PT PLAZA INDONESIA REALTY TBK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) TRIWULAN KEDUA PER 30 JUNI 2010 DAN 2009
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI (TIDAK DIAUDIT) TRIWULAN KEDUA PER 30 JUNI 2010 DAN 2009
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI
Halaman
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI – untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 Surat Pernyataan Direksi Neraca Konsolidasi
i 1 - 2
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
3
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
4
Laporan Arus Kas Konsolidasi
5
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
6 - 37
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI TIDAK DIAUDIT 30 JUNI 2010 DAN 2009
1.000
(Dalam ribuan Rupiah, kecuali harga per saham dalam Rupiah penuh) Catatan
2010
2009
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas
3g,4
248.759.140
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
25,30
-
156.323.011 37.851.220
Investasi sementara
3h,5
297.010.659
151.205.528
3i,6,13
108.690.868
51.579.293
11.720.074
7.106.505
Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp. 322.762 per 30 Juni 2010 dan 2009 Piutang lain-lain Persediaan
3j,13
4.727.110
2.730.263
Pajak dibayar di muka
7
22.321.656
60.465.187
Biaya dibayar di muka
3k
7.956.688
13.448.813
701.186.194
480.709.820
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR 33.070.000
28.800.000
Investasi jangka panjang
Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya
3h,5
25
-
336.410.117
Uang muka
29g
22.280.074
23.278.508
3m,8,13
1.337.175.568
1.767.980.400
3l,9,13
2.263.196.321
1.312.497.626
3c,10
1.212.723
2.122.265
3p
16.113.552
16.904.502
3t,23
24.935.478
52.913.990
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 524.971.297 per 30 Juni 2010 Rp. 467.940.572,- per 30 Juni 2009 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp. 328.265.559,- per 30 Juni 2010 Rp. 204.915.559,- per 30 Juni 2009 Goodwill Beban tangguhan hak atas tanah - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Uang jaminan
2.064.429
2.054.159
23.985.528
23.664.494
Jumlah Aset Tidak Lancar
3.724.033.674
3.566.626.061
JUMLAH ASET
4.425.219.868
4.047.335.881
Aset lain-lain
3q
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
1
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (Lanjutan ) TIDAK DIAUDIT
29/07/2010
30 JUNI 2010 DAN 2009
18:55:40
(Dalam ribuan Rupiah, kecuali harga per saham dalam Rupiah penuh)
Catatan
2010
2009
19.151.397
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang usaha Pihak ketiga
11
30.541.488
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
27
60.661.494
-
26.356.960
15.811.794
29
20.460.870
23.295.948
31.225.503
32.723.247
12
25.124.955
15.337.660
38.621.750
40.850.164
Hutang lain-lain Hutang kontraktor Hutang retensi Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Jaminan
14
8.531.001
6.876.962
Pendapatan sewa yang diterima di muka
3o
23.094.510
7.367.033
3v,30
8.354.500
136.034.235
29
32.887.500
-
13
910.300.000
306.750.000
1.216.160.531
604.198.440
13
367.836.667
1.227.000.000
14
768.873.709
486.739.577
Kewajiban derivatif
3v,30
147.050.855
75.190.500
Kewajiban imbalan pasca kerja
3s,25
75.081.805
62.911.449
1.358.843.036
1.851.841.526
3b,15
91.979.760
67.430.620
710.000.000
Kewajiban derivatif Wesel bayar Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jaminan
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang HAK MINORITAS EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp 200 Modal dasar - 5.000 juta lembar saham 16
710.000.000
Agio saham
Modal ditempatkan dan disetor - 3.550 juta lembar saham
16
22.656.487
22.656.487
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
3d
(32.545.187)
(32.537.607)
142.000.000
142.000.000
916.125.240
681.746.415
Jumlah Ekuitas
1.758.236.541
1.523.865.296
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
4.425.219.868
4.047.335.881
Saldo laba Dicadangkan Belum dicadangkan
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
2
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI TIDAK DIAUDIT UNTUK ENAM BULANAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan Rupiah, kecuali laba per saham dalam Rupiah penuh)
PENDAPATAN BEBAN POKOK PENDAPATAN
1.000 Catatan
2010
2009
3o,3r,18
316.538.946
258.020.770
3r,19
81.386.257
72.566.890
235.152.689
185.453.880
52.152.995
51.380.376
182.999.694
134.073.504
47.335.306
34.777.425
135.664.387
99.296.079
(83.717.115)
(53.346.301)
51.947.272
45.949.778
41.471.700
107.764.981
93.418.972
153.714.759
(22.668.664)
(21.059.736)
70.750.308
132.655.023
LABA KOTOR BEBAN USAHA HOTEL
3r,20,29
LABA USAHA BEBAN USAHA
3r, 21, 25,27
LABA SEBELUM PENYUSUTAN DAN AMORTISASI PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
3l,3m,3p,3q,8,9
LABA USAHA SETELAH PENYUSUTAN DAN AMORTISASI Pendapatan Lain-Lain - Bersih
3d,3e,3h,3l,3m,3r,22
LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK - BERSIH
3t,23
LABA SEBELUM HAK MINORITAS HAK MINORITAS
3b,15
LABA BERSIH LABA PER SAHAM DASAR
3u,24
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
3
6.238.718
(1.955.900)
76.989.025
130.699.123
21,69
36,82
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDAS TIDAK DIAUDIT UNTUK ENAM BULANAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan rupiah) Saldo laba
Modal Disetor
Saldo per 1 Januari 2009
710.000.000
Agio Saham
22.656.487
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan
(32.537.607)
Pembentukan cadangan wajib
-
-
-
Laba bersih periode berjalan
-
-
-
Dicadangkan
142.000.000 -
Belum Dicadangkan
693.047.292 (142.000.000)
Jumlah Ekuitas
1.393.166.172 -
130.699.123
130.699.123
Saldo per 30 Juni 2009
710.000.000
22.656.487
(32.537.607)
142.000.000
681.746.415
1.523.865.296
Saldo per 1 Januari 2010
710.000.000
22.656.487
(32.545.187)
142.000.000
843.573.715
1.685.685.015
Laba bersih periode berjalan
-
-
-
-
76.989.025
76.989.026
Dividen tunai
-
-
-
-
(4.437.500)
(4.437.500)
Saldo per 30 Juni 2010
710.000.000
22.656.487
(32.545.187)
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
4
142.000.000
916.125.240
1.758.236.541
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI TIDAK DIAUDIT UNTUK ENAM BULANAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2010 DAN 2009 (Dalam ribuan rupiah) 2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan Kas yang dihasilkan dari aktivitas operasi
2009
451.734.441 (142.520.520) 309.213.921
267.506.714 (86.123.772) 181.382.942
Pembayaran (penerimaan) pajak Pembayaran bunga
1.481.862 (38.203.049)
(14.909.804) (56.335.677)
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
272.492.734
110.137.461
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan (penempatan) investasi sementara Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Perolehan properti investasi Perolehan aset tetap
125.275.717 14.379.894 582.311 (38.972.241) (73.504.644)
(21.915.436) 22.758.835 87.313 (73.376.337) (174.287.821)
27.761.037
(246.733.446)
Pembayaran kepada kontraktor proyek
Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Pembayaran hutang bank Pembayaran kewajiban derivatif
(205.260.833) (4.177.250)
-
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
(209.438.083)
-
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
90.815.688
(136.595.985)
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE
157.943.452
292.918.996
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE
248.759.140
156.323.011
Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.
5
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum PT Plaza Indonesia Realty Tbk (Perusahaan) adalah perseroan terbuka yang berstatus Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri yang didirikan berdasarkan akta No. 40 tanggal 5 Nopember 1983 dari Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta. Akta ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-6944.HT.01.01.Th.84 tanggal 8 Desember 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 1466/1986. Anggaran dasar telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 44 tanggal 8 Agustus 2008 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undangundang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-77866.AH.01.02 tanggal 24 Oktober 2008, serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 463/2009. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan alamat Plaza Indonesia Shopping Center Lt. 4, Jl. MH. Thamrin Kav. 28-30, Jakarta Pusat. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen. Perusahaan dan PT Plaza Nusantara Realti, anak perusahaan, adalah pemilik hotel Grand Hyatt Jakarta (Hotel), Plaza Indonesia Shopping Center, Entertainment Center, The Plaza (gedung perkantoran), Keraton (apartemen) dan eX (pusat hiburan). Melalui anak perusahaan PT Sarana Mitra Investama, Perusahaan secara tidak langsung memiliki PT Plaza Lifestyle Prima, perusahaan pengelola fX (pusat gaya hidup). Pada tanggal 30 Juni 2010, susunan pengurus Perusahaan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
Dewan Direktur Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Komite Audit Ketua Anggota
b.
: Franky Oesman Widjaja : M. Tachril Sapi-ie : Dibyo Widodo : Sintong Panjaitan
: Rosano Barack : Boyke Gozali : Lucy Suyanto : Herman Bunjamin : Maria Rosario B. Egron
: Sintong Panjaitan : Tatang Sayuti : Hadi Priatna
Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Perusahaan memiliki penyertaan langsung dan tidak langsung saham anak perusahaan berikut:
-6-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Anak Perusahaan
Domisili
Jenis Usaha
Peny ertaan langsung PT Plaza Nusantara Realti (PNR)
Jakarta
Properti
Plaza Indonesia Finance B.V. (PIFBV)
Belanda
Jasa keuangan
PT Jakarta Marcapada Media (JMM)
Jakarta
PT Sarana Mitra Inv estama (SMI)
Persentase Pemilikan 2010 2009
Mulai Operasi Komersial
Jumlah Aset per 30 Juni 2010 Rp '000
81,73%
81,73%
2004
413.797.285
100,00%
100,00%
1996
21.325
Media & peny iaran
75,00%
75,00%
-
20.674.204
Jakarta
Properti
80,57%
-
2007
465.195.359
Jakarta
Properti
73,91%
-
2007
477.071.205
Peny ertaan tidak langsung Melalui SMI: PT Plaza Lif esty le Prima (PLP)
PIFBV didirikan pada tanggal 23 Oktober 1996 dan bergerak dalam bidang jasa keuangan. Pada bulan Nopember 2006, Perusahaan mengakuisisi 75% kepemilikan atau 20.000 lembar saham JMM dari PT Global Mega Wisata Mandiri Internasional. Pada tahun 2006, kegiatan utama JMM meliputi perolehan ijin prinsip untuk televisi lokal dan ijin saluran frekuensi. Seluruh pembayaran untuk mendapatkan ijin-ijin tersebut dicatat sebagai asset lain-lain. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, JMM belum memulai kegiatan usahanya. Pada bulan Oktober 2009, Perusahaan mengakuisisi 80,57% kepemilikan atau total 141.000 lembar saham SMI dari PT Spektrum Duta Corporasi (Catatan 26). Proses akuisisi ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusannya No. AHU-01.10-17379 tanggal 9 Oktober 2009. SMI memiliki 73,91% kepemilikan di PLP, pengelola Pusat Gaya Hidup (Lifestyle Center).
c.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Sebelum dilakukannya penawaran umum perdana atas saham Perusahaan, para pendiri Perusahaan memiliki 80.000.000 saham Perusahaan. Pada tanggal 2 Mei 1992, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan surat No. S-840/PM/1992 untuk melakukan penawaran umum atas 35.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 15 Juni 1992, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Pada tanggal 15 November 1993, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perusahaan dari 115.000.000 saham menjadi 230.000.000 saham yang berasal dari kapitalisasi agio saham. Pada tanggal 4 Mei 1994, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan surat No. S-796/PM/1994 untuk melakukan penawaran umum terbatas sebanyak 115.000.000 saham. Pada tanggal 27 Agustus 2003, para pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal disetor Perusahaan dari 345.000.000 saham menjadi 355.000.000 saham yang berasal dari penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Peningkatan modal tersebut dilakukan oleh PT Bimantara Citra Tbk dan PT Paraga Artamida, pemegang saham pendiri. Pada tanggal 14 Nopember 2006, pemegang saham menyetujui untuk membagikan saham bonus sejumlah 355.000.000 lembar saham yang berasal dari selisih penilaian kembali aset tetap dan agio saham. Setiap pemegang saham menerima satu lembar tambahan saham untuk setiap saham yang dimiliki per tanggal 22 Desember 2006. Sesuai dengan pengumuman tentang pemecahan saham (stock split) No. Peng-457/BEJ-DAG/U/12-2006 tanggal 22 Desember 2006 yang dikeluarkan oleh BEJ, ditetapkan tanggal perdagangan saham dengan nilai nominal Rp 200 per lembar saham dimulai sejak tanggal 2 Januari 2007. BES dan BEJ bergabung/merger pada tanggal 30 Nopember 2007 dan BEJ berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tanggal 30 Juni 2010, seluruh saham Perusahaan sejumlah 3,550 juta lembar saham telah tercatat di BEI.
-7-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) a.
Standar revisi yang berlaku efektif pada tahun berjalan Pada tahun 2009, Perusahaan menerapkan standar akuntansi revisi untuk persediaan, yang menggantikan PSAK 14, Persediaan. Perubahan mendasar pada standar ini termasuk antara lain entitas harus menggunakan rumus biaya yang sama terhadap semua persediaan yang memiliki sifat dan kegunaan yang sama, dan pembelian persediaan dengan persyaratan penyelesaian tangguhan (deferred settlement terms), perbedaan antara harga beli untuk persyaratan kredit normal dan jumlah yang dibayarkan diakui sebagai beban bunga selama periode pembiayaan. Penerapan awal ini tidak mempunyai pengaruh signifikan pada laporan keuangan konsolidasi tetapi dapat mempengaruhi akuntansi untuk transaksi atau perjanjian yang akan datang.
b.
Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan di tahun berjalan i.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010: • • •
ii.
Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: • • • • • • • • • •
c.
PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum diterapkan ISAK berikut ini telah berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: • • • • •
ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.
3.
KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
-8-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Pembukuan untuk transaksi Hotel, Pusat Perbelanjaan, Perkantoran dan Pemilik dilakukan secara terpisah. Transaksi Hotel dibukukan oleh pengelola hotel (PT Hyatt Indonesia), sedangkan transaksi Pusat Perbelanjaan, Perkantoran dan Pemilik dilakukan oleh Pemilik. Untuk penyajian laporan keuangan, dilakukan penggabungan dari laporan keuangan Pemilik, Hotel dan Pusat Perbelanjaan dengan mengeliminasi saldo akun-akun yang saling berhubungan. b.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan (anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara. Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan. Hasil anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi sejak tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang diterapkan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.
c.
Penggabungan Usaha Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama lima tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun. Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.
d.
Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, kecuali PIFBV, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Pembukuan PIFBV diselenggarakan dalam mata uang Euro. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasi, aset dan kewajiban PIFBV pada tanggal neraca dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah, masingmasing dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata periode yang bersangkutan. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs penjabaran laporan keuangan”.
-9-
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
e.
Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah: 1)
perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);
2)
perusahaan asosiasi;
3)
perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);
4)
karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5)
perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.
Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. f.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
g.
Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
h.
Investasi Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dan efek hutang Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba dan rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode berjalan. Investasi dalam efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui langsung dalam ekuitas sampai pada saat efek tersebut dijual atau telah terjadi penurunan nilai. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas dibebankan dalam laba rugi tahun berjalan. Efek yang tersedia untuk dijual yang dimiliki sementara dan efek hutang yang dimiliki hingga jatuh tempo yang jatuh temponya kurang dari satu tahun disajikan sebagai investasi sementara. Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
i.
Penyisihan Piutang Ragu-Ragu
- 10 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun. j.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
k.
Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.
l.
Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan setiap akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi berikut ini: Tahun/ Years Bangunan Mesin dan peralatan Peralatan operasi Prasarana Gedung Jembatan
8 – 40 12 4-8 4 – 10 3
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. m. Aset Tetap – Pemilikan Langsung Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun/ Years
Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan
40 4–8 12 4–5 4 5 – 10 4-5
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis dimasa yang akan datang dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk
- 11 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat pembangunan selesai dan siap digunakan. n.
Penurunan Nilai Aset Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.
o.
Sewa Sewa diklasifikasi sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh resiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi criteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Sebagai Lessor Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Pendapatan diterima di muka disajikan sebagai pendapatan ditangguhkan dalam neraca konsolidasi dan diamortisasi ke pendapatan selama periode sewa.
p.
Beban Tangguhan - Hak Atas Tanah Biaya yang terjadi sehubungan dengan pengurusan legal hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus sepanjang umur hukum hak atas tanah karena umur hukum hak atas tanah lebih pendek dari umur ekonomiknya.
q.
Beban Tangguhan Perangkat Lunak Beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan dan ijin pemakaian software dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi amortisasi. Amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran manfaat ekonomis antara tiga hingga lima tahun.
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan Hotel Pendapatan hotel diakui pada saat jasa diberikan atau pada saat hotel telah memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok tersisa dan tingkat bunga yang sesuai. Beban Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
s.
Imbalan Pasca kerja Perusahaan memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan lokal tetapnya. Perusahaan juga membukukan imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) yang mengacu pada Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti dan nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode ratarata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca konsolidasi merupakan nilai kini kewajiban
- 12 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui dan dikurangi dengan nilai wajar aset program. t.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban, kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi kondolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasi, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini. Untuk pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.
u.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasi dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Perusahaan dan anak perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena tidak terdapat efek berpotensi saham biasa yang bersifat dilutif.
v.
Instrumen Derivatif Derivatif awalnya diakui pada nilai wajar saat kontrak dilakukan dan sesudahnya diukur pada nilai wajarnya pada setiap tanggal neraca. Walaupun dilakukan sebagai lindung nilai ekonomi terhadap risiko eksposur suku bunga dan nilai tukar mata uang asing, derivatif ini tidak dimaksudkan dan tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai dan karenanya perubahan nilai wajarnya langsung diakui dalam laba rugi. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan lainnya atau kontrak utama (host contract) lainnya diperlakukan sebagai derivatif tersendiri jika risiko dan karakteristiknya tidak terikat pada kontrak utama dan kontrak utama tersebut tidak diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar yang diakui dalam laba rugi.
w.
Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam dua segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait juga dialokasikan kepada segmen-segmen
- 13 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
tersebut dan suatu basis yang wajar untuk alokasi yang ada. 4.
KAS DAN SETARA KAS
Kas Bank Rupiah Bank Negara Indonesia Bank Internasional Indonesia Bank Mandiri Bank CIMB Niaga Citibank Bank Danamon Bank Sinarmas Bank Central Asia Bank Mega Dollar Amerika Serikat Bank Negara Indonesia Bank Internasional Indonesia Sumitomo Mitsui Banking Corporation Bank Danamon Bank CIMB Niaga Bank Mandiri Citibank Commonwealth Euro Ing Bank
2010
2009
Rp'000
Rp'000
226.663
241.608
30.197.106 21.540.745 5.264.082 4.321.481 792.504 260.187 155.874 118.547 2.099
8.254 10.039.751 12.884.912 6.758 10.926 9.518 2.322
22.283.714 10.696.799 1.066.117 978.741 288.855 248.860 40.183 2.912
3.994.788 1.210.230 32.155 26.194.941 37.597 3.574
20.602
45.189
98.506.071
54.722.523
65.271.829 3.234.240
63.094.888 31.500.000
81.747.000 -
6.412.366 593.234
Jumlah Deposito Berjangka
150.253.069
101.600.488
Jumlah Kas dan Setara Kas
248.759.140
156.323.011
Jumlah Kas dan Bank Deposito Berjangka Rupiah Bank Internasional Indonesia Bank Mandiri Dollar Amerika Serikat Bank Internasional Indonesia Bank Danamon (US$ 53.830)
Tingkat bunga per tahun deposito berjangka Rupiah Dollar Amerika Serikat
4,75% - 7,00% 0,50% - 2,25%
- 14 -
4,00% - 14,00% 0,10% - 5,00%
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
5.
INVESTASI SEMENTARA DAN INVESTASI JANGKA PANJANG 2010 Unit
NAB/Unit Investasi sementara Rupiah Reksadana Danamas Rupiah Plus Danamas Stabil Danamas Mantap Danamas Saham Dhanaw ibaw a Progresif Jumlah Pengelola Dana Sinarmas Sekuritas Pacific Way
Pengelola Dana Pacific Way Jumlah Investasi Sementara
1.000 1.614 1.212 1.127 1.659
2009 Unit
Jumlah (Rp'000)
1.619.466 1.968.420 151.503 1.000.000 8.260 4.747.648
1.619.466 3.177.794 183.695 1.127.477 13.705 6.122.137
1.000 1.784 1.348 -
1.337.421 463.992 151.503 1.952.916
1.337.421 827.824 204.281 2.369.526
-
-
133.564.039 73.505.057
-
106.864.917 -
-
207.069.096
-
106.864.917
11.944
48.553
580.060
1.520.431
19.497.637
-
-
86.991.977
-
18.720.837
2.001.469
297.010.659
6.268.079
151.205.528
Jumlah Dollar Amerika Serikat Reksadana Danamas Dollar
Jumlah (Rp'000) NAB/Unit
12.824
2009 Rp'000 Investasi jangka panjang Rupiah Sinarmas Sekuritas Pacific Way Jumlah
97.026.025 119.119.618 216.145.643
Dollar Amerika Serikat Sinarmas Sekuritas Jumlah
120.264.474 120.264.474
Jumlah Investasi Jangka Panjang
336.410.117
Investasi sementara adalah rekasadana dan pengelolaan dana oleh fund manager sebagai efek yang diperdagangkan. Investasi jangka panjang adalah reksadana dan pengelolaan dana oleh fund manager yang tersedia untuk dijual. Kontrak pengelolaan dana (investasi) adalah kontrak pengelolaan investasi dimana Perusahaan memberikan kewenangan kepada manajer investasi untuk melakukan penempatan dana dalam berbagai jenis investasi. Investasi ini dikelola oleh Sinarmas Sekuritas dan Pacific Way.
- 15 -
.
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
6.
PIUTANG USAHA 2010 Rp'000
2009 Rp'000
a. Berdasarkan pelangganan Sew a kantor dan ruangan City ledger In-house guest Kartu kredit Agen perjalanan Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
100.368.072 3.058.628 3.054.142 1.900.573 632.215 109.013.630 (322.762)
46.028.627 1.833.559 2.800.754 732.289 506.826 51.902.055 (322.762)
Bersih
108.690.868
51.579.293
b. Berdasarkan umur Belum jatuh tempo Sudah jatuh tempo: 1 s/d 30 hari 31 s/d 60 hari 61 s/d 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
13.646.928
4.538.386
13.396.837 10.923.692 8.865.722 62.180.451 109.013.630 (322.762)
9.486.390 9.441.461 4.999.136 23.436.682 51.902.055 (322.762)
Bersih
108.690.868
51.579.293
Rupiah Dollar Amerika Serikat Jumlah Penyisihan piutang ragu-ragu
105.085.695 3.927.935 109.013.630 (322.762)
51.497.293 404.762 51.902.055 (322.762)
Bersih
108.690.868
51.579.293
c. Berdasarkan mata uang
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang tersebut di atas. Piutang hotel dan pusat perbelanjaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 13).
- 16 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
7.
PAJAK DIBAYAR DIMUKA 2010 Rp'000 Pajak penghasilan Pasal 22 Pasal 23 Fiskal Pajak pertambahan nilai - bersih
941.358 209.850 35.307 21.135.141
Jumlah
8.
2009 Rp'000
22.321.656
4.606.413 267.053 45.087 55.546.634 60.465.187
ASET TETAP
1 Januari 2010 Rp'000 Biaya perolehan: Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Jumlah Jumlah tercatat
Penambahan Rp'000
Pengurangan Rp'000
Reklasifikasi/ Rp'000
30 Juni 2010 Rp'000
495.166.482 33.634.107 72.534.937 90.042.752 38.787.301 195.897.880 27.526.653 836.860.958
1.131.922 299.457 7.523.341 1.394.553 21.753.635 2.687.669 38.714.067
1.808.849 -
-
495.166.482 34.766.029 72.834.394 97.566.093 40.181.854 217.651.515 28.405.473 875.575.025
1.790.451.070
73.504.644
1.808.849
-
1.862.146.865
175.799.303 26.210.748 47.040.197 71.004.072 34.402.572 128.638.968 15.960.283
6.189.581 858.070 1.896.368 4.492.903 1.286.420 10.085.310 2.566.572
1.460.070
-
181.988.884 27.068.818 48.936.565 75.496.975 35.688.992 138.724.278 17.066.785
499.056.143
27.375.224
1.460.070
1.291.394.927
-
524.971.297 1.337.175.568
- 17 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Biaya perolehan: Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Aset dalam penyelesaian Jumlah Akumulasi penyusutan: Bangunan Peralatan kantor Mesin dan perlengkapan Peralatan operasional Perabot dan perlengkapan Prasarana gedung Kendaraan Jumlah Jumlah tercatat
1 Januari 2009 Rp'000
Penambahan Rp'000
Pengurangan Rp'000
30 Juni 2009 Rp'000
495.166.482 26.997.992 72.530.918 87.267.999 38.354.866 177.779.019 22.537.959 1.896.190.889
353.423 4.019 1.027.479 544.270 16.713.461 381.463 155.263.706
375.000 -
754.817.973
495.166.482 26.997.992 72.530.918 88.295.478 38.899.136 194.492.480 22.544.422 1.296.636.622
2.816.826.124
174.287.821
375.000
754.817.973
2.235.563.530
163.420.141 21.994.797 43.338.751 62.033.398 34.040.933 105.424.287 11.598.972
6.189.581 1.123.348 1.851.061 4.608.769 489.165 9.687.102 2.310.580
170.313
-
169.609.722 23.118.145 45.189.812 66.642.167 34.530.098 115.111.389 13.739.239
441.851.279
26.259.606
170.313
-
467.940.572
Reklasifikasi Rp'000
2.374.974.845
1.767.622.958
. Penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:
Harga jual Jumlah tercatat Keuntungan penjualan dan penghapusan aset tetap (Catatan 22)
Penyusutan yang dibebankan pada operasi adalah Rp 26.259.606 ribu masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
: 2010
2009
Rp'000
Rp'000
582.310 348.779
292.000 204.687
233.531
87.313
sebesar
Rp
27.375.224
ribu
dan
Aset dalam penyelesaian terdiri dari apartemen dan dan renovasi pusat perbelanjaan. Pembangunan ini dihentikan sementara selama beberapa tahun dan pada bulan Agustus 2006, pembangunan telah dilanjutkan kembali, yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2010. Biaya pinjaman sebesar Rp 36.030.562 ribu pada tahun 2009 termasuk selisih kurs yang berhubungan dengan penyesuaian atas beban bunga sebesar dan Rp 36.636.970 ribu di tahun 2009 (Catatan 13). Beban bunga dikapitalisasi sehubungan dengan sindikasi hutang baru yang digunakan untuk pendanaan dalam aset dalam penyelesaian. Aset tetap Perusahaan digunakan sebagai agunan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 13). Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mengasuransikan aset tetap dan properti investasinya, kecuali tanah, terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya yang diselenggarakan oleh PT. Kali
- 18 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Besar Raya Utama Insurance Broker, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27), dan PT BGIB Insurance Broker, dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 521.042.000 dan Rp 19.674.575 ribu untuk tahun 2010 dan US$ 453.140.000 dan Rp 15.066.800 ribu untuk tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
9.
PROPERTI INVESTASI 1 Januari 2010
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
30 Juni 2010
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung
320.746.455 1.776.620.397 229.838.250 51.682.283 173.602.253
6.433.791 2.124.689 30.413.762
-
-
320.746.455 1.776.620.397 236.272.041 53.806.972 204.016.015
Jumlah
2.552.489.638
38.972.242
-
-
2.591.461.880
Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung
153.869.258 29.124.578 25.814.696 63.115.135
26.835.517 9.919.445 4.390.146 15.196.784
-
-
180.704.775 39.044.023 30.204.842 78.311.919
Jumlah
271.923.667
56.341.891
-
-
328.265.558
Jumlah tercatat
2.280.565.971
1 Januari 2009 Rp'000
2.263.196.321
Penambahan Rp'000
Pengurangan Rp'000
30 Juni 2009 Rp'000
Reklasifikasi Rp'000
Biaya perolehan: Tanah Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung Jembatan
320.746.455 223.072.455 32.829.529 27.854.886 135.149.218 10.591.246
345.562 1.043.471 21.553.636 -
10.591.246
672.524.262 82.293.711 -
Jumlah
750.243.789
22.942.669
10.591.246
754.817.973
Akumulasi penyusutan: Bangunan Mesin dan perlengkapan Peralatan operasi Prasarana gedung Jembatan
104.667.492 16.282.920 15.897.241 42.013.439 10.254.339
10.343.056 2.860.679 1.907.041 10.943.691 -
10.254.339
-
115.010.548 19.143.599 17.804.282 52.957.130 -
Jumlah
189.115.431
26.054.467
10.254.339
-
204.915.559
Jumlah tercatat
561.128.358
320.746.455 895.596.717 115.468.802 28.898.357 156.702.854 1.517.413.185
1.312.497.626
- 19 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Beban penyusutan sejumlah Rp 56.341.891 ribu dan Rp 26.054.467 ribu masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 dicatat sebagai beban penyusutan dan amortisasi. Pada tanggal 26 Oktober 2001, pemerintah memberikan hak guna bangunan atas tanah yang terletak di Jl. M.H. Thamrin, kepada PNR, anak perusahaan, melalui pertukaran dengan tanah dan bangunan yang berlokasi di daerah lain di Jakarta, dimana PNR mempunyai hak untuk menggunakan tanah selama 30 tahun, sampai dengan tanggal 25 Oktober 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Properti investasi Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank jangka panjang (Catatan 13). 10. GOODWILL 2010 Rp'000 Biaya perolehan Akumulasi amortisasi Jumlah tercatat
2009 Rp'000
4.547.711 (3.334.988)
4.547.711 (2.425.446)
1.212.723
2.122.265
11. HUTANG USAHA PIHAK KETIGA Hutang usaha pihak ketiga merupakan hutang kepada pemasok pihak ketiga atas pembelian barang-barang dan jasa.
12. HUTANG PAJAK
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Pajak penghasilan: Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 26 Pajak pembangunan I Pajak pertambahan nilai
18.855.539 2.254.199 1.152.352 216.406 2.646.459 -
4.954.723 4.137.486 568.286 2.506.529 2.704.549 466.087
Jumlah
25.124.955
15.337.660
- 20 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
13. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 2010 Rp'000 Pinjaman sindikasi - US$ 120.000.000 tahun 2010 dan US$ 150.000.000 tahun 2009 Global Emerging Markets Specialist Capital Pte. Ltd. (GEMS) -US$ 10.000.000 tahun 2010 Club Deal dari PT Bank Sinarmas Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam w aktu satu tahun Pinjaman sindikasiUS$ 90.000.000 tahun 2010 dan US$ 30.000.000 tahun 2009 Global Emerging Markets Specialist Club Deal dari PT Bank Sinarmas Jumlah Hutang jangka panjang - bersih
2009 Rp'000
1.089.960.000
1.533.750.000
90.830.000 97.346.667 1.278.136.667
1.533.750.000
817.470.000
306.750.000
90.830.000 2.000.000 910.300.000
306.750.000
367.836.667
1.227.000.000
Pinjaman Sindikasi Pada tanggal 22 September 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi dari 10 bank asing dan kreditur lokal yang dikoordinasi oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Fasilitas pinjaman maksimum sebesar US$ 150.000.000, digunakan untuk pembayaran kembali hutang Perusahaan dan PIFBV kepada Sumitomo Bank dan untuk membiayai proyek perluasan Plaza Indonesia. Pencairan pertama fasilitas pinjaman sebesar US$ 26.600.000 telah dilakukan pada tanggal 29 September 2006 dan pencairan dana pinjaman selanjutnya akan dilakukan secara bertahap disesuaikan dengan kebutuhan proyek perluasan dalam waktu 3 tahun setelah pencairan pertama. Sampai dengan tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah melakukan pencairan dana pinjaman sebesar US$ 150.000.000. Berdasarkan perjanjian, pinjaman dikenakan bunga per tahun sebesar LIBOR ditambah 3,85%. Jangka waktu pinjaman adalah 60 bulan sejak tanggal pencairan pertama fasiltas pinjaman dan jadwal pembayaran kembali adalah setiap 3 bulanan yang akan dimulai pada bulan ke – 39. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah seluas 45.010 meter persegi beserta bangunan hotel dan pusat perbelanjaan diatasnya, menyerahkan secara fidusia hak kepemilikan atas piutang hotel dan pusat perbelanjaan, persediaan, mesin, peralatan dan semua harta berwujud yang dimiliki Perusahaan; hak atas penyewaan; rekening deposit bank, capital expenditure dan escrow yang diijinkan. Perjanjian pinjaman mencakup persyaratan antara lain Bimantara grup, Sinar Mas grup dan Ometraco grup tetap menjadi pemegang saham Perusahaan dan secara bersama-sama menjadi pemegang saham mayoritas Perusahaan dan pengendali manajemen, Perusahaan tidak diperkenankan untuk berhenti (delisted) dari keanggotaannya pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) serta Perusahaan diminta untuk menjaga rasio keuangan tertentu yang dihitung berdasarkan laporan keuangan konsolidasi, yaitu perbandingan antara total hutang dengan kekayaan bersih berwujud tidak lebih dari 2,5:1,0, rasio modal kerja tidak kurang dari 0,5:1,0 dan perbandingan antara laba sebelum beban pajak, penyusutan dan amortisasi dengan beban bunga tidak kurang dari 1,0:1,0. Pada tanggal 11 Oktober 2007, Perusahaan telah menginformasikan kepada Sumitomo Mitsui Banking Corporation bahwa saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Global Mediacom Tbk (dahulu PT Bimantara Citra Tbk) telah dijual yang mana merupakan bagian dari rencana restrukturisasi di dalam Group PT Global Mediacom Tbk dan bahwa susunan manajemen Perusahaan tidak mengalami perubahan. Jadwal pembayaran pinjaman adalah sebagai berikut:
- 21 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Persentase pinjaman yang dibayar
Tahun pembayaran 2009 2010 2011 Jumlah
5% 40% 55% 100%
Beban bunga dari hutang bank ini sebesar Rp 36.030.562 ribu tahun 2009 dikapitalisasi ke aset tetap dalam kelompok aset dalam penyelesaian (Catatan 8). GEMS PT Plaza Lifestyle Prima (PLP), anak perusahaan dari SMI memperoleh fasilitas kredit dari Global Emerging Markets Specialist PTE Ltd. (GEMS), sebuah perusahaan yang berdomisili di Singapura, sebesar USD 10.000 ribu dengan periode fasilitas pinjaman dari 7 Oktober 2009 sampai dengan 7 Mei 2011. Bunga yang dikenakan sebesar 12,67% selama periode pinjaman dan pembayaran bunganya dilakukan setiap bulan. Fasilitas kredit dari GEMS dipergunakan untuk pembayaran kembali lebih awal hutang PLP kepada PT AB Sinarmas sebesar Rp 80.000.000 ribu dan sisanya digunakan untuk tambahan modal kerja PLP di tahun 2009. Club Deal dari PT Bank Sinarmas PLP memperoleh fasilitas dalam bentuk pinjaman Club Deal dari PT Bank Sinarmas bersama dengan PT AB Sinarmas sebesar Rp 180.000.000 ribu dengan periode fasilitas pinjaman dari 25 September 2007 sampai dengan 25 September 2013 dan bunga tahunan sebesar 15,5%. Pembayaran bulan pertama sampai dengan bulan ke 6 hanya dilakukan untuk pembayaran bunga dan pada bulan 7 dilakukan untuk pembayaran pokok pinjaman dan bunga. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap 3 (tiga) bulanan. Fasilitas pinjaman kredit ini dijaminkan dengan tagihan kepada seluruh tenant (future receivable), corporate guarantee dari PT Sarana Mitra Investama dan PT Aneka Bina Lestari, pengalihan hak pengelolaan Sudirman Place dari PLP kepada Bank Sinarmas, gadai saham PLP milik PT Aneka Bina Lestari dan PT Sarana Mitra Investama.
14. JAMINAN 2010 Rp'000 Lancar Tamu hotel dan penyew a
2009 Rp'000
8.531.001
6.876.962
Tidak Lancar Proyek apartemen Jaminan sew a pusat perbelanjaan Jaminan sew a pusat hiburan Jaminan sew a pusat gaya hidup Jaminan sew a perkantoran Sub jumlah
394.090.035 185.127.015 150.296.120 24.292.897 15.067.642 768.873.709
268.787.032 191.604.303 26.348.242 486.739.577
Jumlah
777.404.710
493.616.539
Berdasarkan mata uang Dollar Amerika Serikat Rupiah
705.380.684 72.024.026
472.266.090 21.350.448
777.404.710
493.616.539
Jumlah
- 22 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Jaminan Proyek Apartemen Perusahaan mengeluarkan Keraton Exchangeable Deposit Instrument Certificate (Instrument Certificate) sehubungan dengan proyek apartemen Keraton. Berdasarkan Perjanjian Pemesanan, Instrument Certificate memiliki ketentuan dan persyaratan sebagai berikut: •
Pemesan diberi Hak Penukaran Instrument Certificate untuk membeli langsung unit apartemen Keraton seperti yang dinyatakan dalam perjanjian pemesanan pada saat serah terima atau menyewa unit tersebut untuk jangka panjang dengan opsi membeli dalam periode sewa atau pada saat jatuh tempo.
•
Dalam hal Pemesan tidak menggunakan hak opsi penukarannya, Pemesan akan dianggap memilih untuk menyewa unit apartemen dengan opsi membeli pada saat serah terima.
•
Dalam hal Pemesan tidak melakukan penukaran opsi membeli pada saat jatuh tempo, Perusahaan akan membayar kepada Pemesan harga penggantian setelah kondisi tertentu dalam Perjanjian Pemesan dipenuhi.
•
Tingkat bunga 1% per tahun akan mulai diakui bila nilai Instrument Certificate telah dibayar penuh.
Pada tanggal 30 Juni 2010, proyek apartemen Keraton belum selesai. Pembayaran instrument certificate oleh pemesan dicatat sebagai jaminan tidak lancar pada laporan keuangan konsolidasi.
15. HAK MINORITAS 2010 Rp'000 a. Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan PT Plaza Nusantara Realti PT Sarana Mitra Investama PT Plaza Lifestyle Prima PT Jakarta Marcapada Media Jumlah b. Hak minoritas atas laba (rugi) bersih anak perusahaan PT Plaza Nusantara Realti PT Sarana Mitra Investama PT Plaza Lifestyle Prima PT Jakarta Marcapada Media Jumlah
- 23 -
2009 Rp'000
53.867.522 24.525.854 8.614.852 4.971.532
62.442.601 4.988.019
91.979.760
67.430.620
903.830 (2.534.715) (4.600.411) (7.422)
1.963.713 (7.813)
(6.238.718)
1.955.900
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
16. MODAL SAHAM 30 Juni 2010 Persentase kepemilikan %
Jumlah modal disetor Rp'000
875.129.500 625.545.000 464.230.500 328.955.000 236.751.000 182.789.500 836.599.500
24,65 17,62 13,08 9,27 6,67 5,15 23,56
175.025.900 125.109.000 92.846.100 65.791.000 47.350.200 36.557.900 167.319.900
3.550.000.000
100,00
710.000.000
Jumlah saham
Nama pemegang saham
PT Global Land Development Tbk PT Paraga Artamida UBS AG, Singapore RBS Coutts Bank Ltd, Singapore UOB Kay Hian Pte, Ltd. CB London S/A BSI SA Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
30 Juni 2009 Persentase kepemilikan/ %
Jumlah modal disetor/ Rp'000
875.129.500 625.545.000 511.350.000 328.955.000 236.751.000 236.144.000 736.125.500
24,65 17,62 14,40 9,27 6,67 6,65 20,74
175.025.900 125.109.000 102.270.000 65.791.000 47.350.200 47.228.800 147.225.100
3.550.000.000
100,00
710.000.000
Jumlah saham/
Nama pemegang saham
PT Global Land Development Tbk PT Paraga Artamida UBS AG, Singapore Coutts Bank Von Ernst Ltd, Singapore UOB Kay Hian Pte, Ltd. Merril Lynch, Pierce, Fenner and Smith S Lain-lain (masing-masing dibawah 5%) Jumlah
Agio saham merupakan kelebihan harga jual saham di atas nilai nominal.
17. DIVIDEN Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 3 Juni 2010 sebagaimana yang tercantum dalam akta No. 10 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan pembagian deviden tunai kepada pemegang saham Perusahaan sejumlah Rp 4.437.500 ribu atau Rp 1,25 per lembar saham. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Juni 2009 sebagaimana yang tercantum dalam akta No. 73 dari Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham memutuskan tidak ada pembagian deviden kepada pemegang saham Perusahaan.
- 24 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
18. PENDAPATAN 2010 Rp'000 Hotel Makanan dan minuman Kamar Telepon dan teleks Lain-lain
2009 Rp'000
64.543.074 70.907.219 9.200.424 5.868.174
55.546.463 70.309.888 8.982.058 5.165.632
Jumlah
150.518.891
140.004.041
Pusat Perbelanjaan Sewa ruangan Parkir
120.922.002 7.448.177
94.245.176 4.679.095
Jumlah
128.370.179
98.924.271
Pusat Hiburan Sewa ruangan Parkir
17.131.456 2.484.225
17.112.948 1.979.510
Jumlah
19.615.681
19.092.458
2010 Rp'000
2009 Rp'000
Pusat Gaya Hidup Sewa ruangan Parkir Lain-lain Jumlah Perkantoran Sewa ruangan Jumlah
10.341.626 1.677.008
-
229.646
-
12.248.280
-
5.785.915
-
316.538.946
258.020.770
Pendapatan sewa atas properti investasi (sewa ruangan di pusat perbelanjaan, pusat hiburan, pusat gaya hidup dan perkantoran) sebesar Rp 154.180.999 ribu tahun 2010 dan Rp 111.358.124 ribu tahun 2009.
- 25 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
19. BEBAN POKOK PENDAPATAN 2010 Rp'000
2009 Rp'000
Hotel Beban langsung: Makanan dan minuman Lain-lain Jumlah beban langsung
19.536.586 609.531 20.146.117
16.959.686 584.689 17.544.375
Gaji, upah dan tunjangan lainnya Beban departemen lainnya
18.449.318 18.372.508
16.974.242 15.531.139
Jumlah
56.967.943
50.049.756
Pusat Perbelanjaan Service charge Parkir
(5.919.840) 7.252.165
11.277.477 4.679.095
Jumlah
1.332.325
15.956.572
Pusat Hiburan Service charge Parkir
6.316.835 2.205.434
4.411.689 2.148.873
Jumlah
8.522.269
6.560.562
Pusat Gaya Hidup Service charge Parkir
13.081.812 566.828
-
Jumlah
13.648.640
-
915.080
-
81.836.257
72.566.890
Perkantoran Service charge Jumlah
20. BEBAN USAHA HOTEL 2010 Rp'000
2009 Rp'000
Umum dan administrasi Pemeliharaan dan energi Jasa manajemen dan royalti (Catatan 29) Pemasaran
22.375.802 16.876.177
19.653.410 18.788.305
6.665.796 6.235.220
6.217.276 6.721.385
Jumlah
52.152.995
51.380.376
- 26 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
21. BEBAN USAHA 2010 Rp'000
2009 Rp'000
Gaji, kesejahteraan dan tunjangan (Catatan 25) Asuransi (Catatan 27) Jasa profesional Sumber daya manusia Pemasaran Hiburan dan representasi Biaya perjalanan dinas Peralatan kantor Telepon, air dan listrik Lain-lain
21.662.686 16.528.386 616.005 1.720.611 1.471.941 1.424.557 789.927 234.561 177.539 2.709.093
18.690.131 11.502.183 817.187 957.722 663.521 295.866 466.013 229.143 224.335 931.324
Jumlah
47.335.306
34.777.425
22. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 2010 Rp'000 Keuntungan selisih kurs - bersih Hasil pengembalian investasi Penghasilan bunga Keuntungan penjualan aset tetap dan penghapusan aset tetap (Catatan 8 dan 9) Beban bunga Amortisasi goodwill Lain-lain - bersih
63.911.199 13.273.676 1.106.218 233.531 (38.203.049) (454.771) 1.604.896
Jumlah
41.471.700
2009 Rp'000
105.223.948 19.881.320 2.642.984 87.313 (20.305.115) (454.771) 689.303 107.764.981
23. PAJAK PENGHASILAN Beban pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: 2010 Rp'000
2009 Rp'000
Pajak kini - pajak final Perusahaan Anak perusahaan Manfaat pajak tangguhan
12.670.793 2.747.307 7.250.564
9.424.518 1.711.294 9.923.924
Jumlah
22.668.664
21.059.736
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan rugi fiskal adalah sebagai berikut:
- 27 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2010 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba (rugi) sebelum pajak anak perusahaan Laba sebelum pajak Perusahaan
2009 Rp'000
93.418.973 10.872.853 104.291.826
153.714.759 (12.424.038) 141.290.721
Perbedaan temporer: Imbalan pasca kerja Perbedaan penyusutan komersial dan fiskal
(17.627.152)
Perbedaan tetap
(75.289.569)
(101.595.026)
11.375.105
45.241.959
Rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya
(232.497.185)
(343.782.074)
Akumulasi Rugi Fiskal
(221.122.080)
(298.540.115)
-
Laba fiskal periode berjalan
1.368.801 4.177.463
Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan masih mempunyai akumulasi rugi fiskal sehingga tidak terdapat beban pajak kini atas pendapatan yang tidak dikenakan pajak final. Pajak final atas pendapatan sewa adalah sebesar Rp 15.418.100 ribu dan Rp 11.135.812 ribu masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Pajak Tangguhan Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan (dibebankan) ke laba tahun berjalan Rp'000
1 Januari 2009 Rp'000 Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan piutang ragu-ragu Kew ajiban imbalan pasca kerja Kew ajiban pajak tangguhan Perbedaan penyusutan komersial & fiska Aset pajak tangguhan - bersih
31 Desember 2009 Rp'000
Dikreditkan (dibebankan) ke laba tahun berjalan Rp'000
30 Juni 2010 Rp'000
85.956.671 80.690 15.198.297
(27.832.373) (80.690) 3.347.446
58.124.298 0 18.545.743
(2.843.776) (0)
55.280.522
(38.397.745)
(6.086.255)
(44.484.000)
(4.406.788)
(48.890.788)
62.837.913
(30.651.872)
32.186.041
(7.250.564)
24.935.477
- 28 -
18.545.743
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Aset pajak tangguhan Rugi fiskal Penyisihan piutang ragu‐ragu Kewajiban imbalan pasca kerja
1 Januari 2008 Rp'000
Dikreditkan (dibebankan) ke laba tahun berjalan Rp'000
50.482.645 96.829 17.827.317
35.474.026 (16.138) (2.629.019)
31 Desember 2008 Rp'000
Dikreditkan (dibebankan) ke laba tahun berjalan Rp'000
30 Juni 2009 Rp'000
85.956.671 80.691 15.198.298
(11.310.490) ‐ 342.200
74.646.181 80.691 15.540.498
Kewajiban pajak tangguhan Perbedaan penyusutan komersial & fiskal Aset pajak tangguhan ‐ bersih
(44.794.704) 23.612.087
6.396.959 39.225.828
(38.397.745)
1.044.365
(37.353.380)
62.837.914
(9.923.924)
52.913.990
Pada tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan mempunyai akumulasi kerugian fiskal sebesar Rp 233.792.872 ribu. Manajemen yakin bahwa Perusahaan akan dapat merealisasikan sisa akumulasi rugi fiskal pada masa lima tahun mendatang sejak kerugian fiskal terjadi sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan ditetapkan. Rekonsiliasi antara beban (manfaat) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut: 2010 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan anak perusahaan Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
2009 Rp'000
93.418.973 10.872.853
153.714.759 (12.424.038)
104.291.826
141.290.721
2010 Rp'000
2009 Rp'000
26.072.956 (18.822.392)
35.322.680 (25.398.756)
Jumlah Pajak final
7.250.564 15.418.100
9.923.924 11.135.812
Jumlah Beban Pajak - Bersih
22.668.664
21.059.736
Beban pajak berdasarkan tarif yang berlaku sebesar 25% Perbedaan tetap
- 29 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
24. LABA PER SAHAM Laba untuk perhitungan laba per saham dasar :
2010 Rp'000 Laba bersih Jumlah saham untuk perhitungan laba per lembar saham Laba per saham dasar (angka penuh dalam rupiah)
2009 Rp'000
76.989.025
130.699.123
3.550.000.000
3.550.000.000
21,69
36,82
25. IMBALAN PASCA KERJA Kewajiban imbalan pasca kerja terdiri dari: 2010 Rp'000 Program pensiun imbalan pasti
2009 Rp'000
5.645.705
6.042.856
Program imbalan pasca kerja lainnya
69.436.100
56.868.593
Jumlah
75.081.805
62.911.449
Program Pensiun Imbalan Pasti Perusahaan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetap lokalnya, dimana manfaat pensiun yang akan dibayar dihitung berdasarkan masa kerja karyawan dan penghasilan dasar karyawan. Dana pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Bimantara (Danapera) yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. Kep.382/KM.17/1996 tanggal 15 Oktober 1996 dan diratifikasi dengan Surat Keputusan No. Kep-375/KM.6/2004 tanggal 14 September 2004. Pendanaan program pensiun terutama berasal dari kontribusi Perusahaan dan karyawan. Kontribusi karyawan untuk 2010 dan 2009 adalah sebesar 4% dari gaji kotor dan sisanya merupakan kontribusi Perusahaan. Aset program terdiri dari kas dan bank, deposito berjangka dan saham yang diperjualbelikan di bursa saham.
Imbalan Pasca Kerja dan Imbalan Kerja Lainnya Perusahaan juga membukukan kewajiban imbalan pasca kerja imbalan pasti dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan yang berhak sesuai dengan Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) antara Perusahaan dan karyawan yang mengacu kepada undang-undang yang berlaku (karyawan Perusahaan dan Hotel). Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya tersebut adalah 1.299 pada tahun 2009 dan 1.269 pada tahun 2008.
Kas dan setara kas yang ditempatkan di Bank Internasional Indonesia dibatasi penggunaannya untuk imbalan pasca kerja karyawan Hotel, yaitu sebesar Rp 37.851.220 ribu pada tahun 2009 yang disajikan pada kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya dan sebagai aset tidak lancar sebesar Rp 33.070.000 ribu pada tahun 2010 dan sebesar Rp 28.800.000 ribu tahun 2009.
- 30 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
26. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 1b, Perusahaan membeli 80,57% atau 141.000 saham PT Sarana Mitra Investama (SMI) sebesar Rp 141.000.000 ribu. Akuisisi SMI diperlakukan dengan metode pembelian pada tanggal 31 Oktober 2009. Nilai wajar aset yang diakuisisi pada tanggal pembelian sebagai berikut : Rp ' 000 Kas dan setara kas Aset lancar lainnya Aset tetap Properti investasi Aset tidak lancar lainnya Hutang usaha Kewajiban lancar lainnya Kewajiban tidak lancar lainnya Nilai wajar aset bersih yang diakuisisi Persentase akuisisi Nilai wajar Kelebihan nilai wajar aset yang diakuisisi atas biaya perolehan Jumlah biaya perolehan
11,095,685 56,643,559 4,670,506 574,000,000 12,970 (32,183,187) (96,314,683) (231,082,250) 286,842,600 80.57% 231,109,083 (90,109,083) 141,000,000
Berdasarkan akuntansi untuk akuisisi, nilai wajar properti investasi diturunkan untuk mengeliminasi kelebihan nilai wajar aset yang diakuisisi atas biaya perolehan.
27. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa •
Perusahaan yang sebagian pendiri atau pemegang saham akhir sama dengan Perusahaan yaitu PT. Kali Besar Raya Utama (KBRU) Insurance Broker.
•
PT Aneka Bina Lestari (ABL) merupakan pemegang saham dari PT Plaza Lifestyle Prima (PLP).
Transaksi Hubungan Istimewa •
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengasuransikan aset dan peralatannya pada perusahaan asuransi berdasarkan suatu paket asuransi yang dikoordinasi oleh KBRU Insurance Broker.
•
Dalam kegiatan usahanya, PLP memiliki hutang usaha kepada ABL sebesar Rp 60.661.494 ribu pada tahun 2010.
28. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan anak perusahaan pada saat ini melakukan kegiatan usaha sebagai berikut: Perusahaan
Bidang usaha
Perusahaan PNR PIFBV JMM SMI
Hotel, pusat perbelanjaan dan perkantoran Pusat hiburan Jasa keuangan Media dan penyiaran Pusat gaya hidup
Manajemen menyajikan informasi segmen usaha dalam lima kelompok segmen sesuai dengan kegiatan usahanya, yaitu hotel, pusat perbelanjaan, pusat hiburan dan gaya hidup, perkantoran dan jasa keuangan untuk tahun 2009 dan empat kelompok segmen yaitu hotel, pusat perbelanjaan, pusat hiburan dan jasa keuangan untuk tahun 2008. Manajemen mengklasifikasikan operasi Perusahaan ke dalam satu segmen geografis yaitu di
- 31 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Jakarta.
Segmen usaha Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:
Laporan Laba Rugi 2010
Pendapatan penjualan estern/ Hasil segmen
Hotel Rp '000
Pusat Perbelanjaan/ Rp '000
Pusat hiburan Rp '000
Pusat gay a hidup Rp '000
Pusat gay a hidup Rp '000
150.518.891
128.370.179
19.615.681
12.248.280
5.785.915
316.538.946
41.397.952
127.037.853
11.093.412
4.870.837
(1.400.360)
182.999.694
Konsolidasi Rp '000
Beban korporasi y ang tidak dapat dialokasikan Laba sebelum beban bunga, peny usutan dan amortisasi, dan pendatan lain-lain - bersih
47.335.306 135.664.388
Beban peny usutan dan amortisasi/ Pendapatan lain-lain - bersih
(83.717.115) 41.471.700
Laba sebelum pajak Beban pajak - bersih Hak minoritas
93.418.973 (22.668.665) 6.238.718
Laba bersih
Neraca 2010
76.989.026
Hotel Rp '000
Pusat Perbelanjaan Rp '000
Pusat hiburan dan gay a hidup Rp '000
Jasa keuangan Rp '000
perkantoran Rp '000
Konsolidasi Rp '000
Aset Aset segmen
118.152.732
1.254.527.277
878.992.644
576.749.645
21.325
2.828.443.623
Aset korporasi y ang tidak dapat dialokasikan
1.714.263.817
Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi
4.542.707.440 (117.487.572)
Jumlah setelah eliminasi
4.425.219.868
Kewajiban Kewajiban segmen
95.630.271
218.384.528
384.132.801
Kewajiban korporasi y ang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban sebelum eliminasi Eliminasi
-
108.575.608
806.723.207
1.911.931.426 2.718.654.634 (143.651.067)
Jumlah setelah eliminasi
2.575.003.567
- 32 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
Pusat Perbelanjaan Rp '000
Laporan Laba Rugi 2009 Hotel Rp '000 Pendapatan penjualan estern/ Hasil segmen
Pusat hiburan Rp '000
Jasa keuangan Rp '000
Konsolidasi Rp '000
140.004.041
98.924.271
19.092.458
-
258.020.770
38.573.909
82.967.699
12.531.896
-
134.073.504
Beban korporasi y ang tidak dapat dialokasikan
34.777.425
Laba sebelum beban bunga, peny usutan dan amortisasi, dan pendatan lain-lain - bersih Beban peny usutan dan amortisasi Pendapatan lain-lain - bersih
99.296.079 (53.346.301) 107.764.981
Rugi sebelum pajak Manf aat pajak - bersih Hak minoritas
153.714.759 (21.059.736) (1.955.900)
Rugi bersih
130.699.123
Neraca 2009
Hotel Rp '000
Pusat Perbelanjaan Rp '000
1.382.488.032
1.185.225.955
Pusat hiburan Rp '000
Jasa keuangan Rp '000
Konsolidasi Rp '000
Aset Aset segmen
366.840.429
56.921
2.934.611.338
Aset korporasi y ang tidak dapat dialokasikan
3.201.058.829
Jumlah sebelum eliminasi Eliminasi
6.135.670.167 (2.088.334.286)
Jumlah setelah eliminasi
4.047.335.881
Kewajiban Kewajiban segmen
79.583.229
233.818.515
Kewajiban korporasi y ang tidak dapat dialokasikan Jumlah kewajiban sebelum eliminasi Eliminasi
35.291.675
108.416.963
457.110.382
2.185.539.224 2.642.649.607 (186.609.641)
Jumlah setelah eliminasi
2.456.039.966
29. IKATAN DAN PERJANJIAN a.
Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan Hotel dengan Hyatt International-Asia Pacific, Limited untuk mengelola dan mengusahakan hotel dengan nama Grand Hyatt Jakarta selama 38 tahun sejak tanggal 1 Agustus 1991. Balas jasa terhutang (jasa royalti dan jasa pengelolaan) adalah berdasarkan persentase tertentu dari pendapatan operasi kotor Hotel. Sesuai dengan peraturan baru tentang pendirian perusahaan asing di Indonesia, hak dan kewajiban Hyatt International-Asia Pacific, Limited dalam perjanjian tersebut dialihkan kepada PT Hyatt Indonesia sejak Oktober 1997, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Hyatt International Corporation.
b.
Pada tanggal 1 Mei 1995, Perusahaan mengadakan perjanjian jasa konsultasi desain arsitektur dengan HOK International Limited, dimana HOK International Limited berkewajiban memberikan jasa konsultasi desain arsitektur untuk Plaza Indonesia Extension Project (proyek). Pekerjaan pondasi proyek sudah selesai sebelum dihentikan pada tahun 1998 karena terjadi krisis moneter regional. Pada tanggal 15 April
- 33 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
2004, Perusahaan dan HOK International Limited sepakat untuk melanjutkan perjanjian jasa konsultasi desain artistektur untuk proyek tersebut. c.
Pada tanggal 28 Juli 2004, Perusahaan dan Beca International Ltd mengadakan suatu perjanjian, dimana BECA International Ltd berkewajiban memberikan jasa konsultasi desain mekanik elektrikal dan pemipaan (plumbing) untuk Plaza Indonesia Extension Project.
d.
Pada tanggal 23 Juli 2004, Perusahaan dan WHL Consulting Engineers, Inc. mengadakan suatu perjanjian, dimana WHL Consulting Engineers Inc. berkewajiban memberikan jasa konsultasi struktural untuk Plaza Indonesia Extension Project.
e.
Pada tanggal 8 September 2004, Perusahaan dan PT. Davis Langdon & Seah Indonesia mengadakan suatu perjanjian, dimana PT. Davis Langdon & Seah Indonesia berkewajiban memberikan jasa konsultasi survey kwantitas dan biaya konstruksi untuk Plaza Indonesia Extension Project.
f.
Pada tanggal 29 September 2006, Perusahaan dan PT Aneka Bina Lestari (ABL) mengadakan perjanjian dimana ABL menunjuk Perusahaan untuk mengelola Apartemen Pinnacle dan Sudirman Place Shopping Center. Perjanjian tersebut berlaku selama 35 tahun. Selama masa perjanjian, Perusahaan atau pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Perusahaan mempunyai hak untuk berkontribusi dalam modal saham ABL.
g.
Pada tanggal 7 Agustus 2006, Perusahaan dan Ssangyong Engineering & Construction Co. Ltd. (SEC) menandatangani Letter of Award (LOA), dimana SEC setuju untuk memberikan jasa konstruksi untuk proyek perluasan Plaza Indonesia. LOA tersebut menetapkan jumlah uang muka yang harus dibayar oleh Perusahaan kepada SEC sebesar 10% dari nilai kontrak yang akan diperhitungkan dengan jumlah kontrak yang terhutang secara proporsional. LOA juga menetapkan nilai retensi sebesar 5% dari nilai kontrak. Sampai tanggal penerbitan laporan keuangan, kontrak utama Perusahaan dengan SEC masih belum ditandatangani.
h.
Pada tahun 2008, PT Plaza Lifestyle Prima, anak perusahaan dari SMI melakukan pinjaman kepada PT Sinarmas Sekuritas dengan menerbitkan promes sebesar Rp 64.000.000 ribu dengan tingkat bunga sebesar 10,15% per tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 7 Januari 2009. Saldo hutang pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp 32.887.500 ribu.
i.
PLP dan PT Aneka Bina Lestari (ABL) pada tanggal 31 Mei 2007 membuat perjanjian penyelesaian dimana PLP akan memberikan kepada ABL penggantian seluruh biaya pembangunan bangunan Pusat Perbelanjaan Sudirman Place (Sudirman Place) dan ABL akan mengalihkan kepada PLP segala hak, manfaat atau kepentingan ABL yang melekat pada Sudirman Place. Sudirman Place bangunan oleh ABL melalui perjanjian Bangun-Kelola-Alih dengan Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK), dimana pada akhir perjanjian ABL hanya menyerahkan hak pengelolaan tanah dan bangunan kepada BPGBK. Berdasarkan addendum perjanjian kerjasama, jangka waktu perjanjian adalah 35 tahun terhitung sejak 12 Juni 2008 sampai 11 Juli 2043. PLP dengan demikian akan membayar ABL untuk seluruh biaya pembangunan Sudirman Place sebesar Rp 227.457.631 ribu yang meliputi: i.
Outstanding pembayaran tidak termasuk PPN sebesar Rp 107.457.631 ribu, dan
ii.
Sebagian biaya pembangunan Sudirman Place sebesar Rp 120.000.000 ribu (Sisa Reimbursement)
Berdasarkan perjanjian penyelesaian ABL memiliki hak opsi untuk melakukan penyertaan modal di PLP sebesar maksimum 26% dari seluruh modal ditempatkan PLP (Hak Opsi) pada saat PLP melakukan peningkatan modal ditempatkannya menjadi Rp 115.000.000 ribu. j.
Pada tanggal 10 Juli 2007, PLP dan ABL membuat Perjanjian Kerjasama dimana ABL menunjuk dan memberikan kuasa dengan hak dan wewenang penuh kepada PLP sebagai satu-satunya pihak yang berwenang untuk mengelola dan mengembangkan Sudirman Place maupun fasilitas penunjang dari proyek berdasarkan hak dan kewajiban ABL sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama dengan BPGBK.
30. INSTRUMEN DERIVATIF Pada tahun 2008, Perusahaan menandatangani sejumlah kontrak transaksi derivatif dengan Citibank berupa perubahan nilai tukar mata uang asing (foreign exchange forward contracts), opsi perubahan nilai tukar mata uang asing (foreign exchange forward option), swap bunga (interest swap) dan instrumen keuangan derivatif lainnya. Kontrak-kontrak tersebut, kecuali kontrak untuk swap bunga, akan jatuh tempo pada tahun 2009,
- 34 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
sedangkan kontrak untuk swap bunga akan jatuh tempo pada tanggal 29 Desember 2010. Seluruh kontrak transaksi derivatif dengan Citibank telah dibatalkan efektif pada tanggal 25 November 2008 dengan biaya pembatalan sebesar US$ 12.487.015,62. Kewajiban derivatif kepada Citibank akan diperhitungkan dengan kas dan setara kas yang ditempatkan di Citibank sebesar US$ 3.655.697,31 dan untuk tujuan penyajian, disajikan pada akun kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya pada aset lancar untuk tahun 2008. Berdasarkan perjanjian penyelesaian tanggal 12 Januari 2010, Perusahaan dan Citibank menyetujui biaya pembatalan sehubungan dengan transaksi derivative adalah sebesar USD 8.832.317 (setelah dikurangi dengan kas dan setara kas) (“Hutang”). Hutang akan jatuh tempo pada tanggal 12 Januari 2016. Perusahaan dan Citibank juga menyetujui bahwa hutang dapat dibayarkan sebelum tanggal jatuh tempo sebagai berikut: •
Jika pembayaran hutang akan dilunasi oleh Perusahaan dan atau sebelum 12 Januari 2011, Perusahaan hanya diwajibkan membayar USD 5.000 ribu untuk pelunasan hutang tersebut.
•
Jika pembayaran hutang akan dilunasi oleh Perusahaan dan atau sebelum 12 Januari 2012, Perusahaan hanya diwajibkan membayar USD 5.500 ribu untuk pelunasan hutang tersebut.
•
Jika pembayaran hutang akan dilunasi oleh Perusahaan dan atau sebelum 12 Januari 2013, Perusahaan hanya diwajibkan membayar USD 6.000 ribu untuk pelunasan hutang tersebut.
•
Jika pembayaran hutang akan dilunasi oleh Perusahaan dan atau sebelum 12 Januari 2014, Perusahaan hanya diwajibkan membayar USD 6.500 ribu untuk pelunasan hutang tersebut.
•
Jika pembayaran hutang akan dilunasi oleh Perusahaan dan atau sebelum 12 Januari 2015, Perusahaan hanya diwajibkan membayar USD 7.000 ribu untuk pelunasan hutang tersebut.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pengalihan kepada Perusahaan tanggal 12 Januari 2010, Citbank telah mengalihkan Hutang Perusahaan termasuk seluruh hak yang melekat kepada Wisteria Capital Ltd. Pada tahun 2008, Perusahaan juga melakukan sejumlah transaksi derivatif dengan Bank Danamon, berupa opsi perubahan nilai tukar mata uang asing (foreign exchange forward option) dan swap nilai tukar mata uang asing (foreign exchange swap). Transaksi derivatif tersebut akan jatuh tempo di Januari sampai September 2009. Pada tanggal 26 Nopember 2008, beberapa kontrak opsi perubahan nilai mata uang asing telah dibatalkan efektif tanggal 27 Nopember 2008 dengan biaya pembatalan sebesar US$ 8.585.909. Pihak Bank juga menyetujui kurs konversi untuk biaya pembatalan dengan kurs tetap sebesar Rp 11.000 per USD 1, sehingga jumlah biaya pembatalan sebesar Rp 94.445 juta. Kewajiban derivatif kepada Bank Danamon akan diperhitungkan dengan kas dan setara kas sebesar US$ 1.000.000 yang ditempatkan pada Bank Danamon dan untuk tujuan penyajian, disajikan sebagai kas dan setara yang dibatasi penggunaanya pada aset lancar. Sesuai dengan akta notaris dari Ny. RR Yuliana Tutiek Setia Murni, SH., MH., Notaris di Jakarta mengenai perjanjian penyelesaian kewajiban derivative sehubungan dengan penghentian Master Agreement for Foreign Exchange Transaction antara Perusahaan dan Bank Danamon maka besarnya biaya yang menjadi kewajiban Perusahaan adalah sebesar Rp 83.545.000 ribu dengan jadwal pembayaran adalah sebagai berikut:
Tahun pembayaran/ Year of payment
Persentase kewajiban yang dibayar/ Percentage of the payab le to b e repaid
2009 2010 2011 2012 2013 2014 Total
5% 10% 10% 15% 30% 30% 100%
Repayment years 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Atas kewajiban ini Perusahaan memberikan jaminan kepada Bank Danamon berupa sertifika t HGB No. 1208 sisa tertanggal 10 Januari 1997, Kelurahan Gondangdia, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. Pada tanggal 30 Juni 2010, kewajiban derivatif yang diakui di neraca konsolidasi sebesar Rp 155.405.355 ribu.
- 35 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
31. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter sebagai berikut: 2010 Mata uang
Aset Kas dan setara kas Kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya Investasi sementara Piutang usaha Uang muka Investasi jangka panjang Jumlah Aset Kewajiban Hutang usaha Hutang kontraktor Hutang retensi Kewajiban derivatif Hutang bank Uang muka dan jaminan Jumlah kewajiban
US$ EUR US$ US$ US$ US$ US$
US$ SGD US$ EUR US$ US$ US$ US$
2009 Ekuivalen Rp '000
20.462 -
185.859 -
-
-
9.641 432.449 874.285 -
87.572 3.927.935 7.941.127 12.142.494
150.925 1.321 285.933 1.132.548 8.831.318 130.000.000 77.659.439
1.370.852 8.558 2.597.129 10.286.935 80.214.861 1.180.790.000 705.380.684 1.980.649.020
Kewajiban Bersih
Mata uang
Ekuivalen Rp '000
376.419 3.131
3.848.887 45.189
3.655.697 3.737.748 39.586 874.285 11.761.807
37.379.502 38.218.477 404.762 8.939.560 120.264.473 209.100.850
232.890 1.248.950 45.087 1.132.548 12.487.016 150.000.000 46.187.393
2.381.300 0 12.770.516 650.406 11.580.305 127.679.735 1.533.750.000 472.266.090 2.161.078.352
(1.968.506.526)
(1.951.977.503)
Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, kurs konversi yang digunakan sebagai berikut:
30 Juni Mata uang/ Currency
2010 Rp
1 USD 1 EUR 1 SGD
9.083 11.086 6.481
2009 Rp 10.225 14.432 7.055
32. PERSETUJUAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan keuangan konsolidasi telah disetujui dan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direktur Perusahaan pada tanggal 29 Juli 2010.
********
- 36 -
PT PLAZA INDONESIA REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 30 JUNI 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT
- 37 -