor produk keluar negeri dibatalkan. Oleh karena itu, PT. Voltama Vista Megah Electric Industry melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk dalam negeri.
2.5. Dampak Sosial Ekonomi Terhadap Lingkungan Sekitar Sejak tahun 1981, PT. Voltama Vista Megah Electric Industry sudah berdiri dan telah menyerap banyak tenaga kerja. Sampai tahun 2007 perusahaan telah menyerap 400 orang pekerja, ini berarti telah mengurangi angka pengangguran di daerah perusahaan berdiri. Sebagian besar pekerja adalah perempuan sehingga sangat membantu perekonomian keluarga. Selain itu dalam proses produksinya untuk mengurangi biaya produksi dan untuk memenuhi
Universitas Sumatera Utara
permintaan yang semakin meningkat maka untuk beberapa jenis produk tertentu proses perakitan (assembly) dilakukan di luar pabrik. Pekerjaan merakit diberikan kepada masyarakat untuk merakitnya dengan bayaran yang cukup tinggi. Pekerjaan merakit tersebut dapat dilakukan oleh siapa saja baik anak–anak maupun orang tua. Hal ini dapat menambah penghasilan keluarga dan sangat membantu perekonomian masyarakat sekitar wilayah pabrik. Perusahaan ini termasuk perusahaan yang memiliki toleransi yang besar terhadap pekerja, selalu memperlakukan pekerja dengan baik, dan memberikan hak-hak tenaga kerja dengan baik. Misalnya, perusahaan memberikan cuti haid sebanyak 2 hari/bulan kepada pekerja wanita. Gaji pekerja diatas upah minimum buruh yang telah ditetapkan pemerintah. Setiap pekerja melakukan pelanggaran, pihak perusahaan tidak langsung memberikan sangsi melainkan terlebih dahulu menganalisa kasus tersebut. Jika pekerja terbukti bersalah, maka perusahaan memberi peringatan sampai 3 (tiga) kali. Hal inilah yang menyebabkan para pekerja merasa senang bekerja di perusahaan ini.
2.6. Proses Produksi Produksi merupakan fungsi pokok dalam setiap organisasi, yang merupakan aktivitas yang bertanggung jawab untuk menciptakan nilai tambah produk yang merupakan output dari setiap organisasi industri PT. Voltama Vista Megah Electric Industry merupakan perusahaan manufaktur jenis perakitan yang menghasilkan produk elektrik. Proses produksi merupakan urutan proses yang berlangsung untuk menghasilkan produk agar
Universitas Sumatera Utara
bertambah nilainya dengan menggunakan sumber-sumber yang ada seperti bahan, mesin, tenaga kerja, modal, dan yang lainnya. PT. Voltama Vista Megah Electric Industry memproduksi berbagai jenis produk yaitu fitting, steker, stop kontak, saklar dan fuse box. Total seri produk sebanyak 57 seri. Pembahasan proses produksi ini dikhususkan pada proses produksi saklar timbul tipe 808, karena saklar timbul tipe 808 merupakan produk yang paling banyak diminati oleh pasar dan paling banyak dibutuhkan oleh konsumen sehingga dilakukan pembahasan yang lebih mendalam. Pembahasan terhadap produk saklar timbul 808 dilakukan untuk menemukan perbaikan yang berarti agar produktivitas dapat meningkat.
2.6.1. Standar Mutu Produk Standar mutu produk yang digunakan oleh PT. Voltama Vista Megah Electric Industry adalah SNI (Standar Nasional Indonesia). Akan tetapi tidak semua produk telah lulus SNI. Contoh produk yang telah lulus SNI, adalah artikel 806 yaitu saklar tanam berbentuk petak. Sedangkan untuk artikel 808 yang merupakan saklar timbul belum dinyatakan lulus dari (SNI). Hal ini dikarenakan tujuan pemroduksian artikel 808 ini masih untuk menjangkau kalangan bawah sehingga standar mutu untuk artikel 808 ini pun dibuat sesuai dengan kebutuhan kalangan bawah, juga pertimbangan harga jangkau masyarakat kalangan menengah ke bawah. Saklar adalah alat untuk menghubungkan, memutuskan dan mengubah rangkaian listrik dalam keadaan berbeban atau tidak. Standar mutu yang ditetapkan oleh perusahaan untuk saklar artikel 808 adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Sifat Tampak Bagian–bagian saklar harus baik, terpasang baik dan lengkap, serta tidak cacat. Bahan yang digunakan untuk saklar ini harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: -
Bahan selungkup termosetting dibuat dari bahan urea, phenolic atau bahan lain yang memenuhi persyaratan standar. Bahan selungkup termoplastis dibuat dari campuran bahan tepung ABS dan tepung Titan.
-
Bagian penghantar arus listrik/ terminal terbuat dari tembaga atau paduan tembaga yang mempunyai kadar tembaga minimal 50%, atau logam lainnya yang memenuhi persyaratan standar.
-
Bagian penguat/ pembantu (sekrup terminal/ sekrup penguat/ sekrup pengikat) terbuat dari besi galvanis atau logam lain yang memenuhi persyaratan standar.
2. Untuk kemampuan kerja normal, pada saklar dengan tegangan dan arus nominal 250V / 6A, harus dapat diuji dengan operasi pada tegangan dan arus sebesar 250V / 3,6 A. Arus nominal adalah arus kerja yang mendasari pembuatan peralatan listrik. Tegangan nominal adalah tegangan kerja yang mendasari perencanaan atau pembuatan instalasi dan peralatan listrik. 3. Kekuatan mekanis selungkup (pengujian pukul atau impact test) Saklar harus mempunyai daya tahan terhadap kekuatan mekanis. Saklar harus tahan, tidak boleh terjadi retak/ pecah/ perubahan bentuk lainnya terhadap 10 kali pukulan.
Universitas Sumatera Utara
4. Pada pengujian arus rambat atau tracking test, merupakan pengujian untuk mengetahui ada tidaknya sambungan arus pada saklar ketika dihidupkan. Oleh karena itu dibatasi jarak rambat antar bagian yang bertegangan sebesar 3 mm. 5. Ketahanan terhadap korosi/ karat a. Bagian–bagian yang terbuat dari logam besi harus tahan terhadap korosi. Perusahaan mengujinya dengan cara: -
Membuang minyak yang menempel pada bahan logam, lalu direndam dalam karbo tetrachloride selama 10 menit.
-
Merendam dalam campuran air dan ammonium chloride (10%) selama 10 menit.
-
Tanpa dikeringkan, komponen direndam dalam air kotor selama 10 menit.
-
Tanpa dikeringkan komponen dimasukan dalam box dengan suhu 1000C sampai kering atau selama 10 menit. Setelah pengerjaan ini dilakukan, tidak boleh ditemukan adanya tanda karatan pada produk yang diuji.
b. Bagian–bagian yang terbuat dari logam tembaga atau paduan tembaga tidak boleh retak atau rusak. 6. Untuk pengujian tegangan sentuh a. Bagian–bagian saklar yang bertegangan pada saat saklar terpasang harus terlindung. b. Tombol saklar harus terbuat dari bahan isolasi yang memenuhi syarat, selungkup yang terbuat dari metal harus diisolasi tanpa menggunakan lak atau enamel. c. Sekrup yang mungkin bertegangan harus terlindung, bagian–bagian metal dari mekanisme harus terpisah dari bagian yang bertegangan.
Universitas Sumatera Utara
d. Metode pengemasan. Saklar dikemas dalam kotak yang kuat dan kokoh. Saklar sebanyak 24 buah dikemas dalam kotak kecil. Kemudian kotak kecil sebanyak 25 kotak dikemas ke dalam kotak yang lebih besar.
2.6.2. Bahan yang Digunakan Bahan–bahan yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry dikelompokan menjadi 3 jenis bahan, yaitu: a. Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan yang digunakan dalam kegiatan produksi dan berfungsi sebagai bahan dasar serta memiliki komposisi terbesar dalam pembuatan produk dimana sifat dan bentuknya akan mengalami perubahan. Bahan baku yang digunakan untuk saklar jenis 808 terdiri dari bahan baku untuk pembuatan atau pencetakan plastik dan bahan baku untuk pengolahan logam. Bahan baku untuk pencetakan plastik terdiri dari dua jenis yaitu bahan baku untuk pencetakan plastik berbahan termoplastis dan bahan baku untuk pencetakan plastik berbahan termosetting. Bahan baku untuk pencetakan plastik berbahan termoplastis adalah tepung ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) dan bahan baku untuk pencetakan plastik berbahan termosetting adalah tepung urea. b. Bahan Tambahan Saklar timbul tipe 808 Bahan tambahan adalah semua bahan yang digunakan pada proses produksi untuk memberikan nilai tambah suatu produk. Bahan tambahan yang digunakan untuk menambah nilai produk saklar timbul tipe 808 ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
-
Tepung titan atau titanium dioxide pigment untuk memberikan warna krem pada hasil cetakan plastik termoplastik. Selungkup saklar berwarna krem lebih diminati oleh pembeli dibanding selungkup berwarna putih.
-
Larutan MAP 2000 MU dan MAP 2000 Maintenance. Kedua bahan ini dicampurkan dalam larutan elektrolit pada bak penyepuhan untuk mengilatkan dan memutihkan permukaan bahan logam.
-
Larutan HCL, HNO 2 , dan H 2 SO 4 merupakan bahan kimia untuk mencuci bahan logam yang disepuh agar logam tampak lebih kilat.
-
Zinc Plat dan Nickel Square merupakan logam yang digunakan sebagai pelapis dalam proses penyepuhan.
-
Unizinc 784 hanya digunakan dalam proses penyepuhan galvanis berfungsi untuk memberikan warna kuningan pada bahan yang telah disepuh.
-
Kardus yang berfungsi untuk keperluan pengepakan. Kardus yang digunakan terdiri dari 2 jenis, yaitu kardus berupa kotak kecil untuk mengemas saklar dan kardus besar untuk mengemas saklar yang telah dikemas dalam kotak kecil.
c. Bahan Penolong Saklar timbul tipe 808 Bahan penolong adalah bahan-bahan yang diperlukan guna menyelesaikan suatu produk secara langsung maupun tidak langsung agar proses produksi dapat berjalan dengan baik, dimana keberadaan bahan penolong ini tidak tampak pada hasil akhir produk.
Universitas Sumatera Utara
Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi saklar berupa minyak glumus untuk mencegah gesekan antar sesama bahan logam, air, dan bahan–bahan kimia untuk membantu proses penyepuhan. Bahan–bahan kimia tersebut adalah Udiprave, K2 SO 4 , ZnCl2 , untuk penyepuhan zinc atau galvanis. K 2 SO 4 , ZnCl2 , merupakan zat kimia yang digunakan sebagai larutan elektrolit pada proses penyepuhan zinc. Bahan penolong yang digunakan untuk melakukan penyepuhan nikel adalah Udiprave, HBrO 3 , NiSO 4 , NiCl2 . Zat kimia HBrO 3 , NiSO 4 , NiCl2 digunakan sebagai larutan elektrolit pada proses penyepuhan nikel. Larutan Udiprave digunakan untuk membantu menghilangkan minyak yang melekat pada bahan logam dan membantu melepaskan lapisan kulit luar yang ada pada logam.
2.6.3. Uraian Proses Produksi Blok diagram proses pembuatan saklar timbul tipe 808 dapat dilihat seperti pada Gambar 2.1. a. Pemotongan Plat besi koil dan plat aluminium koil yang dibeli perusahaan masih berbentuk lembaran gulung selebar 12 inchi atau 304.8 mm. Lembaran gulung tersebut dipotong agar dapat dimasukkan ke dalam mesin pengepressan. Pemotongan dilakukan dengan menggunakan mesin slitting cut. Lembaran besi dan aluminium ini dipotong menjadi beberapa gulungan dengan lebar sesuai yang diinginkan. Selain plat besi koil dan aluminium koil, juga dilakukan pemotongan terhadap bahan logam berupa kawat lichin. Kawat lichin berdiameter 0,8 mm yang semula masih panjang dan tergulung dipotong hingga berukuran panjang
Universitas Sumatera Utara
19–20 mm. Kawat lichin dengan panjang 19–20 mm inilah yang akan menjadi artikel 8019 pada saklar timbul tipe 808. Untuk memotong kawat lichin digunakan mesin kawat.
Gambar 2.1. Blok Diagram Pembuatan Saklar 808 b. Pengepressan Setelah plat besi koil dan aluminium koil dipotong, selanjutnya plat–plat ini dibawa ke mesin pengepressan untuk dibentuk sesuai bentuk yang diinginkan.
BAG. PRESSING
BAG. COMPRESSION
Pengolahan Logam
Pengolahan Plastik
Lembaran Rol
Urea
Kawat
Pemotongan
Pembentukan Per
Pengepressan
Pemanggangan
Termosetting Moulding
Buang Bram Penekukan
ABS
Tepung Titan
Termoplastik Moulding
Penggilingan
Pendinginan
Rol Ulir
Penyepuhan Baut, Tembaga, Kardus, Karton
Perakitan
Pengepakan
Untuk plat besi, dibentuk pada mesin auto power press 14 ton untuk membentuk artikel 8080, 8081, 8010–A, dan 8013. Sedangkan plat aluminium koil dipress dengan mesin auto power press 1 ton untuk membentuk artikel 4401 atau yang dinamakan dengan kelingan.
Universitas Sumatera Utara
c. Penekukan Untuk artikel 8080 dan 8081, setelah dibentuk dengan mesin auto power press, artikel ini masih harus melewati proses penekukan yang dilakukan secara manual dengan bantuan handpress. d. Rol ulir Langkah berikutnya adalah membuat ulir pada artikel 8080, 8081, dan 8013 sebagai tempat ikatan baut. Rol ulir dilakukan dengan menggunakan mesin tap matic. Untuk 8080 dan 8081 rol ulir yang dikerjakan hanya 1 bagian sedangkan pada artikel 8013, dilakukan dua kali rol ulir yaitu pada bagian kiri dan bagian kanan. e. Penyepuhan Untuk mencegah perkaratan pada komponen–komponen yang berbahan besi, maka dilakukan penyepuhan untuk semua artikel berbahan dasar besi. Proses penyepuhan dilakukan dengan menggunakan prinsip electro platting. Produk yang mengalami proses penyepuhan pun dibagi menjadi dua yaitu produk yang disepuh dengan zinc atau galvanis dan produk yang disepuh dengan nikel. Artikel yang disepuh dengan zinc adalah artikel 8010–A dan 8013. Sementara yang disepuh dengan nikel adalah artikel 8080 dan 8081. Proses penyepuhan merupakan suatu proses elektrolisis. Logam pelapis ditempatkan pada bagian anoda atau elektroda positif, sementara logam yang ingin disepuh diletakkan di bagian katoda atau elektroda negatif. Kemudian dialiri arus listrik searah bertegangan 6V. Pada saat dialiri arus listrik, terjadi beberapa reaksi pada elektrodanya. Pada penyepuhan zinc, reaksi yang terjadi pada elektrodanya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Pada anoda
: Zn Zn2+ + 2e-
Pada katoda
: Zn2+ + 2e- Zn
Di sini sebagai sistem elektrolisisnya digunakan zinc plat sebagai anodanya dan bahan–bahan yang menjadi larutan elektrolitnya adalah K2 SO 4 , ZnCl2 , MAP 2000 Make Up, MAP 2000 Maintenance. MAP 2000 Make Up dan MAP 2000 Maintenance ini berfungsi untuk memutihkan dan mengkilatkan penampilan dari produk. Setelah proses penyepuhan yang berlangsung selama lebih kurang 35 menit dengan arus searah bertegangan 6 Volt, selanjutnya produk–produk dicuci lagi dengan air dan kemudian direndam dalam larutan HNO 2 untuk melepaskan zat yang masih menempel. Langkah berikutnya produk dicuci lagi baru kemudian diberi warna dengan memasukan produk ke dalam larutan unizinc 784. Setelah pemberian warna, produk dicuci lagi baru kemudian dikeringkan dengan menggunakan drier sampai kering. Blok diagram proses penyepuhan zinc dapat dilihat seperti pada Gambar 2.2. dan Gambar 2.3. Cuci dengan Udiprave Cuci dengan Air Rendam HCl Cuci dengan Air Electroplating Cuci dengan Air Rendam dalam HNO2 Cuci dengan Air
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2 2 Blok Diagram Penyepuhan Zinc f. Pembentukan Per Pengerjaan logam lainnya adalah pembuatan per dari bahan baku berupa kawat waja yang berdiameter 0,6 mm. Pembentukan per dilakukan dengan menggunakan mesin per yang berkerja secara otomatis. Kawat waja yang panjang dimasukan ke dalam mesin per, kemudian mesin per akan menggulung kawat hingga seperti per kemudian dipotong dengan ukuran panjang 8 – 8,5 mm. Cuci dengan Udiprave Cuci dengan Air Rendam H2SO4 Cuci dengan Air Electroplatting Cuci dengan Air Rendam dalam HCl Cuci dengan Air
Universitas Sumatera Utara
g. Pemanggangan Per yang telah dibentuk dengan menggunakan mesin per masih kaku dan tidak elastis, oleh karena itu per – per tersebut masih harus dipanggang lagi untuk mendapatkan keelastisannya. Pemanggangan dilakukan dengan menggunakan oven yang memiliki suhu maksimum 300 oC selama lebih kurang 1 jam. h. Pendinginan Proses pendinginan dilakukan terhadap per setelah per dipanggang, per–per tersebut harus langsung dikejutkan dengan proses pendinginan. Hal ini dilakukan untuk menciptakan per yang elastis. Proses pendinginan ini dilakukan dengan cara pendinginan alami yaitu membiarkan per dikenai suhu ruangan dan dibantu dengan kipas angin listrik. i. Pembuangan Bram Pembuangan bram hanya dilakukan untuk cetakan plastik termosetting moulding. Karena hasil cetakan termosetting lebih keras namun lebih rapuh. Sehingga pembuangan bram ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin molen. Sistem kerja mesin molen ini seperti mesin cuci yang hanya membanting– banting plastik cetakan hingga bramnya terlepas sendiri dari cetakkannya. Part yang menggunakan mesin molen ini adalah part 809. Setelah pembuangan bram kemudian dibawa ke bagian perakitan untuk dirakit bersama komponen lainnya. j. Penggilingan
Universitas Sumatera Utara
Bram maupun produk yang cacat dari termoplastic moulding masih dapat didaur ulang untuk digunakan kembali sebagai bahan baku pecetakan plastik termoplastis. Bram dan produk yang cacat dihancurkan menjadi serpihan plastik dengan menggunakan mesin penggiling. k. Perakitan Setelah semua artikel dibuat, kegiatan selanjutnya adalah merakitnya menjadi komponen saklar tipe 808 yang utuh. Pada saat perakitan, juga dilakukan dua jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan terhadap berfungsi tidaknya saklar yang telah dirakit dan pemeriksaan ketepatan rakitan. Pemeriksaan kedua merupakan pemeriksaan bunyi cetekan dari tombol saklar. Bila bunyi cetekan dari tombol saklar kurang nyaring, maka letak rakitan digeser sehingga diperoleh bunyi yang nyaring.
l. Pengepakan Setelah saklar selesai dirakit, langkah terakhir adalah mengemasnya. Pengemasan pertama adalah dengan menyusun setiap 24 saklar dalam satu kotak kecil. Kemudian pengemasan kedua adalah menyusun tiap 25 pack saklar ke dalam kotak yang lebih besar.
2.7. Mesin dan Peralatan Dalam proses produksinya, PT. Voltama Vista Megah Electric Industry menggunakan mesin-mesin dan peralatan produksi yang sangat berperan dalam menghasilkan produknya. 2.7.1. Mesin Produksi
Universitas Sumatera Utara
Mesin-mesin produksi yang digunakan pada PT.Voltama Vista Megah Electric dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
2.7.2. Peralatan (Equipment) Proses produksi memerlukan peralatan-peralatan yang dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut: Tabel 2.3 Peralatan yang digunakan untuk keperluan proses produksi No Peralatan Buatan Jumlah Ukuran 1 Hand Press Hongkong 167 460 x Kode No: JB 305 x 04 450 mm 2 Keranjang Indonesia -
3
Troli
Indonesia
-
-
4
Tongkat besi
Indonesia
-
-
5
Obeng angin
Indonesia
-
-
Fungsi membantu perakitan part – part membantu perpindahan barang pada saat penyepuhan membantu pengangkutan barang membantu pelepasan hasil cetakan plastik dari mesin injection thermosetting membantu pemasangan baut pada saat perakitan.
2.8. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi PT.Voltama Vista Megah Electric Industry berbentuk gabungan yaitu terdiri dari hubungan lini, fungsional dan staf. Hal ini dapat dilihat dari struktur organisasi perusahaan, dimana dijumpai hubungan campuran antara lini, fungsional, dan staf. Hubungan lini karena pembagian tugas dilakukan dalam
Universitas Sumatera Utara
bidang atau area pekerjaan pada perusahaan.
Selain itu perusahaan ini juga
mengaplikasikan struktur organisasi bentuk fungsional yang berarti pembagian tugas juga dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi yang membentuk hubungan fungsional. Hubungan Staf juga diterapkan di perusahaan ini dimana seorang ahli atau kelompok tugasnya hanya memberi saran atau nasehat kepada seorang atasan. Bentuk hubungan itu dapat dilihat pada Gambar 2.4.
2.8.1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab. Adapun pembagian tugas dan tanggung jawab pada susunan organisasi perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Kepala Pabrik Kepala pabrik di perusahaan memiliki tanggung jawab sebagai berikut: -
Mengkordinir secara keseluruhan terhadap kondisi dan kegiatan di pabrik.
-
Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam menentukan produk yang akan diproduksi, dengan menentukan item-item yang akan diproduksi yang disesuaikan dengan permintaan pelanggan/pasar.
2. Wakil Kepala Pabrik -
Membantu kepala pabrik dalam hal membuat kebijaksanaankebijaksanaan yang dilakukan kepala pabrik.
-
Membantu dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepala pabrik.
3. Perencanaan dan Quality Control
Universitas Sumatera Utara
-
Melakukan perencanaan dalam hal perubahan-perubahan terhadap produk, seperti bahan, bentuk, dan lain-lain.
-
Mengendalikan kualitas produk yang dibuat, dengan cara melihat dari sudut visual dan pengujian secara langsung.
-
Menentukan produk-produk yang hendak diuji dan disesuaikan sesuai dengan Standar Nasional Indonesi (SNI).
4. Pengawasan Umum Bertugas mengawasi personal-personal atau karyawan secara keseluruhan, terhadap masalah-masalah yang dihadapi atau yang terjadi. 5. Bagian Produksi -
Bertugas mengawasi kegiatan produksi yang dilakukan oleh pabrik, mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan produksi.
-
Melakukan pemeriksaan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam kegiatan produksi.
6. Bagian Perbengkelan Bertugas mengawasi kegiatan yang terjadi di bagian bengkel, seperti kegiatan perbaikan terhadap mesin-mesin, pembuatan mal-mal mesin, dan sebagainya. 7. Bagian Pergudangan Bertugas mengawasi tentang persediaan stok di gudang, apakah bahan baku maupun produk jadi. 8. Bagian Umum -
Bagian Umum atau disebut juga bagian personalia bertugas dalam kegiatan personal dari para pegawai.
Universitas Sumatera Utara
-
Mengurus secara langsung terhadap kegiatan eskternal perusahaan, seperti: melayani tamu yang datang.
-
Mengawasi secara langsung terhadap pengangkutan yang dimiliki oleh perusahaan, baik mobil perusahaan maupun angkutan transportasi untuk mengangkut bahan baku dan barang jadi yang akan dikirim.
9. Bagian Keuangan -
Bertugas dalam pembukuan, pemasukan dan pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan, khususnya di pabrik.
-
Memberikan honor atau gaji kepada pegawai perusahaan, termasuk menangani kegiatan transaksi, ataupun simpan pinjam yang dilakukan oleh karyawan dengan perusahaan.
10. Bagian Laboratorium Bertugas melakukan pengujian terhadap produk-produk yang diproduksi, yang disesuaikan dengan pengujian dari SNI (Standar Nasional Indonesia) sebelum produk tersebut dipasarkan, 11. Bagian Pengawasan Komponen Bertugas mengawasi dengan melakukan inspeksi terhadap komponenkomponen-komponen yang diproduksi, apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditentukan. 12. Bagian Komponen Setengah Jadi Bertugas memeriksa kualitas dari produk setengah jadi, apakah telah dinyatakan layak dan sesuai dengan ketentuan, dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
13. Bagian Pengawasan Produk Jadi Bertugas memeriksa secara fisik apakah produk akhir dinilai telah memiliki suatu bentuk fisik yang baik dari hasil cetakan, dan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan, sebelum dilakukannya pengujian di laboratorium. 14. Bagian Pengolahan Plastik Bertugas mengawasi dan menjaga kualitas hasil pencetakan plastik, baik terhadap mesin injection, mesin compressor, dan lain-lain yang berhubungan dengan plastik. 15. Bagian Pembersihan Bram Bertugas membuang bram-bram yang terdapat dari hasil cetakan plastik, agar hasil cetakan dapat kelihatan rapi dan siap untuk dilakukan proses selanjutnya. 16. Bagian Pengolahan Logam Berfungsi mengawasi kegiatan yang menggunakan bahan baku logam, seperti tembaga, timah, dan lain-lain. Adapun kegiatan yang berkaitan dengan bahan baku tersebut seperti pada bagian pressing, mesin tap, dan lain-lain. 17. Bagian Perakitan -
Bertugas mengawasi proses perakitan yang dilakukan, agar kegiatan perakitan dalam dilakukan dengan baik.
-
Membuat laporan jenis item dan jumlah tiap item yang selesai dirakit oleh bagian perakitan.
Universitas Sumatera Utara
18. Bagian Listrik/Alat-alat Bertugas memperbaiki system listrik di pabrik, seperti pada mesin pembangkit, pembagian daya di tiap departemen, serta penyedia peralatan yang diperlukan dalam kegiatan produksi. 19. Bagian Mal-mal Plastik Bertugas membuat cetakan atau mal untuk cetakan plastik, yang digunakan pada mesin injection, mesin compressor. 20. Bagian Mal-mal Mesin Pon Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin pon. 21. Bagian Mal-mal Mesin Pon dan Tap Bertugas memperbaiki dan membuat cetakan atau mal untuk mesin tap, dimana mesin ini adalah hasil modifikasi dari drilling machine. 22. Bagian Mesin Hydraulic Bertugas untuk memperbaiki dan merawat mesin hydraulic yang digunakan oleh perusahaan. 23. Mesin Injection Bertugas untuk merawat dan memperbaiki mesin-mesin injection yang dimiliki oleh perusahaan yang digunakan dalam melakukan kegiatan produksi. 24. Bahan Baku dan Suku Cadang Bertugas menjaga dan mengawasi secara langsung pada saat pengambilan dan pemasukan bahan baku dan produk jadi.
Universitas Sumatera Utara
25. Bagian Keamanan Bertugas mengawasi dan menjaga keamanan di dalam lokasi pabrik, dimana dilakukan selama 24 jam sehari. 26. Bagian Pengangkutan Bertugas dalam mendukung penyediaan transportasi di perusahaan, baik untuk para pekerja maupun untuk pengangkutan bahan baku dan barang jadi. 27. Kebersihan Bertugas dalam hal kebersihan lingkungan perusahaan, agar selalu kelihatan bersih. 28. Bagian Personil Bertugas mengatur hubungan antara pihak perusahaan dengan tenaga kerja. Misalnya seperti mengatur tugas – tugas para buruh harian, memberikan peringatan kepada pekerja yang terlambat ataupun yang melanggar peraturan. 29. Bagian Pengangkutan Bertugas dalam mendukung penyediaan transportasi di perusahaan, baik untuk para pekerja maupun untuk pengangkutan bahan baku dan barang jadi.
BAB III LANDASAN TEORI
Universitas Sumatera Utara