HADORI
SUGIARTO ADI & REKAN
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DENGAN ANGKA PEMBANDING TAHUN 2012
xxxxx, CPA. NRAP / Public Accountant License AP.xxxx Xx Maret 2013/ March xx, 2013 HADORI SUGIARTO ADI & REKAN
Arthawan Santika, CPA. NRAP / Public Accountant License 19 Maret 2012/ March 19, 2012 The accompanying financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and practices generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia. The standards, procedures and practices to audit such financial statements are those generally accepted and applied in Indonesia.
-1PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) 30 JUNI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
ASET ASET LANCAR Kas dan bank Piutang usaha Pihak ketiga – setelah dikurangi penyisihan piutang ragu–ragu sebesar Rp 2.334.655.599 pada tahun 2013 dan Rp 2.462.038.089 pada tahun 2012 Pihak berelasi Piutang lain-lain Persediaan Uang muka pembelian Biaya dibayar di muka
2c, 2n, 4, 33
4.785.460.188
5.480.049.480
2d, 2e, 2n, 5, 29, 33 2f, 5, 29 2d , 2e , 6 2g, 2p, 7, 13 8 2h, 9
195.614.266.716 8.490.619.433 796.497.858 213.507.965.933 2.202.153.480 1.681.486.979
194.833.470.056 7.028.289.511 860.464.695 221.482.919.161 1.042.608.628 1.485.228.563
427.078.450.587
432.213.030.094
-
69.130.000
278.060.039.110 88.853.386.938 372.859.517 9.637.610.054 277.826.107
274.266.729.051 98.728.746.222 9.633.052.803 242.337.165
JUMLAH ASET TIDAK LANCAR
377.201.721.726
382.939.995.241
JUMLAH ASET
804.280.172.313
815.153.025.335
JUMLAH ASET LANCAR ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi Aset tetap – setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 288.201.368.793 pada tahun 2013 dan Rp 277.823.244.866 pada tahun 2012 Aset tidak digunakan dalam usaha Taksiran tagihan pajak penghasilan Uang muka pembelian aset tetap Aset tidak lancar lainnya
2f, 29
2i, 2k, 2p, 10, 13 2i, 2p, 10, 13 2o, 30 2p, 11 2n, 12, 33
-2PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan) 30 JUNI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
2d, 2e, 5, 7, 10, 13 2n, 14, 33 2j, 15 2n, 16, 33 2o, 30 2j, 17
251.482.233.256 69.845.300.518 204.673.274 3.100.427.878 3.116.124.988 1.281.271.065
202.374.414.542 124.406.103.941 324.309.158 5.343.953.979 2.704.710.742 3.653.552.700
2d, 2e, 5, 7, 10, 13 2k, 19 2j, 18
4.487.068.965 4.669.337.459 120.250.800
3.991.918.103 5.619.992.727 291.250.800
338.306.688.203
348.710.206.692
2f, 29
1.322.334.986
787.364.986
2d, 2e, 5, 7, 10, 13 2k, 19 2j, 18 2o, 30 2l, 20
17.470.905.172 1.134.283.323 8.831.813 28.738.190.443 4.918.417.642
19.959.590.517 3.319.597.487 61.832.212 27.935.410.984 4.918.417.642
53.592.963.379
56.982.213.828
391.899.651.582
405.692.420.520
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang pajak Uang muka dari pelanggan Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Bank Sewa pembiayaan Lain-lain JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK LIABILITAS JANGKA PANJANG Hutang pihak berelasi Hutang jangka panjang – setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Bank Sewa pembiayaan Lain-lain Liabilitas pajak tangguhan – bersih Liabilitas imbalan kerja karyawan JUMLAH LIABILITAS JANGKA PANJANG JUMLAH LIABILITAS
-3PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) (Lanjutan) 30 JUNI 2013 DAN 31 DESEMBER 2012
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
21
504.258.834.500 (91.878.313.769)
504.258.834.500 (94.798.229.685)
JUMLAH EKUITAS
412.380.520.731
409.460.604.815
JUMLAH LIABILIAS DAN EKUITAS
804.280.172.313
815.153.025.335
EKUITAS Modal saham Modal dasar – 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh – 1.008.517.669 saham Defisit
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-4PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Catatan
2013
2012
PENJUALAN BERSIH
2f, 2m, 2p, 22, 29, 37
291.970.164.801
312.646.509.121
BEBAN POKOK PENJUALAN
2f, 2m, 10, 23
238.303.651.673
258.162.295.068
2p
53.666.513.128
54.484.214.053
2m, 2p, 24 2m, 2p, 25 2f, 2m, 2p, 10, 26 2m, 2p, 27 2m, 2p, 13, 28
1.146.136.971 (13.722.243.551) (21.477.611.785) (2.307.861.686) (13.582.237.702)
1.304.915.912 (17.489.143.193) (18.259.171.326) (5.553.881.143) (10.919.456.258)
3.722.695.375
3.567.478.045
(802.779.459)
(235.647.417)
2.919.915.916
3.331.830.628
Pendapatan komprehensif lain
-
-
JUMLAH LABA KOMPEREHENSIF PERIODE BERJALAN
2.919.915.916
3.331.830.628
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar
1.008.517.669
1.008.517.669
2,90
3,30
LABA KOTOR Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain Beban keuangan LABA SEBELUM BEBAN PAJAK TAKSIRAN BEBAN PAJAK Tangguhan
2o, 30
LABA PERIODE BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR
2q, 31
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-5PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 30 JUNI 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo 1 Januari 2013
(94.798.229.685)
409.460.604.815
-
2.919.915.916
2.919.915.916
504.258.834.500
(91.878.313.769)
412.380.520.731
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo 1 Januari 2012
Saldo 30 Juni 2012
Defisit
504.258.834.500
Laba komprehensif periode berjalan
Jumlah Ekuitas
504.258.834.500
Laba komprehensif periode berjalan Saldo 30 Juni 2013
Defisit
504.258.834.500
(97.138.903.704) 3.331.830.628 (93.807.073.076)
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Jumlah Ekuitas 407.119.930.796 3.331.830.628 410.451.761.424
-6PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada: Pemasok dan karyawan
Catatan
2012
298.543.981.147
304.164.888.278
(313.598.275.579)
(314.032.293.366)
Kas yang digunakan untuk aktivitas operasi
(15.054.294.432)
(9.867.405.088)
Pembayaran: Beban bunga Pajak Beban bank
(13.135.521.917) (12.925.819.521) (152.375.291)
(10.427.030.352) (11.444.971.616) (259.648.792)
22.809.061 731.310.206
28.159.486 236.652.890 (1.066.115.698)
(40.513.891.894)
(32.800.359.170)
Penerimaan: Pendapatan bunga Taksiran pajak penghasilan Pendapatan lain-lain Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Uang muka pembelian aset tetap Perolehan aset tetap Penerimaan dari penjualan aset tetap
(1.165.292.333) (3.140.423.667) -
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
(4.305.716.000)
(24.927.636.247)
48.876.568.714
50.286.757.312
604.100.000 (224.000.399) (2.000.000.000)
618.469.929 (192.750.000) (4.500.000.000)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan hutang bank jangka pendek Pengurangan piutang pihak-pihak berelasi – bersih Pembayaran hutang lain-lain Pembayaran hutang bank jangka panjang
10 10
(2.068.425.312) (22.890.210.935) 31.000.000
-7PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 30 JUNI 2013 DAN 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 2013 Pembayaran hutang sewa pembiayaan Penerimaan hutang sewa pembiayaan Penurunan bersih aset lancar lainnya Penerimaan hutang bank jangka panjang Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
Catatan
2012
(3.135.969.432) -
(2.998.262.372) 4.612.483.000 460.358.527 162.790.000
44.120.698.883
48.449.846.396
(698.909.011)
(9.278.149.021)
4.319.719
(2.268.832)
KAS DAN BANK AWAL PERIODE
5.480.049.480
13.382.470.541
KAS DAN BANK AKHIR PERIODE
4.785.460.188
4.102.052.688
PENURUNAN BERSIH KAS DAN BANK PENGARUH PERUBAHAN SELISIH KURS
Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
-8-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 1.
UMUM a. Pendirian Entitas PT Langgeng Makmur Industri Tbk (Entitas) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan Akta Notaris Kho Boen Tian, S.H., No. 40 tanggal 30 Nopember 1972 yang kemudian diubah dengan akta dari notaris yang sama No. 3 tanggal 7 Januari 1976 mengenai perubahan nama Entitas dari PT Langgeng Jaya Plastic Industry Ltd., menjadi PT Langgeng Makmur Plastic Industry Ltd. Akta pendirian beserta perubahannya ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/39/11 tanggal 24 Januari 1976, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 62 Tambahan No. 706 tanggal 4 Agustus 1987. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 450 tanggal 27 Juni 1997, nama Entitas diubah menjadi PT Langgeng Makmur Industri Tbk, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6.500 HT.01.04 TH.97 tanggal 10 Juli 1997. Anggaran Dasar Entitas telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 43 tanggal 18 Juli 2008 untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40/2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-81769.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 4 Nopember 2008. Entitas mulai beroperasi komersial pada tahun 1976. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Entitas, ruang lingkup kegiatan Entitas meliputi bidang industri perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik dan aluminium, alat masak anti lengket, karung plastik, pipa Polyvinyl Chloride (PVC) serta produk-produk lain yang terkait dengan bidang tersebut. Entitas berkedudukan di Jalan Letjen Sutoyo No. 256, Sidoarjo, Jawa Timur dan mempunyai tiga pabrik yang berlokasi di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur, Trosobo, Jawa Timur dan Tangerang, Banten. b. Penawaran umum saham Entitas Pada tahun 1994, Entitas telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 18.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham melalui pasar modal di Indonesia dengan harga penawaran Rp 3.000 per saham. Pada Mei 1997, Entitas membagikan 35.400.000 saham bonus yang berasal dari agio saham dan mengubah nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham (stock split). Pada bulan Oktober 1997, Entitas membagikan dividen saham sebanyak 26.432.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 13.216.000.000, sehingga modal disetor penuh meningkat menjadi 215.232.000 saham. Pada tahun 2000, Entitas mengkapitalisasi semua agio saham, selisih nilai aset dan kewajiban dalam rangka pengampunan pajak dan sebagian selisih penilaian kembali aset tetap ke modal saham dengan mengeluarkan 43.046.400 saham bonus dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 21.523.200.000, dimana setiap pemegang 5 (lima) saham Entitas yang terdaftar pada daftar pemegang saham pada tanggal 27 September 2000, berhak menerima 1 (satu) saham bonus (baru). Pada tahun 2004, 2002 dan 2001, Entitas telah menerbitkan masing-masing 84.768.494 saham, 97.361.291 saham dan 88.066.495 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau masingmasing sebesar Rp 42.384.247.000, Rp 48.680.645.500 dan Rp 44.033.247.500 yang berasal dari konversi obligasi – seri III, seri II dan seri I yang telah disetujui dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 56, tanggal 20 Desember 2000.
-9-
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pada tahun 2005, Entitas telah menerbitkan 480.042.989 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham atau sejumlah Rp 240.021.494.500 yang berasal dari konversi hutang yang direstrukturisasi. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, seluruh saham Entitas yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. c. Karyawan, dewan komisaris, direksi dan komite audit Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Entitas adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen
: :
Hendro Budianto I Putu Wirata
Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Direktur
: : : : :
Hidayat Alim Kosasih Namawan Alim Pangestu Alim Irawan Alim
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
I Putu Wirata Bing Hartono Poernomosidi Stefanus Julianto
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Entitas memiliki masing-masing 1.507 dan 1.498 orang karyawan tetap. d. Penyelesaian Laporan Keuangan Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 26 Juli 2013. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Manajemen Entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7, mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012, tanggal 25 Juni 2012. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat terjadinya (accrual basis) dengan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.
- 10 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Sejak tanggal 1 Januari 2012, Entitas telah mengadopsi PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif pada tahun 2012. Perubahan kebijakan akuntansi Entitas telah dibuat sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar dan interpretasi. Pada tanggal 1 Januari 2012, Entitas telah mengadopsi PSAK No. 60 mengenai “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. PSAK No. 60 mensyaratkan Entitas untuk membuat pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan Entitas, serta sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana Entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Entitas mengelola risiko tersebut. Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan perubahan signifikan terhadap kebijakan akuntansi Entitas dan efek material terhadap laporan keuangan:
PSAK No. 10 (Revisi 2010), mengenai “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 13 (Revisi 2011), mengenai “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011), mengenai “Aset Tetap” PSAK No. 18 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai “Imbalan Kerja” PSAK No. 26 (Revisi 2011), mengenai “Biaya Pinjaman” PSAK No. 28 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian” PSAK No. 30 (Revisi 2011), mengenai “Sewa” PSAK No. 33 (Revisi 2010), mengenai “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Pertambangan Umum” PSAK No. 34 (Revisi 2010), mengenai “Kontrak Konstruksi” PSAK No. 36 (Revisi 2010), mengenai “Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa” PSAK No. 45 (Revisi 2010), mengenai “Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba” PSAK No. 46 (Revisi 2010), mengenai “Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010), mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010), mengenai “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 55 (Revisi 2011), mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 56 (Revisi 2010), mengenai “Laba per Saham” PSAK No. 61, mengenai “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah” PSAK No. 62, mengenai “Kontrak Asuransi” PSAK No. 63, mengenai “Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” PSAK No. 64, mengenai “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK No. 13, mengenai “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK No. 15, mengenai “PSAK No. 24 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK No. 16, mengenai “Perjanjian Konsesi Jasa” ISAK No. 18, mengenai “Bantuan Pemerintah – Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” ISAK No. 19, mengenai “Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi” ISAK No. 20, mengenai “Pajak Penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya” ISAK No. 22, mengenai “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK No. 23, mengenai “Sewa Operasi – Insentif” ISAK No. 24, mengenai “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK No. 25, mengenai “Hak atas Tanah” ISAK No. 26, mengenai “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
- 11 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah. c. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bank dan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan (jika ada) dan tidak digunakan sebagai jaminan hutang. d. Aset dan Liabilitas Keuangan
Entitas menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010) mengenai “Instrumen Keuangan: Penyajian” dan PSAK No. 55 (Revisi 2011) mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Aset keuangan Entitas mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; (ii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo; (iii) pinjaman dan piutang; dan (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah berakhir atau telah ditransfer dan Entitas telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. (ii) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset keuangan ini disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “keuntungan (kerugian) lain-lain - bersih” di dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan ini diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat ditetapkannya hak Entitas untuk menerima pembayaran tersebut. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif, dan kemudian diukur pada nilai wajarnya. Aset dalam kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat direalisasikan dalam 12 bulan; sebaliknya, diklasifikasikan sebagai tidak lancar. (iii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta Entitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh
- 12 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) tempo, kecuali: b) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; c) investasi yang ditetapkan oleh Entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan d) investasi yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang. Investasi di atas dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan. Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. (iv) Pinjaman dan piutang Pinjaman dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pinjaman dan piutang tersebut dimasukkan di dalam aset lancar kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar. Pinjaman dan piutang pada awalnya diakui sebesar nilai wajar termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. (v) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman atau piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan tersebut dimasukkan di dalam aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau manajemen bermaksud untuk melepasnya dalam waktu 12 bulan dari akhir periode pelaporan. Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana keuntungan atau kerugian diakui di ekuitas, kecuali untuk kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui di ekuitas, diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai bagian dari pendapatan keuangan pada saat hak Entitas untuk menerima pembayaran tersebut ditetapkan. Liabilitas keuangan Entitas mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur pada
- 13 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat liabilitas keuangan tersebut diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut berakhir yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa. (ii) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam jangka pendek. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. (iii) Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif. Mereka dimasukkan di dalam liabilitas jangka pendek, kecuali untuk yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Liabilitas keuangan ini diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Estimasi nilai wajar Entitas menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang rendah. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas adalah data pasar yang dapat diobservasi. Saling hapus antar instrumen keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. e. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (ii) Aset yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Entitas mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
- 14 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Kriteria yang Entitas gunakan untuk menentukan bahwa ada bukti objektif dari suatu penurunan nilai meliputi: -
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: • memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan • kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan niIai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupun menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. (iii) Aset yang tersedia untuk dijual
Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan terdapat bukti objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas harus dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif meskipun aset keuangan tersebut belum dihentikan pengakuannya. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari pendapatan komprehensif lainnya dalam ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
- 15 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif atas investasi instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif. f. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Entitas melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang dinyatakan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang efektif berlaku mulai tanggal 1 Januari 2011. Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor: (b) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (ii) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (iii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iv) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor. (c) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: (ii) entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain). (iii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iv) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (v) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (vi) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vii) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a). (viii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method). Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya penjualan.
- 16 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) h. Biaya Dibayar di muka
Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan. i. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor
20 – 30 12 – 20 5 5
Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Sebelum tanggal 1 Januari 2012, biaya khusus sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis, mana yang lebih pendek. Sejak tanggal 1 Januari 2012, Entitas menerapkan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 25 mengenai “Hak atas Tanah”, dimana biaya khusus sehubungan dengan perolehan pertama kali hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah, sedangkan biaya pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap”. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan langsung ke perhitungan laba rugi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Entitas mengklasifikasikan suatu aset tidak lancar sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut. Entitas mengukur aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual. j. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan
Sejak tanggal 1 Januari 2011, Entitas menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2009), mengenai “Penurunan Nilai Aset”. Pada tanggal laporan posisi keuangan, Entitas menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai
- 17 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Entitas mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laporan laba rugi komprehensif. Penerapan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada laporan keuangan kecuali bagi pengungkapannya. k. Sewa
Efektif tanggal 1 Januari 2008, Entitas menerapkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), mengenai “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990), “Akuntansi Sewa Guna Usaha”. Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), mengenai sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan yang diterapkan pada aset tetap yang diperoleh melalui pemilikan langsung. Laba atau rugi yang terjadi dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale-and-leasedback transactions) ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) selama sisa masa manfaat aset sewa guna usaha yang bersangkutan. Hutang sewa pembiayaan usaha disajikan sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pembiayaan. l. Imbalan Kerja Karyawan
Entitas mengakui kewajiban atas imbalan kerja karyawan yang tidak didanai sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (UU). Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2010), mengenai “Imbalan Kerja”, biaya penyisihan imbalan kerja karyawan menurut UU No. 13/2003 ditentukan berdasarkan penilaian aktuaria menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Keuntungan dan kerugian aktuaria diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan dan kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari jumlah yang lebih besar antara nilai kini imbalan pasti dan nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan dan kerugian aktuaria ini diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan rata-rata sisa masa kerja karyawan. Kemudian, biaya jasa lalu yang timbul akibat penerapan program imbalan pasti atau perubahan program imbalan pasti yang terhutang, diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) sampai imbalan tersebut menjadi hak karyawan (vested). Entitas mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya. Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2010) tidak menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
- 18 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) m. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). n. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Entitas menyelenggarakan pembukuannya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan, seluruh aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi komprehensif tahun berjalan. Kurs yang digunakan (Rupiah yang disetarakan dengan pecahan satu mata uang asing) pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Euro, Eropa US$, Dolar Amerika Serikat SG$, Dolar Singapura MYR, Ringgit Malaysia HK$, Dolar Hong Kong
2013 12.977 9.929 7.841 3.124 1.280
2012 12.810 9.670 7.907 3.160 1.247
o. Taksiran Pajak Penghasilan Badan
Efektif tanggal 1 Januari 2012, Entitas menerapkan PSAK No.46 (Revisi 2010), mengenai “Pajak Penghasilan”, yang mengharuskan Entitas untuk memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak masa depan atas pemulihan di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan, dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam tahun berjalan yang diakui dalam laporan keuangan. Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti nilai terbawa atas saldo rugi fiskal yang belum digunakan, jika ada, juga diakui sejauh realisasi atas manfaat pajak tersebut dimungkinkan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat penetapan pajak diterima atau jika Entitas mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan. Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2010) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan.
- 19 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) p. Informasi Segmen
Efektif tanggal 1 Januari 2011, PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Entitas yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional” dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Kebalikan dengan standar sebelumnya yang mengharuskan Entitas mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. Segmen operasi adalah suatu komponen dari Entitas: -
Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas yang sama); Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak berpengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. q. Laba per Saham Dasar
Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba periode berjalan dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar dalam periode yang bersangkutan. Jumlah laba periode berjalan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 2.919.915.916 dan Rp 3.331.830.628. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar adalah 1.008.517.669 saham pada tahun 2013 dan 2012. 2.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama periode pelaporan. Pos-pos signifikan yang terkait dengan estimasi dan asumsi antara lain: a Cadangan penurunan nilai piutang Entitas mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Entitas mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang guna mengurangi jumlah piutang pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan untuk piutang ragu-ragu.
- 20 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b Aset tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 30 tahun. Umur masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Entitas menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. c Pajak penghasilan Entitas beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi komprehensif pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan. d Imbalan kerja Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja. Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang. Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut. 3.
KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Kas (US$ 1.213, Euro 7.517, HK$ 50.427, SG$ 110, MYR 142, dan Rp 1.202.274.195 pada tahun 2013 dan US$ 14.967, Euro 2.261, HK$ 50.487, SG$ 110, MYR 142, dan Rp 1.425.665.773 pada tahun 2012)
1.377.716.053
1.663.658.469
Bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya dan Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya PT Bank Bukopin, Surabaya PT Bank Nusa Tenggara Barat, Surabaya PT BPD Jatim Tbk, Surabaya
2.957.574.625 250.807.823 10.092.677 9.658.451 2.534.886
3.553.144.908 227.736.363 2.450.474 -
1.979.307
- 21 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2013 Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya (US$ 17.024 pada tahun 2013 dan US$ 2.584 pada tahun 2012) PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya (US$ 810 pada tahun 2013 dan US$ 631 pada tahun 2012) Sub - jumlah Jumlah
31 Desember 2012 ( Audited )
169.029.509
24.982.638
8.046.164 3.407.744.135 4.785.460.188
6.097.321 3.816.391.011 5.480.049.480
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tingkat bunga bank sebesar 1,5% – 3,0% per tahun untuk rekening Rupiah dan 0,1% – 0,25% per tahun untuk rekening Dolar Amerika Serikat. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat penempatan deposito berjangka dengan masa jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan selama tahun berjalan dan tidak terdapat saldo kas dan setara kas kepada pihak berelasi. 5.
PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013 Pihak ketiga Lokal (dalam Rupiah) Ekspor (US$ 265.688 pada tahun 2013 dan US$ 55.696 pada tahun 2012) Sub - jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Pihak berelasi (Catatan 29) PT Langgeng Investindo % dari Jumlah Aset
31 Desember 2012 ( Audited )
195.310.902.986
196.756.930.049
2.638.019.329 197.948.922.315
538.578.096 197.295.508.145
(2.334.655.599) 195.614.266.716
(2.462.038.089) 194.833.470.056
8.490.619.433
7.028.289.511
1,06%
0,86%
Analisis umur piutang usaha: 30 Juni 2013 Pihak ketiga Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari Di atas 60 hari Sub - jumlah
31 Desember 2012 ( Audited )
137.861.754.839
115.809.493.401
16.587.023.653 11.070.062.245 32.430.081.578 197.948.922.315
20.570.039.355 21.618.645.814 39.297.329.575 197.295.508.145
- 22 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 30 Juni 2013 (2.334.655.599) 195.614.266.716
31 Desember 2012 ( Audited ) (2.462.038.089) 194.833.470.056
Pihak berelasi Belum jatuh tempo
2.043.047.390
1.478.026.875
Jatuh tempo: 1 – 30 hari 31 – 60 hari Di atas 60 hari Jumlah
269.221.335 189.867.840 5.988.482.868 8.490.619.433
406.524.480 170.313.750 4.973.424.406 7.028.289.511
Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Saldo awal Penambahan (pengurangan)
2.462.038.089 (127.382.490)
1.114.775.112 1.347.262.977
Saldo akhir
2.334.655.599
2.462.038.089
Pada tanggal 30 Juni 2013, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia jaminan masingmasing sebesar Rp 150.000.000.000. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, nilai fidusia jaminan piutang usaha dan persediaan masing-masing sebesar Rp 120.000.000.000 dan Rp 130.000.000.000 (Catatan 13). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat piutang usaha yang dijual secara with resource dan ikatan penting lain yang diatur dalam perjanjian dan piutang usaha yang direstrukturisasi. Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. 6.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Pihak ketiga Karyawan Lain-lain
149.531.763 646.966.095
212.540.700 647.923.995
Jumlah
796.497.858
860.464.695
Piutang tidak dijaminkan atas pinjaman dan tidak terdapat jaminan yang diterima Entitas atas piutang tersebut. Berdasarkan hasil penelaahan terhadap piutang lain-lain pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31
- 23 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Desember 2012, manajemen Entitas berkeyakinan tidak terdapat bukti obyektif bahwa piutang mengalami penurunan nilai, oleh karena itu tidak ditentukan adanya penurunan nilai piutang lain-lain. 7.
PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu
110.210.493.721 65.079.221.489 29.856.022.206 8.362.228.517
96.636.491.194 77.472.228.669 37.406.953.365 9.967.245.933
Jumlah
213.507.965.933
221.482.919.161
Pada tanggal 30 Juni 2013, piutang usaha dan persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan nilai Fidusia jaminan masingmasing sebesar Rp 150.000.000.000. Sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012, nilai fidusia jaminan piutang usaha dan persediaan masing-masing sebesar Rp 120.000.000.000 dan Rp 130.000.000.000 (Catatan 13). Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan pada akhir tahun, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan, dan oleh karena itu tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang atau penurunan nilai pada persediaan. Pada periode pelaporan tidak terdapat kerugian persediaan yang jumlahnya material atau sifatnya luar biasa. Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 36.350.000.000, pada tahun 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut, karena persediaan tersebut terletak pada 3 (tiga) gudang yang berlainan. 8.
UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Lokal Impor
305.752.376 1.896.401.104
58.600.500 984.008.128
Jumlah
2.202.153.480
1.042.608.628
- 24 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 9.
BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Asuransi Uang muka perjalanan dinas
174.613.590 1.506.873.389
324.197.251 1.161.031.312
Jumlah
1.681.486.979
1.485.228.563
10. ASET TETAP Akun ini terdiri dari: Saldo Awal
Penambahan
Perubahan di tahun 2013 Pengurangan Reklasifikasi Netto
Saldo Akhir
Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor
25.715.530.416 33.120.543.529 403.353.282.935 11.519.337.913 4.658.584.789
9.875.359.284 1.240.468.011 19.524.000 101.814.397
-
51.933.000 9.963.788.514 6.000.000
35.590.889.700 33.172.476.529 414.557.539.460 11.538.861.913 4.766.399.186
Sub - jumlah
478.367.279.582
11.237.165.692
-
10.021.721.514
499.626.166.788
Aset pembiayaan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan
15.979.157.111 6.130.038.635
-
-
-
15.979.157.111 6.130.038.635
Sub -jumlah
22.109.195.746
-
-
-
22.109.195.746
Aset dalam penyelesaian Bangunan Mesin dan peralatan
18.381.812.001 33.231.686.588
1.065.374.893 1.868.893.401
-
(10.021.721.514)
19.447.186.894 25.078.858.475
Sub - jumlah
51.613.498.589
2.934.268.294
-
(10.021.721.514)
44.526.045.369
Jumlah nilai tercatat
552.089.973.917
14.171.433.986
-
-
566.261.407.903
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor
18.759.452.002 244.033.287.220 8.387.009.651 3.682.528.261
711.322.335 7.893.279.215 590.897.130 170.142.462
-
-
19.470.774.337 251.926.566.435 8.977.906.781 3.852.670.723
Sub - jumlah
274.862.277.134
9.365.641.142
-
-
284.227.918.276
Aset pembiayaan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan
1.006.954.434 1.954.013.298
399.478.928 613.003.857
-
-
1.406.433.362 2.567.017.155
Sub - jumlah
2.960.967.732
1.012.482.785
-
-
3.973.450.517
Jumlah akumulasi penyusutan
277.823.244.866
10.378.123.927
-
-
288.201.368.793
Nilai buku
274.266.729.051
278.060.039.110
- 25 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Saldo Awal
Penambahan
Perubahan di tahun 2012 Pengurangan Reklasifikasi Netto
Saldo Akhir
Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor
25.715.530.416 33.120.543.529 363.597.245.187 10.113.560.622 4.236.556.769
19.500.141.230 1.444.777.291 422.028.020
39.000.000 -
20.255.896.518 -
25.715.530.416 33.120.543.529 403.353.282.935 11.519.337.913 4.658.584.789
Sub - jumlah
436.783.436.523
21.366.946.541
39.000.000
20.255.896.518
478.367.279.582
Aset pembiayaan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan
10.552.706.111 5.026.006.818
5.426.451.000 1.104.031.817
-
-
15.979.157.111 6.130.038.635
Sub - jumlah
15.578.712.929
6.530.482.817
-
-
22.109.195.746
Aset dalam penyelesaian Bangunan Mesin dan peralatan
16.162.336.201 17.705.979.076
2.359.975.800 35.641.104.030
-
(140.500.000) (20.115.396.518)
18.381.812.001 33.231.686.588
Sub - jumlah
33.868.315.277
38.001.079.830
-
(20.255.896.518)
51.613.498.589
Jumlah nilai tercatat
486.230.464.729
65.898.509.188
39.000.000
-
552.089.973.917
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor
17.337.409.556 227.259.287.000 7.336.033.272 3.349.444.331
1.422.042.446 16.774.000.220 1.089.976.379 333.083.930
39.000.000 -
-
18.759.452.002 244.033.287.220 8.387.009.651 3.682.528.261
Sub - jumlah
255.282.174.159
19.619.102.975
39.000.000
-
274.862.277.134
260.928.792 887.847.159
746.025.642 1.066.166.139
-
-
1.006.954.434 1.954.013.298
1.148.775.951
1.812.191.781
-
-
2.960.967.732
Jumlah akumulasi penyusutan
256.430.950.110
21.431.294.756
39.000.000
-
277.823.244.866
Nilai buku
229.799.514.619
Aset pembiayaan Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Sub - jumlah
274.266.729.051
Rincian pengurangan aset tetap adalah sebagai berikut: 2012 Harga jual Nilai buku
31.000.000 -
Laba atas penjualan aset
31.000.000
Beban penyusutan yang dibebankan adalah sebagai berikut: 2013 Beban pokok penjualan – beban pabrikasi (Catatan 23) Beban umum dan administrasi (Catatan 26) Jumlah
2012
8.755.867.306 1.622.256.621
9.226.098.141 1.417.238.206
10.378.123.927
10.643.336.347
Penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari uang muka pembelian aset tetap masing-masing sebesar Rp 1.155.651.033 dan Rp 18.716.508.928 pada tahun 2013 dan 2012.
- 26 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pada tahun 2013 dan 2012, penambahan aset tetap termasuk reklasifikasi dari aset tidak digunakan dalam usaha dengan harga perolehan masing-masing sebesar Rp 9.875.359.284 dan Rp 6.785.641.881. Entitas memiliki hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) seluas 153.445 meter persegi, yang berlokasi di Sidoarjo dan Tangerang. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2036. Manajemen Entitas berkeyakinan bahwa sertifikat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang setelah masa berakhirnya. Pada tahun 2013 dan 2012, aset tetap tertentu Entitas digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 13). Pada tahun 2012, aset dalam penyelesaian meliputi bangunan, mesin dan peralatan dengan jumlah persentase penyelesaian sebesar 98,53%, ditinjau dari sudut pandang keuangan, dan estimasi tanggal penyelesaian pada bulan September 2013. Entitas berpendapat bahwa nilai residu dari aset tetap adalah sebesar nihil. Jumlah harga perolehan aset tetap yang telah habis nilai bukunya adalah sebesar Rp 130.468.247.607 pada tahun 2013. Berdasarkan PSAK No. 58 mengenai “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, Entitas mengklasifikasikan hak atas tanah, mesin dan peralatan sebagai aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual pada tanggal dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2013 [
[
31 Desember 2012 ( Audited )
Tanah Mesin dan peralatan
88.853.386.938
9.875.359.284 88.853.386.938
Jumlah
88.853.386.938
98.728.746.222
Manajemen masih terus mengupayakan penjualan dan penawaran harga yang sesuai dengan keinginan manajemen atas aset tidak lancar tersebut. Seluruh hak atas tanah, mesin dan peralatan tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan manajemen telah mengambil langkah-langkah terkait atas aset tidak digunakan dalam usaha tersebut, seperti dijelaskan dalam Catatan 13. Berdasarkan laporan appraisal independen KJPP Samsul Hadi-Wahyono Adi-Hendra Gunawan & Rekan, tanggal 15 Desember 2011, nilai pasar seluruh aset tetap Entitas adalah sebesar Rp 764.091.210.000. Pada tanggal 30 Juni 2013, seluruh aset tetap, kecuali hak atas tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 265.063.557.409, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap dan aset tidak digunakan dalam usaha pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012.
- 27 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 11. UANG MUKA PEMBELIAN ASET TETAP Akun ini terdiri dari : 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Lokal Impor
240.655.505 9.396.954.549
239.570.505 9.393.482.298
Jumlah
9.637.610.054
9.633.052.803
12. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari : 30 Juni 2013 Jaminan Piutang karyawan – jangka panjang Jumlah
216.026.086 61.800.021 277.826.107
31 Desember 2012 ( Audited ) 211.837.165 30.500.000 242.337.165
13. HUTANG BANK Akun ini merupakan hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pada bulan April 2013, Entitas memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja fixed loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar Rp 50.000.000.000, sehingga jumlah maksimum pinjaman fasilitas kredit modal kerja dan kredit modal kerja fixed loan masing-masing adalah sebesar Rp 85.000.000.000 dan Rp 175.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada Oktober 2013. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Entitas menggunakan fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 251.482.233.256 dan Rp 202.374.414.542, yang dicatat sebagai “Hutang bank” pada laporan posisi keuangan. Pada bulan Mei 2012, Entitas memperoleh tambahan fasilitas kredit modal kerja dan kredit modal kerja fixed loan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman masing-masing adalah sebesar Rp 85.000.000.000 dan Rp 125.000.000.000. Pada tahun 2011, Entitas juga memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 25.000.000.000. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 23 Oktober 2016 dan akan dilunasi dalam 20 (dua puluh) kali angsuran tiga bulanan masing-masing sebesar Rp 250 juta, Rp 1 miliar, Rp 1,25 miliar, Rp 1,75 miliar dan Rp 2 miliar secara berurutan pada tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, bagian jangka panjang dari fasilitas pinjaman ini sebesar Rp 17.470.905.172 dan Rp 19.959.590.517, sedangkan bagian jangka pendek sebesar Rp 4.487.068.965 dan Rp 3.991.918.103. Kedua fasilitas pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan sebesar 10% - 10,5% selama tahun 2013 dan 2012, dan dijamin dengan aset tetap tertentu Entitas, aset tidak digunakan dalam usaha, persediaan dan piutang usaha tertentu (Catatan 5, 7 dan 10). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Entitas harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain mendapatkan persetujuan tertulis dari bank untuk memindah tangankan aset yang digunakan sebagai jaminan pada pihak lain, memperoleh pinjaman kredit baru dari bank lain atau lembaga keuangan
- 28 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) lainnya, bertindak sebagai penjamin untuk pihak lain atau menjaminkan aset Entitas pada pihak lain dan melunasi hutang kepada pemegang saham. Hutang bank yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah dikurangkan dengan biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan hutang bank masing-masing sebesar Rp 175.431.035 dan Rp 29.094.828 untuk hutang bank dan hutang bank jangka panjang pada tanggal 30 Juni 2013, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 401.831.897 dan Rp 40.409.483 untuk hutang bank dan hutang bank jangka panjang. Entitas melakukan pembayaran hutang bank kepada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atas kredit investasi sebesar Rp 2.000.000.000 dan Rp 5.000.000.000 pada tahun 2013 dan 2012. 14. HUTANG USAHA Akun ini menyajikan liabilitas dari pembelian impor dan lokal atas bahan baku, bahan pembantu dan suku cadang dari pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Lokal Impor
69.636.350.711 208.949.807
124.395.876.369 10.227.572
Jumlah
69.845.300.518
124.406.103.941
Analisis umur hutang usaha adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Belum jatuh tempo Jatuh tempo 1 – 30 hari 31 – 60 hari Di atas 60 hari
37.544.566.117
47.627.580.840
13.919.923.064 13.164.633.494 5.216.177.843
29.927.700.009 11.883.366.723 34.967.456.369
Jumlah
69.845.300.518
124.406.103.941
Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013 Dolar Amerika Serikat (US$ 2.728.338 pada tahun 2013 dan US$ 9.542.647 pada tahun 2012) Rupiah Euro (Euro 1.896 pada tahun 2013 dan Euro 174 pada tahun 2012) Dolar Singapura (SG$ 708 pada tahun 2013 dan SG$ 3.960 pada tahun 2012) Jumlah
31 Desember 2012 ( Audited )
27.089.667.803 42.725.476.280
92.277.400.647 32.095.166.026
24.604.809
2.225.073
5.551.626
31.312.195
69.845.300.518
124.406.103.941
Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, tidak terdapat jaminan yang diberikan oleh Entitas sehubungan dengan hutang usaha, transaksi hedging dan restrukturisasi hutang.
- 29 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 15. HUTANG LAIN-LAIN Akun ini merupakan transaksi pembelian kepada pihak ketiga sebesar Rp 204.673.274 dan Rp 324.309.158 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. 16. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Listrik Gaji Asuransi tenaga kerja Lain-lain
1.320.105.320 1.126.842.245 310.549.548 342.930.765
1.366.408.352 2.874.862.002 228.969.298 873.714.327
Jumlah
3.100.427.878
5.343.953.979
17. UANG MUKA DARI PELANGGAN Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Lokal Ekspor
636.993.015 644.278.050
3.153.534.609 500.018.091
Jumlah
1.281.271.065
3.653.552.700
18. HUTANG LAIN-LAIN – JANGKA PANJANG Pada tahun 2012 dan 2011, Entitas memperoleh fasilitas pembiayaan dalam rangka kepemilikan kendaraan dari PT Dipo Star Finance masing-masing sebesar Rp 554.000.000 dan Rp 385.500.000 dengan tingkat bunga antara 0% - 2,10% per tahun, dengan masa pinjaman selama 1 (satu) – 2 (dua) tahun. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 saldo hutang masing-masing sebesar Rp 120.250.800 dan Rp 291.250.800 untuk bagian jangka pendek dan sebesar Rp 8.831.813 dan Rp 61.832.212 untuk bagian jangka panjang. 19. HUTANG SEWA PEMBIAYAAN Entitas mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Orix Indonesia Finance pada tahun 2012, 2011 dan 2010 atas pengadaan mesin, peralatan dan kendaraan untuk jangka waktu 3 tahun. Pinjaman tersebut mempunyai tingkat bunga antara 4,71% – 7,75% per tahun. Entitas mengadakan perjanjian sewa pembiayaan dengan PT Bumiputera – BOT Finance pada tahun 2011 dan 2010, atas pengadaan kendaraan untuk jangka waktu 3 tahun. Pinjaman tersebut mempunyai tingkat bunga 5,04% – 5,73% per tahun.
- 30 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Pembayaran sewa pembiayaan minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian sewa pembiayaan pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Jatuh tempo dalam waktu satu tahun Jatuh tempo lebih dari 1 tahun
5.639.810.156 1.378.039.252
6.728.783.566 4.028.341.578
Jumlah pembayaran sewa pembiayaan minimum Dikurangi beban bunga
7.017.849.408 1.214.228.626
10.757.125.144 1.817.534.930
Nilai tunai pembayaran sewa pembiayaan minimum Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
5.803.620.782
8.939.590.214
4.669.337.459
5.619.992.727
Bagian jangka panjang
1.134.283.323
3.319.597.487
Ikatan hutang sewa pembiayaan seperti hutang sewa pembiayaan pada umumnya, tidak terdapat ketentuan spesifik/khusus lainnya. 20. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Entitas menetapkan manfaat untuk karyawan yang mencapai usia pensiun 55 tahun berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Manfaat tersebut tidak didanai. Perhitungan kewajiban imbalan kerja ditentukan oleh PT Sigma Prima Solusindo, aktuaris independent, berdasarkan laporannya tertanggal 28 Pebruari 2013, perhitungan dilakukan secara tahunan. Per 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 saldo liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebesar Rp 4.918.417.642. Asumsi-asumsi dasar yang dipergunakan dalam menentukan liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: Usia pensiun Tingkat kenaikan gaji per tahun Tingkat bunga diskonto
55 tahun 6,00% 6,27% Tabel 1Mortalita Indonesia II 1999
Tingkat kematian
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah tersebut memadai untuk memenuhi Undang-undang pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. 21. MODAL SAHAM Rincian pemegang saham Entitas dan kepemilikannya pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham PT Langgeng Bahagia Popularity Consultants Ltd. Zafrina Development Ltd.
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh 179.313.291 122.581.787 121.799.459
Persentase kepemilikan 17,78% 12,15 12,08
Jumlah 89.656.645.500 61.290.893.500 60.899.729.500
- 31 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Pemegang Saham
Jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh
Nanyang Capital Investments Ltd. Rotary Ventures Inc. Luminous Ventures Inc. BPPN S/A 8006450047 Sandjojo Alim Hidayat Alim (Direktur Utama) Masyarakat Jumlah
120.000.000 119.857.043 118.386.487 57.901.002 112.176 56.087 168.510.337 1.008.517.669
Persentase kepemilikan 11,90 11,88 11,74 5,74 0,01 0,01 16,71 100,00 %
Jumlah 60.000.000.000 59.928.521.500 59.193.243.500 28.950.501.000 56.088.000 28.043.500 84.255.168.500 504.258.834.500
22. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pihak ketiga Lokal Pipa PVC, fitting dan talang air Alat masak aluminium Perabotan rumah tangga plastik Karung plastik Alat masak aluminium anti lengket
137.997.677.920 109.247.530.715 24.560.971.314 6.387.428.908 4.225.281.666
151.550.933.993 113.195.040.756 24.932.428.414 9.620.797.111 5.101.346.375
Sub - jumlah
282.418.890.523
304.400.546.649
3.928.037.554
3.172.784.565
1.431.268.733
570.978.365
1.141.307.891
1.239.219.569
Sub - jumlah
6.500.614.178
4.982.982.499
Pihak berelasi Alat masak aluminium anti lengket Perabotan rumah tangga plastik Alat masak aluminium
1.922.480.632 659.533.264 468.646.204
1.990.881.545 678.112.955 593.985.473
Sub - jumlah
3.050.660.100
3.262.979.973
291.970.164.801
312.646.509.121
Ekspor Perabotan rumah tangga plastik (US$ 402.802 pada tahun 2013 dan US$ 344.478 pada tahun 2012) Alat masak aluminium anti lengket (US$ 146.546 pada tahun 2013 dan US$ 61.312 pada tahun 2012) Alat masak aluminium (US$ 117.288 pada tahun 2013 dan US$ 135.961 pada tahun 2012)
Jumlah
Nilai dan persentase penjualan kepada pihak berelasi diungkapkan di Catatan 29. Pada tahun 2013 dan 2012, tidak ada penjualan ke pelanggan tunggal yang melebihi 10% dari penjualan bersih.
- 32 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 23. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2013
2012
Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi
149.566.481.191 32.408.783.265 57.226.545.154
201.589.483.181 26.622.323.239 58.170.077.174
Jumlah beban produksi
239.201.809.610
286.381.883.594
Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode
77.472.228.669 (65.079.221.489)
56.998.893.792 (60.235.800.353)
Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode
251.594.816.790
283.144.977.033
96.636.491.194 282.837.409 (110.210.493.720)
51.339.995.434 314.582.342 (76.637.259.741)
Beban pokok penjualan
238.303.651.673
258.162.295.068
Entitas membeli bahan baku dan bahan pembantu dari pihak ketiga sebagai berikut: 2013 PT TPC Indo Plastic & Chemicals PT Indonesia Asahan Aluminium Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah pembelian) Jumlah
2012
40.966.146.824 27.112.124.476
73.089.428.339 36.677.614.057
91.719.795.611
126.733.208.101
159.798.066.911
236.500.250.497
24. PENDAPATAN LAIN-LAIN Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: 2013 Laba selisih kurs Pendapatan bunga Laba penjualan aset tetap Lain-lain
2012
308.220.835 22.809.061 815.107.075
1.007.473.269 28.159.486 31.000.000 238.283.157
1.146.136.971
1.304.915.912
.
Jumlah
- 33 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 25. BEBAN PENJUALAN Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: 2013 Pengangkutan dan beban ekspor lainnya Pemasaran Perjalanan dinas Bahan bakar Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta) Jumlah
2012
5.897.750.006 5.167.959.195 2.083.427.801 463.388.219 109.718.330
7.367.037.847 6.093.468.630 3.361.094.594 496.533.149 171.008.973
13.722.243.551
17.489.143.193
2013 17.046.130.583 1.622.256.621 670.028.320 552.822.434 457.251.220 319.449.819 281.972.783 214.490.615 313.209.390 21.477.611.785
2012 14.115.168.175 1.417.238.206 379.591.218 678.930.297 416.607.394 338.898.717 274.800.433 94.087.850 543.849.036 18.259.171.326
2013 2.253.916.809 53.944.877 2.307.861.686
2012 4.236.267.589 1.317.613.554 5.553.881.143
26. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian beban umum dan administrasi adalah sebagai berikut:
Gaji dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (Catatan 10) Sumbangan dan jamuan Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Konsultan Telepon dan teleks Air dan listrik Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 200 juta) Jumlah
27. BEBAN LAIN-LAIN Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut:
Rugi selisih kurs Lain-lain Jumlah
28. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:
Beban bunga Beban administrasi bank Jumlah
2013 13.124.438.584 457.799.118 13.582.237.702
2012 10.409.764.363 509.691.895 10.919.456.258
- 34 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 29. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha normal, Entitas melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak berelasi. Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi tersebut adalah sebagai berikut: Sifat Hubungan Dimiliki pemegang saham yang sama
Pihak-pihak Berelasi PT Langgeng Pratama Industri PT Langgeng Investindo
Pemegang saham Entitas
PT Langgeng Bahagia
Personil karyawan kunci
Dewan Komisaris dan Direksi
Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut: a. Entitas menjual produknya kepada PT Langgeng Investindo sebesar Rp 3.050.660.100 pada tahun 2013 dan Rp 3.262.979.973 pada tahun 2012 yang masing-masing merupakan 1,04% dari penjualan bersih pada tahun-tahun tersebut (Catatan 22). Transaksi penjualan kepada pihak berelasi dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal. Saldo piutang yang terkait disajikan sebagai “Piutang Usaha – Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan (Catatan 5) yang masing-masing merupakan 1,06% dan 0,86% dari jumlah aset pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012. b. Pada tanggal 31 Desember 2012, Entitas memberikan pinjaman tanpa persyaratan jangka waktu pengembalian dan jaminan, serta tidak dibebani bunga kepada PT Langgeng Pratama Industri sebesar Rp 69.130.000. Saldo Piutang terkait disajikan sebagai “Piutang Pihak Berelasi”, merupakan 0,01% dari jumlah aset pada tahun 2012. c. Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, Entitas juga mempunyai saldo pinjaman tanpa persyaratan jangka waktu pengembalian dan jaminan, serta tidak dibebani bunga masing-masing kepada :
PT Langgeng Bahagia PT Langgeng Pratama Industri Jumlah
2013 784.864.986 537.470.000 1.322.334.986
2012 787.364.986 787.364.986
Saldo pinjaman tersebut disajikan sebagai “Hutang Pihak-Pihak Berelasi” dalam laporan posisi keuangan, yang masing-masing merupakan 0,34% dan 0,19% dari jumlah liabilitas. d. Entitas mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dengan PT Langgeng Pratama Industri selama tahun 2013 dan 2012. Biaya sewa sebesar Rp 630.000.000 pada tahun 2013 dan 2012 disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi” dalam laporan laba rugi komprehensif. Tidak terdapat pembatasan khusus sehubungan dengan perjanjian sewa tersebut. Berdasarkan penelaahan terhadap piutang pihak-pihak berelasi, manajemen Entitas berkeyakinan bahwa tidak ada kemungkinan kerugian dari piutang yang tidak tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu. 30. PERPAJAKAN a. Taksiran tagihan pajak penghasilan Akun ini merupakan pembayaran di muka pajak penghasilan pasal 22 sebesar Rp 372.859.517 untuk tahun 2013.
- 35 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) b. Hutang pajak Akun ini terdiri dari: 30 Juni 2013 Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
39.990.000 599.125.630 1.040.136 2.475.969.222 3.116.124.988
31 Desember 2012 ( Audited ) 1.178.757.456 2.217.008 2.328.454 1.521.407.824 2.704.710.742
c. Liabilitas pajak tangguhan - bersih Saldo liabilitas pajak tangguhan bersih pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing–masing sebesar Rp 28.738.190.443 dan Rp 27.935.410.984. Pada tahun 2011, Entitas menerima beberapa Surat Keputusan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.029.876.027 dan bunganya sejumlah Rp 391.352.890. Pada tanggal 12 Maret 2012, Entitas mengajukan surat permohonan pembatalan atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) kepada Kantor Pelayanan Pajak atas SKPLB Pajak Penghasilan Badan No. 00088/406/03/054/04 tahun pajak 2003 tanggal 31 Desember 2004. Terkait dengan hal tersebut, Entitas menangguhkan SKP pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.009.385.750 dan beserta bunganya sejumlah Rp 383.566.585. Pada bulan April 2012, terdapat himbauan pembayaran atas SKPKB pajak penghasilan badan tahun 2009 sehingga entitas melunasi jumlah kurang bayar tersebut sesuai SKP, dimana penghasilan netto dan tagihan pajak penghasilan Entitas yang disetujui untuk tahun 2009 masing-masing sebesar Rp 17.900.018.847 dan Rp 236.652.890. Jumlah kurang bayar pajak penghasilan badan tahun 2009 sebesar Rp 1.246.038.640 dikompensasikan dengan kelebihan bayar yang telah disetujui yakni menjadi sejumlah Rp 1.009.385.750 beserta bunganya Rp 383.566.585 disajikan sebagai bagian dari “Pendapatan (Beban) Lain-lain” pada laporan laba-rugi komprehensif. 31. LABA PER SAHAM DASAR Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:
Laba periode berjalan Jumlah saham Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk perhitungan laba per saham dasar Laba per saham dasar
2013 2.919.915.916
2012 3.331.830.628
1.008.517.669 2,90
1.008.517.669 3,30
- 36 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) 32. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai penjualan akibat kesulitan keuangan atau likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto. Tabel di bawah ini menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan: Nilai Tercatat 30 Juni 2013
Nilai Wajar
31 Desember 2012 ( Audited )
30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Aset Keuangan Lancar Kas dan bank Piutang usaha Piutang lain-lain
4.785.460.188 204.104.886.149 796.497.858
5.480.049.480 201.861.759.567 860.464.695
4.785.460.188 204.104.886.149 796.497.858
5.480.049.480 201.861.759.567 860.464.695
Jumlah Aset Keuangan Lancar
209.686.844.195
208.202.273.742
209.686.844.195
208.202.273.742
Aset Keuangan Tidak Lancar Piutang pihak berelasi Jumlah Aset Keuangan Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Hutang bank Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Hutang jangka panjang – bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Bank Sewa pembiayaan Lain-lain Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Liabilitas Keuangan Jangka Panjang Hutang pihak berelasi Hutang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Bank Sewa pembiayaan Lain-lain
-
69.130.000
-
69.130.000
209.686.844.195
208.271.403.742
209.686.844.195
208.271.403.742
251.482.233.256 69.845.300.518 204.673.274 3.100.427.878
202.374.414.542 124.406.103.941 324.309.158 5.343.953.979
251.482.233.256 69.845.300.518 204.673.274 3.100.427.878
202.374.414.542 124.406.103.941 324.309.158 5.343.953.979
4.487.068.965 4.669.337.459 120.250.800
3.991.918.103 5.619.992.727 291.250.800
4.487.068.965 4.669.337.459 120.250.800
3.991.918.103 5.619.992.727 291.250.800
333.909.292.150
342.351.943.250
333.909.292.150
342.351.943.250
1.322.334.986
787.364.986
1.322.334.986
787.364.986
17.470.905.172 1.134.283.323 8.831.813
19.959.590.517 3.319.597.487 61.832.212
17.470.905.172 1.134.283.323 8.831.813
19.959.590.517 3.319.597.487 61.832.212
Jumlah Liabilitas Keuangan Jangka Panjang
19.936.355.294
24.128.385.202
19.936.355.294
24.128.385.202
Jumlah Liabilitas Keuangan
353.845.647.444
366.480.328.452
353.845.647.444
366.480.328.452
Taksiran nilai wajar dari kelompok instrumen keuangan pada tabel di atas ditentukan dengan menggunakan metode-metode dan asumsi-asumsi berikut: Aset keuangan dan liabilitas keuangan lancar Aset keuangan dan liabilitas keuangan lancar dengan umur jatuh tempo kurang dari satu tahun (kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain, hutang bank, hutang usaha dan hutang pihak berelasi, beban masih harus dibayar, dan liabilitas keuangan lancar lainnya), merupakan perkiraan yang nilai tercatatnya sama dengan nilai wajar dikarenakan jangka waktu jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.
- 37 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Aset keuangan dan liabilitas keuangan tidak lancar Nilai hutang bank jangka panjang dan pinjaman jangka panjang lainnya diestimasi dengan mendiskontokan arus kas mendatang masing-masing instrumen menggunakan tingkat bunga terkini yang ditawarkan bank dana lembaga keuangan kepada Entitas untuk instrumen hutang serupa dengan jangka waktu yang setara. Tanggal jatuh tempo aset tidak lancar lainnya tidak dapat dipastikan, sehingga merupakan perkiraan yang nilai tercatatnya sama dengan nilai wajar. 33. KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Aktivitas Entitas mengandung berbagai macam risiko-risiko keuangan antara lain: risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko harga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen risiko keuangan yang dijalankan oleh Entitas adalah sebagai berikut: a. Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Entitas yang didenominasi dalam mata uang asing: Mata Uang Asing Aset Kas dan bank
Piutang usaha Aset tidak lancar lainnya Jumlah aset Liabilitas Hutang usaha Beban masih harus dibayar Jumlah liabilitas Liabilitas – bersih
US$ Euro HK$ SG$ MYR US$ US$
US$ Euro SG$ US$
Rupiah
19.047 7.517 50.427 110 142 265.688 16.173
189.119.550 97.547.557 64.545.551 862.541 442.332 2.638.019.329 160.586.086 3.151.122.946
2.728.338 1.896 708 32.332
27.089.667.803 24.604.809 5.551.626 321.021.747 27.440.845.985 24.289.723.039
Apabila liabilitas moneter bersih dalam mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2013 dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan mempergunakan kurs tengah pada tanggal 26 Juli 2013, maka proforma liabilitas moneter bersih Entitas akan mengalami peningkatan lebih kurang Rp 820.780.891. Entitas melakukan kebijakan dengan mengupayakan aset dalam mata uang asing selalu tersedia atau cukup untuk melunasi liabilitas mata uang asing.
- 38 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Berikut ini adalah nilai tukar mata uang asing yang signifikan dalam periode/tahun berjalan: Kurs Tanggal Pelaporan 2013 Euro Eropa (EUR) Dolar Amerika Serikat (US$) Dolar Singapura (SG$) Ringgit Malaysia (MYR) Dolar Hong Kong (HK$)
2012 12.977 9.929 7.841 3.124 1.280
12.810 9.670 7.907 3.160 1.247
c. Risiko Suku Bunga Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar. Eksposur risiko tingkat bunga Entitas timbul terutama dari pinjaman yang diperoleh dari hutang bank dan hutang bank jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Entitas memandang tingkat suku bunga pinjaman bank sangat kompetitif. Entitas selalu aktif melakukan telaah atas pinjaman yang diberikan oleh bank. d. Risiko Harga Risiko harga adalah risiko fluktuasi atas nilai wajar atau arus kas dari instrumen keuangan yang disebabkan perubahan harga pasar, baik yang disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar. Eksposur risiko terkait dengan harga komoditi internasional dapat mempengaruhi kesinambungan produksi Entitas. Entitas dapat mengantisipasi risiko tersebut melalui kebijakan harga jual produkproduk Entitas. e. Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Entitas selalu melakukan pemantauan kolektibilitas dan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang. Rugi Penurunan Nilai Tabel berikut menyajikan daftar pengumuran piutang usaha dan piutang lain-lain pada tanggal laporan posisi keuangan: 30 Juni 2013 Nilai
31 Desember 2012 ( Audited )
Penurunan Nilai
Nilai
Penurunan Nilai
Belum jatuh tempo Jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 – 60 hari Di atas 60 hari
140.701.300.087
118.147.984.971
16.856.244.988 11.259.930.085 36.083.908.847
-
20.976.563.835 21.788.959.564 41.808.715.892
-
Jumlah
204.901.384.007
-
202.722.224.262
-
- 39 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Perubahan nilai penyisihan penurunan nilai piutang usaha dan piutang lain-lain selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: Nilai Tercatat 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Saldo Awal Penghapusan piutang selama tahun berjalan Penurunan nilai selama tahun berjalan
(2.462.038.089) 127.382.490 -
(1.114.775.112) (1.347.262.977)
Saldo Akhir
(2.334.655.599)
(2.462.038.089)
Penurunan nilai berasal dari piutang usaha Entitas yang sebagian besar terkait dengan kelompok pelanggan tertentu. Manajemen berpendapat bahwa saldo cadangan penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Piutang lain-lain tidak mengalami penurunan nilai. Entitas selalu melakukan monitoring kolektibilitas dan penelaahan atas masing-masing piutang pelanggan secara berkala untuk mengantisipasi kemungkinan tidak tertagihnya piutang dan melakukan pembentukan cadangan dari hasil penelaahan tersebut. f. Risiko Likuidutas Risiko likuiditas adalah risiko dimana entitas akan mengalami kesulitan dalam memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan. Eksposur risiko likuiditas Entitas timbul terutama dari persyaratan pendanaan untuk membayar kewajiban dan mendukung kegiatan usaha. Entitas menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang berasal dari penagihan hasil penjualan dan juga dapat memperoleh dana tambahan melalui lembaga perbankan. Selain itu Entitas selalu melakukan pemantauan atas rasio-rasio keuangan selalu berada dalam batas-batas yang wajar. 34. PENGELOLAAN MODAL Struktur permodalan Entitas adalah sebagai berikut: 30 Juni 2013
31 Desember 2012 ( Audited )
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jangka pendek Jangka panjang
338.306.688.203 53.592.963.379
42,07% 6,66%
348.710.206.692 56.982.213.828
42,78% 6,99%
Liabilitas Ekuitas
391.899.651.582 412.380.520.731
48,73% 51,27%
405.692.420.520 409.460.604.815
49,77% 50,23%
Jumlah
804.280.172.313
100,00%
815.153.025.335
100,00%
Tujuan pengelolaan modal Entitas adalah untuk pengamanan kemampuan Entitas dalam melanjutkan kelangsungan usaha agar dapat memberikan manfaat bagi pemegang saham dan pihak berkepentingan lainnya serta mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.
- 40 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Secara periodik, Entitas melakukan valuasi hutang untuk menentukan kemungkinan refinancing hutang yang ada dengan hutang baru yang lebih efisien yang akan mengarah pada biaya hutang yang lebih optimal. Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Entitas juga harus mempertahankan struktur permodalannya pada tingkat yang tidak berisiko terhadap peringkat kreditnya dan setara dengan pesaingnya. Rasio hutang terhadap ekuitas (dengan membandingkan hutang yang dikenai bunga terhadap jumlah ekuitas) adalah rasio yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Entitas dan menelaah efektivitas hutang Entitas. 35. TRANSAKSI NON KAS Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012, terdapat akun dalam laporan keuangan yang penambahannya merupakan aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas. Akun tersebut adalah : 30 Juni 2013 Penambahan aset tetap yang berasal dari reklasifikasi uang muka pembelian (lihat Catatan 10)
31 Desember 2012 ( Audited )
1.155.651.033
18.716.508.928
36. IKATAN-IKATAN Sebagian rekening giro Entitas dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya juga di blokir sebagai jaminan atas penggunaan gas. Pada tanggal 30 Juni 2013, jumlah rekening yang diblokir tersebut sebesar US$ 16.173 (setara dengan Rp 160.586.086) dan Rp 55.440.000, yang dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” pada laporan posisi keuangan. Entitas juga memiliki fasilitas LC impor/SKBDN dan bank garansi dengan jumlah maksimum sebesar Rp 35.000.000.000 dan fasilitas treasury line sebesar maksimum US$ 2.000.000 dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Jaminan atas fasilitas diatas terkait dengan jaminan dalam fasilitas kredit modal kerja (Catatan 13). Pada tanggal 30 Juni 2013 dan 31 Desember 2012 saldo penggunaan atas fasilitas tersebut masing-masing sebesar Rp 15.311.596.000 dan Rp 16.256.285.700. 37. INFORMASI SEGMEN Periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2013 Segmen Usaha Alat masak aluminium
Pipa PVC, fitting
Perabotan rumah tangga plastik
Penjualan Pihak ketiga Pihak berelasi
110.388.838.606 468.646.204
137.997.677.920 -
28.489.008.868 659.533.264
12.043.979.307 1.922.480.632
288.919.504.701 3.050.660.100
Penjualan bersih
110.857.484.810
137.997.677.920
29.148.542.132
13.966.459.939
291.970.164.801
Laba kotor
20.339.285.548
27.785.984.685
4.769.484.642
771.758.253
53.666.513.128
Pendapatan lain-lain Beban penjualan
(5.210.167.303)
(6.485.723.454)
(1.369.946.120)
(656.406.674)
1.146.136.971 (13.722.243.551)
Lain-lain
Jumlah
- 41 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Alat masak aluminium
Pipa PVC, fitting
Perabotan rumah tangga plastik
Lain-lain
Beban umum dan administrasi Beban lain-lain Beban keuangan
(21.477.611.785) (2.307.861.686) (13.582.237.702)
Laba sebelum beban pajak Aset segmen Aset tidak dialokasikan
3.722.695.375 138.343.986.958
243.446.262.733
133.746.481.899
74.522.270.445
Jumlah aset Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dialokasikan
Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari Pelanggan Pembayaran kas kepada: Pemasok dan karyawan Lain-lain
2.914.305.571
1.131.261.732
625.609.011
247.241.328
4.918.417.642 386.981.233.940 391.899.651.582
2.519.918.621 173.612.671
4.700.531.248 216.116.625
1.234.098.803 45.649.207
1.923.575.255 21.872.717
10.378.123.927 457.251.220
113.353.482.119
141.104.746.724
29.804.832.349
14.280.919.955
298.543.981.147 (313.598.275.579) (25.459.597.462)
Jumlah Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Lain-lain
590.059.002.035 214.221.170.278 804.280.172.313
Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lain Penyusutan Amortisasi
Jumlah
(40.513.891.894) (7.843.952)
(2.156.529.446)
(43.733.585)
(932.316.684)
(3.140.423.667) (1.165.292.333)
Jumlah
(4.305.716.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
44.120.698.883
Segmen Geografis Asia Penjualan bersih
Australia
286.756.672.230
Timur Tengah
2.166.004.644
Lain-lain
1.342.376.828
1.705.111.099
Jumlah 291.970.164.801
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Segmen Usaha Alat masak aluminium
Pipa PVC, fitting dan talang air
Perabotan rumah tangga plastik
Lain-lain
Jumlah
Penjualan Pihak ketiga Pihak berelasi
215.655.450.276 1.029.772.414
291.038.120.205 -
57.260.595.134 1.335.495.300
28.760.953.125 3.179.588.036
592.715.118.740 5.544.855.750
Penjualan bersih
216.685.222.690
291.038.120.205
58.596.090.434
31.940.541.161
598.259.974.490
42.519.186.919
59.391.048.330
7.965.416.649
2.293.197.910
112.168.849.808
(10.798.592.088) (14.503.997.566)
(2.920.158.886)
(1.591.769.253)
Laba kotor Pendapatan lain-lain Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban lain-lain Beban keuangan Laba sebelum beban pajak Aset segmen Aset tidak dialokasikan Jumlah aset
2.013.537.284 (29.814.517.793) (47.862.082.715) (8.064.001.340) (23.360.909.410) 5.080.875.834
150.659.555.741
237.943.670.919
137.373.970.015
78.134.250.562
604.111.447.237 211.041.578.098 815.153.025.335
- 42 -
PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2013 Dengan Angka Pembanding Tahun 2012 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain) Alat masak aluminium Liabilitas segmen Liabilitas yang tidak dialokasikan
2.722.122.102
Pipa PVC, fitting dan talang air
Perabotan rumah tangga plastik
1.146.449.328
709.202.979
Lain-lain 340.643.233
Jumlah liabilitas Informasi Segmen Lain Penyusutan Amortisasi Arus kas dari aktivitas operasi Penerimaan kas dari Pelanggan Pembayaran kas kepada: Pemasok dan karyawan Lain-lain
4.918.417.642 400.774.002.878 405.692.420.520
5.010.224.026 305.480.143
8.609.969.894 410.301.937
3.416.510.251 82.608.043
4.394.590.585 45.029.379
21.431.294.756 843.419.502
207.735.439.849
279.017.328.283
56.175.887.163
30.621.296.112
573.549.951.407 (542.511.446.488) (45.473.305.155)
Jumlah Arus kas dari aktivitas investasi Perolehan aset tetap Lain-lain
Jumlah
(14.434.800.236) (5.142.153.208) (28.812.752.277)
(4.528.936.705)
(1.912.516.189)
Jumlah
(40.396.358.379) (1.188.441.782) (41.584.800.161)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
48.115.895.271
Segmen Geografis Asia Penjualan bersih
592.735.265.816
Timur Tengah 2.660.967.770
Australia 1.617.889.026
Lain-lain 1.245.851.878
Jumlah 598.259.974.490
Tidak terdapat informasi segmen berdasarkan lokasi geografis pelanggan Entitas, kecuali informasi penjualan bersih Entitas, karena pabriknya hanya terletak di satu lokasi. 38. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU Standar yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013 adalah PSAK No. 38, mengenai “Kombinasi Bisnis pada Entitas Sepengendali”. Standar ini tidak berdampak terhadap laporan keuangan.