Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. 24 September 2014
Ekspansi Meningkatkan Net Sales Kami merekomendasikan Buy untuk MAIN dengan 12mo Target Price IDR5,000/share. Target Price tersebut mencerminkan PER14E 20.96x, PEG14E 0.70x dan PBV14E 5.96x. Investment thesis kami adalah: 1) potensi pertumbuhan pakan ternak akan sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap ayam pedaging; serta 2) ekspansi manajemen MAIN yang menargetkan pertumbuhan penjualan bersih antara 15% - 20% tahun 2014. Risiko utama dalam pencapaian target ekspansi tersebut adalah kebijakan manajemen MAIN dalam menanggapi perubahan harga bahan baku dan kebutuhan pendanaan internal yang dapat terganggu seiring kinerja perusahaan.
BUY Price (23/09) Target Price Up-side Potential Reuters/Bloomberg Sub Sector
: IDR3,420 : IDR5,000 : 46.20% : MAIN.JK/MAIN.IJ : Poultry
Fikri Syaryadi
[email protected]
Populasi Ayam Broiler di Indonesia Tumbuh CAGR 7.80% di 2007 - 2013. Tahun 2013, populasi ayam ras pedaging di Indonesia mencapai 1,480 juta ekor, tumbuh CAGR 7.80% dari populasi tahun 2007 yang hanya 943 juta ekor. Betambahnya populasi ayam pedaging tersebut memberikan kesempatan pada industri hulu dari industri peternakan menegikuti tren pertumbuhan dengan ikut tumbuh dari sektor pakan ternak. Integrasi Industri Hulu dan Hilir pada Industri Peternakan Unggas. Kebutuhan dan konsumsi daging ayam yang semakin meningkat memberikan peluang yang sangat besar pada industri pakan ternak, ayam pedaging dan petelur, bibit ayam usia sehari untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan melakukan ekpansi. Proyeksi dan Valuasi. Kami memproyeksikan Total Penjualan MAIN pada tahun 2014 mampu tumbuh hingga sebesar +16.25% atau mencapai IDR4,881.68 miliar dan Laba bersih MAIN kami proyeksikan akan tumbuh sebesar +5.99% atau mencapai IDR292.28 miliar. Kemudian, Earning per Share MAIN Kami proyeksikan menjadi IDR163/saham di tahun 2014 atau mengalami kenaikan +14.48% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar IDR143/saham. Dibandingkan dengan harga penutupan senin (23/9) di level IDR3,420, masih terdapat up-side potential sebesar 46.20%. Risiko Investasi. Berdasarkan analisis, Kami melihat setidaknya ada dua faktor yang dapat menghambat tercapainya target tersebut. Faktor pertama adalah kebijakan manajemen MAIN terhadap harga bahan baku dan faktor kedua adalah masalah keuangan dan pelaksanaan pembangunan pabrik. Jika kebijakan manajemen MAIN dalam menanggapi perubahan harga bahan baku tidak tepat serta rencan ekspansi pabrik baru tersebut tidak diselesaikan dalam waktu yang telah direncanakan, hal ini akan berdampak negative dan material terhadap margin keuangan MAIN yang selama ini berada pada track yang positif. Kemudian, keterlambatan dan kegagalan ekspansi dapat mengganggu kinerja usaha dan prospek industri MAIN. Exhibit 1 - Key Forecasts & Valuations Keterangan Revenue Revenue Growth (%) EBITDA EBITDA Margin (%) Net Profit Net Profit Margin (%) EPS EV/EBITDA EV/Sales
2009A 1,869 N/A 131.89 7.06% 75.44 4.04% 222.54 50.82 3.59
2010A 2,037 8.99% 259.35 12.73% 179.90 8.83% 106.14 25.84 3.29
2011A 2,634 29.36% 320.84 12.18% 204.97 7.78% 120.93 20.89 2.54
2012A 3,350 27.14% 447.75 13.37% 302.43 9.03% 178.42 14.97 2.00
2013A 4,193 25.18% 376.49 8.98% 241.63 5.76% 142.55 17.80 1.60
2014E 4,882 16.25% 462.06 9.47% 292.28 5.99% 163.20 14.51 1.37
2015E 5,776 18.32% 595.46 10.31% 387.05 6.70% 216.11 11.26 1.16
2016E 6,864 18.83% 681.13 9.92% 445.52 6.49% 248.75 9.84 0.98
Company Description: PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) merupakan perusahaan multinasional yang industri utamanya adalah pakan ternak dan peternakan ayam usia sehari (DOC) yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Address: Jl. R.S. Fatmawati no.15 Komplek Golden Plaza Blok G 17-22 Cilandak – Jakarta Selatan Phone: +62 (21) 766 1727 Fax: +62 (21) 766 1728
52-week range (IDR) Market Cap (IDR T) Shares O/S (bn) Free Float (bn) YTD changes (%) Price to Book
2,605 5.82 1.79 877.59 +6.30% 6.74
Stock Data Share Holders: Dragon Amity Masyarakat
: 59.10% : 40.90%
Sumber : MCI Research and Manajemen MAIN
Your Trusted Professional
1
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Investment Thesis Populasi Ayam Broiler dan Industri Pakan Ternak Saat ini, industri perunggasan bisa dikatakan memegang peranan sangat penting. Hal ini dimungkinkan karena industri perunggasan ini mampu menghasilkan swasembada daging unggas maupun telur. Tidak kalah pentingnya adalah usaha perunggasan ikut berperan dalam meningkatkan kesehatan dan kecerdasan masyarakat. Produk unggas berupa daging ayam dan telur merupakan sumber protein yang berkualitas dengan harga terjangkau. Perekonomian Indonesia yang ditopang oleh konsumsi dalam negeri memberikan sentiment positif bagi MAIN, apalagi peningkatan kelas menengah masyrakat Indonesia serta meningkatnya konsumsi daging ayam yang diperkirakan lebih dari 60% daging yang dikonsumsi masyarakat Indonesia itu adalah daging ayam. Ekspor daging unggas Indonesia ke negara lain pernah terhenti di 2003 karena merebaknya kasus flu burung yang membuat banyak unggas mati. Pada Agustus 2014, Indonesia dan Jepang kembali membuka kerjasama dalam ekspor makanan olahan dari unggas-ayam, karena produk olahan Indonesia terkenal dengan kelezatan rasanya dan keberagaman pilihan. Saat ini, pengekspor lain produk olahan makanan dari ayam ke negara Jepang adalah China dan Vietnam.
Exhibit 2 — Populasi Ayam Broiler di Indonesia Tumbuh CAGR 7.80% di 2007 - 2013
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)
Populasi ayam ras pedaging (broiler) dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini meningkat dengan pesat. Menurut data Statistik Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2013, populasi ayam ras pedaging di Indonesia mencapai 1,480 juta ekor, tumbuh CAGR 7.80% dari populasi tahun 2007 yang hanya 943 juta ekor. Peningkatan ini seiring dengan perkembangan teknologi terutama di sektor budidaya (on farm) yang semakin canggih dan modern, sehingga membuat proses produksi menjadi lebih cepat dan efisien serta permintaan produk daging ayam yang semakin meningkat. Betambahnya populasi ayam pedaging tersebut memberikan kesempatan pada industri hulu dari industri peternakan menegikuti tren pertumbuhan dengan memproduksi pakan ternak yang selama ini menyumbang 70%-80% dari total pendapatan perusahan peternakan unggas. Kemudian, dengan bertambahnya populasi tersebut maka industri anak ayam usia sehari juga telah mencatatkan pertumbuhan dan akan terus meningkat seiring bertambahnya populasi ayam pedaging. Your Trusted Professional
2
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Exhibit 3 — Konsumsi Ayam Pedaging dan Pertumbuhan PDB Indonesia
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS)
Bila dilihat dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, seharusnya tren pertumbuhan konsumsi ayam pedaging Indonesia akan terus berlanjut dan masih memiliki potensi yang sangat besar mengingat jumlah penduduk Indonesia yang terus bertambah, terutama penduduk kelas menengah. Pada tahun 2014, konsumsi daging ayam akan meningkat menjadi 1,565 juta ton seiring meningkatnya populasi masyarakat kelas menengah Indonesia. Berdasarkan rilis data dari BPS, konsumsi daging ayam dari tahun 2005 - 2013 mengalami pertumbuhan CAGR 3.57%. Konsumsi daging ayam tidak terpengaruh oleh gejolak ekonomi yang terjadi di tahun 2008/2009 yang tetap tumbuh 16,40% dibanding tahun 2007. Kedepannya, konsumsi daging ayam akan terus tumbuh seiring bertambahnya jumlah penduduk khsusunya kelas menengah dan permintaan luar negeri. Kemudian, tingkat konsumsi Indonesia per kapita masih sangat rendah bila dibandingkan dengan Negara-Negara di ASEAN yang telah mencapi 30 Kilogram sedangkan Indonesia baru sekitar 8 kilogram. Integrasi Industri Hulu dan Hilir pada Industri Peternakan Unggas Peningkatan yang pesat di industri hilir dengan konsumsi unggas yang begitu besar sehingga membuat industri hulu seperti pakan ternak, pembibitan dan obat-obatan unggas dalam negeri memiliki peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang peternakan seperti MAIN. Terlebih lagi, kebutuhan pakan ternak menyedot kontribusi hingga 70% dari total biaya produksi peternakan. Menurut Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) Indonesia, tahun 2020, populasi penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai 250 juta jiwa dan target minimal konsumsi daging ayam broiler adalah 8 kg/kap/tahun, sehingga dibutuhkan angka produksi DOC ayam broiler sebesar 38 juta ekor/minggu. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia yang tumbuh 13% butuh produksi anak ayam rata-rata sebesar 31 juta ekor per pekan atau 1,5 miliar ekor per tahun. Melihat kebutuhan dan konsumsi daging ayam yang semakin meningkat serta integrasi produk hulu dan hilir industri peternakan, hal ini memberikan peluang yang sangat besar pada industri pakan ternak, ayam pedaging dan petelur, bibit ayam usia sehari untuk meningkatkan kapasitas produksinya dengan melakukan ekpansi. Kemudian, hal yang juga memberikan sentiment positif datang dari Kementerian Pertanian yang mengatakan bahwa Jepang sedang menjajaki diversifikasi daging ayam dari Indonesia yang diperkirakan bernilai US$1 miliar per tahun.
Your Trusted Professional
3
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Peluang dan Kesempatan MAIN Untuk Ekspansi Prospek industri pakan ternak kedepannya cukup positif dikarenakan meningkatnya permintaan daging ayam seiring meningkatnya populasi kelas menengah Indonesia. Kemudian, penurunan harga bahan baku serta potensi permintaan dari Negara Jepang. Industri pakan ternak sangat bergantung pada bahan baku yaitu jagung dan bungkil kedelai. Pergerakan harga komoditas tersebut akan berpengaruh terhadap biaya produk dan margin laba MAIN. Berdasarkan Bloomberg, harga jagung di bursa berjangka turun sejak awal Mei 2014 dari US$511 per ton menjadi US$336 per ton pada akhir pekan lalu. Itu berarti dalam lima bulan terakhir harga jagung turun 34%. Harga bungkil kedelai juga turun 21% sejak akhir Mei 2014 di level US$403 per ton menjadi US$317 per ton pada akhir pekan lalu. Sejak tahun 2003, sebenarnya Jepang melarang impor daging ayam dari Indonesia terkait wabah flu burung. Namun, Departemen Pertanian menyatakan bahwa Pemerintah Jepang sedang mencari diversifikasi sumber daging ayam dan Pemerintah Jepang telah mengirim ahli untuk memeriksa prosedur keselamatan dari peternak untuk pembuatan produk daging ayam olahan. Jika Jepang mencabut larangan impor daging ayam dari Indonesia, maka menurut Asosiasi Peternak Unggas Indonesia (GAPPI), potensi ekspor produk olahan ayam ke Jepang diperkirakan mencapai US$1 miliar per tahun. Menurut Departemen Riset IFT, rata-rata ROE emiten pakan ternak Indonesia berada diatas emiten sejenis dari Thailand dan Tiongkok dari 2012 hingga semester I 2014. Masih besarnya peluang pada industri poultry seiring meningkatnya permintaan dari pasar domestik maupun dari luar negeri dimanfaatkan dengan baik oleh PT Malindo Feedmill Tbk. (ticker : MAIN.IJ/MAIN.JK) untuk pembangunan pabrik pembibitan di Makassar dan pabrik pakan ternak di Semarang. Pabrik pakan ternak yang dibangun di Semarang ini memiliki kapasitas produksi sekitar 360,000 metrik ton per tahun dan pada Juli atau Agustus 2014 sudah mulai beroperasi. Untuk pabrik yang berlokasi di Makassar, proses pengerjaannya baru akan dimulai pada kuartal keempat tahun 2014. Kapasitas produksi pabrik tersebut lebih kurang sama dengan pabriknya yang di Semarang, sekitar 360,000 metrik ton per tahun. Bila kedua pabrik itu mulai beroperasi, kapasitas produksinya akan meningkat 50% dibandingkan kapasitas terpasang saat ini. Hingga saat ini, kapasitas produksi MAIN mencapai 900,000 metrik ton.
Your Trusted Professional
4
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Investment Risk Berdasarkan asumsi Kami, salah satu faktor utama yang menurut kami cukup krusial dalam mencapai 12mo target price di level IDR5,000 per saham adalah kemampuan manajemen MAIN dalam merealisasikan target ekspansi pembangunan pabrik baru di Semrang dan Makassar serta keputusan manajemen terhadap bahan baku yang mayoritas dari luar negeri yang sangat sensitive terhadap pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS). Berdasarkan keterangan manajamen MAIN, bahwa pabrik yang dibangun di Semarang telah selesai di bangun dan telah beroprasi pada bulan Agustus 2014 dan untuk pabrik di Makassar akan mulai dibangun pada kuartal akhir akhir tahun ini. Berdasarkan analisis, Kami melihat setidaknya ada dua faktor yang dapat menghambat tercapainya target tersebut. Faktor pertama adalah kebijakan manajemen MAIN terhadap harga bahan baku dan faktor kedua adalah masalah keuangan dan pelaksanaan pembangunan pabrik. Kebijakan Manajemen MAIN Terhadap Harga Bahan Baku. MAIN merupakan perusahaan yang industrinya adalah pakan ternak, pembibitan, dan distribusi anak ayam usia sehari ras pedaging dan ras petelor. Divisi pakan ternak menyumbang 70%-80% dari total pendapatan MAIN. Pertumbuhan dan perkembangan industri pakan ternak ini sangat di pengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dollar AS karena sebagian besar bahan bakunya diperoleh dari impor. Menurut Kami, MAIN dapat melakukan kebijakan dengan menaikkan harga jualnya mengingat nilai tukar rupiah yang berfluktuasi. Namun, berdasarkan rilis data terakhir, harga komoditas yang menjadi bahan baku pakan ternak catatkan penurunan dalam lima bulan terakhir, ini memberikan angin segar bagi aktivitas industri MAIN. Keuangan dan Pelaksanaan Ekspansi. MAIN memiliki rencana untuk melakukan ekspansi dengan membangun pabrik untuk pembangunan pabrik pembibitan di Makassar dan pabrik pakan ternak di Semarang. Pabrik pakan ternak yang dibangun di Semarang ini memiliki kapasitas produksi sekitar 360,000 metrik ton per tahun dan pada Agustus 2014 sudah mulai berproduksi. Untuk pabrik yang berlokasi di Makassar, proses pengerjaannya baru akan dimulai pada kuartal keempat tahun 2014. Kapasitas produksi pabrik tersebut lebih kurang sama dengan pabriknya yang di Semarang, sekitar 360,000 metrik ton per tahun. Bila kedua pabrik itu mulai beroperasi, kapasitas produksinya akan meningkat 50% dibandingkan kapasitas terpasang saat ini. Hingga saat ini, kapasitas produksi MAIN mencapai 900,000 metrik ton. Dalam pembangunan tersebut, MAIN akan menghadapi beberapa rintangan yang erat kaitannya dengan posisi keuangan perusahaan. Dalam pembangunnya, masing-masing pabrik membutuhkan dana antara IDR200 miliar hingga IDR300 miliar. Besarnya dana yang dibutuhkan tersebut dapat mengganggu stabilitas keuangan MAIN karena sebagian dana tersebut akan berasal dari utang bank yang tentunya akan memperbesar utang MAIN dan beban tetap tahun selanjutnya. Kemudian, beban pokok yang semakin meningkat juga akan membebani perusahaan dalam melakukan ekspansi. Jika kebijakan manajemen MAIN dalam menanggapi perubahan harga bahan baku tidak tepat serta rencan ekspansi pabrik baru tersebut tidak diselesaikan dalam waktu yang telah direncanakan, hal ini akan berdampak negatif dan material terhadap margin keuangan MAIN yang selama ini berada pada track yang positif. Kemudian, keterlambatan dan kegalan ekspansi dapat mengganggu kinerja usaha dan prospek industri MAIN.
Your Trusted Professional
5
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Proyeksi Kami memproyeksikan Total Penjualan MAIN pada tahun 2014 mampu tumbuh hingga sebesar +16.25% atau mencapai IDR4,881.68 miliar dan Laba bersih MAIN kami proyeksikan akan tumbuh sebesar +5.99% atau mencapai IDR292.28 miliar. Kemudian, Earning per Share MAIN Kami proyeksikan menjadi IDR163/saham di tahun 2014 atau mengalami kenaikan +14.48% bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar IDR143/saham. Peningkatan Pendapatan MAIN terutama diperoleh dari peningkatan volume penjualan, terutama penjualan Poultry Feed Division yang merupakan penyumbang utama terhadap penjualan MAIN, Poultry Feed Division tumbuh 18.00% atau menyumbang +71.74% dari total penjualan MAIN, sehingga pada tahun 2014 Kami memproyeksikan akan terjadi peningkatan volume menjadi sebanyak 3,502.15 juta ton atau meningkat bila dibandingkan tahun 2013 sebesar 2,967.92 juta ton. MAIN memiliki empat divisi penjualan yang memberikan kontribusi terhadap total penjualan MAIN. Divisi-divisi tersebut terdiri dari Poultry Feed Division (tumbuh +18.00%), Breeder Division (tumbuh +15.00%), Broiler Division (tumbuh +4.00%) dan Food Processing Division and Others (tumbuh +20.00%). Pada tahun 2014, masing-masing divisi Kami proyeksikan akan mencatatkan peningkatan seiring perbaikan ekonomi yang membuat permintaan terhadap produk-produk MAIN (yang saling terintegrasi satu sama lain) meningkat. Exhibit 4 - Penjualan MAIN Berdasarkan Segmentasi
Sumber: MCI Research dan Manajemen MAIN
Exhibit 5 - Penjualan MAIN Dapat Tumbuh CAGR 17,66% antara 2009 - 2016
Sumber: MCI Research dan Manajemen MAIN
Your Trusted Professional
6
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Exhibit 6 - Laba Bersih MAIN Dapat Tumbuh CAGR 24.86% di 2009 - 2016
Sumber: MCI Research dan Manajemen MAIN
Exhibit 7 - Earning per Share MAIN Sebesar IDR163 Tahun 2014
Sumber: MCI Research dan Manajemen MAIN
MAIN membukukan laba bersih sebesar IDR241.25 miliar atau IDR142 per saham pada tahun 2013. Laba bersih tersebut menunjukan penurunan kinerja MAIN sebesar 20.11% bila dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2012 sebesar IDR302.75 miliar atau IDR179 per saham. Hal ini disebabkan oleh Beban Pokok MAIN mengalami kenaikan sebanyak 28.18% dari Rp2.71 triliun menjadi IDR3.47 triliun. Dan Beban Usaha MAIN juga mengalami peningkatan dari IDR190.70 miliar menjadi IDR341.42 miliar atau naik sebanyak 79.04%. Pada tahun 2012, Laba bersih MAIN naik cukup signifikan dari tahun sebelumnya yaitu IDR302.43 miliar atau naik sebanyak 47.55% dibandingkan tahun 2011. Pada tahun 2014, Laba bersih MAIN Kami proyeksikan akan berada pada level IDR292.28 miliar atau akan mencatatkan peningkatan sebesar 16.25%.
Your Trusted Professional
7
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Exhibit 8 - Perbandingan Laba Bersih Emiten Poultry di Indonesia
Sumber: Reuters Terminal, diolah MCI Research
Di Indonesia MAIN memiliki beberapa competitor perusahaan Poultry yang listing di BEI seperti CPIN, JPFA dan SIPD. Bila dilihat dari sisi laba bersih setelah pajak selama lima tahun terakhir, MAIN memiliki peningkatan rata-rata paling baik diantara pesaing-pesaingnya yaitu tumbuh rata-rata 54.17%. Pada tahun 2013 semua perusahaan poultry mencatatkan penurunan laba bersih yang dikarenakan adanya gejolak nilai mata uang rupiah yang menyebabkan meningkatnya beban pokok perusahaan secara signifikan. Exhibit 9 - Profitabilitas MAIN dan Kompetitor Dalam Menghasilkan Laba Co m p a rab le Ac co u n t R e ven u e E B IT DA O pe rati n g p ro fit N et p rof it E B IT DA m argi n N et m argi n E PS P /E P /B V P /C a sh Flow P /Sa le s E V/Sale s E V/EB IT DA RO E RO A
C P IN 2 01 3A 2 01 4F 2 5,66 2.9 9 2 9,08 9.0 0 3,91 0.0 0 4,60 2.0 0 3,57 8.0 0 4,23 1.0 0 2,53 0.9 1 3,11 4.0 0 15 .20 % 15 .80 % 9 .90 % 10 .70 % 15 4.0 0 18 5.3 6 2 8.1 0 2 1.8 0 6.2 0 5.6 0 2 3.1 0 1 8.3 0 2.6 0 2.2 0 2.9 0 2.4 0 1 6.7 0 1 4.0 0 28 .00 % 27 .80 % 18 .00 % 18 .20 %
J P FA 2 01 3A 2 01 4F 2 1,41 2.0 9 2 4,36 6.0 0 2,17 5.0 0 2,27 0.0 0 1,80 3.0 0 1,82 6.0 0 91 1.7 9 97 1.1 4 10 .20 % 9 .30 % 4 .30 % 4 .00 % 8 5.6 9 8 8.5 9 1 6.4 0 1 6.5 0 3.0 0 2.5 0 1 3.9 0 4.6 0 0.7 0 0.6 0 1.0 0 0.9 0 1 0.7 0 9.1 0 56 .00 % 17 .30 % 7 .00 % 6 .00 %
M A IN 20 13 A 2 01 4F 4 ,1 93 .08 4,8 81.6 8 3 10 .89 3 89.7 1 3 76 .49 4 62.0 6 2 41 .63 2 92.2 8 7.4 1% 7 .98 % 5.7 6% 5 .99 % 14 2.5 5 1 63 .20 25 .00 20.1 9 7 .10 5.7 4 16 .80 18.5 0 1 .60 1.1 1 1 .70 1.4 5 12 .50 18.1 4 2 8.0 2% 28 .44 % 1 0.9 1% 13 .00 %
Sumber: Reuters Terminal, diolah MCI Research
Your Trusted Professional
8
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Valuasi MAIN ; 12mo Target Price IDR5,000
Sumber: Reuters Terminal, diolah MCI Research
Dalam melakukan valuasi Kami menggunakan metode relative model (PER) dengan memasukkan beberapa asumsi untuk penghitungan PER. Untuk penghitungan PER industri kami menggunakan perbandingan dengan beberapa perusahaan yang listing di BEI dengan aktivitas usaha yang sama yaitu bisnis produksi pakan ternak, khususnya pakan ternak ayam ras pedaging induk, pakan ternak ayam ras pedaging komersial, pakan ternak ayam ras petelur, dan anak ayam berusia satu hari (DOC – day old chick). Dengan perhitungan tersebut kami menetapkan 12mo target price untuk MAIN sebesar IDR5,000/ share, dimana target tersebut mencerminkan PER14E 20.96x, PEG14E 0.70x dan PBV14E 5.96x. Dengan membandingkan harga penutupan MAIN (23/9), maka terdapat up-side sebesar 46.20% dan kami merekomendasikan Buy untuk saham MAIN.
Your Trusted Professional
9
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Appendix Keterang an N et S ales (million) CO GS Gross Profit O perating Expens e Se lling Expense G& A Expe nse O ther Operating Expe nse Income From O peration Finance Incom e Finance Cost PBT Taxation Comprehensives Income EPS
2009A 1,868.61 1,636.11 232.50 32.67 67.94 131.89 29.10 (48.64) 112.35 36.91 75.44 222.54
2010A 2,036.52 1,648.16 388.36 41.76 87.25 259.35 10.77 (45.22) 224.90 45.00 179.90 106.14
2011A 2,634.46 2,173.77 460.69 52.53 91.43 (4.11) 320.84 1.84 (58.07) 264.61 59.64 204.97 120.93
2012A 3,349.57 2,711.12 638.45 190.70 64.37 118.53 7.80 447.75 2.55 (67.22) 383.08 80.65 302.43 178.42
2013A 4,193.08 3,475.17 717.91 341.42 79.78 155.23 106.41 376.49 1.86 (67.46) 310.89 69.26 241.63 142.55
2014E 4,881.68 4,031.20 850.48 95.74 186.28 106.41 462.06 1.86 (74.21) 389.71 97.43 292.28 163.20
2015E 5,775.82 4,756.81 1,019.00 114.88 223.53 85.13 595.46 2.23 (81.63) 516.06 129.02 387.05 216.11
2016E 6,863.51 5,708.18 1,155.34 137.86 268.24 68.10 681.13 2.68 (89.79) 594.02 148.51 445.52 248.75
Sumber: MCI Research dan Manajemen MAIN
MAIN Historical Ratios
Source: MCI Research dan Manajemen MAIN
Your Trusted Professional
10
Stock Call 24 September 2014
PT Malindo FeedMill Tbk. Danny Eugene
[email protected]
Head of Research Economic, Infrastructure, Property, Trade
Helen Vincentia
[email protected]
Research Analyst Plantation, Mining, Consumer Goods
Fikri Syaryadi
[email protected]
Research Analyst Basic Industry and Cement
Fadlillah Qudsi
[email protected]
Technical Analyst
Equity Sales & Trading Telp. +62 21 7917 5571-76, 7917 5580 Fax.+62 21 7917 5032 Research Department Telp. +62 21 7917 5599 Fax. +62 21 7917 5032
Fixed Income Sales & Trading Tel. +62 21 7995 795, 7917 5559-62 Fax. +62 21 7917 5965 Investment Banking Tel. +62 21 7917 5599 Fax. +62 21 7919 3900
DISCLAIMER This Document is for information only and for the use of the recipient. It is not to be reproduced or copied or made available to others. Under no circumstances is it to be considered as an offer to sell or solicitation to buy any security. Any recommendation contained in this report may not be suitable for all investors and strictly a personal view and should not be used as a sole judgment for investment. Moreover, although the information contained herein has been obtained from sources believed to be reliable, its accuracy, completeness and reliability cannot be guaranteed. All rights reserved by PT Mega Capital Indonesia.
Your Trusted Professional
MCI Research also available on Bloomberg, Factset & Securities.com
11