12 Oktober 2012
PT PP (Persero) Sektor: Kontruksi & Investasi
Yogi Syamriadi
BUY CP : 700 TP : 840 JCI : 4311
Pencapaian kinerja keuangan yang positif dan penetrasi terhadap pasar dalam negeri, dengan melihat peluang kedepan dalam recurring income melalui sektor investasi dan EPC. Info Pasar Kap. Pasar(Juta)
: 3,389,705
Jumlah saham(Juta) : 4,842 52 Wk Range
: 315 – 800
Next Earnings Announcement
: 25/10/2012
Rasio keuangan (estimasi) EPS (%) PER PBV PSR EV / EBITDA (%) ROE (%) ROA (%) DER
: 64.5 : 12.8 X : 2.42 X : 0.53 X
Perusahaan BUMN konstruksi dan investasi yang telah terdafar di BEI sejak Februari 2010, menjadi pemain utama dalam membangun high rise buildings dan proyek infrastruktur dengan pengembangan unit bisnis EPC dan menargetkan pertumbuhan yang signifikan dari sektor EPC dan investasi.
Menargetkan Laba bersih 2012 sebesar Rp. 308 M, atau naik 28% dari nilai laba bersih tahun 2011 sebesar Rp. 240 M. Pencapaian pendapatan Rp. 65 M pada Q2 2012, tumbuh 44% (yoy) dari Rp. 45 M. Sedangkan rata – rata pertumbuhan laba Q2 2012 di industri ini tercatat hanya mencapai 35% (yoy). Pencapaian ini didukung dari sektor konstruksi yang memberikan kontribusi terbesar atas perolehan Pendapatan maupun Laba, dibandingkan segmen EPC hanya 21% dalam perolehan Laba Kotor.
: 16 : 19 :4 :4X
Revenue
Perolehan kontrak baru yang signifikan merupakan upaya perseroan
CAGR 18%
Net Income
yang secara konsisten melakukan penetrasi pasar dengan pencapaian kontrak baru senilai Rp 14,1 T hingga pertengahan September 2012. Setara 83,9% dari total target kontrak baru di tahun ini yang mencapai Rp 16,8 T. Adapun target kontrak baru yang masih dalam proses, dimana PTPP berkerja sama dengan Taisei Corporation, yaitu Mass Rapid Transit (MRT) dengan total nilai proyek Rp 16 T. Dengan taget kontrak baru 80% proyek pemerintah.
Valuasi menggunakan cost of debt & cost of equity sebesar 12% & CAGR 27%
13,99%. Memperoleh average WACC pada 10,10% dengan terminal value 2.13%. 1
Sektor Makroekonomi Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh pada kisaran 5,5%-6,5% berdasarkan data-data diambil dari BEI untuk data saham dan BPS untuk data pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Q1 Q2 Q3 Q4
2010
2011
2012
1,90% 2,80% 5,80% 6,10%
6,50% 6,50% 6,50% 6,50%
6,40% 6,40%
Sumber: BEI & BPS (21-09-2012)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sejak QI 2010 sebesar Rp. 1.498,7 T dan PDB Semester I – 2012 adalah Rp. 2.050,1 T atau tumbuh sebesar 36,8% sejak QI 2010, masa yang cukup baik bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan PDB Q2 sektor konstruksi 7,3% yoy, dan 4,3% qoq. Dan berkontribusi 0,5% terhadap pertumbuhan ekonomi Q2 2012.
Investasi infrastruktur merupakan sektor strategis yang akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi indonesia estimasi kebutuhan pendanaan infrastruktur di tahun 2012 ini (termasuk infrastruktur di luar sektor pekerjaan umum) mencapai Rp 306,1 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 30% (Rp 115,5 T) akan dipenuhi dari dana APBN, 18% (Rp 69 T) dari APBD, 17% (Rp 68,4 T) dari BUMN/BUMD, dan 35% (Rp 133,2 T) dari swasta tahun 2012-2013. (sumber : Asosiasi Kontruksi Indonesia)
MP3EI Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi akan menempatkan Indonesia sebagai negara maju pada tahun 2025 dengan pendapatan per kapita yang berkisar antara USD 14.250-USD 15.500 dengan nilai total perekonomian (PDB) berkisar antara USD 4,0-4,5 triliun. Hingga 2014 mendatang, nilai investasi proyek MP3EI sebesar Rp 4.000 T, dengan rincian 49% proyek yang menggunakan pendanaan dari swasta; 12% proyek pendanaan murni pemerintah; 18% pendanaan SOE; dan 21% proyek pendanaan swasta. Gabungan proyek-proyek MP3EI yang akan direalisasikan itu tersebar di 6 (enam) koridor dengan titik berat di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Papua – Kepulauan Maluku. Adapun untuk realisasi tahun 2012 hingga posisi 24 Juli 2012, tercatat 9 proyek di Koridor I Sumatera; 14 proyek di Koridor II Pulau Jawa; 7 proyek di Koridor III Kalimantan; 1 proyek di Koridor IV Sulawesi; 2 proyek di Koridor V Bali-Nusa Tenggara; 2012 dan 1 proyek di Koridor VI Papua dan Kepulauan Maluku.Berikut wilayah pembangunan 2011 indonesia:
(Sumber: MP3EI)
2
Sektor industri Industri konstruksi merupakan industri yang mendapat peluang positif atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mengesankan pada beberapa tahun terakhir. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan konstruksi yang listing di BEI hingga semester I 2012 Tercatat 4 perusahaan yang dikelompokkan sebagai pembanding yaitu PT. PP (Persero), PT. Total Bangun Persada, PT. Wijaya Karya (Persero), dan PT. Adhi Karya (Persero). Parameter 2012 REV REV GROWTH (YOY) NET PROFIT N. P. GROWTH (YOY) PER PBV DER ROE OPR MARGIN
TOTL IJ Q1 Q2 334,4 857,1 -16,10% 12,30% 32,4 84,1 6,60% 38,60% 13 9,9 2,4 2,7 1,8 2 18,40 27,60 7,8% 10,2%
PTPP IJ WIKA IJ Q1 Q2 Q1 Q2 726,4 2.026,3 1.748,6 4.023,8 12,80% 23,30% 13,50% 21,50% 28,3 64,9 95,1 180,1 16,90% 44,20% 10,70% 27,70% 26,3 23,5 14,4 17,7 2 2,2 2 3 3,7 4,2 4,2 3 7,80 9,20 9,20 14,50 8,2% 8,2% 8,2% 7,9%
ADHI IJ Q1 Q2 600,2 1.801,9 -4% -1,30% 5,5 29,1 5,50% 29,10% 64,3 30,7 1,4 1,8 4,9 5,3 2,20 5,80 5,4% 6,3%
Sumber : bloomberg
Persaingan melalui tender proyek pemerintah yang ingin meningkatkan sinergi BUMN kepada pemerintah pusat dan daerah, sebagian besar proyek yang menyangkut kebutuhan masyarakat umum dan didanai oleh pemerintah, mengedepankan perusahaanperusahaan BUMN untuk mengerjakan proyek tersebut, usaha pemerintah dalam meningkatkan pembangunan didukung juga dengan land clearing bill, sehingga mempermudah bagi industri ini dalam melakukan kegiatan usahanya.
Melihat pada produk usahanya, WIKA merupakan produsen precast terbesar yang mengkontribusi laba lebih 50% atas laba bersih WIKA. Sedangkan PTPP sangat didominasi oleh usaha konstruksinya dimana pencapaian laba semester I sangat ditunjang oleh unit barunya yaitu EPC. Atas kondisi tersebut, PTPP merupakan perusahaan jasa konstruksi yang besar di Indonesia. PTPP baru saja memenangkan tender New Tanjung Priok yang akan mengkontribusi laba sangat besar selama 4 tahun berikutnya. PTPP sangat berpotensi meningkatkan kinerja keuangan yang tinggi serta expansi pasar.
Tantangan Beberapa Issue yang sering menjadi tantangan bagi perusahaan industri kontruksi: - Perubahan Kondisi Sosial Politik, berdampak terhadap operasi perusahaan, lingkungan pembangunan, pelaksanaan proyek dan peraturan penunjang lainnya. - Kenaikan beragam harga supply bahan baku (semen, baja, dan bahan material lainnya) yang masih tergantung pada industri-industri penyedia bahan baku. - Terlambatnya pembayaran yang dilakukan oleh pemberi kerja atas pelaksanaan kerja yang telah selesai dilakukan. Keterlambatan ini dapat diakibatkan karena pemberi kerja mengalami kesulitan secara ekonomis untuk melakukan pembayaran secara tepat waktu.
3
Segmen Bisnis PTPP Inovasi yang ditunjukkan oleh PT PP (Persero) Tbk yang sebelumnya pencari proyek menjadi pendiri proyek. Mengubah konsep dari perusahaan konstruksi infrastruktur menjadi perusahaan investasi infrastruktur, atas konsep tersebut PT PP menargetkan untuk mengubah komposisi pendapatan dari 97% dari sektor konstruksi menjadi hanya 65-70%, sedangkan secara konsisten mendorong pertumbuhan disektor EPC & investasi berkisar 20% dalam waktu 5 tahun kedepan
Dari unit usaha property & realty, PTPP melalui brand “Park Hotel” chain Hotel bintang 3, berencana menambah 7 hotel sampai dengan tahun 2017. Segmen ini diharapkan dapat memberikan kontribusi 0,9% terhadap penjualan di FY12 di Rp76 M dan diharapkan dapat memberikan kontribusi 2,2% terhadap penjualan sampai dengan 2017 mendatang dikisaran Rp 354 M. Memungkinkan PTPP untuk diversifikasi portofolio dan mendapatkan recurring income yang akan mendukung usaha konstruksi di 4Q 2012 dan mengurangi ketergantungan pada pinjaman jangka pendek.
Struktur bisnis perusahaan dengan EPC sebagai unit bisnis baru per tahun 2012:
4
Galeri Proyek
Green Project
Toll Road
Port
Manufacture
Power plant
Bridges
Dam
Property Park Hotel
Sumber : PTPP
Proyek Land Mark Pluit senilai Rp 481 M, rumah sakit di Bekasi & Cirebon senilai Rp 126 M & Rp 107 M. Kemudian proyek jalan layang di Banjarmasin senilai Rp 91 M, gedung beacukai Jakarta senilai Rp 115 M dan proyek grup Lippo Saint Moritz senilai Rp 159 M. PTPP telah dikenal sebagai pembangun pelabuhan terbanyak di Indonesia. Seperti Container Port di Palaran Samarinda, Kalimantan Timur yang memungkinkan port berkapasitas 5000 DWT dengan nilai konstruksi Rp 262 M. Selain Pelabuhan Palaran, perusahaan juga terlibat dalam 5 pelabuhan lainnya di portofolio pembangunan: Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Jambi, Palembang Port, dan Pelabuhan Teluk Bayur.
Dan kembali PTPP dipercaya atas penandatanganan kontrak kerja pembangunan mega proyek Terminal Newpriok dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, dengan nilai kontrak mencapai Rp 6,5 T dan US$ 259 juta. Pihak manajemen menaksir target proyek baru hingga akhir tahun ini akan terlewati. Dari sektor pembiayaan, Tahun ini PTPP melakukan refinancing atas MTN XII & XIII yang jatuh tempo tahun ini dengan nomial Rp 175 M. Dengan menerbitkan MTN XVIII seri A & B dengan total Rp 250 M. Untuk jangka waktu menengah PTPP mengharapkan hanya membutuhkan sedikit pembiayaan dengan optimis meraih
5
Deskripsi Segmen
Struktur Pemegang Saham 3.5% 3%
2011 2012 - F
20%
51%
22%
Sumber : Bloomberg Sumber : PTPP
Order Book: Pencapaian Kontrak Proyek 2012 April Agustus September
2.7 T 5.9 T 14.1 T
16 % 35 % 84 %
Sumber : PTPP Sumber : PTPP
Wilayah Operasi :
Sumber : PTPP
Penghargaan terakhir yang didapat yaitu: Posisi-74 dari 100 perusahaan terbesar di Indonesia dengan kriteria pendapatan yang terus meningkat, menurut Majalah Fortune 2012. Dan kembali meraih predikat “Sangat Bagus” versi Majalah Infobank 2012, "Indocement Awards 2012" yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La Jakarta pada hari Rabu, 10 Oktober 2012 yang lalu, PTPP berhasil meraih 2 penghargaan untuk kategori "Indocement Contractor Award 2012" untuk Big Scale Contractor, yaitu “The Best Innovation in Sustainable Development” dan “The Best Innovation in Green Development”. 6
Analisis Keuangan Income Statement
2010
2011
F 2012
F 2013
F 2014
F 2015
F 2016
Revenue Cost of Revenue Gross Profit Operating Expenses Operating Income Other gain (losses) Pretax Income Income Tax Expense Net Income
4.401 (3.983) 418 (122) 296 31 327 (125) 202
6.232 (5.526) 706 (131) 575 (156) 418 (178) 240
7,612 (6,877) 735 (166) 569 (152) 417 (104) 312
9,287 (8,265) 1,022 (235) 787 (186) 601 (150) 451
11,144 (10,253) 892 (223) 669 (223) 446 (111) 334
13,596 (12,372) 1,224 (294) 930 (272) 658 (165) 494
16,587 (15,094) 1,493 (358) 1,135 (332) 803 (201) 602
Balance sheet Current Assets Long-Term Assets Total Assets Current Liabilities Long-Term Liabilities Equity Total Liabilities & Equity
5.230 214 5.444 3.729 453 1.262 5.444
6.637 296 6.933 5.096 412 1.425 6.933
7,825 343 8,168 5,840 698 1,630 8,168
8,781 346 9,127 6,534 648 1,945 9,127
9,971 344 10,315 7,688 448 2,179 10,315
11,363 341 11,704 8,832 348 2,525 11,704
13,210 338 13,548 10,304 298 2,946 13,548
Cash From Opr Activities
67
169
233
372
256
415
524
Cash From Inv Activities
(193)
36
(121)
171
212
253
279
Cash from FinActivities
639
141
126
(222)
(203)
(185)
(252)
Net Changes in Cash
513
346
237
320
265
483
550
Gain/losses foreign exc
0,5
0,4
0,4
0,5
0,6
0,8
0,9
Beginning cash
446
960
1.306
1.544
1.864
2.130
2.614
End of Cash
960
1.306
1.544
1.864
2.130
2.614
3.165
576
571
789
672
933
1137
Cash Flow
Financial Key EBITDA
297
EBITDA Margin
6,74%
9,25%
7,50%
8,50%
6,03%
6,86%
6,86%
Gross Margin
9,50%
11,32%
9,66%
11,00%
8,00%
9,00%
9,00%
Operating Margin
6,72%
9,22%
7,47%
8,47%
6,00%
6,84%
6,84%
Profit Margin
4,58%
3,85%
4,11%
4,85%
3,00%
3,63%
3,63%
Dividends per Share
14,57
14,88
12,91
18,61
13,81
20,38
24,87
ROE
16%
17%
19%
22%
15%
18%
19%
ROA
4%
3%
4%
5%
3%
4%
4%
DER
3,3
3,9
3,9
3,6
3,6
3,4
3,3
5,50
6,26
5,95
6,08
6,08
6,29
6,29
66
58
61
60
60
58
58
2,64
3,48
3,01
3,04
3,04
3,09
3,09
138
105
121
120
120
118
118
1,67
1,60
1,68
1,70
1,72
1,75
1,75
219
229
217
215
212
209
209
FCF Firm
n/a
n/a
(162)
409
298
464
560
FCF Equity
n/a
n/a
(87)
359
98
364
510
0,33
0,70
(0,52)
0,91
0,89
0,94
0,93
AR Turnover Days Sales Outstanding Inv Turnover Days Inv Outstanding AP Turnover Days Payables Outstanding
Cash Flow to Net Income
7
Teknikal analisis
Sumber: WD Chart
Pergerakan saham selama satu tahun menunjukkan bullish dengan ditunjang volume trading yang signifikan. Pada Q4 2012 kembali menunjukkan trend bullish didukung dengan volume besar masuk per 21 September 2012 sehingga mendorong harga saham di angka 780, namun kemudian terjadi distribusi yang dipengaruhi oleh penjualan saham sehingga harga saham turun mendekati support terdekat 680. Indikator RSI & MACD (12 26 9) memungkinkan terjadi downtrend dalam jangka pendek dengan didukung peningkatan volume yang signifikan selama bulan Oktober 2012. Pergerakan diperkirakan pada support 650 dan resistance 750.
Pada indikator %R(10 20 80), downtrend akan segera diakhiri (reversal return), dikarenakan telah menembus level 20. Dengan perkiraan titik support di 680
8
Yogi Syamriadi
[email protected] +62 8121 44 55 323 PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) Asset Management & Investment
PERHATIAN (DISCLAIMER) Informasi yang terkandung dalam laporan ini telah diambil dari berbagai sumber yang kami anggap dapat diandalkan. Namun, tidak ada secara pribadi dan / atau entitas membuat pernyataan atau jaminan (tersurat maupun tersirat) atau menerima tanggung jawab atau kewajiban untuk, atau dalam hubungannya dengan, keakuratan atau kelengkapan informasi dan pendapat yang termuat dalam laporan ini atau untuk informasi yang terkandung dalam laporan atau informasi tersebut atau pendapat lain yang tersisa tidak berubah setelah persitiwa tersebut. Kami tegas tidak bertanggung jawab atau berkewajiban (tersurat maupun tersirat) dari saya pribadi, perusahaan afiliasinya dan karyawan masing-masing dan agen apapun dan bagaimanapun yang timbul (termasuk, tanpa batasan untuk setiap klaim, proses hukum, tindakan, kerugian, biaya, kerusakan atau biaya) yang dapat diajukan terhadap atau diderita oleh setiap orang sebagai sebuah hasil dari bertindak dalam ketergantungan pada keseluruhan atau sebagian dari isi laporan ini dan tidak saya pribadi, perusahaan afiliasinya atau karyawannya tidak bertanggung jawab atas kesalahan, kelalaian atau salah pernyataan, kelalaian atau sebaliknya, dalam laporan dan kewajiban apapun dalam hal laporan atau ketidaktepatan dalamnya atau kelalaian di sana dari yang dinyatakan mungkin muncul dengan ini menyatakan disanggah. Informasi yang terkandung dalam laporan ini tidak dianggap sebagai rekomendasi yang dibuat oleh saya pribadi atau orang lain untuk masuk ke dalam perjanjian berkaitan dengan investasi apapun yang disebutkan dalam dokumen ini. Laporan ini dipersiapkan untuk informasi dan sirkulasi umum. Dan tidak merujuk kepada orang tertentu yang mungkin menerima laporan ini. Dalam mempertimbangkan investasi apapun Anda harus membuat penilaian independen Anda sendiri dan mencari nasihat keuangan Anda dan hukum profesional.
9
10