PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Laporan keuangan beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
Daftar Isi
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Halaman/Page
Laporan Auditor Independen
Table of Contents
Independent Auditors’ Report
Neraca …………………………………………………..
1-2
…………….……………………………Balance Sheets
Laporan Laba Rugi …………………………………….
3
..…..…….….………………….. Statements of Income
Laporan Perubahan Ekuitas ………………................
4
..…..…….….…….. Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas ……………………………..............
5
.……….………………….. Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan …………................
6-51
...........…………… Notes to the Financial Statements
**************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NERACA 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang Usaha - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp556.865.015 pada tahun 2010 dan Rp1.173.591.996 pada tahun 2009 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Lain-lain Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp2.015.970.350 pada tahun 2010 dan Rp2.091.220.023 pada tahun 2009 Taksiran tagihan pajak Beban dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp140.521.511.914 pada tahun 2010 dan Rp131.313.733.349 pada tahun 2009 Aset tidak lancar lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
CURRENT ASSETS 61.054.018.586 1.436.512.000
2b,2g,2l, 3,21 21
87.935.136.468 1.501.808.000
Trade - net of allowance for impairment losses of Rp556,865,015 in 2010 and Rp1,173,591,996 in 2009
2c,2g,2l 4,21 282.663.757.038 460.458.514.885 3.836.565.025
261.067.801.876 45.408.166.444 569.299.925
2c,5a 2g,2l,21
2d,6 2h,10
1.116.494.635.779
Cash and cash equivalents Short term investment Accounts receivable
251.044.520.220 296.961.174.419 2.789.153.881
Related parties Third parties Others
223.496.470.022 22.601.078.235 381.729.627
Inventories - net of allowance for inventory obsolescence of Rp2,015,970,350 in 2010 and Rp2,091,220,023 in 2009 Estimated claims for tax refund Prepaid expenses
886.711.070.872
Total Current Assets NON-CURRENT ASSETS
106.488.354.183
Fixed assets- net of accumulated depreciation of Rp140,521,511,914 in 2010 and Rp131,313,733,349 in 2009
2.865.445.260
Other non-current assets
122.548.453.052
109.353.799.443
Total Non-Current Assets
1.239.043.088.831
996.064.870.315
TOTAL ASSETS
119.478.156.101 3.070.296.951
2e,7 2c,2e,2l 5f,21
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
1
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2009
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
KEWAJIBAN LANCAR Hutang bank jangka pendek Hutang Usaha Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Pihak ketiga Lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang pajak Kewajiban lancar lain-lain Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban pajak tangguhan - bersih JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp1.000 per saham Modal dasar - 73.468.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 18.367.000 saham Agio saham Saldo laba Dicadangkan Belum dicadangkan JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
CURRENT LIABILITIES 640.659.786.076
2c,2g,2l 8,21
477.646.250.000
Short-term bank loans Accounts payable Trade
215.685.575.680 156.788.769.652 5.347.321.307 8.876.368.693 256.851.844 1.017.995.920
Related parties Third parties Others Accrued expenses Taxes payable Other current liabilities
865.619.133.096
Total Current Liabilities
1.429.632.528
NON-CURRENT LIABILITY Deferred tax liability - net
867.048.765.624
TOTAL LIABILITIES
2g,2l,21,9 286.686.131.229 175.732.799.876 5.279.260.721 7.754.008.017 1.016.813.404 658.359.563
2c,5b 2i,2l,21 2h,10 2l,12,20 ,21
1.117.787.158.886
1.867.881.724
2h,10
1.119.655.040.610
3.080.626.012 53.832.722.209
2.004.031.869 64.537.372.822
EQUITY Share capital - Rp1,000 par value per share Authorized - 73,468,000 shares Issued and fully paid - 18,367,000 shares Additional paid-in capital Retained earnings Appropriated Unappropriated
119.388.048.221
129.016.104.691
TOTAL EQUITY
1.239.043.088.831
996.064.870.315
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
18.367.000.000 44.107.700.000
11 11
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
18.367.000.000 44.107.700.000
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
2
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk LAPORAN LABA RUGI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk STATEMENTS OF INCOME Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ Notes
2010
2009
PENJUALAN BERSIH
4.275.538.434.054
2c,2f,5a,13
2.715.245.496.166
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
4.198.064.294.164
2c,2f,5b, 5e,14
2.651.887.681.360
COST OF GOODS SOLD
63.357.814.806
GROSS PROFIT
LABA KOTOR
77.474.139.890
BEBAN USAHA Umum dan administrasi Penjualan
26.831.080.081 22.661.587.181
22.827.062.916 18.888.800.032
OPERATING EXPENSES General and administrative Selling
Jumlah Beban Usaha
49.492.667.262
41.715.862.948
Total Operating Expenses
LABA USAHA
27.981.472.628
21.641.951.858
OPERATING INCOME
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba (rugi) selisih kurs - bersih Beban bunga Biaya penjaminan Laba (rugi) penjualan (penghapusan) aset tetap Penghasilan bunga Lain-lain - bersih Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
2f,15
(16.747.035.358) (5.669.425.093) (1.277.385.879)
2g 8 2c,5c
52.993.170.005 (7.802.719.793) (1.446.859.188)
(519.878.969) 1.062.157.231 (783.308.802)
2e,7 3
607.810.032 7.290.228.607 (1.694.855.419)
OTHER INCOME (EXPENSES) Gain (loss) on foreign exchange - net Interest expense Guarantee fees Gain (loss) on sale (written off) of fixed assets Interest income Miscellaneous - net
(23.934.876.870)
49.946.774.244
Other Income (Expenses) - Net
4.046.595.758
71.588.726.102
INCOME BEFORE TAX EXPENSE
BEBAN PAJAK Pajak kini Pajak tangguhan - bersih
379.503.032 438.249.196
7.542.983.889 10.216.035.043
TAX EXPENSE Current tax Deferred tax - net
Beban pajak
817.752.228
17.759.018.932
Tax expense
3.228.843.530
53.829.707.170
NET INCOME
2.931
NET INCOME PER SHARE
LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM
2h,10
176
2k
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
3
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo 31 Desember 2008 Laba bersih tahun 2009 Saldo 31 Desember 2009 Pembagian dividen
12
Pencadangan umum
11
Laba bersih tahun 2010 Saldo 31 Desember 2010
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Agio Saham/ Additional Paid-in Capital
18.367.000.000
44.107.700.000
-
-
18.367.000.000
44.107.700.000
2.004.031.869
-
-
Saldo Laba/Retained Earnings Belum Dicadangkan/ Unappropriated
Jumlah Ekuitas/ Total Equity
2.004.031.869
10.707.665.652
75.186.397.521
Balance, December 31, 2008
-
53.829.707.170
53.829.707.170
Net income for 2009
64.537.372.822
129.016.104.691
Balance, December 31, 2009
(12.856.900.000)
(12.856.900.000)
Dicadangkan/ Appropriated
-
-
1.076.594.143
-
Appropriation for general reserve
-
-
-
3.228.843.530
3.228.843.530
Net income for 2010
18.367.000.000
44.107.700.000
3.080.626.012
53.832.722.209
119.388.048.221
Balance, December 31, 2010
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
(1.076.594.143)
Dividends declared
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
4
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan Penerimaan dari penghasilan bunga Pembayaran ke pemasok Pembayaran untuk beban usaha Penerimaan (pembayaran) pajak - bersih Pembayaran untuk beban bunga Penerimaan (pembayaran) lain-lain Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Catatan/ Notes
2009 CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Collections from customers
4.078.804.863.181
2.851.298.055.472
1.034.511.051 (4.151.072.000.815) (59.210.567.798)
7.439.381.386 (2.667.858.704.072) (39.500.187.171)
Interest income received Payments to suppliers Payments for operating expenses
(22.426.629.680) (5.745.225.963) 1.369.042.068
1.669.726.691 (7.982.801.604) (312.643.882)
Refund (payments) of taxes - net Payments for interest expense Other receipt (payments)
(157.246.007.956)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap
(28.543.062.096) -
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(28.543.062.096)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank jangka pendek Pembayaran hutang bank jangka pendek Pembayaran dividen
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
144.752.826.820
7 7
236.189.560.000
(20.675.121.450) 700.000.000
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of fixed assets Proceeds from sale of fixed assets
(19.975.121.450)
Net Cash Used in Investing Activities
(167.773.502.550) -
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from short-term bank loans Payments of short-term bank loans Payments of dividends
-
(64.405.874.205) (12.875.733.625)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
158.907.952.170
(167.773.502.550)
Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(26.881.117.882)
(42.995.797.180)
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
87.935.136.468
3
130.930.933.648
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
61.054.018.586
3
87.935.136.468
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
5
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment of the Company
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, S.H., No. 31 tanggal 3 Februari 1977 yang diubah dengan Akta Notaris No. 48 tanggal 6 Juli 1977 oleh notaris yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 2993 dan No. 2994 tanggal 19 Juli 1977 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 78, Tambahan No. 587 tanggal 30 September 1977. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Doktor Amrul Partomuan, S.H. No. 25 tanggal 22 Juli 2009, dalam rangka penyesuaian keseluruhan Anggaran Dasar dengan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. Kep179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 No. IX.J.1. Perubahan tersebut telah diterima oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-12822 tanggal 11 Agustus 2009.
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (the “Company”) was incorporated based on the Notarial Deed No. 31 dated February 3, 1977 of Kartini Muljadi, S.H., as amended by Notarial Deed No. 48 dated July 6, 1977 of the same notary. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letters No. 2993 and No. 2994 dated July 19, 1977, and published in the State Gazette No. 78, Supplement No. 587 dated September 30, 1977. The Company’s Articles of Association has been amended several times, the latest by Notarial Deed No. 25 of Doktor Amrul Partomuan, S.H., dated July 22, 2009 concerning the alignment of the Articles of Association with Regulation No. Kep179/BL/2008 dated May 14, 2008 No. IX.J.1 of Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK). The said amendment was received by the Ministry of Laws and Human Rights with the Letter AHUAH.01.10-12822 dated August 11, 2009.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah menjalankan kegiatan dalam bidang industri, yaitu mendirikan pabrik industri kawat tembaga, batangan tembaga dan produk-produk tembaga dan campuran tembaga, serta memasukkan seluruh hasil produksi tersebut untuk pasokan dalam dan luar negeri.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, currently, the scope of activities of the Company is engaged in industrial activities, which is establish the copper wire rod factory, copper bar, and copper and copper alloy products, also distribute all of the production result to the domestic and foreign market.
Saat ini kegiatan utama Perusahaan adalah memproduksi batangan dan kawat tembaga, batangan aluminium, serta produk-produk kawat. Kantor dan pabrik Perusahaan berdomisili dan berlokasi di Jalan Daan Mogot Km. 16, Semanan, Jakarta.
Currently the Company’s main activities comprises manufacturing of copper rod and wire, aluminum rod and wire products. The Company’s office and factory are domiciled and located at Jalan Daan Mogot Km. 16, Semanan, Jakarta.
Perusahaan memulai produksi komersial batangan dan kawat tembaga pada bulan Desember 1979 dan batangan aluminium pada bulan April 2001.
The Company started its commercial production of copper rod and wire in December 1979 and the aluminum rod in April 2001.
Penawaran Umum Perusahaan
b.
The Company’s Public Offering Based on the license obtained from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. SI-098/SHM/ HK.10/1990 dated April 6, 1990, the Company offered 3,367,000 of its common shares with a nominal value of Rp1,000 per share to the public at the selling price of Rp14,100 per share. All of the Company’s shares are listed on the Indonesia Stock Exchange.
Berdasarkan Surat Izin Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. SI098/SHM/HK.10/1990 tanggal 6 April 1990, Perusahaan menawarkan 3.367.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham kepada masyarakat dengan harga jual Rp14.100 per saham. Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
6
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM (lanjutan) c.
1.
Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan
GENERAL (continued) c.
The members of the Company’s Board of Commissioners, Directors and Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2.
: : : : :
Board of Commissioners President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Independent Commissioner
: Kunio Ino : Budi Yuwono : Nicodemus Marjopranoto Trisnadi : Budi Setiono Santoso : Jun Eyama
: : : : :
Directors President Director Director Director Director Director
: : :
: : :
Audit Committee Chairman Member Member
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: : : : :
Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Komite Audit Ketua Anggota Anggota
Elly Soepono Shunichiro Chiba Hideki Kondo Dewa Nyoman Adnyana Wantina Dharmawi
Wantina Dharmawi Timotheus Christanto Yanti Widjaya
Gaji dan manfaat kompensasi lainnya kepada Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebesar Rp2.021.766.423 pada tahun 2010 (2009: Rp2.114.244.064).
Salaries and other compensation benefits incurred for the Company’s Board of Commissioners and Directors totaled Rp2,021,766,423 in 2010 (2009: Rp2,114,244,064).
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki 326 karyawan tetap (2009: 317 karyawan tetap) (tidak diaudit).
As of December 31, 2010, the Company has a total of 326 permanent employees (2009: 317 permanent employees) (unaudited).
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Board of Commissioners , Directors , Audit Committee and Employees
2.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan
SUMMARY POLICIES a.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Basis of Financial Statements
Laporan keuangan terlampir telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan serta pedoman penyajian laporan keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK.
The accompanying financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) and regulations and the guidelines on financial statements presentation issued by BAPEPAM-LK.
Laporan keuangan disusun berdasarkan basis akrual dengan menggunakan konsep nilai perolehan, kecuali untuk akun-akun tertentu yang dinilai menggunakan dasar pengukuran lain sebagaimana diungkapkan dalam kebijakan akuntansi dari akun tersebut.
The financial statements have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except for certain accounts which have been valued on other measurement basis as explained in the respective accounting policy.
7
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)
b.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
a. Basis of Financial Statements (continued)
Laporan arus kas telah disajikan dengan menggunakan metode langsung yang mengklasifikasikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows have been prepared using the direct method, which classify the receipts and payments of cash and cash equivalents into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan di dalam laporan keuangan adalah Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Indonesian Rupiah.
Setara Kas
b.
d.
Transaksi dengan Pihak-pihak Mempunyai Hubungan Istimewa
Cash Equivalents Time deposits with maturity periods of three months or less at the time of placement and not pledged as collateral to loans are considered as “Cash Equivalents”.
Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. c.
ACCOUNTING
yang
c.
Transactions with Related Parties
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang diungkapkan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company has transactions with entities which are regarded as having special relationship as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi signifikan dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
All significant transactions with related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Persediaan
d.
Inventories Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated cost of completion and the estimated cost necessary to make the sale. Allowance for obsolescence and slow-moving inventories is provided, if any, based on a review of the condition of the inventories at the end of the year.
Persediaan diukur berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa setelah dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan persediaan usang dan “slow moving“, jika ada, ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap kondisi persediaan pada akhir tahun.
8
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
ACCOUNTING
Fixed Assets
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya.
Fixed assets, except for land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in profit or loss as incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straightline method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor
10 - 20 2 - 12 5 2-5
Buildings and structures Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and fixtures
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi. Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan atau pembaharuan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, yang mana lebih pendek. Beban hak atas tanah tangguhan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tidak Lancar Lain-Lain” di neraca.
Land is stated at acquisition cost and not amortized. Specific costs associated with the acquisition or renewal of landrights are deferred and amortized using the straight-line method over the term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. The deferred landrights costs are presented as part of “Other Non-Current Assets” in the balance sheets.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut telah selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost and presented as part of the fixed assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when the construction is substantially completed and the asset is ready for its intended use.
9
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
f.
2.
Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e. Fixed assets (continued)
Penurunan nilai aset tetap dibebankan pada operasi tahun berjalan bilamana terdapat peristiwa atau perubahan situasi yang menunjukkan adanya indikasi penurunan nilai aset.
Impairment in value of fixed assets is charged to current year operations whenever there are events or changes in circumstances which indicate asset impairment.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the year of the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
f.
Revenue and Expense Recognition Revenues from domestic and export sales are recognized when goods are delivered to the customers and all of the significant risks and rewards of ownership of the goods have been passed to the buyers. Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
Pendapatan dari penjualan domestik dan ekspor diakui pada saat barang dikirim kepada pelanggan dan risiko dan hak atas kepemilikan secara signifikan telah berpindah kepada pembeli. Beban diakui pada saat terjadinya (konsep akrual). g.
ACCOUNTING
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
g.
Foreign Currency Balances
Transactions
and
Perusahaan menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.
The Company maintains its accounting records in Rupiah. Transactions involving foreign currencies are recorded in Rupiah at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah to reflect the rates of exchange prevailing at such date as published by Bank Indonesia. Any resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:
The rates of exchange used were:
2010 US$1 ¥100
2009 8.991 11.029
10
9.400 10.170
US$1 ¥100
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
i.
2.
Pajak Penghasilan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
ACCOUNTING
Income Tax
Beban pajak tahun berjalan ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi pajak yang belum digunakan, diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between commercial and tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksitransaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at balance sheet date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates is charged to current year operations, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.
Imbalan Kerja
i.
Employees’ Benefits
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. Pernyataan ini mewajibkan Perusahaan mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup imbalan pasca-kerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
The Company recognizes its employees benefits liability in accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employee Benefits”. This statement requires the Company to provide all employees benefits under formal and informal plans or agreements, under legislative requirements or through industry arrangements, including post-employment benefits, short-term and other long-term employees benefits, termination benefits and equity compensation benefits.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan Tahun 2003 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employees benefits based on the Labor Law of 2003 is determined using the Projected Unit Credit actuarial method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains and losses for each individual plan at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date. These gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected average remaining working lives of the employees.
11
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) i.
2.
Imbalan Kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) i.
Informasi Segmen
j.
Laba Bersih per Saham
k.
Net Income per Share Net income per share is computed by dividing net income with the weighted average number of issued and fully paid shares outstanding during the year (18,367,000 shares each in 2010 and 2009).
Laba besih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh yang beredar selama tahun berjalan (18.367.000 saham masing-masing pada tahun 2010 dan 2009). l.
Segment Information Segment Information is presented based upon identified business segment. A business segment is a distinguishable unit that provides different products and services and is managed separately. Segment information is prepared in conformity with the accounting policies adopted for preparing and presenting the financial statements.
Informasi segmen di sajikan berdasarkan segmen usaha yang teridentifikasikan. Suatu segmen usaha adalah suatu unit usaha yang dapat dibedakan dan menyediakan produk dan jasa yang berbeda dan dikelola secara terpisah. Informasi segmen di buat sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi dalam mempersiapkan dan menyajikan laporan keuangan. k.
Employees’ Benefits (continued) The Company funded the employees’ benefit obligation under the Labor Law No. 13/2003 through insurance program covering all its qualified employees. Insurance premium expense paid during the year is charged to current year statements of income.
Perusahaan melakukan pendanaan atas kewajiban imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 melalui program asuransi untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat. Biaya premi asuransi yang dibayar selama tahun tersebut dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. j.
ACCOUNTING
Instrumen Keuangan
l.
Financial Instruments
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan menerapkan secara prospektif PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Company prospectively adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
The PSAK No. 50 (Revised 2006) provides for the requirements in respect of the presentation of financial instruments, and the necessary information that should be disclosed in the financial statements, while the PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
12
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) No transition adjustment on the Company’s financial statements as of January 1, 2010.
Tidak terdapat penyesuaian transisi terhadap laporan keuangan Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010. i. Aset Keuangan
i.
Financial Assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 50 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, heldto-maturity investments and available-forsale financial assets.
Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset keuangan setiap akhir tahun keuangan.
The Company determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at each financial year end.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar, dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value, in the case of investments not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 1 Januari 2010, klasifikasi aset keuangan Perusahaan adalah aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang.
On January 1, 2010, financial assets classification of the Company are financial assets at fair value through profit or loss and loans and receivables.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi
•
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi meliputi aset keuangan dalam kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat.
Financial assets are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term.
13
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
l.
i. Aset Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan)
•
setelah
pengakuan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) i.
Financial Assets (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi dicatat dalam neraca pada nilai wajar dengan laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit and loss are carried in the balance sheet at fair value with gains or losses recognized in the statement of income.
Investasi jangka pendek diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan termasuk dalam kategori ini.
Short term investment classified as held for trading is included in this category.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
•
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif. Laba atau rugi diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain dan aset tidak lancar lain-lain yang terdiri dari piutang karyawan dan uang jaminan termasuk dalam kategori ini.
Cash and cash equivalents, accounts receivable trade, accounts receivable others and other non-current assets which consist of loans to employees and refundable deposits are included in this category.
ii. Kewajiban Keuangan
ii. Financial Liabilities
Pengakuan awal
Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telah ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.
Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
The Company determines the classification of their financial liabilities at initial recognition.
14
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued)
Pengakuan awal (lanjutan)
Initial recognition (continued)
Kewajiban keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan pinjaman, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Pada tanggal 1 Januari 2010, klasifikasi kewajiban keuangan Perusahaan adalah kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi dan hutang dan pinjaman.
On January 1, 2010, financial liabilities classification of the Company are financial liabilities at fair value through profit or loss and loans and borrowings.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran setelah pengakuan awal dari kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:
•
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi
•
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi mencakup kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang pada saat pengakuan awalnya telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba atau rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Laba atau rugi atas kewajiban dalam kelompok diperdagangkan harus diakui dalam laporan laba rugi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the statements of income.
Hutang derivatif yang dicatat sebagai bagian dari “Kewajiban lancar lain-lain” pada neraca termasuk dalam kategori ini.
Derivative payables which recorded as part of “Other current liabilities“ in the balance sheets are included in this category.
15
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
l.
ii. Kewajiban Keuangan (lanjutan) Pengukuran (lanjutan) •
iii.
setelah
pengakuan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) ii. Financial Liabilities (continued) Subsequent measurement (continued)
awal
•
Hutang dan pinjaman
Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, hutang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal neraca, beban bunga yang masih harus dibayar dicatat terpisah dari pokok pinjaman sebagai bagian dari kewajiban lancar.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At balance sheets date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabiliites.
Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Gains and losses are recognized in the statement of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar, dan hutang dividen yang dicatat sebagai bagian dari “Kewajiban lancar lain-lain” dalam neraca termasuk dalam kategori ini.
Short-term bank loans, accounts payable trade, accounts payable others, accrued expenses, and dividends payable which recorded as part of “Other current liabilities“ in the balance sheets are included in this category.
Nilai wajar instrumen keuangan
iii. Fair value of financial instruments The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period.
Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. iv.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Penurunan nilai aset keuangan
iv. Impairment of financial assets The Company assesses at each balance sheet date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
16
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan)
l.
iv. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan) •
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
Financial instruments (continued) iv. Impairment (continued)
Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
ACCOUNTING
•
of
financial
assets
Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulu menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a Company of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be, recognized are not included in a collective assessment of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskontokan dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
17
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) iv. Penurunan nilai aset keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
Financial instruments (continued) iv.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan
aset
Impairment (continued)
of
financial
assets
The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses account and the amount of the loss is recognized in the statement of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Company. If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future writeoff is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos cadangan kerugian penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta cadangan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba atau rugi. v.
ACCOUNTING
dan
v.
Derecognition of financial assets and liabilities
Aset keuangan
Financial assets
Aset keuangan (atau, mana yang berlaku sebagai bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Perusahaan memindahkan hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Perusahaan secara substansial memindahkan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak memindahkan dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah memindahkan pengendalian atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Company has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Company has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Company has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
18
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) l.
2.
Instrumen keuangan (lanjutan) v.
vi.
Penghentian pengakuan aset kewajiban keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) l.
dan
ACCOUNTING
Financial instruments (continued) v.
Derecognition of financial assets and liabilities (continued)
Kewajiban keuangan
Financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
Ketika kewajiban keuangan yang ada digantikan dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masingmasing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laba atau rugi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.
Instrumen keuangan derivatif
vi.
Derivative financial instruments
Perusahaan terlibat dalam pertukaran mata uang, pertukaran tingkat suku bunga dan instrumen keuangan lainnya, jika diperlukan, untuk tujuan pengelolaan eksposur nilai tukar dan tingkat suku bunga yang berasal dari pinjaman dan hutang Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif ini tidak dirancang untuk memenuhi syarat hubungan lindung nilai dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal dimana kontrak derivatif tersebut diadakan dan selanjutnya diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan ketika nilai wajarnya positif dan sebagai kewajiban keuangan ketika nilai wajarnya negatif.
The Company enters into and engages in cross currency swap, interest rate swap and other permitted instruments, if considered necessary, for the purpose of managing its foreign exchange and interest rate exposures emanating from the Company’s loans payable in foreign currencies. These derivative financial instruments are not designated in a qualifying hedge relationship and are initially recognized at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at fair value. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode yang tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai dicatat secara langsung sebagai laba atau rugi.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period that do not qualify for hedge accounting are taken directly to profit or loss.
Aset dan kewajiban derivatif, jika ada, disajikan masing-masing dalam aset lancar dan kewajiban lancar. Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utama pada neraca yang menampilkan penyajian yang tepat dari seluruh arus kas di masa datang atas instrumen tersebut secara keseluruhan.
Derivative assets and liabilities, if any, are presented under current assets and current liabilities, respectively. Embedded derivative is presented with the host contract in the balance sheet which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole.
19
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Penggunaan Estimasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) m. Use of Estimates
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may differ from those estimates.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sesungguhnya yang dilaporkan pada masa mendatang dapat berbeda dengan estimasi tersebut. 3.
KAS DAN SETARA KAS
3.
2010
Kas di bank Pihak ketiga PT Bank Resona Perdania (US$4.351.153, ¥632.647 dan Rp5.944.490.545 pada tahun 2010 dan US$1.121.697, ¥632.647 dan Rp24.223.726.868 pada tahun 2009) The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (US$764.143, ¥268.145 dan Rp20.029.492 pada tahun 2010 dan US$1.611.769, ¥268.145 dan Rp326.105.870 pada tahun 2009) PT Bank Mizuho Indonesia (US$383.974 dan Rp224.829.895 pada tahun 2010 dan US$2.301.207 dan Rp591.835.584 pada tahun 2009) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$9.910 dan Rp579.606.455 pada tahun 2010 dan US$9.979 dan Rp192.668.543 pada tahun 2009) Mizuho Corporate Bank, Ltd., cabang Singapura (US$34.185 dan ¥1.642.102 pada tahun 2010 dan US$12.686 dan ¥507.529 pada tahun 2009)
CASH AND CASH EQUIVALENTS This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Kas Dolar AS (US$64.372 pada tahun 2010 dan US$49.091 pada tahun 2009) Rupiah
ACCOUNTING
2009
578.768.652 188.746.537
461.455.400 98.996.584
45.135.482.345
34.832.022.535
6.920.016.512
15.504.003.876
3.677.137.162 687.962.330
22.223.179.504 420.145.959
668.710.052
286.469.169
488.464.675
170.863.441
20
Cash on hand US Dollar (US$64,372 in 2010 and US$49,091 in 2009) Rupiah Cash in banks Third parties PT Bank Resona Perdania (US$4,351,153, ¥632,647 and Rp5,944,490,545 in 2010 and US$1,121,697, ¥632,647 and Rp24,223,726,868 in 2009) The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (US$764,143, ¥268,145 and Rp20,029,492 in 2010 and US$1,611,769, ¥268,145 and Rp326,105,870 in 2009) PT Bank Mizuho Indonesia (US$383,974 and Rp224,829,895 in 2010 and US$2,301,207 and Rp591,835,584 in 2009) PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (US$9,910 and Rp579,606,455 in 2010 and US$9,979 and Rp192,668,543 in 2009) Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore branch (US$34,185 and ¥1,642,102 in 2010 and US$12,686 and ¥507,529 in 2009)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
3.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010 Setara kas - deposito berjangka The Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (US$193.831 dan Rp965.995.800) PT Bank Mizuho Indonesia (US$1.000.000) PT Bank Resona Perdania (US$270.000 dan Rp2.000.000.000) Jumlah
Tingkat suku bunga tahunan berjangka adalah sebagai berikut:
2009
-
4.538.000.000
Cash equivalents - time deposits The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (US$193,831 and Rp965,995,800) PT Bank Mizuho Indonesia (US$1,000,000) PT Bank Resona Perdania (US$270,000 and Rp2,000,000,000)
61.054.018.586
87.935.136.468
Total
dari
2.708.730.321
-
-
9.400.000.000
The annual interest rates of time deposits ranged from:
deposito 2010
Dolar AS Rupiah
2009
0,08% - 0,50% 5,30% - 6,50%
0,10% - 0,50% 5,70% - 10,75%
PIUTANG USAHA
4.
ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE This account consists of:
Akun ini terdiri dari: Persentase dari Jumlah Aset/ Percentage to Total Assets 2010 Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Catatan 5a) PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (US$2.009 dan Rp225.582.565.757 pada tahun 2010 dan US$1.781.873 dan Rp191.090.488.038 pada tahun 2009) Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong (US$4.509.401 pada tahun 2010 dan US$2.801.312 pada tahun 2009) Furukawa Electric Singapore Pte. Ltd., Singapura (US$1.242.339 pada tahun 2010 dan US$269.538 pada tahun 2009) Toyota Tsusho Corporation, Jepang (US$566.380 pada tahun 2010 dan US$1.512.068 pada tahun 2009) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp300.000.000) Sub-jumlah
US Dollar Indonesian Rupiah
The interest earned from time deposits and current bank accounts are shown as “Interest Income” in the statements of income.
Bunga yang diterima dari deposito berjangka dan rekening koran disajikan sebagai “Penghasilan Bunga” dalam laporan laba rugi. 4.
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
Jumlah/ Amount
2009
2010
18,21
20,87
225.600.629.755
3,27
2,64
40.544.022.053
0,90
0,25
11.169.868.421
0,41
1,43
5.092.326.356
0,02
0,01
256.910.453
22,81
2009 Related Parties (Note 5a) PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (US$2,009 and Rp225,582,565,757 in 2010 and US$1,781,873 and 207.840.092.170 Rp191,090,488,038 in 2009) Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong (US$4,509,401 in 2010 and US$2,801,312 26.332.335.056 in 2009) Furukawa Electric Singapore Pte. Ltd., Singapore 2.533.659.080 (US$1,242,339 in 2010 and US$269,538 on 2009) Toyota Tsusho Corporation, Japan (US$566,380 in 2010 14.213.436.192 and US$1,512,068 in 2009) Others 124.997.722 (each below Rp300,000,000)
25,20 282.663.757.038 251.044.520.220
21
Sub-total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued) Jumlah/ Amount 2010
Pihak Ketiga PT Jembo Cable Company Tbk (US$18.970.943 dan Rp13.131.699.164 pada tahun 2010 dan US$8.328.214 dan Rp8.816.122.970 pada tahun 2009) PT Ewindo (US$4.845.151 dan Rp1.503.032.578 pada tahun 2010 dan US$4.692.545 dan Rp1.343.430.491 pada tahun 2009) PT Prysmian Cable Indonesia (US$3.739.034 pada tahun 2010 dan US$1.575.359 pada tahun 2009) PT Citra Mahasurya Industries (US$2.968.954 dan Rp2.465.448.111 pada tahun 2010 dan US$1.363.047 dan Rp2.195.637.692 pada tahun 2009) PT KMI Wire and Cable Tbk, (US$1.894.391 dan Rp1.710.066.331 pada tahun 2010) PT Voksel Electric Tbk (US$1.919.223 dan Rp1.231.424.456 pada tahun 2010 dan US$2.947.063 dan Rp3.011.086.372 pada tahun 2009) PT Magna Kabel Nusantara (US$1.848.368 dan Rp1.625.296.096 pada tahun 2010 dan US$618.997 dan Rp584.431.712 pada tahun 2009) PT Autocomp Systems Indonesia (US$2.002.398 pada tahun 2010 dan US$1.737.118 pada tahun 2009) PT Cahaya Angkasa Abadi (US$1.183.196 dan Rp1.292.526.614 pada tahun 2010 dan US$1.178.117 dan Rp1.186.375.777 pada tahun 2009) PT Alum Central Mandiri (US$1.065.198 dan Rp841.607.192 pada tahun 2010 dan US$645.739 dan Rp564.750.192 pada tahun 2009) Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10 milyar) Sub-jumlah
2009
183.699.447.407
87.101.338.424
45.065.783.421
45.453.353.115
33.617.653.076
14.808.374.506
29.159.316.043
15.008.278.364
18.742.531.586
-
18.487.158.628
30.713.480.922
18.243.969.457
6.402.999.940
18.003.562.396
16.328.910.234
11.930.637.804
12.260.671.723
10.418.799.443 73.646.520.639
6.634.694.348 63.422.664.839
Third Parties PT Jembo Cable Company Tbk (US$18,970,943 and Rp13,131,699,164 in 2010 and US$8,328,214 and Rp8,816,122,970 in 2009) PT Ewindo (US$4,845,151 and Rp1,503,032,578 in 2010 and US$4,692,545 and Rp1,343,430,491 in 2009) PT Prysmian Cable Indonesia (US$3,739,034 in 2010 and US$1,575,359 in 2009) PT Citra Mahasurya Industries (US$2,968,954 and Rp2,465,448,111 in 2010 and US$1,363,047 and Rp2,195,637,692 in 2009) PT KMI Wire and Cable Tbk, (US$1,894,391 and Rp1,710,066,331 in 2010) PT Voksel Electric Tbk (US$1,919,223 and Rp1,231,424,456 in 2010 and US$2,947,063 and Rp3,011,086,372 in 2009) PT Magna Kabel Nusantara (US$1,848,368 and Rp1,625,296,096 in 2010 and US$618,997 and Rp584,431,712 in 2009) PT Autocomp Systems Indonesia (US$2,002,398 in 2010 and US$1,737,118 in 2009) PT Cahaya Angkasa Abadi (US$1,183,196 and Rp1,292,526,614 in 2010 and US$1,178,117 and Rp1,186,375,777 in 2009) PT Alum Central Mandiri (US$1,065,198 and Rp841,607,192 in 2010 and US$645,739 and Rp564,750,192 in 2009) Others (each below Rp10 billion)
461.015.379.900 298.134.766.415
Sub-total
1.173.591.996
Less allowance for impairment losses
Bersih
460.458.514.885 296.961.174.419
Net
Jumlah
743.122.271.923 548.005.694.639
Total
Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
556.865.015
22
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG USAHA (lanjutan)
4.
The movements in the allowance for impairment losses are as follows:
Mutasi dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Pemulihan atas cadangan penurunan nilai Saldo Akhir
ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued)
2009
1.173.591.996 556.865.015
1.173.591.996 -
Beginning balance Provision during the year Recovery of allowance for impairment losses
1.173.591.996
Ending Balance
(1.173.591.996) 556.865.015
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai diatas telah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
The Company’s management is of the opinion that the above allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses that may arise due to uncollectible of the accounts.
Daftar umur piutang Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s accounts schedule is as follows:
2010
receivable
aging
2009
Lancar Jatuh tempo: 0 - 90 hari 91 - 180 hari 181 - 270 hari 271 - 360 hari > 361 hari
642.038.222.366
459.652.403.118
Current Past Due: 0 - 90 days 91 - 180 days 181 - 270 days 271 - 360 days > 361 days
96.696.315.221 3.216.913.811 1.307.320.291 164.092.363 256.272.886
77.674.874.100 6.323.809.746 346.403.885 760.576.763 4.421.219.023
Sub-jumlah Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai
743.679.136.938
549.179.286.635
556.865.015
1.173.591.996
Sub-total Less allowance for impairment losses
Jumlah
743.122.271.923
548.005.694.639
Total
Jumlah piutang usaha dalam mata uang asing adalah sebesar US$53.972.937 pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: US$35.254.658).
Total accounts receivable - trade denominated in foreign currencies amounted to US$53,972,937 as of December 31, 2010 (2009: US$35,254,658).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat piutang usaha yang dijaminkan.
As of December 31, 2010 and 2009, accounts receivable trade are not pledged as collateral.
23
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
5.
BALANCES AND RELATED PARTIES
TRANSACTIONS
WITH
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang terutama mencakup transaksi penjualan dan pembelian yang dilakukan pada tingkat harga yang memberikan keuntungan yang wajar dengan mempertimbangkan harga pasar.
The Company, in its regular conduct of business, has engaged in transactions with related parties, principally consisting of sales and purchases at prices that provide reasonable amounts of profit considering market prices.
Sifat hubungan dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah: · Pemegang saham mayoritas The Furukawa Electric Co., Ltd., Jepang PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk, dan Toyota Tsusho Corporation, Jepang. · Entitas yang berada di bawah pengendalian pemegang saham yang sama dengan Perusahaan Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapura, Toyota Tsusho Singapore Pte., Ltd., Singapura, Furukawa Automotive Parts Vietnam Inc., Vietnam PT Toyota Tsusho Indonesia, PT Furukawa Indal Alumunium. · Komisaris dan Direksi yang sama PT Setia Sapta.
Nature of the transaction and the related parties are as follows: • Major shareholders The Furukawa Electric Co., Ltd., Japan PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk, and Toyota Tsusho Corporation, Japan. • Entities under common control by the same shareholders Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong, Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapura, Toyota Tsusho Singapore Pte., Ltd., Singapore Furukawa Automotive Parts Vietnam Inc., Vietnam PT Toyota Tsusho Indonesia PT Furukawa Indal Alumunium. • Same Commissioner and Director PT Setia Sapta.
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The transactions with related parties are as follows:
a.
a.
Penjualan ke pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut: Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih/ Percentage to Total Net Sales 2010 PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong Toyota Tsusho Corporation, Jepang Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapura Toyota Tsusho Singapore Pte., Ltd., Singapura The Furukawa Electric Co., Ltd., Jepang Furukawa Automotive Parts Vietnam Inc., Vietnam Jumlah
Sales to related parties with the details as follows:
Jumlah/ Amount
2009
2010
2009
34,13
31,07 1.459.132.353.397
843.667.198.433
12,58
10,46
537.943.007.897
283.930.126.436
4,01
9,90
171.627.006.572
268.819.107.962
3,01
3,13
128.899.269.720
84.904.591.283
0,83
0,30
35.699.278.956
8.249.462.175
0,01
0,01
109.843.875
356.690.585
0,01
0,01
39.835.992
206.233.925
PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong Toyota Tsusho Corporation, Japan Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapore Toyota Tsusho Singapore Pte., Ltd., Singapore The Furukawa Electric Co., Ltd., Japan Furukawa Automotive Parts, Vietnam Inc., Vietnam
54,88 2.333.450.596.409 1.490.133.410.799
Total
54,58
24
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
5.
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
The related outstanding trade receivables from related parties are presented as “Accounts Receivable Trade - Related Parties” in the balance sheets (Note 4).
Saldo piutang usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai “Piutang Usaha - Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam neraca (Catatan 4). b.
b.
Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan rincian sebagai berikut: Persentase dari Jumlah Penjualan Bersih/ Percentage to Total Net Sales 2010 Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapura PT Toyota Tsusho Indonesia Toyota Tsusho Corporation, Jepang PT Furukawa Indal Alumunium Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong Jumlah
Purchases from related parties with the details as follows:
Jumlah/ Amount
2009
2010
2009
19,51 9,77
17,74 9,56
834.364.523.885 417.864.835.212
481.771.213.926 259.691.930.608
0,68 0,01
2,98 0,01
28.951.057.313 167.574.114
80.909.292.699 94.857.710
-
0,01
-
229.545.320
Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapore PT Toyota Tsusho Indonesia Toyota Tsusho Corporation, Japan PT Furukawa Indal Alumunium Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong
30,30 1.281.347.990.524
822.696.840.263
Total
29,97
The related outstanding accounts payable trade to related parties are presented as “Accounts Payable Trade - Related Parties” in the balance sheets (Note 9).
Saldo hutang usaha kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam neraca (Catatan 9). c.
WITH
c.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, hutang bank jangka pendek Perusahaan dijamin oleh The Furukawa Electric Co., Ltd., Jepang, dan Toyota Tsusho Corporation, Jepang, keduanya pemegang saham (Catatan 8 dan 16a). Jumlah jasa penjaminan yang dibayar adalah sebesar Rp1.277.385.879 pada tahun 2010 (2009: Rp1.446.859.188), yang disajikan sebagai “Penghasilan (Beban) Lain-lain - Biaya Penjaminan” dalam laporan laba rugi. Beban yang masih harus dibayar atas jasa penjaminan ini disajikan sebagai bagian dari ”Beban masih harus dibayar” dalam neraca.
25
As of December 31, 2010 and 2009, the Company’s short-term bank loans are guaranteed by The Furukawa Electric Co., Ltd., Japan, and Toyota Tsusho Corporation, Japan, both are shareholders (Notes 8 and 16a). Total guarantee fees paid amounting to Rp1,277,385,879 in 2010 (2009: Rp1,446,859,188), are presented as “Other Income (Expenses) - Guarantee Fees” in the statements of income. The accrued guarantee fees are presented as part of “Accrued expenses” in the balance sheets.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
5.
BALANCES AND TRANSACTIONS RELATED PARTIES (continued)
WITH
d.
Pada tahun 2010 dan 2009, komisi yang dibebankan pada operasi adalah masingmasing sebesar Rp2.581.633.544 dan Rp2.232.626.609, disajikan sebagai “Beban Penjualan - Komisi” dalam laporan laba rugi (Catatan 15 dan 16b). Komisi ini dibayarkan pada PT Setia Sapta, entitas yang memiliki Komisaris dan Direksi yang sama dengan Perusahaan. Beban komisi yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp1.530.825.642 dan Rp1.037.547.220, yang disajikan sebagai bagian dari ”Beban masih harus dibayar” pada neraca, yang mewakili masing-masing 0,12% dan 0,10% dari total aset Perusahaan pada tahun 2010 dan 2009.
d.
During 2010 and 2009, total commission expense charged to operation amounting to Rp2,581,633,544 and Rp2,232,626,609, respectively, are presented as part of “Selling Expenses - Commission” in the statements of income (Notes 15 and 16b). This commission is paid to PT Setia Sapta, entities which have the same Commissioner and Director with the Company. Accrued commission expense as of December 31, 2010 and 2009 amounting to Rp1,530,825,642 and Rp1,037,547,220, presented as part of “Accrued expenses” in balance sheets, represents 0.12% and 0.10% of the Company’s total assets in 2010 and 2009, respectively.
e.
Pada tahun 2010 dan 2009, jasa teknis yang dibebankan pada operasi adalah masingmasing sebesar Rp1.156.901.204 dan Rp1.026.932.036, disajikan sebagai “Beban Pokok Penjualan – Jasa Teknis” dalam laporan laba rugi (Catatan 14 dan 16c). Jasa teknis ini dibayarkan pada The Furukawa Electric Co., Ltd. (Furukawa), Jepang, pemegang saham. Beban yang masih harus dibayar atas jasa teknis ini disajikan sebagai bagian dari ”Beban masih harus dibayar” dalam neraca.
e.
During 2010 and 2009, total technical fees charged to operation amounting to Rp1,156,901,204 and Rp1,026,932,036, respectively, are presented as part of “Cost of Goods Sold - Technical Fees” in the statements of income (Notes 14 and 16c). This technical fees is paid to The Furukawa Electric Co., Ltd. (Furukawa), Japan, a shareholder. The accrued technical fees are presented as part of “Accrued expenses” in the balance sheets.
f.
Perusahaan memberikan pinjaman kepada karyawan yang dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulan dan dikenakan bunga sebesar 6% per tahun. Pinjaman ini di sajikan sebagai bagian dari ” Aset Tidak Lancar LainLain” dalam neraca. Saldo piutang karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp1.361.844.663 dan Rp1.478.600.157.
f.
The Company grants interest-bearing loans to its employees, which are collected through monthly payroll deductions with annual interest rate of 6%. These loans are presented as part of “Other Non-Current Assets” in the balance sheets. As of December 31, 2010 and 2009, the balance of loans to employees are Rp1,361,844,663 and Rp1,478,600,157 respectively.
PERSEDIAAN
6.
INVENTORIES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Barang jadi Barang dalam perjalanan Bahan baku Bahan pembantu dan suku cadang
59.687.355.525 160.150.088.289 19.632.861.158 23.613.467.254
147.534.720.698 29.626.134.409 26.056.087.813 22.370.747.125
Finished goods Materials in transit Raw materials Supplies and spare parts
Jumlah Dikurangi penyisihan persediaan usang
263.083.772.226 2.015.970.350
225.587.690.045 2.091.220.023
Total Less allowance for inventory obsolescence
Bersih
261.067.801.876
223.496.470.022
Net
26
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN (lanjutan)
6.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, seluruh barang dalam perjalanan telah diterima oleh Perusahaan.
Up to the completion date of these financial statements, the Company has received all of the materials in transit.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan mengasuransikan persediaan suku cadang terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar US$550.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan timbulnya kerugian atas persediaan akibat risiko tersebut diatas, sedangkan persediaan tembaga dan aluminium tidak memerlukan asuransi karena persediaan tersebut tidak mudah rusak terhadap risiko kebakaran dan lainnya.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company insured the inventories of spare part against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to US$550,000. In management’s opinion, the insurance coverage for the said inventories is adequate to cover possible losses arising from such risks, while no insurance is needed for inventories of copper and aluminum rod since these are not easily destroyed by fire and other risks.
Mutasi dalam akun penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:
The movements in the allowance for inventory obsolescence are as follows:
2010
7.
INVENTORIES (continued)
2009
Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Pemulihan atas penyisihan persediaan usang
2.091.220.023 -
Saldo Akhir
2.015.970.350
1.849.315.503 241.904.520 -
Beginning balance Provision during the year Recovery of allowance for inventory obsolescence
2.091.220.023
Ending Balance
(75.249.673)
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan untuk persediaan usang telah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul.
The Company’s management is of the opinion that the allowance for inventory obsolescence is adequate to cover possible losses that may rise.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat persediaan yang dijaminkan.
As of December 31, 2010 and 2009, inventories are not pledged as collateral.
ASET TETAP
7.
This account consists of:
Akun ini terdiri dari:
Mutasi 2010
FIXED ASSETS
Saldo Awal/ Beginning Balances
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
2010 Movements
Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
19.025.024.930 41.578.205.490 144.697.975.570 5.791.680.186 11.191.820.483 15.517.380.873
4.316.334.209 28.969.205.070 1.722.289.006 25.753.435.038
2.268.185.000 4.077.296.613 32.218.201.227
19.025.024.930 43.626.354.699 169.589.884.027 5.791.680.186 12.914.109.489 9.052.614.684
Carrying Value Land Buildings and structures Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Construction in progress
Jumlah Nilai Tercatat
237.802.087.532
60.761.263.323
38.563.682.840
259.999.668.015
Total Carrying Value
19.996.146.925 97.195.593.960 4.768.870.979 9.353.121.485
2.495.826.203 11.327.749.222 210.771.679 999.034.107
2.268.185.000 3.557.417.646 -
20.223.788.128 104.965.925.536 4.979.642.658 10.352.155.592
Accumulated Depreciation Buildings and structures Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and fixtures
Jumlah Akumulasi Penyusutan
131.313.733.349
15.033.381.211
5.825.602.646
140.521.511.914
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
106.488.354.183
119.478.156.101
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor
27
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
Mutasi 2009
7. Saldo Awal/ Beginning Balances
FIXED ASSETS (continued)
Penambahan/ Reklasifikasi/ Additions/ Reclassifications
Pengurangan/ Reklasifikasi/ Deductions/ Reclassifications
Saldo Akhir/ Ending Balances
2009 Movements
Nilai Tercatat Tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Aset dalam penyelesaian
19.025.024.930 41.429.240.490 144.003.836.074 5.791.680.186 10.571.560.295 1.825.245.633
148.965.000 6.213.761.022 620.260.188 18.477.435.800
5.519.621.526 4.785.300.560
19.025.024.930 41.578.205.490 144.697.975.570 5.791.680.186 11.191.820.483 15.517.380.873
Carrying Value Land Buildings and structures Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and fixtures Construction in progress
Jumlah Nilai Tercatat
222.646.587.608
25.460.422.010
10.304.922.086
237.802.087.532
Total Carrying Value
17.280.688.698 92.181.875.773 4.493.353.493 8.479.219.723
2.715.458.227 10.441.149.745 275.517.486 873.901.762
5.427.431.558 -
19.996.146.925 97.195.593.960 4.768.870.979 9.353.121.485
Accumulated Depreciation Buildings and structures Machinery and equipment Transportation equipment Furniture and fixtures
Jumlah Akumulasi Penyusutan
122.435.137.687
14.306.027.220
5.427.431.558
131.313.733.349
Total Accumulated Depreciation
Nilai Buku Bersih
100.211.449.921
106.488.354.183
Net Book Value
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor
Penambahan pada tahun 2010 termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke mesin dan peralatan sebesar Rp27.913.237.018 dan bangunan dan prasarana sebesar Rp4.304.964.209.
Addition in 2010 included reclassification from construction in progress to machinery and equipment amounting to Rp27,913,237,018 and building and structure amounting to Rp4,304,964,209.
Penambahan pada tahun 2009 termasuk reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke mesin dan peralatan sebesar Rp4.563.649.310 dan peralatan kantor sebesar Rp221.651.250.
Addition in 2009 included reclassification from construction in progress to machinery and equipment amounting to Rp4,563,649,310 and furniture and fixtures amounting to Rp221,651,250.
Hak atas tanah (HGB) adalah atas nama Perusahaan. HGB akan berakhir pada tahun 2031, dan dapat diperpanjang.
The titles of the landrights (HGB) are under the Company’s name. HGB will expire in 2031, and are renewable.
Penyusutan dibebankan pada akun berikut:
Depreciation expense is charged to the following: 2010
2009
Beban Pokok Penjualan (Catatan 14) Beban Usaha (Catatan 15)
13.544.329.995 1.489.051.216
12.965.951.999 1.340.075.221
Cost of Goods Sold (Note 14) Operating Expenses (Note 15)
Jumlah
15.033.381.211
14.306.027.220
Total
The details of gain (loss) on sale (written off) of fixed assets are as follows:
Rincian laba (rugi) atas penjualan (penghapusan) aset tetap adalah sebagai berikut: 2010
2009
Hasil penjualan Nilai buku
(519.878.969)
700.000.000 (92.189.968)
Laba (rugi)
(519.878.969)
607.810.032
28
Sales proceed Book value Gain (loss)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
7.
FIXED ASSETS (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar US$25.650.000 dan Rp6.586.500.000 (2009: US$25.650.000 dan Rp6.643.300.000). Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan timbulnya kerugian akibat risiko tersebut.
As of December 31, 2010, fixed assets, except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to US$25,650,000 and Rp6,586,500,000 (2009: US$25,650,000 and Rp6,643,300,000). The Company’s management is of the opinion that the amount is adequate to cover possible losses from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, perkiraan persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian masing-masing berkisar antara 53% sampai 98% dan 13% sampai 95%, dengan perkiraan penyelesaian masing-masing pada tahun 2011 dan 2010.
As of December 31, 2010 and 2009, the estimated percentage of completion of construction in progress ranged from 25% to 90% and 13% to 95%, respectively, with the estimated completion in 2011 and 2010, respectively.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the management’s assessment, there are no events or changes in circumstances which may indicate an impairment in value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak terdapat aset tetap yang dijaminkan.
As of December 31, 2010 and 2009, fixed assets are not pledged as collateral.
HUTANG BANK JANGKA PENDEK
8.
This account represents working capital loans obtained from the following:
Akun ini merupakan pinjaman modal kerja yang diperoleh dari: 2010 The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (US$25.000.000 pada tahun 2010 dan US$20.000.000 pada tahun 2009) PT Bank Mizuho Indonesia (US$16.000.000 pada tahun 2010 dan US$12.000.000 pada tahun 2009) Mizuho Corporate Bank, Ltd., cabang Singapura (US$10.169.793 dan ¥382.000.000 pada tahun 2010 dan ¥962.500.000 pada tahun 2009) The Sumitomo Trust & Banking Co., Ltd., cabang Singapura (US$9.500.000 pada tahun 2010 dan US$4.000.000 pada tahun 2009) PT Bank Resona Perdania (US$5.900.000 pada tahun 2010 dan US$4.400.000 pada tahun 2009) Jumlah
2009
224.775.000.000
188.000.000.000
143.856.000.000
112.800.000.000
133.567.386.076
97.886.250.000
85.414.500.000
37.600.000.000
53.046.900.000
41.360.000.000
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (US$25,000,000 in 2010 and US$20,000,000 in 2009) PT Bank Mizuho Indonesia (US$16,000,000 in 2010 and US$12,000,000 in 2009) Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore branch (US$10,169,793 and ¥382,000,000 in 2010 and ¥962,500,000 in 2009) The Sumitomo Trust & Banking Co., Ltd., Singapore branch (US$9,500,000 in 2010 and US$4,000,000 in 2009) PT Bank Resona Perdania (US$5,900,000 in 2010 and US$4,400,000 in 2009)
640.659.786.076
477.646.250.000
Total
The annual interest rates of bank loans ranged from:
Tingkat suku bunga tahunan dari pinjaman bank adalah sebagai berikut: 2010 Dolar AS Yen Jepang
SHORT-TERM BANK LOANS
2009
0,72% - 1,37% 0,78% - 1,14%
29
0,82% - 2,23% 0,96% - 1,22%
US Dollar Japanese Yen
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 8.
9.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)
8.
SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
Bunga yang timbul dari pinjaman di atas disajikan sebagai “Beban Bunga” pada laporan laba rugi. Seluruh pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan Yen Jepang di atas akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2011.
The interest arising from the above loans is presented as “Interest Expense” in the statements of income. All of the above US Dollar and Japanese Yen loans will mature on June 30, 2011.
Seluruh fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan perusahaan dari The Furukawa Electric Co., Ltd., Jepang dan Toyota Tsusho Corporation, Jepang (Catatan 5c dan 16a).
The loan facilities are secured by corporate guarantees from The Furukawa Electric Co., Ltd., Japan and Toyota Tsusho Corporation, Japan (Notes 5c and 16a).
Perjanjian pinjaman tertentu mencakup beberapa pembatasan, yang mana tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari bank, Perusahaan dibatasi untuk melakukan, antara lain, akuisisi, penjualan, sewa, pengalihan atau penghapusan aset Perusahaan, investasi pada pihak manapun, pemberian atau perolehan kredit, pembagian atau pembayaran dividen, merger atau konsolidasi dengan pihak manapun dan perubahan dalam struktur modal dan sifat usaha.
Certain loan agreements include negative covenants, which without the prior written consent of the banks, the Company is restricted to conduct, among others, acquisition, sale, lease, transfer or disposal of the Company’s assets, making investment in any party, granting or accepting credit, declaration or payment of dividends, merger or consolidation with any party, and change in capital structure and nature of business.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan telah mematuhi persyaratan yang diberikan oleh bank-bank tersebut.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with loan covenants required by the above banks.
HUTANG USAHA
9.
ACCOUNTS PAYABLE - TRADE This account consists of payables arising from the purchases of raw materials and others from the following:
Akun ini terdiri dari hutang yang timbul dari pembelian bahan baku dan lain-lain yang diperoleh dari: Persentase dari Jumlah Kewajiban/ Percentage to Total Liabilities 2010 Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa (Catatan 5b) Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd. Singapura (US$25.997.888 pada tahun 2010 dan US$19.036.254 pada tahun 2009) PT Toyota Tsusho Indonesia (US$4.753.227 dan Rp4.258.891.149 pada tahun 2010) dan US$3.552.109 dan Rp3.354.966.582 pada tahun 2009) Toyota Tsusho Corporation, Jepang (US$655.851) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp50.000.000) Sub-jumlah
Jumlah/ Amount
2009
2010
2009 Related Parties (Note 5b) Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapore (US$25,997,888 in 2010 and US$19,036,254 in 2009) PT Toyota Tsusho Indonesia (US$4,753,227 and Rp4,258,891,149 in 2010 and US$3,552,109 and Rp3,354,966,582 in 2009) Toyota Tsusho Corporation, Japan (US$655,851) Others (each below Rp50,000,000)
20,88
20,64
233.747.010.289
178.940.788.164
4,20
4,24
46.995.152.678
36.744.787.516
0,53
-
5.896.752.745
-
0,01
-
47.215.517
-
25,62
24,88
286.686.131.229
215.685.575.680
Sub-total
155.628.876.683
137.349.922.069
3.174.851.587
1.992.005.728
Third Parties PT Smelting Gresik Smelter & Refinery (US$14,912,195 and Rp21,553,334,225 in 2010 and US$12,824,338 and Rp16,801,143,083 in 2009) PT Frisian Flag Indonesia (US$320,581 and Rp292,508,176 in 2010 and US$1,225 and Rp1,980,491,292 in 2009)
Pihak Ketiga PT Smelting Gresik Smelter & Refinery (US$14.912.195 dan Rp21.553.334.225 pada tahun 2010 dan US$12.824.338 dan Rp16.801.143.083 pada tahun 2009) PT Frisian Flag Indonesia (US$320.581 dan Rp292.508.176 pada tahun 2010 dan US$1.225 dan Rp1.980.491.292 pada tahun 2009)
30
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 9.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
HUTANG USAHA (lanjutan)
9.
ACCOUNTS PAYABLE – TRADE (continued) Jumlah/ Amount 2010
Pihak Ketiga (lanjutan) PT United Can Company (US$314.561 dan Rp283.994.819 pada tahun 2010 dan US$230.225 dan Rp218.016.859 pada tahun 2009) PT Nestle Indonesia (US$321.849 dan Rp211.013.780 pada tahun 2010 dan US$483.162 dan Rp305.095.690 pada tahun 2009) PT Jembo Cable Company Tbk (US$347.547 dan Rp384.192.615 pada tahun 2009) Lain-lain (masing-masing di bawah Rp3 milyar)
2009
3.112.215.827
2.382.139.003
3.104.760.836
4.846.820.558
Third Parties (continued) PT United Can Company (US$314,561 and Rp283,994,819 in 2010 and US$230,225 and Rp218,016,859 in 2009) PT Nestle Indonesia (US$321,849 and Rp211,013,780 in 2010 and US$483,162 and Rp305,095,690 in 2009) PT Jembo Cable Company Tbk (US$347,547 and Rp384,192,615 in 2009) Others (each below Rp3 billion)
-
3.651.133.945
10.712.094.943
6.566.748.349
Sub-jumlah
175.732.799.876
156.788.769.652
Sub-total
Jumlah
462.418.931.105
372.474.345.332
Total
Jumlah hutang usaha dalam mata uang asing adalah sebesar US$48.144.788 pada tanggal 31 Desember 2010 (2009: US$37.101.224).
Total accounts payable - trade denominated in foreign currencies amounted to US$48,144,788 as of December 31, 2010 (2009: US$37,101,224).
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, umur jatuh tempo seluruh hutang usaha Perusahaan adalah kurang dari tiga bulan (lancar).
As of December 31, 2010 and 2009, the aging schedule for all of the Company’s accounts payable trade are less than three months (current).
10. PERPAJAKAN
10. TAXATION The details of taxes payable are as follows:
Rincian akun hutang pajak adalah sebagai berikut:
Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 4 (2) Jumlah
2010
2009
347.303.710 26.704.307 334.197.112 173.373.297 135.234.978
189.850.008 34.958.562 13.220.979 18.822.295
Income taxes: Article 21 Article 23 Article 25 Article 26 Article 4 (2)
1.016.813.404
256.851.844
Total
Reconciliation between income before tax expense and estimated taxable income is as follows:
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak dan taksiran laba pajak adalah sebagai berikut: 2010 Laba sebelum beban pajak Beda temporer: Penyisihan persediaan usang Pemulihan atas penyisihan persediaan usang Penyisihan kerugian penurunan nilai Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Penyisihan uang kesejahteraan karyawan Penyusutan aset tetap Laba (rugi) atas penjualan (penghapusan) aset tetap
2009
4.046.595.758
71.588.726.102
-
241.904.520
(75.249.673) 556.865.015
1.173.591.996
(1.173.591.996)
-
53.174.647 (185.824.768)
60.034.058 1.108.541.680
(928.370.009)
92.189.967
31
Income before tax expense Temporary differences: Provision for inventory obsolescence Recovery of allowance for inventory obsolescence Provision for impairment losses Recovery of allowance for impairment losses Provision for employees’ benefits Depreciation expense Gain (loss) from sale of (written off) fixed assets
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued) 2010
2009
Beda tetap: Beban bunga Jamuan, representasi, sumbangan dan lainnya Kesejahteraan karyawan Penghasilan yang telah dikenakan pajak final
(1.476.140.750)
(8.055.215.885)
Permanent differences: Interest expense Entertainment, representation, donations and others Employees’ benefits in kind Income already subjected to final tax
Laba pajak - tahun berjalan Rugi pajak tahun-tahun sebelumnya
1.518.012.128 -
69.129.863.179 (42.190.635.004)
Taxable income - current year Tax loss carry forward from prior years
Taksiran Laba Pajak
1.518.012.128
26.939.228.175
189.019.269
2.316.567.338
380.028.145 131.506.490
456.046.403 147.477.000
The current income tax expense and estimated claims for tax refund are as follows:
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dan taksiran tagihan pajak adalah sebagai berikut: 2010 Taksiran laba pajak Beban pajak penghasilan tahun berjalan
Estimated Taxable Income
2009
1.518.012.128
26.939.228.175
Estimated taxable income
379.503.032
7.542.983.889
Current income tax expense
Dikurangi: Pajak dibayar di muka: Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
24.552.216.839 16.986.204 3.007.774.162
15.330.199.900 15.796.735 -
Less: Prepayment of income taxes: Article 22 Article 23 Article 25
Jumlah pajak dibayar di muka
27.576.977.205
15.345.996.635
Total prepayment of income taxes
Taksiran tagihan pajak penghasilan Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun 2009 Taksiran tagihan pajak pertambahan nilai
27.197.474.173
7.803.012.746
7.803.012.746 10.407.679.525
14.798.065.489
Estimated claims for income tax refund Estimated claims for income tax refund year 2009 Estimated claims for value-added tax
Jumlah
45.408.166.444
22.601.078.235
Total
Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2009 telah disampaikan ke Kantor Pajak sesuai dengan taksiran laba pajak tahun 2009 seperti yang disajikan diatas. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, Perusahaan belum melaporkan SPT tahun 2010 kepada Kantor Pajak. Namun, SPT tahun 2010 yang akan dilaporkan Perusahaan kepada Kantor Pajak akan disesuaikan dengan taksiran laba pajak tahun 2010 di atas.
The 2009 Annual Tax Return (SPT) that have been submitted to the Tax Office is in accordance with the estimated taxable income for year 2009 as stated above. Up to the date of completion of these financial statements, the Company has not yet reported its 2010 SPT to the Tax Office. However, the 2010 SPT which the Company plans to file to the Tax Office will be in accordance with the 2010 estimated taxable income above.
Pada tahun 2010, Perusahaan telah memperoleh pengembalian pendahuluan untuk pajak pertambahan nilai untuk bulan-bulan tertentu pada tahun 2010 sebesar Rp73.725.080.172. Selanjutnya pada bulan Januari, Februari dan Maret 2011, Perusahaan juga memperoleh pengembalian pendahuluan atas pajak pertambahan nilai untuk bulan Oktober, November dan Desember 2010 sebesar Rp10.407.679.525.
In 2010, the Company obtained an early refund for its 2010 value-added tax for certain months totaling Rp73,725,080,172. Subsequently, in January, February and March 2011, the Company has also obtained the earlier refund for its value-added tax for October, November and December 2010 totaling Rp10,407,679,525.
32
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
Pada tahun 2009, Perusahaan telah memperoleh pengembalian pendahuluan pajak untuk kelebihan pajak penghasilan badan tahun 2008 sebesar Rp22.206.208.274. Perusahaan juga telah memperoleh pengembalian pendahuluan untuk pajak pertambahan nilai untuk bulan-bulan tertentu pada tahun 2009 sebesar Rp56.145.763.446. Selanjutnya pada bulan Januari dan Februari 2010, Perusahaan juga memperoleh pengembalian pendahuluan atas pajak pertambahan nilai untuk bulan November dan Desember 2009 sebesar Rp14.798.065.489.
In 2009, the Company obtained an early refund for its 2008 corporate income tax totaling Rp22,206,208,274. The Company also obtained an early refund for its 2009 value-added tax for certain months totaling Rp56,145,763,446. Subsequently, in January and February 2010, the Company has also obtained the earlier refund for its value-added tax for November and December 2009 totaling Rp14,798,065,489.
Pada tanggal 25 Mei 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2006 sebesar Rp3.222.026.239. Perusahaan juga menerima SKPKB atas pajak penghasilan pasal 21 dan 23 tahun 2006, serta pajak penghasilan pasal 21 tahun 2005 sebesar Rp156.867.635. Jumlah yang dibayarkan ke Kantor Pajak sesuai dengan SKPKB tersebut dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi tahun 2010.
On May 25, 2010, the Company received Tax Assessment Letters of Underpayment (SKPKB) for its 2006 Corporate Income Tax amounting to Rp3,222,026,239. The Company also received SKPKB for its 2006 income tax articles 21 and 23, and its 2005 income tax articles 21 amounting to Rp156,867,635. The amount paid to the Tax Office related to the SKPKB was charged to current year operations and presented as part of “Other Income (Expenses)” in the 2010 statements of income.
Pada tanggal 7 Juli 2010, Perusahaan menerima SKPKB atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun 2006 dan 2005 sebesar Rp516.900.000. Jumlah yang dibayarkan ke Kantor Pajak sesuai dengan SKPKB tersebut dibebankan pada usaha tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba rugi tahun 2010.
On July 7, 2010, the Company received SKPKB for its 2006 and 2005 Value Added Tax (PPN) amounting to Rp516,900,000. The amount paid to the Tax Office related to the SKPKB was charged to current year operations and presented as part of “Other Income (Expenses)” in the 2010 statements of income.
Perusahaan saat ini sedang diaudit oleh Kantor Pajak untuk tahun pajak 2009. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan belum menerima hasil atas audit dari Kantor Pajak tersebut.
Currently, the Company is being audited by Tax Office for the 2009 fiscal year. Up to the date of completion of these financial statements, the Company has not yet received the result of the audit from the Tax Office.
Rincian beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
The details of deferred tax expense (benefit) are as follows:
2010 Beda temporer pada tarif pajak maksimum: Penyisihan persediaan usang Pemulihan atas penyisihan persediaan usang Cadangan kerugian penurunan nilai Pemulihan atas cadangan kerugian penurunan nilai Penyisihan uang kesejahteraan karyawan Penyusutan dan laba (rugi) atas penjualan (penghapusan) aset tetap Rugi pajak Beban Pajak Tangguhan - Bersih
2009
18.812.419 (139.216.254) 293.397.999 (13.293.662)
(4.996.665) (293.397.999) (15.008.515)
278.548.694 -
(273.220.529) 10.802.658.751
438.249.196
10.216.035.043
33
Temporary differences at the maximum tax rate: Provision for inventory obsolescence Recovery of allowance for inventory obsolescence Provision for impairment losses Recovery of allowance for impairment losses Provision for employees’ benefits Depreciation and gain (loss) from sale of (written off) fixed assets Tax loss Deferred Tax Expense - Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. PERPAJAKAN (lanjutan)
10. TAXATION (continued)
Pada September 2008, Undang-undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan mencatat dampak perubahan tarif pajak tersebut sebesar Rp847.989.336 pada tahun 2009.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The Company recorded the impact of the changes in tax rates amounting to Rp847,989,336 in 2009.
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliation between income before tax expense multiplied by applicable tax rate and the tax expense is as follows:
2010 Laba sebelum beban pajak Beban (manfaat) pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Pengaruh pajak atas beda tetap: Beban bunga Jamuan, representasi, sumbangan dan lainnya Kesejahteraan karyawan Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Efek penurunan tarif pajak - bersih Beban Pajak - Bersih
2009
4.046.595.758
71.588.726.102
1.011.648.940
20.044.843.309
47.254.817
648.638.855
95.007.060 32.876.598
127.692.993 41.293.559
(369.035.187) -
(2.255.460.448) (847.989.336)
817.752.228
17.759.018.932
Tax expense (benefit) based on applicable tax rate Tax effects on the permanent differences: Interest expense Entertainment, representation, donations and others Employees’ benefits in kind Income already subjected to final tax Effect of tax reduction - net Tax Expense - Net
The significant effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
Pengaruh signifikan dari beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: 2010 Aset pajak tangguhan Penyisihan persediaan usang Cadangan kerugian penurunan nilai Penyisihan kesejahteraan karyawan
Income before tax expense
2009
503.992.587 139.216.254
522.805.006 293.397.999
79.749.900
66.456.238
Deferred tax assets Allowance for inventory obsolescence Allowance for impairment losses Provision for employees’ benefits
Kewajiban pajak tangguhan Aset tetap
(2.590.840.465)
(2.312.291.771)
Deferred tax liability Fixed assets
Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih
(1.867.881.724)
(1.429.632.528)
Deferred Tax Liability - Net
Management is of the opinion that the above deferred tax liability – net can be realized.
Manajemen berpendapat bahwa kewajiban pajak tangguhan – bersih di atas dapat direalisasi.
34
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. MODAL SAHAM
11. SHARE CAPITAL The Company’s shareholders and their respective share ownership as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
Pemegang saham Perusahaan dan kepemilikannya pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham The Furukawa Electric Co., Ltd., Jepang PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk Toyota Tsusho Corporation, Jepang Masyarakat (masing-masing di bawah 5% kepemilikan) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Number of Shares Issued and Fully Paid
Persentase Pemilikan/ Percentage of Ownership
Jumlah/ Amount
Shareholders
7.791.000
42,42
7.791.000.000
6.210.000
33,81
6.210.000.000
1.836.700
10,00
1.836.700.000
The Furukawa Electric Co., Ltd., Japan PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk Toyota Tsusho Corporation, Japan
2.529.300
13,77
2.529.300.000
Public (each below 5% ownership)
18.367.000
100,00
18.367.000.000
Total
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Elly Soepono (Presiden Komisaris) memiliki 10.000 saham (0,05%).
As of December 31, 2010 and 2009, Elly Soepono (President Commissioner) owned 10,000 shares (0.05%).
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2010, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pencadangan saldo laba untuk tujuan umum dari laba bersih tahun 2009 sebesar Rp1.076.594.143.
During the Annual General Shareholders’ Meeting held on June 8, 2010, the Company’ shareholders ratified the appropriation of retained earnings for general purposes out of the 2009 net income, amounting to Rp1,076,594,143.
Agio saham merupakan kelebihan jumlah yang diterima atas nilai nominal saham yang ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1990.
Additional paid-in capital represents the excess of the proceeds over the par value of shares offered to the public in 1990.
12. DIVIDEN
12. DIVIDENDS
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 8 Juni 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai dari laba bersih tahun 2009, sebesar Rp12.856.900.000 atau Rp700 per saham
During the Annual General Shareholders’ Meeting held on June 8, 2010, the shareholders ratified the declaration of cash dividends out of the 2009 net income, amounting to Rp12,856,900,000 or Rp700 per share.
Saldo hutang dividen yang belum diklaim oleh para pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp429.579.850 (2009: Rp448.413.475, disajikan sebagai bagian dari akun “Kewajiban lancar lain-lain” dalam neraca.
As of December 31, 2010, the outstanding dividends payable not yet claimed by the shareholders amounted to Rp429,579,850 (2009: Rp448,413,475), which presented as part of “Other current liabilities” in the balance sheets.
13. PENJUALAN BERSIH
13. NET SALES The details of this account by type of product are as follows:
Rincian akun ini berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut: 2010
2009
Batangan dan Kawat Tembaga Domestik Ekspor
2.867.269.449.544 1.033.423.688.729
1.702.094.965.562 704.110.909.881
Copper Rod and Wire Domestic Export
Sub-jumlah
3.900.693.138.273
2.406.205.875.443
Sub-total
35
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)
13. NET SALES (continued) 2010
2009
Batangan Aluminium Domestik Ekspor
292.116.959.199 82.728.336.582
267.277.646.448 41.761.974.275
Aluminum Rod Domestic Export
Sub-jumlah
374.845.295.781
309.039.620.723
Sub-total
4.275.538.434.054
2.715.245.496.166
Total
Jumlah
The details of this account by nature of relationship with customers are as follows:
Rincian akun ini berdasarkan sifat hubungan dengan pelanggan adalah sebagai berikut: 2010
2009
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5a)
2.333.450.596.409
1.490.133.410.799
Related parties (Note 5a)
Pihak ketiga
1.942.087.837.645
1.225.112.085.367
Third parties
Jumlah
4.275.538.434.054
2.715.245.496.166
Total
In 2010 and 2009, the Company’s sales exceeding 10% of the net sales pertain to sales to PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk and Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong (Note 5a).
Pada tahun 2010 dan 2009, penjualan Perusahaan di atas 10% dari penjualan bersih adalah penjualan kepada PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk dan Furukawa Electric Hong Kong., Ltd., Hong Kong (Catatan 5a). 14. BEBAN POKOK PENJUALAN
14. COST OF GOODS SOLD The details of this account are as follows:
Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2010
2009
Bahan baku - awal Pembelian Bahan baku - akhir
26.056.087.813 109.135.328.764 4.021.726.752.328 2.585.409.358.715 (19.632.861.158) (26.056.087.813)
Bahan baku yang digunakan
4.028.149.978.983
2.668.488.599.666
Raw materials used
5.774.768.399
4.274.868.229
Direct labor
Beban pabrikasi Bahan pembantu, listrik, gas dan air Penyusutan (Catatan 7) Perbaikan dan pemeliharaan Jasa teknis (Catatan 5e dan 16c) Asuransi Lain-lain
40.455.209.661 13.544.329.995 16.980.527.138 1.156.901.204 1.008.842.561 3.146.371.050
32.623.495.323 12.965.951.999 11.055.539.089 1.026.932.036 1.253.882.480 2.594.790.779
Manufacturing overhead Supplies, electricity, gas and water Depreciation (Note 7) Repairs and maintenance Technical fees (Notes 5e and 16c) Insurance Miscellaneous
Jumlah beban pabrikasi
76.292.181.609
61.520.591.706
Total manufacturing overhead
Jumlah beban produksi
4.110.216.928.991
2.734.284.059.601
Total manufacturing cost
65.138.342.457 (147.534.720.698)
Finished goods At beginning of year At end of year
2.651.887.681.360
Cost of Goods Sold
Upah buruh langsung
Persediaan barang jadi Awal tahun Akhir tahun Beban Pokok Penjualan
147.534.720.698 (59.687.355.525) 4.198.064.294.164
36
Raw materials - beginning Purchase Raw materials - ending
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
14. COST OF GOODS SOLD (continued) The Company’s purchases exceeding 10% of total sales are mainly purchase from PT Smelting Gresik Smelter & Refinery amounting to Rp2,407,166,269,761 (56.30% of the net sales) in 2010 and Rp1,562,246,882,072 (57.54% of the net sales) in 2009 and purchase from Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapore (Note 5b).
Pembelian Perusahaan di atas 10% dari jumlah penjualan terutama merupakan pembelian dari PT Smelting Gresik Smelter & Refinery sejumlah Rp2.407.166.269.761 (56,30% dari jumlah penjualan bersih) pada tahun 2010 dan Rp1.562.246.882.072 (57,54% dari jumlah penjualan bersih) pada tahun 2009 dan pembelian dari Furukawa Electric Singapore Pte., Ltd., Singapura (Catatan 5b). 15. BEBAN USAHA
15. OPERATING EXPENSES This account consists of:
Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Beban Umum dan Administrasi Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Perjalanan dan transportasi Asuransi Penyusutan (Catatan 7) Lain-lain
14.391.047.774 1.849.868.412 1.617.464.807 1.358.833.480 7.613.865.608
11.412.871.105 1.731.554.238 2.178.336.570 1.180.529.408 6.323.771.595
General and Administrative Expenses Salaries, wages and employees’ benefits Travelling and transportation Insurance Depreciation (Note 7) Others
Sub-jumlah
26.831.080.081
22.827.062.916
Sub-total
Beban Penjualan Ongkos angkut dan beban ekspor Komisi (Catatan 5d dan 16b) Bahan kemasan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 7) Lain-lain
15.484.626.623 2.581.633.544 2.318.100.577 1.785.987.583 130.217.736 361.021.118
12.778.644.477 2.232.626.609 1.951.148.224 1.518.913.207 159.545.813 247.921.702
Selling Expenses Freight and export Commission (Notes 5d and 16b) Packaging materials Salaries, wages and employees’ benefits Depreciation (Note 7) Others
Sub-jumlah
22.661.587.181
18.888.800.032
Sub-total
Jumlah Beban Usaha
49.492.667.262
41.715.862.948
Total Operating Expenses
16. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
16. SIGNIFICANT AGREEMENTS
Perusahaan memiliki perjanjian-perjanjian penting dan komitmen sebagai berikut:
The Company has the following agreements and commitments:
a.
a.
Perusahaan memiliki perjanjian jasa penjaminan dengan The Furukawa Electric Co., Ltd. (Furukawa), Jepang, dan Toyota Tsusho Corporation (Toyota Tsusho), Jepang, pemegang saham, dimana para pemegang saham menyetujui untuk menjamin hutang bank Perusahaan. Sebagai imbalannya, Perusahaan membayar jasa penjaminan sebesar 0,25% dari sisa pinjaman (Catatan 5c dan 8). Perjanjian ini berlaku selama setahun dan diperpanjang setiap tahunnya berdasarkan persetujuan semua pihak.
37
significant
The Company has guarantee fee agreements with The Furukawa Electric Co., Ltd. (Furukawa), Japan, and Toyota Tsusho Corporation (Toyota Tsusho), Japan, shareholders, whereby both parties agreed to guarantee the Company’s bank loans. In return, the Company paid guarantee fees at 0.25% from the outstanding loans (Notes 5c and 8). These agreements cover a one-yearperiod and are extended yearly as mutually agreed.
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (lanjutan)
16. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
b.
Perusahaan memiliki perjanjian distributor dengan PT Setia Sapta (SS), entitas yang memiliki Komisaris dan Direksi yang sama dengan Perusahaan, dimana SS menyetujui untuk bertindak sebagai distributor eksklusif atas produk Perusahaan di Indonesia. Sebagai imbalan, Perusahaan membayar komisi yang dihitung dengan tarif US$7 per ton dari penjualan domestik bersih (Catatan 5d dan 15). Perjanjian ini diperpanjang secara otomatis dan tidak memiliki jangka waktu.
b.
The Company has a distributorship agreement with PT Setia Sapta (SS), entities which have the same Commissioner and Director with the Company, whereby the latter agreed to act as exclusive distributor of the Company's products in Indonesia. As compensation, the Company shall pay commission computed at US$7 per ton from net domestic sales (Notes 5d and 15). This agreement is automatically rolled over every year and has no definite term.
c.
Perusahaan memiliki perjanjian bantuan teknis dengan The Furukawa Electric Co., Ltd. (Furukawa), Jepang, pemegang saham, dimana Furukawa menyetujui untuk memberikan bantuan teknis dalam operasi Perusahaan. Sebagai imbalan, Perusahaan membayar beban jasa yang dihitung berdasarkan volume penjualan aktual yang dibuat Perusahaan, dengan tarif US$2 per ton untuk produk kawat tembaga, US$1 per ton untuk produk “EC-grade” dan campuran aluminium dan US$3 per ton untuk produk batangan kawat aluminium “T-AL” (Catatan 5e dan 14). Perjanjian untuk produk kawat tembaga akan diperpanjang secara otomatis dan tidak memiliki jangka waktu.
c.
The Company has technical assistance agreements with The Furukawa Electric Co., Ltd. (Furukawa), Japan, a shareholder, whereby Furukawa agreed to provide technical assistance in the Company's operations. As compensation, the Company shall pay a fee computed based on the actual sales volume made by the Company at US$2 per ton for copper wire product, at US$1 per ton for ECgrade and aluminum alloy product, and at US$3 per ton for T-AL aluminum wire rod product (Notes 5e and 14). The agreement for copper wire product is automatically renewed and has no definite term.
17. KESEJAHTERAAN KARYAWAN
17. EMPLOYEES’ BENEFITS
Berdasarkan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Perusahaan dengan karyawan, terakhir berlaku efektif mulai tahun 2008, Perusahaan memberikan kesejahteraan karyawan untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Based on the Collective Labor Agreement (“Kesepakatan Kerja Bersama - KKB”) between the Company and its employees, the latest of which has become effective since 2008, the Company provides employees’ benefits for all its qualified employees in accordance with the regulation.
Sejak 2 Juni 2003, Perusahaan memiliki perjanjian kerjasama dengan Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 (Bumiputera) mengenai program kesejahteraan karyawan. Perusahaan membayar premi asuransi dan sebagai hasilnya, Bumiputera akan memberikan manfaat asuransi untuk program kesejahteraan karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13/2003) atau KKB tergantung yang mana lebih besar.
Starting June 2, 2003, the Company has a cooperation agreement with Asuransi Jiwa Bumiputera 1912 (Bumiputera) regarding the employee benefit program. Under the agreement, the Company pays the insurance premium and as a result Bumiputera will deliver insurance on employee benefit program in accordance with Labor Law No. 13 Year 2003 (LL No. 13/2003) or KKB whichever is higher.
Perusahaan membayar premi asuransi sebesar 10% dari jumlah gaji karyawan. Jumlah pembayaran premi yang dibebankan pada operasi Perusahaan adalah sebesar Rp792.484.512 pada tahun 2010 (2009: Rp851.306.982) dan disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi.
The Company pays insurance premium calculated at 10% of total salary of the employees. Total premium expense charged to operations amounted to Rp792,484,512 in 2010 (2009: Rp851,306,982) and is presented as part of ”Operating Expenses” in the statements of income.
38
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. KESEJAHTERAAN KARYAWAN (lanjutan)
17. EMPLOYEES’ BENEFITS (continued)
Nilai kini kewajiban dan akumulasi dana pensiun program tersebut pada tanggal 31 Desember 2010 masing-masing sebesar Rp12.683.190.079 dan Rp17.157.055.632 (2009: Rp10.497.431.851 dan Rp15.748.543.194).
The present value of the obligation and the accumulated pension fund relating to this program as of December 31, 2010 amounted to Rp12,683,190,079 and Rp17,157,055,632, respectively (2009: Rp10,497,431,851 and Rp15,748,543,194).
Manajemen berpendapat bahwa akumulasi pembayaran premi asuransi ke Bumiputera adalah cukup untuk memenuhi kesejahteraan karyawan sesuai dengan UU No. 13/2003 atau KKB tergantung mana yang lebih besar, sesuai dengan surat dari Bumiputera No.265/TMS/Qjb.Ask/Tek/III/2011.
The management believes that cumulative payment of insurance premium to Bumiputera is adequate to cover employees’ benefits under LL No. 13/2003 or KKB whichever is higher, as covered by letter from Bumiputera No.265/TMS/Qjb.Ask/Tek/III/2011.
18. INFORMASI SEGMEN
18. SEGMENT INFORMATION
Divisi operasional Perusahaan dibagi atas beberapa segmen yang menawarkan produkproduk yang berbeda dan melayani pasar domestik dan luar negeri:
The Company’s operating divisions have several segments that offer different products and serve the domestic and export market:
·
Segmen batangan dan kawat tembaga memproduksi batangan tembaga serta kawat tembaga dalam berbagai ukuran.
·
The copper rod and wire segment produces copper rod and various sizes of copper wire.
·
Segmen batangan aluminium memproduksi batangan kawat murni (EC Grade Rod), batangan kawat paduan (Alloy Rod) dan batangan tahan panas (TAL Rod).
·
Aluminum rod segment produces EC Grade Rod, Alloy Rod and TAL Rod.
Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut:
The Company’s segment information is as follows:
Bentuk Primer Pelaporan - Segmen Usaha
Primary Reporting - Business Segment 2010
Penjualan bersih
Batangan dan Kawat Tembaga/ Copper Rod and Wire
Batangan Aluminium/ Aluminum Rod
3.900.693.138.273
374.845.295.781
4.275.538.434.054
Net sales
77.474.139.890
Segment results
Hasil segmen
77.838.755.449
Beban usaha
39.365.622.497
10.127.044.765
49.492.667.262
Operating expenses
Laba (rugi) usaha
38.473.132.952
(10.491.660.324)
27.981.472.628
Operating income (loss)
(22.413.827.482)
(1.521.049.388)
(23.934.876.870)
15.241.553.241
(12.012.709.711)
3.228.843.530
Penghasilan (beban) lain-lain - bersih Laba (rugi) bersih
(364.615.559)
Jumlah/ Total
39
Other income (charges) - net Net income (loss)
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) Bentuk Primer (lanjutan)
Pelaporan
-
18. SEGMENT INFORMATION (continued) Segmen
Primary Reporting - Business Segment (continued)
Usaha 2010
Aset dan Kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal Beban penyusutan
Batangan dan Kawat Tembaga/ Copper Rod and Wire
Batangan Aluminium/ Aluminum Rod
1.035.941.447.094
203.101.641.737
1.239.043.088.831
Assets and Liabilities Segment assets
1.078.697.543.200
40.957.497.410
1.119.655.040.610
Segment liabilities
17.398.097.335
11.144.964.761
28.543.062.096
10.484.942.549
4.548.438.662
15.033.381.211
Jumlah/ Total
Other Segment Information Capital expenditures Depreciation expense
2009 Batangan dan Kawat Tembaga/ Copper Rod and Wire
Batangan Aluminium/ Aluminum Rod
2.406.205.875.443
309.039.620.723
2.715.245.496.166
Net sales
Hasil segmen
55.100.808.009
8.257.006.797
63.357.814.806
Segment results
Beban usaha
33.121.995.956
8.593.866.992
41.715.862.948
Operating expenses
Laba (rugi) usaha
21.978.812.053
(336.860.195)
21.641.951.858
Operating income (loss)
Penghasilan lain-lain - bersih
49.788.065.122
158.709.122
49.946.774.244
Other income - net
Laba (rugi) bersih
54.007.858.243
(178.151.073)
53.829.707.170
Net income (loss)
Penjualan bersih
Aset dan Kewajiban Aset segmen Kewajiban segmen Informasi Segmen Lainnya Pengeluaran modal Beban penyusutan
Jumlah/ Total
825.762.941.077
170.301.929.238
996.064.870.315
Assets and Liabilities Segment assets
777.704.625.324
89.344.140.300
867.048.765.624
Segment liabilities
10.060.114.632
10.615.006.818
20.675.121.450
10.036.519.744
4.269.507.476
14.306.027.220
Other Segment Information Capital expenditures Depreciation expense
Perusahaan menganalisa arus kas secara keseluruhan dan bukan berdasarkan individual segmen usaha.
The Company analyzes its cash flows on an overall basis and not by individual business segment.
Bentuk Sekunder Pelaporan - Segmen Geografis
Secondary Reporting - Geographical Segment 2010
Batangan dan Kawat Tembaga/ Copper Rod and Wire
Batangan Aluminium/ Aluminum Rod
Penjualan Bersih Domestik Ekspor
2.867.269.449.544 1.033.423.688.729
292.116.959.199 82.728.336.582
3.159.386.408.743 1.116.152.025.311
Net sales Domestic Export
Jumlah
3.900.693.138.273
374.845.295.781
4.275.538.434.054
Total
40
Jumlah/ Total
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
18. SEGMENT INFORMATION (continued) Secondary Reporting - Geographical Segment (continued)
Bentuk Sekunder Pelaporan - Segmen Geografis (lanjutan) 2009 Batangan dan Kawat Tembaga/ Copper Rod and Wire
Batangan Aluminium/ Aluminum Rod
Penjualan Bersih Domestik Ekspor
1.702.094.965.562 704.110.909.881
267.277.646.448 41.761.974.275
1.969.372.612.010 745.872.884.156
Net sales Domestic Export
Jumlah
2.406.205.875.443
309.039.620.723
2.715.245.496.166
Total
Jumlah/ Total
Semua aset Perusahaan berlokasi di Jakarta (Catatan 1).
All of the Company’s assets are located in Jakarta (Note 1).
19. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
19. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan memiliki aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the Company has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
US$
¥
Jumlah aset Jumlah kewajiban
59.933.193 (115.170.158)
Kewajiban dalam mata uang asing - bersih
(55.236.965)
2.542.894 (382.554.830) (380.011.936)
539.139.791.256 (1.077.686.860.711)
Total assets Total liabilities
(538.547.069.455)
Net foreign currency denominated liabilities
The details of the fluctuation by currency are as follows:
Rincian fluktuasi berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 8 Maret 2011/ March 8, 2011 US$1 ¥100
Jumlah Ekuivalen dalam Rupiah/ Total equivalent in Rupiah
8.789 10.682
31 Desember 2010/ December 31, 2010 8.991 11.029
US$1 ¥100
If the net position of net liabilities in foreign currencies as of December 31, 2010 is reflected using the middle rates published by Bank Indonesia as of March 8, 2011, the net liabilities will decrease by approximately Rp12.5 billion.
Jika posisi kewajiban bersih dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan berdasarkan kurs tengah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 8 Maret 2011, maka kewajiban bersih akan turun sekitar Rp12,5 milyar.
41
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERIKATAN a.
20. COMMITMENTS
Perusahaan mengadakan perjanjian forward exchange transaction dengan PT Bank Resona Perdania (Resona), dimana Resona setuju untuk memberikan fasilitas transaksi pertukaran valuta asing dengan Perusahaan melalui penyerahan fisik uang di masa datang dengan jumlah maksimum sebesar US$15.000.000. Fasilitas akan berakhir sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
a.
Between November 1, 2010 and December 27, 2010, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$2,412,815 and to pay Rp21,889,077,209 between January 5, 2011 and March 2, 2011.
Antara tanggal 1 November 2010 sampai dengan tanggal 27 Desember 2010, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju untuk menerima US$2.412.815 dan membayar Rp21.889.077.209 antara tanggal 5 Januari 2011 sampai dengan 2 Maret 2011. b.
b.
Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi forex line dan swap line dengan The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., cabang Jakarta (BOTMU), dimana BOTMU setuju untuk memberikan fasilitas transaksi forward exchange dan swap exchange dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar US$30.000.000 dan US$4.000.000. Fasilitas ini berakhir pada tanggal 30 Juni 2011.
The Company entered into a forex line and swap line transaction agreement with The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd., Jakarta branch (BOTMU), whereby BOTMU agreed to provide facilities of forward exchange and swap exchange transaction with a maximum amount of US$30,000,000 and US$4,000,000, respectively. This facility will expire on June 30, 2011. Between November 2, 2010 and December 20, 2010, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$8,994,136 and to pay Rp81,429,890,517 between January 5, 2011 and February 23, 2011.
Antara tanggal 2 November 2010 sampai dengan tanggal 20 Desember 2010, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju untuk menerima US$8.994.136 dan membayar Rp81.429.890.517 antara tanggal 5 Januari 2011 sampai dengan 23 Februari 2011. c.
The Company entered into a forward exchange transaction agreement with PT Bank Resona Perdania (Resona), whereby Resona agreed to provide facilities of foreign exchange transaction with the Company with the delivering of bank notes in the future for a maximum amount of US$15,000,000. This facility will be terminated upon the agreement of both parties.
c.
Perusahaan mengadakan perjanjian transaksi foreign exchange dengan PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho), dimana Mizuho setuju untuk memberikan fasilitas transaksi forward exchange dengan jumlah maksimum sebesar US$10.000.000. Fasilitas akan berakhir sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.
The Company entered into a forex line transaction agreement with PT Bank Mizuho Indonesia (Mizuho), whereby Mizuho agreed to provide facilities of forward exchange transaction with a maximum amount of US$10,000,000. This facility will be terminated upon the agreement of both parties. Between November 9, 2010 and December 2, 2010, the Company entered into several forward transactions whereby the Company agreed, in total, to receive US$2,003,777 and to pay Rp18,173,360,254 between January 12, 2011 and February 4, 2011.
Antara tanggal 9 November 2010 sampai dengan tanggal 2 Desember 2010, Perusahaan melakukan beberapa transaksi forward dimana secara total Perusahaan setuju untuk menerima US$2.003.777 dan membayar Rp18.173.360.254 antara tanggal 12 Januari 2011 sampai dengan 4 Februari 2011.
42
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. PERIKATAN (lanjutan)
20. COMMITMENTS (continued)
Berkaitan dengan transaksi-transaksi forward diatas, pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan mencatat hutang derivatif sebesar Rp228.779.713 sebagai bagian akun “Kewajiban lancar lain-lain” pada neraca. Laba (rugi) selisih kurs yang terjadi dari transaksi forward disajikan sebagai bagian akun “Laba (rugi) selisih kurs bersih” pada laporan laba rugi.
Related to the above forward transactions, as of December 31, 2010, the Company recorded derivative payables amounting to Rp228,779,713 as part of “Other current liabilities” in the balance sheets. Gain (loss) on foreign exchange arise from forward transactions is presented as part of “Gain (loss) on foreign exchange - net” in the statements of income.
Transaksi-transaksi forward tersebut di atas tidak memenuhi kriteria sangat efektif dan dokumentasi sebagaimana disyaratkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk menggunakan akuntansi lindung nilai. Oleh sebab itu, keuntungan atau kerugian sehubungan dengan perubahan nilai wajar dibebankan pada tahun berjalan.
The above forward transactions do not meet the highly effective and documentation criteria as required by PSAK No. 55 (Revised 2006) to qualify for hedge accounting. Therefore, any gains or losses related to the changes in the fair value are charged to current operations.
21. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN
21. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS The following table sets out the carrying values and estimated fair values of the Company’s financial instruments as of December 31, 2010.
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan estimasi nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010. Nilai Tercatat/ Carrying Values
Nilai Wajar/ Fair Values
Aset Keuangan Nilai wajar melalui laporan laba rugi Investasi jangka pendek Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Aset tidak lancar lain-lain
1.436.512.000
1.436.512.000
61.054.018.586 743.122.271.923 3.836.565.025 2.219.230.363
61.054.018.586 743.122.271.923 3.836.565.025 2.219.230.363
Financial Assets Fair value through profit or loss Short term investment Loans and receivables Cash and cash equivalents Accounts receivable trade Accounts receivable others Other non-current assets
Jumlah
811.668.597.897
811.668.597.897
Total
640.659.786.076 462.418.931.105 5.279.260.721 7.754.008.017 658.359.563
640.659.786.076 462.418.931.105 5.279.260.721 7.754.008.017 658.359.563
Financial Liabilities Liabilities at fair value or amortized cost Short-term bank loans Accounts payable trade Accounts payable others Accrued expenses Other current liabilities
1.116.770.345.482
1.116.770.345.482
Total
Kewajiban Keuangan Kewajiban yang dicatat pada nilai wajar atau biaya perolehan yang diamortisasi Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Kewajiban lancar lain-lain Jumlah
Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in a current transaction between knowledgeable willing parties in an arm's-length transaction, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from quoted market prices, discounted cash flow models and option pricing models as appropriate.
Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi kini antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, bukan dalam penjualan yang dipaksakan atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, model arus kas diskonto dan model penentuan harga opsi yang sewajarnya.
43
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
21. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)
Instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam jumlah tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Metode-metode dan asumsi-asumsi di bawah ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk masing-masing kelas instrumen keuangan:
Financial instruments presented in the balance sheets are carried at the fair values, otherwise, they are presented at carrying values as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured. The following methods and assumptions are used to estimate the fair value of each class of financial instruments:
a. Instrumen keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar
a. Financial instrument carried at fair value or amortized cost
Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai wajar menggunakan harga kuotasi yang dipublikasikan pada pasar aktif. Hutang derivatif yang disajikan sebagai bagian dari “Kewajiban lancar lain-lain” dicatat sebesar nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian dengan nilai pasar yang dapat diobservasi.
Short term investment is carried at fair value using the quoted prices published in the active market. Derivative payable which presented as part of “Other current liabilities” measured at fair value by using valuation technique with observable quoted market prices.
b. Instrumen keuangan dengan jumlah tercatat yang mendekati nilai wajarnya
b. Financial instruments with carrying values that reasonably approximate their fair values
Manajemen berpendapat bahwa nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang dividen yang disajikan sebagai bagian dari “Kewajiban lancar lain-lain”, secara wajar mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek. Nilai tercatat dari aset tidak lancar lain-lain yang terdiri dari piutang karyawan dan uang jaminan tidak berbeda secara material dari estimasi nilai wajarnya.
Management is of the opinion that the fair values of cash and cash equivalents, accounts receivable trade, accounts receivable others, short-term bank loans, accounts payable trade, accounts payable others, accrued expenses and dividends payable which presented as part of “Other current liabilities”, reasonably approximate their carrying values due to their short-term nature. The carrying value of other non-current assets which consist of loans to employees and refundable deposits are not materially different from their estimated fair values.
22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN
MANAJEMEN
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Kewajiban keuangan utama Perusahaan terdiri dari hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar. Tujuan utama dari kewajiban ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk kegiatan operasional Perusahaan. Perusahaan juga mempunyai aset keuangan seperti piutang usaha dan kas dan setara kas, yang timbul langsung dari kegiatan usahanya.
The Company’s principal financial liabilities consist of short-term bank loans, accounts payable trade, accounts payable others and accrued expenses. The main purpose of these liabilities is to raise funds for the Company's operations. The Company also has financial assets such as trade receivables and cash and cash equivalents, which arise directly from its operations.
Telah menjadi kebijakan Perusahaan bahwa tidak akan ada perdagangan dalam instrumen keuangan yang akan dilakukan.
It is and has been the Company's policy that no trading in financial instruments shall be undertaken.
44
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Resiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko tingkat suku bunga, risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko komoditas. Direksi Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masingmasing risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:
The main risk arising from the Company’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, credit risk, liqudity risk and commodity risk. The Company’s Director review and approve the policies for managing the risks which are summarized below:
Risiko tingkat suku bunga arus kas
Cash flow interest rate risk
Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko tingkat suku bunga Perusahaan terutama timbul dari pinjaman untuk tujuan modal kerja yang dikenakan suku bunga mengambang. Kebijakan Perusahaan atas tingkat suku bunga adalah dengan memonitor secara ketat fluktuasi suku bunga pasar dan mencari tingkat suku bunga yang paling menguntungkan yang ditawarkan pasar keuangan.
Cash flow interest rate risk mainly is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Cash flow interest rate mainly arises from loans for working capital purposes with floating interest rates. The Company’s policies relating to interest rate risk is to closely monitor the market interest rate fluctuation and find the most benefited interest rate risk which are offered by the market.
Manajemen tidak menganggap perlunya melakukan swap suku bunga pada saat ini.
The management currently does not consider the necessity to enter into any interest rate swaps.
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange currency risk
Mata uang pelaporan Perusahaan adalah Rupiah. Perusahaan dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena pinjaman, penjualan ekspor dan biaya beberapa pembelian utamanya dalam mata uang Dolar Amerika Serikat (Dolar AS). Apabila pendapatan dan pembelian Perusahaan di dalam mata uang selain Rupiah, dan tidak seimbang dalam hal kuantum dan/atau pemilihan waktu, Perusahaan harus menghadapi risiko mata uang asing.
The Company’s reporting currency is the Rupiah. The Company faces foreign exchange risk as its borrowings, export sales and the costs of certain key purchases are either denominated in the United States Dollars (US Dollar). To the extent that the revenue and purchases of the Company are denominated in currencies other than Rupiah, and are not evenly matched in terms of quantum and/or timing, the Company has exposure to foreign currency risk.
Sebagian besar pembelian dalam mata uang Dolar AS juga dijual dalam Dolar AS, sehingga lindung nilai atas risiko nilai tukar mata uang asing terjadi secara alami.
Most of the purchases done in US Dollar were also sold in US Dollar, so the hedge for the foreign currency risk is happened naturally.
45
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 22. TUJUAN DAN KEBIJAKAN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN
22. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
Risiko kredit
Credit risk
Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perusahaan memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih. Perusahaan tidak memiliki risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang usaha, sebagian besar pelanggan Perusahaan merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The Company has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. It is the Company’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. The Company has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Company’s exposure to bad debts. There is no significant concentration of credit risk in accounts receivable trade, most of the Company’s main customer are related parties.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Perusahaan mengelola profil likuiditasnya untuk dapat mendanai pengeluaran modalnya dan mengelola hutang yang jatuh tempo dengan mengatur kecukupan kas, dan pendanaan yang cukup melalui fasilitas kredit yang telah tersedia.
The Company manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditure and service its maturing debts by maintaining sufficient cash, and the adequate funding through the available credit facilities.
Perusahaan secara regular melakukan evaluasi dan pengawasan atas arus kas masuk dan kas keluar untuk memastikan tersedianya dana untuk memenuhi kebutuhan pembayaran kewajiban yang jatuh tempo. Secara umum, kebutuhan dana untuk pelunasan kewajiban jangka pendek diperoleh dari penjualan kepada pelanggan.
The Company regularly evaluates and monitors cash inflows and cash outflows to ensure the availability of fund to settle the due obligation. In general, fund needed to settle the short term liabilities is obtained from sales activities to customers.
Risiko harga komoditas
Commodity price risk
Perusahaan terkena dampak risiko harga komoditas terutama diakibatkan oleh pembelian bahan baku utama seperti lempengan tembaga dan aluminium batangan. Harga bahan baku tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi harga komoditas serta tingkat permintaan dan persediaan di pasar.
The Company’s exposure to commodity price risk relates primarily to the purchase of the major raw materials such as copper cathode and aluminum ingot. The prices of these raw materials are directly affected by commodity price fluctuations and the level of demand and supply in the market.
Kebijakan Perusahaan untuk meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi harga komoditas adalah dengan memelihara tingkat persediaan tembaga dan aluminium secara tepat untuk memperoleh efek terbaik dari lindung nilai alami. Selain itu, Perusahaan juga berusaha mengurangi resiko tersebut dengan cara mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggannya.
The Company’s policy is to minimize the risks arising from the fluctuations in the commodity prices by maintaining a proper inventory level of copper and aluminum to get the optimum effect from natural hedging. In addition, the Company may seek to mitigate its risks by passing on the price increases to its customers.
46
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. REKLASIFIKASI
23. RECLASSIFICATIONS
Beberapa angka perbandingan dalam neraca tanggal 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian neraca tanggal 31 Desember 2010. Reklasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported 31 Desember 2009 Beban dibayar di muka Investasi jangka pendek
1.883.537.627 -
Certain comparative figures in the balance sheet as of December 31, 2009 have been reclassified to conform to the balance sheet as of December 31, 2010 presentation. These reclassifications are as follows: Setelah reklasifikasi/ As reclassified
Reklasifikasi/ Reclassification (1.501.808.000) 1.501.808.000
24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
381.729.627 1.501.808.000
24. REVISED STATEMENTS ACCOUNTING STANDARDS
December 31, 2009 Prepaid expenses Short term investment
OF
FINANCIAL
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) tetapi belum efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
The Statements of Financial Accounting Standards issued by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) but not yet effective in 2010 are summarized below:
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:
Effective on or after January 1, 2011:
•
PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
•
PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
•
PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
•
PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statement of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
•
PSAK 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim” - Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
•
PSAK 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting” - Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
•
PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
•
PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
47
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
24. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2011: (continued)
•
PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
•
PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
•
PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.
•
PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
•
PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.
•
PSAK No. 10 (Revised 2010), “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates”, prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
•
PSAK No. 12 (Revisi 2009), “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.
•
PSAK No. 12 (Revised 2009), “Interests in Joint Ventures”, shall be applied in accounting for interests in joint ventures and the reporting of joint venture assets, liabilities, income and expenses in the financial statements of venturers and investors, regardless of the structures or forms under which the joint venture activities take place.
•
PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK No. 15 (1994), “Akuntansi untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi”, dan PSAK No. 40 (1997), “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.
•
PSAK No. 15 (Revised 2009), “Investments in Associates”, shall be applied in accounting for investments in associates. Supersedes PSAK No. 15 (1994), “Accounting for Investments in Associates”, and PSAK No. 40 (1997), “Accounting for Changes in Equity of Subsidiaries/Associates”.
•
PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
•
PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. Requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
48
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
24. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2011: (continued)
•
PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
•
PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
•
PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
•
PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
•
PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.
•
PSAK No. 25 (Revised 2009), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”, prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates, and corrections of errors.
•
PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
•
PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
•
PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
•
PSAK 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to provide that appropriate recognition criteria and measurement bases are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
•
PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.
•
PSAK No. 58 (Revised 2009), “Non-Current Assets, Held for Sale and Discontinued Operations”, aims to specify the accounting for assets held for sale, and the presentation and disclosure of discontinued operations..
49
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
24. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2011: (continued)
•
ISAK No. 7 (Revisi 2009), “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (“EBK”)”, menentukan pengkonsolidasian EBK jika substansi hubungan antara suatu entitas dan EBK mengindikasikan adanya pengendalian EBK oleh entitas tersebut.
•
ISAK No. 7 (Revised 2009), “Consolidation Special Purpose Entities (“SPE”)”, provides for the consolidation of SPEs when the substance of the relationship between an entity and the SPE indicates that the SPE is controlled by that entity.
•
ISAK No. 9, “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”, diterapkan terhadap setiap perubahan pengukuran atas aktivitas purnaoperasi, restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai kewajiban sesuai PSAK No. 57.
•
ISAK No. 9, “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities”, applies to changes in the measurement of any existing decommissioning, restoration or similar liability recognised as part of the cost of an item of property, plant and equipment in accordance with PSAK No. 16 and as a liability in accordance with PSAK No. 57.
•
ISAK No. 13, “Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri”, diterapkan terhadap entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang asing yang timbul dari investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memenuhi persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada entitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negeri dimasukkan sebagai laporan keuangan konsolidasian.
•
ISAK No. 13, “Hedges of Net Investment in a Foreign Operation”, applies to an entity that hedges the foreign currency risk arising from its net investments in foreign operations and wishes to qualify for hedge accounting in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006). Refers to the parent entity and to the financial statements in which the net assets of foreign operations are included as consolidated financial statements.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:
Effective on or after January 1, 2012:
•
PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
•
PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establish the accounting and disclosures for employee benefits.
•
PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
•
PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
•
PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
•
PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establish the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
50
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT TEMBAGA MULIA SEMANAN Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. REVISI PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (lanjutan)
24. REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
•
PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
•
PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
•
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
•
ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
•
ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
•
ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Until the completion date of these financial statements, the Company is presently evaluating and has not determined the effects of these revised Standards and Interpretation on its financial statements.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan ini, Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangannya. 25. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
25. COMPLETION STATEMENTS
OF
THE
FINANCIAL
The management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on March 8, 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 8 Maret 2011.
51