Laporan Keuangan Konsolidasi Dengan Laporan Auditor Independen Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Mata Uang Indonesia)
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DENGAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2003 DAN 2002
Daftar Isi
Halaman Laporan Auditor Independen Neraca Konsolidasi ...............................................................................................................................
1-4
Laporan Laba Rugi Konsolidasi ............................................................................................................
5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ..............................................................................................
6
Laporan Arus Kas Konsolidasi ..............................................................................................................
7-8
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi ...................................................................................... 9-89
***************************
Laporan Auditor Independen
Laporan No. RPC-2090
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Dewan Direksi PT Indomobil Sukses Internasional Tbk
Kami telah mengaudit neraca konsolidasi PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, serta laporan laba rugi konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan konsolidasi adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan beberapa Anak Perusahaan tertentu yang jumlah aktivanya merupakan 30,87% dan 34,30% dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan jumlah laba bersih Anak Perusahaan tersebut merupakan 68,71% dan 3,92% dari jumlah laba bersih konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Kami juga tidak mengaudit laporan keuangan beberapa perusahaan asosiasi tertentu yang dicatat pada laporan keuangan konsolidasi dengan menggunakan metode ekuitas. Nilai tercatat penyertaan saham pada perusahaan asosiasi tersebut merupakan 0,72% dan 0,62% dari jumlah aktiva konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi tersebut merupakan 6,95% dan 0,30% dari jumlah laba bersih konsolidasi pada tahun 2003 dan 2002. Laporan keuangan Anak Perusahaan tersebut diaudit oleh auditor independen lain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya telah disampaikan kepada kami, dan pendapat kami, sejauh yang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk perusahaan-perusahaan tersebut, semata-mata hanya didasarkan pada laporan auditor independen lain tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami dan laporan dari auditor independen lain tersebut memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan hasil pemeriksaan pajak diakui pada periode hasil pemeriksaan tersebut diterima, atau jika diajukan banding oleh Perusahaan, pada periode ketika hasil dari banding ditentukan. Seperti dijelaskan pada Catatan 17 atas laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan mengakui hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan sebesar Rp 117,18 miliar (termasuk denda pajak sebesar Rp 22,68 miliar) secara langsung sebagai penyesuaian pada Akumulasi Rugi tahun 2003, berdasarkan hasil akhir pemeriksaan oleh kantor pajak atas pajak penghasilan Perusahaan tahun 2002 selama tahun 2003. Jika Perusahaan mengakui hasil pemeriksaan pajak tersebut pada hasil usaha tahun 2003 dibandingkan membebankan jumlah yang sama secara langsung pada Akumulasi Rugi, laba bersih konsolidasi pada tahun 2003 akan berkurang sebesar Rp 117,18 miliar dan laba bersih per saham pada tahun 2003 akan berkurang sebesar Rp 118 per saham.
Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan auditor independen lain tersebut, kecuali untuk pengaruh dari masalah yang disebutkan pada paragraf sebelumnya atas laporan laba rugi konsolidasi dan laporan perubahan ekuitas konsolidasi tahun 2003, laporan keuangan konsolidasi yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2b dan 3 atas laporan keuangan konsolidasi, pada tahun 2002 Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan persyaratan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, sehubungan dengan penggabungan usaha antara Anak Perusahaan tertentu dan antara Anak Perusahaan tertentu dengan Perusahaan, dan PSAK No. 58, “Operasi Yang Dihentikan”, sehubungan dengan pelepasan Anak Perusahaan. Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dipengaruhi, dan akan terus dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia yang mungkin mempengaruhi ketidakstabilan nilai tukar mata uang asing dan berdampak negatif pada kemampuan Perusahaan untuk mencapai laba dan arus kas yang diinginkan. Catatan 32 atas laporan keuangan konsolidasi berisi tindakan yang ditempuh dan rencana yang dibuat oleh manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk menghadapi kejadian ekonomi saat ini. Peningkatan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti tindakan fiskal dan moneter yang akan diambil oleh Pemerintah dan pihak lainnya, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. Prasetio, Sarwoko & Sandjaja
Indrajuwana Komala Widjaja NIAP 98.1.0511
29 Maret 2004
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2003
2002
AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2c, 4 Penempatan jangka pendek 2d, 2w, 27f, 28j Piutang Usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 697.638.196 pada tahun 2003 dan Rp 860.501.679 pada tahun 2002 Pihak ketiga 2e, 5 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2e, 2w, 5, 27a Pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 15.105.053.651 pada tahun 2003 dan Rp 15.708.753.620 2e, 2r, 2s, pada tahun 2002 2w, 8, 14, 19 Anjak piutang - setelah dikurangi pendapatan bunga anjak piutang yang belum diakui sebesar Rp 449.237.667 pada tahun 2003 dan Rp 229.975.502 pada 2e, 2t, 2w, tahun 2002 9, 27i Lain-lain - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 214.551.560 pada tahun 2003 dan Rp 233.684.760 pada tahun 2002 2e Persediaan - setelah dikurangi penyisihan untuk persediaan usang sebesar Rp 583.566.685 pada tahun 2003 dan Rp 313.814.431 pada tahun 2002 2f, 6, 27j Uang muka pembelian Pajak pertambahan nilai dan biaya dibayar di muka 2g
229.107.892.354 30.014.315.433
351.281.641.252 60.000.000.000
118.278.561.522
111.449.586.937
33.013.513.269
52.737.216.845
536.829.343.555
337.043.821.987
2.504.799.713
9.224.061.878
56.309.743.797
33.087.740.892
292.607.436.805 11.127.828.550
261.646.314.813 19.661.128.119
42.403.779.025
25.557.626.411
1.352.197.214.023
1.261.689.139.134
2e, 2r, 2s, 2w, 8, 14, 19
511.796.508.439
213.615.431.850
2w, 7, 27c
915.658.376
604.507.379
Jumlah Aktiva Lancar AKTIVA BUKAN LANCAR Piutang pembiayaan - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar Rp 3.703.761.292 pada tahun 2003 dan Rp 1.847.899.716 pada tahun 2002 Piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
1
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Penyertaan saham - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai penyertaan saham sebesar Rp 4.210.173.971 pada tahun 2003 dan 2002 2h, 10, 18a Aktiva tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 114.681.599.671 pada tahun 2003 dan Rp 94.243.709.503 2i, 2j, 2k, 2l, pada tahun 2002 11, 14, 18a, 27j Uang muka pembelian tanah 2w, 28h Aktiva pajak tangguhan - bersih 2u, 17 Aktiva belum digunakan dalam usaha - bersih 2l, 2m, 12 Taksiran tagihan pajak penghasilan 17 Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 2c, 13, 14, 28i Aktiva bukan lancar lainnya 2g, 2i, 2n, 2o, 2w, 27e, 28e
2003
2002
204.530.505.868
187.829.802.762
325.498.920.850 286.453.000.000 31.727.994.936
214.067.379.034 271.000.000.000 57.301.618.169
31.685.295.943 25.105.111.123
55.197.358.249 16.651.647.842
9.395.515.182
4.739.606.803
33.182.616.851
19.990.697.698
Jumlah Aktiva Bukan Lancar
1.460.291.127.568
1.040.998.049.786
JUMLAH AKTIVA
2.812.488.341.591
2.302.687.188.920
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
2
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
2003
2002
KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang jangka pendek Hutang Usaha Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Lain-lain Uang muka pelanggan dan penyalur Hutang pajak Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Pembiayaan konsumen Sewa guna usaha
2w, 14, 21, 28e
438.309.135.669
809.348.876.983
15
36.104.327.111
21.461.807.195
2w, 15, 27b
2u, 17 16
117.695.532.565 72.999.800.003 25.593.691.609 112.755.737.827 60.091.861.259
110.210.969.310 61.504.851.692 21.171.762.492 83.884.107.687 138.401.034.734
10, 14, 18a, 21 18b 2r, 18c, 27g
167.746.784.825 1.056.827.753 690.172.500
32.183.922.023 616.290.665 213.525.510
1.033.043.871.121
1.278.997.148.291
147.698.747.465
62.350.038.817
661.334.362.263 509.978.597.104 1.879.722.069 1.470.795.420 2.590.479.004 205.244.516 88.688.803.036
333.614.076.015 220.530.961.386 798.807.990 1.171.647.392 270.204.085 7.185.623.463
Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
1.413.846.750.877
625.921.359.148
JUMLAH KEWAJIBAN
2.446.890.621.998
1.904.918.507.439
146.104.960.762
97.371.845.375
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2w, 7, 14, 27d Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank 10, 14, 18a, 21 Obligasi - bersih 2p, 19 Pembiayaan konsumen 18b Sewa guna usaha 2r, 18c, 27g Kewajiban pajak tangguhan - bersih 2u, 17 Goodwill - bersih 2b Kewajiban jangka panjang lainnya - bersih 2v, 18a, 27k, 29
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI
2b, 20
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
3
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan EKUITAS Modal saham Modal dasar - 3.800.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 500 per saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 996.502.680 saham Agio saham Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba (akumulasi rugi) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Ekuitas - Bersih JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
2003
2002
1, 21 1, 22
498.251.340.000 136.827.729.800
498.251.340.000 136.827.729.800
2b
169.888.186.568
134.093.618.288
2b
(206.717.634.589)
(144.442.679.944)
23a 23b
3.000.000.000 (381.756.862.948)
3.000.000.000 (327.333.172.038)
219.492.758.831
300.396.836.106
2.812.488.341.591
2.302.687.188.920
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
4
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2002 Operasi dalam Penghentian (Sebelas Bulan) (lihat Catatan 3)
2003
Operasi yang Dilanjutkan (Satu Tahun)
2.708.751.106.996
1.737.248.658.775
7.457.530.377.261
9.194.779.036.036
2.357.588.611.891
1.507.297.325.544
6.072.945.096.320
7.580.242.421.864
351.162.495.105
229.951.333.231
1.384.585.280.941
1.614.536.614.172
116.922.257.545 209.675.214.873
87.968.692.154 156.438.874.883
472.950.929.803 120.746.202.987
560.919.621.957 277.185.077.870
Jumlah Beban Usaha
326.597.472.418
244.407.567.037
593.697.132.790
838.104.699.827
LABA (RUGI) USAHA
24.565.022.687
(14.456.233.806)
790.888.148.151
776.431.914.345
86.118.347.737 21.977.032.097
888.626.554.925 21.808.427.612
11.615.398.005
888.626.554.925 33.423.825.617
5.713.470.741 (66.886.236.508) (37.655.895.951) 45.865.153.777
11.941.796.330 (122.210.450.235) 92.473.850.845 2.699.137.550
(185.860.362.740) (34.675.054.629) 2.171.441.849
11.941.796.330 (308.070.812.975) 57.798.796.216 4.870.579.399
Penghasilan (Beban) Lain-lain - Bersih
55.131.871.893
895.339.317.027
(206.748.577.515)
688.590.739.512
LABA SEBELUM BEBAN (MANFAAT) PAJAK
79.696.894.580
880.883.083.221
584.139.570.636
22.621.425.514 11.335.135.782
77.726.054.800 19.172.426.983
207.211.546.884 (31.825.874.861)
284.937.601.684 (12.653.447.878)
Beban Pajak - Bersih
33.956.561.296
96.898.481.783
175.385.672.023
272.284.153.806
LABA SEBELUM POS LUAR BIASA
45.740.333.284
783.984.601.438
408.753.898.613
1.192.738.500.051
36.533.744.479
-
-
-
82.274.077.763
783.984.601.438
408.753.898.613
1.192.738.500.051
Catatan PENGHASILAN BERSIH
2q, 2r, 2s, 2t, 2w, 24, 27a, 28b, 30 2q, 2w, 25, 27b, 30
BEBAN POKOK PENGHASILAN
LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan administrasi
2q, 26, 28d, 28j 2q, 26, 28d, 28j
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Laba penjualan penyertaan saham 3, 10 Penghasilan bunga 2q Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi - bersih 2h, 10 Beban bunga dan keuangan lainnya Laba (rugi) selisih kurs - bersih 2y Lain-lain - bersih 2w, 27f, 28b, 28j
BEBAN (MANFAAT) PAJAK Tahun berjalan Tangguhan
POS LUAR BIASA - LABA DARI RESTRUKTURISASI HUTANG ANAK PERUSAHAAN - Setelah dikurangi beban pajak - tangguhan sebesar Rp 15.657.319.063
14a
2b, 20
LABA BERSIH Laba Bersih Per Saham
1.465.022.653.857
2u, 17
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN - Bersih
Jumlah
2z
(19.517.580.684)
(15.182.974.114)
(206.639.352.700)
(221.822.326.814)
62.756.497.079
768.801.627.324
202.114.545.913
970.916.173.237
63
771
203
974
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
5
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan Saldo, 1 Januari 2002
Modal Saham
Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi
Agio Saham
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Saldo Laba (Akumulasi Rugi) Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan Penggunaannya
498.251.340.000
136.827.729.800
134.093.618.288
(116.438.819.687)
3.000.000.000
-
-
-
(28.003.860.257)
-
Selisih harga perolehan saham perbendaharaan diatas harga penerbitan saham
-
-
-
-
-
Laba bersih tahun 2002
-
-
-
-
-
498.251.340.000
136.827.729.800
134.093.618.288
2u, 17, 23b
-
-
-
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
2b
-
-
-
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan dan perusahaan asosiasi
2b
-
-
35.794.568.280
-
-
-
498.251.340.000
136.827.729.800
169.888.186.568
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
2b
Saldo, 31 Desember 2002 Beban pajak
Laba bersih tahun 2003 Saldo, 31 Desember 2003
(144.442.679.944) -
(62.274.954.645)
(1.292.416.345.275)
-
(5.833.000.000 )
(636.682.476.874 )
(28.003.860.257 )
(5.833.000.000 )
970.916.173.237
970.916.173.237
3.000.000.000
(327.333.172.038 )
300.396.836.106
-
(117.180.187.989 )
(117.180.187.989 )
-
-
(62.274.954.645 )
-
-
-
35.794.568.280
-
-
62.756.497.079
62.756.497.079
(206.717.634.589)
3.000.000.000
(381.756.862.948 )
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
6
Jumlah Ekuitas - Bersih
219.492.758.831
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran beban usaha
2003
2002
2.233.711.997.788 (2.363.531.090.952) (359.978.529.481)
1.545.834.125.976 (1.465.521.588.775) (209.553.799.105)
Kas yang digunakan untuk operasi Pembayaran pajak Pembayaran beban bunga dan keuangan lainnya Penerimaan (pembayaran) lain-lain - bersih
(489.797.622.645) (133.063.651.010) (61.492.544.898) 67.691.813.871
(129.241.261.904) (28.209.555.700) (262.052.928.173) (174.472.227.809)
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(616.662.004.682)
(593.975.973.586)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari penjualan penyertaan saham Bunga yang diterima dan penerimaan dari pencairan deposito berjangka dan penempatan jangka pendek Penerimaan penambahan modal saham dari pemegang saham minoritas Penerimaan dari penjualan aktiva tetap Penerimaan dividen dari perusahaan asosiasi Pembelian aktiva tetap Penambahan penyertaan saham Pembayaran uang muka untuk pembelian tanah Pembelian aktiva belum digunakan dalam usaha Pembayaran dividen Pembayaran uang muka penyertaan saham Pembayaran untuk penempatan jangka pendek dan kas dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
3, 10
11 10 28h 12
27f
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari penerbitan obligasi Penerimaan dari hutang jangka panjang Penerimaan dari hutang jangka pendek Penerimaan dari sumber pendanaan lainnya Pembayaran hutang jangka panjang Pembayaran hutang jangka pendek Pembayaran untuk sumber pendanaan lainnya Pembayaran untuk penebusan obligasi
1.262.955.189.025
51.977.032.097
6.169.203.414
40.495.549.950 28.277.671.759 2.326.381.700 (103.932.811.693) (35.556.150.000) (15.453.000.000) (9.186.372.000) (8.452.500.000) (5.500.000.000)
(4.670.223.812) 20.515.578.001
19
19
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
80.190.000.000
7.010.678.796 193.336.125.552 (53.381.407.519) (271.000.000.000) (4.900.000.000) -
1.140.189.789.268
300.000.000.000 276.300.000.000 168.487.641.698 167.914.779.620 (239.628.075.209) (116.243.875.312) (77.857.793.014) (5.000.000.000)
435.362.630.622 871.704.630.106 (726.635.970.620) (933.825.694.889) (322.638.284.051) -
473.972.677.783
(676.032.688.832)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
7
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Catatan PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
2003
2002
(122.173.748.898)
(129.818.873.150)
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
4
351.281.641.252
481.100.514.402
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
4
229.107.892.354
351.281.641.252
Informasi Tambahan Arus Kas: Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi: Operasi yang dilanjutkan Operasi dalam penghentian
(616.662.004.682) -
(1.265.854.856.446) 671.878.882.860
Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi
(616.662.004.682)
(593.975.973.586)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi: Operasi yang dilanjutkan Operasi dalam penghentian
20.515.578.001 -
1.369.853.456.513 (229.663.667.245)
Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Investasi
20.515.578.001
1.140.189.789.268
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan: Operasi yang dilanjutkan Operasi dalam penghentian
473.972.677.783 -
(146.401.409.486) (529.631.279.346)
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
473.972.677.783
(676.032.688.832)
(122.173.748.898)
(129.818.873.150)
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS - OPERASI YANG DILANJUTKAN DAN OPERASI DALAM PENGHENTIAN KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
4
351.281.641.252
481.100.514.402
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN OPERASI YANG DILANJUTKAN DAN OPERASI DALAM PENGHENTIAN
4
229.107.892.354
351.281.641.252
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
8
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan hasil penggabungan usaha antara PT Indomulti Inti Industri Tbk (IMII) dan PT Indomobil Investment Corporation (IIC). IMII didirikan berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 128 tanggal 20 Maret 1987. Akta pendirian Perusahaan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-10924.HT.01.01.TH.88 tanggal 30 November 1988 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 32, Tambahan No. 1448 tanggal 20 April 1990. Pada tanggal 6 November 1997, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan menyetujui penggabungan usaha IMII dengan IIC dengan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interest) dan penjualan seluruh penyertaan saham IMII pada segmen usaha aneka industri. Penggabungan usaha tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman, Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Direktorat Jenderal Pajak pada tahun 1997. Setelah penggabungan usaha, nama IMII berubah menjadi PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. Sejak tanggal penggabungan usaha tersebut, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengkonsentrasikan bidang usahanya dalam industri otomotif. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L.M., No. 49 tanggal 30 Juni 1999 sehubungan dengan rencana Perusahaan untuk menawarkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C-12.257.HT.01.04.TH.99 tanggal 5 Juli 1999. Perusahaan dan Anak Perusahaan (selanjutnya disebut “Group”) didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya di Indonesia. Ruang lingkup kegiatan Group meliputi antara lain pembuatan, perakitan, dan distribusi kendaraan bermotor roda empat, bis dan truk dan/atau kendaraan bermotor roda dua beserta suku cadangnya, perbengkelan, jasa keuangan dan jasa yang berhubungan, dan melakukan penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan atau kegiatan lainnya yang terkait dengan industri otomotif. Saat ini, Group bergerak dalam bidang perakitan dan distribusi kendaraan bermotor roda empat, bis dan truk dengan merek “Suzuki”, “Mazda”, “Nissan”, “Volvo”, “VW”, “SsangYong”, ”AUDI”, “Hino” dan “Renault” dan/atau kendaraan bermotor roda dua beserta suku cadangnya, perbengkelan, jasa keuangan, pembiayaan konsumen, penyewaan dan jual beli kendaraan bekas pakai dan melakukan penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan atau kegiatan lainnya yang terkait dengan industri otomotif (lihat Catatan 1d). Perusahaan berlokasi di Wisma Indomobil, Jl. MT. Haryono Kav. 8, Jakarta. Fasilitas pabrik dan perakitan Group terutama berlokasi di kawasan industri sekitar Jakarta dan Jawa Barat, sedangkan fasilitas penunjang servis otomotif, dealer, pembiayaan dan penyewaan terutama berlokasi di kota besar di Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1990. b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tahun 1993, Perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham sejumlah 22 juta saham dengan nilai nominal seribu Rupiah (Rp 1.000) per saham melalui Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1994, obligasi konversi Perusahaan sebesar AS$ 6,5 juta telah dikonversikan menjadi 2.912.568 saham baru dengan harga konversi sebesar Rp 4.575 per saham. Pada tahun 1995, Perusahaan menerbitkan 99.650.272 saham tambahan melalui penawaran umum terbatas (rights issue) dimana untuk setiap saham yang dimiliki, pemegang saham berhak untuk membeli 4 saham Perusahaan dengan harga penawaran sebesar Rp 2.100. Pada tahun 1997, setelah penggabungan usaha dengan IIC, Perusahaan mengeluarkan 373.688.500 saham baru untuk pemegang saham IIC sebelumnya dan melakukan pemecahan nilai saham dengan mengurangi nilai nominal saham dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham, sehingga mengakibatkan peningkatan jumlah saham yang beredar menjadi sebanyak 996.502.680 saham.
9
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan) Seluruh saham Perusahaan yang beredar telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. c. Karyawan, Direktur dan Komisaris Susunan dewan komisaris dan dewan direktur Perusahaan pada tahun 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Komisaris Soebronto Laras Pranata Hajadi Angky Camaro Eugene Cho Park Soegeng Sarjadi Hanadi Rahardja Moh. Jusuf Hamka
Direktur
- Komisaris Utama - Wakil Komisaris Utama - Komisaris - Komisaris - Komisaris Independen - Komisaris Independen - Komisaris Independen
Gunadi Sindhuwinata Josef Utamin Rogelio F. Roxas Wiwi Kurnia Surjadi Tirtarahardja Alex Sutisna
- Direktur Utama - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur - Direktur
Gaji dan imbalan direktur dan komisaris Perusahaan berjumlah sebesar Rp 2.794.000.000 pada tahun 2003 dan Rp 2.535.000.000 pada tahun 2002. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai gabungan karyawan tetap kurang lebih sebanyak 3.626 orang dan 2.377 orang masing-masing. d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan, dimana Perusahaan mempunyai pemilikan hak suara lebih dari 50,00%, baik langsung maupun tidak langsung (termasuk Anak Perusahaan dari Anak Perusahaan tertentu yang dimiliki secara tidak langsung), yang terdiri dari:
Perusahaan
PT Indocitra Buana (b) dan (c) (ICB) PT Multi Central Aryaguna (b) dan (c) (MCA) PT Wahana Inti Central Mobilindo (WICM) PT Indomobil Bhupala (b) dan (c) (IMB)
Domisili
Mulai Beroperasi Secara Komersial
Kegiatan Usaha
%
%
Jakarta
1990
Dealership
99,99
99,99
409,12
370,51
Jakarta
1992
99,98
99,98
93,70
86,63
Jakarta
1986
Penyewaan dan Pengelola Gedung Dealership
99,89
99,89
113,17
67,58
Jakarta
1994
Perdagangan
99,79
99,79
56,86
36,27
10
Persentase Kepemilikan Efektif 2003 2002
Jumlah Aktiva 31 Desember (dalam miliar Rp) 2003 2002
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
Perusahaan
Domisili
Mulai Beroperasi Secara Komersial
Persentase Kepemilikan Efektif 2003 2002
Kegiatan Usaha
Jakarta
1989
Penyalur
99,47
99,47
25,99
29,63
Jakarta
1971
Penyalur
99,30
99,30
94,26
94,61
Jakarta
1994
Jasa keuangan
99,29
99,29
346,96
137,78
Jakarta
1980
Dealership
96,27
90,00
106,60
36,91
Jakarta
1971
Perakitan
98,25
98,00
29,82
28,71
Jakarta
1971
Dealership
98,37
98,37
78,91
65,14
Jakarta
1997
Penyewaan Mobil
79,91
98,01
34,93
28,08
Jakarta
1998
Dealership
94,05
94,05
12,16
11,61
Jakarta
1997
Dealership
90,00
90,00
0,82
0,93
Batam
1993
Dealership
90,00
90,00
21,31
18,56
Jakarta
2000
Dealership
89,10
89,10
94,73
107,88
Jakarta Jakarta
1988 2003
Penyalur Dealership
60,00 59,58
60,00 -
89,76 6,43
81,34 -
Jakarta
1982
Dealership
90,00
60,00
409,12
256,74
Jakarta
1986
Jasa keuangan
51,00
51,00
804,55
485,32
Jakarta
1997
Dealership
51,00
51,00
56,17
42,01
Jakarta
1997
Dealership
45,45
45,45
3,26
3,37
Surabaya
1997
Dealership
45,85
30,29
9,77
10,77
Palembang
2002
Dealership
45,85
30,29
10,95
11,96
Yogyakarta
2003
Dealership
45,85
-
8,38
-
Balikpapan
2003
Dealership
45,85
-
8,32
-
Jakarta
2003
Dealership
45,85
-
8,65
-
Riau
2002
Dealership
45,40
30,29
22,47
12,81
Bandung
1995
Dealership
45,40
30,00
45,58
46,32
Semarang
2002
Dealership
45,40
30,00
4,45
2,59
2002
Dealership
45,40
30,00
2,71
2,42
% PT Indobuana Autoraya (c) (IBAR) PT Garuda Mataram Motor (c) (GMM) PT Indomobil Finance (b) Indonesia (IFI) (dahulu PT Indomaru Multi Finance) PT Unicor Prima Motor (a) dan (c) (UPM) PT National Assembler (c) (NA) PT Central Sole Agency (CSA) PT Wahana Indo Trada Mobilindo (WITM) PT Indomobil Prima Niaga (c) (IPN) PT Indobuana Pangsaraya (d) (IBPR) PT Rodamas Makmur (c) dan (e) Motor (RMM) PT Indomobil Trada (c) Nasional (ITN) PT Indotruck Utama (ITU) PT Wangsa Indra (c) Cemerlang (WIC) PT Wahana Wirawan (c) (WW) PT Swadharma Indotama Finance (SIF) PT Indomobil Multi Trada (c) (IMT) PT Indomobil Sumber Baru (c) (ISB) PT United Indo Surabaya (c) dan (f) (UIS) PT Wahana Dikara Palembang (c) dan (d) (WDP) PT Wahana Sumber Baru (c) Yogya (WSBY) PT Wahana Lestari (d) Balikpapan (WLB) PT Wahana Senjaya (d) Jakarta (WSJ) PT Wahana Meta Riau (c) dan (d) (WMR) PT Indosentosa Trada (c) dan (f) (IST) PT Wahana Sun Motor Semarang (c) dan (d) (WSMS) PT Wahana Sun Solo (c) dan (d) (WSS)
Solo
11
Jumlah Aktiva 31 Desember (dalam miliar Rp) 2003 2002
%
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
Perusahaan
Domisili
Mulai Beroperasi Secara Komersial
Kegiatan Usaha
Persentase Kepemilikan Efektif 2003 2002 %
PT Wahana Persada Lampung (c) dan (d) Lampung (WPL) PT Wahana Delta Prima Banjarmasin (d) Banjarmasin (WDPB) (a)
(b)
(c)
(d)
(e) (f)
Jumlah Aktiva 31 Desember (dalam miliar Rp) 2003 2002
%
2002
Dealership
45,40
30,00
6,27
6,83
2003
Dealership
45,40
-
8,33
-
PT Indomobil Prima Trada melakukan penggabungan usaha dengan UPM pada tahun 2003, dimana penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interest) (lihat Catatan 3 dan 28j.5). Kenaikan persentase kepemilikan dan akuisisi baru pada tahun 2002 melalui transaksi debt to equity (lihat Catatan 28g dan 28j.7). Diaudit oleh auditor independen lain pada tahun 2003 dan 2002 (kecuali untuk GMM, yang diaudit oleh auditor independen lain pada tahun 2003). Tidak diaudit pada tahun 2003 dan 2002 (kecuali untuk WDP, WMR, WSMS, WSS dan WPL, yang diaudit oleh auditor independen lain pada tahun 2003). Dimiliki Perusahaan secara langsung efektif pada tanggal 30 Juni 2002 (lihat Catatan 3). ISBT, sebagai pemegang saham, menjual seluruh kepemilikannya pada IST dan UIS kepada WW pada tahun 2002 (lihat Catatan 3).
Sebagaimana telah dijelaskan pada Catatan 3, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah melakukan restrukturisasi pada beberapa anak perusahaannya, yang dikategorikan ke dalam restrukturisasi entitas sepengendali, termasuk penjualan 41,00% kepemilikan Perusahaan di PT Indomobil Suzuki International (ISI) kepada Suzuki Motor Corporation sehingga menurunkan kepemilikan Perusahaan pada ISI menjadi 9,00%. Sehubungan dengan hal ini, sejak tahun 2002, investasi Perusahaan pada ISI dihitung dengan menggunakan metode biaya perolehan (lihat Catatan 3, 10 dan 28j.8).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN Kebijakan akuntansi dan pelaporan diadopsi oleh Group sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Prinsip akuntansi yang signifikan yang diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, adalah sebagai berikut: a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi dan praktek yang berlaku umum di Indonesia, yang berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal atau “BAPEPAM” untuk perusahaan publik. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan basis akuntansi akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi bersih (pasar) (lihat Catatan 2f), aktiva tetap tertentu yang dinyatakan sebesar nilai setelah penilaian kembali (lihat Catatan 2i) dan penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas (lihat Catatan 2h).
12
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan arus kas konsolidasi, yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pembayaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. VIII.G.7, Keputusan No. Kep-06/PM/2000, tanggal 13 Maret 2000, “Perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” (Peraturan No. VIII.G.7). Nilai pada arus kas dari operasi dalam penghentian, disajikan terpisah dalam laporan arus kas untuk tahun 2002. Nilai arus kas yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi, investasi dan pendanaan untuk tahun 2002 merupakan nilai estimasi selama sebelas bulan (11) yang berakhir pada tanggal 30 November 2002, yang diperoleh secara langsung dari saldo pada laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2002 dari entitas dalam penghentian setelah dikurangi estimasi arus kas yang digunakan untuk aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan untuk bulan Desember 2002, karena penentuan nilai aktual tidak praktis. Mata uang yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional bagi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi mencakup akun-akun Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1, di mana Perusahaan mempunyai pemilikan, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50,00% pemilikan dan/atau mempunyai hak untuk mengatur dan mengendalikan kebijakan manajemen serta operasional Anak Perusahaan. Penyertaan saham pada Anak Perusahaan yang dijual sepanjang tahun atau dimana Perusahaan telah melakukan perjanjian penjualan atas penyertaan saham pada Anak perusahaan tersebut, dianggap sebagai perusahaan yang dihentikan operasinya dan dicatat sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 58, “Operasi Dalam Penghentian” (lihat Catatan 3). Sehubungan dengan penjualan PT Indomobil Suzuki International (ISI) dan Anak Perusahaan pada bulan November 2002, sesuai dengan PSAK No. 58, laporan laba rugi tahun 2002 mengenai Operasi Dalam Penghentian merupakan hasil usaha ISI dan Anak Perusahaan selama sebelas (11) bulan sebelum penjualan. Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan disajikan sebagai “Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi” di neraca konsolidasi. Seluruh akun dan transaksi antar perusahaan dalam jumlah material telah dieliminasi. Selisih lebih biaya perolehan investasi atas nilai wajar aktiva bersih (atau nilai wajar aktiva bersih atas biaya perolehan investasi) Anak Perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi selama 20 tahun, kecuali yang timbul dari akuisisi atau penjualan penyertaan saham atas entitas sepengendali, yang disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi, sesuai dengan PSAK No. 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”.
13
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) b. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) Sesuai dengan PSAK No. 40, “Akuntansi Perubahan Ekuitas pada Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”, selisih nilai tercatat penyertaan Perusahaan dan bagian proporsional atas nilai wajar aktiva bersih Anak Perusahaan yang timbul dari perubahan pada ekuitas Anak Perusahaan, yang bukan berasal dari transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan yang terkait, termasuk yang berasal dari penilaian kembali aktiva tetap dan penyesuaian-penyesuaian yang timbul dari penggabungan usaha, dicatat dan disajikan sebagai bagian yang terpisah pada bagian Ekuitas dalam neraca konsolidasi. c. Setara Kas Deposito berjangka dan penempatan jangka pendek lainnya dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal pembelian atau penempatan dan tidak dijadikan jaminan hutang atau pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Setara Kas”. Deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan atas pinjaman disajikan sebagai bagian yang terpisah dalam neraca konsolidasi. d.
Penempatan Jangka Pendek Deposito berjangka dan penempatan jangka pendek lainnya dengan jangka waktu lebih dari tiga bulan tetapi tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal pembelian atau penempatan dan tidak dijadikan jaminan hutang atau pinjaman lainnya diklasifikasikan sebagai “Penempatan Jangka Pendek”.
e. Penyisihan Piutang Ragu-ragu Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan berkala terhadap keadaan piutang masing-masing pelanggan. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (pasar). Biaya perolehan ditentukan dengan metode identifikasi khusus untuk barang jadi dan komponen Completely Knocked-Down (CKD), metode “masuk pertama, keluar pertama (FIFO)” untuk asesoris dan suvenir, dan metode rata-rata untuk persediaan lainnya. Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.
g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Bukan Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi. h. Penyertaan Saham Penyertaan saham pada perusahaan asosiasi berikut, dimana Perusahaan atau Anak Perusahaan mempunyai persentase kepemilikan antara 20,00% sampai dengan 50,00%, baik secara langsung maupun tidak langsung (termasuk perusahaan asosiasi tidak langsung pada anak perusahaan), dicatat dengan menggunakan metode ekuitas:
14
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) h. Penyertaan Saham (lanjutan)
Perusahaan
Domisili
Mulai Beroperasi Secara Komersial
Kegiatan Usaha
Persentase Kepemilikan Efektif 2003 2002 %
Perusahaan Asosiasi Langsung PT Indo - EDS Daya (a) Selaras PT Hino Motors Sales Indonesia PT Bringin Indotama (a) Sejahtera Finance PT Intindo Wahana Gemilang (IWG) PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (dahulu PT Hino Indonesia (b) Manufacturing) (a) (b)
Jakarta
1997
Jakarta
Jumlah Aktiva 31 Desember (dalam miliar Rp) 2003 2002
%
49,00
49,00
25,10
23,98
1982
Konsultan Informasi Teknologi Dealership
40,00
-
331,59
-
Jakarta
1989
Jasa Keuangan
25,00
25,00
131,32
50,50
Jakarta
1985
Perakitan
20,00
20,00
2,45
2,53
Jakarta
1982
Pabrikasi
10,00
24,04
452,23
456,09
Diaudit oleh auditor independen lain pada tahun 2003 dan 2002. Perusahaan dan PT Unicor Prima Motor menjual sebagian dari penyertaan saham mereka pada PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) kepada Hino Motors, Ltd., Jepang, sehingga kepemilikan Perusahaan di HMMI berkurang menjadi 10,00%, dan penyertaan saham pada HMMI dicatat dengan menggunakan metode biaya perolehan (lihat Catatan 10).
Dalam metode ekuitas, biaya perolehan penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atau Anak Perusahaan atas laba atau rugi, dan dividen yang diperoleh dari perusahaan asosiasi sejak tanggal akuisisi dan perubahan-perubahan atas bagian proporsional Perusahaan pada perusahaan asosiasi yang timbul karena perubahan-perubahan pada ekuitas asosiasi yang tidak termasuk di dalam laporan laba rugi. Bagian laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi secara garis lurus atas selisih antara biaya perolehan penyertaan saham dengan bagian proposional Perusahaan dan Anak Perusahaan atas taksiran nilai wajar dari aktiva bersih perusahaan asosiasi yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi (goodwill). Goodwill diamortisasi selama 20 tahun mengingat prospek usaha yang baik di masa depan atas perusahaan asosiasi. Penyertaan saham di bawah 20,00% dicatat sebesar biaya perolehan (cost method). i.
Aktiva Tetap Aktiva tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan, kecuali aktiva tertentu yang dinilai kembali berdasarkan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor
4 - 20 4 - 10 3-8 3-8
15
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) i.
Aktiva Tetap (lanjutan) Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, kecuali memenuhi kondisi tertentu yang telah ditentukan sesuai dengan PSAK No. 47, “Akuntansi Tanah”. Semua biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah antara lain, biaya perizinan, biaya survei dan pengukuran lokasi, biaya notaris dan pajak-pajak yang berhubungan dengan hal tersebut, ditangguhkan dan disajikan secara terpisah dari harga perolehan hak atas tanah. Beban tangguhan tersebut, disajikan sebagai bagian dari akun “Aktiva Bukan Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi, diamortisasi selama masa manfaat hak atas tanah yang bersangkutan dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2o, “Beban Ditangguhkan”). Selain itu, PSAK No. 47 juga menyatakan bahwa tanah tidak diamortisasi kecuali memenuhi kondisi-kondisi tertentu yang telah ditentukan. Biaya aktiva dalam pengerjaan merupakan semua biaya (termasuk biaya pinjaman) yang timbul agar aktiva tersebut dapat diselesaikan dan siap untuk digunakan. Akumulasi biaya tersebut akan dipindahkan ke akun aktiva tetap yang bersangkutan bila pengerjaan aktiva tersebut telah selesai dan aktiva tersebut telah siap untuk digunakan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 16, “Aktiva Tetap” dikapitalisasi. Aktiva yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat beserta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam operasi tahun yang bersangkutan.
j.
Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) bila seluruh kriteria kapitalisasi seperti yang disyaratkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”, telah dipenuhi. Jika tidak, sewa guna usaha digolongkan sebagai transaksi sewa menyewa biasa (operating lease). Aktiva sewa guna usaha dengan hak opsi dicatat sebagai bagian dari akun “Aktiva Tetap” sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa pada awal masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa (harga opsi) yang harus dibayar pada akhir periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan masa manfaat aktiva sewa guna usaha, yang sesuai dengan masa manfaat aktiva tetap serupa yang dimiliki secara langsung (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus.
k. Penurunan Nilai Aktiva Nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aktiva apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat seluruhnya terealisasi. l.
Aktiva Bangun, Kelola dan Alih (Build, Operate and Transfer - BOT) Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membangun gedung di atas tanah milik pihak ketiga dimana Anak Perusahaan memiliki hak atas pengelolaan bangunan tersebut selama jangka waktu tertentu, dikapitalisasi ke dalam akun ini. Bangunan ini dinyatakan sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan disajikan sebagai bagian dalam aktiva tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu perjanjian “Bangun, Kelola dan Alih”.
16
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) m. Aktiva Belum Digunakan dalam Usaha Aktiva belum digunakan dalam usaha dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva (20 tahun), kecuali tanah tidak diamortisasi (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). n. Aktiva yang Dimiliki Kembali Aktiva yang dijadikan jaminan atas piutang pembiayaan konsumen yang telah jatuh tempo, yang dimiliki kembali oleh Anak Perusahaan disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Bukan Lancar Lainnya” dalam neraca konsolidasi dan dinyatakan sebesar nilai realisasi bersih. Selisih antara saldo piutang pembiayaan konsumen dan nilai realisasi bersih atas aktiva yang dimiliki kembali dibebankan pada operasi tahun berjalan. o. Beban Ditangguhkan Biaya-biaya tertentu (terutama yang terdiri dari biaya ditangguhkan dan biaya yang berkaitan dengan perolehan Hak Atas Tanah) yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (lihat Catatan 2i, “Aktiva Tetap”). Biaya ditangguhkan disajikan sebagai bagian dari ‘’Aktiva Bukan Lancar Lainnya’’ dalam neraca konsolidasi. p. Beban Emisi Obligasi Ditangguhkan Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Obligasi oleh Anak Perusahaan ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama jangka waktu obligasi. Saldo biaya emisi obligasi ditangguhkan yang belum diamortisasi disajikan sebagai pengurang langsung atas hasil emisi obligasi dan jumlah bersihnya disajikan dalam hutang obligasi sesuai dengan Keputusan Ketua BAPEPAM No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan dari penjualan kendaraan bermotor, termasuk penjualan cicilan, diakui pada saat penerbitan faktur dan surat jalan; sedangkan pendapatan dari servis diakui pada saat jasa tersebut telah selesai dan faktur diterbitkan. Penghasilan bunga dari penjualan cicilan dan beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Perusahaan jasa keuangan mengakui pendapatan atas sewa guna usaha, pembiayaan konsumen dan anjak piutang sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2r, 2s dan 2t. Beban diakui pada saat terjadinya. r.
Akuntansi untuk Sewa Guna Usaha Anak Perusahaan mencatat transaksi sewa guna usaha sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam PSAK No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”, dimana transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha pembiayaan (finance lease), apabila memenuhi semua kriteria berikut ini: 1. Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aktiva yang disewagunausahakan pada akhir masa sewa guna usaha dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa guna usaha tersebut. 2. Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal yang disewagunausahakan serta bunganya yang merupakan keuntungan perusahaan sewa guna usaha (full payout lease). 3. Masa sewa guna usaha minimum dua (2) tahun. 17
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) r.
Akuntansi untuk Sewa Guna Usaha (lanjutan) Transaksi sewa guna usaha yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas dikelompokkan sebagai transaksi sewa-menyewa biasa (operating lease). Dalam metode sewa guna usaha pembiayaan, kelebihan piutang sewa guna usaha dan nilai sisa yang terjamin atas biaya perolehan aktiva sewa guna usaha dicatat sebagai pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui dan akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian sewa guna usaha berdasarkan tingkat pengembalian berkala dari penanaman neto sewa guna usaha. Pelunasan sebelum masa sewa guna usaha berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian sewa guna usaha dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.
s. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar nilai bersihnya yaitu setelah dikurangi pendapatan yang belum diakui dan penyisihan piutang yang diragukan. Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui yang merupakan selisih antara jumlah angsuran yang akan diterima dari pelanggan dan jumlah pokok pembiayaan akan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen berdasarkan suatu tingkat pengembalian berkala dari piutang pembiayaan konsumen. Pelunasan sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir dianggap sebagai pembatalan perjanjian pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang ditimbulkan diakui dalam tahun berjalan. t.
Akuntansi Anjak Piutang Tagihan anjak piutang dicatat berdasarkan jumlah yang dikeluarkan oleh Anak Perusahaan tertentu yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari nilai piutang (faktur). Pendapatan administrasi diakui pada saat transaksi dilakukan dan pendapatan anjak piutang dicatat atas dasar akrual. Transaksi anjak piutang dilakukan dengan dasar “with recourse”.
u. Beban (Manfaat) Pajak Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan metode kewajiban untuk menentukan beban pajak penghasilan. Berdasarkan metode kewajiban, aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui untuk beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak atas aktiva dan kewajiban pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan pengakuan manfaat pajak masa mendatang, seperti misalnya, akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar nilai kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang diharapkan berlaku pada saat aktiva direalisasi atau kewajiban diselesaikan, berdasarkan tarif pajak (dan undang-undang perpajakan) yang telah digunakan atau yang sesungguhnya digunakan pada tanggal neraca. Perubahan kewajiban pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan oleh Perusahaan, ketika hasil banding telah diputuskan.
18
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) v. Dana Pensiun Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu (kecuali PT Swadharma Indotama Finance - SIF) mempunyai program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Iuran dana pensiun ditanggung Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu sebesar 9,00% dari penghasilan dasar karyawan yang bersangkutan. Perusahaan dan Anak Perusahaan masih memberikan iuran tambahan sebesar kurang lebih 10,00% dari penghasilan dasar karyawan yang bersangkutan maksimum untuk masa sepuluh (10) tahun bagi yang memenuhi kriteria yang ditentukan oleh pemerintah untuk manfaat pensiun. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Indomobil Group dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Kep-443/KM.17/1995 tanggal 19 Desember 1995, yang diperbaharui dengan Surat Keputusan No. Kep-064/KM.17/1997 tanggal 17 Maret 1997, yang berlaku surut sejak tanggal 1 Maret 1997. Manajemen berpendapat bahwa program pensiun iuran pasti di atas telah memenuhi ketentuan dalam Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 (Undang-undang No. 13) tanggal 25 Maret 2003 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 (Kepmen 150) tanggal 20 Juni 2000 (keputusan ini telah diganti dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 pada tahun 2003). Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mencatat estimasi kewajiban untuk uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian karyawan sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No. 13, yang menggantikan Kepmen 150. Selama tahun 2002, estimasi kewajiban untuk karyawan tersebut dicatat sesuai dengan ketentuan Kepmen 150. Berdasarkan Undang-undang dan Kepmen tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayarkan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawan apabila persyaratan yang ditentukan dalam undang-undang dan keputusan tersebut dipenuhi. Jumlah cadangan untuk memenuhi persyaratan Undang-undang atau Kepmen tersebut termasuk biaya jasa kini dan amortisasi atas biaya jasa lalu. Cadangan atas biaya jasa lalu, pada tahun di mana Perusahaan dan Anak Perusahaan mengikuti persyaratan Kepmen, ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan yang memenuhi syarat. Akan tetapi, dengan berlakunya Undang-undang dengan penghitungan kembali dilakukan atas uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian untuk tahun 2003 untuk memenuhi persyaratan Undang-undang, manajemen memutuskan untuk secara konservatif mengakui jumlah biaya jasa lalu pada tahun 2003 untuk segera menyesuaikan dengan manfaat yang harus dicadangkan agar sesuai dengan Undang-undang yang baru sejauh kewajiban jasa lalu dipertimbangkan. Sehingga, jumlah estimasi kewajiban (terdiri dari biaya jasa lalu dan biaya jasa kini) disajikan sepenuhnya pada tanggal 31 Desember 2003, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2002 disajikan bersih setelah dikurangi jumlah yang tidak diamortisasi atas biaya jasa lalu pada neraca konsolidasi. SIF mempunyai dana pensiun sendiri dengan nama Dana Pensiun Swadharma Indotama Finance untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat dan telah mendapat persetujuan Menteri Keuangan berdasarkan Surat Keputusan No. Kep-339/KM.17/1994 tanggal 2 Desember 1994. Iuran dana pensiun ditanggung SIF dan karyawan sebesar 9,00% dan 1,00% dari penghasilan bulanan karyawan.
19
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) w. Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan istimewa didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihakpihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, sebagai berikut: (1) perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); (2) perusahaan asosiasi (associated companies); (3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor); (4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan (5) perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan yang bersangkutan. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan kondisi dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. x. Kuasi Reorganisasi Pada tahun 2002, beberapa anak perusahaan melakukan kuasi reorganisasi berdasarkan ketentuan PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi Reorganisasi”, dengan menggunakan prosedur akuntansi untuk merestrukturisasi ekuitas masing-masing anak perusahaan dengan mengeliminasi defisit dan menyesuaikan semua aktiva dan kewajiban yang tercatat masing-masing anak perusahaan berdasarkan harga wajar untuk memperoleh “fresh-start”, dengan neraca konsolidasi yang dinyatakan berdasarkan harga wajar. Saldo defisit dan selisih atas penyesuaian kembali aktiva dan kewajiban dieliminasi dengan akun ekuitas lainnya dari masing-masing anak perusahaan. Nilai wajar dari masing-masing kewajiban dan asset anak perusahaan untuk tujuan kuasi reorganisasi ditetapkan berdasarkan nilai pasar. Apabila nilai pasar tidak tersedia atau tidak dapat menyediakan ukuran yang relevan dari nilai wajar, perkiraan nilai wajar ditetapkan atas dasar nilai sekarang atau aliran kas yang didiskontokan dengan mempertimbangkan tingkat risiko yang berkaitan.
20
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) y. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir atas mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikredit atau dibebankan pada operasi tahun berjalan. Kurs yang digunakan adalah Rp 8.465 untuk AS$ 1, Rp 7.916,77 untuk JP¥ 100 dan Rp 4.976,50 untuk SGD 1 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 8.940 untuk AS$ 1, Rp 7.539,54 untuk JP¥ 100 dan Rp 5.154,23 untuk SGD 1 pada tanggal 31 Desember 2002, yang dihitung berdasarkan rata-rata kurs beli dan jual uang kertas dan/atau kurs tukar transaksi yang terakhir yang diterbitkan oleh Bank Indonesia masing-masing pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. Transaksi dalam mata uang asing lainnya dianggap tidak signifikan. z.
Laba (Rugi) per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”, laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan ratarata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun bersangkutan. Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dan laba dari usaha tahun yang bersangkutan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar yaitu 996.502.680 selama tahun tersebut.
aa. Informasi Segmen Pada tahun 2000, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen” yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau sesudah tanggal 1 Januari 2002. Standar ini memberikan pedoman yang lebih terinci untuk menetapkan segmen usaha dan segmen geografis. Perusahaan melakukan penyertaan saham dalam perusahaan-perusahaan atau kegiatan lainnya yang terkait dengan industri otomotif, sedangkan Anak Perusahaannya bergerak dalam perakitan dan penyaluran kendaraan bermotor roda empat, bis dan truk dengan berbagai merek kendaraan dan/atau kendaraan bermotor roda dua beserta suku cadangnya, menyediakan servis perbaikan kendaraan, jasa keuangan, pembiayaan konsumen, penyewaan dan jual beli kendaraan bekas pakai. Informasi keuangan dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. Sehingga, informasi keuangan utama pada pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen kegiatan usaha Group, karena risiko dan pengembalian dipengaruhi secara dominan oleh produk yang dihasilkan dan jenis servis yang disediakan oleh Group. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan segmen geografis. Laporan informasi segmen disajikan pada Catatan 30. bb. Penggunaan Estimasi Penyajian laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mewajibkan pihak manajemen untuk membuat perkiraan dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Karena ketidakpastian yang melekat dalam membuat perkiraan, hasil yang sebenarnya dilaporkan di periode yang akan datang akan berdasarkan jumlah yang berbeda dengan jumlah yang diperkirakan.
21
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN Tahun 2003 Penggabungan usaha (merger) PT Unicor Prima Motor (UPM) dan PT Indomobil Prima Trada (IPT) Pada tanggal 1 September 2003, UPM, Anak Perusahaan langsung dimana Perusahaan memiliki kepemilikan efektif sebesar 90,00% dan IPT, Anak Perusahaan langsung lainnya di mana Perusahaan memiliki kepemilikan efektif sebesar 99,48%, mengadakan perjanjian penggabungan usaha, yang diaktakan berdasarkan akta notaris Rini Yulianti, S.H., notaris pengganti dari Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 4 dan 6 pada tanggal yang sama. Tujuan dari transaksi penggabungan usaha ini ialah untuk menyederhanakan struktur konsolidasi Perusahaan dengan Anak Perusahaan tersebut. Transaksi ini telah disetujui berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa yang dihadiri oleh pemegang saham perusahaan yang bersangkutan pada tanggal yang sama dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat keputusan No. C-23205.HT.01.04.TH.2003 tanggal 30 September 2003. UPM dan IPT melakukan transaksi penggabungan usaha dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of interest) dengan UPM sebagai perusahaan yang melanjutkan usahanya. Tahun 2002 (a) Transaksi restrukturisasi antara PT Indosentral Bina Trada dan PT Wahana Wirawan Pada tahun 2002, PT Indosentral Bina Trada (ISBT), Anak Perusahaan langsung, dan PT Wahana Wirawan (WW), Anak Perusahaan tidak langsung, mengadakan perjanjian jual beli dimana ISBT setuju untuk menjual kepada WW semua penyertaan dalam bentuk saham di PT Indosentosa Trada (nilai buku pada saat penjualan kurang lebih Rp 1.585.593.929) dan PT United Indo Surabaya (nilai buku pada saat penjualan kurang lebih Rp 1.221.333.274) dengan harga jual masing-masing sebesar Rp 2.243.000.000 dan Rp 1.556.000.000. Transaksi ini telah disetujui oleh pemegang saham perusahaan masing-masing dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 25 Juni 2002. (b) Penggabungan usaha (merger) PT Indosentral Bina Trada dan PT Sumber Artha Perdana dengan Perusahaan Pada tanggal 25 Juni 2002, Perusahaan, PT Indosentral Bina Trada (ISBT) dengan nilai buku pada saat penggabungan usaha kurang lebih Rp 7.780.499.871 dan PT Sumber Artha Perdana (SAP), dengan nilai buku pada saat penggabungan usaha kurang lebih Rp 577.138.023.743, mengadakan perjanjian penggabungan usaha, yang diaktakan berdasarkan akta notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 68 pada tanggal yang sama. Tujuan dari transaksi penggabungan usaha ialah untuk menyederhanakan struktur konsolidasi Perusahaan dengan Anak Perusahaan tersebut. Penggabungan usaha ini dilakukan dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling-of-interest) dengan Perusahaan sebagai entitas yang melanjutkan usahanya. Transaksi ini telah disetujui berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan, ISBT dan SAP pada tanggal yang sama. Transaksi penggabungan usaha ini telah dilaporkan oleh Perusahaan kepada BAPEPAM pada tanggal 10 Mei 2002. Perusahaan telah memperoleh surat keputusan No. S-1367/PM/2002 tanggal 24 Juni 2002 dari BAPEPAM sehingga transaksi penggabungan usaha ini efektif berlaku pada tanggal 30 Juni 2002.
22
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3. RESTRUKTURISASI PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN (lanjutan) Tahun 2002 (lanjutan) (c) Penjualan 41,00% kepemilikan saham Perusahaan di PT Indomobil Suzuki International kepada Suzuki Motor Corporation (lihat Catatan 28j.8) Pada tanggal 11 Oktober 2002, Perusahaan dan Suzuki Motor Corporation (SMC) mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham dan Perjanjian Pemberian Pinjaman (a Shares Sale and Purchase Agreement and Agreement to Grant Loan) (Perjanjian), yang merupakan penjualan kepemilikan saham Perusahaan di PT Indomobil Suzuki International (ISI) kepada SMC dengan harga yang disetujui sebesar AS$ 140.819.620. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan setuju untuk mengalihkan 41,00% kepemilikan sahamnya kepada SMC. Sehubungan dengan Perjanjian ini, Perusahaan juga mengadakan Perjanjian Opsi Call (a Call Option Agreement) pada tanggal 11 Oktober 2002 dimana Perusahaan mempunyai opsi untuk membeli kembali 30,00% kepemilikan saham yang telah dijual kepada SMC sebagaimana disebutkan dalan Perjanjian Opsi Call. Transaksi penjualan ini telah disetujui oleh pemegang saham Perusahaan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 11 November 2002 dan Perjanjian tersebut berlaku efektif pada tanggal 29 November 2002 setelah semua syarat tangguh, yang disebutkan dalam Perjanjian terpenuhi. Dengan demikian, ISI dan Anak Perusahaannya merupakan entitas yang dihentikan usahanya dengan akun-akunnya yang disajikan terpisah dalam laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan PSAK No. 58, “Operasi Dalam Penghentian”.
4. KAS DAN SETARA KAS Kas dan setara kas terdiri dari: 2003 Kas Kas di bank Pihak Ketiga Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank Pembangunan Daerah Riau Citibank N.A., Jakarta PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Rekening Dolar AS - AS$ 1.372.619 pada tahun 2003 dan AS$ 799.392 pada tahun 2002 PT Bank Central Asia Tbk. Citibank N.A., Jakarta Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Rekening Yen Jepang - JP¥ 1.053.793 pada tahun 2003 dan JP¥ 23.729.219 pada tahun 2002 PT Bank Central Asia Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar) Rekening bank dalam mata uang asing lainnya Jumlah Kas di Bank 23
2002
1.041.207.595
879.780.392
94.349.930.035 5.567.528.314 2.660.065.778 2.358.595.568 1.259.700.846 1.147.111.800 290.196.971 3.934.634.447
75.763.632.803 939.828.061 516.409.399 2.543.812.704 2.788.113.363 10.201.124 2.050.992.541 4.470.000.000 2.068.295.629
8.363.718.870 1.966.828.530 1.288.876.667
5.937.922.789 795.433.817 413.222.088
29.382.079 54.029.651 3.641.539.252
1.775.084.350 13.990.470 5.716.975.531
126.912.138.808
105.803.914.669
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 2003 Setara kas - Deposito Berjangka Pihak Ketiga Rekening Rupiah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank NISP Tbk. PT Bank Niaga Tbk. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5 miliar) Rekening Dolar AS - AS$ 2.433.567 pada tahun 2003 dan AS$ 13.793.552 pada tahun 2002 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. Credit Suisse, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Deposito berjangka dalam mata uang asing lainnya
2002
40.705.333.918 14.096.500.000 9.400.785.930 6.450.000.000 3.343.927.830 5.580.000.000
14.644.129.776 51.112.000.000 21.965.436.264 5.300.000.000 15.000.000.000 6.425.787.280
20.014.127.781 586.018.068 -
16.829.706.012 42.718.675.808 60.473.203.355
977.852.424
3.292.774.542 6.836.233.154
Jumlah Deposito Berjangka
101.154.545.951
244.597.946.191
Jumlah
229.107.892.354
351.281.641.252
Deposito berjangka dalam Rupiah memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 4,50% sampai dengan 15,00% pada tahun 2003 dan antara 7,00% sampai dengan 18,00% pada tahun 2002, sedangkan deposito berjangka dalam mata uang asing lainnya memperoleh suku bunga tahunan yang berkisar antara 0,10% sampai dengan 1,88% pada tahun 2003 dan antara 1,00% sampai dengan 3,10% pada tahun 2002. 5. PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: 2003 Pihak Ketiga PT Pectech Services Indonesia PT Mas Sriwijaya Central CV Siliwangi Antar Nusa UD Nismo PT Capella Patria Utama PT Mataram Mitra Sentosa PT Great Giant Pineapple PT Sumber Jaya Rona Abadi Komisi Pemilihan Umum PT Caltex Pacific Indonesia PT Selaras Simpati Nusantara Kejaksaan Agung Republik Indonesia PT Subur Jaya Sakti Makmur
6.085.199.102 4.480.000.000 1.937.057.500 1.655.000.000 1.528.521.581 1.397.862.907 1.362.814.200 1.330.975.427 1.314.000.000 1.161.689.453 1.135.387.000 1.063.483.824 1.059.039.811
24
2002 4.046.972.342 831.000.003 1.376.429.265 203.170.197 1.076.902.007 977.430.660 55.170.582
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2003 Pihak Ketiga (lanjutan) PT Sumber Jaya Internusa PT Olympindo Cemerlang PT International Nickel Indonesia Tbk. PT Alam Wisesa Pratama PT Siba Surya PT Central Olympindo Auto PT Dowell Schlumberger PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. PT Mandiri Era Jasa PT Bypassindo Jaya Indah Koperasi Pegawai Perum Gas Negara PT Kramat Jati PT Kaltim Multi Boga Utama CV Mobil Lee Bupati Mura PT Delta Abadi Sentosa PT Trans Sumatera Agung PT Sembaja Lampung Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
2002
1.010.689.435 696.000.000 436.193.641 380.031.131 200.008.189 159.136.983 67.328.145 11.063.066 90.478.862.907
64.528.865 4.173.854.799 1.177.722.765 1.944.349.561 1.609.524.536 2.737.903.762 1.699.714.604 1.432.290.283 2.652.000.000 2.398.000.003 2.245.000.010 1.993.388.248 1.816.500.000 1.678.500.000 1.372.162.500 1.231.000.005 1.114.977.302 1.072.500.000 71.329.096.317
Jumlah - Pihak Ketiga Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
118.950.344.302 (671.782.780)
112.310.088.616 (860.501.679)
Jumlah Pihak Ketiga - Bersih
118.278.561.522
111.449.586.937
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Wangsa Indra Permana PT Indomobil Suzuki International PT Indomobil Niaga International PT CSM Corporatama PT Indofood Sukses Makmur Tbk. PT IMG Sejahtera Langgeng Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
23.415.222.701 3.649.916.600 1.767.770.000 1.731.667.291 46.314.360 74.760 2.428.402.973
11.643.159.119 1.042.479.341 3.687.226 28.311.491.775 9.084.847.163 1.563.999.999 1.087.552.222
Jumlah - Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
33.039.368.685 (25.855.416)
52.737.216.845 -
Jumlah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bersih
33.013.513.269
52.737.216.845
151.292.074.791
164.186.803.782
Jumlah
25
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut: Analisa Umur Piutang Usaha - Bersih
2003
Lancar Telah jatuh tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
2002
80.576.500.651
77.639.376.659
34.862.855.666 9.594.458.056 1.893.720.933 25.062.177.681
35.535.658.089 33.825.392.414 16.130.372.925 1.916.505.374
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu
151.989.712.987 (697.638.196)
165.047.305.461 (860.501.679)
Piutang Usaha - Bersih
151.292.074.791
164.186.803.782
Analisa atas perubahan saldo penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut: 2003 Saldo awal tahun Penambahan (pengurangan): Penyisihan selama tahun berjalan Penghapusan selama tahun berjalan Reklasifikasi Saldo akhir tahun
2002
860.501.679
2.196.481.272
298.008.930 (445.872.413) (15.000.000)
539.453.578 (2.024.549.482) 149.116.311
697.638.196
860.501.679
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2w dan 27.
6. PERSEDIAAN Persediaan terdiri dari: 2003
2002
Perusahaan Dagang Mobil dan motor Suku cadang Asesoris dan suvenir
190.423.372.486 74.488.562.271 1.260.288.943
153.845.818.914 68.277.943.174 1.143.046.380
Sub-jumlah
266.172.223.700
223.266.808.468
26
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PERSEDIAAN (lanjutan) 2003
2002
58.292.209 314.175.446 656.372.120
39.680.131 275.644.372 891.712.154
1.028.839.775
1.207.036.657
Umum Bahan baku dan bahan pembantu Barang dalam perjalanan Lain-lain
3.132.757.945 19.076.198.275 3.780.983.795
2.466.171.467 30.288.697.601 4.731.415.051
Sub-jumlah
25.989.940.015
37.486.284.119
Jumlah Dikurangi penyisihan untuk persediaan usang
293.191.003.490 (583.566.685)
261.960.129.244 (313.814.431)
Bersih
292.607.436.805
261.646.314.813
Perusahaan Manufaktur Barang dalam proses Suku cadang Bahan baku dan bahan pembantu Sub-jumlah
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 244.288.200.000 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 181.483.916.719 pada tanggal 31 Desember 2002, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan (lihat Catatan 27j). 7. SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Saldo piutang dan hutang di luar usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2003
2002
915.658.376
604.507.379
Hutang Jangka Panjang PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL) (termasuk JPY 804,39 juta pada tahun 2002) PT Wangsa Indra Permana Maria Kristina Lauw Lie In Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
141.171.724.615 5.404.694.276 1.122.328.574
51.623.015.967 5.404.694.276 4.200.000.000 1.122.328.574
Jumlah
147.698.747.465
62.350.038.817
Piutang Jangka Panjang Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
27
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) Sifat dari hubungan Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Maria Kristina Lauw Lie In adalah salah satu pemegang saham PT Indotruck Utama, Anak Perusahaan (lihat Catatan 1 dan 2w). b. Seluruh pihak yang mempunyai hubungan istimewa selain yang tercantum dalam catatan “a” di atas, berhubungan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan melalui kepemilikan baik secara langsung maupun tidak langsung, terutama dengan pemegang saham dan melalui manajemen yang sama. Lihat Catatan 2w dan 27 untuk sifat dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Semua piutang dan hutang jangka panjang di atas adalah tidak dikenakan bunga (kecuali hutang PT Indomobil Bhupala dan PT Garuda Mataram Motor pada tahun 2003 dan hutang PT Unicor Prima Motor dan PT Wahana Wirawan pada tahun 2002 kepada IMGSL, yang dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 16,00% sampai dengan 19,00% pada tahun 2003 dan antara 18,00% sampai dengan 20,00% pada tahun 2002), tidak dijamin dan tidak mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap. Pada bulan Desember tahun 2003, Perusahaan dan IMGSL sepakat untuk meng-offset piutang dan hutang afiliasi antara mereka dengan tujuan untuk menyederhanakan akun transaksi antara mereka dan mengkonversi saldo piutang dan hutang dalam mata uang Yen Jepang menjadi Rupiah. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, perjanjian antar pihak-pihak tersebut belum diselesaikan. Pada tanggal 8 April 2002, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Asuransi Central Asia (ACA) dan IMGSL, di mana IMGSL mengalihkan beberapa surat sanggup yang diterbitkan oleh Perusahaan (lihat Catatan 14b) sejumlah AS$ 1.500.000 dan AS$ 3.000.000 kepada ACA dengan kondisi dan persyaratan yang sama. Pada tanggal 4 November 2002, Perusahaan telah melunasi seluruh kewajibannya kepada ACA sehubungan dengan surat sanggup ini. Pada tahun 2003, Perusahaan menambah pinjaman dari IMGSL yang tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap sebesar Rp 145.010.900.000. 8. PIUTANG PEMBIAYAAN Akun ini terdiri dari piutang pembiayaan Anak Perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan dengan rincian sebagai berikut: 2003
2002
Investasi bersih dalam sewa guna usaha - bersih Lancar Bukan lancar
239.538.944.632 225.992.062.214
213.278.054.252 157.339.444.391
Sub-jumlah
465.531.006.846
370.617.498.643
Piutang pembiayaan konsumen - bersih Lancar Bukan lancar
297.290.398.923 285.804.446.225
123.765.767.735 56.275.987.459
Sub-jumlah
583.094.845.148
180.041.755.194
1.048.625.851.994
550.659.253.837
Jumlah
28
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) a. Investasi Bersih dalam Sewa Guna Usaha - Bersih Rincian investasi bersih dalam sewa guna usaha - bersih adalah sebagai berikut: 2003 Pihak Ketiga Piutang sewa guna usaha Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui Simpanan jaminan Sub-jumlah Pihak Ketiga Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Piutang sewa guna usaha Nilai sisa yang terjamin Pendapatan sewa guna usaha yang belum diakui Simpanan jaminan Sub-jumlah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Jumlah Dikurangi penyisihan piutang sewa guna usaha yang diragukan Jumlah Investasi Bersih Dalam Sewa Guna Usaha - Bersih
2002
623.678.358.589 325.702.963.299
488.937.398.994 353.150.232.113
(146.627.769.351) (325.702.963.299)
(108.436.511.997) (353.150.232.113)
477.050.589.238
380.500.886.997
3.510.300.336 450.000.000
2.455.937.791 250.000.000
(777.147.526) (450.000.000)
(482.537.920) (250.000.000)
2.733.152.810
1.973.399.871
479.783.742.048
382.474.286.868
(14.252.735.202)
(11.856.788.225)
465.531.006.846
370.617.498.643
Jadwal angsuran dari rincian investasi bersih dalam sewa guna usaha menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2003 2002 Pihak Ketiga Jatuh Tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Belum Jatuh Tempo: Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 dan sesudahnya
29
7.336.834.365 3.223.796.998 1.592.333.857 3.768.882.857
3.946.175.568 1.477.484.971 674.271.817 1.586.382.671
313.707.188.293 197.943.642.614 88.431.845.730 7.673.833.875
280.160.024.192 155.386.274.862 45.706.784.913 -
623.678.358.589
488.937.398.994
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) a. Investasi Bersih dalam Sewa Guna Usaha - Bersih (lanjutan) 2003 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Jatuh Tempo: 1 - 30 hari Belum Jatuh Tempo: Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 dan sesudahnya
Jumlah
2002
412.904.376
2.437.441
1.752.950.132 701.350.002 643.095.826
1.402.000.200 1.051.500.150 -
3.510.300.336
2.455.937.791
627.188.658.925
491.393.336.785
Suku bunga tahunan yang dibebankan pada pelanggan berkisar antara 20,50% sampai dengan 36,00% pada tahun 2003 dan antara 24,50% sampai dengan 36,00% pada tahun 2002. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, investasi bersih dalam sewa guna usaha dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan piutang dari PT Inter Bumi Nugraha, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Piutang sewa guna usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dari PT Bank Kesejahteraan Ekonomi dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada tahun 2003 dan 2002 dan sebagai jaminan atas pinjaman tetap dari PT Bank Akita pada tahun 2003 (lihat Catatan 14). Pada tahun 2003 dan 2002, piutang sewa guna usaha digunakan sebagai jaminan obligasi I, II dan III milik SIF yang diikat secara fidusia (lihat Catatan 19). b. Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Rincian piutang pembiayaan konsumen - bersih adalah sebagai berikut: 2003 Pihak Ketiga Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Sub-jumlah Pihak Ketiga Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Piutang pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui Sub-jumlah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
2002
822.362.709.562
245.349.202.548
(235.494.661.703)
(69.607.582.243)
586.868.047.859
175.741.620.305
992.315.400
10.737.752.490
(209.438.370)
(737.752.490)
782.877.030
10.000.000.000
Jumlah Dikurangi penyisihan piutang pembiayaan konsumen yang diragukan
587.650.924.889
185.741.620.305
Jumlah Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih
583.094.845.148
(4.556.079.741)
30
(5.699.865.111) 180.041.755.194
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) b. Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih (lanjutan) Jadwal angsuran dari rincian piutang pembiayaan konsumen menurut tahun jatuh temponya adalah sebagai berikut: 2003 Pihak Ketiga Jatuh Tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Belum Jatuh Tempo: Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 dan sesudahnya
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Belum Jatuh Tempo: Tahun 2003 Tahun 2004 Tahun 2005 Tahun 2006 dan sesudahnya
Jumlah
2002
8.433.698.451 3.506.755.898 2.343.382.236 1.177.922.417
589.659.705 59.666.415 20.628.974 127.454.563
448.400.985.695 257.805.218.625 95.518.079.454 5.176.666.786
164.145.601.707 60.839.473.839 19.566.717.345 -
822.362.709.562
245.349.202.548
414.584.400 371.029.400 206.701.600
10.737.752.490 -
992.315.400
10.737.752.490
823.355.024.962
256.086.955.038
Suku bunga tahunan yang dibebankan pada pelanggan berkisar antara 16,00% sampai dengan 36,00% pada tahun 2003 dan antara 20,00% sampai dengan 36,00% pada tahun 2002. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, piutang pembiayaan konsumen dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan piutang dari PT IMG Sejahtera Langgeng dan PT Wahana Inti Selaras, pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan PT CSM Corporatama, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Piutang pembiayaan konsumen dijamin dengan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan yang dibiayai oleh SIF dan PT Indomobil Finance Indonesia (IFI) (dahulu PT Indomaru Multi Finance), Anak Perusahaan. Piutang pembiayaan konsumen SIF digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tetap dari PT Bank Akita pada tahun 2003 sedangkan kendaraan yang dibiayai dalam transaksi pembiayaan konsumen digunakan SIF sebagai jaminan atas pinjaman bank yang diperoleh dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (lihat Catatan 14). Pada tahun 2003 dan 2002, piutang pembiayaan konsumen digunakan sebagai jaminan obligasi I, II dan III milik SIF yang diikat secara fidusia (lihat Catatan 19).
31
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. PIUTANG PEMBIAYAAN (lanjutan) b. Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih (lanjutan) Piutang pembiayaan konsumen IFI digunakan sebagai jaminan atas hutang berjangka (term-loan) yang diperoleh IFI dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. pada tahun 2003 dan 2002, dan digunakan sebagai jaminan atas modal kerja dan hutang berjangka yang diperoleh dari PT Bank Multicor dan PT Bank Bukopin pada tahun 2003 (lihat Catatan 14). Penerimaan dari piutang pembiayaan konsumen tertentu langsung digunakan untuk melunasi kewajiban yang timbul dari perjanjian channeling dengan bank sebagaimana dijelaskan pada Catatan 14. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2w dan 27.
9. ANJAK PIUTANG Akun ini merupakan anjak piutang dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut: 2003
2002
PT Inter Bumi Nugraha PT United Indo Bali PT Sunindo Varia Motor Gemilang
2.954.037.380 -
4.454.037.380 3.000.000.000 2.000.000.000
Jumlah Dikurangi pendapatan bunga anjak piutang yang belum diakui
2.954.037.380
9.454.037.380
Bersih
2.504.799.713
(449.237.667)
(229.975.502) 9.224.061.878
Transaksi anjak piutang dilakukan secara “with recourse”. Berdasarkan hasil penelaahan keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Anak Perusahaan berpendapat bahwa semua anjak piutang adalah dapat tertagih seluruhnya dan tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu. Anjak piutang memperoleh suku bunga tahunan berkisar antara 21,50% sampai dengan 25,50% pada tahun 2003 dan antara 21,00% sampai dengan 25,50% pada tahun 2002. Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2w dan 27.
32
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PENYERTAAN SAHAM Rincian dari penyertaan saham adalah sebagai berikut: 2003 Metode ekuitas: Biaya perolehan Saldo awal tahun Penambahan (termasuk PT Intindo Wahana Gemilang yang dimiliki Perusahaan sebesar 20,00%, dan sebelumnya dikonsolidasi secara langsung melalui ISI) Penjualan penyertaan saham pada PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) dan reklasifikasi nilai tercatat pada HMMI sebesar 10,00% menjadi penyertaan saham dengan metode biaya perolehan Saldo akhir tahun Akumulasi bagian atas laba perusahaan asosiasi - bersih Saldo awal tahun Bagian atas laba tahun berjalan - bersih Penjualan penyertaan saham pada HMMI dan reklasifikasi nilai tercatat pada HMMI sebesar 10,00% menjadi penyertaan saham dengan metode biaya perolehan Penerimaan dividen Saldo akhir tahun
2002
39.672.626.210
39.352.626.210
35.110.750.000
320.000.000
(39.488.875.302)
-
35.294.500.908
39.672.626.210
21.570.620.969 5.713.470.741
10.118.324.639 11.941.796.330
(11.242.021.085) (1.500.000.000)
(489.500.000)
14.542.070.625
21.570.620.969
49.836.571.533
61.243.247.179
Penyertaan saham biaya perolehan - bersih
154.693.934.335
126.586.555.583
Jumlah Penyertaan Saham
204.530.505.868
187.829.802.762
Nilai tercatat penyertaan saham dengan metode ekuitas
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, rincian dari nilai tercatat penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut: 2003
2002
PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) PT Indo - EDS Daya Selaras PT Bringin Indotama Sejahtera Finance PT Intindo Wahana Gemilang PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) (dahulu PT Hino Indonesia Manufacturing)
29.248.231.444 11.716.665.380 8.399.582.904 472.091.805
11.077.340.819 6.177.142.251 320.000.000
-
43.668.764.109
Jumlah
49.836.571.533
61.243.247.179
33
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) Pada tanggal 23 Januari 2003, melalui keputusan secara sirkulasi rapat umum pemegang saham, pemegang saham HMMI menyetujui hal-hal sebagai berikut: • •
penjualan saham HMMI yang dimiliki Sumitomo Corporation (6.216 saham), Perusahaan (4.269 saham) dan UPM (1.544 saham) kepada Hino Motors Ltd., Jepang; peningkatan modal dasar, disetor dan ditempatkan dari 40.300 saham menjadi 47.800 saham, yang dialokasikan pada Hino Motors Ltd., Jepang (43.020 saham atau mewakili 90,00% kepemilikan) dan Perusahaan (4.780 saham atau mewakili 10,00% kepemilikan).
Sebagai hasil dari transaksi di atas, Perusahaan dan UPM mencatat jumlah laba atas penjualan penyertaan saham sebesar Rp 86,12 milliar yang disajikan sebagai bagian dari ’’Penghasilan (Beban) Lain-lain’’ pada laporan laba rugi konsolidasi dan penyertaan saham pada HMMI dicatat Perusahaan dengan menggunakan metode biaya perolehan. HMSI, dimana Perusahaan memiliki 40,00% kepemilikan saham, adalah entitas baru yang didirikan berdasarkan surat keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-08839.HT.01.01.TH.2003 tanggal 23 April 2003. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, rincian dari penyertaan saham yang dicatat dengan metode biaya perolehan adalah sebagai berikut: 2003 Persentase Kepemilikan Efektif PT Indomobil Suzuki International PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (dahulu PT Hino Indonesia Manufacturing) PT Sumi Rubber Indonesia PT Inti Ganda Perdana PT Primus Financial Services PT Sumi Indo Wiring System PT Indomobil Niaga International PT Nissan Motor Indonesia PT Mazda Indonesia Manufacturing (10,00% - dimiliki oleh UPM) PT Univance Indonesia PT Jideco Indonesia PT Kansei Indonesia Manufacturing PT Lear Indonesia PT Tochigifuji Indonesia Manufacturing PT Autotech Indonesia PT Kotobukiya Indo Classic Industries PT Yamatogomu Indonesia PT Nihonplast Indonesia PT Indomurayama Press & Dies Industries PT Indojakarta Motor Gemilang PT Buana Indomobil Trada PT Zexel AC Indonesia PT United Indohada PT Indo VDO Instruments PT Indomatsumoto Press & Dies Industries PT Indo Citra Sugiron PT Armindo Perkasa (10,00% - dimiliki oleh UPM) PT Oka International Logistama PT Nayaka Aryaguna
2002
Nilai Tercatat
Persentase Kepemilikan Efektif
9,00% 10,00
82.398.380.285 27.451.978.752
5,00 9,90 7,50 17,50 1,00 4,50 7,80
10.986.061.213 6.000.000.000 5.193.466.384 3.989.722.657 3.633.551.029 3.473.613.417 3.030.072.670
5,00 9,90 7,50 17,50 1,00 4,50 7,80
10.986.061.213 6.000.000.000 5.193.466.384 3.989.722.657 3.633.551.029 3.473.613.417 3.030.072.670
15,00 10,00 10,00 25,00 10,00 5,50 10,00 10,00 10,00 10,00 1,00 1,00 10,00 9,90 10,00 10,00 10,00 9,95 10,00 100,00
2.160.450.000 1.529.320.000 1.283.326.265 1.150.022.500 1.064.886.657 934.000.000 915.981.250 657.282.500 486.638.250 467.600.120 425.271.972 365.000.000 251.939.200 225.000.000 206.185.662 186.379.079 175.100.939 125.000.000 85.597.897 20.000.000
15,00 10,00 10,00 25,00 10,00 5,50 10,00 10,00 10,00 10,00 1,00 1,00 10,00 9,90 10,00 10,00 10,00 9,95 10,00 100,00
2.160.450.000 1.529.320.000 1.283.326.265 1.150.022.500 1.064.886.657 934.000.000 915.981.250 211.882.500 486.638.250 467.600.120 215.271.972 365.000.000 251.939.200 225.000.000 206.185.662 186.379.079 175.100.939 125.000.000 85.597.897 20.000.000
34
9,00% -
Nilai Tercatat 82.398.380.285 -
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PENYERTAAN SAHAM (lanjutan) 2003 Persentase Kepemilikan Efektif PT Wangsa Indra Permana PT Marvia Graha Motor PT Indocar Tatabody Terraza Inc.
2002 Persentase Kepemilikan Efektif
Nilai Tercatat
10,00% 10,00 1,00 10,00
12.000.807 10.078.801 10.000.000 200.000
Sub-jumlah Dikurangi penyisihan untuk penurunan nilai penyertaan saham
158.904.108.306
Bersih
154.693.934.335
10,00% 10,00 1,00 10,00
Nilai Tercatat 12.000.807 10.078.801 10.000.000 200.000 130.796.729.554
(4.210.173.971)
(4.210.173.971) 126.586.555.583
Penyertaan saham Perusahaan pada PT Indomobil Suzuki International, yang merupakan 9,00% kepemilikan digunakan sebagai jaminan atas hutang yang diperoleh dari SMC (lihat Catatan 18a). Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu melakukan penyisihan untuk penurunan nilai penyertaan saham (yang dicatat dengan metode biaya perolehan) pada PT Lear Indonesia, PT Mazda Indonesia Manufacturing, PT Marvia Graha Motor dan PT Nayaka Aryaguna sehubungan dengan rapat pemegang saham Anak Perusahaan yang menyetujui likuidasi, penghentian operasi sementara dan penutupan pabrik. 11. AKTIVA TETAP Rincian dari aktiva tetap adalah sebagai berikut: 2003 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Hak atas tanah* Bangunan dan prasarana* Mesin dan peralatan pabrik Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Sewa guna usaha - alat-alat pengangkutan Aktiva dalam penyelesaian Aktiva bangun, kelola dan alih
118.758.344.677 73.624.483.144 45.657.630.612 38.482.860.554 28.109.916.667 714.869.596 2.962.983.287 -
36.301.114.350 11.646.630.075 5.292.569.408 35.602.097.075 16.218.598.961 18.191.137.091 24.587.766.241 21.749.679.728
2.318.805.000 2.034.606.728 1.118.230.651 24.565.599.326 1.351.061.975 654.869.596 5.676.987.669 -
152.740.654.027 83.236.506.491 49.831.969.369 49.519.358.303 42.977.453.653 18.251.137.091 21.873.761.859 21.749.679.728
Jumlah nilai tercatat
308.311.088.537
169.589.592.929
37.720.160.945
440.180.520.521
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Sewa guna usaha - alat-alat pengangkutan Aktiva bangun, kelola dan alih
29.407.819.549 38.187.161.518 10.319.466.971 16.158.160.973 171.100.492 -
5.204.933.172 3.923.884.821 10.119.931.011 6.242.007.056 412.842.442 198.099.356
818.535.846 662.966.995 2.796.266.662 1.209.039.020 176.999.167 -
33.794.216.875 41.448.079.344 17.643.131.320 21.191.129.009 406.943.767 198.099.356
Jumlah Akumulasi Penyusutan
94.243.709.503
26.101.697.858
5.663.807.690
114.681.599.671
Nilai Buku
*
214.067.379.034
325.498.920.850
Penambahan hak atas tanah dan bangunan dan prasarana pada tahun 2003 termasuk reklasifikasi dari “Aktiva belum Digunakan Dalam Usaha” yang dimiliki oleh MCA sebesar Rp 28.652.880.000 untuk hak atas tanah dan Rp 4.017.050.262 untuk bangunan dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp 552.344.397.
35
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. AKTIVA TETAP (lanjutan) 2002 Saldo Awal
Penambahan/ Reklasifikasi
Pengurangan/ Reklasifikasi
Saldo Akhir
Nilai Tercatat Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Sewa guna usaha - alat-alat pengangkutan Aktiva dalam penyelesaian
106.279.133.677 73.938.010.175 44.390.857.355 18.502.501.791 21.229.351.851 1.316.465.051 629.263.473
12.479.211.000 2.470.141.467 1.897.468.286 26.578.927.235 7.605.663.326 60.000.000 2.766.441.676
2.783.668.498 630.695.029 6.598.568.472 725.098.510 661.595.455 432.721.862
118.758.344.677 73.624.483.144 45.657.630.612 38.482.860.554 28.109.916.667 714.869.596 2.962.983.287
Jumlah Nilai Tercatat
266.285.583.373
53.857.852.990
11.832.347.826
308.311.088.537
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik Alat-alat pengangkutan Peralatan kantor Sewa guna usaha - alat-alat pengangkutan
25.521.424.844 35.224.354.055 8.054.903.296 12.849.998.023 236.314.306
3.960.971.313 3.356.291.711 6.125.301.429 3.750.629.449 163.936.170
74.576.608 393.484.248 3.860.737.754 442.466.499 229.149.984
29.407.819.549 38.187.161.518 10.319.466.971 16.158.160.973 171.100.492
Jumlah Akumulasi Penyusutan
81.886.994.524
17.357.130.072
5.000.415.093
94.243.709.503
Nilai Buku
184.398.588.849
214.067.379.034
Sesuai dengan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aktiva”, nilai aktiva ditelaah untuk penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aktiva apabila adanya suatu kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aktiva tidak dapat seluruhnya terealisasi. Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat semua aktiva Perusahaan dan Anak Perusahaan dapat terealisasi seluruhnya dan oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aktiva (kecuali GMM, telah menurunkan nilai bangunan dan prasarananya sebesar Rp 1.665.028.778 pada tahun 2002). Aktiva dalam penyelesaian terdiri dari: 2003
2002
Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan pabrik
20.299.480.891 1.574.280.968
2.845.354.742 117.628.545
Jumlah
21.873.761.859
2.962.983.287
Beban penyusutan aktiva tetap adalah sebesar Rp 24.352.001.999 pada tahun 2003 dan Rp 17.357.130.072 pada tahun 2002, yang dibebankan pada operasi sebagai berikut: 2003
2002
Beban pokok penghasilan Beban penjualan Beban umum dan administrasi
2.621.807.506 6.942.237.793 14.787.956.700
2.695.627.820 4.792.444.764 9.869.057.488
Jumlah
24.352.001.999
17.357.130.072
Pada tahun 2003, hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki oleh ITU digunakan sebagai jaminan atas pinjaman ITU yang diperoleh dari PT Bank Chinatrust Indonesia (lihat Catatan 14). Pada tahun 2003, hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki oleh CSA digunakan sebagai jaminan atas pinjaman sindikasi CSA yang diperoleh dari PT Bank Danpac Tbk. sebagai agen fasilitas (lihat Catatan 14). Pada tahun 2003, hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki oleh MCA digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh MCA dari PT Bank Multicor (lihat Catatan 18a).
36
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. AKTIVA TETAP (lanjutan) Pada tahun 2003 dan 2002, hak atas tanah yang dimiliki oleh Perusahaan dan PT Multi Central Aryaguna digunakan sebagai jaminan atas pinjaman Perusahaan yang diperoleh dari PT Bank Mega Tbk., sementara hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki oleh PT Indomobil Multi Trada digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diperoleh oleh PT Indomobil Bhupala dari PT Bank NISP Tbk. Pada tahun 2002, hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki oleh PT Unicor Prima Motor (UPM) digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman yang diperoleh UPM dari PT Summit Sinar Mas Finance. UPM telah melunasi pinjaman tersebut pada tahun 2003, sehingga jaminan tersebut sudah dikembalikan oleh SSMF (lihat Catatan 14). Pada tahun 2003 dan 2002, hak atas tanah dan bangunan yang dimiliki oleh Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas pinjaman Perusahaan dari PT Bank Artha Graha (lihat Catatan 18a). Jenis pemilikan hak atas tanah seluruhnya berupa “Hak Guna Bangunan (HGB)”. Hak atas tanah tersebut mempunyai sisa jangka waktu antara satu (1) sampai dengan dua puluh sembilan (29) tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Sertifikat kepemilikan atas sebagian hak atas tanah tertentu milik PT Indosentosa Trada, Anak Perusahaan tidak langsung, masih dalam proses persetujuan dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen, masih atas nama pemilik sebelumnya. Aktiva tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan berjumlah Rp 187.237.868.415 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 295.295.097.944 dan AS$ 250.000 pada tanggal 31 Desember 2002, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aktiva yang dipertanggungkan (lihat Catatan 27j). 12. AKTIVA BELUM DIGUNAKAN DALAM USAHA Akun ini terdiri dari tanah dan bangunan yang dimiliki oleh MCA, Anak Perusahaan, yang berlokasi di Jalan M.T. Haryono No. 9-11, Jakarta, yang rencananya akan digunakan sebagai perluasan kantor dan ruang pameran untuk disewakan kepada pihak ketiga atau afiliasi. Pada tanggal 25 Juli 2002, MCA mengadakan perjanjian Bangun, Kelola dan Alih (BOT) secara terpisah dengan PT Wahana Wirawan (WW) dan PT Garuda Mataram Motor (GMM) sehubungan dengan aktiva yang belum digunakan dalam usaha. Berdasarkan perjanjian ini, WW dan GMM masing-masing secara sendiri akan membangun bangunan untuk kantor dan ruang pamer dan akan mempunyai hak untuk menggunakan bangunan selama dua belas (12) tahun untuk WW dan sepuluh (10) tahun untuk GMM semenjak bangunan telah selesai dan siap untuk digunakan. Perjanjian BOT untuk WW telah diperbaharui pada tanggal 14 Februari 2003 sehubungan dengan, antara lain, perubahan periode BOT dari periode yang disetujui pertama kali yaitu dua belas (12) tahun menjadi dua puluh satu (21) tahun. Gedung dan prasarana yang dibangun di bawah perjanjian BOT yang (1) dimiliki oleh WW yang diselesaikan dan digunakan untuk operasional pada bulan Oktober 2003, (2) dimiliki oleh GMM yang diselesaikan dan digunakan untuk operasional pada bulan September 2003. Selanjutnya, pada tanggal 31 Desember 2003, tanah dan bangunan yang terkait dengan perjanjian BOT direklasifikasi dan dicatat sebagai bagian dalam akun “Aktiva Tetap” pada neraca konsolidasi. Penambahan aktiva yang belum digunakan dalam usaha pada tahun 2003 merupakan beberapa bidang tanah milik PT Indosentosa Trada (IST), Anak Perusahaan tidak langsung, berlokasi di Kembangan, Jakarta Barat, yang akan digunakan untuk ruang pamer IST. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, “Hak Guna Bangunan” dan sertifikat atas beberapa bidang tanah tersebut masih dalam proses persetujuan BPN untuk perubahan kepemilikan dari pemilik lama ke IST.
37
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. KAS DI BANK DAN DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA Rincian kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya adalah sebagai berikut: 2003 Kas di bank Rekening penampungan (escrow account) Pihak Ketiga Rekening Rupiah PT Bank Mega Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Victoria International Tbk. PT Bank Bukopin Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Pihak Ketiga Rekening Dolar AS PT Bank NISP Tbk. (AS$ 239.998 pada tahun 2003) Rekening Yen Jepang PT Bank NISP Tbk. (JP¥ 5.131.825 pada tahun 2003 dan JP¥ 8.838.450 pada tahun 2002) Deposito berjangka Pihak Ketiga Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank DKI Dolar AS PT Bank Central Asia Tbk. (AS$ 260.054 pada tahun 2003 dan AS$ 450.684 pada tahun 2002) Bersih
2002
457.315.814 270.176.098 247.036.881 190.438.792 43.617.020 24.609.676
12.823.194 952.779
2.031.584.678
-
406.286.586
666.419.130
3.440.446.527 65.596.000 17.050.000
30.296.740 -
2.201. 357.110
4.029.114.960
9.395.515.182
4.739.606.803
Saldo kas di bank, dibatasi penggunaannya berdasarkan perjanjian penampungan (escrow arrangement), yang ditempatkan pada PT Bank Mega Tbk., PT Bank Internasional Indonesia Tbk., PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Danamon Indonesia Tbk., PT Bank Victoria International Tbk., dan PT Bank Bukopin (Bank), dimiliki oleh IFI. IFI diharuskan untuk membuka rekening operasional di Bank yang akan digunakan untuk menempatkan penerimaan kas dari Bank dan rekening penampungan (escrow account) yang akan digunakan untuk menempatkan penerimaan kas dari pelanggan pembiayaan konsumen dan untuk pembayaran ke Bank melalui debit otomatis pada setiap tanggal pembayaran (lihat Catatan 28i). Saldo kas di bank yang dibatasi penggunaannya dalam Dolar AS dan Yen Jepang yang dimiliki oleh IMB dijadikan jaminan untuk pembukaan fasilitas Letter of Credit. Deposito berjangka dalam Rupiah, yang dijadikan jaminan, atas nama IFI dan ditempatkan pada rekening PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI), dijadikan jaminan untuk fasilitas kredit channeling yang diperoleh dari BDI (lihat Catatan 14).
38
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. KAS DI BANK DAN DEPOSITO BERJANGKA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (lanjutan) Deposito berjangka Rupiah yang ditempatkan di PT Bank Central Asia Tbk. atas nama WITM, digunakan sebagai jaminan kepada PT Asuransi Central Asia (ACA), yang menerbitkan performance bond untuk memastikan bahwa WITM akan memenuhi dan secara benar memenuhi persyaratan dan kondisi sehubungan dengan komitmen sewa WITM dengan pihak-pihak tertentu. Deposito yang dijaminkan tersebut akan dikembalikan kepada WITM pada saat komitmen sewa telah selesai dan tidak ada klaim dari pelanggan terhadap WITM. Deposito berjangka Rupiah yang ditempatkan di PT Bank DKI atas nama IMT, digunakan sebagai jaminan pelaksanaan pengiriman barang sehubungan dengan komitmen IMT kepada pelanggan tertentu. Deposito yang dijaminkan akan dikembalikan kepada IMT pada saat unit yang dipesan pelanggan telah dikirim. Deposito berjangka Rupiah di atas memperoleh suku bunga tahunan berkisar antara 5,00% sampai dengan 15,00% pada tahun 2003 dan antara 11,00% sampai dengan 13,75% pada tahun 2002. Deposito berjangka dalam Dolar AS yang dimiliki oleh IMB dijadikan jaminan untuk pembukaan fasilitas Letter of Credit dan memperoleh suku bunga tahunan berkisar antara 1,00% sampai dengan 1,50% pada tahun 2003 dan berkisar antara 1,75% sampai dengan 2,00% pada tahun 2002. 14. HUTANG JANGKA PENDEK Rincian hutang jangka pendek adalah sebagai berikut: 2003 Rupiah Perusahaan Pihak Ketiga PT Bank Mega Tbk. Pinjaman modal kerja PT Bank Artha Graha Revolving loan Anak Perusahaan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Primus Financial Services Anjak piutang Pihak Ketiga PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Pinjaman modal kerja PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Pinjaman berjangka Pinjaman sindikasi, dengan PT Bank Danpac Tbk. sebagai agen fasilitas Demand loan Overdraft PT Bank Lippo Tbk. Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang
39
2002
180.000.000.000
180.000.000.000
16.000.000.000
-
22.394.340.555
16.904.848.489
86.423.332.789
100.078.274.794
57.500.000.000
57.500.000.000
12.000.000.000 3.727.901.165
-
10.000.000.000
10.000.000.000
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) 2003 PT Bank Bukopin Pinjaman modal kerja PT Bank NISP Tbk. Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang PT Bank Akita Pinjaman tetap PT Bank Kesejahteraan Ekonomi Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang PT Bank Multicor Pinjaman modal kerja PT Bank Danpac Tbk. Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang Sub-jumlah Dolar AS Perusahaan Pihak Ketiga PT Bank Chinatrust Indonesia Demand loan and trust receipt (AS$ 1 juta pada tahun 2003) Sight letter of credit (AS$ 0,45 juta pada tahun 2003) PT Summit Sinar Mas Finance (a) Pinjaman pembiayaan konsumen (AS$ 3,66 juta pada tahun 2002) Sub-jumlah Yen Jepang Perusahaan Pihak Ketiga (b) Marubeni Corporation, Jepang Pinjaman berjangka (JPY 5.240,50 juta pada tahun 2002) Jumlah
2002
10.000.000.000
-
8.500.000.000
3.000.000.000
7.000.000.000
-
5.000.000.000
10.000.000.000
4.000.000.000
4.000.000.000
3.500.000.000
-
426.045.574.509
381.483.123.283
8.465.000.000
-
3.798.561.160
-
-
32.756.160.000
12.263.561.160
32.756.160.000
-
395.109.593.700
438.309.135.669
809.348.876.983
Pinjaman dalam mata uang Rupiah dibebani suku bunga tahunan berkisar antara 9,40% sampai dengan 20,00% pada tahun 2003 dan antara 16,50% sampai dengan 21,80% pada tahun 2002. Sedangkan pinjaman dalam mata uang asing dibebani suku bunga tahunan berkisar antara 6,13% sampai dengan 6,20% pada tahun 2003 dan antara 4,57% sampai dengan 9,62% pada tahun 2002.
40
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Perusahaan Pinjaman dari PT Bank Mega Tbk. merupakan pinjaman fasilitas modal kerja sebesar Rp 180 miliar yang diperoleh pada tanggal 20 September 2002. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 20 September 2004. Pada tanggal 16 Mei 2002, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman yang dapat diperpanjang dari PT Bank Artha Graha dengan fasilitas kredit maksimum sebesar Rp 5 miliar. Pada tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan sebesar Rp 65 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 16 Mei 2004. Anak Perusahaan Jenis Fasilitas Pinjaman
Jumlah Fasilitas dan Batas Waktu/Tanggal Jatuh Tempo
Anak Perusahaan
Bank/Kreditur
PT Unicor Prima Motor (dahulu PT Indomobil Prima Trada sebelum merger-lihat Catatan 3)
• PT Primus Financial Services (PFS)
• Pinjaman untuk pendanaan transaksi anjak piutang (lihat Catatan 28e)
• Fasilitas maksimum sebesar Rp 25 miliar. Fasilitas akan jatuh tempo lima (5) tahun sejak tanggal perjanjian dan secara otomatis akan diperbaharui satu (1) tahun berikutnya, kecuali jika PFS memberikan surat pemberitahuan pengakhiran pada pihakpihak lain selambat lambatnya enam puluh (60) hari sebelum tanggal pembaharuan secara otomatis.
PT Indomobil Finance Indonesia
• PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
• Pinjaman berjangka
• Fasilitas maksimum sebesar Rp 60 miliar. Pinjaman telah jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2003 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses perpanjangan.
• PT Bank Bukopin
• Pinjaman modal kerja
• Fasilitas maksimum sebesar Rp 10 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juli 2004.
• PT Bank Multicor
• Pinjaman Modal kerja
• Fasilitas maksimum untuk pinjaman modal kerja sebesar Rp 4 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 20 Oktober 2004.
41
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan)
Anak Perusahaan
Jumlah Fasilitas dan Batas Waktu/Tanggal Jatuh Tempo
Jenis Fasilitas Pinjaman
Bank/Kreditur • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
• Pinjaman modal kerja
•
Fasilitas maksimum sebesar Rp 135 miliar pada tahun 2003 dan Rp 155 miliar pada tahun 2002. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2006.
• PT Bank Akita
• Pinjaman tetap
•
Fasilitas maksimum sebesar Rp 7 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 1 Mei 2004.
• PT Bank Kesejahteraan Ekonomi
• Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang
•
Fasilitas maksimum sebesar Rp 10 miliar. Pinjaman jatuh tempo pada tanggal 20 Februari 2004 dan sampai tanggal laporan auditor independen masih dalam proses perpanjangan.
PT Indomobil Bhupala
• PT Bank NISP Tbk.
• Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang
•
Fasilitas maksimum sebesar Rp 8,5 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 26 Mei 2004.
PT Central Sole Agency
• PT Bank Danpac Tbk. (Danpac) dan PT Bank Pikko Tbk. (Pikko) (dengan PT Bank Danpac Tbk. sebagai agen fasilitas)
• Pinjaman sindikasi dalam bentuk fasilitas demand loan dan overdraft
•
Fasilitas maksimum untuk demand loan sebesar Rp 16 miliar (berasal dari Danpac Rp 11 miliar dan dari Pikko Rp 5 miliar).
•
Fasilitas maksimum untuk overdraft sebesar Rp 4 miliar dari Danpac.
•
Pinjaman sindikasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2004.
PT Swadharma Indotama Finance
42
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan)
Anak Perusahaan
Jumlah Fasilitas dan Batas Waktu/Tanggal Jatuh Tempo
Jenis Fasilitas Pinjaman
Bank/Kreditur
PT Central Sole Agency (lanjutan)
• PT Bank Lippo Tbk.
• Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang
•
Fasilitas maksimum sebesar Rp 10 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 7 November 2004.
PT Indobuana Auto Raya
• PT Bank Danpac Tbk.
• Pinjaman modal kerja yang dapat diperpanjang
•
Fasilitas maksimum sebesar Rp 3,5 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 8 September 2004.
PT Indotruck Utama
• PT Bank Chinatrust Indonesia
• Demand loan, trust receipt dan sight letter of credit
•
Fasilitas maksimum untuk fasilitas demand loan dan fasilitas trust receipt sebesar AS$ 2 juta.
•
Fasilitas maksimum untuk fasilitas sight letter of credit sebesar AS$ 2 juta.
•
Seluruh fasilitas pinjaman tersebut di atas akan jatuh tempo pada tanggal 22 Agustus 2004.
Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dijamin dengan jaminan sebagai berikut: aktiva tetap (lihat Catatan 11); hasil asuransi aktiva tetap terkait; surat sanggup; deposito berjangka yang dimiliki oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa; piutang pembiayaan konsumen, piutang sewa guna usaha dan kendaraan yang dibiayai secara fidusia (lihat Catatan 8); dan jaminan pribadi dan perusahaan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
43
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian pinjaman tertentu, Perusahaan dan Anak Perusahaan yang bersangkutan diharuskan untuk mempertahankan tingkat rasio keuangan tertentu dan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank, sehubungan dengan, antara lain, pembagian laba bersih dan pengumuman atau pembayaran dividen (sepanjang batasan tersebut tidak melanggar ketentuan BAPEPAM yang ada), konsolidasi atau penggabungan usaha, perolehan fasilitas kredit dan/atau pinjaman dari pihak lain, kecuali untuk kegiatan usaha, penjualan atau penerbitan saham kepada pihak ketiga, penjualan atau penjaminan aktiva, penyertaan pada Anak Perusahaan/afiliasi/pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pembayaran pinjaman pemegang saham, penerbitan surat berharga, pemberian jaminan, mengadakan transaksi yang tidak wajar, mengubah kegiatan usaha dan perubahan dalam anggaran dasar dan susunan anggota Dewan Direksi. Perusahaan dan Anak Perusahaan telah melakukan negosiasi dengan para kreditur sehubungan dengan hutang yang sudah jatuh tempo atau hutang yang dalam kondisi gagal bayar (default). Kejadian penting restrukturisasi hutang selama tahun 2002 adalah sebagai berikut: (a) Pada tanggal 27 September 2002, PT Unicor Prima Motor (UPM) mengadakan perjanjian penyelesaian hutang yang telah diperbaharui pada tanggal 10 Desember 2002, untuk memperbaharui jadwal pembayaran kepada PT Summit Sinar Mas Finance (SSMF). Berdasarkan perjanjian ini, kedua belah pihak menyetujui bahwa UPM harus membayar kepada SSMF sejumlah AS$ 5.000.000 (jumlah penyelesaian yang disetujui). Kedua belah pihak juga menyetujui bahwa pada kondisi di mana UPM telah melakukan pembayaran atas seluruh jumlah penyelesaian, sisa pembayaran kewajiban (termasuk bunga masih harus dibayar) sejumlah AS$ 5.860.577,08 akan diabaikan dan kemudian UPM akan dibebaskan dari kewajiban sisa pembayaran. UPM membayar kepada SSMF berdasarkan jadwal pembayaran pada perjanjian penyelesaian hutang yang telah diperbaharui adalah sebagai berikut: i. pada tanggal 15 November 2002, sejumlah AS$ 2.000.000; ii. pada tanggal 13 Desember 2002, sejumlah AS$ 2.500.000; dan iii. pada tanggal 6 Januari 2003, sejumlah AS$ 500.000. Selanjutnya, pada tanggal 3 Februari 2003, UPM menerima surat pembebasan (released letter) dari SSMF yang menyebutkan bahwa pada tanggal 6 Januari 2003, semua kewajiban UPM yang terhutang kepada SSMF telah diselesaikan, termasuk pembebasan atas hak atas tanah dan bangunan yang digunakan sebagai jaminan hutang. Sehingga, pada tahun 2003 UPM mengakui laba dari restrukturisasi hutang untuk sisa pembayaran kewajiban (termasuk bunga masih harus dibayar) sejumlah AS$ 5.860.577,08 (setara dengan Rp 36.533.744.479 setelah dikurangi beban pajak Rp 15.657.319.063) yang diabaikan oleh SSMF, yang disajikan sebagai “Pos Luar Biasa Laba Dari Restrukturisasi Hutang Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi. (b) Berdasarkan perjanjian hutang berjangka pada tanggal 6 Mei 1998, yang telah diperbaharui pada tanggal 17 Juli 1998, Perusahaan memperoleh fasilitas hutang berjangka dari Marubeni, sejumlah AS$ 100.000.000 (Pinjaman Marubeni). Pinjaman ini digunakan untuk pembayaran kembali hutang obligasi konversi yang diterbitkan oleh PT Indomobil Investment Corporation (sebelum penggabungan usaha dengan PT Indomulti Inti Industri Tbk.). Hutang ini dikenakan suku bunga sebesar 4,50% di atas LIBOR (London Inter-Bank Offered Rate). Pada tahun 2002, Perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian hutang dengan Marubeni Corporation, Jepang (Marubeni), terutama sehubungan dengan pembayaran pokok dan bunga. Sehingga, sisa saldo dari hutang ini direklasifikasi menjadi hutang jangka pendek pada tanggal neraca. Mengikuti ketentuan dalam perjanjian, Marubeni mengkonversi hutang dalam mata uang dolar AS menjadi hutang dalam mata uang Yen Jepang dengan menggunakan kurs pada waktu hutang tersebut jatuh tempo tetapi tidak dapat dilunasi oleh Perusahaan. 44
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. HUTANG JANGKA PENDEK (lanjutan) Perjanjian pinjaman dengan Marubeni tersebut menyebutkan batasan-batasan dan kondisi yang mensyaratkan Perusahaan untuk memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Marubeni atas transaksi tertentu termasuk, antara lain, menjaminkan semua atau sebagian aktiva, menjual atau menyewakan aktiva, menyetujui atau menerima ikatan di luar komitmen usaha pada umumnya, mengubah bidang usaha, penggabungan usaha, melakukan pembayaran pokok dan/atau bunga atas hutang pemegang saham, mengumumkan atau membayar dividen (sepanjang batasan tersebut tidak melanggar ketentuan BAPEPAM yang ada), menandatangani perjanjian penjaminan, memperoleh pinjaman baru, mengubah anggaran dasar dan perubahan pemilikan pada Anak Perusahaan tertentu. Pada tahun 2002, Perusahaan telah melanggar kondisi tertentu berdasarkan perjanjian pinjaman, di mana pelanggaran atas batasan hutang akan memberikan hak kepada Marubeni untuk meminta agar hutang tersebut dilunasi. Selama tahun 2002, bagian dari pokok pinjaman dan bunga sejumlah AS$ 1.000.000 dan JPY 305.121.533 telah diselesaikan oleh Keluarga Salim, di luar AS$ 21.984.354,34 dan JPY 1.873.114.247 yang sudah dibayarkan oleh Keluarga Salim atas nama Perusahaan pada tahun-tahun sebelumnya. Keluarga Salim kemudian mengalihkan haknya atas piutang tersebut seperti yang dinyatakan dalam Perjanjian Pengalihan kepada PT IMG Sejahtera Langgeng (IMGSL), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang untuk selanjutnya, IMGSL mengambil alih pinjaman tersebut seperti yang dinyatakan dalam “Perjanjian Pengalihan” pada tanggal 20 September 2002 dan 11 April 2002. Atas transaksi ini, pada tanggal yang sama, Perusahaan menandatangani surat promes (“Perjanjian Pengakuan Hutang”) dengan IMGSL. Pemegang saham minoritas Perusahaan telah menyetujui transaksi ini dan transaksi lainnya yang akan terjadi sehubungan dengan pembayaran oleh Keluarga Salim. Pinjaman dari IMGSL, yang diklasifikasikan sebagai pinjaman jangka panjang, tidak dikenakan bunga dan disajikan sebagai bagian dari “Hutang Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” dalam laporan neraca konsolidasi (lihat Catatan 7). Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan pribadi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan saham Perusahaan yang dimiliki oleh PT Tritunggal Inti Permata (lihat Catatan 21). Pada tanggal 31 Maret 2003, pinjaman dari Marubeni telah direstrukturisasi berdasarkan perjanjian restrukturisasi dan pembaharuan pinjaman berjangka (the Restructuring Agreement and Amended and Restated Term-Loan Agreement) dan direklas ke hutang jangka panjang (lihat Catatan 18a). 15. HUTANG USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2003
2002
Pihak Ketiga Volvo Truck Parts Corporation, Swedia Manitou Asia Pte., Ltd., Singapura SsangYong Motor Company, Korea Selatan TI Diamond Chain Limited, India PT Nipsea Paint and Chemical PT Kilang Sprocket Volvo East Asia Pte., Ltd., Singapura Shanghai Horng Tay Cable Co., Ltd., Cina The Right Way Industrial (Malaysia) Sdn., Bhn., Malaysia PT Nusantara Jaya Sentosa Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
5.464.341.132 3.201.760.354 2.697.941.437 2.450.792.144 1.723.152.330 1.542.483.136 1.371.617.174 1.280.237.935 1.204.915.549 981.326.368 14.185.759.552
5.055.212.236 655.823.121 2.849.242.726 1.071.779.499 389.404.176 1.230.879.131 10.209.466.306
Sub-jumlah Pihak Ketiga
36.104.327.111
21.461.807.195
45
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15. HUTANG USAHA (lanjutan) 2003 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Nissan Motor Distributor Indonesia PT Indomobil Niaga International PT Indomobil Suzuki International PT Hino Motors Manufacturing Indonesia PT Hino Motors Sales Indonesia PT Nissan Motor Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
2002
69.662.844.367 23.564.959.418 12.432.694.196 6.335.555.670 1.927.803.340 1.872.391.397 1.899.284.177
76.045.291.995 12.431.814.970 9.628.084.228 8.091.685.019 2.183.116.310 1.830.976.788
Sub-jumlah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
117.695.532.565
110.210.969.310
Jumlah
153.799.859.676
131.672.776.505
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2w dan 27. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut: Umur Hutang Usaha
2003
2002
Belum Jatuh Tempo Jatuh Tempo: 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
139.027.617.205
53.069.116.004
5.516.788.942 3.107.415.003 1.974.156.368 4.173.882.158
17.041.149.413 13.275.757.129 28.716.834.843 19.569.919.116
Hutang Usaha
153.799.859.676
131.672.776.505
16. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Biaya masih harus dibayar terdiri atas: 2003
2002
Bunga Jasa profesional Promosi dan iklan Tagihan atas Jaminan Servis Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Sewa Pajak dan perizinan Asuransi Karoseri Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 1 miliar)
18.142.770.484 7.419.043.937 6.012.879.851 4.654.008.996 3.013.846.648 2.972.954.035 2.124.330.861 1.726.543.007 1.037.101.485 12.988.381.955
111.378.185.999 4.393.659.723 3.358.743.365 5.417.219.924 112.800.000 2.003.842.124 1.183.884.120 173.242.757 9.445.542 1.201.253.370 9.168.757.810
Jumlah
60.091.861.259
138.401.034.734
46
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK DAN AKUN PAJAK TANGGUHAN Hutang pajak terdiri atas: 2003
2002
Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan badan - setelah dikurangi dengan pajak penghasilan dibayar di muka sebesar Rp 3.841.253.749 pada tahun 2003 dan Rp 2.436.746.562 pada tahun 2002 Pajak penghasilan: Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pajak pertambahan nilai Denda pajak
-
60.274.344.338
1.257.742.653 110.984.101 1.286.472.454 883.893.943 82.493.919.709
785.440.089 779.307.365 183.016.660 7.066.905.886 396.057.354 -
Sub-jumlah
86.033.012.860
69.485.071.692
8.865.130.026
2.335.774.362
7.443.175.240 228.396.362 2.624.286.713 96.971.689 7.464.764.937 -
4.924.647.138 130.995.643 821.369.975 1.200.510.677 10.533.333 4.974.184.699 1.020.168
26.722.724.967
14.399.035.995
112.755.737.827
83.884.107.687
Anak Perusahaan Taksiran hutang pajak penghasilan badan - setelah dikurangi dengan pajak penghasilan dibayar di muka sebesar Rp 25.356.920.240 pada tahun 2003 dan Rp 21.088.421.548 pada tahun 2002 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pajak penjualan atas barang mewah Pajak pertambahan nilai Denda pajak Sub-jumlah Jumlah
Rekonsiliasi antara laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi, dengan taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: 2003 Laba sebelum beban (manfaat) pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi Ditambah pos luar biasa - laba dari restrukturisasi hutang Anak Perusahaan (sebelum beban pajak tangguhan Rp 15.657.319.063) Ditambah laba dari SAP dan ISBT sebelum penggabungan usaha - bersih Dikurangi laba Anak Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak
47
2002
79.696.894.580
1.465.022.653.857
52.191.063.542
-
-
1.310.215.293
(144.389.443.125)
(70.979.097.344)
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK DAN AKUN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan) 2003 Dikurangi laba usaha yang dihentikan Eliminasi
2002
1.243.075.550
Laba (rugi) Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak Beda temporer: Penyusutan Beban pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian Penyisihan atas penurunan nilai penyertaan saham Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan: Pajak dan perizinan Representasi dan jamuan Kesejahteraan karyawan Laba penjualan penyertaan saham Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Dividen Sewa Bunga Laba yang tidak dikenakan pajak Perubahan ekuitas atas laba bersih Anak Perusahaan Rugi atas penurunan nilai penyertaan saham atas kuasi reorganisasi Anak Perusahaan Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) - tahun berjalan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun-tahun sebelumnya Koreksi pajak atas rugi fiskal tahun 2001 Laba Kena Pajak (Rugi Fiskal yang Dapat Dikompensasikan) - Akhir Tahun
(11.258.409.453)
(382.025.024.723) 39.536.119.744 1.052.864.866.827
294.231.074
205.171.346
229.425.630 -
1.150.022.500
4.201.565.769 507.853.193 222.374.376 (19.590.446.343)
918.010.100 223.440.120 208.636.788 (1.613.181.203)
(10.297.500.000) (5.348.518.400) (939.479.536)
(5.589.500.000) (4.476.473.128) (2.101.014.915)
(383.382.279)
(202.114.545.913)
(42.362.285.969) (42.362.285.969)
(261.533.564.000) 578.141.868.522 (456.684.801.283) 87.638.235.772 209.095.303.011
Pada tahun 2003, Perusahaan telah diperiksa oleh Kantor Pajak atas Pajak Penghasilan Perusahaan tahun 2002 yang menghasilkan hasil pemeriksaan pajak kurang bayar sebesar Rp 94.500.151.604 (tidak termasuk denda atas keterlambatan pembayaran sebesar Rp 22.680.036.385). Sehingga, IMSI harus membayar hasil pemeriksaan pajak berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) tanggal 8 Desember 2003 sebesar Rp 117.180.187.989, yang telah dibayar sebagian pada bulan Desember 2003 dan Januari 2004 sejumlah Rp 94.500.151.604. Denda pajak sebesar Rp 22.680.036.385, telah dicadangkan, namun belum dibayarkan sampai dengan tanggal laporan auditor independen. Pada bulan Februari tahun 2004, Perusahaan menyerahkan surat keberatan kepada kantor pajak sehubungan dengan denda pajak tersebut (lihat Catatan 33d). Hasil pemeriksaan pajak kurang bayar sebesar Rp 117.180.187.989 dibebankan pada “Akumulasi Rugi” tahun 2003 bukan pada beban usaha tahun berjalan karena hasil pemeriksaan pajak tersebut bukan merupakan beban untuk tahun 2003 dan walaupun pemeriksaan pajak tersebut untuk tahun 2002, juga tidak diperhitungkan sebagai koreksi tahun lalu karena manajemen percaya bahwa perhitungan pajak penghasilan badan tahun 2002, menurut interpretasi Perusahaan atas peraturan pajak yang berlaku, sudah benar (lihat Catatan 23).
48
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK DAN AKUN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan) Perhitungan beban pajak penghasilan (tahun berjalan) dan perhitungan taksiran hutang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2003 2002 Taksiran laba kena pajak (rugi fiskal) - dibulatkan Perusahaan
(42.362.285.969)
209.095.303.000
142.000.685.000
53.724.960.000
Beban pajak - tahun berjalan Perusahaan Anak Perusahaan
22.621.425.514
62.711.090.900 15.014.963.900
Beban pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi - tahun berjalan
22.621.425.514
77.726.054.800
Pajak penghasilan dibayar di muka Perusahaan Anak Perusahaan
3.841.253.749 25.356.920.240
2.436.746.562 21.088.421.548
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
29.198.173.989
23.525.168.110
Taksiran Hutang Pajak Penghasilan Badan Perusahaan Anak Perusahaan
8.865.130.026
60.274.344.338 2.335.774.362
Jumlah
8.865.130.026
62.610.118.700
Taksiran Tagihan Pajak Penghasilan - Tahun Berjalan Perusahaan Anak Perusahaan
(3.841.253.749) (11.600.624.752)
(8.409.232.010)
Jumlah
(15.441.878.501)
(8.409.232.010)
Anak Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, rincian taksiran tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2003 2002 Tahun Perusahaan 2003 Anak Perusahaan 2003 2002 2001 2000
3.841.253.749
-
11.600.624.752 7.473.789.585 1.046.902.609 1.142.540.428
8.409.232.010 7.453.824.480 788.591.352
Jumlah
25.105.111.123
16.651.647.842
Taksiran tagihan pajak penghasilan disajikan dalam “Aktiva Bukan Lancar” pada neraca konsolidasi. Rekonsiliasi Taksiran Beban Pajak, dihitung dengan menggunakan tarif pajak sebesar 30,00% atas penghasilan sebelum beban (manfaat) pajak dari operasi yang dilanjutkan, dengan Beban (Manfaat) Pajak - Bersih, seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut :
49
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK DAN AKUN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan) 2003 Laba sebelum beban (manfaat) pajak berdasarkan laporan laba rugi konsolidasi Ditambah pos luar biasa - laba dari restrukturisasi hutang Anak Perusahaan (sebelum beban pajak tangguhan Rp 15.657.319.063) Dikurangi laba dari operasi yang dihentikan Laba sebelum beban (manfaat) pajak penghasilan pada laporan laba rugi konsolidasi untuk operasi yang dilanjutkan Taksiran beban pajak berdasarkan tarif pajak yang berlaku Dampak pajak atas beda tetap (sebagian besar terdiri dari kesejahteraan karyawan, representasi, sumbangan, beban pajak, beban piutang ragu-ragu dan beban bunga) Dikurangi rugi Anak Perusahaan sebelum beban (manfaat) pajak Penghasilan yang telah dikenakan pajak final Koreksi pajak Lain-lain Beban Pajak - Bersih
79.696.894.580
2002 1.465.022.653.857
52.191.063.542 -
(584.139.570.636)
131.887.958.122
880.883.083.221
50.805.797.570
340.919.235.372
(1.073.864.159)
2.968.882.518
(11.292.677.760) (11.461.164.020) 6.897.066.663 81.403.002
(184.793.135.705) (71.283.867.306) 9.412.723.815 (325.356.911)
33.956.561.296
96.898.481.783
Perhitungan beban (manfaat) pajak - tangguhan adalah sebagai berikut: 2003 Beban (manfaat) pajak - tangguhan Perusahaan Beban pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian Penyusutan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Penyisihan piutang ragu-ragu Biaya dibayar di muka - sewa Lain-lain Sub-jumlah Perusahaan Anak Perusahaan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Amortisasi beban emisi obligasi ditangguhkan Penyisihan piutang ragu-ragu Laba penjualan aktiva tetap Biaya dibayar di muka - sewa Beban pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian
50
2002
(68.827.689) (49.594.237) -
(61.551.404) 38.432.812.381 (1.251.940.637) (547.234.304) 1.264.561.239
(118.421.926)
37.836.647.275
12.315.804.672 1.665.709.284 752.264.871 49.365.067 8.975.330 (1.696.330.320)
(16.041.410.763) (439.407.799) (1.174.824.851) 306.733.775 (35.723.144) (731.533.740)
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PAJAK DAN AKUN PAJAK TANGGUHAN (lanjutan)
Penyusutan Transaksi sewa guna usaha Penyisihan penurunan nilai aktiva tetap Lain-lain Sub-jumlah Anak Perusahaan Jumlah Beban Pajak - Tangguhan
2003
2002
(940.413.284) (531.865.946) (169.951.966)
30.738.890 74.035.689 (499.508.633) (153.319.716)
11.453.557.708
(18.664.220.292)
11.335.135.782
19.172.426.983
Beban pajak - tangguhan Rp 15.657.319.063, merupakan dampak pajak pos luar biasa-laba dari restrukturisasi hutang Anak Perusahaan (lihat Catatan 14a) yang di-offset dengan rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dari tahun-tahun sebelumnya, yang dikurangi dari aktiva pajak tangguhan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003. Beban pajak tersebut secara langsung dikurangkan dari jumlah pos luar biasa-laba dari restrukturisasi hutang Anak Perusahaan sejumlah Rp 52.191.063.542 pada laporan laba rugi konsolidasi tahun 2003. Aktiva pajak tangguhan dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari beda waktu yang signifikan antara laporan keuangan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut: 2003 Aktiva Pajak Tangguhan Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan Beban pesangon, penghargaan masa kerja dan ganti kerugian Aktiva tetap Penyisihan piutang ragu-ragu Transaksi sewa guna usaha Lain-lain
22.858.888.583 3.935.232.635 2.608.857.360 1.335.264.423 365.430.881 624.321.054
2002 50.832.012.318 2.170.074.626 1.745.491.502 2.267.674.416 (166.435.065) 452.800.372
Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan - Bersih
31.727.994.936
57.301.618.169
Kewajiban Pajak Tangguhan Penyisihan piutang ragu-ragu Aktiva tetap Biaya dibayar di muka-sewa Beban emisi obligasi ditangguhkan Lain-lain
290.153.613 95.181.664 6.358.107 (3.006.420.869) 24.248.481
110.008.491 17.905.068 15.333.437 (1.340.711.585) 25.817.197
Jumlah Kewajiban Pajak Tangguhan - Bersih
(2.590.479.004)
(1.171.647.392)
Manajemen berpendapat bahwa aktiva pajak tangguhan yang timbul karena rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dapat dipulihkan dengan penghasilan kena pajak di masa mendatang. Untuk tujuan penyajian, klasifikasi aktiva atau kewajiban pajak tangguhan untuk setiap perbedaan waktu di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan bersih (aktiva maupun kewajiban) setiap perusahaan.
51
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG JANGKA PANJANG a. Pinjaman Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang dari pihak ketiga sebagai berikut: 2003 Perusahaan Rupiah PT Bank Artha Graha Yen Jepang Marubeni Corporation, Jepang (JP¥ 3.904.469.100 pada tahun 2003) Suzuki Motor Corporation, Jepang (JP¥ 3.886.932.510 pada tahun 2003 dan 2002) Anak Perusahaan Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank NISP Tbk. Newport Bridge Finance Ltd. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Multicor - pinjaman kredit investasi PT Bank Multicor - pinjaman berjangka Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
2002
17.499.999.998
29.166.666.666
309.107.838.369
-
307.719.506.872
293.056.831.365
152.761.785.118 20.214.087.140 10.171.734.175 5.361.750.972 4.300.000.000 1.944.444.444 -
609.749.035 32.953.201.587 10.011.549.385
829.081.147.088
365.797.998.038
(167.746.784.825)
(32.183.922.023)
661.334.362.263
333.614.076.015
Suku bunga tahunan pinjaman dalam Rupiah berkisar antara 9,40% sampai dengan 23,05% pada tahun 2003 dan antara 16,50% sampai dengan 23,00% pada tahun 2002 dan untuk pinjaman dalam Yen Jepang ke SMC dikenakan suku bunga, yang terhutang setiap setengah tahun, berdasarkan LIBOR untuk Euro terhadap Yen untuk periode enam (6) bulan ditambah 1,00% atau suku bunga rata-rata antar bank yang ditawarkan untuk Euro terhadap Yen untuk periode yang sama oleh The Bank of Tokyo-Mitsubishi, Ltd., Jepang dan UFJ Bank, Ltd., Jepang, pada tahun 2003 dan 2002, sementara pinjaman dalam Yen Jepang ke Marubeni dikenakan suku bunga tahunan berdasarkan LTPR ditambah 1,50% pada tahun 2003 dan 2002. Hutang jangka panjang tersebut di atas menyebutkan batasan-batasan yang sama seperti hutang jangka pendek (lihat Catatan 14). Perusahaan Pinjaman dari PT Bank Artha Graha yang diperoleh pada tahun 2002 adalah pinjaman berjangka yang dijamin dengan hak atas tanah dan gedung yang terletak di Ancol, Jakarta Utara dan Kota Bukit Indah, Cikampek dengan jadwal pembayaran yang telah diperbaharui sebagai berikut, setelah pembayaran dipercepat sebesar Rp 50 miliar oleh Perusahaan pada tanggal 29 November 2002:
52
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) Tahun
2003
2002
2003 2004 2005
11.666.666.668 5.833.333.330
11.666.666.668 11.666.666.668 5.833.333.330
Jumlah
17.499.999.998
29.166.666.666
(11.666.666.668)
(11.666.666.668)
5.833.333.330
17.499.999.998
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
Pada tanggal 31 Maret 2003, Perusahaan dan Marubeni mengadakan “Restructuring Agreement and Amended and Restated Term Loan Agreement” (ARTLA). Berdasarkan perjanjian tersebut kedua belah pihak setuju untuk merestrukturisasi pinjaman sebagai berikut: Pokok Pinjaman
Bunga
Dibayar pada (sampai dengan)
Restrukturisasi Pertama
JPY
3.697.500.000
JPY
57.426.650
31 Desember 2002
Restrukturisasi Kedua
JP¥
685.286.050
JP¥
13.113.950
6 Maret 2003
Pokok pinjaman dan bunga pada restrukturisasi pertama dan kedua telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal yang disebutkan di atas. Pada Tanggal Efektif seperti yang tertera di bawah (tanggal yang dinyatakan dalam Effectiveness Notice), Perusahaan dan Marubeni mengakui dan menyetujui bahwa Perusahaan mempunyai hutang dari Marubeni dengan jumlah, pada tanggal dan dengan jangka waktu sebagai berikut: 1. Pada tanggal 31 Desember 2002, hutang Perusahaan ke Marubeni berdasarkan perjanjian pinjaman (sesuai dengan bukti penerimaan pembayaran Marubeni untuk jumlah Restrukturisasi Pertama) direstrukturisasi dan dibagi menjadi tiga bagian (tranche): (i) JP¥ 5.240.500.000 (Tranche A); (ii) AS$ 8.000.000 (Tranche II); dan (iii) jumlah yang setara dengan seluruh beban bunga yang masih harus dibayar (tetapi belum dibayar) atas jumlah pokok pinjaman Tranche A dan termasuk tanggal 4 Desember 2002 sampai dengan dan termasuk tanggal 31 Desember 2002 pada suku bunga LTPR plus 1,50%. 2. Pada tanggal 31 Maret 2003 (satu hari setelah Marubeni menerima pembayaran untuk sejumlah Restrukturisasi Kedua), hutang Perusahaan telah direstrukturisasi lebih lanjut dan dibagi menjadi tiga bagian: (i) JP¥ 4.555.213.950 (Tranche I); (ii) AS$ 8.000.000 (Tranche II); dan (iii) JP¥ 29.470.534 (Tranche III)
53
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) 3. Pada Tanggal Efektif, hutang Perusahaan yang dapat ditagih adalah sejumlah berikut, seperti yang telah ditetapkan pada ARTLA, menjadi: (i) Tranche I; (ii) Tranche II; (iii) Tranche III; dan (iv) jumlah yang setara dengan beban bunga yang masih belum dibayar (tetapi belum dibayar) pada jumlah pokok pada Tranche I dari dan termasuk tanggal 7 Maret 2003 sampai dengan dan termasuk satu hari sebelum Tanggal Efektif pada suku bunga sebesar LTPR plus 1,5% (Tranche IV). Jadwal pembayaran berdasarkan ARTLA adalah sebagai berikut:
Tranche I (JPY) 31 Desember: 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Jumlah
Tranche II (AS$)
Tranche III (JPY)
Jumlah Tranche IV (persentase dari Tranche IV)
650.744.850 650.744.850 650.744.850 650.744.850 650.744.850 650.744.850 650.744.850 -
8.000.000
29.470.534 -
100% -
4.555.213.950
8.000.000
29.470.534
100%
Sejumlah AS$ 8.000.000 pada Tranche II (setara dengan JP¥ 941.314.546) atau merupakan Rp 74,52 miliar disajikan sebagai bagian dari “Kewajiban Jangka Panjang Lainnya - Bersih” pada neraca konsolidasi. Jumlah saldo pada Tranche I dan III telah dilunasi seluruhnya oleh Perusahaan pada tanggal 6 Maret 2003. Pada kejadian dimana Perusahaan gagal melakukan pembayaran (default) atas jumlah dalam mata uang Dolar sesuai jadwal pembayaran Tranche II, beban bunga harus dicatat dari tanggal gagal bayar sampai dengan tanggal jumlah tersebut dibayar dengan suku bunga secara keseluruhan sebesar 4,50% per tahun, marjin Dolar (marjin Yen jika tidak mampu melakukan pembayaran atas jumlah dalam mata uang Yen) dan suku bunga yang disetujui oleh Marubeni yang merupakan beban atas pendanaan, dari manapun diperoleh, adalah jumlah untuk periode tersebut. Selanjutnya, Marubeni dapat setiap waktu, dengan pemberitahuan kepada Perusahaan, untuk mengkonversi sebagian atau seluruh jumlah menjadi setara dengan mata uang Yen. Kondisi ini dapat juga diterapkan apabila Perusahaan dalam kondisi tidak mampu melakukan pembayaran untuk jumlah dalam mata uang Yen.
54
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman (lanjutan) Perusahaan (lanjutan) ARTLA dengan Marubeni berisi persyaratan dan kondisi yang mengharuskan Perusahaan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Marubeni untuk beberapa transaksi tertentu yang termasuk, antara lain, menjaminkan semua atau sebagian aktiva, menjual aktiva, menyetujui atau menerima ikatan di luar usaha pada umumnya, mengubah bidang usaha, penggabungan usaha, mengganti auditor Perusahaan, mengubah periode laporan keuangan, memperoleh pinjaman baru dan investasi, melakukan pembayaran atas pokok dan bunga atas hutang pemegang saham, melakukan perjanjian penjaminan, memperoleh pinjaman baru, memodifikasi anggaran dasar dan kendali atas Anak Perusahaan tertentu. Transaksi ini melibatkan perusahaan Group A (IPT, UPM, NA, CSA, WICM, WW, ICB, GMM, IBAR, MCA dan RMM) dan perusahaan Group B (ISI, IMNI, HIM, ITU, IMMF, SIF, PFS, BISF dan SRI). Pada tanggal 11 Oktober 2002, Perusahaan mengadakan perjanjian pinjaman dengan Suzuki Motor Corporation, Jepang (SMC). Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan memperoleh pinjaman sebesar AS$ 34.180.000 yang dijamin dengan saham yang dimiliki oleh Perusahaan dan PT Serasi Tunggal Karya (STK) di PT Indomobil Suzuki International (ISI), yang secara keseluruhan merupakan 10,00% kepemilikan. Jangka waktu pinjaman ini adalah lima (5) tahun dengan pembayaran secara keseluruhan pada saat jatuh tempo. Pinjaman dari SMC akan dikonversikan menjadi pinjaman dalam mata uang Yen dan berdasarkan surat dari SMC pada tanggal 13 November 2002, SMC mengkonfirmasikan bahwa jumlah pinjaman adalah setara dengan JPY 4.318.813.900. Pada bulan Desember 2002, Perusahaan melakukan pembayaran pinjaman sebesar AS$ 3.418.000 kepada SMC, dimana dengan pembayaran ini mengakibatkan dibebaskannya saham ISI yang dimiliki oleh STK sebagai jaminan hutang kepada SMC seperti yang disebutkan di atas. Berdasarkan perjanjian pinjaman, SMC mempunyai hak, tanpa persetujuan lebih dahulu dari Perusahaan, untuk (i) menjual atau mengalihkan seluruh pinjaman, (ii) menjual kepemilikan atas pinjaman, dan/atau (iii) sekuritisasi pinjaman sebagai satu aktiva atau sebagai kumpulan pinjaman yang disekuritisasikan. Anak Perusahaan
Jenis Fasilitas Pinjaman
Jumlah Fasilitas dan Batas Waktu/Tanggal Jatuh Tempo
Anak Perusahaan
Bank/Kreditur
PT Indomobil Finance Indonesia
• PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
• Non-revolving Small Business Loan Program (KUK) melalui perjanjian fasilitas channeling credit
• Fasilitas maksimum sebesar Rp 200 miliar. Fasilitas telah jatuh tempo pada tanggal 8 November 2003 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses perpanjangan.
• PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
• Program Pinjaman Kendaraan (KKB) melalui perjanjian fasilitas channeling credit
• Fasilitas maksimum sebesar Rp 20 miliar. Fasilitas akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2006.
55
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan)
Anak Perusahaan PT Indomobil Finance Indonesia (lanjutan)
Bank/Kreditur • PT Bank NISP Tbk.
Jenis Fasilitas Pinjaman • Non-revolving Small Business Loan Program (KUK) melalui perjanjian kerjasama
Jumlah Fasilitas dan Batas Waktu/Tanggal Jatuh Tempo • Fasilitas maksimum sebesar Rp 20 miliar. Fasilitas akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2005. • Fasilitas maksimum sebesar Rp 25 miliar. Fasilitas akan jatuh tempo pada tanggal 25 September 2005. • Fasilitas maksimum sebesar Rp 50 miliar. Fasilitas akan jatuh tempo pada tanggal 17 September 2006.
PT Multi Central Aryaguna
• PT Bank Multicor
• Pinjaman berjangka
• Fasilitas maksimum untuk pinjaman berjangka sebesar Rp 2 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo dalam tiga puluh enam (36) bulan setelah tanggal penarikan atau tanggal 7 Oktober 2006.
• PT Bank Multicor
• Fasilitas kredit investasi
• Fasilitas maksimum sebesar Rp 9 miliar dan grace period selama enam (6) bulan.
Pinjaman dari BPPN adalah hasil dari restrukturisasi hutang yang dilakukan masing-masing oleh GMM, IPT dan IBAR. Pinjaman ini dikenakan suku bunga mengambang pada saat restrukturisasi sebesar 18,00% per tahun (lihat Catatan 28f). IBAR melunasi semua pinjamannya kepada BPPN pada berbagai tanggal selama bulan Januari dan Februari 2002. Pada bulan Februari 2003, GMM dan IPT masing-masing membayar bunga pinjaman sebesar Rp 343.015.665 dan Rp 81.600.537, yang timbul dari saldo pinjaman yang disebut pada paragraf sebelumnya.
56
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) a. Pinjaman (lanjutan) Anak Perusahaan (lanjutan) Pada tanggal 29 Januari 2003, BPPN, PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) dan Silver Galaxy Assets Corp. (SGA) mengadakan perjanjian jual beli piutang gabungan, yang diperbaharui pada tanggal 4 Februari 2003 dengan perjanjian pengalihan piutang (cessie) yang dilaksanakan oleh BPPN dan BII. Perjanjian ini diaktakan dengan akta notaris No. 11 dan 12 oleh notaris Hartati, notaris pengganti dari Doktor Haji Teddy Anwar, S.H., pada tanggal 4 Februari 2003, BPPN setuju untuk mengalihkan sustainable loan GMM dan IPT kepada BII dan sisa dari unsustainable loan GMM dan IPT kepada SGA, British Virgin Island. Selanjutnya, pada tanggal 14 Februari 2003, berdasarkan perjanjian pengalihan piutang sustainable loan GMM dan IPT kepada BII dialihkan kepada SGA dan pada tanggal 4 Maret 2003, SGA juga mengalihkan pinjaman tersebut kepada Newport Bridge Finance Limited (NBFL), British Virgin Islands, dengan ketentuan dan kondisi yang sama seperti perjanjian pinjaman awal. Setelah tanggal neraca, pada tanggal 17 Februari 2004, GMM telah melunasi seluruh pokok pinjaman dan bunga yang terkait kepada NBFL (lihat Catatan 33e). b. Hutang Pembiayaan Konsumen Hutang pembiayaan konsumen yang diperoleh ITU, IMB dan WITM, Anak Perusahaan, adalah sebagai berikut: 2003 Rupiah Anak Perusahaan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. PT Bank NISP Tbk. Dolar AS Anak Perusahaan PT Summit Sinar Mas Finance - AS$ 0,01 juta pada tahun 2002 Jumlah Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Bagian jangka panjang
2002
2.420.723.632 515.826.190 -
905.386.660 360.712.000
-
148.999.995
2.936.549.822
1.415.098.655
(1.056.827.753)
(616.290.665)
1.879.722.069
798.807.990
Pinjaman yang diperoleh IFI dari PT Bank Mega Tbk. (Mega) dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) pada tahun 2003 dan dari Mega serta PT Bank NISP Tbk. (NISP) pada tahun 2002 merupakan fasilitas kredit channeling yang diberikan oleh IFI kepada ITU, IMB dan WITM sebagai hutang pembiayaan konsumen. Berdasarkan perjanjian antara IFI dengan Mega, BII dan NISP, semua bank tersebut akan mengambil alih hak IFI atas kontrak-kontrak pembiayaan dengan ITU, IMB dan WITM (lihat Catatan 14 dan 28i). Hutang pembiayaan konsumen dalam Dolar AS diperoleh oleh IMB dari PT Summit Sinar Mas Finance yang digunakan untuk pembelian dua (2) unit rumah toko yang berlokasi di Kalimalang sebesar AS$ 400.000. Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada bulan Maret 2003.
57
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) c. Hutang Sewa Guna Usaha ITU, WITM dan IMT, Anak Perusahaan, mempunyai perjanjian sewa guna usaha dengan PFS, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan jangka waktu sewa guna usaha selama dua (2) tahun sampai empat (4) tahun untuk alat-alat pengangkutan yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal. Pembayaran minimum sewa guna usaha di masa depan sesuai dengan perjanjian sewa guna usaha pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut: Tahun
2003
2002
690.172.500 795.958.290 626.154.540 48.682.590
213.525.510 -
Jumlah Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.160.967.920
213.525.510
(690.172.500)
(213.525.510)
Bagian jangka panjang
1.470.795.420
2003 2004 2005 2006 2007
-
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2w dan 27. 19. HUTANG OBLIGASI - BERSIH Akun ini merupakan obligasi Swadharma Indotama Finance I, II dan III (Obligasi), yang diterbitkan oleh PT Swadharma Indotama Finance (SIF), Anak Perusahaan, sebagai berikut: 2003
2002
Nilai Nominal Obligasi I Obligasi II Obligasi III Dikurangi obligasi yang telah ditebus kembali
150.000.000.000 75.000.000.000 300.000.000.000 (5.000.000.000)
150.000.000.000 75.000.000.000 -
Sub-jumlah Dikurangi beban emisi obligasi yang belum diamortisasi
520.000.000.000 (10.021.402.896)
225.000.000.000 (4.469.038.614)
Bersih
509.978.597.104
220.530.961.386
58
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. HUTANG OBLIGASI - BERSIH (lanjutan) Rincian Obligasi-obligasi ini adalah sebagai berikut: Deskripsi dan Tanggal Penerbitan
Nilai Maksimum (Dalam Rupiah)
Periode
Suku Bunga dan Syarat Pembayaran
Obligasi I - 28 Juni 2000
150.000.000.000
Enam (6) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 28 Juni 2006.
Suku bunga tetap: 18,25%. Bunga akan dibayar setiap tiga bulan dengan pembayaran bunga pertama pada tanggal 28 September 2000.
Obligasi II - 16 Juli 2001
75.000.000.000
Empat (4) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli 2005.
Suku bunga tetap: 20,00%. Bunga akan dibayar setiap tiga bulan dengan pembayaran bunga pertama pada tanggal 16 Oktober 2001.
Obligasi III - 3 Juli 2003
300.000.000.000
Lima (5) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 3 Juli 2008.
Suku bunga tetap: 15,00%. Bunga akan dibayar setiap tiga bulan dengan pembayaran bunga pertama pada tanggal 3 Oktober 2003.
Obligasi III, II dan I dicatatkan di Bursa Efek Surabaya pada tanggal 8 Juli 2003, 19 Juli 2001 dan 7 Juli 2000. Hasil penerbitan Obligasi, setelah dikurangi beban emisi Obligasi, akan dipergunakan untuk modal kerja, untuk menurunkan jumlah pinjaman yang diperoleh dari BNI dan untuk pengembangan teknologi informasi SIF. SIF tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk obligasi yang telah diterbitkan, dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil emisi sesuai dengan tujuan penerbitan Obligasi. Berdasarkan Surat Keputusan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) No. 283/PEF-Dir/V/2003 pada tanggal 22 April 2003 untuk Obligasi III, No. 075/PEF-Dir/II/2001 pada tanggal 27 Februari 2001 untuk Obligasi II dan No. 126/PEF-Dir/IV/2000 pada tanggal 24 April 2000 untuk Obligasi I, obligasiBBB (Stable Outlook). obligasi tersebut telah mendapat peringkat id Sebelum dilunasinya semua pokok Obligasi dan pembayaran bunga dan beban lainnya yang menjadi tanggung jawab SIF sehubungan dengan penerbitan Obligasi, SIF diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., sebagai Wali Amanat, jika SIF akan melakukan, antara lain, tindakan-tindakan yang ditetapkan dalam perjanjian. SIF juga harus menjaga rasio jumlah hutang terhadap ekuitas tidak melebihi 10:1. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, rasio jumlah hutang terhadap ekuitas SIF tidak melebihi 10:1. Jika SIF tidak dapat menjaga rasio tersebut, SIF akan berada dalam kondisi gagal bayar (default) dan obligasi tersebut akan jatuh tempo seketika. Obligasi III, II dan I dijamin, dengan jaminan fidusia atas piutang SIF dengan jumlah tidak kurang sebesar 60,00% dari nilai pokok obligasi terhutang pada setiap laporan triwulan, dan tidak kurang sebesar 55,00% dari pokok obligasi terhutang pada setiap laporan bulanan. Manajemen berpendapat bahwa seluruh hutang obligasi tersebut akan dapat dilunasi pada tanggal jatuh tempo masing-masing.
59
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH DAN LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN YANG DIKONSOLIDASI Rincian bagian pemegang saham minoritas atas aktiva bersih dan laba (rugi) - bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi berdasarkan segmen adalah sebagai berikut: 2003
2002
Hak Minoritas pada Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Laba Bersih - Bersih
Aktiva Bersih Otomotif Jasa Keuangan Jumlah
Hak Minoritas pada Anak Perusahaan yang Dikonsolidasi Aktiva Bersih
Laba Bersih - Bersih
80.155.027.820 65.949.932.942
2.298.312.258 17.219.268.426
40.190.726.114 57.181.119.261
3.024.022.048 12.158.952.066
146.104.960.762
19.517.580.684
97.371.845.375
15.182.974.114
21. MODAL SAHAM Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Kepemilikan
Jumlah
PT Cipta Sarana Duta Perkasa PT Tritunggal Inti Permata Tn. Sharif Cicip Sutardjo PT Suantra Indah Suplai PT IMG Sejahtera Langgeng Koperasi Lain-lain
723.779.854 204.000.000 11.900.000 10.000.000 7.473.770 343.000 39.006.056
72,63% 20,47 1,20 1,00 0,75 0,03 3,92
361.889.927.000 102.000.000.000 5.950.000.000 5.000.000.000 3.736.885.000 159.500.000 19.515.028.000
Jumlah
996.502.680
100,00%
498.251.340.000
Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, jumlah saham Perusahaan yang dimiliki oleh komisaris dan direksi Perusahaan sesuai dengan Daftar Pemegang Saham adalah sejumlah 1.000 saham, yang merupakan 0,0001% dari jumlah saham Perusahaan yang beredar. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Berdasarkan akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 52 pada tanggal 6 Mei 1998, 204.000.000 saham Perusahaan (setara dengan 20,47% kepemilikan) yang dimiliki PT Tritunggal Inti Permata telah dijadikan jaminan hutang Perusahaan kepada Marubeni. 22. AGIO SAHAM Akun ini merupakan selisih lebih antara hasil yang diterima dengan nilai nominal saham dari penawaran umum perdana, penawaran umum kedua dan konversi dari obligasi konversi PT Indomulti Inti Industri Tbk., sebelum penggabungan usaha dengan PT Indomobil Investment Corporation (lihat Catatan 1).
60
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. SALDO LABA (AKUMULASI RUGI) a. Ditentukan penggunaannya Saldo laba yang ditentukan penggunaannya merupakan cadangan umum sesuai dengan Pasal 61 paragraf 1 dan 2 dari Undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 Tahun 1995, dimana Perusahaan diharuskan menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersihnya sebagai cadangan umum hingga cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20,00% dari modal yang ditempatkan. Jumlah akumulasi cadangan umum adalah sebesar Rp 3.000.000.000, pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002. b. Tidak ditentukan penggunaannya Pada tanggal 31 Desember 2003, jumlah akumulasi rugi yang tidak ditentukan penggunaannya sejumlah Rp 381.756.862.948 bersih setelah dikurangi hasil pemeriksaan pajak yang dibebankan langsung ke akun ini pada tahun 2003 (lihat Catatan 17). 24. PENGHASILAN BERSIH Rincian dari penghasilan bersih sesuai dengan tipe produk dan jasa adalah sebagai berikut: 2003
2002
Pihak Ketiga Mobil dan motor Jasa keuangan Suku cadang Jasa perakitan dan servis Asesoris dan suvenir Lain-lain
2.019.837.399.151 255.749.236.916 211.049.006.007 39.584.173.389 5.401.528.032 51.031.861.160
1.222.762.488.335 149.636.084.642 157.406.612.285 36.780.347.923 3.321.000.280 43.493.865.833
Sub-jumlah Pihak Ketiga
2.582.653.204.655
1.613.400.399.298
89.863.640.349 17.046.157.283 2.143.456.685 774.323.911 16.270.324.113
83.774.006.585 16.772.185.693 1.808.400.597 3.438.564.004 2.620.530.498 15.434.572.100
126.097.902.341
123.848.259.477
2.708.751.106.996
1.737.248.658.775
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Mobil dan motor Jasa perakitan dan servis Jasa keuangan Suku cadang Asesoris dan suvenir Lain-lain Sub-jumlah Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Jumlah
Sifat dari hubungan dan transaksi antara Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dijelaskan pada Catatan 2w dan 27. Pada tahun 2003 dan 2002, tidak ada transaksi penjualan dengan satu pelanggan dimana jumlah penjualan kumulatif tahunannya melebihi 10,00% dari penjualan bersih konsolidasi.
61
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. BEBAN POKOK PENGHASILAN Rincian dari beban pokok penghasilan adalah sebagai berikut: 2003 Perusahaan Manufaktur Bahan baku yang digunakan Upah langsung Beban pabrikasi Jumlah Beban Produksi Persediaan Dalam Proses Awal tahun Akhir tahun
4.112.543.657 4.413.354.946 8.788.651.529
3.123.221.312 3.431.053.791 6.039.685.356
17.314.550.132
12.593.960.459
39.680.131 (58.292.209)
Beban Pokok Produksi
17.295.938.054
Perusahaan Dagang Beban penjualan mobil dan motor Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun Sub-jumlah mobil dan motor Beban penjualan suku cadang Persediaan Barang Jadi Awal tahun Pembelian Akhir tahun
2002
6.189.075 (39.680.131) 12.560.469.403
153.845.818.914 2.048.641.329.052 (190.423.372.486)
205.329.643.990 1.173.564.011.483 (153.845.818.914)
2.012.063.775.480
1.225.047.836.559
68.277.943.174 164.968.278.802 (74.488.562.271)
50.671.775.157 145.126.391.590 (68.277.943.174)
158.757.659.705
127.520.223.573
5.065.643.820
348.611.650
2.175.887.079.005
1.352.916.671.782
133.845.729.291
91.146.997.656
Umum Servis Lain-lain
18.410.896.767 12.148.968.774
36.407.293.890 14.265.892.813
Sub-jumlah Umum
30.559.865.541
50.673.186.703
2.357.588.611.891
1.507.297.325.544
Sub-jumlah suku cadang Asesoris dan suvenir Sub-jumlah Perusahaan Dagang Jasa keuangan
Beban Pokok Penghasilan
Transaksi pembelian dengan pemasok dimana jumlah pembelian kumulatif tahunannya lebih dari 10,00% dari pembelian bersih konsolidasi adalah pembelian dari PT Nissan Motor Distributor Indonesia sejumlah Rp 1.169.244.541.021 pada tahun 2003 dan Rp 496.979.734.309 pada tahun 2002.
62
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26. BEBAN USAHA Beban usaha terdiri dari: 2003 Beban Penjualan: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Promosi dan iklan Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Penyusutan (lihat Catatan 11) Komisi penjualan Komunikasi Alat tulis dan keperluan kantor Insentif dealer Transportasi dan perjalanan dinas Pengepakan dan pengiriman Listrik dan air Asuransi Pajak dan perizinan Tagihan atas jaminan Representasi dan jamuan Lain-lain
2002
29.016.272.004 25.254.357.332 7.500.288.471 7.129.404.776 6.942.237.793 5.216.575.606 3.976.349.974 3.736.605.366 3.363.514.151 3.267.047.579 2.443.180.945 2.423.336.418 2.342.995.115 1.633.211.450 1.305.320.025 1.087.596.966 10.283.963.574
22.314.322.213 21.007.271.780 5.579.178.228 2.915.452.487 4.792.444.764 3.892.576.688 2.972.077.525 2.932.504.256 1.987.594.260 1.677.465.918 1.411.435.629 1.372.402.607 1.251.959.048 690.113.715 2.728.872.513 1.492.076.206 8.950.944.317
Jumlah Beban Penjualan
116.922.257.545
87.968.692.154
Beban Umum dan Administrasi: Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Penyusutan (lihat Catatan 11) Promosi dan iklan Penyisihan piutang ragu-ragu Alat tulis dan keperluan kantor Insentif Transportasi dan perjalanan dinas Komunikasi Jasa profesional Pensiun (lihat Catatan 2v dan 29) Asuransi Representasi dan jamuan Perbaikan dan pemeliharaan Sewa Listrik dan air Pajak dan perizinan Komisi Beban bank Pengepakan dan pengiriman Jasa manajemen Lain-lain
105.533.370.917 14.787.956.700 11.463.802.828 8.684.733.157 7.413.102.589 6.074.748.147 6.026.180.756 5.540.501.947 5.477.816.281 4.583.653.781 4.513.888.935 3.885.144.733 3.872.191.845 2.915.097.815 2.059.084.024 2.025.377.453 2.020.511.966 1.792.870.654 1.400.607.799 1.087.257.614 8.517.314.932
76.757.792.897 9.869.057.488 1.299.806.625 5.755.098.425 6.209.695.538 908.016.790 4.941.907.996 3.463.325.520 15.342.221.424 4.500.884.442 652.289.121 3.240.464.348 2.704.827.224 2.365.637.150 1.204.373.495 1.279.276.494 860.662.050 3.519.219.036 1.305.492.762 685.073.688 9.573.752.370
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
209.675.214.873
156.438.874.883
Jumlah
326.597.472.418
244.407.567.037
63
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Perusahaan dan Anak Perusahaan menjual barang jadi kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing merupakan 4,65% dari jumlah penghasilan bersih konsolidasi pada tahun 2003 dan 6,33% dari jumlah penghasilan bersih konsolidasi pada tahun 2002. Saldo piutang bersih yang timbul dari transaksi penjualan tersebut masing-masing sebesar Rp 33.013.513.269 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 52.737.216.845 pada tanggal 31 Desember 2002, yang disajikan dalam “Piutang Usaha (Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa)” pada neraca konsolidasi. b. Perusahaan dan Anak Perusahaan membeli bahan baku dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing merupakan 70,07% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2003 dan 62,35% dari jumlah pembelian bersih pada tahun 2002. Saldo hutang yang timbul dari transaksi pembelian tersebut masing-masing berjumlah Rp 117.695.532.565 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Rp 110.210.969.310 pada tanggal 31 Desember 2002, yang disajikan dalam “Hutang Usaha (Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa)” pada neraca konsolidasi. c.
Perusahaan memberikan pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang tidak dikenakan bunga, tidak dijamin dan tidak mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap (lihat Catatan 7).
d. Perusahaan, ICB, IBAR dan IBPR pada tahun 2003 dan Perusahaan, GMM, IBAR, ICB, UPM dan ITU pada tahun 2002 memperoleh pinjaman dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu yang tidak dikenakan bunga, tidak dijamin dan tidak mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap (lihat Catatan 7). e. Anak Perusahaan tertentu memberikan pinjaman kepada karyawan dengan kriteria dan syarat tertentu, yang ditetapkan sesuai kebijakan Anak Perusahaan. f.
Perusahaan, PT Indomobil Prima Trada (IPT - sebelum merger dengan PT Unicor Prima Motor) dan PT National Assembler (NA), Anak Perusahaan, menandatangani perjanjian terpisah dengan PT Nikko Securities Indonesia (NIKKO), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk pembiayaan/manajemen investasi. Berdasarkan perjanjian ini, NIKKO boleh menginvestasikan dana milik Perusahaan dan anak perusahaan hanya pada instrumen investasi pasar modal, antara lain, obligasi, wesel dengan jangka waktu menengah dan instrumen pendapatan tetap lainnya. Perusahaan, IPT dan NA akan memberikan kompensasi kepada NIKKO sebesar 1,00% dari jumlah dana yang ditempatkan dan akan menerima bunga dengan suku bunga berkisar antara 18,00% sampai dengan 20,00% per tahun yang dibayar di belakang (in arrears). Jumlah penempatan dana pada NIKKO pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002 masing-masing berjumlah sebesar Rp 30.000.000.000 dan Rp 60.000.000.000 yang disajikan sebagai bagian dari “Penempatan Jangka Pendek” di neraca konsolidasi. Perjanjian ini berlaku selama enam (6) bulan dan secara otomatis akan diperpanjang kecuali salah satu pihak mengakhiri perjanjian tersebut secara tertulis. Pada tanggal 17 April 2003, IPT dan NA mencairkan penempatan jangka pendek yang ditempatkan di NIKKO dan menerima semua dana yang ditempatkan sejumlah Rp 30.000.000.000 dan bunga yang diperoleh sejumlah Rp 8.050.000.000.
g. ITU, WITM dan IMT, Anak Perusahaan, mempunyai kewajiban sewa guna usaha kepada PFS, pihak yang mempunyai hubungan istimewa (lihat Catatan 18c). Kewajiban sewa guna usaha ini dikenakan suku bunga yang berlaku umum.
64
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) h. UPM, Anak Perusahaan, mempunyai Perjanjian Anjak Piutang dengan PFS (lihat Catatan 14 dan 28e). i.
SIF dan IFI, Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian anjak piutang secara terpisah dengan PT Inter Bumi Nugraha, PT United Indo Bali (UIB) dan PT Sunindo Varia Motor Gemilang (SVMG), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang dikenakan suku bunga yang berlaku umum. Anjak piutang dari UIB dan SVMG telah tertagih seluruhnya pada tahun 2003 (lihat Catatan 9).
j.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu memperoleh polis asuransi dari PT Asuransi Central Asia, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, untuk melindungi persediaan dan aktiva tetapnya dari risiko kebakaran dan risiko lainnya (lihat Catatan 6 dan 11).
k.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu mempunyai program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Program pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Indomobil Group, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali SIF, Anak Perusahaan, yang mempunyai program pensiun sendiri (lihat Catatan 2v).
l.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu juga memiliki perjanjian manajemen dan perjanjian lainnya dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tertentu. Lihat Catatan 28 di bawah untuk rincian perjanjian-perjanjian tersebut.
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI a. Perjanjian Lisensi, Kerja Sama dan Perakitan Anak Perusahaan mempunyai perjanjian lisensi, kerja sama dan perakitan dengan beberapa prinsipal: Anak Perusahaan CSA
GMM
IBAR
Keterangan mengenai Perjanjian Utama
Prinsipal
- Hak sementara untuk mengimpor, menyalurkan, merakit dan menjual produk Volvo, termasuk asesoris dan suku (a) cadang sampai 3 Juli 2001 .
Volvo Car Corporation, Swedia
- Hak eksklusif untuk membeli produk Volvo, termasuk asesoris dan suku cadang dengan jangka waktu yang (b) dapat secara otomatis diperpanjang setiap tahun .
Volvo Truck Corporation, Swedia
- Lisensi tidak eksklusif dan tidak dapat dialihkan untuk merakit/memproduksi kendaraan roda empat dengan menggunakan merek “AUDI” dengan jangka waktu yang dapat secara otomatis diperpanjang setiap tahun.
AUDI Aktiengesellschaft, Jerman
- Lisensi tidak eksklusif dan tidak dapat dialihkan untuk merakit/memproduksi kendaraan roda empat komersial dengan menggunakan merek “VW” dengan jangka waktu yang telah berakhir pada tanggal 1 Februari 2001 tetapi sekarang dapat secara otomatis diperpanjang setiap tahun.
Volkswagen Aktiengesellschaft, Jerman
- Pengadaan yang berkesinambungan dan bantuan teknis untuk perakitan dan jasa perbaikan kendaraan jadi tipe SD300 dan SsangYong SG320 sampai dengan tanggal 2 September 2004.
SsangYong Motor Company, Korea Selatan
65
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) a. Perjanjian Lisensi, Kerja Sama dan Perakitan (lanjutan) Anak Perusahaan
Keterangan mengenai Perjanjian Utama
Prinsipal
ICB
- Penyalur tunggal produk “Renault” di Indonesia untuk (c) jangka waktu yang tidak terbatas .
PT Auto Euro Indonesia
IPN
- Dealer untuk kendaraan “Hino” dan suku cadang dan menyediakan jasa perbaikan dan pemeliharaan untuk wilayah Jawa Timur sampai dengan tanggal 31 Desember 2006.
PT Hino Motors Sales Indonesia (pada tahun 2003, sebelumnya ditunjuk oleh PT Hino Motors Manufacturing Indonesia)
UPM (dahulu IPT sebelum penggabungan usaha)
- Dealer eksklusif untuk produk Mazda di Indonesia kecuali distribusi suku cadang .
PT Ford Motor Indonesia
WW dan ITN
- Dealer resmi untuk produk Nissan di Indonesia.
PT Nissan Motor Distributor Indonesia
Catatan: (a)
Walaupun telah jatuh tempo, Volvo masih mengijinkan CSA untuk mengimpor suku cadang Volvo, asesoris dan produk Volvo lainnya tanpa perjanjian tertulis yang resmi. Pada tanggal laporan auditor independen, penunjukan resmi CSA sebagai eksklusif dealer masih dalam proses. Pada tanggal 9 Februari 2004, PT Ford Motor Indonesia (FMI) sebagai importir resmi mobil Volvo, mengirimkan surat kepada CSA bahwa CSA tetap dipertahankan sebagai dealer ritel di Indonesia dengan otoritas dari FMI, menunggu perjanjian dealer resmi yang masih dalam proses penyelesaian. Penunjukkan ini akan tetapi, dapat diakhiri oleh salah satu pihak setiap saat.
(b)
CSA menunjuk ITU, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sebagai penyalur truk dengan merek “Volvo” di Indonesia.
(c)
ICB menunjuk ITN, Anak Perusahaan, sebagai dealer resmi produk dengan merek “Renault” di Indonesia.
b. Perjanjian Sewa-Menyewa 1. PT Multi Central Aryaguna, Anak Perusahaan, terutama menyewakan gedung kantornya berdasarkan perjanjian sewa dan servis kepada PFS, HMMI, PT Sumi Rubber Indonesia (SRI), PT Indo-EDS Daya Selaras (IEDS), PT Oka International Logistama (OIL), IMGSL, PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Dana Pensiun Indomobil Group (Dana Pensiun), ISI, PT Indomobil Niaga International (IMNI), PT Buana Indomobil Trada (BIT), PT Wahana Inti Sela (WIS), HMSI dan PT Auto Euro Indonesia, semua pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pada tahun 2003 dan dengan PFS, HMMI, SRI, IEDS, OIL, IMGSL, NMI, Dana Pensiun, ISI, IMNI, BIT, WIS dan IJMG, semua pihak yang mempunyai hubungan istimewa, pada tahun 2002. Jumlah penghasilan sewa dan servis berdasarkan perjanjian tersebut di atas berjumlah Rp 5.968.435.949 pada tahun 2003 dan Rp 5.167.261.940 pada tahun 2002, yang disajikan sebagai bagian dari “Penghasilan Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi.
66
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) b. Perjanjian Sewa-Menyewa (lanjutan) 2. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa terpisah dengan ISI, HMMI, BIT, PT Indomarco Adiprima (INA) dan PT Indomarco Prismatama (INP) pada tahun 2003 dan dengan HMMI, BIT, INA dan INP pada tahun 2002, untuk penggunaan bagian tertentu dari tanah dan bangunan milik Perusahaan, sebagai gudang, kantor dan pusat servis untuk periode satu (1) tahun. Jumlah penghasilan sewa sehubungan dengan perjanjian tersebut berjumlah sebesar Rp 3.985.376.060 pada tahun 2003 dan Rp 3.611.463.765 pada tahun 2002, yang disajikan sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. 3. PT Ford Motor Indonesia (FMI) mengadakan perjanjian sewa dan servis secara terpisah dengan UPM pada tahun 2003 dan dengan Perusahaan dan UPM pada tahun 2002, untuk penggunaan bagian tertentu dari tanah dan bangunan milik Perusahaan dan UPM, sebagai ruang kantor, untuk periode satu (1) tahun. Jumlah penghasilan sewa dan servis berdasarkan perjanjian di atas adalah sebesar Rp 3.007.155.579 pada tahun 2003 dan Rp 2.951.963.622 pada tahun 2002, yang disajikan sebagai bagian dari “Lain-lain - bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. 4. Pada tanggal 23 April 1996, PT Indosentral Bina Trada (ISBT), Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian dengan PT Mandara Permai (MP), dimana ISBT diberikan hak menggunakan tanah, yang berlokasi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, untuk ruang pameran dealer sejak tanggal 1 Mei 1996 dengan jangka waktu sepuluh (10) tahun dengan opsi untuk memperpanjang sampai tujuh (7) tahun setelah periode sewa. Efektif pada tanggal 30 Juni 2002, ISBT telah melakukan penggabungan usaha dengan Perusahaan (lihat Catatan 3 dan 28j.9) dan secara otomatis perjanjian kerjasama di atas diambil alih oleh Perusahaan. 5. Pada tanggal 2 Januari 2003, PT Central Sole Agency (CSA), Anak Perusahaan tidak langsung, mengadakan perjanjian sewa dengan PT Auto Mall Indonesia (AMI), dimana CSA diberikan hak untuk menggunakan bagian gedung tertentu dari Auto Mall Indonesia yang berlokasi di Sudirman Central Business Development, Jakarta Selatan, sebagai ruang pamer dealer mulai tanggal 2 Januari 2003, untuk periode empat (4) tahun sampai dengan tanggal 31 Desember 2006, dengan opsi untuk memperpanjang sampai dua (2) tahun setelah periode sewa. Sebagai kompensasi, AMI akan membebankan biaya sewa Rp 39.690.000 per bulan selama periode sewa. 6. Pada tanggal 26 Mei 2003, CSA mengadakan perjanjian sewa dengan PT Asuransi Central Asia (ACA) dimana CSA diberikan hak untuk menggunakan tanah yang berlokasi di Pondok Indah, Jakarta Selatan, sebagai ruang pamer dealer mulai tanggal 1 Juli 2003 sampai dengan tanggal 30 Juni 2008. Sebagai kompensasi, ACA akan membebankan CSA biaya sewa sebesar Rp 1.665.810.000 untuk lima (5) tahun atau Rp 333.162.000 per tahun c. Perjanjian Bangun, Kelola dan Alih ( Built, Operate and Transfer - BOT) PT Wahana Wirawan (WW), Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian BOT dengan PT Sri Medali (SM), dimana WW akan membangun gedung pada beberapa bidang tanah yang dimiliki oleh SM, dan akan memiliki hak untuk mengelola gedung tersebut selama sepuluh (10) tahun sejak tanggal 24 Mei 1996 sampai dengan tanggal 24 Mei 2006. Sehubungan dengan restrukturisasi operasi usaha Nissan di Indonesia (lihat Catatan 28j.13), WW mengalihkan perjanjian BOT dengan SM kepada PT Nissan Motor Indonesia. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, persetujuan dari SM masih belum diperoleh.
67
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) d. Perjanjian Bantuan Teknis Perusahaan dan UPM, CSA, WITM, IPN, IST, GMM, NMC, ITU, IMB, WW, MCA, Anak Perusahaan, mengadakan perjanjian dengan IEDS, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana IEDS setuju untuk menyediakan jasa teknologi informasi kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan yang disebutkan di atas. Jasa profesional yang dibebankan pada operasi sehubungan dengan perjanjian tersebut berjumlah Rp 635.083.454 pada tahun 2003 dan Rp 654.108.160 pada tahun 2002, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi. e. Perjanjian Anjak Piutang Pada tanggal 8 Februari 2002, IPT (sebagai “Dealer”) dan FMI (sebagai “Distributor”) mengadakan perjanjian anjak piutang utama dengan PFS (sebagai “Perusahaan Pembiayaan”), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana FMI sebagai distributor dari kendaraan Mazda akan menjual piutang yang diperoleh dari penjualan kendaraan Mazda kepada PFS secara “without recourse“, dan hasil dari transaksi anjak piutang ini akan digunakan untuk membayar hutang IPT atas pembelian kendaraan tersebut kepada FMI. Jumlah fasilitas maksimum untuk transaksi anjak piutang ini adalah sebesar Rp 25.000.000.000 untuk membiayai tingkat persediaan yang cukup atas kendaraan Mazda yang baru dan dijamin dengan penempatan jaminan kas dari IPT kepada PFS sebesar Rp 6.250.000.000, yang disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Bukan Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi. Pada tanggal 31 Desember 2003 dan 2002, fasilitas anjak piutang yang digunakan oleh IPT masing-masing berjumlah Rp 22.394.340.555 dan Rp 16.904.848.489, yang disajikan sebagai bagian dari “Hutang Jangka Pendek” pada neraca konsolidasi. Efektif tanggal 1 September 2003, IPT telah melakukan penggabungan usaha dengan UPM (lihat Catatan 3) dan perjanjian kerjasama tersebut di atas secara otomatis diambil alih oleh UPM. f.
Restrukturisasi Hutang Pada tanggal 21 Desember 2000, IPT, IBAR, GMM dan Perusahaan menandatangani Nota Kesepakatan untuk merestrukturisasi hutang mereka kepada BPPN. Pada Nota Kesepakatan, semua pihak setuju untuk: 1. Membayar “sustainable loan” sejumlah Rp 22.200.000.000. “Sustainable loan” dikenakan suku bunga mengambang tahunan sebesar 18,00% dan dijamin dengan jaminan dari Perusahaan dan UPM serta jaminan pribadi dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa. 2. Semua saldo “unsustainable loan” yang tidak dapat dibayar kembali sejumlah Rp 262.993.174.904 akan dialihkan dan diambil alih oleh Perusahaan. 3. Perusahaan berencana akan menerbitkan obligasi konversi kepada BPPN untuk menggantikan “unsustainable loan”. Bagian atas sustainable loan IBAR telah dibayar pada tahun 2002 dan bagian atas sustainable loan IPT dan GMM diambil alih oleh kreditur lain dari BPPN (lihat Catatan 18a). Sehubungan dengan pengambilalihan oleh Perusahaan atas unsustainable loan IPT, IBAR dan GMM, Perusahaan menerbitkan obligasi konversi kepada BPPN pada tahun 2001. Selain itu, pada tahun 2001, Anak Perusahaan tersebut dan Perusahaan melakukan perjanjian fasilitas konversi hutang secara terpisah, dimana semua pihak setuju bahwa semua hutang Anak Perusahaan yang dialihkan kepada Perusahaan akan diselesaikan melalui pengkonversian hutang ke ekuitas dengan menerbitkan saham baru, semuanya atas nama Perusahaan. Selanjutnya, obligasi yang diterbitkan Perusahaan kepada BPPN dialihkan oleh BPPN kepada PT Cipta Sarana Duta Perkasa pada tahun 2002, yang kemudian dialihkan kepada Cinnamon Invest Limited, perusahaan di British Virgin Islands. Obligasi ini telah dilunasi oleh Perusahaan pada tahun 2002. 68
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) g. Restrukturisasi Modal Beberapa Anak Perusahaan Anak Perusahaan telah merestrukturisasi komposisi ekuitas yang mengakibatkan perubahan pada kepemilikan Perusahaan sebagai berikut: % Kepemilikan Sebelum Sesudah Restrukturisasi Restrukturisasi 2003 PT Unicor Prima Motor (lihat Catatan 3 dan 28j.5 ) PT Indomobil Finance Indonesia (dahulu PT Indomaru Multi Finance) PT Wahana Indo Trada Mobilindo, melalui PT Wahana Inti Central Mobilindo (yang dimiliki 99,89% oleh Perusahaan) PT Wahana Wirawan, melalui PT Indocitra Buana (yang dimiliki 99,99% oleh Perusahaan) 2002 PT Indomobil Finance Indonesia (lihat Catatan 28j.7) PT Multi Central Aryaguna (lihat Catatan 28j.7) PT Indomobil Bhupala (lihat Catatan 28j.7) PT Indocitra Buana (lihat Catatan 28j.7) PT Indosentral Bina Trada (lihat Catatan 3 dan 28j.9) PT Sumber Artha Perdana (lihat Catatan 3 dan 28j.9) PT Nissan Motor Indonesia PT Indosentosa Trada, melalui PT Wahana Wirawan (yang dimiliki 60,00% oleh PT Indocitra Buana) pada tahun 2002 (lihat Catatan 3 dan 28j.12) PT United Indo Surabaya, melalui PT Wahana Wirawan (yang dimiliki 60,00% oleh PT Indocitra Buana) pada tahun 2002 (lihat Catatan 3 dan 28j.12)
90,000
96,269
99,288
99,286
99,000
80,000
60,000
90,000
99,000
99,290
99,000 99,000 99,000 90,000
99,980 99,790 99,990 -
99,000
-
4,500 45,450
3,040 30,000
45,900
30,290
Restrukturisasi modal tersebut adalah berdasarkan keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa secara sirkular dari Anak Perusahaan untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor, yang telah diberitahukan kepada Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan/atau telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal. Dalam hal dimana kepemilikan Perusahaan terdilusi, Perusahaan memutuskan untuk mengabaikan haknya untuk membeli saham terlebih dahulu dari saham baru yang akan diterbitkan oleh Anak Perusahaan.
69
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) h. Komitmen dan Kontinjensi yang Signifikan 1. Perusahaan mengadakan Perjanjian Jual Beli Tanah dimana Perusahaan berjanji untuk membeli beberapa bidang tanah yang berlokasi di Pusat Bisnis Jakarta sehubungan dengan ekspansi kantor Group Indomobil dan jaringan dealership yang akan datang. Transaksi tersebut dilakukan berdasarkan beberapa Perjanjian Pengikatan (Commitment Agreement) sebagai berikut: a. Pengikatan Jual Beli Tanah pada tanggal 2 Desember 2002, antara Perusahaan dengan PT Insan Asia Nusantara (INSAN), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Perusahaan berjanji untuk membeli dan INSAN berjanji untuk menjual tanah dengan 2 jumlah area seluas 10.300 m yang berlokasi di Kecamatan Setiabudi, Jalan Jenderal Sudirman yang mencakup Kav. 76, 77 dan sebagian 78, Jakarta dengan harga sebesar Rp 124,60 miliar. b. Pengikatan Pengalihan Hak tanggal 2 Desember 2002 antara Perusahaan dan INSAN, dimana Perusahaan berjanji untuk membeli/mengambil alih dan INSAN berjanji untuk menjual/melepas, beberapa bidang tanah dan bangunan yang berlokasi di Kecamatan Setiabudi yang letaknya berdekatan dengan lokasi tanah yang dibeli seperti yang 2 dijelaskan pada poin 1a di atas, dengan jumlah area seluas 15.133,313 m , dengan harga sebesar Rp 101,00 miliar. c. Pengikatan Jual Beli Tanah tanggal 2 Desember 2002 antara Perusahaan dengan PT Gunung Ansa (Gunsa), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana Perusahaan berjanji untuk membeli dan Gunsa berjanji untuk menjual, sebidang tanah 2 dengan jumlah area seluas 6.104 m yang berlokasi di Jalan Hayam Wuruk No. 6, Jakarta, dengan harga sebesar Rp 53,40 miliar. Perjanjian Pengikatan berlaku efektif selama satu (1) tahun sejak tanggal penandatanganan dan dipenuhinya beberapa syarat tertentu oleh kedua belah pihak sebelum penandatanganan Perjanjian Penjualan dan Pembelian. Perjanjian tersebut juga menyebutkan bahwa perwakilan dari setiap pihak sehubungan dengan hak dan kewajibannya selama periode perjanjian. Beberapa persyaratan tertentu harus dipenuhi, antara lain, adalah sebagai berikut: • • • •
Tanah tersebut bebas dari penjaminan dan sitaan; Transaksi harus memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris dan Pemegang Saham seperti yang ditentukan dalam peraturan dan undang-undang yang berlaku; Perusahaan akan menunjuk penilai independen, untuk menentukan nilai tanah, dan konsultan hukum independen, untuk melaksanakan audit hukum dan meneliti kelengkapan dokumen-dokumen atas tanah tersebut; Transaksi ini harus disetujui oleh para Kreditur Perusahaan dan badan pengatur lainnya sehubungan dengan penggunaan tanah.
70
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) h. Komitmen dan Kontinjensi yang Signifikan (lanjutan) Pada kondisi dimana Pengikatan dibatalkan yang disebabkan oleh karena Perusahaan, INSAN dan Gunsa harus mengembalikan seluruh jumlah uang muka dari Perusahaan. Akan tetapi, pada kondisi dimana pengikatan dibatalkan yang disebabkan bukan oleh Perusahaan, INSAN dan Gunsa harus mengembalikan seluruh uang muka dari Perusahaan ditambah denda sebesar 15,00% per tahun terhitung semenjak uang muka dibayarkan. Pengembalian uang muka dan denda harus dilakukan dalam jangka waktu sepuluh (10) hari dari tanggal pembatalan. Akan tetapi, Pengikatan juga menyebutkan bila INSAN dan/atau Gunsa tidak dapat mengembalikan uang muka dan denda, Perusahaan mempunyai hak untuk menjual atau mengalihkan kepemilikan atas bidang tanah kepada pihak lain, dan/atau melakukan hal-hal yang diperlukan untuk mengambil alih bidang tanah tersebut. Transaksi ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 1 September 2003. Perjanjian Pengikatan tersebut telah diperpanjang oleh pihak-pihak yang berkepentingan untuk tahun berikutnya sampai dengan tanggal 2 Desember 2004 ketika perjanjian pengikatan tersebut berakhir pada tanggal 2 Desember 2003. 2. PT Wahana Senjaya Jakarta dan PT Wahana Delta Prima Banjarmasin, Anak Perusahaan tidak langsung, mengadakan perjanjian pengikatan Jual Beli Tanah untuk membeli beberapa bidang tanah yang berlokasi di Jakarta dan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, untuk pendirian kantor dan ruang pamer yang akan datang. Pada tanggal 31 Desember 2003, jumlah uang muka yang dibayar oleh Anak Perusahaaan tidak langsung untuk transaksi di atas berjumlah Rp 7,45 miliar yang disajikan sebagai bagian dari aktiva bukan lancar pada “Uang Muka Pembelian Tanah” di neraca konsolidasi. Sampai dengan tanggal laporan auditor independen, Perjanjian Jual Beli Tanah dan Hak Guna Bangunan untuk beberapa bidang tanah yang diperoleh masih dalam proses penyelesaian. 3. Perusahaan mengeluarkan jaminan perusahaan untuk pinjaman yang diperoleh oleh GMM, IBAR, UPM, SIF dan IMB, Anak Perusahaan, dan PT Kotobukiya Indo Classic Industries (KICI) dan PT CSM Corporatama, pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Jaminan perusahaan tersebut dikeluarkan dahulu oleh IIC sebelum penggabungan usaha dengan IMII (lihat Catatan 1) dan akan jatuh tempo pada saat pinjaman yang dijamin jatuh tempo. Pada tahun 2002, Perusahaan mengeluarkan jaminan perusahaan untuk pinjaman yang diperoleh IFI, Anak Perusahaan, dan jaminan perusahaan dari Perusahaan kepada KICI telah dialihkan kepada PT Tritunggal Inti Permata, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, berdasarkan surat pernyataan pada tanggal 18 Maret 2002. Pada tahun 2003, jaminan perusahaan kepada GMM, IBAR, UPM, IMB dan CSM telah dibebaskan. Pada tanggal 31 Desember 2003, jumlah jaminan yang dikeluarkan adalah sebesar Rp 101.575.899.722. i.
Perjanjian Kerja Sama dan Fasilitas Kredit Channeling Beberapa Anak Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa bank, sebagai berikut:
71
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) i.
Perjanjian Kerja Sama dan Fasilitas Kredit Channeling (lanjutan) SIF:
Bank
Jumlah Fasilitas dan Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Pinjaman
Suku Bunga Efektif Tahunan
PT Bank DKI
Pinjaman revolving untuk program Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan fasilitas maksimum pinjaman sebesar Rp 75 miliar. Perjanjian pinjaman akan berakhir pada tanggal 12 Desember 2005 dan dapat diperbaharui jika disetujui oleh kedua belah pihak.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
Berkisar antara 17,00% sampai dengan 19,00% pada tahun 2003 dan 19,00% pada tahun 2002.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Pinjaman non revolving dengan fasilitas maksimum pinjaman Rp 150 miliar. Jangka waktu maksimum pembayaran oleh pelanggan adalah tiga (3) tahun. Pembiayaan ini telah dihentikan pada tanggal 13 November 2003.
SIF tidak menyalurkan pinjaman ini.
22,00% pada tahun 2003 dan 2002.
PT Bank Niaga Tbk.
Pinjaman untuk program Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dengan fasilitas maksimum pinjaman Rp 50 miliar dengan periode penarikan selama satu (1) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 23 September 2003. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 20 September 2005, dan dapat dperbaharui jika disetujui oleh kedua belah pihak. Minimum bagian SIF adalah sebesar 10,00% dari jumlah kredit yang diberikan dan maksimum bagian PT Bank Niaga Tbk. (Niaga) adalah 90,00% dari jumlah kredit yang diberikan.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank. Risiko tidak tertagihnya piutang akan dibagi antara SIF dan Niaga sesuai dengan porsi pembiayaan mereka.
Berkisar antara 14,00% sampai dengan 20,50% pada tahun 2003 dan antara 19,50% sampai dengan 20,50% pada tahun 2002.
72
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) i.
Perjanjian Kerja Sama dan Fasilitas Kredit Channeling (lanjutan) SIF (lanjutan):
Bank PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Jumlah Fasilitas dan Tanggal Jatuh Tempo Pinjaman non revolving dalam bentuk program Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) sebagai berikut:
Fasilitas Maksimum (Dalam Rupiah)
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Nilai Pinjaman
Suku Bunga Efektif Tahunan
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
Berkisar antara 15,25% sampai dengan 19,50% pada tahun 2003 dan antara 19,50% sampai dengan 20,00% pada tahun 2002.
Jangka Waktu Penarikan
Jangka Waktu Pembayaran
75 miliar
22 September 2001
Tiga (3) tahun atau selambat-lambatnya pada tanggal 22 September 2004.
100 miliar
23 Mei 2002
Tiga (3) tahun atau selambat-lambatnya pada tanggal 23 Mei 2005.
200 miliar
5 September 2002
Tiga (3) tahun atau selambat-lambatnya pada tanggal 5 September 2005.
240 miliar
19 Agustus 2003
Tiga (3) tahun atau selambat-lambatnya pada tanggal 19 Agustus 2006.
250 miliar
17 April 2004
Empat (4) tahun atau selambat-lambatnya pada tanggal 17 April 2008.
900 miliar
20 November 2004
Empat (4) tahun atau selambat-lambatnya pada tanggal 20 November 2008.
Pinjaman non revolving dalam bentuk program Kredit Usaha Kecil (KUK) dengan fasilitas maksimum Rp 50 miliar dengan periode penarikan selama lima (5) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 9 Januari 2004.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
Berkisar antara 15,25% sampai dengan 19,50% pada tahun 2003 dan antara 19,50% sampai dengan 20,00% pada tahun 2002.
73
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) i.
Perjanjian Kerja Sama dan Fasilitas Kredit Channeling (lanjutan) SIF (lanjutan):
Bank PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Jumlah Fasilitas dan Tanggal Jatuh Tempo Pinjaman nonrevolving dengan fasilitas maksimum Rp 150 miliar dengan periode penarikan selama satu (1) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2004. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 24 Juni 2004 dan dapat diperbaharui jika disetujui oleh kedua belah pihak.
Nilai Pinjaman Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
Suku Bunga Efektif Tahunan Berkisar antara 15,50% sampai dengan 17,00% pada tahun 2003.
IFI: PT Bank Bukopin
Fasilitas kredit channeling dengan jumlah maksimum Rp 20 miliar dengan periode penarikan selama satu (1) tahun. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 15 April 2003 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses perpanjangan.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
Berkisar antara 13,00% sampai dengan 21,50% pada tahun 2003 dan antara 18,50% sampai dengan 22,00% pada tahun 2002, tergantung pada jangka waktu pembiayaan konsumen yang diambil oleh pelanggan.
PT Bank Victoria International Tbk.
Fasilitas kredit channeling dengan nilai maksimum Rp 100 miliar. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 11 September 2004.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
Berkisar antara 14,50% sampai dengan 15,50% pada tahun 2003 dan antara 21,00% sampai dengan 25,00% pada tahun 2002.
PT Bank Mega Tbk.
Fasilitas kredit channeling dengan nilai maksimum Rp 910 miliar. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2002 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses perpanjangan.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
Berkisar antara 16,00% sampai dengan 21,00% pada tahun 2003 dan antara 21,00% sampai dengan 25,00% pada tahun 2002.
74
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) i.
Perjanjian Kerja Sama dan Fasilitas Kredit Channeling (lanjutan) IFI (lanjutan):
Bank
Jumlah Fasilitas dan Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Pinjaman
Suku Bunga Efektif Tahunan
PT Bank Internasional Indonesia Tbk.
Fasilitas kredit channeling dengan nilai maksimum Rp 100 miliar. Fasilitas tersebut jatuh tempo dalam jangka waktu yang tidak terbatas.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank.
19,00% pada tahun 2003 dan berkisar antara 15,50% sampai dengan 19,00% pada tahun 2002.
PT Bank Mega Tbk.
Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk pembiayaan sepeda motor. Bagian IFI pada kerjasama pembiayaan ini, minimum tidak kurang dari 1,00% dari jumlah kredit yang diberikan dan bagian PT Bank Mega Tbk. (Mega) tidak lebih dari 99,00% dari jumlah kredit yang diberikan. Batas maksimum bagian Mega dalam perjanjian ini adalah Rp 500 miliar. Fasilitas jatuh tempo pada tanggal 16 Januari 2004 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses perpanjangan.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank. Risiko tidak tertagihnya piutang akan dibagi antara IFI dan Mega sesuai dengan porsi pembiayaan mereka.
Berkisar antara 16,00% sampai dengan 21,00% pada tahun 2003.
PT Bank Central Asia Tbk.
Perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen untuk pembiayaan sepeda motor baru. Bagian IFI pada kerjasama pembiayaan ini, minimum tidak kurang dari 10,00% dari jumlah kredit yang diberikan dan bagian PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) tidak lebih dari 90,00% dari jumlah kredit yang diberikan. Batas maksimum bagian BCA dalam perjanjian ini adalah Rp 100 miliar dengan periode pembiayaan maksimum empat (4) tahun sejak tanggal penarikan.
Tidak dicatat dalam pembukuan karena semua hak dan kewajiban atas piutang telah dialihkan kepada bank. Risiko tidak tertagihnya piutang akan dibagi antara IFI dan BCA sesuai dengan porsi pembiayaan mereka.
Berkisar antara 15,00% sampai dengan 16,00% pada tahun 2003.
75
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) i.
Perjanjian Kerja Sama dan Fasilitas Kredit Channeling (lanjutan) IFI (lanjutan):
Bank
Jumlah Fasilitas dan Tanggal Jatuh Tempo
Nilai Pinjaman
Suku Bunga Efektif Tahunan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Program Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) untuk pembiayaan konsumen dengan nilai maksimum Rp 20 miliar. Pinjaman akan jatuh tempo pada tanggal 6 Maret 2006.
Rp 5.361,75 juta pada tahun 2003 (lihat Catatan 18a). Perusahaan akan menanggung semua risiko kolektibilitas sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
Berkisar antara 17,00% sampai dengan 18,00% pada tahun 2003.
PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Pinjaman non revolving dalam program Kredit Usaha Kecil (KUK) dengan fasilitas maksimum Rp 200 miliar. Pinjaman telah jatuh tempo pada tanggal 8 November 2003 dan sampai dengan tanggal laporan auditor independen masih dalam proses perpanjangan.
Rp 152.761,79 juta pada tahun 2003 dan Rp 609,75 juta pada tahun 2002 (lihat Catatan 18a). Perusahaan akan menanggung semua risiko kolektibilitas sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
Berkisar antara 17,00% sampai dengan 20,00% pada tahun 2003 dan dari 21,00% sampai dengan 21,50% pada tahun 2002.
PT Bank NISP Tbk.
Program Kredit Usaha Kecil (KUK) non revolving dengan fasilitas maksimum Rp 20 miliar dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 Mei 2005. Pada tanggal 25 September 2002, IFI mendapat tambahan fasilitas dengan nilai maksimum Rp 50 miliar yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 September 2005.
Rp 20.214,09 juta pada tahun 2003 dan Rp 32.953,20 juta pada tahun 2002 (lihat Catatan 18a). Perusahaan akan menanggung semua risiko kolektibilitas sehubungan dengan piutang pembiayaan konsumen yang diberikan seperti yang disebutkan dalam perjanjian.
Berkisar antara 15,00% sampai dengan 19,50% pada tahun 2003 dan dari 20,00% sampai dengan 22,00% pada tahun 2002.
Anak Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama seperti yang disebutkan diatas dengan bank, dimana bank akan memberikan bantuan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Usaha Kecil (KUK) melalui pembiayaan konsumen yang akan disalurkan melalui Anak Perusahaan tersebut. Dalam perjanjian ini, Anak Perusahaan, antara lain, perlu mengelola piutang dan memelihara administrasi dan penerimaan atas piutang tersebut dari pelanggan. Sebagai kompensasi, Anak Perusahaan mempunyai hak untuk menentukan tingkat bunga yang dibebankan kepada pelanggan dan mengakui pendapatan setara dengan perbedaan suku bunga yang dibebankan kepada pelanggan dan suku bunga yang dibebankan oleh bank. 76
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) j.
Lain-lain 1. Selama tahun 2003, GMM menempatkan investasi rupiah pada Reksa Dana yang diterbitkan oleh PT Bank Commonwealth, Jakarta. Saldo pada tanggal 31 Desember 2003 adalah sebesar Rp 14.315.433 dan disajikan sebagai bagian dari “Penempatan Jangka Pendek” pada neraca konsolidasi. 2. Pada tahun 2003, WW menerima insentif penjualan dari PT Nissan Motor Distributor Indonesia sebesar Rp 4.885.194.052 atas pencapaian target penjualan dan pengembangan jaringan dealer Nissan. Jumlah tersebut disajikan sebagai bagian “Lain-lain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. 3. Pada tanggal 17 Februari 2003, NA dan PT KIA Indonesia Motor (KIA Indonesia) mengadakan perjanjian kerjasama untuk perakitan kendaraan dengan merek KIA, jenis Carens atau jenis lain dari model kendaraan KIA. Pesanan produksi kepada NA, yang dimulai sejak 1 Juli 2003, akan berlaku selama dua (2) tahun sampai dengan 1 Juli 2005 dan dapat diperbaharui untuk dua (2) tahun yang akan datang. 4. Sejak tanggal 17 Februari 2003 dan selanjutnya, perwakilan dari Mazda Corporation, FMI dan IPT, Anak Perusahaan, mengadakan serangkaian pertemuan mengenai restrukturisasi bisnis Mazda. Hal-hal yang relevan dari perjanjian tersebut, sebagai berikut: a. impor komponen CKD Mazda dan perakitannya akan ditangani oleh IPT, yang saat ini ditangani oleh UPM ketika IPT telah melakukan penggabungan usaha dengan UPM pada tahun 2003 (lihat Catatan 3); b. suku cadang, layanan purna jual dan impor kendaraan Mazda CBU akan ditangani oleh FMI; c. dokumen yang relevan yang mendukung restrukturisasi usaha akan dikembangkan bersama-sama oleh seluruh pihak yang terkait. Sehubungan dengan perjanjian di atas, UPM harus membayar beban jasa operasi bulanan (SOD) kepada FMI. Jumlah jasa yang dibebankan pada operasi sehubungan dengan jasa tersebut berjumlah Rp 1.880.992.508 pada tahun 2003, yang disajikan sebagai bagian dari “Beban Usaha“ pada laporan laba rugi konsolidasi. 5. Pada tanggal 1 September 2003, UPM dan IPT mengadakan perjanjian penggabungan usaha (lihat Catatan 3) 6. Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa terpisah, yang semuanya tertanggal 13 Desember 2002, yang diaktakan berdasarkan akta notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 29, 30, 31 dan 32, para pemegang saham dari masing-masing Anak Perusahaan memutuskan untuk bertanggung jawab dalam pelaksanaan Kuasi Reorganisasi di GMM, IBAR, WICM dan IPT (sebelum penggabungan usaha dengan UPM). Tujuan dari reorganisasi ini adalah untuk menyederhanakan struktur modal masing-masing Anak Perusahaan, di mana setiap Anak Perusahaan tersebut dapat memulai “Fresh Start Accounting” dan lebih menarik untuk investor. Reorganisasi ini telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham luar biasa Perusahaan pada tanggal 11 November 2002 dan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada bulan Desember 2002.
77
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) j.
Lain-lain (lanjutan) 7. Pada tanggal 30 Juni 2002, Perusahaan mempunyai uang muka antar perusahaan kepada IFI, MCA, IMB dan ICB, Anak Perusahaan, yang tidak dikenakan bunga dan tidak mempunyai jangka waktu pembayaran yang tetap. Berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa terpisah, yang semuanya tertanggal 22 Desember 2002, yang diaktakan berdasarkan akta notaris Amrul Partomuan Pohan, S.H., L.L.M., No. 19, 20, 21 dan 22, para pemegang saham masing-masing Anak Perusahaan memutuskan untuk meningkatkan modal dasar, ditempatkan dan disetor melalui transaksi konversi hutang ke ekuitas. Susunan ekuitas dari Anak Perusahaan tersebut sebelum dan sesudah transaksi konversi hutang ke ekuitas dijelaskan dalam Catatan 28g. Konversi hutang ke ekuitas telah mendapatkan persetujuan dari Menteri kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan oleh pemegang saham Perusahaan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 11 November 2002. 8. Sehubungan dengan penjualan sebagian saham Perusahaan di PT Indomobil Suzuki International (ISI) pada tahun 2002, perjanjian-perjanjian yang berkaitan yang ditandatangani dan ikatan-ikatan yang disetujui adalah sebagai berikut: Perjanjian Perjanjian Penjualan dan Pembelian Saham dan Perjanjian Pemberian Pinjaman (“Shares Sales and Purchase Agreement and Agreement to Grant Loan” - SSPA)
Surat Perjanjian Opsi Beli Perusahaan (Company’s Call Option Letter Agreement)
Pihak Terkait
Tanggal 11 Oktober 2002
11 Oktober 2002
78
IMSI, SMC, STK dan ISI
IMSI dan SMC
Keterangan yang Berkaitan •
Penjualan kepada SMC atas 12.710 lembar saham seri A dan 5.740 lembar saham seri B yang dimiliki IMSI di ISI (setara dengan 41,00% kepemilikan pada ISI)
•
Harga beli adalah sebesar AS$ 140.819.625
•
SMC memberikan pinjaman kepada IMSI sebesar AS$ 34.180.000 (lihat Catatan 18a)
•
SMC memberikan hak kepada IMSI untuk membeli kembali 9.300 lembar saham seri A dan 4.200 lembar saham seri B yang dimiliki IMSI pada ISI (setara dengan 30,00% kepemilikan ekuitas pada ISI)
•
Periode opsi berlaku dari tahun kedua dari Tanggal Penutupan (Closing Date) (tanggal 29 November 2004) sampai dengan tiga (3) bulan setelah tahun kelima dari Tanggal Penutupan (Closing Date) (tanggal 29 Februari 2008)
•
Harga Opsi berdasarkan perhitungan yang disetujui yang dinyatakan dalam SSPA
•
Opsi beli Perusahaan akan dibatalkan dan tidak ada tindakan dan akibat lebih lanjut bilamana Perusahaan gagal untuk memperbaiki kegagalan berdasarkan perjanjian pinjaman
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) j. Lain-lain (lanjutan) Perjanjian Perjanjian Pinjaman (Loan Agreement)
Pihak Terkait
Tanggal 11 Oktober 2002
IMSI dan SMC
Keterangan yang Berkaitan •
SMC memberikan pinjaman kepada IMSI sebesar AS$ 34.180.000
•
Periode jatuh tempo adalah pada tahun kelima dari Tanggal Penutupan (Closing Date)
•
Suku bunga berdasarkan perhitungan yang disetujui bersama dalam Perjanjian Pinjaman
•
Jaminan: 2.790 lembar saham seri A dan 1.260 lembar saham seri B yang dimiliki oleh IMSI di ISI (setara dengan 9,00% kepemilikan pada ISI); dan 310 lembar saham seri A dan 140 lembar saham seri B yang dimiliki oleh STK di ISI (setara dengan 1,00% kepemilikan pada ISI)
Perjanjian Penjaminan Saham (Pledge of Shares Agreement)
29 November 2002
IMSI, SMC dan ISI
Penjaminan penyertaan saham ISI yang dimiliki IMSI
Perjanjian Penjualan dan Pembelian Perusahaan tertentu (Specified Companies Sale and Purchase Agreement)
29 November 2002
IMSI, IMNI, STK, SMC dan ISI
IMNI setuju untuk menjual dan mengalihkan kepada Perusahaan, seluruh atau sejumlah tertentu penyertaan saham yang dimiliki oleh IMNI di perusahaanperusahaan tertentu (PT Buana Indomobil Trada, PT Buana Sentral Trada, PT Handijaya Buana Trada, PT Hero Sakti Motor Gemilang, PT Indojakarta Motor Gemilang, PT Indomadiun Wijaya Motor, PT Indosolo Motor Gemilang, PT Sumber Baru Sentral Mobil, PT Sunmotor Indosentra Trada dan PT United Indo Bali)
Pemberitahuan Perpanjangan Tanggal Penutupan (Notice of Extension of Closing Date)
29 November 2002
IMSI
Surat dari IMSI yang ditujukan kepada seluruh pihak yang berkaitan sehubungan dengan perpanjangan Tanggal Penutupan (Closing Date) dari tanggal 15 November 2002 menjadi 29 November 2002
9. Pada tanggal 25 Juni 2002, Perusahaan, ISBT dan SAP melakukan perjanjian penggabungan usaha (lihat Catatan 3).
79
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan) j.
Lain-lain (lanjutan) 10. Pada tanggal 23 April 2002, PT Indosentral Bina Trada (ISBT) membeli kembali 10 (sepuluh) lembar saham yang diterbitkan (setara dengan 10,00% kepemilikan) dari PT Tritunggal Inti Permata dengan harga beli Rp 922.000.000. Reakusisi atas saham tersebut telah disetujui oleh pemegang saham ISBT berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa secara sirkuler yang disahkan berdasarkan akta notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 68 pada tanggal 24 April 2002. Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan sudah menerima pemberitahuan pada tanggal 25 April 2002 mengenai keputusan diatas. 11. Pada tanggal 23 April 2002, PT Sumber Artha Perdana (SAP) juga membeli kembali (3) tiga lembar saham yang telah diterbitkan (setara dengan 1,00% kepemilikan) dari IMGSL dengan harga beli sebesar Rp 4.924.000.000. Reakuisisi atas saham tersebut telah disetujui oleh pemegang saham IMGSL berdasarkan rapat umum pemegang saham luar biasa secara sirkuler yang disahkan berdasarkan akta notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 69 pada tanggal 24 April 2002. Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan sudah menerima pemberitahuan pada tanggal 25 April 2002 mengenai keputusan di atas. 12. Pada tanggal 20 April 2002, WW mengadakan komitmen penjualan dan pembelian saham dengan ISBT (lihat Catatan 3). 13. Berdasarkan Nota Kesepakatan antara NMI, WW dan ICB pada tanggal 18 Oktober 2001, NMI setuju untuk mengalokasikan pembayaran sebesar AS$ 10.000.000 kepada WW dan ICB sehubungan dengan pengambilalihan kegiatan usaha mereka sebagai berikut: -
Kepada ICB - sejumlah AS$ 49.738 untuk pengalihan aktiva dan AS$ 200.262 untuk pengalihan hak kegiatan usaha (distributor tunggal). Kepada WW - sejumlah AS$ 206.334 untuk pengalihan aktiva bergerak dan tidak bergerak, AS$ 1.043.666 untuk pengalihan agen tunggal pemegang merek untuk merek Nissan dan AS$ 8.500.000 untuk mendukung pengembangan dealership Nissan seperti yang dijelaskan di bawah dalam poin 14.
Sebagai hasil pengalihan bisnis dealership Nissan kepada NMI, WW dan ICB mengakui penghasilan sebesar Rp 11,27 miliar pada tahun 2001 yang disajikan sebagai bagian dari akun “Lain-lain - Bersih” pada laporan laba rugi konsolidasi. 14. Selanjutnya, pada tanggal 20 September 2001, WW mengadakan “Agreement Concerning Assignment of Responsibility for Development of Dealership Network for Nissan Vehicles in Indonesia” dengan Techno Era Limited (TEL), sebuah perusahaan di luar negeri (offshore). Berdasarkan perjanjian ini WW bermaksud untuk mengalihkan kepada TEL tanggung jawabnya sehubungan dengan pengembangan jaringan dealership untuk kendaraan Nissan di Indonesia dan menyediakan dana sebesar AS$ 8.500.000 kepada TEL untuk merealisasikan tanggung jawab di atas. Ruang lingkup tanggung jawab yang dialihkan dari WW kepada TEL adalah untuk mendukung pendirian dealership baru, peningkatan dan pembaharuan jaringan dealership untuk kendaraan Nissan di Indonesia. TEL dilarang untuk menjual atau mengalihkan hak atas tanggung jawab dan dana yang disediakan oleh WW dan memberikan persetujuan atau menyebabkan dana tersebut dijadikan jaminan. Pada tahun 2003, sebagian dari dana tersebut sejumlah Rp 7,11 miliar (setara dengan AS$ 839.929) telah direalisasi.
80
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. MANFAAT PENSIUN Seperti disebutkan dalam Catatan 2v, Perusahaan dan Anak Perusahaan (kecuali SIF) menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang meliputi seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Berkaitan dengan hal ini, sehubungan dengan penerapan PSAK baru No. 57, “Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi”, Perusahaan dan Anak Perusahaan yang disebutkan sebelumnya, telah mencadangkan sepenuhnya estimasi kewajiban untuk manfaat pensiun dan uang pesangon karyawan sehubungan dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003. Sebelum berlakunya Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mencatat kewajiban seperti disebutkan di atas sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 (Kepmen 150) tanggal 20 Juni 2000. Berdasarkan Undang-undang dan Kepmen tersebut, perusahaan diharuskan untuk membayarkan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian kepada karyawannya apabila persyaratan yang ditentukan pada keputusan tersebut dipenuhi. Dengan berlakunya Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003 (UU No. 13 Tahun 2003), Perusahaan dan Anak Perusahaan menghitung penyisihan kesejahteraan karyawan tersebut pada tanggal 31 Desember 2003 sesuai dengan ketentuan UU No. 13. Jumlah penyisihan (terdiri dari biaya jasa lalu dan biaya saat ini) sebesar Rp 14,17 miliar dan Rp 7,19 miliar pada tanggal 31 Desember 2003 dan 31 Desember 2002, yang disajikan pada neraca konsolidasi sebagai “Kewajiban Jangka Panjang Lainnya -Bersih”. Group berkeyakinan bahwa program pensiun dan penyisihan yang telah dibuat telah mencukupi dan memenuhi ketentuan dengan estimasi kewajiban uang pesangon dan uang penghargaan masa kerja sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2003 pada tanggal 31 Desember 2003 dan Kep-150/Men/2000 pada tanggal 31 Desember 2002. 30. INFORMASI SEGMEN USAHA Sesuai dengan PSAK No. 5 (Revisi 2000), “Pelaporan Segmen”, informasi segmen berikut ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen dan menentukan alokasi sumber daya. a. Segmen Usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha utama, yaitu, otomotif (termasuk bengkel), jasa keuangan, sewa dan pelayanan, dan lain-lain. Informasi segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut: 2003
Segmen Usaha Hasil usaha Penghasilan bersih dari Pelanggan Pulau Jawa Mobil Nissan Suzuki Volvo (mobil) Mazda Hino
Otomotif (Termasuk Bengkel)
1.156.927.888.742 302.018.994.483 122.996.476.226 66.083.202.394 64.665.064.256
Jasa Keuangan
Sewa dan Pelayanan
-
Lain-lain
-
81
Jumlah
-
1.156.927.888.742 302.018.994.483 122.996.476.226 66.083.202.394 64.665.064.256
Eliminasi
Konsolidasi
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) a. Segmen Usaha (lanjutan) 2003
Segmen Usaha Hasil usaha (lanjutan) Audi SsangYong VolksWagen Renault Volvo (bis) Volvo (truk) Kalmar Manitou (truk) Sub-jumlah mobil
Otomotif (Termasuk Bengkel)
Jasa Keuangan
52.550.012.653 52.411.657.280 43.224.622.218 31.734.405.654 26.229.802.862 19.135.356.756 2.995.789.771 2.753.776.800
Sewa dan Pelayanan
-
Lain-lain
-
Jumlah
-
52.550.012.653 52.411.657.280 43.224.622.218 31.734.405.654 26.229.802.862 19.135.356.756 2.995.789.771 2.753.776.800
Eliminasi
Konsolidasi
1.943.727.050.095
-
-
-
1.943.727.050.095
209.215.780.857 35.391.650.481 18.316.676.460 7.164.404.328
-
-
-
209.215.780.857 35.391.650.481 18.316.676.460 7.164.404.328
(2.129.383.028) -
207.086.397.829 35.391.650.481 18.316.676.460 7.164.404.328
Pembiayan konsumen Sewa guna usaha Jasa administrasi Anjak piutang
-
124.378.062.031 76.542.706.109 36.739.202.616 1.456.665.644
-
-
124.378.062.031 76.542.706.109 36.739.202.616 1.456.665.644
(562.116.880) (501.666.300) (1.063.832.269)
123.815.945.151 76.041.039.809 36.739.202.616 392.833.375
Sewa Servis Lain-lain
-
-
8.658.873.897 4.665.872.140 4.646.889.406
-
8.658.873.897 4.665.872.140 4.646.889.406
(3.237.718.820) (1.991.850.987) (1.933.366.035)
5.421.155.077 2.674.021.153 2.713.523.371
Sewa Royalti Jasa manajemen Jasa administrasi Lain-lain
-
-
-
5.348.518.400 7.664.149.201 8.184.424.000 2.424.684.758 1.004.266.223
5.348.518.400 7.664.149.201 8.184.424.000 2.424.684.758 1.004.266.223
(1.092.976.830) (4.910.779.081) (5.984.424.000) (2.250.584.758) (305.000.000)
4.255.541.570 2.753.370.120 2.200.000.000 174.100.000 699.266.223
Sub-jumlah
270.088.512.126
239.116.636.400
17.971.635.443
24.626.042.582
551.802.826.551
(25.963.698.988)
525.839.127.563
Di luar Pulau Jawa Mobil Nissan Suzuki Opel Mahindra
142.215.802.550 34.287.905.600 6.146.597.600 455.958.700
-
-
-
142.215.802.550 34.287.905.600 6.146.597.600 455.958.700
-
142.215.802.550 34.287.905.600 6.146.597.600 455.958.700
23.111.610.900
-
-
-
23.111.610.900
-
23.111.610.900
Suku cadang Servis Perakitan Lain-lain
Motor Suzuki
(40.243.885.945 )
1.903.483.164.150
Sub-jumlah mobil dan motor
206.217.875.350
-
-
-
206.217.875.350
-
206.217.875.350
Suku cadang Servis Lain-lain
4.736.932.089 247.982.578 930.303.073
-
-
-
4.736.932.089 247.982.578 930.303.073
-
4.736.932.089 247.982.578 930.303.073
-
33.184.949.694 24.457.925.572 9.652.846.927
-
-
33.184.949.694 24.457.925.572 9.652.846.927
-
33.184.949.694 24.457.925.572 9.652.846.927
5.915.217.740
67.295.722.193
-
-
73.210.939.933
-
73.210.939.933
Jumlah penghasilan bersih dari pelanggan eksternal 2.425.948.655.311
306.412.358.593
17.971.635.443
24.626.042.582
2.774.958.691.929
(66.207.584.933)
2.708.751.106.996
(42.373.268.973)
(2.127.615.449)
(7.162.935.842)
(14.543.764.669)
(66.207.584.933)
66.207.584.933
-
2.383.575.386.338
304.284.743.144
10.808.699.601
10.082.277.913
2.708.751.106.996
-
2.708.751.106.996
170.759.029.705
172.566.629.302
6.490.216.033
24.626.042.582
374.441.917.622
Pembiayaan konsumen Sewa guna usaha Jasa administrasi Sub-jumlah
Penghasilan bersih antar segmen
Jumlah Penghasilan Bersih Laba Kotor
82
(23.279.422.517)
351.162.495.105
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) a. Segmen Usaha (lanjutan) 2003 Otomotif (Termasuk Bengkel)
Segmen Usaha Beban-beban yang tidak dapat dialokasikan Laba usaha
Jasa Keuangan
-
Sewa dan Pelayanan
-
Lain-lain
-
Jumlah
-
Laba atas penjualan saham
-
-
-
-
Penghasilan bunga
-
-
-
-
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi - bersih
-
-
-
5.713.470.741
Beban bunga dan keuangan lainnya
-
-
-
-
Eliminasi
-
Konsolidasi
-
24.565.022.687
-
-
86.118.347.737
-
-
21.977.032.097
5.713.470.741
-
5.713.470.741
-
-
(66.886.236.508 )
Rugi selisih kurs - bersih
-
-
-
-
-
-
(37.655.895.951 )
Lain-lain - bersih
-
-
-
-
-
-
45.865.153.777
Pos luar biasa - laba dari restrukturisasi hutang Anak Perusahaan setelah dikurangi beban pajak - tangguhan Rp 15.657.319.063
-
-
-
-
-
-
36.533.744.479
Beban pajak - bersih
-
-
-
-
-
-
(33.956.561.296 )
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan - bersih
-
-
-
-
-
-
(19.517.580.684 )
Rugi Bersih
-
-
-
-
-
-
62.756.497.079
1.151.513.469.619
93.695.323.889
527.174.028.238
2.771.980.387.309
Posisi Keuangan Aktiva segmen 999.597.565.563 Penyertaan saham - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai 3.205.519.058 Jumlah Aktiva Kewajiban segmen
(164.022.551.586)
2.607.957.835.723
-
-
1.035.905.945.526
1.039.111.464.584
(834.580.958.716)
204.530.505.868
1.002.803.084.621
1.151.513.469.619
93.695.323.889
1.563.079.973.764
3.811.091.851.893
(998.603.510.302)
2.812.488.341.591
(137.257.327.839)
2.446.890.621.998
505.165.156.876
943.970.728.951
24.229.104.959
1.110.782.959.051
2.584.147.949.837
Hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
-
-
-
146.104.960.762
Jumlah
-
-
-
-
-
-
2.592.995.582.760
Pengeluaran Modal
63.082.235.038
13.150.410.219
28.085.741.236
1.000.752.682
105.319.139.175
Penyusutan
15.078.644.611
5.162.374.579
2.264.645.929
1.846.336.880
24.352.001.999
(1.386.327.482) -
103.932.811.693 24.352.001.999
2002
Segmen Usaha Hasil Usaha Penghasilan bersih dari pelanggan Pulau Jawa Mobil Nissan Volvo (mobil) Audi Suzuki Hino Mazda SsangYong Volvo (truk) Renault Manitou (truk) Volvo (bis) VolksWagen Mahindra Motor Suzuki Sub-jumlah mobil dan motor
Otomotif (Termasuk Bengkel)
Jasa Keuangan
Sewa dan Pelayanan
Lain-lain
Jumlah
708.687.648.098 115.118.824.829 112.339.329.274 87.485.051.114 46.745.716.805 44.980.325.519 39.839.203.019 37.079.765.647 18.574.481.457 8.224.369.271 1.991.493.557 1.274.999.999 150.000.000
-
-
-
708.687.648.098 115.118.824.829 112.339.329.274 87.485.051.114 46.745.716.805 44.980.325.519 39.839.203.019 37.079.765.647 18.574.481.457 8.224.369.271 1.991.493.557 1.274.999.999 150.000.000
80.081.114.119
-
-
-
80.081.114.119
1.302.572.322.708
-
-
-
1.302.572.322.708
83
Eliminasi
(31.034.113.190)
Konsolidasi
1.271.538.209.518
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) a. Segmen Usaha (lanjutan) 2002
Segmen Usaha Hasil Usaha (lanjutan) Suku cadang Servis Perakitan Lain-lain
Otomotif (Termasuk Bengkel)
Jasa Keuangan
Sewa dan Pelayanan
Lain-lain
Jumlah
Eliminasi
159.672.907.528 38.650.563.427 12.853.420.040 13.011.447.184
-
-
-
159.672.907.528 38.650.563.427 12.853.420.040 13.011.447.184
Konsolidasi
(1.062.175.674) (425.938.867)
Sewa guna usaha Pembiayaan konsumen Jasa administrasi Anjak piutang
-
72.014.611.441
-
-
72.014.611.441
-
43.841.097.584 28.814.777.739 2.083.012.993
-
-
43.841.097.584 28.814.777.739 2.083.012.993
(2.204.933.534) (365.347.545)
41.636.164.050 28.814.777.739 1.717.665.448
Sewa Servis Lain-lain
-
-
6.683.837.762 3.841.020.742 3.793.236.585
-
6.683.837.762 3.841.020.742 3.793.236.585
(3.074.027.780) (1.792.470.593) -
3.609.809.982 2.048.550.149 3.793.236.585
Sewa Jasa manajemen Jasa administrasi Royalti Lain-lain
-
-
-
4.477.568.185 7.123.000.000 8.947.100.311 4.813.255.155 1.725.454
4.477.568.185 7.123.000.000 8.947.100.311 4.813.255.155 1.725.454
(773.505.339) (4.923.000.000) (7.003.100.311) (3.813.255.155) -
3.704.062.846 2.200.000.000 1.944.000.000 1.000.000.000 1.725.454
Sub-jumlah
224.188.338.179
146.753.499.757
14.318.095.089
25.362.649.105
410.622.582.130
(25.437.754.798)
385.184.827.332
Di luar Pulau Jawa Mobil Suzuki Nissan Opel
14.365.089.253 2.631.704.615 814.596.800
-
-
-
14.365.089.253 2.631.704.615 814.596.800
-
14.365.089.253 2.631.704.615 814.596.800
Motor Suzuki
17.186.894.734
-
-
-
17.186.894.734
-
17.186.894.734
Sub-jumlah mobil dan motor
34.998.285.402
-
-
-
34.998.285.402
-
34.998.285.402
Suku cadang
2.234.444.435
-
-
-
2.234.444.435
-
2.234.444.435
-
29.687.839.823 7.216.847.788
-
-
29.687.839.823 7.216.847.788
-
29.687.839.823 7.216.847.788
-
6.157.750.833 230.453.644
-
-
6.157.750.833 230.453.644
-
6.157.750.833 230.453.644
2.234.444.435
43.292.892.088
-
-
45.527.336.523
-
45.527.336.523
Jumlah penghasilan bersih dari pelanggan eksternal 1.563.993.390.724
190.046.391.845
14.318.095.089
25.362.649.105
1.793.720.526.763
(56.471.867.988)
1.737.248.658.775
(32.522.227.731)
(2.570.281.079)
(4.866.498.373)
(16.512.860.805)
(56.471.867.988)
56.471.867.988
-
1.531.471.162.993
187.476.110.766
9.451.596.716
8.849.788.300
1.737.248.658.775
-
1.737.248.658.775
127.246.464.425
98.899.394.189
5.277.011.223
25.362.649.105
256.785.518.942
Beban-beban yang tidak dapat dialokasikan Rugi usaha
-
-
-
-
-
-
(14.456.233.806)
Laba atas penjualan saham
-
-
-
-
-
-
888.626.554.925
202.114.545.913
Sewa guna usaha Jasa administrasi Pembiayaan konsumen Anjak piutang Sub-jumlah
Penghasilan bersih antar segmen Jumlah Penghasilan Bersih Laba Kotor
-
158.610.731.854 38.650.563.427 12.853.420.040 12.585.508.317
(26.834.185.711)
72.014.611.441
229.951.333.231
Laba bersih operasi dalam penghentian (sebelas bulan)
-
-
-
-
-
-
Laba selisih kurs - bersih
-
-
-
-
-
-
92.473.850.845
Penghasilan bunga
-
-
-
-
-
-
21.808.427.612
Bagian atas laba bersih perusahaan asosiasi - bersih
-
-
-
11.941.796.330
11.941.796.330
-
11.941.796.330
Beban bunga dan keuangan lainnya
-
-
-
-
-
-
(122.210.450.235 )
Lain-lain - bersih
-
-
-
-
-
-
84
2.699.137.550
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) a. Segmen Usaha (lanjutan) 2002
Segmen Usaha
Otomotif (Termasuk Bengkel)
Jasa Keuangan
Sewa dan Pelayanan
Lain-lain
Jumlah
Eliminasi
Konsolidasi
Beban-beban yang tidak dapat dialokasikan (lanjutan) Beban pajak - bersih
-
-
-
-
-
-
Hak minoritas atas laba bersih Anak Perusahaan - bersih
-
-
-
-
-
-
(96.898.481.783 )
(15.182.974.114 )
Laba Bersih Posisi Keuangan Aktiva segmen Penyertaan saham - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai
970.916.173.237
913.772.549.972
623.099.494.160
86.633.809.783
714.054.947.315
2.337.560.801.230
(222.703.415.072)
2.114.857.386.158
4.961.370.216
-
-
986.265.268.773
991.226.638.989
Jumlah Aktiva
918.733.920.188
623.099.494.160
86.633.809.783
1.700.320.216.088
3.328.787.440.219
(1.026.100.251.299)
2.302.687.188.920
Kewajiban segmen Hak minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi yang tidak dapat dialokasikan
501.756.560.684
470.772.466.711
18.160.817.644
1.105.698.094.427
2.096.387.939.466
(191.469.432.027)
1.904.918.507.439
-
-
-
-
-
-
97.371.845.375
-
-
-
-
-
-
2.002.290.352.814
Pengeluaran Modal
41.983.033.877
10.971.476.446
776.233.568
3.143.445.794
56.874.189.685
(3.492.782.166)
53.381.407.519
Penyusutan
11.645.647.262
3.164.105.862
1.808.648.744
1.466.337.630
18.084.739.498
(727.609.426)
17.357.130.072
Jumlah
(803.396.836.227)
187.829.802.762
b. Segmen Geografis Informasi mengenai segmen usaha berdasarkan area geografis adalah sebagai berikut: 2003
2002
Penghasilan Bersih Operasi yang dilanjutkan Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
2.429.322.291.713 279.428.815.283
1.656.723.036.850 80.525.621.925
Sub-jumlah operasi yang dilanjutkan
2.708.751.106.996
1.737.248.658.775
Operasi dalam penghentian Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
-
7.330.833.875.424 126.696.501.837
Sub-jumlah operasi dalam penghentian
-
7.457.530.377.261
2.708.751.106.996
9.194.779.036.036
Jumlah
85
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) b. Segmen Geografis (lanjutan) 2003
2002
Laba (Rugi) Usaha Operasi yang dilanjutkan Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
23.432.674.446 1.132.348.241
(25.600.059.783) 11.143.825.977
Sub-jumlah operasi yang dilanjutkan
24.565.022.687
(14.456.233.806)
Operasi dalam penghentian Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
-
792.946.277.911 (2.058.129.760)
Sub-jumlah operasi dalam penghentian
-
790.888.148.151
24.565.022.687
776.431.914.345
Jumlah Aktiva Pulau Jawa Luar Pulau Jawa
2.791.175.552.743 21.312.788.848
2.284.125.601.182 18.561.587.738
Jumlah
2.812.488.341.591
2.302.687.188.920
Jumlah
31. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Desember 2003, Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban yang signifikan dalam mata uang asing. Nilai aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal neraca dan tanggal laporan auditor independen disajikan sebagai berikut: Setara dalam Rupiah
Mata Uang Asing Aktiva Dalam Dolar AS Kas dan setara kas Piutang Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya Dalam Yen Jepang Kas dan setara kas Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaanya Dalam mata uang asing lainnya Dolar Singapura Kronos Swedia Dolar Euro Ringgit Malaysia Bath Thailand Poundsterling Inggris Sub-jumlah
86
31 Desember 2003 (Tanggal Neraca)
29 Maret 2004 (Tanggal Laporan Auditor Independen)
3.816.547 2.922.543
32.307.072.387 24.739.323.194
32.849.022.095 25.154.324.244
500.052
4.232.941.788
4.303.949.199
1.053.793
83.426.368
85.886.237
5.131.825
406.274.782
418.254.001
11.840 517.523 439.050 1.354 2.425 67.065
58.923.552 606.681.581 4.672.831.873 3.016.225 517.665 1.011.084.012
60.319.767 581.436.821 4.567.376.536 3.066.810 528.214 1.045.505.794
68.122.093.427
69.069.669.718
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31. AKTIVA ATAU KEWAJIBAN BERSIH DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) Setara dalam Rupiah
Mata Uang Asing Kewajiban Dalam Dolar AS Hutang jangka pendek Hutang usaha Biaya masih harus dibayar Dalam Yen Jepang Biaya masih harus dibayar Hutang jangka panjang Kewajiban jangka panjang lainnya Dalam mata uang asing lainnya Dolar Singapura Kronos Swedia Dolar Euro
31 Desember 2003 (Tanggal Neraca)
29 Maret 2004 (Tanggal Laporan Auditor Independen)
1.448.737 1.355.713 98.450
12.263.561.160 11.476.107.074 833.377.134
12.469.281.855 11.668.618.262 847.356.998
3.126.551 7.791.401.610 941.314.546
247.521.852 616.827.345.240 74.521.707.583
254.820.160 635.014.814.018 76.719.018.128
120.913 5.237.412 288.497
601.721.852 6.139.713.070 3.070.489.285
615.979.873 5.884.232.124 3.001.195.226
Sub-jumlah
725.981.544.250
746.475.316.644
Kewajiban Bersih
657.859.450.823
677.405.646.926
Sebagaimana disajikan di atas, jika nilai tukar pada tanggal laporan auditor independen tersebut di atas digunakan untuk menyajikan kembali aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing Perusahaan dan Anak Perusahaan, kewajiban bersih dalam mata uang asing akan meningkat sebesar Rp 19,55 miliar. 32. KONDISI EKONOMI Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dipengaruhi, dan akan terus dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia yang mempengaruhi ketidakstabilan nilai tukar mata uang dan akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan Perusahaan untuk mencapai laba dan arus kas yang diinginkan. Selama dua tahun terakhir, industri otomotif telah mengalami peningkatan volume kegiatan seperti yang dicerminkan dengan peningkatan permintaan pelanggan atas kendaraan bermotor/mobil. Perkembangan positif dalam industri otomotif telah menguntungkan kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan adanya peningkatan signifikan atas penghasilan bersih konsolidasi dari Rp 1.737,25 miliar (dari operasi yang dilanjutkan) pada tahun 2002 menjadi Rp 2.708,75 miliar pada tahun 2003 dan rugi usaha Rp 14,46 miliar (dari operasi yang dilanjutkan) pada tahun 2002 menjadi laba usaha Rp 24,57 miliar pada tahun 2003. Sebagai bagian dari usaha yang berkelanjutan untuk menghadapi kondisi ekonomi yang disebutkan di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan terus melakukan usaha-usaha, antara lain: a. mendapatkan dukungan yang berkesinambungan dari mitra kerja asing Perusahaan dan Anak Perusahaan untuk membantu dalam perencanaan pendanaan baik dalam bentuk penjaminan, pinjaman maupun ekuitas; b. memodifikasi perjanjian-perjanjian kerjasama dengan mitra kerja asing tertentu untuk disesuaikan dengan kondisi yang berlaku; c.
terus berusaha melakukan progam restrukturisasi hutang dengan semua kreditur untuk memperkuat posisi keuangan dan modal Perusahaan dan Anak Perusahaan;
d. mengembangkan strategi pemasaran yang lebih peka terhadap kecenderungan pasar dan permintaan pelanggan;
87
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. KONDISI EKONOMI (lanjutan) e. bekerjasama dengan pabrik pemegang merek di beberapa negara Asia untuk memproduksi komponen mobil dan motor tertentu dengan biaya yang lebih efisien; f.
menjual dan/atau memaksimalkan penggunaan aktiva Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tidak digunakan;
g. berusaha secara intensif untuk mengundang keikutsertaan mitra strategis baru dalam program restrukturisasi hutang dan modal Group; h. terus mendorong penjualan ekspor dan mencari tujuan ekspor baru; i.
menerapkan program investasi dalam bentuk barang modal, investasi dan rencana perluasan dengan prinsip kehati-hatian yang optimis;
j.
mempertahankan persediaan, piutang dan kas pada tingkat yang dapat dikendalikan dan efisien;
k.
meningkatkan profitabilitas melalui program-program yang menghasilkan sinergi, efisiensi dan efektivitas;
l.
untuk divisi jasa keuangan, akan meneruskan pembiayaan yang selektif atas aplikasi/proses kredit pelanggan dengan analisa dan persetujuan yang ketat, mempertahankan sinergi dan kerjasama dengan Indomobil Group, khususnya dalam rangka menyalurkan pembiayaan otomotif, meminimumkan risiko kredit, menjaga hubungan dengan kreditur yang ada untuk mendapatkan fasilitas pendanaan yang berkesinambungan seperti memperpanjang jangka waktu fasilitas pinjaman modal kerja atau meningkatkan batas pinjaman dan mengusahakan tambahan fasilitas pinjaman KUK/KKB, melakukan diversifikasi pendanaan jangka panjang, menjaga dan aktif melakukan penagihan bulanan atas piutang yang tertunggak dengan pengawasan yang ketat untuk piutang yang sudah jatuh tempo ; meningkatkan operasional uang kas ; secara berkesinambungan mengembangkan teknologi informasi, mengembangkan sistem komputer secara on-line dan terintegrasi, mengkonsentrasikan pada pembiayaan langsung dengan membuka kantor cabang baru dan mengembangkan kantor cabang yang sudah ada; dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memberikan pelatihan untuk mendukung pengembangan jasa keuangan.
Peningkatan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti tindakan fiskal dan moneter yang akan diambil oleh Pemerintah dan pihak lainnya, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. Tidaklah mungkin untuk menentukan dampak masa depan atas kondisi ekonomi saat ini terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan Anak Perusahaan, termasuk dampak yang berasal dari pelanggan, pemasok, kreditur dan pemegang saham. 33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA a. Pemegang saham PT Bringin Indotama Sejahtera Finance (BISF) melalui rapat umum pemegang saham luar biasa pada tanggal 11 November 2003 yang diaktakan berdasarkan akta notaris Linda Ibrahim, S.H., No. 11 tanggal 5 Februari 2004, menyetujui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh, dari 10.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000 per saham menjadi 50.000 lembar saham dengan nilai nominal yang sama. Saham baru akan ditawarkan/diambil oleh masing-masing pemegang saham berdasarkan persentase kepemilikan masing-masing. b. Pada tanggal 19 Januari 2004, WITM, Anak Perusahaan tidak langsung, mengadakan perjanjian fasilitas sewa guna usaha dengan PT Clipan Finance Indonesia Tbk. dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 50 miliar untuk pembiayaan kegiatan usaha sewa kendaraan milik WITM.
88
PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 Desember 2003 dan 2002 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA (lanjutan) c.
Pada tanggal 12 Februari 2004, UPM, Anak Perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari PT Bank Danpac Tbk. dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 7 miliar (dalam bentuk overdraft loan, demand loan dan fasilitas pinjaman berjangka). Pinjaman ini dijamin oleh tanah dan bangunan milik UPM yang berlokasi di Daan Mogot, Jakarta Barat, persediaan barang jadi tertentu dan klaim asuransi untuk gedung yang bersangkutan. Pinjaman dikenakan suku bunga sebesar 15,50% per tahun. Fasilitas overdraft loan dan demand loan akan jatuh tempo dalam satu (1) tahun, sedangkan fasilitas pinjaman berjangka akan jatuh tempo setelah dua (2) tahun sejak tanggal perjanjian.
d. Pada tanggal 14 Februari 2004, Perusahaan mengajukan surat keberatan kepada kantor pajak atas denda pajak sebesar Rp 22.680.036.385 sehubungan dengan pemeriksaan atas Pajak Penghasilan Perusahaan tahun 2002 (lihat Catatan 17). e. Pada tanggal 17 Februari 2004, GMM telah melunasi seluruh pinjaman dan bunga terkait sejumlah Rp 8.992.166.968 kepada NBFL, termasuk pelepasan dokumen yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman tersebut (lihat Catatan 18a). f.
Pada tanggal 18 Februari 2004, Perusahaan dan Hindarto Budiono (HB), pihak yang mempunyai hubungan istimewa, mengadakan perjanjian pengalihan saham, dimana HB setuju untuk mengalihkan 3.750 lembar saham yang mewakili 7,50% kepemilikan di PFS dengan jumlah harga beli Rp 3.750.000.000. Sehingga, kepemilikan saham Perusahaan di PFS meningkat menjadi sebesar 15,00%. Transaksi ini adalah sehubungan dengan Perjanjian Opsi Budiono (Budiono Option Agreement) yang ditandatangani oleh dan antara Perusahaan, HB, PFS dan Ford Credit International pada tanggal 28 November 2001.
g. Pada tanggal 18 Maret 2004, IFI mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dengan PT Bank Commonwealth (Commonwealth). IFI dan Commonwealth akan menyediakan pembiayaan mobil baru untuk pelanggan. Bagian IFI pada kerjasama pembiayaan ini tidak kurang dari 10,00% dari jumlah pembiayaan dan bagian Commonwealth tidak lebih dari 90,00%. Jumlah maksimum pembiayaan bagian Commonwealth dalam perjanjian ini adalah Rp 100 miliar. Risiko tidak tertagihnya piutang akan dibagi oleh IFI dan Commonwealth sesuai dengan bagian pembiayaan masing-masing. Perjanjian ini akan jatuh tempo dalam satu (1) tahun sejak penandatanganan perjanjian atau sampai batas maksimum penggunaan fasilitas, mana yang terlebih dahulu. 34. REKLASIFIKASI AKUN Akun tertentu pada neraca konsolidasi tahun 2002 telah direklasifikasi agar sesuai dengan presentasi neraca konsolidasi tahun 2003. Yang terdiri dari akun hutang jangka pendek sejumlah Rp 33.562.950.622, dimana sejumlah Rp 17.643.255.355 direklas ke hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun dan sejumlah Rp 15.919.695.267 direklas ke hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun. 35. TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan bertanggung jawab atas penyajian laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 29 Maret 2004.
89