PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, DAN/AND 31 DESEMBER/DECEMBER 2010, 2009 DAN/AND 2008
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes ASET Kas dan setara kas - Pihak ketiga - Pihak berelasi Investasi bersih dalam sewa pembiayaan setelah dikurangi penyisihan kerugian piutang ragu ragu sebesar Rp 94.456 pada 30 September 2011 dan masingmasing Rp 81.855, Rp 82.665 dan Rp 60.860 pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 Piutang pembiayaan konsumen setelah dikurangi penyisihan kerugian piutang ragu-ragu sebesar Rp 14.091 pada 30 September 2011 dan masingmasing Rp 11.138, Rp 1.730 dan Rp 2.505 pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain - Pihak ketiga - Pihak berelasi Piutang derivatif - Pihak ketiga - Pihak berelasi Aset pajak tangguhan Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 5.870 pada 30 September 2011 dan masing-masing Rp 4.782, Rp 3.338 dan Rp 2.114 pada 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 Aset lain-lain JUMLAH ASET
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2011
31 Desember/December 2010
2009
2008
2d,2f,3 2d,2f, 2s,3,17
235,248
21,185
17,841
ASSETS Cash and cash equivalents 117,705 Third parties -
107,057
28,609
29,723
120,065
2d,2g,4
4,541,458
3,212,499
2,089,316
2d,2h,5
382,472
343,579
142,616
2d,2j,6 2d,2s, 6,17
11,889
14,805
11,332
3,846
3,084
1,603
1,795
2d,2e,7 2d,2e, 2s,7,17 2p,12c
31,846
8,152
4,696
129,650
2,683 6,288
3,777 7,211
881 10,545
778
2k,8 2d
3,022 651
3,644 609
3,044 581
3,912 571
Related parties Deferred tax assets Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp 5,870 at 30 September 2011 and Rp 4, 782, Rp 3,338 and Rp 2,114 at 31 December 2010, 2009 and 2008, respectively Other assets
5,326,460
3,647,154
2,312,178
2,620,128
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman 1 Page
Related parties Net investment in direct finance leases net of allowance for doubtful accounts of Rp 94,456 at 30 September 2011 and Rp 81,855, Rp 82,665 and Rp 60,860 at 31 December 2010, 2009 2,068,550 and 2008, respectively Consumer financing receivables net of allowance for doubtful accounts of Rp 14,091 at 30 September 2011 and Rp 11,138, Rp 1,730 and Rp 2,505 at 31 December 2010, 2009 173,937 and 2008, respectively Prepaid expenses and other receivables 3,165 Third parties Related parties Derivative receivables Third parties -
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes LIABILITAS Liabilitas kepada pemasok - Pihak ketiga - Pihak berelasi Pinjaman yang diterima - bersih - Pihak ketiga - Pihak berelasi Liabilitas obligasi Medium term notes - bersih Liabilitas pajak penghasilan badan Liabilitas pajak lain-lain Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar - Pihak ketiga - Pihak berelasi Liabilitas derivatif Imbalan kerja
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2011
31 Desember/December 2010
2009
2008
2d 2s,17 2d,2l,10 2d,2l, 2s,10,17 2d,2q,11 2d,2q,11 2p,12a, 12b 2p,12a
2d,9 2d,2s,9,17 2d,2e,7 2m,18
Jumlah liabilitas
23,680 20,803
-
5,465 3,800
3,233,536
2,727,894
1,811,468
596,952 299,704
17,982 299,291
-
30,000 -
9,058 4,999
5,100 5,839
6,213 4,558
10,228 3,766
104,327 20,604 6,158 4,301
67,504 9,935 20,917 4,105
40,312 4,418 24,606 2,262
28,263 4,605 9,012 1,982
Related parties Bonds payable Medium term notes - net Corporate income tax payable Other taxes payable Other payables and accrued expenses Third parties Related parties Derivative payables Employee benefits
4,324,122
3,158,567
1,903,102
2,250,929
Total liabilities
EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham Modal dasar - 250.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 174.885.067 saham pada 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008
13
174,885
174,885
174,885
Uang muka setoran modal
13
400,000
-
-
Agio saham Cadangan wajib Cadangan lindung nilai arus kas Saldo laba
13
49,367 125 7,913 370,048
2e,7
LIABILITIES Account payables to suppliers Third parties Related parties Borrowings - net 2,163,073 Third parties -
49,367 125 (14,149) 278,359
49,367 100 (14,169) 198,893
EQUITY Share capital - par value Rp 1,000 (full amount) per share Authorised - 250,000,000 shares Issued and fully paid - 174,885,067 shares at 30 September 2011, 31 December 2010, 174,885 2009 and 2008 Advance for share subscriptions Capital paid in excess of 49,367 par value 75 Statutory reserves 13,786 Cash flow hedging reserves 131,086 Retained earnings
Jumlah ekuitas
1,002,338
488,587
409,076
369,199
Total equity
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
5,326,460
3,647,154
2,312,178
2,620,128
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman 2 Page
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PENDAPATAN Sewa pembiayaan Pembiayaan konsumen Pendapatan bunga dan lain-lain
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2011 9 bulan/ months
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
2g 2h
417,074 44,235
401,818 39,613
334,544 25,476
262,299 30,243
INCOME Direct financing leases Consumer financing
2n,14
28,410
11,556
16,621
14,817
Interest and other income
489,719
452,987
376,641
307,359
Total income
Jumlah pendapatan BEBAN Beban bunga dan keuangan Beban usaha
2n,15 16
264,007 44,360
245,084 46,096
212,026 34,403
165,576 30,268
Penyisihan piutang ragu-ragu
2d,4,5
15,554
8,598
23,668
44,709
EXPENSES Interest and financing charges Operating expenses Allowance for doubtful accounts
Jumlah beban
323,921
299,778
270,097
240,553
Total expenses
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
165,798
153,209
106,544
66,806
INCOME BEFORE TAX
41,404
38,520
30,201
19,313
INCOME TAX EXPENSE
124,394
114,689
76,343
47,493
NET INCOME
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2p,12b
LABA BERSIH
29,416
26
(38,826)
22,880
(Beban)/pajak penghasilan terkait dengan pendapatan komprehensif lain
(7,354)
(6)
10,871
(6,864)
Other comprehensive income: Cash flow hedging Income tax (charge)/ credit relating to components of other comprehensive income
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
22,062
20
(27,955 )
16,016
Other comprehensive income net of tax
Total pendapatan komprehensif
146,456
114,709
48,388
63,509
Total comprehensive income
380
BASIC EARNING PER SHARE (in Rupiah full amount)
Pendapatan komprehensif lain: Lindung nilai arus kas
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR (Rupiah penuh)
2e,7
2r
711
656
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman 3 Page
436
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes Saldo pada tanggal 1 Januari 2008
Uang muka setoran modal/ Agio saham/ Advance for Capital paid share in excess of subscriptions par value
Modal saham/ Share capital
Cadangan lindung nilai arus kas/ Cash flow hedging reserves
Cadangan wajib/ Statutory reserves
205,690
Balance as at 1 January 2008
-
-
100,000
Share capital
25
-
(25)
-
Allocation to statutory reserves
-
-
16,016
-
16,016
Other comprehensive income net of tax
-
-
-
-
47,493
47,493
Net income for the year
174,885
-
49,367
75
13,786
131,086
369,199
Balance as at 31 December 2008
-
-
-
25
-
(25)
-
Allocation to statutory reserves
-
-
-
-
-
(8,511)
-
49,367
50
100,000
-
-
-
Pencadangan wajib
-
-
-
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
13
Saldo pada tanggal 31 Desember 2008
Pencadangan wajib Dividen
2t,13
(2,230)
Beban komprehensif lain setelah pajak
-
-
-
-
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
174,885
-
49,367
100
-
-
-
25
-
(25)
-
-
-
-
-
(35,198)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2009
Pencadangan wajib Dividen
2t,13
Jumlah/ Total
83,618
74,885
Modal saham
Saldo laba/ Retained earnings
(27,955) -
(14,169)
-
(8,511)
Dividend
(27,955)
Other comprehensive expense net of tax
76,343
76,343
Net income for the year
198,893
409,076
Balance as at 31 December 2009
-
Allocation to statutory reserves
(35,198)
Dividend
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
-
-
-
-
20
-
20
Other comprehensive income net of tax
Laba bersih tahun berjalan
-
-
-
-
-
114,689
114,689
Net income for the year
174,885
-
49,367
125
278,359
488,587
Balance as at 31 December 2010
13
-
400,000
-
-
-
-
400,000
Advance for share subscriptions
2t,13
-
-
-
-
-
Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Uang muka setoran modal Dividen
(14,149)
(32,705)
(32,705)
Dividend
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
-
-
-
-
22,062
-
22,062
Other comprehensive income net of tax
Laba bersih periode berjalan
-
-
-
-
-
124,394
124,394
Net income for the period
174,885
400,000
49,367
125
7,913
370,048
1,002,338
Balance as at 30 September 2011
Saldo pada tanggal 30 September 2011
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman 4 Page
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE SEMBILAN BULAN YANG BERAKHIR PADA 30 SEPTEMBER 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE NINE-MONTH PERIOD ENDED 30 SEPTEMBER 2011 AND FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan/ Notes
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari: - Pelanggan - Bunga bank - Lain-lain
14
Jumlah penerimaan kas
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
30 September 2011 9 bulan/ months
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
2,332,822 3,154 62,414
2,200,990 424 34,756
1,666,086 4,894 26,111
Cash flows from operating activities Cash received from: 1,240,854 Customers 3,259 Interest income Others -
2,398,390
2,236,170
1,697,091
1,244,113
Pengeluaran kas untuk: -
Beban bunga dan keuangan Pembayaran ke pemasok Beban usaha Beban pajak penghasilan
Jumlah pengeluaran kas Arus kas bersih (digunakan untuk)/ diperoleh dari aktivitas operasi Arus kas dari aktivitas investasi Pembelian aset tetap Penjualan aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas dari aktivitas pendanaan Penerimaan pinjaman Penerimaan obligasi Penerimaan medium term notes Pembayaran pinjaman Pembayaran dividen - bersih
(259,990) (3,287,324) (31,867) (37,164 )
(240,019) (163,235) (3,133,023) (1,430,580) (38,756) (29,515) (35,619) (32,696 )
(136,265) (1,942,596) (29,766) (16,617)
Cash disbursements for: Interest and financing charges Suppliers Operating expenses Income tax expense -
(3,616,345)
(3,447,417)
(2,125,244)
Total cash disbursements
(881,131)
Net cash flows (used in)/ provided from operating activities
(1,217,955)
8 8
11 11 13
Arus kas bersih diperoleh dari/ (digunakan untuk) aktivitas pendanaan Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
Penyesuaian atas selisih kurs dari saldo kas dan setara kas
Kas dan setara kas awal tahun/periode Kas dan setara kas akhir Tahun/periode
(1,656,026)
(1,211,247)
41,065
(466) -
(2,044) -
(375) -
(1,968) 5
Cash flows from investing activities Purchase of fixed assets Sale of fixed assets
(466)
(2,044)
(375)
(1,963)
Net cash flows used in investing activities
-
-
-
100,000
400,000
-
-
-
Cash flows from financing activities Receipts from borrowings Receipt from bonds Receipt from medium term notes Payments of borrowings Payment of dividend – net Proceed from issuance of capital stocks Advance for share subscriptions
1,093,330
Net cash flows provided from/(used in) financing activities
210,236
Net increase/(decrease) cash and cash equivalents
10,449
Adjustments of foreign exchange variance in cash and cash equivalents
17,085
Cash and cash equivalents at the beginning of the year/period
2,573,258 600,000
4,140,942 -
1,230,141 -
2,658,050 -
(2,033,325) (32,705)
300,000 (3,189,602) (35,198)
(1,464,476) (8,149)
(1,664,720) -
Tambahan setoran modal Uang muka setoran modal
Total cash receipts
1,507,228
288,807
3,704
1,216,142
2,851
(621)
(242,484)
(201,794)
11,588
49,794
47,564
237,770
342,305
49,794
47,564
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
Halaman 5 Page
Cash and cash equivalents 237,770 at the end of year/period
The accompanying notes form an integral part of these financial statements
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan akta notaris Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1984 melalui Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalam Buku Register di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, Tambahan No. 484.
PT Surya Artha Nusantara Finance (the “Company”) was established with the name of PT Sangga Loka Subur based on notarial deed of Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58 dated 25 August 1983. The Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia on 19 January 1984 based on its Decision Letter No. C2-423 HT01.01-Th84, and registered in Register Book at Central District Court No.697/1984 dated 6 March 1984, and also published in State of Gazette No. 38, dated 15 May 1984, Supplement No. 484.
Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan dimuat dalam akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseoan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB 09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.
The Articles of Association have been amended by notarial deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerning the adjustment of the Articles of Association of the Company regarding to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU62964.AH.01.02. Year 2008, dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No.2531/ RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008, and also published in State of Gazette No. 89 dated 4 November 2008, Supplement No. 22169.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No.17 tanggal 22 September 2011 tentang peningkatan modal dasar Perseroan dan penambahan modal disetor. Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011.
The Articles of Association have been amended several times and the latest by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No.17 dated 22 September 2011 concerning increase of share capital and additional paid-up capital. The changes had been approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-47996.AH. 01.02 Year 2011 dated 3 October 2011.
Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Perseroan bergerak di bidang sewa pembiayaan dan jasa pembiayaan konsumen. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1990.
The Company obtained a license to operate as a financing company from the Minister of Finance of Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated 31 December 1990. The Company is engaged in leasing and consumer financing. The Company commenced its commercial operations since 1990.
Perseroan berdomisili di Jalan T.B. Simatupang Kav. 88 Tower B Lantai 11, Jakarta 12520. Perseroan mempunyai 11 jaringan pemasaran yang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Pontianak.
The Company is located at Jalan T.B. Simatupang Kav. 88 Tower B 11th Floor, Jakarta 12520. The Company has 11 marketing networks located in Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda and Pontianak.
Halaman 6 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Perseroan telah menerbitkan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 600.000. Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-480/BL/ 2011 tanggal 17 Januari 2011.
The Company issued SAN Finance Bonds I Year 2011 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 600,000. Bonds SAN Finance I Year 2011 was listed in the Indonesian Stock Exchange and became effective based on the Capital Market and Financial Intitutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK) through Decision Letter No. S-480/BL/2011 dated 17 January 2011.
Penerbitan Obligasi SAN Finance I/2011 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 52 tanggal 25 Oktober 2010 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SAN Finance I/2011 tersebut di atas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.
The issuance of SAN Finance Bonds I/2011 was based on the Trusteeship Agreement No. 52 dated 25 October 2010 betwen the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Bonds I/2011 net of issuance costs was used by the Company for working capital. This bonds was offered at par value in the primary market.
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perseroan telah menerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) SANF I/2010 dengan tingkat bunga tetap, Seri A sebesar Rp 100.000 dan Seri B sebesar Rp 200.000 di mana PT NISP Sekuritas bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers.
On 25 February 2010, the Company issued Medium Term Notes (“MTN”) SANF I/2010 with a fixed interest rate, Serie A amounted to Rp 100,000 and Serie B amount of Rp 200,000 where PT NISP Sekuritas acted as Mandated Lead Arrangers.
MTN SANF I/2010 Seri A dan Seri B masingmasing telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 23 Februari 2010. Penerbitan MTN SANF I/2010 Seri A dan Seri B dilakukan masing-masing sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 72 dan No. 75 tanggal 23 Februari 2010 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 11).
MTN SANF I/2010 Serie A and Serie B were registered in the Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) on 23 February 2010, respectively. The issuance of MTN SANF I/2010 Serie A and Serie B respectively were based on the Trusteeship Agreement No. 72 and 75 dated 23 February 2010, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 11).
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The Company's Boards of Commissioners and Directors as at 30 September 2011 are as follows:
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen Direksi: Presiden Direktur Direktur Keuangan dan Operasi Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Risiko Direktur Hubungan Pemasok *
Angky Utarya Tisnadisastra Djoko Pranoto Susilo Sudjono Hiroyasu Kondo Naoto Itakura Inget Sembiring Diana Makmur Andrijanto Keke Hadi Yasuaki Yoshino* Taketsugu Hori
tergantung pada Fit and Proper Test yang diharuskan oleh BAPEPAM-LK.
*
Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner Directors: President Director Finance and Operation Director Sales and Marketing Director Risk Director Supplier Relation Director
subject to Fit and Proper Test as required by BAPEPAM-LK.
Halaman 7 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi: Presiden Direktur Direktur Keuangan dan Operasi Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Risiko Direktur Hubungan Pemasok *
Susilo Sudjono Andrijanto Keke Hadi Motoki Toyoshima* Taketsugu Hori
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
*
Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Directors: President Director Finance and Operation Director Sales and Marketing Director Risk Director Supplier Relation Director
Resigned on 30 September 2011.
The Company's Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2009 are as follows:
Gunawan Geniusahardja Angky Utarya Tisnadisastra Djoko Pranoto Hiroyasu Kondo Seiji Komuro Susilo Sudjono Andrijanto Keke Hadi Motoki Toyoshima Taketsugu Hori
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi: Presiden Direktur Direktur Operasional Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Risiko Direktur Hubungan Pemasok
The Company's Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2010 are as follows:
Angky Utarya Tisnadisastra Djoko Pranoto Juliani Eliza Syaftari Naoto Itakura Hiroyasu Kondo
mengundurkan diri pada tanggal 30 September 2011.
Dewan Komisaris: Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Direksi: Presiden Direktur Direktur Operasional Direktur Penjualan dan Pemasaran Direktur Risiko Direktur Hubungan Pemasok
GENERAL INFORMATION (continued)
Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Directors: President Director Operational Director Sales and Marketing Director Risk Director Supplier Relation Director
The members of the Company's Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2008 are as follows:
Gunawan Geniusahardja Angky Utarya Tisnadisastra Djoko Pranoto Koichi Kanno Seiji Komuro Susilo Sudjono Andrijanto Keke Hadi Motoki Toyoshima Hiroyasu Kondo
Halaman 8 Page
Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Directors: President Director Operational Director Sales and Marketing Director Risk Director Supplier Relation Director
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL INFORMATION (continued)
Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit Perseroan yang berlaku sejak 1 Juni 2011 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun 2012.
Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 014/SANF/CIR/VI /2011 dated 1 June 2011, the Board of Commissioners has established the Company’s Audit Committee effective since 1 Juni 2011 until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2012.
Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 September 2011 adalah sebagai berikut:
The Company’s Audit Committee 30 September 2011 are as follows:
Ketua Anggota Anggota
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Inget Sembiring Kanaka Puradiredja Thomas H. Secokusumo
as
at
Chairman Member Member
Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK Nomor IX.I.5.
The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with BAPEPAM LK regulation Number IX.I.5.
Pada tanggal 30 September 2011, Perseroan mempunyai 122 karyawan (31 Desember 2010: 109 karyawan, 2009: 93 karyawan dan 2008: 96 karyawan).
As at 30 September 2011, the Company has 122 employees (31 December 2010: 109 employees, 2009: 93 employees and 2008: 96 employees).
Jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 227, Rp 8.364 dan Rp 184 (31 Desember 2010: Rp Nihil, Rp 8.111 dan Rp Nihil, 2009: Rp Nihil, Rp 6.742 dan Rp Nihil: 2008: Rp Nihil, Rp 5.569 dan Rp Nihil).
Total salaries and allowances paid to the Board of Commissioners, Directors and Audit Committee for the nine-month period ended at 30 September 2011 amounted to Rp 227, Rp 8,364 and Rp 184, respectively (31 December 2010: Rp Nil, Rp 8,111 and Rp Nil, 2009: Rp Nil, Rp 6,742 and Rp Nil: 2008: Rp Nil, Rp 5,569 and Rp Nil).
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perseroan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Oktober 2011.
The financial statements of the Company were prepared by the Directors and completed on 24 October 2011.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
a.
a.
Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan disusun sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Keputusan Ketua BAPEPAM – LK No.KEP554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang “Perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
Halaman 9 Page
Basis of preparation of the financial statements The financial statements have been prepared in accordance Indonesian financial accounting standards and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the BAPEPAM - LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 and Decision of Chairman of BAPEPAM – LK No. KEP-554/BL/2010 dated 30 December 2010 regarding “Amendment of the Decree of Chairman No.KEP-06/PM/2000 regarding Amendment of Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Guidelines”.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) a.
b.
Dasar penyusunan (lanjutan)
laporan
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2. keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) a.
Basis of preparation of the financial statements (continued)
Laporan keuangan disusun berdasarkan konvensi harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual.
The Company’s financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available-for-sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows as operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of three months or less.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
Amounts in the financial statements are rounded to and expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated.
Estimasi dan asumsi yang signifikan
b.
Significant estimation and assumptions
Dalam penyusunan laporan keuangan dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, dan jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan.
The preparation of financial statements requires the use of estimates and assumptions that affects the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Nilai wajar dari instrumen keuangan
Fair value of financial instruments
Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam neraca tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku (lihat Catatan 2d.iii).
Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such as discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate (refer to Note 2d.iii).
Halaman 10 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) b.
c.
Estimasi dan (lanjutan)
asumsi
yang
2. signifikan
ACCOUNTING POLICIES (continued) b.
Significant estimation and assumptions (continued)
Penyisihan piutang ragu-ragu - investasi bersih dalam sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen
Allowance for doubtful accounts - direct finance lease and consumer financing
Perseroan melakukan review atas piutang pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.
The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.
Selain membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara individual, Perseroan juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2d.vi).
Beside the individual assessment, the Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (refer to Note 2d.vi).
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Aset pajak tangguhan diakui atas jumlah pajak penghasilan terpulihkan (recoverable) pada periode mendatang sebagai akibat perbedaan temporer yang boleh dikurangkan. Justifikasi manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan waktu yang tepat dan tingkat laba fiskal di masa mendatang sejalan dengan strategi rencana perpajakan ke depan (lihat Catatan 2p).
Deferred tax assets are recognised for the future recoverable taxable income arising from temporary difference. Management judgement is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognised, based upon the likely timing and level of future taxable profits together with future tax planning strategies (refer to Note 2p).
Pensiun
Pensions
Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsiasumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2m dan 18).
Pension programs are determined based on actuarial valuation. The actuaria valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others (refer to Notes 2m and 18).
Perubahan signifikan
kebijakan
akuntansi
yang
c.
Berikut ini adalah standar akuntansi, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011:
Halaman 11 Page
Changes policies
in
significant
accounting
The followings are accounting standards, amendments and interpretations, which became effective starting on 1 January 2011:
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
Perubahan kebijakan signifikan (lanjutan) -
2.
akuntansi
yang
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Changes in significant policies (continued)
PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas;
-
PSAK 3 (revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim; PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi;
-
PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa; PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan; PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama; PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi dalam Entitas Asosiasi; PSAK 19 (revisi 2010) - Aset Tak Berwujud; PSAK 22 (revisi 2010) - Kombinasi Bisnis;
-
PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan; PSAK 25 (revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset; PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi;
-
PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan; ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus;
-
ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa; ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan;
-
-
ISAK 11 - Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik;
-
-
ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Non Moneter oleh Venturer;
-
-
ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web; dan ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.
-
-
-
-
-
-
-
-
Halaman 12 Page
-
-
-
-
-
-
-
accounting
SFAS 1 (revised 2009) - Presentation of Financial Statements; SFAS 2 (revised 2009) - Statements of Cashflows; SFAS 3 (revised 2010) - Interim Financial Reporting; SFAS 4 (revised 2009) - Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements; SFAS 5 (revised 2009) - Operating Segments, SFAS 7 (revised 2010) - Related Party Disclosures; SFAS 8 (revised 2010) - Events After the Reporting Period; SFAS 12 (revised 2009) - Interest in Joint Ventures; SFAS 15 (revised 2009) - Investment in Associates; SFAS 19 (revised 2010) - Intangible Assets; SFAS 22 (revised 2010) - Business Combination; SFAS 23 (revised 2010) - Revenue; SFAS 25 (revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; SFAS 48 (revised 2009) - Impairment of Assets; SFAS 57 (revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets; SFAS 58 (revised 2009) - NonCurrent Assets Held for Sale and Discontinued Operations; Interpretation of SFAS 7 (revised 2009) - Consolidation of Special Purpose Entities; Interpretation of SFAS 9 - Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities; Interpretation of SFAS 10 - Customer Loyalty Program; Interpretation of SFAS 11 Distribution of Non-Cash Assets to Owners; Interpretation of SFAS 12 - Jointly Controlled Entities - Non Monetary Contributions by Venturers; Interpretation of SFAS 14 - Intangible Assets - Web Site Cost; and Interpretation of SFAS 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
d.
Perubahan kebijakan signifikan (lanjutan)
2.
akuntansi
yang
ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Changes in significant policies (continued)
accounting
Berikut adalah bagian yang dipengaruhi oleh perubahan untuk menerapkan standar akuntansi baru di atas:
The following are the areas impacted by the changes in response to the above revised accounting standards implementation:
PSAK 1 (revisi 2009) Perseroan menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011. Perubahan signifikan atas standar akuntansi tersebut adalah sebagai berikut: laporan keuangan Perseroan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Sebelumnya, laporan keuangan Perseroan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
SFAS 1 (revised 2009) The Company applies restrospectively SFAS 1 (revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which became effective on 1 January 2011. The significant changes if this accounting standard to the Company are as follows: The Company’s financial statements now comprise of Statements of Financial Position, Statements of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements. Whilst, previously, the Company’s financial statements comprise of Balance Sheets, Statements of Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements.
Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut.
Comparative information has been represented so that it is also in conformity with the revised standard.
PSAK 5 (revisi 2009) Perseroan menerapkan PSAK 5 (revisi 2009) ”Segmen Operasi” yang berlaku efektif secara restrospektif sejak 1 Januari 2011. Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut (lihat Catatan 2u dan 19).
SFAS 5 (revised 2009) The Company applies restrospectively SFAS 5 (revised 2009) “Operating Segment” which became effective on 1 January 2011. The comparative information has been re-presented so that it is also in conformity with the revised standard (refer to Notes 2u and 19).
Aset dan liabilitas keuangan
d.
Financial assets and liabilities
Pada tahun 2007, Perseroan melakukan penerapan lebih dini Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
In 2007, the Company early adopted Statements of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 50 (revised 2006) Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS No. 55 (revised 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurement.
(i) Aset keuangan
(i) Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Halaman 13 Page
The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit and loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(i) Aset keuangan (lanjutan)
Financial (continued)
assets
and
liabilities
(i) Financial assets (continued)
Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
The Company has no financial assets categorised as held-to-maturity and available-for-sale.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of comprehensive income and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”.
Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali piutang derivatif.
There are no financial assets categorised at fair value through profit or loss except for derivative receivables.
Halaman 14 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(i) Aset keuangan (lanjutan)
Financial (continued)
assets
and
liabilities
(i) Financial assets (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif; yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai pendapatan sewa pembiayaan atau pendapatan pembiayaan konsumen.
Loan and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income on financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of comprehensive income as direct financing lease income or consumer financing income.
Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan piutang ragu-ragu dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Penyisihan piutang ragu-ragu”.
In the case of impairment, allowance for doubtful account is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the income statement as “Allowance for doubtful accounts”.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, investasi bersih dalam sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang lain-lain dan aset lain-lain.
Loans and receivables consist of cash and cash equivalent, net investment in finance leases, consumer financing receivable, other receivables and other assets.
those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss; those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loan and receivables deterioration.
Pengakuan:
Recognition:
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses settlement date accounting for regular way contract when recording financial assets transactions.
Halaman 15 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(ii) Liabilitas keuangan
Financial (continued)
assets
and
liabilities
(ii) Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised cost.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of comprehensive income and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”.
Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali liabilitas derivatif.
There are no financial liabilities at fair value through profit or loss except for derivative payables.
Halaman 16 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan)
Financial (continued)
assets
and
liabilities
(ii) Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortised cost
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss are categorised into financial liabilities measured at amortised cost.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai beban bunga keuangan.
Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any). After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method. Effective interest rate amortization is recognised as financial interest expense.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain liabilitas ke pemasok, liabilitas lain-lain, beban yang masih harus dibayar, pinjaman yang diterima, liabilitas obligasi, dan Medium Term Notes.
Financial liabilities measured at amortised cost are payables to supplier, other payables, accrued expenses, borrowings, bonds, and Medium Term Notes.
(iii) Penentuan nilai wajar
(iii) Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.
Halaman 17 Page
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date from credible source such quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan)
Financial (continued)
assets
(iii) Determination (continued)
and
of
liabilities
fair
value
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bidoffer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instrument.
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, seluruh instrumen keuangan dihitung nilai wajarnya berdasarkan harga pasar.
As at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008, all financial instruments’ fair value are calculated based on quoted market price.
Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (offer price).
The quoted market price used for financial assets held by the Company is the bid price. While for financial liabilities, it uses the offer price.
Halaman 18 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(iv) Penghentian pengakuan
Financial (continued)
assets
and
liabilities
(iv) Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all risks and reward have not been transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
liabilitas
(v) Classification of financial assets and liabilities
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
(v) Klasifikasi keuangan
aset
dan
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2006)
Aset keuangan/ Financial assets
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/Class (as determined by the Company)
Lindung nilai atas arus kas/ Hedging instruments in cash flow hedges
Sub-golongan/ Sub-classes Tagihan derivatif – lindung nilai atas arus kas/Derivative receivables – hedging instruments in cash flow hedges related
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents Investasi bersih dalam sewa pembiayaan/Net investments in direct financing leases Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables Piutang lain-lain/Other receivables Aset lain-lain/Other assets
Halaman 19 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan) (v) Klasifikasi aset keuangan (lanjutan)
dan
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
liabilitas
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2006)
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/ Financial liabilities at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments
Financial (continued)
assets
and
liabilities
(v) Classification of financial assets and liabilities (continued) Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/Class (as determined by the Company)
Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges
Sub-golongan/ Sub-classes Liabilitas derivatif - lindung nilai atas arus kas/Derivative payables Hedging instruments in cash flow hedges related
Liabilitas kepada pemasok/Account payable to supplier Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost
Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar/Other payables and accrued expenses Pinjaman yang diterima/Borrowings Liabilitas obligasi/Bonds Medium term notes/Medium term notes
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan
(vi) Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.
Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy and default or delinquency in payments can be considered as indicators that the receivable is impaired.
Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan metode discounted cash flows.
The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for doubtful account on impaired receivables are individually assessed using discounted cash flows method.
Halaman 20 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial (continued)
assets
(vi) Impairment (continued)
of
and financial
liabilities assets
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari piutang yang diberikan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan piutang ragu-ragu dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika piutang yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at receivables original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for doubtful account and the amount of the loss is recognised in the statement of comprehensive income. If receivables has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa atas piutang yang diberikan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biayabiaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised receivables reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.
Untuk piutang yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai, penyisihan piutang ragu-ragu dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.
For receivables which have no objective evidence of impairment, the allowance for doubtful account is assesed collectively based on historical loss data.
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit dengan mempertimbangkan status ketertunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.
Halaman 21 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) d.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) d.
(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)
Financial (continued)
assets
(vi) Impairment (continued)
of
and financial
liabilities assets
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.
Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dapat dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam penyisihan piutang ragu-ragu.
When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for receivable impairment. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to loans and receivables are classified into allowance for doubtful account.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan penyisihan piutang ragu-ragu. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance account. The amount of the reversal is recognised in the statement of comprehensive income.
Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan piutang ragu-ragu.
Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for doubtful account.
Halaman 22 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
Instrumen keuangan akuntansi lindung nilai
2.
derivatif
dan
ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
Derivative financial hedge accounting
instruments
and
Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.
Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya.
The method of recognising the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and, if so, the nature of the item being hedged.
Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.
The Company uses derivative instruments, cross currency and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.
Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar; pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali, atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.
The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.
Halaman 23 Page
The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) e.
f.
2.
Instrumen keuangan derivatif akuntansi lindung nilai (lanjutan)
dan
ACCOUNTING POLICIES (continued) e.
and
Lindung nilai arus kas
Cash flow hedges
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai pendapatan atau beban komprehensif lainnya pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif.
The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in equity under other comprehensive income or expenses. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the statements of comprehensive income. Amounts accumulated in equity are recycled to the statements of comprehensive income in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charge in the statements of comprehensive income.
Kas dan setara kas
f.
Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman. g.
Derivative financial instruments hedge accounting (continued)
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan
Cash and cash equivalents Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.
g.
Net investment in direct finance leases
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.
Net investment in direct finance leases are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.
Pada saat pengakuan awal, nilai wajar investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
At initial recognition, the fair value of net investment in direct finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of income using the effective interest rate. Net investment in finance lease are classified as loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.
Halaman 24 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) g.
h.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) g.
Net investment in direct finance leases (continued)
Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.
The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed at the commencement of the agreement.
Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif.
Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the statement of income.
Sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.
Under SFAS 30 (revised 2007), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.
Pembiayaan konsumen
h.
Consumer financing
Piutang pembiayaan konsumen diakui pada awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biayabiaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan piutang ragu-ragu dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain. Tidak terdapat biaya transaksi yang diamortisasi.
Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for doubtful accounts and amount jointly financed by other parties. There are no amortised transaction costs.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan penyisihan piutang raguragu.
Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and allowance for doubtful account.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2d untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2d for the accounting policy of loans and receivables.
Halaman 25 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) h.
i.
j.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Pembiayaan konsumen (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) h.
Consumer financing (continued)
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of income at the transaction date.
Pembiayaan bersama
Joint financing
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak lain di mana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi komprehensif.
Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the balance sheet. Consumer financing income and interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the statements of comprehensive income.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Pembiayaan Konsumen”.
For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognised as the Company’s revenue and recorded as “Consumer Financing Income”.
Piutang kembali
dari
jaminan
yang
dikuasai
i.
Receivables from collateral
Piutang dari jaminan yang dikuasai kembali dinyatakan berdasarkan nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau investasi bersih dalam sewa pembiayaan dikurangi penyisihan penurunan nilai wajar atas piutang dari jaminan yang dikuasai kembali. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Receivables from collateral are stated at carrying value of related consumer financing receivables or net investment in finance leases which deducted with provision for diminution in market value of receivables from collateral. Refer to Note 2d for the acccounting policy of loans and receivables.
Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan untuk menjual ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian pinjaman konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadi selisih kurang, Perseroan akan mencatat sebagai kerugian atas penjualan piutang dari jaminan yang dikuasai kembali.
In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the receivables from collateral or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from the sales of receivables from collateral and the outstanding loans. If there are negative differences, the Company will record these as losses from disposal of receivables from collateral.
Beban dibayar dimuka
j.
Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
Halaman 26 Page
Prepaid expenses Prepaid expenses are amortised over the periods of benefit using the straight line method.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) k.
2.
Aset tetap dan penyusutan
ACCOUNTING POLICIES (continued) k.
Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan, setelah dikurangi akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated at cost, less accumulated depreciation.
Semua aset tetap disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:
Fixed assets are depreciated using the straight line method over their expected useful lives which are as follows:
Tahun/Years Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Prasarana
l.
5 5 5
Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif selama periode dimana biayabiaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.
Repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated.
Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains or losses are recognised in the statement of income.
Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2007), Perseroan memilih untuk menggunakan metode biaya.
Under SFAS 16 (revised 2007), Company has chosen the cost model.
Pinjaman yang diterima
l.
Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui sebesar nilai wajar setelah dikurangi biayabiaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya amortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2d untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Halaman 27 Page
the
Borrowings Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statement of income over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2d for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Imbalan kerja
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan.
Short-term employee recognised when they employees.
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
Pension benefits and employment benefits
Perseroan memiliki program pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company has defined benefit and defined contribution pension plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.
Program pensiun iuran pasti adalah program pensiun di mana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.
A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions.
Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.
Perseroan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.
The Company is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No. 13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.
Halaman 28 Page
benefits are accrue to the other
post-
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
m. Imbalan kerja (lanjutan)
n.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
ACCOUNTING POLICIES (continued) m. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)
Pension benefits and other employment benefits (continued)
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to statements of comprehensive income over the employees’ expected average remaining service lives.
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.
Past service costs are recognised immediately in the statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight line basis over that period.
Perseroan memberikan imbalan pasca kerja lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.
The Company also provide other postemployment benefits such as service pay and separation pay. The service pays benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.
Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.
Pengakuan pendapatan dan beban
n.
post-
Income and expense recognition
Pendapatan dari pembiayaan konsumen (lihat Catatan 2h) dan sewa pembiayaan (lihat Catatan 2g) diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.
Income from consumer financing (refer to Note 2h) and financing leases (refer to Note 2g) is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.
Pendapatan dan beban lainnya diakui pada saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.
Other income and expenses are recognised as incurred on an accruals basis.
Halaman 29 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) o.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Penjabaran mata uang asing
o.
Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of income.
Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia. Berikut ini adalah kurs nilai tukar yang digunakan (Rupiah penuh):
The exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate. Below are the exchange rate used (full amount):
30 September 2011 1 Dolar Amerika Serikat 1 Yen Jepang
p.
2.
8,823 115.2
31 Desember/December 2010 8,991 110.3
Perpajakan
2009
2008
9,400 101.7
p.
10,950 121.2
1 United States Dollar 1 Japan Yen
Taxation
Pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan tangguhan. Pajak penghasilan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Beban pajak penghasilan kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku atau yang telah secara substantif pada tanggal laporan posisi keuangan. Manajemen melakukan evaluasi secara periodik atas pengembalian pajak apabila terdapat situasi dimana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Perseroan membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak. Pajak penghasilan tangguhan disajikan dengan menggunakan balance sheet liability method, untuk semua perbedaan temporer yang muncul antara dasar penggenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya dalam rangka kebutuhan laporan keuangan pada setiap tanggal pelaporan. Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak penghasilan tangguhan.
The income tax comprises current and deferred tax. Tax is recognized in the income statement. The current income tax charge is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at the balance sheet date. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect situation in which applicable tax regulation is subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of amounts expected to be paid to the tax authorities. Deferred income tax is determined using the balance sheet liability method, for all temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying values for financial reporting purposes at each reporting date. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat perbedaan temporer tersebut.
A deferred tax asset is recognised to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset arising from temporary differences can be utilised.
Halaman 30 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) p.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Perpajakan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) p.
Amandemen terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. q.
Surat berharga yang diterbitkan
Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed against, when the appeal has been decided. q.
Surat berharga yang diterbitkan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan biaya emisi yang belum diamortisasi. Biaya emisi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan surat berharga yang diterbitkan, diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Surat berharga yang diterbitkan adalah liabilitas obligasi dan Medium Term Notes. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2b untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. r.
Laba bersih per saham
r.
t.
Transaksi dengan pihak - pihak berelasi
Securities issued Securities issued are presented at nominal value net of unamortised securities issuance cost. Costs incurred in connection with securities issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the securities issued using effective interest rate method. Securities issued are bonds and Medium Term Notes. Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2b for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun. s.
Taxation (continued)
Basic earnings per share Basic earning per share is calculated by dividing net income in the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
s.
Transaction with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak berelasi" (revisi 2010).
The Company enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 “Related Party Disclosures” (revised 2010).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak pihak berelasi, diungkapkan dalam Catatan 17.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the Note 17.
Dividen
t.
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Halaman 31 Page
Dividends Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are approved by the Company’s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) u.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
2.
Informasi segmen
ACCOUNTING POLICIES (continued) u.
Segment information
Sebuah segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas: i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama); ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
An operating segment is a component of entity which: i. involves with business activities to generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);
Sejak 1 Januari 2011, Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Perubahan kebijakan akuntansi ini merupakan penerapan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi” dan diterapkan secara retrospektif. Sebelumnya, segmen operasi ditentukan dan disajikan berdasarkan PSAK 5 (revisi 2000), “Pelaporan Segmen”.
Starting 1 January 2011, Perseroan presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. This change in accounting policy is due to the adoption of SFAS 5 (revised 2009), “Operating Segments” and are applied retrospectively. Previously, operating segments were determined and presented in accordance with SFAS 5 (revised 2000), “Segment Reporting”
Berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009), sebuah segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat pengembalian yang berbeda dengan segmen usaha lainnya, sementara segmen geografis berkaitan dengan penyediaan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
Based on SFAS 5 (revised 2009), a business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments, while geographical segment is engaged in providing services within a particular economic environment that are subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.
Halaman 32 Page
ii. operations result is observed regularly by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and iii. separate financial information is available.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS
3. 30 September 2011
Kas Bank Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank BTPN Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT Bank International Indonesia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank UOB Indonesia Tbk. Lain-lain Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mizuho Indonesia PT Bank UOB Indonesia Tbk. Lain-lain Yen Jepang PT Bank Mizuho Indonesia
Pihak berelasi: Rupiah PT Bank Permata Tbk. Dolar AS PT Bank Permata Tbk.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
31 Desember/December 2010
2009
2008
110
105
93
95
101,358 60,184 50,023 11,441 3,956
1,357 4,984 3,718
1,745 796 405
1,957 5,246 2,132
1,881
3,525
6
1,323
639
1,764
5
480
322
271
106
10,313
85 76 16 3 7 22
418 367 6 1,119 418 156
192 5,693 5,009 22 352 131
587 1,200 55,606 651 234 158
2,360 1,637
1,482 97
1,609 -
2,507 -
797 50
1,324 51
1,202 55
2,028 -
US Dollar PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia PT Ekonomi Raharja Tbk
44 40 21
2 14
6 22 14
33,163 25
PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mizuho Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia Tbk. Others
176
7
378
-
Japan Yen PT Bank Mizuho Indonesia
235,138
21,080
17,748
117,610
235,248
21,185
17,841
117,705
81,509
22,435
14,167
43,132
25,548
6,174
15,556
76,933
107,057
28,609
29,723
120,065
342,305
49,794
47,564
237,770
Cash on hand Cash in banks Third parties: Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank BTPN Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. PT Bank International Indonesia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank UOB Indonesia Tbk. Others
Related parties: Rupiah PT Bank Permata Tbk. US Dollar PT Bank Permata Tbk.
Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 2,0% - 5,0% pada tahun 2011 untuk mata uang Rupiah (2010: 2,5% - 4,0%, 2009 dan 2008: 0,5% - 5,0%), 0,5% - 1,8% untuk mata uang Dolar AS (2010: 0,2% - 1,6%, 2009: 0,3% - 1,8% dan 2008: 0,5%), dan nihil untuk mata uang Yen Jepang (2010 dan 2009: 0,3%, 2008: Nihil).
The bank accounts earned annual interest at rates ranging between 2.0% - 5.0% in 2011 for Rupiah currency (2010: 2.5% - 4.0%, 2009 and 2008: 0.5% - 5.0%), 0.5% - 1.8% for US Dollars currency (2010: 0.2% - 1.6%, 2009: 0.3% 1.8% and 2008: 0.5%), and nil for Japan Yen currency (2010 and 2009: 0.3%, 2008: Nil).
Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksi pihak - pihak berelasi.
Refer to Note 17 for details of related parties balances and transactions.
Halaman 33 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTASI BERSIH PEMBIAYAAN
DALAM 30 September 2011
Piutang sewa pembiayaan - kotor - Pembiayaan sendiri - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang dibiayai pihak lain
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
SEWA
4.
NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCE LEASES
31 Desember/December 2010
2009
2008 Direct finance lease receivables - gross Direct financing -
5,339,821
3,825,742
2,529,385
2,487,694
33,551
11,742
-
-
5,373,372
3,837,484
2,529,385
2,487,694
-
-
Less: joint financing without recourse amount financed by other party
(31,269)
(10,289 )
Joint financing without recourse -
Piutang sewa pembiayaan - kotor
5,342,103
3,827,195
2,529,385
2,487,694
Direct finance lease receivables - gross
Nilai sisa
1,358,069
1,004,774
771,368
629,241
Residual value
(358,284)
Unearned income on direct finance lease: Direct financing -
Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui: - Pembiayaan sendiri - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang dibiayai pihak lain Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui Simpanan jaminan
Dikurangi: Penyisihan piutang ragu-ragu Bersih
Piutang sewa 30 September sebesar Rp Rp 952.779, Rp 485.326).
(705,462)
(532,401)
(4,561)
(1,597)
(710,023)
(533,998)
3,834
(357,404) (357,404)
1,157
-
Joint financing without recourse -
(358,284)
-
-
Less: joint financing without recourse amount financed by other party
(706,189)
(532,841)
(357,404)
(358,284)
Unearned income on direct finance lease
(1,358,069)
(1,004,774)
(771,368)
(629,241)
Security deposits
4,635,914
3,294,354
(94,456) 4,541,458
(81,855 ) 3,212,499
2,171,981 (82,665) 2,089,316
2,129,410 (60,860 ) 2,068,550
Less: Allowance for doubtful accounts Net
pembiayaan - kotor pada tanggal 2011 dalam Dolar AS adalah 1.650.445 (31 Desember 2010: 2009: Rp 544.253 dan 2008:
Direct finance lease receivables gross as at 30 September 2011 denominated in US Dollar amounting to Rp 1,650,445 (31 December 2010: 952,779, 2009: Rp 544,253 and 2008: Rp 485,326).
Cicilan piutang sewa pembiayaan - kotor yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:
The above direct finance lease receivables gross have the following settlement aging profile:
30 September 2011 < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun
31 Desember/December 2010
2009
2008
2,837,698 1,888,065 616,340
2,035,677 1,286,233 505,285
1,457,271 808,562 263,552
1,316,195 843,767 327,732
5,342,103
3,827,195
2,529,385
2,487,694
Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 36 - 48 bulan.
< 1 year 1 - 2 years > 2 years
The period of finance leases contracts for heavy equipment contracts ranged from 36 - 48 months.
Halaman 34 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTASI BERSIH PEMBIAYAAN (lanjutan)
DALAM
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
SEWA
4.
NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCE LEASES (continued)
Analisa umur piutang sewa pembiayaan adalah sebagai berikut: 30 September 2011
Aging analysis of direct receivables is as follows:
finance
lease
31 Desember/December 2010
2009
2008
Belum jatuh tempo: 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
623,017 2,386,787 1,395,937 321,964 3,430
1,645,270 1,076,275 412,762 10,043 -
1,189,189 681,005 217,309 4,665 -
958,347 637,492 233,837 13,776 -
Current: 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
467,335 109,734 33,899
400,087 267,511 15,247
285,272 141,841 10,104
473,619 156,410 14,213
Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
5,342,103
3,827,195
2,529,385
2,487,694
Perubahan pada penyisihan kerugian piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 30 September 2011
Movements of the allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
Saldo awal Penambahan/(pemulihan) Penghapusan
81,855 12,601 -
82,665 (810) -
60,860 21,936 (131)
17,216 44,330 (686)
Saldo akhir
94,456
81,855
82,665
60,860
Analisa saldo dan jumlah penyisihan kerugian piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 30 September 2011
Beginning balance Additions/(reversals) Write off Ending balance
Analysis of total balance and allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
Penilaian secara individual: Saldo piutang sewa pembiayaan - kotor
187,347
276,288
335,434
231,513
Individual assessments: Balance of direct finance lease receivables - gross
Penyisihan kerugian piutang ragu-ragu
(66,567)
(73,148 )
(82,519)
(60,860 )
Allowance for doubtful accounts
Penilaian secara kolektif: Saldo piutang sewa pembiayaan - kotor Penyisihan kerugian piutang ragu-ragu
5,154,756 (27,889)
3,550,907 (8,707)
Saldo piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 45.866 (31 Desember 2010: Rp 83.454, 2009: Rp 319.176; 2008: Rp 125.568). Skema restrukturisasi adalah penyesuaian tingkat suku bunga dan tenor angsuran.
2,193,951 (146)
2,256,181
Collective assessments: Balance of direct finance lease receivables - gross
-
Allowance for doubtful accounts
The balance of restructured direct finance lease receivables as at 30 September 2011 amounting to Rp 45,866 (31 December 2010: Rp 83,454, 2009: Rp 319,176; 2008: Rp 125,568). The restructruring scheme are adjustment on the interest rates and term of payment.
Halaman 35 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
INVESTASI BERSIH PEMBIAYAAN (lanjutan)
DALAM
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
SEWA
4.
NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCE LEASES (continued)
Suku bunga efektif sewa pembiayaan per tahun berkisar sebagai berikut: 30 September 2011 Rupiah Dolar AS
5.
Effective annual interest rates of direct finance lease ranged as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
14.0% - 19.2% 14.0% - 19.0% 15.3% - 27.0% 13.0% - 25.0% 8.0% - 11.7% 8.5% - 11.5% 9.5% - 15.0% 9.0% - 14.0%
Rupiah US Dollar
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.
The Directors believe that the above allowance for doubtful accounts is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible direct finance lease receivable accounts.
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 piutang sewa pembiayaan kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman masing-masing sebesar Rp 3.427.852, Rp 2.723.886, Rp 1.846.643 dan Rp 2.160.002 (lihat Catatan 10).
As at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008, direct finance lease receivables - gross are used as collateral to borrowings amounting to Rp 3,427,852, Rp 2,723,886, Rp 1,846,643 and Rp 2,160,002, respectively (refer to Note 10).
Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan dengan pihak - pihak berelasi.
There are no direct finance lease receivables with related parties.
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 30 September 2011 Piutang pembiayaan konsumen - kotor: - Pembiayaan sendiri - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang dibiayai pihak lain Piutang pembiayaan konsumen - kotor Dikurangi: Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui: - Pembiayaan sendiri - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse
446,660
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES NET
31 Desember/December 2010
2009
402,828
160,855
2008
198,223
3,118
9,054
14,202
-
449,778
411,882
175,057
198,223
(2,747) 447,031
(7,365) 404,517
(11,050) 164,007
198,223
Consumer financing receivables - gross Less: Unearned income on consumer financing: Direct financing -
(49,510)
(18,931)
(21,781)
(154) (50,571)
(860) (50,370)
(2,139) (21,070)
(21,781)
Dikurangi: pembiayaan bersama without recourse bagian yang dibiayai pihak lain
103
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui
(50,468)
(49,800 )
(19,661)
(21,781 )
396,563
354,717
144,346
176,442
Penyisihan piutang ragu-ragu
(14,091)
(11,138 )
Bersih
382,472
343,579
1,409
(1,730) 142,616
Halaman 36 Page
Joint financing without recourse Less: joint financing without recourse amount financed by other party
(50,417)
570
Consumer financing receivables - gross: Direct financing -
-
(2,505) 173,937
Joint financing without recourse Less: joint financing without recourse amount financed by other party Unearned income on consumer financing
Allowance for doubtful accounts Net
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH (lanjutan)
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES NET (continued)
Bagian yang dibiayai oleh pihak lain dalam pembiayaan bersama without recourse adalah pembiayaan dengan pihak - pihak berelasi (lihat Catatan 17).
Amount financed by other party in joint financing without recourse are financing with related parties (refer to Note 17).
Piutang pembiayaan konsumen kotor pada tanggal 30 September 2011 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp 15.192 (31 Desember 2010: Rp 23.448, 2009: Rp 36.584 dan 2008: Rp 12.783).
Consumer financing receivables gross 30 September 2011 denominated in US amounting to Rp 15,192 (31 December Rp 23,448, 2009: Rp 36,584 and Rp 12,783).
Cicilan piutang pembiayaan konsumen – kotor yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:
The above consumer financing receivables – gross have the following settlement aging profile:
30 September 2011 < 1 tahun 1 - 2 tahun > 2 tahun
as at Dollar 2010: 2008:
31 Desember/December 2010
2009
2008
312,913 119,548 14,570
266,455 127,243 10,819
106,760 48,210 9,037
138,134 52,771 7,318
447,031
404,517
164,007
198,223
< 1 year 1 - 2 years > 2 years
Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen kendaraan roda empat atau lebih dan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 12 - 48 bulan.
The period of consumer financing contracts for vehicles and heavy equipment contracts ranged from 12 - 48 months.
Analisa umur piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:
Aging analysis of consumer receivables is as follows:
30 September 2011
financing
31 Desember/December 2010
2009
2008
Belum jatuh tempo: 2009 2010 2011 2012 2013 2014
73,564 228,341 68,844 6,846
218,949 107,909 9,175 -
91,730 42,745 8,013 -
114,757 45,269 6,277 -
Current: 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Lewat jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari
44,522 16,329 8,585
32,290 32,601 3,593
15,235 5,585 699
15,813 16,107 -
Overdue: 1 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days
447,031
404,517
164,007
198,223
Perubahan pada penyisihan kerugian piutang ragu -ragu adalah sebagai berikut: 30 September 2011
Movements of the allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
Saldo awal Penambahan Penghapusan
11,138 2,953 -
1,730 9,408 -
2,505 1,732 (2,507)
2,275 379 (149)
Saldo akhir
14,091
11,138
1,730
2,505
Halaman 37 Page
Beginning balance Additions Write off Ending balance
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH (lanjutan)
5.
CONSUMER FINANCING RECEIVABLES NET (continued)
Analisa saldo dan jumlah penyisihan kerugian piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Penilaian secara individual: Saldo piutang pembiayaan konsumen - kotor Penyisihan kerugian piutang ragu-ragu Penilaian secara kolektif: Saldo piutang pembiayaan konsumen - kotor Penyisihan kerugian piutang ragu-ragu
31 Desember/December 2010
2009
2008
35,097
37,312
8,437
(14,091)
(11,138 )
(1,584)
411,934
367,205
-
-
155,570
11,369 (2,505)
Individual assessments: Balance of consumer financing receivables - gross Allowance for doubtful accounts
186,854
Collective assessments: Balance of consumer financing receivables - gross
-
Allowance for doubtful accounts
(146)
Saldo piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi pada tanggal 30 September 2011 adalah sebesar Rp 47 (31 Desember 2010: Rp 1.275, 2009: Rp 10.717 dan 2008: Rp 818). Skema restrukturisasi adalah penyesuaian tingkat suku bunga dan tenor angsuran.
The balance of restructured consumer financing receivables as at 30 September 2011 amounting to Rp 47 (31 December 2010: Rp 1,275, 2009: Rp 10,717 and 2008: Rp 818). The restructruring scheme are adjustment on the interest rates and term of payment.
Suku bunga efektif per tahun berkisar sebagai berikut:
Effective annual interest rates ranged are as follows:
30 September 2011 Rupiah Dolar AS
6.
Analysis of total balance and allowance for doubtful accounts are as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
15.0% - 17.5% 14.0% - 20.0% 15.0% - 23.0% 14.0% - 22.0% 9.8% 9.5% - 12.0% 11.5% - 12.5% 10.0% - 11.0%
Rupiah US Dollar
Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.
The Directors believe that the above allowance for doubtful accounts is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible consumer financing receivable accounts.
Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Alat Berat dari alat berat yang dibiayai Perseroan.
The consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers on heavy equipment subject to finance whereby the Company receives Heavy Equipment Ownership Certificates.
Tidak terdapat piutang pembiayaan konsumen dengan pihak - pihak berelasi.
There are no consumer financing receivables with related parties.
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG LAIN - LAIN 30 September 2011 Beban dibayar dimuka - Beban obligasi tangguhan - Sewa Piutang lain-lain - Piutang premi asuransi - Pinjaman karyawan - Uang muka pembayaran - Piutang pelunasan dipercepat - Lain -lain
6.
PREPAID EXPENSES RECEIVABLES
AND
OTHER
31 Desember/December 2010
2009
2008
1,672 1,672
1,431 569 2,000
717 717
734 734
8,928 3,846 1,289 -
11,436 3,084 1,320 49
8,225 1,603 348 1,850 192
2,218 1,795 213
14,063
15,889
12,218
4,226
15,735
17,889
12,935
4,960
Halaman 38 Page
Prepaid expenses Deferred bonds cost Rental Other receivables Insurance premium receivable Employee loans Advance payment Early termination receivable Others -
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
7.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG LAIN - LAIN (lanjutan)
6.
PREPAID EXPENSES AND RECEIVABLES (continued)
OTHER
Piutang premi asuransi merupakan piutang pembayaran asuransi dari nasabah untuk biaya asuransi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.
Insurance premium receivable represents receivables from customer for insurance cost which is paid in advance by the Company.
Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untuk pembelian kendaraan dengan berbagai jangka waktu yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.
Employee loans consist of vehicle loans with various loan terms, repayment of which will be effected through monthly salary deductions.
Piutang pelunasan dipercepat merupakan piutang pelunasan cicilan oleh nasabah kepada Perseroan sebelum jatuh tempo piutang nasabah yang bersangkutan.
Early termination receivable represent installment repayment from customer to the Company before maturity of the respective receivables.
Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksi pihak - pihak berelasi.
Refer to Note 17 for details of related parties balances and transactions.
PIUTANG DAN LIABILITAS DERIVATIF
7.
Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, nilai wajar dari kontrak cross currency swap dan interest rate swap yang masih berjalan adalah sebagai berikut:
Jumlah nosional/ Instrumen/ Notional amount Instruments (“000”) Cross currency swaps (USD – Rp) - PT ANZ Panin Bank USD 9,167 - PT Bank Danamon USD 7,586 Indonesia Tbk - PT Bank Danamon USD 11,724 Indonesia Tbk - PT Bank Danamon USD 5,000 Indonesia Tbk - PT Bank OCBC USD 9,167 Indonesia USD 8,276 - PT Bank OCBC USD 13,333 Indonesia USD 13,333 - Standard Chartered Bank - Standard Chartered Bank - The Hongkong and USD 10,747 Shanghai Banking Corporation Limited Cross currency swaps (JPY – USD) - PT ANZ Panin Bank JPY 83,333 - PT Bank Permata, Tbk JPY 125,000 - Standard Chartered Bank JPY 125,000 Cross currency swaps (JPY – Rp) - Standard Chartered Bank JPY 125,000 - Standard Chartered Bank JPY 125,000 - PT ANZ Panin Bank JPY 125,000
DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in exchange rates and interest rate from bank loans in foreign currency. The fair value of the outstanding cross currency swap contracts and interest rate swap contracts as at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008 are as follows: 30 September 2011 Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Liabilitas derivatif/ Derivatives Derivatives payable receivable
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
15-06-2011 25-04-2011
16-06-2014 25-04-2014
2,634 3,010
-
18-07-2011
18-07-2014
6,896
-
08-09-2011
08-09-2014
3,676
-
15-06-2011 18-07-2011 15-09-2010 30-08-2010
16-06-2014 18-06-2014 16-09-2013 30-08-2013
2,479 2,124 1,004 -
(424)
25-04-2011
25-04-2014
2,335
-
12-03-2009 26-05-2009 16-06-2009
14-06-2012 01-06-2012 14-06-2012
1,999 2,683 2,886
25-05-2009 16-06-2009 16-06-2009
01-06-2012 14-06-2012 14-06-2012
893 1,166 691
Halaman 39 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
-
PIUTANG (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
Instrumen/ Instruments Interest rate swaps - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - Standard Chartered Bank - The Royal Bank of Scotland - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - Standard Chartered Bank - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited - NATIXIS
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
7.
DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
30 September 2011 Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Liabilitas derivatif/ Derivatives Derivatives payable receivable
USD USD USD USD USD
333 292 1,042 1,042 208
08-10-2008 08-10-2008 23-12-2009 23-12-2009 08-10-2008
10-10-2011 10-10-2011 10-12-2012 10-12-2012 10-10-2011
-
(27) (24) (63) (69) (17)
USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD USD
2,500 2,917 3,750 5,000 6,667 4,167 8,333 8,333 4,583 3,208 2,750 10,000 3,750
21-01-2010 30-04-2010 19-11-2010 31-03-2010 30-08-2010 28-01-2011 04-03-2011 10-03-2011 04-05-2011 27-05-2011 10-06-2011 08-09-2011 28-10-2010
25-01-2013 26-04-2013 26-04-2013 08-03-2013 30-08-2013 28-01-2014 04-03-2014 10-03-2014 05-05-2014 27-05-2014 10-06-2014 08-09-2014 28-10-2013
-
(186) (221) (100) (347) (235) (195) (502) (418) (260) (130) (118) (105) (10)
USD
9,167
15-06-2011
16-06-2014
-
(99)
USD
2,083
23-12-2009
10-12-2012
-
(93)
USD
2,500
21-01-2010
25-01-2013
-
(125)
USD
10,000
08-09-2011
08-09-2014
53
-
USD USD USD USD USD USD USD USD
5,833 3,333 3,750 4,167 4,167 3,208 15,000 11,250
28-06-2010 29-09-2010 10-12-2010 07-03-2011 07-03-2011 27-05-2011 20-09-2011 17-12-2010
10-06-2013 27-09-2013 10-12-2013 25-02-2014 07-03-2014 07-03-2014 20-09-2014 17-12-2013
-
(299) (23) (116) (239) (222) (103) (20) (583)
USD
12,500
10-03-2011
10-03-2014
-
(582)
USD
5,000
20-09-2011
20-09-2014
-
(44)
USD
4,167
10-03-2011
10-03-2014
-
(159)
JPY USD
708,333 253,333
34,529
(6,158)
Halaman 40 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PIUTANG (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
Jumlah nosional/ Instrumen/ Notional amount Instruments (“000”) Cross currency swaps (USD – Rp) - Standard Chartered Bank USD 1,333 - PT ANZ Panin Bank USD 1,167 - PT Bank Danamon USD 2,400 Indonesia Tbk - Standard Chartered Bank USD 18,333 - PT ANZ Panin Bank USD 4,000 - The Royal Bank of USD 833 Scotland - Standard Chartered Bank USD 18,333 Cross currency swaps (JPY – USD) - PT ANZ Panin Bank JPY 208,333 - PT Bank Permata, Tbk JPY 250,000 - Standard Chartered Bank JPY 250,000 Cross currency swaps (JPY – RP) - Standard Chartered Bank JPY 250,000 - Standard Chartered Bank JPY 250,000 - PT ANZ Panin Bank JPY 250,000 Interest rate swaps - Standard Chartered Bank USD 333 - PT ANZ Panin Bank USD 500 - PT ANZ Panin Bank USD 438 - Standard Chartered Bank USD 500 - The Royal Bank of USD 312 Scotland - Standard Chartered Bank USD 1,000 - PT ANZ Panin Bank USD 875 - The Royal Bank of USD 625 Scotland - PT ANZ Panin Bank USD 1,167 - Standard Chartered Bank USD 1,333 -The Royal Bank of USD 833 Scotland - Standard Chartered Bank USD 1,667 - PT Bank Mizuho USD 3,333 Indonesia - PT ANZ Panin Bank USD 1,667 - PT Bank Mizuho USD 3,750 Indonesia - Standard Chartered Bank USD 3,750 - Standard Chartered Bank USD 7,500 - PT ANZ Panin Bank USD 4,167 - PT Bank OCBC Indonesia USD 8,333 - Standard Chartered Bank USD 9,167 - PT Bank OCBC Indonesia USD 4,583 - PT Bank Danamon USD 5,000 Indonesia Tbk - PT ANZ Panin Bank USD 5,000 - PT Bank OCBC Indonesia USD 5,000 - The Hongkong and USD 15,000 Shanghai Banking Corporation Limited JPY 1,458,333 USD 132,232 PT Bank Danamon Indonesia Tbk
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Rp 16,666,667
7.
Tanggal perjanjian/ Agreement date
DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
Tanggal jatuh tempo/ Maturity date
31 Desember/ December 2010 Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Liabilitas derivatif/ Derivatives Derivatives payable receivable
03-06-2008 03-06-2008 14-01-2008
10-06-2011 10-06-2011 18-01-2011
-
(818) (650) (1,786)
30-08-2010 18-01-2008 03-06-2008
30-08-2013 14-01-2011 10-06-2011
-
(5,002) (3,151) (467)
15-09-2010
16-09-2013
-
(2,958)
12-03-2009 26-05-2009 16-06-2009
12-03-2012 24-05-2012 14-06-2012
3,535 3,777 4,365
-
25-05-2009 16-06-2009 16-06-2009
24-05-2012 14-06-2012 14-06-2012
77
(763) (201) -
26-06-2008 26-06-2008 01-08-2008 04-08-2008 04-08-2008
30-06-2011 30-06-2011 05-08-2011 05-08-2011 05-08-2011
-
(39) (58) (62) (72) (45)
15-09-2008 15-09-2008 15-09-2008
15-09-2011 15-09-2011 15-09-2011
-
(138) (120) (87)
08-10-2008 08-10-2008 08-10-2008
10-10-2011 10-10-2011 10-10-2011
-
(232) (265) (167)
23-12-2009 23-12-2009
10-12-2012 10-12-2012
-
(157) (223)
23-12-2009 21-01-2010
10-12-2012 25-01-2013
-
(137) (256)
21-01-2010 31-03-2010 30-04-2010 29-06-2010 30-08-2010 29-09-2010 28-10-2010
25-01-2013 08-03-2013 26-04-2013 10-06-2013 30-08-2013 27-09-2013 28-10-2013
125
(356) (650) (341) (554) (145) (151) -
19-11-2010 10-12-2010 17-12-2010
15-11-2013 10-12-2013 17-12-2013
50 -
(44) (221)
11,929
(20,316)
-
(601)
11,929
(20,917)
15-09-2008
12-09-2011
Halaman 41 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PIUTANG (lanjutan)
DAN
LIABILITAS
DERIVATIF
Jumlah nosional/ Instrumen/ Notional amount Instruments (“000”) Cross currency swaps (USD – Rp) - Standard Chartered Bank USD 2,500 - Standard Chartered Bank USD 2,500 - PT ANZ Panin Bank USD 12,000 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk USD 7,200 - Standard Chartered Bank USD 4,000 - PT ANZ Panin Bank USD 3,500 - The Royal Bank of Scotland USD 2,500 Cross currency swaps (JPY – USD) - PT ANZ Panin Bank JPY 375,000 - PT Bank Permata, Tbk JPY 416,667 - Standard Chartered Bank JPY 416,667 Cross currency swaps (JPY – Rp) - Standard Chartered Bank JPY 416,667 - Standard Chartered Bank JPY 416,667 - PT ANZ Panin Bank JPY 416,667 Interest rate swaps - Standard Chartered Bank USD 1,000 - PT ANZ Panin Bank USD 1,500 - Standard Chartered Bank USD 1,166 - PT ANZ Panin Bank USD 1,021 - The Royal Bank of Scotland USD 729 - Standard Chartered Bank USD 2,334 - PT ANZ Panin Bank USD 2,042 - The Royal Bank of Scotland USD 1,458 - Standard Chartered Bank USD 2,666 - PT ANZ Panin Bank USD 2,333 - The Royal Bank of Scotland USD 1,667 - PT ANZ Panin Bank USD 2,500 - Standard Chartered Bank USD 2,500 - PT Bank Mizuho Indonesia USD 5,000 JPY 2,458,335 USD 62,116 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Rp 3,333,333
Instrumen/ Instruments Cross currency swaps (USD – Rp) - Standard Chartered Bank - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - PT Bank Danamon Indonesia Tbk - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - The Royal Bank of Scotland
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
7.
Tanggal perjanjian/ Agreement date
DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
Tanggal jatuh tempo/Maturity date
31 Desember/ December 2009 Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Liabilitas derivatif/ Derivatives Derivatives payable receivable
15-06-2007 17-10-2007 22-01-2008
15-06-2010 15-09-2010 15-01-2011
1,273 533 -
(600)
22-01-2008 24-09-2008 24-09-2008
15-01-2011 15-06-2011 15-06-2011
-
(2,005) (1,369) (763)
20-09-2008
21-02-2011
-
(361)
16-03-2009 27-05-2009 17-06-2009
09-03-2012 24-05-2012 14-06-2012
1,560 881 1,330
-
27-05-2009 17-06-2009 17-06-2009
24-05-2012 14-06-2012 14-06-2012
-
(5,361) (4,413) (3,093)
30-06-2008 30-06-2008 05-08-2008 05-08-2008
30-06-2011 30-06-2011 05-08-2011 05-08-2011
-
(250) (323) (316) (274)
05-08-2008 16-09-2008 16-09-2008
05-08-2011 15-09-2011 15-09-2011
-
(200) (569) (504)
16-09-2008 10-10-2008 10-10-2008
15-09-2011 10-10-2011 10-10-2011
-
(362) (877) (774)
10-10-2008 10-12-2009 10-12-2009
10-10-2011 10-12-2012 10-12-2012
-
(556) (27) (43)
28-12-2009
10-12-2012
-
(55)
5,577
(23,095)
17-09-2008
19-09-2011
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/Maturity date
-
(1,511)
5,577
(24,606)
31 Desember/ December 2008 Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Liabilitas derivatif/ Derivatives Derivatives payable receivable
USD USD USD
7,500 5,833 20,000
15-06-2007 17-10-2007 22-01-2008
15-06-2010 15-09-2010 15-01-2011
20,487 14,720 36,097
-
USD USD USD
12,000 6,667 5,833
22-01-2008 24-09-2008 24-09-2008
15-01-2011 15-06-2011 15-06-2011
24,743 14,351 10,684
-
USD
4,167
20-09-2008
21-02-2011
8,568
-
Halaman 42 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
PIUTANG (lanjutan)
DAN
Instrumen/ Instruments Interest rate swaps - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - The Royal Bank of Scotland - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - The Royal Bank of Scotland - Standard Chartered Bank - PT ANZ Panin Bank - The Royal Bank of Scotland
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
LIABILITAS
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DERIVATIF
Jumlah nosional/ Notional amount (“000”)
7.
DERIVATIVE RECEIVABLE AND PAYABLE (continued)
Tanggal perjanjian/ Agreement date
Tanggal jatuh tempo/Maturity date
31 Desember/ December 2008 Nilai wajar/Fair values Tagihan derivatif/ Liabilitas derivatif/ Derivatives Derivatives payable receivable
USD USD USD USD
1,667 2,500 1,833 1,604
30-06-2008 30-06-2008 05-08-2008 05-08-2008
30-06-2011 30-06-2011 05-08-2011 05-08-2011
-
(589) (839) (557) (447)
USD USD USD
1,146 3,667 3,208
05-08-2008 16-09-2008 16-09-2008
05-08-2011 15-09-2011 15-09-2011
-
(354) (1,107) (904)
USD USD USD
2,292 4,000 3,500
16-09-2008 10-10-2008 10-10-2008
15-09-2011 10-10-2011 10-10-2011
-
(706) (1,392) (1,158)
USD
2,500
10-10-2008
10-10-2011
-
(883)
USD
89,917
129,650
(8,936)
-
(76)
129,650
(9,012)
Rp
50,000,000
17-09-2008
19-09-2011
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, transaksi derivatif tersebut memiliki efektivitas yang tinggi dalam melindungi (offsetting) perubahan arus kas yang dilindungi nilainya, oleh karena itu selisih nilai wajar dari transaksi derivatif dengan keuntungan/(kerugian) selisih kurs yang belum terealisasi atas pinjaman pada tanggal 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008 masing-masing sebesar Rp 7.913, Rp (14.149), Rp (14.169) dan Rp 13.786 dicatat di Ekuitas pada Cadangan lindung nilai arus kas setelah memperhitungkan perubahan kurs pinjaman bank dan pajak tangguhan.
As at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008 these derivative transactions are highly effective in achieving offsetting changes in cash flows attributable to the hedged item, hence, as at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008, the difference between mark to market from derivative transactions and unrealised gains/(losses) on foreign exchange on its US Dollar loans are recorded in the Equity under Cash flow hedging reserves amounting to Rp 7,913, Rp (14,149), Rp (14,169) and Rp 13,786, respectively, after considering the foreign exchange translation of related hedged bank loans and deferred tax.
Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi.
Refer to Note 17 for details of balances and transactions with related parties.
Halaman 43 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP
8.
FIXED ASSETS
30 September 2011 Saldo awal/ Beginning balance
Harga perolehan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Prasarana
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
1,542
-
-
1,542
4,462
454
-
4,916
2,422
12
-
2,434
8,426
466
-
8,892
Akumulasi penyusutan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
719
231
-
950
2,417
607
-
3,024
Prasarana
1,646
250
-
1,896
4,782
1,088
-
5,870
Nilai buku bersih
3,644
3,022
Cost Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements Accumulated depreciation Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements Net book value
31 Desember/December 2010 Saldo awal/ Beginning balance
Harga perolehan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Prasarana
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
1,333
209
-
1,542
3,200
1,262
-
4,462
1,849
573
-
2,422
6,382
2,044
-
8,426
Akumulasi penyusutan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor
432
287
-
719
1,674
743
-
2,417
Prasarana
1,232
414
-
1,646
3,338
1,444
-
4,782
Nilai buku bersih
3,044
3,644
Cost Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements Accumulated depreciation Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements Net book value
31 Desember/December 2009 Saldo awal/ Beginning balance
Harga perolehan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor Prasarana
Akumulasi penyusutan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Prasarana Nilai buku bersih
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
1,333
-
-
1,333
2,842
358
-
3,200
1,851
17
(19)
1,849
6,026
375
(19)
6,382
165
267
-
432
1,080
594
-
1,674
869
369
(6)
1,232
2,114
1,230
(6)
3,338
3,912
3,044
Halaman 44 Page
Cost Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements Accumulated depreciation Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements Net book value
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
ASET TETAP (lanjutan)
8.
FIXED ASSETS (continued)
31 Desember/December 2008 Saldo awal/ Beginning balance
Pengurangan/ Disposals
Saldo akhir/ Ending balance
-
1,333
Harga perolehan Kendaraan Peralatan dan perabot kantor
-
1,333
3,140
534
(832)
2,842
Prasarana
2,054
101
(304)
1,851
5,194
1,968
(1,136)
6,026
Akumulasi penyusutan Kendaraan Perlengkapan dan peralatan kantor Prasarana Nilai buku bersih
9.
Penambahan/ Additions
-
165
1,352
547
-
165
(819)
1,080
808
365
(304)
869
2,160
1,077
(1,123)
2,114
3,034
Cost Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements Accumulated depreciation Motor vehicles Office equipment and fixtures Leasehold improvements
3,912
Net book value
Pada tanggal 30 September 2011, kendaraan Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak berelasi, terhadap all risk termasuk risiko pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 1.458 (31 Desember 2010: Rp 1.542, 2009: Rp 1.333 dan 2008: Rp 1.333).
As at 30 September 2011, the Company’s motor vehicles are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against all risk insurance cover including losses arising from strikes, riots and civil unrest based on certain policy package with sum insured of Rp 1,458 (31 December 2010: Rp 1,542, 2009: Rp 1,333 and 2008: Rp 1,333).
Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
The directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
LIABILITAS LAIN - LAIN DAN BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR 30 September 2011 Pihak ketiga: - Uang muka pelanggan - Bunga - Liabilitas asuransi - Liabilitas fidusia - Tenaga ahli - Lain-lain Pihak berelasi: - Liabilitas asuransi - Bunga - Lain-lain
9.
OTHER PAYABLES EXPENSES
AND
ACCRUED
31 Desember/December 2010
2009
2008
39,495 32,559 14,036 2,008 1,075 15,154
32,566 21,727 6,105 1,626 994 4,486
17,734 17,058 2,732 1,281 368 1,139
3,779 21,682 1,407 428 967
104,327
67,504
40,312
28,263
20,596 8 -
9,865 36 34
4,361 57 -
4,178 84 343
20,604
9,935
4,418
4,605
124,931
77,439
44,730
32,868
Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi.
Third parties: Advance from customers Interest Insurance payable Fiducia payable Professional fees Others Related parties: Insurance payable Interest Others -
Refer to Note 17 for details of balances and transactions with related parties.
Halaman 45 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA
10. BORROWINGS
30 September 2011 Bank Pihak ketiga: Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon IndonesiaTbk. PT Bank OCBC NISP Tbk. Standard Chartered Bank - sindikasi/club deal PT Bank DKI PT Bank International Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
Yen Jepang JA Mitsui Leasing, Ltd.
Pihak berelasi: Rupiah PT Intertel Nusaperdana
Dikurangi: Provisi dan administrasi
2009
2008 Banks Third parties: Rupiah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
200,000 191,667 195,000
158,333 -
91,667 -
102,083
345,833
-
-
62,500 23,201
100,000 -
150,000 -
-
-
300,000
300,000
380,000
-
35,714 16,667
272,143 42,333
478,571 69,500
-
-
-
412,088 408,341 -
403,417 -
634,188 -
134,865 41,209
4,700
12,775
4,995 57,542 3,916
20,889 180,480 20,074
42,583 350,400 41,492
US Dollar Mizuho Corporate Bank, Ltd Standard Chartered Bank billateral syndicated/club deal Bank of China The Hongkong and Shanghai Banking Corporation PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Mizuho Indonesia billateral syndicated/club deal Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd
2,286
24,343
70,113
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
2,450,123
1,576,712
2,171,289
2,896,539
Bukan bank Pihak ketiga: Dolar AS JA Mitsui Leasing, Ltd. MG Leasing, Corp.
2010
416,667 200,000 140,000
Dolar AS Mizuho Corporate Bank, Ltd 1,198,457 Standard Chartered Bank - bilateral 294,100 - sindikasi/club deal 209,546 Bank of China 121,316 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation 99,259 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 29,410 PT Bank Mizuho Indonesia - bilateral - sindikasi/club deal Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Pihak berelasi: Dolar AS PT Bank Permata Tbk
31 Desember/December
-
17,982
-
-
2,896,539
2,468,105
1,576,712
2,171,289
PT Bank OCBC NISP Tbk. Standard Chartered Bank syndicated/club deal PT Bank DKI PT Bank International Indonesia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk.
Related parties: US Dollar PT Bank Permata Tbk
209,546 73,525
134,865 -
-
-
Non banks Third parties: US Dollar JA Mitsui Leasing, Ltd MG Leasing,Corp.
81,631
160,833
250,023
-
Japan Yen JA Mitsui Leasing, Ltd.
364,702
295,698
250,023
-
-
-
-
30,000
364,702
295,698
250,023
30,000
3,261,241
2,763,803
1,826,735
2,201,289
(27,705) 3,233,536
(17,927 ) 2,745,876
(15,267) 1,811,468
Halaman 46 Page
(8,216) 2,193,073
Related parties: Rupiah PT Intertel Nusaperdana
Less: Provision and administration
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
Cicilan pokok pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya: 30 September 2011 < 1 tahun 1 - 2 tahun 2 - 3 tahun
Borrowings principle have the following settlement aging profile:
31 Desember/December 2010
2009
2008
1,453,500 1,226,464 553,572
1,550,561 767,941 427,374
864,002 785,568 161,898
1,036,257 633,244 523,572
3,233,536
2,745,876
1,811,468
2,193,073
< 1 year 1 - 2 years 2 - 3 years
Pada tanggal 30 September 2011, pinjaman pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bunga per tahun antara 7,5% - 10,5% untuk mata uang Rupiah (31 Desember 2010: 9,1% - 13,7%, 2009: 9,1% - 15,0% dan 2008: 9,1% - 15,8%), 3,0% 4,4% untuk mata uang Dolar AS (31 Desember 2010: 3,0% - 5,6%, 2009: 7,1% - 7,1% dan 2008: 3,0% - 7,1%) dan 3,2% - 3,6% untuk mata uang Yen Jepang (31 Desember 2010: 3,2% - 3,6%, 2009: 3,2% - 3,6% dan 2008: nihil).
As at 30 September 2011, the above loans bear interest at rates ranging from 7.5% - 10.5% per annum for loans in Rupiah (31 December 2010: 9.1% - 13.7%, 2009: 9.1% - 15.0% and 2008: 9.1% - 15.8%),3.0% - 4.4% for loans in US Dollar (31 December 2010: 3.0% - 5.6%, 2009: 7.1% - 7.1% and 2008: 3.0% - 7.1%) and 3.2% - 3.6% for loans in Japan Yen (31 December 2010: 3.2% - 3.6%, 2009: 3.2% - 3.6% and 2008: Nil).
Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 4) kecuali untuk pinjaman yang diterima dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. dan pinjaman bilateral PT Bank Mizuho Indonesia dijamin dengan Surat Jaminan yang dikeluarkan oleh Marubeni Corporation, Jepang.
Borrowings facilities are collateralised by direct financing lease receivables (refer to Note 4) except for borrowings facilities from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. and bilateral borrowing from PT Bank Mizuho Indonesia which are guaranteed by the Letter of Guarantee issued by Marubeni Corporation, Japan.
Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan liabilitas penyampaian laporan lainnya.
The loan facilities from those banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business activities. Under the loan agreements, the Company is obliged to maintain certain financial ratio and other reporting obligations.
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.
As at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008, the Company has fulfilled all covenants requirements stipulated in all of the above borrowing agreements.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)
Pada tanggal 2 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 2 Juni 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 2 December 2010, the Company obtained a loan facility from LPEI with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 and availability period until 2 June 2010. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Pada tanggal 28 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 300.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 28 September 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 28 March 2011, the Company obtained a loan facility from LPEI with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 and availability period until 28 September 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Halaman 47 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)
Pada tanggal 17 Maret 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 100.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 17 Maret 2009. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Seluruh fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 10 Juli 2011.
On 17 March 2008, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 100,000 from BCA with availability period until 17 March 2009. This facility will mature in 3 years after the drawdown. All facility has matured and fully paid on 10 July 2011.
Pada tanggal 15 Oktober 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 100.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Januari 2010. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 15 October 2009, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 100,000 from BCA with availability period until 15 January 2010. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 4 November 2010, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 200,000 from BCA with availability period until 4 May 2011. The facility will mature in 3 years after the drawdown.
Pada tanggal 8 September 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dalam bentuk term loan dan overdraft dengan jumlah maksimum penarikan masingmasing sebesar Rp 200.000 dan Rp 50.000. Jangka waktu penarikan masing-masing sampai dengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September 2012. Fasilitas pinjaman untuk term loan ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 8 September 2011, the Company obtained a working capital loan facility in the form of term loan and overdraft with a maximum drawdown amounting to Rp 200,000 and Rp 50,000, respectively, from BCA. Availability period for these loans until 8 March 2012 and 8 September 2012, respectively. The term loan facility will mature in 3 years after the drawdown.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI)
Pada tanggal 10 Februari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BDI berupa fasilitas modal kerja dalam bentuk demand loan dan term loan dengan batas maksimum kredit masing-masing sejumlah Rp 100.000 dan Rp 200.000. Fasilitas dalam bentuk demand loan akan jatuh tempo tanggal 10 Februari 2011 dan fasilitas pinjaman term loan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 10 February 2010, the Company obtained a working capital loan facility from BDI in form of demand loan and term loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 100,000 and Rp 200,000, respectively. Demand loan facility will mature on 10 February 2011 and term loan facility will mature in 3 years after the drawdown.
Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan memperpanjang jatuh tempo fasilitas pinjaman modal kerja demand loan dan term loan sampai dengan tanggal 10 Mei 2012.
On 10 May 2011, the Company has extended the maturity of working capital loan and term loan facility until 10 May 2012.
Pada tanggal 11 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas demand loan dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo tanggal 11 Juli 2012.
On 11 July 2011, the Company obtained a demand loan facility with a maximum credit limit amounting to US Dollar 10,000,000. This loan facility will mature on 11 July 2012.
Halaman 48 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
PT OCBC NISP Tbk. (NISP)
PT OCBC NISP Tbk. (NISP)
Pada tanggal 16 April 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari NISP dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 175.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 16 Oktober 2010. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 16 April 2010, the Company obtained a working capital loan facility amounting to Rp 175,000 from NISP with availability period until 16 October 2010. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Pada tanggal 26 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari NISP dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan 27 Januari 2011. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 26 Januari 2011.
On 26 November 2010, the Company obtained a revolving working capital loan facility from NISP with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 with availability period until 27 January 2011. The facility has matured and fully paid on 26 January 2011.
Standard Chartered Bank (SCB)
Standard Chartered Bank (SCB)
Perseroan mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi dan Club Deal dari beberapa bank seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
The Company obtained syndications and club deal facilities from several banks as described below:
Pada tanggal 30 Mei 2007, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi modal kerja sebesar Dolar AS 25.000.000 dari PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Resona Perdania dan Standard Chartered Bank bertindak sebagai mandated lead arrangers. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited bertindak sebagai facility agent, dan Standard Chartered Bank cabang Jakarta sebagai onshore security agent. Pembayaran cicilan pokok setiap bulan yang dimulai bulan Juni 2007. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 15 September 2010.
On 30 May 2007, the Company obtained a working capital loan syndication facility amounting to US Dollar 25,000,000 from PT Bank Mizuho Indonesia, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank Resona Perdania and Standard Chartered Bank acted as mandated lead arrangers. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited acted as facility agent, and Standard Chartered Bank Jakarta Branch acted as onshore security agent. Repayment of loan will be on a monthly basis starting June 2007. This facility will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 15 September 2010.
Pada tanggal 24 April 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dari beberapa bank dalam bentuk Club Deal sebesar Dolar AS 50.000.000. Pinjaman tersebut berasal dari Standard Chartered Bank cabang Jakarta, Standard Chartered Bank cabang Singapura, PT ANZ Panin Bank dan The Royal Bank of Scotland cabang Jakarta. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited bertindak sebagai facility agent dan Standard Chartered Cabang Jakarta sebagai onshore security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan dan akan jatuh tempo pada tanggal 11 Oktober 2011.
On 24 April 2008, the Company obtained a working capital loan facility from several banks as a Club Deal amounting to US Dollar 50,000,000. The facility is received from Standard Chartered Bank Jakarta Branch, Standard Chartered Singapore Branch, PT ANZ Panin Bank and The Royal Bank of Scotland Jakarta Branch. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited acted as facility agent and Standard Chartered Bank Jakarta Branch acted as onshore security agent. This facility will mature in 3 years after the drawdown and this loan facility will mature on 11 October 2011.
Pada tanggal 4 Desember 2009, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk Club Deal sebesar Dolar AS 40.000.000 dan Rp 150.000. Pinjaman tersebut berasal dari Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC) Limited, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabang Singapura, PT Bank Mizuho Indonesia, dan Standard Chartered Bank cabang Jakarta. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited bertindak sebagai facility agent dan offshore security agent serta Standard Chartered cabang Jakarta sebagai onshore security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 4 December 2009, the Company obtained a working capital loan facility as Club Deal amounting to US Dollar 40,000,000 and Rp 150,000. The facility is received from OverseasChinese Banking Corporation (OCBC) Limited, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Singapore Branch, PT Bank Mizuho Indonesia, and Standard Chartered Bank Jakarta Branch. Standard Chartered Bank (Hongkong) Limited acted as facility agent and offshore security agent while Standard Chartered Bank Jakarta Branch acted as onshore security agent. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Halaman 49 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
Standard Chartered Bank (SCB) (lanjutan)
Standard Chartered Bank (SCB) (continued)
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berkaitan dengan fasilitas pinjaman dalam bentuk Club Deal di atas sebesar Dolar AS 5.000.000 dari OCBC Limited.
On 25 February 2010, the Company obtained a supplementary facility related to club deal above amounting to US Dollar 5,000,000 from OCBC Limited.
Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk term loan dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 27 August 2010, the Company obtained a working capital loan facility in form of term loan with a maximum credit limit amounting to US Dollar 50,000,000. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
PT Bank DKI (DKI)
PT Bank DKI (DKI)
Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari DKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 225.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 27 June 2011, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 225,000 from DKI with availability period until 27 December 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
PT Bank International Indonesia Tbk. (BII)
PT Bank International Indonesia Tbk. (BII)
Pada tanggal 20 September 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BII dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 100.000 dan jatuh tempo pada tanggal 20 November 2009. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 10 November 2009.
On 20 September 2006, the Company has obtained a working capital loan facility from BII with a maximum credit limit amounting to Rp 100,000, and matured on 20 November 2009. The facility has matured and fully paid on 10 November 2009.
Pada tanggal 26 Agustus 2007, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BII dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 dan telah jatuh tempo serta dibayar penuh pada tanggal 26 Agustus 2008.
On 26 August 2007, the Company has obtained a working capital loan facility from BII with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 and has matured and fully paid on 26 August 2008.
Pada tanggal 25 Februari 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari BII dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 300.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 10 April 2011.
On 25 February 2008, the Company has obtained a loan facility from BII with a maximum credit limit amounting to Rp 300,000. The facility has matured and fully paid on 10 April 2011.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI)
Pada tanggal 20 September 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari BNI dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 300.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 19 September 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 September 2010 dan telah jatuh tempo serta dibayar penuh pada tanggal 19 Desember 2010.
On 20 September 2006, the Company obtained a revolving working capital loan facility from BNI with a maximum credit limit amounting to Rp 300,000. The facility has matured on 19 September 2008 and has been rolled over until 19 September 2010 and has matured and fully paid on 19 December 2010.
Halaman 50 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (lanjutan)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) (continued)
Pada tanggal 10 Oktober 2007, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum penarikan sejumlah Rp 250.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan 10 April 2008. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 30 Juni 2011.
On 10 October 2007, the Company obtained an additional working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 250,000 from BNI with availability period until 10 April 2008. This facility will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 30 June 2011.
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (BER)
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (BER)
Pada tanggal 26 Januari 2007, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BER dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 30.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 26 Januari 2008. Seluruh fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 1 Februari 2010.
On 26 January 2007, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 30,000 from BER with availability period until 26 January 2008. All facility has matured and fully paid on 1 February 2010.
Pada tanggal 2 Juni 2007, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari BER dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Dolar AS 2.000.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 2 Juni 2008. Seluruh fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 20 Juli 2010.
On 2 June 2007, the Company obtained a loan facility with a maximum drawdown amounting to US Dollar 2,000,000 from BER with availability period until 2 June 2008. All facility has matured and fully paid on 20 July 2010.
Pada tanggal 11 Agustus 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari BER dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 50.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 11 Agustus 2009. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 12 September 2011.
On 11 August 2008, the Company obtained a loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 50,000 from BER with availability period until 11 August 2009. This facility will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 12 September 2011.
Pada tanggal 27 September 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari BER dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Dolar AS 5.000.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 27 September 2010, the Company obtained a loan facility with a maximum drawdown amounting to US Dollar 5,000,000 from BER with availability period until 27 March 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Halaman 51 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
Mizuho Corporate Bank, Ltd
Mizuho Corporate Bank, Ltd
Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk Club Deal sebesar Dolar AS 145.000.000 dari PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabang Singapura, Mizuho Corporate Bank,Ltd, Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapura bertindak sebagai facility agent. PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 24 February 2011, the Company obtained a working capital loan facility as Club Deal amounting to US Dollar 145,000,000. The facility received from PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Singapore Branch, Mizuho Corporate Bank,Ltd, Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore acted as facility agent and PT Bank Mizuho Indonesia acted as security agent. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
PT Bank Mizuho Indonesia (BMI)
PT Bank Mizuho Indonesia (BMI)
Pada tanggal 18 Desember 2007, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Dolar AS 32.000.000 dari PT Bank Mizuho Indonesia, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabang Singapura, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapura bertindak sebagai mandated lead arrangers. PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent dan facility agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 18 Januari 2011.
On 18 December 2007, the Company obtained a loan syndication facility of US Dollar 32,000,000, from PT Bank Mizuho Indonesia, PT ANZ Panin Bank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Singapore Branch, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., with Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore acted as mandated lead arrangers. PT Bank Mizuho Indonesia acted as security agent and facility agent. This facility will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 18 January 2011.
Pada tanggal 26 Februari 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari BMI dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2008. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 29 April 2011.
On 26 February 2008, the Company obtained a revolving working capital loan facility from BMI with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 and availability period until 31 December 2008. This facility will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 29 April 2011.
Bank of China (BOC)
Bank of China (BOC)
Pada tanggal 20 April 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 11 November 2011 dan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 20 April 2011, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 20,000,000 with availability period until 11 November 2011 and will expire three years after drawdown.
Halaman 52 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC)
Pada tanggal 15 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 15.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Juni 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 15 December 2010, the Company obtained working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to US Dollar 15,000,000 with availability period until 15 June 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd.
Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd.
Pada tanggal 5 Maret 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 dan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 25 Maret 2011.
On 5 March 2008, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 with availability period until 31 December 2008 and will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 25 March 2011.
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI)
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (BSMI)
Pada tanggal 30 Agustus 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari BSMI dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 30 April 2007 dan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 2 Agustus 2010.
On 30 August 2006, the Company obtained a revolving working capital loan facility from BSMI with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 with availability period until 30 April 2007 and will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 2 August 2010.
Pada tanggal 28 September 2007, Perseroan juga memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 30 September 2008 dan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 5 Agustus 2011.
On 28 September 2007, the Company also obtained revolving working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 with availability period until 30 September 2008 and will mature in 3 years after the drawdown. The facility has matured and fully paid on 5 August 2011.
PT Bank Permata Tbk (Permata)
PT Bank Permata Tbk (Permata)
Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari Permata dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 2.500.000 dan Rp 5.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 29 September 2012.
On 10 August 2010, the Company obtained a revolving working capital loan from Permata with a maximum credit limit amounting to US Dollar 2,500,000 and Rp 5,000 with availability period until 29 September 2012.
Halaman 53 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)
10. BORROWINGS (continued)
JA Mitsui Leasing, Ltd.
JA Mitsui Leasing, Ltd.
Pada tanggal 22 Desember 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar Yen Jepang 3.000.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 22 Juni 2009. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 22 December 2008, the Company obtained a working capital loan facility amounting to Japan Yen 3,000,000,000 from JA Mitsui Leasing, Ltd. with availability period until 22 June 2009. This facility will mature in 3 years after the drawdown.
Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar Dolar AS 30.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 19 October 2010, the Company obtained a working capital loan facility amounting to US Dollar 30,000,000 from JA Mitsui Leasing, Ltd. with availability period until 19 April 2011. The facility will mature in 3 years after the drawdown.
MG Leasing Corporation (MGL)
MG Leasing Corporation (MGL)
Pada tanggal 5 Januari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 5 Juli 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.
On 5 January 2011, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 10,000,000 with availability period until 5 July 2011. This loan facility will mature 3 years after drawdown.
PT Intertel Nusaperdana (INP)
PT Intertel Nusaperdana (INP)
Pada tanggal 20 Desember 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari INP dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 50.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 19 Desember 2007 dan telah diperbaharui kembali sampai dengan tanggal 19 Desember 2008. Pinjaman ini telah dilunasi secara penuh oleh Perseroan pada tanggal 17 Desember 2008.
On 20 December 2006, the Company obtained a working capital loan facility from INP with a maximum credit limit amounting to Rp 50,000. The facility has matured on 19 December 2007 and has been renewed until 19 December 2008. This facility was fully paid by the Company on 17 December 2008.
Pada tanggal 16 April 2007, Perseroan juga memperoleh tambahan fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Rp 30.000. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo pada tanggal 15 April 2008 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 15 April 2009. Seluruh fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 16 April 2009.
On 16 April 2007, the Company obtained an additional working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 30,000. The facility has matured on 15 April 2008 and has been rolled over until 15 April 2009. All facility has matured and fully paid on 16 April 2009.
Perseroan telah melakukan kontrak cross currency swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan Yen Jepang dari semua pinjaman di atas (lihat Catatan 7).
The Company has entered into cross currency swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuation in interest rate and exchange rate from its loan in US Dollar and Japan Yen from all those borrowing above (refer to Note 7).
Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.
Refer to Note 17 for details of balances and transactions with related parties.
Halaman 54 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
11. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
11. SECURITIES ISSUED
a. Liabilitas obligasi
a. Bonds 2011
Nilai nominal - Obligasi SAN Finance I Dikurangi: Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
600,000 (3,048)
Bersih Biaya amortisasi emisi obligasi
Seri/Serie
Nilai nominal/ Par value
Tingkat bunga tahunan/ Annual Interest Rate
Jatuh tempo/ Due date
Seri/Serie A
105,000
7.7%
Januari/ January 2012
Seri/Serie B
101,000
8.9%
Januari/ January 2013
Seri/Serie C
394,000
9.3%
Januari/ January 2014
Par value SAN Finance Bonds I Less: Unamortised bonds issuance costs
596,952
Net
1,556
Amortisation of bonds issuance costs
Status saldo/ Balance status Belum jatuh tempo/ Not yet due Belum jatuh tempo/ Not yet due Belum jatuh tempo/ Not yet due
Cicilan/ Installment
Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1251/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal 30 September 2011, Obligasi SAN Finance I/2011 mendapat peringkat id A+.
Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1251/PEF-DIR/IX/2011 dated 30 September 2011, SAN Finance Bonds I/2011 is rated at id A+.
Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indoensia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat untuk Obligasi SAN Finance I/2011 sesuai dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 02 tanggal 6 Januari 2011.
The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the Trustee for the Bonds SAN Finance I/2011 based on the Notarial Deed No. 02 dated 6 January 2011.
Dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok liabilitas obligasi sebesar Rp Nihil dan bunga obligasi sebesar Rp 26.858. Pembayaran bunga obligasi telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
From the statements of financial position date until the date of these financial statements, the Company has paid bonds principal amounting to Rp Nil and bonds interest amounting to Rp 26,858. Interest payment for bonds has been paid by the Company on schedule.
Halaman 55 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
11. SECURITIES ISSUED (continued)
a. Liabilitas obligasi (lanjutan)
a. Bonds (continued)
Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan, apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi dan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai per transaksinya lebih dari 40% total aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The bonds trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the bonds payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders, in the event the Company defaults its bonds obligations and sells, rent, transfers or hands over through sell and purchase, sell and rent or other which each of transaction amount more than 40% of the the Company’s non financing receivables. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.
b. Medium term notes
b. Medium term notes 30 September 2011
Nilai nominal - MTN I Dikurangi: Biaya emisi MTN yang belum diamortisasi
300,000
Seri/Serie
MTN I
300,000
11.375%
299,291
Net
518
576
Amortisation of MTN issuance costs
Jatuh tempo/ Due date
Februari/ February 2012
(709)
299,704
Beban amortisasi biaya emisi MTN Tingkat bunga tahunan/ Annual Interest Rate
Par value MTN I Less: Unamortised MTN issuance costs
300,000
(296)
Bersih
Nilai nominal/ Par value
31 Desember/ December 2010
Status saldo/ Balance status Belum jatuh tempo/ Not yet due
Cicilan/ Installment
Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.
Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010, MTN I mendapat peringkat id A-. Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1252/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal 30 September 2011, MTN I mendapat peringkat id A+.
Halaman 56 Page
Based on valuation from PT Pemeringkat Efek Indonesia as at 31 December 2010, MTN I is rated at id A-. Based on valuation from PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1252/PEF-DIR/IX/2011 dated 30 September 2011, MTN I is rated at id A+.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. SURAT BERHARGA (lanjutan)
YANG
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
DITERBITKAN
11. SECURITIES ISSUED (continued)
b. Medium term notes (lanjutan)
b. Medium term notes (continued)
Dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok liabilitas MTN sebesar Rp Nihil dan bunga MTN sebesar Rp 49.292. Pembayaran bunga MTN telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.
From the statements of financial position date until the date of these financial statements, the Company has paid MTN principal amounting to Rp Nil and MTN interest amounting to Rp 49,292. Interest payment for MTN has been paid by the Company on schedule.
Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang MTN dan menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut.
The MTN trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the MTN payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends in the event the Company defaults its MTN obligations and sells or hands over more than 40% of the Company’s non financing receivables. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements.
12. PERPAJAKAN
12. TAXATION
a. Liabilitas pajak
a. Taxes payable 30 September 2011
Pajak penghasilan badan: - Pasal 29 (lihat Catatan 12b) Pajak penghasilan lainnya: - Pasal 25 - Pasal 21,23 dan 26 - Pasal 4 (2) Pajak pertambahan nilai
31 Desember/December 2010
2008 Corporate income tax:
9,058
5,100
6,213
10,228
4,394 586 19 -
2,690 3,087 12 50
2,111 2,395 1 51
1,364 2,401 1 -
4,999
5,839
4,558
3,766
14,057
10,939
10,771
13,994
b. Beban pajak penghasilan
Article 29 (refer to Note 12b) Other income tax: Article 25 Article 21, 23 and 26 Article 4 (2) Value Added Tax
b. Income tax expense
30 September 2011 9 bulan/ months Pajak kini Pajak final Pajak tangguhan
2009
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
42,827 790 (2,212)
35,085 106 3,329
29,428 1,223 (450)
23,249 (3,936)
41,404
38,520
30,201
19,313
Halaman 57 Page
Current tax Final tax Deferred tax
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b. Income tax expense (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut: 30 September 2011 9 bulan/ months Laba sebelum pajak penghasilan Beda waktu: - Beban imbalan kerja - Selisih antara penyusutan komersial dan fiskal - Efek penambahan dan pengurangan aset tetap - Penyisihan piutang ragu-ragu - Lain -lain - bersih Beda tetap: - Biaya yang tidak diperkenankan - Efek penambahan dan pengurangan aset tetap - Penghasilan yang dikenakan pajak final: - Pendapatan bunga Penghasilan kena pajak Estimasi beban pajak penghasilan Dikurangi: Pajak dibayar dimuka Estimasi pajak penghasilan badan terhutang
A reconciliation between income before tax, as shown in the statements of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows:
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
165,798
153,209
106,544
66,806
65
1,843
280
344
289
357
244
(81)
(469)
(709)
(587)
(2,398) 11,229
(17,554) 2,747
3,882 71
13,795 (100)
268
268
197
52
469
709
587
-
(3,943)
(530)
(6,117)
(3,259)
Income before tax Timing differences: Employee benefits expense Difference between commercial and tax depreciation Effect additions and disposals of fixed assets Allowance for doubtful accounts Others - net Permanent differences: Non deductible expenses Effect additions and disposals of fixed assets Income subject to final tax: Interest income -
171,308
140,340
105,101
77,557
Taxable income
42,827
35,085
29,428
23,249
(33,769)
(29,985 )
(23,215)
(13,021 )
Estimated income tax expense Less: Prepaid taxes
9,058
5,100
6,213
10,228
Estimated income tax payable
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2011 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Perseroan.
Halaman 58 Page
The corporate income tax calculation for the nine-month period ended 30 September 2011 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Tax Return. The calculation of income tax for the year ended 31 December 2010, 2009 and 2008 conform to the Company’s annual tax return.
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
c. Aset pajak tangguhan
c. Deferred tax assets 30 September 2011 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit/(charged) to statements of comprehensive income
Saldo awal/ Beginning balance
Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credit/ (charged) to equity
Saldo akhir/ Ending balance
Allowance for doubtful
Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan imbalan kerja Aset tetap Lain-lain Beban komprehensif lainnya
599
(599)
-
-
1,026 (64) 932
49 (45) 2,807
-
1,075 (109) 3,739
4,718
-
(3,135)
1,583
7,211
2,212
(3,135)
6,288
accounts Provision for employee benefits Fixed assets Others Other comprehensive expenses
31 Desember/December 2010 Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit/(charged) to statements of comprehensive income
Saldo awal/ Beginning balance
Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credit/ (charged) to equity
Saldo akhir/ Ending balance
Allowance for doubtful
Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan imbalan kerja Aset tetap Lain-lain Beban komprehensif lainnya
4,988
(4,389)
-
599
565 24 245
461 (88) 687
-
1,026 (64) 932
4,723
-
(5)
4,718
10,545
(3,329)
(5)
7,211
accounts Provision for employee benefits Fixed assets Others Other comprehensive expenses
31 Desember/December 2009
Saldo awal/ Beginning balance Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan imbalan kerja Aset tetap Lain-lain Beban komprehensif lainnya
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit/(charged) to statements of comprehensive income
Efek perubahan tarif pajak/ Effect from tax rate changes
Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credit/ (charged) to equity
Saldo akhir/ Ending balance
Allowance for doubtful 4,500
(599)
1,087
-
4,988
495 123 254
(8) (3) (29)
78 (96) 20
-
565 24 245
(4,594)
-
-
9,317
4,723
(639)
1,089
9,317
10,545
778
Halaman 59 Page
accounts Provision for employee benefits Fixed assets Others Other comprehensive expenses
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
12. PERPAJAKAN (lanjutan)
12. TAXATION (continued)
c. Aset pajak tangguhan (lanjutan)
c. Deferred tax assets (continued) 31 Desember/December 2008
Saldo awal/ Beginning balance Penyisihan piutang ragu-ragu Penyisihan imbalan kerja Aset tetap Lain-lain Beban komprehensif lainnya
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi komprehensif/ Credit/(charged) to statements of comprehensive income
Efek perubahan tarif pajak/ Effect from tax rate changes
Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/ Credit/ (charged) to equity
Saldo akhir/ Ending balance
Allowance for doubtful 683
(321)
4,138
-
4,500
491 103 159
(99) 44 125
103 (24) (30)
-
495 123 254
956
-
-
(5,550)
2,392
(251)
4,187
(5,550)
d. Administrasi
(4,594)
accounts Provision for employee benefits Fixed assets Others Other comprehensive expenses
778
d. Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.
Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah menetapkan amandemen terhadap undang-undang pajak penghasilan yang berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2009, dimana untuk pajak penghasilan badan berlaku tarif tetap sebesar 28% dimulai pada tahun pajak 2009 dan dikurangi menjadi 25% mulai tahun pajak 2010.
On 2 September 2008, the Government has enacted amendment to the income tax law which was effective from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation was set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010.
13. MODAL SAHAM
13. SHARE CAPITAL
Komposisi para pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 September 2010, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders PT Sedaya Multi Investama Marubeni Corporation, Japan PT Marubeni Indonesia
The Company’s shareholders composition as at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008 are as follow:
Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase pemilikan/ Percentage of ownership
Jumlah/ Amount
104,931,040 61,209,774 8,744,253
60% 35% 5%
104,931 61,210 8,744
174,885,067
100%
174,885
Halaman 60 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. MODAL SAHAM (lanjutan)
13. SHARE CAPITAL (continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan secara Edaran No. 028/SANF/CIR/IX/2011 tanggal 9 September 2011, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 250.000 menjadi Rp 2.000.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp 174.885 menjadi Rp 574.885. Rapat ini telah disahkan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 17 tanggal 22 September 2011 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011.
Based on the Circular Written Resolutions of the Shareholders of the Company No. 028/SANF/CIR/IX/2011 dated 9 September 2011, the General Meeting of Shareholders approved the increase in the Company’s authorised capital from Rp 250,000 to Rp 2,000,000 and the increase in paid up capital from Rp 174,885 to Rp 574,885. This meeting was notarised by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No.17 dated 22 September 2011 and had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-47996.AH.01.02 Year 2011, dated 3 October 2011.
Penerbitan 400.000.000 saham baru tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut: (i) PT Sedaya Multi Investama sebanyak 240.000.000 saham, (ii) Marubeni Corporation sebanyak 140.000.000 saham, dan (iii) PT Marubeni Indonesia sebanyak 20.000.000 saham.
The issuance of 400,000,000 new shares has been issued and fully paid by the Shareholders of the Company with details as follows: (i) PT Sedaya Multi Investama to amount to 240,000,000 shares, (ii) Marubeni Corporation to amount to 140,000,000 shares, and (iii) PT Marubeni Indonesia to amount to 20,000,000 shares.
Pada tanggal 30 September 2011, penambahan modal disetor ini masih dicatat sebagai uang muka setoran modal kerena belum mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 3 Oktober 2011, penambahan modal disetor ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
As at 30 September 2011, additional paid up capital still recorded as advance for share subscriptions due to pending approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. Subsequently, on 3 October 2011, the additional paid up capital has been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic Indonesia.
Berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan secara Edaran No. 185/SANF/CIR/VII/2008 tanggal 25 Juli 2008 dan ditegaskan kembali dalam Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan secara Edaran No. 196/SANF/CIR/VIII/2008 tanggal 7 Agustus 2008, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui penerbitan 100.000.000 saham baru dengan total nilai nominal sebesar Rp 100.000. Rapat ini telah disahkan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01. 09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 2531/RUB 09,03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.
Based on the Circular Written Resolutions of the Shareholders of the Company No. 185/SANF/CIR/VII/2008 dated 25 July 2008 and the Circular Written Resolutions of the Shareholders of the Company No. 196/SANF/CIR/VIII/2008 dated 7 August 2008, the General Meeting of Shareholders approved the issuance of 100,000,000 new shares with the total nominal value of Rp 100,000. This meeting was notarised by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 and had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU62964.AH.01.02.Year 2008, dated 15 September 2008, registered in Company Registration No. AHU-0084478.AH.01.09. Tahun 2008 dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No. 2531/RUB 09,03/XII/2008 dated 23 Desember 2008, and also published in State Gazette No. 89 dated 4 November 2008, Supplement No. 22169.
Halaman 61 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
13. MODAL SAHAM (lanjutan)
13. SHARE CAPITAL (continued)
Penerbitan 100.000.000 saham baru tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut: (i) PT Sedaya Multi Investama sebanyak 60.000.000 saham, (ii) Marubeni Corporation sebanyak 35.000.000 saham, dan (iii) PT Marubeni Indonesia sebanyak 5.000.000 saham.
The issuance of 100,000,000 new shares has been issued and fully paid by the Shareholders of the Company with details as follows: (i) PT Sedaya Multi Investama to amount to 60,000,000 shares, (ii) Marubeni Corporation to amount to 35,000,000 shares, and (iii) PT Marubeni Indonesia to amount to 5,000,000 shares.
Pada tanggal 30 Januari 2006, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 50.000 menjadi Rp 250.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp 47.252 menjadi Rp 74.885. Rapat ini telah disahkan dengan Akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., No. 31 tanggal 30 Januari 2006. Pada tanggal 2 Februari 2006, Marubeni membayar tambahan modal disetor ini sebesar Rp 77.000 dan selisih sebesar Rp 49.367 dengan nilai nominal saham dicatat sebagai agio saham.
On 30 January 2006, the General Meeting of Shareholders approved the increase in the Company’s authorised capital from Rp 50,000 to Rp 250,000 and the increase in paid in capital from Rp 47,252 to Rp 74,885. This meeting was notarised by Notarial Deed of Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., No. 31 dated 30 January 2006. On 2 February 2006, Marubeni has paid the additional paid in capital amounting to Rp 77,000 and the difference of Rp 49,367 with the shares par value is recognised as “Capital paid in excess of par value”.
Dividen
Dividends
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 21 April 2011, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 32.705 dari laba bersih tahun 2010. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Juni 2011.
At the Annual General Meeting of Shareholders on 21 April 2011, the shareholders approved final dividend of Rp 32,705 to be paid from 2010 net profit. The dividend was paid in June 2011.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 476/LSANF/CIR/X/10 tanggal 27 Oktober 2010, Direksi telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 13.172 dari hasil operasi tahun 2010. Keputusan ini telah disetujui oleh para pemegang saham. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan November 2010.
Based on Board of Directors Circular Resolutions No. 476/LSANF/CIR/X/10 dated 27 October 2010, Board of Directors agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 13,172 from operating result for year ending 2010. This decision approved by shareholders. The dividend was paid in November 2010.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 22 April 2010, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 22.026 dari laba bersih tahun 2009. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Juni 2010.
At the Annual General Meeting of Shareholders on 22 April 2010, the shareholders approved final dividend of Rp 22,026 to be paid from 2009 net profit. The dividend was paid in June 2010.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 226/ SANF/CIR/X/09 tanggal 21 Oktober 2009, Direksi telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 8.511 dari hasil operasi tahun 2009. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan November 2009.
Based on Board of Directors Circular Resolutions No. 226/SANF/CIR/X/09 dated 21 October 2009, Board of Directors agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 8,511 from operating result of year ending 2009. The dividend was paid on November 2009.
Halaman 62 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
14. PENDAPATAN BUNGA DAN LAIN-LAIN 30 September 2011 9 bulan/ months Pihak ketiga: - Pendapatan administrasi dan penalti - Jasa giro - Lain -lain Pihak berelasi: - Jasa giro Jumlah
14. INTEREST AND OTHER INCOME 31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
8,982 4,138 1,522
10,419 1,797 1,140
26,731
11,201
14,642
13,356
1,679
355
1,979
1,461
Related parties: Current accounts -
28,410
11,556
16,621
14,817
Total
Refer to Note 17 for details of balances and transactions with related parties. 15. INTEREST AND FINANCING CHARGES
30 September 2011 9 bulan/ months
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
174,794 25,689 36,855
199,872 27,110 -
188,429 -
3,704 22,767
621 16,660
11,588 9,828
263,809
244,263
209,845
155,894
180 18
538 283
1,310 871
8,511 1,171
158,590 (10,449 ) 7,753
198
821
2,181
9,682
264,007
245,084
212,026
165,576
Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi. 16. BEBAN USAHA
Third parties: Interest from borrowing Interest from Medium Term Notes Interest from Bonds Gain/(loss) on foreign exchange - net Others Related parties: Interest from borrowing Others -
Refer to Note 17 for details of balances and transactions with related parties. 16. OPERATING EXPENSES
30 September 2011 9 bulan/ months Gaji dan imbalan kerja Sewa Iklan, pemasaran dan promosi Transportasi dan perjalanan Penyusutan Keperluan kantor Jasa ahli Telekomunikasi Pensiun dan Jamsostek Utiliti Rekrutmen dan pelatihan Perbaikan dan pemeliharaan Lain-lain
Third parties: Administration and penalty income Current accounts Others -
10,597 175 429
15. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
Pihak berelasi: - Bunga pinjaman - Lain -lain
2008 12 bulan/ months
23,561 2,264 906
Lihat Catatan 17 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi.
Pihak ketiga: - Bunga pinjaman - Bunga Medium Term Notes - Bunga Obligasi - Keuntungan/(kerugian) selisih kurs - bersih - Lain -lain
2009 12 bulan/ months
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
32,678 2,749 2,171 1,373 1,088 919 618 577 470 294 277 174 972
31,118 3,232 2,152 2,120 1,444 1,193 1,662 719 544 306 293 142 1,171
23,870 2,795 171 952 1,230 1,227 1,025 627 796 527 280 150 753
20,377 Salaries and employee benefits 2,950 Rental 478 Advertising, marketing and promotion 990 Travelling and accomodation 1,077 Depreciation 813 Office expenses 672 Professional fees 649 Telecommunication 769 Pension and Jamsostek 455 Utilities 243 Recruitment and training 173 Repairs and maintenance 622 Others
44,360
46,096
34,403
30,268
Halaman 63 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. TRANSAKSI BERELASI
DENGAN
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-PIHAK
17. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Perseroan dikendalikan oleh PT Astra International Tbk. (AI) Group. Kepemilikan minoritas dipegang dan dimiliki oleh Marubeni Group.
The Company is controlled by PT Astra International Tbk. (AI) Group. The remaining minority shares are Marubeni Group.
Sifat Hubungan Berelasi
Nature of Relationship
Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.
Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Company ownership or management.
Pihak berelasi / Related parties
Sifat dari hubungan/ Nature of relationship
Sifat dari transaksi/ Nature of transactions
PT Astra Internasional Tbk. (AI)
AI merupakan pemegang saham tidak langsung Perseroan/AI is the ultimate shareholder of the Company.
-
Marubeni Corporation (Marubeni)
Marubeni merupakan pemegang saham minoritas/Marubeni is under same ultimate shareholder.
Sebagai imbalan atas corporate gurantee yang diberikan oleh Marubeni untuk menjamin pinjaman dari bank, Perseroan membayar biaya garansi/As a return of corporate guarantee granted by Marubeni to secure the bank loan, the Company pay guarantee fee.
PT Bank Permata Tbk.(Permata)
AI, yang merupakan pemegang saham tidak langsung Perseroan merupakan pemegang saham Permata/AI, which represents the ultimate shareholder of the Company, is the Permata’s shareholders.
Perseroan memiliki rekening di bank Permata, kontrak derivatif, dan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank Permata. Transaksi dengan pihak berelasi terutama berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha/The Company has bank accounts in Permata, derivative contract, and entered into a joint financing agreement with Permata bank. The related party transaction primarily relate to lending and borrowing of funds in the normal course of their business.
PT Intertel Nusaperdana (INP)
AI merupakan pemegang saham utama dari INP. Kepemilikan AI di INP sebesar 99,90%/AI is the ultimate shareholder of INP. Ownership at INP is 99.90%.
Perseroan menerima fasilitas pinjaman modal kerja dari INP/The Company obtained working capital loan facilities from INP.
PT Asuransi Astra Buana (AAB)
PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) merupakan pemegang saham utama dari AAB. Kepemilikan SMI di AAB sebesar 92,06%/PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) is the ultimate shareholder of AAB. Ownership at AAB is 92.06%.
Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan diasuransikan melalui AAB/Most of the financed vehicles are insured through AAB.
PT United Tractors Tbk.(UT)
AI merupakan pemegang saham utama dari UT. Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan adalah unit dari UT/AI is the ultimate shareholder of UT. Most of the financed units come from UT.
UT adalah pemasok utama bagi Perseroan/UT is the main supplier of the Company.
Halaman 64 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. TRANSAKSI DENGAN BERELASI (lanjutan)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
PIHAK-PIHAK
17. RELATED (continued)
Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Aset Kas dan setara kas: - Permata Piutang derivatif : - Permata Piutang lain-lain: - Pinjaman karyawan
PARTIES
TRANSACTIONS
The summary of balances and transactions with related parties are as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
107,057
28,609
29,723
120,065
2,683
3,777
881
-
3,846
3,084
1,603
1,795
Assets Cash and cash equivalents: Permata Derivative receivables: Permata Other receivables: Employee loans -
Jumlah aset yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
113,586
35,470
32,207
121,860
Total assets with related parties
Persentase terhadap total aset
2.1%
0.9%
1.4%
4.7%
Percentage of total assets
Liabilitas Liabilitas kepada pemasok - UT Pinjaman yang diterima: - Permata - INP
Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar: - AAB - Permata - Marubeni - INP
20,803
-
3,800
-
Liabilities Account payable to supplier UT -
-
17,982 -
-
30,000
Borrowing: Permata INP -
-
17,982
-
30,000 Other payables and accrued expenses: AAB Permata Marubeni INP -
20,596 8 -
9,865 36 34 -
4,361 57 -
4,178 343 84
20,604
9,935
4,418
4,605
4,301
4,105
2,262
1,982
Employee benefits
Jumlah liabilitas yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
45,708
32,022
10,480
36,587
Total liabilities due to related parties
Persentase terhadap totalliabilitas
1.06%
1.01%
0.55%
1.62%
Percentage of total liabilities
Imbalan kerja
Pendapatan Pendapatan bunga: - Permata
1,679
355
1,979
1,461
Income Interest income: Permata -
Jumlah pendapatan yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
1,679
355
1,979
1,461
Total income derived from related parties
Persentase terhadap total pendapatan
0.3%
0.1%
0.5%
0.5%
Percentage of total income Expenses Financing charges: Permata Marubeni INP -
Beban Beban keuangan: - Permata - Marubeni - INP
180 18 -
538 283 -
369 871 941
1,171 8,511
198
821
2,181
9,682
Jumlah beban yang terkait dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa
198
821
2,181
9,682
Total expenses incurred with related parties
Persentase terhadap total beban
0.1%
0.3%
0.8%
4.0%
Percentage of total expenses
Halaman 65 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
18. IMBALAN KERJA
18. EMPLOYEE BENEFITS
Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: 30 September 2011 Imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
The employee benefits obligation recognised in the statements of financial position is determined as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
3,206 1,095
2,918 1,187
1,501 761
1,456 526
4,301
4,105
2,262
1,982
Beban bersih yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 30 September 2011 9 bulan/ months Beban imbalan pensiun Imbalan jangka panjang lainnya
The net expense is recognised in the statements of comprehensive income as follows:
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
341 418
1,463 490
314 318
242 241
759
1,953
632
483
Liabilitas imbalan kerja untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2011 dihitung berdasarkan estimasi dari perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2010. Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution (31 Desember 2008: PT Sentra Jasa Aktuaria) dengan menggunakan metode projected unit credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria. 30 September 2011
31 Desember/December 2010
2009
2008 Financial assumptions:
8 – 9% 10%
8 – 9% 10%
10% 10%
12% 11%
Discount rate Expected return on plan assets
8%
8%
9%
10%
Future salary increase -
30 September 2011
31 Desember/ December 2010 dan/and 2009
31 Desember/ December 2008
Asumsi lainnya: - Tingkat kematian
- Tingkat cacat
Pension benefits expenses Other long-term benefits
The liability for employee benefits for the period ended 30 September 2011 is calculated based on estimation of actuarial calculation on 31 December 2010. The liability for employee benefits for the years ended 31 December 2010 and 2009 is calculated by an independent actuary PT Eldridge Gunaprima Solution (31 December 2008: PT Sentra Jasa Aktuaria) which used the projected unit credit method. The following are significant matters disclosed in the actuarial report.
Asumsi keuangan: - Tingkat diskonto - Hasil aset program yang Diharapkan - Tingkat kenaikan gaji masa Dating
Pension benefits Other long-term benefits
Other assumptions: TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) II/ Indonesian Mortality Table II 5% dari tingkat mortalitas/ 5% of mortality rate
TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) II/ Indonesian Mortality Table II 5% dari tingkat mortalitas/ 5% of mortality rate
Tabel mortalisasi (CSO 1980) / Commissioner’s Standard Ordinary table (CSO 1980) 0,04% per tahun untuk peserta berusia 15 – 35 tahun dan meningkat sampai 0,51% pada usia 55 tahun / 0.04% per annum at age 15 – 35 and increasing to 0.51% per annum at age 55
Halaman 66 Page
Table of mortality -
Disability rate -
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
18. IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
30 September 2011
31 Desember/ December 2010 dan/and 2009
31 Desember/ December 2008
Asumsi lainnya: - Tingkat pengunduran diri peserta
- Usia pensiun normal
Other assumptions: 2% per tahun 2% per tahun untuk peserta untuk peserta berusia 25 tahun berusia 25 tahun dan berkurang dan berkurang sampai 0,5% sampai 0,5% pada usia 45 pada usia 45 tahun/ tahun/ 2% per annum at 2% per annum at age 25 and age 25 and reducing linearly to reducing linearly to 0.5% per annum 0.5% per annum at age 45 and at age 45 and thereafter thereafter 55 55
13,8% per tahun untuk peserta berusia 15 – 20 tahun dan menurun sampai 0% pada usia 55 tahun / 13.8% per annum at age 15 - 20 and reducing linearly to 0% per annum at age 55 and thereafter 55
Withdrawal rate -
Normal retirement age -
Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.
Prior to 6 September 2005, the Company had a defined benefit pension plan covering all permanent employees which was managed by “Dana Pensiun Astra”. Since 6 September 2005, the Company’s pension arrangements were reorganised to include both a defined benefit pension plan and defined contribution plan.
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya
Pension benefits
Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun Astra Satu”, yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua” ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.
Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called “Dana Pensiun Astra Satu”, specifically designed for the defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pensiun Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan is managed by “Dana Pensiun Astra Dua” and is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.
Pada tanggal 30 September 2011, jumlah peserta DPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 8 dan 78 orang (31 Desember 2010: 7 dan 74, 31 Desember 2009: 7 dan 58, dan 31 Desember 2008: 8 dan 60).
As at 30 September 2011, DPA 1 and DPA 2 have 8 and 78 participants, respectively (31 December 2010: 7 and 74, 31 December 2009: 7 and 58 and 2008: 8 and 60).
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The pension benefit recognised in the statements of financial position is determined as follows:
Halaman 67 Page
and
other
post-employment
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
18. IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan) 30 September 2011 Nilai kini liabilitas Nilai wajar aset program Keuntungan aktuarial yang belum diakui Biaya jasa lalu yang belum diakui
Pension and other benefits (continued)
31 Desember/ December 2010
2009
5,425 (3,468)
3,773 (2,620)
2,536 (1,536)
2,349
1,957
1,153
1,000
923
1,032
428
543
(80)
(87)
(66)
(71) 2,918
1,501
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut: 30 September 2011 9 bulan/ months Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil aset program yang diharapkan Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan Biaya jasa lalu
2008
6,181 (3,832)
3,206
340 452
post-employment
Present value of obligations Fair value of plan assets
Unrecognised actuarial gain Unrecognised past service cost
1,456
The amounts recognised in the statements of comprehensive income are as follows:
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
1,337 466
2008 12 bulan/ months
301 306
199 189
Current service cost Interest cost
(348)
(263)
(185)
(152)
Expected return on plan assets
(110) 7
(84) 7
(115) 7
(1 ) 7
Net actuarial gain recognised during the year Past service cost
341
1,463
314
242
Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi komprehensif.
The expense is accounted for as salaries and employee benefits in the statements of comprehensive income.
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The movement in the liability recognised in the statements of financial position are as follows:
30 September 2011 Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif Imbalan/iuran yang dibayarkan
2,918
Saldo akhir
3,206
341 (53)
31 Desember/December 2010 1,501 1,463 (46) 2,918
2009
2008
1,456
1,351
314 (269)
242 (137)
1,501
Beginning of the year Total expense charged in the statements of comprehensive income Contributions/benefit paid
1,456
Ending balance
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The pension benefit recognised in the statements of financial position are determined as follows:
30 September 2011 Nilai kini liabilitas
1,095
31 Desember/December 2010 1,187
2009
2008 761
Halaman 68 Page
526
Present value of obligations
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
18. IMBALAN KERJA (lanjutan)
18. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan)
Other long-term benefits (continued)
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:
The amounts recognised in the statements of comprehensive income are as follows:
30 September 2011 9 bulan/ months Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian aktuarial bersih yang diakui selama tahun berjalan
31 Desember/December 2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
344 74
290 73
199 56
129 27
Current service cost Interest cost
-
127
62
84
Net actuarial losses recognised during the year
418
490
317
240
Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi komprehensif.
The expense is accounted for salaries and employee benefits in the statements of comprehensive income.
Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The movement in the liability recognised in the statements of financial position is as follows:
30 September 2011 Awal tahun Jumlah yang dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif Imbalan/iuran yang dibayarkan
1,187
Saldo akhir
1,095
418 (510)
31 Desember/December 2010
2009
2008
761
526
287
490 (64)
318 (83)
241 (2 )
761
526
1,187
19. INFORMASI SEGMEN
Beginning of the year Total expense charged in the statements of comprehensive income Contributions/benefit paid Ending balance
19. SEGMENT INFORMATION
Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya. Seluruh segmen operasi yang digunakan oleh Perseroan telah memenuhi kriteria pelaporan berdasarkan PSAK 5 (revisi 2009), “Segmen Operasi”.
Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. All operating segments used by the Company meet the definition of a reportable segment under SFAS 5 (revised 2009), “Operating Segment”.
Perseroan memiliki 3 (tiga) pelaporan segmen, berdasarkan produk usaha, sebagaimana disajikan dalam tabel di bawah ini.
The Company has 3 (three) reportable segments, in accordance with the business product, as set out in the table below.
Halaman 69 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
19. SEGMENT INFORMATION (continued)
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
30 September 2011 Lain-lain di luar dua produk usaha utama/ Sewa Others than two pembiayaan/ main business Finance leases products
Jumlah/ Total
Eksternal:
External:
Laporan laba rugi komprehensif
Statements of comprehensive income
Pendapatan Pendapatan bunga Lain-lain
45,399 1,646
425,780 12,951
3,943
471,179 18,540
Income Interest income Others
Jumlah pendapatan
47,045
438,731
3,943
489,719
Total income
3,892 23,162
40,468 240,845
-
44,360 264,007
2,954
12,600
-
15,554
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for doubtful accounts
Jumlah beban
30,008
293,913
-
323,921
Total expense
Laba sebelum pajak penghasilan
17,037
144,818
3,943
165,798
Income before tax
Beban pajak penghasilan
(4,255)
(36,165 )
Laba bersih
12,782
108,653
Beban Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan piutang ragu-ragu
(984) 2,959
(41,404 ) 124,394
Income tax expense Net income
30 September 2011 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa pembiayaan/ Finance leases
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan posisi keuangan
Balance Sheets
Aset Piutang - bersih Lain-lain
382,472 -
4,541,458 -
14,062 388,468
4,937,992 388,468
Assets Receivables - net Others
Jumlah aset
382,472
4,541,458
402,530
5,326,460
Total assets
283,682
2,949,854
-
3,233,536
Liabilities Borrowings
78,664 -
817,992 -
193,930
896,656 193,930
Securities issued Others
362,346
3,767,846
193,930
4,324,122
Total liabilities
Liabilitas Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Lain-lain Jumlah liabilitas
Halaman 70 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
19. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember/December 2010
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa pembiayaan/ Finance leases
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Eksternal:
External:
Laporan laba rugi komprehensif
Statements of comprehensive income
Pendapatan Pendapatan bunga Lain-lain
40,393 794
405,293 5,991
516
445,686 7,301
Income Interest income Others
Jumlah pendapatan
41,187
411,284
516
452,987
Total income
Beban Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan piutang ragu-ragu
3,920
42,176
-
46,096
20,843
224,241
-
245,084
-
8,598
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for doubtful accounts
Jumlah beban
34,171
265,607
-
299,778
Total expense
Laba sebelum pajak penghasilan
7,016
145,677
516
153,209
Income before tax
Beban pajak penghasilan
(1,764)
(36,626 )
(130)
(38,520 )
Laba bersih
5,252
109,051
386
114,689
9,408
(810)
Income tax expense Net income
31 Desember/December 2010 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa pembiayaan/ Finance leases
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Aset Piutang - bersih Lain-lain
343,579 -
3,212,499 -
15,889 75,187
3,571,967 75,187
Assets Receivables - net Others
Jumlah aset
343,579
3,212,499
91,076
3,647,154
Total assets
233,520
2,512,356
-
2,745,876
Liabilities Borrowings
25,453 -
273,838 -
113,400
299,291 113,400
Securities issued Others
258,973
2,786,194
113,400
3,158,567
Total liabilities
Liabilitas Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Lain-lain Jumlah liabilitas
Halaman 71 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
19. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember/December 2009
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa pembiayaan/ Finance leases
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Eksternal:
External:
Laporan laba rugi komprehensif
Statements of comprehensive income
Pendapatan Pendapatan bunga Lain-lain
25,476 774
334,544 9,363
6,484
360,020 16,621
Income Interest income Others
Jumlah pendapatan
26,250
343,907
6,484
376,641
Total income
Beban Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan piutang ragu-ragu
2,417
31,986
-
34,403
14,897
197,129
-
212,026
24,442
-
23,668
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for doubtful accounts
Jumlah beban
16,540
253,557
-
270,097
Total expense
Laba sebelum pajak penghasilan
9,710
90,350
6,484
106,544
Income before tax
Beban pajak penghasilan
(2,752)
(25,611 )
(1,838)
(30,201 )
Laba bersih
6,958
64,739
4,646
76,343
(774)
Income tax expense Net income
31 Desember/December 2009 Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Sewa pembiayaan/ Finance leases
Lain-lain/ Others
Jumlah/ Total
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Aset Piutang - bersih Lain-lain
142,616
2,089,316 -
12,218 68,028
2,244,150 68,028
Assets Receivables - net Others
Jumlah aset
142,616
2,089,316
80,246
2,312,178
Total assets
Liabilitas Pinjaman Lain-lain
127,274 -
1,684,194 -
91,634
1,811,468 91,634
Liabilities Borrowings Others
Jumlah liabilitas
127,274
1,684,194
91,634
1,903,102
Total liabilities
Halaman 72 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
19. SEGMENT INFORMATION (continued) 31 Desember/December 2008 Pembiayaan konsumen/ Sewa Consumer pembiayaan/ financing Finance leases Jumlah/ Total
Eksternal:
External:
Laporan laba rugi komprehensif
Statements of comprehensive income
Pendapatan Pendapatan bunga Lain-lain
30,243 13,356
262,299 1,461
292,542 14,817
Income Interest income Others
Jumlah pendapatan
43,599
263,760
307,359
Total income
2,952
27,316
30,268
16,150
149,426
165,576
379
44,330
44,709
Expenses Operating expenses Interest and financing charges Allowance for doubtful accounts
Jumlah beban Laba sebelum pajak penghasilan Beban pajak penghasilan
19,481
221,072
240,553
Total expense
24,118 (6,973)
42,688 (12,340 )
66,806 (19,313 )
Laba bersih
17,145
30,348
47,493
Beban Beban usaha Beban bunga dan keuangan Penyisihan piutang ragu-ragu
31 Desember/December 2008 Lain-lain di luar dua produk usaha utama/ Sewa Others than two pembiayaan/ main business Finance leases products
Pembiayaan konsumen/ Consumer financing
Income before tax Income tax expense Net income
Jumlah/ Total
Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Aset Piutang - bersih Lain-lain
173,937 -
2,068,550 -
4,226 373,415
2,246,713 373,415
Assets Receivables - net Others
Jumlah aset
173,937
2,068,550
377,641
2,620,128
Total assets
213,913
1,979,160
-
2,193,073
Liabilities Borrowings
-
-
57,856
57,856
Securities issued Others
213,913
1,979,160
57,856
2,250,929
Total liabilities
Liabilitas Pinjaman Surat berharga yang diterbitkan Lain-lain Jumlah liabilitas
Halaman 73 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
19. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
19. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen geografis
Geographical segment
Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 11 jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.
Geographical segment consists of 11 marketing networks that are divided into 5 areas, namely DKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, and Sulawesi.
Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
Segment information based on geographical segments is as follows:
30 September 2011 9 bulan/ months Pendapatan - Area DKI Jakarta - Area Kalimantan - Area Sumatera - Area Jawa - Area Sulawesi Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan Jumlah pendapatan
2010 12 bulan/ months
2009 12 bulan/ months
2008 12 bulan/ months
224,043 163,912 56,745 25,032 6,889
187,181 153,770 73,471 31,286 509
150,731 118,904 70,295 25,116 -
120,801 101,239 62,260 20,944 -
476,621
446,217
365,046
305,244
Income DKI Jakarta area Kalimantan area Sumatera area Java area Sulawesi area -
13,098
6,770
11,595
2,115
Unallocated income
489,719
452,987
376,641
307,359
Total income
30 September 2011 Piutang (kotor) - Area DKI Jakarta - Area Kalimantan - Area Sumatera - Area Jawa - Area Sulawesi
31 Desember/December
31 Desember/December 2010
2009
2008
2,799,645 1,979,495 587,165 282,785 140,045
2,039,091 1,388,162 534,353 248,800 21,306
1,156,466 868,209 479,824 188,893 -
1,155,882 816,472 547,538 166,025 -
5,789,135
4,231,712
2,693,392
2,685,917
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
Receivables (gross) DKI Jakarta area Kalimantan area Sumatera area Java area Sulawesi area -
20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk and interest rate, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company uses derivative financial instrument to hedge certain risk exposures.
Halaman 74 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga
Foreign exchange risk and interest rate
Perseroan menyadari adanya perubahan risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS dan Yen Jepang, dan suku bunga sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari ketidakpastian arus kas atas pokok dan bunga pinjaman dalam mata uang asing.
The Company is aware of the foreign exchange and interest rate risk due to foreign exchange and interest rate fluctuations, therefore the Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts from US Dollar and Japan Yen floating rate to Rupiah fixed rate in order to hedge the interest rate and foreign exchange uncertainty that will arise from the variability in cash flows arising from principle and interest on the foreign currencies borrowings.
Risiko kredit
Credit risk
Perseroan menghadapi risiko pembiayaan, terutama berasal dari ketidakmampuan nasabah untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan nasabah dan piutang pembiayaan konsumen tidak dikelola dengan baik. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.
The Company is exposed to credit risk mainly from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, perform ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.
Pengukuran risiko kredit Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabelvariabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.
Credit risk measurement The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties.
Perseroan telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Perseroan mempertimbangkan tiga komponen: (i) ‘probability of default’ (PD) klien atau counterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii) eksposur terkini pada rekanan dan kemungkinan perkembangan masa depan, yang akan digunakan Perseroan untuk mendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan (iii) kemungkinan rasio pemulihan atas liabilitas yang telah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya.
The Company has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring credit risk of loans, the Company considers three components: (i) the ‘probability of default’ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; (ii) current exposures to the counterparty and its likely future development, from which the Company derive the ‘exposure at default’ (EAD); and (iii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the ‘loss given default’) (LGD). The models are reviewed regularly to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.
Halaman 75 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
20. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
20. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko kredit (lanjutan)
Credit risk (continued)
Pengukuran risiko kredit (lanjutan)
Credit risk measurement (continued)
EAD dihitung berdasarkan jumlah yang diharapkan terhutang pada saat wanprestasi terjadi. LGD merupakan ekspektasi Perseroan atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe counterpart, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya.
EAD is based on the amounts the groups expect to be owed at the time of the default. LGD represents the Company’s expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or other credit support.
Agunan Perseroan menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta agunan sebagai uang muka jaminan. Perseroan menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.
Collateral The Company employs a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most traditional of these is the taking of security for funds advances, which is common practice. The Company implements guidelines on the acceptability of specific classes of collateral or credit risk mitigation.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Perusahaan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegang saham.
Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its funding and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its balance sheet structure, by analysing and measuring liquidity risk based on its Internal Control Manual and Assets Liabilities Management Guideline from shareholders.
21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DAN SUKU BUNGA
21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTEREST RATE
a.
Risiko Tingkat Bunga
a. Interest Rate Risk
Tabel di bawah ini menyajikan aset berbunga dan liabilitas berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo:
Halaman 76 Page
The table below summarise the Company’s interest earning assets and interest bearing liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates:
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DAN SUKU BUNGA (lanjutan) a.
21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTEREST RATE (continued)
Risiko Tingkat Bunga (lanjutan)
a. Interest Rate Risk (continued) 30 September 2011
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Pinjaman yang diterima: - Rupiah - Dolar AS Liabilitas Obligasi – bersih Medium Term Notes Liabilitas kepada pemasok Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar
ASSETS Cash and cash equivalents Net investment in direct financing leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
342,195
-
-
-
110
342,305
213,996
1,050,127
3,166,922
110,413
-
4,541,458
109,202
207,395
65,875
-
-
-
-
-
14,063 34,529 651
382,472 14,063 34,529 651
665,393
1,257,522
3,232,797
110,413
49,353
5,315,478
Total assets
1,739,326 1,494,210
LIABILITIES Borrowings: Rupiah US Dollar -
43,216 45,767
494,302 290,424
1,201,808 1,158,019
-
-
103,517 299,704
99,803 -
393,632 -
-
-
-
-
-
-
44,483 6,158
-
-
-
-
129,232
129,232
Other payables and accrued expenses
Jumlah liabilitas
492,204
884,529
2,753,459
179,873
4,310,055
Total liabilities
Jumlah selisih penilaian bunga
173,189
372,993
479,338
-
1,135,933
Total interest repricing gap
110,413
596,952 Bonds payables - net 299,704 Medium Term Notes Account payable 44,483 to supllier 6,158 Derivative payable
31 Desember/December 2010 Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Pinjaman yang diterima: - Rupiah - Dolar AS Medium Term Notes Liabilitas kepada pemasok Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar
49,689
-
-
-
105
49,794
257,991
658,300
2,237,960
140,104
-
3,294,355
68,752 -
233,470 -
52,495 -
-
15,889 11,929 608
354,717 15,889 11,929 608
ASSETS Cash and cash equivalents Net investment in direct financing leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
376,432
891,770
2,290,455
140,104
28,531
3,727,292
Total assets
1,154,916 425,231 -
110,905 52,946 299,291
601,029 400,849
-
-
1,866,850, 879,026 299,291
-
-
-
-
20,917
20,917
LIABILITIES Borrowings: Rupiah US Dollar Medium Term Notes Account payable to supllier Derivative payable
-
-
-
-
77,440
77,440
Other payables and accrued expenses
Jumlah liabilitas
1,580,147
463,142
1,001,878
-
98,357
3,143,524
Total liabilities
Jumlah selisih penilaian bunga
(1,203,715)
428,628
1,288,577
140,104
-
653,594
Total interest repricing gap
Halaman 77 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DAN SUKU BUNGA (lanjutan) a.
21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTEREST RATE (continued)
Risiko Tingkat Bunga (lanjutan)
a. Interest Rate Risk (continued) 31 Desember/December 2009
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 - 3 tahun/ years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Pinjaman yang diterima: - Rupiah - Dolar AS Liabilitas kepada pemasok Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar
47,471
-
-
-
93
47,564
1,206,851
718,004
241,860
5,266
-
2,171,981
92,225 -
43,630 -
8,491 -
-
12,218 5,577 581
144,346 12,218 5,577 581
ASSETS Cash and cash equivalents Net investment in direct financing leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
1,346,547
761,634
250,351
5,266
18,469
2,382,267
Total assets
633,434 230,568
612,561 173,007
110,158 51,740
-
-
1,356,153 455,315
-
-
-
-
9,265 24,606
9,265 24,606
LIABILITIES Borrowings: Rupiah US Dollar Account payable to supllier Derivative payable
-
-
-
-
44,730
44,730
Other payables and accrued expenses
Jumlah liabilitas
864,002
785,568
161,898
-
78,601
1,890,069
Total liabilities
Jumlah selisih penilaian bunga
482,545
(23,934)
88,453
5,266
-
552,330
Total interest repricing gap
31 Desember/December 2008 Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1-2 tahun/years
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
Jumlah/ Total
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Pinjaman yang diterima: - Rupiah - Dolar AS Liabilitas derivatif Liabilitas lain-lain dan biaya yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas Jumlah selisih penilaian bunga
237,675
-
-
-
95
237,770
1,074,479
746,023
291,679
17,229
-
2,129,410
120,785 -
48,661 -
6,995 -
-
4,226 129,650 571
176,441 4,226 129,650 571
ASSETS Cash and cash equivalents Net investment in direct financing leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
1,432,939
794,684
298,674
17,229
134,542
2,678,068
Total assets
841,343 194,914 -
562,412 70,832 -
316,667 206,905 -
-
9,012
1,720,422 472,651 9,012
LIABILITIES Borrowings: Rupiah US Dollar Derivative payable
-
-
-
-
32,868
32,868
Other payables and accrued expenses
1,036,257
633,244
523,572
-
41,880
2,234,953
Total liabilities
396,682
161,440
(224,898)
17,229
-
350,453
Total interest repricing gap
Halaman 78 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
21. RISIKO NILAI TUKAR MATA UANG ASING DAN SUKU BUNGA (lanjutan) b.
21. FOREIGN EXCHANGE RISK AND INTEREST RATE (continued)
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
b. Foreign Exchange Risk
Dolar AS/US Dollar (dalam ribuan/in thousand) 31 Desember/December 30 September 2011 2010 2009 2008 ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain Aset lain-lain Jumlah aset
ASSETS 10,471 Cash and cash equivalents Net investment in direct 38,845 finance leases - net
3,457
1,017
1,964
167,051
94,829
51,579
1,604
2,414
3,491
1,072
293 23
375 23
192 28
46 23
Consumer financing - net Prepaid expenses and other receivables Other assets
172,428
98,658
57,254
50,457
Total assets
LIABILITAS
LIABILITIES Account payables to suppliers Borrowings
Liabilitas kepada pemasok Pinjaman yang diterima - Pinjaman yang diterima - kotor - Pinjaman yang di hedge
377
-
253,333 (84,862)
133,479 (37,028)
69,564 (21,627 )
105,164 (61,999 )
Pinjaman yang diterima - bersih
168,471
96,451
47,937
43,165
Borrowings - net
Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas Bersih
-
Borrowings - gross Hedged borrowings -
3,136
2,549
722
455
Other payables and accrued expenses
171,984
99,000
48,659
43,620
Total liabilities
8,595
6,837
Net
444
(342)
Yen Jepang/Japan Yen (dalam ribuan/in thousand) 31 Desember/December 30 September 2011 2010 2009 2008 ASET Kas dan setara kas
1,527
64
3,717
ASSETS - Cash and cash equivalents
Jumlah aset
1,527
64
3,717
-
LIABILITAS Pinjaman yang diterima - Pinjaman yang diterima - kotor - Pinjaman yang di hedge
Total assets LIABILITIES Borrowings
708,333 (708,333)
1,458,333 (1,458,333)
Pinjaman yang diterima - bersih
-
-
Jumlah liabilitas
-
-
1,527
64
Bersih
22. RISIKO KREDIT
2,458,335 (2,458,335 )
-
Borrowings - gross Hedged borrowings -
-
-
Borrowings - net
-
-
Total liabilities
3,717
-
Net
22. CREDIT RISK
Tabel berikut adalah eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau pengembangan kredit lainnya dan konsentrasi risiko kredit yang dimiliki Perseroan:
The following table presents the Company’s maximum exposure to credit risk of on balance sheet financial instrument, without taking into account of any collateral held or other credit enhancement and risk concentration of the Company:
30 September 2011 Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Kehutanan/ Forestry
Konstruksi/ Construction
Pertambangan/ Mining
Perkebunan/ Agro
Kas di bank Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain
4,037,546
694,470
426,870
113,227
342,305 69,990
342,305 5,342,103
215,701
170,864
27,640
31,367
1,460
447,032
-
-
-
-
14,063 34,529 651
14,063 34,529 651
Cash in banks Gross investment in direct finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
Jumlah
4,253,247
865,334
454,510
144,594
462,998
6,180,683
Total
Halaman 79 Page
Lain-lain/ Others
Maksimum eksposur/ Maximum exposure
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
22. RISIKO KREDIT (lanjutan)
22. CREDIT RISK (continued) 31 Desember/December 2010 Maksimum eksposur/ Maximum exposure
Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration
Kas di bank Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Jumlah
Pertambangan/ Mining
Perkebunan/ Agro
Kehutanan/ Forestry
Konstruksi/ Construction
Lain-lain/ Others
-
-
-
-
49,689
49,689
2,557,869 173,456
621,708 180,721
457,225 19,022
121,199 27,276
69,195 4,043
3,827,196 404,518
-
-
-
-
15,889 11,929 608
15,889 11,929 608
Cash in banks Gross investment in direct finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
2,731,325
802,429
476,247
148,475
151,353
4,309,829
Total
31 Desember/December 2009 Maksimum eksposur/ Maximum exposure
Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Pertambangan/ Perkebunan/ Mining Agro Kas di bank Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Jumlah
Kehutanan/ Forestry
Konstruksi/ Construction
Lain-lain/ Others
-
-
-
-
47,471
47,471
1,426,477
653,756
283,736
165,416
-
2,529,385
83,623 -
29,678 -
15,514 -
35,192 -
12,218 5,577 581
164,007 12,218 5,577 581
Cash in banks Gross investment in direct finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
1,510,100
683,434
299,250
200,608
65,847
2,759,239
Total
31 Desember/December 2008 Maksimum eksposur/ Maximum exposure
Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration Pertambangan/ Perkebunan// Mining Agro Kas di bank Piutang sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen Piutang lain-lain Piutang derivatif Aset lain-lain Jumlah
Kehutanan/ Forestry
Konstruksi/ Construction
Lain-lain/ Others
-
-
-
-
237,675
237,675
1,218,461
676,883
422,202
170,148
-
2,487,694
107,662 -
40,646 -
33,986 -
15,929 -
4,226 129,650 571
198,223 4,226 129,650 571
Cash in banks Gross investment in direct finance leases Consumer financing receivables Other receivables Derivative receivables Other assets
1,326,123
717,529
456,188
186,077
372,122
3,058,039
Total
Tabel di atas merupakan eksposur maksimum dari risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, tanpa memperhitungkan jaminan yang dikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut. Eksposur di atas berdasarkan nilai tercatat sebelum penyisihan piutang ragu-ragu yang sebagaimana dilaporkan di laporan posisi keuangan.
The above table represents maximum exposure of credit risk to the Company at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008, without taking into account collaterals held. The exposures set out above are based on carrying amounts before allowance for doubtful account as reported in the statements of financial position.
Manajemen percaya akan kemampuannya untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: Perseroan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu yang memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada. Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, yang merupakan portofolio terbesar dilindungi dengan jaminan yang mencukupi.
Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following: -
The Company have provided sufficient allowance for doubtful accounts to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on existing historical loss.
-
Direct finance leases and consumer financing, which represent the biggest portfolio, are secured by sufficient collaterals.
Halaman 80 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
23. RISIKO LIKUIDITAS
23. LIQUIDITY RISK
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai perkiraan jatuh tempo dari aktiva dan liabilitas sesuai kontrak menjadi arus kas masuk atau keluar:
The maturity tables below provide information about maturities on a contractual basis within which, assets and liabilities are converted into cash in or out flows:
30 September 2011 Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1- 2 tahun/years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain Piutang derivatif Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Pinjaman yang diterima - Rupiah Pinjaman yang diterima - Dolar AS Obligasi - bersih Medium Term Notes Liabilitas kepada pemasok Liabilitas pajak Liabilitas derivatif Imbalan kerja Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas Jumlah aset/ (liabilitas) - bersih
-
-
-
-
342,305
2,349,417
1,629,111
552,507
10,423
-
272,683
97,549
12,240
-
-
10,318 -
1,004 -
23,207 -
-
-
15,735 6,288 3,022 651
2,632,418
1,727,664
587,954
10,423
368,001
Nilai tercatat/ Carrying value
ASSETS Cash and cash 342,305 equivalents Net investment in direct financing 4,541,458 leases - net Consumer financing 382,472 receivables - net Prepaid expenses and 15,735 other receivables 34,529 Derivative receivables 6,288 Deferred tax assets 3,022 Fixed assets - net 651 Other assets 5,326,460
Total assets LIABILITIES
790,123
671,350
277,853
-
-
1,739,326
663,377 103,517 299,704 -
555,114 99,803 -
275,719 393,632 -
-
44,483
1,494,210 596,952 299,704 44,483
68 -
2,185 -
3,905 -
-
4,301
6,158 4,301
Borrowings - Rupiah Borrowings - US Dollar Bonds - net Medium Term Notes Account payable to supplier Taxes payable Derivative payable Employee benefits
-
-
-
-
129,231
129,231
Other payables and accrued expenses
1,856,789
1,328,452
951,109
-
178,015
4,314,365
Total liabilities
775,629
399,212
10,423
-
1,012,095
Total assets/ (liabilities) - net
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
Nilai tercatat/ Carrying value
(363,155)
31 Desember/December 2010 Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1- 2 tahun/years
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain Piutang derivatif Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah aset
-
-
-
-
49,794
1,628,101
1,115,395
457,567
11,436
-
219,254
114,329
9,996
-
-
-
11,754 -
175 -
-
17,889 7,211 3,644 609
ASSETS Cash and cash 49,794 equivalents Net investment in direct financing 3,212,499 leases - net Consumer financing 343,579 receivables - net Prepaid expenses and 17,889 other receivables 11,929 Derivative receivables 7,211 Deferred tax assets 3,644 Fixed assets - net 609 Other assets
1,847,355
1,241,478
467,738
11,436
79,147
3,647,154
Halaman 81 Page
Total assets
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
23. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
23. LIQUIDITY RISK (continued) 31 Desember/December 2010
Kurang dari satu tahun/ Less than one year LIABILITAS Pinjaman yang diterima - Rupiah Pinjaman yang diterima - Dolar AS Medium Term Notes Liabilitas kepada pemasok Liabilitas pajak Liabilitas derivatif Imbalan kerja Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas Jumlah aset/ (liabilitas) - bersih
1- 2 tahun/years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying value
LIABILITIES 1,144,042
457,705
266,459
-
-
1,868,206
406,519 -
310,236 299,291
160,915
-
-
877,670 299,291
8,758 -
1,481 -
10,678 -
-
10,939 4,105
10,939 20,917 4,105
Borrowings - Rupiah Borrowings - US Dollar Medium Term Notes Account payable to supplier Taxes payable Derivative payable Employee benefits
-
-
-
-
77,439
77,439
Other payables and accrued expenses
1,559,319
1,068,713
438,052
-
92,483
3,158,567
Total liabilities
288,036
172,765
29,686
11,436
-
488,587
Total assets/ (liabilities) - net
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
Nilai tercatat/ Carrying value
31 Desember/December 2009 Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1- 2 tahun/years
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain Piutang derivatif Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Pinjaman yang diterima - Rupiah Pinjaman yang diterima - Dolar AS Liabilitas kepada pemasok Liabilitas pajak Liabilitas derivatif Imbalan kerja Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar
-
-
-
-
47,564
1,124,186
718,004
241,860
5,266
-
90,495
43,630
8,491
-
-
1,806 -
-
3,771 -
-
12,935 10,545 3,044 581
ASSETS Cash and cash 47,564 equivalents Net investment in direct financing 2,089,316 leases - net Consumer financing 142,616 receivables - net Prepaid expenses and 12,935 other receivables 5,577 Derivative receivables 10,545 Deferred tax assets 3,044 Fixed assets - net 581 Other assets
1,216,487
761,634
254,122
5,266
74,669
2,312,178
Total assets LIABILITIES
633,434
612,561
110,158
-
-
1,356,153
230,568
173,007
51,740
-
-
455,315
-
11,614 -
12,992 -
-
9,265 10,771 2,262
9,265 10,771 24,606 2,262
Borrowings - Rupiah Borrowings - US Dollar Account payable to supllier Taxes payable Derivative payable Employee benefits
-
-
-
-
44,730
44,730
Other payables and accrued expenses
Jumlah liabilitas
864,002
797,182
174,890
-
67,028
1,903,102
Total liabilities
Jumlah aset/ (liabilitas) - bersih
352,485
(35,548)
79,232
5,266
-
409,076
Total assets/ (liabilities) - net
Halaman 82 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
23. RISIKO LIKUIDITAS (lanjutan)
23. LIQUIDITY RISK (continued) 31 Desember/December 2008
Kurang dari satu tahun/ Less than one year
1- 2 tahun/years
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
Lebih dari 3 tahun/ Over than 3 years
2 -3 tahun/ years
ASET Kas dan setara kas Investasi bersih dalam sewa pembiayaan - bersih Piutang pembiayaan konsumen - bersih Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain Piutang derivatif Aset pajak tangguhan Aset tetap - bersih Aset lain-lain Jumlah aset LIABILITAS Pinjaman yang diterima - Rupiah Pinjaman yang diterima - Dolar AS Liabilitas kepada pemasok Liabilitas pajak Liabilitas derivatif Imbalan kerja Liabilitas lain-lain dan beban yang masih harus dibayar Jumlah liabilitas Jumlah aset/ (liabilitas) - bersih
-
-
-
-
237,770
1,013,619
746,023
291,679
17,229
-
118,281
48,661
6,995
-
-
-
35,207 -
94,443 -
-
4,960 778 3,912 571
1,131,900
829,891
393,117
17,229
247,991
Nilai tercatat/ Carrying value
ASSETS Cash and cash 237,770 equivalents Net investment in direct financing 2,068,550 leases - net Consumer financing 173,937 receivables - net Prepaid expenses and 4,960 other receivables 129,650 Derivative receivables 778 Deferred tax assets 3,912 Fixed assets - net 571 Other assets 2,620,128
Total assets LIABILITIES
841,343
562,412
316,667
-
-
1,720,422
194,914
70,832
206,905
-
-
472,651
-
-
9,012 -
-
13,994 1,982
13,994 9,012 1,982
Borrowings - Rupiah Borrowings - US Dollar Account payable to supllier Taxes payable Derivative payable Employee benefits
-
-
-
-
32,868
32,868
Other payables and accrued expenses
1,036,257
633,244
532,584
-
48,844
2,250,929
Total liabilities
95,643
196,647
(139,467)
17,229
-
369,199
Total assets/ (liabilities) - net
24. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN
24. CAPITAL RISK MANAGEMENT
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Ratio ini dihitung dari pinjaman (termasuk liabilitas obligasi dan medium term notes) dibagi dengan jumlah modal (setelah dikurangi dengan cadangan lindung nilai arus kas). Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.
Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt (including bonds payable and medium term notes) divided by total capital (after deduct by cash flows hedge reserves). Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.
Halaman 83 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
24. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN (lanjutan)
24. CAPITAL RISK MANAGEMENT (continued)
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.
Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.
31 Desember/December 2010 2009 2008
30 September 2011 Pinjaman - Pinjaman yang diterima - Liabilitas obligasi - Medium term notes
3,261,241 600,000 300,000
2,763,803 300,000
1,826,735 -
2,201,289 -
Debt: Borrowings Bonds payable Medium term notes -
Jumlah pinjaman
4,161,241
3,063,803
1,826,735
2,201,289
Total debt
994,425
502,736
423,245
355,413
Total capital
4.2 kali/times 6.1 kali/times 4.3 kali/times 6.2 kali/times
Gearing ratio
Jumlah modal Gearing ratio
25. NILAI WAJAR KEUANGAN
ASET
DAN
LIABILITAS
25. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Perseroan pada nilai wajar:
The table below summarises the carrying amounts and fair value of those financial assets and liabilities not presented on the Company’s statements of financial position at their fair values:
30 September 2011 Nilai tercatat/ Carrying value Aset keuangan: Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang lain-lain Liabilitas keuangan: Pinjaman yang diterima - bersih Obligasi - bersih Medium term notes - bersih
Nilai wajar/ Fair value
4,541,458
3,963,766
3,212,499
2,782,531
382,472 3,846
338,840 3,126
343,579 3,084
302,808 2,428
3,233,536 596,952
3,207,264 603,203
2,745,876 -
2,737,466 -
299,704
317,579
299,291
264,520
Nilai tercatat/ Carrying value
Liabilitas keuangan: Pinjaman yang diterima - bersih
Financial assets: Net investment in direct finance leases Consumer financing receivables - net Other receivable Financial liabilities:
31 Desember/December 2009
Aset keuangan: Investasi bersih dalam sewa pembiayaan Piutang pembiayaan konsumen - bersih Piutang lain-lain
31 Desember/December 2010 Nilai tercatat/ Carrying Nilai wajar/ value Fair value
Nilai wajar/ Fair value
Borrowings - net Bonds - net Medium term notes net -
31 Desember/December 2008 Nilai tercatat/ Carrying Nilai wajar/ value Fair value
2,089,316
1,893,471
2,068,550
1,813,623
142,616 1,603
132,215 1,326
173,937 1,795
161,456 1,451
Financial assets: Net investment in direct finance leases Consumer financing receivables - net Other receivable Financial liabilities:
1,811,468
1,730,533
2,193,073
Halaman 84 Page
2,105,797
Borrowings - net
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008
(Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. NILAI WAJAR ASET KEUANGAN (lanjutan)
DAN
(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
LIABILITAS
25. FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued)
Piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen
Direct financing lease receivables consumer financing receivables
Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen diestimasi menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang pada tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values of direct financing lease receivables and consumer financing receivables are estimated by discounted cash flow using weighted average effective interest rate on balance sheet date.
Piutang lain-lain
Other receivables
Termasuk di dalam piutang lain-lain adalah piutang karyawan yang nilai wajarnya dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif internal Perseroan.
Including into other receivables is employee loans which the fair value is determined by discounted cash flow using the Company’s internal effective interest rate.
Pinjaman yang diterima dan medium term notes
Borrowings and medium term notes
Nilai wajar dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada pinjaman yang diterima, hutang obligasi dan medium term notes masing-masing mata uang yang digunakan sesuai dengan sisa periode jatuh temponya.
The fair values are calculated based on cash flows discounted using effective interest borrowing rate which is charged for the remaining term to maturity of each currency borrowings, bonds payable and medium term notes.
26. IKATAN DAN LIABILITAS KONTINJENSI
26. COMMITMENTS LIABILITIES
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perseroan memiliki komitmen sewa kantor dengan PT Loka Mampang Indah Realty sebagai berikut: 30 September 2011 Komitmen sewa - 2009 - 2010 - 2011 - 2012
AND
and
CONTINGENT
As at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008, the Company has an office rental commitment with PT Loka Mampang Indah Realty as follows:
31 Desember/December 2010
2009
2008
190 135
1,410 133
1,408 1,408 117
1,392 1,409 1,409 117
325
1,543
2,933
4,327
Pada tanggal 30 September 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perseroan tidak memiliki liabilitas kontinjensi yang signifikan. 27. PERJANJIAN KERJASAMA
Rental commitment 2009 2010 2011 2012 -
As at 30 September 2011, 31 December 2010, 2009 and 2008, the Company has no significant contingent liabilities. 27. COOPERATION AGREEMENTS
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Permata Tbk
Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Bank Permata Tbk. Total fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 300.000 dan berakhir pada tanggal 28 Mei 2011.
On 28 May 2009, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Bank Permata Tbk. The total joint financing facility amounts Rp 300,000 and expired on 28 May 2011.
Halaman 85 Page
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan)
27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)
PT Komatsu Astra Finance (KAF)
PT Komatsu Astra Finance (KAF)
Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Komatsu Astra Finance (KAF). Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada pembatalan dari salah satu pihak secara tertulis.
On 20 July 2010, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Komatsu Astra Finance (KAF). This agreement will be expired if one of the party cancel this agreement through a written notification.
28. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN Pada tanggal 12 Oktober 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa term loan dari PT Bank ICBC Indonesia dengan batas maksimum Rp 100.000 dengan jangka waktu 3 tahun setelah tanggal penarikan pinjaman.
29. STANDAR AKUNTANSI BARU
28. SUBSEQUENT EVENTS On 12 October 2011, the Company obtained term loan facility from PT ICBC Indonesia with maximum credit Rp 100,000 with maturity date 3 years after drawdown date of loan.
29. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2012:
-
PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan, PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun, PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja,
-
PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian, PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Pertambangan, PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi,
-
PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi Jiwa, PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba, PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 60 (Revisi 2010) – Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,
-
-
-
-
-
-
-
Halaman 86 Page
SFAS 8 (Revised 2010) – Events after the Reporting Period, SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 18 (Revised 2010) – Accounting and Reporting by Retirement Benefits Plan, SFAS 24 (Revised 2010) – Employee Benefits, SFAS 28 (Revised 2010) – Accounting for Loss Insurance, SFAS 33 (Revised 2010) – Accounting for General Mining, SFAS 34 (Revised 2010) – Construction Contracts, SFAS 36 (Revised 2010) – Accounting for Life Insurances, SFAS 45 (Revised 2010) – Financial Reporting for Non-Profit Organisation, SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes, SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment, SFAS 60 (Revised 2010) – Financial Instruments: Disclosures, SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance,
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 SEPTEMBER 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 SEPTEMBER 2011, 31 DECEMBER 2010, 2009 AND 2008 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
29. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
29. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
-
PSAK 62 (Revisi 2010) – Kontrak Asuransi,
-
-
PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi, PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam, ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
-
-
ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi,
-
-
ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
-
-
ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63, ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
-
-
-
-
-
SFAS 62 (Revised 2010) – Insurance Contract, SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, SFAS 64 (Revised 2010) – Exploration and Evaluation of Mineral Resources, Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, ISAK 16 – Services Concession Agreements, Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities, ISAK 19 – Applying the Restatement Approach under PSAK 63, Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.
Perseroan sedang mengevaluasi dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap laporan keuangan. Perseroan berpendapat bahwa pada saat ini terdapat pengaruh signifikan atas penerapan standar berikut ini:
The Company is currently evaluating the impact of the implementation of these revised standards on the financial statements. The Company is of the view that currently the implementation of the following standards has a significant impact:
PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
SFAS 60 (Revised Instruments:Disclosures”
PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut antara lain:
SFAS 60 (Revised 2010) requires more extensive disclosure of the entity’s financial risk management compared to SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements consist of the followings:
a.
a.
b.
Instrumen keuangan yang signifikan atas posisi keuangan dan performa entitas. Pengungkapan ini sejalan dengan pengungkapan sesuai dengan PSAK 50 (Revisi 2006). Informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kualitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.
b.
Halaman 87 Page
2010):
“Financial
The significance of financial instruments for an entity’s financial position and performance. These disclosures incorporate many of the requirements previously in SFAS 50 (Revised 2006). Qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.